orang lain dapat kita manfaat-
kan sebagai hal yang mendorong pengudusan kita, seperti
peristiwa memalukan yang menimpa seorang jemaat di Korin-
tus, yang melakukan hubungan terlarang, menimbulkan pem-
baharuan yang membawa berkat dalam jemaat itu (2Kor. 7:11).
2. Yosua harus mengumpulkan mereka semua untuk diperiksa
dengan undi (ay. 14). Suku yang darinya orang yang bersalah
itu berasal, akan disingkapkan pertama-tama oleh undi, ke-
mudian kaumnya, lalu keluarganya, dan yang terakhir orang
itu sendiri. Putusan yang menyatakan dia bersalah menda-
tanginya secara perlahan-lahan seperti itu,supaya ia menda-
pat sedikit banyak ruang untuk maju dan menyerahkan diri.
Sebab Allah menghendakisupaya jangan ada yang binasa,
melainkansupaya semua orang berbalik dan bertobat. Cermati-
lah, Tuhan dikatakan mendapati suku, kaum, dan keluarga
yang kena undi, sebab keputusan undi berasal dari pada
TUHAN. Dan, sekalipun tampak kebetulan, undi ada di bawah
pimpinan hikmat dan keadilan yang tak terbatas. Dan undi
digunakan untuk menunjukkan bahwa saat dosa para pen-
dosa diketahui, Allah harus diakui di dalamnya. Dialah yang
menangkap mereka, dan penangkapan itu dilakukan atas
nama-Nya. Allah telah memperlihatkan kesalahan hamba-ham-
bamu ini (Kej. 44:16). Juga tersirat bahwa Allah yang benar
membedakan, dan akan membedakan, yang tidak bersalah
dan yang bersalah, dengan penghakiman yang sangat pasti
dan tidak keliru. Dengan begitu, meskipun untuk sementara
waktu mereka sama-sama diadili, seperti seluruh suku saat
130
pertama-tama didapati oleh undi, namun Dia yang memiliki
penampi di tangan-Nya akan berhasil mengambil yang berhar-
ga dari yang hina. Dengan begitu, meskipun orang benar ber-
asal dari suku, kaum, dan keluarga yang sama dengan orang
fasik, namun mereka tidak akan pernah diperlakukan sama
dengan orang fasik (Kej. 18:25).
3. saat penjahat itu ditemukan, ia harus dihukum mati tanpa
belas kasihan (Ibr. 10:28), disertai segala ungkapan kebencian
yang kudus (ay. 15). Orang itu dan semua yang dia miliki
harus dibakar dengan api,supaya barang-barang yang dikhu-
suskan itu tidak tersisa di antara mereka. Alasan yang diberi-
kan untuk hukuman yang berat ini yaitu sebab si penjahat
itu telah,
(1) Memberikan penghinaan yang besar kepada Allah: Ia telah
melanggar perjanjian TUHAN, yang secara khusus cemburu
terhadap kehormatan dari kovenan kudus-Nya.
(2) Ia telah sangat mencelakakan jemaat Allah: Ia telah berbuat
noda di antara orang Israel, telah mempermalukan bangsa
itu, yang dipandang oleh semua tetangganya sebagai umat
yang bijaksana dan berakal budi. Ia telah melukai bangsa
yang dikuduskan bagi Allah itu, dan menyusahkan bangsa
yang untuknya Ia menjadi pelindungnya. sebab kejahat-
an-kejahatan ini begitu keji, dan dampaknya begitu meru-
gikan serta menjadi contoh yang begitu merusak, maka
pelaksanaan hukumannya, yang bisa saja dipersalahkan
sebagai kekejaman, malah akan dipuji sebagai sebuah tin-
dakan keadilan yang memang harus dilakukan. Kejahatan
itu yaitu pencemaran terhadap barang yang kudus. Keja-
hatan itu melanggar hak-hak Allah, merampas barang
milik-Nya, dan menggunakan untuk keperluan pribadi apa
yang diabdikan untuk kemuliaan-Nya dan yang disediakan
untuk melayani tempat kudus-Nya. Ini yaitu kejahatan
yang harus dihukum berat seperti itu, sebagai peringatan
untuk semua orang di sepanjang masasupaya berjaga-jaga
untuk tidak merampok Allah.
Kitab Yosua 7:16-26
131
Dakwaan terhadap Akhan; Pengakuan Akhan;
Penghukuman terhadap Akhan
(7:16-26)
16 Keesokan harinya bangunlah Yosua pagi-pagi, lalu menyuruh orang Israel
tampil ke muka suku demi suku, maka didapatilah suku Yehuda. 17 saat
disuruhnya tampil ke muka kaum-kaum Yehuda, maka didapatinya kaum
Zerah. saat disuruhnya tampil ke muka kaum Zerah, seorang demi
seorang, maka didapatilah Zabdi. 18 saat disuruhnya keluarga orang itu
tampil ke muka, seorang demi seorang, maka didapatilah Akhan bin Karmi
bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda. 19 Berkatalah Yosua kepada Akhan:
“Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulah di hadapan-Nya;
katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku.”
20 Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: “Benar, akulah yang berbuat dosa
terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku: 21 aku melihat
di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan
dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya;
aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam
kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali.” 22 Lalu Yosua menyu-
ruh orang segera pergi ke kemah itu, dan sesungguhnya, semuanya itu disem-
bunyikan dalam kemah Akhan, dan perak itu ada di bawah sekali. 23 Maka
mereka mengambil semuanya itu dari dalam kemah, lalu membawanya ke-
pada Yosua dan kepada semua orang Israel, dan mencurahkannya di hadapan
TUHAN. 24 lalu Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin
Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki
dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan
segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor. 25 Berkata-
lah Yosua: “Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelaka-
kan engkau pada hari ini.” Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu,
semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu. 26 Sesudah itu
didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada
sampai sekarang. Lalu surutlah murka TUHAN yang bernyala-nyala itu. Oleh
sebab itu nama
Kita mendapati dalam ayat-ayat ini,
I. Didapatinya Akhan oleh undi, yang terbukti merupakan undi yang
sempurna, meskipun undi itu berjalan secara bertahap. Kita bisa
menduga bahwa Yosua tidur lebih nyenyak, dan dengan lebih
tenang dan puas, saat ia mengetahui penyakit parah dari tubuh
yang dipimpinnya di bawah kuasa Allah itu dapat disembuhkan.
Sekalipun demikian, keesokan harinya bangunlah Yosua pagi-pagi
(ay. 16), sebab hatinya begitu terpatri pada penyakit itu, untuk
menyingkirkan barang yang dikhususkan itu. Sebelumnya kita su-
dah tahu bahwa Yosua itu seorang yang suka bangun pagi-pagi.
namun di sini ia bangun pagi sebab semangat dan keinginannya
yang menggebu-gebu untuk melihat Israel dipulihkan untuk mene-
rima perkenanan ilahi kembali. Dalam pemeriksaan itu, amatilah,
132
1. Bahwa suku yang bersalah yaitu suku Yehuda, yang yaitu ,
dan akan menjadi suku yang paling terhormat dan termasyhur
di antara semua suku lainnya. Ini mendatangkan noda bagi
martabat mereka, dan dapat berguna sebagai teguran terha-
dap kesombongan mereka. Banyak orang dari suku itu yang
menjadi kemuliaannya, namun di sini ada satu orang yang men-
jadi celanya. Janganlah keluarga-keluarga yang terbaik merasa
heran jika ditemukan di antara mereka, dan yang berasal dari
keturunan mereka, orang-orang yang mendatangkan keduka-
an dan aib bagi mereka. Yehuda akan memiliki bagian yang
pertama dan paling luas di Kanaan. Yang lebih tidak bisa di-
maafkan yaitu bahwa seseorang dari suku itu, sebab tidak
mau menunggu bagiannya sendiri, mencuri harta milik Allah.
Kepercayaan turun-temurun dari orang Yahudi mengatakan
bahwa saat suku Yehuda ditemukan bersalah, orang-orang
yang gagah berani dari suku itu menghunus pedang mereka,
dan menyatakan bahwa mereka tidak mau menyarungkannya
lagi sampai mereka melihat penjahat itu dihukum, dan nama
mereka sendiri dibersihkan sebagai orang yang tidak bersalah.
