Tampilkan postingan dengan label wirausaha muslim 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wirausaha muslim 1. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 Desember 2024

wirausaha muslim 1



Al.Quran merupakan petunjuk untuk semua ilmu pengetahuan,diturunkan dengan perantara Malaikat Jibril kepada manusia utama, Rasulullah Muhammad SAW saat  Nabi SAW mewartakan

Al-Quran kepada umatnya, maka dari situlah para sahabat dan tokoh-

tokoh Islam mulai melakukan kajian, sehingga memunculkan beragam

temuan ilmiah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.

Islam telah meletakkan dasar-dasar aturan kehidupan ekonomi

dan dunia usaha untuk mengorganisasikan kehidupan warga .

Prinsip prinsip dasar dan pola ekonomi dalam Islam sangat bermaslahat,

sehingga tidak memicu  pertentangan antara kebebasan pribadi

dan kepentingan warga  banyak. Allah SWT. telah menjamin bahwa

segala sesuatu di muka bumi ini diciptakan untuk kepentingan manusia.

Hal itu termaktub dalam Al-Quran sebagai berikut: Kepunyaan-Nya-

lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala

urusan” (QS. Al-Hadid [571:29).

Coba kita cermati kalimat dalam ayat di atas, Dan kepada Allah-

lah dikembalikan segala urusan. Allah telah menegaskan untuk mengembalikan

atau menyerahkan Segala urusan kepada-Nya. Kalimat segala urusan”

bermakna sangat luas. Semua urusan yang melekat pada seorang hamba

diminta Oleh Allah agar dikembalikan kepada-Nya Allah akan menye

lesaikan

dan menuntaskan dengan sangat baik. Kita diberi hak untuk pasrah

kepada-Nya. Namun, pasrah di sini bukan berarti hanya berdiam diri,

tanpa ada usaha dan ikhtiar. Melainkan kita diwajibkan untuk memaksimalkan

kompetensi dan kemampuan.

Ada sebuah pertanyaan besar yang harus dijawab saat  membangun

kemandirian bangsa melalui penumbuh kembangan kewirausahaan,

yaitu bagaimana kondisi kemampuan kewirausahan di warga 

kita? Secara empirik, kewirausahaan dalam warga  kita masih sangat

rendah Jika dicermati, sesudah  menyelesaikan pendidikan tingkat menengah

atau perguruan tinggi, penduduk berusia produktif (15-35 tahun) memiliki

kecenderungan untuk berkarir menjadi pegawai atau karyawan di lembaga

pemerintahan atau perusahaan swasta.

Keadaan ini  terjadi sebab  masih kuatnya budaya di kalangan

warga  yang menganggap bahwa menjadi pegawai lebih baik dibandingkan

dengan menjadi pengusaha atau berusaha mandiri Bahkan demi menjadi

seorang pegawai negeri, banyak kelompok warga  yang rela “membayar

dengan harga tinggi”. Hal ini mereka lakukan dengan alasan kejelasan

status sosial, kebanggaan martabat keluarga, atau kejelasan mendapat

pensiun.

Bagi sebagian warga , menjadi wirausaha memiliki banyak

resiko dan tantangan untuk sukses, sebab  kesulitan demi kesulitan

akan terus dihadapi, sehingga membutuhkan ketahanan psikis dan

fisik. Masih sangat kuat asumsi bahwa berbagai kesulitan merupakan

masalah dalam kehidupan. Bagi wirausaha, masalah/kesulitan yaitu 

tantangan dan kesuksesan yaitu  jaminan keberhasilan kehidupan

pada masa sekarang dan masa depan.

Banyak pemikiran dan persepsi yang perlu diluruskan mengenai

kekeliruan persepsi warga  dalam memandang kewirausahaan,

agar kondisi ini tidak menjadi kebiasaan yang akhirnya membudaya

dalam kehidupan warga . Harus dijelaskan kepada warga 

bahwa wirausaha yaitu  sebagai berikut.


1. Wirausaha yaitu  manusia merdeka yang berani dan bertanggung

jawab atas diri sendiri, orang Iain, bahkan warga  lingkungannya.

2. Wirausaha yaitu  manusia yang kreatif, inovatif, dan produktif

dalam mencapai kesuksesana

3. Wirausaha dapat hidup cukup dan sejahtera.

4. Wirausaha yaitu  tipe yang mampu bekerja keras, produktif, ulets

cerdas, dan cepat mengambil keputusan dalam hidupnya.

5. Bagi wirausaha, kesulitan dan masalah yaitu  tantangan kehidupan

untuk ibadah dan perjuangan hidupnya di warga .wirausaha

juga dapat mengatur dana pensiun sebagai jaminan kehidupan di

hari tua, sebab  banyak lembaga yang dapat mengatur uang pensiun,

walaupun wirausaha bukan pegawai negri.

Secara nyata, sangat sedikit orang yang memiliki niat membuka

usaha mandiri. Sebagai contoh, pemuda dari desa yang bersekolah di

kota sangat sulit kembali ke desa untuk berkarya memanfaatkan untuk

potensi sosial, sumber daya alam dan manusia melalui usaha mandiri.

Obsesi mereka berkarir menjadi pekerja kota. Mereka berpikiran harus

sukses dan kaya. sebab  sudah lama menderita dengan kemiskinan dan

ketiadaan selama di desa. Maateri kekayaan dan simbol-simbol kepemilikan

kelompok warga  kelas berada, seperti mobil dan rumah bagus

untuk bekerja di kota.

Lalu, mengapa banyak warga  berminat menjadi wirausaha?

Banyak persoalan yang melingkupi kondisi ini . Secara makro,

kebijakan yang di ambil pemerintah belum kondusif untuk menciptakan

wirausaha baru. Di sisi lain berbagai sektor yang terkait langsung dengan

penciptaan wirausaha baru belum melakukan langkah koordinatif, singkron,

dan komitmen kuat untuk menumbuh kembangkan wirausaha baru

di negri ini.

Apa yang harus dilakukan dengan hambatan dan tantangan yang

saat ini ada di depan kita? Sebagai warga negara kita harus berjuang

mengubah nasib dan harga diri bangsa dengan karaya nyata. Untuk

itu, menjadi wirausahawan yaitu  menjadi pilihan yang tepat. banyak

alasan yang mendukung jawaban ini .

1. Tuhan Yang Maha Kuasa telah menjadikan manusia menjadi pribadi

yang kaya potensi, sebab  setiap orang dikaruniai kelengkapan jasmani

dan rohani yang sangat mahal harganya. Kita harus menjadi manusia

yang produktif dan memiliki kecukupan harta untuk menjalani kehidupan.

Salah satu pilihan karir untuk menjadi manusia yang produktif yaitu 

menjadi wirausahaan.

2. Potensi sumber daya alam kita melimpah. Sejak dulu bangsa yaitu 

bangsa yang kaya sumber daya alam, manusia, dan budaya ketimuran.

