Tampilkan postingan dengan label Meninggal 13. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Meninggal 13. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Oktober 2025

Meninggal 13

 


g sulit pada hari kiamat."

t kematian & hari akhir404

Abu 'Ubaidah mengatakan balrwa jika  suatu urusan merrjadi sulit

dikatakan terbukalah urusan dari betisnya. Asalnya yaitu , bahwa jika

seseorang dalam keadaan yang sulit nrenghadapi suatu urusan yang

rnemerlukan keseriusan maka ia akan menyingkapkan betisnya sehingga

terbuka.

Menurut al-Qutabi ini yaitu  isti'arah, sebagai ungkapan jika

seseorang berada dalam kesulitan maka ia menyingkapkarr betisrrya

sebagaimana ada  dalam sebuah sya'ir:

Jika aku nrcndapat ntusihah,

aku ukan menyingsingkan pakaianku :

Meski perang telah herlalu, nonrwt kesokilannyu tetup kuru-sa

Meskipun aku telah menyingkupkan betis sebab nya ;

Dalam sya'ir lain untuk mengungkapkarr tahun kesulitan dikatakan:

Telah tersingkap clari betisnva

Sya' ir lain mengatakan:

Telah disingkapkan bagi nrcreko dari betisnva

Dan mulailah keburukan yang jelas

Masih banyak sya'ir lain yang berkaitan dengan pengertian kalimat

ini.

Menurut pendapat lainnya bahwa yang dimaksud yaitu  tersingkap

dari betis neraka Jahannam.

Ada juga yang mengatakan dengan tersingkap dari betis Arsy.

Ada yang diriwayatkan bahwa Allah menyingkapkan betis pada hari

kiamat. lalu seluruh orang yang beriman (laki-laki dan perempuan) bersujud

kepadanya, sebagairnana disebutkan dalam Shohih al-Bukhari. Allah

membagi, menyingkapkan, dan menutupi. Maksudnya menyingkap

kebesaran urusan-Nya.

Al-Khatthabi mengatakan bahwa penyebutan tentang tersingkapnya

betis yaitu  ungkapan untuk kesulitan. Jadi hadits ini mengandung

pengertian bahwa ia terjadi sebab  kesulitan-kesulitan di hari kiamat yang

mengiringi terangkatnya batas-batas ujian. saat  itu dibedakanlah orang-

orang yang yakin dan ikhlas, mereka dizinkan untuk sujud. L^alu

disingkapkan penutup dari orang-orang munafik, sehingga punggung mereka

menjadi lurus dan mereka tidak sanggup untuk sujud.

kematian & hariakhir

40s

la berkata ada sebagian orang yang menafsirkan tidak mustahil Allah

menyingkapkan betis menurut kehendak-Nya kepada sebagian makhluk

seperti malaikat atau yang lainnya sebagai suatu sebab untuk menjelaskan

hikmahnya kepada orang beriman dan orang munafik-

Al-Khatthabi berkata, "Di dalamnya terkandung makna lain yang

belum pernah kudengar suatu contoh yang mengandung pengertian bahasa.

Aku mendengar Abu Umar meriwayatkan dari Abu al-'Abbas Ahmad ibn

Yahya an-Nahwi tentang terjadinya pengsrtian yang berbeda itu di bawah

nama ini. Ia berkata, "Betis maksudnya diri, seperti perkataan 'Ali ra saat 

para sahabatnya kembali dari memerangi kaum Khawarij, ia berkata, "Demi

Allah, aku akan memerangi mereka sampai betisku terlipat." Maksudnya

dirinya."

Abu Sulaiman berkata, *Kalimat ini juga mengandung arti

memperlihatkan kepada mereka dan menyingkap hijab dari pandangan

mereka, sehingga saat  melihatnya mereka langsung bersujud-" Ia berkata,

"Aku tidak memutuskan perkataan ini dan aku tidak melihat keharusan

tentang apa yang aku lebih condong kepada hal itu."

Menurut penulis perkataan ini yang paling baik jika dikehendaki.

Dalam hadits hasan, Abu al-Laits as-Samarqandi meriwayatkan

tentang surah al-Qalam dari al-Khalil ibn Ahmad dari lbn Mani' dari Hadab

dari Hammad ibn Salamah dari 'Ali ibn Zaid dari 'lmarah alQurasy dari

Abu Burdah ibn Abu Musa dari bapaknya, ia berkata, "Aku mendengar

Rasulullah saw bersabda, "Pada hari kiamat dibuat bagi tiaptiap kaum apa

yang mereka sembah di dunia. Setiap kaum mengikuti apa yang mereka

sembah dan tinggallah orang-orang yang bertauhid. Ditanyakan kepada

mereka, "Apakah yang kalian tunggu?" Mereka menjawab, "Kami

mempunyai Tuhan yang kami sembah di dunia" namun  kami tidak

melihatnya." Ditanyakan kepada mereka, "Jika kalian melihatnya apakah

kalian mengenalnya?" Mereka menjawab, "Benar." Ditanyakan lagi,

"Bagaimana kalian mengenalnya sedang  kalian tidak melihatnya?"

Mereka menjawab, "Dia tidak ada yang menyerupainya." Lalu dibukakanlah

hijab, dan mereka melihat kepada Allah sehingga mereka bersujud kepada-

Nya. Tinggal beberapa kaum yang punggung mereka seperti punggung sapi,

mereka ingin sujud namun  mereka tidak sanggup melakukannya- Itulah yang

dikatakan Allah: Pada hmi betis disingkqleo, dot mereka dipangil untuk

bersujud, moko mereko tidak husa (QS- alQalam: 42)

Lalu Allah berfiman, 'Hamba-hamba-Ku, angkatlah kepala kalian,

sesungguhnya Aku telah menjadikan pengganti setiap kalian dengan orang-

orang Yahudi dan Nasrani dalam neraka-"

Abu Burdah berkata *Aku menyampaikan hadits ini kepada Umar ibn

'Abdul 'Aziz- maka ia berkat4 'Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia.

kematian & hari alilrir406

Apakah bapakmu menyampaikan hadits ini kepadamu?" Aku lalu

bersurnpah kepadanya tiga kali." la kemudian berkata, "Belum pernah

kudengar dari seorang ahli Tauhid suatu hadits yang lebih kusukai dari

hadits ini."

Hadits ini menjelaskarr maksud 'tersingkapnya betis' sebagai

perumpamaan dalam melihat Allah SWT sebagaimana dalam hadis Shahih

Muslim. sedang  hadits yang saling ditafsirkan tidak ada bedanya,

alharndulillah.

Al-Baihaqi meriwayatkan dari Rauh ibn Junah dari (pelayan Umar ibn

'Abdul 'Aziz) dari Abu Burdah dari Abu Musa dari bapaknya dari Nabi saw,

Beliau bersabda tentang firman Allah SWT Pada hari betis disinglrupkan,"

"Dari cahayu ,,-ang agung mereka bersujud kepada-Nya," yang

meriwayatkannya hanya Rawah ibn Junah, yaitu orang Syam yang

membawa hadits munkirah yang tidak diikuti, dan pelayarr Umar ibn 'AMul

'Azizterdiri dari beberapa orang.

Hadits yang sebelumnya lebih jelas dan lebih kuat sanadnya, dan ini

dibenarkan.

Imam Abu Hamid al-Ghazali lebih condong kepadanya dart

menguraikan maksudnya. la berkata dalam kitab Kasyful 'Ulum al-Akhirah

(Menyingkap Alam Akhirat), "Lalu AIlah menyingkapkan dari betisnya,lalu

semua manusia bersujud untuk mengagungkan dan merendahkan diri.

Kecuali orang-orang kafir yang menyerikatkan-Nya selama hidup mereka

dan menyembah batu, kayu, dan apa yang tidak dapat memberi kekuatan.

Tulang-tulang sulbi mereka menjadi besi sehingga mereka tidak sanggup

bersujud, sebagainrana disebutkan dalam fiman Allah pada surah alQalam

ayat 42.

Al-Bukhari meriwayatkan (dalam tafsirnya) dengan sanad kepada

Nabi saw. Beliau bersabda, "Pada hari kiamat Allah menyingkapkan betis-

Nya, maka bersujudlah Mukmin laki-laki dan perempuan kepada-Nya."

Aku berhati-hati terhadap makna hadits ini, dan aku

mempertimbangkan untuk menolaknya. Aku juga berhati-hati terhadap sifat

neraka dan nyala neraka. Aku membiarkannya tersembunyi di alam

malaikat. Kebaikan dan keburukan ditunjukkan dan tidak boleh menimbang

sesuatu yang dilihat kecuali dengan timbangan para malaikat.

Kita telah menerangkan tentang al-mizan (amal yang ditimbang)

dengan tujuan menjelaskan berita yang benar dan hasan. Telah pula

dijelaskan tentang betis yang tersingkap supaya tidak ada lagi keraguan,

pertikaian, dan pertentangan. Segala puji bagi Allah terhadap nikmat

pemahaman, dan ilmu.

kematian & hariakhir

407

Bagaimana Melintasi Shirathal lVlustaqim, Sifatnya, Orang yang Tidak

Bisa Menyeberanginya dan Orang yang Bisa lVlenyeberanginya, Kasih

Sayang Nabi Muhammad saw saat  ltu pada Umatnya, Titian-titian

dan Pertanyaan-pertanyaan sebelum Shirathal Mustaqim, serta

Penjelasan Firman Allah dalam Surah Maryam Ayat 7l

Sebagian ulama meriwayatkan bahwa tidak seorangpun dapat

melintasi Shirathal Mustaqim sehingga ia ditanya pada tujuh titian.

Pada titian pertama ditanya tentang keimanan (kesaksian tiada Tuharr

selain Allah). Jika ia melakukannya dengan ikhlas dan sesuai antara

perkataan dan perbuatan. maka ia selamat. Pada titian kedua ditanya tentang

shalat. Jika ia melakukannya dengan sempurna nraka ia akan selamat. Pada

titian ketiga ditanya tentang puasa pada bulan Ramadhan, 

.iika ia

melakukannya dengan sempurna maka ia akan selamat. Pada titian keernpat

ditanya tentang zakat. jika ia menunaikannya nraka ia akan selamat. Pada

titian kelima ia ditanya tentang haji dan umrah. Jika ia melakukan keduanya

dengan sempurna rnaka ia selamat. Pada titian keenam ditarrya tentang

mandi dan wudltu, jika ia melakukannya dengan sempurna maka ia selanrat.

Pada titian ketujuh ditanya tentang perbuatan aniaya manusia, yang

merupakan titian yang paling sulit.

Abu Hamid menyebutkan (dalam kitab Kasyful 'Ulum al-Akhirah):

Yang tinggal di tempat pemberhentian hanya orang Mukrnin. orang Islam,

para muhsinin, orang yang berilmu, orang yang jujur, para syuhada. orang

shalih, dan para rasul yang tidak bersifat ragu-ragu, munafik, dan pura-pura

dalam beragama. Allah SWT berfirman kepada mereka, "Wahaiorang-orang

yang berhenti, siapakah Tuhan kalian?" Mereka menjawab. "AIlah."

Ditanyakan kepada mereka, "Apakah kalian mengenal-Nva?'' Mereka

menjawab, "Ya." Lalu dari sebelah kiri 'Arsy diperlihatkan kepada mereka

malaikat yang jika diletakkan pada lekukan ibu jarinya tujuh lautan. tidak

akan penuh sebab nya. Dengan izin Allah malaikat itu berkata, "Aku yaitu 

Tuhan kalian." Mereka menjawab, "Kami berlindung kepada Allah darimu."

Kemudian dari sebelah kanan 'Arsy diperlihatkan kepada mereka malaikat

yang jika pada lekukan ibu jarinya diletakkan empat belas lautan tidak akan

penuh olehnya. Dengan izin Allah malaikat itu berkata. "Aku yaitu  Tuhan

kalian." Mereka menjawab, "Kami berlindung kepada Allah darimu." Lalu

Allah memperlihatkan wujud-Nya dalam rupa yang bukan seperti mereka

kenal. Mereka mendengar Allah tertawa. lalu mereka semua bersujud. Allah

SWT berfirman, "Selamat datang kepada kalian." Allah mengarahkan

mereka ke surga dan mereka mengikuti-Nya dan berjalan melintasi titian

Shirathal Mustaqim. saat  itu manusia melintas berbondong-bondong. Para

rasul, para nabi, orang-orang jujur, para syuhada, orang- Mukmin, orang

yang berilmu, dan orang Islam. Di antara mereka ada yang ditelungkupkan

wajahnya, ada yang tertahan di al-A'raf, dan ada pula yang jauh dari

kematian & hari akhir408

kesempurnaan iman. Dalam melewati titian Shirathal Mustaqim, ada yang

rnelewatinya dalam waktu seratus tahun, ada yang melewatinya dalam waktu

seribu tahun. namun api neraka tidak membakar orang yang rnelihat

Tuhannya dengan jelas.