2. Bahwa orang yang bersalah itu pada akhirnya ditemukan, dan
ungkapan bahasa yang dipakai dalam undi itu yaitu , engkau-
lah orang itu (ay. 18). Sungguh mengherankan bahwa Akhan,
yang sadar akan kesalahannya sendiri, saat melihat undi itu
makin lama makin dekat kepadanya, tidak berpikiran untuk
melarikan diri atau tidak beroleh anugerah untuk membuat
pengakuan. Sebaliknya, hatinya menjadi tegar sebab tipu
daya dosa, dan dosa itu terbukti menjadi kebinasaannya sen-
diri. Bisa kita bayangkan bagaimana wajahnya berubah, beta-
pa ia dicekam ketakutan dan kebingungan saat ia ditunjuk
sebagai penjahat, saat mata seluruh Israel terpaku padanya,
dan setiap orang sudah bersiap-siap untuk berkata, sekarang
kami mendapat engkau, hai musuh kami. Lihatlah di sini,
(1) Kebodohan orang-orang yang meyakinkan diri mereka sen-
diri bahwa dosa mereka akan tersembunyi. Allah yang be-
nar memiliki banyak cara untuk membukakan ke dalam
terang perbuatan-perbuatan kegelapan yang tersembunyi,
dan dengan begitu mempermalukan dan menghancurkan
orang-orang yang terus mengambil bagian dalam perbuat-
an-perbuatan yang tidak berbuahkan apa-apa itu. Burung
Kitab Yosua 7:16-26
133
di udara, jika Allah berkenan, akan menyampaikan ucapan-
mu (Pkh. 10:20 dan lihat Mzm 94:7, dst.).
(2) Betapa kita berkepentingan, saat Allah sedang berseteru
dengan kita, untuk mencari tahu apa penyebab dari perse-
teruan itu, dosa tertentu apa yang sudah diperbuat, yang,
seperti Akhan, mencelakakan perkemahan kita. Kita harus
memeriksa diri kita sendiri seperti itu dan melihat kembali
dengan hati-hati catatan-catatan hati nurani,supaya kita
dapat menemukan barang yang terkutuk itu, dan berdoa
dengan sungguh-sungguh bersama Ayub yang kudus, Tu-
han, beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara
dengan aku. Temukan pengkhianatnya, maka ia tidak akan
lagi terlindungi.
II. Dakwaan dan pemeriksaan terhadap Akhan (ay. 19). Yosua duduk
sebagai hakim, dan, meskipun ia sungguh yakin akan kesalahan
Akhan melalui ketentuan undi itu, namun Yosua mendesak
Akhan untuk membuat pengakuan pertobatan,supaya jiwanya
diselamatkan oleh pengakuan itu di dunia lain. Meskipun begitu,
ia tidak dapat membesarkan hati Akhan untuk berharap bahwa
nyawanya akan diselamatkan oleh pengakuan itu. Amatilah,
1. Bagaimana Yosua menegurnya dengan penuh kelemahlembut-
an, seperti murid Musa yang sejati. Yosua bisa saja dengan
adil menyebutnya “pencuri,” dan “pemberontak,” “kafir,” dan
“bodoh.” namun ia memanggilnya “anak.” Ia bisa saja mendesak
Akhan untuk mengaku, seperti yang dilakukan Imam Besar
terhadap Juruselamat kita yang terberkati, atau mengancam-
nya dengan siksaan untuk memaksanya mengaku. namun demi
kasih, Yosua lebih suka memohon kepadanya: Anakku, menga-
kulah. Ini merupakan contoh bagi semua orang untuk tidak
menghina orang-orang yang sedang sengsara, meskipun mere-
ka menimpakan sendiri kesengsaraan itu ke atas mereka de-
ngan kefasikan mereka sendiri. Sebaliknya, kita harus mem-
perlakukan bahkan para pelanggar hukum sekalipun dengan
roh lemah lembut. Sebab kita sendiri tidak tahu apa jadinya
dan apa yang seharusnya kita lakukan seandainya kita sendiri
yang diserahkan Allah ke tangan pengadilan. Itu juga merupa-
kan contoh bagi para hakim, dalam menegakkan keadilan,
untuk mengendalikan hawa nafsu mereka dengan tangan yang
134
ketat dan bijak. Dan untuk tidak pernah membiarkan diri me-
reka terbawa nafsu sehingga mereka bertindak dan berbicara
tidak sopan, bahkan terhadap orang-orang yang sudah mem-
buat mereka sangat marah. Amarah manusia tidak mengerja-
kan kebenaran di hadapan Allah. Hendaklah mereka ingat
bahwa pengadilan yaitu kepunyaan Allah, yang yaitu
Tuhan atas murka-Nya. Inilah cara yang paling memungkinkan
untuk membuat para pelanggar hukum bertobat.
2. Apa yang diharapkan Yosua untuk dilakukan Akhan, yaitu
mengakui kejadian yang sebenarnya, mengakuinya kepada
Allah, pihak yang dilanggar oleh kejahatan itu. Yosua yaitu
pengganti Allah bagi Akhan, sehingga dengan mengaku kepada
Yosua, Akhan mengaku kepada Allah. Dengan begitu, Akhan
akan memuaskan hati Yosua dan jemaat mengenai apa yang
didakwakan kepadanya. Pengakuannya juga akan menjadi
bukti dari pertobatannya, dan peringatan bagi orang lain un-
tuk berjaga-jagasupaya tidak berdosa dengan melakukan
pelanggaran seperti dirinya. namun sebenarnya apa yang men-
jadi tujuan Yosua dalam hal ini yaitu supaya Allah dihormati
melalui pengakuan itu, sebagai Tuhan, Allah yang Mahatahu
dan Mahakuasa, yang di hadapan-Nya tidak ada rahasia yang
tersembunyi. Dan sebagai Allah Israel, sebagaimana Ia ikut
merasa sakit hati bila Israel milik-Nya dihina, demikian pula
Ia teramat pedih hati bila Israel milik-Nya sendiri yang meng-
hina Dia. Perhatikanlah, dalam mengaku dosa, kita bukan
hanya menerima aib bagi diri kita sendiri, namun juga memberi
kemuliaan kepada Allah sebagai Allah yang benar. Kita meng-
akui bahwa adillah murka-Nya terhadap kita. Kita memulia-
kan Allah sebagai Allah yang baik, yang tidak akan meman-
faatkan pengakuan-pengakuan kita sebagai bukti untuk mela-
wan kita. namun Ia setia dan adil untuk mengampuni, jika
kita mau mengakui bahwa Ia akan setia dan adil jika harus
menghukum. Melalui dosa, kita telah mencoreng kehormatan
Allah. Kristus dengan kematian-Nya telah membayar lunas tun-
tutan keadilan atas corengan itu. namun kita dituntut, dengan
pertobatan, untuk menunjukkan kehendak baik kita terhadap
kehormatan-Nya, dan, sejauh yang kita mampu, untuk memu-
liakan Dia. Uskup Patrick mengutip kitab riwayat Samaria, yang
di dalamnya Yosua berkata kepada Akhan di sini, angkatlah
Kitab Yosua 7:16-26
135
matamu kepada Raja langit dan bumi, dan akuilah bahwa tak
ada yang bisa disembunyikan dari Dia yang mengetahui rahasia-
rahasia terbesar.
III. Pengakuan Akhan, pada akhirnya, dengan bebas dan cukup jujur,
saat ia melihat bahwa tidak ada gunanya menyembunyikan
kejahatannya (ay. 20-21). Inilah,
1. Pengakuan kesalahan yang penuh penyesalan. “Memang aku
telah berdosa. Apa yang didakwakan kepadaku terlalu benar
untuk disangkal dan terlalu buruk untuk dimaafkan. Aku
mengakuinya, aku meratapinya. Tuhan itu benar dalam mem-
bukakan kesalahan itu, sebab aku memang telah berdosa.” Ini
yaitu ungkapan seorang yang bertobat, yang muak dengan
dosanya, dan yang hati nuraninya terbebani olehnya. “Tidak
ada yang dapat kutuduhkan kepada orang lain, namun ada
banyak yang dapat kukatakan melawan diriku sendiri. Pada-
kulah barang yang dikhususkan itu ditemukan. Akulah orang
yang telah membengkokkan yang lurus, dan itu tidak meng-
untungkan aku.” Tindakannya yang memperparah dosa itu
yaitu bahwa dosa itu dilakukan terhadap TUHAN, Allah
Israel. Ia sendiri yaitu orang Israel, yang turut berbagi ber-
sama semua yang lain dari bangsa yang ditinggikan itu dalam
hak-hak istimewa mereka. Dengan begitu, dengan berbuat
salah kepada Allah Israel, ia berbuat salah kepada Allahnya
sendiri. Ini membuatnya bersalah atas pengkhianatan dan
sikap tidak tahu terima kasih yang sungguh-sungguh hina tak
terbayangkan.
