Tampilkan postingan dengan label galatia filemon 20. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label galatia filemon 20. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Januari 2025

galatia filemon 20

 


mereka mun-

cul sebab  perbuatan iman. Dan, di mana iman bertum-

buh, di situ segala kasih karunia lainnya juga bertumbuh 

secara seimbang.  

(2) Kasih mereka menjadi semakin kuat (ay. 3), yaitu kasih 

mereka kepada Allah dan kepada sesama. Perhatikanlah, di 

mana iman bertumbuh, di sanalah kasih akan menjadi 

semakin kuat, sebab  iman bekerja melalui kasih. Dan bu-

kan hanya sejumlah orang saja di antara mereka, namun  

setiap orang bertambah kuat kasihnya satu terhadap yang 

lain. Tidak ada perpecahan di antara mereka, sebagaimana 

yang terjadi di dalam beberapa jemaat lainnya.  

(3) Ketabahan dan juga iman mereka semakin bertambah di 

dalam segala penganiayaan dan penindasan yang mereka 

derita. Dan ketabahan itu akan membuahkan pekerjaan 

yang sempurna saat  ketabahan itu meluas di dalam 

segala pencobaan. Ada banyak penganiayaan yang harus 

ditanggung oleh jemaat Tesalonika demi kebenaran. Mereka 

juga menghadapi berbagai kesukaran di dalam kehidupan 

yang penuh bencana ini. Namun, mereka menanggung se-

mua ini, dengan iman melihat Dia yang tidak kelihatan, dan 

mengarahkan pandangan kepada upah. Mereka juga me-

nanggungnya dengan ketabahan, bukan dengan cara mati 

rasa, namun  dengan kesabaran yang berasal dari asas-asas 

Kekristenan, yang membuat mereka tetap tenang dan pe-

nuh penyerahan diri, serta memberikan kekuatan dan du-

kungan batiniah kepada mereka.  

Harapan Orang-orang Kudus yang Teraniaya 

(1:5-10) 

5. suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa 

kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita 

sebab  Kerajaan itu. 6 Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan 

penindasan kepada mereka yang menindas kamu 7 dan untuk memberikan 

kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu 

Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan 

malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, 

8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal 

Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. 9 Mereka ini akan menjalani 

hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan 

dari kemuliaan kekuatan-Nya, 10 jika Ia datang pada hari itu untuk 

dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh

Surat 2 Tesalonika 1:5-10 

 509 

semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah 

kamu percayai. 

Sesudah menyebutkan segala penganiayaan dan penindasan yang me-

reka tanggung sebab  kepentingan Kristus, Rasul Paulus melanjutkan 

dengan mengajukan beberapa hal untuk menghibur mereka, seperti,  

I. Dia memberi tahu mereka tentang kebahagiaan dan keuntungan 

dari segala penderitaan mereka saat ini (ay. 5). saat  iman mere-

ka diuji dan kesabaran mereka dilatih sedemikian rupa, mereka 

menjadi lebih kuat oleh semua penderitaan, dan dengan demikian 

juga mereka dianggap layak menjadi warga Kerajaan Allah. Meli-

hat mereka sanggup menderita untuk Kekristenan, penderitaan 

mereka menjadi bukti, bahwa mereka benar-benar layak atau 

memenuhi syarat untuk dianggap sebagai orang-orang Kristen. 

Sungguh, jika agama itu memang berharga, maka ia berharga 

untuk segala sesuatu. Hanya orang-orang yang sama sekali tidak 

beragama, atau yang tidak pantas untuk beragama, atau yang 

tidak tahu bagaimana menghargainya, yang tidak akan rela untuk 

menderita bagi agama. Selain itu, dari ketabahan mereka dalam 

penderitaan, ternyata menurut keadilan penghakiman Allah, me-

reka dianggap layak untuk mendapatkan kemuliaan sorgawi. Dan 

itu bukanlah sebab  mereka berhak mendapatkannya, melainkan 

sebab  mau menurut. Bukan sebab  mereka berjasa jadi pantas 

masuk sorga, melainkan sebab  mereka dibuat layak untuk mem-

perolehnya. Segala penderitaan kita, terlebih lagi segala pelayanan 

kita, tidak bisa membuat kita berjasa dan berhak masuk sorga. 

namun , oleh sebab  ketabahan kita di bawah penderitaan itulah 

kita dilayakkan untuk menerima sukacita yang dijanjikan kepada 

orang-orang yang sabar menderita demi kepentingan Allah.  

II. Rasul Paulus memberi tahu mereka mengenai pembalasan yang 

akan diberikan di masa yang akan datang kepada para peng-

aniaya dan penindas. 

1. Di dalam pembalasan di masa yang akan datang itu akan ada,  

(1) Hukuman yang dijatuhkan kepada para penganiaya, Allah 

akan membalaskan penindasan kepada mereka yang me-

nindas kamu (ay. 6). Tidak ada yang akan pasti ditandai 

untuk mengalami kebinasaan kekal selain roh penindas 


 510

dan roh permusuhan terhadap Nama dan umat Allah. Se-

bagaimana iman, kesabaran, dan keteguhan orang-orang 

kudus merupakan jaminan bagi kelegaan dan sukacita ke-

kal mereka, demikian pula, kesombongan, kedengkian, dan 

kejahatan para penganiaya menjadi jaminan bagi keseng-

saraan kekal mereka. sebab  setiap orang akan membawa 

bersama dirinya dan membawa keluar bersama dirinya dari 

dunia ini, sorganya atau nerakanya. Allah membalas dan 

menyusahkan mereka yang menyusahkan umat-Nya. Ka-

dang-kadang Allah melakukannya di dunia ini. Saksikan-

lah bagaimana akhir hidup yang sangat mengerikan dari 

banyak penganiaya. Namun, secara khusus Allah akan me-

laksanakan pembalasan ini di dunia yang akan datang, di 

mana bagian orang-orang jahat pastilah berupa tangisan, 

ratapan, dan kertak gigi.  

(2) Upah bagi orang-orang yang dianiaya. Allah akan memba-

las kesusahan mereka dengan kelegaan (ay. 7). Akan ada 

kelegaan yang kekal bagi umat Allah, kelegaan dari dosa 

dan dukacita. Walaupun mungkin ada banyak kesukaran 

bagi orang-orang benar sekarang ini, namun Allah akan 

melepaskan mereka dari semua itu. Kelegaan di masa yang 

akan datang akan menggantikan sepenuhnya segala kesu-

karan mereka sekarang ini. Penderitaan-penderitaan za-

man sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemu-

liaan yang akan dinyatakan. Tersedia cukup banyak hal di 

sorga untuk menggantikan segala sesuatu yang telah hi-

lang atau telah kita derita sebab  Nama Kristus di dunia 

ini. Rasul Paulus berkata, untuk memberikan kelegaan ke-

pada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami. Di sorga, 

hamba-hamba Tuhan dan umat Tuhan yang telah menderi-

ta bersama-sama di dunia ini, akan memperoleh kelegaan 

bersama-sama dan juga akan bersukacita bersama-sama. 

Orang Kristen yang paling hina akan beroleh kelegaan ber-

sama-sama dengan rasul yang terbesar. Bahkan, yang lebih 

dari pada itu adalah, jika kita tahan menderita untuk Kris-

tus, kita juga akan memerintah serta-Nya (2Tim. 2:12, TL).  

2. Mengenai pembalasan di masa yang akan datang ini akan kita 

amati lebih lanjut,  

Surat 2 Tesalonika 1:5-10 

 511 

(1) Kepastian pembalasan itu, yang dibuktikan dengan kebe-

naran dan keadilan Allah, sebab memang adil bagi Allah 

(ay. 6), untuk membalas manusia menurut perbuatannya. 

Pemikiran semacam ini seharusnya dapat membuat orang-

orang jahat dan para penganiaya merasa ngeri, dan mem-

berikan dukungan besar bagi orang-orang benar yang ter-

aniaya, sebab di mana ada Allah yang adil, di sana juga 

akan ada pembalasan yang adil. Umat Allah yang menderita 

tidak akan kehilangan apa-apa sebab  penderitaan mereka, 

demikian jugalah musuh-musuh mereka tidak akan men-

dapat apa-apa dari keuntungan mereka atas umat Allah.  

