Tampilkan postingan dengan label Meninggal 8. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Meninggal 8. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Oktober 2025

Meninggal 8

 


ara malaikat itu

bershalawat kepada Nabi saw. jika  datang waktu sore maka mereka naik

ke langit dan turun tujuh puluh ribu malaikat sebagai gantinya yang

mengelilingi kuburan Nabi saw lalu mengembangkan sayap dan

mengucapkan shalawat atas Nabi saw. Sebanyak tujuh puluh ribu malaikat di

waktu malam dan tujuh puluh ribu malaikat di waktu siang. Sehingga

jika  bumi terbetah maka keluar tujuh puluh ribu malaikat untuk

memuliakan Nabi saw."

Banyak hadits menunjukkan bahwa seluruh manusia akan keluar dari

kuburannya (dibangkitkan) dengan telanjang. Keterangan mengenai masalah

ini akan menyusul, insya Allah.

Imam at-Tirmidzi dan al-Hakim menyebutkannya (dalam kitab

Nowadir al-ushul) dari Bisyr ibn Khalid dari sa'id ibn Maslamah dari

Ismail ibn Umayah dari Nafi' dari Ibn Umar, ia berkata, "Rasulullah saw

telah keluar, di sebelah kanan-Nya Abu Bakar ra dan di sebelah kiri-Nya

Umar ibn al-Khatthab ra. Lalu Beliau bersabda, 'seperti inilah kami akan

dibangkitkan pada hari kiamat'."

Ilari dan Malam serta Hari Jum'at akan Dibangkitkan

Rasulullah saw bersabda, "Allah SWT akan membangkitV,an hui-hari

pada hari kiamat sebagaimana keadaannya, dan Allah SWT akan

membangkitkan hari Jum'at dalam keadaan indah bercahaya.

Orang yang memuliakan hari Jum'at bersorak gembira, bagaikan

melihat seorang penganten. Hari Jum'at bagaikan cahaya yang bersinar

terang dan mereka -orang yang memuliakan hari Jum'at- berjalan di bawah

sinarnya. Warna mereka (orang-orang yang memuliakan hari Jum'at) putih

seperti salju, baunya harum semerbak seperti minyak kasturi, dan mereka

mengarungi bukit kapur barus. Jin dan manusia terdiam terkagum-kagum

memperhatikan mereka, dan mereka di masukkan ke dalam surga dan tidak

seorangpun mencampuri mereka di dalamnya kecuali mtt'azzin!32

12 Hadits ini diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari disampaikan 4inkhrij- oleh alQhadi asy-Syarif

Abu al-Hasan 'Ali ibn Abdullah ibn Ibrahim al-Hasyimi al-'lsawi dari ibn Isa ibn 'Ali ibn Abdullah

ibn 'Abbas radhiallahu 'anhum dengan smad ymg shahih.

kematian & hari akhir236

Abu lmran al-Jauni berkata, "Tidak datang waktu malam kecuali ia

-waktu malam itu- berseru, "Berbuat baiklah kamu padaku semampumu,sebab  aku tidak akan datang lagi kdpadamu pada hari kiamat." Perkataan

Abu lmran ini disampaikan oleh Abu Nu'aim.

Orang Mukmin akan Ditemui Dua Malaikat dan Amal Shalehnya

saat  Bangkit dari Kuburnya

Telah diuraikan (dalam bab lalu) sebuah hadits marfu ' dari sahabat

Jabir ra, "jika  hari kiamat tiba, maka Malaikat Pencatat Kebaikan dan

Malaikat Pencatat Keburukan datang kepada setiap hamba untuk

memberikan sebuah kitab yang terikat di lehernya. Kemudian dihadirkan

kepadanya dua orang, yang satu berkata dan yang satu lagi menjadi saksi."

Hadits ini disebutkan oleh Abu Nu'aim dari Tsabit al-Bani, saat  ia

membaca firman Allah SWT'. Hamim as-Sajdah, sampai kepada firman

Allah SWT: Sesungguhnya orang-orong yang mengotakan, "Tuhan kami

ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka

malaikat akan turun kepada mereko. (QS. al-Fushshilat: 30) Kemudian ia

-Abu Nu'aim- berhenti pada ayat ini dan berkata, "Diriwayatkan hadits

kepada kami, bahwa seorang hamba Mukmin saat  dibangkitkan dari

kuburnya akan ditemui dua malaikat yang selalu menemaninya saat  di

dunia. Kedua malaikat itu berkata kepadanya, 'Jangan takut dan jangan

bersedih, tapi bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan

kepadamu'." Ia -Abu Nu'aim- berkata, "Allah SWT lalu menghilangkan rasa

takut dari dirinya dan memberi ketenangan yang tampak jelas dari sorot mata

mereka, saat  semua manusia sangat murung dan bermuram durja pada hari

kiamat. Maka hamba yang Mukmin sangat ceria dan bahagia sebab  telah

mengikuti petunjuk-Nya dan sebab  amal shaleh yang dilakukannya saat 

didunia."

Kedatangan Amal Shalih dan Amal Buruk

Amru ibn Qais al-Mallai berkata, "Hamba yang Mukmin saat  keluar

dari dalam kubumya langsung disambut oleh amal shalehnya dengan bentuk

yang sangat indah dan bau yang sangat harum. Ia 

-amal shalehnya- berkata,

'Apakah engkau mengenaliku?' Hamba Mukmin menjawab, 'Tidak. Aku

hanya tahu bahwa Allah telah membentuk rupamu dengan sangat indah dan

bau yang sangat harum'. Ia -amal shalehnya- menjawab, 'Demikian juga

engkau saat  di dunia. Aku yaitu  amal shalehmu. Sepanjang waktu aku

mengendaraimu saat  di dunia, maka hari ini kendarailah aku'. Lalu ia

membaca firman Allah SWT: (Ingatlah) hari (saat ) Kami mengumpulknn

kematian & hari akhir 237

orang-orong yang takwa kepada Tuhan Yang Maho Pemurah sebagai

perutusan yang terhormat. (QS. Maryam: 85)

Orang-orang kafir disambut oleh amal perbuatan mereka dalam bentuk

yang sangat buruk dan bau yang sangat busuk. Ia.-amal perbuatannya itu-

berkata, 'Apakah engkau mengenaliku?" Hamba yang kafir menjawab,

.,Tidak. Aku hanya tahu bahwa Allah telah menciptakanmu dalam bentuk

yang sangat buruk dan bau yang sangat busuk." Ia -amal perbuatannya-

menjawab, 'Demikian juga engkau saat  di dunia. Aku yaitu  amal

perbuatanmu. Sepanjang waktu aku selalu mengendaraimu saat  di dunia,

maka hari ini kendarailah aku'. Lalu ia membaca firman Allah SWT:

Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka

dengan Tuhan; sehingga jika  kiamat datang kcpada merekadengan tiba-

tiba, mereka berkata, "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap

kelalaian kami tentang kiamat itu!" sambil mereka memikul dosa4osa di

atas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul il2. (QS-

al-An'am:31)."

Al-Qadhi Abu Bakar ibn al-Arabi berkata, "Dari segi sanadnya

-periwayat- hadits initidak mencapai derajat shahih;'

Dimana Manusia saat  Bumi Diganti dengan Bumi yang Loin dan

demikion pula Langit?

Musam La'an Tsauban (maula Rasulullah saw) berkata, "saat  aku

sedang berdiri di samping Rasulullah saw, datang seorang pemuka -rabi-

agama Yahudi menghampiri kami dan berkata, "Keselamatan atasmu wahai

Muhammad -lalu ia membacakan hadits secara lengkap sampai kepada

pertanyaan pemuka Yahudi itu-, "Dimanakah manusia saat  bumi diganti

dengan bumi yang lain dan demikian pula langit?" Rasulullah saw

menjawab, "Manusia berada di tempat yang gelap, di bawah titian ash-

Shirath." Secara lengkap hadits ini akan dijelaskan nanti.

Muslim dan Ibn Majah mengeluarkan hadits yang sama; dari Abu

Bakar ibn Abu Syaibah dari 'Ali ibn Mushir dari Daud ibn Abu Hind dari

asy-Sya'bi dari Masruq dari 'Aisyah, ia berkata, "Rasulullah saw ditanya

mengenai firman Allah SWT: (Yaitu) pada hari (saat ) bumi diganti

dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langir. (QS. Ibrahim: 48) 'Di

mana manusia saat  itu?' Rasulullah saw bersabda, 'Di atas titian (aslz-

Shirath)';'

Dalam riwayat lain: 'Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah saw, firman

Allah SWT: Bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan

langit digulung dengan tangan kanan-Nya. (QS. az-Zumar: 67) di mana

orang-orang Mukmin saat  itu? Rasulullah saw menjawab, 'Mereka berada

t kematian & hari akhir238

di atas titian (ash-Shirath'y wahai 'Aisyah'." (HR. at-Tirmidzi dari'Aisyah)

Hadits ini hasan shahih.

Diriwayatkan dari Mujahid, ia berkata: Ibn 'Abbas berkata, "Tahukah

engkau apa yang akan dilakukan oleh neraka Jahannam?" Aku menjawab,

"Tidak." Ibn 'Abbas berkata, "Pasti, demi Allah engkau tidak akan

mengetahuinya. 'Aisyah mengkhabarkan kepadaku bahwa ia -'Aisyah-

bertanya kepada Rasulullah saw tentang firman Allah SWT: Bumi

seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langil digulung

dengan tangan kanan-Nya. (QS. az-Zumar: 67) Ia -'Aisyah- bertanya, "Di

mana manusia saat  itu wahai Rasulullah?" Rasulullah saw menjawab,

"Mereka di titian, di atas neraka Jahannam." Hadits ini hason shahih dan

gharib; menurut bentuk lafazyang seperti ini.

Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa langit dan bumi akan

dilenyapkan dan diganti. Allah SWT akan menciptakan bumi yang lain

sebagai tempat bagi manusia setelah mereka berada di atas titian. Sama

sekali tidak seperti yang disangka kebanyakan orang, bahwa pergantian

bumi hanya ungkapan mengenai perubahan dari sifatnya saja, dan sebagai

ungkapan untuk menjelaskan bahwa bukirbukit dan gunung-gunung

menjadi rata, maka seperti hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari

Abdullah ibn Mas'ud, yang akan disebutkan saat  menjelaskan syarat-

syarat atau tanda-tanda hari kiamat

Ibn al-Mubarak menyebutkan sebuah hadits dari Syahar ibn Hausyab,

ia berkata: Ibn 'Abbas mengkhabarkan kepadaku, "jika  hari kiamat tiba,

maka seluruh permukaan bumi menjadi rata, sehingga luasnya jadi

bertambah seperti ini dan seperti ini." Lalu ia -lbn 'Abbas- membacakan

sebuah hadits.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, "Bumi diganti

dengan bumi yang lain, lalu dihamparkan dan permukaannya diratakan."

Ats-Tsa'labi menulis hadits ini dalam kitab tafsirnya.

Diskusi: Maksud "Mengganti" pada Ayat itu yaitu  "Merubah"

Diriwayatkan oleh 'Ali ibn al-Husain ra, bahwa ia -'Ali ibn al-Husain-

berkata, "jika  hari kiamat tiba, Allah SWT akan meratakan permukaan

bumi sehingga tidak ada untuk seorangpun kecuali tempat berpijak bagi

kedua kakinya." Hadits ini disebutkan oleh al-Mawardi. Hadits ini shahih,

sebab nashnya tegas dari Nabi saw.

