Tampilkan postingan dengan label Yosua Hakim Hakim Rut 10. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yosua Hakim Hakim Rut 10. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Januari 2025

Yosua Hakim Hakim Rut 10


h idup untuk waktu yang 

lama, maka biarlah ia menjadikan ini sebagai pekerjaan 


 232

penutupnya untuk Allah dan Israel. Semua orang, namun  

terutama orang yang tua umurnya, harus menetapkan hati 

untuk melakukan dengan cepat apa yang harus dilakukan 

sebelum mereka mati,supaya  jangan sampai kematian 

mencegah mereka untuk melakukannya (Pkh. 9:10). 

II. Allah memberi Yosua gambaran khusus tentang negeri yang 

masih belum ditaklukkan, yang diniatkan untuk Israel, dan yang, 

pada waktunya, mereka akan menjadi penguasa negeri itu, jika 

mereka tidak menaruh penghalang di pintu mereka sendiri. 

Berbagai macam tempat disebutkan di sini, sebagian di sebelah 

selatan, seperti negeri orang Filistin, yang diperintah oleh lima 

raja, dan negeri yang menghadap ke Mesir (ay. 2-3), dan sebagian 

lagi di sebelah barat, seperti negeri yang menghadap ke orang 

Sidon (ay. 4). Sebagian di sebelah timur, seperti seluruh gunung 

Libanon (ay. 5), dan sebagian lagi menghadap ke utara, seperti 

negeri yang terletak di jalan yang menuju ke Hamat (ay. 5). Yosua 

diberi tahu hal ini, dan ia memberitahukannya kepada bangsa itu,  

1.supaya  mereka dapat lebih tersentuh oleh kebaikan Allah 

kepada mereka dalam memberi mereka negeri yang baik ini, 

dan dengan begitu dapat terdorong untuk mengasihi dan me-

layani-Nya. Sebab, jika apa yang mereka miliki ini terlalu sedi-

kit, tentu Allah akan menambah lagi ini dan itu kepada mereka 

(2Sam. 12:8).  

2.supaya  mereka tidak tergoda untuk mengadakan suatu perse-

kutuan, atau menjadi akrab secara berbahaya dengan tetang-

ga-tetangga mereka ini, hingga mereka mempelajari jalan 

tetangga mereka. namun  terlebihsupaya  mereka cemburu akan 

tetangga-tetangga mereka, sebagai umat yang menjaga hak 

mereka dari tetangga-tetangga mereka, dan yang dengannya 

mereka memiliki  alasan yang benar untuk berseteru.  

3.supaya  mereka tetap dalam keadaan siap untuk berperang, 

dan tidak berpikir untuk menanggalkan perlengkapan kuda 

selama masih ada negeri yang harus diduduki. Tidak pula kita 

boleh menanggalkan perlengkapan senjata rohani kita, atau 

menjadi lengah, sampai kemenangan kita menjadi tuntas da-

lam kerajaan kemuliaan. 

 

Kitab Yosua 13:7-33 

 233 

III. Allah berjanji bahwa Ia akan membuat orang Israel menjadi 

penguasa atas semua negeri yang belum ditundukkan itu, meski-

pun Yosua sudah tua dan tidak mampu untuk melakukannya, 

tua dan kemungkinan tidak akan hidup untuk melihat hal itu 

terlaksana. Apa pun yang akan terjadi dengan kita, dan sekalipun 

kita tersingkirkan sebagai bejana-bejana yang hina dan hancur, 

Allah tetap akan melakukan pekerjaan-Nya sendiri pada waktu-

Nya sendiri (ay. 6): Aku sendiri akan menghalau mereka. Dalam 

bahasa aslinya ada penekanan: “Akulah yang akan melakukan-

nya, Aku yang dapat melakukannya saat   engkau sudah mati 

dan tiada. Aku yang akan melakukannya jika Israel sendiri tidak 

mau.” “Aku akan melakukannya dengan firman-Ku,” demikian 

dalam terjemahan bahasa Aram di sini, seperti dalam banyak tem-

pat lain, “dengan Firman yang kekal, panglima pasukan Tuhan.” 

Janji bahwa Allah akan menghalau musuh-musuh dari hadapan 

orang Israel, dengan jelas menunjukkan sebagai syarat dari janji 

itu bahwa orang Israel sendiri harus berusaha menumpas habis 

mereka. Orang Israel sendiri harus maju melawan mereka, sebab 

jika tidak, musuh tidak dapat dikatakan dihalau dari hadapan 

orang Israel. Jika Israel, sebab  kemalasan, atau kepengecutan, 

atau kesukaan terhadap para penyembah berhala ini, duduk diam 

dan membiarkan musuh, maka itu salah orang Israel sendiri, dan 

bukan Allah, jika para penyembah berhala itu tidak dihalau 

keluar. Kita harus mengerjakan keselamatan kita, maka Allah pun 

akan bekerja dalam diri kita dan bekerja dengan kita. Kita harus 

melawan musuh-musuh rohani kita, maka Allah pun akan meng-

injak-injak mereka di bawah kaki kita. Kita harus maju mengerja-

kan pekerjaan dan peperangan Kristiani kita, maka Allah pun 

akan maju mendahului kita. 

Pembagian Tanah Kanaan  

 (13:7-33) 

7 Oleh sebab itu, bagikanlah negeri ini kepada suku yang sembilan itu dan 

kepada suku Manasye yang setengah itu menjadi milik pusaka mereka.”  

8 Bersama-sama dengan suku Manasye yang setengah lagi, orang Ruben dan 

orang Gad telah menerima milik pusaka mereka, yang telah diberikan Musa 

kepada mereka di sebelah timur sungai Yordan, seperti yang ditentukan 

Musa, hamba TUHAN itu, kepada mereka, 9 yakni mulai dari Aroër, yang di 

tepi sungai Arnon, kota pada pertengahan sungai itu, dan seluruh dataran 

tinggi, dari Medeba sampai ke Dibon; 10 dan segala kota Sihon, raja orang 


 234

Amori, yang berkerajaan di Hesybon, sampai ke daerah orang Amon; 11 selan-

jutnya Gilead dan daerah orang Gesur dan orang Maakha, serta seluruh 

gunung Hermon dan seluruh tanah Basan sampai ke Salkha, 12 seluruh 

kerajaan Og di Basan, yang memerintah di Asytarot dan Edrei, dialah yang 

tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim yang telah dikalahkan dan dihalau 

oleh Musa. 13 namun  orang Israel tidak menghalau orang Gesur dan orang 

Maakha itu, sehingga Gesur dan Maakha masih tetap diam di tengah-tengah 

Israel sampai sekarang. 14 Hanya kepada suku Lewi tidak diberikan milik 

pusaka: yang menjadi milik pusakanya ialah TUHAN, Allah Israel, seperti 

yang dijanjikan-Nya kepada mereka. 15 Kepada suku bani Ruben, menurut 

kaum-kaum mereka, telah diberikan Musa bagian ini: 16 daerah kepunyaan 

mereka mulai dari Aroër yang di tepi sungai Arnon, kota pada pertengahan 

sungai itu, dan seluruh dataran tinggi dekat Medeba; 17 Hesybon dan segala 

kotanya, yang di dataran tinggi, yakni Dibon, Bamot-Baal, Bet-Baal-Meon,  

18 Yahas, Kedemot, Mefaat, 19 Kiryataim, Sibma, Zeret-Hasahar di atas 

gunung di lembah itu, 20 Bet-Peor, lereng-lereng gunung Pisga, Bet-Yesimot, 

21 selanjutnya segala kota di dataran tinggi itu dan seluruh kerajaan Sihon, 

raja orang Amori, yang memerintah di Hesybon, yang dikalahkan oleh Musa; 

bersama-sama dia juga dikalahkannya raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem, 

Zur, Hur dan Reba, raja-raja bawahan Sihon, penduduk negeri itu. 22 Juga 

Bileam bin Beor, juru tenung itu, telah dibunuh oleh orang Israel dengan 

pedang, beserta orang-orang yang telah mati tertikam oleh mereka. 23 Jadi 

batas daerah bani Ruben ialah sungai Yordan dengan daerah pinggirnya. 

