Rabu, 29 Januari 2025

muhammad dan islam 9


 ang dia lakukan, dominasi wahyu berbahasa Arab 

sebagai satu sumber legitimasi dan pembimbing agama. 

Demikian juga, 'Abd al-Malik dan penasihac-penasihatnya melaku￾kan renovasi besar ikonografi koin-koin kekhalifahan, melakukannya 

dalam satu cara yang memproyeksikan kualitas legiminacif al-Qur'an. 

Koin-koin yang sebdumnya diterbitkan oleh Umat Beriman berdasar￾kan pada koin-koin model kekaisaran Byzantium dan Sassanid yang 

penggunaannya dimodifikasi cidak dengan mengganci karakteristik gam￾bamya, akan tecapi dengan menambahkan beberapa slogan khas "Be￾lieverish'', seperti "Tidak ada T uhan selain Allah". Akan tetapi 'Abd 

al-Malik menolak model koin lama sepenuhnya, dan secelah beberapa 

periode percobaan, mulai cahun 77/696-697 menerbitkan koin dengan 

desain yang sama sekali baru. Tidak sepeni koin-koin Byzantium dan 

Sassanid dengan gambar pemimpin mereka dan emblem keagamaan, 

seperti salib acau satu api sinagog, koin-koin Bani Umayya yang baru 

ini sepenuhnya inskripsional dan menghindari gambar apa pun. Lebih 

penting lagi, inskripsi koin-koin baru ini-selain nama penerbit, tang￾gal, dan nama komandan Umat Beriman acau gubernumya-mema￾sukkan "dua kalimac syahadat" penuh dan ayac al-Qur'an juga, sering 

kali ayat-ayat yang menekankan ketauhidan Tuhan dengan cara yang



empacik menolak konsep trinicas. Misalnya sering kali dicemukan, ayac 

al-Qur'an 112: 1-3: "Tuhan itu satu, tempat berlindung, Dia tidak bera￾nak dan dipemakankan." Semuanya ini adalah cara memproklamasikan 

secara publik bahwa Umat Beriman yang benar adalah mereka yang me￾rujuk Muhammad sebagai Rasul Allah dan Qur'an yang berbahasa Arab 

sebagai wahyu T uhan. 

233 

Sekalipun perlu beberapa waktu untuk diimplementasikan, koin 

baru yang telah direformasi ini menetapkan ikonografi yang relacif 

terscandardisasi bagi kekaisaran, yaitu sesuatu yang merefleksikan se￾cara konsisten untuk penamanya kali nilai-nilai Umat Beriman. Hal 

ini juga menetapkan keseragaman yang lebih besar dalam nilai koin 

yang tampaknya dicujukan untuk memfasilicasi perekonomian. Dengan 

cara yang sama, 'Abd al-Malik menstandarkan berat dan ukuran resmi 

pemerintah, menggunakannnya sebagai norma baru bagi nilai ukuran 

tradisional Hijaz-satu pilihan yang merefleksikan pentingnya Nabi 

Muhammad dan kota suci Makkah dan Madinah, bagi Umat Beriman, 

dan perhacian 'Abd al-Malik untuk melegitimasi pemerintahan Bani 

Umayya dengan menarik pada sentimen tersebut. Semua ha! ini dapat 

dilihat sebagai usaha-usaha 'Abd al-Malik (dan juga para penggantinya 

Bani Umayya) untuk menyatukan pemerintahan secelah perpecahan 

dalam perang sipil. lebih jauh lagi, mereka berusaha mengikat komuni￾tas dengan cara-cara yang mengekspresikan secara sadar prinsip-prinsip 

dan keimanan yang menjadi penunjuk arah Gerakan Umat Beriman 

dan dengan demikian membantu mencapai tujuan,yaicu membangun 

kerajaan yang saleh yang diperintah oleh hukum Tuhan. Akan tetapi di 

dalam melakukan itu, mereka mengklarifikasi atau meredifinisi batasan￾batasan dari gerakan itu sendiri. 

Satu hal yang juga menarik, yang dilakukan 'Abd al-Malik, ada￾lah dia mengadopsi, untuk waktu yang pendek, gelar khalifat Allah, 

mungkin untuk dipahami sebagai "wakil Tuhan", dalam beberapa koin 

transisional yang diterbitkan, sekalipun masih mendasarkan bencuknya 

pada prototipe Byzantium yang telah dimodifikasi, akan tetapi berisi gambar yang biasanya dipahami sebagai pilihan pada figur terkenal yang 

berpakaian Arab. (Figur yang ada pada koin-koin "khalifah terkenal" 

ini diinterpretasikan secara berbeda, baik sebagai 'Abd al-Malik sendiri 

maupun sebagai Nabi). Pencingnya istilah khalifah Allah ini banyak di￾perdebatkan, tetapi tampaknya sekali lagi, ha! itu merupakan satu usaha 

'Abd al-Malik untuk melegitimasi kekuasaannya dengan merujuk kepa￾da al-Qur'an-khususnya al-Qur'an 38: 26, di mana Tuhan memberi￾cahu Nabi Daud, "O Daud, benar kita memang menjadikanmu khalifah 

di bumi, untuk memberikan pertimbangan hukum di antara manusia di 

bumi dengan benar, maka jangan engkau ikuti nafsumu dengan sia-sia." 

Karena gelar amir al-mu'minin cidak ada di dalam al-Qur'an, kita dapat 

berspekulasi bahwa 'Abd al-Malik mengadopsi iscilah al-Qur'an Khali￾fah Allah dalam usaha untuk memperkuat-atau membangun-persep￾si bahwa kekuasaannya mempunyai garansi di dalam al-Qur-an. Barang￾kali 'Abd al-Malik juga ingin mengaickan dirinya dengan Nabi Daud, 

pendiri Jerusalem, karena ketika itu dia sedang membangun Dome of 

the Rock di sana. Yang jelas, koin-koin ini adalah bukti dokumenter 

penama penerapan istilah khalif ah; ini akhimya menjadi istilah standar 

uncuk para pemimpin Negara Islam. Sekalipun beberapa orang berargu￾mentasi bahwa istil:ah khalifah juga diterapkan pada amir al-mu'minin 

yang mula-mula, sepeni 'Umar, 'Uthman dan 'Ali, akan tetapi tidak 

ada dukungan dokumenter untuk pandangan itu; sekalipun jumlah do￾kumen semacam icu sangac cerbacas, akan cetapi aneh bahwa berlusin￾lusin bukti dokumencer bagi para pemimpin Umat Beriman yang ber￾tanggal sebelum 'Abel al-Malik, yang masing-masing merujuk pimpinan 

sebagai amir al-mu'minin-cak satu pun dia disebuc dengan khalifah. 

Dengan demikian, tampaknya sangat masuk aka! untuk mengaickan 

penggunaan penarna kali khalifah kepada 'Abd al-Malik dan program 

yang dia putuskan mengenai penekanan status al-Qur'an, clan nilai legi￾cimasinya, di ancara. Umac Beriman. Tampaknya bahwa ini merupakan 

bagian dari proyek besar 'Abd al-Malik yang bertujuan mengembalikan 

otoritas kekuasaan Bani Umayya, legitimasi yang secara serius telah cercabik oleh perisciwa (dan recorika anci-Bani Umayya) Perang Sipil 

Kedua. Dia dan Bani Umayya yang kemudian berusaha keras untuk 

melakukannya, khususnya dengan menekankan fondasi agama peme￾rincahan Bani Umayya, secara spesifik scacus mereka sebagai pengganci 

Nabi Muhammad sebagai pemimpin komunicas Umac Beriman dan 

sebagai para pemimpin yang dibimbing oleh wahyu al-Qur'an yang ditu￾runkan kepada Nabi Muhammad. Di dalam melakukan hal icu, mereka 

secara esensial mendefinisikan "Islam" seperci yang kica kecahui seka￾rang. Menyakickan memang, cetapi dua perang sipil yang celah menjadi 

katalis penting bagi perkembangan sejarah ini. 

