Tampilkan postingan dengan label Agama rahmatan lilalamin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama rahmatan lilalamin. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 Januari 2025

Agama rahmatan lilalamin

 



Islam Rahmatan lil'alamin yaitu  Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan warga  mampu 

mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam. Implementasi rahmat bagi 

semesta alam sudah meluas hampir ke berbagai belahandunia. Secara etimologis, Islam berarti damai, 

sedang  rahmatan lil `alamin berarti `kasihsayang bagi semesta alam. Maka yang dimaksud dengan 

Islam Rahmatan lil'alamin yaitu Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan warga  mampu 

mewujudkan kedamaiandan kasih sayang bagi manusia maupun alam. 

Sejak penyebaran Islam yang paling awal keluar dari Arab, Islam telah menjadi suatu agama 

dari berbagai suku, ras, dan kelompok warga   Islam yaitu  suatu agama dunia, dengandemikian pada umumnya kita 

dapat menemukan di sebagian besar tempat-tempat utama dan di antara warga  yang ada di 

dunia. Islam merupakan suatu agama yang disebarkan,muslim diperintahkan untuk membawa pesan 

Tuhan kepada semua orang di muka bumi ini dan untuk membuat kondisi dunia menjadi lebih baik, 

tempat yang baik secara moral.Islam yaitu  jalan hidup yang benar, jalan yang membawa 

keselamatan dunia dan akhirat danmerupakan jalan satu-satunya yang harus ditempuh. Islam 

memiliki ciri-ciri robbaniyah yaitu bahwa Islam bersumber dari Allah, bukan hasil pemikiran manusia. 

Islam merupakan satukesatuan yang padu yang terfokus pada ajaran tauhid, Allah berikan kepada 

manusia agamayang sempurna. Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, tak satu aspek pun 

terlepas dariIslam sebab  ajaran yang bersifat integral (lengkap) dan Islam tidak terbatas dalam 

waktutertentu namun  berlaku untuk sepanjang masa dan di semua tempat. Dalam Islam ditemui 

kaidah-kaidah umum yang mudah dipahami, sederhana dan mudahdipraktekkan yang menjadi 

kemaslahatan umat manusia sebab  sumber ajaran Islam yaitu Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad 

sehingga Islam menjadi agama rahmatan lil’alamin.  

Dengan demikian, artikel ini membahas tentang Pengertian Agama Islam, Islam  Sebagai  

Agama  Rahmatan Lil’alamin, Prilaku Manusia Sebelum adanya Islam, sejarah perkembangan islam, 

Islam untuk seluruh manusia (Rahmatan Lil’alamin), konsep rahmatan lilalamin, Pandangan Islam 

atas Berbagai Ras dan Agama, Pengaruh Rahmatan Lil’alamin Bagi Non Muslim dan Islam Bukan 

Agama Teroris. 

 

 Ada dua sisi yang dapat kita pakai  untuk memahami pengertian agama islam, yaitu sisi 

kebahasan dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang islam ini dapat dijelaskansebagai 

berikut. Dari segi Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yangmengandung arti selamat, 

sentosa, dan damai. Dari kata salimaselanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah 

diri masuk dalam kedamai.(1 Pengertian kata Islam dekat dengan arti kata agama yang berarti 

menguasai, menundukkan, patuh ,hutang, balasandan kebiasan.(2) Islam memiliki karakteristik yang 

khas dengan agama-agama sebelumnya.Dalam memahami Islam dan ajarannya, berbagai aspek yang 

berkenaan dengan Islam perludikaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan pemahaman yang 

komprehensi. Hal ini penting dilakukan sebab  kualitas pemahaman ke-Islaman seseorang dapat 

mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku dalam menghadapi berbagai permasalahan yang 

berkaitandengan IslamIslam yaitu  agama universal, komprehensif, lengkap dengan dimensi edoterik 

daneksoteriknya. Sebagai agama universal, Islam mengenal system perpaduan antara apa yangdisebut 

konstan-nonadaptabel (tsabuit) di satu sisi watak Islam yang satu ini tidak mengenal perubahan 

