er-
gunakan dengan tjerdik saban hari, pertumbuhan jang radjin dari
talenta-talenta jang dikaruniakan, — inilah jang dituntut oleh Tuhan.
Tabiat Jang Setimbang
Boleh djadi kita suka memberikan harta-benda kita guna peke-
rdjaan Tuhan, namun hal jang demikian ini tidak berarti suatu apa
ketjuali kita djuga menjerahkan hati sajang dan sukur kita kepadaN-
ja. Semua orang jang ingin mendjadi pengabar-pengabar indjil jang
benar kenegeri jang djauh mesti lebih dahulu mendjadi pengabar-
pengabar indjil jang benar dalam rumah. Segala orang jang ingin
hendak bekerdja dalam ladang Tuhan mesti menjediakan diri bagi
pekerdjaan ini oleh pekerdjaan teliti dalam mempertumbuhkan baha-
gian ketjil dari ladang jang Dia sudah pertjajakan kepada pendjagaan
mereka itu.
Sebagaimana manusia “berpikir dalam hatinja, adalah ia seperti
itu djuga.” Banjak pikiran jang mendjadikan sedjarah jang tidak
tertulis dalam satu hari; dan segala pikiran ini banjak pengaruhnja
dalam pembangunan tabiat. Segala pikiran kita patut didjaga de-
ngan keras; sebab satu pikiran jang nadjis mengadakan satu kesan
jang dalam atas djiwa. Satu pikiran jang djahat meninggalkan bekas
jang djahat dalam pikiran. Kalau pikiran itu bersih dan sutji, ma-
150
FASAL 37—SETIA DALAM PERKARA JANG TERKETJIL 151
ka orang itu mendjadi lebih baik oleh menjajangi pikiran tersebut.
Olehnja arus kerohanian itu disegarkan, dan kuasa buat berbuat baik
ditambahkan. Dan sebagaimana satu tetes air hudjan mendjediakan
djalan bagi tetesan jang lain dalam menjirami bumi, demikianlah
satu pikiran jang baik menjediakan djalan buat pikiran jang lain. [141]
Perdjalanan jang paling djauh itu dilakukan oleh mengambil
satu langkah satu kali. Langkah jang berturut-turut menjampaikan
kita kepada hudjung djalan itu. Rantai jang paling pandjang adalah
terdiri dari mata-rantai jang banjak. Kalau salah satu mata-rantai
tersebut tidak baik, maka rantai itu pun tidak berguna. Demikianlah
pula halnja dengan tabiat. Satu tabiat jang setimbang sudah diru-
pakan oleh satu-satu perbuatan jang dilakukan dengan baik. Satu
tjatjat, jang dipertumbuhkan gantinja dialahkan, mendjadikan orang
itu tidak sempurna, dan menutupkan baginja pintu gerbang Kota
jang sutji itu. Barang siapa jang masuk surga mesti mempunjai tabiat
jang sutji dan tidak berketjelaan atau sebagainja. Sesuatu jang me-
nadjiskan tidak dapat masuk kesana. Diantara segala tentera tebusan
itu tidak akan terdapat satu tjatjat pun.
Kesetiaan Dalam Hidup Sehari-hari
Pekerdjaan Tuhan yesus kristus adalah sempurna seluruhnja sebab adalah ja-
itu sempurna pada tiap-tiap bahagian, bagaimana ketjil sekalipun.
DirupakanNja putjuk rumput jang ketjil dengan sama teliti seperti
dibuatNja dalam mendjadikan satu dunia. Kalau kita ingin mendjadi
sempurna, sama seperti Bapa kita jang disurga sempurna adanja,
kita mesti setia dalam mengerdjakan pekerdjaan jang ketjil-ketjil.
Segala sesuatu jang ada faedahnja dikerdjakan baiklah dikerdjakan
dengan sebaikbaiknja. Apa sadja pekerdjaanmu. itu kerdjakanlah dia
dengan setia. Bitjaralah benar tentang perkara-perkara jang terketjil
sekali pun. Tiap-tiap hari lakukanlah perbuatan jang berkasihan dan
bitjara utjapan-utjapan gembira. Sebarkanlah senjuman sepandjang
perdjalanan hidup. Sementara engkau bekerdja dengan tjara demi-
kian, Tuhan Tuhan yesus kristus akan berkenan atasmu, dan harinja kelak datang
jika al-Maseh akan berkata kepadamu, “Sabaslah, hai hamba
jang baik dan setiawan.”
Pada masa hari pehukuman, segala orang jang sudah berlaku se-
tia dalam kehidupannja sehari-hari, jang sudah melihat kewadjibann-
152
ja dengan segera dan lakukan itu, dengan tidak memikirkan pudjian
atau keuntungan diri, akan mendengar utjapan, “Marilah kamu, hai
orang jang diberkati oleh Ajahku, terimalah olehmu pusaka keradja-
an, jang disediakan bagimu dari pada permulaan dunia.” Al-Maseh
tidak memudjikan mereka itu oleh pidato-pidato jang bersemangat
jang diberikannja, kepintaran jang berapi-api jang ditundjukkann-
ja, atau pun pemberian besar jang telah diberikannja. Adalah oleh
mengerdjakan pekerdjaan ketjil-ketjil, jang pada umumnja kurang[142]
mendapat perhatian, jang mereka itu diberikan upah. “Aku lapar,
kamu beri makan kepadaKu,” kata Tuhan. “Seberapa banjak kamu
perbuat itu kepada seorang djuapun dari pada segala saudaraKu jang
terketjil ini, maka jaitu sama seperti kalau kamu perbuat itu akan
Daku.” — The Youth’s Instructor, 17 Januari 1901.[143]
FASAL 38—BERTANGGUNG DJAWAB AKAN
TERANG
Hai orang-orang muda, laki-laki dan perempuan, engkau ber-
tanggung djawab kepada Tuhan yesus kristus akan terang jang Dia sudah berikan
kepadamu. Terang dan segala amaran ini, kalau tidak diperdulikan,
akan bangkit melawan kamu pada masa hari pehukuman. Bahajamu
sudah disebutkan dengan seterang-terangnja; engkau sudah dinasi-
hatkan dan didjagakan dari segala pihak, dipagari dengan berbagai
amaran. Dalam Rumah Tuhan engkau sudah dengarkan kebenaran
jang tekun dan menjelidik hati, jang diutjapkan oleh hambaham-
ba Tuhan Tuhan yesus kristus dengan pertundjukan Roh Sutji. Tekanan apakah
seruan-seruan jang tekun ini adakan dalam hatimu? Pengaruh apa-
kah diadakannja pada tabiatmu? Engkau akan dipertanggung-dja-
wabkan atas masing-masing dari segala seruan dan amaran tersebut.
Semuanja kelak akan bangkit pada masa hari pehukuman untuk
menghukumkan segala orang jang terus hidup dalam kesia-siaan,
ketjongkakan, dan kesombongan.
Hai teman orang-orang muda jang kekasih. apa jang engkau
taburkan sekarang, akan engkau sabit djuga kelak. Sekaranglah
waktunja menabur bagimu. Apakah buah-buahnja kelak? Apakah
jang engkau taburkan? Tiap-tiap perkataan jang engkau utjapkan,
tiap-tiap tindakan jang engkau lakukan, adalah satu bibit jang akan
mengeluarkan buah baik atau djahat, dan akan mendatangkan akibat
kesukaan atau dukatjita kepada penaburnja. Sebagaimana bibit jang
ditanamkan, demikianlah kelak buahnja djuga. Tuhan Tuhan yesus kristus sudah
memberikan kepadamu terang jang besar dan banjak kesempatan-
kesempatan jang baik. Setelah terang ini sudah diberikan, setelah
segala bahajamu sudah ditundjukkan dengan seterang-terangnja di-
hadapanmu, maka kewadjiban itu pun terserah atas engkau sendiri.
Tjaranja bagaimana engkau memperlakukan terang jang Tuhan ber-
ikan kepadamu akan mengobahkan neratja baik kepada kesukaan
atau pun duka. Engkaulah jang merupakan nasibmu bagi diri sendiri.
— “Testimonies for the Church” djilid 3, hal. 363. [144]
153
FASAL 39—KESUNGGUHAN DALAM MAKSUD
Pada waktu empat orang muda bangsa Iberani sedang menda-
pat pendidikan dalam astana radja Babil, mereka itu tidak merasa
bahwa berkat Tuhan itu ada satu pengganti bagi usaha susah pa-
jah jang dituntut dari mereka. Mereka itu radjin beladjar; sebab
dilihatnja bahwa oleh karunia Tuhan yesus kristus , nasib mereka itu tergantung
atas kemauan dan tindakan mereka sendiri. Mereka harus meng-
kerahkan segala ketjakapannja kedalam pekerdjaan itu; dan oleh
menggerakkan segala kuasanja dengan banting tulang mereka itu
harus menggunakan sebaik-baiknja segala kesempatan mereka untuk
beladjar dan bekerdja.
Kerdja-Sama Dengan Tuhan Tuhan yesus kristus
Sementara orang-orang muda tersebut bekerdja bagi keselama-
tannja sendiri, Tuhan Tuhan yesus kristus ada bekerdja dalam mereka itu baik niat,
baik menjampaikan dia sekedar kehendakNja. Disinilah ditundjukk-
an sjarat-sjarat buat kemadjuan. Untuk membikin karunia Tuhan yesus kristus
djadi kita punja, kita mesti melakukan bahagian kita. Tuhan tidak
andjurkan hendak melakukan bagi kita baik niat atau pun menjampa-
ikan itu. Karunia Tuhan itu diberikan untuk bekerdja dalam kita baik
niat, baik menjampaikan dia, namun tidak pernah mendjadi pengganti
bagi daja-upaja kita. Djiwa kita harus dibangkitkan supaja beke-
rdja bersama-sama. Roh Sutji bekerdja dalam kita, supaja kita dapat
mengerdjakan keselamatan kita sendiri. inilah peladjaran tepat jang
Roh Sutji berusaha hendak mengadjarkan pada kita. “sebab Tuhan yesus kristus
djuga ada mengerdjakan dalam kamu baik niat, baik menjampaikan
dia, sekedar kehendakNja.”
Tuhan akan kerdja bersama-sama dengan segala orang jang ber-
usaha dengan tekun djadi setia dalam pekerdjaanNja, sebagaimana
la kerdja bersama-sama dengan Daniel dan kawannja jang tiga. Ke-
tadjaman otak dan ketinggian tabiat kebatinan bukanlah hasil jang
mendadak. Tuhan Tuhan yesus kristus memberikan kcsempatan-kesempatan; ke-
154
FASAL 39—KESUNGGUHAN DALAM MAKSUD 155
madjuan tergantung atas tjaranja segala kesempatan itu digunakan.
Djalan-djalan jang dibukakan oleh Tuhan yesus kristus mesti dilihat dengan segera
dan dikerdjakan dengan kegembiraan. Ada banjak orang jang se-
betulnja dapat mendjadi orang-orang jang berkuasa, kalau kira- nja [145]
seperti nabi Daniel, mereka itu mau bergantung kepada Tuhan yesus kristus untuk
karunia mendjadi orang-orang jang menang, dan bagi kekuatan dan
ketjakapan melakukan pekerdjaannja.
Pekerdjaan Dengan Penuh Hati
Saja berseru kepadamu, hai pemuda-pemuda: Biarlah engkau
setia. Serahkan hati dalam pekerdjaanmu. Djanganlah meniru-niru
orang jang malas, dan jang bertjabang hati dalam pekerdjaannja.
Tindakan, jang diulang-ulangkan seringkali, merupakan perangai,
perangai merupakan tabiat. Dengan sabar lakukanlah kewadjiban-ke-
wadjiban ketjil dalam hidup. Selama engkau kurang menghargakan
kesetiaan dalam kewadjiban-kewadjiban jang ketjil, pembangunan
tabiatmu itu tidak akan sempurna. Dalam pemandangan Jang Ma-
ha Kuasa, tiap-tiap kewadjiban itu pentinglah adanja. Tuhan sudah
berkata, “Orang jang kepertjajaan dalam perkara jang terketjil, jaitu
kepertjajaan dalam perkara besar djuga.” Dalam hidupnja seorang
Kristen jang benar tidaklah ada jang tidak penting.
