a Allah Yang
Maha Pengasih Maha Penyayang) ini merupakan surat dari Allah SWT
kepada fulan ibn fulan, masukkan dia ke dalam surga yang tinggi yang mana
buah-buahannya sangat dekat" Hadits ini disebutkan oleh Ahmad dalam
Musnad-nya.
Menurutku, mungkin ini untuk orang-orang yang masuk surga dengan
dihisab (amalannya). Hal itu akan jelas dalam bab setelah ini.
Orang yang Pertama Masuk Surga yaitu Fakir Miskin
Ibn al-Mubarak berkata: Kami diberitahu oleh Abdul Wahab ibn al-
Ward bahwa Sai'd ibn al-Musayyib berkata: Telah datang seorang lelaki
kepada Rasulullah saw dan dia bertanya, "Kabarkanlah kepadakuwahai
Rasulullah tentang orang-orang yang berada di depan Allah SWT pada hari
kiamat." Nabi menjawab, "Mereka yaitu orang-orang yang takut, tunduk
bertawadhu', dan sering menyebut nama Allah SWT." Lelaki itu bertanya
lagi, "Apakah mereka yang pertama kali masuk surga?" Nabi menjawab,
"Tidak." Lelaki itu berkata lagi, "Jadi yang pertama sekali masuk surga
siapa?" Nabi menjawab lagi, "Orang-orang fakir miskinlah yang mendahului
manusia lainnya untuk memasuki surga dan akan keluar dari sana para
malaikat seraya berkata, "Kembalilah kamu ke tempat penghisaban!"
Mereka menjawabnya, "Terhadap apa kami dihisab? Demi Allah kami tidak
diberikan satu harta pun di dunia, sedang kami ditahan dan dibiarkan
hidup di sana. Kami juga bukan para raja yang berbuat adil atau berbuat
zalim, akan namun telah datang kepada kami ketentuan Allah, maka kami
beribadah kepada-Nya sehingga kematian datang kepada kami." Setelah itu
dikatakan kepada mereka, "Masuklah kamu ke dalam surga, itu yaitu
sebaik-baik nikmat bagi orang yang beramal."
Diriwayatkan dari Nabi saw bahwa Beliau bersabda, "Takutlah kamu
kepada Allah SWT dalam urusan orang-orang fakir! Sesungguhnya Allah
akan berbicara pada hari kiamat, "Mana sahabatku dari makhlukku?" Para
malaikat bertanya, "Siapakah mereka itu ya Tuhan kami?" Allah SWT
menjawabnya, "Orang-orang fakir yang sabar dan redha dengan
ketentuanku, masukkan mereka ke dalam surga!" Rasulullah saw
melanjutkan pembicaraannya, "Mereka masuk ke dalam surga. Mereka
makan dan minum. sedang orang kaya saat penghisaban masih dalam
keadaan ragu-ragu."
Diriwayatkan oleh arTirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudri, Rasulullah
saw bersabda, "Fakir miskin dari kalangan muhajirin akan masuk surga
sebelum orang-orang yang kaya dikalangan mereka, jaraknya 500 tahun."
At-Tirmidzi meriwayatkan hadits ini dari hadits al-A'masy Sulaiman dari
Mengingat kematian & hari akhirs68
-
Athiyah al-Aut'i dari Abu Sa'id, dia berkata bahwa hadits ini yaitu hadits
hasan gharih darisisi ini.
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah saw bersabda. "Fakir
miskin akan masuk ke dalam surga sebelum orang kaya dengan jarak 500
tahun, setengah hari saja." Dia berkata bahwa hadits ini yaitu hadits hasan
.shahih. sedang periwayatan lainnya menyebutkan, "Orang-orang lslam
yang fakir lebih dahulu masuk ke surga sebelum orang kaya setengah hari
jaraknya, berarti 500 tahun." Dia juga berkata bahwa hadits ini hasan
.shahih.
Diriwayatkan dari Abu ad-Darda' bahwa Urnar ibn al-Khatthab ra
berkata: Akumendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya fakir
miskin dari orang-orang Islam akan memasuki surga sebelum orang kayanya
setengah hari." Kemudian Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, apa itu
setengah hari?" Nabi menjawab, "Lima ratus tahun." Beliau ditanya lagi,
"Setahun itu berapa bulan?" Nabi menjawab, "Lima ratus bulan." Kemudian
ditanya lagi, "Sebulan berapa hari?" Nabi menjawab lagi, "Sebulan lima
ratus hari." Kemudian ditanya lagi, "Sehari berapa lamanya." Nabi
menjawabnya, "Sehari sama dengan lima ratus dari apa yang kamu hitung."
Di dalam kitab Shahih Muslim dari hadits Abdullah ibn Amru dia
berkata, "Akumendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya fakir
miskin dari orang-orang muhajirin, mereka masuk ke surga mendahului
orang kaya denganjaraknya 40 kharif(tahun)"
Kaum Fakir Mana yang Dimaksud Nabi saw?
Perbedaan hadits-hadits ini menunjukkan bahwa kondisi orang-orang
fakir miskin ini bermacam-macam, begitu juga dengan orang-orang kaya.
Telah berlalu keterangannya dari hadits Abu Bakar ibn Abu Syaibah, tentang
tiga orang yang akan masuk surga. Segala puji bagi Allah ternyata tidak ada
pertentangan, padahal kedua hadits berbeda maknanya, sedang
perbedaannya, orang fakir mana yang masih lebih dulu ke surga dan selisih
ukuran masanya. Perbedaan terangkat dari pokok pembahasan pertama
dengan cara menangguhkan kemutlakan hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah ra kepada ukuran yang dikaitkan pada hadits-hadits lain. Demikian
juga hadits yang diriwayatkan oleh Jabir, hadits ini ditangguhkan pada hadits
yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amru, maka maknanya yaitu orang-
orang fakir dari kalangan muhajirin, sebab ukuran masanya di sana yaitu
40 tahun. sedang hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri
tetap sesuai dengan ukuran masanya 500 tahun terlradap fakir miskin dari
kalangan muhajirin. Demikian juga dengan hadits Abu ad-Darda' terhadap
fakir miskin dari orang Islam selama setengah hari, yaitu 500 tahun.
Mengingat kematian & hariakhir
-
569
Sisi yang dapat dijadikan titik temu antara keduanya yaitu lebih
dahulunya fakir miskin dari kalangan muhajirin terhadap orang kaya
dikalangan mereka untuk masuk surga dengan jarak masa 40 tahun dan
terlambatnya orang kaya dengan jarak masa 500 tahun. Menurut pendapat
lainnya, hadits-hadits Abu Hurairah, Abu ad-Darda', dan Jabir mencakup
keseluruhan fakir miskin di seluruh masa, maka yang akan masuk surga
lebih dahulu yaitu orang-orang fakir di suatu periode dibanding dengan
orang kaya pada periode ini, sebagaimana kalau ditangguhkan hadits-
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan Abu ad-Darda'. Sebagian
lain juga mengatakan bahwa lebih dahulu masuk ke sana dengan selisih
waktu 40 tahun, sebagaimana keterangan dari hadits Jabir.
Mana yang Lebih Utama, Kaya ataukah Miskin?
Aku menyatakan, dari hadits-hadits bab ini diambillah kesimpulan
tentang keutamaan orang fakir daripada orang kaya, sehingga pertikaian pun
terjadi di kalangan banyak orang dengan uraian-uraian pembicaraan yang
panjang sekali diantara mereka sehingga banyak sekali dari merela yang
mengarang buku-buku dan bab-bab tentang itu, kemudian mereka
menetapkan argumentasi dengan pendapat mereka masing-masing.
Abu 'Ali ad-Daqqaq ditanya orang, "Sifat mana yang lebih utama
(kaya atau miskin)." Maka dia menjawab, "Kaya, sebab kekayaan itu sifat
dari al-Haq (Allah SWT) sedang kefakiran yaitu sifat makhluk."
Sebagaimana perkataan Allah SWT: ll/ahai sekalian manusia, katnulahfaqir
(butuh) kepada Allah, sedang Allah, Dialah yang Mahakaya lagi Terpuji
(QS. Fathir: 15)
Secara global, yang fakir pada hakikatnya yaitu hamba, walaupun dia
memiliki harta. Hanya saja dia menjadi kaya jika dia minta tolong kepada
Tuhannya dan tidak menoleh kepada selainnya. Jika bergantungan
keinginannya dengan sesuatu dari sifat keduniawian dan melihat dirinya
membutuhkan kepadanya. maka dia yaitu budaknya, sebagaimana sabda
Rasulullah saw, "Telah binasa budak Dinar." Hadits ini diriwayatkan oleh
al-Bukhari dan yang lainnya. Sesungguhnya kami telah menulisnya dan
menerangkannya, alhamdulillah. Hanya saja muliannya seorang hamba
sebab dia membutuhkan kepada Tuannya dan ketundukannya kepada-Nya.
Sungguh baik perkataan seorang penyair, "Jika merasa hina leher kami
dalam keadaan tertunduk kepadamu, maka itulah tanda kemuliaannya dalam
kehinaannya."
Orang yang bergantung pada harta dan rakus untuk mencarinya
dengan rasa tamak, dialah yang dikatakan orang fakir hakiki dan sebagai
pelayannya yang mengatakan kepadanya, "Akutidak peduli dengannya dan
kematian & hari akhirs70
-
akutidak butuh kepadanya." Hanya saja dia yaitu kebutuhan hidup semata.
jika kamu mendapatkannya maka yang lainnya hanya tambahan yang
menyibukkan keinginan. Jadi, yang seperti ini dinamakan dengan orang yang
sebenar-benar kaya.
Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah kekayaan itu banyaknya harta,
namun kaya itu yaitu kaya jiwa." Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim,
sedang Utsman ibn Sa'dan al-Maushili mengambil syair dari makna ini,
seraya berkata, "Qana'ah lah kamu dengan apa yang bisa mencukupimu dan
merasa redhalah. sesungguhnya kamu tidak tahu apakah kamu akan mati di
waktu pagiatau sore ini."
Kekayaan itu bukanlah yang banyak hartanya, hanya saja kekayaan
dan kefakiran itu yaitu dari sisi jiwa. Sesungguhnya kami telah merasa
puas untuk mengatakan ini dalam kitab penjelasan Qam' al-Harsh (tentang
mengekang rasa tamak)
Akumenyatakan, "Di sini merupakan tingkat ketiga tertinggi yaitu
kesederhanaan rezeki, sebagaimana Rasulullah saw memohon untuk
mendapatkan kesederhanaan itu seraya berkata, 'Ya Allah jadikanlah rezeki
keluarga Muhammad berupa qut (makanan pokok)'." Dalam riwayat lainnya
yang diriwayatkan oleh Muslim dengan kata-kata kafaf (sederhana
berkecukupan).
Sebagaimana yang diketahui bahwa Rasulullah saw tidaklah meminta
kecuali kondisi yang paling afdhal, paling tinggi derajatnya, dan paling
utama amalannya. Sesungguhnya keseluruhan ulama bersepakat bahwa
kemiskinan yang terlalu yaitu suatu yang makruh, dan kekayaan yang
melengahkan merupakan sesuatu yang dicela.
Di dalam Sunan lbn Majah dari Anas ibn Malik, Rasulullah saw
bersabda, "Tiyaitu orang yang kaya atau yang miskin kecuali dia akan
berkeinginan di hari kiamat nanti jikalau dia di dunia dulu mendapatkan
makanan pokok saja (qut)."
Al-Kafaf merupakan keadaan stabil antara kaya dan miskin, sungguh
telah bersabda Rasulullah saw, "Sebaik-baik urusan yaitu pertengahan." lni
merupakan kondisi yang selamat dari penyakit-penyakit kekayaan yang
rakus dan dari marabahaya kemiskinan yang menghancurkan. Nabi selalu
berlindung dari kedua kondisi ini. Oleh sebab itu, al'kafaf merupakan
kondisi yang sangat utama dari kedua hal tadi.
