Tampilkan postingan dengan label Meninggal 20. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Meninggal 20. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Oktober 2025

Meninggal 20


 ungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih,

bagi mereko yaitu  surga Firdaus menjadi tempat tinggal. (QS. al-Kahfi:

r 07)

Dalam Al-Qur'an, iman banyak disebutkan beserta amal. dan itu

sesuai dengan hadits pertama, yaitu hadits riwayat Jabir ra. Tentang tauhid

kepada Allah saja, disebutkan dalam riwayat dua Imam shahih dari Abu

Dzar ra, bahwa Nabi saw bersabda: Barangsiapa meninggal dunia dan tidak

mempersekutukan dengan Allah sesuatu apqpun, maka ia aksn memosuki

surga. Akubertanya, "Meskipun ia berzina dan mencuri?" Beliau menjawab,

"Meskipun ia berzina dan ntencuri." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Ath-Thabrani menyebutkan dari riwayat Musa ibn 'Aqabah dari Ishaq

ibn Yahya ibn Thalhah dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw

bersabda: "Malaikat Maut mendatangi seorang lelaki, lalu ia memerilcsa

seliap bagian dori bagian-bagian tubuhnya, nqmun ia tidak menemukan satu

kebaikon pun di dalamnya. Kemudian ia membelah hatinya, namun ia tidak

menemukan apapun di dalamnya. Lalu ia menguraikan jenggot orang itu

dan menemukon ujung lidahnya melekat pada langit-langit mulut serrya

mengucapkan kalimat, "Laa llaaha illallah." Maka molaikat itu berkata,

"Diwajibkan surga bagimu sebab  mengycapkan kalimat ikhlas." (HR.

Thabrani)

Mengingat kematian & hariakhir

631

Menahan Memerangi Orang yang Telah Mengucapkan Kalimah "Laa

llaaha lllallah"

Rasulullah saw bersabda:

Akudiperintahkon untuk memerang,i manusio,sampai mereku bersaksi

bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sampai merekq berimun kepadakudan

kepada apa yang akubav'a. Jika mereka telah melakukannya maka merelca

telah melindungi darah dan harto mereks dariku, kecuali dengan jalan yang

hak. Perhitungon mereka adaloh urusan Alloh. (HR. Muslim dari Abu

Hurairah)

Orang Mukmin Dimuliakan Darah, Harta, dan Kehormatannya, serta

Kedudukannya Sangat Tinggi di Sisi Allah

Abu Sa'id al-Khudri meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda pada

waktu haji ltada (haji Perpisahan):

"lngatlah, sesungguhnya hari yang paling diharamkan (dimuliakan)

bagimu yaitu  hari ini. Bulan yang paling diharamkan yaitu  bulan 

-haji-ini, dan negeri yang paling diharamkan bagimu yaitu  negeri 

-tanah haram-ini. Ingatlah, sesungguhnya darahmu dan hartamu diharamkan bagimu

seperti haramnya hari dan negeri ini. Ingatlah, sudahkah akusampaikan?"

Mereka menjawab (para jamaah), "Sudah, wahai Rasulullah! Lalu Beliau

berkata, "Ya Allah saksikanlah!" (HR. lbn Majah)

Hadits seperti inijuga ada  dalam riwayat Muslim yang bersumber

dari Abu Bakrah dan Jabir.

Abdullah ibn Umar meriwayatkan bahwa dia melihat Rasulullah(saat  Thawaf) berkata, "Alangkah harumnya engkau dan harumnya

aromamu! Alangkah mulianya engkau dan mulianya kehormatanmu! Demi

jiwakuyang berada di Tangan-Nya (Allah), kehormatan seorang Muslim

sangat besar di sisi Allah, maka diharamkan bagimu harta dan darahnya dan

dia tidak berprasangka kecuali dengan yang baik 

-pada seorang Muslim-."(HR. Ibn Majah)

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, "setiap

Muslim diharamkan (semena-semena) darah. harta, dan kehormatannya atas

Muslim lainnya." (HR. Muslim) Buraidah mengatakan bahwa Rasulullah

saw bersabda, "Membunuh seorang Muslim di sisi Allah lebih besar

daripada berakhirnya dunia." (HR. an-Nasa'i)

Mengingat kematian & hariakhir632

Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi saw, "Siapa yang

mengacungkan senjata kepada saudaranya, maka malaikat akan

melaknatnya." (HR. at-Tirmidzi, beliau menyatakan hadits ini husan shahih

gharib).

Hukum Membunuh dan Membantu Pembunuhan Seorang Muslim

Allah SWT berfirman: Dan barangsiapa yang membunuh seorang

mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di

dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta

menyediakan azab yang besar baginya." (QS. an-Nisa': 93) dan : Dan orang-

orang ynng tidak menyembah tuhan yong lain beserla Allch dan tidak

membunuh jiwa yang diharamkan Allah fmembunuhnyal kecuali dengan

[alasanJ yang benor, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan

demikian ilu, niscaya dia mendapat [pembalasanJ dosa [nyal, [yakniJ akan

dilipatgandakan azab untulcnya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam

azab itu, dalam keadaan terhina. " (QS.al-Furqan: 68-69)

Abdul Aziz ibn Yahya al-Madani meriwayatkan sebuah hadits dari

Tsabit. Dia mengatakan, "saat  Rasulullah sedang mengajar kami, Beliau

bersabda, "Demijiwakuyang berada di Tangan-Nya (Allah), tidak ada amal

di permukaan bumi yang lebih besar dosanya di sisi Allah setelah syirik

selain menumpahkan darah yang diharamkan. Demi Allah, sesungguhnya

bumi menjadi gaduh sebab  kegaduhannya. Lalu dia mohon izin kepada

Tuhan untuk membenamkan pelakunya." Hadits ini diriwayatkan dari Abu

Nai'im dari Abdul Azizibn Yahya dariMalik.

Abu Darda' mengatakan: Akumendengar Rasulullah saw bersabda,

"setiap dosa mudah-mudahan akan diampuni oleh Allah kecuali orang yang

mati dalam keadaan musyrik otqu seorang Mukmin yang membunuh

Mukmin lainnya dengan sengaia." (HR. Abu Daud)

Dalam sebuah hadits lain, Abu Daud meriwayatkan:

Seorang Mukmin senantiasa dianggap sedikit dosonyo dan shalih selama dia

tidak menumpahkan darah yang diharamkan (membunuh). Tapi iika dia

menumpahkan darah yang diharamkan, mako dia telah terputus dari

keshalihan)' (HR. Abu Daud) Al-Harawi mengatakan' {$} Balloha

mengandung makna lelah, habis.

Abu Bakar an-Naisaburi meriwayatkan sebuah hadits dari Abu

Hurairah. Beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang

membantu membunuh seorang Muslim walau hanya dengan sepatah kata.

Mengingat kematian & hari akhir

633

maka dia akan menghadap Allah pada hari kiamat dan dikeningnya tertulis,

"Putus dari rahmat Allah."

Al-Harawi memberikan komentar terhadap ungkapan 'siapa yang

membantu membunuh seorang Muslim walau hanya dengan sepatah kata'.

"Syaqiqi mengatakan, "Maksudnya yaitu dengan mengeluarkan kata

'bunuhlah' atau seperti kata Nabi saw, "Cukup dengan memberikan

pedang."

Fitnah (Kesesatan dan Kekacauan) akan Datang dan Perintah untuk

Mewaspadainya

Fitnah66 akan datang bagaikan turunnya hujan dan awan. Dari mana

datangnya fitnah? Bagaimana perintah untuk mewaspadainya serta

keutamaan beribadah saat itu? Allah SWT berfirman: Dan peliharalah

dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang

zalim saja diantara kamu. (QS. al-Anfal: 25) Dalam ayat lain AIlah SWT

berfirman: Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan

sebagoi cobaan [yang sebenar-benarnyoJ. " (QS. al-Anbiya': 35) Ayat ini

memperingatkan kita agar selalu berhati-hati terhadap berbagai fitnah.

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, "Pintaslah

fitnah dengan banyak amal kebaikan berbagai fitnah (ujian), bagaikan

potongan malam yang sangat gelap, dimana pada masa itu seorang laki-laki

pada waktu pagi beriman sedang  sorenya berubah menjadi kafir; dan di

waktu sore beriman tapi pada pagi hari dia berubah menjadi kafir. Ia menjual

agamanya dengan kenikmatan dunia." (HR. Muslim)

Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Zainab binti Jahsy ra, beliau

berkata, "Nabi saw bangun dari tidurnya dengan wajah merah, lalu Beliau

saw bersabda:

, t 2.- . t ?-

,.>V, 

oL(. J J L. J

t' ) r-.\.r C.Lc., .irr>

a

6tr. Kata fitnah di kalangan ulama memiliki pengertian yang banyak. Di antaranya, zaman dapat

menjadi fitnah dengan munculnya sebab-sebab kerusakan dan dan merajalelanya sebab-sebab

ini, lalu kaum Mukminin diuji dengan banyaknya kemaksiatan dan pelanggaran, sehingga

mudah bagi setan untuk menyusup ke dalam barisan kaum Mukminin dengan menghiasi hal-hal

yang mendorong timbulnya fitnah dan kerusakan. Diantara pengertian fitnahjuga. dapat dikatakan

bahwa seorang laki-laki bisa menjadi objek fitnah atau seorang wanita berpotensi sebagai ob.jek

fitnah. Setiap lelaki normal bisa menjadi objek fitnah, dengan arti laki-laki itu mungkin tergoda

-tersesat- oleh seorang wanita yang merupakan tempat timbulnya litnah, dan mungkin pula bagiseorang wanita yang menjadi tempat fitnah tergoda oleh seorang laki-laki. penerjemah

kematian & hariakhir634 

-

l

La llahu lllallaht Celaka Bangsa Arab karenu bahuya yang sudah dekat.

Hari ini telah terbuku dinding Ycr'juj dan Ma'juj sebesar ini (samhil

melingkarkun jari lelunjuk deng,un ibu jarinya). Lalu dikataktn kepadu

Beliau. "Apakuh kita akan binasu, sedang  bunyak di anlara kilu orang-

orung shaleh?," Beliuu suv' nrcnjawab, "Benar, jika suduh bunyak ler.iadi

ke kej ian." ( H R. al-Bukhari)

Usamah ra meriwayatkan bahwa Nabi saw saat  berada di atas

sebuah bangunan tinggi di Madinah, Beliau bersabda, "Apakah kalian

melihat apa sedang akulihat? Sungguh akubenar-benar melihat tempat

turunnya fitnah di rumah-rumah kalian, laksana tempat turunnya hujan."

(HR. al-Bukhari)

Kurz ibn 'Alqamah al-Khuza'i menceritakan: "Seorang laki-laki

bertanya kepada Nabi saw. "Apakah lslam ada akhirnya, wahai Rasulullah?"

Beliau menjawab, "Siapa pun diantara ahlulbait yang ingin diberi kebaikan

oleh Allah, baik orang Arab maupun non Arab. maka Allah akan

memasukkannya ke dalam Islam." Kemudian bagaimana sesudah itu?" tanya

laki-laki itu. Nabi berkata, "Kemudian datang berbagai fitnah bagaikan

turunnya hujan." Lantas laki-laki itu berkata, "Demi Allah, insya Allah hal

itu tidak terjadi!" Nabi saw melanjutkan, "Benar, demi jiwakuyang berada di

Tangan-Nya (Allah), nanti kamu akan kembali kepadanya bagaikan ular-ular

hitam yang siap mematok. Sebagian kalian akan memenggal leher sebagian

yang lain." (HR. al-Baihaqi)

Zahiri mengatakan: Asawid Shobban mengandung arti, "Ular hitam

yang ingin menggigit seseorang dengan mengangkat kepalanya kemudian

mematuknya. Abu Daud ath-Thayyalasi juga mengeluarkan hadits seperti

ini.

Ibn Dihyah Abu al-Khatthab al-Hafiz mengatakan, "Hadits ini tidak

dapat disangkal keshahihan sanadnya. Sufuan ibn 'Uyayinah

meriwayatkannya dari Zahiri Urwah ibn Zubair dari Kurz. Aku telah

membacakannya di mesjid Cordova, mesjid al-Ghadir, dan mesjid Abu

'Alaqah kepada seorang ahli hadits dan sejarawan (Abu Qasim Khalaf ibn

Abdul Malik ibn Basykawal al-Anshari). Aku mendengar semua penulis

hadits ini, terutama dari kumpulan tulisan Imam Sufoan ibn 'Uyayinah dari

dua orang syekh yang mulia dan tsiqah (Abu Muhammad Abdurrahman ibn

Muhammad ibn 'Atab) dan menteri sekretaris yang terpercaya (Abu Walid

Ahmad ibn Abdullah ibn Tharif). Selain itu kami telah membacakannya

kepada al-Adl Abu Qasim Hatim ibn Muhammad at-Tamimi yang benar-

benar mendengarnya dari seorang yang terpercaya (al-Fadhl Abu Hasan

Ahmad ibn lbrahim ibn Ahmad ibn Faras 

-rahimahullae-) di MesjidilHaram yang dilindungi Allah, dimana dia benar-benar mendengarnya dari

Abu Ja'far Ahmad ibn Ibrahim ad-Daili yang benar-benar mendengarnya

Mengingat kematian & hari akhir

635

dari Shaleh Abu Ubaidilllah Sa'id ibn Abdurrahman al-Makhzumi

terpercaya dan benar-benar mendengarnya dari lmam al-Faqih

Muhammad Sufyan ibn' Uyayinah.

