an djiwa,
mendjadi kesukaan dan penghiburan kehidupan. Matahari Kebenar-
an menerangi halaman-halamannja jang sutji, dan Roh Sutji bitjara
dari lembarannja kepada djiwa .... [272]
Biarlah mereka jang sudah mempertumbuhkan kesukaan untuk
membatja sedikit-sedikit buku roman, sekarang membalikkan per-
hatiannja kepada perkataan nubuatan jang tentu. Ambillah Kitab
Sutjimu, dan mulailah mempeladjari hikajat jang sutji dari Perdjan-
djian Lama dan Perdjandjian Baharu dengan kesukaan jang baharu.
Lebih sering dan lebih radjin engkau mempeladjari Kitab Sutji, le-
bih penting dan elok kelihatannja, dan lebih kurang kesukaanmu
akan membatja buku-buku roman. Ikatlah Kitab jang indah itu dida-
lam hatimu. Kitab itu akan mendjadi teman dan pemimpin padamu.
— The Youth’s Instructor, 9 October, 1902. [273]
FASAL 89—TELADAN ORANG EFESUS
jika orang-orang Efesus sudah ditobatkan, mereka lantas
mengobahkan kebiasaan dan kelakuannja. Dengan tempelakan Roh
Tuhan yesus kristus , mereka bertindak dengan segera, dan membukakan segala
rahasia hobatannja. Mereka datang dan mengaku, dan tundjukkan se-
gala perbuatannja, lalu djiwanja sudah dipenuhi dengan murka jang
sutji sebab mereka sudah menjerahkan dirinja begitu rupa kepada
ilmu sihir, dan sudah menghargakan begitu tinggi pada buku-buku
dimana peraturan-peraturan jang sudah direntjanakan oleh Setan
telah aturkan djalan-djalan dengan mana mereka dapat mendjalank-
an ilmu hobatan. Mereka sudah tetapkan hatinja hendak berpaling
dari melakukan pekerdjaan si djahat, lalu dibawanja buku-buku jang
mahal itu dan dibakarnja dihadapan orang banjak. Begitulah mereka
sudah menjatakan kesungguhannja bertobat kepada Tuhan yesus kristus . . . .
Buku-buku orang Efesus jang sudah dibakar pada waktu perto-
batannja kepada Indjil, mula-mula-nja amat disukai oleh mereka itu,
dan biarkan buku-buku sihir itu memerintahkan angan-angan hatinja
dan memimpin pikirannja. Mereka boleh djuga mendjual buku-buku
itu, namun dengan berbuat begitu kedjahatan itu akan dikekalkan.
Kemudian mereka djadi bentji pada rahasia-rahasia Setan, ilmu-ilmu
gaib tersebut, lalu mereka merasa bentji akan pengetahuan jang dipe-
rolehnja daripadanja. Saja mau bertanja kepada orang-orang muda
jang sudah menghubungkan dirinja dengan kebenaran. Sudahkah
engkau membakar buku-buku gaibmu?
Buku-buku Gaib Zaman Sekarang
Kami tidak menuduh engkau berbuat kedjahatan seperti jang
sudah diperbuat oleh orang-orang Efesus itu, atau salahkan engkau
sudah mendjalankan ilmu-ilmu gaib, dan memegang ilmu-ilmu si-
hir seperti mereka sudah berbuat. Kami tidak bilang bahwa engkau
sudah menurut ilmu-ilmu tenung, atau mengadakan perhubungan
dengan roh-roh djahat. namun apakah engkau tidak membikin per-
286
FASAL 89—TELADAN ORANG EFESUS 287
hubungan dengan pengarang segala kedjahatan, dengan si pembuat
rentjana segala ilmu gaib dan ilmu jang kedji-kedji? Apakah engkau
tidak mendengarkan pada bisik-bisikan dia jang mendjadi penghulu
dunia ini, bahkan penghulu pengua- saan diudara? Apakah engkau [274]
tidak menundukkan diri pada segala kepalsuannja, dan menjerahkan
dirimu djadi wakil-wakil si djahat untuk melakukan apa-apa jang
tjotjok dengan kehidupanmu sebelum engkau bertobat? Apakah
engkau tidak menjerahkan dirimu mendjadi wakil-wakil Setan, dan
dalam lain kata jang lebih luas artinja, apakah engkau tidak meng-
adakan perhubungan dengan malaikat-malaikat jang sudah djatuh,
dan beladjar dari mereka itu ilmu tipu-daja buat mendjerat djiwamu
sendiri dan djiwa orang-orang lain?
Bagaimana dengan buku-buku gaib itu? Apakah jang engkau
sudah batja? Bagaimana engkau menggunakan tempahmu? Adakah
engkau mengusahakan diri hendak mempeladjari Kitab Sutji supaja
engkau boleh mendengar suara Tuhan yesus kristus bitjara kepadamu dari dalam
KitabNja? Dunia ini dibandjiri oleh buku-buku jang menjebarkan
bidji-bidji sjak wasangka, tiada pertjaja, dan menjangkal akan adanja
Tuhan yesus kristus , dan banjak sedikitnja engkau sudah mempeladjari peladjaran
buku-buku tersebut, dan adalah jaitu buku-buku gaib. Buku-buku
itu menolakkan Tuhan yesus kristus dari pikiran, dan mentjeraikan djiwa dari
Gembala jang benar.
Otak Dirusakkan Untuk Berpikir Sutji
Buku-buku jang engkau sudah batja telah direntjanakan oleh
wakil-wakil Setan untuk melumpuhkan pikiran dengan theori-theori
jang dikarang didalam mesdjid Setan, akan menundjukkan kepa-
damu bagaimana engkau boleh melajani si djahat itu dengan tjara
kemuliaan Setan. Betapa banjak buku-buku jang mengandung bibit
tiada pertjaja, buku-buku jang diusahakan untuk membikin pikiran
mendjadi kusut oleh sebab sjak-wasangka! Setan sudah menghem-
buskan nafsunja jang beratjun kedalam buku-buku itu, maka barang
siapa jang membatjanja akan kedjangkitan penjakit malaria rohani
jang amat djahat.
Betapa banjak adanja buku-buku batjaan kosong dalam dunia
ini jang mengisi pikiran dengan perkara jang bukan-bukan dan ke-
bodohan, dan dengan begitu menimbulkan perasaan djemu pada
288
perkataan kebenaran dan keadilan! Dengan begitu pikiran mendjadi
lemah untuk memikirkan perkara-perkara jang sutji, untuk penje-
lidikan Kitab Sutji dengan sabar dan tekun, jang mendjadi buku
penundjuk oleh mana engkau bisa berdjalan terus menudju kefirdaus
Tuhan yesus kristus .
Ada banjak tulisan tentang mentjahari untung harta dunia, seo-
lah-olah kekajaan dunia ini bisa membeli pas masuk kedalam surga.
Betapa banjak buku-buku sedjarah sudah ditulis tentang perbuatan
nekat dan berani dari orang-orang jang kehi- dupannja sedikitpun[275]
tidak memberi terang diatas djalan jang membawa orang kepada
negeri jang lebih baik itu!
Buku Jang Menjesatkan
Betapa banjak buku-buku tentang perang dan penumpahan da-
rah, jang menjesatkan pemuda kita! Sementara mereka membatjanja.
Setan berdiri disisinja akan mengisikan hati mereka dengan roh pe-
nglima perang jang dibatjanja, dan darahnja mendjadi panas sehing-
ga mereka lantas terbangun akan melakukan perbuatan-perbuatan
jang kedji. Betapa banjak buku-buku jang tidak senonoh, jang me-
mimpin kepada kemauan-kemauan jang tjemar, jang menjatakan
hawa nafsu hati, dan memimpin orang djadi sesat dari djalan jang
bersih dan sutji!
Engkau sudah mempunjai buku-buku gaib jang tjerita-tjeritanja
dan gambar-gambar-nja direntjanakan oleh dia jang dahulu sudah
pernah mendjadi malaikat jang tertinggi didalam surga ....
Memetjahkan Mantra Ilmu Sihir Setan
Saja mau bertanja, Hendakkah buku-buku gaib itu dibakar sa-
dja habis-habis? Didalam mesdjid Setan ada ditaruh tempat-tempat
untuk menarik hati dimana pertjabulan diandjurkan dan dilakukan
dengan leluasa; namun saksi ada disana, dan seorang tamu jang ti-
dak kelihatan menjaksikan hal perbuatan-perbuatan jang dilakukan
didalam gelap. Setanlah jang mengetuai, dan dia pula jang menge-
palai segala pemandangan keramaian itu. Adalah dia disana dengan
menjamarkan dirinja. Ilmu sihir ada dikiri-kanan sekeliling kita;
maka dunia dan geredja ada dibawah pengaruhnja dia jang akan me-
FASAL 89—TELADAN ORANG EFESUS 289
mimpin orang melakukan perkara-perkara jang mereka sendiri tidak
pernah impikan hendak melakukannja. Djikalau kiranja mereka di-
beri tahu lebih dahulu tentang apa jang mereka akan lakukan, mereka
sendiri akan kaget seperti Hazael jika nabi itu memberitahukan
kepadanja tentang tindakannja jang kemudian . . . .
Tiap-tiap orang, baik laki, baik perempuan, dan anak-anak jang
tidak dibawah pengaruh Roh Tuhan yesus kristus tentu ada dibawah pengaruh ilmu
sihir Setan, dan oleh perkataan dan perbuatannja dia akan pimpin
orang-orang djauh dari djalan kebenaran. jika kemurahan Tuhan yesus kristus
jang mengobahkan hati itu berlaku atas hati, kebentjian jang sutji
akan memiliki djiwa, sebab orang jang berdosa itu sudah begitu lama
melalaikan keselamatan besar jang Tuhan yesus kristus sudah sediakan baginja.
Lantas dia menjerahkan dirinja, djiwanja dan rohnja kepada Tuhan yesus kristus ,
lalu dengan kemurahan jang diberikan Tuhan yesus kristus kepadanja dia akan [276]
menarik diri dari perhubungan dengan Setan. Seperti orang-orang
Efesus itu, ia akan melemparkan hobatan, dan akan memutuskan
ikatan terachir jang mengikat dia kepada Setan. Dia akan tinggalkan
pandji-pandji penghulu kegelapan itu, dan akan datang dibawah
pandji-pandji Radja Immanuel jang berlumuran dengan darah. Dia
akan membakar buku-buku gaib itu. — “The Youth’s Instructor”,
16 November, 1883. [277]
FASAL 90—MAKANAN OTAK JANG BENAR
Apakah harus dibatja anak-anak kita? Inilah satu pertanjaan jang
penting dan meminta djawab jang sungguh-sungguh. Saja merasa
susah melihat, didalam Rumah-rumah tangga orang Kristen, ada
terdapat berbagai madjTuhan yesus kristus dan surat-surat kabar jang memuat tjerita
sambung-menjambung jang tidak memberikan pengaruh jang baik
kepada pikiran. Saja sudah perhatikan orang-orang jang kesukaannja
membatja buku-buku tjerita sudah dimulaikan dengan tjara begitu.
Mereka sudah mempunjai kesempatan buat mendengar kebenaran
Sabda Tuhan yesus kristus , buat mengerti segala alasan pertjaja kita; namun mereka
sudah mentjapai masa dewasa dengan tiada peribadatan jang benar.
Orang-orang muda jang kekasih itu perlu sekali memasukkan
bahan-bahan jang paling baik kedalam pembangunan tabiatnja, —
ketjintaan dan takut akan Tuhan yesus kristus serta pengetahuan akan Kristus. Te-
tapi banjak orang jang belum mempunjai tjukup pengertian tentang
kebenaran seperti jang ada didalam Isa. Pikirannja dikenjangkan
atas tjerita-tjerita jang menaadjubkan. Mereka hidup didalam dunia
angan-angan, dan tidak lajak buat melakukan berbagai pekerdjaan
kewadjiban hidup.
Buah-buahnja Pembatjaan Tjerita Roman
Saja sudah melihat anak-anak jang dibiarkan mendjadi besar
dalam keadaan jang begitu. Baik dinegeri sendiri ataupun dinegeri
asing, mereka itu boleh djadi gelisah ataupun bermimpi-mimpi dan
tidak dapat bertjakap-bertjakap ketjuali tentang hal-hal jang amat
biasa sadja. Anggota-anggota tubuhnja jang indah, jang disesuaikan
untuk mengedjar tjita-tjita jang lebih tinggi, telah direndahkan oleh
memikir-mikirkan perkara-perkara jang siasia, bahkan lebih djelik
lagi dari jang sia-sia, sehingga jang empunja itu sudah merasa puas
dengan perkara-perkara jang begitu, dan hampir-hampir tidak ada
kuasa akan mentjapai perkara jang lebih tinggi. Pikiran-pikiran dan
pembitjaraan-pembitjaraan agama sudah mendjadi tidak disukai.
