Tampilkan postingan dengan label Meninggal 19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Meninggal 19. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Oktober 2025

Meninggal 19

 


gaimana fulan {,t[e ir5 ir>ti} maksudnya fulan itu muncul dari tempat

It Dalam hal ini kaum Mu'tazilah mengingkari melhat Allah di Akhirat. Pendapat ini disebabkan

sebab  mereka selalu memakai dalil-dalil logika dalam berbagai masalah agama sehingga mcreka

berani menolak berbagai hadits dan ayat yanB sharih (elas tegas). lni sebagai konsekwensi dari

konsep Mu'tazilah dalam menafikan tubuh, sifat dan arah bagi Allah swt. mereka berpendapat:

Allah tidak mungkin dapat dilihat oleh orang-orang Mukmin di akherat nantinya. Mereka

menakwilkan ayat-ayat yang berbicara tentang masalah ini, seperti: Wajah orang-orang mukimin

poda hari itu berseri-seri, kepada Tuhan-nyalah mereka nelihal (Q5,75:22-23). Pemyataan itu

dapat dibantah dengan mengatakan: bahwa ketidakmungkinan itu hanyalah khusus bagi mereka

saat  mereka berada di dunia sebab  adanya keterbatasan-keterbatasan kemampuan merek4

berbeda dengan sifat dan kemampuan yang diberikan Allah di akherat. Dalil-dalil shahih (valid dan

jelas) dari Al-Qur'an dan sunnah menerangkan dengan yakin bahwa Allah swt akan memuliakan

orang-orang Mukrnin pada hari kiamat dengan dapat melihat-Nya.

kematian & hariakhir

599

yang tinggi pada Anda. Allah SW'l'tidak memberikan sifat dengan kata-kata

tempat dari segi penempatan. hanya saja Allah SWT menyifati hal demikian

dengan segi ketinggian atau puncak, maka Allah mengibaratkan

kemunculan-Nya dan melihat mereka sesuai dengan kandungan kata-kata

{'Jc j;i}. Dalam hal Allah SWT sebagai pembicara, perkataan-Nya

merupakan sifat zat-Nya. Hal ini selalu demikian, sehingga Allah

mengucapkan "salam" kepada mereka, sebagaimana firman Allah, "Salam,"

sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (QS. Yasin 58)

Kemudian perkataannya saw, "jika  mereka melihat ke arahnya,

mereka lupa dengan kenikmatan surga," maksudnya yaitu  mereka terlena

dengan kelezatan saat  melihat wajah Allah SWT Yang Mahamulia. Hal itu

menandakan bahwa tidak ada yang bisa dibandingkan dengan kemuliaan-

Nya. Jika bukan Allah SWT mengekalkan mereka. tentu terjadi terhadap diri

mereka kematian sebagairnana yang terjadi terhadap penduduk gunung

(masa Nabi Musa as) tempat muncul Wajah-Nya di sana.

sedang  perkataannya saw "sehingga terhijab dari pandangan

mereka," mungkin saja maknanya yaitu  Allah SWT mengembalikan

mereka kepada kenikmatan surga yang sempat mereka lupakan, atau mereka

sendiri kembali kepada kelezatan surga yang mereka lalaikan, maka mereka

mempergunakan segala kenikmatan surga yang telah dijanjikan kepada

mereka dan mereka siap menyantap kenikmatan yang sudah tersedia di

hadapan mereka. Bukanlah maksud terhalang ini dengan makna gaib atau

tertutup sehingga mereka menjadi lupa kepada-Nya atau terhadap

penyaksian itu mereka menjadi terhalang, atau terhadap kenikmatan surga,

mereka menjadi acuh saja, akan namun  maksudnya yaitu  bahwasannya

Allah SWT mengembalikan mereka terhadap apa yang mereka lupakan dan

mereka tidak akan merasa terhalang terhadap apayang mereka saksikan oleh

hal-hal gaib atau sesuatu hal yang bisa menutupi mereka. Pengertian ini

ditunjukkan oleh perkataannya saw, "cahayanya membekas dan memberikan

keberkahan terhadap rumah-rumah mereka di surga." Bagaimana mungkin

mereka terhalang sedang  mereka sendiri diberikan nikmat tambahan, dan

segala hal yang telah dijanjikan Allah kepada mereka dari kenikmatan.

Kisah

Dikisahkan sebuah riwayat dari Qais al-Majnun, bahwa dikatakan

kepadanya, "Bagaimana jika kami panggilkan Laila untukmu." Dia berkata.

"Apakah dia menghilang dariku, sehingga perlu diundang?" Maka dikatakan

lagi padanya, "Apakah kamu mencintai Laila." Dia menjawab, "Cinta yaitu 

perantara suatu ikatan, sungguh telah terjalin ikatan itu. Akuyaitu  Laila dan

Laila itu yaitu  diriku." Allah SWT Yang Mahatahu.

Mengingat kematian & hari akhir600 

-

Keterangan Firman Allah SWT 1.r,-.;r uralr)il

Yahya ibn Salam berkata: Kami diberitahu oleh seseorang lelaki

penduduk Kufah dari Daud ibn Abu Hindun dari Hasan, bahwa Rasulullah

saw bersabda: Sesungguhnya penduduk surga akan melihat Tuhan mereka

setiap hari Jum'at di atas bukit kafur yang tidak punya tepian. Di sana ada

sebuah sungai yang mengalir, kedua tepiannya ada  minyak kesturi dan

duduk di sana para bidadari sambil membaca Al-Qur'an dengan suara yang

sangat merdu. Suara itu didengar orang dahulu dan orang yang terakhir,

'jika  mereka kembali ke tempat kediaman mereka, masing-masing

mengambil salah seorang dari bidadari itu sesuka hati mereka. Kemudian

mereka menuju rumah mereka yang lewat di atas jembatan dari mutiara.

Katau bukan sebab  Allah SWT yang memberikan mereka hidayah untuk

menuju rumah mereka tentu Allah SWT tidak mampu pulang sebab 

pengaruh kesenangan berbicara dengan Allah setiap hari Jum'at."

Diriwayatkan dari Bakar ibn AMullah al-Muzani, dia berkat4

"Penduduk surga mendatangi Tuhan mereka kira-kira setiap hari raya."

Seolah-olah dia 

-al-Muzani- berkztz "setiap pekan sebanyak satu kali

mereka mendatangi Tuhan Yang Maha Perkasa dalam keadaan berpakaian

hijau, wajah yang berseri, tembok-tembok yang dihiasi dengan mutiara"

permata zamrud, dan kilauan emas. Mereka mengendarai kendaraan pilihan

mereka, lalu memohon kepada Allah dan Allah SWT memberikan

kemuliaan dan kemurahan-Nya kepada mereka."

Yahya ibn Sallam dan lbn al-Mubarak menyebutkan,'Karni diberi

tahu oleh al-Mas'udi dari an-Nahal ibn Amru ibn Abu 'Ubaidah ibn

AMullah ibn 'Uqbah ibn Mas'ud, dia berkata" "Bersegeralah kamu

melaksanakan shalat Jum'at! Sesungguhnya Allah SWT menampakkan

Wajah-Nya kepada penduduk surga setiap hari Jum'at di atas bukit kafur

putih. Pada waktu itu mereka berdiri dekat dengan-Nya." Ibn al-Mubarak

berkata, "Sesuai dengan kesegeraan mereka pergi melaksanakan Jum'at di

dunia dulu."

Yahya ibn Sallam berkata, "Bagaikan kesegeraan mereka untuk

melaksanakan Jum'at." Dia menambahkan, "Kemudian Allah SWT

berbicara kepada mereka dengan kemuliaan, yang mana mereka tidak pernah

melihatnya sebelumnya." Yahya berkata, "Akumendengar selain al-Mas'udi

menambahkannya, yaitu firman Allah SWT (.t-f t+tJr). tlasan malah

mengatakan dalam firman Allah SWT: {e:u-;1 6-Jl t9;-*i .jorlJ} bahwa

tambahan yang dimaksud yaitu  melihat wajah Allah SWT. Tidak ada yang

lebih disukai oleh penduduk surga pada hari Jum'at yaitu hari penambahan

Mengingat kematian & hari aldrir

t4 eS. eaaf: 35

601

nikmat ini, sebab  mereka melihat Allah SWT Yang Maha Penguasa

dan SuciNama-Nya.

Hujan Turun di Surga

Dikatakan juga dalam riwayat lainnya bahwa "tambahan" yang

dimaksud dalam ayat ini yaitu  perkawinan mereka dengan bidadari,

sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Sa'id al-Khudri secara marfu'.

Abu Nu'aim menlebutkan dari Khalid ibn Ma'dan dari Katsir ibn

Murrah, dia berkata, "sesungguhnya diantara tambahan itu yaitu  awan

lewat di atas penduduk surga kemudian awan itu berkata, "Bukankah kamu

berkeinginan agar akumenurunkan hujan kepada kalian sehingga kalian tidak

berkeinginan sesuatu apapun, melainkan diturunkan hujan?" Khalid berkata

bahwa Katsir berkata, "Jika Allah SWT menyaksikan akuakan haldemikian,

maka akusungguh berkata kepadanya, hujanilah kami dengan bidadari yang

berhias!" Telah berlalu keterangannya dari hadits lbn Umar bahwa semulia-

mulia mereka di sisi Allah SWT yaitu  orang yang melihat Allah SWT pagi

dan petang. Ini menunjukkan bahwa penduduk surga itu saat  melihat Allah

SWT dalam kondisi yang bermacam-macam.

Sungguh telah dirirvayatkan dari Abu Yazid al-Bisthami bahwa dia

berkata "Sesungguhnl'a Allah SWT mempunyai para hamba kalau

seandainya mereka itu terhijab sesaat saja, maka mereka sangat memohon

kepada surga dan kenikmatannya sebagaimana penduduk neraka berharap

kepada api dan siksaannl'a sebab  nikmatnya memandang Allah ini."

Penafsiran Ulama tentang Ayat-ayat Al-Qur'an sebagai Penielasan

tentang Surga dan Penduduknya

Hal demikian sebagaimana firman Allah SWT: Sungguh Kami cobut

opo yang ada dalam dada mereko rasa dengki [dendanJ. (QS. al-A'raf 43)

Ibn 'Abbas mengatakan bahwa orang yang pertama kali masuk ke

surga dihadapkan pada dua mata air, kemudian mereka meminum salah satu

dari mata air itu, sehingga Allah SWT menghapuskan nasa dendam dalam

dada mereka. Kemudian mereka masuk ke dalam mata air yang satu lagi dan

mandi di sana, maka sarna mereka berseri, wajah mereka bening dan

berlakuterhadap diri mereka kesuburan surga."

Ali ibn Abu Thalib menafsirkan firman Allah SWT: Merelca memakai

palraian sutera halus yang hijau dan sutera tebol dan dipakailan kepada

merelca gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikot kcpada merelco

minuman yang bersih (QS. al-lnsan: 2l) bahwa jika penduduk surga menuju

surga, mereka akan lewat di depan sebuah pohon yang yang ada dua mata air

Mengingat kematian & hariakhir602 

-

di bawahnya. saat  mereka meminum salah satu mata air itu. mereka

berhak mendapatkan kesuburan surga, setelah itu tidak akan berubah kulit

mereka dan tidak akan beruban rambut mereka selama-lamanya. Kemudian

mereka meminum mata air yang satunya lagi, maka keluarlah dari perut

mereka segala macam penyakit dan mereka disambut oleh gudang-gudang

perlengkapan surga dan dikatakan kepada mereka, "Selamat kepadamu,

kamu dalam keadaan baik, masuklah ke dalamnya dalam keadaan kekal

selama-lamanya."

