cara garis besar maupun secara terperinci.
kematian & hari akhir 67
Allah SWT berfirman:
[YailuJ orang{rang yang diwolatkm dalam keudaan baik oleh para
malaikar. (QS. an-Nahl: 32)
Katalconlah, "Maloikal Mout yang diserahi untuk [mencabul nyawuJ
mu akan mematikon komu: kemudian lunya kepada Tuhanmulah ktmu aksn
dikembalilcon (QS.as-Sajdah: I I)
Ia diwafatkan oleh malaikat-malaikot Kami, dan malaikat-malaikat
Kami itu tidak melalaikan kewaiibannya. (QS. al-An'am: 6l)
[Yaitu] orong-orang yang dimalikan oleh para malaikst dalam
keadaan berbust zalim kepada diri mereka sendiri. (QS. an-Nahl: 28)
Kalau komu melihot kelika para malaikal mencabut jiwa orang-orang
yang kafir serqya memukul mula dan belakong merela [don berkataJ,
"Rasakonlah olehmu silesa neraks yang membakar," [tentulah kamu akan
merasa ngeril. (QS. al-Anfal: 50)
Bagaimanakah [keadaan merekal jika maloikat [mautJ mencabut
nyowa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka? (QS.
Muhammad:27)
Ayat-ayat ini menerangkan kematian secara garis besar, dan
khusus menerangkan kematian orang-orang kafir yang terbunuh pada perang
Badar. Hal ini berdasarkan pendapat dari para ahli tafsir dan sebagian
besar ulama. namun al-Mahdi dan beberapa orang lainnya berbeda pendapat
mengenai hal ini. Mereka mengatakan bahwa jika orang kafir
menghadapi kematian, maka akan selalu berada dalam kesakitan dan
kehinaan. Hal ini berlaku dari dahulu sampai sekarang.
Dalam suatu hadits yang cukup panjang diceritakan. Dari Abu Zamil,
Ibn, 'Abbas ra menceritakan kepadaku: saat terjadi perang antara kaum
Mustim dengan orang kafir, ada seorang pemuda Anshar yang terdesak oleh
serangan orang musyrik. Tiba-tiba dia mendengar bunyi pukulan cemeti
serta bunyi orang yang menunggangi kuda dari atas kepalanya. Pemuda
ini berkata, "Apapun peristiwa yang akan menimpaku, aku akan selalu
sabar menerimanya." namun tiba-tiba dia melihat orang musyrik yang berada
di hadapannya jatuh bergelimpangan dalam keadaan hidung dan wajahnya
hancur kena cambuk, sedang ia belum melakukan serangan. Pemuda
Anshar itu kemudian datang menemui Rasulullah saw dan menceritakan
peristiwa yang terjadi. Rasulullah saw berkata, "Engkau benar, itu yaitu
bantuan yang datang dari langit kedua." Pada hari itu 70 orang musyrik
terbunuh dan 70 orang ditawan. (HR. Muslim)
Allah SWT berfirman: Alongkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat
di woktu orang-orang yang zalim fberadal dalam teksnanlekanan
kematian & hari akhir68
sokoratul mouL sedang parq maloikol memukul dengan langonnyu (samhil
berkats), "Keluarkanlah nyawamu." Di hari ini kamu dihulas dengan
siksaun yang songal menghinakai, sebab komu selalu mengalakan
terhadap Allah [perkotoonJ yang lidak benor dan (korena) komu selalu
menyombongkon diri terhodop ayat-ayal-Nya. (QS. al-An'am: 93)
Sunnah di bawah ini yaitu keterangan hal ini.
Bagaimana Malaikat Maut Mencabut Banyak Nyawa dalam Satu
Waktu?
Jika ada orang yang mempertanyakan, "Bagaimana cara Malaikat
Maut mencabut nyawa orang yang berada di timur dan barat dalam waktu
yang bersamaan?" Katakanlah kepadanya bahwa kematian berasal dari kata:
meminta kembali utang yang diberikan. jika utang ini diambil,
maka tidak ada yang tersisa darinya.
Pada satu sisi kematian itu disandarkan kepada Malaikat Maut, sebab
dia yang langsung mencabut nyawa seorang makhluk, namun pada sisi lain
disandarkan kepada para malaikat yang membantu Malaikat Maut, sebab ia
juga mempunyai wewenang dalam hal ini. Pada sisi lain kematian
ini disandarkan kepada Allah, sebab hakikatnya Dia-lah yang
mewafatkan para makhluk, dan semua Malaikat akan selalu taat dan patuh
terhadap segala perintah Allah, sebagaimana yang ada dalam firman
Allah dibawah ini.
Allah memegang jiwa [orangJ saat matinya dan [memegangJ jiwa
[orangJ yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa
forangJ yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa
yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian
itu ada tando-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yong berpikir. (QS. az-
Zumar:42)
Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian
memotikon komu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya
manusio itu, benar-benar sangat menginglrari nikmat. (QS. al-Hajj: 66)
Yang menjadikan mati dan hidup, supmya Dio menguji kamu, siapa
diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun (QS. al-Mulk: 2)
Al-Kalbi berkata, "Setelah Malaikat Maut mencabut ruh seseorang, dia
kemudian menyerahkan ruh ini kepada Malaikat Rahmat dan Malaikat
Azab; jika orang Mukmin maka Malaikat Maut menyerahkan ruhnya
kepada Malaikat Rahmat, namun jika orang kafir maka Malaikat Maut
menyerahkan ruhnya kepada Malaikat Azab. Ini yaitu makna yang tersurat
kematian & hari akhir 69
pada hadits al-Bara' ini: Dalam sebuah riwayat Rasulullah saw menceritakan
bahwa Malaikat Maut memanggil para arwah seperti seseorang memanggil
kudanya. "Yahiibu." Maknanya: memanggil, sebagaimana contoh berikut
ini: "Pemuda itu memanggil domba atau untanya dengan berteriak, supaya
domba atau unta ini kembali."
Ketentuan Qadar Tertulis pada Pertengahan Sya'ban dan Malam
Lailatul Qadar
Ada kisah yang menceritakan: Setiap malam pertengahan bulan
Sya'ban, Malaikat Maut duduk dan di hadapannya ada sebuah buku
catatan. Pada malam ini dipisahkanlah segala urusan-urusan besar seperti:
rezeki dan ajal. Hal ini berdasarkan pendapat sebagian ulama seperti
'lkrimah dan yang lain, namun yang benar yaitu bahwa malam yang
memisahkan segala urusan besar itu yaitu malam lailatul qadar,
berdasarkan pendapat Qatadah, al-Hasan, Mujahid, serta para ulama lain
seperti yang ada dalam firman Allah SWT: Haa Miim. Demi Kitab (Al-
Qur'an) yang menjelaskan. Sestmgguhnya Kami menurunkonnya pada suatu
malam yang diberkahi (malam Lailatul Qadar) dan sesungguhnya Kami-lah
yang memberi peringatan (QS. ad-Dukhan: l-3)
Ibnu 'Abbas ra berkata, "Allah menetapkan suatu keputusan pada
malam pertengahan bulan Sya'ban, kemudian keputusan ini diserahkan
kepada yang berhak menerimanya pada malam Lailatul Qadar."
Hal ini merupakan gabungan kedua firman Allah tadi.
jika telah datang ajal seseorang, maka sebuah daun yang
bertuliskan nama orang ini akan jatuh dari Sidratul Muntaha. Hal
ini menandakan bahwa ajal dan rezeki orang ini telah diputuskan.
Ada riwayat yang menceritakan: Malaikat Maut berada di bawah Arsy
dan jika ada seseorang yang akan meninggal dunia maka catatan yang
berisi nama orang ini jatuh ke bawah Arsy. Catatan di sini maksudnya
yaitu daun yang berasal dari pohon Sidrah.
Ada riwayat yang menceritakan: jika seseorang telah diperhatikan
oleh Malaikat Maut, maka rezeki serta makanannya telah terputus. Setelah
itu dia menghadapi serta merasakan bagaimana pedihnya sakaratul maut.
Dari Ibn 'Abbas ra, Rasulullah saw menceritakan tentang peristiwa
yang terjadi saat Beliau melakukan Isra' Mi'raj, dia berkata: Aku melewati
seorang malaikat yang sedang duduk, yang seluruh dunia serta isinya terletak
di antara kedua lututnya, di tangannya ada sebuah papan yang ada
tulisannya. Malaikat itu tidak menengok kiri dan ke kanan, matanya hanya
tertuju pada papan ini. Aku kemudian bertanya kepada Jibril, "Wahai
kematian & hariakhir70
Jibril, siapakah dia?" Jibril menjawab, "Dia Malaikat Maut." Aku kemudian
bertanya kepada Malaikat Maut, "Bagaimana cara engkau mencabut nyawa
para makhluk yang ada di darat dan di laut?" Malaikat Maut menjawab,
"Tidakkah engkau memperhatikan bahwa bumi dan isinya berada di antara
kedua lututku? Semua makhluk berada di antara kedua mataku. dan kedua
tanganku sanggup menjangkau timur sampai barat. jika ajal seorang
hamba telah sampai, maka aku akan melihat ke arahnya. jika aku telah
menengok ke arah hamba ini, maka malaikat yang membantuku tahu
bahwa nyawa hamba ini harus dicabut dan mereka segera pergi untuk
mencabut nyawa hamba itu. jika nyawa hamba ini telah sampai
kerongkongan, maka tidak ada sesuatu pun yang tidak aku ketahui mengenai
hamba ini. Tanganku kemudian mencabut dan membawa roh hamba itu
keluar dari jasadnya."
Abu Hamid menceritakan (dalam sebuah riwayat) bahwa ada ernpat
malaikat datang menghampiri seorang hamba yang akan meninggal ini.
Malaikat pertama mencabut nyawa hamba itu dari kaki kanannya, malaikat
kedua mencabut nyawanya dari kaki kirinya, malaikat ketiga mencabut
nyawanya dari tangan kanannya, dan malaikat keempat mencabut nyawanya
dari tangan kirinya.
Kadangkala orang yang akan mati mengetahui dunia alam malakut
sebelum sakarat, lalu Malaikat Maut memperlihatkan hakikat amalnya
sehingga mayat itu mengetahui dunia malakut yang akan ia huni. sedang
bila lidahnya masih terbebas, maka ia akan menceritakan hal-hal yang
disaksikannya. Kadangkala ia bimbang menyaksikan pemandangan ini
sehingga ia menyangka bahwa semua itu perbuatan setan, lalu ia akan diam,
sedang para malaikat mencabut roh mereka melalui ujung jari kaki dan
tangan. Nyawa terlepas bagaikan tercurahnya air dari tong.
Malaikat Maut mencabut roh orang yang berbuat dosa seperti orang
yang menyeterika kain wol basah dan ini berdasarkan riwayat Nabi saw.
Orang ini merasa bahwa perutnya dipenuhi duri-duri, jiwanya seolah-
olah keluar dari lubang jarum yang sempit, dan dia seolah-olah dihimpit
langit dan bumi. jika jiwanya telah sampai ke dada, maka lidahnya tidak
bisa bicara dan tidak ada seorang pun yang bisa berbicara kepadanya.
Rahasia tentang jiwa yang terkumpul di dalam dada:
Pertama: Peristiwa yang terjadi pada dirinya sangat dahsyat, sehingga
dadanya menyempit sebab jiwanya berkumpul di sana. jika dada
seseorang terkena pukulan, maka orang ini bingung dan tidak bisa
berkata-kata. jika setiap anggota tubuh seseorang terkena pukulan, maka
dia pasti mengeluarkan suara (berteriak). namun jika seseorang dadanya
terkena pukul, maka dia tidak sanggup mengeluarkan suara.
kematian & hari akhir 7l
Kedua: Sebenarnya suara berasal dari energi panas (dari kondisi
alami). Bila energi ini hilang maka menjadi panas dan dingin, sebab
ia kehilangan enirgi panas. Pada saat ini ada yang dipukul oleh Malaikat
Maut den[an tombak beracun dari api sehingga ruh terlempar keluar, maka
ia akan n-rengambil ruh ini seperti air raksa sebesar belalang, lalu
menyerahkannya kepada Malaikat Zabaniy ah -
Ada juga mayat yang ruhnya tercabut secara berangsur, sehingga ia
berkumpul di kerongkongan, dan hanya sedikit yang berhubungan dengan
dada. Jadi pada saat ini Malaikat Maut memukulnya dengan tombak beracun
ini.