Kami mengatakan: al-Faqih al-Qadhi Abu 'Amr Yahya ibn

Abdurrahman menyampaikan sanad ini kepadakuyang mendapat

pengakuan dari Abul Qasim Khalaf ibn Abdu! Malik ibn Basykawal dan

Kuraz ibn 'Alqamah ibn Hilal al-Khuza'i yang masuk lslam saat penaklukan

Mekah dan berumur panjang. Dia seorang tokoh yang dihormati pada masa

Khalifah Muawiyah dan masa pemerintahan Marwan ibn Hakam. Dalam

hadits ini betiau mengganti katimat: {et'g j ,;'6'ri jy 'rumma mah

qaala tsumma ta'udu aliran dengan kalimat: t;,l/rt gp j,i ,i,; t7 'rru^ro

maaadzo, qaala: tsumma taqa'u al/itanu', dan beliau tidak menyebut

perkataan 7-ahiri sampai akh i rnya.

Al-Hafiz Abu al-Khafthab ibn Dihyah menuturkan: Perkataan 'tsummo

mah' yang diucapkan oleh laki-laki ini mengandung isti/hom

(pertanyaan), yakni 'kemudian apa yang akan terjadi?'. Dan arti lain dari

kata'mah' yaitu  'melarang' dan 'diam', seperti ucapan Nabi saw, "Jangan!

Sesungguhnya mereka yaitu  sahabat-sahabat Yusuf'atau dalam hadis lain

"seakan-akan dia tersesat." Kata tlfi'l azh-Zhulal dan azh-Zhutlahberarti

awan, seperti pada firman Allah SWTI. ... Lalu mereka ditimpo 'azab pda

hari mereka dinaungi awan. (QS. asy-Syu'ara': 189)

Laki-laki ini berkata dengan ketidaktahuannya: f.ilri :ri|'kalaa

wallahi'. Maksudnya di sini yaitu : mengingkari atau menolaknya, dengan

makna, "Janganlah (terjadi) demi Allah." Ada yang mengatakan bahwa

maksudnya yaitu  'melarang atau mencegah'

sedang  maksud perkataan Rasulullah saw "Benar, dan demi

jiwakuyang berada di Tangan-Nya (Allah)," kata bala di sini berfungsi

sebagai nafi isti/ham (bukan kata pertanyan), khabar (berita), atau nahi

(larangan). Contoh kata bala yang berfungsi sebagai nafi istiftrami dalam

penggalan ayat: ...Bukonkah Alru ini Tuhanmu? (QS. al-'Araaf: 172);

Bulrankah [AAah yang berbuatJ demikian berkuasa.-. " (QS. al-Qiyamah:

40) Jawabnya: Balao (benar); dan yang berfungsi sebagai khabar, contohnya

pada ayat Dan mereka berlcata, "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh

api neraka,-.. " (QS. al-Baqarah: 80) Jawabnya yaitu : (,rUp*l

Serta untuk nahi (ungk,tpan larangan): (.+.1! g)a :tati2 .rr,-5 6E I)

Terjemahannya, "Janganlah engkau temui si 7aidl" Dia menjawab,

"Sungguh, aku akan menemuinya." (Ungkapan bahasa Arab)

Mengingat kematian & hari akhir

yang

Abu

536 

-

)

Abu al-Khatthab ibn Dihyah melanjutkan, *l* ;2t-ilKata 'shubb'

dengan harkat dhammah pada lruruf .rhaad dan tasydicl pada huruf Da' di sini

sama seperti kata'gurr'. Sedang kata usawid yaitu  'salah satu jenis ular

besar yang berwarna hitam dan paling ganas. Ash-Shu'D dipakai untuk

menyebut ular yang menggigit dengan mengangkat kepalanya kemudiart

menurunkannya.

Jadi keadaan mereka yang diliputi oleh berbagai fitnah, peperangan,

dan bahaya dianggap sama dengan bisa ular yang ganas.

Kata usawid merupakan bentuk jama' dari kata aswad {ryi} yang

berarti ular. Shubban {t,,a} merupakan bentuk jama' dari kata shaab {vu"}

seperti kata ghauz dan ghuzz. yang mengandung makna 'yang meliuk-liuk

dan membelit' saat  menggigit, agar dapat mengusai sepenuhnya saat 

menggigit seseorang atau yang lainnya dan bisa mengeluarkan bisanya yang

sangat ganas. Kata shubb mungkin saja merupakan bentuk jama' dari kata

{.r-i}, yaitu ular yang kepala berdiri saat  akan menerkam.

Ummu Salamah (isteri Rasulullah saw) mengatakan: Pada suatu

malam Nabi saw terbangun dari tidurnya dengan wajah diliputi kecemasan,

lalu Beliau bersabda, "Mahasuci Allah, jika  telah terbuka pada suatu

malam segala perbendaharaan (datang kekayaan melimpah ruah) dengan

segala fitnah yang ditimbulkan oleh kekayaan ini terhadap orang yang

membangunkan para pemilik kamar 

-ia saw bermaksud para isterinya- agar

mereka shalat. Betapa banyak wanita di dunia yang berpakaian -waktu di

dunia- namun  telanjang di akhirat. (HR. Muslim dan al-Bukhari)

'Ubaid ibn 'Umair meriwayatkan: saat  Rasulullah keluar, Beliau

berseru, "Hai orang-orang para pemilik kamar 

-yang suka tidur- nerakatelah menyala! Lalu fitnah akan muncul seperti potongan malam yang gelap.

Jika kalian mengetahui apa yang akuketahui, niscaya akan membuat kalian

sedikit tertawa dan lebih banyak menangis."

Abu Hasan al-Qabisi memberikan komentar tentang ini, "Jika beliau

memang seorang rasul, maka dia yaitu  rasul yang paling baik, dan 'Ubaid

ibn 'Umair yaitu  salah seorang ulama kaum Muslim.

Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Salim ibn Abdullah. Dia

berkata, "Hai ahli lrak, akutidak meminta kepada kalian sesuatu yang kecil

dan menyuruhmu untuk suatu urusan yang besar. Akumendengar dari Abu

Abdullah ibn Umar bahwa Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya fitnah

akan datang dari sini, Beliau menunjuk ke arah timur. Dari sana akan

muncul dua tanduk setan sedang  sebagian kalian akan memenggal leher

sebagian yang lainnya. Dan sesungguhnya pembunuhan yang dilakukan oleh

Musa terhadap seorang pengikut Firaun merupakan sebuah

Mengingat kematian & hari akhir

637

ketidaksengajaan. Allah SWT berfirman, "........ Dan kamu pernuh

membunuh ,teorang manusia, lalu Kami selamalknn kamu dari kesusahcm

dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan..... " (QS. Thaha: 40)

Ma'qil ibn Yasar meriwayatkan, Nabi saw bersabda, "lbadah yang

dilakukan saat  terjadi fitnah (kekacauan) pahalanya bagaikan orang yang

hijrah kepadaku."

Bencana Besar bagi Bangsa Arab

Pada sabda Nabi {L/r :'t i i-i$. ,kj\ "Celaka Bangsa Arab

sebab  bahuya yang sudah dekat," kata wailun (pada hadits Nabi saw yang

telah dikemukakan sebelumnya) menandakan suatu kesedihan atau

kegundahan dalam hati (al-huzn). Ibn Arafah mengatakan: Nabi saw

memberitahukan bahwa akan terjadi bencana dan peperangan yang akan

dialami oleh bangsa Arab sepeninggal Beliau. Para raja, kekuasaan, dan

harta akan menguasai kehidupan mereka. Penguasa-penguasa mereka saat itu

terdiri dari orang-orang Turki dan 'Ajam sehingga membuat bangsa Arab

tercerai-berai di gurun-gurun pasir sesudah mereka memperoleh kekuatan,

kekuasaan, dan kemewahan dunia berkat Nabi saw, agama, dan ajaran Islam

yang Beliau bawa. saat  mereka tidak bersyukur atas nikmat yang telah

mereka peroleh, namun  malah mengingkarinya dengan melakukan

pembunuhan dia antara mereka, sebagian mereka merampok harta yang

lainnya, maka Lalu Allah membinasakan mereka dan menggantinya dengan

kaum yang lebih baik dari mereka, sebagaimana firman Allah dalam Al-

Qur'an: . . .. dan jika kamu berpaling niscaya Dia okan mengganti [kamu]

dengan kaum yang lain, dan mereka tidok okan seperti komu [iniJ. " (QS.

Muhammad:38)

Oleh sebab  itu, saat  Zainab menanyakan kepada Rasulullah,

"Bagaimana mungkin kami bisa binasa sedang  diantara kami banyak

orang-orang shalih?" maka Beliau menjawab, "Jika telah banyak terjadi

kekej ian ( kemaksiatan)."

Akibat Tersebarnya Kekejian dan Tidak Mau Mencegah Kemungkaran

Para ulama mengatakan bahwa hadits, "Bagaimana mungkin kami bisa

binasa sedang  diantara kami banyak orang-orang shalih?" maka Beliau

menjawab, "Jika telah banyak terjadi kekejian (kemaksiatan)," menunjukkan

bahwa kadang-kadang bencana ini tidakjadi ditimpakan kepada orang-

orang yang ingkar, sebab  masih banyak orang-orang shalih diantara mereka'

jika  pada suatu kaum ada  lebih banyak orang yang melakukan

kerusakan daripada orang yang berbuat kebaikan, maka mereka semua, baik

Mengingat kematian & hari akhir638 

-

yang jahat maupun yang baik. akan dibinasakan oleh Allah, jika orang-orang

shalih ini tidak menyeru kebaikan dan tidak pula membenci kekejian

yang dilakukan oleh orang-orang yang durhaka. lnilah maksud dari firman

Allah SWT: Dan pelihuralah dirimu daripada siksaan yang liduk khusus

menimpa orong-orang ymtg zalim su.ja dianlara kamu. (QS. al-Anfal: 25)

Adapun mengenai beberapa firman Allah berikut ini: .... Dun seorang,

yang berdosa tidak akan memikul dosu orang lain..... (QS. al-An'am: 164)

dan Tiap-tiap diri bertctnggung jawab atqs apa yang telah diperbuatnyct

(QS. al-Muddatstsir: 38) serta: ...1o mendapat pahala [dari kebaiikanJ yang

diusahokannya dan io mendapat siksa [dari keiuhatanJ yang

dikerjakannya...(Qs. al-Baqarah: 286) Ayat-ayat ini menyatakan bahwa

seseorang tidak akan disiksa lantaran dosa yang dilakukan oleh orang lain,

tapi hukuman hanya berlakubagi si pemilik dosa.

Sementara itu sebagian sahabat ada yang membaca ayat ini

'& tib ;,2it';r=,"1 A tfiri yang berarti bahwa 'fitnah

ini khusus menimpa orong yang zalim'.

hanya beberapa orang, yaitu Zaid ibn Tsabit,

-semoga Allah meredhai 

mereka semua-.

Bantahan: Jika manusia nampak berbuat munkar, maka merupakan

suatu kewajiban bagi yang melihatnya untuk merubahnya (memberantasnya)

dengan tangannya (kekuasannya) jika dia mampu. Jika dia tidak sanggup

mencegah dengan tangannya, maka dia hendaknya merubahnya dengan

lidahnya (menasihatinya). Jika dia masih tidak sanggup merubah dengan

lisannya, maka hendaknya dia merubahnya dengan hatinya (mendoakan

kebaikan). lnilah tuntutan yang paling minimal bagi seseorang yang melihat

kemunkaran yang terjadi di hadapannya, tidak ada lagi tuntutan di atas itu.

jika  seseorang sudah menolak kemunkaran dengan hatinya berarti dia

telah menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya, jika dia tidak

sanggup untuk merubah kemunkaran kecuali hanya dengan hatinya itu.

