Terbitnya terjemahan Kompendium Katekismus Gereja Katolik pantas
kita syukuri dan kita sambut dengan gembira. Buku ini merupakan ringkasan
Katekismus Gereja Katolik 1992, disusun oleh sebuah komisi yang pada waktu
Gagasan awal menerbitkan buku ini dalam bahasa Indonesia muncul dari
Kanisius sebagai penerbit Gereja. Keprihatinan akan minimnya pemahaman
umat atas ajaran Gereja menjadi dasar penerbitan dalam bahasa Indonesia.
Penerbit Kanisius pun segera menghubungi Vatikan. Seperti lazimnya, Vatikan
meminta Konferensi Waligereja setempat sebagai mitra. Jadilah Komisi Kateketik
KWI melibatkan diri dalam penyiapan edisi bahasa Indonesia ini.
Proses panjang penerbitannya melibatkan demikian banyak pihak. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua saja yang telah ikut berpartisipasi
dalam penerbitan ini. Kami berterima kasih kepada penerjemah, Pastor Harry
Susanto, SJ yang telah menerjemahkan teks asli berbahasa Italia ke dalam bahasa
Indonesia dan Pastor Kirchberger, SVD yang menyediakan diri untuk membaca
draf terjemahan tersebut. Kami juga berterima kasih kepada Pastor Matheus
Purwatma, Pr., yang menjadi konsultan ahli dengan ikut terlibat langsung
dalam proses di Redaksi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pastor
Tom Jacobs, SJ (almarhum) dan Pastor Bernhard Kieser, SJ yang ikut memberi
dukungan disediakannya Kompendium ini. Kami juga berterima kasih kepada
Mgr. Ignatius Suharyo, gembala umat yang sungguh peduli pada kebutuhan
itu diketuai oleh Kardinal Joseph Ratzinger (sekarang Paus Benedictus XVI).
kawanannya, khususnya dalam hal pengetahuan iman. Akhirnya, kami berterima
kasih juga kepada Penerbit-Percetakan Kanisius yang telah memfasilitasi semua
ini sehingga bisa sampai ke tangan umat beriman.
Semoga karya yang baik ini menghasilkan buah yang baik pula dalam diri
segenap umat beriman.
Kepada Saudara-Saudaraku yang terhormat, para Kardinal, Patriark, Uskup
Agung, Imam, Diakon, dan kepada semua Umat Allah.
Katolik dimulai atas permintaan Pertemuan Istimewa Sinode para Uskup yang
dilaksanakan pada kesempatan peringatan dua puluh tahun penutupan Konsili
Vatikan Kedua.
Saya sangat berterima kasih kepada Allah yang telah menganugerahkan
kepada Gereja Katekismus ini, yang telah disahkan pada tahun 1992 oleh
pendahulu saya yang tercinta, Paus Yohanes Paulus II.
Nilai tak terhingga dan keindahan anugerah ini dikukuhkan terutama karena
penerimaan yang positif dan luas terhadap Katekismus di kalangan para Uskup,
yang menjadi sasaran utama Katekismus ini, agar dijadikan acuan teks yang pasti
dan autentik untuk pengajaran Katolik, dan secara khusus untuk merumuskan
katekese lokal. Nilai tadi juga diperkuat oleh penerimaan secara luas dari berbagai
kelompok Umat Allah yang bisa mengenal dan menghargainya melalui lebih dari
lima puluh terjemahan yang sudah diterbitkan sampai sekarang.
Dengan sangat gembira, sekarang saya mengesahkan dan mengumumkan
Kompendium dari Katekismus itu.
Kompendium ini sungguh sangat dirindukan oleh peserta Kongres Inter-
nasional Kateketik pada Oktober 2002, yang merupakan ungkapan kebutuhan
yang dirasakan secara luas di dalam Gereja. Pendahulu saya yang tercinta,
setelah mengetahui kerinduan ini, pada bulan Februari 2003 memutuskan untuk
Dua puluh tahun lalu, pekerjaan untuk membuat Katekismus Gereja
memulai persiapan teksnya dengan mempercayakan pekerjaan itu kepada sebuah
Komisi para Kardinal, tempat saya sebagai ketua, dan dibantu berbagai macam
ahli. Dalam proses pengerjaannya, sebuah draf Kompendium diserahkan kepada
semua Kardinal dan Ketua Konferensi para Uskup. Mayoritas luas dari mereka
memberikan evaluasi terhadap teks tersebut dan mendukungnya.
Kompendium, yang sekarang saya persembahkan kepada Gereja Universal
ini, merupakan sintesis yang cermat dan pasti dari Katekismus Gereja Katolik.
Kompendium ini berisi semua unsur esensial dan dasariah dari iman Gereja dalam
bentuk yang ringkas. Jadi, seperti yang diinginkan Pendahulu saya, semacam
pegangan yang memungkinkan, baik orang-orang beriman maupun tidak, untuk
mendapatkan keseluruhan panorama iman Katolik.
Dalam struktur, isi, dan bahasanya, Kompendium ini dengan setia mengacu
pada Katekismus Gereja Katolik, dan karenanya membantu Katekismus semakin
dikenal lebih luas dan semakin dimengerti lebih dalam.
Saya mempercayakan Kompendium ini terutama kepada seluruh Gereja,
dan secara khusus kepada setiap pengikut Kristus agar di dalam Gereja, pada
milenium ketiga ini, bangkit semangat baru evangelisasi dan pendidikan iman,
yang seharusnya menjadi ciri khas setiap komunitas dalam Gereja dan setiap
orang Kristen, tanpa memandang umur dan kebangsaan.
Kompendium ini, yang ringkas, jelas, dan menyeluruh, dimaksudkan untuk
setiap manusia yang rindu untuk mencari Jalan Kehidupan dan Kebenaran yang
dipercayakan Allah kepada Gereja Putra-Nya di tengah-tengah dunia yang penuh
kebingungan dan berbagai macam tawaran.
Semoga, melalui perantaraan Santa Maria, Bunda Kristus dan Bunda Gereja,
setiap orang yang membaca Kompendium ini dapat mengenal dan menerima
secara lebih penuh Anugerah yang indah, unik, dan tak ternilai yang sudah
diberikan oleh Allah kepada bangsa manusia dalam Putra Tunggal-Nya, Yesus
Kristus, Sang ”Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan” (Yoh 14:6).
Diberikan pada 28 Juni 2005, malam Pesta Rasul Santo Petrus dan Paulus,
dalam tahun pertama Pontifikat saya.
Pengantar 3
Ikon Kristus, sang Pantokrator (Maharaja), mempunyai keindahan artistik yang jarang
ditemui, mengingatkan kata-kata pemazmur: ”Engkau yang terelok di antara anak-anak
manusia, kemurahan tercurah pada bibirmu” (Mzm 45:3).
Santo Yohanes Krisostomus menggunakan pujian ini kepada Yesus ketika dia menulis:
”Kristus sedang berada pada tahap pertama hidup-Nya ketika dilengkapi dengan kekuatan
Roh, dan dari sana bersinarlah dalam diri-Nya sebuah keindahan rangkap, yaitu keindahan
jiwa dan badan” (PG 52, 479).
Dengan ekspresi figuratifnya, ikon ini menampilkan sintesis dari konsili ekumenis yang
pertama lewat keberhasilannya menampilkan kemuliaan kemanusiaan Yesus dan kemilau
keilahian-Nya.
Kristus mengenakan baju berwarna merah ditutup dengan sebuah mantel berwarna
biru tua. Kedua warna itu mengingatkan kedua kodrat-Nya, sedangkan pantulan emasnya
dengan rambut kepala yang tebal, dikelilingi dengan sebuah salib yang memancarkan halo,
membawa tiga huruf Yunani ”O Ω N” (Dia yang ada), merujuk pada pewahyuan Nama Allah
dalam Kitab Keluaran 3:14. Di sisi atas kiri dan kanan, terdapat dua huruf Yunani ”IC – XC”
(”Yesus” – ”Kristus”) yang menunjukkan judul lukisan ini.
Tangan kanan, dengan ibu jari dan jari manis melengkung sampai saling menyentuh
(melambangkan dua kodrat Kristus yang menyatu dalam pribadi-Nya), berada dalam posisi
khas memberkati. Tangan kiri memegang buku Injil yang dihiasi dengan tiga kancing,
mutiara-mutiara, dan batu-batu permata. Injil, simbol, dan sintesis Sabda Allah, juga
mempunyai makna liturgis karena dalam perayaan Ekaristi perikop Injil dibacakan dan kata-
kata Yesus sendiri diucapkan pada saat konsekrasi.
Gambar itu, sebentuk sintesis luhur dari unsur-unsur natural dan simbolis, merupakan
ajakan untuk berkontemplasi dan mengikuti Yesus melalui Gereja, mempelai-Nya dan
tubuh mistik-Nya, yang sampai sekarang masih terus memberkati keluarga manusia dan
memancarkan sinar ke dalamnya, melalui Injil-Nya yang merupakan buku autentik tentang
kebenaran, kebahagiaan, dan keselamatan bagi manusia.
Pada bulan Agustus tahun 386, Agustinus mendengar suara yang berkata: ”Ambil dan
bacalah, ambil dan bacalah” (Confessiones, 8, 12, 29). Kompendium dari Katekismus Gereja
Katolik, sebagai sebuah sintesis Injil Yesus Kristus yang diajarkan oleh katekese Gereja,
menjadi undangan untuk membuka buku tentang kebenaran dan membacanya, bahkan
menelannya sebagaimana dilakukan oleh Nabi Yehezkiel (bdk. Yeh 3:14).
______________
Theophanos of Creta (1546), The Icon of Christ, Stavronikita Monastery (Mount
Athos).
melambangkan pribadi ilahi dari Sang Sabda. Wajah-Nya, anggun dan tenang, dibingkai
Pengantar
1. Pada tanggal 11 Oktober 1992, Paus Yohanes Paulus II menyerahkan
Katekismus Gereja Katolik kepada umat beriman dari seluruh penjuru dunia.
Paus menjelaskan buku itu sebagai ”teks acuan” untuk katekese yang bersumber
1965), akhirnya terwujudlah kerinduan akan sebuah Katekismus yang lengkap
mengenai ajaran-ajaran Katolik tentang iman dan moral. Keinginan ini pernah
diungkapkan pada tahun 1985 oleh Sinode luar biasa para Uskup sedunia.
Lima tahun kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1997, Paus mengesahkan
edisi khusus Katekismus Gereja Katolik dan menandaskan tujuannya yang
mendasar ”sebagai sarana yang penuh dan lengkap untuk mengomunikasikan
ajaran Katolik tentang iman dan moral sehingga setiap orang dapat mengetahui
apa yang sesungguhnya diimani, dirayakan, dihayati, dan didoakan oleh Gereja
dalam kehidupannya sehari-hari.”
berguna, dan untuk memenuhi permintaan yang muncul pada Kongres Kateketik
Internasional pada bulan Oktober 2002, pada tahun 2003 Paus Yohanes Paulus
Gereja Katolik, sebagai rumusan isi iman yang lebih ringkas. Sesudah bekerja
selama dua tahun, draf Kompendium itu dibagikan kepada para Kardinal
dan Ketua-Ketua Konferensi Para Uskup untuk mengetahui pandangan dan
komentar serta kritik-kritik mereka. Secara keseluruhan, draf itu dinilai positif
oleh mayoritas responden. Karena itu, Komisi segera melanjutkan pekerjaan
mereka, merevisi, dan mempertimbangkan usul-usul yang masuk demi perbaikan.