3. Menjadi wirausaha yaitu  mudah. Kita bisa memulainya darihal kecil

dengan menggunakan ide yang sederhana, seperti membuat kreasi

berupa kerajinan tangan atau makanan olahan dij adikan barang

yang dapat dipasarkan.

4. Wirausaha yaitu  manusia merdeka, sebab  dapat mengatur dirinya

untuk hidup sejahtera di tengah kehidupan warga 

Menjadi wirausaha merupakan jalan yang tepat untuk menuju

kesejahteraan diri, keluarga, dan warga  pada masa depar; sekaligus

sesuai dengan tuntutan kebutuhan zaman.

Banyak pilihan karir dalam kehidupan, seperti menjadi pegawai

negeri, buruh, karyawan, aktivis sosial, aktivis keagamaan, politisi, atau

pengusaha. Ini menunjukan bahwa hidup yaitu  pilihan. Sukses atau

gagalnya seseorang sebab  pilihan hidupnya, sebenamya tergantung

dari “garis tangan” dan “campur tangan”. Kedua istilah itu sama-sama

menggunakan kata “tangan”, tetapi memiliki makna yuang sangat berbeda.

Garis tangan terkait dengan nasib seseorang yang telah diaañskan oleh

Sang Khaliq atau Sunatullah, sedangkan campur tangan merupakan

usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan dukungan

dan orang lain.

Dalam dunia bisnis, campur tangan dapat menentükan keberhasilan

atau kegagalan seseorang. Kemajuan ilmu pengetahüan dan teknologi

dapat dipakai  oleh wirausaha untuk membangtlll relasi atau mitra

kerja dengan berbagai stakeholders. Relasi bisnis harus memiliki prinsip

berbanding lurus, artinya semakin banFk jumlah relasi bisnis, semakin

cepat seseorang mencapai sukses berusaha, begitu juga sebaliknya.

Relasi Banyak trik yang dapat dilakukan untuk membangun bísnis

dalam kewirausahaan. Beberapa diantaranya dapat dilakӟkan dengan

cara berikut.

1. mengernbangkan citra diri sebagai wirausaha melalui kemampuan

berkomunikasi, komitmen atas prinsip dan janji, profesionalisme,

kepedulian terhadap karyawan dan lingkungan, dan  menjaga penampilan.

Secara teknis, wirausaha harus dikenal oleh lingkungannya. Oleh

sebab  itu, buatlah kartu nama, sehingga mudah berkenalan dengan

banyak orang.

2. perbanyak teman, sehingga mudah untuk mengembangkan bisnis

yang dilakukan.

3. masuk ke lingkungan organisasi profesi bisnis atau perusahaan Startegi

ini akan menambah relasi, infomasi bisnis, peluang, dan jaringan

kerja.

4. peduli dengan lingkungan sekitar perusahaan. Artinya keberadaan

usaha yang dijalankan harus mampu memberikan dampak positif

terhadap warga , sehingga warga  sekitar lingkungan usaha

pasti akan menjaga keamanan perusahaan.

Dalam kehidupan, pilihan seseorang terhadap karir memiliki konsekuensi

masing-masing. Artinya, dalam karir apa pun di dunia, kelebihan di satu

sisi selalu diiringi dengan kekurangan di sisi lainnya. Pilihan karir merupakan

hak asasi setiap manusia, sebab  setiap orang dijamin untuk mendapatkan

pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Dalam bernegara, jaminan mendapatkan kehidupan yang layak

bagi setiap warga negara dilindungi oleh undang-undang dan dinamika

bernegara, yang merupakan wujud dari kontrak politik antara rakyat

dan pemerintah. Pasalnya, rakyat telah memilih pemimpinnya untuk

merencanakan dan melaksanakan pembangunan, dan  mewujudkan

kesejahteraan tidak diragukan sedikit pun bahwa tujuan nasional setiap

negara di dunia yaitu  untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,

Namun, pada kenyataannya, tetap saja banyak rakyat di negara-negara

dunia yang tidak dapat mencapai kesejahteraan.

Untuk memilih menjadi wirausaha, banyak persyaratan yang harus

dipenuhi, terutama yang terkait dengan kesiapan emosi dan mental seseorang,

Menurut Daniel Goleman (1995), dimensi ini  disébut dengan kecerdasan

emosional (emotional intellegence) yang mencakup pengendalian diri

(self control), semangat dan ketekunan (spirit: and pmeverence), dan 

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri (setfmotivation). Kecerdasan

emosional ini, menurut Goleman, dapat Ódiáiarkan sejak manusia lahir.

Jika berhasil, seseorang akan mampu mengaktualisasikan potensi dirinya

secara optimal untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan.

Berdasarkan teori psikologi dari David C. Mc Clelland, pada dasarnya

manusia memiliki sifat kebutuhan besar untuk berprestasi (need ofachievement),

kebutuhan untuk berkuasa (need ofpower), dan kebutuhan untuk bekerja

sama atau bermitra dengan orang lain (need ofoffiliation). Ketiga sifat

dasar manusia ini  dapat dikembangkan secara positif oleh setiap

orang, tetapi pengembangannya sudah pasti dipengaruhi oleh kemampuan

internal setiap orang dan lingkungan sosial budaya yang ada di warga .

Sebagai contoh, anak yang lahir dari lingkungan keluarga pengusaha

akan memiliki kemampuan untuk berprestasi dan bekerja sama yang

lebih kuat dibandingkan dengan anak yang lahir dari keluarga petani

atau pegawai negeri. Namun, sebab  lingkungan dapat dibentuk oleh

keluarga, kemampuan berprestasi dan bekerja sama anak yang lahir

dari keluarga petani atau pegawai juga dapat dikembangkan. Contoh

ini hanya sebagai gambaran awam, sebab  untuk mengukur sifat kebutuhan

dasar setiap manusia terhadap ketiga hal ini  dapat dilakukan melalui

alat ukur tertentu yang telah banyak dikembangkan oleh psikolog.

Kebutuhan dasar yang harus dikembangkan oleh seorang wirausaha

yaitu  kebutuhan untuk berprestasi, bekerja sama, dan berkuasa. Mengapa

begitu? Sebagian besar penduduk kita tidak mampu, sehingga jika segala

keterbatasan ini  ditunjang oleh kebutuhan berprestasi yang tinggi,

kemampuan berkerja sama, dan  kemampuan untuk memanfaatkan

seluruh sumber daya yang ada, keberhasilan dapat diraih. Perlu diketahui,

menjadi wirausaha dapat dibentuk atau dikondisikan melalui pendidikan

atau pelatihan.

Jangan menunda untuk memulai menjadi wirausaha, juga jangan

menunggu dan terus menunggu waktu yang tepat untuk berusaha

mandiri. Mulailah menjadi wirausaha dari sekarang, walaupun usaha

hanya dimulai dengan ide sederhana. Jika sudah memulai usaha mandiri;yakinlah

akan sukses, sebab  sudah berani memulai usahadan mandiri. ‘Bangun

kepercayaan diri, kembangkan kreatifitas, perkuat kerja sama dengan

banyak pihak yang dapat mendukung keberhasilan usaha yang dilakukan.

