Tampilkan postingan dengan label doktrin roh kudus 8. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label doktrin roh kudus 8. Tampilkan semua postingan

Minggu, 14 Desember 2025

doktrin roh kudus 8


  merasa cukup berani 

untuk berdiri.


263

Saudara Yang lalu berkata kata  kata  kepada jemaat, “Ada seorang saudara 

di antara kita yang dapat mengerti bahasa roh yang saya ucapkan 

saat berdoa. Mohon untuk tidak merasa takut untuk berdiri dan 

menafsirkannya.”

Terdorong oleh kata-kata itu, Saudara Yang Quan (ayah Yang 

Guichuan) berdiri dan menyampaikan pesan ini: “sebab  iman Henokh 

terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian” (ref. Ibr. 11:5).

Allah mengetahui sejak dahulu bahwa Saudara Yang Quan 

merasa ragu mengenai berbahasa roh, dan memberikan pesan khusus 

kepadanya melalui Roh Kudus untuk menguatkan imannya.

9.9.4 Kesaksian 4

Pada saat kebaktian sore beberapa bulan lalu , saat jemaat 

sedang berlutut berdoa memohon Roh Kudus, Saudara Tsai Mouhuang 

dari Taiwan masuk ke dalam aula. Roh Kudus menggerakkan Saudara 

Yang Guichuan untuk menafsirkan bahasa rohnya sendiri kepada 

jemaat: “Ada seseorang di antara jemaat yang telah melakukan dosa 

mematikan.”

saat  gereja menyelidiki hal ini, gereja mendapati bahwa 

Saudara Tsai telah melakukan perzinahan. Ia lalu diberhentikan 

keanggotaannya.

9.9.5 Kesaksian 5

Di tahun 1947, Gereja Yesus Sejati baru saja berdiri di Korea. 

Jemaatnya sangat sedikit, dan tidak ada pendeta. Jemaat tidak mengenal 

Alkitab dengan baik dan kelaparan akan Firman Allah. Tantangan 

khusus yang dihadapi gereja yaitu  membeda-bedakan ajaran sesat. 

Untungnya, Roh Kudus memberikan karunia menafsirkan bahasa roh 

kepada Saudari Bai Rende di Kimchun.

Sejak September tahun itu dan beberapa tahun lalu , Roh 

Kudus menggerakkan Saudari Bai untuk menafsirkan bahasa rohnya 

sendiri untuk membangun jemaat. Di tiap kesempatan, hal-hal berikut 

ini terjadi:

Bab 9: Baptisan Roh Kudus

264

Ia pertama-tama berdoa dalam bahasa roh, sesudah

itu bahasa rohnya berubah untuk memungkinkannya 

berkhotbah.

sesudah berkhotbah dalam bahasa roh, ia sendiri

menafsirkannya dalam bahasa Korea. Ia tidak mengerti 

bahasa roh yang ia ucapkan saat ia mengucapkannya; ia 

baru mengerti artinya saat Roh Kudus menggerakkannya 

untuk menafsirkannya.

Roh Kudus mengilhaminya untuk menafsirkan bahasa

roh dengan pelan-pelan dan jelas, sehingga jemaat dapat 

mengerti pesan yang disampaikan.

Ia pertama-tama menafsirkan pesan Alkitab dan lalu

memberikan referensi-referensi Alkitab yang berkaitan 

dengan pesan itu. saat  pendengar menyelidiki apa yang 

telah ia tafsirkan, mereka mendapati kata-katanya sesuai 

dengan Alkitab.

Yang mengherankan, Saudari Bai sendiri tidak mengenal Alkitab 

dengan baik. Lebih lagi, pesan-pesan yang ia sampaikan melalui 

pengilhaman Roh Kudus dapat memenuhi kebutuhan gereja dan 

jemaat di tiap kesempatan.

9.9.6 Kesaksian 6 

Di bulan September 1947, Saudara Pei Xianglong dan Pu Changhuan 

sedang membicarakan masalah baptisan air dan baptisan Roh Kudus 

dengan seorang penatua dari Gereja Presbiterian. Di waktu yang sama, 

Saudari Bai Rende sedang mengasingkan diri ke pegunungan untuk 

berdoa dengan ditemani beberapa jemaat. Bersama-sama mereka 

memohon kepada Allah untuk memimpin pekerjaan penginjilan yang 

sedang dilakukan oleh kedua saudara ini.

sesudah  selesai berdoa, Saudari Bai menafsirkan bahasa 

rohnya sendiri untuk menyingkapkan pesan berikut: “Terang yang 

sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam 

dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, namun  

dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, 

namun  orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. namun  


265

semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi 

anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (ref. 

Yoh. 1:9-12).

Mendengar ini, Saudara Hong Chongpei segera meninggalkan 

pegunungan untuk mencari Saudara Pei dan Saudara Pu. Ia membagikan 

pesan dari Roh Kudus ini kepada mereka, dan berpesan bahwa Gereja 

Yesus Sejati yaitu  tubuh Kristus; dunia akan menolak gereja ini seperti 

mereka menolak Allah. Namun mereka yang menerima injil sejati yang 

diberitakan oleh gereja akan mendapatkan berkat, sebab  Allah akan 

menjadikan mereka anak-anak-Nya.

9.9.7 Kesaksian 7

Pada bulan Februari 1949, baptisan air dilakukan di sebuah sungai 

di dekat gereja Kimchun, Korea. sesudah  baptisan, jemaat kembali ke 

gereja untuk berdoa.

Saat berdoa, Roh Kudus menggerakkan Saudari Bai Rende untuk 

menafsirkan bahasa rohnya sendiri. Pesannya: “Dalam Dia kamu telah 

disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, namun  

dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh 

yang berdosa, sebab  dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, 

dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu 

kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang 

mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh 

sebab  tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-

sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita” 

(ref. Kol. 2:11-13).

Roh Kudus berbicara melalui bahasa roh untuk mengajar orang-

orang percaya di Kimchun secara pribadi tentang kebenaran baptisan 

air: bahwa baptisan air mempunyai kuasa untuk menghapus dosa, dan 

menandai kematian, penguburan dan kebangkitan seseorang bersama 

Kristus.

9.9.8 Kesaksian 8

Saudara Pei Xianglong yaitu  benih pertama penginjilan di Korea. 

Dia menjadi Kristen di Osaka, Jepang pada tahun 1941. Di bulan Januari 

Bab 9: Baptisan Roh Kudus

266

1945, ia kembali ke Korea, dan dengan gigih mengabarkan kebenaran. 

Ia juga berdoa dengan tekun agar Gereja Yesus Sejati dapat berdiri di 

sana. Namun di tahun 1951 ia melepaskan pelayanan untuk berbisnis. 

Dua tahun lalu , bisnisnya bangkrut dan ia menghadapi hutang 

yang bertimbun-timbun. Pada suatu malam, saat ia sedang membaca 

Alkitab, ia membaca Mazmur 94:12. Saat membacanya, ia menangis 

penuh pertobatan.

Enam bulan lalu , Saudari Bai memberinya sebuah pesan 

dari Roh Kudus: “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini 

kamu sesaat  harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. 

Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu—

yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji 

kemurniannya dengan api—sehingga kamu memperoleh puji-pujian 

dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan 

diri-Nya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu 

mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang 

tidak melihat-Nya. Kamu bergembira sebab  sukacita yang mulia dan 

yang tidak terkatakan, sebab  kamu telah mencapai tujuan imanmu, 

yaitu keselamatan jiwamu.” (ref. 1Ptr. 1:6-9).

Saudara Pei sangat terhibur oleh pesan-pesan ini, dan kembali 

melanjutkan pelayanan dengan semangat yang lebih besar untuk 

Tuhan.

9.9.9 Kesaksian 9

lalu  muncul masalah yang berkembang di gereja Korea. 

Saudara Pu Changhuan didapati bersikap tidak sopan dengan jemaat 

perempuan.

Di hari yang sama pada tahun 1953, saat Saudara Pei Xianglong 

menerima pesan penghiburan dari Roh Kudus, Saudari Bai menafsirkan 

pesan berbeda untuk Saudara Pu: “Hal ini harus kamu lakukan, sebab  

kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah 

tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan 

sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. 

Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita 

menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan 

perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti 

pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan 


267

dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri 

hati. namun  kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan 

senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan 

keinginannya.” (ref. Rm. 13:11-14).

Namun sayang sekali, bahkan sesudah  mendengarkan pesan Roh 

Kudus ini pun, Saudara Pu tidak mau bertobat. Dua atau tiga tahun 

lalu  ia melakukan dosa perzinahan dan dikeluarkan dari gereja.

Pertanyaan Ulasan

1. Apakah baptisan Roh Kudus?

2. Jelaskan bukti menerima Roh Kudus.

3. Jelaskan kegunaan berbahasa roh yang berbeda.

4. Apakah perbedaan antara berdoa dalam bahasa roh dengan 

berkata kata  kata -kata dalam bahasa roh?

5. Mengapa Allah memilih hari Pentakosta untuk mencurahkan 

Roh Kudus yang dijanjikan-Nya?

6. Apa yang salah dalam pandangan-pandangan berikut ini?

a. Setiap orang percaya menerima Roh Kudus, namun  

belum tentu dibaptis dengan Roh Kudus.

b. Orang percaya dapat dipenuhi Roh Kudus, tanpa perlu 

dibaptis oleh Roh Kudus.

c. Tidak ada catatan Alkitab mengenai orang menerima 

Roh Kudus.

d. Orang tidak perlu merasakan apa-apa saat ia menerima 

Roh Kudus.

e. Pengalaman jemaat Samaria membuktikan bahwa 

orang dapat menerima Roh Kudus tanpa perlu 

berbahasa roh.

f. Berbahasa roh bukanlah pengalaman umum di masa 

para rasul, seperti dibuktikan oleh keterheranan jemaat 

Yahudi saat Kornelius dan keluarganya berbahasa roh.

g. Berbahasa roh yaitu  tanda yang sementara di masa 

para rasul, dan tidak lagi dialami oleh orang-orang 

Kristen.

h. Paul berkata kata  kata  bahwa berbahasa roh yaitu  tanda 

ketiadaannya pengendalian diri.

i. Pertanyaan Paulus “Apakah semuanya berbahasa roh” 

menunjukkan bahwa berbahasa roh hanyalah salah 

Bab 9: Baptisan Roh Kudus

268

satu dari banyak karunia rohani.

j. Paulus berkata kata  kata  bahwa berbahasa roh yaitu  karunia 

yang lebih rendah dan terbatas.

k. Gereja-gereja yang jemaatnya berteriak dalam doa 

dan menyanyikan nyanyian-nyanyian rohani, sedang 

menunjukkan perilaku yang menunjukkan kekacauan 

dan ketidaktertiban (ref. 1Kor. 14:33).

l. Paulus mengajarkan bahwa seluruh jemaat tidak boleh 

berbahasa roh di waktu yang sama: hanya dua atau tiga 

yang boleh melakukannya, saat ada yang menafsirkan, 

dan mereka harus bergiliran (1Kor. 14:27-28).

m. Bahasa roh yang diucapkan di hari Pentakosta bukanlah 

bahasa rohani, namun  bahasa-bahasa asing.