apapun sebab  berkaitan dengan persoalan-persoalan ritus agama yang transenden,nash yang 

berkaitan dengan watak (konstan-nonadaptabel) ini dalam Al-Quran maupunhadits sekitar 10%, 

yang berupa ajaran agama yang bersifat kulli dan qoth‟i yang konstan dan immutable. Segmen ini 

meski diterima apa adanya tanpa harus adaptasi dengan perubahan- perubahan di sekitarnya, segmen 

ini terkait dengan persoalan dasar menyangkut sendi-sendiajaran agama yang memiliki  nilai 

strategis, seperti persoalan keimanan, sholat, zakat, puasa elastis-adaptabel di sisi lain. Segmen ini 

lebih banyak, sekitar 90%, teks agama yang berupa aturan-aturan global yang bersifat juz‟i dan 

zhanni. 

 

Pengertian Islam Sebagai Agama Rahmatan Lil’alamin  

Islam yaitu  agama rahmatan lil „alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa 

rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan,tumbuhan dan jin, 

apalagi sesama manusia. Pernyataan bahwa Islam yaitu  agamanya yang rahmatan lil „alamin 

sebetulnya  yaitu  kesimpulan dari firman Allah swt: 


 

رانيملعلل ةمحرلاا انلس  امو  

Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah, lihat saja sabda 

Rasulullah sebagaimana yang ada  dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim; 

 

فطعتاو ةقرلا ةمحرلا 

“Sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil darinya, maka Allah 

akan meminta pertanggungjawaban kepadanya. Sungguh begitu indahnya Islam itu bukan. Dengan 

hewan saja tidak boleh sewenang-wenang, apalagidengan manusia. Bayangkan jika manusia 

memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran islam,maka akan sungguh indah dan damainya dunia ini.  

 

Prilaku Manusia Sebelum Adanya Islam 

Dimasa itu tidak lagi memiliki  rasa kemanusiaan dan keadilan. Yang kuat akan semakin 

berdiri tegak dan ditakuti, sedang  yang lemah akan semakin tertindas. Kebiasaan-kebiasaan 

manusia pada saat itu tidak lagi mencerminkan manusia yangmemiliki  akal seperti yang telah 

diberikan Allah SWT untuk berfikir dan merenungkan karunia dan ni‟mat Allah SWT.melainkan 

akal mereka telah ditundukkan oleh hawa nafsu.Kezaliman terjadi dimana-mana. Bahkan mereka 

tega untuk mengubus hidup-hidup anak perempuan yang baru saja dilahirkan oleh ibunya. sebab  

mereka menganggap anak perempuan itu yaitu  aib bagi mereka. 

Kehidupan warga  yang chaos pada saat awal kedatangan Islam selain dapat dijumpai 

penjelasannya di dalam al-Qur’an dan hadis, juga dalam fakta-fakta sejarah dan kebudayaan Islam 

pada khususnya 

Islam Untuk Seluruh Manuasia (Rahmatan Lil’alamin) 

Kata Islam punya dua makna. Pertama, nash (teks) wahyu yang menjelaskan din (agama). 

Kedua, Islam merujuk pada amal manusia, yaitu keimanan dan ketundukan manusiakepada nash 

(teks) wahyu yang berisi ajaran din (agama) Allah. Berdasarkan makna pertama,Islam yang dibawa 

satu rasul berbeda dengan Islam yang dibawa rasul lainnya, dalam halkeluasan dan 

keuniversalannya .Islam yang dibawa Nabi Muhammad lebih luas lagi daripada yang dibawa oleh 

nabi-nabisebelumnya. Apalagi nabi-nabi sebelumnya diutus hanya untuk kaumnya sendiri. Nabi 

Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia. Oleh sebab  itu, Islam yang dibawanya lebih luas 

dan menyeluruh. Tak heran jika Al-Quran bisa menjelaskan dan menunjukkan tentang segala sesuatu 

kepada manusia.  

