Tampilkan postingan dengan label Yosua Hakim Hakim Rut 12. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yosua Hakim Hakim Rut 12. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Januari 2025

Yosua Hakim Hakim Rut 12

 


ek 

moyangmu? 4 Ajukanlah tiga orang dari tiap-tiap suku; maka aku akan menyu-

ruh mereka,supaya  mereka bersiap untuk menjelajahi negeri itu, mencatat 

keadaannya, sekadar milik pusaka masing-masing, lalu  kembali kepada-

ku. 5 Sesudah itu mereka akan membaginya di antara mereka menjadi tujuh 

bagian. Suku Yehuda akan tetap tinggal dalam daerahnya di sebelah selatan 

dan keturunan Yusuf akan tetap tinggal dalam daerahnya di sebelah utara.  

6 Kamu catat keadaan negeri itu dalam tujuh bagian dan kamu bawa ke mari 

kepadaku; lalu aku akan membuang undi di sini bagi kamu di hadapan 

TUHAN, Allah kita. 7 Sebab orang Lewi tidak mendapat bagian di tengah-

tengah kamu, sebab  jabatan sebagai imam TUHAN ialah milik pusaka 

mereka, sedang suku Gad, suku Ruben dan suku Manasye yang setengah itu 

telah menerima milik pusaka di sebelah timur sungai Yordan, yang diberikan 

kepada mereka oleh Musa, hamba TUHAN.” 8 lalu  bersiaplah orang-

orang itu, lalu pergi, sedang Yosua memerintahkan kepada mereka, pada 

waktu mereka berangkat,supaya  mereka mencatat keadaan negeri itu, 

katanya: “Pergilah, jelajahilah negeri itu, catatkanlah keadaannya, lalu  

kembalilah kepadaku; maka di sini, di Silo, aku akan membuang undi bagi 

kamu di hadapan TUHAN.” 9 Orang-orang itu pergi dan berjalan melalui 

negeri itu; mereka mencatat keadaannya dalam suatu daftar, kota demi kota, 

dalam tujuh bagian, lalu kembali kepada Yosua ke tempat perkemahan di 

Silo. 10 Lalu Yosua membuang undi bagi mereka di Silo, di hadapan TUHAN, 

dan di sanalah Yosua membagikan negeri itu kepada orang Israel, sesuai 

dengan pembagian mereka. 

Dalam perikop ini,  

I. Yosua menegur suku-suku yang masih belum menempati daerah 

mereka, bahwa mereka tidak menggugah diri sendiri untuk men-

duduki tanah yang sudah diberikan Allah kepada mereka. Tujuh 

suku masih belum mendapat bagian. Meskipun sudah pasti akan 

mendapat suatu milik pusaka, namun mereka tidak pasti di mana 

milik pusaka itu berada, sehingga tampaknya mereka tidak begitu 

peduli akan hal itu (ay. 2). Dan dengan merekalah Yosua berban-

tah (ay. 3): Berapa lama lagi kamu bermalas-malas?  

1. Mereka merasa terlalu nyaman dengan keadaan mereka seka-

rang. Mereka suka bahwa mereka hidup dalam satu kelompok 

bersama-sama, lebih banyak lebih meriah. Dan, seperti orang-

orang yang membangun menara Babel, tak terbersit dalam 

pikiran mereka untuk menyebar-nyebar dan keluar dari ka-

wanan yang baik itu. Jarahan dari kota-kota yang sudah

Kitab Yosua 18:2-10 

 287 

 mereka rebut dapat membuat mereka hidup berkelimpahan 

untuk saat ini, dan mereka tidak mau memikirkan masa de-

pan. Mungkin suku Yehuda dan suku Yusuf, yang sudah men-

dapat milik pusaka mereka di negeri-negeri yang bersebelahan, 

bermurah hati dengan selalu menjamu saudara-saudara mere-

ka yang belum mendapat bagian itu. Jadi, mereka pergi dari 

satu rumah yang berbaik hati ke rumah lain di antara teman-

teman mereka. Mereka tidak menggerutu bahwa bagian milik 

pusaka mereka masih ditangguhkan, malah justru merasa 

senang dengan keadaan mereka, hingga tidak ambil peduli 

mencari rumah bagi diri sendiri.  

2. Mereka malas dan lamban. Bisa jadi mereka sangat berharap 

bagian mereka itu tersedia, namun  mereka tidak memiliki  

semangat untuk menggapainya, atau mulai bergerak untuk 

bekerja, meskipun itu benar-benar demi keuntungan mereka 

sendiri. Seperti si pemalas, yang mencelup tangannya ke dalam 

pinggan, namun  tidak juga mengembalikannya ke mulut. Negeri-

negeri yang masih harus dibagikan terletak di tempat yang 

jauh, dan beberapa bagiannya ada di tangan orang Kanaan. 

Jika mereka pergi menduduki negeri-negeri itu, maka kota-

kotanya harus dibangun kembali atau diperbaiki. Mereka 

harus menggiring hewan ternak mereka ke tempat yang jauh, 

dan membawa anak isteri mereka ke tempat-tempat yang 

asing. Hal ini tidak akan terlaksana tanpa bersusah payah, 

dan menerobos sejumlah kesulitan. Demikianlah, siapa senan-

tiasa memperhatikan angin tidak akan menabur, dan siapa 

senantiasa melihat awan tidak akan menuai (Pkh. 11:4). Per-

hatikanlah, banyak orang dipalingkan dari kewajiban-kewajib-

an yang harus dilakukannya, dan terhalang dari penghiburan-

penghiburan yang sejati, oleh hal-hal yang tampak sebagai 

kesulitan, namun  sebenarnya bukan kesulitan. Allah dengan 

anugerah-Nya telah memberi kita hak atas negeri yang baik, 

Kanaan sorgawi, namun  kita bermalas-malas, sehingga tidak 

pergi menduduki negeri itu. Kita tidak akan pernah masuk ke 

dalam tempat perhentian itu, seperti yang kita inginkan, 

kecuali dengan dengan iman, pengharapan, dan sukacita yang 

kudus. Kita tidak akan hidup di sorga, seperti yang kita rindu-

kan, kecuali kita mengarahkan hati kita kepada perkara-per-

kara yang di atas dan hidup dengan benar untuknya. Berapa 


 288

lama lagi kita akan berperilaku demikian? Berapa lama lagi 

kita mau berdiri dalam terang kita sendiri, dan meninggalkan 

Dia yang mengasihi kita demi hal-hal yang sia-sia? Yosua 

sadar akan kesulitan-kesulitan yang timbul dari penundaan 

ini, bahwa, sewaktu mereka lalai untuk menduduki negeri 

yang telah ditaklukkan, orang Kanan akan memulihkan ke-

kuatan dan semangat mereka, dan memperkuat diri mereka di 

tempat-tempat yang masih ada di tangan mereka. Jika sampai 

terjadi, maka akan sangat sukar lagi untuk mengusir habis  

orang Kanaan. Mereka akan kehilangan segala keuntungan 

jika tidak meneruskan serangan. Dan sebab  itu, laksana raja-

wali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, demikianlah Yosua 

menggoyangbangkitkan mereka untuk menduduki daerah ke-

punyaan mereka. Ia siap melakukan bagiannya, jika saja me-

reka mau melakukan bagian mereka. 

II. Yosua membuka jalan bagi mereka untuk menempati daerah 

kepunyaan mereka. 

1. Negeri yang masih tersisa harus diselidiki, kota-kotanya harus 

digambarkan, beserta wilayah-wilayah yang termasuk di da-

lamnya (ay. 4). Semuanya ini harus dibagi menjadi tujuh 

bagian yang sama, sedekat mungkin dengan nilai sebenarnya 

menurut taksiran mereka. Inilah yang harus mereka perhati-

kan, dan bukan hanya jumlah kotanya dan luas negerinya. 

Yehuda tinggal di sebelah selatan dan Yusuf di sebelah utara 

Silo, untuk melindungi Kemah Pertemuan (ay. 5). Oleh sebab  

itu mereka tidak perlu mencatat keadaan negeri mereka, namun  

hanya negeri-negeri yang masih belum diduduki. Yosua mem-

berikan alasan (ay. 7) mengapa mereka harus membaginya 

menjadi tujuh bagian saja, yaitu sebab  orang Lewi tidak boleh 

memiliki harta duniawi seperti yang kita katakan, melainkan 

hanya sokongan, yang diteruskan kepada keluarga-keluarga 

mereka: Jabatan sebagai imam TUHAN ialah milik pusaka me-

reka, dan itu milik pusaka yang sangat terhormat, menghibur, 

dan berlimpah. Suku Gad dan suku Ruben, bersama suku 

Manasye yang setengah, sudah menempati daerah kepunyaan 

mereka, dan tidak perlu diurusi lebih jauh. Nah,  

Kitab Yosua 18:2-10 

 289 

(1) Para penyelidik itu yaitu  tiga orang dari tiap-tiap tujuh 

suku yang harus mendapat bagian (ay. 4). Semuanya ber-

jumlah dua puluh satu, mungkinsupaya  lebih cepat, sebab 

mereka sudah kehilangan waktu. Mereka membagi diri 

menjadi tiga kawanan, satu dari tiap-tiap suku dalam 

setiap kawanan, dan masing-masing menjelajahi daerah 

mereka sendiri. Dengan demikian perkara itu ditangani 

secara sama rata,supaya  tidak ada keberpihakan dalam 

pembagian tujuh bagian itu, atau timbul suatu kecurigaan. 

