merasa cukup berani
untuk berdiri.
263
Saudara Yang lalu berkata kata kata kepada jemaat, “Ada seorang saudara
di antara kita yang dapat mengerti bahasa roh yang saya ucapkan
saat berdoa. Mohon untuk tidak merasa takut untuk berdiri dan
menafsirkannya.”
Terdorong oleh kata-kata itu, Saudara Yang Quan (ayah Yang
Guichuan) berdiri dan menyampaikan pesan ini: “sebab iman Henokh
terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian” (ref. Ibr. 11:5).
Allah mengetahui sejak dahulu bahwa Saudara Yang Quan
merasa ragu mengenai berbahasa roh, dan memberikan pesan khusus
kepadanya melalui Roh Kudus untuk menguatkan imannya.
9.9.4 Kesaksian 4
Pada saat kebaktian sore beberapa bulan lalu , saat jemaat
sedang berlutut berdoa memohon Roh Kudus, Saudara Tsai Mouhuang
dari Taiwan masuk ke dalam aula. Roh Kudus menggerakkan Saudara
Yang Guichuan untuk menafsirkan bahasa rohnya sendiri kepada
jemaat: “Ada seseorang di antara jemaat yang telah melakukan dosa
mematikan.”
saat gereja menyelidiki hal ini, gereja mendapati bahwa
Saudara Tsai telah melakukan perzinahan. Ia lalu diberhentikan
keanggotaannya.
9.9.5 Kesaksian 5
Di tahun 1947, Gereja Yesus Sejati baru saja berdiri di Korea.
Jemaatnya sangat sedikit, dan tidak ada pendeta. Jemaat tidak mengenal
Alkitab dengan baik dan kelaparan akan Firman Allah. Tantangan
khusus yang dihadapi gereja yaitu membeda-bedakan ajaran sesat.
Untungnya, Roh Kudus memberikan karunia menafsirkan bahasa roh
kepada Saudari Bai Rende di Kimchun.
Sejak September tahun itu dan beberapa tahun lalu , Roh
Kudus menggerakkan Saudari Bai untuk menafsirkan bahasa rohnya
sendiri untuk membangun jemaat. Di tiap kesempatan, hal-hal berikut
ini terjadi:
Bab 9: Baptisan Roh Kudus
264
• Ia pertama-tama berdoa dalam bahasa roh, sesudah
itu bahasa rohnya berubah untuk memungkinkannya
berkhotbah.
• sesudah berkhotbah dalam bahasa roh, ia sendiri
menafsirkannya dalam bahasa Korea. Ia tidak mengerti
bahasa roh yang ia ucapkan saat ia mengucapkannya; ia
baru mengerti artinya saat Roh Kudus menggerakkannya
untuk menafsirkannya.
• Roh Kudus mengilhaminya untuk menafsirkan bahasa
roh dengan pelan-pelan dan jelas, sehingga jemaat dapat
mengerti pesan yang disampaikan.
• Ia pertama-tama menafsirkan pesan Alkitab dan lalu
memberikan referensi-referensi Alkitab yang berkaitan
dengan pesan itu. saat pendengar menyelidiki apa yang
telah ia tafsirkan, mereka mendapati kata-katanya sesuai
dengan Alkitab.
Yang mengherankan, Saudari Bai sendiri tidak mengenal Alkitab
dengan baik. Lebih lagi, pesan-pesan yang ia sampaikan melalui
pengilhaman Roh Kudus dapat memenuhi kebutuhan gereja dan
jemaat di tiap kesempatan.
9.9.6 Kesaksian 6
Di bulan September 1947, Saudara Pei Xianglong dan Pu Changhuan
sedang membicarakan masalah baptisan air dan baptisan Roh Kudus
dengan seorang penatua dari Gereja Presbiterian. Di waktu yang sama,
Saudari Bai Rende sedang mengasingkan diri ke pegunungan untuk
berdoa dengan ditemani beberapa jemaat. Bersama-sama mereka
memohon kepada Allah untuk memimpin pekerjaan penginjilan yang
sedang dilakukan oleh kedua saudara ini.
sesudah selesai berdoa, Saudari Bai menafsirkan bahasa
rohnya sendiri untuk menyingkapkan pesan berikut: “Terang yang
sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam
dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, namun
dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya,
namun orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. namun
265
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (ref.
Yoh. 1:9-12).
Mendengar ini, Saudara Hong Chongpei segera meninggalkan
pegunungan untuk mencari Saudara Pei dan Saudara Pu. Ia membagikan
pesan dari Roh Kudus ini kepada mereka, dan berpesan bahwa Gereja
Yesus Sejati yaitu tubuh Kristus; dunia akan menolak gereja ini seperti
mereka menolak Allah. Namun mereka yang menerima injil sejati yang
diberitakan oleh gereja akan mendapatkan berkat, sebab Allah akan
menjadikan mereka anak-anak-Nya.
9.9.7 Kesaksian 7
Pada bulan Februari 1949, baptisan air dilakukan di sebuah sungai
di dekat gereja Kimchun, Korea. sesudah baptisan, jemaat kembali ke
gereja untuk berdoa.
Saat berdoa, Roh Kudus menggerakkan Saudari Bai Rende untuk
menafsirkan bahasa rohnya sendiri. Pesannya: “Dalam Dia kamu telah
disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, namun
dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh
yang berdosa, sebab dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan,
dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu
kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang
mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh
sebab tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-
sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita”
(ref. Kol. 2:11-13).
Roh Kudus berbicara melalui bahasa roh untuk mengajar orang-
orang percaya di Kimchun secara pribadi tentang kebenaran baptisan
air: bahwa baptisan air mempunyai kuasa untuk menghapus dosa, dan
menandai kematian, penguburan dan kebangkitan seseorang bersama
Kristus.
9.9.8 Kesaksian 8
Saudara Pei Xianglong yaitu benih pertama penginjilan di Korea.
Dia menjadi Kristen di Osaka, Jepang pada tahun 1941. Di bulan Januari
Bab 9: Baptisan Roh Kudus
266
1945, ia kembali ke Korea, dan dengan gigih mengabarkan kebenaran.
Ia juga berdoa dengan tekun agar Gereja Yesus Sejati dapat berdiri di
sana. Namun di tahun 1951 ia melepaskan pelayanan untuk berbisnis.
Dua tahun lalu , bisnisnya bangkrut dan ia menghadapi hutang
yang bertimbun-timbun. Pada suatu malam, saat ia sedang membaca
Alkitab, ia membaca Mazmur 94:12. Saat membacanya, ia menangis
penuh pertobatan.
Enam bulan lalu , Saudari Bai memberinya sebuah pesan
dari Roh Kudus: “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini
kamu sesaat harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu—
yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji
kemurniannya dengan api—sehingga kamu memperoleh puji-pujian
dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diri-Nya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu
mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang
tidak melihat-Nya. Kamu bergembira sebab sukacita yang mulia dan
yang tidak terkatakan, sebab kamu telah mencapai tujuan imanmu,
yaitu keselamatan jiwamu.” (ref. 1Ptr. 1:6-9).
Saudara Pei sangat terhibur oleh pesan-pesan ini, dan kembali
melanjutkan pelayanan dengan semangat yang lebih besar untuk
Tuhan.
9.9.9 Kesaksian 9
lalu muncul masalah yang berkembang di gereja Korea.
Saudara Pu Changhuan didapati bersikap tidak sopan dengan jemaat
perempuan.
Di hari yang sama pada tahun 1953, saat Saudara Pei Xianglong
menerima pesan penghiburan dari Roh Kudus, Saudari Bai menafsirkan
pesan berbeda untuk Saudara Pu: “Hal ini harus kamu lakukan, sebab
kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah
tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan
sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita
menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan
perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti
pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan
267
dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri
hati. namun kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan
senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan
keinginannya.” (ref. Rm. 13:11-14).
Namun sayang sekali, bahkan sesudah mendengarkan pesan Roh
Kudus ini pun, Saudara Pu tidak mau bertobat. Dua atau tiga tahun
lalu ia melakukan dosa perzinahan dan dikeluarkan dari gereja.
Pertanyaan Ulasan
1. Apakah baptisan Roh Kudus?
2. Jelaskan bukti menerima Roh Kudus.
3. Jelaskan kegunaan berbahasa roh yang berbeda.
4. Apakah perbedaan antara berdoa dalam bahasa roh dengan
berkata kata kata -kata dalam bahasa roh?
5. Mengapa Allah memilih hari Pentakosta untuk mencurahkan
Roh Kudus yang dijanjikan-Nya?
6. Apa yang salah dalam pandangan-pandangan berikut ini?
a. Setiap orang percaya menerima Roh Kudus, namun
belum tentu dibaptis dengan Roh Kudus.
b. Orang percaya dapat dipenuhi Roh Kudus, tanpa perlu
dibaptis oleh Roh Kudus.
c. Tidak ada catatan Alkitab mengenai orang menerima
Roh Kudus.
d. Orang tidak perlu merasakan apa-apa saat ia menerima
Roh Kudus.
e. Pengalaman jemaat Samaria membuktikan bahwa
orang dapat menerima Roh Kudus tanpa perlu
berbahasa roh.
f. Berbahasa roh bukanlah pengalaman umum di masa
para rasul, seperti dibuktikan oleh keterheranan jemaat
Yahudi saat Kornelius dan keluarganya berbahasa roh.
g. Berbahasa roh yaitu tanda yang sementara di masa
para rasul, dan tidak lagi dialami oleh orang-orang
Kristen.
h. Paul berkata kata kata bahwa berbahasa roh yaitu tanda
ketiadaannya pengendalian diri.
i. Pertanyaan Paulus “Apakah semuanya berbahasa roh”
menunjukkan bahwa berbahasa roh hanyalah salah
Bab 9: Baptisan Roh Kudus
268
satu dari banyak karunia rohani.
j. Paulus berkata kata kata bahwa berbahasa roh yaitu karunia
yang lebih rendah dan terbatas.
k. Gereja-gereja yang jemaatnya berteriak dalam doa
dan menyanyikan nyanyian-nyanyian rohani, sedang
menunjukkan perilaku yang menunjukkan kekacauan
dan ketidaktertiban (ref. 1Kor. 14:33).
l. Paulus mengajarkan bahwa seluruh jemaat tidak boleh
berbahasa roh di waktu yang sama: hanya dua atau tiga
yang boleh melakukannya, saat ada yang menafsirkan,
dan mereka harus bergiliran (1Kor. 14:27-28).
m. Bahasa roh yang diucapkan di hari Pentakosta bukanlah
bahasa rohani, namun bahasa-bahasa asing.
