Tampilkan postingan dengan label Pemuda Advent 9. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemuda Advent 9. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Oktober 2025

Pemuda Advent 9

 


kirmizi, seolah-olah pintu gerbang surga jang tinggi itu sudah terbu- [364]

ka lebar-lebar, supaja kita dapat memandang sinarnja, dan pikiran

kita menerusi kemuliaan jang didalamnja. Banjak orang sama sekali

tidak mengindahkan lukisan jang dibikin oleh surga ini. Mereka ti-

dak dapat melihat tjinta dan kuasa Tuhan yesus kristus   jang tak terhingga itu dalam

ketjantikan jang tiada bandingannja jang dapat kelihatan dilangit, ak-

an namun  hampir keheran-heranan jika  mereka -memandang dan

berbakti kepada lukisan-lukisan jang tidak sempurna, jang ditiru-tiru

dari Pelukis Besar itu. — Review and Herald, 25 Juli 1871.

Didjadikan Tidak Tjakap Melawan Pentjobaan

Djanganlah engkau kira bahwa engkau dapat menghubungkan

diri dengan orang-orang jang suka menjukakan diri, jang bersuka-ria

dan suka bersenang-senang, dan sementara itu melawan pentjobaan.

— The Signs of the Times, 20 Juni 1900. [365]

FASAL 125—TJINTA AKAN KESENANGAN

DUNIA

Adalah satu hal jang mengagetkan sckali bahwa tjinta dunia ada

berkuasa dalam pikiran orang-orang muda sebagai satu golongan.

Banjak orang muda jang melakukan dirinja seolah-olah waktu ka-

sihan jang indah, sementara kemurahan Tuhan masih berlaku, ada

satu hari besar jang senang, dan mereka itu ditempatkan didunia ini

hanja untuk menjukakan hatinja sendiri, untuk dipuaskan dengan

kegemaran hati jang tak berhenti-hentinja. Mereka mendapat ke-

senangan hatinja dalam dunia, dan dalam segala perkara-perkara

duniawi, dan mereka mendjadi orang asing kepada Bapa dan rahmat

RohNja. Banjak orang muda nekat dalam pertjakapannja. Mereka

lebih suka lupa oleh perkataannja itu kelak mereka dibenarkan atau

dihukumkan. Tuhan Tuhan yesus kristus   dihinakan oleh kesia-siaan dan pertjakap-

an jang kosong dan tiada berguna serta hal tertawa jang merupakan

hidup dari kebanjakan orang-orang muda kita ....

Setan mengadakan usaha luar biasa untuk memimpin mereka

itu mendapat kegemaran dalam kesukaan-kesukaan hati dunia, dan

membenarkan dirinja oleh berusaha menundjukkan bahwa segala

kesukaan hati tersebut tiada berbahaja, tidak ada jang djahat dida-

lamnja, dan malahan penting untuk kesehatan. Dia menghadapkan

djalan kesutjian itu sebagai susah adanja, sementara djalan-djalan

kesenangan dunia ada tertabur dengan kembang-kembang.

Dengan warna jang palsu dan gilang-gemilang, dia menghia-

si dunia dengan segala matjam kesukaannja kepada orang-orang

muda. namun  segala kesenangan dunia ini akan segera sampai pa-

da kesudahannja, dan apa jang sudah ditaburkan mestilah disabit.

Adakah ketjantikan, ketjakapan, atau talenta-talenta terlalu mahal

untuk diserahkan kepada Tuhan yesus kristus  , jang mendjadikan tubuh kita sendi-

ri, jang mengamat-amati kita pada segenap waktu? Adakah segala

ketjakapan kita terlalu indah untuk diserahkan kepada Tuhan yesus kristus  ?

380

FASAL 125—TJINTA AKAN KESENANGAN DUNIA 381

Djalan Kebidjaksanaan

Orang-orang muda sering mengandjurkan bahwa mereka per-

lu sesuatu jang dapat menggembirakan dan mengalihkan pikiran.

Pangharapan orang Kristen itulah jang perlu bagi mereka. Agama

akan ternjata djadi penghibur kepada orang jang pertjaja, dan sa- [366]

tu penundjuk djalan kepada Pantjaran kesukaan jang benar. Orang

muda harus mempeladjari Perkataan Tuhan yesus kristus  , dan mengusahakan diri

dalam hal berpikirpikir dan minta doa. Mereka akan dapat bahwa

waktunja jang lengah tidak dapat digunakan dengan lebih berfaedah.

Adapun djalan hikmat itu “djalan kesedapan, dan segala lorongnja

pun sedjahtera adanja.”

Rasul Paul menulis kepada Titus, menasihatkan orangorang mu-

da supaja bertarak: “Demikian pun berilah nasihat kepada orang

laki-laki jang muda-muda, supaja mereka itu bertarak. Dalam segala

perkara hendaklah engkau menjatakan dirimu suatu teladan keba-

djikan dan lagi dalam pengadjaranmu pun njatakanlah kesutjian dan

mutabir dan tulus, dan perkataan sah, jang tak dapat ditjela, supaja

orang jang melawan itu mendjadi malu sebab suatu kedjahatan pun

tiada, jang dapat dikatakannja akan halmu.”

Saja mohon kepada orang-orang muda, sebab  djiwanja sendiri,

supaja mendengarkan nasihat rasul itu. Segala pengadjaran jang

berkasihan, amaran, dan teguran akan kelak mendjadi bau kehidupan

jang membawa kepada hidup atau pun bau kematian jang membawa

kepada maut.

Orang-orang muda sudah biasanja berpikir bahwa tidak banjak

tanggung djawab, pemeliharaan, atau pemikulan beban diharapkan

dari mereka. namun  atas tiap-tiap orang terletak kewadjiban untuk

mentjapai ukuran Kitab Sutji. Terang jang bertjahaja dalam sega-

la kesempatan dan waktu jang baik, dalam pengabaran firman itu,

dalam nasihat-nasihat, amaran-amaran, dan teguran-teguran, akan

menjempurnakan tabiat, atau akan menghukumkan orang jang lalai.

Terang ini harus disajangkan oleh orang-orang muda serta djuga

orang-orang jang sudah lebih tua usianja. Siapakah jang sekarang

mau berdiri pada fihak Tuhan yesus kristus  , dengan ketetapan hati hendak membi-

kinkan pekerdjaan Tuhan jang nomor satu dalam hidupnja? Siapakah

jang mau mendjadi pemikul-pemikul beban?

382 

“Ingatlah akan Chalikmu pada masa mudamu.” Tuhan Isa ingin

lajanan dari orang-orang jang masih mempunjai kesegaran orang

muda pada mereka. Ia kepingin mereka itu mendjadi ahli-waris hi-

dup jang kekal. Mereka itu boleh bertumbuh mendjadi laki-laki dan

perempuan jang mulia, dengan tidak perduli akan segala kenadjisan

batin jang meradjalela, jang merusakkan begitu banjak orang muda

pada waktu masih muda. Mereka itu boleh mendjadi bebas dalam

alMaseh; anak-anak terang, dan bukan anak-anak kegelapan.[367]

Tuhan Tuhan yesus kristus   panggil tiap-tiap orang muda, lelaki dan perempu-

an, supaja menolakkan tiap-tiap adat kebiasaan jang djahat, supaja

djangan lemah dalam keradjinan, bergembira hatinja, serta berbuat

bakti kepada Tuhan. Mereka itu tidak perlu tinggal malas, tidak ber-

usaha mengalahkan adat kebiasaan jang salah atau pun memperbaiki

kelakuan. Ketulusan segala doanja akan dibuktikan oleh kekuatan

usaha jang mereka bikin untuk menurut hukum-hukum Tuhan. Pada

tiap-tiap djedjak mereka dapat menolak segala adat kebiasaan dan

pergaulan jang djahat, serta pertjaja bahwa Tuhan oleh kuasa Rohnja,

akan memberikan kekuatan kepada mereka itu untuk mengalahkan.

Kesetiaan Dalam Perkara-Perkara Jang Ketjil

Banjak usaha sendiri jang tetap dan digabungkan akan diupahi

dengan kemenangan. Segala orang jang ingin melakukan banjak

kebadjikan dalam dunia kita ini mesti mau melakukan itu dalam

djalan Tuhan, jaitu oleh melakukan perkara-perkara jang ketjil. Ba-

rang siapa jang ingin hendak mentjapai perolehan-perolehan jang

setinggi-tingginja oleh melakukan sesuatu jang besar dan adjaib,

akan gagal dalam usaha melakukan sesuatu apa pun.

Kemadjuan pelahan-pelahan dalam satu pekerdjaan jang baik,

diulang-ulangkannja sematjam pekerdjaan jang tekun, adalah lebih

berharga dalam pemandangan Tuhan dari pada dilakukannja satu

pekerdjaan jang besar, dan mendapat nama jang baik bagi orang-

orang muda, serta memberikan tabiat kepada daja-upajanja itu ....

Orang-orang muda dapat berbuat baik dalam bekerdja menjela-

matkan djiwa-djiwa. Tuhan Tuhan yesus kristus   pandang mereka itu bertanggung

djawab atas tjara bagaimana mereka itu menggunakan segala talenta

jang dipertjajakan kepadanja. Biarlah segala orang jang mengaku

mendjadi anak-anak Tuhan yesus kristus  , lelaki dan perempuan, menudju satu

FASAL 125—TJINTA AKAN KESENANGAN DUNIA 383

ukuran jang tinggi. Biarlah mereka itu menggunakan segala kuasa

jang telah diberikan Tuhan kepadanja. — The Youth’s Instructor,

1 Djanuari 1907.

Kerinduan Hati Jang Tidak Dipuaskan

Kerinduan jang terus menerus akan perkara-perkara jang dapat

menjukakan hati menjatakan kerinduan jang dalamdalam dari djiwa.

namun  barang siapa jang minum dari pantjaran kesenangan dunia

akan mendapat bahwa dahaga dji- wanja itu tetaplah tidak dipuaskan. [368]

Mereka itu tertipu adanja; mereka itu salah pikir bahwa suka-ria itu

kesukaan adanja; dan jika  keriuhan itu sudah berhenti, banjak

diantaranja jang terbenam kedalam gundah gulana dan tawar hati

jang sedalam-dalamnja. Aduh, betapa gilanja, betapa bodohnja, buat

meninggalkan “Pantjaran air hidup” dan mengambil “palungan jang

retak” dari kesenangan-kesenangan dunia! — “Fundamentals of

Christian Education,” hal. 422.

Berbagai Waktu Jang Baik Buat Bersaksi

Kalau engkau betul-betul milik al-Maseh, engkau akan mem-

punjai banjak waktu jang baik buat bersaksi bagi Dia. Engkau akan

diundang supaja mengundjungi tempat-tempat buat menjukakan di-

ri, dan pada waktu itulah engkau akan mempunjai satu kesempatan

untuk bersaksi pada Tuhanmu. Kalau engkau ada seorang Kristen

jang benar, maka engkau tidak berusaha mengadakan maaf untuk

menerangkan kenapa engkau tidak mau hadir, melainkan engkau

akan dengan terus terang dan dengan sopan santun akan mengatakan

bahwa engkau ada seorang anak Tuhan, dan azas-azas dalammu

tidak membolehkan supaja engkau hadir dalam satu tempat, mesti

buat satu kali sadja, dimana engkau tidak dapat mengundang hadirat

Tuhanmu. — The Youth’s Instructor, 4 Mei 1893. [369]

FASAL 126—BERBAGAI-BAGAI NASIHAT

Adalah menurut peraturan Tuhan supaja kuasa tubuh dan pikiran

dididik; akan namun  rupa dari gerak badan jang diadakan haruslah

bersetudju semata-mata dengan segala peladjaran jang diberikan

oleh al-Maseh kepada muridmuridNja. Peladjaran tersebut haruslah

didjadikan teladan dalam hidup orang-orang Kristen, supaja didalam

segala pendidikan dan latihan diri guru-guru dan murid-murid, wakil-

wakil surga kiranja tidak akan menuliskan dari hal mereka itu bahwa

adalah mereka “suka akan hawa nafsunja.” Tulisan demikianlah

jang sekarang ini diadakan terhadap banjak orang, “Suka akan hawa

nafsunja terlebih dari pada sukanja akan Tuhan yesus kristus  .”

