h idup untuk waktu yang
lama, maka biarlah ia menjadikan ini sebagai pekerjaan
232
penutupnya untuk Allah dan Israel. Semua orang, namun
terutama orang yang tua umurnya, harus menetapkan hati
untuk melakukan dengan cepat apa yang harus dilakukan
sebelum mereka mati,supaya jangan sampai kematian
mencegah mereka untuk melakukannya (Pkh. 9:10).
II. Allah memberi Yosua gambaran khusus tentang negeri yang
masih belum ditaklukkan, yang diniatkan untuk Israel, dan yang,
pada waktunya, mereka akan menjadi penguasa negeri itu, jika
mereka tidak menaruh penghalang di pintu mereka sendiri.
Berbagai macam tempat disebutkan di sini, sebagian di sebelah
selatan, seperti negeri orang Filistin, yang diperintah oleh lima
raja, dan negeri yang menghadap ke Mesir (ay. 2-3), dan sebagian
lagi di sebelah barat, seperti negeri yang menghadap ke orang
Sidon (ay. 4). Sebagian di sebelah timur, seperti seluruh gunung
Libanon (ay. 5), dan sebagian lagi menghadap ke utara, seperti
negeri yang terletak di jalan yang menuju ke Hamat (ay. 5). Yosua
diberi tahu hal ini, dan ia memberitahukannya kepada bangsa itu,
1.supaya mereka dapat lebih tersentuh oleh kebaikan Allah
kepada mereka dalam memberi mereka negeri yang baik ini,
dan dengan begitu dapat terdorong untuk mengasihi dan me-
layani-Nya. Sebab, jika apa yang mereka miliki ini terlalu sedi-
kit, tentu Allah akan menambah lagi ini dan itu kepada mereka
(2Sam. 12:8).
2.supaya mereka tidak tergoda untuk mengadakan suatu perse-
kutuan, atau menjadi akrab secara berbahaya dengan tetang-
ga-tetangga mereka ini, hingga mereka mempelajari jalan
tetangga mereka. namun terlebihsupaya mereka cemburu akan
tetangga-tetangga mereka, sebagai umat yang menjaga hak
mereka dari tetangga-tetangga mereka, dan yang dengannya
mereka memiliki alasan yang benar untuk berseteru.
3.supaya mereka tetap dalam keadaan siap untuk berperang,
dan tidak berpikir untuk menanggalkan perlengkapan kuda
selama masih ada negeri yang harus diduduki. Tidak pula kita
boleh menanggalkan perlengkapan senjata rohani kita, atau
menjadi lengah, sampai kemenangan kita menjadi tuntas da-
lam kerajaan kemuliaan.
Kitab Yosua 13:7-33
233
III. Allah berjanji bahwa Ia akan membuat orang Israel menjadi
penguasa atas semua negeri yang belum ditundukkan itu, meski-
pun Yosua sudah tua dan tidak mampu untuk melakukannya,
tua dan kemungkinan tidak akan hidup untuk melihat hal itu
terlaksana. Apa pun yang akan terjadi dengan kita, dan sekalipun
kita tersingkirkan sebagai bejana-bejana yang hina dan hancur,
Allah tetap akan melakukan pekerjaan-Nya sendiri pada waktu-
Nya sendiri (ay. 6): Aku sendiri akan menghalau mereka. Dalam
bahasa aslinya ada penekanan: “Akulah yang akan melakukan-
nya, Aku yang dapat melakukannya saat engkau sudah mati
dan tiada. Aku yang akan melakukannya jika Israel sendiri tidak
mau.” “Aku akan melakukannya dengan firman-Ku,” demikian
dalam terjemahan bahasa Aram di sini, seperti dalam banyak tem-
pat lain, “dengan Firman yang kekal, panglima pasukan Tuhan.”
Janji bahwa Allah akan menghalau musuh-musuh dari hadapan
orang Israel, dengan jelas menunjukkan sebagai syarat dari janji
itu bahwa orang Israel sendiri harus berusaha menumpas habis
mereka. Orang Israel sendiri harus maju melawan mereka, sebab
jika tidak, musuh tidak dapat dikatakan dihalau dari hadapan
orang Israel. Jika Israel, sebab kemalasan, atau kepengecutan,
atau kesukaan terhadap para penyembah berhala ini, duduk diam
dan membiarkan musuh, maka itu salah orang Israel sendiri, dan
bukan Allah, jika para penyembah berhala itu tidak dihalau
keluar. Kita harus mengerjakan keselamatan kita, maka Allah pun
akan bekerja dalam diri kita dan bekerja dengan kita. Kita harus
melawan musuh-musuh rohani kita, maka Allah pun akan meng-
injak-injak mereka di bawah kaki kita. Kita harus maju mengerja-
kan pekerjaan dan peperangan Kristiani kita, maka Allah pun
akan maju mendahului kita.
Pembagian Tanah Kanaan
(13:7-33)
7 Oleh sebab itu, bagikanlah negeri ini kepada suku yang sembilan itu dan
kepada suku Manasye yang setengah itu menjadi milik pusaka mereka.”
8 Bersama-sama dengan suku Manasye yang setengah lagi, orang Ruben dan
orang Gad telah menerima milik pusaka mereka, yang telah diberikan Musa
kepada mereka di sebelah timur sungai Yordan, seperti yang ditentukan
Musa, hamba TUHAN itu, kepada mereka, 9 yakni mulai dari Aroër, yang di
tepi sungai Arnon, kota pada pertengahan sungai itu, dan seluruh dataran
tinggi, dari Medeba sampai ke Dibon; 10 dan segala kota Sihon, raja orang
234
Amori, yang berkerajaan di Hesybon, sampai ke daerah orang Amon; 11 selan-
jutnya Gilead dan daerah orang Gesur dan orang Maakha, serta seluruh
gunung Hermon dan seluruh tanah Basan sampai ke Salkha, 12 seluruh
kerajaan Og di Basan, yang memerintah di Asytarot dan Edrei, dialah yang
tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim yang telah dikalahkan dan dihalau
oleh Musa. 13 namun orang Israel tidak menghalau orang Gesur dan orang
Maakha itu, sehingga Gesur dan Maakha masih tetap diam di tengah-tengah
Israel sampai sekarang. 14 Hanya kepada suku Lewi tidak diberikan milik
pusaka: yang menjadi milik pusakanya ialah TUHAN, Allah Israel, seperti
yang dijanjikan-Nya kepada mereka. 15 Kepada suku bani Ruben, menurut
kaum-kaum mereka, telah diberikan Musa bagian ini: 16 daerah kepunyaan
mereka mulai dari Aroër yang di tepi sungai Arnon, kota pada pertengahan
sungai itu, dan seluruh dataran tinggi dekat Medeba; 17 Hesybon dan segala
kotanya, yang di dataran tinggi, yakni Dibon, Bamot-Baal, Bet-Baal-Meon,
18 Yahas, Kedemot, Mefaat, 19 Kiryataim, Sibma, Zeret-Hasahar di atas
gunung di lembah itu, 20 Bet-Peor, lereng-lereng gunung Pisga, Bet-Yesimot,
21 selanjutnya segala kota di dataran tinggi itu dan seluruh kerajaan Sihon,
raja orang Amori, yang memerintah di Hesybon, yang dikalahkan oleh Musa;
bersama-sama dia juga dikalahkannya raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem,
Zur, Hur dan Reba, raja-raja bawahan Sihon, penduduk negeri itu. 22 Juga
Bileam bin Beor, juru tenung itu, telah dibunuh oleh orang Israel dengan
pedang, beserta orang-orang yang telah mati tertikam oleh mereka. 23 Jadi
batas daerah bani Ruben ialah sungai Yordan dengan daerah pinggirnya.