269
1 The Complete Word Study Dictionary: New Testament, ed. Zodhiates, S. (Tennessee:
AMG International, 1992). G1100.
2 Wycliffe Bible Encyclopedia, eds. Pfeiffer, Charles F., Vos, Howard, F. and Rea, John
(Chicago: Moody Press, 1975)..
3 Vine, W. E., Unger, Merrill F. and White Jr., William, Vine’s Complete Expository
Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville, Atlanta, London and
Vancouver: Thomas Nelson Publishers, 1985). G4151.
4 Ibid. G4878.
5 Ibid. G4592
6 Wycliffe Bible Encyclopedia, eds. Pfeiffer, Charles F., Vos, Howard, F. and Rea, John
(Chicago: Moody Press, 1975).
Bab 9: Baptisan Roh Kudus
270
Bab 10
PeNGILHAMAN ROH KUDUS
10.1 Pendahuluan
Roh Kudus mendirikan Gereja Yesus Sejati pada tahun 1917
dan mulai memanggil orang-orang Kristen ke dalam satu kawanan
melalui injil yang sejati dan sepenuhnya, sesuai dengan penggenapan
nubuat Yesus (Yoh. 10:16). Allah meneguhkan pelayanan gereja
dengan mencurahkan Roh-Nya kepada orang-orang percaya dan
memberikan tanda dan mujizat. Namun beberapa penulis Kristen
dari gereja dan denominasi lain meragukan pekerjaan Roh Kudus
dan mengkritik pengalaman-pengalaman ini secara terbuka. Kritikan
mereka memperlihatkan kesalahpahaman mendasar mengenai apa
yang disebut baptisan Roh Kudus dan apa yang disebut pengilhaman
Roh Kudus.
Dalam bab ini, kita akan meluruskan beberapa kesalahpahaman
mengenai dua hal ini, dan melihat perbedaan di antara keduanya.
10.2 Beberapa kesalahpahaman umum
Kesalahpahaman 1
sebab itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun
yang berkata kata kata -kata oleh Roh Allah, dapat berkata kata kata : "Terkutuklah Yesus!"
dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus yaitu Tuhan",
selain oleh Roh Kudus.
1 Korintus 12:3
Banyak gereja mengutip ayat ini, menyatakan bahwa kemampuan
seseorang untuk menyatakan Yesus sebagai Juruselamatnya, yaitu
bukti yang cukup untuk menentukan bahwa ia telah menerima Roh
Kudus. Apa yang tidak mereka sadari, yaitu adanya perbedaan antara
pekerjaan Roh Kudus untuk mengilhamkan dan menyadarkan orang
untuk percaya kepada Yesus (seperti apa yang disebutkan Paulus
271
dalam 1 Korintus 12:3), dan baptisan Roh Kudus. Baptisan Roh Kudus
yaitu janji dari Yesus, yang berkata kata kata bahwa Roh Kudus akan datang
untuk diam di antara umat percaya selamanya (Yoh. 14:16-17). Kita
dapat berkata kata kata dengan yakin bahwa semua orang yang telah dibaptis
dengan Roh Kudus pertama-tama diilhamkan oleh Roh; namun ini
bukan berarti semua orang yang diilhamkan oleh Roh telah menerima
baptisan Roh Kudus.
Dengan jelas kita melihat perbedaan antara pengilhaman Roh
Kudus dan baptisan Roh Kudus pada beberapa contoh dari Alkitab:
Pertama, kita mengetahui bahwa saat Yesus bangkit, Ia muncul
di hadapan Thomas yang meragukan kebangkitannya. Melihat Tuhan
yang telah bangkit, ia berseru, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh. 20:28).
Ini yaitu contoh seseorang yang memanggil nama Yesus untuk
mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Allahnya, namun kita mengetahui
bahwa pada hari Pentakosta barulah ia sungguh-sungguh menerima
Roh Kudus.
Kedua, kita mempunyai catatan mengenai jemaat Samaria (Kis.
8:14-17). Mereka telah menerima injil Yesus Kristus melalui penginjilan
yang dilakukan Filipus dan telah menerima baptisan air. Namun
mereka belum menerima Roh Kudus sampai para rasul lalu pergi
mengunjungi mereka dan menumpangkan tangan (Kis. 8:14-17).
Ketiga, dalam catatan para rasul di Efesus, kita melihat bahwa
mereka telah percaya di dalam Tuhan saat Paulus bertemu dengan
mereka, namun mereka belum menerima Roh Kudus. Malah mereka
belum pernah mendengar tentang Roh Kudus. Bahkan sesudah Paulus
membaptis mereka dalam nama Yesus pun, mereka tidak langsung
menerima Roh Kudus; sesudah Paulus menumpangkan tangan ke atas
mereka, barulah Roh Kudus turun kepada mereka, dan mereka mulai
berkata kata kata -kata dalam bahasa roh dan bernubuat (Kis. 19:1-6).
Kesalahpahaman 2
Fredrik Wisloff, seorang Teolog Norwegia, menulis:
Ia [Alkitab] berkata kata kata : Semua orang Kristen mempunyai Roh Allah. “namun
jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus” (Rm. 8:9)…
Siapakah yang membangunkan Anda dari tidur ketidakpedulian Anda?
Siapakah yang menyadarkan Anda dari dosa-dosa Anda? Siapakah
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
272
yang membawa Anda kepada Kristus dan memuliakan Dia? …Bukankah
Roh Kudus-lah yang melakukan semua ini?
Fredrik Wisloff (hal. 238-239)
Apa kata Alkitab?
• Catatan Alkitab mengenai jemaat di Samaria (Kis. 8:14-
17) dan Efesus (Kis. 19:1-6) bertolak belakang dengan
pernyataan Wisloff. Kedua kelompok jemaat ini sudah
“dibangunkan” pada saat mereka menjadi Kristen, namun
mereka belum menerima Roh Kudus. sesudah menerima
baptisan air dan penumpangan tangan dari para rasul,
barulah mereka menerima baptisan Roh.
• Kebangunan rohani seseorang saat ia menyadari dosa-
dosanya, dan lalu mencari Yesus, sudah jelas
merupakan pekerjaan Roh Kudus, sebab Ia-lah yang
menggerakkan orang untuk berbalik kepada Kristus. Namun
itu tidak sama, dan bukan merupakan bukti menerima Roh
Kudus.
Kesalahpahaman 3
Wisloff membicarakan jemaat Korintus dengan mengutip 1
Korintus 3:16:
“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu yaitu bait Allah dan bahwa Roh
Allah diam di dalam kamu?”. Roh Allah tinggal di dalam hati mereka
tanpa perlu mereka menyadari kenyataan itu.
Fredrik Wisloff (hal. 330)
Apa kata Alkitab?
• Saat Roh Kudus turun kepada seseorang, orang itu
menyadarinya, begitu juga orang-orang di sekelilingnya
(Kis. 2:33). Jemaat Korintus tentu telah mengerti akan hal
ini.
• Saat jemaat Samaria menerima Roh Kudus, hal itu jelas
terlihat oleh Simon, sebab sesudah itu kita mengetahui
bahwa ia mencoba untuk membeli kuasa ini (Kis. 8:12-19).
273
• saat Kornelius dan keluarganya menerima Roh Kudus,
jemaat Yahudi melihat kejadian itu dan terheran-heran
sebab karunia ini juga diberikan kepada bangsa-bangsa
bukan Yahudi (Kis. 10:45).
• Kata-kata Paulus, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu yaitu
bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1Kor.
3:16), tidak menunjukkan ketidaktahuan mereka bahwa
mereka telah menerima Roh Kudus, namun menunjukkan
sikap mereka yang kurang menghargai status mereka
dalam Kristus. Paulus mengingatkan mereka mengenai
nilai status mereka, untuk menjaga diri mereka tetap kudus,
dan tidak mendukakan Roh Kudus. Ia menambahkan, “Jika
ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan
membinasakan dia. Sebab bait Allah yaitu kudus dan bait
Allah itu ialah kamu.” (1Kor. 3:17).
Kesalahpahaman 4
Wisloff mengutip tulisan seorang teolog Jerman, Johan Arndt:
Rasa sakit hati sebab dosa yaitu bukti terbaik bahwa Roh Kudus
tinggal di dalam hati Anda.
Fredrik Wisloff (hal. 252)
Apa kata Alkitab?
• Alkitab memang mengajarkan kita bahwa Roh Kudus dapat
membuat seseorang meratapi dosa-dosanya; namun Ia dapat
melakukan hal ini sebelum ia bertobat atau dibaptis dengan
Roh Kudus. sebab itu hal ini bukanlah bukti mutlak bahwa
seseorang telah menerima baptisan Roh. Contohnya, kita
melihat dalam Alkitab, Roh Kudus menggerakkan orang-
orang yang mendengarkan para rasul di hari Pentakosta
untuk bereaksi pada injil yang diberitakan Petrus. Tertulis
di Alkitab, mereka “sangat terharu” dan terdorong untuk
bertanya apakah yang harus mereka perbuat untuk dapat
selamat (Kis. 2:37). Di sini Roh Kudus bekerja untuk
menyadarkan mereka akan dosa-dosa mereka; namun
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
274
mereka masih perlu bertobat, dibaptis, dan menerima Roh
Kudus (Kis. 2:38).
• Selain Roh Kudus, hukum atau firman Tuhan juga dapat
menggelitik hati nurani orang. Kedua hal ini mempunyai
kuasa untuk memperlihatkan perbedaan antara benar dan
salah, baik dan jahat (Rm. 2:14-15). Contohnya dalam kitab
Roma, Paulus menulis mengenai bagaimana ia menyadari
dosa-dosanya melalui hukum Taurat dan pergumulan
batinnya (Rm. 7:21-24).
Kesalahpahaman 5
Pernyataan bahwa siapa yang tidak berbahasa roh belum menerima Roh
Kudus terlalu mutlak! Sejak zaman kuno hingga sekarang, telah banyak
orang Kristen yang saleh di seluruh dunia yang mengasihi Tuhan, dan
banyak yang telah menyerahkan diri mereka menjadi pelayan-pelayan
Allah yang hebat. Namun mereka semua tidak berbahasa roh: apakah
ini berarti mereka tidak mempunyai Roh Kudus?
Wang Mingdao (hal. 15)
Apa kata Alkitab?
• Mereka yang diilhamkan oleh Roh Kudus dapat mengasihi
Tuhan dan mempersembahkan hidup mereka kepada-
Nya, seperti juga mereka yang telah menerima Roh Kudus.
Namun hidup kudus saja bukanlah bukti baptisan dalam
Roh.