Rasakanlah kepada diri Anda jika  berada di atas shirat dan

memandang ke neraka Jahannam yang hitam diliputi kegelapan, panas yang

membakar, Iidah api yang menjulang tinggi, dan Anda berjalan dengan

tersendat-sendat.

Sebuah sya' ir berbunyi:

Ilru hai d ir i ku, b e r ta ub at I a h d e n gan s e b e narnya.

Apuluh dayaku, jika semuo hanfiu telah dikumpulknn

kepada yang ntempunyai kekuu.saan

Mereka bangkit dori kuburnyu dulam keudaun nubuk

sebab  memikul dosa sebesar gunung

Titian telah dibentongktn supoya mereka melewatinya

Di antma mereka ada yang ditelungkuplcan lce kiri

Adapula yang berjalan ntenuju surga 'Adn, yang disambw oleh pengantin-

pengantin dengan

Al-Muhaintir (Allah) berfirman. "Wahai hamba-Ku, Aku mengampuni

dosa-dosamu, maka janganlah bimbang."

Ungkapan penyair lainnya berbunyi:

Ketilca shirat terbentong di atas neraka Jahim

Terosa sulit dan panjang bagi pelafu leemaksiatan

Ada orangyang berada dalan neralco,

Me re ka alean mengalami lee b inasaot

Ada orangyang berada dalam surga,

Itlereka mendapatkan dari Allsh amptman

Nyatalah kcbenaran dan

tersingkaplah se gala yang disembunyikan

Derita akan berkepanjongan, ratapan akan berketeruson

Dari hadits Abu Hurairah, "MelEka mendatangi Muhammad saw, lalu

Beliau mengizinkan mereka. Kemudian didatangkan amanah dan kasih

sayang yang berdiri di sebelah kiri dan kanan shirath. Orang yang pertama

berjalan melewatinya dengan cepat seperti Buraq." (HR Muslim)

kematian & hari akhir

409

la berkata "Aku bertanya, 'Demi ayah dan ibuku, apakah maksudnya

berjalan seperti Buraq?"' Rasulullah menjawab, "Apakah engkau tidak

melihat bagaimana Buraq pergi dan pulang dalam sekejap mata? Ada yang

berjalan seperti angin, ada yang seperti burung, dan ada yang berlari cepat

dengan amalnya. sedang  Nabi kalian berdiri di atas shirat sambil berdoa,

"Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah." Sampai ada lramba yang sedikit

amalannya sehingga ia hanya berjalan dengan merangkak."

Sabda Rasulullah, "Di sekitar shirat ada kaitan-kaitan yang

menyambar siapa yang diperintahkan. Siapa yang tersangkut dilemparkan ke

dalam neraka. Demi zat yang memegang jiwa Muhammad, dasar neraka

Jahannam tujuh puluh tingkat." lni juga diriwayatkan dalam hadits

Hudzaifah.

Dari hadits Abu Sa'id al-Khudri yang menyebutkan, "Kemudian

dibentangkan al-Jisr di atas neraka Jahannam dan dibolehkan memberi

syafa'at. Mereka berdoa" "Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah."

Ditanyakan kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah. apakah al-iisr?" Beliau

menjarvab, "Titian yang ticin yang mempunyai lengan-lengan, pengait,

ujung yang runcing dan berduri, yang dinamakan as-sa'dan. Orang-orang

Mukmin ada yang berlari sekejap mata, ada yang seperti buraq, angin,

burung, dan ada pula yang seperti kuda dan tunggangan-tunggangan lain.

Orang-orang Islam selamat dan orang yang dikait diangkat serta dilemparkan

ke neraka Jahannam." (HR Muslim) Tentang hadits ini akan dijelaskan nanti.

Dalam riwayat Abu Sa'id al-Khudri disebutkan, "Telah sampai

riwayat kepadaku bahwa al-jisr lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari

pedang.

Dalam riwayat lain (oleh Muslim) disebutkan, "Lebih tipis dari

rambut."

Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, ia berkata, "Aku mendengar

Rasulullah saw bersabda, "Shirat dibentangkan diantara dua pinggir neraka

Jahannam, di atas duri-duri seperti duri pohon as-sa'dan,o3 lalu manusia

melewatinya. Ada orang Islam yang selamat dan dikait dengannya kemudian

selamat, dan ada yang dikait dengannya lalu dijungkirkan ke neraka." (HR

Ibnu Majah)

Ibn al-Mubarak meriwayatkan dari Hisyam ibn Hassan dari Musa dari

Anas dari Ubaid ibn 'Umair bahwa shirat terbentang di atas neraka

Jahannam seperti pedang dan pada kedua sisinya ada kaitan-kaitan yang

ujungnya runcing. Demi 7at yang jiwaku dalam genggaman-Nya, ia

t3 Scinispohmyanghmy.ldrninya

kematian & hariakhir{r0 

-

disambar oletr satu pengait yang ukurannya lebih banyak dari penduduk suku

Rabi'ah dan Mudhar.

Rusydain ibn Sa'ad meriwayatkan kepada kami dari Amru ibn al-

Harits dari Sa'id ibn Abu Hilal, ia berkata "Sampai kepada karni bahwa

shirat pada hari kiarnat bagi sebagian manusia lebih halus dari rambut dan

bagi sebagian lain seperti padangyang luas."

'Auf ibn Abid ibn Sufuan al-'Uqaili berkata" "Pada hari kiamat

manusia melewati shirat menurut keimanan dan amal mereka. Ada orang

yang melewatinya secepat kilat, ada yang seperti anak panah yang lepas dari

busurnya, ada yang secepat burung terbang ada yang secepat lari kuda, ada

yang berlari. dan ada yang berjalan, dan orang terakhir yang selamat yaitu 

orang yang menyeberangi dengan merangkak."

Hannad ibn as-Sariy meriwayatkan dari 'AMullah ibn Numair dari

Sufoan dari Salamah ibn Kuhail dari Abu az'7a'ra', ia berkata, "'Abdullah

berkata, "Allah memberi perintah kepada Shirathal Mustaqim, maka ia

dibentarrgkan di atas neraka Jahannam. Manusia menyeberanginya menurut

amalnya. Yang pertama secepat buraq, kemudian seperti angin yang bertiup'

kemudian seperti anak panah dan seterusnya sampai ada yang berlari-lari

kecil dan berjalan. Yang terakhir yaitu  orang yang merangkak dengan

perutnya dan bertanya kepada Allah, "Wahai Tuhanku, kenapa Engkau

jadikan aku larnbat?'Allah SWT berfirman, "Bukan Aku yang membuatmu

lambat. namun  amalmu yang membuatmu lambat.'"

Abu Muawiyah meriwayatkan dari Ismail ibn Muslim dariQaradah, ia

berkata "Abdullah ibn Mas'ud berkata, *Kalian melewati shiroth dengan

pertolongan Allah dan masuk surga dengan rahmat Allah, dan kalian terbagi-

bagi. tergantung amalan kalian."

Nabi saw bersaMq "Barangsiapa melindungi orang Mukmin dari

orang munafik, maka ia melihat fadhilah amalnya," pada hari kiamat Allah

mengutus malaikat yang melindungi dagingnya dari api neraka Jahannam.

Siapa yang menuduh orang Mukmin (sebab  menginginkan keburukannya)

akan ditahan Allah di atas titian Jahannam, sampai ia mengeluarkan apa

yang dikatakannya." (HR. Abu Daud dari Mu'azd ibn Anas al-Juhany)

Rasulullah saw bersaMa, "Banyak yang menyeberangi shirat, dan

wanita yang paling banyak jatuh darinya." (HR. Abu al-Faraj ibn al-Jauzy)

Rasulullah saw bersaMa *saat  manusia berada di atas shirat,

menyerulah malaikat dari bawah 'Aoy, "Wahai hamba Allah, seberangi

shirat itu. Siapa yang berbuat kemaksiatan dan kezaliman maka hendaklah ia

tinggal." Waktu itu suasananya sangat menakutkan dan sangat panas. Orang-

orang yang selama di dunia lemah dan hina menjadi orang yang maju lebih

dulu, sedang  orang-orang yang saat  di dunia maju dan berkuasa

kematian & hari akhir 4il

menjadi terakhir 

-ketinggalan-. Kemudian semuanya melewati shiral

menurut baik dan buruknya amalan mereka. saat  giliran umatku

melewatinya mereka berkata, "Wahai Muhammad, wahai Muammad." Aku

ingin segera menolong mereka sebab  rasa kasih sayang ku, namun Jibril

menahanku. Aku lalu berdoa sekeras suaraku, "Wahai Tuhanku,

selamatkanlah umatku, selamatkanlah umatku- Hari ini aku memohon bukan

untuk diriku, bukan untuk Fathimah putriku-" Sementara itu para malaikat

berdiri di kiri dan kanan shiral dan berdoa *Wahai Tuhan, selamatkanlah,

selamatkanlah." Orang-orang yanB melakukan kemaksiatan gugur ke dalam

neraka. Malaikat Zabaniyah mengikat mereka dengan rantai besi dan

belenggu dan menyeru kepada mereka, *Bukankah kalian sudah dilarang

melakukan perbuatan dosa? Bukankah sudah disampaikan kabar azab

neraka? Bukankah kalian sudah diperingatkan dengan berbagai peringatan?

Bukankah telah datang kepada kalian nabi pilihan?'(HR. Abu al-Faraj ibn

al-Jausy dalam kitab Raudhah al-Musytaq wo oth-Thoriq ila al-Malik al'

Khollaq)

Sekarang renungkan apa yang dapat menyelamatkan Anda dari

perasaan takut jika  melihat shiral dan kehalusannya? Lemparkanlah

pandangan ke kegelapan neraka Jahannam yang berada di bawahnya,

kemudian bukalah telinga untuk mendengarkan deruman api dan

kemurkaannya. Anda akan berjalan meniti shirat dengan keadaan yang

lemah. hati yang gemetar, kaki yang menggigil, dan punggung yang diberati

dengan dosa. Kesulitan berjalan di muka bumi terasa lebih ringan

dibandingkan dengan kemarahan shirat itu. Bagaimana jika Anda

meletakkan sebelah kaki Anda sementara Anda merasakan kemarahannya

kemudian Anda dipaksa meletakkan kaki Anda yang lain. Manusia-manusia

di hadapanmu jatuh dan tergelincir, sebab  Malaikat Zabaniyah mendorong

mereka ke dalam neraka dengan pengait dan besi-besi yang runcing. Anda

akan melihat bagaimana dibalikkan ke dalam neraka dengan kepala di bawah

dan kaki di atas. Alangkah buruk pemandangan waktu itu; kesulitannya

sangat tinggi dan sangat sempit.

Sifat Shirath

Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits pada bab ini menjelaskan

tentang sifat Titian Shirathal Mustaqim yang lebih halus dari rambut dan

lebih tajam dari pedang. Kemudahan dan kesukarannya tergantung ukuran

ketaatan dan kemaksiatan. Tidak ada yang mengetahui ukurannya kecuali

Allah, sebab  hal ini tidak jelas dan tersembunyi- Dalam kebiasaan,

sesuatu yang tidak jelas dan tersembunyi disebut dengan halus maka dibuat

perumpamaan dengan halusnya rambut- Dernikian pembahasan bab ini,

wallaahu a'lam.

kematian & hari a&hir412

Sabda Rasulullah saw "Lebih tajam dari pedarrg" yaitu  perintah yang

datang dari Allah kepada para malaikat untuk manusia yang melewati shirat

akan dilaksanakan dengan cepat tanpa ada yang dapat membantah

sebagainrana pedang tajam yangjika ditebaskan pada sesuatu maka tidak ada

yang menghalanginya.

Ada yang berpendapat bahwa shirat benar-benar lebih tajam dari

pedang dan lebih halus dari rambut. Perrdapat itu berdasarkan penjelasan

bahwa malaikat berdiri di kedua sisi shirat, dan shirat mempunyai pengait

dan ujung-ujung yang runcing. Maksudnya, siapa yang berjalan di atasnya

akan terjatuh ke perutnya dan ada yang terjatuh kemudian bangkit kembali.

Ada pula orang-orarrg yang berjalan di atasrrya diberi cahaya sesuai pijakan

kedua kakinya. Ini mengisyaratkan bahwa orarrg-orang yang berjalan di

atasnya yaitu  dengan menjejakkan kaki, sedang  sebagaimana diketahui

bahwa kehalusan rambut tidak seperti ini.

Sebagian ulama lain berpendapat bahwa hal ini hanya kiasan.