Itulah milik pusaka bani Ruben menurut kaum-kaum mereka, yakni kota-
kota dengan desa-desanya. 24 Kepada suku Gad, yakni kepada bani Gad
menurut kaum-kaum mereka, telah diberikan Musa bagian ini: 25 daerah
kepunyaan mereka ialah Yaezer dan segala kota negeri Gilead, serta setengah
negeri orang Amon sampai ke Aroër, yang di sebelah timur Raba, 26 yakni
mulai dari Hesybon sampai ke Ramat-Mizpa dan Betonim, dan dari Maha-
naim sampai ke daerah Debir; 27 dan di lembah: Bet-Haram, Bet-Nimra,
Sukot dan Zafon, sisa kerajaan Sihon, raja Hesybon; sungai Yordan dengan
daerah pinggirnya, sampai ke ujung danau Kineret, di sebelah timur sungai
Yordan. 28 Itulah milik pusaka bani Gad menurut kaum-kaum mereka, yakni
kota-kota dengan desa-desanya. 29 Kepada suku Manasye yang setengah itu,
yakni kepada puak bani Manasye yang setengah itu, menurut kaum-kaum
mereka, telah diberikan Musa bagian ini: 30 daerah mereka mulai dari
Mahanaim: seluruh Basan, seluruh kerajaan Og, raja Basan, dan segenap
Hawot-Yair, yang di Basan itu, enam puluh kota banyaknya; 31 selanjutnya
setengah Gilead, Asytarot dan Edrei, kota-kota kerajaan Og di Basan, men-
jadi bagian bani Makhir, anak Manasye, yaitu bagian setengah bani Makhir
menurut kaum-kaum mereka. 32 Itulah semuanya yang dibagikan Musa
sebagai milik pusaka di dataran Moab di sebelah timur sungai Yordan dekat
Yerikho. 33 namun kepada suku Lewi Musa tidak memberikan milik pusaka:
TUHAN, Allah Israel, Dialah yang menjadi milik pusaka mereka, seperti yang
dijanjikan-Nya kepada mereka.
Dalam perikop ini kita mendapati,
I. Perintah-perintah yang diberikan kepada Yosua untuk membagi-
kan kepada tiap-tiap suku bagian mereka masing-masing dari
negeri ini, termasuk negeri yang belum ditundukkan. Negeri yang
belum ditundukkan juga harus dimasukkan ke dalam undi, da-
lam keyakinan dan kepercayaan bahwa negeri itu akan ditakluk-
Kitab Yosua 13:7-33
235
kan saat Israel bertambah banyak sehingga memerlukannya (ay.
7): Sekarang bagikanlah negeri ini. Yosua berpikir bahwa semua
negeri harus ditaklukkan sebelum suatu negeri dibagikan.
“Tidak,” firman Allah, “yang sudah ditaklukkan ini cukup untuk
memenuhi kebutuhanmu pada saat ini. Bagikanlah negeri ini, dan
manfaatkanlah negeri itu dengan sebaik-baiknya, dan tunggulah
sisanya sesudah ini.” Perhatikanlah, kita harus mengambil peng-
hiburan dari apa yang kita miliki, meskipun kita tidak dapat
meraih semua yang ingin kita raih. Amatilah,
1. Negeri itu harus dibagikan di antara sejumlah suku, dan mere-
ka tidak boleh selalu hidup bersama, seperti sekarang. Apa
pun cara yang dipakai untuk memperoleh harta milik yang
benar, sudah menjadi kehendak Allah yang memberikan bumi
kepada umat manusia bahwa harus ada harta milik seperti
itu. Dan bahwa setiap orang harus mengetahui harta miliknya
sendiri, dan tidak merampas harta milik orang lain. Dunia
harus diatur, bukan oleh kekuatan, melainkan oleh kebenar-
an, oleh hukum keadilan, dan bukan oleh hukum senjata.
2. Bahwa negeri itu harus dibagikan sebagai milik pusaka, mes-
kipun mereka mendapatkannya melalui penaklukan.
(1) Janji tentang hal ini diturunkan kepada mereka sebagai
warisan dari nenek moyang mereka. Tanah perjanjian
berlaku untuk anak-anak perjanjian, yang sangat dikasihi
oleh sebab nenek moyang mereka, dan dalam menggenapi
kovenan yang dibuat dengan nenek moyang mereka.
(2) Kepemilikan negeri itu harus diteruskan oleh mereka, seba-
gai warisan untuk anak-anak mereka. Sering kali, apa yang
diperoleh dengan kekerasan akan segera hilang kembali.
namun Israel, sebab memiliki hak yang tak bisa digang-
gu gugat atas negeri ini melalui pemberian ilahi, dengan ini
dapat melihat tanah itu dijamin sebagai warisan untuk
keturunan mereka yang akan datang sesudah mereka.
Mereka boleh yakin bahwa Allah memelihara rahmat ini
untuk beribu-ribu angkatan.
3. Bahwa Yosua tidak boleh membagikan negeri atas kehendak-
nya sendiri. Meskipun ia seorang yang sangat bijaksana, adil,
dan baik, namun ia tidak boleh dibiarkan memberikan apa
yang dia inginkan kepada tiap-tiap suku. sebab itu, ia harus
236
melakukannya melalui undi, sehingga perkara itu diserahkan
sepenuhnya kepada Allah, dan kepada ketentuan-Nya. Sebab
Dialah yang menentukan batas-batas kediaman kita, dan
setiap penghakiman manusia harus bersumber dari Dia.
namun Yosua harus memimpin dalam perkara ini, harus meng-
atur permohonan yang khidmat ini kepada sang Pemelihara,
dan memastikan bahwa undi itu ditarik secara adil dan tanpa
kecurangan, dan bahwa setiap suku memberikan persetujuan
terhadap hasilnya. Undian memang mengakhiri pertengkaran
(Ams. 18:18). namun , jika atas undian ini timbul suatu perseli-
sihan, maka Yosua dengan kebijaksanaan dan wewenangnya
harus memberikan keputusan, dan mencegah dampak-dam-
pak buruk darinya. Yosua harus mendapat kehormatan untuk
membagikan negeri itu,
(1) sebab ia sudah berlelah-lelah menaklukkannya. Dan keti-
ka, melalui tangannya, tiap-tiap suku menerima bagian me-
reka, maka dengan begitu mereka akan dibuat lebih peka
akan kewajiban-kewajiban mereka terhadapnya. Pasti sangat
menyenangkan bagi orang seperti Yosua, yang berjiwa mela-
yani kepentingan orang banyak, untuk melihat rakyat yang
begitu ia kasihi makan dari hasil pekerjaan tangannya!
(2)supaya Yosua dalam hal ini dapat menjadi perlambang
Kristus, yang tidak hanya telah menaklukkan bagi kita ger-
bang-gerbang neraka, namun juga telah membukakan bagi
kita gerbang-gerbang sorga. Dan sesudah membayar milik
pusaka yang kekal bagi semua orang percaya, Ia pada wak-
tunya akan membuat mereka semua memiliki milik pusaka
itu.
II. Di sini diberikan sebuah gambaran tentang pembagian negeri itu
di seberang sungai Yordan di antara suku Ruben, suku Gad, dan
suku Manasye yang setengah. Amatilah,
1. Bagaimana penjelasan tentang pembagian tanah diberikan.
Penjelasan ini bertujuan,
(1) Sebagai alasan mengapa negeri di dalam Yordan ini harus
dibagikan hanya kepada sembilan setengah suku, sebab
dua setengah suku yang lain sudah mendapatkan bagian
mereka.
Kitab Yosua 13:7-33
237
(2) Sebagai contoh untuk Yosua dalam pekerjaan yang harus
dilakukannya sekarang. Ia sudah melihat Musa membagi-
kan negeri itu, dan hal ini akan sedikit banyak membantu-
nya dalam membagikan negeri ini. Dan dari situ ia dapat
mengambil tindakan. Hanya saja sekarang ia harus mela-
kukannya melalui undi, namun tampaknya Musa sendiri
juga melakukannya, sesuai dengan hikmat yang diberikan
kepadanya.
(3) Sebagai dorongan bagi Yosua untuk mempercepat pembagi-
an negeri ini,supaya sembilan setengah suku itu tidak di-
biarkan berlama-lama tanpa daerah kepunyaan mereka sen-
diri, sebab saudara-saudara mereka dari dua setengah suku
sudah tinggal dengan begitu tenang di daerah kepunyaan
mereka. Dan Allah, yang yaitu Bapa bagi semua suku itu,
tidak mau ada pembedaan seperti itu di antara anak-anak-
Nya.