Banjak orang jang mengaku dirinja orang Kristen ada bekerdja
bertentangan dengan Tuhan Tuhan yesus kristus . Banjak orang sudah menunggu-
nunggu pekerdjaan besar dibawa kepadanja. Tiap-tiap hari mereka
itu kehilangan segala kesempatan jang baik untuk menundjukkan
kesetiaannja kepada Tuhan yesus kristus ; saban hari mereka itu lalai dalam me-
lakukan dengan sepenuh hati kewadjiban-kewadjiban ketjil dalam
hidupnja. jang dipandang oleh mereka itu sebagai tidak penting. Se-
mentara menunggu-nunggu pekerdjaan besar dimana mereka dapat
menggunakan talenta-talenta besar jang disangka ada pada mereka
itu, dan dengan demikian kerinduan hati jang diidam-idamkannja
itu dipenuhkan, sampailah mereka itu kepada adjalnja.
Hai sahabatku orang-orang muda jang kekasih, lakukanlah pe-
kerdjaan jang terdekat kepadamu. Serahkan perhatianmu kepada
tjabang pekerdjaan jang dapat engkau lakukan. Serahkan segenap
pikiran dan hati pada pekerdjaan tersebut. Paksakanlah segala piki-
ranmu supaja bertindak dengan akal budi atas segala perkara jang
156
engkau dapat lakukan dirumah. Dengan demikian engkau akan mem-
persiapkan diri sendiri buat kegunaan jang lebih besar. Ingatlah bah-
wa ada tertulis tentang radja Hizkia: “Dalam segala pekerdjaan jang
diangkat baginda... berlakulah baginda dengan segenap hatinja dan
disampaikannja dengan selamat.”[146]
Faedahnja Pemusatan Pikiran
Kesanggupan menetapkan pikiran atas pekerdjaan jang sedang
dilakukan adalah satu berkat jang besar. Orang-orang muda jang
takut akan Tuhan yesus kristus harus berusaha supaja melakukan kewadjibannja
dengan perhatian jang dalam-dalam, memeliharakan segala pikiran
dalam saluran jang benar, dan melakukan kewadjiban itu dengan
sebisa-bisanja. Mereka itu harus merasa segala kewadjiban jang
sekarang, dan selesaikan kewadjiban itu dengan tidak membiarkan
pikirannja kesasar. Latihan pikiran jang tjara demikian akan ternjata
menolong dan berfaedah seumur hidup. Semua orang jang beladjar
memusatkan pikiran kedalam segala apa jang diperbuatnja, bagaima-
na ketjil sekalipun pekerdjaan itu kelihatan, akan sangat berfaedah
didunia ini.
Hai orang-orang muda jang kekasih, biarlah engkau tekun, bi-
arlah engkau tjekal. “Ikatlah pinggang budimu.” Berdirilah gagah
seperti Daniel, orang Iberani jang setia itu, jang menentukan dalam
hatinja hendak setia kepada Tuhan yesus kristus . Djanganlah engkau mengetje-
wakan ibu-bapamu dan sahabat-sahabatmu. Dan masih ada lagi satu
jang harus diingat. Djanganlah engkau mengetjewakan Dia jang
begitu tjinta kepadamu sehingga Dia menjerahkan njawaNja supaja
mungkin bagimu mendjadi pengerdja-bersama dengan Tuhan Tuhan yesus kristus .
Pendorong Hati Jang Setinggi-tingginja.
Keinginan hendak memuliakan Tuhan Tuhan yesus kristus haruslah mendjadi
pendorong hati jang paling berkuasa dari semuanja kepada kita.
Hal itu harus mengadjak kita supaja mengadakan segala daja-upaja
hendak menggunakan segala kesempatan dan waktu jang baik jang
disediakan bagi kita, supaja dengan begitu kita dapat mengerti tjara
bagaimana kita boleh gunakan dengan akal-budi segala harta-benda
Tuhan. Hal itu harus mengadjak kita memeliharakan otak, tulang,
FASAL 39—KESUNGGUHAN DALAM MAKSUD 157
daging, dan urat sjaraf dalam keadaan jang sesehat-sehatnja sehingga
kekuatan tubuh kita dan ketjerdasan pikiran kita boleh mendjadik-
an kita bendahari-bendahari jang setia. Kepentingan diri sendiri,
kalau dibiarkan bertindak, menghambat pertumbuhan pikiran dan
mengeraskan hati; kalau dibiarkan hal itu memerintahkan, maka dia
membinasakan kuasa batin. Lantas keketjewaan pun dating. . . .
Kemadjuan jang besar ada diberikan kepada laki-laki dan perem-
puan oleh Tuhan yesus kristus jang memberikan kemadjuan kepada nabi Daniel.
Dia jang dapat membatja hati nabi Daniel, memandang dengan se-
nang hati atas kesutjian pendorong hati dari hambaNja, ketetapan [147]
hatinja hendak memuliakan Tuhan. Segala orang jang dalam hidupn-
ja menggenapkan maksud Tuhan yesus kristus mesti mengkerahkan daja-upaja
jang tidak kenal tjapek, meradjinkan dirinja dengan sungguh dan
tekun kepada penjelesaian segala apa jang Dia perintahkan kepada
mereka itu. — The Youth’s Instructor, 20 Augustus 1903.
Kesukaan Jang Kekal
Dan sepandjang djalan tjuram jang menudju kepada hidup jang
kekal adalah pantjaran kesukaan untuk menjegarkan orang jang le-
lah. Segala orang jang berdjalan dalam djalan akal-budi adalah luar
biasa gembiranja, meski dalam sengsara sekali pun; sebab Dia jang
disajang oleh djiwa mereka itu berdjalan dengan tidak kelihatan
disebelah mereka itu. Pada tiap-tiap langkah keatas, mereka itu me-
lihat lebih njata pegangan tanganNja; pada tiap-tiap langkah, sinar
kemuliaan jang lebih terang dari jang Tidak Kelihatan menerangi
djalannja; maka njanjian pudji-pudjian mereka, jang makin lama ma-
kin tinggi, naiklah bersama-sama dengan njanjian-njanjian malaikat
dihadapan arasj itu. — “Thoughts from the Mount of Blessing,”
hi. 202. [148]
FASAL 40—LATIHAN KEMAUHAN HATI
Agama jang sutji ada hubungannja dengan kemauan hati. Ke-
mauan hati itulah kuasa jang memerintahkan dalam tabiat manusia,
dan dia menaalukkan segal kuasa jang lain-lain dalam kuasanja.
Kemauan hati bukanlah budi-bahasa atau ketjenderungan hati, mela-
inkan adalah dia kuasa jang menentukan, jang bekerdja dalam hati
manusia kepada penurutan kepada Tuhan yesus kristus atau kepada pelanggaran.
Peri Hal Tidak Tetap Dan Bimbang
Engkau adalah seorang pemuda jang berakal budi; engkau ingin
hendak mendjadikan hidupmu demikian rupa sehingga engkau lajak
buat surga kelak. Engkau sering tawar hati melihat bahwa engkau ada
lemah dalam kuasa batin, dalam perbudakan kepada kebimbangan,
dan diperintahkan oleh perangai dan adat kebiasaan hidupmu jang la-
ma dalam dosa. Engkau mendapat bahwa tabiatmu jang merawan itu
tidak setia kepadamu, kepada ketetapan hatimu jang sebaik-baiknja,
dan kepada segala perdjandjianmu jang paling tekun. Sesuatu pun
tidak ada jang rupanja benar. Keadaanmu jang tidak tetap itu mem-
bawa engkau kepada kebimbangan akan ketulusan segala orang jang
mau berbuat baik kepadamu. Makin engkau bergumul dalam kebim-
bangan, makin tidak benar segala sesuatu akan kelihatan kepadamu,
sampai seolah-olah tidak ada alasan jang teguh bagimu dimana-
mana sadja. Segala perdjandjianmu adalah seperti tali jang rapuh,
dan engkau memandang segala perkataan dan perbuatan orang jang
engkau harus pertjajai dalam pandangan jang serupa.
Kekuatan Oleh Menjerahkan Kemauan Hati
Engkau akan selalu dalam bahaja sampai engkau mengetahui
tenaga jang sebenarnja dari kemauan hati. Engkau boleh pertjaja dan
djandjikan segala perkara, akan namun segala perdjandjianmu atau
pertjajamu tidak berharga sampai engkau menempatkan kehendak
158
FASAL 40—LATIHAN KEMAUHAN HATI 159
hatimu pada pihak pertjaja dan tindakan. Kalau engkau bergumul ba-
ik-baik dalam pergumulan pertjaja dengan segenap kuasamu, engkau
akan menang. Perasaanmu, kesan hatimu, rawan hatimu, tidak bo-
leh dipertjaja, sebab tiadalah jaitu dapat dipertjaja, terutama sekali
dalam keadaan pikiranmu jang terputar balik itu; dan penge- tahuan [149]
akan segala perdjandjianmu jang tidak ditepati serta petarohanmu
jang tidak berharga lagi melemahkan pertjajamu atas diri sendiri,
dan djuga pertjaja orang lain atas engkau.
namun engkau tidak perlu berputus asa. Engkau mesti tetapkan
hati hendak pertjaja, meskipun tidak sesuatu kelihatan benar dan
tulen kepadamu. Saja tidak perlu katakan kepadamu bahwa adalah
dirimu sendiri jang membawa engkau kepada keadaan jang tidak
digemari itu. Engkau mesti memperoleh kembali kepertjajaanmu
pada Tuhan yesus kristus dan pada sudara-sudaramu. Engkau harus menaalukkan
kemauan hatimu kepada kehendak Isa al-Maseh; dan kalau engkau
berbuat demikian, Tuhan yesus kristus akan segera mendudukinja, dan bekerdja
dalam engkau, baik berkehendak, baik pun menjampaikan dia, seke-
dar kehendakNja. Seluruh sifatmu lantas akan ditaalukkan kepada
kuasanja Roh al-Maseh; bahkan segala pikiranmu sendiri pun akan
ditaalukkan kepadaNja.
Engkau tidak dapat memerintahkan gerakan hatimu, perasaan
hatimu sebagaimana engkau inginkan, namun engkau dapat meme-
rintahkan kemauan hati dan engkau dapat me-ngadakan perobahan
jang seluruhnja dalam hidupmu. Oleh menjerahkan kemauan hati-
mu kepada al-Maseh, hidupmu akan tersembunji bersama al-Maseh
dalam Tuhan yesus kristus , dan bersekutu dengan kuasa jang diatas segala pe-
merintahan dan penguasaan. Engkau akan mendapat kekuatan dari
Tuhan yesus kristus jang dapat mengikat engkau kepada kekuatanNja; maka satu
terang baharu, bahkan terang iman jang hidup, akan mungkin bagi-
mu. namun kemauan hatimu mesti bekerdja bersama-sama dengan
kemauan Tuhan Tuhan yesus kristus , bukan kemauan teman-temanmu oleh sia-
pa Setan selalu berusaha hendak menjesatkan dan membinasakan
engkau.
Maukah engkau, dengan tidak berlambatan lagi, menempatk-
an dirimu dalam perhubungan jang benar dengan Tuhan yesus kristus ? Maukah
engkau berkata, “Saja akan menjerahkan kemauan hatiku kepada
Isa, dan akan melakukan itu sekarang djuga,” dan sedjak saat ini
berdiri dengan sepenuhnja pada pihak Tuhan? Djanganlah indahkan
160
kebiasaan dan teriakan jang kuat dari napsu makan dan hawa napsu.
Djangan berikan kesempatan kepada Setan buat berkata, “Engkau
seorang purapura jang hina dina.” Tutupkanlah pintu, sehingga Set-
an tidak akan mendawa dan mengetjilkan hatimu dengan demikian.
Berkatalah, “Saja mau pertjaja, Saja betul pertjaja bahwa Tuhan yesus kristus ada-
lah Penolong saja,” dan engkau akan melihat bahwa engkau ada
menang dalam Tuhan yesus kristus . Oleh memeliha- rakan kemauan hati terus[150]
menerus pada pihak Tuhan, segala perasaan hati akan ditaalukkan
kepada kehendak al-Maseh. Maka engkau nanti akan merasa bahwa
engkau ada berdiri atas batu karang. Hal ini kadang-kadang akan
membutuhkan tiap-tiap butir kuasa kemauan jang ada padamu, namun
adalah Tuhan yesus kristus jang bekerdja dalam engkau, maka engkau akan keluar
dari tuangan itu sebagai satu bedjana bagi kemuliaan.
Kehendak Tuhan yesus kristus dan Kemauan Hati Manusia Disatukan
Bitjaralah hal pertjaja. TinggTuhan yesus kristus selalu pada sebelah pihak
Tuhan Tuhan yesus kristus . Djangan mengindjak daerah musuh, dan Tuhan akan
mendjadi Penolongmu. Dia akan melakukan bagimu sesuatu jang
tidak mungkin dilakukan olehmu bagi dirimu sendiri. Hasilnja jaitu
engkau kelak akan mendjadi seperti “pohon araz diatas Libanon.”