Kondisi orang yang kafaf bagaikan kondisi orang yang fakir dan tidak
terpedaya oleh kelezatan dunia atau keindahannya. Jadi, kondisi kafaf
kepada kefakiran ini agak lebih dekat. Sesungguhnya dia akan mendapatkan
apa yang didapati oleh orang fakir hakiki berupa pahala kesabarannya, cukup
baginya rasa pahitnya hidup dan kepedihan. Dengan demikian. maka orang
Mengingat kematian & hariakhir
-
571
kafaf ini. dengan izin Allah, akan masuk ke surga bersama kelompok orang-
orang fakir sebelum orang-orang kaya dengan selisih waktu 500 tahun,
sebab mereka yaitu orang-orang "pertengahan," sifat stabil yaitu tanda
keadilan, sebagaimana firman Allah SWT, Dan demikian [pulal Kami telah
menjadikan kamu fumat tslamJ, umat yang, adil dan pilihan agar komu
menjadi saksi utas [perbuatanJ manusia (QS. al-Baqarah: 143) Maksudnya
adil dan terpilih, dan bukanlah mereka dari kalangan orang kaya
sebagaimana yang telah kita sebutkan.
Jantung Surga
Tentang jantung atau pusat surga ada dalam khabar at-Tirmidzi,
sebagaimana yang diriwayatkannya dari lbn Umar: Pada suatu waktu Umar
berpidato pada kami di al-Jibayah seraya berkata: Wahai sekalian manusia!
Sesungguhnya akuberdiri di depan kamu sekarang ini sebagaimana
Rasulullah saw berdiri di depan kami dulunya, Beliau saw berpidato,
"Akumenasihatkan kepadamu untuk selalu mengikuti para sahabatku, dan
orang-orang setelah mereka, kemudian akan tersebar setelah itu sifat dusta
sehingga salah seorang kamu bersumpah padahal dia tidak diminta untuk
bersumpah, dia melakukan kesaksian padahal dia tidak pernah
menyaksikannya. Janganlah berkhalwat seorang laki-laki dengan perempuan
sebab yang ketiganya yaitu setan. Kewajiban bagi kamu untuk selalu
berjamaah, jauhilah olehmu perpecahan, sebab setan itu bersama orang
yang bersendirian sedang terhadap orang yang berdua dia akan lebih
menjauh. Siapa yang menginginkan 'Jantung
-kemewahan- surga," maka
hendaklah dia berjamaah. Siapa yang kebaikannya membuatnya bahagia dan
kejahatannya membuatnya sedih, maka itulah Mukmin yang hakiki." Abu
Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih."
Sifat-sifat Penduduk Surga: Tingkatan, Umurn Postur tubuh'
Keremajaan, Keringat, Baju, Sisir, dan Isteri' serta Bahasa, dan
di Surga tidak ada orang yang Membujang
Diriwayatkan dari Muslim dari Abu Hurairah ra, dia berkata,
Rasulullah saw bersabda, "sesungguhnya kelompok yang paling pertama
masuk surga dari umatku yaitu orang yang mukanya menyerupai bentuk
bulan di malam purnama, kemudian orang yang mengiringinya yaitu
orang-orang yang wajahnya bagaikan bintang-bintang yang bercahaya."
dalam suatu riwayat, kemudian setelah itu ada tingkatan-tingkatannya. Di
surga "mereka tidak akan buang air kecil, buang hajat. meludah dan
mengeluarkan ingus. Sisir mereka terbuat dari emas." dalam suatu riwayat,
sisir berasal dari perak. sedang "keringat mereka yaitu haruman kesturi'
Mengingat kematian & hariakhir572
Permainan dan isteri-isteri mereka yaitu bidadari." Dalam riwayat lain
mengatakan bahwa "masing-masing mereka itu memiliki dua orang isteri
yang mana dia bisa melihat inti kedua betisnya yang terletak dalam daging
yang indah. Tidak akan ada perbedaan, pertikaian, dan amarah diantara
mereka. Hati mereka yaitu satu, mereka bertasbih mensucikan Allah SWT
pagi dan sore.
Dalam riwayat lain mengatakan, postur tubuh mereka yaitu
seseorang lelaki yang panjang sama dengan bapak mereka. Riwayat lain juga
menyatakan bahwa bentuk mereka seperti bentuk bapak mereka 60 hasta
tingginya menjulang ke langit.
Abu Kuraib mengatakan dalam bentuk seseorang lelaki. sedang
Abu Hurairah ra mengatakan (saat mereka berbincang dan saling bertanya,
yang lebih banyak lelaki atau wanita), "Setiap lelaki memiliki dua orang
isteri dan dia melihat isi kedua betis isterinya yang tertutup oleh daging. Di
surga tidak ada yang membujang."
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah ibn Mas'ud dari Nabi
Muhammad saw seraya bersabda, "Sesungguhnya wanita penduduk surga
dapat dilihat warna putih kedua betisnya dari 70 potong perhiasan sehingga
dia bisa melihat otaknya (isi betis). Hal yang demikian sebab Allah SWT
berfirman, uSeakan-akan mereka yaitu yakut dan marjan [mutiaraJ."
Yakut yaitu batu yang jika Anda masukkan kawat ke dalamnya kemudian
Anda bersihkan, maka Anda akan melihatnya.
Diriwayatkan sebuah hadits mauquf dari Imam al-Bukhari dari Anas
ibn Malik dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Seandainya seorang
bidadari surga dimunculkan ke hadapan penghuni bumi ini, maka dia akan
menyinarinya, dan bumi akan dipenuhi dengan rasa harum kesturi. Di
kepalanya ada kebaikan yang nilainya melebihi dunia dan segala isinya."
ArTirmidzi meriwayatkan dari Syahar ibn Hausyab dari Abu Hurairah
ra, Rasulullah saw bersabda, "Penduduk surga itu tidak berbulu badannya,
tidak ada bulu jenggot dan jambang pada dagunya, selalu muda. tidak habis
keremajaannya, dan tidak lusuh pakaiannya." At-Tirmidzi mengatakan
bahwa hadits ini hadits gharib.
Diriwayatkan juga oleh at-Tirmidzi dari Abdurrahman ibn Ghanam
dari Mu'azd ibn Jabal, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Ahli surga akan
masuk surga dalam keadaan tidak berbulu badannya, tidak ada bulu jenggot
dan cambang, dan selalu muda, sekitar 30 atau 33 tahunan." Hadits ini
gharib, sedang riwayat Qatadah dalam keadaan mursal.
Al-Mayanisy menyebutkan dari hadits Jabir ibn Abdullah dari Nabi
saw, Beliau bersabda, "Penduduk surga dalam keadaan tidak berjenggot
Mengingat kematian & hari akhir
-
573
kecuali Musa ibn lmran, sesungguhnya dia memakai jenggot hingga
pusatnya."
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Saad ibn Abu Waqqas dari Nabi
Muhammad saw, "seandainya sesuatu diangkat oleh kuku-kuku yang
ada di surga, maka akan muncul di dunia berbagai macam keindahan
yarrg ada di Iangit dan di bumi. Seandainya seorang lelaki surga muncul
lalu terlihat gelang-gelangnya maka akan lenyap cahaya matahari
sebagaimana cahaya matahari melenyapkan cahaya bintang-bintang." At-
Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.
Dari Abu Saad al-Khudri dari Nabi Muhammad saw, Beliau bersabda,
"Siapa yang meninggal dunia dari kalangan penduduk surga, baik kecil
maupun besar, maka di surga mereka akan dilihat dalam keadaan berumur
30 tahunan. Mereka tidak akan lebih dari umur itu dan tidak kurang,
demikian juga dengan penduduk neraka." Hadits ini husan ghurib' kami
tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Rusydain.
Wanita Dunia atau Wanita Surga
Pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa setiap
lelaki surga memiliki dua orang isteri. Keterangan telah berlalu dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Imran ibn Hushain, bahwa yang paling sedikit
penduduk surga yaitu wanita.
sedang para ulama kita mengatakan bahwa mereka tidak berbeda
pendapat tentang karakter wanita, cuma berbeda pendapat pada masalah
jenis saja, yaitu, wanita dunia atau lelaki dunia? mana diantara keduanya
yang paling banyak masuk surga? Seandainya mereka berbeda pada masalah
yang pertama, maka maknanya yaitu memang wanita secara mutlak. Oleh
sebab itu, hadits Abu Hurairah ra merupakan hujjah. Searrdainya mereka
berbeda pada bagian darijenis, yaitu penduduk dunia. maka yang sedikit dari
penduduk surga yaitu wanita.
Kami menyatakan, kemungkinan saja hal ini saat para wanita
banyak yang masuk ke dalam neraka, jikalau mereka sudah keluar dari sana
dengan adanya bantuan syafa'at dan rahmat Allah SWT, sehingga tidak ada
seseorangpun yang menetap di neraka, terutama bagi orang-orang yang
mengatakan kalimat tauhid *lailaahaillallah," maka wanita yaitu yang
paling banyak masuk yaitu surga. kemudian masing-masing lelaki memiliki
dua orang isteri yang mereka itu wanita dunia. sedang bidadari
kemungkinan memiliki lebih banyak lagi.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa'ad al-Khudri, bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Orang yang paling rendah derajatnya di surga
Mengingat kematian & hari akhir574
yaitu yang memiliki 80.000 pelayan dan 72 isteri." Hadits disebutkan oleh
at-Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hadits gharih.
Hadits lain, seumpamanya yaitu hadits Abu Umamah yang
diriwayatkan oleh Abu Muhammad ad-Darimi. keterangannya pada
pembahasan akan datang. Banyak khabar yang menyatakan tentang hal
ini.
Perkataan Nabi saw tentang "sisir-sisir yang dipergunakan oleh
penduduk surga yaitu emas dan perak sedang asap wangian
-kemenyan- mereka al-alwah"
Menurut pendapat lainnya, apa gunanya sisiran di surga. padahal
rambut mereka tidak akan kusut atau kotor. Mereka tidak memerlukan
kemenyan atau harum-haruman sebab mereka sudah sangat harum dan
mengandung minyak kesturi. Pertanyaan ini dijawab bahwa kesenangan dan
kenikmatan yang dirasakan oleh penduduk surga. Begitu juga dengan
pakaian mereka, bukanlah untuk mengangkat kepedihan yang membuat
mereka aib. Makanan yang mereka makan bukanlah dari rasa lapar,
minuman yang mereka minum bukanlah dari rasa kehausan, haruman
bukanlah untuk menghilangkan rasa busuk, akan namun hal-hal ini
merupakan kelezatan yang berkesinambungan. Apakah Anda tidak melihat
firman Allah SWT: Sesungguhnya kamu tidak akan lapar padanya, tidak
akan luput dari pakaian, dan sesungguhnya kamu tidok akan haus padanya
dan tidak akan pula ditimpakan panas matahari padanya. (QS. Thaha: 1 l8-
I 19) Hikmahnya yaitu , Allah SWT memberikan kenikmatan kepada
mereka di surga dengan sesuatu yang belum pernah diberikan-Nya di dunia
dan Allah SWT menambahkan demikian dengan sesuatu yang tidak
diketahui kecuali hanya Allah SWT.
Ada ayat serupa terhadap penduduk neraka. Sebagaimana firman Allah
SWT: ...saat belenggu dan rantai dipasang di leher mereka sercya
mereka diseret, ke dalam air yang sangqt ponas (QS. Ghafir: 72
-73) Dan
firman-Nya: Korena sesungguhnya pada sisi kami ada belenggu-belenggu
yang berat dan neraka yang bernyola-nyala. (QS. al-Muzzammil: l2)
Allah SWT mengazab mereka di neraka dengan bentuk siksaan yang
belum pernah dirasakan oleh mereka di dunia. Imam asy-Sya'bi mengatakan,
"Apakah Anda mengira bahwa Allah SWT menjadikan rantai-rantai pada
mereka untuk menjadikan mereka tidak lari? Demi Allah SWT bukan begitu,
akan namun jika mereka ingin terlepas maka dengan rantai itu mereka
semakin ditekan."
Ibn al-Mubarak meriwatkan dari Said ibn Abu Ayyub dari 'Aqil ibn
Syihab. ia berkata, "Bahasa penduduk surga yaitu bahasa Arab. jika
mereka keluar dari kuburan sebelum masuk surga dengan bahasa Siryani."
Hal ini telah berlalu keterangannya.
Mengingat kematian & hari akhir
-
575
Sufyan mengatakan, "Telah sampai riwayat kepada kami bahwa
orang-orang bercakap-cakap di hari kiamat nanti dengan bahasa Siryani
sebelum mereka menuju ke surga. sedang saat mereka masuk ke dalam
surga, maka mereka berbicara dengan bahasa Arab."
