Tampilkan postingan dengan label Yosua Hakim Hakim Rut 11. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yosua Hakim Hakim Rut 11. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Januari 2025

Yosua Hakim Hakim Rut 11


 n-

jaga perbatasan seluruh negeri Kanaan di sisi yang berhadapan 


 260

dengan seteru bebuyutan mereka meski kedua ayah mereka me-

rupakan saudara kembar, yakni orang Edom. Oleh sebab  itu, 

Tuhan kita, yang berasal dari suku Yehuda, dan yang empunya 

kerajaan itu, akan menghukumkan pegunungan Esau (Ob. 1:21).  

3. Batas sebelah utara memisahkannya dengan bagian yang diundi-

kan kepada suku Benyamin. Pada perbatasan ini, disebutkan ten-

tang adanya batu Bohan bin Ruben (ay. 6). Bohan mungkin meru-

pakan kepala pasukan suku Ruben yang ternama yang menyebe-

rangi sungai Yordan, dan mati di perkemahan di Gilgal lalu 

dikuburkan tidak jauh dari batu ini. Lembah Akhor terletak pula 

di perbatasan ini (ay. 7) untuk mengingatkan orang-orang Yehuda 

akan perkara yang didatangkan Akhan, salah seorang dari suku 

mereka, kepada umat Israel,supaya  mereka tidak menjadi terlalu 

sombong oleh sebab  pelayanan mereka. Perbatasan utara ini ber-

singgungan erat dengan Yerusalem (ay. 8), begitu eratnya sehing-

ga gunung Sion dan gunung Moria termasuk ke dalam bagian 

yang diundikan kepada suku ini, meski sebagian besar kota Yeru-

salem termasuk di dalam bagian yang diundikan kepada suku 

Benyamin. 

4. Batas sebelah barat awalnya dekat dengan Laut Besar (ay. 12), 

namun  lalu  bagian yang diundikan kepada suku Dan meng-

ambil sejumlah besar bagian yang diundikan kepada suku Ye-

huda di sisi ini, sebab  undi ini hanya untuk menentukan antara 

Yehuda dan Yusuf, siapa yang memiliki bagian utara dan siapa 

yang memiliki bagian selatan, bukan untuk menentukan batas-

batas tetap di antara keduanya. Batas-batas milik pusaka suku 

Yehuda ditetapkan. Meski suku Yehuda merupakan suku yang 

kuat dan tangguh dalam berperang, serta sangat terpandang di 

mata suku-suku lainnya, mereka tidak boleh dibiarkan bebas me-

nentukan pilihannya sendiri, bebas memperbesar kepemilikan me-

reka semau mereka, namun  harus hidup sedemikian rupa sehingga 

tetangga-tetangga mereka dapat hidup berdampingan bersama. 

Mereka yang ditempatkan begitu tinggi tidak boleh memiliki  

pikiran bahwa hanya mereka sendiri yang tinggal di dalam negeri. 

 

Kitab Yosua 15:13-19 

 261 

Milik Pusaka Kaleb 

(15:13-19)  

13 namun  kepada Kaleb bin Yefune diberikan Yosua sebagian di tengah-tengah 

bani Yehuda itu, yakni Kiryat-Arba, seperti yang dititahkan TUHAN kepada-

nya; Arba ialah bapa Enak. Itulah Hebron. 14 Dan Kaleb menghalau dari sana 

ketiga orang Enak, yakni Sesai, Ahiman dan Talmai, anak-anak Enak. 15 Dari 

sana ia maju menyerang penduduk Debir. Nama Debir itu dahulu ialah 

Kiryat-Sefer. 16 Lalu berkatalah Kaleb: “Siapa yang menggempur Kiryat-Sefer 

dan merebutnya, kepadanya akan kuberikan Akhsa, anakku, menjadi isteri-

nya.” 17 Dan Otniel, anak Kenas saudara Kaleb, merebut kota itu; lalu Kaleb 

memberikan kepadanya Akhsa, anaknya, menjadi isterinya. 18 saat   perem-

puan itu tiba, dibujuknya suaminya untuk meminta ladang kepada ayahnya. 

Maka turunlah perempuan itu dari keledainya, lalu berkatalah Kaleb kepada-

nya: “Ada apa?” 19 Jawabnya: “Berikanlah kepadaku hadiah; telah kauberi-

kan kepadaku tanah yang gersang, berikanlah juga kepadaku mata air.” Lalu 

diberikannyalah kepadanya mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir. 

Penulis kitab ini tampaknya bersukacita dengan setiap kesempatan 

yang ada untuk menyebut tentang Kaleb dan memberi kehormatan 

kepadanya, sebab  ia telah memuliakan Allah dengan mengikuti-Nya 

dengan sepenuh hati. Perhatikan, 

I. Pemberian Yosua kepada Kaleb, berupa gunung Hebron sebagai 

milik pusakanya, diulang kembali di sini (ay. 13), dan dikatakan 

bahwa bagian itu diberikan kepadanya, 

1. Seperti yang dititahkan TUHAN kepada Yosua. Meskipun di da-

lam permohonannya, Kaleb telah menyampaikan alasan yang 

sangat kuat di balik itu, yaitu adanya janji, namun  sebab  Allah 

telah memerintahkan Yosua untuk membagi-bagi tanah Ka-

naan menurut undi, maka Yosua pada kesempatan ini tidak 

mau berbuat sebaliknya dan mengabulkan permintaan saha-

bat lamanya Kaleb, tanpa adanya perintah dari Allah, yang 

petunjuk-Nya dalam perkara ini kemungkinan diminta oleh 

Yosua. Di dalam setiap perkara yang meragukan, kita harus 

mencari tahu pikiran Allah dan mengerjakan tanggung jawab 

kita dengan setia. 

2. Pemberian itu dikatakan merupakan satu bagian di tengah-

tengah bani Yehuda. Meski bagian itu diberikan kepada Kaleb 

sebelum hasil undi suku Yehuda keluar, melalui campur 

tangan Allah yang mengatur pengundian tersebut, bagian itu 

ternyata terletak tepat di tengah-tengah suku Yehuda, yang 

dengan penuh anugerah telah diberikan kepadanya agar ia 


 262

tidak terpisah dari saudara-saudaranya dan hidup dikelilingi 

orang-orang dari suku lain. 

II. sesudah  Kaleb memperoleh pemberian ini, dikisahkan, 

1. Bagaimana ia memperlihatkan keberaniannya dengan menak-

lukkan Hebron (ay. 14): Kaleb menghalau dari sana ketiga 

orang Enak, yakni ia dan orang-orang yang dipilihnya untuk 

menyertainya di dalam tugas ini. Hal ini dituliskan di sini un-

tuk memperlihatkan, bahwa keyakinan akan kemenangan da-

lam perkara ini yang sebelumnya telah diucapkan Kaleb, mela-

lui penyertaan Allah bersamanya (14:12), tidak mengelabui-

nya, malahan peristiwa ini menjawab pengharapannya. Kaleb 

tidak dikatakan membinasakan para raksasa ini, melainkan ia 

menghalau mereka dari sana. Ini menunjukkan bahwa mereka 

undur diri saat   Kaleb datang, dan lari dari hadapannya. 

Kekuatan dan perawakan tubuh mereka tidak lantas menum-

buhkan keberanian dalam pikiran mereka, sehingga walaupun 

paras mereka seperti singa, hati mereka seperti kelinci hutan 

yang gemetar. Demikianlah Allah kerap kali mematahkan se-

mangat para pemimpin (Mzm. 76:13), menyebabkan para pe-

mimpin dunia kehilangan akal (Ayb. 12:24), dan mempermalu-

kan kepercayaan diri orang-orang yang sombong. Demikianlah 

jika  kita melawan Iblis, si singa yang mengaum-aum itu, 

meskipun ia tidak jatuh, ia akan melarikan diri. 

2. Bagaimana ia menguatkan semangat orang-orang di sekeliling-

nya untuk menaklukkan Debir (ay. 15, dst.). Meskipun Yosua 

sudah menaklukkan Debir sebelumnya (10:39), namun orang 

Kanaan tampaknya berhasil merebutnya kembali di tengah 

ketiadaan pasukan Israel di sana, sehingga tempat itu harus 

ditaklukkan untuk kedua kalinya. sesudah  Kaleb selesai me-

naklukkan Hebron, yang diperbuatnya demi dirinya sendiri 

dan demi kaumnya, maka untuk memperlihatkan kegigihan-

nya berjuang bagi kepentingan rakyat, seperti halnya bagi 

kepentingannya sendiri, ia melanjutkan usaha  penaklukannya 

ke Debir, dan tidak akan menurunkan senjatanya sampai kota 

yang hanya terletak sekitar enam belas kilometer ke arah 

selatan dari Hebron itu juga berhasil direbutnya. Meskipun ia 

tidak memiliki  kepentingan khusus di dalam usaha  ini, pe-

naklukan Debir akan membawa kebaikan bersama bagi suku-

Kitab Yosua 15:13-19 

 263 

nya. Melalui kisah ini, marilah kita belajar untuk tidak men-

cari dan mengutamakan kepentingan diri sendiri, namun  peduli 

dan bergiat bagi kesejahteraan masyarakat di tempat kita 

hidup. Kita tidak lahir demi diri kita sendiri, dan kita tidak 

boleh hidup untuk diri kita sendiri.  