Hidupmu akan mendjadi mulia, dan pekerdjaanmu akan dilakukan
dalam Tuhan yesus kristus . Didalammu akan ada kuasa, keradjinan, dan keseder-
hanaan jang mendjadikan engkau satu perkakas jang diasah dalam
tangan Tuhan Tuhan yesus kristus .
Engkau perlu minum saban hari pada pantjaran kebenaran, su-
paja engkau dapat mengetahui rahasia kesenangan dan kesukaan
dalam Tuhan. namun engkau mesti ingat bahwa kemauan hatimu
itulah pantjarannja segala perbuatanmu. Kemauan hati ini, jang me-
rupakan satu faktor jang begitu penting dalam tabiat manusia, sudah
diserahkan kepada Setan pada waktu manusia djatuh dalam dosa;
dan sedjak waktu itu dia sudah bekerdja dalam manusia baik berke-
hendak baik menjampaikan dia sekedar kehendaknja, namun kepada
kebinasaan dan kesengsaraan manusia.
Akan namun korban Tuhan yesus kristus jang tak terduga dalam memberikan
Anaknja jang kekasih, supaja mendjadi korban bagi dosa, mem-
bolehkan Dia berkata, dengan tidak melanggar sesuatu azas dari
pemerintahanNja, ..Serahkanlah dirimu kepadaKu, dan berikanlah
FASAL 40—LATIHAN KEMAUHAN HATI 161
kemauan hatimu itu kepadaKu; ambillah dia dari pemerintahan Set-
an dan Aku akan memiliki dia; kemudian Aku dapat bekerdja dalam
kamu, baik niat, baik menjampaikan dia sekedar kehendak hatiKu.”
jika Dia berikan kepadamu pikiran jang seperti al-Maseh, maka
kemauan hatimu pun akan mendjadi sama seperti kehendakNja, dan
tabiatmu diobahkan mendjadi serupa dengan tabiat al-Maseh. Ada-
kah maksud hatimu hendak melakukan kehendak Tuhan yesus kristus ? Inginkah
engkau menurut Kitab Sutji? “Kalau barang seorang mau mengikut
Aku, hendaklah ia me- njangkal dirinja dan mengangkat palangnja [151]
lalu mengikut Aku.”
Tidaklah ada penurutan kepada al-Maseh ketjuali engkau me-
nolak memuaskan kehendak hati dan ambil ketetapan hati hendak
menurut Tuhan Tuhan yesus kristus . Bukanlah perasaanmu, gerakan hatimu, jang
mendjadikan engkau anak Tuhan yesus kristus , melainkan hal dilakukannja kehen-
dak Tuhan yesus kristus . Satu hidup kebadjikan ada dihadapanmu, kemauan hatimu
mendjadi kehendak Tuhan Tuhan yesus kristus . Maka engkau dapat berdiri dengan
gagah dalam perkasa jang Tuhan Tuhan yesus kristus berikan kepadamu sebagai
satu teladan dari segala perbuatan jang baik. Lantas engkau akan
menolong dalam pemeliharaan peraturan tatatertib ganti membantu
hendak merubuhkan dia. Engkau lantas membantu memeliharakan
peraturan, ganti menghinakan dia, dan menghasut kehidupan jang
tidak karuan oleh segala perbuatan hidupmu.
Saja berkata kepadamu demi takut akan Tuhan yesus kristus , saja mengetahui
djadi apa engkau kelak, kalau kiranja kemauan hatimu ditempatkan
pada pihak Tuhan yesus kristus . “sebab kami ini chalil Tuhan yesus kristus dalam pekerdjaan
itu.” Engkau dapat melakukan pekerdjaanmu bagi segala zaman
dan selama-lamanja dengan demikian rupa sehingga dia dapat lulus
dalam udjian pada hari pehukuman. Maukah engkau mentjoba?
Maukah engkau memutar haluan sekarang? Engkaulah tudjuan dari
kasih dan doa al-Maseh. Maukah engkau menjerahkan diri sekarang
kepada Tuhan yesus kristus , dan bantu segala orang jang ditempatkan sebagai
pendjaga untuk memeliharakan kepentingan pekerdjaanNja, ganti
menjusahkan dan menawarkan hati mereka itu? — “Testimonies
for the Church,” Djilid 5, hal. 513-516.
162
Daja Upaja Sosial Perlu
Tuhan Tuhan yesus kristus sudah menentukan segala keperluan, kalau kiranja
kita mau menggunakannja dengan tekun dan dengan permintaan doa,
sehingga tidak ada kapal jang terdampar, melainkan dapat melalui
ombak keras dan angin ribut, dan achirnja berlabuh dalam pelabuhan
bahagia.
namun kalau kita menghinakan dan melalaikan segala ketentuan
dan kesempatan-kesempatan jang baik ini, Tuhan Tuhan yesus kristus tidak akan
mengadakan mudjizat untuk menjelamatkan salah seorang dari kita,
dan kita pun akan hilang sama seperti Judas dan Setan.
Djanganlah sekali-kali pikir jang Tuhan Tuhan yesus kristus akan melakukan
satu mudjizat untuk menjelamatkan djiwa-djiwa jang lemah jang[152]
sajang akan dosa, jang hidup dalam dosa; atau jang sesuatu anasir
surga akan dimasukkan dalam hidup mereka itu, mengangkatnja
keluar dari diri kepada satu suasana jang lebih tinggi, dimana segala-
galanja akan mendjadi gampang, dengan tidak usah mengeluarkan
tenaga istimewa, pergumulan jang luar biasa, dengan tiada men-
jalibkan diri; sebab semua orang jang membuang-buang tempoh
dalam daerah Setan dengan maksud hal jang demikian diadakan
atasnja, akan binasa dengan orang jang berbuat djahat. Mereka itu
akan dibinasakan dengan sekonjong-konjong, dan itu pun dengan
tidak ada penawar suatu apa. — Testimonies to Ministers,“hal.
453.[153]
FASAL 41—PIMPINAN SURGA
Ada tiga djalan dimana Tuhan njatakan kehendakNja kepada
kita, untuk memimpin kita ....
Tuhan Tuhan yesus kristus menjatakan kehendakNja pada kita dalam Firmann-
ja, jaitu Kitab Sutji.
SuaraNja pun dinjatakan dalam segala perbuatan hikmatNja; dan
hal itu dapat dikenal kalau kita tidak memisahkan djiwa kita dari
padaNja oleh berdjalan menurut kehendak kita sendiri, melakukan
segala kemauan hati kita sendiri, dan menurut segala hasutan hati
jang tidak disutjikan, sehingga segala alat perasaan sudah mendjadi
begitu katjau dan perkara-perkara jang kekal tidak dapat dilihat, serta
suara Setan sudah disamarkan demikian rupa sampai dia diterima
sebagai suara Tuhan yesus kristus .
Satu djalan lain dimana suara Tuhan yesus kristus itu kedengaran, jaitu oleh
seruan Roh Sutjinja, jang membikin kesan atas hati, hal mana akan
dirupakan dalam tabiat.
Kalau engkau merasa bimbang tentang sesuatu soal, engkau mes-
ti lebih dahulu menjelidik hal itu dalam Kitab Sutji. Kalau kiranja
engkau sudah mulai dengan sungguh-sungguh hidup oleh pertjaja,
engkau sudah menjerahkan diri kepada Tuhan, mendjadi milikNja
jang sungguh-sungguh, dan Dia sudah mengambil engkau hendak
dirupakan dan didjadikan setudju dengan maksudNja supaja engkau
mendjadi satu perkakas bagi kemuliaan. Engkau harus mempunjai
satu keinginan jang tekun supaja mendjadi lemah liat dalam tangan
Tuhan, dan menurut kemana sadja Dia akan pimpin engkau. Maka
adalah engkau mempertjajakan diri kepadaNja untuk mendjalank-
an segala maksudNja, sedangkan sementara itu engkau bekerdja
bersama-sama dengan Dia oleh mengerdjakan keselamatan sendi-
ri dengan takut dan gementar. — “Testimonies for the Church,”
Djilid 5, hal. 512. [154]
163
FASAL 42—PEKERDJAAN DIAM-DIAM DARI
ROH SUTJI
Hidup orang Kristen bukanlah satu perbaikan atau pertambahan
hidupnja jang lama, melainkan satu perobahan dari sifat. Bahwa
adalah kematian bagi diri sendiri dan dosa, dan lantas ada hidup
jang baru semata-mata. Perobahan ini hanja dapat diadakan oleh
pekerdjaan jang tepat dari Roh .Sutji.
Nikodemus masih bingung, dan Isa menggunakan angin untuk
menggambarkan maksuaNja: “Angin bertiup barang kemana jang
dikehendakinja, maka engkau mendengar djuga bunjinja, namun tidak
kau ketahui dari mana datangnja atau kemana tudjunja; demikian
pun hal tiap-tiap orang jang djadi dari pada Roh.”
Angin kedengaran diantara tjabang-tjabang kaju, menggon-
tjangkan daun-daun dan kembang; namun tidaklah jaitu kelihatan,
dan seorang manusia pun tidak mengetahui dari mana datangnja
dan kemana perginja. Demikianlah halnja dengan pekerdjaan Roh
Sutji atas hati. Tidak seorang dapat menerangkan dia sama seper-
ti seorang pun tak dapat menerangkan gerak-gerik angin. Seorang
boleh djadi tidak dapat memberitahukan waktu jang tepat atau pun
tempatnja, atau menjelidik segala keadaan dalam proses pertobatan;
namun hal demikian itu tidak membuktikan bahwa orang itu belum
bertobat. Oleh satu perkakas jang tidak kelihatan sama seperti angin,
al-Maseh selalu bekerdja atas hati. Sedikit demi sedikit, barangkali
tidak dirasa oleh jang menerimanja, berbagai kesan sudah diadakan
jang berakibat menarik djiwa itu kepada al-Maseh. Jang demikian
boleh diterima oleh memikir-mikirkan hal Tuhan, oleh membatja
Kitab Sutji, atau oleh mendengar perkataan itu dari hamba Tuhan.
Dengan sekonjong-konjong, jika Roh itu datang dengan seruan
jang lebih langsung, djiwa itu pun menjerahkan diri dengan suka
hati kepada Isa. Banjak orang bilang bahwa hal itu adalah pertobatan
jang mendadak; namun adalah jaitu hasil rajuan jang lama dari Roh
Tuhan yesus kristus — satu proses jang sabar dan makan waktu jang lama.
164
FASAL 42—PEKERDJAAN DIAM-DIAM DARI ROH SUTJI 165
Sementara angin itu sendiri tidak kelihatan adanja, dia menda-
tangkan segala akibat jang dapat dilihat dan dirasa. Demikian djuga
pekerdjaan Roh atas djiwa akan menjatakan dirinja sendiri dalam
tiap-tiap perbuatan orang jang sudah merasa kuasanja jang menjela-
matkan itu. jika Roh Tuhan yesus kristus menduduki hati, hal itu mengobahkan [155]
kehidupan. Pikiranpikiran djahat dibuangkan, perbuatan-perbuatan
jang djahat ditinggalkan; tjinta, kerendahan hati, dan perdamaian
menggantikan kemarahan, kedengkian, dan perbantahan. Sukatjita
menggantikan dukatjita, dan wadjah pun bersinar dengan tjuatja
surga. Tidak seorang melihat tangan jang mengangkat tanggungan,
atau memandang sinar itu turun dari mahligai Tuhan yesus kristus dalam surga.
Berkat itu turun, jika djiwa itu menjerahkan diri kepada Tuhan yesus kristus
dengan pertjaja.
Adalah mustahil bagi otak jang fana untuk memikir-mikirkan
pekerdjaan keselamatan itu. Rahasianja pekerdjaan itu melebihi
pengetahuan manusia; namun orang jang sudah pindah dari pada mati
kepada hidup merasa bahwa adalah hal itu satu hal rohani jang benar
adanja. Permulaan tebusan itu dapat kita ketahui dalam dunia ini
oleh pengalaman sendiri. Hasilnja pun sampai kelak kepada hidup
jang kekal. “Desire of Ages,” hal. 172, 173.
Bukti Pertolongan Surga.
