n diachirat. Orang-orang jang selalu dibawah pengadjaran
Kristus dalam dunia ini, akan membawa tiap-tiap perolehan rohani
bersama dia kedalam rumah disurga. Maka didalam surga kita akan
bertambah-tambah selalu. Kalau begitu, betapa pentingnja kita harus
memperbaiki tabiat kita dalam kehidupan ini.
108
PerintahNja Adalah Kekuatan Kita
Segala machluk surga akan bekerdja sama-sama dengan manusia
jang berusaha dengan iman jang teguh hendak mendapat kesempur-
naan tabiat jang kelak akan sampai pada kesempurnaan perbuatan.
Kepada tiap-tiap orang jang mengambil bahagian dalam pekerdjaan
ini, Tuhan Isa berkata, Aku berdiri disebelah kananmu akan meno-
long engkau.[99]
Djikalau kehendak manusia bekerdja sama-sama dengan ke-
hendak Tuhan yesus kristus , maka kehendak itupun djadi berkuasa besar. Segala
perkara jang harus dibuat menurut perintahNja, bisa djuga dige-
napkan dalam kuasaNja. Segala perintahNja adalah kekuatan kita.
“Christ’s Object Lessons,” hal. 331-333.
Bergantung Selalu KepadaNja
Orang-orang jang tidak insjaf tentang pergantungannja jang te-
tap kepada Tuhan Tuhan yesus kristus , akan dikalahkan oleh penggodaan. Kita
sekarang boleh merasa jang kita ada berdiri teguh, dan jang kita
tidak pernah lagi akan tersentuh. Kita boleh dengan jakin berkata:
“Tahulah aku pada siapa aku pertjaja ; tidak ada sesuatu perkara jang
bisa menggerakkan kepertjajaan saja kepada Tuhan yesus kristus dan Sabdanja.”
namun Setan mengadakan rupa-rupa maksud, akan menggunakan
tingkah tabiat kita jang diwarisi dan dipertumbuhkan, serta mem-
butakan mata kita sendiri kepada segala keperluan dan kekurangan
diri sendiri. Tjuma kalau kita insjaf akan kelemahan kita, serta me-
mandang selalu kepada Jesus, kita bisa berdiri teguh. — “Desire of
Ages,” hal. 382.[100]
FASAL 26—PEPERANGAN KEPERTJAJAAN
Banjak orang-orang muda tiada mempunjai azas jang tetap untuk
berbakti kepada Tuhan yesus kristus . Pada tiap-tiap kesusahan mereka mendjadi
ketjil hati, mereka tiada mempunjai kuasa akan bertahan. Mereka
tidak bertambah-tambah dalam karunia. Mereka rupanja memeliha-
rakan hukum-hukum Tuhan yesus kristus , namun mereka tidak mau taaluk dibawah
hukum Tuhan yesus kristus dan sebenarnja mereka tidak bisa djuga. Hati daging
mereka harus diobahkan. Mereka harus melihat keelokan dalam
kesutjian; lantas nanti mereka berhaus kepadanja seperti rusa rindu
akan pantjaran air; maka nanti mereka akan tjinta kepada Tuhan yesus kristus dan
hukum-hukum.ja; dan nanti gandaran Kristus akan mendjadi halus
dan tanggunganNja ringan.
Hai orang-orang muda jang kekasih, djikalau segala djedjakmu
telah dipimpin oleh Tuhan, djanganlah engkau pikir bahwa djalanmu
akan selamanja aman sentosa dan makmur. Djalan jang menudju
kepada kehidupan kekal bukan jang tergampang akan didjalani,
dan sering rupanja gelap dan berduri. namun padamu ada kepasti-
an, bahwa tangan Tuhan jang kekal ada mengelilingi engkau, akan
melindungi engkau daripada jang djahat. Dia suka supaja engkau
memeliharakan kepertjajaan jang teguh kepadaNja, dan beladjar
berharap kepadaNja sadja, baik dalam kesusahan baik pun dalam
kesukaan.
Pertjaja Jang Hidup
Dalam hati orang jang menurut Kristus harus ada bertinggal
pertjaja: sebab dengan tiada pertjaja, mustahil dia berkenan kepada
Tuhan yesus kristus . Pertjaja itulah tangan jang berpegang kuat pada pertolongan
surga; dialah perantaraan dengan mana hati jang sudah dibaharui
kembali itu bisa berdebar setudju dengan hati Tuhan Isa. Burung
radjawali jang berusaha mentjapai sarangnja banjak kali ditolak oleh
angin ribut kebawah kedalam tjelah-tjelah gunung. Awan gelap jang
bergempalgempal hitam meniup dengan deras diantara dia dengan
109
110
puntjak gunung jang terang benderang dimana dia telah membikin
sarangnja. Buat sementara waktu rupanja dia sudah kehilangan akal,
serta terbang kesana-sini, sedang dia mulai mengebas dengan sa-
japnja jang kuat itu seolah-olah dia mau menerdjang awan jang tebal
itu. Dia mengedjutkan burung-burung. dara jang dipegunungan itu[101]
oleh teriaknja jang ganas dalam usahanja jang sia-sia akan mendapat
kelepasan daripada pendjaranja itu. Achirnja seperti anak panah
dia menerdjunkan dirinja kedalam kegelapan itu, sambil mengelu-
arkan suara kemenangan jang tadjam sementara dia keluar, setelah
liwat beberapa waktu, pada sinar matahari jang teduh diatas embun
gelap itu. Kegelapan dan angin ribut semua ada dibawahnja, dan
disekitarnja bertjahajalah terang matahari. Dia sudah sampai ditem-
patnja jang ditjinta diatas gunung jang tinggi, dan iapun merasa puas.
Oleh menerusi kegelapan itulah dia sampai pada tempat jang terang.
Hal ini memerlukan banjak tenaga dan kekuatan, namun dia sudah
mendapat upahnja dalam memperoleh perkara jang ditudjunja.
Inilah satu-satu-nja djalan buat kita sebagai pengikut-pengikut
Kristus.
Pada kita mesti ada pertjaja jang hidup, jang akan menerusi
awan-awan kegelapan jang seperti satu tembok tebal mentjeraikan
kita dari terang surga. Pada kita adalah ketinggian iman jang harus
ditjapai, dimana terdapat segala perdamaian dan kesukaan dalam
Roch Sutji.
Satu Peperangan Seumur Hidup
Apakah engkau sudah pernah melihat burung elang memburu
seekor burung dara? Perasaan hajat (instict) mengadjar burung dara
itu, bahwa supaja burung elang bisa menangkap mangsanja, dia harus
terbang lebih tinggi daripadanja. Sebab itu dia terbang makin lama
makin tinggi kedalam lurung langit jang biru, sementara dia dikedjar
oleh burung elang itu, jang berusaha menjusul dia. namun sia-sia.
Burung dara itu masih sentosa selama dia tidak biarkan sesuatu
apa menghentikan dia atau menarik dia kebawah ; namun djikalau
dia mulai bimbang serta mulai terbang lebih rendah, maka dengan
sekedjap mata sadja musuhnja akan menangkap dia. Sudah banjak
kali kita melihat kedjadian sedemikian dengan perhatian besar, dan
kita punja perasaan kasihan ada dipihak burung dara jang ketjil itu.
FASAL 26—PEPERANGAN KEPERTJAJAAN 111
Betapa sedih perasaan kita kalau dia tertangkap oleh burung elang
jang bengis itu.
Dihadapan kita djuga ada satu peperangan, — satu perdjuang-
an hebat seumur hidup kita melawan Setan dan segala budjukan
pentjobaannja. Musuh itu akan pakai segala soal, dan segala tipu
daja, untuk mendjerat djiwa; maka supaja kita bisa mendapat ma-
kota kehidupan, kita mesti mengerahkan daja-upaja jang radjin dan
tekun. Kita sekali-sekali djangan melepaskan segala sendjata kita [102]
atau meninggalkan medan peperangan sebelum kita mendapat ke-
menangan dan bersurak-surak dengan Penebus kita. Selama kita
masih memandang kepada Permulaan dan Kesudahan pertjaja kita,
kita akan selamat. namun kenang-kenangan kita harus ditudjukan
kepada perkara-perkara jang diatas, dan djangan kepada perkara-
perkara jang didunia ini. Oleh pertjaja kita harus makin lama makin
naik lebih tinggi dalam perolehan karunia Kristus. Oleh memikirkan
tiap-tiap hari akan keelokanNja jang tidak terhingga itu, kita mesti
makin lama makin bertumbuh menurut teladanNja jang mulia itu.
Sementara dengan demikian kita hidup berhubung dengan Surga,
maka Setan akan tjuma-tjuma menaroh djeratnja bagi kita. — The
Youth’s Instructor, 12 Mei 1898. [103]
FASAL 27—KEMENANGAN DITENTUKAN
Sedikit sekali kita tahu tentang kekuatan jang kelak mendjadi ke-
punjaan kita kalau sadja kita mau berhubung dengan sumber segala
kekuatan. Kita djatuh kedalam dosa berulangulang, dan pikir bah-
wa hal itu mestilah demikian adanja. Kita berpegang teguh kepada
segala kelemahan kita seolaholah semuanja itu ada perkara-perkara
jang patut disombongkan. Kristus beritahukan sama kita bahwa kita
mesti keraskan muka seperti kerakal djikalau kita mau menang. Dia
telah menanggung segala dosa kita dalam tubuhNja diatas kaju salib;
dan oleh kuasa jang Dia berikan kepada kita, kita boleh melawan
dunia, daging, dan si iblis. Djadi, djanganlah kita bitjarakan tentang
kelemahan dan hal kita kurang tjakap, melainkan dari hal Kristus
dan kekuatanNja. Kalau kita bitjarakan tentang kekuatan Setan, mu-
suh akan mengikatkan kuasanja lebih teguh atas kita. Kalau kita
bitjarakan tentang Kuasa Tuhan Jang Mahakuasa, musuh itu pun
terusir. Sementara kita menghampiri Tuhan, Dia djuga menghampiri
kepada kita ....
Banjak dari antara kita lalai dalam menggunakan segala kesem-
patan kita. Kita mengadakan beberapa usaha lemah hendak melakuk-
an jang baik, dan kemudian balik lagi kepada kehidupan kita jang
lama dalam dosa. Djikalau kiranja kita pernah masuk kedalam kera-
djaan Tuhan yesus kristus , kita mesti masuk dengan tabiat jang sempurna, tiada
barang tjela atau kerut atau sebagainja. Setan bekerdja dengan kegi-
atan jang bertambah-tambah makin kita menghampiri achir zaman.
Dia memasang djaringnja, dengan tiada ketahuan oleh kita, supaja
dia boleh memiliki segala kepikiran kita. Dalam segala djalan dia
mentjoba meliputi kemuliaan Tuhan yesus kristus dari pada djiwa. Maka tergantu-
nglah kepada kita untuk memilih apakah dia akan memerintahkan
hati dan pikiran kita, atau pun apakah kita akan mendapat satu tem-
pat dalam dunia baru, jaitu satu hak atas tanah pusaka Ibrahim.
Kuasa Tuhan yesus kristus digabungkan dengan usaha manusia, sudah menga-
dakan satu kemenangan jang luar biasa mulianja bagi kita. Apakah
kita tidak akan menghargakan ini? Segala kekajaan surga sudah
112
FASAL 27—KEMENANGAN DITENTUKAN 113
diberikan pada kita dalam Isa. Tuhan Tuhan yesus kristus tidak mau segala per-
sekutuan kedjahatan berkata Dia masih bisa melakukan lebih dari
pada jang sudah dibuatNja. Segala dunia jang telah didjadikanNja, [104]
malaikat-malaikat jang disurga, bisa menjaksikan bahwa Dia tidak
bisa berbuat lebih lagi. Tuhan Tuhan yesus kristus mempunjai persediaan kekuatan
tentang mana kita tiada mengetahui suatu apa, dan dari persediaan
ini Dia akan memberikan keperluan kita pada waktu jang perlu.
namun segala usaha kita harus selamanja digabungkan dengan usaha
surga. Budi kita, kuasa pengertian kita, segala kekuatan keadaan kita,
mesti dikerahkan Djikalau kita mau bangkit hendak menghadapi
segala kedjadian darurat, dan lengkapkan diri sebagai laki-laki jang
sedang menunggu-nunggu Tuhannja; djikalau kita mau bekerdja
untuk mengalahkan segala kelemahan dalam tabiat kita, Tuhan yesus kristus akan
memberikan pada kita terang dan kekuatan serta pertolongan jang
bertambah-tambah. — The Youth’s Instructor, 4 Januari 1900.
