alungan jang retak dan jang tak dapat muat air.
Undangan Tuhan yesus kristus Jang Maha Murah
Undangan Tuhan yesus kristus datang kepada tiap-tiap orang muda, “Hai anak-
ku, serahkanlah hatimu kepadaKu; Aku akan peliharakan dia sutji;
Aku akan puaskan kerinduannja dengan kesukaan jang benar.” Tuh-
an Tuhan yesus kristus suka betul membikin orang-orang muda senang, dan itulah
sebabnja Dia ingin supaja mereka itu menjerahkan hatinja kepada
pendjagaanNja, supaja segala kuasa jang diberikan oleh Tuhan pada
djiwa itu dapat dipeliharakan dalam keadaan jang kuat dan sehat.
Mereka itu memegang hadiah kehidupan dari Tuhan yesus kristus . Dia jang mem-
bikin hatinja berdebar; Dia memberikan kekuatan kepada tiap-tiap
kuasa tubuh. Kesukaan hati jang sutji tidak akan merendahkan seo-
rang akan segala karunia Tuhan. Kita berdosa terhadap tubuh kita
sendiri, dan berdosa terhadap Tuhan Tuhan yesus kristus , kapan kita mentjahari ke-
422
senangan hati jang memisahkan kita dari kasih-sajang kepada Tuhan yesus kristus .
Orang-orang muda patut memikirkan bahwa mereka ditempatkan
dalam dunia ini atas udjian, untuk melihat apakah mereka mempun-
jai tabiat jang akan membikin mereka pantas hidup bersama-sama
dengan malaikat-malaikat.[407]
jika kawan-kawanmu mengadjak engkau kepada djalan ke-
djahatan dan kebodohan, dan segala sesuatu jang sekelilingmu ada
mentjobai engkau supaja melupakan Tuhan, untuk membinasakan
segala kesanggupan jang Tuhan sudah pertjajakan kepadamu, dan
menghinakan segala jang mulia dalam tabiatmu, lawanlah semuanja.
Ingatlah bahwa engkau ada milik Tuhan, dibeli dengan satu harga,
jaitu sengsara dan siksaan Anak Tuhan yesus kristus ....
Tuhan Isa menuntut lajananmu. Dia tjinta kepadamu. Kalau eng-
kau bimbang akan tjintaNja, pandanglah ke-Golgota. Sinar jang
terpantjar dari kaju salib menundjukkan kepadamu kebesaran tjinta
jang tidak dapat ditjeriterakan oleh lidah manusia. “Barang sia-
pa jang memegang segala hukumKu dan memeliharakan dia ialah
jang kasih akan Daku.” Kita harus mendjadi berkenalan oleh pela-
djaran jang sungguh-sungguh akan hukum Tuhan; dan kemudian
tundjukkan bahwa kita adalah anak-anakNja lelaki dan perempuan
jang menurut.
Dikelilingi Oleh Kemurahan Tuhan
Kemurahan Tuhan mengelilingi engkau setiap masa; dan ada
berfaedah sekali bagimu untuk memikir-mikirkan bagaimana dan
dari mana datang berkat-berkatmu itu saban hari. Biarlah berkat-ber-
kat Tuhan yesus kristus jang indah itu menimbulkan sukur dalam hatimu. Engkau
tidak dapat menghitung segala berkat Tuhan, kasih-sajangNja jang
selalu diutjapkan kepadamu, sebab adalah jaitu sama banjaknja
seperti banjaknja hudjan jang djatuh dari langit. Embun kemurahan
selalu tergantung diatasmu, dan siap sedia akan djatuh atasmu. Kalau
engkau mau menghargakan hadiah selamat jang amat berharga itu,
engkau akan merasa kesegaran setiap hari, pendjagaan dan kasihnja
Tuhan Isa; engkau akan dipimpin dalam djalan kesentosaan.
Pandanglah kepada perkara-perkara jang mulia tentang Tuhan yesus kristus da-
lam alam, dan biarlah hatimu berseru dengan sukur kepada Pemberi
itu. Bahwa adalah peladjaran jang amat berfaedah bagi pikiran da-
FASAL 138—AZAS-AZAS PENUNTUN 423
lam kitab alam. Djanganlah engkau tidak berterima kasih dan nekat.
Bukakanlah mata pengertianmu; lihatlah persetudjuan jang indah
dalam hukum-hukum Tuhan dalam kedjadian, dan biarlah engkau
takut dan hormatilah Chalikmu; jaitu Pemerintah jang tertinggi dari
langit dan bumi. Pandanglah Dia, oleh mata pertjaja, bungkuk dia-
tas engkau dalam tjinta, serta berkata dengan penuh kasihan, “Hai
anakKu, puteriKu, serahkanlah hatimu kepadaKu.” Adakanlah pen- [408]
jerahan kepada Isa, dan kemudian dengan hati jang bersukur engkau
dapat mengatakan, “Tahulah aku bahwa Penebusku itu hidup.” Per-
tjajamu dalam Isa akan memberikan kekuatan kepadamu buat segala
maksud, keteguhan kepada tabiat.
Semua kesukaanmu, kesentosaan, kegembiraan, dan kemadjuan
dalam hidup ini ada tergantung atas pertjaja jang tulen dan berharap
dalam Tuhan yesus kristus . Pertjaja ini akan menggerakkan penurutan jang benar
kepada hukum-hukum Tuhan yesus kristus . Pengetahuan akan pertjaja dalam Tuhan yesus kristus
jaitu satu penahan jang paling kuat dari segala kebiasaan jang djahat,
dan pendorong kepada segala kebaikan.
Pertjajalah dalam Isa sebagai Seorang jang mengampuni do-
sa-dosamu. Seorang jang ingin supaja engkau bersukasuka dalam
tempat jang Ia sudah pergi menjediakan bagimu. Dia ingin supaja
engkau hidup dihadapan hadiratNja; mendapat hidup jang kekal
dan satu makota kemuliaan. — The Youth’s Instructor, 5 Januari,
1887. [409]
FASAL 139—PENGARUHNJA PERGAULAN
Sudah pasti bahwa orang-orang muda akan mempunjai teman-
teman bergaul, dan mereka itu sudah sepatutnja merasai pengaruh
teman-teman sepergaulan itu. Bahwa adalah tali rahasia jang meng-
ikat djiwa-djiwa bersama-sama, sehingga hati seorang menjambut
hati jang lain. Seorang menangkap tjita-tjita, gerak-gerik hati, se-
mangat, dari orang jang lain. Pergaulan ini boleh mendjadi satu
berkat atau pun satu laknat. Orang-orang muda dapat menolong dan
menguatkan satu sama lain, bertambah baik dalam kelakuan, dalam
perangai, dalam pengetahuan; atau, oleh membiarkan dirinja men-
djadi lalai dan kurang setia, mereka boleh mengerahkan pengaruh
jang menurunkan daradjat.
Soal memilih teman bergaul adalah satu soal jang harus dipe-
ladjari oleh murid-murid untuk dipertimbangkan dengan sungguh-
sungguh. Diantara orang-orang muda jang mengundjungi sekolah-
sekolah kita akan selalu terdapat dua kelas, jaitu orang-orang jang
berusaha menjenangkan Tuhan yesus kristus dan menurut guru-gurunja, dan orang-
orang jang dipenuhi dengan roh pendurhakaan. Kalau orang-orang
muda turut orang banjak untuk melakukan kedjahatan, maka pe-
ngaruhnja akan ditarohkan pada pihak musuh segala djiwa; mereka
akan menjesatkan orang-orang jang belum sajang akan azas-azas
kebaktian jang tidak lentjong.
Benarlah utjapan jang mengatakan, “Tundjukkanlah teman-tem-
an sepergaulanmu kepadaku, dan saja akan tundjukkan tabiatmu
kepadamu.” Orang-orang muda alpa menginsjafi diri bagaimana
terasa betul baik tabiat mau pun nama baik mereka dipengaruhi oleh
pilihan mereka akan teman-teman bergaul. Seorang memilih perga-
ulan orang-orang jang perasaannja dan tabiat serta kelakuannja ada
berkenan dihati. Orang jang menjukai pergaulan orang-orang bodoh
dan djahat daripada pergaulan orang jang budiman dan baik, menun-
djuklcan bahwa tabiatnja bertjatjat. Perasaan dan kelakuannja boleh
djadi pada mulanja sama sekali berlainan dari perasaan dan kelakuan
orang-orang dengan siapa ia tjoba hendak bergaul; namun makin lama
424
FASAL 139—PENGARUHNJA PERGAULAN 425
ia bergaul dengan kelas tersebut, segala pikirannja dan perasaannja
berobah; dia mengorbankan azas-azas jang benar, dan dengan tiada
merasa namun dengan tiada terhindarkan lagi terbenamlah ia kedalam [410]
daradjat teman-teman sepergaulannja itu. Sebagaimana satu sungai
selamanja berisi bahan-bahan dari tanah darimana dia mengalir, be-
gitulah pula azas-azas dan kelakuan orang-orang muda senantiasa
mendjadi ditjorakkan dengan tabiat teman-temannja sepergaulan
dengan siapa mereka itu bertjampur gaul ....
Banjaknja Kekuatan
Kekuatan tabiat terdiri dari dua perkara, — kuasa kemauan, dan
kuasa menahankan diri sendiri. Banjak orang muda sudah salah
menjangka hawa nafsu jang kuat dan tidak direm sebagai tabiat jang
kuat; namun hal jang sebenarnja adalah bahwa orang jang dikalahkan
oleh hawa nafsunja jaitu seorang jang lemah adanja. Kebesaran dan
kemuliaan jang betul dari seorang manusia ada diukur oleh perasa-
annja untuk mengalahkan dia sendiri. Orang jang paling kuat adalah
dia, jang meskipun tadjam perasaannja terhadap hinaan, masih tetap
menahankan hawa nafsu dan mengampuni musuh-musuhnja.
Tuhan Tuhan yesus kristus sudah memberikan kita kuasa pengetahuan dan
batin; namun buat sebahagian jang besar masing-masing orang ada-
lah tukang dari tabiatnja sendiri. Tiap-tiap hari lembaga itu makin
hampir sampai kepada kesempurnaannja. Perkataan Tuhan yesus kristus amarkan
kita supaja berhati-hati bagaimana kita membangun, supaja meli-
hat bahwa bangunan kita itu dialaskan atas batu zaman. Waktunja
akan datang jika pekerdjaan kita itu akan berdiri dinjatakan
sebagaimana adanja. Sekaranglah waktunja bagi semua untuk mem-
pertumbuhkan kuasa jang Tuhan sudah berikan kepadanja, supaja
mereka itu dapat merupakan tabiat buat kegunaan dalam dunia ini
untuk kehidupan jang lebih mulia pada achirat.
Pertjaja dalam al-Maseh sebagai Djuru Selamat sendiri akan
memberikan kekuatan dan keteguhan kepada tabiat. Semua orang
jang mempunjai pertjaja jang tulen dalam alMaseh akan berpikiran
jang tenang, mengingat bahwa mata Tuhan selalu mengamat-amati
mereka dan Hakim segala manusia sedang menimbang harga batin,
dan machluk-machluk rahasia surga sedang mengamat-amati untuk
426
melihat tabiat jang bagaimana rupakah jang sedang dipertumbuhkan
itu.
Sebabnja kenapa begitu banjak kesalahan besar-besar sudah dia-
dakan oleh orang-orang muda jaitu sebab mereka itu tidak beladjar
dari pengalaman orang-orang jang sudah hidup lebih lama dari me-
reka itu. Peladjar-peladjar tidak mampu melewatkan begitu sadja[411]
dengan mengolok atau hinakan peringatan dan nasihat ibu-bapa dan
guru-guru. Mereka harus sajangkan tiap-tiap peladjaran, serta insjaf
pula keperluan mereka akan pengadjaran jang lebih dalam dari pada
peladjaran jang manusia dapat berikan. jika al-Maseh berdiam
dalam hati oleh pertjaja, maka Rohnja mendjadi satu kuasa untuk
membersihkan dan menghidupkan djiwa. Kebenaran dalam hati ti-
dak bisa tidak akan mempunjai pengaruh jang membetulkan atas
hidup ....
Biarlah peladjar-peladjar jang djauh dari rumah ibu-bapanja, jang
tidak lagi dibawah pengaruh langsung dari ibubapanja, ingat bahwa
mata Bapanja jang disurga selalu memandang mereka itu. Dia tjinta
akan orang-orang muda. Dia mengetahui segala keperluan mereka.
Dia mengerti akan segala pentjobaannja. Dia melihat dalam mereka
itu kemungkinan-kemungkinan jang besar, dan selalu bersedia me-
nolong mereka itu mentjapai ukuran jang setinggi-tingginja, kalau
sadja mereka itu insjaf akan keperluannja dan tjahari pertolongan
dari padaNja.
Hai peladjar-peladjar, siang dan malam doa ibu-bapa dinaikkan
kepada Tuhan yesus kristus oleh sebab sengkau; perhatiannja jang kasih-sajang
selalu mengikuti engkau tiap-tiap hari. Dengarlah seruan dan amaran
mereka itu, dan tetapkanlah dalam hati bahwa oleh segala sesuatu
jang ada dalam kuasamu, engkau akan mengangkat dirimu diatas
segala kedjahatan jang mengelilingi engkau. Engkau tidak dapat
melihat bagaimana chianatnja musuh itu akan bekerdja untuk me-
rusakkan pikiran dan tabiatmu, serta pertumbuhkan azas-azas jang
tidak baik dalam engkau.
Engkau boleh djadi tidak akan melihat bahaja jang sungguh
dalam waktu engkau mengambil langkah jang pertama dalam ke-
sia-siaan dan kepelesiran, dan pikir bahwa jika engkau ingin
mengobahkan djalanmu dapatlah engkau berbuat jang benar seperti
gampangnja engkau berbuat jang demikian sebelum engkau men-
jerahkan diri kepada perbuatan jang salah. namun jang demkian itu
FASAL 139—PENGARUHNJA PERGAULAN 427
satu kesalahan besar adanja. Oleh memilih kawan-kawan jang djahat
banjak orang sudah terpimpin selangkah demi selangkah dari djalan
karunia kedalam pelanggaran jang sedalam-dalamnja dan pertjabul-
an, jang pada satu waktu mereka pikir mustahil bagi mereka akan
terbenam kedalamnja.
Peladjar jang menjerah kepada pentjobaan melemahkan penga-
ruhnja bagi kebaikan, dan barang siapa jang mendjadi perkakas
musuh segala djiwa oleh perbuatan jang salah, mesti memberikan [412]
perhitungan kepada Tuhan yesus kristus akan segala bahagian jang dilakukannja
dalam meletakkan batu sontohan dalam djalan orang-orang lain.
Kenapakah peladjar-peladjar mau menggabungkan diri dengan pen-
durhaka jang besar itu? Kenapakah mereka itu mendjadi perkakas-
perkakas untuk mentjobai orang-orang lain? Sebaliknja, kenapakah
mereka itu tidak mau beladjar untuk menolong dan memberanikan
hati sesamanja peladjar-peladjar dan guru-gurunja? Adalah satu ke-
hormatan untuk membantu gurunja dan memikul segala tanggungan
dan menghadapi segala kebingungan jang Setan mau adakan dengan
luar biasa beratnja dan memenatkan. Mereka dapat menimbulkan
satu suasana jang dapat menolong banjak, menjukakan. Tiap-tiap
peladjar boleh bergemar dalam perasaan bahwa dia sudah berdiri
pada pihak al-Maseh, menundjukkan penghargaan pada peraturan,
keradjinan, dan penurutan, serta menolak untuk memberikan seti-
tik dari kesanggupannja atau pengaruhnja kepada musuh besar dari
segala jang baik dan meninggikan.
Peladjar jang mempunjai penghargaan jang sungguh buat kebe-
naran dan pengertian jang benar akan kewadjiban, dapat melakukan
banjak untuk mempengaruhi sesama peladjar bagi al-Maseh.
Orang muda jang bersangkut paut dengan Djuru Selamat tidak
akan tak terkendalikan; mereka tidak akan mempeladjari kesenangan
diri sendiri serta memuaskan segala kemauan hatinja. Oleh sebab
mereka itu bersatu dengan alMaseh dalam roh, mereka itu akan
bersatu pula dengan alMaseh dalam perbuatan. Peladjar-peladjar
jang lebih tua dalam sekolah-sekolah kita harus ingat bahwa adalah
dalam kuasa mereka itu untuk merupakan tabiat dan adat kebiasa-
an peladjar-peladjar jang lebih muda; dan mereka harus berusaha
menggunakan sebaik-baiknja segala kesempatan. Biarlah peladjar-
peladjar tersebut tetapkan dalam hatinja bahwa mereka tidak akan
428
mengchianatkan teman-temannja kedalam tangan musuh oleh pe-
ngaruhnja.
