ang dia lakukan, dominasi wahyu berbahasa Arab
sebagai satu sumber legitimasi dan pembimbing agama.
Demikian juga, 'Abd al-Malik dan penasihac-penasihatnya melakukan renovasi besar ikonografi koin-koin kekhalifahan, melakukannya
dalam satu cara yang memproyeksikan kualitas legiminacif al-Qur'an.
Koin-koin yang sebdumnya diterbitkan oleh Umat Beriman berdasarkan pada koin-koin model kekaisaran Byzantium dan Sassanid yang
penggunaannya dimodifikasi cidak dengan mengganci karakteristik gambamya, akan tecapi dengan menambahkan beberapa slogan khas "Believerish'', seperti "Tidak ada T uhan selain Allah". Akan tetapi 'Abd
al-Malik menolak model koin lama sepenuhnya, dan secelah beberapa
periode percobaan, mulai cahun 77/696-697 menerbitkan koin dengan
desain yang sama sekali baru. Tidak sepeni koin-koin Byzantium dan
Sassanid dengan gambar pemimpin mereka dan emblem keagamaan,
seperti salib acau satu api sinagog, koin-koin Bani Umayya yang baru
ini sepenuhnya inskripsional dan menghindari gambar apa pun. Lebih
penting lagi, inskripsi koin-koin baru ini-selain nama penerbit, tanggal, dan nama komandan Umat Beriman acau gubernumya-memasukkan "dua kalimac syahadat" penuh dan ayac al-Qur'an juga, sering
kali ayat-ayat yang menekankan ketauhidan Tuhan dengan cara yang
empacik menolak konsep trinicas. Misalnya sering kali dicemukan, ayac
al-Qur'an 112: 1-3: "Tuhan itu satu, tempat berlindung, Dia tidak beranak dan dipemakankan." Semuanya ini adalah cara memproklamasikan
secara publik bahwa Umat Beriman yang benar adalah mereka yang merujuk Muhammad sebagai Rasul Allah dan Qur'an yang berbahasa Arab
sebagai wahyu T uhan.
233
Sekalipun perlu beberapa waktu untuk diimplementasikan, koin
baru yang telah direformasi ini menetapkan ikonografi yang relacif
terscandardisasi bagi kekaisaran, yaitu sesuatu yang merefleksikan secara konsisten untuk penamanya kali nilai-nilai Umat Beriman. Hal
ini juga menetapkan keseragaman yang lebih besar dalam nilai koin
yang tampaknya dicujukan untuk memfasilicasi perekonomian. Dengan
cara yang sama, 'Abd al-Malik menstandarkan berat dan ukuran resmi
pemerintah, menggunakannnya sebagai norma baru bagi nilai ukuran
tradisional Hijaz-satu pilihan yang merefleksikan pentingnya Nabi
Muhammad dan kota suci Makkah dan Madinah, bagi Umat Beriman,
dan perhacian 'Abd al-Malik untuk melegitimasi pemerintahan Bani
Umayya dengan menarik pada sentimen tersebut. Semua ha! ini dapat
dilihat sebagai usaha-usaha 'Abd al-Malik (dan juga para penggantinya
Bani Umayya) untuk menyatukan pemerintahan secelah perpecahan
dalam perang sipil. lebih jauh lagi, mereka berusaha mengikat komunitas dengan cara-cara yang mengekspresikan secara sadar prinsip-prinsip
dan keimanan yang menjadi penunjuk arah Gerakan Umat Beriman
dan dengan demikian membantu mencapai tujuan,yaicu membangun
kerajaan yang saleh yang diperintah oleh hukum Tuhan. Akan tetapi di
dalam melakukan itu, mereka mengklarifikasi atau meredifinisi batasanbatasan dari gerakan itu sendiri.
Satu hal yang juga menarik, yang dilakukan 'Abd al-Malik, adalah dia mengadopsi, untuk waktu yang pendek, gelar khalifat Allah,
mungkin untuk dipahami sebagai "wakil Tuhan", dalam beberapa koin
transisional yang diterbitkan, sekalipun masih mendasarkan bencuknya
pada prototipe Byzantium yang telah dimodifikasi, akan tetapi berisi gambar yang biasanya dipahami sebagai pilihan pada figur terkenal yang
berpakaian Arab. (Figur yang ada pada koin-koin "khalifah terkenal"
ini diinterpretasikan secara berbeda, baik sebagai 'Abd al-Malik sendiri
maupun sebagai Nabi). Pencingnya istilah khalifah Allah ini banyak diperdebatkan, tetapi tampaknya sekali lagi, ha! itu merupakan satu usaha
'Abd al-Malik untuk melegitimasi kekuasaannya dengan merujuk kepada al-Qur'an-khususnya al-Qur'an 38: 26, di mana Tuhan membericahu Nabi Daud, "O Daud, benar kita memang menjadikanmu khalifah
di bumi, untuk memberikan pertimbangan hukum di antara manusia di
bumi dengan benar, maka jangan engkau ikuti nafsumu dengan sia-sia."
Karena gelar amir al-mu'minin cidak ada di dalam al-Qur'an, kita dapat
berspekulasi bahwa 'Abd al-Malik mengadopsi iscilah al-Qur'an Khalifah Allah dalam usaha untuk memperkuat-atau membangun-persepsi bahwa kekuasaannya mempunyai garansi di dalam al-Qur-an. Barangkali 'Abd al-Malik juga ingin mengaickan dirinya dengan Nabi Daud,
pendiri Jerusalem, karena ketika itu dia sedang membangun Dome of
the Rock di sana. Yang jelas, koin-koin ini adalah bukti dokumenter
penama penerapan istilah khalif ah; ini akhimya menjadi istilah standar
uncuk para pemimpin Negara Islam. Sekalipun beberapa orang berargumentasi bahwa istil:ah khalifah juga diterapkan pada amir al-mu'minin
yang mula-mula, sepeni 'Umar, 'Uthman dan 'Ali, akan tetapi tidak
ada dukungan dokumenter untuk pandangan itu; sekalipun jumlah dokumen semacam icu sangac cerbacas, akan cetapi aneh bahwa berlusinlusin bukti dokumencer bagi para pemimpin Umat Beriman yang bertanggal sebelum 'Abel al-Malik, yang masing-masing merujuk pimpinan
sebagai amir al-mu'minin-cak satu pun dia disebuc dengan khalifah.
Dengan demikian, tampaknya sangat masuk aka! untuk mengaickan
penggunaan penarna kali khalifah kepada 'Abd al-Malik dan program
yang dia putuskan mengenai penekanan status al-Qur'an, clan nilai legicimasinya, di ancara. Umac Beriman. Tampaknya bahwa ini merupakan
bagian dari proyek besar 'Abd al-Malik yang bertujuan mengembalikan
otoritas kekuasaan Bani Umayya, legitimasi yang secara serius telah cercabik oleh perisciwa (dan recorika anci-Bani Umayya) Perang Sipil
Kedua. Dia dan Bani Umayya yang kemudian berusaha keras untuk
melakukannya, khususnya dengan menekankan fondasi agama pemerincahan Bani Umayya, secara spesifik scacus mereka sebagai pengganci
Nabi Muhammad sebagai pemimpin komunicas Umac Beriman dan
sebagai para pemimpin yang dibimbing oleh wahyu al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Di dalam melakukan hal icu, mereka
secara esensial mendefinisikan "Islam" seperci yang kica kecahui sekarang. Menyakickan memang, cetapi dua perang sipil yang celah menjadi
katalis penting bagi perkembangan sejarah ini.