Bidadari; Pembicaraan Mereka, Kecantikan Mereka, dan Jawaban
Para Wanita dari Anak Cucu Adam
Telah berlalu keterangan bahwa anak cucu Adam yang wanita, umur
mereka sama semuanya. sedang bidadari, mereka bermacam-macam, ada
yang kecil, dan ada yang besar, sesuai dengan ukuran kemauan dan
keinginan penduduk surga.
ArTirmidzi meriwayatkan dari 'Ali ibn Abu Thalib ra, Rasulullah saw
bersabda, "Sesungguhnya di surga itu ada kumpulan bidadari-bidadari yang
mengangkat suara mereka yang tak pernah seluruh makhluk
mendengarkannya seumpamanya, mereka berkata, "Kami yaitu wanita
yang kekal, kami memberikan kenyamanan dan tidak bosan, kami wanita
penuh dengan keredhaan dan tidak pernah marah, maka beruntunglah orang-
orang yang menjadi milik kami, dan kami menjadi milik mereka." Pada bab
ini hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah, Abu Said, dan Anas. Abu Isa
berkata bahwa hadits ini hadits gharib.
Dari 'A'isyah, ia berkata, "Sesungguhnya jika bidadari berkata
demikian maka wanita dunia akan menjawab, "Kami ini yaitu orang-orang
yang shalat sedang kamu tidak shalat. Kami ini orang-orang yang
berpuasa sedang kamu tidak puasa. Kami ini yaitu orang-orang yang
berwudhu' sedang kamu tidak. Kami ini yaitu orang yang bersedekah
sedang kamu tidak pernah bersedekah." A'isyah berkata, "Sesungguhnya
kamu mengalahkan mereka." Allah SWT Maha Mengetahui.
Ibn Wahab menyebutkan dari Muhammad ibn Ka'ab al-Qurzhidengan
ungkapannya, "Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia! Seandainya
seorang wanita dari bidadari ini menampilkan gelangnya. maka itu akan
memadamkan cahaya matahari dan bulan. Oleh sebab itu. bagaimanakah
keadaan orang yang memakai gelang itu? Padahal Allah SWT sendiri tidak
menciptakan sesuatu yang dipakai oleh bidadari itu, melainkan apa yang ada
pada dirinya sendiri seumpama dengan baju dan perhiasan yang dipakainya."
Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya di surga para bidadari
dikatakan kepadanya dengan istilah Ain', jika dia berjalan, maka akan
berjalan pula 70.000 pelayan di kiri dan kanannya seraya berkata, "Dimana
orang-orang yang selalu menegakkan hal-hal ma'ruf dan mencegah
kemunkaran?"
Mengingat kematian & hari akhir
t{
576
-
lbn 'Abbas berkata. "Sesungguhnya di surga itu para bidadari yang
dikatakan kepada mereka atu lu'bah,jikalau meludah ke laut maka air laut
itu akan menjadi air tawar seluruhnya, tertulis di belahan dadanya. "Siapa
yang menginginkan seperti diriku, maka beramallah dengan menaati
Tuhanku."
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw, bahwa Beliau menyifati
bidadari pada waktu malam isra' mi'raj, "Sesungguhnya akumelihat
keningnya bagaikan bulan sabit, tinggi bentuknya yaitu 1030 hasta, di
kepalanya seratus jalinan rambut, diantara jalinan dengan jalinan lain
ada 70.000 gombak rambut. Gombakan rambut ini lebih terang
cahayanya daripada bulan purnama yang dimahkotai dengan mutiara yang
bercahaya dan rentetan mutiara yang tersusun, dikeningnya ada dua
garis yang tertulis dengan mutiara yang berkilat, pada garis pertama ada
kalimat basmalah, bismillahiruahmaanirrahim, sedang pada garis kedua
ada tulisan "Siapa yang berkeinginan untuk memiliki seperti diriku,
maka beramalah dengan menaati Tuhanku." Kemudian Jibril berbicara
kepadaku, "Wahai Muhammad! dia dan yang serupa dengannya yaitu milik
umatmu, maka berbahagialah wahai Muhammad, berikan kabar gembira
kepada umatmu dan suruh mereka untuk bersungguh-sungguh."
Al-Khatli Abu al-Qasim berkata dari lbrahim ibn Abu Bakar dari Abu
Ishak dari Muhammad ibn Shalih dari 'Atha' ibn as-Sulami dari Malik ibn
Dinar, ia berkata, "Wahai Abu Yahya! Berikanlah rasa kerinduan kepada
kami!" Dia menjawab, "Hai Atha'! Sesungguhnya di surga ada para bidadari
yang disenangi oleh penduduk surga sebab kecantikan mereka. Jika bukan
Allah SWT yang telah menuliskan ketentuan kepada penduduk surga bahwa
mereka tidak akan mati, maka mereka akan mati disebabkan kecantikan yang
dimiliki oleh bidadari." Al-Khatli Abu al-Qasim berkata bahwa'Atha' selau
muram dan sedih saat mendengar perkataan Malik selama 40 hari.
Ibn al-Mubarak berkata dari Ma'mar dari Abu Ishak dari Amru ibn
Maimun al-Adi dari lbn Mas'ud, Beliau berkata, "sesungguhnya isi kedua
betis bidadari yang diliputi oleh daging dan tulang akan dapat dilihat, atau
tertutup dari 70 pakaian sebagaimana minuman berwarna merah yang
ada di dalam kaca putih." Kemudian lbn al-Mubarak menambahkan:
Rusydain memberitakan kepadakudari lbn An'am dari Hibban ibn Abu
Jabalah, ia berkata, "Sesungguhnya perempuan dunia, siapa saja yang masuk
ke surga di kalangan mereka, maka mereka akan lebih afdhal daripada
bidadari disebabkan oleh perbuatan mereka di dunia." Suatu riwayat yang
marfu' menyatakan, "Perempuan-perempuan dari anak cucu Adam lebih
utama daripada bidadari 70.000 kali lipat."
Mengingat kematian & hariakhir
-
577
Amal Shaleh sebagai Mahar Bidadari
Allah SWT berfirman dalam surah al-Baqarah:
Dan untuk mereko di dalamnyu adu i.sleri-isleri yang.snci. (QS. al-
Baqarah: 25)
ArTirmidzi meriwayatkan dalam buku Nuwadir ul-Ushul bahwa al-
Khatthab Abu al-Khatthab dari Sahal ibn Hammad Abu 'ltab dari Jarir ibn
Ayyub al-Bajati dari Sya'bi dari Naf ibn Burdah dari Abu Mas'ud al-
Ghifari bahwa bidadari berada di kemah yang terbuat dari mutiara yang
bercahaya yang merupakan nikmat dari Allah sebagaimana firman-Nya:
[Bidadari-bidadariJ yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. ar-
Rahman: 72)
Setiap bidadari itu memakai 70 lapis pakaian yang tidak sama
warnanya, kemudian diberikan 70 warna yang baik dan setiap warna tidak
sama harumnya, masing-masing bidadari memiliki 70 ranjang yang terbuat
dari yaqut merah yang dihiasi dengan permata dan mutiara. Setiap ranjang
memiliki 70 hamparan permadani yang masing-masing memiliki 70 sofa.
Setiap bidadari memiliki 70.000 pelayan wanita dan 70.000 pelayan pria
untuk melayani kebutuhannya. Setiap pelayan di tangannya ada sebuah
piring, di piring itu ada satu warna makanan yang setiap suapan lebih
enak dari suapan sebelumnya, begitu juga diberikan kepada suaminya seperti
itu dan dia duduk di atas ranjang dari yaqut berwarna merah dan mempunyai
dua gelang emas yang dilapisi yaqut merah. Ini bagi orang yang berpuasa
setiap hari pada bulan Ramadhan, sedang perbuatan baik lainnya belum
termasuk."
Abu Isa at-Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Miqdam ibn Ma'di
Karb, Rasulullah saw bersabada, "Orang yang mati syahid memiliki enam
macam keistimewaan." Dalam hadits itu ada kata-kata, "Dia dikawinkan
oleh dengan 72 orang bidadari." Telah berlalu keterangannya pada bab
selamat dari azab dan fitnah kubur."
Menurutku, "lni menguatkan apa yang kami sebutkan dalam hadits
Abu Hurairah, bahwa masing-masing memiliki dua orang isteri. Mereka itu
berasal dari wanita dunia." Yahya ibn Mu'adz berkata, "Meninggalkan
keduniaan itu yaitu berat, sedang ujian kehilangan surga lebih berat
lagi, namun meninggalkan keduniaan merupakan mahar akhirat." Dikatakanjuga bahwa mahar bidadari yaitu menyapu mesjid." Hadits ini juga
diriwayatkan oleh at-Tsa'labi dalam hadits marfu' dari Anas bahwa Nabi
Muhammad saw bersabda, "Menyapu mesjid merupakan maharnya para
bidadari." Dari Qarshafah, dia berkata, "Akumendengar dari Rasulullah saw,
Beliau bersabda, "Mengeluarkan al-qumamah (sampah) dari mesjid
merupakan maharnya bidadari." Al-qumamah yaitu yang disapu, jamaknya
al-qumam sebagai mana d ikatakan oleh al-Jauhari.
Mengingat kematian & hari akhir
rL
578
-
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, "Mahar bidadari
yaitu beberapa genggaman yang berisi tamar dan potongan roti
-untuk
sedekah-." Hadits ini disebutkan oleh at-Tsa'labiy. Abu llurairah
mengatakan, "Aku sungguh heran, mengapa kalian mau bersusah payah
menikahi fulanah binti fulan dengan harta yang banyak, sedang kalian
rela meninggalkan bidadari dengan
-sedekah- sesuap makanan. sebiji tamar
atau sebuah pakaian!?"
Muhammad ibn an-Nu'man al-Muqri berkata, "Akududuk di samping
al-Jala al-Muqri di kota Mekah dekat Mesjidil Haram, saat itu lewat di
depan kami seorang pria tua tinggi kerempeng memakai pakaian yang sangat
lusuh, kemudian al-Jala berdiri ke depannya daan berhenti sejenak di
dekatnya kemudian dia datang ke arah kami seraya berkata, "Apakah kamu
tahu pria tua ini?" Kami menjawab, "Tidak." Dia berkata lagi, "Dia telah
membeli bidadari dari Allah SWT seharga 4000 cincin perak, tatakala dia
menyempurnakannya, dia melihatnya dalam mimpinya banyak perhiasan
dan kalung bidadari. Kemudian dia berkata, "Kamu milik siapa?" maka dia
menjawab, "Akuyaitu bidadari yang telah kamu beli dari Allah SWT
dengan seharga 4000 cincin seharga ini," maka al-Jala berkata, "Dia beramal
padanya setelah itu."
Dari Sahnun, dia berkata: Di Mesir ada seseorang lelaki dipanggil
dengan nama Sa'id, ibunya yaitu salah seorang ahli ibadah, jika lelaki
itu pada malam hari melaksanakan shalat malam, ibunya ikut bersamanya
dengan berdiri di belakang. jika dia mengantuk atau tertidur ibunya
langsung membangunkannya seraya berkata, "Hai Sa'id! sesungguhnya
tidaklah mau tidur orang yang takut kepada neraka, dan yang ingin
meminang bidadari yang cantik," kemudian Sa'id segera berdiri dengan
perasaan terkejut.