(1) Nama kota ini mendapat perhatian khusus. Debir dahulu 

disebut Kiryat-Sefer, artinya kota kitab, serta Kiryat-Sana 

(ay. 49), yang oleh beberapa orang diterjemahkan sebagai 

kota pengetahuan. Demikian disebut di dalam Septuaginta 

sebagai polis grammaton, sementara lainnya berpendapat 

bahwa kota itu dahulu merupakan universitas bagi orang 

Kanaan, seperti halnya Atena di Yunani, tempat para pe-

muda mereka dididik. Mungkin juga kitab-kitab tarikh atau 

catatan, atau barang-barang peninggalan sejarah bangsa 

itu, disimpan di kota itu. Barangkali inilah yang membuat 

Kaleb sangat berhasrat menjadikan Israel sebagai tuan atas 

kota itu, yaitusupaya  mereka dapat mengenal lebih dalam 

ajaran-ajaran kuno orang Kanaan.  

(2) Tawaran yang dibuat Kaleb, untuk memberikan putrinya 

serta sejumlah tanah kepada siapa saja yang berhasil me-

rebut kota itu dan memimpin pasukan untuk menjalankan 

tugas itu (ay. 16). Seperti itu pula Saul menjanjikan putri-

nya kepada siapa saja yang berhasil membunuh Goliat 

(1Sam. 17:25). Keduanya tidak bermaksud memaksa putri 

mereka menikahi orang yang tidak bisa dikasihinya, namun  

keduanya meyakini ketaatan putri mereka, dan ketundukan 

mereka terhadap kehendak ayah mereka, meski itu mungkin 

berlawanan dengan keinginan hati mereka. Keluarga Kaleb 

tidaklah terlampau terhormat atau kaya, namun  mereka 

hidup saleh. Ia yang mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati 

tak ayal lagi akan mengajari anak-anaknya untuk berbuat 

hal serupa, sehingga putrinya pasti akan sangat didamba-

dambakan pemuda mana pun untuk dijadikan pasangan. 

Kaleb, dengan membuat penawaran ini, bertujuan, 

[1] Melayani negerinya dengan menaklukkan kota yang 

bernilai penting itu. Dan, 

[2] Menikahkan putrinya secara layak dengan seorang laki-

laki yang terpelajar, yang pasti sungguh tertarik kepada 


 264

kota kitab, dan seorang laki-laki yang tangguh dalam 

berperang, yang kemungkinan besar akan berbakti ke-

pada negerinya dan berlaku pantas di dalam angkatan-

nya. jika  Kaleb dapat menikahkan putrinya dengan 

laki-laki seperti itu, ia akan memandang putrinya seba-

gai orang yang sungguh terberkati, tanpa mempertim-

bangkan apakah bagian undi milik suku laki-laki itu 

lebih besar atau lebih kecil. 

(3) Kota itu dengan gagah berani ditaklukkan Otniel, keponak-

an Kaleb, yang sosoknya mungkin muncul di benak Kaleb 

pada waktu ia mengumumkan penawaran itu (ay. 17). 

Otniel ini, yang dengan tindakannya membuat namanya 

dikenal sejak ia muda, di lalu  hari di usianya yang 

lebih tua akan mendapat kehormatan menjadi penyelamat 

serta hakim di Israel, orang pertama yang seorang diri 

mengawasi segala perkara bangsa Israel sesudah  Yosua mati. 

Alangkah baiknya bagi orang-orang yang hendak berkarya 

di dunia untuk mengawalinya dengan pekerjaan yang mulia 

dan baik, agar dengan berbuat lebih di dalam pelayanan 

pada waktu muda, mereka mendapat kehormatan sesudah  

menjadi tua. 

(4) lalu , dengan persetujuan seluruh pihak, Otniel meni-

kahi sepupunya, Akhsa, putri Kaleb. Otniel mungkin sudah 

tertarik kepada Akhsa sebelumnya, sehingga ia berani 

mempertaruhkan diri melaksanakan amanat ini demi men-

dapatkannya. Rasa cinta kepada negeri, hasrat besar untuk 

mendapatkan kehormatan, dan keinginan memperoleh per-

kenanan para pemimpin umatnya, mungkin bukanlah yang 

menggerakkan Otniel untuk menjalankan perbuatan besar 

ini, namun  kasihnya kepada Akhsalah yang menggerakkan-

nya. Ini membuatnya tidak bisa terima jikalau ada orang 

lain yang mampu memenangkan perkenanan Akhsa selain 

dirinya, dan ini mengobarkan semangatnya dengan nyala 

api yang hebat. Demikianlah cinta kuat seperti maut, dan 

kecemburuan kejam bagai kuburan. 

(5) Oleh sebab  sang penulis pada kesempatan ini sedang mem-

bahas mengenai pembagian tanah, ia menyajikan catatan 

tentang bagian Akhsa, yang berada di tanah Kanaan, sebagai 

sesuatu yang lebih berharga sebab  dinikmati bersama ke-

Kitab Yosua 15:13-19 

 265 

bajikan janji Allah, meskipun kita dapat menganggap 

bahwa para penakluk Kanaan, yang memperoleh rampasan 

dari begitu banyak kota yang kaya, juga berlimpah harta. 

[1] Beberapa bagian tanah milik Akhsa diperolehnya seba-

gai pemberian sukarela Kaleb, yang diperbolehkan apa-

bila ia menikahi laki-laki dari suku dan kaumnya sen-

diri, seperti halnya para putri Zelafehad. Kaleb memberi 

kepadanya tanah di bagian selatan (ay. 19, KJV). Me-

mang benar bahwa pemberian itu berupa tanah, namun  

tanah di bagian selatan itu yaitu  tanah yang kering 

dan cenderung tandus. 

[2] Akhsa mendapatkan lebih banyak lagi melalui permo-

honannya. Ia bisa saja meminta suaminya untuk me-

mohonkan ladang, mungkin suatu ladang tertentu, atau 

padang, yang termasuk di dalam bagian undi Kaleb, 

dan menggabungkan ladang atau padang itu dengan 

tanah di bagian selatan yang telah diberikan Kaleb ke-

pada putrinya pada waktu ia menikah. Akhsa berang-

gapan bahwa suaminya memperoleh perkenanan yang 

besar di mata ayahnya, yang tak ayal lagi sangat ber-

sukacita dengan pencapaian yang sungguh mulia dari 

suaminya itu baru-baru ini, namun  suaminya berpen-

dapat bahwa akan lebih tepat jika  Akhsalah yang 

mengajukan permohonan itu, dan bahwa kemungkinan-

nya untuk berhasil lebih besar. Demikian diperbuat 

Akhsa, yang tunduk kepada keputusan suaminya itu 

meski berlawanan dengan keinginannya sendiri, dan ia 

pun melakukan usaha nya itu dengan perangai yang 

luhur. Pertama, ia mempergunakan kesempatan yang 

ada sewaktu ayahnya menghantarnya pulang ke rumah 

suaminya, saat   rasa puas hati ayahnya sebab  telah 

menyerahkan putrinya dengan sangat baik membuat-

nya berpikir bahwa tidak ada perbuatan yang terlampau 

besar yang bersedia dilakukannya bagi putrinya itu. 

Kedua, ia turun dari keledainya, sebagai tanda hormat 

dan penghargaan kepada ayahnya, yang akan tetap 

dihormatinya seperti pada waktu ia belum menikah. Ia 

menangis atau berdesah sesudah  turun dari keledainya, 

demikian dituliskan di dalam Septuaginta dan Vulgata 


 266

Latin (Alkitab bahasa Latin – pen.). Ia mengungkapkan 

kesedihan dan kekhawatirannya guna memberi ayahnya 

kesempatan bertanya kepadanya perihal apa yang 

diinginkannya. Ketiga, ia menyebutnya sebagai berkat 

(ay. 19, KJV), sebab  itu akan mempermudah hidupnya 

di tempat tinggalnya. Dan ia yakin bahwa sebab  tidak 

hanya ia menikah dengan persetujuan ayahnya, namun  

itu juga merupakan tanda kepatuhan terhadap perin-

tahnya, ayahnya itu tidak akan menolak memberinya 

berkat. Keempat, ia hanya meminta air, yang tanpanya 

tanah yang dimilikinya itu hanya memberinya sedikit 

manfaat baik untuk pertanian maupun peternakan, 

namun  yang dimaksudkannya sesungguhnya yaitu  

ladang yang di dalamnya terdapat mata air. Kerendahan 

hati dan kewajaran Akhsa dalam keinginannya mem-

berinya keuntungan luar biasa. Tanah tanpa air yaitu  

seperti pohon tanpa getah, atau tubuh hewan tanpa 

darah. Oleh sebab  itu, saat   Allah mengumpulkan 

segala air pada satu tempat, dengan hikmat dan anuge-

rah-Nya Ia meninggalkan sejumlah air di segala tempat, 

agar tanah disuburkan demi kebaikan manusia (lihat 

Mzm. 104:10, dst.) Pada akhirnya, Akhsa mendapatkan 

apa yang diinginkannya saat   ayahnya memberinya 

apa yang dimohonkannya, dan mungkin bahkan lebih 

dari itu, sebab  diberikannyalah kepadanya mata air 

yang di hulu dan mata air yang di hilir, yakni dua 

dataran yang disebut demikian menurut mata air yang 

ada di tengah-tengah mereka, seperti yang umumnya 

kita kenal sebagai dataran tinggi dan dataran rendah. 

