Tampilkan postingan dengan label Pemuda Advent 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemuda Advent 4. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Oktober 2025

Pemuda Advent 4

 


er-

gunakan dengan tjerdik saban hari, pertumbuhan jang radjin dari

talenta-talenta jang dikaruniakan, — inilah jang dituntut oleh Tuhan.

Tabiat Jang Setimbang

Boleh djadi kita suka memberikan harta-benda kita guna peke-

rdjaan Tuhan, namun  hal jang demikian ini tidak berarti suatu apa

ketjuali kita djuga menjerahkan hati sajang dan sukur kita kepadaN-

ja. Semua orang jang ingin mendjadi pengabar-pengabar indjil jang

benar kenegeri jang djauh mesti lebih dahulu mendjadi pengabar-

pengabar indjil jang benar dalam rumah. Segala orang jang ingin

hendak bekerdja dalam ladang Tuhan mesti menjediakan diri bagi

pekerdjaan ini oleh pekerdjaan teliti dalam mempertumbuhkan baha-

gian ketjil dari ladang jang Dia sudah pertjajakan kepada pendjagaan

mereka itu.

Sebagaimana manusia “berpikir dalam hatinja, adalah ia seperti

itu djuga.” Banjak pikiran jang mendjadikan sedjarah jang tidak

tertulis dalam satu hari; dan segala pikiran ini banjak pengaruhnja

dalam pembangunan tabiat. Segala pikiran kita patut didjaga de-

ngan keras; sebab  satu pikiran jang nadjis mengadakan satu kesan

jang dalam atas djiwa. Satu pikiran jang djahat meninggalkan bekas

jang djahat dalam pikiran. Kalau pikiran itu bersih dan sutji, ma-

150

FASAL 37—SETIA DALAM PERKARA JANG TERKETJIL 151

ka orang itu mendjadi lebih baik oleh menjajangi pikiran tersebut.

Olehnja arus kerohanian itu disegarkan, dan kuasa buat berbuat baik

ditambahkan. Dan sebagaimana satu tetes air hudjan mendjediakan

djalan bagi tetesan jang lain dalam menjirami bumi, demikianlah

satu pikiran jang baik menjediakan djalan buat pikiran jang lain. [141]

Perdjalanan jang paling djauh itu dilakukan oleh mengambil

satu langkah satu kali. Langkah jang berturut-turut menjampaikan

kita kepada hudjung djalan itu. Rantai jang paling pandjang adalah

terdiri dari mata-rantai jang banjak. Kalau salah satu mata-rantai

tersebut tidak baik, maka rantai itu pun tidak berguna. Demikianlah

pula halnja dengan tabiat. Satu tabiat jang setimbang sudah diru-

pakan oleh satu-satu perbuatan jang dilakukan dengan baik. Satu

tjatjat, jang dipertumbuhkan gantinja dialahkan, mendjadikan orang

itu tidak sempurna, dan menutupkan baginja pintu gerbang Kota

jang sutji itu. Barang siapa jang masuk surga mesti mempunjai tabiat

jang sutji dan tidak berketjelaan atau sebagainja. Sesuatu jang me-

nadjiskan tidak dapat masuk kesana. Diantara segala tentera tebusan

itu tidak akan terdapat satu tjatjat pun.

Kesetiaan Dalam Hidup Sehari-hari

Pekerdjaan Tuhan yesus kristus   adalah sempurna seluruhnja sebab  adalah ja-

itu sempurna pada tiap-tiap bahagian, bagaimana ketjil sekalipun.

DirupakanNja putjuk rumput jang ketjil dengan sama teliti seperti

dibuatNja dalam mendjadikan satu dunia. Kalau kita ingin mendjadi

sempurna, sama seperti Bapa kita jang disurga sempurna adanja,

kita mesti setia dalam mengerdjakan pekerdjaan jang ketjil-ketjil.

Segala sesuatu jang ada faedahnja dikerdjakan baiklah dikerdjakan

dengan sebaikbaiknja. Apa sadja pekerdjaanmu. itu kerdjakanlah dia

dengan setia. Bitjaralah benar tentang perkara-perkara jang terketjil

sekali pun. Tiap-tiap hari lakukanlah perbuatan jang berkasihan dan

bitjara utjapan-utjapan gembira. Sebarkanlah senjuman sepandjang

perdjalanan hidup. Sementara engkau bekerdja dengan tjara demi-

kian, Tuhan Tuhan yesus kristus   akan berkenan atasmu, dan harinja kelak datang

jika  al-Maseh akan berkata kepadamu, “Sabaslah, hai hamba

jang baik dan setiawan.”

Pada masa hari pehukuman, segala orang jang sudah berlaku se-

tia dalam kehidupannja sehari-hari, jang sudah melihat kewadjibann-

152 

ja dengan segera dan lakukan itu, dengan tidak memikirkan pudjian

atau keuntungan diri, akan mendengar utjapan, “Marilah kamu, hai

orang jang diberkati oleh Ajahku, terimalah olehmu pusaka keradja-

an, jang disediakan bagimu dari pada permulaan dunia.” Al-Maseh

tidak memudjikan mereka itu oleh pidato-pidato jang bersemangat

jang diberikannja, kepintaran jang berapi-api jang ditundjukkann-

ja, atau pun pemberian besar jang telah diberikannja. Adalah oleh

mengerdjakan pekerdjaan ketjil-ketjil, jang pada umumnja kurang[142]

mendapat perhatian, jang mereka itu diberikan upah. “Aku lapar,

kamu beri makan kepadaKu,” kata Tuhan. “Seberapa banjak kamu

perbuat itu kepada seorang djuapun dari pada segala saudaraKu jang

terketjil ini, maka jaitu sama seperti kalau kamu perbuat itu akan

Daku.” — The Youth’s Instructor, 17 Januari 1901.[143]

FASAL 38—BERTANGGUNG DJAWAB AKAN

TERANG

Hai orang-orang muda, laki-laki dan perempuan, engkau ber-

tanggung djawab kepada Tuhan yesus kristus   akan terang jang Dia sudah berikan

kepadamu. Terang dan segala amaran ini, kalau tidak diperdulikan,

akan bangkit melawan kamu pada masa hari pehukuman. Bahajamu

sudah disebutkan dengan seterang-terangnja; engkau sudah dinasi-

hatkan dan didjagakan dari segala pihak, dipagari dengan berbagai

amaran. Dalam Rumah Tuhan engkau sudah dengarkan kebenaran

jang tekun dan menjelidik hati, jang diutjapkan oleh hambaham-

ba Tuhan Tuhan yesus kristus   dengan pertundjukan Roh Sutji. Tekanan apakah

seruan-seruan jang tekun ini adakan dalam hatimu? Pengaruh apa-

kah diadakannja pada tabiatmu? Engkau akan dipertanggung-dja-

wabkan atas masing-masing dari segala seruan dan amaran tersebut.

Semuanja kelak akan bangkit pada masa hari pehukuman untuk

menghukumkan segala orang jang terus hidup dalam kesia-siaan,

ketjongkakan, dan kesombongan.

Hai teman orang-orang muda jang kekasih. apa jang engkau

taburkan sekarang, akan engkau sabit djuga kelak. Sekaranglah

waktunja menabur bagimu. Apakah buah-buahnja kelak? Apakah

jang engkau taburkan? Tiap-tiap perkataan jang engkau utjapkan,

tiap-tiap tindakan jang engkau lakukan, adalah satu bibit jang akan

mengeluarkan buah baik atau djahat, dan akan mendatangkan akibat

kesukaan atau dukatjita kepada penaburnja. Sebagaimana bibit jang

ditanamkan, demikianlah kelak buahnja djuga. Tuhan Tuhan yesus kristus   sudah

memberikan kepadamu terang jang besar dan banjak kesempatan-

kesempatan jang baik. Setelah terang ini sudah diberikan, setelah

segala bahajamu sudah ditundjukkan dengan seterang-terangnja di-

hadapanmu, maka kewadjiban itu pun terserah atas engkau sendiri.

Tjaranja bagaimana engkau memperlakukan terang jang Tuhan ber-

ikan kepadamu akan mengobahkan neratja baik kepada kesukaan

atau pun duka. Engkaulah jang merupakan nasibmu bagi diri sendiri.

— “Testimonies for the Church” djilid 3, hal. 363. [144]

153

FASAL 39—KESUNGGUHAN DALAM MAKSUD

Pada waktu empat orang muda bangsa Iberani sedang menda-

pat pendidikan dalam astana radja Babil, mereka itu tidak merasa

bahwa berkat Tuhan itu ada satu pengganti bagi usaha susah pa-

jah jang dituntut dari mereka. Mereka itu radjin beladjar; sebab 

dilihatnja bahwa oleh karunia Tuhan yesus kristus  , nasib mereka itu tergantung

atas kemauan dan tindakan mereka sendiri. Mereka harus meng-

kerahkan segala ketjakapannja kedalam pekerdjaan itu; dan oleh

menggerakkan segala kuasanja dengan banting tulang mereka itu

harus menggunakan sebaik-baiknja segala kesempatan mereka untuk

beladjar dan bekerdja.

Kerdja-Sama Dengan Tuhan Tuhan yesus kristus  

Sementara orang-orang muda tersebut bekerdja bagi keselama-

tannja sendiri, Tuhan Tuhan yesus kristus   ada bekerdja dalam mereka itu baik niat,

baik menjampaikan dia sekedar kehendakNja. Disinilah ditundjukk-

an sjarat-sjarat buat kemadjuan. Untuk membikin karunia Tuhan yesus kristus  

djadi kita punja, kita mesti melakukan bahagian kita. Tuhan tidak

andjurkan hendak melakukan bagi kita baik niat atau pun menjampa-

ikan itu. Karunia Tuhan itu diberikan untuk bekerdja dalam kita baik

niat, baik menjampaikan dia, namun  tidak pernah mendjadi pengganti

bagi daja-upaja kita. Djiwa kita harus dibangkitkan supaja beke-

rdja bersama-sama. Roh Sutji bekerdja dalam kita, supaja kita dapat

mengerdjakan keselamatan kita sendiri. inilah peladjaran tepat jang

Roh Sutji berusaha hendak mengadjarkan pada kita. “sebab  Tuhan yesus kristus  

djuga ada mengerdjakan dalam kamu baik niat, baik menjampaikan

dia, sekedar kehendakNja.”

Tuhan akan kerdja bersama-sama dengan segala orang jang ber-

usaha dengan tekun djadi setia dalam pekerdjaanNja, sebagaimana

la kerdja bersama-sama dengan Daniel dan kawannja jang tiga. Ke-

tadjaman otak dan ketinggian tabiat kebatinan bukanlah hasil jang

mendadak. Tuhan Tuhan yesus kristus   memberikan kcsempatan-kesempatan; ke-

154

FASAL 39—KESUNGGUHAN DALAM MAKSUD 155

madjuan tergantung atas tjaranja segala kesempatan itu digunakan.

Djalan-djalan jang dibukakan oleh Tuhan yesus kristus   mesti dilihat dengan segera

dan dikerdjakan dengan kegembiraan. Ada banjak orang jang se-

betulnja dapat mendjadi orang-orang jang berkuasa, kalau kira- nja [145]

seperti nabi Daniel, mereka itu mau bergantung kepada Tuhan yesus kristus   untuk

karunia mendjadi orang-orang jang menang, dan bagi kekuatan dan

ketjakapan melakukan pekerdjaannja.

Pekerdjaan Dengan Penuh Hati

Saja berseru kepadamu, hai pemuda-pemuda: Biarlah engkau

setia. Serahkan hati dalam pekerdjaanmu. Djanganlah meniru-niru

orang jang malas, dan jang bertjabang hati dalam pekerdjaannja.

Tindakan, jang diulang-ulangkan seringkali, merupakan perangai,

perangai merupakan tabiat. Dengan sabar lakukanlah kewadjiban-ke-

wadjiban ketjil dalam hidup. Selama engkau kurang menghargakan

kesetiaan dalam kewadjiban-kewadjiban jang ketjil, pembangunan

tabiatmu itu tidak akan sempurna. Dalam pemandangan Jang Ma-

ha Kuasa, tiap-tiap kewadjiban itu pentinglah adanja. Tuhan sudah

berkata, “Orang jang kepertjajaan dalam perkara jang terketjil, jaitu

kepertjajaan dalam perkara besar djuga.” Dalam hidupnja seorang

Kristen jang benar tidaklah ada jang tidak penting.