Kemudian, Komisi mempersiapkan teks finalnya.
3. Ada tiga ciri khas Kompendium ini, yaitu acuannya yang erat pada
Katekismus Gereja Katolik, bentuknya yang dialogis, dan penggunaan lukisan-
lukisan artistik dalam katekesenya. Kompendium ini bukanlah buku yang berdiri
sendiri, bukan pula dimaksudkan untuk menggantikan Katekismus Gereja
Katolik, melainkan justru secara konstan mengacu pada Katekismus itu dengan
2. Dalam rangka merealisasikan potensi Katekismus sehingga lebih
II menetapkan sebuah Komisi yang diketuai Kardinal Joseph Ratzinger, Prefek
Kongregasi Ajaran Iman, untuk membuat draf Kompendium dari Katekismus
pada hidup iman. Tiga puluh tahun sesudah pembukaan Konsili Vatikan II (1962-
mencantumkan nomor-nomor acuan yang tertera pada tepi halaman, dan secara
konsisten mengikuti struktur, perkembangan, dan isinya. Jadi, Kompendium
ini dimaksudkan untuk menimbulkan kembali minat dan antusiasme kepada
Katekismus yang selalu merupakan teks dasar untuk katekese dalam Gereja
sekarang ini. Seperti dalam Katekismus, Kompendium ini terdiri dari empat
bagian, sesuai dengan dinamika dasar hidup dalam Kristus.
Bagian Satu berjudul ”Pengakuan Iman”, berisi sintesis dari lex credendi
(hukum iman), yaitu iman yang diakui oleh Gereja Katolik, yang diungkapkan
dalam Pengakuan Iman para Rasul yang kemudian dikembangkan oleh Pengakuan
Iman Nicea-Konstantinopel. Dalam Pengakuan Iman liturgis, umat Kristen
menghidupkan kebenaran-kebenaran pokok iman mereka dalam ingatan.
Bagian Dua berjudul ”Perayaan Misteri Kristen”, menyajikan unsur-unsur
esensial dari lex celebrandi (hukum perayaan liturgi). Pewartaan Injil mendapatkan
jawabannya yang autentik dalam hidup Sakramental. Melalui hal ini, para pengikut
Kristus mengalami dan memberikan kesaksian setiap saat dalam hidup mereka
tentang daya penyelamatan misteri Paskah yang telah dilaksanakan oleh Kristus
untuk penebusan kita.
Bagian Tiga berjudul ”Hidup dalam Kristus”, menjelaskan lex vivendi
(hukum kehidupan), orang-orang yang dipermandikan mewujudkan komitmen
mereka terhadap iman yang sudah mereka akui dan rayakan melalui tindakan
dan pilihan etis dalam hidup mereka. Umat Kristen dipanggil oleh Yesus untuk
bertindak sesuai dengan martabat mereka sebagai anak-anak Bapa dalam kasih
Roh Kudus.
doa). Dengan mengikuti teladan Yesus, model sempurna bagi orang yang berdoa,
orang-orang Kristen juga dipanggil untuk berdialog dengan Allah dalam doa.
Ungkapan doa yang istimewa ialah Bapa Kami, doa yang diajarkan oleh Yesus
sendiri.
4. Ciri khas kedua Kompendium ini ialah bentuk dialogisnya yang
mengingatkan kita akan bentuk literer tanya-jawab dari katekese lama. Ide yang
ada di belakangnya untuk menggambarkan dialog imajinatif antara guru dan
murid, dan melalui pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik pembaca dibawa
masuk lebih dalam untuk menemukan aspek-aspek imannya yang selalu baru.
Bagian Empat berjudul ”Doa Kristen”, meringkaskan lex orandi (hukum
Bentuk dialogis ini juga membuat teksnya menjadi ringkas dengan mengatakan
apa yang esensial. Hal ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk mema-
hami isinya, dan kalau mungkin menghafalkannya.
5. Ciri khas ketiga Kompendium ini memuat lukisan-lukisan artistik yang
diambil dari khazanah ikonografi Kristen. Tradisi konsili-konsili dari abad-abad
yang lampau mengajarkan kepada kita bahwa lukisan-lukisan itu juga merupakan
bentuk pewartaan Injil. Para seniman dalam setiap zaman menyajikan fakta-
fakta pokok misteri keselamatan lewat keindahan lukisan mereka yang kemudian
menjadi bahan permenungan dan kekaguman umat beriman. Hal ini menjadi
indikasi terutama pada zaman sekarang, dalam kebudayaan gambar, bagaimana
sebuah lukisan suci dapat menjadi sebentuk ungkapan yang jauh melebihi apa
yang dapat diungkapkan lewat kata-kata dan dapat menjadi cara yang dinamis,
juga sangat efektif untuk menyampaikan pesan Injil.
6. Empat puluh tahun sesudah Konsili Vatikan Kedua dan pada tahun
Ekaristi, Kompendium ini menyajikan sumber tambahan untuk memuaskan
dahaga akan kebenaran di antara umat Kristen dari segala macam umur dan
kondisi, dan juga pemuas dahaga akan kebenaran dan keadilan bagi mereka yang
menyebut diri tidak beriman. Publikasi Kompendium ini akan bertepatan dengan
Hari Raya Rasul Santo Petrus dan Paulus, tiang penyangga Gereja universal dan
penginjil teladan dari zaman kuno. Para Rasul ini mewartakan dan menjadi saksi
semangat misioner mereka dan berdoa kepada Allah agar Gereja selalu mengikuti
pengajaran para Rasul, orang-orang yang pertama kali menyampaikan pewartaan
iman.
20 Maret 2005, Minggu Palma
Kardinal Joseph Ratzinger
Ketua Komisi Khusus
kebenaran Kristus, bahkan sampai pada kemartiran. Marilah kita meneladan
8 Kompendium
Pengantar 9
10 Kompendium
Penyembahan Para Majus (bdk. Mat 2:1-12) merupakan karya pokok yang indah, yang
yang tidak hanya ditujukan bagi iman Maria, Yosef, para wanita, para gembala, dan umat
untuk menyembah Mesias yang baru lahir dan membawa persembahan-persembahan
mereka bagi-Nya.
”Maka, masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu bersama Maria,
ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan, dan mur” (Mat
2:11).
mereka datang kepada Yesus bukan dengan tangan kosong, tetapi dengan segala kekayaan
dari tanah dan budaya mereka.
Injil Yesus adalah sabda keselamatan bagi semua manusia. Santo Leo Agung
mengatakan: ”Biarkanlah semua manusia, yang diwakili oleh tiga Majus ini, menyembah
Pencipta semesta alam, dan semoga Allah tidak hanya dikenal di Yudea, tetapi juga di
seluruh muka bumi karena agunglah nama-Nya di seluruh tanah Israel (bdk. Mzm 75:2)”
(Pembicaraan 3 untuk Epifani).
Bagian satu Kompendium menggambarkan perjumpaan antara Allah dengan manusia
dan jawaban iman yang diberikan oleh Gereja atas nama seluruh umat manusia, terhadap
anugerah penjelmaan Putra Allah yang menebus dan pewahyuan ilahi-Nya.
_________
Gentile Da Fabiano (1423), Adoration of the Magi, Uffizi Gallery, Florence.
Israel yang sederhana, tetapi juga bagi iman orang-orang asing ini yang datang dari Timur
melukiskan pewahyuan Yesus kepada semua manusia. Penjelmaan merupakan anugerah
Para Majus adalah buah-buah pertama para bangsa yang dipanggil untuk beriman, dan
Bagian Satu 11
Kompendium
Katekismus Gereja Katolik
***************************************************************
BAGIAN SATU
PENGAKUAN IMAN
12 Kompendium
Bagian Satu 13
SEKSI SATU
”Aku Percaya” – ”Kami Percaya”
foto03
SEZIONE PRIMA
« IO CREDO» – «NOI CREDIAMO»
14 Kompendium
Lukisan ini menggambarkan tindakan penciptaan lengkap selama enam hari sampai
pada godaan leluhur kita yang pertama (bdk. Kej 1-3).
”Ya Allah, betapa banyak perbuatan-Mu!
Semuanya Kaujadikan dalam kebijaksanaan,
bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
Lihatlah laut itu. Besar dan luas wilayahnya,
di situ bergerak tidak terbilang banyaknya
binatang-binatang yang kecil dan besar.
Di situ, kapal-kapal berlayar
dan Leviathan yang telah Kaubentuk
untuk bermain dengannya.
Semuanya menantikan Engkau
supaya diberi makanan pada waktunya.
Apabila Engkau memberikannya, mereka mengambilnya;
apabila Engkau membuka tangan-Mu,
mereka dikenyangkan oleh kebaikan.
Pada malam Paskah, Gereja memuji Allah karena karya Allah yang bahkan lebih indah
lagi, yaitu penebusan umat manusia dan alam semesta:
”Allah yang mahakuasa dan kekal,
Engkau telah menciptakan segala sesuatu
dengan begitu indah dan teratur.
Kini, bantulah kami untuk memahami
betapa jauh lebih indahnya penciptaan baru
dalam penebusan umat-Mu,
pada saat kepenuhan waktu,
melalui kurban Paskah kami, Yesus Kristus.”
___________
Bible de Souvigny, Miniatura sui giorni della creazione, Moulins, Bibliothéque
Municipale.
Pujilah Allah, hai jiwaku!” (Mzm 104:24-28,35).
Bagian Satu 15
1. Qual e` il disegno di Dio per l’uomo?
1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura
bonta` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
della sua eterna beatitudine.
CAPITOLO PRIMO
L’UOMO E` «CAPACE» DI DIO
2
2. Perche´ nell’uomo c’e` il desiderio di Dio?
34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo
cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e` spesso ignorato,
Dio non cessa di attirare l’uomo a se´, perche´ viva e trovi in lui quella
pienezza di verita` e di felicita`, che cerca senza posa. Per natura e per
vocazione, l’uomo e` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
mo la sua fondamentale dignita`.
3. Come si puo` conoscere Dio con la sola luce della ragione?
56Partendo dalla creazione, cioe` dal mondo e dalla persona umana,
l’uomo, con la sola ragione, puo` con certezza conoscere Dio come origine
e fine dell’universo e come sommo bene, verita` e bellezza infinita.
4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?
7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra
molte difficolta`. Inoltre non puo` entrare da solo nell’intimita` del mistero
divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non
1-
1. Apa rencana Allah untuk manusia?
Allah, yang sempurna dan penuh bahagia, berencana membagikan kebaik-
an-Nya dengan menciptakan manusia agar manusia ikut ambil bagian dalam
kebahagiaan-Nya. Dalam kepenuhan waktu, ketika saatnya tiba, Allah Bapa
mengutus Putra-Nya sebagai Penebus dan Penyelamat manusia, yang sudah
jatuh ke dalam dosa, memanggil semuanya ke dalam Gereja-Nya, dan melalui
karya Roh Kudus, mengangkat mereka sebagai anak-anak-Nya dan pewaris
kebahagiaan abadi.
