Hal ini
akan kita jelaskan pada pembahasan selanjutnya.
62. Hari Kecemasan (Yaumul Qalaq)
Pada hari tidak ada ketenangan, dan tidak seorangpun yang merasa
aman dan tenang.
63. Hari Pemilahan (Youmul Fash[l
Pada hari itu dipisahkan antara barisan kaum kafir dengan kaum
Mukmin, yang baik dengan yangjahat.
64. Hari Pengadilan (Yaumul Hukml
Pada hari itu keputusan pengadilan benar-benar diputuskan secara
jelas dan nyata, lalu dilaksanakan dengan lurus.
Nama-nama hari kiamat ini kami sajikan dari berbagai kitab tafsir dan
ulama. Diantaranya yaitu kitab al-Ilrya' dan kiab-kitab lain karya Abu
Hamid al-Ghazali, 'Uyunul AHtbar karya al-Qutbi, dan kitab Sirai al-
Muridin karya Abu Bakar ibn al-'Arabi.
kematian & hari akhir306
KEADAAN MAKHLUK PADA HARI BER.BANGKIT
Al-Muhasibi (dalam bukunya yang berjudul at-Towahhum Wal Ahwal)
berkata, "Allah SWT akan mengumpulkan seluruh manusia dan jin di
padang Mahsyar dalam keadaan telanjang dan hina; orang-orang yang
dulunya merupakan para penguasa di dunia menjadi rendah dan hina pada
hari itu, padahal mereka dulu dapat berbuat sewenang-wenang terhadap
orang lain didunia.
Orang-orang jahat datang dengan menundukkan kepalanya lalu berdiri
di belakang orang-orang lain dengan hina dina, padahal mereka dulu dapat
berbuat apa saja terhadap orang lain dengan leluasa. Kemudian datanglah
setan-setan dengan keadaan yang sama.
Setelah semua makhluk berkumpul di tempat itu, bintang-bintang di
langit berhamburan; cahaya matahari dan bulan menjadi pudar sesaat ,
sehingga mereka diliputi kegelapan. Waktu itu langit berputar-putar di atas
kepala mereka dan kejadian ini berlangsung selama lima ratus tahun dan
akhirnya langit terbelah. Alangkah mengerikan suara terbelahnya langit yang
terdengar dengan jelas oleh seluruh makhluk di tempat itu.
Allah SWT berfirman:
Maka jika langit terbelah dan meniadi merah mawar seperti
[kilapanJ minyak. (QS. ar-Rahman: 37)
Pada hari saat langit menjadi seperti luluhan perak. Dan g,mtmg-
gunung menjadi seperti bulu [yang beterbangan] (QS. al-Ma'arij: 8-9)
Abu Hamid (dalam kitabnya yang berjudul Kasyful 'Ulum al-Akhirah)
menyebutkan, "Jika semua makhluk telah dikumpulkan di padang Mahsyar,
maka Allah SWT memerintahkan malaikat-malaikat langit dunia (langit
pertama) untuk memindahkan hamba-hamba-Nya ke bumi lain. Para
malaikat lalu mulai memungut hamba-hamba yang shalih, baik dari kalangan
manusia maupun jin; tidak ketinggalan memungut hewan-hewan melata dan
burung-burung. Mereka semua dibawa ke bumi kedua, yaitu bumi yang
bertanah putih dari perak yang bercahaya. Setelah itu para malaikat (yang
jumlahnya sepuluh kali lipat darijumlah makhluk) mulai membuat barisan
untuk membatasi kedua bumi ini.
Kemudian (secara bergiliran) AIlah SWT memerintahkan para
malaikat langit kedua, ketiga, dan akhirnya sampai ke malaikat langit
ketujuh untuk turun semuanya ke bumi dan membuat barisan yang mengapit
seluruh makhluk di sana. Sehingga bumi menjadi sangat padat dan makhluk
menjadi berdesakan, bahkan mereka saling berhimpitan. Sekujur badan
kematian & hari akhir 307
mereka berkeringat sebab teramat panas. Masing-masing diliputi suasana
yang sangat mencekam yang penuh dengan kegoncangan dan ketakutan.
Bagaimana mereka tidak guncang dan takut kalau matahari berada di atas
kepala mereka, yang seandainya masing-masing menjangkaukan tangannya
ke atas, sungguh ia dapat meraih matahari ini.
Seorang ulama salaf berkata, "Jika matahari terbit seperti terbitnya
pada hari kiamat, niscaya bumi hangus terbakar, batu-batunya melepuh
kepanasan, dan sungai-sungainya mengering. Di padang Mahsyar nanti,
keadaan manusia bermacam-macam, sesuai amalannya masing-masing
saat di dunia.
Para penguasa yang zalim di dunia akan terombang-ambing ke sana ke
mari dengan hina dina bagaikan buih di lautan; akan ditimpakan kepada
mereka rasa haus yang sangat. Sementara hamba-hamba Allah mendapat
minuman segar dari Allah dengan minuman dari surga yang diantarkan oleh
anak-anak mereka."
Diriwayatkan juga dari seorang ulama salaf, ia berkata:
Suatu saat aku bermimpi dan dalam mimpi itu aku menyaksikan hari
kiamat telah terjadi. Waktu itu aku termasuk salah seorang yang ada di sana
dan ikut merasa kehausan yang tiada tara seperti orang lain. Namun, aku
lihat ada anak-anak orang Muslim sedang membagi-bagikan air minum
untuk orang tua mereka. Akupun memohon kepada orang-orang itu agar
bersedia memberikan sebagian minuman yang dibagikan kepadaku. Tapi
salah seorang berkata, "Apakah kamu mempunyai anak? Sesungguhnya
yang membagikan air yaitu anak-anak kami." Aku jawab, "Tidak. Aku
tidak mempunyai anak." Orang itu berkata, "lnilah salah satu keuntungan
berumah tangga."
Seorang anak hanya bisa membagikan minuman di akhirat untuk orang
tuanya jika memenuhi beberapa syarat yang kami sebutkan di dalam
kitab lhya'.
Kemudian aku lihat sekelompok orang datang dalam keadaan
terlindung oleh awan di atas kepala mereka sehingga tidak kepanasan. Awan
itu yaitu sedekah mereka saat di dunia. Kejadian itu berlangsung selama
seribu tahun, sampai ditiupkan sangkakala yang suaranya sangat
menakutkan. orang-orang kafir menduga bahwa tiupan sangkakala yaitu
isyarat untuk lebih meningkatkan azab yang mereka terima.
Lalu didatangkan Arsy Allah yang dibawa oleh delapan malaikat yang
panjang kaki masing-masing malaikat yaitu sejauh perjalanan dua puluh
ribu tahun. Kedatangan Arsy yang diiringi oleh ribuan malaikat membuat
seluruh makhluk gemetar ketakutan. Pancaran cahaya matahari saat itu
terasa sangat panas oleh mereka. Semua makhluk sibuk mencari pertolongan
kematian & hariakhir308
ke sana ke mari selama seribu tahun; orang-orang kafir berkata, "Wahai
Tuhan, pindahkan kami daritempat ini agar kami menjadi lega, walaupun ke
neraka." sedang Allah SWT tidak berkata sedikitpun kepada mereka.
Diriwayatkan oleh Ibn al-Mubarak, bahwa Salman berkata, "Pada hari
kiamat, matahari didekatkan kepada manusia sehingga hanya berjarak dua
kali panjang anak panah dari kepalanya. Matahari memanaskan mereka yang
tidak berpakaian sama sekali selama sepuluh tahun. Namun demikian, orang-
orang Mukmin tidak merasakan panasnya matahari ini dan tidak
kelihatan aurat mereka. Sementara orang-orang kafir merasakan panasnya
bagaikan dimasak dalam belanga dengan api."
Al-Miqdad ibn al-Aswad meriwayatkan bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Di hari kiamat, matahari didekatkan kepada makhluk sehingga
hanya berjarak satu mil dari mereka."
Salim ibn 'Amir bertanya, "Wahai Rasulullah, aku tidak mengetahui
jarak satu yang kamu maksudkan. Apakah sama dengan jarak satu mil di
bumi ini atau ada lagi maksudnya yang lain?" Beliau saw menjawab, "Jarak
satu mil yang dimaksud tidak sama bagi setiap orang, tergantung amalan
masing-masing mereka di dunia, sebagaimana tidak samanya kadar keringat
yang keluar dari tubuh mereka. Ada yang air keringatnya menggenangi
kedua mata kakinya, ada yang sampai ke lutut, dan ada juga yang sampai ke
mulutnya -sambil mengisyaratkan tangannya ke mulutnya."
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa kaki-kaki manusia pada hari itu
seperti anak panah di dalam busurnya (tidak beraturan dan amat rapat).
Orang yang beruntung saat itu yaitu orang yang mempunyai tempat
untuk berpijak. Kemudian matahari akan didekatkan kepada mereka
sehingga hanya berjarak satu atau dua mil dari mereka; panasnya
dilipatgandakan enam puluh kali lipat lebih. saat telah sampai kepada
proses penimbangan, orang yang beruntung akan diumumkan oleh malaikat
dengan berkata, "Wahai sekalian makhluk, orang ini, fulan ibn fulan, berat
timbangannya; beruntunglah dia dan tidak akan celaka untuk selama-
lamanya." Adapun orang yang celaka akan diumumkan juga dengan berkata,
"Wahai sekalian makhluk, orang ini, fulan ibn fulan, ringan timbangannya;
celakalah dia dan tidak beruntung untuk selama-lamanya." (HR. Ibn al-
Mubarak dari Ubaidillah ibn al: Aizan)
Rasulullah saw bersabda, "Air keringat manusia di hari kiamat akan
menggenangi bumi ini setinggi telinga mereka lantaran dahsyatnya hari
ini." (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Abdullah ibn Umar berkata, "Seseorang berkata kepadaku, 'Penduduk
Madinah menyempurnakan timbangan dalam berjualan."' Aku katakan
kepadanya, 'Apakah yang menghalangi mereka dari tidak melakukan
demikian? Bukankah Allah SWT berfirman: Kecelakaan besarlah bagi
kematian & hari akhir 309
orang-orang yang curang, [yaituJ orang-orang yang jika menerima
takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan jika mereka
menakar alau menimbang untuk orang lain, merekn mengurangi. Tidakkah
orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
pada suatu hari yang besar, [yaituJ hari [saat l manusia berdiri
menghadap Tuhan semesto alam? (QS. al-Muthaffifin: l-6)? Air keringat
mereka akan menggenangi sampai ke telinga mereka lantaran dahsyatnya
hari ini."'
Abdullah ibn 'Amru meriwayatkan bahwa saat Rasulullah saw
membacakan ayat Allah SWT yang berbunyi: [yaituJ hari [saat l manusia
berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (QS. al-Muthaffifin: 6) Beliau saw
bersabda, "Bagaimanakah seandainya Allah SWT mengumpulkan kalian
semua pada hari itu ibarat mengumpulkan anak-anak panah ke dalam
busurnya (tidak beraturan dan sangat rapat) dan dibiarkan-Nya saja selama
selama lima puluh ribu tahun di dalam tabung itu tanpa dilihat-lihat oleh-
Nya?"
Bilal ibn Sa'id berkata, "Manusia akan berlarian ke sana ke mari pada
hari kiamat mencari perlindungan." (HR. Ibn al-Mubarak)
Allah SWT berfirman:
Pada hari itu manusia berlata, "Ke mana tempat lari?" (QS. al-
Qiyamah: l0)
Dan [alanglcah hebanyal jikalau kamu melihat lcetika mereka [orang-
orang kofi] terperanjat ketakutan [pado hari kiamatJ; maka mereka tidak
dapat melepaskan diri dan merelca dilangkap dari tempat yang dekat [untuk
dibawa ke nerakaJ. (QS. as-Saba': 5l)
Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
[melintasiJ penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuotan. (QS. ar-Rahman: 33)
Rasulullah saw bersabda, "Jibril telah menyampaikan kabar tentang
hari kiamat sampai aku menangis sebab nya. Aku berkata kepadanya,
"Wahai Jibril, bukankah seluruh dosa-dosaku akan diampuni oleh Allah
SWT?" Ia menjawab, "Wahai Muhammad, engkau akan menyaksikan
dahsyatnya hari kiamat sehingga engkau lupa bahwa engkau telah diampuni-
Nya."'