Banjak orang jang mengaku dirinja orang Kristen ada bekerdja

bertentangan dengan Tuhan Tuhan yesus kristus  . Banjak orang sudah menunggu-

nunggu pekerdjaan besar dibawa kepadanja. Tiap-tiap hari mereka

itu kehilangan segala kesempatan jang baik untuk menundjukkan

kesetiaannja kepada Tuhan yesus kristus  ; saban hari mereka itu lalai dalam me-

lakukan dengan sepenuh hati kewadjiban-kewadjiban ketjil dalam

hidupnja. jang dipandang oleh mereka itu sebagai tidak penting. Se-

mentara menunggu-nunggu pekerdjaan besar dimana mereka dapat

menggunakan talenta-talenta besar jang disangka ada pada mereka

itu, dan dengan demikian kerinduan hati jang diidam-idamkannja

itu dipenuhkan, sampailah mereka itu kepada adjalnja.

Hai sahabatku orang-orang muda jang kekasih, lakukanlah pe-

kerdjaan jang terdekat kepadamu. Serahkan perhatianmu kepada

tjabang pekerdjaan jang dapat engkau lakukan. Serahkan segenap

pikiran dan hati pada pekerdjaan tersebut. Paksakanlah segala piki-

ranmu supaja bertindak dengan akal budi atas segala perkara jang

156 

engkau dapat lakukan dirumah. Dengan demikian engkau akan mem-

persiapkan diri sendiri buat kegunaan jang lebih besar. Ingatlah bah-

wa ada tertulis tentang radja Hizkia: “Dalam segala pekerdjaan jang

diangkat baginda... berlakulah baginda dengan segenap hatinja dan

disampaikannja dengan selamat.”[146]

Faedahnja Pemusatan Pikiran

Kesanggupan menetapkan pikiran atas pekerdjaan jang sedang

dilakukan adalah satu berkat jang besar. Orang-orang muda jang

takut akan Tuhan yesus kristus   harus berusaha supaja melakukan kewadjibannja

dengan perhatian jang dalam-dalam, memeliharakan segala pikiran

dalam saluran jang benar, dan melakukan kewadjiban itu dengan

sebisa-bisanja. Mereka itu harus merasa segala kewadjiban jang

sekarang, dan selesaikan kewadjiban itu dengan tidak membiarkan

pikirannja kesasar. Latihan pikiran jang tjara demikian akan ternjata

menolong dan berfaedah seumur hidup. Semua orang jang beladjar

memusatkan pikiran kedalam segala apa jang diperbuatnja, bagaima-

na ketjil sekalipun pekerdjaan itu kelihatan, akan sangat berfaedah

didunia ini.

Hai orang-orang muda jang kekasih, biarlah engkau tekun, bi-

arlah engkau tjekal. “Ikatlah pinggang budimu.” Berdirilah gagah

seperti Daniel, orang Iberani jang setia itu, jang menentukan dalam

hatinja hendak setia kepada Tuhan yesus kristus  . Djanganlah engkau mengetje-

wakan ibu-bapamu dan sahabat-sahabatmu. Dan masih ada lagi satu

jang harus diingat. Djanganlah engkau mengetjewakan Dia jang

begitu tjinta kepadamu sehingga Dia menjerahkan njawaNja supaja

mungkin bagimu mendjadi pengerdja-bersama dengan Tuhan Tuhan yesus kristus  .

Pendorong Hati Jang Setinggi-tingginja.

Keinginan hendak memuliakan Tuhan Tuhan yesus kristus   haruslah mendjadi

pendorong hati jang paling berkuasa dari semuanja kepada kita.

Hal itu harus mengadjak kita supaja mengadakan segala daja-upaja

hendak menggunakan segala kesempatan dan waktu jang baik jang

disediakan bagi kita, supaja dengan begitu kita dapat mengerti tjara

bagaimana kita boleh gunakan dengan akal-budi segala harta-benda

Tuhan. Hal itu harus mengadjak kita memeliharakan otak, tulang,

FASAL 39—KESUNGGUHAN DALAM MAKSUD 157

daging, dan urat sjaraf dalam keadaan jang sesehat-sehatnja sehingga

kekuatan tubuh kita dan ketjerdasan pikiran kita boleh mendjadik-

an kita bendahari-bendahari jang setia. Kepentingan diri sendiri,

kalau dibiarkan bertindak, menghambat pertumbuhan pikiran dan

mengeraskan hati; kalau dibiarkan hal itu memerintahkan, maka dia

membinasakan kuasa batin. Lantas keketjewaan pun dating. . . .

Kemadjuan jang besar ada diberikan kepada laki-laki dan perem-

puan oleh Tuhan yesus kristus   jang memberikan kemadjuan kepada nabi Daniel.

Dia jang dapat membatja hati nabi Daniel, memandang dengan se-

nang hati atas kesutjian pendorong hati dari hambaNja, ketetapan [147]

hatinja hendak memuliakan Tuhan. Segala orang jang dalam hidupn-

ja menggenapkan maksud Tuhan yesus kristus   mesti mengkerahkan daja-upaja

jang tidak kenal tjapek, meradjinkan dirinja dengan sungguh dan

tekun kepada penjelesaian segala apa jang Dia perintahkan kepada

mereka itu. — The Youth’s Instructor, 20 Augustus 1903.

Kesukaan Jang Kekal

Dan sepandjang djalan tjuram jang menudju kepada hidup jang

kekal adalah pantjaran kesukaan untuk menjegarkan orang jang le-

lah. Segala orang jang berdjalan dalam djalan akal-budi adalah luar

biasa gembiranja, meski dalam sengsara sekali pun; sebab  Dia jang

disajang oleh djiwa mereka itu berdjalan dengan tidak kelihatan

disebelah mereka itu. Pada tiap-tiap langkah keatas, mereka itu me-

lihat lebih njata pegangan tanganNja; pada tiap-tiap langkah, sinar

kemuliaan jang lebih terang dari jang Tidak Kelihatan menerangi

djalannja; maka njanjian pudji-pudjian mereka, jang makin lama ma-

kin tinggi, naiklah bersama-sama dengan njanjian-njanjian malaikat

dihadapan arasj itu. — “Thoughts from the Mount of Blessing,”

hi. 202. [148]

FASAL 40—LATIHAN KEMAUHAN HATI

Agama jang sutji ada hubungannja dengan kemauan hati. Ke-

mauan hati itulah kuasa jang memerintahkan dalam tabiat manusia,

dan dia menaalukkan segal kuasa jang lain-lain dalam kuasanja.

Kemauan hati bukanlah budi-bahasa atau ketjenderungan hati, mela-

inkan adalah dia kuasa jang menentukan, jang bekerdja dalam hati

manusia kepada penurutan kepada Tuhan yesus kristus   atau kepada pelanggaran.

Peri Hal Tidak Tetap Dan Bimbang

Engkau adalah seorang pemuda jang berakal budi; engkau ingin

hendak mendjadikan hidupmu demikian rupa sehingga engkau lajak

buat surga kelak. Engkau sering tawar hati melihat bahwa engkau ada

lemah dalam kuasa batin, dalam perbudakan kepada kebimbangan,

dan diperintahkan oleh perangai dan adat kebiasaan hidupmu jang la-

ma dalam dosa. Engkau mendapat bahwa tabiatmu jang merawan itu

tidak setia kepadamu, kepada ketetapan hatimu jang sebaik-baiknja,

dan kepada segala perdjandjianmu jang paling tekun. Sesuatu pun

tidak ada jang rupanja benar. Keadaanmu jang tidak tetap itu mem-

bawa engkau kepada kebimbangan akan ketulusan segala orang jang

mau berbuat baik kepadamu. Makin engkau bergumul dalam kebim-

bangan, makin tidak benar segala sesuatu akan kelihatan kepadamu,

sampai seolah-olah tidak ada alasan jang teguh bagimu dimana-

mana sadja. Segala perdjandjianmu adalah seperti tali jang rapuh,

dan engkau memandang segala perkataan dan perbuatan orang jang

engkau harus pertjajai dalam pandangan jang serupa.

Kekuatan Oleh Menjerahkan Kemauan Hati

Engkau akan selalu dalam bahaja sampai engkau mengetahui

tenaga jang sebenarnja dari kemauan hati. Engkau boleh pertjaja dan

djandjikan segala perkara, akan namun  segala perdjandjianmu atau

pertjajamu tidak berharga sampai engkau menempatkan kehendak

158

FASAL 40—LATIHAN KEMAUHAN HATI 159

hatimu pada pihak pertjaja dan tindakan. Kalau engkau bergumul ba-

ik-baik dalam pergumulan pertjaja dengan segenap kuasamu, engkau

akan menang. Perasaanmu, kesan hatimu, rawan hatimu, tidak bo-

leh dipertjaja, sebab  tiadalah jaitu dapat dipertjaja, terutama sekali

dalam keadaan pikiranmu jang terputar balik itu; dan penge- tahuan [149]

akan segala perdjandjianmu jang tidak ditepati serta petarohanmu

jang tidak berharga lagi melemahkan pertjajamu atas diri sendiri,

dan djuga pertjaja orang lain atas engkau.

namun  engkau tidak perlu berputus asa. Engkau mesti tetapkan

hati hendak pertjaja, meskipun tidak sesuatu kelihatan benar dan

tulen kepadamu. Saja tidak perlu katakan kepadamu bahwa adalah

dirimu sendiri jang membawa engkau kepada keadaan jang tidak

digemari itu. Engkau mesti memperoleh kembali kepertjajaanmu

pada Tuhan yesus kristus   dan pada sudara-sudaramu. Engkau harus menaalukkan

kemauan hatimu kepada kehendak Isa al-Maseh; dan kalau engkau

berbuat demikian, Tuhan yesus kristus   akan segera mendudukinja, dan bekerdja

dalam engkau, baik berkehendak, baik pun menjampaikan dia, seke-

dar kehendakNja. Seluruh sifatmu lantas akan ditaalukkan kepada

kuasanja Roh al-Maseh; bahkan segala pikiranmu sendiri pun akan

ditaalukkan kepadaNja.

Engkau tidak dapat memerintahkan gerakan hatimu, perasaan

hatimu sebagaimana engkau inginkan, namun  engkau dapat meme-

rintahkan kemauan hati dan engkau dapat me-ngadakan perobahan

jang seluruhnja dalam hidupmu. Oleh menjerahkan kemauan hati-

mu kepada al-Maseh, hidupmu akan tersembunji bersama al-Maseh

dalam Tuhan yesus kristus  , dan bersekutu dengan kuasa jang diatas segala pe-

merintahan dan penguasaan. Engkau akan mendapat kekuatan dari

Tuhan yesus kristus   jang dapat mengikat engkau kepada kekuatanNja; maka satu

terang baharu, bahkan terang iman jang hidup, akan mungkin bagi-

mu. namun  kemauan hatimu mesti bekerdja bersama-sama dengan

kemauan Tuhan Tuhan yesus kristus  , bukan kemauan teman-temanmu oleh sia-

pa Setan selalu berusaha hendak menjesatkan dan membinasakan

engkau.

Maukah engkau, dengan tidak berlambatan lagi, menempatk-

an dirimu dalam perhubungan jang benar dengan Tuhan yesus kristus  ? Maukah

engkau berkata, “Saja akan menjerahkan kemauan hatiku kepada

Isa, dan akan melakukan itu sekarang djuga,” dan sedjak saat ini

berdiri dengan sepenuhnja pada pihak Tuhan? Djanganlah indahkan

160 

kebiasaan dan teriakan jang kuat dari napsu makan dan hawa napsu.

Djangan berikan kesempatan kepada Setan buat berkata, “Engkau

seorang purapura jang hina dina.” Tutupkanlah pintu, sehingga Set-

an tidak akan mendawa dan mengetjilkan hatimu dengan demikian.

Berkatalah, “Saja mau pertjaja, Saja betul pertjaja bahwa Tuhan yesus kristus   ada-

lah Penolong saja,” dan engkau akan melihat bahwa engkau ada

menang dalam Tuhan yesus kristus  . Oleh memeliha- rakan kemauan hati terus[150]

menerus pada pihak Tuhan, segala perasaan hati akan ditaalukkan

kepada kehendak al-Maseh. Maka engkau nanti akan merasa bahwa

engkau ada berdiri atas batu karang. Hal ini kadang-kadang akan

membutuhkan tiap-tiap butir kuasa kemauan jang ada padamu, namun 

adalah Tuhan yesus kristus   jang bekerdja dalam engkau, maka engkau akan keluar

dari tuangan itu sebagai satu bedjana bagi kemuliaan.