Ibn al-Mubarak berkata, "Ma'mar mengabarkan kepada kami dari Abu

Ishaq dari 'Ashim ibn Dhamrah dari 'Ali, bahwa dia membaca ayat: Dan

orang-orang yang bertalcwa kepada Tuhonnya dibcv'a ke dalam surgo

berombong-rombongan [pulo]. Sehingga jika  mereka sampai ke surga

itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berlatalah kepada mereka

p e nj aga-p e nj a gany a, " Ke s ei a ht e r aan I d i I i mp ahkanJ at as mu, b e r b a hagi a I ah

kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnyo. " (QS. az-

Zumar: 73) dia berkata, "Mereka mendapatkan di pintu surga sebatang

pohon yang terbit di bawahnya dua mata air, kemudian mereka pergi ke

salah satu mata air itu, seolah-olah mereka disuruh ke sana, mereka mandi di

sana, maka rambut mereka tidak akan memutih setelah itu selama-lamanya,

kulit mereka tidak akan berubah seolah-olah mereka itu memoleskan

minyak, kemudian mereka menuju mata air yang satu lagi dan meminum

airnya sehingga perut mereka bersih. Para malaikat menyambut kehadiran

mereka pada setiap pintu surga sambil mengucapkan salam, "Keselamatan

terhadap komu dan kebaikan untulong mala masuHah ke dalamnya selama-

lamanya!" Kemudian mereka disambut oleh anak-anak yang melingkari

mereka sebagaimana anak-anak di dunia ini melingkari orang yang mereka

sayangi yang baru datang dari perantauan. Mereka berkata, "Berbahagialah,

sesungguhnya Allah SWT menjanjikanmu begini dan begitu." Kemudian

salah seorang dari anak-anak itu pergi ke tempat isteri dari para isterinya dan

mengabarkan kedatangannya dengan memanggil nama yang biasanya

dipanggil di dunia dulu, seraya berkata, "Telah datang si fulan." Kemudian

perempuan itu menjawab, "Kamu melihatnya?'Rasa kebahagiaan nampak

dalam raut wajahnya 

-bidadari- dan segera berdiri ke pintu dan balik kebelakang, kemudian datang lagi ke pintu dengan memandang pondasi rumah

yang terbuat dari batu mutiara yang berwarna hijau, kuning, dan merah.

Kemudian suaminya datang dan duduk sambil melihat-lihat; yang dia

saksikan yaitu  permadani-permadani yang terhampar, gelas-gelas yang

diletakkan, dan bantal-bantal yang tersusun rapi. Kemudian dia memandang

ke loteng rumahnya. Jika bukan Allah SWT yang telah menentukan hal

ini, tentu matanya akan buta sebab  mengkilatnya loteng ini

(bagai kilat). Kemudian lbn al-Mubarak menambahkannya: Lalu ia berkata,

Sebagaimana telah dikatakan Allah SWT kepada kita, "Segala pujian bagi

Allah SW yang telah memberikan kepada knmi hidayah, dan tidaklah kami

kematian & hari akhir

603

ukan mendapatkan hidawh jifulau bukan Allah SWT yung memberikannyu."

(QS. al-A'raf 43)

Al-Qutbi meriwaratkan dalam bukunya, 'Uyun ul-Akhbar, secara

marfu 'dari 'Ali ibn Abu Thalib ra, ia berkata: Akumendengar Rasulullah

saw bersabda tentang finnan Allah SWT,*Puda hctri itu kami kuntpulkun

orong-orang yang hertalcwa ke hadapan ar-Rahman secara

berkelompot."(Qs. Maryam: 75) 'Ali berkata, "Siapa kelompok itu." Nabi

menjawab:

Mereka yaitu  orang-orang yang dikumpulkan dalam keadaan

berkendaraan." Nabi menambahkan lagi dengan sabdanya, "Demi Zat yangjiwakudi Tangan-Nya, jika  mereka telah keluar dari kuburan mereka,

maka mereka akan mengendarai unta-unta di atas pelana-pelana emas yang

mengkilat dengan berbagai macam bentuk permata, kemudian mereka

menuju pintu surga." Lalu Nabi melanjutkan pembicaraannya, "Pada pintu

surga ada  sebuah pohon yang muncul di bawahnya dua buah mata air,

mereka minum dari salah satu mata air itu, dan saat  air sampai ke dalam

perut mereka Allah S\['T membersihkannya dari kotoran dunia." Hal itu

sesuai dengan firman-N1a:. Mereka diberikan minuman dari Tuhan mereka

sebagai penrbersih. (QS. al-lnsan:.21) Kemudian mereka mandi dari mata air

lainnya, maka rambut mereka tidak akan beruban selama-lamanya dan kulit

mereka tidak akan berubah selama-lamanya." Nabi melanjutkan lagi,

"Mereka mengetuk pintu surga. Jika makhluk sejagat raya mendengarkan

bunyi pintu surga itu, maka mereka pasti terlena oleh keindahan suaranya.

Kemudian Malai kat Ridhrvan membukakannya. Mereka mel ihat ketampanan

malaikat itu. maka mereka pun segera tunduk sujud kepada kepada Allah.

Malaikat Ridhwan berkata kepada mereka, "Wahai wali-wali Allah SWT,

akuhanya pelayanmu )'ang diwakilkan untukmu menuju ke tempat

kediamanmu."

Kemudian malaikat itu menemani mereka menuju istana-istana yang

terbuat dari perak dan emas, yang bagian luarnya terlihat dari dalamnya,

berupa kilatan cahaya dan keindahan. Wali-wali Allah berkata kepada

malaikat itu. "Wahai Ridhwan! untuk siapa semua ini?" Dia menjawab, ..lni

untukmu." Rasulullah sarv berkata lagi: Kalau bukanlah kematian tidak

dihapus Allah dari penduduk surga, tentu kebanyakan mereka mati dalam

keadaan yang sangat gembira. Nabi menambahkan lagi: Kemudian salah

seorang dari mereka berkeinginan untuk memasuki istananya, maka

Ridhwan berkata kepadanya, "lkutilah aku, sehingga akudapat

memperlihatkan apa )ang telah dijanjikan Allah kepadamu.', Nabi

meneruskan: Dia memasuki istana itu dan malaikat memperlihatkan kepada

mereka istana-istana, tenda-tenda yang banyak sekali, dan segala apa yang

telah dipersiapkan Allah SWT. Kemudian dia menuju sebuah kamar yang

terbuat dari permata yakut. tingginya dari bawah sampai ke atas yaitu  100

Mengingat kematian & hariakhir604 

-

hasta dan diwarnai dengan seluruh wama. Padanya ada  batu mutiara dan

yakut.

Dalam kamar itu ada  ranjang yang panjang dan lebarnya satu

farsakh. Di atas ranjang ini ada  spreinya, sesuai dengan jumlah dan

besar kamar, kasur itu saling berdempet. Rasulullah saw mengatakan lagi:

Yang demikian itu sebagaimana firman Allah SWT: Dot Kasur-kasur yang

Ditinggikan (QS. al-Waqi'ah: 34) Kasur-kasur itu dari cahaya, sebagaimana

ranjang itu. Di atas kepala wali Allah ada sebuah mahkota yang memiliki 70

sudut, yang setiap sudutnya ada  70 buah permata yakut yang

mengeluarkan sinar cahaya. Kemudian Allah SWT menjadikan wajah para

auliya itu seperti bulan purnama. Di atasnya ada  kalung dan selempang

yang mengeluarkan cahaya. Kemudian dia memakai tiga macam gelang

yaitu dari emas, perak, dan mutiara. Ini sesuai dengan firman Allah SWT:

Sestmgguhnya Allah memasukl@n orong-orong berimon dan mengeriakan

amal yang shalih ke dalam surga-surga yang di bmvalmya mengalir sungai-

sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari

emas dan muliara, dan pakaian mereka yaitu  sutera. (QS. al-Hajj: 23).

sedang  firman Allah SWTI- [yailuJ surga'Adnyang mereka masuk

ke dalamnya bersama-sama dengan or(mg-orong yang sholih dari bapak-

bapaknya, isteri-isterinya dan anak cuctmya, sedang malaikat-malaikat

masuk ke tempat-tempal merel@ dori semua pintu (QS. ar-Ra'd: 23) Ibn

'Abbas berkata bahwa surga ada tujuh macam, yaitu: Darul Jalal, Darus-

Salam, Adn, Ma'wa, al-Khuldi, Firdaus, dan an-Na'im.

Menurut pendapat lainnya, surga ada emPaq sebab  Allah SWT

berfirman: Dan bagi orarrgyang ta*ut alcu saal menghodap Tuhonnya ada

dua surga. (QS. ar-Rahman: 46), juga firman-Nya: Dur selain dori dua

surga itu ada duo surga lagi. (QS. ar-Rahman: 62), bahwa Allah SWT hanya

menyebutkan empat surga. Walau disebutkan ada surga al-Ma'wa, maka

surga ini yaitu  sebuah nama bagi seluruh surga yang ditunjukkan oleh

firman Allah SWT: Bagi mereka surga-surga Ma'wa sebogai tempat

peristirahatan mereka terhadap apa yang telah mereka perbuat. (QS. as-

Sajdah: 19) Kata-kata al-Jannah yaitu  kata nama jenis, sekali-kali

dipakaikan kepada satu surga, namun terkadang dipakaikan untuk seluruh

surga. Begitu juga dengan surga 'Adn atau surga-surga 'Adn, sebab  kata-

kata 'odn dalam bahasa Arab artinya tempat bermukim. Keseluruhannya

yaitu  tempat bermukim sebagaimana semuanya yaitu  tempat

peristirahatan orang-orang yang beriman. tlemikian iugt dengan darul

tchuldi (negeri keabadian) dan duus-solam (negeri kedamaian), sebab 

seluruhnya yaitu  tempat kekekalan dan keselamatan dari segala rasa takut

dan sedih. Demikian juga dengan iouatu na'im (taman kenikmatan),

sebab  tersedia segala macarn kenikmatan.

Mengingat kematian & hari akhir

60s

Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh al-Hulaimi dalam bukunya,

Minhaj ad-Din, dalam kutipannya yang berbunyi. "Hanya saja kami tidak

setuju untuk menjadikan masing-masing dari 'Adn, Ma'wa dan Na'im

sebagai surga sebab  Allah SWT jika memberikan nama kepada semuanya

ini dengan kata-kata surga di suatu tempat, tentulah Allah SWT memberikan

nama untuk keseluruhan surga pada tempat yang lainnya. Jadi kita

mengetahui bahwa nama-nama ini bukanlah sebagai pembeda antara satu

surga dengan surga lainnva, akan namun  untuk keseluruhan surga. Terutamajika Allah SWT sudah nrenyebutkan jumlahnya, dan itu tidak ada ketetaparr

kecuali hanya pada bilangan *empat". Sungguh telah diterangkan bahwa

semua surga memiliki pintu-pintu, sebagaimana firman Allah SWT: Lalu

dibukokan pintu-pintunva. Begitu juga sabda Rasulullah saw,

"Sesungguhnla pintu-pintu surga itu ada delapan." Mungkin saja demikian

sebab  masing-masing surga memiliki dua buah pintu, sedang  mereka

terbagi kepada dua golongan. Pertama, golongan sabiqun yang utama dan

pertama setelah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kedua, akhirun,

mereka yaitu  ashabul yamin. Maka kita mengetahui bahwa orang-orang

sabiqtm ini merupakan penduduk dua surga yang terletak di atas,

sebagaimana firman Allah SWT: Dan bagi orang yong takut akan saal

menghadap Tuhonnya ada duo surgo. (QS. ar-Rahman: 46) sedang 

ashobul yamin merupakan penduduk dua buah surga yang terletak di bawah,

sebagaimana firman-Nya: Orang-orangyang berada di bawah dua surga itu

ada dua surga /agi. (QS. ar-Rahman: 62).

Sa'id ibn Jubair meriwayatkan dari lbn 'Abbas tentang firman Allah:

Dan bagi orang yang takut akon saat menghadap Tuhannya ada dua surga.

(QS. ar-Rahman: 46), sampai pada firman-Nya: Dan selain dari dua surga

itu ada dua surga lagr. (QS. ar-Rahman: 62). lbn 'Abbas berkata, "Yang

demikian itu untuk orang-orang yang selalu mendekatkan diri dengan Allah

SWT, sedang  surga )'ang terletak di bawah untuk ashabul yamin." Abu

Musa al-Asy'arijuga meriwayatkan hal yang serupa.

Mengenai firman Allah SWT: Di surga itu mereka diberi perhiasan

dengan gelang-gelang dari emas don mutiara, don pakaian mereka yaitu 

sutera. (QS. al-Hajf : 23) Para ahli tafsir mengatakan bahwa tidak ada

seorang pun dari penduduk surga kecuali memiliki tiga buah gelang; yang

satu terbuat dari emas, lang satu lagi terbuat dari perak, sedang  yang

terakhir terbuat dari mutiara. Pada ayat ini dari emas dan mutiara sedang 

pada ayat: ....Dan dipakaikan kcpda mereka gelong terbuat dari perak...

(QS. al-lnsan: 2l ) diterangkan dari perak.

Dalam Shahih Muslim dikatakan, "Perhiasan seorang Mukmin sama

ukurannya dengan batas wudhu'nya." Dibaca lu'lu'an dengan keadaan

nasab (objek) untuk sebuah makna "dan mereka berhiaskan mutiara." Kata

osqwir betuljamaknya yaitu  aswirah atau aswarah, sedang  mufradnya

kematian & hari akhir5(r 

-

yaitu  siwur, di sini ada tiga lafazh. Para ahli tafsir berkata, "Tatkala para

raja di dunia ini memakai permata dan mahkota, Allah SWT memakaikan

hal itu kepada penduduk surga, sebab  mereka yaitu  para raja nantinya,

sebagaimana firman Allah SWT: Dan pakaian mereka adakth sztera. (QS.

al-Ha11:23)

Diriwayatkan oleh Yahya ibn Sallam dari Hammad ibn Salamah dari

Abu al-Muhzim dari Abu Hurairah, dia berkata "Rumah seorang Mukmin di

surga yaitu  mutiara berongga yang di tengahnya ada sebatang pohon yang

menumbuhkan perhiasan-perhiasan dan dia 

-ahli surga- mengambil jari-jarinya." Atau Beliau berkata, "Lalu ia mengambil 70 perhiasan yang

tersusun dengan pennata mutiara, zamrud, dan batu merjan dengan jarinya,

atau dua jarinya."