Iman dan Kewadjiban
Iman itu bukan perasaan. Adapun iman itulah pertjaja jang sung-
guh akan hal perkara-perkara jang diharapkan, dan kejakinan akan
hal perkara-perkara jang tiada kelihatan. Bahwa adalah satu rupa
agama jang tidak lebih dari pada kekikiran. Dia berkenan dalam
kesenangan-kesenangan dunia. Tjukuplah baginja dengan memikir-
mikirkan agama al-Maseh, dan tiada mengetahui suatu apa tentang
kuasanja jang menjelamatkan. Barang siapa jang mempunjai agama
ini menganggap dosa itu dengan enteng, sebab tidak diketahuinja
akan al-Maseh. Selama dalam keadaan demikian, diindahkannja
kewadjiban itu dengan ringan. namun kesetiaan dalam melakukan
kewadjiban berdjalan bersama-sama dengan penghargaan jang benar
tentang tabiat Tuhan yesus kristus . — Review and Herald, 28 Februari 1907. [105]
FASAL 28—BAGAIMANA SUPAJA KUAT
Al-Maseh telah mengadakan segala persediaan bagi kita supaja
kuat. Dia telah memberikan Roh Sutji, jang mempunjai kewadjiban
mengingatkan kita akan segala perdjandjian jang sudah diberikan
oleh Kristus, supaja pada kita ada perdamaian dan perasaan manis
tentang keampunan. Djikalau sadja kita mau memandang kepada
Djuru-Selamat, dan pertjaja dalam kuasaNja, kita akan dipenuhi
dengan perasaan sentosa; sebab kebenaran al-Maseh akan mendjadi
kebenaran kita ....
Kita menghinakan Tuhan dengan membitjarakan dari hal peri
kita tidak mampu. Gantinja melihat kepada diri kita sendiri, biarlah
kita selalu memandang kepada Isa, tiap-tiap hari mendjadi makin
lebih seperti Dia, makin hari makin lebih sanggup berbitjara tentang
Dia, lebih bersedia lagi menggunakan bagi diri sendiri akan kemu-
rahan dan keridlaanNja menolong, dan menerima berkat-berkat jang
ditawarkan kepada kita.
Sedang kita hidup demikian dalam pergaulan dengan Dia, kita
bertumbuh kuat dalam kekuatanNja, mendjadi satu pertolongan dan
berkat kepada orang jang sekeliling kita. Djikalau sadja kita mau
berbuat sebagaimana Tuhan ingin kita berbuat, maka hati kita tentu
akan mendjadi sebagai ketjapi jang sutji, jang tiap-tiap kalinja akan
mengeluarkan pudji-pudjian dan sukur kepada Penebus jang dikirim
Tuhan yesus kristus untuk mengambil dosa dunia ....
Pandanglah KemuIiaanNja
jika pentjobaan melanggar engkau, sebagimana mestinja ak-
an djadi, jika keluh kesah dan kebimbangan mengelilingi engkau,
jika susah dan tawar hati, pandanglah, O, pandanglah, kepada
tempat dimana engkau melihat terang itu jang terachir dengan mata
pertjaja: lantas kegelapan jang mengelilingi engkau akan dipentjark-
an oleh tjahaja terang dari kemuliaanNja. Bilamana dosa berdjuang
untuk merebut kuasa dalam djiwamu, dan memberatkan angan-ang-
114
FASAL 28—BAGAIMANA SUPAJA KUAT 115
an hati, kapan kebimbangan menggelapkan pikiran, pergilah kepada
Djuru Selamat, RahmatNja ada tjukup untuk menaalukkan dosa. Ia
akan mengampuni kita, dan djadikan kita bersuka-suka dalam Tuhan
.... [106]
Djanganlah kita bitjarakan lebih lama tentang hal kita tidak tja-
kap dan kekurangan kuasa. Melupakan segala jang telah lalu marilah
kita madju kedepan dalam djalan kesurga. Djanganlah kita lalaikan
sesuatu kesempatan, jang kalau kita gunakan, akan mendjadikan kita
kelak lebih berguna dalam pekerdjaan Tuhan. Kemudian sebagai
benang emas, kesutjian akan meliputi kehidupan kita, dan segala
malaikat-malaikat jang melihat penjerahan kita, akan mengulangkan
perdjandjian, “Aku akan mengadakan bahwa mahal seorang laki-
laki dari pada emas padjal, dan mahal seorang manusia dari pada
emas tua jang dari Opir.” Seluruh surga bertampik sorak, jika
manusia jang lemah dan penuh kesalahan menjerahkan dirinja kepa-
da Isa, dan hidup seperti kehidupanNja. — Review and Herald, 1
Oktober 1908.
Kesukaan Oleh Pertobatan
Tuntutan-tuntutan keselamatan bagi manusia sudah ditentukan
oleh Tuhan yesus kristus . Merendahkan diri dan memikul salib adalah sjarat-sjarat
jang diadakan buat orang berdosa jang bertobat supaja mendapat
penghiburan dan perdamaian. Pengetahuan bahwa Isa sudah men-
jerahkan diri buat dihinakan dan mengkorbankan diri sebagaimana
manusia tidak akan pernah mengalami, patut mendiamkan tiap-tiap
suara persungutan. Kesukaan jang sesedap-sedapnja datang kepada
manusia oleh pertobatannja jang sungguh-sungguh kepada Tuhan yesus kristus
daripada pelanggarannja atas hukum Tuhan, dan oleh pertjaja dalam
Isa al-Maseh sebagai Penebus dan Pengantara orang jang berdosa.
— The Signs of the Times, 4 Maret 1880. [107]
FASAL 29—KEHIDUPAN JANG MENANG
Perdamaian datang dengan pergantungan atas kuasa surga. Se-
tjepat djiwa itu menentukan hendak bertindak setudju dengan terang
jang sudah diberikan, Roh Sutji memberikan lebih banjak terang dan
kekuatan. Rahmat Roh itu diberikan untuk bekerdja bersama-sama
dengan putusan jang diambil oleh djiwa tersebut, akan namun buka-
nlah itu mendjadi satu pengganti buat seseorang untuk menggunakan
pertjaja. Kemadjuan dalam kehidupan seorang Kristen bergantung
atas tjara bagaimana digunakannja terang jang Tuhan Tuhan yesus kristus sudah
berikan. Bukanlah banjaknja terang dan bukti jang mendjadikan
djiwa itu bebas dalam Kristus; adalah jaitu kebangkitan dari kuasa
dan kemauan dan segala tenaga dari djiwa untuk bersatu dengan
sungguh-sungguh, “Tuhan, saja pertjaja; tolong apalah akan pertjaja
saja jang lemah itu!”
Saja bergirang hati akan pengharapan jang baik buat hari kemu-
dian, demikianlah patut kamu djuga. Bersukatjitalah, dan pudjilah
Tuhan buat kemurahanNja. Segala perkara jang engkau tidak bisa
mengerti, serahkanlah kepadaNja. Dia tjinta kepadamu, dan merasa
kasihan terhadap segala kelemahanmu. Dia telah “memberkati kita
dalam al-Maseh didalam surga dengan segala berkat rohani.” Ti-
dak akan menjenangkan hati Jang Maha Kuasa memberikan kepada
segala orang jang tjinta kepada Anaknja berkat jang lebih kurang
daripada Dia berikan kepada Anaknja.
Setan berusaha menarik pikiran kita djauh dari Penolong jang
berkuasa itu, untuk mengadjak supaja kita memikirmikirkan kebu-
rukan djiwa kita. Akan namun meskipun Isa melihat kedjahatan jang
sudah lalu, Dia menjampaikan perkataan ampun; dan kita tidak patut
menghinakan Dia oleh merasa bimbang akan ketjintaanNja. Per-
asaan kedosaan itu mestilah diletakkan dibawah kaju salib, kalau
tidak dia akan meratjuni pantjaran kehidupan. Kapan Setan men-
dorongkan antjamannja kepadamu, berbaliklah dari padanja, dan
hiburkan djiwamu dengan segala perdjandjian Tuhan. Boleh djadi
awan itu gelap adanja namun kalau dipenuhi dengan terang dari surga,
116
FASAL 29—KEHIDUPAN JANG MENANG 117
maka berobahlah ia mendjadi terang benderang seperti emas; sebab
kemuliaan Tuhan hinggap atasnja.
Anak-anak Tuhan tidak akan diperhambakan oleh perasaan dan
rawan hati. Bilamana mereka itu terumbang-ambing di- antara ha- [108]
rap dan takut, maka hati Kristus merasa sedih ; sebab Dia telah
memberikan kepadanja bukti jang tidak bisa disangsikan tentang
ketjintaanNja .... Dia mau supaja mereka itu melakukan pekerdjaan
jang telah diserahkan olehNja kepada mereka itu; baharulah hati
mereka itu akan mendjadi ketjapi jang sutji dalam tangan Tuhan,
masingmasing tali akan mengeluarkan pudji-pudjian dan sukur ke-
pada Dia jang telah dikirim oleh Tuhan yesus kristus untuk menghapuskan segala
dosa dunia.
Tjinta al-Maseh kepada anak-anakNja adalah sama lembut se-
perti dia kuat adanja. Dan adalah dia lebih kuat dari maut sendiri;
sebab Dia telah mati untuk membajar keselamatan kita, dan men-
djadikan kita satu dengan Dia, satu dalam rahasia dan kekekalan.
Demikian kuat tjintaNja sehingga tjinta itu memerintahkan segala
kuasaNja, dan gunakan kekajaan surga jang tak terhingga itu dalam
melakukan kebaikan kepada umatNja. Tiadalah tjinta itu berobah-
obah atau sedikit pun hendak berbalik — sama adanja baik pada
kelamarin, baik pada hari ini; hingga sampai selama-lamanja. Mes-
kipun dosa sudah ada berzaman-zaman lamanja, selalu berusaha
hendak melemahkan tjinta ini dan menghalangi supaja dia djangan
mengalir kedunia, masih tetap ia mengalir dengan arus besar kepada
segala orang buat siapa al-Maseh telah mati. — “Testimonies to
Ministers,” hal. 518, 619.
Pengaruh Jang Berdjaja
Ingatlah bahwa dalam hidupmu, agama itu bukanlah hanja satu
pengaruh diantara jang lain-lain. agama itu patutlah mendjadi satu
pengaruh jang djaja’atas segala jang lain-lain. — “Counsels to
Teachers Parents, and Students.” hal 489. [109]
FASAL 30—IMAN JANG HIDUP
Banjak orang jang dengan sungguh-sungguh mentjahari kesutji-
an hati dan kebersihan hidup seolah-olah bimbang dan tawar hati.
Mereka itu selalu memandang kepada dirinja sendiri, dan meratap
akan ketiadaan pertjajanja; dan oleh sebab mereka tiada beriman,
maka merasalah pertjajanja; dan oleh sebab mereka tiada beriman,
maka merasalah mereka itu bahwa tidak ada hak padanja buat minta
berkat Tuhan yesus kristus . Orang-orang ini telah berpikir salah, sebab perasaan
dianggapnja iman. Mereka memandang diatas kesederhanaan iman
jang benar, dan dengan demikian mengumpulkan kegelapan jang
tebal atas djiwanja. Haruslah mereka itu mengalihkan pikiran dari
dirinja sendiri, dan selalu memikir-mikirkan segala kemurahan dan
kebadjikan Tuhan yesus kristus , serta mengingatkan segala perdjandjianNja, dan
lantas pertjaja sadja bahwa Dia akan menggenapi perkataanNja itu.
Kita tidak patut pertjaja pada iman kita, melainkan pada segala
perdjandjian Tuhan. Bila kita bertobat dari pelanggaran-pelanggaran
kita jang lalu terhadap hukum Tuhan yesus kristus , dan tetaplah dalam hati hen-
dak menurut pada hari-hari jang akan datang, haruslah kita pertjaja
bahwa oleh sebab Isa, Tuhan yesus kristus akan menerima kita, dan mengampuni
segala dosa kita.