290
FASAL 90—MAKANAN OTAK JANG BENAR 291
Makanan otak buat mana ia sudah memperoleh kesukaan membe-
rikan akibat-akibat jang menadjiskan, dan memimpin kepada pikiran
jang tidak bersih dan membangunkan birahi. Saja merasa sungguh
kasihan pada djiwa-djiwa tersebut jika saja memikirkan berapa
banjak kerugian mereka oleh menjia- njiakan KESEMPATAN-KE- [278]
SEMPATAN untuk mendapat pengetahuan tentang Kristus, didalam
siapa pengharapan hidup kekal kita ada dipusatkan. Berapa banjak
tempoh jang indah sudah dibuang dengan pertjuma, waktu mana
mereka bisa gunakan untuk mempeladjari Teladan kebaikan jang
benar.
Saja sendiri mengenal beberapa orang jang sudah kehilangan
pikiran jang sehat oleh sebab sudah mengadakan kebiasaan mem-
batja jang salah. Sepandjang kehidupan mereka dipenuhi dengan
angan-angan jang sakit, perkara-perkara ketjil dibesar-besarkann-
ja. Perkara-perkara jang pikiran sehat dan pertimbangan baik tidak
mau memperhatikan, mendjadi udjian-udjian jang tidak tertahan
dan sandungan-sandungan jang tidak dapat diatasi bagi mereka itu.
Kepadanja kehidupan itu rasanja senantiasa gelap sadja.
Orang jang membiasakan adat membatja tjerita-tjerita jang
menggemparkan, membikin lumpuh kuasa pikirannja, dan mem-
bikin dirinja tidak tjakap buat pikiran dan penjelidikan jang mem-
butuhkan tenaga. Sekarang adalah orang-orang laki dan perempuan
jang didalam hari tuanja belum djuga bisa sembuh dari pengaruh
pembatjaan jang melampaui batas.
Kebiasaan jang dibangunkan pada waktu mudanja sudah ikut
tumbuh dengan pertumbuhannja dan mendjadi kuat dengan keku-
atannja; maka usaha mereka hendak mengalahkan kebiasaan itu,
meski dengan ketetapan hati pun, tjuma boleh mendapat kemadjuan
separuhnja sadja. Banjak orang jang tidak dapat mengembalikan pula
kegiatan pikirannja jang mula-mula. Segala pertjobaan akan men-
djadi orang Kristen jang sungguh, berachir dengan keinginan sadja.
Mereka tidak bisa mendjadi seperti Kristus dengan sesungguhnja,
dan mereka terus-menerus mengisi otaknja dengan pembatjaan jang
sematjam itu.
Kerusakan tubuh pun bukan kurang hebatnja. Urat-urat saraf
diberatkan pekerdjaannja dengan tidak ada faedahnja oleh nafsu
membatja tadi. Adakalanja orang muda dan orang dewasapun di-
sengsarakan oleh penjakit lumpuh dengan tidak ada sebab melainkan
292
oleh terlalu banjak membatja. Pikirannja selalu bertegang sampai
mesin otak jang halus itu mendjadi begitu lemah sehingga ia tidak
dapat bekerdja, dan achirnja mendjadi lumpuh.
Pemabok Pikiran
jika satu kali kesukaan membatja tjerita-tjerita jang meng-
gemparkan dan membangunkan pikiran itu mendjadi berakar, ma-
ka perasaan batin disesatkan, dan pikiran tidak dapat tidak sehat[279]
itu. Saja sudah melihat gadis-gadis jang mengaku dirinja pengikut
Kristus, jang betul-betul merasa tidak senang kalau mereka tidak
mempunjai buku tjerita baru atau surat kabar jang memuat tjerita.
Pikiran ketagihan akan hal-hal jang dapat membangkitkan seperti
orang pemabok ketagihan akan minuman jang memabukkan. Orang-
orang muda tersebut tidak menundjukkan roh perbaktian; tidak ada
terang surga dipantjarkan pada teman-teman-nja buat memimpin
mereka itu kepada pantjaran pengetahuan. Mereka tidak mempunjai
pengalaman agama jang dalam. Djikalau kiranja pembatjaan jang
sematjam itu tidak selamanja ada dihadapannja, boleh djadi djuga
ada harapan mereka dapat diperbaiki; namun mereka ketagihan dan
ingin mendapatnja.
Saja merasa sakit melihat orang-orang muda laki-laki dan per-
empuan merusakkan kefaedahan hidupnja dengan tjara jang begitu,
jang membikin mereka gagal menerima pengalaman jang akan men-
jediakan mereka untuk pergaulan kehidupan kekal didalam surga.
Kita tidak dapat nama lain untuk diberikan kepada mereka selain
dari “pemabok-pemabok pikiran.”
Kebiasaan membatja jang terlalu, memasukkan pengaruh jang
membentjanakan pada otak sebagaimana pasti keterlaluan dalam hal
makan dan minum merusakkan adanja.
Penawarnja
Djalan jang terbaik untuk menegahkan tumbuhnja kedjahatan
jaitu menempati tanah itu lebih dahulu. Perhatian dan pendjagaan
jang sebesar-besarnja diperlukan dalam mempertumbuhkan pikir-
an dan menanamkan didalamnja bibit-bibit kebenaran dari Kitab
FASAL 90—MAKANAN OTAK JANG BENAR 293
Sutji. Didalam kemurahanNja, Tuhan telah menjatakan kepada kita
didalam Kitab Sutji segala aturan-aturan hal kehidupan jang sutji ....
Tuhan sudah ilhamkan orang-orang sutji supaja menuliskan,
untuk kefaedahan kita, nasihat-nasihat tentang bahaja-bahaja jang
mengadang didjalan, dan bagaimana melepaskan diri dari bahaja-ba-
haja itu. Mereka jang menurut nasihat Tuhan supaja menjelidik Kitab
Sutji, akan tidak djadi bodoh didalam perkara-perkara itu. Diantara
bahaja-bahaja achir zaman, tiap-tiap anggota geredja harus mengerti
alasan-alasan kepertjajaan dan pengharapannja, — alasan-alasan
jang tidak susah untuk dimengerti. Ada tjukup perkara-perkara jang
bisa memenuhi pikiran, kalau sadja kita mau bertumbuh didalam ke-
murahan dan pengetahuan Tuhan kita Isa al-Maseh. — “Christian
Temperance and Bible Hygiene,” hal. 123126. (1890). [280]
Langkah Pertama Didalam Dosa
Satu proses persediaan jang pandjang dan tidak diketahui oleh
dunia, ada berlaku didalam hati sebelum seorang Kristen berbuat
dosa jang terang-terangan. Pikiran manusia tidak dengan sekun-
jung-kunjung turun dari kebersihan dan kesutjian masuk kedalam
kehinaan, kerusakan dan kedjahatan. Ada mengambil banjak tem-
poh buat merendahkan orang-orang jang sudah didjadikan atas peta
Tuhan yesus kristus kepada jang kedjam atau peta Setan. Oleh memandang, kita
mendjadi berobah. Oleh membiasakan pikiran-pikiran jang kotor,
manusia bisa mendidik pikirannja begitu rupa sehingga dosa jang
tadinja dibentji, akan mendjadi kesenangan kepadanja. — “Patriar-
chs and Prophets,” hal. 459. [281]
FASAL 91—KITAB SUTJI, KITAB JANG AMAT
MENJUKAKAN HATI
Orang tua dan orang muda melalaikan Kitab Sutji. Mereka tidak
djadikan Kitab Sutji mendjadi peladjarannja, dan hukum kehidu-
pannja. Terutama orang muda ada bersalah dalam hal ini. Keban-
jakan mereka ada tempoh buat membatja buku-buku lain, namun
buku jang menundjuk djalan kepada hidup jang kekal itu tidak di-
peladjarinja setiap hari. Tjerita-tjerita jang sia-sia dibatja dengan
perhatian besar, namun Kitab Sutji sendiri disia-siakan. Kitab Sutji
itulah pemimpin kita kepada kehidupan jang lebih tinggi dan lebih
sutji. Orang-orang muda pasti akan mengatakan bahwa Kitab itulah
satu Kitab jang amat menjukakan hati jang pernah dibatjanja, ka-
lau kiranja angan-angan hatinja belum disesatkan oleh pembatjaan
tjerita-tjerita dongeng.
Pikiran-pikiran muda tak dapat mentjapai pertumbuhannja jang
termulia jika mereka mengalpakan pantjaran akal budi jang ter-
tinggi, — Sabda Tuhan yesus kristus . Bahwa kita ini ada dalam dunia Tuhan yesus kristus , di-
hadirat Chalik; bahwa kita didjadikan atas petaNja; bahwa Tuhan
memeliharakan kita dan tjinta kepada kita serta mendjaga kita, — ini-
lah soal-soal jang indah untuk dipikir-pikirkan jang dapat memimpin
pikiran kepada kenangkenangan jang luas dan mulia. Barang siapa
jang membuka pikiran dan hati supaja memikir-mikirkan hal-hal
jang begitu, tidak nanti akan dapat dipuaskan oleh tjerita-tjerita jang
sia-sia dan menimbulkan kegemparan.
Pentingnja mentjahari pengetahuan jang saksama dari Kitab Su-
tji tak dapat dinilaikan. “Diilhamkan Tuhan yesus kristus ,” boleh membikin kita
“bidjaksana bagi selamat,” mendjadikan “umat Tuhan yesus kristus lengkap betul
kepada segala kebadjikan.” (2 Timotius 3: 15-17), Kitab Sutji itu ada
berhak mendapat kehormatan kita jang paling tinggi. Kita seharusnja
tidak boleh merasa puas dengan pengetahuan jang tohor, melainkan
kita mesti mentjahari pengertian jang penuh tentang perkataan ke-
benaran itu, dan meminum sepenuh-penuhnja roh dari Kitab Sutji.
— “Counsels to Teachers, Parents, Students,” hal. 138, 139.
294
FASAL 91—KITAB SUTJI, KITAB JANG AMAT MENJUKAKAN HATI 295
Lukisan Dosa
Buku-buku jang mengandung tjerita-tjerita jang menggempark-
an, jang ditjetak dan disiarkan sebagai djalan untuk mentjahari uang,
baik djikalau kiranja ta’ pernah dibatja oleh orang-orang muda. Di- [282]
dalam buku-buku jang begitu ada penarik dari Setan. Tjerita-tjerita
jang menjedihkan hati tentang kedjahatan-kedjahatan dan kebia-
daban jang luar biasa itu ada besar sekali kuasa penariknja atas
banjak orang, menghasut mereka supaja melihat apakah jang bisa
dibuatnja supaja mendapat perhatian orang, meski oleh perbuatan-
perbuatan jang paling djahat sekalipun. Hal-hal jang amat hebat,
kedjahatan-kedjahatan jang amat kedjam, pertjabulan-pertjabulan
jang dilukiskan didalam buku-buku jang semata-mata buku-buku hi-
kajat adanja, sudah berlaku seperti ragi dalam pikiran banjak orang,
sampai memimpin kepada perbuatan-perbuatan jang begitu djuga.
Buku-buku jang melukiskan perbuatan-perbuatan manusia jang
disorongkan oleh roh Setan, mempropagandakan kedjahatan. Tje-
rita-tjerita jang mendahsjatkan itu tidak perlu diulang-ulang lagi
dan tidak ada seorang jang pertjaja sama kebenaran sekarang harus
mengambil bahagian dalam mengekalkan ingatan terhadap tjerita-
tjerita jang begitu. jika otak dikenjangkan dan dibangkitkan oleh
makanan jang kedji itu, maka pikiran akan djadi kotor dan penuh
birahi. — “Counsels to Teachers, Parents, and Students,” hal.
