ek
moyangmu? 4 Ajukanlah tiga orang dari tiap-tiap suku; maka aku akan menyu-
ruh mereka,supaya mereka bersiap untuk menjelajahi negeri itu, mencatat
keadaannya, sekadar milik pusaka masing-masing, lalu kembali kepada-
ku. 5 Sesudah itu mereka akan membaginya di antara mereka menjadi tujuh
bagian. Suku Yehuda akan tetap tinggal dalam daerahnya di sebelah selatan
dan keturunan Yusuf akan tetap tinggal dalam daerahnya di sebelah utara.
6 Kamu catat keadaan negeri itu dalam tujuh bagian dan kamu bawa ke mari
kepadaku; lalu aku akan membuang undi di sini bagi kamu di hadapan
TUHAN, Allah kita. 7 Sebab orang Lewi tidak mendapat bagian di tengah-
tengah kamu, sebab jabatan sebagai imam TUHAN ialah milik pusaka
mereka, sedang suku Gad, suku Ruben dan suku Manasye yang setengah itu
telah menerima milik pusaka di sebelah timur sungai Yordan, yang diberikan
kepada mereka oleh Musa, hamba TUHAN.” 8 lalu bersiaplah orang-
orang itu, lalu pergi, sedang Yosua memerintahkan kepada mereka, pada
waktu mereka berangkat,supaya mereka mencatat keadaan negeri itu,
katanya: “Pergilah, jelajahilah negeri itu, catatkanlah keadaannya, lalu
kembalilah kepadaku; maka di sini, di Silo, aku akan membuang undi bagi
kamu di hadapan TUHAN.” 9 Orang-orang itu pergi dan berjalan melalui
negeri itu; mereka mencatat keadaannya dalam suatu daftar, kota demi kota,
dalam tujuh bagian, lalu kembali kepada Yosua ke tempat perkemahan di
Silo. 10 Lalu Yosua membuang undi bagi mereka di Silo, di hadapan TUHAN,
dan di sanalah Yosua membagikan negeri itu kepada orang Israel, sesuai
dengan pembagian mereka.
Dalam perikop ini,
I. Yosua menegur suku-suku yang masih belum menempati daerah
mereka, bahwa mereka tidak menggugah diri sendiri untuk men-
duduki tanah yang sudah diberikan Allah kepada mereka. Tujuh
suku masih belum mendapat bagian. Meskipun sudah pasti akan
mendapat suatu milik pusaka, namun mereka tidak pasti di mana
milik pusaka itu berada, sehingga tampaknya mereka tidak begitu
peduli akan hal itu (ay. 2). Dan dengan merekalah Yosua berban-
tah (ay. 3): Berapa lama lagi kamu bermalas-malas?
1. Mereka merasa terlalu nyaman dengan keadaan mereka seka-
rang. Mereka suka bahwa mereka hidup dalam satu kelompok
bersama-sama, lebih banyak lebih meriah. Dan, seperti orang-
orang yang membangun menara Babel, tak terbersit dalam
pikiran mereka untuk menyebar-nyebar dan keluar dari ka-
wanan yang baik itu. Jarahan dari kota-kota yang sudah
Kitab Yosua 18:2-10
287
mereka rebut dapat membuat mereka hidup berkelimpahan
untuk saat ini, dan mereka tidak mau memikirkan masa de-
pan. Mungkin suku Yehuda dan suku Yusuf, yang sudah men-
dapat milik pusaka mereka di negeri-negeri yang bersebelahan,
bermurah hati dengan selalu menjamu saudara-saudara mere-
ka yang belum mendapat bagian itu. Jadi, mereka pergi dari
satu rumah yang berbaik hati ke rumah lain di antara teman-
teman mereka. Mereka tidak menggerutu bahwa bagian milik
pusaka mereka masih ditangguhkan, malah justru merasa
senang dengan keadaan mereka, hingga tidak ambil peduli
mencari rumah bagi diri sendiri.
2. Mereka malas dan lamban. Bisa jadi mereka sangat berharap
bagian mereka itu tersedia, namun mereka tidak memiliki
semangat untuk menggapainya, atau mulai bergerak untuk
bekerja, meskipun itu benar-benar demi keuntungan mereka
sendiri. Seperti si pemalas, yang mencelup tangannya ke dalam
pinggan, namun tidak juga mengembalikannya ke mulut. Negeri-
negeri yang masih harus dibagikan terletak di tempat yang
jauh, dan beberapa bagiannya ada di tangan orang Kanaan.
Jika mereka pergi menduduki negeri-negeri itu, maka kota-
kotanya harus dibangun kembali atau diperbaiki. Mereka
harus menggiring hewan ternak mereka ke tempat yang jauh,
dan membawa anak isteri mereka ke tempat-tempat yang
asing. Hal ini tidak akan terlaksana tanpa bersusah payah,
dan menerobos sejumlah kesulitan. Demikianlah, siapa senan-
tiasa memperhatikan angin tidak akan menabur, dan siapa
senantiasa melihat awan tidak akan menuai (Pkh. 11:4). Per-
hatikanlah, banyak orang dipalingkan dari kewajiban-kewajib-
an yang harus dilakukannya, dan terhalang dari penghiburan-
penghiburan yang sejati, oleh hal-hal yang tampak sebagai
kesulitan, namun sebenarnya bukan kesulitan. Allah dengan
anugerah-Nya telah memberi kita hak atas negeri yang baik,
Kanaan sorgawi, namun kita bermalas-malas, sehingga tidak
pergi menduduki negeri itu. Kita tidak akan pernah masuk ke
dalam tempat perhentian itu, seperti yang kita inginkan,
kecuali dengan dengan iman, pengharapan, dan sukacita yang
kudus. Kita tidak akan hidup di sorga, seperti yang kita rindu-
kan, kecuali kita mengarahkan hati kita kepada perkara-per-
kara yang di atas dan hidup dengan benar untuknya. Berapa
288
lama lagi kita akan berperilaku demikian? Berapa lama lagi
kita mau berdiri dalam terang kita sendiri, dan meninggalkan
Dia yang mengasihi kita demi hal-hal yang sia-sia? Yosua
sadar akan kesulitan-kesulitan yang timbul dari penundaan
ini, bahwa, sewaktu mereka lalai untuk menduduki negeri
yang telah ditaklukkan, orang Kanan akan memulihkan ke-
kuatan dan semangat mereka, dan memperkuat diri mereka di
tempat-tempat yang masih ada di tangan mereka. Jika sampai
terjadi, maka akan sangat sukar lagi untuk mengusir habis
orang Kanaan. Mereka akan kehilangan segala keuntungan
jika tidak meneruskan serangan. Dan sebab itu, laksana raja-
wali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, demikianlah Yosua
menggoyangbangkitkan mereka untuk menduduki daerah ke-
punyaan mereka. Ia siap melakukan bagiannya, jika saja me-
reka mau melakukan bagian mereka.
II. Yosua membuka jalan bagi mereka untuk menempati daerah
kepunyaan mereka.
1. Negeri yang masih tersisa harus diselidiki, kota-kotanya harus
digambarkan, beserta wilayah-wilayah yang termasuk di da-
lamnya (ay. 4). Semuanya ini harus dibagi menjadi tujuh
bagian yang sama, sedekat mungkin dengan nilai sebenarnya
menurut taksiran mereka. Inilah yang harus mereka perhati-
kan, dan bukan hanya jumlah kotanya dan luas negerinya.
Yehuda tinggal di sebelah selatan dan Yusuf di sebelah utara
Silo, untuk melindungi Kemah Pertemuan (ay. 5). Oleh sebab
itu mereka tidak perlu mencatat keadaan negeri mereka, namun
hanya negeri-negeri yang masih belum diduduki. Yosua mem-
berikan alasan (ay. 7) mengapa mereka harus membaginya
menjadi tujuh bagian saja, yaitu sebab orang Lewi tidak boleh
memiliki harta duniawi seperti yang kita katakan, melainkan
hanya sokongan, yang diteruskan kepada keluarga-keluarga
mereka: Jabatan sebagai imam TUHAN ialah milik pusaka me-
reka, dan itu milik pusaka yang sangat terhormat, menghibur,
dan berlimpah. Suku Gad dan suku Ruben, bersama suku
Manasye yang setengah, sudah menempati daerah kepunyaan
mereka, dan tidak perlu diurusi lebih jauh. Nah,
Kitab Yosua 18:2-10
289
(1) Para penyelidik itu yaitu tiga orang dari tiap-tiap tujuh
suku yang harus mendapat bagian (ay. 4). Semuanya ber-
jumlah dua puluh satu, mungkinsupaya lebih cepat, sebab
mereka sudah kehilangan waktu. Mereka membagi diri
menjadi tiga kawanan, satu dari tiap-tiap suku dalam
setiap kawanan, dan masing-masing menjelajahi daerah
mereka sendiri. Dengan demikian perkara itu ditangani
secara sama rata,supaya tidak ada keberpihakan dalam
pembagian tujuh bagian itu, atau timbul suatu kecurigaan.