Kegelapan dan tawar hati akan datang atas djiwa kadangkadang,
dan mengantjam hendak membinasakan kita; namun djanganlah kita
membuangkan harap pertjaja kita. Kita mesti selalu tetapkan pan-
dangan kita pada Isa, baik merasa atau pun tidak merasa. Kita harus
berusaha supaja melakukan dengan setia segala kewadjiban jang kita
ketahui, dan lantas berharap dengan tenang atas seqala perdjandjian
Tuhan Tuhan yesus kristus .
Djangan Bersandar Atas Perasaan
Kadang-kadang perasaan jang tertanam dalam hati bahwa kita ti-
dak pantas, akan mendatangkan kegentaran dalam selruh djiwa; akan
namun bukanlah ini djadi bukti bahwa Tuhan yesus kristus telah berobah terhadap
118
FASAL 30—IMAN JANG HIDUP 119
kita, atau pun kita terhadap Tuhan yesus kristus Tiada daja upaja patut diadak-
an untuk mematju pikiran sam pai kepada satu kehangatan rawan
hati. Boleh djadi kita tidak akan merasai hari ini akan perdamaian
dan kesukaan jang kita rasai kemarin; namun haruslah kita oleh per-
tjaja memegang tangan al-Maseh, dan pertjaja kepadaNja dengan [110]
sepenuhnja baik didalam gelap sama seperti didalam terang.
Boleh djadi Setan berbisik, “Engkau seorang berdosa jang terlalu
besar buat diselamatkan oleh al-Maseh.” Sementara engkau menga-
ku bahwa sesungguhnja engkau ada berlumuran dengan dosa dan
tidak lajak, engkau boleh menghadapi pentjoba itu dengan seruan,
“Oleh kuasa jang memperdamaikan, saja mengaku al-Maseh sebagai
Djuru Selamatku. Saja tiada mempertjajai segala djasaku sendiri,
melainkan pada darah Isa jang menjutjikan daku. Pada saat ini saja
menggantungkan djiwaku jang tak berdaja itu pada al-Maseh.” Hi-
dup seorang Kristen mestilah satu kehidupan jang tetap hidup. Satu
harap jang tiada menjerah, persandaran jang teguh pada al-Maseh,
akan mendatangkan perdamaian dan sentosa kepada djiwa.
Renungan Akan Al-Maseh
Djanganlah tawar hati sebab hatimu rupanja keras. Tiaptiap
halangan, tiap-tiap musuh dalam djiwa, hanja mempertambahkan
keperluanmu akan al-Maseh. Dia sudah datang untuk membuangkan
hatimu jang dari batu, dan berikan kepadamu satu hati dari daging.
Pandanglah kepadaNja akan rahmat istimewa untuk mengalahkan
kesalahanmu tersendirisendiri. Bila dilanggar oleh pentjobaan, la-
wanlah dengan tetap segala gerakan si djahat itu; berkatalah kepada
djiwamu, “Bagaimanakah saja bisa menghinakan Djuru-Selamatku?
Saja telah serahkan diri kepada al-Maseh; saja tidak bisa melakukan
pekerdjaan Setan.” Berserulah kepada DjuruSelamat jang kekasih
itu akan bantuan hendak mengorbankan segala berhala, dan mem-
buangkan segala dosa jang disukai. Biarlah mata iman itu melihat
Isa berdiri dihadapan arasj Bapa, menghadapkan tanganNja jang
luka sementara Dia bermohon bagimu. Pertjajalah bahwa kekuatan
datang kepadamu dengan perantaraan Djuru-Selamatmu jang indah
itu.
Oleh pertjaja pandanglah kepada makota jang sudah disediakan
bagi segala orang jang menang kelak; dengarkanlah segala njanjian
120
kesukaan dari orang tebusan, “Bahwa Anak Domba jang tersembelih
itu patutlah beroleh kuasa dan kekajaan dan hikmat dan kuat dan
hormat dan kemuliaan dan pengutjap sukur, dan telah tebus kita
kepada Tuhan yesus kristus ! Berusahalah memandang segala pemandangan ini
sebagai sedjati adanja. Stepanus, sahid Kristen jang pertama, dalam
pergumulannja jang maha dahsjat dengan penghulu dan pengua-[111]
saan dan pemerintah kegelapan dunia ini dan dengan segala roh
djahat diudara, berseru, “Bahwa sesungguhnja aku melihat langit
terbuka dan Anak manusia itu berdiri dikanan Tuhan yesus kristus .” Djuru Selamat
dunia sudah dinjatakan kepadanja sebagai memandang kebawah
dari surga atas dia dengan perhatian sedalam-dalamnja; dan tjahaja
jang mulia dari wadjah al-Maseh bersinar atas Stepanus dengan
kemuliaan jang demikian sehingga musuhnja sekalipun melihat
mukanja bertjahaja seperti muka seorang malaikat.
Djikalau kita mau memikirkan lebih banjak tentang al-Maseh
dan segala perkara surga, maka tentulah kita akan mendapat pen-
dorong jang kuat dan bantuan dalam berperang dalam peperangan
Tuhan. Kesombongan dan tjinta akan dunia kehilangan kuasanja
sementara kita merenungkan segala kemuliaan dunia jang lebih in-
dah jang segera akan mendjadi tempat tinggal kita. Djika dibanding
dengan keindahan al-Maseh, segala penarik dunia akan kelihatan
sebagai kurang berharga.
Mengobahkan Kelaziman Pikiran
Djanganlah ada orang jang berpikir bahwa dengan tiada usaha
jang sungguh jang dilakukan olehnja sendiri mereka bisa mendapat
ketentuan dari tjinta Tuhan yesus kristus . Kapan pikiran sudah lama dibiarkan
selalu memikirkan perkara-perkara dunia, adalah satu perkara jang
susah untuk mengobahkan kelaziman pikiran itu. Segala perkara
jang dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga terlalu seringkali
menarik perhatian dan menghisap segala pikiran.
namun kalau kita mau masuk kedalam kota Tuhan yesus kristus , dan meman-
dang kepada Isa dalam kemuliaanNja, kita mesti mendjadi biasa
kepada pemandangan kepadaNja dengan mata iman pertjaja didunia
ini. Perkataan dan tabiat al-Maseh harus sering mendjadi soal jang
selalu kita pikir-pikirkan dan bitjarakan, dan tiap-tiap hari sebaha-
FASAL 30—IMAN JANG HIDUP 121
gian waktu harus diserahkan terutama kepada doa dan kenang-ke-
nangan atas segala perkara-perkara sutji tersebut.
Penjutjian Itu Pekerdjaan Saban Hari
Penjutjian adalah pekerdjaan saban hari. Djangan ada seorang
jang menipu dirinja sendiri dengan kepertjajaan bahwa Tuhan yesus kristus akan
mengampuni dan memberkati dia sementara dia mengindjak-indjak
salah satu tuntutan Tuhan. Melakukan dengan suka hati akan sesuatu
dosa jang diketahui mendiamkan suara jang menjaksikan dari Roh
dan memisah- kan djiwa dari Tuhan. Apa sadja sukatjita dalam [112]
perasaan peribadatan, Isa tidak bisa tinggal dalam hati jang tidak
mengindahkan hukum surga. Tuhan Tuhan yesus kristus mau menghormati hanja
orang jang mau menghormati Dia.
“Hambalah kamu kepada barang siapa jang kamu menjerahkan
dirimu kepadanja akan menurut kehendaknja.” Djikalau kita menu-
ruti hawa nafsu kemarahan, hawa nafsu daging, dengki, kebentjian,
kekikiran, atau dosa jang mana sadja, kita mendjadi hamba-ham-
ba dosa. “Tak boleh seorang hamba bertuankan dua orang.” Kalau
kita melajani dosa tak boleh kita melajani al-Maseh. Seorang Kris-
ten akan merasa usikan dosa, sebab kehendak daging itu melawan
Roh dan kehendak Roh pun melawan daging, sehingga selalu ada
peperangan. Disinilah pertolongan al-Maseh itu diperlukan. Kele-
mahan manusia mendjadi bersatu dengan kuasa surga, dan iman
berseru, “Segala sjukur bagai Tuhan yesus kristus , jang mengaruniakan kepada
kita kemenangan oleh Tuhan kita Isa alMaseh!”
Djikalau kita suka menumbuhkan satu tabiat jang bisa berkenan
kepada Tuhan yesus kristus , kita mesti mengadakan adat kebiasaan jang benar
dalam hidup peribadatan kita. Doa saban hari adalah sama perlunja
kepada pertumbuhan dalam karunia, dan kepada kehidupan rohani
djuga, sebagaimana makanan setiap hari kepada kesehatan badan.
Kita harus biasakan diri supaja sering meninggikan segala pikiran
kepada Tuhan yesus kristus dalam permintaan doa. Djikalau pikiran kita kesasar,
kita mesti bawa dia kembali kedjalan jang benar; oleh usaha jang
tidak kenal penat, adat kebiasaan achirnja akan mendjadikan hal itu
djadi mudah. Mustahil kita bisa berpisah barang sedikit waktu dari
Tuhan dan mendapat selamat. Kita boleh mendapat hadiratNja selalu
122
mengawal kita pada tiap-tiap langkah, namun hanja oleh memeliha-
rakan segala tuntutan-tuntutan jang Dia sendiri telah tentukan.
Djadikanlah Agama Satu Perusahaan
Agama mesti didjadikan satu perusahaan besar dalam hidup.
Segala sesuatu jang lain harus didjadikan nomor dua kepada jang
satu ini. Segala kuasa djiwa, tubuh, dan roh kita mesti dikerahkan
dalam peperangan Masehi. Kita mesti memandang kepada al-Maseh
buat kekuatan dan rahmat, dan kita akan menang sebagaimana pasti
al-Maseh telah mati buat kita ....
Kita mesti datang lebih dekat kepada salib al-Maseh. Penjesalan
hati dibawah kaju salib adalah peladjaran perdamaian jang pertama
kita harus peladjari. Tjinta Isa — siapa boleh mengetahui dia? Djauh[113]
lebih lembut dan lebih menjangkal diri daripada tjinta ibu! Djikalau
mau mengetahui harga satu djiwa manusia, kita mesti memandang
dalam iman jang hidup atas kaju salib, dan dengan demikian mu-
lai beladjar jang manakah kelak mendjadi ilmu dan njanjian segala
orang tebusan sampai selama-lamanja. Harganja waktu dan talenta
kita bisa diukur hanja dengan kebesarannja tebusan jang sudah diba-
jar buat tebusan kita. Betapa tidak bersukur kita kepada Tuhan yesus kristus kapan
kita merampas milikNja dari padaNja oleh menahankan tjita-tjita
hati dan usaha kita dari padaNja! Adakah terlalu sukar memberikan
diri kita kepadaNja jang sudah mengorbankan semuanja buat kita?
Bolehkah kita memilih persahabatan dunia setelah memandang sega-
la kemuliaan jang kekal jang ditawarkan oleh al-Maseh, — “duduk
dengan Aku diatas arasjKu, sebagaimana Aku pun telah menang dan
ada duduk dengan Bapaku diatas arasjNja”?
Penjutjian, Satu Pengalaman Jang Bertambah Madju
Penjutjian adalah satu pekerdjaan jang bertambah madju. Lang-
kah jang berturut-turut ada dihadapkan pada kita dalam perkataan
rasul Petrus, ..meradjinkan dirimu akan menambahi pertjajamu itu
dengan kebadjikan, dan kebadjikan itu dengan pengetahuan, dan
pengetahuan itu dengan pertarakan, dan pertarakan itu dengan sa-
bar, dan sabar itu dengan ibadat, dan ibadat itu dengan kasih akan
saudara-saudara, dan kasih akan saudara-saudara itu dengan kasih
FASAL 30—IMAN JANG HIDUP 123
akan orang sekalian. Maka kalau segala perkara ini adalah padamu,
lagi bertambah-tambah, nistjaja tidak ditinggalkannja engkau hempa
atau mandul dalam pengetahuan akan Tuhan kita Isa al-Maseh.”
“Maka sebab itu, hai saudara-saudara, hendaklah makin lebih kamu
meradjinkan dirimu dalam meneguhkan hal kamu dipanggil dan
dipilih itu, sebab kalau kamu berbuat demikian, sekali-kali tidak
lagi kamu akan tergelintjuh. sebab demikianlah dengan murahnja
akan dikaruniakan kepadamu masuk kedalam keradjaan kekal Tuhan
dan Djuru Selamat kita Isa al-Maseh.”