Aku (penulis buku ini) menyatakan bahwa riwayat tentangnya hanya
aku temukan dari Abu Nu'aim al-Hafizh.
Malaikat Maut mempunyaitombak sepanjang timur dan barat. jika
ajal seseorang telah sampai, maka dipukulkanlah tombak itu ke kepalanya,
dan Malaikai Maut berkata, "sekarang tentara kematian telah datang
mengunjungimu." (Dari Ahmad ibn 'Abdullah ibn Mahmud dari Muhammad
ibn Ahmad ibn Yahya dari Salamah ibn Syabib dari al-Walid ibn Muslim
dari Tsaur ibn Yazid dari Khalid ibn Ma'dan dari Mu'adz ibn Jabal)
Sulaiman ibn Muhair al-Kilabi meriwayatkan: Aku menemui Malik
ibn Anas. Bersamaku ada seorang pemuda yang bermaksud sama, kemudian
pemuda itu bertanya, "Wahai Abu 'Abdullah, apakah Malaikat Maut juga
mencabut nyawa kutu?" Malik berpikir cukup lama, kemudian dia berkata,
"Benar." Ia bertanya, "Apakah ia punya nyawa?" Mereka berkata, "Ya,"
Malik berkata, "Malaikat Mautlah yang mencabut nyawanya dan Allah yang
mewafatkannya." (HR. al-Khatib Abu Bakar)
Bentuk atau Sifat Malaikat Maut, serta Cara Mencabut Nyawa Orang
Mukmin dan Orang Kafir
Para ulama mengatakan bahwa bagaimana menyaksikan dan rasa takut
yang menyelimuti saat kedatangan Malaikat Maut yaitu sesuatu yang
tidak dapat digambarkan dahsyatnya. la hanya diketahui oleh mereka yang
merasakan. Kataupun ada riwayatnya, maka ia hanya gambaran atau
permisalan pendekatan.
Diriwayatkan dari 'lkrimah, dia berkata: Aku melihat sebagian besar
Kitab-Kitab Syits menceritakan bahwa Adam as berkata, "Wahai Tuhanku,
perlihatkan kepadaku bentuk Malaikat Maut sehingga aku bisa melihatnya."
Allah kemudian memberiwahyu kepada Adam, "Malaikat Maut mempunyai
sifat-sifat yang tidak sanggup dilihat mata manusia, maka aku akan
menggambarkan kepadamu bentuk Malaikat Maut, seperti yang aku berikan
kepada para rasul serta orang-orang.pilihan." Allah kemudian mengutus
kematian & hari akhir7)
Malaikat Jibril dan Mikail kepada Adam as yang membawa Malaikat Maut
dalam bentuk seekor domba yang memiliki sayap, yang mana sayapnya
berjumlah 4000. Di antara sayap-Sayap ini ada yang panjangnya
melampaui panjang bumi dan langit, ada yang panjangnya melebihi panjang
dua bumi, ada yang melebihi arah timur yang paling jauh, dan ada yang
melebihi arah barat yang paling jauh. Di hadapannya terbentang. bumi
dengan semua gunung, lembah, danau, jin, manusia, binatang, segala laut',
segala liang dan lubang. Semua bagaikan biji sawi yang terletak di tengah
gurun Sahara. Mata yang banyak tidak terbuka kecuali pada tempat yang
dibukanya. Sayapnya terkembang pada tempat ditujunya, sayap kanannya
-
untuk kabar gembira- ia kembangkan untuk para kaum pilihan Allah,
sedang sayap kiri untuk kaum kafir, ada duri, pencongkel besi, dan
gergaj i-gergaj i . "
Lalu Adam pingsan sambil berteriak keras, dan baru tersadar pada hari
ketujuh. saat bangun keringatnya harum seperti kesturi. (dari kitab an-
Nashaih oleh lbn Zhafar al-Wa'izh yang bergelar Abu Hasyim Muhammad
ibn Muhammad)
Diriwayatkan dari lbn 'Abbas ra bahwa Nabi lbrahim meminta
Malaikat Maut untuk memperlihatkan cara dia mencabut nyawa seorang
Mukmin. Malaikat Maut kemudian berkata, "Palingkan wajahmu dariku."
Ibrahim kemudian memalingkan wajahnya, dan saat menoleh ke arah
Malaikat Maut tiba-tiba dia melihat Malaikat Maut dalam bentuk seorang
pemuda yang tampan dengan pakaian yang indah, bau yang wangi, serta
muka yang berseri-seri. Ibrahim berkata kepada Malaikat Maut, "Demi
Allah, walaupun seseorang tidak pernah mendapat nikmat sedikit pun, jika
dia melihat kamu dalam bentuk seperti ini pasti hal itu akan cukup baginya."
Ibrahim kemudian berkata, "Perlihatkan caramu mencabut nyawa orang
kafir." Malaikat Maut kemudian berkata kepada Ibrahim, "Kamu tidak akan
kuat menyaksikannya." Nabi Ibrahim menjawab, "Tapi aku ingin sekali
melihatnya." Malaikat Maut kemudian berkata, "Palingkan wajahmu
dariku." saat Ibrahim menolehkan kembali wajahnya ke arah Malaikat
Maut, dia melihat Malaikat Maut itu dalam bentuk seorang laki-laki yang
hitam legam, dan wajahnya mengerikan. Kakinya berada di bumi dan
kepalanya berada di langit. Rambut-rambut di tubuhnya ada api yang
menyala-nyala. Ibrahim berkata kepada Malaikat Maut, "Demi Allah,
seandainya orang kafir tidak menerima hukuman apa-apa selain hanya
memandangmu, maka hal itu cukup baginya."
Ibnu 'Abbas ra mengatakan bahwa Ibrahim as yaitu orang yang
sangat pencemburu. Dia mempunyai sebuah rumah yang digunakan sebagai
tempat beribadah. Setiap hari dia pergi keluar rumah dan dia tidak lupa
mengunci pintu rumahnya. Setelah dia kembali ke rumah ibadahnya, tiba-
tiba dia melihat seorang pemuda berada di dalam rumah ibadahnya itu.
kematian & hari:akhir 73
lbrahim berkata, "Siapa yang memasukkanmu ke dalam rumahku?" Orang
itu menjawab, "Pemiliknya." lbrahim berkata, "Aku pemilik rumah ini."
Orang itu kemudian berkata, "Yang memasukkanku yaitu pemilik yang
lebih berhak memiliki rumah inidibandingkan kamu (Allah SWT)." lbrahim
kemudian bertanya, "Apakah kamu malaikat?" Laki-laki itu menjawab,
"Benar, aku Malaikat Maut." lbrahim kemudian bertanya lagi, "Bisakah
kamu memperlihatkan kepadaku caramu mencabut nyawa seorang
Mukmin?" Malaikat itu menjawab. "Ya," tiba-tiba lbrahim mendapati
Malaikat itu dalam bentuk seorang pemuda yang mempunyai wajah tampan,
pakaian yang indah, dan bau yang wangi. lbrahim kemudian berkata, "Wahai
Malaikat Maut, seandainya seorang Mukmin melihatmu dalam bentuk
seperti ini saat dia akan meninggal dunia, niscaya itu cukup baginya
sebagainikmat." Setelah itu Malaikat Maut mencabut nyawa lbrahim.
Apakah Malaikat Maut Mempunyai Dua Bcntuk?
Para ulama berkata: Bukan hal yang aneh kalau Malaikat Maut
menampakkan diri dalam dua sosok yang berbeda itu, yang dapat kita
umpamakan dengan perubahan pada diri manusia (sehat menjadi sakit), kecil
menjadi besar, muda menjadi tua, seperti memutihnya warna kulit akibat
penyakit demam dan memucatnya wajah seseorang saat melakukan
perjalanan di bawah terik matahari. Pada diri malaikat hal ini dapat
terjadi dalam sekejap dengan kekuasaan Allah, sedang pada manusia
terjadi dalam rentang waktu yang panjang.
Malaikat Maut dan Tugasnya sebagai Pencabut Nyawa
Malaikat Maut ditugaskan oleh Allah untuk mencabut nyawa. Dia
berhenti pada setiap rumah sebanyak 5 kali setiap hari dan pada makhluk
yang bernyawa setiap satu jam, serta memperhatikan wajah para hamba
sebanyak 7 kali dalam sehari.
Allah SWT berfirman: Katakanlah, "Malaikot Maut yang diserahi
tmtuk [mencabut nyor+,al mu akan mematikan kamu: kemudian hanya
kepada Tuhonmulah kamu okan dikembalikan (QS. as-Sajdah: I l)
Ibn Umar meriwayatkan, jika Malaikat Maut selesai mencabut
nya\ila orang Mukmin, maka dia akan berdiri di atas tangga rumah orang
ini dan melihat bahwa keluarga yang ditinggalkan orang ini
semuanya berteriak. Ada di antara mereka yang memukul-mukul wajahnya,
berteriak histeris, dan menyebut-nyebut kemalangan yang telah
menimpanya. Malaikat Maut lalu berkata kepada mereka, "Kenapa kalian
semua berkeluh kesah? Demi Allah aku tidak mengurangi nyawa kalian,
tidak menghilangkan rezeki kalian, sega tidak berbuat zalim kepada kalian.
kematian & hari akhir74
namun jika kamu marah dan kemarahanmu ditimpakan kepadaku,
padahal sebenarnya Allah yang meqrerintahkanku. jika kemarahanmu
ditimpakan kepada mayat yang telah meninggal, maka mayat itu akan
tersiksa. jika kemarahanmu ditimpakan kepada Allah, maka kamu telah
berbuat ingkar terhadap Allah. Sesungguhnya tiap-tiap kamu pasti aku
datangi." jika mereka melihat dan mendengar ucapan Malaikat Maut
ini, niscaya mereka akan lalai dan tidak mempedulikan mayat mereka
itu, dan hanya menangisi diri mereka sendiri. (Riwayat ini diceritakan oleh
Abu Muthi' Makhul ibn al-Fadhlan-Nasafi dalam bukunya yang berjudul a/-
Lu'lui'yat)
Rasulullah saw bersabda: Malaikat Maut akan berdiri pada tiap-tiap
rumah setiap hari sebanyak 5 kali. jika Malaikat Maut telah menentukan
bahwa orang ini akan meninggal dunia, maka diputuskanlah rezeki
serta ajal orang ini, dan dia akan menghadapi pedihnya sakaratul maut
itu. Malaikat Maut akan berkata kepada keluarga orang yang meninggal itu
(sedang mereka ada yang memukul-mukul wajahnya sendiri, histeris,
serta berteriak-teriak sebab kemalangan yang menimpanya), "Celakalah
kalian, kenapa kalian berkeluh kesah? Aku tidak akan mengurangi
sedikitpun umur serta rezeki kalian. Aku tidak mencabut nyawa kalian
sebelum Allah memerintahkanku. Aku akan datang kepada kalian semuanya,
hingga tidak ada seorang pun yang tersisa."
Rasulullah saw bersabda, "Aku bersumpah, seandainya orang-orang
bisa melihat keberadaan Malaikat Maut serta mendengar suaranya, niscaya
mereka tidak peduli kepada mayat ini dan menangisi diri mereka
sendiri. jika mayat ini telah dibawa dengan usungan, maka dia akan
berkata dari atas usungan itu, 'Hai keluarga serta anak-anakku, duniajangan
membuatmu lalai sebagaimana yang aku alami dahulu, di mana aku
mengumpulkan itu dengan jalan halaldan haram."'