Dengan begitu semuanya bisa merasa puas bahwa mereka
diperlakukan dengan benar.
(2) Penjelajahan itu dilakukan sebagaimana mestinya, dan ha-
silnya diserahkan kepada Yosua (ay. 8-9). Yosefus (sejarawan
Yahudi abad 1 – pen.) berkata bahwa penyelidikan itu me-
makan waktu tujuh bulan. Dan di dalamnya kita harus
mencermati,
[1] Iman dan keberanian dari orang-orang yang ditugaskan
itu: sangat banyak orang Kanaan yang masih tinggal di
negeri itu, dan semuanya geram terhadap Israel, seperti
beruang yang kehilangan anak. Jika urusan para pe-
nyelidik ini sampai ketahuan, apa lagi yang dapat mere-
ka harapkan selain ditahan, dan dihancurkan isi kepala
mereka oleh orang-orang buas yang mengetahui per-
buatan mereka? namun dalam ketaatan terhadap perin-
tah Yosua, dan dalam kebergantungan pada kuasa
Allah, mereka mempertaruhkan nyawa untuk mengabdi
pada negeri mereka.
[2] Penyelenggaraan Allah yang luar biasa dalam melin-
dungi mereka dari banyak kematian yang mengancam
mereka, dan membawa mereka semua kembali pulang
dengan selamat ke Silo. saat kita sedang menjalankan
kewajiban kita, kita ada di bawah perlindungan isti-
mewa dari Yang Maha Kuasa.
2. saat negeri itu sudah dijelajahi, dan dibagi menjadi tujuh
bagian, maka Yosua pun, dengan memohon kepada Allah, dan
bimbingan dari Dia, menentukan yang mana dari bagian-bagi-
an ini yang menjadi milik tiap-tiap suku (ay. 6): Lalu aku akan
membuang undi bagi kamu di sini di Kemah Pertemuan sebab
290
itu yaitu persepakatan suci di hadapan TUHAN, Allah kita.
Kepada-Nyalah tiap-tiap suku harus mengarahkan pandang-
an, dengan rasa syukur atas segala kenyamanan, dan dengan
menerima segala ketidaknyamanan dari bagian mereka. Hak
milik Allah harus kita akui dalam apa yang kita miliki di
dunia, dan harus kita atur seperti di hadapan-Nya, dengan ke-
adilan, kasih, dan kebergantungan pada sang Penyelenggara.
Kanaan sorgawi dicatat untuk kita dalam sebuah kitab, yaitu
Kitab Suci. Di dalam Kanaan sorgawi itu ada banyak tempat
tinggal dan bagian yang cukup untuk semua orang Israel
rohani milik Allah. Kristus yaitu Yosua kita, yang membagi-
kan Kanaan sorgawi kepada kita. Dialah yang harus kita per-
hatikan, dan kepada-Nyalah kita harus meminta milik pusaka
bersama dengan orang-orang kudus (lihat Yoh. 17:2-3).
Undi yang Didapat Suku Benyamin
(18:11-28)
11 Maka keluarlah undian suku bani Benyamin menurut kaum-kaum
mereka, dan daerah yang diundikan kepada mereka terdapat antara daerah
bani Yehuda dan daerah bani Yusuf. 12 Batas pada sisi utara bagi mereka
mulai dari sungai Yordan; lalu batas itu naik ke lereng gunung di
sebelah utara Yerikho, naik ke barat ke pegunungan, dan menuju ke padang
gurun Bet-Awen. 13 Dari sana batas itu terus ke Lus, ke selatan, ke arah
lereng gunung dekat Lus, itulah Betel; lalu batas itu turun ke Atarot-
Adar di pegunungan yang di sebelah selatan Bet-Horon Hilir. 14 lalu
batas itu melengkung, lalu membelok dari pegunungan yang di seberang Bet-
Horon di sebelah selatan menuju ke sisi barat daya, dan berakhir di Kiryat-
Baal, itulah Kiryat-Yearim, suatu kota bani Yehuda. Itulah sisi barat. 15 Sisi
selatan mulai dari ujung Kiryat-Yearim, lalu batas itu menuju ke barat,
dan menuju pula ke mata air Me-Neftoah. 16 Selanjutnya batas itu turun ke
ujung pegunungan yang di tentangan lebak Ben-Hinom, di sebelah utara
lembah orang Refaim; lalu turun ke lebak Hinom, sepanjang lereng
gunung Yebus, ke selatan, lalu turun ke En-Rogel. 17 lalu
melengkung ke utara, menuju ke En-Semes dan menuju pula ke Gelilot di
seberang pendakian Adumim, turun ke batu Bohan bin Ruben, 18 terus ke
lereng gunung di seberang Bet-Araba ke utara, dan turun ke Araba-Yordan.
19 lalu batas itu terus ke lereng gunung dekat Bet-Hogla ke utara dan
batas itu berakhir ke teluk utara Laut Asin, ke muara sungai Yordan di
sebelah selatan. Itulah batas selatan. 20 Sungai Yordan ialah batasnya pada
sisi timur. Itulah milik pusaka bani Benyamin dengan batas-batasnya ke
segala penjuru menurut kaum-kaum mereka. 21 Kota-kota suku bani
Benyamin menurut kaum-kaum mereka ialah Yerikho, Bet-Hogla, Emek-
Kezis, 22 Bet-Araba, Zemaraim, Betel, 23 Haawim, Para, Ofra, 24 Kefar-
Haamonai, Ofni dan Geba; dua belas kota dengan desa-desanya. 25 Gibeon,
Rama, Beerot, 26 Mizpa, Kefira, Moza, 27 Rekem, Yirpeel, Tarala, 28 Zela, Elef
dan Yebus, ialah Yerusalem, Gibeat dan Kiryat; empat belas kota dengan
Kitab Yosua 18:11-28
291
desa-desanya. Itulah milik pusaka bani Benyamin menurut kaum-kaum
mereka.
Kita mendapati dalam perikop ini undi yang didapat suku Benyamin,
dan bagian tanahnya ditetapkan oleh sang Penyelenggara terletak di
sebelah daerah Yusuf. Benyamin yaitu satu-satunya saudara Yusuf,
dan dia yaitu Benyamin yang bungsu (Mzm. 68:28), yang membu-
tuhkan perlindungan Yusuf sang kakak. Walaupun begitu, ia mem-
punyai pelindung yang lebih baik, sebab TUHAN melindungi dia setiap
waktu (Ul. 33:12). Dan undi yang didapat suku Benyamin itu ada di
samping Yehuda pada sisi lainnya,supaya suku ini selanjutnya dapat
bersatu dengan Yehuda dalam kesetiaan terhadap takhta Daud dan
Bait Suci di Yerusalem. Di sini kita mendapati,
1. Batas-batas yang tepat dari suku ini, yang tidak perlu kita urai-
kan dengan tepat. Sama seperti dalam batasan itu ada Yehuda di
sebelah selatan dan Yusuf di sebelah utara, demikian pula ada
Yordan di sebelah timur dan Dan di sebelah barat. Perbatasan
barat dikatakan meliputi sudut laut di sebelah selatan (ay. 14, KJV),
padahal dalam undi yang didapat suku ini tidak ada bagian yang
dekat dengan laut besar. Uskup Patrick berpendapat bahwa yang
dimaksudkan yaitu perbatasan itu menyusur dalam garis sejajar
sampai ke laut besar, meskipun masih jauh dari laut itu. Dr.
Fuller mengemukakan bahwa sebab laut itu tidak disebut seba-
gai laut besar, namun hanya laut, yang sering kali berarti danau
atau telaga, maka mungkin yang dimaksudkan yaitu telaga
Gibeon, yang bisa disebut sebagai sudut atau wilayah laut. Tem-
pat itu disebut telaga yang di Gibeon (Yer 41:12), dan dikelilingi
oleh perbatasan barat suku ini.