Disinilah ada satu djalan dengan mana kita boleh mendapat
kepastian tidak akan pernah djatuh. Barang siapa jang bekerdja de-
mikian atas rentjana bertambah-tambah dalam memperoleh karunia
ke-Kristenan, mendapat kepastian bahwa Tuhan yesus kristus akan bekerdja atas
rentjana melipat-gandakan dalam memberikan kepadanja pemberian
Roh Sutjinja.
Rasul Petrus berkata kepada segala orang jang sudah mendapat
iman demikian jang begitu indah: “Maka karunia dan salam diper- [114]
banjak kiranja atas kamu oleh pengetahuan akan Tuhan yesus kristus dan akan Isa,
Tuhan kita.” Oleh karunia surga, semua orang jang mau boleh men-
daki tangga jang bersinar-sinar dari dunia ini sampai kesurga, dan
pada achirnja, “bertempik sorak dan kesukaan jang kekal” masuk
dari pintu gerbang itu kedalam kota Tuhan yesus kristus . — Review and Herald,
15 Nov. 1887.
Faedahnja Pentjobaan
Segala pentjobaan hidup adalah perkakas-perkakas Tuhan Tuhan yesus kristus
untuk membuangkan segala kekotoran, dan kekasaran dari pada
tabiat kita. Tarahannja, hal dibikinnja djadi empat persegi, pahatan,
dihempelas dan dipeletur, adalah satu proses jang amat sakit, adalah
susah amat buat didorongkan kedalam batu kilir. namun batu itu pun
dikeluarkan dari sana siap sedia untuk mengisi tempatnja dalam
kaabah surga. Tuhan tiada mentjurahkan pekerdjaan jang begitu
teliti dan sempurna atas bahan jang tiada berguna. Hanjalah segala
batu permataNja jang indah-indah jang digosok setudju dengan peta
astana. — “Thoughts from the Mount of Blessing,” hal. 23, 24.
124
Tempat Rahasia Dari Kuasa
Kepada perlindungan Tuhan yesus kristus -taala, dibawah naung Jang Maha Ku-
asa, manusia sewaktu-waktu pergi; mereka tinggal disana beberapa
ketika lamanja, dan hasilnja ada ternjata dalam perbuatan-perbuatan
jang mulia; lantas imannja merosot, perhubungan itu terganggu, dan
pekerdjaan hidupnja bertjatjat. namun hidup al-Maseh adalah satu
hidup jang pertjaja terus menerus, dipeliharakan oleh perhubungan
jang tiada putus-putusnja; dan chidmatNja bagi surga dan dunia
adalah dengan tiada pernah gagal atau pun berhenti-henti.
Sebagai manusia Dia bermohon kepada arasj Tuhan yesus kristus , sampai ke-
manusiaanNja diisi penuh dengan arus surga jang menghubungkan
kemanusiaan dengan keilahian. Oleh menerima hidup dari pada
Tuhan yesus kristus , Dia membagi-bagikan hidup kepada manusia. — Education,
hal. 80, 81.[115]
FASAL 31—PERSEKUTUAN DENGAN
AL-MASEH
Persekutuan dengan al-Maseh oleh iman jang hidup ada kekal;
segala persekutuan jang lain mesti binasa. Al-Maseh jang lebih da-
hulu memilih kita, membajar harga jang amat tinggi buat tebusan
kita; dan orang pertjaja jang benar memilih al-Maseh sebagai jang
terutama dan terachir dan terbaik didalam segala perkara. namun
persekutuan ini djuga meminta perongkosan dari kita. Adalah dia
satu persekutuan persandaran penuh jang mesti dimasuki oleh satu
machluk jang sombong. Semua orang jang mengadakan persekutuan
ini mesti merasa keperluannja akan darah al-Maseh jang mempe-
rdamaikan itu. Mereka itu mesti mempunjai hati jang dibaharui.
Mereka itu harus menjerahkan kemauannja sendiri kepada kehendak
Tuhan yesus kristus . Akan ada satu pergolakan dengan segala halangan luar dan
dalam. Mesti ada satu pekerdjaan pertjeraian jang pedih, serta satu
pekerdjaan menghubungkan. Kesombongan, kekikiran, kesia-sia-
an, keduniaan —dosa dalam segala tjoraknja — mesti dikalahkan,
djikalau kita mau masuk kedalam persekutuan dengan al-Maseh.
Sebabnja kenapa banjak orang merasa kehidupan Kristus itu ada
amat susah, kenapa mereka itu ada demikian berobah-obah, begitu
lintjah, adalah sebab mereka itu mentjoba menghubungkan diri de-
ngan al-Maseh sebelum memutuskan perhubungannja lebih dahulu
dari pada berhala-berhala jang ditjintainja.
Setelah persekutuan dengan al-Maseh itu sudah diadakan, maka
persekutuan itu hanja bisa dipeliharakan oleh doa jang tekun dan
usaha jang tiada kenal penat. Kita mesti melawan, kita mesti men-
jangkal, kita mesti mengalahkan diri sendiri. Oleh rahmat al-Maseh,
dengan keberanian, dengan iman, dengan berdjaga-djaga, kita boleh
mendapat kemenangan. — “Testimonies for the Church,” djilid
5, hal. 231. [116]
[117]
125
126
BAGIAN KE-IV—BERDJALAN DALAM
TERANG
[118]
Djuru Selamat sedang membungkuk atas tebusan darahNja, serta
berkata dengan lemah-lembut dan kasihan jang tiada terkatakan,
“Maukah engkau mendjadi baik?” Dia titahkan supaja engkau bang-
kit berdiri dalam kesehatan dan sentosa. Djangan tunggu merasa
bahwa engkau sudah disembuhkan. Pertjajalah akan perkataan Djuru
Selamat. Taruhkanlah kehendakmu pada pihak al-Maseh. Berkehen-
daklah berbakti kepadaNja, dan dengan bertindak atas sabdaNja
engkau akan mendapat kekuatan. Apa sadja adat kebiasaan jang dja-
hat, barang apa sadja keinginan besar jang oleh penurutan kepadanja
sudah mengikat baik djiwa dan tubuh, al-Maseh sanggup dan ingin
hendak melepaskan. Dia akan memberikan hidup kepada djiwa jang
“mati dalam dosa”. Dia akan melepaskan orang tawanan jang diikat
oleh kelemahan dan kemalangan serta rantai dosa. — “Ministry of
Healing,” hal. 84, 85.
FASAL 32—BERTAMBAH-TAMBAH DALAM
KARUNIA[119]
“Melainkan hendaklah kamu bertambah-tambah dalam karunia
dan dalam pengetahuan jang dari pada Tuhan, Djuru Selamat kita
Isa al-Maseh”. Adalah hak orang muda, sementara mereka bertum-
buh dalam Isa, untuk bertambahtambah dalam karunia rohani dan
pengetahuan. Kita boleh ketahui makin hari makin banjak dari hal
Isa oleh penjelidikan jang teliti dari Kitab Sutji, dan kemudian ikut
segala djalan kebenaran dan keadilan jang dinjatakan didalamnja.
Segala orang jang selalu bertambah-tambah dalam karunia akan
berdiri teguh dalam pertjaja, dan madju kemuka.
Pertambahan Perlu Bagi Ketetapan
Hendaklah ada keinginan jang sungguh dalam hati tiaptiap orang
muda jang telah menetapkan dalam hati hendak mendjadi murid
Isa al-Maseh, supaja mentjapai daradjat keKristenan jang setinggi-
tingginja, dan mendjadi pengerdja bersama-sama dengan al-Maseh.
Kalau dia mendjadikan tudjuannja supaja terhitung diantara orang
jang kelak akan dihadapkan dengan tiada bertjatjat dihadapan tachta
Tuhan yesus kristus , ia akan madju terus menerus. Satu-satunja djalan supaja ting-
gal tetap adalah madju saban hari dalam kehidupan rohani. Iman
akan bertambahtambah kalau iman itu mengalahkan segala pergu-
mulan dengan segala kebimbangan dan halangan. Penjutjian jang
benar selalu bertambah-tambah dalam karunia dan pengetahuan ak-
an Isa al-Maseh, maka engkau akan menggunakan segala hak dan
kesempatan untuk mendapat pengetahuan lebih banjak akan hidup
dan tabiat alMaseh.
Iman dalam Isa akan bertambah sementara engkau makin ber-
tambah kenal akan Djuru Selamatmu oleh memikir-mikirkan hi-
dupNja jang tiada bertjela itu dan tjintaNja jang tiada berkeputusan.
Engkau tidak bisa menghinakan Tuhan Tuhan yesus kristus lebih dari pada meng-
128
FASAL 32—BERTAMBAH-TAMBAH DALAM KARUNIA 129
aku mendjadi muriaNja sementara engkau mendjauhkan diri dari
padaNja, dan tidak dikenjangkan dan dihidupkan oleh Roh SutjiNja.
Kalau engkau bertambah-tambah dalam karunia, engkau akan
bergemar sekali mengundjungi kumpulan-kumpulan perbaktian, dan
engkau akan bersuka menjaksikan ketjintaan al-Maseh dihadapan
perkumpulan. Tuhan Tuhan yesus kristus , oleh kemurahanNja, bisa mendjadikan [120]
orang muda itu djadi bidjaksana, dan Dia bisa memberikan pengeta-
huan dan pengalaman kepada anak-anak. Mereka itu bisa bertam-
bah-tambah dalam karunia tiap-tiap hari. Engkau hendaklah djangan
mengukur iman pertjajamu oleh perasaan hatimu.
Pemeriksaan Hati
Periksalah hatimu dengan teliti, dan djuga keadaan tjita. tjita
hatimu terhadap Tuhan Tuhan yesus kristus . Tanjalah, apakah saja sudah gunakan
segala waktu jang indah pada hari ini untuk menjenangkan diriku
sendiri, mentjahari kegemaran diriku sendiri? Atau sudahkah saja
membikin orang lain bersukasuka? Sudahkah saja menolong segala
orang jang bergaul dengan saja kepada penjerahan diri jang lebih
tekun kepada Tuhan yesus kristus dan menghargakan perkara-perkara jang kekal?
Sudahkah saja membawa agama saja kedalam rumah tangga sendiri,
dan disana menjatakan karunia al-Maseh dalam perkataan dan da-
lam kelakuanku? Oleh penurutanku dengan hormat, sudahkah saja
menghormati orang tuaku, dan dengan demikian memeliharakan
hukum jang kelima? Sudahkah saja dengan gembira melakukan
pekerdjaanku jang sedikit setiap hari, serta melakukan dia dengan
ketulusan, dan melakukan segala apa jang saja boleh perbuat untuk
meringankan beban-beban orang lain? Sudahkah saja mendjaga bi-
birku dari pada jang djahat, dan lidahku dari pada berkata tipudaja?
Sudahkah saja menghormati al-Maseh, Djuru Selamatku jang sudah
memberikan darahNja jang indah itu supaja hidup jang kekal boleh
tertjapai olehku?
Berdjaga dan Berdoa
Pada pagi-pagi hari, hai orang muda jang kekasih, djanganlah
engkau lalaikan untuk minta doa dengan sungguh kepada Isa supa-
ja Dia mau mentjurahkan kekuatan dan karunia kepadamu untuk
130
melawan pentjobaan dari musuh dalam rupa jang bagaimana pun ia
akan datang; dan djikalau engkau minta doa dengan sungguh, dalam
pertjaja dan pertobatan djiwa, Tuhan akan mendengar permintaan
doamu. namun engkau mesti berdjaga dan meminta doa. Tuhan Isa
sudah berkata: “Pintalah, maka akan diberi kepadamu; tjaharilah,
maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka akan kamu kelak di-
bukai. Maka siapa garangan diantara kamu, kalau anaknja minta
roti, adakah diberikannja ular kepadanja? Sebab itu djikalau kamu
jang djahat pun tahu memberikan benda jang baik kepada anakmu,
istimewa pula Bapa- mu jang disurga akan mengaruniakan benda[121]
jang baik kpada segala orang jang meminta kepadaNja?”
