Tampilkan postingan dengan label Pemuda Advent 8. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemuda Advent 8. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Oktober 2025

Pemuda Advent 8

 


Tuhan yesus kristus  .

Rumah-rumah sekolah kita harus merasa kuasa Roh Tuhan yesus kristus   jang

membaharui. “Djikalau garam itu mendjadi tawar, dengan apa ga-

rangan boleh diasinkan pula? Suatupun tiada lagi gunanja, mela-

inkan akan dibuang dan dipidjak-pidjak orang.” Orang-orang jang

bekerdja sebagai guru-guru disekolahsekolah dan Rumah-rumah

sakit kita harus mentjapai satu ukuran penjerahan jang tinggi. Dan

Peladjar-peladjar dalam badan-badan ini, jang mempersiapkan diri

untuk pergi bekerdja dalam ladang-ladang Tuhan sebagai pengabar-

pengabar indjil, harus mempeladjari dan membiasakan penjangkalan

diri.

Kitalah djuru-kuntji Tuhan Tuhan yesus kristus  , maka ‘’wadjiblah atas benda-

hari itu, bahwa didapati akan masing-masing setiawan adanja.” Wang

jang sudah diserahkan Tuhan pada kita harus didjalankan dengan

330 

berhati-hati. Kita harus bertambah-bertambah dalam ketjakapan oleh

menggunakan dengan sebaik-baiknja segala talenta jang diberikan

pada kita, supaja pada waktu kedatangan Tuhan boleh pulangkan

kepadaNja jang Dia punja serta dengan bunganja. — Review and

Herald, 13 Juni 1907.

Menggambar Berulang-ulang

Orang-orang muda memenuhi hatinja dengan tjinta akan diri

sendiri. Ini ternjata dalam keinginan mereka melihat mukanja dilukis

oleh ahli-gambar; dan mereka itu tidak merasa puas dengan satu

rupa gambar sadja, melainkan adakan bermatjam2 sikap, dengan

pengharapan bahwa gambar jang belakangan akan melebihi jang

terdahulu, dan kelihatan lebih tjantik daripada keadaan mereka jang

sebetulnja. Wang Tuhannja sudah diboroskan • dengan djalan ini,

dan apakah jang didapat? — Testimonies for the Church, djilid 1,

hal. 500.[317]

FASAL 106—BERHEMAT DAN DERMAWAN

Banjak orang tidak mengindahkan hal berhemat, mengatakan hal

itu sebagai kepelitan dan kesempitan pikiran. Akan namun  berhemat

itu ada bersetudju dengan keadaan dermawan jang seluas-luasnja.

Sesungguhnja kalau tidak ada penghematan tidak ada kedermawanan

jang sebenarnja. Kita harus menjimpan supaja boleh memberi.

Seorang pun tidak dapat mendjadi orang dermawan jang betul

dengan tidak ada penjangkalan diri. Hanja oleh hidup dalam kese-

derhanaan, penjangkalan diri, dan penghematan jang teliti dapat kita

menjelesaikan pekerdjaan jang diserahkan pada kita sebagai wa-

kil-wakil al-Maseh. Kesombongan dan segala keinginan mentjapai

sesuatu dalam dunia mesti dikeluarkan dari dalam hati kita. Dalam

segala pekerdjaan kita, azas tidak mementingkan diri sendiri jang

dinjatakan dalam hidup al-Maseh harus didjalankan. Pada tembok-

tembok rumah kita, segala gambar dan perhiasan harus berbunji,

“Beri tumpangan dalam rumahmu kepada orang miskin jang terbu-

ang.” Dalam lemari pakaian kita, harus kita melihat tulisan seperti

jang dituliskan oleh tangan Tuhan sendiri, “Tudungilah orang jang

telandjang.” Dalam kamar makan, diatas medja jang penuh dengan

makanan-makanan jang lezat, kita harus melihat tertulis, “bukankah

.... membahagibahagi makananmu kepada orang jang berlapar?”

Berbagai Pintu Terbuka Bagi Kegunaan

Seribu satu pintu kegunaan ada terbuka dihadapan kita. Sering-

kali kita menjesalkan penghasilan-penghasilan sedikit jang dapat

diperoleh, namun  kalau kiranja orang-orang Kristen bersungguh-

sungguh, mereka itu dapat melipat-gandakan penghasilan itu sampai

seribu kali lipat. Adalah kekikiran, penurutan akan kemauan diri

sendiri, jang menghalanghalangi djalan kita kepada kegunaan.

Berapa banjak wang dibelandjakan buat perkara-perkara jang

sebetulnja ada berhala, jaitu perkara-perkara jang menghisap pikiran

dan waktu dan tenaga jang seharusnja digunakan untuk keperluan

331

332 

jang lebih tinggi! Betapa banjak wang diboroskan atas Rumah-

rumah dan perkakas-perkakas jang mahalmahal, atas kepelesiran

jang menjenangkan diri sendiri, makanan jang mewah dan kurang

sehat, dan segala keman- djaan-kemandjaan jang mendatangkan[318]

penjakit! Berapa banjak wang dibelandjakan dengan pertjuma atas

hadiah-hadiah jang tidak memberikan faedah kepada siapa sadja!

Buat perkara-perkara jang tidak perlu, seringkali mendatangkan

tjelaka pula, orang-orang jang mengaku dirinja Kristen sekarang

mengeluarkan lebih banjak, berkali-kali lebih banjak, wang dari pada

jang dibelandjakan oleh mereka itu dalam usaha menjelamatkan

djiwa-djiwa dari tangan penggoda.

Banjak orang jang mengaku dirinja orang Kristen mengeluarkan

begitu banjak wang buat pakaian sehingga mereka tidak punja lagi

tinggal untuk keperluan orang-orang lain. Perhiasan-perhiasan jang

mahal-mahal dan pakaian jang tinggi harganja menurut sangkanja

mesti ada padanja, tidak perduli segala keperluan orang jang dengan

susah pajah mendapat pakaian jang paling sederhana sekali pun.

Mengumpulkan Sisa-Sisanja

Saudara-saudaraku perempuan, kalau engkau mau mentjotjokk-

an tjara pakaianmu setudju dengan peraturan jang diberikan dalam

Kitab Sutji, engkau akan mempunjai banjak dengan mana engkau

dapat menolong saudara-saudaramu perempuan jang tidak begitu

beruntung seperti engkau. Engkau bukan sadja hanja mempunjai

wang, melainkan waktu djuga. Seringkali ini pun amat perlu. Ada

banjak orang jang dapat engkau tolong dengan nasehat-nasehat, ke-

bidjaksanaan dan kepandaian. Tundjukkanlah kepada mereka itu

bagaimana supaja berpakaian dengan sederhana namun  masih tjantik.

Banjak kaum wanita tidak datang dalam rumah sembahjang kare-

na pakaiannja jang tidak baik potongannja dan tidak pas itu ada

begitu menjolok dari pakaian orang-orang lain. Banjak orang jang

berperasaan halus merasa dirinja hina sekali dan kurang mendapat

keadilan oleh sebab perbedaan jang menjolok ini. Dan oleh sebab 

itu banjak orang jang mulai sangsi akan kebenarannja agama dan

dengan begitu keraskan hatinja terhadap indjil.

Ada salah betul memboroskan waktu kita, salah pula membo-

roskan pikiran kita. Kita kehilangan tiap-tiap waktu jang kita gunak-

FASAL 106—BERHEMAT DAN DERMAWAN 333

an untuk mentjahari kepentingan diri sendiri. Kalau tiap-tiap detik

ada dihargakan dan digunakan dengan betul, kita harus mempunjai

waktu buat segala sesuatu jang perlu bagi kita sendiri atau pun buat

dunia. Dalam pengeluaran wang, dalam tjara menggunakan waktu,

kekuatan, segala kesempatan, biarlah tiap-tiap orang Kristen me-

mandang kepada pimpinan Tuhan yesus kristus  . “Djikalau kiranja kepada barang [319]

seorang diantara kamu kurang akal budi, hendaklah dipohonkannja

kepada Tuhan yesus kristus  , jang mengaruniakan kepada segala manusia dengan

murahnja dan dengan tidak membangkit-bangkit, nistjaja jaitu ak-

an dikaruniakan djuga kepadanja.” — Ministry of Healing, hal.

206-208.

Pedoman Kepada Penghematan

Tidaklah perlu disini disebutkan satu per satu bagaimana penghe-

matan bisa didjalankan dalam segala hal. Segala orang jang hatinja

diserahkan sepenuhnja kepada Tuhan yesus kristus  , dan jang mengambil Sabdanja

sebagai pedoman mereka itu, akan mengetahui bagaimana bertindak

dalam segala kewadjiban hidup. Mereka akan beladjar dari Isa, jang

lemah-lembut hatinja, dan dalam mempertumbuhkan kelembutan al-

Maseh, mereka akan menutup segala pintu terhadap pentjobaan jang

tidak terkira banjaknja. — Fundamentals of Christian Education,

hal. 152. [320]

[321]

334 

BAHAGIAN KE-XI—Kehidupan Dalam

Rumah Tangga

[322]

Pembangunan kembali dan peri meninggikan manusia mulai

dalam rumah tangga. Usaha ibu-bapa mendjadi alasan tiap-tiap usa-

ha lain. Masarakat ada terdiri dari keluargakeluarga, dan adalah

masarakat itu sama seperti dibangunkan oleh kepala-kepala keluar-

ga tersebut. Dari dalam hati “terpantjarlah segala mata air hidup”;

dan hati masarakat, sidang, dan bangsa, adalah rumah-tangga. Ke-

sedjahteraan masarakat, kemadjuan sidang, kemakmuran bangsa,

tergan tung atas pengaruh-pengaruh rumah-tangga. — Ministry of

Healing.

FASAL 107—SATU RUMAH-TANGGA KRISTEN[323]

Seperti nenek-mojang dahulu kala, segala orang jang mengaku

tjinta kepada Tuhan yesus kristus   harus mendirikan satu medzbah bagi Tuhan

dimana sadja mereka itu mendirikan chaimahnja. Kalau kiranja

pernah ada waktu dimana tiap-tiap rumah harus mendjadi satu rumah

sembahjang, sekaranglah waktu itu. Bapa-bapa dan ibu-ibu harus

sering mengangkat hatinja kepada Tuhan yesus kristus   dalam permohonan jang

rendah hati bagi dirinja sendiri dan bagi anak-anaknja. Biarlah bapa

itu, sebagai imam dalam rumah-tangga, meletakkan atas medzbah

Tuhan korban pagi dan sore, sementara isteri dan anak-anak bersatu

dalam doa dan pudji-pudjian. Dalam rumah jang demikian, Isa akan

senang berkediaman.

Dari tiap-tiap rumah Kristen haruslah bersinar tjahaja jang sutji.

Tjinta harus dinjatakan dalam perbuatan. Tjinta harus mengalir da-

lam segala pertjakapan rumah tangga, menundjukkan hal itu dalam

pengasihan jang mengingat kepentingan orang lain, dalam peramah-

an jang lemah lembut dan tidak mengindahkan diri sendiri. Ada

banjak rumah tangga dimana azas jang demikian ini didjalankan,

— rumah-rumah dimana Tuhan yesus kristus   disembah, dan tjinta jang sedjati-dja-

tinja memerintah. Dari rumah-rumah ini, doa pagi dan sore naik

kepada Tuhan yesus kristus   sebagai bau-bauan jang harum, dan kemurahanNja

serta berkat-berkatNja turun atas orang-orang jang memohon itu

seperti embun pada pagi hari.

Satu rumah-tangga Kristen jang teratur baik adalah satu bukti

jang kuat tentang kebaikannja kenjataan agama Kristen, — satu

bukti jang tidak dapat dibantah oleh orang jang tiada pertjaja pada

Tuhan. Semua orang dapat melihat bahwa adalah satu pengaruh jang

bekerdja dalam keluarga jang menggerakkan anak-anak, dan bahwa

Tuhan yesus kristus  nja Ibrahim adalah beserta mereka itu. — “Patriarchs and

Prophets,” hal. 144.[324]

336

FASAL 108—KESETIAAN DALAM SEGALA

KEWADJIBAN RUMAH TANGGA

Kewadjiban tertinggi jang berputar sekitar orang-orang muda

adalah dalam rumah-tangga mereka sendiri, memberkati bapa dan

ibu, saudara laki-laki dan perempuan, oleh kasih-sajang dan per-

hatian jang betul. Disinilah mereka itu dapat menundjukkan pen-

jangkalan diri dan hal merupakan diri dalam memeliharakan dan

memperbuat sesuatu bagi orang-orang lain. Tidak akan pernah se-

orang wanita direndahkan oleh pekerdjaan demikian. Inilah satu

pekerdjaan jang paling sutji dan paling tinggi jang dapat dilakukann-

ja. Alangkah besarnja pengaruh jang dapat diberikan oleh seorang

saudara perempuan kepada saudara-saudaranja lelaki! Kalau dia

benar adanja, bolehlah ia menentukan tabiat saudara-saudaranja.