Selain itu, optimis untuk sukses dan sukses. Yakinlah bahwa kita dapat

mengubah nasib untuk sukses dan yakinlah bahwa setiap kesulitan pasti

ada jalan keluarnya.

Wirausaha juga dituntut untuk mampu memadukan kemampuan

intelektual, emosional, spiritual, dan kemampuan bisnis yang baik dalam

kehidupan dan dalam menjalankan usaha mandiri. Bahkan, wirausaha

juga harus memiliki beberapa filosofi kehidupan yang akan semakin matang

seiring dengan dinamika perjalanan kehidupan seseorang. Menurut Geoffrey

Meridith, ada beberapa falsafah kehidupan wirausaha.

1. Menjadi wirausaha merupakan sebuah pilihan karir dalam menjalani

kehidupan. Karir wirausaha sangat tergantung dari tanggung jawab

terhadap diri sendiri, keluarga, dan warga .

2. Wirausaha harus banyak belajar tentang dirinya sendiri, sejalan dengan

tujuan hidup yang akan dicapai, sebab  kekuatan seseorang ada

dalam dirinya sendiri. Pengembangan potensi diri menjadi bagian

yang penting untuk mengoptimalkan kekuatan untuk mandiri, motivasi

yang dibangun dengan landasan karya nyata, dan  selalu berusaha

untuk yang terbaik yaitu  kunci keberhasilan menjadi wirausaha

yang sukses.

3. Wirausaha tidak lepas dari kegagalan, sebab  keberhasilan dan kegagalan

harus diterima secara wajar dan harus dijadikan sebagai bekal pengalaman.

Dari kegagalan, wirausaha harus mengambil hikmah untuk melakukan

kerja keras dan terus melakukan kegiatan positif. Pantang bagi wirausaha

untuk menyerah terhadap tantangan dan ancaman yang ada. Sebaliknya,

tantangan dan ancaman dalam bisnis harus dijadikan peluang yang

menghasilkan keuntungan.

4. Keberhasilan menjadi wirausaha merupakan buah dari usahausaha

yangtidakmengenal lelah, waktu dan pengorbananjiwadan raga.

Selain itu, keuletan, kreatifitas, inovasi, ulet, dan memperkuat jaringan

dengan semua lapisan warga  merupakan kekuatan yang sangat

besar. Wirausaha selalu memiliki rasa optimis tinggi, tidak kenal menyerah,

selalu mencoba dan menemukan hal baruy selalu mencari alternatif

solusi pemecahan masalah, dan  memiliki kepribadian yang menarik

sebagai individu dan dalam kehidupan sosial.

5. Bagi wirausaha, mengejar hasil yang sempurna bukan merupakan

sasaran yang realistik, tetapi hasil yang diterima secara rasional dan

menguntungkan lebih penting daripada hasil yang sempurna Penalaran

yang rasional dan  perhitungan yang cermat dan cepat yang ditunjang

dengan naluri bisnis yang terus diasah yaitu  modal dasar keunggulan

wirausaha. Pengalaman dan perjalanan wirausaha menjalankan bisnis

akan mematangkan kepribadian dan talentanya dalam menghadapi

dunia usaha dan realita kehidupan.

Menjadi seorang pengusaha yang paling penting yaitu  Berani

untuk keluar dari Rasa takut akan gagal. makna berani disini yaitu  tindakan

dimana kita harus bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul

dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan usaha. Seorang

wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada

tingkat seseorang berani mengambil Resiko. Walaupun pendidikan itu

penting tapi perannya disini justru yaitu  pada tingkatan keberanian

akan usaha yang akan kita buat. Pendidikan disini berguna pada tingkat

keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal ini  bukan

lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi keberanian kita

lah yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.

Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk

berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan, sebab 

dengan begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan

kita akan menciptakan usaha kita yang maju dan terus berkembang.Juga

disamping itu kita harus berfikir alternatif dimana dengan berfikir alternatif

kita menciptakan suatu Ide dan strategy dari dan atas usaha yang akan

kita lakukan untuk usaha kita 


ENTREPRENEURSHIP

Pemahaman terhadap entrepreneurship perlu memperhatikansejarah perkembangan konsepnya. Entrepreneurship barumulai terkenal dalam kosa kata dunia usaha atau bisnis pada

tahun 1980-an, walaupun istilah kewirausahaan telah muncul pada

abad ke-18 saat  ekonomi Prancis Richard Cantillon mengaitkan entrepreneur

dengan aktivitas menanggung resiko dalam perekonomian.

Pada tahun 1800-an Jean Baptisa Say memperkenalkan istilah

entrepreneurship (kewirausahaan) dalam diskusi entrepreneur sebagai

orang yang memindahi sumber daya ekonomi dari area yang produktivitasnya

rendah ke arah yang produktivitasnya tinggi. Kewirausahaan yaitu 

akronim dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan Luas, Inovatif, Rencana Bisnis,

Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Antusias, Negosiatif. Dari akronim

ini  terlihat bahwa kewirausahaan mengajarkan cara-cara berfikir

kreatif, inovatif, positif, dan menggerakan hati kelas nurani untuk lebih

proaktif, perubahan, mendorong keinginantahuan, ulet, gigih, berani

mengambilkan resiko untuk melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan

akan tetap tetapi akan membawa nilai tambah dan  keuntungan yang

lebih besar.



A. PENGERTIAN ENTREPRENEURSHIP

menjelaskan kewirausahaan sebagai suatu proses

penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan

menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/usaha. Selanjutnya

Baringer dan Ireland mendefinisikan sebagai proses seorang individu

mengerjakan peluang tanpa memperhatikan sumberdaya yang dimiliki

saat ini.

Kewirausahaan yaitu  suatu

nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya,

tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. Kewirausahaan

yaitu  suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (Start-up

phase) dan perkembangan usaha (venture growth).

Siagiaan dan Asfahani mendefenisikan kewirausahaan yaitu  semangat,

perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif

terhadap peluan memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dana tau

pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/warga  dengan selalu

berusaha mencari dan mmelayani langganan lebih banyak dan lebih

baik, dan  menciptakan yang lebih efesien, melalui keberanian mengambil

resiko, kreativitas dan inovasi dan  kemampuan menajemen menyediakan

produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja.

Wirausaha (entrepreneur) merupakan seseorang yang memiliki

ide mengenai produk atau jasa dan kemudian membisniskannya. Kamus

umum Bahasa Indonesia mengartikan wirausaha sebagai berikut: “Orang

yang pandai dan berbakat mengenali produk baru, menentukan cara

produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memarkannya

dan  mengatur permodalan operasinya.”