Itulah milik pusaka bani Ruben menurut kaum-kaum mereka, yakni kota-

kota dengan desa-desanya. 24 Kepada suku Gad, yakni kepada bani Gad 

menurut kaum-kaum mereka, telah diberikan Musa bagian ini: 25 daerah 

kepunyaan mereka ialah Yaezer dan segala kota negeri Gilead, serta setengah 

negeri orang Amon sampai ke Aroër, yang di sebelah timur Raba, 26 yakni 

mulai dari Hesybon sampai ke Ramat-Mizpa dan Betonim, dan dari Maha-

naim sampai ke daerah Debir; 27 dan di lembah: Bet-Haram, Bet-Nimra, 

Sukot dan Zafon, sisa kerajaan Sihon, raja Hesybon; sungai Yordan dengan 

daerah pinggirnya, sampai ke ujung danau Kineret, di sebelah timur sungai 

Yordan. 28 Itulah milik pusaka bani Gad menurut kaum-kaum mereka, yakni 

kota-kota dengan desa-desanya. 29 Kepada suku Manasye yang setengah itu, 

yakni kepada puak bani Manasye yang setengah itu, menurut kaum-kaum 

mereka, telah diberikan Musa bagian ini: 30 daerah mereka mulai dari 

Mahanaim: seluruh Basan, seluruh kerajaan Og, raja Basan, dan segenap 

Hawot-Yair, yang di Basan itu, enam puluh kota banyaknya; 31 selanjutnya 

setengah Gilead, Asytarot dan Edrei, kota-kota kerajaan Og di Basan, men-

jadi bagian bani Makhir, anak Manasye, yaitu bagian setengah bani Makhir 

menurut kaum-kaum mereka. 32 Itulah semuanya yang dibagikan Musa 

sebagai milik pusaka di dataran Moab di sebelah timur sungai Yordan dekat 

Yerikho. 33 namun  kepada suku Lewi Musa tidak memberikan milik pusaka: 

TUHAN, Allah Israel, Dialah yang menjadi milik pusaka mereka, seperti yang 

dijanjikan-Nya kepada mereka. 

Dalam perikop ini kita mendapati,  

I. Perintah-perintah yang diberikan kepada Yosua untuk membagi-

kan kepada tiap-tiap suku bagian mereka masing-masing dari 

negeri ini, termasuk negeri yang belum ditundukkan. Negeri yang 

belum ditundukkan juga harus dimasukkan ke dalam undi, da-

lam keyakinan dan kepercayaan bahwa negeri itu akan ditakluk-

Kitab Yosua 13:7-33 

 235 

kan saat   Israel bertambah banyak sehingga memerlukannya (ay. 

7): Sekarang bagikanlah negeri ini. Yosua berpikir bahwa semua 

negeri harus ditaklukkan sebelum suatu negeri dibagikan. 

“Tidak,” firman Allah, “yang sudah ditaklukkan ini cukup untuk 

memenuhi kebutuhanmu pada saat ini. Bagikanlah negeri ini, dan 

manfaatkanlah negeri itu dengan sebaik-baiknya, dan tunggulah 

sisanya sesudah ini.” Perhatikanlah, kita harus mengambil peng-

hiburan dari apa yang kita miliki, meskipun kita tidak dapat 

meraih semua yang ingin kita raih. Amatilah, 

1. Negeri itu harus dibagikan di antara sejumlah suku, dan mere-

ka tidak boleh selalu hidup bersama, seperti sekarang. Apa 

pun cara yang dipakai untuk memperoleh harta milik yang 

benar, sudah menjadi kehendak Allah yang memberikan bumi 

kepada umat manusia bahwa harus ada harta milik seperti 

itu. Dan bahwa setiap orang harus mengetahui harta miliknya 

sendiri, dan tidak merampas harta milik orang lain. Dunia 

harus diatur, bukan oleh kekuatan, melainkan oleh kebenar-

an, oleh hukum keadilan, dan bukan oleh hukum senjata. 

2. Bahwa negeri itu harus dibagikan sebagai milik pusaka, mes-

kipun mereka mendapatkannya melalui penaklukan.  

(1) Janji tentang hal ini diturunkan kepada mereka sebagai 

warisan dari nenek moyang mereka. Tanah perjanjian 

berlaku untuk anak-anak perjanjian, yang sangat dikasihi 

oleh sebab  nenek moyang mereka, dan dalam menggenapi 

kovenan yang dibuat dengan nenek moyang mereka.  

(2) Kepemilikan negeri itu harus diteruskan oleh mereka, seba-

gai warisan untuk anak-anak mereka. Sering kali, apa yang 

diperoleh dengan kekerasan akan segera hilang kembali. 

namun  Israel, sebab  memiliki  hak yang tak bisa digang-

gu gugat atas negeri ini melalui pemberian ilahi, dengan ini 

dapat melihat tanah itu dijamin sebagai warisan untuk 

keturunan mereka yang akan datang sesudah mereka. 

Mereka boleh yakin bahwa Allah memelihara rahmat ini 

untuk beribu-ribu angkatan. 

3. Bahwa Yosua tidak boleh membagikan negeri atas kehendak-

nya sendiri. Meskipun ia seorang yang sangat bijaksana, adil, 

dan baik, namun ia tidak boleh dibiarkan memberikan apa 

yang dia inginkan kepada tiap-tiap suku. sebab  itu, ia harus 


 236

melakukannya melalui undi, sehingga perkara itu diserahkan 

sepenuhnya kepada Allah, dan kepada ketentuan-Nya. Sebab 

Dialah yang menentukan batas-batas kediaman kita, dan 

setiap penghakiman manusia harus bersumber dari Dia. 

namun  Yosua harus memimpin dalam perkara ini, harus meng-

atur permohonan yang khidmat ini kepada sang Pemelihara, 

dan memastikan bahwa undi itu ditarik secara adil dan tanpa 

kecurangan, dan bahwa setiap suku memberikan persetujuan 

terhadap hasilnya. Undian memang mengakhiri pertengkaran 

(Ams. 18:18). namun , jika atas undian ini timbul suatu perseli-

sihan, maka Yosua dengan kebijaksanaan dan wewenangnya 

harus memberikan keputusan, dan mencegah dampak-dam-

pak buruk darinya. Yosua harus mendapat kehormatan untuk 

membagikan negeri itu,  

(1) sebab  ia sudah berlelah-lelah menaklukkannya. Dan keti-

ka, melalui tangannya, tiap-tiap suku menerima bagian me-

reka, maka dengan begitu mereka akan dibuat lebih peka 

akan kewajiban-kewajiban mereka terhadapnya. Pasti sangat 

menyenangkan bagi orang seperti Yosua, yang berjiwa mela-

yani kepentingan orang banyak, untuk melihat rakyat yang 

begitu ia kasihi makan dari hasil pekerjaan tangannya!  

(2)supaya  Yosua dalam hal ini dapat menjadi perlambang 

Kristus, yang tidak hanya telah menaklukkan bagi kita ger-

bang-gerbang neraka, namun  juga telah membukakan bagi 

kita gerbang-gerbang sorga. Dan sesudah  membayar milik 

pusaka yang kekal bagi semua orang percaya, Ia pada wak-

tunya akan membuat mereka semua memiliki milik pusaka 

itu. 

II. Di sini diberikan sebuah gambaran tentang pembagian negeri itu 

di seberang sungai Yordan di antara suku Ruben, suku Gad, dan 

suku Manasye yang setengah. Amatilah, 

1. Bagaimana penjelasan tentang pembagian tanah diberikan. 

Penjelasan ini bertujuan,  

(1) Sebagai alasan mengapa negeri di dalam Yordan ini harus 

dibagikan hanya kepada sembilan setengah suku, sebab  

dua setengah suku yang lain sudah mendapatkan bagian 

mereka.  

Kitab Yosua 13:7-33 

 237 

(2) Sebagai contoh untuk Yosua dalam pekerjaan yang harus 

dilakukannya sekarang. Ia sudah melihat Musa membagi-

kan negeri itu, dan hal ini akan sedikit banyak membantu-

nya dalam membagikan negeri ini. Dan dari situ ia dapat 

mengambil tindakan. Hanya saja sekarang ia harus mela-

kukannya melalui undi, namun  tampaknya Musa sendiri 

juga melakukannya, sesuai dengan hikmat yang diberikan 

kepadanya.  

(3) Sebagai dorongan bagi Yosua untuk mempercepat pembagi-

an negeri ini,supaya  sembilan setengah suku itu tidak di-

biarkan berlama-lama tanpa daerah kepunyaan mereka sen-

diri, sebab saudara-saudara mereka dari dua setengah suku 

sudah tinggal dengan begitu tenang di daerah kepunyaan 

mereka. Dan Allah, yang yaitu  Bapa bagi semua suku itu, 

tidak mau ada pembedaan seperti itu di antara anak-anak-

Nya. 