Kehendak Tuhan yesus kristus   dan Kemauan Hati Manusia Disatukan

Bitjaralah hal pertjaja. TinggTuhan yesus kristus   selalu pada sebelah pihak

Tuhan Tuhan yesus kristus  . Djangan mengindjak daerah musuh, dan Tuhan akan

mendjadi Penolongmu. Dia akan melakukan bagimu sesuatu jang

tidak mungkin dilakukan olehmu bagi dirimu sendiri. Hasilnja jaitu

engkau kelak akan mendjadi seperti “pohon araz diatas Libanon.”

Hidupmu akan mendjadi mulia, dan pekerdjaanmu akan dilakukan

dalam Tuhan yesus kristus  . Didalammu akan ada kuasa, keradjinan, dan keseder-

hanaan jang mendjadikan engkau satu perkakas jang diasah dalam

tangan Tuhan Tuhan yesus kristus  .

Engkau perlu minum saban hari pada pantjaran kebenaran, su-

paja engkau dapat mengetahui rahasia kesenangan dan kesukaan

dalam Tuhan. namun  engkau mesti ingat bahwa kemauan hatimu

itulah pantjarannja segala perbuatanmu. Kemauan hati ini, jang me-

rupakan satu faktor jang begitu penting dalam tabiat manusia, sudah

diserahkan kepada Setan pada waktu manusia djatuh dalam dosa;

dan sedjak waktu itu dia sudah bekerdja dalam manusia baik berke-

hendak baik menjampaikan dia sekedar kehendaknja, namun  kepada

kebinasaan dan kesengsaraan manusia.

Akan namun  korban Tuhan yesus kristus   jang tak terduga dalam memberikan

Anaknja jang kekasih, supaja mendjadi korban bagi dosa, mem-

bolehkan Dia berkata, dengan tidak melanggar sesuatu azas dari

pemerintahanNja, ..Serahkanlah dirimu kepadaKu, dan berikanlah

FASAL 40—LATIHAN KEMAUHAN HATI 161

kemauan hatimu itu kepadaKu; ambillah dia dari pemerintahan Set-

an dan Aku akan memiliki dia; kemudian Aku dapat bekerdja dalam

kamu, baik niat, baik menjampaikan dia sekedar kehendak hatiKu.”

jika  Dia berikan kepadamu pikiran jang seperti al-Maseh, maka

kemauan hatimu pun akan mendjadi sama seperti kehendakNja, dan

tabiatmu diobahkan mendjadi serupa dengan tabiat al-Maseh. Ada-

kah maksud hatimu hendak melakukan kehendak Tuhan yesus kristus  ? Inginkah

engkau menurut Kitab Sutji? “Kalau barang seorang mau mengikut

Aku, hendaklah ia me- njangkal dirinja dan mengangkat palangnja [151]

lalu mengikut Aku.”

Tidaklah ada penurutan kepada al-Maseh ketjuali engkau me-

nolak memuaskan kehendak hati dan ambil ketetapan hati hendak

menurut Tuhan Tuhan yesus kristus  . Bukanlah perasaanmu, gerakan hatimu, jang

mendjadikan engkau anak Tuhan yesus kristus  , melainkan hal dilakukannja kehen-

dak Tuhan yesus kristus  . Satu hidup kebadjikan ada dihadapanmu, kemauan hatimu

mendjadi kehendak Tuhan Tuhan yesus kristus  . Maka engkau dapat berdiri dengan

gagah dalam perkasa jang Tuhan Tuhan yesus kristus   berikan kepadamu sebagai

satu teladan dari segala perbuatan jang baik. Lantas engkau akan

menolong dalam pemeliharaan peraturan tatatertib ganti membantu

hendak merubuhkan dia. Engkau lantas membantu memeliharakan

peraturan, ganti menghinakan dia, dan menghasut kehidupan jang

tidak karuan oleh segala perbuatan hidupmu.

Saja berkata kepadamu demi takut akan Tuhan yesus kristus  , saja mengetahui

djadi apa engkau kelak, kalau kiranja kemauan hatimu ditempatkan

pada pihak Tuhan yesus kristus  . “sebab  kami ini chalil Tuhan yesus kristus   dalam pekerdjaan

itu.” Engkau dapat melakukan pekerdjaanmu bagi segala zaman

dan selama-lamanja dengan demikian rupa sehingga dia dapat lulus

dalam udjian pada hari pehukuman. Maukah engkau mentjoba?

Maukah engkau memutar haluan sekarang? Engkaulah tudjuan dari

kasih dan doa al-Maseh. Maukah engkau menjerahkan diri sekarang

kepada Tuhan yesus kristus  , dan bantu segala orang jang ditempatkan sebagai

pendjaga untuk memeliharakan kepentingan pekerdjaanNja, ganti

menjusahkan dan menawarkan hati mereka itu? — “Testimonies

for the Church,” Djilid 5, hal. 513-516.

162 

Daja Upaja Sosial Perlu

Tuhan Tuhan yesus kristus   sudah menentukan segala keperluan, kalau kiranja

kita mau menggunakannja dengan tekun dan dengan permintaan doa,

sehingga tidak ada kapal jang terdampar, melainkan dapat melalui

ombak keras dan angin ribut, dan achirnja berlabuh dalam pelabuhan

bahagia.

namun  kalau kita menghinakan dan melalaikan segala ketentuan

dan kesempatan-kesempatan jang baik ini, Tuhan Tuhan yesus kristus   tidak akan

mengadakan mudjizat untuk menjelamatkan salah seorang dari kita,

dan kita pun akan hilang sama seperti Judas dan Setan.

Djanganlah sekali-kali pikir jang Tuhan Tuhan yesus kristus   akan melakukan

satu mudjizat untuk menjelamatkan djiwa-djiwa jang lemah jang[152]

sajang akan dosa, jang hidup dalam dosa; atau jang sesuatu anasir

surga akan dimasukkan dalam hidup mereka itu, mengangkatnja

keluar dari diri kepada satu suasana jang lebih tinggi, dimana segala-

galanja akan mendjadi gampang, dengan tidak usah mengeluarkan

tenaga istimewa, pergumulan jang luar biasa, dengan tiada men-

jalibkan diri; sebab  semua orang jang membuang-buang tempoh

dalam daerah Setan dengan maksud hal jang demikian diadakan

atasnja, akan binasa dengan orang jang berbuat djahat. Mereka itu

akan dibinasakan dengan sekonjong-konjong, dan itu pun dengan

tidak ada penawar suatu apa. — Testimonies to Ministers,“hal.

453.[153]

FASAL 41—PIMPINAN SURGA

Ada tiga djalan dimana Tuhan njatakan kehendakNja kepada

kita, untuk memimpin kita ....

Tuhan Tuhan yesus kristus   menjatakan kehendakNja pada kita dalam Firmann-

ja, jaitu Kitab Sutji.

SuaraNja pun dinjatakan dalam segala perbuatan hikmatNja; dan

hal itu dapat dikenal kalau kita tidak memisahkan djiwa kita dari

padaNja oleh berdjalan menurut kehendak kita sendiri, melakukan

segala kemauan hati kita sendiri, dan menurut segala hasutan hati

jang tidak disutjikan, sehingga segala alat perasaan sudah mendjadi

begitu katjau dan perkara-perkara jang kekal tidak dapat dilihat, serta

suara Setan sudah disamarkan demikian rupa sampai dia diterima

sebagai suara Tuhan yesus kristus  .

Satu djalan lain dimana suara Tuhan yesus kristus   itu kedengaran, jaitu oleh

seruan Roh Sutjinja, jang membikin kesan atas hati, hal mana akan

dirupakan dalam tabiat.

Kalau engkau merasa bimbang tentang sesuatu soal, engkau mes-

ti lebih dahulu menjelidik hal itu dalam Kitab Sutji. Kalau kiranja

engkau sudah mulai dengan sungguh-sungguh hidup oleh pertjaja,

engkau sudah menjerahkan diri kepada Tuhan, mendjadi milikNja

jang sungguh-sungguh, dan Dia sudah mengambil engkau hendak

dirupakan dan didjadikan setudju dengan maksudNja supaja engkau

mendjadi satu perkakas bagi kemuliaan. Engkau harus mempunjai

satu keinginan jang tekun supaja mendjadi lemah liat dalam tangan

Tuhan, dan menurut kemana sadja Dia akan pimpin engkau. Maka

adalah engkau mempertjajakan diri kepadaNja untuk mendjalank-

an segala maksudNja, sedangkan sementara itu engkau bekerdja

bersama-sama dengan Dia oleh mengerdjakan keselamatan sendi-

ri dengan takut dan gementar. — “Testimonies for the Church,”

Djilid 5, hal. 512. [154]

163

FASAL 42—PEKERDJAAN DIAM-DIAM DARI

ROH SUTJI

Hidup orang Kristen bukanlah satu perbaikan atau pertambahan

hidupnja jang lama, melainkan satu perobahan dari sifat. Bahwa

adalah kematian bagi diri sendiri dan dosa, dan lantas ada hidup

jang baru semata-mata. Perobahan ini hanja dapat diadakan oleh

pekerdjaan jang tepat dari Roh .Sutji.

Nikodemus masih bingung, dan Isa menggunakan angin untuk

menggambarkan maksuaNja: “Angin bertiup barang kemana jang

dikehendakinja, maka engkau mendengar djuga bunjinja, namun  tidak

kau ketahui dari mana datangnja atau kemana tudjunja; demikian

pun hal tiap-tiap orang jang djadi dari pada Roh.”

Angin kedengaran diantara tjabang-tjabang kaju, menggon-

tjangkan daun-daun dan kembang; namun  tidaklah jaitu kelihatan,

dan seorang manusia pun tidak mengetahui dari mana datangnja

dan kemana perginja. Demikianlah halnja dengan pekerdjaan Roh

Sutji atas hati. Tidak seorang dapat menerangkan dia sama seper-

ti seorang pun tak dapat menerangkan gerak-gerik angin. Seorang

boleh djadi tidak dapat memberitahukan waktu jang tepat atau pun

tempatnja, atau menjelidik segala keadaan dalam proses pertobatan;

namun  hal demikian itu tidak membuktikan bahwa orang itu belum

bertobat. Oleh satu perkakas jang tidak kelihatan sama seperti angin,

al-Maseh selalu bekerdja atas hati. Sedikit demi sedikit, barangkali

tidak dirasa oleh jang menerimanja, berbagai kesan sudah diadakan

jang berakibat menarik djiwa itu kepada al-Maseh. Jang demikian

boleh diterima oleh memikir-mikirkan hal Tuhan, oleh membatja

Kitab Sutji, atau oleh mendengar perkataan itu dari hamba Tuhan.

Dengan sekonjong-konjong, jika  Roh itu datang dengan seruan

jang lebih langsung, djiwa itu pun menjerahkan diri dengan suka

hati kepada Isa. Banjak orang bilang bahwa hal itu adalah pertobatan

jang mendadak; namun  adalah jaitu hasil rajuan jang lama dari Roh

Tuhan yesus kristus   — satu proses jang sabar dan makan waktu jang lama.

164

FASAL 42—PEKERDJAAN DIAM-DIAM DARI ROH SUTJI 165

Sementara angin itu sendiri tidak kelihatan adanja, dia menda-

tangkan segala akibat jang dapat dilihat dan dirasa. Demikian djuga

pekerdjaan Roh atas djiwa akan menjatakan dirinja sendiri dalam

tiap-tiap perbuatan orang jang sudah merasa kuasanja jang menjela-

matkan itu. jika  Roh Tuhan yesus kristus   menduduki hati, hal itu mengobahkan [155]

kehidupan. Pikiranpikiran djahat dibuangkan, perbuatan-perbuatan

jang djahat ditinggalkan; tjinta, kerendahan hati, dan perdamaian

menggantikan kemarahan, kedengkian, dan perbantahan. Sukatjita

menggantikan dukatjita, dan wadjah pun bersinar dengan tjuatja

surga. Tidak seorang melihat tangan jang mengangkat tanggungan,

atau memandang sinar itu turun dari mahligai Tuhan yesus kristus   dalam surga.

Berkat itu turun, jika  djiwa itu menjerahkan diri kepada Tuhan yesus kristus  

dengan pertjaja.

Adalah mustahil bagi otak jang fana untuk memikir-mikirkan

pekerdjaan keselamatan itu. Rahasianja pekerdjaan itu melebihi

pengetahuan manusia; namun  orang jang sudah pindah dari pada mati

kepada hidup merasa bahwa adalah hal itu satu hal rohani jang benar

adanja. Permulaan tebusan itu dapat kita ketahui dalam dunia ini

oleh pengalaman sendiri. Hasilnja pun sampai kelak kepada hidup

jang kekal. “Desire of Ages,” hal. 172, 173.

Bukti Pertolongan Surga.