Kalau engkau merasa keperluan dalam djiwamu, kalau engkau
lapar dan haus akan kebenaran, inilah satu bukti bahwa al-Maseh
sudah bekerdja dalam hatimu supaja Dia kiranja ditjahari hendak
melakukan bagimu oleh penjurahan Roh Sutji, segala perkara jang
mustahil engkau perbuat bagi dirimu sendiri. — “Thoughts from
the Mount of Blessing,” hal. 36. [156]
FASAL 43—AL-MASEH JANG TINGGAL
DALAM HATI
Kalau kita berakar dan beralas dalam kasih, kita akan sanggup
“mengerti serta dengan segala orang sutji berapa lebarnja dan pan-
djangnja dan dalamnja dan tingginja; dan lagi mengetahui akan
kasih al-Maseh, jang meliputi segala pengetahuan.” Aduh mulianja
segala kemungkinan dan andjuran ini! Dalam hati manusia jang
sudah dibersihkan dari segala kenadjisan batin tinggTuhan yesus kristus Djuru Se-
lamat jang indah itu, memuliakan, menjutjikan seluruh sifat, dan
mendjadikan manusia itu satu kaabah bagi Roh Sutji. . . . .
SambutanNja Pada Pertjaja Kita
Kita ada tinggal dalam al-Maseh oleh satu pertjaja jang hidup.
Dia ada tinggal dalam hati kita oleh pengambilan sendiri akan per-
tjaja itu bagi kita punja diri sendiri. Kita selalu dikawal oleh hadirat
rohani, dan sementara kita merasa hadirat tersebut, maka segala
pikiran kita pun ditawanlah kepada Isa al-Maseh. Segala latihan
kerohanian kita ada setudju dengan rasa jang njata dari kawalan
tersebut. Henoch hidup dengan Tuhan Tuhan yesus kristus dengan djalan ini; dan
alMaseh ada tinggal dalam hati kita oleh pertjaja jika kita mau
mengingat-ingat bagaimana pentingnja Dia bagi kita, dan pekerdjaan
jang begitu besar sudah dibuatNja dalam rentjana keselamatan kita.
Kita tentulah akan amat bergembira dalam mempertumbuhkan satu
perasaan akan karunia Tuhan yesus kristus jang besar ini kepada dunia kita ini dan
kepada kita sendiri pun.
Segala pikiran tersebut adalah mempunjai kuasa jang mengatur
atas seluruh tabiat. Saja ingin menekankah atas pikiranmu bahwa
engkau ada mempunjai seorang pengawal rohani sertamu, kalau
engkau mau, selamanja. “Dan apakah perhubungan rumah Tuhan yesus kristus
dengan berhala? sebab kamulah rumah Tuhan yesus kristus jang hidup, seperti
sabda Tuhan yesus kristus bunjinja: Bahwa Aku akan diam dalam mereka itu dan
166
FASAL 43—AL-MASEH JANG TINGGAL DALAM HATI 167
berdjalan diantara mereka itu, maka Akulah mendjadi Tuhan yesus kristus nja dan
mereka itu mendjadi umatKu.”
Dirupakan Dalam KasihNja
jika pikiran selalu memikir-mikirkan al-Maseh, maka ta-
biat pun dirupakanlah menurut teladan surga itu. Segala tjita-tjita [157]
disirami penuh dengan perasaan kebaikanNja, tjintaNja. Kita me-
mikir-mikirkan tabiatNja, dan dengan demikian Dialah pikiran kita
seluruhnja. Tjintanja membungkus kita. Kalau kita memandang mes-
ki sebentar sadja pun atas matahari pada waktu panas matahari terik,
jika kita memalingkan mata kita maka gambaran matahari itu
akan selalu terlihat atas segala apa jang kita pandang.
Demikianlah halnja jika kita memandang Isa; segala sesuatu
jang kita pandang membajangkan gambarNja, Matahari Kebenaran
itu. Kita tidak dapat melihat sesuatu apa lagi, atau pun bitjarakan dari
hal sesuatu apa lagi. Gambar Tuhan sudah tertulis pada mata djiwa,
dan mengadakan pengaruh atas segenap bahagian kehidupan kita
sehari-hari, melembutkan dan menaalukkan tabiat kita seluruhnja.
Oleh memandang maka kita disesuaikan kepada teladan itu, bahkan
rupa al-Maseh. Kepada semua orang dengan siapa kita bergaul kita
membajangkan sinar terang dan gembira dari kebenaranNja. Kita
sudah mendjadi berobah dalam tabiat, sebab hati, djiwa, pikiran
sudah diterangkan oleh bajangan Tuhan jang kasih sama kita dan
serahkan diriNja bagi kita. Disinilah lagi adanja perasaan tentang
pengaruh hidup jang terasa tinggal dalam hati kita oleh pertjaja.
jika perkataan nasihatNja sudah diterima dan memiliki kita,
maka Isa mendjadi hadirat jang kekal kepada kita, memerintahkan
segala pikiran dan tjita-tjita dan tindakan kita.
Kita pun dipenuhi dengan pengadjaran guru jang paling besar
jang sudah pernah hidup dalam dunia. Satu perasaan bertanggung
djawab kepada manusia dan pengaruh kepada manusia mendjadi ta-
biat pemandangan kita tentang hidup dan tentang segala kewadjiban
setiap hari.
Isa al-Maseh mendjadi segala sesuatu bagi kita — jang pertama
dan jang penghabisan, dan jang terbaik didalam segala perkara. Isa
al-Maseh, Rohnja, tabiatNja, mendjadi tjorak segala sesuatu; itulah
jang mendjadi benang dan pakan, bahkan dagingnja seluruh badan
168
kita. Perkataan alMaseh adalah roh dan hidup. Djadi kita tidak dapat
memusatkan segala perhatian kita atas diri kita sendiri; bukanlah
lagi kita jang hidup, melainkan al-Maseh jang hidup dalam kita,
dan Dialah jang mendjadi pengharapan kemuliaan. Diri sudah mati,
namun al-Maseh adalah seorang Djuru Selamat jang hidup. Dengan
memandang terus menerus kepada Tuhan Isa, kita membajangkan
teladanNja kepada orang jang sekeliling kita. Kita tidak dapat waktu
memikir-mikir- kan segala keketjewaan kita, atau membitjarakan[158]
hal itu sekali pun; sebab sesuatu gambar jang lebih menjenangkan
menarik pemandangan kita, — tjinta al-Maseh jang amat mulia itu.
Dia tinggal dalam kita oleh perkataan kebenaran. — “Testimonies
to Ministers,” hal 387-390.
Permata Jang Besar Harganja
Kita harus menjerahkan diri kita kepada al-Maseh, hidup dalam
satu penurutan jang suka hati kepada segala perintahNja. Seluruh ke-
adaan kita, segala talenta dan ketjakapan jang ada pada kita, adalah
Tuhan punja jang patut dikuduskan bagi pekerdjaan Tuhan. Kapan
kita menjerahkan diri kita seluruhnja dengan tjara jang demikian
kepadaNja, alMaseh, dengan segala harta-benda surga, memberik-
an diriNja pada kita. Kita memperoleh permata jang amat besar
harganja. — “Christ’s Object Lessons,” hal. 116.[159]
FASAL 44—PENJANGKALAN DIRI
Isa mengosongkan diriNja sendiri, dan didalam segala perkara
jang dibuatNja, diri itu tidak kelihatan. Dia menaalukkan segala per-
kara kepada kehendak Bapanja. Pada waktu pekerdjaanNja dalam
dunia sudah hampir selesai, Dia dapat berkata, “Telah Kupermu-
liakan Dikau diatas bumi dan Kusampaikan pekerdjaan jang Kau
berikan kepadaKu akan dikerdjakan.” Dan Dia perintahkan pada
kita “Beladjarlah padaKu, sebab Aku ini lembut dan rendah hati.”
“Kalau barang seorang mau mengikut Aku, hendaklah ia menjangkal
dirinja”; biarlah diri itu diturunkan dari atas tachtanja, dan tidak lagi
memerintahkan djiwa.
Barang siapa jang memandang al-Maseh dalam penjangkalanNja
akan diriNja, kelembutan dan kerendahan hatiNja, akan terpaksa
mengatakan, “Mukaku pun putjat lesu dan tidak aku bersemangat
lagi”. . . . Sifat manusia itu selalu berdjuang hendak dikemukakan,
siap sedia hendak bertempur; akan namun barang siapa jang beladjar
tentang al-Maseh, adalah dikosongkan tentang dirinja, kesombong-
an, tjinta akan kedudukan jang lebih tinggi, dan adalah kesunjian
dalam djiwa. Diri berserahlah kepada kegunaan menurut kehendak
Roh Sutji. Lantas kita pun tidak rindu lagi hendak mendapat ke-
dudukan jang paling tinggi. Kita tidak lagi mempunjai keinginan
hati tinggi hendak mendorongkan diri supaja mendapat perhatian;
melainkan kita merasa bahwa tempat kedudukan kita jang tertinggi
adalah dekat kaki Djuru Selamat kita. Kita memandang kepada Isa,
menunggu pimpinan tanganNja, mendengarkan suaraNja jang me-
mimpin. Rasul Paul mendapat pengalaman ini, lalu katanja, “Bahwa
telah aku dipalangkan dengan al-Maseh, maka bukan lagi aku jang
hidup, melainkan al-Maseh djuga jang hidup dalam aku; maka ada-
pun hidupku dalam daging sekarang ini, jaitu sebab aku hidup oleh
pertjaja akan Anak Tuhan yesus kristus , jang kasih akan daku dan menjerahkan
diriNja sebab aku.” — “Thoughts from the Mount of Blessing,”
hal. 30,.31. [160]
169
FASAL 45—TABIAT JANG Tuhan yesus kristus
PERKENANKAN
Orang-orang muda perlu diadjar, dengan teliti dan dengan doa
jang tekun, supaja mereka itu kiranja membangunkan tabiat mereka
itu atas alasan jang kekal. Sebabnja begitu banjak orang sudah mem-
bikin kebodohan jang amat menjedihkan jaitu sebab mereka itu
tidak suka mendengar pengadjaran-pengadjaran jang diperoleh dari
pengalaman. Nasihat ibu-bapa dan guru tidak diindahkannja, dan
mereka itu taaluk kepada penggodaan musuh. Tuhan Tuhan yesus kristus kasih
orang-orang muda. Dia melihat bahwa adalah banjak kemungkin-
an-kemungkinan dalam mereka itu bagi kebaikan, kalau kiranja
mereka mau merasa bagaimana perlunja al-Maseh bagi mereka itu,
dan membangun atas alasan jang kuat. Dia djuga mengetahui se-
gala pentjobaan mereka itu. Dia mengetahui bahwa mereka harus
berperang melawan segala kuasa kegelapan jang berdjoang hendak
mendapat perintah atas pikiran manusia; dan Dia sudah membu-
kakan djalan oleh mana orang-orang muda laki-laki dan perempuan
dapat mendjadi orang jang turut ambil bahagian dalam tabiat rohani
itu. . . .
Daja Upaja Jang Tjekal Dituntut
Tabiat tidak datang dengan mendadak. Bukanlah jaitu ditentukan
oleh satu perangi marah-marah jang mendadak, satu langkah kepada
djurusan jang salah. Adalah jaitu pengulangan berturut-turut dari
perbuatan jang menjebabkan dia mendjadi satu adat kebiasaan, dan
merupakan tabiat baik kepada jang baik mau pun kepada jang dja-
hat. Tabiat jang benar dapat dirupakan hanja oleh daja upaja jang
tjekal dan tidak kenal tjapik, oleh memperbaiki tiap-tiap talenta jang
dipertjajakan dan ketjakapan untuk memuliakan Tuhan Tuhan yesus kristus . Ganti
berbuat jang demikian, banjak orang membiarkan dirinja hanjut ke-
mana sadja gerakan hati atau keadaan membawa mereka itu. Inilah
bukan oleh sebab mereka itu kekurangan dalam hal bahan-bahan
170
FASAL 45—TABIAT JANG Tuhan yesus kristus PERKENANKAN 171
jang baik, melainkan oleh sebab mereka itu merasa bahwa pada
waktu masa mudanja Tuhan Tuhan yesus kristus mau supaja mereka itu berbuat
dengan sebisa-bisanja.
Kalau orang-orang muda sekarang ini mau berdiri teguh se-
perti Daniel sudah buat, mereka mestilah mengerahkan tiap-tiap
urat sjaraf rohani dan ototnja, Tuhan tidak ingin supaja mereka itu [161]
tetap mendjadi magang sadja. Dia ingin supaja mereka itu mentja-
pai kemuliaan jang setinggi-tingginja. Dia ingin supaja mereka itu
mentjapai anak-tangga jang paling tinggi dalam tangga itu, supaja
mereka dapat melangkah dari sana kedalam keradjaan Tuhan yesus kristus .