BAB SATU
KEMAMPUAN MANUSIA UNTUK MENGENAl AllAh
Engkau telah menciptakan kami untuk Diri-Mu,
dan tidak tenanglah hati kami
sampai kami beristirahat dalam Engkau”
(Santo Agustinus)
2. Mengapa manusia mempunyai kerinduan akan Allah?
Allah, dalam menciptakan manusia menurut citra-Nya, telah mengukirkan
dalam hati manusia kerinduan untuk melihat Dia. Bahkan walaupun kerinduan
ini diabaikan, Allah tidak pernah berhenti menarik manusia kepada Diri-
Nya karena hanya dalam Dialah manusia dapat menemukan kepenuhan akan
kebenaran yang tidak pernah berhenti dicarinya dan hidup dalam kebahagiaan.
Karena itu, menurut kodrat dan panggilannya, manusia adalah makhluk religius
yang mampu masuk ke dalam persekutuan dengan Allah. Hubungan akrab dan
mesra dengan Allah mengaruniakan martabat kepada manusia.
”Betapa besar dan sungguh agunglah Engkau, ya Allah. …
16
3. Bagaimana mungkin manusia mengenal Allah hanya melalui terang
Dengan bertolak dari ciptaan, yaitu dari dunia dan pribadi manusia, hanya
melalui akal budinya manusia dapat mengenal Allah secara pasti sebagai asal
dan tujuan alam semesta, sebagai kebaikan tertinggi, dan sebagai kebenaran dan
keindahan yang tak terbatas.
4. Apakah terang akal budi saja sudah memadai untuk mengenal misteri
Allah?
Jika hanya melalui terang akal budi saja, manusia mengalami banyak
kesulitan untuk mengenal Allah. Dengan kekuatannya sendiri, manusia sungguh-
sungguh tidak mampu masuk ke dalam kehidupan intim misteri ilahi. Karena
itu, manusia membutuhkan pencerahan melalui wahyu; tidak hanya untuk
hal-hal yang melampaui pemahamannya, tetapi juga untuk kebenaran religius
dan moral, yang sebenarnya tidak melampaui daya tangkap akal budi manusia.
mudah oleh semua manusia, secara pasti, dan tanpa kesalahan.
5. Bagaimana kita dapat bicara tentang Allah?
lainnya, yang – meskipun terbatas – merupakan cerminan kesempurnaan Allah
sejauh itu mungkin walaupun harus kita sadari bahwa kita tidak akan pernah dapat
mengungkapkan misteri Allah yang tak terbatas.
BAB DUA
AllAh DATANG UNTUK MENjUMPAI MANUSIA
PEWAHYUAN ALLAH
6. Apa yang diwahyukan Allah kepada manusia?
Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya, Allah mewahyukan Diri. Melalui
yang tak berkesudahan. Namun, kita perlu terus-menerus memurnikan bahasa kita
Sebagai titik tolak, kita berbicara tentang kesempurnaan manusia dan ciptaan
sabda dan karya, Allah mewahyukan Diri dan rencana-Nya yang berasal dari cin-
Bahkan dalam kondisi saat ini, kebenaran-kebenaran tadi dapat dipahami dengan
Bagian Satu:Pengakuan Iman
akal budinya?
17
7. Apa saja tahap-tahap awal pewahyuan Allah?
pertama, Adam dan Hawa, dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam
persatuan yang intim dengan-Nya. Sesudah kejatuhan mereka ke dalam dosa, Allah
bagi semua keturunan mereka. Sesudah bencana air bah, Allah membuat perjanjian
dengan Nabi Nuh, perjanjian antara Allah sendiri dengan semua makhluk hidup.
8. Apa saja tahap-tahap selanjutnya wahyu Allah?
Allah memilih Abram, memanggilnya keluar dari tanah airnya, menjadikannya
”bapa banyak bangsa” (Kej 17:5), dan berjanji melalui dia ”semua bangsa di muka
bumi akan mendapat berkat” (Kej 12:3). Bangsa keturunan Abraham akan menjadi
orang-orang kepercayaan dari janji ilahi yang sudah diberikan kepada para bapa
bangsa. Allah membentuk Israel sebagai bangsa terpilih, membebaskan mereka
dari perbudakan di Mesir, menetapkan perjanjian di Gunung Sinai, dan melalui
Nabi Musa, memberikan hukum-Nya kepada mereka. Para nabi memaklumkan
penebusan bagi seluruh umat dan penyelamatan bagi segala bangsa dalam sebuah
perjanjian yang baru dan kekal. Dari bangsa Israel, dari keturunan Raja Daud akan
lahir sang Mesias, yaitu Yesus.
9. Bagaimana wahyu Allah yang penuh dan definitif itu terlaksana?
Tahap wahyu Allah yang penuh dan definitif terlaksana dalam Sabda-Nya
yang menjadi daging, Yesus Kristus, pengantara dan kepenuhan wahyu. Sebagai
Putra Tunggal Allah yang menjadi manusia, Dialah Sabda Bapa yang sempurna
wahyu Allah menjadi lengkap secara penuh, namun iman Gereja harus sedikit
demi sedikit memahami maknanya yang lengkap selama berabad-abad.
Seksi Satu: ”Aku Percaya” – ”Kami Percaya”
kehidupan ilahi sebagai ”anak-anak angkat” dalam Putra Tunggal Allah.
tidak meng hentikan pewahyuan-Nya kepada mereka, tetapi menjanjikan penebusan
semua umat manusia, melalui rahmat Roh Kudus, mengambil bagian dalam ke-
ta kasih yang dalam Kristus telah dinyatakan sejak kekal. Menurut rencana ini,
Sejak awal mula, Allah mengungkapkan Diri-Nya kepada leluhur kita yang
dan definitif. Dalam pengutusan Sang Putra dan pemberian Roh Kudus, sekarang
18
1. Qual e` il disegno di Dio per l’uomo?
1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura
bonta` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
della sua eterna beatitudine.
CAPITOLO PRIMO
L’UOMO E` «CAPACE» DI DIO
2
2. Perche´ nell’uomo c’e` il desiderio di Dio?
34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo
cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e` spesso ignorato,
Dio non cessa di attirare l’uomo a se´, perche´ viva e trovi in lui quella
pienezza di verita` e di felicita`, che cerca senza posa. Per natura e per
vocazione, l’uomo e` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
mo la sua fondamentale dignita`.
3. Come si puo` conoscere Dio con la sola luce della ragione?
56Partendo dalla creazione, cioe` dal mondo e dalla persona umana,
l’uomo, con la sola ragione, puo` con certezza conoscere Dio come origine
e fine dell’universo e come sommo bene, verita` e bellezza infinita.
4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?
7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra
molte difficolta`. Inoltre non puo` entrare da solo nell’intimita` del mistero
divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non
”Sejak Ia menganugerahkan kepada kita Putra-Nya, yang adalah Sabda-Nya yang
tunggal dan definitif, Allah tidak mempunyai sabda yang lain lagi untuk kita.
Ia sudah mengatakan segala sesuatu dalam Sabda yang satu dan tidak lagi
mengatakan hal lain”
(Santo Yohanes dari Salib Suci)
10. Apa nilai wahyu-wahyu pribadi?
Walaupun tidak termasuk dalam khazanah iman, wahyu-wahyu pribadi
dapat membantu manusia untuk menghidupi imannya sejauh membawa kita
kepada Kristus. Kuasa Mengajar Gereja yang mempunyai tugas untuk menilai
klaim bahwa wahyu pribadi itu melebihi atau mengoreksi wahyu definitif, yaitu
Kristus.
PEWARISAN WAHYU ILAHI
11. Mengapa dan dengan cara bagaimana wahyu ilahi itu diwariskan?
Allah menghendaki agar manusia diselamatkan dan sampai pada pengetahuan
akan kebenaran (1Tim 2:4), yaitu Yesus Kristus. Karena alasan inilah, Kristus harus
diwartakan kepada semua menurut perintah-Nya, ”Pergilah dan ajarlah segala
bangsa” (Mat 28:19). Dan, ini diwariskan oleh Tradisi Apostolik.
12. Apa Tradisi Apostolik itu?
yang diilhami. Para Rasul mewariskan apa yang sudah mereka terima dari Kristus
dan belajar dari Roh Kudus kemudian terus berlanjut kepada pengganti-pengganti
mereka, para Uskup, dan melalui mereka kepada semua generasi sampai akhir dunia.
13. Bagaimana terjadinya Tradisi Apostolik?
Tradisi Apostolik terjadi dalam dua cara: melalui pewarisan langsung Sabda
Allah (yang ini sebagai Tradisi) dan melalui Kitab Suci yang merupakan
pewartaan keselamatan yang sama dalam bentuk tulisan.
awal Kekristenan melalui khotbah, kesaksian, institusi, ibadah, dan tulisan-tulisan
Tradisi Apostolik adalah pewarisan pesan Kristus, yang diturunkan sejak
wahyu-wahyu pribadi semacam itu tidak dapat menerima mereka yang meng-
Bagian Satu:Pengakuan Iman
19
14. Apa hubungan antara Tradisi dan Kitab Suci?
Tradisi dan Kitab Suci berhubungan erat dan saling melengkapi. Masing-
masing menghadirkan misteri Kristus dan berbuah di dalam Gereja. Kedua hal ini
mengalir dari satu sumber ilahi yang sama, dan bersama-sama membentuk khazanah
iman yang suci dan dari sinilah Gereja mendapatkan kepastian tentang wahyu.
15. Kepada siapa iman ini dipercayakan?
Para Rasul mempercayakan khazanah iman ini kepada seluruh Gereja.
Berkat makna iman yang adikodrati inilah umat Allah secara keseluruhan, dengan
bimbingan Roh Kudus dan dituntun oleh Kuasa Mengajar Gereja, tidak pernah
berhenti untuk menerima, meresapkan lebih dalam, dan menghayati anugerah
wahyu ilahi ini secara lebih penuh.
16. Kepada siapa diberikan tugas untuk menafsirkan khazanah iman ini
secara autentik?
Tugas untuk memberikan tafsir autentik terhadap khazanah iman ini diper-
cayakan kepada otoritas Kuasa Mengajar Gereja, yaitu pengganti Petrus, Uskup
Roma, dan para Uskup yang ada dalam kesatuan dengannya. Dalam pelayanan
Sabda Allah, pengajaran resmi ini mempunyai karisma kebenaran, dan kepadanya
juga diberi tugas untuk merumuskan dogma yang merupakan rumusan kebenaran
yang terdapat dalam wahyu Ilahi. Otoritas pengajaran resmi ini juga diperluas pada
kebenaran-kebenaran lain yang mempunyai hubungan erat dengan wahyu.
17. Apa hubungan antara Kitab Suci, Tradisi, dan Kuasa Mengajar?
Kitab Suci, Tradisi, dan Kuasa Mengajar berhubungan erat satu sama lain
sedemikian sehingga yang satu tidak dapat ada tanpa yang lain. Dengan bekerja
sama, masing-masing dengan caranya sendiri, ketiga hal tersebut memberikan
sumbangan secara efektif bagi keselamatan jiwa-jiwa di bawah naungan karya
Roh Kudus.