Jika ada 

-pembantah- yang berkata, *Arti baddala (telah diganti) -JL-

dalam bahasa Arab yaitu  "merubah sesuatu" seperti firman Allah SWT:

kematian & hariakhir 239

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak

akon Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka

hangus, Komi "ganti" [baddalna] kulil mereka dengan kulil yang loin,

supcrya mereko merasakan azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi

Maha Bijaksana. (an-Nisa' : 56)33

Lalu orang-orang yong zalim "mengganti" [baddalal perintah

dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahknn kepada mereka. Sebab itu,

Kami timpakon olas orang-orcmg yang zalim itu sil<sa dari langil, sebab 

mereka berbuatfasik. (QS. al-Baqarah: 59)

Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa maksud mengganti bukan

menghilangkan zatnya, tapi yang dimaksud yaitu  merubah sifatnya. Jika

yang dimaksud melenyapkan, tentu bunyinya,'yauma tubdalul ardhi' (hari

bumi diganti) bacaannya ringan tanpa tasydid, bukan baddala, seperti

perkataan, 'abdalta syai'an' (engkau telah mengganti sesuatu) jika 

engkau telah menghilangkan zatnya."

Jawaban kami yaitu : Apa yang Anda sebutkan benar, namun  firman

Allah SWT:

Mudah-mudahan Tuhan kita "memberikan ganti" kepada kita dengan

(kebun) yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan

ampunan dari Tuhan /rita. (QS. al-Qalam: 32)

Dan Allah telah berjanji kepada orong-orang yang beriman diantara

kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh

akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah

menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berhtasa, dan sungguh Dia

akan meneguhkon bagi mereka ogama yang telah diridhai'Nya untuk

mereka, dan Dia benar-benar aknn "menukar" (keadaan mereka), sesudah

mereko berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa.(QS.an-Nur: 55)

r3 Sesuai dengan fakta ilmiyah kontemporer, ayat ini menerangkan tentang sebuah fakta ilmiah yang

mengatakan bahwa indera perasa atau sarafsensorik berada tepat di bawah kulit. Seandainya kulit

kita tidak terbakar namun  apinya itu langsung membakarjaringan otot, maka kita tidak akan merasa

sakit, sebab  saraf-sarafyang dapat merasakan panas ini ada  persis di bawah kulit. Fakta ilmiah

ini baru dikenal dunia kedokteran sejak dua abad yang lalu. Ini membuktikan mukjizat keilmiahan

AI-Quran. Seorang ilmuan anatomi terbesar dunia, Nagasat Nagamish, telah masuk Islam saat  dia

sedang berbicara mengenai saraf dan keberadaannya langsung di bawah kulit (saraf sensorik), di

mana jika kulit terbakar, maka hilanglah fungsi indera perasa, lalu saat  firman Allah swt

disampaikan seorang Muslim padanya: Setiap kali htlit mereka hangus, kami ganti kulit mereka

dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. (QS. an-Nisa': 56)

Dia bertany4 "Apakah perkataan ini telah disebutkan sejak 14 abad yang lalu,?" si Muslim

menjawab, "Ya," Dia berkat4 "Sesungguhnya kenyataan ilmiah ini belum diketahui ilmu

pengetahuan kecuali baru-baru ini, dan tidak mungkin yang mengatakannya yaitu  manusia, tapi itu

yaitu  dari Allah swt, sungguh sudah tiba saatnya bagi saya untuk bersaksi bahwa'tiada Tuhan

selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu yaitu  utusan Allah."'Lihat: al-l jaz al-'llmi Fi al-

Islam - Al-Quran al-Karim, Muhammad Kamil Abdusshamad, (ad-Daar al-Mishriah al-Lubnaniah:

1 99 3) Cetakan II, 1993. Penerjemah

kematian & hariakhir240

Kecuali orong-orangyang bertaubal, herintan dan mengerjokan amal

shalih: maka kcjahatan mereka "diganti" Allah dengan kebojikan. Dan

yaitu  Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayong. (QS. al-Furqan:70)

Ayat-ayat ini: apakah dibaca ringan (tanpa tasydid) atau berat (pakai

tasydid) artinya yaitu  satu, yaitu 'diganti'.

Begitu yang dikatakan oleh pakar bahasa (Abu Nashr al-Jauhari) di

dalam kitab ash-Shihah. Engkau menggonti sesuatu dengan yang lain, dan

ungkapan ayat: Allah SW mengganti ketakutan dengan rasa aman, dan

mengganti sesuatu bisa juga bermakna merubahnya. Jadi Al-Qur'an dan

perkataan orang Arab menunjukkan bahwa kata 'baddala' dan 'abdala'

maknanya yaitu  satu, yakni mengganti. Nabi saw juga menafsirkannya

pada salah satu (dari dua) pengertian itu, dan itulah tafsir paling tinggi yang

tidak boleh diuraikan lagi dengan tafsiran dan perkataan lain."

Ibn 'Abbas dan Ibn Mas'ud berkata, "Bumi akan diganti dengan bumi

lain yang berwarna putih seperti perak yang tidak pernah mengalir di atasnya

darah secara haram dan tidak pernah dilakukan perbuatan dosa di atasnya."

Ibn Mas'ud berkata, "Bumi diganti dengan cahaya dan surga terletak

di belakangnya. Dari surga kelihatan cahaya kedap kedip bintang

gemintangnya."

Abu al-Jalad Hailan ibn Farwah berkata, "Aku menemukan dari apa

yang kubaca dari kitab-kitab Allah bahwa bumi memancarkan cahaya pada

hari kiamat."

'Ali ra berkat4 "Bumi diganti dengan perak dan langit diganti dengan

emas."

Jabir berkat4 "Aku bertanya kepada Abu Ja'far Muhammad ibn 'Ali

tentang firman Allah SWT: Yaitu pada hari saat  bumi diganti dengan bumi

yang lain dan demikian pula langit, dan mereka semuonya di padang

Malxyar berlampul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa logi Maha

Perkosa. (QS. Ibrahim: 48) Ia menjawab, "Diganti dengan roti yang akan

dimakan oleh seluruh makhluk pada hari kiamat. Kemudian ia membaca

firman Allah SWT: Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang

tiada memokan makman. (QS. al-Anbiya': 8)

Sa'id ibn Jubair dan Muhammad ibn Ka'ab berkata, "Bumi diganti

dengan roti putih yang akan dimakan oleh orang-orang yang beriman dari

bawah telapak kaki mereka."

Aku tegaskan, bahwa secara makna perkataan Sa'id ibn Jubair dan

Muhammad ibn Ka'ab ada  di dalam riwayat hadits-hadits shahih,

seperti pendapat yang dikemukakan oleh Ibn Burjan di dalam bukunya, a/-

Irsyad, beliau menyebutkan, "Orang-orang beriman pada hari itu akan

kematian & hari akhir 24t

makan dari makanan yang ada  diantara dua telapak kaki mereka dan

minum dari sumur Nabi saw." Dan perkataan para sahabat dan tabi'in pun

menunjukkan hal yang demikian.

Pergantian Langit

Adapun mengenai pergantian langit, menurut sebagian riwayat (di

antaranya dari Ibn 'Abbas): matahari akan digulung sedang  bintang-

bintong berserakan.

Ada riwayat mengatakan bahwa matahari dan bulan saat pergantian

langit keadaannya berubah-rubah; kadang-kadang seperti cairan logam dan

kadang-kadang mencair seperti minyak. Riwayat yang menyebutkan seperti

ini disampaikan oleh al-Anbari.

Ka'ab berkata, "Langit berubah meniadi asap don lautan berubah

menjadi api." Pergantiannya menurut riwayat bahwa langit akan dilipat

seperti orang melipat kertas yang alcan diiodikan buku.

Abu al-Hasan Syubaib ibn Ibrahim ibn Haidarah (di dalam kitabnya,

al-Ifshah) berkata, "Riwayat-riwayat yang menjelaskan pergantian langit

tidak saling bertentangan:

Langit dan bumi diganti dua kali putaran, putaran pertama, yaitu

saat  Allah SWT merubah sifatnya sebelum tiupan sangkakala pertama

untuk penghancuran ditiup. Jadi saat  sangkakala untuk penghancuran

ditiup, yang pertama kali hancur berserakan yaitu  gugusan bintang,

sedang  matahari mengalami gerhana dan bulan meleleh seperti cairan

logam. Kemudian tutup yang menutupi gerhana matahari dibuka di dekat

kepala mereka, setelah itu gunung-gunung diterbangkan dan bumi

mengombak. Lautan menjadi api dan bumi terbelah dari satu tempat ke

tempat lainnya, lalu berubah bentuk.

jika  sangkakala tiupan penghancuran telah ditiup, maka langit

dilipat, bumi dibentangkan (rata), dan langit diganti dengan langit yang lain.

Itulah maksud firman Allah SWT: Dan terang benderanglah bumi (padang

mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku

(perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan

salrsi-salrsi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang

merekn tidak dirugikan. (QS. az-Zumar: 69)

Bumi diganti, maksudnya yaitu  permukaan bumi diratakan oleh

Allah SWT, dan keadaannya dikembalikan seperti sediakala, yang di

dalamnya ada  kuburan, sedang  manusia ada yang sedang berada di

atas punggung bumi dan di dalam perutnya.

kematian & hariakhir24)

Akan diganti lagi pada pergantian yang kedua, yaitu saat  manusia

berada di padang Mahsyar, digantikan untuk mereka bumi yang disebut

dengan as-Sahirah (bumi). Semua manusia duduk di atasnya" yaitu bumi

yang tanahnya sangat putih (lebih putih daripada perak) yang tidak pernah

dialirkan di atasnya darah haram setetespun tidak pula perbuatan zalim.

saat  itu manusia berada di atas titian (ash-Shirath) yang luasnya tidak

dapat menampung semua makhluk (sekalipun ada riwayat yang mengatakan

bahwa titian itu tingginya seribu tahun perjalanan, lebarnya seribu tahun

perjalanan, dan luasnya seribu tahun perjalanan). Makhluk sangat banyak,

sehingga ada yang tidak tertampung oleh titian. Orang yang utama mampu

berdiri di atas shirot (di atas punggung neraka Jahannam, yang kondisinya

bagaikan tempat yang beku), dan itulah bumi yang dikatakan oleh AMullah,

yaitu bumi yang tanahnya yaitu  api yang akan membakar manusia.

jika  hisab telah dilewati di bumi yang dinamakan dengan as-

Sahirah dan titian telah dilalui, maka penghuni surga ditempatkan di

belakang titian dan penghuni neraka dimasukkan ke dalam neraka. Orang-

orang Mukmin berangkat untuk minum di sumur para nabi, dan bumidiganti

dengan bumi yang bentuknya bulat bersih. Manusia makan dari makanan

yang ada di bawah telapak kaki mereka dan saat  mereka masuk ke dalam

surga ada sepotong roti yang dimakan oleh seluruh makhluk yang telah

masuk ke dalamnya, sedang  gulainya yaitu  hati sapi yang ada  di

surga dan hati ikan paus." Penjelasan tentang ini akan menyusul.

Peristiwa-peristiwa sebelum Kiamat

'Ali ibn Ma'bad meriwayatkan dari Abu Hurairah: Rasulullah saw

berkata kepada kami (saat kami berada di tengah+engah para sahabatnya):

saat  Allah sudah selesai menciptakan langit dan bumi, Ia

menciptakan sangkakala dan memberikannya kepada Malaikat Israfil, lalu

Malaikat Israfil memberikannya kepada anak buahnya yang matanya selalu

memandang ke 'Arsy menunggu perintah untuk meniupnya."

Abu Hurairah berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah

sangkakala itu?' Rasulullah saw menjawab, 'Sebuah tanduk'. Aku bertany4

'Bagaimana bentuknya?' Rasulullah saw menjawab, 'Bentuknya sangat

besar. Demi diriku yang ada di Tangan-Nya, besar lingkaran dan lubangnya

seperti luas langit dan bumi. Kelak akan ditiup sebanyak tiga kali: tiupan

pertama untuk mengejutkan; tiupan kedua untuk menghancurkan; dan tiupan

ketiga untuk kebangkitan semua makhluk supaya menghadap Allah, Tuhan

semesta alam. Allah SWT memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniup

tiupan yang pertama dengan perkataan, "Tiuplah tiupan untuk mengejutkan."