Problem Mengenai T rinitas 

Perasaan Umat Beriman mengenai diri mereka sendiri sebagai suatu 

gerakan yang terbuka untuk semua yang percaya kepada kecauhidan 

T uhan dan hidup secara saleh-apa yang kica sebuc dengan karakter 

ekumenikal Gerakan Umac Beriman awal-menjadi sesuatu yang sela￾lu terbuka untuk didiskusikan. Akan tetapi kita telah melihat bahwa 

Kaum Yahudi clan Kristiani boleh jadi, clan memang di mana-mana 

telah ada, masuk dalam Gerakan Umat Beriman. Kita juga mencatac 

bahwa syahadac yang mula-mula ("satu kalimac Syahadat'', Tidak ada 

T uhan selain Allah"), baik secara inskripsi maupun licerer, merefleksi￾kan pandangan yang Lebih inklusif ini. Bukti yang seperti itu, clan bukti 

yang ada mengenai umat Kristiani paling cidak, yang sangat akcif cerli￾bac di dalam beberapa bagian komunicas Umac Beriman pada masa Bani 

Umayya, sebagaimana kica telah lihat dalam bab-bab sebelumnya, me￾nunjukkan bahwa kualicas keterbukaan secara konfesional, merupakan 

suatu realicas. Kenyataan bahwa banyak orang-orang Krisciani yang di￾temui oleh Umac Beriman pertama di Timur Dekat adalah monophysit, 

yang formulasi doktrin trinicasnya menekankan hakikat cunggal Kristus, 

acau Nestorian, yang menekankan hakikat kemanusiaan Kristus clan 

mengabaikan ketuhanannya, boleh jadi berarci bahwa mereka kurangmensrimulasi oposisi langsung dari Umar Beriman. Diperkirakan bahwa 

Bani Umayya, yang berkuasa di dan dari Syria khususnya, sadar akan 

permasalahan umat Krisriani, yang sebagian dari mereka merupakan 

pendukung penring bagi rezim ( rermasuk umar Krisriani dari suku Kalb 

yang kuar, yang berkawin-mawin dengan keluarga Mua'awiya dan me￾nyumbang tentara kepada pasukan Umayya). Hal ini dapat menjelaskan 

mengapa Umar Beriman di Syria tampak lebih menekankan pada peran 

Jesus, yang "kedarangan keduanya" muncul dalam rradisi eskarologi 

Islam bertanggal pada periode Bani Umayya. (Kemudian, serelah Bani 

Umayya dijatuhkan, dan Bani Abbasiya memindahkan pusat ke lrak, 

penekanan awal pada Jesus ini dilarang dengan berkembangnya rradisi 

Islam, karena kaum Y ahudi dan Zoroastrian lebih menonjol dan banyak 

di lrak kerimbang orang-orang Kristiani.) 

Namun, Umat Beriman yang cenderung menjadi stickler (orang yang 

tegas bahwa segala sesuatu yang detail harus benar) mengenai perso￾alan ketauhidan Tuhan, membuat doktrin Krisriani mengenai rrinitas 

selalu menjadi masalah. Memang, kita menemukan bahkan di dalam al￾Qur'an beberapa ayat yang menolak pandangan mengenai trinitas, yaitu 

"Mereka orang-orang yang tidak beriman yang mengatakan: 'T uhan 

adalah yang ketiga dari yang tiga (thalich al-Thalachah); karena tidak ada 

Tuhan selain Allah yang satu ... " [Q. 5: 76); "Tuhan itu satu, tempat 

berlindung; Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan ... "[Q. 12: 

1-3) 

Bukti paling awal yang ada (selain al-Qur'an sendiri) bahwa ling￾karan orang-orang penting yang berkuasa di dalam Gerakan Umat Ber￾iman---amir al-mu'minin dan para penasihatnya-cenderung menolak 

doktrin Kristiani ini (T rinitas, Jesus sebagai anak Allah, ketuhanan, 

clan kebangkitan Jesus), ditemukan di beberapa koin awal yang diterbit￾kan oleh Umat Beriman di Syria, berdasarkan pada tipe koin Byzantium 

yang dimodifikasi. !Koin Byzantium yang diterbitkan dengan salib di 

dalamnya (simbol Kristiani mengenai keruhanan Jesus dan kebangkit￾annya) dimodifikasi untuk menunjukkan hanya garis vertikal saja--garis yang horizontal yang memotong yang vertikal dihilangkan, dan sekalipun 

tanggal penerbitan ini diperdebatkan, akan tecapi campaknya telah di￾terbitkan pada masa tahun-rahun pertama kekuasaan 'Abd al-Malik, jika 

bukan sebelumnya (mungkin zaman Mu'awiyya). Bukti yang lebih jelas 

mengenai sikap anti Trinitarian di antara para penguasa darang dengan 

pembangunan Dome of the Rock oleh 'Abd al-Malik pada awal tahun 

72/692. lnskripsi-inskripsi di dalam Dome of the Rock mencakup seleksi 

ayac-ayat al-Qur'an yang secara khusus dipilih, keliharannya, unruk me￾nekankan tidak dapat .diterimanya ajaran triniras dan untuk menekankan 

ajaran ketauhidan T uhan yang tak dapat dibagi. (Lihat "Inskripsi di da￾lam Dome of the Rock, Jerusalem" dalam appendiks B.) 

Karena Dome of the Rock itu dibangun atas perintah pimpinan 

Umat Beriman di lokasi yang terkenal dan dalam gaya yang luar biasa, 

hanya ada sedikit keraguan bahwa 'Abd al-Malik dan para penasihacnya 

ingin mengekspresikan satu pesan yang sangat kuat dan tidak mungkin 

salah. Tampaknya adil unruk berasumsi dari sini bahwa 'Abd al-Malik 

dan elite pemerintah Bani Umayya ketika itu, paling tidak, meninjau 

ulang status Kristiani di dalam komunitas Umat Beriman, sekalipun ba￾nyak orang-orang Kristiani yang terus melayani dinasti tersebut sampai 

kejatuhannya pada rahun 132/750. Arau lebih tepacnya, elite tampak 

terlibat di dalam memikirkan ulang identitas mereka sendiri sebagai 

Umat Beriman dan "membuat garis" antara mereka sendiri dan mereka 

yang menganut dokcrin trinitas. 

Uraian Mengenai Praktik Kultus dalam Islam 

Akan tetapi ada dimensi lain di dalam proses di mana Islam merupakan 

kombinasi dari Gerakan Umat Beriman yang mula-mula yang melibat￾kan aspek-aspek ritual keagamaan tertentu; karena bahkan lebih dari 

sekadar perbedaan teologi, perbedaan di dalam praktik kultuslah yang 

membedakan satu komunitas agama dengan yang lain. Sebagaimana 

celah kita lihac, terdapat bukti bahwa Umat Beriman awal dari Arab, sebagai sacu gerakan keagamaan, berpartisipasi di dalam praktik peri￾badatan komunitas orang-orang Kristiani (dan Yahudi!) yang mereka 

temui di Syria, lrak, dan mungkin di tempat lain-laporan mengenai 

Umat Beriman "membagi" gereja-gereja dengan orang-orang Kristiani, 

dan mengenai penghadapan kiblat atau arah shalat ke timur, khususnya 

tercatat di dalam sejarah. Bukti mengenai Gereja Charisma, dengan 

bagian bangunannya yang berisi altar (apse) yang menghadap ke timur 

dan mihrab yang menghadap ke selatan ditambahkan di dalam bagian 

akhir bangunan, tampaknya meretleksikan secara arsitektural masa 

penting di mana Umat Beriman yang Qur'anic mulai mendefinisi ulang 

dirinya sebagai "Muslim", yang berbeda dengan umat Kristiani yang 

seiman sebelumnya. Boleh jadi bahwa laporan tradisional yang kabur 

mengenai Nabi Muhammad sendiri yang mengubah arah shalat pada 

masa tahun-tahun penamanya di Madinah adalah sacu sentuhan ulang 

memori yang masih ada mengenai perubahan ini, yang diproyeksi ke be￾lakang sampai masa nabi, untuk bisa diterima oleh generasi selanjutnya. 