2. Rincian tentang pembagian tanah ini.
(1) Di sini ada gambaran umum tentang negeri yang diberikan
kepada dua setengah suku, yang telah diberikan Musa ke-
pada mereka, seperti yang ditentukan Musa kepada mereka
(ay. 8). Pengulangan ini mengesahkan pemberian tanah
yang akan diatur oleh Yosua. Musa telah menetapkan per-
kara ini, dan, sebab Musa telah menetapkannya, maka
berlakulah ketetapan itu. Yosua tidak boleh mencoba meng-
ubahnya, dengan alasan apa pun. Dan dapat diduga meng-
apa Yosua tidak akan mengubahnya, sebab Musa yaitu
hamba Tuhan, dan dalam perkara ini bertindak dengan
pimpinan tersembunyi dari Tuhan, dan ia setia sebagai
seorang hamba. Di sini kita mendapati,
[1] Penentuan batas-batas negeri ini, yang olehnya batas-
batas wilayah mereka dipisahkan dari negeri-negeri te-
tangga (ay. 9, dst.). Israel harus mengetahui batas-batas
tanah mereka sendiri dan menjaganya, dan tidak boleh,
dengan dalih sebagai umat kesayangan Allah, melang-
gar batas-batas tetangga mereka, dan menyerang hak-
hak dan barang-barang milik tetangga mereka. Tetang-
ga-tetangga mereka memiliki hak yang sah dan kuat
atas barang-barang milik mereka melalui pemeliharaan
238
ilahi, meksipun tidak, seperti Israel, memiliki hak
melalui janji.
[2] Dikecualikannya satu bagian dari negeri ini dari kepe-
milikan Israel, meskipun negeri itu termasuk dalam
pemberian bagi mereka, yaitu negeri orang Gesur dan
Maakha (ay. 13). Mereka tidak mendapat kesenangan
untuk menaklukkan semua penjuru negeri yang terpen-
cil dan tersembunyi pada zaman Musa. Sesudah itu
mereka tidak berpikiran untuk menaklukkannya, sebab
mereka sudah puas dengan apa yang mereka punya.
Demikianlah, sekalipun seseorang tidak dibatasi dengan
janji-janji Allah, namun ia dapat dibatasi oleh iman,
doa-doa, dan usaha-usahanya sendiri.
(2) Sebuah gambaran yang sangat terinci tentang milik pusaka
dari dua setengah suku ini. Bagaimana mereka dipisahkan
satu dari yang lain, dan kota-kota apa, beserta wilayah,
desa, dan ladang, yang pada umumnya diketahui dan di-
anggap sebagai perlengkapannya, yang menjadi milik tiap-
tiap suku. Penjelasan ini dipaparkan dengan rinci dan te-
pat dengan tujuansupaya keturunan yang akan datang,
saat membaca sejarah ini, bisa lebih tersentuh oleh ke-
baikan Allah terhadap nenek moyang mereka. Kiranya hati
mereka tersentuh oleh kebaikan Allah saat mereka men-
dapati betapa Allah membuat mereka menduduki negeri
yang begitu luas dan subur, dengan limpahan kota-kota
yang besar dan ternama. Pemberian-pemberian Allah tam-
pak paling baik saat kita menelisik rincian-rinciannya.
Batasan-batasan untuk setiap suku juga ditetapkan dengan
tepat dalam catatan asli ini. Dengan begitu, perselisihan-
perselisihan dapat dicegah, dan juga pertikaian-pertikaian
antar suku yang biasa terjadi saat batasan-batasan be-
lum disesuaikan, atau perkara ini belum dipastikan. Dan
beralasan bagi kita untuk berpikir bahwa daftar yang di-
tetapkan dan diberitahukan di sini tentang undi dari tiap-
tiap suku itu sangat bermanfaat bagi Israel di lalu
hari. Daftar ini sering dirujuk, dan selalu ditaati, untuk
menentukan meum dan tuum – milikku dan milikmu.
Kitab Yosua 13:7-33
239
[1] Kita mendapati di sini undi yang didapat suku Ruben,
anak sulung Yakub, yang, meskipun sudah kehilangan
martabat dan kekuasaan yang terkait dengan hak kesu-
lungan, namun, tampaknya, mendapat keuntungan di-
layani pertama. Mungkin orang-orang dari suku itu
memang sudah berkeinginan untuk tinggal di seberang
sungai Yordan, sehingga, sebab tidak dapat mengha-
rapkan keuntungan mendapat undi yang terbaik, mere-
ka berharap diberi kesempatan mendapat undi yang
pertama. Amatilah, pertama, dalam penjelasan tentang
undi yang didapat suku ini, disebutkan tentang pem-
bantaian,
1. Terhadap Sihon, raja orang Amori, yang memerintah
di negeri ini, dan bisa saja mempertahankan peme-
rintahannya dan nyawanya seandainya ia bersikap
ramah, dan membiarkan Israel melewati wilayah-
wilayahnya. Akan namun , dengan berusaha melawan
Israel, ia mendatangkan kehancuran atas dirinya
sendiri (Bil. 21:21, dst.).
2. Pembantaian terhadap raja-raja Midian, yang dibu-
nuh sesudah itu dalam perang lain (Bil. 31:8), namun
di sini disebut sebagai raja-raja bawahan Sihon, dan
dikatakan dikalahkan bersama-sama dia. Sebab me-
reka yaitu para jajahan raja Sihon, atau, dalam per-
lawanannya terhadap Israel, bersekutu dengannya,
dan sepenuh hati mendukung kepentingan-kepen-
tingannya. Kejatuhannya membuka jalan bagi keja-
tuhan raja-raja bawahannya tidak lama sesudah itu.
3. Pembantaian terhadap Bileam secara khusus, yang
hendak, seandainya bisa, mengutuk Israel, dan sege-
ra sesudahnya diberi ganjaran menurut kelakuannya
yang jahat (Mzm. 28:4), sebab ia tewas bersama
orang-orang yang menyuruhnya menyerapahi Israel.
Peristiwa ini telah dicatat sebelumnya (Bil. 31:8), dan
di sini diulangi, sebab digagalkannya niat Bileam un-
tuk mengutuk Israel mengubah kutuk itu menjadi
berkat. Peristiwa ini merupakan contoh akan kuasa
dan kebaikan Allah yang luar biasa hingga pantas un-
tuk dikenang selama-lamanya (lihat Mi. 6:5). Kedua,
240
dalam undi yang didapat suku Ruben terdapat gu-
nung Pisgah, yang dari puncaknya Musa meman-
dang Kanaan duniawi, dan lalu menghilang ke
Kanaan sorgawi. Dan tidak jauh dari situ pula Elia
berdiri, sebelum ia terangkat ke sorga dalam kereta
berapi. Pemisahan suku ini dari suku-suku yang
lain, oleh sungai Yordan, diratapi oleh Debora. Dan
tindakan mereka yang lebih mengutamakan kepen-
tingan-kepentingan pribadi di atas kepentingan-ke-
pentingan umum sangat dicelanya (Hak. 5:15-16).
Dalam undi yang didapat suku Ruben juga terdapat
Hesybon dan Sibma, yang terkenal dengan ladang-
ladang dan kebun-kebun anggur yang subur. Lihat
Yesaya 16:8-9; Yeremia 48:32. Suku Ruben, ber-
sama dengan suku Gad, digoncangkan dengan keras
oleh Hazael raja Aram (2Raj. 10:33), dan sesudah itu
dihalau dan dibawa ke dalam pembuangan, dua
puluh tahun sebelum pembuangan semua sepuluh
suku secara bersamaan oleh raja Asyur (1Taw. 5:26).
[2] Undi yang didapat suku Gad (ay. 24-28). Undi yang
mereka dapat terletak di sebelah utara dari undi yang
didapat suku Ruben. Negeri Gilead termasuk dalam
suku Gad, yang begitu terkenal dengan balsamnya,
hingga benar-benar dianggap aneh jika tidak ada bal-
sam di Gilead, dan juga kota Yabesh-Gilead dan Ramot-
Gilead, yang sering kita baca tentangnya dalam Kitab
Suci. Sukot dan Pnuel, yang tentangnya kita baca
dalam kisah Gideon, termasuk dalam suku ini. Terma-
suk juga hutan yang disebut dengan hutan Efraim, yang
diberi nama demikian berdasar pembantaian yang
dibuat Yefta di sana terhadap suku Efraim. Dalam
hutan itu pasukan Absalom yang memberontak dipukul
kalah, sewaktu Daud ayahnya tinggal di Mahanaim,
salah satu kota perbatasan dari suku ini (ay. 26). Saron,
yang terkenal dengan mawarnya, termasuk dalam suku
ini. Dan dalam batas-batas suku ini tinggallah orang
Gerasa yang lebih mencintai babi-babi mereka daripada
Juruselamat mereka, yang lebih pantas disebut orang
Girgasi daripada orang Israel.