Diriwayatkan oleh Ja'far ibn Muhammad dari ayahnya, dia
mengatakan bahwa Rasulullah saw melihat Malaikat Maut tepat di atas
kepala seorang pemuda Anshar. Rasulullah kemudian berkata kepada
Malaikat Maut, "Hendaklah engkau berlemah lembut terhadap sahabatku ini,
sebab dia seorang Mukmin." Malaikat Maut kemudian menjawab, "Wahai
Muhammad, pemuda ini mempunyaijiwa yang bersih dan pandangan yang
lembut. Aku pasti berlaku lemah lembut terhadap setiap orang Mukmin. Aku
selalu memberikan salam kepada semua penghuni rumah, baik di kampung
maupun di kota, di laut maupun di darat, sebanyak lima kali setiap harinya,
sebab aku lebih tahu apa yang telah diperbuatnya untuk dirinya, baik saat
kecil maupun setelah dewasa. Demi Allah, wahai Muhammad, jika Allah
telah menentukan nyawa yang akan di cabut, maka aku melaksanakan
keputusan-Nya tanpa sanggup merubahnya."
kematian & hari akhir 75
Al-Mawardi menceritakan, Ja'far ibn Muhammad berkata, "Aku
mendengar bahwa Malaikat memberikan salam kepada mereka pada waktu-
waktu shalat."
Keterangan ini menunjukan bahwa Malaikat Maut menjadiwakil
Allah untuk mpncabut nyawa semua makhluk, dan dia selalu mengerjakan
tugasnya jika Allah memberikan perintah kepadanya
Ibnu .Athiyyah berkata, "Di dalam suatu hadits diceritakan bahwa
nyawa semua binatang ternak langsung dicabut oleh Allah tanpa perantaraan
Malaikat Maut, seolah-olah Allah menghilangkan kehidupannya."
Ia kemudian berkata, "Suatu kemuliaan bagi Bani Adam sebab
nyawanya dicabut oleh Malaikat Maut dan beberapa malaikat lainnya. Allah
menciptakan Malaikat Maut (untuk mencabut dan mengeluarkan roh dari
badan) dan pasukan (yang selalu mematuhi perintah Malaikat Maut)'
Allah SWT berfirman:
Kalau kamu melihat saat para malaikot mencabut iiwa orang-orang
yang kafir seraya memuhtl mulca dan belakang mereka [dan berkataJ,
"Rasakonlah olehmu silcsa neraka yang membakar," [tentulah kamu akan
merasa ngeri). (QS. al-Anfal: 50)
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di alas semuo
hamb a-Nya, dan d iutus-Nya kepadamu malaikot- mal aikat penj aga, s e hingga
jika datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia
diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu
tidak melalaikan kewaiibannya. (QS. al-An'am: 6l)
Allah memegang jiwa [orangJ ketiko matwa dan [memegangJ iiwa
[omngJ yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dio tahanlah iiwa
[oranlJ yang telah Dia tetapkan lcematiannya dan Dia melepaskan jiwa
yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian
itu rerdapat tanda-tanda kelanasaon Allah bagi kaum yang berpikir. (QS. az-
Zumar:42)
Yang meniadikan mati dan hidup, supayo Dia menguii kamu, siapa di
antara leomu yang tebih baik amalnya. Dan Dia Mahoperkosa lagi Maha
Pengampwr. (QS. al-Mulk: 2)
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat lbrahim
tentang Tuhannya [AAahJ sebab Allah telah memberikan kepada orang ilu
pemerintohan [kekuasaanJ. saat lbrahim mengatalan, "Tuhanlru ialah
-Yang
menghidupkan dan mematilran," orang itu berkata, "Aku dapat
meightdupkan dan mematikan." Ibrahim berkata, "sesungguhnya Allah
menirbitkan marahari dari timur, maka terbitkanlah dia dori barat," lalu
kematian & hari akhir76
heran lerdiamlah orang kofir ilu: dan Allah lidak memheri petuniuk kepoda
orang-orang yang zalim. (QS. al-Baqarah: 258)
Malaikat Maut dibantu oleh para malaikat lainnya untuk mencabut
nyawa para makhluk, sedang yang mewafatkannya yaitu Allah.
Keterangan ini merupakan gabungan keterangan yang ada pada ayat-ayat
serta hadits ini. Allah memberikan wewenang kepada Malaikat Maut
untuk mencabut nyawa, baik secara langsung maupun melalui perantara.
Berdasarkan hal ini, maka Malaikat Maut dengan kematian kaitannya
sangat erat, sehingga ia dikatakan sebagai pencabut nyawa.
Penulis menceritakan suatu peristiwa, sebagaimana dalam hadits Ibn
Mas'ud, Rasulullah yang sangat jujur dan dibenarkan berkata, "Proses
penciptaanmu di dalam rahim ibumu yaitu : air mani berubah menjadi
segumpal darah dalam waktu empat puluh hari, lalu segumpal darah
dijadikan segumpal daging. Lalu Allah mengirim Malaikat dan ditiupkanlah
ruh kepadanya." (HR. Muslim)
Kalimat yang berbunyi "mengumpulkan Proses kejadiannya di dalam
perut ibunya" sudah dijelaskan di dalam hadits Ibn Mas'ud yang
diriwayatkan oleh A'masy dari Khaitsamah.
Menurut Abdullah, makna kata "mengumpulkan proses kejadiannya di
dalam perut ibunya" yaitu jika air mani telah berada di dalam rahim
seorang ibu selama empat puluh hari, maka Allah menjadikannya seorang
manusia yang semua proses kejadiannya berlangsung di dalam rahim; dari
mulai proses pembentukan air mani menjadi segumpal darah sampai kepada
proses lain seperti pembentukan rambut dan kuku.
Dalam Shahih Muslim diceritakan dari Hudzaifah ibn Usaid al-Ghifari,
dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "jika air mani
telah berada di dalam rahim selama 42 hari, maka Allah akan mengutus
seorang Malaikat untuk membuat rupa, pendengaran, rambut, kulit, daging,
serta tulangnya. Malaikat itu kemudian berkata, 'Wahai Tuhanku, dia laki-
laki atau perempuan?"'Dalam suatu riwayat dijelaskan: Malaikat tidak akan
mendatangi air mani yang berada di dalam rahim seseorang sebelum genap
berumur 42 hari. Makna "pembentukan" atau penciptaan yang dinisbahkan
kepada Malaikat itu bukan makna hakiki, namun merupakan makna majazi.
Proses pembentukan dan penciptaan yang berlangsung pada segumpal
daging ini bersumber pada kekuasaan Allah. Bukankah Allah
menyandarkan pada Diri-Nya penciptaan dalam pengertiannya yang hakiki,
seperti dalam firman-Nya, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu
[AdamJ, lalu Kami bentuk tubuhmu. " (QS.al-A'raf: I l)
Dari potongan ayat ini dinyatakan bahwa makhluk yang berhak
disebut sebagai pencipta hanya Allah SWT, seperti dalam firman-Nya: Allah
memegang jiwa [orangJ saat matwa. (QS. az-Zumar:42)
kematian & hariakhir 77
Makna ayat ini yaitu , jika malaikat telah meniup janin
ini, maka Allah akan memberikan roh dan kehidupan untuk janin itu.
Pendapat lain menyebutkan bahwa proses penciptaan hanya berlangsungjika
ada peranan Allah, bukan oleh yang lain. Pendapat yang menyebutkan
bahwa Allah yang mencabut nyawa semua makhluk, yaitu pendapat yang
benar, sedang Malaikat Maut serta para malaikat yang membantunya
hanya perantara. Anas ibn Malik ra ditanya, "Apakah Malaikat Maut yang
mencabut nyawa kutu?" Anas ibn Malik ra berpikir cukup lama, kemudian
dia berkata, "Benar, Malaikat Maut yang mencabut nyawanya, berdasarkan
firman Allah SWT: Allah memegang jiwa [orangJ ketilca matinya (QS. az-
Zumar:42);'
Ada suatu kisah tentang kehidupan yang diriwayatkan oleh ibn Hamid,
bahwa Malaikat Kehidupan dan Malaikat Maut saling berdebat. Malaikat
Maut berkata, "Aku yang mematikan orang hidup." Lalu Malaikat
Kehidupan berkata, "Aku yang menghidupkan orang mati." Allah lalu
berkata kepada keduanya, "Kalian berdua sebaiknya melaksanakan tugas
masing-masing, dan jangan saling cela. Aku-lah yang menghidupkan dan
mematikan para makhluk. Tidak ada yang bisa menghidupkan dan
mematikan para makhluk selain Aku."
Tsabit al-Bannani berkata, "Malaikat Maut selalu mendatangi semua
makhluk bernyawa selama 24 kali setiap harinya. jika dia diperintah
mencabut nyawa seseorang, maka dia pasti mencabut nyawa orang itu. Jika
dia tidak diperintah, maka dia akan pergi. Ini semua pasti terjadi pada semua
makhluk yang bernyawa."
Ibnu 'Abbas ra menceritakan suatu kisah pertanyaan yang terjadi pada
malam Isra' Mi'raj, dia berkata, "Bagaimana cara Malaikat Maut mencabut
nyawa semua makhluk yang ada di timur dan di barat." Hal ini sesuai
hadits yang kami paparkan.
Rasulullah saw bersabda, "Malaikat Maut akan melihat wajah semua
hamba sebanyak 70 kali setiap hari. jika ada hamba yang tertawa
padahal ajalnya akan segera datang maka Malaikat Maut akan berkata,
'Orang ini aneh, aku datang untuk mencabut nyawanya, namun dia malah
terlawa,"' wallahu a' lom.
Sebabsebab Malaikat Maut Mencabut Nyawa Para Makhluk
Az-Zuhri dan Wahab ibn Munabbih meriwayatkan:
Allah menyuruh Jibril untuk mengambil beberapa tanah dari bumi,
yang mana Allah akan menjadikan dari tanah ini seorang makhluk.
Malaikat Jibril memohon kepada Allah, sebab dia tidak sanggup
melaksanakan tugas ini, dan Allah mengabulkan permohonannya. Allah
kematian & hari akhir78
kemudian mengutus Malaikat Mikail untuk melakukan tugas yang sama
(seperti yang diperintahkan Allah kepada Jibril), namun Malaikat Mikail pun
tidak sanggup melakukannya. Allah ke'mudian mengutus Malaikat lsrail, dan
lsrail juga memohon kepada Allah bahwa dia tidak ingin melakukan tugas
ini, namun Allah tidak mengizinkannya. Allah kemudian berkata,
"Apakah engkau minta perlindungan-Ku dari tugas ini?" Malaikat lsrail
menjawab, "Benar." Allah lalu berkata, "Mengapa kamu tidak mengasihinya
sebagaimana yang telah dilakukan oleh kedua orang temanmu (Jibril dan
Mikail) terhadapnya." lzrail kemudian berkata. "Menaati perintah-Mu lebih
wajib bagiku daripada memberikan rahmat kepadanya." Allah berkata,
.'Pergilah engkau wahai Malaikat Maut. Aku telah memberimu wewenang
untuk mencabut nyawa mereka." Malaikat Maut lalu menangis. Allah
bertanya, "Apa yang membuatmu menangis?" Malaikat Maut menjawab,
..Engkau menjadikan dari makhluk ini para Nabi dan Rasul serta orang-
orang pilihan dan Engkau menciptakan sesuatu yang sangat dibenci mereka,
yaitu mati. Jika mereka tahu bahwa aku yang mencabut nyawa mereka. maka
mereka pasti akan memaki-makidan membenciku." Allah lalu berkata, "Aku
menjadikan penyakit atau yang lainnya sebagai penyebab kematian,
sehingga mereka tidak akan menyandarkan kematian kepadamu." Allah
kemudian menciptakan penyakit dan segala sesuatu yang bisa memicu
kematian.
Ibnu 'Abbas ra juga meriwayatkan hadits serupa:
Malaikat Maut mengambiltanah asal kejadian Adam dari 6 buah bumi
dan tanah yang paling banyak diambil yaitu tanah yang berasal dari bumi
yang keenam. Bumi yang ketujuh yaitu neraka Jahannam, sedang pada
bumi yang ketujuh tidak ada apa-apa. Setelah Malaikat Maut membawa
tanah itu, Allah berkata kepadanya, "sebaiknya mereka berlindung kepada-
Ku darimu."
Al-Qutaibi menambahkan keterangan hadits ini, dia
menceritakan, "Bumi berkata kepada Allah SWT, 'Ya Allah Engkau
menciptakan langit dan tidak mengurangi sesuatupun darinya, namun saat
engkau menciptakanku lalu Engkau juga mengurangiku."' Allah lalu
berkata, "Aku bersumpah, segala kebaikan yang dilakukan mereka akan Aku
berikan kepadamu." Lalu bumi berkata, "Aku juga bersumpah akan
menyiksa siapa saja yang berbuat durhaka kepada-Mu." Kemudian tanah
kejadian Adam diberi minum dengan air yang berasal dari bumi yang
rasanya bermacam-macam; asin, manis, tawar, bersih dan kotor.