(2) Saat dilaksanakannya pembalasan yang adil ini, yaitu pada 

waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya 

(ay. 7). Hari itu akan menjadi saat murka dan hukum Allah 

yang adil akan dinyatakan. Sebab saat itu Allah akan 

menghakimi dunia ini dengan keadilan oleh Manusia itu, 

yang telah Ia tunjuk, yaitu Yesus Kristus, Hakim yang adil. 

Keadilan Allah tidak tampak jelas bagi semua orang di 

dalam penyelenggaraan-Nya di dunia ini, namun  itu akan 

sangat jelas pada hari penghakiman agung itu. Alkitab 

memberitahukan kita mengenai penghakiman yang akan 

datang, dan kita harus menerima pengungkapan wahyu 

mengenai Kristus, yang diberikan di sini, yaitu,  

[1] Bahwa pada hari itu Tuhan Yesus akan menyatakan 

diri-Nya dari dalam sorga. Sekarang sorga menahan-

Nya, sorga menyembunyikan-Nya, namun  kemudian Ia 

akan diungkapkan dan menyatakan diri. Ia akan datang 

dalam segala kemegahan dan kuasa dunia atas, dari 

situ juga kita menantikan Juruselamat itu.  

[2] Tuhan Yesus akan menyatakan diri-Nya bersama-sama 

dengan malaikat-malaikat-Nya yang perkasa (ay. 7), atau 

malaikat-malaikat yang ada dalam kuasa-Nya. Malaikat-

malaikat ini akan menyertai-Nya, untuk menyemarakkan 

kekhidmatan hari besar dari penampakan-Nya itu. Pada 

hari itu mereka akan menjadi pelayan-pelayan keadilan 

dan belas kasihan-Nya. Mereka akan memanggil para 

penjahat ke tempat penghakiman-Nya, serta mengum-

pulkan orang-orang pilihan, dan ditugaskan untuk me-

laksanakan hukuman-Nya.  


 512

[3] Ia akan datang di dalam api yang bernyala-nyala (ay. 7, 

TB). Api menjalar di hadapan-Nya dan menghanguskan 

para lawan-Nya sekeliling. Bumi dan segala yang ada di 

atasnya akan hilang lenyap dan unsur-unsur dunia 

akan lebur sebab  nyalanya yang hebat. Api ini akan 

menjadi api pengujian, untuk menguji pekerjaan ma-

sing-masing orang. Ini adalah api yang memurnikan, 

untuk memurnikan orang-orang kudus, yang akan ber-

bagi dalam kemurnian serta mengambil bagian dalam 

kebahagiaan yang besar dari langit baru dan bumi baru. 

Ini adalah api yang menghanguskan orang-orang jahat. 

Terang-Nya akan menusuk, dan kuasa-Nya mengha-

nguskan, bagi semua orang yang pada hari itu didapati 

seperti sekam.  

[4] Akibat dari penampakan ini akan sangat mengerikan 

bagi sebagian orang dan menggembirakan bagi sebagian 

orang lain.  

Pertama, Penampakan ini akan sangat mengerikan 

bagi sebagian orang, sebab Tuhan Yesus akan melaku-

kan pembalasan atas orang-orang jahat. 

1. Atas mereka yang berdosa terhadap asas-asas aga-

ma alamiah dan memberontak terhadap terang alam 

semesta, mereka yang tidak mau mengenal Allah (ay. 

8), meskipun hal-hal yang tidak dapat dilihat ten-

tang Dia sudah dinyatakan dalam hal-hal yang me-

reka lihat.  

2. Atas mereka yang memberontak terhadap terang pe-

wahyuan, yang tidak mau menaati Injil Yesus, Tuhan 

kita. Dan inilah penghukumannya, bahwa terang itu 

sedang datang ke dalam dunia ini, namun  manusia 

lebih menyukai kegelapan dari pada terang. Inilah 

kejahatan besar yang dilakukan oleh banyak orang, 

yaitu bahwa Injil disingkapkan kepada mereka, dan 

mereka tidak mau mempercayainya, atau mereka 

mengaku-ngaku percaya kepadanya, namun  tidak 

mau menaatinya. Perhatikanlah, tujuan kita mem-

percayai kebenaran Injil adalah untuk menaati sega-

la ketetapan Injil. Jadi harus ada ketaatan iman. 

Surat 2 Tesalonika 1:5-10 

 513 

Bagi orang-orang yang tidak percaya itu, penyataan 

diri Tuhan Yesus Kristus akan menjadi sesuatu yang 

mengerikan, sebab  hukuman kebinasaan mereka 

dinyatakan (ay. 9). Amatilah di sini,  

(1) Pada waktu itu mereka akan dihukum. Walau-

pun mungkin hukuman bagi orang-orang ber-

dosa akan ditangguhkan dalam waktu yang lama 

dan masa yang panjang, namun pada akhirnya 

mereka akan dihukum juga. Kesengsaraan mere-

ka merupakan hukuman setimpal bagi kejahatan 

mereka, satu-satunya yang layak mereka terima. 

Mereka telah melakukan perbuatan dosa dan 

mereka harus menerima upah dosa.  

(2) Hukuman yang dijatuhkan tidak kurang dari kebi-

nasaan, bukan atas keberadaan mereka, melain-

kan atas kebahagiaan mereka. Bukan atas tubuh 

jasmani saja, melainkan atas tubuh maupun jiwa.  

(3) Kebinasaan itu akan berlangsung selama-lama-

nya. Mereka akan terus-menerus ada dalam ke-

adaan sekarat, namun tidak pernah mati. Keseng-

saraan mereka akan berlangsung sejalan dengan 

kekekalan. Rantai-rantai kegelapan merupakan 

rantai-rantai yang kekal, dan apinya adalah api 

yang abadi. Memang harus seperti itu sebab  hu-

kuman itu dijatuhkan oleh Allah yang kekal, me-

nimpa jiwa yang tidak dapat mati, dijauhkan dari 

belas kasihan dan kasih karunia ilahi.  

(4) Kebinasaan itu akan datang dari hadirat Tuhan, 

artinya, datang langsung dari Allah sendiri. Di 

dunia ini Allah menghukum orang-orang berdosa 

melalui makhluk ciptaan-Nya, menggunakan ber-

bagai cara, namun kemudian Ia akan melaksana-

kan sendiri penghukuman itu dengan tangan-

Nya. Kebinasaan datang dari Yang Mahakuasa, 

lebih mengerikan dibandingkan dengan api yang 

menghanguskan Nadab dan Abihu, api yang 

keluar dari hadapan Tuhan. 

(5) Penghukuman itu akan datang dari kemuliaan ke-

kuatan-Nya, atau dari kuasa-Nya yang mulia. Bu-


 514

kan saja keadilan Allah, namun  kuasa-Nya yang 

perkasa itu akan dipermuliakan juga di dalam ke-

hancuran orang-orang berdosa itu. Dan, siapa 

yang tahu kuasa kemurkaan-Nya? Ia mempunyai 

kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka.  

Kedua, hari itu akan menjadi hari sukacita bagi se-

bagian orang, yaitu bagi orang-orang kudus, bagi orang-

orang yang percaya dan menaati Injil. Dan saat  itulah 

kesaksian yang dibawa Rasul Paulus mengenai hari itu 

akan diteguhkan dan dipercaya (ay. 10). Di hari yang 

terang benderang dan berbahagia itu,  

1. Yesus Kristus akan dimuliakan dan dikagumi oleh 

orang-orang kudus-Nya. Mereka akan memandang 

kemuliaan-Nya dan mengaguminya dengan penuh 

sukacita. Mereka akan memuliakan kasih karunia-

Nya dan mengagumi keajaiban-keajaiban kuasa dan 

kebaikan-Nya kepada mereka, serta menyanyikan 

puji-pujian kepada-Nya pada hari kemenangan-Nya 

itu, untuk menyempurnakan kemenangan dan keba-

hagiaan mereka.  

2. Kristus akan dimuliakan dan dikagumi di dalam me-

reka. Kasih karunia dan kuasa-Nya akan dinyatakan 

dan diagungkan, saat  tampak jelas apa yang telah 

Ia peroleh melalui pengorbanan-Nya, yang telah Ia 

kerjakan, dan yang telah Ia anugerahkan kepada se-

mua orang yang percaya kepada-Nya. Sebagaimana 

murka dan kuasa-Nya akan dinyatakan di dalam 

dan melalui kehancuran musuh-musuh-Nya, begitu 

jugalah kasih karunia dan kuasa-Nya akan diagung-

kan di dalam keselamatan orang-orang kudus-Nya. 