Jadi seluruh yang ada di langit dan di bumi -kecuali yang dikehendaki oleh

Allah SWT- akan terkejut. Malaikat Israfil lalu memerintahkan anak

kematian & hari akhir )4t

buahnya untuk meratakan permukaan sangkakala itu hingga sejajar dengan

mulutnya dan memanjangkannya hingga rata, lalu ditiupnya'."

Allah SWT berfirman: Tidaklah yang mereka tunggu, melainkan

hanya satu teriaksn saja yang tidak ada baginya saot berselang. (QS. as-

Shad: l5)34

Hal ini akan terjadi pada hari Jum'at, tepatnya pertengahan bulan

Ramadhan. saat  itu Allah SWT membuat gunung-gunung berjalan seperti

awan, lalu lenyap berinfiltrasi. sedang  bumi bergoncang hebat sehingga

semua yang ada di bumi bingung dan ketakutan. Peristiwa ini yang

dikhabarkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya: (Sesungguhnya kamu akan

dibangkitkan) pada hari ketikn tiupan pertama menggoncangkan alam,

tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu

songot takut. (QS. an-Nazi'at: 6-8)

Bumi saat  itu seperti perahu di lautan yang bergoyang hebat

dipermainkan ombak dan gelombang. Ibu yang menyusui mengabaikan

anaknya, janin di dalam kandungan berguguran, wajah anak-anak kecil

seperti wajah orang tua, setan-setan beterbangan melarikan diri, sehingga

mereka tiba di suatu tempat, dan di tempat itu mereka ditangkap oleh para

malaikat dan memukul muka mereka.

Manusia saat  itu benar-benar ketakutan dan saling memanggil

sebagian mereka dengan sebagian yang lain seperti firman Allah SWT: .Flai

kaumku, sesungguhnya aku khowatir terhadapmu akan siksaan hari panggil'

memanggil, (yaitu) hari (saat ) kamu (ari) berpaling ke belakang, tidak

ada bagimu seorangpun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah, dan

siapa yong disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorangpun yang

akan memberi petunjuk. (QS. Ghafir:32-33\

Saat itu mereka benar-benar melihat peristiwa yang sangat luar biasa

yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya. Mereka benar-benar

ditimpa kegalauan dan goncangan yang sangat luar biasa yang hanya Allah

ketakutan mereka saat  itu. Kemudian mereka memandang ke langit dan

tiba-tiba langit seperti cairan, matahari dan bulan terbelah, bintang-bintang

hancur bercerai berai, lalu langit ditutup untuk mereka.

(Rasulullah saw bersabda): Adapun orang-orang yang sudah mati tidak

mengetahui sedikitpun peristiwa itu. Aku (Abu Hurairah) bertanya, "Wahai

Rasulullah, siapa pengecualian yang dimaksud Allah SWT dalam firman-

tn Kata al fawaq (saat berselang) berasal dari katafawaq al-halib (selang atau seduan susu), yaitu

cairan yang bercampur antara dua susu. Air susu yang dimaksud di sini yaitu  air susu unta atau

kambing yang sedang menyusui anaknya dan (kira-kira) setelah satujam langsung dipisahkan dari

anak-anaknya sebab  ingin diambil air susunya. Adakalanya yang dimaksud dengat al-favaq yaitu 

udara yang keluar masuk antara dua rongga, artinya tiupan sangkakala itu berkesinambungan dalam

satu tarikan napas.

kematian & hariakhir)44

Nya: Daz (ingatlah) hari (saat ) diliup sangkakala, maka terkejutlah segala

yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siopa yang dikehendaki

Al I ah. (QS. an-Namal : 87) Rasu I u I lah'saw menj awab, "Mereka para syuhada'

yang selalu mendapat rezeki dari Tuhan mereka. Pengejutan hanya terhadap

orang yang masih hidup, sebab Allah SWT ingin merasakan kepada mereka

kejahatan mereka di hari yang sangat dahsyat itu dan memberi keamanan

untuk mereka-para Syuhada'- dan sebagai azab Allah SWT makhluk-Nya

yang selalu berbuat dosa. Peristiwa ini diinformasikan oleh Allah SWT

dalam wahyu-Nyal. Hai manusia, bertala,valah kepada Tuhanmu;

sesungguhnya kegoncangan hari kiamot itu yaitu  suatu peristiwa yang

sangat besar (dahsyar.(QS. al-Hajj: l)35

Manusia berada dalam kondisi seperti itu sampai waktu yang

diinginkan Allah SWT. Setelah itu Allah SWT memerintahkan Malaikat

Israfil untuk meniup tiupan penghancuran."

Hadits secara utuh telah kita paparkan. Pertengahan hadits ini telah

disampaikan dalam pembahasan lalu dan yang ini yaitu  akhir dari hadits

ini.

Hadits ini disebutkan oleh Imam ath-Thabari dan ats-Tsa'labi dan

dishahihkan oleh Ibn al-Arab (dalam bukunya yang berjudul Siraj al-

Muridin), ia berkata: Hari saat  bumi bergoncang dengan goncangan yang

sangat dahsyat yaitu  sebutan lain atau nama yang kedua belas dari tiupan

sangkakala yang pertama. Hadits ini satu-satunya hadits shahih dalam

menjelaskan masalah ini. Tatkala Rasulullah saw memberitakan dengan

menyebutkan bahwa bumi bergoncang dengan goncangan yang sangat

dahsyat saat  terjadi tiupan yang pertama, disebutkan pula bahwa saat  itu

terjadi kecemasan dan ketakutan yang sangat luar biasa, seperti firman Allah

SWT: Hai manusia, bertahnalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya

kgoncangan hari kiamat itu yaitu  suatu peristiwa yang sangat besar

(dahsyat) . (QS. al-Hajj: I ) Dahsyatnya peristiwa pada hari itu memicu 

tidak seorangpun sanggup menyelamatkan dirinya sendiri, dan inilah maksud

perkataan Allah SWT kepada Nabi Adam as, "Bangkitkanlah kebangkitan

neraka." Peristiwa itu terjadi saat  bumi bergoncang dengan sangat dahsyat,

bukan terpisah peristiwanya dengan tiupan yang pertama. Akan namun , persis

saat  tiupan pertama telah ditiup, yaitu saat wajah anak seperti wajah orang

tua akibat peristiwa di hari itu, saatjanin yang dalam kandungan berguguran,

dan ibu-ibu yang menyusui mengabaikan bayinya.

Walaupun demikian, pengertiannya bisa juga salah satu dari dua

kemungkinan:

rs Maksudnya, peristiwa kiamat yaitu  peristiwa sangat luar biasa.

Mengingat kematian & hariakhir 245

1. Bahwa akhir kalimat dalam hadits itu terkait atau bersyarat kepada

awal kalimatnya, sehingga bunyinya menjadi, dikatakan kepada Nabi

Adam, "Bangkitkanlah kebangkitan neraka pada hari yang di hari itu

anak-anak mempunyai wajah seperti wajah orang yang sudah dewasa,

janin-janin berguguran dari rahim, dan kaum ibu mengabaikan bayinya

yang masih menyusui."

2. Bahwa anak-anak berperawakan seperti orang dewasa, janin

berguguran dari rahim, dan kaum ibu mengabaikan bayinya yang

masih menyusui terjadi saat tiupan pertama. Jadi dalam pandangan

yang ada  dalam kemungkinan kedua ini anak-anak berperawakan

seperti orang dewasa dan lain-lain yaitu  gambaran betapa dahsyatnya

peristiwa itu, sebab  tidak ada kata-kata yang lebih tepat untuk

menggambarkan kedahsyatannya. Ungkapan semacam itu yaitu  salah

satu metode orang Arab dalam menyampaikan sesuatu dengan gaya

bahasanya yang tinggi.

Aku katakan, sehubungan dengan perkataan lbn 'Arabi mengenai

keshahihan hadits ini, ada yang perlu diteliti dan diuraikan ini, sebab  Abu

Muhammad Abdul Haq (dalam bukunya yang berjudul al-'Aqibah) berkata,

"Di dalam bab ini ada sebuah hadits munqathi'yang disebutkan oleh ath-

Thabari dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw berkata, "Sangkakala ditiup tiga

kali; tiupan pertama untuk mengejutkan" (lalu disebutkan kelengkapan

hadits ini).

Ia 

-lbn 'Arabi- berkata, "Ath-Thabari menguatkan hadits inidengan sebuah ayat dalam surah Yasin."

Tiupan Sangkakala Hanya Dua Kali

Aku katakan, telah dijelaskan bahwa yang benar dan yang paling

shahih yaitu  hadits yang menjelaskan bahwa sangkakala itu hanya ditiup

dua kali bukan tiga kali. Adapun hadits yang diriwayatkan oleh Muslim

tentang perkataan Allah SWT kepada Nabi Adam, "Wahai Adam,

bangkitkanlah kebangkitan neraka." Itu terjadi sesudah hari berbangkit di

harikiamat.

Tiupan untuk mengejutkan itulah yang dimaksud dengan tiupan

penghancuran seperti yang telah dijelaskan, atau tiupan kebangkitan

berdasarkan apa yang nanti akan dijelaskan, sebab jika yang dimaksud

tiupan untuk mengejutkan itu bukan tiupan untuk menghancurkan tentu akan

berkonsekwensi bahwa masih ada manusia yang hidup setelah sangkakala itu

ditiup, dan berarti pula bahwa malam dan siang masih tetap ada sampai

tiupan untuk penghancuran itu ditiup, sehingga dengan ditiupnya sangkakala

untuk menghancurkan, maka seluruh makhluk yang ada menjadi mati sebab 

kematian & hariakhir246

mendengarnya sebagaimana yang tedapat di dalam hadits Abdullah ibn

Amru ibn al-Ash, kalau halnya memang demikan, maka tidak benar, jika

perkataan Allah SWT kepada Nabi'Adam as "bangkitkanlah kebangkitan

neraka," terjadi pada hari yang hari itu dimulai setelah ditiupnya tiupan

untuk mengejutkan sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibn 'Arabi. Wallah

a'lam.

Saat Goncangan Bumi

Adapun tentang gempa yang akan menggoncang bumi, maka tidak

mesti didahului oleh tiupan sangkakala sebab  kita sering menyaksikan bumi

dengan segala apa yang ada di atasnya seperti gunung dan air berguncang

digoyang oleh gempa, dan perahu-perahu di lautan terhempas ke kiri dan ke

kanan saat  ombaknya berbenturan sekalipun tidak ada tiupan sangkakala.

Akan namun  gempa yang dimaksud di sini yaitu  gempa sebagai

pendahuluan menjelang akan terjadinya hari kiamat dan menjadi salah satu

syarat dari sekian syarat-syarat yang menjadi tanda datangnya hari kiamat.

'Alqamah dan asy-Sya'bi berkata, "Gempa yaitu  salah satu syarat

atau tanda terjadinya hari kiamat, dan gempa itu terjadi di dunia." Begitu

juga yang dikatakan oleh Anas ibn Malik ra dan al-Hasan al-Basri.

Al-Qusyairi Abu Nasir Abdurahim ibn Abdul Karim berkata, "Yang

dimaksud dengan tiupan untuk mengejutkan yaitu  tiupan yang kedua, yaitu

tiupan yang membuat orang mati menjadi hidup (sebab  terkejut) sambil

berkata, "Siapalah yang teloh membangunkan kita dari tidur kita? (QS. an-

Namal: 87) Tiupan yang kedua itu sangat menggoncangkan dan

mengejutkan mereka, Allahu Ta'ala a'lam.

Al-Mawardi juga mengatakan hal seperti itu, bahkan ia memilih

pendapat yang ini.

Adapula riwayat yang menyebutkan bahwa gempa itu akan terjadi

sebelum hari kiamat (yaitu pertengahan bulan suci Ramadhan), sesudah itu

matahariterbit dari barat" Allahu a'lam.