269

1 The Complete Word Study Dictionary: New Testament, ed. Zodhiates, S. (Tennessee: 

AMG International, 1992). G1100.

2 Wycliffe Bible Encyclopedia, eds. Pfeiffer, Charles F., Vos, Howard, F. and Rea, John 

(Chicago: Moody Press, 1975)..

3 Vine, W. E., Unger, Merrill F. and White Jr., William, Vine’s Complete Expository 

Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville, Atlanta, London and 

Vancouver: Thomas Nelson Publishers, 1985). G4151.

4 Ibid. G4878.

5 Ibid. G4592

6 Wycliffe Bible Encyclopedia, eds. Pfeiffer, Charles F., Vos, Howard, F. and Rea, John 

(Chicago: Moody Press, 1975).

Bab 9: Baptisan Roh Kudus

270

Bab 10

PeNGILHAMAN ROH KUDUS

10.1 Pendahuluan

Roh Kudus mendirikan Gereja Yesus Sejati pada tahun 1917 

dan mulai memanggil orang-orang Kristen ke dalam satu kawanan 

melalui injil yang sejati dan sepenuhnya, sesuai dengan penggenapan 

nubuat Yesus (Yoh. 10:16). Allah meneguhkan pelayanan gereja 

dengan mencurahkan Roh-Nya kepada orang-orang percaya dan 

memberikan tanda dan mujizat. Namun beberapa penulis Kristen 

dari gereja dan denominasi lain meragukan pekerjaan Roh Kudus 

dan mengkritik pengalaman-pengalaman ini secara terbuka. Kritikan 

mereka memperlihatkan kesalahpahaman mendasar mengenai apa 

yang disebut baptisan Roh Kudus dan apa yang disebut pengilhaman 

Roh Kudus.

Dalam bab ini, kita akan meluruskan beberapa kesalahpahaman 

mengenai dua hal ini, dan melihat perbedaan di antara keduanya.

10.2 Beberapa kesalahpahaman umum

Kesalahpahaman 1

sebab  itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun 

yang berkata kata  kata -kata oleh Roh Allah, dapat berkata kata  kata : "Terkutuklah Yesus!" 

dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus yaitu  Tuhan", 

selain oleh Roh Kudus.

1 Korintus 12:3

Banyak gereja mengutip ayat ini, menyatakan bahwa kemampuan 

seseorang untuk menyatakan Yesus sebagai Juruselamatnya, yaitu  

bukti yang cukup untuk menentukan bahwa ia telah menerima Roh 

Kudus. Apa yang tidak mereka sadari, yaitu  adanya perbedaan antara 

pekerjaan Roh Kudus untuk mengilhamkan dan menyadarkan orang 

untuk percaya kepada Yesus (seperti apa yang disebutkan Paulus 


271

dalam 1 Korintus 12:3), dan baptisan Roh Kudus. Baptisan Roh Kudus 

yaitu  janji dari Yesus, yang berkata kata  kata  bahwa Roh Kudus akan datang 

untuk diam di antara umat percaya selamanya (Yoh. 14:16-17). Kita 

dapat berkata kata  kata  dengan yakin bahwa semua orang yang telah dibaptis 

dengan Roh Kudus pertama-tama diilhamkan oleh Roh; namun ini 

bukan berarti semua orang yang diilhamkan oleh Roh telah menerima 

baptisan Roh Kudus.

Dengan jelas kita melihat perbedaan antara pengilhaman Roh 

Kudus dan baptisan Roh Kudus pada beberapa contoh dari Alkitab:

Pertama, kita mengetahui bahwa saat Yesus bangkit, Ia muncul 

di hadapan Thomas yang meragukan kebangkitannya. Melihat Tuhan 

yang telah bangkit, ia berseru, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh. 20:28). 

Ini yaitu  contoh seseorang yang memanggil nama Yesus untuk 

mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Allahnya, namun  kita mengetahui 

bahwa pada hari Pentakosta barulah ia sungguh-sungguh menerima 

Roh Kudus. 

Kedua, kita mempunyai catatan mengenai jemaat Samaria (Kis. 

8:14-17). Mereka telah menerima injil Yesus Kristus melalui penginjilan 

yang dilakukan Filipus dan telah menerima baptisan air. Namun 

mereka belum menerima Roh Kudus sampai para rasul lalu  pergi 

mengunjungi mereka dan menumpangkan tangan (Kis. 8:14-17).

Ketiga, dalam catatan para rasul di Efesus, kita melihat bahwa 

mereka telah percaya di dalam Tuhan saat Paulus bertemu dengan 

mereka, namun mereka belum menerima Roh Kudus. Malah mereka 

belum pernah mendengar tentang Roh Kudus. Bahkan sesudah  Paulus 

membaptis mereka dalam nama Yesus pun, mereka tidak langsung 

menerima Roh Kudus; sesudah  Paulus menumpangkan tangan ke atas 

mereka, barulah Roh Kudus turun kepada mereka, dan mereka mulai 

berkata kata  kata -kata dalam bahasa roh dan bernubuat (Kis. 19:1-6).

Kesalahpahaman 2

Fredrik Wisloff, seorang Teolog Norwegia, menulis:

Ia [Alkitab] berkata kata  kata : Semua orang Kristen mempunyai Roh Allah. “namun  

jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus” (Rm. 8:9)…

Siapakah yang membangunkan Anda dari tidur ketidakpedulian Anda? 

Siapakah yang menyadarkan Anda dari dosa-dosa Anda? Siapakah 

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

272

yang membawa Anda kepada Kristus dan memuliakan Dia? …Bukankah 

Roh Kudus-lah yang melakukan semua ini?

Fredrik Wisloff (hal. 238-239)

Apa kata Alkitab?

Catatan Alkitab mengenai jemaat di Samaria (Kis. 8:14-

17) dan Efesus (Kis. 19:1-6) bertolak belakang dengan 

pernyataan Wisloff. Kedua kelompok jemaat ini sudah 

“dibangunkan” pada saat mereka menjadi Kristen, namun 

mereka belum menerima Roh Kudus. sesudah  menerima 

baptisan air dan penumpangan tangan dari para rasul, 

barulah mereka menerima baptisan Roh.

Kebangunan rohani seseorang saat ia menyadari dosa-

dosanya, dan lalu  mencari Yesus, sudah jelas 

merupakan pekerjaan Roh Kudus, sebab  Ia-lah yang 

menggerakkan orang untuk berbalik kepada Kristus. Namun 

itu tidak sama, dan bukan merupakan bukti menerima Roh 

Kudus.

Kesalahpahaman 3

Wisloff membicarakan jemaat Korintus dengan mengutip 1 

Korintus 3:16:

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu yaitu  bait Allah dan bahwa Roh 

Allah diam di dalam kamu?”. Roh Allah tinggal di dalam hati mereka 

tanpa perlu mereka menyadari kenyataan itu.

Fredrik Wisloff (hal. 330)

Apa kata Alkitab?

Saat Roh Kudus turun kepada seseorang, orang itu

menyadarinya, begitu juga orang-orang di sekelilingnya 

(Kis. 2:33). Jemaat Korintus tentu telah mengerti akan hal 

ini.

Saat jemaat Samaria menerima Roh Kudus, hal itu jelas

terlihat oleh Simon, sebab  sesudah  itu kita mengetahui 

bahwa ia mencoba untuk membeli kuasa ini (Kis. 8:12-19).


273

saat Kornelius dan keluarganya menerima Roh Kudus,

jemaat Yahudi melihat kejadian itu dan terheran-heran 

sebab  karunia ini juga diberikan kepada bangsa-bangsa 

bukan Yahudi (Kis. 10:45).

Kata-kata Paulus, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu yaitu

bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1Kor. 

3:16), tidak menunjukkan ketidaktahuan mereka bahwa 

mereka telah menerima Roh Kudus, namun  menunjukkan 

sikap mereka yang kurang menghargai status mereka 

dalam Kristus. Paulus mengingatkan mereka mengenai 

nilai status mereka, untuk menjaga diri mereka tetap kudus, 

dan tidak mendukakan Roh Kudus. Ia menambahkan, “Jika 

ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan 

membinasakan dia. Sebab bait Allah yaitu  kudus dan bait 

Allah itu ialah kamu.” (1Kor. 3:17).

Kesalahpahaman 4

Wisloff mengutip tulisan seorang teolog Jerman, Johan Arndt:

Rasa sakit hati sebab  dosa yaitu  bukti terbaik bahwa Roh Kudus 

tinggal di dalam hati Anda.

Fredrik Wisloff (hal. 252)

Apa kata Alkitab?

Alkitab memang mengajarkan kita bahwa Roh Kudus dapat

membuat seseorang meratapi dosa-dosanya; namun  Ia dapat 

melakukan hal ini sebelum ia bertobat atau dibaptis dengan 

Roh Kudus. sebab  itu hal ini bukanlah bukti mutlak bahwa 

seseorang telah menerima baptisan Roh. Contohnya, kita 

melihat dalam Alkitab, Roh Kudus menggerakkan orang-

orang yang mendengarkan para rasul di hari Pentakosta 

untuk bereaksi pada injil yang diberitakan Petrus. Tertulis 

di Alkitab, mereka “sangat terharu” dan terdorong untuk 

bertanya apakah yang harus mereka perbuat untuk dapat 

selamat (Kis. 2:37). Di sini Roh Kudus bekerja untuk 

menyadarkan mereka akan dosa-dosa mereka; namun  

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

274

mereka masih perlu bertobat, dibaptis, dan menerima Roh 

Kudus (Kis. 2:38).

Selain Roh Kudus, hukum atau firman Tuhan juga dapat

menggelitik hati nurani orang. Kedua hal ini mempunyai 

kuasa untuk memperlihatkan perbedaan antara benar dan 

salah, baik dan jahat (Rm. 2:14-15). Contohnya dalam kitab 

Roma, Paulus menulis mengenai bagaimana ia menyadari 

dosa-dosanya melalui hukum Taurat dan pergumulan 

batinnya (Rm. 7:21-24).

Kesalahpahaman 5

Pernyataan bahwa siapa yang tidak berbahasa roh belum menerima Roh 

Kudus terlalu mutlak! Sejak zaman kuno hingga sekarang, telah banyak 

orang Kristen yang saleh di seluruh dunia yang mengasihi Tuhan, dan 

banyak yang telah menyerahkan diri mereka menjadi pelayan-pelayan 

Allah yang hebat. Namun mereka semua tidak berbahasa roh: apakah 

ini berarti mereka tidak mempunyai Roh Kudus?

Wang Mingdao (hal. 15)

Apa kata Alkitab?

Mereka yang diilhamkan oleh Roh Kudus dapat mengasihi

Tuhan dan mempersembahkan hidup mereka kepada-

Nya, seperti juga mereka yang telah menerima Roh Kudus. 