Secara zhahir, hadits yang diriwayatkan oleh Ibn al-Mubarak (dari
Salman) ini berlaku secara umum bagi setiap orang Mukmin, dimana
setiap orang Mukmin tidak merasakan panas sedikitpun pada hari itu,
walaupun matahari berada di atas kepala mereka dan aurat mereka tidak
terlihat oleh orang lain sama sekali. Namun sebenarnya tidak demikian,
namun pertolongan ini hanya berlaku bagi orang-orang yang sempurna
kematian & hariakhir3r0
imannya atau orang-orang yang berada di bawah lindungan Arsy Tuhan,
sebagaimana disebutkan dalam hadits lain yang berbunyi, "Tujuh macam
golongan manusia akan mendapat perlindungan dari Allah pada hari tidak
ada perlindungan yang lain melainkan perlindungan-Nya." (HR. Imam
Malik)
Adapun selain mereka, keringatnya berlain-lainan, sebagaimana
ditunjukkan oleh hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Muslim di
atas.
Ibn al-'Arabi berkata, "Masing-masing keringatnya bercucuran dengan
deras sehingga banjir. sebagian ada yang tenggelam lututnya oleh banjir
ini; sebagian ada yang hanya kedua mata-kakinyayangtenggelam. Ada
juga yang separuh tubuhnya tenggelam dan ada yang tenggelam sampai ke
dada.
Al-Faqih Abu Bakar ibn Barjan (dalam bukunya yang berjudul al-
Irsyad\ berkata:
.,Di hari berbangkit keadaan manusia tidak sama. Sebagian mereka
mendapat kesempatan untuk meminum air telaga dengan sepuas-puasnya,
sementara sebagian tain tidak mendapat kesempatan sedikitpun. Sebagian
mereka mendapatkan cahaya (bisa melihat dengan jelas), sedang
sebagian lain tidak, padahal masing-masing berdekatan. Sebagian mereka
sekujur badannya penuh dengan cucuran keringat (sebab panas yang amat
sangat), sementara sebagian lain tidak, padahal mereka berdekatan.
Demikian juga keadaannya saat mereka di dunia, dimana orang-
orang Mukmin berjalan di tengah-tengah manusia dengan cahaya imannya,
sedang orang-orang kafir berjalan dengan kegelapan kufumya. Orang-
orang Mukmin berada dalam pengawasan dan perlindungan Allah,
sedang orang-orang kafir dan pendurhaka berada dalam kehinaan dan
ketidak-pedulian-Nya. Orang-orang pengikut Sunnah berpedoman kepada
petunjuknya serta meyakini kebenaran yang ia bawa sehingga dapat
menempuh jalan yang benar, sedang orang-orang pengikut bid'ah
senantiasa larut dalam kesesatan namun mereka tidak menyadarinya.
Begitulah alam kegelapan yang tidak mendapat nur (cahaya
kebenaran) sama sekali. Obat yang bisa menyembuhkannya hanya petunjuk
yang datang dari-Nya melalui rasul-Nya.
Oleh sebab itu, yakinlah kepada Allah dan mintalah pertolongan
kepada-Nya, niscaya Anda akan diberi-Nya pertolongan. Allah SWT tidak
akan berkata melainkan yang haq (benar) dan Dialah yang Maha Pemberi
petunjuk ke jalan yang benar."
Abu Hamid berkata, "setiap orang yang tidak berkeringat saat
melaksanakan haji, jihad, puasa shalat, membantu orang lain, atau saat
kematian & hari akhir 3ll
melaksanakan amar ma'ruf nahi mungkar sebab Allah (maksudnya orang
yang tidak bersungguh-sungguh dalam beramal), maka keringat yang tidak
keluar memberinya rasa malu dan takut di hari kiamat. Kalaulah orang-orang
mau merenungi, sungguh kepayahan yang dialami oleh orang yang benar-
benar beriman di dunia belum sebanding kepayahan di akhirat dan
kepayahan menunggu selesainya pemutusan perkara di sana. Hari itu sangat
dahsyat kepayahannya dan sangat panjang prosesnya."
Abu Hazim berkata, "Jika di hari berbangkit ada seruan yang berbunyi
'Kalian semua bebas dari masuk neraka' pasti mereka tetap ketakutan sebab
dahsyatnya hari itu."
Hal-hal yang Dapat Meringankan Penderitaan di Hari Kiamat
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa meringankan salah satu
kesusahan atau kesedihan saudaranya sesama Muslim di dunia, maka Allah
akan meringankan salah satu kesusahan atau kesedihannya di akhirat."
(HR.Muslim dari Abu Hurairah)
AMurrahman ibn Samurah menceritakan bahwa saat saat mereka
sedang berada di dalam Mesjid Madinah (Mesjid Nabawi), tiba-tiba datang
Rasulullah saw lalu berkata, "Aku melihat beberapa kejadian yang
mencengangkan kemarin; aku melihat umatku didatangi malaikat maut
untuk mencabut ruhnya. Namun tatkala malaikat akan mencabut ruhnya"
tiba-tiba datang amal kebaikan orang itu terhadap orang tuanya untuk
membelanya, sehingga malaikat itu tidak jadi mencabut nyawanya.
Aku lihat seorang umatku telah disiapkan ezab kubur baginya, namun
tiba-tiba datanglah cahaya dari badannya sehingga ia tidak jadi diazab di
sana. Aku lihat seorang umatku didatangi dan digoda oleh setan-setan,
namun tiba-tiba datang dzilqullah menyelamatkannya dari godaan ini.
Aku lihat seorang umatku didatangi oleh malaikat azzb, namun tatkala
malaikat itu mengazabnya, tiba-tiba datang amal shalatnya untuk
membelany4 sehingga malaikat itu tidak jadi mengazabnya.
Aku melihat seorang umatku menjulur lidahnya sebab sangat haus
yang setiap mendatangi telaga untuk meminum airnya selalu dihalangi.
Namun, tiba-tiba datang puasanya untuk memberinya minum. Aku lihat
seorang umatku ingin mendekat ke majlis para nabi, namun begitu mendekat
ia langsung dihalau oleh malaikat. Tiba-tiba datang mandijanabahnya untuk
menarik tangannya ke arah majlis nabi ini dan mendudukkannya di
sana.
Aku melihat seorang umatku kebingungan sebab kegelapan, namun
tiba-tiba datang haji dan umrahnya lalu membawanya ke tempat yang
bercahaya. Aku lihat seorang umatku ingin berbicara dengan orang-orang
kematian & hariakhir3t2
Mukmin yang lain namun tidak bisa, maka datang silaturrahminya lalu
berkata kepada orang-orang itu, "Wahai orang-orang Mukmin, berbicaralah
kalian dengannya," maka orang-orang itu berbicara dengannya.
Aku melihat seseorang sedang berusaha menghalangi percikan api
neraka dari tubuhnya, namun tibatiba datang sedekahnya yang langsung
menjaga dirinya, sedang suatu naungan ada di atas kepalanya." (HR.
at-Timidzi al-Hakim dari Abu Hurairah)
Hadits ini cukup panjang, dan sangat banyak disebutkan fadhilah amal,
seperti amar makruf nahi munkar, akhlak mulia, rasa malu pada Allah, air
mata yang mengalir sebab takut pada Allah, baik sangka pada Allah, dan
syahadat la ilaha illallah. Semua itu yaitu penyelamat sampai masuk ke
dalam surga.
Fadhilah Membebaskan Utang
Dalam hadits riwayat Muslim dari Ibn Mas'ud juga disebutkan tentang
seorang laki-laki yang tidak mempunyai satu amal pun, namun ia pernah
satu kali membebaskan utang pada semua orang yang sedang dalam
kesulitan, sehingga Allah membebaskan semua bebannya pada hari kiamat.
Dalam hadits riwayat Hudzaifah dinyatakan pula tentang fadhilah
seorang pedagang yang suka menjual murah barangnya serta tidak suka
rumit dalam jual beli.
Dalam hadits riwayat Muslim dari Qatadah dan banyak hadits lainnyajuga disebutkan tentang fadhilah orang-orang yang suka mengundurkan
pembayaran piutang dari orang lain, dimana Allah tidak akan menuntutnya.
(Juga ada dalam hadits Anas ibn Malik ra)
Tujuh Kelompok yang Mendapat Perlindungan
Sebuah hadits dari Abu Hurairah, para imam ilmu hadits
meriwayatkan: Rasulullah saw bersaMa: Ada tujuh kelompok manusiayang
mendapatkan perlindungan Allah pada hari kiamat, dimana tidak ada
perlindungan pada hari itu kecuali dari Allah, yaitu: pemimpin yang adil;
pemuda yang suka beribadah; orang yang hatinya terikat dengan mesjid; dua
orang yang saling mencinta, berkumpul, dan berpisah sebab Allah; Iaki-laki
yang digoda oleh wanita terhormat dan kaya, lalu ia menjawab, "Aku takut
pada Allah"; orang yang bersedekah secara diam-diam sehingga tangan
kirinya tidak tahu pada apa yang diberikan tangan kanannya; dan orang yang
dzikir pada Allah diketerasingan, lalu kedua matanya berlinang."
Dari Anas ibn Mailk, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa memberi
makan orang lapar, memberi pakaian orang yang telanjang, dan memberi
kematian & hari akhir 3r3
akomodasi kepada musafir, maka Allah akan melindunginya dari kepanikan
kiamat." (HR. Abu Hudbah)
Dalam hadits Riwayat ath-Thabrani dari Anas ibn Malik ra, Rasulullah
saw bersabda, "Barangsiapa memberikan saudaranya walaupun hanya satu
supa, maka Allah akan memalingkan darinya pahitnya keadaan kiamat."
Semua balasan ini sesuai dengan firman Allah SWT:
[Yaitu] mota air [dalam surgal yang daripadanya hamba-hamba
Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.
Mereka menunaikan nazar dan talal akan suatu hari yang azabnya merata
di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada
orang ntiskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami
memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan
Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula [ucapanJ
terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan [azabJ Tuhan kami pada suotu
hari yang [di hari ituJ orang-orang bermuka masom penuh kesulitan. Maka
Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada
mereka kejernihan [wajahJ dan kegembiraan hati. (QS. al-lnsan: 6-l I )
Juga sesuai dengan firman Allah SWT: Sesungguhnya mereka yang
beriman don beramal shalih, tentulah Kami tidak alcan menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan Dai&. (QS. al-
Kahfi: 30)
Fadhilah Sungguh-sungguh dalam Mencari Penghidupan
Rasulullah saw bersabda, "Ada beberapa dosa yang tidak dapat
dihapus dengan shalat atau puasa, haji, dan umrah." Sahabat bertanya, "Lalu
apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?" Beliau saw
menjawab, "serius dalam mencari penghidupan." (HR. Abu Hurairah).
Yahya ibn Abu Bukair menyampaikan hadits ini saat ada
seseorang yang datang padanya untuk mengadukan penyakit malas yang ada
pada dirinya.
kematian & hari akhir3r4
SYAFA'AT NABI MUHAMMAD SAW DI AKHIRAT
Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah
saw bersabda: Aku yaitu sayyid (pemimpin) sekalian manusia di hari
kiamat. Adakah kalian mengetahui bahwa pada hari itu Allah SWT
mengumpulkan seluruh manusia pada satu tempat, lalu Ia perdengarkan
sebuah panggilan keras kepada mereka semua. saat itu matahari mendekat
sehingga mereka diliputi kesusahan dan kesengs araan yang tidak seorangpun
sanggup menghadapinya. Sebagian mereka berkata (kepada sebagian lain),
"Tidaklah kalian merasakan apa yang sedang kita rasakan pada hari ini. Oleh
sebab itu, mengapa kalian tidak mencari seseorang yang dapat
memohonkan pertolongan kepada Allah untuk kalian."