2. Penjelasan khusus tentang kejadian yang sebenarnya: Sebab
beginilah perbuatanku. Allah telah memberi tahu Yosua secara
umum bahwa sebagian dari barang-barang yang dikhususkan
itu dicuri, namun Yosualah yang harus menarik keterangan dari
Akhan tentang rincian-rincian kejadiannya. Sebab, dengan
satu atau lain cara, Allah akan membuat para pendosa ter-
gelincir sebab lidah mereka (Mzm. 64:9). Kalaupun Ia mem-
buat mereka bertobat, mereka akan menjadi pendakwa diri
mereka sendiri, dan hati nurani mereka yang tersadar akan
menjadi pengganti seribu saksi. Perhatikanlah, sudah sepatut-
nya orang-orang yang bertobat, saat mengakui dosa-dosa
mereka kepada Allah, mengakuinya dengan sangat terinci.
136
Bukan hanya, “Aku telah berdosa,” melainkan juga, “Dengan
berbuat ini dan itu aku telah berdosa.” Mereka harus mere-
nungkan dengan penuh penyesalan semua langkah yang meng-
antar pada dosa itu, dan semua keadaan yang memperparahnya
dan membuatnya luar biasa berdosa: Sebab beginilah perbuat-
anku. Akhan mengakui,
(1) Barang-barang yang diambilnya. saat menjarah sebuah
rumah di Yerikho, ia menemukan pakaian yang indah
buatan Sinear. Kata yang digunakan di sini berarti jubah,
seperti yang dipakai para raja saat tampil dengan pa-
kaian kebesaran. Mungkin itu milik raja Yerikho. Jubah itu
diperoleh dari tempat yang jauh, sebagaimana kita mener-
jemahkannya (KJV), dari Babel. Jubah yang berwarna-war-
ni, demikian sebagian penafsir mengartikannya. Apa pun
itu, di mata Akhan jubah itu tampak sangat megah. “Sa-
yang seribu sayang” pikir Akhan “kalau jubah itu sampai
dibakar, tidak bermanfaat untuk siapa-siapa. Kalau aku
mengambilnya untuk diriku sendiri, maka jubah itu akan
bermanfaat bagiku selama bertahun-tahun sebagai jubah
terbaikku.” Dengan dalih-dalih ini, ia memberanikan diri
untuk mengambil barang ini pertama-tama, dan berpikir
bahwa tidak ada salahnya menyelamatkan barang itu dari
api. namun , sebab tangannya sudah terulur seperti itu, ia
melanjutkan mengambil sekantong uang, dua ratus syikal,
yaitu seratus ons perak, dan sebatang emas yang beratnya
lima puluh syikal, yaitu dua puluh lima ons. Ia tidak dapat
berdalih bahwa, dengan mengambil barang-barang ini, ia
menyelamatkannya dari api sebab perak dan emas itu akan
disimpan dalam perbendaharaan. namun orang yang mem-
buat alasan remeh untuk berani melakukan satu dosa,
akan mendapati hati mereka begitu mengeras oleh dosa
hingga mereka akan memberanikan diri untuk melakukan
dosa selanjutnya tanpa alasan yang remeh. Sebab jalan
dosa itu terjal ke bawah. Lihatlah betapa kecilnya nilai
jarahan yang untuknya Akhan nekat menempuh bahaya
ini, dan betapa ia merugi tak terbilang sebab tawaran itu
(lihat Mat. 16:26).
(2) Akhan membuat pengakuan tentang cara mengambil ba-
rang-barang itu.
Kitab Yosua 7:16-26
137
[1] Dosa dimulai dari mata. Ia melihat barang-barang yang
indah ini, seperti Hawa melihat buah terlarang, dan
secara mengherankan terpesona oleh pemandangan itu.
Lihatlah apa yang terjadi jika hati dibiarkan berjalan
mengikuti mata, dan betapa perlunya kita untuk mem-
buat kovenan ini dengan mata kita, bahwa jika mata
kita mengembara ke mana-mana, ia pasti akan mena-
ngis sebab nya. Jangan melihat kepada anggur, kalau
merah menarik warnanya, jangan melihat perempuan
yang cantik. Tutuplah mata kanan yang menyesatkan
engkau seperti itu,supaya engkau tidak harus men-
cungkilnya, dan membuangnya darimu (Mat. 5:28-29).
[2] Dosa timbul dari hati. Akhan mengakui, aku mengingini-
nya. Demikianlah nafsu mengandung dosa ini dan me-
lahirkannya. Orang yang mau dijauhkan dari perbuat-
an-perbuatan dosa harus memeriksa dan mematikan
keinginan-keinginan berdosa dalam diri mereka. Khu-
susnya keinginan akan kekayaan duniawi, yang secara
lebih khusus kita sebut sebagai ketamakan. Oh, betapa
jahatnya dunia, yang akarnya yaitu cinta uang! Sean-
dainya Akhan memandang barang-barang ini dengan
mata iman, maka ia akan melihatnya sebagai barang-
barang yang terkutuk, dan akan ngeri terhadapnya.
namun , sebab memandangnya dengan mata inderawi
saja, maka ia melihatnya sebagai barang-barang yang
indah, dan menginginkannya. Bukan pandangan, me-
lainkan nafsulah yang menghancurkannya.
[3] saat Akhan telah berbuat dosa itu, ia berusaha sangat
keras untuk menyembunyikannya. sesudah mengambil
harta yang terlarang itu, sebab takut kalau-kalau ada
pemeriksaan terhadap barang-barang yang terlarang, ia
menyembunyikannya dalam tanah, seperti orang yang
menetapkan hati untuk menyimpan apa yang telah ia
peroleh, dan tidak akan mengembalikannya. Demikian-
lah Akhan mengakui seluruh perkara itu, hingga Allah
diakui benar dalam hukuman yang dijatuhkan ke atas-
nya. Lihatlah tipu daya dosa. Apa yang menyenangkan
saat diperbuat, terasa pahit saat direnungkan. Pada
akhirnya dosa memagut seperti ular. Secara khusus,
138
lihatlah apa jadinya dengan barang-barang yang diper-
oleh secara tidak benar, dan bagaimana orang-orang
yang merampok Allah akan tertipu. Harta benda ditelan-
nya, namun dimuntahkannya lagi (Ayb. 20:15).
IV. Putusan yang menyatakan kesalahan Akhan. Allah telah menya-
takan dia bersalah melalui undi. Akhan telah menyatakan kesa-
lahannya sendiri melalui pengakuannya. Akan namun ,supaya
tidak tersisa tempat bagi orang Israel yang sangat tidak puas
untuk mengajukan keberatan terhadap jalannya pengadilan itu,
Yosua meneguhkan kesalahan Akhan lebih jauh dengan meng-
geledah kemahnya, yang di dalamnya ditemukan barang-barang
yang diakuinya itu. Diberi perhatian khusus tentang bagaimana
tergesa-gesanya orang-orang yang diutus untuk menggeledah ke-
mahnya: Mereka segera pergi ke kemah itu (ay. 22), bukan hanya
untuk menunjukkan kesiapan mereka untuk mematuhi perintah-
perintah Yosua, namun juga untuk menunjukkan betapa gelisah-
nya mereka sebelum perkemahan itu dibersihkan dari barang
yang terkutuk,supaya mereka bisa mendapatkan kembali perke-
nanan ilahi. Orang-orang yang merasa bahwa mereka ada di
bawah murka, mendapati diri mereka berkepentingan untuk tidak
menunda-nunda pekerjaan menyingkirkan dosa. Menunda-nunda
pekerjaan itu berbahaya, dan ini bukan saatnya untuk mem-
buang-buang waktu. saat barang-barang curian itu dibawa,
barang-barang itu dicurahkan di hadapan TUHAN (ay. 23),supaya
seluruh Israel dapat melihat betapa jelasnya bukti melawan
Akhan. Dansupaya mereka dapat mengagumi ketatnya pengha-
kiman-penghakiman Allah dalam menghukum begitu berat pen-
curian benda-benda yang kecil seperti itu. Sekalipun begitu, mere-
ka dapat melihat adilnya penghakiman-penghakiman Allah dalam
mempertahankan hak-Nya atas barang-barang yang dikhususkan,
dan mereka menjadi takut untuk melanggar dalam perkara yang
seperti itu. Dengan meletakkan barang-barang itu di hadapan Tu-
han, mereka mengakui hak-Nya atas barang-barang itu, dan me-
nunggu untuk menerima petunjuk-petunjuk-Nya tentang barang-
barang itu. Perhatikanlah, orang-orang yang menyangka bisa
menipu Allah hanya menipu diri mereka sendiri. Apa yang diambil
dari-Nya, akan diambil-Nya kembali (Hos. 2:8). Ia tidak akan
menderita kerugian oleh siapa pun pada akhirnya.