Bantahan: Aku berpendapat bahwa apayang dikatakan tadi ditolak,

sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat. namun  keimanan meyakini

hal itu, sebab  Allah tentu sanggup memegang orang Mukmin dan

membuatrrya berlari atau berjalan. Hakikat tidak dapat menyamai

perumpamaan kecuali jika sesuatu yang mustahil, sedang  hal ini

bukan sesuatu yang mustahil sebab  adanya dalildalil pendukung dan

penguat yang disampaikan oleh para imam yang adil, yaitu firman Allah

SWT: ...dar barangsiapa yang tidak diberi cahoyu [petunjukJ oleh Allah

tiyaitu  ia memputyai cohaya sedikitput. (QS. an-Nur: 40)

Diriwayatkan dari Yahya ibn al-Yaman, ia berkata, "Aku melihat

seseorang sedang tidur. Rambut dan jenggotnya terlihat hitam. la bermimpi

melihat manusia dikumpulkan, dan tiba-tiba ada sungai dari api dan titian

yang di atasnya berjalan manusia. Ia dipanggil lalu masuk titian. la

melihatnya seperti pedang yang tajam dan bergerak ke kiri dan ke kanan.

Lalu rambut dan jenggotnya berubah menjadi putih."

Maksud Firman Allah dalam Surah Maryam Ayat 7l; tentang Kata

Wariduho { urrtl}

kematian & hari akhir

4t3

Diriwayatkan dari lbn 'Abbas, lbn Mas'ud, dan Ka'ab al-Ahbar,

bahwa Rasulullah saw bersaMa, "Al-wurd yaitu  tempat berjalan di atas

shirul." (HR. as-Sudi dari lbn Mas'ud)

Diriwayatkan oleh Abu Bakar an-Najd bahwa Salman dari Ya'la ibn

Munabbih dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Pada hari kiamat neraka

berkata kepada orang-orang Mukmin, "Lewatlah wahai Mukmin, cahayamu

telah memadamkan nyala apiku." Dikatakan bahwa ul-wurud yaitu  tempat

masuk.

Diriwayatkan juga dari lbn Mas'ud dan lbn 'Abbas, Khalid ibn

Ma'dan, Juraij, dan lain-lain. Demikian juga dalam hadits Abu Sa'id al-

Khudri dengan nash yang akan dijelaskan nanti, lalu orang-orang yang

melakukan kemaksiatan dimasukkan neraka sebab  dosa-dosa mereka, dan

para aulia dengan syafa'at mereka.

Jabir ibn 'AMullah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,

"Al-u,urd yaitu  pintu masuk. Tidak tinggal orang yang berbuat baik dan

orang yang berbuat jahat kecuali ia akan memasukinya. Ia terasa dingin dan

sejuk bagi orang Mukmin sebagaimana tedadi pada lbrahim (saat  Beliau

dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrudz-pent)" sebagaimana firman

Allah SWT: Kemudian kami akan menyelannlkan orang4rang ))ang

bertalwa don membiorkan orang-orang yong zalim di dalom neraka dalam

keadoan berlutut. (QS. Maryam:72)

Ibn al-Mubarak berkata, "Telah meriwayatkan kepada kami Sa'id al-

Jaizy dari Abu Lail dari Ghanim dari Abu al-'Awwam dari Ka'ab, bahwa ia

membaca ayat ini (QS. Maryam: 7l) ia bertany4 "Tahukah kalian apakah al-

wurudl" Mereka menjawab, "Allah lebih tahu." Ia berkata, "al-wurudnya

yaitu  didatangkannya neraka Jahannam dan manusia berpegangan seolah-

olah seperti minyak licin sehingga jika  terletak di atasnya kaki makhluk

yang baik dan jahat berserulah penyeru, "Ambillah penghunimu dan

tinggalkan penghuniku." Lalu tertutup semua yang dekat kepadanya. Ia

benar-benar mengetahui mereka melebihi seorang bapak mengenal anaknya,

sedang  orang-orang mumin selamat. "'

Mujahid berkata, "ol-wurd-nya orang Mukmin yaitu  rasa panas di

dunia dan ia yaitu  keselamatan Mukmin dari api neraka yang tidak

dikembalikan lagi kepadanya."

Abu Umar ibn Abdul Birri meriwayatkan tentang hadits ini (dalam

kitab at-Tamhid) dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw kembali sakit

sebab  demam, maka Beliau bersaMa, 'Gembiralah, sebab  Allah

berfirman, "ltu yaitu  api-Ku yang aku timpakan kepada hamba-Ku yang

beriman untuk menyelamatkannya dari neraka. "'

kematian & hari akhir4t4

Satu golongan berkata. "Al-wurd yaitu  melihat neraka dalam kubur.

Orang yang menang akan selamat dan orang yang ditentukan akan

memasukinya, kemudian ia keluar darinya dengan syafa'at atau sebab  yang

lain dengan rahmat Allah."

Dalil pendapat ini yaitu  hadits lbn Umar, bahwa Rasulullah saw

bersabda, "jika  masing-masing telah meninggal, maka diperlihatkan

kepadanya tempat tinggalnya setiap pagi dan petang."

Suatu pendapat mengatakan bahwa yang dimakstd al-wurud itu

yaitu  melihat dan mendekati neraka Jahannarn, sebab  saat  manusia

berada di ternpat berhisab ia berada dekat dengan neraka sehingga ia dapat

melihat dan memandangnya saat  ia sedang dihisab. Allah menyelamatkan

orarrg-orang bertaqwa dari apa yang dilihatnya dan memasukkan mereka ke

surga. sedang  orang-orang yang zalim diperintahkan masuk neraka.

Allah SWT berfirman: Tatkala ia sampai di sumber air negeri

Madyan.... (QS. al-Qashas: 23)

Katawarada dalam ayat ini berarti melihat, bukan memasuki.

Hafshah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersaMa, "Tidak

seorangpun yang ikut perang Badar dan Hudaybiyah akan masuk neraka."

Hafshah berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana dengan

firman Allah wa in minkum illaa waariduha?"' Rasulullah menjawab dengan

fi rman Al lah, " Tsutnmo nunajj iyollaziinat taqaw. " (QS. Maryam: 72). " (HR.

Muslim dari hadis Ummu Mubassyir. ia berkata, "Aku mendengar

Rasulul lah bersama Hafshah.")

Diriwayatkan oleh Waki' dari Syu'bah dari 'AMullah ibn as-Saib dari

seorang laki-laki dari lbn 'Abbas, bahwa ia berkata tentang firman Allah

"wo in minhtm illaa waariduha" khithob (tunjukkan ayat) yaitu  untuk

orang-orang kafir.

Diriwayatkan juga dari lbn 'Abbas, bahwa ia membaca { if 3l bfi

ti3rtil sebagaijawaban terhadap ayat sebelumnya yaitu ayat 68 sampai 72.

Demikian lkrimah dan jama'alr membacanya.

Satu golongan lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata

"minkum'dalam surah Maryam ayat 7l yaitu  kekafiran. Yang dimaksud

dalam ayat itu yaitu : Katakanlah kepada merek4 wahai Muhammad, tiada

yang kafir di antara kalian.

Pendapat jumhur ulama, semua obyek cukup jelas. Sudah pasti ol-

wurad itu semua dan di sinilah perbedaan pendapaq sebagaimana dijelaskan.

kematian & hariakhir

4t5

Pendapat yang sluhih mengatakan bahwa yang dirnaksud al'wurd

yaitu  tempat masuk (sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Sa'id

terdahulu).

Dalam Musnad ad-Darimi Abu Muhammad dari 'Abdullah ibn

Mas'ud, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Manusia akan

masuk neraka, kemudian dikeluarkan berdasarkan amalan mereka. Orang

pertama keluar secepat buraq, kemudian secepat angin, kemudian secepat

kuda, kemudian secepat binatang tunggangan dalam perjalanan. dan seperti

orang yang berjalan cepat.'

Diriwayatkan dari Abu Sa'id, ia berkata, "Kaum wanita berkata

kepada Nabi, "Kaum laki-laki telah menguasaimu melebihi kami, maka beri

kami satu hari yang khusus untuk kami," maka Nabi saw menjanjikan satu

hari untuk menemui dan memberikan nasihat kepada mereka, maka suatu

saat  Nabi saw berkata kepada mereka, "Tidak ada salah seorang wanita

dari kamu yang melahirkan dan membesarkan tiga orang dari anaknya

kecuali ia akan diberikan tiga dinding pemisah dari neraka." Salah seorang

dari mereka bertanya "Jika dua anak?" Rasulullah menjawab, "Dua anak

juga!" (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Az-Zuhri mengatakan mungkin ini yang dimaksud ayat itu.

Abu Daud ath-Thayalisi dalam Musnad-nya juga menyebutkan. lni

menjelaskan apa yang diuraikan tadi, sebab  yang disentuh api pada

hakikatnya yaitu  orang yang disentuh, kecuali ia menjadi dingin dan

memberi keselamatan kepada orang{rang Mukmin dan mereka

diselamatkan darinya.

Khalid ibn Ma'dan berkat4 *saat  penghuni surga masuk surga

mereka berkata, "Bukankah Tuhan kita berfirman bahwa kita akan

dikembalikan ke neraka?' Maka dikatakan, "Bukankah kalian telah

dikembalikan dan kalian mendapatinya dalam keadaan dingin?"

Dari pendapat-pendapat ini, dapat dikatakan bahwa orang yang

mendatanginya tidak akan disakiti oleh nyala neraka dan panasnya akan jauh

darinya, dan ia diselamatkan darinya.

Semoga Allah menyelamatkan kita dengan karunia dan Kemuliaan-

Nya, dan semoga Dia menjadikan kita orang yang akan memasukinya

dengan selamat dan keluar darinya sebagai orang yang beruntung.

Ibn Juraij meriwayatkan dari 'Atha', ia berkata, "Abu Rasyid al-Haruri

mengatakan kepada lbn 'Abbas firman Allah SWT: Mereka tidak

mendengar sedikitpun suora api nerako.... (QS. al-Anbiya': 102) Ibn 'Abbas

berkata" "Apakah engkau gila? Bagaimana dengan firman Allah SWT: Daz

tidak seorangpun dari kamu, melainkon mendatangi neraka irz.... (QS.

Maryam: 7l), dan firman Allah SWT: ...lalu memasukkan mereka ke dalam

kernatian & hari akhir4t6

nerako.... (QS. Hud: 98), dan firman Allah SWT: ...Ke neraks Jahannant

dalam kectdaan dahaga. (QS. Maryarn: 86) Oleh sebab  itu orang-orang

dalrulu ada yang berdoa: Ya Allah. keluarkan aku dari neraka dengan

selamat darr masukkanlah aku ke surga sebagai orang yang menang."

Kebanyakan para ulama rneyakini dan takut kepada al-wurd neraka

dan tidak mempersoalkan tentang keluar darinya. Seperti Abu Maisarah, jika

ia ke tempat tidurnya maka ia berkata, "Seandainya ibuku tidak melahirkan

aku." Isterinya berkata kepadanya, "Wahai Abu Maisarah, Allah tclah

berbuat baik kepadamu dan menunjukkan engkau kepada Islam." la

menjawab, "Memang benar, dan Allah telah menjelaskan kepada kita bahwa

kita akan memasuki nerak& namun  Dia tidak menjelaskan bahwa kita orang-

orang yang keluar darinya."

Diriwayatkan dari al-Hasan, ia berkata: Seorang laki-laki berkata

kepada saudaranya, "Wahai saudaraku. apakah sampai riwayat kepadamu

bahwa engkau akan melewati neraka?" Ia menjawab, "Sudah." Ia ditanya

lagi, "Apakah sudah sampai kepadamu bahwa engkau akan keluar dari

sarla?" Saudaranya menjawab, "Tidak." Ia ditanya lagi. "Lalu kenapa engkau

masih tertawa?" Saudaranya menjawab, "Tidak ada orang yang melihatnya

tertawa sampai ia mati-sebab  gundahnya-."

Diriwayatkan dari lbn 'Abbas, ia berkata tentang masalah ini kepada

Naf ibn al-Azraq al-Khariji, "Aku dan engkau pasti memasukinya -neraka-.

Aku akan diselamatkan Allah, sedang  engkau. aku tidak berpikir Dia

akan menyelamatkanmu."

lbn al-Mubarak meriwayatkan, Ismail ibn Abu Khalid meriwayatkan

dari Qais ibn Abu 'Ashim, ia berkata, "'Abdullah ibn Rawahah menangis,

sehingga isterinya ikut menangis. Ia bertanya kepada lsterinya, "Mengapa

engkau menangis?" Isterinya menjawab, "Aku menangis sebab  melihat

engkau menarrgis." 'Abdullah berkata, "Aku mengetatrui bahwa aku akan

masuk neraka- namun  aku tidak tahu apakah aku akan selamat atau tidak?"

Tentang arti perkataan ini diungkapkan dalam sya'ir:

Kita telah ntengetahui dengan vakin api neraka okan mengelilingi

Tapi kita tidak tohu apakah kita akon leeluar dorinya.