Ibn al-Mubarak meriwayatkan hadits ini dengan kualitas sanad dari

Hammad ibn Abu al-Muhzim, dia berkata: Akumendengar Abu Hurairah

berkata: Sesungguhnya rumah orang Mukmin di surga nanti terbuat dari batu

mutiara dan di sana ada 40 buah rumah dan di tengahnya ada sebatang pohon

yang menumbuhkan perhiasan-perhiasan. dan dia 

-ahli surga- mengambil70 perhiasan yang bertatahkan permata mutiara, zamrud, dan batu merjan

dengan jarinya, atau dua jarinya."

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata: Telah sampai riwayat

kepadakubahwa wali Allah SWT memakai pakaian yang mempunyai dua

sisi yang masing-masing saling menjawab dengan suara yang menyenangkan

dan berbicara dengan menggetarkan badannya, dia berkata, "Akuyaitu 

yang paling mulia daripada kamu terhadap hamba Allah ini, sebab 

akumenyentuh badannya sedang  kamu tidak menyentuhnya." Sisi yang

menghadap wajahnya menjawab, "Akulah yang paling mulia bagi hamba

Allah SWT ini, sebab  akumenghadap wajahny4 sedang  kamu terhalang

dan tidak melihatnya."

Telah berlalu keterangan bahwa orang yang memakainya 

-emas,perak, sutera- di dunia tidak akan memakainya pada akhir zaman. Hadits

ini diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri dan dishahihkan oleh Abu Umar,

ia berkata, "lnilah yang akuriwayatkan. semakna dengan yang kami

pertengkarkan dalam permasalahan orang yang meminum khamar, bahwa

jika  dia masuk surga maka dia tidak akan minum khamar, tidak

menyebut-nyebutnya tidak akan melihatnya, serta tidak bernafsu

terhadapnya, begitu juga orang-orang yang memakai sutra di dunia, jika dia

tidak bertaubat darinya." Begitu juga orang{rang yang memakai bejana dari

emas dan perak, kemudian tidak bertaubat dari memakainya."

Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari, bahwa Rasulullah saw

bersabda, "Orang yang mendengarkan suara nyanyian tidak diizinkan

mendengarkan ruhaniyin " Kemudian Nabi ditanya, "Siapa ruhaniyin itu ya

Mengingat kematian & hariakhir

607

Rasulullah?" Nabi Menjawab, "Para qari' penduduk surga." Hadits ini

diriwayatkan oleh at-Tirmidzi Abu Abdullah dalam kitab Nqwudir ul-Ushul.

Menurut pendapat lainnya, bahwa terhalangnya dia untuk meminum

khamar, memakai sutra, meminum di atas bejana yang terbuat dari emas dan

perak, serta mendengarkan nyanyian surga, hanya pada waktu mereka

tersiksa dalam neraka, dan meminum lelehan kulit mereka di dalamnya.

sedang  jika  mereka telah keluar dari neraka dengan bantuan syafa'at

dan umumnya rahmat Allah SWT 

-sebagaimana diungkapkan oleh 

hadits

yang menerangkan "geng_9aman Allah" sehingga mereka dimasukkan ke

dalam surga- maka mereka tidak akan terhalang dari sesuatu apa pun, baik

khamar, memakai sutra. maupun yang lainnya, sebab  terhalangnya dari

kelezatan dunia bagi penduduk surga merupakan suatu siksaan dan sangsi,

sedang  surga bukan tempat untuk menerima sangsi atau tempat siksaan,

dipandang dari segi mana saja.

Hadits Abu Sa'id al-Khudri dan Abu Musa al-Asy'ari menentang

pendapat ini, juga sebagaimana dia <rang yang dilarang minum khamar di

surga itu- tidak berkeinginan pada derajat orang yang tinggi darinya. Hal itu

bukan merupakan sangsi begitu. Tidak ingin meminum khamar surga atau

memakai sutranya juga bukan merupakan sangsi baginya.

Pada firman Allah SWT: Mereka itulah [orory-orang yangJ bagi

merekq surga 'Adn... dan mereka memokai pakaiot hijau dari sutera halus

dan sulera tebal... (QS. al-Kahfi: 3l), dan firman-Nya: Mereka memakai

pakaian sutera halus yCItg hijau dan surera tebal... (QS. al-lnsan: 2l ), kata-

kata islabraq maksudnva yaitu  sutra yang tebal, sedang  kata-kata

sundus yaitu  kain halus dan tipis. Dikhususkan warna hijau sebab  kalau

warna putih menyilaukan pandangan mata dan memicu  perih,

sedang  warna hijau membuat kesejukan. Hijau yaitu  suatu warna antara

hitam dan putih. Halini mengeluarkan kemilauan-

Pada firman-Nya juga: Di dalamnya mereko dtduk bertelekan di atas

dipon (al-araib... (QS. al-lnsan: l3), kata-kata wa'ik {c,l;tri; yaitu  bentuk

jama' dari kata arikoh {{Ji}, yang maknanya yaitu  ranjang-ranjang di

kamar pengantin, begitu juga pada firman-Nya: Merelra bertelekan di atas

dipan4ipan berderelan dan Kami kmyinkan mercko dengan bidadari-

bidadari yong cantik bernruto jeli (QS. ath-Thur: 20)

Diriwayatkan dari Rasulullah saw, Beliau bersaMa, "Seseorang lelaki

di surga menikahi seribu orang bidadari dalam waktu sebulan, dia memeluk

seorang di antara mereka seukuran umurnya di dunia dulu."

Ibn 'Abbas meriual'atkan, dia berkata, "Seseorang lelaki memeluk

bidadari selama 70 tahun, dia tidak merasa bosan dengannya dan dia

-bidadari itu- juga tidak merasa bosan. Setiap dia menggaulinya dia

Mengingat kematian & hari akhir

LL

608 

-

mendapat keperawanan baru, dan setiap bidadari itu kembali kepadanya

maka keinginannya untuk melakukannya bertambah. Lelaki itu

menggaulinya dengan kekuatan 70 orang lelaki. Diantara keduanya tidak ada

air mani baik dari lelaki maupun dari bidadari."

Al-Musayyib ibn Syarik mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda

tentang firman Allah SWT Sesungguhnya Kami menciplakan mereka

[bidadari-bidadariJ dengan langsung,, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis

peruwan, penuh cintu lagi sebaya umurnya. (QS. al-Waqi'ah: 35-37),

"Mereka itu yaitu  wanita-wanita tua di dunia yang diciptakan Allah SWT

dalam bentuk baru, yang setiap kali digauli oleh para suami mereka maka

mereka mendapatkan isteri-isteri mereka dalam keadaan perawan." saat 

A'isyah mendengarkan itu, dia berkata, "Aduh perihnya."65 Nabi menjawab,

"Di sana tidak ada rasa kesakitan."

Yahya ibn Sallam meriwayatkan dari temannya dari Aban ibn 'lyasy

dari Syahar ibn Hausyab dari Mu'azd ibn Jabal dari Rasulullah saw, Beliau

bersabda: Seorang lelaki penduduk surga bersenang-senang dengan isterinya

di atas satu ranjang selama 70 tahun, kemudian dia dipanggil oleh wanita

yang lebih cantik darinya dan di tempat yang lebih nyaman dari tempat

semula dan lebih indah dari kamar lainnya. Bidadari itu berkata kepada

lelaki itu, "Sekarang giliran kami dari kamu." Kemudian lelaki itu menoleh

kepadanya dan berkata, "Siapa kamu?" Perempuan itu berkata, "Akuyaitu 

di antara wanita-wanita yang dikatakan oleh Allah SWT: Daz pada sisi

Kami ada tambahan nikmat (QS. Qaafi 3l) Kemudian lelaki itu menuju ke

arahnya dan menggaulinya selama 70 tahun di atas suatu ranjang. Setelah itu

dia dipanggil oleh wanita yang lebih cantik darinya dan di kamar yang lebih

indah, seraya berkata bidadari itu, "Sekarang giliran kami denganmu."

Kemudian lelaki itu menoleh ke arahnya dan bertanya, "Siapa kamu?"

Wanita itu menjawab, "Akuyaitu  di antara wanita-wanita yang dikatakan

Allah SWT'. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk

ntereka yaitu [bermocam-macam ni'matJ yanq; menltedapkan pandangan

mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (QS. as-

Sajdah: l7)." Kemudian lelaki itu mendatanginya dan dia bersenang-senang

dengannya di atas suatu ranjang selama 70 tahun. Maka dengan hal itu

mereka saling berkunjung. Allah SWT berfirman: Kami kawinkan mereka

dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli |W :y\ (QS. ath-Thur:

20\ Hur menurut Qatadah artinya putih, begitu juga dengan perkataan

umum.

Qatadah mengomentari firman Allah SWT: Sesungguhnya penghuni

surga pada hari ini bersenang-senang dqlam kesibukan mereka. (QS. Yasin:

{nf Kar"na memecahkan keperawanan yaitu  siksaan bagi setiap wanita

Mengingat kematian & hariakhir

609

55) bahwa maksud ayat ini yaitu , mereka sibuk memecah keperawanan

para perawan ini. sedang  Hasan mengatakan bahwa maksudnya

yaitu  mereka dalam keadaan gembira.

sedang  pada firnran Allah SWT:. Bagi mereka rezekinyu di surga

itu tiap+iap pagi dan petang. (QS. Maryam: 62'1, para ulama mengatakan

bahwa di dalam surga tidak didapati siang dan malam. tapi mereka selalu

mendapatkan cahaya selama-lamanya. Mereka mengetahui ukuran malam

saat  tabir (hijab Allah) diturunkan dan pintu-pintu ditutup. Mereka juga

mengetahui u'aktu siang dengan tanda dibukanya hijab dan pintu telah

dibuka. Hal inijuga disebutkan oleti Abu Farj ibn al-Jauzi.

Abu Abdullah at-Tirmidzi telah meriwayatkan dalam bukunya,

Nawadir al-L'shul, dari hadits Aban dari Hasan dari Abu Qiladah, dia

berkata bahwa seseorang lelaki bertdnya kepada Rasulullah saw, "Wahai

Rasulullah? apakah di surga ada malam?" Nabi menjawab, "Apakah

kepedulianmu dengan ini?" Lelaki itu berkata lagi, "Akumendengarkan

Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur'an: Bagi mereka rezekinya di surgo

itu tiop-tiap pagi dan petung. (QS. Maryam: 62)." Malam diantara pagi dan

petang. Lalu Nabi menjarvab, "Di sana tidak ada malam, yang ada hanya

cahaya dan kemilauan sinar yang berjalan pada waktu pagi atau sore.

Mereka diberikan hadiah setiap waktu-waktu shalat yang mana mereka

shalat pada waktu ini. malaikat mengucapkan salam kepada mereka."

Pada firman Allah SWT: Dan kami menganugerahkan pada mereka

buah-buahan. daging sesuai dengan selera mereka (QS. ath-Thur: 22)

maksudnya yaitu  buah-buahan basah dan kering. Hal ini yaitu  ungkapan

Ibn'Abbas.

Mujahid berkata menanggapi firman Allah: Dan naungan [pohon-

pohon surgq ituJ dekot di atqs mereka (QS. al-lnsan: l4) Maksudnya, tempat

naungan pepohonan. sedang  firman Allah SWT: Dan buahnya

dimudohkan me met iknya se mudah-mudahnya. (QS. al-lnsan : I 4) maksudnya

yaitu  buah-buahan yang selalu mereka ambil kapan saja, jika dia berdiri

maka buah-buah itu juga meninggi, seukuran dengan badannya; jika dia

duduk, maka dia pun merunduk; jika dia berbaring maka pohon itu juga

bergerak ke arahnya, sehingga dia dapat memetiknya.

Ibn al-Mubarak mengatakan, "Syarik meriwayatkan kepada kami dari

Abu Ishak dari al-Bara' tentang ayat: Dan naungan [pohon-pohon surga ituJ

dekat di atas mereka dcm buahnya dimudahkan memetiknya semudah-

mudahnya. (QS. al-lnsan: l4) bahwa penduduk surga memakan buah-buahan

dari pepohonan sesuka hati mereka, baik dalam keadaan maupun berbaring."

