dan berbincang-bincang dengannya.
Kuburnya dipenuhi oleh cahaya, maka dia senantiasa berada dalam
kesenangan dan kegembiraan sampai datangnya hari kiamat. saat
ditanyakan, "Kapan datangnya kiamat? Dia menjawab, "Tidak ada yang
lebih aku sukai kecualidatangnya kiamat!"
Derajat di bawah Mukmin ini yaitu Mukmin yang banyak
amalnya sedang ia tidak termasuk ahli ilmu dan tidak tahu banyak
tentang rahasia-rahasia dunia malakut maka amalnya akan masuk padanya
setelah kedatangan Malaikat Ruman. Amalnya akan datang padanya dalam
rupa seorang yang sangat tampan dan harum baunya dan pakaiannya sangat
bagus. Lalu ia berkata kepadanya, "Apakan Anda mengenalku? Dia
bertanya, "Siapakah Anda, yang telah dianugerahkan Allah bagiku? Dia
menjawab, "Aku yaitu amal shalihmu. Oleh sebab itu, kamu jangan sedih
dan takut, sebab sebentar lagi akan datang kepadamu Malaikat Munkar dan
Nakir yang akan menanyaimu. Kamu jangan bingung!" Lalu dia
mengajarkan jawabannya kepada Mukmin ini. Tak lama kemudian
datang Malaikat Munkar dan Nakir membentaknya dan menyuruhnya duduk
bersandar, dan mengajukan pertanyaan -yang pertama-kepadanya, "Siapakah
Tuhanmu? dan seterusnya." [,alu dia menjawab, "Tuhanku Allah,
Muhammad Nabiku, Al-Qur'an imamku, Ka'bah kiblatku, Ibrahim bapakku,
dan agamanya yaitu agamaku! Dia menjawabnya dengan lancar. Maka
kedua malaikat itu berkata kepadany4 *Engkau benar." Lalu mereka berbuat
seperti yang dikemukakan hadits tadi, kecuali ungkapan yang mengatakan
bahwa mereka membukakannya pintu neraka, sehingga dia bisa melihat isi
neraka yang dipenuhi oleh ular, kalajengking rantai dan belenggu, air
kematian & hari akhirt34
yang amat panas, dan semua kesusahannya. Dia juga melihat nanah yang
bercampur dengan darah dan buah zoqum (makanan ahli neraka), sehingga
dia berteriak. Lantas kedua malaikat tbrsebut berkata kepadanya, "Tidak ada
atasmu kejelekan, inilah tempatmu. Allah telah menukar tempatmu (neraka)
dengan sebuah tempat di surga ini! Tidurlah dengan nyenyak!'Kemudian
kedua malaikat itu menutup pintu neraka dan tidak diketahui sudah berapa
bulan, tahun, dan abad yang dilaluinya.
Di antara manusia ada yang dipalingkan saat ditanya (ika
keyakinannya berbeda), maka dia tidak bisa berkat4 "Tuhanku Allah" atau
kata-kata lainnya. Oleh sebab itu, kedua malaikat memukulnya dengan satu
kali pukulan sehingga api menyala dari dalam kubumya. Kadang-kadang api
itu padam dalam beberapa hari, kemudian menyala lagi. Keadaannya terus-
menerus sampai akhir dunia."
Ada manusia yang sukar dan sulit untuk berkata, "lslam agamaku"
sebab selalu dibayangi oleh keraguan.
Ada juga yang mendapat bencana sehingga dia dipukul dengan sekali
pukulan, maka api menyala dalam kuburnya (seperti keadaan mayat
pertama).
Ada pula yang sukar berkata, "AlQur'an imamku" sebab dulu dia
hanya membacanya tapi tidak mengambil pelajaran darinya, apalagi
melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangan-larangannya,
sehingga dia mendapat perlakuan yang menyedihkan, seperti orang-orang
tadi. Ada manusia yang amalannya berubah menjadi anjing, yang
membuatnya disiksa (dalam kuburnya) menurut kadar dosanya.
Dalam hadits lain disebutkan:
Ada amalan manusia yang berubah menjadi anak babi. Ada pula yang
sukar berkata "Muhammad yaitu nabiku" sebab dia meninggalkan Sunnah
Beliau. Ada pula yang sulit berkata "Ka'bah kiblatku," sebab dulu kurang
memperhatikan ibadah shalatnya, atau sebab wudhunya salah, tidak
sempurna, menoleh saat shalag ruku', dan sujudnya tidak sempurna atau
sebab dia dulu sering memakai pakaian yang haram. Terus ada juga yang
tidak bisa berkata, "lbrahim yaitu bapakku," sebab dulu pada suatu hari
dia pernah mendengar atau berharap lbrahim akan menjadi orang Yahudi
atau Nasrani. Saat itu keragu-raguan terus meliputinya sehingga dia
diperlakukan seperti keadaan orang-orang yang terakhir itu. Abu Hamid al-
Ghazali berkata "Keadaan ahli kubur yang bermacam-macam ini telah
kami uraikan semuanya dalam kitab al-Ilrya'."
Jika dia orang yang suka berbuat dosa, maka kedua malaikat itu akan
bertanya, "siapakah Tuhanmu?" Dia menjawab, 'Aku tidak tahu!" Lalu
dikatakan kepadanya, "Jadi engkau tidak tahu dan tidak kenal Tuhanmu!"
kematian & hari akhir t35
Kemudian dia dipukuli menggunakan palu malaikat itu hingga dia terjejal
sampai ke dalam bumi yang ketujuh, lantas tanah kuburannya runtuh.
Kemudian dia dipukul tujuh kali, sehingga tulang-belulangnya hancur-lebur.
Ada yang amalannya berubah menjadi anjing yang menggigitnya sampai
hari kiamat, merekalah orang-orang Khawarij. Ada yang amalannya berubah
menjadi babi yang menyiksanya dalam kubur, merekalah orang-orang yang
senantiasa berbuat dosa. Siksaan-siksaan ini bentuknya bermacam-
macam dan berubah-ubah. Seseorang akan disiksa -dalam kuburnya- dengan
sesuatu yang amat ditakutinya di dunia. Mungkin juga ada orang yang lebih
takut dengan anjing daripada singa.
Kita mohon keselamatan dan ampunan kepada Allah dari (siksaan)
berbagai makhluk ini, sebelum kita menyesal.
Diskusi Dua Malaikat atau Satu Malaikat Penanya?
Dalam hadits al-Bukhari-Muslim disebutkan: 'pertanyaan dua
malaikat' hadits riwayat Imam at-Tirmidzi juga demikian, dengan
menyebutkan nama dan sifatnya. sedang dalam hadits Abu Daud
disebutkan: 'pertanyaan seorang malaikat' dan dalam hadits lain disebut:
'pertanyaan dua malaikat', maka tidak ada pertentangan antara hadits-hadits
ini-segala puji bagi Allah-.
Dalam riwayat lain ada juga yang mengatakan bahwa kedua malaikat
itu mendatanginya setelah para pengantarnya pulang. Salah satu dari mereka
berdua mendatanginya secara terpisah, dimana pertanyaannya lebih ringan
dan pemeriksaannya serta tegurannya lebih sedikit bagi orang yang baik
amalannya.
Dalam hadits Abu Daud ada beberapa perbedaan, bahwa dua malaikat
datang bersamaan, sedang yang menjadi penanya hanya seorang
malaikat. Walaupun mereka datang berdua, tapi periwayat membatasi pada
malaikat penanya dan mengabaikan yang lain, sehingga dalam hadits itu
hanya disebutkan seorang malaikat yang mendatangi mayat dalam kubur.
Kendati di dunia ini bicaranya lancar, tapi sungguh dia akan
memberikan jawaban sesuai amalnya di dunia, sebagaimana kami
kemukakan dalam pembahasan tentang berbagai keadaan manusia dalam
kuburnya. Allah lebih mengetahuinya!
Kadang-kadang ada manusia yang selamat dari ujianny4 bahkan ada
yang tidak didatangi oleh malaikat (yang akan diterangkan nanti, insya
Allah).
Dalam beberapa hadits inijuga ada perbedaan tentang tata cara
(bentuk) pertanyaan dan jawabannya, sesuai keadaan mereka di dunia. Ada
!
kematian & hari akhirr36
manusia yang pertanyaannya hanya seputar masalah akidah, dan ada yang
ditanya tentang semua hal, jadi tidak ada pertentangan dalam hal ini.
Dalam riwayat lain yang agak berbeda, para periwayat hadis ada yeng
membatasi pada beberapa persoalan dan ada pula yang ditanya secara
lengkap, sehingga ada orang yang ditanya tentang semuanya, seperti yang
ada dalam hadits al-Barra' (yang telah dikemukakan) dan Allah lebih
mengetahuinya.
Jawaban orang yang ditanya (ahli kubur) *hah, hah" seperti ucapan
orang yang sedang terengah-engah sebab kelelahan, sebab sedang berlari
atau seperti orang yang sedang mengangkut beban berat.
kematian & hari akhir 137
HADITS AL.BAR.RA' IBN ALJAZIB YANG
TER.KENAL: HIMPUNAN BER.BAGAI KEADAAN
MAYAT saat DICABUT R,UHNYA SERTA
KEADAANNYA DI DAIAM KUBUR.
Hadits Shahih yang Banyak Jalur Periwayatannya
Hadits seperti ini diriwayatkan oleh Abu Daud ath-Thayalisi dan 'Abd
ibn Humaid dalam Musnad mereka; 'Ali ibn Ma'bad menyebutkan dalam
kitab ath-Tho'ah wal Ma'siyah; Hannad ibn as-Sariy dalam Zuhud-nya;
Imam Ahmad ibn Hanbaldalam Musnad-nya; dan masih banyak lagi.
Hadits
-shahilr- ini diriwayatkan dari jalur periwayatan yang
banyak didapat dari riwayat'Ali ibn Ma'bad.
Abu Daud ath-Thayalisi berkata: Abu 'Awwanah meriwayatkan
kepada kami dari al-A'masy, sementara Hannad dan Ahmad berkata: Abu
Muawiyah meriwayatkan kepada kami dari A'masy dari Minhal ibn 'Amru.
Abu Daud meriwayatkan dari 'Amru ibn Tsabit, menuturkan pada
kami dari Minhal ibn 'Amru dari 7-adzan dari al-Barra' ibn 'Azib dan
dilengkapi oleh hadits'Awwanah.
Hadits al-Barre'
Al-Barra' berkata "Suatu hari kami mengiringijenazah seorang laki-
laki Anshar bersama Rasulullah saw sampai ke kuburnya. saat
dimasukkan ke dalam lahadnya kami melihat Beliau duduk, sehingga kami
duduk di sekitarnya. Kamiterdiam menundukkan kepal4 seolah-olah di atas
kepala kami ada burung." ['Amru ibn Tsabit meriwayatkan seperti itu, tapi
tidak disebut oleh Abu 'Awwanah] Kemudian Beliau menegakkan
pandangannya ke atas, kemudian menundukkan pandangannya ke tanah.
Setelah itu Beliau bersabd4 "Aku berlindung kepada Allah dari siksa
kubur!" Beliau mengulanginya beberapa kali, selanjutnya bersabda, "Jika
seorang hamba akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat (akan
mati) saat dia menghadapi akhirat, maka ia akan didatangi malaikat dan
duduk dekat kepalanya sambil berkata, "Keluarlah, wahai jiwa yang tenang
dan baik menuju ampunan dan keridhaan Allah", maka keluarlah ruhnya
mengalir bagaikan tetesan air." [Dalam haditsnya Umar berkata: Tidak
disebut oleh Abu 'Awwanah, "Waktu itu kalian melihatnya tidak seperti
itu."1 Turunlah para malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari,
kematian & hari akhirt38
membawa kafan dari surga serta harum-harumannya. Mereka duduk di
depannya sejauh pandangan matanya. saat ruhnya dicabut oleh Malaikat
Maut, dia tidak menyia-nyiakamya sekejap pun. Beliau berkata,
"Demikianlah firman Allah SWT: Ia diwafatkan oleh malailat-malailst
Kami, dan malailat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kcwajibannya. (QS.
al-An'am:61).
Beliau berkat4 "Lalu ruhnya keluar dengan mengeluarkan bau yang
harum semerbak bagaikan kesturi yang terharum di bumi. Ruhnya dibawa
naik. Setiap kali melewati rombongan malaikat yang berdiri antara langit dan
bumi, mereka bertanya, "Ruh siapakah yang harum ini?" Dijawab, "Ruh
Fulan dengan nama yang paling baik." saat sampai di pintu-pintu langit
dunia, dibukakan baginya pintu-pintu itu. Pada setiap langit dia diiringi oleh
para malaikat Muqarrabun (yang didekatkan Allah) sampai langit ketujuh.