Doanja, kelemah-lembutannja, dan kasihsajangnja dapat berbuat

banjak dalam satu rumah-tangga.

Hai saudaraku kaum wanita, segala sifat-sifat jang mulia ini tidak

akan pernah dapat disampaikan kepada orang-orang lain ketjuali

sifat-sifat itu lebih dahulu ada dalam engkau sendiri. Kepuasan

pikiran, kasih sajang, lemah-lembut, dan kegembiraan perangai jang

akan mentjapai segala hati, akan bajangkan kembali atasmu segala

apa jang hatimu keluarkan untuk kepentingan orang-orang lain.

Kalau al-Maseh tidak berkeradjaan dalam hati, maka akan adalah

perasaan tidak puas dan tjatjat dalam batin! Hal mementingkan diri

sendiri akan menuntut dari orang lain sesuatu jang kita sendiri tidak

mau berikan kepada mereka ....

Bukanlah hanja pekerdjaan besar dan peperangan-peperangan

besar jang mentjobai djiwa dan menuntut keberanian. Tiap-tiap hari

kehidupan itu mendatangkan kebimbangan, pentjobaan, dan tawar

hati. Pekerdjaan hina itulah jang seringkali banjak menuntut kesa-

baran dan keteguhan hati. Pertjaja atas diri sendiri dan ketetapan

hati akan diperlukan untuk menghadapi dan mengalahkan segala

kesukaran. Berusahalah mendapat supaja Tuhan berdiri dengan eng-

337

338 

kau, didalam segala tempat mendjadi kesenangan dan penghiburan

hatimu. — “Testimonies for the Church,” djilid 3, hal. 80, 81.[325]

FASAL 109—AGAMA RUMAH-TANGGA

Agama rumah-tangga amat perlu sekali, dan segala perkataan

kita dalam rumah-tangga haruslah mempunjai tabiat jang benar,

kalau tidak kesaksian kita dalam geredja tidak akan berharga sesuatu

apa pun. Ketjuali engkau menjatakan lemah-lembut, kebadjikan,

dan ramah-tamah dalam rumahmu, agamamu itu akan sia-sialah

adanja. Kalau kiranja ada lebih banjak agama rumah-tangga jang

tulen, maka akan lebih banjaklah kuasa dalam sidang.

Utjapan Marah Dalam Rumah-Tangga

Alangkah besarnja kesusahan jang didatangkan pada keluarga

oleh satu utjapan jang kurang sabar; sebab  utjapan jang kurang

sabar dari seorang, memimpin orang lain mendjawab dalam roh dan

tjara jang sama. Lantas datang lagi utjapan-utjapan pembalasan,

utjapan-utjapan jang membenarkan diri, dan adalah oleh perkataan

jang sedemikian itu diadakan satu gandaran jang berat dan menjakiti

atas lehermu sendiri; sebab  segala perkataan jang pahit itu akan

kembali kepada djiwamu dengan berlipat ganda banjaknja.

Barang siapa jang memandjakan diri dalam bahasa jang sede-

mikian akan mengalami malu, hilang akan kehormatan diri sendiri,

hilang akan kepertjajaan atas diri sendiri, dan akan mendapat pera-

saan sebal dan penjesalan bahwa mereka telah membiarkan dirinja

tidak menahankan diri dan berkatakata dengan begitu. Betapa lebih

baik kalau perkataan jang serupa itu tidak pernah diutjapkan. Betapa

lebih baik mempunjai minjak kemurahan dalam hati, sanggup mele-

wati segala matjam provokasi, dan memikul segala perkara dengan

kesabaran dan pandjang hati jang seperti al-Maseh.

Kalau engkau menggenapi sjarat-sjarat segala perdjandjian

Tuhan yesus kristus  , maka segala perdjandjian itu akan digenapkan kepadamu.

Kalau pikiranmu selalu dipusatkan kepada Tuhan yesus kristus  , engkau tidak akan

lalu dari satu keadaan kegemaran kepada lembah tawar hati jika 

339

340 

udjian dan pentjobaan datang atasmu. Engkau tidak akan mau bitjara

tentang kebimbangan dan kemuraman hati kepada orang-orang lain.

Setan tidak dapat membatja pikiran kita, namun  dia dapat melihat

kelakuan kita, dengar segala perkataan kita; dan dari pengetahuannja[326]

jang begitu lama tentang keluarga manusia, dia dapat merupakan

segala pentjobaannja untuk mengambil keuntungan dari segala kele-

mahan dalam tabiat kita. Dan betapa sering kita biarkan dia masuk

dalam rahasia bagaimana dia boleh mendapat kemenangan atas kita.

Aduh, kalau kiranja kita dapat memerintahkan segala perkataan dan

perbuatan kita! Betapa kuat kita djadinja kalau segala perkataan

kita ada demikian rupa sehingga kita tidak akan merasa malu me-

lihat tjatatan segala perkataan itu pada hari pehukuman. Alangkah

bedanja perkataan itu kelak kelihatan pada hari-besar Tuhan dari

pada kelihatannja waktu kita mengutjapkan dia. — “Review and

Herald,” 27 Februari, 1913.

Rumah Tangga Satu Peladjaran Teladan

Adapun pekerdjaan rumah-tangga itu tidak sadja terbatas kepada

anggota-anggotanja. Rumah Kristen itu harus mendjadi satu pela-

djaran teladan, menundjukkan kemuliaannja azas-azas hidup jang

benar. Gambar serupa itu akan mendjadi satu kuasa untuk kebaikan

dalam dunia ini. Lebih berkuasa dari pada sesuatu chotbah jang

dapat diadjarkan jaitu pengaruhnja satu rumah-tangga jang benar

atas segala hati dan kehidupan manusia. Sementara orang-orang mu-

da keluar dari rumah-tangga jang demikian, segala peladjaran jang

telah dipeladjarinja itu akan disampaikan kepada orangorang lain.

Azas-azas hidup jang lebih mulia dihadapkan kepada rumah-tangga

jang lain-lain, dan suatu pengaruh jang meninggikan bekerdja dalam

masarakat itu. — “Ministry of Healing,” hal. 352.[327]

FASAL 110—RUMAH-TANGGA SATU

SEKOLAH PENDIDIKAN

Orang-orang muda tidak akan berotak lemah atau kurang tja-

kap oleh menjerahkan dirinja kepada pekerdjaan Tuhan. Takut akan

Tuhan itulah permulaan segala hikmat. Anak bungsu jang tjinta dan

takut akan Tuhan yesus kristus   adalah lebih besar dalam pemandanganNja dari

pada kebanjakan orang jang bertalenta banjak dan berilmu namun 

menjia-njiakan selamat jang besar itu. Orang-orang muda jang men-

jerahkan hatinja dan hidupnja kepada Tuhan yesus kristus  , oleh perbuatannja itu,

telah menempatkan dirinja dalam satu perhubungan dan Pantjaran

segala hikmat dan kemuliaan.

Kewadjiban Tiap-Tiap Hari

Kalau anak-anak diadjar untuk menghargakan kewadjiban jang

harus dilakukannja setiap hari seperti perdjalanan jang ditentukan

Tuhan yesus kristus   bagi mereka itu, sebagai satu sekolah dimana mereka harus

dididik supaja memberikan lajanan setia dan tjakap, betapa lebih

senang dan mulia mereka akan merasa pekerdjaannja itu. Melakukan

pekerdjaan setiap hari sebagai terhadap Tuhan yesus kristus  , mendatangkan satu

penarik sekeliling pekerdjaan jang paling hina sekali pun, dan meng-

ikat pengerdja-pengerdja dalam dunia ini dengan machluk-machluk

sutji jang melakukan kehendak Tuhan yesus kristus   didalam surga.

Maka dalam tiap-tiap tempat jang sudah ditentukan bagi kita

haruslah kita melaksanakan segala kewadjiban kita sama seperti

kesetiaan malaikat-malaikat dalam suasananja jang lebih tinggi.

Segala orang jang merasa bahwa adalah mereka itu hamba-hamba

Tuhan yesus kristus   akan mendjadi orang-orang jang dapat dipertjaja dimana sadja.

Warga negara surga akan djadi warga negara jang terbaik didunia.

Satu pemandangan jang betul tentang kewadjiban kita terhadap Tuhan yesus kristus  

akan membawa kita kepada pengertian jang terang akan kewadjiban

kita terhadap sesama manusia.

341

342 

Upahnja Ibu

jika  madjelis hukum akan duduk, dan buku-buku pun dibu-

kakan; jika  perkataan “sabaslah” diutjapkan oleh Hakim besar

itu, dan makota kemuliaan jang kekal diletak- kan atas dahi orang[328]

jang menang, banjak kelak akan mengangkat makotanja dihadapan

sekalian alam jang sudah berkumpul itu, dan menundjuk kepada ibu

mereka, akan berkata, “Dialah jang membikin saja apa saja seka-

rang ini oleh karunia Tuhan yesus kristus  . Pengadjarannja, segala doanja, sudah

diberkati sehingga saja mendapat selamat jang kekal.” ....

Orang-orang muda harus dididik supaja berdiri teguh bagi kebe-

naran ditengah-tengah kedjahatan jang meradja-lela, supaja mela-

kukan dengan sekuat tenaganja untuk menghentikan mendjalarnja

kedjahatan, dan mengandjurkan karunia, kesutjian, dan peri laki-laki

jang benar. Segala pikiran-pikiran jang ditanamkan atas pikiran dan

tabiat pada waktu masih kanak-kanak, dalam adanja dan tinggal

kekal. Pendidikan jang dengan kurang pengertian atau pergaulan

jang djahat akan sering menekan atas pikiran muda itu satu pengaruh

kepada kedjahatan sehingga segala usaha jang diadakan kemudi-

an tidak berdaja menghapuskannja. — The Signs of the Times, 3

November, 1881.

Kemungkinan-kemungkinan Pendidikan Rumah Tangga

Orang-orang muda dan anak-anak sekaranglah jang menentukan

keadaan masarakat dikemudian hari, dan apa djadinja orang-orang

muda dan anak-anak ini kelak bergantung atas rumah-tangga. Ke-

pada ketiadaan pendidikan rumahtangga jang benar ini dapat ditjari

asal-usulnja bahagian jang terbesar dari penjakit dan sengsara serta

kedjahatan jang mengutuk manusia. Kalau kehidupan rumah-tangga

itu sutji dan benar, kalau anak-anak, jang keluar dari pendjagaan

rumah-tangga itu disediakan buat menghadapi segala kewadjiban

dan bahaja kehidupan, betapa besar perobahan jang dapat dilihat

dalam dunia ini! — “Ministry of Healing,” hal. 351.[329]

FASAL 111—HORMAT DAN TJINTA BAGI

IBU-BAPA

Semua orang jang mau betul-betul ikut al-Maseh mcsti membi-

arkan Dia tinggal dalam hati, dan membikin Dia sebagai Radja jang

bertachta keradjaan dalam hati itu. Mereka itu mesti mewakilkan

Rohnja dan tabiatNja dalam hidup mereka dalam rumah-tangga,

dan tundjukkan ramah-tamah dan kemurahan kepada segala orang

dengan siapa mereka bergaul.

Ada banjak anak-anak jang mengaku mengetahui kebenaran,

jang tidak memberikan hormat dan kasih-sajang jang patut mereka

berikan kepada ibu-bapanja, jang menundjukkan hanja sedikit tjinta

kepada bapa dan ibu, dan lalai dalam menghormati mereka itu oleh

menunda melakukan segala kehendaknja, ataupun dalam berusa-

ha membuangkan kekuatiran mereka. Banjak orang jang mengaku

dirinja orang Kristen tidak mengetahui apakah artinja “berilah hor-

mat akan bapamu dan akan ibumu,” dan dengan sendirinja akan

mengetahui hanja sedikit arti dari pada perkataan, “supaja umur-

mu dilandjutkan dalam negeri, jang dianugerahkan Tuhan Tuhan yesus kristus  mu

kepadamu.”