133, 134. [283]
FASAL 92—DJAGA BAIK-BAIK PINTU DJIWA
“Peliharakanlah hatimu terlebih dari pada segala jang patut dipe-
liharakan, sebab dari dalamnja terpantjarlah segala mata-air hidup,”
demikian nasihat hamba Tuhan yesus kristus jang bidjaksana. “sebab sebagai-
mana ia berpikir dalam dirinja, demikianlah adanja,” (Amtsal 23:7,
salinan bahasa Melaju huruf Arab). Hati harus dibaharui oleh ke-
murahan Tuhan yesus kristus , kalau tidak nistjaja sia-sialah mentjahari kebersihan
hidup. Orang jang mentjoba hendak membangunkan tabiat jang
mulia dan tulus diluar dari kemurahan Kristus, ada mendirikan ru-
mahnja diatas pasir. Dalam angin tofan pentjobaan jang hebat, rumah
itu tentu akan rubuh! Permintaan Doa Daud haruslah mendjadi per-
mohonan tiap-tiap djiwa: “Djadikanlah dalam aku hati jang sutji,
ja Tuhan yesus kristus , dan baharuilah dalam aku roh jang teguh.” Maka setelah
mendjadi seperolehan pada karunia surga itu, haruslah kita madju te-
rus kepada kesempurnaan, sebab “dipeliharakan dalam kuasa Tuhan yesus kristus
oleh pertjaja.”
Meskipun begitu kita ada mempunjai pekerdjaan jang harus dila-
kukan untuk melawan pentjobaan. Mereka jang tidak mau mendjadi
korban djerat Setan mesti mendjaga betul pintu-pintu djiwanja; me-
reka mesti mendjauhkan pembatjaan, penglihatan, atau pendengaran
jang akan membangunkan pikiran jang kotor. Pikiran djangan di-
biarkan melajanglajang diatas hal-hal jang boleh dibisikkan oleh
musuh djiwa. “Ikatlah pinggang budimu,” kata Petrus, “siumanlah
. . . . djangan kamu menuntut segala keinginan, jang dahulu dalam
hal bodohmu; namun tegal sutjilah Ia jang memanggil kamu, henda-
klah kamu pun mendjadi sutji demikian dalam segala kelakuanmu.”
Rasul Paul berkata, “Hai sudara-sudara, adapun akan segala sesuatu
jang benar dan segala sesuatu jang mulia dan segala sesuatu jang
betul dan segala sesuatu jang sutji dan segala sesuatu jang sedap
manis dan segala sesuatu jang baik bunjinja, jaitu segala kebadjikan
dan kepudjian apapun baik, hendaklah kamu memikirkan dia.” Hal
ini memerlukan permintaan doa jang tekun dan selalu bersiuman.
Kita mesti mendapat pertolongan pengaruh Roh Sutji jang tetap,
296
FASAL 92—DJAGA BAIK-BAIK PINTU DJIWA 297
jang akan menarik pikiran kita keatas, dan membiasakan pikiran
itu berdiam diatas perkara-perkara jang bersih dan sutji. Kita mesti
mempeladjari Sabda Tuhan yesus kristus dengan radjin. “Dengan apa garangan
boleh orang muda memeliharakan djalannja sutji dari pada salah? [284]
Kalau dipatutkannja dengan sabdaMu.” “Maka segala pesanMu,” ka-
ta pengarang Mazmur, “telah kutaroh dalam hatiku, supaja djangan
aku berdosa kepadaMu.” — “Patriarchs and Prophets”, hal. 460.
Djerami dengan Gandum
Hai orang-orang muda jang kekasih, berhentilah membatja surat-
surat kabar jang memuat tjerita-tjerita. Buanglah segala buku roman
. . . . Ada baik kalau kita membersihkan rumah kita dari segala
koran-koran tjerita dan buku-buku atau madjTuhan yesus kristus -madjTuhan yesus kristus jang
memuat gambar-gambar tjabul, — lukisan-lukisan jang disediakan
oleh wakil-wakil Setan. Orang-orang muda tidak mampu meratjuni
pikirannja dengan perkara-perkara jang begitu. “Apakah perkaranja
djerami dengan gandum?”. Biarlah tiap-tiap orang jang mengaku
mendjadi pengikut Kristus membatja sadja barang-barang jang benar
dan berfaedah kekal.
Kita mesti sediakan diri kita buat kewadjiban jang amat sutji.
Satu dunia mesti diselamatkan .... Berhubung dengan pekerdjaan be-
sar jang akan dihabiskan, bagaimanakah orang dapat menjia-njiakan
waktu jang mahal dan harta jang sudah dikasi oleh Tuhan untuk
melakukan perkara-perkara jang tidak memberi kebaikan bagi di-
rinja atau bagi kemuliaan Tuhan yesus kristus ? — The Youth’s Instructor, 14
Augustus, 1906. [285]
FASAL 93—MENDIRIKAN TABIAT KRISTEN*)
Ada banjak buku-buku jang penting, jang tidak diperhatikan oleh
orang-orang muda kita. Buku-buku itu dialpakan sebab tidak begitu
menarik hati seperti buku lain-lain jang ringan.
Kita harus menasihatkan orang-orang muda itu supaja mereka
membatja buku-buku jang mengandung peladjaran untuk memeliha-
rakan tabiat Kristen. Fatsal-fatsal jang terpenting dari pertjaja kita
harus ditjapkan pada ingatan anak-anak muda itu. Mereka sudah
mendapat pemandangan djuga tentang kebenaran ini, namun bukanlah
satu perkenalan demikian sehingga boleh mengadjak mereka untuk
mempeladjarinja dengan kegembiraan. Orang-orang muda kita harus
membatja buku-buku jang memberi kesehatan, dan pengaruh jang
menjutjikan pada pikiran. Hal ini perlu bagi mereka supaja boleh
mengerti betul apakah agama jang benar itu. Ada banjak pembatjaan
baik jang tidak menjutjikan pikiran.
Sekaranglah waktunja dan kesempatan kita untuk bekerdja bagi
orang-orang muda. Terangkanlah kepada mereka itu bahwa kita se-
karang ada hidup dalam krisis jang amat berbahaja, dan kita ingin
mengetahui bagaimanakah peribadatan jang benar itu. Orang-orang
muda kita perlu ditolong, diangkat, dan digembirakan, namun dengan
djalan jang benar; bukan barangkali seperti jang dikehendaki oleh
mereka, melainkan dalam djalan jang akan menolong mereka men-
jutjikan pikirannja. Mereka perlu akan agama baik jang menjutjikan
lebih dari pada segala jang lain.
Saja tidak mengharap akan hidup lama. Pekerdjaanku sudah
hampir habis. Kasi tahu kepada orang-orang muda kita bahwa saja
kepingin supaja segala perkataanku menggembirakan mereka untuk
hidup dalam tjara kehidupan jang amat menggemarkan machluk-
machluk surga, dan supaja pengaruh mereka pada sesamanja akan
djadi amat meninggikan.
298
FASAL 93—MENDIRIKAN TABIAT KRISTEN 299
Batja-batjaan Pilihan Diandjurkan
Pada waktu malam saja memilih dan menjebelahkan buku-buku
jang tidak berfaedah bagi orang-orang muda. Kita harus memilih [286]
bagi mereka buku-buku jang akan mengadjak orang-orang muda
kita kepada kehidupan jang tulus, dan pimpin mereka supaja suka
membatja Kitab Sutji. Hal ini sudah dinjatakan kepadaku dahulu,
dan saja pikit saja akan njatakan itu kepadamu didalam tulisan.
Kita tidak mampu memberi pembatjaan jang tidak berfaedah kepada
orang-orang muda kita. Kita perlu buku-buku jang akan memberi
berkat kepada pikiran dan djiwa. Perkara-perkara ini dipikirkan
terlalu ringan; sebab itu sudara-sudara kita harus mendjadi paham
dengan apa jang saja katakan.
Saja tidak pikir saja akan dapat lagi kesaksian-kesaksian bagi
sudara-sudara kita. Sudara-sudara kita jang berpikiran kuat mengeta-
hui apa jang baik buat mengangkat dan membangunkan pekerdjaan
ini. namun dengan ketjintaan Tuhan yesus kristus didalam hatinja, mereka perlu
lebih lama lebih dalam mempeladjari perkara-perkara Tuhan yesus kristus . Saja
kepingin sekali supaja orang-orang muda kita mempunjai buku-buku
batjaan jang benar, lantas orang-orang tua pun akan mendapatnja.
Kita harus tetap memandang kepada penarik perbaktian dalam ke-
benaran. Kita mesti selalu membuka pikiran dan otak kita kepada
segala kebenaran perkataan Tuhan yesus kristus .... Setan datang jika manu-
sia sedang alpa. Djangan kita merasa sudah puas sebab pekabaran
amaran ini sudah pernah dikabarkan. Kita harus kabarkan itu beru-
langulang.
Kita boleh mulaikan satu kursus pembatjaan jang begitu meng-
gembirakan sampai dapat menarik dan mempengaruhi banjak pi-
kiran. Kalau Tuhan bolehkan saja buat bekerdja lebih djauh, saja
dengan girang hati akan menolong usaha menjediakan buku-buku
bagi orang-orang muda.
Ada pekerdjaan jang harus didjalankan untuk orang-orang muda
oleh mana pikiran mereka akan ditjapkan dan dirupakan oleh ke-
benaran Tuhan yesus kristus jang menjutjikan itu. Kerinduanku jang tulus bagi
orang-orang muda kita jaitu supaja mereka itu mengerti sungguh-
sungguh apakah arti jang benar tentang dibenarkan oleh pertjaja,
dan kesempurnaan tabiat jang akan menjediakan mereka bagi hi-
dup jang kekal. Saja tidak mengharap akan hidup lama, dan saja
300
tinggalkan nasihat ini bagi orang-orang muda, supaja tudjuan jang
mereka adakan itu djangan salah berlaku.
Saja nasihatkan saudara-saudara.u supaja memberanikan orang-
orang muda selalu mendjundjung tinggi keindahan dan kemurahan
Tuhan yesus kristus . Bekerdjalah dan mintalah doa selalu supaja mendapat per-
asaan keindahan agama jang benar. Terbitkanlah kebahagiaan dan
penarik kesutjian dan kemurahan Tuhan yesus kristus itu. Saja telah merasa wadjib
berkata demikian sebab saja tahu bahwa hal ini dialpakan.[287]
Saja tidak mempunjai kepastian bahwa umur hidupku akan lama
lagi, namun saja merasa bahwa saja berkenan kepada Tuhan yesus kristus . Tuhan
mengetahui berapa banjak penanggungan saja sudah derita semen-
tara saja menjaksikan kehidupan rendah jang ditundjukkan oleh
orang-orang jang mengaku dirinja Kristen. Saja merasa besar se-
kali keperluannja kebenaran itu dinjatakan didalam hidupku, dan
kesaksianku disampaikan kepada orang banjak. Saja mau supaja
saudara-saudara berbuat seberapa bisa akan menjampaikan segala
tulisanku pada orang-orang dimana mana negeri.
Beritahukanlah kepada orang-orang muda bahwa mereka ada
mempunjai banjak keuntungan dalam perkara kerohanian, Tuhan
mau supaja mereka mengadakan usaha jang sungguh-sungguh untuk
menjampaikan kebenaran ini kepada orang banjak. Saja merasa ter-
gerak bahwa adalah satu kewadjiban istimewa bagi saja mengatakan
segala perkara ini. — “Fundamentals of Christian Education,”
hal. 547-549.[288]
*)Inilah amanat terachir dari Njonja White pada waktu sakitnja penghabisan.
FASAL 94—AKIBATNJA BUKU-BUKU ROMAN
Banjak orang muda berkata, “Saja tidak ada tempoh buat mem-
peladjari peladjaranku.” namun , apakah mereka berbuat? Sebahagian
ada mengerahkan tiap-tiap detik untuk mentjahari wang beberapa
sen lagi, sedangkan waktu jang dikerahkan buat bekerdja ini, jika
digunakan untuk mempeladjari Kitab Sutji, kalau peladjarannja itu
dipakai dalam hidup, akan menghematkan bagi mereka satu djumlah
jang lebih banjak dari pada jang didapatnja oleh bekerdja terlalu
berat. Hal itu akan menghematkan banjak wang jang dibelandjakan
untuk perhiasan-perhiasan jang tidak perlu, dan memeliharakan te-
naga pikiran untuk mengerti rahasia peribadatan. “Takut akan Tuhan
itulah permulaan segala hikmat.”
namun orang-orang muda itu djuga, jang mengaku dirinja Kristen,
memuaskan kehendak hawa-nafsu daging oleh menurutkan kemauan
hatinja sendiri; dan tempoh jang diberikan oleh Tuhan sebagai tem-
poh kasihan supaja mereka bisa mengetahui keindahannja kebenaran
Kitab Sutji, sudah digunakan untuk membatja tjerita-tjerita dongeng.