Tuhan Isa akan mendjadi pembantu segala orang jang menarohk-
an pertjajanja dalam Dia. Semua orang jang berhubung rapat dengan
al-Maseh mempunjai kesukaan dalam genggamannja. Mereka itu
mengikut djalan dimana Djuru Selamatnja pimpin, dan oleh kare-
na Dia mereka menjalibkan daging serta dengan segala ketjintaan
dan hawa nafsunja. Mereka telah membangunkan pengharapannja
atas alMaseh, dan gelombang dunia tidak berkuasa menghanjutkan
mereka itu dari alasan jang kuat itu.[413]
Dapat Dipertjaja dan Setia
Adalah terserah kepadamu, hai orang-orang muda lakilaki dan
perempuan, untuk menetapkan apakah engkau akan mendjadi dapat
dipertjaja dan setia, siap sedia dan teguh mengambil pihak jang
benar dibawah segala matjam keadaan. Inginkah engkau merupakan
adat kebiasaan jang benar? Maka tjaharilah pergaulan orang-orang
jang sehat dalam batin, jang tudjuannja miring kepada sesuatu jang
baik. Waktu jang indah dari zaman kasihan sudah diberikan supaja
engkau dapat membuangkan tiap-tiap tjatjat dari tabiatmu, dan hal
inilah engkau harus berusaha melakukan, bukan sadja supaja engkau
mendapat hidup jang akan datang, melainkan supaja engkau boleh
berguna dalam hidup ini. Satu tabiat jang baik adalah satu modal
jang lebih berharga dari pada emas atau perak. Tiadalah jaitu dapat
diganggu oleh kegemparan atau keadaan djatuh miskin, dan pada
hari jika segala harta-benda dunia akan dihapuskan semuanja,
dia akan membawa keuntungan jang banjak. Keichlasan, keteguhan,
dan ketjekalan adalah keadaan-keadaan jang harus diusahakan oleh
semua orang supaja mempertumbuhkannja; sebab jang demikian
itu membungkus si pemakainja dengan satu kuasa jang tidak bisa
tertahan, — satu kuasa jang membikin dia kuat untuk melakukan
kebadjikan, kuat untuk melawan kedjahatan, kuat untuk menanggung
segala kesukaran.
Tjinta akan kebenaran, dan satu perasaan bertanggung djawab
untuk memuliakan Tuhan yesus kristus , adalah pendorong-pendorong jang terbesar
kuasanja untuk memperbaiki pengetahuan. Dengan gerakan tersebut
buat bertindak maka si peladjar itu mustahil mendjadi seorang jang
FASAL 139—PENGARUHNJA PERGAULAN 429
membuang-buang waktu sadja. Dia akan selamanja bersungguh-
sungguh hati. Dia akan beladjar sebagaimana dibawah pengawasan
Tuhan Tuhan yesus kristus , serta mengetahui bahwa seluruh surga dikerahkan da-
lam pekerdjaan pendidikannja. Dia akan mendjadi seorang jang
berpikiran mulia, murah hati, lemah lembut, ramah tamah, seperti
al-Maseh, tjakap. Hati dan pikiran akan bekerdja setudju dengan ke-
hendak Tuhan yesus kristus . — “Counsels to Teachers, Parents, and Students,”
hal. 220-226. [414]
FASAL 140—PENGARUH
Hidup al-Maseh adalah satu pengaruh jang makin meluas dan
tiada berpantai, satu pengaruh jang mengikat Dia pada Tuhan yesus kristus dan
kepada seluruh keluarga manusia. Oleh al-Maseh, Tuhan yesus kristus telah mema-
kaikan manusia dengan satu pengaruh jang membikin manusia tidak
mungkin hidup bagi dirinja sendiri. Masing-masing kita ada berhu-
bung dengan sesama kita manusia, sebahagian dari kebulatan milik
Tuhan yesus kristus , dan kita berdiri dengan selalu memikul kewadjiban bersama.
Tiada seorang manusia dapat berdiri terpisah dari sesamanja manu-
sia; sebab kesentosaan masing-masing mempunjai akibat kepada
jang lain-lain djuga. Adalah maksud Tuhan Tuhan yesus kristus supaja masing-
masing orang merasa dirinja perlu bagi kesentausaan orang-orang
lain, dan berusaha memperbaiki kesenangannja.
Tiap-tiap djiwa ada dikelilingi oleh satu suasana tersendiri, —
satu suasana, boleh djadi, jang dipenuhi dengan kuasa pertjaja jang
memberi hidup, keberanian, dan pengharapan, serta jang harum
dengan bau semerbak ketjintaan. Atau boleh djadi suasana itu gelap
dan dingin oleh kemuraman dan perasaan tidak puas, serta tjinta akan
diri sendiri, atau pun beratjun dengan tjorak jang membinasakan dari
dosa jang disajangi. Oleh suasana jang mengelilingi kita, tiap-tiap
orang dengan siapa kita bergaul dipengaruhi dengan sengadja atau
tidak dengan sengadja.
Kewadjiban Kita
Inilah satu kewadjiban darimana kita tidak dapat melepaskan
diri kita. Perkataan kita, perbuatan kita, pakaian kita, tingkah laku
kita, meski air muka kita sendiri mempunjai satu pengaruh. Atas
kesan jang diadakan demikian itu tergantunglah buah-buah buat
kebaikan atau kedjahatan jang tak dapat diukur oleh manusia. Ti-
ap-tiap gerakan hati jang disampaikan kepada orang lain dengan
setjara demikian adalah benih jang ditaburkan dan jang kelak akan
menghasilkan buah-buah. Adalah jaitu satu mata dalam rantai se-
430
FASAL 140—PENGARUH 431
gala kedjadian hidup manusia, jang meluas entah sampai kemana
dengan tiada pengetahuan kita. Kalau oleh teladan kita membantu
orang-orang lain dalam mempertumbuhkan azas-azas jang baik kita
memberikan kuasa kepada me- reka itu untuk berbuat kebadjikan. [415]
Dalam pihak mereka sendiri, akan dikeluarkannja pengaruh jang
sama atas orangorang lain lagi. Dengan demikian oleh pengaruh
jang kita tidak sengadja itu beribu-ribu orang dapat diberkati.
Lemparkanlah satu batu ketjil kedalam danau, lalu djadilah satu
ombak; dan lantas ombak jang lain, dan jang lain lagi; dan sementara
ombak-ombak itu bertambah-tambah, bulatan itu pun makin mele-
bar, sampai ditjapainja pantai sendiri. Demikianlah halnja dengan
pengaruh kita. Diluar dari pengetahuan kita atau pun kuasa kita,
pengaruh itu berakibat berkat atau laknat kepada orang-orang lain.
Tabiat itulah kuasa. Saksi jang pendiam dari satu kehidupan
jang tiada mementingkan diri sendiri dan beribadat membawa satu
pengaruh jang tak bisa tertahankan. Oleh menjatakan tabiat al-Ma-
seh dalam hidup, kita bekerdja bersama-sama dengan Dia dalam
pekerdjaan menjelamatkan djiwa-djiwa. Hanjalah oleh menjatakan
tabiatNja dalam hidup kita jang kita bisa bekerdja bersama-sama
dengan Dia.
Maka makin lebar lingkungan pengaruh kita, makin banjaklah
kebadjikan jang kita dapat lakukan. jika segala orang jang meng-
aku berbakti kepada Tuhan yesus kristus dan mendjadi pengikut-pengikut teladan
al-Maseh, serta menghidupkan azas-azas hukum Tuhan dalam hi-
dupnja sehari-hari; jika tiap-tiap perbuatan menjaksikan bahwa
mereka tjinta kepada Tuhan yesus kristus dengan sesungguh-sungguhnja dan tjinta
akan sesamanja manusia seperti dirinja sendiri, maka sidang ak-
an mempunjai kuasa untuk menggerakkan dunia ini. — “Christ’s
Object Lessons” hal. 339, 340. [416]
FASAL 141—PEMILIHAN TEMAN
SEPERGAULAN
Kita harus memilih pergaulan jang paling baik buat kemadju-
an kita dalam hal kerohanian, dan ambil keuntungan buat diri kita
sendiri akan segala pertolongan jang kita dapat tjapai; sebab Setan
akan menghadapkan banjak halangan untuk membikin perdjalanan
kita menudju surga sesukar-sukarnja mungkin. Kita boleh djadi di-
tempatkan dalam kedudukan jang menjusahkan betul, sebab banjak
orang tidak bisa membikin daerah sekelilingnja sebagaimana me-
reka suka; namun djanganlah sekali-kali kita membiarkan diri kita
dengan sengadja kebawah pengaruh-pengaruh jang tidak baik untuk
pembangunan tabiat orang Kristen. jika kewadjiban memanggil
kita hendak memperbuat jang demikian, kita harus dua kali lebih
berdjaga-djaga dan berdoa, supaja, oleh karunia al-Maseh dapat kita
berdiri dengan tiada mendapat ketjemaran.
Lut sudah memilih Sodom sebagai tempat kediamannja, kare-
na dia memandang lebih kepada keuntungan-keuntungan duniawi
jang akan diperolehnja dari pada pengaruh-pengaruh batin jang akan
mengelilingi dia dan keluarganja. Apakah jang diperolehnja sepan-
djang kekajaan dunia ini? Segala harta-bendanja sudah dibinasakan,
sebahagian dari anak-anaknja binasa dalam kebinasaan kota jang
djahat itu, isterinja diobahkan mendjadi tiang garam dipinggir djalan
dan dia sendiri sudah dilepaskan, “seolah-olah terus dari pada api.”
Bukan pula akibat pemilihan jang mementingkan diri sendiri itu
berachir disini; melainkan korrupsi batin tempat itu sudah didja-
linkan dengan demikian rupa pada tabiat anak-anaknja sehingga
mereka itu tidak dapat membedakan diantara baik dan djahat, dosa
dan kebenaran. — The Signs of the Times, 29 Mei 1884.[417]
432
FASAL 142—UNDANG-UNDANG KEEMASAN
Dalam pergaulanmu dengan orang-orang lain, tempatkanlah diri-
mu pada kedudukan mereka itu. Rasailah perasaan mereka itu, segala
kesukarannja, keketjewaannja, kesukaannja, dan dukatjitanja. Sama-
kanlah dirimu dengan mereka itu, dan berbuatlah kepada mereka
itu seperti kalau kiranja engkau bertukar tempat dengan mereka itu,
engkau ingin mereka perbuat kepadamu. Inilah undang-undang jang
benar dari ketulusan. Inilah satu utjapan lain dari undang-undang,
“Hendaklah kamu kasih akan samamu manusia seperti akan dirimu
sendiri.” Dan adalah jaitu inti dari pengadjaran segala nabi-nabi.
Adalah jaitu satu azas surga, dan akan dipertumbuhkan dalam semua
orang jang disediakan buat pergaulannja jang sutji.
Undang-undang keemasan adalah azasnja ramah-tamah jang
benar, dan pertundjukan jang sebenar-benarnja dari azas tersebut ada
kelihatan dalam kehidupan dan tabiat Isa. Aduh, alangkah kehalusan
dan keindahan tjahaja jang bersinar dalam kehidupan Djuru Selamat
kita setiap hari! Betapa kemanisan mengalir dari hadiratNja sadja!
Roh jang sama akan dinjatakan dalam anak-anakNja. Semua orang
dengan siapa al-Maseh tinggal akan dikelilingi oleh satu suasana
surga. Djubah putih kebersihan mereka itu akan semerbak dengan
bau harum dari taman Tuhan. Wadjah mereka itu akan bersinar
dengan tjahaja dari wadjah Tuhan. menerangkan djalan bagi kaki
jang suka terantuk dan penat.
Tiada satu manusia jang mempunjai tjita-tjita jang benar tentang
apakah jang mendjadikan tabiat jang sempurna akan alpa dalam
menjatakan belas kasihan dan lemah-lembutnja al-Maseh. Pengaruh
karunia harus melembutkan hati, menghaluskan dan membersihk-
an perasaan, serta memberikan kehalusan jang datang dari surga
dan perasaan-perasaan akan kepantasan. — “Thoughts from the
Mount of Blessing,” hal. 192, 193. [418]
433
FASAL 143—KEHALUSAN JANG BENAR
Tuhan Isa menuntut pengakuan kita akan segala hak tiaptiap
manusia. Hak-hak sosial manusia dan hak-hak mereka sebagai orang
Kristen harus dipertimbangkan betul. Semuanja harus diperlakukan
dengan kehalusan dan kesedapan seperti anak-anak Tuhan yesus kristus , laki-laki
dan perempuan.
Agama Kristen akan membikin seorang djadi djentelmen. Al-
Maseh ada sopan santun, meski terhadap penganiajaNja sekali pun;
dan pengikutNja jang benar akan menjatakan roh jang sama. Pan-
danglah kepada rasul Paul pada waktu ia dibawa menghadap radja-
radja. Pidatonja dihadapan radja Agrippa adalah satu pertundjukan
dari sopan santun jang benar serta kepandaian berbitjara jang me-
rawankan hati. Indjil tidak mengandjurkan kesopanan jang hanja
rupa sadja seperti lazim dalam dunia, melainkan sopan santun jang
berpantjar dari kemurahan hati.
Pertumbuhan jang seteliti-telitinja dari keadaan-keadaan hidup
setjara lahir tidaklah tjukup untuk menjembunjikan semuanja ketjere-
wetan, pertimbangan jang kasar, dan perkataan-perkataan jang tidak
pantas. Kehalusan jang benar tidak akan pernah dinjatakan selama
diri itu masih dianggap sebagai satu tudjuan jang tertinggi. Tjinta
mesti tinggal didalam hati. Seorang Kristen jang setulus-tulusnja
menimbulkan segala gerakan jang mendorong perbuatannja dari tjin-
ta jang sedalam-dalamnja kepada Tuhannja. Dari akar ketjintaannja
kepada al-Maseh berpantjarlah perhatian jang tidak mementingkan
diri sendiri dalam saudara-saudaranja. Kasih itu memberikan kepada
jang empunja dia satu keelokan sikap, kepantasan, dan ketjantikan
tingkah laku. Tjinta itu menerangi air muka dan menundukkan suara;
dia menghaluskan dan meninggikan seluruh tubuh. — “Ministry of
Healing,” hal. 489, 490.
434
FASAL 143—KEHALUSAN JANG BENAR 435
Perlu Sopan Santun Jang Benar
Adalah keperluan jang amat sangat supaja laki-laki dan oerem-
puan jang mengetahui kehendak Tuhan yesus kristus harus beladjar mendjadi pe-
ngerdja-pengerdja jang madju dalam pekerdjaan Tuhan. Mereka
itu haruslah mendjadi orang-orang jang halus, berpengertian, tiada
mempunjai kelitjikan pura-pura dan senjuman jang dibikin-bikin [419]
dari orang-orang dunia. melainkan kehalusan dan sopan santun jang
benar jang berbau surga, dan jang akan ada pada tiap-tiap orang
Kristen kalau sadja dia mendapat sama bahagian akan tabiat rohani.
Kurangnja sopan santun jang benar dan kehalusan Kristen dalam
barisan orang-orang jang memeliharakan hari Sabat adalah melawan
kita sebagai satu umat, dan membikin kebenaran jang kita akui itu
kurang sedap. Pekerdjaan mendidik pikiran dan tingkah laku dapat
didjalankan sampai kepada kesempurnaan. Kalau semua orang jang
mengaku pengikut kebenaran tidak memperbaiki segala kesempatan
dan waktu jang baik pada mereka itu sekarang untuk bertambah-tam-
bah kepada tubuh laki-laki dan perempuan jang sempurna dalam Isa
al-Maseh, mereka itu tidak akan mendjadi kemuliaan bagi pihaknja
kebenaran tidak mendjadi kemuliaan bagi alMaseh. — “Testimoni-
es for the Church,” djilid 4, hal. 358 359.
Pemilihan Akan Teman-Teman
Orang-orang muda jang sesuai dengan al-Maseh akan memilih
teman-teman jang akan membantu mereka itu dalam perbuatan jang
benar, dan akan menghindarkan pergaulan jang tidak memberikan
pertolongan dalam pertumbuhan azasazas benar serta maksud-mak-
sud jang mulia. Pada tiap-tiap tempat akan didapat orang-orang
muda jang pikirannja ditempah dalam satu tjetakan jang kurang mu-
lia. jika datang bergaul dengan kelas jang demikian, orang-orang
jang telah menempatkan dirinja dengan tiada penahanan suatu apa
pun pada pihak al-Maseh akan berdiri dengan teguh pada apa jang
diberitahukan kepadanja sebagai benar oleh akal-budi dan angan-
angan hatinja. — “Counsels to Teachers, Parents, and Students,”
hal. 226. [420]
FASAL 144—MENOLAK PERGAULAN DUNIA
Orang-orang muda harus timbang dengan betul-betul apakah
kelak maksud dan pekerdjaan hiaupnja, dan alaskanlah alasannja
dengan demikian rupa sehingga segala kelakuannja akan bebas dari
pada tjatjat kerusakan. Kalau mereka mau berdiri dalam satu pendiri-
an dimana mereka itu akan mempengaruhi orang-orang lain, mereka
mesti berharap pada diri sendiri. Bunga bakung jang ditelaga menan-
tjapkan akarnja dalam sekali dibawah tanah dan betjek-betjek, dan
dari perantaraan batangnja jang berlobang halus-halus dia menghi-
sap bahan-bahan jang akan membantu dalam pertumbuhannja, dan
mengeluarkan kembangnja jang putih bersih mekar diatas danau.