Dari Tsabit bahwa dia berkata: Bapakku yaitu orang yang suka
berdiri-shalat- di depan Allah pada pertengahan malam, kemudian berkata,
"Suatu malam, akubermimpi melihat seorang wanita yang tidak menyerupai
wanita kebanyakan, kemudian akuberkata kepadanya, siapa kamu?" Dia
menjawab, "Akuseorang bidadari, hamba Allah. Kemudian akuberkata,
"Kawinkan akudengan dirimu!" Dia berkata, "Pinanglah akudari Tuhanku
dan berikanlah maharku!" Akuberkata, "Maharmu apa?" Dia menjawab,
"Panjangkan shalat tahajjud dan nyanyikanlah syair ini,
Wahoi peminang bidadari di biliknya
Yang meminta semuanya yang sepadan dengannya
B an gkil I ah den gan se man gat j an gan b er lam b a t - I amb at
Lawanlah nafsu dengan kapal kesaburan
Mengingat kematian & hari akhir
-
579
Meniuuhluh komu dari manu'sia dsn tolakloh g,uruuan mereku
La lu I e man i I u h ke s e nd ir ian de m i men gin gatny a
-
b icludar i-
Bungunlahiika wajah malam mulai terlihat
Dun berpuosalah pudu siang hari sebab itu adolah mohur
se andu inya ke dua mat amu menyaks ikan kedatan gannya
-b idadar i-
Se d an gkan ke indahan dadanya t e I ah m e nj ad i i e I as
Ia berialan dalam kePeruwanannYa
Sedangkon kalung bersinar dalam keremangan
Maka. pada dirimu akon lunlur
Semuo keinduhan yang kamu saksikan di dunia
Madhar al-Qari berkata: Akudikuasai oleh rasa kantuk pada suatu
malam, maka akutidur. Lalu akubermimpi dan melihat seorang anak wanita,
wajahnya bagaikan bulan purnama dan di tangannya ada sebuah kertas putih,
ia berkata, ,.Apakah kamu bisa membaca wahai orang tua?" Aku berkata,
..Ya." Maka dia berkata, "cobalah baca kitab ini!" Maka aku membukanya
dan di dalamnya ada tulisan." Demi Allah, setiap kali aku mengingatnya
maka rasa kantuk tidak pernah datang lagi untuk ibadah pada waktu malam."
Isi surat itu yaitu :
Apakah enalenya tidur lebih baik daripada hidup terbaik
Bersama v,anita terbaik dqlam kamar'kamar surgo?
Bangunlah dari tidurmu sebab yang lebih baik
Dari tidur yaitu tahajjud diiringi bacaan Al-Qur'an.
Malik ibn Dinar berkata, "Akumemiliki ahzab (beberapa bacaan
khusus) yang selalu akubaca setiap malam. Pada suatu malam akutertidur,
bermimpi melihat seorang wanita yang sangat cantik dan elok sambil
memegang sehelai lembaran seraya berkata. "Apakah kamu mampu
membaca?" Akumenjawab, "Ya." Kemudian lembaran itu diberikan
kepadaku, di dalamnya ada bait-bait:
Kamu telah dilalaikan oleh tidur dari meraih segala puncak impian
Dan dari semua teman di taman-taman
-surga-
Kamu hidup abadi tidak ada kematian padanya
Kamu bercanda di dalam rumah indah bersanru para wunita cantik
Bangkitlah dari tidurmu sebab vang labih baik
Dari tidur yaitu tahajiud diiringi bacaon Al-Qur'an
Mengingat kematian & hariakhirs80
-
Diriwayatkan oleh Yahya ibn lsa ibn Dhirar as-Sa'di, bahwa dia
menangis sebab kerinduannya kepada Allah SWT selama 60 tahun seraya
berkata: Aku bermimpi bahwa seolah-olah tepian sungai dialiri oleh kesturi
yang sangat harum, kedua pinggirannya ada pepohonan mutiara serta
tumbuh-tumbuhan emas, di samping itu ada para wanita penghias berkata-
kata dengan satu kata, "Mahasuci setiap lidah orang yang bertasbih kepada-
Nya dan Mahasuci Zat Yang ada di setiap tempat. Mahasuci Zat Yang ada
kapan saja." Kemudian aku berkata, "Siapakah kamu ini?" Mereka
menjawab, "Kami ini yaitu makhluk diantara makhluk-makhluk Allah
SWT." Aku berkata lagi, "Apa yang kamu perbuat di tempat ini." Mereka
menjawab dengan untaian syair:
Mereka bermunajat pada Rabul 'Alamin untuk mendapatkan hak mereka
Impian mereka membara sedang manusia sedang tidur pulas
Tuhon Manusia, Tuhan Muhammad mempersipakan kami
Untuk mereka yang bangun tengah malam di atas tapak sambil berdiri
-shalat-
Akumenjawab, "Sungguh hebat syair kalian." Mereka menjawab,
"Apakah kamu mengetahui mereka," Aku berkata, "Demi Allah aku tidak
mengetahuinya." Mereka berkata, "Mereka yaitu orang-orang yang
begadang pada malam hari dengan melakukan shalat tahajjud."
Bidadari dan dari Apa Mereka Tercipta
ArTirmidzi meriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa Beliau ditanya
tentang bidadari dari apakah mereka tercipta, maka Rasulullah saw
menjawab, "Mereka tercipta dari tiga unsur, yang paling bawah tercipta dari
minyak misk (kesturi), yang tengah tercipta dari minyak anbar, dan yang
paling atas tercipta dari kafur, sedang rambut dan alis mereka yaitu
garis-garis hitam dari cahaya."
Dari Rasulullah saw bahwa Beliau bersabda, "Akubertanya kepada
Jibril as, kabarkan kepadakubagaimana Allah menciptakan bidadari?" maka
Jibril menjawab pertanyaanku, "Wahai Muhammad! mereka diciptakan
Allah dari tetesan minyak 'anbar dan za'faran di dalam kemah-kemah, yang
paling pertama sekali diciptakan Allah yaitu payudara mereka yang terbuat
dari minyak kesturi yang sangat harum dan sangat putih."
Ibn 'Abbas meriwayatkan bahwa Allah SWT menciptakan bidadari,jari-jari kedua kakinya hingga kedua lututnya tercipta dari minyak za'farai,
dari kedua lutut hingga kedua payudara tercipta dari minyak kesturi yang
sangat harum, sedang kedua payudaranya hingga lehernya tercipta dari
minyak anbar yang warnanya kelabu. Leher hingga kepalanya terbuat dari
Mengingat kematian & hari akhir
-
581
katur yang berwarna putih. Pada diri mereka ada 70.000 perhiasan
seumpama pasangan-pasangan sesuatu yang serasi; jika bidadari itu
datang, wajahnya menampakkan cahaya mengkilau sebagaimana matahari
memberikan kilauan cahayanya terhadap penduduk bumi; begitu juga bila
dia datang, hatinya akan nampak di balik kelembutan dan tipisnya pakaian
dan kulitnya. Di kepalanya ada 70.000 jambul yang sangat harum, setiapjambulnya ada seorang pelayan sambil mengangkat pancung
pakaiannya. seraya berteriak dengan memanggil, "lni merupakan pahata bagi
wali-wali Allah dan sebagai balasan terhadap perbuatan mereka."
jika Seseorang Lelaki Menikahi Seorang Wanita Perawan di Dunia
maka Dia akan Menjadi lsterinya Pada Akhir Zaman
lbn Wahab meriwayatkan dari Malik, bahwa Asma' binti Abu Bakar
ra (isteri Zubair ibn Awwam) membangkang terhadap suaminya sehingga
suaminya ditegur orang atas sikap demikian. Malik menambahkan bahwa
zubair sangat marah terhadap isterinya itu dan isteri mudanya, kemudian dia
mengikat rambut isterinya dengan isterinya yang lain sambil memukul
keduanya dengan pukulan keras. lsteri kedua lebih pandai mengelak
sedang Asma tidak demikian. oleh sebab itu, pukulan kepada dirinya
lebih banyak dari pada isteri mudanya. Kemudian Asma pergi pada ayahnya
untuk mengadukan permasalahan, maka Abu Bakar berkata. ..putriku,
bersabarlah! sesungguhnya zubair yaitu seorang lelaki yang sharih,
kemungkinan saja dia yaitu suamimu di surga."
Telah sampai riwayat kepadakubahwa jika seorang suami, merenggut
kegadisan isterinya, maka dialah yang akan menjadi suaminya di surga. Abu
Bakar ibn al-Arabi menyatakan bahwa hadits ini yaitu hadits gharib,
sebagaimana yang ia sebutkan dalam buku al-Jami' ti Ahkam Al-eur,an.
jika seorang wanita memiliki suamiyang banyak, maka suami yang mati
terakhir yaitu miliknya. Hudzaifah berkata kepada isterinya,
"Bergembiralah, sebab kamu akan menjadi isteriku di surga, jika Ailah
mengumpulkan kita di sana. Jadi janganlah kamu menikah setelah
kematianku, sebab seorang wanita akan menjadi isteri orang yang terakhir
menikahinya di dunia."
Muawiyah ibn Abu Sufan mengfrhitbah (melamar) Ummu Darda,
namun dia enggan menerima. ia berkata, '.Akumendengar Abu Darda,
berbicara dari Rasulullah saw bahwa Beliau saw bersabda, "seorang wanita
akan menjadi isteri di surga bagi suaminya yang terakhir kari." Setelah itu
Abu Darda' berkata kepadaku, "Jika kamu ingin menjadi isteriku di surga,
maka janganlah kamu menikah setelah diriku."
Abu Bakar an-Najd berkata: Ja'far ibn Muhammad ibn Syakir
mengabarkan kepada kami dari 'Ubaid ibn Ishak al-'Athar dari Sinan ibn
Mengingat kematian & hariakhir582
-
Harun dari Hamid dari Anas, bahwa Ummu Habibah (isteri Nabi saw),
berkata, "Wahai Rasulullah! Seorang wanita di dunia memiliki dua orang
suami, kemudian mereka meninggal dunia dan kedua-duanya di surga, maka
manakah diantara mereka yang menjadi suaminya? Yang pertama atau yang
kedua?" Rasulullah saw menjawab, "Yang terbaik akhlaknya itulah yang
menjadi suaminya wahai Ummu Salamah." Hasan berpendapat bahwa
kebaikan akhlak yaitu kebaikan dunia dan diakhirat. sedang pendapat
lain mengatakan wanita itu memilih mana yang dia sukai.
Di Surga Ada Makanan, Minuman, dan Nikah Hakiki, serta Tidak Ada
Kekotoran, Kekurangan, dan Rasa Kantuk
Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir ibn Abdullah, ia berkata: Aku
mendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya penduduk surga makan
dan minum di sana, mereka tidak meludah, buang air kecil dan besar, dan
tidak membuang ingus. Mereka berkata, "Apa maksudnya makanan di
sana?" Rasulullah menjawab, "Rembesan bagaikan rembesan haruman yang
mana mereka melahap tasbih dan tahmid." Dalam suatu riwayat, "Takbir,
sebagaimana yang diilhamkan pada jiwa mereka."
AtTirmidzi meriwayatkan dari Anas ibn Malik dari Nabi saw, Beliau
bersabda, "Akan diberikan seorang Mukmin di surga nanti kekuatan
berjimak beginidan begitu." Kemudian Rasulullah ditanya, "Apakah mampu
untuk itu?" Rasulullah saw berkata, "Diberikan seratus kekuatan laki-laki."
Dalam bab ini dari Zaid ibn Arqam, berkata Abu Isa, "Hadits ini yaitu
hadits hasan shahih;'
Ad-Darimi (dalam Musnad-nya dari Zaid ibn Arqam), mengatakan
bahwa Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya lelaki penduduk surga
diberikan kekuatan 100 kali dalam hal makanan, minuman, jimak atau
bersenggama." Seorang Yahudi berkata, "Sesungguhnya orang yang makan
dan minum berarti dia juga punya buangan (haja$, kemudian dia berkata,
"Kemudian mengalir keringat dari kulitnya sehingga perutnya menjadi
kosong kembali."
Al-Makhrami Abdullah ibn Ayyub mengatakan: Abu Usamah
meriwayatkan dari Hisyam dari Zaid ibn al-Jawariy, dia yaitu Zaid ibn al-
'Amy dari Ibn 'Abbas, ia berkata, "Wahai Rasulullah! Apakah kami bergaul
dengan isteri-isteri kami di surga nanti sebagaimana kami menggauli isteri-
isteri kami di dunia?" Rasulullah saw menjawab, "Demi orang yang mana
diriku ditangan-Nya, sesungguhnya seorang lelaki akan menggauli isterinya
pada suatu pagi sebanyak seratus perawan."
Al-Bazzar meriwayatkan dari Musnad-nya dari hadits Abu Hurairah
ra, dia berkata bahwa dikatakan pada Nabi saw, "Wahai Rasulullah! Apakah
Mengingat kematian & hariakhir
-
583
kami akan menggauli para isteri kami di surga?" Nabi menjawab, "Demi
Allah! Sesungguhnya seorang lelaki mampu menggauli isterinya dalam
sehari 100 perawan."
Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, dia berkata bahwa Rasulullah
saw bersabda, "Penduduk surga jika mereka menggauli isteri-isteri mereka,
maka mereka kembali sebagai perawan." Keterangannya pada penjelasan
yang akan dating, insya Allah SW.
lbn al-Mubarak berkata: Ma'mar mengatakan kepada kami dari
seseorang lelaki dari Abu Qilabah, dia berkata, "Diberikan kepada mereka
makanan dan minuman, pada waktu terakhir mereka diberikan minuman
yang suci, kemudian mereka meminumnya dan perut mereka menjadi
ramping dan mengalir keringat dari kulit-kulit mereka yang baunya sangat
harum dibanding dengan harumnya minyak kesturi." Kemudian dia
membaca ayal: dan Tuhan memberiksn kepada mereko minuman yang
bersih. (QS. al-lnsan: 2l )
Abu Muhammad ad-Darimi mengatakan dari Abu Umamah,
Rasulullah saw bersabda, "Tak ada seorangpun yang dimasukkan oleh Allah
SWT ke dalam surga kecuali Allah akan memasangkannya dengan 72 orang
isteri. Dua orang diantara mereka dari kalangan bidadari, sedang 70
orang yang lainnya dari warisan penduduk neraka
-suami mereka tidakmasuk surga- tak seorangpun dari para wanita itu, melainkan dia
mempunyai kemaluan yang bernafsu, sedang lelaki memiliki syahwat
dan kemaluannya tak pernah kena penyakit lemah syahwat." Hisyam ibn
Khalid berkata, "Diantara warisan para lelaki yang masuk surga yaitu
isteri-isteri mereka diwarisi oleh penduduk surga laki-laki sebagaimana
Fir'aun telah mewariskan isterinya."
Diriwayatkan dari hadits Abu Hurairah, ia bertanya kepada Rasuluilah
saw, "Apakah penduduk surga menyentuh para isteri mereka?,' Rasulullah
saw menjawab, "Ya, menyentuh dengan kemaluannya, dengan rasa
tidak membosankan. vagina yang tidak merasa nyeri, dan syahwat
tidak putus-putusnya."
Ad-Daruqutni meriwayatkan dari Jabir ibn Abdullah, Rasulullah saw
ditanyai, "Apakah penduduk surga itu tidur?" Rasulullah saw menjawab,
"Tidak, tidur itu yaitu teman dari kematian, sedang kematian tidak ada
di surga." Allah SWT Yang Maha Mengetahui.
Jika Seorang Mukmin Menginginkan $eorang Anak di Surga, maka
Isterinya Hamil,lalu Melahirkan dalam Sesaat
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah saw
bersabda, "Jika seorang Mukmin ingin mempunyai seorang anak di surga,
Mengingat kematian & hariakhir
yang
yang
584
-
I
maka isterinya akan hamil dan melahirkan dalam waktu sesaat saja,
sebagaimana yang dia inginkan." At-Tinnidzi berkata, "Hadits ini hasan
gharib." Diriwayatkan dari lbn Majah. dia berkata, "Satu saat saja di surga."
At-Tirmidzi berkata, "Para ulama berbeda pendapat tentang masalah
ini. Sebagian mengatakan bahwa di surga ada hubungan seks namun tidak
memiliki anak." Hal ini diriwayatkan dari Thawus, Mujahid, Ibrahim an-
Nakha'i. Muhammad dan Abu lshak ibn lbrahim berkata. "Dalam hadits
Nabi saw yang mengatakan bahwa jika seorang Mukmin menginginkan
seorang anak dalam surga, maka itu akan terjadi dalam sesaat saja,
sebagaimana yang dia inginkan, akan namun itu tidak selamanya.
Diriwayatkan oleh Abu Razin al-Uqaili dari Nabi saw, Beliau bersabda,
"Sesungguhnya penduduk surga tidak memiliki anak." ll/allaahu a'lum.
Setiap yang Ada di Surga Tidak Akan Hancur, Hilang, dan Lenyap
Muslim meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri dan Abu Hurairah dari
Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Seorang tukang seru berseru 'Kamu
semua akan sehat selama-lamanya, kamu akan hidup selama-lamanya akan
kenyang selama-lamanya dan akan merasakan kenikmatan selama-
lamanya."' Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: Dan Kami cabut
segala mocarn dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di
bawah mereko sungai-sungai don mereka berkata, "Segala puji bagi Allah
yang telah menunjuki kami kepada [surgal ini. Dan kami sekali-kali tidak
akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.
Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran."
Dan diserukon kepada mereka, "Itulah surga yang diwariskan kepadamu,
disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan " (QS. al-A'rafi 43)
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Siapa yang
masuk surga akan mendapatkan kenikmatan dan tidak merasakan putus asa,
bajunya tidak akan luntur dan masa remajanya tidak akan pudar."
Sebagaimana telah berlalu perkataan bidadari, "Kami ini yaitu orang-orang
yang kekal."
Wanita Surga Melihat Suaminya di Dunia saat Masih Berada di
Dunia
Ibn Wahab berkata: Kami diberitahu oleh lbn Zaid: Dikatakan kepada
perempuan penduduk surga yang dia berada di langit, "Apakah kamu
berkeinginan untuk kami perlihatkan suamimu di dunia dulu?" Perempuan
itu menjawab, "Ya." Kemudian dibukakanlah hijab dan pintu-pintu antara
perempuan itu dengan suaminya sehingga dia melihatnya, mengetahuinya,
dan memperhatikannya. Telapak kakinya menjadi lambat melangkah diiringi
Mengingat kematian & hari akhir
-
585
rasa kerinduan kepadanya, sebagaimana kerinduan seorang isteri terhadap
suaminya yang hilang dari pelupuk matanya. Kemungkinan saja antara
suami dengan isterinya saat di dunia dulu ada sesuatu pembicaraan atau
pertengkaran sebagaimana para wanita dan suami mereka. maka isterinya
yang di dunia memarahinya, maka hal itu akan membuatnya kesal, kemudian
ia
-isterinya yang penduduk surga- berkata kepada isteri yang di dunia,
"Celaka kamu, bebaskanlah dia dari kejahatanmu, sedang dia akan
bersama hanya beberapa malam." (HR. at-Tirmidzi)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi secara maknawi dari
Mu'azd ibn Jabal bahwa sabdanya, "Perempuan tidak menyakiti suaminya di
dunia, melainkan isterinya dari kalangan bidadari berkata, "Janganlah kamu
sakiti suamimu. Allah akan memerangimu, ia hanya singgah padamu, dan
sekejap lagi akan berpisah denganmu menuju kami." Abu Isa at-Tirmidzi
berkata, "Hadits ini yaitu hadits gharib yang juga diriwayatkan oleh lbn
Majah."
Burung, Kuda, dan Unta Surga
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas ibn Malik, ia berkata,
"Rasulullah saw ditanya, "Apakah kautsar itu?" Nabi menjawab, "ltu yaitu
sebuah sungai yang diberikan Allah kepadakudi surga. ia lebih putih dari
susu dan lebih manis dari madu, di sana ada burung yang lehernya
seperti leher unta." Umar berkata, "Ini yaitu burung unta." Rasulullah saw
menjawab. "Memakannya lebih nikmat dari itu." At-Tirmidzi berkata bahwa
hadits ini hadits hasan.
At-Tsa'labi meriwayatkan dari hadits Abu Darda' bahwa Rasulullah
saw bersabda, "Sesungguhnya di surga ada burung seperti leher unta yang
berbaris di tangan wali Allah SWT, salah satu dari mereka berkata, "Wahai
wali Allah! akudipelihara di padang rumput surga di bawah Arsy AIlah, aku
minum dari mata air tasnim. maka makanlah aku." Mereka akan merasa
senang berada di tangan wali itu sehingga terbetik di hatinya untuk memakan
salah satu dari gerombolan burung itu. Tertunduk di tangannya dengan
berbagai macam warna. maka dia memakannya sesuai dengan seleranya,
jika dia sudah kenyang, maka tulang belulang burung itu berkumpul
kembali kemudian terbang melanglang buana di surga sesuai keinginannya."
Umar berkata lagi, "Wahai Nabi Allah SWT, dia sungguh merupakan suatu
kenikmatan." Nabi menjawab, "Memakannya tentu lebih enak lagi."
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Sulaiman ibn Buraidah dari ayahnya
bahwa seseorang lelaki datang kepada Rasulullah saw dan bertanya, "Wahai
Rasulullah! apakah di surga ada kuda?" Nabi menjawab, "Jika Allah
memasukkanmu ke dalam surga maka kamu pasti akan berkeinginan untuk
dibawa oleh kuda yang berasal dari yakut merah, dan kamu bebas terbang
kematian & hari akhir
t'
s86
-
dengannya ke mana pun kamu suka, kecuali jika kamu berkeinginan untuk
tidak melakukan hal ini." Lelaki itu berkata lagi, "Wahai Rasulullah!
Apakah di surga ada unta?" Nabi menjawab, "Apakah dia belum
mengatakan apa yang dikatakan kepada sahabatnya. Sesungguhnya jika
Allah rnemasukkanmu ke dalam surga maka kamu akan memiliki apa yang
disukai oleh jiwa dan matamu."
Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Mas'ud al-Anshari, bahwa dia
berkata, "seseorang lelaki datang dengan seekor unta yang terkekang dan dia
berkata, ini untuk perjuangan dijalan Allah SWT." Rasulullah saw berkata,
"Kamu akan memilikinya pada hari kiamat sebanyak 700 ekor unta dan
seluruhnya dalam keadaan terkekang." Ibn Wahab meriwayatkan dari Ibn
Zaid seraya menyebutkan, "Al-Hasan al-Basri meriwayatkan dari Rasulullah
saw seraya bersabda, "Penduduk surga yang paling rendah derajatnya yaitu
seseorang yang mengendarai kuda dari permata yakut merah yang memiliki
sayap-sayap emas, diiringi oleh ribuan pelayan yang terdiri dari kalangan
anak-anak yang kekal. Maka bacalah olehmu ayat Al-Qur'an jika kamu
suka. (QS. lnsan: 20).""
Ibn al-Mubarak menyebutkan dari Syaqi ibn Mati' bahwa Rasulullah
saw bersabda, "sesungguhnya diantara kenikmatan penduduk surga yaitu
mereka saling berkunjung di atas binatang tunggangan dan mereka datang
pada hari Jum'at dengan seekor kuda berpelana dan terkekang, yang tak
pernah mengeluarkan kotoran dan tak pernah kencing. Mereka menunggangi
kuda itu sehingga mereka berhenti seizin Allah."
Dari 'Ikrimah dari Ibn 'Abbas, dia menyebutkan kendaraan ahli surga
kemudian menyebutkan ayat Al-Qur'an: Dan jika kamu melihat di sana
[surga], niscaya kanru okan melihat berbagai macam keni'malan dan
kerajaan yang besar. (QS. al-lnsan: 20)
Dikisahkan oleh Abdullah ibn al-Mubarak bahwa dia sedang pergi
untuk berperang, lalu dia melihat seseorang lelaki dalam keadaan bersedih
atas kematian kudanya dan dia selalu dalam keadaan begitu. kemudian
Abdullah ibn al-Mubarak berkata kepadanya. "Juallah kuda mati itu
sebanyak 400 Dirham padaku. Lelaki itu setuju untuk menjualnya, kemudian
pada malam harinya dia bermimpi seolah-olah kiamat datang, sedang
kudanya di dalam surga dan di belakang kuda itu ada 700 ekor kuda
rnengiringinya, kemudian dia berkeinginan untuk mengambilnya, kemudian
datang suara untuk memanggil, "Biarkan dia! dia milik lbn al-Mubarak,
89. Diantaranya berbunyi: Don upabila kamu melihat di sana lsurgal. nisceD/a kamu okan melihat
berbagai macam keni'matan dan kerajaan yang besur: Mereka memakai pakaian s,ilera halus yang
hijau dan sulera lebal dan dipakaikan *epada mere*a gelang lerhuut dari perak. dan Tuhan
memberikon *epada mereka minuman yang bersih: Sesunggthm,a ini yaitu balasan unlukmu, dan
usahamu yaitu digakuri [diberi balasanJ. (QS. al-lnsan: 20)
Mengingat kematian & hariakhir
-
587
kemarin memang dia milikmu." saat waktu pagi tiba, lelaki itu datang
kepada lbn al-Mubarak untuk membatalkan jual beli kuda itu lagi, namun lbn
al-Mubarak berkata, "Kenapa." Kemudian lelaki itu menceritakan kepadanya
apa yang dia lihat dalam mimpinya. lbn al-Mubarak berkata, "Pergilah! Apa
yang kamu lihat dalam mimpi itu, sungguh telah kami lihat dalam
kenyataan."