B. ETIKA WIRAUSAHA

Etika merupakan pedoman moral dalam kehidupan manusia yang

akan membimbing manusia untuk menentukan mana yang baik dan

mana yang buruk, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Oleh

sebab  itu dalam berbisnis, etika harus ditegakkan. Jika dalam bisnis

tidak lagi memperhatikan etika, maka perusahaan itu cepat atau lambat,

pasti akan menuju kepada kehancurannya. Banyak contoh praktik-

praktik kotor dalam dunia bisnis yang akhirnya membawa kehancuran.

Maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) antara politisi dan pengusaha,

praktik suap dan mark up, menyogok pejabat untuk mendapatkan proyek,

mendirikan bank untuk mengeruk uang rakyat dan kemudian dipakai 

untuk membiayai bisnis group, dan  tindakan-tindakan mengelabui bank

. Belum lagi persaingan usaha yang cenderung

saling menjatuhkan, yang pada akhirnya konsumenlah akhirnya yang

dirugikan. Bisnis yang tidak beretika pada level apapun akan berujung

pada kehancuran. Oleh sebab  itu agar bisnis/ usaha bertahan dan berkembang

dengan baik, etika bisnis harus ditegakkan.

Etika bisnis yaitu  suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan

nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku

dalam menjalankan kegiatan perusahan atau berusaha 

Etika bisnis (Etika Wirausaha) sangat penting untuk mempertahankan

loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan

dalam memecahkan persoalan perusahaan. Dalam hal ini, etika usaha

yaitu  prinsip-prinsip atau pandangan-pandangan dalam kegiatan bidang

usaha dengan segala persoalannya untuk mencapai suatu tujuan dan 

melaksanakan nilai-nilai yang bermanfaat untuk meningkatkan kehidupan

usaha sehari-hari. Etika usaha/bisnis merupakan bagian dari proses menegakkan

dan membangun sebuah peradaban.

C. TUJUAN DAN MANFAAT ETIKA USAHA

Etika merupakan pedoman untuk mendapatkan hidup yang bernilai

atau bermartabat, di samping itu etika juga terkait dengan petunjuk-

petunjuk tindakan-tindakan apa yang benar dan apa yang salah. Hal ini

tentunya juga menjadi pedoman dan petunjuk bagi seorang entrepreneur.

Menurut (Rusdiana 2018) Etika yang mengikat pada diri entre-

preneur, bertujuan dan bermanfaat sebagai berikut:


1. Untuk persahabatan dan pergaulan. Etika dapat meningkatkan keakraban

dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan menambah

luasnya pergaulan. Jika entrepreneur, karyawan, pelanggan dan

warga  menjadi akrab dan terbina hubungan yang harmonis

maka diiharapkan segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancar.

2. Menyenangkan orang lain. Sikap menyenangkan orang lain merupakan

sikap yang mulia. Jika ingin dihormati, maka harus menghormati

orang lain. Menyenangkan orang lain berarti membuat orang menjadi

suka dan puas terhadap pelayanan yang diterimanya. Jika pelanggan

merasa senang dan puas atas pelayanan yang diberikan tentunya

diharapkan mereka akan mengulanginya kembali suatu waktu.

3. Membujuk pelangan. Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri.

Kadang-kadang seorang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau

menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk

membujuk calon pelanggan. Salah satu caranya yaitu  melalui etika

yang ditunjukkan seluruh karyawan perusahaan/ organisasi melalui

prilaku, tutur kata yang sopan, mau mendengarkan keluhan pelanggan,

berempati dan sebagainya.

4. Mempertahankan pelanggan. Mempertahankan pelanggan jauh

lebih sulit daripada mencari pelanggan. Melalui pelayanan etika

maka diharapkan pelanggan dapat dipertahankan sebab  mereka

sudah merasa puas atau layanan yang diberikan atau diterimanya.

5. Membina dan menjaga hubungan Hubungan yang sudah berjalan

baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan paham

atau konflik. Ciptakan hubungan dalam suasana akrab. Dengan etika

berhubungan yang lebih baik dan akrab pun dapat terwujud.

D. FUNGSI WIRAUSAHA

Menurut (R.Heru Kristanto 2009) Setiap entrepreneur memiliki

fungsi utama dan fungsi tambahan dalam berwirusaha. Fungsi pokok

entrepreneur sebagaimana dijelaskan Basrowi sebagai berikut:


1. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang

tujuan dan sasaran perusahaan.

2. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.

3. Menetapkan bidang usaha yang diinginkannya.

4. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.

5. Menentukan permodalan yang diinginkannya (modal sendiri dan

modal dari luar) dengan komposisi yang menguntungkan.

6. Memilih dan menetapkan kriteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.

7. Mengendalikan secara efektif dan efisien.

8. Mencari dan menciptakan berbagai cara baru.

9. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau inout,

dan  mengolahnya menjadi barang dan atau jasa yang menarik.

10. Memasarkan barang dan atau jasa ini  untuk memuaskan pelanggan

dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan

maksimal.

E. PRINSIP BERWIRAUSAHA

 memaparkan 13 (tiga belas) prinsip terkait dengan

aktivitas berwirausaha yaitu:

1. Jangan takut gagal. Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha

dianalogikan dengan impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun

teori mengenai berbagai gaya berenang sudah bertumpuk, sudah

dikuasai dengan baik dan literatur sudah lengkap, tidak ada gunanya

berteori kalau tidak terjun langsung sehingga mengalami (berpengalaman)

dan jangan takut gagal, sebab kegagalan yaitu  kesuksesan yang

tertunda.

2. Penuh semangat. Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi

entrepreneur bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada proses

dan atau perjalanannya, maka bersemangatlah dalam usaha dengan

penuh semangat biasanya usaha akan sukses.


3. Kreatif dan inovatif. Kreativitas dan inovasi yaitu  modal utama

bagi seorang entrepreneur. Seorang entrepreneur tidak boleh berhenti

berkreativitas dan berinovasi dalam segala hal.

4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.

Resiko selalu ada dimanapun berada. Sering kali kita menghindar

dari resiko yang satu tetapi menemui bentuk resiko lainnya. Namun

yang harus dipertimbangkan yaitu  perhitungan dengan baik-baik

sebelum memutuskan sesuatu, terutama yang tingkat resikonya

tinggi. Seringkali yang menjadi pertimbangan utama dalam berusaha

khususnya dalam pengambilan keputusan yaitu  seberapa besar

kemungkinan mampu menanggung suatu resiko atau seberapa banyak

mampu menanggung kerugian atas konsekuensi dari sebuah keputusan,

tidak saja selalu pada seberapa besar manfaat atau keuntungan yang

akan mungkin dapat diperoleh dari suatu pengambilan keputusan

usaha.

5. Sabar, ulet dan tekun. Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam

berusaha yaitu  kesabaran dan ketekunan. Sabar, ulet dan tekun

meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan,

dan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain. Dengan kesabaran

biasanya akan memahami dengan baik bagaimana mengatasi permasalahan

yang timbul, sehingga mampu memecahkan dan menghadapinya

dengan baik dan optimal.