Namun hidup kudus saja bukanlah bukti baptisan dalam 

Roh.

Kornelius juga yaitu orang yang saleh, melakukan

pekerjaan-pekerjaan amal dan berdoa senantiasa kepada 

Allah. Pelayan-pelayannya sendiri bersaksi bahwa ia 

yaitu  orang benar, takut akan Allah, dan dikenal baik oleh 

komunitas Yahudi (Kis. 10:1-2, 22). Namun Alkitab mencatat 

bahwa ia belum menerima Roh Kudus saat Petrus bertemu 

dengannya. Kornelius sekeluarga baru mendapatkan Roh 

Kudus saat sedang mendengarkan khotbah Petrus. Baptisan 

Roh Kudus terwujud dalam berbahasa roh (Kis. 10:44-46).

Apolos mengenal Alkitab dengan baik; dan sesudah

mengetahui tentang Yesus, ia mengabarkan-Nya dengan 

tekun (Kis. 18:24-25). Ia yaitu  orang yang mempunyai 

keberanian dan semangat bagi Allah. Namun kita 


275

mengetahui bahwa ia belum menerima baptisan Roh Kudus, 

sebab  Alkitab menyatakan, “ia hanya mengetahui baptisan 

Yohanes” (Kis. 18:25). Kita dapat menyimpulkan bahwa 

sesudah  Akwila dan Priskila menemuinya untuk menjelaskan 

injil sepenuhnya kepadanya, barulah ia menyadari akan 

baptisan Roh Kudus yang datang dari Yesus Kristus (ref. 

Mat. 3:11; Yoh. 1:32-33; Kis. 2:33).

10.3 Pengilhaman Roh Kudus pada periode berbeda dalam 

sejarah

Dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, kita dapat melihat 

bukti-bukti pekerjaan Roh Kudus dalam mengilhamkan orang-

orang untuk melakukan pekerjaan Allah. Dengan melihat beberapa 

contoh, kita dapat memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai 

perbedaan antara pengilhaman Roh Kudus dan baptisan Roh Kudus.

10.3.1 Periode Perjanjian Lama

Sejak semula, Allah bermaksud untuk mendirikan kerajaan-Nya 

di bumi. Sebagai bagian dari rencana-Nya, Ia menciptakan Adam dan 

memberikan perintah yang harus ia pegang (Kej. 2:16-17). Walaupun 

Allah mampu menciptakan lebih banyak orang, Ia hanya menciptakan 

satu saja dengan harapan untuk menghasilkan keturunan ilahi (Mal. 

2:15). Sayangnya Adam melanggar perintah-Nya dan mengakibatkan 

dosa masuk ke dalam dunia (Rm. 5:12). Manusia kehilangan gambar 

dan rupa Allah dan jatuh ke dalam keruntuhan moral yang curam, 

hingga bahkan anak-anak Allah pun mengikuti jalan dunia yang jahat 

(Kej. 4:8, 19-24; 6:1-4). Hingga pada satu saat, dalam kekesalannya 

Allah berkata kata  kata , “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam 

manusia, sebab  manusia itu yaitu  daging” (Kej. 6:3). Allah hendak 

meninggalkan manusia dan membiarkan mereka melakukan apa yang 

mereka kehendaki. Perkataan “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya 

tinggal di dalam manusia” sangat penting. Ini menunjukkan bahwa 

sebelum kejatuhan umat manusia dalam dosa, Roh Allah senantiasa 

mengilhamkan anak-anak-Nya untuk hidup dalam kemurnian dan 

kekudusan. Namun sekarang, Ia meninggalkan mereka dalam jalan-

jalan keduniawian mereka.

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

276

sesudah  Adam, kita melihat bahwa sifat pekerjaan Roh Kudus 

berubah, dari mengilhamkan seluruh umat pilihan Allah, menjadi 

hanya mengilhamkan segelintir orang pilihan saja. Orang-orang ini Ia 

gerakkan dengan tujuan untuk mengemban tugas-tugas ilahi khusus, 

pada saat dibutuhkan.

(i) Mengilhamkan nabi-nabi

Namun bertahun-tahun lamanya engkau melanjutkan sabar-

Mu terhadap mereka. Dengan Roh-Mu engkau memperingatkan 

mereka, yakni dengan perantaraan para nabi-Mu, namun  mereka tidak 

menghiraukannya, sehingga engkau menyerahkan mereka ke tangan 

bangsa-bangsa segala negeri.

Nehemia 9:30

Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, namun  

oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

2 Petrus 1:21

Di masa Perjanjian Lama, pekerjaan Roh Kudus banyak terlihat 

dalam pengilhaman para nabi. Ia menggerakkan mereka untuk 

menyampaikan pesan kepada umat pilihan, dan untuk menuntun 

mereka ke jalan yang benar (ref. 1Sam. 3:21). Alkitab mencatat contoh-

contoh berikut:

Musa, yang memimpin dan menjadi hakim atas bangsa

Israel melalui pimpinan Roh Kudus (Bil. 11:17 dst.; Yes. 

63:10-12).

Elisa menerima dua bagian Roh Allah, sehingga ia mampu

meneruskan pekerjaan Elia (2Raj. 2:9-15).

Mikha, diilhamkan untuk menubuatkan kebenaran kepada

Ahab, sesuai dengan wahyu Allah. Mikha tidak mau 

mengutarakan kata-kata yang sekadar untuk menyenangkan 

telinga raja (1Raj. 22:13-23).

Roh Kudus datang kepada Azarya, yang menggerakkannya

untuk memberitahukan Raja Asa dan bangsanya untuk 

menghancurkan patung-patung berhala, memperbaiki 

mezbah Tuhan dan mengadakan perjanjian untuk mencari 

Tuhan (2Taw. 15:1-15).

Roh Kudus datang kepada Yahaziel, untuk menolongnya

menyampaikan pesan dorongan kepada Raja Yosafat dan 


277

bangsanya. Ia berkata kata  kata  kepada mereka agar tidak takut 

kepada musuh-musuh mereka, dan mengetahui bahwa 

Allah akan menyelamatkan mereka (2Taw. 20:14-19).

Roh Kudus berbicara kepada orang-orang pilihan melalui

Yesaya, berkata kata  kata  kepada mereka bahwa hati mereka telah 

menjadi keras dan telinga mereka sulit mendengar, dan 

mata mereka tertutup, sebab  mereka tidak lagi dapat 

mengerti firman Allah (Yes. 6:9-13; Kis. 28:25-27).

Yeremia, yang merasakan firman Tuhan seperti api yang

bergelora di dalam hatinya, mendorongnya untuk berbicara 

(Yer. 20:7-10).

Roh Allah turun kepada Yehezkiel dan mendorongnya

untuk pergi dan memperingatkan bangsa Israel atas 

pemberontakan mereka, dan mendesak mereka untuk 

meninggalkan dosa dan menghindari maut (Yeh. 2:1-7; 

3:16-21).

Roh Allah mengilhamkan Daniel untuk menafsirkan

tulisan di dinding untuk Raja Belsyazar, dan menubuatkan 

kematiannya dan kehancuran kerajaannya (Dan. 5:5-31).

Roh Tuhan memenuhi Mikha dengan kuasa, keadilan,

keperkasaan, untuk menegur bangsa Israel atas dosa-dosa 

mereka (Mik. 3:8).

(ii) Mengilhamkan hakim-hakim

saat  Yosua meninggal, bangsa Israel kehilangan seorang 

pemimpin rohani yang sangat penting. Saat mereka menetap di tanah 

perjanjian, mereka mulai menikmati sebuah kehidupan yang mudah 

dan berkelimpahan, lupa untuk menghormati dan bersyukur kepada 

Allah. Lebih parah lagi, mereka mengikuti praktik-praktik jahat yang 

dilakukan bangsa-bangsa lain dengan menyembah berhala-berhala 

mereka. Mereka tidak berhasil memisahkan diri mereka dan hidup 

kudus. sebab  itu Allah bertindak agar mereka mengubah jalan mereka 

yang jahat: Allah membiarkan bangsa-bangsa musuh menyerang 

mereka. Namun Ia juga Allah yang berbelas kasihan: setiap kali mereka 

bertobat dan berseru kepada-Nya memohon pertolongan, Ia senantiasa 

menjawab doa-doa mereka dengan mengilhamkan hakim-hakim untuk 

bermunculan dan memimpin menyelamatkan mereka. 

Kita melihat bahwa Allah menggerakkan bermacam-macam 

hakim untuk menyelamatkan umat-Nya:

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

278

Roh Allah turun kepada Otniel, sehingga ia mampu

mengalahkan Kusyan-Risyataim, raja Mesopotamia, 

sehingga bangsa Israel menikmati empat puluh tahun 

kedamaian (Hak. 3:9-11).

Roh Tuhan datang kepada Gideon, sehingga ia

membunyikan terompet untuk mengumpulkan segenap 

bangsa Israel melawan orang Midian. sesudah  mengalahkan 

mereka, bangsa Israel menikmati empat puluh tahun masa 

kedamaian (Hak. 6:34-35; 7:19-25; 8:28).

Roh Tuhan datang kepada Yefta, sehingga ia dapat melawan

bangsa Amon. Ia mengalahkan mereka dan menduduki dua 

puluh kota (Hak. 11:29-33).

Roh Tuhan datang dengan penuh kuasa kepada Simson,

sehingga ia mempunyai kuasa untuk mencabik seekor singa 

dengan tangan kosong dan membunuh 1000 orang Filistin 

hanya dengan memakai  tulang rahang keledai (Hak. 

14:5-6; 15:12-18).

(iii) Mengilhamkan imam

Di dalam Perjanjian Lama, imam-imam diurapi secara khusus 

untuk melayani Allah. Mereka bertindak sebagai penengah antara 

Allah dan manusia, mempersembahkan korban untuk pengampunan 

dosa (Im. 1:3-9; Ibr. 5:1-3; 9:6-7). Sebelumnya peran ini dipegang oleh 

kepala keluarga. Alkitab mencatat, contohnya, Nuh, Abraham, Ishak, 

Yakub, dan Ayub, mereka mempersembahkan korban persembahan 

kepada Allah (Kej. 8:20; 22:13; 26:25; 33:18-20; Ayb. 1:5). Ini terus 

berlanjut hingga masa Hukum Taurat, saat  tugas-tugas keimaman 

diberikan kepada Harun dan keturunannya (Kel. 29:9, 29; 40:12-15; 

Bil. 25:11-13).

Pekerjaan utama para imam yaitu  mengurus tabut perjanjian 

dan melakukan upacara-upacara ibadah. Roh Kudus tampaknya 

jarang mengilhamkan mereka untuk melakukan tugas-tugas khusus. 

Hanya ada satu catatan alkitabiah yang menyebutkannya: saat  Allah 

berbicara melalui Zakharia untuk menegur umat pilihan sebab  telah 

melanggar perintah-perintah-Nya. Namun bukannya mendengar, 

mereka merajam Zakharia sampai mati (2Taw. 24:20-22).