Pengaruh Teman-Sepergaulan
Orang-orang muda jang meninggalkan rumah-tangganja, dan ti-
dak lagi lebih lama dalam pendjagaan ibu-bapanja, pada sebahagian
besar ada bebas untuk memilih teman-temannja. Haruslah mereka
itu ingat bahwa mata Bapanja jang disurga itu selalu memandang
mereka, dan Dia melihat segala keperluannja, segala pentjobaann-
ja. Selamanja terdapat orang-orang muda dalam sekolah, jang oleh
segala perbuatannja, ternjata bahwa otak mereka itu sudah dituang
dalam tuangan jang lebih rendah keadaannja. Oleh pendidikan tidak
bidjaksana pada waktu masih kanak-kanak, mereka itu sudah mem-
pertumbuhkan tabiat jang berat sebelah; dan sementara mereka itu
bertambah tua, segala kekurangan ini telah tinggal mendjadi tjatjat
dalam pengalamannja. Oleh nasihat dan teladan, djiwa-djiwa ini
menjesatkan segala orang jang lemah kuasa batinnja.
Waktu itulah emas, hai orang-orang muda jang kekasih. Djanga-
nlah sekali-kali engkau membahajakan djiwamu oleh menuruti hawa
nafsu. Risikonja ada terlalu besar kalau tidak berhati-hati memilih
kawan. Pikir-pikirlah selalu jang mulia dalam tabiat orang-orang
lain, dan perangai tersebut akan mendjadi satu kuasa batin bagi-
mu dalam melawan jang djahat dan memilih jang baik. Bikinlah
tudjuanmu itu tinggi. Ibubapa dan gurumu, jang kasih dan takut
akan Tuhan yesus kristus , boleh selalu mengikuti engkau dengan doanja siang dan
malam, mereka boleh membudjuk dan memberikan amaran kepa-
damu; namun semua ini akan sia-sia kalau kiranja engkau memilih
kawan-kawan jang nekat.
172
Kalau engkau melihat tidak ada bahaja jang sesungguhnja, dan
merasa engkau dapat melakukan jang baik serta jang salah, menurut
kehendak hatimu, engkau tidak akan melihat bahwa ragi kedjahatan
itu sudah mentjemarkan dan membusukkan pikiranmu.
Al-Maseh Pengharapan Kita Satu-satunja
Al-Maseh sudah disengsarakan, dihinakan, dipermalukan; pada
pihak kanan dan dari sebelah kiri Dia sudah diserang oleh pentjoba-
an, meskipun begitu Dia tidak berdosa, melain- kan dihadapkanNja[162]
kepada Tuhan yesus kristus satu penurutan sempurna jang sesungguhnja memu-
askan adanja. Oleh hal jang demikian Dia membuangkan untuk
selama-lamanja akan maaf apa sadja pun bagi pelanggaran. Dia
sudah datang untuk menundjukkan kepada manusia bagaimana pe-
nurutan itu, bagaimana memeliharakan hukum-hukum semuanja.
Dia bergantung kepada kuasa rohani, dan inilah pengharapan satu-
satunja dari orang jang berdosa. Dia sudah menjerahkan hidupNja
supaja manusia dapat beroleh tabiat ilahi, setelah sudah terlepas dari
pada kebinasaan jang dalam dunia ini oleh segala keinginan. . . .
Tuhan Tuhan yesus kristus sudah memberikan kepada orang-orang muda ta-
lenta untuk diperbaiki bagi kemuliaanNja; namun banjak jang meng-
gunakan segala karunia tersebut kepada maksud-maksud jang tidak
dikuduskan dan tidak sutji. Banjak jang mempunjai ketjakapan, jang
dapat menghasilkan buah-buah jang banjak dalam hal perolehan ke-
pintaran, perkara batin, dan kekuatan badan. namun mereka itu tidak
berpikir pandjang. Mereka tidak menghitung lebih dahulu akibat dari
tindakannja. Mereka itu mengandjurkan kenekatan dan kebodohan,
dan tidak mau mendengar nasihat dan teguran. Inilah satu kesalah-
an jang hebat adanja. Orang-orang muda akan tenang pikirannja
kalau mereka itu merasa bahwa mata Tuhan Tuhan yesus kristus selalu meman-
dang mereka itu, dan malaikat-malaikat Tuhan yesus kristus selalu mengawasi
pertumbuhan tabiat, dan menimbang harga batin. — The Youth’s
Instructor, 27 Juli 1899.[163]
FASAL 46—HADIRAT JANG KEKAL DARI
AL-MASEH
Agama al-Maseh berarti lebih dari pada keampunan dosa; hal itu
berarti dihapuskannja dosa-dosa kita, dan diisinja tempat jang diko-
songkan itu dengan rahmatnja Roh Sutji. Hal itu berarti penerangan
surga, bersuka-suka dalam Tuhan Tuhan yesus kristus . Hal itu berarti hati jang
sudah dikosongkan tentang diri sendiri, dan diberkati dengan hadirat
al-Maseh jang kekal. jika al-Maseh berkeradjaan dalam djiwa
maka adalah kesutjian, kebebasan dari dosa. Kemuliaan, kesem-
purnaan, dan kegenapan dari rentjana indjil itu pun digenapkanlah
didalam kehidupan. Penerimaan Djuru Selamat itu mendatangkan
bahan kesentosaan jang sempurna, kasih jang sempurna, dan ke-
tetapan hati jang sempurna. Keindahan dan harum baunja tabiat
al-Maseh dinjatakan dalam hidup jang menjaksikan bahwa Tuhan
Tuhan yesus kristus memang sudah betul-betul mengirimkan Anaknja kedunia ini
mendjadi Djuru Selamatnja
Kepada pengikut-pengikutNja jang setia, maka al-Maseh itu
sudah mendjadi satu kawan sehari-hari dan sabahat jang ramah
tamah. Mereka itu sudah hidup dengan rapat satu sama lain, selalu
berhubungan dengan Tuhan yesus kristus . Atas mereka itu sudah terbit kemuliaan
Tuhan. Dalam mereka itu terang dari pengetahuan akan kemuliaan
Tuhan yesus kristus dalam wadjah Isa al-Maseh sudah dibajangkan. Sekarang
bersuka-sukalah mereka itu dalam sinar jang seterang-terangnja dari
tjahaja dan kemuliaan dan kebesaran Radja dalam kemuliaanNja.
Mereka itu sudah disediakan buat pergaulan surga; sebab mereka
itu sudah djuga disurga dalam hatinja. — Christ’s Object Lessons,
hal. 419-421. [164]
[165]
173
174
BAHAGIAN KE-V—Persediaan Buat
Pekerdjaan Seumur Hidup
[166]
Pendidikan jang benar berarti lebih dari pada mempeladjari sa-
tu kursus peladjaran jang tertentu. Adalah jaitu luas. Didalamnja
termasuk pertumbuhan jang bersetudju dari segala kuasa tubuh dan
segala sifat pikiran.
Pendidikan jang benar mengadjarkan kasih dan takut akan Tuhan yesus kristus ,
dan adalah jaitu satu pesediaan untuk disampaikannja dengan setia
segala kewadjiban hidup. — “Counsels to Teachers, Parents, and
Students,” hal. 64.
Pendidikan jang benar adalah persediaan kuasa badan, pikiran,
dan batin untuk melakukan segala kewadjiban; adalah jaitu satu
latihan badan, pikiran, dan djiwa untuk pekerdjaan surga. Inilah
pendidikan jang akan tahan sampai hidup jang kekal. — “Christ’s
Object Lessons,” hal. 330.
FASAL 47—PENDIDIKAN KRISTEN[167]
Pikiran manusia mudah diisi dengan pengetahuan jang setinggi-
tingginja. Satu kehidupan jang ditahbiskan bagi Tuhan yesus kristus patut djangan
mendjadi satu kehidupan jang tiada berpengetahuan. Banjak orang
tiada setudju dengan pendidikan oleh sebab Isa sudah pilih orang-
orang nelajan jang tidak berpendidikan akan mengkabarkan Indjil.
Mereka berkata, bahwa Isa lebih suka sama orang-orang jang tidak
berpengetahuan. Banjak orang-orang jang terpeladjar dan muliaw-
an pertjaja akan pengadjaranNja. Djikalau mereka sudah menurut
kejakinan angan-angan hatinja dengan tiada merasa takut, maka me-
reka itu sudah turut sama Dia. Kepahaman mereka sudah tentu akan
diterima, dan digunakan dalam pekerdjaan Tuhan, djikalau mereka
menjerahkannja. namun mereka tidak punja keberanian dihadapan
imam-imam jang sudah marah dan katib-katib jang tjemburu itu,
untuk mengaku Isa, serta petaruhkan daradjat kehormatannja oleh
menghubungkan dirinja dengan orang Galilea jang sederhana itu.
Dia, Jang mengetahui isi hati segala orang, mengerti hal ini. Dji-
kalau orang-orang terpeladjar dan jang muliawan itu tidak mau buat
pekerdjaan jang sebenarnja mereka bisa kerdjakan dengan paham,
maka Isa akan pilih orang-orang, jang suka menurut dan setiawan
membuat kehendakNja. Ia sudah pilih orang-orang jang sederhana
serta menghubungkan mereka itu dengan Dia, supaja Ia bisa didik
mereka itu akan memadjukan pekerdjaan jang besar diatas dunia ini,
jika Ia sudah pergi.
Jesus Guru Besar Itu ,
Isa adalah terang dunia. Ialah pantjaran segala hikmat. Ia bisa
bikin orang-orang nelajan jang tiada berpeladjaran mendjadi paham
akan menerima tanggungan besar, jang hendak diberikanNja kepada
mereka itu. Segala peladjaran kebenaran jang diberikan kepada
orang-orang jang sederhana itu, ada sangat besar artinja. Mereka
harus menggerakkan dunia.
176
FASAL 47—PENDIDIKAN KRISTEN 177
Rupanja ada satu hal jang gampang sekali bagi Isa untuk mem-
persatukan orang-orang jang sederhana itu dengan Dia, namun hal ini
adalah satu kedjadian jang sangat besar hasil-hasilnja. Perkataan dan
pekerdjaan mereka adalah untuk membawa revolusi diatas dunia. [168]
Isa tidak pandang rendah akan pendidikan. Pendidikan pikiran
jang tertinggi, djikalau disutjikan oleh ketjintaan dan takut akan
Tuhan yesus kristus , sangat berkenan kepadaNja. Orang-orang rendah jang dipilih
oleh Isa sudah bergaul tiga tahun lamanja dengan Dia, dan sudah
mendapat pengaruh jang menjutjikan dari Kemuliaan Surga. Jesus
jaitulah Guru jang terbesar, Jang sudah pernah diketahui oleh dunia.
Tuhan mau terima orang-orang muda dengan segala talentanja
dan segala kekajaan tjita-tjita-nja, djikalau mereka mau menjerahkan
dirinja kepadaNja. Mereka boleh mentjapai puntjak kebidjaksanaan
jang paling tinggi, dan djikalau diimbangi oleh alasan-alasan pera-
gamaan, dapatlah mereka itu memadjukan pekerdjaan, buat mana
Jesus telah datang dari surga hendak menggenapkannja, dan dengan
berbuat begitu mereka mendjadi teman-teman bekerdja Tuhan.
Segala mahasiswa dalam sekolah-sekolah tinggi kita mempun-
jai kesempatan jang berharga, jaitu bukan sadja tentang bagaimana
mendapat pengetahuan ilmu dunia, namun djuga tentang bagaimana
mempertambahkan dan menghidupkan amal jang akan memberikan
tabiat jang setimbang pada mereka. Mereka itulah perkakas-perkakas
Tuhan jang bertanggung djawab. Segala karunia kekajaan, pangkat
dan pengetahuan diberikan oleh Tuhan kepada manusia untuk dipa-
kai dengan akal budi. Segala petaruhan jang bermatjam-matjam ini
Dia bagi-bagikan sekedar kuasa dan kepahaman jang sudah diketa-
hui dari hamba-hambaNja, kepada masing-masing pekerdjaannja.
Review and Herald, 21 Juni 1877. [169]
FASAL 48—PENDIDIKAN JANG BENAR
Pendidikan jang benar jaitulah ditanamkannja tjita-tjita jang akan
mentjapkan pikiran dan hati dengan pengetahuan akan Tuhan yesus kristus , Chalik
itu, dan Isa al-Maseh Penebus itu.
