meyampaikannya dari Aus ibn Aus dari Syaddad ibn Aus. al-ff,ener berkata,
*Tidak seorangpun tahu periwayat hadis ini kecuali Syaddad ibn Aus, dan
kami tidak tahu ada jalur hadits selain dari Syaddad ibn Aus ini. Abu
Muhammad AMul Haq mengatakan bahwa hadits ini hanya diriwayatkan
oleh Husain ibn 'AIi al-Ju'fi. Ada yang menyebutkan bahwa AMurrahman
yaitu Ibnu Yazid ibn Tamim. al-Bukhari dan Abu Hatim menolak hadits
ini, sebab dianggap lemah.
Menurutku, hadits seperti inijuga ada dalam riwayat Ibnu Majah. Dia
berkata, "Amr ibn Suwad al-Mishri menyampaikan kepada kami dari
Abdullah ibn Wahab dari 'Amr ibn Harits dari Sa'id ibn Hilal dari Zaid ibn
Aiman dari Ubadah ibn Nasi' dari Abu Darda'. Dia meriwayatkan bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Kalian hendaknya banyak bershalawat
kepadsayapada hari Jum'at, sebab saat itu orang yang syahid disaksikan
para malaikat dan siapapun yang bershalawat kepadaku akan diperlihatkan
kepadaku sampai dia menyelesaikannya." Lalu Abu Daud melanjutkan: Abu
Darda' bertanyq "Bagaimana sesudah engkau wafat, ya Rasul?" Beliau
menjawab, *Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi."
.Iadi Nabi Muhammad saw tetap hidup dan mendapat rezeki.
kematian & hari akhir 20t
Dalam kitab Tahdzib al-Atsar Abu Ja'far ath-Thabari meriwayatkan
hadits ini dari Sa'id ibn Abu Hilal dari Zaid ibn Aiman dari Ubadah ibn
Nusai' dari Abu Darda'. Abu Muhammad AMul Haq berkat4 "Aku tidak
mengetahui bahwa Zaid ibn Aiman meriwayatkan hadits ini kecuali dari
Sa'id ibn Hilal."
Menurut al-Bukhari sanad hadits ini yaitu : Taid ibn Aiman dari
Ubadah ibn Nasi'yang menerimanya dari Sai'id ibn Hilal, wallahu a'lam.
Kemusnahan Seluruh Makhlulq Tiupan Sangkakala, dan Jarak Waktu
antara Dua Tiupan? Tentang Kebangkitan dan Neraka
Abdullah ibn Umar ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda,
Dajjal akan keluar ke tengah-tengah umatku dan tinggal selama empat
puluh -aku tidak tahu apakah empat puluh hari, empat puluh bulan, atau
empat puluh tahun- lalu Allah mengutus Nabi Isa ibn Maryam as yang
rupanya seperti Urwah ibn Mas'ud untuk mencari Dajjal dan
membinasakannya. Kemudian beliau tinggal selama 7 tahun di tengah-
tengah umat manusia dan tidak ada permusuhan di antara mereka.
Kemudian Allah mendatangkan angin sejuk dan berbau harum dari
utara, sehingga tidak ada orang yang memiliki keimanan dan kebaikan dalam
hatinya walau sebesar zarah (sebesar biji sawi) pun tertinggal di permukaan
bumi ini, melainkan akan dimatikan oleh Allah sehingga sekalipun salah
seorang dari mereka masuk ke dalam gunung, maka angin itu tetap
mengenainya dan mematikannya. Sampai yang tertinggal di bumi ini hanya
orang-orang yang ingkar kepada Allah.
Selanjutnya setan datang dengan menjelma dan berseru kepada
mereka, "Tiadakah kalian sambut seruanku?" Mereka menjawab, "Apa yang
engkau perintahkan kepada kami?" Lalu setan menyuruh mereka untuk
menyembah berhala, sedang saat itu rezeki mereka sedang banyak,
kehidupan mereka enak. Lantas ditiuplah sangkakala. Setiap orang yang
mendengarnya akan menjerit terhuyung-huyung dan menjerit celaka
(kebingungan)! Semakin lama jeritannya semakin keras. Orang pertama
yang mendengarnya yaitu seorang penggembala yang sedang menggiring
-melumuri- untanya ke sebuah telaga, kemudian dia mati dan seluruh
manusia mati.
Kemudian beliau berkata, "Selanjutnya Allah mengirimkan" atau
beliau berkata" 'Allah menurunkan hujan gerimis
-$utiran embun- sehingga
manusia bangkit kembali. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali logi, mala
tibaliba merela berdiri menunggu [putusannya masing-masingJ." (QS. az-
Zumar:68)
kematian & hari akhir20)
I
Kemudian terdengar suara, "Hai manusia, menghadaplah kepada
Tuhanmu! Dan tahanlah merelca [di tempal perhentianJ sebab
sesungguhnya merefts akan ditanyaf' (QS. ash-Shaafaat: 24) Kemudian
terdengar seruan lagi, "Keluarkan penduduk neraka di antara mereka!"
"Berapa banyaknya?" tanya malaikat. Lalu dijawab, "Sembilan ratus
sembilan puluh sembilan dari setiap seribu orang! Pada hari itu anak-anak
akan berubun {q odlr S;';-Y dan setiap orang tersingkap betisnya \?'i-
?6 * i*k-1.- (HR. Muslim)
Abu Hurairah ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda" "Jarak
antara dua tiupan yaitu empat puluh! saat ditanya, "Apakah empat puluh
hari?" "Aku enggan{t-r(}." "Apakah empat empat puluh bulan?" "Aku
enggan." "Apakah empat puluh tahun?" "Aku enggan." Kemudian Abu
Hurairah ra melanjutkan: Lantas Allah menurunkan hujan gerimis.
Kemudian semua manusia bangkit dari kuburnya, laksana tumbuhnya sawi.
Semua jasad manusia hancur, kecuali tulangnya."
Dalam riwayat lain disebutkan, "Bumi tidak memakan tulang itu untuk
selama-lamanya." (HR. Musl im)
Tulang yang dimaksud yaitu pangkal ekor, yang akan dibangkitkan
kembali pada hari kiamat.
Menurut Ibn Wahab yang dimaksud empat puluh pada hadits ini
yaitu 40 Jum'at?
Aku menolak pendapat ini, sebab sanadnya terputus.
Makna Lafazh Hadits
Kedua hadits ini shahih sampai akhir penjelasannya (seperti yang kami
kemukakan sebelumnya) ditambah dengan penjelasan pada beberapa bab. Di
dalamnya juga disebut tentang Dajjal yang mudah-mudahan dapat dipahami
pada bab al-Asyrath (beberapa tanda).
Kata ashga memiliki arti 'miring' atau 'condong'. sedang /ira
artinya bagian leher,yaluthu artinya 'melumuri' dan 'memperbaiki''
Jawaban Abu Hurairah'abaitu', ada dua penafsiran:
Pertama: Kata abaitu artinya 'aku dilarang menerangkan dan
menjelaskannya. Berarti mungkin Abu Hurairah mengetahuinya, sebab dia
mendengarnya dari Nabi saw.
Kedua: Kata abaitu bisa juga berarti bahwa beliau dilarang
menanyakan hal itu oleh Nabi saw. Ini berarti beliau tidak mengetahuinya.
kematian & hari akhir 203
Pengertian pertama lebih kuat, tidak ada keperluan yang sangat
penting terhadap hal itu, sebab tidak ada keterangan dan petunjuk yang
menyuruh untuk menyampaikannya.
Al-Bukhari mengatakan hadits, "Aku memiliki dua wadah ilmu, yang
satu aku sebarluaskan, sedang yang satu lagi jika aku sebarluaskan akan
mem utuskan I ubang ten ggorokan ku - al b al' um- ini."
Abu Abdullah mengatakan bahwa albal'um artinya 'tempat
mengalirnya makanan'.
Ada juga riwayat yang menyatakan bahwa jarak antara dua tiupan itu
yaitu 40 tahun, wallahu a'lam.
Masalah ini akan dibicarakan lebih lanjut nanti.
Hannad ibn as-Suddi meriwayatkan dari Waki' dari Sufuan, bahwa as-
Suddi bertanya kepada Sa'id ibn Jubair tentang ayat ini: Kepunyaan-Nya-lah
apa-opa yang ada di hadapan kita, apa-opa yang ada di belakang kita dan
apa-apa yang ada diantara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa. (QS.
Maryam: 64) Tapi dia tidak menjawab pertanyaanku. Kami mendengarnya
mengatakan bahwa maksud ayat itu yaitu jarak antara dua tiupan."
Tafsir Surah az-Zumar ayat 68
Allah SWT berfirman: Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa
yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. (QS. az-
Zumar: 68)
Maksud ayat ini yaitu para malaikat, syuhada, para nabi,
penjaga Arsy, Jibril, Mikail, dan Malaikat Maut. sedang kata sha'iqa
artinya'mati'.
Para imam meriwatkan dari Abu Hurairah ra. Beliau berkata:
Seorang Yahudi (di pasar Madinah) berkata, "Demi yang telah
memilih Musa di antara semua manusia." Tiba-tiba seorang laki-laki Anshar
mengangkat tangannya dan menampar orang Yahudi itu. Laki-laki Anshar
itu berkata, "Mengapa kamu berkata seperti itu, padahal Rasulullah saw adadi tengah-tengah kita? Selanjutnya aku ingat bahwa Rasulullah saw
bersabda: Allah SWT berfirman: Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah
siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapo yang dikehendaki Allah.
Kemudian diliup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu [putus annya mas ing- masingjl. (QS. az-Zumar :68) Aku lah
-Nabi
saw- orang yang pertama kali mengangkat kepala (manusia yang
dibangkitkan dari kubur). saat itu aku melihat Musa mengambil salah satu
tiang Arsy dan aku tidak tahu kalau dia lebih dulu mengangkat keparanya
(bangun) sebelumku. Atau dia yaitu salah satu di antara yang mendapat
Mengingat kematian & hari akhir)04
keistimewaan dari Allah. Orang yang berkata, 'Aku lebih baik dari Yunus
ibn Matti', berarti telah berdusta." (HR. Ibnu Majah)
Ibnu Majah meriwayatkan hadits ini dari Abu Bakar ibn Abu
Syaibah dari 'Ali ibn Mashar, sedang at-Tirmidzi meriwayatkannya dari
Abu Kuraib Muhammad ibn 'Ala' dari 'AMah ibn Sulaiman, yang
semuanya dari Muhammad ibn'Amr dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ra.
ArTirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan slnhih.
Hadits yang mirip dengan ini juga ada dalam riwayat al-Bukhari-
Muslim.
Siapakah yang Dikecualiken Allah SWT?
Para ulama berbeda pendapat tentang orang-orang yang dikecualikan
pada hadits ini, siapakah orangnya? Ada yang mengatakan para
malaikat. Ada yang mengatakan para nabi, dan ada pula yang mengatakan
mereka yaitu para syuhada, berdasarkan firman Allah SWT yang berbunyi:
Bahlun merela itu hidup di sisi Tuhumya dengan mendapat rezeki. (QS. Ali
'lmran: 169)
Pendapat-pendapat selain itu d ipandang lemah.
Guru kami (Abu al-'Abbas) berkata, "Yang benar yaitu , bahwa
riwayat valid(shahih) yang menerangkan hal ini, dan semua itu mengandung
kemungkinan."
Ada hadits dari Abu Hurairah ra yang menyatakan bahwa pendapat
yang mengatakan bahwa yang dikecualikan yaitu para syuhada yaitu
benar, berdasarkan riwayat berikut:
"Dalam kitab Ma'oti Al-Qtr'ot an-Nahhas mengisnadkan kepada
Husain ibn Umar al-Kufi dari Hannad ibn as-Sariy dari Waki' dari Syaibah
'Imarah ibn Abu Hafsah dari Hijr al-Hijri dari Sa'id ibn Jubair yang
menjelaskan maksud ayat: Kecuali siopa yang dikehendaki Allah. (QS. az-
Zumar:68) Beliau mengatakan bahwa ayat ini ditujukan bagi para syuhada.
Mereka yaitu para syuhada yang dikecualikan oleh Allah 'Azza wa Jalla.
Mereka menyandang pedang di sekitar Arsy."
sedang al-Hasan berkata" "Beberapa kelompok malaikat
dikecualikan oleh Allah, di antara mereka ada yang dimatikan di antara dua
tiupan."