Lalu Allah SWT berfirman, "Catatlah kitabnya pada llliyyin: Tahuleah kamu
apaluh 'Illiyyin itu? [YaituJ kitab yory bertulis, yang disaksikan oleh
malailat-malaikat yotg didelatkot flecpada AllahJ. (QS. Muthaffifin: l9-2 I )
Kemudian ditulislah kitabnya di 'Illiyyin. Kemudian dikatakan,
"Kembalikan dia ke bumi (anah), sebab Aku telah berjanji kepada mereka.
Aku telah menciptakan mereka dari tanah, maka Kami kembalikan mereka
ke dalamnya dan nanti kami akan mengeluarkan mereka dari sana pada
saatnya.
Beliau berkat4 "Irntas ruhnya dikembalikan ke bumi dan masuk ke
jasadnya. Segera datang dua malaikat yang menghardiknya dengan sangat
keras dan menlruruhnya duduk. Mereka bertanya, "siapakah Tuhanmu?
Apakah agamamu? Siapa nabimu?' Dia menjawab, "Tuhanku Allah,
agamaku Islam." L^alu dianya" "Apakah yang kamu ketahui tentang laki-laki
ini (Muhammad saw) yang telah diutus untuk kamu?" Dia menjawab, "Dia
utusan Al lah !" Bagaimana kamu mengetahuinya?' tanyanya kemudian.,' Dia
menjawab, "Tuhan kami telah memberi penjelasan kepada kami, lalu kami
mengiman i dan membenarkannya!"
Kemudian beliau berkata *Allah menyinggung hal itu dalam firman-
Nya; Allah meneguhkot [inotJ or@tger(mg yory berimot dengot ucapan
ymg teguh itu dalam kchidupot di duia dot di al*irat... ......(QS. Ibrahim:
27).
Beliau berkata, "[alu terdengarlah seruan dari langit, ..Sungguh,
hamba-Ku itu benar! Berikanlah kepadanya hamparan (tempat tidur) dan
pakaian surga, serta perlihatkan tempat tinggalnya di surga!" Kemudian
dilapangkan kuburannya sejauh pandangan matanya. Amal baiknya berubah
menjadi seorang laki-laki yang tampan wajahnya dan semerbak baunya
dengan pakaian yang bagus sekali. taki-laki itu berkata kepadanya,
"Bergembiralah Anda dengan apa janji Allah kepada And4 yaitu keridhaan-
kematian & hariakhir t39
Nya serta surga yang penuh kenikmatan." Dia bertany4 "Allah telah
menggembirakanmu dengan kebaikan. Siapakah Anda, wajah Anda begitu
baik?" Laki-laki itu menjawab, "lnilah hari yang dulu dijanjikan kepada
Anda. Aku yaitu amal shalih Anda. Demi Allah, aku tidak mengetahui
kecuali Anda yaitu orang yang sangat taat ke@a Allah dan sangat takut
berbuat buruk, sehingga Allah memberikan balasan yang baik kepada
Anda." Dia berkata" "Kalau begitu, ya Allah, segerakanlah datangnya kiamat
agar aku dapat berkumpul kembali dengan keluarga dan hartaku!"
Jika mayat itu orang kafir, maka saat hendak menghadapi akhirat
dan meninggalkan dunia (akan mati), datang malaikat yang duduk dekat
kepalanya, lalu malaikat itu berkata, "Kembalilah, wahai jiwa yang kotor,
bergembiralah kamu dengan murka dan kebencian dari Allah!" Kemudian
turun para malaikat yang hitam-hitam wajahnya dengan membawa kain
hitam yang kasar dari neraka. saat ruhnya dicabut, mereka berdiri dan
tidak menyia-nyiakannya sekejap mata pun."
Beliau mengatakan bahwa saat itu ruhnya tersebar dalam seluruh
jasadnya, lalu Malaikat Maut mengeluarkan ruhnya dari jasadnya sehingga
semua otot dan uratnya terputus bagaikan mencabut besi bercabang banyak
dari kapas yang basah. L,alu para malaikat yang hitam-hitam itu segera
mengambil ruhnya dari Malaikat Maut. Ruh orang itu mengeluarkan bau
yang sangat busuk yang pernah ada. Setiap kali melewati barisan para
malaikat yang ada di antara langit dan bumi, mereka ditanya "Ruh siapa
yang sangat busuk?" Mereka menjawab, *lni ruh Fulan dengan nama yang
paling buruk " hingga mereka sampai ke langit dunia, tapi tidak dibukakan
pintu baginya. Allah berkata, "Kembalikanlah ruh itu ke bumi, Aku telah
berjanji kepada mereka, darinya Ku-ciptalon mereka kepadanya Kami
kembalikan di4 dan akan Kami keluarkan kernbali dia pada saatnya nanti!"
Lalu ruh itu dilemparkan dari langit. Kemudian beliau membacakan firman
Allah SWT: Barorgsiapa mempersehttukot sesuatu dengot Allah naka
yaitu ia seolah-olah jatuh dari loryit lala diwnbo oleh bwtory, atan
dilerbangkan angin kc tempat yangT'azi. (QS- al-Haji: 3l)
Ruh itu kembali ke dalam jasadny4 dan segera datang dua malaikat
yang membentaknya dengan suara yang sangat keras dan menSruruhnya
duduk dan bertanya, "Siapakah Tuhanmu? Apa agamamu?" Dia menjawab,
*Tidak tahu!" Lalu ditanya, "Apa yang kamu ketahui tenang laki-laki ini
yang diutus kepadamu dulu?" Dia tidak tahu tentang namanya, maka
dikatakan, "Muhammad." Dia menjawab, 'Aku tidak tahu, aku dengar
orang-orang berkata seperti itu!" Dikatakan "Jadi kamu tidak
tahu!" Kuburannya menjadi sempit sehingga tulang-belulangrya hancur
berkeping-keping. Amalnya berubah menjadi soorang laki-laki yang sangat
buruk wajahnya dan sangat busuk baunya, dengan pakaian yang sangatjele(
lalu mereka berkata kepadany4 "Bergembiralah kamu dengan siksa dan
kematian & hari akhirt40
murka Allah!" Dia bertanya, "Siapa kamu, wajah kamu sangat jelek sekali?"
Laki-laki itu menjawab, "Aku yaitu amal burukmu. Demi Allah, kamu
orang yang sangat suka berbuat rmaksiat kepada Allah dan tidak mau
menaati-Nya."
Hadits al-Barra' dengan Periwayat'Amru ibn Tsabit
Diriwayatkan oleh 'Amru dari Minhal dari Zadzan dari al-Barra'
bahwa Nabi saw bersabda:
Maka datang kepadanya seorang laki-laki buta dan bisu yang
memegang sebuah palu besi kecil, seandainya dipuhtlkon pada gmung,
maka gunung itu akan menjadi rata -atau kata beliau-menjadi hancur-lebur,
dia dipukul dengan sekali pulrulan yang suaranya terdengar oleh seluruh
makhluk kecuali iin dan manusia, kemudian ruhnya dikembalilan lagi ke
dalam jasadnya dan dipukul lagi.
Menurut hadits dari Abu Daud ath-Thayalisi dan diriwayatkan oleh
'Ali ibn Ma'bad dari beberapa jalur periwayatan yang mirip hadits ini,
namun ada tambahan dalam haditsnya: Kemudian datanglah kepadanya
orang buta dan tuli yang memegang sebuah palu besi yang dipufulkan
padanya sehingga remuk seluruh tubuhnya mulai dari rambut sampai laki.
Kemudian dikembalikan lagi ruhnya dan dipuful lagi, dan badannya hancur
lagi dari kepala hingga kaki." [Dalam beberapa riwayat lain ada
penambahan pada ungkapan 'palu besi', di antaranya, "Kalau berkumpul
seluruh jin dan manusia untuk memindahkan palu itu, niscoya mereka tidak
d ap al me m indahlwnny a. ")
Lalu palu itu dipukulkan kepadanya, sehingga tubuhnya hancur-lebur
menjadi tanah, kemudian dikembalikan lagi ruhnya ke dalam jasadnya.
Setelah hidup lagi palu itu dipufulkan kembali padanya yang suaranya
didengar oleh semua yang ada di bumi, kecuali iin dan manusia. Kemudian
dikatakan, "Berikan ia hamparan berupa dua buah hamparan batu dari
neralra dan bukalanlah pintu neraka baginya!" malca diberikan hamparan
berupa dua buah hamparan batu dari neraka dan dibulakan pintu neraka
untulorya.
Ada tambahan pada ungkapan 'terputus dari dunia', yaitu:. Lalu turun
kepadanya malaikat-malaikat yang kasar dan bengis membqwa buah-
buahan dari neraka serta jubah dari ter [htninganJ neraka. Para malaikat
itu mengelilinginya, maka dicabutlah ruhnya laksana dicabutnya sepotong
besi bercabang dari kapas yang basah, sehingga terPutus semuQ urat dan
ototnya. saat ruhnya keluar seluruh malaikat baik yang ada di langit
maupun yang ada di bumi melaknatinya."
kematian & hariakhir t4t
Ruh Mujahid yang Syahid, Mukmin Biasa, dan Kafir
Abu AMullah al-Husain ibn Husain ibn Harb (sahabat lbnu al-
Mubarak) meriwayatkan sebuah hadits (dalam kitab ar-Roqaiq) yang
disandarkan kepada Abdullah ibn Amru ibn al-'Ash, dia berkata,
saat seorang hamba Allah moti syahid di jalan Allah, maka tetesan
darah pertama yang menetes ke tanah menjadi kaffarah (penghapus dosa)
baginya. Kemudian Allah 'Azza wa Jalla Yang Mahaperkasa lagi
Mahamulia mengirim sapu tangan dari surga untuk mengangkut ruhnya dan
sebuah gambaran dari surga, lalu dia naik ke dalamnya dan naik ke langit
bersama para malaikat, seakan-akan dia bersama mereka, sementara semua
malaikat yang ada di langit berkata, "Telah datang ruh dan jiwa yang baik
dari bumi." Setiap melewati pintunya, maka dibukakan baginya pintu itu.
Para malaikat yang ada di sana malaikat selalu bershalawat dan
mendoakannya, serta mengiringinya sampai dia bertemu dengan Allah. Para
malaikat berkata, "Wahai Tuhan kami, inilah hamba-Mu Yang telah Engkau
wafatkan di jalan-Mu." Lalu ruh itu bersujud kepada Allah sebelum para
malaikat sujud. Kemudian Allah menyucikan dan mengampunidosanya, dan
disuruh pergi ke tempat ruh para syuhada. Dia melihat mereka berada dalam
kubah-kubah dari sutera di dalam taman-taman yang hijau. Di dalamnya ada
seekor ikan dan seekor sapi jantan. Ikan itu selalu berenang setiap pagi
dalam sungai-sungai surga; memakan setiap makanan yang berbau hanrm
dalam sungai-sungai surga itu. Pada sore hari sapijantan menanduk ikan itu
lalu disembelihnya untuk mereka. Mereka memakan dagingnya dan dalam
dagingnya segala makanan yang harum baunya. Pada waktu malam sapi itu
berada di halaman surga. Besok paginya giliran ikan itu yang menyengat
sapi jantan ini dan disembelih untuk mereka. Lalu mereka memakan
dagingnya, dan dalam dagingnya ada segala makanan yang berbau (harum)
di surga. Sesudah itu mereka kembali dan melihat rumah-rumah mereka di
surga. Mereka berdoa kepada lrJ.larh 'Azza wa jalla agar kiamat segera
datang.