Problem Mengenai T rinitas
Perasaan Umat Beriman mengenai diri mereka sendiri sebagai suatu
gerakan yang terbuka untuk semua yang percaya kepada kecauhidan
T uhan dan hidup secara saleh-apa yang kica sebuc dengan karakter
ekumenikal Gerakan Umac Beriman awal-menjadi sesuatu yang selalu terbuka untuk didiskusikan. Akan tetapi kita telah melihat bahwa
Kaum Yahudi clan Kristiani boleh jadi, clan memang di mana-mana
telah ada, masuk dalam Gerakan Umat Beriman. Kita juga mencatac
bahwa syahadac yang mula-mula ("satu kalimac Syahadat'', Tidak ada
T uhan selain Allah"), baik secara inskripsi maupun licerer, merefleksikan pandangan yang Lebih inklusif ini. Bukti yang seperti itu, clan bukti
yang ada mengenai umat Kristiani paling cidak, yang sangat akcif cerlibac di dalam beberapa bagian komunicas Umac Beriman pada masa Bani
Umayya, sebagaimana kica telah lihat dalam bab-bab sebelumnya, menunjukkan bahwa kualicas keterbukaan secara konfesional, merupakan
suatu realicas. Kenyataan bahwa banyak orang-orang Krisciani yang ditemui oleh Umac Beriman pertama di Timur Dekat adalah monophysit,
yang formulasi doktrin trinicasnya menekankan hakikat cunggal Kristus,
acau Nestorian, yang menekankan hakikat kemanusiaan Kristus clan
mengabaikan ketuhanannya, boleh jadi berarci bahwa mereka kurangmensrimulasi oposisi langsung dari Umar Beriman. Diperkirakan bahwa
Bani Umayya, yang berkuasa di dan dari Syria khususnya, sadar akan
permasalahan umat Krisriani, yang sebagian dari mereka merupakan
pendukung penring bagi rezim ( rermasuk umar Krisriani dari suku Kalb
yang kuar, yang berkawin-mawin dengan keluarga Mua'awiya dan menyumbang tentara kepada pasukan Umayya). Hal ini dapat menjelaskan
mengapa Umar Beriman di Syria tampak lebih menekankan pada peran
Jesus, yang "kedarangan keduanya" muncul dalam rradisi eskarologi
Islam bertanggal pada periode Bani Umayya. (Kemudian, serelah Bani
Umayya dijatuhkan, dan Bani Abbasiya memindahkan pusat ke lrak,
penekanan awal pada Jesus ini dilarang dengan berkembangnya rradisi
Islam, karena kaum Y ahudi dan Zoroastrian lebih menonjol dan banyak
di lrak kerimbang orang-orang Kristiani.)
Namun, Umat Beriman yang cenderung menjadi stickler (orang yang
tegas bahwa segala sesuatu yang detail harus benar) mengenai persoalan ketauhidan Tuhan, membuat doktrin Krisriani mengenai rrinitas
selalu menjadi masalah. Memang, kita menemukan bahkan di dalam alQur'an beberapa ayat yang menolak pandangan mengenai trinitas, yaitu
"Mereka orang-orang yang tidak beriman yang mengatakan: 'T uhan
adalah yang ketiga dari yang tiga (thalich al-Thalachah); karena tidak ada
Tuhan selain Allah yang satu ... " [Q. 5: 76); "Tuhan itu satu, tempat
berlindung; Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan ... "[Q. 12:
1-3)
Bukti paling awal yang ada (selain al-Qur'an sendiri) bahwa lingkaran orang-orang penting yang berkuasa di dalam Gerakan Umat Beriman---amir al-mu'minin dan para penasihatnya-cenderung menolak
doktrin Kristiani ini (T rinitas, Jesus sebagai anak Allah, ketuhanan,
clan kebangkitan Jesus), ditemukan di beberapa koin awal yang diterbitkan oleh Umat Beriman di Syria, berdasarkan pada tipe koin Byzantium
yang dimodifikasi. !Koin Byzantium yang diterbitkan dengan salib di
dalamnya (simbol Kristiani mengenai keruhanan Jesus dan kebangkitannya) dimodifikasi untuk menunjukkan hanya garis vertikal saja--garis yang horizontal yang memotong yang vertikal dihilangkan, dan sekalipun
tanggal penerbitan ini diperdebatkan, akan tecapi campaknya telah diterbitkan pada masa tahun-rahun pertama kekuasaan 'Abd al-Malik, jika
bukan sebelumnya (mungkin zaman Mu'awiyya). Bukti yang lebih jelas
mengenai sikap anti Trinitarian di antara para penguasa darang dengan
pembangunan Dome of the Rock oleh 'Abd al-Malik pada awal tahun
72/692. lnskripsi-inskripsi di dalam Dome of the Rock mencakup seleksi
ayac-ayat al-Qur'an yang secara khusus dipilih, keliharannya, unruk menekankan tidak dapat .diterimanya ajaran triniras dan untuk menekankan
ajaran ketauhidan T uhan yang tak dapat dibagi. (Lihat "Inskripsi di dalam Dome of the Rock, Jerusalem" dalam appendiks B.)
Karena Dome of the Rock itu dibangun atas perintah pimpinan
Umat Beriman di lokasi yang terkenal dan dalam gaya yang luar biasa,
hanya ada sedikit keraguan bahwa 'Abd al-Malik dan para penasihacnya
ingin mengekspresikan satu pesan yang sangat kuat dan tidak mungkin
salah. Tampaknya adil unruk berasumsi dari sini bahwa 'Abd al-Malik
dan elite pemerintah Bani Umayya ketika itu, paling tidak, meninjau
ulang status Kristiani di dalam komunitas Umat Beriman, sekalipun banyak orang-orang Kristiani yang terus melayani dinasti tersebut sampai
kejatuhannya pada rahun 132/750. Arau lebih tepacnya, elite tampak
terlibat di dalam memikirkan ulang identitas mereka sendiri sebagai
Umat Beriman dan "membuat garis" antara mereka sendiri dan mereka
yang menganut dokcrin trinitas.
Uraian Mengenai Praktik Kultus dalam Islam
Akan tetapi ada dimensi lain di dalam proses di mana Islam merupakan
kombinasi dari Gerakan Umat Beriman yang mula-mula yang melibatkan aspek-aspek ritual keagamaan tertentu; karena bahkan lebih dari
sekadar perbedaan teologi, perbedaan di dalam praktik kultuslah yang
membedakan satu komunitas agama dengan yang lain. Sebagaimana
celah kita lihac, terdapat bukti bahwa Umat Beriman awal dari Arab, sebagai sacu gerakan keagamaan, berpartisipasi di dalam praktik peribadatan komunitas orang-orang Kristiani (dan Yahudi!) yang mereka
temui di Syria, lrak, dan mungkin di tempat lain-laporan mengenai
Umat Beriman "membagi" gereja-gereja dengan orang-orang Kristiani,
dan mengenai penghadapan kiblat atau arah shalat ke timur, khususnya
tercatat di dalam sejarah. Bukti mengenai Gereja Charisma, dengan
bagian bangunannya yang berisi altar (apse) yang menghadap ke timur
dan mihrab yang menghadap ke selatan ditambahkan di dalam bagian
akhir bangunan, tampaknya meretleksikan secara arsitektural masa
penting di mana Umat Beriman yang Qur'anic mulai mendefinisi ulang
dirinya sebagai "Muslim", yang berbeda dengan umat Kristiani yang
seiman sebelumnya. Boleh jadi bahwa laporan tradisional yang kabur
mengenai Nabi Muhammad sendiri yang mengubah arah shalat pada
masa tahun-tahun penamanya di Madinah adalah sacu sentuhan ulang
memori yang masih ada mengenai perubahan ini, yang diproyeksi ke belakang sampai masa nabi, untuk bisa diterima oleh generasi selanjutnya.