Kebiasaan ini, sekali sudah berakar, susah sekali ditjabutnja; namun
hal itu bisa diperbuat, dan mesti dilakukan oleh segala orang jang
mendjadi tjalon keradjaan surga.
Pikiran jang dibiarkan diisap oleh membatja tjerita, mendjadi
rusak. Angan-angan-nja djadi tidak sehat, tabiat lekas mendjadi
ketjewa mulai meradjalela dalam pikiran, dan dalam hatinja timbul
perasaan katjau, pikiran selalu mendjadi kurang beres oleh sebab
keinginan pada makanan otak jang tidak sehat. Sekarang ada beribu-
beribu orang jang masuk rumah gila sebab pikirannja dimiringkan
oleh pembatjaan buku-buku dongeng jang memimpin mereka hidup
dalam angan-angan sadja serta dihinggapi penjakit gila-tjinta. —
The Signs of the Times, 10 Februari 1881. [289]
301
FASAL 95—FAEDAHNJA MUSIK
Lagu pudji-pudjian itulah suasana surga; dan jika surga ber-
tcmu dengan dunia maka lalu terdjadilah musik dan njanjian, — “pu-
dji-pudjian dan njanji-njanjian!”
Diatas dunia jang baru didjadikan itu, jang terletak elok dan
tidak bertjela, dibawah senjuman Tuhan yesus kristus , maka “segala bintang padjar
menjanji ramai-ramai dan segala anak Tuhan yesus kristus pun bersurak-surak.”
Begitulah hati manusia jang berpihak pada surga sudah menjambut
kemurahan Tuhan yesus kristus dengan lagu pudji-pudjian. Banjak kedjadian-ke-
djadian dalam sedjarah manusia sudah dihubungkan dengan njanjian
....
Musik Satu Pemberian Jang Indah
Hikajat njanjian-njanjian didalam Kitab Sutji ada penuh dengan
pikiran-pikiran jang menimbulkan kesan tentang guna dan faedahnja
musik dan njanjian itu. Musik sering-sering dibalikkan untuk mela-
jani maksud-maksud jang djahat, sehingga dengan begitu musik itu
mendjadi satu dari pada djalan tipu-daja pentjobaan jang paling li-
tjin. namun kalau musik itu digunakan dengan tjara jang betul, maka
njanjian itu mendjadi pemberian Tuhan yesus kristus jang amat indah, dikarangkan
buat mengangkat pikiran kepada perkara-perkara jang lebih tinggi
dan mulia, buat menggembirakan dan meninggikan djiwa.
Seperti orang Israel, dalam perdjalannja dipadang belantara,
menggembirakan perdjalanannja oleh musik njanjian jang sutji, be-
gitu djuga sekarang Tuhan yesus kristus memberikan njanjian kepada umatNja un-
tuk menggirangkan mereka dalam perdjalanan kehidupannja. Tjuma
sedikit sadja djalan jang lebih berkasiat buat menanamkan perkataan
Tuhan yesus kristus didalam ingatan daripada mengulang-ulangkan perkataan-per-
kataan itu didalam njanjian. Maka njanjian jang demikian adjaib
sekali kuasanja. Njanjian mempunjai kuasa buat menundukkan ta-
biat jang kasai dan tidak terpelihara; kuasa untuk menghidupkan
pikiran dan membangunkan perasaan kasihan, menambahkan ke-
302
FASAL 95—FAEDAHNJA MUSIK 303
tjotjokan kelakuan, dan membuangkan murung dan sjak wasangka
jang merusakkan kegembiraan dan melemahkan usaha.
Njanjian itu adalah salah satu dari pada djalan jang paling mus-
tadjab untuk menerangkan kebenaran rohani didalam hati. Betapa
sering kepada djiwa jang menanggung berat-berat dan sedia hendak
berputus harap, ingatan mengenangkan kembali beberapa perkata- [290]
an Tuhan yesus kristus , — perkataan satu njanjian jang pernah dinjanjikan pada
waktu ketjil, — lalu pentjobaan pun hilanglah kuasanja, kehidupan
rasanja mendapat arti jang baharu dan tudjuan jang baharu maka
kegembiraan dibagi-bagikan kepada djiwa-djiwa jang lain!
Faedahnja njanjian sebagai djalan pendidikan djangan sekali-
sekali dilupakan. Didalam rumah biarlah ada njanjian, jaitu njanjian-
njanjian jang merdu dan sutji, maka akan berkuranglah perkataan
teguran, dan lebih banjak kegirangan dan pengharapan dan kesukaan.
Dalam sekolah biarlah ada njanjian, maka anak-anak akan tertarik
lebih dekat kepada Tuhan yesus kristus , kepada guru-guru dan kepada satu sama
lain.
Sebagai bahagian dari upatjara perbaktian maka menjanji adalah
satu perbuatan perbaktian sama seperti permintaan doa. Sesung-
guhnja, banjak njanjian itu permintaan doa adanja. Kalau anak itu
diadjar supaja insjaf dalam hal ini, dia akan memikirkan lebih ban-
jak tentang arti perkataan-perkataan jang dinjanjikannja, dan lebih
gampang dimasuki oleh kuasa perkataan-perkataan njanjian itu.
Sementara Penebus kita memimpin kita hampir kepada pintu
dunia jang kekal, terang benderang dengan kemuliaan Tuhan yesus kristus , kita
akan dapat mendengar suara pudji-pudjian dan pengutjapan sukur
dari biduan surga sekeliling tachta; dan jika gaong (echo) dari
njanjian malaikat-malaikat itu ditimbulkan didalam rumah kita jang
dibumi ini, maka hati pun akan tertarik lebih dekat kepada penjanji-
penjanji surga itu. Pergaulan surga dimulaikan dibumi. Dibumi
inilah kita peladjari lagam pudjipudjian itu. — “Education,” hal.
261-268. [291]
FASAL 96—GUNANJA MUSIK
Musik diadakan untuk maksud-maksud jang sutji, untuk meng-
angkat pikiran kepada perkara-perkara jang sutji, mulia, mening-
gikan, dan untuk membangunkan rasa perbaktian dan sukur kepada
Tuhan yesus kristus didalam djiwa. Alangkah bedanja diantara kebiasaan dahulu-
kala dengan gunanja musik jang terlalu sering dipakai sekarang ini!
Betapa banjak orang menggunakan karunia ini untuk meninggikan
diri ganti menggunakannja untuk memuliakan Tuhan yesus kristus ! Kesukaan akan
musik memimpin orang jang tidak berhati-berhati mendjadi bersatu
dengan orang-orang jang tjinta dunia dalam pertemuan-pertemuan
pelesir, kemana Tuhan Tuhan yesus kristus melarang anak-anak.ja pergi. Dengan
begitu apa jang boleh mendjadi berkat besar kalau digunakan de-
ngan benar, mendjadi djalan jang paling madju oleh mana Setan
mendjerat pikiran dari kewadjiban dan dari pada memikir-mikirkan
perkara-perkara jang kekal.
Musik ada mendjadi sebahagian dari pada upatjara perbaktian
jang dilakukan diistana disurga, maka didalam njanjian pudji-pu-
djian kita, haruslah kita berusaha seberapa bisa supaja menjerupai
lagu biduan surga. Pendidikan suara jang betul adalah satu hal jang
penting didalam pendidikan, dan djanganlah sekali-kali dialpakan.
— “Patriarchs and Prophets,” hal. 594.
Talenta Jang Berpengaruh
Ada banjak orang jang mempunjai talenta istimewa buat men-
janji, dan ada kalanja jika pekabaran jang istimewa disampaikan
oleh seorang penjanji tunggal, atau oleh beberapa orang jang bersatu
didalam njanjian. namun menjanji oleh sedikit orang harus diadakan
djarang-djarang. Kepandaian menjanji itu adalah satu pemberian
jang berpengaruh, jang Tuhan mau supaja semua orang pertumbuhk-
an dan pakai untuk kemuliaan namaNja. — Testimonies for the
Church, djilid 7, hal. 115, 116.
304
FASAL 96—GUNANJA MUSIK 305
Bersatu Suara Dengan Penjanji-penjanji Surga
jika manusia menjanji dengan roh dan pengertian, maka
penjanji-penjanji surga pun lantas menjambung lagu itu dan ikut
menjanji pengutjapan sukur. Tuhan jang sudah mengaruniakan ke-
pada kita segala pemberian jang akan memberi kesem- patan pada [292]
kita mendjadi pengerdja Tuhan yesus kristus , menuntut supaja umatNja memper-
baiki suaranja, supaja mereka boleh berkata-berkata dan menjanji
didalam djalan jang semua orang dapat mengerti. Bukan suara keras
jang diperlukan, melainkan lagu jang terang, sebutan jang betul, dan
utjapan jang njata. Biarlah semua orang mengambil tempoh untuk
memperbaiki suaranja, supaja pudjian kepada Tuhan dapat dinjanjik-
an dengan suara jang terang, dan lembut, bukan dengan suara jang
serak atau serik sehingga menjakitkan telinga. Kepandaian menjanji
itu pemberian Tuhan yesus kristus adanja; biarlah itu dipakai untuk kemuliaanNja.
Menjanji tidak selamanja mesti dilakukan oleh beberapa orang.
Seberapa kali mungkin biarlah segenap perkumpulan ikut menjanji.
— “Testimonies for the Church,” djilid 9, hal. 143, 144.
Tuhan yesus kristus Dipermuliakan Oleh Njanjian-njanjian
Tuhan yesus kristus dipermuliakan oleh njanjian pudji-pudjian dari hati jang
bersih, dipenuhi dengan ketjintaan dan perbaktian kepadaNja. —
“Testimonies for the Church,” djilid 1, hal. 509. [293]
FASAL 97—TJARA JANG SALAH
MENGGUNAKAN MUSIK
Malaikat-malaikat ada beterbangan sekeliling rumahmu. Orang-
orang muda ada berkumpul disana; disana kedengaran suara njanjian
orang dan suara musik. Orang-orang Kristen ada berkumpul disa-
na, namun apakah jang engkau dengar? Satu njanjian, satu njanjian
jang amat bergembira, pantas buat tempat menari. Lihatlah malai-
kat-malaikat jang sutji itu mengumpulkan tjahajanja makin dekat
sekelilingnja, lalu kegelapan pun menudungi orang-orang jang ada
didalam rumah itu. Malaikat-malaikat itu pergi dari tempat itu. Mu-
kanja kelihatan bersusah. Lihat, mereka itu menangis. Hal ini saja
lihat diadakan berulang-ulang pada barisan orang-orang jang meme-
liharakan hari Sabat, terlebih lagi di . . . . Musik sudah memenuhi
tempoh jang sepatutnja digunakan buat meminta doa. Musik adalah
satu berhala jang disembah oleh banjak orang Kristen jang mengaku
memeliharakan hari Sabat. Setan tidak ada keberatan pada musik
kalau kiranja musik itu boleh dipakainja mendjadi djalan oleh mana
ia boleh masuk kedalam pikiran orang-orang muda. Segala apa jang
akan menjesatkan pikiran orang dari Tuhan yesus kristus , dan mengambil tem-
poh jang boleh dipakai untuk berbakti kepada Tuhan akan berkenan
kepadanja. Setan bekerdja dengan alat-alat jang akan memberikan
pengaruh jang paling kuat untuk memegang sebanjak-sebanjak-nja
orang muda didalam penarik jang paling menjenangkan, sementara
mereka itu dilumpuhkan oleh kuasanja. jika digunakan untuk
kebaikan, musik itu memang ada mendjadi satu berkat, namun sering
djuga musik itu didjadikan mendjadi satu dari pada djalan-djalan
Setan jang paling menarik untuk mendjerat djiwa-djiwa. Kalau di-
gunakan untuk jang tidak baik, maka musik itu akan memimpin
orang-orang jang tidak berserah kepada Tuhan yesus kristus mendjadi sombong,
sia-sia, dan bodoh. Kalau dibiarkan djadi pengganti perbaktian dan
permintaan doa, maka musik itu djadi satu kutuk jang amat besar.