Kalau engkau merasa keperluan dalam djiwamu, kalau engkau

lapar dan haus akan kebenaran, inilah satu bukti bahwa al-Maseh

sudah bekerdja dalam hatimu supaja Dia kiranja ditjahari hendak

melakukan bagimu oleh penjurahan Roh Sutji, segala perkara jang

mustahil engkau perbuat bagi dirimu sendiri. — “Thoughts from

the Mount of Blessing,” hal. 36. [156]

FASAL 43—AL-MASEH JANG TINGGAL

DALAM HATI

Kalau kita berakar dan beralas dalam kasih, kita akan sanggup

“mengerti serta dengan segala orang sutji berapa lebarnja dan pan-

djangnja dan dalamnja dan tingginja; dan lagi mengetahui akan

kasih al-Maseh, jang meliputi segala pengetahuan.” Aduh mulianja

segala kemungkinan dan andjuran ini! Dalam hati manusia jang

sudah dibersihkan dari segala kenadjisan batin tinggTuhan yesus kristus   Djuru Se-

lamat jang indah itu, memuliakan, menjutjikan seluruh sifat, dan

mendjadikan manusia itu satu kaabah bagi Roh Sutji. . . . .

SambutanNja Pada Pertjaja Kita

Kita ada tinggal dalam al-Maseh oleh satu pertjaja jang hidup.

Dia ada tinggal dalam hati kita oleh pengambilan sendiri akan per-

tjaja itu bagi kita punja diri sendiri. Kita selalu dikawal oleh hadirat

rohani, dan sementara kita merasa hadirat tersebut, maka segala

pikiran kita pun ditawanlah kepada Isa al-Maseh. Segala latihan

kerohanian kita ada setudju dengan rasa jang njata dari kawalan

tersebut. Henoch hidup dengan Tuhan Tuhan yesus kristus   dengan djalan ini; dan

alMaseh ada tinggal dalam hati kita oleh pertjaja jika  kita mau

mengingat-ingat bagaimana pentingnja Dia bagi kita, dan pekerdjaan

jang begitu besar sudah dibuatNja dalam rentjana keselamatan kita.

Kita tentulah akan amat bergembira dalam mempertumbuhkan satu

perasaan akan karunia Tuhan yesus kristus   jang besar ini kepada dunia kita ini dan

kepada kita sendiri pun.

Segala pikiran tersebut adalah mempunjai kuasa jang mengatur

atas seluruh tabiat. Saja ingin menekankah atas pikiranmu bahwa

engkau ada mempunjai seorang pengawal rohani sertamu, kalau

engkau mau, selamanja. “Dan apakah perhubungan rumah Tuhan yesus kristus  

dengan berhala? sebab  kamulah rumah Tuhan yesus kristus   jang hidup, seperti

sabda Tuhan yesus kristus   bunjinja: Bahwa Aku akan diam dalam mereka itu dan

166

FASAL 43—AL-MASEH JANG TINGGAL DALAM HATI 167

berdjalan diantara mereka itu, maka Akulah mendjadi Tuhan yesus kristus  nja dan

mereka itu mendjadi umatKu.”

Dirupakan Dalam KasihNja

jika  pikiran selalu memikir-mikirkan al-Maseh, maka ta-

biat pun dirupakanlah menurut teladan surga itu. Segala tjita-tjita [157]

disirami penuh dengan perasaan kebaikanNja, tjintaNja. Kita me-

mikir-mikirkan tabiatNja, dan dengan demikian Dialah pikiran kita

seluruhnja. Tjintanja membungkus kita. Kalau kita memandang mes-

ki sebentar sadja pun atas matahari pada waktu panas matahari terik,

jika  kita memalingkan mata kita maka gambaran matahari itu

akan selalu terlihat atas segala apa jang kita pandang.

Demikianlah halnja jika  kita memandang Isa; segala sesuatu

jang kita pandang membajangkan gambarNja, Matahari Kebenaran

itu. Kita tidak dapat melihat sesuatu apa lagi, atau pun bitjarakan dari

hal sesuatu apa lagi. Gambar Tuhan sudah tertulis pada mata djiwa,

dan mengadakan pengaruh atas segenap bahagian kehidupan kita

sehari-hari, melembutkan dan menaalukkan tabiat kita seluruhnja.

Oleh memandang maka kita disesuaikan kepada teladan itu, bahkan

rupa al-Maseh. Kepada semua orang dengan siapa kita bergaul kita

membajangkan sinar terang dan gembira dari kebenaranNja. Kita

sudah mendjadi berobah dalam tabiat, sebab  hati, djiwa, pikiran

sudah diterangkan oleh bajangan Tuhan jang kasih sama kita dan

serahkan diriNja bagi kita. Disinilah lagi adanja perasaan tentang

pengaruh hidup jang terasa tinggal dalam hati kita oleh pertjaja.

jika  perkataan nasihatNja sudah diterima dan memiliki kita,

maka Isa mendjadi hadirat jang kekal kepada kita, memerintahkan

segala pikiran dan tjita-tjita dan tindakan kita.

Kita pun dipenuhi dengan pengadjaran guru jang paling besar

jang sudah pernah hidup dalam dunia. Satu perasaan bertanggung

djawab kepada manusia dan pengaruh kepada manusia mendjadi ta-

biat pemandangan kita tentang hidup dan tentang segala kewadjiban

setiap hari.

Isa al-Maseh mendjadi segala sesuatu bagi kita — jang pertama

dan jang penghabisan, dan jang terbaik didalam segala perkara. Isa

al-Maseh, Rohnja, tabiatNja, mendjadi tjorak segala sesuatu; itulah

jang mendjadi benang dan pakan, bahkan dagingnja seluruh badan

168 

kita. Perkataan alMaseh adalah roh dan hidup. Djadi kita tidak dapat

memusatkan segala perhatian kita atas diri kita sendiri; bukanlah

lagi kita jang hidup, melainkan al-Maseh jang hidup dalam kita,

dan Dialah jang mendjadi pengharapan kemuliaan. Diri sudah mati,

namun  al-Maseh adalah seorang Djuru Selamat jang hidup. Dengan

memandang terus menerus kepada Tuhan Isa, kita membajangkan

teladanNja kepada orang jang sekeliling kita. Kita tidak dapat waktu

memikir-mikir- kan segala keketjewaan kita, atau membitjarakan[158]

hal itu sekali pun; sebab  sesuatu gambar jang lebih menjenangkan

menarik pemandangan kita, — tjinta al-Maseh jang amat mulia itu.

Dia tinggal dalam kita oleh perkataan kebenaran. — “Testimonies

to Ministers,” hal 387-390.

Permata Jang Besar Harganja

Kita harus menjerahkan diri kita kepada al-Maseh, hidup dalam

satu penurutan jang suka hati kepada segala perintahNja. Seluruh ke-

adaan kita, segala talenta dan ketjakapan jang ada pada kita, adalah

Tuhan punja jang patut dikuduskan bagi pekerdjaan Tuhan. Kapan

kita menjerahkan diri kita seluruhnja dengan tjara jang demikian

kepadaNja, alMaseh, dengan segala harta-benda surga, memberik-

an diriNja pada kita. Kita memperoleh permata jang amat besar

harganja. — “Christ’s Object Lessons,” hal. 116.[159]

FASAL 44—PENJANGKALAN DIRI

Isa mengosongkan diriNja sendiri, dan didalam segala perkara

jang dibuatNja, diri itu tidak kelihatan. Dia menaalukkan segala per-

kara kepada kehendak Bapanja. Pada waktu pekerdjaanNja dalam

dunia sudah hampir selesai, Dia dapat berkata, “Telah Kupermu-

liakan Dikau diatas bumi dan Kusampaikan pekerdjaan jang Kau

berikan kepadaKu akan dikerdjakan.” Dan Dia perintahkan pada

kita “Beladjarlah padaKu, sebab  Aku ini lembut dan rendah hati.”

“Kalau barang seorang mau mengikut Aku, hendaklah ia menjangkal

dirinja”; biarlah diri itu diturunkan dari atas tachtanja, dan tidak lagi

memerintahkan djiwa.

Barang siapa jang memandang al-Maseh dalam penjangkalanNja

akan diriNja, kelembutan dan kerendahan hatiNja, akan terpaksa

mengatakan, “Mukaku pun putjat lesu dan tidak aku bersemangat

lagi”. . . . Sifat manusia itu selalu berdjuang hendak dikemukakan,

siap sedia hendak bertempur; akan namun  barang siapa jang beladjar

tentang al-Maseh, adalah dikosongkan tentang dirinja, kesombong-

an, tjinta akan kedudukan jang lebih tinggi, dan adalah kesunjian

dalam djiwa. Diri berserahlah kepada kegunaan menurut kehendak

Roh Sutji. Lantas kita pun tidak rindu lagi hendak mendapat ke-

dudukan jang paling tinggi. Kita tidak lagi mempunjai keinginan

hati tinggi hendak mendorongkan diri supaja mendapat perhatian;

melainkan kita merasa bahwa tempat kedudukan kita jang tertinggi

adalah dekat kaki Djuru Selamat kita. Kita memandang kepada Isa,

menunggu pimpinan tanganNja, mendengarkan suaraNja jang me-

mimpin. Rasul Paul mendapat pengalaman ini, lalu katanja, “Bahwa

telah aku dipalangkan dengan al-Maseh, maka bukan lagi aku jang

hidup, melainkan al-Maseh djuga jang hidup dalam aku; maka ada-

pun hidupku dalam daging sekarang ini, jaitu sebab aku hidup oleh

pertjaja akan Anak Tuhan yesus kristus  , jang kasih akan daku dan menjerahkan

diriNja sebab  aku.” — “Thoughts from the Mount of Blessing,”

hal. 30,.31. [160]

169

FASAL 45—TABIAT JANG Tuhan yesus kristus  

PERKENANKAN

Orang-orang muda perlu diadjar, dengan teliti dan dengan doa

jang tekun, supaja mereka itu kiranja membangunkan tabiat mereka

itu atas alasan jang kekal. Sebabnja begitu banjak orang sudah mem-

bikin kebodohan jang amat menjedihkan jaitu sebab  mereka itu

tidak suka mendengar pengadjaran-pengadjaran jang diperoleh dari

pengalaman. Nasihat ibu-bapa dan guru tidak diindahkannja, dan

mereka itu taaluk kepada penggodaan musuh. Tuhan Tuhan yesus kristus   kasih

orang-orang muda. Dia melihat bahwa adalah banjak kemungkin-

an-kemungkinan dalam mereka itu bagi kebaikan, kalau kiranja

mereka mau merasa bagaimana perlunja al-Maseh bagi mereka itu,

dan membangun atas alasan jang kuat. Dia djuga mengetahui se-

gala pentjobaan mereka itu. Dia mengetahui bahwa mereka harus

berperang melawan segala kuasa kegelapan jang berdjoang hendak

mendapat perintah atas pikiran manusia; dan Dia sudah membu-

kakan djalan oleh mana orang-orang muda laki-laki dan perempuan

dapat mendjadi orang jang turut ambil bahagian dalam tabiat rohani

itu. . . .

Daja Upaja Jang Tjekal Dituntut

Tabiat tidak datang dengan mendadak. Bukanlah jaitu ditentukan

oleh satu perangi marah-marah jang mendadak, satu langkah kepada

djurusan jang salah. Adalah jaitu pengulangan berturut-turut dari

perbuatan jang menjebabkan dia mendjadi satu adat kebiasaan, dan

merupakan tabiat baik kepada jang baik mau pun kepada jang dja-

hat. Tabiat jang benar dapat dirupakan hanja oleh daja upaja jang

tjekal dan tidak kenal tjapik, oleh memperbaiki tiap-tiap talenta jang

dipertjajakan dan ketjakapan untuk memuliakan Tuhan Tuhan yesus kristus  . Ganti

berbuat jang demikian, banjak orang membiarkan dirinja hanjut ke-

mana sadja gerakan hati atau keadaan membawa mereka itu. Inilah

bukan oleh sebab mereka itu kekurangan dalam hal bahan-bahan

170

FASAL 45—TABIAT JANG Tuhan yesus kristus   PERKENANKAN 171

jang baik, melainkan oleh sebab  mereka itu merasa bahwa pada

waktu masa mudanja Tuhan Tuhan yesus kristus   mau supaja mereka itu berbuat

dengan sebisa-bisanja.