Kitab Yosua 13:7-33
241
[3] Undi yang didapat suku Manasye yang setengah (ay. 29-
31). Basan, kerajaan Og, ada dalam bagiannya. Basan
terkenal akan kayu yang terbaik, lihat saja pohon tar-
bantin dari Basan, dan akan hewan ternak yang ter-
baik, lihat saja lembu-lembu jantan dan domba-domba
jantan dari Basan. Bagian suku ini terletak di sebelah
utara dari bagian suku Gad, sampai ke gunung Her-
mon, dan di dalamnya terdapat sebagian dari wilayah
Gilead. Mispeh termasuk dalam suku yang setengah ini,
dan Yefta yaitu salah satu perhiasannya. Demikian
pula dengan Elia, sebab Tisbe termasuk dalam suku ini,
dan itulah sebabnya Elia disebut orang Tisbe. Yair ada-
lah perhiasannya yang lain. Di tepi suku ini berdirilah
Khorazim, yang dihormati dengan pekerjaan-pekerjaan
Kristus yang ajaib, namun dihancurkan oleh kutuk-Nya
yang adil sebab tempat itu tidak memanfaatkan de-
ngan baik pekerjaan-pekerjaan ajaib-Nya itu.
[4] Dua kali dalam pasal ini diberitahukan bahwa kepada
suku Lewi, Musa tidak memberikan milik pusaka (ay. 14,
33), sebab demikianlah yang sudah ditetapkan Allah
(Bil. 18:20). Seandainya mereka mendapat bagian mere-
ka sendiri sepenuhnya, maka Musa pasti akan melayani
mereka terlebih dahulu, bukan sebab suku itu yaitu
sukunya sendiri, melainkan sebab itu yaitu suku
Allah. namun mereka harus diberi persediaan dengan
cara lain. Tempat tinggal mereka harus tersebar di se-
mua suku, dan mereka harus dipelihara dengan hasil-
hasil yang dibawa dari semua suku. Dan Allah sendiri
yaitu bagian dari milik pusaka mereka dan juga piala
mereka (Ul. 10:9; 18:2).
PASAL 14
Di sini terdapat,
I. Cara yang umum digunakan dalam pembagian tanah (ay. 1-
5).
II. Tuntutan Kaleb atas Hebron, sebagai miliknya sesuai dengan
janji, dan oleh sebab itu tidak boleh diundi bersama bagian-
bagian tanah yang lain (ay. 6-12). Tuntutan itu dikabulkan
oleh Yosua (ay. 13-15). Hal ini dilaksanakan di Gilgal yang
hingga saat itu merupakan markas besar mereka.
Pembagian Tanah Kanaan
(14:1-5)
1 Inilah semuanya yang diterima oleh orang Israel sebagai milik pusaka di
tanah Kanaan, yang telah dibagikan kepada orang Israel oleh imam Eleazar,
dan Yosua bin Nun dan para kepala kaum keluarga dari suku-suku mereka,
2 dengan mengundi milik pusaka itu, seperti yang diperintahkan TUHAN
dengan perantaraan Musa mengenai suku-suku yang sembilan setengah itu.
3 Sebab kepada suku-suku yang dua setengah lagi telah diberikan Musa
milik pusaka di seberang sungai Yordan, namun kepada orang Lewi tidak
diberikannya milik pusaka di tengah-tengah mereka. 4 Sebab bani Yusuf
merupakan dua suku, Manasye dan Efraim. Maka kepada orang Lewi tidak
diberikan bagiannya di negeri itu, selain dari kota-kota untuk didiami,
dengan tanah penggembalaannya untuk ternak dan hewan mereka. 5 Seperti
yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah diperbuat oleh orang
Israel dan dibagi-bagi merekalah negeri itu.
sesudah dalam pasal sebelumnya sang sejarawan bercerita tentang
pengaturan negeri-negeri di sisi seberang sungai Yordan, sekarang ia
menceritakan tentang apa yang mereka lakukan dengan negeri-negeri
di tanah Kanaan. Tempat-tempat itu tidak ditaklukkan untuk dibiar-
kan menjadi tandus, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, dan
lapangan bagi burung unta (Yes. 34:13). Tidak, orang Israel yang sam-
244
pai saat itu senantiasa berkemah bersama di satu tempat, dan seba-
gian besar dari mereka tidak pernah mengalami cara hidup lain,
sekarang harus menyebar untuk menempati dan mengolah negeri-
negeri taklukan baru ini. Dikatakan mengenai bumi, bahwa Allah
menciptakannya bukansupaya kosong, namun Ia membentuknya untuk
didiami (Yes. 45:18). Kanaan akan sia-sia saja ditundukkan jika
tidak didiami. Namun demikian, setiap orang tidak boleh pergi dan
menetap di mana pun sesuka hatinya. Sebaliknya, sama seperti pada
zaman Peleg, haruslah diadakan pembagian yang tertib dan teratur
terhadap tanah yang bisa didiami di antara putra-putra Nuh (Kej.
10:25, 32), demikian juga sekarang harus diadakan pembagian tanah
Kanaan di antara putra-putra Yakub. Allah sudah memberi Musa
petunjuk tentang cara melakukan pembagian ini, dan di sini petun-
juk-petunjuk itu dijalankan dengan tepat (Bil. 26:53, dst.)
I. Para pemimpin urusan besar ini yaitu Yosua sang pemimpin
utama, Eleazar sang imam kepala, dan sepuluh kepala kaum ke-
luarga dari setiap suku yang sekarang akan menerima milik
pusaka. Kesepuluh kepala kaum ini telah ditentukan Allah sendiri
beberapa tahun sebelumnya (Bil. 34:17, dst.), dan sepertinya
mereka masih hidup sekarang dan menghadiri acara ini,supaya
setiap suku diwakili oleh masing-masing wakilnya dan merasa
puas bahwa pembagian akan berjalan dengan adil dan dapat me-
nerimanya sesuai undian.
II. Jumlah suku yang akan menerima pembagian tanah ini yaitu
sembilan setengah suku.
1. Bukan dua setengah suku yang sudah mendiami negeri-negeri
di seberang sungai Yordan (ay. 3). Sekarang saat melihat
betapa subur tanah Kanaan yang akan dibagi-bagikan kepada
saudara-saudara mereka yang lain, dan betapa tanah-tanah itu
sudah ditundukkan sepenuhnya, sebagian dari mereka seka-
rang mungkin saja menyesali pilihan mereka waktu dulu itu,
dan berharap seandainya saja mereka sekarang juga mengikuti
undian bersama saudara-saudara mereka. Kalau boleh, dengan
senang hati mereka mungkin mau menyerahkan bagian yang
telah mereka peroleh di sisi seberang sungai Yordan itu. Akan
namun , hal ini tidak diperbolehkan. Mereka telah memilih tanah
di seberang Yordan itu dan tidak punya kuasa untuk mem-
Kitab Yosua 14:1-5
245
batalkannya. Mereka akan dihukum jika berbuat demikian.
Mereka sendirilah yang telah memutuskan, jadi mereka harus
berpegang pada pilihan mereka.
2. Bukan suku Lewi, sebab suku ini telah diatur dengan cara
lain. Allah telah membedakan mereka dari, dan meninggikan
mereka di atas suku-suku lain. Sekarang mereka tidak boleh
bergabung dengan suku-suku lain itu atau membuang undi
bersama mereka, sebab hal ini akan melibatkan mereka dalam
urusan-urusan hidup ini, yang tidak akan sesuai dengan
tugas pekerjaan mereka yang kudus. Akan namun ,
3. Keturunan Yusuf terbagi menjadi dua suku, yakni suku
Manasye dan Efraim, menurut dua putra Yusuf yang diangkat
anak oleh Yakub, sehingga dengan demikian jumlah suku
tetap dua belas, meskipun suku Lewi tidak termasuk di dalam
undi. Hal ini diisyaratkan di sini (ay. 4): bani Yusuf merupakan
dua suku, Manasye dan Efraim. Maka kepada orang Lewi tidak
diberikan bagiannya. Jadi terdapat dua belas suku, tanpa
suku Lewi dalam undi.