Manakala seorang hamba yang beriman wafat, maka Allah 'Aru wa
Jalla mengirim dua malaikat membawa sepotong kain dari surga Dia
be*ata, "Keluarlah, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ketenteraman
dan rezeki yang menyenangkan, tiada kemurkaan dari Tuhanmu." Maka
keluarlah ruh itu dengan aroma yang sangat harum, seperti bau minyak
kesturi yang sama sekali tidak pernah seseorang mencium bau seperti ihr.
sedang para malaikat yang ada di langit berkata, *Telah tiba dari bumi
ruh dan jiwa yang baik." Setiap kali melewati sebuah pintu langsung
dibukakan baginya dan setiap kali melewati malaikat, maka malaikat itu
akan berdoa dan bershalawat untuknya. saat sampai di hadapan Allah para
malaikat bersujud dan berkata "Ini yaitu hamba-Mu yang telah Engkau
wafatkan. Dia selalu beribadah kepada-Mu dan tidak pernah menyekutukan
Mengingat kematian & hari akhir142
Engkau dengan sesuatupun. Allah berkata, "Biarkan dia sujud", maka ruh itu
bersujud kepada Allah. Kemudian Allah memanggil Malaikat Mikail dan
berkata kepadanya, "Bawa ruh ini, fempatkan dia bersama ruh orang-orang
Mukmin sampai Aku memintanya padamu pada hari kiamat nanti. Lalu
kuburannya (luas dan panjangnya) dilapangkan, masing-masing tujuh puluh
hasta. Di dalamnya ditaburi bunga-bunga dan dihamparkan sutera. Jika dia
hapal sedikit dari Al-Qur'an, maka kuburannya akan mendapat penerangan
mencukupi. Jika tidak ada, maka kubumya mendapat cahaya seperti cahaya
matahari. Di dalam kubur ia bagaikan pengantin baru, jika tidur tidak ada
yang berani membangunkannya kecuali kekasihnya. Beliau mengatakan
bahwa dia bangun dari tidur seperti orang yang tidak puas dengan tidurnya.
Jika orang kafir diwafatkan, Allah mengirim
-kepadanya- dua
malaikat yang membawa kain hitam dari neraka yang sangat busuk baunya
serta sangat kasar. Kedua malaikat itu berkata, "Keluarlah kamu, wahai jiwa
yang kotor, keluarlah menuju siksa dan azab Allah yang pedih, keluarlah!
sungguh buruk perbuatanmu." Maka ruhnya keluar dengan mengeluarkan
aroma yang sangat busuk yang tidak pernah tercium oleh seseorang. Seluruh
Malaikat yang ada di langit berkata, "Telah tiba dari bumi ruh dan jiwa yangjelek serta kotor." Ditutup baginya pintu-pintu langit yang ada di
hadapannya, sehingga ruhnya tidak bisa naik ke langit. Lalu kuburnya
menjadi sempit dan didatangkan kepadanya ular segemuk leher unta yang
menggigit dagingnya sampai habis dan yang tinggal hanya tulangnya.
Dikirim kepadanya para malaikat yang tuli dan buta yang datang
memukulnya dengan palu besi, sedang mereka tidak bisa mendengar
suara pukulannya dan tidak bisa melihat keadaannya, supaya mereka tidak
menaruh kasihan terhadapnya dan mereka tidak pernah salah saat
memukulnya. Diperlihatkan setiap pagi dan petang tempatnya di neraka
kepadanya. Dia memohon agar siksaannya dihentikan, tapi siksaan itu tidak
putus-putusnya sampai dia masuk neraka."
Abu Abdunahman an-Nasa'i meriwayatkan hadits yang disandarkan
kepada Abu Hurairah ra, yang menyatakan bahwa Rasulullah saw bersabda,
"saat seorang Mukmin menghadapi sakaratul maut, para malaikat Rahmat
datang dengan membawa sutra putih dan berkata, "Keluarlah, wahai jiwa
yang ridha dan diridhai Allah menuju ketenteraman dan rezeki dari Allah.
Tuhan telah ridha kepadamu. Dia tidak murka kepada engkau!" Maka
keluarlah ruhnya dengan mengeluarkan bau yang sangat harum semerbak
bagaikan minyak kesturi hingga sebagian mereka memberikan yang lainnya.
Mereka membawanya sampai pintu langit. Para malaikat yang ada di sana
bertanya, "Ruh siapa yang kalian bawa dari bumi, baunya sangat harum
sekali? Mereka membawanya ke tempat arwah kaum Mukmin. Mereka
sangat gembira melebihi kegembiraanmu menyambut karib kerabat yang
sudah lama merantau. Mereka bertanya tentang relasi mereka yang masih di
kematian & hari akhir t43
dunia. Mereka berlanya, "Apa yang diperbuat si Fulan? Apa yang dilakukan
Fulanah? Mereka menjawab, "Biarkan dia, sebab saat hidup di dunia dia
diliputi oleh kesusahan." Jika dia kafir, maka saat sakaratul maut
(menghadapi kematian) para malaikat Azab datang membawa kain yang
kasar. Mereka berkata, "Keluarlah jiwa yang murka dan dimurkai oleh Allah
menuju siksa-Nya." Ruh itu keluar dengan mengeluarkan bau yang sangat
busuk, mereka membawanya ke pintu bumi. Para malaikat di sana bertanya,
"Ruh siapa ini, baunya busuk sekali? Hingga mereka dibawa ke tempat
arwah orang-orang kafir." (HR. an-Nasa'i)
Abu Daud ath-Thayalisi meriwayatkan hadits dari Hannad dari
Qatadah dari Abu Jauza' dari Abu Hurairah ra, yang menyatakan bahwa
Nabi saw bersabda, "saat seorang Mukmin menghadapi kematian, para
Malaikat Rahmat datang kepadanya, lalu mengucapkan salam. Kemudian
mengalirlah ruh Mukmin itu ke dalam sebuah kain sutra putih, mereka
berkata, "Tidak pernah kita mencium bau ruh seharum ini sebelumnya!"
Mereka berkata, "Perlakukan dia dengan baik, sebab dia baru saja keluar
dari kesusahan dunia." Mereka bertanya, "Apa yang diperbuat Fulan? Apa
yang dibuat Fulanah?" Beliau saw berkata, "saat ruh orang kafir keluar,
para malaikat penjaga bumi berkata, "Kami tidak pernah mencium bau
sebusuk ini sebelumnya." Kemudian ruhnya diturunkan sampai ke dasar
bumi.
Bantahan terhadap Orang Mulhid (Para Pengingkar Siksa Kubur) re
Enam pasal untuk membantah orang-orang yang mengikari nikmat dan
siksa kubur iniyaitu :
Pasal Pertama: Perbedaan Ruh den Jasad
Hadits ini dan beberapa hadits sebelumnya mengisyaratkan
bahwa jiwa dan ruh merupakan satu kesatuan. Jiwa merupakaniislz (tubuh)
halus pada diri manusiayang berkaitan dengan tubuh (kasar) manusia yang
dapat diraba dan disentuh. Ruh (saat dia mati) ditarik dan keluar dari tubuh
kasarnya. Dalam kain kafannya dia dibungkus dan dilipat: ruh dinaikkan ke
langit, tidak mati dan tidak hancur. Ruh (sejak diciptakan pertama kali) tidak
ada akhirnya, dia memiliki dua mata, dua telinga, memiliki bau baik harum
dan bau busuk. Sifat ruh (tubuh halus) tidak sama dengan sifat badan kasar
manusia.
'' Y-g dimaksud 'mcngingtari' dalam kontcks ini yaitu orang yang mcngingkari adanya siksa
kubur. r
kematian & hari akhir144
Dalam sebuah ungkapan Bilal berkata, "Wahai Rasulullah, Dia
mengambil jiwaku dan jiwamu!" Rasulullah berkata, "Bandingkan dengan
perkataan Zaid ibn Aslam saat mbngungkapkan, "Wahai manusia, Allah
telah mengambil nyawa-nyawa kita. Seandainya Allah berkehendak maka
Dia akan mengembalikannya kepada kita pada tempat lain."
Rasulullah saw bersabda, "Ruh saat dicabut diikuti oleh pandangan
mata."
Dalam riwayat Beliau bersabda, "Demikianlah saat pandangan
matanya mengikuti jiwanya (nafs)." Itulah maksud penjelasan yang sangat
jelas.
Banyak sekali pendapat tentang pengertian 'ruh'' Yang paling
dianggap benar yaitu pendapat Mazhab Ahlusunnah, yang mengatakan
bahwa ruh yaitu 'jisim'.
Allah SWT berfirman: Allah memegang jiwa [orang] saat mat@a.
(QS. az-Zumar:42)
sedang ahli Takwil berpendapat bahwa ruh atau arwah yaitu
seperti pada firman Allah SWTI. Maka mengapa ketilu nyqwa sampai di
kerongkongan (QS. al-Waqi'ah:83), yakni, "Jiwa atau ruh yang keluar dari
jasadnya saat mati."
Itulah sifat ruh, kami tidak bermaksud menunjukkan ayat Al-Qur'an
yang mendukung pendapat mereka.
Seperti kata penyair:
saat suatu hari berbunyi nafas di tenggorokannya
Dan dadanya menjadi sesak
Orang yang mengatakan bahwa ruh mengalami kematian dan
kebinasaan yaitu orang yang ingkar. Demikian pula orang yang
mengatakan bahwa ruh mengalami reinkarnasi, yaitu saat dia keluar dari
jasad seseorang, maka ruh itu akan menitis kepada yang lain; bisa kepada
keledai, anjing, dan sebagainya. Jiwa dijaga oleh Allah, sehingga ada yang
mendapat nikmat dan ada yang mendapat siksa, insya Alloh nanti
diterangkan lebih lanj ut.
Pasal Kedua: Antara Ruh dan Jasad
Percaya kepada siksa kubur dan fitnahnya hukumnya wajib dan
membenarkannya merupakan keharusan, sesuai yang disampaikan oleh
Rasulullah saw. Allah SWT menghidupkan kembali seorang mukallaf (yang
telah dikenai tanggung jawab agama) dalam kuburnya serta diberi akal
kembali kepadanya, sehingga dia bisa hidup kembali dan memahami apa
kematian & hariakhir t45
yang ditanyakan dan bisa menjawabnya, memahami apayan9 diberikan dan
dijanjikan kepadanya, baik berupa penghormatan maupun kehinaan.
Banyak hadits pilihan Nabi -semoga Allah memberikan ke.sejahteraun
dan keselamatan kepada beliau dan keluarganya sepanjang siang dan
malam-.lnilah pendapat mazhab Ahlusunnah dan para ulama. Para sahabat
yang diturunkan Al-Qur'an dalam bahasa mereka dari Nabi mereka tidak
mempunyai pemahaman lain dari yang telah kami kemukakan. Demikian
pula para tabi'in yang datang sesudah mereka dan seterusnya.
saat Nabi mengabarkan tentang ujian terhadap mayat dalam
kuburnya dan pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, Umar ibn al-Khatthab
ra bertanya, "Ya Rasulullah, apakah akal kita akan dikembalikan?" "Beliau
menjawab, "Ya." Kemudian Beliau berkata, "Demi Allah, jika mereka
bertanya kepadaku, maka aku akan balik bertanya kepada mereka berdua.
Aku akan berkata, "Tuhanku Allah, maka siapakah Tuhan kalian?"
Dalam kitab Nawadir al-Ushul at-Tirmidzi al-Hakim Abu Abdullah
meriwayatkan hadits dari lbnu Umar, bahwa Rasulullah saw suatu hari
menyampaikan tentang keberadaan dua malaikat penguji dalam kubur. Umar
ibn al-Khatthab ra lalu bertany4 "Ya Rasulullah, apakah akal kita akan
dikembalikan lagi?" Beliau menjawab, "Benar, seperti keadaan kalian
sekarang."
ada sebuah riwayat dari Sahl ibn 'Ammar, dia bercerita: Aku
bermimpi bertemu Yazid ibn Harun sesudah dia meninggal. Aku lalu
bertanya kepadanya, "Apa yang telah diperbuat Allah terhadapmu?" Dia
mengatakan bahwa dia didatangi dua malaikat yang kasar dan kejam. Lalu
mereka bertanya kepadanya, "Apa agamamu? Siapa Tuhanmu? Siapa
Nabimu?" Dia lalu berkata, "Maka aku pegang jenggotku dan menjawab
seperti ini, "Sungguh aku sudah mengajarkan banyak orang jawabannya
selama delapan puluh tahun!" Lalu kedua malaikat itu langsung pergi sambil
bertanya, "Apakah engkau sudah menuliskannya dari Huraiz ibn Utsman?"
Aku menjawab, "Memang." Keduanya berkata, "Dia membenci 'Ali, maka
Allah j uga membencinya."
Dalam hadits al-Barra' ada ungkapan, "Ruhnya dikembalikan ke
dalam jasadnya." Ada yang berpendapat bahwa pertanyaan dan siksa kubur
hanya terjadi pada ruh, sedang jasad tidak. Hal yang kami kemukakan
pada pasal pertama ini lebih shahih,walllahu a'lam.
Pasal Ketiga: Tidak Bisa Dipahami Secara Hakiki?