84, 91
9
Seksi Satu: ”Aku Percaya” – ”Kami Percaya”
20
18. Mengapa Kitab Suci mengajarkan kebenaran?
Karena Allah sendirilah pengarang Kitab Suci. Atas alasan inilah Kitab Suci
lu untuk keselamatan kita. Roh Kudus menginspirasikan para pengarang yang
menuliskan apa yang Dia inginkan untuk mengajar kita. Tetapi, iman Kristen
bukanlah ”agama Kitab”, tetapi agama Sabda Allah – ”bukan kata-kata yang tertulis
dan bisu, melainkan Sabda yang menjadi manusia dan hidup” (Santo Bernardus
dari Clairvaux).
19. Bagaimana Kitab Suci seharusnya dibaca?
Kitab Suci harus dibaca dan ditafsirkan dengan bantuan Roh Kudus dan di
bawah tuntunan Kuasa Mengajar Gereja menurut kriteria: 1) harus dibaca dengan
memperhatikan isi dan kesatuan dari keseluruhan Kitab Suci, 2) harus dibaca
dalam Tradisi yang hidup dalam Gereja, 3) harus dibaca dengan memperhatikan
analogi iman, yaitu harmoni batin yang ada di antara kebenaran-kebenaran iman
itu sendiri.
20. Apa kanon Kitab Suci itu?
Kanon Kitab Suci ialah daftar lengkap dari tulisan-tulisan suci yang diakui oleh
Gereja melalui Tradisi Apostolik. Kanon ini terdiri dari 46 kitab Perjanjian Lama
dan 27 kitab Perjanjian Baru.
21. Apa pentingnya Perjanjian lama bagi umat Kristen?
Para pengikut Kristus menghormati Perjanjian Lama sebagai Sabda Allah
yang benar. Seluruh Kitab Perjanjian Lama itu diinspirasikan secara ilahi dan
mem punyai nilai tetap. Kitab-kitab itu memberikan kesaksian tentang pedagogi
ilahi cinta Allah yang menyelamatkan. Kitab-kitab itu ditulis terutama untuk
mempersiapkan kedatangan Kristus sang Penyelamat alam semesta.
22. Apa pentingnya Perjanjian Baru bagi umat Kristen?
Perjanjian Baru, yang berpusat pada Yesus Kristus, menyatakan kebenaran
terakhir wahyu ilahi kepada kita. Dalam Perjanjian Baru, keempat Injil menurut
Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes merupakan inti dari seluruh Kitab Suci
karena merupakan saksi utama hidup dan ajaran Yesus. Dengan demikian,
keempatnya mempunyai tempat yang unik di dalam Gereja
23. Bagaimana kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru?
Kitab Suci adalah satu sejauh Sabda Allah itu satu. Rencana penyelamatan
Allah itu satu, dan inspirasi ilahi dari kedua Perjanjian itu juga satu. Perjanjian Lama
mempersiapkan yang Baru dan Perjanjian Baru menyempurnakan yang Lama,
keduanya saling menerangkan satu sama lain.
24. Apa peranan Kitab Suci di dalam kehidupan Gereja?
Kitab Suci memberikan dukungan dan kekuatan bagi kehidupan Gereja. Bagi
Putra-Putri Gereja, Kitab Suci merupakan suatu peneguhan iman, makanan jiwa,
dan sumber hidup spiritual. Kitab Suci adalah jiwa teologi dan khotbah pastoral.
Para pemazmur berkata bahwa Kitab Suci ”pelita bagi kakiku dan cahaya bagi
langkahku” (Mzm 119:105). Karena itu, Gereja menganjurkan semua umat beriman
untuk sering membaca Kitab Suci karena ”tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak
mengenal Kristus” (Santo Hieronimus).
BAB TIGA
jAwABAN MANUSIA KEPADA AllAh
AKU PERCAYA
25. Bagaimana manusia menjawab Allah yang mewahyukan Diri-Nya?
Dengan bantuan rahmat ilahi, kita menjawab Allah dengan ketaatan iman, yang
berarti penyerahan diri kita kepada Allah secara penuh dan menerima kebenaran-
Nya sebagaimana dijamin oleh Dia, sang Kebenaran sejati.
26. Siapa saksi-saksi utama ketaatan iman dalam Kitab Suci?
Ada banyak saksi-saksi macam itu, secara khusus kita melihat dua. Yang
pertama, Abraham, ketika mengalami ujian, dia tetap ”percaya kepada Allah”
(Rom 4:3) dan selalu taat kepada panggilan-Nya. Karena itulah Abraham ini
Bagian Satu:Pengakuan Iman
KITAB SUCI
ini ”terinspirasikan”, dan tanpa kesalahan mengajarkan kebenaran yang per-
21
Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes merupakan inti dari seluruh Kitab Suci
karena merupakan saksi utama hidup dan ajaran Yesus. Dengan demikian,
keempatnya mempunyai tempat yang unik di dalam Gereja
23. Bagaimana kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru?
Kitab Suci adalah satu sejauh Sabda Allah itu satu. Rencana penyelamatan
Allah itu satu, dan inspirasi ilahi dari kedua Perjanjian itu juga satu. Perjanjian Lama
mempersiapkan yang Baru dan Perjanjian Baru menyempurnakan yang Lama,
keduanya saling menerangkan satu sama lain.
24. Apa peranan Kitab Suci di dalam kehidupan Gereja?
Kitab Suci memberikan dukungan dan kekuatan bagi kehidupan Gereja. Bagi
Putra-Putri Gereja, Kitab Suci merupakan suatu peneguhan iman, makanan jiwa,
dan sumber hidup spiritual. Kitab Suci adalah jiwa teologi dan khotbah pastoral.
Para pemazmur berkata bahwa Kitab Suci ”pelita bagi kakiku dan cahaya bagi
langkahku” (Mzm 119:105). Karena itu, Gereja menganjurkan semua umat beriman
untuk sering membaca Kitab Suci karena ”tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak
mengenal Kristus” (Santo Hieronimus).
BAB TIGA
jAwABAN MANUSIA KEPADA AllAh
AKU PERCAYA
25. Bagaimana manusia menjawab Allah yang mewahyukan Diri-Nya?
Dengan bantuan rahmat ilahi, kita menjawab Allah dengan ketaatan iman, yang
berarti penyerahan diri kita kepada Allah secara penuh dan menerima kebenaran-
Nya sebagaimana dijamin oleh Dia, sang Kebenaran sejati.
26. Siapa saksi-saksi utama ketaatan iman dalam Kitab Suci?
Ada banyak saksi-saksi macam itu, secara khusus kita melihat dua. Yang
pertama, Abraham, ketika mengalami ujian, dia tetap ”percaya kepada Allah”
(Rom 4:3) dan selalu taat kepada panggilan-Nya. Karena itulah Abraham ini
Seksi Satu: ”Aku Percaya” – ”Kami Percaya”
22
1. Qual e` il disegno di Dio per l’uomo?
1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura
bonta` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
della sua eterna beatitudine.
CAPITOLO PRIMO
L’UOMO E` «CAPACE» DI DIO
2
2. Perche´ nell’uomo c’e` il desiderio di Dio?
34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo
cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e` spesso ignorato,
Dio non cessa di attirare l’uomo a se´, perche´ viva e trovi in lui quella
pienezza di verita` e di felicita`, che cerca senza posa. Per natura e per
vocazione, l’uomo e` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
mo la sua fondamentale dignita`.
3. Come si puo` conoscere Dio con la sola luce della ragione?
56Partendo dalla creazione, cioe` dal mondo e dalla persona umana,
l’uomo, con la sola ragione, puo` con certezza conoscere Dio come origine
e fine dell’universo e come sommo bene, verita` e bellezza infinita.
4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?
7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra
molte difficolta`. Inoltre non puo` entrare da solo nell’intimita` del mistero
divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non
1-
yang seluruh hidupnya menjadi kesaksian sempurna ketaatan iman: ”Terjadilah
27. Apa artinya percaya kepada Allah bagi seseorang dalam praktek
hidupnya?
amini semua kebenaran yang diwahyukan Allah karena Allah adalah Kebenaran.
Ini berarti percaya kepada satu Allah dalam tiga Pribadi, yaitu Bapa, Putra, dan Roh
Kudus.
28. Apa ciri-ciri iman?
Iman adalah keutamaan adikodrati yang mutlak perlu bagi keselamatan. Iman
adalah anugerah cuma-cuma dari Allah dan tersedia bagi semua orang yang dengan
rendah hati mencarinya. Tindakan iman adalah tindakan manusiawi, yaitu tindakan
dari intelek manusia – terdorong oleh kehendak yang digerakkan oleh Allah – yang
dengan bebas mengamini kebenaran ilahi. Iman juga pasti karena mempunyai dasar
sekarang ini juga, orang mencecap kegembiraan surga.
29. Mengapa tidak ada kontradiksi antara iman dan ilmu?
Walaupun iman itu mengatasi akal budi, tidak pernah ada kontradiksi antara
iman dan ilmu karena kedua-duanya berasal dari Allah. Allah sendirilah yang
memberikan, baik terang akal budi maupun terang iman kepada kita.
”Aku percaya untuk mengerti,
dan aku mengerti untuk percaya lebih baik”
(Santo Agustinus)
padaku menurut perkataanmu” (Luk 1:38).
”Bapa kaum beriman” (Rom 4:11.18). Contoh yang kedua, Santa Perawan Maria
rus-menerus dengan mendengarkan Sabda Allah dan doa. Dengan iman, bahkan
Artinya, setia kepada Allah, mempercayakan hidup kepada-Nya, dan meng-
Bagian Satu:Pengakuan Iman
pada Sabda Allah, iman bekerja ”oleh kasih” (Gal 5:6); dan iman berkembang te-
23
1. Qual e` il disegno di Dio per l’uomo?
1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura
bonta` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
della sua eterna beatitudine.
CAPITOLO PRIMO
L’UOMO E` «CAPACE» DI DIO
2
2. Perche´ nell’uomo c’e` il desiderio di Dio?
34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo
cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e` spesso ignorato,
Dio non cessa di attirare l’uomo a se´, perche´ viva e trovi in lui quella
pienezza di verita` e di felicita`, che cerca senza posa. Per natura e per
vocazione, l’uomo e` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
mo la sua fondamentale dignita`.
3. Come si puo` conoscere Dio con la sola luce della ragione?
56Partendo dalla creazione, cioe` dal mondo e dalla persona umana,
l’uomo, con la sola ragione, puo` con certezza conoscere Dio come origine
e fine dell’universo e come sommo bene, verita` e bellezza infinita.
4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?
7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra
molte difficolta`. Inoltre non puo` entrare da solo nell’intimita` del mistero
divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non
1-
KAMI PERCAYA
30. Mengapa iman itu tindakan pribadi dan sekaligus gerejawi?
Iman adalah tindakan pribadi sejauh menjadi jawaban bebas pribadi manu-
siawi kepada Allah yang mewahyukan Diri-Nya. Tetapi, sekaligus merupakan
tindakan gerejawi yang mengungkapkan dirinya dalam pengakuan ”Kami percaya”.