Ada yang meriwayatkan bahwa sudah 40 tahun ruh belum juga
ditiupkan ke dalam tanah asal kejadian Adam itu. Malaikat yang lewat di
dekatnya hanya berdiri sambil memperhatikan tanah itu. Mereka berkata,
"Belum ada satupun makhluk yang diciptakan Allah yang lebih bagus dari
kematian & hariakhir 79
ini." Kemudian iblis lewat di dekat tanah ini dan memukul-mukultanah
itu dengan tangannya, maka terdengar bunyi seperti bunyi belanga. iblis lalu
berkatal ..Jik; di; lebih mulia dariku maka aku tidak akan pernah
mematuhinya. namun jika aku yang lebih mulia darinya maka aku akan
membinasa-kannya. kur"nu dia berasal dari tanah sedang aku dari api."
Diriwayatkan dalam suatu kisah bahwa Allah mengutus iblis untuk
mengambil beberapa tanah dari bumi (setelah sebelumnya Allah mengutus
dua
-orang
malaikat), lalu iblis berkata, "Aku berlindung kepada Allah
darimu." Iblis kemudian membawa tanah itu dan menyerahkannya kepada
Allah. Allah talu berkata, "Demi kebesaran-Ku, Aku akan menciptakan
suatu makhluk yang diambil oleh tanganmu dan membuatmu tidak senang,"
wallahu a'lam.
Mata Terus Memperhatikan Ruh saat Keluar dari Jasad
Dari ummu Salamah, dia berkata. "saat Abu Salamah meninggal
dunia, Rasulullah saw pergi melihatnya. Setelah Rasulullah saw sampai di
sana, dia mendapatkan mata Abu Salamah masih terbuka. Rasulullah saw
kemudian menutup mata Abu Salamah sambil berkata:
'Ati 4til.C:1t';:t.
,jika ruh telah keluar dari iasad, mako pandangan mala orang yang
mininggal ini apan mengikttti orah perginya ruh ini "' (HR.
Muslim dan Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah ta, dia mengatakan bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Tidakkah kamu memperhatikan seseorang jika meninggal
dunia, maka matanya akan terus terbuka?" Mereka menjawab, "Benar wahai
Rasulullah saw." Rasulullah saw kemudian berkata, "Hal itu sebab mata
terus memperhatikan arah perginya ruh itu-" (HR. Muslim)
Diceritakan dalam suatu riwayat (tidak mencapai derajat shahih),
..Penyebab utama mata itu terbuka sebab dia melihat Mi'rai, yaitu jenjang
yang menghubungkan langit dengan bumi, yang terbuat dari zamrud yang
-U"rt"u*"
hijau dan sangat indah bentuknya." Hal itulah yang membuat
matanya terbuka.
Rasutullah saw bersabda, "jika ruh telah di cabut, maka mata
mengikuti arah perginya ruh ini."
Dalam hadits lain disebutkan, "jika mata seseorang mengikuti arah
perginya ruh itu, maka tidak akan berguna ucapan yang ditujukan
kematian & hari akhir80
kepadanya." Ruh dan jiwa yaitu dua kata yang memiliki arti sama.
Keterangan mengenai hal ini akan dijelaskan kemudian-
i
Hendaklah Membaguskan Kafan orang yang Meninggal Dunia, sebab
Mereka Saling Bcrziarah di Dalam Kubur
Dari Jabir dari Abdullah, Rasulullah saw bersaMq "jika masing-
masing kamu mengafani saudaranya, maka dia hendaknya memperbagus
kafannya sebisa mungkin."
Abu Nashr .Abdullah ibn Sa'id ibn Hatim al-waili as-Sijistani al-
Hafizh meriwayatkan dalam bukunya, al-Ibanah, yang memakai mazhab
salafush shalih yang semuanya berdasarkan Al-Qur'an secara jelas:
Uibatullatr ibn lbrahim ibn Umar meriwayatkan kepada kami, dia berkata:
.Ali ibn al-Hasan ibn Bandar meriwayatkan kepada kami, dia berkata:
Muhammad ibn al-Mushaffa meriwayatkan kepada kami, dia berkata:
Ibrahim dari Muawiyah dari Abu Zubair dari Jabir, Rasulullah saw bersabda,
,,jika kamu akan mengafani mayat-mayat saudaramu, maka kamu
hendaknya memperbagus kafan mereka, sebab mereka saling bermegah-
megahan dan mengunjungi didalam kubur mereka."
Ibn al-Mubarak berkata "Aku sangat suka mengafani mayat dengan
pakaian yang dipakainya untuk shalat."
Menyegerakan Penyelenggaman Jenezah
Rasulullah saw bersabda:
Uu a.lG Uk oi e:Lt 'v ,:le'5, t1i3v i;r;r 77) $r
* a,;*\.'i.1''1r;'u qritr-i6 '!g * uk L, ori
*iuyi
-'i, or::1io\:o ,.tr w*
jika jenazah orang shalih akan dibawa lce kuburan mt* dikuburkan,
maka ruhnya akon berkata, "Kubwkan aht segera! kubwkanlah aku
segera!" namun jika jenazah ini bukan orang shalih, maka dia alcan
berkata, "Aduh celaka! Ke mano mereka akon memb&v(mya (iasad)."
Suaranya ini terdengu oleh sermn nokhluh kecuali manusia. jika
manusia dapat mendengar suara itu, niscuya dia akan pingsan (HR.
al-Bukhari)
kematian & hari akhir 8l
Dalam hadits lain (yang diriwayatkan oleh Anas) ditambahkan bahwa
ruh ini akan berkata, "Wahai keluargaku, wahai anakku."
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Hendaklah kamu
menyegerakan {gril mengubur jenazah. jika dia orang shalih, maka
hal ini lebih baik baginya, namun jika dia bukan orang shalih maka
meletakkannya di atas pundakmu untuk dibawa ke kuburan merupakan
sesuatu yang buruk. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Sha'iqa berarti mati atau meninggal. Al-Isra'u berarti menyegerakan
membawa jenazah untuk dikuburkan. Ada juga yang mengartikannya dengan
"menyelenggarakan jenazah sesegera mungkin, supaya keadaan jenazah
tidak berubah."
An-Nasa'i berkata: Dari Muhammad ibn Abu al-A'la dari Khalid,
dari'Uyainah ibn Abdurrahman, ayahku berkata: Aku melihat jenazah
Abdurrahman ibn Samurah. Setelah Ziyadberjalan ke arah keranda, keluarga
Abdurrahman ibn Samirah dan para pembantunya mengikuti Ziyad ke arah
keranda ini. Mereka lalu membawa keranda ini ke atas punggung
mereka sambil berkata, "Jangan tergesa-gesa." Mereka lalu berjalan dengan
perlahan-lahan. saat di tengah perjalanan, kami dan rombongan yang
membawa Abdurrahman ibn Samirah bertemu dengan Abu Bakar ra yang
sedang mengendarai baghalnya.'' Melihat keadaan ini Abu Bakar ra
mempercepat dan mencambuk bagalnya, lalu berkata berkata, "Luaskan
jalan untuknya. Demi Allah Yang memuliakan wajah Abul Qasim (gelar
Nabi saw), aku sudah menyaksikannya bersama Rasulullah, dan kami
hampir saja berlari kecil membawa jenazah." Lalu orang-orang segera
meluaskan jalan. (Hadits ini dishahlrkan oleh Abu Muhammad Abdul Haq)
Ringkasnya, yang paling baik membawa jenazah yaitu bersifat
segera; tidak terlalu cepat (sebab dapat menyusahkan para pembawa), dan
tidak terlalu pelan (sebagaimana dilakukan oleh kaum Yahudi dan Nasrani).
Membentangkan Kain di Atas Kuburan saat akan Menguburkan
Mayat
Abu Hudbah Ibrahim ibn Hudbah berkata: Anas ibn Malik ra
meriwayatkan kepada kami bahwa Rasulullah saw pergi mengantarkan
seseorang yang telah meninggal dunia ke kuburan. saat mayat itu akan
dikuburkan, Rasulullah saw memerintahkan kami untuk membentangkan
kain di atas kuburan itu, kemudian Beliau berkata, "Janganlah engkau
melihat ke dalam kuburan, sebab itu merupakan amanat. Mungkin saja tali
pengikat mayat yang terbuka bisa terlihat seperti ular hitam yang melingkar
'' Hewan peranakan antara kuda dengan keledpi
kematian & hari akhir82
di lehernya." Kemudian terdengarlah suara gemerincing rantai. Rasulullah
menyuruh kami membentangkan kain di atas kuburan Sa'ad ibn Mu'adz
saat Beliau akan menguburkannya. (Diriwayatkan oleh 'AMul Razaq dari
lbn Juraij dari asy-Sya'bi)
Sa'ad berkata: saat Nabi masuk ke dalam kuburan Sa'ad ibn
Mu'adz, Beliau memerintahkan kami untuk membentangkan kain di atas
kuburannya, dan aku salah seorang yang ikut memegang kain itu.
Ulama berbeda pendapat mengenai hal ini.
Abdullah ibn Yazid, Syuraih, dan Ahmad ibn Hanbal melarang untuk
membentangkan kain di atas kuburan laki-laki.
Ahmad dan Ishaq melakukan hal ini hanya pada mayat
perempuan. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa membentangkan
kain di atas kuburan laki-lakitidak dilarang.
Abu Tsaur berpendapat bahwa membentangkan kain di atas kuburan
laki-laki dan perempuan tidak dilarang.
Rasulullah saw membentangkan kain di atas kuburan laki-laki dan
perempuan sebab ada uzur atau alasan. Hal itu pernah Beliau lakukan saat
menguburkan Sa'ad ibn Mu'adz, seperti dalam hadits riwayat Anas.
Beberapa sahabatku meriwayatkan bahwa dia mendengar suara
gemerincing rantai saat Beliau berada dikuburan.
Sahabatku yang bernama Abu Abdullah Muhammad ibn Ahmad al-
Qashri meriwayatkan kepadaku bahwa beberapa gubernur di daerah
Istambul meninggal dunia, maka digali kuburan untuknya. Setelah kuburan
selesai digali, mayat ini dimasukkan ke dalam kuburan. namun tiba-tiba
muncul seekor ular hitam dari dalam kuburan, sehingga orang-orang yang
menggali kubur tidak berani memasukkan mayat ke dalam kuburan ini.
Mereka lalu menggali kuburan lain, namun setelah kuburan selesaidigali dan
mayat akan dimasukkan ke dalam kubur, tiba-tiba muncul lagi seekor ular
hitam. Peristiwa ini terus berulang, sehingga 30 kuburan yang sudah
digali. Mereka tidak sanggup menggali lubang yang lain. Mereka saling
tentang kejadian ini? Salah seorang kemudian berkata, "Kuburkan saja
dia bersama ular ini, kita hanya bisa memohon kepada Allah agar dia
dilindungi dan diberi keselamatan dunia dan akhirat."
Hukum Membaca Al-Qur'an di Kuburan saat akan Menguburkan
Mayat dan sesudah Menguburkan Mayat
Dalam kitab al-Ihya' (karangan Abu Hamid al-Ghazali) dan al-
'Aqibah (karangan Abdul Haq) disebutkan: Muhammad ibn Ahmad al-
Marwadzi berkata: Aku mendengar Ahmad ibn Hambal berkata, "jika
kematian & hari akhir 83
kamu pergi mengunjungi kuburan, maka baca surah al-Fatihah, an-Naas, al-
'Alaq, dan al-lkhlas. Juga peruntukkan bacaanmu untuk para penghuni
kubur, niscaya pahalanya akan sampai kepada mereka."
'Ali ibn Musa al-Haddad berkata: suatu hari Ahmad ibn Hanbal pergi
ke tempat orang yang meninggal dunia. saat sampai di sana kami melihat
Muhammad ibn Qudamah al-Jauhari sedang membaca Al-Qur'an. saat
kami selesai menguburkan mayat, tiba-tiba datang seorang lelaki buta yang
kemudian membaca Al-Qu'ran di kuburan. Ahmad lalu mendatangi laki-laki
itu dan berkata, "Membaca Al-Qur'an di kuburan yaitu bid'ah." saat
kami keluar dari kuburan, Muhammad ibn Qudamah kemudian berkata
kepada Ahmad, "Wahai Abu 'Abdullah, apakah kamu berbicara kepada
Mubasyir ibn Ismail?" Ahmad menjawab, "Benar." Muhammad ibn
Qudamah lalu berkata, "Apakah engkau menetapkan sesuatu kepadanya."