Dengan begitu semuanya bisa merasa puas bahwa mereka 

diperlakukan dengan benar.  

(2) Penjelajahan itu dilakukan sebagaimana mestinya, dan ha-

silnya diserahkan kepada Yosua (ay. 8-9). Yosefus (sejarawan 

Yahudi abad 1 – pen.) berkata bahwa penyelidikan itu me-

makan waktu tujuh bulan. Dan di dalamnya kita harus 

mencermati,  

[1] Iman dan keberanian dari orang-orang yang ditugaskan 

itu: sangat banyak orang Kanaan yang masih tinggal di 

negeri itu, dan semuanya geram terhadap Israel, seperti 

beruang yang kehilangan anak. Jika urusan para pe-

nyelidik ini sampai ketahuan, apa lagi yang dapat mere-

ka harapkan selain ditahan, dan dihancurkan isi kepala 

mereka oleh orang-orang buas yang mengetahui per-

buatan mereka? namun  dalam ketaatan terhadap perin-

tah Yosua, dan dalam kebergantungan pada kuasa 

Allah, mereka mempertaruhkan nyawa untuk mengabdi 

pada negeri mereka. 

[2] Penyelenggaraan Allah yang luar biasa dalam melin-

dungi mereka dari banyak kematian yang mengancam 

mereka, dan membawa mereka semua kembali pulang 

dengan selamat ke Silo. saat   kita sedang menjalankan 

kewajiban kita, kita ada di bawah perlindungan isti-

mewa dari Yang Maha Kuasa. 

2. saat   negeri itu sudah dijelajahi, dan dibagi menjadi tujuh 

bagian, maka Yosua pun, dengan memohon kepada Allah, dan 

bimbingan dari Dia, menentukan yang mana dari bagian-bagi-

an ini yang menjadi milik tiap-tiap suku (ay. 6): Lalu aku akan 

membuang undi bagi kamu di sini di Kemah Pertemuan sebab 


 290

itu yaitu  persepakatan suci di hadapan TUHAN, Allah kita. 

Kepada-Nyalah tiap-tiap suku harus mengarahkan pandang-

an, dengan rasa syukur atas segala kenyamanan, dan dengan 

menerima segala ketidaknyamanan dari bagian mereka. Hak 

milik Allah harus kita akui dalam apa yang kita miliki di 

dunia, dan harus kita atur seperti di hadapan-Nya, dengan ke-

adilan, kasih, dan kebergantungan pada sang Penyelenggara. 

Kanaan sorgawi dicatat untuk kita dalam sebuah kitab, yaitu 

Kitab Suci. Di dalam Kanaan sorgawi itu ada banyak tempat 

tinggal dan bagian yang cukup untuk semua orang Israel 

rohani milik Allah. Kristus yaitu  Yosua kita, yang membagi-

kan Kanaan sorgawi kepada kita. Dialah yang harus kita per-

hatikan, dan kepada-Nyalah kita harus meminta milik pusaka 

bersama dengan orang-orang kudus (lihat Yoh. 17:2-3). 

Undi yang Didapat Suku Benyamin 

(18:11-28) 

11 Maka keluarlah undian suku bani Benyamin menurut kaum-kaum 

mereka, dan daerah yang diundikan kepada mereka terdapat antara daerah 

bani Yehuda dan daerah bani Yusuf. 12 Batas pada sisi utara bagi mereka 

mulai dari sungai Yordan; lalu  batas itu naik ke lereng gunung di 

sebelah utara Yerikho, naik ke barat ke pegunungan, dan menuju ke padang 

gurun Bet-Awen. 13 Dari sana batas itu terus ke Lus, ke selatan, ke arah 

lereng gunung dekat Lus, itulah Betel; lalu  batas itu turun ke Atarot-

Adar di pegunungan yang di sebelah selatan Bet-Horon Hilir. 14 lalu  

batas itu melengkung, lalu membelok dari pegunungan yang di seberang Bet-

Horon di sebelah selatan menuju ke sisi barat daya, dan berakhir di Kiryat-

Baal, itulah Kiryat-Yearim, suatu kota bani Yehuda. Itulah sisi barat. 15 Sisi 

selatan mulai dari ujung Kiryat-Yearim, lalu  batas itu menuju ke barat, 

dan menuju pula ke mata air Me-Neftoah. 16 Selanjutnya batas itu turun ke 

ujung pegunungan yang di tentangan lebak Ben-Hinom, di sebelah utara 

lembah orang Refaim; lalu  turun ke lebak Hinom, sepanjang lereng 

gunung Yebus, ke selatan, lalu  turun ke En-Rogel. 17 lalu  

melengkung ke utara, menuju ke En-Semes dan menuju pula ke Gelilot di 

seberang pendakian Adumim, turun ke batu Bohan bin Ruben, 18 terus ke 

lereng gunung di seberang Bet-Araba ke utara, dan turun ke Araba-Yordan. 

19 lalu  batas itu terus ke lereng gunung dekat Bet-Hogla ke utara dan 

batas itu berakhir ke teluk utara Laut Asin, ke muara sungai Yordan di 

sebelah selatan. Itulah batas selatan. 20 Sungai Yordan ialah batasnya pada 

sisi timur. Itulah milik pusaka bani Benyamin dengan batas-batasnya ke 

segala penjuru menurut kaum-kaum mereka. 21 Kota-kota suku bani 

Benyamin menurut kaum-kaum mereka ialah Yerikho, Bet-Hogla, Emek-

Kezis, 22 Bet-Araba, Zemaraim, Betel, 23 Haawim, Para, Ofra, 24 Kefar-

Haamonai, Ofni dan Geba; dua belas kota dengan desa-desanya. 25 Gibeon, 

Rama, Beerot, 26 Mizpa, Kefira, Moza, 27 Rekem, Yirpeel, Tarala, 28 Zela, Elef 

dan Yebus, ialah Yerusalem, Gibeat dan Kiryat; empat belas kota dengan

Kitab Yosua 18:11-28 

 291 

desa-desanya. Itulah milik pusaka bani Benyamin menurut kaum-kaum 

mereka. 

Kita mendapati dalam perikop ini undi yang didapat suku Benyamin, 

dan bagian tanahnya ditetapkan oleh sang Penyelenggara terletak di 

sebelah daerah Yusuf. Benyamin yaitu  satu-satunya saudara Yusuf, 

dan dia yaitu  Benyamin yang bungsu (Mzm. 68:28), yang membu-

tuhkan perlindungan Yusuf sang kakak. Walaupun begitu, ia mem-

punyai pelindung yang lebih baik, sebab TUHAN melindungi dia setiap 

waktu (Ul. 33:12). Dan undi yang didapat suku Benyamin itu ada di 

samping Yehuda pada sisi lainnya,supaya  suku ini selanjutnya dapat 

bersatu dengan Yehuda dalam kesetiaan terhadap takhta Daud dan 

Bait Suci di Yerusalem. Di sini kita mendapati,  

1.  Batas-batas yang tepat dari suku ini, yang tidak perlu kita urai-

kan dengan tepat. Sama seperti dalam batasan itu ada Yehuda di 

sebelah selatan dan Yusuf di sebelah utara, demikian pula ada 

Yordan di sebelah timur dan Dan di sebelah barat. Perbatasan 

barat dikatakan meliputi sudut laut di sebelah selatan (ay. 14, KJV), 

padahal dalam undi yang didapat suku ini tidak ada bagian yang 

dekat dengan laut besar. Uskup Patrick berpendapat bahwa yang 

dimaksudkan yaitu  perbatasan itu menyusur dalam garis sejajar 

sampai ke laut besar, meskipun masih jauh dari laut itu. Dr. 

Fuller mengemukakan bahwa sebab  laut itu tidak disebut seba-

gai laut besar, namun  hanya laut, yang sering kali berarti danau 

atau telaga, maka mungkin yang dimaksudkan yaitu  telaga 

Gibeon, yang bisa disebut sebagai sudut atau wilayah laut. Tem-

pat itu disebut telaga yang di Gibeon (Yer 41:12), dan dikelilingi 

oleh perbatasan barat suku ini.  