III. Aturan yang harus mereka ikuti yaitu dengan undian (ay. 2).
Undi dibuang, namun setiap keputusannya berasal dari pada TU-
HAN (Ams. 16:33). Di sini cara tersebut digunakan dalam urusan
yang penting, yang tidak akan memberikan kepuasan kepada
semua pihak jika dilakukan dengan cara lain. Undian ini diguna-
kan melalui sebuah upacara ibadah yang khidmat sebagai sebuah
permohonan kepada Allah, dan atas persetujuan semua pihak.
Dengan membagi tanah melalui undian,
1. Orang Israel berserah kepada Allah serta bergantung pada hik-
mat dan kedaulatan-Nya, dengan percaya bahwa Ia lebih layak
menentukan bagi mereka daripada mereka menentukan untuk
diri sendiri (Mzm. 47:5), Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita.
2. Mereka menyatakan kesediaan untuk mematuhi keputusan
hasil undi itu, sebab setiap orang harus menerima bagiannya,
dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Dengan meru-
juk pada hal ini, kita disebut mendapat bagian yang dijanjikan
di dalam Kristus (Ef. 1:11), eklerothemen – kita telah mendapat
bagian melalui undian, demikianlah makna ayat itu. Sebab,
bagian kita itu diperoleh melalui penunjukan ilahi. Kristus,
246
Yosua kita, memberikan hidup kekal kepada semua yang telah
diberikan kepada-Nya (Yoh. 17:2).
Permohonan Kaleb
(14:6-15)
6 Bani Yehuda datang menghadap Yosua di Gilgal. Pada waktu itu berkatalah
Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, kepadanya: "Engkau tahu firman yang
diucapkan TUHAN kepada Musa, abdi Allah itu, tentang aku dan tentang
engkau di Kadesh-Barnea. 7 Aku berumur empat puluh tahun, saat aku
disuruh Musa, hamba TUHAN itu, dari Kadesh-Barnea untuk mengintai
negeri ini; dan aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya.
8 Sedang saudara-saudaraku, yang bersama-sama pergi ke sana dengan aku,
membuat tawar hati bangsa itu, aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, de-
ngan sepenuh hati. 9 Pada waktu itu Musa bersumpah, katanya: Sesungguh-
nya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan
anak-anakmu sampai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TU-
HAN, Allahku, dengan sepenuh hati. 10 Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN
telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat
puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa,
dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang,
telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; 11 pada waktu ini aku
masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku
pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan
untuk keluar masuk. 12 Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan,
yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar
pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar
dan berkubu. Mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau
mereka, seperti yang difirmankan TUHAN.” 13 Lalu Yosua memberkati Kaleb
bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusaka-
nya. 14 Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang
Kenas itu, sampai sekarang ini, sebab ia tetap mengikuti TUHAN, Allah
Israel, dengan sepenuh hati. 15 Nama Hebron dahulu ialah Kiryat-Arba; Arba
ialah orang yang paling besar di antara orang Enak. Dan amanlah negeri itu,
berhenti berperang.
Sebelum undian dibuang guna menentukan bagian suku-suku ber-
sangkutan, bagian Kaleb khusus ditetapkan untuknya. Selain Yosua,
ia bukan saja orang tertua di seluruh Israel, melainkan juga dua
puluh tahun lebih tua dari siapa pun di antara mereka. Semua orang
yang berusia lebih dari dua puluh tahun saat usia Kaleb empat
puluh tahun, sudah mati di padang gurun. Oleh sebab itu usia yang
luar biasa ini harus diberi kehormatan khusus dalam pembagian
tanah tersebut. Sekarang,
I. Di sini Kaleb mengajukan permohonannya, atau lebih tepat tun-
tutannya, agar Hebron diberikan kepadanya menjadi milik pusa-
Kitab Yosua 14:6-15
247
kanya (ia menyebutnya pegunungan, ay. 12), dansupaya tempat
itu tidak turut diundi bersama bagian-bagian lain negeri itu.
Untuk membenarkan tuntutannya, ia menunjukkan bahwa sudah
sejak lama Allah melalui Musa, menjanjikan pegunungan itu. Ka-
rena kehendak Allah sudah dinyatakan dalam hal ini, maka sung-
guh merupakan hal sia-sia dan percuma saja jika menentu-
kannya dengan cara membuang undi. Melalui cara undi, kita
mengajukan permohonan kepada Allah hanya dalam perkara-per-
kara yang belum ditentukan, dan janganlah dalam perkara yang
sudah ditentukan Allah seperti dalam perkara Kaleb ini. Di sini
Kaleb disebut orang Kenas. Ada yang berpendapat sebab ia telah
menang telak atas orang Kenas, seperti orang Romawi memberi
para panglima mereka gelar sesuai negeri yang mereka taklukkan,
misalnya Afrikanus, Jermanikus, dan seterusnya. Amatilah,
1. Demi menguatkan permohonannya,
(1) Kaleb mengajak kaum Yehuda bersamanya untuk meng-
ajukan permohonan, yakni para pemimpin dan pembesar
dari suku itu yang bersedia memberikan penghormatan
kepada dia yang bagaikan hiasan suku mereka. Selain itu,
untuk menyatakan persetujuan mereka bahwa Kaleb sudah
sepantasnya menentukan bagiannya sendiri, dan bahwa me-
reka tidak akan menganggapnya sebagai celaan atas sisa
suku ini. Kaleb yaitu orang yang telah dipilih Allah dari
suku tersebut untuk ikut menentukan pembagian tanah itu
(Bil. 34:19). Itulah sebabnya guna mencegahsupaya orang
tidak beranggapan bahwa ia hendak memanfaatkan wewe-
nangnya itu untuk mengejar keuntungan dan kepuasan sen-
diri, maka ia mengajak serta saudara-saudaranya. Dengan
begitu, ia melepaskan kekuasaannya dan hanya mengandal-
kan keterlibatan saudara-saudaranya itu.
(2) Ia menunjukkan bukti kebenaran pernyataannya kepada
Yosua, yang menjadi dasar bagi permohonannya itu: Eng-
kau tahu firman (ay. 6).
(3) Ia berbicara tentang Musa dengan penuh rasa hormat, dan
ia tahu bahwa hal ini pastilah akan sangat menyenangkan
hati Yosua: Musa, abdi Allah itu (ay. 6), dan hamba TUHAN
itu (ay. 7). Perkataan Musa dianggapnya sebagai datang
dari Allah sendiri, sebab Musa merupakan penyambung
248
lidah dan tangan kanan-Nya. Oleh sebab itu ia memiliki
alasan, baik untuk menginginkan maupun berharap bahwa
perkataan Musa itu akan dipenuhi. Apa lagi yang bisa
diinginkan selain bukti perkenan Allah? Dan, apa lagi yang
diharapkan dengan penuh keyakinan selain pengabulan
janji-Nya?
2. Di dalam permohonannya, Kaleb menyatakan,
(1) Kesaksian hati nuraninya perihal ketulusan hatinya dalam
melaksanakan urusan besar yang menentukan nasib Israel
kelak, yaitu pengintaian atas negeri Kanaan. Kaleb meru-
pakan salah satu dari kedua belas pengintai yang diutus
melaksanakan tugas itu (ay. 7). Sekarang ia mengenang hal
tersebut dan menyebutkannya, bukan dengan kesombong-
an, melainkan sebagai hal yang perlu diselipkan dalam
permohonan itu sebagai pertimbangan agar permintaan
tersebut dikabulkan.
[1] Kaleb menyampaikan laporan seperti apa yang ada di
hatinya. Artinya, perkataannya sama dengan pikirannya
saat ia membicarakan tanah Kanaan dengan begitu hor-
mat, begitu yakin akan kuasa Allah untuk membuat me-
reka memilikinya, dan begitu memandang rendah perla-
wanan yang bisa diberikan orang Kanaan, bahkan orang
Enak sendiri, seperti yang telah dilakukannya (Bil. 13:30;
14:7-9). Ia tidak melakukannya semata-mata untuk
menyenangkan hati Musa atausupaya rakyat tenang,
apalagi sebab kegigihan orang-orang sebangsanya yang
menentangnya, namun sebab yakin sepenuhnya akan
kebenaran dari apa yang dikatakannya dan juga akan
janji Allah.