Orang-orang kafir mengingkarinya" termasuk orang-orang yang
terpengaruh dengan paham filsafat Yunani di kalangan Islam. Mereka
kematian & hari akhirt46
menyatakan bawah siksa tidak ada hakikatnya, dan mereka memaparkan
alasan sebagai berikut:
Jika kita membuka kuburan, riraka kita tidak menemukan malaikat
yang buta dan tuli memukuli manusia dengan dengan palu besi. Kita juga
iidak melihat ular, api, atau ular besar. Demikian pula kalau kita membuka
kuburan seseorang, kita melihat keadaannya tetap seperti itu, tidak ada yang
hilang atau berubah. Jadi bagaimana mungkin dia didudukkan. Seandainya
kita taruh air raksa di antara kedua matanya, maka keadaan air raksa tetap
seperti itu. Lalu mana mungkin dia duduk dan dipukul sedang tubuhnya
tidak bercerai-berai? Jadi bagaimana dia didudukkan atau dilapangkan
kuburnya? Lahadnya tetap sempit dan luasnya tetap. Lantas bagaimana
kuburannya menjadi luas atau diluaskan oleh malaikat yang menanyainya?"
Semua itu yaitu isyarat yang menunjukkan keadaan-keadaan ruh ini
secara ruhani.
Jawaban terhadap PendaPat mereka:
Kami meyakini hal yang telah kami sampaikan' Demi Allah Yang
Maha Memperbuat apa yang diinginkan-Nya, baik memberikan siksa atau
kenikmatan. Yang berkuasa memalingkan pandangan kita dari semua itu,
bahkan menghilangkannya dari kita semua. Allah sanggup melakukan
semuanya sebab Dia Mahakuasa untuk melakukan segala hal. Sekalipun
kita ingin menaruh air raksa pada kedua matanya, kemudian kita baringkan
dia kembali dan air raksa itu kita letakkan lagi pada tempatnya. Atau
mungkin kita perdalam atau perluas kuburannya hingga memungkinkannya
untuk berdiri di dalamnya, lebih daripada sekedar duduk. Atau kita perluas
kuburannya sampai dua ratus hasta yang lebih dari sekedar tujuh puluh
hasta, maka Allah Yang Mahasuci lebih mampu daripada kita untuk
melapangkan kuburannya, jauh lebih kuat dari kita, lebih cepat dan lebih
sempurna perhitungan-Nya.
Sesungguhnya perintah-Nya jika Dia menghendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya, "Jadilah!" maka teriadilah ia. (QS. Yaa sin: 82)'
Sepertinya orang-orang yang berkata demikian tidak percaya pada
Tuhan. saat kita membongkar kuburnya, maka Allah mengembalikan
keadaannya seperti sedia kala. Sekalipun mayat seseorang hanya diletakkan,
tidak ada halangan bagi malaikat untuk mendatanginya dan menanyainya
yang tidak diketahui oleh orang-orang yang hadir kedatangan mereka. Dia
menjawab pertanyaan kedua malaikat ini. Misalnya: dua orang yang
sedang tidur, satu orang mendapat mimpi nikmat sedang yang lainnya
mendapat mimpi siksa, tidak seorangpun yang dapat merasakan keadaan
keduanya secara pasti di antara orang-orang yang memperhatikannya.
kematian & hari akhir 147
Kemudian saat mereka bangun keduanya sama-sama memberitahukan
keadaan yang mereka alami.
Beberapa ulama berpendapat:
Ada beberapa kemungkinan untuk menafsirkan (menakwilkan)
ungkapan 'malaikat masuk ke dalam kubur':
Pertama, malaikat datang ke kuburnya atau dari atas ahli kubur. Ahli
kubur ini merasakan kehadiran mereka tanpa mengetahui asal tempat
mereka masuk dan mendekatinya.
Kedua, boleh jadi malaikat mengitari bagian-bagian (kuburannya) dan
masuk dari lubang kubur hingga sampai ke tempat ahli kubur tanpa menggali
(mungkin menggalinya), lantas Allah mengembalikan keadaannya seperti
semula dengan cara yang tidak diketahui oleh manusia di dunia. Mungkin
juga malaikat masuk dari bawah kuburannya dari beberapa jalan masuk yang
tidak ada petunjuk bagi manusia untuk mengetahuinya. Bila kita ingin
melogikakannya, mungkin hanya iniyang bisa kita katakan.
Kesimpulan: Keadaan alam kubur dan penghuninya sangat berbeda
dengan keadaan kita di dunia. Tidak ada perselisihan pendapat tentang hal
ini. Seandainya Nabi Muhammad tidak memberitahu kita, maka kita tidak
akan pernah tahu tentang hal ini.
Jika mereka (para pengingkar) berpendapat bahwa setiap hadits yang
tidak sesuai dengan rasio manusia harus ditolak dan disalahkan
(ketidaksesuaian ini) kepada peramainya, lalu bagaimana dengan nasib
orang mati yang disalib dalam waktu lama dan ia tidak masuk kubur?
Bagaimana cara mataikat menanyainya? Apakah juga seperti hadits itu?
Mayat yang tidak bisa menjawab pertanyaan orang (yang hidup) dan tidak
bergerak. Orang yang mati diterkam oleh binatang buas, dipatuk oleh
burung, dan terpisah-pisah badannya di dalam perut burung itu, berada
dalam perut ular, dalam lambung, pencernaan, atau di dalam jalan angin
binatang-binatang itu, maka bagaimana mengumpulkan badannya yang
sudah bercerai-berai ini? Bagaimana melukiskan pertanyaan malaikat
terhadap orang yang kondisinya seperti ini? Atau bagaimana
menggambarkan kubur sebagai sebuah taman (di antara taman surga) atau
jurang (di antarajurang-jurang neraka) dengan kondisi seperti ini?
ada empat pendapat berkenaan dengan hal ini:
Pertama: orang-orang yang dianugerahi ini yaitu orang yang datang
dengan shalat lima waktu. Tidak ada jalan bagi kita, kecuali yang mereka
(para perawi) sampaikan kepada kita.
Kedua: hal yang disampaikan oleh ulama lisanul ummah, yakni orang-
orang yang dikuburkan ditanya dalam kuburnya dan Allah menjadikan hijab
kematian & hariakhirr48
(penghalang) yang menghalangi orang-orang yang masih hidup di dunia
untuk mengetahui apa yang terjadi dengan mereka, sebagaimana
terhalangnya mereka melihat malaikat serta nabi-nabi mereka. Orang-orang
yang mengingkarinya berarti mengingkari turunnya Jibril as kepada para
Nabi as. Allah SWT berfirman (tatkala menggambarkan sifat-sifat setan):
Sesungguhnya ia dan pengikutnya-pengikutnya melihat kamu dari suatu
tempat yang tidak bisa kamu lihat. (QS. al-A'raf: 27)
Ketiga: Beberapa ulama berkata: tidak sulit bagi Allah mengembalikan
kehidupan kepada orang yang mati digantung, sedang kita tidak
mengetahuinya sebagaimana kita menganggap orang yang pingsan sudah
mati, demikian pula orang yang terdiam lalu kita mengafaninya sebab
dianggap mati. sedang orang-orang yang terpisah-pisah badannya, maka
tidak sulit bagi Allah untuk menghidupkannya kembali.
Menurutku, Allah mengembalikannya seperti semula. Seperti yang
AIIah perbuat terhadap orang yang mati terbakar menjadi abu, lalu kita
buang abu itu hingga diterbangkan angin (hadits), dan disebutkan di
dalamnya: Allah memerintahkan bumi untuk mengumpulkannya sehingga
jasadnya berkumpul kembali, dan Allah memerintahkan laut untuk
mengumpulkan jasadnya sehingga jasadnya berkumpul kembali. Lalu Allah
bertanya, "Apa yang memicu mu melakukannya?" Dia menjawab,
"Aku takut kepadamu!" (HR. al-Bukhari-Muslim)
Dalam Al-Qur'an juga ada kisah tentang Ibrahim yang ingin
mengetahui cara Allah menghidupkan orang mati: [Kalau demikianJ
ambillah empot ekor burung. (QS. al-Baqarah:260\ lalu sembelih dan pisah-
pisahkan bagian tubuhnya, maka seluruh bagian tubuh itu kembali bersatu
utuh.
Keempat: Abu al-Ma'ali memberikan komentar yang memuaskan kita:
Pertanyaan yang diajukan kepada bagian-bagian (tubuh) itu melalui hati atau
anggota badan lainnya (sehingga Allah menghidupkannya) dan diajukan
pertanyaan ini kepadanya. Tidak mustahil hal ini bisa diterima
oleh akal.
Para ulama kita berkata: kedua hal ini hampir sama dengan debu yang
dikeluarkan oleh Allah dari tulang sulbi Nabi Adam as, dan Allah
mempersaksikan kepada mereka, "Bukankan Aku Tuhanmu," mereka
menjawab, "Benar!"
Pasal Keempat: Nasib Anak Kecil?
Jika mereka menanyakan bagaimana halnya terhadap anak-anak kecil!
Maka kami katakan bahwa mereka diperlakukan seperti orang dewasa dan
diberi akal yang sempurna sehingga mereka mengetahui tempat tinggal dan
kematian & hari akhir 149
kesenangan hidup mereka. Mereka diberi ilham untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan terhadap mereka. Ini sesuai dengan maksud teks hadits yang
nampak. Ada juga hadits yang menyatakan bahwa mereka dirangkul oleh
kubur (sebagaimana terjadi pada orang dewasa), seperti yang dipaparkan
sebelumnya.
Hannad ibn as-Sariy menceritakan sebuah riwayat dari Abu Muawiyah
dari Yahya ibn Sa'id ibn Musayyib dari Abu Hurairah ra, dia berkata,
"saat anak kecil itu dishalatkan sedang ia tidak pernah melakukan
dosa sedikitpun, kita tetap berdoq "Ya Allah, selamatkanlah dia dari siksa
kubur!"
Pasal Kelima: Apa Maksud Kubur sebagai Liang Neraka dan Surga?
Jika mereka menanyakan takwil (apa yang dimaksud) ungkapan hadits
bahwa kuburan bisajadi 'sebuahjurang atau lubang di antarajurang neraka
atau sebuah taman di antara taman-taman surga'? maka kami katakan:
ungkapan ini mengandung pengertian hakiki (sebenarnya), bukan
majazi (kiasan). Kuburan seorang Mukmin dipenuhi oleh tanaman hijau.
Abdullah ibn 'Amru ibn al-'Ash dalam keterangannya mengatakan
yaitu tumbuh-tumbuhan yang baunya harum, sama dengan orang kafir yang
mendapat hamparan (tempat tidur) dari batu neraka.
Tapi ada juga sebagian ulama yang memahaminya dengan pengertian
majazi (metafora). Adapun yang dimaksud dengan pertanyaan yang ringan
atas orang Mukmin, diberi kemudahan dan keamanan di dalamnya,
kehidupan yang menyenangkan yang digambarkan seperti 'surga'
merupakan tasybih (perumpamaan) dari surga yang sebenarnya yang penuh
dengan kenikmatan dan taman-taman yang hijau. Seperti perkataan "Fulan
berada di 'surga"'yang mengandung arti bahwa kehidupannya diliputi oleh
kesenangan dan keselamatan.
Jadi orang Mukmin (dalam kuburnya) mendapat kehidupan yang baik
dan menyenangkan. Allah mengangkat hijab dari kedua matanya sehingga
dia bisa melihat sejauh pandangannya (sebagaimana telah disebutkan dalam
hadits). Jurang neraka maksudnya yaitu jepitan kubur, pertanyaan yang
sulit, ketakutan, dan segala kesusahan yang ada terhadap orang kafir dan
orang yang melakukan dosa besar. Allah lebih mengetahuinya.
Pendapat pertama lebih shahih sebab Allah Yang Mahasuci dan rasul-
Nya selalu memberitahukan sesuatu yang hak (penuh kebenaran) dan tidak
ada sesuatupun yang mustahil bagi-Nya.
kematian & hari akhirr50
Pasal Keenam: Tidak Bisa Dilogikan Begitu Saia
Dalam kitab at-Tamhid, Abu Umar meriwayatkan sebuah hadits dari
lbnu ,Abbas ra yang mengatakan bahha beliau pernah mendengar Umar ibn
al-Khatthab ra berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya rajam yaitu sesuatu
yang hak, maka kalian jangan melaknat aku dengannya. Rasulullah telah
memberikan teladan, beliau pernah melakukan rajam. Abu Bakar ra juga
pernah melakukannya dan kami benar-benar akan melakukannya sesudah
mereka berdua. Akan muncul di tengah-tengah umat ini orang-orang yang
mendustakan rajam, Dajjal, terbitnya matahari dari barat, mengingkari azab
kubur, syafa'at, serta mendustakan kaum yang akan keluar dari neraka
sesudah dibakar (dihapuskan) dosa mereka.