2. Kota-kota tertentu yang termasuk dalam suku ini, tidak semua-

nya, melainkan yang paling besar saja. Dua puluh enam kota 

disebutkan di sini. Yerikho disebutkan pertama-tama, meskipun 

sudah diporak-porandakan, dan dilarang untuk dibangun kembali 

sebagai kota dengan gerbang-gerbang dan tembok-tembok, sebab 

Yerikho bisa dibangun dan dihuni sebagai pedesaan, dan dengan 

begitu ada gunanya untuk suku ini. Gilgal, di mana Israel per-

tama-tama berkemah saat   Saul diangkat menjadi raja (1Sam. 

11:15), termasuk dalam suku ini. Gilgal sesudahnya menjadi tem-

pat yang sangat cemar. Segala kejahatan mereka terjadi di Gilgal 

(Hos. 9:15). Betel termasuk dalam suku ini, sebuah tempat yang 


 292

ternama. Meskipun Benyamin setia terhadap keturunan Daud, 

namun Betel, tampaknya, yaitu  milik keturunan Yusuf (Hak. 

1:23-25), dan di sana Yerobeam menaruh salah satu anak lembu 

emasnya. Gibeon termasuk dalam suku ini, di situ terdapat mez-

bah pada permulaaan pemerintahan Salomo (2Taw. 1:3). Begitu 

juga dengan Gibea, tempat yang keji itu, di mana gundik dari se-

orang Lewi diperkosa. Mizpa, dan batu Eben-Haezer milik Samuel 

di dekatnya, dan juga Anatot, kota Yeremia, termasuk dalam suku 

ini, seperti halnya bagian utara Yerusalem. Rasul Paulus merupa-

kan kehormatan dari suku ini (Rm. 11:1; Flp. 3:5). namun  di mana 

letak negerinya, kita tidak tahu. Ia mencari negeri yang lebih baik. 

 

 

 

 

 

PASAL 19  

alam gambaran tentang undi untuk suku Yehuda dan suku 

Benyamin, kita mendapati uraian tentang batas-batas yang me-

ngelilinginya maupun kota-kota yang tercakup di dalamnya. Dalam 

gambaran tentang undi untuk suku Efraim dan Manasye, kita men-

dapati uraian tentang batas-batasnya, namun  tidak kota-kotanya. 

Dalam pasal ini Simeon dan Dan digambarkan hanya melalui kota-

kota mereka, dan bukan batas-batas mereka, sebab bagian tanah 

mereka masih terletak dalam suku Yehuda, terutama wilayah bagian 

Simeon. Untuk suku-suku yang lain, batas-batas mereka digambar-

kan dan kota-kota mereka disebutkan, terutama kota-kota perbatas-

an. Dalam pasal ini kita temukan,  

I. Undi untuk suku Simeon (ay. 1-9).  

II. Undi untuk suku Zebulon (ay. 10-16).  

III. Undi untuk suku Isakhar (ay. 17-23).  

IV. Undi untuk suku Asyer (ay. 24-31).  

V. Undi untuk suku Naftali (ay. 32-39).  

VI. Undi untuk suku Dan (ay. 40-48). Terakhir,  

VII. Milik pusaka yang ditetapkan untuk Yosua sendiri dan 

keluarganya (ay. 49-51). 

Undi untuk Suku Simeon 

(19:1-9) 

1 Undian yang kedua pun keluarlah bagi suku Simeon, untuk suku bani 

Simeon menurut kaum-kaum mereka. Milik pusaka mereka ada di tengah-

tengah milik pusaka bani Yehuda. 2 Sebagai milik warisan mereka menerima: 

Bersyeba, Syeba, Molada, 3 Hazar-Sual, Bala, Ezem, 4 Eltolad, Betul, Horma,  

5 Ziklag, Bet-Hamarkabot, Hazar-Susa, 6 Bet-Lebaot dan Saruhen: tiga belas 

kota dengan desa-desanya. 7 En-Rimon, Eter, dan Asan: empat kota dengan 

desa-desanya; 8 juga segala desa di sekeliling kota-kota tadi, sampai ke 


 294

Baalat-Beer, yakni Rama yang di Tanah Selatan. Itulah milik pusaka suku 

bani Simeon menurut kaum-kaum mereka. 9 Milik pusaka bani Simeon 

diambil dari bagian bani Yehuda. sebab  bagian bani Yehuda itu terlalu 

besar bagi mereka, maka bani Simeon menerima milik pusaka di tengah-

tengah mereka. 

Undi untuk Simeon ditarik sesudah  undi untuk Yehuda, Yusuf, dan 

Benyamin, sebab Yakub telah menimpakan aib kepada suku Simeon. 

Namun demikian, suku itu didahulukan sebelum dua anak laki-laki 

Lea yang lebih muda dan ketiga anak laki-laki dari budak perem-

puannya. Tak satu pun orang ternama, baik hakim maupun nabi, 

berasal dari suku ini, sepanjang yang kita ketahui. 

I.  Undi yang mereka dapat terletak di tengah-tengah milik pusaka 

Yehuda (ay. 1), yang diambil dari suku tersebut (ay. 9). Tampak-

nya, orang-orang yang pertama-tama menyelidiki negeri Kanaan 

menganggap negeri itu lebih luas daripada yang sebenarnya, dan 

bahwa negeri itu akan cukup memberikan kepada setiap suku 

bagian yang luas seperti yang sudah mereka sediakan untuk 

Yehuda. Akan namun , sesudah  diteliti lebih cermat, didapati bahwa 

luasnya tidak sampai (ay. 9): Bagian bani Yehuda itu terlalu besar 

bagi mereka, lebih daripada yang mereka butuhkan, dan lebih 

banyak, seperti yang terbukti, daripada yang jatuh sebagai bagian 

mereka. Namun Allah tidak menguranginya melalui undi, namun  

menyerahkannya pada kebijaksanaan dan usaha  mereka untuk 

menyingkapkan dan meluruskan kesalahan itu sesudahnya. Dan 

saat   mereka melakukannya, 

1. Orang-orang Yehuda tidak menentang pengambilan kota-kota 

mereka lagi, yang melalui pembagian pertama jatuh ke dalam 

batas mereka, sesudah  mereka yakin sekarang bahwa mereka 

sebenarnya mendapatkan lebih daripada yang seharusnya. 

Dalam semua perkara seperti ini, kita harus siap untuk mene-

mukan kesalahan-kesalahan dan mengadakan perbaikan jika 

perlu. Meskipun, jika harus mengikuti aturan secara ketat, 

apa yang jatuh ke dalam bagian mereka yaitu  hak mereka 

tanpa dapat digugat lagi, namun mereka tidak mau berkeras 

menahannya saat   tampak bahwa suku lain membutuhkan 

kelebihan yang mereka miliki. Perhatikanlah, kita harus mem-

perhatikan kepentingan orang lain juga, dan bukan hanya 

kepentingan kita sendiri. Kelimpahan sebagian orang harus

Kitab Yosua 19:10-16 

 295 

 menutupi kekurangan orang lain,supaya  ada suatu keseim-

bangan, dan dengan begitu ada keadilan di mana tidak ada 

hukum.  

2. Bagian Yehuda diambil untuk dimasukkan ke dalam undi 

yang baru, dan sang Penyelenggara mengarahkan undi itu 

jatuh kepada suku Simeon,supaya  nubuatan Yakub tentang 

suku ini dapat digenapi: Aku akan membagi-bagikan mereka di 

antara anak-anak Yakub. Kota-kota Simeon tersebar di Yehuda, 

sehingga dikelilingi oleh mereka, kecuali di sisi yang menghadap 

ke laut. Hal ini memberi suku Simeon kesempatan untuk ber-

sekutu dengan suku Yehuda (Hak. 1:3), dan akibatnya sungguh 

membahagiakan, sebab  di lalu  hari ada banyak orang 

Simeon yang memihak kepada keluarga Daud pada waktu ter-

jadi pemberontakan sepuluh suku terhadap Yerobeam. Dari 

Simeon, banyak yang menyeberang memihak kepada Asa (2Taw. 

15:9). Sungguh baik hidup di lingkungan yang baik. 

II.  Kota-kota yang termasuk dalam undi suku Simeon disebutkan di 

sini. Bersyeba, atau Syeba, disebutkan pertama-tama. Kedua nama 

ini tampak merujuk pada tempat yang sama. Ziklag, yang tentang-

nya kita baca dalam kisah Daud, juga salah satu dari kota-kota itu. 

Cara apa yang mereka ambil untuk memperluas batas-batas wila-

yah dan menyediakan tempat lagi bagi suku mereka, kita dapati 

dalam 1 Tawarikh 4:39, dan seterusnya. 