2. Rincian tentang pembagian tanah ini. 

(1) Di sini ada gambaran umum tentang negeri yang diberikan 

kepada dua setengah suku, yang telah diberikan Musa ke-

pada mereka, seperti yang ditentukan Musa kepada mereka 

(ay. 8). Pengulangan ini mengesahkan pemberian tanah 

yang akan diatur oleh Yosua. Musa telah menetapkan per-

kara ini, dan, sebab  Musa telah menetapkannya, maka 

berlakulah ketetapan itu. Yosua tidak boleh mencoba meng-

ubahnya, dengan alasan apa pun. Dan dapat diduga meng-

apa Yosua tidak akan mengubahnya, sebab Musa yaitu  

hamba Tuhan, dan dalam perkara ini bertindak dengan 

pimpinan tersembunyi dari Tuhan, dan ia setia sebagai 

seorang hamba. Di sini kita mendapati,  

[1] Penentuan batas-batas negeri ini, yang olehnya batas-

batas wilayah mereka dipisahkan dari negeri-negeri te-

tangga (ay. 9, dst.). Israel harus mengetahui batas-batas 

tanah mereka sendiri dan menjaganya, dan tidak boleh, 

dengan dalih sebagai umat kesayangan Allah, melang-

gar batas-batas tetangga mereka, dan menyerang hak-

hak dan barang-barang milik tetangga mereka. Tetang-

ga-tetangga mereka memiliki  hak yang sah dan kuat 

atas barang-barang milik mereka melalui pemeliharaan 


 238

ilahi, meksipun tidak, seperti Israel, memiliki  hak 

melalui janji.  

[2] Dikecualikannya satu bagian dari negeri ini dari kepe-

milikan Israel, meskipun negeri itu termasuk dalam 

pemberian bagi mereka, yaitu negeri orang Gesur dan 

Maakha (ay. 13). Mereka tidak mendapat kesenangan 

untuk menaklukkan semua penjuru negeri yang terpen-

cil dan tersembunyi pada zaman Musa. Sesudah itu 

mereka tidak berpikiran untuk menaklukkannya, sebab 

mereka sudah puas dengan apa yang mereka punya. 

Demikianlah, sekalipun seseorang tidak dibatasi dengan 

janji-janji Allah, namun ia dapat dibatasi oleh iman, 

doa-doa, dan usaha-usahanya sendiri. 

(2)  Sebuah gambaran yang sangat terinci tentang milik pusaka 

dari dua setengah suku ini. Bagaimana mereka dipisahkan 

satu dari yang lain, dan kota-kota apa, beserta wilayah, 

desa, dan ladang, yang pada umumnya diketahui dan di-

anggap sebagai perlengkapannya, yang menjadi milik tiap-

tiap suku. Penjelasan ini dipaparkan dengan rinci dan te-

pat dengan tujuansupaya  keturunan yang akan datang, 

saat   membaca sejarah ini, bisa lebih tersentuh oleh ke-

baikan Allah terhadap nenek moyang mereka. Kiranya hati 

mereka tersentuh oleh kebaikan Allah saat   mereka men-

dapati betapa Allah membuat mereka menduduki negeri 

yang begitu luas dan subur, dengan limpahan kota-kota 

yang besar dan ternama. Pemberian-pemberian Allah tam-

pak paling baik saat   kita menelisik rincian-rinciannya. 

Batasan-batasan untuk setiap suku juga ditetapkan dengan 

tepat dalam catatan asli ini. Dengan begitu, perselisihan-

perselisihan dapat dicegah, dan juga pertikaian-pertikaian 

antar suku yang biasa terjadi saat   batasan-batasan be-

lum disesuaikan, atau perkara ini belum dipastikan. Dan 

beralasan bagi kita untuk berpikir bahwa daftar yang di-

tetapkan dan diberitahukan di sini tentang undi dari tiap-

tiap suku itu sangat bermanfaat bagi Israel di lalu  

hari. Daftar ini sering dirujuk, dan selalu ditaati, untuk 

menentukan meum dan tuum – milikku dan milikmu. 

Kitab Yosua 13:7-33 

 239 

[1] Kita mendapati di sini undi yang didapat suku Ruben, 

anak sulung Yakub, yang, meskipun sudah kehilangan 

martabat dan kekuasaan yang terkait dengan hak kesu-

lungan, namun, tampaknya, mendapat keuntungan di-

layani pertama. Mungkin orang-orang dari suku itu 

memang sudah berkeinginan untuk tinggal di seberang 

sungai Yordan, sehingga, sebab  tidak dapat mengha-

rapkan keuntungan mendapat undi yang terbaik, mere-

ka berharap diberi kesempatan mendapat undi yang 

pertama. Amatilah, pertama, dalam penjelasan tentang 

undi yang didapat suku ini, disebutkan tentang pem-

bantaian, 

1. Terhadap Sihon, raja orang Amori, yang memerintah 

di negeri ini, dan bisa saja mempertahankan peme-

rintahannya dan nyawanya seandainya ia bersikap 

ramah, dan membiarkan Israel melewati wilayah-

wilayahnya. Akan namun , dengan berusaha melawan 

Israel, ia mendatangkan kehancuran atas dirinya 

sendiri (Bil. 21:21, dst.).  

2. Pembantaian terhadap raja-raja Midian, yang dibu-

nuh sesudah itu dalam perang lain (Bil. 31:8), namun 

di sini disebut sebagai raja-raja bawahan Sihon, dan 

dikatakan dikalahkan bersama-sama dia. Sebab me-

reka yaitu  para jajahan raja Sihon, atau, dalam per-

lawanannya terhadap Israel, bersekutu dengannya, 

dan sepenuh hati mendukung kepentingan-kepen-

tingannya. Kejatuhannya membuka jalan bagi keja-

tuhan raja-raja bawahannya tidak lama sesudah itu.  

3. Pembantaian terhadap Bileam secara khusus, yang 

hendak, seandainya bisa, mengutuk Israel, dan sege-

ra sesudahnya diberi ganjaran menurut kelakuannya 

yang jahat (Mzm. 28:4), sebab ia tewas bersama 

orang-orang yang menyuruhnya menyerapahi Israel. 

Peristiwa ini telah dicatat sebelumnya (Bil. 31:8), dan 

di sini diulangi, sebab digagalkannya niat Bileam un-

tuk mengutuk Israel mengubah kutuk itu menjadi 

berkat. Peristiwa ini merupakan contoh akan kuasa 

dan kebaikan Allah yang luar biasa hingga pantas un-

tuk dikenang selama-lamanya (lihat Mi. 6:5). Kedua, 


 240

dalam undi yang didapat suku Ruben terdapat gu-

nung Pisgah, yang dari puncaknya Musa meman-

dang Kanaan duniawi, dan lalu  menghilang ke 

Kanaan sorgawi. Dan tidak jauh dari situ pula Elia 

berdiri, sebelum ia terangkat ke sorga dalam kereta 

berapi. Pemisahan suku ini dari suku-suku yang 

lain, oleh sungai Yordan, diratapi oleh Debora. Dan 

tindakan mereka yang lebih mengutamakan kepen-

tingan-kepentingan pribadi di atas kepentingan-ke-

pentingan umum sangat dicelanya (Hak. 5:15-16). 

Dalam undi yang didapat suku Ruben juga terdapat 

Hesybon dan Sibma, yang terkenal dengan ladang-

ladang dan kebun-kebun anggur yang subur. Lihat 

Yesaya 16:8-9; Yeremia 48:32. Suku Ruben, ber-

sama dengan suku Gad, digoncangkan dengan keras 

oleh Hazael raja Aram (2Raj. 10:33), dan sesudah itu 

dihalau dan dibawa ke dalam pembuangan, dua 

puluh tahun sebelum pembuangan semua sepuluh 

suku secara bersamaan oleh raja Asyur (1Taw. 5:26). 

[2] Undi yang didapat suku Gad (ay. 24-28). Undi yang 

mereka dapat terletak di sebelah utara dari undi yang 

didapat suku Ruben. Negeri Gilead termasuk dalam 

suku Gad, yang begitu terkenal dengan balsamnya, 

hingga benar-benar dianggap aneh jika tidak ada bal-

sam di Gilead, dan juga kota Yabesh-Gilead dan Ramot-

Gilead, yang sering kita baca tentangnya dalam Kitab 

Suci. Sukot dan Pnuel, yang tentangnya kita baca 

dalam kisah Gideon, termasuk dalam suku ini. Terma-

suk juga hutan yang disebut dengan hutan Efraim, yang 

diberi nama demikian berdasar  pembantaian yang 

dibuat Yefta di sana terhadap suku Efraim. Dalam 

hutan itu pasukan Absalom yang memberontak dipukul 

kalah, sewaktu Daud ayahnya tinggal di Mahanaim, 

salah satu kota perbatasan dari suku ini (ay. 26). Saron, 

yang terkenal dengan mawarnya, termasuk dalam suku 

ini. Dan dalam batas-batas suku ini tinggallah orang 

Gerasa yang lebih mencintai babi-babi mereka daripada 

Juruselamat mereka, yang lebih pantas disebut orang 

Girgasi daripada orang Israel. 