Sementara H.M. Quraish Shihab dalam Tafsirnya al-Mishbah menafsirkan ayat tersebut 

dengan mengatakan: Rasul yaitu  rahmat, bukan saja kedatangan beliau membawa ajaran, namun  juga 

sosok dan kepribadian beliau yaitu  rahmat yang dianugerahkan Allah Swt kepada beliau.Ayat ini 

tidak menyatakan bahwa Kami Tidak mengurus engkau untuk membawa rahmat, namun  sebagai 

rahmat atau agar engkau menjadi rahmat bagi seluruh alam.4 Kepribadian RasulullahSAW yang 

demikian itu dijelaskan lebih lanjut dalam surat Ali Imran, (3) ayat 159 yang artinya: Maka berkat 

rahmat Allah engkau (Muhammmad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau 

bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. sebab itu 

maaafkanlah mereka dan mohonkan ampun mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau 

telah membulatkan tekad, maka bertawakkalah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang-orang 

yang bertawakkal.” Dengan ayat ini, menurut H.M. Quraish Shihab, Allah sendiri yang mendidik dan 

membentuk kepribadian Nabi Muhammad Saw. Hal ini sesuai pula dengan pernyataan belau” Aku 

dididik oleh Tuhanku, maka sungguh baik hasil pendidikan-Nya. Beliau yaitu  rahmat yang 

dihadiahkan Allah pada seluruh alam. 

Kepribadian Nabi Muhammad SAW yang mulia itu tentu saja menjadi rahmat bagi orang 

yang meneladaninya, memahami, menghayatinya dalam kehidupannya sehari-hari. Yaitu bagi orang 

yang berakhlak dengan akhlak rasulullah (al-takhalluq bi akhlaa1 al-Rasul ‘ala thaqa al-basyariyah). 

Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT. Sungguh pada diri rasulullah itu ada  contoh teladan 

yang baik bagi orang yang mengharapkan keridlaan Allah dan balasan pahala pada hari akhir. (Q.S. 

al-Ahzaab, 33:21.) Berkaitan dengan ini ada  beragam perilaku yang ditampilkan pengikutnya 

guna meneladani Nabi Muhammad SAW. Sebagian besar dengan cara membacakan shalawat dan 

salam kepadanya. Namun orang yang membawa shalawat dan salam ini tujuannya untuk 

menghormati dan mendapatkan syafa’at (pertolongan) pada hari kiamat, sementara akhlak dan 

perilaku bertentangan dengan akhlak Rasulullah SAW. Pada hemat penulis, shalawat dan salam pada 

Rasululllah SAW yang demikian itu tidak akan efektif, sebab  sifatnya sangat transaksional, dan tidak 

memiliki dampak positif bagi perbaikan moral. Mengikuti pribadi dan sepak terjang perjuangan 

Rasulullah SAW itu akan membawa rahmat,sebab  di dalam kepribadian Rasulullah itu ada  hal-

hal yang membawa kemajuan sebagai berikut. 

Pertama, unsur rasionalitas. Maksudnya yaitu  bahwa keberhasilan Rasulullah dalam 

perjuananya bukan semata-mata sebab  beliau seorang Rasul, dekat dan dicintai oleh Allah, lantas 

apa saja, sekalipun tidak masuk akal, tanpa ada usaha keras, kemudian berhasil. Tentu tidak demikian. 

Semua kesuksesan Rasulullah sebab  usaha dan kerja kerasnya yang dilakukan sesuai aturan atau 

sunnatullah. Sejarah mencatat, bahwa di antara peperangan yang diikuti olehRasulullah SAW ada 

peran yang menang dan ada perang yang kalah. Pada waktu perang uhud misalnya, Rasulullah dan 

pengikutnya menderita kekalahan luar biasa. Hal ini terjadi sebab  pada perang uhud ini ada  

sebagian pasukan Rasulullah SAW yang tidak mentaati aturan peran yang ditetapkan Rasulullah SAW. 

Dengan demikian, menang atau kalah dalam perang itu sangat rasional. Menang sebab  mengikuti 

aturan, dan kalah sebab  tidak mengikuti aturan.  