Undi untuk Suku Zebulon 

(19:10-16) 

10 Undian yang ketiga pun keluarlah bagi bani Zebulon menurut kaum-kaum 

mereka. Batas milik pusaka mereka sampai ke Sarid. 11 Ke sebelah barat 

batas mereka itu naik ke Marala, menyinggung Dabeset, lalu  menying-

gung sungai yang mengalir lewat Yokneam. 12 Dari Sarid batas itu berbalik ke 

timur, ke arah matahari terbit, melalui daerah Kislot-Tabor, menuju Dobrat, 

naik ke Yafia; 13 dari sana terus ke timur, ke arah matahari terbit, ke Gat-

Hefer, ke Et-Kazin, menuju ke Rimon, dan melengkung ke Nea. 14 lalu  

batas itu membelok mengelilinginya di sebelah utara Hanaton, dan berakhir 

di lembah Yiftah-El. 15 Lagi Katat, Nahalal, Simron, Yidala dan Betlehem; dua 

belas kota dengan desa-desanya. 16 Itulah milik pusaka bani Zebulon menu-

rut kaum-kaum mereka; kota-kota tadi dengan desa-desanya. 

Inilah undi untuk Zebulon, yang, meskipun dilahirkan dari Lea sete-

lah Isakhar, namun diberkati oleh Yakub dan Musa sebelum Isakhar. 


 296

Oleh sebab  itu, diatur sedemikian rupasupaya  undinya ditarik 

sebelum undi untuk Isakhar. Undi untuk Zebulon ini terletak di 

sebelah utara Isakhar dan di sebelah selatan Asyer. 

1. Undi untuk suku Zebulon ini dialiri oleh Laut Besar di sebelah 

barat, dan oleh laut Tiberias di sebelah timur, untuk menggenapi 

nubuatan Yakub (Kej. 49:13), Zebulon akan menjadi pangkalan 

kapal, kapal-kapal dagang di Laut Besar dan kapal-kapal ikan di 

laut Galilea.  

2. Meskipun ada beberapa tempat dalam suku ini yang menjadi 

terkenal dalam Perjanjian Lama, terutama gunung Karmel, yang di 

atasnya diadakan pengujian yang tersohor antara Allah dan Baal 

pada zaman Elia, namun gunung itu dibuat menjadi lebih ter-

masyhur dalam Perjanjian Baru. Sebab dalam milik pusaka suku 

Zebulon terdapat Nazaret, di mana Juruselamat kita yang terber-

kati menghabiskan begitu banyak waktu-Nya di bumi, dan dari 

situ Ia disebut Yesus dari Nazaret. Dan dalam milik pusaka suku 

ini juga terdapat gunung Tabor, di mana Kristus berubah rupa, 

dan danau Galilea, yang di tepiannya Kristus menyampaikan 

begitu banyak khotbah dan mengadakan begitu banyak mujizat. 

Undi untuk Suku Isakhar 

(19:17-23) 

17 Bagi suku Isakhar keluarlah undian yang keempat, yakni bagi bani Isakhar 

menurut kaum-kaum mereka. 18 Daerah mereka ialah Yizreel, Kesulot, Sunem, 

19 Hafaraim, Sion, Anaharat, 20 Rabit, Kisyon, Ebes, 21 Remet, En-Ganim, En-

Hada dan Bet-Pazes. 22 Batas daerah itu menyinggung Tabor, Sahazima dan 

Bet-Semes; dan batas daerah mereka berakhir di sungai Yordan; enam belas 

kota dengan desa-desanya. 23 Itulah milik pusaka suku bani Isakhar menurut 

kaum-kaum mereka, kota-kota itu dengan desa-desanya. 

Undi untuk suku Isakhar terbentang dari Yordan di sebelah timur 

sampai ke Laut Besar di sebelah barat, Manasye di sebelah selatan, 

dan Zebulon di sebelah utara. Jumlah orang dalam suku ini banyak 

sekali (Bil. 26:25). Tola, salah satu dari hakim-hakim, berasal dari 

suku ini (Hak. 10:1). Demikian pula Baesa, salah satu dari raja-raja 

Israel (1Raj. 15:27). Tempat-tempat terpenting dalam suku ini yaitu ,  

1.  Yizreel, yang di dalamnya terdapat istana Ahab, dan di dekatnya 

ada kebun anggur Nabot. 

  

Kitab Yosua 19:24-31 

 297 

2.  Sunem, di mana tinggal perempuan Sunem yang baik itu, yang 

memberi makan Elisa.  

3.  Sungai Kisyon, yang di tepiannya, dalam suku ini, Sisera dibunuh 

oleh Debora dan Barak.  

4.  Pegunungan Gilboa, yang di atasnya Saul dan Yonatan dibunuh, 

yang tidak jauh dari Endor, di mana Saul menemui seorang 

pemanggil arwah.  

5.  Lembah Megido, di mana Yosia terbunuh di dekat Hadad-Rimon 

(2Raj. 23:29; Za. 12:11). 

Undi untuk Suku Asyer 

(19:24-31)  

24 Undian yang kelima pun keluarlah bagi suku bani Asyer menurut kaum-

kaum mereka. 25 Daerah mereka ialah Helkat, Hali, Beten, Akhsaf, 26 Alame-

lekh, Amad dan Misal; dan batasnya menyinggung gunung Karmel dan 

sungai Libnat di sebelah barat; 27 lalu  berbalik ke arah matahari terbit, 

ke Bet-Dagon; menyinggung daerah Zebulon dan lembah Yiftah-El di sebelah 

utara, Bet-Emek dan Nehiel, dan menuju ke Kabul di sebelah utara, 28 dan ke 

Ebron, Rehob, Hamon dan Kana sampai ke Sidon Besar. 29 lalu  batas 

itu berbalik ke Rama dan sampai ke kota yang berkubu Tirus, lalu  

batas itu berbalik ke Hosa dan berakhir di laut. Lagipula Mahalab, Akhzib,  

30 Uma, Afek dan Rehob; dua puluh dua kota dengan desa-desanya. 31 Itulah 

milik pusaka suku bani Asyer menurut kaum-kaum mereka; kota-kota tadi 

dengan desa-desanya. 

Undi untuk Asyer terletak di pantai Laut Besar. Kita tidak membaca 

tentang seorang pun yang ternama dari suku ini selain Hana sang 

nabi perempuan, yang menetap di Bait Allah pada waktu kelahiran 

Juruselamat kita (Luk. 2:36). Juga tidak ada banyak tempat yang 

terkenal dalam suku ini. Afek, yang disebutkan dalam ayat 30, ada-

lah tempat yang di dekatnya Benhadad dikalahkan oleh Ahab (1Raj. 

20:30). namun  di sebelah dekat suku ini ada kota-kota pelabuhan 

Tirus dan Sidon yang termasyhur, yang tentangnya kita membaca 

begitu banyak. Tirus disebut di sini sebagai kota yang berkubu (ay. 

29). namun  Uskup Patrick berpendapat bahwa itu tidak sama dengan 

Tirus yang kita baca sesudahnya, sebab Tirus dibangun di atas 

sebuah pulau, sementara kota berkubu yang tua ini ada di atas 

tanah daratan. Dan diduga oleh sebagian penafsir, bahwa ke dalam 

dua kota yang berkubu inilah, Sidon dan Tzor, atau Tirus, banyak 

orang Kanaan melarikan diri dan berlindung saat   Yosua menyerang 

mereka. 


 298

Undi untuk Suku Naftali 

(19:32-39) 

32 Bagi bani Naftali keluarlah undian yang keenam, yakni bagi bani Naftali 

menurut kaum-kaum mereka. 33 Daerah mereka mulai dari Helef, dari pohon 

tarbantin di Zaananim, Adami-Nekeb dan Yabneel, sampai ke Lakum, dan 

berakhir di sungai Yordan. 34 lalu  batas itu berbalik ke barat ke Aznot-

Tabor, dari sana menuju ke Hukok, menyinggung daerah Zebulon di sebelah 

selatan, menyinggung daerah Asyer di sebelah barat dan daerah Yehuda pada 

sungai Yordan, di sebelah matahari terbit. 35 Kota-kota yang berkubu ialah 

Zidim, Zer, Hamat, Rakat, Kineret, 36 Adama, Rama, Hazor, 37 Kedesh, Edrei, 

En-Hazor, 38 Yiron, Migdal-El, Horem, Bet-Anat dan Bet-Semes; sembilan 

belas kota dengan desa-desanya. 39 Itulah milik pusaka suku bani Naftali 

menurut kaum-kaum mereka; kota-kota itu dengan desa-desanya. 