Yahya ibn Sallam dalam penjelasannya menyebutkan: Diriwayatkan
kepadaku bahwa makhluk Allah yang tinggal terakhir kali yaitu Malaikat
Jibril, Mikail, Israfil, dan Malaikat Maut. Kemudian dimatikan Jibril, Mikail,
kematian & hari akhir 20s
lsrafil. Lantas Allah berkata kepada Malaikat Mau! "Matilah kamu," maka
dia mati.
sedang dalam sebuah hadits narfu' (yang panjang) dari Abu
Hurairah ra disebutkan bahwa mereka yaitu malaikat para pemikul Arsy,
Jibril, Mikail, dan Malaikat Maut.
Al-Hulaimi berkata:
Ada yang mengatakan bahwa yang dikecualikan yaitu para pemikul
Arsy, Jibril, Mikail, atau Malaikat Mau! atau para anak-anak, bidadari yang
ada dalam surga, atau Nabi Mus4 sebab Nabi saw bersabda, "Aku lah
orang pertama yang bangkit dari kubur, lalu aku mengangkat kepalaku. Saat
itu aku melihat Musa sedang memikul salah satu tiang Arsy. Aku tidak tahu
kalau dia lebih dulu mengangkat kepalanya darikq atau memang beliau
dikecualilan oleh Allah 'Azza wa Jalla? Semua pendapat ini tidak benar
sama sekali!"
Pendapat pertama tidak benar sebab para pemikul Arsy tidak
termasuk penduduk langit dan bumi, sebab Arsy berada di atas langit
selamanya, lantas bagaimana para pemikul Arsy tiba-tiba ada di langit?
Adapun Jibril, Mikail, dan Malaikat maut termasuk barisan malaikat yang
bertasbih di sekitar Arsy, sedang Arsy berada di atas langit dan tidak ada
yang berbaris di langit.
Demikian pula yang kedu4 sebab surga (yang tingkatannya
bermacam-macam) berada di atas langit dan di bawah Arsy. Dia merupakan
alam tersendiri yang kekal keberadaannya, maka surga terpisah dari makhluk
Allah yang fana.
sedang Musa benar-benar telah mati, maka tidak ada lagi kematian
kedua baginya saat terjadinya tiupan sangkakala.
Oleh sebab itu, tidak perlu ditanggapi tentang perselisihan orang-
orang yang menafsirkan tentang mereka yang dikecualikan itu berdasarkan
ayat, "illa masya Allah," yaitu orang-orang yang lebih dahulu dimatikan
sebelum tiupan sangkakala, sebab 'pengecualian' ini hanya berlaku
bagi siapa yang dapat memasukinya s@ara serentak. Jika tidah maka istilah
pengecualian ini tidak relevan. orangorang yang wafat sebelum sangkakala
ditiup bukan berarti mati karrena disambar petir. Jadi pengecualian tidak ada.
Hal ini juga berlaku terhadap Musq tidak ada pengecualian.
Hadits Nabi saw yang menyebutkan tentang Musa tidak bertentangan
dengan hadits sebelumnya. Beliau berkata 'Manusia akan dibangkitkan
pada hari kiamat, maka akulah yang pertama kali dibangkitkan. Saat itu
Musa mengangkat salah satu tiang Arsy. Aku tidak tahu kalau dia lebih dulu
bangkit dariku atau sebab dibalas Allah dengan sha'qoh ath-Thur (pahala
kenratian & hari alilrir206
sebab ada rasa pingsan di Gunung Thursina)?" Ini yaitu rasa pingsan,
bukan kematian yang terjadi sebab tiupan sangkakala pertama.
Kalimat yang mengatakan "Aku tidak tahu kalau dia lebih dulu
bangkit dariku" mungkin merupakan anugerah dan kemuliaan yang
diberikan Allah kepada Beliau, sebagaimana saat Allah memberikan
kemuliaan berbicara langsung dengan Beliau, atau hal itu yaitu ganjaran
bagi Beliau, yakni lebih dahulu dibangkitkan daripada nabi-nabi yang lain.
saat Tuhan memperlihatkan dirinya kepada gunung sehingga Beliau
pingsan, dan hal itu yaitu balasan AIIah yang diberikan kepada Beliau.
Selain itu, di sini tidak ada ketetapannya. Syekh kami (Ahmad ibn
Umar) berkata:
"Zahir hadits Nabi saw ini menunjukkan bahwa hal itu terjadi
sesudah tiupan kedua, tiupan kebangkitan. sedang Al-Qur'an
menunjukkan bahwa pengecualian itu hanya berlaku sesudah tiupan
kematian."
Sebagian ulama memberikan komentar terhadap pendapat ini, "lsyarat
ayat itu tertuju kepada Nabi Musa, sebab Beliau salah satu nabi yang tidak
dimatikan." Pendapat ini berarti menyalahkan orang yang menyebutkan
kematian Beliau.
Qadhi alJyadh berkata" "Maksud ayat ini yaitu saat tiupan
kebangkitan, saat langit dan bumi sudah musnah. Hadits-hadits dan ayat-
ayat tentang itu sedikit sekali."
Abu al-Abbas berkata:
"Pemahaman ayat ini harus merujuk kembali kepada hadits yang
menyatakan bahwa saat keluar dari kuburnya Nabi saw melihat Musa as
sedang bergantungan pada Arsy. Jadi peristiwa itu terjadi saat tiupan
pertama."
Ahmad ibn 'Amr berkata:
"Demi yang menyusun kembali semua bentuk ini insya Allah, maut
bukan sesuatu yang hanya terjadi pada suatu saat. Dia dapat berpindah dari
suatu keadaan kepada keadaan lain. Keterangan yang dapat menunjukkan hal
itu yaitu bahwa para syuhada (sesudah mereka gugur dan mengalami
kematian) di sisi Tuhan mereka dan mereka mendapatkan rezeki serta hidup
dalam kesenangan kegembiraan. Kehidupan mereka sama seperti kehidupan
di dunia. Jika hal ini berlaku bagi para syuhada, maka apalagi bagi para
nabi yang kedudukannya lebih tinggi dan lebih berhak daripada mereka.
Oleh sebab itu, benar sekali saMa Nabi yang berbunyi, "Jasad para nabi
tidak hancur dimakan tanah." Apalagi Nabi Muhammad telah bertemu
kematian & hariakhir 207
dengan para nabi saat malam Isra di Baitul Maqdis (tempat yang suci) dan
di langit, dan secara khusus bertemu dengan Nabi Musa.
Nabi mengatakan bahwa Allah menetapkan untuk mengembalikan
arwah mereka. Allah memberikan keselamatan bagi orang yang taat kepada-
Nya.
Hal ini memberikan suatu kesimpulan, bahwa kematian para nabi
hanya kembali kepada (kehidupan) gaib yang tidak diketahui manusia. Jika
para nabi mengalami kehidupan kembali, demikian pula dengan para
malaikat. Tidak seorang manusia pun yang seperti itu, kecuali orang yang
mendapat keistimewaan (berupa kemuliaan yang diberikan Allah di antara
wali-wali-Nya). Setelah mereka ditetapkan untuk hidup, maka saat
terjadinya tiupan pertama yang mematikan seluruh yang ada di langit dan
yang ada di bumi yaitu selain nabi. Yang dimaksud dengan 'kematian' para
nabi di sini, jelas berarti 'pingsan'. saat terjadi tiupan kedua (tiupan
kebangkitan), siapa yang mati akan hidup kembali dan siapa yang pingsan
akan sadar kembali."
Demikian pula tentang hadits dalam Shahih al-Bukhari-Muslim yang
menyebutkan, "Aku orang pertama yang bangun." Hadits ini shahih dan
hasan. Jadi Nabi Muhammad saw yaitu yang pertama kali keluar dari
kuburnya sebelum semua manusia, semua nabi, dan sebagainya, kecuali
Nabi Musa. Ada keraguan bagi kita di sini, "Apakah Beliau bangun dari
pingsannya atau tetap dalam keadaan bangun dari semula sebelum terjadinya
tiupan pertama, sebab Beliau termasuk orang yang pingsan?
Hal itu merupakan keutamaan besar yang dimiliki Musa, namun tidak
berarti Musa lebih utama dari Nabi Muhammad secara mutlak, sebab
menurut kaidah suatu bagian tidak dapat dipandang menjadi suatu totalitas.
Pendapat guru kami ini sama dengan pendapat al-Hulaimi dan
memberikan komentar terhadap hadits ini:
Hanya Allah yang Kekal
Rasulullah saw bersabda,
kematian & hari akhir208
"Pada hari kiamat Allah SWT akan menggenggam bumi dan menggulung
langit dengan Tangan Kiri-Nya kemudian berkata, 'Aku yaitu Raja,
sekarang di mana raja-rajadi dunia?"'(HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)
Rasulullah saw bersabda, "Allah SWT melipat langit pada hari kiamat,
kemudian menggenggam dengan Tangan Kanan-Nya lalu berkata, 'Akulah
Raja! sekarang di mana para diktator bertangan besi yang menganggap
dirinya sebagai raja tak terkalahkan? Di mana sekarang para pejabat yang
menganggap dirinya berkuasa?' Kemudian bumi dilipat tangan kiri-Nya dan
berkata, 'Aku yaitu Raja! Sekarang di mana para diktator dan para
pembangkang yang menganggap dirinya sebagai raia yang paling
berkuasa?"'(HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)
Abdullah ibn Muqassim mendengar riwayat Rasulullah dari Abdullah
ibn Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda, "Allah SWT akan
menggengam langit dan bumi sambil berkata, 'Aku yaitu Allah.' Kemudian
Ia kepalkan Tangan-Nya dan Ia buka Jari-Jari-Nya sambil berkata, 'Aku
yaitu Raja,' Aku melihat mimbar tempat Rasulullah berdiri bergoyang,
sehingga aku bergumam sendiri, 'Apakah mimbar akan jatuh sedang
Rasulullah di atasnya?"'
Hadits-hadits ini menyatakan bahwa semua makhluk di langit
dan di bumi akan binasa, kemudian Allah SWT berfirman: Kepunyaan
siapakah kerajaan pada hari ,zr? " (QS. al-Mu'min: l6) Pertanyaan ini
Ia jawab sendiri dengan firman-Nya: Kepunyaan Allah Yang Mahaesa lagi
Maha Mengalahkan (QS. al-Mu'min: 16)
Ada pendapat yang mengatakan bahwa saat seluruh makhluk telah
berkumpul di Padang Mahsyar, ada suara keras yang berkata, "Kepunyaan
siapakah kerajaan pada hari izi?" (QS. al-Mu'min: l6). Seluruh makhluk
yang hadir di Padang Mahsyar menjawab, "Kepunyaan Allah Yang Mahaesa
lagi Maha Mengalahkan" (QS. al-Mu'min: l6) Diriwayatkan oleh Wa'il
dari Ibn Mas'ud.
Abu Ja'far an-Nahhas berkata "Kualifikasi hadits ini shahih dari Ibn
Mas'ud."
Pendapat pertama lebih mendekati kebenaran, sebab Allah bermaksud
memperlihatkan keperkasaan-Nya, sebab manusia sombong, penguasa-
penguasa, dan raja-raja telah lenyap kekuasaan dan kerajaannya, dan saat
mereka hina dina di hadapan Allah Maharaja langit dan bumi.
Dalam hadits Abu Hurairah ra Rasulullah saw berkata,
Allah SWT memerintahkan Malaikat Israfil meniup terompet
sangkakala, sehingga semua yang ada di langit dan di bumi hancur. saat
semuanya telah binasa, Malaikat Maut datang menghadap Allah SWT untuk
kematian & hariakhir 209
melaporkan penduduk langit dan bumi yang telah mati, kecuali yang
dikehendaki Allah untuk tidak binasa.
Lalu Allah AWT bertanya (padahal dia telah mengetahui), "siapakah
yang masih tersisa?" Malaikat Maut menjawab, "Hanya engkau ya Allah
Yang Mahahidup dan tidak akan pernah mati." Kemudian yang masih hidup
cuma Malaikat Pemikul Arsy, Jibril, Mika'il, Israfil dan aku. Allah SWT
berkata, "Matikan Jibril dan Mika'il." Malaikat Maut bertanya (keheranan),
"Ya Tuhanku apakah Malaikat Jibril dan Mika'il juga dimatikan?" Atlah
menjawab, "Jangan banyak tzny\ matikan saja kedua malaikatku itu, sebab
Aku menetapkan untuk mematikan seluruh yang berada dalam kekuasaan-
Ku."
Rasulullah saw bersaM4 "Kemudian Malaikat Maut datang
menghadap Allah untuk melaporkan bahwa Jibril dan Mika'il telah mati.