Para ulama hadits meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa dia

mendengar Rasulullah saw bersaMa, "Siapa diantara kamu melihat

kemunkaran, maka dia hendaknya mengubahnya dengan tangannya. Jika dia

tidak sanggup, maka hendaknya dia merubah dengan lisannya. Jika masih

tidak sanggup maka hendaknya dia merubah dengan hatinya, dan tidak ada

lagi kewajiban sesudah itu atasnya. Itulah selemah-lemah iman."

Beberapa sahabat meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,

"Sesungguhnya jika seseorang melihat suatu kemunkaran yang tidak

sanggup dia rubah, maka hendaklah ia mengucapkan (dengan suara yang

dapat didengar) sebanyak tiga kali, "Ya Allah sesungguhnya kemunkaran ini

tidak akusukai!" maka saat  dia berkata seperti itu berarti dia telah

menunaikan kewajiban yang dipikulkan kepadanya. Tapi jika saat itu dia

Mengingat kematian & hari akhir

Yang membaca seperti ini

'Ali, Ubay dan Ibn Mas'ud

639

diam saja, maka semuanya dianggap durhaka, sebab  yang satu

melakukannya sementara yang lainnya meredhainya, sebagaimana yang

kami ungkapkan sebelumnya.

Dalam Al-Qur'an AIlah menyamakan kedudukan orang yang meredhai

suatu kemunkaran dengan orang yang melakukannya, sehingga hukuman

Allah berlakuatas mereka semua. Atlah SWT berfirman: t#L 

'if is3lt

...sebab  sesungguhnya fkalau lumu berbuat demikianJ, tentulah kamu

serupu dengan mereka... " (QS.an-Nisa': 140)

namun  jika orang-orang shalih tidak suka terhadap perbuatan yang

dilakukan oleh mereka yang suka berbuat kerusakan ini dan merasa

benci terhadap mereka sebab  Allah SWT dan berlepas diri (menjauhi)

perbuatan itu, maka Allah akan memisahkan dan menyelamatkan mereka

dari orang-orang yang melanggar aturan ini. Allah SWT berfirman:

.... Maka mengapa tidak ado dari umat-umat yong sebelum kamu

orang-orong yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada

[mengerjakanJ kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil diantara

orang-orang yang telah Kami selamatkan diontara merekt... (QS. Hud:

l 16)

Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada

mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat

dan Kami timpakan kepada orong-orang yang zalim siksaan yang keras,

disebabkan mereka selalu berbuatfasik (QS. al-A'raf: I l6)

Ibn 'Abbas memberi komentar, ia berkata, "Pada dua ayat ini, Allah

'Azza wa Jallla telah memberitahukan kita (orang-orang yang menasihati

orang yang berbuat munkar) dan tidak memberi khabar terhadap orang-orang

yang mengatak,an: Mengapa kamu menasihoti laum yang Allah alean

membinasalan mereka ... (QS. al-A'raf: I 64)

Suffan ibn 'Uyainah meriwayatkan dari Mas'ad. Dia berkata:

Akumendapat berita bahwa ada malaikat yang disuruh untuk

menghancurkan sebuah kampung. Maka malaikgt-..yang disuruh itu berkata,

"Ya. Allah sesungguhnya di sana ada si Fulan yang taat beribadah!" maka

Allah memberikan ilham kepadanya untuk memulai dari ahli ibadah itu

sebab  dia tidak mau memalingkan wajahnya (tidak peduli dengan

kemunkaran yang berlangsung di hadapannya) meskipun hanya sesaat."

Wahab ibn Munabbih mengatakan: Tatkala Nabi Daud melakukan

sebuah kesalahan, dia berkata kepada Tuhan, "Ya Tuhan, ampunilah

dosaku!" Maka Allah menjawab, "Akutelah mengampuni dosamu dan akan

kutimpakan aibnya kepada Bani Israil!" Beliau berkata, "Ya Allah, Engkau

yaitu  hakim yang paling adil. Engkau tidak pernah menganiaya

seorangpun, akulah yang telah melakukan dosa itu, lalu mengapa Engkau

Mengingat kematian & hari akhir640

berikan aibnya kepada orang lain?" Lantas Allah mewahyukan kepadanya.

"Hai, Daud sesungguhnya saat engkau berani melakukan kemaksiatan

ini mereka tidak segera melarangmu."

Al-'Ars ibn 'Umairah al-Kindi meriwayatkan bahwa Nabi saw

bersabda, "saat  suatu kejahatan terjadi di atas dunia, maka orang yang

menyaksikannya hendaklah membencinya." [-alu Beliau berkata satu kali.

"Siapa yang mengingkariny4 maka dia dianggap seperti orang yang tidak

menyaksikannyao dan sebaliknya siapa yang tidak menyaksikannya" namun 

meredhainya maka dianggap seperti orang yang menyaksikannya." Hadits

ini menandakan adanya sebuah kewajiban (untuk mencegah kernunkaran).

Di dekat lmam asy-Sya'bi ada seseorang yang menganggap baik

saat  sekelompok orang melakukan pembunuhan terhadap Utsman ibn

'Affan rq maka Imam asy-Sya'bi berkaa kepada laki-laki itu,

"Sesungguhnya engkau telah turut serta terhadap darahnya (ikut serta dalam

pembunuhan itu)." (HR. Abu Daud)

Dalam Shahih at-Tirmidzi diriwayatkan: Jika ada seseorang yang

berbuat zalim di tengah-tengah suatu masyarakat, kemudian orang-orang

yang melihatny4 tidak melarangnya" maka Allah akan menghukum mereka

semua secara merata. Berbagai fitnah (cobaan) akan datang untuk

membinasakan mereka semua. Demikianlah keadaannya kalau kemaksiatan

dan kemunkaran telah banyak terjadi dan merajalela pada suatu masyarakat

dan tidak ada orang yang mau merubahnya. Jika kemaksiatan dan

kemunkaran pada suatu masyarakat sudah tidak bisa diberantas lagi, maka

orang-orang Mukmin hanya dapat melakukan dua hijrah, yaitu pindah dari

tempat itu atau menjauhkan diri dari lokasi kemungkaran. Ketentuan ini juga

telah berlakupada orang{rang sebelum kit4 sebagaimana ada  kisah

tentang tujuh orang pemuda yang meninggalkan negerinya yang dikuasai

oleh orang-orang durhaka. Mereka mengatakan. *Kami tidak akan tinggal

bersama kalian!" Demikianlah prinsip ulama terdahulu sebelum kita.

Ibn Wahab meriwayatkan dari Mali( dia mengatakan, "Hendaklah

engkau pindah dari suatu negeri dimana kemunkaran telah banyak dilakukan

secara terang-terangan dan janganlah engkau menetap di dalamnya!" sebab 

itulah Abu Darda' keluar dari daerah ftgftrresaan Muawiyah saat  dia

mengumumkan untuk mengambil riba. Dia membolehkan untuk menjual

cangkir emas dengan harga yang lebih tinggi dari beratnya. (Diriwayatkan

oleh beberapa ahli hadits yangshahih)

Dalam riwayat lain Malik dikatakan, "saat  kebatilan telah

mengalahkan kebenaran dan nampak kerusakan di suatu daerah, maka harus

ada sekelompok orang yang menyelamatkannya." Dia berkata,

"Sesungguhnya tetap bersama jamaah kebenaran yaitu  suatu keselamatan,

sedang  sedikit dan banyaknya kebatilan akan mendatangkan kehancuran.

Mengingat kenratian & hari akhir

-ut

Masyarakat harus membenci orang-orang yang melanggar perintah Allah,

meninggalkan kewajiban-kewajiban agama dan melakukan larangan-

larangan Allah. seperti lang ditetapkan dalam Kitab Allah dan Sunnah nabi-

nabi-Nya." Dalam versi lain dia mengatakan, "Orang yang mengingkari

Kitab-Nya."

Abu al-Hasan al-Qabisi menyatakan, "Orang yang selalu berbuat

kebenaran dan benci terhadap orang yang melanggar perintah Allah akan

mendapat keselamatan. Hal ini berdasarkan sabda Rasul, "Sekelompok

umatku senantiasa memperoleh pertolongan sehingga datang takdir Allah."

Abu 'Amr meriuayatkan dari Asyhab ibn Abdul Aziz:. Malik

mengatakan, "Tidak pantas untuk tinggal di sebuah negri yang penduduknya

banyak melakukan kebatilan dan mencaci maki para ulama salaf." Abu 'Amr

mengatakan: Malik men-satakan, "Kita harus mencari suatu negeri dimana

penduduknya mayoritas berbuat kebenaran."

Umar ibn Abdul Aziz mengatakan, "Si Fulan berada di Madinah, si

Fulan berada di Yaman. si Fulan berada di lrak, dan si Fulan berada di

Syam, sehingga bumi telah penuh oleh mereka 

-para pendosa-. DemiAllah, semuan)'a menghadapi ketidakadilan dan kezal iman."

Abu 'Amr mengatakan, "Ke mana lagi tempat untuk lari kecuali

bersikap diam dan tetap tinggal di rumah dan cukup merasa puas walau

dengan makanan ala kadarnya?'

Manshur ibn al-Faqih menyampaikan dalam rangkaian bait-baitnya

yang indah:

Pilihon terbaik yaitu  bersikop diam

Dilt letap berado dolom rumoh

Jika yang pemimpin dalah si anu dan si anu

Sayapun sudah nrcrasa puas walau dengan sedikit mokanan

Sufan ats-Tsauri mengatakan: lni yaitu  z:rman yang buruk, rakyat

jelata saja tidak beriman, apalagi dengan orang-orang yang terpandang

diantara mereka. Pada masa itu ada orang yang berpindah-pindah dari suatu

tempat ke tempat lainnya untuk menyelamatkan agamanya dari fitnah.

Dalam sebuah riu'a1'at Beliau berkata "Demi Allah, akutidak tahu di

negeri mana akuakan tinggal?' maka diberitahukan kepadanya, "Khurasan?"

Dia menjawab. "Di sana banyak madrab dan pendapat yang merusak." Ada

yang mengusulkan, 'Negeri Syam?" Beliau berkata, "Dia menunjukkan

kepada kalian dengan jari-jarinya sebab  menghendaki kemasyhuran." Ada

pula yang berpendapat, "lrak?" Beliau menjawab, "Di sana tempat tinggal

kaum Jabariah." Ada )'ang menyebutkan, "Makkah." Beliau menjawab,

"Akan menghabiskan kantong dan menguruskan badan."

Mengingat kematian & hari akhir642

Qadhi Abu Bakar ibn Arabi menyampaikan bahwa gurunya pernah

menjelaskan mengenai ibadah: Janganlah sampai waktu berlalu tanpa ada

teman yang tulus dan rasa khusu' yang berkelanjutan. Akutidak melihat,

kecuali hanya ada dua pilihan: mengunci diri di pintu rumah (berdiam diri di

rumalr) atau keluar mencari suatu tempat yang penduduknya tidak mengenal

dirinya tidak. Jika seseorang terpaksa tinggal bersama orang-orang yang

durjana, maka dia hanya boleh tinggal bersama ssciara fisik tapi lisan dan

hatinya harus selalu menolak prilakumercka Jika dia tidak sanggup

menasihati mereka dengan lisannyq cukuplah menolak dengan hatinya, tapi

jangan bersikap diam sama sekali-"

Seorang ahli tasawuf Muhammad ibn AMul Malik mendendangkan

kepadakudua bait syair yang berasal dari Abu Fadhl al-Jauhari: (semua

kebaikan terkumpul dalam sikap diam), @hi berkata:

Keselamaton olcon datang kc@ seorug Muslim

Yong selalu berlhdung di rumalmyo dengot sdikit malsnan

Apakahyangdiimpikannya setelah monpir ke rut roh (dunia)

ymrg sarrgat terbatas wafuunyo ini?

Abu Sulaiman al-Khatthabi telah menyampaikan kepadakusyair yang

sernakna dengan ini:

Akurindu pda keserdirioht ahselalu saia berda di runahht

Ahtsenoiliosa senotg dot kefulugiru put tunbuh

Zqman telah menghtlatmht sehinga ahttifuh pduli dengunya

Kareno okustdoh meningalkamya, alatidak nengujwtgi dan tidok pula

dihotjtotgl

Akutidak bertanya selana hidupfu 

--dolan keterasingur ini-

Apal@h buisan htda stdah berjal@? Atan apkah mja telah

menwtgorymyaf

Syair-syair tentang ini banyak sekali. insyo Allah nanti akan

dikemukakan dalam uraian mengenai uzlah (mengasingkan diri) dan

ditambah dengan penjelasan dari beberapa hadits serta uraian mengenai

banyaknya terjadi kekejian, perzinaan, dan lahirnya anak zina.