Kalau orang-orang muda sekarang ini mau berdiri teguh se-

perti Daniel sudah buat, mereka mestilah mengerahkan tiap-tiap

urat sjaraf rohani dan ototnja, Tuhan tidak ingin supaja mereka itu [161]

tetap mendjadi magang sadja. Dia ingin supaja mereka itu mentja-

pai kemuliaan jang setinggi-tingginja. Dia ingin supaja mereka itu

mentjapai anak-tangga jang paling tinggi dalam tangga itu, supaja

mereka dapat melangkah dari sana kedalam keradjaan Tuhan yesus kristus  .

Pengaruh Teman-Sepergaulan

Orang-orang muda jang meninggalkan rumah-tangganja, dan ti-

dak lagi lebih lama dalam pendjagaan ibu-bapanja, pada sebahagian

besar ada bebas untuk memilih teman-temannja. Haruslah mereka

itu ingat bahwa mata Bapanja jang disurga itu selalu memandang

mereka, dan Dia melihat segala keperluannja, segala pentjobaann-

ja. Selamanja terdapat orang-orang muda dalam sekolah, jang oleh

segala perbuatannja, ternjata bahwa otak mereka itu sudah dituang

dalam tuangan jang lebih rendah keadaannja. Oleh pendidikan tidak

bidjaksana pada waktu masih kanak-kanak, mereka itu sudah mem-

pertumbuhkan tabiat jang berat sebelah; dan sementara mereka itu

bertambah tua, segala kekurangan ini telah tinggal mendjadi tjatjat

dalam pengalamannja. Oleh nasihat dan teladan, djiwa-djiwa ini

menjesatkan segala orang jang lemah kuasa batinnja.

Waktu itulah emas, hai orang-orang muda jang kekasih. Djanga-

nlah sekali-kali engkau membahajakan djiwamu oleh menuruti hawa

nafsu. Risikonja ada terlalu besar kalau tidak berhati-hati memilih

kawan. Pikir-pikirlah selalu jang mulia dalam tabiat orang-orang

lain, dan perangai tersebut akan mendjadi satu kuasa batin bagi-

mu dalam melawan jang djahat dan memilih jang baik. Bikinlah

tudjuanmu itu tinggi. Ibubapa dan gurumu, jang kasih dan takut

akan Tuhan yesus kristus  , boleh selalu mengikuti engkau dengan doanja siang dan

malam, mereka boleh membudjuk dan memberikan amaran kepa-

damu; namun  semua ini akan sia-sia kalau kiranja engkau memilih

kawan-kawan jang nekat.

172 

Kalau engkau melihat tidak ada bahaja jang sesungguhnja, dan

merasa engkau dapat melakukan jang baik serta jang salah, menurut

kehendak hatimu, engkau tidak akan melihat bahwa ragi kedjahatan

itu sudah mentjemarkan dan membusukkan pikiranmu.

Al-Maseh Pengharapan Kita Satu-satunja

Al-Maseh sudah disengsarakan, dihinakan, dipermalukan; pada

pihak kanan dan dari sebelah kiri Dia sudah diserang oleh pentjoba-

an, meskipun begitu Dia tidak berdosa, melain- kan dihadapkanNja[162]

kepada Tuhan yesus kristus   satu penurutan sempurna jang sesungguhnja memu-

askan adanja. Oleh hal jang demikian Dia membuangkan untuk

selama-lamanja akan maaf apa sadja pun bagi pelanggaran. Dia

sudah datang untuk menundjukkan kepada manusia bagaimana pe-

nurutan itu, bagaimana memeliharakan hukum-hukum semuanja.

Dia bergantung kepada kuasa rohani, dan inilah pengharapan satu-

satunja dari orang jang berdosa. Dia sudah menjerahkan hidupNja

supaja manusia dapat beroleh tabiat ilahi, setelah sudah terlepas dari

pada kebinasaan jang dalam dunia ini oleh segala keinginan. . . .

Tuhan Tuhan yesus kristus   sudah memberikan kepada orang-orang muda ta-

lenta untuk diperbaiki bagi kemuliaanNja; namun  banjak jang meng-

gunakan segala karunia tersebut kepada maksud-maksud jang tidak

dikuduskan dan tidak sutji. Banjak jang mempunjai ketjakapan, jang

dapat menghasilkan buah-buah jang banjak dalam hal perolehan ke-

pintaran, perkara batin, dan kekuatan badan. namun  mereka itu tidak

berpikir pandjang. Mereka tidak menghitung lebih dahulu akibat dari

tindakannja. Mereka itu mengandjurkan kenekatan dan kebodohan,

dan tidak mau mendengar nasihat dan teguran. Inilah satu kesalah-

an jang hebat adanja. Orang-orang muda akan tenang pikirannja

kalau mereka itu merasa bahwa mata Tuhan Tuhan yesus kristus   selalu meman-

dang mereka itu, dan malaikat-malaikat Tuhan yesus kristus   selalu mengawasi

pertumbuhan tabiat, dan menimbang harga batin. — The Youth’s

Instructor, 27 Juli 1899.[163]

FASAL 46—HADIRAT JANG KEKAL DARI

AL-MASEH

Agama al-Maseh berarti lebih dari pada keampunan dosa; hal itu

berarti dihapuskannja dosa-dosa kita, dan diisinja tempat jang diko-

songkan itu dengan rahmatnja Roh Sutji. Hal itu berarti penerangan

surga, bersuka-suka dalam Tuhan Tuhan yesus kristus  . Hal itu berarti hati jang

sudah dikosongkan tentang diri sendiri, dan diberkati dengan hadirat

al-Maseh jang kekal. jika  al-Maseh berkeradjaan dalam djiwa

maka adalah kesutjian, kebebasan dari dosa. Kemuliaan, kesem-

purnaan, dan kegenapan dari rentjana indjil itu pun digenapkanlah

didalam kehidupan. Penerimaan Djuru Selamat itu mendatangkan

bahan kesentosaan jang sempurna, kasih jang sempurna, dan ke-

tetapan hati jang sempurna. Keindahan dan harum baunja tabiat

al-Maseh dinjatakan dalam hidup jang menjaksikan bahwa Tuhan

Tuhan yesus kristus   memang sudah betul-betul mengirimkan Anaknja kedunia ini

mendjadi Djuru Selamatnja

Kepada pengikut-pengikutNja jang setia, maka al-Maseh itu

sudah mendjadi satu kawan sehari-hari dan sabahat jang ramah

tamah. Mereka itu sudah hidup dengan rapat satu sama lain, selalu

berhubungan dengan Tuhan yesus kristus  . Atas mereka itu sudah terbit kemuliaan

Tuhan. Dalam mereka itu terang dari pengetahuan akan kemuliaan

Tuhan yesus kristus   dalam wadjah Isa al-Maseh sudah dibajangkan. Sekarang

bersuka-sukalah mereka itu dalam sinar jang seterang-terangnja dari

tjahaja dan kemuliaan dan kebesaran Radja dalam kemuliaanNja.

Mereka itu sudah disediakan buat pergaulan surga; sebab  mereka

itu sudah djuga disurga dalam hatinja. — Christ’s Object Lessons,

hal. 419-421. [164]

[165]

173

174 

BAHAGIAN KE-V—Persediaan Buat

Pekerdjaan Seumur Hidup

[166]

Pendidikan jang benar berarti lebih dari pada mempeladjari sa-

tu kursus peladjaran jang tertentu. Adalah jaitu luas. Didalamnja

termasuk pertumbuhan jang bersetudju dari segala kuasa tubuh dan

segala sifat pikiran.

Pendidikan jang benar mengadjarkan kasih dan takut akan Tuhan yesus kristus  ,

dan adalah jaitu satu pesediaan untuk disampaikannja dengan setia

segala kewadjiban hidup. — “Counsels to Teachers, Parents, and

Students,” hal. 64.

Pendidikan jang benar adalah persediaan kuasa badan, pikiran,

dan batin untuk melakukan segala kewadjiban; adalah jaitu satu

latihan badan, pikiran, dan djiwa untuk pekerdjaan surga. Inilah

pendidikan jang akan tahan sampai hidup jang kekal. — “Christ’s

Object Lessons,” hal. 330.

FASAL 47—PENDIDIKAN KRISTEN[167]

Pikiran manusia mudah diisi dengan pengetahuan jang setinggi-

tingginja. Satu kehidupan jang ditahbiskan bagi Tuhan yesus kristus   patut djangan

mendjadi satu kehidupan jang tiada berpengetahuan. Banjak orang

tiada setudju dengan pendidikan oleh sebab Isa sudah pilih orang-

orang nelajan jang tidak berpendidikan akan mengkabarkan Indjil.

Mereka berkata, bahwa Isa lebih suka sama orang-orang jang tidak

berpengetahuan. Banjak orang-orang jang terpeladjar dan muliaw-

an pertjaja akan pengadjaranNja. Djikalau mereka sudah menurut

kejakinan angan-angan hatinja dengan tiada merasa takut, maka me-

reka itu sudah turut sama Dia. Kepahaman mereka sudah tentu akan

diterima, dan digunakan dalam pekerdjaan Tuhan, djikalau mereka

menjerahkannja. namun  mereka tidak punja keberanian dihadapan

imam-imam jang sudah marah dan katib-katib jang tjemburu itu,

untuk mengaku Isa, serta petaruhkan daradjat kehormatannja oleh

menghubungkan dirinja dengan orang Galilea jang sederhana itu.

Dia, Jang mengetahui isi hati segala orang, mengerti hal ini. Dji-

kalau orang-orang terpeladjar dan jang muliawan itu tidak mau buat

pekerdjaan jang sebenarnja mereka bisa kerdjakan dengan paham,

maka Isa akan pilih orang-orang, jang suka menurut dan setiawan

membuat kehendakNja. Ia sudah pilih orang-orang jang sederhana

serta menghubungkan mereka itu dengan Dia, supaja Ia bisa didik

mereka itu akan memadjukan pekerdjaan jang besar diatas dunia ini,

jika  Ia sudah pergi.

Jesus Guru Besar Itu ,

Isa adalah terang dunia. Ialah pantjaran segala hikmat. Ia bisa

bikin orang-orang nelajan jang tiada berpeladjaran mendjadi paham

akan menerima tanggungan besar, jang hendak diberikanNja kepada

mereka itu. Segala peladjaran kebenaran jang diberikan kepada

orang-orang jang sederhana itu, ada sangat besar artinja. Mereka

harus menggerakkan dunia.

176

FASAL 47—PENDIDIKAN KRISTEN 177

Rupanja ada satu hal jang gampang sekali bagi Isa untuk mem-

persatukan orang-orang jang sederhana itu dengan Dia, namun  hal ini

adalah satu kedjadian jang sangat besar hasil-hasilnja. Perkataan dan

pekerdjaan mereka adalah untuk membawa revolusi diatas dunia. [168]

Isa tidak pandang rendah akan pendidikan. Pendidikan pikiran

jang tertinggi, djikalau disutjikan oleh ketjintaan dan takut akan

Tuhan yesus kristus  , sangat berkenan kepadaNja. Orang-orang rendah jang dipilih

oleh Isa sudah bergaul tiga tahun lamanja dengan Dia, dan sudah

mendapat pengaruh jang menjutjikan dari Kemuliaan Surga. Jesus

jaitulah Guru jang terbesar, Jang sudah pernah diketahui oleh dunia.

Tuhan mau terima orang-orang muda dengan segala talentanja

dan segala kekajaan tjita-tjita-nja, djikalau mereka mau menjerahkan

dirinja kepadaNja. Mereka boleh mentjapai puntjak kebidjaksanaan

jang paling tinggi, dan djikalau diimbangi oleh alasan-alasan pera-

gamaan, dapatlah mereka itu memadjukan pekerdjaan, buat mana

Jesus telah datang dari surga hendak menggenapkannja, dan dengan

berbuat begitu mereka mendjadi teman-teman bekerdja Tuhan.

Segala mahasiswa dalam sekolah-sekolah tinggi kita mempun-

jai kesempatan jang berharga, jaitu bukan sadja tentang bagaimana

mendapat pengetahuan ilmu dunia, namun  djuga tentang bagaimana

mempertambahkan dan menghidupkan amal jang akan memberikan

tabiat jang setimbang pada mereka. Mereka itulah perkakas-perkakas

Tuhan jang bertanggung djawab. Segala karunia kekajaan, pangkat

dan pengetahuan diberikan oleh Tuhan kepada manusia untuk dipa-

kai dengan akal budi. Segala petaruhan jang bermatjam-matjam ini

Dia bagi-bagikan sekedar kuasa dan kepahaman jang sudah diketa-

hui dari hamba-hambaNja, kepada masing-masing pekerdjaannja.