Allah SWT lalu bertanya (padahal dia telah mengetahui), "siapakah yang
masih tersisa? Malaikat Maut menjawab, 'Yang masih tersisa hanya Engkau
ya Allah, Yang Mahahidup dan tidak akan pernah mati, malaikat pemikul
Arsy, dan aku'. Allah berkata, 'sekarang matikan malaikat pemikul Arsy.,
Lalu Allah SWT memerintahkan Arsy untuk memegang terompet dan
memerintahkan Malaikat Maut mencabut nyawa Malaikat Israfil. Setelah itu
Malaikat Maut datang lagi menghadap Allah untuk menyampaikan bahwa
Malaikat Israfil dan malaikat pemikul Arsy telah mati. Allah swr bertanya(padahal Dia telah mengetahui), 'siapakah lagi yang masih tersisa?,'
Malaikat Maut menjawab, "Yang tersisa cuma Engkau ya Allah yang
Mahahidup dan tidak akan pernah mati, kemudian aku." Allah SWT lalu
berkata kepada Malaikat Maut, 'Engkau juga Aku yang menciptakannya,
dan aku menciptakanmu untuk Aku matikan, seperti makhluk ciptaan-Ku
yang lain. Jadi sekarang matilah!" Malaikat Maut akhirnya mati.
saat tidak ada lagi yang tersisa kecuali Yang Mahakekal yang
Mahagagah Perkasa, Tuhan tempat meminta, yang tidak ada sekutu bagi-
Nya, "Dan tidak beranok dan tidak pula di peranaklcan. Dan tidak ada
sesuatupun yang setoa dengan dia.' (QS. al-tkhlas:3-4) barulah Allah
melipat langit dan bumi (seperti orang melipat kertas untuk dijadikan sampul
surat), kemudian berkata,'Akulah Yang Mahak uasa'|,', Kepunyaot s iapakah
kerajoan pada hari ini?" (QS. al-Mu'min: l6) tidak satupun yang menjawab,
maka Allah Yang Mahaagung dan Mahasuci berfirman: Kepunyaan Alrah
Yang Maha Esa dan Malra Mengalahkon (QS. al-Mu,min:16).,, (HR. Abu
Hurairah ra)
Hadits ini pertengahan hadiS Abu Hurairah ra yang sangat panjang.
Ujung hadits ini akan di paparkan setelah pembahasan pada bab ini, dan
awal hadis akan dipaparkan setelah itu. Semuanya akan nampak saling
berkaitan. Insya AAah SW.
kematian & hari akhir2t0
-
Imam ath-Thabari, 'Ali ibn Ma'bad, Tsa'labi, dan lain-lain
menuki lkan hadits in i dalam kitabkitab mereka.
Laqit ibn Amir meriwayatkan dahrra Nabi saw bersaMa, "Kemudian
alam menjadi sunyi senyap. Semua yang ada di dunia dimatikan oleh Allah
SWT, demikian pula malaikat-Nya, sehingga hanya Allah yang berjalan-
jalan di bumi." (HR. Abu Daud dari l-^aqit ibn Amir)
Para ulama berkata, "Perkataan Nabi,'Sehingga horya tinggal Tuhan
yang berjalan-jalan di bumi sedang penglnnilrya sudoh binasa'
maksudnya yaitu memudahkan pemahaman kita bahwa saat itu semua
yang ada di bumi sudah mati, dan bumi masih ada, tapi penghuninya hanya
Allah SWT, seperti firman-Nya: Semua yang ada di bumi itu alan binasa.
Dan tetap kekal wajah Tuhon mu yong memputyai kebesaran dan
lcemuliaan. (QS. ar-Rahman: 26-27). sedang firman Allah SWT:
Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini. (QS. al-Mu'minun: 16)
kejadiannya pada detikdetik menjelang habisnya umur dunia lalu kiamat
datang hari berbangkit tiba."
Tentang binasa atau lenyapnya surga dan neraka bersamaan dengan
binasanya semua makhluk ciptaan Allah, hal ini ada dua pendapat:
l. Surga dan neraka saat itu lenyap, sebab yang tersisa hanya Allah SWT.
Itulah makna firman Allah SWT: Dialah yory onal dan yang akhir."
(QS. al-Hadid: 3)
2. Ada pula yang mengatakan bahwa surga dan neraka tidak akan hancur
binasa, dan keduanya tetap bersama Allah SWT.
Tadi telah kita singgung sedikit tentang masalah ini, yaitu saat ada
suara bergema yang berkat4 "Kepuryaot siapakah kcraiaan pada hori ini? "
1QS. al-Mu'min: 16), maka di jawab oleh penduduk surga, "Kepunyaan
Allah Yang Mahaeso dan Maha Mengalahkan " (QS. al-Mu'min: 16).
Penjelasan Iladits yang Menyebutkan Tangan dan Jari
Jika ada yang bertanya, "Menurutmu apa tafsiran dari tangan? Kalau
menurut kami tangan yaitu tangan yang bisa menggenggam dan melipat,
dan pengertian seperti ini mustahil terhadap Allah SWT." Maka jawabannya
yaitu : Tangan (al-Yad) dalam ungkapan orang Arab mempunyai lima
pengertian yaitu:
l. Kekuatan, seperti firman Allah SWT: Dan ingatlah hamba kami Daud
yang mempunyai kelantan (QS. ash-Shad: l7)
2. Kepunyaan, memiliki kekuatan, seperti firman Allah SWT:
Katakanlah, "sesrmgguhnya kounia itu di tangan Allah, Allah
kematian & hari akhir 2ll
memberikan korunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. " (QS.
Ali 'lmran: 73)
3. Nikmat, orang Arab sering berkat4 "Aku sering sekali mengulurkan
tangan (memberi) kepada si fulan."
4. Menghubungkan, seperti firman Allah SWT: Yaitu sebagian dari apa
yang telah Kami ciptakon dengan kekuasaan Kami sendirr. (QS.
Yasin:7l) Maksudnya dengan apa yang telah Dia ciptakan dengan
tangan-Nya sendiri. Firman Allah SWT: Atou dimaaJlan oleh orang-
orang yang memegang ilcotor nikah. (QS. al-Baqarah:237)
5. Tangan pada anggota badan. Seperti firman Allah SWT: Dan ambillah
dengan tanganmu seikat [rumputJ dan pukullah dengan itu danjanganlah kamu melanggar sumpah. (QS. ash-Shad:44)
Jadi kata-kata di Tangan-Nya (biyadihi) dalam hadits ini, yaitu
ungkapan untuk menggambarkan kekuatan dan kekuasaan SWT atas
sekalian makhluk-Nya, seperti kata-kata orang "Si Fulan ada dalam
genggamanku." Maksudnya si Fulan berada dalam kekuasaannya. Ada juga
yang mengatakan bahwa sesuatu im dalam genggaman Allah SWT,
maksudnya segala sesuatu berada dibawah kendali dan kekuasaan-Nya.
Ada pula yang berpendapat bahwa arti al-yadu (tangan) di sini
maksudnya yaitu menggenggam dan melipat untuk melenyapkan sesuatu
dan menghilangkannya, seperti firman Allah SWT: Padahal bumi
seluruhnya dalam genggaman-Nya pado hui kiamat. (QS. az-Zumar: 67).
Bisa jadi maksudnya bumi dan seluruh isinya, bahwa semua yang ada di
muka bumi akan lenyap pada hari kiamat. "Dan langit digulung dengan
ta2gan konannya. " fQS. az-Zumar:67). Yang dimaksud dengan "digulung"
di sini bukan diperbaiki tapi dibinasakan dan dilenyapkan. Seperti kita sering
mendengar orang berkata, "Kita telah melipat dan tidak mengungkit lagi
kenyataan yang selama ini dialami, sebab kita telah membuka lembaran
baru." Maksudnya sudah berlaku dan telah dilalui.
Jika ada yang berkata" "Dalam hadits ini di sebutkan, 'la kepaljemarinya kemudian Ia buka artinya memang benar-benar mengepalkan
tangan-Nya." Maka kami jawab: Pendapat seperti itu yaitu pendapat orang-
orang yang menggambarkan Tuhan dalam bentuk tertentu, seperti yang
dilakukan oleh orang-orang Yahudi, sedang Allah SWT Mahatinggi dari
apa yang mereka gambarkan. Maksud riwayat sahabat mengenai cerita Nabi
saw, bahwa Allah SWT menggenggam jemarinya dan membukanya,
maksudnya bukan tangan yang menjadi sifat pada anggota badan sehingga
tergambar seakan-akan Allah mempunyai tangan seperti para makhluk-Nya.
Anggapan seperti itu sangat salah dan menyesatkan, sebab saat
menyampaikan hadits ini cuma Nabi saw yang mengepalkan tangan
lalu membukanya.
kematian & hari akhir2t2
Al-Khatthabi berkata, *Didalam Al-Qur'an dan Sunnah tidak ada
menyebutkan bahwa Allah SWT mempunyai jari-jari. Hadits yang
menyebutkan bahwa Allah mempunydi jari diragukan keshahihannya."
Bagaimana dengan pendapat yang mengatakan bahwa banyak ada
di dalam hadits-hadits Nabi saw yang menyebutkan Allah SWT mempunyai
jari, seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim,
bahwa seseorang dari Ahli Kitab datang kepada Nabi saw dan berkata,
"Wahai Abu al-Qasim, aku sampaikan kepadamu bahwa Allah SWT
mengangkat langit dan bumi dengan jari-Nya." Mendengar itu Rasulullah
saw tertawa sampai nampak giginya yang putih. Allah SWT lalu
menurunkan ayat, "Dan mereka tidak mengagtmgkan Allah dengan
pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-
Nya pada hari kiamat dan langit digalmg dengan Tangan Kanan-Nya-"
(QS. az-Zumar:67)
Abdullah ibn Umar ra meriwayatkan bahwa Ia mendengar Rasulullah
saw bersabda, "seluruh hati anak cucu Adam berada di antara dua Jari
Tuhan dan Ia gerakkan ke arah mana saja yang Ia sukai."
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah saw berdoa (yang
bunyinya), "Ya Allah, Yang menggerakkan hati manusia, gerakkanlah hati
kami untuk menaatimu."
Banyak hadits-hadits Nabi saw yang menyebutkan bahwa Allah SWT
mempunyai jari (ashabi '). Apa jawabanmu tentang ini?
Jawabannya yaitu : Ashabi' (iari) memang bisa berarti jari-jari
tangan, namun Allah SWT Mahasuci dari yang demikian. Ashabi'(ari-jari)
bisa pula berarti berhtasa terhodap sesuatu dan bisa berbuat apa saia
kepadanya dengan mudah, seperti engkau mengatakan terhadap sesuatu
yang mudah untuk dilakukan, "Aku bawa dan aku mengangkatnya dengan
sebelah jari." Seperti perkataan orang yang sanggup melakukan suatu
pekerjaan dengan sangat mudah, "Aku bisa melakukannya dengan
memejamkan mata."
Seperti perkataan 'Antarah, "Dengan hanya sebilah tombak aku
sanggup membuat seekor singa tidak bisa menyelamatkan dirinya." Antarah
ingin mengatakan bahwa ia hanya membutuhkan sebilah tombak untuk
menerkam mangsa dengan jarinya, sebab sangat mudahnya hal ini.
Contoh lainnya yaitu perkataan, "Aku duduk dengan mantap di atas
punggung kuda dan tanganku tidak memegang apapun." sedang kuda
berjalan menuju arah yang diinginkan si penunggangnya. Joki ini hendak
mengatakan bahwa dia seorang yang mahir menunggang kuda.
Jadi langit dan bumi (yang merupakan ciptaan-Nya yang paling besar
dan menakjubkan) hanya merupakan benda kecil belaka yang dapat Ia
kematian & hari akhir 2t3
perlakukan sekehendak-Nya. Sebagaimana kita memperlakukan benda yang
sangat kecil yang bisa diselipkan di sela-sela jari dan kita berbuat
terhadapnya sesuka hati. Itulah maksud perkataan Nabi saw, "Kemudian Ia
kepalkan jemarinya lalu membukanya." Maksudnya Allah SWT Maha
Berkuasa terhadap langit dan bumi dengan semua isinya, seperti kita yang
menggenggam biji sawi dengan sangat enteng dan menggerakkannya tanpa
kesulitan sedikitpun.