Persamaan antara beberapa ciri pelaksanaan shalat J umat umat Islam
dan aspek-aspek tertentu baik dalam ibadah umat Kristiani maupun
Y ahudi yang didiskusikan oleh beberapa ahli, juga menunjukkan adanya
tahap awal pengembangan ibadah umat Islam ketika Gerakan Umat
Beriman memasukkan Umat Beriman Kristiani dan Yahudi. Tidak disinggungnya sama sekali di dalam al-Qur'an mengenai komponen yang
jelas di dalam shalat Jum'at orang-orang Islam-yang penting untuk
disebut di antaranya, khutba atau sermon oleh imam shalat Jumat, mimbar di mana khotbah tersebut disampaikan, atau referensi untuk shalat
Jumat sebagai shalat khusus-memunculkan pertanyaan apakah ricual
shalat Jumat memang sudah ada sebelum masa Bani Umayya dan menjadi satunya Negara Bani Umayya.
Akan tetapi adallah jelas, bahwa pratik ibadat mendasar Umat Beriman-ibadah shalat, puasa selama Ramadan, dan ibadah haji-kembali
ke masa Nabi Muhammad dan awal Gerakan Umat Beriman, karena
semuanya disinggung, jika bukan sepenuhnya dijelaskan, di dalam teks al-Qur'an. Akan tetapi tidak ada keraguan bahwa ritual-ritual ini dan
ritual lainnya awalnya tidak terlalu kaku didefinisikan sebagaimana
hal itu kemudian, jadi tampaknya beberapa ritual tersebut berkembang
di bawah pengaruh praktik Umat Beriman Yahudi at.au Kristiani alir·
an Fertile Crescent ( atau bahkan pengaruh orang-orang Y ahudi atau
Kristiani Arab pada masa Nabi Muhammad). Jumlah shalat yang harus
dikerjakan setiap hari, misalnya, secara eksplisit belum ditetapkan oleh
al-Qur'an; tradisi Muslim yang kemudian akhirnya menet.apkan lima
kali sehari sebagaimana disyaratkan, akan tetapi persoalan ini jelas merupakan subjek yang dapat diperdebatkan sebelum konsensusnya dica·
pai. Perkataan-perkataan yang diatributkan kepada Nabi yang termasuk
dalam koleksi luulith yang besar, yang dikumpulkan menjadi satu di dalam komunitas Muslim pada abad kedua setelah hijrah/abad kedelapan
masehi dan abad ketiga setelah hijrah/abad kesembilan masehi, berisi
residu mengenai hal ini dan debat-debat lain di dalam komunitas me·
ngenai bagaimana berbagai ritual dilaksanakan, yang memberikan informasi bagaimana sej umlah ciri khas ritual-ritual ini tetap berkembang
untuk beberapa saat, karena praktik-praktik atau sudut pandang yang
beraneka dikembangkan oleh sejumlah hadith yang berbeda.
Ritual ibadah haji tampaknya juga berkembang selama masa sejarah komunit.as awal. Laporan mengenai 'Abd al-Malik, sebagai amir
al-mu'minin, memimpin ibadah haji selama masa kepemimpinannya
berimplikasi bahwa detail ritual haji masih belum ditetapkan ketika itu,
dan dilaporkan bahwa dia memerintahkan untuk melakukan "restorasi"
total Ka'bah, atau membersihkannya dari tambahan yang dilakukan
'Abd Allah lbn Zubayr. Hal yang sama juga, pendahulu 'Abd al-Malik,
amir mu'minin Mu'awiyya {yang memerintah pada tahun 41-60/661-
680), merupakan spirit yang ada di batik konstruksi maqsura/tabir pert.ama di dalam shalat untuk memisahkan dirinya dengan barisan atau shaf
Umat Beriman yang :shalat (satu konstruksi yang mungkin agak sama
dalam fungsinya dengan iconostasis atau tabir ikon yang menutupi peja·
bat gereja dengan kongregasinya di gereja).
Proses mendefinisi ulang apa yang menjadi ritual umat Islam dengan demikian berakhir s.elama beberapa-mungkin banyak-dekade setelah
Nabi Muhammad wafat.
Uraian Mengenai Cerita Asal Usul Islam
Dimensi lain mengenai transformasi Gerakan Umat Beriman ini ke
dalam Islam melibatkan konstruksi cerita asli mengenai peristiwa penting di dalam kehidupan komunitas Umat Beriman/Muslim. Banyak
orang di dalam komunitas memberikan sumbangan terhadap proses
mengingat, mengumpulkan, dan membuat ulang cerita mengenai apa
yang terjadi di dalam komunitas pada masa-masa Nabi Muhammad dan
selama masa penaklukan clan perang sipil; akan tetapi jelas bahwa penguasa Bani Umayya, khususnya, memainkan peranan ucama di dalam
mendorong aktivitas ini. Bani Umayya mengundang orang-orang pandai untuk mendorong clan mendukungnya dengan patronase--beberapa
contoh terkenal adalah Ibn Shihab al-Zuhri dan 'Urwa Ibn al-Zubayr,
yang keduanya memberikan sumbangan penting bagi gambaran biografi
penama mengenai Nabi Muhammad dan karier kenabiannya.
Cerita mengenai asal usu! Islam terfokus pada beberapa tema utama dan isu, yang memberikan justifikasi detail mengenai eksistensi
komunitas itu; clan cerita ini, sampai sekarang, membentuk satu dari
sumber utama informasi di mana para ahli sejarah harus menggunakannya untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa asal usu! Islam. Beberapa
tema terklaster di seputar kehidupan Nabi Muhammad; tujuan yang
dikandungnya adalah untuk mendemonstrasikan status kenabian Nabi
Muhammad, tetap menjaga model nabi-nabi yang datang sebelumnya,
clan untuk menjelaskan tingkah laku ketika menerima wahyu al-Qur'an.
Tema-tema lain khususnya yang berkaitan dengan pertunjukan mengenai bagaimana Nabi Muhammad mendirikan komunitas asli Umat
Beriman clan bagaimana komunitas itu terus benahan clan tetap pada
nilai-nilai fondasinya sampai beberapa tahun dan dekade setelah Nabi
wafat. Terna lain memberikan justifikasi bagi hegemoni Umat Beriman/ Muslim acas area dan populasi yang luas di bawah kekuasannya, discrukcur dengan dua proposisi bahwa kemenangan militer Umat Beriman
acas Byzantium dan Sassanid adalah tanda keberpihakan T uhan dan
bahwa kekuasaan mereka didedikasikan uncuk merealisasikan hukum
T uhan di bumi.
Tujuan narasi mengenai asal usu! ini, begicu semuanya terkumpul,
adalah untuk melegicimasi komunitas Umat Beriman dalam pengercian
umum dengan menegaskan rincian mengenai bagaimana komunitas
dimulai bagi semua Umac Beriman-khususnya mereka yang cerlahir
kemudian untuk mengecahui Nabi acau uncuk menjadi saksi masa-masa
awal ekspansi komunitas. Akan cetapi jelas juga bahwa pelaksanaan
legicimasi ini diarahkan bukan hanya ke dalam, cecapi juga ke luar, kepada orang-orang yang belum beriman/non Muslim. Cerita mengenai
kenabian Nabi Muhammad menjadi jelas bahwa seseorang tidak dapat
menjadi seorang yang beriman (atau Muslim) tanpa mengakui Nabi
Muhammad sebagai nabinya, dan dengan demikian icu akan membantu membuat garis yang akan membedakan Muslim dengan Krisciani
dan Yahudi, yang reservasinya mengenai kenabian Nabi Muhammad
telah kica ketahui. Demikian pula, narasi luas mengenai penaklukan,
semencara sambil menekankan canpa henci mocivasi keagamaan sang
penakluk, secara konsisten juga menghadirkan mereka sebagai Muslim-bukan sebagai Umac Beriman acau sebagai muhajirun, dua istilah
yang kica cahu dari bukci-bukti Qur'anik dan bukti dokumenter nonIslamic merupakan sacu-sacunya yang sebenamya digunakan oleh para
penakluk untuk merujuk kepada mereka sendiri pada awal-awal cahun
gerakan. Penekanan pada idencicas Muslim ini di dalam narasi mengenai
penaklukan tampaknya menjadi bagian dari proses di mana Gerakan
Umat Beriman mengeluarkan Kristiani dan Yahudi, dan melakukan definisi ulang diri mereka sendiri sebagai hanya diterapkan kepada Umat
Beriman yang mengikuci hukum al-Qur'an-seperci yang akan kita sebuc dengan Muslim. Pembauran Identitas Politik "Orang Arab"
Ciri khas lain transformasi Gerakan Umat Beriman menjadi Islam
adalah artikulasi mengenai identitas politik "Arab" untuk pertama
kali-yaitu, identitas kolektif yang bukan semata-mata budaya, akan
tetapi ekspresi diri secara lepas atau longgar di dalam bentuk klaim politik. Sebagai satu identitas politik, keanggotaan di dalam kelompok ini
memberikan kehormatan politik khusus, terutama hak untuk dipandang
sebagai bagian dari kasta yang berkuasa di dalam kekuasaan Bani Umayya/Muslim yang baru.