Orang-orang muda kita mengaku terhitung diantara orangorang

jang memeliharakan hukum-hukum Tuhan, akan namun  banjak dari

antaranja jang melalaikan dan melanggar hukum jang kelima; maka

berkat limpah jang didjandjikan kepada segala orang jang meme-

liharakan taurat ini, serta menghormati bapa dan ibu, tidak dapat

digenapkan kepada mereka itu. Ketjuali mereka bertobat dari dosan-

ja, dan membaharui segala kelakuan dan tabiat mereka oleh rahmat

al-Maseh, mereka itu tidak akan pernah masuk kedalam dunia jang

baharu, diatas mana mereka boleh hidup sampai selamalamanja.

Segala orang jang tidak menghormati dan tiinta ibu-bapanja tidak

akan menghormati dan tjinta kepada Tuhan yesus kristus  . Segala orang jang kalah

dalam udjian, jang lalai dalam menghormati ibu-bapanja jang takut

kepada Tuhan yesus kristus  , djuga lalai menurut Tuhan Tuhan yesus kristus  , dan oleh sebab  itu

tidak dapat mengharap masuk kelak kedalam tanah perdjandjian itu.

343

344 

Satu Nasib Dalam Penurutan

Orang-orang muda sekarang sedang menentukan nasib mereka

jang kekal, dan saja mau berseru kepadamu supaja mempertim-[330]

bangkan hukum jang kepadanja Tuhan Tuhan yesus kristus   telah menambahkan

satu perdjandjian, “supaja umurmu dilandjutkan dalam negeri jang

dianugerahkan Tuhan Tuhan yesus kristus  mu kepadamu.” Hai anak-anak, inginkah

engkau akan hidup jang kekal? Kalau begitu indahkan dan hormati-

lah ibu-bapamu ....

Kalau engkau telah berdosa oleh sebab tidak menundjukkan tjin-

ta dan penurutan kepada mereka itu, mulailah sekarang menebus

jang sudah lalu itu. Tiada mampu engkau menurut djalan jang lain;

sebab  hal itu berarti hilangnja hidup jang kekal bagimu. Penjeli-

dik hati itu mengetahui bagaimana sikapmu terhadap ibu-bapamu;

sebab  adalah Ia menimbang tabiat batin dalam naratja keemasan

jang didalam kaabah surga. Wahai, akulah kealpaanmu terhadap

ibu-bapamu, akulah kurang perdulimu terhadap mereka itu, serta

perasaan bentjimu terhadap hukum Tuhan jang sutji ....

Hati ibu-bapamu sudah tertarik dengan belas kasihan kepadamu,

dan dapatkah engkau mengembalikan tjinta mereka itu dengan peri

tidak berterima-kasih semata-mata? Mereka itu tjinta akan djiwamu,

dan ingin supaja engkau selamat; akan namun  bukankah engkau sudah

seringkali menghinakan nasihat mereka dan lakukan kehendakmu

sendiri, djalanmu sendiri? Bukankah engkau sudah menurut pikiran

dirimu sendiri, sedangkan engkau mengetahui bahwa tindakan degil

jang begitu tidak berkenan kepada Tuhan yesus kristus  ? Banjak ibu-bapa sudah

meninggal dunia dengan hati hantjur, oleh sebab  kurang terima-ka-

sih, kurang hormat jang ditundjukkan kepadanja oleh anak-anaknja.

— The Youth’s Instructor, 22 Juni, 1893.[331]

FASAL 102—SATU BERKAT DALAM

RUMAH-TANGGA

Tuhan berkata kepada orang-orang muda, “Hai anakKu, serahka-

nlah hatimu kepadaKu.” Djuru Selamat dunia suka supaja anak-anak

dan orang-orang muda menjerahkan hati mereka kepadaNja. Boleh

djadi ada satu tentera anak-anak jang besar jang kelak terdapat setia

kepada Tuhan yesus kristus  , sebab  mereka itu berdjalan dalam terang, sebagai-

mana al-Maseh ada dalam terang. Mereka itu akan tjinta Tuhan Isa,

dan adalah kesukaan mereka itu hendak menjenangkan Dia. Mereka

tidak akan kurang sabar kalau ditegur; melainkan akan menjukakan

hati ibu dan bapa oleh lemah-lembutnja, kesabarannja melakukan

segala sesuatu jang dapat dikerdjakannja dalam membantu memikul

segala beban kehidupan sehari-hari. Sepandjang masa kanak-kanak

dan waktu muda, mereka itu akan terdapat sebagai murid-murid

Tuhan jang setia.

Hai anak-anak dan orang-orang muda, pada waktu mudamu,

engkau dapat mendjadi satu berkat dalam rumah-tangga. Alangkah

sedihnja melihat anak-anak dari ibu-bapa jang takut kepada Tuhan

Tuhan yesus kristus   bertabiat liar dan tidak mau menurut, tidak berterima-kasih

dan berkepala batu, jang penuh ketetapan hati hendak mendapat

kemauan hatinja, dengan tidak perduli akan kesusahan dan duka-

tjita jang disebabkan olehnja kepada ibu-bapanja. Setan bersuka

sekali memerintahkan hati anak-anak, dan kalau ia dibolehkan, ia

akan mengilhamkan mereka itu dengan rohnja jang penuh kebentjian

itu.

Penurutan Kepada Ibu-Bapa

Ibu-bapa boleh melakukan segala apa jang dapat diperbuatnja

untuk memberikan anak-anaknja segala kesempatan dan pendidikan,

agar supaja mereka itu mau memberikan hatinja kepada Tuhan yesus kristus  ; teta-

pi anak-anak dapat djuga menolak dan tidak mau berdjalan dalam

terang dan oleh sebab  djalannja jang djahat itu, mendatangkan pe-

345

346 

mandangan jang kurang baik atas ibu-bapanja jang tjinta kepadanja,

jang hatinja selalu merindu akan keselamatan mereka itu.

Setanlah jang mentjobai anak-anak itu sementara mereka tinggal

dalam dosanja, supaja memutuskan mereka itu dari segala pengha-[332]

rapan akan keselamatan, dan menikam seperti dengan satu pedang

jang taajam, hati bapa dan ibu jang takut sama Tuhan, jang kelak

mendjadi bongkok sebab  oleh sebab anak-anaknja tidak mau berto-

bat dan berontak melawan Tuhan Tuhan yesus kristus   ....

Hai anak-anak dan orang muda, saja berseru kepadamu, atas

Nama Isa, supaja engkau berdjalan dalam terang. Serahkanlah ke-

mauan hatimu kepada kehendak Tuhan yesus kristus  . “Kalau orang djahat membu-

djuk engkau, djangan turut akan dia.” Turutlah djalan Tuhan, sebab 

engkau tidak akan mendapat perdamaian dalam pelanggaran. Oleh

perbuatan jang djahat engkau mendatangkan nama djelek atas ibu-

bapamu dan mendatangkan tjelaan atas agama al-Maseh. Ingatlah

bahwa hidupmu itu ditjatat dalam buku-buku Surga, untuk dibukak-

an kelak dihadapan segala alam jang berkumpul disana. Tjobalah

pikir bagaimana malunja, bagaimana besar penjesalan hatimu kelak,

kalau kiranja engkau mendapat nasib djelek akan kehilangan hidup

jang kekal? “Balikkanlah dirimu kepada pengadjaranKu; bahwasan-

ja Aku akan mentjurahkan Rohku kepadamu dengan limpahnja dan

memberitahu perkataanKu kepadamu .... Maka pada masa itu mere-

ka itu akan berseru-seru kepadaKu .... Barang siapa jang mendengar

akan Daku, ia akan duduk dengan sentosa, dan ia pun akan senang

dari pada takut akan tjelaka.” Dengarkanlah pengadjaran al-Maseh,

“Hendaklah kamu berdjalan selagi kamu berterang, supaja djangan

kamu kegelapan kelak.” — The Youth’s Instructor, 10 Augustus,

1893.[333]

FASAL 113—MEMBANGUNKAN TABIAT

DALAM RUMAH-TANGGA

Setan mentjobai anak-anak supaja berdiam-diam terhadap ibu-

bapanja, dan lebih suka bertanjakan segala rahasianja kepada kawan-

kawan muda jang tidak berpengalaman, jaitu kawan-kawan jang tak

dapat menolongnja, melainkan memberikan nasihat jang tidak baik

kepada mereka itu ... .

Anak-anak dapat diselamatkan dari banjak kedjahatan kalau

kiranja mereka itu lebih bersahabat kepada ibu-bapanja. Ibu-bapa

harus mengandjurkan dalam anak-anaknja satu kelakuan jang suka

terus terang dengan mereka itu, supaja datang kepadanja dengan

segala kesukarannja, dan jika  bingung tentang tindakan mana

jang baik, supaja membentangkan soal itu menurut pemandangannja

dihadapan ibubapanja, dan minta nasihat mereka itu. Siapakah jang

begitu tepat untuk melihat dan menundjukkan bahaja mereka itu

lebih dari pada ibu-bapa jang takut akan Tuhan yesus kristus  ? Siapakah jang dapat

mengerti perangai anak-anaknja sendiri sebagaimana diketahui oleh

mereka itu? Ibu jang sudah mengamatamati segala perobahan pikiran

sedjak masih kanak-kanak, dan dengan begitu kenal betul segala

perangai anak itu, adaLah orang jang mempunjai persediaan jang

sebaik-baiknja untuk menasihatkan anak-anaknja. Siapakah jang

dapat mengatakan dengan begitu tepat tentang sifat-sifat kelakuan

mana jang harus dihentikan dan dihindarkan seperti ibu, dibantu

oleh bapa?

Menjenangkan Hati Ibu-Bapa

Anak-anak jang betul Kristen akan lebih suka tjinta dan hal di-

perkenankan oleh ibu-bapa jang takut kepada Tuhan yesus kristus   diatas segala

berkat duniawi. Mereka itu akan tjinta dan hormati ibu-bapanja.

Sepatutnjalah salah satu dari peladjaran jang terbesar dalam hidupn-

ja jaitu bagaimana menjenangkan hati ibu-bapanja. Dalam zaman

pendurhakaan ini, anak-anak jang tidak menerima pendidikan dan

347

348 

latihan jang benar hanja mempunjai sedikit perasaan tentang kewa-

djiban mereka terhadap ibu-bapanja. Dalam kebanjakan hal makin

banjak ibubapanja berbuat bagi mereka, makin banjaklah kurang

terima kasihnja, dan makin kurang hormatnja kepada mereka itu.[334]

Anak-anak jang selalu dimandjakan dan dituruti segala kehen-

daknja akan selalu mengharap diperlakukan demikian; dan kalau

pengharapan mereka itu tidak dipenuhi, dengan lantas mereka terke-

tjewa dan tawar hati. Perangai jang serupa ini akan terus terlihat pada

mereka sepandjang umur hidupnja; mereka itu akan tiada berdaja,

selalu bersandar atas bantuan orang-orang lain, mengharap orang-

orang lain suka memberi kepada mereka dan menjerah kepadanja

pula. Dan kalau dilawan, meskipun setelah mereka itu sudah men-

djadi orang dewasa mereka lantas merasa dirinja dihina; dan dengan

demikian mereka selalu bersusah hati berdjalan dalam dunia, hampir

tidak sanggup memikul berat tubuhnja sendiri, dan sering bersungut-

sungut dan tjerewet oleh sebab  segala sesuatu tidak mentjotjoki

kepada mereka itu ... .

Anak-anak harus mempunjai perasaan bahwa adalah mereka itu

berhutang budi kepada ibu-bapanja, jang sudah mendjaga mereka

itu pada waktu masih kanak-kanak dan merawat mereka pada waktu

sakit. Mereka harus insjaf bahwa ibu-bapanja telah menanggung

banjak kekuatiran oleh sebab mereka itu. Terutama sekali ibu-bapa

jang berperasaan dan takut akan Tuhan sudah merasa perhatian jang

sedalam-dalamnja supaja anak-anaknja berdjalan pada djalan jang

benar. Alangkah sedihnja hati mereka itu kapan mereka melihat

kesalahan dalam anak-anaknja. Kalau anakanak jang menjebabkan

hati ibu-bapanja itu bersusah dapat melihat akibat tindakan mereka

itu, tentulah mereka itu akan merasa menjesal. Kalau mereka da-

pat melihat air-mata ibunja, dan dengar doanja kepada Tuhan yesus kristus   untuk

kepentingan mereka itu, kalau mereka dapat dengar segala keluhan

jang ditahan-tahankan, maka hatinja dengan lekas akan merasa, dan

segera pula mereka akan mengaku kesalahannja dan mohon supaja

diampuni ....