Doa dan Tanda Orang-orang Mukmin di Atas Shirath

Rasulullah saw bersaMa, "Tanda orang{rang Mukmin di atas shirat

yaitu  ucapan "Wahai Tuhan selamatkanlah, selamatkanlah." (HR. at-

Tirmidzi dari al-Mughirah ibn Syu'bah. [a berkata, "Hadits ini gharib")

kematian & hari akhir

417

Dalam Shuhih Muslim disebutkan bahwa Rasulullah saw bersaMa,

'Nabi kalian saw berdiri di atas .shirat sambil berdoa, 'Wahai Tuhan.

se lamatkan lah, selamatkan lah'."

Orang yang Tidak Akan Bcrdiri di Atas Shirath Sekejap Mata

Al-Waili Abu an-Nashr menyebutkan dalam kitab al-lbanah,

Muhammad ibn Hafiaj meriwayatkan dari Muhammad ibn AMurrahman ar-

Rib'i dari 'Ali ibn al-Husain Abu 'Ubaid dari Zakaria ibn Yahya Abu as-

Sakan dari 'Abdullah ibn Shalih al-Hamani dari Abu Hammam al-Qursyi

dari Sulaiman ibn al-Mughirah dari Qais ibn Muslim dari Thawus dari Abu

Hurairah. ia berkata: Rasulullah saw bersaMa kepadaku, "Ajarkanlah

Sunnahku kepada manusia, meskipun mereka tidak menyukainya. Jika

engkau menyukai tidak berdiri di atas shirat meskipun hanya sekejap mata

sampai masuk surga, maka jangan berbicara tentang 4gama Allah menurut

pendapatmu." Ia berkata, "lsnad hadits ini gharib dan matannya hasan."

Orang-orang yang Selamat Menyeberangi Shirat

Abu Nu'aim berkata: Sulaiman ibn Ahmad meriwayatkan dari Khair

ibn 'Urfah dari Hani ibn al-Mutawakkil dari Abu Rabi'ah Sulaiman ibn

Rabi'ah dari Musa ibn 'Ubaidah dari Muhammad ibn Ka'ab at-Qurazhy dari

Abu Hurairah dari Nabi sau Beliau bersaMa" "Siapa yang paling baik

bershadaqah di dunia akan selamat di atas shirat. Siapa yang melapangkan

keperluan wanita atas kematian suaminya, maka Allah akan menggantinya."

Hadits lnsqn gharib dari hadits Muhammad, dari Sulaiman dari Musa.

Al-Khatli Abu al-Qasim meriwayatkan dari Utsman ibn Sa'id Amru

al-Anthaki dari 'Ali ibn al-Haisam ibn Bisyr dari Syekh Yakani Abu Ja'far,

ia berkata, "Aku bermimpi seolah-olah berdiri di atas penyeberangan neraka

dan aku melihat perkara besar yang menakutkan. Aku berpikir

menyeberanginya. Tiba-tiba dari belakangku ada yang berkata, "Wahai

hamba Allah, tinggalkan bawaanmu dan menyeberanglah." Aku bertanya,

"Apa bawaanku?" la menjawab, "Tinggalkan dunia dan menyeberanglah."

Ia juga berkata, Abu Bakar Khalifah al-Harits ibn Khalifah dari Amru

ibn Jarir dari Ismail ibn Abu Khalid dari Qais ibn Hazim ia berkata, "Aku

mendengar Abu Darda' berkata kepada anaknya, "Jadikanlah rumahmu

sebagai mesjid, sebab  rumah orang Mukmin yaitu  mesjid. Aku mendengar

Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang menjadikan mesjid sebagai rumah,

maka Allah akan mengumpulkan baginya ruh dan rahmat dan akan selamat

menyeberangi shirat."

kematian & hari akhir4t8

l-ladits ini membenarkan apa yang kami sebutkan tcntang riwayat

rnirnpi ini. bahwa orang yang tinggal di mesjid dan rneniadikannya

sebagai rumah, berpaling dari dunia dan keluarganya. mentikirkan akhirat

dan beramal untuknya: akan selamat mettyeberangi shirat.

Tiga 'lempat yang Tidak Ditinggalkan Nabi saw sebab  Besar dan

Sukarnya Perkara di Sana

Anas menrinta kepada Rasulullah agar memberi syala'at pada lrari

kiamat. Beliau saw bersabda. "Aku akan melakukann.va. ins.vu Alluh." Anas

bertanya, "Dimana aku mencarimu?" Rasulullah saw meniarrt'ab, "Pertama

cari aku di atas shirqt." Aku bertanya "Bagaimana jika aku tidak mendapati

engkau?" Rasulullah saw menjawab. "Cari aku di al-ntizan. " Aku bertanya,

"Jika aku tidak menemukanmu?'-' Rasulullah nrenjaw'ab, "Cari aku di al-

haulh 

-sumur Rasulullah saw-. Aku tidak meninggalkan tiga tempat

ini." Ini lradits hosan.

Dalam hadits 'Aisyah disebutkan bahwa Nabi saw bersabda "Tiga

tempat itu tidak disebutkan satu persatu. di al-mizun, saat  shuhuf

beterbangan. dan di shiral."

Malaikat Mempertemukan Para Nabi dengan Umat Mereka dan

Kebinasaen Musuh-musuh Mereka

lbn al-Mubarak meriwayatkan dari 'Abdullah ibn Sallam. ia berkata.

"Pada hari kianrat Allah nrengumpulkan para nabi seorang demi seorang dan

umat demi umat. dan yang terakhir yaitu  Muhamrnad dan umatnya.

Kemudian dibentangkan titiarr di atas neraka Jahannam. [,alu berserulah

penyeru, "Dimana umat Muhammad?" Nabi Muhammad saw lalu diikuti

umatnya yang melakukan kebaikan dan kejahatan. saat  berada di atas

shirat Allah membutakan mata musuh-nrusuhnya sehingga mereka

berjatuhan ke dalarn neraka ke kanan dan ke kiri. lalu Nabi saw dan orang-

orarrg shalilr melewatinya. Malaikat menemui mereka dan menunjukkan

mereka jalan ke surga ke kanan dan ke kiri hingga sarnpai kepada Allah.

Lalu diletakkan untuk Beliau kursi dari sisi lain. Kemudian dipanggil nabi

demi nabi dan umat demi umat dan yang terakhir yaitu  Nuh.

Shirat Kedua yang Terletak di antara Surga dan Neraka

Di akhirat itu ada dua shirat. Yang pertama yaitu  tempat lewat

seluruh manusia di padang Mahsyar, baik yang melakukan dosa besar atau

dosa kecil kecuali orang yang masuk surga tanpa dihisab atau orang yang

dimasukkan neraka. jika  selesai melewati shirat yang besar ini, maka

Mengingat kematian & hari akhir 4r9

selesai urusan (sebagaimana kami sebutkan), kecuali bagi orang-orang

Mukmin yang diberitahukan oleh Allah bahwa qishash (balasan kezaliman

dengan amal baik, dan bila tidak punya amal baik, maka dosa si mazlum

akan dipikul oleh si zalim) tidak akan menghabiskan kebaikan mereka.

Mereka ditahan di atas shirst lain yang dikhususkan untuk mereka, namun 

tidak seorangpun yang dikembalikan ke neraka -insya Allah- sebab  mereka

telah menyeberangi shirat pertama yang dibentangkan di atas neraka

Jahannam. Telah jatuh ke dalamnya siapa yang dibinasakan oleh dosanya,

dan bertambah kebaikan dengan pembalasan kejahatannya.

Dari Abu Sa'id al-Khudri, Rasulullah saw bersabda. "Setelah orang-

orang Mukmin selamat dari neraka. mereka ditahan di sebuah titian yang

terletak antara surga dan neraka. Lalu mereka saling mengambil balasan

terhadap kezaliman yang terjadi di antara mereka selama di dunia, dan jika

mereka telah suci dan bersih diizinkan masuk surga. Demi zat yang

memegang jiwa Muhammad, tiap'tiap kamu benar-benar diberikan tempat

tinggal dengan tempat tinggalnya selama di dunia." (HR. al-Bukhari)

Lafaz "orang-orang Mukmin selamat dari neraka" maksudnya yaitu 

setelah mereka selamat melintasi shirath yang dibentangkan di atas neraka

Jahannam. Hadits ini menunjukkan bahwa di akhirat keadaan orang-orang

Mukmin berbeda-beda.

Muqatil mengatakan bahwa jika titian telah dibentangkan di atas

neraka Jahannam mereka ditahan di atas titian yang terletak di antara surga

dan neraka. Lalu mereka saling mengambil pembalasan terhadap kezaliman

yang mereka lakukan di dunia. Jika mereka telah bersih dan baik, maka

Malaikat Ridhwan dan para sahabatnya berkata kepada mereka, "Salam

sejahtera bagi kalian." Maksudnya ucapan selamat datang kepada mereka

dan mereka masuk surga untuk selama-lamanya.

Daruquthni meriwayatkan hadits yang menyebutkan bahwa surga

terletak sesudah shirat.

Menurut penulis, boleh jadi yang dimaksud yaitu  sesudah titian

dengan dalil dalam hadits al-Bukhari 

-wallaahu a'lam- atau surga untuk

orang-orang yang masuk neraka dan keluar dengan syafa'at. Mereka bukan

tertahan namun  saat  keluar mereka mandi di sungai surga. Hal ini akan

diterangkan sesudah bab ini, insya Allah.

Nabi saw bersaMa, "Para penghuni surga ditahan di atas titian yang

terletak di antara surga dan neraka. Mereka bertanya tentang kelebihan harta

yang dulu mereka miliki."

Antara hadits ini dengan hadits al-Bukhari tidak ada pertentangan. Dua

hadits ini hanya berbeda dalam maksud bukan keadaan manusia. Demikian

pula antara saMa Rasulullah saw, "Masing-masing diberikan tempat tinggal

Mengingat kematian & hari akhirDO

di surga," dengan perkataan 'Abdullah ibn Sallam, "Para malaikat

menunjukkan jalan menuju surga ke kiri dan ke kanan kepada mereka." Hal

itu bagi orang-orang yang tidak tertahan di atas titian darr tidak pula masuk

neraka. Mereka dikeluarkan dari tempat itu dan ditempatkan di pintu surga.

Itu untuk keseluruhan orang-orang yang beriman. jika  mereka telah

dibawa malaikat ke pintu surga. maka masing-masing mengetahui tempat

tinggalnya di surga seperti tempat tinggal saat  di dunia wallaahu a'lam.

lnilah rnaksud firman Allah SWT'. Dan memasuklun mereka ke .surgu vang

telah diperkenallun-Nya kepada mereka. (QS. Muhammad: 6)

Kebanyakan ahli tafsir mengatakan bahwa jika  penghuni surga

telah masuk ke surga, maka dikatakan kepada mereka, "Berpencarlah kalian

ke tempat tinggal kalian." Mereka lebih mengetahui tempat tinggal mereka

dari penduduk shalat Jum'at saat  mereka pulang menuju tempat tinggal

mereka di dunia.

Menurut pendapat lainnya, itu yaitu  penjelasan untuk tempat tinggal,

dengan dalil bahwa malaikat mewakili seorang hamba dengan amalnya dan

berjalan di hadapannya, dan hadits Abu Sa'id al-Khudri menjawabnya

wallaahu a'larn.

Orang yang Mengesakan Allah yang Masuk Neraka; Mati dan

Terbakar,lalu Mereka Keluar dengan Pefiolongan Syafa'at

Dari Abu Sa'id al-Khudri, Rasulullah saw bersabda, "Adapun

penghuni neraka yang ditentukan tidak mati dan tidak hidup. namun  manusia

yang masuk neraka sebab  dosa-dosa mereka atau kesalahan mereka

dimatikan oleh Allah beberapa kali. Sehingga saat  hangus mereka

dikeluarkan dengan syafa'at. Mereka dikeluarkan sekelompok demi

sekelompok lalu dimasukkan ke sungai-sungai surga dan dikatakan, "Wahai

penghuni surga, bawa mereka." Mereka tumbuh seperti tumbuhnya biji

benih yang tersapu banjir." (HR. Muslim)

Kematian yang disebutkan dalam hadits ini bagi orang-orang

yang melakukan kemaksiatan yaitu  kematian yang sebenarnya, sebab 

diungkapkan dalam bentuk mashdar. Hal ini yaitu  penghormatan bagi

mereka agar tidak merasakan sakitnya siksaan sesudah terbakar, berbeda

dengan kehidupan penghuni neraka untuk selama-lamanya.

Allah SWT berfirman: Setiap kali kulit mereko hangus, Kami ganti

kulit mereka deng,an kulit yang lain supaya mereka merasakan azab.... (QS.

an-Nisa': 56)

Mungkin juga kematian mereka untuk menghilangkan rasa sakit

dengan cara seperti tidur, bukan kematian yang sebenarnya, sebab  tidur

dapat menghilangkan rasa sakit dan senang. sedang  tidur juga disebut

Mengingat kematian & hari akhir

42t

Allah dengan rnati, sebagaillana finnan-Nya: Alluh memegung.iiv,u forungJ

keliku matinyu dun [mamegungJ iiwu [orungJ yung halunt muti diu'aktn

titlurnyu.... (QS. az,-Zurnar: 42) Maksudrrya bukan kentatian yang

sebenarnya, namun  keluarnya ruh dari badan.