243
Kadang dikatakan bahwa munculnya lslam-apa yang kita lebih
suka untuk memahaminya sebagai kemunculan pertama dan ekspansi
Gerakan Umat Beriman-secara esensial adalah gerakan orang "Arab".
lmplikasi pandangan yang semacam itu adalah bahwa identitas politik
"Arab" sudah ada pada masa khotbah Nabi Muhammad dan hal itu
merupakan dorongan yang kuat untuk merealisasikan identitas kolektif
yang laten sebagai "Arab" ini dalam bentuk politik yang menjadi sebab
ekspansi Umat Beriman dan penciptaan kekuasaan mereka. Akan tetapi pandangan ini anachronistic (bertentangan dengan zaman) dan sangat
tidak benar. Hal itu biasanya merepresentasikan interpolasi yang terlalu
sederhana kembali kepada abad ketujuh mengenai konsep modem nasionalisme Arab yang hanya ada pada akhir abad kesembilan betas.
Orang-orang yang berbahasa Arab dari Arab dan wilayah sekitar·
nya pada awal abad ketujuh (bahkan pada masa kuno) pasti sadar akan
kenyataan bahwa mereka berbicara dalam bentuk yang saling bisa dipahami dengan bahasa yang sama, dan di sana terdapat bahasa puitis
yang sama, bahasa Arab, yang merepresentasikan pemikiran literer yang
berbeda dengan dialek tertentu yang dipakai sebagai bahasa percakapan. Akan tetapi ini hanya bicara mengenai linguistik yang samar, dan
mungkin budaya, identitas, bukan bicara mengenai hal yang bersifat
politis sebagai "orang-orang Arab". Hampir tidak ada bukti mengenai
adanya identitas politik "Arab" kolektif sebelum Umat Beriman men-ciptakan kekuasaannya. J uga, interpretasi "national Arab'' atau "nativist" (pribumi) mengenai awal mula Gerakan Umat Beriman dan Islam
tidak memperhitungkan diamnya al-Qur'an mengenai konsep identitas
politik "Arab". Dalam beberapa ayat, al-Qur'an merujuk kepada dirinya
sebagai "Qur'an yang berbahasa Arab". Akan tetapi ini merupakan pernyataan yang bersifat linguistik, tidak lebih. Tidak pemah di mana pun
al-Qur'an mengajukan, atau bahkan menganjurkan, satu bentuk identitas kolektif selain Umat Beriman itu-satu identitas yang langsung berdasarkan pada iman dan perbuatan baik, bukan pada afiliasi etnik atau
"nasional" atau kultural. Lebih jauh lagi, hanya sedikit al-Qur'an me·
nyinggung a'rab-yang dipahami sebagai kaum nomaden-<lengan tekanan yang bersifac merendahkan; cenrang "orang-orang Arab" ('arab)
al-Qur'an sama sekali tidak bicara.
Populasi yang berbicara bahasa Arab di Timur Dekat ketika itu
terbagi menjadi suku-suku yang berbeda, dan kepada suku masingmasinglah orang-orang ini berutang identitas-bukan pada kepercayaan
mereka. Dengan kata lain, kita tidak bisa lagi bicara mengenai identitas
politik "orang Arab" ketika itu dibanding jika kita bicara mengenai
orang lnggris, Irish, Scodandia, Amerika, Australia, Kanada, New Zealand, Jamaica, dan seterusnya sekarang, sebagai yang punya identitas
"Anglo" yang sama dengan kandungan politis yang penting di dalamnya
(ketimbang semata-mata budaya). Berpandangan bahwa inti Gerakan
Umat Beriman adalah gerakan "nasional" atau "native" atau "orangorang Arab" khususnya, adalah salah, karena mengaburkan karakteristik penting dari Getakan Umat Beriman tersebut, yang jelas di dalam
al-Qur'an dan di dalam beberapa dokumen yang kita punya-hakikatnya sebagai gerakan berakar pada kepercayaan agama.
Dengan demikian, sekalipun tidak ada bukti bahwa identitas "Arab"
memberikan sumbangan pada Gerakan Umat Beriman yang awal, tapi
tampak jelas bahwa dengan berjalannya waktu, kesuksesan Gerakan
Umat Beriman di dalam membangun suatu kekuasaan membantu menciptakan identitas politik Arab yang bersifat embrionik di dalam pikiran para elite penguasa. Dengan kara lain, idenciras Arab merupakan hasil
yang tidak dikehendaki dari Oerakan Umat Beriman, bukan merupakan
sebab darinya. Kejaclian historis bahwa gerakan tersebut mulai di Arab
berarci bahwa lingkaran penguasa didominasi hampir secara eksklusif
oleh orang-orang Arab (terucama, memang, orang-orang Hijaz) yang bahasa aslinya adalah bahasa Arab. Begitu Umat Beriman tersebar ke area
yang baru clan luas, clan mengukuhkan hegemoni mereka di sana-Syria,
lrak, Iran, Mesir, dan area yang lebih jauh lagi-kelompok militer yang
terkenal clan sejumlah serdadunya, semuanya berbicara bahasa Arab dan
kebanyakan dari Arab, hampir tidak mungkin gaga! untuk menyadari
atau mengetahui bahwa kebanyakan subjek mereka bukan yang berbahasa Arab. Asosiasi bahasa Arab dengan dominasi politik dengan demikian
mungkin telah menciptakan satu perasaan di lingkungan yang berbahasa
Arab bahwa kerajaan adalah merupakan "kerajaan Arab" clan bahwa semua orang yang berbicara bahasa Arab secara politis merupakan keluarga
karena status dominan yang sama di dalam kerajaan yang baru tersebut.
Akan tetapi identitas poltik "Arab" ini tetap lemah (sampai abad kesembilan belas) clan tidak pernah secara serius menentang identitas suku
yang mendasar dari kebanyakan orang-orang Arab.