Pendidikan jang begitu akan membaharui pikiran serta membawa
perobahan dalam tabiat. Jaitu akan menguatkan dan meneguhkan
pikiran melawan bisikan-bisikan tipu-daja dari musuh djiwa, serta
membikin kita bisa mengerti suara Tuhan. Jaitu akan mendjediakan
orang-orang terpeladjar untuk mendjadi teman bekerdja dengan al-
Maseh.
Djikalau orang-orang muda kita mendapat pengetahuan ini, ma-
ka mereka itu akan bisa djuga mendapat segala perkara jang sisa
jang perlu; namun djikalau tidak, maka segala pengetahuan jang me-
reka bisa dapat dari dunia, tidak akan menempatkan mereka dalam
barisan tentera Tuhan. Meskipun mereka sudah kumpulkan segala
pengetahuan jang bisa diberikan oleh buku-buku, namun mereka ma-
sih tidak tahu apa-apa tentang azas-azas pertama dari kebenaran jang
bisa memberi kepada mereka itu satu tabiat jang berkenan kepada
Tuhan yesus kristus .
Barang siapa jang berusaha mentjahari ilmu dalam sekolah-se-
kolah dunia, harus ingat, bahwa ada satu sekolah lain lagi, jang
menuntut mereka itu djuga supaja mendjadi murid-murid-nja — jai-
tulah sekolah al-Maseh. Dari sekolah ini murid-murid tidak pernah
tammat beladjar. Diantara murid-muridnja ada orang-orang tua dan
djuga orang-orang muda. Orang-orang, jang memperhatikan segala
peladjaran Guru Besar itu, akan selalu mendapat lebih banjak penge-
tahuan dan kemuliaan djiwa, dan dengan begitu mereka disediakan
akan masuk dalam sekolah jang lebih tinggi itu, dimana kemadjuan
bertambah kemadjuan sampai selama-lamanja.
Pengetahuan jang tidak berkesudahan menundjukkan segala pe-
ladjaran kehidupan jang mulia dihadapkan kita, — jaitulah peladjar-
an-peladjaran kewadjiban dan bahagia. Peladjaran-peladjaran ini
sering susah diadjar namun diluarnja kita tidak bisa mendapat kema-
178
FASAL 48—PENDIDIKAN JANG BENAR 179
djuan jang sebenarnja. Peladjaran itu bisa menuntut banjak usaha,
air mata, bahkan duka tjita pun; namun kita harus djangan bimbang
atau mendjadi lelah. Dalam dunia inilah, ditengah-ditengah segala
penggodaan dan pentjobaan, dimana kita harus mendapat kelajakan
akan bergaul dengan malaikat-malaikat jang sutji. Barang siapa jang
begitu tekun mempeladjari pe- ladjaran-ladjaran jang tidak begitu [170]
penting, sehingga mereka berhenti mempeladjari peladjaran-pela-
djaran dalam sekolah al-Maseh, akan masuk dalam kebinasaan jang
kekal.
Tiap-tiap kuasa, tiap-tiap sifat, jang dikaruniakan oleh Chalik
sekalian alam kepada anak-anak manusia, harus dipakai untuk me-
muliakan namaNja; maka dalam pekerdjaan inilah terdapat latihann-
ja jang paling sutji, paling mulia, dan paling bahagia. Segala azas
surga harus didjadikan jang tertinggi dalam kehidupan kita, dan
tiap-tiap langkah kemuka hendak mendapat pengetahuan atau da-
lam pertumbuhan kebidjaksanaan, haruslah mendjadi satu langkah
kemuka dalam hal dimesrakannja kemanusiaan kepada kerohanian.
“Fundamentals of Christian Education.” hal. 543, 544.
Jang Perlu Dalam Pendidikan
Pendidikan jang paling perlu bagi orang-orang muda kita se-
karang untuk diperoleh, dan jang akan mendjadikan mereka lajak
masuk pada tingkat jang lebih tinggi dalam sekolah disurga, jaitu-
lah pendidikan jang akan mengadjar mereka itu bagaimana mereka
harus menjatakan kehendak Tuhan yesus kristus kepada dunia. — Review and
Herald, 23 October, 1907.
Pendidikan Jang Paling Tinggi
Barang siapa jang menjerahkan dirinja buat mempeladjari djalan
dan kehendak Tuhan yesus kristus adalah menerima pendidikan jang setinggi-
tingginja jang mungkin didapat oleh manusia jang fana. Mereka
membangunkan pengalamannja, bukan diatas pengadjaran-penga-
djaran.unia jang sesat, melainkan diatas azas-azas jang kekal. —
“Counsels to Teachers, Parents and Students,” h. 36. [171]
FASAL 49—KEPERLUAN AKAN PENDIDIKAN
KRISTEN
Tuhan menuntut pendidikan segala kuasa pikiran. MaksudNja,
supaja hamba-hamba-nja mempunjai lebih banjak kebidjaksanaan
dan pemandangan jang lebih tadjam daripada seorang dunia, dan Dia
tidak berkenan kepada orang-orang jang terlalu lengah atau terlalu
malas akan mendjadi pengerdja-pengerdja Tuhan, jang tjakap dan
terpeladjar. Tuhan undang kita supaja mengasih Dia dengan sege-
nap hati kita, dan dengan segenap djiwa kita, dan dengan segenap
kuat kuasa dan segenap pikiran kita. Hal ini memberikan pada kita
kewadjiban untuk memperbaiki pikiran kita sampai pada kuasanja
jang tertinggi, supaja segenap pikiran kita bisa kenal dan tjinta akan
Chalik kita.
Djikalau ditaruh dibawah penilikan Roh Tuhan yesus kristus , makin sempurna
kebidjaksanaan itu dipertumbuhkan, makin berfaedah ia dapat digu-
nakan dalam pekerdjaan Tuhan. Seorang jang tidak berpendidikan
tapi berserah kepada Tuhan yesus kristus serta rindu mendjadi berkat bagi orang-
orang lain, dapat dipakai dan sedang dipakai oleh Tuhan, dalam
pekerdjaanNja. namun orang-orang, jang mempunjai roh penjerahan
jang sama serta sudah mendapat pendidikan jang sempurna, bisa
mengadakan pekerdjaan jang lebih luas bagi al-Maseh. Mereka ada
dalam kedudukan jang lebih baik.
Pendidikan buat Pekerdjaan jang lebih Tinggi
Tuhan kepingin supaja kita semua mendapat segala pendidikan
jang kita bisa dapat, dengan bermaksud hendak membagi-membagi
pengetahuan kita kepada orang-orang lain. Tiada satu orang bisa ta-
hu dimana atau bagaimana mereka akan dipanggil buat bekerdja atau
bitjara untuk Tuhan. Bapa kita jang disurga sadja jang melihat, apa
Ia bisa bikin dari manusia. Ada kemungkinan-kemungkinan diha-
dapan kita, jang tidak dapat dilihat oleh kepertjajaan kita jang lemah.
Pikiran kita harus dididik begitu rupa, sehingga djikalau perlu kita
180
FASAL 49—KEPERLUAN AKAN PENDIDIKAN KRISTEN 181
bisa adjarkan kebenaran SabdaNja dihadapan pembesar-pembesar
dunia jang tertinggi untuk mempermuliakan namaNja. Djanganlah
sekali-kali kita biarkan lalu satu kesempatan untuk mempersiapkan
diri dengan pengetahuan bagi pekerdjaan Tuhan. [172]
Pendidikan Dalam Segala Perkara
Biarlah orang-orang muda, jang perlu satu pendidikan, berusaha
dengan satu ketetapan dalam hati akan mendapat pendidikan itu.
Djangan tunggu sampai djalan terbuka, melainkan biarlah engkau
berusaha sendiri membuka djalan. Gunakanlah tiap-tiap kesempatan
jang ketjil pun jang bisa didapat. Hemat-hemat-lah dalam segala
perkara. Djangan boroskan uangmu untuk memuaskan kegelodjoha-
nmu atau akan mentjahari kesukaan dunia. Ambillah keputusan jang
tentu akan mendjadi berfaedah dan tjakap sebagaimana Tuhan pinta
itu daripadamu. Djalankanlah dengan sebaik-sebaik-nja dan dengan
setiawan segala perkara jang engkau usahakan. Tjahari tiap-tiap
kesempatan baik jang engkau dapat tjapai untuk meneguhkan ke-
bidjaksanaanmu. Hubungkanlah peladjaran dari buku-buku dengan
pekerdjaan tangan jang berguna, dan oleh usaha jang setiawan, oleh
berdjaga-djaga, dan oleh permintaan doa, tjaharilah sampai dapat
pengetahuan jang dari atas. Hal ini akan memberi kepadamu pen-
didikan dalam segala perkara. Dengan begitu tabiatmu bertambah
madju dan engkau akan dapat memperoleh pengaruh atas pikiran-pi-
kiran lain, serta membikin engkau bisa memimpin mereka itu keatas
djalan kebenaran dan kesutjian.
Lebih banjak dapat diselesaikan dalam usaha mendidik diri sen-
diri, djikalau kita selalu sedar akan segala soal jang baik dan kesem-
patan kita. Pendidikan jang benar berarti lebih daripada apa jang
sekolah-sekolah tinggi bisa berikan. Sementara peladjaran ilmu-il-
mu dunia tidak harus dilalaikan, maka adalah pendidikan jang lebih
tinggi, jang harus diperoleh dengan perhubungan jang hidup dengan
Tuhan yesus kristus . Biarlah tiap-tiap mahasiswa mengambil Kitab Sutjinja, serta
menghubungkan dirinja dengan Guru Besar itu. Biarlah pikiran di-
didik dan dilatih untuk bergumul dengan soal-soal jang sukar dalam
usaha mentjahari kebenaran Tuhan yesus kristus .
182
Pengetahuan dan Penjiasatan Diri Sendiri
Orang-orang jang berdahaga akan pengetahuan supaja mereka
bisa memberkati sesamanja manusia, akan menerima berkat dari
Tuhan. Oleh mempeladjari SabdaNja, maka kuasa pikiran mereka
akan dibangunkan untuk bekerdja dengan sungguh-sungguh. Se-
gala kuasa akan diperlukan dan dipertambahkan dan pikiran akan
mendapat kuasa dan ketjakapan.
Penjiasatan diri sendiri harus diperbiasakan oleh tiap-tiap orang,
jang kepingin mendjadi pengerdja bagi Tuhan. Hal ini akan men-[173]
jelesaikan lebih banjak perkara daripada kepandaian bitjara atau
talenta-talenta jang paling mulia. — “Christ’s Object Lessons,”
hal. 334, 335.
Memenuhi Pengharapan Orang Tua
Adalah selalu jang paling baik dan selamat berbuat perkara jang
benar, oleh sebab itulah jang benar. Apakah sekarang belum wak-
tunja berpikir dalam-dalam? Pikiran jang benar mendjadi alasan
perbuatan jang benar. Ambillah keputusan supaja memenuhi peng-
harapan ibu bapamu atas kamu, dan engkau akan berusaha dengan
setiawan hendak melebihi pengharapan itu, dan engkau pun akan
berhati-hati supaja wang jang dikeluarkan buat engkau tiada dipakai
dengan salah atau pertjuma. Biarlah engkau mempunjai tudjuan jang
tentu akan bekerdja bersama-sama dengan daja-upaja jang diadakan
oleh orang tua dan guru-guru-mu, dan tjapailah satu daradjat jang
tinggi dalam pengetahuan dan tabiat. Biarlah engkau mengambil
keputusan akan tiada mengetjewakan mereka jang tjukup tjinta ke-
padamu sehingga mereka pertjaja kepadamu. Buatlah perkara jang
besar seperti seorang laki-laki jang perkasa, maka Isa akan meno-
long engkau supaja berbuat benar djikalau engkau berusaha berbuat
itu oleh sebab itu benar adanja. — “Fundamentals of Christian
Education.” hal, 248.[174]
FASAL 50—PENDIDIKAN BUAT
SELAMA-LAMANJA
Jahja menulis: “Hai orang muda-muda, telah aku menjurat ba-
gaimu, sebab kamulah kuat dan Sabda Tuhan yesus kristus pun tinggal didalammu
dan kamu alahkan si djahat.” Dan rasul Paul menginginkan pada
Titus supaja memberi nasihat pada orang-orang muda agar mereka-
itu “bertarak”. Angkatlah djiwamu akan mendjadi seperti Daniel,
seorang hamba jang setiawan dan tetap dari Tuhan yesus kristus serwa sekalian
alam. Pikirkanlah baik-baik akan djedjak kakimu; sebab engkau
ada berdiri diatas tempat jang sutji, dan malaikat-malaikat Tuhan yesus kristus
mengelilingi engkau.