Kenyataannya, Gerejalah yang percaya, dan dengan rahmat Roh Kudus, Gereja
mendahului, memunculkan, dan memperkembangkan iman setiap orang Kristen.
Karena alasan inilah Gereja adalah Bunda dan Guru.
”Tak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa
jika tidak mempunyai Gereja sebagai Bunda”
(Santo Siprianus)
31. Mengapa rumusan iman itu penting?
Rumusan iman itu penting karena dengannya orang beriman dapat meng-
ungkapkan, menghayati, merayakan, dan saling berbagi kebenaran-kebenaran iman
bersama dengan orang beriman lainnya melalui satu bahasa yang sama.
32. Mengapa iman Gereja itu hanya satu?
Gereja, walaupun terdiri dari banyak orang dari macam-macam bahasa,
budaya, dan ritus, mengakui satu iman dalam kesatuan suara; iman yang diterima
dari satu Allah dan diwariskan oleh satu Tradisi Apostolik. Gereja hanya mengakui
satu Allah, Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan menunjuk pada satu jalan keselamatan.
Karena itu, kita percaya dengan satu hati dan satu jiwa semua yang terdapat dalam
Sabda Allah, diwariskan langsung atau ditulis, dan diakui oleh Gereja sebagai wahyu
ilahi.
Seksi Satu: ”Aku Percaya” – ”Kami Percaya”
24 Kompendium
Bagian Satu 25
SEKSI DUA
PENGAKUAN IMAN KRISTEN
foto04
SEZIONE SECONDA
LA PROFESSIONE
DELLA FEDE CRISTIANA
26 Kompendium
Mosaik kuno yang terdapat di Basilika Santo Klemens, Roma, meng gambarkan ke me-
nangan Salib, pusat misteri iman Kristen. Kita bisa memperhatikan hiasan megah rumbai-
rumbai dari daun Akantus, dan dari sini muncul banyak sekali lingkaran yang keluar menuju
segala arah dengan bunga-bunga dan buah-buahnya. Tanaman ini mendapatkan kekuatan
dari salib Yesus, yang berkat kurban-Nya, manusia dan semesta alam diciptakan kembali.
Yesus adalah Adam baru. Misteri penderitaan, wafat, dan kebangkitan-Nya membawa
kelahiran kembali umat manusia dan rekonsiliasi dengan Bapa.
Di sekeliling Kristus yang menderita, terdapat dua belas merpati putih yang
melambangkan kedua belas Rasul. Di kaki salib, berdiri Maria dan Yohanes, murid yang
dikasihi-Nya.
”Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah
Ia kepada ibu-Nya: ‘Ibu, inilah anakmu!’ Kemudian, Ia berkata kepada murid-Nya: ’Inilah
ibumu!’ Dan sejak saat itu, murid itu menerima Maria di dalam rumahnya” (Yoh 19:26-
27).
Di atas salib, tangan Bapa terulur, memberikan mahkota kemuliaan kepada Putra-Nya
yang melalui misteri Paskah menjadi pemenang atas kematian.
Di bawah tanaman itu, terdapat seekor rusa kecil yang bertempur melawan ular jahat.
Dari tanaman ini, yang menggambarkan pohon penebusan, muncullah sebuah mata
air yang memancar memberikan kehidupan bagi empat anak sungai, yang melambangkan
keempat Injil, tempat orang-orang beriman melepaskan dahaga mereka seperti rusa yang
datang ke sumber air kehidupan. Di sini, Gereja digambarkan sebagai sebuah taman surgawi
yang memperoleh kehidupannya dari Kristus, pohon kehidupan sejati.
_________
Basilica of Saint Clement, Mosaic in the Apse, Rome.
Bagian Satu 27
SYAhADAT
Syahadat Para Rasul
Aku percaya akan Allah, Bapa yang
mahakuasa, Pencipta langit dan bumi.
Dan, akan Yesus Kristus, Putra-Nya
yang tunggal, Tuhan kita.
Yang dikandung dari Roh Kudus, dila-
hirkan oleh Perawan Maria.
Yang menderita sengsara dalam peme-
rintahan Pontius Pilatus, disalibkan,
wafat, dan dimakamkan.
Yang turun ke tempat penantian, pada ha-
ri ketiga bangkit dari antara orang mati.
Yang naik ke surga, duduk di sebelah
kanan Allah Bapa yang Mahakuasa,
Dari situ, Ia akan datang, mengadili
orang yang hidup dan yang mati.
Gereja Katolik yang Kudus,
Amin.
Symbolum Apostolicum
Credo in Deum Patrem
omnipoténtem, Creatórem cæli et
terræ, et in Iesum Christum, FÃlium
Eius únicum, Dó minum nostrum, qui
concéptus est de SpÃritu Sancto, natus
ex Maria VÃrgine,
passus sub Póntio Piláto,
crucifÃxus, mórtuus,
et sepúltus,
descéndit ad Ãnferos, tértia die
resurréxit a mórtuis, ascéndit ad
cælos, sedet ad déxteram Dei Patris
omnipoténtis,
inde ventúrus est iudicáre vivos et
mórtuos.
Et in SpÃritum Sanctum,
sanctam Ecclésiam cathólicam,
sanctórum communiónem,
remissiónem peccatórum,
carnis resurrectiónem,
vitam ætérnam.
Amen.
persekutuan para kudus,
kehidupan kekal.
pengampunan dosa,
Aku percaya akan Roh Kudus,
kebangkitan badan,
28
Syahadat
Nicea-Konstantinopel
Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang Mahakuasa, Pencipta
langit dan bumi, dan segala sesuatu
yang kelihatan dan tak kelihatan.
Dan akan satu Tuhan, Yesus Kristus,
Putra Allah yang tunggal. Ia lahir dari
Bapa sebelum segala abad.
Allah dari Allah, Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
seha kikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
manusia dan untuk keselamatan kita.
dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita,
dan di ma kamkan.
Pada hari ketiga, Ia bangkit,
menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga,
Ia akan kembali dengan mulia, meng-
adili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang Menghidupkan,
Ia berasal dari Bapa dan Putra.
Symbolum
Nicænum Constan tino politanum
Credo in unum Deum,
Patrem omnipoténtem,
Factórem cæli et terræ,
visibÃlium ómnium et invisibÃlium
Et in unum Dóminum Iesum
Christum, Filium Dei unigénitum
Deum de Deo, Lumen de Lúmine
Deum verum de Deo vero,
génitum, non factum,
consubstantiá lem Patri:
per quem ómnia facta sunt;
qui propter nos hómines
et propter nostram salútem,
descéndit de cælis, et incarnátus est
de SpÃritu Sancto ex MarÃa VÃrgine
et homo factus est,
crucifÃxus etiam
pro nobis sub Póntio Piláto,
passus
et sepúltus est,
et resurréxit tertia die
secúndum Scriptúras,
et ascéndit in cælum,
sedet ad déxteram Patris,
et Ãterum ventúrus
est cum glória, iudicáre vivos et
mórtuos, cuius regni non erit finis.
Credo in Spiritum Sanctum,
Dóminum et vivificántem,
qui ex Patre
Bagian Satu: Pengakuan Iman
Ia turun dari surga untuk kita
Ia menderita sampai wafat,
duduk di sisi Bapa.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
waktu Pontius Pilatus.
dilahirkan oleh Perawan Maria
et ex Patre natum ante ómnia sǽcula:
29
atre et
Filio simul adorátur
et conglorificátur,
tas.
m
in remissionem peccatórum .
Et exspécto resurrectiónem
i sǽculi.
Amen.
Yang serta Bapa dan Putra
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan
para nabi.
Kudus, Katolik, dan Apostolik.
Aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
Aku menantikan kebangkitan orang
mati dan hidup di akhirat.
Amin.
Seksi Dua: Pengakuan Iman Kristen
Aku percaya akan Gereja yang Satu,
Filióque procédit, qui cum Patre et
qui locútus est per prophétas.
Et unam sanctam cathólicam
ConfÃteor unum Baptisma
et apostólicam Ecclésiam.
ǽculi. i smortuórum, et vitam ventur
30 Kompendium
31
BAB SATU
AKU PERCAYA AkaN AllAh BAPA
Simbol Iman
33. Apa simbol-simbol iman itu?
Simbol-simbol iman adalah rumusan-rumusan yang diformulasikan, ini
juga ”pengakuan iman” atau ”syahadat”. Sejak awal mula berdirinya, Gereja me-
rumuskan pengakuan iman ini secara sintetis dan mewariskannya dalam bahasa
yang normatif dan umum bagi semua umat beriman.
34. Apa simbol-simbol iman yang paling kuno itu?
Simbol-simbol iman yang paling kuno ialah pengakuan iman pembaptisan
karena diberikan ”atas nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus” (Mat 28:19),
pengakuan kebenaran-kebenaran iman dalam Sakramen Pembaptisan difor mu-
lasikan mengacu pada tiga Pribadi Tritunggal.
35. Simbol-simbol iman apa yang paling penting?
Yang paling penting adalah Syahadat Para Rasul yang merupakan simbol
pembaptisan kuno dari Gereja Roma dan Syahadat Nicea-Konstantinopel
yang merupakan hasil dari dua Konsili ekumenis, yaitu Nicea (325 M) dan
Konstantinopel (381 M); bahkan sampai sekarang, syahadat ini umum digunakan
oleh semua Gereja besar di Timur dan Barat.
”AKU PERCAYA AKAN ALLAH BAPA YANG MAHAKUASA,
PENCIPTA LANGIT DAN BUMI”
36. Mengapa Pengakuan Iman mulai dengan kata-kata ”Aku percaya akan
Allah”?
Pengakuan Iman mulai dengan kata-kata ini karena pernyataan ”Aku percaya
akan Allah” adalah hal yang paling penting, sumber dari semua kebenaran yang
Seksi Dua: Pengakuan Iman Kristen
32
lain tentang manusia dan dunia, serta tentang seluruh kehidupan orang yang
37. Mengapa orang mengaku percaya hanya kepada satu Allah?
Kepercayaan akan satu Allah ini diakui karena Dia sudah mewahyukan
Diri-Nya kepada bangsa Israel sebagai Yang Satu ketika bersabda: ”Dengarlah,
hai Israel: Allah itu Allah kita, Allah itu esa” (Ul 6:4) dan ”tidak ada yang lain”
(Yes 45:22). Yesus sendiri meneguhkan bahwa ”Allah kita itu esa” (Mrk 12:29).
Pengakuan bahwa Yesus dan Roh Kudus adalah juga Allah dan Tuhan tidak
membawa perpecahan di dalam Allah yang esa.
38. Dengan nama apa Allah mewahyukan Diri-Nya?
Allah mewahyukan Diri-Nya kepada Musa sebagai Allah yang hidup, ”Allah
nama-Nya yang gaib ”Aku adalah Aku (YHWH)”. Sudah sejak zaman Perjanjian
Lama, Nama Allah yang tak terkatakan ini diganti dengan gelar ilahi Tuhan. Jadi,
benar Allah.