279

(iv) Mengilhamkan raja-raja

Kerajaan Israel berdiri melalui pemerintahan Saul (1Sam. 9:17; 

10:1). Sebelumnya, Allah sendiri-lah yang berkuasa atas bangsa Israel. 

Namun umat Israel berkeras hati menginginkan seorang raja, seperti 

bangsa-bangsa lain. Ada dua alasan mengapa mereka bersikeras. 

Pertama, kedua anak Nabi Samuel tidak layak untuk memimpin 

mereka; mereka tidak berjalan di jalan Tuhan, namun  menerima suap 

dan memutarbalikkan keadilan (1Sam. 8:1-5). Kedua, bangsa Israel 

terus menerus berada di bawah ancaman bangsa-bangsa musuh 

(1Sam. 8:7; 12:12-18).

Sayangnya, sejarah memperlihatkan bahwa raja-raja Israel hanya 

dapat memimpin sampai pada keberhasilan yang terbatas. Contohnya, 

Saul tidak menaati perintah Allah, sehingga Allah menolaknya (1Sam. 

13:8-15; 15:10-23). Ia digantikan oleh Daud, orang yang mencari hati 

Allah (1Sam. 16:1-3). Berikutnya, Salomo menjadi raja (1Raj. 1:28-

40), namun  ia jatuh dalam penyembahan berhala sebab  istri-istri dari 

bangsa lain. Anaknya, Rehabeam, tidak mau mendengar nasihat tua-tua 

Israel dan akhirnya bangsa Israel terbelah (1Raj. 11:1-13; 12:1-20).

Dari seluruh raja-raja Israel dan Yehuda, kita melihat bahwa Roh 

Kudus hanya mengilhami Saul dan Daud. Alkitab mencatat bagaimana 

Roh Kudus turun ke atas Saul, sehingga ia bernubuat di antara para 

nabi dan “berubah menjadi manusia lain” (1Sam. 10:6-10); memimpin 

umat pilihan untuk mengalahkan bangsa Amon (1Sam. 11:1-11). Kita 

juga melihat Roh Kudus turun dengan penuh kuasa kepada Daud sejak 

hari ia diurapi menjadi raja (1Sam. 16:13). Roh Kudus mengilhaminya 

untuk: bernubuat bahwa Kristus akan menjadi Raja selama-lamanya, 

dan orang-orang akan mengikuti satu gembala ini (2Sam. 23:1-5; 

ref. Mzm. 89:20-29; Yeh. 37:24-28); memperlihatkan petunjuk untuk 

pembangunan Bait Allah, yang lalu  ia berikan kepada Salomo 

untuk diselesaikan (1Taw. 28:11-12); menyebut Kristus sebagai 

“Tuhan” dan mengetahui bahwa Ia akan mengalahkan musuh-musuh-

Nya (Mat. 22:42-44; Mzm. 110:1); menubuatkan pengkhianatan Yudas 

terhadap Yesus (Kis. 1:16; Mzm. 41:9).

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

280

(v) Mengilhamkan orang lain

Selain mengilhamkan para nabi, hakim dan raja, Roh Kudus juga 

datang kepada beberapa orang lain, untuk memberi mereka kuasa 

memimpin umat pilihan dan menyelesaikan tugas-tugas khusus. 

Beberapa di antara mereka yaitu :

Yusuf, yang diberikan hikmat untuk menafsirkan mimpi

Firaun dan menubuatkan kejadian-kejadian penting yang 

akan dihadapi Mesir (Kej. 41:25-32, 37-41).

Perajin-perajin peralatan imam (Kel. 28:2-3).

Bezaleel, yang diberikan hikmat, pengertian, dan

pengetahuan dalam segala macam pekerjaan, untuk 

membuat tabut perjanjian dan perabotan kemah: 

rancangan-rancangan seni, kerajinan emas, perak, tembaga, 

kayu dan batu-batu permata (Kel. 31:2-5; 35:30-33).

Tujuh puluh tua-tua Israel, yang diberikan kuasa untuk

menolong Musa menghakimi umat pilihan dan bernubuat 

(Bil. 11:16-17, 24-25).

Eldad dan Medad, yang digerakkan untuk bernubuat di

dalam kemah (Bil. 11:26-29).

Yosua, dipenuhi dengan roh hikmat, untuk bertindak

sebagai penerus Musa (Bil. 27:15-20; Ul. 34:9).

Amasai, kepala tiga puluh orang, yang diilhamkan Roh untuk

mengetahui bahwa Allah ada di sisi Daud dan memimpin 

orang-orang untuk mengikuti dia (1Taw. 12:18).

Orang-orang Yehuda, yang tergerak untuk melakukan apa

yang diperintahkan Raja Hizkia dan pemimpin-pemimpin 

sesuai dengan perintah Tuhan (2Taw. 30:12).

Elihu, yang menegur Ayub tanpa memihak-mihak (Ayb.

32:15-22).

A. Perbedaan ciri pengilhaman dan baptisan Roh Kudus

Walaupun keduanya berasal dari Roh yang sama, pengilhaman 

Roh Kudus dan baptisan Roh Kudus berbeda dalam hal sifat dan 

mengeluarkan hasil yang berbeda.


281

Pengilhaman Roh Kudus terlihat dalam:

Datang kepada seseorang untuk menolongnya mencapai

tugas atau misi tertentu. sesudah  selesai, Roh Kudus 

meninggalkannya (Yeh. 3:22, 24; 37:1).

Pemberian kuasa Roh kepada seseorang, contohnya,

dengan memberikan keberanian, walaupun dalam bahaya 

kematian. Namun begitu tugas itu selesai, Roh itu pergi, dan 

orang yang ditinggalkan tidak lagi berbeda dengan orang 

lain (1Raj. 18:17-46; 19:1-14).

Pemilihan seseorang untuk menjadi pelayan Allah; orang

yang diutus untuk melaksanakan tugas tertentu (Yeh. 

2:1-3).

Tidak adanya bahasa roh (Yunani: glossolalia).

Baptisan Roh Kudus tampak melalui:

Berbahasa roh (Kis. 10:44-46; 19:6).

Tetap tinggal bersama orang percaya (Yoh. 14:16-18).

Kuasa untuk mengubah kehidupan orang percaya dan

memberikan kuasa untuk melakukan segala hal melalui 

Kristus (Kis. 4:19-20; 5:40-42; Rm. 8:2; Gal. 5:16; Ef. 3:16; 

Fil. 4:13).

Pemeteraian orang percaya sebagai anak Allah, sebagai

pewaris keselamatan, dan mendapatkan bagian dalam 

kemuliaan bersama Kristus (Rm. 8:15-17; Ef. 1:13-14).

Penengahan-Nya bagi orang percaya dalam doa (Rm. 8:26-

27).

B. Mengapa baptisan Roh Kudus?

Dalam Perjanjian Lama, Roh Kudus bekerja untuk mengilhamkan 

para nabi, hakim, imam, dan raja, sehingga mereka dapat memimpin 

bangsa Israel untuk berjalan di jalan yang benar. Ada beberapa masa 

saat  keadaan rohani bangsa Israel dipulihkan, namun  pada akhirnya 

bangsa itu menjadi terlalu bengkok hati sehingga tidak dapat ditolong 

dengan jalan seperti ini (Yer. 17:9; 13:23). Jalan satu-satunya agar 

mereka dapat berbalik kepada Allah dan memegang status dan 

perintah-Nya, yaitu  jika  Roh Kudus datang dan hidup di dalam 

hati mereka. sebab  itu, Allah mengilhamkan nabi-nabi-Nya untuk 

menubuatkan masa Ia akan mencurahkan Roh-Nya kepada segenap 

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

282

umat manusia (Yoel 2:28-29), pada segala suku bangsa dari berbagai 

macam warna kulit, umur, dan status, untuk mengubah hati mereka 

dari batu menjadi daging. Ia juga akan menuliskan hukum-hukum-Nya 

di dalam hati mereka (Yeh. 36:26-27; Yer. 31:31-34). Penggenapan 

nubuat-nubuat ini akan mewujudkan keinginan Musa yang menggebu-

gebu: “Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh sebab  

TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!” (Bil. 11:29).

10.3.2 Sebelum turunnya hujan awal

Sebelum turunnya Roh Kudus masa hujan awal, ada masa transisi 

antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Orang-orang masuk ke 

zaman anugerah, yang ditandai dengan kedatangan Yesus Kristus, 

Juruselamat, ke dunia (Mrk. 1:14-15; Yoh. 4:21-23; Yoh. 1:17). Melalui 

kematian-Nya di kayu salib, Ia mengakhiri zaman Hukum Taurat (Mat. 

11:13; Kol. 2:14-17; Ibr. 9:10). Roh Kudus bekerja di masa transisi ini 

untuk mengilhamkan orang-orang tertentu untuk menyatakan Yesus 

sebagai Mesias yang telah lama ditunggu dan menyatakan misi-Nya 

untuk menyelamatkan umat manusia. Pekerjaan pengilhaman Roh 

Kudus di masa ini dijelaskan di bawah ini.

(i) Memberitakan kedatangan Yesus ke dunia

Malaikat Gabriel muncul di hadapan Maria untuk menyampaikan 

berita bahwa ia akan segera memperoleh anak, yang akan ia namai 

Yesus. lalu , saat ia pergi ke rumah Zakharia untuk melihat 

Elisabet, bayi di dalam rahim Elisabet melonjak pada saat Maria 

memberikan salam. Elisabet dipenuhi Roh Kudus untuk menyatakan:

Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah 

rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi 

aku? Sebab sesungguhnya, saat  salammu sampai kepada telingaku, 

anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, 

yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, 

akan terlaksana.

Lukas 1:42-45


283

Roh Kudus mengilhamkannya untuk mengerti akan pentingnya 

kehamilan Maria dan menggerakkannya untuk menyebutkan bayi itu 

sebagai “Tuhanku” (Luk. 1:43). Ia yakin pesan dari malaikat itu akan 

digenapi.

Saat kita membaca jawaban Maria, yang berbentuk nyanyian 

pujian yang indah, sekali lagi kita melihat Roh Kudus mengilhamkannya 

dalam pilihan kata-katanya:

Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira sebab  Allah, 

Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. 

Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut 

aku berbahagia,  sebab  Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-

perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya yaitu  kudus. Dan rahmat-

Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan 

kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan 

orang-orang yang congkak hatinya;  Ia menurunkan orang-orang yang 

berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;  Ia 

melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh 

orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;  Ia menolong Israel, 

hamba-Nya, sebab  Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-

Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya 

untuk selama-lamanya.