Ada baik jang engkau harus merasa, bahwa engkau mesti me-
mandjat sampai keatas anak-tangga jang paling atas dari tangga
pendidikan. Ilmu filsafat dan sedjarah adalah peladjaran-peladjaran
jang penting, namun korban waktu dan uangmu akan mendjadi sia-sia,
djikalau engkau tiada pakai perolehanmu untuk kemuliaan Nama
Tuhan yesus kristus dan untuk kebaikan sesama manusia. Ketjuali pengetahuan
ilmu-ilmu tinggi itu mendjadi batulontjatan untuk mentjapai tudju-
an-tudjuan jang paling tinggi maka pengetahuan itu tidak berharga
semata-mata.
Pendidikan jang tiada memberi pengetahuan jang kekal seperti
achirat, tiada mempunjai tudjuan. Ketjuali engkau selalu meman-
dang kesurga dan hidup kekal jang akan datang itu, maka perole-
hanmu itu tidak mempunjai harga jang kekal. namun djikalau Isa
mendjadi Gurumu, bukan sadja pada satu hari dalam seminggu, me-
lainkan tiap-tiap hari dan tiap-tiap djam, maka senjumanNja akan
bertjahaja keatasmu dalam usahamu mentjapai kepahaman dalam il-
mu-ilmu tinggi. — “Fundamentals of Christian Education,” hal.
191, 192. [175]
183
FASAL 51—PENDIDIKAN JANG DIGUNAKAN
Pekerdjaan tangan jang berguna adalah sebagian dari maksud
pekabaran Indjil. Dengan diselubungi oleh tiang awan, Guru Besar
itu sudah memberi petundjuk-petundjuk kepada orang Israel supaja
tiap-tiap orang muda harus diadjar sesuatu tjabang pekerdjaan jang
berguna. Sebab itu adalah kebiasaan orang Jahudi, baik kaja bai-
ik miskin, mengadjarkan sesuatu pekerdjaan tangan jang berguna
kepada anak laki-laki dan perempuan, supaja kalau timbul keada-
an-keadaan jang susah, mereka tidak bergantung pada orang-orang
lain, namun mereka bisa sediakan segala keperluannja sendiri. Boleh
djadi mereka diadjar dalam segala ilmu pengetahuan buku-buku,
namun mereka djuga harus dilatih dalam sesuatu pekerdjaan tangan.
Pengadjaran ini dipandang sebagai satu bahagian jang tidak boleh
dipisahkan dari pendidikannja.
Pendidikan Jang Setangkup
Seperti pada zaman orang-orang Israel, tiap-tiap orang muda
sekarang harus mendapat nasihat tentang kewadjiban-kewadjiban
kehidupan jang setangkup. Masing-masing harus mendapat kepa-
haman dalam sesuatu tjabang pekerdjaan tangan, supaja djikalau
perlu ia bisa mentjahari nafakahnja sendiri. Hal ini sangat perlu,
bukan sadja akan mendjadi satu perlindungan dalam kehidupan jang
tidak berketentuan ini, melainkan djuga dari artinja bagi pertumbuh-
an tubuh, djiwa dan pikiran, Djuga meskipun sudah tentu, bahwa
seorang tidak akan pernah perlu mengerdjakan pekerdjaan tangan
untuk mentjari nafakahnja, namun ia harus diadjar bekerdja djuga.
Dengan tiada pergerakkan badan, tiada seorang bisa mendapa tubuh
jang kuat dan sehat; dan latihan dalam sesuatu pekerdjaan tangan
jang teratur tidak kurang perlunja untuk mendapat satu pikiran jang
tadjam dan giat serta satu tabiat jang mulia.
Peladjar-peladjar jang sudah mendapat pengetahuan dari dalam
buku-buku dengan tiada mempunjai pengetahuan tentang sesuatu
184
FASAL 51—PENDIDIKAN JANG DIGUNAKAN 185
pekerdjaan tangan jang berguna, tidak bisa dibilang sudah menda-
pat pendidikan jang setangkup. Segala tenaga jang harus dipakai
dalam djenis-djenis pekerdjaan sudah disia-siakan. Pendidikan itu
bukan sadja hal mengusahakan otak. Pergerakan tubuh adalah seba-
hagian dari pendidikan jang sangat perlu bagi tiap-tiap orang muda.
Sebahagian jang penting dari pendidikan kurang adanja, djikalau [176]
murid-murid itu tiada diadjar bagaimana mendjalankan sesuatu pe-
kerdjaan tangan jang berguna.
Pergerakan jang sehat dari segenap tubuh akan memberi satu pen-
didikan jang luas dan mengenai banjak perkara. Tiap-tiap peladjar
harus memakai sebahagian dari tiap-tiap hari untuk mengerdjakan
sesuatu pekerdjaan tangan. Dengan begitu mereka diperbiasakan
dalam sesuatu keradjinan, dan roh kepertjajaannja pada diri sendiri
diperkuatkan, sedang orang-orang muda dilindungi daripada banjak
kedjahatan dan daripada perbuatan-perbuatan jang tidak pantas, jang
sering disebabkan oleh kemalasan. Dan ini semua ada bersetudju
dengan tuntutan jang utama dari pendidikan; sebab oleh mengan-
djurkan usaha, keradjinan dan kesutjian kita pun makin bersetudju
dengan Chalik.
Faedahnja Pekerdjaan Tangan Jang Berguna
Faedah jang terbesar bukan didapat dari gerak badan jang diambil
sebagai permainan atau pergerakan badan sadja. Ada faedahnja
berada didalam hawa jang segar, dan djuga dari pergerakan otot-
otot badan; namun biarlah kekuatan jang sama banjak djuga dipakai
untuk mengadakan pekerdjaan tangan jang berguna, maka faedahnja
akan bertambah lebih besar. Satu perasaan puas akan diperoleh;
sebab latihan demikian itu selalu membawa sertanja satu perasaan
kegunaan dan keridlaan angan-angan hati buat kewadjiban jang telah
digenapkan dengan baik.
Peladjar-peladjar harus keluar dari sekolah-sekolah kita dengan
beberapa kepahaman jang terdidik betul, supaja bilamana mereka
itu harus berdiri sendiri, maka padanja akan ada pengetahuan jang
mereka bisa pakai, dan jang perlu supaja mendapat kemadjuan dalam
kehidupannja. Beladjar dengan radjin ada sangat perlu, sama seperti
mengadakan pekerdjaan tangan dengan radjin. Permainan tidak
begitu perlu. Penjerahan kekuatan tubuh dalam sesuatu permainan,
186
bukannja jang terbaik bagi pikiran jang waras. Djikalau waktu jang
dipakai untuk pergerakan tubuh, jang makin lama makin mendjadi
keterlaluan, dipakai untuk bekerdja menurut peraturan jang sudah
ditundjuk oleh al-Maseh, maka berkat Tuhan akan ditjurahkan keatas
pengerdja itu.
Latihan buat satu kehidupan jang berguna, jaitu jang didapat
dengan usaha tubuh digabungkan dengan penjerahan tenaga otak,
disenangkan oleh perasaan, bahwa hal itu adalah untuk menjedi-
akan pikiran dan tubuh lebih baik menger- djakan pekerdjaan jang[177]
Tuhan sudah maksudkan harus dikerdjakan oleh manusia. Makin
sempurna orang-orang muda mengerti bagaimana melakukan segala
kewadjiban kehidupan jang berguna, makin besarlah kesukaannja
dari sehari datang kepada sehari dalam hal berguna bagi orang-orang
lain. Pikiran jang terdidik supaja bcrgemar dalam pekerdjaan tangan
jang berguna, akan bertambah luas; oleh pendidikan dan latihan dia
disediakan bagi kebadjikan; sebab jaitu sudah mendapat pengetahu-
an jang perlu untuk membikin orang jang mempunjai dia mendjadi
berkat bagi orang-orang lain.
Saja tidak bisa dapat satu tjontoh dalam kehidupan alMaseh di-
mana Ia sudah pakai waktuNja akan bermainmain dan mentjahari
kepelesiran. lalah pendidik jang besar baik bagi zaman sekarang,
baik bagi hidup jang akan datang; meskipun begitu saja tidak per-
nah dapat satu tjontoh, dimana Ia sudah mengadjar murid-murid.ja
bermain-main dengan maksud hendak mendapat gerak badan ....
Beladjar Ilmu Masak-masakan
Baik orang muda laki-laki, baik perempuan, harus diadjar tjara
memasak dengan hemat, serta mendjauhkan segala makanan daging.
Djangan diandjurkan persediaan makanan jang didalamnja terdapat
sedikit atau banjak daging; sebab hal ini menundjuk pada kegelapan
dan kebodohan Mesir lebih daripada kesutjian dan pembaharuan
kesehatan.
Terutama kaum ibu harus beladjar tjara masak-masakan. Baha-
gian apakah dari pendidikan seorang anak gadis jang lebih penting
daripada ini? Bagaimanapun keadaan kehidupannja, pengetahuan
ini selalu dapat digunakan olehnja ....
FASAL 51—PENDIDIKAN JANG DIGUNAKAN 187
Dinegeri Asing
Pendidikan dalam segala tjabang kehidupan jang berguna mem-
bikin orang-orang muda kita berguna sesudah ia tinggalkan bangku
sekolah dan pergi kenegeri jang asing. Dengan begitu mereka tidak
usah bergantung pada orang-orang dinegeri asing itu dalam hal me-
masak dan mendjahit, atau membangunkan rumah tempat tinggalnja.
Dan mereka akan mendapat lebih banjak pengaruh, djikalau mereka
bisa tundjukkan bahwa mereka bisa adjarkan kepada orang-orang
jang masih bodoh itu, bagaimana mereka harus bekerdja menurut
peraturan jang paling baik serta mengadakan hasil jang paling baik.
Perongkosan jang lebih ketjil bisa tjukup untuk memeliharakan
pengerdja-pengerdja jang begitu, sebab mereka sudah meng- gu- [178]
nakan dengan sebaik-baiknja segala kekuatan tubuhnja dalam peke-
rdjaan jang berguna dan berfaedah, digabungkan dengan pendidikan
jang sudah diperolehnja. Hal ini akan diindahkan betul ditempat-di-
tempat jang penghasilannja tidak seberapa. Mereka akan menjatakan
bahwa pengerdja-pengerdja Tuhan bisa mendjadi pendidik-pendidik,
jang mengadjar bagaimana harus bekerdja. Dan kemana sadja mere-
ka pun pergi, segala perkara jang mereka sudah bisa tjapai dengan
djalan ini akan memberi satu kedudukan jang tentu bagi merekaitu.
— “Counsels to Teachers, Parents and Students,’ hal. 307-314. [179]
FASAL 52—KESETIAAN PELADJAR
Murid-murid jang mengaku akan Tuhan yesus kristus serta menurut kebenaran.
harus mempunjai satu daradjat pemerintahan diri sendiri dan kete-
guhan. Dalam azas peragamaan jang dapat membolehkan mereka
itu berdiri tegak ditengah-ditengah pentjobaan, dan bersaksi bagi Isa
baik dalam sekolah, baik dalam asrama, baik dimana-mana tempat
mereka ada. Agama seharusnja djangan dipakai sebagai satu djuba
sadja dalam rumah Tuhan yesus kristus ; azas-azas peragamaan harus mendjadi
tabiat hidup seluruhnja.
Tabiat dan Kelakuan
Barang siapa jang minum dari pantjaran air hidup akan tidak
menjatakan suatu kerinduan akan perobahan dan kepelesiran, se-
perti seorang dunia. Dalam kelakuan dan tabiatnja akan kelihatan
ketenangan dan perdamaian dan kesukaan, jang mereka sudah dapat
dalam Isa oleh meletakkan segala kesusahan dan tanggungan mereka
pada kaki Tuhan tiap-tiap hari. Mereka akan tundjukkan bahwa pada
djalan penurutan dan kewadjiban ada terdapat kesenangan, bahkan
kesukaan djuga. Murid-murid jang begitu akan mempengaruhi tem-
an-teman sesama murid jang akan besar pengaruhnja dalam segenap
sekolah. . . . .
Seorang muda jang menurut angan-angan hatinja serta setiawan
dalam satu sekolah jaitulah satu harta jang tidak ternilai harganja.