Dengan demikian sebuah keberhasilan perjuangan ditentukan oleh doa dan kerja keras. 

Banyak doa tapi tidak didukung oleh cara kerja yang benar, secara rasional sulit bisa diwujudkan. 

Contoh rasionalitas lainnya yang relevan terkait dengan mu’jizat yang dimiliki Nabi Muhammad 

SAW yang berbeda dengan mu’jizat para nabi dan rasul lainnya. Jika mu’jizat para nabi dan rasional 

lainnya bersifat spektakuler dan ekstra ordinary, seperti membelah laut dengan tongkat oleh 

nabiMusa As, menghidupkan orang yang sudah mati seperti pada Nabi Isa, maka mu’jizat nabi 

Muhammad SAW yaitu  al-Qur’an yang bukan hanya dari segi kata-kata dan kalimatnya, namun  pada 

dampak perubahan yang ditimbulkannya bila al-Qur’an tersebut dipahami, dihayati dan diamalkan. 

Mu’jizat para nabi dan rasul lainnya memang berhasil meyakinkan kenabian dan kerasalannya, serta 

dapat mencengangkan atau membuat musuh tidak berkutik atau bertekuk lutut, nabi mu’jizat yang 

demikian itu hanya untuk gagah-gagahan, sebab  tidak bisa dicontoh oleh para pengikutnya. Hal ini 

berbeda dengan mu’jizat al-Qur’an tentang isi kandunganya yang luas dan diyakini kebenarannya baik 

secara teologis maupun empiris, dan sekaligus dapatdipraktekkan dalam kehidupan warga  dan 

dijamin akan membawa keberkahan dan rahmat bagi seluruh alam. Di sinilah letak kehadiran 

Rasulullah SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam. 

Kedua, unsur kecerdasan. Maksudnya yaitu  bahwa ketauladan nabi Muhammad Saw yang 

dapat membawa rahmat bagi yang mengikutinya yaitu  adanya unsur kecerdasan. Yaitu suatu 

kemampuan intelektual dan intelegensi dalam ketepatan menganalisa dan mengambilkesimpulan atau 

keputusan yang tepat dan akurat yang terkadang tidak bisa dicapai oleh kebanyakan otak yang lain. 

Dalam kaitan ini Rasulullah SAW pernah mengambil kebijakan melakukan Perjanjian Hudaibiyah 

yang pada intinya yaitu  gencatan senjata dengan tujuan untuk memusatkan perhatian dan kekuatan 

pada kaum Yahudi di Khaibar. Diketahui, bahwa isi perjanjian hudaibiyah itu ada yang kurang 

merugikan bagi ummat Islam,seperti apabila ada orang kafir Quraisy yang tertangkap oleh umat 

Islam, maka harus dikembalikan, namun  jika ada orang Islam yang tertangkap oleh kafir Quraisy, 

maka kafir Quraisy tidak berkewajiban mengembalikan.Kebijakan ini dinilai sebagai pengikut Nabi 

Muhammad sebagai kurang cerdas, sehingga hampir saja nabi ditinggalkan sendirian, sebab  

dianggap kurang cerdas. Namun Abu Bakar Ash-Shiddieq mengingatkan mereka agar mengikuti 

Nabi. Dengan perjajian tersebut, pusat perhatian Nabi Muhammad Saw menghadapi pertempuran 

Yahudi Khaibar yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Dan ternyata, mereka dapat dikalahkan. 

Melihat keadaan yang demikian, menyebabkan kaum Kafir Kuraisy getar, hilang nyalinya. 

Keadaan ini nampak, ketika Nabi Muhammad memasuki atau menaklukan kota Mekkah 

(Fath al-Makkah), ternyata tampak mengalami perlawanan, sehingga kota Mekkah dapat dikuasai 

dengan baik. Di sini nampak dengan jelas, betapa Nabi Muhammad SAW tersebut sangat. 

Kecerdasan inilah yang membawa rahmat bagi ummat Islam. 