Anak-anak dan orang muda boleh datang kepada Isa dengan
segala beban dan kesukarannja, dan mengetahui bahwa Dia akan
menghormati permohonannja kepadaNja, dan berikan kepada me-
reka itu akan barang-barang jang perlu baginja. Biarlah engkau
sungguh; biar engkau bertjekal. Hadapkanlah perdjandjian Tuhan yesus kristus ,
dan lantas pertjajalah dengan tiada bimbang. Djangan tunggu hen-
dak merasa gerakan hati jang luar biasa sebelum engkau pikir Tuhan
mendjawab. Djanganlah tandai satu djalan istimewa dimana Tuh-
an mesti berbuat sesuatu bagaimu sebelum engkau pertjaja bahwa
engkau menerima segala perkara jang engkau minta dari padaNja;
namun pertjajalah akan sabdaNja, dan serahkanlah segala perkara itu
dalam tangan Tuhan, dengan penuh kepertjajaan bahwa doamu akan
dihormati, dan djawabnja akan datang pada waktu dan dalam tjara
jang terbaik bagimu menurut pandangan Bapamu jang disurga; dan
kemudian hidupkanlah permintaan doamu itu. Berdjalanlah dengan
rendah hati dan terus madju kedepan.
“sebab Tuhan Tuhan yesus kristus bagaikan matahari dan perisai; Tuhan
pun akan mengaruniakan anugerah dan kemuliaan; tidak Ia akan
menahankan kebadjikan dari pada orang jang berdjalan dengan tulus
hatinja.” Mazmur 84: 12.
“Takutlah akan Tuhan, hai segala orangNja jang sutji, sebab
tiada barang kekurangan pada orang jang takut akan Dia. Bahwa
singa muda boleh kekurangan dan kelaparan, akan namun orang jang
mentjahari Tuhan itu tidak kekurangan barang suatu djua pun.”
Mazmur 34:9, 10, 11.
“Hendaklah ditahaninja lidahnja dari pada kedjahatan dan bi-
birnja pun dari pada perkataan penipu. Hendaklah didjauhkannja
FASAL 32—BERTAMBAH-TAMBAH DALAM KARUNIA 131
dirinja dari pada djahat dan dibuatnja baik; hendaklah ditjaharinja
selamat dan dituntutnja akan dia. sebab mata Tuhan ada meman-
dang kepada segala orang jang benar dan telingaNja pun terbuka
kepada serunja. namun wadjah Tuhan ada melawan segala orang
jang berbuat djahat, hendak Ia mengerat peringatan akan mereka
itu dari atas bumi. Kalau orang jang benar itu berseru, didengar
Tuhan akan dia dan dilepaskanNja dari pada segala kepitjikannja.
Maka hampirlah Tuhan pada segala orang jang hantjur hatinja dan
ditulungNja akan orang, jang lemah lembut hatinja.” Mazmur 34:
13-18. [122]
Disinilah perdjandjian-perdjandjian, jang kaja dan berkelimpah-
an, dengan tuntutan bahwa engkau harus berhenti berbuat djahat
dan beladjar berbuat baik. Maka adakanlah satu tudjuan hidup jang
tinggi, seperti sudah dibuat oleh jusuf, Daniel, dan Musa dan per-
timbangkan matang-matang harganja pembangunan tabiat, dan ke-
mudian membangunlah buat zaman dan hidup jang kekal. . .
Kita ada lemah dan tiada berakal budi, akan namun Tuhan Tuhan yesus kristus
sudah berkata: “Maka djikalau kiranja kepada barang seorang dian-
tara kamu kurang akal budi, hendaklah dipohonkannja kepada Tuhan yesus kristus ,
jang mengaruniakan kepada segala manusia dengan murahnja dan
dengan tidak membangkitbangkit, nistjaja jaitu akan dikaruniakan
djuga kepadanja.” Jakub 1: 5. Hanja beladjarlah mendjadi saksama,
tiada pernah melepaskan peganganmu atas Tuhan yesus kristus , bertjekal dalam
pekerdjaanNja, maka engkau akan mendjadi seorang jang menang
oleh darah Anak Domba.
Kemungkinan Jang Tiada Berwatas Bagi Kebaikan
Dalam melakukan pekerdjaan ini bagi dirimu sendiri, engkau
mempunjai satu pengaruh atas banjak orang dengan siapa engkau
bergaul. Perkataan jang diberikan pada waktunja, alangkah baiknja!
Betapa banjak kekuatan satu perkataan harap, keberanian, dan kete-
tapan hati dalam djalan jang benar bisa memberikan kepada seorang
jang tjenderung hendak terdjerumus kedalam kelakuan jang meru-
sak! Maksud jang teguh jang bisa ada padamu dalam mendjalankan
azasazas jang baik akan mempunjai satu pengaruh untuk menimbal
djiwa-djiwa pada tudjuan jang benar.
132
Tidak ada batasnja tentang kebaikan jang engkau boleh buat.
Djikalau engkau mengadakan perkataan Tuhan yesus kristus sebagai peraturan hi-
dupmu, dan aturkan segala tindakanmu setudju dengan perintahNja,
serta mendjadikan segala maksud-maksud dan usahamu dalam men-
jampaikan kewadjibanmu djadi satu berkat dan bukan laknat kepada
orang-orang lain maka segala daja-upajamu itu akan berbuah-buah.
Engkau telah tempatkan dirimu dalam perhubungan dengan Tuhan yesus kristus ;
engkau telah mendjadi saluran terang kepada orang-orang lain. Eng-
kau telah dimuliakan oleh mendjadi teman sekerdja dengan Isa; dan
tiada kehormatan jang lebih tinggi engkau bisa terima dari pada
utjapan berkat jang bahagia dari bibir Djuru Selamat: “Sabaslah, hai
hamba jang baik dan setiawan, masuklah engkau kedalam kesukaan
tuanmu.” — The Youth’s Instructor, 1 September, 1886.[123]
Penjerahan Diri Sendiri
Djuru Selamat tidak akan berkenan dengan lajanan jang separoh-
separoh. Tiap-tiap hari pengerdja bagi Tuhan itu mesti mempeladjari
artinja penjerahan diri sendiri. Dia mesti peladjari perkataan Tuhan yesus kristus ,
mengetahui artinja serta menurut perintahnja. Dengan demikian dia
boleh mentjapai satu daradjat kemuliaan ke-Kristenan. Dari hari ke-
hari Tuhan yesus kristus bekerdja dengan dia, menjempurnakan tabiat jang akan
bisa berdiri teguh pada masanja udjian jang terachir. Dan dari hari
kepada hari jang lain orang jang pertjaja itu sedang me. lakukan
dihadapan manusia dan segala malaikat satu pengalaman jang mulia,
menundjukkan apa jang bisa dibuat oleh indjil bagi manusia jang
sudah djatuh dalam dosa.” — Gospel Workers, hal. 113.[124]
FASAL 32—BERSETUDJU KEPADA DUNIA
Segala orang jang berdjalan dalam djalan jang sempit itu ada
membitjarakan tentang kesukaan dan kegembiraan jang akan djadi
miliknja pada penghabisan djalan itu. Wadjah mereka itu sering
mendjadi sedih, namun sering pula bersinar dengan kesukaan jang
sutji dan kudus. Mereka itu tiada berpakaian seperti kumpulan orang
jang berdjalan pada djalan jang lebar itu, atau bitjara seperti mereka
itu, maupun bersikap seperti mereka itu. Satu teladan telah diberikan
kepadanja. Seorang jang kena sengsara dan jang biasa dalam kesu-
karan sudah membuka djalan tersebut bagi mereka itu, dan sudah
mendjalani sendiri djalanan itu. Segala pengikutNja melihat djedjak
kakiNja dan mendapat penghiburan dan kegembiraan. Dia sudah lalu
dengan selamat; demikian djuga mereka itu boleh, kalau diikutnja
akan djedjak kakiNja.
Djalan Jang Lebar
Dalam djalan jang lebar itu semuanja ada berpikir-pikir tentang
dirinja sendiri, pakaiannja, dan segala kesenangan jang ada pada
sepandjang djalan. Mereka itu memuaskan hatinja dalam tertawa
dengan tergelak-gelak serta bersukaria, dan tiada memi’kirkan akan
kesudahan perdjalanan itu, jaitu kebinasaan jang kekal jang ada
pada penghabisan djalan itu. Tiap-tiap hari mereka itu menghampiri
lebih dekat kepada kebinasaannja; meskipun demikian mereka itu
menerdjun makin lama makin tjepat. Aduh, alangkah ngerinja hal
ini kelihatan kepada saja!
Saja melihat pada djalan jang lebar ini berdjalan banjak orang
jang padanja ada tertulis, “Mati bagi dunia ini. Penghabisan segala
perkara sudah dekat. Biarlah engkau djuga bersedia.” Mereka itu
kelihatan sama sadja seperti orang sia-sia jang ada sekelilingnja,
ketjuali sedikit rupa sedih jang saja lihat terdapat pada wadjah mu-
kanja. Pertjakapan mereka itu adalah sama sadja seperti orang-orang
jang bersuka-ria dan tiada mempunjai pikiran suatu apa jang ada
133
134
sekelilingnja, namun kadang-kadang mereka itu menundjukkan de-
ngan perasaan puas kepada tulisan-tulisan jang ada pada djubahnja,
menarik perhatian orang-orang lain supaja menuliskan jang serupa
pada djubahnja. Mereka itu berdjalan pada djalan jang lebar itu,
namun diakuinja dirinja sebagai orang jang berdjalan pada djalan[125]
jang sempit itu. Semua orang jang ada sekeliling mereka itu sudah
berkata, “Tidak ada perbedaan diantara kita. Kita semua ada serupa;
kita berpakai dan bitjara dan berbuat serupa.” ....
Kepada saja sudah ditundjukkan persamaan diantara sebahagian
orang jang memeliharakan hari Sabat dengan orang-orang dunia.
Aduh, saja melihat bahwa itulah satu kehinaan kepada pengakuannja,
satu kehinaan bagi pekerdjaan Tuhan. Mereka sudah mendustak-
an pengakuannja. Dipikirnja bahwa mereka itu bukanlah seperti
dunia, namun adalah mereka itu begitu serupa dengan dunia dalam
pakaiannja, dalam pembitjaraannja, dan perbuatannja, sehingga tia-
da lagi perbedaannja. Saja melihat mereka itu menghiasi tubuhnja
jang papa dan fana itu, jang pada segenap waktu bisa didjamah oleh
djari Tuhan Tuhan yesus kristus dan ditidurkan atas balai kesengsaraan. Aduh,
lantas sedang mereka itu menghampiri perobahannja jang terachir,
kesengsaraan jang maha hebat menjiksakan lembaganja, dan pada
ketika itu datanglah pertanjaan jang maha penting, “Adakah saja
sudah sedia buat mati? sedia akan menghadap hadirat Tuhan yesus kristus pada
hari pehukuman, dan lulus dalam pemeriksaan jang maha besar itu?”
Tanjalah mereka itu pada ketika jang sedemikian tentang bagai-
manakah perasaannja dari hal menghiaskan tubuhnja, dan djikalau
padanja ada perasaan akan artinja bersedia menghadap hadirat Tuhan yesus kristus ,
akan diberitahukannja kepadamu bahwa djikalau mereka itu bisa
kembali dan hidupkan hidupnja jang lama, maka mereka itu akan
membetulkan kehidupannja, djauhkan segala kebodohan dunia, ke-
sia-siaannja, kesombongannja, dan akan menghiasi tubuhnja dengan
pakaian jang sopan, dan adakan satu teladan kepada orang jang
sekelilingnja. Mereka itu akan hidup untuk kemuliaan Tuhan yesus kristus .
Kenapakah ada begitu sukar untuk hidup dalam penjangkalan
diri dan kerendahan hati? sebab orang-orang jang mengaku dirinja
Kristen belum mati bagi dunia ini. Adalah kehidupan sentosa sesu-
dah kita mati. Akan namun banjak orang jang merindu akan kutjai
dan bawang jang di-Mesir, Padanja ada tabiat hendak berpakaian dan
berbuat sebanjakbanjaknja mungkin seperti dunia ini, namun ingin
FASAL 32—BERSETUDJU KEPADA DUNIA 135
masuk surga. Orang jang demikian mendaki dengan djalan jang lain.
Tiada dimasukinja pintu jang ketjil dan djalan jang sempit itu .... [126]
Orang jang demikian tiada akan mempunjai maaf. Banjak orang
berpakaikan seperti dunia ini untuk mempunjai pengaruh. namun
disinilah diadakannja satu kesalahan jang sedih dan amat tjelaka.