Para ulama
-semoga Allah merahmati mereka-berkata: Mereka yaitu
kelompok Qadariyah dan Khawarij dan para pengikutnya. Mereka memiliki
perselisihan tajam sehingga terpecah dalam banyak golongan.
Abu al-Hudzail dan Bisyr menyatakan bahwa hal ini berada di
luar rangkaian keimanan. Siksa ini terjadi antara dua tiupan dan
pertanyaan malaikat hanya terjadi pada saat-saat ini.
Al-Balkhi dan al-Jubba'i (serta anaknya) mengakui siksa kubur, tapi
hanya orang kafir dan orang fasik, dan tidak terjadi kepada orang beriman.
Sebagian besar golongan Mu'tazilah berpendapat bahwa tidak boleh
memberikan nama pada malaikat-malaikat Allah dengan nama 'Munkar dan
Nakir'. Agaknya pengertian 'Munkar' yaitu orang yang gagap atau sulit
perkataannya saat bertanya. Dan dua malaikat yang memotong
pembicaraannya disebut dengan Nakir.
Shaleh berkata, "Siksa kubur mungkin saja ada Qaiz), yang terjadi atas
orang mati, namun ruhnya dikembalikan ke dalam jasadnya. Mayat mungkin
merasakan sakit dan mengetahuinya. Itulah pendapat golongan al-Karamiah.
Beberapa kelompok Mu'tazilah mengatakan bahwa Allah menyiksa
mayat dalam kuburnya, sehingga mereka mengalami kepedihan, tapi mereka
tidak merasakannya. Mereka meyakini bahwa cara mayat disiksa seperti
orang yang sedang mabuk atau pingsan, sehingga saat dipukul dia tidak
merasa kesakitan. saat sadar mereka baru merasakannya.
Sebagian kecil golongan Mu'tazilah (seperti Dhirar ibn Amru, Bisyr
al-Murisi, Yahya ibn Kamil) tidak meyakini sama sekali adanyaazab kubur.
Mereka berkata, "Orang yang mati tetap mati di kuburnya sampai hari
berbangkit."
Kalau kita merujuk kepada hadits-hadits tadi, maka sangat jelas
kerancuannya.
kematian & hari akhir t5t
Allah SWT berfirman: Diperlihotkan kepada mereka neraka tiap pagi
dan petang. (QS. Ghafir: 46)
Nanti akan dikemukakan beberapa hadits untuk menambah
penjelasannya Kepada Allah kita mohon taufik dan perlindungan-Nya, dan
Allah lebih mengetahui.
Bentuk Mrtrikrt Munker den Nakir serte Bentuk Pertanyaan Kubur
Dalam had its riwayat at-Tirm idzi (d i sebutkan sebel um nya) d i nyatakan
bahwa kedua malaikat (Munkar dan Nakir) berwarna hitam kebiru-biruan.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ma'mar dari Umar ibn Dinar
dari Sa'ad ibn lbrahim dari 'Atha' ibn Yasar menyebutkan bahwa Rasulullah
saw bertanya kepada Umar, "Apa yang akan kau perbuat Umar, jika Munkar
dan Nakir daang kepadamu saat kamu telah mati dan kaummu
meninggalkanmu. Mereka mengukur galian tanah untukmu seluas tiga hasta
satu jengkal kali satu hasta satu jengkal, lantas kamu mereka mandikan,
kafani, dan memberi harum-haruman. Lalu mercka membawamu ke kubur
dan meleaklonnya di dalamnya" kemudian menimbunimu dengan tanah?
Manakala mereka telah berpaling darimu, datang malaikat Munkar dan
Nakir yang suaranya laksana petir yang menggelegar, sorotan matanya
bagaikan kilat yang menyambar, dan rambutnya menjulur sampai ke tanah.
Keduanya memegang palu besi yang tidak sanggup diangkat oleh seluruh
manusia di bumi." Umar menjawab, "Ya Rasulullah, kami ini berbeda-beda
tampil, malra apaloh kita akan dibangkitkan seperti sedia kala?" Nabi saw
menjawab, "Ya.'Ia berkat4 "Kalau begitu, aku meminta petunjuk darimu."
Ada sebuah hadits yang dikutip dari Ibnu 'Abbas ra (berkenaan
dengan berita Isra') yang menyatakan bahwa Nabi saw berkata:
Aku bertanya, "Wahai Jibril, siapakah mereka?" Jibril menjawab,
"Mereka yaitu Munkar dan Nakir yang mendatangi setiap manusia saat
diletakkan dalam kuburannya sendiri. Lantas aku berkata, "Wahai Jibril,
terangkan padaku bentuk keduanya?" Dia menjawab, "Memang, aku belum
menerangkan kepada engkau panjang dan luas kedua Malaikat itu!" Lalu
Jibril menjelaskan bentuk kedua Malaikat ini yang sangat
menyeramkan. Suara mereka seperti petir yang menggelegar, mata mereka
laksana kilat yang menyambar, taring mereka seperti tanduk banteng, dari
mulul hidung dan telinga mereka keluar lidah api, bumimenjadibersih oleh
sapuan rambut merek4 dan mereka lubangi bumi dengan kukunya. Masing-
masing memegang tongkat besi yang seandainya seluruh penghuni bumi
bersatu maka tidak mampu menggerakkannya. Keduanya mendatangi
manusia (saat diletakkan dalam kuburannya sendirian). Lalu memasukkan
ruh ke dalam jasadnya dengan izin Allah SWT, menyuruhnya duduk, dan
kematian & hari akhirt52
membentaknya secara keras sehingga tulang-tulangnya bergetar,
menghentikan persendiannya dan membuatnya jatuh pingsan.
Kemudian keduanya rn"nyu.'rh orang itu duduk dan berkata,
"Sekarang engkau berada di alam barzakh. Renungkan keadaanmu dan
kenali tempatmu!" Kemudian keduanya kembali membentaknya, dan
berkata, "Beginilah keadaanmu setelah meninggalkan dunia. Telah
diperlihatkan kepadamu tempat kembalimu, maka beritahu kami siapa
Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu?"
Jika dia orang yang beriman kepada Allah, maka Allah akan
mengajarkan jawabannya, sehingga dia akan berkata, "Tuhanku Allah,
nabiku Muhammad, agamaku Islam." Kemudian keduanya menghardiknya
sehingga seluruh persendiannya terpisah dan semua urat tubuhnya terputus,
lalu mereka berkata, "Apakah yang akan kamu katakan?" Maka Allah
menetapkannya dengan perkataan yang tetap (iman) pada kehidupan dunia
maupun akhirat, memberikannya keamanan dan perlindungan sehingga dia
tidak merasa takut.
Tatkala Allah berbuat demikian terhadap hambanya yang Mukmin,
Mukmin itu senang terhadap keduanya dan menyambut mereka dengan
tantangan. Mukmin itu akan berkata kepada kedua malaikat ini, "Kalian
mencoba menakut-nakutiku supaya aku takut terhadap Tuhanku dan kalian
ingin agar aku mengambil penolong selain Dia. Aku bersaksi tiada Tuhan
selain Allah, Dialah Tuhanku dan Tuhan kalian berdua dan Tuhan semua
makhluk! Muhammad nabiku dan Islam agamaku?"
Kemudian kedua Malaikat itu kembali membentaknya dan
menanyakan hal itu kepadanya. Mukmin ini menjawab, "Tuhanku
Allah, Pencipta langit dan bumi, hanya kepada-Nya aku menyembah dan aku
tidak pernah menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. "Apakah kalian ingin
memalingkan ma'rdah dan ibadahku kepada-Nya? "Dialah Allah, tak ada
Tuhan selain Dia."
Beliau berkata, "Saat itu dia mengulangi jawabannya sebanyak tiga
kali dengan tawadhu' (rendah diri) yang membuat keduanya senang dengan
Mukmin itu, sebagaimana keluarganya cinta kepadanya saat di dunia.
Kedua Malaikat itu tertawa padanya dan berkata kepadanya, "Engkau benar!
Allah telah menyenangkan dirimu dan menetapkan ucapanmu.
Bergembiralah dengan surga dan kemuliaan dari Allah!"
Kemudian mereka melapangkan kuburannya sejauh penglihatannya
dan membukakan pintu surga untuknya, dan masuk ke dalam kuburannya
angin surga yang baunya harum semerbak, serta keindahannya menunjukkan
kemuliaan yang diberikan Allah SWT. Tatkala Mukmin itu melihat
semuanya, dia yakin dengan keberuntungan yang diperolehnyq maka dia
memuji Allah. Di samping itu, dia diberi hamparan (tempat tidur) sutera
kematian & hari akhir Is3
tebal dari surga. Kedua malaikat itu juga memasangkan penerangan nur di
dekat kepala dan kedua kakinya yang menyinari kuburannya. Kemudian
masuk lagi ke dalam kuburannya angin sejuk lain yang membuatnya
mengantuk dan tertidur. Kedua Malaikat itu lalu berkata, "Tidurlah laksana
tidurnya pengantin yang sangat menggembirakan, tiada ketakutan, dan
kesedihan atasmu!"
Setelah itu datang seorang laki-laki shalih yang tampan sekali serta
baunya sangat wangi (yang berada di dekat kepalanya) ke dalam kuburnya.
Mereka berkata "lnilah amal shalihmu! Allah telah merubahnya bagimu
dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan baunya yang sangat harum
membuatmu senang dalam kuburku. Sekarang kamu tidak sendirian lagi!
Tidak akan datang kepadamu singa dan semua binatang yang menyakitimu!
Allah tidak akan menelantarkanmu dalam kuburmu, tidak pula pada tempat-
tempat lain di akhirat nanti sampai kamu memasuki surga-Nya dengan
rahmat-Nya. Tidurlah dengan bahagia, engkau telah beruntung dan
mendapat tempat kembali yang sebaik-baiknya. Kemudian keduanya
mengucapkan salam kepadanya dan pergi darinya."
Dia juga menyebutkan hadis (berkenaan keadaan orang kafir dalam
kubur) serta mengatakan kehinaan yang besar dan siksa yang pedih dalam
kuburnya. Sudah cukup rasanya dipaparkan kepada Anda tentang ini.
Aku katakan bahwa hadits ini (walaupun hanya disandarkan kepada isi
perkataannya sebab diriwayatkan dari 'Amru ibn Sulaiman dari Dhahhak
ibn Muzahim) merupakan hadits yang menetapkan keadaan-keadaan yang
jelas sekaligus mengandung hal-hal yang bisa diafsirkan.
Nama Dua Malaikat Penguji den Penimpa Musibah Kubur
Penjelasan tentang perkataan: 'Datang kepada engkau dua (malaikat
penguji) kubur, yakni Munkar dan Nakir'.
Keduanya dinamakan 'dua penguji kubur' sebab dalam bertanya
disertai dengan bentakan. Rupa keduanya sangat juga menyulitkan.
Bukankah terlihat dari nama keduanya 'Munkar dan nakir'?" Keduanya
dinamakan seperti itu sebab rupanya yang tidak sama dengan manusia,
tidak sama dengan malaikat lainnyq burung, hewan ternak, atau singa.
Mereka yaitu makhluk yang diciptakan dan tidak ada orang yang senang
melihat wajah keduanya. Allah menjadikan keduanya bagi orang Mukmin,
untuk memberikan kesenangan terhadap orang Mukmin dengan meneguhkan
(keimanannya) dan memberikan pertolongan terhadapnya. Sebaliknya,
menjadi pembuka aib bagi orang munafik di alam barzakh, sebelum dia
dibangkitkan, sampai azab menimpa mereka. Hal ini diriwayatkan oleh
Abu Abdullah at-Tirmidzi.
kematian & hari akhirr54
a
Bagaimana Cara Mereka Berdua Bertanya kepada Banyak Mayat?
Jika seseorang bertanya, "Baggimana kedua malaikat itu berbicara
kepada semua orang mati, sedang tempat (kuburan) mereka berbeda-beda
dan saling berjauhan, pada saat yang sama, padahal tubuh mereka tidak
berada pada dua tempat secara bersamaan. Dan bagaimana amal seseorang
bisa berubah sementara dia berada dalam satu badan?"