Ketiga, unsur keseimbangan antara hati (heart) berupa spiritualitas dan moral; akal pikiran-

wawasan intelektual (head), dan unsur kemampuan teknis (hand). Perpaduan ini juga terjadi dalam 

setiap pengambilan keputusan. Yakni apa yang akan diucapkan oleh lisan; dikordinasikan lebih 

dahulu dengan akal pikiran; dan dipertimbangkan lebih dahulu dengan hati nurani. Jika sudah cocok, 

barulah keputusan tersebut diambil. Dengan cara demikian, maka keputusan tersebut menjadi 

matang, dan terjadi keseimbangan yang kokoh. Inilah yang dipraktekkan oleh nabi Muhammad SAW, 

sehingga apa yang dikeluarkannya selalu membawarahmat bagi umatnya. 

 

Pandangan Islam Atas Berbagai Ras Dan Agama 

   Dalam agama Islam memandang agama-agama lain dan berbagai ras pun 

memiliki konsep yang baik. Islam sebagai konstitusinya juga mewajibkan perdamaian antarmanusia. 

Ia menyatakan mengapa manusia dijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku tiada lain untuk 

memudahkan saling berkenalan dan saling berdekatan antarasesama manusia, bukan menjadikan 

jalan agar sebagian manusia itu lebih tinggi dariyang lainnya, dan agar sebagian manusia itu dapat 

menjadikan dirinya tuhan. Orang mukmin mencintai segenap manusia, sebab  mereka yaitu  

saudaranya, sama-samaketurunan Adam dan teman karibnya dalam mengabdikan diri kepada Allah. 

Antara diadengan mereka diikat oleh pertalian darah, tujuannya sama dan musuhnya pun sama.Allah 

SWT menegaskan; “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan 

kalian dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan darikeduanya Allah 

memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.  

Akidah Islam tidak membenarkan perbedaan darah dan perbedaan suku,ras, bangsa dijadikan 

alasan untuk saling berpecahbelah. Seorang muslim mempercayai, bahwa seluruh umat manusia 

yaitu  keturunan Adam. Dan Adam diciptakan dari tanah.Perbedaan suku, bangsa, dan warna kulit, 

yaitu  bagian dari tanda-tanda kekuasaan dankebijaksanaan Allah, dalam menciptakan dan mengatur 

makhluk-Nya, sebagaimanadisebutkan dalam Al-Quran; ”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya 

ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasa kalian dan warna kulit kalian. 

Sesungguhnya pada yang demikianitu benar-benar ada  tanda-tanda bagi orang-orang yang 

mengetahui.” Bagaimana mungkin seorang muslim akan merendahkan suatu bangsa dari bangsa-

bangsa manusia, sedang  al-Quran mengajarkan supaya menghormati segenapmakhluk, baik 

bangsa, binatang ataupun burung.“ Dan tiyaitu  binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-


 

burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan(umat-umat) juga seperti kalian. Tiyaitu  

Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-Kitab,kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpun.” 

Demikianlah pandangan orang mukmin terhadap umat manusia. Tiada perasaankebanggaan tentang 

nasab, tempat kelahiran, tidak ada perasaan dengki antara kelompoksatu dengan yang lain, antara 

individu satu dengan yang lain. Yang ada hanyalah perasaan cinta kasih, persamaan dan persaudaraan. 

 

Pengaruh Rahmatan Lilalamin Bagi Non Muslim  

   Dalam memperlakukan non muslim (Ahli Dzimmah) mereka mendapatkan hakseperti yang 

didapatkan oleh kaum Muslimin, kecuali pada perkara-perkara yangterbatas dan perkecualian. 