Orang-orang yang memahami ayat ini sebagai ayat yang 

berbicara mengenai satu dataran, yang diairi oleh hujan 

yang turun dari langit serta mata air yang keluar dari 

perut bumi, mengacu kepada kiasan yang kerap kita 

pergunakan, yakni saat   kita berdoa memohon berkat 

rohani dan sorgawi bagi jiwa kita, yang merupakan 

berkat dari mata air yang di hulu, serta berkat rohani 

dan sorgawi bagi tubuh dan hidup kita, yang me-

rupakan berkat dari mata air yang di hilir. 

Dari kisah ini, kita belajar, 

Kitab Yosua 15:20-63 

 267 

1. Bahwa perintah Allah yang kesepuluh tidaklah di-

langgar saat   kita dengan rendah hati mengingin-

kan kenyamanan serta kemudahan hidup ini, asal-

kan kita peroleh dengan cara yang jujur dan layak. 

2. Bahwa suami dan istri harus saling menasihati satu 

sama lain, dan sama-sama sepakat, mengenai segala 

sesuatu demi kebaikan keluarga mereka, dan mere-

ka harus lebih sepakat lagi saat   memohon kepada 

Bapa sorgawi berkat-berkat yang terbaik, yakni ber-

kat yang berasal dari mata air yang di hulu. 

3. Bahwa orangtua tidak boleh memandang segala se-

suatu yang diberikan kepada anak-anak mereka 

demi kebaikan mereka sebagai suatu kerugian, te-

tapi harus dengan sukarela menyediakan bagian me-

reka serta segala sesuatu yang menunjang hidup 

mereka, khususnya saat   mereka merupakan anak-

anak yang patuh. Kaleb memiliki  beberapa anak 

laki-laki (1Taw. 4:15), namun ia tetap memberi de-

ngan limpah kepada putrinya. Orang tua yang dengan 

sungut-sungut enggan memberikan apa yang diperlu-

kan anak-anak mereka, padahal mudah bagi mereka 

untuk berpisah dengan pemberian itu, sudah menjadi 

lupa diri dan tidak ingat lagi hubungan mereka 

dengan anak-anaknya. 

Bagian yang Diundikan kepada Yehuda  

(15:20-63)  

20 Inilah milik pusaka suku bani Yehuda menurut kaum-kaum mereka. 21 Kota-

kota suku bani Yehuda yang paling ujung, dekat batas tanah Edom di Tanah 

Negeb, ialah Kabzeel, Eder, Yagur, 22 Kina, Dimona, Adada, 23 Kedesh, Hazor, 

Yitnan, 24 Zif, Telem, Bealot, 25 Hazor-Hadata, Keriot-Hezron, itulah Hazor;  

26 Amam, Sema, Molada, 27 Hazar-Gada, Hesmon, Bet-Pelet, 28 Hazar-Sual, 

Bersyeba dan segala anak kotanya, 29 Baala, Iyim, Ezem, 30 Eltolad, Kesil, 

Horma, 31 Ziklag, Madmana, Sansana, 32 Lebaot, Silhim, Ain dan Rimon; selu-

ruhnya dua puluh sembilan kota dengan desa-desanya. 33 Di Daerah Bukit: 

Esytaol, Zora, Asna, 34 Zanoah, En-Ganim, Tapuah, Enam, 35 Yarmut, Adulam, 

Sokho, Azeka, 36 Saaraim, Aditaim, Gedera dan Gederotaim; empat belas kota 

dengan desa-desanya. 37 Zenan, Hadasa, Migdal-Gad, 38 Dilean, Mizpa, Yokteel, 

39 Lakhis, Bozkat, Eglon, 40 Kabon, Lahmas, Kitlis, 41 Gederot, Bet-Dagon, 

Naama dan Makeda; enam belas kota dengan desa-desanya. 42 Libna, Eter, 

Asan, 43 Yiftah, Asna, Nezib, 44 Kehila, Akhzib dan Maresa; sembilan kota de-

ngan desa-desanya. 45 Ekron dengan segala anak kota dan desanya. 46 Mulai 


 268

dari Ekron sampai ke laut, segala yang di sisi Asdod dan desa-desanya,  

47 Asdod dengan segala anak kota dan desa-desanya, Gaza dengan segala 

anak kota dan desa-desanya, sampai ke sungai tanah Mesir, Laut Besar dan 

pantainya. 48 Lagi di Pegunungan: Samir, Yatir, Sokho, 49 Dana, Kiryat-Sana, 

itulah Debir; 50 Anab, Estemo, Anim, 51 Gosyen, Holon dan Gilo; sebelas kota 

dengan desa-desanya; 52 Arab, Duma, Esan, 53 Yanum, Bet-Tapuah, Afeka,  

54 Humta, Kiryat-Arba, itulah Hebron, dan Zior; sembilan kota dengan desa-

desanya. 55 Maon, Karmel, Zif, Yuta, 56 Yizreel, Yokdeam, Zanoah, 57 Kain, 

Gibea dan Timna; sepuluh kota dengan desa-desanya. 58 Halhul, Bet-Zur, 

Gedor, 59 Maarat, Bet-Anot dan Eltekon; enam kota dengan desa-desanya.  

60 Kiryat-Baal, itulah Kiryat-Yearim, dan Raba; dua kota dengan desa-

desanya. 61 Di padang gurun: Bet-Araba, Midin, Sekhakha, 62 Nibsan, Kota 

Garam dan En-Gedi; enam kota dengan desa-desanya. 63 namun  orang Yebus, 

penduduk kota Yerusalem, tidak dapat dihalau oleh bani Yehuda. Jadi orang 

Yebus itu masih tetap diam bersama-sama dengan bani Yehuda di Yerusalem 

sampai sekarang. 

Di sini disajikan daftar yang berisi kota-kota yang termasuk di dalam 

bagian yang diundikan kepada suku Yehuda. Nama-nama kota itu 

disebutkan satu per satu agar suku Yehuda mengetahui kepunyaan 

mereka, lalu menjaga serta berpuas diri dengan kota-kota itu, dan 

agar mereka tidak menghilangkan milik mereka itu baik melalui sifat 

pengecut atau malas. 

I. Nama kota-kota itu dituliskan di sini dan dihitung menurut 

beberapa kelompok. Alasan di balik pengelompokan ini sejatinya 

lebih baik dijelaskan oleh mereka yang hidup pada masa itu 

daripada oleh kita yang hidup pada masa kini. Inilah, 

1. Beberapa kota yang dikatakan sebagai kota-kota yang paling 

ujung dekat batas tanah Edom (ay. 21-32). Meskipun ada 

tertulis tiga puluh delapan nama, namun yang disebutkan ada 

dua puluh sembilan kota (ay. 32), sebab  sembilan kota lainnya 

akan dialihkan kepada bagian yang diundikan kepada Simeon, 

dan lalu  dipandang sebagai milik mereka (19:2, dst.) 

Dengan demikian, hanya kota-kota yang tetap menjadi milik 

Yehudalah yang dihitung, meskipun nama-nama kota yang 

lain turut dituliskan. 

2. Kota-kota lainnya dikatakan berada di daerah bukit (ay. 33), 

terhitung ada empat belas kota, namun  ada lima belas nama 

yang dituliskan. Kemungkinan Gedera dan Gederotaim meru-

pakan dua nama atau dua bagian dari satu kota yang sama. 

3. Lalu ada tertulis enam belas nama kota tanpa keterangan di 

awalnya (ay. 37-41), lalu  sembilan kota lagi (ay. 42-44). 

Kitab Yosua 15:20-63 

 269 

4. lalu  tiga kota Filistin, yakni Ekron, Asdod, dan Gaza (ay. 

45-47). 