Rasa akan identitas "Arab" ini yang digambarkan oleh seseorang
sebagai berkembang atau tumbuh, khususnya di level atau ranking atas
elite penguasa, juga diekpresikan di dalam tradisi historiografi yang
muncul. Mayoritas narasi penaklukan yang berjilid-jilid, dengan mengikuti apa yang kita kenal dengan kosa kaca "yang diperbarui" (reformed),
berbicara dengan istilah orang-orang Muslim menaklukkan non-Muslim
(bukan dengan istilah Umat Beriman dan bukan Umat Beriman); akan
cerapi terdapat beberapa laporan di mana konfrontasi dijelaskan sebagai
antara "orang-orang Arab" di satu sisi dengan 'ajam (orang-orang yang
tidak berbahasa Arab), a tau Byzantium clan Persia di sisi lain. Kosa kata
yang semacam ini tampaknya untuk merefleksikan kategori identitas zaman yang mengikuti perubahan dalam konseptualisasi ini, yaitu ketika
narasi penaklukan d isusun, bukan masa ketika penaklukan itu sendiri. Bukan hanya pengalaman akan kekuasaan, akan tetapi juga hadirnya al-Qur'an yang berbahasa Arab, yang telah memberikan dorongan
akan adanya kristalisasi identitas Arab yang sedang tumbuh pada masa
Bani Umayya ini. Begitu Gerakan Umat Beriman berkembang menjadi
Islam, di sana berkembang-sebagaimana telah kita lihat-penekanan
yang semakin kuat pada hukum al-Qur'an sebagai determinasi penting
dari status seorang Muslim. Akan tetapi, tekanan kuat pada al-Qur'an
yang berbahasa Arab ini sangat cocok dengan munculnya kesadaran
akan identitas politik "Arab" di antara elite penguasa yang sekarang
memilih mengidentifikasi diri sebagai Muslim ketimbang sebagai orang
beriman.
Perubahan Resmi vs Perubahan Umum
T ransformasi besar yang baru saja digambarkan, di mana Islam mengkristal dari Gerakan Umat Beriman, sebagian adalah merupakan hasil
keputusan yang disengaja yang dibuat oleh penguasa Dinasti Umayya di
bawah 'Abd al-Malik dan para penggantinya, dan sebagian merupakan
hasil perubahan perspektif di antara para petinggi clan orang-orang yang
ada di belakang Uma·t Beriman itu sendiri-keduanya, Umat Beriman
yang berorientasi al-Qur'an yang Arab asli dan mereka kaum Yahudi
clan Kristiani yang telah menjadi bagian Gerakan Umat Beriman awal.
Munculnya Islam clan hilangnya konsepsi asli yang mengorganisasi
Gerakan Umat Beriman dengan demikian menggabungkan perubahan
yang cukup tiba-tiba clan radikal dengan yang lain yang mengambil
bentuk hanya secara perlahan clan selama berdekade-dekade, kadang
juga berabad, untuk mencapai kesempumaan. Peristiwa resmi seperti
misalnya perubahan koin 'Abd al-Malik, dengan penekanannya pada
legitimasi al-Qur'an atau pembangunan Dome of the Rock, dengan
penggunaan pesan inskripsi "dua kalimah syahadat" yang empatik dan
juga sangat anti Trinitarian, dapat ditanggali cukup pasti dalam beberapa tahun. Di sisi lain, persepsi yang semakin tersebar dan tumbuh di ancara orang-orang Krisciani, Yahudi, dan Umac Beriman yang Qur'anik
bahwa mungkin hanya yang terakhir yang benar-benar bagian dari
gerakan, tampak semakin banyak dianut secara perlahan. Lebih jauh,
hubungan anrara dua macam perubahan ini tidak jelas. Apakah inisiatif
kebijakan tercenru dari Bani Umayya (seperri penenrangan rerhadap
trinitas) menyinari jalan menuju reorientasi pemikiran umum1 Arau
apakah kebijakan itu sendiri merupakan ekspresi resmi perubahan pada
sikap umum yang sedang terjadi? Kita cidak bisa memastikan, akan tecapi dapat dikatakan bahwa sejumlah inisiatif kebijakan kunci yang jelasjelas sesuai dengan perubahan intelektual dari Gerakan Umat Beriman
yang lebih ekumenikal kepada yang lebih terturup dengan pengakuan
sebagai Muslim tampak muncul pada rahun 70-an/690-an, pada masa
'Abd al-Malik. Di sisi lain, kita tidak dapat mengarakan bahwa peru·
bahan dari Gerakan Umat Beriman menjadi Islam itu sempurna ketika
itu, karena kica terus menemukan bukti mengenai kolaborasi yang rapat
dari orang-orang Kristiani (dan mungkin beberapa orang Yahudi) dengan orang-orang Muslim untuk beberapa cahun setelah itu. Kata-kata
bijak yang diperunukkan t bagi amir al-mu'minin Bani Umayya, 'Umar
(II) lbn 'Abd al-'Aziz, yang berkuasa antara tahun 99-101/717-720 dan
cerkenal dengan kesalehannya, menunjukkan bahwa dia menghargai
tinggi pendeta Kristiani dan orang-orang suci, clan dia wafat ketika mengunjungi biara terkenal St. Simeon, di puncak gunung dekat Aleppo,
di mana kuburannya masih dapat dilihat. Persahabatan acau kerja sama
yang erat ancara penasihat Kristiani dengan para khalifah terakhir Bani
Umayya-pengabdian John of Damascus kepada Hisyam adalah contoh
paling dikenal-boleh jadi juga merupakan petunjuk atau tanda satu ta·
hap awal adanya tempat sempurna bagi umat Kristiani dan Yahudi yang
saleh di dalam kepemimpinan Gerakan Umat Beriman. Konstruksi yang
terus-menerus, atau paling tidak rekonstruksi, gereja•gereja Kristiani di
wilayah geografi Syria sampai akhir abad kedua hijriah/delapan masehi,
yang dapat didara dari lantai mosaiknya yang digali, juga menunjukkan
bahwa, bahkan beberapa saat secelah Gerakan Umat Beriman telah me-nyadari diri sebagai penguasa/rezim Muslim, rezim tersebut tidak selalu
keras secara konfensional di dalam kebijakan-kebijakannya.
Namun hanya ada sedikit keraguan bahwa pada cahun-tahun terakhir abad pertama hijriah/abad kedelapan masehi, karakter gerakan
"sebagai Umat Beriman" (Believerish) yang lebih terbuka, mulai memberikan jalan kepada identitas lebih cegas secara definitif kepada mereka
yang berada di dalam gerakan, sebagai anggota dari satu pengakuan
baru, yaitu Islam. Kita dapat melihat ini dengan mempertimbangkan
polemik agama Kristiani abad ketujuh dan delapan. Sebagaimana polemik awal juga, maka yang ditulis selama abad pertama hijriah/abad ketujuh masehi dipenuhi dengan penyerangan terhadap kesalahan agama
Yahudi atau terhadap bentuk rival (heretic) Kristiani-Nestorianisme,
monophysitisme, atau dokcrin resmi Byzantium. Akan tetapi tidak ada
penyerangan terhadap Islam dalam polemik ini, sekalipun beberapa
di antaranya menyinggung secara implisit hadimya seorang amir atau
perwakilan lain dari mhaggraye dalam pertencangan di dalam eeks yang
dijelaskan. Para ahli polemik Kristiani abad ketujuh ini tampaknya belum mengakui Umat Beriman sebagi kredo agama terpisah yang perlu
ditolak secara teologis. Hanya dalam beberapa tahun terakhir dari abad
pertama hijriah/abad ketujuh masehi dan pada abad kedua hijriah/abad
kedelapan masehilah kita mulai menemukan polemik Kristiani yang
memberikan argumen-argumen yang berusaha untuk menolak posisi
teologis ucama dalam Islam-sebagai bukti bahwa pada saat itu seseorang merepresentasikan Islam dengan cara menjelaskannya sebagai satu
kredo yang berbeda dengan Kristiani. Akan tetapi pengertian bahwa
Gerakan Umat Beriman yang menjadi Islam tidaklah berbeda secara keseluruhan sama sekali dengan Kristiani, paling tidak, tampak dalam beberapa hat masih ada bahkan sampai pada pertengahan abad kedelapan,
karena kemudian John Damascus-yang, sebagai administrator tinggi
bagi Oinasti Umayya, pasti tahu di mana dia berbicara-menulis khotbahnya yang terkenal mengenai "Heresy of Ishmaelites". (Heretiknya
para keturunan Ismail). Dengan kaca lain, dia masih dapat memandang Islam yang ada scbagai bcncuk hcrctik Kristiani, kctimbang scbagai agama yang berdiri sendiri secara penuh.