2. Kota-kota tertentu yang termasuk dalam suku ini, tidak semua-
nya, melainkan yang paling besar saja. Dua puluh enam kota
disebutkan di sini. Yerikho disebutkan pertama-tama, meskipun
sudah diporak-porandakan, dan dilarang untuk dibangun kembali
sebagai kota dengan gerbang-gerbang dan tembok-tembok, sebab
Yerikho bisa dibangun dan dihuni sebagai pedesaan, dan dengan
begitu ada gunanya untuk suku ini. Gilgal, di mana Israel per-
tama-tama berkemah saat Saul diangkat menjadi raja (1Sam.
11:15), termasuk dalam suku ini. Gilgal sesudahnya menjadi tem-
pat yang sangat cemar. Segala kejahatan mereka terjadi di Gilgal
(Hos. 9:15). Betel termasuk dalam suku ini, sebuah tempat yang
292
ternama. Meskipun Benyamin setia terhadap keturunan Daud,
namun Betel, tampaknya, yaitu milik keturunan Yusuf (Hak.
1:23-25), dan di sana Yerobeam menaruh salah satu anak lembu
emasnya. Gibeon termasuk dalam suku ini, di situ terdapat mez-
bah pada permulaaan pemerintahan Salomo (2Taw. 1:3). Begitu
juga dengan Gibea, tempat yang keji itu, di mana gundik dari se-
orang Lewi diperkosa. Mizpa, dan batu Eben-Haezer milik Samuel
di dekatnya, dan juga Anatot, kota Yeremia, termasuk dalam suku
ini, seperti halnya bagian utara Yerusalem. Rasul Paulus merupa-
kan kehormatan dari suku ini (Rm. 11:1; Flp. 3:5). namun di mana
letak negerinya, kita tidak tahu. Ia mencari negeri yang lebih baik.
PASAL 19
alam gambaran tentang undi untuk suku Yehuda dan suku
Benyamin, kita mendapati uraian tentang batas-batas yang me-
ngelilinginya maupun kota-kota yang tercakup di dalamnya. Dalam
gambaran tentang undi untuk suku Efraim dan Manasye, kita men-
dapati uraian tentang batas-batasnya, namun tidak kota-kotanya.
Dalam pasal ini Simeon dan Dan digambarkan hanya melalui kota-
kota mereka, dan bukan batas-batas mereka, sebab bagian tanah
mereka masih terletak dalam suku Yehuda, terutama wilayah bagian
Simeon. Untuk suku-suku yang lain, batas-batas mereka digambar-
kan dan kota-kota mereka disebutkan, terutama kota-kota perbatas-
an. Dalam pasal ini kita temukan,
I. Undi untuk suku Simeon (ay. 1-9).
II. Undi untuk suku Zebulon (ay. 10-16).
III. Undi untuk suku Isakhar (ay. 17-23).
IV. Undi untuk suku Asyer (ay. 24-31).
V. Undi untuk suku Naftali (ay. 32-39).
VI. Undi untuk suku Dan (ay. 40-48). Terakhir,
VII. Milik pusaka yang ditetapkan untuk Yosua sendiri dan
keluarganya (ay. 49-51).
Undi untuk Suku Simeon
(19:1-9)
1 Undian yang kedua pun keluarlah bagi suku Simeon, untuk suku bani
Simeon menurut kaum-kaum mereka. Milik pusaka mereka ada di tengah-
tengah milik pusaka bani Yehuda. 2 Sebagai milik warisan mereka menerima:
Bersyeba, Syeba, Molada, 3 Hazar-Sual, Bala, Ezem, 4 Eltolad, Betul, Horma,
5 Ziklag, Bet-Hamarkabot, Hazar-Susa, 6 Bet-Lebaot dan Saruhen: tiga belas
kota dengan desa-desanya. 7 En-Rimon, Eter, dan Asan: empat kota dengan
desa-desanya; 8 juga segala desa di sekeliling kota-kota tadi, sampai ke
D
294
Baalat-Beer, yakni Rama yang di Tanah Selatan. Itulah milik pusaka suku
bani Simeon menurut kaum-kaum mereka. 9 Milik pusaka bani Simeon
diambil dari bagian bani Yehuda. sebab bagian bani Yehuda itu terlalu
besar bagi mereka, maka bani Simeon menerima milik pusaka di tengah-
tengah mereka.
Undi untuk Simeon ditarik sesudah undi untuk Yehuda, Yusuf, dan
Benyamin, sebab Yakub telah menimpakan aib kepada suku Simeon.
Namun demikian, suku itu didahulukan sebelum dua anak laki-laki
Lea yang lebih muda dan ketiga anak laki-laki dari budak perem-
puannya. Tak satu pun orang ternama, baik hakim maupun nabi,
berasal dari suku ini, sepanjang yang kita ketahui.
I. Undi yang mereka dapat terletak di tengah-tengah milik pusaka
Yehuda (ay. 1), yang diambil dari suku tersebut (ay. 9). Tampak-
nya, orang-orang yang pertama-tama menyelidiki negeri Kanaan
menganggap negeri itu lebih luas daripada yang sebenarnya, dan
bahwa negeri itu akan cukup memberikan kepada setiap suku
bagian yang luas seperti yang sudah mereka sediakan untuk
Yehuda. Akan namun , sesudah diteliti lebih cermat, didapati bahwa
luasnya tidak sampai (ay. 9): Bagian bani Yehuda itu terlalu besar
bagi mereka, lebih daripada yang mereka butuhkan, dan lebih
banyak, seperti yang terbukti, daripada yang jatuh sebagai bagian
mereka. Namun Allah tidak menguranginya melalui undi, namun
menyerahkannya pada kebijaksanaan dan usaha mereka untuk
menyingkapkan dan meluruskan kesalahan itu sesudahnya. Dan
saat mereka melakukannya,
1. Orang-orang Yehuda tidak menentang pengambilan kota-kota
mereka lagi, yang melalui pembagian pertama jatuh ke dalam
batas mereka, sesudah mereka yakin sekarang bahwa mereka
sebenarnya mendapatkan lebih daripada yang seharusnya.
Dalam semua perkara seperti ini, kita harus siap untuk mene-
mukan kesalahan-kesalahan dan mengadakan perbaikan jika
perlu. Meskipun, jika harus mengikuti aturan secara ketat,
apa yang jatuh ke dalam bagian mereka yaitu hak mereka
tanpa dapat digugat lagi, namun mereka tidak mau berkeras
menahannya saat tampak bahwa suku lain membutuhkan
kelebihan yang mereka miliki. Perhatikanlah, kita harus mem-
perhatikan kepentingan orang lain juga, dan bukan hanya
kepentingan kita sendiri. Kelimpahan sebagian orang harus
Kitab Yosua 19:10-16
295
menutupi kekurangan orang lain,supaya ada suatu keseim-
bangan, dan dengan begitu ada keadilan di mana tidak ada
hukum.
2. Bagian Yehuda diambil untuk dimasukkan ke dalam undi
yang baru, dan sang Penyelenggara mengarahkan undi itu
jatuh kepada suku Simeon,supaya nubuatan Yakub tentang
suku ini dapat digenapi: Aku akan membagi-bagikan mereka di
antara anak-anak Yakub. Kota-kota Simeon tersebar di Yehuda,
sehingga dikelilingi oleh mereka, kecuali di sisi yang menghadap
ke laut. Hal ini memberi suku Simeon kesempatan untuk ber-
sekutu dengan suku Yehuda (Hak. 1:3), dan akibatnya sungguh
membahagiakan, sebab di lalu hari ada banyak orang
Simeon yang memihak kepada keluarga Daud pada waktu ter-
jadi pemberontakan sepuluh suku terhadap Yerobeam. Dari
Simeon, banyak yang menyeberang memihak kepada Asa (2Taw.
15:9). Sungguh baik hidup di lingkungan yang baik.
II. Kota-kota yang termasuk dalam undi suku Simeon disebutkan di
sini. Bersyeba, atau Syeba, disebutkan pertama-tama. Kedua nama
ini tampak merujuk pada tempat yang sama. Ziklag, yang tentang-
nya kita baca dalam kisah Daud, juga salah satu dari kota-kota itu.
Cara apa yang mereka ambil untuk memperluas batas-batas wila-
yah dan menyediakan tempat lagi bagi suku mereka, kita dapati
dalam 1 Tawarikh 4:39, dan seterusnya.