Dengan demikianlah Setan dan malaikat-malaikatnja memasang

djaring bagi djiwa-djiwa. Mereka itu bekerdja atas oikiran guru-guru

dan murid-murid membudjuk mereka supaja turut melakukan gerak

badan dan permainan-permainan jang makin mendjadi menghisap

semua pikiran, dan jang bertabiat menguatkan hawa nafsu birahi,

dan menimbulkan keinginan-keinginan dan kegembiraan jang akan

melawan gerakan Roh Sutji atas hati manusia.

Semua guru-guru dalam satu sekolah perlu gerak badan, satu

pertukaran dalam pekerdjaan. Tuhan Tuhan yesus kristus   telah menundjukkan apa

matjamnja perobahan itu, — pekerdjaan badan jang berguna. namun 

banjak orang telah meninggalkan rentjana Tuhan yesus kristus   untuk menurut reka-

rekaan manusia, atas kerugiannja kehidupan kerohanian. Permainan-

permainan ada berbuat lebih banjak dalam melawan pekerdjaan Roh

Sutji dari pada sesuatu jang lain, dan Tuhan pun disusahkan . . . .

..Hendaklah kamu menjiuman dan berdjaga; sebab  lawanmu, si

Iblis, berdjalan keliling seperti singa jang menikas, sambil mentja-

hari mana jang boleh ditelannja.” Iblis ada pada tanah lapang per-

mainan, mengamat-amati permainanmu, dan menangkap tiap-tiap

djiwa jang dilihatnja tidak berdjagadjaga, menaburkan benih-be-

nihnja dalam hati manusia, dan memperoleh pemerintahan dalam

pikiran manusia. Dia hadir pada segala peladjaran dalam sekolah.

Segala murid-murid jang membiarkan pikirannja digerakkan oleh

384

FASAL 126—BERBAGAI-BAGAI NASIHAT 385

permainanpermainan bukanlah dalam keadaan jang seb’aik-baiknja

untuk menerima pengadjaran, nasihat, dan teguran jang paling perlu

bagi mereka itu. [370]

Gerak badan sudah direntjanakan oleh Tuhan yesus kristus   kebidjaksanaan.

Beberapa waktu dalam sehari harus diserahkan kepada pendidikan

jang berguna dalam tjabang-tjabang pekerdjaan jang akan mem-

bantu murid-murid dalam mempeladjari segala kewadjiban hidup

jang berguna, hal mana ada penting bagi orang-orang muda kita

semuanja.

Adakah perlu supaja tiap-tiap orang didalam tiap-tiap sekolah

dan tiap-tiap badan perusahaan jang lain, seperti adanja Daniel, ber-

hubungan begitu rapat dengan Pantjaran segala hikmat, sehingga ia

dapat dibolehkan mentjapai daradjat jang setinggi-tingginja didalam

tiap-tiap tjabang. Tjinta dan takut akan Tuhan yesus kristus   selalu ada dihadapan

Daniel; dan insjaf bahwa ia ada dalam perintah Tuhan, dilatihnja

segala kuasanja untuk menjambut seberapa bisa kepada pendjagaan

jang berkasihan dari Guru Besar itu. Empat orang muda bangsa

Iberani itu tidak mau membiarkan gerakan-gerakan hati jang me-

mentingkan diri sendiri dan suka akan hawa nafsu memenuhi segala

waktu jang penuh kesempatan dalam hidupnja. Mereka bekerdja de-

ngan hati jang mau dan pikiran jang sedia. Inilah bukan satu ukuran

jang lebih tinggi dari pada jang dapat ditjapai oleh tiap-tiap orang

muda Kristen. — “Counsels to Teachers, Parents, and Students,”

hal. 281-284. [371]

FASAL 127—KEGEMARAN-KEGEMARAN

JANG BERBAHAJA BAGI ORANG-ORANG

MUDA

Keinginan buat kegembiraan dan kesukaan-kesukaan jang men-

jenangkan hati adalah satu pentjobaan dan satu djerat pada umat

Tuhan, dan terutama sekali pada orang-orang muda. Setan selalu

menjediakan pantjingan-pantjingan untuk menarik perhatian da-

ri pekerdjaan jang tekun buat persediaan untuk segala kedjadian

jang sudah hampir djadi. Oleh perantaraan orang-orang dunia dia

selalu mengadakan kegembiraan hati dengan maksud membudjuk

orang-orang jang tidak berdjaga-djaga supaja tertarik dalam kesu-

kaan-kesukaan dunia. Ada berbagai pertundjukan, pidato-pidato,

dan segala matjam penarik hati jang tidak terhitung banjaknja jang

ditudjukan untuk memimpin kepada ketjintaan akan dunia; dan oleh

perhubungan jang demikian dengan dunia maka iman itu dilemahk-

an.

Setan adalah seorang pengerdja jang bertjekal, dan seorang mu-

suh jang tjerdik dan amat berbahaja. Pada waktu jang mana sadja

diutjapkan satu perkataan jang kurang berdjaga-djaga, baik dalam

hal mengangkat-angkat atau pun menjebabkan orang muda itu me-

mandang atas sematjam dosa dengan kebentjian jang berkurang,

Setan menggunakan kesempatan itu, dan memupuk benih jang dja-

hat itu, supaja berakar dan berbuah-buah sebanjak-banjaknja. Adalah

Setan itu dalam segala hal seorang penipu, seorang pemikat jang

amat tjerdik. Dia mempunjai banjak djerat jang halus bikinnann-

ja, jang kelihatan tiada berbahaja, namun  jang disediakan dengan

amat tjerdik untuk mengatjaukan orang-orang muda dan jang tidak

berdjaga-djaga. Pikiran jang sewadjarnja tjenderung kepada kese-

nangan dan hal memuaskan kehendak hati. Adalah politiknja Setan

supaja pikiran selalu dipenuhi dengan keinginan kepada kesenang-

an-kesenangan dunia, supaja tidak ada waktu lagi buat pertanjaan,

Bagaimanakah adanja dengan djiwa saja?

386

FASAL 127—KEGEMARAN-KEGEMARAN... 387

Satu Turunan Jang Malang

Kita hidup dalam satu zaman jang malang buat orangorang muda.

Pengaruh jang berlaku dalam masjarakat sekarang menjukai supaja

orang-orang muda dibiarkan menurut segala peralihan jang timbul

pada pikiran mereka sendiri. Kalau anak-anaknja ada liar, maka [372]

ibu-bapa membanggakan diri bahwa jika  mereka itu kelak lebih

tua akan ditinggalkannja djuga adat kebiasaannja jang slah itu, dan

mendjadi laki-laki dan perempuan jang berguna. Alangkah salahnja

pikiran ini! Bertahun-tahun lamanja mereka membiarkan musuh

menabur taman hati, dan biarkan azas-azas jang salah bertumbuh

dan bertambah kuat, seolah-olah tidak melihat bahaja-bahaja jang

tersembunji dan kesudahan jang amat berbahaja dari djalan jang

kelihatan kepada mereka itu seperti djalan kepada kesukaan.Didalam

banjak hal, segala daja upaja jang ditjurahkan atas orang-orang muda

tersebut pada kemudian hari akan sia-sia sadjalah adanja.

Daradjat kealiman ada rendah diantara orang-orang jang menga-

ku dirinja Kristen pada umumnja, dan adalah sukar bagi orang-orang

muda untuk menolak pengaruh-pengaruh dunia jang diandjurkan

oleh banjak anggota-anggota geredja. Kebanjakan orang Kristen

jang hanja pada nama sadja, sementara mereka itu mengaku hi-

dup bagi al-Maseh, sebetulnja ada hidup bagi dunia. Mereka tidak

melihat kemuliaan segala perkara-perkara surga, dan oleh sebab

itu tidak dapat tjinta kepadanja dengan sebenar-benarnja. Banjak

orang mengaku dirinja Kristen sebab  agama Kristen itu dianggap

terhormat. Mereka tidak melihat bahwa agama Kristen jang tulen

berarti pemikulan salid dan agama hanja mempunjai sedikit penga-

ruh untuk menahan merekaitu dari pada mengambil bahagian dalam

kesenangan-kesenangan dunia.

Sebahagian orang dapat masuk dalam rumh-rumah dangsa dan

turut dalam segala kesukaan-kesukaan jang didapat disana. Sebaha-

gian jang lain tidak dapat berbuat sampai begitu djauh, namun  mereka

dapat mengundjungi pesta-pesta, piknik, pertundjukan-pertundjuk-

an, dan tempat-tempat kesenangan dunia jang lain-lain; dan mata

jang setadjam-tadjamnja tidak akan dapat melihat beda diantara rupa

mereka itu dengan orang-orang jang tidak pertjaja.

Dalam keadaan masjarakat sekarang ini bukanlah satu pekerdja-

an jang gampang bagi orang-orang tua menahankan anak-anaknja,

388 

dan didik mereka itu setudju dengan peraturan kebenaran dalam

Kitab Sutji. Anak-anak seringkali mendjadi kurang sabar, dan ingin

mendapat djalannja sendiri dan berbuat menurut sesukanja. Terutama

dari usia sepuluh sampai delapan belas tahun mereka itu tjenderung

kepada pikiran bahwa tidak akan ada bahajanja kalau pergi kepa-

da pertemuan-pertemuan dunia dengan kawan-kawan jang seumur

dengan mereka. namun  ibu-bapa Kristen jang berpengalaman dapat

melihat bahaja. Mereka ketahui betul adat kebiasaan jang tersendiri-[373]

sendiri dari anak-anaknja, dan ketahui pula pengaruh segala perkara

ini atas pikiran mereka itu; maka oleh keinginannja akan keselamat-

an anakanak itu, haruslah mereka menahankan anak-anaknja dari

pada mengundjungi permainan-permainan jang menggembirakan

tadi.

jika  anak-anak mengambil keputusan bagi dirinja sendiri

untuk meninggalkan segala kesenangan dunia dan mendjadi murid-

murid al-Maseh, betapa besar beban jang sudah diangkat dari hati

ibu-bapa jang berdjaga-djaga dan setia! Meskipun demikian, segala

usaha ibu-bapa tidaklah boleh dihentikan. Orang-orang muda itu

baru sadja mulaikan dengan tekun peperangan mereka terhadap

dosa, dan terhadap segala kedjahatan dari hati djasmaninja, dan

mereka itu perlu didalam tjara jang istimewa nasihat dan pendjagaan

ibu-bapanja.

Satu Masa Pentjobaan Dihadapan Orang-Orang Muda

Orang-orang muda pemelihara hari Sabat jang telah menalukkan

diri kepada pengaruh dunia, akan harus diudji dan ditjobai. Bahaja

achir zaman sudah datang pada kita, dan satu pentjobaan ada diha-

dapan orang-orang muda jang tidak disangka-sangka oleh banjak

orang. Mereka itu akan dibawa kedalam kesukaran jang amat berat,

dan kepada udjian apakah pertjaja mereka itu tulen adanja. Mere-

ka mengaku sedang menunggu-nunggu kedatangan Anak manusia;

namun  sebahagian dari padanja sudah mendjadi teladan jang amat

djelek sekali kepada orang jang tidak pertjaja. Mereka belum mau

meninggalkan dunia, melainkan telah bersatu dengan dunia dalam

mengundjungi piknik-piknik dan pertemuanpertemuan kesukaan

jang lain, memudji-mudji dirinja bahwa mereka itu sedang turut

dalam kesukaan-kesukaan jang tiada berbahaja. namun  adalah ke-

FASAL 127—KEGEMARAN-KEGEMARAN... 389

mandjaan jang demikian itu jang mentjeraikan mereka dari Tuhan

Tuhan yesus kristus  , dan djadikan mereka itu djadi anak-anak dunia.

Ada orang jang selalu bersandar kepada dunia. Pemandangan

dan perasaan mereka itu sesuai lebih kepada ron dunia dari pa-

da pengikut-pengikut al-Maseh jang menjangkal dirinja. Adalah

hanja sewadjarnja sadja jang mereka itu lebih suka pergaulan orang-

orang jang rohnja tjotjok lebih baik kepada roh mereka sendiri. Dan

orang-orang jang demikian ada mempunjai terlalu banjak pengaruh

diantara umat Tuhan. Mereka mendjadi satu pihak dengan umat Tuh-

an, dan mempunjai pengaruh pula diantaranja; namun  adalah mereka

itu satu buku peladjaran bagi orang-orang jang tiada pertjaja, dan [374]

bagi orang-orang jang lemah dan tidak menjerahkan diri didalam

sidang. Pada zaman pembersihan ini maka segala orang jang tersebut

diatas ini akan mendjadi bertobat sama sekali dan disutjikan oleh

penurutan kepada kebenaran, atau mereka akan ditinggalkan bersa-

ma-sama dengan dunia, menerima upahnja bersama-sama dengan

orang dunia.