Ditolaknja segala sesuatu jang akan memberikan tjatjat atau pun
merusakkan keindahannja jang indah permai itu.
Kita boleh mengambil peladjaran dari bunga bakung, dan mes-
kipun dikelilingi oleh pengaruh-pengaruh jang akan miring kepada
kerusakan batin dan mendatangkan kebinasaan atas djiwa, kita dapat
menolak untuk dirusakkan dan tempatkan diri kita dimana pergauian
jang djahat tidak akan merusakkan hati kita. Orang-orang muda
satu per satu harus mentjahari pergauian dengan orang-orang jang
berusaha menudju keatas dengan djedjak jang tidak terojong-ojong.
Mereka harus menghindarkan pergauian orang-orang jang menghi-
sap segala matjam pengaruh jang djahat, jaitu orangorang jang tiada
bekerdja dan tidak mempunjai keinginan sungguh buat perolehan
satu ukuran tabiat jang tinggi, jang tidak dapat dipertjaja sebagai
orang-orang jang berdiri teguh atas azas. Biarlah orang-orang mu-
da terdapat bergaul dengan orang-orang jang takut dan tjinta akan
Tuhan yesus kristus ; sebab orang-orang jang bertabiat mulia dan teguh ini ada
digambarkan oleh bunga bakung jang mekarkan kembangnja jang
bersih itu diatas muka danau. Mereka menolak untuk dirupakan oleh
pengaruh-pengaruh jang akan merendahkan daradjat, dan kumpulk-
an bagi mereka itu hanja jang akan membantu dalam pertumbuhan
satu tabiat jang sutji dan mulia. Mereka itu berusaha supaja disesua-
436
FASAL 144—MENOLAK PERGAULAN DUNIA 437
ikan kepada teladan surga. — The Youth’s Instructor, 5 Januari
1893. [421]
Perkataan Kita Satu Sumber Pertolongan
Ada terlalu sedikit pertjakapan diantara orang-orang Kristen ber-
hubung dengan fasal-fasal jang indah dalam pengalaman mereka
itu. Pekerdjaan Tuhan ditimpangkan dan Tuhan yesus kristus tidak dihormati oleh
salah memakainja talenta berbitjara. Tjemburuan, sangka-sangka
djahat, dan kekikiran disajangkan didalam hati, dan perkataan me-
nundjukkan kerusakan jang didalam hati. Pikiran jang djahat dan
utjapan jang djahat dimandjakan oleh banjak orang jang menjebutk-
an Nama al-Maseh. Orang-orang ini djarang sekali menjebutlcan
kebaikan, kemurahan, dan kasihan Tuhan yesus kristus , jang dinjatakan dalam
Anaknja bagi dunia. Hal ini sudah dibuatNja bagi kita, dan bukan-
kah patut jang kasih dan sukur kita perlu dinjatakan? Apakah tidak
sepatutnja jang kita berusaha membikin segala perkataan kita djadi
satu sumber pertolongan dan penghiburan kepada satu sama lain
dalam pengalaman kita sebagai orang Kristen? Kalau kiranja kita
tjinta al-Maseh dengan sungguh, kita akan memuliakan Dia oleh per-
kataan kita. Orang-orang jang tiada pertjaja sering sekali ditempelak
sementara mereka mendengarkan akan perkataan pudji-pudjian jang
bersih serta sukur kepada Tuhan Tuhan yesus kristus . — Review and Herald, 25
Januari, 1898.
Pengaruh Kita
Teladannja sendiri dan kelakuan serta perkataan orang Kristen
haruslah begitu rupa sehingga menimbulkan dalam orang berdosa
satu keinginan hendak datang kepada Pantjaran hidup. — Review
and Herald, 29 November 1887. [422]
FASAL 145—PERTJAKAPAN JANG
DITINGGIKAN
Orang jang paling terdidik dalam segala ilmu tidak selamanja
perkakas-perkakas jang paling tepat buat keperluan Tuhan. Ada
banjak orang jang mendapat dirinja disampingkan, dan orang-orang
jang sudah mendapat lebih kurang kesempatan untuk memperoleh
pengetahuan dari buku-buku mengambil tempat mereka itu, sebab
orang-orang jang disebutkan belakangan mempunjai pengetahuan
akan perkaraperkara jang dapat didjalankan dalam hidup, hal mana
ada perlu untuk keperluan setiap-tiap hari; sementara orangorang
jang menganggap dirinja sudah pintar sering kali berhenti mendjadi
peladjar-peladjar, sudah merasa puas dengan dirinja, dan tidak perlu
lagi diadjar, meskipun oleh Isa sendiri, jaitu Guru jang terbesar
pernah datang kedunia ini.
Semua orang jang sudah bertumbuh dan mendjadi lebih luas,
jang kuasa pikirannja sudah diperbaiki oleh penjelidikan jang da-
lam-dalam akan Kitab Sutji, supaja mereka itu boleh mengetahui
kehendak Tuhan yesus kristus , akan sampai kepada pangkat-pangkat jang berguna;
sebab perkataan Tuhan yesus kristus boleh memasuki hidup dan tabiat mereka.
Perkataan itu mesti melakukan pekerdjaannja jang istimewa, bahkan
makan terus sehingga ia mentjeraikan sumsum dengan tulang, dan
lagi jaitu hakimlah atas segala kepikiran dan niat hati orang. Perka-
taan Tuhan yesus kristus haruslah mendjadi makanan oleh mana seorang Kristen
mesti mendjadi kuat, dalam roh dan pengetahuan, supaja ia boleh
berperang untuk kebenaran dan keadilan.
Sebabnja Ukuran-Ukuran Jang Rendah
Kenapakah halnja demikian sehingga orang-orang muda kita,
meski orang-orang jang sudah lebih tua djuga, ada begitu gampang
tersesat kepada pentjobaan dan dosa? — Jaitulah sebab perkataan
Tuhan yesus kristus tidak dipeladjari dan dipikirpikirkan dalam-dalam sebagaima-
na patutnja. Kalau perkataan itu dihargakan, akan adalah ketulus-
438
FASAL 145—PERTJAKAPAN JANG DITINGGIKAN 439
ichlasan dalam hati, satu kekuatan semangat, jang akan melawan
segala pentjobaan Setan hendak membuat jang djahat. Satu kemauan
hati jang teguh dan tetap tidaklah didatangkan kedalam hidup dan ta-
biat, sebab pengadjaran Tuhan yesus kristus jang sutji tidak didjadikan peladjaran
dan pokok pikiran. Tidaklah ada usaha jang dilakukan sebagaimana [423]
patutnja, untuk menghubungkan pikiran dengan pertimbangan-per-
timbangan jang bersih dan sutji, dan menjimpangkannja dari jang
kotor dan tidak benar. Tidak diadakan pemilihan akan bahagian
jang lebih baik, duduk dekat kaki Isa, seperti Marjam telah berbu-
at, untuk mempeladjari peladjaran-peladjaran dari Guru Surga itu,
supaja semuanja dapat disimpan dalam hati, dan dihidupkan dalam
hidup sehari-hari. Pikiran jang dalam-dalam atas perkaraperkara
jang sutji akan meninggikan dan menghaluskan pikiran dan akan
menumbuhkan orang-orang Kristen laki-laki dan perempuan jang
bertabiat mulia.
Tuhan Tuhan yesus kristus tidak akan menerima seorang dari pada kita jang
mengetjilkan segala kuasanja dalam penghinaan dunia jang penuh
hawa nafsu, oleh pikiran, oleh perkataan, dan oleh perbuatan. Surga
adalah satu tempat jang bersih dan sutji, dimana seorang tidak dapat
masuk ketjuali kalau sudah dihaluskan, dirohanikan, dibersihkan,
dan disutjikan. Maka adalah pekerdjaan jang kita harus lakukan buat
diri kita sendiri, dan kita akan sanggup melakukan pekerdjaan itu
hanja oleh mengambil kekuatan dari Isa. Kita harus mendjadikan
Kitab Sutji itu satu peladjaran diatas segala buku jang lain, kita
harus tjinta kepadanja, dan turut dia sebagaimana suara Tuhan yesus kristus . Kita
patut melihat dan mengerti segala larangan dan tuntutan Tuhan,
“Hendaklah” dan “Djangan engkau,” dan insjaf akan arti jang benar
dari perkataan Tuhan yesus kristus .
Perlunja Berpikiran Arah ke-Surga
jika perkataan Tuhan yesus kristus didjadikan penasihat kita, dan kita men-
jelidik al-Kitab buat keterangan, malaikat-malaikat surga pun ham-
pirlah untuk menekankan pikiran dan terangkan pengertian, sehingga
dengan sesungguhnja dapat dikatakan, “jika njatalah sabdaMu,
orang beroleh terang dan orang bodoh pun didjadikan bidjaksana.”
Tidak heran bahwa tidak lebih banjak pikiran arah ke-surga terdapat
440
diantara orang-orang muda jang mengaku beragama Kristen, jika
begitu sedikit perhatian ada diberikan kepada perkataan Tuhan yesus kristus .
Nasihat-nasihat surga tidak diindahkan; teguran-teguran tidak
diturut; rahmat dan akal-budi jang dari surga tidak ditjahari, supaja
dosa-dosa jang sudah diperbuat dapat dihindarkan dan segala tjo-
rak kekotoran dapat dibersihkan dari pada tabiat. Doa radja Daud,
jaitu, “Berilah tahu kepadaku djalan hukum-hukumMu, supaja aku
memikirkan segala adjaibMu.”[424]
Kalau pikiran orang-orang muda kita, serta orang-orang jang
sudah lebih tua umurnja, ditudjukan kepada jang benar jika ber-
kumpul bersama-sama, maka pertjakapan mereka itu akan selalu
mengenai perkara-perkara jang tinggi. jika pikiran itu sutji; dan
segala sesuatu jang dipikirkan itu ditinggikan oleh kebenaran Tuhan yesus kristus ,
maka perkataan itu pun akan mempunjai tabiat jang sama, “laksana
buah kasturi keemasan dalam rantang perak adanja.” namun dengan
pengertian sekarang ini, dengan adat kebiasaan sekarang, dengan
ukuran jang rendah dimana orang-orang jang mengaku dirinja ber-
agama Kristen sudah merasa puas mendapatnja, maka pertjakapan
itu pun rendah dan tidak ada faedahnja. Adalah jaitu “dari pada
dunia ini, jaitu seperti dunia djuga adanja,” dan tidak jaitu berbau
kebenaran, atau berbau surga, dan tidak mentjukupi meski ukuran
dari orang dunia jang beradab lebih tinggi.
Satu Proses Penjutjian Jang Keras
jika al-Maseh dan surga mendjadi pokok pikiran, maka pem-
bitjaraan akan membuktikan hal itu. Pertjakapan akan digarami
dengan karunia, dan si pembitjara itu akan menundjukkan bahwa
dia sudah memperoleh satu pendidikan dalam sekolah Guru Sur-
ga itu. Penulis Mazmur berkata, “Maka telah kupilih akan djalan
kebenaran dan segala hukumMu kutaroh selalu dihadapanku.” Dia
mengindahkan perkataan Tuhan yesus kristus . Perkataan itu masuk kedalam pe-
ngertiannja, bukan untuk disia-siakan, melainkan untuk dihidupkan
dalam hidupnja sehari-hari. . . .
Dari hari kehari, dari djam kepada djam lain, mestilah ada sa-
tu proses jang keras tentang penjangkalan diri dan penjutjian jang
berdjalan didalam hati ; dan kemudian pekerdjaan lahir akan men-
jaksikan bahwa Isa ada tinggal diam didalam hati oleh pertjaja.
FASAL 145—PERTJAKAPAN JANG DITINGGIKAN 441
Penjutjian tidak menutupkan pintu djiwa kepada pengetahuan, mela-
inkan jaitu datang untuk melebarkan pikiran, dan mengilhamkan dia
untuk mentjahari akan kebenaran, seperti mentjahari harta jang ter-
sembunji; dan pengetahuan akan kehendak Tuhan yesus kristus akan memadjukan
pekerdjaan penjutjian. Bahwa sesungguhnjalah ada satu surga, dan
aduhai, betapa sungguh kita harus berusaha mentjapainja.
Saja berseru kepada peladjar-peladjar dalam sekolahsekolah dan
perguruan-perguruan tinggi kita, supaja pertjaja dalam Isa sebagai
Djuru Selamat dirimu. Pertjajalah bahwa Dia selalu bersedia me-
nolong engkau oleh rahmatNja, jika engkau datang kepadaNja
dengan ketulusan. Engkau harus bergumul baik-baik dalam per- [425]
gumulan pertjaja. Kita mesti orang jang bergelut untuk mendapat
makota kehidupan. Berperanglah, sebab genggaman Setan ada atas-
mu; maka kalau engkau tidak melepaskan diri dengan paksa dari
padanja, engkau akan dilumpuhkan dan dibinasakan. Musuh ada
pada sebelah kanan dan pada sebelah kirimu, dihadapan serta di-
belakangmu; dan engkau mesti indjak-indjak dia dibawah kakimu.
Berperanglah, sebab ada satu makota jang mesti dimenangkan. Ber-
peranglah, sebab kalau engkau itdak menangkan makota itu, engkau
kehilangan segala sesuatu baik dalam hidup ini baik pun dalam hi-
dup didunia achirat. Berperanglah, namun biarlah engkau berperang
dalam kekuatan Djuru Selamatmu jang sudah bangkit itu. — Revi-
ew and Herald, 21 Augustus 1888. Lihat djuga “Fundamentals of
Christian Education,” hal. 129-137. [426]
FASAL 146—MENURUT HAWA NAPSU
Sedikit waktu dipakai untuk menurut hawa nafsu, hai sahabat-sa-
habatku orang muda jang kekasih, akan menghasilkan penuaian jang
akan membikin hatimu pahit seumur hidupmu; satu masa kelalaian
— berserah sekali sadja kepada pentjobaan — boleh membalikkan
arus hidupmu seluruhnja kepada djurusan jang salah. Engkau hanja
boleh mendapat satu masa muda ; bikinlah jang satu itu berfaedah.
jika engkau melalui lapangan itu sekali, engkau tidak akan per-
nah lagi dapat membetulkan kesalahanmu itu. Barang siapa jang
menolak berhubung dengan Tuhan yesus kristus , dan tempatkan dirinja pada djalan
pentjobaan, akan pasti djatuh.
Tuhan Tuhan yesus kristus sedang mengudji tiap-tiap orang muda. Banjak jang
sudah memaafkan kelalaiannja dan kurang hormatnja, sebab telad-
an salah jang sudah diberikan kepadanja oleh orang-orang Kristen
jang sudah lebih berpengalaman. Akan namun hal ini seharusnja ti-
dak patut menjimpangkan seorang dari pada berbuat baik. Pada hari
perhitungan jang terachir tidak lagi engkau dapat memadjukan maaf
seperti jang engkau madjukan sekarang ini. Engkau akan dihukumk-
an dengan adil, sebab engkau mengetahui djalan itu, namun tidak
mau berdjalan didalamnja.
Pentjobaan.
Setan, penipu jang ulung itu, mengobahkan dirinja mendjadi
malaikat-malaikat terang, dan datang kepada orang-orang muda
dengan berbagai pentjobaan jang amat luas, serta berhasil menawan
mereka itu, selangkah demi selangkah, dari pada djalan kewadjiban.
Setan digambarkan sebagai penuduh, penipu, pendusta, penjiksa, dan
pembunuh. “Barang siapa jang berbuat dosa, jaitu dari pada iblis.”
Tiap-tiap pelanggaran membawa djiwa kepada pehukuman, dan
mendatangkan kebentjian surga. Angan-angan hati dipandang oleh
Tuhan Tuhan yesus kristus . jika pikiran-pikiran jang tidak bersih disajangkan
dalam hati, tidak lagi perlu hal jang demikian itu diutjapkan dalam
442
FASAL 146—MENURUT HAWA NAPSU 443
perkataan atau perbuatan untuk melaksanakan dosa itu dan bawa
djiwa kepada pehukuman. Kesutjiannja sudah dinadjiskan, dan si
penggoda itu pun sudah menang. [427]
Tiap-tiap manusia ditjobai jika ia tertarik oleh hawa nafsunja
sendiri dan terbudjuk. Dia sudah disesatkan dari djalan kebadjik-
an dan kebaikan jang tulen oleh menurut kemauan hatinja sendiri.