Ibn Wahab mengatakan, "Telah dikabarkan oleh Hisyam ibn Sa'ad

kepada kami dari Zaid ibn Aslam, bahwa Rasulullah saw bersaMa, "Postur

tubuh penduduk surga jika masuk ke sana setinggi 60 hasta, mereka

Mengingat kematian & hari akhir610 

-

bagaikan batang korma yang tinggi. Mereka memakan buah-buahan dalam

keadaan berdiri."

Diriwayatkan dari Nabi saw, Beliau bersaMa, "Penduduk surga yang

paling rendah derajatnya yaitu  orang yang berdiri di sampingnya sebanyak

10000 pelayan. Masing-masing mereka memegang dua buah piring, satunya

terbuat dari emas sedang  yang lainnya terbuat dari perak, yang wananya

berbeda." Hadits ini disebutkan oleh alQutbi dalam buku 'Uyun al-Akhbar.

Para ahli tafsir mengatakan bahwa orang yang paling rendah

derajatnya di surga yaitu  orang yang berkeliling di samping mereka 70000

anak-anak kecil sambil membawa 70.000 piring emas, masing-masing piring

ini berlainan warnanya. Dia makan dengan piring yang terakhir,

sebagaimana dia makan dengan piring yang pertama, mereka merasakan rasa

pada piring terakhir sedang  rasa pada piring pertama tidak hilang dari

lidahnya. Setiap makanan dengan makanan lainnya tidak akan bercampur

rasanya.

Ahli tafsir menambahkan bahwa orang yang paling tinggi derajatnya

di surga juga begitu, setiap hari mereka dikelilingi oleh 70.0000 anak-anak

kecil sambil memegang piring emas yang masing-masing berbeda. Di atas

piring itu berbagai macam makanan yang saling berbeda. Mereka makan dari

piring terakhir sebagaimana mereka makan dari piring pertama. Mereka

merasakan rasa makanan terakhir, sedang  rasa makanan pertama tidak

hilang dari lidah. Rasa setiap makanan tidak bercampur dengan yang

lainnya. Kata-kata akwab (gelas) maksudnya yaitu , mereka dikelilingi oleh

gelas-gelas, sebagaimana firman Allah SWT; Dan diedarkan kepada merelco

bejana-bejana {-+;t} dari perak dan piala-piala {qtfi} yang bening laksana

kaca. (QS. al-lnsan: l5). Qatadah mengatakan bahwa kata-kata akwab

berarti lingkaran yang pendelq tangkai berleher kecil dengan tempat

pegangannya. sedang  kata-kata ibriiq yaitu  yang tangkainya

memanjang, panjang lehernya dengan tempat pegangannya.

lbn 'Azizah mengatakan bahwa kata-kata akwab berarti abariq yang

tidak terbuka dan tidak ada selangnya. Mufrad (bentuk tunggal) dari akwab

yaitu  kub lqfl, sebagaimana perkataan al-Akhfasy dan Qutrub. Al-

Jauhari mengatakan dalam kamusnya, Mukhtar ash-Shahih, "Kub yaitu 

cangkir yang tidak memiliki pegangan- Hal serupa juga diungkapkan oleh

Mujahid dan as-Suddiy, yang merupakan pendapat ahli bahasa, yang

mengatakan bahwa hub yaitu  cangkir yang tidak mempunyai telinga dan

pegangan: [yaituJ kaca-krca [yotg terbuatJ dari perak yang teloh diukur

mereka dengan sebaik-boilorya (QS. al-lnsan: l5-16). Maksudnya,

terkumpul padanya sifat botol-botol bening yang terbuat dari perak putih.

kematian & hari akhir

611

lbn Abbas mengatakan bahwa tanah penduduk surga terbuat dari

perak, yaitu botol-botol lang tercipta dari perak. lni merupakan sebuah dalil

bahwa tanah surga itu yaitu  perak, sebab  yang terendah bentuknya yaitu 

membuat bejana dari tanah, di mana bagian yang nampak serupa dengan

yang batin, sedang  1'ang batin dapat dilihat dari zahirnya, bagaikan botol-

botol yang bisa dilihat ntinumannya dari dinding botol ini. Seperti ini

tidak akan didapati di dunia sebagaimana firman Allah SWT,"[yailuJ koca-

kacu [yang terbuatJ duri perak yang telah diukur mereko dengan sebaik-

baiknya.-" (QS. al-lnsan: 16) Maksudnya, bagi diri mereka sendiri, maka

didatangkan kepada mereka sesuai dengan apa yang mereka tentukan dan

sukai sebelumnya, baik kecil, besar ataupun menengah ukurannya. Perkataan

ini merupakan penafsiran Qatadah.

Ibn 'Abbas dan Mujahid mengatakan bahwa akan didatangkan kepada

mereka botol-botol itu. sesuai dengan tingkatan mereka sendiri tanpa adanya

tambahan dan pengurangan. Maksudnya, para malaikat yang mengelilingi

dan memberikan minuman dengan gelas kepada mereka akan menentukan

botol-botol itu. sebagaimana firman Allah SWT: SesungSyhrya or(mg-orang

yang berbuat kebajikan minum dari gelas [berisi minumanJ yang

campurannya odalah uir kofur. (QS. al-lnsan: 5) Maksudnya, mereka

minum khamar. Begitu juga dalam firmannya: Diedarkan bagi mereka

gelas-gelas yctng berisi khamor {"iS} dari sungoi yang mengalir {qrr} (QS.

ash-Shaffat: 45). Kata-kala ma'in maksudnya yaitu  air mengalir yang

tampak jelas dan tidak memberikan kepusingan, maksudnya air itu tidak

akan memberikan kerusakan kepada akal dan tidak memicu  sakit

kepala, sebagaimana firman Allah: Tidok ada di dalam khamsr {J*} itu

alkohol don mereko tidak mobuk sebab nya {oi-lc} (QS. ash-Shatrat: 47)

Maksudnya. mereka tidak akan hilang akal saat  meminumnya. Dikatakan

orang "khamar itu penghilang {Jr} orang yang penyayang," "perang yaitu 

penghilang bagijiwa," arti dari kata-kata ini yaitu  hilangnya rasa sayang

dan nyawa yang disebabkan olehnya.

Hamzah dan al-Kassa'i membaca, *Yunzifuno {oil}" dengan

mengkasrahkan huruf zai dari kalimat "anzafal qoum," jika  rasa mabuk

datang kepada mereka. Menurut pendapat lainnya, minuman mereka tidak

akan habis sebab  dia selalu sepcrti itu.

Kata-kata ko'as l,r"Vl menurut ahli bahasa yaitu  sebuah nama yang

mencakup seluruh tempat minuman, namun  kalau kosong dari minunan bukan

dinamakan dengan demikian. Allah SWT berfirman: Sesungguhnyo orang-

orong yory berbuat kebajikan milmmt dari gelos fberisi mirrumonJ yang

campuranwa yaitu  air kafw- (QS. al-lnsan: 5) Al-Kalbi mengatakan

Mengingat kematian & heri aldrir612 

-

bahwa kata-kata kafur {.y5i6} yaitu  mata air yang ada  di surga yang

mana mercka meminum air dari sana. Maksudnya, minum dari sana dan

mengeluarkan minyak. sedang  firman Allah SWT: Di dalam surga itu

mereka diberi minum segelas fminumanJ yung campurannya yaitu  jahe.

(QS. al-lnsan: l7), orang Arab menganggap jahe sebagai minuman yang

harum dan sering dijadikan sebagai perumpamaan antara jahe dan khamar

yang sudah dicampur. Allah SWT berbicara kepada mereka dengan sesuatu

yang mereka ketahui dan mereka sukai, seolah-olah Allah mengatakan

kepada mereka, "Di hari kiamat nanti, kamu akan mendapatkan seumpama

apa yang kamu sukai di dunia jika kamu beriman." sedang  firman Allah

SWT: [Yang didatangkan dariJ sebuah mato air surga yang dinamakan

salsabil. (QS. al-lnsan: l8) Kata-kata Salsabila {)A=-t-} yaitu  sebuah nama

mata air. Salsabil dalam bahasa yaitu  sebuah sifat terhadap air terjun.

sedang  firman Allah SWT: Merelu minum dari khomar murni

yang dilak Labtya dalah kesturi {tb ut*} (QS. al-Muthaflifin: 25-26)

Maksudnya, minuman khamar yang diakhiri dengan rasa harumnya kesturi.

Mujahid mengatakan. "Minuman ilu diakhiri dengan rasa aroma kesturi pada

tegukan terakhir-- Dikatakan juga maksudnya yaitu , jika  mereka

meminum minuman ini maka yang ada dalam gelas akan habis dan diakhiri

dengan rasa arorna kesturi-

Abdullah ibn Mas'ud menafsirkan firman Allah SWT; Mereko minum

dri Liunq nrurni yong dilak Lalorya dalah kestwi {,:)a r,,t>} (QS. al-

Muthaffifin:25-26) {ei.-r ot=} hhwa "carnpuran"nya dengan penutup yang

mengakhirinya apakah Anda tidak memperhatikan kata-kata seseorang

isterimu yang mengatakan ungkapn penutup itu berarti campuran. Hal

serupa diungkapkan oleh lbn al-Mubarak dan Ibn Wahab, lafadz ini yaitu 

perkataan lbn Wahab.

Ibn al-Mubarak meriwayatkan dari Abu Darda', ia berkata, "Lafazh

{e.I,-e or=} yaitu  minuman yang paling putih, yang seperti perak yang

harum aromanya pada tegukan terakhir. Jika seseorang di dunia ini

memasukkan tangannya kemudian dia mengeluarkannya, maka dia akan

mendapatkan keharuman yang bersangatan sehingga semua yang bernyawa

di dunia ini akan mendapatkan bau harumnya. Pada hal yang demikian,

lrcndaHah berpaculah or(mgerang yory berpacu untuk itu (QS. al-

Muthaffifin: 26). Maksudnyao hendaklah mereka berpacu di dunia dengan

amal-amal yang shalih. sedang  firman Allah: {c.+r cf ta2ty2l Dan

campur@rya dari tasnim (QS. al-Muthaffifin: 26) maksudnya, campuran

minuman itu yaitu  "mala air yorg diminum oleh orang-orang yang selalu

mendekatkan diri kepada Allah-" (QS. al-Muthaffifin: 26)

Mengingat kematian & hari akhir

613

Qatadah mengatakan bahwa mata air yang diminum oleh orang-orang

yang mendekat diri kepada Allah dalam keadaan jernih dan diedarkan dalam

keadaan bercampur untuk seluruh penduduk surga. Tasnim merupakan

minumin yang paling tinggi kualitasnya di surga, sebab kata-kata lasnim

makna asalnya yaitu  ketinggian. Dia yaitu  sebuah mata air yang mengalir

dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Dengan kata-kata ini

terambil kata-kata untuk "pundak" unta dalam bahasa Arab, sebab 

ketinggiannya dari badannya. Begitujuga dengan batu nisan kuburan.

Jadi mata air mengalir dari ketinggian dan memberikan kemuliaan

kepada penduduk surga )'ang mengalir dari Arsy. Hal ini diperkuat oleh

periwayatan Abu Muqatil dari Shalih ibn Sa'id dari Abu Sahl dari Hasan ibn

'Ali, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Empat mata air yang mengalir di

surga, dua diantaranya mengalir di bawah Arsy, salah satu diantaranya

yaitu  yang disebutkan Allah SWT: [YaituJ mata air [dalam surgal yang

daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat

mengalirkannya dengon sebaik-baiknya. (QS. al-lnsan: 6), sedang  yang

lain adafah firman Allah SWT: Di dalam kedua surga ilu ada dua mata air

yang memancar. (QS. ar-Rahman: 66) yang mengalir di atas Arsy. Salah

satu dinamakan dengan salsabil sedang  yang lainnya dengan nama

lasnim."

Dalam hadits yang disebutkan oleh at-Tirmidzi dalam kitab Nawadir

al-Ushul pada pembahasan ke 89, kutipannya yaitu , "Tasnint minuman

khas bagi orang yang telah diazab, sedang  kafur merupakan minuman

khas bagi orang{rang abror. Begitu juga dengan kafur yang bercampur

dengan tasnint. hnjabil (iahe) dan salsabil juga untuk orang-orang abrar.

lnilah yang telah disebutkan Al-Qur'an bagi orang-orang abrar secara

campuran, sedang  orang{rang muqarrabin (orang yang didekatkan

Allah) dalam keadaan jernih dan apa saja yang diminum oleh orang-orang

abrar dalam keadaan jernih, maka bagi penduduk surga keseluruhannya

dalam keadaan campuran. Orang-orang abrar (orang-orang baik)

muqarrabun (orang yan_e didekatkan Allah) yaitu  orang-orang shiddiq

(orang yang salah dalam kebenaran).