Lukas 1:46-55

(ii) Memperlihatkan sekilas pandang pelayanan yang akan 

dilakukan Yesus

saat  Yohanes Pembaptis lahir, Ayahnya, Zakharia, dipenuhi oleh 

Roh Kudus, yang menggerakkannya untuk menubuatkan pekerjaan 

yang akan dilakukan oleh Yohanes dan juga Yesus:

Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa 

kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan 

bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,  —seperti yang 

telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang 

kudus—  untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan 

semua orang yang membenci kita,  untuk menunjukkan rahmat-Nya 

kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang 

kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa 

leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan 

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

284

musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan 

kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; 

sebab  engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan 

jalan bagi-Nya,  untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan 

keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh 

rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat 

kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang 

diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan 

kaki kita kepada jalan damai sejahtera.

Lukas 1:68-79

Di sini kita melihat bahwa Zakharia menyampaikan tentang 

pelayanan Yesus untuk menyelamatkan bangsa Israel, sesuai dengan 

perjanjian yang dibuat oleh Allah kepada Abraham. Anak Zakharia, 

Yohanes, akan melayani sebagai nabi Allah, berjalan sebelum Yesus 

untuk mempersiapkan jalan-Nya.

Kita juga melihat Roh Kudus bekerja menggerakkan Simeon, orang 

benar dan saleh, yang sedang menantikan penghiburan atas Israel. 

Begitu memasuki Bait Allah, Roh Kudus memberitahukan kepadanya 

siapakah anak yang dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk disunat. Ia 

diilhamkan oleh Roh Kudus untuk menatang Bayi itu dengan tangannya 

dan memuliakan Allah:

Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, 

sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan 

yang dari pada-Mu, yang telah engkau sediakan di hadapan segala 

bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain 

dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.

Lukas 2:29-32

Melalui Roh Kudus, Simeon juga bernubuat mengenai pekerjaan 

Yesus. Ia berkata kata  kata  kepada Maria, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan 

untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan 

untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan —dan 

suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri—, supaya menjadi nyata 

pikiran hati banyak orang.” (Luk. 2:34-35).

Di Bait Allah juga terdapat seorang nabiah lanjut usia yang setia 

bernama Hana, seorang janda berumur delapan puluh empat tahun. 

Ia menyembah Allah siang dan malam dalam doa dan puasa. Seperti 


285

Simeon, ia segera mengetahui siapakah Bayi itu. Alkitab mencatat, 

“Dan pada saat  itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur 

kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang 

menantikan kelepasan untuk Yerusalem” (Luk. 2:38). Dari catatan ini, 

kita dapat melihat bahwa Roh Kudus-lah yang memberitahukan Hana 

siapakah bayi Yesus, dan menggerakkannya untuk bersaksi kepada 

orang-orang mengenai Dia.

(iii) Menyatakan identitas Yesus

saat  Yesus datang ke tempat Yohanes Pembaptis sedang 

melakukan baptisan air, Yohanes menyadari bahwa Ia yaitu  Mesias. 

Ia menyatakan:

Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang 

kumaksud saat  kukatakan: lalu  dari padaku akan datang 

seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 

Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, namun  untuk itulah aku 

datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." 

Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun 

dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak 

mengenal-Nya, namun  Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan 

air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke 

atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis 

dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: 

Ia inilah Anak Allah

Yohanes 1:29-34

Sebelumnya Yohanes Pembaptis tidak mengetahui siapakah 

Mesias. Namun ia melihat Roh Kudus turun kepada Yesus seperti seekor 

burung merpati dan mendengar suara Allah berbicara menyatakan 

identitas-Nya (ref. Luk. 3:21-22). Wahyu secara langsung dari Roh 

Kudus ini membuat Yohanes dapat menyatakan dengan penuh kuasa 

bahwa Yesus yaitu  Anak Allah, yang datang untuk menghapus dosa-

dosa di dunia, dan yang akan membaptis orang dengan Roh Kudus.

Di masa pelayanan Yesus, hanya sedikit orang saja yang 

menyadari hal ini seperti Yohanes: beberapa mengira Yesus yaitu  

Yohanes Pembaptis; yang lain mengira Ia yaitu  Elia, Yeremia, atau 

salah satu nabi lainnya. Namun saat  Yesus bertanya kepada Petrus 

siapakah diri-Nya, ia menjawab dengan percaya diri: “Engkau yaitu  

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

286

Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Mat. 16:16). Kata Yesus kepadanya: 

“Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang 

menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat. 

16:17).

Tuhan Yesus berkata kata  kata  kepada banyak orang bahwa Ia yaitu  roti 

hidup yang telah datang dari surga: siapa saja yang minum darah-Nya 

dan memakan daging-Nya akan mendapatkan kehidupan kekal, dan 

akan dibangkitkan di hari terakhir. Banyak di antara murid-murid-

Nya tidak mengerti pengajaran ini, dan berkata kata  kata , “Perkataan ini keras, 

siapakah yang sanggup mendengarkannya?” (Yoh. 6:60) dan lalu  

meninggalkan-Nya.

Melihat ini, Yesus bertanya kepada kedua belas murid-Nya, 

“Apakah kamu tidak mau pergi juga?” (Yoh. 6:67).

Petrus lalu  menjawab: "Tuhan, kepada siapakah kami akan 

pergi? Perkataan-Mu yaitu  perkataan hidup yang kekal; dan kami 

telah percaya dan tahu, bahwa Engkau yaitu  Yang Kudus dari Allah.” 

(Yoh. 6:68-69).

Orang-orang lain datang dan pergi sebab  mereka tidak sungguh-

sungguh mengenal siapakah Yesus, namun  tidak seperti mereka, Petrus 

mengenal Tuhan dan menetapkan hati untuk mengikuti Dia hingga 

akhir. Pengertian Petrus dengan sangat jelas berasal dari pengilhaman 

Roh Kudus. Ini mengingatkan kata-kata Paulus: “sebab  itu aku mau 

meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata kata  kata -kata 

oleh Roh Allah, dapat berkata kata  kata : "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada 

seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus yaitu  Tuhan," selain oleh 

Roh Kudus” (1Kor. 12:3).

Sebagai kesimpulan, di masa Perjanjian Lama, dan sebelum 

pencurahan hujan awal, Roh Kudus dengan giat mengilhamkan orang-

orang. Namun pengilhaman Roh ini tidak dapat dikelirukan dengan 

baptisan Roh. Ada beberapa alasan:

Pekerjaan Allah yang turun menjadi manusia harus

diselesaikan sebelum pekerjaan Allah dalam Roh dapat 

dimulai: Yesus harus kembali ke surga, sebelum Roh Kudus 

dapat turun. Ini menjelaskan mengapa Ia berkata kata  kata  kepada 

murid-murid-Nya: “yaitu  lebih berguna bagi kamu, jika 

Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu 

tidak akan datang kepadamu, namun  jikalau Aku pergi, Aku 

akan mengutus Dia kepadamu.” (Yoh. 16:7).


287

Yesus harus dimuliakan terlebih dahulu: bangkit dari

kematian, naik ke surga, dan duduk di sebelah kanan Bapa 

sebelum Ia menurunkan Roh Kudus (Kis. 2:30-33). sebab  

itu Yohanes mencatat, “Dan pada hari terakhir, yaitu pada 

puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa 

haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa 

percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: 

Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." 

Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh 

mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum 

datang, sebab  Yesus belum dimuliakan.” (Yoh. 7:37-39).

Yesus harus memegang peran Penengah antara manusia

dan Allah, di mana ia akan berdoa kepada Bapa untuk 

mengirimkan Roh Kudus: “Aku akan minta kepada Bapa, 

dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong 

yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya” (Yoh. 

14:16).

10.3.3 Periode hujan awal

Di masa hujan awal, kita melihat Roh Kudus bekerja dengan cara 

yang baru: Ia mulai mengilhamkan baik orang percaya maupun tidak 

percaya. Khususnya, Ia menggerakkan dengan aktif mereka-mereka 

yang mendengarkan injil untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai 

Juruselamat mereka, agar bertobat dan diselamatkan. Di saat yang 

sama, Ia mengilhamkan mereka yang sudah percaya dan menerima 

baptisan Roh, untuk terus berjalan di jalan-Nya dan melakukan 

pekerjaan-Nya. Kita sekarang akan melihat dua fungsi Roh Kudus ini.

(i) Mendesak orang-orang berbalik kepada Tuhan

sebab  itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun 

yang berkata kata  kata -kata oleh Roh Allah, dapat berkata kata  kata : "Terkutuklah Yesus!" 

dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus yaitu  Tuhan", 

selain oleh Roh Kudus.

1 Korintus 12:3

Perkataan “terkutuklah Yesus” dalam teks Yunani disebutkan 

sebagai Anáthema1 Ieesoús2, yang menunjukkan sebuah kutukan yang 

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

288

berasal dari lubuk hati; “Yesus yaitu  Tuhan” dalam teks aslinya yaitu  

Kúrios3 Ieesoús, menunjukkan sebuah seruan dari hati. Yang pertama 

yaitu  sesuatu yang akan orang dengar dari musuh-musuh Yesus, 

sebab  tidak masuk akal jika  seseorang yang diilhamkan oleh Roh 

Allah mengutarakan perkataan demikian. Yang kedua yaitu  kata-kata 

kesadaran yang diilhamkan Roh Kudus (Mat. 10:32; Rm. 10:9-10).

Di permukaan, kelihatannya mengakui bahwa “Yesus yaitu  Tuhan” 

yaitu  perkara yang sangat mudah. Apa susahnya menyatakan iman 

seseorang di hadapan orang lain? Namun jika  kita memperhatikan 

keadaan masyarakat di masa para rasul, kita akan menyadari bahwa 

menjadi Kristen, atau menyatakan iman secara terang-terangan, 

merupakan tantangan besar:

Banyak orang Yahudi sulit menerima Yesus sebagai Mesias,

sebab  Ia tidak cocok dengan pengharapan mereka. 

Alkitab menjelaskan bahwa ia berasal dari latar belakang 

masyarakat bawah, dan “semaraknyapun tidak ada” 

(Yes. 52:14; 53:1-3). Selama pelayanan-Nya, Ia seringkali 

dihadapkan pada keraguan dan pandangan meremehkan 

(2Kor. 5:16; Mat. 13:53-58).

Di masa itu, tiap orang Yahudi yang menerima Yesus sebagai

Tuhan akan dikeluarkan dari komunitas iman mereka (Yoh. 

9:22) dan mungkin juga dianiaya (Kis. 8:1-3; 9:1-2; 22:4; 

26:9-11). Mengaku “Yesus yaitu  Tuhan” setara dengan 

menyangkal Yahweh sebagai Allah.

Orang-orang Yunani mungkin telah terpapar dengan filosofi-

filosofi berbeda, seperti ajaran Gnostik. Ini membuat mereka 

sulit menerima bahwa Allah, hakiki yang ilahi, dapat datang 

dalam rupa manusia untuk mati di kayu salib (1Kor. 1:18-

23; 1Yoh. 4:2-3).

Di bawah kekuasaan Romawi, orang yang mengaku “Yesus

yaitu  Tuhan” di depan umum, menghadapi ancaman 

tuduhan pengkhianatan terhadap Kaisar Romawi. Bila 

didapati bersalah, ia dapat dijatuhi hukuman mati (1Kor. 