Kitab Yosua 13:7-33 

 241 

[3] Undi yang didapat suku Manasye yang setengah (ay. 29-

31). Basan, kerajaan Og, ada dalam bagiannya. Basan 

terkenal akan kayu yang terbaik, lihat saja pohon tar-

bantin dari Basan, dan akan hewan ternak yang ter-

baik, lihat saja lembu-lembu jantan dan domba-domba 

jantan dari Basan. Bagian suku ini terletak di sebelah 

utara dari bagian suku Gad, sampai ke gunung Her-

mon, dan di dalamnya terdapat sebagian dari wilayah 

Gilead. Mispeh termasuk dalam suku yang setengah ini, 

dan Yefta yaitu  salah satu perhiasannya. Demikian 

pula dengan Elia, sebab Tisbe termasuk dalam suku ini, 

dan itulah sebabnya Elia disebut orang Tisbe. Yair ada-

lah perhiasannya yang lain. Di tepi suku ini berdirilah 

Khorazim, yang dihormati dengan pekerjaan-pekerjaan 

Kristus yang ajaib, namun  dihancurkan oleh kutuk-Nya 

yang adil sebab  tempat itu tidak memanfaatkan de-

ngan baik pekerjaan-pekerjaan ajaib-Nya itu. 

[4] Dua kali dalam pasal ini diberitahukan bahwa kepada 

suku Lewi, Musa tidak memberikan milik pusaka (ay. 14, 

33), sebab demikianlah yang sudah ditetapkan Allah 

(Bil. 18:20). Seandainya mereka mendapat bagian mere-

ka sendiri sepenuhnya, maka Musa pasti akan melayani 

mereka terlebih dahulu, bukan sebab  suku itu yaitu  

sukunya sendiri, melainkan sebab  itu yaitu  suku 

Allah. namun  mereka harus diberi persediaan dengan 

cara lain. Tempat tinggal mereka harus tersebar di se-

mua suku, dan mereka harus dipelihara dengan hasil-

hasil yang dibawa dari semua suku. Dan Allah sendiri 

yaitu  bagian dari milik pusaka mereka dan juga piala 

mereka (Ul. 10:9; 18:2). 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

PASAL 14  

Di sini terdapat, 

I.  Cara yang umum digunakan dalam pembagian tanah (ay. 1-

5). 

II. Tuntutan Kaleb atas Hebron, sebagai miliknya sesuai dengan 

janji, dan oleh sebab itu tidak boleh diundi bersama bagian-

bagian tanah yang lain (ay. 6-12). Tuntutan itu dikabulkan 

oleh Yosua (ay. 13-15). Hal ini dilaksanakan di Gilgal yang 

hingga saat itu merupakan markas besar mereka. 

Pembagian Tanah Kanaan 

(14:1-5) 

1 Inilah semuanya yang diterima oleh orang Israel sebagai milik pusaka di 

tanah Kanaan, yang telah dibagikan kepada orang Israel oleh imam Eleazar, 

dan Yosua bin Nun dan para kepala kaum keluarga dari suku-suku mereka, 

2 dengan mengundi milik pusaka itu, seperti yang diperintahkan TUHAN 

dengan perantaraan Musa mengenai suku-suku yang sembilan setengah itu. 

3 Sebab kepada suku-suku yang dua setengah lagi telah diberikan Musa 

milik pusaka di seberang sungai Yordan, namun  kepada orang Lewi tidak 

diberikannya milik pusaka di tengah-tengah mereka. 4 Sebab bani Yusuf 

merupakan dua suku, Manasye dan Efraim. Maka kepada orang Lewi tidak 

diberikan bagiannya di negeri itu, selain dari kota-kota untuk didiami, 

dengan tanah penggembalaannya untuk ternak dan hewan mereka. 5 Seperti 

yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah diperbuat oleh orang 

Israel dan dibagi-bagi merekalah negeri itu. 

sesudah  dalam pasal sebelumnya sang sejarawan bercerita tentang 

pengaturan negeri-negeri di sisi seberang sungai Yordan, sekarang ia 

menceritakan tentang apa yang mereka lakukan dengan negeri-negeri 

di tanah Kanaan. Tempat-tempat itu tidak ditaklukkan untuk dibiar-

kan menjadi tandus, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, dan 

lapangan bagi burung unta (Yes. 34:13). Tidak, orang Israel yang sam-


 244

pai saat itu senantiasa berkemah bersama di satu tempat, dan seba-

gian besar dari mereka tidak pernah mengalami cara hidup lain, 

sekarang harus menyebar untuk menempati dan mengolah negeri-

negeri taklukan baru ini. Dikatakan mengenai bumi, bahwa Allah 

menciptakannya bukansupaya  kosong, namun  Ia membentuknya untuk 

didiami (Yes. 45:18). Kanaan akan sia-sia saja ditundukkan jika  

tidak didiami. Namun demikian, setiap orang tidak boleh pergi dan 

menetap di mana pun sesuka hatinya. Sebaliknya, sama seperti pada 

zaman Peleg, haruslah diadakan pembagian yang tertib dan teratur 

terhadap tanah yang bisa didiami di antara putra-putra Nuh (Kej. 

10:25, 32), demikian juga sekarang harus diadakan pembagian tanah 

Kanaan di antara putra-putra Yakub. Allah sudah memberi Musa 

petunjuk tentang cara melakukan pembagian ini, dan di sini petun-

juk-petunjuk itu dijalankan dengan tepat (Bil. 26:53, dst.) 

I. Para pemimpin urusan besar ini yaitu  Yosua sang pemimpin 

utama, Eleazar sang imam kepala, dan sepuluh kepala kaum ke-

luarga dari setiap suku yang sekarang akan menerima milik 

pusaka. Kesepuluh kepala kaum ini telah ditentukan Allah sendiri 

beberapa tahun sebelumnya (Bil. 34:17, dst.), dan sepertinya 

mereka masih hidup sekarang dan menghadiri acara ini,supaya  

setiap suku diwakili oleh masing-masing wakilnya dan merasa 

puas bahwa pembagian akan berjalan dengan adil dan dapat me-

nerimanya sesuai undian. 

II. Jumlah suku yang akan menerima pembagian tanah ini yaitu  

sembilan setengah suku. 

1. Bukan dua setengah suku yang sudah mendiami negeri-negeri 

di seberang sungai Yordan (ay. 3). Sekarang saat   melihat 

betapa subur tanah Kanaan yang akan dibagi-bagikan kepada 

saudara-saudara mereka yang lain, dan betapa tanah-tanah itu 

sudah ditundukkan sepenuhnya, sebagian dari mereka seka-

rang mungkin saja menyesali pilihan mereka waktu dulu itu, 

dan berharap seandainya saja mereka sekarang juga mengikuti 

undian bersama saudara-saudara mereka. Kalau boleh, dengan 

senang hati mereka mungkin mau menyerahkan bagian yang 

telah mereka peroleh di sisi seberang sungai Yordan itu. Akan 

namun , hal ini tidak diperbolehkan. Mereka telah memilih tanah 

di seberang Yordan itu dan tidak punya kuasa untuk mem-

Kitab Yosua 14:1-5 

 245 

batalkannya. Mereka akan dihukum jika berbuat demikian. 

Mereka sendirilah yang telah memutuskan, jadi mereka harus 

berpegang pada pilihan mereka. 

2. Bukan suku Lewi, sebab  suku ini telah diatur dengan cara 

lain. Allah telah membedakan mereka dari, dan meninggikan 

mereka di atas suku-suku lain. Sekarang mereka tidak boleh 

bergabung dengan suku-suku lain itu atau membuang undi 

bersama mereka, sebab hal ini akan melibatkan mereka dalam 

urusan-urusan hidup ini, yang tidak akan sesuai dengan 

tugas pekerjaan mereka yang kudus. Akan namun , 

3. Keturunan Yusuf terbagi menjadi dua suku, yakni suku 

Manasye dan Efraim, menurut dua putra Yusuf yang diangkat 

anak oleh Yakub, sehingga dengan demikian jumlah suku 

tetap dua belas, meskipun suku Lewi tidak termasuk di dalam 

undi. Hal ini diisyaratkan di sini (ay. 4): bani Yusuf merupakan 

dua suku, Manasye dan Efraim. Maka kepada orang Lewi tidak 

diberikan bagiannya. Jadi terdapat dua belas suku, tanpa 

suku Lewi dalam undi. 