Lalu di antara mereka ada yang berkata (kepada sebagian lain),
..Temuilah Nabi Adam as (siapa tahu ia dapat membantu kalian)," sehingga
mereka pergi kepadanya dan berkata, "Wahai Adam, engkau yaitu bapak
kami dan bapak sekalian manusia. Allah menciptakan engkau dengan
Tangan-Nya sendiri dan telah meniupkan sebagian ruh-Nya kepada engkau.
Ia memerintahkan sekalian malaikat untuk bersujud kepada engkau dan
merekapun menaatinya. Oleh sebab itu, mintakanlah syafa'at (pertolongan)
kepada-Nya untuk kami. Tidakkah engkau melihat penderitaan yang sedang
kami alami?" Adam menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedang
aku sendiri pernah dimarahi oleh Allah pada suatu hari dengan marah yang
belum pernah ditimpakan kepada yang lain, baik sebelum hari itu maupun
setelahnya. Sebab, Ia telah melarangku dari mendekati pohon khuldi tapi aku
melanggarnya. Demidiriku, pergilah kalian menemui NabiNuh as."
Mereka lalu pergi menemui Nabi Nuh dan berkata, "Wahai Nuh,
engkau adatah rasul pertama yang diturunkan ke bumi dan Allah telah
menamai engkau dengan "hamba yang senantiasa bersyukur." Oleh sebab
itu, mintakanlah syafa'at (pertolongan) kepada-Nya untuk kami. Tidakkah
engkau melihat penderitaan yang sedang kami alami." Nabi Nuh menjawab,
"Bagaimana aku melakukannya, sedang aku sendiri pernah dimarahi oleh
Allah dengan marah yang belum pernah ditimpakan kepada yang lain, baik
sebelum hari itu maupun setelahnya. Aku diberi-Nya amanah untuk
berdakwah kepada umatku (tapi tidak seberapa yang mau menerima
dakwahku). Demi diriku, pergilah kalian menemui Nabi Ibrahim as."
Mereka pergi menemui Nabi Ibrahim as dan berkata, "Wahai Ibrahim,
engkau yaitu nabi Allah dan kekasih-Nya di muka bumi. Oleh sebab itu,
mintakanlah syafa'at (pertolongan) kepada-Nya untuk kami. Tidakkah
engkau melihat penderitaan yang sedang kami alami." Nabi Ibrahim
kematian & hariakhir 315
menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedang aku sendiri pernah
dimarahi oleh Allah dengan marah yang belum pernah ditimpakan kepada
yang lain, baik sebelum hari itu maupun setelahnya. Lalu ia menceritakan
tentang perbuatan dusta yang pernah diperbuatnya, dan berkata, .Demi
diriku, pergilah kalian menemui Nabi yang lain."'
Lalu mereka pergi menemui Nabi Musa as dan berkata, "Wahai Musa,
engkau yaitu rasul Allah dan Ia melebihkan engkau dari manusia
sekaliannya dengan risalah dan bercakap-cakap dengan-Nya. Oleh sebab
itu, mintakanlah syafaat (pertolongan) kepada-Nya untuk kami. Tidakkah
engkau melihat penderitaan yang sedang kami alami." Nabi Musa
menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedang aku sendiri pemah
dimarahi Allah dengan marah yang belum pernah ditimpakan kepada yang
lain, baik sebelum hari itu maupun setelahnya. Aku telah membunuh
seseorang yang tidak halal aku lakukan. Demi diriku, pergilah kalian
menemuiNabi Isa as."
Lalu pergilah menemui Nabi Isa as dan berkat4 "Wahai Isa, engkau
yaitu rasul Allah dan engkau diberikan kemampuan oleh-Nya untuk dapat
berbicara dengan orang lain saat masih bayi. Engkau yaitu sebagian
kalimat dan ruh-Nya yang ditiupkan-Nya kepada Maryam. Oleh sebab itu,
mintakanlah syafa'at (pertolongan) kepada-Nya untuk kami. Tidakkah
engkau melihat penderitaan yang sedang kami alami." Nabi Isa pun
menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedang aku sendiri pernah
dimarahi Allah dengan marah yang belum pernah ditimpakan kepada yang
lain, baik sebelum hari itu maupun setelahnya. Demidiriku, pergilah kalian
menemui Nabi Muhammad saw."
Akhirnya mereka pergi menemui Nabi Muhammad saw dan berkata,
"wahai Muhammad, engkau yaitu rasul Allah dan penutup sekalian nabi.
Allah SWT telah mengampuni segala kesalahan yang engkau lakukan. oleh
sebab itu, mintakanlah syafa'at (pertolongan) kepada-Nya untuk kami.
Tidakkah engkau melihat penderitaan yang sedang kami alami." pada saat
itu saya pergi ke bawah 'Arsy untuk menemui Allah swr, lalu aku bersujud
kepada-Nya. Kemudian Ia membukakan pintu-Nya untukku yang tidak akan
dibukakan untuk selainku. Allah SWT berkata kepadaku, ..Wahai
Muhammad, angkat kepalamu dan minta apa yang kamu inginkan dari-Ku.,'
Aku lalu mengangkat kepalaku dan berkata kepada-Nya, ..Wahai Tuhanku,(tolonglah) umatku, (tolonglah) umatku." Allah SWT berkata, .,Wahai
Muhammad, masukkan orang-orang yang tidak dihisab dari umatmu ke
dalam surga melalui pintu sebelah kanan. Demi Yang jiwa Muhammad
berada di Tangan-Nya, sungguh jarak antara satu pintu surga dengan pintu
yang lainnya sejauh jarak antara Mekah dengan Hijr, atau antara Mekah
dengan Bushra." (HR. Muslim)
kematian & hariakhir3r6
Dalam hadits riwayat al-Bukhari disebutkan antara Mekah dengan
Syafa'at yang hanya berlaku bagi Nabi Muhammad dan umatnya
inilah yang dimaksudkan oleh sabda Rasulullah saw yang berbunyi,
"Masing-masing nabi mempunyai satu permintaan yang akan dikabulkan
oleh Allah SWT, namun mereka semua memintanya kepada Allah saat di
dunia, sedang aku menahannya sampai hari kiamat, sebagai syafa'at bagi
umatku pada hari itu.'(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Syafa'at ini berupa dipercepatnya peng-hisab-an bagi mereka,
sehingga mereka selamat dari ketakutan hari kiamat.
Sabda Beliau saw yang berbunyi "Wahai Tuhanku, (tolonglah)
umatku, (tolonglah) umatku" menunjukkan besarnya kecintaan dan perhatian
Beliau terhadap umatnya. Sabdanya yang berbunyi "Maka dijawablah oleh
Allah SWT 'Wahai Muhammad, masukkan orang-orang yang tidak dihisab
dari umatmu ke dalam surga melalui pintu sebelah kanan"' menunjukkan
bahwa permohonan Beliau kepada Allah -agar proses penghisaban terhadap
umatnya dipercepat- diterima oleh Allah SWT. Sebab, dengan adanya
perintah untuk memasukkan orang-orang yang tidak dihisab dari umatnya ke
dalam surga, berarti sebagian yang lain harus melalui proses penghisaban
terlebih dahulu untuk masuk ke dalam surga.
Adanya permintaan dari umat manusia kepada Nabi Muhammad untuk
memohonkan syafa'at kepada Allah (untuk mereka) merupakan ilham dari
Allah kepada mereka untuk memperlihatkan maqam mahmuda (kedudukan
terpuji) pada diri Nabi Muhammad saat itu, sebagaimana telah dijanjikan-
Nya. Oleh sebab itu semua nabi pada saat itu berkata "Aku tidak berhak
untuk itu" kecualiNabi Muhammad saw.
Rasulullah saw bersabda, "saat Allah SWT mengumpulkan umat
manusia di hari kiamat, mereka ingin menemuiku untuk memohonkan
syafa'at kepada Allah untuk mereka." (HR. Muslim dari Abas ibn Malik)
Abu Hamid (di dalam bukunya yang berjudul Kasyful 'Ulum al-
Akhirah) berkata, "Tempo waktu antara kedatangan mereka pada Nabi
Adam dan kedatangan mereka pada Nabi Nuh yaitu seribu tahun. Demikian
juga dengan pertemuan mereka dengan nabi-nabiyang lain, sampai akhirnya
dengan Nabi Muhammad saw."
Ia juga menyebutkan, "Manusia pada hari itu berkelompok-kelompok
dan berlainan bentuk, sesuai dosa masing-masing. Ada yang kemaluannya
membengkak dan mengeluarkan bau yang sangat busuk sehingga
mengganggu orang-orangyang ada di sebelahnya, ada yang disalib di atas
tiang dari api, dan ada yang lidahnya menjulur keluar dalam bentuk yang
sangat buruk. Mereka semuanya yaitu parapezina, pelaku sodomi, dan para
kematian & hari akhir tt7
pendusta. Ada juga yang perutnya membesar sebesar gunung, yaitu orang-
orang yang memakan riba saat di dunia. Setiap pelaku kejahatan akan
dibangkitkan pada hari itu dalam bentuk yang sesuai dengan kejahatan yang
dilakukannya."
Di bagian akhir buku itu, Abu Hamid menyebutkan bahwa di hari
akhirat para rasul dan nabi berada di atas mimbar-mimbar. Demikian juga
dengan para ulama, tapi mimbar-mimbar mereka lebih kecil. Ulama-ulama
yang mengamalkan ilmunya duduk di atas kursi-kursi dari cahaya,
sedang para syuhada dan orang-orang shalih berada di atas bukit pasir
dari minyak misk yang harum baunya. Ulama-ulama yang duduk di atas
kursi-kursi dari cahaya itulah yang meminta syafaat kepada sekalian nabi,
mulai dari Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw.
Abu Bakar ibn Barjan (dalam bukunya yang berjudul al-Irsyad),
menyebutkan, "Pada hari kiamat sekalian pemimpin pengikut para rasul
diberi ilham oleh Allah SWT untuk memohonkan syafa'at kepada rasul-rasul
mereka agar mendapat pertolongan dari Allah pada hari yang sangat
menyengsarakan itu."
Syafa'at yang Dimaksud yaitu Maqam Mohmuda (Kedudukan
Terpuji)
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa
Rasutullah saw bersabda, "Aku yaitu sayyid (pemimpin) sekalian anak
cucu Adam di hari kiamat; di tanganku terletak panji al-hamdu (pujian) dan
semua nabi saat itu berada di bawah naungan panjiku itu; akulah orang
pertama yang membuat bumi ini terbelah, dan tidak ada lagi kebanggaan
selain kebanggaan-kebanggaan ini."
Beliau saw melanjutkan, "Manusia yang dilanda ketakutan yang
saangat dahsyat saat itu pergi menemui Nabi Adam as, lalu memohon
kepadanya dengan berkata, "Wahai Adam, sungguh engkau yaitu bapak
kami dan bapak sekalian manusia. Oleh sebab itu, mintakanlah syafa'at
(pertolongan) kepada Allah untuk kami." Adam menjawab, "Bagaimana aku
melakukannya, sedang aku sendiri pernah berbuat dosa kepada-Nya
sehingga aku diturunkan ke bumi. Pergilah kalian menemui NabiNuh as."
saat mereka mengatakan hal yang sama kepada Nabi Nuh, ia
menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedang aku sendiri pernah
berbuat dosa kepada-Nya, dimana aku telah berdakwah kepada kaumku
namun mereka akhirnya dimusnahkan oleh Allah. Oleh sebab itu, pergilah
kalian menemui Nabi lbrahim as."
saat mereka menemui Nabi lbrahim, ia berkata kepada mereka,
"Bagaimana aku melakukannya, sedang aku sendiri pernah berbuat dosa
kematian & hari akhir3r8
kepada-Nya, dimana aku telah berdusta sebanyak tiga kali. Oleh sebab itu,
pergilah kalian menemuiNabi Musa as."
Nabi Musa menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedang aku
sendiri pernah berbuat dosa kepada-Nya, dimana aku telah membunuh
seseorang yang tidak halal bagiku. Oleh sebab itu, pergilah kalian menemui
Nabi Isa as."