Orang-orang muda berkumpul hendak menjanji dan meskipun mere-
ka mengaku dirinja Kristen, sering mereka mendjadi ketjelaan bagi
306
FASAL 97—TJARA JANG SALAH MENGGUNAKAN MUSIK 307
Tuhan yesus kristus dan pertjajanja oleh sebab pertjakapan jang meriah dan musik
jang dipilihnja. Musik-musik jang mengandung kesutjian tidak disu-
kainja. Kepada saja telah ditundjukkan pengadjaran perkataan Tuhan yesus kristus
jang njata, jang telah dilalukan sadja dengan tiada perduli. Pada hari
pehukuman, segala perkataan Tuhan yesus kristus jang diilhamkan tersebut akan
menghukumkan mereka jang tidak menurutnja. — “Testimonies [294]
for the Church,” djilid 1, hal 506.
Musik, Satu Kuasa Bagi Kebaikan
Musik itu bisa didjadikan satu kuasa jang besar untuk kebaik-
an; meskipun begitu kita tidak menggunakan tjabang perbaktian
ini dengan sebaik-baiknja. Njanjian itu umumnja dilakukan dari
gerakan hati atau untuk mentjotjoki hal-hal jang istimewa, dan ada
djuga waktunja kapan penjanji-penjanji tidak paham betul lagunja
sehingga musik itu hilang kuasanja jang betul atas pikiran mereka
jang berkumpul. Musik harus mempunjai keindahan, rasa pilu dan
kuasa. Biarlah suara dinaikkan didalam njanjian pudji-pudjian dan
perbaktian. Kalau dapat digunakan, bantulah suara itu dengan per-
kakas-perkakas musik, dan biarlah suara jang merdu naik kepada
Tuhan yesus kristus sebagai suatu persembahan jang berkenan. — “Testimonies
for the Church,“djilid 4, hal. 71. [295]
308
BAHAGIAN KE-X—Djurukuntji
[296]
Betapa ketjilpun talentamu, Tuhan ada mempunjai tempat buat
itu. Satu talenta itu, djikalau digunakan dengan akalbudi, tentu akan
menjelesaikan pekerdjaannja jang sudah ditentukan. Oleh kesetiaan
didalam kewadjiban-kewadjiban jang ketjil, kita harus bekerdja da-
lam rentjana pertambahan, dan Tuhan akan bekerdja bagi kita dalam
rentjana melipatgandakan. Jang ketjil-ketjil itu akan djadi penga-
ruh-pengaruh jang terindah didalam pekerdjaan Tuhan. — “Chrit’s
Object Lessons,” hal. 360.
FASAL 98—PELADJARAN DALAM HAL
BERHEMAT[297]
Banjak boleh dikatakan kepada orang-orang muda tentang ke-
sempatan mereka buat menolong pekerdjaan Tuhan yesus kristus oleh beladjar
berhemat dan menjangkal diri. Banjak orang muda berpikir bahwa
mereka mesti ikutkan hatinja didalam kesukaan ini dan itu, dan
supaja bisa berbuat begitu mereka membiasakan dirinja hidup se-
banjak wang penghasilannja. Tuhan mau supaja kita berbuat lebih
baik dalam perkara ini.
Kita bersalah terhadap diri kita sendiri jika kita merasa puas
dengan tjukup makan dan tjukup minum dan pakai sadja. Tuhan
ada mempunjai perkara jang lebih baik dari pada ini dihadapan
kita. Kalau kita ridla membuangkan kemauan kita jang tamaha, dan
serahkan kuasa hati dan pikiran kita untuk pekerdjaan Tuhan yesus kristus , maka
malaikat-malaikat surga akan bekerdja bersama-bersama dengan
kita, mendjadikan kita satu berkat bagi manusia.
Menjimpan Buat Pekerdjaan Tuhan yesus kristus
Meskipun barangkali dia ada miskin, orang muda jang radjin dan
hemat bisa menjimpan sedikit untuk pekerdjaan Tuhan yesus kristus . Waktu saja
baru berumur 12 tahun, saja mengerti apa artinja berhemat itu. Ber-
sama dengan saudara saja perempuan, saja beladjar satu pekerdjaan
keradjinan tangan, dan meskipun kami tjuma mendapat upah setali
sehari, dari djumlah itu kami bisa menjimpan sedikit buat dikasi
kepada pekerdjaan Tuhan. Kami menjimpan sedikit-sedikit sampai
kami sudah menjimpan tiga puluh ringgit. Maka ketika pekabaran
tentang kedatangan Tuhan jang dengan lekas itu kami terima, bersa-
ma dengan seruan bantuan tenaga dan uang, kami merasa bangga
dengan kesempatan buat menjerahkan uang itu kepada bapa, dengan
permintaan supaja uang itu digunakan untuk menerbitkan buku-buku
ketjil dan madjTuhan yesus kristus -madjTuhan yesus kristus untuk dikirim kepada mereka jang
masih ada dalam kegelapan.
310
FASAL 98—PELADJARAN DALAM HAL BERHEMAT 311
Adalah kewadjiban semua orang jang bekerdja dalam pekerdja-
an Tuhan yesus kristus supaja beladjar berhemat dalam perkara tempoh dan uang.
Orang-orang jang menurutkan kemalasannja, menundjukkan bahwa
mereka ada memandang ringan pada kebenaran mulia jang diserahk-
an kepada kita. [298]
Mereka perlu dididik dalam mengadakan tabiat keradjinan dan
beladjar bekerdja dengan satu tudjuan bulat untuk memuliakan
Tuhan yesus kristus .
Penjangkalan Diri
Mereka jang tidak mempunjai pemandangan jang betul dalam
menggunakan tempoh dan uang, harus meminta nasihat daripada
mereka jang sudah mempunjai pengalaman. Dengan wang jang kami
sudah dapat dari pekerdjaan kami, sudaraku perempuan dan saja
membeli pakaian untuk kami sendiri. Kami suka serahkan uang itu
kepada ibu dengan berkata, “Belilah, supaja sesudah kami membajar
pakaian kami itu, akan ada sisanja buat diserahkan kepada peke-
rdjaan Tuhan.” Dan ibu suka berbuat apa jang kami minta, maka
dengan demikian mengandjurkan didalam hati kami roh pekerdjaan
mengkabarkan indjil.
Pemberian jang berasal dari buah-buah penjangkalan diri ada-
lah satu pertolongan jang adjaib bagi si pemberi. Diberikannja satu
pendidikan jang membikin kita sanggup memahamkan dengan lebih
sempurna tentang pekerdjaan Dia jang sudah pergi kemana-mana
berbuat baik, melepaskan jang sengsara, dan mentjukupkan keper-
luan orang jang miskin. Djuru Selamat hidup bukan buat menje-
nangkan Dirinja sendiri. Dalam kehidupannja tidak ada bekas-bekas
sedikitpun tentang kekikiran. Meskipun didalam satu dunia jang
Dia sendiri sudah djadikan, Tuhan tidak menuntut sebahagian dari
padanja sebagai tempat tinggalNja. “Serigala ada lobang dan bagai
segala burung diudara pun ada sarangnja, namun Anak-manusia ini
tidak bertempat akan menggalang kepalaNja,” kata Tuhan.
Menggunakan Talenta Dengan Betul
Kalau kita gunakan talenta kita dengan sebaik-baiknja, maka
Roh Tuhan yesus kristus selalu akan memimpin kita kepada ketjakapan-ketjakapan
312
jang lebih besar. Kepada orang jang mendjalankan talentanja dengan
setia, Tuhan berkata: “Sabaslah, hai hamba jang baik dan setiawan,
sebab kepertjajaanlah engkau dengan barang jang sedikit ini, maka
engkau kudjadikan kepala atas barang jang banjak; masuklah engkau
kedalam kesukaan tuanmu”. Orang jang hanja mendapat satu talenta
itu pun diharap akan berbuat sebisanja. Kalau kiranja dia gunakan
harta tuannja itu untuk berniaga, maka Tuhan pun tentu melipat-
gandakan talenta itu.
Kepada Masing-masing orang Tuhan sudah memberikan peke-
rdjaan “masing-masing pada kadarnja”. Tuhan tahu ukuran- nja[299]
kebisaan kita, dan Tuhan tahu betul apa jang harus ditanggungkan
atas kita. Kepada orang jang kedapatan setia, diberikan perintah,
Berikan kepadanja tanggungan jang lebih besar. Kalau dia membuk-
tikan setia pada petaruhan tersebut, maka keluarlah lagi perintah,
Serahkan kepadanja jang lebih banjak lagi. Begitulah oleh kemurah-
an Kristus dia bertumbuh mendjadi seorang jang sempurna didalam
Kristus Jesus.
Apakah engkau hanja mempunjai satu talenta? Taruhkanlah itu
dikedai orang jang mendjalankan uang dan dengan tjerdik djadika-
nlah jang satu itu mendjadi dua. Kerdjakanlah dengan sekuat tena-
gamu sesuatu pekerdjaan jang didapat oleh tanganmu. Gunakanlah
talentamu dengan akal budi sehingga disampaikannja pekerdjaan
jang ditentukan baginja. Segala sesuatu jang ada padamu rasanja
dapat diserahkan untuk mendengar perkataan itu dikatakan kepada-
mu kelak, “Sabaslah.” namun tjuma kepada orang-orang jang sudah
melakukan dengan baik sadja perkataan “Sabas” itu dikatakan.
Tidak Ada Tempoh Boleh Hilang
Hai orang muda laki-laki dan perempuan, kamu tidak ada tem-
poh jang boleh hilang. Berusahalah dengan tekun supaja rumah
tabiatmu diperdirikan dari kaju-kaju jang kuat. Kami memohon pa-
damu sebab Kristus supaja kamu setia. Berusahalah menghemat
waktu. Serahkanlah dirimu setiap hari untuk pekerdjaan Tuhan yesus kristus , dan
engkau pun akan insjaf bahwa kamu tidak perlu mendapat banjak
hari liburan untuk dihabiskan dalam kemalasan, atau banjak uang
untuk dibelandjakan dalam perkara menurut nafsu. Penduduk surga
memperhatikan mereka jang mengusahakan dirinja supaja bertam-
FASAL 98—PELADJARAN DALAM HAL BERHEMAT 313
bah-bertambah dan didjadikan serupa dengan peta Kristus. jika
wakil manusia itu menjerahkan dirinja kepada Kristus, maka Roh
Sutji akan dapat menjelesaikan pekerdjaan jang besar bagi dia.
Tiap-tiap pengerdja jang benar dan menjangkal diri untuk Tuhan yesus kristus ,
suka menggunakan dan digunakan untuk orang lain. Kristus berkata,
“Barang siapa jang kasih akan djiwanja, jaitu akan kehilangan dia,
dan barang siapa jang bentji akan djiwanja dalam dunia ini, jaitu
akan memeliharakan dia sampai kepada hidup jang kekal”. Oleh
usaha jang tekun dan berhati-hati untuk menolong dimana jang perlu
ditolong, orang-orang Kristen jang benar menundjukkan ketjinta- [300]
annja bagi Tuhan yesus kristus dan bagi sesamanja manusia. Dia boleh kehilangan
djiwanja didalam pekerdjaan itu; namun jika Kristus datang untuk
mengumpulkan permataNja, maka dia akan mendapati pula djiwanja
itu kembali. — Youth’s Instructor, 10 September 1907.
Upah Pengorbanan
Uang jang dipakai untuk membikin orang lain berbahagia, akan
membawa kembali upahnja. Kekajaan jang digunakan dengan betul
akan mengadakan kebaikan jang besar. Djiwa-djiwa akan ditarik
kepada Kristus. Orang jang menurut maksud kehidupan Kristus akan
melihat didalam istana surga segala orang bagi siapa mereka sudah
bekerdja dan berkorban diatas dunia. Orang-orang jang sudah dise-
lamatkan itu akan mengingatkan orang-orang jang sudah mendjadi
djalan untuk keselamatannja dengan bersukur.
Indahlah kelak surga itu bagi mereka jang sudah sedia dida-
lam pekerdjaan menjelamatkan djiwa-djiwa. — “Christ’s Object
Lessons,” hal. 373. [301]
FASAL 99—ROH PENGORBANAN
Roh kekikiran, jang mentjahari tempat jang paling tinggi dan ga-
djih jang paling besar, ada penuh didalam dunia. Roh penjangkalan
diri dan pengorbanan jang dahulu, sudah djarang terdapat. Teta-
pi inilah sadja Roh jang bisa menggerakkan pengikut Kristus jang
benar. Tuhan sudah menundjukkan tjontoh bagaimana kita harus be-
kerdja. Dan kepada mereka jang Tuhan sudah berkata, “Ikutlah Aku,
maka Aku akan mendjadikan kamu pemukat orang,” Tuhan tidak
djandjikan berapa banjak upah akan dikasi sebagai pembajaran atas
pekerdjaannja. Mereka harus mendapat bersama-bersama dengan
Dia penjangkalan diri dan pengorbananNja.
