Gambaran Fungsi dan peran utama Al-Qur’an yaitu sebagai kitab petunjuk (hidayah)
dalam kehidupan manusia, yaitu khususnya mereka yang beriman kepadanya. Oleh karena
itu Kitab suci Al-Qur’an yaitu sumber Ideologi (Akidah), sumber ilmu pengetahuan (Sains)
, sumber inspirasi hukum (Syari’at) , sumber tatanan kehidupan, dan sumber tata nilai untuk
kehidupan manusia dalam berbagai dimensinya (moral, budaya dan peradaban). Ia diturunkan
kepada umat manusia agar dijadikan petunjuk dalam kehidupan mereka, akan tetapi sekalipun
Al-Qur’an itu diturunkan untuk segenap manusia namun petunjuk Al-Qur’an itu hanya akan
bermanfaat khusus bagi orang yang yang beriman dan bertaqwa saja, orang yang tidak
beriman kepada Al-qur’an tidak akan pernah dapat mengambil pelajaran dan hikmah darinya.
Di sampaing kedudukan Alqur’an sebagai kitab petunjuk hidayah manusia, ia juga
merupakan kitab mukjizat , di mana kemukjizatannya mencakup sains-sain modern. Ia juga
memuat isyarat-isyarat ilmiah sains seperti biologi, astronomi, fisika, ekologi air, sejarah
kemanusiaan, ilmu hewan, ilmu tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
Fahd Bin Abdurahman bin Sulaiman Ar-Rumy (1986 M) menjelaskan tentang
kedudukan Al-Qur’an Al-Karim : “Ia yaitu sebagai kitab agama Islam, di dalam akidahakidahnya, ibadah-ibadahnya, hikmah-hikmahnya, hokum-hukumnya, etika-etikanya, akhlakakhlaknya, kisah-kisahnya, nasihat-nasihatnya, ilmu-ilmunya, kabar-kabarnya, petunjuknya, ia
sebagai asas risalah tauhid, kasih sayang yang ditebarkan kepada manusia, cahaya yang nyata,
argument yang kokoh yang mana tidak akan ada seseorang yang menyimpang darinya kecuali
ia akan binasa”.
Syekh Muhammad Abduh (lahir pada tahun 1848 H- dan wafat tahun 1905 M) dan
muridnya Syekh Muhammad Rashid Ridlo yaitu di antara tokoh pembaharu Islam
kontemporer yang sangat berpegang teguh dengan prinsip ini. Menurutnya penafsiran apapun
yang tidak mengarah kepada point ini, yaitu menjadikan Al-qur’an sebagai kitab hidayah
(petunjuk), seperti penafsiran Al-Qur’an hanya dari tinjauan sisi Gramatikal Bahasa Arab dan
kajian kebahasaannya saja (leksikal), maka penafsiran tersebut telah kehilangan spirit dan
tujuan utamanya . Menurutnya : “Prinsip yang harus dipegang di dalam menafsirkan Al-Qur’an
yaitu : keharusan memahaminya dari aspek bahwa ia yaitu agama yang membimbing
manusia menuju kebahagiaan mereka di dunia dan di Akhirat, oleh karenanya beliau
memandang bahwa inilah maksud tertinggi untuk Al-Qur’an, hal selain itu, berupa
pembahasan-pembahasan lainnya yaitu hanya sebagai pelengkap (pengikut) saja, atau hanya
sebatas media untuk mencapai tujuannya”.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan : “Dikhususkannya manfaat dan hidayah Al-Qur’an bagi
orang-orang beriman saja , karena Al-Qur’an itu sendiri yaitu hidayah, namun, tidak akan
mendapatkannya kecuali orang-orang suci / baik saja (Al-Abraar)”.
Otentisitas Al-Qur’an.
Tidak ada suatu kitab suci apapun di dunia ini yang mendapatkan perlindungan khusus
dari pemiliknya selain Al-Qur’an. Jika kitab-kitab suci sebelumnya, seperti Taurat dan Injil
dipelihara melalui para nabinya, maka berbeda dengan Al-qur’an, ia depelihara langsung
melalui pemiliknya, yaitu Allah swt. Kemurnian kitab suci Al-Qur’an, baik dalam isinya,
(content) dan termasuk di dalamnya yaitu ilmu-ilmu yang menjadi pelengkap untuk
memahami Al-Qur’an akan mendapatkan jaminan perlindungan Allah swt, dari tangan-tangan
yang ingin mengotorinya.
Allamah DR. Abdul Ghani Abdul Khaliq dalam Risalah Disertasinya menyimpulkan
bahwa maksud dari pemeliharaan Allah swt terhadap Al-Qur’an sebagaimana yang tertera
pada Q. S. Al-Hijr [15] : 9 , yaitu : “Allah swt telah menjamin akan memelihara Syari’at Nya
seluruhnya , yaitu : Kitabnya dan Sunnahnya , sebagaimana dalil yang ditunjukkan pada Q.S.