• Kornelius juga yaitu orang yang saleh, melakukan
pekerjaan-pekerjaan amal dan berdoa senantiasa kepada
Allah. Pelayan-pelayannya sendiri bersaksi bahwa ia
yaitu orang benar, takut akan Allah, dan dikenal baik oleh
komunitas Yahudi (Kis. 10:1-2, 22). Namun Alkitab mencatat
bahwa ia belum menerima Roh Kudus saat Petrus bertemu
dengannya. Kornelius sekeluarga baru mendapatkan Roh
Kudus saat sedang mendengarkan khotbah Petrus. Baptisan
Roh Kudus terwujud dalam berbahasa roh (Kis. 10:44-46).
• Apolos mengenal Alkitab dengan baik; dan sesudah
mengetahui tentang Yesus, ia mengabarkan-Nya dengan
tekun (Kis. 18:24-25). Ia yaitu orang yang mempunyai
keberanian dan semangat bagi Allah. Namun kita
275
mengetahui bahwa ia belum menerima baptisan Roh Kudus,
sebab Alkitab menyatakan, “ia hanya mengetahui baptisan
Yohanes” (Kis. 18:25). Kita dapat menyimpulkan bahwa
sesudah Akwila dan Priskila menemuinya untuk menjelaskan
injil sepenuhnya kepadanya, barulah ia menyadari akan
baptisan Roh Kudus yang datang dari Yesus Kristus (ref.
Mat. 3:11; Yoh. 1:32-33; Kis. 2:33).
10.3 Pengilhaman Roh Kudus pada periode berbeda dalam
sejarah
Dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, kita dapat melihat
bukti-bukti pekerjaan Roh Kudus dalam mengilhamkan orang-
orang untuk melakukan pekerjaan Allah. Dengan melihat beberapa
contoh, kita dapat memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai
perbedaan antara pengilhaman Roh Kudus dan baptisan Roh Kudus.
10.3.1 Periode Perjanjian Lama
Sejak semula, Allah bermaksud untuk mendirikan kerajaan-Nya
di bumi. Sebagai bagian dari rencana-Nya, Ia menciptakan Adam dan
memberikan perintah yang harus ia pegang (Kej. 2:16-17). Walaupun
Allah mampu menciptakan lebih banyak orang, Ia hanya menciptakan
satu saja dengan harapan untuk menghasilkan keturunan ilahi (Mal.
2:15). Sayangnya Adam melanggar perintah-Nya dan mengakibatkan
dosa masuk ke dalam dunia (Rm. 5:12). Manusia kehilangan gambar
dan rupa Allah dan jatuh ke dalam keruntuhan moral yang curam,
hingga bahkan anak-anak Allah pun mengikuti jalan dunia yang jahat
(Kej. 4:8, 19-24; 6:1-4). Hingga pada satu saat, dalam kekesalannya
Allah berkata kata kata , “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam
manusia, sebab manusia itu yaitu daging” (Kej. 6:3). Allah hendak
meninggalkan manusia dan membiarkan mereka melakukan apa yang
mereka kehendaki. Perkataan “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya
tinggal di dalam manusia” sangat penting. Ini menunjukkan bahwa
sebelum kejatuhan umat manusia dalam dosa, Roh Allah senantiasa
mengilhamkan anak-anak-Nya untuk hidup dalam kemurnian dan
kekudusan. Namun sekarang, Ia meninggalkan mereka dalam jalan-
jalan keduniawian mereka.
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
276
sesudah Adam, kita melihat bahwa sifat pekerjaan Roh Kudus
berubah, dari mengilhamkan seluruh umat pilihan Allah, menjadi
hanya mengilhamkan segelintir orang pilihan saja. Orang-orang ini Ia
gerakkan dengan tujuan untuk mengemban tugas-tugas ilahi khusus,
pada saat dibutuhkan.
(i) Mengilhamkan nabi-nabi
Namun bertahun-tahun lamanya engkau melanjutkan sabar-
Mu terhadap mereka. Dengan Roh-Mu engkau memperingatkan
mereka, yakni dengan perantaraan para nabi-Mu, namun mereka tidak
menghiraukannya, sehingga engkau menyerahkan mereka ke tangan
bangsa-bangsa segala negeri.
Nehemia 9:30
Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, namun
oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
2 Petrus 1:21
Di masa Perjanjian Lama, pekerjaan Roh Kudus banyak terlihat
dalam pengilhaman para nabi. Ia menggerakkan mereka untuk
menyampaikan pesan kepada umat pilihan, dan untuk menuntun
mereka ke jalan yang benar (ref. 1Sam. 3:21). Alkitab mencatat contoh-
contoh berikut:
• Musa, yang memimpin dan menjadi hakim atas bangsa
Israel melalui pimpinan Roh Kudus (Bil. 11:17 dst.; Yes.
63:10-12).
• Elisa menerima dua bagian Roh Allah, sehingga ia mampu
meneruskan pekerjaan Elia (2Raj. 2:9-15).
• Mikha, diilhamkan untuk menubuatkan kebenaran kepada
Ahab, sesuai dengan wahyu Allah. Mikha tidak mau
mengutarakan kata-kata yang sekadar untuk menyenangkan
telinga raja (1Raj. 22:13-23).
• Roh Kudus datang kepada Azarya, yang menggerakkannya
untuk memberitahukan Raja Asa dan bangsanya untuk
menghancurkan patung-patung berhala, memperbaiki
mezbah Tuhan dan mengadakan perjanjian untuk mencari
Tuhan (2Taw. 15:1-15).
• Roh Kudus datang kepada Yahaziel, untuk menolongnya
menyampaikan pesan dorongan kepada Raja Yosafat dan
277
bangsanya. Ia berkata kata kata kepada mereka agar tidak takut
kepada musuh-musuh mereka, dan mengetahui bahwa
Allah akan menyelamatkan mereka (2Taw. 20:14-19).
• Roh Kudus berbicara kepada orang-orang pilihan melalui
Yesaya, berkata kata kata kepada mereka bahwa hati mereka telah
menjadi keras dan telinga mereka sulit mendengar, dan
mata mereka tertutup, sebab mereka tidak lagi dapat
mengerti firman Allah (Yes. 6:9-13; Kis. 28:25-27).
• Yeremia, yang merasakan firman Tuhan seperti api yang
bergelora di dalam hatinya, mendorongnya untuk berbicara
(Yer. 20:7-10).
• Roh Allah turun kepada Yehezkiel dan mendorongnya
untuk pergi dan memperingatkan bangsa Israel atas
pemberontakan mereka, dan mendesak mereka untuk
meninggalkan dosa dan menghindari maut (Yeh. 2:1-7;
3:16-21).
• Roh Allah mengilhamkan Daniel untuk menafsirkan
tulisan di dinding untuk Raja Belsyazar, dan menubuatkan
kematiannya dan kehancuran kerajaannya (Dan. 5:5-31).
• Roh Tuhan memenuhi Mikha dengan kuasa, keadilan,
keperkasaan, untuk menegur bangsa Israel atas dosa-dosa
mereka (Mik. 3:8).
(ii) Mengilhamkan hakim-hakim
saat Yosua meninggal, bangsa Israel kehilangan seorang
pemimpin rohani yang sangat penting. Saat mereka menetap di tanah
perjanjian, mereka mulai menikmati sebuah kehidupan yang mudah
dan berkelimpahan, lupa untuk menghormati dan bersyukur kepada
Allah. Lebih parah lagi, mereka mengikuti praktik-praktik jahat yang
dilakukan bangsa-bangsa lain dengan menyembah berhala-berhala
mereka. Mereka tidak berhasil memisahkan diri mereka dan hidup
kudus. sebab itu Allah bertindak agar mereka mengubah jalan mereka
yang jahat: Allah membiarkan bangsa-bangsa musuh menyerang
mereka. Namun Ia juga Allah yang berbelas kasihan: setiap kali mereka
bertobat dan berseru kepada-Nya memohon pertolongan, Ia senantiasa
menjawab doa-doa mereka dengan mengilhamkan hakim-hakim untuk
bermunculan dan memimpin menyelamatkan mereka.
Kita melihat bahwa Allah menggerakkan bermacam-macam
hakim untuk menyelamatkan umat-Nya:
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
278
• Roh Allah turun kepada Otniel, sehingga ia mampu
mengalahkan Kusyan-Risyataim, raja Mesopotamia,
sehingga bangsa Israel menikmati empat puluh tahun
kedamaian (Hak. 3:9-11).
• Roh Tuhan datang kepada Gideon, sehingga ia
membunyikan terompet untuk mengumpulkan segenap
bangsa Israel melawan orang Midian. sesudah mengalahkan
mereka, bangsa Israel menikmati empat puluh tahun masa
kedamaian (Hak. 6:34-35; 7:19-25; 8:28).
• Roh Tuhan datang kepada Yefta, sehingga ia dapat melawan
bangsa Amon. Ia mengalahkan mereka dan menduduki dua
puluh kota (Hak. 11:29-33).
• Roh Tuhan datang dengan penuh kuasa kepada Simson,
sehingga ia mempunyai kuasa untuk mencabik seekor singa
dengan tangan kosong dan membunuh 1000 orang Filistin
hanya dengan memakai tulang rahang keledai (Hak.
14:5-6; 15:12-18).
(iii) Mengilhamkan imam
Di dalam Perjanjian Lama, imam-imam diurapi secara khusus
untuk melayani Allah. Mereka bertindak sebagai penengah antara
Allah dan manusia, mempersembahkan korban untuk pengampunan
dosa (Im. 1:3-9; Ibr. 5:1-3; 9:6-7). Sebelumnya peran ini dipegang oleh
kepala keluarga. Alkitab mencatat, contohnya, Nuh, Abraham, Ishak,
Yakub, dan Ayub, mereka mempersembahkan korban persembahan
kepada Allah (Kej. 8:20; 22:13; 26:25; 33:18-20; Ayb. 1:5). Ini terus
berlanjut hingga masa Hukum Taurat, saat tugas-tugas keimaman
diberikan kepada Harun dan keturunannya (Kel. 29:9, 29; 40:12-15;
Bil. 25:11-13).
Pekerjaan utama para imam yaitu mengurus tabut perjanjian
dan melakukan upacara-upacara ibadah. Roh Kudus tampaknya
jarang mengilhamkan mereka untuk melakukan tugas-tugas khusus.
Hanya ada satu catatan alkitabiah yang menyebutkannya: saat Allah
berbicara melalui Zakharia untuk menegur umat pilihan sebab telah
melanggar perintah-perintah-Nya. Namun bukannya mendengar,
mereka merajam Zakharia sampai mati (2Taw. 24:20-22).