Kisah ini memang benar sebab semakna dengan apa yang telah tetap
dalam Shahih Muslim dari lbn Mas'ud, sebagaimana yang kami sebutkan.
Hina'o sebagai Pimpinan Tumbuh-tumbuhan Surga, sedang Surga
Dikelilingi oleh Tumbthan Raihan (Berwangi)
Dari lbn al-Mubarak dari Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah ibn
Umar, dia berkata, "Hina' yaitu pimpinan tumbuh-tumbuhan wangi surga
dan di dalamnya ada kuda-kuda yang lehernya panjang dan binatang pilihan
yang ditunggangi oleh tuannya."
Telah berlalu keterangannya dari Abu Hurairah dalam hadits mauquf
yang menyebutkan bahwa pohon thuba akan terbelah dengan mengeluarkan
kuda beserta pelana dan kendalinya serta segala keperluan penunggang,
sedang bentuknya sesuai dengan hamba ini. Lalu terbelah pulalah ia
dengan mengeluarkan unta tunggangan lengkap dengan pelana dan
kendalinya, sedang bentuknya sesuai dengan kehendak hamba. Juga
keluar dari pohon itu tunggangan-tunggangan pilihan dan pakaian-pakaian."
(Riwayat Ibn al-Mubarak dari Mu'ammar dari al-Asy'ats ibn Abdullah dari
Syahr ibn Hausyab)
Abu Bakar Ahmad ibn 'Ali ibn Tsabit menyebutkan dari hadits Said
ibn Ma'an al-Madani, dia mengatakan dari Malik ibn Anas dari Nafi' dari
Ibn Umar, bahwa Rasulullah saw bersabda, "saat Allah menciptakan
surga, Allah memenuhi surga dengan tumbuhan wangian, kemudian
tumbuhan wangian itu dikelilingi dengan hina'. Allah tidak menciptakan
pohon wangi yang sangat dia sukai, melainkan batang kayu hana'. Maka
seorang yang berinai dengan hina' para malaikat langit akan berdoa
untuknya bila ia pergi sedang bumi akan memujinya." Asy-Syukri
mengatakan, "Malaikat mensucikannya bila ia mengeluarkan bau wangi."
Hadits ini yaitu hadits munkar, bukan hadits shahih, dalam sanadnya
banyak sekali yang tidak dikenal periwayatnya.
ArTirmidzi meriwayatkan dalam kitab asy-Syama'il, telah
memberitakan kepada kami Muhammad ibn Khalifah dan Amru ibn 'Ali,
keduanya mengatakan bahwa Yazid ibn Zari' memberitakan kepada kami
0' Sejenis pohon pacar
Mengingat kematian & hari akhir588
-
dari al-Hajjaj ash-Shawaf dan Hanan dan Abu Utsman an-Nahdiy, bahwa
Rasulullah saw bersabda, "jika salah seorang dari kami diberikan
tumbuhan wangian maka jangan ditolak, sebab ia yaitu tanaman dari
surga."
Abu lsa mengatakan. "Hanan
-periwayat hadits ini- tidaklah dikenal
kecuali dari hadits ini." Abdurrahman ibn Abu Hatim mengomentarinya
dalam kitab al-Jarah wa at-Ta'dil, bahwa Hanan al-Asadi dari kalangan bani
Asad ibn Syarik, pemilik seorang budak, pamannya Masrahad, ayah dari
Musaddad.
Telah diriwayatkan dari Abu Ustman an-Nahdiy, dari al-Hajjaj ibn
Abu Utsman ash-Shawwaf, "Akumendengar ayahku mengatakan demikian."
Keterangannya telah berlalu dalam periwayatan Abu Hurairah secara
mauquJ bahwa pohon thuba akan terbelah dengan mengeluarkan kuda,
tunggangan-tunggangan pilihan, dan pakaian-pakaian...." Sesungguhnya
berita-berita seperti ini secara keseluruhan bukan dibicarakan secara logika
saja, namun merupakan ketetapan secara tauqrfi dariNabi saw.
Kambing Merupakan Binatang Surga
lbn Majah dari lbn Umar dari Rasulullah saw, Beliau bersabda,
"Kambing merupakan binatang surga." Dalam kitab al-Bazzar dari Abu
Hurairah dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Berlakubaiklah kepada
ma'ziy (kambing kacang) dan buang rasa untuk menyakitinya, sebab dia
merupakan binatang surga." Dalam Al-Qur'an: Lalu Kami ganti ia
-Ismail- dengan sembelihan -kambing- yang besor." Kmbing inidisifati dengan besar sebab ia dipelihara di surga selama empat puluh
tahun." Hadits inidari lbn 'Abbas.
Di Surga Ada Bagian Pinggiran, Angin, dan Percakapan
Al-Baihaqi meriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah saw bersabda,
"saat Allah menciptakan surga 'Aden dan menanamkan pepohonan di
sana dengan Tangan-Nya sendiri, Allah berkata kepadanya, "Bicaralah
kamu!" Maka Pohon itupun berkata, *Telah menang orang'orang yang
beriman." (QS. al-Mukminun: I ) Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bazzar dari
Abu Sa'id al-Khudri.
Dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Allah SWT menciptakan surga
dengan sebuah batu bata emas dan sebuah batu bata perak, sedang
lumpurnya tercipta dari minyak kesturi yang sangat harum. Allah SWT
berfirman kepada surga, "Berbicaralah kamu!" Diapun berbicara, *Telah
menang orang-orqng yang beriman." (QS. al-Mukminun: l) Kemudian
kematian & hari akhir
-
589
Allah berkata kepadanya, "Sungguh baik bagimu tempat para raja-raia."
Hadits ini diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri secara mauqu/, yaitu,
"Allah SWT menciptakan surga dengan sebuah batu bata emas dan sebuah
batu bata perak. kemudian menanamnya dengan pepohonan, ia berkata,
"Wahai surga! Bicaralah kamu!" Maka surgapun bicara, *Telah menang
orang-orang yang heriman." (QS. al-Mukminun: l) Maka para malaikat pun
masuk ke dalamnya." Mereka berkata kepada surga, "Sungguh elok engkau
wahai tempat para raja."
Diriwayatkan dari hadits Anas ibn Malik dari Rasulullah saw, Beliau
bersabda, "saat Allah menciptakan surga, seraya berkata kepadanya,
"Berhiaslah kamu!" Maka surga itu berhias. Kemudian Allah berkata lagi
kepadanya, "Bicaralah kamu!" Kemudian dia pun berkata, "Sungguh elok
bagi orang yang Engkau redhai."
An-Nasa'i meriwayatkan dari Fudhalah ibn Ubaid, "Aku mendengar
Rasulullah saw bersabada, "Akuyaitu seorang pemimpin. Orang yang
beriman kepadaku, beragama Islam, dan berjihad di jalan Allah akan
memiliki rumah di sekitar surga. Juga sebuah rumah di tengah surga dan
sebuah rumah di kamar yang paling tinggi di sana. Jadi orang yang
melakukannya tidak membiarkan sebuah tuntutan terhadap kebaikan atau
sebuah pelarian dari kejahatan mati, sedang dia mati kapan dia
kehendaki." Umar ibn Abdul Aziz, Zuhriy, al-Kalbiy, dan Mujahid berkata,
"Orang-orang yang beriman dari kalangan jin menduduki lantar dasar dan
rehab-rehab surga bukan di dalamnya."
Malik meriwayatkan dari Muslim ibn Abu Maryam dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah, dia berkata: Dua golongan penduduk neraka yang belum
akulihat: Orang-orang yang membawa cambuk seperti ekor sapi panjang
yang mencambuki orang lain ---dengan zhalim dan melanggar hak-, dan
wanita-wanita yang berpakaian, namun sebenarnya mereka telanjang
-pakaian pendek, tipis, dan ketat- yang berjalan dengan melenggak-lenggok berusaha menarik perhatian, rambut kepala mereka seperti punuk
unta berleher panjang dan miring [unta Khurasan berpunuk satu-al-bakht].
Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan wangi surga,
sedang wangi surga dapat dicium dalam jarak lima ratus tahun."' (HR.
Muslim) Hadits ini mauquf. Abu Umar ibn Abdul Birr berkata, "Hadits ini
diriwayatkan oleh Abdullah ibn Nafi' yang mendengarkan dari Malik, yang
bersanadkan kepada Nabi saw."
Diriwayatkan oleh Abu Daud at-Tirmidzi dari Abu Hurairah dari
Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Siapa yang membunuh seorang mu'ahid
(non Muslim yang dijamin keamanannya dalam negara Islam) yang memiliki
jaminan dari Allah dan rasul-Nya, dan dia memenuhijanji dengan jaminan
Allah SWT, maka dia tidak akan merasakan harumnya surga, sedang
Mengingat kematian & hari akhir590
-
baunya didapati sejauh 70 tahun perjalanan." Lafadz hadits dari at-Tirmidzi.
Dia juga meriwayatkan dari Abu Bakrah. berkata Abu Isa, "Hadits Abu
Hurairah hadits hasan shahih."
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Abdullah ibn Umar dari Nabi saw,
Beliau bersabda, "Siapa yang membunuh seseorang yang mu'ahid, rnaka dia
tidak merasakan bau harumnya surga, sedang baunya didapati sejarak 40
tahun perjalanan."
Di Surga ada Lembah sedang Tanamannya yaitu
S ub hsnallah dtn Al h amdul illoh
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ibn Mas'ud, bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Akubertemu dengan Nabi lbrahim saat akudi isra' mi'rajkan,
lalu Beliau berkata, "Wahai Muhammad! sampaikan kepada umatmu salam
dariku dan beritakan kepada mereka bahwa surga berupa tanah yang baik, air
yang tawar, dan lembah-lembah, sedang tanamannya yaitu subhanallah
walhamdulillah walaa iluha illallaah wallahu akbar." ArTirmidzi berkata
bahwa hadits ini hasan gharib, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Isa.
Ibn Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw
lewat di depannya (ia sedang menanam sebuah tanaman) lalu Beliau berkata,
"Wahai Abu Hurairah, apa yang kamu tanam?" Kemudian dia menjawab,
"Tanaman." Nabi berkata lagi, "Apakah kamu mau akutunjukkan tanaman
yang lebih baik dari semua ini? Yaitu subhanallah walhamdulillah walaa
ilaha illallash wallahu akbar. Maka masing-masing dari semua ini akan
memberikan kepadamu satu pohon di surga kelak."
ArTirmidzi meriwayatkan dari Jabir ibn Abdullah dari Rasulullah
saw, Beliau bersabda, "Siapa yang mengatakan subhanallahil adzim wa
bihamdihi, maka ditanamkan untuknya sebuah batang korma di surga." Abu
Isa mengatakan bahwa hadits ini hadits hasan shahih gharib.
Dzikir Lisan dan Hati Merupakan Biaya Pembangunan Surga
Ath-Thabari (dalam bukunya, Adabun Nufus, [Adab Jiwa])
meriwayatkan dari Fadhl ibn ash-Shabah. ia berkata: Akubertanya kepada
an-Nadhar ibn Ismail, kemudian dia berkata kepadaku(dari periwayatan
Hakim ibn Muhammad al-Ahmasiy), "Telah sampai riwayat kepadakubahwa
surga dibangun dari dzikir. Jika mereka berhenti berdzikir maka mereka
terhenti pembangunannya." Dikatakan kepada mereka hal ini, maka
mereka menjawab, "Sehingga datang kepada kami suatu nafkah."
Menurut kami, dzikir yaitu ketaatan kepada Allah SWT, dengan
mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.