5. Kota-kota di pegunungan, seluruhnya ada sebelas kota (ay. 48-

51), lalu sembilan kota (ay. 52-54), sepuluh kota (ay. 55-57), 

enam kota (ay. 58-59), dua kota (ay. 60), dan enam kota di 

padang gurun, yakni suatu daerah di negeri itu yang pen-

duduknya tidak sepadat di daerah lain. 

II. Sekarang pada bagian ini, 

1. Kita tidak menemukan Betlehem, yang nantinya akan menjadi 

kota Daud dan dimuliakan oleh kelahiran Tuhan kita Yesus di 

dalamnya. Akan namun , kota itu, yang terkecil di antara kaum-

kaum Yehuda (Mi. 5:1), kecuali bahwa derajatnya akan di-

tinggikan melalui peristiwa yang telah disebutkan sebelumnya, 

pada saat ini sungguh sangatlah kecil sehingga tidak terhitung 

di antara kota-kota, namun  mungkin terhitung sebagai salah 

satu desa yang namanya tidak disebutkan. Kristus datang un-

tuk memberi kemuliaan kepada tempat-tempat yang berkaitan 

dengan-Nya, bukan untuk menerima kemuliaan dari tempat-

tempat itu. 

2. Yerusalem dikatakan masih terus berada di tangan orang 

Yebus (ay. 63), sebab  mereka tidak dapat dihalau oleh bani 

Yehuda, oleh sebab  kelambanan, kebodohan, dan ketidakper-

cayaan mereka. Andaikata suku Yehuda berusaha  menghalau 

orang Yebus dengan semangat dan keteguhan hati, maka ber-

alasan bagi kita untuk berpendapat, bahwa Allah tidak akan 

ragu untuk menganugerahkan keberhasilan kepada mereka. 

Akan namun , mereka tidak mampu melakukannya sebab  me-

reka memang tidak mau. Yerusalem di lalu  hari akan 

menjadi kota kudus, kota mulia, kota Sang Raja Mulia, per-

hiasan yang paling cemerlang di seluruh negeri Israel. Allah 

telah merancangnya untuk menjadi seperti itu. Dengan demi-

kian, kenyataan bahwa mereka akan dijauhkan begitu lamanya 

dari Yerusalem, dapat dipandang sebagai suatu hukuman yang 

adil atas kelalaian mereka menaklukkan kota-kota lain yang 

telah diserahkan Allah kepada mereka. 

3. Di antara kota-kota suku Yehuda (seluruhnya ada 114 kota), 

kita mendapati kota Libna, yang pada zaman Yoram membe-

rontak dan mungkin berdiri sendiri sebagai negeri yang bebas 


 270

(2Raj. 8:22), dan Lakhis, tempat dibunuhnya raja Amazia 

(2Raj. 14:19), kota yang memimpin kepada penyembahan 

berhala (Mi. 1:13), dan kota inilah permulaan dosa bagi puteri 

Sion. Ada tertulis pula di sini Gilo, kota Ahitofel, dan Tekoa, 

kota asal nabi Amos dan yang dekat dengan tempat Yosafat 

meraih kemenangan yang luar biasa itu (2Taw. 20:20, dst.), 

dan Maresa, tempat Asa menjadi pemenang. Banyak kota yang 

menjadi kepunyaan suku ini muncul di dalam sejarah masa 

sulit Daud. Adulam, Zif, Kehila, Maon, En-Gedi, Ziklag, yang 

semuanya dituliskan sebagai milik suku ini, merupakan tem-

pat-tempat yang dekat mana Daud kerap mengembara, kare-

na, meskipun Saul terkadang menghalaunya keluar dari milik 

pusaka Tuhan, Daud berusaha sebisa mungkin untuk tetap 

dekat dengan milik pusaka Tuhan itu. Daud sering mengem-

bara di padang gurun Yehuda, dan pada tempat inilah Yoha-

nes Pembaptis mengajar, dan di sanalah berita tentang Kera-

jaan sorga berawal (Mat. 3:1). Kekayaan negeri ini tak ayal lagi 

menjawab berkat Yakub atas suku ini, bahwa Yehuda akan 

mencuci pakaiannya dengan anggur (Kej. 49:11). Dan, secara 

umum, Yehuda, engkau akan dipuji, bukan dibenci, oleh 

saudara-saudaramu. 

 

 

PASAL 16  

angat disayangkan bahwa pasal ini dan pasal berikutnya harus 

dipisahkan, sebab keduanya memberi tahu kita tentang undian 

bagi keturunan anak-anak Yusuf, yaitu suku Efraim dan suku 

Manasye, yang, sesudah Yehuda, harus mendapatkan jabatan kehor-

matan, dan sebab nya memperoleh bagian yang pertama dan terbaik 

di bagian utara Kanaan, seperti halnya Yehuda di bagian selatan. 

Dalam pasal ini kita membaca tentang,  

I. Sebuah gambaran umum tentang undian dua suku ini seka-

ligus (ay. 1-4).  

II. Batas-batas undian untuk Efraim secara khusus (ay. 5-10). 

Sedangkan untuk Manasye ada di dalam pasal berikutnya.  

Undian bagi Keturunan Yusuf 

(16:1-4) 

1 lalu  keluarlah undian bagi bani Yusuf. Batas mereka mulai dari su-

ngai Yordan dekat Yerikho, di sebelah timur mata-mata air Yerikho, melalui 

padang gurun, yang naik dari Yerikho ke pegunungan, ke Betel, 2 keluar dari 

Betel menuju ke Lus, terus ke daerah orang Arki, ke Atarot, 3 turun ke barat 

ke daerah orang Yaflet, sampai daerah Bet-Horon Hilir dan selanjutnya 

sampai Gezer dan berakhir di laut. 4 Demikianlah bani Yusuf, yakni suku 

Manasye dan suku Efraim, menerima milik pusaka. 

Kendati Yusuf yaitu  salah satu dari anak-anak Yakub yang lebih 

muda, namun dialah yang sulung melalui Rahel istri yang paling 

dikasihinya. Selain itu, Yusuflah anak yang paling dikasihinya, dan 

menjadi kebanggaan serta penopang terbesar bagi keluarganya, yang 

memelihara seluruh keluarga dari kebinasaan di masa kelaparan. 

Yusuf juga merupakan gembalanya Gunung Batu Israel. sebab  itu-

lah keturunannya sangat didahulukan dalam undian. Bagian pusaka 


 272

mereka terletak tepat di pusat tanah Kanaan, yaitu terbentang dari 

Yordan di sebelah timur (ay. 1) hingga ke laut, Lautan Mediterania, di 

sebelah barat, sehingga mencakup seluruh luas Kanaan dari kedua 

sisi. Dan tidak diragukan lagi, hasil tanahnya menjawab berkat-

berkat yang dinyatakan oleh Yakub dan Musa (Kej. 49:25-26, dan Ul. 

33:13, dst.). Bagian-bagian yang diundikan bagi Efraim dan Manasye 

tidak dijelaskan dengan rinci seperti bagian-bagian yang diundikan 

bagi suku-suku yang lain. Di sini kita hanya diberi tahu tentang 

batas-batas wilayah mereka, bukan kota-kota yang ada di dalamnya, 

seperti yang dijelaskan mengenai kota-kota dari Yehuda dan dari 

suku-suku yang lain. Tentang hal ini tidak ada alasan yang dapat 

diberikan, kecuali kita hanya bisa menduga bahwa Yosua yang ada-

lah keturunan Yusuf sendiri diberi hak untuk membagikan di antara 

mereka beberapa kota yang menjadi bagian undian mereka, dan 

sebab  itu tidak mengusulkan nama-nama kota kepada para pemim-

pin kedua suku itu untuk memilih. sebab  itulah, nama-nama kota 

dari kedua suku tersebut tidak disebutkan bersama-sama dengan 

kota-kota lainnya dari suku-suku lain.  

Milik Pusaka dari Keturunan Yusuf 

(16:5-10) 

5 Daerah bani Efraim menurut kaum-kaum mereka ialah demikian: batas 

milik pusaka mereka ke timur ialah Atarot-Adar sampai Bet-Horon Hulu. 6 Ke 

barat batas itu keluar di sebelah utara Mikhmetat; lalu  batas itu 

membelok ke timur ke Taanat-Silo, dan dari sana terus sampai ke sebelah 

timur Yanoah, 7 turun dari Yanoah ke Atarot dan Naharat, menyinggung 

daerah Yerikho dan keluar ke sungai Yordan. 8 Dari Tapuah batas itu terus 

ke barat ke sungai Kana dan berakhir ke laut. Itulah milik pusaka suku bani 

Efraim menurut kaum-kaum mereka. 9 Selanjutnya bagi bani Efraim ditentu-

kan kota-kota terpisah di tengah-tengah milik pusaka bani Manasye, segala 

kota itu dengan desa-desanya. 10 namun  orang Kanaan yang diam di Gezer 

tidaklah dihalau mereka. Jadi orang Kanaan itu masih tetap tinggal di 

tengah-tengah suku Efraim sampai sekarang, namun  menjadi budak rodi. 