III. Aturan yang harus mereka ikuti yaitu  dengan undian (ay. 2). 

Undi dibuang, namun  setiap keputusannya berasal dari pada TU-

HAN (Ams. 16:33). Di sini cara tersebut digunakan dalam  urusan 

yang penting, yang tidak akan memberikan kepuasan kepada 

semua pihak jika dilakukan dengan cara lain. Undian ini diguna-

kan melalui sebuah upacara ibadah yang khidmat sebagai sebuah 

permohonan kepada Allah, dan atas persetujuan semua pihak. 

Dengan membagi tanah melalui undian, 

1. Orang Israel berserah kepada Allah serta bergantung pada hik-

mat dan kedaulatan-Nya, dengan percaya bahwa Ia lebih layak 

menentukan bagi mereka daripada mereka menentukan untuk 

diri sendiri (Mzm. 47:5), Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita. 

2. Mereka menyatakan kesediaan untuk mematuhi keputusan 

hasil undi itu, sebab setiap orang harus menerima bagiannya, 

dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Dengan meru-

juk pada hal ini, kita disebut mendapat bagian yang dijanjikan 

di dalam Kristus (Ef. 1:11), eklerothemen – kita telah mendapat 

bagian melalui undian, demikianlah makna ayat itu. Sebab, 

bagian kita itu diperoleh melalui penunjukan ilahi. Kristus, 


 246

Yosua kita, memberikan hidup kekal kepada semua yang telah 

diberikan kepada-Nya (Yoh. 17:2). 

Permohonan Kaleb 

(14:6-15) 

6 Bani Yehuda datang menghadap Yosua di Gilgal. Pada waktu itu berkatalah 

Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, kepadanya: "Engkau tahu firman yang 

diucapkan TUHAN kepada Musa, abdi Allah itu, tentang aku dan tentang 

engkau di Kadesh-Barnea. 7 Aku berumur empat puluh tahun, saat   aku 

disuruh Musa, hamba TUHAN itu, dari Kadesh-Barnea untuk mengintai 

negeri ini; dan aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya. 

8 Sedang saudara-saudaraku, yang bersama-sama pergi ke sana dengan aku, 

membuat tawar hati bangsa itu, aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, de-

ngan sepenuh hati. 9 Pada waktu itu Musa bersumpah, katanya: Sesungguh-

nya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan 

anak-anakmu sampai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TU-

HAN, Allahku, dengan sepenuh hati. 10 Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN 

telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat 

puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, 

dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, 

telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; 11 pada waktu ini aku 

masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku 

pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan 

untuk keluar masuk. 12 Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, 

yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar 

pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar 

dan berkubu. Mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau 

mereka, seperti yang difirmankan TUHAN.” 13 Lalu Yosua memberkati Kaleb 

bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusaka-

nya. 14 Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang 

Kenas itu, sampai sekarang ini, sebab  ia tetap mengikuti TUHAN, Allah 

Israel, dengan sepenuh hati. 15 Nama Hebron dahulu ialah Kiryat-Arba; Arba 

ialah orang yang paling besar di antara orang Enak. Dan amanlah negeri itu, 

berhenti berperang. 

Sebelum undian dibuang guna menentukan bagian suku-suku ber-

sangkutan, bagian Kaleb khusus ditetapkan untuknya. Selain Yosua, 

ia bukan saja orang tertua di seluruh Israel, melainkan juga dua 

puluh tahun lebih tua dari siapa pun di antara mereka. Semua orang 

yang berusia lebih dari dua puluh tahun saat   usia Kaleb empat 

puluh tahun, sudah mati di padang gurun. Oleh sebab itu usia yang 

luar biasa ini harus diberi kehormatan khusus dalam pembagian 

tanah tersebut. Sekarang, 

I. Di sini Kaleb mengajukan permohonannya, atau lebih tepat tun-

tutannya, agar Hebron diberikan kepadanya menjadi milik pusa-

Kitab Yosua 14:6-15 

 247 

kanya (ia menyebutnya pegunungan, ay. 12), dansupaya  tempat 

itu tidak turut diundi bersama bagian-bagian lain negeri itu. 

Untuk membenarkan tuntutannya, ia menunjukkan bahwa sudah 

sejak lama Allah melalui Musa, menjanjikan pegunungan itu. Ka-

rena kehendak Allah sudah dinyatakan dalam hal ini, maka sung-

guh merupakan hal sia-sia dan percuma saja jika  menentu-

kannya dengan cara membuang undi. Melalui cara undi, kita 

mengajukan permohonan kepada Allah hanya dalam perkara-per-

kara yang belum ditentukan, dan janganlah dalam perkara yang 

sudah ditentukan Allah seperti dalam perkara Kaleb ini. Di sini 

Kaleb disebut orang Kenas. Ada yang berpendapat sebab  ia telah 

menang telak atas orang Kenas, seperti orang Romawi memberi 

para panglima mereka gelar sesuai negeri yang mereka taklukkan, 

misalnya Afrikanus, Jermanikus, dan seterusnya. Amatilah, 

1. Demi menguatkan permohonannya, 

(1) Kaleb mengajak kaum Yehuda bersamanya untuk meng-

ajukan permohonan, yakni para pemimpin dan pembesar 

dari suku itu yang bersedia memberikan penghormatan 

kepada dia yang bagaikan hiasan suku mereka. Selain itu, 

untuk menyatakan persetujuan mereka bahwa Kaleb sudah 

sepantasnya menentukan bagiannya sendiri, dan bahwa me-

reka tidak akan menganggapnya sebagai celaan atas sisa 

suku ini. Kaleb yaitu  orang yang telah dipilih Allah dari 

suku tersebut untuk ikut menentukan pembagian tanah itu 

(Bil. 34:19). Itulah sebabnya guna mencegahsupaya  orang 

tidak beranggapan bahwa ia hendak memanfaatkan wewe-

nangnya itu untuk mengejar keuntungan dan kepuasan sen-

diri, maka ia mengajak serta saudara-saudaranya. Dengan 

begitu, ia melepaskan kekuasaannya dan hanya mengandal-

kan keterlibatan saudara-saudaranya itu. 

(2) Ia menunjukkan bukti kebenaran pernyataannya kepada 

Yosua, yang menjadi dasar bagi permohonannya itu: Eng-

kau tahu firman (ay. 6). 

(3) Ia berbicara tentang Musa dengan penuh rasa hormat, dan 

ia tahu bahwa hal ini pastilah akan sangat menyenangkan 

hati Yosua: Musa, abdi Allah itu (ay. 6), dan hamba TUHAN 

itu (ay. 7). Perkataan Musa dianggapnya sebagai datang 

dari Allah sendiri, sebab Musa merupakan penyambung 


 248

lidah dan tangan kanan-Nya. Oleh sebab itu ia memiliki 

alasan, baik untuk menginginkan maupun berharap bahwa 

perkataan Musa itu akan dipenuhi. Apa lagi yang bisa 

diinginkan selain bukti perkenan Allah? Dan, apa lagi yang 

diharapkan dengan penuh keyakinan selain pengabulan 

janji-Nya? 

2. Di dalam permohonannya, Kaleb menyatakan, 

(1) Kesaksian hati nuraninya perihal ketulusan hatinya dalam 

melaksanakan urusan besar yang menentukan nasib Israel 

kelak, yaitu pengintaian atas negeri Kanaan. Kaleb meru-

pakan salah satu dari kedua belas pengintai yang diutus 

melaksanakan tugas itu (ay. 7). Sekarang ia mengenang hal 

tersebut dan menyebutkannya, bukan dengan kesombong-

an, melainkan sebagai hal yang perlu diselipkan dalam 

permohonan itu sebagai pertimbangan agar permintaan 

tersebut dikabulkan. 

[1] Kaleb menyampaikan laporan seperti apa yang ada di 

hatinya. Artinya, perkataannya sama dengan pikirannya 

saat ia membicarakan tanah Kanaan dengan begitu hor-

mat, begitu yakin akan kuasa Allah untuk membuat me-

reka memilikinya, dan begitu memandang rendah perla-

wanan yang bisa diberikan orang Kanaan, bahkan orang 

Enak sendiri, seperti yang telah dilakukannya (Bil. 13:30; 

14:7-9). Ia tidak melakukannya semata-mata untuk 

menyenangkan hati Musa atausupaya  rakyat tenang, 

apalagi sebab  kegigihan orang-orang sebangsanya yang 

menentangnya, namun  sebab  yakin sepenuhnya akan 

kebenaran dari apa yang dikatakannya dan juga akan 

janji Allah. 