Perhatikan baik-baik, apa yang dilakukan Kristus 

kepada orang-orang percaya akan menjadi bahan 

kekaguman dunia pada suatu hari nanti. Sekarang 

mereka menjadi kekaguman bagi banyak orang, te-

tapi betapa mereka akan dikagumi lagi pada hari 

yang agung dan mulia ini. Atau lebih tepatnya, be-

tapa Kristus, yang nama-Nya adalah Ajaib, akan di-

kagumi saat  rahasia Allah digenapi! Kristus tidak

Surat 2 Tesalonika 1:11-12 

 515 

 akan begitu dikagumi di tengah-tengah kehormatan 

yang gilang-gemilang dari malaikat-malaikat yang Ia 

bawa bersama-Nya dari sorga, sebagaimana di dalam 

banyak orang-orang kudus, banyak anak, yang Ia 

bawa kepada kemuliaan.  

Doa Rasul Paulus 

(1:11-12)  

11. sebab  itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita 

menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya 

menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan 

segala pekerjaan imanmu, 12 sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan 

di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita 

dan Tuhan Yesus Kristus. 

Di dalam ayat-ayat ini sekali lagi Rasul Paulus memberitahukan ke-

pada jemaat Tesalonika mengenai doa yang ia panjatkan dengan 

sungguh-sungguh dan terus-menerus bagi mereka. Ia tidak dapat ha-

dir bersama mereka, namun ia selalu mengingat mereka. Mereka se-

lalu ada di dalam ingatannya. Ia mengharapkan keadaan mereka 

baik-baik saja, dan tidak dapat mengungkapkan niat baik dan harap-

an baiknya dengan lebih baik lagi selain dengan terus-menerus me-

naikkan doa yang bersungguh-sungguh kepada Allah untuk mereka, 

sebab  itu kami senantiasa berdoa, dan seterusnya. Perhatikan baik-

baik, ingatan dan harapan yang penuh iman akan kedatangan Kris-

tus yang kedua kali harus membuat kita untuk terus memanjatkan 

doa kepada Allah untuk kita sendiri dan orang-orang lain. Kita harus 

senantiasa berjaga dan berdoa, begitulah Juruselamat kita memerin-

tahkan murid-murid-Nya (Luk. 21:36), berjaga-jagalah senantiasa 

sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. 

Amatilah,  

I. Apa yang didoakan oleh Rasul Paulus (ay. 11). Kita harus perhati-

kan benar-benar supaya kita bisa mendapat pengarahan yang baik 

mengenai apa yang harus kita doakan. Tanpa petunjuk ilahi kita 

tidak dapat berdoa dengan cara yang seharusnya. Doa-doa kita 

harus sesuai dengan harapan-harapan kita. Demikianlah Rasul 

Paulus berdoa untuk mereka,  


 516

1. Supaya Allah mau memulai pekerjaan kasih karunia-Nya yang 

baik itu di dalam diri mereka. sebab  itu kita dapat mema-

hami ungkapannya ini, supaya Allah kita menganggap kamu 

(atau dapat juga dibaca sebagai, membuat kamu) layak bagi 

panggilan-Nya. Kita dipanggil dengan panggilan yang tinggi 

dan kudus. Kita dipanggil untuk Kerajaan Allah dan kemulia-

an-Nya. Warisan yang menjadi bagian orang-orang kuduslah 

yang menjadi harapan panggilan kita. Tiada lain dan tiada 

bukan, menikmati kemuliaan dan kebahagiaan itulah yang 

akan dinyatakan kepada kita saat  Yesus Kristus dinyatakan 

dari dalam sorga. Nah, jika ini adalah panggilan kita, maka 

perhatian utama kita haruslah bagaimana menjadi layak un-

tuk itu, atau memenuhi syarat dan siap untuk kemuliaan itu. 

Dan, sebab  kita sendiri tidak memiliki kelayakan untuk itu, 

melainkan sepenuhnya berutang kepada kasih karunia Allah, 

maka kita harus berdoa supaya Dia mau melayakkan kita dan 

menganggap kita layak untuk panggilan ini, atau supaya Dia 

mau membuat kita memenuhi syarat untuk mendapat bagian 

dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam 

kerajaan terang (Kol. 1:12).  

2. Supaya Allah mau melanjutkan pekerjaan baik yang telah di-

mulai dan menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik 

(ay. 11, KJV: memenuhi semua kesenangan yang baik dari ke-

baikan-Nya – pen.). Kesenangan yang baik dari Allah menun-

jukkan tujuan-tujuan mulia-Nya terhadap umat-Nya, yang 

mengalir dari kebaikan-Nya dan penuh dengan kebaikan un-

tuk mereka. Dan itulah sebabnya semua yang baik datang ke-

pada kita. Jika ada yang baik di dalam diri kita, itu adalah 

buah dari kebaikan Allah kepada kita. Kita berutang kepada 

kesenangan yang baik dari kebaikan-Nya, dan itulah sebabnya 

dinamakan kasih karunia. Nah, terdapat berbagai ragam dan 

jumlah maksud kasih karunia dan kebaikan di dalam Allah 

bagi umat-Nya. Untuk itu Rasul Paulus berdoa untuk orang-

orang Tesalonika ini supaya mereka semua disiapkan dan 

disempurnakan. Ada sejumlah perbuatan baik dari kasih 

karunia yang dimulai di dalam hati umat Allah, yang berasal 

dari kesenangan yang baik dari kebaikan-Nya, dan kita harus 

merindukan supaya perbuatan baik itu diselesaikan dan di-

sempurnakan. Secara khusus Rasul Paulus berdoa supaya 

Surat 2 Tesalonika 1:11-12 

 517 

Allah menyempurnakan di dalam mereka pekerjaan iman de-

ngan kekuatan-Nya. Perhatikanlah,  

(1) Penyempurnaan pekerjaan iman diperlukan untuk penyem-

purnaan setiap pekerjaan baik lainnya. Dan  

(2) Kuasa Allah tidak saja telah memulainya, namun  juga me-

lanjutkan dan menyempurnakan pekerjaan iman itu.  

II. Mengapa Rasul Paulus mendoakan hal-hal ini (ay. 12), Sehingga 

nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan. Inilah tujuan yang harus 

kita capai di dalam segala sesuatu yang kita kerjakan dan ingin-

kan, yaitu supaya Allah dan Kristus dapat dimuliakan di dalam 

segala sesuatu. Kebahagiaan kita sendiri dan juga kebahagiaan 

orang-orang lain harus mengalah kepada tujuan utama ini. Per-

buatan-perbuatan baik kita hendaknya begitu bercahaya di depan 

orang supaya orang-orang lain dapat memuliakan Allah, supaya 

Kristus dapat dimuliakan di dalam dan melalui kita, dan kemudi-

an kita akan dimuliakan di dalam dan bersama Dia. Inilah tujuan 

dan rencana agung kasih karunia dari Allah dan Tuhan Yesus 

Kristus, yang dinyatakan dan dikerjakan di dalam kita. Atau da-

pat dikatakan demikian, adalah sesuai dengan kasih karunia 

Allah dan Kristus, artinya, memang sudah disepakati demikian, 

bahwa mengingat kasih karunia yang dinyatakan dan diberikan 

kepada kita oleh Allah dan Kristus itulah, maka kita harus me-

nujukan semua yang kita kerjakan untuk kemuliaan Sang Pencip-

ta dan Penebus kita. 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

  

PASAL  2  

asul Paulus sangat berhati-hati untuk mencegah tersebarnya ke-

keliruan mengenai kedatangan Kristus, yang dikira sudah sangat 

dekat. Beberapa di antara jemaat Tesalonika sudah terjatuh ke dalam 

kekeliruan tersebut (ay. 1-3). Sesudah itu, dia melanjutkan untuk 

membuktikan betapa kelirunya berita itu, yang diperingatkannya 

supaya jangan mereka percayai. Dia melakukannya dengan memberi 

tahu mereka dua peristiwa yang harus terjadi terlebih dahulu sebe-

lum kedatangan Kristus, yaitu, terjadinya kemurtadan di mana-mana 

dan tersingkapnya antikristus. Mengenai antikristus, Rasul Paulus 

memberi tahu mereka banyak hal yang luar biasa, tentang namanya, 

sifatnya, kemunculannya, kejatuhannya, pemerintahannya, dan dosa 

serta kebinasaan para pengikutnya (ay. 4-12). Kemudian ia menghi-

bur mereka dalam menghadapi ngerinya kemurtadan ini, serta mena-

sihati supaya mereka tetap teguh (ay. 13-15). Paulus menutup de-

ngan sebuah doa untuk mereka (ay. 16-17).  