Mengingat kematian & hari akhir
-
591
Diriwayatkan dari Rasulullah saw, "Siapa yang taal kepada Allah
SWT, sungguh dia itu telah dzikir pada-Nya walaupun shalat, puasa, dan
perbuatannya terhadap kebaikan masih sedikit. Siapa yang bermaksiat
kepada Allah SWT. maka dia itu telah melupakan-Nya walaupun shalat,
puasa, dan amal kebaikannya banyak sekali." Hadits disebutkan oleh Abu
Abdullah Muhammad (dalam buku al-Jami' li Ahkom Al-Qur'an-nya,) dan
al-'Amiri (dalam bukunya, Syurhus Syihab).
Hakikat dzikir yaitu menaati Allah SWT dengan melaksanakan
perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Said ibn Jubair berkata, "Dzikir yaitu ketaatan kepada AIlah SWT,
maka orang yang tidak menaati Allah SWT berarti tidak berdzikir kepada-
Nya, walaupun dia sering bertasbih, bertahlil, dan membaca Al-Qur'an."
Lafadznya dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Siapa yang taat
kepada Allah SWT maka dia itu telah berdzikir kepada-Nya, walaupun dia
dalam keadaan diam. Siapa yang bermaksiat kepada Allah SWT maka dia itu
telah melupakan-Nya, walaupun dia itu orang yang sering membaca Al-
Qur'an dan bertasbih."
Ini, hanya Allah saja yang tahu, mereka yang banyak bertasbih namun
tetap banyak melakukan perbuatan ingkar, dia itu bagaikan orang yang
mengejek dan menghina, yang selalu mengambil ayat-ayat Allah SWT
sebagai mainan semata. Berkata para ulama dalam takwilan firman Allah
SWT: Janganlah kamu mengambil uyot-ayot Allah itu sebagai mainan. (QS.
al-Baqarah 231) Maksud ayat ini yaitu , janganlah kamu meninggalkan
perintah Allah SWT, sebab kamu akan menjadi orang yang bermain-main
saja. Para ulama juga mengatakan bahwa termasuk pada ayat ini memohon
ampunan terhadap dosa (secara lisan) yang diiringi dengan perbuatan.
Demikan juga hal-hal yang sama maknanya. Hanya Allah SWT Yang
Mahatahu.
Hal-hal yang Didapati oleh Penduduk Surga yang Berada di Bawah dan
Tidak Dimiliki oleh Penduduk yang Tinggi Derajatnya
Diriwayatkan oleh Muslim dari al-Mughirah ibn Syu'bah, hadits
dimarfu 'kan kepada Rasulullah saw, bahwa Beliau bersabda: Musa bertanya
kepada Tuhan-nya, "Wahai Tuhan-ku! Siapakah penduduk surga yang
terendah?" Allah menjawabnya, "Dia yaitu seorang lelaki yang datang
setelah penduduk surga hakiki masuk ke sana, dan lelaki itu berkata,
"Bagaimana ya, seluruh orang telah masuk ke rumahnya masing-masing dan
mengambil barangnya masing-masing," kemudian dikatakan kepada lelaki
itu, "Apakah kamu puas jika kamu diberikan seumpama seorang raja dari
raja-raja yang ada di dunia?" Lelaki itu menjawab, "Aku akan puas ya Allah
Mengingat kematian & hariakhir592
-
SWT." Allah SWT berfirman lagi, "Kamu mendapatkan seperti itu dan dua
kali lipat", kemudian seumpamanya, lalu dilipat lagi sehingga kali kelima
lelaki itu berkata, "Aku akan sangat puas ya Rabb." Maka Allah berkata,
"Kamu memilikinya dan sepuluh kali lipat dari itu. Kamu juga mendapatkan
apa diinginkan nafsumu. dan matamu senang padanya." Kemudian lelaki itu
menjawab, "Aku akan sangat puas ya Rabb." Bagaimana jika Engkau
memberiku tempat yang tertinggi itu ya Rabb?" Allah berkata. "Derajat
orang-orang itukah yang kau inginkan? Akumenanamkan kemulian mereka
dengan Tangan-Ku, dan Akulah yang menentukannya, yang mana mata tak
pernah melihatnya. telinga tak pernah mendengar keindahannya, dan tak
pernah pula terlintas dalam hati manusia kenikmatannya." Nabi
menambahnya. "Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: Seorangpun tidak
mengelahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu [bermocom-macam
ni'matJ yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan lerhadap apa
yang telah ntereka kerjakan. (QS. Sajdah: l7)"
Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah ibn Mas'ud dari Rasulullah
saw, Beliau bersabda, "Yang terakhir ke dalam surga dan yang terakhir
keluar dari neraka yaitu seorang lelaki yang keluar dengan merangkak,
kemudian Allah SWT berfirman kepadanya, "Masuklah kamu ke dalam
surga!" Kemudian lelaki itu berkata, "Ya Allah SWT! surga tempatku?!"
Allah menyuruhnya lagi untuk masuk ke surga dan lelaki itu menjawabnya
serupa dengan jawaban pertama. Hal ini berlangsung hingga tiga kali,
kemudian terakhir Allah SWT berkata, "Kamu memiliki seumpama dunia
ditambah sepuluh kali lipat." Hal initelah berlalu keterangannya.
Diriwayatkan dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Orang yang
paling rendah tempat tinggalnya di surga yaitu orang yang memiliki tujuh
buah istana, masing-masing terbuat dari emas, perak, mutiara, zamrud,
yakut, satu buah istana terbuat dari sesuatu yang tidak bisa dipandang oleh
mata, dan yang terakhir serupa dengan warna Arsy Allah. Setiap istana ada
perhiasan, tempat berdiam, dan bidadari yang tidak diketahui hal itu.
melainkan Allah SWT semata." Hadits ini disebutkan oleh al-Qutbi dalam
bukunya, 'Uyun al-Akhbar, dan dalam hadits marasil hasan dari Rasulullah
saw, Beliau bersabda, "Orang yang paling rendah derajatnya di surga yaitu
orang yang mengendarai kendaraan dan diiringi oleh sejuta pelayan."
At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Ibn Umar, bahwa Rasulullah
saw bersabda, "Orang yang paling rendah derajatnya yaitu orang yang
melihat ke taman, kenikmatan, pelayannya, dan kebahagiaannya selama
1000 tahun perjalanan. Orang yang paling mulia di sisi Allah yaitu orang
diberi kesempatan melihat Wajah Allah setiap pagi dan sore." Kemudian
Rasulullah saw membaca ayat: llrajah-wojah forang-orang mu'minJ pada
hari itu berseri-seri. (QS. al-Qiyamah: 22) At-Tirmidzi mengatakan bahwa
Mengingat kematian & hariakhir
-
593
hadits ini yaitu hadits gharih, yang diriwayatkan dari lbn Umar dan
dia tidak merafa'nya kepada Rasulullah saw.
At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa
Rasulullah saw bersabda. "Penduduk surga yang paling rendah derajatnya
yaitu orang yang memiliki 80 ribu pelayan dan 72 orang isteri. Dia
diberikan sebuah kubah dari mutiara dan yakut, sebagaimana antara Jabiyah
hingga San'a." lnijuga diriwayatkan oleh lbn al-Mubarak dari Sufyan dari
seseorang lelaki dari Mujahid, dia berkata, "Penduduk surga yang terendah
derajatnya yaitu orang yang berjalan di kerajaannya selama seribu tahun
perjalanan. Dia melihat puncak tertinggi dari kerajaan itu sebagairnana dia
melihat yang paling rendah. Orang yang tertinggi diantara mereka yaitu
orang yang dapat melihat Tuhannya pada pagi hari dan sore hari." Hadits ini
diriwayatkan pada bab ini secara morfu ', sebagaimana diriwayatkan dari lbn
Umar secara mauquf." Pada bab ini juga sebelumnya bahwasannya orang
yang paling rendah derajatnya yaitu orang yang memiliki bidadari yang
banyak, sebagaimana yang telah kita tetapkan pada penjelasan yang berlalu,
wollahu u'lam.
Keredhaan Allah terhadap Penduduk Surga Lebih Utama dari pada
Surga Itu Sendiri
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa
Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah berkata kepada penduduk
surga, "Wahai penduduk surga!" Mereka menjawab, "Kami menjawab
panggilanmu ya Allah SWT, kebahagian dan kebaikan hanya di tangan-Mu."
Kemudian Allah bertanya, "Apakah kamu puas?" Mereka menjawab,
"Bagaimana kami tidak puas ya Rabb, sedang Engkau telah memberikan
kepada kami sesuatu yang tidak pernah Engkau berikan kepada
makhlukmu." Allah SWT berfirman, "Apakah kamu berkeinginan untuk
menerima sesuatu yang lebih utama dari itu?" Mereka menjawab, "Ya AIlah
SWT! Apalagi yang lebih utama dari itu?" Allah berkata, "Akuhalalkan
kepadamu keredhaanku. Akutidak akan marah kepadamu setelah ini untuk
selama-lamanya." Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim. Hadits yang
semakna dengan hadits ini panjang sekali keterangannya.
Penglihatan Penduduk Surga terhadap Allah Merupakan Sesuatu yang
Paling Disenangi Mereka Daripada Apa yang Mereka Dapatkan
Muslim meriwayatkan dari Shuhaib dari Rasulullah saw, "saat
Rasulullah saw membaca ayat'. Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan
mendapatkan kebaikan dan tambahan." (QS. Yunus: 26) lalu Beliau berkata,
"jika ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka sudah masuk neraka,
Mengingat kematian & hariakhir594
-
I
maka seorang tukang seru menyeru, "Wahai ahli surga, sesungguhnya Allah
mempunyai janji yang akan Dia tepati bagimu," ahli surga menjawab,
"Apakah itu? Bukankah Allah sudah memberatkan timbangan amal kami,
memutihkan wajah kami, memasukkan kami ke dalam surga, dan
menyelamatkan kami dari neraka?" Kemudian dibukalah hijab (tabir
penutup), lalu mereka pun melihat Allah, sedang itu yaitu anugerah
yang paling disukai penduduk surga. yang merupakan tambahan balasan
dari-Nya".
Pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim
dari Abu al-Yaman. "Orang-orang berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kita
akan dapat melihat Allah pada hari kiamat?" Rasulullah berkata. "Apakah
kamu merasa kesusahan melihat matahari yang tidak berawan?" Mereka
menjawab, "Tidak. wahai Rasulullah" Rasulullah berkata, "Lalu, apakah
kamu merasa kesulitan melihat bulan yang tidak terhalang oleh awan?"
mereka menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah" Lalu Nabi saw berkata lagi,
"sesungguhnya kamu akan melihat Allah seperti itu juga".6r Hadits seperti
ini banyak diriwayatkan dari para sahabat dan tabi'in ra.62
An-Nasa'i meriwayatkan dari Shuaib, bahwa dikatakan kepada
Rasulullah saw ayat ini, maka Nabi berkata: jika ahli surga telah masuk
ke dalam surga dan ahli neraka telah masuk ke dalam neraka, maka tukang
seru berseru, "Wahai penduduk surga! sesungguhnya Allah SWT telah
menjanjikan kepadamu sebuah janji, yang mana dia akan menepatinya
terhadapmu." Mereka menjawab, "Bukankah wajah kami telah diputihkan,
timbangan kami telah diberatkan, dan kami telah diselamatkan dari azab
neraka?" Kemudian Nabi menambahkan dengan sabdanya, "Dibukakanlah
tabir kepada mereka dan mereka melihat Wajah-Nya, demi Allah SWT,
Demi Allah tidaklah Allah memberikan sesuatu yang sangat mereka sukai
selain melihat wajah Allah dan memberikan kenyamanan kepada mata
mereka."
Abu Daud ath-Thayalisi juga meriwayatkannya dari periwayatan
Hammad ibn Salamah dari Tsabit dari Abdurrahman ibn Abu Laila dari
Shuhaib, bahwa dia berkata: Rasulullah saw membaca ayat (bagi orang-
orang yang berbuat kebaikan mendapatkan kebaikan dan tambahan) lalu
berkata, "jika Penduduk surga masuk ke dalam surga maka seorang
penyeru berkata, "Wahai penduduk surga! sesungguhnya bagimu ada sebuahjanji di sisi Allah SWT." Mereka bertanya, "Apakah itu? Wajah kami sudah
diputihkan-Nya, timbangan kami sudah diberatkan-Nya, dan kami telah
dimasukkan-Nya ke dalam surga" Hal ini diulangi kepada mereka sebanyak
tiga kali. Kemudian nampaklah wajah Allah SWT dan mereka menyaksikan-
51. Shahih Muslim. Kitab al-lman.
$. al-Hafizh al-Lalka.i, Syarhu I'tiqadi Ahlissunnah, juz.lll, h. 470. Penerjemah
Mengingat kematian & hariakhir
-
595
Nya, maka yang demikian itu yaitu sebaik-baik yang diberikan kepada
mereka.