Undi untuk Suku Zebulon
(19:10-16)
10 Undian yang ketiga pun keluarlah bagi bani Zebulon menurut kaum-kaum
mereka. Batas milik pusaka mereka sampai ke Sarid. 11 Ke sebelah barat
batas mereka itu naik ke Marala, menyinggung Dabeset, lalu menying-
gung sungai yang mengalir lewat Yokneam. 12 Dari Sarid batas itu berbalik ke
timur, ke arah matahari terbit, melalui daerah Kislot-Tabor, menuju Dobrat,
naik ke Yafia; 13 dari sana terus ke timur, ke arah matahari terbit, ke Gat-
Hefer, ke Et-Kazin, menuju ke Rimon, dan melengkung ke Nea. 14 lalu
batas itu membelok mengelilinginya di sebelah utara Hanaton, dan berakhir
di lembah Yiftah-El. 15 Lagi Katat, Nahalal, Simron, Yidala dan Betlehem; dua
belas kota dengan desa-desanya. 16 Itulah milik pusaka bani Zebulon menu-
rut kaum-kaum mereka; kota-kota tadi dengan desa-desanya.
Inilah undi untuk Zebulon, yang, meskipun dilahirkan dari Lea sete-
lah Isakhar, namun diberkati oleh Yakub dan Musa sebelum Isakhar.
296
Oleh sebab itu, diatur sedemikian rupasupaya undinya ditarik
sebelum undi untuk Isakhar. Undi untuk Zebulon ini terletak di
sebelah utara Isakhar dan di sebelah selatan Asyer.
1. Undi untuk suku Zebulon ini dialiri oleh Laut Besar di sebelah
barat, dan oleh laut Tiberias di sebelah timur, untuk menggenapi
nubuatan Yakub (Kej. 49:13), Zebulon akan menjadi pangkalan
kapal, kapal-kapal dagang di Laut Besar dan kapal-kapal ikan di
laut Galilea.
2. Meskipun ada beberapa tempat dalam suku ini yang menjadi
terkenal dalam Perjanjian Lama, terutama gunung Karmel, yang di
atasnya diadakan pengujian yang tersohor antara Allah dan Baal
pada zaman Elia, namun gunung itu dibuat menjadi lebih ter-
masyhur dalam Perjanjian Baru. Sebab dalam milik pusaka suku
Zebulon terdapat Nazaret, di mana Juruselamat kita yang terber-
kati menghabiskan begitu banyak waktu-Nya di bumi, dan dari
situ Ia disebut Yesus dari Nazaret. Dan dalam milik pusaka suku
ini juga terdapat gunung Tabor, di mana Kristus berubah rupa,
dan danau Galilea, yang di tepiannya Kristus menyampaikan
begitu banyak khotbah dan mengadakan begitu banyak mujizat.
Undi untuk Suku Isakhar
(19:17-23)
17 Bagi suku Isakhar keluarlah undian yang keempat, yakni bagi bani Isakhar
menurut kaum-kaum mereka. 18 Daerah mereka ialah Yizreel, Kesulot, Sunem,
19 Hafaraim, Sion, Anaharat, 20 Rabit, Kisyon, Ebes, 21 Remet, En-Ganim, En-
Hada dan Bet-Pazes. 22 Batas daerah itu menyinggung Tabor, Sahazima dan
Bet-Semes; dan batas daerah mereka berakhir di sungai Yordan; enam belas
kota dengan desa-desanya. 23 Itulah milik pusaka suku bani Isakhar menurut
kaum-kaum mereka, kota-kota itu dengan desa-desanya.
Undi untuk suku Isakhar terbentang dari Yordan di sebelah timur
sampai ke Laut Besar di sebelah barat, Manasye di sebelah selatan,
dan Zebulon di sebelah utara. Jumlah orang dalam suku ini banyak
sekali (Bil. 26:25). Tola, salah satu dari hakim-hakim, berasal dari
suku ini (Hak. 10:1). Demikian pula Baesa, salah satu dari raja-raja
Israel (1Raj. 15:27). Tempat-tempat terpenting dalam suku ini yaitu ,
1. Yizreel, yang di dalamnya terdapat istana Ahab, dan di dekatnya
ada kebun anggur Nabot.
Kitab Yosua 19:24-31
297
2. Sunem, di mana tinggal perempuan Sunem yang baik itu, yang
memberi makan Elisa.
3. Sungai Kisyon, yang di tepiannya, dalam suku ini, Sisera dibunuh
oleh Debora dan Barak.
4. Pegunungan Gilboa, yang di atasnya Saul dan Yonatan dibunuh,
yang tidak jauh dari Endor, di mana Saul menemui seorang
pemanggil arwah.
5. Lembah Megido, di mana Yosia terbunuh di dekat Hadad-Rimon
(2Raj. 23:29; Za. 12:11).
Undi untuk Suku Asyer
(19:24-31)
24 Undian yang kelima pun keluarlah bagi suku bani Asyer menurut kaum-
kaum mereka. 25 Daerah mereka ialah Helkat, Hali, Beten, Akhsaf, 26 Alame-
lekh, Amad dan Misal; dan batasnya menyinggung gunung Karmel dan
sungai Libnat di sebelah barat; 27 lalu berbalik ke arah matahari terbit,
ke Bet-Dagon; menyinggung daerah Zebulon dan lembah Yiftah-El di sebelah
utara, Bet-Emek dan Nehiel, dan menuju ke Kabul di sebelah utara, 28 dan ke
Ebron, Rehob, Hamon dan Kana sampai ke Sidon Besar. 29 lalu batas
itu berbalik ke Rama dan sampai ke kota yang berkubu Tirus, lalu
batas itu berbalik ke Hosa dan berakhir di laut. Lagipula Mahalab, Akhzib,
30 Uma, Afek dan Rehob; dua puluh dua kota dengan desa-desanya. 31 Itulah
milik pusaka suku bani Asyer menurut kaum-kaum mereka; kota-kota tadi
dengan desa-desanya.
Undi untuk Asyer terletak di pantai Laut Besar. Kita tidak membaca
tentang seorang pun yang ternama dari suku ini selain Hana sang
nabi perempuan, yang menetap di Bait Allah pada waktu kelahiran
Juruselamat kita (Luk. 2:36). Juga tidak ada banyak tempat yang
terkenal dalam suku ini. Afek, yang disebutkan dalam ayat 30, ada-
lah tempat yang di dekatnya Benhadad dikalahkan oleh Ahab (1Raj.
20:30). namun di sebelah dekat suku ini ada kota-kota pelabuhan
Tirus dan Sidon yang termasyhur, yang tentangnya kita membaca
begitu banyak. Tirus disebut di sini sebagai kota yang berkubu (ay.
29). namun Uskup Patrick berpendapat bahwa itu tidak sama dengan
Tirus yang kita baca sesudahnya, sebab Tirus dibangun di atas
sebuah pulau, sementara kota berkubu yang tua ini ada di atas
tanah daratan. Dan diduga oleh sebagian penafsir, bahwa ke dalam
dua kota yang berkubu inilah, Sidon dan Tzor, atau Tirus, banyak
orang Kanaan melarikan diri dan berlindung saat Yosua menyerang
mereka.
298
Undi untuk Suku Naftali
(19:32-39)
32 Bagi bani Naftali keluarlah undian yang keenam, yakni bagi bani Naftali
menurut kaum-kaum mereka. 33 Daerah mereka mulai dari Helef, dari pohon
tarbantin di Zaananim, Adami-Nekeb dan Yabneel, sampai ke Lakum, dan
berakhir di sungai Yordan. 34 lalu batas itu berbalik ke barat ke Aznot-
Tabor, dari sana menuju ke Hukok, menyinggung daerah Zebulon di sebelah
selatan, menyinggung daerah Asyer di sebelah barat dan daerah Yehuda pada
sungai Yordan, di sebelah matahari terbit. 35 Kota-kota yang berkubu ialah
Zidim, Zer, Hamat, Rakat, Kineret, 36 Adama, Rama, Hazor, 37 Kedesh, Edrei,
En-Hazor, 38 Yiron, Migdal-El, Horem, Bet-Anat dan Bet-Semes; sembilan
belas kota dengan desa-desanya. 39 Itulah milik pusaka suku bani Naftali
menurut kaum-kaum mereka; kota-kota itu dengan desa-desanya.