Ibn Wahab ibn Munabbih menceritakan sehah riwayat dari yahya,

sahaya zubair menceritakan bahwa pada zaman Rasulullah saw Betiau

memberitahukan bahwa dunia akan dibenamkan dari arah timur. Maka para

sahabat bertanya *wahai Rasulullah, apakah dunia akan dibenamkan

6?' Oatam kcscndirim, ie tidCr @uli dcngan scgala bcriada infsmrsi truurik di dunia ini. Semua

tidak ia pedulikan.

lcrnatian & hari alhir

643

padahal di sana banyak ada  kaum Muslim?" Beliau menjawab, "Jika

penghuninya telah banyak berbuat keji!"

Para ulama rnengatakan: Kebinasaan akan berlakuterhadap seluruh

menusia tatkala kemunkaran dan kemaksiatan telah merajalela dan dilakukan

secara terang-terangan. IUaka hal itu menjadi pembersih bagi kaum Mukmin

dan menjadi siksa bagi orang-orang fasik, sebab  Nabi saw bersabda,

"Kemudian mereka akan dibangkitkan sesuai dengan niat mereka masing-

masing." Dalam riwayat lain disebutkan, "Amalan mereka."

Sehubungan dengan ini mereka mengemukakan: Siapa yang memiliki

niat yang benar maka akan diberi pahala dan siapa yang niatnya tidak baik,

maka akan diberi hukuman. Dalam Al-Qur'an disebutkan: Pada hari

dinampakkan segala rahusia (QS. ath-Thariq: 9)

Maka camkanlah!

Putaran Roda Perang Islam dan Kapan Saatnya Berputar

Al-Barra' meriwavatkan dari Abdullah ibn Mas'ud, bahwa Nabi saw

bersabda, "Putaran 

-perang- Islam akan berputar tiga puluh lima, tigapuluh enam. atau tiga puluh tujuh putaran. Jika mereka telah berbuat

kehancuran maka timbullah kebinasaan. Mereka tidak berhasil menegakkan

ajaran agama. maka perang itu selama tujuh puluh tahun." Akubertanya,

"Engkau maksudkan terhadap masa lalu atau masa yang tersisa?" Beliau

menjawab, "Masa lalu." (HR. Abu Daud)

Al-Harawi (saat  menafsirakan hadits ini) menuturkan: al-Harbi

mengatakan: Beliau merirvayatkan bahwa Islam akan bergeser seakan-akan

dia bergeser dari posisinla. Dia akan berputar mengelilingi, baik orang yang

mencintainya maupun rang membencinya. Jika perputarannya memang

terjadi pada tahun kelima. berarti bertepatan dengan pengepungan penduduk

Mesir terhadap Utsman ra. Jika pada tahun keenam berarti pada waktu

keluarnya Thalhah dan Zubair saat perang Jamal. Jika pada tahun ketujuh

berarti pada rvaktu perang Shiffin. Semoga Allah mengampuni mereka

semua.

Al-Khatthabi mengatakan: Maksud Nabi saw yaitu , saat peristiwa itu

Islam akan mengalami suatu peristiwa besar dimana umatnya sangat

khawatir terhadap kebinasaan yang ditimbulkannya. Disebutkan: Putaran

lslam akan berputar seiring dengan terjadinya suatu perubahan. Barangkali

ini yaitu  sebuah isyarat akan berakhirnya masa kekhilafahan, wqllohu

a'lom.

Beliau juga mengatakan bahwa agama mereka akan dikuasai oleh para

raja dan sultan yang memerintah mereka. Hal itu mulai terjadi saat  Hasan

Mengingat kematian & hariakhirM4-

ibn 'Ali as membai'at Muawiyah sampai tumbangnya Bani Umayah setelah

memegang kekuasaan selama tujuh puluh tahun dan berpindah kepada Bani

Abbas. Allah menjelaskan dalam Al-Qur'an tentang intervensi kekuasaan

terhadap agama ini pada ayat di bawah ini: ...menghukum saularanya

menurut undang-undang roju... (QS. Yusuf: 761yakni hukum-hukum agama

disesuaikan menurut kehendak para penguasa.

sedang  makna dari kalimat "putaran lslam akan berputar"

maksudnya perputaran itu dengan terjadinya perang dan pembunuhan yang

diumpamakan dengan roda yang berputar dan menggilas apa segala

ditemuinya yang memicu  banyak memakan korban jiwa.

Pembunuhan Utsman ra Menendakan Telah Terhunusnya Pedang

Fitnah

At-Tirmidzi menceritakan sebuah riwayat dari lbn Akhi ibn Salam:

saat  dia menemui Utman ibn Affan ra. beliau bertanya kepadanya,

"Mengapa kamu kemari?" Dia menjawab, "Akudatang untuk menolong

Tuan!" Lalu beliau berkata, *Temuilah orang{rang itu dan suruh mereka

pergi dariku! Lebih baik kamu keluar daripada berada di dalam!"

Selanjutnya dia berkata *Kemudian keluarlah AMullah ibn Sallam

menemui orang-orang yang mengepung rumah Khalifah Utsman ra. Di

depan mereka dia berpidato:

Hai manusia, sesungguhnya akusaat  masih dalam keadaan jahiliah

bernama Fulan ibn Fulan- Kemudian Rasulullah saw memberiku nama

AMullah. Dan telah turun beberapa ayat dalam AlQur'an tentang diriku: ...

Dan seorang saksi dari Boni Israil mengakui [kebenuanJ yang serupa

dengan [yang disebut dalantJ Al-Qur'an lalu dia beriman, sedang kamu

menyombongkan diri. Sesuggulmya Allah tioda memberi petunjuk kepada

orang-or(mg yang zolim. (QS. al-Ahqaf: l0), dan: Katakanlah.

"Cukuplah Allah menjadi saksi antaralatdan kamu dan antara orang yong

mempunyai ilmu al-Kitab." (QS- ar-Ra'd: 43)

Sesungguhnya Allah bagimu laksana pedang yang sedang berada di

sarungnya dan para malaikatnya mendampingi kalian di negeri kalian ini.

dimana Nabi kalian telah diturunkan di sini. Demi Allah jika kalian

membunuh laki-laki ini (Usman ibn 'Affan ra) niscaya para malaikat yang

mendampingi kalian selama ini akan menjauhi kalian dan pedang Allah akan

tercabut dari sarungnya atas kalian dan tidak akan disarungkan kembali

(tetap terhunus) sampai hari kiamat kelak."

Mereka 

-para pemberontak- menjawab "Bunuh orang Yahudr itu dan

bunuh Utsman." Abu 'lsa men_v-atakan hadits ini hasun ghorib.

Mengingat kematian & hari akhir

645

Akukatakan: AMullah mengetahui perumpamaan itu dari Kitab Taurat

yang nanti akan diterangkan lebih lanjut atau mendengarnya dari Nabi saw.

Hudzaifah pernah mengatakan kepada' tmran. "Sesungguhnya antara engkau

dan dia ditutupi oleh suatu pintu yang hampir terbuka."

Ramalan Nabi saw terhadep Pembunuhen Khelifeh Utsman ibn Affan

Para ulama telah memberikan penjelasan mengenai hal ini melalui

beberapa kisah dan didukung oleh beberapa hadis: saat  dia (AMullah ibn

Salam) menemui Amirul Mukminin, Utsman ibn 'Affan ra yang tengah

dikepung oleh sekelompok orang diantaranya Kinanah ibn Bisyr arTujaibi.

Lantas dia membunuh Khalifah dengan panahnya sehinega darah beliau

jatuh bercucuran mengenai mushaf (AlQur'an) pada ayat Maka Allah akan

memelihara kamu dmi nrereka. Dem Diolah Yang Maho Mendengar lagi

Maha Mengerahur. (QS. al-Baqarah: I 37)

Ada pula yang mengatakan bahwa seorang penduduk Mesir telah

membunuh beliau dengan pedangnya- Ada yang menyebutkan bahwa nama

orang itu yaitu  Umar dan ada pula yang menyebut Ruman. Pembunuhan

atas beliau dikenal dengan nama al-maul ol-aswd (kematian kelam) atau

dikenal juga dengan nama d4amm al-aswd (darah hitam) akibat

pemberontakan dari Mesir yang menebas tangannya. saat  tangannya

terputus, Ustman berkata. 'Demi Allah, sesungguhnya tangan ilulah yang

pertama kali menulis mushaf AlQur'an-"

Musibah ini telah diramalkan sebelumnya oleh Nabi saw dalam sebuah

riwayat yang berasal dari Abu Musa- Dia menceritakan: Pada suatu hari

Nabi saw memasuki sebuah benteng dan menyuruhku untuk menjaga

pintunya. Tiba+iba datang seseorang meminta izin kepada Beliau. Beliau

berkata, "lzinkanlah dia masuk dan gembirakanlah dia dengan surga!"

Saat itu yang meminta izin yaitu  Abu Bakar. Kemudian datang

seorang lagi minta izin. Beliau tetap berkat4 "lzinkanlah dia dan

gembirakanlah dia dengan surga!" Ternyata saat itu yang datang yaitu 

Umar. Kemudian datang seorang lagi minta izin kepada beliau. Saat itu Nabi

terdiam sebentar kemudian berkat4 "lzinkanlah dia dan gembirakanlah dia

dengan surga sebab  musibah yang menimpanya." \Vaktu itu yang meminta

izin yaitu  Utsman. Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari saat 

menceritakan tentang keutamaan-keutamaan sifat (nonoqib) Utsman.

Sesungguhnya pembunuhan terhadap Usman tidak hanya dilakukan

oeleh satu orang, namun  melibatkan banyak orang. Mereka merupakan

kelompok yang berasal dari Mesir dan daerah lainnya. saat  itu datang

beberapa orang sahabat menemui Utsman, di antaranya AMullah ibn Umar

(sambil menyandang sebuah pedang) *fia Zaid ibn Tsabit. Zaid ibn Tsabit

Mengingat kematian & hari alfrir646 

-

L.

_1I

berkata kepada beliau. "Kaum Anshar tetah berada di pintu. Mereka

mengatakan, jika tuan menghendaki kami, maka kami akan menolong Allah

kedua kalinya." Utsman menjawab, "Akutidak perlu pertorongan untuk

menghadapinya!" Saat itu beliau berada di rurnahnya bersama Hasan,

Husain, lbrr Umar. Abdullah ibn Zubair. Abu Hurairah. Abdullah ibn Amir

ibn Rabi'ah. serta Marwan ibn Hakam. Mereka semuanya membawa senjata.

Utsman menginginkan mereka untuk meletakkan senjata dan segera keluar

dan tetap berada di rurnah mereka masing-masing. Lantas Zubair dan

Marwan berkata kepada beliau, "Kami telah berjanji pada diri kami tidak

akan meninggalkan Arrda. saat  itu Usman ra dikepung dengan ketat

sehingga beliau tidak bisa keluar dan hanya bisa berbuka puasa dengan

garam.

zubair ibn Bakar mengatakan bahwa beliau terkepung setama dua

bulan dua puluh hari. Al-wakidi mengatakan empat puruh sembilan hari.

Tatkala pintu rumahnya terbuka. banyak orang yang keluar dari sana, dan

mereka menyerahkan panji-panji Islam kepada beliau.

salith ibn Abu Salith menuturkan, "Khalifah Utsman merarang kami

untuk memerangi mereka. Seandainya kami diizinkan, niscaya kami akan

memerangi mereka sampai mereka keluar dari seluruh witayah." Mereka

telah banyak memberi saran yang baik kepada beliau. Lalu terbunuhtah

orang yang dikehendaki Allah 

-Usman- oleh orang-orang yang hina.Abu Umar ibn AMul Birri meriwayatkan dari .Aisyah ro, ia

mengatakan: Suatu saat  Rasulullah saw menyuruh memanggit sahabatnya,

lalu akumengatakan "Apakah Abu Bakar?" beliau berkata. "Bukan."

"Apakah Umar," kataku. "Bukan," jawabnya. ..Anak pamanmu (Ali),-

tanyakuselanjutnya. "Juga bukan," katanya. Lantas akukatakan pada Beliau,

"Utsman?" beliau menjawab, "Ya." saat  dia datang, beliau

mengisyaratkan agar keluar, lalu akupun keluar dan membiarkan mereka

berdua. Lalu Rasulullah saw meletakkan tangan kirinya pada Utsman,

sedang  wajah utsman langsung berubah." saat  terjadi kegaduhan dan

rumah Utsman dikepung, dikatakan padanya, "lzinkantah kami berperang

untuk membelamu?" Beliau menjawab. "sesungguhnya Rasuruilah saw telah

mengamanatkan sesuatu terhadapku dan akuakan bersabar menghadapinya."

Dari 'Aisyah ra, bahwa Nabi saw pernah bersabda ..Hai Utsman,

semoga Allah memberimu selembar pakaian. Jika mereka ingin

melepaskannya darimu, maka janganlah kamu lepaskan untuk mereki!"