[2] Di dalam hal tersebut ia tetap mengikuti TUHAN, Allah
Israel, dengan sepenuh hati. Yaitu, ia tetap mengerjakan
tugasnya dengan tekun, dan dengan tujuan memulia-
kan Allah dalam hal itu. Ia menaati kehendak Allah
dengan memperhatikan perkenan ilahi. Ia telah mene-
rima kesaksian ini dari Allah sendiri (Bil. 14:24), dan
oleh sebab itu bukanlah merupakan kemuliaan sia-sia
jika ia berbicara tentang hal tersebut. Seperti ini
juga yang akan dilakukan orang-orang yang memiliki
Kitab Yosua 14:6-15
249
Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh mereka,
bahwa mereka yaitu anak-anak Allah, serta dengan
penuh syukur dan rendah hati menceritakannya kepada
orang lain tentang apa yang telah diperbuat Allah bagi
jiwa mereka, guna membesarkan hati orang lain. Per-
hatikanlah, orang-orang yang mengikuti Allah sepenuh
hati saat mereka masih muda akan memperoleh baik
pujian maupun penghiburan saat mereka sudah tua,
serta pahala di Kanaan sorgawi untuk selama-lamanya.
[3] Ia melakukan tugas pengintaiannya dengan baik saat
semua saudara dan rekan-rekan sepelayanan, kecuali
Yosua, berbuat sebaliknya. Semua saudara itu membuat
tawar hati bangsa itu (ay. 8), dan seberapa parah aki-
batnya sudah sangat diketahui. Mengikuti Allah akan
semakin mendatangkan pujian jika kita melekat
kepada Allah sementara yang lain meninggalkan dan
undur dari-Nya. Kaleb tidak perlu secara khusus me-
nyebutkan sikap Yosua dalam perkara ini. Semua orang
sudah tahu hal ini, dan sepertinya Kaleb tidak hendak
menyanjung dia. Sudah cukup jika ia berkata (ay.
6), Engkau tahu firman yang diucapkan TUHAN tentang
aku dan tentang engkau.
(2) Pengalaman Kaleb perihal kebaikan Allah kepadanya mulai
sejak hari itu. Ia juga ikut mengembara di padang gurun
bersama yang lain dan dijauhkan dari Kanaan selama tiga
puluh delapan tahun seperti mereka, akibat dosa yang
sama sekali tidak dilakukannya, justru yang bahkan ber-
usaha keras dicegahnya. Walaupun begitu, ia tidak menge-
luh namun justru menyebutkan demi kemuliaan Allah, kasih
setia-Nya kepadanya dalam dua hal:
[1] Bahwa ia tetap hidup di padang gurun, bukan saja di
tengah bahaya dan keletihan akibat perjalanan jauh
dan menjemukan itu, namun juga meskipun seluruh
angkatan Israel, kecuali dirinya dan Yosua, telah diha-
bisi oleh kematian. Betapa dengan penuh syukur ia ber-
bicara tentang kebaikan Allah terhadapnya! (ay. 10).
Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara
hidupku, empat puluh lima tahun lamanya. Tiga puluh
250
delapan tahun di padang gurun menembus berbagai
bencana padang pasir, dan tujuh tahun di Kanaan me-
nembus bahaya peperangan! Perhatikanlah, Pertama,
sementara kita hidup, Allah sendirilah yang memelihara
kita sehingga tetap hidup. Melalui kuasa-Nya Ia melin-
dungi kita dari kematian, sedangkan melalui kelimpah-
an-Nya Ia senantiasa membekali kita dengan dukungan
serta kenyamanan hidup. Ia mempertahankan jiwa kami
di dalam hidup. Kedua, semakin lama kita hidup, kita
harus semakin menyadari kebaikan Allah dalam meme-
lihara kita tetap hidup, pemeliharaan-Nya dalam mem-
perpanjang hidup kita yang rapuh, dan kesabaran-Nya
dalam memperpanjang hidup kita yang sudah terhilang.
Sudahkah Ia memelihara hidupku selama empat puluh
lima tahun ini? Adakah itu hanya tentang waktu saja?
Ataukah lebih dari sekadar waktu? Ataukah tidak ada
artinya? Kita memiliki alasan untuk berkata, Bahwa
sebab sebab segala kemurahan Tuhan, maka tiada kita
dibinasakan sama sekali. Sebanyak apakah kita ber-
utang budi atas perkenan Allah, dan apa gerangan yang
hendak kita berikan sebagai balasannya? sebab itu
biarlah hidup yang dipelihara Allah ini dipersembahkan
demi kemuliaan-Nya. Ketiga, kematian banyak orang di
sekeliling kita sudah seharusnya membuat kita lebih
bersyukur kepada Allah sebab telah memelihara dan
menjagasupaya kita tetap hidup. Ribuan orang ber-
jatuhan di kanan dan kiri kita, namun kita sendiri tetap
terpelihara. Perkenan yang luar biasa ini membebankan
kewajiban ke atas kita agar taat sepenuh hati kepada-
Nya.
[2] Bahwa ia cocok bagi tugas itu, sesudah berada di Ka-
naan. Meskipun sudah berusia delapan puluh lima ta-
hun, ia masih sama bersungguh-sungguh dan bersema-
ngat seperti saat berusia empat puluh tahun (ay. 11):
seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuat-
anku sekarang. Inilah buah dari janji itu, yang menga-
lahkan apa yang dikatakan. sebab Allah tidak saja
memberikan apa yang dijanjikan-Nya, namun bahkan
memberikan lebih banyak lagi. Hidup berdasar janji
Kitab Yosua 14:6-15
251
akan mendatangkan hidup, kesehatan, dan kekuatan,
dan semuanya itu yang membuat hidup yang dijanjikan
itu menjadi suatu berkat dan penghiburan. Musa telah
berkata dalam doanya (Mzm. 90:10): bahwa delapan pu-
luh tahun yaitu kesukaran dan penderitaan, dan me-
mang demikianlah yang umumnya terjadi. Namun, Kaleb
merupakan perkecualian. Kekuatannya pada usia dela-
pan puluh lima tahun penuh ketenteraman dan sukacita.
Ia menerimanya sebab mengikuti TUHAN dengan sege-
nap hati. Di sini Kaleb menyebutkan hal tersebut untuk
kemuliaan Allah, dan sebagai alasan meminta bagian
yang harus direbutnya dari tangan para raksasa. Ja-
ngan kiranya Yosua berkata kepadanya bahwa ia tidak
tahu apa yang ia minta. Bolehkan ia memiliki bagian
yang dimintanya sebagai haknya? “Ya,” katanya, “meng-
apa tidak? Aku masih kuat berperang seperti dahulu.”
(3) Janji yang diberikan Musa kepada Kaleb dalam nama
Allah,supaya ia mendapatkan pegunungan ini (ay. 12).
Janji ini merupakan permohonan utamanya dan yang dian-
dalkannya. Seperti yang kita dapati (Bil. 14:24) secara
umum, dia akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dima-
sukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya. Namun,
sepertinya janji itu bersifat lebih khusus, dan Yosua me-
ngetahuinya. Kedua belah pihak paham bahwa pegunung-
an yang diminta Kaleb itu memang disediakan baginya.
Dari tempat inilah, lebih dari tempat mana pun, para peng-
intai memperoleh hasil laporan mereka, sebab di sinilah
mereka berjumpa dengan keturunan Enak (Bil. 13:22), yang
mereka lihat dari atas pegunungan itu hingga membuat
mereka terpana. Betapa para pengintai itu sangat bersusah
hati membayangkan sukarnya menaklukkan Hebron, kota
yang dijaga para raksasa. Akhirnya mereka memutuskan
bahwa penaklukan seluruh negeri itu sungguh tidak dapat
dilaksanakan. Namun, Kaleb menentang pendapat mereka,
dan meyakinkan rakyat dengan sejujurnya bahwa tidak
demikian adanya. Dengan berani ia menginginkan kota
yang mereka sebut tak terkalahkan itu, dan meminta
ditugaskan untuk melawan negeri itu. “Aku mau berperang
dengan negeri itu, and jika aku tidak bisa memperolehnya
252
sebagai milik pusakaku, aku tidak akan menerima bagian
lain.” “Baiklah,” kata Musa, “kalau begitu tanah itu akan
menjadi milikmu. Rebutlah dan gunakanlah tanah itu.”