12:2-3).

Jadi kita dapat melihat, bahwa jika  bukan dari pengilhaman 

Roh Kudus, hanya akan ada sedikit orang yang percaya kepada Yesus, 

atau menyatakan iman mereka secara terang-terangan di depan 

umum.


289

Namun dari Kisah Para Rasul kita melihat Roh Kudus bekerja 

secara aktif sejak hari Pentakosta untuk menggerakkan banyak orang 

untuk bertobat dan menerima injil. Contohnya, kita melihat Roh Kudus 

mengilhamkan:

Orang-orang Yahudi, yang merayakan hari raya Pentakosta,

sehingga mereka menyadari dosa-dosa mereka dan mencari 

keselamatan melalui Yesus Kristus. Kira-kira 3000 orang 

menerima baptisan air (Kis. 2:37-41).

Petrus, untuk menyembuhkan orang yang lumpuh sejak

lahir dan berkhotbah tentang Yesus kepada kerumuman 

orang Yahudi yang terheran-heran melihat mujizat itu. 

Petrus menegur mereka sebab  telah menghukum mati 

Yesus dan mendesak mereka untuk bertobat. Kira-kira 

5000 orang menerima Kristus (Kis. 3:12-26; 4:4).

Orang-orang Yahudi agar percaya kepada Tuhan, sebab

mujizat-mujizat yang dilakukan oleh para rasul. Alkitab 

mencatat bahwa tiap-tiap hari jumlah orang percaya 

bertambah (Kis. 5:12-14).

Lidia, sehingga hatinya terbuka oleh injil yang dikabarkan

Paulus, dan menerima baptisan air, bersama dengan 

keluarganya (Kis. 16:14-15).

Kepala penjara, yang bertanggungjawab menjaga Paulus

dan Silas, sehingga ia bertanya bagaimana caranya ia dapat 

diselamatkan. Selanjutnya, ia dan seisi keluarganya dibaptis 

di dalam Tuhan (Kis. 16:30-34).

(ii) Memimpin dan mensejahterakan gereja

Gereja masa awal berkembang dengan cepat dari kelompok kecil 

orang percaya menjadi kekuatan yang besar, yang “mengacaukan 

seluruh dunia” (ref. Luk. 12:32; Kis. 17:6). Faktor penting dalam 

perkembangannya yang cepat yaitu  kesediaan jemaat untuk 

berkorban; mengorbankan kekayaan, hak milik material, keselamatan 

diri, dan bahkan hidup mereka sendiri. Dalam tindakan-tindakan 

mereka, kita melihat penggenapan pengajaran Yesus mengenai sikap 

yang diminta dari setiap orang Kristen: “Setiap orang yang mau 

mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan 

mengikut Aku.” (Mat. 16:24). “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak 

jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; namun  jika ia mati, 

ia akan menghasilkan banyak buah” (Yoh. 12:24).

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

290

Dari manakah dorongan ini berasal? Seorang percaya baru dapat 

mengorbankan dirinya demi Allah jika  ia telah mencapai kesadaran 

akan Dia dan besar kasih-Nya sepenuhnya. Kita melihat sikap seperti itu 

digenapi dalam diri Paulus, yang memahami bahwa tujuannya yaitu  

untuk hidup bagi Kristus (Gal. 2:20; 2Kor. 5:14-15). Inilah sebabnya 

mengapa ia dapat menganggap segala sesuatu sebagai sampah (Fil. 

3:8), dan mengapa ia dapat bersukacita di dalam penderitaan (2Kor. 

11:23-33; Kol. 1:24; 2Tim. 4:6-8). Sikap yang berpusat pada Allah ini 

hanya dimungkinkan sebab  Roh Kudus telah menyentuhnya secara 

mendalam (Rm. 5:5; Ef. 3:16-19). Dan jika  ini terjadi pada seluruh 

orang percaya di dalam gereja secara keseluruhan, tak kepalang 

tanggun gereja akan berkembang dan sejahtera. 

Pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta menghasilkan 

pertobatan dan baptisan atas kurang lebih 3000 orang. Jemaat-jemaat 

baru mempersembahkan hidup mereka dalam doa di Bait Allah dan 

juga menjual harta kekayaan mereka, menyerahkan hasilnya ke kaki 

para rasul untuk memberikan manfaat bagi semua orang. Firman Allah 

menyebar sebegitu rupa sehingga jumlah jemaat bertambah-tambah 

di Yerusalem, dan bahkan imam-imam juga termasuk di antara mereka 

(Kis. 2:44-47; 4:32-35; 6:7).

Saat kita membaca catatan luar biasa mengenai jemaat mula-mula, 

kita melihat kehidupan yang dijalani dalam perbedaan yang sangat 

kentara dengan keegoisan dunia. Kita dapat menyimpulkan bahwa ini 

yaitu  pekerjaan Roh Kudus, yang menggerakkan hati mereka. Jemaat 

mula-mula ini diilhamkan untuk mengerti akan kasih Tuhan yang 

besar, dan menjawabnya dengan mengasihi Dia dan saudara-saudari 

seiman mereka.

sesudah  Stefanus mati sebagai martir, gereja di Yerusalem mulai 

mengalami penganiayaan yang hebat. Selain para rasul, sebagian besar 

jemaat terserak ke sepenjuru daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang 

Kristen yang terserak ini terus mengabarkan injil di tengah ancaman 

atas hidup mereka. Allah mendukung pekerjaan mereka dengan penuh 

kuasa melalui tanda dan mujizat. Dengan demikian injil kebenaran 

mencapai Samaria, dan menghasilkan sukacita besar di kota itu. 

Hal ini bahkan membuat seorang tukang sihir yang dahulu diikuti 

orang-orang bernama Simon bertobat. Para rasul mengutus Petrus 

dan Yohanes untuk mengunjungi jemaat Samaria; dan saat  mereka 

menumpangkan tangan dan berdoa bagi jemaat, mereka menerima 

Roh Kudus (Kis. 8:1-17). Kejadian ini menandai bagian bersejarah yang 

seringkali disebut sebagai “Pentakosta Samaria”4 oleh para teolog.


291

Murid-murid yang terserak di masa penganiayaan, menyebar ke 

tempat-tempat sejauh Fenisia, Siprus, dan Antiokhia. Awalnya, mereka 

mengabarkan injil hanya kepada orang-orang Yahudi. Namun tidak 

lama lalu  jemaat dari Siprus dan Kirene datang ke Antiokhia dan 

mengabarkan injil kepada orang-orang Yunani. Allah bekerja dengan 

mereka begitu rupa sehingga ada banyak orang bertobat. saat  

berita tentang injil yang berbuah di Antiokhia sampai kepada Gereja 

Yerusalem, para rasul mengutus Barnabas ke sana. saat  ia tiba dan 

melihat sendiri kasih karunia Allah, ia bersukacita dan mendorong 

mereka untuk tetap setia dan berdiri teguh di dalam Tuhan (Kis. 

11:19-23). Sejak saat itu, Antiokhia menjadi pusat komunitas Kristen 

dari bangsa-bangsa lain. Kekristenan akhirnya menjadi sebuah iman 

bagi segala bangsa.

Jadi, dari catatan pekerjaan Allah di Samaria dan Antiokhia, kita 

menyaksikan kuasa besar Roh Kudus. Di tengah-tengah penganiayaan, 

injil terus menyebar panjang dan lebar, mencapai Samaria dan dunia 

bangsa-bangsa bukan Yahudi. Tidak ada yang mampu membendung 

perkembangan gereja sebab  Roh Kudus terus menerus mengilhamkan 

jemaat untuk mengabarkan injil dan hidup dalam persembahan diri.

(iii) Mempercayakan gereja dengan misi yang besar    

namun  sebaliknya, sesudah  mereka melihat bahwa kepadaku telah 

dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, 

sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat —sebab  Ia 

yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul 

bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan 

kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat.

Galatia 2:7-8

Petrus dipilih Allah untuk menjadi rasul bagi orang-orang Yahudi, 

sementara Paulus dipilih untuk menjadi rasul bagi bangsa-bangsa lain. 

Walaupun pekerjaan mereka dipusatkan pada sasaran jemaat yang 

berbeda, mereka tidak menginjil hanya kepada kelompok-kelompok 

itu saja (ref. Kis. 10:44-48; 15:7; 9:19-22; 13:44-46). Lebih lagi, 

kesamaan kedua rasul ini yaitu  mereka mengabarkan injil yang sama, 

diilhamkan oleh Roh Kudus, dan menyadari sepenuhnya apa yang telah 

dipercayakan Allah kepada mereka.

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

292

Paulus menyebut dirinya sebagai “aku yaitu  rasul untuk bangsa-

bangsa bukan Yahudi” (Rm. 11:13) dan menyatakan bahwa tugasnya 

berasal dari Tuhan Yesus (Kis. 22:21; 26:17-18). Seperti tercatat dalam 

Alkitab, ia yaitu  pekerja yang setia, mengemban tugas perintisan yang 

penting ke berbagai bangsa sampai ia dipenjarakan (Ef. 3:1; 6:20) dan 

mati sebagai martir (2Tim. 4:6-8). Ia berhasil menyampaikan pesan 

Kristen ke banyak kota-kota bukan Yahudi.

Dalam Galatia 2:8, kita menemui kata “memberikan kekuatan”. 

Dalam teks asli Yunani, kata yang digunakan yaitu  energeo, yang 

berarti “sedang bekerja” dan “kuasa mujizat”5. Ini memberitahukan 

kita bahwa Roh Kudus-lah yang mengilhamkan Petrus untuk 

menjadi rasul bagi orang Yahudi dan kuasa dari atas inilah yang 

memungkinkannya menyelesaikan tugasnya. Begitu juga, Roh Kudus-

lah yang mengilhamkan Paulus untuk menjadi rasul untuk bangsa-

bangsa lain dan memberikan kuasa luar biasa kepadanya untuk 

melakukan tugasnya. sebab  itu Paulus berkata kata  kata :

Yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-

bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya 

bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai 

persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh 

Kudus. Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku 

bagi Allah. Sebab aku tidak akan berani berkata kata  kata -kata tentang sesuatu 

yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu 

untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan 

dan perbuatan.

Roma 15:16-18

Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku yaitu  seorang rasul, 

telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh 

tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.

2 Korintus 12:12

Sebagai orang-orang Kristen di masa sekarang, kita juga telah 

dipanggil oleh Allah untuk menjadi bagian dari tubuh Kristus. Seperti 

bagian anggota tubuh yang mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda, 

kita perlu memahami bahwa kita masing-masing telah dipercayakan 

dengan berbagai macam karunia dan tugas yang berbeda-beda (1Kor. 

12:4-30). Agar tubuh Kristus dapat bertumbuh, kita harus melakukan 

tugas kita masing-masing dengan bekerja sama satu sama lain (Ef. 