At-Taubah : 32 : “(Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka …)”,
cahaya Allah yaitu Syari’at Nya dan agama Nya yang telah diridloi Nya untuk hamba-hamba
Nya, yang telah Allah swt wahyukan kepada Rasul Nya dari berupa Al-Qur’an atau yang
lainnya . Menurut beliau bukti lain atas pemeliharaan Allah swt terhadap Syari’at Nya dan
agama Nya yaitu : “Allah swt telah mentaqdirkan untuk memelihara kitab Al-qur’an ini
sejumlah banyak bilangan manusia yang terpercaya (Tsiqoot) dan penghafal (Hafadzoh) pada
setiap generasi , mereka mentransfernya dari genarasi Salaf ke generasi Khalaf, juga Allah swt
telah mentaqdirkan untuk memelihara Sunnah Rasulullah saw ini dengan sejumlah banyak
manusia dari para perawi terpercaya yang memiliki daya hafalan kuat (Tsiqoot Al-hafadzoh) ,
di mana mereka memfokuskan umur mereka yang panjang itu dalam melakukan penelitian,
dan pemeriksaan tentang Hadits Rasulullah saw, mereka meriwayatkannya dari para periwayat
yang semisal dengan mereka baik dalam tingkat keterpecayaan (trust / tsiqoh) dan kecakapan
moral agama (‘adaalah) hingga sampai kepada Rasulullah saw . Sehingga mereka dapat
memilah untuk kita semua mana hadits yang sahih dari hadits yang cacat (Saqiim), dan mereka
mentransfernya kepada kita dalam keadaan selamat dari berbagai kotoran, dan terbebas dari
berbagai keraguan dan kerancuan. Sehingga akhirnya agama itu menjadi established (kokoh),
dan cahaya pagi itu nampak jelas bagi pemilik dua mata”.Urgensi Tafsir Ilmy (Tafsir Sains Al-qur’an).
Para ilmuwan, pakar, dan Sciencetis baik Timur dan Barat belakangan ini semakin
dibikin takjub dan terpesona oleh kehebatan Al-Qur’an, yang sering diistilahkan dengan
Mukjizat science (ilmiyah) Al-Qur’an, yaitu sebuah kajian kontemporer yang sering dibahas
dalam sebuah disiplin ilmu yang terbilang baru , yaitu Tafsir Ilmi.6 Keberadaan disiplin ilmu
yang terbilang baru ini, yaitu Tafsir Ilmy semakin dirasakan penting, lebih-lebih pada era
modern sekarang ini, yaitu era kemunculannya para pakar dan ilmuwan serta para Sciencetis
yang semakin tertarik untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan Science,
sebut saja seorang dokter ahli bedah perancis , yang bernama Maurice Bucaile.
Keberadaan disiplin ilmu ini semakin dirasakan penting di saat kita mencermati
penjelasan dan keterangan seorang ilmuwan terkemuka, Muhammad Musthofa Al-Maraghy
yang mengatakan dalam kata pengantarnya atas sebuah karya monumental yang berjudul “AlIslaam Wa At-Tibbu Al-Hadits” (Islam dan Kedokteran Modern), buah karya seorang ilmuwan
yang bernama Abdul Aziz Isma’il Basya.
Menurut pandangan Syekh Muhammad Mushtofa Al-Maraghy : “Saya merasakan
takjub terhadap apa-apa yang telah diupayakan oleh Abdul Aziz Isma’il Basya9
, yaitu upayanya
memadukan antara makna-makna ayat-ayat Al-Qur’an Al-Karim dengan ketetapan-ketetapan
medis modern, dan saya memberikan apresiasi untuknya atas trend ilmiah ini. Di mana jika
sekiranya setiap orang yang memiliki kemampuan menonjol dalam suatu bidang dari bidangbidang ilmu pengetahuan itu memiliki kecakapan seperti ini, niscaya akan terbangunlah bagi
kita sebuah perbendaharaan besar dari hasil-hasil study lapangan, dan study praktis yang
berhargadan bernilai ini, dan pasti hal tersebut bermanfaat bagi “tanaman modern ini”, yaitu
sebagai tambahan bagi pengetahuan kemukjizatan Al-Qur’an”.
Biolog dan Cabnag Ilmu Terkait
Biology yaitu : “Suatu study yang bersifat ilmu pengetahuan tentang kehidupan dan
susunan (structure) tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan”.
Cabang-cabang ilmu Biology meliputi :
1. Botani : Ilmu tentang semua kehidupan tumbuh-tumbuhan.
2. Zoology : Ilmu tentang semua kehidupan hewan.
3. Morfology : Ilmu tentang bentuk dan struktur suatu makhluk hidup.
4. Fisiology : Ilmu tentang sifat bekerja dan cara kerja dari tubuh suatu organisme.
5. Embriology : Ilmu tentang perkembangan suatu organisme dari mulai zigot sampai
menjadi dewasa.
6. Ekology : Ilmu tentang interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
7. Mikrobiology : Ilmu tentang segala aspek kehidupan mikroorganisme yang berukuran
mikroskopis.
8. Taksonomi : Ilmu tentang klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup.
9. Genetika : Ilmu tentang cara menurunnya sifat pada mahkluk hidup.
10. Evolusi : Ilmu tentang suksesi dan perubahan-perubahan dari jenis makhluk hidup
sepanjang waktu.