Akan namun kadang-kadang dalam bahasa Arab ashabi' (jari jemari)
bisa juga berarti nikmat, seperti saMa Nabi saw:. Sesungguhnya hati (anak-
anak Adam) berada diantara dua jari jemari Allah. Ia akan membolak-
balikkannya sesuai lcehendak-Nya. (HR. at-Tirmidzi) Maksudnya, berada di
antara dua nikmat dari sekian banyak nikmat-nikmat Allah SWT.
Jika ditanyakan apakah bisa dibenarkan memakai ungkapkan tangan
kiri terhadap Allah SWT sedang kiri menadakan kelemahan? Ada yang
mengatakan bahwa ungkapan tangan kiri hanya ada pada riwayat Umar ibn
Hamzah dari Salim, sedang Naf ibn Muqassim dari Ibn Umar tidak
menyebutkan tangan kiri, begitu juga dalam hadits yang diriwayatkan dari
Abu Hurairah ra.
Al-Baihaqi berkata, "Ada riwayat lain selain hadits ini yang
menyebutkan dengan tangan kiri, namun haditsnya lemah sekali. Yang
keshahihannya pastijustru hadits-hadits Nabi saw yang menyatakan dengan
ungkapan tangan kanan, atau bolehjadi ungkapan dengan tangan kiri hanya
ungkapan dari orang yang menyampaikan hadis ini, atau kemungkinan
lain berdasarkan kebiasaan orang Arab yang selalu menyebut kiri sebagai
lawan dari kanan."
Al-Khatthabi berkata, *Tidak boleh disandarkan kepada Allah SWT
dalam menyifatinya dengan memakai ungkapan tangan kiri, sebab tangan
kiri konotasinya kurang dan lemah, padahal banyak riwayat dari Nabi saw,
"Kedua Tangan-Nya yaitu kanan' dan perlu diingat bahwa pengertian
tangan di sini bukan tangan seperti yang ada pada anggota tubuh kita. yang
dimaksud tangan di sini hanya sifat untuk menggambarkan keperkasaan-Nya
yang digambarkan oleh Rasulullah saw. Kita hanya menukil dari Al-eur,an
dan hadits shahih, tanpa menambah dan mengurangi, yang merupakan
pendapat atau madzhab ahlussunnah waljama'ah. Ada kalanya kanan dalam
bahasa Arab digunakan untuk menyatakan kekuatan dan kepemilikan, seperti
firman Allah SWT: Atau budak-budak [aimanJ yong kamu miliki. (QS. an-
Nisa':3). Yang dimaksud dengan,'aiman' (yang kanan) dalam ayat ini
yaitu memiliki, dan firman Allah SWT: Niscaya benar-benar Kami pegang
dia pada tangan lanannya- (QS. al-Haqqah: 45) maksudnya bahwa ia akan
dipegang dengan kuat yakni Allah akan mengambil kemampuan dan
kekuatannya.
kematian & hari akhir214
Al-Farra' berkata: 'al-yantin (tangan kanan) maksudnya yaitu
kekuatan dan kemampuan-
Aku tegaskan (penulis), dengari tafsiran seperti ini perkataan Allah
dalam Al{ur'an dan saMa Nabi-Nya, Rasulullah saw jadi tepat sasaran,
Allahu a'lam.
Ada lagi arti dari kata al-Yanrin (tangan kanan) dalam bahasa Arab,
yaitu keagungan dan kebesaran, sehingga dikatakan, "Si Fulan bagi kami
sebagai tangan kanan-- Maksudnya dia mempunyai posisi yang sangat
menentukan. Seperti ungkapan sya'ir:
Afu potggil pada utahu bila kamu berkenan
Kini korru pda sislltz sudah menjadi torgot kanan
Maksdnya keberdaonya sotgat menentukan -
SaMa Nabi saw, "Kedua Tangan-Nya yaitu kanan." Maksudnya
menggambarkan kesempurnaan Allah SWT, sebab orang Arab mencintai
kanan dan membenci kiri, sebab kiri lambang kelemahan dan kekurangan,
sedang kanan simbol kesempurnaan.
Jika ada yang bertanya, *[.antas manusia di mana saat Allah
menggutung langit dan bumi?" Maka kami jawab, "Manusia saat itu
berada di atas titian (ash-Shirat)-" Penjelasan tentang ini menyusul, insya
Allah.
MengenaiAhm Bsrzrkh
Hannad ibn as-Sariy meriwayatkan dari Muhammad ibn Fudhail dari
Waki'dari Fithr, ia be*at4 *Aku bertanya tentang firman Allah SWT: Dan
di hodoput merelco da dtuding sanpai hmi mereka dibangkitkan (QS. al-
Mu'minun: 100) kepada Mujahi4 dan ia menjawab, "Itu antara mati sampai
hari dibangki*an."
Ditanyakan kepada asy-Sya'bi tentang orang yang meninggal dunia,
maka dia menjawab, "Tempatnya sekarang bukan di dunia dan di akhirat,
namun di Barzakh."
Al-Barzakh dalam bahasa Arab yaitu tirai atau dinding yang
menghalangi duatempat, seperti firman Allah SWT: Dan Diaiadikan antara
kc&rurya dind@ do, batas yotg nungholoryi. (QS. al-Furqan: 53) Maksud
ayat ini yaitu : dari waktu meninggal sampai menunggu saat berbangkit,
orang berada dalam barzakh, sebagaimana firman Allah SWT: Dan di
hadapan mereka da dinding sampai hari mereka dibangkitkon (QS. al-
Mu'minun: 100), maksudnya di hadapan mereka ada dinding yang
menghalangi.
kematian & hari akhir 2t5
Terompet Kedua Tanda Hari Berbangkit
Bab ini mencakup penjelasan mengenai terompet itu sendiri;
penjelasan mengenai cara atau bentuk peristiwa hari berbangkit, penjelasan
mengenai kawasan bumi yang pertama kali terbelah, penjelasan tentang
makhluk Allah yang pertama kali dihidupkan kembali setelah semuanya
dimatikan oleh Allah SWT, penjelasan keadaan masing-masing orang saat
keluar atau bangkit dari kuburannya" dan kata apa yang pertama kali mereka
ucapkan, serta penjelasan firman-firman Allah di bawah ini:
Don memuntahlan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.
(QS. al-lnsyiqaq:4)
Di waktu sangkakala ditiup, dia mengetahui yang gaib dan yang
nampak. (QS. al-An' am: 73)
jika sangkolala ditiup, malca tidak ada lagi pertalian nasab di
antara mereka pada hori itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.
(QS. al-Mu'minun: l0l)
Kemudian ditiup sangkakala itu sekoli lagi, maka tiba-tiba mereka
berdiri menunggu [putusonnya masing-masizgrl (QS. Azzumar: 68)
Yaitu hari yang pada waldu itu ditiup sutgkakala lalu kamu datang
berkelompok-kc lompok (QS. an-Naba' : I 8)
Adakalanya Allah SWT menamakan hari itu dengan "hari ditiupnya
terompet," sebagaimana Firman Allah SWT: jika ditiup sangknkala.
[Yaitu hari ditiupnya terompet atau sangkakala untuk kehancuran alam raya
ini, sebagai tanda datangnya kiamat. -Penerjemah] (QS. al-Mudatsir: 8)
Ahli tafsir berkata, "Tiupan sangkakala pertama untuk kematian
seluruh makhluk yang ada di bumi."
Allah SWT berfirman mengkhabarkan keadaan orang kafir Quraisy:
Mereka tidak menungg4 melainkan satu teriakan saja yang akan
membinasakan mereka ketiko merela sedory bertengkar. (QS. Yasin: 49)
Maksudnya, tidak ada yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang kafir pada
akhir zaman yang beragama (ber4in\ dengan dinnya ibn Jahal, melainkan
yang mereka tunggu hanya satu kali teriakan, yaitu tiupan sangkakala
pertama yang akan menghancurkan mereka.
Firman Allah SWT: Yang akan membinosokan mereka l@tiko mereka
sedang bertengkor. (QS. Yasin: 49) Maksudnya mereka bermusuh-musuhan
sebab masalah dunia dan materi.
Allah SWT berfirman:
Kiamat itu tidak okot datang kcpadanru, melainkan dengan tiba-tiba.
(QS. al-A'raf: 187)
Mengingat kematian & hari alilrir2t6
Lalu mereka tidak kuasa membuot suatu wasiatpzz. (QS. Yasin: 50)
Maksudnya mereka tidak dapat lagi saling berwasiat.
Dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya. (QS. Yasin: 50)
Maksudnya, dimanapun mereka berada" mereka akan digiring pada satu arah
dan sama sekali tidak punya pilihan lain, apalagi untuk berkumpul bersama
keluarganya.
Tidak ada siksaan atas mereka, melainlcan satu teriakan suara saja,
maka tiba-tiba mereko semu(myonali. (QS. Yasin: 29)
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan
segera dari kuburnya. (QS. Yasin: 5l )
Tiupan yang dimaksud dalam ayat ini yaitu tiupan sangkakala kedua,
yaitu tiupan kebangkitan dari kubur. sedang terompet bentuknya
semacam tanduk dari cahaya,lang dalamnya dijadikan tempat menyimpan
seluruh ruh.
Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa terompet ini yaitu
lubang sebanyak bilangan arwah makhluk yang telah diciptakan Allah SWT.
Mujahid berkata sebagaimana yang disebutkan oleh Imam al-Bukhari
bahwa sangkakala seperti terompet. Jadi saat Malaikat Peniup sangkakala
telah meniupnya dua kali, seluruh arwah terbang kepada jasadnya masing-
masing.
Allah SWT berfirman: Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera
dari kuburnya. (QS. Yasin: 5l)
Maksudnya, dari dalam kuburan masing-masing.
Firman Allah SWT: Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka
keluar dengan segera dari htbmya menuju kepada Tuhan mereka. (QS.
Yasin: 5l) maksudnya mereka keluar dengan sangat cepat menuju Tuhan
mereka. f,Menuju tuhon mereka maksudnya menuju Padang Maluyar untuk
melaporkan amal perbuatannya (di dunia) kepada Allah SWTf Dikatakan
orang bahwa nasala, yansilu, atau yansulu: terhadap sesuatu yang sangat
cepatjalannya, maksudnya mereka kelak keluar dengan langkah yang sangat
cepat.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa antara tiupan sangkakala
pertama dengan tiupan sangkakala kedua jaraknya empat puluh tahun.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari lbn 'Abbas tentang firman Allah
SWT: jika ditiup sangkakala. (QS. al-Mudatsir: 8) maksudnya, jika
terompet telah ditiup.
kematian & hariakhir 217
Ibn 'Abbas berkata, "Tiupan sangkakala pertama disebut dengan ar-
Rajdah [Keadaan bumi yang bergoncang dengan sangat hebat] dan tiupan
sangkakala kedua disebut ar-Radifah. "28
Diriwayatkan dari Mujahid, ia berkata, "Orang-orang kafir diberi
waktu tidur sebelum hari kiamat dan selama itu mereka mendapat makanan.
Mereka dan ahli kubur yang lain bangkit (berdiri) dengan ketakutan dan
cemas yang sangat, menunggu pertanggungiawaban yang akan diminta dari
mereka. Firman Allah SWT: Kemudian ditiup sangkakala itu sekali logi,
maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu putusannya masing-masrrrg. (QS.
az-Zumar: 68) Allah SWT mengkhabarkan bahwa orang-orang kafir kelak
akan berucap, "Aduh celakolah kami! Siapakah yang membangkitkan kami
dari tempat tidur kami (lafiur)? " (QS. Yasin: 52) Lalu para malaikat atau
orang-orang Mukmin menjawab, *Inilah yang telah dijanjikan Tuhan Yang
Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul-Nyo." (QS. Yasin: 52)
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa yang menjawab (dengan
berkata), "Inilah yang dijanjilan Tuhan Yang Maha Pemurah." (QS. Yasin:
52) yaitu orang kafir sendiri, sebab setelah dibangkitkan sebagian mereka
akan berkata kepada sebagian yang lain, *Aduh celalmlah kami! Siapakah
yang telah membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)? " (QS.
Yasin:52) saat menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri, baru
mereka membenarkan apa yang pernah disampaikan oleh setiap utusan Allah
SWT kepada mereka, maka mereka berkata, *Inilah yang dijanjikan Tuhan
Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul-Nya." (QS. Yasin: 52).
Mereka berikrar mengakui kebenaran yang dibawa oleh para rasul Allah saat
pengikraran itu tidak berguna, lalu mereka dihalau ke padang Mahsyar untuk
dihisab.