Hasan mengatakan. khamar yang ada  dalam surga lebih putih dari

pada susu dan lebih manis daripada madu. Dalam Al-Qur'an: Diedarkan

bagi mereka gelas-gelas yong berisi khomar {aV} dari sungai yang

mengalir {c23.}- lYunonya putih bersih, sedap rassnyo bagi orang-orang

yang minum (QS. ash-Shaffat: 45-46) diterangkan bahwa itu yaitu 

minuman yang sangat lezat dan sangat baik. sedang  firman Allah: Di srsi

mereka ada  bidadari-bidadari yang tidok liar pandangannya dan jelita

matanya (QS. ash-Shaffat: 48), maksudnya yaitu  para wanita yang dekat

sekali dengan suami mereka dan tidak menoleh kepada laki-laki yang

Mengiryat kematian & hari aktrir614 

-

,1

I

i

lainnya. lbnZaid mengatakan, "seseorang dari kelompok wanita itu berkata

pada suaminya, "Demi kemuliaan Tuhanku, akutidak pernah melihat yang

paling baik selainmu." Seakan-akon mereka ulalah telur burung unta yang

lersimpan dengan 6ar,t (QS. ash-Shaffat: 49)

Hasan dan lbn Zaid mengatakan bahwa keserupaan mereka dengan

telur burung unta diliputi oleh bulu burung unta, agar terhindar dari angin

dan debu. Warnanya yaitu  putih kekuning-kuningan, yaitu warna yang

paling cantik di kalangan wanita. Menurut pendapat lainnya, putih yang

dimaksud yaitu  mutiara. bagaiktn mutiara yang tersembunyi di gelombang

laulan, dalam firman-Nya juga: Di dalam surga-surga ilu ada bidadari-

bidadari yong baik-baik [pilihan atau otfJ lagi cmtik-cantik loL-'1. (QS.

ar-Rahman: 70) maksudnya yaitu  para wanita. Bentuk tunggal dari kata-

kata khairat yaitu  khirah (pilihan).

Ibn al-Mubarak meriwayatkan dari al-Auza'i dari Hasan ibn 'Athiah

dari Said ibn Abu Amir, dia berkata, "Jika muncul salah seorang bidadari

surga di langit, maka langit akan bercahaya, sinarannya akan menyingkirkan

cahaya matahari dan bulan, cadar yang dipakai oleh bidadari itu lebih baik

dari bumi dan seisinya." Kata-kata hissan maknanya yaitu  wajah dan

perangai yang sangat cantik, maka jika  Allah SWT mengatakan dengan

kata-kata hissan berarti dia yaitu  bidadari yang putih, terpelihara dalam

kemah.

Ibn 'Abbas mengatakan bahwa kemah itu bempa mutiara berongga

dan luas yang memiliki 4000 buah pintu emas- Hal ini disebutkan oleh Ibn

al-Mubarak, "Kami diberitahu oleh Himam dari Qatadah dari Ikrimah dari

Ibn'Abbas."

dari Abu Darda', dia menyebutkan, "Kemah-kemah

{#!r} itu berupa sebuah mutiara yang memiliki 70 buah pintu, semuanya

yaitu  mutiara."

Abu al-Ahwas mengatakan tentang ayat: [Bidadari-bidadariJ yang

jelita, putih bersih dipingit dalam runah mutiara yong berongga- (QS. ar-

Rahman: 72), "Kata-kata {pt}t} artinya rumah mutiara yang berongga." At-

Tirmidzi berkata tentang ayat ini: Telah sampai riwayat kepada kami bahwa

sekelompok awan menurunkan hujan dari Arsy, maka para bidadari itu

tercipta dari tetesan rahmat, kemudian masing-masing diletakkan disebuah

kemah yang berada di tepi sungai disebab kan luas kemah itu 40 mil, di sana

tidak ada sebuah pintu pun sehinsga jika  wali Allah SWT telah datang ke

surga maka kemah itu terbelah dengan sebuah pintu agar wali Allah SWT itu

mengetahui bahwa seluruh ciptaan Allah SWT dari kalangan malaikat dan

para pelayan tidak pernah memandangnya, mereka itu terkurung dalam

istana dan terhalang dari pandangan mereka. Daruqutni mengatakan dalam

Mengingat frematian & hari akhir

615

bukunya, al-Madih. dari al-Mu'tamir ibn Sulaiman, "Sesungguhnya di surga

ada  sebuah sungai yang menumbuhkan bidadari yang masih perawan."

ArTirmidzi al-Hakirn mengatakan bahwa kata rufraf (istana) artinya

sesuatu yang jika  tuannya telah menempatinya, maka istana itu

mengembangkan sayapnla dan senang dengan kedatangannya bagaikan

kursi goyang yang bergerak ke kiri, ke kanan, ke atas, dan ke bawah, yang

memberikan kenikmatan kepada orang yang duduk di atasnya. jika 

mereka duduk di atas istana itu, maka Malaikat lsrafil langsung

mendengarkannya.

Diriwayatkan dalam suatu riwayat, bahwa tidak ada makhluk Allah

SWT yang paling indah suaranya daripada suara lsrafil. jika  Israfil

memulai suaranya maka para penduduk ketujuh langit memutuskan shalat

dan tasbih mereka. jika  penduduk surga itu menaiki istananya, lsrafil

pun mulai melantunkan suara nyanyian-nyanyian yang menyanjung

kebesaran Allah SWT. Tidak ada suatu pohon pun yang berada di surga

kecuali datang menyambut lantunan suara itu, semua tirai dan pintu terbuka

dan semua bel yang ada dipintu itu berbunyi dengan berbagai macam

bunyinya. Tak ada sebuah taman emas pun yang tidak berbunyi di tempat

pesta, yang diselubungi dengan berbagai macam seni suara. Tak ada seorang

bidadari pun yang tidak bernyanyi dengan nyanyiannya. Burung-burungjuga

berkicau dengan merdu.

Allah SWT menl'uruh para malaikat dengan perkataan-Nya,

"Jawablah suara-suara mereka dan dengarkanlah para hamba-Ku yang selalu

membersihkan pendengarannya dari alat-alat musik setan!" Para malaikat itu

pun menjawab mereka dengan suara yang lembut dan suara-suara hati, maka

suara-suara itu pun bercampur bagaikan satu suara. Kemudian Allah SWT

berfirman, "Hai Daud! berdirilah di sisi Arsy-Ku, maka kamu akan

mendapatkan-Ku." Daud segera ke sana dan memuji kebesaran Tuhannya

dengan suara pujian dan kemerduan yang sangat lezat dan selalu bertambah

asyik. Penduduk yang berada dalam kemah itu sangat merindukan suara itu

dan mereka diselubungi oleh seni-seni dan nyanyian-nyanyian. Ini sesuai

dengan firman Allah S\['T,"Mereka bergembita di dalam tamon." (QS. ar-

Rum: l5)

Yahya ibn Katsir menyebutkan, kata raudhah dalam firman Allah

SWT artinya kenikmatan dan bunyi-bunyian yang merdu dan

menyenangkan sedang  kata 'abqari dalam firman-Nya artinya

permadani-pennadani. Ibn 'Abbas menyebutkan bahwa kata mufradnya

yaitu 'abqarah. sama maknanya dengan kata on-namariqu yang ada 

dalam firman Allah SWT Yoitu bantal-bontal yong berbaris-baris. (QS. al-

Ghasyiyah: l5)

Mengingat kematian & hari akhir616 

-

Adapun kata az-zarabiyyu arlinya permadani-permadani, dan kata

mablsutsah artinya terhampar. Adapula yang menyebutkan bahwa kata

mahtsutsah artinya (permadani) yang tersusun dari batu mutiara dan batu

yaqut.

Yang dimaksud dari firman Allah SWT: Dan golongan kanan,

alanglcah bohogianya golongan lunan r7a. (QS. al-Waqi'ah: 27) yaitu 

penghuni surga selain golongan orang-orang terdahulu. Penghuni surga

seluruhnya yaitu  golongan kanan.

Firman Allah SWT: Maksudnya, mereko berada diantara pohon

bidora yang tidak berdurl, dan ini sudah diterangkan sebelumnya.

Firman Allah SWT: Maksudnya, mereka berada diantara pohon

pisang yang bersusun-susun. Para ahli tafsir menyebutkan bahwa thalhun

yaitu  pohon pisang. Menurut bangsa Arab pohon ini yaitu  pohon yang

berwarna bagus, sebab  ia berwarna hijau. Disebutkan secara khusus sebab 

onang-orang Quraisy kagum melihat pohon pisang dan bidara disebabkan

warnanya yang hijau dan bayangannya yang banyak, sehingga disampaikan

dan dijanjikan kepada mereka apa-apa yang mereka sukai. Pendapat ini

disebutkan oleh Mujahid dan ahli tafsir lainnya.

Firman Allah: Dor untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang

suci. (QS. al-Baqarah: 25) Mujahid menyebutkan, "Yaitu isteri-isteri yang

suci dari kotoran, kencing haid, lendir, ludah, mani, dan anak." Ini

disebutkan oleh Ibn al-Mubarak.

Ibn Juraij menceritakan kepada kami dari Mujahid bahwa tafsiran dari

firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat25: ol9 W.iii 

"aaUn

mereka kclcal di dalamnya dan tidak akon keluar lagi, sebagaimana yang

telah diterangkan sebelumnya.

Mujahid juga berftata tentang firman Allah SWT: "Sedang mereka

merasa bersatdta &duk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan " (QS.

ash-Shaffat: 44, dan al-Hijr: 47) bahwa sebagian mereka tidak melihat

punggung sebagian yang lain, baik saat  berkomunikasi maupun saat 

berpaling. Ada juga yang mengatakan bahwa sebuah keluarga dapat

berkeliling sekehendak mereka, namun seseorang tidak dapat melihat

punggung yang lain.

Ibn 'Abbas berkata "Mereka berada di atas tahta-tahta kebesaran

dengan memakai mahkota-mahkota dari permata, yaquq dan batu mutia

sejenis topaz. Diantara tahta-tahta ini ada yang panjangnya dari negeri

Shan'a' sampai ke negeri Jabiyah dan dari negeri 'Adn sampai ke Ailah."

Ada pula yang menyebutkan bahwa satu tahta dikelilingi oleh satu keluarg4

wallalrua'lam.

Mengingat kematian & hari alilrir

617

Keadaan Anak-anak Kecil dari Golongan Muslim dan Kafir

Abu Amru berkata dalam buku at-Tamhid wal Istidzkr dan Abu

Abdullah at-Tirmidzi dalarn buku Nuwadir al-Ushul serta para ahli tafsir,

dari 'Ali ibn Abu Thalib ra, tentang tafsir dari firman Allah SWT: Tiapaiap

diri berlanggung juwab utos apa yang, telah diperbualnya, kecuali golongan

kanan. (QS. al-Muddatstsir: 38-39)

la menyatakan bahua mereka yang dikecualikan dalam ayat ini yaitu 

anak-anak golongan Muslim. At-Tirmidzi menambahkan, "Mereka belum

melakukan apa pun, maka bagaimana mereka bertanggung jawab atas

perbuatan mereka?" Sedan-ekan Abu Amrin berkata. "Pada umumnya, semua

ulama berpendapat bahua anak-anak Muslim akan masuk surga."

Di antara para ulama, ada juga golongan yang berpendapat bahwa

anak-anak golongan Muslim dan musyrik bisa masuk surga dan bisa pula

masuk neraka. Di antaranya yaitu  Hammad ibn Zaid, Hammad ibn

Salamah, lbn Mubarak. dan lshaq ibn Rahawaih. Mereka bersandar pada

sebuah hadits yang diriuayatkan Abu Hurairah ra. ia berkata, "Suatu saat 

Rasulullah sau'ditanyai tentang nasib anak-anak bayi, lalu Beliau bersabda,

"Allah Maha Mengetahui apa yang akan mereka perbuat (ika seandainya

umur mereka dipanjangkan)." Kemudian akubertanya, "Bagaimana dengan

keturunan kaum Muslim?" Beliau menjawab, "Bersama dengan bapak-bapak

mereka (di surga)." Akubertanya lagi, "Tanpa amal perbuatan?" Beliau

menjawab, "Allah Maha Mengetahui apa yang akan mereka perbuat (ika

umur mereka diperpanjang)." Kemudian akubertanya lagi, "Bagaimana nasib

anak-anak keturunan kaum musyrik?" Beliau menjawab, "Bersama dengan

bapak-bapak mereka (di dalam neraka)." Para sahabat berkata, "Tanpa amal

perbuatan?' Beliau menjawab, "Allah Maha Mengetahui apa yang akan

mereka perbuat (ika umur mereka dipanjangkan)."