Tuhan Tuhan yesus kristus   tidak mengaku orang jang suka akan kepelesiran

itu sebagai pengikutNja. Hanjalah orang jang menjangkal diri, dan

jang menghidupkan satu kehidupan kesederhanaan, kerendahan,

dan kesutjian, jang betul-betul mendjadi pengikut Isa jang benar.

Maka orang-orang jang demikian tidaklah akan dapat menjukai

pertjakapan suka-ria dan sia-sia dari seorang jang tjinta akan dunia

ini.

Pertjeraian Dari Dunia

Pengikut-pengikut al-Maseh jang benar akan selalu mempunjai

korban-korban jang akan diadakannja. Mereka akan menghindarkan

tempat-tempat kesenangan dunia sebab  mereka tidak mendapat

Tuhan Isa disana, — tiada pengaruh jang akan membikin mereka

itu berpikir-pikirkan hal surga dan mempertambahkan pertumbuhan

mereka itu dalam karunia. Penurutan kepada Perkataan Tuhan yesus kristus   akan

pimpin mereka itu keluar dari segala perkara ini, dan terpisah.

“Dari pada peri buahnja kamu kelak mengetahui akan dia,” (Mat.

7:20) begitu Djuru Selamat berfirman. Semua pengikut al-Maseh

jang benar mengeluarkan buah-buah buat kemuliaanNja. Hidup me-

reka itu menjaksikan bahwa satu pekerdjaan jang baik sudah dike-

390 

rdjakan didalam mereka itu oleh Roh Tuhan yesus kristus  , dan buah-buah mereka

itu pun bagi kesutjianlah adanja. Hidup mereka adalah ditinggikan

dan bersih. Tindakan jang benar adalah buah-buah jang pasti dari

perbaktian jang benar, dan barang siapa jang tidak mengeluarkan

buah serupa ini menjatakan bahwa mereka itu belum mempunjai

pengalaman dalam perkara-perkara Tuhan yesus kristus  . Mereka itu tidak dalam

Pokok Anggur itu. Isa berkata, “Hendaklah kamu tinggal dalam Aku

dan Aku pun dalam kamu. Seperti tjabang tak boleh berbuah sendi-

rinja, kalau tidak tinggal dalam batang pokok anggurnja, demikian

djuga kamu pun tak boleh kalau tidak kamu tinggal dalam Aku. Bah-

wa Aku inilah pokok anggur itu dan kamulah tjabang-tjabangnja.

Barang siapa jang tinggal dalam Aku dan Aku pun dalam dia, ia pun

akan berbuah banjak, sebab  dengan tiada Aku satu pun tak boleh

kamu perbuat.” Jahja 15: 4, 5.[375]

Segala orang jang ingin mendjadi orang jang berbakti kepada

Tuhan yesus kristus   jang benar mesti mengorbankan segala berhala. Isa berkata

kepada ahli torat itu, ..Hendaklah engkau kasih akan Tuhan Tuhan yesus kristus  mu

dengan segenap hatimu dan dengan segenap djiwamu dan dengan

segenap budimu. Inilah hukum jang pertama.” Matius 22: 37, 38.

Empat hukum jang pertama dalam sepuluh hukum tidak membolehk-

an perpisahan tjita-tjita hati dari Tuhan yesus kristus  . Bukan pula sesuatu perkara

dapat merasai kesukaan kita jang setinggi-tingginja dalam Dia. Kita

tidak dapat madju dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen sam-

pai kita dapat mendjauhkan segala perkara jang memisahkan kita

dari pada Tuhan yesus kristus  .

Kepala sidang, jang sudah memilih umatNja dari dunia ini, me-

nuntut supaja mereka itu bertjerai dari dunia. Dia maksudkan supaja

Roh HukumNja, oleh menarik pengikutpengikutNja kepada diriNja,

akan mentjeraikan diri dari anasir-anasir dunia. Kasih kepada Tuhan yesus kristus  

dan pemeliharaan hukum-hukumNja adalah djauh djaraknja dari

pada tjinta segala kesenangan dunia dan persahabatannja. Tidak ada

persetudjuan diantara al-Maseh dan Belzebub.

Perdjandjian-Perdjandjian Kepada Orang-Orang Muda

Orang-orang muda jang menurut al-Maseh mempunjai pepe-

rangan dihadapannja; mereka saban hari mendapat salib jang harus

dipikulnja dalam hal mereka itu bertjerai dari dunia dan meniru

FASAL 127—KEGEMARAN-KEGEMARAN... 391

hidup al-Maseh. Akan namun  adalah banjak perdjandjian jang in-

dah-indah jang sudah dituliskan bagi segala orang jang mentjahari

Djuru Selamat pada waktu masih muda. Hikmat memanggil kepada

anak-anak manusia, “Aku kasih akan orang jang mengasihi aku, dan

barang siapa jang mentjahari aku dengan radjin, jaitu akan mendapat

aku.” Amtsal 8:17.

“Maka sebab itu ikatlah pinggang budimu dan siumanlah dan

haraplah dengan sepenuh-penuh harap akan karunia, jang akan di-

sampaikan kepadamu pada masa kenjataan Isa al-Maseh. Djadilah

seperti anak-anak jang penurut dan djangan kamu menuntut segala

keinginan, jang dahulu dalam hal bodohmu. namun  tegal sutjilah Ia,

jang memanggil kamu hendaklah kamu pun mendjadi sutji demiki-

an dalam segala kelakuanmu.” 1 Petrus 1: 13, 15. “sebab  karunia

Tuhan yesus kristus  , jang mendatangkan selamat kepada segala manusia itu telah

kelihatan, dan diadjarNja kita menolak segala djahat dan nafsu dunia

ini dan hendaklah kelakuan kita dengan pertarakan dan kebenaran

dan kebaktian dalam dunia ini, sambil menantikan pengharapan jang [376]

berbahagia dan kenjataan kemuliaan Tuhan yesus kristus  , jang maha besar, dan

Isa al-Maseh, Djuru Selamat kita, jang telah menjerahkan diriNja

sebab  kita, supaja ditebusNja kita dari pada segala djahat dan di-

sutjikanNja bagai diriNja suatu kaum, jang radjin dalam perbuatan

jang baik.” Titus 2: 11-14. — “Counsels to Teachers, Parents, and

Students,” hal. 325-330. [377]

FASAL 128—MEMBANGUNKAN AZAS-AZAS

JANG BENAR DALAM ORANG-ORANG MUDA

Orang-orang muda harus diperintahkan oleh azas jang teguh,

supaja mereka itu dapat memperbaiki dengan betul kuasa jang Tuh-

an Tuhan yesus kristus   sudah berikan kepadanja. Akan namun  orang-orang muda

menuruti dorongan hatinja begitu banjak dan dengan begitu buta-tu-

li, dengan tiada menghubungkan dengan azas, sehingga mereka itu

selamanja ada dalam bahaja. Oleh sebab  mereka tidak selamanja

dapat pimpinan dan pendjagaan ibu-bapa dan pengawas jang lainla-

in, maka perlulah mereka itu dididik kepada pertjaja atas diri sendiri

dan memerintahkan diri sendiri. Mereka mesti diadjar untuk berpikir

dan bertindak dari azas jang sudah dipikirkan matang.

Beristirahat Dan Hal Menjukakan Hati

Orang-orang jang sedang beladjar harus mendapat waktu beris-

tirahat. Pikiran sekali-kali tidak boleh diikat terus menerus kepada

pikiran jang teliti, sebab  perkakas otak jang halus itu mendjadi

penat. Tubuh dan pikiran mesti mendapat latihan. namun  haruslah

ada pertarakan dalam soal permainan jang menjukakan hati sama se-

perti pada pekerdjaanpekerdjaan jang apa pun. Dan tabiatnja segala

permainan ini haruslah dipikirkan dengan teliti dan dengan saksama.

Tiaptiap orang muda harus bertanja pada dirinja sendiri, Pengaruh

apakah segala permainan ini atas kesehatan tubuh, otak dan pikiran?

Apakah pikiran saja akan digila-birahikan sehingga saja lupa kepa-

da Tuhan yesus kristus  ? Apakah saja akan berhenti mempunjai kemuliaan Tuhan

dihadapan saja?

Permainan kartu harus dilarang dengan keras. Pergaulan dan

kemungkinannja ada berbahaja sekali . . . Tidak suatu apa dalam

permainan serupa itu jang berguna kepada djiwa atau tubuh. Tidak

suatu apa jang dapat menguatkan akal budi, tiada suatu apa jang

dapat mengisinja dengan pikiranpikiran jang berharga buat digunak-

392

FASAL 128—MEMBANGUNKAN AZAS-AZAS JANG... 393

an kemudian hari. Pertjakapan adalah sering tentang soal-soal jang

sia-sia dan merendahkan daradjat sadja ....

Kepandaian memegang kartu seringkali memimpin kepada kei-

nginan mentjobai pengetahuan dan ketjerdikan itu kepada perbuatan [378]

untuk mentjahari keuntungan diri sendiri. Mulamula dipertarohkan

sedikit djumlah wang, dan kemudian djumlah jang lebih besar lagi,

sampai achirnja diperolehnja keinginan jang keras untuk berdju-

di jang membawa dia kedjurang kebinasaan. Betapa banjak orang

sudah dipimpin oleh permainan jang merusak ini kepada perbuat-

an-perbuatan jang djahat, kemiskinan, pendjara, pembunuhan, dan

hukuman mati! Meskipun begitu banjak ibu-bapa jang tidak melihat

djurang kebinasaan jang maha dahsjat jang mengangakan mulutnja

buat anak-anak muda kita.

Diantara tempat-tempat kepelcsiran jang paling berbahaja adalah

bioscope. Ganti mendjadi sekolah buat kesusilaan dan kebadjikan,

sebagaimana seringkali dikatakan orang, adalah jaitu pesemaian

kedjahatan. Adat kebiasaan jang djahat dan angan-angan hati jang

djahat dikuatkan dan dibenarkan oleh pertundjukan-pertundjukan

dalam bioscope. Njanjian jang rendah daradjatnja, gerak-gerik jang

tjabul, tingkah laku, dan sikap, merusakkan angan-angan hati dan

merendahkan peribadatan. Tiap-tiap orang muda jang selalu meng-

undjungi pertundjukan-pertundjukan jang demikian akan dirusakkan

dalam azasnja. Tiada satu pengaruh dinegeri kita jang begitu kuat

meratjuni pikiran, merusakkan kesan-kesan peragamaan, dan me-

numpulkan keinginan kepada kegemaran hati jang teduh dan segala

keadaan hidup sehari-hari, lebih dari pada pertundjukan-pertundjuk-

an bioscope.

Kesukaan akan segala pertundjukan-pertundjukan tersebut ma-

kin bertambah dengan kundjungan baru, sama seperti keinginan

kepada minuman-minuman jang memabukkan itu makin kuat de-

ngan pemakaian minuman tersebut. Satu-satunja djalan selamat jaitu

mendjauhkan diri dari bioscope, circus, dan tempat-tempat permain-

an lain jang kurang baik.

Bahwa adalah tjara beristirahat jang amat berfaedah sekali ba-

ik pada tubuh dan pikiran. Satu pikiran jang sudah diterangi dan

jang suka memilih akan mendapat tjara jang tidak terhingga ban-

jaknja untuk mendapat istirahat dan perobahan, dari sumber-sumber

jang bukan sadja tiada berbahaja, melainkan djuga memberikan

394 

pendidikan. Beristirahat pada tempat terbuka, berpikir-pikir tentang

segala perbuatan tangan Tuhan dalam kedjadian, akan berfaedah

amat tinggi sekali. — “Testimonies for the Church,” Djilid 4, hal.

651-653.