Persamaan antara beberapa ciri pelaksanaan shalat J umat umat Islam 

dan aspek-aspek tertentu baik dalam ibadah umat Kristiani maupun 

Y ahudi yang didiskusikan oleh beberapa ahli, juga menunjukkan adanya 

tahap awal pengembangan ibadah umat Islam ketika Gerakan Umat 

Beriman memasukkan Umat Beriman Kristiani dan Yahudi. Tidak di￾singgungnya sama sekali di dalam al-Qur'an mengenai komponen yang 

jelas di dalam shalat Jum'at orang-orang Islam-yang penting untuk 

disebut di antaranya, khutba atau sermon oleh imam shalat Jumat, mim￾bar di mana khotbah tersebut disampaikan, atau referensi untuk shalat 

Jumat sebagai shalat khusus-memunculkan pertanyaan apakah ricual 

shalat Jumat memang sudah ada sebelum masa Bani Umayya dan men￾jadi satunya Negara Bani Umayya. 

Akan tetapi adallah jelas, bahwa pratik ibadat mendasar Umat Beri￾man-ibadah shalat, puasa selama Ramadan, dan ibadah haji-kembali 

ke masa Nabi Muhammad dan awal Gerakan Umat Beriman, karena 

semuanya disinggung, jika bukan sepenuhnya dijelaskan, di dalam teks al-Qur'an. Akan tetapi tidak ada keraguan bahwa ritual-ritual ini dan 

ritual lainnya awalnya tidak terlalu kaku didefinisikan sebagaimana 

hal itu kemudian, jadi tampaknya beberapa ritual tersebut berkembang 

di bawah pengaruh praktik Umat Beriman Yahudi at.au Kristiani alir· 

an Fertile Crescent ( atau bahkan pengaruh orang-orang Y ahudi atau 

Kristiani Arab pada masa Nabi Muhammad). Jumlah shalat yang harus 

dikerjakan setiap hari, misalnya, secara eksplisit belum ditetapkan oleh 

al-Qur'an; tradisi Muslim yang kemudian akhirnya menet.apkan lima 

kali sehari sebagaimana disyaratkan, akan tetapi persoalan ini jelas me￾rupakan subjek yang dapat diperdebatkan sebelum konsensusnya dica· 

pai. Perkataan-perkataan yang diatributkan kepada Nabi yang termasuk 

dalam koleksi luulith yang besar, yang dikumpulkan menjadi satu di da￾lam komunitas Muslim pada abad kedua setelah hijrah/abad kedelapan 

masehi dan abad ketiga setelah hijrah/abad kesembilan masehi, berisi 

residu mengenai hal ini dan debat-debat lain di dalam komunitas me· 

ngenai bagaimana berbagai ritual dilaksanakan, yang memberikan in￾formasi bagaimana sej umlah ciri khas ritual-ritual ini tetap berkembang 

untuk beberapa saat, karena praktik-praktik atau sudut pandang yang 

beraneka dikembangkan oleh sejumlah hadith yang berbeda. 

Ritual ibadah haji tampaknya juga berkembang selama masa seja￾rah komunit.as awal. Laporan mengenai 'Abd al-Malik, sebagai amir 

al-mu'minin, memimpin ibadah haji selama masa kepemimpinannya 

berimplikasi bahwa detail ritual haji masih belum ditetapkan ketika itu, 

dan dilaporkan bahwa dia memerintahkan untuk melakukan "restorasi" 

total Ka'bah, atau membersihkannya dari tambahan yang dilakukan 

'Abd Allah lbn Zubayr. Hal yang sama juga, pendahulu 'Abd al-Malik, 

amir mu'minin Mu'awiyya {yang memerintah pada tahun 41-60/661-

680), merupakan spirit yang ada di batik konstruksi maqsura/tabir pert.a￾ma di dalam shalat untuk memisahkan dirinya dengan barisan atau shaf 

Umat Beriman yang :shalat (satu konstruksi yang mungkin agak sama 

dalam fungsinya dengan iconostasis atau tabir ikon yang menutupi peja· 

bat gereja dengan kongregasinya di gereja). 

Proses mendefinisi ulang apa yang menjadi ritual umat Islam dengan demikian berakhir s.elama beberapa-mungkin banyak-dekade setelah 

Nabi Muhammad wafat. 

Uraian Mengenai Cerita Asal Usul Islam 

Dimensi lain mengenai transformasi Gerakan Umat Beriman ini ke 

dalam Islam melibatkan konstruksi cerita asli mengenai peristiwa pen￾ting di dalam kehidupan komunitas Umat Beriman/Muslim. Banyak 

orang di dalam komunitas memberikan sumbangan terhadap proses 

mengingat, mengumpulkan, dan membuat ulang cerita mengenai apa 

yang terjadi di dalam komunitas pada masa-masa Nabi Muhammad dan 

selama masa penaklukan clan perang sipil; akan tetapi jelas bahwa pe￾nguasa Bani Umayya, khususnya, memainkan peranan ucama di dalam 

mendorong aktivitas ini. Bani Umayya mengundang orang-orang pan￾dai untuk mendorong clan mendukungnya dengan patronase--beberapa 

contoh terkenal adalah Ibn Shihab al-Zuhri dan 'Urwa Ibn al-Zubayr, 

yang keduanya memberikan sumbangan penting bagi gambaran biografi 

penama mengenai Nabi Muhammad dan karier kenabiannya. 

Cerita mengenai asal usu! Islam terfokus pada beberapa tema uta￾ma dan isu, yang memberikan justifikasi detail mengenai eksistensi 

komunitas itu; clan cerita ini, sampai sekarang, membentuk satu dari 

sumber utama informasi di mana para ahli sejarah harus menggunakan￾nya untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa asal usu! Islam. Beberapa 

tema terklaster di seputar kehidupan Nabi Muhammad; tujuan yang 

dikandungnya adalah untuk mendemonstrasikan status kenabian Nabi 

Muhammad, tetap menjaga model nabi-nabi yang datang sebelumnya, 

clan untuk menjelaskan tingkah laku ketika menerima wahyu al-Qur'an. 

Tema-tema lain khususnya yang berkaitan dengan pertunjukan me￾ngenai bagaimana Nabi Muhammad mendirikan komunitas asli Umat 

Beriman clan bagaimana komunitas itu terus benahan clan tetap pada 

nilai-nilai fondasinya sampai beberapa tahun dan dekade setelah Nabi 

wafat. Terna lain memberikan justifikasi bagi hegemoni Umat Beriman/ Muslim acas area dan populasi yang luas di bawah kekuasannya, discruk￾cur dengan dua proposisi bahwa kemenangan militer Umat Beriman 

acas Byzantium dan Sassanid adalah tanda keberpihakan T uhan dan 

bahwa kekuasaan mereka didedikasikan uncuk merealisasikan hukum 

T uhan di bumi. 

Tujuan narasi mengenai asal usu! ini, begicu semuanya terkumpul, 

adalah untuk melegicimasi komunitas Umat Beriman dalam pengercian 

umum dengan menegaskan rincian mengenai bagaimana komunitas 

dimulai bagi semua Umac Beriman-khususnya mereka yang cerlahir 

kemudian untuk mengecahui Nabi acau uncuk menjadi saksi masa-masa 

awal ekspansi komunitas. Akan cetapi jelas juga bahwa pelaksanaan 

legicimasi ini diarahkan bukan hanya ke dalam, cecapi juga ke luar, ke￾pada orang-orang yang belum beriman/non Muslim. Cerita mengenai 

kenabian Nabi Muhammad menjadi jelas bahwa seseorang tidak dapat 

menjadi seorang yang beriman (atau Muslim) tanpa mengakui Nabi 

Muhammad sebagai nabinya, dan dengan demikian icu akan memban￾tu membuat garis yang akan membedakan Muslim dengan Krisciani 

dan Yahudi, yang reservasinya mengenai kenabian Nabi Muhammad 

telah kica ketahui. Demikian pula, narasi luas mengenai penaklukan, 

semencara sambil menekankan canpa henci mocivasi keagamaan sang 

penakluk, secara konsisten juga menghadirkan mereka sebagai Mus￾lim-bukan sebagai Umac Beriman acau sebagai muhajirun, dua istilah 

yang kica cahu dari bukci-bukti Qur'anik dan bukti dokumenter non￾Islamic merupakan sacu-sacunya yang sebenamya digunakan oleh para 

penakluk untuk merujuk kepada mereka sendiri pada awal-awal cahun 

gerakan. Penekanan pada idencicas Muslim ini di dalam narasi mengenai 

penaklukan tampaknya menjadi bagian dari proses di mana Gerakan 

Umat Beriman mengeluarkan Kristiani dan Yahudi, dan melakukan de￾finisi ulang diri mereka sendiri sebagai hanya diterapkan kepada Umat 