Allah juga menyebut pingsan dengan mati. sebagaitnana finnan-Nya'

...nruka nrutiluh siequ 

.yang aclu di fungit dan di bunti kecuuli siupu yttttg,

elikehenclaki Allah.... (QS. az-Zumar: 68)

Sebagainrana 

.iuga ter.iadi terhadap Nabi Musa as saat  Beliau

tersungkur dan pingsan. Hal itu juga bukan mati yang sebenarnya. Dengan

dernikian hilangnya rasa senang dan sakit dari alanr nyata dapat dikatakan

rnati. Begitu pula keadaan tnereka, rnungkin dengan tnematikarl mereka

-padahal mereka hidup- dapat rnenghilalgkan 

rasa sakit dari nrereka,

sebagai kelembutan yang diberikan Allah kepada mereka seperti halnya para

wanita yang memotong tangatlnya tatrpa lnerasa sakit sebab  melihat

ketampanan wajah Nabi Yusuf as.

Uraian pertama lebih kuat. sebab  dikuatkan dengatt kata dalam

bentuk mashdar (sebagairnana firman Allah saat  itu), sehingga jika 

hangus mereka mati yang sebenamya sebagaimana penghuni neraka yang

hidup dalarn pengertian yang sebenarnya dan tidak pernah mati.

Jika ditanyakan. apa maksudnya memasukkan mereka ke dalanr neraka

sedang  mereka tidak merasakan pedihnya siksaan di dalanrnya? Maka

jawabannya yaitu : tujuannya yaitu  memberi pelajaran kepada mereka

meskipurr mereka tidak disiksa" dan penggatttian nikmat surga dari rnereka

selama mereka di neraka yaitu  pembalasan bagi nrereka seperti orang-

orang yang ditahan dalam penjara. Jadi penahanan itu sebagai alasan,

meskipun tidak ada belenggu dan pengikat, wullauhu a'lum:

Orang yang Mendapat Syafa'at sebelum Masuk Neraka sebab  Amal

Shaleh, sedang  di Dunia Mereka yaitu  Orang yang Utama

Abu 'Abdultah Muhammad ibn Maisarah al-Jabali al-Qurthubi

menyebutkan da lam kitab ut -Ta by i in:

Diriwayatkan dari Ubai dan lbn Widhah dari hadits mcrriil'Anas' ia

berkata: Para penghuni neraka dibariskan dan diikat. Lalu berjalan seorang

penghuni surga dan berkata. "Wahai fulan, apakah engkau ingat seseorang

yang merninta air minum kepadamu pada hari begitu dan begitu?" Laki-laki

penghuni neraka berkata, "Orang itu yaitu  engkau-" Laki-laki surga

berkata. "Benar." Ia lalu memberinya syafa'at dan menolongnya. Laki-laki

tain berkata, "Wahai fulan. apakah engkau masih ingat seorang laki-laki

yang meminta air wudhu kepadamu pada hari begitu dan begitu?" Orang itu

menjawab, "Benar." Lalu ia mendapat syafa'at dan ditolong.

kematian & hari akhir42)I

lbn Majah meriwayatkan dari Muhammad ibn 'AMullah ibn Numair

dan .Ali ibn Muhammad dari al-A'masy danYazid ar-Raqasy dari Anas ibn

Malik ra, Rasulullah saw bersabda, "Pada hari kiamat manusia dibariskan

dalam suatu barisan 

-lbn Numair mengatakan, yang dimaksud yaitu 

penghuni surga-. Seorang laki-laki penghuni neraka berjalan menemui

seorang penghuni surga dan berkata, "Wahai fulan, apakah engkau masih

ingat saat  engkau meminta minum kepadaku dan aku memberimu

minuman?" Laki-laki penghuni surga lalu memberinya syafa'at.

Ada lagi laki-laki lain penghuni neraka berjalan kepada seorang

penghuni surga dan berkata, "Apakah engkau masih ingat saat  aku

menyiapkan alat bersuci untukmu?" Laki-laki penghuni surga lalu

memberikan syafa'at kepadanya."

Ibn Numair menambahkan, "Wahai fulan. apakah engkau ingat saat 

engkau mengutusku untuk suatu urusan begini, begini?" Lalu ia pun diberi

syafa'at.

Abu Nu'aim al-Hafizh meriwayatkan dari ats-Tsauri dari al-A'masy

dari syafiq dari 'Abdullah, bahwa Rasulullah saw membaca firman Allah

SWT: Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan

menambah kepoda rnereka dari karunia-Nya....(QS. Fathir: 30)

Beliau saw bersabda, "Balasan mereka yaitu  surga' dan tambahan

karunia bagi mereka yaitu  pemberian syafa'at kepada orang-orang yang

telah berbuat kebaikan kepada mereka selama didunia."

Abu Ja'far ath-Thahawi juga meriwayatkan dari Anas ibn Malik ra

bahwa Rasulullah saw bersabda: Pada hari kiamat penghuni surga

dikumpulkan dalam suatu barisan, dan penghuni neraka juga dikumpulkan

dalam satu barisan. Seorang laki-laki dari barisan penghuni neraka melihat

kepada barisan penghuni surga dan berkata, "Wahai fulan, apakah engkau

ingat suatu hari saat  aku berbuat baik kepadamu?" Laki-laki penghuni

surga itulah berdoa, "Ya Allah, orang ini berbuat baik kepadaku di dunia."

Lalu ia berkata pada laki-laki penghuni neraka, "Peganglah tanganku." Ia

lalu memasukkannya ke dalam surga dengan rahmat Allah 'Azza wa Jalla.

Anas berkata, "Aku bersumpah bahwa aku mendengarnya dari Rasulullah

saw."

Abu 'Abdullah Muhammad ibn Maisarah berkata: Aku membaca

dalam kitab yang mereka namakan az-Zabur, "Sesungguhnya Aku menyeru

hamba-Ku yang zuhud pada hari kiamat dan berkata kepada mereka, 'Wahai

hamba-Ku, sesungguhnya Aku tidak menghilangkan kesenangan dunia dari

kalian. namun  Aku ingin supaya pada hari ini kalian segera mengambil hak

kalian secepatnya, pisahkan barisan. Siapa yang telah membantu keperluan

kalian di dunia atau membantah gunjingan tentang kalian, atau memberi

kematian & hari akhir D3

kalian sesuap makanan sebab  mengharapkan pandangan dan keridhaan-Ku,

maka pegatrglah tangannya dan bawa masuk ke surga."'

Abu Hamid dalarn kitab ul-lh1ta 'Ulumueldin menyebutkan: Anas ra

mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: Pada hari kiamat penghuni

surga mendekati penghuni neraka, lalu salah seorang penghuni neraka

memanggilnya, "Wahai Fulan, apakah engkau mengenalku?" Penghuni

surga menjawab. "Demi Allah. aku tidak mengenalmu. siapa engkau?"

Penghuni neraka berkata, "Suatu hari di dunia aku berjalan dan bertemu

dengan engkau yang dalam keadaan haus, Ialu engkau meminta air minum

kepadaku dan aku memberimu minum." Penglruni surga menjawab. "Aku

mengenalmu." Penghuni neraka berkata. "Mintakanlah syafa'at bagiku

dengan apa yang telah aku lakukan." Penghuni surga lalu memohon kepada

Allah dan menceritakan apa yang terjadi. Lalu Allah memberinya syafa'at

dan mengeluarkan orang itu dari neraka. wallahu a'lum.

Syafa'at untuk Orang yang Masuk Neraka, Nabi saw Pemberi Syafa'at

Keempat, dan Orang yang Tinggal di Neraka Jahannam Sesudahnya

Rasulullah saw bersabda, "Pada hari kiamat ada tiga pernberi syafa'at,

yaitu para nabi, para ulam& dan para syuhada." (HR. lbn Majah dari Utsman

ibn'Affan)

Ibn as-Sarnak Abu Amru Utsman ibn Ahmad meriwayatkan dari

Yahya ibn Ja'far ibn az-Zabarqan dari 'Ali ibn Ashim dari Khalid al-Hadzza

dari Salamah ibn Kuhail dari bapaknya dari Abu az-Za'ra' dari 'Abdullah

ibn Mas'ud, ia berkata, "Nabi kalian memberi syafa'at tingkat empat: (l)

Jibril, (2) Ibrahim, (3) Musa atau Isa, kemudian (4) Nabi kalian saw, (5) para

malaikat, (6) para nabi, (7) orang-orang yang jujur dan (8) para syuhada.

Lalu tinggallah suatu golongan dalam neraka dan dikatakan kepada mereka

sebagaimana firman Allah dalam surah al-Mudatstsir ayat 42-44: Apakah

yang nrcnrusukkan kamu ke dalam Soqar [nerakaJ?" Mereka nrcnjawab,

"Kami dahulu tidak termosuk orang-orang yang mengerjakan shalat dan

kami tidak [pulal memberi nnkan orang miskin. (QS. al-Mudatsir: 42-44).

Lalu dilanjutkan dengan firman Allah SWT: Maka syafo'at paro pemberi

syafa'at tidak berguna bagi ntereka (QS. al-Mudatsir: 48)

'Abdullah ibn Mas'ud ra mengatakan bahwa mereka yaitu  orang-

orang yang tinggal dalam neraka Jahannam.

Penulis mengatakan ini yaitu  kedudukan terpuji (maqam mahmuda)

bagi Nabi kita saw, sebagaimana diriwayatkan oleh Daud ath-Thayalisi dari

ibn Salamah ibn Kahil dari bapaknya dari Abu az-Za'ra' dari 'Abdullah, ia

berkata, "Kemudian Allah mengizinkan untuk memberi syafa'at, lalu

kematian & hariakhir424

berdirilah Ruhul Qudus Jibril as, kemudian lbrahim Khalilullah, kemudian

Musa atau lsa'alaihimassalaum."

Abu az-Za'ra' berkata, "Aku tidak tahu siapa di antara mereka yang

berbicara."

Kemudian yang keempat berdiri Nabi kalian saw dan memberi

syafa'at yang tidak ada lagi sesudahnya orang yang memberi syafa'at

sebanyak itu. ltu yaitu  kedudukan yang tinggi, sebagaimana disebutkan

Allah: ...mudah-mudohan Tuhan-mu mengangkat kamu ke lempat yang

terpuji. (QS. al-lsra': 79)

lbn Majah meriwayatkan dari 'Abdullah ibn Abu al-Jud'a, ia

mendengar Rasulullah saw bersabda, "Benar-benar akan masuk surga laki-

laki dari umatku lebih banyak dari Bani Tamim." Mereka bertanya, "Wahai

Rasulullah, selain engkau?" Rasulullah saw menjawab, "Selain aku." Aku

bertanya. "Apakah engkau mendengar langsung dari Rasulullah saw?" Ia

menjawab, "Aku mendengar at-Tirmidzi meriwayatkan dan ia mengatakan

ini yaitu  hadits ha.san shahih g,harib." Kita tidak mendapatkan selain hadits

ini dari lbn al-Juda'a.

Penulis menyebutkan bahwa Baihaqi meriwayatkan dalam kitab Dalail

on-Nubuwwah pada bagian terakhir dari Abdul Wahab ats-Tsaqafo dari

Hisyam ibn Hayan dari al-Hasan dari Awis al-Qanri dari lbn as-Sammak

dari Yahya ibn Ja'far dari Syababah ibn Sawwar dari Hariz ibn Utsman dari

'Abdullah ibn Maisarah dan Habib ibn 'Adi ar-Rahibi dari Abu Umamah,

Rasulullah saw bersabda, "seorang laki-laki dari umatku memberi syafaat

lalu masuk surga dengan syafa'atnya salah satu suku, bani Rabi'ah dan

Mudhar." Ditanyakan kepada Rasulullah "Mengapa Rabi'ah dan Mudhar,

wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Aku mengatakan apa yang

kukatakan."

Al-Masyikhah meriwayatkan bahwa laki-laki yang dimaksud yaitu 

Utsman ibn'Affan.

Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa Rasulullah saw

bersabda, "Diantara umatku ada yang memberi syafa'at kepada sekumpulan

orang, ada yang memberi syafa'at kepada satu suku, ada yang memberi

syafa'at kepada satu jama'ah dan ada yang memberi syafa'at kepada seorang

laki-laki sehingga mereka masuk surga." (HR. at-Tirmidzi, hadits hasan)

Al-Bazzar menyebutkan (dalam riwayatnya) dari Tsabit. bahwa ia

mendengar dari Anas ibn Malik bahwa Rasulullah saw bersabda, "Seorang

laki-laki memberi syafa'at kepada dua atau tiga orang."