Allah SWT berfirman: Ingatlah pada hari saat  kamu melihat

kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anabtya dari anak

yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan

kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka

tidak mabuk, akan namun  azab Allah itu sangat keras. (QS. al-Hajj: 2)

Tempat kembali dhamir mansub dalam kalimat 'torantnaho' -kamu

melihat kegoncangan itu- yaitu  kepada gempa (zalzalah) atau kembalinya

kepada hari kiamat. Mengenai hal ini ada dua pendapat yaitu:

Mengingat kematian & hari akhir )47

2.

l. Bahwa peristiwanya yaitu  di dunia sebelum ditiup sangkakala untuk

penghancuran, sebab  dahsyatnya gempa saat  itu dan sangat kuatnya

goncangan bumi. Sebab saat  kiamat tidak ada lagi yang menyusui

dan tidak ada lagi orang yang hamil. Firman Allah SWT: Dan kamu

lihol manusia dalam keadaan mabuk, maksudnya sebab  begitu

hebatnya ketakutan manusia di hari itu.

Pendapat ini terdiri dari dua kemungkinan, kemungkinan pertama,

bahwa itu hanya sebuah perumpamaan, maksudnya pada hari itu

seseorang hanya mempedulikan dirinya sendiri. Wanita hamil yang

kandungannya gugur yaitu  salah satu bentuk perumpamaan ini

yaitu seperti gugurnya kandungan wanita yang sedang hamil sebab 

mendengar suara pekikan yang sangat keras, dan sebagai gambaran

tentang kegoncangan yang maha dahsyat. Kemungkinan kedua, bahwa

hal itu memang benar-benar terjadi, bukan hanya perumpamaan.

Nasib Janin yang Gugur

Dengan demikian, maka maksudnya yaitu  bahwa orang yang

dibangkitkan bersama anaknya yang masih menyusui, setelah melihat

peristiwa yang menggoncangkan itu membuatnya mengabaikan anaknya.

Dan wanita-wanita hamil saat  dibangkitkan dalam keadaan hamil akan

keguguran sebab  sangat terkejut dengan peristiwa hari kiamat. Janin yang

ada ruhnya yang dikandung oleh wanita-wanita hamil menjadi mati dengan

sebab kematian ibunya, tapi kemudian dihidupkan kembali dan tidak akan

mati sebab  keguguran, sebab  kematian hanya sekali. Pada hari kiamat

tidak ada lagi kematian sebab  kiamat yaitu  hari kehidupan dan wanita-

wanita hamil tetap bersalin.

Akan namun , ada kemungkinan Allah SWT menghidupkan seluruh

janin yang telah diberi ruh dan telah disempurnakan penciptaannya, lalu ibu

yang mengandungnya mengabaikan kandungannya. Sekalipun ia tidak

mengabaikannya, tapi setelah melahirkan ia tetap tidak sanggup menyusui

anaknya sebab  pada hari itu tidak ada susu atau gizi. Hari itu yaitu  hari

perhitungan, hari yang tidak diterima berbagai macam alasan dan permintaan

maaf. Jadi bagaimana mungkin seseorang akan disibukkan oleh urusan

menyusui anak sedang  dirinya akan dihisab dan akan ditentukan

ganjarannya?

Janin yang gugur sebelum diberi ruh, akan menjadi abu atau tanah, dan

tidak dihidupkan, sebab hari itu yaitu  hari pengulangan; barangsiapa tidak

pernah mati saat  di dunia, maka ia tidak akan dihidupkan di akhirat.

Demikian yang disebutkan oleh al-Hulaimi di dalam kitab Minhai ad-Addin.

kematian & hari akhir248

I

I

I

Al-Hasan berkata (tentang firman Allah SWT): Dan kamu lihat

manusia dalam keadoon msbuk. Maksudnya sebab  azzb dan ketakutan, dan

firman-Nya: Padahol mereka sebenainya tidak mabuk. (QS. al-Hajj: 2) tidak

mabuk sebab  minuman."

Sampai Kapan lbtis Diberi Tangguh Umur?

Penjelasan dari apa yang telah diuraikan tadi yaitu : iblis meminta

kepada Allah SWT, "Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka

dibangkitlan " (QS.al-A'raf:14) Iblis meminta agar tidak dimatikan sampai

hari berbangkit dan hari berhisab. Jika iblis meminta supaya tidak dimatikan

(sebab  tidak ada lagi kematian sesudah hari berbangkit), maka Allah SWT

berfirman, "(Kalau begilu), maka sesungguhnya kamu termasuk orang-

orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah

ditentukan. " (QS. al-Hijir: 37-38)

As-Suddi dan lbn 'Abbas berkata" "Allah SWT hanya memberi

tangguh kepada iblis sampai tiupan sangkakala pertama, yaitu saat seluruh

makhluk dimatikan oleh Allah SWT. Iblis memohon agar ia diberi tangguh

sampai tiupan sangkakala kedua, yaitu saat  seluruh manusia bangkit

menghadap Allah SWT di padang Mahsyar, tapi Allah SWT tidak

mengabulkan permohonan iblis."

Informasi dalam hadits ini (tentang hancurnya langit, bercerai berainya

bintang gemintang, serta pecahnya matahari dan bulan) telah dikatakan oleh

al-Muhasibi dan yang lainny4 bahwa peristiwanya itu terjadi setelah

manusia berkumpul di padang Mahsyar.

Keterangan seperti itu juga ada  dalam riwayat dari Ibn 'Abbas,

yang nanti akan dijelaskan dan ditulis oleh al-Hulaimi di dalam bukunya

yang berjudul Minhoj ad-Din.

Penciptaan Kedua Terjadi pada Hari Kiamat sebelum Hari Hisab

Bentuk hari kiamat sebelum hari penghisaban (Yaum al-Hisab) yaitu 

sepertiyang diinformasikan Allah SWT dalam firman-Nya:

Hai mantusia, berlalewalah kepada Tuhanmu; sesungguhrya

kegoncangan hori kiamat ilu yaitu  suatu peristiwa yang sangat besar

(dahsyat). Qngatlah) pada hari (ketil@) kamu melihat kegoncangan itu,

lalailah semul, wanita yang menyusui anabtyo dari anak yang disusuinya

dan gugurlah kandungan segala woita yang hamil, dan komu lihat manusia

dalam keodaan mabuk padahol sebenarnya merekn tidak mabuk, akon

namun  azab Allah itu sangat kerasnya. (QS. al-Hajj: l-2)

kematian & hari akhir 249

jika  bumi digoncungkan dengan goncangannya (yang dahsyat),

dan bumi lelah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)-nya, dan

manusia bertanya, "Mengapa bumi (iadi begini)?" pada hari itu bumi

menceritakan berilanya, sebab  sesungguhnya Tuhanmu telah

memerintahkon (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia

keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermocam-macam, supaya

diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa

yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat

(balasan)-nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keiahatan seberat

dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)'nya pula. (QS. az-Zalzalah:

I -8)

Dapat dipahami dari ayat-ayat ini bahwa gempa hari kiamat

terjadi setelah manusia dihidupkan dan dibangkitkan dari kubur mereka,

sebab  gempa itu bermaksud menundukkan dan membuat manusia menjadi

sangat ketakutan. Oleh sebab itu, semua manusia harus melihat dan

menyaksikannya, sehingga dapat merasakan kedahsyatannya, dan tidak

mungkin manusia menyaksikannya, bila waktu itu mereka dalam keadaan

mati. Itulah sebabnya Allah SWT berfirman: Pada hari itu bumi

menceritakqn beritanya. (az-Zalzalah: 4) Maksudnya bumi akan

mengkhabarkan apa yang pernah dilakukan manusia di dunia (dari perbuatan

yang baik sampai perbuatan buruk).

Firman Allah SWT: Pada hari itu manusia keluor dari kuburnya

dalam keodaan yang bermacom-macam, supaya diperlihatkan kepado

mereka (balasan) pekerjaan mereka. (az-Zalzalah: 6) menjelaskan bahwa

gempa terjadi dan manusia dalam keadaan hidup, sebab  hari itu yaitu  hari

pembalasan.

Allah SWT berfirman: Maka jika  sangkakala ditiup sekali tiup.

(QS. al-Haqqah: 13) maksudnya, pada hari akhirat.

Firman Allah SWT, Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu

dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu teriadilah hari

kiamat, dan terbelahlah langit, sebab  pada hari itu langit meniadi lemah.

Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu

delapan orang malaikat menjunjung Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari

keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (QS. al-Haqqah: l4-18) Ayat

ayat ini menunjukkan bahwa benturan antara bumi dan gunung-gunung

terjadi setelah manusia dihidupkan kembali, dan alam raya ini diciptakan

Allah SWT kembali setelah kebangkitan manusia pada kali yang kedu4

Allahu o'lom.

Mengingat kematian & hari akhir250

Firman Allah SWT: Hai kaumku, sesungguhnya aku khowotir

terhadapmu okan siksaan hari panggil-memanggil [yaumuttanodiJ. (QS.

Ghafir:32)

Al-Hasan dan Qatadah (mengomentari ayat ini) berkata, "ltu

yaitu  hari dimana pada hari itu ahli surga dan ahli neraka saling

memanggil, 'Masing-masing kita mendapatkan apa yang dijanjikan Allah

SWT dan janji Allah yaitu  benar'. Ahli neraka menyeru ahli surga dengan

perkataan, 'Berikan sebagian air kepada kami', pada hari mereka (orang-

orang kafir) berusaha melarikan diri dari neraka (mereka tidak sanggup dan

tidak kuat dengan siksaan api neraka)."

Mujahid berkata, "Maksudnya pada hari ahli neraka memanggil sebab 

nasibnya yang malang dan celaka" dan mereka berusaha melepaskan diri dari

neraka (sebab  kerasnya siksaan azab)."

Ada juga yang menafsirkan, "Yang panggil memanggil yaitu 

sebagian manusia kepada sebagian lain di padang Mahsyar, dan mereka

berusaha melarikan diri dari azab saat  melihat gejolak api neraka."

Qatadah berkat4 "Makna dari, 'Mereka berusaha melarikan diri'

yaitu  bergegaslah kamu menuju neraka dan kamu sekali-kali tidak

mendapat perlindungan dari Allah SWT atau tidak ada yang menghalangi

azab daripada kamu."

Tiupan Sangkalola Bukan Tiga Kali

Jika ada yang berkata, "Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya kamu

akan dibangkitkan) pada hari saat  tiupan pertama menggoncangknr alam,

tiupon pertamo itu diiringi oleh tiupan kedua. (QS. an-Nazi'at:. 6-7), begitu

juga dengan firman Allah SWT: Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya

dengan satu teriakan saja; maka tibaiibo merekn melihanya. (QS. ash-

Shafaat: l9). Ayat-ayat ini menghendaki atau menunjukkan (secara

zahirnya) bahwa tiupan sangkakala terjadi tiga kali." Jawaban kepada orang

yang berpendapat seperti itu yaitu , "Pendapat demikian tidak benar, yang

benar yaitu  bahwa yang dimaksud dengan satu teriakan dalam ayat ini

yaitu  tiupan sangkakala kedua sehingga seluruh makhluk keluar dari kubur

mereka. Itu yaitu  pendapat lbn'Abbas, Mujahid,'Atha',lbnZaid dan lain-

lain."

Mujahid berkata, "Hanya ada dua kali teriakan; teriakan pertama

mengakibatkan kematian segala sesuatu dengan izin Allah dan teriakan

kedua mengakibatkan kehidupan segala sesuatu dengan izin Allah SWT...

Tiupan kedua terjadi saat  langit telah terbelah dan bumi menahan gunung,

lalu hancur sekali benturan sehancur-hancurnya."

kematian & hari akhir 25t

'Atha' berkata, "Tiupan pertama (ar-Raiifah) yaitu  hari kiamat dan

tiupan kedua (ar-Radifah) yaitu  hari kebangkitan."

lbn Zaid berkata, "Ar-Rajifah yaitu  kematian dan ar-Radiftih yaitu 

hari kiamat."

Penjelasan ini semakin memperjelas uraian sebelumnya, yaitu

bahwa yang dimaksud dengan satu teriakan (az-Zajirah) yaitu  tiupan

sangkakala yang kedua.