Jawaban Pertama: Apa yang disebutkan dalam hadits ini tentang
tubuh mereka yang besar, maka mereka berbicara kepada manusia yang
banyak dengan tujuan yang sama terhadap mereka dengan satu kali
pembicaraan: satu kali pembicaraan, tapi setiap orang menyangka bahwa si
pembicara hanya berbicara kepada dirinya seorang. Allah menghalangi ahli
kubur untuk mendengar tanya jawab malaikat dengan ahli kubur lain. Dia
hanya mendengar pembicaraannya dengan dua malaikat itu, walaupun
mereka dikuburkan dalam satu kubur.
Sudah dikemukakan bahwa siksa kubur dapat didengar oleh semua
makhluk, kecuali jin dan manusia. Allah SWT mendengar semua yang
dikehendaki-Nya dan Dia Mahakuasa atas segalanya.
Jawaban Kedua: Allah memberikan ganjaran kepada segala
perbuatan manusia, baik maupun buruk. Jiwa seseorang menjadi permata
kalau sebelumnya bukan permata.
Dalam sebuah hadits shahih ada contoh seperti ini, "Akan datang
kepadanya maut laksana seekor domba jantan yang putih kehitam-hitaman
yang berhentipada suatu jalan, kemudian dia disembelih."
Sesuatu yang mustahil bila maut berubah jadi domba, sebab maut
yaitu sifat. Namun maksudnya yaitu : Allah menciptakan tubuh yang
dinamakan dengan maut, lalu disembelih di antara surga dan neraka.
Semua yang kami sebutkan ini (bila ada yang menakwilkannya) sesuai
dengan semua yang sudah kami jelaskan sebelumnya. Allah SWT lebih tahu
dan nanti akan diterangkan lebih lanjut, insya Allah.
Ukuran Luas Kuburan Orang Mukmin Tergantung Amalnya
Dalam hadits al-Bukhari disebutkan "Dilapangkan kuburannya seluas
tujuh puluh hasta." Sementara dalam riwayat at-Tirmidzi disebutkan seluas
"tujuh puluh hasta koli tujuh puluh hasta."
Dalam hadits al-Bara' disebutkan "sejauh pandangannya. "
Dalam sebuah riwayat dari Ma'bad dari Ma'azah, dia berkata, "Aku
bertanya kepada 'Aisyah ra, "Sudikah Anda memberitahu kami tentang apa
kematian & hariakhir 155
yang akan terjadi pada kubur-kubur kami? "Beliau menjawab, *Jika dia
orang Mulonin maka kuburannyo dilapangkan seluas empat puluh hosto."
Menurutku, hal ini terjadi sebab sebelumnya kuburannya dirasakan
sempit sesudah dia berhasil menjawab pertanyaan malaikat. Aku mendengar
beberapa ulama berkata: Suatu saat seorang penggali kubur di pekuburan
Mesir di distrik Qarafah sedang menggali beberapa kuburan. Sesudah selesai
menggali tiga buah kuburan, tiba-tiba dia mengantuk. Dalam tidurnya dia
bermimpi melihat dua malaikat turun dan berhenti pada kuburan yang
pertama. Salah seorang Malaikat itu berkata kepada kawannya, "Tulislah
satu farsakh2o (untuk kubur ini)!" Kemudian mereka berhenti pada kuburan
yang kedua. Kemudian berkata lagi kepada kawannya, "Tulislah satu mil!"
Lalu melanjutkannya pada kuburan yang ketiga, dan berkata, "Tulislah satu
fatrah (kurang dari sejengkal)!" Kemudian orang itu terbangun. I-alu
datanglah mayat seorang laki-laki yang tidak dikenalnya, tapi dia
menyukainya dan laki-laki itu dikuburkan pada kuburan yang pertama.
Kemudian datang lagi mayat seorang laki-laki lain dan dikuburkan pada
kuburan yang kedua. Terakhir datang mayat seorang perempuan cantik yang
merupakan tokoh masyarakat di Mesir yang dikelilingi oleh banyak orang,
lalu dikuburkan pada kuburan yang ketiga yang sangat sempit. Luasnya
hanya satufatrah.
Satufatrah seukuran jarak antara ibu jari dan telunjuk. Kita berlindung
kepada Allah dari kuburan yang sempit serta siksaannya.
Siksa Kubur yaitu Benar Keberadaennya, sedang Kaum Kafir
Berbeda Kadar Siksaan serta Kesempitan Kuburannya
Allah SWT berfrrman: Dan barorysiapa berpaling dari peringatan-
Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. (QS. Thaha:
t24).
Abu Sa'id al-Khudri dan Abdullah ibn Mas'ud mengatakan bahwa
kata & aftinya sempitnya siksa kubur. Allah SWT juga berfirman dalam
ayat lain, antara lainl. Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada
azab selain rtz. (QS. ath-Thur: 47) Maksudnya yaitu azab kubur, sebab
Allah menyebutkan pada ayat sebelumnya: Maka biarkanlah mereka hingga
merelra menemui hari [yang dijanjikan kepada] mereka yang pada lrari itu
merela dibinasalant (QS. ath-Thur: 45) Yaitu hari yang lain dari hari-hari di
dunia, yang menunjukkan bahwa azab yang menimpa mereka yaitu azab
kubur. Demikian pula pada aytt: namun lcebanyalan mereka tidak
mengetahui (QS. al-Anfal: 34), sebab dia bersifat gaib.
' Satu Farsakh artinyajarak kurang lebih 8 km atau 3, 5 mil
kematian & hari akhirts6
Dan Fir'awt beserta koumnyo dikepung oleh azab yang amal buruk, Kepada
merelu dinanpaklcan nerala pada pagi dan pelang. (QS. Ghafir: 45-46)
Demikianlah siksa kubur di alailr barzakhdan seterusnya. Ibnu 'Abbas
ra memberikan komentar tentang firman Allah SWT: (OfiiJ?\4 artinya:
Janganlah begitu, kelak lcamu alun mengetahui [akibat perbuatanmu ituJ.
(QS. arTakatsur:3) maksudnya yaitu siksa kubur dan (oiifi J rS i)
artinya: Dot joryanlah begitu kelak kamu akan mengelafrzi. (QS. at-
Takatsur: 4) maksudnya siksaan di akhirat saat dia mendapat siksaan. Jadi
yang pertama dia disiksa dalam kubur dan yang kedua dia disiksa di akhirat.
Jadi kedua siksaan itu berulang-ulang
Diriwayatkan dari Z,arr ibn Jaisy dari 'Ali ra, beliau berkata, "Dulu
kami ragu terhadap azab kubur sampai turunnya surah ini: Bermegah-
megahor telah melalailan kamu, sampai kamu masuk kc dalam fubur.
Janganlah begitu, kelak kamu alcan mengetahui [akibat perbuatanmu ituJ.
(QS. at-Takatsur: l-3) Maksudnya azab kubur. Abu Hurairah ra berkat4
"Orang kafir disempitkan kuburannya sehingga remuk tulang-belulangnya.
Maksudnya kehidupan yang sempit."
Siksaan untuk Orang Kalir
Abu Hurairah ra meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah saw,
Beliau bersaMq "Tahukan kalian untuk siapa ayat ini diturunkan? Maka
seswtggulurya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimputkomya pada luri kiamat dalam keadaan Dzta. (QS. Thaha:
124) Tahukah kalian siapa yang mendapat kehidupan yang sempit?" Mereka
berkata, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau saw bersabda,
"Azab bagi orang kafir dalam kubumya, demi jiwaku yang berada di
Tangan-Nya (Allah), orang kafir benar-benar akan dililit oleh sembilan
puluh sembilan at-taniin? Tahukah kalian apakah atlaniin itu? yaitu
sembilan puluh sembilan ular besar yang masing-masing memiliki sembilan
kepala yang berdesis dalam tubuhnya yang menyengat dan mencabik-cabik
tubuh sampai hari kiamat, dan dia dihimpun dalam kuburnya dalam keadaan
buta."'
Abu Bakar ibn Syaibah menyampaikan sebuah hadits dari Abu Sa'id
al-Khudri, dia mengatakan batrwa dia mendengar Rasulullah saw bersabda,
"Orang kafir disiksa dalam kuburnya berupa sembilan puluh sembilan ular
besar yang menyengat dan menggigitnya sampai hari kiamat. Jika satu ekor
saja diletakkan di bumi, niscaya tidak satu pun tanaman yang tumbuh.' (HR.
Abu Bakar ibn Syaibah dari Abu Sa'id al-Khudri dari Rasulullah saw)
kematian & hari akhir t57
Dalam sebuah hadits mouquf dari Abdullah ibn Umar ra, beliau
berkata, 'Orang kafir disempitkan kuburnya dan diberi ular yang badannya
sebesar leher untao yang akan memakan semua dagingnya. Dia juga dikirimi
para malaikat yang tuli dan buta yang memukulnya dengan palu besi."
Hadits ini sudah dikemukakan sebelumnya.
Jangan Anda mengira
-rahimakallah-- bahwa hadits-hadits inibertentangan dengan hadits marfu'yang menyatakan: 'orang kafir disiksa
dengan keadaan mereka yang buta dan tuli', sebab saat itu siksaan bagi
orang kafir berbeda-beda. Di antara mereka ada yang disiksa dengan satu
macam siksaan, dan ada pula yang disiksa dengan berbagai macam siksaan.
Juga tidak ada pertentangan antara siksaan dengan keadaan buta dan tuli
ini dengan siksaan berupa ular besar yang mencabik-cabik dagingnya,
sebab kedua siksaan ini dapat berlangsung secara bergantian,
sebagaimana diisyaratkan dalam Firman Allah SWT: Inilah neralca
Johonnan tenpat disil<sanya orong-orang yang berdosa, dan kadangkala
mereka mengelilinginya antaranya [JahannamJ dan neraka Hamim."
Suatu waktu mereka disiksa dengan memakan buah zaqum (makanan
ahli neraka) dan pada waktu lain mereka diberi minuman berupa air yang
sangat panas- Kadang dipukul dengan api neraka, dan kadang yang lain
disiksa dengan kedinginan yang amat sangat. Ada pula yang diberi hamparan
dari batu neraka" dan ada yang dikatakan (kepadanya), "Tidurlah kamu
dalam keadaan digigit (ular)!"
'Ali ibn Ma'bad meriwayatkan sebuah hadits mauquf dari Abu Hazim
dari Abu Hurairah ra, beliau berkat4 "jika mayat telah diletakkan dalam
kuburannya, maka datang seorang utusan (dari Tuhannya) untuk mengajukan
pertanyaan kepada mayat itu, "Siapakah Tuhanmu?" Kalau dia orang yang
teguh imannya, maka jawabannya tetap (beriman kepada Allah)." Dia
berkata, *Allah Tuhanku!" Kemudian ditanyakan lagi, "Apakah agamamu?"
Dia menjawab, "lslam!" Lalu ditanya lagi, "Siapakah Nabimu?" Dia
menjawab, 'Muhammad saw!" Sesudah itu dia merasa gembira dan orang
itu menyampaikan kabar gembira kepadanya. Lantas dia berkata, "Biarkan
aku kembali kepada keluargaku untuk memberitahukan kabar yang
menggembirakan ini?" Tapi utusan itu berkata kepadanya, "Tidurlah dengan
senang, Anda akan mendapat seorang teman sehingga mereka (keluarganya)
tidak akan mendapatkan Anda!" Tapi jika dia termasuk orang yang durhaka
atau kafig maka jika ditanya, "Siapakah Tuhanmu?" Dia akan menjawab,
*Hah?' Dia terlihat sangat ketakutan. Kemudian dia dipukul dengan palu,
yang suara pukulannya terdengar oleh semua makhluk, kecuali jin dan
manusia Juga dikatakan kepadany4 "Tidurlah kamu dengan keadaan
manhw (digigit ular)."
kematian & hariakhirr58
Ahli bahasa menyatakan bahwa perkataan .rir dengan ge yang tidak
bertitik mengandung pengertian 'seseorang yang disengat oleh ular yang
menggigitnya'. t
Hal ini diungkapkan oleh ar-Rajiz dalam sebuah syair:
Dia mempunyoi dua buah tanduk yang besor
diliputi kemarahan sebab songal kelaparan
mengoyak segala yang lruat dengon gigitannya
mengelilingi seseorang seperli cahaya api unggun
Kadangkala orang yang digigitnya menjadi terbangun sebab
dahsyatnya rasa sakit yang dialaminya dan kadangkala dia tertidur seperti
orang pingsan.