Mengabarkan kepada kami Muhammad AMul Wahab di tapal batas
Alexandria, yang dibacakan kepada al-Hafidz as-Salafi, sedang aku
mendengarkannya: Hajib Abu Hasan ibn al-'llaf mengabarkan kepada kami
dari Abul Qasim ibn Basyran dari Abu Bakar al-Ajiri dari Abu Bakar
Abdullah ibn Muhammad ibn AMul Hamid al-Wasithi dari Abdullah ibn
Abdul Hakam al-Warraq an-NisaburidariYazid ibn Harun dari Hammad ibn
Salamah dari Tsabit ibn al-Bannani dari Abdurrahman ibn Abu Laila dari
Shuhaib. bahwa Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya penduduk surga
jika mereka masuk ke dalam surga, maka mereka akan dipanggil, "Wahai
penduduk surga! untukmu ada sebuah janji di sisi Allah SWT yang belum
kamu lihat." Mereka bertanya, "Bukankah telah diputihkan wajah kami?
Kami telah diselamatkan dari neraka dan kami telah dimasukkan ke dalam
surga?" Nabi saw berkata, "Dibukakanlah kepada mereka tabir, kemudian
mereka melihat ke arah-Nya. Demi Allah, mereka tidaklah diberikan Allah
SWT yang sangat mereka cintai selain melihat ke arah-Nya." Kemudian
Rasulullah saw membaca ayat: Bagi orang-orong yang berbuat kebaikan
mendapatkan kebaikon dan tambahan.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad ibn Hambal dan Harits ibn Abu
Usamah dari Yazid ibn Harun. sedang Muslim tersendiri dalam
periwayatannya, dia meriwatkan dari Abu Bakar ibn Abu Syaibah dari Yazid
ibn Harun. sedang Nuh ibn Abu Maryam meriwayatkan dari Tsabit al-
Bannani dari Anas ibn Malik, beliau berkata, "Rasulullah saw ditanya
tentang ayat ini (Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan mendapatkan
kebaikan don tambahan) makaNabi langsung menjawab, "Bagi orang-orang
yang beramal baik di dunia mendapatkan kebaikan di akhirat, yaitu surga,
sedang kata-kata "tambahan" bermaksud melihat wajah Allah SWT
Yang Mahamulia.
lbn al-Mubarak menyebutkan: Kami diberitahu oleh Abu Bakar al-
Hilali al-Hujaimi, bahwa aku mendengar Abu Musa al-Asy'ari berpidato di
atas mimbar di kota Basrah: Sesungguhnya Allah SWT akan mengutus
seorang malaikat kepada penduduk surga dan berkata kepada mereka,
"Apakah Allah SWT telah memenuhi janji-Nya terhadapmu?" maka mereka
melihat dan menyaksikan hiasan-hiasan, tempat bersenang-senang, buah-
buahan, sungai-sungai, dan para isteri yang suci. Mereka menjawab
pertanyaan malaikat itu, "Ya, Allah SWT telah memenuhi janji-Nya
terhadap kami." Malaikat itu berkata kepada mereka, "Adakah Allah SWT
telah memenuhi janjinya kepadamu?" Pertanyaan ini diulangi kepada
mereka sebanyak tiga kali, sedang mereka tidak merasa kehilangan
terhadap apa yang telah dijanjikan kepada mereka." Mereka menjawab lagi,
"Ya." Kemudian malaikat itu berkata, "Ada sesuatu yang tertinggal." Lalu
Mengingat kematian & hari akhir596
-
dia membacakan sepotong ayat: Bagi orung,-orang yang berbual kebuikan
mendapatkan kebaikan dun lambahan. Kemudian dia menambahkan,
"Bukankah kebaikan itu yaitu surga sedang tambahan yaitu melihat
wajah Allah SWT?"
Nikmat Tambahan di Surga
Apa yang diriwayatkan oleh Nasa'i secara marfu', demikian juga
periwayatan Abu Daud ath-Thayalisi, dimana mereka menyandarkan sanad
hadits mereka kepada al-Ajiriy. Juga hadits yang disebutkan oleh lbn al-
Mubarak secara mauquJ yang menerangkan hadits yang diriwayatkan oleh
Muslim, bahwa maknanya dengan perkataannya, "Allah SWT berkata,
'Apakah kamu menginginkan suatu tambahan untukmu."' Perkataannya
"terbukanya hijab," maknanya yaitu diangkat dari pandangan mata mereka
segala penghalang sehingga mereka dapat melihat Allah SWT, yang
merupakan nikmat, kemuliaan, kesempurnaan, dan keindahan yang paling
besar. Tidak ada Tuhan selain Allah SWT. Mahasuci Dia dari segala
perkataan orang-orang yang melakukan tipu daya dan berbuat kebatilan.
Penyebutan terhadap "hijab" hanya merupakan hak makhluk, bukan
hak Allah. sebab merekalah yang terhijab, sedang Allah Mahasuci dan
agung nama-Nya dari segala yang menghijab-Nya, sebab terhalang biasanya
yaitu ukuran panca indra, yang merupakan ciri khas manusia. Akan namun
terhalangnya Allah dari pandangan dan daya tangkap makhluk-Nya sesuai
dengan keinginan Allah SWT dan caranya terserah kepada-Nya juga.
Diriwayatkan dalam hadits-hadits shahih bahwa jika Allah SWT
menampakkan Wajah-Nya kepada hamba-Nya, kemudian hijab terbuka dari
pandangan mereka, maka sungai-sungai meluap, pepohonan menjadi bersih,
ranjang-ranjang dan kamar-kamar di surga saling berjawaban dengan
kerasnya, mata air yang meluap dalam keadaan mendesir, angin berhembus
yang memberikan bekas. minyak kesturi, kafur melengket di dalam rumah-
rumah dan istana-stana surga, burung-burung berkicau. dan para bidadari
menyambut kehadiran-Nya dalam kerinduan yang mendalam. Hadits ini
disebutkan oleh Abul Ma'ali dalam bukunya, ar-Radd, yang membantah as-
Sajaziy, yang isinya, "Hal itu sesuai dengan qada dan takdir Allah SWT,
walaupun tidak ada penglihatan dan pandangan, akan namun Allah
mengetahui apa yang dia inginkan dari tanda-tanda kebesaran dan
kewibawaan-Nya, sebagaimana guncangnya bukit saat Allah SWT
menampakkan Wajah-Nya pada Nabi Musa sehingga bukit itu menjadi
kumpulan pasir yang hancur dan meleleh.
Mengingat kematian & hariakhir
-
597
Rukyah (Penglihatan)
Muslim meriwatkan dari Abu Bakar ibn Abdullah ibn Qais dari
ayahnya dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Dua buah surga bejananya
dan segata isinya terbuat dari perak, dua buah surga bejananya dan segala
isinya terbuat dari emas. Antara kaum itu dengan hal penglihatan mereka
terhadap wajah Allah SWT, tidaklah Dia itu, melainkan hanya Selendang
Kebesaran (rida al- kibriya\ W ajah-Nya di dalam surga' Aden."
Dari Jarir ibn Abdutlah. dia berkata: Kami berada di sisi Rasulullah
saw, Beliau melihat ke arah bulan pada malam purnama, kemudian bersabda,
"Kamu akan melihat Tuhanmu dengan mata telanjang sebagaimana kamu
melihat bulan ini dengan jelas. Jika kamu mampu melaksanakan shalat
sebelum matahari terbit atau sebelum terbenamnya, maka lakukanlah
olehmu." Kemudian Rasulullah saw membaca ayat Al-Qur'an: Maka
bersabarlah kamu terhadap opa yqng mereka katakon dqn bertasbihlah
sambil memuji Tuhanmu sebelum lerbil matahari dan sebelum terbenam
[nyoJ (QS. Qaf: 39)." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari,
Muslim, Abu Daud dan at-Tirmidzi, dia mengatakan bahwa hadits ini hadits
hasan shahih.
Abu Daud meriwayatkan dari Abu Razin al-'Uqaili, bahwa dia
bertanya pada Rasulultah saw, dengan perkataannya, "Wahai Rasulullah,
Apakah setiap kita dapat metihat Tuhan kita secara langsung pada hari
kiamat?" Rasulullah saw menjawabnya, "Ya." Aku bertanya lagi, "Apa
contohnya terhadap makhluk-Nya?" Nabi menjawab, "Wahai Abu Razin,
apakah setiap kamu dapat melihat bulan pada malam purnama dalam
keadaan mata telanjang?" Akuberkata, "Ya." Nabi berkata lagi, "Allah SWT
Maha Agung, bulan itu merupakan ciptaan dari ciptaan-ciptaan Allah SWT,
sedang Allah lebih utama lagi dari itu untuk bisa dilihat, Mahabesar
Allah dan Maha Perkasa."
Selendang Kebesaran (Rida al-Kibriya) Waiah Allah
Perkataan Rasulullah saw, "selendang Kebesaran (rida al-kibriya)
Wajah-nya." Kata-kata ridaa' merupakan kata-kata kinayah atau sindiran
selendang atau sarung kebesaran dan keagungan-Nya, sebagaimana
diterangkan pada hadits lain, "Kesombongan yaitu Selendang Kebesaran-
Ku, keagungan yaitu sarung-Ku" Ia bermaksud "sifat-Ku sendiri".
Perkataannya, "sarung kesombongan" bermaksud "sifat kesombongan"'
sebab Dia dengan kesombongan dan kebesaran-Nya tidak ingin dilihat oleh
seorang pun dari makhluk-Nya setelah mereka melihat hari kiamat hingga
mereka diizinkan masuk ke surga 'Aden. jika mereka masuk ke surga
itu, Dia berkeinginan agar mereka bisa melihat-Nya, sedang mereka
Mengingat kematian & hari akhirs98
-
berada di surga 'Aden." Baihaqi dan yang lainnya mengatakan hal yang
semakna dengan hadits ini.
Bukanlah kebesaran dan keagungan Allah SWT itu darijenis pakaian
yang bisa dirasakan oleh panca indra, akan namun maksudnya yaitu
keluasan dan kelapangan. Dari segi keserupaan antara sarung dan selendang,
bahwa keduanya berguna untuk seorang manusia yang istimewa. Oleh
sebab itu diibaratkan kebesaran dan keagungannya dengan ungkapan sarung
dan selendang. Namun demikian, tidak ada yang sebanding dengarr Allah
SWT. Apakah Anda tidak melihat pada akhir dari hadits ini, "Siapa yang
berani menandingi atau menyamai-Ku terhadap salah satu dari kedua sifat
itu
-kesombongan dan kebesaran- maka Akuakan membinasakannya dan
Akulemparkan dia ke dalam neraka."
Allah Memberikan Salam kepada Penduduk Surga
Diriwayatkan dari Muhammad ibn al-Munkadiri dari Jabir ibn
Abdullah, bahwa Rasulullah saw bersabda: saat penduduk surga sibuk
dengan kenikmatan yang mereka dapatkan, datanglah kilauan cahaya dari
atas kepala mereka, ternyata Allah SWT yang menampakkan Wajah-Nya
seraya mengucapkan salam, "Keselamatan atas kalian semua wahai
penduduk rr',igu.'; Hal ini sebagaimana firman Allah SWT: {'q'U f iita
€'s\ -Kepada mereka dikatakan. "Salant," sebagai ucapan selamat dari
Tilhan Yang Maha Penyayang. (QS. Yasin 58). Nabi saw melanjutkan,
"jika mereka melihat Wajah-Nya, mereka lupa dengan kenikmatan surga
yang mereka rasakan sebelumnya, sampai mereka terhijab dari Wajah-Nya.
saat mereka terhijab dari-Nya, cahaya-Nya, dan keberkahan-Nya maka
berbekaslah cahaya dan keberkatan-Nya terhadap tempat kediaman mereka."
Sifat Melihat Allah6s
Kata-kata {.P .jr:i} maknanya "muncul kepada mereka"
seba