Kitab Yosua 7:16-26
139
V. Hukuman terhadap Akhan. Yosua menjatuhkan hukuman atas-
nya (ay. 25): Mengapa engkau mendatangkan celaka atas kami?
(KJV). Itulah alasan untuk hukuman ini. Oh, betapa engkau telah
mencelakakan kami? Demikian sebagian penafsir membacanya.
Yosua merujuk pada apa yang sudah dikatakan saat diberikan
peringatan untuk tidak mengambil barang yang dikhususkan
(6:18),supaya jangan kamu membawa kemusnahan atas perke-
mahan orang Israel dan mencelakakannya. Perhatikanlah, dosa
yaitu hal yang sangat mencelakakan, bukan hanya bagi si pen-
dosa sendiri, melainkan juga bagi semua orang di sekelilingnya.
Siapa loba akan keuntungan gelap, seperti Akhan, mengacaukan
rumah tangganya (Ams. 15:27), dan seluruh masyarakat di mana
ia menjadi bagiannya. Sekarang (kata Yosua) Allah pun mencela-
kakan engkau. Lihatlah mengapa Akhan dihukum begitu berat,
bukan hanya sebab ia telah merampok Allah, melainkan juga
sebab ia telah mencelakakan Israel. Di atas kepalanya (seolah-
olah) tertulis tuduhan ini, “Akhan, yang mecelakakan Israel,” se-
perti Ahab (1Raj. 18:18). Oleh sebab itu, inilah yang menjadi
hukumannya: Allah pun mencelakakan engkau. Perhatikanlah,
Allah yang benar pasti akan membalaskan penindasan kepada
mereka yang menindas umat-Nya (2Tes. 1:6). Orang-orang yang
mencelakakan akan dicelakakan. Sebagian dari cendekiawan
Yahudi, berdasar kata yang menentukan bahwa Akhan ditim-
pa celaka sampai pada hari ini, menyimpulkan bahwa sebab itu
ia tidak akan mendapat celaka di dunia yang akan datang. Da-
gingnya hancur,supaya rohnya bisa diselamatkan. Jika demikian,
masa penyelenggaraan Perjanjian Lama itu sebenarnya tidak
sekeras seperti yang terlihat. Dalam gambaran tentang dosanya
maupun tentang hukumannya, melalui permasalahan yang ada
dalam keduanya, ada rujukan yang jelas kepada namanya Akhan,
atau, sebagaimana ia disebut (1Taw. 2:7), Ahar, yang berarti
masalah. Ia benar-benar sesuai dengan namanya.
VI. Pelaksanaan hukuman terhadap Akhan. Penangguhan hukuman
tidak dapat diperoleh. Satu anggota tubuh yang sakit harus di-
potong dengan segera. saat ia terbukti sebagai orang yang ter-
laknat, dan yang mencelakakan perkemahan Israel, kita dapat
menduga bahwa semua orang berteriak kepadanya, enyahkan dia,
enyahkan dia! Rajam dia, rajam dia! Inilah,
140
1. Tempat pelaksanaan hukuman itu. Mereka membawanya ke-
luar perkemahan, sebagai tanda bahwa mereka mengusir orang
yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah mereka (1Kor.
5:13). saat Yesus Tuhan kita dijadikan kutuk bagi kita, su-
paya dengan celaka-Nya kita dapat beroleh damai, Ia menderita
sebagai barang yang terkutuk di luar pintu gerbang, dengan
menanggung cela kita (Ibr. 13:12-13). Pelaksanaan hukuman
itu dilakukan di tempat yang jauh,supaya perkemahan yang
dikacaukan oleh dosa Akhan tidak dicemarkan oleh kematian-
nya.
2. Orang-orang yang dipekerjakan dalam penghukumannya. Peng-
hukuman itu yaitu tindakan seluruh Israel (ay. 24-25). Mereka
semua menjadi penontonnya,supaya mereka dapat melihat dan
takut. Penghukuman-penghukuman yang dilakukan di depan
umum yaitu contoh untuk semua orang. Bahkan, mereka se-
mua setuju dengan kematiannya, dan sebanyak mungkin ikut
terlibat dalam menghukumnya, sebagai tanda dari kebencian
semua orang terhadap perbuatan Akhan yang mencemarkan
barang kudus, dan kengerian mereka akan murka Allah ter-
hadap mereka.
3. Apa dan siapa yang ikut dihukum bersama Akhan. Sebab bu-
kan orang itu saja yang mati sebab dosanya (22:20).
(1) Barang-barang curian itu dimusnahkan bersama dia. Ju-
bah itu dibakar, seperti yang seharusnya bersama semua
benda lain yang dapat dibakar di Yerikho. Perak dan emas-
nya dirusak, dibuat meleleh, dihilangkan, dan dikuburkan
dalam abu dari sisa-sisa barangnya di bawah timbunan
batu,supaya tidak pernah dapat digunakan lagi.
(2) Semua barangnya yang lain juga dimusnahkan, bukan ha-
nya kemahnya, dan perabotan kemahnya, melainkan juga
lembunya, keledainya, dan kambing dombanya. Hal ini un-
tuk menunjukkan bahwa barang-barang yang diperoleh
secara tidak benar, terutama jika diperoleh melalui pen-
cemaran terhadap yang kudus, bukan hanya tidak akan ber-
manfaat sama sekali, namun juga akan hancur dan memus-
nahkan harta benda lain yang kepadanya barang-barang itu
ditambahkan. Burung rajawali dalam peribahasa, yang
mencuri daging dari mezbah, membawa bara api bersama
dengan daging itu, yang membakar sarangnya (Hab. 2:9-10;
Kitab Yosua 7:16-26
141
Za. 5:3-4). Orang-orang yang merenggut lebih daripada apa
yang mereka miliki, akan kehilangan apa yang mereka
miliki.
(3) Anak-anak laki-laki dan perempuannya dihukum mati ber-
samanya. Sebagian penafsir memang berpendapat bahwa
mereka dibawa keluar (ay. 24), hanya untuk menonton hu-
kuman terhadap ayah mereka. namun kebanyakan penafsir
menyimpulkan bahwa mereka mati bersamanya, dan bah-
wa merekalah yang pasti dimaksudkan dalam ayat 25, di
mana dikatakan semuanya itu dibakar dengan api dan di-
lempari dengan batu. Allah sudah menyatakan dengan jelas
bahwa para hakim tidak boleh menghukum mati anak-
anak sebab kesalahan ayah mereka. namun Ia tidak ber-
niat mengikat diri-Nya dengan hukum itu, dan dalam per-
kara ini Ia sudah memerintahkan dengan tegas (ay. 15)
bahwa si penjahat, dan semua yang dimilikinya, harus
dibakar. Mungkin anak-anak laki-laki dan perempuannya
ikut membantu dan menjadi kaki tangan dalam kejahatan
itu. Mereka sudah membantu membawa barang-barang
yang dikhususkan itu. Besar kemungkinan bahwa mereka
membantu menyembunyikannya, dan bahwa Akhan tidak
dapat menyembunyikannya di tengah-tengah kemahnya tan-
pa diketahui dan dijaga kerahasiaannya oleh mereka. De-
ngan begitu, mereka menjadi kaki tangan ex post facto –
sesudah kejadian. Dan, kalaupun peran mereka begitu kecil
dalam kejahatan itu, namun kejahatan itu begitu keji hingga
pantaslah jika mereka ikut berbagi dalam hukumannya. Apa
pun itu, Allah dengan ini dimuliakan, dan hukuman yang
dilaksanakan dengan demikian menjadi semakin dahsyat.