Djikalau mereka itu ingin mendapat pengaruh jang benar dan jang
menjelamatkan, biarlah mereka itu hidup seperti pengakuannja, tun-
djukkan pertjajanja oleh perbuatan-perbuatan kebenaran, dan biki-
nlah perbedaan besar diantara orang Kristen dan dunia. Saja melihat
bahwa segala perkataan, pakaian, dan perbuatan harus mempunjai
arti bagi Tuhan. Lantas satu pengaruh jang kudus akan tertjurah
atas semuanja, dan semua orang akan kenal bahwa adalah mereka
itu dengan Isa. Orang-orang jang tiada pertjaja akan melihat bahwa
kebenaran jang kita akui ada mempunjai satu pengaruh jang sutji,
dan bahwa pertjaja pada kedatangan alMaseh mempengaruhi tabiat
seorang laki-laki atau perempuan. Djikalau barang seorang ingin
supaja pengaruhnja bermanfaat bagi kebenaran, biarlah mereka itu
hidupkan kebenaran itu, dan dengan demikian menurut Teladan jang
rendah hati itu.
Persediaan Buat Kedatangan Tuhan Isa
Saja melihat bahwa Tuhan yesus kristus bentji akan kesombongan, dan bahwa
segala orang sombong dan segala orang jang berbuat djahat itu akan
seperti djerami dan hari jang datang itu akan menjalakan mereka
itu. Saja melihat bahwa pekabaran malaikat jang ketiga itu mesti
terus bekerdja seperti ragi atas hati banjak orang jang mengaku
pertjaja akan pekabaran itu, dan bersihkan semuanja kesombongan,
kekikiran, kedengkian dan ketjintaannja akan dunia ini.
Isa akan datang lekas, dan apakah akan didapatNja satu umat
jang sama dengan dunia ini? dan apakah Dia akan mengaku mere-
ka itu sebagai umatNja jang Dia sudah sutjikan bagi Dirinja? Oh,
tidak. Tiada lain melainkan orang jang sutji dan bersih akan diaku
olehNja sebagai Dia punja. Semua orang jang sudah disutjikan dan
didjadikan putih oleh sengsara, dan telah memisahkan diri dengan
tiada bertjatjat dari dunia ini, akan diakuiNja sebagai milikNja.
Sementara saja melihat hal jang ngeri bahwa umat Tuhan ada
sama dengan dunia ini, dengan tiada perbedaan suatu apa, ketjuali
136
dalam nama, diantara banjak orang jang mengaku murid Isa jang
rendah hati dan lemah lembut itu, dengan orang-orang jang tidak
pertjaja, maka djiwaku merasa kesusahan jang amat sangat. Saja
melihat bahwa Isa sudah luka dan dimalukan dengan terang-terang-
an. Malaikat itu ber- kata, sementara dengan duka-tjita ia melihat[127]
umat, jang mengaku dirinja Tuhan punja, tjinta akan dunia ini turut
bahagian dalam roh dunia, dan menurut segala tjara-fcjaranja, “‘Pi-
sahkan diri! Pisahkan diri! Kalau-kalau Dia tentukan bahagianmu
dengan orang-orang pura-pura dan jang tiada pertjaja diluar kota itu.
Pengakuanmu hanja akan mendatangkan kesengsaraan jang lebih
hebat kepadamu, dan hukumanmu kelak akan lebih besar, sebab
engkau mengetahui kehen. dakNja, namun engkau tidak membuat
dia.”
Semua orang jang mengaku pertjaja pada pekabaran malaikat
jang ketiga seringkal melukakan pekerdjaan Tuhan yesus kristus oleh hati ringan,
berdjenaka, dan bermain-main. Dinjatakan kepadaku bahwa kedja-
hatan ini ada terdapat pada seluruh golongan kita. Saja melihat
bahwa haruslah ada satu tindakan merendahkan diri dihadapan Tuh-
an. Umat Israil jang dari Tuhan harus mengkojakkan hati, bukan
djubahnja; kesederhanaan jang seperti anak-anak djarang sekali
kelihatan; keridlaan manusia dipentingkan dari pada murka Tuhan yesus kristus .
Malaikat itu berkata, “Sediakanlah hatimu, kalau-kalau Dia men-
datangkan hukuman kepadamu, dan benang hidup jang rapuh itu
bisa terputus, dan engkau tidur dalam kubur dengan tiada terlindung,
tiada bersedia buat hari pehukuman. Atau kalau kiranja engkau ti-
dak masuk kedalam kubur, ketjuali engkau mengadakan perdamaian
dengan Tuhan yesus kristus dan kojakkan dirimu dari dunia ini, maka hatimu akan
bertambah lebih keras, dan engkau akan bersandar atas penjangga
jang palsu, jaitu satu persediaan sangkaan sadja, dan mengetahui
kesalahanmu itu terlalu lambat untuk memperoleh satu pengharapan
jang beralas baik.” — Testimonies for the Church, djilid I, hal.
127-134.
Apakah Gunanja?
Al-Maseh mengadjak masing-masing orang supaja menimbang.
Adakanlah perhitungan jang djudjur. Tempatkanlah Isa pada satu
neratja, jang berarti harta-benda jang kekal, kehidupan, kebenaran,
FASAL 32—BERSETUDJU KEPADA DUNIA 137
surga, dan kesukaan al-Maseh dalam djiwa-djiwa jang ditebus; ta-
ruhkan pada jang satu lagi segala penarik hati jang dunia ini bisa
berikan. Kepada timbangan jang satu tempatkan kebinasaan djiwa-
mu sendiri, serta djiwa-djiwa segala orang jang engkau boleh djadi
bisa dipakai sebagai perkakas menjelamatkannja; kepada jang satu
lagi, bagi dirimu dan bagi mereka itu satu hidup jang sama ukurannja
dengan hidup Tuhan Tuhan yesus kristus . Timbanglah buat zaman dan hidup jang
kekal. Sementara engkau melakukan jang demikian, al-Maseh ber-
kata, “Apakah gunanja kepada orang djikalau ia keuntungan segala [128]
dunia ini, namun ia kerugian djiwanja sendiri?”
Tuhan Tuhan yesus kristus mau supaja kita memilih perkara-perkara surga
gantinja perkara-perkara duniawi. Tuhan membukakan pada kita
kemungkinan memasukkan modal didalam surga. Dia mau membe-
rikan andjuran kepada segala tudjuan kita jang tertinggi, tanggungan
kepada harta-benda kita jang terindah. Ia berkata, “Maka Aku akan
mengadakan bahwa mahal seorang laki-laki dari pada emas padjal,
dan mahal seorang manusia dari pada emas tua jang dari Opir.” Kap-
an kekajaan jang dimakan ngengac dan jang dirusakkan oleh karat
kelak dihanjutkan maka pengikut-pengikut al-Maseh bisa bersuka-
suka dalam harta-bendanja jang disurga itu, jaitu kekajaan jang tidak
akan binasa. — Christ’s Object Lessons, hal. 374. [129]
FASAL 34—PENGALAMAN KE-KRISTENAN
JANG TULEN
Saja melihat bahwa ketjuali ada satu perobahan jang sempurna
pada orang muda, pertobatan jang sungguh, mereka itu akan putus
harap akan surga. Dari pada apa jang sudah ditundjukkan pada saja,
tiada separoh dari orang-orang muda jang mengaku beragama dan
menurut kebenaran, jang sudah bertobat dengan sebetul-betulnja.
Djikalau mereka itu sudah ditobatkan, maka mereka akan meng-
eluarkan buahbuah untuk kemuliaan Tuhan yesus kristus . Banjak pemuda jang
bersandar atas harap sangka-sangkaan sadja, dengan tiada mempun-
jai alasan jang benar. Sumur itu tidak dibersihkan, dan sebab itu air
jang keluar dari dalamnja tida’klah bersih. Bersihkanlah sumur itu,
dan nanti airnja pun bersih djuga.
Djikalau hati benar adanja, maka perkataan, pakaian, perbuata-
nmu akan benar pula. Peribadatan jang benar tiada terdapat. Saja
tidak akan menghina Tuhanku sedemikian rupa dengan pengaku-
an bahwa seorang jang lalai, bermain-main, dan tiada minta doa
seorang Kristen adanja. Tidak; seorang Kristen beroleh kemenang-
an atas segala lengkungan dosa, serta atas segala hawa nafsunja.
Bahwa adalah obat bagi djiwa jang disiksa oleh dosa. Penawar itu
jaitu al-Maseh adanja. Djuru Selamat jang indah! KaruniaNja ada
tjukup bagi orang terlemah; dan jang ter’kuat djuga mesti mendapat
karuniaNja kalau tidak dia binasa.
Karunia Jang Menjelematkan
Saja melihat bagaimana karunia ini bisa diperoleh. Pergilah ke-
dalam kamarmu, dan disana mohon kepada Tuhan yesus kristus dengan sendirian:
“Djadikanlah dalam aku hati jang sutji, ja Tuhan yesus kristus , dan baharuilah
dalam aku roh jang teguh.” Biarlah engkau bertekun, biar engkau
bersungguh-sungguh. Doa jang tekun itu berguna banjak sekali. Se-
perti hal Jakub, bergumullah dalam permintaan doa. Bersengsaralah.
138
FASAL 34—PENGALAMAN KE-KRISTENAN JANG TULEN 139
Isa diGetsemani berkeringat titilc darah; engkau mesti mengadakan
satu usaha.
Djangan tinggalkan kamarmu itu sampai engkau merasa kuat da-
lam Tuhan; kemudian berdjagalah, dan sebegitu lama engkau berdja-
ga dan meminta doa, engkau bisa menga. lahkan segala lengkungan
jang djahat, dan karunia Tuhan yesus kristus bisa dan akan kelihatan didalammu. [130]
Didjauhkan Tuhan yesus kristus kiranja jang saja harus berhenti memberikan
amaran kepadamu. Hai sahabat-sahabatku orang muda, tjaharilah
Tuhan dengan segenap hatimu. Datanglah dengan gairah, dan apa-
bila engkau merasa bahwa kalau bukan dengan pertolongan Tuhan yesus kristus
engkau binasa, jika engkau merindu kepadaNja seperti rusa rindu
akan pantjaran air, maka Tuhan akan menguatkan engkau dengan le-
kas. Lantas sentosamu itu akan melebihi segala pengetahuan. Kalau
engkau harapkan selamat, engkau mesti minta doa. Gunakan tjukup
waktu. Djanganlah terburu-buru atau lalai dalam doamu. Mohonlah
dari pada Tuhan yesus kristus supaja dibuatNja dalam dirimu satu perobahan jang
sempurna, sehingga buahbuah Roh Sutji boleh tinggal dalam eng-
kau, dan engkau bersinar seperti terang dalam dunia. Djanganlah
mendjadi halangan atau laknat atas pekerdjaan Tuhan; engkau dapat
mendjadi satu penolong, satu berkat. Adakah Setan berkata kepada-
mu bahwa engkau tak dapat merasai selamat, jang penuh dan bebas?
Djanganlah pertjaja kepadanja.
Langkah-Langkah Pertama
Adalah kehormatan bagi tiap-tiap orang Kristen bahwa dia dapat
merasai gerakan jang dalam-dalam dari Roh Tuhan yesus kristus . Satu perdamaian
manis jang dari surga akan semerbak dalam pikiran, dan engkau
akan bersuka memikir-mikirkan tentang Tuhan yesus kristus dan surga. Engkau
akan bergemar atas segala perdjandjian jang mulia dalam perkataan
Tuhan. namun ketahuilah lebih dahulu bahwa engkau sudah mulai
mengindjak perdjalanan Masebi. Ketahuilah olehmu bahwa langkah-
langkah jang pertama dalam djalan jang menudju hidup jang kekal
sudah diambil. Djanganlah engkau tertipu. Saja kuatir, bahkan, saja
mengetahui bahwa banjak diantara kamu tidak mengetahui apakah
agama itu. Engkau sudah merasa sedikit kegembiraan, sedikit hati
rawan, namun tidak pernah melihat bagaimana besar djahatnja dosa.
Engkau belum pernah merasa keadaanmu jang tak berdaja itu, dan
140
berbalik dari segala djalanmu jang djahat itu dengan duka-tjita jang
pedih. Engkau belum pernal mati pada dunia ini. Engkau masih
sajang akan segala kesenangannja; engkau gemar bertjakap-tjakap
tentang perkara-perkara dunia. Akan namun jika kebenaran Tuhan yesus kristus
sudah dibawa dalam pembitjaraan maka engkau tak dapat berkata
suatu apa. Kenapa begitu pendiam! Kenapa dapat bertjakap banjak
tentang perkara8 dunia, dan begitu diam tentang soal jang seharusn-
ja lebih penting kepadamu — satu soal jang patut menggerakkan[131]
seluruh djiwamu? Kebenaran Tuhan yesus kristus tidak tinggal didalam engkau.