Ahmad menjawab, "Ya." Muhammad ibn Qudamah berkata, "Mubasyir ibn
Ismail meriwayatkan kepadaku dari 'Abdurrahman ibn 'Ala' ibn al-Hajjaj
dari ayahnya, dia mengatakan bahwa ayahnya berwasiat agar dibacakan
surah al-Baqarah bagian awal dan akhirnya jika ia dikuburkan." Ahmad
kemudian berkata, "Pergilah engkau pada laki-laki tadi dan katakan
kepadanya bahwa bacaannya tadi bukan bid'ah."
Sebagian ulama membolehkan membaca Al-Qur'an di kuburan dengan
menggunakan hadits Ibn 'Abbas ra bahwa Nabi saw menyuruh seorang
sahabat untuk mengambil dahan pohon yang masih basah, lalu Beliau
membelahnya menjadi dua bagian dan menancapkannya di atas kuburan
mereka masing-masing. Kemudian Beliau bersabda, "Semoga Allah
meringankan siksaan keduanya selama dahan pohon ini belum kering." (HR.
Muslim) Dengan dahan kayu saja mayat dapat keringanan, apalagi dengan
bacaan Al-Qur'an.
Diriwayatkan oleh as-Salafo dari 'Ali ibn Abu Thalib ra, Rasulullah
saw bersabda, "Siapa yang lewat di kuburan dan membaca surah al-lkhlas
sebanyak 2l kali dan pahala bacaannya ditujukan untuk orang-orang yang
telah meninggal, maka dia akan diberi balasan sejumlah orang yang
meninggal."
Diriwayatkan oleh Anas (pembantu Rasulullah saw), dia mengatakan
bahwa Rasulullah saw bersabda, "jika seorang Mukmin membaca ayat
Kursi dan pahala bacaannya ditujukan untuk orang meninggal, maka Allah
memberi 40 cahaya pada setiap kuburan orang Mukmin yang ada di timur
dan barat. Allah juga melapangkan kuburan tiap-tiap mereka. Orang yang
membacanya diberi pahala 60 orang Nabi, derajatnya ditinggikan, serta
diberi kebaikan sejumlah orang yang mati."
Al-Hasan berkata, "jika seseorang tiba di kuburan kemudian dia
berkata, 'Wahai Tuhan yang menguasai jasad yang jelek dan tulang yang
Mengingat kematian & hari akhir84
keropos ini, Engkau telah mengeluarkannya dari dunia dalam keadaan
beriman, dan Engkau meniupkan ruh kepadanya. Aku hanya bisa
mengucapkan salam kepadanya,' makh dia diberi kebaikan sejumlah orang
yang meninggal."
Ibnu 'Abbas ra berkata, Rasulullah saw bersabda, "Sebaik-baiknya
manusia dan sebaik-baiknya orang yang berjalan di bumi ini yaitu para
guru. Jika seseorang hendak berutang kepadanya, maka dia akan
meminjamkan orang itu utang secara ikhlas tanpa meminta bunga. jika
guru (orang yang berilmu pengetahuan) menyuruh seorang anak kecil
membaca basmalah, maka Allah akan memelihara orang ini, anak kecil
itu, serta orang tuanya dari siksa api neraka." (HR. ats-Tsa'labi)
Pokok pembahasan bab ini mengenai pahala sedekah yang sampai
kepada orang meninggal.
Para ulama sepakat bahwa pahala sedekah sampai kepada orang yang
mati, begitu juga dengan pahala membaca Al-Qur'an, doa, serta istighfar.
Sedekah tidak hanya berbentuk harta. Membaca Al-Qur'an, berdoa,
serta ber istighfarjuga termasuk sedekah.
Dalam hadits Nabi saw: Beliau ditanya tentang mengqashar shalat saat
keadaan aman, lalu Beliau menjawab, "ltu merupakan sedekah yang
diberikan Allah kepadamu dan terimalah pemberian Allah itu."
Rasulullah saw berkata, "Salam masing-masing kamu kepadaku
merupakan sedekah. Setiap tahlil, tasbih, takbir, serla tahmid yang kamu
ucapkan juga sedekah. Menyuruh berbuat kebaikan serta mencegah
perbuatan jahat yaitu sedekah. Oleh sebab itu, para ulama sangat
menyukai ziarah kubur, sebab bacaan Al-Qur'an oleh orang yang
melakukan ziarah kubur yaitu hadiah bagi orang yang telah meninggal
dunia."
Rasulullah saw bersabda, "Mayat yang ada di dalam kubur seperti
orang tenggelam yang meminta pertolongan. Dia menunggu doa dari
ayahnya, saudaranya, atau temannya yang ditujukan untuknya. jika doa
itu sampai kepadanya, maka itu lebih disenanginya dari dunia dan segala
isinya. Hadiah orang yang masih hidup kepada orang yang telah meninggal
yaitu doa dan istigldar."
Diceritakan bahwa ada seorang wanita datang menemui al-Hasan al-
Basri. Wanita itu kemudian berkata, "Anak perempuanku telah meninggal,
namun aku ingin sekali melihatnya di dalam tidurku." Al-Hasan al-Basri lalu
menyuruhku membaca shalawat yang ditujukan untuk anak perempuanku
itu. Setelah aku melakukan apa yang diajarkan al-Hasan al-Basri, aku
melihat anak perempuanku mengenakan pakaian yang terbuat dari ter
(pelangkin). Leher dan kedua kakinya terbelenggu rantai. Aku sangat
kematian & hari akhir 85
ketakutan. Lalu aku menemui Al-Hasan al-Basri dan memberi tahu
mimpiku. Tidak lama berselang setelah peristiwa itu, al-Hasan al-Basrijuga
bermimpi melihat seorang perempuan yang berada di dalam surga dengan
mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra dan memakai mahkota di
kepalanya. Perempuan itu kemudian berkata kepada al-Hasan al-Basri,
"Apakah Anda mengenalku?" Al-Hasan al-Basri menjawab, "Tidak."
Perempuan itu lalu berkata, "Aku yaitu anak seorang ibu yang pernah
datang menemuimu." Al-Hasan al-Basri lalu berkata, "Apa yang
membuatmu bisa seperti ini?" Perempuan itu menjawab, "Ada seorang
pemuda lewat di kuburan kami, kemudian dia membaca shalawat Nabi, dan
saat itu di kuburan kami ada 650 orang yang sedang diazab." Kemudian
terdengar suara "Hentikan siksaan terhadap mereka sebab shalawat yang
diucapkan pemuda itu."
Seseorang berkata: Aku bermimpi melihat saudaraku yang telah
meninggal, kemudian aku berkata, "Bagaimanakah keadaanmu setelah
diletakkan di dalam kubur?" Dia menjawab, "Aku setelah diletakkan di
dalam kubur, tibatiba aku didatangi oleh cahaya yang berasal dari api. Jika
tidak ada orang yang mendoakanku, maka cahaya ini pasti
menghantamku."
Cerita orang-orang shalih seperti tadi sangat banyak ada dalam
berbagai kitab. Ada sebuah kisah dari orang-orang shalih yang diceritakan
oleh Abu Muhammad Abdul Haq dalam bukunya, al-'Aqibah. Ada juga
riwayat yang cukup panjang yang diriwayatkan oleh Abu Muhammad
Abdullah ibn Muslim ibn Qutaibah dalam bukunya, 'Uyun al-Akhbar, yang
mengandung ajaran, peringatan, serta doa untuk orang yang meninggal'
Al-Haris ibn Nabhan berkata:
Pada suatu hari aku pergi mengunjungi kuburan untuk mencari hikmah
pelajaran, dan saat di sana aku merenung dan berpikir mengenai orang-
orang yang dikubur di sini. Mereka diam dan tidak bisa berbicara. Mereka
tetangga yang tidak saling mengunjungi. Mereka dimasukkan ke dalam perut
bumi lalu setelah itu mereka ditimbun. Aku kemudian berseru, "Wahai
penduduk kubur, semua hasil kerja dan bekasmu sudah dihapus dari dunia,
sedang dosamu tidak pernah terhapus, kini kamu mendiami negeri yang
penuh cobaan, maka semua tapak kakimu sudah membengkak sebab
j auhnya perj alanan." Al-Haris kemudian menangi s sej adi-j ad i nya.
Lalu dia pergi menuju kubah kuburan dan tertidur di sana.
Setelah aku tertidur di samping kuburan itu, tiba-tiba aku melihat
penghuni kubur dengan rantai yang melilit lehernya dan dipukul. Matanya
membiru dan wajahnya hitam. Kemudian dia berkata, "Alangkah
menderitanya aku, seandainya penduduk dunia melihat apa yang sedang aku
kematian & hari akhir85
alami, niscaya
lamanya."
tidak akan berbuat maksiat terhadap Allah selama-
I
Aku kemudian terbangun dengan keadaan sangat takut sehingga
jantungku hampir keluar. Aku lalu meninggalkan tempat itu dan kembali ke
rumah. Sesampai di rumah aku tidak bisa tidur semalaman sebab
memikirkan apayang aku lihat di dalam mimpi. Besoknya aku kembali lagi
ke tempat kemarin agar aku bisa bertemu dengan seseorang yang sedang
berziarah ke sana, sehingga aku bisa memberitahukan kepadanya apa yang
aku lihat di dalam mimpiku kemarin. Sesampai di sana aku tidak menemui
seorangpun yang datang ke sana. kemudian aku pun tertidur. Di dalam tidur,
aku bertemu dengan penghuni kubur yang berwajah muram, kemudian dia
berkata, "Aduh celaka. Aku hidup di dunia dengan usia yang cukup panjang
namun aku banyak berbuat jahat sehingga Allah sangat murka kepadaku.
Celaka aku jika Allah tidak memberikan rahmat kepadaku."
Aku lalu bangun dalam keadaan bingung. Setelah itu aku pulang dan
tidur. Besoknya aku kembali ke kuburan dengan harapan mudah-mudahan
ada seseorang yang datang ke sana sehingga aku dapat memberitahukannya
tentang mimpiku. Setibanya di sana aku tertidur dan bermimpi melihat
penghuni kubur berada di dekat kakiku dan berkata, "Mengapa orang-orang
yang masih hidup tidak memperhatikan apa yang aku alami? Siksaan
membuatku lemah, tipu daya dunia membuatku sengsara, dan Allah sangat
murka kepadaku, sehingga semua pintu yang di hadapanku ditutup. Sungguh
celakanya aku , jika Allah tidak memberikan rahmat-Nya padaku."
Kemudian aku terbangun dalam keadaan terkejut, dan tiba-tiba melihat
-{ari jauh- tiga orang anak perempuan menuju arahku. Aku kemudian
bersembunyi, sehingga bisa mendengar pembicaraan mereka. Salah seorang
yang paling kecil dari mereka berhenti di dekat kuburan ini dan
berkata, "Bagaimana keadaanmu di dalam sana ayahku. Kasih sayangmu
terhadap kami sudah hilang dan permintaanmu kepada kami sudah tidak ada
lagi. Kami sangat sedih memikirkanmu." Perempuan itu kemudian menangis
sejadi-jadinya. Kedua saudaranya lalu mendekati kuburan ini serta
memberi salam, dan berkata, "lni yaitu kuburan ayah kami yang sangat
baik dan sangat menyayangi kami. Mudah-mudahan Allah serta para
malaikat memberikan rahmat kepadamu serta menghindarkanmu dari azab
dan siksa kubur. Wahai ayah, telah terjadi sesuatu yang jika engkau
melihatnya maka engkau akan terkejut dan takut, yaitu para-laki-laki telah
membuka wajah kami dimana yang menjadi penutup wajah kami yaitu
engkau."
Aku menangis setelah mendengar perkataan mereka, kemudian aku
pergi menemui mereka dan mengucapkan salam kepada mereka. Setelah itu
aku berkata kepada mereka, "Wahai para gadis, amal perbuatan adakalanya
ingat kematian & hari akhir 87
ditolak dan adakalanya diterima. Peristiwa yang menimpa ayahmu di dalam
kubur membuatku sangat takut dan menderita."