4. Hukuman itu sendiri yang ditimpakan kepada Akhan. Ia
dilempari batu (menurut sebagian penafsir sebagai pelanggar
hari Sabat, dengan menduga bahwa pencemaran itu dilakukan
pada hari Sabat). lalu mayatnya dibakar, sebagai barang
yang terkutuk, yang tidak boleh disisakan. Setujunya semua
orang dalam pelaksanaan hukuman ini mengajar kita, betapa
merupakan kepentingan sebuah bangsa bahwa semua orang
di dalamnya harus berbuat semampu mereka, di tempat mere-
ka masing-masing, untuk menekan kejahatan dan pencemar-
an, dan mengadakan pembaharuan perilaku. Dosa yaitu
142
noda bangsa, dan sebab itu setiap orang Israel yang sejati
akan mengambil batu dan melempari dosa itu.
5. Meredanya murka Allah sebab nya (ay. 26): Lalu surutlah
murka TUHAN yang bernyala-nyala itu. Disingkirkannya dosa
melalui pertobatan dan pembaharuan yang sejati yaitu satu-
satunya cara, dan juga cara yang pasti dan paling berhasil,
untuk mendapatkan kembali perkenanan ilahi. Singkirkan
penyebabnya, maka akibatnya akan berhenti.
VII. Catatan tentang putusan yang menyatakan kesalahan Akhan dan
pelaksanaan hukumannya. Diberi perhatian untuk melestarikan
ingatan akan peristiwa itu, sebagai peringatan dan pengajaran
untuk keturunan yang akan datang.
1. Timbunan batu didirikan di atas tempat Akhan dihukum mati.
Mungkin setiap orang dari jemaat itu melempari batu ke tim-
bunan itu, sebagai tanda kebencian mereka terhadap kejahat-
an itu.
2. Sebuah nama baru diberikan kepada tempat itu. Tempat itu
disebut lembah Akhor, atau masalah. Ini merupakan cap bu-
ruk yang abadi pada nama Akhan, dan peringatan abadi ke-
pada semua orang untuk tidak merampas harta milik Allah.
Melalui hukuman yang berat kepada Akhan ini, kehormatan
pemerintahan Yosua, yang sekarang masih dalam permulaan-
nya, dipertahankan. Dan Israel, saat memasuki tanah Ka-
naan yang dijanjikan, diingatkan untuk mematuhi ketentuan
dan batasan dari pemberian tanah itu, yang dengannya
mereka menduduki negeri itu. Jika tidak, mereka sendiri yang
menanggung akibatnya. Dikatakan bahwa lembah Akhor di-
berikan sebagai pintu pengharapan, sebab saat kita menying-
kirkan barang yang terkutuk, maka pada saat itulah mulai ada
harapan di Israel (Hos. 2:14; Ezr. 10:2).
PASAL 8
erlalu sudah cela bangsa Israel akibat dosa Akhan. Keadaan
bangsa itu sekarang sudah membaik kembali, baik untuk urusan
perang maupun agama. Sekarang dalam pasal ini, kita temukan,
I. Gerak maju yang penuh kemenangan dari tentara mereka
dalam merebut kota Ai, yang di hadapannya mereka belum
lama ini dipermalukan.
1. Allah mendorong Yosua untuk menyerang kota itu, de-
ngan jaminan akan berhasil, dan memberinya petunjuk
tentang cara apa yang harus diambil (ay. 1-2).
2. Yosua memberi perintah-perintah kepada para tentara
sesuai dengan petunjuk Allah (ay. 3-8).
3. Siasat diatur seperti yang direncanakan, dan berhasil
seperti yang diinginkan (ay. 9-22).
4. Yosua menguasai kota ini, menumpas semua penduduk-
nya dengan pedang, membakar kota itu, menggantung
rajanya, namun memberikan jarahan dari kota itu kepada
para prajurit (ay. 23-29).
II. Upacara yang sangat khidmat untuk menulis dan membaca-
kan hukum Taurat di hadapan seluruh kumpulan umat
Israel. Salinan hukum itu disusun untuk tujuan itu di atas
dua gunung, yaitu Gerizim dan Ebal, sesuai dengan perintah
yang diterima Musa dari Tuhan, dan disampaikan kepada
mereka (ay. 30-35). Demikianlah mereka mengambil pekerja-
an yang ada di depan mereka, dan menjalankan urusan
agama mereka tetap sejalan dengan urusan duniawi mereka.
B
144
Penghancuran Kota Ai
(8:1-2)
1 lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Janganlah takut dan jangan-
lah tawar hati; bawalah seluruh tentara dan bersiaplah, majulah ke Ai. Ketahui-
lah, Aku serahkan kepadamu raja negeri Ai, rakyatnya, kotanya dan negerinya,
2 dan haruslah kaulakukan kepada Ai dan rajanya, seperti yang kaulakukan
kepada Yerikho dan rajanya; hanya barang-barangnya dan ternaknya boleh
kamu jarah. Suruhlah orang bersembunyi di belakang kota itu.”
Israel sangat berbahagia sebab memiliki seorang panglima seperti
Yosua, namun Yosua lebih berbahagia sebab memiliki Pembimbing
yang begitu hebat, yaitu Allah sendiri. saat timbul suatu kesulitan,
ia tidak perlu memanggil suatu dewan penasihat perang, sebab ia
memiliki Allah yang demikian dekat kepadanya, bukan hanya
untuk menjawab, melainkan bahkan sudah mengetahui lebih dulu
pertanyaan-pertanyaannya. Dari apa yang tampak, Yosua sekarang
sudah mampu berdiri, walaupun ia belum begitu pulih dari kegeli-
sahan yang menimpanya sebab masalah yang diberikan Akhan ke-
pada mereka. Dan ia tidak dapat berpikir, tanpa rasa takut dan ge-
metar, untuk terus maju, sebab jangan-jangan ada Akhan lain dalam
perkemahan. Maka berfirmanlah Allah kepadanya, melalui penglihat-
an, seperti sebelumnya (ps. 5), ataupun melalui tutup dada pernyata-
an keputusan. Perhatikanlah, jika kita dengan setia menyingkir-
kan dosa, barang yang terkutuk itu, yang memisahkan kita dari Allah,
maka pada saat itulah, dan tidak sebelumnya, kita dapat berharap
untuk mendengar dari Allah sesuatu yang akan menjadi penghiburan
kita. Dan jika Allah memberi kita petunjuk tentang bagaimana
kita harus terus melangkah dalam pekerjaan dan peperangan Kris-
tiani kita, maka itu merupakan bukti yang baik bahwa Ia telah ber-
damai dengan kita. Cermatilah di sini,
I. Dorongan yang diberikan Allah kepada Yosua untuk terus maju:
Janganlah takut dan janganlah tawar hati (ay. 1). Ini menyiratkan
bahwa dosa Akhan, dan akibat-akibatnya, sudah membuat Yosua
sangat berkecil hati, dan hampir membuatnya patah semangat.
Kebobrokan-kebobrokan dalam jemaat melemahkan tangan para
pembimbing dan penolongnya, dan menyusahkan roh mereka,
lebih daripada perlawanan-perlawanan dari luar. Orang-orang
Israel yang berkhianat harus lebih ditakuti daripada orang-orang
Kanaan yang penuh niat jahat. namun Allah menyuruh Yosua
Kitab Yosua 8:1-2
145
untuk tidak tawar hati. Kuasa yang sama yang menjaga Israel se-
hingga tidak dihancurkan oleh musuh-musuh mereka, akan men-
jaga mereka sehingga mereka tidak menghancurkan diri sendiri.
Untuk menyemangati Yosua,
1. Allah memberinya jaminan keberhasilan melawan Ai, dan mem-
beri tahu dia bahwa kota itu menjadi miliknya sepenuhnya.
namun ia harus menerimanya sebagai pemberian Allah: Aku se-
rahkan itu kepadamu. Pernyataan ini memberinya jaminan hak
maupun kepemilikan, dan mewajibkan dia untuk memuliakan
Allah atas hak dan kepemilikan itu (Mzm. 44:4).