39. Apa Allah itu satu-satunya yang ”ada”?
Karena makhluk menerima segalanya dari Allah, mereka ada dan kepunyaan
mereka dari Allah. Hanya Allah dalam Diri-Nya sendiri merupakan kepenuhan dari
yang ada dan dari setiap kesempurnaan. Allah itu ”Dia yang ada” tanpa awal dan
tanpa akhir. Yesus mewahyukan bahwa Ia juga menyandang nama ilahi ”Aku ada”
(Yoh 8:28).
40. Mengapa pewahyuan Nama Allah itu penting?
Dalam mewahyukan nama-Nya, Allah memberitahukan kekayaan yang
ada di dalam misteri ada-Nya yang tak terkatakan. Hanya Dia sendirilah yang
dari kekal sampai kekal. Dia mengatasi dunia dan sejarah. Dialah yang membuat
langit dan bumi. Dia adalah Allah yang setia yang selalu dekat dengan umat-Nya
untuk menyelamatkan mereka. Dialah kekudusan tertinggi, ”penuh dengan belas
kasihan” (Ef 2:4), selalu siap untuk mengampuni. Dialah yang spiritual, transenden,
mahakuasa, personal, dan sempurna. Dia adalah kebenaran dan cinta.
percaya kepada Allah.
manakala Yesus ini Tuhan di dalam Perjanjian Baru, Ia tampil sebagai benar-
Abraham, Allah Iskak, Allah Yakub” (Kel 3:6). Allah juga mewahyukan kepada Musa
203-205
Bagian Satu: Pengakuan Iman
33
1. Qual e` il disegno di Dio per l’uomo?
1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura
bonta` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
della sua eterna beatitudine.
CAPITOLO PRIMO
L’UOMO E` «CAPACE» DI DIO
2
2. Perche´ nell’uomo c’e` il desiderio di Dio?
34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo
cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e` spesso ignorato,
Dio non cessa di attirare l’uomo a se´, perche´ viva e trovi in lui quella
pienezza di verita` e di felicita`, che cerca senza posa. Per natura e per
vocazione, l’uomo e` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
mo la sua fondamentale dignita`.
3. Come si puo` conoscere Dio con la sola luce della ragione?
56Partendo dalla creazione, cioe` dal mondo e dalla persona umana,
l’uomo, con la sola ragione, puo` con certezza conoscere Dio come origine
e fine dell’universo e come sommo bene, verita` e bellezza infinita.
4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?
7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra
molte difficolta`. Inoltre non puo` entrare da solo nell’intimita` del mistero
divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non
1
”Allah itu pengada sempurna yang tak terbatas,
yaitu Tritunggal ”
(Santo Turibus dari Montenegro)
41. Apa artinya bahwa Allah adalah Kebenaran?
Allah adalah Kebenaran, dengan demikian Dia tidak dapat menipu ataupun
ditipu. Dia adalah ”terang, dan di dalam-Nya tidak ada kegelapan” (1Yoh 1:5). Putra
Allah yang kekal, penjelmaan kebijaksanaan, diutus ke dunia untuk ”memberikan
kesaksian akan Kebenaran” (Yoh 18:37).
42. Dengan cara bagaimana Allah mewahyukan bahwa Dia adalah cinta?
Allah mewahyukan Diri-Nya kepada Israel sebagai Dia yang mempunyai cinta
yang lebih besar daripada cinta orang tua untuk anak-anak mereka atau cinta antara
43. Apa artinya percaya hanya akan satu Allah?
Nya. Hal ini menyangkut hidup dalam rasa syukur dan selalu percaya kepada-Nya,
sejati seluruh umat manusia, yang diciptakan menurut gambaran-Nya. Berarti pula
menggunakan dengan baik segala sesuatu yang sudah Dia ciptakan.
44. Apakah pusat misteri iman dan hidup Kristen?
Pusat misteri iman dan hidup Kristen adalah misteri Tritunggal yang Amat
Seksi Dua: Pengakuan Iman Kristen
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, su-
Percaya hanya akan satu Allah berarti mengenal keagungan dan kekuasaan-
menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Yoh 3:16-17).
Terberkati. Orang Kristen dibaptis atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
bahkan dalam kemalangan. Hal ini berarti pula mengakui kesatuan dan martabat
”Karena begitu besar kasih
Dengan mengutus Putra-Nya dan Roh Kudus, Allah mewahyukan bahwa Dia sen-
memberikan dirinya secara penuh dan cuma-cuma,
paya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hi-
suami dan istri. ”Allah dalam Diri-Nya sendiri adalah cinta” (1Yoh 4:8.16). Dia yang
dup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk
diri adalah hubungan cinta yang abadi.
34
45. Dapatkah misteri Tritunggal itu dikenal hanya melalui akal budi
manusia saja?
Allah meninggalkan beberapa jejak kehidupan trinitaris-Nya dalam ciptaan-
Nya dan dalam Perjanjian Lama, tetapi kodrat-Nya yang terdalam sebagai
Tritunggal Mahakudus merupakan sebuah misteri yang tidak akan dapat ditembus
oleh akal budi manusia saja, bahkan oleh iman Israel sebelum Penjelmaan Putra
Allah dan pengutusan Roh Kudus. Misteri ini diwahyukan oleh Yesus Kristus dan
ini merupakan sumber semua misteri yang lainnya.
karena Dia menciptakan alam semesta dan manusia, tetapi terutama karena Dia
secara kekal melahirkan dalam Diri-Nya, Putra-Nya, yaitu Sabda-Nya, ”cahaya
47. Siapakah Roh Kudus yang diwahyukan oleh Yesus Kristus kepada
kita?
Roh Kudus adalah Pribadi ketiga Tritunggal. Dia adalah Allah, satu dan
setara dengan Bapa dan Putra. Dia ”berasal dari Bapa” (Yoh 15:26) yang adalah
dasar tanpa sebuah dasar, dan asal dari semua kehidupan trinitaris. Dia berasal
pula dari Sang Putra (Filioque) lewat anugerah abadi yang dibuat oleh Bapa
kepada sang Putra. Diutus oleh Bapa dan Putra yang menjelma, Roh Kudus
48. Bagaimana Gereja mengungkapkan iman trinitarisnya?
Gereja mengungkapkan iman trinitarisnya dengan percaya kepada keesaan
Allah yang dalam-Nya terdapat tiga Pribadi, Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Ketiga
Pribadi ilahi ini hanya satu Allah karena masing-masing memiliki secara setara
kepenuhan kodrat ilahi yang satu dan tak terbagi. Mereka berbeda satu sama lain
karena relasi yang menghubungkan mereka satu sama lain. Bapa melahirkan Putra,
Putra dilahirkan oleh Bapa, Roh Kudus keluar dari Bapa dan Putra.
membimbing Gereja ”ke dalam seluruh kebenaran” (Yoh 16:13).
Yesus Kristus mewahyukan kepada kita bahwa Allah itu ”Bapa”, bukan hanya
46. Apa yang diwahyukan Yesus kepada kita tentang misteri Bapa?
kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah” (Ibr 1:3).
Bagian Satu: Pengakuan Iman
35
1. Qual e` il disegno di Dio per l’uomo?
1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura
bonta` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
della sua eterna beatitudine.
CAPITOLO PRIMO
L’UOMO E` «CAPACE» DI DIO
2
2. Perche´ nell’uomo c’e` il desiderio di Dio?
34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo
cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e` spesso ignorato,
Dio non cessa di attirare l’uomo a se´, perche´ viva e trovi in lui quella
pienezza di verita` e di felicita`, che cerca senza posa. Per natura e per
vocazione, l’uomo e` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
mo la sua fondamentale dignita`.
3. Come si puo` conoscere Dio con la sola luce della ragione?
56Partendo dalla creazione, cioe` dal mondo e dalla persona umana,
l’uomo, con la sola ragione, puo` con certezza conoscere Dio come origine
e fine dell’universo e come sommo bene, verita` e bellezza infinita.
4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?
7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra
molte difficolta`. Inoltre non puo` entrare da solo nell’intimita` del mistero
divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non
1-
49. Bagaimana ketiga Pribadi Ilahi ini bekerja?
Tidak terpisahkan dalam satu hakikat, ketiga Pribadi Ilahi ini juga tidak
terpisahkan dalam aktivitas mereka. Tritunggal mempunyai satu tindakan yang
satu dan sama. Namun di dalam tindakan yang satu ini, setiap Pribadi hadir
menurut cara adanya yang khas baginya di dalam Tritunggal.
”Ya Allahku, Tritunggal yang kusembah …
berilah damai di dalam jiwaku;
jadikanlah ini surga-Mu, tempat tinggal-Mu yang tercinta
dan tempat istirahat-Mu.
tetapi tetap tinggal di situ, seluruhnya dan seutuhnya,
siap sedia di dalam imanku, sepenuhnya memuja-Mu,
dan sepenuhnya menyerahkan diriku kepada tindakan kreatif-Mu”
(Elizabet dari Tritunggal)
50. Apa artinya mengatakan bahwa Allah itu mahakuasa?
kekal” (”Omnipotens sempiterne Deus ...”).
51. Apa pentingnya mengatakan, ”Pada awal mula, Allah menciptakan
langit dan bumi” (Kej 1:1)?
Maknanya, penciptaan itu dasar dari semua rencana penyelamatan Allah.
Tindakan penciptaan itu menunjukkan kekuasaan dan cinta bijaksana Allah,
merupakan langkah pertama menuju kepada perjanjian antara Allah dengan
umat-Nya. Penciptaan merupakan permulaan sejarah keselamatan yang me-
hal inilah, Gereja mengalamatkan doa-doanya kepada ”Allah yang mahakuasa dan
Allah mewahyukan diri-Nya sebagai ”Dia yang kuat, Dia yang kuasa” (Mzm
kuasaan-Nya itu universal, gaib, dan yang menunjukkan Diri-Nya di dalam
penciptaan dunia dari ketiadaan dan penciptaan manusia dari cinta, tetapi ter-
utama menunjukkan Diri-Nya dalam Penjelmaan dan Kebangkitan Putra-Nya,
24:8), sebagai Dia ”yang bagi-Nya tidak ada yang mustahil” (Luk 1:37). Kemaha-
dalam anugerah pengangkatan anak dan dalam pengampunan dosa-dosa. Karena
Seksi Dua: Pengakuan Iman Kristen
Semoga aku tak pernah meninggalkan-Mu,
36
1. Qual e` il disegno di Dio per l’uomo?
1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura
bonta` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
della sua eterna beatitudine.
CAPITOLO PRIMO
L’UOMO E` «CAPACE» DI DIO
2
2. Perche´ nell’uomo c’e` il desiderio di Dio?
34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo
cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e` spesso ignorato,
Dio non cessa di attirare l’uomo a se´, perche´ viva e trovi in lui quella
pienezza di verita` e di felicita`, che cerca senza posa. Per natura e per
vocazione, l’uomo e` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
mo la sua fondamentale dignita`.
3. Come si puo` conoscere Dio con la sola luce della ragione?
56Partendo dalla creazione, cioe` dal mondo e dalla persona umana,
l’uomo, con la sola ragione, puo` con certezza conoscere Dio come origine
e fine dell’universo e come sommo bene, verita` e bellezza infinita.
4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?