Sediakanlah Kesenangan-Kesenangan Hati Jang Tiada

Berbahaja

Orang-orang muda tidak dapat dibikin santun dan pendiam se-

perti orang-orang tua, dan anak ketjil sama bertarak seperti datuk.[379]

Sementara kegemaran-kegemaran jang djahat harus dibentji, sebagai-

mana patutnja, biarlah ibu-bapa, guruguru, dan pengawas anak-anak

muda menjediakan permainan-permainan jang tiada berbahaja buat

gantinja, jaitu jang tidak akan mengotorkan atau pun merusakkan

batin. Djanganlah orang-orang muda itu diikat dengan keras kepa-

da peraturan-peraturan dan larangan jang akan memimpin mereka

itu kepada perasaan sebagai disiksa, dan achirnja berontak dan ter-

djun kepada djalan kebodohan dan kebinasaan. Dengan tangan jang

teguh dan penuh pertimbangan, peganglah kendali pemerintahan,

memimpin dan memerintahkan pikiran dan maksud-maksud mereka,

namun  djuga dengan begitu lembut, dan akal budi, serta belas kasihan,

sehingga mereka itu masih tetap mengetahui bahwa engkau mengha-

rap kebaikan mereka itu. — “Counsels to Teachers, Parents, and

Students,” Hal. 335.

Istirahat Dalam Pekerdjaan Kebadjikan

Waktu jang begitu seringkali digunakan dalam permainan jang

tidak menjegarkan baik badan maupun djiwa haruslah dipakai dalam

melawat orang-orang miskin, orang sakit. dan jang susah, atau pun

dalam usaha hendak menolong orang jang berkeperluan. — Testi-

monies for the Church, Djilid 6, hal. 276.[380]

FASAL 129—PENGARUH-PENGARUH DJAHAT

SEDANG BEKERDJA

Saja berseru kepada peladjar-peladjar dalam sekolahsekolah ki-

ta supaja berpikiran jang tenang. Kesia-siaan orang-orang muda

tidaklah berkenan kepada Tuhan yesus kristus  . Olahraga dan permainan mere-

ka membukakan pintu kepada bandjir pentjobaan. Mereka itu ada

mempunjai pemberian surga dari Tuhan yesus kristus   dalam kuasa pikirannja, dan

mereka seharusnja tidak biarkan segala pikirannja mendjadi rendah

dan hina. Satu tabiat jang dirupakan setudju dengan undang-undang

perkataan Tuhan yesus kristus   akan menjatakan azas-azas jang tetap, tjita-tjita jang

bersih dan mulia. Roh Sutji bekerdja bersamasama dengan kua-

sa pikiran manusia, dan gerak-gerik jang tinggi dan sutjilah jang

mendjadi akibatnja jang tentu . . . .

Pesta-pesta kegembiraan biasa jang rendah daradjatnja, pertemu-

an-pertemuan buat makan-makan dan minum-minum, menjanji dan

main musik, ada diilhamkan oleh satu roh jang datangnja dari dunia.

Maka semuanja itu adalah satu korban persembahan kepada Setan.

Segala pemimpin-pemimpin dalam pesta suka-ria jang begitu

mendatangkan tjatjat atas pekerdjaan Tuhan jang tidak gampang

dihapuskan. Mereka melukai djiwanja sendiri, dan akan terus pe-

gang tjatjat itu sepandjang umur hidupnja. Orang jang berbuat djahat

itu boleh djadi akan melihat dosadosanja, dan bertobat, dan Tuh-

an boleh mengampuni pelanggar itu; namun  kuasa pemandangan

jang seharusnja patut selamanja dipelihara tadjam dan bidjaksana

membedakan diantara jang sutji dan jang biasa, pada sebahagian

besar sudah dibinasakan. — “Counsels to Teachers, Parents, and

Students,” hal. 366-368. [381]

395

FASAL 130—KESUKAAN DALAM AGAMA

Tempat tinggal jang akan datang bagi orang-orang jang benar,

dan upahnja jang kekal, adalah soal-soal jang tinggi dan memuliakan

buat dipikir-pikirkan oleh orang-orang muda. Ingat-ingatlah selalu

rentjana keselamatan jang adjaib itu, pengorbanan besar jang sudah

diadakan oleh Radja kemuliaan supaja engkau dapat ditinggikan oleh

djasa darahNja, dan oleh penurutan engkau achirnja diangkat kepada

tachta al-Maseh. Pokok pikiran ini haruslah memenuhi pikiran jang

semulia-mulianja. Mendjadi berkenan kepada Tuhan yesus kristus  , — betapa mulia

kesempatan ini! ... .

Hai sahabat-sahabat orang muda, saja melihat bahwa dengan

pekerdjaan dan permainan jang seperti ini, engkau dapat bersuka-

tjita. namun  sebabnja kenapa engkau selalu gelisah adalah engkau

tidak mentjahari kepada sumber kesukaan jang betul satu-satunja.

Engkau selalu mentjoba hendak mendapat dari al-Maseh kesukaan

jang terdapat hanja dalam Dia. Tidak ada keketjewaan pengharapan

dalam Dia. Doa, — aduh, betapa disia-siakan kesempatan jang amat

indah ini! Pembatjaan perkataan Tuhan yesus kristus   menjediakan pikiran buat

permintaan doa. Salah satu dari sebab-sebab jang terbesar kenapa

engkau begitu sedikit mempunjai keinginan hendak datang hampir

kepada Tuhan oleh permintaan doa jaitu sebab engkau telah bikin diri

sendiri tidak pantas buat pekerdjaan sutji ini oleh membatja tjerita-

tjerita jang menarik perhatian, jang sudah menggerakkan pikiran dan

timbulkan hawa-nafsu jang djahat. Perkataan Tuhan yesus kristus   mendjadi tidak

disukai, dan waktu minta doa pun dilupakan. Permintaan doa itulah

kekuatan orang Kristen. jika  sendirian, tidaklah ia sendirian; ia

merasa hadirat seorang jang telah berkata, “Bahwa sesungguhnja

adalah Aku serta dengan kamu pada sediakala.”

Orang-orang muda kepingin mendapat sesuatu jang tiada pa-

danja; jakni: A g a m a. Tiada suatu perkara jang boleh mengambil

tempat agama. Pengakuan agama sadja tidak ada faedahnja. Na-

ma-nama orang didaftarkan dalam buku-buku geredja diatas dunia,

namun  tidak dalam buku kehidupan. Saja melihat bahwa tidak seo-

396

FASAL 130—KESUKAAN DALAM AGAMA 397

rang dalam dua puluh diantara orang-orang muda jang mengetahui

apa sebetulnja agama jang dihidupkan dalam kelakuan. Mereka me-

lajani dirinja sendiri, dan meskipun begitu diakuinja mantera jang [382]

berlaku atas mereka itu tidak dipetjahkan, mereka akan dengan se-

gera insjaf bahwa nasib orang djahat itulah jang mendjadi miliknja.

Dari hal penjangkalan diri atau pengorbanan oleh sebab  kebenar-

an, mereka telah mendapat satu djalan jang lebih mudah melalui

semuanja itu. Tentang seruan jang tekun disertai dengan air mata

dan tangisan jang kuat-kuat kepada Tuhan yesus kristus   untuk rahmatNja jang

mengampuni, dan buat kekuatan dari Dia untuk melawan pentjo-

baan Setan, mereka itu merasa bahwa tidaklah hal itu begitu perlu

akan ketekunan dan usaha meradjinkan diri; mereka bisa hidup baik

dengan tidak usah berbuat demikian. Al-Maseh, Radja kemuliaan,

seringkali pergi sendirian kegunung-gunung dan hutanhutan hendak

menjurahkan permintaan djiwaNja kepada Bapanja; namun  manu-

sia jang berlumuran dosa, jang tiada mempunjai kekuasaan suatu

apa didalamnja,merasa dia dapat hidup dengan tiada permintaan

doa sebanjak itu. — “Testimonies for the Church,” Djilid 1, hal.

503-505.

Teladan Al-Maseh

Isa menegur hal menjenangkan diri sendiri dalam segala matjam

halnja, meskipun begitu adalah Ia seorang jang suka bergaul dalam

sifatNja. Ia menerima undangan segala matjam golongan orang,

mengundjungi rumah-rumah orang jang kaja dan miskin, orang jang

terpeladjar dan jang bodoh, dan berusaha hendak meninggikan pi-

kiran mereka dari soal-soal kehidupan biasa kepada perkara-perkara

jang rohani dan kekal. Dia tidak mengizinkan pemborosan, dan tiada

bajang kesia-siaan dunia mentjemarkan tingkah-lakuNja; meskipun

begitu Dia mendapat kegembiraan dalam pemandangan-pemandang-

an kesukaan jang tiada berbahaja, dan Dia memperkenankan perte-

muan ramai-ramai oleh hadiratNja. — “Desire of Ages,” hal. 150,

151. [383]

FASAL 131—PERMAINAN ORANG KRISTEN

Sedang kita berusaha menjegarkan semangat kita dan perkuatkan

tubuh kita, diminta oleh Tuhan supaja kita menggunakan segenap

kuasa kita pada segala waktu buat maksud jang sebaik-baiknja. Kita

dapat, dan harus, atur segala permainan kita dengan begitu tjara

sehingga kita lebih disanggupkan untuk melaksanakan segala ke-

wadjiban jang berputar sekitar kita dengan lebih sempurna, dan

pengaruh kita akan djadi lebih berfaedah atas segala orang dengan

siapa kita bergaul. Kita dapat pulang dari pergaulan jang serupa

itu kerumah kita dengan pikiran jang lebih baik dan tubuh jang le-

bih disegarkan, serta bersedia untuk bekerdja lagi kembali dengan

pengharapan jang lebih baik dan keberanian jang lebih banjak ....

Adapun kita didunia ini jaitu untuk memberi faedah kepada

manusia dan mendjadi berkat kepada masjarakat; maka kalau kita

biarkan pikiran kita berdjalan dalam saluran jang rendah sehingga

banjak orang jang mentjahari kesiasiaan dan kebodohan sadja mem-

bolehkan pikirannja masuk kedalamnja, bagaimanakah kita dapat

mendjadi berkat kepada bangsa dan turunan kita? Bagaimanakah

kita dapat mendjadi berkat kepada masjarakat jang sekeliling kita?

....

Azas-Azas Dibandingkan

Diantara perkumpulan-perkumpulan pengikut-pengikut alMa-

seh buat permainan Kristen dan pertemuan-pertemuan dunia buat

kepelesiran dan menjukakan hati akan terdapat satu perbandingan

jang menjolok mata. Ganti minta doa dan menjebutkan nama al-

Maseh, serta perkara-perkara jang sutji, akan kedengaran dari bibir

orang-orang dunia tertawa jang bodoh dan pertjakapan jang sia-sia.

Maksud mereka jaitulah mendapat satu waktu jang segembira-gem-

biranja. Segala permainan mereka itu dimulaikan dalam kebodohan

dan berachir dalam kesia-siaan. Segala pertemuan jang kita adakan

harus didjalankan dengan begitu rupa, dan kita harus melakukan

398

FASAL 131—PERMAINAN ORANG KRISTEN 399

diri kita begitu rupa, sehingga jika  pulang kerumah kita masing-

masing, kita akan mempunjai perasaan hati jang sama sekali tidak

merasa berdosa kepada Tuhan yesus kristus   dan manusia; satu angan-angan hati

bahwa kita tidak melakukan atau merugikan bagaimana pun segala

orang de- ngan siapa kita sudah bergaul, atau mempunjai pengaruh [384]

jang merusakkan atas mereka itu.

Pikiran jang sewadjarnja memang tjenderung kepada kepelesir-

an dan hal menjenangkan diri sendiri. Adalah politik Setan supaja

menghasilkan hal ini sebanjak-banjaknja. Dia berusaha mengisi pi-

kiran manusia dengan satu keinginan akan kesenangan-kesenangan

dunia, supaja mereka itu tidak lagi mempunjai waktu untuk bertan-

ja pada diri sendiri akan pertanjaan, Bagaimanakah halnja dengan

djiwa saja? Kesukaan akan kepelesiran itu suka mendjalar. Diturut

sampai kemari, pikiran itu dengan tjepat berdjalan dari satu sudut

kepada sudut jang lain, selalu berusaha untuk mendapat sesuatu

matjam permainan. Penurutan kepada hukum Tuhan yesus kristus   menawarkan

ketjenderungan hati jang begitu, dan membangunkan satu tembok

terhadap kurang peribadatan. — “Counsels to Teachers, Parents,

and Students,” hal. 336, 337.