An-Nabighah menyampaikan dalam bait syairnya:
Aku merasa lelah seakan-akan kelemahan telah menguasaiku
sebab kekuatan racun yang ganas
Aku tidak dapat tidur dalam keindahan malam laksana perhiosan wanita
Yang bergemirincing di tangannya
Azab Kubur untuk Orang Kafir
Al-Wa'ili al-Hafiz (dalam kitabnya, al-Ibanah) menyampaikan
riwayat dari Malik ibn Maghul dari Nafi' dari Ibnu Umar. Dia berkata,
"saat kami lewat di dekat pekuburan Badar, tiba-tiba keluar seorang laki-
laki dari dalam tanah dengan leher yang terbelenggu oleh rantai hitam. Dia
berkata, "Hai Abdullah, beri aku minum!" Ibnu Umar berkata, o'Aku tak
tahu, ia memanggilku Abdullah sebab mengenalku atau memang seperti
seseorang memanggil Abdullah kepada orang lain."
Ibnu Umar melanjutkan penuturannya, "LJlar besar yang berwarna
hitam yang menahan ujung rantai itu berkata, "Jangan, jangan beri dia
minum! dia orang kafir!?" Kemudian orang itu ditariknya hingga masuk
kembali ke tanah. Peristiwa itu aku ceritakan kepada Rasulullah saw."
Rasulullah berkata, "Kalau memang kau melihatnya, maka dia yaitu Abu
Jahal ibn Hisyam, musuh Allah. Ia disiksa seperti itu sampai hari kiamat!"
kematian & hariakhir I59
Kadar Azab Kubur yang Dialami Para Pendurhaka
Rasulullah saw bersabda, "Kebanyakan azab kubur disebabkan oleh
kencing (yang tidak bersih atau tidak istinja ')." (HR. Abu Bakar ibn Syaibah
dariAbu Hurairah ra.)
Ibnu 'Abbas ra meriwayatkan sebuah hadits: saat Nabi saw
melewati dua kuburan, Beliau bersabda, "Mereka sedang disiks4 namun
bukan sebab dosa besar. Yang pertama disiksa sebab dulu dia biasa
berjalan dengan menyebarkan fitnah (mengadu domba), dan yang kedua
disiksa sebab dulu dia tidak membersihkan kencingnya. Lalu Beliau
menyuruh seorang sahabat mengambil dahan pohon yang masih segar(lembab) lalu Beliau membelahnya menjadi dua bagian dan
menancapkannya di atas kuburan mereka. Kemudian Beliau bersabda,
"Semoga Allah meringankan siksaan keduanya, selama dahan pohon ini
belum kering." (HR. al-Bukharidan Muslim)
Dalam riwayat Muslim disebutkan, "Dia dulu tidak bersuci setelah
kencing (atau: bersuci dari kencingnya)."
Dalam kitab Abu Daud diungkapkan, "Dulu dia tidak menyiram
kencingnya."
Menurut versi Hannad ibn as-Sariy diungkapkan, "Dia tidak bersuci
dari air kencingnya'.
At-Buktrari berkata, "Keduanya disiksa bukan sebab dosa besar, tapi
dampaknya yang sangat besar."
Diriwayatkan oleh Abu Daud ath-Thayalisi dari Abu Bakrah, dia
berkata: saat aku dan seorang laki-laki berjalan bersama Rasulullah saw
(Rasulullah berada di tengah-tengah kami). Beliau mendatangi dua buah
kuburan lalu bersabda, "Kedua ahli kubur ini sedang disiksa dalam kubur
mereka. Siapakah di antara kalian yang mau mengambilkan pelepah kurma
untukku?" Aku dan temanku saling mendahului untuk mengambilnya. Lalu
aku memperolehnya dan mengambil sebuah pelepah kurma dari batangnya.
Kemudian aku mendatangi Nabi saw. Beliau lalu memotongnya menjadi dua
bagian (dari atasnya) dan meletakkannya di atas kuburan mereka. Lantas
Beliau bersaM4 *Allah akan meringankan nzab mereka selama pelepah
korma ini masih segar (lembab). Mereka diaz,ab sebab melakukan ghibah
(fitnah dan mengumpat) dan tidak membersihkan kencing (istinja')."
Hadis ini dan hadits sebelumnya menunjukkan adanya keringanan
(dari siksa kubur) sebab sebuah ranting dapat meringankan siksa kubur
selama dia masih segar, tidak lebih dari itu.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim (dari Jabir) hadits yang panjang,
"Tatkala Beliau sampai kepadaku, Beliau berkata, "Wahai Jabir, perhatikan
t
kematian & hariakhirr60
tempat aku berdiri?" Aku menjawab, "lya, wahai Rasulullah?" Kemudian
Beliau bersabda, "Cari dua batang po[on, lalu ambil masing-masing satu
rantingnya. saat engkau berdiri dekat tempat aku berdiri ini, tancapkan
kedua ranting pohon itu dari sisi kanan dan kirimu!" Jabir berkata, "Aku
langsung berdiri. Batu lalu aku pecahkan sehingga menjadi tajam, dan aku
mencari dua batang pohon untuk aku potong (dengan batu ini) masing-
masing sebuah ranting dari kedua pohon itu. Lantas aku berdiri dekat tempat
berdiri Rasulullah dan menancapkan sebuah ranting dari kananku dan kiriku.
Lalu aku berkata, "Aku telah melakukannya Rasullullah?" Saat itu Beliau
menjawab, "Aku melewati dua buah kuburan yang penghuninya sedang
disiksa. Aku ingin memberikan syafaatku kepada mereka untuk meringankan
siksaan terhadap keduanya, selama kedua ranting pohon ini masih segar
-lembab-." (HR. Muslim)
Dalam hadits ini ada penambahan pada ungkapan 'ranting yang
segar' yaitu syafa'at Nabi saw'. Menurutku, hal ini menjelaskan bahwa
kedua hadits ini mengandung dua persoalan berbeda, sebagaimana
pendapat orang (pada umumnya) terhadap hal itu dan menunjukkan bahwa
keduanya memiliki hubungan.
Dalam hadits Ibn 'Abbas ra dan Abu Bakrah menyatakan adanya
"sebuah ranting pohon yang dipotong menjadi dua bagian oleh Nabi dengan
tangan Beliau, dan menancapkannya di atas kuburan mereka."
Hadits Jabir berbeda dari kedua hadits sebelumnya dan di dalam hadits
itu tidak disebutkan penyebab mereka diazab.
Abu Daud ath-Thayalisi meriwayatkan sebuah hadits dari lbn 'Abbas
ra, dia berkata, "Syu'bah menyampaikan kepada kami dari A'masy dari
Mujahid dari lbn 'Abbas ra, beliau menyatakan bahwa suatu hari Rasulullah
saw melewati dua buah kuburan. Lalu Beliau bersabda, "Kedua penghuni
kuburan ini sedang diazab bukan sebab dosa besar! Salah seorang dari
mereka dulu sering memakan daging orang lain (ghibah), sedang yang
satu lagi suka menyebarkan fitnah (mengadu domba). Kemudian Beliau
menyuruh sahabat untuk mengambil sepotong pelepah kurma dan
membelahnya menjadi dua bagian. Beliau lalu meletakkannya di atas
kuburan mereka masing-masing satu bagian, dan sesudah itu Beliau
bersabda lagi, "Mudah-mudahan azab mereka diringankan selama pelepah
kurma ini masih segar!"
Ada yang berpendapat mungkin kedua penghuni kuburan itu orang
kafir. Mereka memberikan alasan dengan adanya ungkapan 'Mereka sedang
disiksa bukan sebab dosa besar'. Hal itu merupakan penambahan siksaan
atas kekafiran dan kesyirikan mereka. Jika keduanya orang Mukmin, maka
aku sampaikan bahwa mereka diazab sebab telah berbuat suatu kesalahan,
bukan sebab faktor kekafiran, namun mereka belum bertaubat. Jika keduanya
kematian & hariakhir t6r
orang kafir, maka keduanya diazab sebab kedua dosa ini sebagai
tambahan terhadap siksaan mereka sebab kekafiran, kedustaan, dan semua
kejahatan mereka. Kalau mereka memang orang kafir, maka sudah jelas bagi
kiia (siksaan yang akan ditimpakan pada mereka) dan Allah lebih
mengetahui semuanya.
Pendapat yang menyatakan bahwa kedua penghuni kubur ini
orang Mukmin mungkin pendapat yang banyak dipegang oleh kaum Muslim
saat lni, seperti yang disebutkan lbn Barjan dalam bukunya, ul-lrsyad al-
Hadi ila it-Taufiq wa as-Sadad (Petunjuk Allah kepada kebaikan dan
kebenaran).
Aku tegaskan di sini, bahwa jelas kedua penghuni kubur ini
orang Mukmin, sebagaimana diisyaratkan oleh zahir hadits-hadits ini,
wallahu a'lam.
Ath-Thahawi pernah meriwayatkan sebuah hadits Nabi saw dari lbnu
Mas'ud, dia berkata, "Jika seorang hamba Allah 'Azza wo Jallo
diperintahkan untuk disiksa dengan pukulan seratus kali dalam kuburnya,
maka ia selalu meminta kepada Allah hingga berkurang hanya satu kali. Jadi
saat dipukul satu kali tiba-tiba kuburnya penuh dengan api. Setelah api itu
hilang dia terbangun dan bertanya, "Mengapa kamu memukul aku? Dia
menjawab, "Kamu pernah shalat tanpa wudhu', dan tidak menolong orang
yang teraniaya."
Samurah ibn Jundub berkata:
saat Rasulullah setesai shalat, Beliau menghadapkan wajahnya
kepada kami (para sahabat). Beliau bertanya, "Adakah salah seorang di
ania.a kalian tadi malam bermimpi?" Lalu orang yang bermimpi
menceritakan mimpinya kepada Beliau. Setelah mendengarnya Beliau
mengucapkan masya Allah. Lalu suatu hari Beliau bertanya kepada kami,
"Adakah di antara kalian yang bermimpi? Kami menjawab, "Tidak ada."
Kemudian Betiau berkata, "namun aku semalam mimpi didatangi dua orang
yang menuntun tanganku dan membawaku sampai ke al-Ardh al-
Muqaddasa& (Palestina). Aku melihat seorang laki-laki sedang duduk dan
seorang lagi berdiri sambil memegang sebuah bantolan besi yang
dimasukkan ke dalam mututnya hingga tembus tengkuknya. Demikian pula
yang dilakukan oteh yang seorang lagi. Kemudian mulutnya menjadi utuh
seperti semula, dan dia mengulangi perbuatan itu. Lantas aku bertanya,
"Apakah ini?" Tapi kedua orang itu berkata. "Ayo jalan!" Maka kami terus
berjalan hingga kami melihat orang yang sedang berbaring, sedang ada
seseorang yang berdiri di atasnya sambil memegang kapak atau batu yang
besar dan keras yang dipukulkannya ke kepala orang itu hingga remuk
kepalanya. saat dia memukul kepala orang itu batu di tangannya jatuh
menggelinding. Lalu dia memungutrnya kembali, dan dia tidak kembali
kematian & hariakhirt62
sampai kepala orang ini utuh kembali. Lantas dia kembali lagi kepada
orang itu untuk memukulnya lagi. Alupun kembali bertanya, "Apakah ini?"
Tapi kedua orang itu tetap berkata, "Ayo jalan?" Kedua orang itu terus
mengajakku berjalan. Kami pergi bersama-sama dan sampailah di suatu
tempat seperti dapur api. Bagian atas dapur itu sangat sempit dan bawahnya
sangat luas. Di sana terdengar suara pekikan orang-orang. saat menoleh
ke dalamnya, kami melihat sekelompok laki-laki dan perempuan yang
telanjang. Tibatiba datang semburan api dari bawah. saat semburan api
itu mengenai mereka, mereka memekik dengan sekuat-kuatnya sebab
panasnya. Keduanya tetap berkata, "Ayo jalan?" Kami terus berjalan hingga
bertemu dengan sebuah sungai yang airnya berwarna merah laksana darah,
yang di dalamnya ada orang yang sedang berenang dan seorang lagi berdiri
di tepinya sambil memegang batu yang senantiasa menghadap kepada orang
yang berada dalam sungai ini. saat orang yang berada dalam sungai
ini ingin keluar dari sungai itu, laki-laki itu melemparinya dengan batu
yang dipegangnya tadi, sehingga laki-laki yang ada di sungai tadi kembali ke
tengah-tengah sungai itu. Setiap kali laki-laki yang ada di sungai ingin
keluar dari sana dia selalu dilempari batu oleh laki-laki yang ada di tepi
sungai ini, sehingga dia tidak bisa keluar dari sana dan selalu kembali
ke tempatnya semula (di tengah sungai). Aku kembali bertanya, "Apakah
ini?" Tapi lagi mereka menyuruhku untuk segera meneruskan perjalanan.