Naftali terletak di sebelah utara paling ujung dari semua suku, ber-

batasan dengan gunung Libanus. Kota Lesem, atau Lias, terletak di 

bagian paling ujung dari gunung itu di sebelah utara, dan sebab  itu 

saat   orang Dan sudah menguasai kota itu, dan menamakannya 

Dan, panjang Kanaan dari utara ke selatan dihitung dari Dan sampai 

Bersyeba. Di sebelah selatannya ada daerah Zebulon, di sebelah 

baratnya ada daerah Asyer, dan ada daerah Yehuda pada sungai Yor-

dan, mungkin kota dengan nama itu, dan dengan begitu dibedakan 

dari suku Yehuda di sebelah timur. Di daerah suku inilah, di dekat 

mata air Merom, Yosua berperang dan mengalahkan Raja Yabin 

habis-habisan (11:1, dst.). Dalam milik pusaka suku ini berdiri 

Kapernaum dan Betsaida, di ujung utara dari laut Tiberias, di mana 

Kristus mengadakan begitu banyak mujizat. Sepertinya begitu ada 

bukit di mana Kristus berkhotbah (Mat. 5:1). 

Undi untuk Suku Dan  

(19:40-48)  

40 Bagi suku bani Dan menurut kaum-kaum mereka keluarlah undian yang 

ketujuh. 41 Daerah milik pusaka mereka ialah Zora, Esytaol, Ir-Semes,  

42 Saalabin, Ayalon, Yitla, 43 Elon, Timna, Ekron, 44 Elteke, Gibeton, Baalat,  

45 Yehud, Bene-Berak, Gat-Rimon, 46 Me-Yarkon dan Rakon, bersama-sama 

dengan daerah di seberang Yafo. 47 sebab  daerah bani Dan telah menjadi 

terlalu sempit untuk mereka, maka berjalanlah bani Dan itu maju dan ber-

perang melawan kota Lesem. Mereka merebutnya, memarang penduduknya 

dengan mata pedang dan mendudukinya. Lalu menetaplah mereka di sana 

dan menamai Lesem itu Dan menurut nama Dan, bapa leluhur mereka.  

48 Itulah milik pusaka suku bani Dan menurut kaum-kaum mereka; kota-

kota tadi dengan desa-desanya. 

 

Kitab Yosua 19:49-51 

 299 

Suku Dan, walaupun merupakan panglima untuk salah satu dari 

empat pasukan Israel yang berkemah di padang gurun, yang menjaga 

barisan belakang, namun menjadi yang terakhir yang mendapat 

bagian di Kanaan. Dan bagiannya jatuh di bagian selatan Kanaan, di 

antara Yehuda di sebelah timur dan negeri orang Filistin di sebelah 

barat, Efraim di sebelah utara dan Simeon di sebelah selatan. 

Penyelenggaraan ilahi mengatursupaya  suku yang banyak dan kuat 

ini ditempatkan di tempat yang berbahaya, sebagai suku yang paling 

mampu menghadapi tetangga-tetangga yang menyusahkan itu, yaitu 

orang Filistin, dan itulah yang didapati dalam diri Simson. Di sini ada 

gambaran,  

1.  Tentang undi yang jatuh untuk suku ini, yaitu Zora, Esytaol, dan 

perkemahan Dan di sekitarnya, yang tentangnya kita baca dalam 

kisah Simson. Dan di dekat sana ada lembah Eskol, yang dari situ 

para pengintai membawa setandan buah anggur yang terkenal itu. 

Yafo, atau Yopa, termasuk dalam undi ini.  

2. Tentang apa yang mereka peroleh dari ketekunan dan keberanian 

mereka sendiri, yang disebutkan di sini (ay. 47), namun  diceritakan 

secara panjang lebar dalam Hakim-hakim 18:7, dan seterusnya. 

Milik Pusaka Yosua 

(19:49-51) 

49 sesudah  orang Israel selesai membagikan negeri itu menjadi milik pusaka 

mereka menurut daerah-daerahnya, maka kepada Yosua bin Nun diberikan-

lah milik pusaka di tengah-tengah mereka. 50 Sesuai dengan titah TUHAN, 

mereka memberikan kepadanya kota yang dimintanya, yakni Timnat-Serah di 

pegunungan Efraim. Kota itu dibangunnya dan menetaplah ia di sana. 51 

Itulah milik pusaka yang diperundikan di antara suku-suku orang Israel di 

Silo oleh imam Eleazar, oleh Yosua bin Nun dan oleh para kepala kaum 

keluarga di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. Demikianlah 

diselesaikan mereka pembagian negeri itu. 

Sebelum gambaran tentang pembagian negeri ini ditutup dengan 

khidmat, dalam ayat terakhir, yang menyiratkan bahwa perkara-

perkara itu dilakukan dengan cara yang memuaskan semua orang, di 

sini ada sebuah gambaran tentang milik pusaka khusus yang dite-

tapkan untuk Yosua.  

1. Yosua dilayani terakhir, meskipun ia orang yang paling tua dan 

paling hebat dari semua orang Israel. Meskipun ia yang memim-

pin Israel dalam menaklukkan Kanaan, ia tidak menuntut agar 


 300

diberikan kesempatan pertama untuk mendapat tempat kediaman 

di negeri itu untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Sebaliknya, ia 

ingin menunjukkan bahwa dalam semua yang dilakukannya, ia 

mengusahakan kebaikan negerinya, dan bukan kepentingan pri-

badinya sendiri. Ia puas untuk tidak menetap sampai ia melihat 

mereka semua menetap. Dalam hal ini ia merupakan teladan yang 

baik bagi semua orang yang memiliki jabatan yang mengurusi 

orang banyak, untuk lebih mendahulukan kesejahteraan bersama 

daripada kepuasan diri sendiri. Biarlah rakyat dilayani terlebih 

dahulu.  

2. Yosua mendapat bagian sesuai dengan titah TUHAN. Ada kemung-

kinan bahwa, saat   Allah melalui Musa memberi tahu Kaleb 

milik pusaka apa yang akan didapatnya (14:9), Allah memberikan 

janji yang serupa kepada Yosua. Dan pada janji itulah pandangan 

Yosua tertuju saat   ia membuat pilihannya. Ini membuat bagian-

nya dua kali lipat lebih menyenangkan, bahwa ia mendapatkan-

nya, bukan seperti yang lain melalui penyelenggaraan ilahi biasa, 

melainkan melalui janji khusus.  

3. Yosua memilih milik pusaka di gunung Efraim, yang merupakan 

milik sukunya sendiri. Dengan ini ia menempatkan dirinya ber-

sama-sama dengan sukunya, padahal ia bisa saja, melalui hak 

istimewanya, memilih milik pusakanya di antara suku lain, 

seperti misalnya suku Yehuda, dan dengan begitu membedakan 

dirinya dari sukunya. Janganlah kedudukan atau kehormatan 

seseorang membuatnya malu akan keluarganya atau negerinya, 

atau membuatnya terasing darinya. Kemah Pertemuan didirikan 

di daerah kepunyaan Efraim, dan Yosua ingin menetap tidak jauh 

dari situ.  

4. Orang Israel dikatakan memberikan tempat itu kepada Yosua (ay. 

49), yang menunjukkan kerendahan hatinya, bahwa ia tidak mau 

mengambilnya sendiri tanpa restu dan persetujuan rakyat. Se-

olah-olah dengan ini ia ingin mengakui bahwa ia, meskipun major 

singulis – lebih besar daripada siapa saja, namun minor universis – 

lebih kecil daripada seluruh kumpulan. Bahkan, ia ingin agar 

tanah milik keluarganya pun harus ada di bawah persetujuan 

Allah, melalui pemberian rakyat.  

5. Tempat yang dipilih Yosua yaitu  kota yang harus dibangun 

sebelum layak untuk didiami. Sementara orang lain tinggal di ru-

mah yang tidak mereka bangun, Yosua harus mendirikan sendiri 

Kitab Yosua 19:49-51 

 301 

bangunan-bangunan yang bisa didirikannya cepat-cepat, tanpa 

perhiasan yang macam-macam atau kemegahan. Dengan begitu, 

ia bisa menjadi teladan dalam hal ketekunan dan kepuasan diri 

dengan hal-hal yang kecil. Yesus Tuhan kita datang dan tinggal di 

antara kita dengan cara seperti itu, bukan dalam kemegahan me-

lainkan dalam kemiskinan. Ia menyediakan tempat peristirahatan 

bagi kita, namun Ia sendiri tidak memiliki  tempat untuk mem-

baringkan kepala-Nya. Bahkan Kristus tidak mencari kesenangan-

Nya sendiri. 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

PASAL  20  

asal yang singkat ini memberi gambaran tentang kota-kota perlin-

dungan, yang sering kita baca di dalam tulisan-tulisan Musa. 

Namun ini yaitu  kali terakhir kota-kota perlindungan disebutkan, 

sebab sekarang hal ini sudah tuntas. Dalam pasal ini kita menemu-

kan:  

I. Hukum yang Allah berikan tentang kota-kota perlindungan 

tersebut (ay. 1-6).  

II. Orang Israel menentukan kota-kota tertentu sebagai kota 

perlindungan (ay. 7-9). Dan hukum pengampunan ini yaitu  

suatu gambaran tentang hal-hal yang baik akan datang kemu-

dian. 