Beriman yang mengikuci hukum al-Qur'an-seperci yang akan kita se￾buc dengan Muslim. Pembauran Identitas Politik "Orang Arab" 

Ciri khas lain transformasi Gerakan Umat Beriman menjadi Islam 

adalah artikulasi mengenai identitas politik "Arab" untuk pertama 

kali-yaitu, identitas kolektif yang bukan semata-mata budaya, akan 

tetapi ekspresi diri secara lepas atau longgar di dalam bentuk klaim po￾litik. Sebagai satu identitas politik, keanggotaan di dalam kelompok ini 

memberikan kehormatan politik khusus, terutama hak untuk dipandang 

sebagai bagian dari kasta yang berkuasa di dalam kekuasaan Bani Umay￾ya/Muslim yang baru. 

243 

Kadang dikatakan bahwa munculnya lslam-apa yang kita lebih 

suka untuk memahaminya sebagai kemunculan pertama dan ekspansi 

Gerakan Umat Beriman-secara esensial adalah gerakan orang "Arab". 

lmplikasi pandangan yang semacam itu adalah bahwa identitas politik 

"Arab" sudah ada pada masa khotbah Nabi Muhammad dan hal itu 

merupakan dorongan yang kuat untuk merealisasikan identitas kolektif 

yang laten sebagai "Arab" ini dalam bentuk politik yang menjadi sebab 

ekspansi Umat Beriman dan penciptaan kekuasaan mereka. Akan teta￾pi pandangan ini anachronistic (bertentangan dengan zaman) dan sangat 

tidak benar. Hal itu biasanya merepresentasikan interpolasi yang terlalu 

sederhana kembali kepada abad ketujuh mengenai konsep modem nasi￾onalisme Arab yang hanya ada pada akhir abad kesembilan betas. 

Orang-orang yang berbahasa Arab dari Arab dan wilayah sekitar· 

nya pada awal abad ketujuh (bahkan pada masa kuno) pasti sadar akan 

kenyataan bahwa mereka berbicara dalam bentuk yang saling bisa di￾pahami dengan bahasa yang sama, dan di sana terdapat bahasa puitis 

yang sama, bahasa Arab, yang merepresentasikan pemikiran literer yang 

berbeda dengan dialek tertentu yang dipakai sebagai bahasa percakap￾an. Akan tetapi ini hanya bicara mengenai linguistik yang samar, dan 

mungkin budaya, identitas, bukan bicara mengenai hal yang bersifat 

politis sebagai "orang-orang Arab". Hampir tidak ada bukti mengenai 

adanya identitas politik "Arab" kolektif sebelum Umat Beriman men-ciptakan kekuasaannya. J uga, interpretasi "national Arab'' atau "nati￾vist" (pribumi) mengenai awal mula Gerakan Umat Beriman dan Islam 

tidak memperhitungkan diamnya al-Qur'an mengenai konsep identitas 

politik "Arab". Dalam beberapa ayat, al-Qur'an merujuk kepada dirinya 

sebagai "Qur'an yang berbahasa Arab". Akan tetapi ini merupakan per￾nyataan yang bersifat linguistik, tidak lebih. Tidak pemah di mana pun 

al-Qur'an mengajukan, atau bahkan menganjurkan, satu bentuk identi￾tas kolektif selain Umat Beriman itu-satu identitas yang langsung ber￾dasarkan pada iman dan perbuatan baik, bukan pada afiliasi etnik atau 

"nasional" atau kultural. Lebih jauh lagi, hanya sedikit al-Qur'an me· 

nyinggung a'rab-yang dipahami sebagai kaum nomaden-<lengan te￾kanan yang bersifac merendahkan; cenrang "orang-orang Arab" ('arab) 

al-Qur'an sama sekali tidak bicara. 

Populasi yang berbicara bahasa Arab di Timur Dekat ketika itu 

terbagi menjadi suku-suku yang berbeda, dan kepada suku masing￾masinglah orang-orang ini berutang identitas-bukan pada kepercayaan 

mereka. Dengan kata lain, kita tidak bisa lagi bicara mengenai identitas 

politik "orang Arab" ketika itu dibanding jika kita bicara mengenai 

orang lnggris, Irish, Scodandia, Amerika, Australia, Kanada, New Ze￾aland, Jamaica, dan seterusnya sekarang, sebagai yang punya identitas 

"Anglo" yang sama dengan kandungan politis yang penting di dalamnya 

(ketimbang semata-mata budaya). Berpandangan bahwa inti Gerakan 

Umat Beriman adalah gerakan "nasional" atau "native" atau "orang￾orang Arab" khususnya, adalah salah, karena mengaburkan karakteris￾tik penting dari Getakan Umat Beriman tersebut, yang jelas di dalam 

al-Qur'an dan di dalam beberapa dokumen yang kita punya-hakikat￾nya sebagai gerakan berakar pada kepercayaan agama. 

Dengan demikian, sekalipun tidak ada bukti bahwa identitas "Arab" 

memberikan sumbangan pada Gerakan Umat Beriman yang awal, tapi 

tampak jelas bahwa dengan berjalannya waktu, kesuksesan Gerakan 

Umat Beriman di dalam membangun suatu kekuasaan membantu men￾ciptakan identitas politik Arab yang bersifat embrionik di dalam pikiran para elite penguasa. Dengan kara lain, idenciras Arab merupakan hasil 

yang tidak dikehendaki dari Oerakan Umat Beriman, bukan merupakan 

sebab darinya. Kejaclian historis bahwa gerakan tersebut mulai di Arab 

berarci bahwa lingkaran penguasa didominasi hampir secara eksklusif 

oleh orang-orang Arab (terucama, memang, orang-orang Hijaz) yang ba￾hasa aslinya adalah bahasa Arab. Begitu Umat Beriman tersebar ke area 

yang baru clan luas, clan mengukuhkan hegemoni mereka di sana-Syria, 

lrak, Iran, Mesir, dan area yang lebih jauh lagi-kelompok militer yang 

terkenal clan sejumlah serdadunya, semuanya berbicara bahasa Arab dan 

kebanyakan dari Arab, hampir tidak mungkin gaga! untuk menyadari 

atau mengetahui bahwa kebanyakan subjek mereka bukan yang berbaha￾sa Arab. Asosiasi bahasa Arab dengan dominasi politik dengan demikian 

mungkin telah menciptakan satu perasaan di lingkungan yang berbahasa 

Arab bahwa kerajaan adalah merupakan "kerajaan Arab" clan bahwa se￾mua orang yang berbicara bahasa Arab secara politis merupakan keluarga 

karena status dominan yang sama di dalam kerajaan yang baru tersebut. 

Akan tetapi identitas poltik "Arab" ini tetap lemah (sampai abad ke￾sembilan belas) clan tidak pernah secara serius menentang identitas suku 

yang mendasar dari kebanyakan orang-orang Arab. 