Naftali terletak di sebelah utara paling ujung dari semua suku, ber-
batasan dengan gunung Libanus. Kota Lesem, atau Lias, terletak di
bagian paling ujung dari gunung itu di sebelah utara, dan sebab itu
saat orang Dan sudah menguasai kota itu, dan menamakannya
Dan, panjang Kanaan dari utara ke selatan dihitung dari Dan sampai
Bersyeba. Di sebelah selatannya ada daerah Zebulon, di sebelah
baratnya ada daerah Asyer, dan ada daerah Yehuda pada sungai Yor-
dan, mungkin kota dengan nama itu, dan dengan begitu dibedakan
dari suku Yehuda di sebelah timur. Di daerah suku inilah, di dekat
mata air Merom, Yosua berperang dan mengalahkan Raja Yabin
habis-habisan (11:1, dst.). Dalam milik pusaka suku ini berdiri
Kapernaum dan Betsaida, di ujung utara dari laut Tiberias, di mana
Kristus mengadakan begitu banyak mujizat. Sepertinya begitu ada
bukit di mana Kristus berkhotbah (Mat. 5:1).
Undi untuk Suku Dan
(19:40-48)
40 Bagi suku bani Dan menurut kaum-kaum mereka keluarlah undian yang
ketujuh. 41 Daerah milik pusaka mereka ialah Zora, Esytaol, Ir-Semes,
42 Saalabin, Ayalon, Yitla, 43 Elon, Timna, Ekron, 44 Elteke, Gibeton, Baalat,
45 Yehud, Bene-Berak, Gat-Rimon, 46 Me-Yarkon dan Rakon, bersama-sama
dengan daerah di seberang Yafo. 47 sebab daerah bani Dan telah menjadi
terlalu sempit untuk mereka, maka berjalanlah bani Dan itu maju dan ber-
perang melawan kota Lesem. Mereka merebutnya, memarang penduduknya
dengan mata pedang dan mendudukinya. Lalu menetaplah mereka di sana
dan menamai Lesem itu Dan menurut nama Dan, bapa leluhur mereka.
48 Itulah milik pusaka suku bani Dan menurut kaum-kaum mereka; kota-
kota tadi dengan desa-desanya.
Kitab Yosua 19:49-51
299
Suku Dan, walaupun merupakan panglima untuk salah satu dari
empat pasukan Israel yang berkemah di padang gurun, yang menjaga
barisan belakang, namun menjadi yang terakhir yang mendapat
bagian di Kanaan. Dan bagiannya jatuh di bagian selatan Kanaan, di
antara Yehuda di sebelah timur dan negeri orang Filistin di sebelah
barat, Efraim di sebelah utara dan Simeon di sebelah selatan.
Penyelenggaraan ilahi mengatursupaya suku yang banyak dan kuat
ini ditempatkan di tempat yang berbahaya, sebagai suku yang paling
mampu menghadapi tetangga-tetangga yang menyusahkan itu, yaitu
orang Filistin, dan itulah yang didapati dalam diri Simson. Di sini ada
gambaran,
1. Tentang undi yang jatuh untuk suku ini, yaitu Zora, Esytaol, dan
perkemahan Dan di sekitarnya, yang tentangnya kita baca dalam
kisah Simson. Dan di dekat sana ada lembah Eskol, yang dari situ
para pengintai membawa setandan buah anggur yang terkenal itu.
Yafo, atau Yopa, termasuk dalam undi ini.
2. Tentang apa yang mereka peroleh dari ketekunan dan keberanian
mereka sendiri, yang disebutkan di sini (ay. 47), namun diceritakan
secara panjang lebar dalam Hakim-hakim 18:7, dan seterusnya.
Milik Pusaka Yosua
(19:49-51)
49 sesudah orang Israel selesai membagikan negeri itu menjadi milik pusaka
mereka menurut daerah-daerahnya, maka kepada Yosua bin Nun diberikan-
lah milik pusaka di tengah-tengah mereka. 50 Sesuai dengan titah TUHAN,
mereka memberikan kepadanya kota yang dimintanya, yakni Timnat-Serah di
pegunungan Efraim. Kota itu dibangunnya dan menetaplah ia di sana. 51
Itulah milik pusaka yang diperundikan di antara suku-suku orang Israel di
Silo oleh imam Eleazar, oleh Yosua bin Nun dan oleh para kepala kaum
keluarga di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. Demikianlah
diselesaikan mereka pembagian negeri itu.
Sebelum gambaran tentang pembagian negeri ini ditutup dengan
khidmat, dalam ayat terakhir, yang menyiratkan bahwa perkara-
perkara itu dilakukan dengan cara yang memuaskan semua orang, di
sini ada sebuah gambaran tentang milik pusaka khusus yang dite-
tapkan untuk Yosua.
1. Yosua dilayani terakhir, meskipun ia orang yang paling tua dan
paling hebat dari semua orang Israel. Meskipun ia yang memim-
pin Israel dalam menaklukkan Kanaan, ia tidak menuntut agar
300
diberikan kesempatan pertama untuk mendapat tempat kediaman
di negeri itu untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Sebaliknya, ia
ingin menunjukkan bahwa dalam semua yang dilakukannya, ia
mengusahakan kebaikan negerinya, dan bukan kepentingan pri-
badinya sendiri. Ia puas untuk tidak menetap sampai ia melihat
mereka semua menetap. Dalam hal ini ia merupakan teladan yang
baik bagi semua orang yang memiliki jabatan yang mengurusi
orang banyak, untuk lebih mendahulukan kesejahteraan bersama
daripada kepuasan diri sendiri. Biarlah rakyat dilayani terlebih
dahulu.
2. Yosua mendapat bagian sesuai dengan titah TUHAN. Ada kemung-
kinan bahwa, saat Allah melalui Musa memberi tahu Kaleb
milik pusaka apa yang akan didapatnya (14:9), Allah memberikan
janji yang serupa kepada Yosua. Dan pada janji itulah pandangan
Yosua tertuju saat ia membuat pilihannya. Ini membuat bagian-
nya dua kali lipat lebih menyenangkan, bahwa ia mendapatkan-
nya, bukan seperti yang lain melalui penyelenggaraan ilahi biasa,
melainkan melalui janji khusus.
3. Yosua memilih milik pusaka di gunung Efraim, yang merupakan
milik sukunya sendiri. Dengan ini ia menempatkan dirinya ber-
sama-sama dengan sukunya, padahal ia bisa saja, melalui hak
istimewanya, memilih milik pusakanya di antara suku lain,
seperti misalnya suku Yehuda, dan dengan begitu membedakan
dirinya dari sukunya. Janganlah kedudukan atau kehormatan
seseorang membuatnya malu akan keluarganya atau negerinya,
atau membuatnya terasing darinya. Kemah Pertemuan didirikan
di daerah kepunyaan Efraim, dan Yosua ingin menetap tidak jauh
dari situ.
4. Orang Israel dikatakan memberikan tempat itu kepada Yosua (ay.
49), yang menunjukkan kerendahan hatinya, bahwa ia tidak mau
mengambilnya sendiri tanpa restu dan persetujuan rakyat. Se-
olah-olah dengan ini ia ingin mengakui bahwa ia, meskipun major
singulis – lebih besar daripada siapa saja, namun minor universis –
lebih kecil daripada seluruh kumpulan. Bahkan, ia ingin agar
tanah milik keluarganya pun harus ada di bawah persetujuan
Allah, melalui pemberian rakyat.
5. Tempat yang dipilih Yosua yaitu kota yang harus dibangun
sebelum layak untuk didiami. Sementara orang lain tinggal di ru-
mah yang tidak mereka bangun, Yosua harus mendirikan sendiri
Kitab Yosua 19:49-51
301
bangunan-bangunan yang bisa didirikannya cepat-cepat, tanpa
perhiasan yang macam-macam atau kemegahan. Dengan begitu,
ia bisa menjadi teladan dalam hal ketekunan dan kepuasan diri
dengan hal-hal yang kecil. Yesus Tuhan kita datang dan tinggal di
antara kita dengan cara seperti itu, bukan dalam kemegahan me-
lainkan dalam kemiskinan. Ia menyediakan tempat peristirahatan
bagi kita, namun Ia sendiri tidak memiliki tempat untuk mem-
baringkan kepala-Nya. Bahkan Kristus tidak mencari kesenangan-
Nya sendiri.
PASAL 20
asal yang singkat ini memberi gambaran tentang kota-kota perlin-
dungan, yang sering kita baca di dalam tulisan-tulisan Musa.
Namun ini yaitu kali terakhir kota-kota perlindungan disebutkan,
sebab sekarang hal ini sudah tuntas. Dalam pasal ini kita menemu-
kan:
I. Hukum yang Allah berikan tentang kota-kota perlindungan
tersebut (ay. 1-6).
II. Orang Israel menentukan kota-kota tertentu sebagai kota
perlindungan (ay. 7-9). Dan hukum pengampunan ini yaitu
suatu gambaran tentang hal-hal yang baik akan datang kemu-
dian.