(HR. at-Tirmidzi. Beliau menyatakan hadits ini hason ghorib)

Mengingat kenratian & hari akhir

-il7

Dalam hal ini lbn Umar menuturkan: Nabi saw telah memberitahukan

tentang sebuah fitnah- Beliau mengatakan, "Utsman akan terbunuh secara

zalim di dalamnya." Beliau menyatakan hadits ini hasan gharib.

Beliau meriwayatkan bahwa Abdullah ibn Umar ibn al-Khatthab

menemui Utsman dan mengatakan kepadanya, "Perhatikanlah apa yang

dikatakan oleh mereka ini. Mereka mengatakan, "Lepaskankan sendiri

olehmu atau kami akan membunuhmu!" Maka lbn Umar berkata kepada

beliau, "Apakah engkau akan kekal di dunia?" la 

-lbn Umar- menjawab'

"Tidak." "Adakah mereka akan baik dengan membunuh? la 

-lbn Umar-

menjawab. "Tidak." "Dan apakah mereka memiliki surga dan neraka untuk

diberikan kepada engkau-" tanya Utsman lagi. "Tidak" jawab lbn Umar.

"sebab  itu jangantah Anda melepaskan pakaian yang telah diberikan oleh

Allah kepada engkau. Supaya jangan sampai menjadi kebiasaan jika suatu

kaum membenci khalifahnya maka mereka melepaskan pakaiannya (atau

jabatannya) dan membunuhnya."

ada  perbedaan pendapat tentang umur beliau saat  dibunuh oleh

orang{rang durhaka -senroga Allah memasukkon mereko ke dolam kabaran

api neraka- ada yang mengatakan umur beliau saat  itu delapan puluh

delapan tahun. Ada yang mengatakan sembilan puluh tahun. Qatadah

mengatakan. "saat  Utsman terbunuh. beliau berumur delapan puluh enam

tahun." Ada juga yang berpendapat selain ini. Utsman dibunuh secara zalim,

persis seperti yang dinyatakan oleh Rasulullah sebelumnya dan sekelompok

Ahlusunnah. Jenazah beliau dilemparkan ke sebuah tempat pembuangan.

Selama tiga hari jenazah beliau berada di tempat itu. Tak seorangpun yang

mampu menguburkannl'a. sehingga datanglah sekelompok orang pada

malam hari membawanl'a secara diam-diam. Mereka mengangkutnya

dengan sebilah papan kemudian mensholatkannya dan menguburkannya di

sebuah tempat yang bernama Hasy Kaukab.. Di sanalah Utsman dikuburkan

dan ada yang mengatakan di Baqi'. saat  melewatinya orang biasa

mengatakan. "Telah dikuburkan padamu seorang laki-laki yang baik." Jasad

beliau dikuburkan di sana dan kuburnya disembunyikan agar tidak diketahui

orang lain. Beliau wafar pada hari Jum'at, malam kedelapan dari bulan

Dzulhijjah, pada hari Tarwiyah, tahun 35 H. Demikian pendapat Wakidi.

Ada juga yang mengatakan bahwa beliau wafat pada malam kedua terakhir

pada bulan Dzulhiliah. Beliau menjadi khalifah selama sebelas tahun kurang

beberapa hari. Tedadi perbedaan pendapat tentangjumlah kekurangan hari

ini.

Ada pula yang berpendapat orang-orang yang memimpin

pemberontakan kepada Khalifah Utsman yaitu  orang-orang Mesir yang

Mengingat kematian & hari akhir

lr *.

648 

-

pengikutnya berasal dari daerah-daerah lain, yang berjumlah 4.000 orang.

Sementara penduduk Madinah saat itu sekitar 40.000 orang.

Para ulama juga berselisih pendapat tentang orang-orang yang

tertimpa musibah seperti Utsman ra. Sekelompok sahabat, tabiin, dan para

fuqaha (ahli ilmu fiqih) membolehkan sikap menyerah pada waktu itu. lni

yaitu  salah satu pendapat golongan Syaf i. Beberapa ulama mengatakan,

hendaklah ia tidak menyerah, namun harus memerangi mereka. Masing-

masing pendapat ini memiliki maksud dan dalil yang berbeda. Insya

Allah persoalan ini akan dibahas lebih lanjut nanti.

Menuntut Balas Kematian Khalifah Utsman ibn'Affan

Beberapa ulama menyatakan bahwa sekalipun seluruh manusia mulai

dari barat sampai timur bersatu untuk menolong Utsman, mereka tetap tidak

akan mampu menolongnya, sebab Rasulullah saw telah memberitahukan

sebelumnya tentang peristiwa ini saat  beliau masih hidup. Beliau

memberitahukan tentang musibah yang akan menimpanya. Keterangan atau

ramalan ini merupakan bagian dari mukjizat Beliau yang memberitahukan

apa yang akan terjadi sesudah Beliau wafat dan tak ada sesuatupun yang

dikatakan oleh Rasulullah saw kecuali benar-benar akan terjadi.

Hasan ibn Tsabit melantunkan sebuah syairnya:

Kalian telah membunuh seorang wali Allah di tengah rumalmya

Kalian datang membawa suatu kezalimot dan tidak mendapat petunjuk

Akutidak akan percayo kepada kaum yang telah bersehttu

membunuh Utsman yang bijaksana lagi lwus.

Dalam sebuah riwayat Jundub menceritakan, "Suatu hari akupergi

pada hari Jur'ah.6t Akumelihat seorang taki-laki sedang duduk. Latu

akumengatakan kepadanya, "Sungguh suatu hari nanti akan tertumpah darah

di sini!" Lantas orang itu berkata, "Demi Allah, hal itu sampai juga terjadi!"

"Benar, demi Allah," Katakumenegaskan. "Demi Allah, jangan sampai

terjadi," Katanya lagi. "Benar, demi Allah," katakulagi. Dia menyebut kata

"Jangan" sampai tiga kali. Sesungguhnya itu yaitu  hadits Rasulullah.

"Sejelek-jelek teman bagiku yaitu  engkau, mulai sejak hari ini dimana

akumendengar sangkalanmu," ujarku. Akumendengarnya dari Rasulullah

saw, dan ia tidak melarangku!" Selanjutnya akuberkata, "Mengapa kamu

marah." Lalu menghadapinya, ternyata ia yaitu  Hudzaifah. (HR. Muslim).

n' Pada hari itu, penduduk Kufah mengcmbalikan gubemur yang ditunjuk Utsman.

Mengingat kematian & hari akhir

649

Jur'ah (*f) merupakan sebuah tempat yang terletak dekat Kufah

rnelalui al-Hirah. Para Hafiz membacanya dengan memberi harkat fathah

pada huruf jim dan ra'. Ada jugahafiz yang memberi harkat sukun pada

huruf ra yang memiliki arti bahwa pada hari itu penduduk Kufah keluar dan

berkumpul untuk mengadakan perlawanan terhadap Utsman ibn 'Affan ra.

Cubernur yang ditolak itu yaitu  Sa'id ibn al-'Ash ibn Umayah ibn Abd

Syams. Mereka mengirimi surat kepada Utsman, "Kami memerlukan pejabat

si Sa'id dan si Khalidmu." Penolakan itu terjadi pada tahun ketiga puluh

empat Hijriah. dan mereka menyuruh Utsman untuk mengangkat Abu Musa

al-Asy'ari sebagai Gubernur mereka di Kufah. Musa al-'Asyari terus

menjabat Gubernur Kutah sampai Utsman terbunuh. Yang mendengar

kematian Utsman saat itu yaitu  Ya'la ibn Umayah at-Tamimi al-Hanzhali

Abu Shafwan atau yang dikenal dengan nama Khalid. Dia masuk lslam

saat  Umat Islam menguasai Mekah (f"th" Makknh). Dia ikut serta dengan

Rasulullah dalam perang Hunain, Thaif, dan Tabuk. Dia seorang ahli militer

dan persenjataan yang digunakannya untuk menolong beliau. Ia bergerak

untuk menolong Utsman. namun terjatuh dari untanya sehingga kakinya

patah, maka dia tinggal di Makkah sesudah melaksanakan haji dan pergi ke

Mesjid. Dia ditandu di atas sebuah tempat tidur. Orang banyak berdiri tegak

menghormatinl'a dan berkumpul, lalu ia berkata "Siapa yang ingin pergi

menutut balas atas kematian Utsman, maka akuakan mempersiapkan

perlengkapannla." Maka dia membantu Zubair dengan uang sejumlah

40.000 dan membawa tujuh puluh orang dari suku Quraisy. Ikut serta di

dalamnya 'Aisyah ra dengan mengendarai unta yang bernama Adzab,

dinamakan Adzab sebab  ia banyak bulunya. Unta itu dibeli oleh lbn

Umayah al-Hanzhali seharga dua ratus Dinar. Ibn Abdul Birr

mengutarakannya dalam kitab a/-Isti'aab.lbn Syabah dalam kitab al-Jumal

mengatakan bahwa unta itu dibeli seharga delapan puluh Dinar. Pendapat

yang pertama lebih benar. Unta itu diberi nama'Askar.

Ibn Sa'ad menceritakan sebuah riwayat dari Ismail ibn Ibrahim dari

bapaknya. Dia mengisahkan: AMullah ibn Abu Rabi'ah saat  itu yaitu 

pejabat Utsman di San'a. Tatakala dia mendengar tentang Utsman, maka dia

segera berangkat untuk menolongnya. ["alu dia berjumpa dengan Shafuan

ibn Umayah yang sedang berkuda. Sementara dia sendiri sedang

mengendarai seekor Bagal. Tiba-tiba kuda Shafwan mendekatinya dan

menerjangnya sehingga ibn Abu Rabi'ah jatuh terlempar dari kendaraannya

tulang pahanla patah. Lantas dia menuju Makkah sesudah kecelakaan itu.

Bertepatan saat itu 'Aisyah ra sedang berada di Makkah mengajak

masyarakat untuk menuntut kematian Utsman. Lalu dia meminta sebuah

tempat tidur untuk ditaruh di dalam mesjid. Selanjutnya dia dibawa dengan

ditandu di atas tempat tidur itu. Di hadapan orang banyak dia berseru, "Hai,

manusia, siapa yang ingin menuntut balas atas kematian Utsman, maka

Mengingat kematian & hari akhir650 

-

akuakan menyiapkannya. Maka terkumpul banyak orang yang siap untuk

ikut bersamanya. Waktu itu dia tidak mampu mengendarai unta sebab 

kakinya patah."

Muhammad ibn Umar menyampaikan kepada kami dari Abdullah ibn

Abu Saib, bahwa dia melihat Abdullah ibn Rabi'ah di atas sebuah tempat

tidur di Masjidil Haram. sedang menyeru masyarakat untuk menuntut balas

atas kematian Utsman dan mendorong mereka untuk melakukan pembalasan.

Demikian akhir dari penuturan lbn Sa'ad dalam kitab ath-Thabaqat dan

tidak ada perselisihan di sini, segala puji bagi Allah. Hal ini berarti bahwa

mereka berdua datang untuk menolong Utsman, sedang  kaki keduanya

patah. Keduanya berkumpul di Makkah dan mempersiapkan orang-orang

yang ingin ikut serta wallahu a'lam.

Perang Unta5e (36IU656 M)

Pada tahun terjadinya pembunuhan terhadap Utsman, 'Aisyah ra

sedang melaksanakan ibadah haji. saat  mendengar kematian Utsman,

beliau segera meninggalkan ibadah hajinya. Thalhah, Zubair, dan Ya'la yang

sudah berkumpul di Mekkah berkata kepada beliau, "Mudah-mudahan Anda

mau keluar dengan harapan agar manusia kembali kepada ibunya dan

memperhatikan Nabi mereka, serta melarang mereka." Mereka memberikan

alasan dengan membacakan ayat Al-Qur'an: Tidak ada kebaikon dalam

lcebanyalan ucapan mereko, kecuali or(mg yang menyuruh untuk

membayarkon zakat, menyeru kepada yang nobuf dan mendamaikan antara

manusia- (Al-Qur'an) Mereka juga berkata (kepada beliau ra),

"Sesungguhnya orang-orang yang berkumpul demi Utsman di Bashrah

jumlahnya sudah cukup banyak."

Selanjutnya mulailah terdengar terompet perperangan. Mereka

melempari 'Ali dan sahabatnya dengan anak panah. 'Ali berkata, ,.Jangan

lepaskan anak panah kalian. Jangan pukulkan pedang dan jangan pula

tusukkan tombak kalian!"