Kemudian kami menyaksikan sebuah taman yang hijau ranau. Di
dalamnya ada sebuah pohon besar dan di bawah pohon itu ada orang tua
dan anak-anak yang banyak. Kemudian terlihat seorang laki-laki yang
mengobar-ngobarkan api besar yang ada di hadapannya. Kedua orang itu
lalu membawaku naik ke sebuah pohon dan masuk ke sebuah tempat yang
tidak pernah aku lihat sama sekali sebagus itu sebelumnya. Di dalamnya ada
orang tua, para pemuda dan pemudi, serta anak-anak. Kemudian keduanya
membawaku keluar dari sana dan kembali menaiki sebuah pohon, setelah itu
membawaku lagi memasuki tempat yang lebih indah dan bagus dari tempat
yang tadi, yang dihuni oleh orang-orang tua serta orang-orang muda.
Kemudian aku berkata, "Kalian berdua telah mengajakku berkeliling
malam ini, maka beritahu aku maksud kejadian-kejadian tadi?" Kedua orang
itu menjawab, "Baiklah? orang yang engkau lihat sedang merobek mulutnya
dengan besi tadi yaitu orang yang suka dusta dan berkata bohong (fitnah
makar) sehingga tersebar kemana-mana. Keadaannya tetap seperti itu sampai
hari kiamat. Orang yang dipukul kepalanya dengan batu hingga hancur
yaitu orang yang suka mengajarkan Al-Qur'an tapi dia mengabaikannya
dan tidak mengamalkannya. Nasibnya tetap seperti itu sampai hari kiamat.
Orang-orang yang engkau lihat dalam lubang tadi yaitu para pezina,
sedang orang yang di dalam sungai tadi yaitu orang yang suka
memakan riba. Orang tua yang ada di bawah pohon tadi yaitu Nabi
kematian & hari akhir t63
Ibrahim, sedang anak-anak yang mengitarinya yaitu anak-anak manusia
(yang mati saat masih kecil). Orang yang menghidupkan api tadi yaitu
malaitat penjaga neraka. Tempat penama yang engkau lihat tadi yaitu
tempat orung Mukmin umumnya, sedang tempat kedua yang lebih baik
dan bagus daripada yang pertama tadi yaitu tempat bagi orang-orang yang
syahid di jalan allah. Aku yaitu Jibril, sedang ini yaitu Mikail.
Mereka beikata, "Angkatlah kepalamu?" Lalu aku mengangkat kepalaku dan
melihat di atasku seperti ada awan. Keduanya berkata, "ltulah rumahmu."
Aku berkata, "Bisakah aku memasuki rumahku?" Salah seorang dari mereka
berkata, "Sisa umurmu masih ada. Jika sudah habis, maka engkau bisa
memasukinya." (HR. al-Bukhari dari Samurah)
Kesimpulan
Para ulama -rahimahumullah- mengatakan: Dalam hadits al-Bukhari
sangatjelas keadaan orang-orang yang mendapat azab dalam kubur mereka.
Dalam hadits ini disebutkan adanya mimpi, sedang mimpi para nabi
yaitu wahyu, berdasarkan perkataan Nabi lbrahim as dalam Al-Qur'an: F/ai
anakku sesungguhnya aht melihat dalam mimpi balwa aku menyembelihmu.
(QS. ash-Shaffaat: lO2) Maka anaknya [Nobi IsmailJ meniawab: Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu." (QS' ash-
Shaffaat: 102)
Dalam hadits ath-Thahawijuga ada riwayat yang mirip dengan hadits
ini, sekaligus sebagai bantahan terhadap golongan Khawarij dan orang-
orang yang menganggap kafir terhadap orang Mukmin yang melakukan
dosa.
Ath-Thahawi berkata, "Pada hadits ini ada isyarat yang
menyatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat tidak dapat divonis
sebagai orang kafir, sebab kalau ada orang yang melakukan shalat tanpa
berwudhu maka sebenamya dia tidak shalat! Seandainya mereka orang kafir,
maka doa mereka tidak akan didengar, sebab Allah 'Azza wa Jalla
berfirman: Dan doa [ibadatJ orang-orang ka/ir itu, hanyalah sia-sia belaka.
(QS. ar-Ra'du: l4)
Dalam hadits al-Bukhari-Muslim menyatakan bahwa membersihkan
dan bersuci setelah buang air kecil hukumnya wajib! Sebab seseorang diazabjika meninggalkan sesuatu yang wajib! Menghilangkan semua najis juga
kewajiban yang dikiaskan kepada (membersihkan) kencing tadi.
Kebanyakan ulama berpendapat seperti itu. Ada juga hadits shahih dari
Malik yang menegaskan hal ini yang disampaikan oleh Ibn Wahab' "Siapa
yang shatat tapi tidak bersuci (setelah buang air kecil) berarti dia shalat tanpa
thaharah (bersuci).
.
kematian & hari akhir164
Penjelasan Terhadap Suatu Kekeliruan:
Ada beberapa sahabat kami *eperti yang dinukilkan kepada kami-
menuturkan bahwa kuburan yang ditancapkan dahan pohon oleh Nabi saw
yaitu kuburan Sa'ad ibn Mu'adz. Pendapat ini keliru. Sesungguhnya yang
benar hanyalah bahwa tanah kuburannya telah menekannya seperti yang
kami sampaikan, kemudian dia mendapat keringanan. Faktor yang
memicu dia dihimpit oleh kuburnya seperti yang diceritakan dalam
hadits riwayat Yunus ibn Bakrah dari Muhammad ibn lshaq, dia
mengatakan: Ummayyah ibn Abdullah meriwayatkan kepadaku bahwa dia
telah menanyakan kepada beberapa orang keluarga Sa'ad, "Apakah sabda
Rasulullah saw tentang hal ini telah sampai kepada mereka?" Lantas beliau
menyampaikan pada kami bahwa Rasulullah saw telah ditanyai tentang hal
itu, lalu menjawab, "Dia pernah beberapa kali lalai bersuci setelah buang air
kecil."
Hannad ibn as-Sariy menyampaikan sebuah riwayat dari Ibn Fudhail
dari Abu Tsufuan dari Hasan, dia berkata, "saat Sa'ad ibn Mu'adz terluka,
Nabi saw menyuruh seorang perempuan mengobatinya. Dia wafat pada
malam harinya, maka Jibril datang memberi kabar kepada Beliau. Jibril
berkata, "Semalam telah meninggal seorang laki-laki di antaramu yang
menggoncangkan Arsy sebab kecintaannya untuk bertemu dengan Allah,
yaitu Sa'ad ibn Mu'adz." Rasulullah lalu datang ke kuburannya dan
mengucapkan takbir, tahlil, dan tasbih saat akan pulang."
Hannad berkata: saat Beliau datang dari kuburannya, para sahabat
bertanya, "Wahai Rasulullah, kami tidak pernah melihat engkau berbuat
seperti ini sama sekali sebelumnya?" Beliau menjawab, "Dia tadi dijepit oleh
kuburnya dengan sekalijepitan sampai menjadi seperti sehelai rambut, maka
aku berdoa kepada Allah untuk meringankan siksaannya, sebab dia pernah
tidak membersihkan kencingnya."
As-Sulimi Abu Muhammad Abdul Ghalib mengatakan (dalam
bukunya), "Berita-berita tentang azab kubur ini telah tersebar
sedemikian luas, di antaranya hadits Nabi mengenai Sa'ad ibn Mu'adz di
bawah ini, "Tanah kuburnya telah menghimpitnya dengan sekali himpitan,
sehingga tulang-belulangnya remuk." Para sahabat Rasulullah ra berkata,
"Dia tidak disiksa sedikitpun sebab suatu hal, kecuali dia pernah tidak
membersihkan kencingnya dalam beberapa perjalanan."
Hadits Nabi saw yang menyebutkan 'kemudian diringankan
siksaannya' merupakan dalil yang menunjukkan pengurangan siksaan
ini, sebab sesudah itu dia tidak diazab lagi dalam kuburnya. Padahal
orang yang kita katakan ini memiliki keutamaan.
Apakah Anda akan mengira terhadap orang yang telah membuat Arsy
Allah tergoncang dan kedatangannya ruhnya disambut oleh para malaikat
kematian & hariakhir t65
yang mulia dengan penuh kegembiraan dan kesenangan. Lalu apakah dia
diaiab sesudah dihilangkan azab itu darinya? Tentu tidak murrgkin sekali.
Hanya orang-orang bodoh dan tidak tahu dengan kemuliaannya yang
berpendapat seperti itu. Semoga Allah meridhainya dan dia rela terhadap
Allah.
Bagaimana bisa seseorang menyangka seperti itu sedang
kemuliaannya sudah sangat terkenal dan kebajikannya sangat banyak!
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim serta periwayat lainnya:
Beliau orang yang mendapat hukum yang sesuai dengan kehendak Allah
terhadap Bani Quraizah2r dari atas langit yang ketujuh, yang disampaikan
Rasutullah saw melatui riwayat al-Bukhari dan Muslim serta yang lainnya.
Sabda-sabda Nabi saw tentang Azab Kubur pada Peristiwa Isra'
Diriwayatkan dari Rabi' ibn Anas dari Abu 'Aliyah dari Abu Hurairah
ra dari Nabi saw, berkenaan dengan ayat: Mahasuci Allah, yang telah
memperjalankon hambo-Nyo pada suatu malam dari Masjidil Haram... (QS.
al-lsra': I )
"Nabi saw didatangi oleh seekor kuda yang langkahnya sejauh
pandangannya, kemudian Beliau pergi bersama Malaikat Jibril mendatangi
suatu kaum yang sedang menanam sesuatu. Hari itu mereka menanamnya
dan hari itu pula mereka memanennya. Setiap selesai memanennya tanaman
itu tumbuh lagi seperti semula. Lalu Rasulullah bertanya, "Wahai Jibril,
siapakah mereka?" Jibril menjawab, "Mereka orang-orang yang hijrah ke
jalan Allah, maka kebaikan mereka dibalas dengan pahala yang tujuh ratus
kali lipat."
Allah SWT berfirman: Dan barang apa saia yang kamu naJkahkan,
maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-
baiknya. (QS. Saba' : 39)
Kemudian Beliau mendatangi suatu kaum yang memukuli kepala
mereka sampai hancur. Setiap hancur kepala itu kembali seperti semula,
2r Pada tahun kelima Hijriah terjadi Perang Ahzab yang mencorcng muka bangsa Yahudi. Mereka
kalah sebelum berperang, bahkan pasrah saat pasukan kaum Muslim mengepung posisi pasukan
mereka. Mereka sadar telah berkhianat dan melanggar sumpah setia mereka. Rasulullah saw
mempersilakan mereka untuk memilih seorang hakim yang akan menetapkan hukuman yang pantas
untuk mereka. Mereka memilih Sa'ad ibn Mu'adz. Kemudian Sa'ad ibn Mu'adz mengambil Kitab
Taurat. Setelah itu ia menetapkan hukuman sesuai dengan hukum Taurat. Berdasarkan hukum
Taurat, orang yang mengkhianati perjanjian di saat seterunya lemah, dia harus dibunuh. Dalam
kasus ini semua laki-laki harus dibunuh sedang wanita dan anak-anak dijadikan tawanan. Harta
kekayaan seluruhnya diserahkan kepada kaum Muslim. Akhimya hukuman dilaksanakan. 300 orang
pria dihukum mati, kaum wanita dan anak-anak ditawan. dan harta mereka diserahkan kepada kaum
Muslim. r
kematian & hari akhirr66
begitu seterusnya. Mereka nampak tidak mengalami kelelahan sedikitpun.
Lalu Rasulullah bertanya, "Siapakah mereka, wahaiJibril?" Jibril menjawab,
"Mereka orang-orang yang kepaldnya ,"rura berat untuk menunaikan
shalat." Kemudian Beliau mendatangi suatu kaum di mana di depan dan di
belakang mereka tertutup. Mereka dihalau seperti binatang ternak dan diberi
makanan berduri dari neraka. Mereka dipanggang oleh api neraka bersama
batu-batunya. Beliau bertanya, "Siapakah mereka Jibril?" "Mereka orang-
orang yang enggan menunaikan zakat harla mereka. Allah tidak menyiksa
mereka dan Allah tidak pernah berbuat aniaya terhadap hamba-Nya," jawab
Jibril. Kemudian Beliau bertemu dengan kaum yang di hadapan mereka
ada daging yang matang (di dalam periuk) dan