Kalau orang-orang muda mempunjai keichlasan peribadatan, ma-
ka pentjobaan jang sekuat-kuatnja boleh datang kepadanja dengan
sia-sia sadja. Adalah perbuatan Setan hendak mentjobai engkau,
namun adalah engkau sendiri jang akan bertindak menjerah. Tidaklah
terhitung dalam kuasa segala tentera Setan untuk memaksa orang-
orang jang ditjobai itu supaja melanggar. Tidak ada satu maaf untuk
berbuat dosa.
Sementara sebahagian orang-orang muda menjia-njiakan kuasa
tubuhnja dalam kesia-siaan dan kebodohan, ada djuga sebahagian
jang melatih pikirannja, mengumpulkan pengetahuan, dan mema-
kaikan kelengkapan sendjata untuk melakukan peperangan hidup,
dengan penuh ketetapan hati hendak menjelesaikan peperangan itu
dengan kemenangan.
namun mereka tidak dapat membikin hidupnja itu djadi satu ke-
menangan, bagaimana tinggi pun mereka boleh tjoba hendak menda-
ki, ketjuali dipusatkannja segala angan-angan hatinja kepada Tuhan yesus kristus .
Kalau mereka mau berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati,
menolak segala budjukan orangorang jang ingin melemahkan de-
ngan sedikit sadja maksudnja hendak berbuat baik, mereka itu akan
mempunjai kekuatan dan kepertjajaan dalam Tuhan yesus kristus .
Kegemaran Sia-sia Bukannja Kesukaan Jang Benar
Segala orang jang suka akan pergauian seringkali memandjakan
tabiat ini sampai hal itu mendjadi kegemaran hati jang mengatasi
semuanja. Berpakaikan pakaian jang bagus, mengundjungi tempat-
tempat kepelesiran, tertawa dan bertjakap-tjakap tentang soal-soal
jang sama sekali lebih enteng dari pada sia-sia, — inilah tudjuan
hidup mereka. Mereka tidak tahan membatja Kitab Sutji dan memi-
kir-mikirkan tentang perkara-perkara surga. Mereka merasa susah
kalau tidak ada sesuatu jang membikin hatinja tergerak. Didalam me-
reka itu tidak ada kuasa buat bersuka; melainkan mereka bergantung
444
buat kesukaan mereka atas pergauian orangorang muda lain jang
sama tidak berpikir dan nekat seperti mereka sendiri. Kuasa jang
dapat dialihkan kepada maksudmaksud jang mulia, diserahkannja
kepada kebodohan. . . . .
Orang-orang muda jang mendapat kesukaan dan kesenangan
dalam membatja perkataan Tuhan yesus kristus dan didalam waktu permintaan
doa selalu disegarkan oleh minuman dari Pantja- ran hidup. Dia[428]
akan mentjapai satu ketinggian batin jang mulia dan keluasan pi-
kiran jang tak mungkin dipikirkan orang lain. Perhubungan dengan
Tuhan yesus kristus mengandjurkan pikiran-pikiran jang baik, tjita-tjita jang mulia,
pengertian jang terang akan kebenaran, dan maksud-maksud tinggi
akan perbuatan. Barang siapa jang menghubungkan djiwanja dengan
demikian rupa kepada Tuhan yesus kristus diakui olehNja sebagai anak-anakNja
jang lelaki dan perempuan. Mereka itu selalu mentjapai lebih tinggi
dan makin tinggi, serta mendapat pemandangan jang lebih terang ak-
an Tuhan yesus kristus dan achirat, sampai Tuhan mendjadikan mereka itu saluran
terang dan akal budi kepada dunia. . .
Barang siapa jang tinggal dalam Isa akan selalu bersuka hati,
bergirang, dan bergembira didalam Tuhan. Kelembutan jang dita-
lukkan akan menandai suaranja, horrnat akan perkara-perkara rohani
dan jang kekal akan dinjatakan dalam perbuatannja, serta njanjian,
njanjian kesukaan, akan berdengung dari bibirnja; sebab jang demi-
kian itu dilajangkan dari tachta Tuhan yesus kristus . Inilah rahasianja peribadatan,
jang tidak gampang diterangkan, namun meskipun begitu dirasai dan
digemari. Satu hati jang degil dan durhaka boleh menutupkan se-
gala pintunja kepada pengaruh jang manis dari rahmat Tuhan, dan
segala kesukaan dalam Roh Sutji; namun djalan hikmat itu djalan
kesedapan dan segala lorongnja pun sedjahteralah adanja. Makin
rapat kita berhubung dengan al-Maseh, perkataan dan perbuatan kita
makin menundjukkan kuasa jang menalukkan dan mengobahkan
dari rahmatNja. — “Testimonies for the Church,” djilid 4, hal.
622-626.[429]
FASAL 147—TAMU-TAMU JANG TIDAK
BERAGAMA
Tidaklah selamat bagi orang-orang Kristen memilih pergaulann-
ja dengan orang-orang jang tidak mempunjai perhubungan dengan
Tuhan, dan jang tudjuannja tiada berkenan kepadaNja. Meskipun
begitu berapa banjak orang jang mengaku dirinja Kristen membera-
nikan diri datang kepada daerah larangan. Banjak jang mengundang
kedalam rumahnja keluarga-keluarga jang sia-tila, jang tiada bergu-
na, dan tidak beribadat; dan seringkali teladan dan pengaruh dari
tamutamu jang tidak beragama ini meninggalkan kesan jang kekal
dalam pikiran anak-anak dalam rumah-tangga. Pengaruh jang dike-
rahkan dengan demikian rupa adalah sama seperti pengaruh jang
didatangkan dari pergaulan orang-orang Iberani dengan penduduk
negeri Kanaan jang tidak beragama itu . . . .
Banjak orang merasa bahwa mereka itu mesti memberikan sedi-
kit kelonggaran untuk menjukakan keluarga dan sahabatsahabatnja
jang tidak beragama. Oleh sebab tidaklah selamanja gampang mem-
bikin perbatasan, satu kelonggaran menjediakan djalan buat jang
lain, sampai orang-orang jang tadinja ada pengikut al-Maseh jang be-
nar disesuaikan dalam hidup dan tabiat dengan adat kebiasaan dunia
ini. Perhubungan dengan Tuhan yesus kristus diputuskan. Mereka itu hanja Kristen
dalam nama sadja. jika datang waktu pengudjian, maka harap
mereka itu ternjata tiada beralasan adanja. Mereka telah mendjual
dirinja sendiri serta anak-anaknja kepada tangan musuh. Mereka
telah menghinakan Tuhan yesus kristus , dan dalam kenjataan pehukumanNja jang
adil, mereka itu akan menjabit apa jang sudah ditaburkannja. Al-Ma-
seh akan berkata kepadanja, sama seperti Dia sudah berkata kepada
orang Israil dahulu kala, Tidak kamu menurut sabdaKu. Mengapa
garangan perbuatanmu demikian?” — “The Signs of the Times,”
2 Juni 1881. [430]
445
446
BAGIAN KE-XV—Bertjumbu-Tjumbuan
dan Perkawinan
[431]
Ikatan rumah-tangga adalah ikatan jang paling rapat, paling halus
dan paling sutji dari sesuatu ikatan didunia. Jaitu sudah dimaksudkan
mendjadi satu berkat kepada manusia. Dan adalah jaitu satu berkat
dimana sadja perdjandjian perkawinan itu sudah diadakan dengan
pengertian, dalam takut akan Tuhan, dan dengan pertimbangan jang
sepantasnja atas segala kewadjibannja. — “Ministry of Healing,”
hal, 356, 357.
FASAL 148—TJINTA JANG BENAR[432]
Adapun tjinta itu satu pemberian jang amat indah adanja, jang
kita terima dari Isa. Kasih jang bersih dan sutji bukannja satu pera-
saan, melainkan satu azas. Semua orang jang digerakkan oleh tjinta
jang tulen bukannja tiada patut ataupun buta. Diadjar oleh Roh Sutji,
mereka tjinta Tuhan yesus kristus lebih tinggi dari semua, dan sesamanja manusia
sama seperti dirinja sendiri.
Biarlah semua orang jang memikir-mikirkan hendak kawin me-
nimbang tiap-tiap perasaan hati dan amat-amati tiap-tiap pertumbuh-
an tabiat dalam orang dengan siapa mereka pikir akan mempersatuk-
an nasibnja. Biarlah tiap-tiap langkah kepada persekutuan perkawin-
an ditandai dengan tabiat kesopanan, kesederhanaan, ketulusan dan
maksud jang sungguh hendak menjenangkan dan memuliakan Tuhan yesus kristus .
Perkawinan mengenai hidup kemudian hari baik dalam dunia ini
baik pun dalam dunia achirat. Seorang Kristen jang tulus tidak akan
mengadakan rentjana jang tidak dapat diperkenankan oleh Tuhan.
Mentjahari Nasihat
Kalau engkau beruntung mendapat satu ibu-bapa jang takut ak-
an Tuhan, tjaharilah nasihat mereka itu. Bukakan kepadanja sega-
la pengharapan dan rentjanamu, peladjarilah peladjaran jang dia-
djarkan oleh pengalaman pada mereka itu, dan engkau akan dapat
menghindarkan banjak kepedihan hati. Diatas semuanja, djadikanlah
al-Maseh sebagai djuru-nasihatmu. Peladjarilah firmanNja dengan
permintaan doa.
Dibawah pimpinan serupa itu biarlah seorang wanita menerima
sebagai teman hidupnja hanja seorang jang mempunjai tjorak tabiat
jang sutji dan gagan, seorang jang radjin, penuh tjita-tjita, tulus, dan
tjinta serta takut pada Tuhan. Biarlah seorang pemuda mentjahari
untuk berdiri pada sisinja seorang jang disediakan untuk memikul
bahagiannja dari pada tanggungan hidup, seorang jang pengaruhnja
448
FASAL 148—TJINTA JANG BENAR 449
akan memuliakan dan menghaluskan dia, dan jang akan membikin
dia senang dalam tjintanja.
“Seorang bini jang berakal-budi itulah suatu karunia Tuhan. Bah-
wa hat; lakinja boleh harap padanja. . . . Bahwa bininja berbuat baik [433]
akan dia, bukan djahat, seumur hidupnja.” “Dibukakannja mulutnja
dengan akal-budi dan pengadjaran kemurahan adalah pada lidahnja.
Diamat-amatinja kelakuan segala orang isi rumahnja dan tak tahu ia
makan rezekinja dengan malas. Bahwa anak-anaknja naik pangkat
dan memudji dia sebab selamatnja dan lakinja pun memudji dia,”
katanja, “Banjaklah anak perempuan, jang baik dan berbudi dengan
kelakuannja, namun engkau meliputi mereka itu sekalian.” Barang
siapa jang memperoleh seorang isteri jang serupa itu, “mendapat su-
atu benda jang baik, dan ia pun beroleh keridlaan dari pada Tuhan.”
— “Ministry of Healing,” hal. 358, 359.
Pemilihan Teman Sepergaulan
Perhatian jang amat sangat harus diambil oleh orangorang muda
Kristen dalam mengadakan persahabatan dan dalam pilihan teman-
teman sepergaulan. Djagalah, supaja djangan sesuatu jang engkau
sekarang pikir djadi emas tulen kelak ternjata hanja kuningan belaka.
Pergaulan-pergaulan dunia biasanja memasang halangan-halangan
dalam djalan peribadatanmu kepada Tuhan yesus kristus , dan banjak djiwa-djiwa
sudah dirusakkan oleh persekutuan jang tiada menjenangkan, baik
dalam perusahaan mau pun dalam perkawinan, dengan orang-orang
jang tidak pernah akan meninggikan dan memuliakan. Djangan se-
kali-kali umat Tuhan tjoba mengindjak daerah larangan. Perkawinan
diantara orang pertjaja dengan orang jang tidak pertjaja dilarang
keras oleh Tuhan. namun terlalu sering hati jang tiada bertobat itu
menuruti keinginannja sendiri, dan perkawinan jang tidak diizink-
an oleh Tuhan diadakan. — “Fundamentals of Christian Educa-
tion,” hal. 500. [434]
FASAL 149—TJARA PERTJUMBUAN JANG
SALAH*
Kekurangan keteguhan dan penjangkaian diri dalam tabiatmu
adalah satu halangan jang penting sekali dalam memperoleh satu
pengalaman agama jang tulen jang tidak kelak mendjadi pasir hanjut.
Keteguhan dan ketulusan maksud haruslah dipertumbuhkan. Segala
keadaan ini dengan pasti perlu untuk satu kehidupan Kristen jang
beruntung. Kalau padamu ada ketulusan djiwa engkau tidak akan
dihanjutkan dari pada jang benar. Tiada satu gerakan hati jang tjukup
kuat menggerakkan engkau dari kewadjiban jang lurus; engkau akan
tetap tulus dan setia kepada Tuhan yesus kristus . Budjukan dari kasih-sajang dan
tjinta, kerinduan persahabatan, tidak akan menggerakkan engkau
supaja menjimpang dari kebenaran dan kewadjiban; engkau tidak
akan mengorbankan kewadjiban kepada kehendak hati.
Kalau engkau, hai saudaraku, terpantjing hendak menghubungk-
an kepentingan hidupmu dengan seorang gadis muda jang tidak
berpengalaman, jang sebetulnja ada kurang dalam pendidikan dalam
kebiasaan hidup sehari-hari, engkau mengadakan kesalahan; namun
kekurangan ini pun ketjil adanja kalau dibandingkan dengan penge-
tahuan jang tidak ada padanja tentang kawadjiban kepada Tuhan yesus kristus .
Bukannja jang ia tidak mengetahui akan terang, melainkan ia belum
merasa bagaimana berdosa dirinja dengan tiada al-Maseh.
Pengaruh Atas Peragamaan
Kalau, dalam kemabukan tjintamu itu, engkau berulangulang
dapat meninggalkan kumpulan permintaan doa, dimana Tuhan yesus kristus berte-
mu dengan umatNja, supaja engkau bersenang dengan pergaulannja
seorang jang tidak mempunjai tjinta suatu apa bagi Tuhan, dan jang
tiada melihat sesuatu penarik dalam kehidupan agama, bagaimana-
kah engkau harap Tuhan yesus kristus bisa memberkati perhubungan jang serupa
itu?
*Dari satu kesaksian jang diberikan sendiri.
450
FASAL 149—TJARA PERTJUMBUAN JANG SALAH 451
Djanganlah tergopoh-gopoh. Perkawinan jang terburuburu seha-
rusnja djangan diandjurkan. Kalau wanita muda atau pun pemuda
tidak mempunjai rasa hormat akan segala tuntutan Tuhan yesus kristus , kalau me- [435]
reka alpa mengindahkan tuntutan Tuhan yesus kristus jang mengikat mereka itu
kepada agama, akan ada bahaja jang mereka itu tidak akan hargak-
an dengan betul segala tuntutan dari suami atau pun tuntutan dari
isteri. Kebiasaan dimana seorang sering terdapat bergaul dengan
kesukaannja, dan lagi ini diperbuat dengan mengorbankan hak-hak
peribadatan serta waktu minta doa, ada berbahaja sekali; engkau
mengalami kerugian jang engkau tidak mampu mendapatnja.
Kebiasaan duduk sampai landjut malam sudah mendjadi adat,
namun hal itu tidaklah berkenan kepada Tuhan yesus kristus , meski engkau ber-
dua orang Kristen adanja. Waktu jang melampaui batas ini me-
rusakkan kesehatan badan, dan membikin tubuh tidak pantas buat
mengerdjakan segala kewadjibannja pada esok harinja, serta mem-
berikan pandangan jang djahat. Hai saudaraku, saja harap engkau
akan mempunjai tjukup kehormatan diri sendiri untuk menghin-
darkan pertjumbuan jang demikian itu. Kalau matamu ditudjukan
kepada kemuliaan Tuhan yesus kristus , engkau akan bertindak dengan perhatian
jang sungguhsungguh. Engkau tidak akan membiarkan dorongan
penjakit tjinta membutakan pemandanganmu begitu rupa sehingga
engkau tidak dapat melihat tuntutan-tuntutan tinggi jang Tuhan su-
dah letakkan atasmu sebagai orang Kristen. — “Testimonies for
the Church,” Djilid 3, hal. 44, 45.
Perkawinan jang Lekas
Perkawinan jang diadakan dengan lekas seharusnja djangan di-
andjurkan. Satu perhubungan jang begitu penting seperti perkawinan
dan berakibat begitu djauh, tidaklah patut diadakan dengan terbu-
ru-buru, dengan tiada tjukup persediaan, dan sebelum kuasa pikiran
dan tubuh sudah tjukup bertumbuh. — “Ministry of Healing,” hal.