Nabi Isa as juga menjawab, "Bagaimana aku melakukannya,
sedang aku sendiri pernah berbuat dosa kepada-Nya, dimana aku telah
dijadikan sesembahan oleh manusia. Oleh sebab itu, pergilah kalian
menemui Nabi Muhammad saw."
Mereka lalu datang menemuiku, maka aku pergi bersama mereka
menghadap kepada Allah SWT. Sesampainya di hadapan Allah SWT, aku
bersujud kepada-Nya, lalu Ia berkata kepadaku, "Wahai Muhammad, angkat
kepalamu dan minta apa yang kamu inginkan dari-Ku! Mintalah pertolongan
kepada-Ku, pasti Aku berikan untukmu, dan bicaralah, pasti Aku
dengarkan." Itulah maksud perkataan-Nya Maqam Mahmuda yang ada
dalam ayat yang berbunyi: Dan pada sebagian malam hari bersembahyang
tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan
Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. al-lsra': 79)
Hadits lain yang senada dengan hadits ini yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Daud ath-Thayalisi dari Ibn Abbas ra, bahwa
Rasulullah saw bersabda: Masing-masing nabi mempunyai satu permintaan
yang akan dikabulkan oleh Allah SWT. Mereka semua telah memintanya
kepada Allah saat di dunia, sedang aku menahannya sampai hari
kiamat, sebagai syafa'at bagi umatku pada hari itu. Aku yaitu sayyid
(pemimpin) sekalian anak cucu Adam di hari kiamat; di tanganku terletak
panji al-hamdu (puja-puji) dan semua nabi saat itu berada di bawah
naungan panjiku itu; akulah orang pertama yang membuat bumi ini terbelah,
dan tidak ada lagi kebanggaan lain selain kebanggaan-kebanggaan ini.
Manusia yang dilanda ketakutan yang amat dahsyat di hari kiamat
pergi menemui Nabi Adam as dan nabi-nabi lainnya untuk meminta
pertolongan kepada mereka. saat sampai kepada Nabi Isa as, ia menjawab,
"Bagaimana aku melakukannya, sedang aku sendiri pernah berbuat dosa
kepada-Nya, dimana aku dan ibuku dijadikan sesembahan selain Allah oleh
manusia. Oleh sebab itu, pergilah kalian menemui Nabi Muhammad saw;
sungguh Allah SWT telah mengutamakan Beliau pada hari ini dengan
memberikan syafa'at kepadanya dan Allah telah mengampuni segala dosa-
dosanya."
Sehingga mereka datang menemuiku untuk meminta syafa'at itu, lalu
aku berkata, "Aku mendapat hak dari Allah untuk memberikannya kepada
orang-orang yang dikehendaki dan diridhai-Nya." saat Allah telah
kematian & hariakhir 3r9
memutuskan untuk memberikan syafa'at bagi mereka, datanglah seruan yang
berbunyi, "Mana Muhammad dan umatnya." Maka aku berdiri, diikuti oleh
umatku yang wajah mereka putih berseri sebab bekas sujud."
Rasulullah saw bersaMa, "Kita memang umat terakhir, tapi kita yaitu
umat yang pertama sekali dihisab di hari akhirat. Maka umat-umat lain
menyingkir dan memberikan jalan bagi kita, umat Nabi Muhammad,
sehingga kita bisa lewat dan maju ke depan dengan hati gembira dan wajah
yang berseri-seri sebab bekas sujud. saat itu umat-umat yang lain berkata
tentang merekq 'Seolah-olah mereka nabi seluruhnya."'
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari lbn Umar, ia berkata "Pada hari
kiamat semua manusia berkumpul di padang Mahsyar; lalu mereka pergi
menemui para nabi Altah yang akhirnya sampai kepada Nabi Muhammad
saw. Saat itulah Allah SWT memberik'an Maqam Mahmuda kepada Nabi
Muhammad saw."
Diriwayatkan juga bahwa saat Rasulullah saw ditanya orang tentang
ayat Allah SWT yang berbunyi: Dan pda sebagian malam hari
bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suotu ibadah tambahon bagimu:
mtdah-mudahu Tulun-mu nungorylcat kamu kc terrrpat yang terpqir. (QS.
al-lsra': 79), Beliau menjawab, "lhrlah syafa'at." (HR. at-Tirmidzi dari Abu
Hurairah)
Perbedeen Pendapet Ulemr tmtlng Moqom Mahmuda (Keduduken
yeng Tinggi)
Para ulama berbeda pendapat tentang maksud V,ata Maqam Mahmuda
yang ada dalam ayat Allah yang berbunyi: Dan pda sebagian malam
hari bersembahymg talrojrdlal, katnu sebagai suotu ibadah tambahan
bagimu: mudah-mudah,an Tuhormu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji -Moqam Mahnuda-. (QS. al-lsra':79'1.
Secara ringkas dapat kami simpulkan kepada lima pendapal yaitu;.
Pendapet pertamq Maqam Mahnudo yaitu syafa'at Nabi
Muhammad pada hari kiamat. (Pendapat Hudzaifah al-Yamani dan lbn
Umar)
Pendepat kedua, Maqam Mahmuda yaitu penyerahan panji al-
homdu (pujian) kepada Nabi Muhammad pada hari kiamat. Perkataan ini
tidak berbeda dengan pendapat peram4 dimana dengan adanya panji itu di
tangan Beliau, berarti Beliau yang mendapatkan syafa'at dari Allah.
Diriwayatkan dari at-Tirmidzi dari Anas ibn Malik ra, bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Aku yaitu orang pertama yang keluar dari
Padang Mahsyar tatkala semua manusia dikumpulkan di sana; akulah juru
kematian & hari akhir320
bicara mereka dan memberi khabar gembira kepada mereka tatkala mereka
berputus asa dari pertolongan yang lain. Panji al-hamdu (pujian) berada di
tanganku, dan akulah anak cucu Adam yang paling mulia di sisi Allah SWT,
dimana tidak ada lagi kebanggaan lain selain kebanggaan ini."
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Aku
yaitu orang pertama yang keluar dari padang Mahsyar tatkala semua
manusia dikumpulkan di sana; akulah pemimpin dan juru bicara mereka kala
itu, dan aku yang memberi syafa'at kepada mereka saat mereka telah
berputus asa dari pertolongan yang lain. Panji al-karan (kemuliaan) berada
di tanganku, dan akulah anak cucu Adam yang paling mulia di sisi Allah
SWT, dimana sebanyak seribu khadim (pembantu) yang bagaikan permata
berada di sekitarku."
Pendapat ketiga, berkata, "Maqam Mahmuda maksudnya, Allah
SWT menempatkan Nabi Muhammad di atas kursi-Nya di akhirat bersama-
Nya."
Orang yang berpendapat seperti ini antara lain Mujahid, salah seorang
imam ternama dalam haltakwil Al-Qur'an.
Riwayat dari Mujahid ini (sekalipun shahih), dapat ditakwilkan kepada
makna lain, yaitu Allah SWT menempatkan Nabi Muhammad di atas kursi-
Nya di akhirat bersama para nabi dan para malaikat.
Ibn Abdul Birr (dalam bukunya yang berjudul at-Tamhid) berkata,
"Diriwayatkan juga dari Mujahid, bahwa saat menakwilkan perkataan
Allah SWT yang berbunyi: llajah-wajah [orang-orang mukminJ pada hari
itu berseri-seri. (QS. al-Qiyamah:22) ia berkata, 'Maksudnya yaitu , orang-
orang Mukmin menunggu balasan pahala dari Allah SWT, bukan melihat-
Nya'."
Pendapat keempat, mengatakan bahwa Maqam Mahmuda yaitu hak
Nabi Muhammad untuk mengeluarkan sekelompok dari neraka.
Diriwayatkan oleh Muslim dari Yazid al-Faqir, ia berkata, "Aku
tertarik oleh salah satu pendapat orag-orang Khawarij. Oleh sebab itu, suatu
kali aku melaksanakan haji dengan teman-temanku. saat berada di
Madinah, kami lihat Jabir ibn Abdullah sedang berbicara di hadapan
sekelompok orang menceritakan tentang salah satu peperangan yang ia
lakukan bersama Rasulullah saw. saat ia berbicara tentang penghuni
neraka Jahannam, aku berkata kepadanya, "Wahai sahabat Rasulullah,
apakah yang kamu katakan itu? Bukankah Allah SWT telah mengatakan:
...Sesmgguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka,
maka sungguh telah Engkau hinakan ra.... (QS. Ali-Imran: 192) dan: Dan
odapun orang-orang yangfasik [kafirJ, maka tempat mereka yaitu nerala.
Setiap knli mereka hendak ke luar daripadanya, mereka dikembalikan fiaSiJ
kematian & hari akhir 321
ke dulamnya dan dikatakan kepada mereks, "Rusakanlah siksa neraka yang
dahulu kamu mendustakannya. (QS. as-Sajdah: 20) Bagaimanakah pendapat
Anda?"
Jabir ibn Abdullah balik bertanya, "Apakah kamu membaca Al-
Qur'an?" Aku menjawab, "lya." Lalu ia berkata, "ltulah Moqam Mahmuda
untuk Nabi Muhammad saw, dimana dengan maqam ini Allah SWT
mengeluarkan sebagian ahli neraka."
Diriwayatkan juga oleh al-Bukhari dari Anas ibn Malik ra, dan ia
mendengar Rasulullah saw bersabda, "Lalu aku keluarkan sekelompok orang
dari penghuni neraka dan aku masukkan mereka ke dalam surga, sehingga
orang yang berada di dalam neraka yaitu orang-orang yang ditetapkan oleh
Al-Qur'an kekal di dalamnya." Kemudian Beliau saw membacakan ayat
Allah yang berbunyi: Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke
tempal yang terpuji -Maqam Mahmuda-. (QS. al-lsra'; 79') Beliau saw
berkata, "ltulah Maqam Mahmuda yang dijanjikan Allah SWT kepada Nabi,
Muhammad saw."
Pendapat kelima, mengatakan bahwa Maqam Mahmuda yaitu
syafa'at Nabi Muhammad saw, yang akan diterangkan dalam pembahasan
selanjutnya.
Tiga Syafa'at Nabi Muhammad saw
Jika benar yang dimaksud dengan Maqam Mahmuda yaitu syafa'at
Nabi Muhammad pada hari kiamat, maka para ulama juga berbeda pendapat
tentang wujud dan jumlah syafa'at Nabi Muhammad saw.
An-Naqqas berkata, "Rasulullah saw mempunyai tiga buah syafa'at;
syafa'at umum untuk semua manusia, syafa'at untuk menyegerakan mereka
memasuki surgq dan syafa'at untuk mengeluarkan pelaku dosa besar dari
neraka."
Ibn 'Athiyyah berkata, "Yang masyhur yaitu , Rasulullah saw itu
mempunyai dua syafa'at; syafa'at umum untuk semua manusia dan syafa'at
untuk mengeluarkan orang-orang berdosa dari neraka. Syafa'at yang kedua
tidak hanya dimiliki oleh Nabi Muhammad saw, bahkan dimilikijuga oleh
nabi-nabi lain dan para ulama."
Al-Qadhi 'Iyyadh berkata, "Syafa'at Nabi Muhammad saw ada lima;
pertama, syafa'at umum bagi sekalian manusia. Kedua, syafa'at untuk
memasukkan manusia ke dalam surga tanpa dihisab terlebih dahulu. Ketiga,
syafa'at untuk mengeluarkan umatnya yang berdosa dari dalam neraka,
sehingga mereka dapat keluar dari neraka itu dengan adanya syafa'at Nabi
Muhammad saw ini. Syafa'at ini diingkari oleh kelompok Khawarij dan
kematian & hari akhirn)
Mu'tazilah, sebab bertentangan dengan salah satu asas keyakinan mereka,
yaitu kemutlakan akal yang berdasarkan kepada nilai baik-buruk. Keempat.
syafa'at untuk mengeluarkan umatnya yang berdosa dari dalam neraka,
sehingga mereka keluar dari neraka dengan syafa'at Nabi Muhammad saw,
nabi-nabi yang lain, para malaikat, dan orang-orang beriman. Syafa'at ini
juga diingkari oleh kelompok Mu'tazilah, sebab menurut mereka, jika tidak
dimasukkan ke dalamnya, maka lebih baik dari awal mereka tidak ditetapkan
untuk memasukinya. Kelima, syafa'at untuk meninggikan derajat penduduk
surga. Syafa'at ini tidak diingkari oleh kelompok Mu'tazilah, sebagaimana
mereka tidak mengingkari syafa'at di padang Mahsyar saat seluruh manusia
dikumpulkan."