Review and Herald, 21 Juni 1877. [169]

FASAL 48—PENDIDIKAN JANG BENAR

Pendidikan jang benar jaitulah ditanamkannja tjita-tjita jang akan

mentjapkan pikiran dan hati dengan pengetahuan akan Tuhan yesus kristus  , Chalik

itu, dan Isa al-Maseh Penebus itu.

Pendidikan jang begitu akan membaharui pikiran serta membawa

perobahan dalam tabiat. Jaitu akan menguatkan dan meneguhkan

pikiran melawan bisikan-bisikan tipu-daja dari musuh djiwa, serta

membikin kita bisa mengerti suara Tuhan. Jaitu akan mendjediakan

orang-orang terpeladjar untuk mendjadi teman bekerdja dengan al-

Maseh.

Djikalau orang-orang muda kita mendapat pengetahuan ini, ma-

ka mereka itu akan bisa djuga mendapat segala perkara jang sisa

jang perlu; namun  djikalau tidak, maka segala pengetahuan jang me-

reka bisa dapat dari dunia, tidak akan menempatkan mereka dalam

barisan tentera Tuhan. Meskipun mereka sudah kumpulkan segala

pengetahuan jang bisa diberikan oleh buku-buku, namun  mereka ma-

sih tidak tahu apa-apa tentang azas-azas pertama dari kebenaran jang

bisa memberi kepada mereka itu satu tabiat jang berkenan kepada

Tuhan yesus kristus  .

Barang siapa jang berusaha mentjahari ilmu dalam sekolah-se-

kolah dunia, harus ingat, bahwa ada satu sekolah lain lagi, jang

menuntut mereka itu djuga supaja mendjadi murid-murid-nja — jai-

tulah sekolah al-Maseh. Dari sekolah ini murid-murid tidak pernah

tammat beladjar. Diantara murid-muridnja ada orang-orang tua dan

djuga orang-orang muda. Orang-orang, jang memperhatikan segala

peladjaran Guru Besar itu, akan selalu mendapat lebih banjak penge-

tahuan dan kemuliaan djiwa, dan dengan begitu mereka disediakan

akan masuk dalam sekolah jang lebih tinggi itu, dimana kemadjuan

bertambah kemadjuan sampai selama-lamanja.

Pengetahuan jang tidak berkesudahan menundjukkan segala pe-

ladjaran kehidupan jang mulia dihadapkan kita, — jaitulah peladjar-

an-peladjaran kewadjiban dan bahagia. Peladjaran-peladjaran ini

sering susah diadjar namun  diluarnja kita tidak bisa mendapat kema-

178

FASAL 48—PENDIDIKAN JANG BENAR 179

djuan jang sebenarnja. Peladjaran itu bisa menuntut banjak usaha,

air mata, bahkan duka tjita pun; namun  kita harus djangan bimbang

atau mendjadi lelah. Dalam dunia inilah, ditengah-ditengah segala

penggodaan dan pentjobaan, dimana kita harus mendapat kelajakan

akan bergaul dengan malaikat-malaikat jang sutji. Barang siapa jang

begitu tekun mempeladjari pe- ladjaran-ladjaran jang tidak begitu [170]

penting, sehingga mereka berhenti mempeladjari peladjaran-pela-

djaran dalam sekolah al-Maseh, akan masuk dalam kebinasaan jang

kekal.

Tiap-tiap kuasa, tiap-tiap sifat, jang dikaruniakan oleh Chalik

sekalian alam kepada anak-anak manusia, harus dipakai untuk me-

muliakan namaNja; maka dalam pekerdjaan inilah terdapat latihann-

ja jang paling sutji, paling mulia, dan paling bahagia. Segala azas

surga harus didjadikan jang tertinggi dalam kehidupan kita, dan

tiap-tiap langkah kemuka hendak mendapat pengetahuan atau da-

lam pertumbuhan kebidjaksanaan, haruslah mendjadi satu langkah

kemuka dalam hal dimesrakannja kemanusiaan kepada kerohanian.

“Fundamentals of Christian Education.” hal. 543, 544.

Jang Perlu Dalam Pendidikan

Pendidikan jang paling perlu bagi orang-orang muda kita se-

karang untuk diperoleh, dan jang akan mendjadikan mereka lajak

masuk pada tingkat jang lebih tinggi dalam sekolah disurga, jaitu-

lah pendidikan jang akan mengadjar mereka itu bagaimana mereka

harus menjatakan kehendak Tuhan yesus kristus   kepada dunia. — Review and

Herald, 23 October, 1907.

Pendidikan Jang Paling Tinggi

Barang siapa jang menjerahkan dirinja buat mempeladjari djalan

dan kehendak Tuhan yesus kristus   adalah menerima pendidikan jang setinggi-

tingginja jang mungkin didapat oleh manusia jang fana. Mereka

membangunkan pengalamannja, bukan diatas pengadjaran-penga-

djaran.unia jang sesat, melainkan diatas azas-azas jang kekal. —

“Counsels to Teachers, Parents and Students,” h. 36. [171]

FASAL 49—KEPERLUAN AKAN PENDIDIKAN

KRISTEN

Tuhan menuntut pendidikan segala kuasa pikiran. MaksudNja,

supaja hamba-hamba-nja mempunjai lebih banjak kebidjaksanaan

dan pemandangan jang lebih tadjam daripada seorang dunia, dan Dia

tidak berkenan kepada orang-orang jang terlalu lengah atau terlalu

malas akan mendjadi pengerdja-pengerdja Tuhan, jang tjakap dan

terpeladjar. Tuhan undang kita supaja mengasih Dia dengan sege-

nap hati kita, dan dengan segenap djiwa kita, dan dengan segenap

kuat kuasa dan segenap pikiran kita. Hal ini memberikan pada kita

kewadjiban untuk memperbaiki pikiran kita sampai pada kuasanja

jang tertinggi, supaja segenap pikiran kita bisa kenal dan tjinta akan

Chalik kita.

Djikalau ditaruh dibawah penilikan Roh Tuhan yesus kristus  , makin sempurna

kebidjaksanaan itu dipertumbuhkan, makin berfaedah ia dapat digu-

nakan dalam pekerdjaan Tuhan. Seorang jang tidak berpendidikan

tapi berserah kepada Tuhan yesus kristus   serta rindu mendjadi berkat bagi orang-

orang lain, dapat dipakai dan sedang dipakai oleh Tuhan, dalam

pekerdjaanNja. namun  orang-orang, jang mempunjai roh penjerahan

jang sama serta sudah mendapat pendidikan jang sempurna, bisa

mengadakan pekerdjaan jang lebih luas bagi al-Maseh. Mereka ada

dalam kedudukan jang lebih baik.

Pendidikan buat Pekerdjaan jang lebih Tinggi

Tuhan kepingin supaja kita semua mendapat segala pendidikan

jang kita bisa dapat, dengan bermaksud hendak membagi-membagi

pengetahuan kita kepada orang-orang lain. Tiada satu orang bisa ta-

hu dimana atau bagaimana mereka akan dipanggil buat bekerdja atau

bitjara untuk Tuhan. Bapa kita jang disurga sadja jang melihat, apa

Ia bisa bikin dari manusia. Ada kemungkinan-kemungkinan diha-

dapan kita, jang tidak dapat dilihat oleh kepertjajaan kita jang lemah.

Pikiran kita harus dididik begitu rupa, sehingga djikalau perlu kita

180

FASAL 49—KEPERLUAN AKAN PENDIDIKAN KRISTEN 181

bisa adjarkan kebenaran SabdaNja dihadapan pembesar-pembesar

dunia jang tertinggi untuk mempermuliakan namaNja. Djanganlah

sekali-kali kita biarkan lalu satu kesempatan untuk mempersiapkan

diri dengan pengetahuan bagi pekerdjaan Tuhan. [172]

Pendidikan Dalam Segala Perkara

Biarlah orang-orang muda, jang perlu satu pendidikan, berusaha

dengan satu ketetapan dalam hati akan mendapat pendidikan itu.

Djangan tunggu sampai djalan terbuka, melainkan biarlah engkau

berusaha sendiri membuka djalan. Gunakanlah tiap-tiap kesempatan

jang ketjil pun jang bisa didapat. Hemat-hemat-lah dalam segala

perkara. Djangan boroskan uangmu untuk memuaskan kegelodjoha-

nmu atau akan mentjahari kesukaan dunia. Ambillah keputusan jang

tentu akan mendjadi berfaedah dan tjakap sebagaimana Tuhan pinta

itu daripadamu. Djalankanlah dengan sebaik-sebaik-nja dan dengan

setiawan segala perkara jang engkau usahakan. Tjahari tiap-tiap

kesempatan baik jang engkau dapat tjapai untuk meneguhkan ke-

bidjaksanaanmu. Hubungkanlah peladjaran dari buku-buku dengan

pekerdjaan tangan jang berguna, dan oleh usaha jang setiawan, oleh

berdjaga-djaga, dan oleh permintaan doa, tjaharilah sampai dapat

pengetahuan jang dari atas. Hal ini akan memberi kepadamu pen-

didikan dalam segala perkara. Dengan begitu tabiatmu bertambah

madju dan engkau akan dapat memperoleh pengaruh atas pikiran-pi-

kiran lain, serta membikin engkau bisa memimpin mereka itu keatas

djalan kebenaran dan kesutjian.

Lebih banjak dapat diselesaikan dalam usaha mendidik diri sen-

diri, djikalau kita selalu sedar akan segala soal jang baik dan kesem-

patan kita. Pendidikan jang benar berarti lebih daripada apa jang

sekolah-sekolah tinggi bisa berikan. Sementara peladjaran ilmu-il-

mu dunia tidak harus dilalaikan, maka adalah pendidikan jang lebih

tinggi, jang harus diperoleh dengan perhubungan jang hidup dengan

Tuhan yesus kristus  . Biarlah tiap-tiap mahasiswa mengambil Kitab Sutjinja, serta

menghubungkan dirinja dengan Guru Besar itu. Biarlah pikiran di-

didik dan dilatih untuk bergumul dengan soal-soal jang sukar dalam

usaha mentjahari kebenaran Tuhan yesus kristus  .

182 

Pengetahuan dan Penjiasatan Diri Sendiri

Orang-orang jang berdahaga akan pengetahuan supaja mereka

bisa memberkati sesamanja manusia, akan menerima berkat dari

Tuhan. Oleh mempeladjari SabdaNja, maka kuasa pikiran mereka

akan dibangunkan untuk bekerdja dengan sungguh-sungguh. Se-

gala kuasa akan diperlukan dan dipertambahkan dan pikiran akan

mendapat kuasa dan ketjakapan.

Penjiasatan diri sendiri harus diperbiasakan oleh tiap-tiap orang,

jang kepingin mendjadi pengerdja bagi Tuhan. Hal ini akan men-[173]

jelesaikan lebih banjak perkara daripada kepandaian bitjara atau

talenta-talenta jang paling mulia. — “Christ’s Object Lessons,”

hal. 334, 335.

Memenuhi Pengharapan Orang Tua

Adalah selalu jang paling baik dan selamat berbuat perkara jang

benar, oleh sebab itulah jang benar. Apakah sekarang belum wak-

tunja berpikir dalam-dalam? Pikiran jang benar mendjadi alasan

perbuatan jang benar. Ambillah keputusan supaja memenuhi peng-

harapan ibu bapamu atas kamu, dan engkau akan berusaha dengan

setiawan hendak melebihi pengharapan itu, dan engkau pun akan

berhati-hati supaja wang jang dikeluarkan buat engkau tiada dipakai

dengan salah atau pertjuma. Biarlah engkau mempunjai tudjuan jang

tentu akan bekerdja bersama-sama dengan daja-upaja jang diadakan

oleh orang tua dan guru-guru-mu, dan tjapailah satu daradjat jang

tinggi dalam pengetahuan dan tabiat. Biarlah engkau mengambil

keputusan akan tiada mengetjewakan mereka jang tjukup tjinta ke-

padamu sehingga mereka pertjaja kepadamu. Buatlah perkara jang

besar seperti seorang laki-laki jang perkasa, maka Isa akan meno-

long engkau supaja berbuat benar djikalau engkau berusaha berbuat

itu oleh sebab itu benar adanja. — “Fundamentals of Christian

Education.” hal, 248.[174]

FASAL 50—PENDIDIKAN BUAT

SELAMA-LAMANJA

Jahja menulis: “Hai orang muda-muda, telah aku menjurat ba-

gaimu, sebab kamulah kuat dan Sabda Tuhan yesus kristus   pun tinggal didalammu

dan kamu alahkan si djahat.” Dan rasul Paul menginginkan pada

Titus supaja memberi nasihat pada orang-orang muda agar mereka-

itu “bertarak”. Angkatlah djiwamu akan mendjadi seperti Daniel,

seorang hamba jang setiawan dan tetap dari Tuhan yesus kristus   serwa sekalian

alam. Pikirkanlah baik-baik akan djedjak kakimu; sebab  engkau

ada berdiri diatas tempat jang sutji, dan malaikat-malaikat Tuhan yesus kristus  

mengelilingi engkau.