279
(iv) Mengilhamkan raja-raja
Kerajaan Israel berdiri melalui pemerintahan Saul (1Sam. 9:17;
10:1). Sebelumnya, Allah sendiri-lah yang berkuasa atas bangsa Israel.
Namun umat Israel berkeras hati menginginkan seorang raja, seperti
bangsa-bangsa lain. Ada dua alasan mengapa mereka bersikeras.
Pertama, kedua anak Nabi Samuel tidak layak untuk memimpin
mereka; mereka tidak berjalan di jalan Tuhan, namun menerima suap
dan memutarbalikkan keadilan (1Sam. 8:1-5). Kedua, bangsa Israel
terus menerus berada di bawah ancaman bangsa-bangsa musuh
(1Sam. 8:7; 12:12-18).
Sayangnya, sejarah memperlihatkan bahwa raja-raja Israel hanya
dapat memimpin sampai pada keberhasilan yang terbatas. Contohnya,
Saul tidak menaati perintah Allah, sehingga Allah menolaknya (1Sam.
13:8-15; 15:10-23). Ia digantikan oleh Daud, orang yang mencari hati
Allah (1Sam. 16:1-3). Berikutnya, Salomo menjadi raja (1Raj. 1:28-
40), namun ia jatuh dalam penyembahan berhala sebab istri-istri dari
bangsa lain. Anaknya, Rehabeam, tidak mau mendengar nasihat tua-tua
Israel dan akhirnya bangsa Israel terbelah (1Raj. 11:1-13; 12:1-20).
Dari seluruh raja-raja Israel dan Yehuda, kita melihat bahwa Roh
Kudus hanya mengilhami Saul dan Daud. Alkitab mencatat bagaimana
Roh Kudus turun ke atas Saul, sehingga ia bernubuat di antara para
nabi dan “berubah menjadi manusia lain” (1Sam. 10:6-10); memimpin
umat pilihan untuk mengalahkan bangsa Amon (1Sam. 11:1-11). Kita
juga melihat Roh Kudus turun dengan penuh kuasa kepada Daud sejak
hari ia diurapi menjadi raja (1Sam. 16:13). Roh Kudus mengilhaminya
untuk: bernubuat bahwa Kristus akan menjadi Raja selama-lamanya,
dan orang-orang akan mengikuti satu gembala ini (2Sam. 23:1-5;
ref. Mzm. 89:20-29; Yeh. 37:24-28); memperlihatkan petunjuk untuk
pembangunan Bait Allah, yang lalu ia berikan kepada Salomo
untuk diselesaikan (1Taw. 28:11-12); menyebut Kristus sebagai
“Tuhan” dan mengetahui bahwa Ia akan mengalahkan musuh-musuh-
Nya (Mat. 22:42-44; Mzm. 110:1); menubuatkan pengkhianatan Yudas
terhadap Yesus (Kis. 1:16; Mzm. 41:9).
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
280
(v) Mengilhamkan orang lain
Selain mengilhamkan para nabi, hakim dan raja, Roh Kudus juga
datang kepada beberapa orang lain, untuk memberi mereka kuasa
memimpin umat pilihan dan menyelesaikan tugas-tugas khusus.
Beberapa di antara mereka yaitu :
• Yusuf, yang diberikan hikmat untuk menafsirkan mimpi
Firaun dan menubuatkan kejadian-kejadian penting yang
akan dihadapi Mesir (Kej. 41:25-32, 37-41).
• Perajin-perajin peralatan imam (Kel. 28:2-3).
• Bezaleel, yang diberikan hikmat, pengertian, dan
pengetahuan dalam segala macam pekerjaan, untuk
membuat tabut perjanjian dan perabotan kemah:
rancangan-rancangan seni, kerajinan emas, perak, tembaga,
kayu dan batu-batu permata (Kel. 31:2-5; 35:30-33).
• Tujuh puluh tua-tua Israel, yang diberikan kuasa untuk
menolong Musa menghakimi umat pilihan dan bernubuat
(Bil. 11:16-17, 24-25).
• Eldad dan Medad, yang digerakkan untuk bernubuat di
dalam kemah (Bil. 11:26-29).
• Yosua, dipenuhi dengan roh hikmat, untuk bertindak
sebagai penerus Musa (Bil. 27:15-20; Ul. 34:9).
• Amasai, kepala tiga puluh orang, yang diilhamkan Roh untuk
mengetahui bahwa Allah ada di sisi Daud dan memimpin
orang-orang untuk mengikuti dia (1Taw. 12:18).
• Orang-orang Yehuda, yang tergerak untuk melakukan apa
yang diperintahkan Raja Hizkia dan pemimpin-pemimpin
sesuai dengan perintah Tuhan (2Taw. 30:12).
• Elihu, yang menegur Ayub tanpa memihak-mihak (Ayb.
32:15-22).
A. Perbedaan ciri pengilhaman dan baptisan Roh Kudus
Walaupun keduanya berasal dari Roh yang sama, pengilhaman
Roh Kudus dan baptisan Roh Kudus berbeda dalam hal sifat dan
mengeluarkan hasil yang berbeda.
281
Pengilhaman Roh Kudus terlihat dalam:
• Datang kepada seseorang untuk menolongnya mencapai
tugas atau misi tertentu. sesudah selesai, Roh Kudus
meninggalkannya (Yeh. 3:22, 24; 37:1).
• Pemberian kuasa Roh kepada seseorang, contohnya,
dengan memberikan keberanian, walaupun dalam bahaya
kematian. Namun begitu tugas itu selesai, Roh itu pergi, dan
orang yang ditinggalkan tidak lagi berbeda dengan orang
lain (1Raj. 18:17-46; 19:1-14).
• Pemilihan seseorang untuk menjadi pelayan Allah; orang
yang diutus untuk melaksanakan tugas tertentu (Yeh.
2:1-3).
• Tidak adanya bahasa roh (Yunani: glossolalia).
Baptisan Roh Kudus tampak melalui:
• Berbahasa roh (Kis. 10:44-46; 19:6).
• Tetap tinggal bersama orang percaya (Yoh. 14:16-18).
• Kuasa untuk mengubah kehidupan orang percaya dan
memberikan kuasa untuk melakukan segala hal melalui
Kristus (Kis. 4:19-20; 5:40-42; Rm. 8:2; Gal. 5:16; Ef. 3:16;
Fil. 4:13).
• Pemeteraian orang percaya sebagai anak Allah, sebagai
pewaris keselamatan, dan mendapatkan bagian dalam
kemuliaan bersama Kristus (Rm. 8:15-17; Ef. 1:13-14).
• Penengahan-Nya bagi orang percaya dalam doa (Rm. 8:26-
27).
B. Mengapa baptisan Roh Kudus?
Dalam Perjanjian Lama, Roh Kudus bekerja untuk mengilhamkan
para nabi, hakim, imam, dan raja, sehingga mereka dapat memimpin
bangsa Israel untuk berjalan di jalan yang benar. Ada beberapa masa
saat keadaan rohani bangsa Israel dipulihkan, namun pada akhirnya
bangsa itu menjadi terlalu bengkok hati sehingga tidak dapat ditolong
dengan jalan seperti ini (Yer. 17:9; 13:23). Jalan satu-satunya agar
mereka dapat berbalik kepada Allah dan memegang status dan
perintah-Nya, yaitu jika Roh Kudus datang dan hidup di dalam
hati mereka. sebab itu, Allah mengilhamkan nabi-nabi-Nya untuk
menubuatkan masa Ia akan mencurahkan Roh-Nya kepada segenap
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
282
umat manusia (Yoel 2:28-29), pada segala suku bangsa dari berbagai
macam warna kulit, umur, dan status, untuk mengubah hati mereka
dari batu menjadi daging. Ia juga akan menuliskan hukum-hukum-Nya
di dalam hati mereka (Yeh. 36:26-27; Yer. 31:31-34). Penggenapan
nubuat-nubuat ini akan mewujudkan keinginan Musa yang menggebu-
gebu: “Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh sebab
TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!” (Bil. 11:29).
10.3.2 Sebelum turunnya hujan awal
Sebelum turunnya Roh Kudus masa hujan awal, ada masa transisi
antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Orang-orang masuk ke
zaman anugerah, yang ditandai dengan kedatangan Yesus Kristus,
Juruselamat, ke dunia (Mrk. 1:14-15; Yoh. 4:21-23; Yoh. 1:17). Melalui
kematian-Nya di kayu salib, Ia mengakhiri zaman Hukum Taurat (Mat.
11:13; Kol. 2:14-17; Ibr. 9:10). Roh Kudus bekerja di masa transisi ini
untuk mengilhamkan orang-orang tertentu untuk menyatakan Yesus
sebagai Mesias yang telah lama ditunggu dan menyatakan misi-Nya
untuk menyelamatkan umat manusia. Pekerjaan pengilhaman Roh
Kudus di masa ini dijelaskan di bawah ini.
(i) Memberitakan kedatangan Yesus ke dunia
Malaikat Gabriel muncul di hadapan Maria untuk menyampaikan
berita bahwa ia akan segera memperoleh anak, yang akan ia namai
Yesus. lalu , saat ia pergi ke rumah Zakharia untuk melihat
Elisabet, bayi di dalam rahim Elisabet melonjak pada saat Maria
memberikan salam. Elisabet dipenuhi Roh Kudus untuk menyatakan:
Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah
rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi
aku? Sebab sesungguhnya, saat salammu sampai kepada telingaku,
anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia,
yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan,
akan terlaksana.
Lukas 1:42-45
283
Roh Kudus mengilhamkannya untuk mengerti akan pentingnya
kehamilan Maria dan menggerakkannya untuk menyebutkan bayi itu
sebagai “Tuhanku” (Luk. 1:43). Ia yakin pesan dari malaikat itu akan
digenapi.
Saat kita membaca jawaban Maria, yang berbentuk nyanyian
pujian yang indah, sekali lagi kita melihat Roh Kudus mengilhamkannya
dalam pilihan kata-katanya:
Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira sebab Allah,
Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut
aku berbahagia, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-
perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya yaitu kudus. Dan rahmat-
Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan
kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan
orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang
berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia
melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh
orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel,
hamba-Nya, sebab Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-
Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya
untuk selama-lamanya.