T elah lama diakui bahwa Islam dalam bentuknya yang sepenuhnya
telah berkembang, yang dapat kita lihat pada abad kedua dan ketiga
hijriah/delapan dan sembilan maschi, adalah hasil proses pcrkcmbangan
yang rerus-menerus. Banyak yang telah mendiskusikan perkembangan
institusi mengenai Negara lshnn pertama, yang dimulai di Arab deng;m
hanya persiapan semencara, akan tecapi yang dalam sacu abad telah
memperoleh, bukan hanya tencara yang kokoh, akan tetapi juga institusi politik, juridis, dan administratif yang kuat. Yang lain telah membahas tentang perkembang;m dan modifik;tsi doktrin teologi dalam Islam,
membangun doktrin mendasar yang ditemukan di dalam al-Qur'an,
satu proses yang tampaknya dapat berjalan secara serius hanya di akhir
periode Bani Umayya (pertengahan pertama abad kedua hijriah/abad
kedelapan masehi). Akan tetapi, dua proses perkembangan ini tidak memberikan cerita penuh. Sama pentingnya juga-bahkan mungkin
lebih pencing-adalab proses ketiga, di mana Islam, sebagai sacu konfesi agama yang berbeda yang berpusat pada referensi al-Qur'an sebagai
wahyu terakhir dari firman Tuhan yang abadi dan pengakuan Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir dan rasul dari firman T uhan, muncul dari
Gerakan Umat Berirnan yang didefinisikan secara lebih longgar yang
didirikan oleh Muhammad. Proses inilah yang kita usahakan untuk menelusurinya pada halaman sebelumnya, yang benar-benar membangun
ciri khas yang berkarakceriscik dari Islam.
"D
okumen umat", kadang juga disebut dengan "Konstitusi Madinah", "Dokumen Sahifa!', a tau "Sunna jami' a!', adalah sekelompok
dokumen yang saling terkait atau klausul perjanjian yang tampaknya
disepakati atau dibuat antara Nabi Muhammad dengan orang-orang
Yathrib. Domumen aslinya telah hilang, akan tetapi teksnya masih terjaga, dengan sedikit: variasi, dalam dua literatur Islam yang mula-mula:
the sira (biografi Nabi Muhammad) yang ditulis oleh Muhammad lbn
Ishaq (wafat sekitar 150/767), dan Kitab al--Amwal (buku mengenai
harta kekayaan) karangan Abu 'Ubayd al-Qasim lbn Sallam ( wafat
224/838). Sehubungan dengan teks-teks literatur yang disusun seabad
atau lebih setelah masa Nabi Muhammad, orang dapat bertanya mengenai otentisitas dari teks ini; akan tetapi konsensus para sarjana-bahkan
mereka yang secara umum bersikap skeptis mengenai reliabilitas teks
terakhir ini-adalah, bahwa dokumen umat adalah transkripsi yang cukup akurat mengenai dokumen awal yang aktual. Hal ini dikarenakan,
baik dalam bentuk maupun isinya, tampak kuno dan karena dokumen
itu mengemukakan sesuatu dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
pandangan-pandangan yang diidealkan kemudian; oleh karenanya tam·
paknya dokumen ini bukan invensi yang kemudian.
Terjemahan yang ada di sini terutama mengikuti teks lbn Ishaq. Saya sangat bergantung pada terjemahan dan analisis yang lebih awal
yang dibuat oleh Alfred Guillaume, R. B. Serjeant, dan Michael Leeker:
Alfred Guillaume, The Ufe of Muhammad (Oxford: Oxford University
Press, 1995), 231-233.
R. B. Serjeant, "The "Sunnah Jami'ah", Pacts with the Yathrib Jews,
and the "Tahrim" of Yathrib: Analysis an Translation of the Documents Comrised in the So-Called "Constitution of Medina," Bulletin
of the School of Oriental and African Studies, University of London 41
(1978): 1-42.
Michael Leeker, The "Constitution of Medina": Muhammad's First Legal
Document (Perinceton, NJ: Darwin, 2004).
Frasa-frasa yang menunjukkan kehormatan setelah nama-nama Tuhan clan Nabi Muhammad dalam kebanyakan versi teks telah dihilangkan di sini.
Teks
lni adalah satu dokumen dari Muhammad yang merupakan seorang Nabi
(al-nabi) , antara Umat Beriman dan Kaum Muslim Quraysh dan Yathrib
dan orang-orang yang mengikuti mereka dan melekatkan diri mereka
kepada mereka dan berjuang bersama mereka. lngatlah, mereka adalah satu
komunitas ( umma) dengan mengecualikan orang [lain].
Kaum muhajirin dari kaum Quraysh [masih tetap] bertanggung jawab atas
urusan mereka sendiri, mengatur masalah blood money (kompensasi untuk
pembunuhan) di antara mereka sendiri, dan memberi ransum untuk tahanan
mereka dengan mengikuti tradisi dan apa yang adil di antara Umat Beriman.
Bani 'Awf [masih tetap} bertanggung jawab atas urusan mereka sendiri,
mengelola persoalan blood money di antara mereka sendiri sebagaimana sebelumnya; setiap seksi dari mereka memberi ransum pada cahanan mereka
sesuai dengan tradisi dan apa yang adil di antara Umat Beriman.
Bani al-Harith [masih tewp} bert.anggung jawab at.as urusan mereka sendiri,
mengelola persoalan blood money di ant.ara mereka sendiri sebagaimana
sebelumnya; setiap seksi dari mereka memberi ransum pada cahanan mereka
sesuai dengan tradisi dan apa yang adil di ant.ara Umat Beriman.
Bani sa'idah [masih tet.ap] bertanggungjawab at.as urusan mereka sendiri, ...
Bani Jusham [masih tet.ap} bertanggung jawab at.as urusan mereka sendiri, ...
Bani al-Najar [masih tet.ap} bert.anggung jawab at.as urusan mereka
sendiri, ...
Bani 'Amr ibn 'Aw{ [masih telilf>} bert.anggung jawab atas urusan mereka
sendiri,. ..
Bani al-Nabit [masih tet.ap} bert.anggung jawab at.as urusan mereka sendiri, ...
Bani al-Aws [masih tet.ap} bertanggung jawab at.as urusan mereka sendiri, ...
Umat Beriman hendaknya tidak gaga! memberi [bant.uan} kepada orang yang
berut.ang di antara mereka [atau: orang yang sangat miskin} di antara mereka
dalam masalah ransum atau blood money, sebagaimana tradisi yang ada.
Umat Beriman hendaknya tidak membuat aliansi dengan klien dari Umat
Beriman lain uncuk mencelakakan at.au menyakiti yang terakhir [atau:
mengeluarkannya].
Umat Beriman yang takwa kepada Tuhan akan menent.ang siapa saja
di ant.ara mereka yang bertingkah laku memalukan, melakukan ekstorsi/
memperoleh sesuacu s.ecara ilegal acau [menyebarkan} pengkhianatan dan
perrnusuhan atau diss.ensi /ketidaksetujuan yang membawa konflik di antara
Umat Beriman. lngatlah, tangan mereka hendaknya bersatu melawannya,
sekalipun dia adalah anak salah satu dari mereka. Seorang Beriman hendaknya ridak membunuh seorang beriman {lain) demi
untuk kepentingan orang yang ticlak beriman (kafir) , henclaknyajuga tidak
mernbantu orang yang c:iclak beriman melawan orang beriman.
Perlindungan Tuhan itu satu; yang terendah di antara mereka [yaitu dari
Umat Beriman) clapat memberikan perlindungan {kepada orang luar) yang
bergantung sepenuhnya kepada mereka.