Kekuatan Buat Perdjuangan Itu

Kita sekarang hidup dalam satu zaman jang malang sekali bagi

anak-anak. Satu arus jang deras sedang menudju kepada kebinasaan,

FASAL 113—MEMBANGUNKAN TABIAT DALAM RUMAH-TANGGA 349

dan lebih dari pada pengalaman dan kekuatan anak-anak ada perlu

melawan arus tersebut, supaja djangan dihanjutkan olehnja. Orang-

orang muda kelihatannja sudah seperti orang tawanan Setan, dan dia

serta malaikatmalaikatnja memimpin mereka itu kepada kebinasaan

jang tentu. Setan dan tenteranja sedang berperang melawan peme-

rintahan Tuhan yesus kristus  , dan semua orang jang mempunjai keinginan hendak

menjerahkan hatinja kepada Tuhan yesus kristus   dan turut segala perintahNja, akan [335]

Setan tjoba membingungkannja, dan mengalahkan dengan segala

pentjobaannja, sehingga mereka itu mendjadi tawar hati dan tidak

mau berperang lagi....

Oleh doa jang tekun dan iman jang hidup, kemenangankeme-

nangan jang besar dapat diperoleh. Sebahagian ibu-bapa belum insjaf

akan segala kewadjiban jang terletak atas bahu mereka, dan telah

melalaikan pendidikan agama bagi anakanaknja. Pada pagi hari se-

gala pikiran jang pertama dari orang Kristen haruslah atas Tuhan

Tuhan yesus kristus  . Pekerdjaan dunia dan kepentingan diri sendiri harus mendja-

di nomor dua. Anak-anak harus diadjar supaja mengindahkan dan

menghormati waktu permintaan doa. Sebelum meninggalkan rumah

hendak pergi bekerdja, semua keluarga harus dipanggil bersama,

dan bapa atau ibu kalau bapa tidak ada, harus mohon dengan tekun

kepada Tuhan yesus kristus   supaja mereka dipeliharakan sepandjang hari. . . .

Kurang Sabar Oleh sebab  Larangan

Anak-anak orang jang memeliharakan Sabat boleh mendjadi

kurang sabar oleh sebab larangan, dan pikir ibu-bapanja terlalu keras;

perasaan dengki djuga timbul dalam hatinja, dan pikiran-pikiran jang

kurang puas, dan sedih disajangkan oleh mereka itu terhadap orang

jang sedang bekerdja untuk kebaikan kekal baginja baik buat waktu

sekarang dan baik buat waktu jang akan datang. Akan namun  kalau

kiranja mereka diberikan beberapa tahun lagi buat hidup dalam

dunia, mereka akan memberkati ibu-bapanja buat pendjagaan jang

keras dan pemeliharaan jang setia atas mereka itu pada waktu mereka

masih belum mengetahui sesuatu. . . .

350 

Kewadjiban Seseorang

Hai anak-anak, Tuhan Tuhan yesus kristus   sudah melihat lajak untuk mem-

pertjajakan engkau kepada pendjagaan ibu-bapamu, supaja mereka

mendidik dan melatih, dan dengan demikian lakukan kewadjiban

mereka dalam merupakan tabiatmu buat keradjaan surga. Meskipun

begitu terserahlah kepadamu untuk mengatakan apakah engkau ak-

an menumbuhkan satu tabiat Kristen jang baik oleh menggunakan

sebaik-baiknja segala kesempatan jang diberikan kepadamu oleh

ibu-bapa jang beribadat setia, dan selalu meminta doa. Dengan ti-

dak perduli akan segala kerinduan dan kesetiaan ibu-bapa untuk

kepentingan anak-anaknja, mereka itu sendiri tidak bisa menjela-

matkan anak-anak itu. Adalah pekerdjaan jang harus dikerdjakan[336]

oleh anak-anak itu sendiri. Tiap-tiap anak ada mempunjai kewadjib-

an masing-masing jang harus dikerdjakannja.

Hai ibu-bapa jang pertjaja, engkau mempunjai satu kewadjiban

dihadapanmu, jaitu untuk memimpin djedjak kaki anak-anakmu,

meski dalam peragamaan mereka itu sekali pun. jika  mereka itu

dengan sungguh tjinta kepada Tuhan yesus kristus  , mereka itu akan memberkati

dan menghormati engkau akan segala pendjagaan jang engkau telah

njatakan bagi mereka itu, dan buat kesetiaanmu dalam melarang

mereka itu dalam segala keinginan hatinja dan dalam menalukkan

kehendaknja. — “Testimonies for the Church,” Djilid 1, hal. 391-

403.

Dibungkus Dengan Kebenaran Al-Maseh

jika  kita dibungkus dengan kebenaran al-Maseh, kita akan

tidak mempunjai keinginan bagi dosa; sebab  al-Maseh akan beke-

rdja dengan kita. Kita boleh mengadakan kesalahan, akan namun  kita

akan bentji itu dosa jang menjebabkan sengsara kepada Anak Tuhan yesus kristus  .

— Review and Herald, 18 Maret, 1890.[337]

FASAL 114—ORANG-ORANG MUDA

MEMIKUL BERBAGAI KEWADJIBAN*)

Orang-orang muda ini mempunjai berbagai kewadjiban dalam

rumah-tangga jang dilalaikan oleh mereka itu. Mereka itu belum

mempeladjari bagaimana memikul kewadjiban itu, dan tanggung ke-

wadjiban rumah tangga jang mendjadi tanggungannja. Mereka mem-

punjai satu ibu jang setia dan suka bekerdja, jang sudah menanggung

banjak beban jang anakanaknja seharusnja tidak patut bolehkan dipi-

kulnja. Dalam hal ini mereka telah lalai dalam menghormati ibunja.

Mereka belum memikul sebahagian dari beban bapanja sebagaimana

patut dibuatnja, dan sudah melalaikan menghormati dia sebagaimana

patut. Mereka menurut perasaan hati lebih dari pada kewadjiban.

Mereka telah mengambil satu djalan jang mementingkan diri

sendiri dalam hidupnja, oleh menghindarkan beban dan usaha, se-

hingga gagal dalam mendapat satu pengalaman jang berharga jang

mereka tidak mampu tidak mendapat kalau kiranja hidup mereka itu

akan madju. Mereka belum insjaf kepentingan supaja setia dalam

perkara-perkara jang ketjil, dan bukan pula mereka itu insjaf akan

kewadjibannja terhadap ibu-bapanja supaja benar, saksama, dan setia

dalam segala kewadjiban hidup jang rendah dan hina jang terdapat

langsung dihadapan mereka itu. Mereka memandang djauh diatas

segala tjabang-tjabang pengetahuan biasa jang begitu perlu untuk

kehidupan dunia ini.

Menggembirakan Rumah-Tangga

Kalau kiranja orang-orang muda ini akan mendjadi berkat di-

mana-mana, patutlah hal itu terdjadi dalam rumah-tangga. Kalau

mereka taluk kepada perasaan hati gantinja dipimpin oleh putusan

jang berhati-hati dari akal-budi, pertimbangan jang tadjam, dan ang-

an-angan hati jang diterangkan, mereka tidak bisa mendjadi berkat

kepada masarakat atau pun kepada keluarga bapanja, dan hari kemu-

351

352 

dian mereka itu dalam dunia ini dan dalam dunia jang akan datang

boleh djadi dibahajakan.[338]

Banjak orang muda jang mendapat perasaan bahwa hidup me-

reka pada waktu masih muda bukanlah dimaksudkan untuk dipeli-

harakan, melainkan untuk diboroskan dalam permainan sia-sia, ber-

sanda-gurau, berdjenaka, dan kemewahankemewahan jang bodoh.

Sementara asik dalam kesia-siaan dan kemandjaan pantja-indera,

sebahagian orang tidak memikirkan sesuatu apa selain dari pada

kepuasan hati sementara jang bersangkut-paut dengan itu. Keinginan

hatinja akan perkara-perkara jang menjenangkan hati, kesukaannja

kepada pergaulan dan beromong kosong dan ketawaketawa, ber-

tambah-tambah dengan kemauan hati jang dituruti sadja, sehingga

mereka itu kehilangan segala kemauan bagi segala kenjataan-kenja-

taan hidup jang sederhana dan kewadjiban rumah-tangga mendjadi

tidak menarik lagi, Tidak ada tjukup perobahan untuk memenuhi se-

gala pergerakan otaknja, dan mereka mendjadi gelisah, tjerewet, dan

gampang marah-marah. Orang-orang muda ini harus merasa bahwa

adalah kewadjiban mereka mendjadikan rumah-tangga senang dan

gembira

Satu perobahan dari kerdja berat jang menuntut terlalu banjak

kekuatan boleh djadi perlu buat satu waktu, supaja pengerdja-pe-

ngerdja itu dapat kembali mengerahkan segenap kuasanja untuk

mendapat kemadjuan jang lebih banjak. namun  perhentian sungguh-

sungguh boleh djadi tidak perlu, atau pun disertai oleh hasil-hasil

jang sebaik-baiknja sepandjang apa jang mengenai kekuatan badan.

Mereka itu tidak perlu membuangkan waktunja jang berharga

itu, meskipun pada waktu mereka lelah dari sematjam pekerdjaan.

Pada masa demikian mereka boleh berusaha melakukan sesuatu

jang tidak begitu memenatkan, akan namun  jang akan mendjadi ber-

kat kepada ibunja dan saudara-saudaranja jang perempuan. Dalam

mengentengkan segala tanggungannja oleh mengambil atas bahunja

segala beban jang terberat jang mesti ditanggungnja, mereka dapat

beroleh kesenangan hati jang timbul dari pada azas, dan jang akan

memberikan kesenangan jang sebenarnja kepada mereka itu, dan

waktunja pun tidak akan digunakan dengan pertjuma atau pun dalam

kemewahan jang mementingkan diri sendiri. — “Testimonies for

the Church,” Djilid 3, hal. 221 — 223.[339]

FASAL 114—ORANG-ORANG MUDA MEMIKUL BERBAGAI KEWADJIBAN353

*)Dialamatkan kepada dua orang muda.

FASAL 115—WAKTU MINTA DOA

Dalam usaha menggerakkan dan menguatkan ketjintaan kepada

peladjaran Kitab Sutji, banjak tergantung atas tjara digunakannja

waktu sembahjang. Waktu jang digunakan buat penunggu pagi dan

sembahjang sore haruslah mendjadi jang paling manis dan paling

menolong sepandjang hari itu. Biarlah dimengerti bahwa sesuatu

pikiran susah dan kurang manis tidak boleh masuk dalam waktu

sembahjang ini; bahwa ibu-bapa dan anak-anaknja berkumpul hen-

dak bertemu dengan Isa, dan mengundang kedalam rumah itu hadirat

malaikat-malaikat jang sutji. Biarlah upatjara sembahjang itu pendek

dan penuh dengan kegembiraan, disesuaikan kepada waktunja, dan

dibeda-bedakan dari satu waktu kepada jang lain. Biar semuanja tu-

rut dalam pembatjaan Kitab Sutji, dan beladjar dan sering ulangkan

hukum Tuhan. Perhatian anakanak akan bertambah kalau mereka

itu kadang-kadang dibolehkan memilih pembatjaan.

Adakanlah pertanjaan-pertanjaan pada mereka atas pembatjaan

itu, dan biar pula mereka itu mengadakan pertanjaan. Sebutkan apa

sadja jang akan menerangkan artinja. Kalau waktu sembahjang itu

tidak dibikin terlalu lama oleh perbuatan demikian, biarlah anak-

anak itu turut minta doa, dan biar mereka itu menjanji, meskipun

hanja satu ajat sadja.