Pemuda-pemuda harus ingat bahwa mereka itu bertanggung

djawab buat segala kesempatan jang telah dirasainja, buat segala

pergunaan waktunja, dan buat pemakaian jang baik dari segala ke-

tjakapannja. Mereka itu boleh bertanja, “Apakah kami tidak akan

mendapat sesuatu jang menjukakan hati atau permainan? Apakah

kami akan bekerdja, bekerdja dengan tiada perobahan suatu apa?”

Sesuatu permainan dimana engkau dapat turut dengan minta

berkat Tuhan atasnja dalam pertjaja, tidak akan berbahaja. Akan

namun  sesuatu permainan jang membikin eng-kau tidak pantas min-

ta doa dalam rahasia, untuk perbaktian pada medzbah permintaan

doa, atau pun buat turut ambil bahagian dalam perkumpulan minta

doa, tidaklah selamat, melainkan berbahaja adanja. — Counsels to

Teachers, Parents and Students, hal. 337. [385]

FASAL 132—PERTEMUAN-PERTEMUAN

SOSIAL

Pertemuan-pertemuan buat pergaulan sosial dibikin sangat ber-

guna sekali dan memberikan peladjaran jika  segala orang jang

berkumpul bersama-sama itu mempunjai tjinta Tuhan yesus kristus   bernjala-njala

dalam hatinja; jika  mereka itu bertemu untuk bertukar pikiran

tentang perkataan Tuhan yesus kristus  , atau untuk memperbintjangkan djalan-djal-

an buat memadjukan pekerdjaan Tuhan dan membuat kebadjikan

kepada sesama manusia. jika  Roh Sutji dianggap sebagai tamu

jang diterima dengan segala kesenangan hati pada pertemuan-perte-

muan ini, jaitu jika  tidak sesuatu dikatakan atau diperbuat jang

mengusir Roh itu dengan sakit hati, maka Tuhan yesus kristus   pun dimuliakan,

dan semua orang jang berkumpul bersama-sama disegarkan dan

dikuatkan.

Akan namun  adalah pertemuan-pertemuan sosial jang lain sifatnja,

dimana kesombongan rupa, hal tertawa dengan tergelak-gelak, dan

omongan jang sia-sia terlalu sering kelihatan. Dalam keinginan

mereka buat hawa nafsunja, orang jang mengundjungi pertemuan

itu adalah dalam bahaja melupakan Tuhan Tuhan yesus kristus  , dan segala perkara

timbul jang membikin malaikat-malaikat jang mengawasi itu djadi

menangis. Pesta kesukaan itu mendjadi surga dunia bagi mereka

buat sementara waktu. Semua menjerahkan diri kepada kesukaan

riuh-piuh, dan kegembiraan luar biasa. Mata pun berkilaukilauan,

pipi kemerah-merahan; namun  perasaan hati tertidur.

Kekurangan Kerohanian Dinjatakan

Kegembiraan dan ilham jang begitu tidak mempunjai asal da-

ri surga. Sesungguhnja adalah jaitu dari dunia ini. Dengan sedih

malaikat-malaikat surga memandang kepada kealpaan orang-orang

buat siapa al-Maseh telah berbuat begitu banjak. jika  penjakit

dan kematian datang kepada orang orang jang sudah hidup didunia

ini dengan maksud hendak menjenangkan diri sadja, maka terlalu

400

FASAL 132—PERTEMUAN-PERTEMUAN SOSIAL 401

kasep mereka mendapat bahwa tidak ada minjalc dalam lampunja,

dan mereka tidak lajak sama sekali menutup hikajat hidupnja.

Bunji pertjakapan jang diadakan dalam banjak pertemuanperte-

muan sosial menjatakan apakah jang ditentukan hati akan didapatnja.

Pertjakapan jang sia-sia, senda-gurau jang tiada faedahnja, diutjapk-

an hanja dengan maksud membikin orang tertawa, tidak memberikan [386]

sifat jang betul dari alMaseh. Orang-orang jang mengatakannja tidak

akan mau melihat tjatatan perkataannja itu. Kesan jang salah dibe-

rikan kepada pendengar-pendengar, dan malu pun ditumpahkan atas

al-Maseh. Aduh, kalau orang-orang muda mendjaga betul segala

perkataannja! sebab  oleh perkataan itu djuga mereka akan dibe-

narkan atau dihukumkan. Ingatlah bahwa al-Maseh ada dekatmu

kemana sadja engkau pergi, mentjatat segala perbuatanmu dan men-

dengarkan, segala perkataanmu. Apakah engkau akan merasa malu

mendengar suaraNja berkata kepadamu, dan mengetahui bahwa Dia

dengarkan pertjakapanmu? ....

Orang Kristen jang tadinja tekun namun  sekarang turut ambil

bahagian dalam kesenangan-kesenangan dunia adalah dalam dae-

rah jang berbahaja. Dia telah meninggalkan daerah jang dipenuhi

dengan suasana hajati surga, dan telah terdjun kedalam suasana jang

kelam dan kabut; sebab  didalam banjak hal pesta-pesta kesukaan

dan pertemuan-pertemuan sosial buat kesukaan hati itu adalah satu

hinaan kepada agama al-Maseh.

Barang siapa jang memeliharakan perhubungannja dengan Tuhan yesus kristus  

tidak merasa senang dalam hatinja turut ambil bahagian dalam pes-

ta-pesta tersebut. Perkataan jang didengarnja tidaklah menjenangkan

telinganja; sebab  bahasa jang dipakai bukanlah bahasa negeri Kana-

an. Orang-orang jang bitjara tidak memberikan bukti bahwa mereka

itu ad:i membikin satu njanjian jang merdu dalam hatinja kepada

Tuhan Tuhan yesus kristus  .

Pengaruh-Pengaruh Jang Tjerdik

Semua orang jang bertabiat dan beragama setjara luar sadja

dengan suka hati akan datang berkumpul buat kesenangan hati dan

bergembira, dan pengaruh mereka itu menarik perhatian orang lain

djuga. Kadang-kadang orangorang muda laki-laki dan perempuan

jang berusaha hendak mendjadi orang Kristen penurut Kitab Sutji

402 

terbudjuk djuga turut dalam pesta itu. Tidak suka kalau dipikirkan

orang terpelik, dan dalam hatinja memang ada keinginan hendak

menurut teladan orang-orang lain, mereka itu membiarkan dirinja

dibawah pengaruh orang-orang jang barangkali tidak pernah merasa

djamahan surga atas pikiran atau pun hatinja. Kalau sadja mereka itu

dengan permintaan doa menjelidik ukuran surga, untuk mengetahui

apakah jang sudah dikatakan oleh al-Maseh tentang buah-buah jang[387]

akan dikeluarkan pada pohon kaju Masehi, mereka tentu sudah dapat

melihat bahwa segala pesta-pesta kesukaan ini adalah sebetulnja

pesta-pesta jang disediakan untuk mendjauhkan djiwa-djiwa dari

pada penerimaan akan undangan kepada perdjamuan kawin Anak

Domba.

Ada pula sering kedjadian bahwa oleh mengundjungi tempat-

tempat buat menjukakan hati, orang-orang muda jang sudah dididik

dengan teliti dalam djalan Tuhan djadi terhanjut oleh badai pengaruh

manusia, dan mengadakan perhubungan rapat bagi orang-orang jang

pengadjaran pendidikannja ada bersifat duniawi. Mereka mendjual

diri kepada perhambaan seumur hidup oleh bersatu-padu dengan

orangorang jang tidak mempunjai perhiasan satu roh jang seperti

al-Maseh. Semua orang jang dengan sungguh-sungguh tjinta dan

berbakti kepada Tuhan akan merasa takut turun kepada ukuran du-

nia oleh memilih pergaulan orang-orang jang belum mendudukkan

tachta keradjaan al-Maseh dalam hatinja. Mereka itu akan berdiri

dengan gagah berani bagi al-Maseh, meskipun tindakannja itu akan

berarti penjangkalan diri dan pengorbanan diri djuga.

Penawar Kesia-siaan

Al-Maseh sudah hidup dengan bekerdja keras serta menjangkal

diri bagi kita, dan tidakkah kita dapat menjangkal diri kita bagiN-

ja? Bukankah perdamaian jang Dia sudah adakan bagi kita dan

kebenaran jang Dia menunggu-nunggu hendak memberikan kepada

kita patut mendjadi buah pikiran jang memenuhi hati kita? Kalau

orang muda mau mengambil dari gudang Kitab Sutji segala har-

ta jang terdapat didalamnja, kalau mereka itu suka berpikir-pikir

dalam tentang keampunan, perdamaian, dan kebenaran kekal jang

memakotai hidup penjangkaian diri, mereka tidak akan mempunjai

FASAL 132—PERTEMUAN-PERTEMUAN SOSIAL 403

keinginan akan kegembiraan hati jang penuh sjak atau pun hal-hal

jang menjukakan hati.

Al-Maseh bersuka hati jika  segala pikiran orangorang muda

dipenuhi oleh soal-soal jang mulia dan meninggikan dari ichtiar

selamat. Dia memasuki hati segala orang jang demikian sebagai satu

tamu jang mau tinggal tetap, mengisi mereka itu dengan kesukaan

dan kesentosaan. Dan tjinta al-Maseh dalam djiwa adalah sebagai

“suatu mata air jang berpantjar-pantjar sampai kepada hidup jang

kekal”.

.... Segala orang jang mempunjai tjinta ini akan bersuka mem-

bitjarakan segala perkara jang Tuhan sudah sediakan bagi mereka

jang tjinta kepadaNja. [388]

Tuhan yesus kristus   jang kekal itu sudah menarik garis perbedaan diantara

orang sutji dan orang berdosa, diantara orang jang bertobat dan

jang tidak bertobat. Kelas jang dua ini tidak bisa bertjampur satu

sama lain dengan tidak kelihatan kepada mata, seperti warnanja

satu pelangi, melainkan adalah sama njatanja seperti siang hari dan

tengah malam. Umat Tuhan tidak bisa memasuki dengan selamat

satu pergauian jang rapat dengan orang jang mengetahui kebenaran

namun  tidak pakai kebenaran itu dalam hidupnja. Nenek mojang ki-

ta, Jakub, pada waktu membitjarakan tentang beberapa perbuatan

anak-anaknja, jang dipikirkan olehnja dengan ketakutan besar, ber-

seru: “Njawaku tak masuk bitjaranja dan hatiku tak setudju dengan

mupakatnja.” Dia merasa bahwa kehormatan dirinja sendiri akan

dipertarohkan kalau kiranja ia bertjampur gaul dengan orang-orang

djahat dalam segala perbuatan mereka itu. Dia meninggikan tanda

bahaja, mengamarkan kita supaja mendjauhkan diri dari pergauian

jang salah, kalau-kalau djadi ditjemarkan oleh kedjahatan. Dan Roh

Sutji, dengan perantaraan rasul Paul, menjerukan amaran jang se-

rupa itu, “Djanganlah kamu terbabit dengan perbuatan kegelapan

jang tidak berhasil, melainkan terutama kamu menempelakkan dia.”

— The Youth’s Instructor, 4 Februari 1897.

Pertemuan-pertemuan Sosial Jang Berkenan

Tiap-tiap talenta pengaruh haruslah disajangkan dengan sutji

dan digunakan untuk maksud mengumpulkan djiwadjiwa kepada

al-Maseh. Orang-orang muda laki-laki dan perempuan djanganlah

404 

sekali-kali memikirkan bahwa olahraganja, pertemuan-pertemuan

pesta jang diadakan pada waktu sore serta permainan-permainan

musik, sebagaimana biasanja didjalankan, ada berkenan kepada al-

Maseh.

Sudah diberikan terang kepada saja, berulang-ulang, bahwa sega-

la pertemuan-pertemuan kita haruslah mempunjai tabiat jang mem-

punjai pengaruh agama jang njata sekali. Kalau orang-orang muda

kita mau berkumpul hendak membatja dan mengerti akan Kitab

Sutji, serta bertanja, “Kebadjikan apa patut hamba perbuat, supaja

hamba mendapat hidup jang kekal?” dan kemudian tempatkan dirin-

ja sebagai satu badan pada pihak kebenaran, maka Tuhan Isa akan

biarkan berkatNja datang kedalam hati mereka itu.