2. Allah mengizinkan bangsa Israel untuk mengambil jarahan
bagi diri mereka sendiri. Di sini jarahan itu itu tidak dikudus-
kan bagi Allah seperti jarahan dari Yerikho, dan oleh sebab -
nya bangsa itu tidak terancam bahaya melakukan pelanggaran
seperti yang sudah mereka lakukan di Yerikho. Cermatilah,
bagaimana Akhan yang telah mengambil jarahan yang ter-
larang kehilangan jarahan itu, dan kehilangan nyawanya, dan
semua miliknya. namun orang-orang lain dari bangsa itu yang
dengan kesadaran hati nurani telah menahan diri dari barang
yang terkutuk itu, diganjar dengan cepat atas kepatuhan me-
reka dengan jarahan dari Ai. Cara untuk mendapat penghibur-
an dari apa yang diizinkan Allah untuk kita yaitu dengan
menahan diri dari apa yang dilarang-Nya untuk kita. Tidak
ada orang yang akan rugi sebab menyangkal diri. Hendaklah
Allah mendapatkan apa yang semestinya Dia dapatkan terlebih
dahulu, maka segala sesuatunya akan menjadi bersih dan
pasti bagi kita (1Raj. 17:13). Allah tidak membawa mereka ke
kota-kota yang baik ini, dan ke rumah-rumah yang penuh berisi
berbagai-bagai barang baik, untuk membuat mereka tergiur
melihat apa yang tidak boleh mereka sentuh. namun , sebab
Allah sudah menerima hasil pertama dari Yerikho, maka jarah-
an dari kota Ai, dan jarahan dari semua kota yang mulai saat
ini jatuh ke tangan mereka, dapat mereka ambil sebagai jarah-
an mereka sendiri.
II. Petunjuk yang diberikan Allah kepada Yosua dalam menyerang
kota Ai. Serangan itu tidak boleh memakan waktu yang begitu
lama seperti saat merebut kota Yerikho. Serangan kali ini tidak
boleh membuat perang itu terlalu panjang. Orang-orang yang su-
146
dah bersabar menunggu tujuh hari untuk Yerikho, akan menda-
patkan Ai dalam satu hari. Tidak pula kota Ai, seperti kota
Yerikho, akan direbut melalui mujizat, dan oleh tindakan Allah
semata-mata, namun sekarang tindakan dan keberanian mereka
sendiri harus dilatih. sesudah melihat Allah bekerja untuk mereka,
sekarang mereka sendiri harus bangun untuk bekerja. Allah
memberi petunjuk kepada Yosua,
1. Untuk membawa semua orang,supaya mereka semua bisa
melihat serangan itu dan berbagi jarahannya. Dengan ini
secara tidak langsung Allah memberi teguran kepada Yosua
sebab telah mengirim pasukan yang begitu sedikit melawan
Ai dalam serangan sebelumnya terhadap kota itu (7:4).
2. Untuk melakukan penyergapan di belakang kota. Ini yaitu
cara yang mungkin tidak terpikirkan oleh Yosua pada saat itu,
seandainya Allah tidak memberinya petunjuk untuk melaku-
kannya. Sekarang kita tidak dapat begitu saja mengharapkan
petunjuk, seperti di sini, melalui penglihatan, suara, atau bim-
bingan. Namun demikian, setiap kali orang-orang yang diberi
kepercayaan sebagai wakil rakyat, mengambil tindakan yang
bijak untuk kebaikan umum, harus diakui bahwa Allahlah
yang menaruhnya dalam hati mereka. Dia yang mengajarkan
kebijaksanaan kepada petani, tidak diragukan lagi mengajar
pemuka negeri dan panglima.
Penghancuran Kota Ai
(8:3-22)
3 Lalu bersiaplah Yosua beserta seluruh tentara untuk pergi ke Ai. Yosua
memilih tiga puluh ribu orang, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, me-
reka disuruhnya pergi pada waktu malam 4 dan kepada mereka diperintah-
kannya, katanya: “Ketahuilah, kamu harus bersembunyi di belakang kota itu
untuk menyerangnya, janganlah terlalu jauh dari kota itu, dan bersiap-
siaplah kamu sekalian. 5 Aku dan semua orang yang bersama-sama dengan
aku akan mendekati kota itu; jika mereka keluar menyerbu kami, seperti
yang pertama kali, maka kami akan melarikan diri dari hadapan mereka.
6 Jadi mereka akan keluar menyusul kami, sehingga kami memancing me-
reka jauh dari kota itu, sebab mereka akan berkata: orang-orang itu melari-
kan diri dari hadapan kita seperti yang pertama kali. Jika kami melarikan
diri dari hadapan mereka, 7 maka kamu harus bangun dari tempat persem-
bunyianmu itu untuk menduduki kota itu, dan TUHAN, Allahmu, akan me-
nyerahkannya ke dalam tanganmu. 8 Segera sesudah kamu merebut kota itu,
haruslah kamu membakarnya; sesuai dengan firman TUHAN kamu harus
melakukan semuanya itu; ingatlah, itulah perintahku kepadamu.” 9 Demi-
Kitab Yosua 8:3-22
147
kianlah Yosua menyuruh mereka pergi, lalu berjalanlah mereka ke tempat
persembunyian dan tinggal di antara Betel dan Ai, di sebelah barat Ai. namun
Yosua bermalam di tengah-tengah rakyat pada malam itu. 10 Keesokan
harinya Yosua bangun pagi-pagi, lalu diperiksanyalah barisan bangsa itu dan
berjalanlah ia maju beserta para tua-tua orang Israel di depan bangsa itu ke
Ai. 11 Juga seluruh tentara yang bersama-sama dengan dia berjalan maju;
mereka maju mendekat, lalu sampai ke tentangan kota itu, lalu
berkemahlah mereka di sebelah utara Ai, sehingga lembah itu ada di antara
mereka dan Ai. 12 Yosua telah mengambil kira-kira lima ribu orang, lalu
disuruhnya mereka bersembunyi di antara Betel dan Ai, di sebelah barat kota
itu. 13 Beginilah rakyat itu diatur: seluruh tentara itu di sebelah utara kota
dengan barisan belakang di sebelah barat kota. Pada malam itu berjalanlah
Yosua melalui lembah itu. 14 Pagi-pagi, saat raja negeri Ai melihat hal itu,
maka ia dan seluruh rakyatnya, orang-orang kota itu, segera keluar berpe-
rang, menyerbu orang Israel, ke lereng di seberang dataran itu; raja itu tidak
tahu, bahwa ada orang bersembunyi di belakang kota. 15 Yosua dan seluruh
orang Israel itu berlaku seolah-olah dipukul mundur oleh mereka, lalu
melarikan diri ke arah padang gurun. 16 Sebab itu semua orang yang ada di
kota dikerahkan untuk mengejar orang Israel. Maka mereka mengejar Yosua,
sehingga makin jauhlah mereka terpancing dari kota. 17 Seorang pun tidak
tertinggal lagi di Ai dan Betel yang tidak keluar memburu orang Israel. Mere-
ka meninggalkan kota itu terbuka, sebab mereka mengejar orang Israel.
18 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Acungkanlah lembing yang ada
di tanganmu ke arah Ai, sebab Aku menyerahkan kota itu ke dalam tangan-
mu.” Maka Yosua mengacungkan lembing yang di tangannya ke arah kota
itu. 19 saat diacungkannya tangannya, maka segeralah bangun orang-orang
yang bersembunyi itu dari tempatnya, mereka berlari memasuki kota, mere-
butnya, lalu segera membakar kota itu. 20 saat orang Ai berpaling menoleh
ke belakang, tampaklah asap kota itu naik membubung ke langit; mereka
tidak sempat melarikan diri ke mana pun juga, sebab rakyat yang tadinya lari
ke padang gurun, berbalik melawan pengejar-pengejarnya. 21 saat Yosua
dan seluruh Israel melihat, bahwa orang-orang yang bersembunyi itu telah
merebut kota dan bahwa asap kota itu naik membubung, berbaliklah mere-
ka, lalu menewaskan orang-orang Ai. 22 Sementara itu juga keluar orang-
orang Israel yang lain dari dalam kota menyerbu orang-orang Ai, sehingga
terjepit di tengah-tengah orang Israel itu, yang ini dari sini dan yang itu dari
sana; orang-orang Ai ditewaskan, sehingga seorang pun dari mereka tidak
ada yang dibiarkan terlepas atau luput.