Untuk membikin waktu sembahjang itu sebagaimana patut, ha-

ruslah diberikan tjukup perhatian kepada persediaannja. Dan ibu-

bapa harus mengambil waktu untuk mempeladjari Kitab Sutji sab-

an hari dengan anak-anaknja. Tentu sadja hal jang demikian akan

meminta banjak usaha dan rentjana dan djuga pengorbanan untuk

menjampaikannja; akan namun  usaha itu akan mendapat upah jang

sebanjak-banjaknja. — “Education,” hal. 186.[340]

354

FASAL 116—SUKA MENERIMA TAMU

DENGAN PERIB AD AT AN

Kita akan lebih bersuka dan lebih berguna kalau kehidupan

rumah-tangga kita dan pergaulan kita diperintahkan oleh kelemah-

lembutan dan kesederhanaan al-Maseh. Gantinja berusaha untuk

pertundjukan, membangunkan penghormatan atau iri hati dari tamu-

tamu. kita harus berusaha membikin semua orang jang sekeliling

kita bersuka hati oleh kegembiraan kita, belas kasihan kita, dan

tjinta kita. Biarlah tamutamu melihat bahwa kita sedang berusaha

menjesuaikan diri kepada kehendak al-Maseh. Biarlah mereka itu

melihat dalam kita, meskipun nasib kita rendah dan hina, satu roh

kepuasan dan bersukur. Suasana sendiri dari satu rumah-tangga

Kristen jaitu satu suasana perdamaian dan kesentosaan. Teladan

jang demikian itu tidak akan berlalu dengan tidak ada pengaruhnja

....

Dalam segala usaha kita untuk kesenangan dan kegembiraan

tamu-tamu, djanganlah kita sekali-kali mengalpakan kewadjiban

kita terhadap Tuhan Tuhan yesus kristus  . Waktu minta doa sekali-kali djangan

dilupakan oleh sesuatu sebab apa pun. Djanganlah bertjakap-tjakap

dan senangkan diri sampai terlalu penat untuk merasai kesenangann-

ja satu waktu peribadatan. Berbuat demikian itu berarti membawa

persembahan jang timpang kepada Tuhan yesus kristus  . Pada waktu sore sebelum

malam betul, kalau kita dapat minta doa dengan tidak tergesa-gesa

dan dengan pengertian, kita harus menghadapkan segala permo-

honan kita, dan angkat suara kita dalam pudji-pudjian sukur jang

gembira.

Biarlah segala orang jang mendjadi tamu orang Kristen itu meli-

hat bahwa waktu minta doa itu adalah satu waktu jang paling indah,

paling sutji, dan paling gembira sepandjang hari itu. Waktu minta

doa ini mengerahkan satu pengaruh jang menghaluskan, dan mening-

gikan atas semua orang jang turut ambil bahagian didalamnja. Waktu

minta doa membawa satu perdamaian dan kesentosaan jang bersukur

kepada djiwa. — Review and Herald, 29 November, 1887. [341]

355

356 

BAHAGIAN KE-XII—Pakaian clan

Perhiasan

[342]

Tabiat seseorang ditimbang dari peri hal pakaiannja. Satu pera-

saan halus, pikiran jang berbahasa, akan dinjatakan dalam pemilihan

pakaian jang sederhana dan pantas. Kesederhanaan jang sutji da-

lam hal pakaian, jika  digabungkan dengan sopan-santun dalam

perangai, akan berbuat banjak kepada peri dikelilinginja seorang

wanita dengan suasana sopan-santun jang sutji jang akan mendjadi

kepadanja satu perlindungan dari seribu bahaja. — “Education”,

hal. 248.

FASAL 117—ANASIR-ANASIR DALAM

PEMBANGUNAN TABIAT[343]

Ada penting sekali jang anak-anak dan orang muda harus dididik

mendjaga perkataan dan perbuatannja; sebab  perbuatan mereka itu

menjebabkan kesukaan atau kesedihan, bukan sadja dalam rumahnja

sendiri, melainkan djuga dengan semua orang jang bergaul dengan

mereka itu. Akan namun  sebelum orang-orang muda dapat berhati-

hati dan berpikir tentang orang lain serta menahankan diri dari segala

apa jang kelihatan djahat, mereka mesti mempunjai akal budi jang

datang dari atas, dan kekuatan jang hanja Isa sadja bisa berikan ....

Perhiasan Jang Benar

Banjak orang menipu dirinja dalam berpikir bahwa muka jang

tjantik dan pakaian jang indah akan memperoleh pertimbangan baik

bagi mereka itu dalam dunia. Akan namun  penarik jang hanja terdi-

ri dari pakaian luar sadja adalah tjetek dan berobah-obah; sesuatu

pengharapan tidak dapat dialaskan atasnja. Pakaian jang al-Maseh

suruhkan kepada pengikut-pengikutNja tidak akan pernah laju. Ka-

taNja: “Maka perhiasanmu djangan dari pada perkara-perkara jang

lahir, jaitu dengan selampitan rambut atau berpakaikan emas atau

mengenakan djenis-djenis pakaian; melainkan orang jang batin, jaitu

dalam hati jang lemah-lembut dan pendiam, jang tidak akan binasa

dan jang besar keindahannja kepada Tuhan yesus kristus  .”

Kalau kiranja setengah dari pada waktu jang digunakan oleh

orang-orang muda untuk membikin dirinja tjantik dengan setjara la-

hir digunakan kepada perbaikan djiwa, jaitu perhiasan batin, betapa

besar perbedaan jang akan kelihatan dalam perangai, perkataan, dan

perbuatan mereka itu. Semua orang jang dengan sungguh-sungguh

berusaha hendak mengikut al-Maseh akan mempunjai pertimbangan

jang sebaikbaiknja tentang pakaian jang dikenakannja; mereka itu

akan berusaha menjesuaikan diri dengan segala tuntutan dalam per-

intah jang diberikan dengan begitu terang oleh Tuhan. Wang jang

358

FASAL 117—ANASIR-ANASIR DALAM PEMBANGUNAN TABIAT 359

sekarang dibelandjakan dalam kemewahan pakaian akan digunakan

untuk kemadjuan pekerdjaan Tuhan dan dalam menjimpan pengeta-

huan jang berguna didalam otaknja, dan dengan begitu menjediakan [344]

dirinja buat pekerdjaan-pekerdjaan kepertjajaan. Mereka akan beru-

saha memenuhi pengharapan Isa, jang sudah membeli mereka itu

dengan amat mahal harganja.

Hai anak-anak dan orang-orang muda jang kekasih, Isa telah

melakukan segala apa jang ada dalam kuasaNja untuk memberikan

kepadamu satu tempat dalam rumah-rumah jang disediakan bagi

mereka itu jang tjinta dan berbakti kepadaNja didunia ini. Dia me-

ninggalkan rumahNja jang didalam surga, dan datang kepada satu

dunia jang ditjemarkan oleh dosa, — datang kepada satu bangsa

jang tidak menghargakan Dia, jang tidak tjinta akan kebersihan

dan kesutjianNja, jang menghinakan pengadjaranNja, dan achirn-

ja membunuh Dia dengan kematian jang paling kedjam. “sebab 

demikianlah kasih Tuhan yesus kristus   akan dunia ini, sehingga dikaruniakanNja

Anaknia jang tunggal, supaja barang siapa jang peitjaja akan Dia itu

djangan binasa, melainkan mendapat hidup jang kekal.”

Pemandangan Lahir

Tuhan Tuhan yesus kristus   ingin mendapat sesuatu ganti korban besar jang

sudah diberikanNja buat engkau. Ia ingin supaja engkau mendjadi

orang Kristen, bukan dalam nama sadja, melainkan djuga dalam

pakaian dan perkataan. Ia kepingin supaja engkau merasa puas de-

ngan pakaian jang pantas, bukan denqan kotiak dan bersajap serta

perhiasan-perhiasan jang tidak perlu. Ia kepingin supaja engkau men-

djadikan peranqaimu menarik, sebagaimana dapat diperkenankan

oleh Surqa. Adakah engkau hendak mengetiewakan pengharapanNja

itu, hai orang-orang muda jang kekasih?

Pemandangan lahir itu sering mendjadi penundjuk tentanq ke-

adaan pikiran, dan kita harus berhati-hati tanda apakah jang kita

gantungkan dengan mana dunia boleh memberikan pertimbangannia

tentang agama kita. Kami ingin supaia engkau menurut Tuhan Isa

sebaqai anak-anak iang kekasih, suka menurut kepada kehendakN-

ja jang sudah diutjapkanNja tentang segala perkara. Kami ingin

supaja engkau menjukakan Penebusmu oleh berusaha dengan sung-

guh-sungguh hendak mendapat perhiasan batin. Dengan demikian,

360 

dari sehari kepada sehari dan dengan pertolongan Isa, engkau dapat

menalukkan diri. Kesombongan dan kemewahan akan dibuangkan

dari dalam hati dan hidupmu. Dengan demikian maka orang-orang

muda boleh mendjadi satu tentera soldadu-soldadu jang setia bagi

al-Maseh.[345]

Kita ada hidup dalam masa jang amat berbahaja, pada waktu

segala orang jang mengaku tjinta dan turut Tuhan menjangkal Dia

dalam hidupnja sehari-hari. “sebab  orang kelak kasih akan dirinja

sadja dan meloba akan uang dan bersangka-sangka djahat dan tjong-

kak dan penghudjat dan mendurhaka kepada ibu-bapanja dan tidak

empunja terimakasih dan tidak beragama, dan tidak menaroh kasih

tabii dan tak mau berdamai dan suka akan pitnah dan perisau dan

bengis dan pembentji akan jang baik, dan chianat dan angkara dan

sombong, jang suka akan hawa nafsunja terlebih dari pada sukanja

akan Tuhan yesus kristus  . Bahwa mereka itu beribadat sekedar rupa sadja, namun 

disangkalkannja kuasanja.” Tuhan tidak mau supaja engkau terdapat

dalam golongan ini, hai orang-orang muda jang kekasih. Dalam

sabdaNja engkau dapat mempeladjari bagaimana menghindarkan

segala kedjahatan ini, dan pada achirnja engkau mendjadi orang jang

menang.

“Maka oleh mereka itu dialahkan dia dengan darah Anak Domba

dan dengan sabda kesaksian mereka itu.” “Segala orang jang berbuat

bakti kepada Tuhan itu berkata seorang kepada seorang: Bahwa

sesungguhnja Tuhan djuga mengamat-amati dan mendengarnja dan

dihadapan hadiratNja adalah sebuah kitab peringatan, tersurat ba-

gai segala orang jang takut akan Tuhan dan jang mengindahkan

Namanja.”

Bersaksi

Bukan tjukup bagimu menghindarkan rupa jang djahat sadja;

engkau harus bertindak lebih djauh dari pada ini; engkau mesti

“beladjarlah berbuat baik.” Engkau mesti mewakilkan al-Maseh ke-

dalam dunia. Mestilah mendjadi peladjaranmu setiap hari bagaimana

engkau dapat beladjar buat melakukan pekerdjaan Tuhan yesus kristus  . Pengikut-

pengikut Tuhan harus mendjadi surat jang hidup, “diketahui dan

dibatja oleh segala orang.”

FASAL 117—ANASIR-ANASIR DALAM PEMBANGUNAN TABIAT 361

Engkau tidak akan pernah memperoleh tabiat jang baik oleh

hanja mengharap-harap buat itu. Hal itu hanja bisa didapat oleh usa-

ha keras. Keinginan hatimu kedjurusan ini harus dinjatakan dalam

usaha jang sungguh dan tekun serta djaja-upaja jang sabar. Oleh

mengambil langkah jang bertingkat-tingkat saban hari keatas tangga

kemadjuan, engkau achirnja akan melihat bahwa engkau sudah sam-

pai ditingkatan atas, — seorang jang sudah menang, bahkan lebih

dari seorang pahlawan, dengan berkat Dia jang kasih akan engkau.