Di sini,  

1.  Batas undian bagi Efraim dirinci lagi, yaitu di bagian selatan mu-

lai dari suku Benyamin dan Dan, yang terletak di antara bagian 

Efraim dan Yehuda, serta di bagian utara dimulai dari kepunyaan 

Manasye. Untuk bagian timur dan barat, bagian Efraim memben-

tang dari Yordan ke laut besar. Cendekiawan yang menginginkan 

ketepatan dalam menarik garis berdasar  petunjuk di sini akan 

Kitab Yosua 16:5-10 

 273 

kebingungan, sebab penjelasan yang ada singkat dan rumit. 

Laporan dari orang-orang di zaman sekarang yang menjelajahi 

negeri ini juga tidak mampu menjelaskan kerumitannya, sebab  

besar perbedaannya sekarang dengan dulu. Tidak hanya kota-

kotanya telah musnah hingga sama sekali tidak ada tanda atau 

jejak yang tertinggal, anak-anak sungai pun sampai mengering, 

sungai-sungai telah berubah arusnya, dan bahkan gunung runtuh 

berantakan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya (Ayb. 

14:18). Kalau tidak ada gambaran yang pasti mengenai batas dae-

rah Efraim, saya rasa tidak ada guna juga untuk menyebutnya. 

Namun demikian, tidak diragukan lagi bahwa pada waktu dulu 

gambaran batas tanah tersebut dapat dimengerti dengan baik, 

sehingga maksud utama dari pencatatan sejarah ini telah terpe-

nuhi dengan baik, yaitu untuk menunjukkan tanda-tanda batas 

daerah, yang tidak boleh dihapus oleh keturunan suku-suku itu.  

2.  Ada disebutkan beberapa kota-kota yang letaknya terpisah, yaitu 

tidak terletak di dalam batas-batas wilayah Efraim, setidaknya 

jika ditarik garis lurus, melainkan terletak di dalam undian 

Manasye (ay. 9), selanjutnya bagi bani Efraim ditentukan kota-kota 

terpisah di tengah-tengah milik pusaka bani Manasye, segala kota 

itu dengan desa-desanya. Ini membuktikan bahwa suku Manasye 

bersedia membiarkan bagian-bagian tanah itu bagi Efraim yang 

membutuhkannya, dan diharapkan bahwa tidak akan ada per-

tengkaran yang timbul sebab  percampuran dua suku ini. Kedua-

nya sama-sama anak-anak Yusuf dan harus mengasihi sebagai 

saudara. Hal ini memang terbukti, saat   kita melihat berkat yang 

diucapkan Musa dalam Ulangan 33:17 terpenuhi. saat   suku-

suku Israel dihitung di dataran Moab, jumlah orang Manasye 

lebih unggul dari orang Efraim, sebab jumlah Manasye yaitu  

52.000 orang, sedangkan jumlah Efraim 32.000 (Bil. 26:34, 37). 

Namun saat   mereka sudah menetap dengan nyaman di Kanaan, 

roda berputar kembali, dan berkat Musa itu pun tergenapi (Ul. 

33:17): Itulah orang Efraim yang puluhan ribu, dan itulah orang 

Manasye yang ribuan). Keluarga-keluarga dan kerajaan-kerajaan 

berkurang dan bertambah, bertambah dan berkurang kembali, 

seperti yang dikehendaki Allah.  

3.  Sebuah kenangan kurang baik diberikan kepada suku Efraim, 

bahwa mereka tidak menghalau orang-orang Kanaan dari Gezer 

(ay. 10), sebab  kecerobohan atau kepengecutan, sebab  kurang-


 274

nya iman akan janji Allah bahwa Ia akan memberi mereka keber-

hasilan jika mereka berusaha keras, atau kurangnya kegigihan 

untuk menaati perintah Allah yang mewajibkan mereka meng-

halau orang-orang Kanaan sama sekali, dan tidak berdamai 

dengan mereka. Kendati mereka berharap untuk memenuhi perin-

tah Allah itu dengan mewajibkan kerja paksa dan membayar upeti 

bagi orang-orang Kanaan itu, namun menurut Calvin,  hal ini 

justru membuat perkara bertambah buruk, sebab hal itu menun-

jukkan bahwa mereka membiarkan diri berlaku tamak dengan 

mencari untung dari kerja paksa orang-orang Kanaan itu. Selain 

itu, dengan berurusan dengan orang-orang itu, mereka berada da-

lam bahaya tertular perbuatan penyembahan berhala. Akan te-

tapi, beberapa penafsir berpendapat, bahwa orang-orang Kanaan 

itu diharuskan  oleh suku Efraim untuk meninggalkan ilah-ilah 

mereka dan untuk menaati tujuh hukum dari anak-anak Nuh. 

Dan saya juga berpikir demikian, namun kita juga menemukan di 

dalam lanjutan cerita bahwa orang-orang Israel sangat jauh dari 

mengekang orang lain untuk melakukan penyembahan berhala 

sehingga mereka sendiri pun segera terjatuh ke dalamnya. Ba-

nyak tempat terkenal terdapat di dalam undian suku Efraim ini, 

kendati tidak disebutkan di sini. Misalnya ada Rama, kota Samuel 

(yang dalam Perjanjian Baru disebut Arimatea, tempat asal Yusuf 

yang mengurus kuburan Juruselamat kita), dan Silo, tempat Ke-

mah Pertemuan pertama kali didirikan. Juga ada Tirza, ibu kota 

kerajaan Yerobeam dan para penerusnya. Pohon korma Debora, 

tempat ia biasa duduk dibawahnya untuk melakukan tugas se-

orang hakim, juga terletak dalam bagian daerah suku ini. Samaria 

juga ada dalam bagian wilayah suku ini, yang dibangun oleh Omri 

sesudah pembakaran istana kerajaan Tirza, dan lama menjadi ibu 

kota kerajaan dari sepuluh suku. Tidak jauh dari Tirza ada 

Sikhem dan pegunungan Ebal serta Gerizim, dan Sikhar, dekat 

dengan sumur Yakub, di mana Kristus bercakap-cakap dengan 

perempuan Samaria. Kita membaca banyak tentang pegunungan 

Efraim di dalam kisah Hakim-Hakim dan tentang kota yang 

disebut Efraim, yang mungkin juga termasuk bagian dari suku ini. 

Mungkin ini kota Efraim tempat Kristus mengundurkan diri (Yoh. 

11:54). Seluruh kerajaan dari sepuluh suku, di dalam kitab nabi-

nabi, khususnya di dalam Hosea, sering disebut Efraim. 

PASAL 17  

uku Manasye yang separuh lagi berada di giliran berikutnya un-

tuk mendapatkan milik pusakanya. Di sini kita melihat, 

I. Kaum-kaum suku itu yang akan dibagi-bagi (ay. 1-6). 

II. Negeri yang menjadi bagian mereka (ay. 7-13). 

III. Permintaan bersama dua suku keturunan Yusuf, agar bagian 

undian mereka diperbesar, dan jawaban Yosua atas permin-

taan itu (ay. 14-18). 

Milik Pusaka dari Keturunan Yusuf  

(17:1-6) 

1 Bagian undian yang ditentukan bagi suku Manasye, sebab dialah anak 

sulung Yusuf, ialah demikian: Kepada Makhir, anak sulung Manasye, bapa 

Gilead, telah diberikan Gilead dan Basan, sebab  ia seorang tentara. 2 Jadi 

bagian itulah yang ditentukan bagi anak-anak Manasye yang lain, menurut 

kaum-kaum mereka, yakni bagi bani Abiezer, bani Helek, bani Asriel, bani 

Sekhem, bani Hefer dan bani Semida; itulah keturunan yang laki-laki dari 

Manasye bin Yusuf, menurut kaum-kaum mereka. 3 namun  Zelafehad bin 

Hefer bin Gilead bin Makhir bin Manasye tidak memiliki  anak laki-laki, 

namun  hanya anak perempuan. Inilah nama anak-anaknya itu: Mahla, Noa, 

Hogla, Milka dan Tirza. 4 Mereka datang menghadap imam Eleazar, dan 

menghadap Yosua bin Nun, serta para pemimpin, dan berkata: “TUHAN telah 

memerintahkan kepada Musa untuk memberikan milik pusaka kepada kami 

di tengah-tengah saudara-saudara kami.” Sebab itu diberikannya kepada 

mereka, milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudara ayah mereka, sesuai 

dengan titah TUHAN. 5 Demikianlah kepada suku Manasye jatuh sepuluh 

bidang tanah, selain dari tanah Gilead dan Basan yang di seberang Yordan, 

6 sebab anak-anak perempuan Manasye telah menerima milik pusaka di 

tengah-tengah anak-anaknya lelaki, sedang tanah Gilead ditentukan bagi 

anak-anak lelaki Manasye yang lain. 