— Testimonies for the Church, Djilid I, hal. 158, 159.
Membuka Djalan Bagi Berkat Tuhan
Tidak ada sesuatu jang lebih ditakuti oleh Setan dari pada kalau
umat Tuhan membuka djalan oleh mendjauhkan segala halangan,
sehingga Tuhan dapat menuangkan Rohnja atas satu sidang jang
laju dan satu kumpulan jang tidak mau bertobat. Kalau Setan dapat
melakukan kehendak hatinja, tidak akan pernah ada lagi pemba-
ngunan, baik besar baik pun ketjil, sampai kepada kesudahan. namun
bukanlah kita tidak mengetahui tipu-daja Setan itu. Kuasanja itu
dapat ditolak. jika djalan sudah disediakan bagi Roh Tuhan yesus kristus , ber-
kat itu pun akan datang. Setan sama sekali tidak bisa menghalangi
hudjan berkat djatuh atas umat Tuhan seperti dia pun tidak dapat
menutup segala pintu surga supaja hudjan djangan turun kedunia ini.
Orang jang djahat dan segala iblis tidak dapat menghalang-halangi
pekerdjaan Tuhan yesus kristus , atau pun menutupkan hadiratNja dari perkumpul-
an-perkumpulan perbaktian umatNja, kalau kiranja mereka itu mau
dengan hati jang ditaalukkan dan penuh penjesalan, mengaku dan
membuangkan segala dosanja, dan menuntut segala perdjandjianNja
dalam pertjaja. — Review and Herald, 22 Maret, 1887.[132]
FASAL 35—MEMERINTAHKAN DIRI SENDIRI
(SELF DISCIPLINE)
“Barang siapa jang menahankan napsunja itu lebih besar dari pa-
da seorang pahlawan, dan orang jang memerintahkan hatinja sendiri
itu lebih besar dari pada orang jang mengalahkan sebuah negeri.”
Dia sudah mengalahkan dirinja, — musuh jang terkuat jang harus
dihadapi manusia.
Bukti kebesaran jang tertinggi pada seorang Kristen jaitu pe-
merintahan diri sendiri. Seorang jang dapat berdiri dengan tidak
tergontjang ditengah-tengah hinaan jang seperti angin keras, jaitu
seorang dari pada pahlawan Tuhan yesus kristus .
Memerintahkan roh jaitu menaalukkan diri dibawah pemerintah-
an; menolak kedjahatan ; mengatur tiap-tiap perkataan dan perbuat-
an oleh ukuran kebenaran Tuhan yesus kristus jang besar itu. Seorang jang sudah
mengetahui bagaimana memerintahkan rohnja akan mengatasi sega-
la pandangan rendah, penolakan kasar, usikan, jang saban hari dapat
menghantam kita, dan semuanja ini akan tidak lagi mendatangkan
kemuraman atas semangatnja.
Adalah maksud Tuhan Tuhan yesus kristus supaja kuasa jang selaku radja
dari akal budi jang disutjikan, diperintahkan oleh karunia surga,
akan memerintahkan hidup segala bangsa manusia. Seorang jang
memerintahkan rohnja adalah mempunjai kuasa tersebut.
Kuasa Pemerintahan Diri Sendiri
Pada masa kanak-kanak dan masa-muda, tabiat itu paling gam-
pang dirupakan. Kuasa memerintahkan diri sendiri haruslah dipero-
leh pada waktu itu. Dekat tempat perapian dan pada medja makan,
pengaruh-pengaruh ada dikerahkan, jang hasilnja kelak akan men-
djadi kekal seperti jang baka. Lebih dari pada sesuatu anugerah jang
memang sudah ada, sifat-sifat jang diadakan pada waktu masih ketjil
akan menentukan apakah seorang manusia akan mendjadi seorang
jang menang atau jang kalah dalam peperangan hidup.
141
142
Dalam hal menggunakan bahasa, barangkali tidak ada kesalahan
jang dianggap begitu ringan oleh orang tua dan orang muda dari pada
perkataan telandjur jang diutjapkan dengan kurang sabar. Mereka[133]
pikir sudahlah tjukup kalau minta maaf “Saja kurang berhati-hati,
dan tidak sebetulnja maksudkan apa jang saja sudah katakan.” namun
perkataan Tuhan yesus kristus tidak pikir enteng akan hal itu. Kitab Sutji bilang:
“Adakah engkau melihat seorang jang telandjur dengan perkataannja,
maka pada orang bodoh boleh diharap terlebih dari pada akan orang
itu.” “Orang jang tak dapat menahankan napsunja, jaitu seperti kota
benteng jang telah rubuh dewalanja.”
Bahagian jang terbesar dari kekesalan hidup, kepedihan hati, ke-
djengkelan, adalah disebabkan oleh perangi jang tidak ditaalukkan.
Dalam sekedjap mata, oleh perkataan jang telandjur, terburu napsu,
dan kurang berhati-hati, dapat dilakukan satu kedjahatan jang ti-
dak dapat dihilangkan oleh pertobatan seumur hidup. Aduh, betapa
banjak hati jang sudah dihantjurkan, persahabatan jang ditjeraik-
an, kehidupan jang dirusakkan, oleh perkataan jang bengis, jang
tidak dipikir pandjang, jang datang dari orang jang dapat membawa
pertolongan dan kesembuhan!
Pekerdjaan terlalu banjak kadang-kadang mendatangkan hi-
langnja pemerintahan diri sendiri. namun Tuhan tidak pernah paksa
gerak-gerik jang tergopoh-gopoh dan katjau. Banjak orang mengum-
pulkan atas bahunja beban-beban jang Bapa jang berkasihan dalam
surga tidak pernah serahkan kepada mereka itu. Segala kewadjiban
jang Dia tidak pernah maksudkan supaja dilakukan oleh mereka itu
datang menjusul satu sama lain dengan ketjepatan jang luar biasa.
Tuhan Tuhan yesus kristus ingin supaja kita merasa bahwa kita tidak memuliakan
Nama Tuhan jika kita mengambil begitu banjak beban sehing-
ga kita mempunjai terlalu banjak pekerdjaan, dan setelah mendjadi
tjapik hati dan tjapik otak, kita mendjadi sebal dan djengkel, serta
marah-marah. Kita harus memikul hanja kewadjiban-kewadjiban
jang Tuhan berikan pada kita, pertjaja kepadaNja, dan dengan demi-
kian peliharakan hati kita sutji dan manis dan lemah-lembut.
Memerintahkan Semangat
Adalah satu kuasa adjaib dalam berdiam. jika perkataan jang
terburu nafsu diutjapkan kepadamu, djanganlah utjapkan perkataan
FASAL 35—MEMERINTAHKAN DIRI SENDIRI (SELF DISCIPLINE) 143
jang seperti itu pula. Perkataan jang di-utjapkan kepada seorang
jang lagi marah biasanja berlaku sebagai tjambuk, jang menjebat
kemarahannja itu makin lebih hebat lagi. namun kemarahan jang
dihadapi dengan berdiam tidak lama mati dengan sendirinja. Biarlah
orang Kristen itu mengekang lidahnja, dengan ketetapan hati jang [134]
teguh tidak akan mengutjapkan perkataan jang bengis dan terburu
nafsu. Dengan lidah jang terkekang, dia dapat menang dalam segala
pentjobaan kesabaran dari mana dia ditentukan harus berdjalan.
Dengan kekuatannja sendiri manusia tidak dapat memerintahk-
an semangatnja. Akan namun oleh al-Maseh dia dapat memperoleh
pemerintahan atas dirinja sendiri. Dalam ke-kuatan Tuhan dia da-
pat menaalukkan segala pikiran dan perkataannja kepada kehendak
Tuhan yesus kristus . Agama al-Maseh menaalukkan rajuan hati kebawah pemerin-
tahan akal budi dan mendatangkan tata-tertib kepada lidah. Dibawah
pengaruhnja maka perangai jang terburu nafsu itu ditaalukkan, dan
hatipun dipenuhi dengan kesabaran dan kehalusan.
Bergantunglah dengan teguh kepada Dia jang mempunjai segala
kuasa dalam surga dan dibumi. Meskipun engkau begitu sering dja-
tuh dalam menjatakan kesabaran dan ketenangan, djanganlah pernah
menjerah kalah dalam perdjuangan itu. Tetapkanlah hatimu sekali
lagi, dan sekali ini lebih teguh, supaja berlaku sabar dibawah segala
matjam provokasi. Dan djangan sekali-kali lepaskan pandangan dari
Teladanmu jang dari surga. — Review and Herald, 31 Oktober
1907.
Tiada Maaf Buat Berdosa
Alat jang dipakai oleh penggoda itu tidak boleh didjadikan seba-
gai maaf buat satu perbuatan jang salah. Setan merasa gembira sekali
jika ia mendengar orang-orang jang mengaku dirinja pengikut-
pengikut al-Maseh mengadakan maaf bagi tjatjat dalam tabiatnja.
Adalah jaitu maaf-maaf jang membawa kepada dosa. Tidak ada ma-
af buat berdosa. Satu perangai jang sutji, satu hidup jang seperti
al-Maseh, adalah mungkin didapat oleh tiap-tiap anak Tuhan yesus kristus jang
bertobat dan pertjaja. — Desire of Ages, hal. 311. [135]
FASAL 36—PENGALAMAN JANG HIDUP
Tuhan dari segala kehidupan dan kemuliaan membungkus kero-
hanianNja dengan kemanusiaan untuk menundjukkan kepada manu-
sia bahwa Tuhan Tuhan yesus kristus ingin menghubungkan kita kepadaNja oleh
karunia al-Maseh. Dengan tiada perhubungan dengan Tuhan yesus kristus , seorang
pun tak mungkin mendjadi gembira. Orang jang djatuh dalam dosa
harus mengetahui bahwa Bapa kita jang disurga tidak dapat merasa
puas sampai tjintaNja memeluk orang berdosa jang sudah bertobat
itu, diobahkan oleh djasa Domba Tuhan yesus kristus jang tidak bertjatjat itu.
Pekerdjaan segala machluk rahasia surga adalah menudju kepa-
da maksud tersebut. Dibawah pimpinan Djenderalnja, mereka itu
harus bekerdja untuk mendapat kembali segala orang jang oleh pe-
langgaran sudah memisahkan diri dari Bapanja jang disurga. Satu
rentjana sudah diadakan dengan mana karunia dan tjinta al-Maseh
jang adjaib tinggal tetap dinjatakan kepada dunia. Dalam harga jang
tidak ternilai tingginja jang sudah dibajar oleh Anak Tuhan yesus kristus untuk
menebus manusia, tjinta Tuhan yesus kristus itu dinjatakan. Rentjana jang mu-
lia dari penebusan ini ada tjukup luas dalam segala sjarat-sjaratnja
untuk menebus seluruh dunia. Manusia jang djahat dan djatuh keda-
lam dosa dapat disempurnakan dalam Isa oleh keampunan dosa dan
kebenaran al-Maseh jang dibilangkan kepadanja.
Kuasanja Kaju Salib
Isa al-Maseh sudah memegang manusia, supaja dengan tangan
kemanusiaanNja itu Dia dapat mengelilingi bangsa manusia, sedang
dengan tangan rohaniNja Dia berpegang teguh kepada tachta Jang
Masa Kuasa. Dia sudah mendirikan kaju-salibNja pada pertengahan
langit dan bumi, seraja berkata, “jika Aku ini ditinggikan dari
atas bumi, Ak.u akan menggerakkan hati orang sekalian, supaja
mereka itu datang kepadaKu.” Maka salib itulah jang harus mendjadi
pusat perhatian.