Al-Qadhi lyadh menyebutkan (dalam kitab asy-Sy{a) dari Ka'ab,

"setiap laki-laki dari golongan sahabat memberi satu syafa'at."

kematian & hari akhir

425

lbn al-Mubarak nreriwayatkan dari Abdurrahrnan ibn Yazid ibn Jabir,

bahwa Rasulullah saw bersabda" "Di kalangan umatku akan ada yang

dikatakan kepadanya, "shilah ibn Syim masuk surga dengan syafatnya

begini. begini."

Ada orang yang bertanya: Bagaimana oraug yang masuk neraka akan

mendapat syafa'at, sedang  Allah SWT berfirman: ...Wahai Ttthan ktmi,

sesunggyhnya harangsiapa yang Engkau ma.sukkan ke dalam nererka, mako

sungguh telah Engkau hinakon ra.... (QS. Ali-lmran: 192)

...Dan nterelan liada nrcmberi syafa'ot, melainkan kepada orangyang

diridhai Allah ... (QS. al-Anbiya':28)

Dan berapo hanyuk malaikat di langit. syafu'al nterelst sedikitpun

tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang vang

dikehendaki dan diridhai [NyoJ. (QS. an-Najm:26)

Orang yang diridhai Allah tidak akon dihinakan sebagainrunafirnrun

Allah SW: .....pada hari ketikt Allah tidak ntenghinakan Nobi dan orang-

orong yang berinrun bersama dengan dia, sedang, cahaya mereko memoncor

di hadapon dan sebelah kanan nrcreka.... (QS. at-Tahrim: 8)

Kita katakan bahwa ini yaitu  pendapat orang yang terancam akan

sesat jalan dan mempunyai interpretasi berlebihan.

sedang  pendapat Ahlusunnah yang mengumpulkan Al-Qur'an dan

as-Sunnah, syafa'at bermanfa'at bagi pelaku-pelaku kemaksiatan yang

beragama sehingga mereka semua masuk surga.

Mengenai ayat pertama yang mereka kemukakan dapat kita jawab

dengan apa yang dikatakan oleh Anas ibn Malik, bahwa maksud

lttit yU j;) yaitu  orang yang kekal di neraka.

Qatadah mengatakan bahwa trJ:Ut yaitu  kebalikan dari {Ji3}

'tukhlid artinya ntengekalkan, bukan sebagaimana yang dikatakan oleh

orang-orang yang tidak mempunyai landasan yang kuat.

Firman Allah {6-}(},ii} maksudnya kebinasaan, yaitu ia dibinasakan,

dijauhkan dan dibenci. Dalilnya yaitu  firman Allah pada akhir ayat { ti1

l3i 'u. qr,Ltl-) (bagi orang-orong yang zhalim tidak ada penolong)

maksudnya bagi orang-orang kafir.

Jika ayat itu kita tujukan kepada para pelaku kemaksiatan yang

mengesakan Allah (al-muwahhidun'1, maka kata * al-khi4f' berarti' al-hayaa'

(malu). Dikatakan: khazaya-yakhza-khazayah. Contoh dalam kalimat:. iza

istalrya fa huwa khizyaanr (jika  ia malu ia merasa rendah diri). Contoh

lain: imra'atun khizyaanatun (seorang wanita yang pemalu).

kematian & hari akhirn6

Demikianlah pendapat para ahli tafsir, bahwa pada hari itu orang-

orang Mukmin merasa malu. Yaitu, rasa malu mereka kepada semua

pemeluk agama-agama sebab  masuknya mereka ke dalam neraka dan keluar

darinya. Rasa malu orang-orang kafir juga sebab  kebinasaan mereka dalam

neraka sedang  orang-orang Mukmin tidak mati di dalamnya.

Inilah perbedaan rasa malu antara orang-orang kafir dengan orang-

orang Mukmin yang kemudian dikeluarkan dengan syafa'at orang yang

diizinkan Allah dengan rahmat-Nya Yang Maha Pengasih untuk

memberikan syafa'at dan pertolongan-Nya -sebagaimana akan dijelaskan

dalam pembahasan sesudah ini-. saat  itu mereka mendapat keridhaan.

Lalu tidak seorangpun diberi izin Allah sampai tidak ada lagi qishash untuk

dosa-dosanya yang tertinggal. melainkan yang menyelamatkannya yaitu 

syafa'at, maka dia diizinkan keluar dari neraka dan bergabung dengan orang-

orang yang menang dan diridhai . olhamdulillaahirabbil'alamin.

Firman Allah SWT yang berbunyi: ...Pada hari saat  Allqh tidak

nteng,hinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia,

sedang cahaya ntereka memancar di hadapan dan sebelah kanan mereka....

(QS. at-Tahrim: 8) maksudnya yaitu : Allah tidak mengaza[ nabi dan

orang-orang beriman. Meskipun pelaku kemaksiatan diazab, Allah justru

mengeluarkan mereka dengan syafa'at dan rahmat-Nya.

Orang-orang yang Mendapat Syafa'at dan Para Penghuni Neraka

Jahannam

Ibn al-Mubarak meriwayatkan dari Rusydain ibn Sa'id dari Yahya dari

Abu Abdurrahman al-Khatly dari 'Abdullah ibn 'Amru ibn al-'Ash dari

Rasulullah saw, Beliau bersabda: Puasa dan Al-Qur'an akan memberi

syafa'at bagi seorang hamba. Puasanya berkata, "Ya Allah, aku telah

menghalanginya dari makan, minum, dan syahwat di siang hari, maka aku

memberi syafa'at dengannya." Al-Qur'an berkata pula, "Aku telah

menghalanginya tidur di malam hari, maka aku memberinya syafa'at." Lalu

keduanya memberi syafa' at.

Muslim meriwayatkan dari hadits Abu Sa'id al-Khudri ra. sesudah

sabda Rasulullah tentang neraka Jahannam, Beliau bersabda, "Hingga saat 

telah selamat orang-orang mukmin dari neraka, maka demi Dzat yangjiwaku

ada di Tangan-Nya, tidak seorangpun di antaramu yang paling kuat dari

kami sebab  Allah dalam memegang kebenaran dari orang-orang Mukmin

pada hari kiamat terhadap saudara-saudara mereka yang ada dalam neraka."

Ibn Majah meriwayatkan dengan lafadz dari Abu Sa'id al-Khudri dari

Rasulullah saw, "jika  Allah menyelamatkan orang-orang Mukmin dari

neraka, maka mereka aman. Jadi tidak ada perbantahan tiaptiap kamu dalam

kematian & hari akhir

417

kebenaran yang paling dahsyat dibandingkan perbantahan orang-orang

Mukmin yang masuk neraka. Mereka berkata. "Ya Allah. mereka saudara-

saudara kami." Lalu Rasulullah saw menjelaskan maksudnya. "Mereka

berkata, 'Wahai Tuhan kami, mereka berpuasa, shalat. dan berhaji bersama

kami."' Lalu dikatakan kepada nrereka, "Keluarkan orang-orang yang kalian

kenal." Lalu wajah mereka dipelihara dari api neraka. Kemudian mereka

mengeluarkan banyak manusia yang telah dibakar api sampai setengah kaki

dan lututnya. Mereka berkata, "Wahai Tuhan kami. tidak seorangpun dari

orang-orang yang Engkau perintahkan kepada karni yang tertinggal di

dalamnya." Kemudian Allah SWT berfirtnan, "Kembalilah! Siapa yang

kalian ternukan ada kebaikan dalam hatinya seberat satu Dinar, maka

keluarkan ia." Lalu mereka mengeluarkan manusia yang banyak dari neraka,

kemudian mereka berkata, "Wahai Tuhan kami, tidak ada lagi yang

tertinggal dari orang-orang yang Engkau perintahkan kepada kami." Lalu

Allah SWT berfirman, "Kembalilah! Siapa yang kalian temukan ada

kebaikan dalam hatinya seberat setengah Dinar, maka keluarkan ia." Lalu

mereka mengeluarkan manusia yang banyak dari neraka, kemudian mereka

berkata, "Wahai Tuhan kami, tidak ada lagi yang tertinggal dari orang-orang

yang telah Engkau perintahkan kepada karni." Lalu Allah SWT berfirman,

"Kembalilah. Siapa yang kalian temukan ada seberat biji sawi kebaikan

dalam hatinya, maka keluarkanlah ia." Lalu mereka mengeluarkan manusia

yang banyak dari neraka. kemudian mereka berkata, "Wahai Tuhan kami,

tidak ada lagi kebaikan yang tertinggal di dalamnya."'

Abu Sa'id al-Khudri berkata "Jika kalian tidak percaya kepadaku

tentang hadits ini, maka baca firman Allah SWT: Sesungpyhrya Allah tidak

menganiaya seseorang meskipun sebesur zarrah, dan jika adu kebajifun

sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan nrcntberikan

dari sisi-Nya pahala yang besar. (QS. an-Nisa': 40)

Nahrul Hoyah (Sungai Kehidupan) dan Mereka Dimerdekakan Allah

(Utaqo'Allah'1

Allah SWT berfirman, "Para malaikat telah memberi syafa'at, para

nabi telah memberi syafa'at. orang-orang Mukmin telalr memberi syafa'at,

dan yang tinggal hanya Yang Maha Pengasih dan Penyayang." Lalu Dia

mengambil dengan satu genggaman ke dalam neraka. Keluarlah darinya

suatu kaum (yang telah menjadi orang) yang hanya melakukan satu

kebaikan. Allah memasukkan mereka ke dalam sungai (di depan surga) yang

dinamakan Nahrul Hayah (Sungai Kehidupan). Lalu mereka keluar seperti

benih tumbuh sesudah tersapu banjir. Apakah kalian tidak melihat batu dan

pohon yang kuning dan hijau sebab  sinar matahari, dan yang terlindung

menjadi putih." Para sahabat berkata "Wahai Rasulullah, engkau seperti

Mengingat kematian & hari akhir428

menggembala di padang pasir." Rasulullah saw bersabda, "Mereka keluar

seperti mutiara. Di kening mereka ada tanda. Penduduk surga mengenal

mereka sebagai orang-orang yang dimerdekakan Allah (utaqa' Allah) dan

masuk surga tanpa melakukan suatu amal atau kebaikan saat  di dunia.

Kemudian Allah SWT berfirman, "Masuk kalian ke surga. Apa yang kalian

lihat yaitu  untuk kalian." Mereka berkata, "Wahai Tuhan kami. beri kami

apa yang tidak Engkau berikan kepada seorangpun di alam ini." Allah SWT

berfirman, "Aku akan memberikan kalian lebih baik dari itu." Mereka

bertanya, "Wahai Tuhan kami, apakah yang lebih baik itu?" Allah SWT

berfirman, "Keridhaan-Ku. Tidak ada lagi kemurkaanku kepada kalian

selamanya sesudah ini."

Abu al-Qasim Ishaq ibn lbrahim ibn Muhammad al-Khatli (dalam

kitab ad-Dibaj) meriwayatkan dari Ahmad ibn Abu al-Harits dari Abdul

Majid ibn Abu Ruwad dari Mu'ammar ibn Rasyid dari al-Hakim ibn Aban

dari 'lkrimah dari ibn 'Abbas ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw

bersabda. "Jika Allah telah menyelesaikan ketetapan di antara makhluk-Nya.

maka Dia mengeluarkan sebuah kitab dari bawah 'Arsy dan berfirman,

"Rahmat-Ku rnengalahkan kemurkaan-Ku. Aku yaitu  Yang Maha Pengasih

dan Penyayang." Lalu dikeluarkan dari neraka orang yang menjadi penghuni

surga, yang di antara kedua matanya tertulis "orang-orang yang

dimerdekakan Allah (utaqa' Allah)."

Hadits ini menerangkan bahwa iman bertambah dan berkurang

(sebagaimana kami jelaskan dalam akhir surah Ali 'lmran dalam kitab a/-

Jami' li Ahkam Al-Qur'an) dan firman Allah yang berbunyi "Keluarkanlah

oleh kalian orang yang di dalam hatinya seberat satu Dinar, setengah Dinar,

dan sebesar biji sawi" menjadi dalilnya.

Firman Allah "dari kebaikan," maksudnya yaitu  iman. Demikian

pula dengan yang disebutkan dalam hadits Qatadah dari Anas, bahwa

Rasulullah saw bersabda, "Yang ada di dalam hatinya kebaikan seberat

gandum, seberat zarrah." yaitu dari keimanan, dengan dalil riwayat lain yang

diriwayatkan oleh Ma'bad ibn Hilal al-'Anzi dari Anas, yang di dalamnya

ada : Aku berkata, "Wahai Tuhanku, umatku. umatku." Maka Allah

SWT berfirman, "Pergilah. Siapa yang di dalam hatinya ada keimanan

seberat biji sawi, maka keluarkan ia." Aku lalu pergi dan melakukannya.