Mereka jang mengaku mendjadi pengikut Tuhan, dan jang beke-
rdja didalam pekerdjaanNja sebagai kawan-pengerdja dengan Tuhan yesus kristus ,
harus melakukan pekerdjaannja dengan ketjermatan dan kepandaian,
kebidjaksanaan dan hikmat jang dituntut oleh Tuhan yesus kristus kesempurnaan
itu pada waktu membangunkan kemah duniawi dahulukala. Dan
sekarang seperti pada waktu itu dan seperti pada zaman Kristus, pen-
jerahan kepada Tuhan yesus kristus dan roh pengorbanan harus dipandang sebagai
tuntutan-tuntutan pertama dari pekerdjaan jang berkenan kepada
Tuhan yesus kristus . Tuhan kepingin supaja tidak ada selembar pun dari benang
kekikiran itu boleh dianjam didalam pekerdjaanNja. — Review and
Herald, 4 Januari 1906.
Tanda-tanda Keelokan Didalam Hati
Kerendahan hati, penjangkalan diri, kemurahan, dan pembajaran
perpuluhan dengan setia, ini semua menundjukkan bahwa kemurah-
an Tuhan yesus kristus ada bekerdja didalam hati. — “Counsels on Health”, hal.
590.[302]
314
FASAL 100—PERPULUHAN
Pekerdjaan besar jang Tuhan Jesus umumkan Ia datang hen-
dak mendjalankannja, sudah dipesankanNja kepada murid-muridNja
diatas dunia ini. Kristus, sebagai kepala kita, memimpin didalam
pekerdjaan selamat jang besar dan disuruhNja kita mengikut tela-
danNja. Dia sudah berikan pada kita pekabaran buat seluruh dunia.
Kebenaran ini mesti disampaikan kepada segala bangsa, bahasa, dan
kaum. Kuasa Setan harus dilawan, dan dia harus dikalahkan oleh
Kristus dan oleh pengikut-pengikutNja. Peperangan jang luas akan
terus didjalankan lawan kuasa kegelapan. Dan supaja pekerdjaan
ini bisa didjalankan dengan berhasil, perlu sekali uang. Tuhan tidak
bermaksud hendak mengirimkan uang langsung dari langit, namun
Tuhan memberi talenta kekajaan kepada pengikut-pengikut.ja untuk
dipakai buat maksud mengongkosi peperangan itu.
Tuhan sudah memberi djalan pada umatNja untuk mengum-
pulkan uang tjukup banjak buat membikin pekerdjaan itu berdjalan
atas ongkos sendiri. Rentjana Tuhan dalam peraturan perpuluhan
itu sungguh indah dalam kesederhanaan dan sama ratanja. Segala
orang boleh menurutnja dalam iman dan ketabahan, sebab aturan
itu berasal dari Tuhan yesus kristus . Didalamnja digabungkan kesederhanaan dan
kegunaan, dan tidak perlu pendidikan tinggi untuk mengerti dan
mendjalankannja. Semua orang boleh merasa bahwa mereka bisa
melakukan sebahagian dalam memadjukan pekerdjaan keselamatan
jang indah itu. Tiap-tiap orang laki, perempuan, dan orang muda
boleh mendjadi djurukuntji bagi Tuhan yesus kristus , dan boleh mendjadi perka-
kas untuk memenuhi permintaan-permintaan atas perbendaharaan.
Rasul Paul berkata, “Hendaklah masingmasing kamu menjimpankan
uang sedikit dalam rumahnja dan menambahi dia sekedar untung,
jang dikaruniakan Tuhan yesus kristus kepadanja”.
Banjak pekerdjaan besar-besar diselesaikan oleh aturan ini. Dji-
kalau semua orang suka menerima dan mendjalankan aturan itu,
maka tiap-tiap orang akan mendjadi djurukuntji Tuhan yesus kristus jang berdja-
ga-djaga dan setia; dan tentu tidak akan ada kekurangan uang untuk
315
316
meneruskan pekerdjaan besar memashurkan pekabaran amaran jang
terachir kepada dunia. Perbendaharaan akan tidak djadi lebih miskin.
Oleh tiap-tiap penjimpanan jang mereka adakan, mereka akan djadi
lebih gemar dengan pekerdjaan kebenaran jang sekarang. Mereka[303]
akan bubuh “akan dirinja suatu alas jang baik pada masa jang akan
datang dan supaja mereka itu beroleh hidup jang kekal.”. — “Testi-
monies for the Church”, djilid 3, hal 388, 389.
Mengakui Hak Milik Tuhan yesus kristus
Penjerahan kepada Tuhan yesus kristus akan perpuluhan dari segala keuntung-
an, baik dari buah-buahan dan hasil ladang, dari ternak, atau dari
pekerdjaan otak dan tangan; penjerahan perpuluhan jang kedua un-
tuk meringankan pikulan orang miskin dan lain-lain pekerdjaan
kemurahan, berakibat dalam peringatan selalu kepada orang banjak
akan kebenaran hak milik Tuhan yesus kristus atas semuanja, dan djuga kesempat-
an mereka akan mendjadi saluran-saluran berkat Tuhan yesus kristus . Perpuluhan
itulah satu latihan jang ditudjukan untuk membunuh segala matjam
kekikiran sebab sempit pikiran, dan untuk menumbuhkan keluasan
dan kemulian tabiat”. — Education. hal. 44.
Kepunjaan Tuhan yesus kristus
“Segala perpuluhan .... Tuhan punja.” Disini digunakan utjapan
jang serupa seperti jang dipakai dalam hukum Sabat. “Hari jang
ketudjuh itulah sabat Tuhan Tuhan yesus kristus mu”. Tuhan simpan bagi Dirinja
sebahagian jang tertentu dari waktu dan uang manusia dan tidak ada
seorang pun jang bisa, dengan tidak bersalah, menggunakan salah
satunja dari jang sudah ditetapkan itu bagi kepentingan diri sendiri.
“Patriarchs and Prophets,” hal. 525, 526.[304]
FASAL 101—HORMATILAH AKAN TUHAN
DENGAN .... SEGALA HARTAMU
“Berapa hutangmu kepada tuan?” Bolehkah kita menerima sega-
la berkat dari Tuhan Tuhan yesus kristus , namun tidak memberi kembali kepadaNja,
— meski memberi perpuluhan kita pun kepadaNja, jaitu bahagian
ketjil jang Tuhan sudah sediakan bagiNja? Sudah mendjadi kebiasa-
an untuk menjimpangkan segala sesuatu daripada pengorbanan diri
jang benar kepada djalan menjenangkan diri sendiri. namun apakah
kita mau terus-menerus menerima kasihanNja dengan tidak perduli,
dan tidak membalas kembali akan ketjintaanNja?
Apakah engkau tidak mau, hai orang-orang muda jang kekasih,
mendjadi pengabar Indjil bagi Tuhan? Maukah engkau, seperti ta’
pernah kau perbuat dahulu, beladjar peladjaran jang indah tentang
mengadakan pemberian kepada Tuhan oleh memasukkan kedalam
perbendaharaan, apa jang Tuhan sudah berikan kepadamu dengan
limpah untuk kesenanganmu? Apa sadja jang kau sudah terima,
biarlah sebahagian dikembalikan kepada Pemberi itu sebagai per-
sembahan pembalasan terima kasih. Sebahagian djuga harus dima-
sukkan kedalam perbendaharaan untuk pekerdjaan mengabarkan
Indjil jang akan dilakukan didalam dan diluar negeri.
Harta Didalam Surga
Pekerdjaan Tuhan harus terletak dekat sekali pada hati kita. Si-
nar kebenaran jang sudah mendjadi berkat bagi satu keluarga, kalau
disampaikan kepada orang lain oleh ibubapa dan anak-anak, akan
mendjadi berkat kepada keluarga-keluarga lain djuga. namun jika
berkat-berkat Tuhan, jang diberikan dengan begitu limpah dan berle-
bih-lebihan ditahankan dari Dia, dan digunakan untuk kepentingan
diri kita sendiri dengan kekikiran, laknat Tuhan ganti berkatNja
pasti akan dialami; sebab jang demikian itu telah dinjatakan oleh
Tuhan. Tuntutan Tuhan yesus kristus harus mendahului segala tuntutan jang lain,
dan harus diselesaikan lebih dahulu. Kemudian orang miskin dan
317
318
jang berkekurangan harus dipeliharakan. Hal-hal ini sekali-kali ti-
dak boleh dialpakan dengan tidak perduli betapa besar ongkos dan
pengorbanan kita sekalipun.
“Supaja ada makanan dalam rumahKu”. Adalah kewadjiban kita
supaja sederhana dalam segala perkara, dalam ma- kanan, minuman,[305]
dan pakaian. Gedung-gedung kita dan perkakas rumah kita harus
diperhatikan betul-betul dengan keinginan hati untuk memberikan
kepada Tuhan yesus kristus jang Dia punja, bukan sadja dalam hal perpuluhan,
namun seberapa mungkin dalam pemberian-pemberian dan persem-
bahan djuga. Banjak orang dapat menjimpan harta didalam surga,
oleh memelihara rumah perbendaharaan Tuhan selalu penuh dengan
bahagian jang dituntut oleh Tuhan sebagai milikNja, dan dengan
pemberian-pemberian dan persembahan.
Barang siapa jang dengan djudjur bertanja kepada Tuhan apa
jang diminta dari mereka berhubung dengan harta-benda jang dika-
takan oleh mereka sebagai miliknja harus menjelidik Perdjandjian
Lama, dan lihat apa jang diperintahkan oleh Al-Maseh, sebagai Pe-
mimpin mereka jang tidak kelihatan, tentang soal tersebut. Masing-
masing kita haruslah mau ditempatkan pada keadaan jang kurang
menjenangkan, disampaikan pada kesukaran uang, ganti merampas
dari Tuhan Tuhan yesus kristus bahagian jang harus disampaikan kedalam perben-
daharaanNja. Segala orang jang membatja Kitab Sutji dan pertjaja
pada Kitab Sutji akan mengetahui dengan saksama tentang “Apa
sabda Tuhan” dalam soal tersebut.
Pada hari jika tiap-tiap orang akan dihukumkan menurut
perbuatan jang dilakukan dalam tubuhnja, tiap-tiap maaf jang seka-
rang bisa diadakan oleh kekikiran untuk menahankan perpuluhan,
pemberian dan persembahan dari Tuhan akan mendjadi tjair seperti
embun dihadapan matahari. Djikalau kiranja sudah terlambat untuk
selama-lamanja, betapa banjak orang jang suka kembali lagi dan
perdirikan pula tabiatnja! namun tentulah pada waktu itu akan djadi
sudah terlalu lambat untuk mengobahkan tjatatan mereka jang ber-
minggu-berminggu, berbulan-berbulan, bertahun-bertahun, menipu
Tuhan yesus kristus . Nasib mereka akan ditetapkan dengan tidak akan diobah lagi.
. . .
Kekikiran itu ada satu kedjahatan jang amat kedji. Tjinta diri
sendiri dan rasa tidak perduli pada peraturan jang sudah ditetapkan
diantara Tuhan yesus kristus dan manusia, jaitu menolak mendjadi djurukuntji jang
FASAL 101—HORMATILAH AKAN TUHAN DENGAN .... SEGALA HARTAMU319
setia, sudah mendjatuhkan kutuk Tuhan yesus kristus atas mereka itu, sama seperti
jang Tuhan sudah katakan akan djadi. Mereka sudah mentjeraikan
dirinja dari Tuhan yesus kristus ; oleh perkataan dan perbuatan mereka memimpin
orang lain akan menjia-njiakan perintah jang begitu terang, sehingga
Tuhan tidak bisa mentjurahkan berkatNja atas mereka itu.