Peringatan terhadap Ketakutan yang Keliru 

(2:1-3a) 

1 Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita de-

ngan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, 2 supaya kamu jangan 

lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan 

atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. 3a 

Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagai-

manapun juga!  

Dari perkataan ini tampak bahwa beberapa anggota jemaat Tesa-

lonika telah keliru menangkap maksud Paulus di dalam tulisan rasul 

itu di surat sebelumnya, mengenai kedatangan Kristus. Mereka me-

nyangka bahwa kedatangan Kristus sudah sangat dekat, bahwa Kris-


 520

tus sudah siap untuk muncul dan menghakimi. Atau, mungkin bebe-

rapa di antara jemaat Tesalonika mengaku-ngaku telah mengetahui 

akan hal ini, melalui pewahyuan khusus dari Roh, atau melalui bebe-

rapa perkataan yang mereka dengar dari Rasul Paulus saat  ia se-

dang bersama mereka, atau melalui beberapa surat yang ditulis Pau-

lus, atau surat yang kata mereka ditulis oleh Paulus kepada mereka 

atau kepada orang tertentu. sebab  itu, Rasul Paulus berniat untuk 

membetulkan kesalahan ini, dan mencegah tersebarnya kekeliruan 

ini. Perhatikan, jika kesalahan dan kekeliruan timbul di antara orang 

Kristen, maka kita harus mengambil kesempatan pertama untuk 

membetulkannya, dan mencegah penyebarannya. Orang yang baik 

secara khusus akan berhati-hati untuk menekan kemungkinan tim-

bulnya kekeliruan akibat kesalahan dari perkataan atau perbuatan 

mereka, sekalipun apa yang dikatakan atau dilakukan itu tidak me-

ngandung kesalahan, atau sangat baik. Kita memiliki musuh yang 

licik, yang memperhatikan setiap kesempatan untuk berbuat jahat. 

Terkadang ia bahkan memunculkan kekeliruan dengan memakai 

kata-kata firman. Perhatikan,  

I. Betapa bersungguh-sungguh dan sepenuh hatinya Rasul Paulus 

untuk mencegah kekeliruan. Kami minta kepadamu, saudara-sau-

dara (ay. 1). Dia memperlakukan jemaat Tesalonika sebagai sau-

dara-saudara, padahal ia dapat saja menegur mereka seperti se-

orang bapa menegur anak-anaknya. namun  sebaliknya, dia mem-

perlihatkan kebaikan dan kerendahan hati yang besar, dan me-

nempatkan dirinya ke dalam keadaan mereka. Dan ini merupakan 

cara terbaik untuk berurusan dengan orang saat  kita hendak 

menjaga atau membetulkan mereka dari kekeliruan, yaitu dengan 

menghadapi mereka dengan lembut dan penuh kasih. Perlakuan 

yang kasar dan keras hanya akan membuat mereka jengkel, dan 

menjadikan mereka berprasangka terhadap pandangan yang hen-

dak kita kemukakan. Paulus meminta, bahkan memohon kepada 

mereka dengan sikap yang paling khidmat. Tentang kedatangan 

Tuhan kita Yesus Kristus, dst. Perkataan ini disampaikan dalam 

bentuk sumpah. Maksud Paulus ialah jika mereka percaya 

bahwa Kristus akan datang, dan jika mereka menghendaki su-

paya Ia datang, dan bersukacita di dalam pengharapan akan ke-

datangan-Nya, maka mereka harus berhati-hati supaya menghin-

dari kekeliruan yang sekarang sedang diperingatkannya kepada 

Surat 2 Tesalonika 2:1-3a 

 521 

mereka, beserta akibat buruknya. Dari bentuk permohonan yang 

dipakai oleh Rasul Paulus ini, kita dapat mengamati bahwa, 

1. Tuhan Yesus Kristus sudah pasti akan datang untuk mengha-

kimi dunia. Ia akan datang dengan segala kemegahan dan 

kuasa sorga pada hari terakhir, untuk menghakimi semua 

orang. Sekalipun kita masih belum memiliki kepastian menge-

nai waktu kedatangan-Nya, atau sekalipun ada kekeliruan me-

ngenai waktu kedantangan-Nya, namun kedatangan-Nya itu 

sendiri sudah pasti. Inilah yang selalu menjadi iman dan peng-

harapan semua orang Kristen di sepanjang abad gereja. Bah-

kan, inilah iman dan pengharapan orang-orang kudus zaman 

Perjanjian Lama, bahkan sejak Henokh, keturunan ketujuh 

dari Adam, yang mengatakan, “Sesungguhnya Tuhan datang, 

dst.” (Yud. 1:14). 

2. Pada saat kedatangan Kristus yang kedua, semua orang kudus 

akan dihimpunkan bersama dengan Dia. Bahwa orang-orang 

kudus dikatakan akan berhimpun kepada Kristus saat  Ia 

datang menunjukkan bahwa Rasul Paulus berbicara tentang 

kedatangan Kristus pada hari penghakiman, dan bukan keda-

tangan-Nya untuk menghancurkan Yerusalem. Dia berbicara 

tentang kedatangan Kristus yang sesungguhnya, bukan kiasan. 

Sebagaimana kedatangan Kristus akan menjadi bagian dari ke-

hormatan-Nya pada hari tersebut, begitu juga kedatangan-Nya 

akan menyempurnakan kebahagiaan orang-orang kudus-Nya. 

(1) sebab  mereka semua akan dihimpun. Pada waktu itu se-

mua orang kudus akan bertemu seluruhnya, dan pertemuan 

itu tidak akan dihadiri oleh siapa pun kecuali orang-orang 

kudus. Baik segala orang kudus dari Perjanjian Lama, yang 

mengenal Kristus melalui bayangan samar-samar hukum 

Taurat, dan melihat hari tersebut dari kejauhan, maupun 

semua orang kudus Perjanjian Baru, yang kepada mereka 

dibawakan kehidupan dan kekekalan ke dalam terang mela-

lui Injil. Mereka semua akan dihimpun bersama-sama. Pada 

waktu itu, akan datang dari empat penjuru mata angin se-

mua orang yang sedang ada, atau yang pernah ada, atau 

yang akan ada, sejak permulaan sampai akhir zaman. Se-

muanya akan dihimpun bersama-sama.  


 522

(2) sebab  mereka akan terhimpun dengan Kristus. Ia akan men-

jadi pusat kesatuan mereka. Mereka akan terhimpun kepada 

Dia, menjadi pengikut-Nya, menjadi hakim bersama-Nya, di-

persembahkan kepada Bapa oleh Dia, hidup bersama-Nya se-

lama-lamanya, dan sepenuhnya berbahagia di dalam hadirat-

Nya sampai selama-lamanya. 

(3) Ajaran mengenai kedatangan Kristus dan terhimpunnya kita 

dengan Dia merupakan saat yang luar biasa dan penting bagi 

orang Kristen. Sebab, jika tidak, tentu Rasul Paulus tidak 

akan menganggapnya sebagai pokok permohonan yang pen-

ting. sebab  itu, kita tidak hanya perlu mempercayai semua 

ini, namun  juga perlu memandangnya penting, dan melihat 

semuanya itu sebagai hal-hal yang perlu kita perhatikan 

sungguh-sungguh dan sangat menggugah hati kita. 

II. Apa yang diperingatkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Tesalo-

nika itu sendiri, yaitu supaya mereka jangan tersesat dalam hal 

waktu kedatangan Kristus, sehingga menjadi lekas bingung dan 

gelisah. Perhatikan, kekeliruan di dalam pikiran cenderung sangat 

melemahkan iman kita dan membuat kita gelisah. Dan orang yang 

lemah imannya dan gelisah pikirannya kerap kali cenderung 

mudah disesatkan, dan jatuh ke dalam perangkap para penyesat.  