358. [436]
FASAL 150—BERTUNANGAN DENGAN ORANG
JANG TIDAK PERTJAJA
Saudaraku jang kekasih: Saja sudah mendengar tentang maksu-
dmu hendak kawin dengan seorang jang tidak bersatu dengan engkau
dalam pertjaja, dan saja takut engkau belum mempertimbangkan
soal jang amat penting ini dengan saksama. Sebelum mengambil
satu langkah jang akan mengerahkan satu pengaruh atas hidupmu di-
kemudian hari saja andjurkan kepadamu supaja mempertimbangkan
soal itu dengan seteliti-telitinja dan permintaan doa. Apakah perhu-
bungan jang baru ini akan ternjata mendjadi satu sumber kesukaan
jang benar? Apakah itu akan mendjadi satu penolong kepadamu da-
lam hidupmu sebagai orang Kristen? Adakah jaitu berkenan kepada
Tuhan yesus kristus ? Apakah teladanmu itu mendjadi satu teladan jang selamat
untuk diturut oleh orangorang lain?
Udjian Tjinta
Sebelum menerima lamaran orang buat kawin, tiap-tiap gadis
harus menjelidik apakah orang jang meminangnja itu lajak adanja.
Bagaimanakah hidupnja jang sudah lalu? Adakah hidupnja itu sutji?
Adakah tjinta jang diutjapkannja itu mempunjai tabiat jang mulia,
dan tinggi, atau apakah jaitu hanja satu kesukaan jang ditimbulkan
oleh rawan hati sadja? Adakah padanja tjorak tabiat jang akan mem-
bikin dia bersuka kelak? Dapatkah ia mendapat kesentosaan dan
kesukaan jang benar dalam kasihnja itu? Apakah ia akan dibolehkan
memeliharakan sifat persendiriannja, atau apakah pertimbangan dan
angan-angan hatinja mesti ditalukkan kepada penilikan suaminja?
Sebagai murid al-Maseh, seorang wanita bukannja miliknja sendiri;
dia sudah dibeli dengan sangat mahal harganja. Dapatkah dia meng-
hormati tuntutan milik Djuru Selamat itu sebagai jang tertinggi?
Apakah badan dan djiwa, pikiran dan segala maksud akan terpeli-
hara bersih dan sutji? Segala pertanjaan ini mempunjai petundjuk
452
FASAL 150—BERTUNANGAN DENGAN ORANG JANG TIDAK PERTJAJA453
jang penting atas kesentosaan tiap-tiap wanita jang masuk kedalam
perhubungan perkawinan.
Bahwa perlulah agama dalam rumah tangga. Inilah satusatunja
jang dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan besar jang sering
membikin kehidupan perkawinan itu pahit rasanja. Hanja dimana
al-Maseh berkeradjaan bisa didapat tjinta jang dalam, dan benar, dan [437]
tidak kikir. Djiwa akan didjalinkan dengan djiwa, dan djiwa jang
dua itu akan mendjadi satu dalam kesempurnaan. Malaikat-malaikat
surga akan mendjadi tamu-tamu dalam rumah itu, dan pengawasan
sutji dari mereka itu akan menjutjikan kamar perkawinan itu. Pera-
saan hawa-nafsu jang merendahkan akan dibuangkan. Pikiran akan
ditudjukan keatas kepada Tuhan Tuhan yesus kristus ; kepadaNjalah perbaktian
hati akan naik.
Akibatnja Pelanggaran
Hati rindu akan ketjintaan manusia, akan namun tjinta ini tida-
klah tjukup kuatnja, atau pun tjukup sutjinja, atau tjukup mulianja,
untuk menggantikan tjinta Isa. Hanjalah dalam Djuru Selamatnja
isteri itu dapat memperoleh akal-budi, kekuatan, dan rahmat untuk
menghadapi segala tanggungan, kewadjiban, dan dukatjita dalam
hidup. Dia harus membikin Tuhan djadi kekuatan dan pemimpinn-
ja. Biarlah isteri itu menjerahkan dirinja kepada al-Maseh sebelum
menjerahkan dirinja kepada sahabat duniawi, dan sekali-kali djangan
masuk kedalam perhubungan jang akan bertentangan dengan per-
hubungan jang terdahulu itu. Semua orang jang mendapat kesukaan
jang benar mesti mendapat berkat Surga atas segala perkara jang
ada padanja dan atas segala perkara jang dibuatnja. Adalah pelang-
garan kepada Tuhan yesus kristus jang memenuhi begitu banjak hati dan rumah
tangga dengan kemelaratan, Hai saudaraku kaum wanita, ketjuali
engkau mau mempunjai rumah dimana kesusahan tidak pernah ber-
lalu, djanganlah engkau menghubungkan dirimu dengan seorang
jang mendjadi musuh Tuhan yesus kristus .
Sebagai seorang jang mengharap akan mendjawab segala perka-
taan ini pada hari pehukuman, saja mohon dengan sungguh kepa-
damu supaja menimbang betul segala langkah jang engkau maksud
hendak mengadakan. Tanjalah dirimu sendiri, “Apakah suami jang
tidak pertjaja ini nanti akan memimpin pikiran saja djauh dari Isa?
454
Dia ada seorang jang suka akan hawa nafsunja dari pada suka akan
Tuhan yesus kristus ; apakah dia nanti tidak memimpin saja suka kepada sega-
la perkara jang digemarinja itu?” Djalan kepada hidup jang kekal
itu tjuram dan berbatu-batu adanja. Djanganlah mengambil beban
tambahan untuk melambatkan kemadjuanmu ....
Saja mau amarkan engkau akan segala bahajamu sebelum sam-
pai kasep. Engkau berikan telinga kepada perkataan jang manis
dan enak bunjinja, dan membikin engkau pertjaja bahwa semuanja[438]
akan berdjalan beres; namun engkau tidak membatja gerakan hati
jang mendatangkan utjapan-utjapan jang indah tersebut. Engkau
tidak dapat melihat dalamnja kedjahatan jang tersembunji didalam
hati. Engkau tidak dapat melihat dibelakang lajar, dan pandang se-
gala djerat Setan jang sedang menunggu-nunggu djiwamu. Dia mau
mengadjak engkau supaja berdjalan terus dalam tindakan begitu
sehingga dia memperoleh djalan jang gampang untuk menudjuk-
an anak-panah pentjobaannja terhadap engkau. Djanganlah berikan
kesempatan sedikit pun kepadanja. Sementara Tuhan yesus kristus bekerdja da-
lam pikiran hamba-hambaNja Setan bekerdja dengan perantaraan
anak-anak jang durhaka. Tidak ada persetudjuan diantara al-Maseh
dan Belzebul. Jang dua itu sekali-kali tidak akan pernah bersetudju.
Menghubungkan diri dengan seorang jang tidak pertjaja berarti me-
naroh diri pada daerah Setan. Engkau mendukakan Roh Tuhan yesus kristus dan
kehilangan pendjagaanNja. Mampukah engkau mendapat kelebihan
hebat begitu terhadap dirimu dalam medan peperangan hidup jang
kekal?
Pertunangan Jang Dibatalkan
Boleh djadi engkau berkata, “namun saja telah berdjandji, dan
apakah saja mesti tarik kembali djandji itu sekarang?” Saja djawab,
Kalau engkau sudah mengadakan djandji bertentangan dengan Kitab
Sutji, dengan sesungguhnja lebih baik tarik dia kembali dengan
tiada berlambatan lagi, dan dalam kerendahan dihadapan Tuhan
Tuhan yesus kristus bertobatlah akan kebodohan jang sudah memimpin engkau
mengadakan perdjandjian jang begitu terburu-buru. Djauh lebih baik
mentjabut kembali perdjandjian serupa itu dalam takut kepada Tuhan yesus kristus ,
dari pada memegang dia teguh, dan dengan begitu mendatangkan
hina kepada Chalikmu.
FASAL 150—BERTUNANGAN DENGAN ORANG JANG TIDAK PERTJAJA455
Ingatlah, ada surga jang engkau hendak menangkan, dan satu
djalan terbuka kepada kebinasaan jang hendak dihindarkan. Tuhan
Tuhan yesus kristus maksudkan betul apa jang sudah dikatakan olehNja. Kalau
Dia larang nenek-mojang kita jang pertama dari makan buah penge-
tahuan jang baik dan djahat, pelanggarannja itu sudah membukakan
pintu bandjir kemalangan kepada seluruh dunia. Kalau kita berdjalan
berlawanan dengan Tuhan yesus kristus , Dia akan berdjalan berlawanan dengan
kita. Satu-satunja djalan selamat bagi kita, jaitu menurut segala
perintahNja, bagaimana besar ongkosnja sekali pun. Semuanja ada
teralas dalam tjinta dan hikmat jang kekal. — “Testimonies for the
Church,” Djiiid 5, hi. 361 — 365. [439]
Perlu Pertimbangan Jang Matang
Kebaikan masjarakat, serta perhatian jang setinggi-tingginja dari
peladjar-peladjar, menuntut supaja mereka itu tidak akan mentjoba
memilih kawan hidupnja sementara tabiat mereka belum dewasa,
pikirannja belum tjukup tua, dan sementara mereka itu ada djauh
dari pendjagaan dan pimpinan ibu-bapa ....
Semua orang jang berusaha hendak melindungi orangorang mu-
da dari pentjobaan dan hendak menjediakan mereka itu untuk satu
kehidupan kegunaan didalam sesuatu pekerdjaan jang baik. Kita
senang hati melihat didalam sesuatu sekolah pendidikan pengakuan
akan pentingnja larangan jang tepat dan tata-tertib bagi orang-orang
muda. Biar kiranja dajaupaja semua guru-guru jang demikian dima-
kotai dengan buah-buah jang baik. “Fundamentals of Christian
Education,” hal. 62, 63. [440]
FASAL 151—PERLU NASIHAT DAN PIMPINAN
Dalam zaman bahaja dan korrupsi sekarang ini, orangorang mu-
da ada terbuka kepada serangan banjak udjian dan pentjobaan. Ban-
jak jang berlajar dalam pelabuhan jang berbahaja. Mereka perlu
pandu; namun mereka itu pandang hina untuk menerima bantuan jang
diperlukannja dengan amat sangat, sebab merasa bahwa sangguplah
mereka itu meladjukan perahunja sendiri, dan tidak insjaf bahwa per-
ahu itu sudah hampir terdampar pada batu karang tersembunji jang
dapat menenggelamkan perahu pertjaja dan kesenangannja. Mereka
itu sudah digilakan oleh soal bertjumbutjumbuan dan perkawinan,
dan beban mereka jang terutama jaitu mendapat kemauan hatinja
sendiri. Dalam hal ini, waktu jang paling penting dalam hidupnja,
mereka itu perlu mendapat penasihat jang tak membikin kesalah-
an, seorang pemimpin jang tidak boleh sesat. Inilah mereka bisa
dapat dalam perkataan Tuhan yesus kristus . Ketjuali mereka itu mendjadi pela-
djar-peladjar jang radjin dari perkataan itu, mereka akan membuat
kesalahan-kesalahan besar, jang kelak akan mendatangkan tjatjat
kepada kesenangannja dan djuga kesenangan orang-orang lain pun,
baik buat hidup sekarang ini baik pun buat hidup diachirat nanti.
Dengan banjak orang muda ada terdapat perasaan jang miring
kepada panas darah dan keras kepala. Mereka belum memperhatik-
an nasihat dari perkataan Tuhan yesus kristus ; mereka belum berperang dengan
dirinja, dan mendapat kemenangan-kemenangan jang indah; maka
kemauan hatinja jang sombong dan tidak mau tunduk itu telah meng-
usir mereka itu dari pada djalan kewadjiban dan penurutan. Tjobalah
pandang kebelakang pada hidupmu jang sudah lalu, hai sahabat-sa-
habatku jang muda, dan timbanglah dengan setulus-tulusnja segala
perbuatanmu setudju dengan terang dari perkataan Tuhan. Apakah
engkau telah memelihara penghargaan dengan setahu hatimu akan
kewadjibanmu terhadap ibu-bapa sebagaimana diperintahkan oleh
Kitab Sutji? Apakah engkau telah memperlakukan dengan lemah
lembut dan kasih itu ibu jang sudah mendjaga kamu sedjak masa
ketjilmu? Apakah engkau telah menghargakan segala keinginan ha-
456
FASAL 151—PERLU NASIHAT DAN PIMPINAN 457
tinja, atau apakah engkau telah mendatangkan pedih dan dukatjita
kedalam hatinja oleh mendjalankan keinginan dan maksud-mak-
sud hatimu sendiri? Apakah kebenaran jang engkau akui itu telah [441]
mentjutjikan hatimu, dan lembutkan serta talukkan kemauan ha-
timu? Kalau tidak, padamu ada satu pekerdjaan dekat jang harus
dikerdjakan supaja membetulkan kesalahankesalahan jang sudah
lalu,
Pedoman Jang Sempuma
Kitab Sutji memberikan satu ukuran tabiat jang sempurna. Kitab
jang sutji ini, diilhamkan oleh Tuhan yesus kristus , dan dituliskan oleh orang-orang
sutji, adalah satu pedoman jang sempurna dalam segala matjam kea-
daan hidup. Disana dituliskan dengan terang dan njata segala kewa-
djiban orang muda baik pun orang tua. Kalau didjadikan pedoman
hidup, pengadjarannja akan memimpin djiwa arah keatas. Pikiran ak-
an ditinggikannja, tabiat dipertumbuhkan, dan diberikan perdamaian
dan kesukaan kedalam hati. namun banjak dari antara orang-orang
muda jang sudah memilih penasihatnja dan pemimpinnja sendiri,
serta mengurus perkaranja sendiri-sendiri. Orang-orang jang seperti
ini perlu mempeladjari lebih teliti pengadjaran-pengadjaran dari
Kitab Sutji. Didalamnja akan didapati mereka itu dinjatakan segala
kewadjibannja kepada ibu-bapanja dan kepada saudara-saudaranja
dalam pertjaja. Hukum jang kelima berbunji, “Berilah hormat akan
bapamu dan akan ibumu, supaja umurmu dilandjutkan dalam negeri
jang dianugerahkan Tuhan Tuhan yesus kristus mu kepadamu.” Dan lagi kita batja,
“Hai segala anak-anak, turutlah perintah ibubapamu dalam Tuhan,
sebab haruslah demikian.”
Salah satu dari pada tanda-tanda bahwa kita sekarang hidup pada
zaman achir jaitu anak-anak ada mendurhaka kepada ibu-bapanja,
tidak empunja terima-kasih, dan tidak beragama. Perkataan Tuhan yesus kristus
penuh dengan peraturan-peraturan dan nasihat jang mengandjurkan
hormat kepada ibubapa. Hal jang demikian itu menekankan atas
orang-orang muda kewadjiban sutji supaja tjinta dan kasih sajang
kepada orang-orang jang sudah memimpin mereka itu sedjak masa
ketjilnja, masa kanak-kanak, dan masa muda, sampai sudah mendjadi
laki-laki dan perempuan jang dewasa, dan sekarang mereka itu sudah
458
sebahagian besar tergantung atas anakanaknja untuk kesentosaan
dan kesenangan hatinja.
Kitab Sutji tidak memberikan suara jang tidak njata bunjinja
tentang soal ini; namun sungguhpun demikian, pengadjarannja itu
banjak sekali disia-siakan.
Orang-orang muda harus mempeladjari banjak peladjaran-pela-
djaran lagi, dan jang paling terpenting jaitu mem- peladjari untuk[442]
mengetahui bagi dirinja sendiri. Mereka harus mempunjai pikiran
jang betul tentang segala kewadjiban dan tanggungannja kepada
ibu-bapanja, dan haruslah mereka itu selamanja beladjar dalam se-
kolah al-Maseh supuja lemah lembut dan rendah hati. Sementara
mereka harus tjinta dan hormati akan ibu-bapanja, mereka djuga
harus menghormati pikiran orang-orang jang sudah berpengalaman,
dengan siapa mereka itu ada berhubungan dalam geredja.
Perbuatan Jang Terhormat
Seorang orang muda jang bergaul dan menawan hati seorang
gadis dengan tidak diketahui oleh orang tua gadis tersebut, tidak
berlaku sebagai seorang Kristen jang terhormat kepada gadis itu
sendiri dan kepada orang tuanja. Oleh perhubungan dan pertemuan
rahasia dia boleh mendapat pengaruh atas pikiran gadis itu; teta-
pi dalam berbuat demikian dia alpa menundjukkan kemuliaan dan
ketulusan djiwa jang tiap-tiap anak Tuhan yesus kristus harus mempunjai. Supa-
ja dapat mentjapai maksud hatinja, mereka telah bertindak dengan
njata dan terbuka dan setudju dengan ukuran jang diterangkan da-
lam Kitab Sutji, dan dengan begitu menjatakan dirinja tidak setia
kepada orang-orang jang tjinta kepadanja dan berusaha supaja men-
djadi pendjaga jang setia atas mereka itu. Perkawinan jang diadakan
dengan pengaruhpengaruh jang demikian tidaklah setudju dengan
perkataan Tuhan. Barang siapa jang mengadjak seorang gadis supa-
ja melalaikan kewadjiban, jang mau mengatjaukan pikirannja dari
perintah Tuhan jang pasti dan njata supaja menurut dan menghor-
mati ibu-bapanja, bukanlah seorang jang akan tetap setia kepada
kewadjiban-kewadjiban perkawinan.