Perpuluhan
Tuhan sudah menerangkan dengan djelas: sepersepuluh dari
segala kepunjaanmu adalah Aku punja; pemberian dan pcrsembaha- [306]
nmu harus dibawa kedalam perbendaharaanKu, akan dipakai untuk
memadjukan pekerdjaanKu, akan mengirim guru supaja menga-
djarkan indjil kepada mereka jang masih duduk didalam kegelapan.
Kalau begitu maukah orang sengadja mentjahari laknat oleh me-
nahankan apa jang Tuhan punja, jaitu berlaku seperti hamba jang
tidak setia jang menjembunjikan talenta Tuhannja didalam tanah?
Apakah kita, seperti orang itu, mentjahari djalan akan membenarkan
peri tidak setia oleh bersungut-bersungut terhadap Tuhan yesus kristus dan ber-
kata, “Ja Tuhan, bahwa hamba ketahui akan hal Tuhan orang jang
keras hati; Tuhan menjabit ditempat jang tidak Tuhan taburi dan
mengumpulkan ditempat jang tidak Tuhan hamburkan apa-apa; lalu
takutlah hamba, maka sebab itu pergilah hamba menjembunjikan
talenta Tuhan itu dalam tanah; bahwa inilah Tuhan punja.” Apakah
bukan lebih baik kita persembahkan persembahan sukur kita kepada
Tuhan yesus kristus ? — The Youth’s Instructor, 26 Augustus, 1897. [307]
FASAL 102—TANGGUNGAN TIAP2 ORANG
Bapa kita jang disurga menuntut tidak lebih atau kurang dari
pada kebiasaan jang Dia sudah berikan. Tuhan tidak menanggungkan
pikulan diatas hamba-hamba.ja lebih dari pada jang mereka bisa
pikul. “DiketahuiNja akan kita apa matjam perbuatan, dan ingatlah
Ia akan keadaan kita habu djua.” Semua jang dituntutNja dari pada
kita, boleh kita lakukan dengan pertolonganNja.
“Barang siapa jang banjak dikaruniakan kepadanja, padanja ak-
an dituntut banjak djuga.” Masing-masing kita akan menanggung
djawab akan perbuatan kita djikalau kita melakukan satu titik kurang
dari apa jang kita bisa berbuat. Tuhan mengukur dengan saksama
tiap-tiap kemungkinan untuk bekerdja. Kepandaian jang tidak di-
gunakan akan diperhitungkan sama seperti segala kepandaian jang
digunakan. Dari semua jang kita bisa djadi oleh menggunakan ta-
lenta kita dengan betul, Tuhan akan menuntut dari kita. Kita akan
dihukumkan menurut apa jang sepatutnja kita harus berbuat, namun
tidak diperbuat sebab kita tidak memakai kuasa kita untuk memu-
liakan Tuhan yesus kristus . Meskipun djikalau kita tidak kehilangan djiwa kita,
didalam achirat kita akan mengerti buah-buah-nja dari talenta jang
kita tidak pakai itu. Buat segala pengetahuan dan kepintaran jang
kita sebetulnja bisa peroleh namun kita tidak peroleh, akan adalah
satu kerugian jang kekal.
namun djikalau kita menjerahkan diri kita sepenuhnja kepada
Tuhan yesus kristus , dan dalam pekerdjaan kita menurut pertundjukNja, Tuhanlah
jang menanggung djawab tentang selesainja pekerdjaan itu. Tuhan
tidak akan biarkan kita sjakwasangka tentang kemadjuan pekerdjaan
jang kita lakukan dengan ichtiar jang tulus. Bahkan satu kali pun
sekali-kali tidak boleh kita memikir tentang kegagalan. Kita harus
bekerdja bersama-sama dengan Dia jang tidak kenal kegagalan.
Djangan kita bitjarakan tentang kelemahan dan kebodohan ki-
ta. Pembitjaraan jang begitu adalah kenjataan tidak pertjaja kepada
Tuhan yesus kristus , bahkan satu penjangkalan pada SabdaNja. Djikalau kita ber-
sungut-bersungut oleh sebab beratnja tanggungan kita, atau menolak
320
FASAL 102—TANGGUNGAN TIAP2 ORANG 321
pikulan jang Tuhan panggil kita akan memikulnja, dengan sebenarn-
ja kita sama seperti berkata bahwa Tuhan itu ada keras atau bengis,
sebab dituntutNja kita berbuat jang Dia tidak kasi kuasa pada kita [308]
untuk melakukannja. — “Christ’s Object Lessons,” hal. 362, 363.
Harganja Wang
Wang kita tidak dikasi kepada kita supaja kita boleh memuli-
akan dan menghormati diri sendiri. Sebagai djurukuntji jang setia
kita harus memakai itu buat menghormati dan memuliakan Tuhan yesus kristus .
Banjak orang berpikir bahwa tjuma sebahagian ketjil dari wangnja
itu Tuhan punja. jika sudah ditjeraikannja sebahagian itu untuk
maksud-maksud peragamaan dan perbuatan amal, mereka meman-
dang sisanja itu sebagai mereka punja, untuk digunakan seperti jang
mereka rasa pantas. namun dalam hal ini mereka sudah bersalah.
Semua jang kita pegang adalah Tuhan punja, dan kita akan menang-
gung djawab kepadaNja tentang bagaimana kita menggunakannja.
Dari tjaranja kita menggunakan wang jang paling ketjil itu pun da-
patlah dilihat apakah kita tjinta kepada Tuhan yesus kristus dengan sepenuhnja
dan kepada sesama kita seperti diri kita sendiri.
Wang itu besar harganja, sebab wang dapat berbuat kebaikan
jang besar. Ditangan anak-anak Tuhan yesus kristus , wang itu makanan bagi jang
lapar, minuman bagi jang haus, dan pakaian bagi jang telandjang.
Wang ada perlindungan bagi jang teraniaja, dan satu djalan akan
menolong jang sakit. namun wang tidak lebih berharga dari pada
pasir, ketjuali kalau dipakai untuk keperluan hidup sehari-hari, dalam
membikin orang lain djadi berbahagia, dan memadjukan pekerdjaan
Kristus. — “Christ’s Object Lessons,” hal. 351. [309]
FASAL 103—HADIAH HARI RAJA
Hari raja sudah dekat. Berhubung dengan kenjataan ini, besar
faedahnja kalau dipikirkan berapa banjak wang dibelandjakan se-
tiap tahun untuk memberi hadiah kepada mereka jang tidak perlu
diberi hadiah. Kebiasaan adat sudah begitu kuat didalam kita se-
hingga menahankan pemberian kepada sahabat-sahabat kita didalam
waktu-waktu jang begitu, kelihatan seperti melupakan mereka itu.
namun biarlah kita ingat bahwa Bapa kita jang disurga ada mem-
punjai tuntutan kepada kita jang lebih mulia dari pada tuntutan dari
sahabat-sahabat kita didunia. Maukah kita pada waktu hari raja jang
dimuka, menjerahkan persembahan kita kepada Tuhan yesus kristus ? Meski anak-
anak pun boleh mengambil bahagian dalam pekerdjaan ini. Pakaian
dan barang-barang lain jang berguna, boleh dikasi kepada orang-
orang jang betul miskin, dan begitulah kita sudah berbuat sesuatu
pekerdjaan bagi Tuhan.
Kedjahatan Menurut Nafsu Sendiri
Biarlah kita ingat bahwa hari raja Natal itu dirajakan untuk meng-
ingatkan hari djadi Djuru Selamat dunia. Hari itu biasanja dirajakan
dengan pesta-pesta dan makan-makan. Banjak wang dibelandjak-
an buat turutkan nafsu sendiri jang tidak perlu. Nafsu makan dan
kesenangan-kesenangan hawa nafsu didjalankan atas kerugiannja
kuasa tubuh, otak, dan batin. namun hal ini sudah mendjadi satu
kebiasaan. Kesombongan, mode, dan hal memuaskan nafsu makan
sudah menelan djumlah wang jang amat banjak jang sebetulnja tidak
memberi faedah pada seorang pun, melainkan sudah mengandjurk-
an pemborosan wang jang tidak disukai oleh Tuhan yesus kristus . Hari-hari itu
dilewatkan dalam memuliakan diri sendiri lebih dari memuliakan
Tuhan yesus kristus . Kesehatan sudah dikorbankan, wang lebih dari pada dibuang
pertjuma, banjak orang sudah hilang njawanja oleh sebab terlalu
banjak makan atau oleh pertjabulan jang merendahkan daradjat, dan
banjak djiwa-djiwa hilang oleh sebab nja.
322
FASAL 103—HADIAH HARI RAJA 323
Tuhan Tuhan yesus kristus tentu akan dipermuliakan oleh anak-anak.ja kalau
kiranja mereka makan sederhana, dan gunakan wang jang diserahkan
kepadanja oleh membawa kepada perbendaharaanNja persembahan-
persembahan, baik ketjil baik besar, untuk dipakai buat mengirimkan
terang kebenaran kepada djiwa-djiwa jang masih dalam kegelapan
dosa. Hati perempuan djanda dan piatu akan disenangkan oleh sebab [310]
pemberian jang akan menolong mereka dan mengenjangkan perutnja
jang lapar.
Pemberian Kepada Tuhan yesus kristus
Biarlah segala orang jang mengaku pertjaja kebenaran jang seka-
rang, menghitung-hitung berapa banjak mereka sudah belandjakan
setiap tahun, terlebih lagi pada waktu hari-hari raja jang datang ber-
ulang-ulang setiap tahun, untuk memuaskan keinginan jang tamaha
dan tidak senonoh, berapa banjak dalam permintaan nafsu makan,
dan berapa banjak dalam berlomba-berlomba dengan orang lain
dalam tjara jang bukan Kristen. Djumlahkanlah banjaknja wang
jang sudah dibelandjakan begitu dengan tidak perlu, dan lantas ki-
ra-kirakan berapa banjak sebetulnja sudah bisa disimpan sebagai
persembahan kepada pekerdjaan Tuhan yesus kristus dengan tidak menjusahkan
kepada djiwa atau badan sendiri.
Wang ketjil dan persembahan jang lebih besar boleh diserahkan
menurut kekuatannja si pemberi, untuk menolong meringankan hu-
tang geredja-geredja jang sudah ditahbiskan bagi Tuhan yesus kristus . Djuga perlu
dikirim pengabar-pengabar Indjil kepada ladang-ladang jang baru,
dan jang lain lagi untuk dibantu dalam pekerdjaannja masing-ma-
sing. Pengabar-pengabar indjil itu harus djalankan penghematan jang
sesungguh-sesungguh-nja, sehingga menjangkal dirinja dari perkara
jang engkau gemari sehari-hari, dan jang engkau pikir ada keperluan
hidupmu. Maka pengabar-pengabar indjil itu tjuma merasai sedikit
sadja kemewahan. — Review and Herald, 21 November, 1878. [311]
FASAL 104—HEMAT DALAM PAKAIAN
Umat Tuhan yesus kristus harus mendjalankan penghematan jang keras dida-
lam mengeluarkan wangnja, supaja mereka ada mempunjai apa-apa
untuk dipersembahkan kepada Tuhan, dengan berkata, “Adapun ka-
mi mempersembahkan ini, jaitu dari pada tanganMu djuga asalnja.”
Begitulah mereka harus mempersembahkan kepada Tuhan, persem-
bahan pengutjapan sjukur sebab berkat-berkat jang sudah diterima
dari padaNja. Begitulah djuga mereka harus menjimpan bagi dirinja
harta disisi tachta Tuhan yesus kristus .
Orang-orang dunia membelandjakan banjak wangnja untuk pa-
kaian, jang sebenarnja perlu dipakai untuk memberi makanan dan pa-
kaian kepada mereka jang sengsara sebab lapar dan dingin. Banjak
orang, bagi siapa Kristus sudah serahkan djiwaNja, hampir-hampir
tidak tjukup pakaian jang paling murah dan paling biasa, sementara
orang-orang lain membelandjakan beribu-beribu ringgit dalam usaha
memuaskan hawa-nafsunja jang tidak pernah habis-habis kepada
mode.
Tuhan sudah titahkan umatNja supaja keluar dari dalam dunia,
dan mengasingkan dirinja. Pakaian jang indah-indah dan mahal
tidak selajaknja bagi mereka jang pertjaja bahwa kita ada hidup
dalam zaman kasihan jang penghabisan. “Sebab itu,” kata Rasul
Paul, “kehendakku segala orang laki-laki itu meminta doa pada
barang dimana tempat dengan menadahkan tangan jang sutji dan de-
ngan tiada marah atau perbantahan. Demikian pun hendaklah segala
orang perempuan menghiasi dirinja dengan menaruh sopan dan ma-
lu; bukan dengan menjelampit rambutnja atau dengan berpakaikan
emas atau mutiara atau pakaian jang indah-indah, melainkan dengan
kebadjikan, seperti wadjib atas perempuan, jang mengaku dirinja
beribadat.”