1. Rasul Paulus tidak ingin mereka disesatkan. Janganlah kamu 

memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagai-

manapun juga (ay. 3). Ada banyak orang yang sedang menanti-

nantikan waktu yang tepat untuk menyesatkan, dan mereka 

memiliki banyak cara untuk menyesatkan. sebab  itu, ber-

alasan bagi kita untuk waspada dan berjaga-jaga. Beberapa 

penyesat akan berpura-pura mendapatkan pewahyuan yang 

baru, yang lain menafsirkan firman dengan keliru, sedangkan 

yang lain lagi akan berbuat kejahatan dengan melakukan pe-

malsuan besar-besaran. Berbagai sarana dan cara akan dipa-

kai oleh para penyesat. Namun kita harus berhati-hati supaya 

jangan ada orang yang menyesatkan kita dengan cara yang 

bagaimanapun juga. Secara khusus, perkara yang diperingat-

kan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika adalah su-

paya mereka jangan sampai tersesat bahwa kedatangan Kris-

tus sudah sedang mendekat, seolah-olah itu akan terjadi pada 

zaman Rasul Paulus. Sekalipun tampaknya kekeliruan ini 

Surat 2 Tesalonika 2:1-3a 

 523 

tidak membahayakan bagi banyak orang, namun sebab  ini 

benar-benar merupakan sebuah kekeliruan, maka akan tam-

pak bahwa hal itu mendatangkan akibat buruk bagi banyak 

orang. sebab  itu, 

2. Paulus memberi mereka peringatan, dan tidak mau supaya 

mereka lekas bingung atau gelisah. 

(1) Paulus tidak mau iman mereka menjadi lemah. Kita harus 

yakin dengan teguh akan kedatangan Kristus yang kedua, 

dan memiliki iman yang kuat dan kokoh terhadap hal ini. 

Namun, ada bahaya setidaknya bagi orang Tesalonika, bah-

wa seandainya mereka mengira Kristus sudah hampir da-

tang, dan ternyata, sesudah  mereka atau orang-orang yang 

sangat mereka hormati, keliru mengenai waktunya, maka 

mereka kemudian mempertanyakan kebenaran atau kepas-

tian akan kedatangan Kristus itu sendiri. Padahal, mereka 

tidak boleh goyah di dalam pikiran mereka mengenai hal 

yang besar ini, yang menjadi iman dan pengharapan bagi 

semua orang kudus. Pengajaran yang salah itu seperti 

angin yang mengombang-ambingkan air ke sana kemari, 

dan mereka cenderung menggoyahkan pikiran manusia, 

yang terkadang sama goyangnya seperti air. Kemudian,  

(2) Paulus tidak mau penghiburan mereka berkurang. Mereka 

tidak boleh gelisah atau menjadi takut dengan ketakutan 

yang tidak benar. Mungkin kedatangan Kristus digambar-

kan sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, sehingga 

menggelisahkan banyak orang Kristen yang sungguh-sung-

guh di antara mereka, sekalipun seharusnya kedatangan 

Kristus itu sendiri menjadi sumber pengharapan dan suka-

cita orang percaya. Atau, mungkin banyak orang yang 

gelisah memikirkan bahwa hari itu akan menjadi hari yang 

sangat mengejutkan, atau merasa takut bahwa mereka 

tidak siap menghadapinya, atau gelisah saat  merenung-

kan kekeliruan mereka tentang waktu kedatangan Kristus. 

Kita harus selalu berjaga-jaga dan berdoa, namun kita 

tidak boleh menjadi berkecil hati atau gelisah memikirkan 

kedatangan Kristus. 


 524

Pemberitahuan mengenai Kemurtadan 

(2:3b-12) 

3b Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah 

dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, 4 yaitu lawan yang 

meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai 

Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. 

5 Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, 

saat  aku masih bersama-sama dengan kamu? 6 Dan sekarang kamu tahu 

apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu 

yang telah ditentukan baginya. 7 sebab  secara rahasia kedurhakaan telah 

mulai bekerja, namun  sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang mena-

hannya itu telah disingkirkan, 8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan 

menyatakan dirinya, namun  Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas 

mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali. 9 Keda-

tangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa 

perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, 10 dengan rupa-

rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa sebab  mereka 

tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mere-

ka. 11 Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang 

menyebabkan mereka percaya akan dusta, 12 supaya dihukum semua orang 

yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.  

Di dalam semua perkataan ini, Rasul Paulus membuktikan kekeliru-

an dari apa yang diperingatkannya terhadap jemaat Tesalonika, serta 

memberikan alasan mengapa mereka tidak perlu menyangka bahwa 

kedatangan Kristus sudah sedang tiba sekarang. Ada beberapa peris-

tiwa yang harus terjadi dahulu sebelum kedatangan Kristus yang 

kedua. Secara khusus, Paulus memberi tahu jemaat Tesalonika bah-

wa akan ada, 

I. Suatu kemurtadan besar-besaran. Haruslah datang dahulu mur-

tad (ay. 3). Mengenai kemurtadan ini, kita tidak boleh menafsir-

kannya sebagai tindakan warga negara yang meninggalkan ne-

garanya atau pemerintah sipil, melainkan ada kaitannya dengan 

urusan keagamaan atau kerohanian, yaitu tindakan yang mening-

galkan ajaran sehat, penyembahan yang ditetapkan dan pemerin-

tahan gereja, dan hidup yang kudus. Rasul Paulus berbicara 

tentang kemurtadan yang begitu luar biasa, yang bukan hanya 

dilakukan oleh beberapa orang Yahudi atau orang bukan Yahudi 

yang telah dimenangkan, melainkan yang terjadi secara amat 

besar-besaran, sekalipun terjadinya secara perlahan. Kemurtadan 

ini akan menciptakan kesempatan munculnya antikristus, manu-

sia durhaka. Menurut Paulus (ay. 5), hal ini telah disampaikannya 

saat  ia sedang bersama jemaat Tesalonika, dengan tujuan, tidak

Surat 2 Tesalonika 2:3b-12 

 525 

diragukan lagi, yaitu supaya mereka tidak menjadi marah atau 

tersandung oleh hal tersebut. Marilah kita perhatikan bahwa 

tidak lama sesudah  Kekeristenan tertanam dan berakar di dunia, 

maka langsung muncul tindakan mengundurkan diri di dalam 

gereja Kristen. Hal yang sama terjadi dalam jemaat Perjanjian 

Lama. Tidak lama sesudah  terjadi kemajuan yang cukup besar di 

dalam ibadah, menyusul pula tindakan undur diri. Segera sesu-

dah janji diberikan, muncul pemberontakan. Contohnya, segera 

sesudah manusia mulai berseru kepada nama Tuhan, semua ma-

nusia menjalankan kehidupan yang rusak. Segera sesudah per-

janjian dengan Nuh, para pendiri menara Babel pun memberontak 

terhadap sorga. Segera sesudah perjanjian dengan Abraham, ke-

turunannya merosot kehidupan rohaninya di Mesir. Segera sesu-

dah bangsa Israel ditanam di Kanaan, saat  angkatan yang per-

tama sudah mati, mereka meninggalkan Allah dan melayani Baal. 

Segera sesudah perjanjian Allah dengan Daud, keturunannya 

memberontak dan melayani ilah-ilah lain. Segera sesudah orang-

orang kembali dari pembuangan, kesalehan mengalami kemero-

sotan besar-besaran, seperti yang tampak di dalam kisah Ezra 

dan Nehemia. Itu sebabnya, tidak aneh jika sesudah  Kekris-

tenan ditanamkan, terjadi kemerosotan.  