Kota-kota Perlindungan 

(20:1-6) 

1 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua, demikian: 2 “Katakanlah kepada orang 

Israel, begini: Tentukanlah bagimu kota-kota perlindungan, yang telah Kuse-

butkan kepadamu dengan perantaraan Musa, 3supaya  siapa yang mem-

bunuh seseorang dengan tidak sengaja, dengan tidak ada niat lebih dahulu, 

dapat melarikan diri ke sana, sehingga kota-kota itu menjadi tempat perlin-

dungan bagimu terhadap penuntut tebusan darah. 4 jika  ia melarikan diri 

ke salah satu kota tadi, maka haruslah ia tinggal berdiri di depan pintu 

gerbang kota dan memberitahukan perkaranya kepada para tua-tua kota. 

Mereka harus menerima dia dalam kota itu dan memberikan tempat kepada-

nya, dan ia akan diam pada mereka. 5 jika  penuntut tebusan darah itu 

mengejar dia, pembunuh itu tidak akan diserahkan mereka ke dalam 

tangannya, sebab ia telah membunuh sesamanya manusia dengan tidak ada 

niat lebih dahulu, dan dengan tidak menaruh benci kepadanya lebih dahulu. 

6 Ia harus tetap diam di kota itu sampai ia dihadapkan kepada rapat jemaah 

untuk diadili, sampai imam besar yang ada pada waktu itu mati. Maka 

barulah pembunuh itu boleh pulang ke kotanya dan ke rumahnya, ke kota 

dari mana ia melarikan diri.” 


 304

Banyak hal yang oleh hukum Musa diperintahkan untuk dilakukan 

saat   bangsa Israel sampai ke Kanaan dan hal ini merupakan salah 

satunya, yaitu penunjukan kota-kota perlindungan untuk melindungi 

mereka yang bersalah atas pembunuhan yang tidak disengajakan.  

Hak istimewa untuk mendapat perlindungan hukum ini berlaku bagi 

segenap umat Israel, sebab tak seorang pun yang dapat memastikan 

kalau-kalau suatu waktu perkara seperti ini dapat menimpa dirinya. 

Dan demi kepentingan tanah perjanjian itulah bahwa darah dari 

seorang yang tidak bersalah, yang hanya tangannya dan bukan 

hatinya yang bersalah, tidak seharusnya ditumpahkan, tidak, tidak 

oleh si penuntut tebusan darah. Melalui hukum ini, yang sepenuh-

nya bagi kebaikan mereka, Allah di sini mengingatkan merekasupaya  

tidak melupakan hukum-hukum lain yang telah Ia berikan demi 

kehormatan-Nya.  

1.  Perintah diberikan untuk menetapkan kota-kota sebagai tempat 

perlindungan (ay. 2), dan sangat tepat waktunya saat ini untuk 

dilakukan, saat   tanah itu baru saja diselidiki. Dengan begitu 

mereka dapat dengan lebih baik membagikan negeri menjadi tiga 

bagian dengan jalurnya masing-masing, sesuai dengan petunjuk 

Allah,supaya  keadaan dari kota-kota perlindungan ini menjadi 

lebih nyaman (Ul. 19:3). Namun hal ini mungkin tidak dilakukan 

sebelum kaum Lewi mendapat bagian warisan pusaka mereka, 

yang ditentukan bagi mereka di pasal berikutnya, sebab kota-kota 

perlindungan semuanya terletak di kota-kota kaum Lewi. Segera 

sesudah Allah memberikan kepada orang Israel kota-kota untuk 

menetap, Ia memerintahkan mereka untuk menetapkan kota-kota 

perlindungan, yang tak seorang pun tahu kelak akan melarikan 

diri ke sana dengan senang hati. Demikianlah Allah menyediakan, 

tidak hanya bagi kelegaan mereka di segala waktu, namun  juga 

bagi keamanan mereka di waktu-waktu bahaya, dan saat-saat 

seperti ini pastilah akan kita perlukan suatu waktu dan harus 

persiapkan di dunia ini. Hal ini menyatakan apa yang dimiliki dan 

akan didapat oleh Israel rohani Allah di dalam Kristus dan di 

sorga, yaitu tidak hanya tempat untuk menetap dan beristirahat, 

namun  juga perlindungan untuk menjamin keamanan mereka. 

Kota-kota perlindungan ini begitu sering dan banyak dibicarakan 

di dalam hukum Musa, dan sangat diperhatikan. Hal ini terjadi 

sebab  kota-kota tersebut melambangkan kelegaan dan pertolong-

an bagi orang-orang berdosa yang malang yang telah bertobat. 

Kitab Yosua 20:7-9 

 305 

Kota-kota itu melambangkan perlindungan bagi para petobat dari 

kutuk hukum Taurat dan murka Allah dalam Tuhan Yesus, yang 

kepada-Nya orang-orang percaya lari minta perlindungan (Ibr. 

6:18). Di dalam Dia mereka terlindungi seperti di dalam kota per-

lindungan (Flp. 3:9), di mana mereka tidak dapat ditahan, dan tidak 

ada penghukuman bagi mereka (Rm. 8:1).  

2. Petunjuk-petunjuk diberikan bagi penggunaan kota-kota perlin-

dungan ini. Hukum-hukum dalam perkara ini sudah dituliskan 

sebelumnya (Bil. 35:10, dst.), yang dijelaskan dengan panjang lebar.  

(1) Andaikata ada seseorang membunuh orang, entah itu anaknya 

sendiri atau teman dekatnya, tanpa disadari dan tanpa di-

sengaja (ay. 3), tidak sebab  dibencinya namun  malah disayangi-

nya selama ini (ay. 5). Sebab orang yang berjalan tidak berkuasa 

untuk menetapkan langkahnya. Betapa kita harus bersyukur 

kepada Allah yang telah menjaga kita dari membunuh dan 

dibunuh tanpa sengaja! Dalam perkara ini, andaikata keluarga 

dari orang yang dibunuh mau menuntut nyawa si pembunuh, 

sesuai dengan hukum kuno itu, bahwa siapa yang menumpah-

kan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia.  

(2) Andaikata terbukti melalui pengadilan bahwa pembunuhan itu 

dilakukan murni tanpa sengaja dan tanpa direncanakan ter-

lebih dahulu, baik sebab  dendam lama dan murka tiba-tiba, 

maka si pembunuh harus dilindungi dari si penuntut darah di 

dalam salah satu kota-kota perlindungan ini (ay. 4-6). Oleh 

hukum ini si pembunuh itu diberi hak  untuk berdiam di kota 

tersebut, dijaga oleh pemerintah namun  terkurung di situ, se-

perti seorang tahanan pada umumnya. Hanya jika dia dapat 

bertahan hidup hingga matinya imam besar, maka boleh ia 

kembali ke tempat asalnya. Orang-orang Yahudi berkata, “Jika 

dia mati sebelum imam besar mati di dalam kota perlindungan 

dan pembuangannya itu, dan dikuburkan di sana, maka pada 

saat kematian imam besar, tulang-tulangnya harus dipindah-

kan dengan hormat ke tempat pemakaman leluhurnya.” 

Kota-kota Perlindungan  

(20:7-9) 

7 Lalu orang Israel mengkhususkan sebagai kota perlindungan: Kedesh di 

Galilea, di pegunungan Naftali dan Sikhem, di pegunungan Efraim, dan Kiryat-


 306

Arba, itulah Hebron, di pegunungan Yehuda. 8 Dan di seberang sungai Yordan, 

di sebelah timur Yerikho, mereka menentukan Bezer, di padang gurun, di 

dataran tinggi, dari suku Ruben; dan Ramot di Gilead dari suku Gad, dan 

Golan di Basan dari suku Manasye. 9 Itulah kota-kota yang ditetapkan bagi 

semua orang Israel dan bagi pendatang-pendatang yang ada di tengah-tengah 

mereka,supaya  setiap orang yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja 

dapat melarikan diri ke sana dan jangan mati dibunuh oleh tangan penuntut 

tebusan darah, sebelum ia dihadapkan kepada rapat jemaah. 

Kita di sini membaca tentang pemilihan kota-kota perlindungan di 

negeri Kanaan, yang dibuat berdasar  nasihat dan wewenang 

Yosua serta para pemimpin (ay. 7). Dan pada kesempatan ini penye-

butan ini diulangi tentang penunjukan tiga kota lain di dalam undian 

dua setengah suku lain, yang dibuat oleh Musa (Ul. 4:43). namun  

sebagaimana dipikirkan oleh Uskup Patrick, mereka tidak memiliki 

hak tersebut hingga kini.  

1. Mereka dikatakan mengkhususkan kota-kota ini, yaitu kata asli 

dari menunjuk (ay. 7). Bukan berarti bahwa ada upacara keaga-

maan diadakan untuk menguduskan kota-kota, melainkan hanya 

melalui suatu keputusan bersama di pengadilan yang dengan 

sungguh-sungguh menyatakan kota-kota tersebut sebagai kota-

kota perlindungan, dan dengan begitu kudus bagi kehormatan 

Allah, sebagai pelindung bagi orang yang terbukti tidak bersalah. 