11. Sitologi : Ilmut tentang susunan dan fungsi sel.
12. Patology : Ilmu tentang seluk beluk penyakit.
Pertama :Tanah13 sebagai bahan dasar penciptaan Manusia.
Di dalam ayat-ayat Al-Qur’an dinyatakan bahwa manusia itu berasal dari tanah, yang
dalam istilah Al-Qur’annya disebut dengan :At-Turaab,At-Thiin, atau As-Solsool. Arti Tiin
yaitu juga berarti Turaab (tanah) yang dicampur atau dibasahi dengan air, sedangkan arti
Solsool yaitu At-Tiin Al-Yaabis (yaitu Tanah kering) Semuanya yaitu bermakna tanah,
baik apakah ia bercampur dengan air (yaitu yang dikenal dengan istilah Tiin) ataupun tidak
bercampur dengan tanah (yang dikenal dengan istilah Solsool).
A. Penjelasan ayat menurut ilmuan Klasik.
Proses dan tahapan penciptaan manusia telah direkam oleh Imam Ibnu katsir menurutnya :
“Sesugguhnya Allah swt telah menciptakan moyang kalian, Adam as dari tanah, maka itu asal
kalian yaitu tanah, kemudian dari sperma (air yang hina), kemudian ia berubah rupa, menjadi
alaqoh (segumpal darah), kemudian manjadi mudghoh (segumpal daging), kemudian menjadi
tulang dalam rupa seorang manusia, kemudian Allah swt menyelimuti tulang-tulang itu dengan
daging, lalu ditiupkan ruh padanya, maka iapun menjadi makhluk yang dapat mendengar dan
melihat, kemudian ia keluar dari perut ibunya dalam keadaan kecil dan lemah baik kekuatannya
dan gerakannya, lalu setiapkali bertambah usianya bertambah pula kekuatan dan gerakannya,
sehingga ia mampu membangun kota-kota dan benteng-benteng, berlayar ke berbagai belahan
bumi, mengendarai perahu, dapat mengelilingi belahan bumi, mencari dan mengumpulkan
harta-harta, memiliki akal pemikiran, kecerdasan dan keterampilan, pandangan dan keluasan
dalam urusan-urusan dunia dan akhirat. Semuanya berkat hitungan Allah swt, Maha suci Allah
yang telah memberikan kemampuan kepada mereka, menjalankan dan menundukkan mereka,
yang telah mengatur dan membolak-balikan mereka dalam macam-macam seni sumber
kehidupan dan pekerjaan, yang telah menjadikan adanya tingkatan antara mereka di dalam
ilmu-ilmu dan fikiran, baik rupa dan jelek, kaya dan miskin, kebahagiaan dan kesengsaraan.
B. Penjelasan ayat menurut ilmuan Modern.
Ilmu pengetahun modern telah menegaskan bahwa tubuh manusia itu mengandung unsurunsur seperti unsur-unsur yang dikandung oleh tanah. Tubuh manusia itu ternyata mengandung
unsur Karbon, Oksigen, Hidrogen, Fosfor, api, Kalsium, botosium, sodium, magnesium, besi,
kuningan, Yodium, zink, aluminium, dan lain-lain. Unsur-unsur tersebut yaitu juga unsurunsur yang terkandung di dalam tanah. Sekalipun prosentasinya yang termuat di dalam tunuh
setiap orang itu berbeda-beda antara satu sama lainnya, dan berbeda pula prosentasinya antara
manusia dan tanah, akan tetapi klasifikasi-klasifikasinya yaitu satu. Sungguh! Hal ini semakin
memperkuat hakikat Al-Qur’an ini yaitu bahan dasar penciptaan manusia yaitu tanah.20
Dasar pertimbangan lainnya, yang juga memperkuat adanya sisi kemukjizatan Sains AlQur’an tentang masalah ini yaitu bahwa manusia itu sendiri yaitu berasal dari sperma atau
Nutfah. Sperma atau Nutfah yang kemudian akan menjadi bahan baku manusia yaitu suatu
entitas yang berkembang dan tumbuh dari menyatunya hewan spermatozoa laki-laki dan
indung telur wanita. Baik hewan sperma laki-laki dan indung telur wanita ini sama-sama lahir
dari darah yang berasal dari kandungan saripati makanan, baik makan dari tumbuh-tumbuhan,
hewan, dan air. Di Mana semuanya ini yaitu berasal dari kandungan usur-unsur tanah.Karena
itu asal semuanya yaitu kembali ke tanah.Oleh karena itu asal manusia itu yaitu Adam, dan
Adam yaitu manusia pertama.Adam diciptakan dari tanah, berdasarkan dari suatu analisa
bahwa unsur-unsur tubuh manusia juga mirip dengan unsur-unsur yang dikandung pula oleh
tanah.Kemudian berikutnya analisa berikutnya yaitu anak keturunan Adam diciptakan dari
Nutfah atau sperma, di mana Nutfah ini yaitu berasal dari saripati tanah itu sendiri.21
Kedua :Proses Tahap Penciptaan Janin.