4:11-16). sebab  itu kita harus menyadari karunia rohani yang telah 


293

Allah berikan kepada kita, dan sifat pekerjaan yang diilhamkan Roh 

Kudus untuk kita lakukan. Hal yang penting, kita juga harus mempunyai 

semangat berkorban seperti pekerja-pekerja di masa gereja awal, 

seperti Petrus dan Paulus, yang bersedia taat kepada Tuhan hingga 

akhir (Kis. 21:10-14). jika  kita melakukan pekerjaan Allah dengan 

hati yang demikian, maka kuasa Pentakosta akan diwujudkan dalam 

gereja sejati hari ini, kuasa yang sungguh-sungguh dapat menggoncang 

dunia.

(iv) Menubuatkan peristiwa yang akan datang

Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, namun  

oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

2 Petrus 1:21

Ada beberapa nabi di gereja mula-mula yang berbicara melalui 

pengilhaman Roh Kudus untuk mengungkapkan kehendak Allah 

kepada murid-murid (Kis. 13:1; 15:32; 21:8-9; Ef. 4:11). Pekerjaan 

mereka mengingatkan kita pada nabi-nabi di masa Perjanjian Lama. 

Bila kita melihat dalam Kisah Para Rasul, kita melihat bagaimana Roh 

Kudus mengilhamkan Agabus untuk menubuatkan kelaparan hebat di 

seluruh dunia, yang lalu  terjadi di masa pemerintahan Kaisar 

Klaudius (Kis. 11:27-28). 

Kita juga melihat bahwa Roh Kudus menyampaikan pesan-pesan 

nubuat kepada Rasul Paulus, menunjukkan apa yang akan ia hadapi 

dalam pelayanannya. Paulus telah menetapkan dalam Roh untuk 

pergi ke Yerusalem (Kis. 19:21), namun  Roh Kudus bersaksi kepadanya 

bahwa belenggu dan penderitaan menantikannya di tiap-tiap kota. Di 

Tirus, murid-murid diilhamkan oleh Roh untuk mendesaknya untuk 

tidak pergi ke Yerusalem (Kis. 21:3-4). Pada akhirnya, di rumah Filipus, 

Roh Kudus sekali lagi berbicara melalui Agabus, berkata kata  kata  kepadanya 

bahwa ia akan ditangkap oleh orang-orang Yahudi di kota itu dan 

ia akan dibawa kepada bangsa-bangsa lain (Kis. 21:8-11). Paulus 

memahami sepenuhnya apa yang akan terjadi pada dirinya, namun  

demi menyelesaikan pelayanannya, ia menetapkan hati untuk pergi 

juga. Nubuat-nubuat itu lalu  tergenapi (Kis. 21:27-36).

Selain menyampaikan hal-hal di masa depan melalui nubuat, 

Roh Kudus juga mengilhamkan orang-orang melalui penglihatan. 

Contoh yang terkenal didapat dari pengalaman Yohanes, sepeti dicatat 

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

294

dalam kitab Wahyu (Why. 1:1-3). Dalam kitab ini, kita melihat bahwa 

Roh Kudus memperlihatkan beberapa penglihatan kepada Yohanes, 

seperti:

Kemuliaan Tuhan. Ia diperintahkan untuk mencatat seluruh

penglihatan yang ia akan lihat ke dalam sebuah kitab, dan 

mengirimnya ke tujuh gereja (Why. 1:10-16).

Melihat sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta

itu duduk Seorang. Ini menandakan bahwa Allah akan 

membentangkan karunia-Nya, namun  juga akan melakukan 

penghakiman (Why. 4:2-3; ref. Ibr. 4:16; Mrk. 16:15-16; Yoh. 

12:48).

Penglihatan di padang gurun, seorang perempuan duduk

di atas seekor binatang berwarna merah ungu. Ini yaitu  

nubuat mengeai sebuah negara dunia yang kuat, badan 

politik, atau ideologi yang akan muncul untuk melawan 

Allah (Why. 17:3).

Penglihatan di gunung besar dan tinggi, dan kota yang besar,

yang yaitu  Yerusalem yang kudus, turun dari surga dan 

dari Allah. Roh Kudus memberitahukan Yohanes bahwa ini 

yaitu  gereja sejati, mempelai perempuan Kristus, dalam 

segala kemuliaannya (Why. 21:9-26; ref. Ef. 5:31-32).

(v) Menguduskan orang-orang percaya

Akan namun  kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah sebab  

kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya 

telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan 

kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.

2 Tesalonika 2:13

Menurut ayat Alkitab ini, tahap-tahap keselamatan yaitu : 

panggilan dari Allah, percaya dalam kebenaran, dan pengudusan. 

Mengenai pengudusan, Paulus menunjukkan bahwa ini berasal dari 

pengilhaman Roh Kudus (ref. Rm. 15:16; 1Ptr. 1:2), sebab :

Melalui Adam, manusia jatuh ke dalam dosa dan menjadi

hamba dosa. Jadi seseorang bisa saja ingin melakukan apa 

yang baik, namun  ia tidak berdaya melakukannya melalui 

usaha dirinya sendiri (Rm. 7:14-24).


295

Roh Kudus yaitu Roh yang cemburu, yang membuat orang

menyadari dosa-dosanya dan menuntunnya berjalan di 

jalan yang benar (Yoh. 16:8-9; Gal. 5:17-18; Ef. 4:30).

Roh Kudus memberikan kuasa dari atas kepada orang

percaya, untuk membebaskannya dari kuasa dosa dan 

maut, dan menolongnya membuang perbuatan-perbuatan 

daging (Luk. 24:49; Rm. 8:2, 13; Gal. 5:16).

sebab  itu pengilhaman Roh Kudus sangat penting dalam 

pengudusan dan keselamatan orang Kristen. Maka Paulus mengingatkan 

kita, “Janganlah padamkan Roh” (1Tes. 5:19). Melalui doanya bagi 

jemaat Korintus, ia juga menunjukkan pentingnya penyertaan Roh 

Kudus: “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan 

persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian” (2Kor. 13:14).

Sebagai kesimpulan, kita dapat melihat dari contoh-contoh di atas 

bahwa Roh Kudus mengilhamkan banyak orang-orang yang berbeda 

di masa hujan awal, baik mereka yang telah menerima baptisan Roh 

Kudus maupun yang belum menerimanya.

10.3.4 Sebelum turunnya hujan akhir

sesudah  semua rasul-rasul wafat, Roh Kudus hujan awal berhenti 

tercurah. Terdapat jangka waktu lebih dari seribu tahun sebelum Roh 

Kudus dicurahkan kembali di awal tahun 1900-an. Di dalam jangka 

waktu ini, Roh Kudus tidak berhenti bekerja (ref. Yoh. 5:17), namun  

terus mengilhamkan banyak orang-orang Kristen yang saleh. Kita 

mengetahui ini sebab  kita melihat kenyataan bahwa Kekristenan 

sebagai iman keagamaan tidak hilang sama sekali. Sebaliknya, orang-

orang terus mendekat kepada Allah dan melayani-Nya. Lebih lagi, 

Roh Kudus sedang mempersiapkan hati orang-orang percaya untuk 

menerima pencurahan hujan akhir.

(i) Mengilhami orang-orang percaya untuk berjalan dalam 

kebenaran

Perjanjian Baru menandai masa anugerah dan pembenaran 

sebab  iman. Melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib, kebenaran 

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

296

Allah diwujudkan di luar Hukum Taurat (Rm. 3:21-28; 8:1-4). Alkitab 

memberitahukan kepada kita bahwa orang tidak dapat dibenarkan 

dari memegang Hukum Taurat, namun  dari iman di dalam Yesus (Rm. 

3:20; Gal. 3:22). Namun ini bukan berarti orang-orang Kristen tidak 

dapat berbuat sesuka hati dan menyukakan diri dalam kedagingan (Gal. 

5:13). Sebaliknya, mereka harus menjaga diri agar tetap kudus (2Kor.; 

6:14-18) dan tidak menyalahgunakan kebebasan yang diberikan Allah. 

Kita melihat bahwa Paulus menitikberatkan “iman yang bekerja oleh 

kasih” dan “yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah”. Yakobus 

juga mengajarkan kita bahwa “iman tanpa perbuatan-perbuatan 

yaitu  mati” (Yak. 2:14-16, 26). Segala persyaratan ini jauh melampaui, 

contohnya, formalitas penyunatan secara fisik (Gal. 5:6; 1Kor. 7:19).

Iman seorang Kristen tidak didasari pada kata-kata atau teori, 

namun  pada setiap tindakan kita (1Yoh. 3:17-18). Alkitab mengajarkan 

kita bagaimana menjalani iman kita dalam jalan yang nyata dan 

praktis:

Kita harus saling mengasihi, seperti Tuhan Yesus telah

mengasihi kita. jika  kita melakukan ini, orang-orang 

lain akan mengetahui bahwa kita yaitu  murid-murid-Nya 

(Yoh. 13:34-35).

Kita harus menjadi garam dan terang dunia. jika orang

lain melihat perbuatan-perbuatan kita yang baik, mereka 

akan memuliakan Bapa kita di surga (Mat. 5:13-16).

Kita harus mendengarkan firman Allah dan memegangnya

untuk menerima berkat-berkat-Nya (Luk. 11:27-28).

Bukanlah pendengar firman yang dibenarkan Allah, namun

yang melakukan (Rm. 2:13).

Kita harus menjadi pelaku firman dan bukan pendengar

saja, bila tidak, kita hanya akan menipu diri sendiri (Yak. 

1:22-25).

Bila kita tidak berhasil melakukan kehendak Bapa, kita

tidak akan dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, walaupun 

kita mengabarkan injil di dalam nama Tuhan Yesus dan 

melakukan tanda mujizat sekalipun (Mat. 7:21-23).

Kita harus hidup dalam iman yang murni dan tulus, seperti

yang diperlihatkan dalam segala tindakan kita (Fil. 2:12-18; 

1Tim. 1:5; 2Tim. 1:5).

sesudah  Roh Kudus hujan awal pergi, maka tak terelakkan, orang-

orang Kristen mengalami kekosongan rohani. Kemungkinan besar 


297

sebagian orang Kristen tidak menjalani hidup yang kudus. Namun kita 

mengetahui dari sejarah bahwa terdapat banyak orang-orang Kristen 

yang saleh, yang hidup dalam kekudusan di masa yang sulit itu, dan 

membawa kemuliaan nama Tuhan. Para teolog seringkali menyatakan 

bahwa orang-orang ini dipenuhi oleh Roh Kudus, walaupun sebenarnya 

mereka diilhamkan oleh-Nya.

Tidak hanya orang-orang Kristen yang telah dibaptis dengan Roh 

Kudus yang dapat hidup kudus; mereka yang belum dibaptis juga dapat 

melakukannya. Ini mengingatkan kita dengan contoh yang sangat 

dikenal yang tercatat dalam Kisah Para Rasul. Lukas menjelaskannya 

kepada kita dengan cara ini:

Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira 

pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya 

takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi 

dan senantiasa berdoa kepada Allah. Dalam suatu penglihatan, kira-kira 

jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk 

ke rumahnya dan berkata kata  kata  kepadanya: "Kornelius!" Ia menatap malaikat 

itu dan dengan takut ia berkata kata  kata : "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: 

"Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah 

mengingat engkau.