Ada jang madjukan pertanjaan, “Dengan apa garangan boleh
orang muda memeliharakan djalannja sutji dari pada salah?” dan
djawabnja pun diberikan, “Kalau dipatutkannja dengan sabdaMu.”
FASAL 151—PERLU NASIHAT DAN PIMPINAN 459
Orang muda jang membikin Kitab Sutji sebagai pedomannja, tidak
perlu kuatir akan salahkan djalan kewadjiban dan keselamatan. Buku
jang berbahagia itu akan memeliharakan ketulusan tabiatnja, supaja
selalu benar, dan tidak mendjalankan penipuan. “Djangan kamu
mentjuri,” sudah dituliskan oleh djari Tuhan Tuhan yesus kristus atas loh batu;
namun berapa banjak pentjurian sembunji akan kasih diperbuat orang
dan dimaafkan pula.
Pertjumbuan jang menipu diadakan terus, perhubungan rahasia
terus dipelihara, sampai kasih-sajang seorang jang belum berpenga- [443]
laman, dan tidak mengetahui sampai kemana segala perkara ini nanti
akan bertumbuh, pada sebahagian besar diasingkan dari ibu-bapanja
dan diserahkan kepada seorang jang menundjukkan oleh perbuatan
jang dilakukannja itu bahwa dia tidak lajak mendapat tjinta gadis
tersebut. Kitab Sutji mentjela segala matjam penipuan, dan menuntut
perbuatan baik dalam segala matjam keadaan. Barang siapa jang
mendjadikan Kitab Sutji sebagai pedoman masa mudanja, djadi
terang atas djalannja, akan menurut pengadjarannja dalam segala
perkara. Dia tidak akan melanggar satu nokta atau titik dari hukum
hanja dengan maksud supaja memperoleh satu tudjuan, meskipun ia
harus mengadakan pengorbanan jang besar sebagai akibatnja. Kalau
ia pertjaja akan Kitab Sutji, dia tahu bahwa berkat Tuhan yesus kristus tidak akan
hinggap atasnja kalau dia menjimpang dari djalan ketulusan semata-
mata. Meskipun ia kelihatan sebagai makmur buat satu waktu, pasti
akan disabitnja djuga buah-buah dari perbuatannja itu.
Kutuk Tuhan selalu menghinggapi banjak perhubungan jang ti-
dak pada waktunja serta tidak pantas jang diadakan pada zaman
sekarang dalam hikajat dunia. Kalau kiranja Kitab Sutji biarkan
segala soal ini dalam terang jang samarsamar dan tidak tentu, ma-
ka tindakan jang diambil oleh banjak orang muda pada zaman ini
dalam pergaulannja dengan satu sama lain akan lebih dapat dima-
afkan. namun tuntutan Kitab Sutji bukanlah nasihat separoh-separoh;
dituntutnja kesutjian pikiran semata-mata, perkataan, dan perbuatan.
Kita membilang sukur kepada Tuhan yesus kristus bahwa firmanNja itu adalah
satu lampu bagi kaki, dan tiada seorang jang boleh membikin kesa-
lahan dalam kewadjibannja. Orang-orang muda haruslah membikin
hal itu djadi usaha mereka supaja meminta nasihat dari Kitab Sutji
dan turut segala nasihat tersebut; sebab kesalahan-kesalahan jang
460
menjedihkan selamanja diadakan oleh menjimpang dari pengadjar-
an-pengadjarannja.
Nasihat Jang Baik Perlu
Kalau kiranja ada soal jang perlu dipertimbangkan dengan pikir-
an tenang dan pertimbangan jang bersungguh-sungguh hati, maka
soal itu adalah soal perkawinan. Kalau Kitab Sutji pernah diperluk-
an sebagai penasihat, adalah hal itu sebelum mengambil langkah
jang mengikat manusia bersama-sama seumur hidupnja. namun per-
asaan jang meradja-lela sekarang ini jaitu perasaanlah jang harus
mendjadi pemimpin dalam soal ini; disinilah mereka itu menolak
diberi pikiran. Soal perkawinan seolah-olah mempunjai kuasa jang
berisi obat sihir atas mereka itu. Tidak ditalukkannja dirinja kepada[444]
Tuhan yesus kristus . Segala perasaannja sudah dirantai, dan mereka bertindak da-
lam rahasia, seolah-olah ketakutan bahwa rentjana mereka itu akan
dihalang-halangi oleh sesuatu orang lain.
Tjara dibawah tangan dengan mana pertjumbuan dan perkawin-
an dilakukan ada mendjadi sebab dari sebahagian besar kesukaran,
jang besarnja hanja diketahui oleh Tuhan yesus kristus sendiri. Diatas batu karang
ini beribu-ribu telah menenggelamkan djiwanja. Orang-orang jang
mengaku dirinja Kristen, jang kehidupannja ada terkenal tulus, dan
jang kelihatannja berperasaan atas segala soal jang lain, mengadak-
an kesalahan jang hebat dalam soal ini. Mereka menjatakan satu
kemauan jang tentu dan tetap jang tidak dapat diobahkan oleh akal-
budi. Mereka sudah djadi begitu tertarik dengan perasaan dan gerak
hati manusia sehingga mereka tidak mempunjai keinginan untuk
menjelidik Kitab Sutji dan datang hampir kepada perhubungan rapat
dengan Tuhan Tuhan yesus kristus .
Setan mengetahui betul anasir-anasir apakah jang dihadapinja
itu, dan dia menundjukkan akal-budi narakanja itu dalam bermatjam-
matjam tjara untuk mendjerat djiwa-djiwa kepada kebinasaannja.
Dia mengamat-amati tiap-tiap langkah jang diambil, dan membe-
rikan banjak andjuran, dan seringkali andjuran-andjuran tersebut
diturut gantinja nasihat dari firman Tuhan. Djerat jang ditenun de-
ngan halus dan jang berbahaja ini disediakan dengan tjerdiknja untuk
mengikat orang-orang muda dan jang tidak berdjaga-djaga. Djerat
itu sering disarukan dibawah sinar terang; namun orang-orang jang
FASAL 151—PERLU NASIHAT DAN PIMPINAN 461
mendjadi korbannja menikam dirinja dengan beberapa kedukaan.
Sebagai akibatnja, kita melihat manusia jang melarat dimana-mana.
Ibu-Bapa Harus Diminta Nasihat
Kapankah orang-orang muda kita djadi berakal-budi? Berapa
lama lagikah pekerdjaan jang demikian ini akan berdjalan? Apa-
kah anak-anak akan menanjakan keinginan hatinja dan kemauann-
ja sadja, dengan tidak memperdulikan nasihat dan pertimbangan
ibu-bapanja? Banjak orang seolaholah tidak pernah memberikan
perhatian suatu apa pun atas keinginan dan pilihan ibu-bapanja,
mau pun menghargakan pertimbangan jang saksama dari mereka
itu. Kekikiran hati sudah menutup pintu hati mereka kepada ka-
sih sajang jang patut bagi seorang anak. Pikiran orang-orang muda
perlu dibangkitkan terhadap soal ini. Hukum jang kelima adalah
satu-satunja hukum dengan mana dihubungkan satu perdjandjian;
namun adalah jaitu dianggap enteng, dan disia-siakan pula dengan [445]
njata-njata oleh tuntutan orang jang bersukasukaan. Mengalpakan
tjinta seorang ibu, menghinakan pendjagaan seorang bapa, adalah
dosa jang didaftarkan melawan banjak orang-orang muda.
Salah satu dari pada kesalahan jang terbesar berhubung dengan
soal ini jaitu orang-orang muda dan jang tidak berpengalaman tidak
boleh diganggu dalam pertjintaannja, tidak boleh ada gangguan
dalam hikajat pertjintaannja itu. Kalau kiranja pernah ada satu soal
jang perlu dipandang dari segala pendjuru, adalah soal jang satu
ini. Pertolongan dari pengalaman-pengalaman orang lain, dan satu
pertimbangan jang teliti dan tenang tentang soal itu dari kedua belah
pihak tidak dapat disangkal perlunja lagi. Adalah soal perkawinan
ini satu soal jang diperlakukan terlalu ringan sekali oleh sebahagian
besar orang.
Masukkanlah Tuhan Tuhan yesus kristus dan ibu-bapamu jang takut akan Tuh-
an itu dalam golongan penasihatmu, hai sahabatsahabatku orang
muda. Mintalah doa akan hal itu. Pertimbangkan matang-matang
segala gerakan hati, dan amatamatilah tiap-tiap pertumbuhan tabiat
dalam orang dengan siapa engkau pikir hendak menghubungkan
nasib hidupmu. Langkah jang engkau mau ambil itu adalah satu
langkah jang terpenting dalam hidupmu, dan harus diambil dengan
462
tidak terburu-buru. Sementara engkau boleh mengasihi, djanganlah
mengasihi dengan buta-tuli.
Selidiklah dengan teliti apakah kehidupanmu setelah kawin ak-
an mendatangkan kesukaan, atau tidak tjotjok satu sama lain dan
sengsara. Tanjakanlah pertanjaan: Apakah perhubungan ini akan
menolong saja arah kesurga? Apakah akan ditambahkannja tjinta
saja kepada Tuhan yesus kristus ? dan apakah akan dilebarkannja daerah kegunaan
saja dalam hidup ini? Kalau segala pikiran ini tidak menghadapkan
sesuatu halangan, maka dalam takut akan Tuhan madjulah kemuka.
Akan namun meski sudah diadakan pertunangan dengan tiada
mengetahui sepenuhnja tentang tabiat orang dengan siapa engkau
bermaksud hendak mempersatukan diri, djanganlah pikir bahwa per-
tunangan itu membikin engkau perlu harus meneruskan perkawinan
itu dan gabungkan diri seumur hidupmu dengan seorang jang engkau
tidak tjinta dan hormati. Djagalah dengan berhati-hati sekali tjara
bagaimana engkau terikat dalam pertunangan dengan perdjandjian;
namun lebih baik, djauh lebih baik, memutuskan pertunangan itu se-
belum perkawinan, dari pada bertjerai kemudian hari, sebagaimana
banjak orang berbuat.[446]
Perlakuan Terhadap Ibu Satu Petundjuk
Tjinta tulen adalah satu tanaman jang perlu mendapat pemeliha-
raan, Biarlah seorang wanita jang ingin mendapat satu perkawinan
jang sentosa dan senang, jang ingin lepas dari kesengsaraan dan
dukatjita dikemudian hari, menjelidik sebelum dia menjerahkan
kasih-sajangnja. Adakah kekasih saja ini mempunjai ibu? Bagaima-
nakah rupa tabiatnja? Adakah ia insjaf akan kewadjibannja terhadap
ibunja itu? Adakah ia memperhatikan keinginan hati dan kesenang-
an ibunja? Kalau dia tidak menghormati dan memuliakan ibunja,
apakah ia akan menundjukkan hormat dan tjinta, lemahlembut dan
perhatian, terhadap isterinja? Kapan kebaharuan perkawinan itu su-
dah lalu, apakah ia masih terus tjinta sama saja? Apakah ia akan
berlaku sabar terhadap kesalahan saja, ataukah ia akan suka tjere-
wet, sombong, dan bertindak sebagai diktator? Kasih-sajang jang
benar akan mengalpakan banjak kesalahan; tjinta tidak akan melihat
kesalahan itu.
FASAL 151—PERLU NASIHAT DAN PIMPINAN 463
Gerakan Hati Tak Dapat Dipertjaja
Orang-orang muda terlalu pertjaja sama sekali terlalu banjak
kepada gerakan hati. Mereka tidak seharusnja menjerahkan dirinja
dengan terlalu gampang, atau pun terpikat dengan mudah sekali
oleh pemandangan luar jang menarik dari kekasihnja. Pertjumbuan
sebagaimana diadakan orang pada zaman ini, adalah satu rentjana
penipuan dan pura-pura, dengan mana musuh segala djiwa mempun-
jai lebih banjak pengaruh dari pada Tuhan. Hati pandjang jang baik
ada perlu disini kalau kiranja keadaan begitu diperlukan dimanama-
na; namun jang sebetulnja, hal itu pun sedikit sekali gunanja dalam
soal tersebut.
Kalau anak-anak suka lebih rapat perhubungannja dengan ibu-
bapanja, kalau sadja mereka itu suka mempertjajakan kepada ibu-
bapanja itu segala sesuatu, dan bukakan kepada mereka itu segala
suka-tjita dan duka-tjitanja, mereka itu dapat menghindarkan diri
dari kepedihan hati jang bukan sedikit pada kemudian hari. jika
pikirannja katjau hendak mengetahui djalan jang manakah jang baik,
biarlah mereka itu memaparkan hal itu menurut pemandangannja
dihadapan ibu-bapanja, dan minta nasihat dari mereka itu. Siapakah
jang begitu tepat untuk menundjukkan bahaja mereka itu seperti
ibu-bapa jang takut akan Tuhan yesus kristus ? Siapakah jang dapat mengetahui
perangainja jang teristimewa dengan begitu terang seperti mereka
itu? [447]
Anak-anak jang betul Kristen adanja akan menghargakan tjinta
dan keridlaan ibu-bapanja jang takut akan Tuhan yesus kristus lebih dari pada
segala berkat duniawi. Ibu-bapa dapat mempunjai perasaan sama
dengan anak-anak, serta minta doa bagi dan dengan mereka itu
supaja Tuhan yesus kristus melindungi dan memimpin mereka itu. Diatas segala
sesuatu ibu-bapa akan menundjukkan mereka itu kepada Sahabat dan
Penasihatnja jang tidak pernah lalai, jang akan dapat menaroh belas
kasihan akan segala kelemahan mereka. Dia jang telah digoda dalam
segala perkara sama seperti kita djuga, akan namun tidak la berdosa,
maka dapatlah la menolong orang jang digoda itu. — Review and
Herald, 22 Januari 1886.
464
Tjinta Surga
Dalam perkawinan maka kasih-sajangmu itu haruslah bantu
membantu kepada kesukaan masing-masing. Jang satu harus mela-
jani untuk kesukaan dari jang lain serta sebaliknja. Inilah kehendak
Tuhan yesus kristus tentang halmu. namun sementara engkau harus bertjampur
mendjadi satu, tiada seorang dari padamu jang harus kehilangan
perseorangannja dalam jang lain. Bahwa Tuhanlah jang empunja
tabiat perseoranganmu itu ... .
Hidup bagi Tuhan yesus kristus , maka djiwa itu mengirimkan kepadaNja kasih-
sajangnja jang terbaik dan tertinggi. Adakah pengaliran jang terbesar
dari tjintamu itu terhadap Dia jang sudah mati bagi engkau? Kalau
kiranja begitu, maka tjintamu itu kepada satu sama lain akan setudju
dengan peraturan surga. — “Testimonies for the Church,” Djilid
7, hal. 45, 46.[448]
FASAL 152—PERKAWINAN JANG BELUM
PADA WAKTUNJA
Anak-anak muda laki-laki dan perempuan menghubungkan diri
dalam perkawinan dengan tjinta jang belum masak betul, pertim-
bangan jang tidak masak pula, dengan tiada perasaan jang mulia dan
tinggi, serta menanggungkan atas mereka itu sumpah perkawinan,
jang sama sekali dipimpin oleh hawanafsu mudanja sadja ....
Bahaja Perhubungan Waktu Muda
Perhubungan jang diadakan pada masa kanak-kanak seringkali
berakibat dalam perkawinan jang sengsara, atau pun dalam pertjera-
ian jang mendatangkan malu. Perhubungan jang siang-siang, kalau
diadakan dengan tidak setahunja orang tua, djarang sekali berachir
dengan baik. Kasih-sajang jang masih muda itu haruslah ditahankan
sampai waktunja tiba jika umur jang tjukup dan pengalaman jang
tjukup membikin tjinta itu mulia dan selamat untuk membukakan
rantainja. Orang-orang jang tidak mau ditahankan akan berada dalam
bahaja tertarik dalam kehidupan jang tidak ada kesukaan didalamnja.
Seorang orang muda jang masih dibawah duapuluh tahun umurnja
tidak dapat menimbang dengan betul tentang kepantasannja seorang
jang sama mudanja dengan dia untuk mendjadi kawan hidupnja.