Di dalam Al-Qur’an ditemukan banyak ayat yang menjelaskan tentang proses
penciptaan janin, di mana di kemudian harinya penjelasan-penjelasan tersebut dibenarkan pula
oleh temuan-temuan ilmiah dan sains. Hal ini juga semakin memperkuat bukti akanadanya
mukjizat sains Al-Qur’an Al-kariim dan juga bahwa ajaran dan isi kandungan Al-qur’an itu
akan selalu relevan sejalan perjalan waktu dan tempat.
Di antara ayat-ayat yang membahas tentang proses penciptaan manusia yaitu : Q. S.
Al-Haj [22] : 522, Q.S. Al-Mu’minun [23] : 12-1423, Q.S. Ghaafir / Al-Mu’min[40] : 6724, dan
Q.S. Nuh [71] : 13-1425
.
A. Penjelasan Ayat menurut ilmuan Klasik.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan di dalam Tafsirnya : “[maka (ketahuilah) sesungguhnya
Kami telah menjadikan kamu dari tanah ] ”, yaitu asal penciptaan manusia yaitu tanah, yang
mana Adam as itu diciptakan darinya. “[ kemudian dari setetes mani ]”, yaitu kemudian Allah
swt menjadikan anak keturunannya dari saripati (berasal) dari air yang hina26. “ [ kemudian
dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging ]” : “ Demikian sebab jika sperma itu
telah menetap di rahim wanita, ia berdiam di dalamnya selama 40 hari , kemudian ia berubah
menjadi segumpal darah merah dengan idzin Allah swt. Lalu ia menetap dalam bentuk
demikian selama 40 hari juga, lalu berubah bentuk menjadi segumpal daging yang belum ada
bentuknya dan rancangannya. Kemudiania mulai melakukan pembentukan dan perancangan,
maka dibentuklah dari segumpal daging tersebut kepala, dua tangan, dada, perut, dua paha, dua
kaki, dan seluruh anggota tubuh lainnya. Maka terkadang ia digugurkan (abortus) oleh wanita
tersebut sebelum adanya bentukan dan rancangan, dan terkadang digugurkan oleh wanita
tersebut dan janin tersebut sudah memiliki bentuk dan rancangan. Oleh karena itu Allah swt
berfirman : “yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna”. Kemudian jika segumpal
daging tersebut sudah melewati masa 40 hari27 maka Allah swt mengirimkan kepadanya
seorang malaikat , malaikat itu meniupkan ruh di dalam janin tersebut dan mentapkan
ketentuan lainnya dengan sesuai kehendak Allah swt dari cantik dan buruknya, laki-laki dan
perempuan, dan malaikat itu menulis (dengan seidzin Allah swt) rezekinya, dan ajalnya,
sengsara dan bahagianya”.
B. Hakikat Sains Terkait Janin
Ketika seorang laki-laki melakukan reproduksi maka iamengeluarakan sperma lebih
dari 500 juta hewan yang kecil bentuknya, makhluk sperma tersebut memiliki kepada yang
agak besar dan buntut yang panjang, gerakannya akan menjadi sempurna dengan perantara
kekuatan dorongan dan karena bentuk buntutnya yang spiral. Mana kala hewan tersebut sampai
ke uterus (dinding Rahim) wanita, maka indung telur wanita akan menangkapnya. Lalu ia
menyatu dan menjadi satu hewan makhluk. Indung Telur yang telah mengalami pembuahan itu
akan berubah menjadi dua bagian, kemudian empat, lalu delapan, lalu menjadi enam belas, dan
begitulah ia menjadi bentuk yang memanjang yang bentuknya menyerupai lintah. Janin itu
terus berevolusi menjadi Alaqoh29 (segumpal darah) dengan bentuknya yang memanjang
dalam masa selama empat puluh hari. Setelah itu bentuk segumpal darah yang memanjang ini
berubah menjadi bulat , dan saat itu ia menyerupai sepotong daging yang mirip seperti permen
karet yang dikunyah, dalam bulatannya dan kelenturannya, dan ia lalu dinamakan dengan
Mudghoh30 (segumpal daging) , dan besarnya bagaikan buah apel, dengan demikian ukuran
indung telur yang sudah mengalami pembuahan itu berubah menjadi lima puluh kali lipat , dan
terus bertambah menjadi 8000 kali lipat.31
Setelah masa itu, segumpal daging ini akan terbagi kepada beberapa sel-sel, dan
kelompok sel-sel ini akan menjadi determinded cels (kelompok-kelompok khusus tertentu) jika
masing-masing kelompok sel-sel tersebut dikhususkan untuk memproduksi bagian-bagian
tertentu dari janin. Bagian luar dari Mudgoh ini akan berfungsi sebagai proses pembuatan kulit
dan perangkat saraf, Mudgoh bagian tengah akan membentuk tulang dan urat-urat dan perut
besar, sementara bagian dalam Mudgoh akan membentuk bagian-bagian inti tubuh. Begitulah
proses penciptaan manusia itu berjalan dan bertahap dari mulai berbentuk sperma, lalu
segumpal darah, kemudian segumpal daging. Setelah melewati fase sekitar 40 hari atau 5
minggu (Bulan ke 2), mulai tumbuh saraf-sarat dan tulang, bayi sudah memiliki detak jantung
sendiri, plasenta dan tali pusat sudah bekerja sepenuhnya pada minggu ini. Bagian-bagian otak
primer mulai terbentuk, system saraf mulai berkembang.32
Pada minggu ke 6 panjang embrio sekitar 1.25 cm , di mana bentuknya terlihat seperti
berudu, sudah dapat dikenali bentuk kepala, tulang ekor, kedua celah untuk bakal mata, tangan
dan anggota gerak enyerupai tunas kecil. Pada minggu ini juga terjadi pembentukan awal dari
hati, pangkreas, paru-paru, jantung, dan kelenjar teroid.