6. Optimis. Optimis yaitu  modal usaha yang cukup penting bagi entrepreneur

sebab kata optimis merupakan prinsip yang dapat memotivasi kesadaran,

sehingga apapun usaha yang dilakukan harus penuh optimis bahwa

usaha yang dijalankan akan sukses. Dengan optimis yang dipakai 

sebagai acuan kerja, maka alam bawah sadar akan mendorong diri

semakin yakin bahwa yang dikerjakan akan berhasil dengan baik.

7. Ambisius. Seorang entrepreneur harus berambisi, apapun jenis usaha

yang dijalaninya. Tentunya ambisi yang didasari atas perhitungan

yang matang dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh.


8. Pantang menyerah. Prinsip pantang menyerah yaitu  bagian yang

harus dilakukan kapanpun waktunya. Entah kondisi mendukung

maupun kurang mendukung dan mungkin dalam usaha mengalami

kemunduran maka tidak boleh putus asa.

9. Peka terhadap pasar dan dapat membaca peluang pasar. Prinsip peka

terhadap pasar dan dapat membaca peluang pasar yaitu  prinsip

mutlak yang harus dilakukan oleh seorang entrepreneur, baik pasar

di tingkat lokal, regional, maupun internasional. Peluang pasar

sekecil apapun harus diidentifkasi dengan baik, sehingga dapat

mengambil peluang pasar ini  dengan baik.

10. Berbisnis dengan standar etika. Prinsip bahwa setiap entrepreneur

harus senantiasa memegang secara baik tentang standar etika yang

berlaku secara universal. Hal yang menjadi perhatian yaitu  apakah

standar etika yang berlaku di setiap negera dikenali dengan baik

yang disesuaikan dengan budaya bangsa yang bersangkutan.

11. Mandiri. Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha.

Mandiri dalam banyak hal yaitu  kunci penting agar dapat menghindarkan

ketergantungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan

atas usaha yang dijalani.

12. Jujur. Kejujuran yaitu  mata uang yang akan laku di mana-mana.

Jadi jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluruh pemangku

kepentingan perusahaan yaitu  prinsip dasar yang harus dinomorsatukan

dalam usaha.

13. Peduli lingkungan. Seorang entrepreneur harus memiliki kepedulian

terhadap lingkungan sehingga turut dan  menjaga kelestarian lingkungan

tempat usahanya.

F. LANGKAH-LANGKAH MEMULAI WIRAUSAHA

Berikut ini ditampilkan beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan

jika  seorang mahasiswa ingin memulai wirausaha.

1. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan

di dalamnya.

Tips pertama ini sangatlah membantu bagi mahasiswa yang cenderung

memiliki keinginan yang tinggi sekaligus mudah jenuh. Tidak mudah

memang, terutama jika kita sudah lama dan terbiasa berada dalam

zona aman. Seringkali kesibukan kerja membunuh instink kita untuk

berkreasi maupun mengasah minat dan kesukaan yang mampu

mendatangkan uang. Jika anda telah menentukan minat, maka

segeralah asah pengetahuan dan perbanyak bacaan dan  ketrampilan

mengenai bidang usaha yang hendak Anda tekuni.

Kadang-kadang hal-hal yang kita rasakan kuasai, ternyata sesudah 

berada di lapangan berbeda drastis dengan yang kita pikirkan. Seorang

yang sehari-hari mengerjakan pekerjaan keahlian tertentu, belum

tentu bisa sukses berbisnis dalam bidang ini , sebab nya perlu

sekali belajar dari orang-orang yang telah sukses merintis usaha

di bidang ini .

2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.

Seringkali tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan

bisnis dating dari rekan-rekan di dalam jaringan ini . Namun

anda tetap harus hati-hati, sebab  tidak pernah ada yang namanya

makan siang gratis, siapapun itu, anda harus tetap berhati-hati dan

mempersiapkan akan datangnya hal-hal yang tidak terduga. Hal ini

juga sejalan dengan prinsip seorang pebisnis “uang tidak mengenal

tuan”. Bisa saja hari ini anda yaitu  big boss, namun esok lusa anda

menjadi pengangguran sebab  didepak oleh karyawan sendiri yang

bekerja sama dengan partner bisnis anda atau bahkan investor anda.

3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.

Kebanyakan orang tidak sadar, saat  memulai berbisnis, terjebak di

dalam fenomena banting harga. Padahal, ada kalanya, harga bukan

segalanya. Anda harus bisa mencari celah dan ceruk pasar yang

unik. Anda harus menentukan posisi anda di dalam peta persaingan

usaha. Jika anda menilai terlalu tinggi jasa/produk anda, sementara

hal yang anda tawarkan itu tidak punya keunggulan yang sangat

spesifik dan memiliki nilai tambah, maka orang akan berpaling

kepada usaha sejenis dengan harga dan kualitas yang jauh lebih

baik. Misalkan anda memulai usaha bisnis jasa pembuatan desain

web (web desainer). Tentukan, apakah anda ingin bersaing berdarah-

darah di usaha web murah meriah, atau anda akan spesifik kepada

desainnya, atau anda akan spesifik kepada faktor security (keamanannya)

atau kepada tingkat kesulitan dan kompleksitas pengelolaan databasenya.

4. Jaga kredibilitas dan brand image.

Seringkali kita saat  memulai berusaha, melupakan faktor nama

baik, kredibilitas dan pandangan orang terhadap produk/jasa kita.

Padahal, ini yang paling penting dalam berbisnis. Mengulur-ulur

pembayaran kepada supplier atau peminjam modal, yaitu  tindakan

yang sangat fatal dan berakibat kepada munculnya nama anda di

dalam daftar hitam jaringan bisnis usaha yang anda tekuni. Misalnya

salah satu usaha bisnis, seringkali bertindak arogan dan mengabaikan

keluhan para pelanggannya, padahal bukan hanya sekali dua kali

orang orang melakukan komplain, akibatnya, kehilangan pelanggan

yaitu  hal nyata yang akan terjadi dan bahkan kehilangan pasar

potensial dan pangsa pasar yang dikuasainya.

5. Berhemat dalam operasional secara terencana dan  sisihkan uang

untuk modal kerja danpenambahan investasi alat-alat produksi/

jasa.

Banyak orang yang jika sudah untung besar dan berada di atas, melupakan

factor persiapan akan hal tak terduga maupun merencanakan pengem-

bangan usaha. Padahal bisnis yaitu  sama dengan hidup, harus

selalu bertahan dan berjuang. Banyak pengusaha dan pengrajin kita,

saat  sudah kebanjiran order dan menerima banyak uang, malah

mendahulukan membeli mobil mewah ataupun mobil sport. Hal

ini tidak salah, namun akan lebih baik jika keuntungan itu disisihkan

untuk laba ditahan dan penambahan modal kerja.