Dalam hadits panjang yang diriwayatkan oleh Muslim. bahwa

disebutkan firman Allah yang berbunyi "keimanan," maksudnya dari amal-

amal keimanan yang dilakukan anggota tubuh. Ini menjadi dalil bahwa amal

shalih merupakan syarat iman. Dalil lain yaitu  firman Allah SWT yang

berbunyi: ...don tiyaitu  Allah akan menyia-nyiakon keimananml... (QS.

al-Baqarah: 143) "keimanan" yang dimaksud yaitu  shalatmu.

kematian & hari akhir

429

Menurut pendapat lainnya, bahwa yang dimaksud dalam hadits ini

yaitu  amal-amal hati. sebagaimana perkataan "keluarkanlah orang yang

melakukan suatu pekerjaan dengan niat dari hatinya," sebagaimana sabda

Rasulullah saw, "Amal tergantung dengan niat." Hal ini mengandung

pengertian yang menakjubkan. yang sebentar lagi akan dijelaskan, insya

Alluh.

Mungkin juga yang dimaksud yaitu  kasih sayang terhadap orang

Islam dan mengasihi anak yatim sebab  takut dan mengharap keridhaan

Allah, bertawakkal kepada-Nya dengan rneyakininya hanya dalarn amalan

hati. ltu juga dinamakan dengan iman.

Dalil bahwa maksudnya yaitu  iman yaitu  apa yang kami katakan

dan keimanan tidak hanya "mengesakan Allah. menolak kemusyrikan, dan

ikhlas dengan kalimat lailaahaillalla& " sebagaimana dalam hadits tentang

firman Allah "keluarkan mereka, keluarkan mereka." Sesudah itu Allah

menggenggam dengan satu genggamatr yang mengeluarkan suatu kaum yang

tidak mengerjakan satu pun kebaikan kecuali yang dimaksud yaitu  tauhid

tanpa amal.

Hal ini dijelaskan dengan riwayat al-Hasan dari Anas. yang

merupakan tambahan dari apa yang ditambahkan oleh 'Ali ibn Ma'bad

dalam hadis syafa'at, "Kemudian aku kembali kepada Tuhanku untuk yang

keempat kalinya, aku memuji-Nya dengan pujian yang sama. lalu aku

bersujud. Allah SWT berfirman kepadaku. "Wahai Muhammad, angkat

kepalamu, berbicaralah. sebab  Aku akan mendengarmu, dan mintalah

sebab  Aku akan memberimu." Aku berkata "Wahai Tuhanku, izinkan aku

memberi syafa'at bagi orang yang mengucapkan lailoahaillallah." Allah

SWT berfirman, "ltu bukan untukmu. Derni kekuasaan-Ku, demi kebesaran-

Ku, demi keagungan-Ku, demi kekuatan-Ku, Aku benar-benar akan

mengeluarkan siapa yang mengucapkan lailaahaillallah."

At-Tirmidzi al-Hakim Abu 'Abdullah dalam kitab Nawadir al-Ushul

dari Muhammad ibn Ka'ab al-Qurzhi dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah

saw bersaMa, "Tertulis di kening mereka 'Orang yang dimerdekakan Allah'

(utaqa'Allah). Mereka lalu memohon kepada Allah supaya nama itu dihapus

dari mereka maka Allah menghapuskannya."

Dalam riwayat lain disebutkan. "Lalu Allah mengutus seorang

malaikat yang menghapuskan tanda mereka."

Al-lahannamiyun

Abu Bakar al-Bazzar (menyebutkan dalam Musnad-nya) dari Abu

Sa'id al-Khudri dari Nabi saw, Beliau bersabda, "Penghuni neraka tidak mati

dan tidak hidup. Adapun orang yang dikehendaki Allah mengeluarkan

kematian & hari akhir

I

430

mereka, maka mereka dimatikan, kemudian mereka dikeluarkan dan

dimasukkan ke sebuah Nuhrul Huyah (Sungai Kehidupan). Allah

mengalirkalt airnya kepada mereka. lalu nlereka tumbuh seperti tunrbuhnya

biji yang tersapu banjir. Mereka lalu masuk surga dan mereka dinamakan

penghuni surga dengan'Penghuni Neraka Jahannam' (al-Jahannamiyun).

Mereka memohon kepada Allah SWT. maka Dia menghilangkan nama itu

dari mereka."

Diriwayatkan dari Anas ra. Rasulullah saw bersabda, "Suatu golongan

dikeluarkan dari neraka sesudah mereka terbakar dengan warna hitam

kemerahan. lalu mereka masuk ke surga. Mereka dinamai oleh penghuni

surga dengan 'Penghuni Neraka Jahannam' (al-,luhannamiyun)." (HR. al-

Bukhari)

Diriwayatkan dari 'lmran ibn Hushain dari Rasulullah saw, Beliau

bersabda, "Suatu golongan benar-benar dikeluarkan dari neraka dengan

syafa'atku, dan mereka dinamai 'Penghuni Neraka Jahannam' (al'

Johannam iyan)." (HR. at-Tirmidzi)

Diriwayatkan dari Anas, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw

bersabda, "Syafa'atku untuk pelaku dosa besar dari umatku." (HR. at-

Tirmidzi. Dishuhihkan oleh Abu Muhamrnad 'Abdul Haq)

Rasulultah saw bersabda, "Syafa'atku untuk pelaku dosa besar dari

unratku." (HR. Abu Daud ath-Thayalisi dan lbn Majah dari hadits Jabir ibn

'Abdullah)

Ath-Thayatisi menambahkan, "Jabir berkata kepadaku, 'Jika bukan

pelaku dosa besar apakah ia mendapat syafa'at?"'

Abu Daud berkata, "Muhammad ibn Tsabit meriwayatk3n dari Ja'far

ibn Muhammad dari bapaknya dari Jabir."

Rasulullah saw bersabda, "Betapa menyenangkan aku bagi para pelaku

kejahatan dari umatku ." Para sahabat bertanya, "Bagaimana dengan orang-

orang yang baik?" Rasulullah saw bersabda, "Masuk surga dengan amal-

amal mereka, sedang  orang jahat masuk surga dengan syafa'atku." (HR.

Abu al-Hasan ad-Daruquthni dari Abu Umamah)

Ibn Majah meriwayatkan dari lsmail ibn Asad dari Abu Badr Syuja'

ibn at-Walid as-Salwi dari Ziad ibn Khaitsamah dari Nu'aim ibn Abu Hind

dari Rib'i ibn HArsy dari Abu Musa al-'Asy'ari. Rasulullah saw bersabda,

"Aku disuruh memilih antara memberi syafa'at atau memasukkan separuh

umatku ke dalam surgar maka aku memilih memberi syafa'at, sebab  lebih

umum dan lebih mencukupi. Apakah kalian sangka untuk orang-orang yang

bertakwa? Tidak. namun  untuk orang-orang yang melakukan kesalahan,

berdosa, dan kotor."

kematian & hari akhir

431

Asy-Syekh al-Faqih Abu al-Qasim 'Abdullah ibn 'Ali ibn Khalaf al-

Kufi yang mendapat persetujuan dari bapaknya al-Faqih al-lmam al-

Muhaddits Abu al-Hasan 'Ali ibn Khalaf al-Kufi mengatakan bahwa ia

membacakan kepada usy-syaikah ash-Shalehuh, wanita yang shalihah,

Khadijah binti Ahmad ibn al-Hasan ibn 'Abdul Karim an-Nahrawi di

rumahnya, dan aku hadir mendengarkannya. Dikatakan kepada wanita itu,

"Telah meriwayatkan kepada kalian Syekh Abu 'Abdillah al-Husain ibn

Ahmad ibn Muhammad an-Na'aly, maka apakah engkau telah

menetapkannya?" Wanita itu berkata, "Benar." la berkata, "Telah

meriwayatkan Abu al-Hasan Muhammad ibn Ahmad ibn Muhammad ibn

Zarqawih al-Bazzar, telah meriwayatkan kepada kami Abu 'Ali Ismail ibn

Muhammad ibn Ismail ibn Shalih ash-Shighar, telah meriwayatkan

'Abdullah ibn Ayub al-Makhrami dari Abu Badr Syuja' ibn al-Walid as-

Sukuni dari Ziad ibn Khaitsamah dari Nu'aim ibn Abu Hind dari ar-Rib'i ibn

Harrasy dari Nabi saw, Beliau bersabda. "Aku disuruh rnemilih antara

syafa'at atau separuh umatku, maka aku memilih syafa'at. Apakah kalian

menyangka untuk orang-orang yang bertakwa? Tidak, namun  untuk orang-

orang yang bersalah dan kotor."

Ibn Majah meriwayatkan dari Hisyam ibn 'Ammar dari Shadaqah ibn

Khalid dari Jabir, ia berkata "Aku mendengar dari Salim ibn 'Amir, ia

berkata. 'Aku mendengar 'Auf ibn Malik al-Asyja'i mengatakan bahwa

Rasulullah saw bersabda, "Apakah kalian mengetahui pilihan yang

dihadapkan kepadaku oleh Allah pada malam itu? (malam Isra' dan Mi'rE-

pent)" Karni menjawab, *Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."

Rasulullah saw bersabda, "Allah menyuruhku memilih antara memasukkan

separuh umatku ke dalam surga atau memberi syafa'at, maka aku memilih

syafa'at." Kami berkata, "Wahai Rasulullah, doakan kami supaya kami

temasuk di dalarnnya." Rasulullah saw bersaMa, "Syafa'at untuk semua

orang Islam."'

Riwayat menakjubkan yang kami janjikan untuk menyampaikannya

yaitu  riwayat yang disampaikan oleh al-Kilab ibn Abu Bakar Muhammad

ibn Ibrahim dalam kitab Bahr al-Fuod dari Abu an-Nashr Muhammad ibn

lshaq ar-Rasyadi dari Abu Bakar Muhamrnad ibn 'lsa ibn Zaid ath-Tharsusiy

dari Nu'aim ibn Hammad dari lbrahim ibn al-Hakam ibn Aban dari

bapaknya Qilabah, ia berkata "Aku mempunyai anak laki-laki dan saudara

laki-laki yang diberi minum lalu ia jatuh sakit. Pada suatu malam ia ingin

aku dekat dengannya sehingga aku mendatanginya. Kulihat ada dua

bayangan hitam didekat anak saudaraku itu. Aku berkata, "Kita kepunyaan

Allah, telah binasa anak saudaraku." Muncul dua bayangan putih dari celah

rumah itu. Salah satunya berkata kepada kawannya, "Turunlah kepadanya."

saat  ia telah turun dua bayangan hitam itu tersingkir, kemudian ia

mencium mulutnya dan berkata" "Aku tidak melihat ada dzikir di dalamnya."

kematian & hariakhir432

Lalu ia mencium perut anak saudaraku itu dan berkata, "Aku tidak melihat

ada puasa padanya." Lalu ia mencium kedua kakinya dan berkata' "Aku

tidak melihat ada slralat padanya." Kawannya berkata kepadanya, "lnnu

littsahi wo innu iluihi raaiiu 'r.rn. seorang umat Muhammad saw. tidak ada

satu kebaikan padanya. Celakalah engkau, ulangilah." Kawannya tadi

memeriksa kembali. la mencium mulutnya dan berkata, "Aku tidak melihat

ada dzikir di dalamnya." Ia kemudian mengulang mencium perutnya dan

berkata. "Aku tidak melihat adanya puasa." Kemudian ia kembali mencium

kedua kakinya dan berkata, "Aku tidak melihat adanya shalat pada

keduanya." Kawannya berkata, "Celakalah laki-laki dari umat Muhammad'

tidak satupun kebaikan padanya. Naiklah engkau, biar aku turun." Lalu

turunlah yang lain. dan ia mencium mulutnya kemudian berkata, "Aku tidak

melihat dzikir di dalamnya." Kemudian ia mencium perutnya dan berkata,

"Aku tidak melihat adanya puasa." Kemudian ia mencium kedua kakinya

dan berkata, "Aku tidak melihat pada keduanya shalat." Kemudian ia

kembali dan mengeluarkan ujung lidahnya, lalu ia mencium lidah itu dan

berkata. "Alluahu akbur, aku rnelihat dia bertakbir dengan suatu takbir di

jalan Allah untuk mengharapkan keridhaan Allah di Antiokia'. Kemudian

anak saudara laki-lakiku itu meninggal dan terciumlah dalam rumah itu bau

misik. Setelah shalat Zhuhur aku bertanya kepada orang-orang yang ada di

mesjid, "Apakah kalian tahu laki-laki penghuni surga?" Lalu aku

menceritakan tentang kejadian anak saudara laki-lakiku. saat  aku

menyebutkan intakiyah mereka berkata. "Bukan Antiokia, namun  Anthiokia."

Aku rnenjawab, "Aku tidak akan menyebutnya kecuali seperti malaikat

menyebutnya."'