II. Kemunculan manusia durhaka (ay. 3), yaitu antikristus akan 

bangkit dari tengah kemurtadan besar-besaran ini. Sesudah itu 

Rasul Paulus berbicara mengenai kemunculan si Pendurhaka ini 

(ay. 8), menyampaikan bahwa kedurhakaannya harus ditunjuk-

kan, untuk kebinasaannya sendiri. Di sini agaknya Paulus ber-

bicara tentang kebangkitan si Pendurhaka, yang akan disebabkan 

oleh kemurtadan besar-besaran yang telah disebutkannya. Ini 

juga berarti bahwa segala macam ajaran palsu dan kebobrokan 

akan berpusat pada diri si Pendurhaka itu. Banyak perdebatan 

muncul mengenai siapa itu atau apa yang dimaksudkan dengan 

manusia durhaka itu. Walaupun tidak pasti, namun jelas yang 

dimaksudkan di sini adalah kekuasaan dan tirani dari suatu 

kelompok agama tertentu. sebab  perhatikan, 

1. Nama-nama orang ini, atau lebih tepatnya keadaan dan kekua-

saannya dibicarakan di sini. Dia disebut sebagai manusia dur-

haka, untuk menggambarkan kejahatannya yang luar biasa. Ia 

tidak hanya kecanduan berbuat jahat, dan mempraktikkan 


 526

kejahatan itu sendiri, namun  juga memperkenalkan, memperli-

hatkan, serta menyuruh orang lain untuk berbuat dosa dan ke-

jahatan. Ia adalah seorang yang harus binasa, sebab  ia sendiri 

diserahkan kepada kebinasaan, dan menjadi alat pembinasa 

baik bagi tubuh maupun jiwa banyak orang lain. sebab  alas-

an-alasan ini, sebutan-sebutan ini cocok dikaitkan dengan 

pemerintahan suatu kelompok agama. Selain itu, kepadanya 

mengarah pula,  

2. Sifat-sifatnya yang disampaikan di sini (ay. 4).  

(1) Bahwa ia meninggikan diri di atas segala yang disebut atau 

disembah sebagai Allah. Demikianlah, pada masa lalu para 

pejabat gereja tertentu bukan hanya telah melawan otoritas 

Allah, dan melawan kekuasaan para pembesar negara, 

yang disebut sebagai para allah atau dewa, namun  juga telah 

meninggikan diri mereka di atas Allah dan para penguasa 

di dunia, dengan menuntut penghormatan yang lebih tinggi 

terhadap perintah mereka daripada perintah Allah atau 

para pembesar. 

(2) Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri 

sebagai Allah. Sebagaimana Allah berada di bait-Nya pada 

jaman dahulu dan disembah di sana, dan kini sedang ber-

ada di dalam dan bersama gereja-Nya, begitu pula antikris-

tus disebutkan di sini sebagai seorang perebut kekuasaan 

Allah di dalam gereja Kristen, dengan menyatakan diri me-

miliki segala kehormatan ilahi. Kepada siapakah pernyata-

an-pernyataan ini dapat ditujukan dengan lebih tepat lagi, 

selain kepada para pejabat suatu kelompok agama terten-

tu, yang memperoleh gelar-gelar yang paling menghujat, se-

perti misalnya Deus alter in terrâ – Allah yang lain di muka 

bumi. 

3. Kebangkitan antikristus disebutkan (ay. 6-7). Mengenai hal ini, 

kita harus memperhatikan dua hal:  

(1) Ada sesuatu yang menghalangi atau menunda, atau mena-

han sampai yang menahannya itu telah disingkirkan. Agak-

nya, penghalang ini adalah kuasa Kekaisaran Romawi, 

yang Rasul Paulus pikir pada saat itu tidak pantas untuk 

disebutkan secara terang-terangan. Selain itu, jelas bahwa 

sementara kekuasaan ini masih terus ada, ia menghalangi 

Surat 2 Tesalonika 2:3b-12 

 527 

para pejabat gereja pada waktu lampau untuk mencapai 

kekuasaan yang tinggi sampai menjadi suatu tirani, yang 

tidak lama sesudah  itu mereka peroleh.  

(2) Secara bertahap, rahasia kedurhakaan ini mencapai pun-

caknya. Dengan demikian, pada dasarnya kerusakan ajar-

an dan penyembahan secara besar-besaran di dalam suatu 

kelompok agama tertentu itu masuk secara bertahap, dan 

perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh para pejabat 

gereja terjadi secara perlahan, tidak sekaligus. Itu sebab-

nya, rahasia kedurhakaan itu lebih mudah mengalami 

keberhasilan, dan nyaris tanpa terasa. Dengan tepat Rasul 

Paulus menyebutnya rahasia kedurhakaan, sebab  ran-

cangan dan perbuatan jahat ditutup-tutupi di balik kepura-

puraan dan sikap pamer, atau setidaknya tersembunyi dari 

pandangan dan perhatian umum. Dengan pura-pura meng-

abdi, takhayul dan penyembahan berhala didukung. Juga, 

dengan pura-pura bergairah bagi Allah dan kemuliaannya, 

kefanatikan dan penganiayaan digalakkan. Selain itu Pau-

lus memberi tahu kita bahwa rahasia kedurhakaan ini bah-

kan sudah dimulai pada saat itu, atau telah mulai bekerja. 

saat  para rasul masih hidup, datanglah musuhnya mena-

burkan benih lalang. sesudah  itu, ada ajaran pengikut 

Nikolaus, yaitu orang-orang yang berpura-pura bergairah 

bagi Kristus, namun  sesungguhnya melawan Dia. Kesom-

bongan, ambisi, dan kepentingan duniawi dari para pemim-

pin dan penguasa gereja, seperti yang terdapat di dalam 

diri Diotrefes serta yang lainnya, adalah pekerjaan mula-

mula dari rahasia kedurhakaan, yang sedikit demi sedikit 

bisa meningkat sedemikian rupa seperti yang sudah tam-

pak di dalam gereja tertentu. 

4. Kejatuhan atau kebinasaan para pengikut antikristus dinyata-

kan (ay. 8). Pemimpin kerajaan para pengikut antikristus dise-

but sebagai si pendurhaka, atau si pemberontak yang meng-

gunakan kekuasaan manusia untuk menyaingi dan melawan 

kekuasaan ilahi dan kuasa Tuhan Yesus Kristus. Namun keti-

ka kemudian ia menunjukkan dirinya sebagai manusia dur-

haka, maka tersingkapnya atau terungkapnya hal ini bagi du-

nia pasti akan menjadi pertanda dan penyebab kehancuran-

nya. Rasul Paulus meyakinkan jemaat Tesalonika bahwa Tu-


 528

han akan memusnahkan dan membinasakan manusia dur-

haka itu. Kehancurannya mendahului kebinasaannya untuk 

selama-lamanya. Ini akan dilakukan dengan nafas mulut-Nya, 

oleh sabda perintah-Nya. Firman Allah yang murni, dengan 

disertai Roh Allah, akan menyingkapkan rahasia kedurhakaan 

ini, dan membuat kuasa antikristus lenyap dan musnah. Pada 

waktunya, ia akan benar-benar binasa sepenuhnya, dan ini 

akan terjadi sebab  cahaya kedatangan Kristus. Perhatikan, 

kedatangan Kristus untuk membinasakan si pendurhaka akan 

disertai dengan kemuliaan yang luar biasa dan cahaya terang-

benderang yang menyilaukan.  

5. sesudah  itu Rasul Paulus menjelaskan pemerintahan dan ke-

kuasaan manusia durhaka ini. Di sini kita amati, 

(1) Cara ia datang, atau memerintah, dan bekerja. Secara 

umum, semuanya itu dilakukan menurut teladan Iblis, 

yaitu musuh utama jiwa-jiwa, dan musuh besar Allah serta 

manusia. Ia adalah sang pengayom bagi penyimpangan dan 

dusta, musuh bebuyutan kebenaran seperti yang ada di 

dalam diri Yesus dan semua pengikut Yesus yang setia. 

Lebih utama lagi, ia menggunakan kuasa dan tipuan Iblis. 

Ia mengaku-ngaku mendukung kerajaannya dengan kuasa 

ilahi, namun sesungguhnya itu adalah pekerjaan Iblis. Ber-

bagai tanda dan keajaiban, penglihatan dan mujizat, semua 

palsu. Dengan hal-hal ini ada kelompok agama tertentu 

yang didirikan, dan dijalankan, menggunakan tanda-tanda 

palsu untuk mendukung ajaran-ajaran palsu. Tanda-tanda 

ajaib, atau berbagai mujizat palsu melayani kepentingan me-

reka, hal-hal yang sesungguhnya keliru, atau diatur dengan 

penuh tipu muslihat, untuk disampaikan kepada orang ba-

nyak. Tipu muslihat Iblis yang dipakai untuk mendukung 

pemerintahan antikristus sudah terkenal. Rasul Paulus me-

nyebutnya rupa-rupa tipu daya jahat (ay. 10). Mungkin 

orang lain menyebut mereka para penipu yang saleh, na-

mun Rasul Paulus menyebut mereka penipu yang jahat 

dan keji. Memang, segala macam penipuan (yang berten-

tangan dengan kebenaran) adalah sesuatu yang tidak 

saleh. Banyak cara halus telah digunakan oleh manusia 

durhaka itu, dan beraneka rupa pulalah kepura-puraannya 

yang tidak kentara, yang telah dipakainya untuk memper-

Surat 2 Tesalonika 2:3b-12 

 529 

daya jiwa-jiwa yang tidak waspada dan goyah, sehingga 

menerima ajaran yang keliru dan tunduk kepada kekuasa-

an yang direbutnya.  