Setelah mendengar perkataanku, mereka membuka wajah mereka dan
berkata, "Wahai hamba yang shalih, apa yang telah kamu lihat?" Aku
berkata kepada mereka, "Sudah tiga hari aku berada di kuburan ini dan aku
selalu mendengar suara gemerincing rantai dari dalam kuburan ini."
Setelah mendengar riwayatku, mereka berkata, "Alangkah dahsyatnya
penderitaan dan musibah yang menimpa ayah kami. Kami selalu mencari
kehidupan di dunia sedang ayah kami disiksa dengan api yang
membakar. Demi Allah, kami tidak bisa tenang dan tidak bisa merasakan
kelezatan hidup sehingga kami harus tunduk dan merendahkan diri kepada
Allah. Mudah-mudahan Dia melindungi ayah kami dari siksaan api neraka."
Mereka kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
Aku kemudian kembali ke rumah. Esok harinya aku kembali lagi ke
sana. Setelah tiba di sana tidak lama kemudian aku tertidur. Di dalam tidur
aku melihat seorang laki-laki gagah (memakai sandal dari emas) bersama
seorang bidadari dan seorang pemuda tampan.
Aku mengucapkan salam kepadanya dan berkata, "Siapakah engkau?"
Ia menjawab, "Aku laki-laki yang kamu saksikan kemarin, lalu kamu merasa
gundah dan risau." Al-Harits bertanya, "Bagaimana keadaanmu?" Ia
menjawab, "saat kamu ceritakan tentang nasibku pada anak-anakku,
mereka mendoakanku dengan sepenuh hati pada Allah SWT, maka Allah
mengampuni dosaku dan membuatku bersama Nabi saw. Jika kamu bertemu
kembali dengan anak-anakku, katakan kepada mereka tentang keadaanku
yang sudah membaik, agar kesedihan mereka sirna. Aku sudah berada dalam
taman-taman dengan bidadari, para pembantu, kebahagiaan, dan Allah sudah
memaafkan aku."
Al-Haris berkata: Aku pun terbangun dalam keadaan gembira setelah
melihat dan mendengar kejadian ini. Aku kemudian pulang dan setelah
itu tertidur. Keesokan harinya aku mendatangi kuburan ini, sesampai di
sana ada anak-anak perempuan orang yang meninggal ini. Aku
kemudian mengucapkan salam kepada mereka dan berkata, "Bergembiralah
kalian, sebab aku melihat ayah kalian dalam keadaan sangat bahagia. Dia
memberitahukanku bahwa Allah telah mengabulkan permohonan kalian dan
perjalanan kalian ke sini tidak sia-sia. Ayah kalian telah menghadiahkan
kalian kebaikan, maka kalian hendaknya mensyukurinya."
Perempuan yang paling kecil kemudian berkata, "Wahai Tuhanku
yang melembutkan hati seorang hamba, Yang menutup aib-aibnya, Yang
menghilangkan segala penderitaannya, Yang mengampuni segala dosa-
dosanya, Yang mengabulkan segala keinginannya, dan Yang mengetahui
segala yang gaib, Engkau Maha Mengetahui segala masalahku, keinginanku.
kematian & hariakhir88
serta permohonanku. Ya Allah Yang Maha Mengetahui semua isi hatiku.
Yang berkuasa atas diriku dan Yang mengabulkan segala keinginanku. Jika
amalku tidak cukup dan aku selalu melanggar larangan-Mu, maka aku
mohon kepada-Mu agar diberikan kekuatan untuk melaksanakan segala
perintah-Mu. Tidak akan cukup kata-kata untuk menyebutkan segala nikmat-
Mu. Wahai Dzat Yang Mahamulia, Yang mengabulkan segala permintaan
hamba-Nya, Yang menguasai hari pembalasan, Yang mengetahui segala
rahasia yang tersimpan, Yang mengatur segala sesuatu mulai yang sekecil-
kecilnya sampai kepada yang sebesar-besarnya, masukkanlah aku ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang Engkau beri syafaat. Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." Perempuan itu kemudian berteriak
sekeras-kerasnya, dan setelah itu dia meninggal dunia.
Perempuan yang kedua kemudian bangkit dari duduknya, lalu berkata
dengan suara yang tinggi, "Wahai Tuhanku, ringankanlah penderitaanku dan
bersihkanlah keraguan yang ada di dalam hatiku. Wahai Dzat yang telah
meringankan penderitaanku, Yang menolongku saat aku berada di dalam
kesusahan, jika Engkau mau mengabulkan doa, keinginan, serta
permintaanku, maka bawal aku menemui saudaraku." Perempuan itu
kemudian berteriak sekeras-kerasnya, dan setelah itu meninggal.
Perempuan yang ketiga lalu berkata dengan suara yang lantang,
"Wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Yang Mahamulia, Yang Maha
Bijaksana, dan Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, sesungguhnya bagi-
Mu keagungan dan kemuliaan yang sangat besar, Yang memuliakan siapa
yang dikehendaki-Nya, Yang menghinakan siapa yang dikehendaki-Nya,
Yang memberikan kegembiraan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, Yang
memberikan penderitaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Aku
memohon kepada-Mu dengan nama-Mu yang sangat mulia, Yang
menjadikan malam yang gelap-gulita dan siang yang terang benderang,
Yang menegakkan bukit dengan kokohnya, Yang menjadikan angin
berhembus, Yang meninggikan langit dan Yang menjadikan Malaikat
bersujud kepada-Nya. Ya Allah, jika Engkau mengabulkan doa,
keinginan, serta permohonanku, maka bawa aku menemui kedua saudaraku."
Perempuan itu kemudian berteriak dengan keras, lalu meninggal.
Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang membaca surah Yasin saat
dia pergi ke kuburan, maka Allah akan meringankan siksa kubur bagi orang
yang meninggal, sedang orang yang membaca surah Yasin dia akan
diberi kebaikan jumlah orang yang dikuburkan di sana." (HR. Anas)
Diriwayatkan juga oleh Abdullah ibn Umar ibn al-Khatthab ra, bahwa dia
disuruh ayahnya membaca surah al-Baqarah di sisi kuburannya.
Diriwayatkan oleh al-Ala' ibn Abdurrahman dari Ma'qil ibn Yassar al-
Madani, Rasulullah saw bersabda, "Bacakan olehmu surah Yasin untuk
kematian & hariakhir 89
saudara-saudaramu yang meninggal, yaitu saat akan meninggal dunia dan
saat akan dikuburkan-" Hadits ini berisi hukum yang membolehkan
membaca Al-Qur'an di kuburan.
Abu Muhammad AMul Haq meriwayatkan dari Abu al-Walid lsmail
ibn Ahmad yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Afrand. Dia dan
ayahnya yaitu dua orang shalih yang sangat terkenal. Dia berkata: saat
ayahku meninggal dunia, sebagian saudara-saudaranya berkata kepadaku:
Aku telah mengunjungi kuburan ayahmu dan di sana aku membacakan salah
satu surah Al-Qur'an untuknya dan berkata, "Wahai fulan, bacaanku ini aku
hadiahkan untukmu, namun apa yang aku dapat darimu?" [,alu angin harum
berhembus padaku hinega menyelimutiku beberapa saat. Lalu aku pergi,
namun angin harum itu tetap bersamaku hingga perjalanan pulang.
Keterangan mengenai hal ini ada dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Anas yang akan kami bahas dalam bab, "Amal-amal yang akan
mengikuti si mayat sampai ke dalam kuburnya." Dikatakan bahwa pahala
bacaan Al-Qur'an diberikan untuk orang yang membacanya, sedang
mayat hanya memperoleh pahala mendengarkan bacaan Al-Qur'an, dan itu
merupakan rahmat baginya. Allah SWT berfirman: Dan jika dibacakan
Al-Qur'an, maka dengarkmlah boik-baik. dan perhatikanlah dengan tenang
agor kamu mendapot rahmot. (QS. al-A'raf:204)
Menurutku, pahala membaca dan mendengar Al-Qur'an tidak akan
terpisah. Bacaan sama dengan do4 istighfar, tadharru', dan permohonan.
Lantas apa amal shalih yang lebih besar selain AlQur'an?
Rasulullah saw bersaMa Allah berkata di dalam hadits qudsi, "Siapa
yang menyibukkan diri dengan membaca Al{ur'an sebab ingin memohon
sesuatu kepada-Ku, maka Aku mengabulkan permohonannya melebihi
permohonan seseorang selain kepada-Ku." (HR. at-Tirmidzi. Hadits ini
merupakan hadits hosut Shorib)
Diskusi tentang Hadiah Bacaan pada Mayat
Rasulullah saw bersaMa" "jika salah se,orang anak Adam
meninggal, maka amalnya terputus, kecuali tiga macam, yaitu Sadaqahjariyah, ilmu yang bermanfaat, serta anak shalih yang selalu
mendoakannya." Bacaan yang bermakna doa seperti: sedekah dari anak,
sedekah dari sahabat atau teman, atau sedekah dari orang Mukmin.
Allah SWT berfirman dalam surah an-Najm ayat 39: Dan
bahwasannya seor(mg manusia tido memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya. (QS. an-Najm: 39)
kematian & hari akhir90
Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang tidak bisa mendapat
manfaat dari amal yang dilakukan orang lain. namun masih ada
perbedaan penafsiran dari para ahli tdfsir terhadap ayat ini.
Menurut Ibn 'Abbas ra, keterangan dalam ayat itu yaitu mansukh
(dihapuskan) oleh ayat lain, yaitu Dan orang-orang yang berimon, dan
yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimonon, Kami
hubungkan anak cucu mereko dengan mereka. (QS. ath-Thur 21)
Anak bisa membantu orang tuanya di hari kiamat, dengan kata lain
seorang ayah akan diberi syafaat oleh Allah sebab anaknya atau sebaliknya,
seperti yang ditunjukkan oleh ayat di bawah ini: [TentangJ orang tuamu dan
anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih
dekat [banyakJ manfaatnya bagimu. (QS. an-Nisa': I l)
Ar-Rabi' ibn Anas berkata: Maksud surah an-Najm ayat 49 bahwa
seorang manusia tidak memperoleh selain yang diusahakannya. Hal ini
khusus untuk orang kafir, sedang orang Mukmin memperoleh apa yang
diusahakannya dan apa yang telah diusahakan orang lain untuknya. Dalil-
dalil yang menguatkan pendapat ini sangat banyak ada di dalam hadits,
dan pahala orang shalih yang mendoakan saudaranya sesama Mukmin akan
sampai kepada mereka.
Dalam suatu hadits shahih Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang
meninggal dunia namun dia tidak sempat mengqada puasa yang
ditinggalkannya, maka puasa yang ditinggalkannya bisa diqada oleh
saudaranya."
Rasulullah saw berkata kepada seorang pemuda yang melaksanakan
haji untuk orang lain (sedang dia belum berhaji untuk dirinya sendiri),
"Berhajilah untuk dirimu, kemudian baru melaksanakan haji untuk
Syabramah
-kerabatnya-."
Diriwayatkan juga oleh 'Aisyah ra bahwa dia melakukan i'tikaf di
mesjid yang dia tujukan untuk saudaranya (Abdurrahman) yang telah
meninggal.
Sa'ad berkata kepada Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah saw. apakah
aku bisa bersedekah untuk ibuku yang telah meninggal?" Rasulullah saw
menjawab, "Ya." Sa'ad lalu bertanya lagi, "Jenis sedekah apa yang lebih
utama?" Rasulullah saw menjawab, "Memberikan orang lain minum."
Di dalam kitab al-Muwattha'diceritakan: Dari Abdullah ibn Abu
Bakar dari pamannya dari neneknya, bahwa dia berniat untuk berjalan
seorang diri ke Mesjid Quba', namun dalam perjalanan beliau meninggal
sehingga niatnya tidak terlaksana dengan sempurna. Lalu anaknya (yang
bernama Abdullah ibn Abbas) melakukan perjalanan ke Mesjid Quba untuk
menyempurnakan niat orang tuanya ini.