Para ulama kita mengatakan bahwa yang menyelamatkannya yaitu 

ucapan takbir sebab  mengharapkan keridhaan Allah. Takbir ini yaitu 

takbir selain dari syahadat, yaitu syahadat yang sebenarnya, syahadat

keimanan kepada Allah SWT. Adapun syafa'at Nabi saw, para malaikat,

para nabi, dan orang-orang Mukmin untuk orang yang mempunyai kelebihan

amal. Siapa yang tidak ada keimanan yang baik termasuk orang-orang yang

diberi keutamaan kepada mereka oleh Allah, lalu mereka dikeluarkan dari

neraka sebagai suatu keutamaan, pemuliaan dan janii yang benar dari Allah,

serta implementasi firman-Nya: Sesungguhnya Allah tidok akan

mengampuni dosa syirik, dan Dia akan meng,ampuni segala dosa yang

selain dari [syirikJ itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya ....(QS. an-Nisa':

48)

Mahasuci Allah Yang Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya dan

memenuhijanji-Nya.

Disebutkan dalam hadits Abu Sa'id al-Khudri tentang sabda

Rasulullah saw, "Maka mereka keluar seperti mutiara dan di leher mereka

ada stempel."

kematian & hariakhir 433

Dalam hadits Abu Hurairah ra disebutkan dengan "Tertulis di kening

mereka 'Orang-orang yang dimerdekakan Allah."' lni yaitu  kontroversi.

Kesamaau dua hadits ini yaitu : sebagian bersinar di wajah

mereka dan sebagian lain bersinar di leher mereka. Dalam hadits Jabir

setelah dikeluarkan oleh golongan Syaf i disebutkan, "Kernudian Allah

SWT berfirman, "Akulah Allah. Aku akan mengeluarkan dengan ilmu dan

kasih sayang-Ku." Lalu keluarlah yang paling lernah dan tertulis di leher

mereka "Orang-orang yong dimerdekakan Allah SWT," lalu mereka masuk

surga dan di dalamnya mereka dinamai dengan 'Penghuni Neraka

Jahannam'."

Leher dalam bahasa Arab yaitu  raqabah. Raqabah diartikan juga

dengan orang, sebagaimana ada  dalam firman Allah SWT: .... Maka

hendakloh ia nrcmerdeknkon seorang fuimba sahaya... (QS. an-Nisa': 92)

Sabda Rasulullah saw, "Ia tidak pernah lupa pada hak Allah pado

leher dan punggungnya. " Dalam bahasa Arab, riqab maksudnya jumlah

harta, sebagaimana ada  dalam sya'ir:

Akal akan hilang jika tertawa terbahak-bahak # Setumpuk harta (riqab

al -mal) mengiringi tawanya

Jadi mungkin yang dirnaksud dalam hadits Abu Sa'id dan Jabir

rodhiyallaahu'anhumo "maka mereka keluar seperti mutiara, penduduk

surga mengenali mereka dengan tanda yang tertulis di kening mereka"

sebagaimana disebut dalam hadits Abu Hurairah ra. Dengan demikian tidak

ada pertentangan dalam masalah ini, walloahu a'lam.

Jika ada orang yang bertanya, kenapa mereka meminta penghapusan

nama itu dari mereka sedang  itu yaitu  nama yang mulia, sebab  Allah

SWT yang memberikannya sebagaimana Dia memberi nama-nama yang

mulia dalam firman-Nya: Nabi-Ku, rumah-Ku, 'Arsy-Ku, dan para malaikat-

Ku. Disebutkan juga dalam suatu riwayat, "Orang yang saling berkasih-

kasihan sebab  Allah akan ditulis di kening mereka bahwa mereka yaitu 

orang-orang yang berkasih-kasihan sebab  Allah." Lalu mengapa mereka

harus meminta untuk menghapuskan nama itu?

Jawabannya yaitu : mereka meminta demikian sebab  mereka berbeda

dengan orang-orang yang berkasih-kasihan sebab  Allah SWT, sebab 

mereka baru saja dimasukkan ke dalam neraka Jahannam yang merupakan

tempat musuh-musuh Allah dan mereka malu kepada para saudara mereka

dengan hal itu, sebab  ada semacam diskriminasi. saat  di beri nikmat

masuk surga mereka menginginkan nikmat yang sempurna dengan

menghilangkan penggolongan ini dari mereka.

Dalam sebuah hadits marfu'diriwayatkan: saat  mereka masuk ke

surga, berkatalah penduduk surga, "Mereka yaitu  penghuni neraka

kematian & hari akhir414

Jahannam." saat  itu mereka berkata, "Wahai Tuhan kami, jika Engkau

tinggalkan kami di neraka maka itu lebih baik bagi kami, daripada kami

dihlna." Lalu Allah mengirim angin yang disebut al-Mutsirah dari bawah

'Arsy yang menyapu wajah mereka, lalu terhapuslah tulisan itu sehingga

wajah mereka bertambah bercahaya, indah, dan bagus."

Abu Muhammad 'Abdul Wahab (dikenal dengan lbn Rawahah)

meriwayatkan, dia membacakan kepada al-Hafiz as-Salafi dan aku

mendengarnya dari al-Hajib Abu al-Hasan ibn al-'Allaf dari Abu al-Qasim

ibn Basyran dari al-Ajiri Abu Bakar Muhammad ibn al-Hasan dari Abu 'Ali

al-Hasan ibn Muharnmad ibn Sa'id al-Anshari dari 'Ali ibn Muslim ath-

Thusy dari Marwan ibn Muawiyah al-Fazari dari 'Amru ibn Rifa'ah ar-Rib'i

dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id al-Khudri, ia mengatakan bahwa

Rasulullah saw bersabda, "Penghuni neraka yang menjadi penduduknya

tidak mati dan tidak hidup. sedang  penghuninya yang keluar darinya

jika  mereka jatuh ke dalamnya menjadi hangus, sampai Allalt

mengizinkan mereka. lalu mereka dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam

sungai yang dinamakan al-Hayah atau al-Hayowan (Sungai Kehidupan).

Lalu penduduk surga mengalirkan air kepada mereka maka mereka tumbuh,

kemudian mereka masuk surga. Mereka dinamakan dengan 'Penghuni

neraka Jahannam'. Mereka lalu meminta kasih sayang Allah. maka nama itu

hilang dari mereka dan mereka bergabung dengan penduduk surga.

Orang yang berkasih-kasihan sebab  Allah mempunyai tanda yang

mulia dan penggolongan yang tinggi. Oleh sebab itu, mereka tidak meminta

untuk dilrapuskan dan dihilangkan . lYalla ahu a' l arn.

Jika ditanyakan (dalam masalah ini) apakah yang menunjukkan bahwa

sebagian orang yang masuk surga (yang berbaur dengannya) merasa

terganggu, dan sebagian tidak merasa terganggu dan kesulitan?

Disebutkan bahwa hadits-hadits ini menunjukkan hal itu, bahwa

mereka bergabung dengan mereka saat  masuk surga, kemudian nama itu

dihilangkan dari mereka. Sebagian ulama kita mengibaratkan hal ini dengan

melemparkan najis ke dalam lautan yang tidak akan memberi pengaruh,

demikian pula keadaan mereka bagi penduduk surga. Itu yaitu 

perumpamaan yang tepat.

Semua akan merasa takut saat  "maut" disembelih di atas shirat

-sebagaimana 

akan dijelaskan- lalu mereka akan merasa aman dan sangat

gembira, sebab  telah hilang dari mereka semua kenyataan, wallaahu a'lam.

Jika ada orang bertanya, bagaimana Al-Qur'an dan puasa akan

memberi syafa'at, sedang  keduanya yaitu  amal perbuatan? Jawabnya,

hal ini sudah dijelaskan, namun akan diuraikan lagi lebih terperinci

dengan mengutip sabda Rasulullah saw, "Pada hari kiamat pahala orang

yang membaca Al-Qur'an akan datang menyerupai seorang laki-laki yang

kematian & hariakhir

435

kurus. la berkata, 'Akulah yang membuat engkau tidak tidur di malarn hari

dan membuatmu haus di siang hari'." (HR. lbn Majah dari Buraydah,

sanadnya shahih)

Dalam hadits Shahih Muslim dari an-Nawas ibn Sam'an al-Kilabi,

Rasulullah saw bersabda, "Pada hari kiamat Al-Qur'an akan didatangkan

bersama orang yang membacanya, yang didahului oleh surah al-Baqarah dan

Ali 'lmran." Rasulullah saw mengumpamakan keduanya dengan tiga contoh

yang tidak akan kami lupakan, Beliau bersabda, "Keduanya seperti awan

tebal atau naungan yang berwarna hitam. Di antara keduanya berwarna

merah atau keduanya seperti burung yang terpisah dari barisannya dan

keduanya sal i ng berh ujjah tentang pem i I i knya."

Para ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan 'keduanya

saling berhujjah tentang pemiliknya' yaitu . Allah menciptakan malaikat

yang mendebat tentang pahala keduanya, sebagaimana disebutkan dalam

sebagian hadits. "Bahwa siapa yang membaca:

Allah nrcnyatolcan bahwo tidak uda Tuhan seluin Dia, Yang

menegaklcan keadilan. Para malailcat dan orang-orang berilmu fiuga

nrcnyataknn yang denikionJ. Tidak oda Tuhan melainlcon Dia, Yang

Mahaperkasa lagi Mahabijaksano (181. Sesungguhnyo ogama yung diridhoi

Allah hunyaloh Islant. Orang-orang yang diberi Knb suci [sebelum IslomJ

tidaHah berselisih kecuoli seteloh datong pengetahuan -kebenaran- kepoda

mereka, lcareno l<edengkian yang ada  di antara mereka. Barongsiapa

yang kalir terhadap ayot-ayat Alah maka sesungguhnyo Allah itu sangat

cepat melokukon al-hisab [perhitungan pembalasanJ. (QS. 'Ali 'lmran: l8-

19) Maka, Allah menciptokan duo malaikat yang ntulia dari pahala Al-

Qur'an dan putsa, lalu keduanya memberi $,e!fa'at kepadanya.

Demikian pula semua amal shalih, insya Alluh, sebagaimana

disebutkan oleh tbn a!-Mubarak dalam kitab ad-Daqaiq:

Seorang laki-laki meriwayatkan dari Zaid ibn Aslam. ia berkata,

"Telah sampai riwayat kepadaku bahwa pada hari kiamat amalan seorang

Mukmin akan digambarkan dalam bentuk yang paling baik. wajah yang

diciptakan Allah paling baik, baunya paling harum, dan duduk di

sampingnya. Setiap kali ada yang mengejutkannya maka ia menjaganya dan

setiap kali ada yang menakutkannya maka ia menenangkannya. Maka

dikatakan kepadanya, "Terima kasih untuk teman yang baik, siapakah

engkau?" Amalnya menjawab, "Apakah engkau tidak mengenalku? Aku

telah menemanimu dalam kuburmu dan duniamu. Demi Allah, aku yaitu 

amalmu yang baik. Itulah sebabnya engkau melihatku dalam keadaan yang

baik. Tunggangilah aku sepanjang aku menunggangimu di dunia. Firman

Allah SWT: Dan Allah menyelamatknn orang-orang yang bertala,ta sebab 

kemenangan mereka.... (QS. az-Zumar: 6l)

kematian & hari akhir436

Amalnya membawanya ke hadapan Allah dan berkata, "Ya Tuhan,

orang yang beramal di dunia akan nrendapat hasil amalnya, semua pedagang

dan pembuat barang mendapatkan perdagangannya, selain temanku ini yang

dirinya telah sibuk untuk-Mu." Lalu Allah SWT berfirman. "Apakah yang

engkau minta?" la menjawab, "Keampunan dan kasih sayang 

-atau yang

serupa dengan itu-." Allah SWT bertirman, "Aku telah mengampuninya."

Kemudian ia diberi pakaian kemuliaan dan dilekatkan kepadanya mahkota

kewibawaarr yang bertahtakan mutiara dan cahayanya sejauh dua hari

perjalanan. Ia lalu berkata. "Wahai Tuhanku, kedua orang tuanya telah

sibuk. sementara semua orang yang melakukan amal dan perdagangan

memasukkan kedua orang tuanya dengan amalnya,'-' maka diberilah kedua

orang tuanya serupa dengan apa yang telah diberikan.

Bagi orarrg-orang kafir amalnya berbentuk sangat buruk dan baunya

sangat busuk. Ia duduk di sampingnya. Setiap kali ada yang mengejutkan

maka ia menambahnya dan setiap kali ia ketakutan maka ia semakin

menambahnya. Ia bertanya, "Sungguh teman yang buruk, siapakah engkau?"

Amalnya nreniawab, "Apakah engkau tidak mengenalku?" Ia menjawab,

"Tidak." Amalnya menjawab, "Aku yaitu  amal burukmu. Itulah sebabnya

engkau me