(2) Gambaran akan orang-orang yang menjadi pengikutnya se-

cara sukarela, atau cenderung menjadi demikian (ay. 10). 

Mereka adalah orang-orang yang tidak mengasihi kebenar-

an yang dapat menyelamatkan mereka. Mereka (mungkin) 

telah mendengar kebenaran, namun  tidak mengasihinya. 

Mereka tidak tahan terhadap ajaran yang sehat, sehingga 

sangat mudah disuapi dengan ajaran yang keliru. Mereka 

memiliki pengetahuan samar-samar tentang apa yang be-

nar, namun  mereka membiarkan adanya beberapa prasang-

ka yang kuat, sehingga menjadi mangsa para penyesat. Se-

andainya saja mereka mengasihi kebenaran, tentu mereka 

akan bertekun di dalamnya, dan dipelihara oleh kebenaran 

itu. Namun tidaklah mengherankan jika mereka mudah 

berpisah dengan sesuatu yang tidak pernah mereka kasihi. 

Mengenai orang-orang ini, dikatakan bahwa mereka binasa 

atau terhilang. Mereka ada di dalam keadaan terhilang, dan 

terancam untuk terhilang selamanya. sebab ,  

6. Di sini dinyatakan tentang dosa dan kehancuran dari para peng-

ikut kerajaan antikristus (ay. 11-12). 

(1) Inilah dosa mereka: mereka tidak percaya akan kebenaran 

dan suka kejahatan. Mereka tidak mengasihi kebenaran, 

dan itu sebabnya mereka tidak percaya kepada kebenaran 

tersebut. Dan sebab  mereka tidak percaya akan kebenar-

an, maka mereka suka kejahatan, atau perbuatan jahat, 

dan senang dengan segala pemikiran yang keliru. Perhati-

kan, pikiran yang menyimpang dan kehidupan yang bejat 

sering kali hadir bersama-sama dan saling menguatkan. 

(2) sebab  itu, kebinasaan mereka dinyatakan. Allah menda-

tangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mere-

ka percaya akan dusta. Demikianlah Ia akan menghukum 

manusia oleh sebab  ketidakpercayaan mereka, dan sebab  

mereka tidak senang akan kebenaran serta menyukai dosa 

dan kejahatan. Ini bukan sebab  Allahlah yang mencipta-

kan dosa, melainkan sebab  di dalam kebenaran terkadang 

Ia menarik anugerah-Nya dari orang-orang berdosa, seperti 


 530

yang disebutkan di sini. Allah menyerahkan mereka kepada 

Iblis, atau membiarkan mereka supaya disesatkan oleh 

alat-alat Iblis. Allah menyerahkan mereka kepada keingin-

an hati mereka, dan membiarkan mereka sendirian. Sete-

lah itu, tentu dosa akan mengikuti, bahkan kejahatan yang 

paling buruk, yang nantinya akan berakhir di dalam peng-

hukuman kekal. Allah bertindak adil saat  menjatuhkan 

hukuman rohani di dunia, dan hukuman kekal di akhirat, 

ke atas orang-orang yang tidak mengasihi kebenaran Injil, 

yang tidak mau mempercayainya, atau hidup menurut Injil, 

melainkan justru berkubang di dalam ajaran yang keliru di 

dalam pikiran mereka, dan melakukan apa yang jahat di 

dalam kehidupan dan perilaku mereka.  

Pemberitahuan mengenai Kemurtadan 

(2:13-15) 

13 Akan namun  kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah sebab  

kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya te-

lah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu 

dan dalam kebenaran yang kamu percayai. 14 Untuk itulah Ia telah memang-

gil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh 

kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. 15 Sebab itu, berdirilah teguh dan 

berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara 

lisan, maupun secara tertulis.  

Di sini perhatikanlah, 

I. Penghiburan yang dapat dirasakan oleh jemaat Tesalonika dalam 

menghadapi ngerinya kemurtadan ini (ay. 13-14). sebab  mereka 

dipilih untuk memperoleh keselamatan, dan dipanggil untuk me-

nerima kemuliaan. Perhatikan, saat  kita mendengar tentang ke-

murtadan banyak orang, sungguh merupakan suatu penghiburan 

dan sukacita yang besar bahwa masih ada sejumlah orang yang 

tersisa menurut pilihan kasih karunia, yang telah bertekun dan 

akan terus bertekun. Secara khusus, kita harus bersukacita, jika 

kita mempunyai alasan untuk berharap bahwa kita adalah bagian 

dari kumpulan tersebut. Rasul Paulus menganggap dirinya wajib 

untuk bersyukur kepada Allah dalam hal ini. Kami harus selalu 

mengucap syukur kepada Allah sebab  kamu. Dia sudah sering 

mengucap syukur sebab  mereka, dan ia masih terikat untuk

Surat 2 Tesalonika 2:13-15 

 531 

mengucap syukur atas diri mereka. Dan memang ada alasan yang 

kuat untuk itu, yaitu sebab  mereka dikasihi oleh Tuhan, seperti 

yang tampak di dalam persoalan ini, yakni bahwa mereka aman 

dari kemurtadan. Pemeliharaan terhadap orang-orang kudus ini 

disebabkan oleh, 

1. Kokohnya pilihan kasih karunia (ay. 13). Mereka dikasihi oleh 

Tuhan, sebab  Allah telah memilih mereka dari mulanya. Ia 

telah mengasihi mereka dengan kasih yang kekal. Mengenai 

pemilihan Allah ini kita dapat mengamati, 

(1) Waktunya yang kekal. Pemilihan ini dilakukan sejak dari 

mulanya, bukan sejak permulaan Injil, melainkan sejak per-

mulaan dunia, sebelum dunia dijadikan (Ef. 1:4). Kemudian, 

(2) Tujuan mengapa mereka dipilih, yaitu untuk menerima ke-

selamatan, keselamatan yang utuh dan kekal dari dosa dan 

kesengsaraan, dan menikmati segala sesuatu yang baik se-

penuhnya. 

(3) Sarana untuk mencapai tujuan ini, yaitu pengudusan oleh 

Roh dan dalam kepercayaan pada kebenaran. Dengan be-

gitu, ketetapan mengenai pemilihan ini menghubungkan 

tujuan dengan sarananya, dan keduanya tidak boleh dipi-

sahkan. Kita tidak dipilih oleh Allah sebab  kita kudus, 

melainkan supaya kita dapat menjadi kudus. sebab  kita 

telah dipilih oleh Allah, maka kita tidak boleh hidup seke-

hendak hati kita. Namun jika kita telah dipilih untuk me-

nerima keselamatan sebagai tujuan kita, maka kita harus 

mempersiapkan diri untuk hal itu dengan menguduskan 

diri, sebab  pengudusan adalah sarana yang diperlukan 

untuk mencapai tujuan itu. Pengudusan ini terjadi melalui 

pekerjaan Roh Kudus, sebagai pihak yang menguduskan, 

dan dengan iman, sebagai bagian yang wajib kita kerjakan. 

Kepercayaan pada kebenaran harus ada, sebab  tanpa hal 

itu tidak mungkin ada pengudusan yang sejati, atau kete-

kunan di dalam kasih karunia, atau pemerolehan kesela-

matan. Iman dan kekudusan harus bersama-sama, seperti 

halnya kekudusan dan kebahagiaan. Itu sebabnya, Juru-

selamat kita berdoa bagi Petrus supaya imannya jangan 

gugur (Luk. 22:32), dan bagi para murid-Nya (Yoh. 17:17), 


 532

kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah 

kebenaran. 