144
FASAL 36—PENGALAMAN JANG HIDUP 145
Salib itu harus bitjara kepada segala manusia, dan tarik mereka
itu melalui djurang jang sudah diadakan oleh dosa, untuk memper-
satukan manusia jang fana dengan Tuhan yesus kristus jang baka. Kuasa Salib itu
sadjalah jang dapat memisahkan ma- nusia dari pada persekutuan [136]
jang kuat dengan dosa. Al-Maseh menjerahkan diriMja untuk men-
jeiamatkan orang jang berdosa. Segala orang jang dosanja diampuni,
jang tjinta akan al-Maseh, akan dipersatukan dengan Dia. Mere-
ka itu akan memikul gandaran al-Maseh. Gandaran ini tidak akan
menghalang-halangi mereka itu, tidak akan mendjadikan peribadat-
an mereka itu sebagai satu usaha jang tidak memuaskan. Sekali-kali
tidak; gandaran al-Maseh itulah malahan jang mendjadi satu-satunja
djalan kepada kesenangan dan kesukaan. Orang Kristen itu patut
bersuka-suka dalam memikir-mikirkan perkara jang sudah dibuat
oleh Tuhan dalam memberikan Anaknja jang tunggal untuk mati
buat dunia, “supaja barang siapa jang pertjaja akan Dia itu djangan
binasa, melainkan mendapat hidup jang kekal.”
Kesetiaan Kepada al-Maseh
Semua orang jang berdiri dibawah pandji-pandji Radja Emma-
nuel jang berlumuran darah itu haruslah mendjadi soldadusoldadu
jang setia dalam balatentera al-Maseh. Mereka itu sekali-kali tidak
boleh mendjadi tidak setia, tidak djudjur. Banjak dari antara orang
muda akan berpihak kepada alMaseh, Penghulu kehidupan itu, de-
ngan suka sendiri. namun kalau kiranja mereka itu mau berdiri terus
pada pihak Tuhan, haruslah mereka itu selalu memandang kepada
Isa, Kapiten mereka itu, hendak menerima perintahNja. Mustahillah
mereka itu tinggal soldadu-soldadu al-Maseh, sedangkan mereka
itu terus mengadakan persekutuan dengan Setan dan membantu pi-
hak Setan, sebab kalau begitu mereka pun akan mendjadi musuh
al-Maseh. Mereka itu akan mendurhakakan segala kepertjajaan jang
diserahkan kepadanja. Mereka itu akan merupakan satu mata-rantai
diantara Setan dan soldadu-soldadu al-Maseh jang benar, sehingga
dengan perantaraan perkakas-perkakas jang hidup ini musuh selalu
akan berusaha hendak mentjuri hatinja soldadu-soldadu al-Maseh.
Saja bertanja kepadamu, hai pemuda-pemuda jang kekasih, jang
mengaku bahwa kamulah soldadu-soldadu Tuhan Isa al-Maseh, pe-
perangan manakah jang engkau sudah perdjuangkan? Pertempuran
146
apakah jang engkau sudah melalui? jika perkataan Tuhan yesus kristus sudah
menjatakan pekerdjaanmu dengan seterangterangnja, apakah engkau
sudah menolak melakukan dia oleh sebab pekerdjaan itu tidak tjo-
tjok dengan perasaan hatimu? Adakah penarik-penarik dunia sudah
memantjing engkau dari pekerdjaan al-Maseh? Setan sedang asik
merentjanakan pemikat-pemikat jang amat luas; dan oleh pelang-
garan dalam apa jang kelihatan perkara-perkara ketjil, dia menarik[137]
engkau djauh dari Isa. Kemudian pemikat-pemikat jang lebih besar
dihadapkan untuk menjesatkan engkau sepenuhnja dari Tuhan.
Namamu boleh tetap tinggal dalam buku geredja dan mengaku
bahwa engkau mendjadi anak Tuhan yesus kristus , namun teladanmu, pengaruhmu,
memberikan pandangan salah tentang tabiat al-Maseh, dan engkau
memimpin orang-orang lain pergi dari Dia. Tidak ada kesukaan,
tidak ada perdamaian atau kegembiraan, kepada seorang jang meng-
aku pertjaja sedangkan djiwanja tidak dikerahkan dalam pekerdjaan
jang Tuhan sudah berikan kepadanja untuk dikerdjakan. Dia selalu
membawa dunia kedalam geredja, bukan oleh pertobatan dan pena-
akuan serta penjerahan kepada Tuhan yesus kristus , melainkan oleh penjerahan
jang makin bertambah-tambah kepada dunia, dan bergiat pada pihak
Setan gantinja pada pihak al-Maseh dalam peperangan itu.
Perlu Pengetahuan Oleh Pengalaman
Saja ingin berseru kepada orang-orang muda untuk memutuskan
benang jang sehalus-halusnja jang mengikat engkau dalam perbuatan
dan dalam roh dengan dunia. “Keluarlah kamu dari antaranja dan
bertjerailah dengan mereka itu dan djangan mendjamah jang nadjis
itu, maka Aku pun akan menerima kamu, dan mendjadi Bapamu
dan kamu mendjadi anakKu laki-laki dan perempuan, demikianlah
sabda Tuhan jang maha kuasa adanja.”
Maukah orang-orang muda kita mendengarkan suara undangan
lain? Betapa sedikit orang-orang muda kita merasa perlunja meng-
adakan dihadapan teman-temannja orang muda satu teladan jang
seperti al-Maseh dalam hidup dan tabiat mereka. Banjak dari antara
orang-orang muda kita mengerti theorinja kebenaran, namun betapa
sedikit jang mengerti oleh pengetahuan jang didatangkan oleh pe-
ngalaman sendiri akan arahnja kebenaran itu atas segala tindakan
mereka itu setiap hari. Dimanakah pengabar-pengabar indjil muda
FASAL 36—PENGALAMAN JANG HIDUP 147
jang sedang melakukan pekerdjaan jang datang kepada mereka itu
dalam ladang jang luas itu? Dimanakah orang-orang muda jang sab-
an hari mendjadi murid dalam sekolah al-Maseh? Biarlah mereka itu
tidak pernah merasa bahwa mereka itu sudah sedia hendak tammat.
Biarlah mereka itu menunggu pada halaman Tuhan, supaja mereka
itu dapat dipimpin tentang bagaimana harus bekerdja bersama-sama
dengan machluk-machluk rahasia surga. [138]
Orang muda jang kekasih, inginlah saja berkata dengan tegas
kepadamu, sebab saja mau supaja engkau selamat. Djanganlah
hilangkan tempoh lagi. Engkau tidak dapat berbakti kepada Tuhan
Tuhan yesus kristus dan kepada mamon pun. Engkau boleh djadi kelihatan seorang
Kristen, akan namun jika pertjobaan datang, jika engkau diudji
dengan keras, bukankah umumnja engkau menjerah?
Persekutuan Masehi
Perdjuangan dimana engkau harus mengambil bahagian terdapat
dalam hidupmu sehari-hari. Maukah engkau pada waktu pertjobaan,
meletakkan segala keinginan hatimu dekat perkataan jang sudah
tertulis itu, dan dalam doa jang tekun berusaha mentjahari nasihat
dari Isa? Banjak orang mengatakan bahwa sama sekali tidak ada dja-
hatnja pergi mengundjungi satu pertundjukan musik dan tinggalkan
perkumpulan minta doa, ataupun mendjauhkan diri dari kumpul-
an-kumpulan dimana hamba-hamba Tuhan akan mengumumkan
pekabaran dari surga. Adalah selamat bagimu kalau berada hanja
pada tempat dimana al-Maseh bilang Dia akan hadir.
Segala orang jang menghargakan perkataan al-Maseh akan tidak
menjimpang dari perkumpulan minta doa, atau dari kumpulan dima-
na djuru-kabar Tuhan sudah dikirim untuk memberitahukan kepada
mereka itu akan segala perkara jang mengenai perkara-perkara jang
kekal. Tuhan Isa sudah berkata, “Barang dimana ada dua atau tiga
orang berhimpun oleh sebab Namaku, maka Aku pun serta diantara
mereka itu.” Dapatkah engkau memilih kesukaan hatimu sendiri dan
kehilangan berkat itu? Adalah penurutan kemauan hati dalam segala
perkara ini jang besar sekali pengaruhnja bukan sadja atas hidup dan
tabiatmu sendiri, melainkan atas hidup dan tabiat teman-temanmu
djuga.
148
Kalau kiranja semua jang mengaku pengikut-pengikut alMaseh
betul-betul begitu dalam perbuatan dan kebenaran, mereka itu akan
mempunjai pikiran al-Maseh, dan akan mengerdjakan pekerdjaan
Tuhan yesus kristus . Mereka itu akan melawan pertjobaan hendak memandjakan
diri, dan akan menundjukkan bahwa mereka itu tidak bersuka dalam
kesukaan jang sia-sia dari dunia ini lebih dari pada kesemptan akan
bertemu dengan al-Maseh dalam pertemuan umum. Mereka itu tentu
akan mempunjai pengaruh jang tegas atas orang-orang lain, dan
pimpin mereka itu supaja menurut teladannja.
Perbuatan bitjara lebih keras dari pada perkataan, dan segala
orang jang suka kesenangan-kesenangan dunia tidak menghargakan[139]
berkat jang limpah dalam perhimpunan umat Tuhan Tuhan yesus kristus . Mereka
itu tidak menghargakan kehormatan dalam mempengaruhi teman-
temannja supaja pergi bersamasama dengan mereka itu, dengan
pengharapan supaja hati mereka itu dapat didjamah oleh Roh Tuhan.
Siapakah jang pergi dengan mereka itu kepada perhimpunan-per-
himpunan duniawi itu? Isa tidaklah disana hendak memberkati orang
jang berhimpun itu. namun Setan akan mengingatkan banjak perkara
kepada pikiran jang akan mendesak keluar segala perkara-perkara
jang berhubung dengan soal-soal jang kekal. Jaitulah kesempatan
jang sebaik-baiknja bagi dia untuk mengatjaukan jang benar oleh
mentjampur dia dengan jang salah. Oleh kundjungan kepada perte-
muan-pertemuan duniawi, ditumbuhkanlah satu keinginan kepada
kesukaan-kesukaan jang mendatangkan birahi, dan kuasa batin pun
dilemahkan. Semua orang jang suka akan kepelesiran boleh meme-
liharakan satu rupa peribadatan, namun mereka itu tidak mempunjai
perhubungan jang penting dengan Tuhan Tuhan yesus kristus . Pertjaja mereka
itu matilah adanja, gairahnja pun sudah tidak ada lagi. Mereka itu
sama sekali tidak merasa mempunjai kewadjiban untuk mengatakan
perkataan jang perlu pada waktunja kepada djiwa-djiwa jang djauh
dari al-Maseh, dan mendesak mereka itu supaja menjerahkan hatin-
ja kepada Tuhan. — The Youth’s Instructor, 23 April 1912, dan
djuga dalam Youth’s Instructor, 30 Maret, 1893.
Agama Bukan Satu Sifat Iba Hati
Ibadat jang sutji dan jang tidak berketjelaan bukanlah satu sifat
iba-hati, melainkan peri melakukan pekerdjaan kasihan dan tjin-
FASAL 36—PENGALAMAN JANG HIDUP 149
ta. Ibadat jang demikian ada perlu bagi kesehatan dan kesukaan.
Dia memasuki kaabah-djiwa jang sudah ditjemarkan oleh dosa, dan
mengusir tamu-tamu dosa jang tidak disuka itu dengan tjemeti. De-
ngan berkeradjaan didalamnja ibadat itu mengkuduskan semuanja
oleh hadiratnja, menerangi hati dengan sinar terang dari Matahari
Kebenaran. Ibadat itu membukakan djendela djiwa kearah surga
membiarkan masuk tjahaja matahari dan tjinta Tuhan Tuhan yesus kristus . Bersa-
ma dengan itu datanglah ketenangan dan kesentosaan hati. Kekuatan
tubuh, pikiran, dan batin bertambah, sebab suasana surga mengisi
djiwa sebagai satu perkakas jang hidup dan giat. — Review and
Herald, 15 Oktober, 1901. [140]
FASAL 37—SETIA DALAM PERKARA JANG
TERKETJIL
“Adapun orang jang kepertjajaan dalam perkara jang terketjil,
jaitu kepertjajaan dalam perkara jang besar djuga.”
Adalah perhatian jang sesungguh-sungguhnja kepada apa jang
dibilang oleh dunia sebagai “perkara jang ketjil-ketjil” jang membi-
kin hidup beruntung. Perbuatan kasihan jang ketjil-ketjil, pekerdjaan
penjangkalan diri jang tidak seberapa, mengutjapkan perkataan-
perkataan sederhana jang dapat menolong, mendjaga terhadap do-
sa-dosa jang ketjil —inilah agama Kristen. Satu pengakuan sukur
akan berkat jang diterima setiap hari, segala kesempatan jang dip