Rasa akan identitas "Arab" ini yang digambarkan oleh seseorang 

sebagai berkembang atau tumbuh, khususnya di level atau ranking atas 

elite penguasa, juga diekpresikan di dalam tradisi historiografi yang 

muncul. Mayoritas narasi penaklukan yang berjilid-jilid, dengan mengi￾kuti apa yang kita kenal dengan kosa kaca "yang diperbarui" (reformed), 

berbicara dengan istilah orang-orang Muslim menaklukkan non-Muslim 

(bukan dengan istilah Umat Beriman dan bukan Umat Beriman); akan 

cerapi terdapat beberapa laporan di mana konfrontasi dijelaskan sebagai 

antara "orang-orang Arab" di satu sisi dengan 'ajam (orang-orang yang 

tidak berbahasa Arab), a tau Byzantium clan Persia di sisi lain. Kosa kata 

yang semacam ini tampaknya untuk merefleksikan kategori identitas za￾man yang mengikuti perubahan dalam konseptualisasi ini, yaitu ketika 

narasi penaklukan d isusun, bukan masa ketika penaklukan itu sendiri. Bukan hanya pengalaman akan kekuasaan, akan tetapi juga hadir￾nya al-Qur'an yang berbahasa Arab, yang telah memberikan dorongan 

akan adanya kristalisasi identitas Arab yang sedang tumbuh pada masa 

Bani Umayya ini. Begitu Gerakan Umat Beriman berkembang menjadi 

Islam, di sana berkembang-sebagaimana telah kita lihat-penekanan 

yang semakin kuat pada hukum al-Qur'an sebagai determinasi penting 

dari status seorang Muslim. Akan tetapi, tekanan kuat pada al-Qur'an 

yang berbahasa Arab ini sangat cocok dengan munculnya kesadaran 

akan identitas politik "Arab" di antara elite penguasa yang sekarang 

memilih mengidentifikasi diri sebagai Muslim ketimbang sebagai orang 

beriman. 

Perubahan Resmi vs Perubahan Umum 

T ransformasi besar yang baru saja digambarkan, di mana Islam meng￾kristal dari Gerakan Umat Beriman, sebagian adalah merupakan hasil 

keputusan yang disengaja yang dibuat oleh penguasa Dinasti Umayya di 

bawah 'Abd al-Malik dan para penggantinya, dan sebagian merupakan 

hasil perubahan perspektif di antara para petinggi clan orang-orang yang 

ada di belakang Uma·t Beriman itu sendiri-keduanya, Umat Beriman 

yang berorientasi al-Qur'an yang Arab asli dan mereka kaum Yahudi 

clan Kristiani yang telah menjadi bagian Gerakan Umat Beriman awal. 

Munculnya Islam clan hilangnya konsepsi asli yang mengorganisasi 

Gerakan Umat Beriman dengan demikian menggabungkan perubahan 

yang cukup tiba-tiba clan radikal dengan yang lain yang mengambil 

bentuk hanya secara perlahan clan selama berdekade-dekade, kadang 

juga berabad, untuk mencapai kesempumaan. Peristiwa resmi seperti 

misalnya perubahan koin 'Abd al-Malik, dengan penekanannya pada 

legitimasi al-Qur'an atau pembangunan Dome of the Rock, dengan 

penggunaan pesan inskripsi "dua kalimah syahadat" yang empatik dan 

juga sangat anti Trinitarian, dapat ditanggali cukup pasti dalam bebe￾rapa tahun. Di sisi lain, persepsi yang semakin tersebar dan tumbuh di ancara orang-orang Krisciani, Yahudi, dan Umac Beriman yang Qur'anik 

bahwa mungkin hanya yang terakhir yang benar-benar bagian dari 

gerakan, tampak semakin banyak dianut secara perlahan. Lebih jauh, 

hubungan anrara dua macam perubahan ini tidak jelas. Apakah inisiatif 

kebijakan tercenru dari Bani Umayya (seperri penenrangan rerhadap 

trinitas) menyinari jalan menuju reorientasi pemikiran umum1 Arau 

apakah kebijakan itu sendiri merupakan ekspresi resmi perubahan pada 

sikap umum yang sedang terjadi? Kita cidak bisa memastikan, akan teca￾pi dapat dikatakan bahwa sejumlah inisiatif kebijakan kunci yang jelas￾jelas sesuai dengan perubahan intelektual dari Gerakan Umat Beriman 

yang lebih ekumenikal kepada yang lebih terturup dengan pengakuan 

sebagai Muslim tampak muncul pada rahun 70-an/690-an, pada masa 

'Abd al-Malik. Di sisi lain, kita tidak dapat mengarakan bahwa peru· 

bahan dari Gerakan Umat Beriman menjadi Islam itu sempurna ketika 

itu, karena kica terus menemukan bukti mengenai kolaborasi yang rapat 

dari orang-orang Kristiani (dan mungkin beberapa orang Yahudi) de￾ngan orang-orang Muslim untuk beberapa cahun setelah itu. Kata-kata 

bijak yang diperunukkan t bagi amir al-mu'minin Bani Umayya, 'Umar 

(II) lbn 'Abd al-'Aziz, yang berkuasa antara tahun 99-101/717-720 dan 

cerkenal dengan kesalehannya, menunjukkan bahwa dia menghargai 

tinggi pendeta Kristiani dan orang-orang suci, clan dia wafat ketika me￾ngunjungi biara terkenal St. Simeon, di puncak gunung dekat Aleppo, 

di mana kuburannya masih dapat dilihat. Persahabatan acau kerja sama 

yang erat ancara penasihat Kristiani dengan para khalifah terakhir Bani 

Umayya-pengabdian John of Damascus kepada Hisyam adalah contoh 

paling dikenal-boleh jadi juga merupakan petunjuk atau tanda satu ta· 

hap awal adanya tempat sempurna bagi umat Kristiani dan Yahudi yang 

saleh di dalam kepemimpinan Gerakan Umat Beriman. Konstruksi yang 

terus-menerus, atau paling tidak rekonstruksi, gereja•gereja Kristiani di 

wilayah geografi Syria sampai akhir abad kedua hijriah/delapan masehi, 

yang dapat didara dari lantai mosaiknya yang digali, juga menunjukkan 

bahwa, bahkan beberapa saat secelah Gerakan Umat Beriman telah me-nyadari diri sebagai penguasa/rezim Muslim, rezim tersebut tidak selalu 

keras secara konfensional di dalam kebijakan-kebijakannya. 

Namun hanya ada sedikit keraguan bahwa pada cahun-tahun ter￾akhir abad pertama hijriah/abad kedelapan masehi, karakter gerakan 

"sebagai Umat Beriman" (Believerish) yang lebih terbuka, mulai membe￾rikan jalan kepada identitas lebih cegas secara definitif kepada mereka 

yang berada di dalam gerakan, sebagai anggota dari satu pengakuan 

baru, yaitu Islam. Kita dapat melihat ini dengan mempertimbangkan 

polemik agama Kristiani abad ketujuh dan delapan. Sebagaimana pole￾mik awal juga, maka yang ditulis selama abad pertama hijriah/abad ke￾tujuh masehi dipenuhi dengan penyerangan terhadap kesalahan agama 

Yahudi atau terhadap bentuk rival (heretic) Kristiani-Nestorianisme, 

monophysitisme, atau dokcrin resmi Byzantium. Akan tetapi tidak ada 

penyerangan terhadap Islam dalam polemik ini, sekalipun beberapa 

di antaranya menyinggung secara implisit hadimya seorang amir atau 

perwakilan lain dari mhaggraye dalam pertencangan di dalam eeks yang 

dijelaskan. Para ahli polemik Kristiani abad ketujuh ini tampaknya be￾lum mengakui Umat Beriman sebagi kredo agama terpisah yang perlu 

ditolak secara teologis. Hanya dalam beberapa tahun terakhir dari abad 

pertama hijriah/abad ketujuh masehi dan pada abad kedua hijriah/abad 

kedelapan masehilah kita mulai menemukan polemik Kristiani yang 

memberikan argumen-argumen yang berusaha untuk menolak posisi 

teologis ucama dalam Islam-sebagai bukti bahwa pada saat itu seseo￾rang merepresentasikan Islam dengan cara menjelaskannya sebagai satu 

kredo yang berbeda dengan Kristiani. Akan tetapi pengertian bahwa 

Gerakan Umat Beriman yang menjadi Islam tidaklah berbeda secara ke￾seluruhan sama sekali dengan Kristiani, paling tidak, tampak dalam be￾berapa hat masih ada bahkan sampai pada pertengahan abad kedelapan, 

karena kemudian John Damascus-yang, sebagai administrator tinggi 

bagi Oinasti Umayya, pasti tahu di mana dia berbicara-menulis khot￾bahnya yang terkenal mengenai "Heresy of Ishmaelites". (Heretiknya 

para keturunan Ismail). Dengan kaca lain, dia masih dapat memandang Islam yang ada scbagai bcncuk hcrctik Kristiani, kctimbang scbagai aga￾ma yang berdiri sendiri secara penuh. 