'lkrimah berkata, "Orang-orang yang mati tenggelam di dalam lautan,
kemudian ikan paus merobek-robek dagingnya dan yang tersisa hanya tulang
belulangnya saja, lalu tulang belulang itu hanyut dibawa oleh ombak dan
gelombang sampai terdampar di sebuah pantai dan tinggal bersamanya
beberapa waktu, tulang belulang itu dibuang lagi hingga menjadi duri atau
sesuatu yang menghalangi orang yang melewatijalan, kemudian seekor unta
melewati tempat itu dan memakan tulang belulang ini dan
dikeluarkannya kembali setelah menjadi kotorannya. Tidak lama berselang
sekelompok orang (saat membuat api unggun) membakar kotoran itu, dan
setelah apinya mati abunya diterbangkan oleh angin ke segenap penjuru
bumi, maka saat datang tiupan terompet sangkakala, 'Maka tibaiiba
mere lra berdiri menunggu putusannya mas ing- masrng." (QS. az-Zumar: 68\.
Mereka bersama-sama bangkit seperti ahli kubur yang lain, ,,Tidak ada
2t Bumi hancur berantakan dan porak poranda.
,
Mengingat kematian & hari akhir2t8
lsiksactn alar mereka, meloinksn.rqlu leriakan .ruara.r'qla.' (QS. Yasin: 29)
Maksudnya hanya satu kali tiupan,sangkakala, "Mako tihu-liba merekn
.semua dikumpulktn kepada Komi." (QS. Yasin: 53)
Para ulama kita
-rahimahumullah- berkata "Tiupan terompet
sangkakala pertama membuat semua ahli kubur dan yang mati tidak terkubur
keluar dari kuburan dan dari tempat mereka masing-masing. Allah SWT
mengembalikan setiap tubuh yang telah bercerai berai yang sebagiannya ada
di lautan atau di dalam perut binatang-binatang buas untuk satukan dengan
jasad-jasad mereka, sehingga keadaannya kembali seperti semula. Ruh-ruh
mereka dikembalikan, sehingga benar-benar berubah menjadi manusia
hidup, termasuk orang-orang yang dulu juga mati keguguran (saat masih
didalam rahim ibunya).
Nabi saw bersabda, "Orang-orang yang gugur saat masih dalam
kandungan ibunya bergelantungan di pintu-pintu surga. Jika dikatakan
kepada merek4 "Masuklah ke dalam surga" maka mereka menjawab,
"Tidak, kecuali kedua orang tuaku telah masuk ke dalamnya." Akan namun janin yang gugur yaitu janin yang telah sempurna penciptaannya dan tetah
ditiupkan ruh kepadanya.
Allah SWT berfirman: jika bayi-bayi perempuan yang dikubur
hidup-hidup dilanya. (QS. at-Takwir: 8) Ayat ini dalil bahwa setiap bayi
yang dikubur hiduphidup akan dibangkitkan dan ditanyai. Jika ia
dikuburkan maka akan dikeluarkan kembali dari kuburnya dan dibangkitkan.
Jika janin ini belum ditiupkan (diberikan ruh), maka sama saja dengan
seluruh bangkai." Ini dikatakan oleh al-Hakim Abu al-Husain ibn al-Hasan
al-Hu laim i
-rahimahul lah-.
Sebenarnya seluruh makhluk keluar (bangkit dari kuburan) dan
menuju suatu tempat di padang Mahsyar untuk memenuhi panggilan Allah
SWT.
Allah SWT berfirman: Yaitu pada hari Dia memanggil komu lalu
kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya. (QS. al-lsra': 52) Kamu bangkit
dari kuburmu kemudian berkata "Mahasuci Engkau ya Allah dan kami
memuji-Mu."
Ada sebagian ulama mengatakan bahwa hari kiamat yaitu hari yang
dimulai dengan pujian kehadirat Allah SWT dan ditutup dengan pujian.
Allah SWT berfirman: Yaitu pada hui Dia memanggil komu lalu
lramu mematuhinya sambil memujinya. (QS. al-lsra': 52)
Firman Allah: Dan diberi putusan di antara hamba-hamba Atlah
dengan adil dan diucapkan "Segala puji bagi AAah, Tuhon semesta alam."
(QS. az-Zumar:75'S
kematian & hari akhir
-
2t9
lbn Majah berkata, "Dari Abu Bakar ibn Syaibah dari 'lbad ibn al-
'Awam dari Hajjaj ibn 'Athiyah dari Abu Sa'id al-Khudri, ia mengatakan
bahwa Rasulullah saw bersabda, "Di tangan Malaikat Peniup terompet
sangkakala ada dua buah terompet, dan dia selalu siaga menunggu perintah
untuk meniupnya."
Dari Abdullah ibn 'Amru ibn al-Ash, ia berkata, "seorang Arab
Badui3o datang menemui Rasulullah saw dan bertanya, "Apakah sungkukulu
itu?" Rasulullah saw menjawab, "sebuah terompet yang bentuknya seperti
tanduk yang akan ditiup saat hari akan kiamat." (HR. at-Tirmidzi) Imam
at-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan.
Abu Sa'id al-Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Bagaimana mungkin akan bersenang-senang di dunia sedang Malaikat
Peniup terompet sangkakala telah meletakkan terompet di mulutnya dan
memasang telinga menunggu perintah meniupnya?" Mendengar hal ini hati
para sahabat sangat kecut dan cemas, maka Rasulullah saw memerintahkan
mereka supaya mengucapkan, "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan
Allah adaloh sebaik-baik pelindung;'(QS. Ali 'lmran: 173) Hadits ini
hosan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Tidak pernah berkedip mata Malaikat Peniup terompet sangkakala sejak dia
ditugaskan sebagai peniupnya, sebab khawatir perintah dari Allah SWT
datang saat dia sedang mengedipkan matanya, dan matanya seperti bintang
yang bersinar terang." Hadits ini ada dalam kitab Foward oleh Imam
Abu al-Hasan ibn Shakhar, sebagaimana ada dalam kitab yang lain.
Diriwayatkan oleh Ibn al-Mubarak dan Mukammil ibn Ismail dan ,Ali
ibn Ma'bad dari Ibn Mas'ud sebuah hadits yang ada kalimat, ,.Kemudian
Malaikat peniup terompet sangkakala berdiri di antara langit dan bumi, lalu
meniup terompet sangkakala. Terompet sangkakala yaitu terompet yang
bentuknya seperti tanduk, dan Allah swr mematikan semua makhluk di
bumi dan di langit kecuali yang dikehendaki Allah untuk tidak dimatikan
Makhluk yang masih hidup di antara tiupan terompet sangkakala kedua
hanya ciptaan Allah yang dikehendaki-Nya untuk tetap hidup. Ada makhruk(kecuali manusia) yang masih hidup pada waktu diantara tiupan terompet
sangkakala pertama dan kedua."
Mukammil ibn Ismail menambahkan hadits ini dengan perkataan
Sufuan ats-Tsauri, yaitu "Kemudian Allah SWT menurunkan hujan dari
bawah Arsy, air yang berwarna putih (seperti air mani laki-laki) lalu dengan
air itu tumbuh jasad-jasad mereka secara utuh, seperti tumbuhnya tanaman
dari dalam bumi." Beliau
-Abdullah ibn Mas'ud- lalu membacakan sebuah
30 Arab Badui adalarh orang 4615 yang tinggal di.dusun-dusun (orang pedalaman.
-penerj)
kematian & hari akhir120
-
ayat, Dctn Allcth, Dialah yang mengirimkan angin, lalu ungin itu
menggerakkan awan, lalu Kami hqlau awan ilu ke suatu negeri yang mati
lctlu kami hidupkan bumi setelah'matinya clengan hujan iti, demikianlah
kebangkitan ltz. (QS. Fathir: 9)
Sufoan ats-Tsauri berkata, "Kemudian malaikat peniup sangkakala
berdiri di antara langit dan bumi, dan dia meniup sangkakalanya, maka
beterbanganlah seluruh ruh kepada jasad-jasad mereka sehingga menjadi
utuh kembali seperti sediakala- sebagaimana jasad itu belum berpisah
dengan ruhnya- Mereka hanya patuh kepada perintah seorang laki-laki untuk
bangkit memenuhi panggilan Tuhan semesta alam."
Ibn al-Mubarak dan Mukmal berkata, "Kemudian mereka sama-sama
bangkit dan mengucapkan kalimat yang sama sebagai salam penghormatan."
Disebutkan oleh Abu'Ubaid al-Qasim ibn Sallam dari Ibn Mahdi dari
Sufoan dari Salamah ibn Kahil dari Abu az-Za'ra' dari Abdullah ibn
Mas'ud, ia berkata, "Mereka membalas salam penghormatan seorang laki-
laki dan bangkit menjumpai Allah Tuhan semesta alam."
Dalam hadits ini ada kata-kata salam penghormatan. Salam
penghormatan ini bentuknya salah satu dari dua kemungkinan:
l. Bahwa salam penghormatan dilakukan dengan meletakkan tangan di
atas pundak sambil berdiri. Itulah bentuk penghormatan yang
tergambar dalam hadits ini dengan lafaz kalimat, "Bangkit berdiri
menghadap Tuhan semesta alam."
2. Bahwa tergambar di wajahnya suatu keberkatan dan suka cita, yang
merupakan bentuk penghormatan yang sudah populer bagi kebanyakan
manusia. Gambaran salam penghormatan menurut sebagian orang
dapat diinspirasikan dari firman Allah SWT: Mereka menyungkur atas
muka mereka sambil bersujud. (QS. al-Isra': 107) Ayat itu seolah-olah
mengatakan bahwa mereka memberi salam penghormatan dengan
tersungkur bersujud kepada Allah Tuhan semesta alam, dan itulah cara
penghormatan yang diketahui manusia.
Diriwayatkan oleh 'Ali ibn Ma'bad dari Abu Hurairah ra, ia berkata:
Telah mengkhabarkan kepada kami Rasulullah saw, dan saat itu kami
sedang berada di tengah-tengah para sahabatnya-lalu ia membacakan hadits
ini secara lengkap-sampai kepada firman Allah SWT:
Kepunyoan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan (QS. al-
Mu'min: l6)
saat bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit.(QS.lbrahim:48)
kematian & hariakhir 22t
Langit dan bumi dihamparkan dan dibentangkan-Nya, sehingga kedua-
duanya sejajar. Allah SWT berfirman: Tidak ada sedikitpun ktmu lihat
padunya tempot yang rendah don yung tinggi-tinggr.(QS.Thaha: 107)
Sesudah itu Allah SWT menerbangkan seluruh makhluk dengan hanya
satu terbangan sehingga mereka kembali kepada asal mereka masing-masing
(bentuk asal saat Allah SWT belum menciptakannya menjadi suatu
makhluk). Barangsiapa asal mulanya berada di dalam perut sesuatu, maka
dia kembali berada ke dalam perut sesuatu itu, dan barangsiapa asal mulanya
berada di atas punggung sesuatu, maka dia kembali ke atas punggung
sesuatu itu. Kemudian Allah SWT menurunkan air untukmu dari bawah
Arsy yang disebut dengan "Air Kehidupan" yang diturunkan dari langit
selama empat puluh tahun, sehingga menggenang dari atas kamu air
sebanyak dua belas mata air.
Kemudian Allah SWT memerintahkan seluruh jasad untuk
bermunculan, seperti tumbuhnya tanam-tanaman (tanaman kubis), sehingga
jika jasad-jasad kamu bisa berbicara seperti saat belum dimatikan oleh
Allah SWT, lalu jasad-jasad itu diperintahkan Allah supaya memberi
penghormatan kepada malaikat pemikul Arsy, maka mereka memberi salam
penghormatan kepadanya.
Kemudian Allah SWT memerintahkan supaya memberi penghormatan
kepada Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil. Setelah itu Malaikat Israfil
diperintahkan memegang terompet sangkakala. Al lah-lah memanggil semua
arwah, maka semua arwah berkumpul memenuhi panggilan-Nya.