— The Youth’s Instructor, 5 November, 1896. [346]

Agama Ditimbang Dari Pakaian

Hai orang-orang muda jang kekasih, satu ketjenderungan pada-

mu hendak memakai seperti tjara mode waktu, dan memakai pita,

dan emas, dan barang-barang perhiasan untuk dipertundjukkan, ti-

dak akan membikin agamamu atau kebenaran jang diaku olehmu itu

disuka oleh orang-orang lain. Orang-orang jang berpemandangan

tadjam akan melihat atas daja-upajamu menghiasi lahir sebagai satu

bukti pikiran jang lemah dan hati jang sombong. Pakaian jang se-

derhana, serbapantas, dan tidak pura-pura akan mendjadi satu surat

pudjian kepada saudaraku kaum wanita jang masih muda. Tidak ada

djalan jang lebih baik dengan mana engkau dapat membikin sinar-

mu bertjahaja kepada orang lain selain dari pada kesederhanaanmu

dalam pakaian dan perangai. Engkau dapat menundjukkan kepada

segala perkara itu, bahwa kalau dibanding dengan perkara-perkara

jang kekal, engkau menempatkan pertimbangan jang pantas atas se-

gala perkara-perkara dunia ini. — “Testimonies for the Church,”

Djilid 3, hal. 376. [347]

FASAL 118—PAKAIAN DAN TABIAT

Pengikut-pengikut al-Maseh ada diumpamakan olehNja sebagai

garam dunia dan terang dunia. Dengan tidak ada pengaruh jang

menjelamatkan dari orang-orang Kristen, dunia ini akan binasa oleh

sebab kedjahatannja sendiri. Lihatlah atas golongan orang-orang

jang mengaku dirinja Kristen sebagai digambarkan itu, jang tidak

berhati-hati dalam pakaian dan dirinja; tidak keruan dalam perni-

agaannja, sebagaimana digambarkan oleh pakaiannja; kasar, tidak

peramah, dan kaku dalam tingkah lakunja; hina dalam pertjakapann-

ja; dan sementara itu menganggap segala keadaan jang kedji ini

sebagai tanda-tanda kerendahan hati dan kehidupan seorang Kristen.

Apakah engkau pikir, kalau kiranja Djuru Selamat ada dalam dunia

ini, Dia akan tundjuk kepada mereka itu sebagai garam dunia dan

terang dunia? — Tidak, sekali-kali tidak!

Orang-orang Kristen adalah tinggi dalam pertjakapannja; dan

meskipun dipertjajai oleh mereka itu bahwa dosalah adanja meng-

angkat-angkat orang, mereka itu ramah-tamah, lemah-lembut, dan

dermawan. Perkataan mereka itu adalah ketulusan dan kebenaran.

Mereka itu djudjur dalam perhubungannja dengan saudara-saudaran-

ja dan djuga dengan dunia. Dalam tjara pakaiannja didjauhkan oleh

mereka itu segala jang dinamai berlebih-lebihan dan pertundjukan;

namun  pakaiannja itu akan bersih, tidak gilang gemilang, pantas, dan

disusun atas dirinja dengan peraturan dan perasaan. Perhatian isti-

mewa akan diambil terhadap pakaian dalam tjara jang begitu rupa

sehingga menundjukkan penghargaan sutji terhadap hari Sabat jang

sutji dan perbaktian kepada Tuhan yesus kristus  .

Garis demarkasi diantara kelas orang jang demikian dengan

dunia ini akan terlalu njata untuk disalah pahamkan. Pengaruhnja

orang-orang jang pertjaja akan berlipat ganda sepuluh kali kalau laki-

laki dan perempuan jang menerima kebenaran, jang dahulu sudah

mendjadi lalai dan longgar dalam kelakuannja, akan ditinggikan dan

disutjikan dengan demikian rupa oleh kebenaran sehingga mereka

memperhatikan tingkah laku kebersihan, peraturan, dan perasaan

362

FASAL 118—PAKAIAN DAN TABIAT 363

baik dalam hal pakaian mereka. Tuhan yesus kristus   kita adalah Tuhan yesus kristus  nja peraturan,

dan tidaklah sekali-kali Ia berkenan dengan kekusutan, kekotoran,

atau pun dosa. [348]

Perhubungan Kepada Mode

Orang Kristen tidak harus mengadakan usaha besar untuk men-

djadikan dirinja mendjadi tontonan orang oleh berpakaian beda

dari dunia ini. Akan namun , kalau setudju dengan pertjajanja dan

kewadjibannja berhubung dengan tjara mereka berpakaian dengan

pantas dan sehat, mereka terdapat tidak tjotjok dengan mode dunia,

tidaklah harus mereka itu mengobahkan pakaiannja supaja serupa

dengan dunia. namun  mereka harus menjatakan satu kemerdeka-

an jang mulia dan keberanian dalam batin hendak mendjadi benar,

meskipun seluruh dunia berbedaan paham dengan dia. Kalau dunia

mengadakan mode pakaian jang pantas, senang dan sehat, jang ti-

dak bersetudju dengan Kitab Sutji, hal itu tidak akan mengobahkan

perhubungan kita keoada Tuhan yesus kristus   atau pun kepada dunia kalau kita

memakai mode pakaian serupa itu. Orang-orang Kristen haruslah

mengikuti al-Maseh, dan sesuaikan pakaiannja kepada perkataan

Tuhan yesus kristus  . Mereka harus menghindarkan jang berlebih-lebihan. Dengan

rendah hati mereka itu harus menuruti satu djalan jang lurus, dengan

tidak memperdulikan pudjian atau olokan orang, dan harus berpe-

gang teguh kepada jang benar oleh sebab  djasa-djasa kebenaran itu.

— Review and Herald, 30 Januari, 1900. [349]

FASAL 119—PAKAIAN JANG PANTAS

Kitab Sutji mengadjarkan kesopanan dalam hal pakaian. “De-

mikian pun hendaklah segala orang perempuan menghiasi dirinja

dengan menaroh sopan dan malu.” 1 Timotius 2:9, Ini melarang ke-

megahan dalam pakaian, warna jang gilang gemilang, dan perhiasan

jang terlalu banjak. Sesuatu mode jang dimaksud hendak menarik

perhatian kepada jang memakainja atau pun menimbulkan penghar-

gaan tidak termasuk dalam pakaian sopan santun jang diperintahkan

oleh Firman Tuhan yesus kristus  .

Penghematan Dalam Pakaian

Pakaian kita tidak boleh jang mahal-mahal, — bukan dengan

“emas atau mutiara atau pakaian jang indah-indah.” Wang adalah

satu petarohan dari Tuhan. Bukanlah jaitu untuk dibelandjakan oleh

kita buat memuaskan kesombongan hati atau keinginan akan keme-

wahan. Dalam tangan anakanak Tuhan, maka wang adalah makanan

buat orang jang lapar dan pakaian buat orang jang telandjang. Ada-

lah jaitu satu perlindungan bagi orang jang teraniaja, suatu djalan

kesehatan kepada orang jang sakit, atau pengadjaran indjil kepada

orang miskin. Engkau dapat mendatangkan kesukaan kepada banjak

djiwa oleh menggunakan dengan akal budi wang jang sekarang ini

dibelandjakan untuk pertundjukan. Ingatkanlah hidupnja al-Maseh.

Peladjarilah tabiatNja, dan mendjadilah seorang jang turut ambil

bahagian serta Dia dalam penjangkalan diri.

Dalam dunia Kristen ada tjukup banjak wang jang dibelandjakan

untuk membeli permata-permata dan pakaian-pakaian jang mahal

dan tidak perlu, djumlah mana tjukup untuk memberi makan semua

orang lapar dan pakaian kepada orang jang telandjang. Mode dan

pertundjukan menghisap segala wang jang dapat digunakan untuk

menghilangkan penanggungan orang jang miskin dan sengsara. Me-

reka itu merampas dari dunia ini akan indjil tentang tjinta Djuru

Selamat djuga ....

364

FASAL 119—PAKAIAN JANG PANTAS 365

Kwaliteit dan Perasaan

namun  pakaian kita, sementara pantas dan sederhana, haruslah

terbikin dari bahan jang berkwaliteit baik, warnanja pantas, dan di-

sesuaikan buat pekerdjaan bagi Tuhan. Haruslah dipilih berhubung [350]

dengan kekuatannja ganti rupa sadja. Harus pula pakaian itu meng-

hangatkan tubuh dan memberikan perlindungan tjukup .Wanita jang

berakal-budi sebagaimana diterangkan dalam Amtsal “tak takut ak-

an musim hudjan saldju, sebab  segenap isi rumahnja berpakaikan

pakaian lapis dua”. Amtsal 31:21.

Kesehatan dan Kebersihan

Pakaian kita haruslah selalu bersih. Hal tidak bersih dalam soal

pakaian adalah tidak sehat, dan dengan demikian merusakkan bagi

tubuh dan kepada djiwa pun. “Kamulah rumah Tuhan yesus kristus  . . . . . . Kalau

barang seorang membinasakan rumah Tuhan yesus kristus  , ia pun akan dibinasakan

Tuhan yesus kristus   kelak.” 1 Korinti 3:16, 17.

Didalam segala perkara maka pakaian itu haruslah sehat. “Per-

tama-tama,” inginlah Tuhan supaja kita “dalam selamat” (bahasa

asing bilang “sehat”) (3 Jahja 2) — kesehatan tubuh dan djiwa. Dan

kita harus mendjadi pengerdja-pengerdja bersama-sama dengan Dia

untuk kesehatan djiwa maupun tubuh. Dua-duanja dapat dimadjukan

oleh pakaian jang sehat.

Keelokan dan Ketjantikan Sewadjarnja

Maka pakaian itu harus mempunjai keelokan, ketjantikan, dan

kepantasan dari kesederhanaan jang sewadjarnja.

Al-Maseh telah nasihatkan kita tentang kesombongan hidup, te-

tapi tidak terhadap keelokannja dan ketjantikannja jang sewadjarnja.

Dia menundjuk kepada segala bunga jang diladang, kepada bunga

bakung jang bermekar dalam kebersihannja, dan berkata, “Djikalau

Solaiman dengan segala kemuliaannja sekali pun tak tahu ia ber-

perhiasan seperti bunga sekuntum itu.” Matius 6:29. Demikianlah

oleh segala perkara alam al-Maseh menggambarkan keelokan jang

dihargakan oleh Surga, keelokan jang pantas, kesederhanaan, keber-

sihan dan kepantasan, jang akan membikin pakaian kita berkenan

366 

kepadaNja. — “Counsels to Teachers, Parents, and Students,”

hal. 302, 303.[351]

FASAL 120—PENGARUHNJA PAKAIAN

Kita tidak menegahkan kebersihan dalam pakaian. Perasaan jang

betul tidak patut dihinakan atau pun disalahkan. Pertjaja kita, kalau

didjalankan, akan memimpin kita sehingga kita akan berpakaian

begitu sederhana, dan radjin dalam perbuatan jang baik, sehingga

kita akan ditjap orang sebagai luar biasa. Akan namun  jika  kita

tidak lagi mempunjai perasaan buat peraturan dan kebersihan dalam

hal pakaian, dengan sesungguhnja kita sudah meninggalkan kebe-

naran; sebab  kebenaran tidak pernah merendahkan daradjat orang,

melainkan meninggikan. jika  orangorang pertjaja melalaikan

pakaian mereka, dan keras serta bengis dalam kelakuannja, maka

pengaruh mereka itu menjusahkan kebenaran. Rasul Paul berkata,

“Kami mendjadi suatu tamasja kepada segala isi alam, baik kepada

malaikat, baik kepada manusia”. Seluruh surga saban hari mentjatat

pengaruh jang dikerahkan kepada dunia ini oleh orang-orang jang

mengaku dirinja pengikut-pengikut al-Maseh ....

Kesederhanaan dalam pakaian akan membikin seorang wanita

jang berperasaan kelihatan dengan sebaik-baiknja. Kita menimbang

tabiat seorang dari tjaranja ia memakai pakaian. Seorang wanita jang

pantas dan takut akan Tuhan akan memakai pakaian jang pantas.

Perasaan halus, pikiran jang beradab, akan dinjatakan dalam pemi-

lihan akan pakaian jang sederhana dan pantas. Wanita muda jang

melepaskan diri dari perhambaan mode akan mendjadi perhiasan

masjarakat. Wanita jang sederhana dan tidak mewah dalam pakai-

annja dan djuga dalam tingkah lakunja menundjukkan keinsjafannja

bahwa seorang wanita jang tulen adalah bertabiat kesusilaan tinggi.

Betapa menarik, betapa penting kesederhanaan dalam pakaian itu,

jang dalam hal ketjantikan dapat dibandingkan dengan bunga-bunga

jang dipadang. — Review and Herald, 17 November, 1904. [352]

367

FASAL 121—KESEDERHANAAN DALAM

PAKAIAN

“Maka perhiasanmu djangan dari pada perkara-perkara jang

lahir, jaitu dengan selampitan rambut atau berpakaian emas atau

mengenakan djenis-djenis pakaian; melainkan orang jang batin,

jaitu dalam hati jang lemah-lembut dan pendiam, jang tidak akan

binasa dan jang besar keindahannja kepada Tuhan yesus kristus  .”