Aduh, kalau kiranja tiap-tiap anggota geredja, tiap-tiap penge-

rdja dalam badan-badan pendirian kita, dapat insjaf bahwa hidup

didunia ini adalah satu sekolah dimana diada- kan persediaan buat[389]

eksamen oleh Tuhan yesus kristus   serwa sekalian alam, berhubung dengan ke-

sutjian, kebersihan pikiran, dan hal tidak menjajangkan diri dalam

tindakan! Tiap-tiap perkataan dan perbuatan, tiap-tiap pikiran, ada

tertulis dalam buku-buku peringatan surga .. .

Adalah oleh kuasa dan meradjalelanja kebenaran jang kita mesti

disutjikan, dan ditinggikan kepada ketinggian daradjat jang benar

sebagaimana diterangkan dalam firman itu. Djalan Tuhan dapat

dipeladjari hanja oleh penurutan jang seteliti-telitinja kepada perka-

taanNia. Peladjarilah perkataan itu. — The Youth’s Instructor, 14

Augustus 1996.[390]

FASAL 133—BAGAIMANA MENGGUNAKAN

HARI PAKANSI

Perobahan pekerdjaan ada perlu kepada orang jang bekerdja

dengan menggunakan kekuatan badan, dan lebih perlu lagi kepada

orang jang pekerdjaannja terutama mengenai pekerdjaan otak. Tida-

klah perlu kepada keselamatan kita, dan bukan pula untuk kemuliaan

Tuhan yesus kristus  , untuk membikin otak kita selalu kerdja keras dengan terus

menerus meski dalam soal-soal agama sekali pun. Bahwa adalah

permainan jang menjukakan hati, seperti menari (berdansa), main

kartu, main tjatur, main dam, dll., jang kita tidak dapat perkenankan,

sebab  Surga mentjelakannja. Segala permainan tersebut membuka

kepada kedjahatan jang besar. Tidak ada faedah terdapat dalamn-

ja, melainkan satu pengaruh jang menimbulkan hawa nafsu, serta

menumbuhkan dalam pikiran sebahagian orang satu keinginan buat

permainan-permainan tersebut jang mengadjak mereka itu kepada

perdjudian dan pemborosan. Semua permainan jang serupa itu ha-

ruslah ditjelakan oleh orang-orang Kristen, dan sesuatu jang sama

sekali tidak berbahaja digantikan pada tempatnja.

Saja melihat bahwa hari-hari besar kita seharusnja tidak digunak-

an dalam meniru-niru dunia, namun  tidaklah patut hari itu dilalukan

dengan tiada perhatian, sebab  hal ini akan mendatangkan perasaan

tidak puas pada anak-anak kita. Pada hari-hari besar, jika  ada

bahaja anak-anak kita terdedah kepada pengaruh jang djahat, dan

mendjadi rusak oleh kesenangan-kesenangan dan kegembiraan hati

dunia, biarlah ibu-bapa mempeladjari sesuatu jang dapat mengganti

permainan-permainan jang amat berbahaja. Berikanlah kepada anak-

anakmu pengertian bahwa engkau selalu mengharap akan kebaikan

dan kesukaan mereka itu.

Biarlah beberapa keluarga jang hidup dalam satu kota atau kam-

pung bersatu dan tinggalkan pekerdjaan jang sudah memberatkan

mereka itu baik badani maupun pikirannja, dan bikin satu perdja-

lanan keluar kota, kepinggir satu danau, situ, atau tempat jang baik

dimana pemandangan alam ada indah sekali. Mereka harus menjedi-

405

406 

akan makanan jang sederhana namun  sehat, buah-buah jang paling

baik dan nasi, serta makan dibawah pohon kaju, atau dibawah la-

ngit sadja. Perdjalanan, gerak badan, dan pemandangan akan menje-[391]

garkan keinginan makan, dan mereka boleh dapat makan makanan

enak jang radja-radja sendiri merasa iri hati.

Pada waktu jang sedemikian ibu-bapa dan anak-anak haruslah

merasa bebas dari segala pikulan, usaha, dan kesusahan. Ibu-bapa

harus mendjadi anak-anak dengan anakanaknja, membikin segala se-

suatu seenak-enaknja dan sesenang-senangnja bisa bagi mereka itu.

Biarlah sepandjang hari itu digunakan untuk perobahan pekerdjaan.

Gerak badan pada tempat terbuka, bagi orang jang pekerdjaannja

selamanja ada didalam rumah dan berhubung dengan banjak duduk,

akan ternjata berfaedah sekali bagi kesehatan. Semua orang jang

bisa, haruslah merasa wadjib menurut djalan ini. Tiada sesuatu jang

akan hilang, melainkan banjak jang diperoleh. Mereka dapat kembali

kepada pekerdjaannja dengan kehidupan jang baru dan keberanian

jang baru untuk melakukan pekerdjaannja dengan kegiatan baru, dan

mereka itu lebih kuat melawan penjakit. — “Testimonies for the

Church,” djilid 1, hal. 514, 515.

Sumber-Sumber Kesenangan Hati Bagi Orang Kristen

Tuhan Tuhan yesus kristus   sudah menjediakan bagi tiap-tiap orang kesukaan

jang dapat digemari baik oleh jang kaja mau pun oleh jang miskin, —

kesukaan jang terdapat dalam mempertumbuhkan kebersihan pikiran

dan hal tidak mementingkan diri sendiri dalam perbuatan, kesukaan

jang datang dari mengutjapkan perkataan jang berkasihan dan me-

lakukan perbuatan kebadjikan. Dari segala orang jang melakukan

perbuatan jang demikian itu, terang al-Maseh bersinar untuk meng-

gembirakan kehidupan jang sudah digelapkan oleh banjak dukatjita.

— “Testimonies for the Church,” Djilid IX, hal 57.[392]

FASAL 134—TAMAN-TAMAN PEMBATJAAN

Seringkali timbul pertanjaan, Adakah taman-taman pembatjaan

berfaedah bagi orang-orang muda kita? Untuk mendjawab pertan-

jaan ini dengan betul, kita harus pertimbangkan bukan sadja mak-

sud jang umum dari pendirian serupa itu, melainkan pengaruh jang

sesungguhnja dikerahkan olehnja, sebagaimana terbukti dari pe-

ngalaman. Pertumbuhan pikiran adalah satu kewadjiban jang kita

berhutang kepada diri kita sendiri, kepada masjarakat, dan kepada

Tuhan yesus kristus  . namun  kita seharusnja djangan merantjangkan djalan untuk

mempertumbuhkan pengetahuan atas ongkosnja sesuatu hal batin

atau pun jang rohani. Dan adalah oleh pertumbuhan jang sedjadjar

dari lcuasa pikiran dan peribadatan jang kesempurnaan setinggi-ting-

ginja dari salah satu jang dua itu dapat diperoleh. Adakah buah-buah

ini diperoleh taman-taman pembatjaan sebagaimana umumnja di-

djalankan?

Taman-taman pembatjaan hampir pada umumnja mengerahkan

satu pengaruh jang bertentangan kepada apa jang ditundjukkan oleh

namanja. Sebagaimana lazim didjalankan, taman-taman pembatja-

an adalah berbahaja bagi orang-orang muda; sebab  Setan datang

untuk membubuhkan tjapnja atas segala peladjaran jang diberikan.

Segala sesuatu jang mendjadikan laki-laki berani dan perempuan

djadi wanita sedjati ada disinarkan dari tabiat al-Maseh. Makin ku-

rang al-Maseh terdapat dalam perkumpulan-perkumpulan serupa

itu, makin kuranglah kita dapat anasir jang meninggikan, mengha-

luskan, dan memuliakan jang seharusnja ada. jika  orang-orang

dunia memimpin pertemuan-pertemuan seperti itu untuk memu-

askan keinginan hatinja, maka roh al-Maseh pun tidak dimasukkan

didalamnja. Pikiran tertarik djauh dari pertimbangan jang dalam-da-

lam, djauh dari Tuhan yesus kristus  , djauh dari jang sungguh dan betul, kepada

jang bukan-bukan dan setjara lahir sadja. Taman-taman pembatjaan

— kalau sadja namanja itu menjatakan tabiatnja jang sebetulnja!

Apakah djerami itu kalau dibandingkan dengan padi?

407

408 

Segala tudjuan dan maksud jang mengadjak kepada pendirian

taman-taman pembatjaan boleh djadi baik adanja; akan namun  ke-

tjuali hikmat Tuhan yesus kristus   memerintahkan badanbadan serupa itu, pastilah

kedjahatan djuga nanti hasilnja. Orang-orang jang tidak perduli

agama dan tidak disutjikan hatinja biasanja dibolehkan mendjadi[393]

anggota, dan sering pula mereka itu ditempatkan pada pangkat-pang-

kat jang bertanggung djawab. Segala matjam peraturan dan unda-

ngundang boleh diadakan jang menurut pikiran sudah tjukup untuk

menghentikan segala pengaruh jang mendatangkan bentjana; namun 

Setan, seorang djenderal jang tjerdik, sedang bekerdja merupakan

perkumpulan itu supaja tjotjok dengan maksud-maksudnja, dan pada

waktunja maksud itu terlalu sering ditjapainja pula. Musuh besar

itu dengan gampang masuk kedalam orang jang diperintahkannja

pada waktu jang sudah lalu, dan dengan perantaraan mereka itu dia

menjampaikan maksudnja. Bermatjam-matjam permainan diadakan

untuk mendjadikan segala pertemuan menarik dan menggembirakan

kepada orang-orang dunia, dan dengan begitu segala programma

dari apa jang dinamakan taman pembatjaaan terlalu sering merosot

kepada pertundjukanpertundjukan jang merusakkan peribadatan dan

omong kcsong jang rendah keadaannja. Segala perkara ini memu-

askan pikiran djasmani, jang selalu bermusuhan kepada Tuhan yesus kristus  ; namun 

tidaklah jaitu menguatkan pengertian atau pun menetapkan hal-hal

batin.

Pergaulan orang-orang jang takut kepada Tuhan yesus kristus   dengan orang

jang tiada pertjaja dalam perkumpulan-perkumpulan tersebut tidak

membikin orang-orang jang belakangan itu djadi bertobat. jika 

umat Tuhan dengan suka hati bersatu dengan orang-orang dunia dan

jang tiada berserah kepada Tuhan, serta memberikan hal jang teruta-

ma kepadanja, mereka itu akan terpimpin dari Tuhan oleh pengaruh

jang tidak disutjikan, dibawahnja mereka telah tempatkan dirinja.

Buat sedikit waktu boleh djadi tidak ada sesuatu jang tidak disuka-

inja, namun  pikiran jang tidak ditalukkan oleh Roh Tuhan tidak akan

menerima dengan mudah segala perkara jang berbau kebenaran dan

keadilan. Djikalau mereka itu dahulu pernah mempunjai keinginan

akan perkara-perkara rohani, mereka itu tentu sudah tempatkan di-

rinja dalam barisan Isa al-Maseh. Kelas jang dua ini diperintahkan

oleh tuan-tuan jang berlainan, dan bertentangan dalam maksud-mak-

sudnja, pengharapannja, perasaannja, dan keinginannja. Pengikut-

FASAL 134—TAMAN-TAMAN PEMBATJAAN 409

pengikut Isa bergemar dalam soal-soal jang sederhana, masuk diakal,

dan memuliakan, sementara orang jang tidak mempunjai kesukaan

kepada perkara-perkara jang sutji tidak dapat beroleh kesenangan

dalam pertemuan-pertemuan jang diadakan, ketjuali sesuatu jang

setjara lahir dan bukan-bukan terdapat sebagai hal jang terutama

dalam atjara. Sedikit demi sedikit anasir rohani itu terdesak keluar

oleh orang-orang jang tidak beragama, dan daja upaja untuk menje- [394]

suaikan azas-azas jang berlawanan satu sama lain dalam tabiatnja

terbukti ada satu kegagalan jang njata.

Segala usaha telah diadakan untuk merentjanakan satu maksud

mendirikan satu taman pembatjaan jang akan terbukti berfaedah

kepada semua orang jang tersangkut didalamnja, — suatu perkum-

pulan dimana semua anggota akan merasa satu kewadjiban periba-

datan supaja mendjadikan perkumpulan itu sebagaimana patutnja,

dan menghindarkan segala kedjahatan jang seringkali membikin

perkumpulan serupa itu berbahaja kepada azas-azas agama.