T elah lama diakui bahwa Islam dalam bentuknya yang sepenuhnya 

telah berkembang, yang dapat kita lihat pada abad kedua dan ketiga 

hijriah/delapan dan sembilan maschi, adalah hasil proses pcrkcmbangan 

yang rerus-menerus. Banyak yang telah mendiskusikan perkembangan 

institusi mengenai Negara lshnn pertama, yang dimulai di Arab deng;m 

hanya persiapan semencara, akan tecapi yang dalam sacu abad telah 

memperoleh, bukan hanya tencara yang kokoh, akan tetapi juga institu￾si politik, juridis, dan administratif yang kuat. Yang lain telah memba￾has tentang perkembang;m dan modifik;tsi doktrin teologi dalam Islam, 

membangun doktrin mendasar yang ditemukan di dalam al-Qur'an, 

satu proses yang tampaknya dapat berjalan secara serius hanya di akhir 

periode Bani Umayya (pertengahan pertama abad kedua hijriah/abad 

kedelapan masehi). Akan tetapi, dua proses perkembangan ini tidak memberikan cerita penuh. Sama pentingnya juga-bahkan mungkin 

lebih pencing-adalab proses ketiga, di mana Islam, sebagai sacu kon￾fesi agama yang berbeda yang berpusat pada referensi al-Qur'an sebagai 

wahyu terakhir dari firman Tuhan yang abadi dan pengakuan Nabi Mu￾hammad sebagai nabi terakhir dan rasul dari firman T uhan, muncul dari 

Gerakan Umat Berirnan yang didefinisikan secara lebih longgar yang 

didirikan oleh Muhammad. Proses inilah yang kita usahakan untuk me￾nelusurinya pada halaman sebelumnya, yang benar-benar membangun 

ciri khas yang berkarakceriscik dari Islam.



"D

okumen umat", kadang juga disebut dengan "Konstitusi Madi￾nah", "Dokumen Sahifa!', a tau "Sunna jami' a!', adalah sekelompok 

dokumen yang saling terkait atau klausul perjanjian yang tampaknya 

disepakati atau dibuat antara Nabi Muhammad dengan orang-orang 

Yathrib. Domumen aslinya telah hilang, akan tetapi teksnya masih ter￾jaga, dengan sedikit: variasi, dalam dua literatur Islam yang mula-mula: 

the sira (biografi Nabi Muhammad) yang ditulis oleh Muhammad lbn 

Ishaq (wafat sekitar 150/767), dan Kitab al--Amwal (buku mengenai 

harta kekayaan) karangan Abu 'Ubayd al-Qasim lbn Sallam ( wafat 

224/838). Sehubungan dengan teks-teks literatur yang disusun seabad 

atau lebih setelah masa Nabi Muhammad, orang dapat bertanya menge￾nai otentisitas dari teks ini; akan tetapi konsensus para sarjana-bahkan 

mereka yang secara umum bersikap skeptis mengenai reliabilitas teks 

terakhir ini-adalah, bahwa dokumen umat adalah transkripsi yang cu￾kup akurat mengenai dokumen awal yang aktual. Hal ini dikarenakan, 

baik dalam bentuk maupun isinya, tampak kuno dan karena dokumen 

itu mengemukakan sesuatu dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan 

pandangan-pandangan yang diidealkan kemudian; oleh karenanya tam· 

paknya dokumen ini bukan invensi yang kemudian. 

Terjemahan yang ada di sini terutama mengikuti teks lbn Ishaq. Saya sangat bergantung pada terjemahan dan analisis yang lebih awal 

yang dibuat oleh Alfred Guillaume, R. B. Serjeant, dan Michael Leeker: 

Alfred Guillaume, The Ufe of Muhammad (Oxford: Oxford University 

Press, 1995), 231-233. 

R. B. Serjeant, "The "Sunnah Jami'ah", Pacts with the Yathrib Jews, 

and the "Tahrim" of Yathrib: Analysis an Translation of the Docu￾ments Comrised in the So-Called "Constitution of Medina," Bulletin 

of the School of Oriental and African Studies, University of London 41 

(1978): 1-42. 

Michael Leeker, The "Constitution of Medina": Muhammad's First Legal 

Document (Perinceton, NJ: Darwin, 2004). 

Frasa-frasa yang menunjukkan kehormatan setelah nama-nama Tu￾han clan Nabi Muhammad dalam kebanyakan versi teks telah dihilang￾kan di sini. 

Teks 

lni adalah satu dokumen dari Muhammad yang merupakan seorang Nabi 

(al-nabi) , antara Umat Beriman dan Kaum Muslim Quraysh dan Yathrib 

dan orang-orang yang mengikuti mereka dan melekatkan diri mereka 

kepada mereka dan berjuang bersama mereka. lngatlah, mereka adalah satu 

komunitas ( umma) dengan mengecualikan orang [lain]. 

Kaum muhajirin dari kaum Quraysh [masih tetap] bertanggung jawab atas 

urusan mereka sendiri, mengatur masalah blood money (kompensasi untuk 

pembunuhan) di antara mereka sendiri, dan memberi ransum untuk tahanan 

mereka dengan mengikuti tradisi dan apa yang adil di antara Umat Beriman. 

Bani 'Awf [masih tetap} bertanggung jawab atas urusan mereka sendiri, 

mengelola persoalan blood money di antara mereka sendiri sebagaimana sebelumnya; setiap seksi dari mereka memberi ransum pada cahanan mereka 

sesuai dengan tradisi dan apa yang adil di antara Umat Beriman. 

Bani al-Harith [masih tewp} bert.anggung jawab at.as urusan mereka sendiri, 

mengelola persoalan blood money di ant.ara mereka sendiri sebagaimana 

sebelumnya; setiap seksi dari mereka memberi ransum pada cahanan mereka 

sesuai dengan tradisi dan apa yang adil di ant.ara Umat Beriman. 

Bani sa'idah [masih tet.ap] bertanggungjawab at.as urusan mereka sendiri, ... 

Bani Jusham [masih tet.ap} bertanggung jawab at.as urusan mereka sendiri, ... 

Bani al-Najar [masih tet.ap} bert.anggung jawab at.as urusan mereka 

sendiri, ... 

Bani 'Amr ibn 'Aw{ [masih telilf>} bert.anggung jawab atas urusan mereka 

sendiri,. .. 

Bani al-Nabit [masih tet.ap} bert.anggung jawab at.as urusan mereka sendiri, ... 

Bani al-Aws [masih tet.ap} bertanggung jawab at.as urusan mereka sendiri, ... 

Umat Beriman hendaknya tidak gaga! memberi [bant.uan} kepada orang yang 

berut.ang di antara mereka [atau: orang yang sangat miskin} di antara mereka 

dalam masalah ransum atau blood money, sebagaimana tradisi yang ada. 

Umat Beriman hendaknya tidak membuat aliansi dengan klien dari Umat 

Beriman lain uncuk mencelakakan at.au menyakiti yang terakhir [atau: 

mengeluarkannya]. 

Umat Beriman yang takwa kepada Tuhan akan menent.ang siapa saja 

di ant.ara mereka yang bertingkah laku memalukan, melakukan ekstorsi/ 

memperoleh sesuacu s.ecara ilegal acau [menyebarkan} pengkhianatan dan 

perrnusuhan atau diss.ensi /ketidaksetujuan yang membawa konflik di antara 

Umat Beriman. lngatlah, tangan mereka hendaknya bersatu melawannya, 

sekalipun dia adalah anak salah satu dari mereka. Seorang Beriman hendaknya ridak membunuh seorang beriman {lain) demi 

untuk kepentingan orang yang ticlak beriman (kafir) , henclaknyajuga tidak 

mernbantu orang yang c:iclak beriman melawan orang beriman. 