Kemudian salah seorang dari pasukan kelompok itu melepaskan anak

panahnya sehingga mengenai seorang salah seorang pasukan 'Ali. Orang itu

terbunuh akibat terkena panah. Kemudian dia mendatangi 'Ali dan berkata

kepadany4 "Ya Allah, saksikanlah!" Kemudian dia memanah lagi seorang

pasukan 'Ali sehingga dia mati. Lalu 'Ali berkat4 "Ya Allah saksikanlah!"

Kemudian orang itu memanah lagi yang lainnya, lalu 'Ali berkata, ..ya

Allah, saksikanlah!" Saat itu 'Ali berseru kepada Zubair, ..Wahai Abu

0(l' Perang llnta zdldah perang saudara yang terjadi antara kelompok Khalifah Ali bin Abu Thalib

dengan pasukan 'Aisyah Ummul Mukntinin, Thalhah, dan Zubair, pada tahun 36 H/656 M.

Perlerjemah

Mengingat kematian & hariakhir

651

Abdullah, izinkan akuuntuk menyampaikan sesuatu yang akudan engkau

telah mendengarnya dari Rasulullah saw. Beliau mengatakan, "Akuharus

mendapatkan keamanan!" Beliau mengatakan, "Akuharus mendapatkan

keamanan!" Sudah jelas bahwa Rasulullah saw mengatakan kepadanya

-sungguh 'Ali melihat keduanya tertawa 

satu sama lain- [kata Nabi saw],

"sesungguhnla kalian berdua akan memerangi 'Ali sedang  kalian akan

berbuat zalim terhadapnla." Zubair menjawab, "Ya Allah, sesungguhnya

akutidak pernah mendengarnya kecuali hanya saat ini." Lalu dia segera

membelokkan tali kekang kudanya untuk meninggalkan tempat itu. "Mau

kemana," Tan.n-a anaknl'a. Abdullah. Dia menjawab, "Ali mengingatkanku

pada sebuah perkataan dari Rasulullah saw." "Jangan, bukankan ayah sudah

melihat pedang-pedang Bani Hasyim yang tajam telah terhunus dan

dipegang oleh orang-orang yang kejam," Kata Abdullah saat 

mencegahnya. Dia menjawab, "Celaka kamu dan orang seperti akuini,

tercelalah orang yang penakut, berikan tombak kepadaku!" Dengan cepat dia

mengambilnl'a dan segera menuju tempat 'AIi dan para sahabatnya. Maka

'AIi berkata. "Lepaskanlah panah kalian kepada orang itu (Zubair),

sesungguhnya dia orang )'ang berdosa. Beberapa anak panah pasukan 'Ali

menancap pada sisi kanan dan kiri badannya serta menembus jantungnya.

Dalam keadaan terluka Ztbair segera kembali dan berkata kepada anaknya,

"Celaka kamu. apakah seperti ini perbuatan ini dilakukan oleh orang yang

penakut, pergi lah !" Selanj utnya terjadilah pertempuran dengan seru.

Banyak jiwa yang menemui kematiannya, banyak kaum Muslim

berguguran dalam pertempuran itu. Sekitar 33.000 ribu orang tewas. Ada

yang mengatakan 17.000 orang. ada  perselisihan mengenai jumlah

orang yang tewas dalam pertempuran yang sengit itu. Dari kelompok Bani

al-Azd ada  4.000 orang yang gugur, dari kelompok Bani Dhabbah I .100

orang, dan sisanya dari kelompok yang dipimpin oleh 'Aisyah. Sementara di

pihak'Ali gugur kurang lebih 1000 orang. Ada yang mengatakan kurang

dari seribu. Tujuh puluh orang dari Bani Dhabbah putus sebelah tangannya

dari atas unta mereka. Setiap kali putus tangan salah seorang dari mereka,

maka dia segera meraih tali kekang yang lain seraya bersenandung:

Kami yaitu  Bani Dhabbah yang ahli mentmggang unta

Kami menuruni maut soat maut turun

Bagi kami maut lebih manis daripada madu

Unta 'Aisyah memakai bendera sehingga unta di bantai. sedang 

mereka memasangkan besi-besi perisai pada unta ini. Sebagian ahli

sejarah mengatakan bahua peperangan yang terjadi di Bashrah tidak didasari

oleh keinginan yang kuat antara mereka. Perang itu terjadi secara mendadak,

sebab  masing-masing pihak mengira bahwa salah satu pihak telah

mengkhianatinya. Dalam hal ini sebenarnya mereka telah berencana untuk

kematian & hari akhir652 

-

mengadakan perdamaian dan kesepakatan. Kekhawatiran pembunuhan

Utsman merupakan faktor yang amat mempengaruhi terjadinya peperangan.

Akhimya mereka 

-para pembunuh Utsman- membagi dua pasrrkan, satu

bagian pada barisan 'Aisyah dan satu bagian pada bagian 'Ali, sehingga

dengan mudah mereka dapat mengadu domba dan menyulut peperangan.

Kedua kelompok pasukan pemberontak ini mulai mengambil anak

panah mereka dan salah satu kelompok dalam pasukan 'Ali meneriakkan

bahwa Thalhah dan Zubair telah berkhianat. Demikian pula halnya dengan

pasukan Talhah dan Zubair ada yang berteriak bahwa 'Ali telah berkhianat.

Tercapailah apa yang mereka rcncanakan sebelumnya- Akhirnya perang

berkobarjuga.

Masing-masing kelompok berusaha mempertahankan siasatnya dan

menahan emosinya. Kelompok inilah yang paling benar dan taat kepada

Allah tatkala terjadi pertempuran dan menghindarkan diri dari kedua

pasukan ini dalam hal ini. Riwayat ini terkenal sekali- Perang itu terjadi

pada hari Kamis, pada suatu siang yang panas terilq sepuluh malam sebelum

berakhirnya Jumadil Akhir pada tahun 36 Hijriah.

Dalam Shahih Muslim --?ada Bab Finah- Ibn Umar meriwayatkan,

"Suatu hari saat  Rasulullah keluar dari rumah 'Aisyah, Beliau bersabda,

"Puncak kekafiran akan muncul dari sini, dimana saat itu muncul dua tanduk

setan," yakni dari arah timur.

Dalam riwayat lain yang disandarkan kepada lbn Umar al{awaariri

dan Muhammad ibn Mutsanna menyebutkan bahwa Beliau berada di rumah

Hafsah, lalu menyampaikan hadis ini. Abdullah ibn Sa'id dalam

riwayatnya menyebutkan: saat  Rasulullah saw berdiri dekat pintu rumah

'Aisyah, Beliau menunjuk tangannya ke arah timur seraya bersaM4 "Fitnah

akan muncul dari sini, dimana akan muncul dua tanduk setan." Beliau

mengatakannya dua sampai tiga kali.

Imam Ahmad ibn Hanbal dalam Musnad beliau, pada sanad ke-15

diantara sanad-sanad yang disandarkan pada 'Aisyah ra, ia menuturkan:

Muhammad ibn Ja'far menceritakan dari Qais ibn Abu Hazim, bahwa

'Aisyah ra saat  mengunjungi seorang familinya mendengar beberapa ekor

anjing yang menyalak dengan keras. I-antas beliau berlot4 "Akuteringat

sebuah sabda dari Rasulullah saw yang Beliau sampaikan kepada kami,

"Suara anjing yang menyalak dengan keras pertanda akan membawa

bencana." Zubair berkata kepada beliau, "Tuan akan kernbali dan mudah-

mudahan Allah akan mendamaikan manusia melalui Anda"

Abu Bakar ibn Abu Syaibah meriwayatkan sebuah hadits dari Waki'

ibn al-Jarah dari Ibn 'Abbas yang menyatakan bahwa Rasulullah saw

bersabda, "Pemilik unta yang berbulu banyak (Adzyab) akan banyak

terbunuh orang di sekitarnya dan ia akan selamat setelah hampir saja

Mengingat kematian & hari alilrir

653

binasa." tladits ini dinyatakan shuhih. sebab  lmam Abu Bakar Abdullah ibn

Abu Syaibah dikenal keaditannya dan diterima riwayatnya. Dernikian pula

halnya dengan Waki' lang terkenal keadilan, hafalannya yang baik, dan

kefaqihannya. .lsham juga seorang yang jujur dan adil, sebagairnana yang

dikatakan oleh Abu 'Amr ibn Abdul Birr dalam bukunya yang ber.iudul a/-

Isri'aab. 'lkrimah mengatakan bahwa di kalangan ulama beliau dikenal

sebagai orang yang jujur dan alim. Hadits ini merupakan salah satu tanda

kenabian (nubmtat) Beliau. Beliau memberi kabar terhadap sesuatu sebelum

terjadinya.

Sebenarnya pemakaian kata 'Azyab' dalam hadits ini maksudnya

tertuju kepada kata'ql-Ad:aD'. Qadhi Abu Bakar ibn Arabi mengungkapkan

kelemahan dan keanehan hadits ini saat  beliau mengingkari hadits ini

dalam bukunl'a, diantaranya dalam kitab ol-'Awashim min al-Qawashim.

Beliau mengatakan tidak menemukan hadits itu sama sekali. Ulama-ulama

terakhir juga mengingkari keberadaan hadits ini, baik secara sembunyi

maupun terang-terangan. sedang  kemasyhuran hadits ini seakan-akan

lebih terang dari cahala matahari. Abu 'Amr ibn Abdul Birr saat 

meriwayatkan hadits ini ldalam kitab 'ol-Isti'aab,) mengatakan' "Sa'id ibn

Nashr meriwal'atkan kepada kami dari Abu Bakar ibn Abu Syaibah. Lalu dia

menyebutkan sanad yang telah dikemukakan.

Abu Ja'far ath-Thabari menuturkan: saat  'Aisyah ra keluar dari

Bashrah hendak menuju Madinah sesudah perang. 'Ali ra melayaninya

dengan sangat baik. Keluarlah beliau bersama orang-orang yang ingin

mengikutinya. Ada empat puluh wanita terkenal dari Basrah yang ikut

bersama beliau saat itu. Saudara laki-laki beliau (Muhammad) ikut

membantu persiapannya. Beliau meninggalkan Basrah pada hari Sabtu pada

awal Rajab tahun 36 H. 'Ali mengantarkan beliau sampai beberapa mil dan

menyuruh anaknya untuk menyertai beliau selama satu hari.

Kenapa'Ali tidak Melakukan Qishash terhadap Pembunuh Utsman?

Kenapa 'Ali tidak melakukan Qishash terhadap pembunuh Utsman?

Pertama. 'Ali tidak mempunyai hak untuk menuntut balas atas

pembunuhan Utsman, sebab  yang berhak yaitu  anak-anak Utsman, mereka

yaitu  Umar (anak Utsman yang tertua dan paling bijak), Aban (seorang ahli

hadits dan ahli fiqih, dan ikut serta dalam perang Jamal bersama 'Aisyah)

dan Walid ibn Utsman (yang memegang Mushaf Utsman saat Utsman

terbunuh di kamarnya).

Menurut lbn Qutaibah dalam buku al-Ma'aorif, Walid ibn Utsman

yaitu  seorang berkumis dan dermawan. Sementara anak beliau yang

bernama Sa'id ibn Utsman menjadi Gubernur Muawiyah di Khurasan. Anak-

kematian & hari akhir654 

-

anak Utsman semuanya hadir pada saat itu. Merekalah yang paling berhak

menuntut balas atas pembunuhan Utsman, bukan orang lain. Akan namun , tak

seorangpun dari mereka mengajukan 'Ali ke pengadilan, dan kami tidak

mengetahui kalau mereka pernah menuntut'Ali untuk menghukum mereka,

sebab  para sahabat telah menetapkan keputusannya dalam hal ini

berdasarkan hadits Rasulullah saw.

Kedua, tidak ada dua orang saksi yang adil yang menyaksikan secara

langsung pembunuhan terhadap Utsman dengan mata kepalanya sendiri.

Maka tidak boleh melakukan Qishash terhadap soorang pembunuh jika tidak

ada dakwaan bukti- Jadi anpa adanya dakwaan, maka kasus tidak bisa

diajukan ke pengadilan. Ditambah lagi sebab  ahli waris Utsman bersikap

diam, tidak menuntut hak mereka. Jadi sudah jelas alasan 'Ali untuk tidak

melakukan Qishash terhadap mercka.

Demikian pula yang dilakukan Muawiyah saat  dia menjadi khalifah

sec,ara penuh dan penguasa Mesir dan yang lainnya sewaktu 'Ali ra

terbunuh. Beliau pun tidak menghukum soorangrun para tersangka yang

membunuh Utsman dengan hukuman Qishash. Umumnya para tersangka

yaitu  penduduk Mesir dan Kufah, yang semuanya berada di bawah

kekuasaan, perintah, dan larangannya. Beliau mengajukan tuntutan sebelum

menjadi khalifah. Beliau berkat4 "Karni tidak akan membai'at dan

men gq i shash orangorang yang mel indungi pembunuh Utsman."