Jika kota-kota tersebut yaitu  tempat perlindungan, maka yaitu  

tepat untuk menyebutnya dikhususkan. Kristus, tempat perlin-

dungan kita, dikuduskan oleh Bapa. Bahkan demi kita Ia mengu-

duskan diri sendiri (Yoh. 17:19).  

2. Kota-kota ini, seperti kota-kota yang di seberang sungai Yordan, 

berada di tiga bagian negeri itu, sedemikian dekatnya sehingga se-

seorang, katanya, dalam waktu setengah hari saja dapat menca-

pai salah satu dari kota-kota tersebut dari sudut mana pun. 

Kadesh ada di daerah Naftali, suku yang paling utara, Hebron di 

daerah Yehuda, yang paling selatan, dan Sikhem di Efraim, yang 

terletak di tengah-tengah, yang sama jaraknya dari kedua kota 

lainnya. Allah yaitu  tempat perlindungan yang dekat.  

3. Semuanya yaitu  kota-kota suku Lewi, yang memberikan kehor-

matan kepada suku kepunyaan Allah, dengan menjadikan mereka 

hakim di dalam perkara-perkara yang sangat mendapat perhatian 

sang Penyelenggara ilahi, dan dengan begitu juga menempatkan 

mereka sebagai pelindung bagi orang-orang malang yang tidak 

bersalah. Kota perlindungan juga merupakan suatu kebaikan bagi 

Kitab Yosua 20:7-9 

 307 

pengungsi yang malang, sehingga saat   orang tersebut tidak 

dapat naik ke rumah TUHAN atau menghadiri sidang pengadilan, 

dia masih bisa ditemani oleh para hamba Allah, untuk mengajari-

nya dan berdoa untuknya serta melindungi dia dengan aturan-

aturan masyarakat. Jika harus dikurung, maka ia ditempatkan di 

sebuah kota Lewi, di mana dia dapat, jika dia mau, memperbaiki 

diri.  

4.  Kota-kota ini berada di atas pegunungansupaya  dapat dilihat dari 

kejauhan, sebab sebuah kota di atas bukit tidak dapat tersem-

bunyi. Tempat yang tinggi ini akan mengarahkan dan menguatkan 

orang malang yang tertekan untuk mengikuti jalan ke sana. Dan 

kendati jalannya menanjak, namun ini akan menghibur dia, yaitu 

bahwa sebentar lagi ia akan sampai di tempat perlindungannya, 

dan jika dia bisa masuk ke pinggiran kota maka selamatlah dia.  

5.  Beberapa penafsir melihat makna di balik nama-nama kota-kota 

ini dalam kaitannya dengan Kristus sebagai tempat perlindungan 

kita. Saya tidak suka untuk memperdebatkan arti nama, namun 

bersedia untuk memperhatikan nama-nama ini. Kadesh ber-

arti kudus, dan tempat perlindungan kita yaitu  Yesus yang 

Kudus. Sikhem, sebuah bahu tempat bersandar, dan pemerintah-

an ada di atas bahu-Nya. Hebron, persekutuan, dan orang-orang 

percaya dipanggil ke dalam persekutuan Yesus Kristus Tuhan 

kita. Bezer, sebuah benteng, sebab Ia yaitu  sebuah benteng per-

tahanan yang kuat bagi semua orang yang percaya kepada-

Nya. Ramot, yang tinggi atau yang ditinggikan, sebab Ia telah diting-

gikan Allah dengan tangan kanan-Nya. Golan, sukacita atau kegem-

biraan yang meluap, sebab di dalam Dia semua orang kudus 

dibenarkan dan akan dimuliakan. Akhirnya, di samping semuanya 

ini, tanduk-tanduk mezbah, di mana pun berada, yaitu  sebuah 

tempat perlindungan bagi mereka yang memegangnya, jika keja-

hatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang diperbolehkan oleh 

tempat perlindungan itu. Hal ini tersirat di dalam hukum Taurat 

(Kel. 21:14), bahwa orang yang membunuh dengan sengaja akan 

diambil dari mezbah Allah untuk dihukum mati. Kita mendapati 

mezbah digunakan bagi tujuan ini (1Raj. 1:50; 2:28). Kristus ada-

lah mezbah kita, yang tidak hanya menguduskan pemberian, namun  

juga melindungi si pemberi pemberian itu. 

 

  

 

 

 

 

 

 

PASAL  2 1  

udah sering dikatakan bahwa suku Lewi tidak akan mendapatkan 

“milik pusaka bersama saudara-saudara mereka,” tidak ada bagi-

an khusus negeri itu yang ditetapkan bagi mereka, seperti yang 

diterima suku-suku lain. Tidak, daerah di sekitar Silo pun tidak, yang 

disangka orang akan diperuntukkan bagi mereka sebagai tanah 

jemaat. Akan namun , meskipun mereka tidak dikumpulkan ke dalam 

suatu daerah mereka sendiri, tampaknya, dengan penyediaan yang 

dibuat bagi mereka di sini, mereka bukanlah orang-orang yang me-

rugi. Sebaliknya, suku-suku yang lain sangatlah diuntungkan dengan 

tersebarnya mereka. Di sini diceritakan, 

I. Tindakan yang mereka lakukan agar kota-kota mereka diberi-

kan kepada mereka, sesuai dengan penetapan Allah (ay. 1-2).  

II. Pemilihan kota-kota yang diambil dari wilayah beberapa suku, 

dan pembagian kota-kota itu kepada kaum-kaum suku Lewi 

(ay. 3-8). 

III. Daftar kota-kota itu, ada empat puluh delapan semuanya (ay. 

9-42). 

IV. Terpenuhilah semua negeri yang telah Allah janjikan kepada 

umatnya Israel (ay. 43-45). 

Kota-kota Orang Lewi 

(21:1-8) 

1 lalu  datanglah para kepala kaum keluarga orang Lewi menghadap 

imam Eleazar, menghadap Yosua bin Nun, dan menghadap para kepala 

kaum keluarga di antara suku-suku orang Israel 2 dan berkata kepada mere-

ka di Silo di tanah Kanaan, demikian: “TUHAN telah memerintahkan dengan 

perantaraan Musa,supaya  diberikan kepada kami kota-kota untuk didiami 

dan tanah-tanah penggembalaannya untuk ternak kami.” 3 Lalu orang Israel 

memberikan dari milik pusaka mereka kota-kota yang berikut dengan tanah-


 310

tanah penggembalaannya kepada orang Lewi, seperti yang dititahkan TUHAN. 

4 Lalu keluarlah undian bagi kaum-kaum orang Kehat. Maka di antara orang 

Lewi anak-anak imam Harun, mendapat dengan undian tiga belas kota dari 

suku Yehuda, dari suku Simeon dan dari suku Benyamin. 5 Kaum-kaum 

yang lain di antara keturunan Kehat mendapat dengan undian sepuluh kota 

dari kaum-kaum suku Efraim, dari suku Dan dan dari suku Manasye yang 

setengah itu. 6 Keturunan Gerson mendapat dengan undian tiga belas kota 

dari kaum-kaum suku Isakhar, dari suku Asyer, dari suku Naftali dan dari 

setengah suku Manasye yang di Basan itu.7 Keturunan Merari mendapat 

dengan undian dua belas kota menurut kaum-kaum mereka, dari suku 

Ruben, dari suku Gad dan dari suku Zebulon. 8 Demikianlah diberikan orang 

Israel kota-kota tadi dengan tanah-tanah penggembalaannya kepada orang 

Lewi dengan undian seperti yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan 

Musa. 

Di sini diceritakan, 

I. Permohonan orang Lewi yang diajukan kepada para pemimpin 

jemaat, yang saat itu berkedudukan di Silo (ay. 1-2). Amatilah, 

1. Bagian undian mereka tidak diberikan kepada mereka sampai 

mereka mengajukan permohonan mereka. Ada milik pusaka 

yang disediakan bagi semua orang kudus, imamat yang rajani 

itu, namun  mereka harus mengajukan permohonan untuk 

mendapatkannya. Mintalah, maka akan diberikan kepadamu. 