Arwah-arwah orang Islam menyala terang seperti cahaya, sedang
arwah orang-orang kafir gelap gulita. Arwah-arwah itu dimasukkan oleh
Allah SWT ke dalam terompet sangkakala dan berkata kepada Malaikat
Israfil, "Tiuptah terompet tanda hari kebangkitan,"sl maka Malaikat Israfil
meniup terompetnya sehingga seluruh arwah keluar memenuhi langit dan
bumi bagaikan lebah. Kemudian Allah SWT berkata "Demi kemuliaan dan
keagungan-Ku, Aku perintahkan semua arwah untuk kembali kepada
jasadnya masing-masing'. Lalu semua arwah itu turun ke bumi untuk masuk
ke dalam jasad mereka masing-masing melalui batang hidung lalu menjalar
ke sekujur tubuh, menyengat sebagaimana perihnya sengatan racun yang
menjalar di dalam tubuh. Lalu terbelahlah bumi untuk kamu. Bumi yang
pertama kali terbelah yaitu bumi tempat kamu dikuburkan sehingga kamu
bisa keluar dari dalam kuburanmu. Setiap orang keluar dari dalam kuburnya
dalam keadaan muda (seusia anak yang baru berumur tiga puluh tiga tahun).
saat itu semua lidah hanya mengucapkan kata-kata dengan berbisik sebab
bergegas menjumpai Allah di padang Mahsyar.
3 | Yaitu tiupan sangkakala yang kedua untuk menghimpun seluruh manusia di padang mahsyar agar di
minta pertanggungiawabannya selama hidup di atas dunia. Cpenerj).
kematian & hari akhir)22
Allah SWT berfirman:
Mereka dotang dengan cepah kepada penyeru itu. Orang-orang kafir
berkota, "Ini yaitu hari yang berat." (QS. al-Qamar: 8)
Itulah hori keluar dari kubur. (QS. Qaf: a2)
Kani kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan
seor(mgpun dari mereka. (QS. al-Kahfi:47)
Semua manusia berdiri di padang Mahsyar dengan telanjang selama
tujuh puluh tahun, sehingga mereka mandi keringat, sampai-sampai keringat
itu menumpuk di wajah mereka dan di sela-sela telinganya sebab panasnya
udara saat itu. Ada yang berteriak memohon, "siapakah yang akan meminta
kebaikan untuk kami kepada Tuhan kami?"
Hadits ini sangat panjang dan berhubungan dengan masalah syafa'at.32
Insya Allah hadits mengenai syafa'at yang ada dalam kitab Shahih Muslim
dan kitab hadits lain akan kita uraikan setelah ini.
Imam al-Khatli Abu al-Qasim Ishak ibn Ibrahim menulis dalam
bukunya (yang berjudul, ad-Dibaj): telah mengkhabarkan kepadaku Abu
Bakar khalifah ibn al-Harits ibn Khalifah dari Muhammad ibn Ja,far al-
Mada'ani dari Salam ibn Muslim ath-Thawil dari Abdul Hamid dari
Nafi'dari lbn Umar dari Nabi saw dalam menafsirkan firman Allah SWT:
jika loryit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya
langit itupatuh. (QS. al-lnsyiqaq: l-2)
Dari Ibn Umar, bahwa Rasulullah saw bersaMa, "Aku yaitu tempat
orang yang pertama, di mana bumi menjadi terbelah sehingga aku keluar
dari dalam kuburku, dan aku duduk di atas bekas kuburanku. Kemudian
dibukakan untukku pintu langit, sehingga aku bisa melihat Arsy dengan mata
kepalaku. Setelah itu dibukakakan pula bagiku pintu bumi, maka aku dapat
melihat sampai ke lapisan bumi yang ketujuh, dan melihat semua kekayaan
yang dipendamnya. Setelah itu dibukakan pula untukku pintu dari sebelah
kananku sehingga aku dapat memandang surga dan tempat-tempat yang akan
dihuni oleh sahabat-sahabatku. Akan namun tiba-tiba bumi
-yang tempatnyasedang aku duduki- bergerak-gerak. Lalu aku berkata kepadanya, .Apa
yang terjadi padamu wahai bumi'. Bumi menjawab, 'Tuhanku
memerintahkanku melemparkan siapa saja yang berada di atasku, sedang
aku hanyalah bumi yang tidak berdaya kecuali taat kepada perintah
Tuhanku'. Itulah yang dimaksud dengan firman Allah SWT: Dan
memurtahkot oW yang ada di dalamnya dan menjadi kosong. Dan patuh
kepdo Tuhunya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, pada waktu itu
morusia akan mengetahui akibat perbuotannya. (QS. al-Insyiqaq: 4-5)
Y2 Slafa'd yaitu permohonana kebaikan untuk orang lain. (-penerj).
kematian & hari akhir 223
Maksudnya: bumi hanya mendengarkan perintah Allah SWT lalu menaati-
Nya, sebab wajib baginya untuk mendengar dan menaati-Nya.
Firman Allah SWT: "Hai manusia." (QS. al-lnfithar: 6)
Rasulullah saw bersabda, "Aku yaitu manusia yang dimaksud."
ada dalam sebuah riwayat tafsir dari firman Allah SWT: Haiiiwtt
yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhai-Nya. (QS. al-Fajar: 27-28). Ayat ini yaitu perkataan Allah yang
ditujukan kepada setiap arwah supaya kembali kepada jasad-jasadnya.
(Kepada Tuhanmu) maksudnya yaitu kepada jasad yang memilikimu,
seperti ungkapan dalam bahasa Arab,'rab al-ghulam
-
tuan pemilik budak
laki-laki- maksudnya yaitu pemilik budak ini; rab ad-dar -tuan pemilik
rumah- maksudnya yaitu pemilik rumah ini; rab ad-dabbah - tuan pemilik
ternak- maksudnya yaitu pemilik ternak ini.
Firman Allah SWT: Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba
-Kz. (QS. al-Fajar: 29) Maksudnya masuk ke dalam jasad mereka melalui
hidung mereka, sebagaimana dijelaskan.
Sebuah riwayat mengatakan bahwa Allah SWT menciptakan terompet
saat penciptaan langit dan bumi selesai, dan besar bulatannya seperti
tebalnya langit dan bumi.
Dalam hadits dari Abu Hurairah ra disebutkan, "Demi diriku yang di
Tangan-Nya, besar bulatan terompet (shur) selebar langit dan bumi."
Dalam riwayat lain disebutkan,'Sangkakala mempunyai dua kepala,
satu di barat dan satu lagi di timur."
Tiga Tiupan Terompet Israfil (ash-Shur)
Terompet (ash-Shur) dengan memakai huruf shad maknanya terompet
seperti tanduk yang ditiup. Tiupan pertama (an-naJkhah al-ula'S untuk
menghilangkan dan melenyapkan, yaitu tiupan untuk penghancuran ditiup
bersama an-Naqur (sangkakala) berdasarkan firman Allah SWT: jika
ditiup sangkakala. (QS. al-Mudatsir: 8), yang maksudnya an-Naqur
(sangkakala) terletak dalam ash-Shur (terompet). jika ditiup untuk
penghancuran, maka ash-Shur ditiup dengan an-Naqur supaya suara pekikan
yang ditimbulkannya mengguntur dan dahsyat. Sesudah itu suasana sangat
sepi dan manusia seperti itu selama empat puluh tahun.
Setelah berlalu empat puluh tahun, Allah SWT menurunkan air
berwarna putih (seperti air mani laki-laki) dari bawah Arsy (seperti yang
sudah dijelaskan). Dengan air ini (kekuasaan Allah SWT), terbentuklah
kematian & hari akhir)24
jasad-jasad (al-Ajsam), sehingga mereka dijadikan manusia sebagaimana
dijelaskan dalam riwayat tentang
.orang-orang yang keluar dari neraka,
padahal sebelumnya mereka sudah'menjadi abu. Akan namun sebab telah
dimandikan di dalam sungai yang ada di pintu surga, maka mereka
tumbuh menjadi manusia seperti tumbuhnya biji yang hanyut sebab banjir.
Masalah ini diterangkan dalam hadits dari Abu Hurairah ra yang
diriwayatkan oleh Muslim dan lain-lain. "Maka mereka kembali tumbuh
seperti tumbuhnya pohon kubis."
saat jasad telah utuh seperti sediakala, terompet (ash-Shur) tanda
kebangkitan ditiup, tapi kali ini tidak dengan sangkakala (an-Naqur), sebab
tujuannya untuk mengirim seluruh arwah dari lubang-lubang terompet
kepada jasad-jasad mereka, bukan untuk memisahkan dari jasadnya,
sebagaimana tiupan yang pertama, sebab tiupan pertama untuk pemisahan
dan penghancuran, yang bunyinya seperti petir yang menggelegar dengan
dahsyat.
Jadi jika ditiup terompet (ash-Shur) untuk kebangkitan yang ditiup
tidak dengan an-Naqur (seperti yang telah diuraikan), maka seluruh arwah
keluar dari tempatnya, dan seluruh ruh datang menuju jasadnya lalu
dihidupkan oleh Allah SWT.
Semua itu terjadi dalam waktu sekejap, sebagaimana firman Allah
SWT:
Maka tiba-tiba mereka menunggu putusannya masing-masrng. (QS.
az-Zumar:68)
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan komu dari dalam
kubur itu, melainkan hanyalah seperti menciptakan dan membangkitkan satujiwa saja. (QS. Luqman: 28)
Menurut pendapat mazhab Ahlusunnah wal jama'ah jasad-jasad akan
dikembalikan oleh Allah SWT secara utuh sepertijasad kita sekarang.
Para ulama dari kalangan Ahlusunnah wal jama'ah satu pendapat
tentang hal ini, namun sebagian berpendapat bahwa yang akan dikembalikan
yaitu sifat dan tabiatnya. Allah swr akan mengembalikan sifat
sebagaimana Allah mengembalikan jasad dan warna kulit.
Al-Qadhi Abu Bakar ibn al-Arabi berkata, "Hal itu dalam ketetapan
dan kekuasaan Allah SWT hukumnya 'boleh' (ja'iz), bahkan sangat mudah
bagi Allah SWT untuk mengumpulkan sifat, jasad, warna kulitnya. Tapi
tidak ada hadits yang menjelaskan bahwa sifat juga akan dikembalikan oleh
Allah SWT pada hari kiamat."
Menurutku banyak pendapat mengenai masalah ini, yang akan
dipaparkan setelah bab ini.
kematian & hari akhir )25
Ash-shur
-)y)t - (terompet) bukan kata jamak dari ash-shurah -at!-alr-
(gambar) sebagaimana yang disebutkan oleh sebagian orang dengan
memakai dalil hadits yang disebutkannya, sebab nash Al-Qur'an sangat
jelas menyatakan ini dalam firman Allah SWT: Kemudian ditiup sangkakala
itu sekali /agr. (QS. az-Zumar:68). Ayat memakai kata"fihf'bukan ".ftha",
dalil bahwa ash-Shur (terompet) bukan bentuk jamak dari ash-Shurah
(gambar).
Al-Kalbi berkata, "Aku tidak tahu asal kata ash-Shur. Ada yang
mengatakan bentuk jamak dari kata ash-Shurah (gambar) yang sudah
sempurna, busratun atau busrun (keluar kubur) maksudnya setelah ditiup
(yudakh) gambar orang-orang yang sudah mati (arwah-arwah mereka).
Al-Hasan membacakan firman Allah SWT Di waktu ia "meniup"
sangkakala, Dia mengetahui yang gaib dan yang nampak (QS- al-An'am:
73))'la membaca yanfukhu (meniup) bukan yunfakhu (ditiup) sebagaimana
lazimnya.
Menurutku, tafsiran seperti ini [yaitu ash-Shur (terompet)] maknanya
bukan terompet, melainkan ash-Shur jama' dari ash-Shurah (gambar) yaitu
pendapat Abu 'Ubaidah Mu'ammar ibn al-Mutsanna, YanB pendapatnya
tertolak dan sangat lemah.
Terompet untuk kebangkitan hanya ditiup sekali. Malaikat Israfil as
meniup terompet yang berbentuk seperti tanduk. Terompet ini hidup,
sebab diberi ruh oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:
Dan Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian ruh ciptaan Kami.
(QS. at-Tahrim: l2)
Dan Aku tiupkan kepadanya ruh ciptaan-Ka. (QS. Shad: 72)
Ibnu Zaid berkata;
Allah SWT menciptakan manusia di atas bumi dalam bentuk yang
lain, kemudian Allah perintahkan langit supaya menurunkan hujan untuk
mereka selama empat puluh hari maka mereka tumbuh dari bumi sampai-
sampai bumi tempat mereka tumbuh terbelah dari bagian kepala
sebagaimana terbelahnya bumi dari bagian ujung-ujung cendawan yang akan
tumbuh.
Permisalan yang dirasakan oleh bumi saat itu yaitu rasa perih
(seperti yang dirasakan oleh seorang wanita yang hendak melahirkan). Bumi
menunggu-nunggu datangnya perintah Allah SWT untuk segera
melemparkan mereka ke atas punggungnya, yaitu saat terompet
kebangkitan ditiup."