Disamping syafa'at-syafa'at yang disebutkan tadi, ada syafa'at
keenam, yaitu syafa'at Beliau saw terhadap pamannya (Abu Thalib) dalam
meringankan siksaan yang diterimanya di dalam neraka.
Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa saat disebutkan
nama Abu Thalib di depan Rasulullah saw, Beliau berkata, "Mudah-
mudahan ia mendapat syafa'atku di akhirat, dimana ia akan mendapatkan
siksaan yang paling ringan, yaitu hanya dengan memakai sandal dari api
neraka sehingga mendidih otaknya." (HR. Muslim)
Jika dikatakan, "Bagaimana dengan firman Allah SWT yang berbunyi:
Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang
memberikan syafa'at?" (QS. al-Muddatstsir: 48) Dijawab, "Mereka tidak
mendapat syafa'at untuk keluar dari neraka seperti orang-orang bertauhid
yang berdosa."
Adakah Nabi Melakukan Dosa Kecil?
Setelah sepakat bahwa seluruh nabi yaitu ma'shum (bersih atau
terpelihara) dari dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil yang dapat
merendahkan kedudukan serta mengurangi pribadi mereka, para ulama
berbeda pendapat tentang dosa-dosa kecil lain yang dilakukan oleh para
nabi.
Menurut Qadhi Abu Bakar dan Ustadz Abu Bakar, para nabi juga
melakukan dosa-dosa kecil. Ulama-ulama Mu'tazilah juga mengatakan
demikian. Ath-Thabari dan ulama-ulama lainnya (dari kalangan ahli fiqih,
ahli ilmu kalam, dan ahli hadits) mengatakan bahwa nabi-nabi Allah juga
berbuat dosa kecil, seperti disebutkan di Al-Qur'an dan hadits Nabi saw.
Itulah pendapat kebanyakan para ulama. Pendapat ini ditentang oleh
sebagian ulama lain, dan mengatakan bahwa para nabi bersih dari dosa kecil
dosa besar.
kematian & hari akhir 323
Kelompok Rafidhah mengingkari dosa kecil pada diri para nabi,
sebab menurut mereka para nabi ma'shum (bersih atau terpelihara) dari
dosa apa saja.
Jumhur (mayoritas) ahli fiqih mazhab Maliki, Hanafi, dan Syaf ijuga
menentang bahwa para nabi ada yang berbuat dosa-dosa kecil dengan
mengatakan, "Semua nabi Altah bersih atau terpelihara dari melakukan dosa
kecil, sebagaimana bersih atau terpelihara dari melakukan dosa besar. Sebab
kita diperintahkan mengikuti seluruh perbuatan dan tindak-tanduk mereka
secara mutlak tanpa ada pengecualian apa-apa. Oleh sebab itu, setiap
perbuatan yang lahir dari mereka merupakan perbuatan ta'at dan sesuai
dengan kehendak Allah SWT, yaitu untuk beribadah kepada-Nya.
Seandainya kita katakan bahwa mereka tidak bersih dari berbuat dosa kecil,
maka mereka tidak layak menjadi panutan kita."
Abu Ishaq al-lsfarainy berkata, "Para ulama berbeda pendapat tentang
adanya dosa-dosa kecil pada diri nabi-nabi Allah. Namun kebanyakan
mereka berpendapat bahwa hal itu tidak boleh ada pada diri mereka. Hanya
sebagian kecil yang membolehkannya, tapi mereka tidak mempunyai dalil
yang kuat tentang itu."
Sebagian ulama mutaakhkhirin (ulama belakangan) lebih memilih
pendapat pertama yang menyatakan bahwa para nabi itu juga berbuat dosa
kecil. Mereka berkata, "Allah SWT mengkhabarkan kepada kita bahwa akan
terjadi dosa-dosa kecil itu pada diri sebagian mereka. Akan namun Ia
langsung menegurnya dan menyatakan bahwa perbuatan itu tidak benar,
sehingga mereka meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya. Hal ini
banyak dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits. Yang jelas hal itu tidak
menurunkan derajat dan martabat mereka sebagai nabi-nabi Allah. Sebab
perbuatan itu jarang sekali timbul dari mereka dan timbulnya sebab khilaf
atau lupa (tidak ada unsur kesengajaan). Perbuatan yang bagi orang lain
merupakan kebaikan itu namun bagi mereka merupakan kekurangan (sebab
mereka yaitu nabi Allah)."
Sungguh bijaksana perkataan al-Jundi yang berbunyi, "Amalan-
amalan baik yang dilakukan oleh orang-orang baik belum tentu baik bagi
orang-orang muqmrabin (orang yang didekatkan Allah). Maksudnya,
amalan-amalan para nabi harus jauh lebih baik dari amalan-amalan orang
biasa. Walaupun nash-nash menuliskan bahwa akan terjadi dosa-dosa itu
pada diri mereka, namun yang demikian tidak menurunkan derajat dan
martabat mereka sebagai nabi-nabi Allah, sebab mereka orang-orang yang
teruji."
Diriwayatkan oleh Ibn al-Mubarak dari 'Uqbah ubn 'Amir bahwa
Rasulullah saw bersaMa:
kematian & hari akhirn4
Di akhirat, setelah Nabi lsa berkata kepada manusia, "Pergilalr kalian
menemui Nabi Muhammad saw yang ummi (tidak tahu tulis baca)," maka
datang orang-orang itu kepadaku untuk meminta pertolongan. Setelah
mendengar penuturan mereka, Allah SWT mengizinkanku beranjak dari
tempat dudukku untuk menghadap kepada-Nya. Begitu aku beranjak dari
tempat dudukku itu, keluarlah bau yang sangat harum yang dapat dicium
oleh semua orang. Sesampainya di hadapan-Nya, Allah SWT memberikan
syafa'at-Nya kepadaku dan memberikan cahaya di sekujur tubuhku, mulai
dari ujung rambut sampai mata kaki. Kala itu orang kafir berkata. "Orang-
orang Mukmin telah mendapatkan orang yang memberikan syafa'at untuk
mereka, sedang kami belum mendapatkannya. Siapa yang dapat
memberikan pertolongan kepada kami? Tidak ada yang lain rnelainkan iblis
la'natullah, sebab dialah yang menyesatkan kami di dunia." Mereka lalu
datang kepada iblis dan berkata, "Orang-orang Mukmin telah mendapatkan
orang yang memberikan syafa'at untuk mereka, sedang kami belum
mendapatkannya. Oleh sebab kamu yang menyesatkan kami di dunia, maka
kamu harus bertanggungiawab terhadap kami. Berdirilah kamu dan
berikanlah syafa'at kepada kami." Iblis tidak dapat menjawab apa-apa
melainkan menyebutkan ayat Allah SWT yang berbunyi: Dan berkatalah
setan tatkala perkara fhisabJ telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan
kepadamu letapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku
terhadapmu, ntelainkan [sekadarJ aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi
seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan namun
cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kalt tidak dapat menolongmu dan
kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku [dengan Allah] sejak
dahulu. " Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang
pedih. (QS. Ibrahim: 22) saat iblis beranjak dari tempat duduknya,
keluarlah bau yang sangat busuk yang dapat dicium oleh semua orang,
kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka Jahannam.
Orang-orang yang Mendapat Syafa'at Nabi Muhammad saw
Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah saw,
"Siapakah orang yang paling berbahagia mendapatkan mendapat syafa'atmu
nantidihari kiamat, wahai Rasulullah?" Beliau saw menjawab, "Wahai Abu
Hurairah, aku mengira bahwa tidak seorangpun yang bertanya kepadaku
tentang masalah ini. Namun kamu menanyakannya kepadaku sebab
didorong oleh rasa ingin tahu. Orang yang paling berbahagia mendapatkan
syafa'atku yaitu orang yang mengucapkan kalimah Lailaahaillallah dengan
tulus dari lubuk hatinya." (HR. al-Bukhari dari Abu Hurairah)
kematian & hariakhir 325
Rasulu I tah saw bersabda, "Barangsiapa mengucapkan Lailaahaillollah
dengan ikhlas dari lubuk hatinya, maka orang itu pasti masuk surga."
Sahabat bertanya. "Apakah tanda ikhlasnya itu, wahai Rasulullah?" Beliau
saw menjawab, "Ucapan itu menghalanginya berbuat durhaka kepada
Tuhannya." (HR. atTirmidzi al-Hakim dari Zaidibn Arqam)
Penyerahan Kitab Amal (Buku Catatan Amal)
Diriwayatkan bahwa Umar ibn al-Khatthab ra berkata, "Hisablah
dirimu sebelum kamu dihisab di akhirat, dan beramallah untuk hari akhirat.
Penghisaban di akhirat hanya diringankan bagi orang-orang yang menghisab
dirinya saat di dunia." (HR. at-Tirmidzi)
Diriwayatkan dari 'Aisyah, bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa mendapat dihisab pada hari kiamat, maka ia mendapat azab."
'Aisyah bertanya, "Bukankah Allah SWT mengatakan: Maka dia akon
diperika dengan pemeril<saan yang mudae (QS. alJnsyiqaq: 8) wahai
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Penghisaban yang aku maksud yaitu
'aradh (pembentangan)." Maksudnya, barangsiapa ikut dibentangkan atau
dikumpulkan di hari kiamat, maka mendapat azab."
Rasulullah saw bersabda, "Pada hari Kiamat manusia dihadapkan
kepada Allah SWT sebanyak tiga kali. Pertemuan pertama dan kedua penuh
dengan penolakan dan pembelaan diri dari manusia, serta bantahan dari
Allah SWT. Namun pada pertemuan ketiga (terakhir) diserahkan kitab
kepadanya melalui tangan kanan atau tangan kirinya -sehingga ia tidak dapat
berbuat
^pa-apa
untuk membela dirinya-. (HR. atTirmidzi dari Abu
Hurairah)
Dalam riwayat lain ditambahkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Penolakan dan pembelaan diri datang dari orang-orang yang tidak
mengenal Tuhan saat di dunia dan selalu memperturutkan hawa nafsu.
Mereka melakukan hal itu di hari kiamat sebab tidak mengenal Tuhan
sehingga mereka menyangka bahwa penolakan dan pembelaan diri dapat
menyelamatkan mereka. sedang bantahan dari Allah SWT yaitu
melalui para rasul-Nya, mulai dari Nabi Adam as sampaiNabi Muhammad
saw. Para nabi menjadi hujjah (alasan) bagi Allah untuk menyangkal
dakwaan manusia." (HR. at-Tirmidzi al-Hakim)
Rasulullah saw bersabda, "Semua kitab tersimpan di bawah Arsy
Allah SWT; tatkala manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, Allah SWT
meniupkan angin kencang sehingga kitab-kitab beterbangan dan dibaca oleh
semua makhluk. Tulisan pertama dari kitab itu berbunyi,"Bacaloh kitabmu,
cuhtplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu."