Orang-orang jang berpemandangan tadjam dan pertimbangan

jang baik, jang sudah mempunjai perhubungan hidup dengan sur-

ga, jang akan melihat kemiringan orang kepada jang djahat, dan

tidak akan ditipu oleh Setan, akan madju langsung kemuka dalam

djalan ketulusan, selalu memegang tinggi pandji-pandji al-Maseh

— orang-orang serupa itulah jang perlu untuk mengendalikan per-

kumpulan-perkumpulan ini. Pengaruh jang demikian akan mendapat

penghormatan, dan membikin segala pertemuan itu djadi berkat

ganti satu kutuk.

Kalau kiranja laki-laki dan perempuan jang sudah dewasa mau

bersatu dengan orang-orang muda untuk mendirikan dan mendja-

lankan taman pembatjaan serupa itu, boleh djadi pendirian itu akan

berguna dan menarik. Akan namun  kalau pertemuan-pertemuan seru-

pa itu merosot daradjatnja mendjadi satu waktu buat bermain-main

dan tertawa tergelak-gelak, maka kumpulan itu sudah berobah djauh

daripada taman pembatjaan atau meninggikan. Adalah jaitu meren-

dahkan baik kepada pikiran mau pun peribadatan.

Pembatjaan Kitab Sutji, penjelidikan jang teliti tentang soal-soal

al-Kitab, karangan-karangan jang sudah dituliskan atas pokok pem-

bitjaraan jang akan memperbaiki pikiran dan memberikan pengeta-

huan peladjaran nubuatan-nubuatan atau pun peladjaran-peladjaran

jang indah dari al-Maseh, — inilah jang akan mempunjai pengaruh

410 

untuk menguatkan kuasa pikiran dan pertambahkan hal kerohani-

an. Kepahaman jang betul akan Kitab Sutji menadjamkan kuasa

pemandangan, dan menguatkan djiwa terhadap serangan Setan.

Sedikit orang insjaf bahwa adalah satu kewadjiban untuk me-

merintah atas pikiran dan angan-angan hati. Adalah sukar untuk

memeliharakan otak jang belum dilatih selalu tinggal atas soal-soal

jang berfaedah. namun  kalau pikiran tidak digunakan dengan betul,

agama tak dapat bertumbuh subur dalam djiwa. Pikiran mesti selalu

dikerdjakan atas perkara-perkara jang sutji dan kekal, kalau tidak[395]

tentu akan disajanginja pikiran-pikiran sia-sia dan setjara lahir sadja.

Baik kuasa pengetahuan maupun kuasa peribadatan mesti dilatih,

dan segala kuasa itu akan mendjadi kuat dan bertambah oleh latihan

....

Pengetahuan, sama seperti hati, mesti diserahkan kepada peke-

rdjaan Tuhan. Tuhan ada mempunjai hak atas segala sesuatu jang ada

pada kita. Pengikut al-Maseh sekali-kali djangan memandjakan sesu-

atu hal menjenangkan diri, atau pun turut ambil bahagian dalam satu

perusahaan, bagaimana tidak berbahaja atau dapat dipudji pun usaha

itu kelihatan, sedangkan angan-angan hati jang diterangkan mem-

beritahukan kepadanja usaha itu akan mengurangkan ketekunannja

dan memundurkan kerohaniannja. Tiap-tiap orang Kristen harus ber-

usaha menolak gelombang kedjahatan, dan selamatkan orang-orang

muda kita dari pengaruh-pengaruh jang akan menghanjutkan mereka

itu kepada kebinasaan. Biar kiranja Tuhan yesus kristus   membantu kita menempuh

djalan kita melawan arus itu. — “Counsels to Teachers, Parents,

and Students,” hal. 541-544.[396]

FASAL 135—BERDANSA

Orang Kristen jang benar tidak akan ingin masuk kedalam se-

suatu tempat kegemaran atau pun turut dalam permainan atas mana

dia tidak bisa minta berkat Tuhan. Ia tidak akan dapat diketemukan

dibioscope, pada kamar bola, atau tempat mabok-mabok. Dia tidak

akan bersatu dengan orangorang pemain dansa jang gembira, atau

pun memandjakan diri dalam sesuatu kepelesiran lain jang akan

membuangkan al-Maseh dari dalam pikiran.

Kepada segala orang jang selalu berseru supaja mendapat pero-

bahan, kami mendjawab, kami tidak dapat memandjakan diri dida-

lamnja atas nama Isa orang Nasaret. Berkat Tuhan yesus kristus   tidak akan dapat

diundang atas waktu jang dihabiskan dalam bioscope atau dalam

tempat dansa. Tiada seorang Kristen jang ingin mati dalam tempat

serupa itu. Tiada orang jang mau terdapat disana jika  al-Maseh

kelak datang.

Kalau kita kelak datang pada waktu jang terachir, dan berdiri

muka dengan muka dengan tjatatan hidup kita, apakah kita akan

merasa menjesal sudah mengundjungi begitu sedikit pesta-pesta

kesukaan? Apakah bukan kita, malahan, merasa menjesal jang begitu

banjak waktu jang indah sudah diboroskan untuk kesenangan diri

sendiri, — begitu banjak kesempatan disia-siakan, kesempatan mana

kalau digunakan dengan benar, akan memperoleh bagi kita harta-

benda jang kekal?

Sudah mendjadi adat kebiasaan bagi pengikut-pengikut agama

untuk memaafkan hampir sesuatu kemandjaan jang merusakkan,

jang hati sudah terikat betul kepadanja. Oleh pertjampur-gaulan

dengan dosa, mereka itu mendjadi dibutakan tentang kehebatan

dosa itu. Banjak jang mengaku dirinja djadi anak-anak Tuhan yesus kristus   mem-

banggakan diri atas dosadosa jang ditjelakan firmanNja, oleh meng-

hubungkan sesuatu maksud kebadjikan sidang dengan pesta-pesta

mabukmabuk jang tidak beribadat. Dengan begitu mereka memin-

djam pakaian angkatan surga dan gunakan itu untuk berbakti kepada

411

412 

iblis. Djiwa-djiwa tertipu, disesatkan, dan hilang kepada kebadjikan

dan ketulusan oleh pemborosan jang djadi adat kebiasaan ini.

Dalam Djalannja Pemborosan

Dalam banjak keluarga jang beribadat, berdansa dan main kartu

didjadikan pembuang-buang waktu dirumah. Ada di- andjurkan bah-[397]

wa hal ini adalah permainan-permainan rumah tangga jang tenang,

jang dapat digemari dengan tiada bahajanja dibawah pendjagaan

ibu-bapa. Akan namun  kegemaran akan kesenangan jang memba-

ngunkan keinginan hati ini dipertumbuhkan dengan demikian, dan

apa jang dianggap tidak berbahaja dalam rumah tangga tidak la-

ma pula akan dianggap tidak berbahaja diluar rumah. Masih harus

dipastikan lagi apakah ada kebaikan jang diperoleh dari permainan-

permainan serupa itu. Tidak diberikannja kekuatan kepada tubuh

atau pun perhentian pada pikiran. Tidak ditanamkannja dalam djiwa

satu perasaan jang bidjaksana atau pun sutji. Sebaliknja, dirusak-

kannja segala kesukaan buat pikiranpikiran jang dalam dan djuga

buat upatjara-upatjara peragamaan. Memang betul bahwa ada satu

perbedaan jang lebar sekali diantara pesta-pesta pilihan jang lebih

tinggi daradjatnja dengan pertemuan-pertemuan jang tjampur aduk

dan hina daradjatnja dalam rumah-rumah dansa umum. Meskipun

begitu segala sesuatu jang serupa itu adalah langkah jang menudju

kepada pemborosan.

Permainan berdansa, sebagaimana dilakukan orang pada zaman

sekarang ini, adalah satu sekolah kedjahatan, satu kutuk jang amat

hebat kepada masjarakat. Kalau semua orang dalam kota-kota be-

sar jang saban tahun dirusakkan oleh tjara jang demikian ini dapat

dikumpul bersama, betapa sedjarah hebat-hebat tentang kehidup-

an jang sudah dirusakkan dapat dinjatakan. Betapa banjak orang

jang sekarang bersedia memadjukan maaf buat kelakuan ini akan

dipenuhi dengan perasaan kesal hati dan keheranan akan akibatnja.

Bagaimanakah ibu-bapa jang mengaku dirinja Kristen membolehk-

an supaja anak-anaknja ditempatkan pada djalan pentjobaan, oleh

mengundjungi bersama-sama dengan mereka itu pesta-pesta jang

demikian itu? Bagaimanakah orang-orang muda lelaki dan perem-

puan mendjual djiwanja buat kesenangan hati jang menggilakan hati

ini? — Review and Herald, 28 Februari 1882.

FASAL 135—BERDANSA 413

Bahajanja Hal-Hal Jang Menjukakan Hati.

Suka akan kepelesiran adalah satu dari pada perkara-perkara jang

paling berbahaja, sebab  adalah jaitu jang paling tjerdik, diantara be-

gitu banjak pentjobaan-pentjobaan jang menghadapi anak-anak dan

orang-orang muda dalam kotakota besar. Hari-hari besar ada banjak

sekali; permainan dan patjuan kuda menarik perhatian beribu-ribu

orang, dan arus kegembiraan dan kesukaan menarik mereka itu djauh

dari kewadjiban kehidupan jang sopan-santun. Wang jang seharusn- [398]

ja disimpan untuk kegunaan jang lebih baik — dalam banjak hal

penghasilan sedikit dari orang-orang miskin — sudah diboroskan un-

tuk hal-hal jang menjukakan hati. — “Fundamentals of Christian

Education,” hal. 422.

Dipimpin Oleh Azas.

Banjak orang ada begitu takut menerbitkan kritik jang bermusuh-

an atau omongan-omongan jang menaroh dendam sehingga mereka

tidak berani bertindak menurut azas. Mereka tidak berani menja-

takan dirinja dengan segala orang jang mengikut al-Maseh dengan

sungguh. Mereka ingin hendak menjesuaikan diri dengan adat ke-

biasaan dunia dan peroleh keridlaan orang-orang dunia. Al-Maseh

menjerahkan diriNja sebab  kita “supaja ditebusNja kita dari pada

segala djahat dan disutjikanNja bagai diriNja suatu kaum, jang radjin

dalam perbuatan jang baik”. — Review and Herald, 29 November

1887. [399]

414 

BAHAGIAN

KE-XIV—Perhubungan-Perhubungan

Sosial

[400]

Maka oleh perhubungan-perhubungan sosial itulah agama Kris-

ten bertemu dengan dunia. Tiap-tiap laki-laki dan perempuan jang

sudah menerima penerangan dari surga harus memantjarkan terang

itu atas djalan gelap dari orang-orang jang tidak kenal djalan jang

lebih baik itu. Kuasa sosial, disutjikan oleh Roh al-Maseh, mesti

dipergunakan dalam membawa djiwa-djiwa kepada Djuru Selamat.

— “Ministry of Healing,” hal. 496.

FASAL 136—SUKA BERGAUL UNTUK

MENJELAMATKAN[401]

Teladan al-Maseh dalam menghubungkan Dirinja dengan kepen-

tingan manusia haruslah diturut oleh semua orang jang mengadjark-

an firmanNja, dan oleh semua orang jang sudah menerima indjil

kemurahanNja. Kita tidak boleh mendjauhkan diri dari pergaulan

sosial. Kita tidak patut mengasingkan diri kita dari orang-orang lain.

Supaja dapat mentjapai semua golongan orang, kita mesti bertemu

dengan mereka itu dimana adanja. Mereka akan djarang datang

mentjahari kita dengan sukanja sendiri. Bukan sadja dari mimbar

hati manusia didjamah oleh kebenaran surga. Ada lagi satu ladang

pekerdjaan lain, jang boleh djadi ada lebih rendah, namun  sama djuga

memberikan harapan. Pekerdjaan ini terdapat dalam rumah-rumah

orang jang rendah, dan didalam gedunggedung orang-orang besar;

pada medja-makan jang suka bertamu, dan dalam pertemuan-perte-

muan untuk pergaulanpergaulan sosial jang tidak ada bahajanja.