Pada bulan ke 3, yaitu minggu ke 9pergerakan petama fetus dapat dideteksi dengan
USG.33Pada minggu ini perut dan rongga dada sudah terpisah dan otot mata dan bibir atas
terbentuk.Pada minggu ke 10 ini kuku jari mulai berkembang, otot leher terbentuk, otak
berkembang cepat dalam bulan teakhir ini sehingga proporsi kepala lebih besar daripada
tubuh.Pada minggu ke 11 organ seks luar sudah terbentuk, juga folikel-folikel rambut dan
gigi.Bayi sudah dapat menelan menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali/
kencing.Semua sisitem organ pada bayi sudah berfungsi.Selanjutnya pada minggu ke 12
panjang janin sekitar 6.5-8 cm dan bobotnya sekitar 18 gram.Kepala bayi menjadi lebih bulat
dan wajah telah terbentuk sepenuhnya.Semua organ vital telah terbentuk.Bayi mulai
menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya.Bayi dapat menghisap lengannya, tetapi ibu
belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.34
Ketiga :Identifikasi ciri-ciri manusia melalui Sidik Jari.35
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah swt sangat mampu menghidupkan manusia yang
telah wafat untuk dilakukan perhitungan atas mereka pada Hari Kiamat, kelak. Bahkan pada
ayat ini pula Allah swt juga sedang menegaskan akan kemampuan Nya mendaur ulang ciptaan
manusia seperti sediakala, itu juga disertai dengan kemampuan Nya menciptakan kembali sidik
jari mereka, persis dan sama seperti halnya kondisi sidik jari mereka dahulu ketika mereka
hidup di dunia.
Belakangan ini pada tahun 1884 M di Inggris , sidik jari manusia resmi digunakan
sebagai alat identifikasi untuk mengenali ciri-ciri atau identitas manusia yang akan dijadikan
sebagai obyek penelitian dalam identifkasi pelaku kriminalitas.36
Ciri-ciri sidik jari manusia ini telah terdapat semenjak manusia masih berada dalam usia
kandungan, yaitu di saat janin berusia 100-120 hari, sidik jari tersebut terus mengalami
penyempurnaan semenjak ia terlahirkan. Dan sidik jari tersebut tidak akan berubah sepanjang
hidupnya, sekalipun mengalami penyakit, cacat, dan luka bakar. Sidik jari setiap orang pasti
akan berbeda antara satu sama lainnya, tidak ada satupun yang mirip dengan yang lainnya.37
Hal lain yang menunjukkan mukjizat Sains Al-qur’an yang mendekati kesamaan
dengan system alat sidik jari yaitu masalah warna kulit, suara, dan raut wajah. Di mana dapat
dipastikan tidak ada satupun seseorang yang mirip dengan seseorang lainnya baik dalam suara,
warna kulit, dan raut wajah, demikian pula tidak ada yang sama antara satu sama lainnya dalam
ciri-ciri suara, dan cara berbicara.38
Adanya Mukjizat sains Al-Qur’an pada ayat ini - dengan membuktikan dan
menegaskan kemampuan Allah swt menciptakan kembali sidik jari manusia seperti sediakala ,
yang dianggap remah padahal hal tersebut menunjukkan ketelitian dan kecermatan Allah swt,
Sang Pencipta yaitu sebagai bantahan terhadap mereka yang mengingakari kekuasaan Nya
dalam mendatangkan peristiwa Hari Bangkit.
Hal ini menandakan akan maha kuasa Nya ilahi dalam bentuk ciptaan Nya, di mana
tidak akan pernah habis tanda kekuasaan Nya, yang terdapat pada keindahan dan keajaiban
makhluk ciptaan Nya.
Keempat : Hati yaitu sumber spirit dan berfikir.40
Selama ini banyak orang yang mempercayai bahwa otak yaitu tempat pusat berfikir,
spiritual, dan analisa manusia, benarkah demikian ?...Jikalau demikian , lalu bagaimana
dengan kondisi hati buatan (cangkokan) yang dilakukan para ahli medis selama ini? Apakah ia
masih dapat berfungsi dengan fungsi seperti di atas, berfikir, menganalisa, merasakan
emosional, suka, takut cemas, dan lain-lain ?..
Dalam sebuah hasil penelitian ahli medis modern dinyatakan :“bahwa hati itu bukanlah sebatas
tempat pusat beredarnya darah saja, hati yaitu juga tempat pusat berfikir, sumber spiritual dan
analisa manusia”.