Suku Manasye sendiri hanyalah setengah dari suku Yusuf, namun 

masih dibagi dan dibagi lagi. 


 276

1. Suku Manasye dibagi menjadi dua bagian, satu bagian sudah me-

netap di seberang sungai Yordan, terdiri dari orang-orang keturun-

an Makhir (ay. 1). Makhir ini lahir bagi Manasye di Mesir. Di sana-

lah ia memperlihatkan dirinya sebagai seorang prajurit perang, 

mungkin dalam pertarungan antara orang Efraim dan orang Gat 

(1Taw. 7:21). Sifatnya yang suka berperang ini menurun kepada 

keturunannya, dan sebab  itulah Musa memberikan kepada me-

reka Gilead dan Basan, di seberang sungai Yordan, seperti yang 

dijelaskan sebelumnya (13:31). Di sini dikatakan bahwa undian 

diundikan bagi suku Manasye, sebab dialah anak sulung Yusuf. 

Uskup Patrick berpendapat bahwa ayat ini seharusnya diter-

jemahkan, meskipun dialah anak sulung Yusuf, maka maksudnya 

menjadi jelas, bahwa undian kedua diundikan untuk Manasye, 

sebab, sekalipun dialah anak yang sulung, namun Yakub lebih 

memilih Efraim di atas dia. Lihatlah nama-nama kepala puak 

kaum yang menetap di seberang sungai Yordan (1Taw. 5:24). 

2. Bagian yang di sebelah sini sungai Yordan dibagi lagi menjadi sepu-

luh kaum (ay. 5). Ada enam orang anak laki-laki Gilead disebutkan 

di sini (ay. 2), yang juga disebutkan dalam Bilangan 26:30-32, 

hanya saja orang yang di Kitab Bilangan disebut bernama Iezer, di 

sini dipanggil Abiezer. Lima dari anak-anak laki-laki ini masing-

masing mendapatkan bagiannya. Yang keenam, Hefer, terputus 

garis keturunan laki-lakinya pada anak laki-lakinya Zelafehad, 

yang hanya meninggalkan anak-anak perempuan, ada lima orang, 

yang sering kali kita baca ceritanya, dan kelima anak perempuan 

ini masing-masing mendapatkan satu bagian. Namun mungkin, 

sebab  tuntutan mereka berdasar  bagian Hefer, maka lima 

bagian mereka setara dengan satu bagian kelima anak laki-laki 

itu. Atau, jika Hefer memiliki anak laki-laki lain selain Zelafehad, 

yang menjadi penerus nama kaum keluarganya, keturunan mere-

ka menikah dengan anak-anak perempuan Zelafehad, kakak laki-

laki mereka, sehingga mereka berhak untuk mengambil bagian ini 

untuk mereka (lihat Bil. 36:12). Di sini diceritakan, 

(1) Permintaan yang dibuat oleh anak-anak perempuan Zelafehad, 

didasarkan atas perintah yang diberikan Allah kepada Musa 

mengenai mereka (ay. 4). Mereka sendiri, waktu masih muda, 

membawa perkara mereka ke hadapan Musa, dan mendapat 

pengabulan berupa milik pusaka bersama dengan saudara 

laki-laki mereka. Sekarang mereka tidak akan mau kehilangan 

Kitab Yosua 17:7-13 

 277 

perwujudan janji tersebut hanya sebab  mereka tidak ber-

bicara dengan Yosua, namun dengan selayaknya mengajukan 

sendiri permintaan mereka, seperti kelihatannya, bahwa bu-

kan suami-suami mereka yang mengajukannya bagi mereka.  

(2) Penetapan bagian anak-anak perempuan Zelafehad sesuai 

dengan permintaan mereka. Yosua tahu betul perintah Allah 

mengenai perkara mereka, dan tidak keberatan dengan ber-

kata bahwa mereka tidak ikut berperang dalam perang Kanaan 

maka tidak ada alasan bagi mereka untuk mendapat bagian 

dalam harta milik Kanaan. Sebaliknya, Yosua segera memberi-

kannya kepada mereka milik pusaka di tengah-tengah saudara-

saudara ayah mereka. Kini mereka menuai keuntungan dari 

kegigihan mereka akan hal-hal yang kudus serta perkiraan 

mereka yang bijaksana mengenai perkara ini. Demikianlah, 

orang-orang yang di padang gurun dunia ini berusaha memas-

tikan ada tempat bagi mereka dalam milik pusaka orang-orang 

kudus di dalam terang pastilah akan mendapat penghiburan-

nya di dunia yang lain itu, sementara mereka yang mengabai-

kannya sekarang akan kehilangan milik pusakanya selama-

nya. 

Milik Pusaka dari Keturunan Yusuf 

 (17:7-13) 

7 Jadi batas daerah Manasye ialah dari Asyer ke Mikhmetat yang di sebelah 

timur Sikhem; lalu  batas itu terus ke selatan ke daerah penduduk En-

Tapuah. 8 Tanah Tapuah yaitu  kepunyaan suku Manasye, namun  kota 

Tapuah, dekat batas daerah Manasye, yaitu  kepunyaan bani Efraim; 

9 lalu  batas itu turun ke sungai Kana, ke sebelah selatan sungai itu. 

Kota-kota di sana yaitu  kepunyaan suku Efraim, sekalipun di tengah-

tengah kota-kota suku Manasye. Selanjutnya batas daerah Manasye itu lewat 

dari sebelah utara sungai itu dan berakhir ke laut: 10 Ke selatan daerah itu 

kepunyaan suku Efraim dan ke utara kepunyaan suku Manasye. Batasnya 

ialah laut; di sebelah utara batas daerah itu menyinggung daerah Asyer, di 

sebelah timur menyinggung daerah Isakhar. 11 namun  di daerah Isakhar dan 

Asyer ada juga kepunyaan suku Manasye, yakni Bet-Sean dengan segala 

anak kotanya, Yibleam dengan segala anak kotanya, penduduk Dor dengan 

segala anak kotanya, penduduk En-Dor dengan segala anak kotanya, pen-

duduk Taanakh dengan segala anak kotanya, dan penduduk Megido dengan 

segala anak kotanya, yakni ketiga daerah bukit itu. 12 namun  bani Manasye 

tidak dapat menduduki kota-kota itu, sebab orang Kanaan berhasil untuk 

tetap diam di negeri itu. 13 Berkatalah bani Yusuf kepada Yosua, demikian: 

“Mengapa engkau memberikan kepadaku hanya satu bagian undian dan satu 

bidang tanah saja menjadi milik pusaka, padahal aku ini bangsa yang 

banyak jumlahnya, sebab  TUHAN sampai sekarang memberkati aku?”  


 278

Di sini kita membaca penjelasan singkat mengenai bagian undian 

yang diperoleh setengah suku ini. Bagian mereka mulai dari Yordan 

di sebelah timur sampai ke Laut Besar di sebelah barat. Di sebelah 

selatan, bagian mereka terbentang bersebelahan dengan Efraim, 

namun di utara berbatasan dengan Asyer dan Isakhar. Asyer terletak 

di barat laut, dan Isakhar di timur laut. Begitulah tampaknya makna 

ayat 10 (KJV: Ke arah selatan daerah itu milik Efraim, dan ke arah 

utara daerah itu milik Manasye). Keduanya bertemu di Asyer pada 

sebelah utara, dan di Isakhar pada sebelah timur, bahwa keduanya, 

yaitu, Manasye dan Efraim, yang menurut hubungan, membentuk 

suku Yusuf, bertemu di Asyer pada sebelah utara dan di Isakhar 

pada sebelah timur, sebab daerah Efraim sendiri tidak mencapai dae-

rah suku-suku itu. Ada beberapa hal yang terutama menjadi perhati-

an mengenai bagian undian ini: 

1.  Ada sangat banyak persinggungan antara daerah suku ini dengan 

daerah suku Efraim. Kota Tapuah milik Efraim, namun  daerah ping-

giran yang berdekatan dengannya milik Manasye (ay. 8). Begitu 

pula, ada banyak kota-kota Efraim yang terletak di dalam perbatas-

an Manasye (ay. 9), seperti yang dijelaskan sebelumnya (16:9). 

2. Bahwa Manasye pun memiliki kota-kota dan sambungan-sam-

bungannya di daerah-daerah suku Isakhar dan Asyer (ay. 11). 

Demikianlah Allah mengaturnya, bahwa meskipun setiap suku 

memiliki milik pusakanya yang khusus, yang tidak bisa dipisah-

kan dari mereka, namun mereka tetap harus berbaur satu sama 

lain, agar tetap terjaga saling tegur sapa di antara suku-suku itu, 

dan agar ada kesempatan untuk melakukan kebaikan satu sama 

lain, seperti yang selayaknya bagi mereka yang, meskipun ber-

beda-beda suku, namun  satu bangsa Israel, dan diharuskan untuk 

saling mengasihi sebagai saudara. 