7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra
molte difficolta`. Inoltre non puo` entrare da solo nell’intimita` del mistero
divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non
1-
muncak dalam diri Kristus, dan jawaban pertama terhadap pertanyaan dasar kita
52. Siapa yang menciptakan dunia?
Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah prinsip penciptaan yang satu dan tak
terpisahkan walaupun karya penciptaan dunia secara khusus dikenakan kepada
Allah Bapa.
53. Mengapa dunia diciptakan?
Dunia diciptakan bagi kemuliaan Allah yang ingin menunjukkan dan
mengomunikasikan kebaikan, kebenaran, dan keindahan-Nya. Tujuan akhir pen-
ciptaan, Allah menjadi ”semua di dalam semua” dalam Diri Kristus (1Kor 15:28)
untuk kemuliaan-Nya dan kebahagiaan kita.
”Kemuliaan Allah adalah manusia yang sungguh-sungguh hidup, terlebih lagi
kehidupan manusia menjadi penampakan Allah”
(Santo Ireneus)
54. Bagaimana Allah menciptakan semesta alam?
Dari kehendak bebas-Nya, Allah menciptakan semesta alam dalam ke-
bijaksanaan dan cinta. Dunia diciptakan bukan karena kebutuhan, atau takdir
buta, ataupun kebetulan. Allah menciptakan dari ketiadaan (ex nihilo) (2Mak
7:28) sebuah dunia yang teratur dan baik. Ia jauh mengatasi ciptaan-Nya. Allah
memelihara ciptaan-Nya dalam keberadaan dan menopangnya, memberinya
kemampuan untuk bertindak, membimbingnya menuju kepenuhannya melalui
Putra-Nya dan Roh Kudus.
55. Apa penyelenggaraan ilahi itu?
Penyelenggaraan ilahi terletak pada kesediaan Allah untuk membimbing
makhluk-makhluk ciptaan-Nya menuju tujuan akhir mereka. Allah adalah Tuan
yang berkuasa atas rencana-Nya. Tetapi untuk melaksanakannya, Allah juga
berkehendak untuk bekerja sama dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Allah
menganugerahkan kepada makhluk-makhluk ciptaan-Nya martabat untuk dapat
bertindak dari kebebasan mereka sendiri dan saling memimpin satu sama lain.
mengenai asal dan tujuan akhir.
Bagian Satu: Pengakuan Iman
37
56. Bagaimana kita bekerja sama dengan penyelenggaraan ilahi?
Dengan tetap menghormati kebebasan kita, Allah meminta kita untuk
bekerja sama dengan-Nya dan memberikan kepada kita kemampuan untuk
melaksanakannya melalui semua tindakan, doa, dan penderitaan kita. Jadi, Allah
Iman memberikan kepastian kepada kita bahwa Allah tidak akan mengizin kan
itu. Hal ini dilaksanakan oleh Allah dengan cara yang menakjubkan dalam wafat
dan kebangkitan Kristus. Kenyataannya, dari kejahatan moral yang paling besar dari
dari semuanya (kemuliaan Kristus dan penebusan kita).
Surga dan Bumi
59. Apa yang diciptakan Allah?
Kitab Suci mengatakan, ”Pada awal mula, Allah menciptakan langit dan bumi”
(Kej 1:1). Gereja dalam pengakuan imannya menyatakan bahwa Allah adalah
Pencipta segala sesuatu, yang kelihatan dan tak kelihatan, semua makhluk spiritual
dan yang bertubuh, yaitu para malaikat dan dunia yang kelihatan, khususnya,
manusia.
Nya” (Flp 2:13).
57. jika Allah itu mahakuasa dan mahabaik, mengapa ada kejahatan?
hanya keseluruhan iman Kristenlah yang dapat memberikan jawaban. Allah sa-
menjadi akar dari semua kejahatan lain.
Terhadap pertanyaan ini, yang menyedihkan dan sekaligus juga misterius,
Dia menerangi misteri kejahatan di dalam Putra-Nya, Yesus Kristus, yang wafat
58. Mengapa Allah mengizinkan kejahatan ada?
kejahatan jika Dia tidak menyebabkan suatu kebaikan yang datang dari kejahatan
dan bangkit untuk mengalahkan kejahatan moral itu, yaitu dosa manusia, yang
ma sekali bukanlah penyebab kejahatan, baik langsung maupun tidak langsung.
semuanya (pembunuhan Putra-Nya), Dia membawa kebaikan yang paling besar
Seksi Dua: Pengakuan Iman Kristen
membangkitkan dalam diri kita ”kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-
38
1. Qual e` il disegno di Dio per l’uomo?
1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura
bonta` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
della sua eterna beatitudine.
CAPITOLO PRIMO
L’UOMO E` «CAPACE» DI DIO
2
2. Perche´ nell’uomo c’e` il desiderio di Dio?
34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo
cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e` spesso ignorato,
Dio non cessa di attirare l’uomo a se´, perche´ viva e trovi in lui quella
pienezza di verita` e di felicita`, che cerca senza posa. Per natura e per
vocazione, l’uomo e` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
mo la sua fondamentale dignita`.
3. Come si puo` conoscere Dio con la sola luce della ragione?
56Partendo dalla creazione, cioe` dal mondo e dalla persona umana,
l’uomo, con la sola ragione, puo` con certezza conoscere Dio come origine
e fine dell’universo e come sommo bene, verita` e bellezza infinita.
4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?
7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra
molte difficolta`. Inoltre non puo` entrare da solo nell’intimita` del mistero
divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non
1-
60. Siapa para malaikat itu?
Malaikat-Malaikat adalah makhluk murni spiritual, bukan makhluk bertubuh,
tak kelihatan, tak dapat mati, dan berpribadi, dianugerahi akal dan kehendak.
Mereka mengontemplasikan dan bertatap muka dengan Allah terus-menerus, dan
mereka memuliakan-Nya. Mereka mengabdi-Nya dan menjadi pembawa pesan
dalam melaksanakan misi penyelamatan-Nya bagi semua.
61. Dengan cara bagaimana para malaikat hadir dalam kehidupan Gereja?
Gereja bergabung dengan para malaikat dalam menyembah Allah, meminta
pertolongan mereka dan memperingati mereka dalam liturgi.
”Di samping setiap orang beriman, berdiri seorang malaikat
sebagai pelindung dan gembala
yang akan menuntunnya kepada kehidupan”
(Santo Basilius Agung)
62. Apa yang diajarkan oleh Kitab Suci tentang penciptaan dunia yang
kelihatan?
Melalui kisah penciptaan dalam ”enam hari”, Kitab Suci mengajarkan nilai
dunia yang diciptakan dan tujuannya, yaitu untuk memuji Allah dan melayani umat
manusia. Setiap ciptaan menerima eksistensinya dari Allah, dan dari Dia pulalah
manusia menerima kebaikan dan kesempurnaannya, hukum dan tempatnya sendiri
di dalam alam semesta.
63. Di mana tempat pribadi manusia dalam penciptaan?
Pribadi manusia merupakan puncak ciptaan yang kelihatan sejauh dia
diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
64. hubungan apa yang ada di antara barang-barang ciptaan?
Ada saling ketergantungan dan hierarki di antara makhluk-makhluk se-
bagaimana yang dikehendaki Allah. Sekaligus terdapat kesatuan dan solidaritas
di antara para makhluk karena semuanya mempunyai Pencipta yang sama,
semuanya dicintai oleh-Nya dan diatur untuk kemuliaan-Nya. Menghormati
Bagian Satu: Pengakuan Iman
39
hukum-hukum yang tertulis dalam penciptaan dan relasi-relasi yang berasal dari
65. Apa hubungan antara karya penciptaan dan karya penebusan?
Karya Penciptaan berpuncak pada karya yang lebih besar lagi, yaitu karya
penebusan yang dalam kenyataannya membangkitkan ciptaan baru yang di
dalamnya segala sesuatu akan menemukan kembali makna dan kepenuhannya.
Manusia
66. Dalam arti apa kita mengerti bahwa manusia, laki-laki dan perempuan,
Pribadi manusia diciptakan menurut gambar Allah dalam arti bahwa dia
mampu mengenal dan mencintai Penciptanya secara bebas. Manusia adalah
satu-satunya makhluk di dunia yang dikehendaki Allah demi mereka sendiri,
dan dipanggil untuk mengambil bagian dalam kehidupan ilahi-Nya melalui
pengenalan dan cinta kasih. Semua manusia, karena diciptakan menurut gam-
baran Allah, mempunyai martabat sebagai seorang pribadi. Seorang pribadi bu-
kanlah sesuatu barang, tetapi seseorang yang mampu mengenal dirinya sendiri
dan memberikan dirinya dengan bebas dan masuk ke dalam persatuan dengan
Allah dan pribadi-pribadi lainnya.
67. Apa tujuan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan?
Allah menciptakan segala sesuatu bagi mereka, tetapi Dia menciptakan
mereka untuk mengenal, melayani, dan mencintai Allah, untuk mempersembahkan
untuk mengangkatnya ke dalam hidup bersama Dia di surga. Hanya dalam misteri
kodrat ciptaan itu merupakan prinsip kebijaksanaan dan dasar moralitas.
diciptakan ”menurut gambaran Allah”?
penjelmaan Sang Sabda, misteri pribadi manusia dapat dimengerti secara baru.
Allah yang menjadi manusia, Allah yang tidak kelihatan” (Kol 1:15).
semua ciptaan di dunia ini sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada-Nya dan
Seksi Dua: Pengakuan Iman Kristen
Laki-laki dan perempuan ditakdirkan untuk menghasilkan kembali gambar Putra
40
68. Mengapa bangsa manusia membentuk satu kesatuan?
Seluruh umat manusia membentuk satu kesatuan bangsa manusia karena
semua mempunyai asal yang sama, yang juga berasal dari Allah (Kis 17:26).
Semua mempunyai satu Penyelamat, dan dipanggil untuk ambil bagian dalam
kebahagiaan abadi bersama Allah.
69. Bagaimana jiwa dan badan membentuk satu kesatuan dalam manusia?
Pribadi manusia adalah satu wujud jasmani sekaligus rohani. Dalam manusia,
roh dan materi membentuk satu kodrat. Kesatuan ini begitu dalam sehingga berkat
prinsip spiritual, yaitu jiwa, badan yang adalah materi menjadi badan manusia yang
hidup dan berpartisipasi dalam martabat gambaran Allah.
70. Dari mana jiwa berasal?
Jiwa yang bersifat rohani tidak berasal dari orang tua, tetapi diciptakan secara
langsung oleh Allah dan bersifat abadi. Jiwa tidak ikut mati pada saat dipisahkan
dari badan dalam kematian, dan jiwa akan dipersatukan kembali dengan badan
pada hari kebangkitan.
71. hubungan apa yang ditetapkan Allah antara laki-laki dan perempuan?
Laki-laki dan perempuan diciptakan Allah dalam martabat yang setara karena
mereka adalah pribadi-pribadi manusia. Sekaligus mereka diciptakan untuk saling
melengkapi karena mereka laki-laki dan perempuan. Allah menghendaki agar
Mereka juga dipanggil untuk meneruskan kehidupan manusia dengan menjadi ”satu
daging” dalam perkawinan (Kej 2:24). Mereka juga dipanggil untuk menaklukkan
dunia sebagai ”pelayan” Allah.