Mengingat kematian & hari akhir 9l
Kandungan yang ada di dalam firman Allah surah an-Najm ayat
39 yang artinya, *Dan bahwasannya seorang manusitt liada memperoleh
selain apa yong telah diusahakannya, " khusus ditujukan untuk perbuatan
jahat berdasarkan dalil dalam hadits Shahih Muslim berikut ini: Dari Abu
Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah saw bersabda: Allah SWT berfirman di
dalam hadits Qudsi, "jika hamba-Ku berniat melakukan perbuatan baik,
maka Aku tulis untuknya satu kebaikan dan jika dia melaksanakan
niatnya ini, maka Aku lipat gandakan kebaikan untuknya sebanyak l0
hingga 700 kali lipat. Jika dia berniat melakukan perbuatan jahat namun dia
belum melaksanakannya, maka hal ini belum Aku tulis, namun jika dia
mengerjakan perbuatan jahat itu maka Aku tulis untuknya satu buah
kejahatan." Sebagaimana yang ada di dalam firman Allah di bawah ini:
Barangsiapa membqwo amal yang baik, maka baginya [pahalaJ
sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan
yang johat, maka dia tidak diberi pembalasan, melainkan seimbang dengan
kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiuya [dirugikanJ (QS. al-
An'am: 160)
Perumpamaan [naftah yang dikeluarkan olehJ orong-orang yang
menaJkohkan hartanya di jalan Allah yaitu serupa dengan sebutir benih
yong menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biii. Allah
melipatgandakan fganjaranJ bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Mahaluas [karunia-Nyal lagi Maha Mengetahui. (QS. al-Baqarah: 261)
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya
kareno mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan iiwa mereka, seperti
sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh huian lebat,
maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak
menyiraminya, maka hujan gerimis [pun memadaiJ. Dan Allah Maha
Melihat opa yang kamu perbuat (QS. al-Baqarah: 265)
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang
baik [menaftahkan hartanya di jalan AllahJ, maka Allah akan
melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.
Dan Allah menyempitkan dan melapangkan [rezekiJ dan kepada-Nya-lah
komu dike mbal ikan. (QS. al-Baq arah: 245)
Semua yang ada dalam ayat-ayat ini merupakan karunia Allah,
sedang yang ada di dalam surah an-Najm ayat 39 merupakan ketetapan
tentang keadilan. Sesungguhnya balasan yang berlipat ganda yang diberikan
Allah kepada orang yang melakukan setiap kebaikan (baik 10 kali lipat, 700
kali lipat, atau satu juta kali lipat) yaitu karunia Allah, sebagaimana yang
ada didalam hadits di bawah ini:
Dari Abu Hurairah td, Rasulullah saw bersabda, "Allah akan
membalas tiaptiap kebaikan sebanya$ satu juta kali lipat." Abu Hurairah ra
kematian & hari akhir92
berkata: Aku mendengar Rasulullah saw mengatakan bahwa Allah
membalas tiap-tiap kebaikan sebanyak dua juta kali lipat. Ini merupakan
karunia dari Atlah, sebagaimana Allah memberikan karunia kepada anak
kecil dengan memasukkan mereka ke dalam surga walaupun dia tidak
pernah mengerjakan amal. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang amal
seorang Mukmin yang dilakukan sendiri atau yang dilakukan orang lain
untuk dirinya?
Al-Khara'ithi (di dalam bukunya yang berjudul al-Qubur) berkat4
"jika membawa orang yang meninggal dunia, maka kaum Anshar
terbiasa membaca surah al-Baqarah."
Sungguh menarik sekali sya'ir yang ada di bawah ini:
Ziarahilah dua orang tuomu don berdirilah di hadapan lafiur merelco
Seakan-akan dengan demikian lcnmu dibov'a pada mereka
Kami sengaja bicara panjang tentang masalah ini, sebab menurut
pendapat Abdul Aziz ibn Abdussalam pahala bacaan Al-Qur'an tidak bisa
sampai kepada mayat berdasarkan surah an-Najm ayat 39 yang artinya,"dan
bahwasannya seorong manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya."
Setelah AMul Aziz ibn Abdussalam meninggal dunia, salah seorang
sahabatnya bermimpi melihat Abdul Aziz ibn Abdussalam di kelilingi oleh
beberapa orang dan mereka bertanya kepada Abdul Aziz ibn Abdussalam,
"Engkau dulu mengatakan bahwa pahala bacaan Al-Qur'an yang
dihadiahkan untuk si mayat tidak bisa sampai kepadanya, bagaimana
pendapatmu mengenai hal ini? Abdul Azizibn Abdussalam menjawab, "Aku
berkata begitu saat masih hidup di duniq namun sekarang aku
meninggalkannya (dunia), dan tatkala melihat keagungan Allah terhadap hal
ini (mengenai pahala membaca Al-Qur'an untuk orang yang telah
meninggal) aku berpendapat bahwa pahala ini bisa sampai kepada
orang mati."
Seorang Hamba akan Dikuburkan di Dalam Tanah yang Merupakan
Tempat Kejadiannya
Dari Abu 'lsa at-Tirmidzi dari Mathar ibn 'Akamisy, dia mengatakan
bahwa Rasulullah saw bersabda "jika Allah telah menetapkan tempat
seorang hamba meninggal, maka Allah akan membuat hamba itu datang ke
tempat ini sebab ada suatu hajat." (Abu 'Isa mengatakan bahwa hadits
ini hadits ghorib)
kematian & hari akhir 93
Abu 'lzzah mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "jika
Allah telah menetapkan ajal seorang hamba serta tempat dimana dia akan
meninggal dunia, maka Allah akan membuat hamba itu datang ke tempat
ini sebab suatu hajat atau keperluan." (Abu 'lzzah mengatakan bahwa
hadits ini hadits hasan shohih)
Tirmidzi al-Hakim Abu Abdullah meriwayatkan (dalam bukunya yang
berjudul Nawadir-al-Ushul) dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Suatu hari
Rasulullah saw berkeliling melewati sudut-sudut kota Madinah. saat dia
sampai di pekuburan, Beliau melihat sebuah lubang yang sedang digali lalu
Beliau berhenti di sana dan bertanya, "Untuk siapa lubang kubur ini dibuat?"
Orang-orang menjawab, "Lubang kubur ini dibuat untuk seorang pemuda
yang berasal dari Habsyi." Rasulullah saw kemudian berkata, "Tidak ada
Tuhan selain Allah. Allah telah membawanya dari daerahnya untuk
dikuburkan ditanah tempat dia berasal."
Dari lbnu Mas'ud, dia mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda,
"jika Allah telah menetapkan ajal seorang hamba dan tempat dimana dia
akan meninggal dunia, maka Allah membuat hamba itu datang ke tempat
ini sebab suatu hajat atau keperluan, dan pada hari kiamat bumi tempat
dia dikuburkan akan berkata, 'Ya Allah ini yaitu titipan-Mu yang Engkau
titipkan padaku dulu."'(HR. Ibnu Majah)
Segera Membayar Utang dan Pelaksanaan Wasiat Orang Lain
Para ulama mengatakan bahwa pelajaran yang terkandung dalam bab
ini yaitu : Peringatan kepada para hamba untuk selalu waspada dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi mati dengan selalu patuh terhadap
segala perintah Allah, menghindari diri dari perbuatan zalim, melunasi
utang-utang, meninggalkan wasiat saat masih hidup (terutama saat akan
melakukan perjalanan), sebab kita tidak tahu dimana kita akan meninggal.
Ada suatu riwayat yang diambil dari kisah-kisah terdahulu, bahwa
seorang pemuda yang berada di dekat Sulaiman berkata, "Wahai Nabi Allah,
aku mempunyai keperluan di negeri India, dan aku minta tolong kepadamu
agar memerintahkan angin untuk membawaku ke lndia sekarang juga."
Sulaiman kemudian melihat Malaikat Maut dalam keadaan tersenyum. Nabi
Sulaiman bertanya, "Apa yang memicu engkau tersenyum." Malaikat
Maut berkata, "-sungguh ajaib- aku diperintahkan saat ini juga untuk
mencabut nyawa pemuda ini di India, dan aku melihat pemuda ini berada di
sampingmu dan meminta tolong kepadamu agar kamu mau memerintahkan
angin membawanya ke sana."
kematian & hariakhir94
Diceritakan dalam suatu riwayat bahwa angin membawa pemuda
ini ke India saat itu juga, dan Malaikat Maut mencabut nyawanya di
san4 wallahu a'lam. I
Rezeki dan Ajal
Dari Abu Nua'im, Abu Hurairah ra mengatakan bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Jika setiap yang dilahirkan telah meninggal, maka jasadnya
ditimbun dengan tanah galian kuburnya."
Abu 'Ashim an-Nabil berkata, "Tidak pernah kami temui orang yang
memiliki kemuliaan seperti kemuliaan Abu Bakar ra dan Umar ibn al-
Khatthab ra, sebab mereka diciptakan dari tanah yang sama dengan tanah
asal kejadian Rasulullah saw." (Diriwayatkan oleh Ibnu Sirrin. Abu Hurairah
ra mengatakan bahwa hadits ini gharib dari hadits 'Aun, yang hanya ada
dalam riwayat Abu 'Ashim an-Nabil, yang merupakan salah seorang tokoh
terpercaya dari Bashrah)
Ibnu Mas'ud berkata: Malaikat akan mengambil air mani di dalam
rahim seorang perempuan, lalu meletakkannya dalam genggamannya dan
berkata, "Wahai Tuhanku, apakah kejadian makhluk ini sempurna?" Jika
Allah menjawab bahwa asal kejadiannya sempurna, maka Malaikat akan
bertanya, "Wahai Tuhanku, bagaimana dengan rezekinya? Manakah tanah
asal kejadiannya? Kapankah ajalnya? Di manakah dia akan meninggal?,,
AIlah lalu berkata, "Lihatlah jawabannya di dalam Umm al-KitaD. " Malaikat
itu kemudian melihatnya pada Lauh Mahfuz dan di sana sudah tertulisjawaban dari pertanyaannya, baik mengenai rezeki, ajal, amal, tanah asal
kejadian, serta tempat hamba ini akan meninggal. Seperti yang
dijelaskan dalam firman Allah berikut ini:
Dari bumi [tanahJ itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan
mengembalikan lcamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkon kamu
pada kali yang /aiz. (QS. Thaha: 55)
Hadits ini diriwayatkan oleh arTirmidzi al-Hakim Abu Abdullah
dalam bukunya, Nawadir al-Ushul.
Dari 'Alqamah, Abdullah berkata: jika air mani berada di dalam
rahim seseorang, maka malaikat akan meletakkannya di dalam
genggamannya dan berkata, "Wahai Tuhanku, apakah kejadiannya
sempurna?" jika AIIah menjawab bahwa kejadiannya tidak sempurna,
maka rahim akan merubah.air mani ini menjadi darah. jika Allah
mengatakan bahwa kejadiannya sempurna, maka malaikat melanjutkan
pertanyaannya, "Wahai Tuhanku, dia laki-laki atau perempuan? Hidupnya
senang atau menderita? Kapankah ajalnya? Di manakah tanah asal
kejadiannya? Bagaimanakah rezekinya? Di manakah dia akan meninggal?"
Mengingat kematian & hari akhir 95
Allah kemudian berkata kepada Malaikat, "Lihatlah olehmu Ummul Kilab,
maka engkau akan menemukan nuthfah (air mani) ini di dalamnya."
Kemudian nuthfah ini ditanya, "Siapakah Tuhanmu?" Dia akan
menjawab, "Allah." Lalu dia ditanya lagi, "Siapakah yang memberimu
rezeki?" Dia menjawab, "Allah." Setelah itu dia diciptakan dan diberi
kehidupan serta rezeki. jika telah meninggal, maka akan dikuburkan di
tanah tempat dia berasal. (Makna al-Atsar dalam hadits ini yaitu tanah asal
kejadian nuthfah)
Muhammad ibn Sirrin berkata, "Jika engkau bersumpah, maka
bersumpahlah dengan benar tanpa ada keraguan. Allah menciptakan
Muhammad, Abu Bakar ra dan Umar ibn al-Khatthab ra dari tanah yang
sama, dan mereka dikembalikan pada tanah ini."