Maksud Ungkapan "Bumi Putih"

Ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud as-Sahirah (bumi putih

seperti perak).

Ibn 'Abbas berkata, "Yang dimaksud dengan as-Sahirah yaitu  tanah

putih dari perak dan di tanah itu Allah SWT tidak pernah didurhakai. Tanah

ini yaitu  bumi yang diciptakan oleh Allah SWT pada waktu itu juga.

Itulah dimaksud Allah SWT dengan firman-Nya: Yaitu pada hari saat 

bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit, dan mereka

semuonya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang

Mahaesa lagi Mahaperkasa. (QS. Ibrahim: 48)."

Sebagian ahli tafsir berkata, "As-Sahirah yaitu  nama bumi lapisan

ketujuh, yang pada hari kiamat akan didatangkan oleh Allah SWT. Di atas

bumi as-Sahirah itu Allah SWT akan menghisab seluruh makhluk-Nya,

yaitu saat  bumi diganti dengan bumiyang lain."

Qatadah berkata, "As-Sahirah yaitu  neraka Jahannam, yaitu jika 

orang-orang kafir telah masuk ke dalam neraka Jahannam."

Ada juga riwayat yang menjelaskan bahwa as-Sahirah yaitu  gurun

sahara yang sangat dekat dari pinggir api neraka.

Imam ats-Tsauri berkata, "As-Sahirah yaitu  negeri Syam."

Ada juga yang mengatakan selain itu. Dikatakan as-sahirah sebab 

mereka tidak tidur di atasnya waktu itu.

Maksud firman Allah SWT:. Maka dengan serta merta mereka hidup

kembali di permukaan bumi (as-Sahirah). (QS. ash-Shafaat: 14) yaitu :

manusia akan hidup kembali di atas bumi, sebab  mereka sebelumnya

tinggal di dalam perutnya, dan orang Arab menamakan petani yang

menggarap tanah dengan as-Sahirah."

kematian & hariakhir

PADANG MAHSYAR.

A l-Hasyar Artinya Pengumpulan

Al-Hasyar (penghalauan atau pengusiran) ada empat bentuk; dua di

dunia dan dua di akhirat.

Hasyar Pertama

Adapun yang di dunia, sebagaimana firman Allah SWT: Ia-lah yang

mengeluarkan orang-orang kafir diantara ahlulkitab dari kompung'

kampung mereka pada saat "pengusiran" koli yang pertama. (QS. al-

Hasyar: 2)

AzZuhri berkata, "Mereka yaitu  kaum Yahudi yang pada mulanya

dibiarkan dan belum pernah mendapat pengusiran, tapi sebab  Allah SWT

menetapkan bahwa mereka akan diusir, maka azab mereka di dunia

ditangguhkan. Pengusiran pertama yang mereka rasakan di dunia yaitu 

saat  mereka diusir ke negeri Syam."

Ibnu 'Abbas berkata" "Orang yang meragukan bahwa pengusiran

pertama yaitu  pengusiran mereka ke negeri syam, maka ia hendaknya

membaca ayat ini, sebab Rasulullah saw telah memerintahkan mereka,

"Keluarlah kalian!" Mereka menjawab, "Ke mana?" Rasulullah saw

bersabda, "Ke bumi Mahsyar"

Qatadah berkata "Peristiwa itu yaitu  pengusiran yang pertama kali."

Hasyar Kedua

Apa yang dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah

ra dari Nabi saw, beliau bersabda,

tjo * 'e E 'rrlt 'rafti 'p;r i ,rv ?*, i * *,"i;t 2 

,.

o. o/t o, .t.. .L t n {t .. .t/. t c L - l-.1 o- cr,. ,l!--rl t-:- tr *) 12>-...a1c-:- gar,. f S liL. c-- g i:

Manusia akan diusir dan dalam penghalauan itu akan dibagi kepada tiga

kelompok, satu kelompok yaitu  kelompok orang-orang yang rindu kepada

Allah SWT (ar-raghib) dan selalu takut kepada-Nya (ar-rahib), satu

kematian & hari akhir 253

kelompok yaitu  kelompok orang-orang yang berangkat menuju tempat

penghalauan itu dengan mengendarai satu unta berdua, satu unta untuk

bertiga, dan satu unta untuk berempat, sedang  sisanya yaitu  api yang

menghalau mereka dimana dan api itu akan bermalam dimana saja mereka

bermalam, dan api itu akan berhenti siang dimana saja mereka berhenti

siang. Api itu akan berpagi dimana saja mereka berpagi, dan api itu akan

bersore dimana saja mereka bersore." (HR. al-Bukhari)

Qatadah berkata, "Pengusiran kedua yaitu  api yang menghalau

mereka dari timur dan barat, mereka menempati tempat dimana saja mereka

sukai di api itu, dan api itu berhenti dimana saja mereka berhenti, sedang 

siapa yang terlambat akan dilahapnya."

Al-Qadhi 'lyadh berkata, "Pengusiran ini terjadi di dunia sebelum

kiamat, dan sebagai tanda terakhir dari tanda-tanda akan terjadinya kiamat."

Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim tentang tanda-tanda

terjadinya hari kiamat.

Dalam hadits Muslim disebutkan bahwa sebagai tanda terakhir

terjadinya hari kiamat yaitu  keluarnya api dari dalam batu besar dan semua

manusia menjauh untuk menghindari api itu.

Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa manusia dipaksa pergi ke tempat

penghalauan mereka.

Dalam hadits lain disebutkan, "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga

api keluar dari bumi Hijaz;'

Ada juga yang menyatakan bahwa ia akan muncul dari dasar Aden.

Dalam riwayat lain dikatakan bahwa api itu akan menggiring manusia pada

tempat penghalauan mereka.

Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa semua tanda terjadi

sebelum hari kiamat, sesuai perkataan dalam hadits "api itu akan berniilam

di mana saja mereka bermalam, api itu akan berhenti siang di mana saja

mereka berhenti siang, api itu akan berpagi dimana saja mereka berpagi, dan

api itu akan bersore dimana saja mereka bersore."

Ada yang mengatakan bahwa ada sebagian riwayat (selain riwayat

Muslim) yang menjelaskan, "jika  kamu telah mendengar dan

menyaksikan hal itu, maka kamu hendaknya segera pergi ke negeri Syam,

sebab  hal itu yaitu  isyarat perintah, untuk telah sampai di negeri Syam

sebelum api menyusahkan kamu."

Al-Hulaimi (dalam bukunya yang berjudul Minhaj ad-Din, tentang

hadits Ibn 'Abbas), menyebutkan bahwa semua keterangan hadits tadi terjadi

di akhirat.

kematian & hari akhir)54

Al-Hulaimi berkata: Mungkin saMa Rasulullah saw, "Manusia akan

menurut tiga kelompok", sebagai isyarat kepada tiga kelompok

manusia, yaitu kelompok kaum shdleh (al-abrar), kelompok orang-orang

yang mencampurkan amal baik dengan amal buruk (al-mukhallithin), dan

kelompok kaum kafir.

Kaum shaleh (al-abrar) yaitu  oriang-orang yang merindukan

perjumpaan dengan Allah SWT, sebab  akan memperoleh apa yang telah

dijanjikan untuk mereka dari pahala amalnya (or-roghibun). Mereka juga

disebut ar-rahibtm, mereka orang yang penuh harap dan cemas kepada Allah

SWT. Kaum shaleh (al-abrar) yaitu  orang{rang yang selalu melakukan

perbuatan mulia, seperti dijelaskan oleh hadis di dalam bab ini.

Orang-orang yang mencampur amal baik dan buruknya (Al-

mukhallithin) yaitu  orang yang dimaksud oleh hadits ini.

Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa mereka nanti dibawa dengan

mengendarai unta.

sedang  kaum durhaka (al-fujjt) yaitu  orang-orang yang diusir

ke dalam neraka. Allah SWT akan mengutus malaikat untuk mengikat

mereka di dalam neraka.

Dalam hadits ini tidak disebutkan kendaraannya selain unta.

Apakah untanya dari surga atau unta yang dihidupkan dan dibangkitkan

kembali pada hari kiamat? Mengenai hal itu tidak ditemukan keterangan

yang jelas, tapi yang pasti mereka tidak termasuk kelompoknya orang yang

senantiasa mengerjakan perbuatan ahli swga (al-abrar) saat  dunia.

Seandai mereka termasuk kelompok al-obror, maka mereka yaitu 

kelompok umat yang Mukmin yang keadaannya penuh harap dan cemas

kepada Allah SWT, sebab  dari kelompok ini ada yang akan diampuni

dosanya oleh Allah SWT sehingga dimasukkan ke dalam surga. Adapula

yang dimasukkan ke dalam neraka (sebagai hukuman atas dosa-dosanya) dan

setelah itu dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke surga. Jika demikian,

maka mereka tidak pantas mengendarai unta dari surga, lalu setelah itu

sebagian mereka ada yang ditempatkan ke dalam neraka, sebab siapa yang

telah memperoleh kemuliaan dari Allah SWT dengan memasukkannya ke

dalam surga tidak akan mendapat kehinaan sesudah itu dengan

memasukkannya ke dalam neraka.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah rq Rasulullah saw bersabda,

"Seluruh manusia akan diusir." Akhir hadits ini dinyatakan, "Orang-

orang yang takwa, di wajah mereka tampak ketinggian dan kemuliaan."

Hadits ini (sekalipun ditetapkan ss$agai hadits norfa) menjelaskan bahwa

orang yang akan mengendarai unta yaitu  orang-orang yang telah diampuni

dosanya oleh Allah SWT saat  dihisab, dan Allah SWT tidak akan

mengazab mereka, sekalipun tingkatan mereka di surga berbeda-beda; ada

kematian & hari akhir 25s

yang tingkatannya paling tinggi dan ada pula yang sama-sama di tingkat

paling bawah di surga.

Kelompok kedua yaitu  kelompok orang yang akan diazab oleh Allah

SWT sebab  dosa yang mereka lakukan, tapi kemudian dikeluarkan dari

neraka lalu dimasukkan ke dalam surga. Mereka kelak akan berjalan dengan

kaki telanjang. Bisa juga kemungkinannya mereka satu saat  berjalan kaki

dan satu saat  mengendarai unta, atau mengendarai unta tapi setelah dekat

padang Mahsyar mereka turun dari kendaraannya dan berjalan kaki,

sehingga ada kesesuaian antara kedua hadits ini (tidak bertentangan).

Kelompok ketiga yaitu  orang-orang yang akan berjalan dengan muka

mereka, yaitu kaum kafir.

Seperti inilah pendapatnya Abu Hamid dalam kitab Kasyful 'Ulum al-

Akhirah (Menyingkap ilmu akhirat) saat  menjelaskan hadits Nabi saw,

"Bagaimana manusia akan dibangkitkan wahai Rasulullah?" Rasulullah saw

menjawab, "Dua orang di atas onta, lima orang di atas onta, dan sepuluh

orang di atas onta." Pengertian dari hadits ini bahwa satu kaum yang sebab 

rahmat Allah mereka memeluk agama Islam, maka Allah SWT akan

menciptakan seekor onta dari amal shaleh yang telah mereka kerjakan

sebagai kendaraan yang akan mereka kendarai pada hari kiamat. Seekor onta

yang diciptakan Allah ini sebab  amal shaleh seluruh mereka yang sangat

sedikit, sehingga hanya seekor onta untuk mereka miliki bersama-sama.

Seperti halnya dengan satu kaum yang pergi melakukan perjalanan jauh dan

tidak seorangpun dalam rombongan itu yang memiliki kendaraan, sehingga

sebagian mereka membeli binatang untuk mereka jadikan sebagai kendaraan,

maka mereka beli dengan cara iuran (mengumpulkan uang) antara dua atau

tiga orang untuk satu ekor onta sebagai kendaraan bagi mereka dalam

menempuh perjalanannya, bahkan ada yang satu ekor onta untuk dimiliki

oleh sepuluh orang.