Yosua berusaha menggugah semua suku yang lain yang ogah-

ogahan mengajukan permohonannya, namun  suku Lewi, 

rupanya, tahu kewajiban dan keinginan mereka lebih daripada 

suku-suku yang lain, dan sebab  itu mereka berterang-terang-

an saja dalam perkara ini, saat tiba giliran undi bagi mereka, 

tanpa perlu dipanggil. Mereka mendasarkan permintaan mere-

ka di atas dasar yang sangat baik, bukan atas kebaikan atau 

pelayanan mereka sendiri, melainkan atas penetapan ilahi: 

“TUHAN telah memerintahkan dengan perantaraan Musa, 

susaha  diberikan kepada kami kota-kota, memerintahkanmu 

untuk memberikannya, yang berarti memerintahkan kami 

untuk memintanya.” Perhatikanlah, pemeliharaan para pela-

yan Tuhan bukanlah hal yang sembarangan, diserahkan 

sepenuhnya pada kerelaan umat, yang bisa saja membiarkan 

mereka kelaparan kalau mereka mau. Tidak, seperti Allah 

Israel memerintahkan agar orang Lewi harus dipenuhi dengan 

baik kebutuhan-kebutuhannya, demikian pula Tuhan Yesus, 

Raja jemaat Kristen, menetapkannya, dan ketetapan ini ber-

laku selama-lamanya bahwa mereka yang memberitakan Injil, 

Kitab Yosua 21:1-8 

 311 

harus hidup dari pemberitaan Injil itu (1Kor. 9:14), dan harus 

hidup dengan nyaman. 

2. Mereka belum mengajukan permintaan mereka sampai semua 

suku-suku yang lain diberi bagiannya, baru sesudah  itu mereka 

segera melakukannya. Ada beberapa alasan di balik ini. Setiap 

suku harus tahu dahulu bagian mereka, kalau tidak mereka 

tidak akan tahu bagian mana yang harus mereka berikan 

kepada orang Lewi, sehingga tugas itu tidak akan semudah di 

sini pelaksanaannya. Namun, hal ini juga menjadi contoh 

tentang kerendahan hati, kesopanan, dan kesabaran mereka, 

dan orang Lewi harus menjadi teladan untuk sifat-sifat ini dan 

sifat-sifat baik lainnya, bahwa mereka mau dilayani terakhir, 

dan nasib mereka tidak pernah menjadi lebih buruk sebab -

nya. Janganlah pelayan Allah mengeluh jika  sewaktu-

waktu mereka mendapati bahwa mereka dibelakangkan baik 

dalam pikiran maupun perhatian orang. Sebaliknya, biarlah 

mereka yakin akan perkenanan Allah dan penghormatan yang 

datang dari-Nya, maka mereka pasti akan cukup kuat berta-

han saat   diremehkan dan diabaikan orang.  

II. Permohonan orang Lewi segera dikabulkan, tanpa ada perbantah-

an. Para pemimpin Israel mungkin merasa malu bahwa mereka 

harus dimintai pertanggungjawaban terlebih dahulu dalam per-

kara ini, dan bahwa belum ada tindakan diambil di antara mereka 

sendiri untuk menyelesaikan masalah tempat tinggal orang Lewi. 

1. Keturunan Israel dikatakan harus memberikan kota-kota ke-

pada orang Lewi. Allah telah menetapkan berapa kota jumlah-

nya, yaitu empat puluh delapan. Kemungkinan, Yosua dan 

para pemimpin, sesudah  mempertimbangkan besarnya dan nilai 

bagian undian masing-masing suku seperti yang terbentang di 

hadapan mereka, telah memutuskan berapa kota yang harus 

diambil dari setiap suku. lalu , bapa-bapa beberapa suku 

itu sendiri menyepakati kota-kota yang mana saja, dan sebab  

itu dikatakan memberikan kota-kota itu, sebagai persembah-

an, kepada Tuhan. Demikianlah Allah menetapkan (Bil. 35:8), 

setiap suku harus memberikan dari kota-kotanya kepada orang 

Lewi. Di sini, Allah menguji kemurahan hati mereka dan me-

reka didapati patut dipuji dan dimuliakan, sebab seperti yang 

tampak dari daftar yang disebutkan berikutnya bahwa kota-


 312

kota yang mereka berikan kepada orang Lewi termasuk bebe-

rapa kota paling baik dan paling besar pada masing-masing 

suku. Dan kemungkinan mereka sudah mempertimbangkan 

situasi mereka, memastikan bahwa orang Lewi itu betul-betul 

tersebar sehingga tidak ada bagian dari negeri itu yang terlalu 

jauh dari kota orang Lewi. 

2. Mereka memberikan kota-kota itu seperti yang dititahkan 

Tuhan, artinya, dengan pandangan yang terarah pada titah itu 

dan dalam ketaatan padanya, dan inilah yang menguduskan 

pemberian mereka itu. Mereka memberikan sejumlah yang 

Allah perintahkan, dan sungguh baik bahwa hal itu sudah 

ditetapkan, sehingga orang Lewi tidak akan meminta lebih 

banyak, begitu pula orang Israel tidak memberi lebih sedikit. 

Mereka memberikan juga beserta dengan tanah-tanah peng-

gembalaan dari milik mereka, sejumlah hasta panjangnya dari 

tembok kota itu, seperti yang diperintahkan Allah (Num. 35:4-

5), dan tidak bermaksud menguranginya. 

3. sesudah  empat puluh delapan kota dipilih, kota-kota itu dibagi 

menjadi empat bagian undian, berdasar  letak kota-kota 

yang berdekatan, dan lalu  masing-masing bagian undian 

ditetapkan untuk empat kaum dalam suku Lewi. sesudah  orang 

Israel menyerahkan kota-kota itu ke tangan Allah, Dia sendiri 

yang akan melakukan pembagiannya di antara hamba-hamba-

Nya itu. 

(1) Kaum keturunan Harun, satu-satunya kaum yang menjadi 

imam-imam, mendapatkan bagian undian ketiga belas kota 

yang diberikan oleh suku Yehuda, Simeon, dan Benyamin 

(ay. 4). Allah dalam hikmat-Nya memerintahkan, bahwa 

sekalipun Yerusalem sendiri tidak termasuk dalam kota-

kota mereka, kota ini masih menjadi milik orang Yebus dan 

suku-suku yang baik hati itu tidak akan tega mengolok-

olok orang Lewi, yang harus melalukan peperangan lain, 

dengan kota yang harus direbut dahulu dengan pedang 

sebelum dapat dinikmati. Namun kota-kota yang ditetap-

kan menjadi bagian mereka yaitu  kota-kota yang letaknya 

berdekatan dengan Yerusalem, sebab  di sanalah, nanti-

nya, kota kudus itu, menjadi tempat utama mereka mela-

kukan tugas mereka. 

 

Kitab Yosua 21:9-42 

 313 

(2) Orang Kehat-Lewi yang di antara mereka terdapat keturun-

an Musa, meskipun tidak pernah dibeda-bedakan menda-

patkan kota-kota yang terletak dalam bagian undian suku 

Dan, yang letaknya bersebelahan dengan suku Yehuda, 

yang terdapat di dalam bagian suku Efraim, dan suku 

Manasye yang setengah itu, yang letaknya bersebelahan 

dengan suku Benyamin. Jadi orang-orang yang berasal dari 

keturunan ayah Harun ditempatkan paling berdekatan 

dengan anak-anak Harun. 

(3) Gerson yaitu  anak sulung Lewi, dan sebab  itu, meskipun 

keluarga Kohat adiknya mendapat keutamaan di atas dia, 

namun keturunannya mendapat keutamaan di atas kaum 

yang lain dari Merari (ay. 6). 

(4) Orang Merari, keluarga yang bungsu, mendapatkan bagian 

undian yang terakhir, dan letaknya yang paling jauh (ay. 7). 

Suku-suku yang lain dari keturunan Yakub mendapat 

bagian undian untuk setiap suku saja, namun Lewi, suku 

Allah, mendapatkan bagian undian untuk setiap kaumnya. 

Sebab memang ada penyelenggaraan khusus yang meng-

arahkan dan menyertai pemindahan dan penempatan para 

pelayan Tuhan, dan menetapkan tempat tinggal orang-

orang yang akan menjadi terang dunia itu. 

Kota-kota Orang Lewi  

(21:9-42) 

9 Dari suku bani Yehuda dan dari suku bani Simeon diberikan mereka kota-

kota yang berikut, yang disebutkan namanya di sini: 10 kepada anak-anak 

Harun yang dari kaum-kaum orang Kehat yang termasuk bani Lewi, sebab  

bagi merekalah undian yang pertama, 11 kepada mereka diberikan Kiryat-

Arba, itulah Hebron – Arba inilah bapa suku Enak – di pegunungan Yehuda, 

dan tanah-tanah penggembalaan di sekelilingnya; 12 namun  tanah ladang kota 

tadi dengan desa-desanya telah diberikan mereka kepada Kaleb bin Yefune 

menjadi miliknya. 13 Kepada anak-anak imam Harun, diberikan mereka 

Hebron, kota perlindungan untuk pembunuh, dan tanah-tanah penggem-

balaan kota itu, Libna dengan tanah-tanah penggembalaannya, 14 Yatir 

dengan tanah-tanah penggembalaannya, Estemoa dengan tanah-tanah peng-