Kesimpulan ini diperkuat pula oleh press realese lembaga Pusat pencangkokan atau
transpantasi hati manusia di Yordania, yaitu :
1. Hasil proses pencangkokan atau transpalntasi hati yang baru ternyata tidak berdampak
kepada adanya munculnya perasaan-perasaan dan gerakan-gerakan emosional.
2. Hati hasil cangkokan tatkala didekati kepada suatu ancaman dan marabahaya , akan
nampak hasilnya, yaitu ia tidak merasakan adanya suatu ancaman dan marabahaya
yang berada di sampingnya itu, demikian pula jika didekatkan di samping sesuatu yang
disukai olehnya, ternyata ia pula tidak merasakan adanya getaran dan efek apapun,
justeru sebaliknya ia menjadi hati yang rigid, dingin, dan tidak ada reaksi apapun.
3. Para ahli medis menemukan adanya hormon-hormon rasional di dalam hati manusia
yang dapat mengirim message-message rasional ke seluruh tubuh, dan juga hati yaitu
pusat proses rasionalisasi dan berfikir, bukan sebatas tempat berporosnya darah.41
Kelima :Ubun-Ubun sebagai pusat kendali.42
Syekh Zandany menegaskan : “Tiga teks dalam al-Qur’an dan As-Sunnah43 , semuanya
memberikan penekanan bahwa ubun-ubun itu yaitu (tempat proses) berdusta, bersalah, dan
bahwasanya ubun-ubun itu yaitu pusat kendali untuk hewan dan manusia”.44
Salah seorang pakar dunia medis terkenal yang bernama DR. Cap Moore, melakukan
suatu riset terhadap tiga teks ini dengan kesimpulan sebagai berikut :
1. Telah terbukti bagi kami secara pasti, dan juga berdasarkan sebuah study analogy,
bahwa tempat yang dapat menggambarkan atau mendeskripsikan suatu
kebohongan, merencanakan suatu kebohongan, kejujuran, dan merencanakan
suatu kejujuran , merencanakan suatu kesalahan, dan merencanakan suatu proses
inderawi semuanya digambarkan di ubun-ubun. Dan juga berdasarkan study
comparative dan study patologis (ilmu anatomy tubuh) antara manusia dan hewan,
kami temukan bahwa semua hewan yang memiliki ubun-ubun dan otak, ternyata
pusat kendali seluruh hewan-hewan itu yaitu ubun-ubun.45
Keenam : Bau Khas seorang manusia.46
Manusia memiliki bau yang khas, yang menjadi ciri utama baginya, di mana kekhasan
bau seseorang ini berbeda antara satu dengan lainnya, seperti halnya sidik jari manusia, tidak
ada yang sama seseorang dari manusia dengan sidik jari orang lainnya.Hakikat tentang
kekhasan bau seseorang ini telah termuat di dalam Al-Qur’an Al-karim.47 Berdasarkan hal
tersebut, polisi menggunakan anjing pelacak sebagai media identifikasi kejahatan, karena
anjing memilki indera penciuman yang sangat tajam untuk melacak jejak para pelaku
criminal.Bersamaan dengan hal ini Allah swt telah menganugerahkan nabi Ya’kub as
kemampuan mencium aroma bau sang putranya, yaitu nabi Yusuf as.48
Ketujuh : Tidur yaitu tanda (kebesaran dan kekuasaan Allah swt) bagi makhluk Nya.49
Di antara bukti dan tanda kekuasaan dan kebesaran Allah swt, pencipta alam semesta,
yaitu adanya siklus dan ekosistem kehidupan alam ini.Hal tersebut diantaranya ditandai
dengan adanya pergantian waktu antara siang dan malam.Siang dijadikan tempat mencari
kehidupan, sedangkan malam yaitu tempat beristirahat. Dapat dipastikan jika tidak adanya
siklus alam seperti ini, maka kehidupan makhluk ini akan rusak, kacau, dan akan berjalan
secara tidak normal yang akan berdampak kepada rusaknya ekosisem alam itu sendiri. Dengan
kekuasaan dan kemampuan Nya, Allah swt menghendaki dan menjadikan alam ini berjalan
secara alamiah, dan normal, ekosistem kehidupan juga terjaga, berjalan secara normal, dan
balanced (seimbang) hingga masa tertentu (Hari Kiamat).
Imam Ibnu Katsir menjelaskan tentang sebagian fungsi dan manfaat tidur, baik di waktu
malam dan siang : “Pada tanda-tanda kebesaran Allah swt (Q.S. Ar-ruum : 23) Ia menjadikan
, dari sifat tidur di waktu malam dan siang, bahwa di dalamnya akan menghasilkan ketenangan,
dan berdampak kepada berhentinya berbagai gerakan dan aktifitas50 dan hilangnya segala
beban dan letih, dan Dia menjadikan untuk kalian (waktu bertebaran) dan bekerja dalam
menggapai pintu-pintu usaha dan bepergian pada waktu siang hari”.51
Loughborough University For Tecnologia52telah melakukan study komprehensif
tentang tidur dengan hasil berikut ini :
Akibat-akibat yang ditimbulkan karena kurang atau tidak tidur :
1. Lemahnya daya aktifitas dan responsibilitas.
2. Rasa gelisah, gangguan persendian, dan hilangnya konsentrasi dan daya berfikir.
3. Kemungkinan terjadinya hilang akal dan penyakit hilang kesadaran.
4. Lemahnya dan terganggunya daya penglihatan, di mana suatu obyek pandangan
tertentu akan terlihat nampak seperti berbayang dua.53
Pusat study tentang tidur di Universitas Ohio Amerika telah melakukan suatu penelitian
dengan cara melarang sebagian para Volunteer (pekerja) mereka dari tidur selama lima hari
berturut-turut, dan ternyata hasil study yang ditemukannya yaitu :
1. Sebagian dari para volunteer tersebut dalam kondisi sangat lemah, yang hampir-hampir
secara total mereka lemah dari kemampuan bergerak.