2. Kuasa panggilan Injil (ay. 14). Sebagaimana mereka telah dipilih 

untuk menerima keselamatan, maka begitu pula mereka dipilih 

untuk itu oleh Injil. Mereka yang ditentukan-Nya dari semula, 

mereka itu juga dipanggil-Nya (Rm. 8:30). Secara lahiriah, Allah 

memanggil melalui Injil, dan panggilan ini dibuat menjadi ber-

hasil melalui pekerjaan di dalam batin yang dilakukan oleh Roh. 

Perhatikan, ke mana pun Injil datang, ia memanggil dan meng-

undang orang untuk menerima kemuliaan. Ini adalah sebuah 

panggilan untuk menerima kehormatan dan kebahagiaan, 

bahkan kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu kemuliaan 

yang telah dibeli-Nya, dan kemuliaan yang dimiliki-Nya, untuk 

diberikan kepada siapa saja yang mau percaya kepada-Nya 

dan menaati Injil-Nya. Orang-orang yang demikian itu akan hi-

dup bersama Kristus, memandang kemuliaan-Nya, dan mereka 

akan dimuliakan bersama Kristus dan turut ambil bagian di da-

lam kemuliaan-Nya. Dari sini, pembahasan dilanjutkan dengan,  

II. Suatu seruan untuk berdiri teguh dan bertekun. Sebab itu, ber-

dirilah teguh (ay. 15). Perhatikan, Paulus bukan berkata, “Kamu 

telah dipilih untuk menerima keselamatan, dan sebab  itu kamu 

boleh berbuat seenaknya dan tetap aman,” melainkan, sebab itu 

berdirilah teguh. Anugerah Allah di dalam memilih dan menetap-

kan kita sama sekali tidak berarti bahwa kita boleh meninggalkan 

jerih payah dan usaha kita. Justru seharusnya hal itu menyadar-

kan dan menarik kita supaya memiliki tekad dan kerajinan sehe-

bat-hebatnya. Begitu pula, Rasul Yohanes, sesudah  memberi tahu 

orang-orang yang ditujunya di dalam suratnya bahwa mereka 

telah menerima pengurapan yang akan tinggal tetap di dalam diri 

mereka, dan bahwa mereka harus tinggal di dalam Dia (di dalam 

Kristus), menambahkan nasihat ini, sekarang tinggallah di dalam 

Kristus (1Yoh. 2:27-28). Jemaat Tesalonika dinasihati supaya ber-

diri teguh di dalam pengakuan Kristen mereka, supaya berpegang 

pada ajaran-ajaran yang mereka terima, atau ajaran Injil, yang 

disampaikan oleh Rasul Paulus, baik secara lisan maupun melalui 

surat. Pada saat itu kanon Alkitab masih belum lengkap, sehingga 

beberapa hal disampaikan oleh para rasul melalui khotbah-khot-

bah mereka, di bawah tuntunan Roh yang tidak mungkin keliru,

Surat 2 Tesalonika 2:16-17 

 533 

dan orang Kristen wajib menerimanya sebagai perkataan yang 

berasal dari Allah. Beberapa hal yang lain sesudah  itu dituliskan 

oleh mereka, sebagaimana Rasul Paulus telah menulis surat yang 

pertama kepada jemaat Tesalonika ini, dan surat-surat ini ditulis 

saat  para penulis ini digerakkan oleh Roh Kudus. Perhatikan, 

sebab  itu tidak ada alasan untuk menganggap tradisi lisan di za-

man kita ini sebagai memiliki kuasa yang sama dengan tulisan-tu-

lisan kudus, sebab  sekarang kanon Alkitab sudah lengkap. Segala 

ajaran dan kewajiban seperti yang diajarkan oleh para rasul yang 

diilhami Roh harus kita taati sungguh-sungguh. Dan kita tidak me-

miliki bukti yang pasti mengenai segala sesuatu yang disampaikan 

oleh mereka selain yang kita temukan ada di dalam Alkitab. 

Doa Rasuli 

(2:16-17) 

16 Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih 

karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghi-

buran abadi dan pengharapan baik kepada kita, 17 kiranya menghibur dan 

menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik. 

Di dalam ayat-ayat di atas ini, kita dapati doa Rasul Paulus yang sung-

guh-sungguh bagi mereka. Di dalamnya perhatikanlah, 

I. Kepada siapa ia berdoa. Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa 

kita. Kita boleh dan harus memanjatkan doa kita, tidak hanya ke-

pada Allah Bapa, melalui pengantaraan Tuhan kita Yesus Kristus, 

namun  juga kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Kita juga harus berdoa 

di dalam nama Yesus kepada Allah, bukan hanya sebagai Bapa 

Yesus, namun  juga sebagai Bapa kita di dalam dan melalui Dia.  

II. Dengan apa Paulus mendapat kekuatan di dalam doanya, yaitu 

dengan merenungkan apa yang telah dilakukan Allah bagi dirinya 

dan bagi jemaat Tesalonika. Yang dalam kasih karunia-Nya telah 

mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi 

dan pengharapan baik kepada kita (ay. 16). Perhatikanlah di sini, 

1. Kasih Allah adalah mata air dan sumber segala kebaikan yang 

kita miliki atau kita harapkan. Pemilihan, penetapan, pem-

benaran, dan keselamatan kita, semuanya itu adalah berkat 

kasih Allah di dalam Yesus Kristus. 


 534

2. Dari sumber ini, khususnya semua penghiburan kita mengalir. 

Dan penghiburan bagi orang kudus adalah penghiburan abadi. 

Penghiburan bagi orang kudus bukanlah hal-hal yang mati. 

Penghiburan itu tidak akan mati bersama mereka. Penghibur-

an rohani yang diberikan Allah, tidak akan dapat diambil oleh 

siapa pun dari mereka. Allah juga tidak akan mengambilnya, 

sebab  Ia mengasihi mereka dengan kasih abadi, sehingga 

mereka juga akan memiliki penghiburan abadi. 

3. Penghiburan mereka berdiri di atas dasar pengharapan akan 

kehidupan kekal. Mereka bersukacita di dalam pengharapan 

akan kemuliaan Allah, dan tidak hanya bersabar, namun  juga 

bersukacita di masa sukar. Dan memang ada alasan yang ba-

gus atas penghiburan yang kuat ini, yaitu sebab  orang-orang 

kudus memiliki pengharapan yang baik. Pengharapan mereka 

didasarkan pada kasih Allah, janji Allah, dan pengalaman yang 

mereka miliki akan kuasa, kebaikan, dan kesetiaan Allah. Dan 

ini adalah pengharapan yang baik yang terjadi melalui kasih 

karunia. Kasih karunia dan rahmat Allah yang cuma-cuma 

adalah apa yang mereka harapkan, dan menjadi dasar dari 

pengharapan mereka, dan bukannya berdasar  pada nilai 

atau jasa kebaikan mereka sendiri. 

III. Apa yang diminta Paulus kepada Allah bagi jemaat Tesalonika. 

Supaya Ia menghibur dan menguatkan hati mereka dalam pekerja-

an dan perkataan yang baik (ay. 17). Allah telah memberi mereka 

penghiburan, dan Paulus berdoa supaya penghiburan mereka se-

makin melimpah. Ada pengharapan yang baik, melalui kasih ka-

runia, bahwa mereka akan terpelihara, dan Paulus berdoa supaya 

mereka dapat dikuatkan. Dapat dilihat bagaimana penghiburan 

dan penguatan di sini digabungkan. Jadi perhatikanlah, 

1. Penghiburan adalah sarana untuk menguatkan. Ini sebab  se-

makin kita bersukacita di dalam firman, perbuatan, dan jalan-

jalan Allah, maka semakin pula kita akan bertekun di dalam-

nya. Dan,  

2. Jika kita dikuatkan di dalam jalan-jalan Allah, kemungkinan 

besar itu akan mendatangkan penghiburan. Sedangkan, apa-

bila iman kita goyah dan pikiran kita mendua, atau jika kita 

berhenti dan tumbang saat melaksanakan kewajiban kita, 

maka tidak mengherankan jika kita tidak mendapat bagian di 

Surat 2 Tesalonika 2:16-17 

 535 

dalam kenikmatan dan sukacita ibadah. Apa itu yang men-

dasari segala kek