(QS. alJsra': l4)
kematian & hari akhir326
'Aisyah menceritakan: Pernah suatu kali aku teringat neraka, sehingga
air mataku berlinang sesaat . Rasulullah saw bertanya kepadaku, "Apakah
yang membuatmu menangis wahai 'Aisyah?" Aku menjawab, "Aku
menangis sebab aku teringat neraka. Apakah di hari kiamat setiap orang
ingat dengan keluarganya?" Beliau saw menjawab, "Pada hari itu setiap
orang masih ingat dengan keluarganya, kecuali pada tiga saat, yaitu: saat
ditimbang, sampai ia tahu apakah timbangannya paling ringan atau yang
paling berat; saat kitab-kitab diterbangkan, sampai ia tahu apakah kitab itu
diterimanya dari tangan kanan atau dari tangan kiri; dan saat melewati titian
Shiratal Mustaqim yang di bawahnya ada neraka Jahannam, sampai ia
berhasil melewatinya." (HR. Abu Daud)
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, "Orang yang pertama
sekali mendapatkan kitabnya dengan tangan kanan dari umatku yaitu Umar
ibn al-Khatthab; waktu itu wajahnya bersinar seperti sinar matahari." Orang-
orang bertanya, "Bagaimana dengan Abu Bakar, wahai Rasulullah?" Beliau
saw menjawab, "la telah dibawa ke surga oleh malaikat." (HR. Yazid ibn
Tsabit)
Rasulullah saw bersabda. "Pada hari kiamat Allah SWT berseru
kepada orang yang beriman dengan suara yang kuat tapi tidak mengerikan
dengan perkataan, "Wahai hamba-Ku, Aku yaitu Allah Yang tidak ada
Tuhan melainkan Aku. Aku yaitu Maha Penyayang, Maha Hakim, dan
Maha Memutuskan. Wahai hamba-Ku, tidak ada ketakutan bagimu pada hari
ini dan kamu tidak akan berduka cita. Berikanlah hujjahmu kepada-Ku dan
mudahkanlah jawabanmu! Sungguh hari ini kamu diminta
pertanggungjawaban dan dihisab. Wahai malaikatku, siapkanlah segala
sesuatunya sebab hamba-Ku akan mulai dihisab!" (HR. al-Hafzh Abu al-
Qasim dariMu'adz ibn Jabal)
Samurah ibn 'Athiyah berkata: Seseorang datang pada hari kiamat
dengan kitab yang berisi kebaikan yang banyak bagaikan sebesar gunung.
Lalu Allah SWT berkata kepada-Nya, "Kamu shalat dan bersedekah pada
hari itu supaya orang tahu bahwa kamu melaksanakan shalat. Ketahuilah!
Aku yaitu Allah Yang tidak ada Tuhan melainkan Aku: ibadah yang Aku
terima hanya ibadah yang tulus mengharap ridha-Ku. Kamu puasa pada hari
itu supaya orang tahu bahwa kamu melaksanakan puasa. Ketahuilah! Aku
yaitu Allah Yang tidak ada Tuhan melainkan Aku; ibadah yang Aku terima
hanya ibadah yang tulus mengharap ridha-Ku. Kamu bersedekah pada hari
itu supaya orang tahu bahwa kamu bersedekah. Ketahuilah! Aku yaitu
Allah Yang tidak ada Tuhan melainkan Aku; ibadah yang Aku terima hanya
ibadah yang tulus mengharap ridha-Ku."
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abu Hurairah, bahwa saat
Rasulullah saw membacakan ayat Allah yang berbunyi: t ,fii ,F ti\ ii.
kematian & hari akhir n7
eiy.) Beliau bersabda, "Di hari kiamat, setelah seorang Muslim dipanggil
ke hadapan Tuhannya dan diberikan kitab melalui tangan kanannya, maka
diletakkanlah sebuah mahkota di atas kepalanya dan setiap sudut badannya
dihiasi berbagai perhiasan. Lalu ia pergi menemui sahabat-sahabatnya,
namun belum sampai ke sana sahabatnya yang melihat kedatangannya dari
jauh berkata, "Ya Allah, jadikan aku sepertitemanku ini; rahmatilah kami ya
Allah." "Adapun kamu, beri khabar gembiralah kepada setiap orang bahwa
orang yang seperti kamu mendapatkan balasan seperti ini." Tatkala ia sampai
kepada mereka, ia berkata, "Beri khabar gembiralah kepada seluruh orang
Islam bahwa mereka semua akan sepertiku ini."
Adapun orang kafir, diletakkanlah sebuah mahkota dari api neraka di
atas kepalanya dan badannya dililit dengan rantai sepanjang tujuh puluh
hasta. Semua sahabatnya yang melihat keadaannya berkata, "Ya Allah, kami
berlindung kepada-Mu dari kesengsaraan seperti ini. Ya Allah, jangan
Engkau datangkan seperti ini pada diri kami." Tatkala ia sampai kepada
mereka, mereka berkata, "Ya Allah, enyahkanlah dia dari kami," namun ia
berkata, "Mudah-mudahan kamu sekalian dijauhkan oleh Allah dari rahmat-
Nya. Kamu semua akan merasakan seperti apa yang aku rasakan ini."
Diriwayatkan bahwa suatu kali Nabi Isa as lewat di depan sebuah
kuburan. Lalu kuburan itu diinjaknya dengan kakinya dan berkata,
"Berdirilah kamu dengan izin Allah, wahai penghuni kuburan ini." Maka
berdirilah penghuni kubur itu dengan izin Allah, lalu berkata, "Wahai Ruh
Allah (Nabi Isa), kenapa kamu membangunkanku, padahal aku sedang
dihisab sejak tujuh puluh tahun yang lalu. Tapi, tiba-tiba ada seruan untuk
menyahuti panggilanmu." Nabi Isa menjawab, "Aku ingin bertanya
kepadamu; apa yang kamu lakukan semasa hidupmu?" Ia menjawab, "Aku
hanya seorang pengangkut kayu bakar; dengan itulah aku makan dan
bersedekah." Nabi Isa terperanjat mendengarnya, lalu berkata, "Subhanallah,
tukang pengangkut kayu bakar saja dihisab selama tujuh puluh tahun,
padahal ia makan dari yang halal, juga bersedekah." Orang itu berkata,
"Wahai Ruh Allah, Allah telah mencelaku, yaitu tatkala aku mengangkut
seikat kayu bakar milik seseorang, aku mengambil sedikit kayu itu untuk
mencungkil sisa-sisa makanan yang menempel di sela-sela gigiku. Setelah
itu potongan kayu itu aku buang begitu saja. saat itulah aku dicela oleh
Allah SWT dengan perkataan, 'Mengapa kamu meremehkan-Ku, padahal
Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan?"'
Buku Amal Tergantung di Leher
Allah SWT berfirman: Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan
amal perbuatsnnya [sebagoimana letapnyo kalung] pada lehernya. Don
kematian & hari akhir328
Kami keluarkon baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya
terbuka. (QS. al-lsra': l3)
Az-Zajjaj berkata, "Kata leher di dalam ayat ini yaitu sebuah
ungkapan dari kesenantiasaan. sebagaimana senantiasanya kalung melingkar
di leher."
Ibrahim ibn Adham berkata, "Setiap anak Adam mempunyai kalung
yang tertulis segala amal perbuatannya. saat ia meninggal dunia, kalung
itu disimpan oleh Allah sampai datangnya hari kiamat. Kalung itu akan
dikeluarkan kembali, lalu dikatakan kepada orang itu, "Bacalah kilabmu,
cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu."
(QS. al-lsra': l4)
Ibn Abbas ra berkata, "Kata t6,61 itu yaitu amal perbuatannya."
Al-Hasan berkata, "Semua manusia membacakan catatan amalnya di
hari kiamat, baik yang tidak bisa membaca saat di dunia maupun yang
bisa."
Diriwayatkan bahwa saat Abu Sawwar al-'Adawi membacakan ayat
ini Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya
[sebagaimana tetapnya kalungJ pada lehernya. Dan Kami keluarkan
baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. (QS. al-
Isra': l3) ia katakan, "Kitab (buku catatan amal) itu akan dikembangkan dua
kali; yaitu sekali di dunia dan sekali di hari kiamat. saat di dunia kitab itu
dikembangkan untuk mencatat seluruh amalan manusia dan akan ditutup
kembali saat manusia meninggal dunia. Kitab itu dibuka kembali setelah
datang hari kiamat, dimana seluruh manusia diperintahkan membacakan
kitabnya masing-masing. saat itulah mereka dihisab oleh Allah SWT.
Allah SWT berfirman: Adapun orang yang diberikan kitabnya dari
sebelah kanannya, maka dia akon diperiksa dengan pemerilcaan yang
mudah. (QS. al-lnsyqaq: 7-8)
Ayat ini menunjukkan bahwa proses penghisaban terjadi saat kitab
diserahkan kepada yang punya. Sebab saat manusia dibangkitkan di
padang Mahsyar, mereka tidak ingat amal perbuatan mereka saat di dunia.
Allah SWT berfirman: Pada hari saat mereka dibangkitkan Allah
semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang teloh mereka
kerjakan. Allah mengumpulkan [mencatatJ amal perbuatan itu, padahal
mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
(QS. al-Mujadilah:6).
Jadi telah kami terangkan bahwa yaumul hisab (hari penghisaban)
yaitu diantara nama hari kiamat, di mana pada hari itu manusia di hisab
Allah SWT setelah mereka dibangkitkan di padang Mahsyar dalam keadaan
kematian & hari akhir 329
tidak berpakaian dan tidak bersandal, dan kitab dibagikan kepada mereka.
Kala itu sebagian mereka ada yang kitabnya diserahkan dari tangan
kanannya (mereka itulah orang-orang yang berbahagia) dan ada yang
kitabnya diserahkan dari tangan kiri atau punggungnya (mereka itulah orang-
orang yang malang). Setelah itu mereka membacakan isi kitab masing-
masing.
Sebuah syair mengatakan:
Bayangkonlah hari yang pada hari itu engkau okan berdiri dalam keadaan
telanjang.
Berdiri dalam keadaan cemas dan hina dina seperli orang rendahan.
Sqat itu api menyala mengganggu orang-orangyang berdosa.
Lalu dengan murka Tuhan berkata kepada mereka.
Bacalah kitabmu wahai pendurhaka.
Bukankah tidak ada satupun yang keliru isi di dalamnya'?
Sekali-kali kamu tidak akan bisa mengingkari isinya.
Tuhan Rabbul Jalil berkata, "seretlah orang durhaka ini ke neraka.
Dan masukkan ia ke dalamnya dalam keadaan haus yang amat sangat
Maka orang-orang musyrik akan bergelimang dengan api yang menyala.
sedang orang-orang beriman bergelimang dengan nikmat dan
kesenangan di dalam surgo.
Oleh sebab itu, renungkan wahai saudaraku, saat kitab-kitab sudah
dibagikan, timbangan-timbangan sudah dipasangkan, dan kamu dipanggil
dengan nama kamu sendiri di hadapan seluruh makhluk untuk menghadap
Allah SWT. Malaikat ditugaskan oleh Allah untuk mencari dan menyeret
kamu ke hadapan-Nya saat namamu dipanggil. Tidak akan terjadi kesalahan
sedikitpun pada diri malaikat itu dalam mengambil orang yang dipanggil
namanya oleh Allah. Sebab, namamu dipanggil lengkap dengan nama
ayahmu dan kamu sudah menggigil ketakutan saat mendengar namamu
dipanggil-Nya. Semua orang menoleh kepadamu sebab anehnya rupamu
saat itu.
Bayangkan saat kamu berada di hadapan Allah SWT sambil
memegang kitab yang berisi catatan-catatan amal yang tidak ada sedikitpun
dari rahasia-rahasia hidupmu yang tidak tertulis di sana. Kamu membacanya
dengan hati yang resah gelisah dan suara yang hilang-timbul akibat
dahsyatnya situasi saat itu. Betapa tidak, kamu membacakan perjalanan
hidupmu kepada Allah Yang Mahabesar, Penguasa langit dan bumi, di
kematian & hariakhir330
hadapan seluruh umat manusia, mulai dari Nabi Adam sampai manusia
terakhir di dunia ini. Berapakah perintah Allah yang kamu lupakan begitu
saja; berapakah kejahatan yang kamu laksanakan (baik dengan sembunyi-
sembunyi maupun terang-terangan); berapakah tindak-tanduk yang kamu
lakukan yang kamu sendiri mengira bahwa itu mendatangkan keberuntungan
yang besar bagimu, padahal merugikan orang lain.
Pada hari itu orang yang dulunya merupakan simbol kebaikan, dimana
ia mengajak orang lain berbuat baik dan menyuruhnya untuk itu, bahkan
sampai banyak pengikutnya, maka setelah namanya dipanggil ke hadapan
Tuhannya, datanglah ia. Lalu, kepadanya diberikan kitab yang kulit serta
tulisannya berwarna putih. Pada zhahirnya kitab itu yaitu kitab
kesengsaraan namun sebenarnya itu yaitu kitab keberuntungan.