Malaikat-malaikat surga memandang kepadanja dengan penuh ke-
tjintaan dan didalam buku surga didaftarkan tiap-tiap perbuatan jang
benar, tiap-tiap penggodaan jang dilawan, dan tiap-tiap kedjahatan
jang dikalahkan. Ia sedang meletakkan satu alasan jang baik bu-
at waktu jang akan datang, supaja ia bisa memegang teguh akan
kehidupan jang kekal.
Atas orang-orang muda Kristen tergantung sebahagian besar
pemeliharaan dan dikekalkannja badan-badan pendirian jang Tuhan
sudah tentukan akan mendjadi perkakas-perkakas untuk memadjuk-
188
FASAL 52—KESETIAAN PELADJAR 189
an pekerdjaanNja. Tidak pernah dahulu ada satu waktu, bilamana ha-
sil-hasil jang begitu bergantung atas satu keturunan manusia. Maka
betapa besar pentingnja supaja orang-orang muda patut didjadikan
paham dalam pekerdjaan jang besar ini, supaja Tuhan bisa pakai
mereka itu sebagai perkakas-perkakas.ja! Chaliknja mempunjai tun-
tutan-tuntutan atas mereka itu, jang terutama dari segala perkara
jang lain-lain.... [180]
Harganja Tata-tertib Sekolah
Tabiat jang merambang dan membuta-tuli dari kebanjakan orang
muda dalam dunia zaman sekarang sangat menjusahkan hati. Dji-
kalau orang-orang muda bisa insjaf bahwa oleh memelihara un-
dang-undang dan peraturan-peraturan dalam badan-badan pendirian
kita, mereka hanja berbuat perkara-perkara jang akan memperbaiki
kedudukannja dalam masjarakat, mengangkat daradjatnja, memu-
liakan pikirannja, dan menambahkan kesukaannja, maka mereka
akan tidak melawan pada peraturan-peraturan jang adil dan tuntut-
an-tuntutan jang berfaedah ataupun berusaha dalam menimbulkan
sangka-sangka djahat dan sjak hati terhadap badan-badan pendirian
tersebut.
Orang-orang muda kita harus memenuhkan segala tuntutan atas
dirinja dengan radjin dan djudjur; dan hal itu akan mendjadi akuan
kemadjuannja. Orang-orang muda jang tidak pernah memperoleh
kemadjuan dalam kewadjiban jang duniawi akan sama tidak sedia
menghadapi kewadjiban-kewadjiban jang lebih tinggi. Satu penga-
laman peragamaan hanja didapat oleh pergumulan, melalui keke-
tjewaan, oleh latihan diri jang amat berat, dan oleh permintaan doa
jang tekun. Djedjaik-djedjaik jang menudju kesurga mesti diambil
satu per satu; dan tiap-tiap langkah kemuka memberi kekuatan pa-
da langkah jang berikut. — “Counsels to Teachers, Parents and
Students” hal. 98-100. [181]
FASAL 53—KESEMPATAN-KESEMPATAN
JANG BAIK DAPI PELADJAR
Hai Peladjar-peladjar, bekerdjalah bersama-sama dengan guru-
guru-mu. Djikalau engkau berbuat begitu, maka engkau memberi
kepadanja harap dan keberanian. Engkau menolong mereka itu dan
sementara itu engkau djuga menolong dirimu sendiri akan madju
kemuka. Ingat-ingat-lah, bahwa sebahagian besar ada tergantung
atas engkau apakah guru-gurumu itu berdiri atas tempat jang baik,
dan pekerdjaan mereka berhasil adanja. Dalam arti jang tertinggi
engkaulah Peladjar-peladjar, jang melihat Tuhan Tuhan yesus kristus dibelakang
gurumu, dan guru itu bekerdja bersama-bersama dengan Dia.
KESEMPATAN-KESEMPATAN-mu akan bekerdja sedang ber-
lalu dengan lekas. Engkau tiada mempunjai tempoh akan mentjahari
kesukaanmu sendiri. Hanja kalau engkau berusaha sungguh-sungguh
akan mendapat kemadjuan, maka engkau akan beroleh kesenangan
jang benar. Indahlah segala KESEMPATAN-KESEMPATAN jang
diberikan kepadamu selama waktu engkau dalam sekolah. Bikinlah
hidupmu selama bersekolah itu sesempurna-sempurnanja. Engkau
djalani kehidupan ini hanja satu kali. Maka tergantunglah kepadamu
sendiri apa pekerdjaanmu mendjadi satu keberuntungan atau satu
kegagalan. jika engkau beruntung mendapat satu pengetahuan
tentang Kitab Sutji, maka engkau mengumpulkan harta-harta untuk
dibagi-bagikan.
Menolong Orang-orang Lain
Djikalau engkau ada satu teman peladjar jang terbelakang, ter-
angkanlah kepadanja peladjaran jang tidak bisa dimengertinja itu.
Ini akan menolong pengertianmu sendiri. Pakailah perkataan-perka-
taan jang sederhana; uraikanlah pikiranmu dalam bahasa jang terang
dan gampang dimengerti.
Oleh menolong sesammu peladjar, engkau menolong guru-gu-
ru-mu. Dan sering seorang, jang pikirannja rupanja tidak begitu
190
FASAL 53—KESEMPATAN-KESEMPATAN JANG BAIK DAPI PELADJAR191
tjepat, akan lebih lekas mengerti keterangan sesama peladjar daripa-
da keterangan seorang guru. Inilah pekerdjaan bersama-sama jang
diandjurkan oleh al-Maseh. Guru Besar ada berdiri disisimu, akan
membantu engkau menolong temanmu jang terbelakang. [182]
Dalam kehidupan disekolah engkau bisa mendapat kesempatan
akan mengadjar kepada orang-orang miskin dan bodoh tentang ke-
benaran-kebenaran jang adjaib dari perkataan Tuhan. Gunakanlah
tiap-tiap kesempatan jang begitu. Tuhan akan memberkati tiap-tiap
detik jang digunakan dengan begitu rupa. — “Testimonies for the
Church,” Vol 7, hal. 275, 276.
Kepahaman Saksama Atas Alasan-alasan Penting
Djangan pernah merasa senang dengan kedudukan jang rendah.
Waktu mengundjungi sekolah, biarlah engkau mendapat kepastian
bahwa engkau menudju kepada satu tudjuan jang mulia dan sutji.
Madjulah oleh sebab engikau kepingin menjediakan dirimu buat
bekerdja dalam sesuatu bahagian dalam kebun anggur Tuhan. Beru-
sahalah seberapa engkau bisa untuk mentjapai tudjuan ini. Engkau
bisa berbuat lebih banjak bagi dirimu sendiri daripada apa orang bisa
buat bagimu. Dan djikalau engkau berbuat seberapa engkau bisa
bagi dirimu, alangkah besarnja beban jang engkau dapat ringankan
dari tanggungan kepada sekolah dan guru-guru itu!
Sebelum engkau mentjoba hendak mempeladjari tjabang-tjabang
jang lebih tinggi dalam pengetahuan buku-buku, haruslah engkau
jaikin bahwa engkau sudah mengerti betul-betul akan alasan-alas-
an jang sederhana dari ilmu sjaraf bahasa (Indonesia), dan sudah
beladjar membatja dan menulis dan mengedja dengan betul ....
Djangan sia-sia.an waktumu dengan beladjar perkara-perkara
jang kurang berguna bagimu dalam kehidupanmu dikemudian hari.
Ganti berkandjang dalam suatu pengetahuan jang kuno (klassiek),
beladjarlah dahulu bitjara bahasa Indonesia dengan lantjar. Bela-
djarlah bagaimana mengatur tata usaha (administrasi). Peladjarilah
pengetahuan-pengetahuan jang bisa menolong engkau mendjadi ber-
guna ditempat mana engkau pun ada. — “Counsels to Teachers,
Parents and Students,” hal. 218, 219. [183]
FASAL 54—PENDIDIKAN BUAT PEKERDJAAN
TUHAN
Melihat terang jang Tuhan telah berikan, maka heranlah bahwa
tiada berpuluh-puluh orang-orang muda, laki-laki dan perempuan
jang datang bertanja: “Ja Tuhan, apakah Tuhan hendak saja perbu-
at?” Inilah satu kesalahan besar akan berpikir bahwa ketjuali seorang
muda telah mengambil keputusan hendak menjerahkan diri dalam
pekerdjaan Tuhan, ia tidak usah berusaha menjediakan dirinja da-
lam pekerdjaan tersebut. Apa sadja panggilanmu, perlulah engkau
menggunakan kepahamanmu dengan beladjar radjin.
Orang-orang muda laki-laki dan perempuan harus diandjurkan
supaja mengindahkan berkat-berkat kesempatan jang dikirim dari
surga akan mendjadi orang-orang jang terdidik baik dan terpela-
djar. Mereka harus menarik faedahnja sekolah-sekolah, jang telah
didirikan dengan maksud membagi-bagi pengetahuan jang paling
baik. Lalai dan kurang perduli mendapat pengetahuan itulah dosa
adanja. Waktu itu singkat adanja, dan sebab itu, sebab Tuhan tidak
lama lagi akan datang untuk menutup hikajat dunia, makin perlu
kita menggunakan segala kesempatan dan peruntungan kita jang
sekarang.
Serahkanlah Segala Kepahamanmu Kepada Tuhan yesus kristus
Orang-orang muda kita laki-laki dan perempuan harus masuk
dalam sekolah-sekolah kita, jaitu dalam saluran, dimana pengetahu-
an dan tata-tertib (disipline) bisa didapat. Mereka harus serahkan
segala kepahamannja kepada Tuhan yesus kristus , serta mendjadi Peladjar-peladjar
Alkitab jang radjin, supaja mereka bisa terlindung teguh daripada
pengadjaran-pengadjaran.ang palsu dan tidak tersesatkan oleh ke-
salahan orang djahat; sebab hanja oleh beladjar Alkitab dengan
radjin kita bisa mendapat pengetahuan dari perkara jang benar. Oleh
mendjalankan kebenaran jang telah kita ketahui, maka terang jang
192
FASAL 54—PENDIDIKAN BUAT PEKERDJAAN TUHAN 193
bertambah-bertambah besar akan bertjahaja dari Kitab Sutji keatas
kita ....
Orang-orang jang sudah menjerahkan djiwanja kepada Tuhan yesus kristus
dengan sungguh-sungguh tidak akan mendjabat pekerdjaan itu oleh
sebab teradjak dengan alasan-alasan jang sama seperti kebanjakan
orang mendjabat pekerdjaan dunia, jakni semata-mata untuk men-
tjahari nafakahnja, melainkan mereka masuk dalam pekerdjaan itu
dengan tiada membiarkan sesuatu pikiran duniawi mempengaruhi [184]
dia, dengan kejakinan bahwa pekerdjaan Tuhan yesus kristus itu sutji adanja.
Pcrsediaan Untuk Perkara-perkara Jang Bisa Terdjadi
Kemudian
Dunia ini harus diberi amaran, dan tiada satu djiwa harus ber-
senang dengan pengetahuan jang tohor tentang kebenaran. Engkau
tidak tahu, buat tanggungan apa engkau bisa dipanggil. Engkau ti-
dak tahu, dimana engkau bisa dipanggil akan menjaksikan kebenarn.
Banjak orang akan terpaksa menghadap medja Pengadilan; beberapa
akan terpaksa menghadap radja-radja dan orang besar-besar jang
terpeladjar dalam dunia ini, hendak memberi djawab atas kepertjaja-
annja.
Orang-orang jang hanja mempunjai pengertian jang tohor ten-
tang kebenaran, akan tidak sanggup menerangkan isi Kitab Sutji
dengan djelas, serta memberi keterangan jang tentu atas kepertja-
jaannja. Mereka akan mendjadi bingung dan tidak akan mendja-
di hamba jang mengadjarkan perkataan jang benar itu betul-betul.
Djangan seorang berpikir bahwa ia tidak perlu beladjar oleh sebab ia
tidak terpanggil akan berchotbah diatas mimbar jang sutji. Engkau
tidak tahu apa Tuhan boleh tuntut daripadamu.
Satu perkara jang sangat disesalkan jaitulah, bahwa kemadjuan
pekerdjaan ini terhalang oleh kekurangan pengerdja-pengerdja jang
terdidik jang sudah memahamkan dirinja untuk djawatan-djawatan
kepertjajaan. Tuhan mau terima beribu-ribu orang buat bekerdja
dalam ladangNja jang besar, namun banjak orang sudah lalai untuk
menjediakan d