Abu Umar Abdullah ibn Qais menyatakan bahwa tabi'in yang berasal

dari Syam ini yaitu  orang yang terpercaya, sedang  Baqiyyah ibn Walid

yaitu  perawi dha'if yang sebagian besar hadits-haditsnya mtmkar. Hadits

ini juga diriw'ayatkan secara marfu ' dari 'Aisyah, namun  bukan melaluijalur

periwayatan ini.

Aisyah berkata: Akubertanya kepada Rasulullah saw tentang anak-

anak kaum Muslim; dimanakah mereka pada hari kiamat nanti? Beliau

bersabda, "Di dalam sur-ea." Kemudian akubertanya kepada Beliau tentang

anak-anak kaum musyrik: dimanakah mereka pada saat hari kiamat nanti?

Beliau menjawab, "Di dalam neraka." Maka akuberkata sebagai jawaban

atas pernyatan Beliau, "\f,'ahai Rasulullah, mereka belum melakukan apapun

dan pena-pena pun belum bergerak untuk mencatat perbuatan mereka."

Beliau bersabda, "Tuhanmu Maha Mengetahui apa-apa yang akan mereka

perbuat (ika umur mereka dipanjangkan)."

kematian & hari akhir618 

-

Abu Umar menyatakan bahwa Abu 'Uqail yaitu  seorang pelupa,

yang seperti ini tidak bisa dipakai sebagai dalil oleh para ulama. sedang 

penulis menyebutkan bahwa Abu Umar juga telah menyebutkan hadits ini

dengan lafadz ini. Abu Ahmad ibn 'Ali menyebutkannya seperti yang

disebutkan oleh Abu Muhammad Abdul Haq.

Abu Daud ath-Thayalisi meriwayatkan dari Abu 'Uqail dari Bahiyah,

bahwa 'Aisyah berkata, "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw

tcntang nasib anak-anak kecil kaum musyrik, dan Beliau menjawab,

*Mereka berada di neraka hai 'Aisyah." Akubertanya, "Lalu apa yang

engkau katakan tentang nasib anak-anak kaum Muslim?' Beliau menjawab.

*Mereka berada di dalam surga hai 'Aisyah." Akuberkata, "Lalu bagaimana,

sedang  mereka belum melakukan perbuatan apapun dan pena-pena juga

belum tergerak untuk (menulis perbuatan) mereka?' Rasulullah saw

bersaMa *Tuhanmu Maha Mengetahui apa-apa yang akan mereka lakukan

(iika umur mereka dipanjangkan)." (HR. Abu Daud ath-Thayalisi)

la berkata. "Abu Muhammad Abdul Haq dan Yahya ibn Mutawakkil

yaitu  dho'd menurut mereka. Adapun Bahyah, tidak ada yang

meriwayatkan darinya selain Abu 'Uqail."

Adapula kelompok yang berpendapat bahwa anak-anak kecil akan

diuji di akhirat, mereka berdalil pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh

Abu Sa'id al-Khudri, ia berkata tentang orang-orang yang meninggal dari

ahlifatrah,6'orang gila, dan anak-anak yang baru lahir. Beliau bersabda, "

Orang yang meninggal dalam keadaan fatrah berkata, "Belum datang

kepadakusatu kitab suci pun dan satu rasul pun." Kemudian ia membaca: ).;

\A q uL;i ri 6" riut y i :'t iliutgi tf;(oan sekiranya Kami

binasalrnt mereko dengon suatu azab sebelum Al-Qur'an itu [diturunkanJ,

lenlulah mereka berkata. "Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus

seor(mg rasul kcpada kami.") (QS. Thaha: 134) Orang yang gila berkata,

"Tuhanku, Engkau belum memberikan akal pikiran kepadaku, sehingga

dengannya akuakan memikirkan hal-hal baik. bukan hal-hal buruk."

sedang  orang yang (meninggal) saat lahir berkata. "Tuhanku, akubelum

melakukan perbuatan apapun." Lalu api neraka diangkat dari mereka, namun 

Allah berkata kepada mereka, "Kembalikanlah api itu dan masuklah kalian

ke dalamnya!' Kemudian Dia mengembalikannya (ke dalam neraka) atau

memasukan ke dalam surga siapa-siapa yang dalam ilmu Allah akan bahagiajika sempat melakukan amal perbuatan, dan dihindarkan dari surga siapa-

siapa yang dalam ilmu Allah akan sengsara jika sempat melakukan amal

67 Ahlifatrah yaitu  mereka yang hidup di antara dua rasul, seperti orang-orang yang hidup di antara

zaman Nabi lsma'il dan Nabi Muhammad sau dan seperti orang-orang yang hidup di antara zamrl

Nabi lsa r dan Nabi Muhammad saw.

kematian & hari akhir

619

perbuatan. Kemudian Dia berfirman, "Kepada-Ku saja kalian berani

membangkang, bagaimana lagi jika para rasul-Ku datang kepada kalian."

(HR. Abu Sa'id al-Khudri)

Abu Umar berkata. "Diantara para ulama ada yang menetapkan hadits

ini dari Abu Sa'id, namun tidak ada di antara mereka yang mengangkat Abu

Na'im al-Malay." Akuberpendapat bahwa hadits ini dha'ddati sisi makna,

sebab  akhirat bukanlah tempat pemberian tugas atau ujian, melainkan

tempat pemberian balasan atau hukuman. Al-Hulaimi berkata, "Hadits ini

tidak kuat dan bertentangan dengan prinsip akidah kaum Muslim, sebab 

akhirat bukanlah tempat ujian. Mengenal Allah di akherat yaitu  sesuatu

yang tidak perlu diperdebatkan lagi (diyakini), sedang  ujian tidak

berlakusaat  sudah menyakini sesuatu, sebab  anak-anak ini bisa

dikatakan berakal atau tidak. Jika mereka sudah yakin dengan ma'rifah Allah

maka mereka tidak akan diuji lagi, sedang  bila mereka bukan kaum

berakal maka menyatakan berlakunya ujian terhadap mereka yaitu  sesuatu

yang jauh dari perkiraan."

Abu Umar berkata. - Hadis ini berasal daripada para kaum tua, namun

ia punya banl'ak cacat, !'ang bukan berasal dari hadits para ulama. Hadits

menyatakan sebuah prinsip hsar, sedang  berpegang padanya berlawanan

dengan prinsipprinsip umum dan dalil yang lebih kuat."

lmam al-Bukhari menyebutkan sebuah hadits panjang dari Abu Raja'

al-'Atharidi dari Samurah ibn Jundub dari Rasulullah saw, di antaranya

saMa Nabi sarv yang berbunyi:

eii ;&i & i' * e'l;l'ir1 '!\')t d s. j:a, Sn'; eit

J;:r 6-,;*r:i' F. Jui .14, ,n ct :;; S. d'; i!,3':jj'

.l-s ?:i, !"t'tit ,*t &'i, & .i,' Jr; lut t',i-s #t 3li[ .irr

Lelaki tinggi vang da di totrwt ilu dolah lbrohim as, dapun onak-anok

kecil yang berada di sekelilingrya dalah setiap anak yong terlohir dalam

keadaanfitrah." Inlu sebogion leoun Muslim bertanya, "Wahai Rasulullah,

anak-anak kaum nrusy'ik jugo termasuh?" Beliou menianob, "Anak-anak

kaum nrusyrik ptm termasuk (di dalamtya). (HR. al-Bukhari)

lmam al-Bukhari juga mengeluarkan hadits dalam riwayat lain dari

Abu Raja' al-'Atharidi. bahwa Rasulullah saw besabda, Orang lua yang

berodo di pangkal pohon itu dolah lbrohim as. sedang  anak-anak hecil

yang berada di sekelilingnyo dalah onak-anak manusia. (HR. al-Bukhari)

Hadits ini menunjukkan bahwa semua anak manusia yang masih kecil

akan masuk surga.

Mengingat kematian & hari ak{rir620 

-

Segolongan para ulama ada yang sependapat dengan hadits ini, dan itu

yaitu  lebih benar. Mereka berpendapat bahwa anak-anak kaum Muslim

yang meninggal saat  dilahirkan akan masuk surga. Mereka menjadikan

hadits riwayat 'Aisyah sebagai dalilnya. Abu Umar menyebutkan pada

pendahuluan bahwa 'Aisyah berkata, "Khadijah bertanya kepada Rasulullah

saw tentang nasib anak-anak kaum musyrik, lalu Beliau menjawab, "Mereka

ikut bersama bapak-bapak mereka." Kemudian akubertanya lagi sesudah itu

dan ia menjawab, "Allah Maha Mengetahui apa-apa yang akan mereka

perbuat (ika umur mereka dipanjangkan)." Kemudian akubertanya kepada

kepadanya sesudah lslam kokoh, lalu turunlah firman Allah: Dan seorang

yang berdosa tidak akan memikul dosa orang /aln. (QS. al-An'am: 164, al-

lsra': 15, dan Fathir: l8) Lalu Rasulullah saw bersabda, "Mereka dalam

keadaan fitrah atau mereka berada di dalam surga." (al-Hadits)

Hadits ini rapi dan sangat jelas, yang menunjukkan bahwa sabda Nabi

saw, "Allah Maha Mengetahui apa-apa yang akan mereka perbuat (ika umur

mereka dipanjangkan)," dikatakan sebelum Beliau tahu bahwa anak-anak

kaum musyrik akan masuk surga, dan sebelum turun kepadanya firman

Allah: Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang /ain. (QS.

An'am: 164, al-lsra': l5 dan Fathir: l8)

saat  berada di kota Mekah, turun firman Allah kepada Rasulullah

yang berbunyi: Katakanlah, "Akubukanlah rasul yang pertamo di antarq

rasul-rasul dan akutidak mengetahui aPo yang akan diperbuat terhadapku

dan tidak [pula] terhadopmu. Akutidak lain hanyolah mengilruti apa yong

diwahyukan kepadakudan akutidak lain hanyolah seorang pemberi

peringqtan yang menjelaskan " (QS. al-Ahqaf: 9)

Saat itu belum dijelaskan kepada Beliau apa yang akan terjadi pada

mereka dan kaum musyrik di akhirat, kemudian turunlah firman Allah:

Diatah yang telah mengutus Rosul-Nya [dengan membawoJ petuniuk [Al

Qur'anJ dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agamo.(QS. at-Taubah: 33) Lalu turunlah kepadanya firman Allah SWT: Dan

sesungguhnya telah tetap janii Kami kepada hamba-hamba Kami yang

menjadi rasul, [yaituJ sestmgguhnya mereka ituloh yqng Posti mendapol

pertolongon. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang'

(QS. ash-Shaffat: l7l-173) Lalu turun lagi kepadanya firman Allah: Dan

[ada lagiJ karunia yang lain yang kamu sukai [yaituJ pertolongan dari Allah

dan kemenangan yong dekat [waktunyaJ. Dan sampaikonlah berita gembira

kepada orang-orang yang beriman. (QS. ash-Shaf: 13) Maka tahulah

Rasulullah saw bahwa orang-orang yang mengikutinya akan memperoleh

kemenangan.

Muhammad ibn Sanjar menyebutkan dari Haudzah dari Auf dari

Hasna' binti Muawiyah dari pamannya, ia berkata, "Wahai Rasulullah,

kematian & hariakhir

621

siapakah yang berada di surga?" Beliau menjawab, "Nabi berada di surga.

bayi yang baru lahir berada di surga, anak perempuan yang dikubur hidup

hidup berada di surga. dan orang gila berada di surga." (al-Hadits)

Dari Anas ibn Malik, diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersaMa.