[2] Di dalam hal tersebut ia tetap mengikuti TUHAN, Allah 

Israel, dengan sepenuh hati. Yaitu, ia tetap mengerjakan 

tugasnya dengan tekun, dan dengan tujuan memulia-

kan Allah dalam hal itu. Ia menaati kehendak Allah 

dengan memperhatikan perkenan ilahi. Ia telah mene-

rima kesaksian ini dari Allah sendiri (Bil. 14:24), dan 

oleh sebab itu bukanlah merupakan kemuliaan sia-sia 

jika  ia berbicara tentang hal tersebut. Seperti ini 

juga yang akan dilakukan orang-orang yang memiliki 

Kitab Yosua 14:6-15 

 249 

Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh mereka, 

bahwa mereka yaitu  anak-anak Allah, serta dengan 

penuh syukur dan rendah hati menceritakannya kepada 

orang lain tentang apa yang telah diperbuat Allah bagi 

jiwa mereka, guna membesarkan hati orang lain. Per-

hatikanlah, orang-orang yang mengikuti Allah sepenuh 

hati saat   mereka masih muda akan memperoleh baik 

pujian maupun penghiburan saat   mereka sudah tua, 

serta pahala di Kanaan sorgawi untuk selama-lamanya. 

[3] Ia melakukan tugas pengintaiannya dengan baik saat   

semua saudara dan rekan-rekan sepelayanan, kecuali 

Yosua, berbuat sebaliknya. Semua saudara itu membuat 

tawar hati bangsa itu (ay. 8), dan seberapa parah aki-

batnya sudah sangat diketahui. Mengikuti Allah akan 

semakin mendatangkan pujian jika  kita melekat 

kepada Allah sementara yang lain meninggalkan dan 

undur dari-Nya. Kaleb tidak perlu secara khusus me-

nyebutkan sikap Yosua dalam perkara ini. Semua orang 

sudah tahu hal ini, dan sepertinya Kaleb tidak hendak 

menyanjung dia. Sudah cukup jika  ia berkata (ay. 

6), Engkau tahu firman yang diucapkan TUHAN tentang 

aku dan tentang engkau. 

(2) Pengalaman Kaleb perihal kebaikan Allah kepadanya mulai 

sejak hari itu. Ia juga ikut mengembara di padang gurun 

bersama yang lain dan dijauhkan dari Kanaan selama tiga 

puluh delapan tahun seperti mereka, akibat dosa yang 

sama sekali tidak dilakukannya, justru yang bahkan ber-

usaha keras dicegahnya. Walaupun begitu, ia tidak menge-

luh namun  justru menyebutkan demi kemuliaan Allah, kasih 

setia-Nya kepadanya dalam dua hal: 

[1] Bahwa ia tetap hidup di padang gurun, bukan saja di 

tengah bahaya dan keletihan akibat perjalanan jauh 

dan menjemukan itu, namun  juga meskipun seluruh 

angkatan Israel, kecuali dirinya dan Yosua, telah diha-

bisi oleh kematian. Betapa dengan penuh syukur ia ber-

bicara tentang kebaikan Allah terhadapnya! (ay. 10). 

Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara 

hidupku, empat puluh lima tahun lamanya. Tiga puluh 


 250

delapan tahun di padang gurun menembus berbagai 

bencana padang pasir, dan tujuh tahun di Kanaan me-

nembus bahaya peperangan! Perhatikanlah, Pertama, 

sementara kita hidup, Allah sendirilah yang memelihara 

kita sehingga tetap hidup. Melalui kuasa-Nya Ia melin-

dungi kita dari kematian, sedangkan melalui kelimpah-

an-Nya Ia senantiasa membekali kita dengan dukungan 

serta kenyamanan hidup. Ia mempertahankan jiwa kami 

di dalam hidup. Kedua, semakin lama kita hidup, kita 

harus semakin menyadari kebaikan Allah dalam meme-

lihara kita tetap hidup, pemeliharaan-Nya dalam mem-

perpanjang hidup kita yang rapuh, dan kesabaran-Nya 

dalam memperpanjang hidup kita yang sudah terhilang. 

Sudahkah Ia memelihara hidupku selama empat puluh 

lima tahun ini? Adakah itu hanya tentang waktu saja? 

Ataukah lebih dari sekadar waktu? Ataukah tidak ada 

artinya? Kita memiliki  alasan untuk berkata, Bahwa 

sebab  sebab segala kemurahan Tuhan, maka tiada kita 

dibinasakan sama sekali. Sebanyak apakah kita ber-

utang budi atas perkenan Allah, dan apa gerangan yang 

hendak kita berikan sebagai balasannya? sebab  itu 

biarlah hidup yang dipelihara Allah ini dipersembahkan 

demi kemuliaan-Nya. Ketiga, kematian banyak orang di 

sekeliling kita sudah seharusnya membuat kita lebih 

bersyukur kepada Allah sebab  telah memelihara dan 

menjagasupaya  kita tetap hidup. Ribuan orang ber-

jatuhan di kanan dan kiri kita, namun kita sendiri tetap 

terpelihara. Perkenan yang luar biasa ini membebankan 

kewajiban ke atas kita agar taat sepenuh hati kepada-

Nya. 

[2] Bahwa ia cocok bagi tugas itu, sesudah  berada di Ka-

naan. Meskipun sudah berusia delapan puluh lima ta-

hun, ia masih sama bersungguh-sungguh dan bersema-

ngat seperti saat   berusia empat puluh tahun (ay. 11): 

seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuat-

anku sekarang. Inilah buah dari janji itu, yang menga-

lahkan apa yang dikatakan. sebab  Allah tidak saja 

memberikan apa yang dijanjikan-Nya, namun  bahkan 

memberikan lebih banyak lagi. Hidup berdasar  janji 

Kitab Yosua 14:6-15 

 251 

akan mendatangkan hidup, kesehatan, dan kekuatan, 

dan semuanya itu yang membuat hidup yang dijanjikan 

itu menjadi suatu berkat dan penghiburan. Musa telah 

berkata dalam doanya (Mzm. 90:10): bahwa delapan pu-

luh tahun yaitu  kesukaran dan penderitaan, dan me-

mang demikianlah yang umumnya terjadi. Namun, Kaleb 

merupakan perkecualian. Kekuatannya pada usia dela-

pan puluh lima tahun penuh ketenteraman dan sukacita. 

Ia menerimanya sebab  mengikuti TUHAN dengan sege-

nap hati. Di sini Kaleb menyebutkan hal tersebut untuk 

kemuliaan Allah, dan sebagai alasan meminta bagian 

yang harus direbutnya dari tangan para raksasa. Ja-

ngan kiranya Yosua berkata kepadanya bahwa ia tidak 

tahu apa yang ia minta. Bolehkan ia memiliki bagian 

yang dimintanya sebagai haknya? “Ya,” katanya, “meng-

apa tidak? Aku masih kuat berperang seperti dahulu.” 

(3) Janji yang diberikan Musa kepada Kaleb dalam nama 

Allah,supaya  ia mendapatkan pegunungan ini (ay. 12). 

Janji ini merupakan permohonan utamanya dan yang dian-

dalkannya. Seperti yang kita dapati (Bil. 14:24) secara 

umum, dia akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dima-

sukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya. Namun, 

sepertinya janji itu bersifat lebih khusus, dan Yosua me-

ngetahuinya. Kedua belah pihak paham bahwa pegunung-

an yang diminta Kaleb itu memang disediakan baginya. 

Dari tempat inilah, lebih dari tempat mana pun, para peng-

intai memperoleh hasil laporan mereka, sebab di sinilah 

mereka berjumpa dengan keturunan Enak (Bil. 13:22), yang 

mereka lihat dari atas pegunungan itu hingga membuat 

mereka terpana. Betapa para pengintai itu sangat bersusah 

hati membayangkan sukarnya menaklukkan Hebron, kota 

yang dijaga para raksasa. Akhirnya mereka memutuskan 

bahwa penaklukan seluruh negeri itu sungguh tidak dapat 

dilaksanakan. Namun, Kaleb menentang pendapat mereka, 

dan meyakinkan rakyat dengan sejujurnya bahwa tidak 

demikian adanya. Dengan berani ia menginginkan kota 

yang mereka sebut tak terkalahkan itu, dan meminta 

ditugaskan untuk melawan negeri itu. “Aku mau berperang 

dengan negeri itu, and jika aku tidak bisa memperolehnya 


 252

sebagai milik pusakaku, aku tidak akan menerima bagian 

lain.” “Baiklah,” kata Musa, “kalau begitu tanah itu akan 

menjadi milikmu. Rebutlah dan gunakanlah tanah itu.” 