Umat Beriman adalah sekutu ( mawali) satu sama lain, dengan
mengehuirkan orang lain.
Siapa saja yang mengikuti kita di antara Umat Yahudi harus clapat bantuan
clan pelayanan yang sama; mereka hendaknya ticlak ditindas, ticlak juga
{salah satu di antara kita) bersatu untuk memusuhi mereka.
Keclamaian Umat Beriman itu ticlak terbagi. Orang beriman henclaknya juga
ridak membuat perclamaian {secara terpisah) dengan mengeluarkan [ tanpa
konsultasi?) orang Beriman {yang lain) di dalam berperang di jalan T uhan,
kecuali atas dasar kesamaan clan keadilan di antara mereka.
Semua kelompok operasi ekspansi yang telah bersama-sama untuk operasi
bersama kita harus mengikuti satu sama lain {bergiliran?).
Umat Beriman hendaknya membalas dendam atas pertumpahan clarah yang
lain di jalan T uhan.
Umat Beriman yang bertakwa sejalan dengan yang terbaik clan terbenar clari
{persetujuan ?) ini.
Henclaknya tak seorang politeis ( musyrik) pun diberi perlindungan atas
properti yang dimiliki orang-orang Quraysh, juga atas seseorang; dia
hendaknya juga ridak berada di antaranya untuk melawan Seorang Beriman.
Siapa pun yang membunuh seorang Beriman tanpa alasan yang masuk akal,
[pembunuhan menjadi vaUd atau otentik] atas dasar bukti yang jelas, harus
dibunuh sebagai balas dendam, kecuali keturunan berikutnya {clari yang
dibunuh) terpuaskan/rela {dengan blood money). Semua Umat Beriman harus melawannya; segala sesuatu selain berdiri [bersatuJ melawannya
hendaknya tidak diperbolehkan buat mereka.
Tidak diizinkan bagi seorang Beriman yang mendukung perjanjian ini
( sahif a), dan beriman pada T uhan dan Hari Akhir, untuk membantu
seorang pendosa [pembunuh? J atau memberinya perlindungan. Barang siapa
yang membantunya atau memberinya perlindungan akan mendapat kutukan
dari Tuhan dan Kemarahan-Nya pada hari Kebangkitan; dan iobat maupun
ransum tidak akan diterima darinya.
Dalam perkara apa pun kamu tidak setuju hendaknya merujuk kepada Allah
dan Nabi Muhammad [untuk resolusi].
Orang-orang Y ahudi hendaknya mernbayar bagian [ merekal dengan Umat
Berirnan, sejauh mereka terlibat di dalam perang [yaitu, bersama-sama satu
sama lain].
Umat Y ahudi dari Bani 'Awf adalah satu komunitas [ umat] dengan Umat
Beriman; Umat Yahudi mempunyai agama/hukum mereka (din) dan orangorang Muslim mempunyai agama/hukum mereka; klien ( mawali) mereka
, dan orang-orang mereka, menerima bahwa siapa pun yang bertingkah
laku tidak adil dan berbuat khianat [atau berbuat dosa] hanya akan
menghancurkan dirinya dan keturunannya.
Umat Y ahudi Bani I-Najjar mempunyai [hak dan kewajiban] yang sama
sebagaimana Umat Yahudi Bani 'Aws.
Umat Y ahudi dari Bani !-Harith mempunyai yang sama . . .
Umat Y ahudi dari Bani Sa' ida mempunyai yang sama ...
Umat Y ahudi dari Bani ]usham mempunyai yang sama ...
Umat Yahudi dari Bani !-Aws mempunyai yang sama ...
Umat Y ahudi dari Bani Tha' laba mempunyai [hak dan kewajibanJ yang
sama sebagaimana Umat Yahudi Bani 'Awf, kecuali bahwa siapa pun yang
menghancurkan
bertingkah laku tidak adil dan khianat [atau berbuat dosa} hanya akan
diri sen.diri dan keturunannya.
]afna merupakan seksi dari Tha'labah dan [diperlakukan} sama sepeti
mereka.
Bani l-Shutayba mempunyai [hak dan kewajiban} yang sama sebagaimana
Yahudi Bani 'Awf.
Orang yang saleh cerjaga dari khianat
Klien ( mawali) dari Tha' labah hendaknya [ dipandong} sama seperci mereka.
Teman dekat Y ahudi adalah seperti mereka sendiri.
Tak satu pun dari mereka diperbolehkan keluar [dari Yathrib? Atau dari
ummat? Atau ke perang?}, kecuali dengan izin nabi Muhammad.
Seseorang hendaknya tidak dilarang/dicegah untuk membalas dendam dari
Lukan ya.
Barang siapa membunuh [seseorang}, mernbunuh diri sendiri dan
keturunannya, kecuali [korbannya} adalah seseorang yang berbuat salah,
karena T uhan mendukung [kelompok} yang lebih saleh di dalam nya (?)
Orang-orang Y ahudi mempunyai haknya untuk {bagian} pengeluarannya,
dan orang-orang Muslim juga mempunyai haknya untuk [bagian}
pengeluarannya.
Di antara mereka cerdapat [saling} bantu melawan siapa saja yang
mendeklarasikan perang melawan orang-orang yang ada di dalarn perjanjian
ini ( sahif a) .
Di antara mereka juga terdapat saling nasihat yang tulus.
Orang-orang saleh dilin.dungi dari khianat.
Seseorang hendaknya tidak mengkhianaci sekutunya, dan bantuan berada
pada orang-orang yang salah. Pusat (jawf) Yathrib adalah sakral ( merupakan area yang sakral) karena
orang-orang yang ada di dalam perjanjian ini ( sahif a) .
Orang yang rerlidungi (jar) adalah seperti seseorang itu sendiri, hendaknya
tidak disakiti atau berbuat khianat.
Perempuan hendaknya tidak diberi perlindungan kecuali dengan izin
keluarganya.
Apa pun keberatan atau ketidaksetujuan yang ada di antara orang-orang
yang ada dalam perjanjian ini ( sahif a), yang mungkin akan memunculkan
kesulitan, hendaknya dirujuk kepada Tuhan dan Nabi Muhammad.
T uhan mendukung apa yang benar di dalam perjanjian ini.
Perlindungan hendaknya tidak diperluas ke Quraysh, tidak juga kepada
seseorang pun yang membantu mereka.
Di antara mereka [part.ai yang ada di dalam perjanjian} terdapat [saling}
bantu melawan siapa pun yang menyerang Yathrib.
Ketika mereka dipanggil untuk mengakhiri pertikaian dan membuat perjanjian
(sulh) , mereka akan melakukannya dan menjalankannya; dan ketika mereka
memanggil [yang lain] untuk hal yang sama, Umat Beriman berkewajiban
untuk
agama/hukum (din)
memberikannya, kecuali mereka yang pergi berperang melawan
.
Semua orang bertanggung jawab atas apa yang mereka bagi dari bagiannya
yang berrentangan dengan mereka [? J.
Kaum Yahudi dari suku aJ,.'Aws, klien (mawali) mereka dan mereka sendiri,
berada pada basis yang sama sebagai orang yang berada dalam perjanjian
ini ( sahi
f
a). dengan loyalitas yang tulus dari orang-orang yang ada dalam
perjanjian ini.
Orang-orang yang saleh rerlindung dari khianat. Siapa saja yang memperoleh [sesuatu, yaitu yang baik atau buruk?]
memperolehnya hanya untuk dirinya sendiri.
Tuhan mendukung apa pun yang terbaik dan terbenar di dalam perjanjian
ini.
Dokumen ini tidak melirulungi seseorang yang bertingkah laku tidak adil dan
khianat.
Siapa pun yang keluar maka dia aman, siapa pun yang tetap ada di tempat
adalah aman di dalam kota [di Madinah], kecuali siapa saja yang bertindak
tidak adil aiau khianat.