Sebagai murid-murid al-Maseh kita seharusnja tidak akan ber-

gaul dengan dunia dipandang dari sudut kepelesiran sadja, untuk

bersatu dengan mereka itu dalam kebodohan. Pergaulan jang serupa

itu dapat berakibat hanja dalam kesusahan sadja. Kita seharusnja

djangan sekali-kali mengidjinkan dosa oleh perkataan atau perbuat-

an kita, kediaman diri atau pun hadirat kita. Kemana sadja kita harus

membawa Isa serta dengan kita, dan menjatakan kepada orang-orang

lain keindahannja Djuru Selamat kita itu. namun  segala orang jang

mentjoba memeliharakan agamanja oleh menjembunjikan dia di-

dalam tembok batu, kehilangan kesempatankesempatan jang amat

berharga tentang berbuat kebadjikan. Oleh pergaulan sosial, agama

Kristen berdjumpa dengan dunia. Tiap-tiap orang jang sudah mene-

rima penerangan dari surga harus menjinari djalan orang-orang jang

tiada mengetahui Terang hidup.

Kita semua harus mendjadi saksi-saksi bagi Isa. Kuasa sosial,

disutjikan oleh rahmat al-Maseh, mesti digunakan dalam membawa

djiwa-djiwa kepada Djuru Selamat.

416

FASAL 136—SUKA BERGAUL UNTUK MENJELAMATKAN 417

Biarlah dunia melihat bahwa kita bukan terhisap dengan tamaha

dalam kepentingan diri kita sendiri, melainkan kita ingin orang-

orang lain supaja mendapat djuga berkat-berkat dan segala kesem-

patan jang ada pada kita. Biarlah mereka itu melihat bahwa agama [402]

kita tidak bikin kita djadi kurang lembut hati atau pun terlalu keras.

Biarlah semua orang jang mengaku sudah mendapat al-Maseh mela-

jani sebagaimana Dia sudah perbuat untuk kepentingan manusia.

Kita seharusnja tidak pernah memberikan kepada dunia kesan

palsu bahwa orang-orang Kristen adalah umat jang muram dan tidak

ber-kesukaan. Kalau mata kita ditudjukan kepada Isa, kita akan me-

lihat satu Penebus jang lemah-lembut hatiNja, dan akan mendapat

tjahaja dari wadjah mukaNja. Dimana sadja Rohnja berkeradjaan,

disanalah kesentosaan tinggal diam. Dan disana pun akan ada kesu-

kaan, sebab  disanalah ada satu harap jang teduh dan sutji kepada

Tuhan yesus kristus  .

Al-Maseh senang sekali dengan pengikut-pengikutNja kalau

mereka menundjukkan, bahwa meskipun manusia, mereka ada dju-

ga turut ambil bahagian dalam tabiat rohani. Mereka itu bukannja

patung, melainkan laki-laki dan perempuan jang hidup. Hatinja, di-

segarkan oleh embun rahmat rohani, terbuka dan terkembang kepada

Matahari Kebenaran. Terang jang bersinar atas mereka itu disinar-

kannja atas orang-orang lain dalam pekerdjaan jang bersinar dengan

tjinta al-Maseh. — “Desire of Ages,” hal. 152, 153.

Pergaulan Mempengaruhi Nasib

Perkataan Tuhan yesus kristus   menekankan betul pengaruhnja pergaulan, mes-

ki atas laki-laki dan perempuan sekali pun. Betapa besar lagi kua-

sanja atas pikiran dan tabiat anak-anak dan orangorang muda jang

sedang bertumbuh! Teman-teman mereka, azas-azas jang diturutinja,

adat kebiasaan jang dirupakannja, akan menentukan soal tentang

kefaedahannja, akan menentukan soal tentang kefaedahannja dalam

dunia, dan tentang nasibnja kelak dikemudian hari. — “Counsels

to Teachers, Parents, and Students,” hal. 220. [403]

FASAL 137—PERAMAHAN DAN SOPAN

SANTUN KRISTEN

Peramahan Kristen sama sekali dipertumbuhkan terlalu sedi-

kit oleh umat Tuhan. Tjabang pendidikan ini seharusnja djangan

disia-siakan atau pun dihilangkan dari pemandangan dalam sekolah-

sekolah kita.

Murid-murid harus diadjar bahwa mereka bukannja bersandar

atas atom, melainkan tiap-tiap orang adalah satu benang jang harus

bersatu dengan benang-benang lain dalam membikin satu tenunan.

Tiada satu departement lain dimana pengadjaran ini dapat diberikan

dengan lebih berhasil dari pada dalam sekolah rumah-tangga. Disi-

nilah murid-murid itu saban hari dikelilingi oleh segala kesempatan,

jang kalau digunakan, akan membantu banjak dalam mempertum-

buhkan tabiat-tabiat sosial dalam kelakuannja. Adalah dalam kuasa

mereka itu menggunakan waktunja dan kesempatannja dengan begi-

tu rupa supaja mempertumbuhkan satu tabiat jang akan membikin

mereka itu bersuka dan berfaedah. Semua orang jang mengasingkan

diri dalam dirinja sendiri, jaitu orang jang tidak mau tertarik un-

tuk memberkati orang-orang lain oleh pergaulan jang ramah-tamah,

kehilangan banjak berkatberkat; oleh pergaulan sosial diadakanlah

kenalan-kenalan dan persahabatan pun ditempah jang berhasil dalam

persatuan hati dan suasana tjinta jang menjenangkan pemandangan

surga.

Terutama sekali segala orang jang sudah merasai tjinta al-Maseh

haruslah mempertumbuhkan kuasa sosial jang ada padanja, sebab 

dengan djalan demikian mereka dapat membawa djiwa-djiwa kepa-

da Djuru Selamat. Al-Maseh seharusnja tidak boleh disembunjikan

dalam hati mereka, dikuntji rapat-rapat sebagai satu harta-benda

jang amat disajangkan, sutji dan manis, untuk digemari oleh hanja

mereka sendiri; bukan pula tjinta al-Maseh itu hanja ditundjukkan

kepada orang jang menjenangkan hatinja sadja. Murid-murid harus-

lah diadjar menjatakan perhatian lemah-lembut jang seperti dalam

al-Maseh — satu tabiat kesosialan, terhadap orangorang jang dalam

418

FASAL 137—PERAMAHAN DAN SOPAN SANTUN KRISTEN 419

kesukaran jang sebesar-besarnja, meskipun mereka itu bukannja

teman-teman jang sudah dipilihnja. Pada segenap waktu dan pada

segala tempat Isa menjatakan satu perhatian jang berkasihan atas

keluarga manusia, dan pantjarkan sekelilingNja terang peribadatan

jang gembira. Mu- rid-murid harus diadjar untuk mengikuti djedak [404]

Isa. Mereka haruslah diadjar untuk menjatakan perhatian Kristen,

belas kasihan, dan tjinta kepada teman-temannja orang muda, dan

berusaha untuk menarik mereka itu kepada Isa; al-Maseh haruslah

selamanja dalam hatinja sebagai satu sumur air jang berpantjar kepa-

da hidup jang kekal, menjegarkan semua orang dengan siapa mereka

itu bergaul.

Lajanan jang dengan suka hati serta tjinta bagi orang lain pa-

da waktu kesusahan inilah jang dihitungkan mulia dengan Tuhan yesus kristus  .

Djadi dengan demikian, meskipun masih pada waktu bersekolah,

murid-murid, kalau sungguh-sungguh setia kepada pengakuannja,

dapat mendjadi pengerdja-pengerdja jang hidup bagi Tuhan. Segala

perkara ini akan makan waktu; namun  waktu jang digunakan de-

ngan demikian ini sudah dipakai dengan keuntungan, sebab  dengan

djalan demikian murid itu sedang beladjar bagaimana memberikan

agama Kristen kepada dunia.

Al-Maseh tidak menolak hendak bergaul dengan orangorang

lain dalam pertjakapan persahabatan. jika  diundang kepada sa-

tu pesta baik oleh seorang Parisi atau pun oleh pemungut tjukai.

Dia menerima undangan itu. Pada waktu jang demikian tiap-tiap

perkataan jang Dia utjapkan adalah satu bau kehidupan kepada hi-

dup bagi pendengarpendengarNja; sebab  Dia telah djadikan waktu

makan itu mendjadi satu kesempatan untuk memberikan peladjaran-

peladjaran jang amat berharga dan disesuaikan kepada keperluan

masing-masing. Begitulah al-Maseh mengadjar murid-muridNja ten-

tang bagaimana melakukan dirinja jika  dalam pergaulan dengan

orang-orang jang tidak beragama dan djuga dengan orang-orang

jang beragama. — “Testimonies for the Church, Djilid 6, hal.

172. 173. [405]

FASAL 138—AZAS-AZAS PENUNTUN

Hati itu milik Tuhan Isa adanja. Dia sudah membajar harga jang

amat mahal bagi djiwa; dan Dia mengantara dihadapan Bapa seba-

gai Sjafei kita, memohonkan bukan sebagai seorang jang mohonkan

kasihan melainkan sebagai pahlawan jang mau menuntut jang men-

djadi milikNja. Dia sanggup menjelamatkan dengan sempurnanja,

sebab hiduplah Ia selama-lamanja mendoakan kita. Satu hati jang

muda adalah satu persembahan jang amat berharga, satu pemberian

jang paling mahal harganja jang dapat dihadapkan kepada Tuhan yesus kristus  .

Segala sesuatumu, segala ketjakapan jang ada padamu, datang dari

Tuhan Tuhan yesus kristus   sebagai pertarohan sutji, untuk dikembalikan kepadaN-

ja dalam persembahan sutji dengan suka hati. Engkau tidak dapat

memberikan kepada Tuhan yesus kristus   sesuatu jang Dia tidak lebih dahulu ber-

ikan kepadamu. Oleh sebab  itu jika  hati itu diserahkan kepada

Tuhan yesus kristus  , adalah jaitu memberikan kepadaNja satu persembahan jang

Dia sudah beli dan mendjadi milikNja.

Ada banjak jang mengaku hak kepada waktu, kasih-sajang hati,

dan kekuatan orang-orang muda. Setan mengaku orangorang muda

sebagai miliknja, dan sedjumlah jang besar menjerahkan kepadanja

segala ketjakapan, segala talenta, jang mereka punja. Dunia menga-

ku hak milik atas hati; namun  hati itu adalah milik Dia jang menebus

hati itu. Kalau diberikan kepada dunia, hati itu akan dipenuhi oleh

kekuatiran duka-tjita, dan pengharapan jang terketjewa, hati itu akan

mendjadi tidak bersih dan rusak. Adalah perampokan jang sedja-

hat-djahatnja kalau memberikan kasih-sajang hati dan lajananmu

kepada dunia, sebab  adalah jaitu milik Tuhan yesus kristus  . Tidaklah engkau da-

pat memberikan hatimu kepada usaha mentjahari kepelesiran serta

beruntung.

Musuh segala kebenaran mempunjai segala matjam kepelesiran

jang sudah disediakan bagi orang-orang muda dalam segala hal-ih-

wal kehidupan, dan bukan sadja hal jang demikian itu dihadapkan

dalam kota-kota jang banjak penduduknja, melainkan pada segala

tempat jang diduduki oleh manusia. Setan suka sekali mempero-

420

FASAL 138—AZAS-AZAS PENUNTUN 421

leh orang-orang muda dalam barisannja sebagai soldadu-soldadu.

Musuh jang maha pintar itu mengetahui betul dengan bahan jang

bagaimana ia harus bertindak ; dan dia sudah menundjukkan kebi-

djaksana- annja jang membinasakan itu dalam merentjanakan adat [406]

ke biasaan dan segala matjam kepelesiran bagi orang-orang muda

jang akan memisahkan kasih-sajang mereka dari Isa al-Maseh ....

Anak Jang Hilang

Peladjaran tentang anak jang hilang itu diberikan untuk penga-

djaran bagi orang-orang muda. Dalam kehidupannja jang penuh

dengan kepelesiran dan kemandjaan dosa, dia membelandjakan ba-

hagiannja dari pusaka dalam kehidupan jang tjabul. Dia tidak mem-

punjai sesuatu teman, dan tinggal dalam negeri asing; berpakaikan

jang tjompang-tjamping, lapar, rindu hendak makan makanan ko-

tor jang diberikan kepada babi. Pengharapannja jang terachir jaitu

pulang kembali, dengan hati jang kesal serta direndahkan, kerumah

bapanja, dimana dia diterima dengan tangan terbuka, diampuni, dan

dimasukkan kembali kedalam kalbu hati bapanja. Banjak orang mu-

da berbuat sebagaimana dibuat oleh anak jang terhilang itu, hidup

dengan lalai, suka pelesir, pemboros, meninggalkan pantjaran air

hidup, jaitu sumber segala kesenangan jang benar, dan memahat bagi

dirinja p