Ada baik jang engkau harus merasa, bahwa engkau mesti me-

mandjat sampai keatas anak-tangga jang paling atas dari tangga

pendidikan. Ilmu filsafat dan sedjarah adalah peladjaran-peladjaran

jang penting, namun  korban waktu dan uangmu akan mendjadi sia-sia,

djikalau engkau tiada pakai perolehanmu untuk kemuliaan Nama

Tuhan yesus kristus   dan untuk kebaikan sesama manusia. Ketjuali pengetahuan

ilmu-ilmu tinggi itu mendjadi batulontjatan untuk mentjapai tudju-

an-tudjuan jang paling tinggi maka pengetahuan itu tidak berharga

semata-mata.

Pendidikan jang tiada memberi pengetahuan jang kekal seperti

achirat, tiada mempunjai tudjuan. Ketjuali engkau selalu meman-

dang kesurga dan hidup kekal jang akan datang itu, maka perole-

hanmu itu tidak mempunjai harga jang kekal. namun  djikalau Isa

mendjadi Gurumu, bukan sadja pada satu hari dalam seminggu, me-

lainkan tiap-tiap hari dan tiap-tiap djam, maka senjumanNja akan

bertjahaja keatasmu dalam usahamu mentjapai kepahaman dalam il-

mu-ilmu tinggi. — “Fundamentals of Christian Education,” hal.

191, 192. [175]

183

FASAL 51—PENDIDIKAN JANG DIGUNAKAN

Pekerdjaan tangan jang berguna adalah sebagian dari maksud

pekabaran Indjil. Dengan diselubungi oleh tiang awan, Guru Besar

itu sudah memberi petundjuk-petundjuk kepada orang Israel supaja

tiap-tiap orang muda harus diadjar sesuatu tjabang pekerdjaan jang

berguna. Sebab itu adalah kebiasaan orang Jahudi, baik kaja bai-

ik miskin, mengadjarkan sesuatu pekerdjaan tangan jang berguna

kepada anak laki-laki dan perempuan, supaja kalau timbul keada-

an-keadaan jang susah, mereka tidak bergantung pada orang-orang

lain, namun  mereka bisa sediakan segala keperluannja sendiri. Boleh

djadi mereka diadjar dalam segala ilmu pengetahuan buku-buku,

namun  mereka djuga harus dilatih dalam sesuatu pekerdjaan tangan.

Pengadjaran ini dipandang sebagai satu bahagian jang tidak boleh

dipisahkan dari pendidikannja.

Pendidikan Jang Setangkup

Seperti pada zaman orang-orang Israel, tiap-tiap orang muda

sekarang harus mendapat nasihat tentang kewadjiban-kewadjiban

kehidupan jang setangkup. Masing-masing harus mendapat kepa-

haman dalam sesuatu tjabang pekerdjaan tangan, supaja djikalau

perlu ia bisa mentjahari nafakahnja sendiri. Hal ini sangat perlu,

bukan sadja akan mendjadi satu perlindungan dalam kehidupan jang

tidak berketentuan ini, melainkan djuga dari artinja bagi pertumbuh-

an tubuh, djiwa dan pikiran, Djuga meskipun sudah tentu, bahwa

seorang tidak akan pernah perlu mengerdjakan pekerdjaan tangan

untuk mentjari nafakahnja, namun  ia harus diadjar bekerdja djuga.

Dengan tiada pergerakkan badan, tiada seorang bisa mendapa tubuh

jang kuat dan sehat; dan latihan dalam sesuatu pekerdjaan tangan

jang teratur tidak kurang perlunja untuk mendapat satu pikiran jang

tadjam dan giat serta satu tabiat jang mulia.

Peladjar-peladjar jang sudah mendapat pengetahuan dari dalam

buku-buku dengan tiada mempunjai pengetahuan tentang sesuatu

184

FASAL 51—PENDIDIKAN JANG DIGUNAKAN 185

pekerdjaan tangan jang berguna, tidak bisa dibilang sudah menda-

pat pendidikan jang setangkup. Segala tenaga jang harus dipakai

dalam djenis-djenis pekerdjaan sudah disia-siakan. Pendidikan itu

bukan sadja hal mengusahakan otak. Pergerakan tubuh adalah seba-

hagian dari pendidikan jang sangat perlu bagi tiap-tiap orang muda.

Sebahagian jang penting dari pendidikan kurang adanja, djikalau [176]

murid-murid itu tiada diadjar bagaimana mendjalankan sesuatu pe-

kerdjaan tangan jang berguna.

Pergerakan jang sehat dari segenap tubuh akan memberi satu pen-

didikan jang luas dan mengenai banjak perkara. Tiap-tiap peladjar

harus memakai sebahagian dari tiap-tiap hari untuk mengerdjakan

sesuatu pekerdjaan tangan. Dengan begitu mereka diperbiasakan

dalam sesuatu keradjinan, dan roh kepertjajaannja pada diri sendiri

diperkuatkan, sedang orang-orang muda dilindungi daripada banjak

kedjahatan dan daripada perbuatan-perbuatan jang tidak pantas, jang

sering disebabkan oleh kemalasan. Dan ini semua ada bersetudju

dengan tuntutan jang utama dari pendidikan; sebab  oleh mengan-

djurkan usaha, keradjinan dan kesutjian kita pun makin bersetudju

dengan Chalik.

Faedahnja Pekerdjaan Tangan Jang Berguna

Faedah jang terbesar bukan didapat dari gerak badan jang diambil

sebagai permainan atau pergerakan badan sadja. Ada faedahnja

berada didalam hawa jang segar, dan djuga dari pergerakan otot-

otot badan; namun  biarlah kekuatan jang sama banjak djuga dipakai

untuk mengadakan pekerdjaan tangan jang berguna, maka faedahnja

akan bertambah lebih besar. Satu perasaan puas akan diperoleh;

sebab  latihan demikian itu selalu membawa sertanja satu perasaan

kegunaan dan keridlaan angan-angan hati buat kewadjiban jang telah

digenapkan dengan baik.

Peladjar-peladjar harus keluar dari sekolah-sekolah kita dengan

beberapa kepahaman jang terdidik betul, supaja bilamana mereka

itu harus berdiri sendiri, maka padanja akan ada pengetahuan jang

mereka bisa pakai, dan jang perlu supaja mendapat kemadjuan dalam

kehidupannja. Beladjar dengan radjin ada sangat perlu, sama seperti

mengadakan pekerdjaan tangan dengan radjin. Permainan tidak

begitu perlu. Penjerahan kekuatan tubuh dalam sesuatu permainan,

186 

bukannja jang terbaik bagi pikiran jang waras. Djikalau waktu jang

dipakai untuk pergerakan tubuh, jang makin lama makin mendjadi

keterlaluan, dipakai untuk bekerdja menurut peraturan jang sudah

ditundjuk oleh al-Maseh, maka berkat Tuhan akan ditjurahkan keatas

pengerdja itu.

Latihan buat satu kehidupan jang berguna, jaitu jang didapat

dengan usaha tubuh digabungkan dengan penjerahan tenaga otak,

disenangkan oleh perasaan, bahwa hal itu adalah untuk menjedi-

akan pikiran dan tubuh lebih baik menger- djakan pekerdjaan jang[177]

Tuhan sudah maksudkan harus dikerdjakan oleh manusia. Makin

sempurna orang-orang muda mengerti bagaimana melakukan segala

kewadjiban kehidupan jang berguna, makin besarlah kesukaannja

dari sehari datang kepada sehari dalam hal berguna bagi orang-orang

lain. Pikiran jang terdidik supaja bcrgemar dalam pekerdjaan tangan

jang berguna, akan bertambah luas; oleh pendidikan dan latihan dia

disediakan bagi kebadjikan; sebab  jaitu sudah mendapat pengetahu-

an jang perlu untuk membikin orang jang mempunjai dia mendjadi

berkat bagi orang-orang lain.

Saja tidak bisa dapat satu tjontoh dalam kehidupan alMaseh di-

mana Ia sudah pakai waktuNja akan bermainmain dan mentjahari

kepelesiran. lalah pendidik jang besar baik bagi zaman sekarang,

baik bagi hidup jang akan datang; meskipun begitu saja tidak per-

nah dapat satu tjontoh, dimana Ia sudah mengadjar murid-murid.ja

bermain-main dengan maksud hendak mendapat gerak badan ....

Beladjar Ilmu Masak-masakan

Baik orang muda laki-laki, baik perempuan, harus diadjar tjara

memasak dengan hemat, serta mendjauhkan segala makanan daging.

Djangan diandjurkan persediaan makanan jang didalamnja terdapat

sedikit atau banjak daging; sebab  hal ini menundjuk pada kegelapan

dan kebodohan Mesir lebih daripada kesutjian dan pembaharuan

kesehatan.

Terutama kaum ibu harus beladjar tjara masak-masakan. Baha-

gian apakah dari pendidikan seorang anak gadis jang lebih penting

daripada ini? Bagaimanapun keadaan kehidupannja, pengetahuan

ini selalu dapat digunakan olehnja ....

FASAL 51—PENDIDIKAN JANG DIGUNAKAN 187

Dinegeri Asing

Pendidikan dalam segala tjabang kehidupan jang berguna mem-

bikin orang-orang muda kita berguna sesudah ia tinggalkan bangku

sekolah dan pergi kenegeri jang asing. Dengan begitu mereka tidak

usah bergantung pada orang-orang dinegeri asing itu dalam hal me-

masak dan mendjahit, atau membangunkan rumah tempat tinggalnja.

Dan mereka akan mendapat lebih banjak pengaruh, djikalau mereka

bisa tundjukkan bahwa mereka bisa adjarkan kepada orang-orang

jang masih bodoh itu, bagaimana mereka harus bekerdja menurut

peraturan jang paling baik serta mengadakan hasil jang paling baik.

Perongkosan jang lebih ketjil bisa tjukup untuk memeliharakan

pengerdja-pengerdja jang begitu, sebab  mereka sudah meng- gu- [178]

nakan dengan sebaik-baiknja segala kekuatan tubuhnja dalam peke-

rdjaan jang berguna dan berfaedah, digabungkan dengan pendidikan

jang sudah diperolehnja. Hal ini akan diindahkan betul ditempat-di-

tempat jang penghasilannja tidak seberapa. Mereka akan menjatakan

bahwa pengerdja-pengerdja Tuhan bisa mendjadi pendidik-pendidik,

jang mengadjar bagaimana harus bekerdja. Dan kemana sadja mere-

ka pun pergi, segala perkara jang mereka sudah bisa tjapai dengan

djalan ini akan memberi satu kedudukan jang tentu bagi merekaitu.

— “Counsels to Teachers, Parents and Students,’ hal. 307-314. [179]

FASAL 52—KESETIAAN PELADJAR

Murid-murid jang mengaku akan Tuhan yesus kristus   serta menurut kebenaran.

harus mempunjai satu daradjat pemerintahan diri sendiri dan kete-

guhan. Dalam azas peragamaan jang dapat membolehkan mereka

itu berdiri tegak ditengah-ditengah pentjobaan, dan bersaksi bagi Isa

baik dalam sekolah, baik dalam asrama, baik dimana-mana tempat

mereka ada. Agama seharusnja djangan dipakai sebagai satu djuba

sadja dalam rumah Tuhan yesus kristus  ; azas-azas peragamaan harus mendjadi

tabiat hidup seluruhnja.

Tabiat dan Kelakuan

Barang siapa jang minum dari pantjaran air hidup akan tidak

menjatakan suatu kerinduan akan perobahan dan kepelesiran, se-

perti seorang dunia. Dalam kelakuan dan tabiatnja akan kelihatan

ketenangan dan perdamaian dan kesukaan, jang mereka sudah dapat

dalam Isa oleh meletakkan segala kesusahan dan tanggungan mereka

pada kaki Tuhan tiap-tiap hari. Mereka akan tundjukkan bahwa pada

djalan penurutan dan kewadjiban ada terdapat kesenangan, bahkan

kesukaan djuga. Murid-murid jang begitu akan mempengaruhi tem-

an-teman sesama murid jang akan besar pengaruhnja dalam segenap

sekolah. . . . .

Seorang muda jang menurut angan-angan hatinja serta setiawan

dalam satu sekolah jaitulah satu harta jang tidak ternilai harganja.