Meski diantara orang-orang jang mengaku anak-anak Tuhan yesus kristus pun,
adalah terdapat mereka jang membelandjakan wangnja untuk paka-
ian lebih dari jang perlu. Kita harus berpakaian dengan netjis dan
manis, namun , hai saudara-saudara.u, djikalau engkau membeli dan
324
FASAL 104—HEMAT DALAM PAKAIAN 325
membikin pakaian bagi dirimu dan bagi anak-anak-mu, pikirlah
tentang pekerdjaan dalam ladang Tuhan jang masih menunggu akan
dikerdjakan.
Ada baik djikalau membeli barang jang baik, dan didjahit dengan
berhati-hati. Inilah hemat namanja. namun pakaian jang dibubuhi [312]
dengan perhiasan-perhiasan jang indah-indah tidak perlu, maka me-
nurutkan nafsu dalam perkara itu, berarti membelandjakan untuk
memuaskan hawa nafsu wang jang sepatutnja dipakai untuk peke-
rdjaan Tuhan yesus kristus .
Bukanlah pakaianmu jang membikin engkau indah dipeman-
dangan Tuhan. Adalah perhiasan dalam, segala karunia Roh, perka-
taan jang manis, pertimbangan jang baik terhadap orang lain, jang
dipandang indah oleh Tuhan yesus kristus . Bikinlah pakaian dengan tidak usah
memakai perhiasan jang tidak perlu, dan simpanlah wang itu bagi
kemadjuan pekerdjaan Tuhan yesus kristus .
Penjangkalan Diri Berkenan Kepada Tuhan yesus kristus
Beladjarlah bagaimana menjangkal diri, dan adjarkan itu kepada
anak-anak-mu. Semua jang bisa disimpan oleh penjangkalan diri,
ada perlu sekarang didalam pekerdjaan jang harus diselesaikan.
Orang-orang jang sengsara mesti ditolong, orang jang telandjang
diberi pakaian, dan orang jang lapar diberi makan; kebenaran jang
sekarang mesti dikabarkan kepada mereka jang tidak mengetahuinja
....
Kita ada mendjadi saksi-saksi Kristus, dan djanganlah kesukaan
dunia menghabiskan tempoh dan perhatian kita sehingga kita tidak
perdulikan pada perkara-perkara jang Tuhan telah katakan mesti
didahulukan. Ada kepentingan-kepentingan jang lebih tinggi sedang
dipertaruhkan. “Tjaharilah dahulu keradjaan Tuhan yesus kristus serta dengan
kebenarannja.” Kristus sudah kasi segalagalanja bagi pekerdjaan
jang Ia datang akan melakukan, dan sabdaNja kepada kita jaitu:
“Kalau barang seorang mau mengikut Aku, hendaklah iamenjangkal
dirinja dan mengangkat palangnja lalu mengikut Aku.” “Dengan
demikian kamu pun mendjadi murid-murid.u.” Dengan suka dan
girang Kristus menjerahkan Dirinja untuk mendjalankan kehendak
Tuhan yesus kristus . Dia sudah menurut sehingga sampai kepada kematian, bahkan
sampai kepada mati dikaju palang. Apakah kita merasa berat adanja
326
menjangkal diri kita sendiri? Apakah kita akan menarik diri dari
pada turut mengambil bahagian dalam kesusahan Tuhan?
KematianNja patut menggerakkan tiap-tiap urat sarap didalam
tubuh kita dan membikin kita ridla menjerahkan segala apa jang kita
ada untuk pekerdjaanNja. jika kita pikir dari hal apa jang Tuhan
telah buat bagi kita, haruslah hati kita dipenuhi dengan tjinta.
jika mereka jang mengetahui kebenaran mendjalankan pen-
jangkalan diri seperti tersebut didalam sabda Tuhan yesus kristus , maka pekabaran[313]
ini akan madju dengan kuasa besar. Tuhan akan dengar doa kita
untuk pertobatan djiwa-djiwa. Umat Tuhan akan memantjarkan ter-
angnja, dan orang-orang jang tidak pertjaja, oleh melihat perbuatann-
ja jang baik, akan memuliakan Bapa kita jang disurga. — Review
and Herald, 1 December 1910.
Tjinta Akan Kemegahan
Tjinta akan kemegahan, membawa orang kepada keadaan jang
berlebih-lebihan, dan didalam banjak orang muda, hal itu membu-
nuh tjita-tjita untuk kehidupan jang lebih mulia. Ganti mentjahari
pendidikan, mereka siang-siang asik bekerdja buat mentjahari wang
untuk menurutkan hawa-nafsunja dalam perkara pakaian. Dan oleh
keinginan jang begitu banjak orang perempuan muda jang disesatkan
sampai kepada kebinasaan. — Education, hal. 247.
Kesutjian Jang Sederhana
Kesederhanaan dan serba bersahadja harus menandai tempat
tinggal dan pakaian semua orang jang pertjaja akan kebenaran jang
maha penting buat zaman ini. Segala wang jang dibelandjakan de-
ngan tidak perlu untuk pakaian atau untuk menghiasi rumah kita,
sebetulnja berarti memboroskan wang Tuhan. Hal itu berarti menipu
pekerdjaan Tuhan untuk memuaskan kesombongan. — “Testimoni-
es for the Church,” djilid 1, hal. 189.[314]
FASAL 105—MEMUASKAN DIRI SENDIRI
Bila saja melawat rumah saudara-saudara dan sekolah-sekolah
kita, saja melihat segala tempat kosong diatas medja, podjok-podjok
dan lemari-lemari ada penuh dengan gambar-gambar. Dikiri-kanan
ada terlihat gambar-gambar muka manusia. Tuhan mau supaja tjara
jang begini diobahkan. Kalau kiranja Kristus ada didunia ini, tentu
Ia akan berkata, “Djauhkan segala perkara ini dari sini.” Saja sudah
mendapat keterangan bahwa gambar-gambar itu, sama djuga seperti
begitu banjak berhala, ada mengambil banjak tempoh dan pikiran
jang mestinja diserahkan kepada Tuhan dengan kesutjian.
Gambar-gambar itu banjak makan wang. Baikkah bagi kita jang
mengetahui pekerdjaan Tuhan jang mesti dihabiskan pada waktu ini,
membelandjakan wang Tuhan dalam membikin gambar-gambar dari
muka kita dan muka teman-teman kita? Bukankah supaja tiap-tiap
rupiah jang kita bisa simpan, dipakai buat menjelesaikan pekerdjaan
Tuhan? Gambar-gambar itu ada makan uang jang perlu diserahkan
kepada pekerdjaan Tuhan yesus kristus ; selain dari pada itu, gambar-gambar itu
menarik pikiran dari kebenaran sabda Tuhan yesus kristus .
Sematjam Penjembahan Berhala
Membikin gambar dan menukar-nukarkannja itu ada sematjam
penjembahan berhala. Setan ada bekerdja seberapa bisa buat me-
nutup surga dari pemandangan kita. Djanganlah kita menolong dia
dengan membikin gambar-gambar. Kita harus mentjapai tingkatan
jang lebih tinggi dari pada jang bisa didapat dari melihat gambar-
gambar muka orang. Tuhan berkata, “Djangan padamu ada ilah lain
dihadapan hadiratKu.” Mereka jang mengaku pertjaja pada Kristus,
perlu merasa bahwa mereka itu harus membajangkan peta Tuhan,
Jang harus diingat didalam hati jaitulah petaNja. Perkataan-perkata-
an jang diutjapkan harus diisi dengan ilham dari surga ....
327
328
Dahulukan Perkara Jang Pertama
Mereka jang sudah mengambil bagian dalam upatjara perman-
dian sutji sudah berdjandji akan mentjahari perkara-perkara jang
diatas, ditempat al-Maseh bersemajam dikanan Tuhan yesus kristus ; sudah berdjan-
dji akan bekerdja dengan tekun untuk keselamatannja orang-orang
berdosa. Kepada orang-orang jang menjebut Namanja, Tuhan Tuhan yesus kristus
bertanja: Bagaimana engkau menggunakan kuasa jang sudah di-[315]
tebus oleh kematian AnakKu? Apakah engkau berusaha dengan
segenap kekuatanmu akan naik ketingkatan jang lebih tinggi dalam
pengertian kerohanian? Apakah engkau mentjotjokkan kesukaan dan
perbuatanmu setudju dengan tuntutan-tuntutan jang maha penting
tentang hidup jang kekal?
Biarlah diantara umat Tuhan yesus kristus terdjadi pembaharuan hidup. “Sebab
itu, baik kamu makan atau minum, baik barang suatu perbuatanmu,
hendaklah kamu memperbuat sekalian ini akan kemuliaan Tuhan yesus kristus .”
Mereka, diatas siapa Tuhan sudah tanggungkan pekerdjaanNja, ada
bergumul hendak menjiarkan pekabaran ini, supaja djiwa-djiwa jang
sedang binasa didalam kebodohannja boleh dikasi amaran. Apakah
engkau, oleh penjangkalan diri, tidak bisa berbuat apa-apa untuk
menolong mereka dalam pekerdjaannja? Bangunlah, dan tundjukka-
nlah oleh ketekunan dan keradjinan jang tidak mementingkan diri
sendiri bahwa engkau benar sudah bertobat.
Tiap-tiap rupiah ada perlu dalam pekerdjaan menjelamatkan
djiwa. Wang jang dibelandjakan oleh orang-orang jang mengaku
dirinja umat Tuhan yesus kristus untuk membikin gambar muka orang, bisa di-
pakai untuk menolong beberapa banjak pengabar indjil diladang.
Banjak aliran air jang ketjil-ketjil, jika didjadikan satu, mendja-
di satu sungai jang besar. Kita mentjuri harta Tuhan jika kita
memakai untuk kesukaan sia-sia, harta jang boleh dipakai untuk
memasjhurkan pekabaran amaran jang paling achir. Kalau engkau
memakai uang Tuhan buat memuaskan nafsu diri, bagaimanakah
engkau boleh harap Tuhan akan terus memberikan hartaNja kepada-
mu? Bagaimanakah Tuhan memandang orang jang menggunakan
wangNja dengan tjara mementingkan diri sendiri untuk membeli
film guna menggambar? Wang itu boleh dipakai buat membeli bu-
ku-buku atau madjTuhan yesus kristus untuk dikirim kepada mereka jang masih
didalam kegelapan kebodohan.
FASAL 105—MEMUASKAN DIRI SENDIRI 329
Kebenaran jang Tuhan sudah kasi kepada kita, mesti dikabarkan
kepada dunia. Kita sudah dikasi kesempatan untuk mendjalankan
pekerdjaan ini. Kita harus menjebar benih kebenaran ditepi segala
air. Tuhan minta pada kita supaja kita lakukan penjangkalan diri dan
pengorbanan.
Indjil meminta penjerahan jang sepenuh-penuhnja. Keperluan
pekerdjaan Tuhan yesus kristus meminta segala apa jang kita bisa kasi. Kemewah-
an kita didalam gambar-gambar, ada satu penurutan keinginan hati
jang ingat diri sendiri pada pihak kita, dan hal itu mendjadi saksi
jang diam lawan kita. Oleh kemewahan tersebut banjak bahan-bahan
kaju, rumput kering dan djerami sudah dimasukkan pada alasan, [316]
untuk dimakan habis oleh api pada hari penghabisan.
Kewadjiban Menjangkal Diri
Sesudah melawat satu rumah kepada rumah jang lain, dan meli-
hat banjaknja foto-foto, saja sudah disuruh memberi amaran pada
umat kita tentang kedjahatan ini.
Sebanjak ini dapat kita buat bagi Tuhan. Kita bisa djauhkan
gambar-berhala ini dari pemandangan kita. Tidak ada kuasa padanja
buat kebaikan, melainkan masuk sama tengah diantara Tuhan dan
djiwa. Tidak sesuatu dapat dibuatnja untuk membantu menanamkan
bibit-bibit kebenaran. Al-Maseh minta pada segenap orang jang
mengaku djadi pengikutNja supaja memakaikan segala kelengkapan
sendjata