2. Daya kekuatan mereka dalam berfikir, kemampuan melakukan analisa, dan
memberikan keputusan-keputusan ternyata menurun drastis, dan berada pasa posisi
level terendah.
3. Mereka tertimpa halunisasi yang mirip dengan penyakit orang demam.54
Perubahan-perubahan yang terjadi pada psychology tubuh di saat tidur yaitu 55 :
1. Melambatnya denyutan (jantung dan darah) saat tidur.
2. Menurunnya tekanan darah dengan ukuran 20-25 mlm perdetik.
3. Pernafasan menjadi lebih lambat gerakannya, lebih panjang dan dalam, dan cenderung
merata, lebih-lebih pada anak kecil dan orang lanjut usia.
4. Tingkat keasaman darah menjadi bertambah.
5. Tubuh menghirup dan menghisap 33 % dari seluruh oksigen di waktu-waktu malam
hari, sedangkan pada waktu-waktu siang hari ia menghirup 67 % .
6. Tubuh mengeluarkan 42 % Karbondioksida di saat-saat malam hari, dan mengeluarkan
sebanyak 58 % di saat-saat siang hari.
7. Menurunya derajat panas tubuh.
8. Urat-urat dan saraf-saraf tubuh menjadi rileks di saat sedang tidur.
9. Gerakan metabolisme (pencernaan) tubuh menjadi lebih ringan dan lambat pada saat
sedang tidur.
10. Berkurangnya komposisi atau susunan dan pemilahan pada pencernaan dan
metabolisme tubuh.
11. Berkurangnya aktifitas gerakan paru-paru dan pangkreas.
12. Rileksasinya urat-urat saraf leher, dan rileksasi ini menjalar hingga ke seluruh urat-urat
saraf lainnya, dan rileksasi ini akan semakin bertambah dalam seiring dengan
bertambah dalam dan larutnya tidur. Menghilangnya Kemampuan pengendalian
otoritas atas semua bagian urat-urat syaraf pengendali terjadi pada saat itu, dikarenakan
semua urat-urat syaraf sedang melakukan proses rileksasi.
Kedelapan : Pendengaran dan penglihatan.56
1. Kata-kata pendengaran dengan beragam akar katanya disebut di dalam Al-Qur’an
sebanyak 185 kali.
2. Sedangkan kata-kata Penglihatan dengan beragam akar katanya disebut sebanyak 148
kali.
3. Kata-kata Pendengaran pada ayat-ayat yang terdapat di Al-Qur’an selalu menunjukkan
tentang mendengarkan pembicaraan, suara-suara, dan mencermati informasi-informasi
(pengetahuan-pengetahuan) yang datang.
4. Kata-kata penglihatan pada 88 ayat Al-Qur’an menunjukkan tentang melihat fisik-fisik
(materials), gambaran-gambaran (rupa-rupa), dan cahaya, di saat yang sama pada sisa
ayat-ayat lainnya (60 ayat) kata-kata penglihatan menunjukkan tentang penglihatan
secara penglihatan rasional, melihat dan berfikir tentang fenomena alam semesta,
kehidupan, dan melihat tentang apa-apa yang didengar oleh telinga tentang ayat-ayat
Allah swt (tanda-tanda kebesaran Nya), dan perkataan-perkataan atau pesan-pesan
lainnya.
5. Satu saraf penglihatan mencakup lebih dari satu juta urat-urat saraf, sedangkan saraf
pendengaran hanya mencakup 30.000 urat-urat saraf saja.
6. Saraf-sarat penglihatan menempati 2/3 jumlah saraf-saraf inderawi dalam tubuh
manusia.
7. Masuk ke dalam tubuh manusia melalui alat organ pendengaran lebih dari 12 % dari
sekumpulan pengetahuan-pengetahuan inderawi, sedangkan yang masuk ke tubuh
manusia melalui alat organ penglihatan sekitar 70 %.
Hikmah Pendengaran Llebih Dulu Ketimbang Penglihatan dalam Al-Qur’an
Dari segi pertumbuhan.
Dari segi pertumbuhan dan perkembangan bagian dalam daun telinga janin tumbuh
lebih awal dari pertumbuhan penglihatan, yaitu bagian daun telingan janin tumbuh pada
akhir pekan ketiga, sedangkan bagian celak penglihatan janin mengalami pertumbuhan
pada awal pekan ke empat.