Secara syariat, Muawiyah harus taat kepada'Ali ra saat  dia menjadi

khalifah di mesjid Rasulullah, tempat turunnya wahyu, rumah Nabi, pusat

pemerintahan, sekaligus tempat berkumpulnya kaum Muhajirin dan Anshar

dengan penuh ketaatan, kerelaan, dan kebebasan antara mereka. Jumlah

mereka sangat banyah juga pejabat Ahlul Halli wal 'Aqdi (Majlis Syura

Kekhalifahan). Dan sekelompok Ahlul Holli wo 'Aqdi itu rclah melakukan

bai'at. Tatkala keluarga Hisyam membai'at 'Ali ra, mereka mengajukan

persyaratan kepada 'Ali untuk menghukum pembunuh Usman dengan

hukumam qishas, maka 'Ali berkata kepada mereka, *Berbai'atlah kalian,

tuntutlah hak kalian niscaya kalian akan mendapatkannya!" mereka

menjawab, "Engkau tidak berhak dibai'at dan menuntut balas atas

pembunuhan Utsman- Kami melihat mercka setiap pagi dan sore

bersamamu!" Saat itu pendapat dan perkaaan 'Ali lah yang lebih tepat dan

lebih benar, sebab  kalau 'Ali mengnishas mereka maka beberapa suku

atau kelompok akan mengikuti mereka dan akan Erjadi perang besar yang

ketiga. Lalu 'Ali menunggu saat yang tspat dengan melakukan

penyempurnaan bai'at, adanya pihak keluarga mengajukan tuntutan di majlis

pengadilan, maka dengan demikian beliau dapat mengambil sebuah

keputusan yang benar.

Mergingat kenratian & hari alilrir

655

Ibn

Yazid ibn

lbn 'Arabi Abu Bakar menuturkan, "Tidak ada perbedaan diantara

umat bahwa seorang intam boleh menunda qishas, yang jika dilaksanakan

akan menimbulkan fitnah atau terjadinya kegaduan yang besar. Demikian

pula yang dilakukan oleh Thalhah dan Zubair saat  mereka menolak 'Ali

dalam hal kekuasaan (sebagai khalifah), tapi tidak menolaknya dalam urusan

agama. Mereka menganggap bahwa yang lebih diprioritaskan yaitu 

menuntut kematian Utsman daripada pemilihan khalifah."

Perang Shiflin (37 H1657 M, Penej.)

Wahab merisayatkan: Harmalah ibn Imran menceritakan dari

Abu Habib. bahwa dia mendengar Muhammad ibn Yazid Abu

Ziyad ats-Tsaqafi mengisahkan: Akumenemani Qais ibn Kharsyah dan

Ka'ab al-Kanani sehin_ega sampailah keduanya di Shiffin. Lantas Ka'ab

berhenti sebentar di tempat itu dan melihat sesaat seraya berkata, "Tiada

Tuhan selain Allah, sungguh akan tumpah darah kaum Muslim ditempat ini

yang tidak pernah tumpah di sini sebelumnya!" "Apa yang engkau ketahui

tentang ini, hai Abu Ishaq. Sesungguhnya ini yaitu  sesuatu yang gaib.

Hanya Allah yang mengetahuinya," ujar Qais dengan marah. Ka'ab

menjawab, "Tak ada satupun permusuhan di dunia ini, melainkan telah

tertulis dalam kitab Taurat yang diturunkan Allah kepada Musa ibn Imran

yang tetap ada selamanla sampai hari kiamat."70

Pada saat perang Shiffin, saat  Muawiyah mengetahui pergerakan

Amirul Mukminin, 'Ali Karuomallahu wajhah masih dalam perjalanan dari

Irak, Muawiyah berangkat dari Damaskus dan dia sampai di Shiffin pada

pertengahan Muharram. Dia lebih dahulu tiba di sana sehingga dengan

mudah mendapatkan tempat yang luas untuk tinggal dan dekat dengan

sumber air yang berasal dari sungai Euprat. Dia juga mendirikan sebuah

bangunan untuk menyimpan hartanya. Shiffin merupakan daerah yang

kering dan banyak perbukitan kecil.

t- Tentang kualitas hadis Muhammad ibn Yazid ibn Abu Ziyad, penulis menyatakan: Seorang ahli

ilmu kalam. Slekh Abu 'Amir ibn Syekh lmam Abu Husain ibn Abdunahman ibn Rabi'al-Asy'ari

mcnyampaikan dari gurunla Abu Qasim Khalaf ibn Abdul Malik ibn Basykawal. seorang ahli

hadits terpercaya dan ahli sejarah yang meriwayatkan dari beberapa orang gurunya

-rahimahumullah- diantaranya al-Faqih Mufti Abu Muhammad ibn .Anan yangmenceritakannla dari lmam .{bu 'Amr ibn Abdul Bini yang menyampaikannya kepadanya melalui

tulisannya. Beliau meriwalatkan dari Khalaf ibn Qasim dari Abdullah ibn'Amr dari Ahmad ibn

Yahya dari Ahmad ibn Muhammad ibn Haiiaj dari Khalid Abu Rabi' dan Ahmad ibn Shaleh dan

Ahmad ibn 'Amr dan lbnu Sarah serta Yahya ibn Sulaiman dari lbnu Wahab yang

menyampaikannya dari Ahmad ibn Muhammad ibn Haliaj yakni lbnu Rasyid ibn Sa'ad Abu Ja'far

Mishri yang meriwayatkan dari Abu Ahmad ibn 'Adi. Beliau mengatakan. "Mereka mendustakan

dan mengingkari semuanya dan tidak mengenal orang yang bemama Muhammad ibn Yazid ibn Abu

Ziyad." (HR. Daruquthni dan beberapa sanad (sumber) yang terkenal se(a dapat dipercaya).

Mengingat kematian & hari akhir656 

-

Penduduk Syam terlebih dahulu menduduki tempat-tempat strategis.

tidak ada  banyak mata air kecuali sedikit saja. Lalu menahan pasukan

'Ali untuk mengambil air dari mata air-mata air ini. Lantas beliau

memberi peringatan kepada mereka dengan pelajaran yang baik serta

rnengutip beberapa ayat Al-Qur'an, beliau mengingatkan mereka dengan

perirrgatan Nabi saw terhadap orang yang tidak mau memberikan kelebihan

aimya kepada orang lain saat  berada di padang pasir. Akan namun .

sebagaimana wataknya orang-orang zalim, mereka 

-penduduk Syam-

menolak peringatan 'Ali ini, sehingga 'Ali memerangi mereka dengan

pedang serta tombak. Tatkala 'Ali mengalahkan mereka, beliau

membolehkan mereka semua baik laki-laki maupun perempuan untuk

meminumnya. Kemudian beliau membangun mesjid pada suatu anak bukit

yang terletak di atas sungai Euprat untuk mendirikan shalat lima waktu

secara berjamaah, sebab  shalat berjamaah lebih utama daripada shalat

sendirian sebesar dua puluh tujuh derajat sebagaimana ada  dalam Hadits

shohih yang diriwayatkan oleh lbn Umar dan beberapa orang sahabat lainya

yang terkenal adil dan tsiqah (dapat dipercaya).

Dalam kelompok 'Ali ada  orang-orang yang pernah ikut dalam

perang Badar dan beberapa orang sahabat yang membai'at Beliau saw di

bawah pohon (pada masa perjanjian Hudaibiyah). 'Ali dan pasukannya

membawa panji-panji yang pernah dibawa oleh Rasulullah saw saat

memerangi kaum musyrikin. 'Ali dan Muawiyah berada di Shiffin selama

tujuh bulan. bahkan ada yang mengatakan sembilan bulan. Ada juga yang

mengatakan selama tiga bulan. Sebelum terjadinya peperangan ada 

sekitar tujuh puluh pasukan besar dan dalam pertempuran yang berlangsung

selama tiga hari pada 'hari putih' (hari terang) yakni pada tanggal 13, l4 dan

l5jatuh korban sebanyak 73.000 orang dari kedua pasukan itu.

Abu Ishaq (seorang ulama hadits yang adil dan tsiqah) dan Ibrahim

ibn Husain al-Kisai al-Hamdaani yang dikenal dengan nama lbn Daizil,yang

diberi gelar dengan nama Safinah. Safinah yaitu  nama seekor burung yang

hinggap di atas sebatang pohon, tapi tidak tinggal di sana dan meninggalkan

sesuatu di atas pohon itu) berkata, Mereka bertempur pada malam-malam

yang dinamakan dengan malam al-harir, yaitu suatu malam yang diliputi

suara lolongan sebagian mereka dengan sebagian yang lain. Sementara arti

dari kata al-harir sendiri yaitu  'Bunyi seperti bunyi desingan yang keras'.

sebab  mereka saling melemparkan anak panah sampai anak panah itu habis,

saling menusuk dengan tombak sehingga pedang-pedang mereka patah, atau

saling memukuldengan pedang sehingga menewaskan sebagian mereka.

Kemudian mereka terpaksa turun dari kendaraan kemudian berjalan

kaki. Sebagian mereka membuang sarung pedangnya kemudian terjadilah

pertempuran dengan menggunakan pedang dan tongkat besi. Yang terdengar

hanyalah jerit ketakutan yang bercampur dengan suara desingan pedang.

Mengingat kematian & hari akhir

657

Saat itu pedang-pedang mereka laksana sabit. setelah pedang habis, mereka

saling melempar batu- Ada juga yang turun dari kendaraannya, lalu

memungut tanah dan melemparkannya kepada musuhnya. Diantara mereka

ada pula yang berperang dengan cara saling menggigit. Tatkala matahari

terbenam, debu masih berterbangan akibat pertempuran hebat itu dan

bendera menjadi tidak tanrpak.

Dan telah lewat saktu shalat sebanyak empat kali, karcna perang

ini berlangsung Subuh sampai tengah malam. Perang ini terjadi

pada bulan Rabiul Awsal tahun 39 H. Imam Ahmad ibn Hanbal (dalam

kitab Tarikh-nya) serta beberapa ahli sejarah lainnya juga mengatakan

bahwa perang itu terjadi pada bulan Rabiul Awwal.

Penduduk Syam yang ikut serta pada perang ini berjumlah sekitar

135.000 orang, sementara dari lrak berjumlah 120.000 atau 130.000 orang.

Zubair ibn Bakar Abu AMullah (seorang ulama yang adil) meriwayatkan

dari Muhammad ibn 'Amru ibn Ash (orang yang ikut serta dalam perang

Shiffin dan mendapat ujian didalamnya) melantunkan syair:

Se andainyo engkau saksikot or(mg<rr(mg

yang beroda di hdapanku padawabu perang Shffin

niscayo akqr membuat ranbut beruban

Ketiko pagi datanglah ahli lrak seakut-akan

-Vereka datangdari lou

Mereku terus ntendesak maiu dengan berdesak4esakkan

Komi menyerbu nrcreleo dengon berjalu kaki seakan-akan

Barison komi kobaran api yangdianglcat oleh angin

Mereka berkota kepada kami, "Sesutggultnya kami

Ingin membait 'Ali."

Kami menjarab. "Kami akan memerotgi kalian!"

Merekt mentolongkomi dengor pedorynya, mala

Kami ptm membalas mengoyak mereka dengot pedang kani

Saat itu kami berkata, "Menyerahlah kalian."

Lalu mmtcullah bala tentua btu mereka

Mereka tidak mou lari, bahkor tidakberpaling bado,

Laksana perempuan-perempuon ymg bingug dolam peperotgur

Mengingat kematian & hari alilrir

li,,

658 

-

Ibn Syihab menuturkan: 'Aisyah ra saat  memberikan komentar

terhadap Syair ini mengatakan, "Akutidak pernah mendengar seorang

penyair yang lebih benar daripada dia."

Kelompok 'Ali yaitu  Kelompok yang Benar (Hak), Namun Tidak

Boleh Mengafi rkan Musuh-musuhnya

Menurut al-Hafiz ibn Dihyah: ljma' ulama (pendapat semua ulama)

tercatat bahwa pengikut Imam 'Ali yaitu  kelompok yang benar, sedang 

kelompok musuhnya yaitu  kelompok yang zalim."