Lukas 1:46-55
(ii) Memperlihatkan sekilas pandang pelayanan yang akan
dilakukan Yesus
saat Yohanes Pembaptis lahir, Ayahnya, Zakharia, dipenuhi oleh
Roh Kudus, yang menggerakkannya untuk menubuatkan pekerjaan
yang akan dilakukan oleh Yohanes dan juga Yesus:
Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa
kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan
bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, —seperti yang
telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang
kudus— untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan
semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya
kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang
kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa
leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
284
musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan
kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi;
sebab engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan
jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan
keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh
rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat
kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang
diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan
kaki kita kepada jalan damai sejahtera.
Lukas 1:68-79
Di sini kita melihat bahwa Zakharia menyampaikan tentang
pelayanan Yesus untuk menyelamatkan bangsa Israel, sesuai dengan
perjanjian yang dibuat oleh Allah kepada Abraham. Anak Zakharia,
Yohanes, akan melayani sebagai nabi Allah, berjalan sebelum Yesus
untuk mempersiapkan jalan-Nya.
Kita juga melihat Roh Kudus bekerja menggerakkan Simeon, orang
benar dan saleh, yang sedang menantikan penghiburan atas Israel.
Begitu memasuki Bait Allah, Roh Kudus memberitahukan kepadanya
siapakah anak yang dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk disunat. Ia
diilhamkan oleh Roh Kudus untuk menatang Bayi itu dengan tangannya
dan memuliakan Allah:
Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan
yang dari pada-Mu, yang telah engkau sediakan di hadapan segala
bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain
dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.
Lukas 2:29-32
Melalui Roh Kudus, Simeon juga bernubuat mengenai pekerjaan
Yesus. Ia berkata kata kata kepada Maria, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan
untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan
untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan —dan
suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri—, supaya menjadi nyata
pikiran hati banyak orang.” (Luk. 2:34-35).
Di Bait Allah juga terdapat seorang nabiah lanjut usia yang setia
bernama Hana, seorang janda berumur delapan puluh empat tahun.
Ia menyembah Allah siang dan malam dalam doa dan puasa. Seperti
285
Simeon, ia segera mengetahui siapakah Bayi itu. Alkitab mencatat,
“Dan pada saat itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur
kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang
menantikan kelepasan untuk Yerusalem” (Luk. 2:38). Dari catatan ini,
kita dapat melihat bahwa Roh Kudus-lah yang memberitahukan Hana
siapakah bayi Yesus, dan menggerakkannya untuk bersaksi kepada
orang-orang mengenai Dia.
(iii) Menyatakan identitas Yesus
saat Yesus datang ke tempat Yohanes Pembaptis sedang
melakukan baptisan air, Yohanes menyadari bahwa Ia yaitu Mesias.
Ia menyatakan:
Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang
kumaksud saat kukatakan: lalu dari padaku akan datang
seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.
Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, namun untuk itulah aku
datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun
dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak
mengenal-Nya, namun Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan
air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke
atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis
dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian:
Ia inilah Anak Allah
Yohanes 1:29-34
Sebelumnya Yohanes Pembaptis tidak mengetahui siapakah
Mesias. Namun ia melihat Roh Kudus turun kepada Yesus seperti seekor
burung merpati dan mendengar suara Allah berbicara menyatakan
identitas-Nya (ref. Luk. 3:21-22). Wahyu secara langsung dari Roh
Kudus ini membuat Yohanes dapat menyatakan dengan penuh kuasa
bahwa Yesus yaitu Anak Allah, yang datang untuk menghapus dosa-
dosa di dunia, dan yang akan membaptis orang dengan Roh Kudus.
Di masa pelayanan Yesus, hanya sedikit orang saja yang
menyadari hal ini seperti Yohanes: beberapa mengira Yesus yaitu
Yohanes Pembaptis; yang lain mengira Ia yaitu Elia, Yeremia, atau
salah satu nabi lainnya. Namun saat Yesus bertanya kepada Petrus
siapakah diri-Nya, ia menjawab dengan percaya diri: “Engkau yaitu
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
286
Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Mat. 16:16). Kata Yesus kepadanya:
“Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang
menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat.
16:17).
Tuhan Yesus berkata kata kata kepada banyak orang bahwa Ia yaitu roti
hidup yang telah datang dari surga: siapa saja yang minum darah-Nya
dan memakan daging-Nya akan mendapatkan kehidupan kekal, dan
akan dibangkitkan di hari terakhir. Banyak di antara murid-murid-
Nya tidak mengerti pengajaran ini, dan berkata kata kata , “Perkataan ini keras,
siapakah yang sanggup mendengarkannya?” (Yoh. 6:60) dan lalu
meninggalkan-Nya.
Melihat ini, Yesus bertanya kepada kedua belas murid-Nya,
“Apakah kamu tidak mau pergi juga?” (Yoh. 6:67).
Petrus lalu menjawab: "Tuhan, kepada siapakah kami akan
pergi? Perkataan-Mu yaitu perkataan hidup yang kekal; dan kami
telah percaya dan tahu, bahwa Engkau yaitu Yang Kudus dari Allah.”
(Yoh. 6:68-69).
Orang-orang lain datang dan pergi sebab mereka tidak sungguh-
sungguh mengenal siapakah Yesus, namun tidak seperti mereka, Petrus
mengenal Tuhan dan menetapkan hati untuk mengikuti Dia hingga
akhir. Pengertian Petrus dengan sangat jelas berasal dari pengilhaman
Roh Kudus. Ini mengingatkan kata-kata Paulus: “sebab itu aku mau
meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata kata kata -kata
oleh Roh Allah, dapat berkata kata kata : "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada
seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus yaitu Tuhan," selain oleh
Roh Kudus” (1Kor. 12:3).
Sebagai kesimpulan, di masa Perjanjian Lama, dan sebelum
pencurahan hujan awal, Roh Kudus dengan giat mengilhamkan orang-
orang. Namun pengilhaman Roh ini tidak dapat dikelirukan dengan
baptisan Roh. Ada beberapa alasan:
• Pekerjaan Allah yang turun menjadi manusia harus
diselesaikan sebelum pekerjaan Allah dalam Roh dapat
dimulai: Yesus harus kembali ke surga, sebelum Roh Kudus
dapat turun. Ini menjelaskan mengapa Ia berkata kata kata kepada
murid-murid-Nya: “yaitu lebih berguna bagi kamu, jika
Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu
tidak akan datang kepadamu, namun jikalau Aku pergi, Aku
akan mengutus Dia kepadamu.” (Yoh. 16:7).
287
• Yesus harus dimuliakan terlebih dahulu: bangkit dari
kematian, naik ke surga, dan duduk di sebelah kanan Bapa
sebelum Ia menurunkan Roh Kudus (Kis. 2:30-33). sebab
itu Yohanes mencatat, “Dan pada hari terakhir, yaitu pada
puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa
haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci:
Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh
mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum
datang, sebab Yesus belum dimuliakan.” (Yoh. 7:37-39).
• Yesus harus memegang peran Penengah antara manusia
dan Allah, di mana ia akan berdoa kepada Bapa untuk
mengirimkan Roh Kudus: “Aku akan minta kepada Bapa,
dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong
yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya” (Yoh.
14:16).
10.3.3 Periode hujan awal
Di masa hujan awal, kita melihat Roh Kudus bekerja dengan cara
yang baru: Ia mulai mengilhamkan baik orang percaya maupun tidak
percaya. Khususnya, Ia menggerakkan dengan aktif mereka-mereka
yang mendengarkan injil untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai
Juruselamat mereka, agar bertobat dan diselamatkan. Di saat yang
sama, Ia mengilhamkan mereka yang sudah percaya dan menerima
baptisan Roh, untuk terus berjalan di jalan-Nya dan melakukan
pekerjaan-Nya. Kita sekarang akan melihat dua fungsi Roh Kudus ini.
(i) Mendesak orang-orang berbalik kepada Tuhan
sebab itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun
yang berkata kata kata -kata oleh Roh Allah, dapat berkata kata kata : "Terkutuklah Yesus!"
dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus yaitu Tuhan",
selain oleh Roh Kudus.
1 Korintus 12:3
Perkataan “terkutuklah Yesus” dalam teks Yunani disebutkan
sebagai Anáthema1 Ieesoús2, yang menunjukkan sebuah kutukan yang
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
288
berasal dari lubuk hati; “Yesus yaitu Tuhan” dalam teks aslinya yaitu
Kúrios3 Ieesoús, menunjukkan sebuah seruan dari hati. Yang pertama
yaitu sesuatu yang akan orang dengar dari musuh-musuh Yesus,
sebab tidak masuk akal jika seseorang yang diilhamkan oleh Roh
Allah mengutarakan perkataan demikian. Yang kedua yaitu kata-kata
kesadaran yang diilhamkan Roh Kudus (Mat. 10:32; Rm. 10:9-10).
Di permukaan, kelihatannya mengakui bahwa “Yesus yaitu Tuhan”
yaitu perkara yang sangat mudah. Apa susahnya menyatakan iman
seseorang di hadapan orang lain? Namun jika kita memperhatikan
keadaan masyarakat di masa para rasul, kita akan menyadari bahwa
menjadi Kristen, atau menyatakan iman secara terang-terangan,
merupakan tantangan besar:
• Banyak orang Yahudi sulit menerima Yesus sebagai Mesias,
sebab Ia tidak cocok dengan pengharapan mereka.
Alkitab menjelaskan bahwa ia berasal dari latar belakang
masyarakat bawah, dan “semaraknyapun tidak ada”
(Yes. 52:14; 53:1-3). Selama pelayanan-Nya, Ia seringkali
dihadapkan pada keraguan dan pandangan meremehkan
(2Kor. 5:16; Mat. 13:53-58).
• Di masa itu, tiap orang Yahudi yang menerima Yesus sebagai
Tuhan akan dikeluarkan dari komunitas iman mereka (Yoh.
9:22) dan mungkin juga dianiaya (Kis. 8:1-3; 9:1-2; 22:4;
26:9-11). Mengaku “Yesus yaitu Tuhan” setara dengan
menyangkal Yahweh sebagai Allah.
• Orang-orang Yunani mungkin telah terpapar dengan filosofi-
filosofi berbeda, seperti ajaran Gnostik. Ini membuat mereka
sulit menerima bahwa Allah, hakiki yang ilahi, dapat datang
dalam rupa manusia untuk mati di kayu salib (1Kor. 1:18-
23; 1Yoh. 4:2-3).
• Di bawah kekuasaan Romawi, orang yang mengaku “Yesus
yaitu Tuhan” di depan umum, menghadapi ancaman
tuduhan pengkhianatan terhadap Kaisar Romawi. Bila
didapati bersalah, ia dapat dijatuhi hukuman mati (1Kor.
12:2-3).