Dengan demikian usaha bisa lebih berkembang, dan mendapatkan

kepercayaan dan pinjaman modal dari bank menjadi lebih mudah. sebab 

anda dipercaya oleh pihak bank mampu mengelola perusahaan secara

profesional 

G. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN WIRAUSAHA

 ada  keuntungan dan kerugian saat 

seseorang mengambil pilihan menjadi seorang wirausahawa di antaranya:

Keuntungan:

1. Otonomi.

Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha mem-

posisikan seseorang menjadi “bos” yang memiliki kehendak terhadap

kontrol bisnisnya. Hal ini juga didukung dengan pendapat Robert

T. Kiyosaki yang menyatakan bahwa pada dasarnya perspektif menjadi

seorang wirausaha yaitu  pilihan sebab  mencari sebuah kebebasan.

2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi

Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan

keuntungan sangat memotivasi wirausaha.

3. Kontrol finansial (Pengawasan keuangan).

Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai

milik sendiri.

4. Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan

dan menciptakan kesempatan kerja.

Menurut (Harmaizar 2007) Hal ini disebab kan target entrepreneur

yaitu  warga  kelas menengah dan bawah, maka entrepreneur

memiliki peran penting dalam proses trickling down effect.

Kerugian Kewirausahaan:

1. Pengorbanan personal.

Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama

dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi.

Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.

2. Beban tanggung jawab.

Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran,

keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan.

3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal.

sebab  wirausaha menggunakan keuntungan yang kecil dan keuangan

milik sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan

relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.

H. CIRI-CIRI WIRAUSAHAWAN YANG BERHASIL

Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan

harapan dan keinginan pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami

kerugian dan akhirnya bangkrut. Namun, banyak juga wirausahawan

yang berhasil untuk beberapa generasi. Bahkan, banyak pengusaha yang

semula hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya. Keberhasilan

atas usaha yang dijalankan memang merupakan harapan pengusaha

Berikut ini beberapa ciri kewirausahawan yang dikatakan berhasil.

1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas.

2. Inisiatif dan selalu proaktif

3. Berorientasi pada prestasi

4. Berani mengambil resiko

5. Kerja keras

6. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya,

baik sekarang maupun yang akan dating.

7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang

teguh dan harus ditepai.

8. Mengembangkan dan memelihara hubungan bauk dengan berbagai

pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan

maupun tidak.


JENIS DAN BIDANG USAHA

A. JENIS DAN BIDANG USAHA

Dalam proses memasuki dunia usaha baru dan memulaiusaha, akan dihadapkan pada pemilihan bidang yang akanditekuni. Pemilihan bidang usaha penting dilakukan, sebab 

dapat membantu dalam proses mengenal seluk-beluk usaha ini 

dan mampu mengelolanya. Untuk menentukan bidang usaha yang akan

digeluti tergantung dari empat faktor :

1. Minat dan bakat

Minat atau bakat sudah ada dan dapat timbul dari dalam diri seseorang.

Artinya sebelum memasukidunia usaha seseorang sudah memiliki

ketertarikan pada suatu bidang sudah tertanam dalam dirinya. Minat

juga dapat tumbuh sesudah  mempelajari berbagai cara.

2. Modal

Setiap bidang usaha yang akan digeluti memerlukan modal yang

besarnya tergantung usahanya. Faktor modal dapat dicari dari berbagai

sumber, baik dari kantong pribadi, sanak famili, rekan-rekan sejawat

maupun pinjaman.

3. Waktu

Faktor lainnya yaitu  jangka waktu memperoleh penghasilan atau

keuntungan. Ada usaha yang jangka waktu perolehan keuntungannya

relatif pendek, sedang dan panjang. Usaha jangka pendek maksudnya

yaitu  jangka waktu yang diperlukan dibawah satu tahun, misalnya

untuk produk pertanian sayur mayur, usaha ternak ayam atau ikan.

Usaha jangka menengah berkisar antara 1 hingga 3 tahun, seperti

bidang industri dan perdagangan. Sementara itu, usaha jangka

panjang diatas 3 tahun, seperti perkebunan kelapa sawit dan karet.

4. Laba

Faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu  besarnya margin laba

yang dinginkan. Margin laba maksudnya jumlah laba yang akan

diperoleh (dalam persentase tertentu). Disamping itu hal yang perlu

diperhatikan yaitu  jangka waktu memperoleh laba tesebut, sebab 

ada  usaha yang dalam waktu singkat sudah menghasilkan laba,

namun ada pula usaha yang memerlukan lama untuk mendapatkan

usaha. Artinya mengembalikan modal terlebih dahulu baru memetik

hasilnya.

5. Pengalaman

Pengalaman dapat berupa pengalaman pribadi dan pengalaman

orang lain yang telah berhasil dalam melakukan usaha. Pengalaman

pribadi dapat diperoleh dengan cara job training atau praktek kerja.

Sedangkan pengalaman dari orang lain dapat diperoleh dari mengamati

orang lain yang telah berhasil mengembankan usahanya dengan

baik.

B. BIDANG USAHA

sesudah  mempelajari faktor-faktor yang dapat dijadikan acuan

dalam pemilihan bidang usaha yang akan digeluti. Selanjutnya para

calon wirausaha harus melakukan pengamatan, survei dan observasi

lapangan. sesudah  itu, para calon wirausaha dapat memilih bidang

usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Adapun

alternatif bidang usaha yang dapat digeluti yaitu  sebagai berikut :

1. Bidang Agribisnis

Agribisnis merupakan salah satu bidang usaha yang meliputi:

a.  Pertanian

Pertanian merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek

menjanjikan, sebab  ketersediaan beras, sayur-mayur dan lauknya

selalu dituntut setiap orang, dan dibutuhkan setiap hari. Usaha

sektor ini dapat dilakukan dengan membuka pertanian jangka

pendek, seperti usaha penanaman sayur. Pertanian jangka misalnya

penanaman jeruk, pisang, nanas. Sedangkan untuk pertanian

jangka panjang seperti : penanaman karet, lada dan kelapa sawit.

b. Perkebunan

Ada tiga kategori dalam sektor perkebunan ini, yaitu perkebunan

buah, bunga atau tanaman hias dan  tanaman obat. Buah-buahan

merupakan salah satu unsur makanan yang selalu dibutuhkan

untuk meningkatkan standar gizi. Prospek perkebunan buah

sangat menjanjikan sebab  hampir semua kalangan baik warga 

kecil maupun kalangan elit memerlukan buah sebagai pelengkap

makan pokok.

c. Peternakan

Usaha bidang peternakan dapat berupa memelihara binatang

dalam jumlah banyak yang bisa diambil manfaatnya, seperti

daging, susu, telur, bulu dan lainnya. Bisa juga memelihara binatang

yang dimanfaatkan sebab  keindahan bentuknya dan suaranya.