"Akumeminta kepuda Tuhunku tentung orangerong yang bermain-nruin dan

lalui duri anak-anuk nmnusia, supaya Diu tidak mengazubnya, lalu Dia

me mber ikannya kepudu krr." (al-Hadits)

Abu Umar berkata. "Yang disebut orang-orang yang lalai yaitu  anak-

anak kecil, sebab  pekerjaan mereka yaitu  bermain-main dan bersenda

gurau, tanpa ada ikatan atau kesungguhan hati. Jika dikatakan, {rdr.=t €=r}

Lahiitufii asy-syai ', maka itu artinya "akutidak terikat dan tidak yakin dalam

pekerjaan ini." Allah berfirman: [LagiJ hati mereka dalam keadaan

lalai. (QS. al-Anbiya': 3)

Abu Umar menyebutkan, segolongan lagi berpendapat bahwa anak-

anak kaum musyrik akan menjadi pelayan bagi penghuni surga. Mereka

berlandaskan kepada hadits yang diriwayatkan oleh al-Hajjaj ibn Nadhir ibn

Fadhlah ibn 'Ali ibnZaid dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda: Anak-

onok kaum musyrik akan menjadi pelayan-pelayan penghuni surga- (al-

Hadits) Isnad hadits ini tidak kuat, namun  cukup untuk menunjukkan

kebenaran pendapat ini, bahwa mereka akan masuk surga atau akan menjadi

pelayan bagi penghuni surga. Sekelompok ulama menafsirkan bahwa setelah

Allah Ta'ala mengeluarkan keturunan Adam dari tulang punggungnya

dalam bentuk sel. mereka mengakui bahwa Allah yaitu  ruhan mereka,

sebagaimana disebutkan dalam firman Allah: Dan [ingatlahJ, ketilco

Tuhanmu ntengeluarkan keturunan anok-anak Adam dari sulbi mereko dan

Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka [seraya berfirmonJ,

"Bukankah Akuini Tuhantnu?" Mereka menjawab, "Betul [Engkau Tuhan

kamiJ, kami menjadi saksi." (QS. al-A'raf: 172)

Kemudian Allah mengembalikan mereka ke tulang punggung Adam

setelah mengakui bahwa tiada Tuhan selain Dia. Lalu di dalam perut ibunya,

nasib seorang hamba ditulis di dalam Kitab al-Awwal; apakah ia akan

sengsara atau bahagia. Barangsiapa yang di dalam Kitab al-Awwal

ditetapkan akan sengsara. maka Allah akan memanjangkan umurnya sampai

masa baligh, dimana pena telah dapat bergerak untuk mencatat amal

perbuatannya. Lalu ia akan melanggar perjanjian yang telah ia ambil saat 

berada di dalam tulang punggung Adam dengan melakukan perbuatan syirik.

Adapun orang yang di dalam Kitab al-Awwal ditetapkan akan bahagia, maka

umurnya akan dipanjangkan sampai masa dimana pena telah dapat bergerak

untuk mencatat amal perbuatannya. Lalu ia akan beriman sehingga

mendapatkan kebahagiaan. Barangsiapa yang meninggal pada saat masih

kecil dari anak-anak kaum Muslim, yaitu sebelum masa dimana pena dapat

Mengingat kematian & hariakhir622

mencatat amal perbuatannya, mereka akan berada bersama bapak-bapaknya

di dalam surga. sedang  orang yang meninggal dari anak-anak kaum

musyrik sebelum pena dapat mencatat amal perbuatannya, mereka tidak

berada bersama bapak-bapak mereka di neraka, sebab  mereka menirrggal

dalam perjanjian pertama yang mereka ambil saat  berada di dalam tulang

punggung Adam dan mereka belum melanggar perjanjian ini.

Maksudnya mereka akan diampuni. Ini yaitu  hadits hasan, dan hadits

ini merangkum beberapa hadits. Adapun maksud dari sabda Nabi saw saat 

Beliau ditanya tentang nasib anak-anak dari golongan Muslim, "Allah Maha

Mengetahui apa-apa yang akan mereka perbuat." yaitu jika  umur mereka

dipanjangkan sehingga mencapai masa baligh. Ini ditunjukkan oleh hadits

riwayat al-Bukhari dan hadits lain yang telah kami sebutkan.

Aban meriwayatkan bahwa Anas berkata, "Rasulullah saw pernah

ditanyai tentang anak-anak kaum musyrik, lalu Beliau menjawab, "Mereka

belum mempunyai amal-amal baik, maka bagaimana mungkin mereka akan

dibalas dengannya dan termasuk dari raja-raja surga? Mereka 0uga) belum

mempunyai amal-amal buruk. maka bagaimana mungkin mereka akan

dihukum dan termasuk dari para penghuni neraka? Oleh sebab  itu, mereka

akan menjadi pelayan-pelayan bagi penghuni surga." (al-Hadits)

Yahya ibn Salam menyebutkan dalam kitab Tafsir-nya, Abu Daud ath-

Thayalisi dalam Musnad-nya, dan juga Abu Na'im al-Hafizh dari Yazid ar-

Ruqasyi bahwa Anas berkata: Akubertanya kepada Rasulullah saw tentang

anak-anak kaum musyrik; mereka belum mempunyai dosa-dosa yang

mereka akan dihukum sebab nya, maka bagaimana mungkin mereka akan

masuk neraka? Mereka (uga) belum mempunyai kebaikan-kebaikan yang

mereka akan dibalas dengannya, maka bagaimana mungkin mereka termasuk

dari raja-raja surga? Maka Nabi saw bersabda, "(Mereka) termasuk para

pelayan penghuni surga." (al-Hadits)

Abu Abdullah at-Tirmidzi al-Hakim berkata: Kami diceritakan oleh

Abu Thalib al-Harawi dari Yusuf ibn 'Uthiyyah dari Qatadah dari Anas ibn

Malik, bahwa Rasulllah saw bersabda:

e>tllr * ;,W & u:n'i t:,i p'ti ;k nj u :i';. ;j';'J?

. ir.o'= o !c.i.lfrP) fr'*

Setiap bayi yang terlahir dari bayi orang kafir atau bayi orang Muslim,

semuonya terlahir dalam keadaan titah, dalam keadaan Islam. namun 

kemudian setan-setan mendatangi mereka, lalu memalingkan mereka dari

agama mereka, kemudian menjadikan mereka oranf{,-or(mg Yahudi, Nasrani,

kematian & hari akhir

623

II

dan Majusi, serlo menyuruh mereku unluk mempersekutukan Allah,

sedangktn mereks tidak berhak melalculan hol ini (al-Hadits)

Diriwayatkan dari 'lyadh ibn Hammad al-Mujasyi'1, bahwa Rasulullah

saw bersabda dalam khutbahnya: Sesungguhnya Allah memerintahkanku

untuk mengajarkan kalian. Dia berfirman, "Sesungguhnya Akutelah

menciptakan hambo-humba-Ku semuonyo dalam keadaan lurus. Lalu setan-

setan mendatangi merekt, kemudian memalingkan mereka dari agamct

mereka dan menyuruh mereka untuk mempersekutukan-Ku, serla

mengharamkan atas mereka apo yang telah Akuhalalkan bagi mereka." (al-

Hadits)

Abu Abdullah at-Tirmidzi mengatakan bahwa ini terjadi setelah

sampai masa baligh, yaitu saat  mereka telah memahami masalah dunia,

dan dalil-dalil Allah telah kokoh pada mereka dengan adanya tanda-tanda

yang jelas, seperti penciptaan langit, bumi, matahari, bulan, dataran, lautan,

serta pergantian siang dan malam. Namun jika  hawa nafsu mengalahkan

mereka, maka datanglah setan-setan mengajak mereka kepada ajaran Yahudi

dan Nasrani sesuka hatinya; apakah setan-setan itu mau membawanya ke kiri

atau ke kanan.

Inijuga memperkuat pendapat kami bahwa anak-anak kaum musyrik

berada di surga. Hadits riwayat 'lyadh ibn Hammad tadi dikeluarkan oleh

Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya. sedang  mengenai fitrah, para

ulama mempunyai beberapa pendapat, kami telah menerangkannya dalam

buku Jami' Ahkam Al-Qur'an min Surah ar-Rum.

Balasan bagi Orang yang Bersabar saat  Ditinggal Mati oleh Anaknya

Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abu Hassan berkata:

Akuberlrata kepada Abu Hurairah, "sestmgguhnya kedua anakku telah

meninggal dunia, mako adakoh hadits Rasulullah scw yang dapat kamu

sampaikan yang akon mengobati perascam l<ami dari kesedihan akibat

meninggalnya kedua anak kami? Ia menjawab, "Ya, mereka akan menjadi

anak-anak kecil penghuni surga. salah satu dari anak-anak kecil itu akan

menemui bapalorya alau ia mengatakan kedua orang tuanya, lalu meraih

Mengingat kematian & hari akhir624 

-

kainnya.' aluu ia meng,alakan 'langannva', sebuguimana akumeruih uiung

alau bagictn sumping pakoianmu ini. Lalu ia tidak akan berhenti

nrcmegpngnyu sampui Allah memasukkunnyo beserlu kedua orang luanya ke

dulam surgu." (HR. Muslim)

Abu Daud ath-Thayalisi berkata, "Kami diceritakan oleh Syu'bah dari

Muawiyah ibn Qurrah dari bapaknya bahwa Nabi saw, berkali-kali di

datangi oleh seorang Ansar beserta putranya. Suatu hari, Rasulullah saw

bersabda kepadanya, "Apakah kamu mencintainya wahai Fulan?' la

menjawab, "Ya." Beliau bersabda, "Semoga Tuhan mencintaimu seperti la

mencintainya." Kemudian Nabi saw kehilangan anak itu. maka ia

menanyakannya kepada bapaknya. Para sahabat menjawab, "Wahai

Rasulullah, anaknya telah meninggal dunia." Lalu Rasulullah saw bersabda,

"Kamu rela atau tidak, kamu tidak akan mendatangi salah satu pintu dari

pintu-pintu surga kecuali ia bergegas datang kepadamu dan membukakannya

untukmu." Para sahabat bertanya, "Apakah itu khusus untuk dia atau untuk

kita semua?' Rasulullah saw menjawab. "Untuk kalian semua." (HR. Abu

Daud ath-Thayalisi) Hadits ini disebutkan oleh Abu Umar pada at-Tamhid

dan ia mengatakan bahwa hadits ini tsiqah dan shahih. Abu Daud ath-

Thayalisi meriwayatkan di dalam Musnad-nya dari Hisyam dari Qatadah

dari Rasyad dari Ubadah ibn Shamith. bahwa Rasulullah saw bersabda,

"Wanita yang meninggal saat melahirkan akan ditarik oleh anaknya pada

hari Kiamat dengan tali pusarnya menuju surga." (HR. Abu Daud ath-

Keterangan:

Hadits ini menunjukkan bahwa anak-anak kecil kaum Muslim akan

masuk surga. Inilah pendapat sebagian besar ulama, sebagaimana kami

terangkan pada topik sebelumnya, sesuai firman Allah Azza wa Jalla: Dan

orang-orang yang berimon, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka

dalom keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka. (QS.

ath-Thur: 2l )

Sebagian ulama mengingkari perbedaan di antara mereka. Ini selain

anak-anak para nabi, sebab  telah ditetapkan melalui ijma' para ulama

bahwa mereka berada di dalam surga. Hal ini juga disebutkan oleh Abu

Abdullah al-Mazuri. Da'aamish yaitu  bentuk jama' dari kata du'mush,

yang berarti serangga-serangga kecil yang menyelam di dalam air. Jamaknya

yaitu  da'aamish dan da'aamusi. Al-A'syi berkata:

unG$ qti-r rw'i;3 # '&' fi; ln bir.ii'r.i

Mengingat ltematian & hari akhir

625

Apakah kesalahan kami sampai lautan ilmu kalian akan

menenggelamkan aku, sedang  lautan yang tenang tidak dapat

menenggelamkan serangga-serangga air yang kecil?

Adapula yang mengatakan bahwa ad-du'mush yaitu  pengawal yang

memintakan izin kepada raja, jika  ada yang ingin menemuinya. lnilah

yang dimaksud dalam hadits ini. Umayah ibn Shulti berkata, "Da'mush

yaitu  para penjaga pintu-pintu paru .aju, sedang  Jbtih yaitu 

pendamping pembuka pintu."

Dalam Shahih al-Bukhari disebutkan dari Abu Hurairah. bahwa Nabi

saw bersabda, "Barangsiapa liga analotya meninggal dunia sebelum

mencapai usia baligh dan ia bersabar, maka mereka akan menjadi

penghalang baginlta dari api neraka atau ia akan masuk szrga." (HR.

Muslim)

Sabda Nabi saw {.:i"fr 

'y'S lJ}, menurut para ulama, maksudnya

yaitu  sebelum mereka mencapai masa akil atau baligh dan sebelum

mencapai usia di mana merekalah yang menanggung dosa mereka sendiri.

Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah ibn Mas'ud bahwa

Rasulullah saw bersabda:

'ri i) ju .16r i U, b- d g

:iu ri-r; ',ii :,t)r at.

"Barangsiapa tiga dari anaknya meninggal dunia sebelum mencapai usia

baligh lalu ia bersabar, maka mereka akan menjadi benteng baginya dari

api neraka." Lalu Abu Dzar berkata, "Anakku meninggal dua orang dan

akubersabar." Beliau bersabda, "Dua orang pun (iuga demikian)." Lalu

Ubay ibn Ka'ab, tokoh para qari'. berkata. "Anakku meninggal satu orang

dan akubersabar." Beliou menjawab, "Satu orang pun (juga demikian).

namun  hendalorya kesabaran itu terjadi tepat saat  awal musibaft." (HR. at-

Tirmidzi)

Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini yaitu  hadits gharib dan Abu

Ubaidah belum pernah mendengarnya dari bapaknya. Hadits ini

diriwayatkan pula oleh lbn Majah. Semua ini membuktikan bahwa anak-

anak kecil golongan muslim yang meninggal akan masuk surga. Jika rahmat

Allah dicurahkan kepada bapak-bapak mereka, maka mustahil mereka dapat

membantu siapa yang tidak diberi rahmat oleh Allah.