Oleh sebab itu, perbanyaklah melakukan amal kebaikan, supaya Allah

SWT membuatkan amal kebaikan itu sebuah kendaraan khusus untuk dirimu

sendiri dari amal kebaikan ini. Itulah perniagaan yang beruntung, sebab

orang-orang yang bertakwa merupakan utusan terhormat, sebagaimana

firman Allah SWT: Ingatlah hari saat  Kami mengumpulkan orang'orang

yang tahna kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang

terhormat. (QS. Maryam: 85).

Diriwayatkan dalam sebuah hadits gharib, bahwa suatu hari

Rasulullah saw berkata kepada para sahabatnya, "Ada seorang laki-laki Bani

Israil yang banyak sekali mengerjakan amal kebaikan, sehingga ia

dibangkitkan bersama dengan kamu." Para sahabat bertanya, "Amal

kebaikan apa yang telah dilakukannya?" Rasulullah saw bersabda, "Dia

mendapat warisan harta yang banyak dari bapaknya. Dengan harta itu ia

kematian & hariakhir256

membeli sebuah kebun dan hasilnya khusus untuk menolong orang miskin

dan ia -laki-laki bani Israil itu- berkata, "lni yaitu  kebunku kelak di sisi

Allah SWT." Kemudian dibagi-bagikannya pula uang yang banyak kepada

fakir miskin dan berkata, "Dengan uang yang kubagi-bagikan ini kelak aku

akan membeli bidadari di surga." Kemudian banyak budak yang

dimerdekakan, dan berkata, "Mereka kelak akan menjadi pelayanku di sisi

Allah SWT." Suatu hari ia melihat seorang laki-laki yang kedua matanya

buta, kadang berjalan dan kadang merangkak, maka ia lalu membelikan

binatang tunggangan (yang dapat digunakan sebagai kendaraan untuk

perjalanannya) untuknya, lalu berkata, "lnilah kendaraanku di sisi Allah

SWT yang kelak akan kukendarai." Demi jiwa Muhammad yang ada di

Tangan-Nya, aku seakan-akan melihat laki-laki Bani Israil itu didatangi oleh

binatang tunggangan yang dibelinya (dengan gembira) lengkap dengan tali

kekangnya lalu ia mengendarainya menuju padang Mahsyar."

Pengusiran oleh Api Terjadi di Dunia, bukan setelah Kiamat

Al-Qadhi Iyadh berpendapat bahwa peristiwa ini

penghalauan oleh api ini) terjadi di dunia ini -tapi

lebih mengetahui- sebab  dalam hadits itu disebutkan

'pagi', 'berbicara' dan 'menginap', hal seperti itu tidak

wallahu a'lam.

ArTirmidzi meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah td, bahwa

Rasulullah saw bersabda, "Manusia akan dikumpulkan kepada tiga

kelompok pada hari kiamat, yaitu kelompok pejalan kaki, kelompok yang

berkendaraan, dan kelompok yang berjalan dengan muka mereka sendiri."

Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mereka akan berjalan

dengan muka mereka?" Rasulullah saw menjawab, "Yang berkuasa

membuat mereka berjalan dengan kedua kakinya berkuasa pula membuat

mereka berjalan dengan mukanya, sedang  orang-orang yang bertakwa, di

wajah mereka tampak segala ketinggian dan kemuliaan."

Al-Qadhi lyadh berkata, "Hadits ini hason."

Sabda Nabi saw, "Di wajah mereka tampak segala ketinggian dan

kemuliaan" menunjukkan bahwa hal itu terjadi di dunia, bukan di akhirat,

sebab  tidak sesuai dengan sifat bumi Mahsyar yang bentuknya akan

dijelaskan, wallahu a'lam."

An-Nasa'i meriwayatkan dari Abu Dzar, ia berkata, "Rasulullah saw

mengatakan kepadaku bahwa manusia akan dibangkitkan dalam tiga

kelompok; kelompok yang mengendarai kendaraan dengan penuh riang

gembira; kelompok yang dipaksa oleh para malaikat untuk berjalan dengan

muka mereka; dan kelompok yang berjalan kaki, dan mereka berusaha

kematian & hariakhir

(pengusiran atau

Allah SWT yang

kata-kata 'sore',

ada di akhirat."

)57

menemui Allah SWT dan melihat-Nya, tapi mereka tidak sanggup

melakukannya, bahkan ada seseorang yang saat  di dunia mempunyai

sebuah kebun dan menafkahkan seluruh hasilnya setiap panen, namun  tetap

tidak kuasa memandang-Nya."

Umar ibn Syaibah menyebutkan (dalam kitab al-Madinat -'ala

sakiniho as-assalam-) sebuah hadiS dari Abu Hurairah ra, ia berkata,

"Orang yang paling terakhir dikumpulkan yaitu  dua orang laki-laki,

seorang dari Juhainah dan seorang lagi dari Muzainah. Kedua orang ini

berkata, 'Ke mana semua manusia?' Lalu mereka mendatangi sebuah negeri,

tapi yang mereka lihat hanya serigala lalu turun dua orang malaikat kepada

keduanya, dan malaikat itu menyeret mereka dengan mukanya ke tanah,

sehingga mereka dipertemukan dengan seluruh manusia di padang

Mahsyar."

Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa peristiwa itu terjadi saat 

masih di dunia, seperti yang dikatakan oleh al-Qadhi 'lyadh' Adapun di

akhirat, keadaan manusia juga berbeda-beda (seperti yang disebutkan oleh

para ulama) yang nanti akan kita uraikan selintas dalam bab sesudah ini.

Hasyar Ketiga

Pengusiran mereka ke padang Mahsyar; akan dijelaskan sesudah bab

ini insya Allah.

Firman Allah SWT: Don Kami kumpulkan seluruh manusia, don tidak

Kami tinggalkan seorangtun dari merela. (QS. al-Kahfi:47)

Hasyar Keempat

Pengusiran atau penghalauan mereka ke dalam surga atau neraka.

Firman Allah SWT: Ingatlah hori saat  Kami mengumpulkan orang-orang

yang takwa kepada Tuhan Yong Maha Pemurah sebagai perutusan yong

terhormat. (QS. Maryam: 85) Maksudnya orang yang bertakwa akan pergi

menuju padang Mahsyar sebagai perutusan yang terhormat duduk dengan di

atas binatang ternak sebagai kendaraannya.

Menurut sebagian riwayat, kendaraannya yaitu  amal shalih yang

mereka kerjakan saat  didunia.

ada  dalam beberapa riwayat, diantaranya riwayat an-Nu'man ibn

Sa'ad dari 'Ali ra dari Nabi saw tentang firman Allah SWT: Ingatlah hari

saat  Kami mengumpulkan or(mg-orang yang talcwa kepada Tuhan Yang

Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat. (QS. Maryam: 85)

kematian & hariakhir2s8

Rasulullah saw bersabda, "Mereka pergi menuju padang Mahsyar

tidak berjalan kaki dan tidak menyetir suatu kendaraan, tapi mereka

didatangkan dengan duduk di atas mta dari surga. Seluruh mahkluk belum

pernah melihat bentuk kendaraan semewah itu; pelananya dari emas, yang

mengikat pinggangnya terbuat dari zabarjad. Mereka di atas kendaraan itu

sampai mengetuk pintu surga."

Orang-orang yang bertakwa disebut utusan, sebab  telah mendahului

manusia untuk bersegera mengerjakan apa-apa yang diserukan kepada

mereka untuk mengerjakannya. Mereka selalu melaksanakan perintah Allah

dengan segera dan bersungguh-sungguh, sehingga para malaikat menyambut

mereka dengan kabar gembira.

Allah SWT berfirman: Dan mereka disambut oleh para malaikat.

(Malaikal berkata), "Inilah harimu yang telah drianjikan kepadamu. " (QS.

al-Anbiya': 103) Kabar gembira ini membuat mereka semakin

berlomba dalam kebaikan. Orang yang bertakwa memang harus saling

berlomba dalam melakukan ketaatan di dunia. Allah SWT berfirman:

Dan Kami akon menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka

Jahannam dalam keadaan dahaga. (QS. Maryam: 86) Maksudnya mereka

akan dihalau ke neraka dalam keadaan sangat haus.

Firman Allah, Dan liarni akan mengumpulkan pada hari itu orang-

orang yang berdosa dengan muka yang biru muram. (QS. Thaha: 1 02)

Firman Allah, Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari

kiamat (diseret) atas muls mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak.

(QS. alJsra': 97) Firman Allah, Orang-orang yang dihimpunksn ke neraka

Jahannam dengan diseret atas mula-muka mereko, mereka itulah orang

yang paling buruk tempatnya dan paling sesatialannya. (QS. al-Furqan: 34)

Muslim meriwayatkan dari Anas, bahwa seseorang bertanya kepada

Rasulullah saw, "Mer€ka akan dikumpulkan pada hari kiamat dengan diseret

di atas muka mereka, lalu apakah orang-orang kafir dihalau ke padang

Mahsyar dengan berjalan di atas muka mereka?" Rasulullah saw bersabda,

"Bukankah Yang telah membuat orang bisa berjalan dengan kedua kakinya

juga sanggup membuatnya berjalan di atas muka mereka pada hari kiamat?"

(HR. Muslim dariAnas ibn Malik ra).

Qatadah berkata (saat  hadits ini disampaikan kepadanya), "yaitu 

benar dan Tuhan kita Mahabesar lagi Maha Berkuasa." Hadits itu juga

ada  dalam riwayat Imam al-Bukhari.

Abu Hamid berkata, "Dalam hal penjelasan tentang hal yang

disebutkan, bahwa mereka akan berjalan di atas muka mereka. Sudah

menjadi tabiat manusia untuk tidak mempercayai sesuatu yang belum pernah

dilihat dan disaksikannya. Seandainya manusia belum pernah melihat ular

kematian & hari akhir 259

yang berjalan di atas perutnya, maka manusia pasti tidak pernah

,"rip"r"uyai bahwa ada sesuatu yang bisa berjalan tidak dengan kakinya.

Berjalan di utur kedua kaki juga akan diingkari oleh orang yang belum

pernah menyaksikan dan melihatnya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah engkau

untuk tidak mempercayai satupun perkara ajaib (yang akan terjadi pada hari

kiamat) hanya sebab  berbeda dengan kebiasaan yang terjadi di dunia ini'

Oleh sebab  itu, hadirkanlah rahmat Allah dalam hatimu, sehingga engkau

diberi gambaran dan tidak meragukannya. Sebab pada mulanya engkau

dilahirkan telanjang, hina dina, bingung dan menunggu-nunggu apa yang

akan berlaku teihadap dirimu dari takdir Allah SWT; kesengsaraankah atau

kebahagiaan."

Kebangkitan Menuiu Padang Mahsyar dan Kejadian di Bumi

Mahsyar? dan tentan gAs-Sakhiai (Batu Besar di Baitut Maqdis)36

Allah SWT berfirman: Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru

(malaikat) menyeru dari tempat yang dekat. (QS. Qaf: al)

Abu Nu'aim berkata, mengkhabarkan kepada kami bapakku dari Ishak

dari Muhammad dari Abdunazzaq dari al-Mundzir ibn Nu'man, bahwa ia

mendengar Wahab ibn Munabbih berkata, "Allah SWT berfirman kepada

batu besar 

-as-Sakhrah- di Baitul Maqdk,'Aku akan meletakkan Arsy-Ku

di atasmu dan Aku mengumpulkan seluruh makhluk-Ku di atasmu dan Daud

akan datang kepadamu dengan berkendaraan."'

Sebagian ulama berkata tentang firman Allah SWT: Dan

dengorkanlah (seruan) pada hori penyeru (malaikat) menyeru dari tempal

yorg a"*ot. (QS. Qaf: 4l) Maksudnya, seorang Malaikat berdiri di atas batu

'as-Sakhrah di Baitul Maqdis, latu berseru, "Wahai sekalian tulang-tulang

yang sudah lunak, sekalian anggota tubuh yang telah terpisah-pisah, wahai

set atian tulang yang telah busuk, wahai yang telah dibungkus dengan kain

kafan lalu hilang lenyap, wahai jiwa-jiwa yang kosong, jasad-jasad yang

telah rusak, dan wahai mata-mata yang selalu mengalirkan air mata,

bangkitlah menghadap Tuhan seru sekalian alam."