Usaha bidang ini penuh tantangan dan dinamika dan  penanganan

khusus, sebab  yang dihadapi yaitu  makhluk hidup yang bergerak

dan tentu memiliki kekhasan masing-masing.

1. Peternak hewan besar : memelihara sapi, kerbau, kuda

2. Peternak hewan kecil : memelihara biri-biri, Kambing, kelinci.

3. Peternak ikan : memelihara ikan lele, ikan mas, mujair, dan

gurame.

4. Peternak unggas : memelihara puyuh, ayam, itik, dan burung.

5. Perikanan

Dilihat dari segi ekologi, sektor ini terbagi menjadi dua sektor, pertama;

sektor perikanan air tawar (perikanan darat) seperti mujahir, lele,

gurami, nila, ikan mas, bawal. Kedua; sektor perikanan air asin

(perikanan laut) seperti bandeng, udang windu, cumi-cumi, kepiting,

dan kerang hijau.

2. Bidang perdagangan

Secara garis besar perdagangan di bagi menjadi dua golongan yaitu:

Pertama, perdagangan besar yaitu segala aktifitas menggerakkan

barang-barang dari produsen kepada pedagang eceran atau lembaga

marketing lainnya. Kedua, pedagang eceran yaitu mata rantai terakhir

dalam penjualan barang ke konsumen. Hubungan mutualisme antara

produsen dan pengecer akan menentukan berlangsungnya suatu

komoditas produk. Usaha dalam sektor perdagangan dapat dilakukan

dengan membuka toko atau kios, menjual makanan sehari-hari dan

sektor perdagangan lainnya

Menurut tempat usahanya, pedagang dibedakan menjadi sebagai

berikut:

1) Pedagang tetap, yaitu pedagang yang memiliki tempat yang

tetap, misalnya berdagang di pasar, ruko (rumah toko), toko,

warung atau mal/supermaket.

2) Pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap dan

berdagang dengan cara berkeliling.

3) Pedagang kaki lima, yaitu pedagang yang tidak menetap dan

berpindah-pindah tempatnya. Contohnya, pedagang di pinggir

jalan raya atau trotoar.

3. Bidang produksi

Bidang usaha ini merupakan bidang yang banyak menyerap tenaga

kerja dan banyak diminati sebab  selain memberi peluang penghasilan

yang besar juga lebih berorientasi pada hasil. Produksi yang dimaksud

disini yaitu  proses pembuatan dari bahan dasar menjadi bahan jadi

atau bahan setengah jadi menjadi barang siap pakai. Adapun contoh

sektor produksi yang mungkin dikembangkan yaitu  sebagai berikut:


1) Produksi pangan

Peluang produk pangan ini sangat menjanjikan, sebab  modal

tidak terlalu banyak, dan laba yang didapat bisa mencapai lima

puluh persen dari omset. Sedangkan resiko kerugian sangat kecil.

Tergantung kreatifitas dalam memasarkan, apakah dijual langsung

ke konsumen, atau disetor ke toko dengan cara konsinyasi (titip

jual).

2) Kerajinan tangan

Kerajinan tangan merupakan salah satu alternatif usaha yang

bermodal pokok pada keterampilan. Disini jiwa kekreatifitasan

dan inovatif sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha

ini . Usaha sektor ini sangat menjanjikan sebab  konsumen

dan pangsa pasarnya majemuk, tidak hanya dari satu segmen

saja, sehingga jika karya kita bagus sangat potensial untuk bersaing

dengan produk yang sudah ada.

Contoh industri, antara lain pembuatan sapu, jaket, pakaian, tas,

industry elektronik, dan otomotif (mesin mobil). Industri yang

berskala besar memiliki tenaga kerja yang banyak dan biasanya

disebut perusahaan.

Contoh kerajinan, antara lain kerajinan perak (perhiasan), peralatan

dapur/rumah tangga, kerajinan gerabah (tanah liat), dan kerajinan

aksesoris, tas, tikar, dan sebagainya.

3) Konveksi dan usaha menjahit

Konveksi atau usaha pakaian jadi merupakan salah satu jenis

usaha yang memiliki prospek pasar yang tiada henti, mengingat

pertumbuhan penduduk yang meningkat terus-menerus dari

tahun ke tahun.

4. Bidang jasa

Bidang usaha ini, melakukan usaha dengan menjual keahlian atau

sarana yang kita miliki guna membantu pihak lain yang dapat mendukung

terpenuhnya suatu kebutuhan. Bidang jasa dapat mencakup sektor

dibawah ini :

1. Transportasi

Usaha transportasi atau pengangkutan tergolong bidang jasa

yang paling banyak dibutuhkan orang. Mobilitas penduduk dan

barang setiap hari mendorong bidang ini berkembang sangat

pesat.dan jenis usaha ini tidak akan lapuk oleh waktu, sebab 

semua lini kehidupan dan pemerataan hasil produksi sangat

bergantung perlu adanya transportasi/pengangkutan. Kelebihan

usaha ini yaitu penghasilan relatif stabil dibanding usaha lainnya,

dan kemungkinan untuk berkembang sangat besar. Sementara

yang menjadi kendala utama yaitu  mahalnya sarana kendaran

dan spare part bila terjadi kerusakan.

2. Keguruan

Peluang dalam sektor ini begitu mudah dan fleksibel, sebab 

dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, cukup dengan

modal dasar kemampuan ilmu dan kemampuan mengajar. Tidak

ada kerugian dalam terjun di bidang ini, kita dapat mengembangkan

keilmuan kita sekaligus menamkan kebaikan kepada orang lain

berupa ilmu yang bermanfaat.

3. Pertukangan

Peluang usaha bidang pertukangan ini sangat terbentang luas

kerena perumahan merupakan kebutuhan primer manusia. Setiap

hari meski ada orang yang membangun rumah yang berimplikasi

pada kebutuhan pelengkap seperti pertukangan.

4. Perbengkelan / servise

Prospek dalam usaha ini memungkinkan untuk di geluti sebab 

dilihat dari kehidupan sehari-hari barang elektronik merupakan

piranti pendukung dalam kehidupan manusia. Selama pemakaian

tentu akan mengalami kerusakan yang masih dapat toleransi

dapat diperbaiki. Disinilah kesempatan keahlian dibidang perbengkelan/

service.

C. JENIS BIDANG USAHA ONLINE

Jenis usaha online sangat di buru oleh pelaku para usaha, sebab 

usaha online selain mudah tidak memerlukan uang yang banyak dan

tidak perlu keluar rumah. Usaha online di antaranya:

1. Jualan Online

Untuk berjualan di dunia maya sebenarnya Anda tidak di haruskan

 memiiki  produk sendiri, tetapi Anda bisa memanfaatkan produk

orang lain dan Anda pasarkan dengan keahlian Anda sendiri, Anda

bisa join dengan orang yang  memiiki  barang dan Anda pasarkan

melalui online, saling menguntungkan dan kerjasama yang kongkrit.