Jadi kita dapat melihat, bahwa jika bukan dari pengilhaman
Roh Kudus, hanya akan ada sedikit orang yang percaya kepada Yesus,
atau menyatakan iman mereka secara terang-terangan di depan
umum.
289
Namun dari Kisah Para Rasul kita melihat Roh Kudus bekerja
secara aktif sejak hari Pentakosta untuk menggerakkan banyak orang
untuk bertobat dan menerima injil. Contohnya, kita melihat Roh Kudus
mengilhamkan:
• Orang-orang Yahudi, yang merayakan hari raya Pentakosta,
sehingga mereka menyadari dosa-dosa mereka dan mencari
keselamatan melalui Yesus Kristus. Kira-kira 3000 orang
menerima baptisan air (Kis. 2:37-41).
• Petrus, untuk menyembuhkan orang yang lumpuh sejak
lahir dan berkhotbah tentang Yesus kepada kerumuman
orang Yahudi yang terheran-heran melihat mujizat itu.
Petrus menegur mereka sebab telah menghukum mati
Yesus dan mendesak mereka untuk bertobat. Kira-kira
5000 orang menerima Kristus (Kis. 3:12-26; 4:4).
• Orang-orang Yahudi agar percaya kepada Tuhan, sebab
mujizat-mujizat yang dilakukan oleh para rasul. Alkitab
mencatat bahwa tiap-tiap hari jumlah orang percaya
bertambah (Kis. 5:12-14).
• Lidia, sehingga hatinya terbuka oleh injil yang dikabarkan
Paulus, dan menerima baptisan air, bersama dengan
keluarganya (Kis. 16:14-15).
• Kepala penjara, yang bertanggungjawab menjaga Paulus
dan Silas, sehingga ia bertanya bagaimana caranya ia dapat
diselamatkan. Selanjutnya, ia dan seisi keluarganya dibaptis
di dalam Tuhan (Kis. 16:30-34).
(ii) Memimpin dan mensejahterakan gereja
Gereja masa awal berkembang dengan cepat dari kelompok kecil
orang percaya menjadi kekuatan yang besar, yang “mengacaukan
seluruh dunia” (ref. Luk. 12:32; Kis. 17:6). Faktor penting dalam
perkembangannya yang cepat yaitu kesediaan jemaat untuk
berkorban; mengorbankan kekayaan, hak milik material, keselamatan
diri, dan bahkan hidup mereka sendiri. Dalam tindakan-tindakan
mereka, kita melihat penggenapan pengajaran Yesus mengenai sikap
yang diminta dari setiap orang Kristen: “Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan
mengikut Aku.” (Mat. 16:24). “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak
jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; namun jika ia mati,
ia akan menghasilkan banyak buah” (Yoh. 12:24).
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
290
Dari manakah dorongan ini berasal? Seorang percaya baru dapat
mengorbankan dirinya demi Allah jika ia telah mencapai kesadaran
akan Dia dan besar kasih-Nya sepenuhnya. Kita melihat sikap seperti itu
digenapi dalam diri Paulus, yang memahami bahwa tujuannya yaitu
untuk hidup bagi Kristus (Gal. 2:20; 2Kor. 5:14-15). Inilah sebabnya
mengapa ia dapat menganggap segala sesuatu sebagai sampah (Fil.
3:8), dan mengapa ia dapat bersukacita di dalam penderitaan (2Kor.
11:23-33; Kol. 1:24; 2Tim. 4:6-8). Sikap yang berpusat pada Allah ini
hanya dimungkinkan sebab Roh Kudus telah menyentuhnya secara
mendalam (Rm. 5:5; Ef. 3:16-19). Dan jika ini terjadi pada seluruh
orang percaya di dalam gereja secara keseluruhan, tak kepalang
tanggun gereja akan berkembang dan sejahtera.
Pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta menghasilkan
pertobatan dan baptisan atas kurang lebih 3000 orang. Jemaat-jemaat
baru mempersembahkan hidup mereka dalam doa di Bait Allah dan
juga menjual harta kekayaan mereka, menyerahkan hasilnya ke kaki
para rasul untuk memberikan manfaat bagi semua orang. Firman Allah
menyebar sebegitu rupa sehingga jumlah jemaat bertambah-tambah
di Yerusalem, dan bahkan imam-imam juga termasuk di antara mereka
(Kis. 2:44-47; 4:32-35; 6:7).
Saat kita membaca catatan luar biasa mengenai jemaat mula-mula,
kita melihat kehidupan yang dijalani dalam perbedaan yang sangat
kentara dengan keegoisan dunia. Kita dapat menyimpulkan bahwa ini
yaitu pekerjaan Roh Kudus, yang menggerakkan hati mereka. Jemaat
mula-mula ini diilhamkan untuk mengerti akan kasih Tuhan yang
besar, dan menjawabnya dengan mengasihi Dia dan saudara-saudari
seiman mereka.
sesudah Stefanus mati sebagai martir, gereja di Yerusalem mulai
mengalami penganiayaan yang hebat. Selain para rasul, sebagian besar
jemaat terserak ke sepenjuru daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang
Kristen yang terserak ini terus mengabarkan injil di tengah ancaman
atas hidup mereka. Allah mendukung pekerjaan mereka dengan penuh
kuasa melalui tanda dan mujizat. Dengan demikian injil kebenaran
mencapai Samaria, dan menghasilkan sukacita besar di kota itu.
Hal ini bahkan membuat seorang tukang sihir yang dahulu diikuti
orang-orang bernama Simon bertobat. Para rasul mengutus Petrus
dan Yohanes untuk mengunjungi jemaat Samaria; dan saat mereka
menumpangkan tangan dan berdoa bagi jemaat, mereka menerima
Roh Kudus (Kis. 8:1-17). Kejadian ini menandai bagian bersejarah yang
seringkali disebut sebagai “Pentakosta Samaria”4 oleh para teolog.
291
Murid-murid yang terserak di masa penganiayaan, menyebar ke
tempat-tempat sejauh Fenisia, Siprus, dan Antiokhia. Awalnya, mereka
mengabarkan injil hanya kepada orang-orang Yahudi. Namun tidak
lama lalu jemaat dari Siprus dan Kirene datang ke Antiokhia dan
mengabarkan injil kepada orang-orang Yunani. Allah bekerja dengan
mereka begitu rupa sehingga ada banyak orang bertobat. saat
berita tentang injil yang berbuah di Antiokhia sampai kepada Gereja
Yerusalem, para rasul mengutus Barnabas ke sana. saat ia tiba dan
melihat sendiri kasih karunia Allah, ia bersukacita dan mendorong
mereka untuk tetap setia dan berdiri teguh di dalam Tuhan (Kis.
11:19-23). Sejak saat itu, Antiokhia menjadi pusat komunitas Kristen
dari bangsa-bangsa lain. Kekristenan akhirnya menjadi sebuah iman
bagi segala bangsa.
Jadi, dari catatan pekerjaan Allah di Samaria dan Antiokhia, kita
menyaksikan kuasa besar Roh Kudus. Di tengah-tengah penganiayaan,
injil terus menyebar panjang dan lebar, mencapai Samaria dan dunia
bangsa-bangsa bukan Yahudi. Tidak ada yang mampu membendung
perkembangan gereja sebab Roh Kudus terus menerus mengilhamkan
jemaat untuk mengabarkan injil dan hidup dalam persembahan diri.
(iii) Mempercayakan gereja dengan misi yang besar
namun sebaliknya, sesudah mereka melihat bahwa kepadaku telah
dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat,
sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat —sebab Ia
yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul
bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan
kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat.
Galatia 2:7-8
Petrus dipilih Allah untuk menjadi rasul bagi orang-orang Yahudi,
sementara Paulus dipilih untuk menjadi rasul bagi bangsa-bangsa lain.
Walaupun pekerjaan mereka dipusatkan pada sasaran jemaat yang
berbeda, mereka tidak menginjil hanya kepada kelompok-kelompok
itu saja (ref. Kis. 10:44-48; 15:7; 9:19-22; 13:44-46). Lebih lagi,
kesamaan kedua rasul ini yaitu mereka mengabarkan injil yang sama,
diilhamkan oleh Roh Kudus, dan menyadari sepenuhnya apa yang telah
dipercayakan Allah kepada mereka.
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
292
Paulus menyebut dirinya sebagai “aku yaitu rasul untuk bangsa-
bangsa bukan Yahudi” (Rm. 11:13) dan menyatakan bahwa tugasnya
berasal dari Tuhan Yesus (Kis. 22:21; 26:17-18). Seperti tercatat dalam
Alkitab, ia yaitu pekerja yang setia, mengemban tugas perintisan yang
penting ke berbagai bangsa sampai ia dipenjarakan (Ef. 3:1; 6:20) dan
mati sebagai martir (2Tim. 4:6-8). Ia berhasil menyampaikan pesan
Kristen ke banyak kota-kota bukan Yahudi.
Dalam Galatia 2:8, kita menemui kata “memberikan kekuatan”.
Dalam teks asli Yunani, kata yang digunakan yaitu energeo, yang
berarti “sedang bekerja” dan “kuasa mujizat”5. Ini memberitahukan
kita bahwa Roh Kudus-lah yang mengilhamkan Petrus untuk
menjadi rasul bagi orang Yahudi dan kuasa dari atas inilah yang
memungkinkannya menyelesaikan tugasnya. Begitu juga, Roh Kudus-
lah yang mengilhamkan Paulus untuk menjadi rasul untuk bangsa-
bangsa lain dan memberikan kuasa luar biasa kepadanya untuk
melakukan tugasnya. sebab itu Paulus berkata kata kata :
Yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-
bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya
bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai
persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus. Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku
bagi Allah. Sebab aku tidak akan berani berkata kata kata -kata tentang sesuatu
yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu
untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan
dan perbuatan.
Roma 15:16-18
Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku yaitu seorang rasul,
telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh
tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.
2 Korintus 12:12
Sebagai orang-orang Kristen di masa sekarang, kita juga telah
dipanggil oleh Allah untuk menjadi bagian dari tubuh Kristus. Seperti
bagian anggota tubuh yang mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda,
kita perlu memahami bahwa kita masing-masing telah dipercayakan
dengan berbagai macam karunia dan tugas yang berbeda-beda (1Kor.
12:4-30). Agar tubuh Kristus dapat bertumbuh, kita harus melakukan
tugas kita masing-masing dengan bekerja sama satu sama lain (Ef.