Qatadah berkata, "Yang berseru yaitu  Malaikat Peniup sangkakala, ia

berseru dari atas batu as-Sakhra& di Baitul Maqdis."

Ka'ab berkata, ..Batu as-sakhrah di Baitul Maqdis yaitu  bumi yang

paling dekat dengan langit yang jaraknya delapan belas mil."

Ada yang mengatakan hanya dua belas mil, seperti yang disebutkan

oleh al-Qusyairi.

16 Sering dikenal dengan nama Dome of Rock atau al'Qubbah ash-Shakhrah

t kematian & hari akhir260

lmam al-Mawardi menyebutkan delapan belas m i l.

Menurut sebagian riwayat, yang berseru yaitu  Malaikat Jibril,

wallohu a'lam.

'lkrimah berkata "Berseru penyeru yang disuruh oleh Allah SWT,

seakan-akan ia berseru tepat di telinga mereka saat  mereka mendengarkan

teriakan dengan sebenar-benarnya." Yang dimaksud dengan tiupan yang

sebenar-benarnya yaitu  tiupan sangkakala.

Firman Allah SWT: (Yaitu) pada hari mereka mendengar leriakan

dengan sebenar-benanrya itulah hori keluar (dari lrubur). (Yaitu) pada hari

bumi terbelah-belah menampakkan mereka (alu) mereka keluar dengan

cepat. Yang demikian itu yaitu  pengumpulan yang mudah bagi Kami. (QS.

Qaf 42 dan M) Antara tempat berserunya peniup sangkakala dan Baitul

Maqdis, disanalah bumi Mahsyar.

Firman Allah SWT: Yang demikion itu yaitu  pengumpulan yang

mudah bagi Kami. (QS. Qaf: 44) Maksudnya sangat mudah bagi Allah SWT

untuk mengumpulkan seluruh manusia di padang Mahsyar.

Jika ada yang bertany4 "jika  teriakan itu untuk mengeluarkan

manusia dari dalam kuburnya, maka bagaimana mereka dapat

mendengarkannya sedang  mereka telah mati?" maka katakan (sebagai

jawaban): tiupan sangkakala untuk menghidupkan yang telah mati waktunya

berkesinambungan, yang merupakan awal dari bunyi tiupan untuk

menghidupkan dan mengejutkan serta membangkitkan mereka dari dalam

kubur. Mereka tidak mendengar tiupan untuk menghidupkan, tapi mereka

mendengar tiupan untuk mengejutkan. Mungkin tiupan sangkakala berbunyi

dengan waktu yang lama, sehingga manusia dihidupkan seorang demi

seorang. Jadi saat  telah hidup ia mendengar tiupan yang membuat hidup

orang yang sesudahnya. Begitulah seterusnya, sampai semuanya hidup

kembali dan berkumpul di padang Mahsyar.

Pada bab terdahulu dijelaskan bahwa seluruh arwah di masukkan ke

dalam terompet sangkakal4 maka tatkala sangkakala ditiup pada tiupan

kedua semua arwah pergi ke jasadnya masing-masing.

Firman Allah SWT:. Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka

keluar dengon segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (QS.

Yasin:51)

Semoga Allah SWT selalu memberitaufik-Nya kepada kita.

Muhammad ibn Ka'ab al-Qurzi berkata, "Manusia dikumpulkan pada

hari kiamat dalam keadaan gelap gulit4 langit dilipat, bintang hancur

bertaburan, matahari dan bulan hilang lenyap, maka berserulah seorang

kematian & hari akhir 26t

penyeru. Kemudian manusia mengikuti suara yang terdengar di hari itu.

Itulah maksud firman Allah SWT yang berbunyi:

Pada hari itu manusia mengikuti (menuiu kepada suara) penyeru

dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan

Yang Maha Pemurah, maka ksmu tidak mendengar kecuali bisikon saia.

(QS. Thaha: 108)

jika  langit terbelah, don jika  bintang-bintang jatuh

berserakan, dan jika  lautan dijadikon meluap. (QS. al-lnfithar: l-3)

Meluap azab-Nya dalam air-Nya yang asin dan air-Nya yang asin

meluap dalam azab-Nya, demikian Qatadah menyebutkan dalam tafsirnya.

Firman Allah SWT Dan jika  kuburan-kuburan dibongkar. (QS. al-

Infithar: 4) Maksudnya, dibongkar lalu dikeluarkan isinya (mayat orang

mati). Firman Allah SWT jika  langit terbelah, dan patuh kepada

Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu paluh, dan jika  bumi

diralakan. (QS. al-lnsyiqaq: l-3) Bumi menjadi rata serata-ratanya, dan hal

itu saat  bumi telah diganti dengan bumi yang tanahnya sangat putih seperti

perak dan belum pernah dilakukan perbuatan salah sedikitpun di atasnya.

Jadi dibuang semua mayat di atasnya, sehingga semua terkumpul di atas

bumi itu.

Ragam Manusia saat  Dikumpulkan setelah Tiupan Kedua

Diriwayatkan oleh Muslim dari Sahal ibn Sa'ad, ia berkata: Rasulullah

saw bersabda, "Manusia akan berkumpul pada hari kiamat di atas tanah

berwarna putih seperti selembar roti yang sangat bersih, yang tidak

seorangpun di atasnya yang dapat mengenali orang lain."

Diriwayatkan oleh Abu Bakar Ahmad ibn 'Ali al-Khatib dariAbdullah

ibn Mas'ud, "Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan lapar

yang belum pernah mereka merasakan lapar seperti itu, dalam keadaan haus

yang belum pernah mereka merasakan haus seperti itu, dalam keadaan

telanjang yang belum pernah mereka telanjang seperti itu, dan dalam

keadaan sangat letih yang belum pernah mereka merasakan letih seperti itu.

Jadi barangsiapa memberi makan orang lain hanya sebab  mengharap ridha

Allah, maka Allah akan memberinya makan pada waktu itu. Barangsiapa

memberi minum orang lain hanya sebab  mengharap ridha Allah, maka

Allah akan memberinya minum saat itu. Barangsiapa memberi pakaian

kepada orang lain hanya sebab  mengharap ridha Allah, maka Allah akan

memberinya pakaian saat itu. Barangsiapa mengerjakan amal kebaikan

hanya sebab  mengharap ridha Allah SWT, maka Allah akan melindunginya

pada hari itu, dan barangsiapa menolong agama Allah, maka Allah SWT

akan membuatnya tenteram pada hari itu."

kematian & hari akhir)Q

Diriwayatkan dari Mu'azd ibn Jabal, ia berkata: Aku bertanya kepada

Nabi saw, "Wahai Rasulullah, apa maksud firman Allah SWT Yoitu hari

(yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berlcelompok-

kelompok." (QS. an-Naba': l8) Rasulullah saw bersabda, "Wahai Mu'azd

ibn Jabal, engkau telah menanyakan perkara yang sangat besar-" [^alu kedua

mata Rasulullah basah oleh genangan air mata, dan beliau melanjutkan

saManya:

Umatku akan dikumpulkan dalam sepuluh kelompok. Allah SWT akan

membedakan kelompok kaum Muslim dan mengganti wajah mereka. Di

antara mereka ada yang berbentuk kera, babi, ada yang kakinya di atas dan

mukanya di bawah, ada yang menjadi buta sehingga ia berjalan bolak-balik

tak tentu arah, ada yang menjadi tuli, bisu, dan tidak mempunyai akal, ada

yang selalu menggigit lidahnya sendiri sebab  panjang menjulur sampai ke

dada dan mengalir sesuatu yang busuk dari mulut mereka sehingga membuat

penduduk Mahsyar sangat jijik terhadapnya, adayang memotong tangan dan

kaki mereka sendiri, ada yang disalib di tengah-tengah neraka, ada pula yang

berbau sangat busuk melebihi bau bangkai, dan sebagian memakai pakaian

yang terbuat dari api. Orang yang bentuknya seperti kera yaitu  tukang

fitnah dan pengadu domba, yang bentuknya seperti babi yaitu  orang bakhil

dan orang yang memakan harta haram, orang yang kakinya di atas dan

kepalanya di bawah yaitu  para pemakan riba, orang yang menjadi buta

yaitu  orang yang sewenang-wenang dalam masalah hukum, orang yang

menjadi tuli dan bisu yaitu  orang yang kagum terhadap dirinya sendiri dan

terhadap perbuatan yang dilakukannya, orang yang menggigit lidahnya

sendiri yaitu  ulama jahat yang tidak sesuai antara ucapan dan

perbuatannya, orang yang memotong tangan dan kakinya sendiri yaitu 

orang yang selalu berbuat jahat kepada tetangganya, orang yang disalib di

tengah api neraka yaitu  orang yang suka memfitnah orang lain kepada para

penguasa, orang yang baunya lebih busuk daripada bangkai yaitu  orang

yang selalu memperturutkan hawa nafsunya dan menghalangi hak orang lain

terhadap hartanya, dan orang yang memakai pakaian dari api yaitu  orang

sombong yang selalu berbangga-bangga dan bersikap angkuh."

Abu Hamid berkata dalam bukunya, Kasyfut 'Ulum al-Akhirah

(Menyingkap peristiwa di hari akhirat. Penerj):

Sebagian manusia ada yang dikumpulkan di padang Mahsyar menurut

kesenangannya saat  hidup di dunia. Kaum yang gemar bersandar di tiang

mesjid untuk mengasingkan diri (menghabiskan waktunya untuk beriktikaf),

maka saat  salah satu bangkit dari dalam kuburnya tiba-tiba ada yang

memegang tangan kanannya, tapi ia melepaskan pegangan itu dari tangannya

dan berkata, "Enyahlah engkau, engkau telah menggangguku dari mengingat

Allah SWT," tapi pegangan itu datang lagi kepadanya sambil berkata, 'Aku

yaitu  sahabatmu yang akan menemanimu sampai Allah SWT memberikan

Mengingat kematian & hari akhir 263

putusannya kepada kita, sebab  la-lah sebaik-baik pemberi keputusan."

iremabuk akan dibangkitkan dalam keadaan mabuk dan peniup seruling

dibangkitkan dalam keadaan meniup seruling. Demikianlah, setiap orang

akan dibangkitkan menurut keadaannya saat  ia menghalangi orang lain

dari jalan Allah SWT.

Seperti hadits-hadits dalam riwayat shahih, bahwa peminum khamar

akan dibangkitan dengan botol minuman tergantung di lehernya dan gelas

berada di tangannya; baunya sangat busuk (lebih busuk dari jenis bangkai

yang ada di bumi) dan akan dilaknat oleh seluruh makhluk yang

melewatinya.

Tatkala semua orang sudah sama duduk di atas kuburnya, di antara

mereka ada yang telanjang dan ada yang berpakaian, ada yang hitam dan ada

yang putih, ada yang bercahaya (seperti lampu yang lemah sumbunya) dan

ada pula yang bersinar terang (bagaikan matahari). Mereka menundukkan

kepalanya selama seribu tahun sampai bangkit dari arah sebelah barat bola

api yang berjalan di atas padang pasir, maka seluruh pemimpin rombongan

(kalangan manusia, jin, burung dan binatang buas) terkejut. Setelah itu amal

perbuatan masing-masing mulai berbicara kepadanya, "Bangun dan

berangkatlah ke padang Mahsyar." Barangsiapa mempunyai amal kebaikan,

maka amalnya berubah menjadi binatang yang bisa dijadikan kendaraan. Di

antara mereka ada yang amalnya menjadi keledai, ada yang berubah menjadi

kambing. Adakalanya ia mengendarainya dan adakalanya dituntun.