Kitab itu dibacanya dan dimulai dari kejahatan-kejahatan yang pernah
dilakukannya, sehingga raut wajahnya berubah lantaran cemas. Namun di
akhir-akhir kitab itu dituliskan bahwa dosa-dosanya telah diampuni oleh
Allah SWT, sehingga bukan main bahagianya saat itu. Kemudian,
sampailah kepada membacakan kebaikan-kebaikannya yang semuanya
membuat rasa bahagiannya berlipat ganda. Apalagi tatkala sampai pada
akhir kitab, dimana dituliskan bahwa kebaikan-kebaikannya dilipat-
gandakan oleh Allah SWT, sehingga wajahnya berubah menjadi putih
berseri.
Setelah itu, diletakkanlah sebuah mahkota di atas kepalanya dan setiap
sudut badannya dengan dihiasi berbagai perhiasan. Lalu dikatakan
kepadanya, "Pergilah kamu menemui sahabat-sahabat kamu dan beri khabar
gembiralah kepada setiap orang, bahwa orang-orang yang seperti kamu
mendapatkan balasan seperti ini." Tatkala ia telah pergi ke surga, maka:
"Sesungguhnya aku yakin, balrwa sesungguhnya aku akan menemui hisab
terhadap diriku." Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,
dalsm surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat, [kepada mereka
dikatakanJ, "Makan don minumlah dengan sedap disebabkan amal yang
telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu. " (QS. al-Haqqah: 20-
24)
Adapun orang yang dulunya merupakan simbol kejahatan, dimana ia
sering mengajak orang lain berbuat jahat dan menyuruhnya untuk itu,
bahkan sampai banyak pengikutnya, maka setelah namanya dipanggil ke
hadapan Tuhannya, datanglah ia. Lalu, kepadanya diberikan kitab yang kulit
serta tulisannya berwarna hitam. Pada zhahirnya kitab itu yaitu kitab
keberuntungan namun sebenarnya kitab kesengsaraan.
Kitab itu dibacanya dan dimulai dari kebaikan-kebaikan yang pernah
dilakukannya, sehingga ia menjadi gembira sebab merasa selamat. Namun
di akhir-akhir kitab dituliskan bahwa kebaikan-kebaikannya ditolak oleh
kematian & hariakhir 331
Allah SWT, sehingga wajahnya menjadi hitam dan bukan main sedihnya
saat itu. Kemudian, sampailah kepada membacakan kejahatart-
kejahatannya yang semuanya membuat rasa sedih berlipat ganda dan
wajahnya bertambah hitam. Apalagi tatkala sampai pada akhir kitab, dimana
dituliskan bahwa kejahatan-kejahatannya dilipat-gandakan azabnya oleh
Allah SWT (yang dilipat-gandakan yaitu siksaannya, bukan kejahatannya).
Maka, tampaklah neraka dan berbagai siksaan yang ada di dalamnya,
sehingga matanya menjadi hijau sesaat dan wajahnya menjadi hitam
legam. Kepadanya dipakaikan celana dari kain katun kasar, lalu dikatakan
kepadanya, "Pergilah kamu ke neraka untuk menemui sahabat-sahabatmu
dan berilah khabar kepada mereka bahwa bagi setiap orang yang seperti
kamu mendapatkan balasan seperti ini." Tatkala ia pergi ke neraka, ia
berkata: Adapm orang yang diberikon kepadanya kitabnya dari sebelah
kirinya, maka dia berkata, "llahai alangkah baiknya kiranya tidak
diberikan kepadaku kitabku [iniJ, Dan aku tidak mengetahui apa hisab
terhadap diriku, lltahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala
sesuotu. Hartaku sekali-koli tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang
ke kuas aan ku dar i ku " (QS. al-Haq qah: 25 -29)
Menurut Ibn Abbas ra, tafsir ayat ini yaitu , "Telah tidak ada lagi
hujjahku (alasan yang dapat menolongku)."
Allah SWT berfirman: Kemudian belitlah dia dengan rantai yang
panjangnya tujuh puluh hasta. (QS. al-Haqqah:32)
sedang orang-orang yang kitabnya diberikan dari punggungnya'
bahunya yang sebelah kiri dicabut lalu tangannya diletakkan ke belakang
untuk menerima kitabnya. Mujahid berkata, "Wajahnya dipalingkan ke
tengkuknya lalu ia membaca kitabnya dalam keadaan demikian."
Jadi renungkanlah wahai saudaraku. Jika Anda termasuk golongan
orang-orang yang berbahagia, maka bersyukurlah Anda, sebab Anda keluar
dari penghisaban dengan wajah yang berseri-seri dan dalam keadaan yang
sangat sempurna serta indah. Kitab Anda diterima melalui tangan kanan dan
nama Anda diumumkan oleh malaikat kepada seluruh makhluk dengan
perkataan, "lnilah fulan anak si fulan; Ia bahagia saat ini dan tidak sengsara
untuk selamanya."
Tapi, bagaimana jika Anda termasuk golongan orang yang sengsara,
dimana wajah Anda menjadi hitam legam saat lewat di hadapan seluruh
makhluk, dan kitab Anda diterima melalui tangan kiri atau dari arah
punggung? Nama Anda juga diumumkan oleh malaikat kepada seluruh
makhluk dengan perkataan, "Inilah fulan anak si fulan; sungguh ia sengsara
saat ini dan tidak bahagia untuk selamanya."
kematian & hari akhir332
Sabda Beliau saw yang berbunyi "Ketahuilah bahwa fulan anak si
fulan" menunjukkan bahwa setiap orang (di hari kiamat) dipanggil dengan
namanya sendiri.
Hadits lain yang menyatakan hal ini secara jelas yaitu hadits
yang diriwayatkan oleh Abu Darda', bahwa Rasulullah saw bersabda, "Pada
hari kiamat kalian dipanggil dengan nama kalian sendiri, maka baguskanlah
nama kalian." (HR. Abu Nai'm al-Hafizh dari Abu Darda')
Tentang Firman Allah yang Berbunyi lyauma tabyadhdhu wujuh wa
taswaddu wujuhl
Allah SWT berfirman: Pada hari yang diwaktu itu ada muka yang
putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang
yang hitam murom mukanya [kepada mereka dikatakanJ, "Kenapa kamu
kafir sesudah kamu beriman? sebab itu rasakanlah azab disebabkan
kekafiranmu ilu. " (QS. AIi 'lmran: 106) dan: Adapun orang-orang yang
putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah [surgaJ;
mereka kekal di dalamnya. (QS. Ali 'lmran: 107)
Diriwayatkan bahwa Abu Ghalib berkata: saat Abu Umamah
melihat potongan-potongan kepala manusia disangkutkan di menara
Damaskus, ia berkata, "Bangkai anjing-anjing yang merupakan makhluk
paling hina di permukaan bumi ini lebih baik daripada mayat-mayat ini."
Kemudian ia membaca ayat li*'t i:*$ lfi 'fr i1r). Aku berkata
kepadanya, "Apakah engkau mendengarnya dari Rasulullah saw?" Ia
menjawab, "Kalau aku tidak mendengarnya beberapa kali dari Rasulullah
saw, maka tidak akan aku sebutkan hal ini kepadamu."
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa saat Rasulullah saw
membacakan ayat $r!t i:*$ af.'t '# iil Beliau berkata, "Wajah
Ahlusunnah menjadi putih berseri sedang wajah ahli bid'ah menjadi
hitam legam." (HR.Abu Bakar Ahmad al-Khathib dari Ibn Umar)
Anas ibn Malik ra mengatakan bahwa orang-orang yang hitam
wajahnya di akhirat yaitu ahlil howo'(orang-orang yang memperturutkan
hawa nafsu).
Menurut Hasan, mereka orang{rang munafik.
Menurut Qatadah, mereka orang-orang murtad.
sedang menurut Ubai ibn Ka'ab, mereka itu orang-orang kafir.
Ya Allah, dengan kelebihan rasul-rasul-Mu dan dengan keutamaan-
Mu Yang Mahabesar lagi Maha Mulia. Jadikanlah wajah kami di akhirat
kematian & hariakhir 333
menjadi putih berseri bersama hamba-hamba-Mu yang lain dan janganlah
Engkau jadikan wajah kami hitam legam seperti wajah musuh-musuh-Mu.
Jenis dan Bentuk Pertanyaan terhadap Manusia pada Hari Kiamat
Allah SWT berfirman:
Dan janganlah kamu mengikuti apo yang kamu tidak mempunyai
penge tahuin tinrangnya. Sesungguhnya pendengaran, pengl ihatan dan hali,
-r"iuonyo
itu akan diminta perlanggunjawabannya. (QS' al-lsra': 36)
Maka ra*ala Allah menyelamalkan mereka, tibaaiba mereka
membuat kezalimon di muka bumi tanpa [alasanJ yang benar. Hai manusia,
sesungguhnya [bencanal kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; [hasil
kezallianmuJ itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada
Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkon kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. (QS. Yunus: 23)
Orang-orang yang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak
akan dibaigkitkan. Katakanloh, "Tidak demikion, demi Tuhanku, benar-
benar kami akan dibangkitkon, kemudian akon diberitakan kepadamu apa
yang relah kamu kerjalrun." Yang demikian itu yaitu mudah bagi Allah.
(QS. at-Taghabun: 7)
Barangsiapa yang mengerialcan keboikon seberat dzarrahptm, niscaya
dia akan ielihat (balasannya). Dan barangsiapa yang mengeriakan
kejahatan seberat dzaTahpun, niscoya dia akan melihat (balasan)nya pula.
(QS. az-Zalzalah:7-8)
Kemudian kamu pasti ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan [yang
kamu megah-megahkan di dmia rlzl. (QS. at-Takatsur: 8)
Banyak ayat Allah yang menyebutkan tentang ini.
Dari Abu Hurairah, saat turun ayat: "kemudian kamu pasti ditanyai
pada hari itu tentong keniknatan [yang kamu megah-megahkan di dunia
-ituJ."
orang-orang bertanya, "Wahai Rasulullah nikmat mana yang akan
ditinya? Kami hanya makan korma dan minum air, sedang musuh di
pelupuk mata, dan kami sudah siap dengan pedang-pedang di pundak kami."
Rasuluttah saw menjawab, "semua itu akan terjadi." (HR at-Tirmidzi)
Rasutullah bersabda, "Pertanyaan pertama yang dilontarkan Allah
swT kepada seorang hamba di hari kiamat yaitu , 'Bukankah aku
mengaruniakan tubuh yang sehat dan minuman yang segar kepadamu?"'
(HR at-Tirmidzi)
kematian & hari akhir334
Rasulullah saw bersaMa, "Tidaklah seorang hamba melangkahkan
kakinya di dunia melainkan akan ditanya di hari kiamat untuk apa ia
melangkahkannya." ( HR Abu Naim al-Hafizh dari Abdullah)
Rasulullah saw bersabda, "Tidak akan beranjak kaki seorang hamba di
akhirat melainkan setelah ditanyakan kepadanya tentang empat perkara:
tentang umurnya, kemana ia habiskan; tentang tubuhnya, untuk apa ia
gunakan; tentang amalannya, apa saja yang ia kerjakan; dan tentang
hartanya, dari mana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan." (HR at-
Tirmidzi) Imam at-Tirmidzi menyatakan bahwa ini yaitu hadits hasan
shahih.
Dalam riwayat lain Rasulullah saw bersabda, "Tidak akan beranjak
kaki seorang hamba di akhirat melainkan setelah ditanyakan kepadanya
tentang empat perkara; tentang umurnya, kemana ia habiskan, tentang masa
mudanya, untuk apa ia gunakan; tentang hartanya, dari mana ia dapatkan,
dan kemana ia belanjakan; dan tentang amalannya, apa saja yang ia
kerjakan." (HR. Abu Sa'id dari Mu'adz ibn Jabal)
Diriwayatkan dari lbn Umar, bahwa ia mendengar Rasulullah saw
bersabda, "Tatkala hari kiamat tiba, Allah SWT memanggil hamba-Nya ke
hadapan-Nya lalu menanyakan kepadanya tentang profesi dan amal
perbuatannya saat di dunia."