Kesimpulannya yaitu : bagian dalam telinga janin mulai matang dan mulai mampu
mendengar terjadi pada bulan kelima, sementara penglihatan janin tidak terbuka dan
bagian-bagian sensitivenya tidak berkembang untuk menangkap cahaya kecuali pada usia
bulan ketujuh, demikian pula setelah itu saraf penglihatan janin tidak akan sempurna
pertumbuhan dan perkembangannya untuk memiliki kemampuan menangkap dan
mentransfer gerakan-gerakan saraf penglihatan yang mampu menangkap cahaya, dan
penglihatannya juga tidak akan mampu melihat, dikarenakan janin tersebut masih diliputi
oleh tiga lapisan (kegelapan) di dalam perut sang ibu.
Juga berdasarkan penelitian ilmiyah bagian dalam telinga janin mulai dapat melakukan
inderawinya dan dapat menangkap suara pada saat berusia lima bulan, di saat itu janin dapat
mendengar suara-suara dan gerakan-gerakan bagian-bagian perut dan jantung sang ibu.
Sedangkan pada usia ini organ-organ pernglihatannya belum mampu menangkap isayarat
apapun kecuali setelah janin itu lahir.
Manusia yaitu satu-satunya makhluk yang dapat mendengar suara-suara di saat ia
masih berada di dalam Rahim sang ibu, dan sebelum dilahirkan, dan dia dapat mendengar
suara-suara lebih dari 16 minggu sebelum ia dilahirkan. Adapun sensitifitas penglihatan,
maka ia sangat lemah di saat bayi tersebut dilahirkan, dan hampir-hampir penglihatan
tersebut tidak ada, demikian pula sang bayi akan mengalami kesulitan membedakan mana
cahaya dan mana kegelapan. Terjadinya perkembangan pada area-area pendengaran pada
otak itu lebih awal dari perkembangan area-area penglihatan.
Pengaruh kecepatan dan ketinggian pada pendengaran dan penglihatan seseorang.
Di saat seorang penerbang atau astronot berada pada kecepatan dan ketinggian yang
sangat cepat dan sangat tinggi dalam melakukan penerbangan , maka hal ini akan berdampak
terhadap berkurangnya daya gravitasi bumi, sehingga akan berpengaruh kepada berkurangnya
daya penglihatan dan terciptanya kabut yang menutupi penglihatannya, sampai penglihatannya
tertutupi sama sekali. Berbeda halnya dengan sensitifitas dan daya pendengaran, iaakan relative
stabil, dan masih memungkinkanya melakukan komunikasi dengan stasiun-stasiun di bumi.
Pancaran-pancaran cahaya tidak berjalan kecuali pada garis lurus, sementara
gelombang-gelombang suara berjalan pada setiap arah dan posisi , kerena itu mungkin bagi
manusia mendengar suatu obyek tertentu melalui balik tembok, hal ini terbalik bagi
penglihatan, tidak mungkin ia dapat melihat suatu obyek dari balik tembok.
Seorang bayi yang terlahirkan dalam kondisi kehilangan sensitifitas pendengaran akan
menjadi bisu dan tidak akan mungkin dapat belajar berbicara dan berkata-kata, sedangkan bayi
yang dilahirkan dalam keadaan kehilangan sensitifitas penglihatan, baginya masing
memungkinkan belajar berbicara dan berkata-kata dengan mudah.
Kesimpulan
Di antara beberapa kesimpulan yang dapat dipetik dari kajian ini yaitu :
1. Fungsi dan peran utama Al-Qur’an yaitu sebagai kitab petunjuk (hidayah) dalam
kehidupan manusia, yaitu khususnya mereka yang beriman kepadanya. Oleh karena itu
Kitab suci Al-Qur’an yaitu sumber Ideologi (Akidah), sumber ilmu pengetahuan
(Sains) , sumber inspirasi hukum (Syari’at) , sumber tatanan kehidupan, dan sumber tata
nilai untuk kehidupan manusia dalam berbagai dimensinya (moral, budaya dan
peradaban).
2. Prinsip yang harus dipegang di dalam menafsirkan Al-Qur’an yaitu : keharusan
memahaminya dari aspek bahwa ia yaitu agama yang membimbing manusia menuju
kebahagiaan mereka di dunia dan di Akhirat, dan inilah maksud tertinggi untuk AlQur’an, hal selain itu, berupa pembahasan-pembahasan lainnya yaitu hanya sebagai
pelengkap (pengikut) saja, atau hanya sebatas media untuk mencapai tujuannya.
3. Istilah Tafsir Ilmy berarti : “Kesungguhan seorang Mufassir di dalam menyingkap
hubungan antara ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat Kauniyyah (alam semesta) dengan
temuan-temuan ilmu ekperimental, dengan suatu metoda yang (dapat) menampakkan
kemukjizatan Al-Qur’an, dan yang menunjukkan pula atas keaslian sumbernya, dan
kelayakannya pada setiap zaman dan tempat”.
4. Tanah yaitu sebagai bahan dasar penciptaan Manusia
5. Hati yaitu sumber spirit dan berfikir bagi manusia.
6. Ubun-Ubun yaitu sebagai pusat kendali bagi manusia
7. Tidur yaitu tanda (kebesaran dan kekuasaan Allah swt) bagi makhluk Nya