Tuhan adalah Pendung li siapasaja yang baik dan benar, dan Nabi
Muhammad adalah rasul T uha .
Yang paling berharga di antara mereka yang ada di dalam perjanjian ini
(sahifa) adalah mereka yang benar-benar tulus berbuat baik atau saleh.
I
nskripsi yang terdapat di dalam mosaik Dome of the Rock yang dibangun atas perintah amir al-mu'minin 'Abd al-Malik merupakan
yang terpanjang dari inskripsi resmi Umat Beriman dari abad pertama
hijriah. Perlu dicatat bahwa inskripsi itu memasukkan sejumlah kutipan
mengenai parafrase dari beberapa ayat al-Qur'an. lsinya berulang-ulang
tetapi mengekspresikan pesan teologis yang sangat kuat. lnskripsi itu
tercanggal tahun 72/691, yang pasti dekat dengan masa ketika bangunan itu belum sempuma atau jadi, karena dekorasi akan menjadi
elemen terakhir di dalam konstruksinya. Sejak abad kesembilan masehi, khalifah al-M.a'mun (yang memerintah pada 198-218/813-833)
memerintahkan agar inskripsi di wajah luar arkade untuk direvisi,
mengganti nama 'Abd al-Malik dengan dirinya sendiri. Akan tetapi dia
tidak mengubah tanggal inskripsi, jadi atribusi inskripsi clan bangunan
tersebut jelas 'Abd al-Malik. Bagian yang diubah itu ditunjukkan di
dalam terjemahan d.i bawah dengan garis bawah. lnskripsi secara umum
tidak mempunyai tanda baca, tetapi bagian-bagian wajah dalam dari
arkade dipisahkan dengan medali; di dalam terjemahan di bawah, lokasi
masing-masing medali ditandai dengan satu asterisk (*).
Terjemahan ini berdasarkan pada transkripsi yang sangat hati-hati
dari gaya "Kufi" yang disiapkan oleh Christel Kessler pada 1967 (Kristel
Kessler, "'Abd al-Malik's Inscription in the Dome of the Rock: A Reconsideration", Journal of the Royal Asiatic Society ( 1970): 2-14 ).
lnskripsi
[A. Bagian wajah dalam arkade yang berbentuk oktagonal]
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tidak ada
Tuhan selain Allah, sendiri; Dia tidak mempunyai sekutu; Kekuatan hanya
milik-Nya, dan Pujian hanya untuk-Nya. Dia yangmenghidupkan, dan
Dia yang mematikan, dan Dia Yang Mahakuasa atas segala sesuatu [lihat
Q. 44 dan Q. 42: 2]. Muhammad adalah pesuruh Allah dan rasul Nya.
Ingatlah, Allah dan Malaikat-Nya berselawat kepada Nabi, dan semoga
kedamaian dan kasih Allah ada padanya. W ahai ahli Ki tab, jangan berlebilv
lebihan di dalam agamamu (din) , dan berbicaralah tentang Allah hanya
yang benar saja. Mesiah anak Maryam hanyalah seorang rasul Allah dan
firman-Nya, yang Dia riupkan ke dalam Maryam, dan ruh dari-Nya. Maka
berimanlah kepada Allah dan kepada rasul-rasul-Nya dan jangan katakan
"tiga". Berhentilah! [Adalah] lebih baik bagi kamu. Allah hanyalah satu,
Dia terlindung dari mempunyai anak. Apapun yang ada di langit dan apa
pun yang ada di bumi, adalah kepunyaan-Nya, dan Allah adalah advokat
Yang Terbaik {/ihat Q. 4: 1 71]. Mesiah cidak akan pernah dipandang
rendah sebagai rasul Allah, tidak juga malaikat-malaikat yang terdekat;
siapa pun yang memandang rendah penyembahan-Nya adalah arogan,
Dia akan mengumpulkan mereka semua di hadapan-Nya [yaitu pada hari
Pengadilan;
hambamu
lihat Q. 4: 172]. Oh Tuhan, berikanlah Rahmat rasul-Mu dan
Yesus anak Maryam, semoga kedamaian ada pada hari di mana
dia dilahirkan dan hari di mana dia akan waf at, dan hari di mana dia akan
dibangkitkan kembali {lihat Q. 19: 15]. ltulah Yesus anak Maryam, saiu
pernyataan mengenai kebenaran yang mereka ragukan. Bagi Allah tidak
perlu mengambil anak, Mahasuci Allah. Ketika Dia memutuskan sesuatu, Dia hanya mengarakan "]adilah!" dan maka jadilah. Allah adalah rabb-ku
dan rabb-mu, maka sembahlah Dia, itulah jalan yang lurus [lihat Q 19:
34-36]. Allah menjadi saksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Dia, dan bahwa
malaikat-malaikat dan ahli-ahli ilmu {juga menjadi saksi], mengatur sesuatu
secara adil; tidak ada Tuhan kecuali Dia, Yang Mahaagung, Yang Mahabijak
[lihat Q. 3: 18]. Sesungguhnya agama /hukum (din) Allah adalah Islam.
Mereka yang menerima Kitab hanya berbeda setelah pengetahuan datang
padanya, karena keirian di antara mereka. siapa pun yang menolak tandatanda/ayat-ayat Allah-Allah Maha Menghitung [lihat Q. 3: 19).
[B. Wajah luar arkade yang berbentuk oktagonal]
Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang: Tidak ada
T uhan kecuali Allah sendiri, Dia tidak mempunyai sekutu. Katakanlah: Dia,
Allah adalah satu/Esa, Allah yang Mahaabadi; Dia Tidak berputera dan
tidak diputerakan, dan tidak ada yang sama dengan-Nya [lihatQ. 1 12].
Muhammad adalah rasul Allah. Semoga Allah memberikan rahmat
kepadanya. "Dengan narna Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang: tidak
ada Tuhan kecuali Dia, sendiri; Dia tidak mempunyai sekutu. Muhammad
adalah rasul Allah. lngatlah Allah dan para malaikat-Nya memberikan
selawat kepadanya. Wahai orang yang beriman, berselawatlah kepadanya
dan berikanlah selamat kepadanya [lihat Q. 33: 56]. "Dengan narna Allah,
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada Tuhan kecuali Dia,
sendiri. Sembahlan Allah, yang tidak beranak dan tidak bersekutu di dalam
kekuasaan-Nya, dan yang tidak mempunyai sifat yang tidak abadi ( wali min
al-dhull) . Maka agungkanlah Dia [lihat Q. 17: ll 1]. Muhammad adalah
rasul Allah; semoga Allah dan malaikat-malaikatNya dan para rasulNya
memberikan selawat kepadanya; selawat dan salam padanya, dan selawat
Allah." Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
tidak ada Tuhan kecuali Dia, sendiri, Dia tidak mempunyai sekutu.
Kekuasaan hanya milik-Nya, dan Persembahan hanya untuk-Nya. Dia Yang Menghidupkan, dan Dia Yang Mematikan, dan Dia adalah Mahakuasa
ataS segala sesuatu [lihatQ. 44: 1 dan Q. 42: 2]. Muhammadadalah rasul
Allah, semoga Allah memberikan selawat dan salam padanya dan menerima
syaf aatnya pada hari kebangkitan atas nama komunitasnya ( ummat).
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tidak
ada Tuhan kecuali Dia, sendiri, Dia tidak mempunyai sekutu. Muhammad
adalah rasul Allah, se11Wga Allah memberinya selawat." Hamba Allah 'Abd
Allah imam al-Ma'mun, amir aL-mu'minin, membangun kubah ini pada
tahun tujuh puluh dua; semoga Allah menerimanya darinya dan berkenan
dengannya. Amin, Allah Rabb 'alamin, Alhamdulillah."