Abu Nadhrah meriwayatkan bahwa Abu Said al-Khudri berkata:

Orang yang lebih baik daripadakutelah memberitahuku bahwa Rasulullah

saw berkata kepada Amar (saat  beliau hendakku menggali parit serta

menggosok kepalanya), "Baus lbn Samiyyah, kamu akan dibunuh oleh

kelompok zalim." (HR. Muslim)

Dalam hadits dengan sanad yang agak berbeda disebutkan, yang

dimaksud dengan 'orang yang lebih baik daripadaku' oleh Abu Nadhrah

yaitu  Abu Qatadah, sebab  dalam Shohih Muslim hadits ini diriwayatkan

dari beberapa jalur periwayatan. Abu 'Amr ibn Abdul Birri dalam kitab al-

isti'aab saat  memaparkan tentang riwayat hidup Amar serta ditambah

dengan mengutip beberapa hadits Nabi tentang dirinya menuturkan bahwa

hadits: 'Ammor akan dibunuh oleh kelompok durhaka. Merupakan hadits

yang paling shahih diantara seluruh hadits yang berkenaan dengan Amar.

'Ammar ibn Yasir datang kepada Nabi saw sebab  mereka (Muhajirin

dan Anshar) telah memberatkannya dengan batu bata, dia berkata, "Wahai

Rasulullah, mereka telah memikulkan kepadakusesuatu yang mereka sendiri

tidak kuat memikulnya." 'Ammar membawa dua batu sedang  orang

lainnya hanya membawa satu batu,

tlf.4Lri et * {t*:^* dJt * Ct \'.i

"rt1L 

^pQt'^t;St

Lalu Nabi saw lewat dan menghapus tanah yang melekat di wajahnya. Dia

berkota, "Celaka, 'Ammar akan dibunuh oleh kelompok durjana, mereka

diajak 'Ammar ke surga tapi mereka mengajalorya pergi ke neralca."

Para ahli hukum lslam (fuqaha) sebagaimana dijelaskan oleh Imam

Abdul Qahir dalam kitab beliau, al-Imama&, salah satu dari karyanya,

menuturkan:

Para fuqaha (ahli hukum lslam) Hijaz, lrak, baik yang mengambil

hukum dengan berpegang kepada hadits maupun ahli ra'yi (aliran rasionalis)

Mengingat kematian & hariakhir

659

)6' j|ifij yt jt ",-fi:...

seperti Imam Malik, lnram Syaf i, Abu Hanifah, al-Auza'i serta sebagian

besar tokoh ilmu kalam berpendapat bahwa tindakan 'Ali memerangi orang-

orang yang menentangnla baik saat perang Shiffin maupun pada waktu

perang Jamal merupakan tindakan yang benar dan tepat. Mereka juga

menyebut orang-orang \arrg memerangi beliau sebagai pemberontak yang

zalim terhadap 'Ali. Akan namun , tidak boleh sampai mengafirkan mereka

sebab  pemberontakan lang telah mereka lakukan.

Pendapat seperti inijuga didukung oleh lmam Abu Manshur at-Taimi

al-Baghdadi melalui salah satu karangan beliau yang berjudul al-Farqu

(perbedaan), saat  menguraikan tentang prinsip akidah Ahlusunnah. Beliau

mengatakan bahwa sebagian besar ulama telah sepakat bahwa tindakan 'Ali

memerangi orang-orang yang menentangnya, baik saat perang Shiffin

maupun pada waktu perang Jamal merupakan tindakan yang benar dan tepat.

Mereka juga menyebut orang-orang yang memerangi beliau sebagai para

pemberontak yang zalirn terhadap 'Ali. Akan namun , tidak boleh sampai

mengafirkan mereka sebab  pemberontakan yang telah mereka lakukan.

lmam Abu Manshur juga mengatakan (dalam kitab ini saat 

menguraikan tentang prinsip akidah Ahlusunnah), "Tindakan 'Ali yaitu 

benar saat  memerangi ahli Jamal (yakni Thalhah, Zubair dan 'Aisyah) dan

ahli Shiflin (yakni Muau ivah dan pasukannya)"

Sementara Imam Abu al-Ma'ali dalam kitab beliau (al-Irsyad)

menuturkan: Imam 'Ali telah menjalankan pemerintahan dengan benar

saat  menjadi khalifah. Beliau telah memerangi orang-orang yang jahat dan

berbaik sangka terhadap mereka. Beliau mengira bahwa tujuan mereka

sebenarnya memiliki maksud yang baik padahal mereka saat itu telah

melakukan kesalahan. Di akhir tulisannya pada kitab ini beliau

mengemukakan pandangannya, "Cukuplah bagi kalian keterangan dari Imam

Muttaqin (Nabi saw) mengenai Amar ra dalam hadits beliau, "Orang yang

jahat akan membunuhmul"

Beliaulah orang 

-'Ammar- yang dinyatakan dalam beberapa haditsyang berkenaan dengan ini, sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya.

saat  Muawiyah tidak sanggup untuk mengingkari ketetapan hadits ini, dia

berkilah dengan mengatakan, "Sesungguhnya yang membunuhnya yaitu 

orang yang telah mengeluarkannya." (orang yang mengizinkannya ikut

berperang, yaitu 'Ali). meskipun perkataannya ini disampaikan penuh

dengan kebimbangan sebab  kedurhakaan dan keingkaran Muawiyah. Lantas

dia mendustakan, menolak, dan berusaha memalsukannya.

Ali ra membantah perkataannya dengan mengatakan, "Rasulullah saw

telah membiarkan Hamzah terbunuh saat  dia ikut perang Uhud, jadi

apakah kamu juga akan mengatakan bahwa yang membunuh Hamzah yaitu 

orang yang menyuruhnl,a berperang!?" Muawiyah menjadi bungkam, tidak

kematian & hariakhir660 

-

bisa menjawab dan menolaknya. Demikianlah uraian lmam Hafiz Abu ar-

Khatthab ibn Dihyah.

Kiamat Tidak akan Terjadi sebelum Datang Generasi yang Lebih

Buruk Daripada Generasi sebelumnya dan Timbulnya Berbagai Fitnah

Diriwayatkan oleh lmam al-Bukhari dari Zubair ibn 'Adiy, dia

berkata, "Kami datang menemui Anas ibn Malik. lalu kami pun mengadu

kepadanya tentang hal-hal tidak baik yang terjadi terhadap orang-orang yang

pergi haji, maka Beliau mengatakan. "Bersabarlah kalianl ridak akan datang

suatu zaman kecuali zaman yang sesudahnya lebih buruk darinya sehingga

kalian menemui ruhan kalian, dan akumendengar hal ini dari Nabi kalian."(HR. al-Bukhari) Hadits ini juga ada  dalam riwayat at-Tirmidzi, dan

beliau mengatakan bahwa hadits tni hosan shahih.

Rasulullah saw bersabda.

"U,r' 

jd 

u'$t c: ;tt L'At 'kr'11t A:r'5j 'A3 ru')t -,)t;,-

Pir

"Jarak waktu sudah semakin mendekat, amal kebaikan makin berkurang,

kebakhilan merata, dan banyak terjodi al-haraj." para sahabat pun

bertanya, "Ya, Rasulullah sqw apakah, al-haroj? " Beliau saw menjawab,

"Pembunuhan, pembunuhan!" (HR. al-Bukhari, Muslim. dan Sunan Abu

Daud)

Waktu Saling Mendekat

Ada yang menafsirkan bahwa maksud dari kalimat $tlt a36-t

(waktu saling mendekat) pada hadits di atas yaitu  semakin pendeknya masa

hidup (umur) dan berkurangnya keberkahan dalam kehidupan. Ada pula

yang menakwilkan bahwa maksudnya yaitu  semakin dekatnya kiamat. Di

samping fitu ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya yaitu  hari-hari

akan terasa lebih pendek (terasa lebih cepat), yang berpijak pada suatu

riwayat, "Akan datang suatu zaman sehingga satu tahun terasa seperti satu

bulan, satu bulan seperti satu minggu, seminggu serasa satu hari dan satu

hari serasa sesaat saja, dan sesaat itu lamanya bagaikan terbakarnya pelepah

korma." (HR. at-Tirmidzi, dan beliau menyatakan bahwa hadits ini hadits

hasan gharib). Masih ada lagi penakwilan yang sangat berbeda dari

sebelumnya seperti pendapat di bawah ini.

Mengingat kematian & hariakhir

661

Hammad ibn Salarnah berkata: Akumenanyakan kepada Abu Sinarl

tentang maksud dari kalinrat {06}r o';a-} pada hadits di atas sehingga satu

tahun terasa seperti satu bulan, maka dia menjawab, "Hal itu terjadi sebab 

saat itu kehidupan terasa sangat menyenangkan." Al-Khatthabi mengatakan,

"Hadits ini maksudnya. 

-dan Allahlah yarrg lebih mengetahui- pada

zttman itulah keluarnya ltnam Mahdi dan terciptanya ketentraman di rnuka

bumi sebab  keadilan lang beliau sebarkan. Sehingga kehidupan terasa

damai dan tentram. yan-s rnembuat hari terasa pendek. Manusia senantiasa

menganggap hari-hari terasa singkat sebab  mereka diliputi oleh kemewahan

dan kesenangan. Jika hari-hari yang dilewati terasa lama dan panjang

waktunya mereka menlukainya dan jika terasa pendak dan berkurang maka

mereka tidak menyukainla. Orang Arab mengatakan, "Kami telah melewati

hari yang singkat dan larnbat jalannya."

sedang  maksud kalimat t!!' A-tl pada hadits ini

mengandung beberapa afti, yaitu: menerima. mengajari, menasihati, dan

mempropagandakan kekikiran. Misalnya firman Allah SWT'. Kemudian

Adam "menerima" beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima

raubatnya. (QS. al-Baqarah: 37) Yakni berarti menerima dan

mengajarkannla. Ada juga yang membaca kata,rdr dengan men-takhfif-kan

huruf J dan i sehingga berarti membuang kelebihan harta yang banyak dan

berlimpah-limpah sebab  pemilik harta ingin mencari orang yang mau

menerima sedekahnya, tapi dia tidak menemukannya. Dapat juga diartikan

dengan kata '.te.y-' (ada atau ada ) sebab  kebakhilan akan tetap ada

sebelum datangnya zaman itu.

Menjauhi Fitnah, Membuang Senjata, dan Hukum bagi Orang yang

Terpalsa

Malik meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa Rasulullah saw

bersabda, "Hampir tiba rnasa dimana sebaik-baik harta seorang Muslim

yaitu  kambing yang ia giring sampai ke puncak gunung-gunung dan tempat

turunnya hujan untuk meny'elamatkan agamanya dari berbagai fitnah."

Abu Bakrah meriuayatkan, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya

akan muncul berbagai fitnah, ingatlah lalu akan muncul lagi berbagai fitnah,

ingatlah lalu akan muncul lagi berbagai fitnah! dimana saat itu orang yang

duduk lebih baik daripada yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik

daripada orang yang melibatkan dirinya dengan fitnah ini. Ingatlah jika

fitnah itu telah terjadi, maka siapa yang memiliki unta hendaklah mengikuti

untanya itu, dan siapa lang memiliki kambing ikutlah dengan kambingnya

ke padang rumput. Lantas seseorang bertanya kepada Beliau, "Ya

Mengingat kematian & hariakhir662

i-

Rasulullah, bagaimana dengan orang yang tidak punya unta, kambing, dan

padang rutnput?" Beliau menjawab, "Ambillalr pedang dan pukulkan ke batu

-berusaha 

mencari nafkah halal dengan susah payah- lantas siapa yang

bisa menyelamatkan diri hendaklah segera menyelamatkan dirinya. Ya Allah

sudahkah akusampaikan. Ya Allah sudahkah akusampaikan." Selanjutnya

satah seorang bertanya lagi. "Ya Rasulullah, bagaimana pandangan engkaujika akuterpaksa pergi kepada salah satu kaum atau ke salah satu barisan -

Muslim yang saling bermusuhan- dimana kemudian ada seseorang yang

memenggalku dengan pedangnya atau melepaskan anak panahnya

kepadakusehingga akumati?" "Dia dan engkau sama-sama mendapat dosa

dan kalian akan menjadi penduduk neraka," kata Rasulullah' (HR. Muslim)

Abu Hurairah ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, "Akan

terjadi berbagai fitnah, dimana saat itu orang yang duduk lebih baik daripada

orang yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik dari orang yang berjalan,

dan orang yang berjalan lebih baik dari orang yang melibatkan dirinya

dengan fitnah ini. Orang yang terlibat dengan fitnah ini akan

mengalami kehancuran. Siapa yang menemui tempat berlindung maka

hendaklah dia berlindung dari fitnah ini." (HR. Muslim, beliau

menyatakan hadits ini hasan shahih)

Perintah untuk Tetap Berada di Rumah saat  Terjadi Fitnah

Abu Burdah meriwayatkan: saat  akumenemui Muhammad ibn

Maslamah, dia menyampaikan kepadakubahwa Rasulullah saw bersabda,

"sesungguhnya akan terjad