Perlindungan Tuhan itu satu; yang terendah di antara mereka [yaitu dari 

Umat Beriman) clapat memberikan perlindungan {kepada orang luar) yang 

bergantung sepenuhnya kepada mereka. 

Umat Beriman adalah sekutu ( mawali) satu sama lain, dengan 

mengehuirkan orang lain. 

Siapa saja yang mengikuti kita di antara Umat Yahudi harus clapat bantuan 

clan pelayanan yang sama; mereka hendaknya ticlak ditindas, ticlak juga 

{salah satu di antara kita) bersatu untuk memusuhi mereka. 

Keclamaian Umat Beriman itu ticlak terbagi. Orang beriman henclaknya juga 

ridak membuat perclamaian {secara terpisah) dengan mengeluarkan [ tanpa 

konsultasi?) orang Beriman {yang lain) di dalam berperang di jalan T uhan, 

kecuali atas dasar kesamaan clan keadilan di antara mereka. 

Semua kelompok operasi ekspansi yang telah bersama-sama untuk operasi 

bersama kita harus mengikuti satu sama lain {bergiliran?). 

Umat Beriman hendaknya membalas dendam atas pertumpahan clarah yang 

lain di jalan T uhan. 

Umat Beriman yang bertakwa sejalan dengan yang terbaik clan terbenar clari 

{persetujuan ?) ini. 

Henclaknya tak seorang politeis ( musyrik) pun diberi perlindungan atas 

properti yang dimiliki orang-orang Quraysh, juga atas seseorang; dia 

hendaknya juga ridak berada di antaranya untuk melawan Seorang Beriman. 

Siapa pun yang membunuh seorang Beriman tanpa alasan yang masuk akal, 

[pembunuhan menjadi vaUd atau otentik] atas dasar bukti yang jelas, harus 

dibunuh sebagai balas dendam, kecuali keturunan berikutnya {clari yang 

dibunuh) terpuaskan/rela {dengan blood money). Semua Umat Beriman harus melawannya; segala sesuatu selain berdiri [bersatuJ melawannya 

hendaknya tidak diperbolehkan buat mereka. 

Tidak diizinkan bagi seorang Beriman yang mendukung perjanjian ini 

( sahif a), dan beriman pada T uhan dan Hari Akhir, untuk membantu 

seorang pendosa [pembunuh? J atau memberinya perlindungan. Barang siapa 

yang membantunya atau memberinya perlindungan akan mendapat kutukan 

dari Tuhan dan Kemarahan-Nya pada hari Kebangkitan; dan iobat maupun 

ransum tidak akan diterima darinya. 

Dalam perkara apa pun kamu tidak setuju hendaknya merujuk kepada Allah 

dan Nabi Muhammad [untuk resolusi]. 

Orang-orang Y ahudi hendaknya mernbayar bagian [ merekal dengan Umat 

Berirnan, sejauh mereka terlibat di dalam perang [yaitu, bersama-sama satu 

sama lain]. 

Umat Y ahudi dari Bani 'Awf adalah satu komunitas [ umat] dengan Umat 

Beriman; Umat Yahudi mempunyai agama/hukum mereka (din) dan orang￾orang Muslim mempunyai agama/hukum mereka; klien ( mawali) mereka 

, dan orang-orang mereka, menerima bahwa siapa pun yang bertingkah 

laku tidak adil dan berbuat khianat [atau berbuat dosa] hanya akan 

menghancurkan dirinya dan keturunannya. 

Umat Y ahudi Bani I-Najjar mempunyai [hak dan kewajiban] yang sama 

sebagaimana Umat Yahudi Bani 'Aws. 

Umat Y ahudi dari Bani !-Harith mempunyai yang sama . . . 

Umat Y ahudi dari Bani Sa' ida mempunyai yang sama ... 

Umat Y ahudi dari Bani ]usham mempunyai yang sama ... 

Umat Yahudi dari Bani !-Aws mempunyai yang sama ... 

Umat Y ahudi dari Bani Tha' laba mempunyai [hak dan kewajibanJ yang 

sama sebagaimana Umat Yahudi Bani 'Awf, kecuali bahwa siapa pun yang 

menghancurkan 

bertingkah laku tidak adil dan khianat [atau berbuat dosa} hanya akan 

diri sen.diri dan keturunannya. 

]afna merupakan seksi dari Tha'labah dan [diperlakukan} sama sepeti 

mereka. 

Bani l-Shutayba mempunyai [hak dan kewajiban} yang sama sebagaimana 

Yahudi Bani 'Awf. 

Orang yang saleh cerjaga dari khianat 

Klien ( mawali) dari Tha' labah hendaknya [ dipandong} sama seperci mereka. 

Teman dekat Y ahudi adalah seperti mereka sendiri. 

Tak satu pun dari mereka diperbolehkan keluar [dari Yathrib? Atau dari 

ummat? Atau ke perang?}, kecuali dengan izin nabi Muhammad. 

Seseorang hendaknya tidak dilarang/dicegah untuk membalas dendam dari 

Lukan ya. 

Barang siapa membunuh [seseorang}, mernbunuh diri sendiri dan 

keturunannya, kecuali [korbannya} adalah seseorang yang berbuat salah, 

karena T uhan mendukung [kelompok} yang lebih saleh di dalam nya (?) 

Orang-orang Y ahudi mempunyai haknya untuk {bagian} pengeluarannya, 

dan orang-orang Muslim juga mempunyai haknya untuk [bagian} 

pengeluarannya. 

Di antara mereka cerdapat [saling} bantu melawan siapa saja yang 

mendeklarasikan perang melawan orang-orang yang ada di dalarn perjanjian 

ini ( sahif a) . 

Di antara mereka juga terdapat saling nasihat yang tulus. 

Orang-orang saleh dilin.dungi dari khianat. 

Seseorang hendaknya tidak mengkhianaci sekutunya, dan bantuan berada 

pada orang-orang yang salah. Pusat (jawf) Yathrib adalah sakral ( merupakan area yang sakral) karena 

orang-orang yang ada di dalam perjanjian ini ( sahif a) . 

Orang yang rerlidungi (jar) adalah seperti seseorang itu sendiri, hendaknya 

tidak disakiti atau berbuat khianat. 

Perempuan hendaknya tidak diberi perlindungan kecuali dengan izin 

keluarganya. 

Apa pun keberatan atau ketidaksetujuan yang ada di antara orang-orang 

yang ada dalam perjanjian ini ( sahif a), yang mungkin akan memunculkan 

kesulitan, hendaknya dirujuk kepada Tuhan dan Nabi Muhammad. 

T uhan mendukung apa yang benar di dalam perjanjian ini. 

Perlindungan hendaknya tidak diperluas ke Quraysh, tidak juga kepada 

seseorang pun yang membantu mereka. 

Di antara mereka [part.ai yang ada di dalam perjanjian} terdapat [saling} 

bantu melawan siapa pun yang menyerang Yathrib. 

Ketika mereka dipanggil untuk mengakhiri pertikaian dan membuat perjanjian 

(sulh) , mereka akan melakukannya dan menjalankannya; dan ketika mereka 

memanggil [yang lain] untuk hal yang sama, Umat Beriman berkewajiban 

untuk 

agama/hukum (din)

memberikannya, kecuali mereka yang pergi berperang melawan 

Semua orang bertanggung jawab atas apa yang mereka bagi dari bagiannya 

yang berrentangan dengan mereka [? J. 

Kaum Yahudi dari suku aJ,.'Aws, klien (mawali) mereka dan mereka sendiri, 

berada pada basis yang sama sebagai orang yang berada dalam perjanjian 

ini ( sahi

a). dengan loyalitas yang tulus dari orang-orang yang ada dalam 

perjanjian ini. 

Orang-orang yang saleh rerlindung dari khianat. Siapa saja yang memperoleh [sesuatu, yaitu yang baik atau buruk?] 

memperolehnya hanya untuk dirinya sendiri. 

Tuhan mendukung apa pun yang terbaik dan terbenar di dalam perjanjian 

ini. 

Dokumen ini tidak melirulungi seseorang yang bertingkah laku tidak adil dan 

khianat. 