2. Penulis Artikel

Jika Anda ahli dalam bidang menulis, mungkin keahlian Anda

akan menjadi sumber usaha yang menjanjikan, sebab  jaman sekarang

banyak orang yang membutuhkan jasa penulisan artikel buat situsnya,

harganya juga lumayan cukup mahal setiap satu artikelnya tergantung

seberapa berkualitas tulisan Anda.

3. Jasa pembuatan Web

Jika Anda ahli dalam bidang website maka keahlian Anda bisa di

jual melalui via online, sebab  website banyak di butuhkan di dunia

online, dan tentang harga website ini  tergantung dan beragam

harganya.

Dari berbagai bidang usaha produksi yang banyak diminati saat

ini yaitu  usaha home industry. Home industry, yaitu  unit usaha dalam

skala kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Berdasarkan

produk yang dihasilkan maka home industry dapat diklasifikasi pada

industri produk makanan, produk kerajinan dan pemberdayaan lingkungan.

Sedangkan jika dilihat dari proses produksinya maka home industry

dibedakan atas industri pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku,

industri pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan industri

pengolahan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.

 menjelaskan

home industry memiliki kelebihan, diantaranya:

1. Dapat melupakan jam kerja rutin dari pagi hingga petang.

2. Tidak bertemu dan berhadapan dengan pimpinan yang suka marah

dan memerintah.

3. Menghilangkan perasaan takut waktu bekerja.

4. Tidak menanti promosi jabatan yang membosankan.

5. Mengoptimalkan seluruh keterampilan yang dimiliki.

6. Mengabaikan usia yang merupakan penghalang jika sebagai pegawai

kantor.

7. Bekerja dengan suasana nyaman sebab  di rumah sendiri.

8. Pada awal usaha memperoleh keuntungan bebas pajak.

9. Menghemat waktu, biaya transportasi perjalanan, sebab tidak perlu

ke kantor sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas.

10. Dapat lebih dekat dengan anggota keluarga.

11. Meningkatkan standar hidup dan kesejahteraan keluarga.

Walaupun home industry merupakan usaha produksi dalam kategori

skala kecil, namun dalam menjalankan usaha home industry memiliki

hambatan- hambatan diantaranya:

1. Pengetahuan dasar yang dimiliki.

Pengetahuan dasar tentang teknik dan cara mendirikan usaha home

industry diperlukan pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang

memadai tentang usaha home industry yang ditekuni. Dalam hal ini

merancang usaha home industry yaitu  suatu keharusan sehingga

diharapkan usaha home industry dapat berjalan.

2. Keterbatasan waktu.

Sering usaha home industry dianggap sebagai pekerjaan sampingan

sebagai penambah keuangan keluarga. Hal seperti mengakibatkan

dalam menjalani usaha home industry jadi tidak serius. Padahal waktu

menjadi sangat berarti, dapat dijadikan ukuran untuk menentukan

rugi-laba. Semakin cepat pekerjaan selesai, semakin cepat dan besar

laba diperoleh. Oleh sebab  itu membuka usaha home industry jangan

dianggap sebagai pekerjaan sampingan.

3. Modal usaha.

Modal usaha bukanlah masalah sederhana, sebab  menyangkut:

a. Modal mental yang dimiliki entrepeneur, yaitu semangat juang,

keuletan, ketekunan dan kegigihan dan  sikap mental yang kuat

dalam menjalani usaha home industry.

b. Modal material yaitu kebutuhan modal dalam bentuk uang, barang

atau surat berharga yang dimiliki sebagai modal awal melaksanakan

usaha home industry.

c. Modal pengetahuan yaitu modal pengetahuan yang harus dimiliki

oleh entrepeneur untuk melakukan usaha home industry agar berjalan

dengan lancar.

d. Modal pengalaman terkait dengan pengalaman yang dimiliki

entre- preneur dalam menjalankan usaha home industry.

e. Modal keterampilan dan bakat terkait dengan keterampilan dan

bakat yang dimiliki seorang entrepreneur dalam mengelola usaha

home industry.

4. Profesionalisme tenaga kerja.

Profesionalisme kerja yang baik diukur dari tingkat kualitas produksi

dengan rentang jarak yang stabil dalam waktu tertentu. Beberapa

cara khusus untuk mengukurnya antara lain dengan memperhatikan

ketepatan jam kerja efektif dengan cara membuat skala rutin dalam

dua bulan pertama, jika mengalami penurunan, maka berarti tanda-

tanda kurang profesional dalam menjalankan usaha home indus-

try. Cara lain dengan membandingkanjumlah produksi yang dihasilkan

karyawan ini  dengan karyawan dari perusahaan lain yang setara.

5. Manajemen dan pengelolaan usaha.

Masalah manajemen dan pengelolaan usaha tidak hanya oleh usaha

baru, tetapi juga usaha yang telah mapan dan berjalan beberapa tahun.

Titik krusialnya selalu sama yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengontrolan sumber daya manusia untuk mencapai

sasaran yang efektif dan efisien. Selain itu juga masalah pemasaran

dan evaluasi. Antara komponen-komponen di atas tidak dapat berdiri

sendiri sebab  adanya gangguan pada satu komponen akan mengganggu

pada komponen lain sebab  merupakan mata rantai.

6. Pemasaran.

Pemasaran dalam usaha home industry merupakan ujung tombak

dan sekaligus nyawa sebab  tidak dapat digantikan oleh apapun.

Oleh sebab itu sasaran, target dan pangsa pasar yang sesuai dengan

produk yang dihasilkan sangat memegang peranan penting.


PELUANG USAHA DAN PERINTISAN

A. PELUANG USAHA

Peluang usaha sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya sajaada beberapa individu yang mampu mehhat situasi sebagaipeluang ada yang tidak Hal ini disebabkan faktor informasi

yang dimilikinyæ Informasi memungkinkan seseorang mengetahui

bahwa peluang ada di saat orang Iain tidak menghiraukan situasi ini .

Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan hubungan

sosial ,

Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai informasi

dan pengetahuan mengenai penemuan peluang Dua aspek dari pengalaman

hidup yang meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan peluang

yaitu fungsi kerja dan variasi kerja.

Sebuah langkah penting di mana seseorang mendapatkan informasi

dari interaksi dengan orang Iain. Beberapa ahli menyarankan saat 

seseorangtakut berwirausaha secara sendirian, maka mengawali usaha

secara kelompok yaitu  alternatif. Oleh sebab nya. kualitas dan kuantitas

dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan individu untuk membuat

kelompok dalam berwirausaha. Informasi yang penting saat  akan

memulai usaha yaitu  informasi mengenai lokasi, sumber modal. pekerja,

dan cara pengorganisasiannya, kombinasi, antara antara jaringan yang

luas dan keanekaragaman latar belakang akan mempermudah mendapatkan

informasi ini .

sesudah  mengenal peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan

potensi diri. Keunggulan kompetitif