Rasulullah saw bersabda, "Jika seorang Mukmin dipanggil oleh Allah
ke hadapan-Nya di hari kiamat, maka la akan memuliakannya dan berkata
lembut kepadanya. Ia bertanya, "Apakah kamu mengakui kesalahan-
kesalahanmu?" Hamba itu menjawab, "Aku akui, wahai Tuhanku." Lalu
AIlah berkata lagi, "Kesalahan-kesalahanmu telah Aku tutup-tutupi saat di
dunia, dan sekarang kesalahan-kesalahanmu aku maafkan."
Adapun orang kafir dan orang munafiq, mereka dipanggil bersama
pemimpin-pemimpin mereka yang mendustakan Allah SWT. (HR. Muslim
dari Ibn Umar). Pada akhir riwayat ini disebutkan bahwa setelah itu
Rasulullah saw membacakan ayat Allah SWT yang berbunyi: Dan siapakah
yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah?
Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereko dan para saksi akon
berkata, "Orang-orang inilahyang telah berdusta terhadap Tuhan mereka."
Ingatlah, httukon Allah [ditimpakonJ atqs orang-orang yang zalim. (QS.
Hud: l8)
Diriwayatkan dari 'Ali ibn
bersabda, *Jika hari kiamat tiba,
Thalib, bahwa Rasulullah saw
SWT memanggil hamba-Nya ke
hadapan-Nya tanpa dihadiri oleh seorangpun dari makhluk-Nya. Lalu Ia
memperhatikan dosa-dosanya satu persatu dan mengampuninya,
sepengetahuan para malaikat dan nabi-nabi-Nya. Dosa-dosanya
ditutupi-Nya, bahkan digantikan-Nya dengan kebaikan."
kematian & hariakhir
Abu
Allah
tanpa
akan
335
Sabda Beliau saw yang berbunyi "Tidak beranjak kaki seorang hamba
di akhirat melainkan setelah ditanyakan kepadanya tentang empat perkara"
yaitu 'am (berlaku umum bagi semua orang), sebab kata abdun (hamba)
yang nakirah terletak setelah huruf nafi. Namun hadits ini di-takhshish
(dikecualikan) oleh hadits lain yang berbunyi "Wahai Muhammad,
masukkan orang-orang yang tidak dihisab dari umatmu ke dalam surga
melalui pintu sebelah kanan" yang telah kami tuliskan sebelum ini. Juga
dengan firman Allah SWT yang berbunyi; Orang-orong yang berdosa
dikenal dengan tanda-tandanya. (QS. ar-Rahman: 4l)
Allah akan Berbicara dengan Hamba-Nya tanpa Ada Penghalang
Diriwayatkan dari 'Adi ibn Hatim. bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Tidak ada seorangpun di antara kamu kecuali ia akan berbicara (hari
pengadilan) dengan Allah, sedang tidak ada pembatas antara ia dengan-
Nya, lalu si hamba akan memandang ke kanan, namun ia hanya melihat amal
yang sudah dilakukan, lalu ia memandang ke kiri, namun ia hanya melihat
amal yang sudah dilakukan. Selanjutnya ia memandang ke depan, maka
yang ia lihat hanya neraka. Jadi waspadailah neraka itu meskipun hanya
dengan sebutir buah kurma (yang disedekahkan)." (HR. Muslim)
Ibn Hajar menambahkan hadits ini dengan berkata; Al-A'masy
mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabdl, "....Meskipun hanya dengan
ucapan yang baik." (HR. al-Bukhari dan at-Tirmidzi)
Ibn al-Mubarak berkata dari Anas ibn Malik, bahwa Nabi saw
bersabda, "Seorang hamba akan dihadapkan dan didirikan di hadapan Allah
pada hari Kiamat, lalu Allah berkata padanya, 'Aku sudah memberimu,
melapangkan hidupmu, dan mencurahkan nikmat padamu. Apa saja yang
kamu lakukan dengan semua nikmat itu?' Ia menjawab, 'Wahai Rabb, aku
sudah mengumpulkannya, mengembangkannya, lalu meninggalkannya.
Kembalikanlah aku, maka aku akan membawanya padamu'. Allah lalu
memerintahkan, "Perlihatkan pada-Ku semua yang sudah kamu lakukan'.
Ternyata hamba ini tidak pernah melakukan kebaikan (dengan nikmat
ini), maka ia dibawa ke neraka." (HR. Ibn al-'Arabi; dalam kitab Siraj
al-Muridin.
Hadits ini jelas menyatakan bahwa tidak ada yang akan masuk
surga kecuali ia pasti akan berbicara dengan Allah tentang
pertanggungiawaban perbuatannya, termasuk orang yang akan masuk surga
tanpa hisab, wallahu a'lam. Jadi renungkanlah tentang besarnya
permasalahan hidupmu saat Allah mengingatkan dosamu, saat Ia berkata
"Wahai hamba-Ku, apakah kamu tidak malu untuk berhadapan dengan-Ku
dengan membawa dosa yang begitu banyak. Anehnya, kamu justru malu
pada makhluk-Ku, lalu kamu memperlihatkan hal yang baik dan indah untuk
kematian & hari akhir336
mereka. Apa derajat-Ku lebih rendah bila dibandingkan dengan seluruh
hamba-Ku? Kamu memandang rendah pada pandangan-Ku dan sama sekali
tidak ragu-ragu, sedang pandangan selain-Ku sangat kamu hargai dan
besarkan. Bukankah Aku sudah memberimu nikmat yang banyak? Apakah
yang membuatmu meremehkan-Ku?"
lbn Mas'ud berkata, "Tidak ada seorangpun di antara kamu kecuali ia
akan berbicara berdua dengan Allah, bagaikan seseorang yang berdua
dengan bulan di malam purnama. Allah akan berkata, 'Wahai anak Adam,
apa yang membuatmu melalaikan-Ku? Wahai anak Adam, apa yang kamu
lakukan dari apa yang kamu ketahui? Wahai anak Adam, apa jawabanmu
terhadap para rasul yang Aku utus? Wahai anak Adam, bukankah Aku
yaitu Pengawas terhadap matamu sedang kamu sering
menggunakannya untuk melihat yang haram? Bukankah Aku yaitu
Pengawas terhadap dua telingamu?....." demikian juga dengan semua
anggota tubuh. Jika Anda mengingkari tuduhan Allah, maka semua anggota
tubuhmu ikut bersaksi. Jadi, bagaimana kiranya rasa malumu saat Dia
menunjukkan tentang nikmat-Nya kepadamu, sedang yang kamu berikan
keingkaran? Na'udzubillah dari segala skandal dan terbukalah aib di
hadapan segenap makhluk dengan saksi anggota tubuh sendiri. Namun
demikian, seorang mukmin yang beramal telah dijanjikan Allah untuk
menutup aib-aibnya."
Lalu apakah kaum kafir juga akan berbicara dengan Allah saat hari
pengadilan? Hal ini menjadi perselisihan pendapat para ulama,
sebagaimana yang sudah kamijelaskan pada judul nama-nama kiamat.
Apakah Jin juga akan Berbicara dengan Allah?
Jawabannya yaitu : semua jin dan manusia akan ditanyai,
sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Al-Qur'an: Mereka itulah orang-
orang yang telah pasti ketetapan fazabJ atas mereka bersama umat-umat
yang telah berlalu sebelum meraka dari jin dan manusia. Sesungguhnya
mereka yaitu orang-orangyang merugl. (QS. al-Ahqaf: l8)
Kemudian Allah SWT berfirman: Dan bagi masing-masing mereka
derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan.... (QS. al-Ahqaf: 19)
Yang dimaksud dengan 'masing-masing mereko'dalam ayat ini
yaitu jin dan manusia, dan janji serta ancaman untuk mereka sama dengan
manusia.
Allah memberitahukan, bahwa para jin bertanya dan Allah menjawab
(dalam firman-Nya): Hai golongan jin dan manusia, apakoh belum datang
kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yong menyampaikan
kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap
kematian & hariakhir 337
pertemuonmu dengon hari ini?" Mereka berkota,"Kami menjadi salcsi ulas
diri kami sendiri... " (QS. al-An'am: 130)
Qishash (Pembalasan Setimpal) Berlaku pada Hari Kiamat
Rasulullah saw bersabda, "Semua hak akan dikembalikan pada hari
kiamat kepada yang punya, bahkan kambing yang tidak bertanduk
melakukan pembalasan pada kambing bertanduk.'(HR. Muslim dari Abu
Hurairah)
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mempunyai kezaliman
terhadap orang lain, maka hendaklah ia memintakan maaf kepada orang
ini pada hari ini sebelum datang suatu hari yang tidak ada Dirham dan
Dinar pada hari itu. Dimana jika ia mempunyai kebaikan pada hari itu, maka
diambillah kebaikannya untuk dilimpahkan kepada orang yang telah
dizaliminya. Tapi kalau kebaikannya sudah tidak ada lagi, maka diambillah
kejahatan orang yang dizaliminya dan diserahkan kepadanya." (HR. al-
Bukhari)
Dalam riwayat lain Rasulullah saw bersabda, "Tahukah kalian siapa
yang bangkrut di antara kalian?" Para sahabat menjawab, "Orang yang
bangkrut di antara kami yaitu orang yang tidak mempunyai Dirham dan
orang yang tidak mempunyai harta." Beliau berkata, "Orang yang bangkrut
di antara umatku yaitu orang yang datang pada hari kiamat dengan
membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, akan namun ia dulu pernah
memaki, menuduh, memakan harta, memukul, dan membunuh orang lain.
Jadi pahala kebaikannya diserahkan kepada orang-orang yang telah
dianiayanya dan seandainya pahalanya telah habis sementara hak orang lain
masih ada padanya, maka dosa orang lain itu diambil dan diserahkan
kepadanya." (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa meninggal dunia sedang
dia belum membayarkan uang Dinar atau Dirham orang lain yang ada
padanya (padahal ia mampu), maka diambillah pahala kebaikannya. Namunjika ia tidak mampu, maka Allah dan Rasul-Nya lah yang membayarkannya.
(HR. Ibn Majah dari Ibn Umar)
Diriwayatkan bahwa Abdullah ibn Unais mendengar Rasulullah saw
bersabda, "Pada hari Kiamat Allah SWT mengumpulkan semua manusia
dalam keadaan telanjang
-sambil menunjuk dengan tangannya ke arah
negeri Syam-. Lalu datang seruan yang bisa terdengar oleh mereka semua
dari jarak dekat dan jauh. Seruan itu berbunyi, "Aku yaitu Allah Yang
Maha Penguasa dan Mahahakim. Tidak pantas seorang penghuni surga
masuk ke dalam surga sedang ia sedang dituntut oleh orang lain dari
penghuni neraka akibat kezaliman yang dilakukannya terhadap orang itu,
kematian & hari akhir338
walaupun kezaliman itu hanya berupa tamparan. Tidak pantas penghuni
neraka masuk ke dalam neraka sedang ia sedang dituntut oleh seorang
penghuni surga akibat kezaliman yang dilakukannya terhadap orang itu,
walaupun kezaliman itu hanya berupa tamparan."' Sahabat bertanya,
"Bagaimanakah cata membayarnya wahai Rasulullah, sementara kita
telanjang (tidak punya apa-apa pada waktu itu?" Beliau saw menjawab,
"Dengan kebaikan (pahala) dan keburukan (dosa)." (HR. Harits ibn Abu
Usamah)
Rasulullah saw bersabda, "Orang yang berutang akan tertawan oleh
utangnya pada hari kiamat." (HR. al-Barra')
Ibn Mas'ud mengatakan bahwa pada hari akhirat, masing-masing
diletakkan di depan semua makhluk lalu datang seruan yang berbunyi,
"Orang ini yaitu si fulan anak si fulan; barangsiapa yang ada haknya pada
orang ini, maka ambillah sekarang." saat orang-orang yang memp