Siapa pun yang keluar maka dia aman, siapa pun yang tetap ada di tempat 

adalah aman di dalam kota [di Madinah], kecuali siapa saja yang bertindak 

tidak adil aiau khianat. 

Tuhan adalah Pendung li siapasaja yang baik dan benar, dan Nabi 

Muhammad adalah rasul T uha . 

Yang paling berharga di antara mereka yang ada di dalam perjanjian ini 

(sahifa) adalah mereka yang benar-benar tulus berbuat baik atau saleh.

I

nskripsi yang terdapat di dalam mosaik Dome of the Rock yang di￾bangun atas perintah amir al-mu'minin 'Abd al-Malik merupakan 

yang terpanjang dari inskripsi resmi Umat Beriman dari abad pertama 

hijriah. Perlu dicatat bahwa inskripsi itu memasukkan sejumlah kutipan 

mengenai parafrase dari beberapa ayat al-Qur'an. lsinya berulang-ulang 

tetapi mengekspresikan pesan teologis yang sangat kuat. lnskripsi itu 

tercanggal tahun 72/691, yang pasti dekat dengan masa ketika ba￾ngunan itu belum sempuma atau jadi, karena dekorasi akan menjadi 

elemen terakhir di dalam konstruksinya. Sejak abad kesembilan ma￾sehi, khalifah al-M.a'mun (yang memerintah pada 198-218/813-833) 

memerintahkan agar inskripsi di wajah luar arkade untuk direvisi, 

mengganti nama 'Abd al-Malik dengan dirinya sendiri. Akan tetapi dia 

tidak mengubah tanggal inskripsi, jadi atribusi inskripsi clan bangunan 

tersebut jelas 'Abd al-Malik. Bagian yang diubah itu ditunjukkan di 

dalam terjemahan d.i bawah dengan garis bawah. lnskripsi secara umum 

tidak mempunyai tanda baca, tetapi bagian-bagian wajah dalam dari 

arkade dipisahkan dengan medali; di dalam terjemahan di bawah, lokasi 

masing-masing medali ditandai dengan satu asterisk (*). 

Terjemahan ini berdasarkan pada transkripsi yang sangat hati-hati

dari gaya "Kufi" yang disiapkan oleh Christel Kessler pada 1967 (Kristel 

Kessler, "'Abd al-Malik's Inscription in the Dome of the Rock: A Re￾consideration", Journal of the Royal Asiatic Society ( 1970): 2-14 ). 

lnskripsi 

[A. Bagian wajah dalam arkade yang berbentuk oktagonal] 

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tidak ada 

Tuhan selain Allah, sendiri; Dia tidak mempunyai sekutu; Kekuatan hanya 

milik-Nya, dan Pujian hanya untuk-Nya. Dia yangmenghidupkan, dan 

Dia yang mematikan, dan Dia Yang Mahakuasa atas segala sesuatu [lihat 

Q. 44 dan Q. 42: 2]. Muhammad adalah pesuruh Allah dan rasul Nya. 

Ingatlah, Allah dan Malaikat-Nya berselawat kepada Nabi, dan semoga 

kedamaian dan kasih Allah ada padanya. W ahai ahli Ki tab, jangan berlebilv 

lebihan di dalam agamamu (din) , dan berbicaralah tentang Allah hanya 

yang benar saja. Mesiah anak Maryam hanyalah seorang rasul Allah dan 

firman-Nya, yang Dia riupkan ke dalam Maryam, dan ruh dari-Nya. Maka 

berimanlah kepada Allah dan kepada rasul-rasul-Nya dan jangan katakan 

"tiga". Berhentilah! [Adalah] lebih baik bagi kamu. Allah hanyalah satu, 

Dia terlindung dari mempunyai anak. Apapun yang ada di langit dan apa 

pun yang ada di bumi, adalah kepunyaan-Nya, dan Allah adalah advokat 

Yang Terbaik {/ihat Q. 4: 1 71]. Mesiah cidak akan pernah dipandang 

rendah sebagai rasul Allah, tidak juga malaikat-malaikat yang terdekat; 

siapa pun yang memandang rendah penyembahan-Nya adalah arogan, 

Dia akan mengumpulkan mereka semua di hadapan-Nya [yaitu pada hari 

Pengadilan; 

hambamu 

lihat Q. 4: 172]. Oh Tuhan, berikanlah Rahmat rasul-Mu dan 

Yesus anak Maryam, semoga kedamaian ada pada hari di mana 

dia dilahirkan dan hari di mana dia akan waf at, dan hari di mana dia akan 

dibangkitkan kembali {lihat Q. 19: 15]. ltulah Yesus anak Maryam, saiu 

pernyataan mengenai kebenaran yang mereka ragukan. Bagi Allah tidak 

perlu mengambil anak, Mahasuci Allah. Ketika Dia memutuskan sesuatu, Dia hanya mengarakan "]adilah!" dan maka jadilah. Allah adalah rabb-ku 

dan rabb-mu, maka sembahlah Dia, itulah jalan yang lurus [lihat Q 19: 

34-36]. Allah menjadi saksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Dia, dan bahwa 

malaikat-malaikat dan ahli-ahli ilmu {juga menjadi saksi], mengatur sesuatu 

secara adil; tidak ada Tuhan kecuali Dia, Yang Mahaagung, Yang Mahabijak 

[lihat Q. 3: 18]. Sesungguhnya agama /hukum (din) Allah adalah Islam. 

Mereka yang menerima Kitab hanya berbeda setelah pengetahuan datang 

padanya, karena keirian di antara mereka. siapa pun yang menolak tanda￾tanda/ayat-ayat Allah-Allah Maha Menghitung [lihat Q. 3: 19). 

[B. Wajah luar arkade yang berbentuk oktagonal] 

Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang: Tidak ada 

T uhan kecuali Allah sendiri, Dia tidak mempunyai sekutu. Katakanlah: Dia, 

Allah adalah satu/Esa, Allah yang Mahaabadi; Dia Tidak berputera dan 

tidak diputerakan, dan tidak ada yang sama dengan-Nya [lihatQ. 1 12]. 

Muhammad adalah rasul Allah. Semoga Allah memberikan rahmat 

kepadanya. "Dengan narna Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang: tidak 

ada Tuhan kecuali Dia, sendiri; Dia tidak mempunyai sekutu. Muhammad 

adalah rasul Allah. lngatlah Allah dan para malaikat-Nya memberikan 

selawat kepadanya. Wahai orang yang beriman, berselawatlah kepadanya 

dan berikanlah selamat kepadanya [lihat Q. 33: 56]. "Dengan narna Allah, 

Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada Tuhan kecuali Dia, 

sendiri. Sembahlan Allah, yang tidak beranak dan tidak bersekutu di dalam 

kekuasaan-Nya, dan yang tidak mempunyai sifat yang tidak abadi ( wali min 

al-dhull) . Maka agungkanlah Dia [lihat Q. 17: ll 1]. Muhammad adalah 

rasul Allah; semoga Allah dan malaikat-malaikatNya dan para rasulNya 

memberikan selawat kepadanya; selawat dan salam padanya, dan selawat 

Allah." Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, 

tidak ada Tuhan kecuali Dia, sendiri, Dia tidak mempunyai sekutu. 

Kekuasaan hanya milik-Nya, dan Persembahan hanya untuk-Nya. Dia Yang Menghidupkan, dan Dia Yang Mematikan, dan Dia adalah Mahakuasa 

ataS segala sesuatu [lihatQ. 44: 1 dan Q. 42: 2]. Muhammadadalah rasul 

Allah, semoga Allah memberikan selawat dan salam padanya dan menerima 

syaf aatnya pada hari kebangkitan atas nama komunitasnya ( ummat). 

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tidak 

ada Tuhan kecuali Dia, sendiri, Dia tidak mempunyai sekutu. Muhammad 

adalah rasul Allah, se11Wga Allah memberinya selawat." Hamba Allah 'Abd 

Allah imam al-Ma'mun, amir aL-mu'minin, membangun kubah ini pada 

tahun tujuh puluh dua; semoga Allah menerimanya darinya dan berkenan 

dengannya. Amin, Allah Rabb 'alamin, Alhamdulillah."