Para ulama berkata, "seluruh umat sependapat bahwa yang akan
meniup terompet yaitu Malaikat Israfil."
kematian & hariakhir
Menurutku, ada hadits yang menunjukkan bahwa yang akan meniup
terompet bukan Malaikat Israfil. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu
Nu'aim al-Hafiz beliau berkata, dariSulaiman dari Ahmad ibn al-Qasim dari
'Uffan ibn Muslim dari Hammad ibn Salamah dari 'Ali ibn Zaid dari
Abdullah ibn al-Harits, ia berkata:
Aku sedang berada dekat 'Aisyah dan Ka'ab al-Ahbar. Ka'ab
berbicara tentang Malaikat Israfil, maka 'Aisyah berkata, "Wahai Ka'ab,
beritakanlah kepadaku mengenai Malaikat Israfil itu." Ka'ab menjawab,
"Kamu pasti telah mengetahuinya." 'Aisyah berkata, "Aku memang
mengetahuinya, tapi aku ingin mengetahui apa yang kamu ketahui tentang
Malaikat Israfil." Ka'ab lalu berkata:
Malaikat Israfil memiliki empat buah sayap, dua buah membentang di
udara, satu buah dipakainya, dan sebuah lagi berada di atas pundaknya. Arsy
terletak di atas pundaknya. Pena terletak di atas telinganya. jika wahyu
akan turun dicatat terlebih dahulu dengan pena itu, kemudian semua
malaikat mempe lajarinya.
Malaikat peniup terompet berlutut di bawah salah satu kakinya,
sedang kaki Malaikat Israfil yang satu lagi tegak berdiri. jika
terompet sangkakala telah ditempelkan ke mulutnya sebab akan ditiup,
maka punggungnya menjadi miring dan pandangan matanya menoleh ke atas
(melihat Malaikat Israfil). jika ia melihat Malaikat Israfil telah melipat
semua sayapnya, maka itu merupakan tanda perintah untuk segera meniup
terompet sangkakala.
'Aisyah berkata, "Seperti itulah yang aku dengar dari Rasulullah saw."
Klasifikasi hadits gharib, dari Ka'ab al-Ahbar dan tidak ada yang
meriwayatkannya dari Ka'ab selain Abdullah ibn al-Harits dan Khalid al-
Hadzza'dari al-Walid Abu Bisyr dari Abdullah ibn Rabbah dari Ka'ab.
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Isa at-Tirmidzi dan yang lain
menunjukkan bahwa yang akan meniup terompet sangkakala yaitu
Malaikat Israfil sendiri, sedang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Abdullah Muhammad ibn Yazid ibn Majah menunjukkan bahwa selain
Malaikat Israfi I ada juga pembantu-pembantunya.
Abu Bakar al-Bazzar meriwayatkan (dalam kitab Musnad-nya) dan
Imam Abu Daud (dalam kitab Sunnannya, bab al-Hurufl dari hadits
'Athiyah al-'Aufi dari Abu Sa'id al-Khudri, ia berkata, "Rasulullah saw
menyebutkan tentang Malaikat Peniup sangkakala dengan sabdanya, 'Di
sebelah kanannya Malaikat Jibril dan di sebelah kirinya Malaikat Mikail'.
Mungkin saja di tangan salah satu kedua Malaikat itu ada sebuah terompet
lagiyang akan ditiup," Allahu a'lam.
kematian & hariakhir )27
Abu as-Sariy lnad ibn as-Sariy at-Taimi al-Kufi meriwayatkan dari
Abu al-Ahwash dari Manshur dari Mujahid dari Abdurrahman ibn Abu
Amru, ia berkata, "Tidak ada satupun waktu subuh -pagi-2e melainkan dua
Malaikat selalu berkata pada waktu itu, "Maju terus wahai orang yang
mencari kebaikan, dan wahai orang yang selalu ingin keburukan
perlambatlah kedatanganmu." Dua Malaikat yang menjadi petugas terompet
iangkakala berdoa, "Ya Allah, berilah ganti dari harta yang telah diinfakkan
oleh setiap orang yang berinfak dan berilah kerugian kepada setiap orang
yang bakhil." Dua malaikat itu berucap, "Mahasuci Allah SWT Raja Yang
Mafiasuci." Dua malaikat yang menjadi wakil yaitu Malaikat yang bertugas
sebagai peniup terompet sangkakala."
Abdurrahman ibn Abu Amru meriwayatkan dari Waki' ibn al-A'masy
dari Mujahid dari Abdullah ibn Dhamrah dari Ka'ab, ia berkata, "Tidok ada
waktu Subuh melainkan..." persis dengan hadits tadi, tapi ada tambahan
setelah kalimat "dua Malaiknt yang menjadi wakil yaitu malaikat yang
bertugas sebagai peniup terompet sangkakala." Yang berbunyi "keduanya
menunggu-nunggu perintah untuk meniup sangkakala."
Akan namun (seperti yang disebutkan oleh Abu Muhammad Abdul Haq
dan yang lain) tidak seorangpun yang mengambil hadits 'Athiyah untuk
dijadikan dalil.
Perbedaan Pendapat Mengenai Jumlah Tiupan Sangkakala
Ada pendapat yang mengatakan bahwa terompet -sangkakala- ditiup
sebanyak tiga kali dengan rincian sebagai berikut:
l. Tiupan pertama untuk mengejutkan. Pendapat ini berdasarkan firman
Allah SWT'. Dan ingatlah hari ketila sangkakala ditiup, makn
terkejutlah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi,
kecuali siapa yang dikehendaki Allah, dan semua mereftn datang
menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (QS. an-Namal: 87)
2. Tiupan kedua untuk penghancuran total seluruh jagad raya.
3. Tiupan ketiga untuk kebangkitan.
Dalil dari tiupan penghancuran dan tiupan kebangkitan yaitu firman
Allah SWT: Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langil
dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu
putusannya masing-masing. (QS. az'Zumar:68) Itu yaitu pendapat yang
dipilih oleh lbn al-Arabi dan ulama yang sepaham dengannya.
2e Maksudnya setiap pagi dua malaikat itu berkatademikian
kematian & hari akhir)28
I
Ada juga yang berpendapat bahwa sangkakala hanya ditiup dua kali,yaitu:
,
Tiupan pertama untuk mengejutkan (tiupan untuk penghancuran total
seluruh alam) sebab kedua hal ini saling terkait. Maksudnya sebab
mereka sangat terkejut sehingga mereka langsung mati.
Hadits yang menjelaskan hal ini sangat kuat seperti hadits Abu
Hurairah ra dan hadits Abdullah ibn Umar. Semua hadits ini
menunjukkan bahwa terompet -sangkakala- hanya ditiup dua kali. Hadits
yang menjelaskan bahwa terompet
-sangkakala- hanya ditiup dua kali insya
Allahhadits yang paling shahih.
Firman Allah SWT: Dan ditiuplah sangkokala, maka matilah siapa
yang di langit dan di bumi kecuali siapa yong dikehendaki Allah. (QS. az-
Zumar:68)
Pengecualian yang ada dalam ayat ini sama dengan pengecualian
pada ayat yang menerangkan keterkejutan semua yang di langit dan di bumi,
yang menunjukkan bahwa yang dimaksud oleh kedua ayat ini yaitu satu.
Ibn al-Mubarak meriwayatkan dari al-Hasan, ia berkata, Rasulullah
saw bersabda, "Jarak antara tiupan sangkakala pertama dengan tiupan
sangkakala kedua yaitu empat puluh tahun. Tiupan pertama untuk
mematikan seluruh makhluk hidup dan tiupan kedua untuk menghidupkan
seluruh makhluk yang telah mati." Insya Allah nanti ada penjelasan
tambahan mengenai hal ini.
Al-Hulaimi berkata:
Semua riwayat sama, bahwa jarak antara tiupan pertama dengan tiupan
kedua yaitu empat puluh tahun, yaitu saat Allah SWT mengumpulkan
serpihan jasad manusia yang hancur berantakan, baik yang ada dalam
perut binatang buas, hewan yang ada di dalam air, yang ada di dalam perut
bumi, yang menjadi abu sebab terbakar, yang hancur dalam air sebab mati
tenggelam, yang hangus dimakan terik matahari, dan yang diterbangkan oleh
angin.
jika Allah SWT telah mengumpulkan dan menyempurnakan badan
atau jasadnya kembali tanpa ada yang tersisa, tapi mempunyai ruh, maka
dikumpulkan semua ruh ke dalam terompet dan diperintahkan kepada
Malaikat Israfil untuk mengirim seluruh ruh-ruh itu. Dengan satu kali tiupan
berterbanganlah ruh-ruh ini dari lubang-lubang terompet, sehingga ruh
akan kembali kepada jasadnya masing-masing dengan izin Allah SWT.
Ada sebagian riwayat yang mengatakan bahwa orang yang mati
dimakan burung raksasa atau mati diterkam binatang buas akan dibangkitkan
dari dalam mulut binatang-binatang itu.
Mengingat kematian & hari akhir
Keterangan ini ada dalam riwayat az'zuhri dari Anas, ia berkata,
Rasulullah sai berjalan melewati Hamzah saat perang Uhud dengan duka
V""g t"rg" dalam, lalu Beliau bersabda, "Kalau bukan sebab aku melihat
wajahnyayangsangatputihberseripastiakubiarkandiadalamkeadaan
,"p".tiini,'rup-uyu nttutr SWf membangkitkannya dari perut binatang ganas
atau dari perut burung raksasa."
Adasebagianorang(yangsukaberbuatbid'ah)mengingkaribahwa
terompet sangkakala seperti sebuah tanduk'
Abu al-Haisam, ia berkata, "Barangsiapa mengingkari bahwa terompet
sangkakala seperti sebuah tanduk sama dengan orang yang- mengingkari
)r":y, shirat (titian) dan al-mizan (timbangan)'" Masalah ini masih
memerlukan penafsiran.
kematian & hari akhir230
HAR.I BER.BANGKIT DAN PENGADILAN ALLATI
Sifat Hari Berbangkit
Allah SWT berfirman:
Dan ialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-Nya [hujanJ; hingga jika angin itu terah
membowa awan mendung, Kami holau ke suatu daerah yang tandus, lalu
Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab
hujan itu pelbagoi mocam buah-buahan. Seperti itulah Kami
membangkitkan orang-orong yang telah mati, mudah-mudahan kamu
mengambil pelajaran. (QS. al-A'raf: 57)
Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah
menghidupkan bumi yang sudah mati. sesungguhnya [Tuhan yang berkuasa
sepertiJ de mikian benar- benar [b er kuasal menghidupkan orong-orang yong
telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. ar-Rum: 50)
Demikianlah kebangkitan tlz. (QS. Fathir: 9)
Ayat-ayat seperti itu banyak sekali.
Tanda-tanda Hari Berbangkit
Abu Daud ath-Thayalisi dan Imam al-Baihaqi, serta periwayat lain
meriwayatkan hadits dari Abu Razin al-Uqaili, ia berkata: Aku bertanya
kepada Rasulullah saw, "Bagaimana Allah SWT mengembalikan penciptaan
makhluk-Nya? Apa tanda-tanda yang ada pada makhluk-Nya?,,
Rasulullah saw menjawab, "Pernahkah kamu melewati sebuah lembah yang
tanahnya gersang dan tandus? dan kamu melewatinya untuk kedua kalinya
kamu dan ternyata tanahnya telah subur dan menumbuhkan tanaman hijau?"
Aku menjawab, "Pernah wahai Rasulullah." Rasulullah saw bersabda,
"ltulah tanda-tanda pada makhluk-Nya yang diperlihatkan oleh Allah swr."
Kami tegaskan bahwa
zas& Al-Qur'an.
ini shahih, sebab sesuai dengan
Yang Diciptakan Pertama Kali dari Manusia yaitu Kepalanya
Diriwayatkan dari Laqit ibn Amir, berkata: Rasulullah saw bersabda,
"Kemudian Allah swr memerintahkan langit supaya menurunkan hujan
dari bawah Arsy. Demi Tuhanmu, tiada satupun yang pernah hidup di dunia
ini kemudian ia mati terbunuh atau mati dengan layak kemudian ia
kematian & hari akhir 23r
dikuburkan, melainkan kuburannya akan terbelah, dan yang pertama kali
diciptakan kembali oleh AIlah yaitu kepala mereka."
seluruh yang Mati akan Dibangkitkan Menurut Keadaannya saat Ia
Mati
Jabir ibn Abdullah berkata: Aku mendengar Nabi saw bersabda,
"setiap orang akan dibangkitkan menurut keadaannya saat mati." (HR.