Setelah pertimbangan mereka itu sudah lebih masak, mereka itu me-
lihat dirinja terikat untuk seumur hidup kepada satu sama lain, atau
barangkali tidak dipatutkan untuk membikin satu sama lain senang.
Lantas, ganti membikin nasib mereka dengan sebaik-baiknja, tuduh-
menuduh pun timbullah, perselisihan faham makin lebar, sampai
terdapat keadaan tiada memperdulikan dan lalai terhadap satu sama
jang lain. Kepada mereka itu tidak ada lagi sesuatu jang sutji dalam
arti perkataan rumah-tangga. Suasana rumah-tangga sendiri sudah
diratjuni oleh perkataan jang tidak berisi tjinta serta tjelaan jang
pahit-pahit. — “A Solemn Appeal,” hal. 11, 12 (Edition: Signs
Publishing Company Limited). [449]
465
FASAL 153—PERKAWINAN, BERAKAL-BUDI
DAN TIDAK BERAKAL-BUDI
Perkawinan jang belum pada waktunjalah jang menghasilkan
banjak sekali kedjahatan-kedjahatan jang terdapat pada zaman ini.
Kesehatan badan atau pun kekuatan pikiran tidak dimadjukan oleh
perkawinan jang diadakan pada waktu umur masih terlalu muda.
Atas soal ini masih terlalu sedikit akal-budi jang dipakai. Banjak
orang-orang muda bertindak menurut gerakan hati sadja. Langkah
demikian ini, jang mengenai mereka itu dengan hebat sekali baik ke-
pada kebaikan atau pun kepada kesusahan, hendak mendjadi berkat
atau laknat seumur hidupnja, terlalu sering diambil dengan terburu-
buru, dibawah pengaruh dorongan dan perasaan hati. Banjak jang
tidak mau mendengarkan pertimbangan jang benar dan pengadjaran
dipandang dari sudut ke-Kristenan ....
Dunia ini adalah penuh dengan kemelaratan dan dosa pada zam-
an ini sebagai akibat perkawinan jang tidak sedjodo. Dalam keban-
jakan hal waktu beberapa bulan sadja sudah tjukup untuk meng-
insjafkan si suami atau si isteri bahwa perangai mereka itu tidak
akan pernah mendjadi satu ; dan hasilnja jaitu perselisihan selalu
terdapat dalam rumahtangga, dimana hanja tjinta dan ketjotjokan
surga sepatutnja harus ada.
Oleh perselisihan atas perkara-perkara jang ketjil, perasaan bentji
jang amat sangat dipertumbuhkan. Pertentangan pikiran jang terang-
terangan dan pertengkaran mendatangkan kesengsaraan jang tidak
dapat dikatakan kedalam rumahtangga, dan mentjeraikan orang-
orang jang seharusnja dipersatukan dalam ikatan tjinta. Dengan
demikian beribu-ribu orang telah mengorbankan dirinja, baik tu-
buh baik djiwa, oleh perkawinan jang tidak berakal-budi, dan telah
menudju kedjalan kebinasaan.[450]
466
FASAL 153—PERKAWINAN, BERAKAL-BUDI DAN TIDAK BERAKAL-BUDI467
Memakai Sama Danam Jang Tjanggung Dengan Jang Tidak
Pertjaja
Adalah satu hal jang berbahaja sekali mengadakan satu perseku-
tuan dengan orang-orang dunia. Setan mengetahui betul bahwa djam
jang menjaksikan perkawinannja banjak orang-orang muda laki-laki
dan perempuan menutup sedjarah peragamaan dan kegunaan mereka
itu. Buat sementara mereka itu boleh mengadakan satu usaha hendak
hidup sebagai orang Kristen, namun segala daja-upajanja itu diadak-
an melawan pengaruh jang terus-menerus datang kepada djurusan
jang lain. Pada satu waktu adalah kesukaan bagi mereka itu bitjara
tentang kesukaan dan pengharapannja; namun dengan segera mereka
mendjadi segan mendjadikan soal ini pokok pembitjaraannja, de-
ngan mengetahui bahwa seorang dengan siapa telah diikatkannja
nasibnja tidak memperhatikan segala perkara ini. Demikianlah Setan
dengan chianat sekali mendjalin sekeliling mereka itu satu djalan
pendurhakaan kepada Tuhan yesus kristus , maka pertjaja dalam kebenaran jang
indah itu mati dari dalam hati.
Adalah daja-upaja jang dipeladjari betul-betul oleh Setan untuk
menarik orang-orang muda dalam dosa; sebab pada masa itu pas-
tilah ia mendapat kemenangan atas orang itu. Musuh djiwa-djiwa
penuh dengan kebentjian jang amat sangat terhadap tiap-tiap usaha
untuk mempengaruhi orangorang muda dalam djurusan jang be-
nar. Dia bentji segala sesuatu jang akan memberikan pemandangan
jang betul akan Tuhan Tuhan yesus kristus dan al-Maseh. Segala daja-upajanja
terutama ditudjukan terhadap segala orang jang ditempatkan da-
lam satu kedudukan jang baik untuk menerima terang dari surga;
sebab dia mengetahui bahwa sesuatu gerakan dari pihak mereka
itu buat datang hendak berhubung dengan Tuhan akan memberikan
kuasa kepada mereka itu melawan segala pentjobaannja. Seperti
malaikat terang dia datang kepada orang-orang muda dengan tipu-
dajanja jang bermatjam-matjam, dan terlalu sering dia pun berhasil
menawan mereka itu, selangkah demi selangkah, dari pada djalan
kewadjiban.
468
Pergaulan Jang Baik
Orang-orang muda jang dibiarkan kedalam pergaulan satu sama
lain boleh mengadakan pergaulannja itu mendjadi satu berkat atau[451]
satu laknat. Mereka boleh meninggikan, menguatkan, dan mem-
berkati satu sama lain, memperbaiki dalam perangai, dalam tabiat,
dalam pengetahuan; atau oleh membiarkan dirinja mendjadi lalai
dan tidak setia, mereka boleh mengerahkan hanja pengaruh jang me-
nurunkan daradjat sadja. — The Youth’s Instructor, 10 Augustus
1899.
Perkawinan Jang Terburu-buru
Setan selamanja asik mendesak orang-orang muda jang tidak
berpengalaman supaja kawin. namun makin kurang kita memegahk-
an diri dalam perkawinan jang sekarang ini diadakan, lebih baik bagi
kita. jika sifat jang sutji dan tuntutan jang sutji dari perkawinan
dimengerti betul, sekarang pun perkawinan itu tentulah diperkenank-
an oleh Surga, dan hasilnja pun akan mendjadi kesukaan kepada
kedua belah pihak, dan Tuhan pun akan dipermuliakan ....
Agama jang tulen memuliakan pikiran, menghaluskan perasa-
an, menjutjikan pertimbangan, dan mendjadikan jang empunja dia
mendapat bahagian akan kesutjian dan pengaruh Surga; hal itu mem-
bawa malaikat-malaikat hampir, dan mentjeraikan lebih dan makin
lebih dari pada roh dan pengaruh dunia. — “Testimonies for the
Church,” Djilid 2, hal. 252, 253.
Dipengaruhi Supaja Kawin Oleh Setan
Setan sedang bekerdja keras dalam mempengaruhi orangorang
jang sama sekali tidak tjotjok buat satu sama lain supaja bersatu
dalam perkawinan. Dia bermegahkan diri dalam pekerdjaan ini,
oleh sebab itu dia dapat mendatangkan lebih banjak kesengsaraan
dan kemelaratan jang dahsjat kepada keluarga manusia dari pada
mendjalankan ketjerdikannja dalam djurusan jang lain mana pun.
— “Testimonies for the Church,” Djilid 2, hal. 248.[452]
FASAL 154—KAWIN MENGAWIN
Tuhan Tuhan yesus kristus telah menempatkan manusia dalam dunia ini, dan
adalah hak bagi mereka itu supaja makan, minum, berdagang, ka-
win, dan mengawin; namun adalah selamat melakukan segala perkara
ini hanja dalam takut kepada Tuhan yesus kristus . Kita harus hidup dalam dunia
ini berhubung dengan dunia jang kekal. Kedjahatan besar dalam
perkawinan pada zaman nabi Nuh, jaitu anak-anak Tuhan yesus kristus menga-
dakan perhubungan dengan anak-anak manusia. Semua orang jang
mengaku berbakti dan hormat kepada Tuhan yesus kristus menggabungkan diri
dengan orangorang jang hatinja rusak; dan dengan tidak memperdu-
likan sesuatu mereka kawin dengan siapa sadja jang disukainja. Ada
banjak orang sekarang ini jang tidak mempunjai pengalaman jang
dalam didalam peragamaan, jang akan berbuat sama seperti perkara-
perkara jang diperbuat orang pada zaman Nuh. Mereka akan kawin
dengan tiada memikirkan hal itu dengan teliti serta dengan perminta-
an doa. Banjak pula orang jang mengadakan djandji perkawinan itu
sama kurang telitinja sebagaimana mereka itu mengadakan perhu-
bungan dagang; tjinta jang tulen bukannja jang mendjadi pendorong
perkawinan itu.
Gila Berahi Jang Tidak Sutji
Pikiran hendak kawin rupanja mempunjai kuasa jang berisi obat
sihir atas pikiran banjak orang-orang muda. Dua orang berkenalan
satu sama lain; mereka kegila-gilaan satu sama jang lain, dan pikiran
mereka seluruhnja djadi terhisap. Pengertian djadi dibutakan, dan
pertimbangan dibuangkan begitu sadja. Mereka tidak mau tunduk
kepada nasihat dan tak mau ditahankan, melainkan didesaknja supa-
ja kemauannja itu dituruti sadja dengan tidak memperdulikan apa
akibatnja kelak.
Seperti bala sampar, atau penjakit menular, jang mesti selesaik-
an waktu jang ditentukan baginja, begitulah hal kegila-gilaan jang
menawan mereka itu; dan rupanja tidak ada satu perkara jang da-
469
470
pat disebutkan sebagai penahan keadaan itu. Boleh djadi ada djuga
orang sekeliling mereka itu jang insjaf, bahwa, kalau kiranja kedua
belah pihak jang bersangkutan itu disatukan dalam perkawinan, hal
itu akan berakibat dalam kesengsaraan seumur hidup sadja. namun [453]
seruan dan nasihat sudah diberikan dengan sia-sia sadja. Barangka-
li oleh perkawinan jang serupa itu, kegunaan seorang jang Tuhan
mau memberkati dalam pekerdjaanNja akan dilumpuhkan dan dibi-
nasakan; namun pemberian pikiran dan budjukan sama-sama tidak
diperhatikan.
Sesuatu jang dapat dikatakan oleh laki-laki dan perempuan jang
sudah berpengalaman ternjata tidak mendatangkan hasil suatu apa;
tidaklah kuasa padanja untuk mengobahkan putusan jang sudah
diambil oleh mereka atas keinginan hatinja. Mereka tidak lagi mem-
punjai perhatian dalam waktu permintaan doa, dan didalam sesuatu
jang ada hubungannja dengan agama. Mereka itu semata-mata gila
kepada satu sama lain, dan segala kewadjiban hidup dilalaikan, seo-
lah-olah hal jang demikian itu adalah perkara-perkara ketjil sadja.
Dari malam kepada malam lain, orang-orang muda tersebut selalu
bersama sampai djauh tengah malam, — membitjarakan soal jang
penting dan berguna? — Sama sekali tidak. Sebaliknja pokok pem-
bitjaraan jalah perkara-perkara sia-sia jang sama sekali tidak ada
kepentingannja.
Melanggar Undang-Undang Kesehatan Dan Kesopanan
Malaikat-malaikat Setan adalah berdjaga-djaga dengan orang
jang menggunakan sebahagian terbesar dari pada waktu malam da-
lam hal pertjumbuan. Kalau kiranja mata mereka itu terbuka, akan
dilihatnjalah seorang malaikat menuliskan segala pertjakapan dan
perbuatannja. Undang-undang kesehatan dan kesopanan sudah di-
langgar. Adalah lebih tepat kalau sebahagian dari waktu pertjumbuan
itu dihidupkan kembali pada waktu mereka sudah kawin. namun pada
umumnja, perkawinan itu menghabiskan segala tjinta jang dinjatak-
an selama hari bertunangan itu!
Segala waktu pertjumbuan jang diboroskan sampai djauh ma-
lam ini, dalam zaman pertjabulan ini, seringkali berakibat dalam
kerusakan kedua belah pihak jang bertunangan itu. Setan bermegah,
dan Tuhan dihinakan jika laki-laki dan perempuan menghinakan
FASAL 154—KAWIN MENGAWIN 471
dirinja sendiri. Nama baik dan kehormatan dikorbankan dibawah
pengaruh kegila-gilaan tersebut, dan perkawinan orang jang serupa
itu tak dapat disutjikan atas persetudjuan Tuhan Tuhan yesus kristus . Mereka itu
kawin oleh sebab hawa-nafsu menggerakkan mereka itu, dan apabi-
la kebaharuan dari perkara itu sudah selesai, mereka itu akan merasa
apakah jang sudah dibuatnja itu. Dalam waktu enam bulan sesudah
mengutjapkan djandji perkawinan itu, perasaan mereka terhadap
satu sama lain sudah mendapat perobahan. Masing-masing telah [454]
mengetahui selama mereka sudah kawin tentang tabiatnja kawan
jang sudah dipilihnja itu. Masing-masing mendapat kesalahan jang
tidak njata selama mereka masih dimabukkan oleh kebodohan pada
pergaulannja jang dahulu. Perdjandjian jang diutjapkan dihadap-
an mezbah sama sekali tidak mengikat mereka itu bersama-sama.
Sebagai akibat perkawinan jang terburu-buru itu, meski diantara
orang jang mengaku dirinja umat-umat Tuhan sekali pun, terdapat
djuga kehidupan jang tidak rukun satu sama lain, pertjeraian, dan
kekatjauan besar didalam sidang.
Tidak Mengindahkan Nasihat
Tjara kawin mengawin jang seperti ini adalah salah satu dari
rentjana Setan jang istimewa, dan dia beroleh kemenangan dalam
rentjananja itu hampir saban waktu. Saja merasa kepedihan tentang
tidak adanja daja pada saja jika orang-orang jang bersangkutan
datang pada saja meminta nasihat tentang soal ini. Saja boleh bitjara
kepada mereka itu segala perkataan jang Tuhan mau saja katakan;
namun seringkali mereka itu merasa bimbang atas segala sesuatu, dan
membela kebidjaksanaannja dalam mendjalankan maksud mereka
itu sendiri; dan pada achirnja mereka berbuat begitu djuga.
Rupanja mereka itu tidak mempunjai kuasa mengalahkan ke-
hendak hatinja dan kemauannja sendiri, dan akan kawin bagaimana
pun jang akan djadi kelak. Mereka tidak memikirkan hal itu dengan
teliti dan dengan permintaan doa, menjerahkan dirinja dalam tangan
Tuhan yesus kristus , untuk dipimpin dan diatur oleh RohNja. Takut akan Tuhan
rupanja tidak ada dihadapan pandangan mereka itu. Mereka pikir
telah diketahuinja soal itu dengan saksama, dengan tiada akal-budi
dari Tuhan atau pun nasihat dari manusia.
472 1
jika sudah kasep, mereka mendapat bahwa telah diperbuatnja
satu kesalahan, dan telah membahajakan kesenangannja dalam hidup
didunia ini dan keselamatan djiwanja djuga. Mereka tidak mau
mengaku bahwa sesuatu orang pun tahu akan hal mereka melainkan
mereka sendiri, sedangkan kalau nasihat tadinja diterima, mereka
dapat selamatkan diri dari kekuatiran dan dukatjita jang bertahun-
tahun lamanja. namun nasihat itu hanja dibuangkan sadja atas orang
jang sudah menetapkan hatinja hendak menurut djalannja sendiri.
Hawa-nafsu membawa orang-orang jang serupa itu melalui segala
halangan jang akal-budi dan pertimbangan sehat bisa hadapkan.[455]
Tjorak-Tjoraknja Tjinta Tulen
Bahwa tjinta itu adalah satu tanaman jang berasal dari surga.
Bukannja jaitu tidak masuk diakal; bukan pula jaitu buta. Adalah
tjinta itu bersih dan sutji. namun hawa-nafsu hati djasmani itu adalah
berlainan semata-mata. Sementara tjinta sutji akan memasukkan
Tuhan yesus kristus kedalam segala maksudmaksudnja, dan akan bersetudju de-
ngan sempurnanja dengan Roh Tuhan yesus kristus , hawa-nafsu itu akan bersifat
keras kepala, terburu nafsu, tidak masuk diakal, tidak mau menerima
segala larangan, dan akan mendjadikan pilihannja itu satu berhala.