4:11-16). sebab itu kita harus menyadari karunia rohani yang telah
293
Allah berikan kepada kita, dan sifat pekerjaan yang diilhamkan Roh
Kudus untuk kita lakukan. Hal yang penting, kita juga harus mempunyai
semangat berkorban seperti pekerja-pekerja di masa gereja awal,
seperti Petrus dan Paulus, yang bersedia taat kepada Tuhan hingga
akhir (Kis. 21:10-14). jika kita melakukan pekerjaan Allah dengan
hati yang demikian, maka kuasa Pentakosta akan diwujudkan dalam
gereja sejati hari ini, kuasa yang sungguh-sungguh dapat menggoncang
dunia.
(iv) Menubuatkan peristiwa yang akan datang
Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, namun
oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
2 Petrus 1:21
Ada beberapa nabi di gereja mula-mula yang berbicara melalui
pengilhaman Roh Kudus untuk mengungkapkan kehendak Allah
kepada murid-murid (Kis. 13:1; 15:32; 21:8-9; Ef. 4:11). Pekerjaan
mereka mengingatkan kita pada nabi-nabi di masa Perjanjian Lama.
Bila kita melihat dalam Kisah Para Rasul, kita melihat bagaimana Roh
Kudus mengilhamkan Agabus untuk menubuatkan kelaparan hebat di
seluruh dunia, yang lalu terjadi di masa pemerintahan Kaisar
Klaudius (Kis. 11:27-28).
Kita juga melihat bahwa Roh Kudus menyampaikan pesan-pesan
nubuat kepada Rasul Paulus, menunjukkan apa yang akan ia hadapi
dalam pelayanannya. Paulus telah menetapkan dalam Roh untuk
pergi ke Yerusalem (Kis. 19:21), namun Roh Kudus bersaksi kepadanya
bahwa belenggu dan penderitaan menantikannya di tiap-tiap kota. Di
Tirus, murid-murid diilhamkan oleh Roh untuk mendesaknya untuk
tidak pergi ke Yerusalem (Kis. 21:3-4). Pada akhirnya, di rumah Filipus,
Roh Kudus sekali lagi berbicara melalui Agabus, berkata kata kata kepadanya
bahwa ia akan ditangkap oleh orang-orang Yahudi di kota itu dan
ia akan dibawa kepada bangsa-bangsa lain (Kis. 21:8-11). Paulus
memahami sepenuhnya apa yang akan terjadi pada dirinya, namun
demi menyelesaikan pelayanannya, ia menetapkan hati untuk pergi
juga. Nubuat-nubuat itu lalu tergenapi (Kis. 21:27-36).
Selain menyampaikan hal-hal di masa depan melalui nubuat,
Roh Kudus juga mengilhamkan orang-orang melalui penglihatan.
Contoh yang terkenal didapat dari pengalaman Yohanes, sepeti dicatat
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
294
dalam kitab Wahyu (Why. 1:1-3). Dalam kitab ini, kita melihat bahwa
Roh Kudus memperlihatkan beberapa penglihatan kepada Yohanes,
seperti:
• Kemuliaan Tuhan. Ia diperintahkan untuk mencatat seluruh
penglihatan yang ia akan lihat ke dalam sebuah kitab, dan
mengirimnya ke tujuh gereja (Why. 1:10-16).
• Melihat sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta
itu duduk Seorang. Ini menandakan bahwa Allah akan
membentangkan karunia-Nya, namun juga akan melakukan
penghakiman (Why. 4:2-3; ref. Ibr. 4:16; Mrk. 16:15-16; Yoh.
12:48).
• Penglihatan di padang gurun, seorang perempuan duduk
di atas seekor binatang berwarna merah ungu. Ini yaitu
nubuat mengeai sebuah negara dunia yang kuat, badan
politik, atau ideologi yang akan muncul untuk melawan
Allah (Why. 17:3).
• Penglihatan di gunung besar dan tinggi, dan kota yang besar,
yang yaitu Yerusalem yang kudus, turun dari surga dan
dari Allah. Roh Kudus memberitahukan Yohanes bahwa ini
yaitu gereja sejati, mempelai perempuan Kristus, dalam
segala kemuliaannya (Why. 21:9-26; ref. Ef. 5:31-32).
(v) Menguduskan orang-orang percaya
Akan namun kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah sebab
kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya
telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan
kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
2 Tesalonika 2:13
Menurut ayat Alkitab ini, tahap-tahap keselamatan yaitu :
panggilan dari Allah, percaya dalam kebenaran, dan pengudusan.
Mengenai pengudusan, Paulus menunjukkan bahwa ini berasal dari
pengilhaman Roh Kudus (ref. Rm. 15:16; 1Ptr. 1:2), sebab :
• Melalui Adam, manusia jatuh ke dalam dosa dan menjadi
hamba dosa. Jadi seseorang bisa saja ingin melakukan apa
yang baik, namun ia tidak berdaya melakukannya melalui
usaha dirinya sendiri (Rm. 7:14-24).
295
• Roh Kudus yaitu Roh yang cemburu, yang membuat orang
menyadari dosa-dosanya dan menuntunnya berjalan di
jalan yang benar (Yoh. 16:8-9; Gal. 5:17-18; Ef. 4:30).
• Roh Kudus memberikan kuasa dari atas kepada orang
percaya, untuk membebaskannya dari kuasa dosa dan
maut, dan menolongnya membuang perbuatan-perbuatan
daging (Luk. 24:49; Rm. 8:2, 13; Gal. 5:16).
sebab itu pengilhaman Roh Kudus sangat penting dalam
pengudusan dan keselamatan orang Kristen. Maka Paulus mengingatkan
kita, “Janganlah padamkan Roh” (1Tes. 5:19). Melalui doanya bagi
jemaat Korintus, ia juga menunjukkan pentingnya penyertaan Roh
Kudus: “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian” (2Kor. 13:14).
Sebagai kesimpulan, kita dapat melihat dari contoh-contoh di atas
bahwa Roh Kudus mengilhamkan banyak orang-orang yang berbeda
di masa hujan awal, baik mereka yang telah menerima baptisan Roh
Kudus maupun yang belum menerimanya.
10.3.4 Sebelum turunnya hujan akhir
sesudah semua rasul-rasul wafat, Roh Kudus hujan awal berhenti
tercurah. Terdapat jangka waktu lebih dari seribu tahun sebelum Roh
Kudus dicurahkan kembali di awal tahun 1900-an. Di dalam jangka
waktu ini, Roh Kudus tidak berhenti bekerja (ref. Yoh. 5:17), namun
terus mengilhamkan banyak orang-orang Kristen yang saleh. Kita
mengetahui ini sebab kita melihat kenyataan bahwa Kekristenan
sebagai iman keagamaan tidak hilang sama sekali. Sebaliknya, orang-
orang terus mendekat kepada Allah dan melayani-Nya. Lebih lagi,
Roh Kudus sedang mempersiapkan hati orang-orang percaya untuk
menerima pencurahan hujan akhir.
(i) Mengilhami orang-orang percaya untuk berjalan dalam
kebenaran
Perjanjian Baru menandai masa anugerah dan pembenaran
sebab iman. Melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib, kebenaran
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
296
Allah diwujudkan di luar Hukum Taurat (Rm. 3:21-28; 8:1-4). Alkitab
memberitahukan kepada kita bahwa orang tidak dapat dibenarkan
dari memegang Hukum Taurat, namun dari iman di dalam Yesus (Rm.
3:20; Gal. 3:22). Namun ini bukan berarti orang-orang Kristen tidak
dapat berbuat sesuka hati dan menyukakan diri dalam kedagingan (Gal.
5:13). Sebaliknya, mereka harus menjaga diri agar tetap kudus (2Kor.;
6:14-18) dan tidak menyalahgunakan kebebasan yang diberikan Allah.
Kita melihat bahwa Paulus menitikberatkan “iman yang bekerja oleh
kasih” dan “yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah”. Yakobus
juga mengajarkan kita bahwa “iman tanpa perbuatan-perbuatan
yaitu mati” (Yak. 2:14-16, 26). Segala persyaratan ini jauh melampaui,
contohnya, formalitas penyunatan secara fisik (Gal. 5:6; 1Kor. 7:19).
Iman seorang Kristen tidak didasari pada kata-kata atau teori,
namun pada setiap tindakan kita (1Yoh. 3:17-18). Alkitab mengajarkan
kita bagaimana menjalani iman kita dalam jalan yang nyata dan
praktis:
• Kita harus saling mengasihi, seperti Tuhan Yesus telah
mengasihi kita. jika kita melakukan ini, orang-orang
lain akan mengetahui bahwa kita yaitu murid-murid-Nya
(Yoh. 13:34-35).
• Kita harus menjadi garam dan terang dunia. jika orang
lain melihat perbuatan-perbuatan kita yang baik, mereka
akan memuliakan Bapa kita di surga (Mat. 5:13-16).
• Kita harus mendengarkan firman Allah dan memegangnya
untuk menerima berkat-berkat-Nya (Luk. 11:27-28).
• Bukanlah pendengar firman yang dibenarkan Allah, namun
yang melakukan (Rm. 2:13).
• Kita harus menjadi pelaku firman dan bukan pendengar
saja, bila tidak, kita hanya akan menipu diri sendiri (Yak.
1:22-25).
• Bila kita tidak berhasil melakukan kehendak Bapa, kita
tidak akan dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, walaupun
kita mengabarkan injil di dalam nama Tuhan Yesus dan
melakukan tanda mujizat sekalipun (Mat. 7:21-23).
• Kita harus hidup dalam iman yang murni dan tulus, seperti
yang diperlihatkan dalam segala tindakan kita (Fil. 2:12-18;
1Tim. 1:5; 2Tim. 1:5).
sesudah Roh Kudus hujan awal pergi, maka tak terelakkan, orang-
orang Kristen mengalami kekosongan rohani. Kemungkinan besar
297
sebagian orang Kristen tidak menjalani hidup yang kudus. Namun kita
mengetahui dari sejarah bahwa terdapat banyak orang-orang Kristen
yang saleh, yang hidup dalam kekudusan di masa yang sulit itu, dan
membawa kemuliaan nama Tuhan. Para teolog seringkali menyatakan
bahwa orang-orang ini dipenuhi oleh Roh Kudus, walaupun sebenarnya
mereka diilhamkan oleh-Nya.
Tidak hanya orang-orang Kristen yang telah dibaptis dengan Roh
Kudus yang dapat hidup kudus; mereka yang belum dibaptis juga dapat
melakukannya. Ini mengingatkan kita dengan contoh yang sangat
dikenal yang tercatat dalam Kisah Para Rasul. Lukas menjelaskannya
kepada kita dengan cara ini:
Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira
pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya
takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi
dan senantiasa berdoa kepada Allah. Dalam suatu penglihatan, kira-kira
jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk
ke rumahnya dan berkata kata kata kepadanya: "Kornelius!" Ia menatap malaikat
itu dan dengan takut ia berkata kata kata : "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu:
"Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah
mengingat engkau.