Allah SWT menjadikan setiap orang cahaya yang melingkar di depan

dan sebelah kanan mereka seperti senter. Itulah maksud firman Allah SWT

yang berbunyi Yaitu pada hari saat  lamu melihat orong mukmin laki-laki

dan perempuan, sedang cahaya merela bersinar di hodapan dan di sebelah

konan mereka, dikatakan kepada mereka, "Pada hari ini ada berita gembira

untukmu, yaitu surga yong mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu

kekot di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak (QS. al-Hadid: 12)

Akan namun  di sebelah kiri mereka gelap gulita yang tidak dapat ditembus

oleh mata, sebab  tidak ada cahaya sama sekali. Oleh sebab  itu orang-orang

kafir berjalan bolak-balik kebingungan. Orang-orang beriman dapat

merasakan betapa gelapnya kondisi saat  itu, sehingga mereka bertahmid

memuji Allah SWT atas cahaya yang menerangi dan memancar dari depan

dan sebelah kanan mereka. Mereka juga dapat merasakan betapa gelapnya

dan sengsaranya orang-orang kafir sebab  berada dalam kondisi yang sangat

gelap, sebab  Allah SWT hendak memperlihatkan kepada hambanya yang

Mukmin tentang azab yang pedih, sehingga mereka dapat merasakan

nikmatnya pahala kebajikan. Sebagaimana yang dilakukan Allah SWT

terhadap penduduk surga dan penduduk neraka, seakan-akan Allah hendak

berkata, "Lihatlah olehmu neraka Jahannam yang akan menjadi tempatmu

yang abadi, sebagaimana firman Allah SWT: Dan apobila pandangan

kematian & hariakhir)64

mereka dialihkan ke urah penghuni neraka, mereko berkota, "llahai Tuhon

kami, janganlah Engknu lempatkan kami bersama-samo orong-orang yang

zalim itu." (QS. al-A'raf: 47'1 sebab ada empat perkara yang tidak dapat

dirasakan nilainya manusia kecuali setelah merasakan empat perkara pula,

yaitu orang tidak dapat mengetahui nilainya hidup kecuali setelah ia mati;

tidak dapat mengetahui nilainya kaya kecuali setelah jatuh miskin; tidak

dapat mengetahui nilainya sehat kecuali setelah jatuh sakit; dan tidak dapat

mengetahui berharganya masa muda kecuali setelah berumur tua.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa seseorang tidak dapat

mengetahui nikmatnya surga kecuali setelah ia dimasukkan ke dalam neraka.

Sebagian manusia ada yang tetap berdiri di tempatnya sampai ada cahaya

yang kadang-kadang bersinar menerangi namun  kadang-kadang cahaya itu

sirna. Pada hari kiamat kondisi mereka tetap menurut iman dan amal mereka

saat  di dunia.

Penjelasan mengenai ini telah diuraikan pada bab yang lalu

dengan tema "setiap orang dibangkitkan menurut keadaannya saat  ia mati"

dan uraian dalam bab itu sudah cukup.

Secara Zhahir Semua Ayat di Dalam Al-Qur'an Saling Bertentangan

Allah SWT berfirman:

Dan (ingatlah) akon hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan

mereka, mereka merasa di hari itu seakan-akan mereka tidak pernah

berdiam (di dunia) hanya sesaot saja di siang hari (di waktu itu) mereka

saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakm

pertemuan mereka dengan Allah dan merekn tidak mendapat petunjuk. (QS-

Yunus: 45)

Dan Kami akon mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret)

atas muka merelca dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman

mereko yaitu  neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu

akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya. (QS. al-Isra': 97)

Mereka berkata, "Aduh celakalah kami! Siapakah yang

membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur?)" Inilah yang

dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasul-(Nya)-

(QS. Yasin: 52)

Firman-firman Allah SWT dalam ayat-ayat ini berlawanan dengan

firman-Nya yang mengatakan bahwa mereka akan bisu, sebab pada ayat ini

dikatakan bahwa kelak mereka berkenalan, dan berkenalan harus pandai

kematian & hari akhir 265

berbicara, sehingga sangat jelas berlawanan dengan pernyataan-Nya dalam

ayatyangmengatakan bahwa kelak mereka menjadituli dan bisu.

Firman Allah SWT: Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umal'

umst yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami

akan menanyai pula rasul-rasul Kami. (QS. al-A'raf: 6) Pertanyaan ini mesti

menghendaki adanya pendengaran dan ucapan mesti butuh padajawaban.

Firman Allah SWT:

(Yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akon

mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang

biru muram. (QS. Thaha: 102)

Dan ditiuplah sangkakala, maka tibaaiba mereka keluar dengan

segera dari kuburnya [menujuJ kepada Tuhan mereka. (QS. Yasin: 5l )

[YaituJ pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akon

mereko pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia).

(QS. al-Ma'arij:43)

Keluar dengan segera dari kuburnya menuju Tuhan mereka dan keluar

dengan segera kepada berhala-berhala saat  di dunia yaitu  dua peristiwa

di padang Mahsyar yang sangat berlawanan dari banyak segi.

Jawaban dari pertanyaan bagi orang yang bertanya terhadap masalah

yang diuraikan dalam bab ini yaitu : manusia saat  dihidupkan dan

dibangkitkan dari dalam kubur keadaannya berbeda-beda. Berbedanya

informasi tentang mereka sebab  keadaannya yang tidak sama.

Di akhirat nanti ada lima situasi yang akan dilalui, situasi saat 

dibangkitkan dari kubur, situasi saat  berangkat menuju tempat

penghisaban, situasi saat  dihisab, situasi saat  menuju tempat

pembalasan, dan situasi di tempat menetap mereka yang abadi di akhirat.

Kondisi pertama, kondisi saat  dibangkitkan dari dalam kubur,

maka orang-orang kafir dalam keadaan sempurna (panca indera dan anggota

badannya), sebagaimana firman Allah SWT:

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu ilu) Allah mengumpulkan

mereka (mereka meraso di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah

berdiam (di dunia) kecuali hanya Eesoat saja di siang hari (diwaktu itu)

merelra saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang

mendustalan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendopat

petunjuk. (QS. Yunus: 45)

Mereka berbisik-bisik di antara mereka, "Kamu tidak berdiam (di

&mia), melainkan hanyalah sepuluh (haril. " (QS.Thaha: I03)

kematian & hariakhir266

Dan ditiuplcth sangkakalo, maka matiloh siapa yory di longit dan di

bumi kecuoli siapa yang dikehendaki Allah. Kemtdian ditiup sorykakala itu

sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-

masing). (QS. az-Zumar: 68)

Allah bertanya, "Berapa tahunkah lamanya kanu tinggal di bumi?"

Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehoi atou setengah hari, mako

tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitrorg." Allah SWT berfirman,

"Kamu tidak tinggal di bumi, melainkan sebeno saja, kalau kamu

sesungguhnya mengetahui." Maka apalcoh kamu mengira, bahwa

sesungguhnya Kami menciptaknn kamu secoa main-main (saja), dan bahwa

kamu tidak akan dikembaliknt kepada Kami? (QS. al-Mu'minun: I I 2- I I 5)

Kondisi kedua yaitu saat  mereka berangkat menuju tempat

penghisaban, saat  itu mereka juga dalam keadaan yang sempurna,

sebagaimana firman Allah SWT: (Kepada malaikat diperintahkan),

"Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta temot sejawal mereka dan

sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah; maka

tunjukkanlah kepada mereka jalan ke nerala. Dor tahanlah mereko (di

tempat perhentian) sebab  sesungguhnya mereko akan dilotya. (QS. ash-

Shafaat: 22-24)

Firman Allah yang berbunti, *hn{ukkor kcpda mereka, " maksudnya

agar mereka semua dibawa ke neraka. Kalimat itu juga menunjukkan bahwa

mereka tidak buta dan tidak pula bisu, sebab tidak ada gunanya bertanya

kepada orang yang pekak dan bisu. Dengan demikian (berdasa*an dalil ayat

ini) jelas bahwa mereka mempunyai mata, teling4 dan lidah yang dapat

berbicara.

Kondisi ketiga yaitu  saat  mereka dihisab. Dalam kondisi ini panca

r mereka juga dalam keadaan sempurn4 sehingga dapat mendengar

pertanyaan dan membaca buku catatan amal mereka, berbicara kepada

amalnya saat  anggota badan mereka memberi kesaksian terhadap segala

kejahatan yang telah dilakukannya. Mereka dapat mendengar semua itu dan

Allah SWT telah menginformasikan tentang keadaan mereka saat  mereka

berkata, "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yorg tidak meninggalkan

yang kecil dan tidak (pula) yang besm, melainkur ia mencatat semuonya;

dan mereka dapati apa yang telah mereka kcrjakm da (tertulis). Dan

Tuhanmu tidak menganiaya seororg juqw. " (QS. al-Kahfi: 49) Mereka

berkata kepada kulit mereka "Mengapa kanru menjadi saksi terhodap

kami? " (QS. Fushshilat: 2l) Sehingga menyaksikan perisiwa-peristiwa di

hari kiamat yang dulu saat  di dunia mendustakan kedahsyatannya dan

waktu itu kondisi manusia berbeda-beda.

Kondisi keempat, yaitu saat  mereka berangkat menuju neraka.

saat  itu Allah SWT mencabut pendengaran, penglihatan, dan lidah

lrenratian & hari akhir

)67

mereka, sebagaimana firman Allah SWT: Dan Komi okan mengumpulkan

mereka pada hari kiamat diseret alas muka mereka dalam keadaan buta,

bisu dai pekok. Tempal kediaman merelea yaitu  neroka Jahannam. Tiop-

riap koli iyoto apt Jihannam ilu aknn padam Kami tambah lagi bagi mereka

nyllanya.'1eS. al-lsra': 97) Bisa jadi maksud firman Allah SWT: Orang'

i*f'y*g-Ouaosa dikenal dengan tandatondanya, lalu dipegang ubun-

,bui ian-kaki mereka. (QS. ar-Rahman: 4l) yaitu  isyarat terhadap apa

yang mereka rasakan sebab  penglihatan, pendengaran, dan ucapan mereka

dicabut oleh Allah.

Kondisi kelima, kondisi saat  mereka telah berada di dalam neraka,

yaitu penghalauan yang terjadi di neraka. Dalam kondisi ini mereka terbagi

iepada pe'nghuni urti Oun plnghuni sebagai balasan dari perbuatannya. Yang

disebut'seb-agai penghuni asli yaitu  yang telah melewati perjalanan dari

tempat p"ngf,iru'bun sampai ke pinggir neraka Jahannam dalam keadaan

buta, tuli, din bisu. Keadaan seperti itu yaitu  penghinaan untuk mereka dan

sebagai pembeda antara mereka dengan yang lain. Kemudian panca indera

OiteiUaiitan kepada mereka, sehingga mereka dapat melihat api neraka dan

menyaksikan seluruh azab yangdijanjikan oleh Allah SWT, seperti Malaikat

Zabiniyah dan seluruh azab yang disediakan bagi orang-orang yang

menduitakan kebenaran, dan mereka tinggal di neraka dalam keadaan bisa

berbicara, mendengar, dan melihat. Hal semacam ini dikatakan oleh Allah

SWT dalam firman-NYa:

Dan kamu akan melihat merela dihadapkan ke neraka dalam keadaan

tunduk sebab  (merasa) hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu.

(QS. asy-Syura: 45)

Dan jiko kamu [Muhammad] melihat saat  mereka dihadapkan ke

neraka, laiu mereka ierkata, "Kiranya kami dikembalikan ke dunia dan

tidak mendustakan ayot-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang

beriman [tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukanJ. (QS.

al- An'am: 27)

Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan

manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk ke

dalam niro*o, dia mengutuk kawannya yang menyesatknnnya; sehingga

jika  mereka masuk semu(mya berlcatalah orang-orang yang mgsyk

iemudian di antaro mereka kepada or(mg-orang yang masuk terdahulu,

,wahai Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu

datangkanlah kepada mereka silaaan yang berlipat g?ndl dari neraka'"

Masiig-masing mendapat silsasn, yang berlipat gan