Sungguh penuh hatinya dengan semangat kepahlawanan.
Betapa rindu hatinya untuk mengilhami saudara-saudara-
nya juga, bahwa ia memilih tanah itu sebab tanah terse-
but paling sulit ditaklukkan. Dan untuk menunjukkan
bahwa jiwanya tidak ikut merosot seperti tubuhnya, seka-
rang sesudah empat puluh lima tahun berlalu, ia masih
tetap bertahan pada pilihannya, pikirannya sama sekali
tidak berubah.
(4) Harapan Kaleb untuk bisa menguasai tanah itu, meskipun
orang Enak menjadi pemiliknya (ay. 12): Mungkin TUHAN
menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka. Kota
Hebron sudah dimusnahkan Yosua (10:37), namun pegu-
nungan yang menjadi bagiannya dan diduduki orang Enak
masih belum ditaklukkan. Memang di pasal 11:21 ada dise-
butkan bahwa orang Enak dilenyapkan dari Hebron, na-
mun sang sejarawan di sini bermaksud menceritakan selu-
ruh penyerbuan Israel, jadi tampaknya Hebron belum
ditaklukkan sampai nanti saat mereka hendak berbagi
tanah itu. Amatilah, ia membangun harapannya untuk
menghalau orang Enak atas dasar kehadiran Allah ber-
samanya. Ia tidak berkata, “sebab aku sekarang masih
sama kuatnya untuk maju berperang seperti saat usiaku
empat puluh tahun, aku akan menghalau mereka,” dengan
mengandalkan keberaniannya sendiri. Ia juga tidak meng-
andalkan diri pada suku Yehuda yang gemar berperang
dan yang sekarang menyertainya dalam membuat pernya-
taan ini, dan yang pasti akan membantunya. Kaleb juga
tidak meminta bantuan Yosua atau berkata bahwa, “Jika
engkau menyertaiku, maka aku akan mencapai tujuanku.”
Sebaliknya, ia berkata, Mungkin TUHAN menyertai aku. Di
sini,
[1] Kaleb sepertinya agak meragukan penyertaan Allah ber-
samanya, namun bukan sebab tidak mempercayai ke-
baikan maupun kesetiaan-Nya. Tanpa ragu sedikit pun
ia berbicara tentang kehadiran Allah bersama Israel
secara umum (Bil. 14:9), TUHAN menyertai kita. Namun
Kitab Yosua 14:6-15
253
menyangkut dirinya sendiri, sebab sikap merendah
tentang ketidaklayakannya menerima perkenan sema-
cam itu, ia memilih mengutarakan diri sebagai berikut,
Mungkin TUHAN menyertai aku. Kalimat dalam bahasa
Aram berbunyi, Jika Firman TUHAN menolongku, Fir-
man yang yaitu Allah dan dalam kegenapan waktu
telah menjadi daging, serta menjadi pemimpin kesela-
matan kita.
[2] Tanpa ragu sedikit pun Kaleb menyatakan keyakinan-
nya, bahwa jika Allah menyertainya, maka ia akan
mampu menyingkirkan orang Enak. “Jika Allah beserta
kita, Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan
melawan kita, siapakah yang akan menang atas kita?”
Perkataannya itu juga berarti, bahwa jika Allah tidak
menyertainya, maka meskipun seluruh kekuatan Israel
datang mendukungnya, ia tidak akan mampu mencapai
tujuannya. Apa pun yang kita kerjakan, kehadiran Allah
yang penuh perkenan bersama kita itulah yang sepe-
nuhnya mendatangkan keberhasilan bagi kita. Oleh
sebab itu kita harus sungguh-sungguh mendoakan dan
memastikan agar tetap berada di dalam kasih Allah.
Inilah yang harus kita andalkan, dan dari situlah sum-
ber keberanian kita untuk menghadapi kesukaran ter-
besar sekalipun.
3. Mengenai seluruh perkara itu, permohonan Kaleb yaitu (ay.
12), berikanlah kepadaku pegunungan ini,
(1) sebab inilah yang merupakan janji Allah dari dahulu. Ia
hendak memberitahukan kepada Israel betapa ia sangat
menghargai janji itu, dengan bersikeras tentang pegunung-
an, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebagai hal
yang paling didambakannya, meskipun terdapat kemung-
kinan bahwa ia juga bisa memperoleh suatu bagian tanah
yang baik jika ia mengikuti undian seperti suku yang lain.
Orang-orang yang hidup dengan iman akan jauh lebih
menghargai apa yang telah diberikan melalui janji dibanding
apa yang diberikan melalui penyelenggaraan Allah semata.
(2) Berhubung Hebron sekarang masih dimiliki orang Enak, ia
hendak memberitahukan kepada Israel betapa ia tidak
254
takut kepada musuh, dengan contoh ini ia hendak mengge-
rakkan mereka agar melanjutkan gerakan penaklukan me-
reka. Dalam hal ini Kaleb mempertanggungjawabkan mak-
na dari namanya, yaitu segala hati.
II. Yosua mengabulkan permohonan Kaleb (ay. 13): Yosua member-
kati Kaleb, memuji keberaniannya, menyambut baik permohonan-
nya, dan mengabulkan apa yang dimintanya. Ia juga berdoa
untuknya, dan bagi keberhasilan dalam usahanya menghadapi
orang Enak. Yosua yaitu pemimpin sekaligus seorang nabi, dan
berdasar kedua hal itu sungguh pantas baginya memberkati
Kaleb, sebab yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.
Hebron ditentukan bagi Kaleb dan para ahli warisnya (ay. 14),
sebab ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel. Berbahagialah kita
jika kita mengikuti Dia. Perhatikanlah, kesalehan luar biasa
akan dimahkotai dengan kebaikan luar biasa juga. Sekarang,
1. Di sini kita diberitahu apa nama Hebron dahulu, yakni kota
Kiryat-Arba. Arba yaitu orang yang paling besar di antara
orang Enak (ay. 15). Kita juga mendapati kota ini dinamai Kir-
yat-Arba (Kej. 23:2), tempat Sara mati. Di tempat inilah Abra-
ham, Ishak, dan Yakub tinggal hampir sepanjang waktu me-
reka di Kanaan. Di dekatnya terdapat gua Makhpela, tempat
mereka dikuburkan. Mungkin ke sanalah Kaleb dipimpin keti-
ka ia pergi mengintai tanah Kanaan, dan membuatnya sangat
mendambakan tempat ini dibanding bagian lain sebagai milik
pusakanya.
2. Di lalu hari kita diberitahu seperti apa kota Hebron dahulu.
(1) Hebron merupakan salah satu kota yang dimiliki para
imam (21:13), dan juga kota perlindungan (20:7). saat Ka-
leb memperoleh kota itu, ia cukup puas dengan daerah pe-
desaan di sekitarnya, dan dengan senang hati memberikan
kota itu kepada para imam, yakni para pelayan Allah. Ia
berpendapat bahwa kota itu lebih baik tidak diberikan ke-
pada anak-anaknya. Selain itu, kota itu bukanlah miliknya,
sebab sudah dipersembahkan kepada Allah.
(2) Hebron yaitu kota kerajaan, dan pada awal masa peme-
rintahan Daud, merupakan ibu kota kerajaan Yehuda. Ke
sanalah rakyat kembali kepadanya, dan di sanalah Daud
Kitab Yosua 14:6-15
255
memerintah selama tujuh tahun. Setinggi itulah kota Kaleb
dihormati. Sungguh disayangkan telah terjadi cela yang
menodai keluarganya jauh sesudah itu, yang dilakukan
Nabal, yang merupakan seorang keturunan Kaleb (1Sam.
25:3). Begitulah, orang-orang terbaik memang tidak dapat
mewariskan kebajikan kepada keturunan mereka.
PASAL 1 5
alaupun tidak seluruh tanah Kanaan berhasil ditaklukkan,
sebab negeri itu berhenti berperang untuk saat ini seperti
dikatakan di bagian penutup pasal sebelumnya, dan seluruh tentara
Israel ditarik dari medan perang dan berkumpul di Gilgal, di tempat
ini mereka mulai membagi-bagikan tanah itu, meski pekerjaan ini
baru akan disempurnakan lalu di Silo (18:1, dst.). Di dalam
pasal ini, dikisahkan mengenai undian untuk suku Yehuda, yang
dalam perkara ini, maupun dalam perkara-perkara lain, mendapat
keistimewaan.