Kota-kota Perlindungan
(20:1-6)
1 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua, demikian: 2 “Katakanlah kepada orang
Israel, begini: Tentukanlah bagimu kota-kota perlindungan, yang telah Kuse-
butkan kepadamu dengan perantaraan Musa, 3supaya siapa yang mem-
bunuh seseorang dengan tidak sengaja, dengan tidak ada niat lebih dahulu,
dapat melarikan diri ke sana, sehingga kota-kota itu menjadi tempat perlin-
dungan bagimu terhadap penuntut tebusan darah. 4 jika ia melarikan diri
ke salah satu kota tadi, maka haruslah ia tinggal berdiri di depan pintu
gerbang kota dan memberitahukan perkaranya kepada para tua-tua kota.
Mereka harus menerima dia dalam kota itu dan memberikan tempat kepada-
nya, dan ia akan diam pada mereka. 5 jika penuntut tebusan darah itu
mengejar dia, pembunuh itu tidak akan diserahkan mereka ke dalam
tangannya, sebab ia telah membunuh sesamanya manusia dengan tidak ada
niat lebih dahulu, dan dengan tidak menaruh benci kepadanya lebih dahulu.
6 Ia harus tetap diam di kota itu sampai ia dihadapkan kepada rapat jemaah
untuk diadili, sampai imam besar yang ada pada waktu itu mati. Maka
barulah pembunuh itu boleh pulang ke kotanya dan ke rumahnya, ke kota
dari mana ia melarikan diri.”
P
304
Banyak hal yang oleh hukum Musa diperintahkan untuk dilakukan
saat bangsa Israel sampai ke Kanaan dan hal ini merupakan salah
satunya, yaitu penunjukan kota-kota perlindungan untuk melindungi
mereka yang bersalah atas pembunuhan yang tidak disengajakan.
Hak istimewa untuk mendapat perlindungan hukum ini berlaku bagi
segenap umat Israel, sebab tak seorang pun yang dapat memastikan
kalau-kalau suatu waktu perkara seperti ini dapat menimpa dirinya.
Dan demi kepentingan tanah perjanjian itulah bahwa darah dari
seorang yang tidak bersalah, yang hanya tangannya dan bukan
hatinya yang bersalah, tidak seharusnya ditumpahkan, tidak, tidak
oleh si penuntut tebusan darah. Melalui hukum ini, yang sepenuh-
nya bagi kebaikan mereka, Allah di sini mengingatkan merekasupaya
tidak melupakan hukum-hukum lain yang telah Ia berikan demi
kehormatan-Nya.
1. Perintah diberikan untuk menetapkan kota-kota sebagai tempat
perlindungan (ay. 2), dan sangat tepat waktunya saat ini untuk
dilakukan, saat tanah itu baru saja diselidiki. Dengan begitu
mereka dapat dengan lebih baik membagikan negeri menjadi tiga
bagian dengan jalurnya masing-masing, sesuai dengan petunjuk
Allah,supaya keadaan dari kota-kota perlindungan ini menjadi
lebih nyaman (Ul. 19:3). Namun hal ini mungkin tidak dilakukan
sebelum kaum Lewi mendapat bagian warisan pusaka mereka,
yang ditentukan bagi mereka di pasal berikutnya, sebab kota-kota
perlindungan semuanya terletak di kota-kota kaum Lewi. Segera
sesudah Allah memberikan kepada orang Israel kota-kota untuk
menetap, Ia memerintahkan mereka untuk menetapkan kota-kota
perlindungan, yang tak seorang pun tahu kelak akan melarikan
diri ke sana dengan senang hati. Demikianlah Allah menyediakan,
tidak hanya bagi kelegaan mereka di segala waktu, namun juga
bagi keamanan mereka di waktu-waktu bahaya, dan saat-saat
seperti ini pastilah akan kita perlukan suatu waktu dan harus
persiapkan di dunia ini. Hal ini menyatakan apa yang dimiliki dan
akan didapat oleh Israel rohani Allah di dalam Kristus dan di
sorga, yaitu tidak hanya tempat untuk menetap dan beristirahat,
namun juga perlindungan untuk menjamin keamanan mereka.
Kota-kota perlindungan ini begitu sering dan banyak dibicarakan
di dalam hukum Musa, dan sangat diperhatikan. Hal ini terjadi
sebab kota-kota tersebut melambangkan kelegaan dan pertolong-
an bagi orang-orang berdosa yang malang yang telah bertobat.
Kitab Yosua 20:7-9
305
Kota-kota itu melambangkan perlindungan bagi para petobat dari
kutuk hukum Taurat dan murka Allah dalam Tuhan Yesus, yang
kepada-Nya orang-orang percaya lari minta perlindungan (Ibr.
6:18). Di dalam Dia mereka terlindungi seperti di dalam kota per-
lindungan (Flp. 3:9), di mana mereka tidak dapat ditahan, dan tidak
ada penghukuman bagi mereka (Rm. 8:1).
2. Petunjuk-petunjuk diberikan bagi penggunaan kota-kota perlin-
dungan ini. Hukum-hukum dalam perkara ini sudah dituliskan
sebelumnya (Bil. 35:10, dst.), yang dijelaskan dengan panjang lebar.
(1) Andaikata ada seseorang membunuh orang, entah itu anaknya
sendiri atau teman dekatnya, tanpa disadari dan tanpa di-
sengaja (ay. 3), tidak sebab dibencinya namun malah disayangi-
nya selama ini (ay. 5). Sebab orang yang berjalan tidak berkuasa
untuk menetapkan langkahnya. Betapa kita harus bersyukur
kepada Allah yang telah menjaga kita dari membunuh dan
dibunuh tanpa sengaja! Dalam perkara ini, andaikata keluarga
dari orang yang dibunuh mau menuntut nyawa si pembunuh,
sesuai dengan hukum kuno itu, bahwa siapa yang menumpah-
kan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia.
(2) Andaikata terbukti melalui pengadilan bahwa pembunuhan itu
dilakukan murni tanpa sengaja dan tanpa direncanakan ter-
lebih dahulu, baik sebab dendam lama dan murka tiba-tiba,
maka si pembunuh harus dilindungi dari si penuntut darah di
dalam salah satu kota-kota perlindungan ini (ay. 4-6). Oleh
hukum ini si pembunuh itu diberi hak untuk berdiam di kota
tersebut, dijaga oleh pemerintah namun terkurung di situ, se-
perti seorang tahanan pada umumnya. Hanya jika dia dapat
bertahan hidup hingga matinya imam besar, maka boleh ia
kembali ke tempat asalnya. Orang-orang Yahudi berkata, “Jika
dia mati sebelum imam besar mati di dalam kota perlindungan
dan pembuangannya itu, dan dikuburkan di sana, maka pada
saat kematian imam besar, tulang-tulangnya harus dipindah-
kan dengan hormat ke tempat pemakaman leluhurnya.”
Kota-kota Perlindungan
(20:7-9)
7 Lalu orang Israel mengkhususkan sebagai kota perlindungan: Kedesh di
Galilea, di pegunungan Naftali dan Sikhem, di pegunungan Efraim, dan Kiryat-
306
Arba, itulah Hebron, di pegunungan Yehuda. 8 Dan di seberang sungai Yordan,
di sebelah timur Yerikho, mereka menentukan Bezer, di padang gurun, di
dataran tinggi, dari suku Ruben; dan Ramot di Gilead dari suku Gad, dan
Golan di Basan dari suku Manasye. 9 Itulah kota-kota yang ditetapkan bagi
semua orang Israel dan bagi pendatang-pendatang yang ada di tengah-tengah
mereka,supaya setiap orang yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja
dapat melarikan diri ke sana dan jangan mati dibunuh oleh tangan penuntut
tebusan darah, sebelum ia dihadapkan kepada rapat jemaah.
Kita di sini membaca tentang pemilihan kota-kota perlindungan di
negeri Kanaan, yang dibuat berdasar nasihat dan wewenang
Yosua serta para pemimpin (ay. 7). Dan pada kesempatan ini penye-
butan ini diulangi tentang penunjukan tiga kota lain di dalam undian
dua setengah suku lain, yang dibuat oleh Musa (Ul. 4:43). namun
sebagaimana dipikirkan oleh Uskup Patrick, mereka tidak memiliki
hak tersebut hingga kini.
1. Mereka dikatakan mengkhususkan kota-kota ini, yaitu kata asli
dari menunjuk (ay. 7). Bukan berarti bahwa ada upacara keaga-
maan diadakan untuk menguduskan kota-kota, melainkan hanya
melalui suatu keputusan bersama di pengadilan yang dengan
sungguh-sungguh menyatakan kota-kota tersebut sebagai kota-
kota perlindungan, dan dengan begitu kudus bagi kehormatan
Allah, sebagai pelindung bagi orang yang terbukti tidak bersalah.