Kisah Para Rasul 10:1-4
Kornelius dikenal baik sebab perbuatan-perbuatan amal dan
ibadahnya kepada Allah. Bahkan hamba-hambanya bersaksi mengenai
dirinya, berkata kata kata , “Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut
akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi,
telah menerima penyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat
kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar
apa yang akan kaukatakan.” (Kis. 10:22). Kita dapat menyimpulkan
bahwa imannya tumbuh dari pengilhaman Roh Kudus, sebab ia baru
menerima baptisan Roh Kudus sesudah Petrus menginjili keluarga dan
dirinya (Kis. 10:44-46)
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
298
(ii) Mengilhamkan orang-orang percaya untuk memberitakan
injil
Sebelum kenaikan-Nya ke surga, Yesus memerintahkan murid-
murid-Nya untuk pergi ke sepenjuru dunia untuk mengabarkan injil
keselamatan (Mrk. 16:15). Hari ini tugas itu jatuh kepada kita yang telah
dipilih oleh Tuhan sebab kita yaitu saksi-Nya (Luk. 24:48). sebab
itu kita harus berani bersaksi akan segala hal yang telah kita lihat dan
dengar (Kis. 4:20) dan membagikan injil dengan cuma-cuma, seperti
kita juga telah menerimanya dengan cuma-cuma (Mat. 10:7-8).
Allah itu benar dan berbelas kasihan. Ia tidak menghendaki
siapa pun binasa, namun menginginkan semua orang bertobat dan
diselamatkan (1Tim. 2:4; 2Ptr. 3:9). Untuk mencapai tujuan ilahi ini
melalui perjalanan sejarah, Allah memilih bermacam-macam penginjil
sesuai dengan kehendak hati-Nya untuk melakukan pekerjaan-Nya,
mengilhamkan dan menuntun mereka melalui Roh Kudus. Pekerja-
pekerja ini seringkali mengorbankan segalanya demi Dia, kadang
kala juga nyawa mereka. Mereka mencapai hal-hal besar: melakukan
perjalanan penginjilan dunia, pergi ke tempat-tempat terpencil,
dan kadang juga daerah-daerah yang berbahaya, dan mengalami
penderitaan hebat demi Allah. Mereka menegur dosa, mendesak orang
untuk bertobat, dan mendirikan banyak sekali gereja. Namun kita
harus menyadari, walaupun pekerjaan-pekerjaan ini sangat besar, ini
tidak menandakan bahwa mereka telah dibaptis dengan Roh Kudus.
Pekerjaan mereka dapat disamakan dengan pekerjaan para nabi
di dalam Perjanjian Lama, yang diilhamkan oleh Roh Allah untuk
menyatakan iman yang tidak berakhir. Baik penginjil-penginjil ini
maupun nabi-nabi Perjanjian Lama, keduanya telah mencapai hal-hal
yang besar. namun tidak mengalami baptisan Roh Kudus.
Di masa sebelum hujan akhir, gereja mengalami kemunduran
rohani. Roh Kudus tidak lagi tinggal di dalam gereja. Injil yang
sempurna hilang, dan tidak ada lagi tanda dan mujizat. Namun
Kekristenan terus bertahan, dan injil yang terbatas terus diberitakan,
di mana misionaris-misionaris menyatakan Yesus Kristus sebagai
Juruselamat dan mendesak orang-orang untuk bertobat dari dosa-dosa
mereka. Ada kemungkinan sebagian pekerja pada masa itu menginjil
untuk maksud-maksud pribadi, bukan demi Allah, namun kita perlu
mengetahui ada banyak pekerja yang setia dan memegang iman yang
murni, yang dengan giat mengemban pekerjaan Allah.
299
(iii) Mengilhamkan orang-orang percaya untuk melakukan
penginjilan tertulis
Penginjilan tertulis senantiasa memegang peranan penting dalam
memperkenalkan injil. Penginjilan ini diterapkan pada gereja mula-
mula untuk menyatakan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, dan masih
digunakan sampai sekarang. Penginjilan ini sangat berguna sebab
dapat mencapai orang-orang jauh dan lebarnya, dan dapat bertahan
melalui waktu.
Di sepanjang perjalanan sejarah, Allah memilih banyak orang
untuk terlibat dalam pelayanan khusus ini. Alkitab berkata-kata
kepada kita bahwa orang-orang kudus di masa lampau menulis kitab-
kitab Perjanjian Lama melalui pengilhaman dari Allah (2Tim. 3:16;
2Ptr. 1:21). Hari kita dapat membaca Alkitab Perjanjian Baru dan
pengetahuan mengenai gereja mula-mula, sebab pekerja-pekerja
gereja mula-mula menuliskannya ke dalam bentuk literatur, bekerja
di bawah pengilhaman Roh Allah (Ef. 3:1-5; Why. 1:1-2; 1Kor. 7:40).
Begitu juga, sebab pekerja-pekerja Allah menyebarkan pesan Yesus
Kristus selama berabad-abad ini, maka Kekristenan telah menjadi
agama yang mendunia pada hari ini.
Orang-orang Kristen di masa sekarang diuntungkan dengan
berbagai jenis literatur yang sangat kaya, yang merupakan hasil
pekerjaan Roh Kudus dalam menggerakkan orang-orang untuk
meneruskan pengetahuan ini melalui bentuk tulisan. Contohnya:
• Pembentukan lembaga-lembaga Alkitab di seluruh dunia,
dan penerjemahan Alkitab ke berbagai bahasa.
• Kompilasi The Exhaustive Concordance of the Bible oleh
James Strong, yang pertama kali diterbitkan di tahun 1890
oleh Abingdon Press, New York. Karya ini memungkinkan
mereka yang tidak dapat membaca teks asli untuk
menikmati keuntungan yang sama dengan mereka yang
dapat membaca teks asli.
• Kompilasi tulisan injil yang menyatakan Yesus Kristus
sebagai Juruselamat bagi semua orang di seluruh dunia.
• Penulisan buku-buku referensi yang merinci sejarah dan
geografi Alkitab, termasuk penemuan-penemuan arkeologi
yang membuktikan integritas Alkitab.
Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus
300
Semua karya di atas digunakan untuk menceritakan tentang Yesus
ke seluruh dunia. Walaupun sebagian tulisan hanya menyampaikan injil
sebagian saja, sebab penulis-penulisnya hanya mengetahui sebagian,
mereka telah memenuhi peran yang penting dalam membuka jalan
untuk menyingkap kebenaran yang sempurna dan sepenuhnya oleh
gereja sejati.
10.3.5 Periode hujan akhir
Kita sekarang berada di masa hujan akhir. Pencurahan Roh Kudus,
yang telah berhenti selama lebih dari seribu tahun, sekarang kembali
dialami oleh umat percaya di gereja sejati. Namun kita perlu menyadari
bahwa Roh Kudus terus mengilhamkan berbagai denominasi dan
orang-orang Kristen, sebab rencana Allah yaitu agar injil diberitakan
ke seluruh penjuru dunia (Mat. 24:14) dan agar pada akhirnya umat
percaya dapat masuk ke dalam kawanan domba Allah yang sejati (Yoh.
10:16).
Namun ini menjurus pada beberapa pertanyaan: jika
denominasi-denominasi berbeda diilhamkan oleh Roh Kudus, mengapa
pengajaran mereka tidak sesuai dengan Alkitab? Mengapa mereka tidak
bergabung dengan gereja sejati? Ada beberapa alasan. Pertama, banyak
denominasi tidak mempunyai kebenaran sebab mereka mewarisi
pengajaran-pengajaran dan tradisi yang salah dari pendiri-pendiri
mereka. Namun saat gereja sejati membagikan injil yang seutuhnya
kepada mereka, mereka juga akan mempunyai kesempatan untuk
mengetahui dan mengikuti kebenaran. Kedua, hanya umat percaya
yang saleh dan sungguh-sungguh mencari kebenaran-lah, yang akan
dipanggil oleh Roh Kudus untuk bergabung menjadi satu kawanan
domba bersama gereja sejati (Yoh. 10:16). Tiap denominasi atau
individu yang menolak kebenaran akan terus menempuh keberadaan
yang terpisah dari kawanan sejati.
Kesalahpahaman 6
Apakah gerakan ini (merujuk pada gerakan kharismatik) sungguh-
sungguh berasal dari Allah? Ini yaitu pertanyaan besar. Pertama,
gerakan ini awalnya mengakibatkan ketertarikan besar di gereja-gereja,
dan banyak hamba-hamba Tuhan di negara-negara lain menerima
karunia yang tidak biasanya, dan beribu-ribu menjadi percaya kepada
301
Tuhan. Injil lalu tersebar ke berbagai tempat di seluruh dunia. Pada
waktu yang sama, banyak orang percaya dipimpin untuk hidup kudus
dan berkemenangan. Di antara mereka yaitu pemimpin-pemimpin
seperti Moody, Spurgeon, Torrey, Simpson, Moller, Alexander dan
Roberts, dan sebagainya. Namun gerakan kharismatik dan hamba-
hamba Tuhan ini tidak bersatu, dan kita sulit mempercayai bahwa
gerakan ini berasal dari Allah. Orang-orang dalam gerakan ini seringkali
menganggap bahwa mereka dipenuhi oleh Roh Kudus, namun pekerjaan
mereka sebenarnya tidak melampaui pekerja-pekerja yang disebutkan
di atas. Diperkirakan hampir satu juta orang berdosa dibawa kepada
Tuhan oleh Moody sendirian. Kuasa yang ia terima dari Roh Kudus
tidak ada bandingannya. Coba bayangkan, apakah ada satu saja dari
denominasi kharismatik yang dapat menandinginya? Mengapa semua
hamba-hamba Tuhan tidak dapat bersatu dengan yang lainnya?
ende Hu (hal. 7)
Apa kata Alkitab?
• Apa yang disebut sebagai gerakan kharismatik (secara
kebetulan Gereja Yesus Sejati kadang-kadang dimasukkan
ke dalam kategori ini) mengajarkan bahwa berbahasa roh
yaitu bukti baptisan Roh Kudus (Kis. 10:44-46). Gerakan
ini memegang nubuat Allah bahwa orang-orang akan
menerima Roh Kudus dengan cara ini (Kis. 2:38-39; Yoel
2:28-29).
• Pekerjaan penginjilan se





.jpeg)