Sebagaimana halnya juga mereka dikenakan kewajibanseperti yang dikenakan terhadap kaum 

Muslimin. Kecuali pada apa-apa yangdiperkecualikan. Ialah hak memperoleh perindungan yaitu 

melindungi mereka dari segala permusuhan eksternal. Ijma‟ Ulama umat Islam terjadi dalam hal ini 

seperti yang diriwayatkan Abu Daud dan Al-Baihaqi“Siapa-siapa yang menzhalimi kafirmu‟ahad atau 

mengurangi haknya, atau membebaninya di luar kesanggupannya, ataumengambil sesuatu 

daripadanya tanpa kerelaannya, maka akulah yang menjadiseterunya pada hari Kiamat (HR. Abu 

Daud dan Al-Baihaqi) Kemudian melindungidarah dan badan mereka, melindungi harta mereka, 

menjaga kehormatan mereka,memberikan jaminan sosial ketika dalam keadaan lemah, kebebasan 

beragama,kebebasan bekerja, berusaha dan menjadi pejabat, inilah beberapa contoh dan saksi-saksi 

yang dicatat sejarah mengenai sikap kaum Muslimin dan pengaruhnya terhadapAhli Dzimmah. 

 

Islam Bukan Teroris 

   Islam memang agama yang menyebarkan benih-benih kasih sayang, cinta dandamai. Islam 

secara eksklusif bukan berarti terorisme, namun  eksklusif dalam pengertian akidah. Yaitu 

mempercayai dan meyakini bahwa Islam agama yang benar.Dan itu harga mati di dalam akidah setiap 

Muslim. Dan bukan berarti Terorisme. Nah, secara inklusifnya Islam sendiri mewajibkan umatnya 

untuk bertoleran sesamamanusia. Dan ini tidak bisa diartikan dengan Pluralisme agama.Yusuf 

Qardhawi menyatakan bahwasanya tujuan Islam yaitu  membangunmanusia yang shalih. Tidak 

mungkin Islam menyebarkan benih-benih terorisme. Dan bila “jihad” dalam pengertian islam yaitu  

menyeru kepada agama yang benar, berusaha semaksimal mungkin baik dengan perkataan ataupun 

perbuatan dalam berbagai lapangan kehidupan dimana agama yang benar ini diperjuangkan 

dandengannnya ia memperoleh kemenangan maka ia, tentunya lebih luas ketimbang“perang” bahkan 

terorisme. 

  

Secara etimologis, Islam berarti “damai”, sedang  rahmatan lil 'alamin berarti “kasih 

sayang bagi semesta alam”. Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan lil'alamin yaitu  Islam 

yang kehadirannya di tengah kehidupan warga  mampu mewujudkan kedamaian dan kasih 

sayang bagi manusia maupun alam. Implementasi rahmat bagi semesta alam sudah meluas hampir ke 

berbagai belahandunia. Secara etimologis, Islam berarti damai, sedang  rahmatan lil `alamin berarti 

`kasihsayang bagi semesta alam. Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan lil'alamin yaitu Islam 

yang kehadirannya di tengah kehidupan warga  mampu mewujudkan kedamaiandan kasih sayang 

bagi manusia maupun alam. Rahmatan lil'alamin yaitu  istilah qurani dan istilah itu sudah ada  

dalam Alquran, yaitusebagaimana firman Allah dalam Surat Al- Anbiya' ayat 107: “Dan tiyaitu  kami 

mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semestaalam”. 

 Ayat tersebut menegaskan bahwa kalau Islam dilakukan secara benar, dengansendirinya akan 

mendatangkan rahmat untuk orang Islam maupun untuk seluruh alam.Dalamsegi teologis, Islam 

memberi rumusan tegas yang harus diyakini oleh setiap pemeluknya,namun  hal ini tidak dapat 

dijadikan alasan untuk memaksa nonmuslim memeluk Islam. Begituhalnya dalam tataran ritual yang 

memang sudah ditentukan operasionalnya dalam Alqurandan Hadits.  

Namun, dalam konteks sosial, Islam sesungguhnya hanya berbicara mengenaiketentuan-

ketentuan dasar atau pilar-pilamya yang penerj emahan operasionalnya secaradetail dan 

komprehensif tergantung pada kesepakatan dan pemahaman masing-masingkomunitas, yang tentu 

memiliki keunikan berdasarkan keberagaman lokalitas nilai dansejarah yang dimilikinya.