Kisah Para Rasul 10:1-4

Kornelius dikenal baik sebab  perbuatan-perbuatan amal dan 

ibadahnya kepada Allah. Bahkan hamba-hambanya bersaksi mengenai 

dirinya, berkata kata  kata , “Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut 

akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, 

telah menerima penyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat 

kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar 

apa yang akan kaukatakan.” (Kis. 10:22). Kita dapat menyimpulkan 

bahwa imannya tumbuh dari pengilhaman Roh Kudus, sebab  ia baru 

menerima baptisan Roh Kudus sesudah  Petrus menginjili keluarga dan 

dirinya (Kis. 10:44-46)

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

298

(ii) Mengilhamkan orang-orang percaya untuk memberitakan 

injil

Sebelum kenaikan-Nya ke surga, Yesus memerintahkan murid-

murid-Nya untuk pergi ke sepenjuru dunia untuk mengabarkan injil 

keselamatan (Mrk. 16:15). Hari ini tugas itu jatuh kepada kita yang telah 

dipilih oleh Tuhan sebab  kita yaitu  saksi-Nya (Luk. 24:48). sebab  

itu kita harus berani bersaksi akan segala hal yang telah kita lihat dan 

dengar (Kis. 4:20) dan membagikan injil dengan cuma-cuma, seperti 

kita juga telah menerimanya dengan cuma-cuma (Mat. 10:7-8).

Allah itu benar dan berbelas kasihan. Ia tidak menghendaki 

siapa pun binasa, namun  menginginkan semua orang bertobat dan 

diselamatkan (1Tim. 2:4; 2Ptr. 3:9). Untuk mencapai tujuan ilahi ini 

melalui perjalanan sejarah, Allah memilih bermacam-macam penginjil 

sesuai dengan kehendak hati-Nya untuk melakukan pekerjaan-Nya, 

mengilhamkan dan menuntun mereka melalui Roh Kudus. Pekerja-

pekerja ini seringkali mengorbankan segalanya demi Dia, kadang 

kala juga nyawa mereka. Mereka mencapai hal-hal besar: melakukan 

perjalanan penginjilan dunia, pergi ke tempat-tempat terpencil, 

dan kadang juga daerah-daerah yang berbahaya, dan mengalami 

penderitaan hebat demi Allah. Mereka menegur dosa, mendesak orang 

untuk bertobat, dan mendirikan banyak sekali gereja. Namun kita 

harus menyadari, walaupun pekerjaan-pekerjaan ini sangat besar, ini 

tidak menandakan bahwa mereka telah dibaptis dengan Roh Kudus. 

Pekerjaan mereka dapat disamakan dengan pekerjaan para nabi 

di dalam Perjanjian Lama, yang diilhamkan oleh Roh Allah untuk 

menyatakan iman yang tidak berakhir. Baik penginjil-penginjil ini 

maupun nabi-nabi Perjanjian Lama, keduanya telah mencapai hal-hal 

yang besar. namun  tidak mengalami baptisan Roh Kudus.

Di masa sebelum hujan akhir, gereja mengalami kemunduran 

rohani. Roh Kudus tidak lagi tinggal di dalam gereja. Injil yang 

sempurna hilang, dan tidak ada lagi tanda dan mujizat. Namun 

Kekristenan terus bertahan, dan injil yang terbatas terus diberitakan, 

di mana misionaris-misionaris menyatakan Yesus Kristus sebagai 

Juruselamat dan mendesak orang-orang untuk bertobat dari dosa-dosa 

mereka. Ada kemungkinan sebagian pekerja pada masa itu menginjil 

untuk maksud-maksud pribadi, bukan demi Allah, namun  kita perlu 

mengetahui ada banyak pekerja yang setia dan memegang iman yang 

murni, yang dengan giat mengemban pekerjaan Allah.


299

(iii) Mengilhamkan orang-orang percaya untuk melakukan 

penginjilan tertulis

Penginjilan tertulis senantiasa memegang peranan penting dalam 

memperkenalkan injil. Penginjilan ini diterapkan pada gereja mula-

mula untuk menyatakan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, dan masih 

digunakan sampai sekarang. Penginjilan ini sangat berguna sebab  

dapat mencapai orang-orang jauh dan lebarnya, dan dapat bertahan 

melalui waktu.

Di sepanjang perjalanan sejarah, Allah memilih banyak orang 

untuk terlibat dalam pelayanan khusus ini. Alkitab berkata-kata  

kepada kita bahwa orang-orang kudus di masa lampau menulis kitab-

kitab Perjanjian Lama melalui pengilhaman dari Allah (2Tim. 3:16; 

2Ptr. 1:21). Hari kita dapat membaca Alkitab Perjanjian Baru dan 

pengetahuan mengenai gereja mula-mula, sebab  pekerja-pekerja 

gereja mula-mula menuliskannya ke dalam bentuk literatur, bekerja 

di bawah pengilhaman Roh Allah (Ef. 3:1-5; Why. 1:1-2; 1Kor. 7:40). 

Begitu juga, sebab  pekerja-pekerja Allah menyebarkan pesan Yesus 

Kristus selama berabad-abad ini, maka Kekristenan telah menjadi 

agama yang mendunia pada hari ini.

Orang-orang Kristen di masa sekarang diuntungkan dengan 

berbagai jenis literatur yang sangat kaya, yang merupakan hasil 

pekerjaan Roh Kudus dalam menggerakkan orang-orang untuk 

meneruskan pengetahuan ini melalui bentuk tulisan. Contohnya:

Pembentukan lembaga-lembaga Alkitab di seluruh dunia,

dan penerjemahan Alkitab ke berbagai bahasa.

Kompilasi The Exhaustive Concordance of the Bible oleh 

James Strong, yang pertama kali diterbitkan di tahun 1890 

oleh Abingdon Press, New York. Karya ini memungkinkan 

mereka yang tidak dapat membaca teks asli untuk 

menikmati keuntungan yang sama dengan mereka yang 

dapat membaca teks asli.

Kompilasi tulisan injil yang menyatakan Yesus Kristus

sebagai Juruselamat bagi semua orang di seluruh dunia.

Penulisan buku-buku referensi yang merinci sejarah dan

geografi Alkitab, termasuk penemuan-penemuan arkeologi 

yang membuktikan integritas Alkitab.

Bab 10: Pengilhaman Roh Kudus

300

Semua karya di atas digunakan untuk menceritakan tentang Yesus 

ke seluruh dunia. Walaupun sebagian tulisan hanya menyampaikan injil 

sebagian saja, sebab  penulis-penulisnya hanya mengetahui sebagian, 

mereka telah memenuhi peran yang penting dalam membuka jalan 

untuk menyingkap kebenaran yang sempurna dan sepenuhnya oleh 

gereja sejati.

10.3.5 Periode hujan akhir

Kita sekarang berada di masa hujan akhir. Pencurahan Roh Kudus, 

yang telah berhenti selama lebih dari seribu tahun, sekarang kembali 

dialami oleh umat percaya di gereja sejati. Namun kita perlu menyadari 

bahwa Roh Kudus terus mengilhamkan berbagai denominasi dan 

orang-orang Kristen, sebab  rencana Allah yaitu  agar injil diberitakan 

ke seluruh penjuru dunia (Mat. 24:14) dan agar pada akhirnya umat 

percaya dapat masuk ke dalam kawanan domba Allah yang sejati (Yoh. 

10:16).

Namun ini menjurus pada beberapa pertanyaan: jika  

denominasi-denominasi berbeda diilhamkan oleh Roh Kudus, mengapa 

pengajaran mereka tidak sesuai dengan Alkitab? Mengapa mereka tidak 

bergabung dengan gereja sejati? Ada beberapa alasan. Pertama, banyak 

denominasi tidak mempunyai kebenaran sebab  mereka mewarisi 

pengajaran-pengajaran dan tradisi yang salah dari pendiri-pendiri 

mereka. Namun saat  gereja sejati membagikan injil yang seutuhnya 

kepada mereka, mereka juga akan mempunyai kesempatan untuk 

mengetahui dan mengikuti kebenaran. Kedua, hanya umat percaya 

yang saleh dan sungguh-sungguh mencari kebenaran-lah, yang akan 

dipanggil oleh Roh Kudus untuk bergabung menjadi satu kawanan 

domba bersama gereja sejati (Yoh. 10:16). Tiap denominasi atau 

individu yang menolak kebenaran akan terus menempuh keberadaan 

yang terpisah dari kawanan sejati.

Kesalahpahaman 6

Apakah gerakan ini (merujuk pada gerakan kharismatik) sungguh-

sungguh berasal dari Allah? Ini yaitu  pertanyaan besar. Pertama, 

gerakan ini awalnya mengakibatkan ketertarikan besar di gereja-gereja, 

dan banyak hamba-hamba Tuhan di negara-negara lain menerima 

karunia yang tidak biasanya, dan beribu-ribu menjadi percaya kepada 


301

Tuhan. Injil lalu tersebar ke berbagai tempat di seluruh dunia. Pada 

waktu yang sama, banyak orang percaya dipimpin untuk hidup kudus 

dan berkemenangan. Di antara mereka yaitu  pemimpin-pemimpin 

seperti Moody, Spurgeon, Torrey, Simpson, Moller, Alexander dan 

Roberts, dan sebagainya. Namun gerakan kharismatik dan hamba-

hamba Tuhan ini tidak bersatu, dan kita sulit mempercayai bahwa 

gerakan ini berasal dari Allah. Orang-orang dalam gerakan ini seringkali 

menganggap bahwa mereka dipenuhi oleh Roh Kudus, namun  pekerjaan 

mereka sebenarnya tidak melampaui pekerja-pekerja yang disebutkan 

di atas. Diperkirakan hampir satu juta orang berdosa dibawa kepada 

Tuhan oleh Moody sendirian. Kuasa yang ia terima dari Roh Kudus 

tidak ada bandingannya. Coba bayangkan, apakah ada satu saja dari 

denominasi kharismatik yang dapat menandinginya? Mengapa semua 

hamba-hamba Tuhan tidak dapat bersatu dengan yang lainnya?

ende Hu (hal. 7)

Apa kata Alkitab?

Apa yang disebut sebagai gerakan kharismatik (secara

kebetulan Gereja Yesus Sejati kadang-kadang dimasukkan 

ke dalam kategori ini) mengajarkan bahwa berbahasa roh 

yaitu  bukti baptisan Roh Kudus (Kis. 10:44-46). Gerakan 

ini memegang nubuat Allah bahwa orang-orang akan 

menerima Roh Kudus dengan cara ini (Kis. 2:38-39; Yoel 

2:28-29).

Pekerjaan penginjilan se