Didalam segala perangai seorang jang mempunjai tjinta jang
benar, rahmat Tuhan yesus kristus akan ditundjukkan. Kesopanan, kesederhanaan,
ketulusan, kesusilaan, dan agama akan mendjadi tanda dari tiap-tiap
langkah kepada perhubungan dalam perkawinan. Orang-orang jang
diperintahkan dengan demikian rupa tidak akan dihisap didalam
pergauian satu sama lain, sehingga kehilangan perhatian, dalam
waktu permintaan doa dan segala upatjara peribadatan ....
Mentjahari Pimpinan Surga
Kalau laki-laki dan perempuan biasakan diri minta doa dua ka-
li sehari sebelum mereka memikir-mikirkan perkawinan, mereka
harus minta doa empat kali sehari jika langkah jang demikian
itu sedang diharap-harapnja. Perkawinan adalah suatu hal jang akan
mempengaruhi dan menggerakkan hidupmu, baik dalam dunia ini
maupun dalam dunia achirat. Seorang Kristen jang tulus tidak ak-
an madjukan rentjananja kedjurusan ini dengan tiada pengetahuan
FASAL 154—KAWIN MENGAWIN 473
bahwa Tuhan yesus kristus memperkenankan tindakannja itu. Dia tidak akan mau
memilih bagi dirinja sendiri. Kita bukannja mau menjenangkan hati
kita sendiri, sebab al-Maseh tidak menjenangkan Dirinja sendiri.
Bukan saja kepingin memberikan pengertian bahwa seseorang harus
kawin dengan seorang jang tidak ditjinta olehnja. Ini akan berarti do-
sa. namun hal suka dan sifat rawan hati mestilah djangan dibolehkan
membawa kepada kebinasaan. Tuhan Tuhan yesus kristus menuntut seluruh hati,
jaitu kasihsajang jang setinggi-tingginja.
Kebanjakan dari perkawinan dizaman kita ini, dan tjaranja per-
kawinan itu didjalankan, membikin mereka itu djadi tanda achir
zaman. Laki-laki dan perempuan ada begitu tegar hati, begitu keras
kepala, sehingga Tuhan Tuhan yesus kristus tidak lagi dimasukkan dalam pikiran.
Agama disampingkan, seolaholah tidak ada artinja dalam soal jang
sutji dan penting itu. namun ketjuali segala orang jang mengaku
pertjaja kepada kebenaran disutjikan olehnja, dan ditinggikan dalam [456]
pikiran dan tabiatnja, mereka itu bukanlah dalam kedudukan jang
sama baiknja dihadapan Tuhan Tuhan yesus kristus seperti orang berdosa jang be-
lum pernah mendengar tentang segala tuntutan-tuntutan kebenaran.
— Review and Herald, 25 September 1888. [457]
FASAL 155—KEWADJIBAN-KEWADJIBAN
PERKAWINAN
Banjak orang jang sudah masuk dalam perkawinan dengan tiada
mempunjai harta-benda suatu apa pun, dengan tiada mempunjai wa-
risan suatu apa. Padanja tidak ada kekuatan badan atau pun tenaga
pikiran untuk mendapat harta-benda. Orang-orang jang serupa itulah
jang biasanja terburu-buru hendak kawin, jang sudah mengambil
kewadjiban-kewadjiban atas dirinja sendiri, jaitu kewadjiban-kewa-
djiban jang tidak diketahuinja dengan pengertian jang betul. Pada
mereka itu tidak ada perasaan jang mulia, dan tinggi, serta tidak
mempunjai pikiran jang benar tentang kewadjiban seorang suami
dan bapa, dan betapa besar ongkosnja untuk menjediakan segala
keperluan rumah-tangga. Maka mereka itu tidak pula menjatak-
an kepatutan dalam pertambahan keluarganja lebih dari pada jang
dinjatakannja dalam hal mereka mendjalankan perusahaannja ....
Perkawinan itu sudah dimaksudkan oleh Surga supaja mendjadi
satu berkat kepada manusia; akan namun , pada umumnja, perkawinan
itu sudah dihinakan dengan begitu rupa sehingga mendjadi satu ku-
tuk jang sangat hebat. Sebahagian besar dari laki-laki dan perempuan
telah berlaku, pada waktu mereka mempersatukan diri dalam perka-
winan, seolaholah soal jang harus diselesaikan olehnja jaitu, apakah
mereka tjinta satu sama lain. namun haruslah mereka itu insjaf bahwa
satu kewadjiban jang lebih djauh dari hal tjinta ini tertanggung atas
mereka itu dalam perkawinannja. Mereka harus timbang apakah
turunannja akan mempunjai kesehatan tubuh dan kekuatan pikir-
an dan peribadatan. namun sedikitlah orang jang sudah bertindak
dengan pendorong hati jang tinggi daradjatnja, dan dengan pertim-
bangan-pertimbangan tinggi jang tak dapat dibuangkannja dengan
begitu sadja — bahwa masjarakat mempunjai tuntutan-tuntutan atas
mereka, bahwa beratnja pengaruh keluarganja akan membikin naik
atau turunnja neratja. — “A Solemn Appeal,” hal. 63, 64 (Edition:
Signs Publishing Company Ltd.).[458]
474
FASAL 156—PERTIMBANGAN JANG BAIK DAN
HAL MENAHANKAN DIRI DALAM
PERKAWINAN
Semua jang mengaku mendjadi orang-orang Kristen seharusnja
tidak boleh masuk dalam tali perkawinan sampai soal itu sudah di-
pertimbangkan dengan seteliti-telitinja serta dengan permintaan doa
jang tekun dari sudut pemandangan jang tinggi, untuk memeriksa
apakah Tuhan yesus kristus dapat dimuliakan oleh perkawinan itu. Lantas mereka
harus pula menimbang setjukupnja akibat tiap-tiap hal perhubungan
perkawinan tersebut, dan azas sutjilah jang harus mendjadi dasar
dari tiaptiap tindakan.
Memandang Kemuka
Sebelum memperbesarkan keluarganja mereka harus mengingat
apakah Tuhan yesus kristus nanti dimuliakan atau dihinakan oleh hal mereka itu
melahirkan anak-anak kedunia ini. Mereka harus berusaha untuk
memuliakan Tuhan yesus kristus oleh perhubungannja sedjak dari mulanja, dan
selama tiap-tiap tahun dalam hidup perkelaminan mereka. Mere-
ka harus memikirkan dengan tenang persediaan apakah jang dapat
diadakan bagi anak-anaknja. Mereka tidak mempunjai hak mela-
hirkan anak-anak kedalam dunia jang kelak mendjadi beban kepada
orang-orang lain. Adakah mereka itu mempunjai perusahaan jang
dapat diharapnja untuk memeliharakan satu keluarga, sehingga tidak
mereka itu mendjadi beban kepada orang lain? Kalau tidak, mereka
melakukan satu kedjahatan dalam melahirkan anak-anak kedunia un-
tuk menanggung sengsara sebab kekurangan pendjagaan, makanan,
dan pakaian.
Meradjalelanja Hawa Nafsu
Dalam zaman jang serba tjepat dan korrup ini segala perkara jang
diatas ini tidak dipertimbangkan. Hawa-nafsu berahi meradjalela,
475
476
dan tidak mau dikendalikan, meskipun kelemahan, kesengsaraan,
dan kematianlah jang mendjadi akibat dari pemerintahannja itu.
Kaum wanita dipaksa kedalam satu kehidupan jang susah, sakit,
dan sengsara, sebab hawa-nafsu jang tak dapat dikendalikan dari
laki-laki jang memakai nama suami — lebih tepat kalau mereka itu
disebut binatang. Ibu-ibu hidup dengan amat sengsaranja, dengan[459]
anak-anak pada tangannja hampir selamanja, serta berusaha dengan
segala matjam djalan untuk mengisi mulut anak-anak itu dengan
makanan serta menutup mereka dengan pakaian. Kesengsaraan jang
bertambah-tambah demikian itulah jang memenuhi dunia.
Hanjalah sedikit sadja tjinta jang benar, tulen, tekun dan sutji.
Barang mahal ini sungguh djarang didapatnja, Hawa nafsu dinamak-
an tjinta. Banjak kaum wanita jang sudah ditjemarkan perasaannja
jang halus dan lemah-lembut, sebab perkawinan membolehkan dia
jang dinamai suami berlaku sebagai binatang terhadap dia.
Tjintanja itu terdapat olehnja sebagai tjinta jang begitu rendah
dalam tabiatnja sehingga dia mendjadi djemu.
Perlunja Penahanan Diri
Bukan main banjaknja keluarga jang hidup dalam keadaan jang
amat menjedihkan, sebab suami dan bapa membolehkan sifat kebi-
natangan jang ada dalamnja lebih berkuasa dari pada sifat akal-budi
dan kesusilaan. Akibatnja jaitu satu perasaan lesu dan kesal sering-
kali dirasakan, akan namun sebabnja djarang sekali diingat sebagai
akibat dari perbuatan mereka jang tidak patut. Bahwa adalah kita
dibawah kewadjiban sutji terhadap Tuhan yesus kristus untuk memeliharakan Roh
kita sutji, dan tubuh kita sehat, supaja kita boleh mendjadi satu fae-
dah kepada manusia, dan bekerdja dengan sempurnanja bagi Tuhan yesus kristus .
— “Testimonies for the Church,” Djilid 2, hal. 380, 381.[460]
FASAL 157—TELADANNJA ISHAK
Tiada seorang jang takut akan Tuhan yesus kristus dapat menghubungkan di-
rinja dengan terbebas dari bahaja kepada seorang jang tidak takut
akan Dia. “Bolehkah dua orang berdjalan bersama-sama, kalau ti-
dak seorang serta dengan seorang?” Kesenangan dan kebahagiaan
perhubungan perkawinan tergantung atas persatuan dari kedua be-
lah pihak; namun diantara orang pertjaja dengan jang tidak pertjaja
terdapatlah pertentangan jang amat besar sekali dalam perasaan,
kemauan hati, dan maksud-maksud. Mereka itu melajani dua tuan,
diantara siapa tidak akan ada persetudjuan. Bagaimana sutji dan
benar azas-azas seorang sekali pun, pengaruhnja kawan jang tidak
pertjaja itu akan mempunjai kemungkinan memimpin dia djauh dari
Tuhan.
Barang siapa jang masuk dalam tali perkawinan sementara ma-
sih belum bertobat, ditempatkan oleh pertobatannja itu dibawah
tanggungan jang lebih berat supaja setia kepada teman-hidupnja,
bagaimana luas pun perbedaan mereka dalam hal peragamaan; namun
meskipun demikian, tuntutan-tuntutan Tuhan yesus kristus haruslah ditempatkan
diatas segala perhubungan duniawi, meskipun pentjobaan dan aniaja
jang mendjadi akibatnja. Dengan roh tjinta dan kelemah-lembutan,
ketulusan ini boleh djadi mempunjai pengaruh untuk menawan jang
tidak pertjaja itu. namun perkawinan seorang Kristen dengan seorang
jang tidak beragama dilarang keras dalam Kitab Sutji. Petundjuk
Tuhan jaitu: “Djangan kamu memakai sama danam jang tjanggung
dengan orang jang tidak pertjaja.”
Ishak dimuliakan tinggi oleh Tuhan yesus kristus , dalam hal ia didjadikan waris
dari segala perdjandjian oleh mana dunia ini akan diberkati; namun
jika dia sudah berusia empat puluh tahun dia menurut pertim-
bangan bapanja dalam mengangkat hambanja jang berpengalaman
dan takut akan Tuhan untuk memilih seorang isteri bagi dia. Maka
hasil perkawinan tersebut, sebagaimana tertulis dalam Kitab Sutji,
adalah satu gambaran jang halus dan indah dari kesukaan rumah
tangga: “Maka oleh Ishak dibawa akan Ribkah kedalam chaimah
477
478
Sarah, bundanja, lalu diambilnja Ribkah akan isterinja dan kasih-
lah ia akan dia. Demikian Ishak pun terhibur kemudian dari pada
kematian bundanja.”[461]
Alangkah bedanja tindakan Ishak tersebut dengan tindakan jang
diambil oleh banjak pemuda zaman kita ini, meski pun diantara
orang-orang jang mengaku dirinja Kristen! Orangorang muda ter-
lalu sering pikir bahwa penjurahan kasihsajangnja adalah satu hal
dimana dirinja sendiri jang harus ditanjakan, — satu hal jang baik
Tuhan Tuhan yesus kristus mau pun orang tuanja tidak boleh mengatur dalam tjara
jang bagaimana pun. Lama sebelum mereka itu mendapat umur de-
wasa, mereka sudah pikir dirinja tjakap untuk mengadakan pilihannja
sendiri, dengan tidak ada bantuan dari orang tuanja. Beberapa tahun
setelah kawin umumnja sudah tjukup menundjuk’kan kesalahannja
itu kepadanja, namun terlalu sering sudah kasep untuk menghindark-
an akibatnja jang mendatangkan bentjana itu. sebab kekurangan
akal-budi dan penahanan diri jang memaksakan pemilihan jang ter-
buruburu itu djugalah jang dibolehkan menambahkan kedjahatan itu,
sampai tali perkawinan itu mendjadi satu pikulan jang menjakitkan.
Banjak orang dengan demikian merusakkan kesenangannja dalam
dunia ini, dan pengharapannja pada dunia achirat.
Kalau kiranja ada satu soal jang harus dipertimbangkan dengan
seteliti-telitinja, dan dimana nasihat orang-orang jang lebih tua dan
lebih berpengalaman harus ditjahari, adalah jaitu dalam soal per-
kawinan; kalau Kitab Sutji pernah diperlakukan sebagai penasihat,
kalau kiranja pimpinan surga harus ditjahari dalam permintaan doa,
adalah jaitu sebelum mengambil langkah jang mengikat dua orang
bersama-sama seumur hidupnja.
Ibu-bapa sekali-kali tidak boleh hilangkan pandangan dari pada
kewadjibannja akan kesenangan anak-anak mereka dikemudian ha-
ri. Penghormatan Ishak kepada pertimbangan bapanja adalah satu
hasil dari pendidikan jang sudah mengadjar dia untuk tjinta akan
hidup penurutan. Sementara Ibrahim menuntut supaja anak-anaknja
menghormati kuasa orang tua, kehidupannja sehari-hari menjaksi-
kgn bahwa kuasa tersebut bukannja satu pemerintahan jang memen-
tingkan diri sendiri atau pun atas kemauan diri sendiri, melainkan
kuasa itu dialaskan atas tjinta, dan mementingkan kemakmuran dan
kesenangan mereka itu.
FASAL 157—TELADANNJA ISHAK 479
Bapa-bapa dan ibu-ibu haruslah merasa bahwa satu kewadjib-
an ada berputar atas mereka itu untuk memimpin kasihsajangnja
orang-orang muda sehingga kasih-sajang itu kiranja ditempatkan
atas orang-orang jang lajak mendjadi teman hidup. Mereka harus
merasa hal itu sebagai satu kewadjiban. bahwa oleh pengadjaran dan [462]
teladan mereka dengan pertolongan karunia Tuhan, merupakan tabi-
at anak-anaknja dengan begitu rupa sedjak dari pada masa ketjilnja
sehingga mereka itu akan mendjadi sutji dan mulia, dan akan tertarik
kepada jang baik dan benar. Djenis menarik djenis; djenis menghar-
gakan djenis pula. Biarlah tjinta akan kebenaran dan kesutjian serta
kebaikan ditanamkan siang-siang dalam djiwa, maka orang-orang
muda akan mentjahari pergauian orangorang jang mempunjai segala
tabiat-tabiat ini djuga ....
Tjinta jang benar itu adalah satu azas jang tinggi dan sutji, se-
mata-mata berbeda dalam tabiat dari tjinta jang ditimbulkan oleh
dorongan hati, dan jang dengan segera mati jika diudji. Adalah
oleh kesetiaan terhadap kewadjiban dalam rumah-tangga kepunjaan
ibu-bapa jang orang-orang muda harus menjediakan dirinja buat
rumah-tangga kepunjaan mereka sendiri. Biarlah mereka itu mem-
biasakan penahanan diri dalam rumah-tangga ibu-bapanja itu, dan
tundjukkan kemurahan hati, sopan-santun, dan perasaan ke-Kristen-
an. Dengan demikian tjinta itu akan selalu terpelihara hangat dalam
hati, dan barang siapa jang keluar dari satu rumahtangga jang demi-
kian untuk berdiri sebagai kepala rumahtangga kepunjaan sendiri
akan mengetahui bagaimana memadjukan kesukaan isteri jang dia
sudah pilih mendjadi teman seumur hidupnja. Perkawinan, ganti
penghabisan hikajat pertjintaan, kelak akan mendjadi permulaannja
sadja. — “Patriarchs and Prophets,” hal. 174-176.
Ellen G. White