Dalam perikop ini kita mendapati gambaran tentang direbutnya kota
Ai dengan suatu siasat. Siasat yang digunakan di sini, kita yakin,
diperbolehkan dan baik. Allah sendiri menetapkannya. namun kita
tidak memiliki alasan untuk berpikir bahwa siasat seperti itu
diperbolehkan dan baik dalam perang-perang lain. Di sini tidak ada
perjanjian perserikatan yang dilanggar, tidak ada perjanjian damai
yang diingkari, untuk mendapatkan keuntungan. Tidak, ini yaitu
hal-hal yang suci, dan tidak boleh dijadikan bahan gurauan, atau
dipakai untuk memenuhi suatu tujuan. Kebenaran, begitu diikrar-
kan, menjadi utang bahkan kepada musuh. namun dalam siasat ini di
sini, tidak ada kebohongan yang dikatakan. Tidak ada yang disem-
148
bunyikan selain rancangan-rancangan bangsa Israel sendiri, dan
tidak ada ketentuan apa pun bahwa mereka harus memberitahukan-
nya kepada musuh. Tidak ada yang ditutup-tutupi, tidak ada yang
dipalsukan selain tindakan melarikan diri. Ini sama sekali bukan
merupakan petunjuk yang alamiah atau penting akan ketidakmam-
puan mereka untuk mempertahankan serangan, atau suatu rancang-
an untuk tidak memperbaharui serangan mereka lagi. Pihak musuh
seharusnya berjaga-jaga, dan tetap berada dalam tembok-tembok
pertahanan mereka sendiri. Kebijaksanaan yang lazim, seandainya
mereka dipimpin olehnya, akan mengarahkan mereka untuk tidak
berani mengejar tentara yang mereka lihat jauh lebih unggul dari
mereka dalam jumlah, dan meninggalkan kota mereka tanpa pen-
jagaan. namun si populus vult decipi, decipiatur – jika orang mau ditipu,
biar saja mereka tertipu. Jika orang Kanaan dapat diperdaya dengan
begitu mudah, dan dalam mengejar Israel milik Allah mau melanggar
semua hukum pemerintahan dan pengelolaan yang baik, maka orang
Israel sama sekali tidak boleh dipersalahkan sebab mengambil
keuntungan dari kegeraman dan kesembronoan mereka. Dan hal itu
juga bukannya tidak selaras dengan tabiat yang berkenan diberikan
Allah tentang mereka, bahwa mereka yaitu anak-anak yang tidak
akan berlaku curang. Nah, dalam gambaran yang diberikan di sini
tentang perkara ini,
I. Ada sedikit kesulitan dalam menyesuaikan jumlah orang yang
dipakai untuk melaksanakan serangan itu. Disebutkan (ay. 3)
tentang tiga puluh ribu orang yang dipilih dan disuruh pergi pada
waktu malam. Mereka diberi tugas untuk mengejutkan kota Ai
begitu mereka tahu bahwa kota itu ditinggalkan (ay. 4, 7-8). Na-
mun sesudahnya (ay. 12) dikatakan, Yosua mengambil kira-kira
lima ribu orang, lalu disuruhnya mereka bersembunyi di belakang
kota, dan lalu orang-orang yang bersembunyi itu berlari
memasuki kota, dan membakar kota itu (ay. 19). Nah,
1. Sebagian penafsir berpendapat bahwa ada dua kelompok yang
dikirim untuk bersembunyi, pertama-tama 30.000 orang, dan
sesudahnya 5.000 orang untuk menjaga jalan, dan untuk
mencegat orang-orang yang dikirim terlebih dahulu. Dan bah-
wa Yosua mengadakan serangannya secara terang-terangan
terhadap kota itu dengan seluruh ribuan orang Israel. Demi-
kian menurut cendekiawan Uskup Patrick, dengan menegas-
Kitab Yosua 8:3-22
149
kan perintah Allah (ay. 1) untuk membawa seluruh tentara
bersamanya. Akan namun ,
2. Sebagian yang lain berpendapat bahwa semua orang dibawa
hanya untuk berkemah di depan kota Ai. Dari mereka Yosua
memilih 30.000 orang untuk dipakai menyerang, dan dari
jumlah ini ia mengirim 5.000 orang untuk bersembunyi. Seba-
nyak itu sajalah yang dapat diduga bisa memasuki kota itu
incognito – tanpa diketahui (kalau lebih banyak pasti akan
terlihat, dan dengan demikian rancangan itu akan ketahuan).
Dan pada saat itu, dengan 25.000 orang lainnya, Yosua meng-
adakan serangan terbuka, seperti menurut Masius (seorang
cendekiawan abad ke-16 – pen.). Atau ia mengadakan serang-
an dengan 30.000 orang itu, yang menurut Calvin dijaganya
utuh untuk tujuan penyerangan itu, sesudah ia mengirim 5.000
orang, selain ke-30.000 orang itu, untuk melakukan penyer-
gapan. Dan kelima ribu orang itulah yang pasti dimaksudkan
dengan orang-orang (ay. 3) yang disuruhnya pergi pada waktu
malam, dengan perintah untuk bersembunyi di belakang kota,
walaupun jumlahnya tidak disebutkan secara khusus sampai
ayat 12. Jika kita menerima apa yang tampak sebagai keka-
cauan dalam urutan cerita itu, dan contoh-contoh serupa
mungkin dapat dikutip dari sejarah-sejarah lain dalam Kitab
Suci, besar kemungkinan bahwa hanya ada satu penyergapan,
yang hanya terdiri atas 5.000 orang, yang cukup untuk tujuan
itu.
II. Namun bagian-bagian utama dari cerita itu cukup jelas. Ada
sebuah pasukan berjalan dengan diam-diam di belakang kota, di
sisi lain dari tempat di mana tubuh utama tentara itu berada
(sebab keadaan di negeri itu, ada kemungkinan, mendukung
persembunyian mereka). sesudah itu Yosua, dengan pasukan-
pasukan yang ada bersamanya, menyerang kota itu. Tentara kota
Ai menyerang tentara Israel dengan gencar, mengakibatkan mere-
ka menarik diri, mundur, dan tampak melarikan diri tunggang-
langgang ke arah padang gurun. Melihat itu, orang Ai mengerah-
kan semua pasukan mereka untuk mengejar tentara Israel. Ini
memberi peluang yang baik bagi tentara Israel yang bersembunyi
untuk menguasai kota itu. Lalu, sesudah mereka memberi tahu
Yosua melalui asap, ia, dengan seluruh pasukannya, berbalik
150
menyerang para pengejar itu. Sekarang, saat sudah sangat ter-
lambat, para pengejar itu sadar akan perangkap yang menjerat
mereka. Mereka dicegat saat hendak berbalik ke kota Ai, dan
semuanya dibinasakan. Siasat semacam itu kita dapati digunakan
dalam Hakim-Hakim 20:30, dan seterusnya. Nah, dalam cerita ini
kita dapat mengamati,
1. Betapa gagah beraninya Yosua sebagai seorang panglima.
Lihatlah,
(1) Perilaku dan kebijaksanaannya. Allah memberinya petun-
juk (ay. 2) bahwa ia harus melakukan penyergapan di bela-
kang kota, namun menyerahkan kepadanya untuk mengatur
rincian-rinciannya sendiri, yang secara mengagumkan dila-
kukannya dengan baik. Tidak diragukan lagi, hikmat mem-
beri kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari
pada sepuluh penguasa (Pkh. 7:19).
(2) Kepedulian dan ketekunannya (ay. 10): Keesokan harinya
Yosua bangun pagi-pagi,supaya ia tidak kehilangan waktu,
dan untuk menunjukkan betapa pikirannya terpaku pada
pekerjaannya. Orang-orang yang mau mengurusi peperang-
an rohani mereka tidak boleh suka kenyamanan.