Muslim dariJabir ibn Abdullah)
Abdullah ibn Umar berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
"jika Allah SWT hendak menurunkan azabnya pada suatu kaum, maka
azab itu akan menimpa siapapun yang bersama mereka, kemudian Allah
SWT membangkitkan mereka menurut niatnya masing-masing." (HR' al-
Bukhari dari Abdullah ibn Umar)
Rasulullah saw bersabda, "jika Allah hendak menurunkan azab
terhadap suatu kaum, maka azab itu akan menimpa siapapun yang bersama
mereka, kemudian mereka dibangkitkan menurut amal perbuatannya." (HR.
al-Bukharidari Abdullah ibn Umar)
Rasulullah saw bersabda, "Demi yang diriku berada dalam genggaman
Tangan-Nya, tidak seorangpun yang berbicara di jalan Allah -Allah Maha
Mengetahui apa yang dibicarakan dijalan-Nya itu- kecuali pada hari kiamat
ia datang dengan darah segar berwama merah yang masih mengalir dari
lukanya dan mengeluarkan bau harum. (HR. al-Bukhari dan Muslim dari
Abu Hurairah ra)
Abdullah ibn Umar berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah,
khabarkan kepadaku tentang jihad dan peperangan." Rasulullah saw
bersabda, "Wahai Abdullah, jika engkau terbunuh dalam keadaan sabar dan
ikhlas, maka kelak engkau dibangkitkan dalam keadaan sabar dan ikhlas.
Jika engkau terbunuh dalam keadaan riya, maka kelak engkau dibangkitkan
dalam keadaan riya. Dalam bentuk dan kondisi apapun engkau terbunuh,
maka engkau dibangkitkan dalam bentuk dan kondisi itu." (HR. Abu Daud
dari Abdullah ibn Amru)
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mati dalam keadaan mabuk,
maka ia akan melihat Malaikat Maut datang kepadanya seperti sedang
mabuk dan akan melihat Malaikat Mungkar dan Nakir menghampirinya
seperti orang yang sedang mabuk. Pada hari kiamat ia dibangkitkan dan
dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan mabuk. Cemeti api neraka
yang mencambuknya dinamakan cemeti mabuk sedang air mata yang
mengalir dari matanya yaitu darah. Ia hanya makan dan minum dari darah."
(HR. Abu Hudbah Ibrahim ibn Hudbah dariAnas ibn Malik ra)
kematian & hari akhir
l;
2t)
Seorang laki-laki yang berihram dengan Rasulullah saw tiba-tiba
terbanting dari atas untanya, lalu mati. Rasulullah saw kemudian bersabda,
"Mandikan ia dengan air dan daun 6idara, kemudian kafani dengan bajunya.
Jangan diberi wewangian dan jangan ditutup kepalanya, sebab ia akan
dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan membaca talbiyah
-mulabbiyan-.""'(HR. Muslim dari lbn 'Abbas) Dalam riwayat lain, dalam
keadaan merendahkan diri kepada Allah (mulabbidan) (HR. al-Bukhari dari
Ibnu'Abbas)
Rasulullah saw bersabda, "Orang yang sedang adzan dan orang yang
sedang membaca talbiyah akan keluar dari kuburnya dalam keadaan adzan
dan membaca talbiyah (HR. 'lbad ibn Katsir dari Jabir). Hadits ini ada
dalam kitab al-Minhaj oleh al-Hulaimi al-Hafiz.
Fadhilah Lailahaillallah saat Berbangkit
Abu al-Qasim Ishak ibn Ibrahim ibn Muhammad al-Khatli
menyebutkan dalam kitab ad-Dibaj dari Abu Muhammad Abdullah ibn
Yunus ibn Bukair dari bapakku dari Amru ibn Samir dari Jabir dari
Muhammad ibn 'Ali dari Ibn 'Abbas dan 'Ali ibn Husain, bahwa Rasurullah
saw bersabda, "Malaikat Jibril as menyampaikan kepadaku bahwa kalimat
'Lailahaillallah' akan menemani orang Islam saat matinya, saat di
dalam kuburnya, dan saat akan keluar dari kuburnya. wahai Muhammad,
seandainya engkau melihat saat mereka keluar dari kuburnya, maka
mereka menggerakkan kepalanya sambil mengucapkan'Lailahaiilallah
walhamdulillah' . wajah mereka putih bercahaya. Adapun orang-orang kafir
mereka berseru, 'Alangkah meruginya aku, kenapa aku dulu lalai
mendekatkan diri kepada Allah SWT'. Muka mereka hitam kelam.,, (HR.
Abu al-Qasim Ishaq ibn Ibrahim ibn Muhammad al-Khatli dari 'Ali ibn
Husain)
Al-Khatli berkata: Telah mengkhabarkan kepadaku yahya ibn Abdur
Humaid al-Hamani dari Abdunahman ibn yazid ibn Aslam dari bapaknya
dari lbn umar, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada
kesedihan bagi orang yang berpegang teguh dengan 'Lailahaillallah',baik
saat mati, saat di dalam kubur, maupun saat mereka dibangkitkan.
Seakan-akan aku terhadap orang yang berpegang teguh dengan
'Lailahaillah' menjadi orang yang akan membersihkan debu dari kepalanya
lalu mereka mengucapkan. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan
segala kesedihan dari kami'." (HR. Abu al-Qasim Ishaq ibn Ibrahim ibn
Muhammad al-Khatlidari ibnu Umar)
' Talbiyah yaitu bacaan labbaikallahumma labbaikdstsaat haji atau umrah.
kematian & hari akhir 233
Nasib Wanita Peratap Mayat saat Berbangkit
Rasulullah saw bersabda, "wanita yang meratapi mayat pada hari
kiamat akan keluar dari kubur dalam keadaan kusut seperti gembel;
pakaiannya dari laknat Attah dan jubahnya dari api. Mereka meletakkan
tangan di atas kepalanya lalu berkata, "Alangkah celakanya aku." (HR' an-
Nasa'i)
Hadits semisal ini ada dalam riwayat Muslim dan lbn Majah dari
Abu Malik al-Asy,ari, yang berbunyi: Rasulullah saw bersabda, "Meratapi
mayat yaitu perbuatan jahitiah. Jikaorang yang meratapi mayat meninggal,
maka Allah akan memberikan pakaian dari api dan jubah dari kobaran api
yang menyala kepadanya." Hadits ini dari lafaz lbn Majah. Imam Muslim
berkata, "Pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan pakaian dari ter dan
jubah dari kudis."
Ats-Tsa'labi menulis (dalam tafsirnya) hadits dari Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah saw bersabda, "Wanita-wanita yang meratapi mayat pada
hari kiamat dibagi menjadi dua barisan: satu barisan sebelah kanan dan satu
barisan sebelah kiri. Mereka akan menggonggong seperti anjing, yaitu pada
hari yang satu hari sama dengan lima puluh ribu tahun, kemudian mereka
diperintahkan masuk ke dalam neraka."
Dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw
bersabda, "Wanita-wanita yang meratapi mayat akan dijadikan dua barisan
pada hari kiamat, satu barisan di sebelah kanan neraka dan satu barisan di
sebelah kiri neraka. Mereka akan menggonggong seperti anjing menyalak
kepada penghuni neraka." (Hadits ini gharib dari Abu Nasir Yahya ibn Kasir
dari Abu Salamah, sebab dalam sanadnya ada Sulaiman ibn Daud).31
Anas berkata: Rasulullah saw bersabda, "Wanita yang meratapi mayat
akan keluar dari kuburnya pada hari kiamat dalam keadaan kusut bagaikan
seorang gembel; wajahnya hitam, kedua matanya hijau, kepalanya beruban,
pakaiannya dari laknat Allah, jubahnya dari kemarahan Allah, sebelah
tangannya dibelenggu ketengkuknya dan sebelah lagi diletakkan di atas
kepalanya, sambil mengucapkan, "Alangkah menyesalnya, alangkah
celakanya, alangkah sedihnya. Malaikat yang berada di belakangnya
menjawab, "Amiin." Sesudah itu tempat kembalinya neraka."
'r Penulis mengatakan tentang riwayat hadits ini: Disampaikan kepada kami oleh asy-Syekh al-Haj ar-
Rawiyah Abu Muhammad Abdul wahab Syahar ibn Rawwah dan Syaikh alJmam 'Ali ibn
Hibatullah asy-Syaf i dari as-Salafi dari ar-Ra'is Abu Abdullah as-Saqafi dari Abu Muhammad
Abdullah ibn Ahmad ibn Khaulah al-Abhari al-Adib tentang hal yang dibacakan kepadanya dan aku
mendengar sendiri darinya tahun 304 H. la meriwayatkan dari Abu Umar dan Ahmad ibn
Muhammad ibn Hakim al-Madani, dari Abu Umayah Muhammad ibn lbrahim ath-Tharsusi, dari
Sa'id ibn Sulaiman dari Sulaiman ibn Daud al-Yamani, dari Yahya ibn Abu Katsir dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulull3h saw bersabda...(al-hadis).
kematian & hari akhir234
l
Rasulullah saw bersabda, "Meratapi mayat yaitu perbuatan jahiliah.
Orang yang meratapi mayat jika ia mati sebelum taubat, maka ia akan
dibangkitkan pada hari kiamat dengdn memakai pakaian dari ter dan sebuah
jubah dari lidah api." (HR. Ibnu Majah dari Ibnu 'Abbas)
Nasib Pemakan Riba saat Berbangkit
Allah SWT berfirman: Orang-orang yang makan (mengambil) riba
tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
setan lantaran (tekanan) penyakit gila. (QS. al-Baqarah:275)
Ahli tafsir berkata, "Yang dimaksud berdiri dalam ayat ini bukan
berdiri dari dalam kubur mereka. Ini yaitu pendapat Ibn 'Abbas, Mujahid,
Ibn Jabir, Qatadah, Rabi', Sadi, adh-Dhahhak, lbn Zaid, dan ahli tafsir yang
lain.
Ada ulama yang berkata, "Sebagian ulama mengatakan bahwa Allah
SWT akan menjadikan untuknya setan yang akan mencekik lehernya."
Ahli-ahli tafsir berkata, "Semua akan dibangkitkan pada hari kiamat
seperti orang yang dicekik sebagai hukuman baginya, supaya seluruh yang
ada di padang Mahsyar benci kepadanya. Hal itu juga sebagai tanda yang
dijadikan Allah SWT kepada pemakan riba, sebab riba akan memenuhi
perutnya sehingga menjadi beban yang sangat memberatkan mereka.
jika mereka telah keluar dari dalam kuburnya, maka mereka berdiri tapi
segera jatuh sebab perut mereka sangat besar sehingga sangat memberatkan
mereka."
Kita mohon kepada Allah SWT agar la tutupi semua kesalahan dan
dosa kita serta diberi keselamatan dan kesejahteraan, baik di dunia maupun
di akhirat.
Nasib Pengkhianat
Allah SWT berfirman: Barangsiapa yang berkhianot (dalam urusan
rampasan perang), maka pada hari kiamal ia akan datang membawa apa
yang dilihianatkannya ltz. (QS. Ali' Imran: I 6 I )
Diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, "Barangsiapa mati dalam
suatu keadaan, maka pada hari kiamat Allah SWT akan membangkitkannya
dalam keadaan seperti demikian." Hadits ini ada dalam kitab al-euth,
yang merupakan hadits shahih secara makna. Bukti keshahihannya yaitu
kesesuaiannya dengan hal yang telah kita uraikan di atas. Tambahan
penjelasan pada bab ini akan dilanjutkan dalam bab, "Penjelasan dari hari
berbangkit sampai ke padang Mahsyar.
kematian & hariakhir 235
Dibangkitkannya Nabi Muhammad saw dari Kuburnya
Ibn al-Mubarak mengkhabarkan kepada kami lbn Lahi'ah, dari Khalid
ibn yazid dari Sa'id ibn Abu Hilal dariNabih ibn wahab, bahwa Ka'ab ikut
dalam majlis Siti 'Aisyah ra, dan mereka membicarakan tentang saMa
Rasulullah saw. Ka'ab berkata, "Tidak datang waktu Subuh -pagi- kecuali
pada waktu itu turun tujuh puluh ribu malaikat yang mengelilingi kuburan
Nabi saw dan mengembangkan sayap-sayapnya. P