Pertimbangan manusia selamanja berusaha mengelakkan atau

menjampingkan petundjuk-petundjuk jang datang langsung dari

perkataan Tuhan yesus kristus  . Dalam segala zaman, sebahagian jang besar dari

orang jang mengaku mendjadi pengikut-pengikut al-Maseh telah

mengalpakan segala perintah jang menjuruhkan penjangkalan di-

ri dan kerendahan hati, jang menuntut kesederhanaan dalam hal

pertjakapan, tingkah laku, dan pakaian.

Akibatnja pun tetaplah kepada penurutan mode, adat istiadat,

dan azas-azas dunia ini. Peribadatan jang sungguh berobah mendjadi

adat kebiasaan jang tidak bernjawa. Hadirat dan kuasa Tuhan yesus kristus  , ditarik

dari golongan-golongan jang tjinta kepada dunia tersebut, terdapat

dengan satu kelas orang berbakti jang rendah hati, jaitu orang-orang

jang mau menurut segala pengadjaran Firman Sutji. Hal serupa ini

sudah berdjalan terus menerus dari satu turunan kepada turunan jang

lain. Berbagai-bagai sidang telah timbul ganti berganti, dan oleh

meninggalkan kesederhanaannja, telah kehilangan pada sebahagian

jang besar akan kuasanja jang semula.

Satu Djerat Kepada Umat Tuhan

Kalau kita melihat tjinta akan mode dan kemewahan dianta-

ra orang jang mengaku pertjaja kepada kebenaran buat zaman ini,

dengan sedih hati kita bertanja, Apakah umat Tuhan tidak akan mem-

peladjari sesuatu dari sedjarah jang sudah lalu? Ada sedikit orang

sadja jang mengerti hatinja sendiri. Orang penjinta mode jang sia-sia

dan gembira boleh mengaku bahwa mereka itu pengikut-pengikut al-

368

FASAL 121—KESEDERHANAAN DALAM PAKAIAN 369

Maseh adanja; namun  pakaiannja dan pertjakapannja menundjukkan

apa jang menduduki pikirannja dan memenuhi tjinta hatinja. Kehi-

dupan mereka itu membuktikan bahwa mereka bersahabat dengan

dunia, dan dunia menuntut mereka itu sebagai dunia punja. [353]

Bagaimanakah seorang jang sudah pernah merasai tjinta al-Ma-

seh dapat merasa puas dengan kelakuan sia-sia dari mode? Hatiku

amat susah melihat orang-orang jang mengaku dirinja mendjadi

pengikut-pengikut Djuru Selamat jang lemah-lembut dan rendah

hati itu, begitu gembira berusaha hendak menjesuaikan diri kepada

ukuran dunia tentang pakaian. Sungguhpun mereka mengaku ber-

bakti kepada Tuhan, mereka susah dapat dibedakan dengan orang

jang tiada pertjaja. Mereka tidak gemar akan kehidupan peribadatan.

Waktu dan wangnja digunakan kepada satu tudjuan, jaitu pakaian

untuk kemewahan.

Kesombongan dan keterlaluan dalam pakaian adalah satu dosa

jang gampang menalukkan seorang wanita. Itulah sebabnja nasihat

rasul itu langsung ditudjukan kepadanja: “Demikian pun hendaknja

segala orang perempuan menghiasi dirinja dengan menaroh sopan

dan malu; bukan dengan menjelampit rambutnja atau dengan berpa-

kaikan emas atau mutiara atau pakaian jang indah-indah; melainkan

dengan kebadjikan, seperti wadjib atas perempuan, jang mengaku

dirinja beribadat”.

Perlu Pembaharuan

Kita dengan senantiasa melihat madju terus didalam sidang sa-

tu kedjahatan jang dihukumkan oleh perkataan Tuhan yesus kristus  . Apakah ke-

wadjiban orang-orang jang bertanggung djawab tentang perkara

ini? Adakah pengaruh sidang itu akan tetap sebagaimana mestin-

ja, sementara banjak dari anggotanja menurut perintah mode, ganti

menurut kehendak Tuhan yesus kristus   jang dinjatakan dengan terus terang? Ba-

gaimanakah kita dapat mengharap hadirat dan pertolongan Roh Sutji

sementara kita membiarkan segala perkara ini hidup diantara kita?

Dapatkah kita tinggal diam sementara segala pengadjaran al-Maseh

disampingkan oleh orang-orang jang mengaku mendjadi pengikutN-

ja. Segala perkara ini mendatangkan duka-tjita dan kebingungan

kepada segala orang jang mempunjai pimpinan atas sidang Tuhan.

Apakah saudarasaudara saja kaum wanita tidak suka memikir-mi-

370 

kirkan soal ini dengan teliti dan permintaan doa jang tekun? Apa-

kah mereka itu tidak mau berusaha supaja dipimpin oleh perkataan

Tuhan yesus kristus  ? Waktu istimewa jang digunakan dalam mendjahit pakaian

setudju dengan mode dunia haruslah digunakan untuk menjelidiki

hati dan mempeladjari Kitab Sutji. Segala waktu jang lebih dari pada

disia-siakan dalam menjediakan perhiasan jang tidak perlu, dapat

dipergunakan lebih berharga dari pada emas, kalau digunakan dalam

mentjahari azas-azas jang benar dan perolehan jang teguh .Hatiku[354]

merasa sedih bilamana saja melihat orang-orang wanita muda jang

mengaku dirinja djadi pengikut-pengikut al-Maseh, namun  sama se-

kali tidak mengetahui akan tabiat dan kehendakNja. Orang-orang

muda ini sudah merasa puas memakan hampas. Warna dunia jang

gilang-gemilang kelihatan lebih berharga kepada mereka itu dari

pada kekajaan jang kekal.

Kuasa pikiran, jang dapat dipertumbuhkan oleh pertimbangan

dan peladjaran, dibiarkan tinggal berdiam diri, dan kasih sajang tidak

dilatih, sebab  pakaian lahir itu dianggap lebih berharga dari pada

ketjantikan rohani atau kesehatan otak.

Perhiasan Batin

Maukah pengikut-pengikut al-Maseh berusaha mentjahari perhi-

asan batin, jaitu roh jang lemah-lembut dan pendiam jang dikatakan

Tuhan yesus kristus   adalah amat besar harganja, atau apakah mereka itu mem-

boroskan beberapa waktu pendek dari djaman kasihan ini dalam

usaha jang tidak berguna untuk kemewahan? Tuhan ingin supaja

kaum wanita selalu berusaha memperbaiki baik pikiran baik pun

hati, mendapat kekuatan pikiran dan batin supaja dia dapat hidup

dengan berguna dan bersuka, — satu berkat kepada dunia dan satu

kemuliaan bagi Chaliknja.

Saja ingin bertanja kepada orang-orang muda zaman sekarang

jang mengaku dirinja pertjaja pada kebenaran buat zaman ini, dima-

na mereka itu menjangkal diri oleh sebab  kebenaran. Kapan mereka

itu dengan sungguh ingin satu bahan pakaian, atau sesuatu perhi-

asan atau pun kesenangan, apakah mereka itu menghadapkan hal

itu kepada Tuhan dalam doa untuk mengetahui apakah Roh Tuhan

mengizinkan pengeluaran wang tersebut? Dalam hal menjediakan

pakaian mereka, adakah mereka itu berhati-hati tidak mendatangkan

FASAL 121—KESEDERHANAAN DALAM PAKAIAN 371

tjelaan kepada pengakuan pertjajanja? Dapatkah mereka itu mentja-

hari berkat Tuhan atas waktu jang digunakan demikian itu? Adalah

satu perkara masulc djadi anggota geredja, dan lain lagi halnja de-

ngan bersatu dengan al-Maseh. Pengikut-pengikut agama jang tidak

berserah kepada Tuhan dan tjinta akan dunia adalah salah satu da-

ri pada sebab-sebab kelemahan jang paling djahat dalam sidang

al-Maseh.

Dalam zaman sekarang ini maka adalah satu kerinduan jang tiada

bandingannja kepada kesenangan. Pemborosan dan pembelandjaan

wang dengan nekat meradja-lela dimanamana. Orang banjak itu se-

lalu mentjahari sesuatu jang menje- nangkan hati. Pikiran mendjadi [355]

sia-sia dan suka akan perkara sia-sia, sebab  tidaklah ia dibiasakan

kepada pikiranpikiran jang dalam, atau pun dilatih supaja beladjar.

KepiIuan hati dengan kebodohan umumlah adanja. Tuhan Tuhan yesus kristus  

menuntut supaja tiap-tiap djiwa harus dipertumbuhkan, dihaluskan,

ditinggikan, dan dimuliakan. Akan namun  terlalu sering perolehan

jang amat berharga dilalaikan untuk kemewahan pakaian dan kese-

nangan setjara lahir sadja. Kaum wanita membiarkan djiwa mereka

dilaparkan dan dikuruskan oleh mode, dan dengan begitu mere-

ka mendjadi kutuk kepada masjarakat ganti mendjadi satu berkat.

— Review and Herald, 6 December, 1881. [356]

FASAL 122—BERHALA PAKAIAN

Berhala pakaian adalah satu penjakit batin. Haruslah jaitu djang-

an dibawa masuk kedalam hidup jang baru itu. Dalam kebanjakan

hal, penurutan kepada tuntutan indjil akan menuntut satu perobahan

jang amat njata dalam hal pakaian.

Djangan sekali-kali ada kelengahan dalam hal pakaian. Oleh

sebab  al-Maseh, jang kita mendjadi saksiNja, kita harus berusaha

menggunakan rupa kita dengan sebaik-baiknja. Dalam upatjara kaa-

bah, Tuhan Tuhan yesus kristus   menjebutkan satu per satu dari hal pakaian orang

jang berchidmat dihadapanNja. Demikianlah diadjarkan pada kita

bahwa Tuhan ada mempunjai pemilihan tentang pakaian orang jang

berchidmat kepadaNja. Amatlah telitinja petundjuk jang diberikan

tentang djubah Harun, sebab  djubahnja itu pun beralamat adanja.

Demikianlah pakaian segala pengikut al-Maseh pun haruslah berala-

mat. Dalam segala perkara kita harus mendjadi wakil Tuhan. Rupa

kita dalam segala hal harus dinjatakan oleh ketertiban, kepatutan,

dan kebersihan. Akan namun  perkataan Tuhan yesus kristus   tidak mengizinkan per-

obahan-perobahan pakaian hanja oleh sebab  mode, — supaja kita

kelihatan seperti orang dunia. Orang-orang Kristen tidak patut meng-

hiasi dirinja dengan pakaian jang amat indah atau pun perhiasan

jang amat mahal harganja.

Sabda perkataan Tuhan yesus kristus   tentang pakaian haruslah dipertimbangk-

an dengan amat teliti. Perlu kita mengerti hal jang dihargakan oleh

Tuhan serwa sekalian alam meskipun dalam hal menghiasi tubuh.

Semua orang jang sungguh-sungguh mentjahari rahmat al-Maseh

akan mengindahkan perkataan nasihat jang amat berharga jang di-

ilhamkan Tuhan yesus kristus  . Sedangkan mode pakaian pun akan menjatakan

kebenaran indjil. — “Testimonies for the Church,” djilid 6. hal.

96.[357]

372

FASAL 123—PERHIASAN JANG BENAR

Pemborosan jang menurunkan daradjat meradja-lela dimana-

mana, dan djiwa-djiwa pun menudju kebinasaannja oleh sebab 

tjintanja kepada pakaian dan kemewahan. Kehidupan sembilan per-

sepuluh diantara orang-orang jang mendjadi hamba mode adalah

hidup dusta. Penipuan, tipu-daja, itulah kebiasaannja tiap-tiap hari;

sebab  mereka itu ingin kelihatan bertentangan dengan keadaannja

jang sebetulnja.

Kemuliaan djiwa, lemah-lembut, hati jang dermawan, ditukarkan

untuk memuaskan keinginan hati akan perkara-perkara jang djahat.

Beribu-ribu orang mendjual karunia mereka supaja mendapat wang

buat mengikut mode dunia. Kegilaan seperti itu tentang mode jang

berobah-obah dari dunia ini haruslah mendatangkan satu tentera jang

mengadakan pembaharuan, jaitu orang-orang jang mau mengambil

pendirian buat pakaian jang pantas dan sederhana. Setan selamanja

mengarang mode-mode jang tidak dapat diturut kalau tidak mengor-

bankan wang, waktu, dan kesehatan.