72. Bagaimana kondisi asli manusia menurut rencana Allah?
Dengan menciptakan laki-laki dan perempuan, Allah memberikan kepada
mereka suatu partisipasi khusus dalam kehidupan ilahi-Nya, dalam kesucian dan
keadilan. Dalam rencana Allah, mereka tak akan mengalami penderitaan atau
kematian. Selain itu, terdapat harmoni sempurna dalam diri manusia, antara
makhluk ciptaan dan Penciptanya, antara laki-laki dan perempuan, juga antara
pasangan manusia yang pertama dan semua ciptaan.
mereka menjadi satu bagi yang lainnya untuk membentuk kesatuan pribadi-pribadi.
384
Bagian Satu: Pengakuan Iman
41
Jatuh ke Dalam Dosa
73. Bagaimana kita seharusnya memahami realitas dosa?
Dosa ada dalam sejarah manusia. Realitas dosa dapat dipahami dengan jelas
hanya dalam terang wahyu ilahi dan terutama dalam terang Kristus Penyelamat
semuanya. Ketika dosa begitu banyak, Dia melimpahkan rahmat lebih banyak lagi.
74. Apa kejatuhan para malaikat itu?
Ungkapan ini menyatakan bahwa Setan dan iblis-iblis lainnya, yang dibicara-
kan oleh Kitab Suci dan Tradisi Gereja, pada awalnya adalah para malaikat yang
diciptakan dengan baik oleh Allah. Tetapi, mereka berubah menjadi jahat karena,
melalui pilihan yang bebas dan definitif, menolak Allah dan Kerajaan-Nya sehingga
memunculkan neraka. Mereka mencoba membujuk manusia untuk bersekutu
dengan mereka memberontak melawan Allah. Namun, Allah telah memastikan
kemenangan terhadap Kejahatan dalam Kristus.
75. Apa dosa manusia yang pertama itu?
Ketika dicobai iblis, manusia pertama, laki-laki dan perempuan, telah mem-
biarkan kepercayaan kepada Sang Pencipta mati dari dalam hati mereka. Dalam
ketidaktaatan, mereka ingin menjadi ”seperti Allah”, tetapi tanpa Allah dan tidak
selaras dengan-Nya (Kej 3:5). Karena itu, Adam dan Hawa langsung kehilangan
rahmat asali kesucian dan keadilan bagi mereka sendiri dan semua keturunan
mereka.
76. Apa dosa asal itu?
Dosa asal yang di dalamnya semua manusia dilahirkan adalah keadaan
tiadanya kesucian dan keadilan asali. Dosa asal adalah dosa yang ”membelenggu”
kita, bukan sesuatu yang kita lakukan, merupakan suatu keadaan kelahiran dan
bukan suatu tindakan pribadi. Karena kesatuan asali seluruh umat manusia, dosa
asal ini diturunkan kepada keturunan Adam ”bukan dengan peniruan, tetapi
lewat pembiakan”. Pewarisan ini menjadi misteri yang tidak dapat kita pahami
sepenuhnya.
Seksi Dua: Pengakuan Iman Kristen
42
77. Apa konsekuensi-konsekuensi lain yang muncul dari dosa asal?
Sebagai konsekuensi dosa asal, kodrat manusia terluka dalam kekuatan
alamiahnya tanpa menjadi rusak secara total. Karena dosa asal ini, muncullah
kebodohan, penderitaan, kekuasaan maut, dan kecenderungan terhadap dosa.
Kecenderungan ini ini konkupisensi.
78. Setelah dosa yang pertama, apa yang dilakukan oleh Allah?
Sesudah dosa yang pertama, dunia dibanjiri dosa, tetapi Allah tidak
mem biarkan manusia berada di bawah kuasa maut. Dalam ”Protoevangelium”
akan dikalahkan dan manusia akan diangkat dari kedosaannya. Pernyataan ini
pada masa yang akan datang ini dengan ”kedosaan yang membahagiakan”
karena ”memunculkan Penebus Agung bagi kita” (Liturgi Malam Paskah).
BAB DUA
AKU PERCAYA AkaN YESUS KRISTUS,
PUTra AllAh YANG TUNGGAl
79. Apa Kabar Gembira bagi umat manusia itu?
(Mat 16:16), yang wafat dan bangkit dari mati. Pada masa Raja Herodes dan
Kaisar Agustus, Allah menepati janji-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Dia
80. Bagaimana Kabar Gembira ini menyebar?
Bahkan pada zaman sekarang, dari cinta akan Kristus muncullah semangat di antara
orang beriman untuk berevangelisasi dan berkatekese, yaitu untuk mewartakan
seluruh rencana Allah dalam Pribadi Kristus dan membawa umat manusia dalam
persatuan dengan Dia.
”DAN AKAN YESUS KRISTUS, PUTRANYA YANG TUNGGAL
TUHAN KITA”
81. Apa arti nama ”Yesus”?
Diberikan oleh malaikat pada waktu Pewartaan (kepada Maria), nama ”Yesus”
berarti ”Allah menyelamatkan”. Nama itu mengungkapkan identitas dan misi-
Nya ”karena Dia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka” (Mat
1:21). Petrus menyatakan bahwa ”tidak ada nama lain di surga bagi manusia yang
dengannya kita dapat diselamatkan” (Kis 4:12).
82. Mengapa Yesus ini ”Kristus”?
”Kristus”dalam bahasa Yunani, ”Messiah” dalam bahasa Ibrani, berarti ”Yang
diurapi”. Yesus adalah Kristus karena dia disucikan oleh Allah dan diurapi oleh
Roh Kudus untuk misi penebusan-Nya. Dia adalah Mesias yang dinanti-nantikan
oleh Israel, diutus ke dalam dunia oleh Bapa. Yesus menerima gelar Mesias, tetapi
Dia menjelaskan makna istilah itu ”turun dari surga” (Yoh 3:13), disalibkan dan
kemudian bangkit, Dia Hamba yang Menderita ”yang memberikan hidup-Nya
sebagai tebusan bagi banyak orang” (Mat 20:28). Dari nama Kristus, muncul
sebutan kita sebagai orang Kristen.
83. Dalam arti apa Yesus adalah Putra Tunggal Allah?
Yesus adalah Putra Allah dalam cara yang unik dan sempurna. Pada saat
pembaptisan dan transfigurasi-Nya, suara Bapa menyebut Yesus sebagai ”Putra-
Nya yang terkasih”. Dalam memperkenalkan Diri-Nya sebagai sang Putra yang
”mengenal Bapa” (Mat 11:27), Yesus menegaskan relasi-Nya yang tunggal dan
abadi dengan Allah Bapa-Nya. Dia adalah ”Putra Tunggal Allah” (1Yoh 4:9), Pribadi
kedua dari Tritunggal. Dia adalah figur sentral pewartaan iman. Para Rasul melihat
”Kemuliaan-Nya sebagai Putra Tunggal Bapa” (Yoh 1:14).
0
(Kej 3:15), Allah memaklumkan dengan cara yang misterius bahwa kejahatan
merupakan pewartaan pertama Mesias dan Penebus. Karena itu, kedosaan ini
Kabar Gembira adalah pewartaan Yesus Kristus, ”Anak Allah yang hidup”
Bagian Satu: Pengakuan Iman
mengutus ”Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hu-
Sejak awal mula, para murid yang pertama dikobarkan oleh semangat untuk
mewartakan Yesus Kristus untuk membawa semuanya kepada iman akan Dia.
rat supaya kita diterima menjadi anak” (Gal 4:4-5).
kum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Tau-
43
seluruh rencana Allah dalam Pribadi Kristus dan membawa umat manusia dalam
persatuan dengan Dia.
”DAN AKAN YESUS KRISTUS, PUTRANYA YANG TUNGGAL
TUHAN KITA”
81. Apa arti nama ”Yesus”?
”Kristus”dalam bahasa Yunani, ”Messiah” dalam bahasa Ibrani, berarti ”Yang
sebutan kita sebagai orang Kristen.
83. Dalam arti apa Yesus adalah Putra Tunggal Allah?
Yesus adalah Putra Allah dalam cara yang unik dan sempurna. Pada saat
pembaptisan dan transfigurasi-Nya, suara Bapa menyebut Yesus sebagai ”Putra-
kedua dari Tritunggal. Dia adalah figur sentral pewartaan iman. Para Rasul melihat 425-429
4
diurapi”. Yesus adalah Kristus karena Dia disucikan oleh Allah dan diurapi oleh
Dia menjelaskan makna istilah itu ”turun dari surga” (Yoh 3:13), disalibkan dan
menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mat 20:28). Dari nama Kristus, muncul
oleh Israel, diutus ke dalam dunia oleh Bapa. Yesus menerima gelar Mesias, tetapi
kemudian bangkit, Dia Hamba yang Menderita yang ”memberikan nyawa-Nya
”Kemuliaan-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa” (Yoh 1:14).
abadi dengan Allah Bapa-Nya. Dia adalah ”Anak Tunggal Allah” (1Yoh 4:9), Pribadi
Nya yang terkasih”. Dalam memperkenalkan Diri-Nya sebagai Sang Putra yang
”mengenal Bapa” (Mat 11:27), Yesus menegaskan relasi-Nya yang tunggal dan
Roh Kudus untuk misi penebusan-Nya. Dia adalah Mesias yang dinanti-nantikan
Seksi Dua: Pengakuan Iman Kristen
Diberikan oleh malaikat pada waktu Pewartaan (kepada Maria), nama ”Yesus”
Nya ”karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”
berarti ”Allah menyelamatkan”. Nama itu mengungkapkan identitas dan misi-
(Mat 1:21). Petrus menyatakan, ”di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
82. Mengapa Yesus ini ”Kristus”?
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis 4:12).
44
84. Apa arti gelar ”Tuhan”?
Dalam Kitab Suci, gelar ini menjelaskan Allah sebagai yang Mahakuasa.
Yesus memakai gelar ini bagi Diri-Nya sendiri, dan mewahyukan kekuasaan ilahi-
terhadap maut, terutama melalui Kebangkitan-Nya. Syahadat Jemaat Kristen
”YESUS DIKANDUNG DARI KUASA ROH KUDUS,
DILAHIRKAN OLEH PERAWAN MARIA”
85. Mengapa Putra Allah menjadi manusia?
Untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita, Putra Allah menjelma
menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria dengan kuasa Roh Kudus. Dia
melakukannya untuk mendamaikan kita orang berdosa dengan Allah, untuk
mengenal cinta Allah yang tak terbatas, untuk menjadi teladan kesucian kita, dan
86. Apa arti kata ”Penjelmaan”?
Gereja menyebut misteri kesatuan Kudus kodrat ilahi dan manusiawi dalam
satu Pribadi Ilahi ini dengan ”Penjelmaan”. Demi keselamatan kita, Putra Manusia
telah menjadi ”daging” (Yoh 1:1-14) dan sungguh-sungguh menjadi manusia. Iman
akan Penjelmaan merupakan ciri khas iman Kristen.
87. Dengan cara bagaimana Yesus Kristus itu sungguh-sungguh Allah dan
sungguh-sungguh manusia?
Yesus secara tak terpisahkan adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-
sungguh manusia dalam kesatuan Pribadi Ilahi-Nya. Sebagai Putra Allah, yan