'lsa ibn Maryam yaitu manusia yang diciptakan dari tanah itu, yang
akan kami terangkan pada bagian akhir kitab ini. Bab ini menjelaskan makna
firman Allah di bawah ini:
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan [dari
kuburJ, maka [ketuhuilahJ sesungguhnya Kami telah meniadikan kamu dari
tanah. (QS. al-Hajj: 5)
Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya
ajal [kematianmuJ, dan ada lagi suatu aial yang ditentukan [untuk
berbongkitJ yang ada pada sisi-Nya [yang Dia sendirilah mengetahuinyaJ,
kemudian kqmu masih ragu-ragu [tentang berbangkit rrzl. (QS. al-An'am:
2)
Kemudian Dia menjadikon keturunannya dari saripati air yang hina
[air maniJ. (QS. as-Sajdah:8)
Tidak ada pertentangan antara ketiga ayat ini, sebagaimana kami
jelaskan dalam kitab ol-Jami' Li Ahkam Al-Qur'an.
Bab ini menjelaskan hal ini dengan menggunakan dalil dari Al-
Qur'an dan hadits.
Apa yang Dibawa oleh Orang yang Meninggal ke Dalam Kuburnya?
Anas ibn Malik ra mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda,
"jika seseorang meninggal dunia, maka ada tiga hal yang mengikuti
mayat ini sampai dia dikuburkan. Ketiga hal ini yaitu : keluarga,
harta, dan amal perbuatannya. Keluarga serta hartanya akan kembali pulang,
sedang yang menemaninya hanya amal perbuatannya." (HR. Anas)
Abu Nu'aim meriwayatkan hadits Qatadah dari Anas ibn Malik ra, dia
mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Ada 7 hal yang akan
menemani orang yang meninggal dunja di dalam kuburnya, yaitu ilmu yang
kematian & hari akhir96
diajarkan, selokan atau pengairan yang dibangunnya, sumur yang digalinya,
pohon kurma yang ditanamnya, Al-Qur'an yang ditinggalkannya, serta anak
shalih yang selalu mendoakannya setolah dia meninggal." (Hadits ini yaitu
gharib dari hadits Abu Qatadah yang hanya ada di dalam hadits riwayat
Abu Nu'aim Abdurrahman ibn Hani' an-Naj'i dari al-Azrumi Muhammad
ibn Abdullah dari Qatadah. Diriwayatkan juga oleh Imam Abu 'Abdullah
Muhammad ibnYazid ibn Majah al-Qazwini dalam sunannya dari hadits az-
Zahri).
Abu AMullah al-Aghar meriwayatkan kepadaku: Abu Hurairah ra
berkata" "Amal perbuatan yang mengikuti seorang Mukmin yang meninggal
dunia yaitu ilmu yang diajarkannya, anak shalih yang ditinggalkanny4 Al-
Qur'an yang diwariskannya" mesjid yang dibangunnya, rumah yang
disediakan untuk orang yang sedang melakukan perjalanan jauh, pengairan
yang dibuatnya, serta sedekah dari harta bendanya sendiri saat dia dalam
keadaan sehat."
Abu Hudbah Ibrahim ibn Hudbah meriwayatkan, Anas ibn Malik ra
berkata, Rasulullah saw bersabda: Sedekah untuk orang yang meninggal
dunia akan dibawa oleh Malaikat dengan menggunakan piring dari cahaya.
Lalu Malaikat berdiri pada sisi kuburan sambil berkata, "Wahai orang asing
penghuni kubur, terimalah hadiah yang diberikan keluargamu." Hadiah itu
lalu dimasukkan ke dalam kuburan orang ini, sehingga kuburan itu
menjadi lapang dan terang benderang. Kemudian dia berkata, "Semoga
Allah membalas segala kebaikan keluargaku dengan sebaik-baik balasan."
sedang orang yang tidak mendapat doa dari anaknya dan dari orang lain
akan menderita di dalam kuburnya.
Bisyr ibn Ghalib berkata: Aku mimpi melihat Rabi'ah al-Adawiyah
-seorang 'Abid (ahli ibadah)-. Aku selalu mendoakannya. Rabi'ah al-
Adawiyah kemudian berkata kepadaku, "Hadiahmu akan datang kepadaku,
yang dibawa dengan piring dari cahaya yang alasnya terbuat dari sutra.
Wahai Bisyr, seperti inilah doa orang Mukmin yang masih hidup, yang
ditujukan untuk saudara-saudaranya yang meninggal dunia. Hadiah itu akan
diserahkan kepada mereka yang telah meninggal dunia ini, lalu
dikatakan kepada mereka, 'Ini hadiah yang diberikan fulan untukmu."'
Ismail ibn Rafi' berkata, "Caranya supaya orang yang mempunyai
hubungan darah bisa bertemu dengan saudaranya yang telah meninggal
yaitu : menunaikan haji, memerdekakan budak, dan ketiga memberikan
sedekah, yang mana semua amal perbuatan ini pahalanya ditujukan
untuk orang yang meninggal ini."
kematian & hariakhir 97
Kedahsyatan Mati
Hadits dari Jabir ibn Abdullah, Rasulullah saw bersabda, "Janganlah
kalian mengangan-angankan mati, sebab saat-saat ruh akan keluar dari
jasad merupakan peristiwa yang sangat dahsyat." (mengerikan).
Ada seorang laki-laki yang berkata pada Umar ibn al-Khatthab ra
saat ajal beliau hampir datang, "Aku harap kulitmu tidak bisa disentuh
oleh api neraka." Umar kemudian memandang pemuda itu dan dia berkata,
"Orang yang membuatmu terpesona yaitu orang yang rugi. Demi Allah,
seandainya aku memiliki semua yang ada di dunia ini, niscaya aku akan
menebus kedahsyatan mati dengan semua yang aku miliki."
Abu ad-Darda' berkata, "Ada tiga hal yang membuat aku tertawa:
pertama, orang yang selalu mengangan-angankan dunia sedang kematian
akan mendatanginya; kedua, orang yang lalai bukan sebab ingat tentang
kematian; dan ketiga, orang yang tertawa besar, sedang ia tidak tahu
apakah Allah ridha atau tidak. Ada tiga hal yang membuatku menangis:
pertama, berpisah dengan orang-orang terkasih, Muhammad, dan partainya;
kedua, perasaan takutku terhadap kedahsyatan mati, dan ketiga,
membayangkan saat-saat aku berada di hadapan Allah pada hari dimana
dinampakkannya semua rahasia serta tidak ada yang tahu apakah aku akan
dimasukkan ke dalam surga atau neraka." (HR. Ibnu al-Mubarak. Hadits ini
juga diriwayatkan kepada kami oleh Muawiyah ibn Qurrah dari Abu ad-
Darda')
Dari Muhammad dari Anas ibn Malik ra, "Ketahuilah olehmu, aku
beritahukan tentang dua hari dan dua malam dahsyat yang belum pernah ada
misalnya? Hari pertama datang kabar dari Allah; la ridha atau marah? Dan
hari kedua, engkau berhadapan Tuhanmu dengan membawa Kitab Amalmu;
Ia akan kamu pegang dengan tangan kiri atau dengan tangan kanan? Dua
malam itu yaitu : malam pertama kamu dalam kubur sedang kamu
betum pernah tidur di sana; dan malam yang subuhnya akan muncul
kiamat."
Kubur Merupakan Tempat Persinggahan Awal Menuju Akhirat
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Hani' ibn Utsman, dia berkata:
jika Utsman berada di kuburan, maka dia pasti menangis, sehingga
jenggotnya basah oleh air mata. Seseorang bertanya kepada Utsman, "Wahai
Utsman, kenapa saat engkau mengingat surga dan neraka engkau tidak
menangis, namun saat berada di sini (kuburan) engkau menangis?" Utsman
menjawab, "Rasulullah saw berkata, 'Kubur merupakan tempat
persinggahan awal menuju akhirat. jika seseorang selamat di sana
(kubur), niscaya selanjutnya dia akan selamat. namun jika seseorang tidak
kematian & hari akhir98
selamat di sana (kubur), niscaya selanjutnya dia akan lebih menderita."'
(HR. lbnu Majah)
,
Rasulullah saw bersabda, "Aku tidak pernah melihat tempat yang
sangat menakutkan daripada kuburan." (HR. at-Tirmidzi) Razin
menambahkan, aku mendengar sebuah sya'ir yang diucapkan Utsman saat
berada di kuburan.
Bila muncul darimu peristiwa besar
Maka perjalanan panjangku tidak akan selamat
Dari al-Barra', dia berkata: Suatu hari kami dan Rasulullah berada di
kuburan dan Beliau duduk di tepi kuburan sambil menangis, sehingga tanah
di bawah menjadi basah. Beliau kemudian berkata, "Wahai saudara-
saudaraku, kalian semua akan seperti ini (dikubur di dalam tanah), maka
kalian sebaiknya mempersiapkan bekal untuk menghadapinya." (HR. Ibnu
Majah)
Seorang penyair berkata:
Setiap manusia punya kubur dari segala sifat kefanaannya
Manusia selalu berkurang, sedang kubur selalu bertambah
Kubur Pertama di Dunia
ada perbedaan pendapat mengenai orang yang pertama sekali
menetapkan bahwa seseorang yang meninggal dunia harus dikubur di dalam
tanah.
Ada yang mengatakan bahwa yang pertama kali melakukan
penguburan yaitu burung gagak, yang terjadi saat peristiwa pembunuhan
yang dilakukan Qabil terhadap saudaranya (Habil).
Ada juga yang mengatakan bahwa Qabil sebenarnya sudah tahu
mengenai cara mengubur, namun setelah membunuh saudaranya (Habil), dia
meninggalkan jasad Habil begitu saja, sebab itu lebih mudah baginya
(dibanding kalau menguburkan Habil). Allah kemudian mengutus burung
gagak. Burung gagak itu lalu mengais-ngais tanah yang ditimbunkannya ke
atas jasad Habil. Melihat hal itu, Qabil kemudian berkata, "Aduh celaka aku,
mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat
menguburkan mayat saudaraku?" Qabil kemudian menguburkan mayat
saudaranya dan dia menyesal lalu bertobat.
Ada yang mengatakan bahwa penyesalan Qabil bukan sebab dia telah
membunuh saudaranya, namun sebab dia kehilangan saudaranya.
kematian & hariakhir 99
AIlah menceritakan hal di atas dalam firman-Nya berikut ini:
Kemudian Allah menyuruh seekor burung, gagak menggali'grtli di bumi
untuk memperlihatkan kepadanya [QabiU bagaimana dia seharusnya
menguburkan moyal saudaranya. Qabil berkata, "Aduhai celaka aku,
mengapa aku tidak mampu berbual seperti burung gagak ini, lalu aku dapal
menguburkan mayot saudaraku ini? " sebab itu jadilah dia seorang di
antara orang-orang yang menyesal. (QS. al-Maidah: 3l )
Ibnu 'Abbas ra berkata, "Jika penyesalannya sebab dia telah
membunuh saudaranya, maka penyesalannya itu merupakan tobat."
Ada yang meriwayatkan dalam versi Iain, setelah Qabil membunuh
saudaranya, dia duduk di dekat kepala saudaranya sambil menangis. Tiba-
tiba datang dua ekor burung gagak yang sedang berkelahi hingga salah satu
mati. Kemudian burung gagak yang masih hidup mengubur burung gagak
yang telah mati ini. Melihat peristiwa itu Qabil melakukan hal yang
sama terhadap saudaranya yaitu menguburkan saudaranya yang telah mati ke
dalam tanah. Hal ini kemudian menjadi sunnah (ketetapan) bagi setiap anak-
anak Adam sampai sekarang.
Allah SWT berfirman: Kemudian Dia mematikannya dan
memasukkannya ke dalam kubur. (QS. 'Abasa: 2l )
Menurut al-Bara' tujuan Allah memasukkannya ke dalam kubur
yaitu memuliakannya, dan supaya jasadnya tidak dimakan oleh burung dan
binatang pencari makan.
Menurut Abu 'Ubaidah, makna kata (t'6; yaitu membuatkan kubur
untuknya dan memerintahkan agar dia dikuburkan.
Abu 'Ubaidah meriwayatkan saat Umar ibn Hubairah membunuh
Shalih ibn Abdurrahman, Bani Tamim lalu berkata: Kami telah
menguburkan Shalih.
Sifat Kuburan yang Baik
Permukaan kuburan seharusnya agak di