Sungguh penuh hatinya dengan semangat kepahlawanan. 

Betapa rindu hatinya untuk mengilhami saudara-saudara-

nya juga, bahwa ia memilih tanah itu sebab  tanah terse-

but paling sulit ditaklukkan. Dan untuk menunjukkan 

bahwa jiwanya tidak ikut merosot seperti tubuhnya, seka-

rang sesudah empat puluh lima tahun berlalu, ia masih 

tetap bertahan pada pilihannya, pikirannya sama sekali 

tidak berubah. 

(4) Harapan Kaleb untuk bisa menguasai tanah itu, meskipun 

orang Enak menjadi pemiliknya (ay. 12): Mungkin TUHAN 

menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka. Kota 

Hebron sudah dimusnahkan Yosua (10:37), namun pegu-

nungan yang menjadi bagiannya dan diduduki orang Enak 

masih belum ditaklukkan. Memang di pasal 11:21 ada dise-

butkan bahwa orang Enak dilenyapkan dari Hebron, na-

mun sang sejarawan di sini bermaksud menceritakan selu-

ruh penyerbuan Israel, jadi tampaknya Hebron belum 

ditaklukkan sampai nanti saat   mereka hendak berbagi 

tanah itu. Amatilah, ia membangun harapannya untuk 

menghalau orang Enak atas dasar kehadiran Allah ber-

samanya. Ia tidak berkata, “sebab  aku sekarang masih 

sama kuatnya untuk maju berperang seperti saat   usiaku 

empat puluh tahun, aku akan menghalau mereka,” dengan 

mengandalkan keberaniannya sendiri. Ia juga tidak meng-

andalkan diri pada suku Yehuda yang gemar berperang 

dan yang sekarang menyertainya dalam membuat pernya-

taan ini, dan yang pasti akan membantunya. Kaleb juga 

tidak meminta bantuan Yosua atau berkata bahwa, “Jika 

engkau menyertaiku, maka aku akan mencapai tujuanku.” 

Sebaliknya, ia berkata, Mungkin TUHAN menyertai aku. Di 

sini, 

[1] Kaleb sepertinya agak meragukan penyertaan Allah ber-

samanya, namun bukan sebab  tidak mempercayai ke-

baikan maupun kesetiaan-Nya. Tanpa ragu sedikit pun 

ia berbicara tentang kehadiran Allah bersama Israel 

secara umum (Bil. 14:9), TUHAN menyertai kita. Namun 

Kitab Yosua 14:6-15 

 253 

menyangkut dirinya sendiri, sebab  sikap merendah 

tentang ketidaklayakannya menerima perkenan sema-

cam itu, ia memilih mengutarakan diri sebagai berikut, 

Mungkin TUHAN menyertai aku. Kalimat dalam bahasa 

Aram berbunyi, Jika Firman TUHAN menolongku, Fir-

man yang yaitu  Allah dan dalam kegenapan waktu 

telah menjadi daging, serta menjadi pemimpin kesela-

matan kita.  

[2] Tanpa ragu sedikit pun Kaleb menyatakan keyakinan-

nya, bahwa jika  Allah menyertainya, maka ia akan 

mampu menyingkirkan orang Enak. “Jika Allah beserta 

kita, Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan 

melawan kita, siapakah yang akan menang atas kita?” 

Perkataannya itu juga berarti, bahwa jika Allah tidak 

menyertainya, maka meskipun seluruh kekuatan Israel 

datang mendukungnya, ia tidak akan mampu mencapai 

tujuannya. Apa pun yang kita kerjakan, kehadiran Allah 

yang penuh perkenan bersama kita itulah yang sepe-

nuhnya mendatangkan keberhasilan bagi kita. Oleh 

sebab itu kita harus sungguh-sungguh mendoakan dan 

memastikan agar tetap berada di dalam kasih Allah. 

Inilah yang harus kita andalkan, dan dari situlah sum-

ber keberanian kita untuk menghadapi kesukaran ter-

besar sekalipun. 

3. Mengenai seluruh perkara itu, permohonan Kaleb yaitu  (ay. 

12), berikanlah kepadaku pegunungan ini,  

(1) sebab  inilah yang merupakan janji Allah dari dahulu. Ia 

hendak memberitahukan kepada Israel betapa ia sangat 

menghargai janji itu, dengan bersikeras tentang pegunung-

an, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebagai hal 

yang paling didambakannya, meskipun terdapat kemung-

kinan bahwa ia juga bisa memperoleh suatu bagian tanah 

yang baik jika ia mengikuti undian seperti suku yang lain. 

Orang-orang yang hidup dengan iman akan jauh lebih 

menghargai apa yang telah diberikan melalui janji dibanding 

apa yang diberikan melalui penyelenggaraan Allah semata. 

(2) Berhubung Hebron sekarang masih dimiliki orang Enak, ia 

hendak memberitahukan kepada Israel betapa ia tidak 


 254

takut kepada musuh, dengan contoh ini ia hendak mengge-

rakkan mereka agar melanjutkan gerakan penaklukan me-

reka. Dalam hal ini Kaleb mempertanggungjawabkan mak-

na dari namanya, yaitu segala hati.  

II. Yosua mengabulkan permohonan Kaleb (ay. 13): Yosua member-

kati Kaleb, memuji keberaniannya, menyambut baik permohonan-

nya, dan mengabulkan apa yang dimintanya. Ia juga berdoa 

untuknya, dan bagi keberhasilan dalam usahanya menghadapi 

orang Enak. Yosua yaitu  pemimpin sekaligus seorang nabi, dan 

berdasar  kedua hal itu sungguh pantas baginya memberkati 

Kaleb, sebab yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi. 

Hebron ditentukan bagi Kaleb dan para ahli warisnya (ay. 14), 

sebab  ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel. Berbahagialah kita 

jika  kita mengikuti Dia. Perhatikanlah, kesalehan luar biasa 

akan dimahkotai dengan kebaikan luar biasa juga. Sekarang, 

1. Di sini kita diberitahu apa nama Hebron dahulu, yakni kota 

Kiryat-Arba. Arba yaitu  orang yang paling besar di antara 

orang Enak (ay. 15). Kita juga mendapati kota ini dinamai Kir-

yat-Arba (Kej. 23:2), tempat Sara mati. Di tempat inilah Abra-

ham, Ishak, dan Yakub tinggal hampir sepanjang waktu me-

reka di Kanaan. Di dekatnya terdapat gua Makhpela, tempat 

mereka dikuburkan. Mungkin ke sanalah Kaleb dipimpin keti-

ka ia pergi mengintai tanah Kanaan, dan membuatnya sangat 

mendambakan tempat ini dibanding bagian lain sebagai milik 

pusakanya. 

2. Di lalu  hari kita diberitahu seperti apa kota Hebron dahulu. 

(1) Hebron merupakan salah satu kota yang dimiliki para 

imam (21:13), dan juga kota perlindungan (20:7). saat   Ka-

leb memperoleh kota itu, ia cukup puas dengan daerah pe-

desaan di sekitarnya, dan dengan senang hati memberikan 

kota itu kepada para imam, yakni para pelayan Allah. Ia 

berpendapat bahwa kota itu lebih baik tidak diberikan ke-

pada anak-anaknya. Selain itu, kota itu bukanlah miliknya, 

sebab  sudah dipersembahkan kepada Allah. 

(2) Hebron yaitu  kota kerajaan, dan pada awal masa peme-

rintahan Daud, merupakan ibu kota kerajaan Yehuda. Ke 

sanalah rakyat kembali kepadanya, dan di sanalah Daud 

Kitab Yosua 14:6-15 

 255 

memerintah selama tujuh tahun. Setinggi itulah kota Kaleb 

dihormati. Sungguh disayangkan telah terjadi cela yang 

menodai keluarganya jauh sesudah itu, yang dilakukan 

Nabal, yang merupakan seorang keturunan Kaleb (1Sam. 

25:3). Begitulah, orang-orang terbaik memang tidak dapat 

mewariskan kebajikan kepada keturunan mereka. 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

PASAL 1 5  

alaupun tidak seluruh tanah Kanaan berhasil ditaklukkan, 

sebab  negeri itu berhenti berperang untuk saat ini seperti 

dikatakan di bagian penutup pasal sebelumnya, dan seluruh tentara 

Israel ditarik dari medan perang dan berkumpul di Gilgal, di tempat 

ini mereka mulai membagi-bagikan tanah itu, meski pekerjaan ini 

baru akan disempurnakan lalu  di Silo (18:1, dst.). Di dalam 

pasal ini, dikisahkan mengenai undian untuk suku Yehuda, yang 

dalam perkara ini, maupun dalam perkara-perkara lain, mendapat 

keistimewaan. 