Berdjalan Dengan Dunia

Setelah melihat dihadapan kita gambaran dari merosotnja dara-

djat dunia dalam soal mode, bagaimanakah orang-orang jang meng-

aku dirinja Kristen berani berdjalan dengan orang dunia? Apakah

akan kita kelihatan memperkenankan mode jang menurunkan dara-

djat tersebut oleh mengikuti dia? Banjak memang menuruti mode

dunia ini, akan namun  adalah jaitu oleh sebab  al-Maseh, pengha-

rapan kemuliaan itu, tidak ada didalam mereka itu. Hidup dalam

kemewahan, pakaian jang berlebih-lebihan didjalankan begitu rupa

sehingga mendjadi satu dari pada tanda-tanda achir zaman.

Kesombongan dan kesia-siaan ada dinjatakan dimanamana; akan

namun  barang siapa jang mau melihat kedalam katja untuk meng-

indahkan dirinja sendiri, mempunjai sedikit kemauan hati untuk

melihat kedalam hukum Tuhan, katja batin jang besar itu. Berhala

373

374 

pakaian ini membinasakan segala sesuatu jang rendah hati, lemah-

lembut dan indah dalam tabiat. Hal itu menghisap waktu jang berhar-

ga jang patut diserahkan kepada pikiran-pikiran dalam, penjelidikan

hati, mempeladjari Firman Tuhan dengan permintaan doa jang tekun.[358]

Dalam perkataan Tuhan yesus kristus  , Ilham sudah menuliskan segala peladjaran

jang terutama untuk pengadjaran kita. . . .

Perbaktian kepada pakaian menghisap wang jang diserahkan

untuk pekerdjaan kasihan dan kemurahan, dan pemborosan ini ada-

lah satu perampokan terhadap Tuhan Tuhan yesus kristus  . Segala wang kita tidak

diberikan pada kita untuk memuaskan kesombongan hati dan tjin-

ta kita akan kemewahan. Haruslah kita mendjadi djuru-kuntji jang

berakal-budi, jang memberikan pakaian kepada orang telandjang,

makanan kepada orang lapar, dan memberikan wang kita untuk

kemadjuan pekerdjaan Tuhan. Kalau kita mau perhiasan, karunia ke-

lemah-lembutan, kerendahan hati, sopan santun, dan kebidjaksanaan

ada disesuaikan kepada tiap-tiap orang, didalam segala golongan

dan keadaan hidup.

Apakah tidak baik kita mengambil pendirian kita sebagai pen-

djaga jang setia dan oleh nasihat dan teladan tegurkan kemandjaan

dalam pemborosan dan kemewahan turunan jang merosot daradjatn-

ja ini? Apakah kita tidak akan mengadakan satu tiruan jang benar

kepada orang-orang muda kita, dan baik pun kita makan atau mi-

num, hendaklah kita membuat sekalian itu akan kemuliaan Tuhan yesus kristus  ?

— Review and Herald, 12 December 1912.[359]

BAHAGIAN KE-XIII—Permainan Dan

Hal Menjukakan Diri

[360]

Ada perbedaan diantara permainan dan hal menjukakan diri. Per-

mainan, jika  tepat dengan namanja, mendatangkan kekuatan dan

pembangunan. Mengadjak kita meninggalkan beban dan pekerdjaan

kita jang biasa, permainan memberikan kesegaran kepada pikiran

dan tubuh, dan dengan demikian membolehkan kita kembali dengan

tenaga baru kepada pekerdjaan sungguh dari hidup. Sebaliknja, hal

menjukakan hati, ditjahari buat kesenangan hati sadja, dan seringka-

li diperbuat sampai meliwati batas; hal itu menghisap tenaga jang

diperlukan untuk pekerdjaan jang berfaedah, dan dengan demikian

terbukti mendjadi satu halangan kepada kemadjuan hidup jang benar.

— “Education”, hal. 207.

FASAL 124—FAEDAHNJA PERMAINAN[361]

Orang-orang Kristen haruslah mendjadi orang-orang jang paling

bergembira dan bersuka jang pernah hidup didunia ini. Mereka boleh

mendapat perasaan bahwa Tuhan yesus kristus   adalah Bapa mereka dan Temannja

jang kekal.

namun  banjak orang jang mengaku dirinja orang Kristen tidak

merupakan agama Kristen dengan betul. Mereka itu kelihatan mu-

ram, seolah-olah merasa susah sadja. Mereka sering bitjara tentang

korban-korban besar jang telah diadakannja supaja mendjadi orang-

orang Kristen. Mereka berseru kepada segala orang jang belum

menerima alMaseh, dengan merupakan oleh teladan dan pertjakapan

mereka itu bahwa mereka mesti menjangkal segala sesuatu jang akan

membikin hidupnja senang dan bergembira. Mereka menjelubungi

pengharapan Masehi jang mulia itu dengan kain rahap. Orang men-

dapat kesan bahwa segala tuntutan Tuhan yesus kristus   adalah satu beban meski

kepada orang jang mau sekali pun, dan bahwa segala sesuatu jang

akan memberikan kesenangan hati, atau jang akan menjenangkan

perasaan, mesti dikorbankan.

Kita tidak merasa bimbang lagi mengatakan bahwa kelas orang-

orang Kristen jang serupa ini tidak mempunjai barang tulen. Tuhan

Tuhan yesus kristus   tjinta adanja. Barang siapa jang kekal dalam Tuhan yesus kristus  , jaitu kekal

dalam kasih. Semua orang jang sudah sungguh-sungguh berkenalan,

oleh pengetahuan jang berasal dari pengalaman, dengan tjinta dan

kasih sajang dari Bapa kita jang disurga akan membagi-bagikan

terang dan kesukaan dimana sadja mereka itu ada. Hadirat mereka

dan pengaruhnja akan seperti harum baunja bunga-bungaan kepada

teman-temannja, sebab  mereka itu ada bersambung kepada Tuhan yesus kristus  

dan surga, dan kebersihan dan ketjantikan jang tinggi dari surga

disampaikan oleh perantaraan mereka itu kepada segala sesuatu

jang dibawa kepada lingkungan pengaruhnja. Hal ini mendjadikan

mereka itu djadi terang dunia, garam dunia. Sesungguhnjalah mereka

itumendjadi suatu bau kehidupan jang membawa kepada hidup,

namun  bukan suatu bau kematian jang membawa kepada maut.[362]

376

FASAL 124—FAEDAHNJA PERMAINAN 377

Permainan Orang Kristen

Adalah kesempatan dan kewadjiban orang-orang Kristen supa-

ja berusaha menjegarkan semangatnja dan kuatkan tubuhnja oleh

permainan jang tidak ada tjelanja, dengan maksud hendak menggu-

nakan kuasa tubuh dan pikirannja untuk memuliakan Tuhan. Perma-

inan kita seharusnjalah djangan permainan kesukaan jang tidak ada

artinja, sehingga merupakan satu pemandangan jang sia-sia. Kita

dapat melakukan permainan itu dengan demikian rupa sehingga

dia mendatangkan faedah dan meninggikan segala orang dengan

siapa kita bergaul, dan membikin kita serta mereka itu lebih paham

untuk menghadapi dengan berhasil segala kewadjiban jang berputar

sekeliling kita sebagai orang-orang Kristen.

Kita tidak dapat dimaafkan dalam pemandangan Tuhan yesus kristus   kalau

kita turut dalam segala hal jang menjukakan hati, jang berpengaruh

hendak membikin kita tidak paham dalam hal mendjalankan kewa-

djiban biasa sehari-hari, dan dengan demikian kurangkan keinginan

kita akan berpikir-pikir dalam tentang Tuhan yesus kristus   dan perkara-perkara

surga. Agama al-Maseh adalah menggembirakan dan meninggikan

dalam pengaruhnja. Adalah jaitu diatas segala perkara seperti berdje-

naka dan bersanda-gurau jang sia-sia, pertjakapan jang kotjak dan

tidak ada artinja. Didalam segala waktu permainan kita, dapatlah

kita mengumpulkan dari Pantjaran Surga kekuatan dan keberanian

baru, supaja kita dapat dengan lebih berhasil meninggikan hidup

kita kepada kebersihan, kebaikan jang benar, dan kesutjian.

Tjinta Akan Jang Indah-Indah

Meski Tuhan yesus kristus   jang maha besar itu adalah tjinta kepada jang in-

dah-indah. Dia telah memberikan kepada kita bukti jang tak dapat

tidak mesti diketahui orang dalam segala pekerdjaan tanganNja.

Dia sudah membikin satu taman jang indah bagi nenek-mojang kita

jang pertama di-Eden. Pohon-pohon jang besar-besar didjadikan,

bertumbuh dari dalam tanah, dari bermatjam-matjam rupa, untuk

kebaikan dan perhiasan. Kembang-kembang jang bagus didjadikan,

jang mempunjai keindahan jang sukar didapatnja, mempunjai segala

matjam warna dan tjorak, mengharumkan hawa udara. Penjanji-

penjanji jang beraneka warna, jang berbulu beraneka warna pula,

378 

melagukan njanjian-njanjiannja jang merdu untuk pudjipudjian bagi

Chaliknja. Adalah maksud Tuhan Tuhan yesus kristus   supaja manusia mendapat

kesukaan dalam pekerdjaan mereka me- rawat segala perkara jang[363]

didjadikanNja itu, dan supaja segala keperluannja harus ditjukupi

dengan buah-buah pohon-pohon jang terdapat dalam taman itu.

Tuhan Tuhan yesus kristus  , jang sudah mendjadikan Taman Eden sebagai tem-

pat tinggalnja nenek-mojang kita jang pertama begitu indah, sudah

pula memberikan segala pohon-pohon jang mulia itu, kembang-

kembang jang tjantik, dan segala sesuatu jang elok dalam kedjadian

untuk kesukaan kita. Dia telah memberikan segala tanda ketjin-

taanNja itu supaja boleh kita mendapat pemandangan jang benar

tentang tabiatNja.

Dia telah tanamkan dalam hati anak-anakNja tjinta kepada jang

tjantik. Akan namun  tjinta ini telah diputar-balikkan oleh banjak

orang. Segala kefaedahan dan ketjantikan jang Tuhan Tuhan yesus kristus   sudah

tjurahkan atas kita sudah disembah orang, sementara Pemberi jang

mulia itu sudah dilupakan. Inilah satu keadaan tidak berterima-kasih

jang sangat bodoh sekali. Kita seharusnja mengaku tjinta Tuhan yesus kristus   pada

kita dalam segala pekerdjaan jang didjadikanNja, dan hati kita harus

menjambut segala bukti-bukti tjintaNja itu oleh memberikan kepa-

daNja segala sesuatu jang terbaik dan sutji dalam kenangkenangan

hati.

Tuhan Ahli Seni-Lukis

Tuhan Tuhan yesus kristus   sudah mengelilingi kita dengan pemandangan alam

jang indah untuk menarik perhatian dan pikiran. Adalah maksudNja

supaja kita hubungkan segala kemuliaan alam dengan tabiatNja.

Kalau kita mempeladjari alam dengan setia, kita akan mendapat

dia sebagai satu sumber jang amat banjak hasilnja untuk memikir-

mikirkan tjinta dan kuasa Tuhan yesus kristus   jang tak terhingga itu.

Banjak orang menundjukkan ketjakapan dalam kesenian jang

dapat melukiskan gambar-gambar jang indah diatas lajar. Segala

kuasa digunakan oleh banjak orang kepada seni lukis, namun  betapa

djauh kurangnja keindahan jang begitu dari keindahan alam. Ilmu

seni tidak akan pernah mendapat kesempurnaan jang terlihat dalam

kedjadian. Banjak orang jang mengaku dirinja Kristen akan memu-

djikan setinggi-tingginja satu lukisan matahari terbenam. Mereka

FASAL 124—FAEDAHNJA PERMAINAN 379

memudji ahli lukis itu; namun  mereka itu tidak mengindahkan pe-

mandangan mata-hari terbenam jang mulia jang dapat disaksikan

oleh mereka itu pada waktu sore bertjuatja terang.

Dari manakah ahli-lukis itu mendapat model lukisannja itu? Dari

alam. namun  Tuhan Ahli Seni-Lukis itu sudah melukis diatas lajar

langit jang berobah-obah dan berpindah-pindah seperti perak, da