Malaikat-malaikat surga memandang kepadanja dengan penuh ke-

tjintaan dan didalam buku surga didaftarkan tiap-tiap perbuatan jang

benar, tiap-tiap penggodaan jang dilawan, dan tiap-tiap kedjahatan

jang dikalahkan. Ia sedang meletakkan satu alasan jang baik bu-

at waktu jang akan datang, supaja ia bisa memegang teguh akan

kehidupan jang kekal.

Atas orang-orang muda Kristen tergantung sebahagian besar

pemeliharaan dan dikekalkannja badan-badan pendirian jang Tuhan

sudah tentukan akan mendjadi perkakas-perkakas untuk memadjuk-

188

FASAL 52—KESETIAAN PELADJAR 189

an pekerdjaanNja. Tidak pernah dahulu ada satu waktu, bilamana ha-

sil-hasil jang begitu bergantung atas satu keturunan manusia. Maka

betapa besar pentingnja supaja orang-orang muda patut didjadikan

paham dalam pekerdjaan jang besar ini, supaja Tuhan bisa pakai

mereka itu sebagai perkakas-perkakas.ja! Chaliknja mempunjai tun-

tutan-tuntutan atas mereka itu, jang terutama dari segala perkara

jang lain-lain.... [180]

Harganja Tata-tertib Sekolah

Tabiat jang merambang dan membuta-tuli dari kebanjakan orang

muda dalam dunia zaman sekarang sangat menjusahkan hati. Dji-

kalau orang-orang muda bisa insjaf bahwa oleh memelihara un-

dang-undang dan peraturan-peraturan dalam badan-badan pendirian

kita, mereka hanja berbuat perkara-perkara jang akan memperbaiki

kedudukannja dalam masjarakat, mengangkat daradjatnja, memu-

liakan pikirannja, dan menambahkan kesukaannja, maka mereka

akan tidak melawan pada peraturan-peraturan jang adil dan tuntut-

an-tuntutan jang berfaedah ataupun berusaha dalam menimbulkan

sangka-sangka djahat dan sjak hati terhadap badan-badan pendirian

tersebut.

Orang-orang muda kita harus memenuhkan segala tuntutan atas

dirinja dengan radjin dan djudjur; dan hal itu akan mendjadi akuan

kemadjuannja. Orang-orang muda jang tidak pernah memperoleh

kemadjuan dalam kewadjiban jang duniawi akan sama tidak sedia

menghadapi kewadjiban-kewadjiban jang lebih tinggi. Satu penga-

laman peragamaan hanja didapat oleh pergumulan, melalui keke-

tjewaan, oleh latihan diri jang amat berat, dan oleh permintaan doa

jang tekun. Djedjaik-djedjaik jang menudju kesurga mesti diambil

satu per satu; dan tiap-tiap langkah kemuka memberi kekuatan pa-

da langkah jang berikut. — “Counsels to Teachers, Parents and

Students” hal. 98-100. [181]

FASAL 53—KESEMPATAN-KESEMPATAN

JANG BAIK DAPI PELADJAR

Hai Peladjar-peladjar, bekerdjalah bersama-sama dengan guru-

guru-mu. Djikalau engkau berbuat begitu, maka engkau memberi

kepadanja harap dan keberanian. Engkau menolong mereka itu dan

sementara itu engkau djuga menolong dirimu sendiri akan madju

kemuka. Ingat-ingat-lah, bahwa sebahagian besar ada tergantung

atas engkau apakah guru-gurumu itu berdiri atas tempat jang baik,

dan pekerdjaan mereka berhasil adanja. Dalam arti jang tertinggi

engkaulah Peladjar-peladjar, jang melihat Tuhan Tuhan yesus kristus   dibelakang

gurumu, dan guru itu bekerdja bersama-bersama dengan Dia.

KESEMPATAN-KESEMPATAN-mu akan bekerdja sedang ber-

lalu dengan lekas. Engkau tiada mempunjai tempoh akan mentjahari

kesukaanmu sendiri. Hanja kalau engkau berusaha sungguh-sungguh

akan mendapat kemadjuan, maka engkau akan beroleh kesenangan

jang benar. Indahlah segala KESEMPATAN-KESEMPATAN jang

diberikan kepadamu selama waktu engkau dalam sekolah. Bikinlah

hidupmu selama bersekolah itu sesempurna-sempurnanja. Engkau

djalani kehidupan ini hanja satu kali. Maka tergantunglah kepadamu

sendiri apa pekerdjaanmu mendjadi satu keberuntungan atau satu

kegagalan. jika  engkau beruntung mendapat satu pengetahuan

tentang Kitab Sutji, maka engkau mengumpulkan harta-harta untuk

dibagi-bagikan.

Menolong Orang-orang Lain

Djikalau engkau ada satu teman peladjar jang terbelakang, ter-

angkanlah kepadanja peladjaran jang tidak bisa dimengertinja itu.

Ini akan menolong pengertianmu sendiri. Pakailah perkataan-perka-

taan jang sederhana; uraikanlah pikiranmu dalam bahasa jang terang

dan gampang dimengerti.

Oleh menolong sesammu peladjar, engkau menolong guru-gu-

ru-mu. Dan sering seorang, jang pikirannja rupanja tidak begitu

190

FASAL 53—KESEMPATAN-KESEMPATAN JANG BAIK DAPI PELADJAR191

tjepat, akan lebih lekas mengerti keterangan sesama peladjar daripa-

da keterangan seorang guru. Inilah pekerdjaan bersama-sama jang

diandjurkan oleh al-Maseh. Guru Besar ada berdiri disisimu, akan

membantu engkau menolong temanmu jang terbelakang. [182]

Dalam kehidupan disekolah engkau bisa mendapat kesempatan

akan mengadjar kepada orang-orang miskin dan bodoh tentang ke-

benaran-kebenaran jang adjaib dari perkataan Tuhan. Gunakanlah

tiap-tiap kesempatan jang begitu. Tuhan akan memberkati tiap-tiap

detik jang digunakan dengan begitu rupa. — “Testimonies for the

Church,” Vol 7, hal. 275, 276.

Kepahaman Saksama Atas Alasan-alasan Penting

Djangan pernah merasa senang dengan kedudukan jang rendah.

Waktu mengundjungi sekolah, biarlah engkau mendapat kepastian

bahwa engkau menudju kepada satu tudjuan jang mulia dan sutji.

Madjulah oleh sebab engikau kepingin menjediakan dirimu buat

bekerdja dalam sesuatu bahagian dalam kebun anggur Tuhan. Beru-

sahalah seberapa engkau bisa untuk mentjapai tudjuan ini. Engkau

bisa berbuat lebih banjak bagi dirimu sendiri daripada apa orang bisa

buat bagimu. Dan djikalau engkau berbuat seberapa engkau bisa

bagi dirimu, alangkah besarnja beban jang engkau dapat ringankan

dari tanggungan kepada sekolah dan guru-guru itu!

Sebelum engkau mentjoba hendak mempeladjari tjabang-tjabang

jang lebih tinggi dalam pengetahuan buku-buku, haruslah engkau

jaikin bahwa engkau sudah mengerti betul-betul akan alasan-alas-

an jang sederhana dari ilmu sjaraf bahasa (Indonesia), dan sudah

beladjar membatja dan menulis dan mengedja dengan betul ....

Djangan sia-sia.an waktumu dengan beladjar perkara-perkara

jang kurang berguna bagimu dalam kehidupanmu dikemudian hari.

Ganti berkandjang dalam suatu pengetahuan jang kuno (klassiek),

beladjarlah dahulu bitjara bahasa Indonesia dengan lantjar. Bela-

djarlah bagaimana mengatur tata usaha (administrasi). Peladjarilah

pengetahuan-pengetahuan jang bisa menolong engkau mendjadi ber-

guna ditempat mana engkau pun ada. — “Counsels to Teachers,

Parents and Students,” hal. 218, 219. [183]

FASAL 54—PENDIDIKAN BUAT PEKERDJAAN

TUHAN

Melihat terang jang Tuhan telah berikan, maka heranlah bahwa

tiada berpuluh-puluh orang-orang muda, laki-laki dan perempuan

jang datang bertanja: “Ja Tuhan, apakah Tuhan hendak saja perbu-

at?” Inilah satu kesalahan besar akan berpikir bahwa ketjuali seorang

muda telah mengambil keputusan hendak menjerahkan diri dalam

pekerdjaan Tuhan, ia tidak usah berusaha menjediakan dirinja da-

lam pekerdjaan tersebut. Apa sadja panggilanmu, perlulah engkau

menggunakan kepahamanmu dengan beladjar radjin.

Orang-orang muda laki-laki dan perempuan harus diandjurkan

supaja mengindahkan berkat-berkat kesempatan jang dikirim dari

surga akan mendjadi orang-orang jang terdidik baik dan terpela-

djar. Mereka harus menarik faedahnja sekolah-sekolah, jang telah

didirikan dengan maksud membagi-bagi pengetahuan jang paling

baik. Lalai dan kurang perduli mendapat pengetahuan itulah dosa

adanja. Waktu itu singkat adanja, dan sebab itu, sebab  Tuhan tidak

lama lagi akan datang untuk menutup hikajat dunia, makin perlu

kita menggunakan segala kesempatan dan peruntungan kita jang

sekarang.

Serahkanlah Segala Kepahamanmu Kepada Tuhan yesus kristus  

Orang-orang muda kita laki-laki dan perempuan harus masuk

dalam sekolah-sekolah kita, jaitu dalam saluran, dimana pengetahu-

an dan tata-tertib (disipline) bisa didapat. Mereka harus serahkan

segala kepahamannja kepada Tuhan yesus kristus  , serta mendjadi Peladjar-peladjar

Alkitab jang radjin, supaja mereka bisa terlindung teguh daripada

pengadjaran-pengadjaran.ang palsu dan tidak tersesatkan oleh ke-

salahan orang djahat; sebab  hanja oleh beladjar Alkitab dengan

radjin kita bisa mendapat pengetahuan dari perkara jang benar. Oleh

mendjalankan kebenaran jang telah kita ketahui, maka terang jang

192

FASAL 54—PENDIDIKAN BUAT PEKERDJAAN TUHAN 193

bertambah-bertambah besar akan bertjahaja dari Kitab Sutji keatas

kita ....

Orang-orang jang sudah menjerahkan djiwanja kepada Tuhan yesus kristus  

dengan sungguh-sungguh tidak akan mendjabat pekerdjaan itu oleh

sebab teradjak dengan alasan-alasan jang sama seperti kebanjakan

orang mendjabat pekerdjaan dunia, jakni semata-mata untuk men-

tjahari nafakahnja, melainkan mereka masuk dalam pekerdjaan itu

dengan tiada membiarkan sesuatu pikiran duniawi mempengaruhi [184]

dia, dengan kejakinan bahwa pekerdjaan Tuhan yesus kristus   itu sutji adanja.

Pcrsediaan Untuk Perkara-perkara Jang Bisa Terdjadi

Kemudian

Dunia ini harus diberi amaran, dan tiada satu djiwa harus ber-

senang dengan pengetahuan jang tohor tentang kebenaran. Engkau

tidak tahu, buat tanggungan apa engkau bisa dipanggil. Engkau ti-

dak tahu, dimana engkau bisa dipanggil akan menjaksikan kebenarn.

Banjak orang akan terpaksa menghadap medja Pengadilan; beberapa

akan terpaksa menghadap radja-radja dan orang besar-besar jang

terpeladjar dalam dunia ini, hendak memberi djawab atas kepertjaja-

annja.

Orang-orang jang hanja mempunjai pengertian jang tohor ten-

tang kebenaran, akan tidak sanggup menerangkan isi Kitab Sutji

dengan djelas, serta memberi keterangan jang tentu atas kepertja-

jaannja. Mereka akan mendjadi bingung dan tidak akan mendja-

di hamba jang mengadjarkan perkataan jang benar itu betul-betul.

Djangan seorang berpikir bahwa ia tidak perlu beladjar oleh sebab ia

tidak terpanggil akan berchotbah diatas mimbar jang sutji. Engkau

tidak tahu apa Tuhan boleh tuntut daripadamu.

Satu perkara jang sangat disesalkan jaitulah, bahwa kemadjuan

pekerdjaan ini terhalang oleh kekurangan pengerdja-pengerdja jang

terdidik jang sudah memahamkan dirinja untuk djawatan-djawatan

kepertjajaan. Tuhan mau terima beribu-ribu orang buat bekerdja

dalam ladangNja jang besar, namun  banjak orang sudah lalai untuk

menjediakan d