3.  Bahwa mereka membiarkan orang Kanaan hidup di tengah-tengah 

mereka, bertentangan dengan perintah Allah, untuk melayani 

kepentingan mereka sendiri dengan memperalat mereka, sebab 

orang Manasye membuat orang Kanaan itu menjadi orang rodi (ay. 

12-13). Orang Efraim telah melakukan hal yang sama (16:10), dan 

dari merekalah mungkin orang Manasye meniru perbuatan itu, dan 

menjadikan contoh Efraim sebagai dalih untuk membenarkan diri. 

Orang yang paling luar biasa dari suku ini di masa itu yaitu  

Gideon, yang perbuatan gagah perkasanya dilakukan di dalam 

daerah ini. Gideon berasal dari kaum Abiezer. Kaisarea terdapat di

Kitab Yosua 17:14-18 

 279 

 daerah ini, dan begitu juga Antipatris, yang terkenal di masa-

masa selanjutnya dalam sejarah bangsa Yahudi. 

Milik Pusaka dari Keturunan Yusuf 

(17:14-18) 

14 Berkatalah bani Yusuf kepada Yosua, demikian: “Mengapa engkau mem-

berikan kepadaku hanya satu bagian undian dan satu bidang tanah saja 

menjadi milik pusaka, padahal aku ini bangsa yang banyak jumlahnya, 

sebab  TUHAN sampai sekarang memberkati aku?” 15 Jawab Yosua kepada 

mereka: “Kalau engkau bangsa yang banyak jumlahnya, pergilah ke hutan 

dan bukalah tanah bagimu di sana di negeri orang Feris dan orang Refaim, 

jika pegunungan Efraim terlalu sesak bagimu.” 16 lalu  berkatalah bani 

Yusuf: “Pegunungan itu tidak cukup bagi kami, dan semua orang Kanaan 

yang diam di dataran itu memiliki  kereta besi, baik yang diam di Bet-Sean 

dengan segala anak kotanya maupun yang diam di lembah Yizreel.” 17 Lalu 

berkatalah Yosua kepada keturunan Yusuf, kepada suku Efraim dan suku 

Manasye: “Engkau ini bangsa yang banyak jumlahnya dan memiliki  

kekuatan yang besar; tidak hanya satu bagian undian ditentukan bagimu,  

18 namun  pegunungan itu akan ditentukan bagimu juga, dan sebab  tanah itu 

hutan, haruslah kamu membukanya; kamu akan memilikinya sampai ke-

pada ujung-ujungnya, sebab kamu akan menghalau orang Kanaan itu, 

sekalipun mereka memiliki  kereta besi dan sekalipun mereka kuat.”  

Di sini diceritakan, 

I. Keturunan Yusuf berbantah mengenai bagian yang diundikan 

kepada mereka. Kalau saja mereka memiliki alasan yang masuk 

akal untuk berbantah, maka wajar saja bila kita berpikir Yosua 

pasti akan mendengarkan mereka, dengan menambah milik pu-

saka mereka, atau mengubahnya, yang tampaknya tidak dilaku-

kan Yosua. Mungkin saja, sebab  Yosua sendiri berasal dari suku 

Efraim, mereka berharap bahwa mereka akan diistimewakan, dan 

tidak akan terlalu dibatasi secara ketat dalam penetapan bagian 

mereka seperti suku-suku lainnya. Namun, Yosua membuat me-

reka mengerti bahwa dalam melaksanakan tugasnya, sebagai 

pelayan masyarakat, ia tidak menganggap sukunya lebih tinggi 

daripada suku mana pun juga. Sebaliknya, Yosua melayani de-

ngan adil, tanpa pilih kasih. Dengan berbuat demikian, Yosua 

memberi teladan yang sangat baik bagi semua orang yang meme-

gang jabatan pemerintahan. Sebenarnya sangat banyak bagian 

yang disediakan bagi mereka, sebanyak, seperti yang kelihatan di 

sini, yang dapat mereka kelola. Namun, mereka masih berkata 

dengan nada meremehkan, bahwa hanya satu bagian undian, 


 280

seolah-olah bagian yang ditetapkan untuk kedua suku itu ham-

pir-hampir tidak cukup untuk satu suku. Perkataan orang-orang 

yang suka mengeluh (Yud. 1:16) itu mempsimoiroi, orang-orang 

yang suka menyalahkan bagian undiannya: 

1. Bahwa mereka bangsa yang sangat besar, sebab  berkat Allah 

atas mereka (ay. 14): Aku ini bangsa yang banyak jumlahnya, 

sebab  TUHAN memberkati aku. Wajar bila kita berharap 

bahwa Dia yang memberikan mulut juga akan memberikan 

daging untuk dimakan. “Aku ini bangsa yang banyak jumlah-

nya, dan dengan bagian undian yang sekecil itu tidak akan 

punya cukup ruang untuk bertumbuh.” Namun amatilah, 

sekalipun mereka berbicara dengan penuh rasa syukur akan 

pertambahan mereka saat ini, mereka tidak merasa yakin 

akan kelanjutan pertambahan itu. “Tuhan telah memberkati 

aku sampai sekarang, namun untuk masa mendatang Ia akan 

melihat apa yang sesuai saja untukku.” Ketidakpastian akan 

apa yang mungkin terjadi nanti tidak boleh membuat kita 

tidak bersyukur akan apa yang telah dan sedang dilakukan-

Nya dalam kebaikan bagi kita.  

2. Bahwa bagian yang baik dari negeri itu yang kini masuk dalam 

bagian undian mereka masih ada di tangan orang Kanaan, dan 

bahwa orang Kanaan itu musuh yang sangat tangguh, yang 

membawa kereta besi ke medan perang (ay. 16). Kereta besi 

mereka itu bersabit panjang yang diikatkan di kedua sisi, atau 

gandar, yang membuat kerusakan besar pada semua yang 

dilandanya, memangkasnya seperti gandum. Mereka bersike-

ras, bahwa meskipun mereka diberi bagian undian yang baik, 

namun  bagian itu ada di tangan yang jahat, dan mereka tidak 

akan dapat memperolehnya. Jadi mereka berharap agar bagi-

an mereka ada di negeri yang lebih, yang tidak dijaga kuat 

seperti daerah ini. 

II. usaha  Yosua untuk membuat mereka mau menerima bagian un-

dian mereka. Yosua mengakui bahwa mereka yaitu  bangsa yang 

banyak jumlahnya, dan sebab  terdiri dari dua suku, mereka 

layak mendapat lebih dari satu bagian undian (ay. 17). Akan 

namun , Yosua menegaskan kepada mereka bahwa bagian yang di-

tetapkan menjadi bagian mereka itu cukup untuk dua suku, ka-

lau saja mereka mau bekerja dan berjuang. Mereka menginginkan 

Kitab Yosua 17:14-18 

 281 

bagian undian yang membuat mereka dapat memanjakan diri 

dengan kemudahan dan kemewahan. “Tidak,” kata Yosua, “kamu 

tidak boleh mengharapkan hal yang demikian. Dengan berpeluh 

engkau akan mencari makananmu yaitu  kalimat yang berlaku 

bahkan di Kanaan sendiri.” Yosua menempelak mereka dengan 

perkataan mereka sendiri, bahwa mereka yaitu  bangsa yang 

banyak jumlahnya. “Jika memang benar demikian, maka semakin 

mampu engkau membantu dirimu sendiri, dan semakin sedikit 

alasan untuk mengharapkan bantuan orang lain. Jika engkau 

memiliki banyak mulut yang harus diberi makan, maka engkau 

memiliki tangan dua kali banyaknya yang dapat digunakan untuk 

bekerja. Bekerjalah mencari nafkah, lalu makan.” 

1. Yosua menyuruh mereka untuk bekerja lebih giat lagi (ay. 15): 

“Pergilah ke hutan, yang berada di dalam batas bagian mereka 

sendiri, dan manfaatkanlah semua tangan yang ada untuk 

memotong pohon, membebaskan lahan yang kasar, dan men-

jadikannya, dengan keahlian dan kerja keras, tanah yang baik 

dan gembur.” Perhatikanlah, banyak orang, yang mengingin-

kan lebih banyak harta milik, tidak menggarap dan tidak me-

lakukan yang terbaik dengan yang mereka miliki. Mereka 

hanya berharap seandainya mereka diberi lebih banyak keahli-

an, namun  tidak mau berbuat sesuatu dengan keahlian yang 

sudah dipercayakan kepada mereka. Kemiskinan yang menim-

pa kebanyakan orang disebabkan oleh kemalasan mereka sen-

diri. Kalau saja mereka mau menggarap, mereka tidak perlu 

meminta-minta. 