Abu Umar ibn Abdul Birri berkata, "ljma' para ulama menyatakan

bahwa anak-anak kecil dari kaum Muslim berada di dalam surga. Tidak ada

kematian & hari akhir

ot- l.

',d J

626 

-

'ryi:i;

oi, t .a'-

..;Erl \}rJ9

#t trrtt-I lj'q

fL 'Jv

yang menentangnya selain sedikit kelompok yang menyirnpang. Mereka

berpendapat bahwa anak-anak itu berada dalam golongan binatang ternak,

dan perrdapat itu tidak bisa dipakai dan diterima dengan adanya ijma' para

ulama yang tidak bisa di sangkal dan disalahkan."

Kecuali apa-apa yang diriwayatkan dari Nabi saw berupa hadits-hadits

ahad yang tsiqah dan 'adil, seperti sabda Rasulullah saw, "Orang yang

sengsara yaitu  orang yang ditakdirkan sengsara sejak di dalam perut

ibunya, lalu malaikat turun kepadanya dan menulis ajal dan rezekinya." (al-

Hadits) Hadits ini yaitu  hadits yang dikhususkan. ljma' para ulama dan

hadits-hadits Rasulullah saw menunjukkan bahwa barangsiapa meninggal

dunia dari anak-anak kaum Muslim saat  berada di dalam perut ibunya dan

sebelum sempat melakukan pekerjaan, maka ia termasuk kepada orang-

orang yang mendapatkan kebahagiaan. Demikian pula dengan sabda Nabi

saw kepada 'Aisyah: "Sesungguhnya Allah menciptakan surgq dan

penghuninya, sedang  mereka masih berada di dalam tulang punggung

bapak mereka. Dia juga ntenciplakan neraka dan penghuninya, sedang 

mereka masih berada di dalam tulang punggung bapak mereka." (al-Hadits)

Hadits ini dha'd dan tidak dapat diterima dengan adanya ijma' para ulama

dan hadits-hadits Rasulullah saw lainnya. Begitu juga perawinya, yaitu

Thalhah ibn Yahya, ia perawi dh"'if dan haditsnya tidak bisa dijadikan

hujjah (dalil). Hadits ini dia sendiri yang meriwayatkannya dari 'Aisyah,

maka riwayatnya tidak dapat dipercaya.

Hidangan bagi Para Penghuni Surga saat  Mereka Memasukinya

lmam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri

bahwa Rasulullah saw bersabda:

-e'r\t

'r*t;t.i6 ;,ri.r,. '!ti vf ,i6 ; ;*t; t:i ;-'+ i q\ *,

lAi o;t ?f lllyi & t- t -:tlu .oj-e iY(

"Bumi pada hari Kiamat akon menjadi sebuah roti yang dibolak-balikkan

oleh Yang Mahakuasa dengan tangan-Nya, sebagaimana salah satu dari

kamu membolsk-balikkan rotinya di dalam perjalanan, sebagai hidangan

Mengingat kematian & hari akhir

,t

. /.JPJ

t,;t;t)';:Ju frJ' L:r

627

n ,ist 1> Ut 

-p 

*j ^:f it *'dt',se v-s i^-tr?; 7'.,\t

bagi para penghuni surgo." Lalu dutanglah seorang lelaki Yahudi menuju

kepadonya dan langsung berkata, "Semoga Yang Maha Pengosih

memberikan berkah kepadamu wahai Abul Qasim (Muhammucl sqw)

Maukah akuceritakan kepadamu lenlang hidangan bagi para penghuni

surgu'?" Nabi saw menjuwab, "Ya, lentu sujo mou." Lelaki ilu bcrkslu,

"Kelak bumi akan menjadi sebuah roli, sebagaimana yang dikutakun oleh

engkau." Lalu Nabi sow memandang kepada kami dan tertawo sehingX4a

gigi geruhum Beliau kelihutan, kemudian bersabda, "Maukah akucerilaktn

kepada kalian lenlung luuk pauk merekt? " Nabi .sqw bersabda, "Lauk pauk

mereka adaloh balam dan ikan Nun." Mereka bertanya, "Apu yang

dimql$ud dengan itu'?" Nabi suw menjuwab, "Sapi jantan dan ikan Paus,

lebihan hati keduanya saja dapat dimaksn oleh tujuh puluh ribu orung."

(HR. al-Bukhari)

lmam Muslim meriwayatkan dari Tsauban (pelayan Rasulullah saw),

ia berkata:

.'$:r*:j6.U-L JJW *

"Akududuk bersama Rasululloh saw, lalu datanglah roloh ,rororg OrrOrro

Yahudi. Ia berkota, "Keselamatan atas engkou wahai Muhammad." Maka

akumendorongnya, sehingga hampir saja ia terjatuh. Diapun bertanya,

"Mengapa kamu mendorongku?" Akamenjawab, "Kenapa kamu tidak

Mmgingat kematian & hariakhir628 

-

jvi ,hi \ itlr,;;iir 

-:"r, ;9u $,'r5'r;Irt jui t.irr J;, u- JFJui (iEi !.iL q!, ?u..;gU r:t rU.At Jui trlr J* u- Jr

,Sut .;-i l, eF $lt \LJ.f' 3l ,*; * it ,* r,rt J;.

ol;g1 ,.t .l zlz zi .iJ.ri+l :d-:.i ,&i & rt' * it J;' j ;iui ,afiii; ,U,i,-raat- tz

i * ,tL'qi ""I;r.r-,it :*j + ;it ,b *, ,'-)

Jui ,3.lLi i.i- :ia;rfir

,aat6 :*. *j ^* it * lrt J;) '.Si; ,';:tL '&( 'iu teEil

mengplukan, "lluhai Rusulullahl' Pendela Yahudi ilu menjawab, "Kumi

hanya memanggilnyu sesuai dengan namu yung diberikan keluurgunyu."

Lulu Rasulullah sqw bersabda, "Sesungguhnya namakuadaluh Muhummad,

itulah nama yung, diherikan keluargaku. " Pendeta Yahudi itu berkalu,

"Akudatang untuk bertanya kepadamu." Rasululluh saw berkata, "Apakah

yang akukulakun kepadunru akan bermanfuul bugimu?' Orang itu berkatu,

"Akuakan mendengarnyu dengan keduu telingaku." Rusulullah suw

menggores-goreskan tongkatnya, kemudian berkota, "Tanyakanlah!"

Yahudi ilu berkatu, "Dimanakah manusia saat  saat  bumi digunti deng,un

bumi yang lain dan (demikian pula) longil?" Rusulullah suw menjuwub,

"Mereka berada di dalam kegelapan di depan tilian." Orang itu berlanyo,

"Lalu siapakah manusia pertama yang ukan menyeberunginya'?' Beliau

menjawab, "Orang-orang fakir dari golongan Muhajirin." Yahudi itu

bertanya lagi, "Lalu apa yang dihidangkan kepada mereka saat  nremasuki

surga?" Beliau menjowab, "Bagian yang berlebih pada hati ikan Paus." Ia

kembali bertanya, "Lalu apakah makanan mereka sesudah itu?" Beliau

menjawab, "Disembelihkan untuk mereka sapi janlun surga yang makan

dari pohon-pohon kecilnya." Orang ilu berlanyo, "Lalu apa minuman

mereka sesudah itu?" Beliau menjawab, "(Minuman mereka) berasal dari

mata air yang ada  di dalamnya, yang bernama Salsabila." (HR.

Muslim)

Keterangan:

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim sendiri dan lebih jelas

daripada hadits-hadits sebelumnya, sebab  itu yaitu  sabda Nabi saw

(sebagai jawaban atas pertanyaan seorang Yahudi). Perkataan Yahudi itu

dimasukkan ke dalam musnad untuk mengokohkan pernyataan Nabi saw.

{Jt}t} al-Jabbar ialah salah satu nama Allah Ta'ala. Kami telah

menerangkannya dalam buku a/-lsnaa fii Syarhi Asma'illah al-Husna.

16:&-\ Yatakaffa'u artinya membolak-balikkan dan menggoyang-

goyangkan. Telah disebutkan bahwa bumi pada saat manusia dikumpulkan

seperti adonan roti yang bersih, tidak ada di dalamnya petunjuk tentang

keberadaan seorang manusia pun. {Jr} Nuzul yaitu  makanan yang

dihidangkan untuk menyambut tamu. Kata an-nuzulu bisa di baca dengan

mendhammahkan huruf zai atau mensa/runkannya. Dalam firman Allah

disebutkan: Sebagai tempat tinggal fanugerahJ dari sisi Alloh. (QS. Ali

'lmran:198)

Mengingat kematian & hari akhir

629

Para ahli bahasa menyebutkan bahwa an-nuzulu yaitu  makanan yang

dihidangkan untuk tamu, sedang  an-naziil {"L1} yaitu  tamu. Seorang

penyair berkata:

,f1",, e. !"et # llrL'&;;r,bi ii' ,i.l

Tamu suatu kaum yaitu  yang paling banyak haknya dalam kaum

ini, dan hak Allah ada dalam hak tamu.

13fu;1 at-tuhfatu yaitu  hadiah atau hidangan yang diberikan kepada

seseorang yang berupa buah-buahan. fiitVi.- uth-tharfu artinya keramahan

dan kelemah-lembutan. l:lt f isu-i! Ztyaadatu kabidi an-nun yaitu 

bagian yang berlebih dari hati ikan paus yang ukurannya sebesarjari.

Arti dari kata {ii idq} baalam telah disebutkan dalam hadits

ini, yaitu sapi jantan, yang mungkin kata ini berasal dari bahasa Ibrani.

sedang  ikan Nun yaitu  ikan paus, yang berasal dari bahasa Arab.

Dalam sebuah riwayat dari Nabi saw disebutkan: iiJr a;\t1 r.J!;st ?ttl i;

("Raja dari lauk pauk dunia dan akhirat yaitu  daging.") Riwayat ini

disebutkan oleh Abu Umar pada at-Tamhid.

Ibn Mubarak berkata. "Kami diceritakan oleh Ibn Lahi'ah dariYazid

ibn Abu Habib dari Abu Khair dari lbn 'Awwam (uru azdan kota Elia;

Baitul Maqdis, yaitu orang pertama yang mengumandangkan adzan di

Eliya), ia pernah mendengar Ka'ab berkata, "Allah Tabaraka wa To'ala

berfirman kepada para penghuni surga saat  mereka memasukinya,

"Sesungguhnya setiap tamu akan mendapatkan daging sembelihan, dan hari

ini Akuakan menyembelihkan untuk kalian ikan paus dan sapijantan,' lalu

Allah menyembelihkannya untuk penghuni surga."

Kunci Surga yaitu  Kalimah "Laa llaaha lllallah"

Abu Daud ath-Thayalisi berkata. "Kami diceritakan oleh Salim ibn

Mu'adz adh-Dhibbi dari Yahya al-Qattat dari Mujahid dari Jabir ibn

Abdullah. bahwa Rasulullah saw bersabda:

.i,t*:t' , ry; i n')t 1fut1-y

Kunci shalat yaitu  wudhu sedang  htnci surga yaitu  shalat." (HR.

Abu Daud ath-Thayalisi)

Al-Baihaqi meriwayatkan dari Mu'adz ibn Jabal, bahwa Rasulullah

saw bersabda (saat  mengutusnya ke negeri Yaman, Sesungguhnya kamu

akon mendatangi para ohlulkitab, lalu mereka akan bertanya kepadamu

Mengingat kematian & hariakhir630 

-

lentung kunci surgu, muku kulukanlah, "(Kuncinyu udalahl syahaclut hahwu

tiadu Tuhan selain Allah." (al-Hadits)

Dalam riwayat al-Bukhari disebutkan: Ditanvakan kepudu lAuhub,

"Bukunkah kalimal lua ilqahu illallah yaitu  kunci surgu'?" Iu menjuwuh,

"Benur, namun  tidak ula hmci yang tidak ada gigi-giginya. .lika kumu

membawa kunci yang ada gigi-giginyu maka akan dibukakan uttuknru,

letapi jika tidak maka (pitrtu ilq belum dibukakan untukmu." (HR. al-

Bukhari)

Keterangan:

Yang dimaksud dengan gigi-gigi yaitu  tauhid kepada Allah yang

disertai ibadah kepada-Nya. Tauhid saja juga sudah merupakan merupakan

gigi-giginya.

Allah Ta'ala berfirman: Dan sampaikanlah berita gembira kepada

mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan

surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. (QS. al-Baqarah:

25) dan : Ses