(3) Keberanian dan ketetapan hatinya. Meskipun tentara Israel
sudah dipukul mundur di hadapan Ai, namun ia menetap-
kan hati untuk memimpin mereka sendiri untuk kali kedua
(ay. 5). Sebagai seorang tua-tua, ia membawa para tua-tua
Israel bersamanya untuk mengadakan serangan ini ke kota
Ai (ay. 10). Seolah-olah ia lebih suka duduk di kursi hakim
untuk menghakimi penduduk kota itu sebagai penjahat
daripada bertempur melawan mereka sebagai musuh.
(4) Kehati-hatian dan perhitungannya (ay. 13): Pada malam itu
berjalanlah Yosua melalui lembah itu, untuk mempersiap-
kan hatinya bagi serangan itu, dan untuk melihat bahwa
segala sesuatunya sudah diatur dengan baik. Ada dugaan
yang penuh kesalehan dari cendekiawan Uskup Patrick,
bahwa Yosua pergi ke lembah itu sendirian, untuk berdoa
kepada Allah meminta berkat atas usaha nya, dan ia tidak
meminta dengan sia-sia.
(5) Ketetapan dan keteguhannya. saat ia sudah mengacung-
kan lembingnya ke arah kota itu (ay. 18, lembing yang
Kitab Yosua 8:3-22
151
hampir sama mematikan dan menakutkannya bagi musuh-
musuh Israel seperti tongkat Musa), ia tidak pernah mena-
rik tangannya kembali sampai pekerjaan itu terlaksana.
Tangannya dalam berperang, seperti tangan Musa dalam
berdoa syafaat, tetap teguh sampai terbenamnya matahari.
Orang-orang yang sudah mengacungkan tangan mereka
melawan musuh-musuh rohani mereka, tidak boleh mena-
riknya kembali. Terakhir, apa yang dilakukan Yosua dalam
siasat itu dapat diterapkan pada Yesus Tuhan kita, yang
untuk-Nya Yosua menjadi perlambang. Yosua menakluk-
kan dengan menyerahkan diri, seolah-olah ia sendiri telah
ditaklukkan. Demikian pula dengan Yesus Tuhan kita, keti-
ka Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-
Nya, seolah-olah maut telah menang atas Dia, dan seolah-
olah Ia dan semua kepentingan-Nya telah dikalahkan habis-
habisan dan dihancurkan. namun dalam kebangkitan-Nya Ia
memiliki kekuatan baru, dan memberikan kekalahan
telak kepada kuasa-kuasa kegelapan. Ia meremukkan ke-
pala ular, dengan membiarkan si ular meremukkan tumit-
Nya. Sungguh sebuah siasat yang penuh kemenangan!
2. Betapa Israel yaitu umat yang taat. Apa yang diperintahkan
Yosua kepada mereka, sesuai dengan firman TUHAN (ay. 8),
mereka lakukan tanpa bersungut-sunggut atau membantah.
Orang-orang yang dikirim untuk bersembunyi di antara Betel
dan Ai (dua kota yang bersekutu melawan mereka), ada di
tempat tugas yang berbahaya. Seandainya ketahuan, mereka
semua bisa saja dibinasakan, dan sekalipun begitu mereka
tetap menempuh bahaya. Dan, saat seluruh tentara Israel
mundur dan melarikan diri, terasa sangat memalukan dan
juga berbahaya. Sekalipun begitu, dalam kepatuhan kepada
Yosua, mereka melakukannya juga.
3. Betapa raja Ai yaitu musuh yang tolol,
(1) Bahwa ia, melalui para pengintainya, tidak mengetahui
orang-orang yang bersembunyi di belakang kota (ay. 14).
Sebagian orang memandangnya sebagai contoh yang luar
biasa dari kuasa Allah dalam membuat manusia buta akan
kepentingan mereka sendiri, dan akan apa yang perlu
untuk damai sejahtera mereka, bahwa raja itu tidak tahu,
152
bahwa ada orang bersembunyi. Orang-orang yang paling
terancam bahaya yaitu mereka yang paling tidak sadar
bahwa mereka sedang terancam bahaya.
(2) Bahwa saat Israel tampak melarikan diri, sang raja
mengerahkan semua pasukannya untuk mengejar mereka,
dan tidak meninggalkan seorang pun untuk menjaga kota-
nya dan untuk mengamankan tempat persembunyiannya
(ay. 17). Demikianlah musuh-musuh jemaat sering kali lari
menuju kehancuran oleh kegeraman dan luapan amarah
mereka sendiri terhadap Israel milik Allah. Firaun terjun
sendiri ke Laut Merah sebab hasratnya yang menggebu
untuk mengejar Israel.
(3) Bahwa berdasar pembunuhan terhadap tiga puluh
enam dari 3.000 orang, saat Israel mengadakan serangan
sebelumnya terhadap kotanya, ia sudah mengambil kesim-
pulan bahwa pasukan yang begitu besar yang sekarang
harus dihadapinya akan dikalahkan habis-habisan (ay. 6):
Orang-orang itu melarikan diri dari hadapan kita seperti
yang pertama kali. Lihatlah bagaimana kemakmuran orang
bebal membinasakan mereka dan mengeraskan hati mere-
ka hingga membuat mereka hancur. Allah sudah meman-
faatkan orang Ai sebagai cambuk untuk menghajar umat-
Nya sebab mengambil barang yang dikhususkan. Hal ini
membuat orang Ai besar kepala, bahwa mereka pasti men-
dapat kehormatan untuk membebaskan negeri mereka dari
para penyerang yang menakutkan ini. namun mereka segera
dibuat melihat kesalahan mereka, dan menyadari bahwa
saat orang Israel telah berdamai dengan Allah mereka,
maka mereka pun tidak memiliki kekuatan apa-apa
untuk melawan orang Israel. Allah memanfaatkan mereka
hanya sebagai tongkat untuk menghajar Israel, dengan
tujuan, saat hajaran itu selesai, maka tongkat itu sendiri
pun akan dilemparkan ke dalam api. Walaupun mereka
sendiri tidak demikian maksudnya, namun niat hati mereka
ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan (Yes.
10:5-7).
4. Betapa Israel memperoleh kemenangan yang utuh atas mereka
dengan perkenanan dan berkat Allah. Tiap-tiap orang melaku-
kan bagiannya: pasukan-pasukan Israel yang dibagi-bagi, me-
Kitab Yosua 8:23-29
153
lalui tanda-tanda yang disepakati, memahami satu sama lain,
dan segala sesuatunya berhasil sesuai rencana. Dengan begitu
orang Ai, sekalipun sangat yakin akan memperoleh kemenang-
an, mendapati diri mereka terkepung, sehingga mereka tidak
memiliki semangat untuk melawan atau tempat untuk
melarikan diri. Dengan terpaksa mereka harus menyerahkan
nyawa kepada para pembinasa. Dan sekarang sulit dikatakan
apakah teriakan-teriakan orang Israel, ataukah jeritan-jeritan
orang Ai, yang lebih keras. namun mudah untuk dibayangkan
betapa orang Ai dipenuhi dengan kengerian dan kebingungan,
saat keyakinan mereka yang tinggi melambung tiba-tiba saja
tenggelam ke dalam keputusasaan yang teramat dalam. Per-
hatikanlah, kemenangan orang fasik itu singkat (Ayb. 20:5).
Hanya sebentar mereka meninggikan diri,supaya kejatuhan
dan kehancuran mereka terasa semakin pedih (Ayb. 24:24).
Lihatlah betapa mudahnya, betapa cepatnya, timbangan ber-
balik memberati orang-orang yang tidak memiliki Allah di pi-
hak mereka.
Penghancuran Kota Ai
(8:23-29)
23 namun raja Ai ditangkap mereka hidup-hidup dan dihadapkan kepada
Yosua. 24 Segera sesudah orang Israel selesai membunuh seluruh penduduk
kota Ai di padang terbuka ke mana orang Israel mengejar mereka, dan orang-
orang ini semuanya tewas oleh mata pedang sampai orang yang penghabisan,
maka seluruh Israel kembali ke Ai dan memukul kota itu dengan mata
pedang. 25 Jumlah semua orang yang tewas pada hari itu, baik laki-laki
maupun perempuan, ada dua belas ribu orang, semuanya orang Ai. 26 Dan
Yosua tidak menarik tangannya yang mengacungkan lembing itu, sebelum
seluruh penduduk kota Ai ditumpasnya. 27 Hanya ternak dan barang-barang
kota itu dijarah oleh orang Israel, sesuai dengan firman TUHAN, yang di-
perintahkan-Nya ke