2. Yosua menyuruh mereka untuk lebih berjuang lagi (ay. 17-18), 

waktu mereka bersikeras bahwa mereka tidak dapat mema-

suki hutan yang disebut Yosua itu. Alasannya, sebab  di 

dataran antara daerah mereka dan hutan itu ada orang 

Kanaan, dan mereka tidak berani menentang orang Kanaan itu 

untuk berperang. “Jangan sekali-kali takut menghadapi mere-

ka,” kata Yosua, “kamu memiliki Allah di pihakmu, dan kamu 

akan menghalau orang Kanaan itu, kalau saja kamu berusaha 

dengan sungguh-sungguh, sekalipun mereka memiliki  kere-

ta besi.” Kita membatasi diri kita sendiri saat   kita meman-

dang kesulitan yang sedang menghadang jalan pertumbuhan 

kita lebih besar daripada yang sebenarnya. Apakah yang tidak 

dapat diatasi oleh iman dan tekad yang kudus? 

  

 

 

 

 

 

 

PASAL 18  

Dalam pasal ini kita mendapati,  

I. Didirikannya Kemah Pertemuan di Silo (ay. 1).  

II. Digugahnya semangat tujuh suku yang belum menempati dae-

rah mereka untuk mengurus undi yang mereka dapat. Mereka 

diberitahukan cara untuk melakukannya oleh Yosua (ay. 2-7).  

III. Dibagikannya negeri itu menjadi tujuh bagian, oleh orang-orang 

tertentu yang dipekerjakan untuk keperluan itu (ay. 8-9).  

IV. Ditetapkannya tujuh bagian ini untuk tujuh suku yang 

belum mendapat bagian melalui undi (ay. 10).  

V. Undi yang didapat suku Benyamin secara khusus, termasuk 

batas-batasnya (ay. 11-20). Dan kota-kota yang tercakup di 

dalamnya (ay. 21-28). Enam suku yang lain akan kita dapati 

mendapat bagian yang baik dalam pasal selanjutnya. 

Kemah Pertemuan di Silo 

(18:1) 

1 Maka berkumpullah segenap umat Israel di Silo, lalu mereka menempatkan 

Kemah Pertemuan di sana, sebab  negeri itu telah takluk kepada mereka. 

Di tengah-tengah cerita tentang pembagian negeri ini, terselip gam-

baran tentang pendirian Kemah Pertemuan, yang hingga saat itu 

terus ada di tempatnya yang lama di tengah-tengah perkemahan 

mereka. namun  sekarang, tiga dari empat pasukan yang dulu menge-

lilingi perkemahan itu di padang gurun sudah bubar dan berkurang. 

Pasukan Yehuda, Efraim, dan Ruben pindah ke daerah kepunyaan 

mereka masing-masing, dan hanya pasukan Dan yang tetap utuh. 

Oleh sebab  itu, sudah saatnya untuk berpikir memindahkan Kemah 


 284

Pertemuan itu sendiri ke sebuah kota. Sudah berkali-kali para imam 

dan orang-orang Lewi membongkarnya, membawanya, dan mendiri-

kannya kembali di padang gurun, sesuai dengan petunjuk-petunjuk 

yang diberikan kepada mereka (Bil. 4:5, dst.). namun  sekarang mereka 

harus melakukannya untuk selama-lamanya, dan patoknya tidak 

boleh dicabut untuk seterusnya, dan semua talinya tidak akan putus 

(Yes. 33:20). Amatilah, 

I. Tempat ke mana Kemah Pertemuan dipindahkan, dan didirikan. 

Tempat itu yaitu  Silo, sebuah kota di daerah kepunyaan Efraim, 

namun  letaknya dekat dengan daerah kepunyaan Benyamin. Tidak 

diragukan lagi, Allah sendiri dengan satu atau lain cara benar-

benar mengarahkan mereka ke tempat ini, sebab Ia telah berjanji 

untuk memilih tempat di mana Ia akan membuat nama-Nya diam 

(Ul. 12:11). Besar kemungkinan bahwa Allah memberitahukan 

pikiran-Nya dalam perkara ini melalui keputusan Urim. Tempat 

ini ditetapkan,  

1. Sebab terletak di jantung negeri, lebih dekat ke pusat daripada 

Yerusalem, dan sebab  itu lebih nyaman untuk pertemuan 

seluruh Israel dari segenap penjuru negeri. Kemah Pertemuan 

dulu ada di tengah-tengah perkemahan mereka di padang 

gurun, dan sebab  itu sekarang harus ada di tengah-tengah 

bangsa mereka, sebagai sesuatu yang menguduskan keselu-

ruhannya, dan merupakan kemuliaan di tengah-tengah mereka 

(lihat Mzm. 46:6).  

2. Sebab tempat itu ada dalam daerah kepunyaan suku yang dari-

nya Yosua berasal, yang sekarang menjadi hakim ketua me-

reka. Dan akan memberikan kehormatan maupun kemudahan 

bagi Yosua, serta keuntungan bagi negeri itu, jika Kemah Per-

temuan itu ada di dekat Yosua. Peraturan bagi Israel dan kursi-

kursi pengadilan akan berjalan dengan baik jika dipadukan 

bersama-sama (Mzm. 122:4-5).  

3. Sebagian penafsir berpendapat bahwa nama tempat itu me-

ngandung maksud tertentu, sebab Silo yaitu  nama yang 

dengannya Mesias dikenal dalam nubuatan Yakub saat sedang 

sekarat (Kej. 49:10, KJV). Nubuatan itu, tidak diragukan lagi, 

dikenal baik di antara orang-orang Yahudi. Pendirian Kemah 

Pertemuan di Silo memberi mereka sebuah petunjuk bahwa di 

Silo yang dibicarakan Yakub itu, semua ketetapan dari tempat 

Kitab Yosua 18:1 

 285 

kudus duniawi ini akan mendapatkan penggenapannya dalam 

kemah yang lebih besar dan lebih sempurna (Ibr. 9:1, 11). Dr. 

Lightfoot berpendapat bahwa itulah mengapa tempat di mana 

Kemah Pertemuan itu didirikan disebut Silo, yaitu sebab  ada 

damai sejahtera di negeri itu pada saat itu. Seperti sesudahnya 

pondok Allah ada di Salem, yang juga berarti kedamaian. 

II. Cara yang khidmat dalam mendirikan Kemah Pertemuan itu: 

Segenap umat berkumpul untuk menghadiri upacara itu, untuk 

memberikan penghormatan kepada tabut Allah, sebagai tanda 

akan hadirat-Nya, dan untuk menyambutnya di tempat kediam-

annya. Setiap orang Israel berkepentingan di dalamnya, dan kare-

na itu semuanya mengungkapkan rasa sukacita dan kepuasan 

mereka dalam kesempatan ini (lihat 2Sam. 6:15). Ada kemungkin-

an bahwa suku-suku yang masih berkemah saat   Kemah Per-

temuan itu dipindahkan ke Silo, membongkar kemah mereka di 

Gilgal, lalu memasang kemah mereka di sekitar Silo. Sebab setiap 

orang Israel sejati pasti berkeinginan untuk menetap di mana 

kemah Allah menetap. Disebutkan, pada kesempatan ini, bahwa 

negeri Kanaan sudah tunduk di hadapan mereka, untuk menyi-

ratkan bahwa di negeri itu, paling tidak di sekelilingnya, sebab  

sudah ditaklukkan sepenuhnya, tidak dijumpai lagi perlawanan. 

Tidak pula ada kekhawatiran akan bahaya apa pun. sebab  itu, 

bagi mereka, sekaranglah saatnya untuk membuat pengakuan 

yang penuh syukur atas kebaikan Allah kepada mereka dalam 

serangkaian keberhasilan yang terus-menerus, yang dengannya Ia 

telah memberkati mereka. Suatu pertanda yang baik bahwa mere-

ka akan tinggal dengan nyaman di Kanaan, saat   perhatian me-

reka yang pertama yaitu  memastikan bahwa tabut Allah ditem-

patkan dengan baik segera sesudah  mereka mendapat tempat yang 

aman dan siap untuknya. Tabut itu terus berada di sini selama 

sekitar 300 tahun, sampai dosa-dosa keluarga Eli membuat tabut 

itu diambil dari mereka sebab  kesalahan mereka sendiri. Akibat-

nya mereka kehilangan tabut itu, dan Silo pun hancur. Dan re-

runtuhannya lama sesudah itu dijadikan sebagai peringatan bagi 

Yerusalem. Pergi, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepada 

Silo (Yer. 7:12; Mzm. 78:60). 


 286

Yosua Menegur Suku-suku yang  

Belum Menempati Daerah Mereka  

(18:2-10) 

2 Pada waktu itu masih tinggal tujuh suku di antara orang Israel, yang belum 

mendapat bagian milik pusaka. 3 Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang 

Israel: “Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi men-

duduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nen