I. Batas-batas milik pusaka Yehuda (ay. 1-12).
II. Pemberian Hebron dan negeri di sekitarnya secara khusus
kepada Kaleb dan keluarganya (ay. 13-19).
III. Nama-nama kota yang jatuh dalam undian untuk suku
Yehuda (ay. 20-63).
Bagian yang Diundikan kepada Yehuda
(15:1-12)
1 Bagian yang diundikan kepada suku bani Yehuda menurut kaum-kaum
mereka yaitu sampai ke batas tanah Edom, sampai ke padang gurun Zin ke
selatan, di ujung selatan. 2 Batas selatan bagi mereka mulai dari ujung Laut
Asin, dari teluk yang menghadap ke selatan; 3 lalu keluar pada sebelah
selatan pendakian Akrabim, terus ke Zin, naik ke sebelah selatan Kadesh-
Barnea, terus ke Hezron, naik ke Adar, membelok ke Karka, 4 terus ke Azmon
dan keluar pada sungai tanah Mesir, sehingga batas itu berakhir ke laut.
Itulah bagi kamu batas selatan. 5 Batas timur ialah Laut Asin sampai ke
muara sungai Yordan. Batas pada sisi utara mulai dari teluk di muara sungai
Yordan itu: 6 batas itu naik ke Bet-Hogla, melalui sebelah utara Bet-Araba,
lalu batas itu naik ke batu Bohan bin Ruben; 7 lalu dari lembah Akhor
batas itu naik ke Debir, dan menuju ke utara ke Gilgal di seberang pendakian
Adumim, yang di sebelah selatan sungai. lalu batas itu terus ke mata
air En-Semes dan keluar ke En-Rogel. 8 lalu batas itu naik ke lembah
W
258
Ben-Hinom, di sebelah selatan sepanjang lereng gunung Yebus, itulah Yeru-
salem; lalu batas itu naik ke puncak gunung yang di seberang lembah
Hinom, di sebelah barat, di ujung utara lembah orang Refaim. 9 lalu
batas itu melengkung dari puncak gunung itu ke mata air Me-Neftoah, lalu
keluar ke kota-kota pegunungan Efron; selanjutnya batas itu melengkung ke
Baala, itulah Kiryat-Yearim. 10 lalu batas itu membelok dari Baala ke
barat ke pegunungan Seir, terus ke utara ke lereng gunung Yearim, itulah
Kesalon, turun ke Bet-Semes dan terus ke Timna. 11 lalu batas itu
keluar ke utara ke lereng gunung Ekron; lalu batas itu melengkung ke
Sikron, terus ke gunung Baala dan keluar dekat Yabneel, sehingga batas itu
berakhir di laut. 12 Batas barat ialah Laut Besar dan pantainya. Itulah, ke se-
gala penjuru, batas-batas daerah bani Yehuda menurut kaum-kaum mereka.
Yehuda dan Yusuf yaitu dua anak laki-laki Yakub yang memperoleh
hak kesulungan yang direnggut dari Ruben. Yehuda mewarisi
kerajaan yang tidak akan beranjak daripadanya, sementara Yusuf
memperoleh bagian tanah dua kali lebih besar, dan dengan itu kedua
suku ini menjadi yang pertama kali mendapat bagian mereka, Ye-
huda di bagian selatan tanah Kanaan dan Yusuf di bagian utaranya.
Ketujuh suku lainnya menyertai kedua suku ini dan masing-masing
memperoleh bagian undinya sebagai pelengkap bagi Yehuda dan
Yusuf. Bagian yang diundikan kepada Benyamin, Simeon, dan Dan,
melekat kepada Yehuda, sementara bagian yang diundikan kepada
Isakhar dan Zebulon, Naftali dan Asyer, melekat kepada Yusuf. Tam-
paknya, kedua bagian undi Yehuda dan Yusuf tersebut ditetapkan
untuk diberikan sebelum negeri itu diteliti secara saksama, seperti
yang kita dapati lalu (18:9). Ada kemungkinan bahwa sebagian
besar daerah di bagian utara dan selatan negeri, serta daerah-daerah
yang terletak paling dekat dengan Gilgal, dan yang paling dikenali
oleh orang Israel, pertama-tama dibagi menjadi dua bagian, lalu undi
atas dua bagian itu dibuang di antara kedua suku utama ini, suku
yang satu merupakan suku asal Yosua, sementara yang lainnya suku
asal Kaleb, yang menjadi orang pertama yang menetapkan bagian di
dalam pembagian tanah Kanaan ini. berdasar keputusan undi
itu, bagian selatan tanaah Kanaan, yang dijelaskan dalam pasal ini,
jatuh ke tangan suku Yehuda, sementara bagian utara tanah
Kanaan, yang dijelaskan dalam dua pasal lalu , menjadi milik
Yusuf. sesudah pembagian ini selesai dilaksanakan, milik pusaka
yang masih tersisa dibagi di antara ketujuh suku dengan lebih adil,
baik dalam hal luas maupun mutu. Mungkin inilah yang dimaksud di
dalam amanat umum yang diberikan perihal pembagian ini (Bil.
33:54), kepada yang besar jumlahnya haruslah kamu memberikan
Kitab Yosua 15:1-12
259
milik pusaka yang besar, dan kepada yang kecil jumlahnya haruslah
kamu memberikan milik pusaka yang kecil, dan yang ditunjuk oleh
undi bagi masing-masing, itulah bagian undiannya, artinya, “Engkau
harus memberikan dua bagian yang lebih besar, yang akan ditentu-
kan menurut undi, kepada suku Yehuda dan Yusuf yang lebih besar
jumlahnya, dan sisanya merupakan bagian yang lebih kecil yang
akan diberikan kepada suku-suku yang lebih kecil jumlahnya.” Pe-
nyerahan bagian yang lebih besar berlangsung di Gilgal, sementara
penyerahan bagian yang lebih kecil berlangsung di Silo.
Di dalam ayat-ayat ini, dikisahkan mengenai batas-batas bagian
yang diundikan kepada Yehuda, yang seperti pada suku-suku lainnya,
dikatakan menurut kaum-kaum mereka, artinya, dengan mempertim-
bangkan jumlah kaum-kaum mereka. Perkataan ini juga menandakan
bahwa Yosua dan Eleazar, serta orang-orang yang turut menetapkan
pembagian milik pusaka itu, sesudah mereka menurut undi menyerah-
kan bagian masing-masing suku, lalu membagi-bagi bagian yang
besar itu lebih lanjut, lalu memberikan milik pusaka kepada masing-
masing kaum, dan lalu kepada masing-masing rumah tangga.
Pembagian seperti ini jelas berlangsung dengan lebih tertib jika
dilaksanakan oleh pihak dengan kewenangan besar seperti ini, dan
cenderung lebih sedikit menimbulkan permasalahan ketimbang apa-
bila itu dipercayakan kepada pengurus dari masing-masing suku
yang lebih rendah kewenangannya. Batas-batas bagian yang diundi-
kan kepada suku Yehuda sebagian besar sudah ditentukan di dalam
ayat-ayat ini, namun tidak berarti tidak dapat diubah, sebab sejum-
lah daerah yang terletak di dalam batas-batas ini lalu akan
ditetapkan sebagai bagian yang diundikan kepada Simeon dan Dan.
1. Batas sebelah timur seluruhnya terdiri atas, dan memang hanya
berupa, Laut Asin (ay. 5). Setiap air laut memang asin, namun ting-
kat keasinan di laut ini sungguh luar biasa dan melampaui batas
kewajaran, sebagai dampak dari api dan belerang yang menghan-
curkan Sodom dan Gomora di masa Abraham, yang puing-puing-
nya terbenam di dasar laut mati ini, laut yang tidak pernah meng-
alir atau mengandung makhluk hidup apa pun di dalamnya.
2. Batas sebelah selatan merupakan batas sebelah selatan tanah
Kanaan secara umum, seperti yang terlihat dengan membanding-
kan ay. 1-4 dengan Kitab Bilangan 34:3-5. Dengan demikian,
suku Yehuda yang kuat dan tangguh dalam berperang ini me