I. Batas-batas milik pusaka Yehuda (ay. 1-12). 

II. Pemberian Hebron dan negeri di sekitarnya secara khusus 

kepada Kaleb dan keluarganya (ay. 13-19). 

III. Nama-nama kota yang jatuh dalam undian untuk suku 

Yehuda (ay. 20-63). 

Bagian yang Diundikan kepada Yehuda 

(15:1-12)  

1 Bagian yang diundikan kepada suku bani Yehuda menurut kaum-kaum 

mereka yaitu  sampai ke batas tanah Edom, sampai ke padang gurun Zin ke 

selatan, di ujung selatan. 2 Batas selatan bagi mereka mulai dari ujung Laut 

Asin, dari teluk yang menghadap ke selatan; 3 lalu keluar pada sebelah 

selatan pendakian Akrabim, terus ke Zin, naik ke sebelah selatan Kadesh-

Barnea, terus ke Hezron, naik ke Adar, membelok ke Karka, 4 terus ke Azmon 

dan keluar pada sungai tanah Mesir, sehingga batas itu berakhir ke laut. 

Itulah bagi kamu batas selatan. 5 Batas timur ialah Laut Asin sampai ke 

muara sungai Yordan. Batas pada sisi utara mulai dari teluk di muara sungai 

Yordan itu: 6 batas itu naik ke Bet-Hogla, melalui sebelah utara Bet-Araba, 

lalu  batas itu naik ke batu Bohan bin Ruben; 7 lalu dari lembah Akhor 

batas itu naik ke Debir, dan menuju ke utara ke Gilgal di seberang pendakian 

Adumim, yang di sebelah selatan sungai. lalu  batas itu terus ke mata 

air En-Semes dan keluar ke En-Rogel. 8 lalu  batas itu naik ke lembah 


 258

Ben-Hinom, di sebelah selatan sepanjang lereng gunung Yebus, itulah Yeru-

salem; lalu  batas itu naik ke puncak gunung yang di seberang lembah 

Hinom, di sebelah barat, di ujung utara lembah orang Refaim. 9 lalu  

batas itu melengkung dari puncak gunung itu ke mata air Me-Neftoah, lalu 

keluar ke kota-kota pegunungan Efron; selanjutnya batas itu melengkung ke 

Baala, itulah Kiryat-Yearim. 10 lalu  batas itu membelok dari Baala ke 

barat ke pegunungan Seir, terus ke utara ke lereng gunung Yearim, itulah 

Kesalon, turun ke Bet-Semes dan terus ke Timna. 11 lalu  batas itu 

keluar ke utara ke lereng gunung Ekron; lalu  batas itu melengkung ke 

Sikron, terus ke gunung Baala dan keluar dekat Yabneel, sehingga batas itu 

berakhir di laut. 12 Batas barat ialah Laut Besar dan pantainya. Itulah, ke se-

gala penjuru, batas-batas daerah bani Yehuda menurut kaum-kaum mereka. 

Yehuda dan Yusuf yaitu  dua anak laki-laki Yakub yang memperoleh 

hak kesulungan yang direnggut dari Ruben. Yehuda mewarisi 

kerajaan yang tidak akan beranjak daripadanya, sementara Yusuf 

memperoleh bagian tanah dua kali lebih besar, dan dengan itu kedua 

suku ini menjadi yang pertama kali mendapat bagian mereka, Ye-

huda di bagian selatan tanah Kanaan dan Yusuf di bagian utaranya. 

Ketujuh suku lainnya menyertai kedua suku ini dan masing-masing 

memperoleh bagian undinya sebagai pelengkap bagi Yehuda dan 

Yusuf. Bagian yang diundikan kepada Benyamin, Simeon, dan Dan, 

melekat kepada Yehuda, sementara bagian yang diundikan kepada 

Isakhar dan Zebulon, Naftali dan Asyer, melekat kepada Yusuf. Tam-

paknya, kedua bagian undi Yehuda dan Yusuf tersebut ditetapkan 

untuk diberikan sebelum negeri itu diteliti secara saksama, seperti 

yang kita dapati lalu  (18:9). Ada kemungkinan bahwa sebagian 

besar daerah di bagian utara dan selatan negeri, serta daerah-daerah 

yang terletak paling dekat dengan Gilgal, dan yang paling dikenali 

oleh orang Israel, pertama-tama dibagi menjadi dua bagian, lalu undi 

atas dua bagian itu dibuang di antara kedua suku utama ini, suku 

yang satu merupakan suku asal Yosua, sementara yang lainnya suku 

asal Kaleb, yang menjadi orang pertama yang menetapkan bagian di 

dalam pembagian tanah Kanaan ini. berdasar  keputusan undi 

itu, bagian selatan tanaah Kanaan, yang dijelaskan dalam pasal ini, 

jatuh ke tangan suku Yehuda, sementara bagian utara tanah 

Kanaan, yang dijelaskan dalam dua pasal lalu , menjadi milik 

Yusuf. sesudah  pembagian ini selesai dilaksanakan, milik pusaka 

yang masih tersisa dibagi di antara ketujuh suku dengan lebih adil, 

baik dalam hal luas maupun mutu. Mungkin inilah yang dimaksud di 

dalam amanat umum yang diberikan perihal pembagian ini (Bil. 

33:54), kepada yang besar jumlahnya haruslah kamu memberikan 

Kitab Yosua 15:1-12 

 259 

milik pusaka yang besar, dan kepada yang kecil jumlahnya haruslah 

kamu memberikan milik pusaka yang kecil, dan yang ditunjuk oleh 

undi bagi masing-masing, itulah bagian undiannya, artinya, “Engkau 

harus memberikan dua bagian yang lebih besar, yang akan ditentu-

kan menurut undi, kepada suku Yehuda dan Yusuf yang lebih besar 

jumlahnya, dan sisanya merupakan bagian yang lebih kecil yang 

akan diberikan kepada suku-suku yang lebih kecil jumlahnya.” Pe-

nyerahan bagian yang lebih besar berlangsung di Gilgal, sementara 

penyerahan bagian yang lebih kecil berlangsung di Silo.  

Di dalam ayat-ayat ini, dikisahkan mengenai batas-batas bagian 

yang diundikan kepada Yehuda, yang seperti pada suku-suku lainnya, 

dikatakan menurut kaum-kaum mereka, artinya, dengan mempertim-

bangkan jumlah kaum-kaum mereka. Perkataan ini juga menandakan 

bahwa Yosua dan Eleazar, serta orang-orang yang turut menetapkan 

pembagian milik pusaka itu, sesudah  mereka menurut undi menyerah-

kan bagian masing-masing suku, lalu  membagi-bagi bagian yang 

besar itu lebih lanjut, lalu memberikan milik pusaka kepada masing-

masing kaum, dan lalu  kepada masing-masing rumah tangga. 

Pembagian seperti ini jelas berlangsung dengan lebih tertib jika  

dilaksanakan oleh pihak dengan kewenangan besar seperti ini, dan 

cenderung lebih sedikit menimbulkan permasalahan ketimbang apa-

bila itu dipercayakan kepada pengurus dari masing-masing suku 

yang lebih rendah kewenangannya. Batas-batas bagian yang diundi-

kan kepada suku Yehuda sebagian besar sudah ditentukan di dalam 

ayat-ayat ini, namun  tidak berarti tidak dapat diubah, sebab  sejum-

lah daerah yang terletak di dalam batas-batas ini lalu  akan 

ditetapkan sebagai bagian yang diundikan kepada Simeon dan Dan. 

1. Batas sebelah timur seluruhnya terdiri atas, dan memang hanya 

berupa, Laut Asin (ay. 5). Setiap air laut memang asin, namun  ting-

kat keasinan di laut ini sungguh luar biasa dan melampaui batas 

kewajaran, sebagai dampak dari api dan belerang yang menghan-

curkan Sodom dan Gomora di masa Abraham, yang puing-puing-

nya terbenam di dasar laut mati ini, laut yang tidak pernah meng-

alir atau mengandung makhluk hidup apa pun di dalamnya. 

2. Batas sebelah selatan merupakan batas sebelah selatan tanah 

Kanaan secara umum, seperti yang terlihat dengan membanding-

kan ay. 1-4 dengan Kitab Bilangan 34:3-5. Dengan demikian, 

suku Yehuda yang kuat dan tangguh dalam berperang ini me