Jika kota-kota tersebut yaitu tempat perlindungan, maka yaitu
tepat untuk menyebutnya dikhususkan. Kristus, tempat perlin-
dungan kita, dikuduskan oleh Bapa. Bahkan demi kita Ia mengu-
duskan diri sendiri (Yoh. 17:19).
2. Kota-kota ini, seperti kota-kota yang di seberang sungai Yordan,
berada di tiga bagian negeri itu, sedemikian dekatnya sehingga se-
seorang, katanya, dalam waktu setengah hari saja dapat menca-
pai salah satu dari kota-kota tersebut dari sudut mana pun.
Kadesh ada di daerah Naftali, suku yang paling utara, Hebron di
daerah Yehuda, yang paling selatan, dan Sikhem di Efraim, yang
terletak di tengah-tengah, yang sama jaraknya dari kedua kota
lainnya. Allah yaitu tempat perlindungan yang dekat.
3. Semuanya yaitu kota-kota suku Lewi, yang memberikan kehor-
matan kepada suku kepunyaan Allah, dengan menjadikan mereka
hakim di dalam perkara-perkara yang sangat mendapat perhatian
sang Penyelenggara ilahi, dan dengan begitu juga menempatkan
mereka sebagai pelindung bagi orang-orang malang yang tidak
bersalah. Kota perlindungan juga merupakan suatu kebaikan bagi
Kitab Yosua 20:7-9
307
pengungsi yang malang, sehingga saat orang tersebut tidak
dapat naik ke rumah TUHAN atau menghadiri sidang pengadilan,
dia masih bisa ditemani oleh para hamba Allah, untuk mengajari-
nya dan berdoa untuknya serta melindungi dia dengan aturan-
aturan masyarakat. Jika harus dikurung, maka ia ditempatkan di
sebuah kota Lewi, di mana dia dapat, jika dia mau, memperbaiki
diri.
4. Kota-kota ini berada di atas pegunungansupaya dapat dilihat dari
kejauhan, sebab sebuah kota di atas bukit tidak dapat tersem-
bunyi. Tempat yang tinggi ini akan mengarahkan dan menguatkan
orang malang yang tertekan untuk mengikuti jalan ke sana. Dan
kendati jalannya menanjak, namun ini akan menghibur dia, yaitu
bahwa sebentar lagi ia akan sampai di tempat perlindungannya,
dan jika dia bisa masuk ke pinggiran kota maka selamatlah dia.
5. Beberapa penafsir melihat makna di balik nama-nama kota-kota
ini dalam kaitannya dengan Kristus sebagai tempat perlindungan
kita. Saya tidak suka untuk memperdebatkan arti nama, namun
bersedia untuk memperhatikan nama-nama ini. Kadesh ber-
arti kudus, dan tempat perlindungan kita yaitu Yesus yang
Kudus. Sikhem, sebuah bahu tempat bersandar, dan pemerintah-
an ada di atas bahu-Nya. Hebron, persekutuan, dan orang-orang
percaya dipanggil ke dalam persekutuan Yesus Kristus Tuhan
kita. Bezer, sebuah benteng, sebab Ia yaitu sebuah benteng per-
tahanan yang kuat bagi semua orang yang percaya kepada-
Nya. Ramot, yang tinggi atau yang ditinggikan, sebab Ia telah diting-
gikan Allah dengan tangan kanan-Nya. Golan, sukacita atau kegem-
biraan yang meluap, sebab di dalam Dia semua orang kudus
dibenarkan dan akan dimuliakan. Akhirnya, di samping semuanya
ini, tanduk-tanduk mezbah, di mana pun berada, yaitu sebuah
tempat perlindungan bagi mereka yang memegangnya, jika keja-
hatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang diperbolehkan oleh
tempat perlindungan itu. Hal ini tersirat di dalam hukum Taurat
(Kel. 21:14), bahwa orang yang membunuh dengan sengaja akan
diambil dari mezbah Allah untuk dihukum mati. Kita mendapati
mezbah digunakan bagi tujuan ini (1Raj. 1:50; 2:28). Kristus ada-
lah mezbah kita, yang tidak hanya menguduskan pemberian, namun
juga melindungi si pemberi pemberian itu.
PASAL 2 1
udah sering dikatakan bahwa suku Lewi tidak akan mendapatkan
“milik pusaka bersama saudara-saudara mereka,” tidak ada bagi-
an khusus negeri itu yang ditetapkan bagi mereka, seperti yang
diterima suku-suku lain. Tidak, daerah di sekitar Silo pun tidak, yang
disangka orang akan diperuntukkan bagi mereka sebagai tanah
jemaat. Akan namun , meskipun mereka tidak dikumpulkan ke dalam
suatu daerah mereka sendiri, tampaknya, dengan penyediaan yang
dibuat bagi mereka di sini, mereka bukanlah orang-orang yang me-
rugi. Sebaliknya, suku-suku yang lain sangatlah diuntungkan dengan
tersebarnya mereka. Di sini diceritakan,
I. Tindakan yang mereka lakukan agar kota-kota mereka diberi-
kan kepada mereka, sesuai dengan penetapan Allah (ay. 1-2).
II. Pemilihan kota-kota yang diambil dari wilayah beberapa suku,
dan pembagian kota-kota itu kepada kaum-kaum suku Lewi
(ay. 3-8).
III. Daftar kota-kota itu, ada empat puluh delapan semuanya (ay.
9-42).
IV. Terpenuhilah semua negeri yang telah Allah janjikan kepada
umatnya Israel (ay. 43-45).
Kota-kota Orang Lewi
(21:1-8)
1 lalu datanglah para kepala kaum keluarga orang Lewi menghadap
imam Eleazar, menghadap Yosua bin Nun, dan menghadap para kepala
kaum keluarga di antara suku-suku orang Israel 2 dan berkata kepada mere-
ka di Silo di tanah Kanaan, demikian: “TUHAN telah memerintahkan dengan
perantaraan Musa,supaya diberikan kepada kami kota-kota untuk didiami
dan tanah-tanah penggembalaannya untuk ternak kami.” 3 Lalu orang Israel
memberikan dari milik pusaka mereka kota-kota yang berikut dengan tanah-
S
310
tanah penggembalaannya kepada orang Lewi, seperti yang dititahkan TUHAN.
4 Lalu keluarlah undian bagi kaum-kaum orang Kehat. Maka di antara orang
Lewi anak-anak imam Harun, mendapat dengan undian tiga belas kota dari
suku Yehuda, dari suku Simeon dan dari suku Benyamin. 5 Kaum-kaum
yang lain di antara keturunan Kehat mendapat dengan undian sepuluh kota
dari kaum-kaum suku Efraim, dari suku Dan dan dari suku Manasye yang
setengah itu. 6 Keturunan Gerson mendapat dengan undian tiga belas kota
dari kaum-kaum suku Isakhar, dari suku Asyer, dari suku Naftali dan dari
setengah suku Manasye yang di Basan itu.7 Keturunan Merari mendapat
dengan undian dua belas kota menurut kaum-kaum mereka, dari suku
Ruben, dari suku Gad dan dari suku Zebulon. 8 Demikianlah diberikan orang
Israel kota-kota tadi dengan tanah-tanah penggembalaannya kepada orang
Lewi dengan undian seperti yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan
Musa.
Di sini diceritakan,
I. Permohonan orang Lewi yang diajukan kepada para pemimpin
jemaat, yang saat itu berkedudukan di Silo (ay. 1-2). Amatilah,
1. Bagian undian mereka tidak diberikan kepada mereka sampai
mereka mengajukan permohonan mereka. Ada milik pusaka
yang disediakan bagi semua orang kudus, imamat yang rajani
itu, namun mereka harus mengajukan permohonan untuk
mendapatkannya. Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.
Yosua berusaha menggugah semua suku yang lain yang ogah-
ogahan mengajukan permohonannya, namun suku Lewi,
rupanya, tahu kewajiban dan keinginan mereka lebih daripada
suku-suku yang lain, dan sebab itu mereka berterang-terang-
an saja dalam perkara ini, saat tiba giliran undi bagi mereka,
tanpa perlu dipanggil. Mereka mendasarkan permintaan mere-
ka di atas dasar yang sangat baik, bukan atas kebaikan atau
pelayanan mereka sendiri, melainkan atas penetapan ilahi:
“TUHAN telah memerintahkan dengan perantaraan Musa,
susaha diberikan kepada kami kota-kota, memerintahkanmu
untuk memberikannya, yang berarti memerintahkan kami
untuk memintanya.” Perhatikanlah, pemeliharaan para pela-
yan Tuhan bukanlah hal yang sembarangan, diserahkan
sepenuhnya pada kerelaan umat, yang bisa saja membiarkan
mereka kelaparan kalau mereka mau. Tidak, seperti Allah
Israel memerintahkan agar orang Lewi harus dipenuhi dengan
baik kebutuhan-kebutuhannya, demikian pula Tuhan Yesus,
Raja jemaat Kristen, menetapkannya, dan ketetapan ini ber-
laku selama-lamanya bahwa mereka yang memberitakan Injil,
Kitab Yosua 21:1-8
311
harus hidup dari pemberitaan Injil itu (1Kor. 9:14), dan harus
hidup dengan nyaman.
2. Mereka belum mengajukan permintaan mereka sampai semua
suku-suku yang lain diberi bagiannya, baru sesudah itu mereka
segera melakukannya. Ada beberapa alasan di balik ini. Setiap
suku harus tahu dahulu bagian mereka, kalau tidak mereka
tidak akan tahu bagian mana yang harus mereka berikan
kepada orang Lewi, sehingga tugas itu tidak akan semudah di
sini pelaksanaannya. Namun, hal ini juga menjadi contoh
tentang kerendahan hati, kesopanan, dan kesabaran mereka,
dan orang Lewi harus menjadi teladan untuk sifat-sifat ini dan
sifat-sifat baik lainnya, bahwa mereka mau dilayani terakhir,
dan nasib mereka tidak pernah menjadi lebih buruk sebab -
nya. Janganlah pelayan Allah mengeluh jika sewaktu-
waktu mereka mendapati bahwa mereka dibelakangkan baik
dalam pikiran maupun perhatian orang. Sebaliknya, biarlah
mereka yakin akan perkenanan Allah dan penghormatan yang
datang dari-Nya, maka mereka pasti akan cukup kuat berta-
han saat diremehkan dan diabaikan orang.
II. Permohonan orang Lewi segera dikabulkan, tanpa ada perbantah-
an. Para pemimpin Israel mungkin merasa malu bahwa mereka
harus dimintai pertanggungjawaban terlebih dahulu dalam per-
kara ini, dan bahwa belum ada tindakan diambil di antara mereka
sendiri untuk menyelesaikan masalah tempat tinggal orang Lewi.
1. Keturunan Israel dikatakan harus memberikan kota-kota ke-
pada orang Lewi. Allah telah menetapkan berapa kota jumlah-
nya, yaitu empat puluh delapan. Kemungkinan, Yosua dan
para pemimpin, sesudah mempertimbangkan besarnya dan nilai
bagian undian masing-masing suku seperti yang terbentang di
hadapan mereka, telah memutuskan berapa kota yang harus
diambil dari setiap suku. lalu , bapa-bapa beberapa suku
itu sendiri menyepakati kota-kota yang mana saja, dan sebab
itu dikatakan memberikan kota-kota itu, sebagai persembah-
an, kepada Tuhan. Demikianlah Allah menetapkan (Bil. 35:8),
setiap suku harus memberikan dari kota-kotanya kepada orang
Lewi. Di sini, Allah menguji kemurahan hati mereka dan me-
reka didapati patut dipuji dan dimuliakan, sebab seperti yang
tampak dari daftar yang disebutkan berikutnya bahwa kota-
312
kota yang mereka berikan kepada orang Lewi termasuk bebe-
rapa kota paling baik dan paling besar pada masing-masing
suku. Dan kemungkinan mereka sudah mempertimbangkan
situasi mereka, memastikan bahwa orang Lewi itu betul-betul
tersebar sehingga tidak ada bagian dari negeri itu yang terlalu
jauh dari kota orang Lewi.
2. Mereka memberikan kota-kota itu seperti yang dititahkan
Tuhan, artinya, dengan pandangan yang terarah pada titah itu
dan dalam ketaatan padanya, dan inilah yang menguduskan
pemberian mereka itu. Mereka memberikan sejumlah yang
Allah perintahkan, dan sungguh baik bahwa hal itu sudah
ditetapkan, sehingga orang Lewi tidak akan meminta lebih
banyak, begitu pula orang Israel tidak memberi lebih sedikit.
Mereka memberikan juga beserta dengan tanah-tanah peng-
gembalaan dari milik mereka, sejumlah hasta panjangnya dari
tembok kota itu, seperti yang diperintahkan Allah (Num. 35:4-
5), dan tidak bermaksud menguranginya.
3. sesudah empat puluh delapan kota dipilih, kota-kota itu dibagi
menjadi empat bagian undian, berdasar letak kota-kota
yang berdekatan, dan lalu masing-masing bagian undian
ditetapkan untuk empat kaum dalam suku Lewi. sesudah orang
Israel menyerahkan kota-kota itu ke tangan Allah, Dia sendiri
yang akan melakukan pembagiannya di antara hamba-hamba-
Nya itu.
(1) Kaum keturunan Harun, satu-satunya kaum yang menjadi
imam-imam, mendapatkan bagian undian ketiga belas kota
yang diberikan oleh suku Yehuda, Simeon, dan Benyamin
(ay. 4). Allah dalam hikmat-Nya memerintahkan, bahwa
sekalipun Yerusalem sendiri tidak termasuk dalam kota-
kota mereka, kota ini masih menjadi milik orang Yebus dan
suku-suku yang baik hati itu tidak akan tega mengolok-
olok orang Lewi, yang harus melalukan peperangan lain,
dengan kota yang harus direbut dahulu dengan pedang
sebelum dapat dinikmati. Namun kota-kota yang ditetap-
kan menjadi bagian mereka yaitu kota-kota yang letaknya
berdekatan dengan Yerusalem, sebab di sanalah, nanti-
nya, kota kudus itu, menjadi tempat utama mereka mela-
kukan tugas mereka.
Kitab Yosua 21:9-42
313
(2) Orang Kehat-Lewi yang di antara mereka terdapat keturun-
an Musa, meskipun tidak pernah dibeda-bedakan menda-
patkan kota-kota yang terletak dalam bagian undian suku
Dan, yang letaknya bersebelahan dengan suku Yehuda,
yang terdapat di dalam bagian suku Efraim, dan suku
Manasye yang setengah itu, yang letaknya bersebelahan
dengan suku Benyamin. Jadi orang-orang yang berasal dari
keturunan ayah Harun ditempatkan paling berdekatan
dengan anak-anak Harun.
(3) Gerson yaitu anak sulung Lewi, dan sebab itu, meskipun
keluarga Kohat adiknya mendapat keutamaan di atas dia,
namun keturunannya mendapat keutamaan di atas kaum
yang lain dari Merari (ay. 6).
(4) Orang Merari, keluarga yang bungsu, mendapatkan bagian
undian yang terakhir, dan letaknya yang paling jauh (ay. 7).
Suku-suku yang lain dari keturunan Yakub mendapat
bagian undian untuk setiap suku saja, namun Lewi, suku
Allah, mendapatkan bagian undian untuk setiap kaumnya.
Sebab memang ada penyelenggaraan khusus yang meng-
arahkan dan menyertai pemindahan dan penempatan para
pelayan Tuhan, dan menetapkan tempat tinggal orang-
orang yang akan menjadi terang dunia itu.
Kota-kota Orang Lewi
(21:9-42)
9 Dari suku bani Yehuda dan dari suku bani Simeon diberikan mereka kota-
kota yang berikut, yang disebutkan namanya di sini: 10 kepada anak-anak
Harun yang dari kaum-kaum orang Kehat yang termasuk bani Lewi, sebab
bagi merekalah undian yang pertama, 11 kepada mereka diberikan Kiryat-
Arba, itulah Hebron – Arba inilah bapa suku Enak – di pegunungan Yehuda,
dan tanah-tanah penggembalaan di sekelilingnya; 12 namun tanah ladang kota
tadi dengan desa-desanya telah diberikan mereka kepada Kaleb bin Yefune
menjadi miliknya. 13 Kepada anak-anak imam Harun, diberikan mereka
Hebron, kota perlindungan untuk pembunuh, dan tanah-tanah penggem-
balaan kota itu, Libna dengan tanah-tanah penggembalaannya, 14 Yatir
dengan tanah-tanah penggembalaannya, Estemoa dengan tanah-tanah peng-