Al.Quran merupakan petunjuk untuk semua ilmu pengetahuan,diturunkan dengan perantara Malaikat Jibril kepada manusia utama, Rasulullah Muhammad SAW saat Nabi SAW mewartakan
Al-Quran kepada umatnya, maka dari situlah para sahabat dan tokoh-
tokoh Islam mulai melakukan kajian, sehingga memunculkan beragam
temuan ilmiah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Islam telah meletakkan dasar-dasar aturan kehidupan ekonomi
dan dunia usaha untuk mengorganisasikan kehidupan warga .
Prinsip prinsip dasar dan pola ekonomi dalam Islam sangat bermaslahat,
sehingga tidak memicu pertentangan antara kebebasan pribadi
dan kepentingan warga banyak. Allah SWT. telah menjamin bahwa
segala sesuatu di muka bumi ini diciptakan untuk kepentingan manusia.
Hal itu termaktub dalam Al-Quran sebagai berikut: Kepunyaan-Nya-
lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala
urusan” (QS. Al-Hadid [571:29).
Coba kita cermati kalimat dalam ayat di atas, Dan kepada Allah-
lah dikembalikan segala urusan. Allah telah menegaskan untuk mengembalikan
atau menyerahkan Segala urusan kepada-Nya. Kalimat segala urusan”
bermakna sangat luas. Semua urusan yang melekat pada seorang hamba
diminta Oleh Allah agar dikembalikan kepada-Nya Allah akan menye
lesaikan
dan menuntaskan dengan sangat baik. Kita diberi hak untuk pasrah
kepada-Nya. Namun, pasrah di sini bukan berarti hanya berdiam diri,
tanpa ada usaha dan ikhtiar. Melainkan kita diwajibkan untuk memaksimalkan
kompetensi dan kemampuan.
Ada sebuah pertanyaan besar yang harus dijawab saat membangun
kemandirian bangsa melalui penumbuh kembangan kewirausahaan,
yaitu bagaimana kondisi kemampuan kewirausahan di warga
kita? Secara empirik, kewirausahaan dalam warga kita masih sangat
rendah Jika dicermati, sesudah menyelesaikan pendidikan tingkat menengah
atau perguruan tinggi, penduduk berusia produktif (15-35 tahun) memiliki
kecenderungan untuk berkarir menjadi pegawai atau karyawan di lembaga
pemerintahan atau perusahaan swasta.
Keadaan ini terjadi sebab masih kuatnya budaya di kalangan
warga yang menganggap bahwa menjadi pegawai lebih baik dibandingkan
dengan menjadi pengusaha atau berusaha mandiri Bahkan demi menjadi
seorang pegawai negeri, banyak kelompok warga yang rela “membayar
dengan harga tinggi”. Hal ini mereka lakukan dengan alasan kejelasan
status sosial, kebanggaan martabat keluarga, atau kejelasan mendapat
pensiun.
Bagi sebagian warga , menjadi wirausaha memiliki banyak
resiko dan tantangan untuk sukses, sebab kesulitan demi kesulitan
akan terus dihadapi, sehingga membutuhkan ketahanan psikis dan
fisik. Masih sangat kuat asumsi bahwa berbagai kesulitan merupakan
masalah dalam kehidupan. Bagi wirausaha, masalah/kesulitan yaitu
tantangan dan kesuksesan yaitu jaminan keberhasilan kehidupan
pada masa sekarang dan masa depan.
Banyak pemikiran dan persepsi yang perlu diluruskan mengenai
kekeliruan persepsi warga dalam memandang kewirausahaan,
agar kondisi ini tidak menjadi kebiasaan yang akhirnya membudaya
dalam kehidupan warga . Harus dijelaskan kepada warga
bahwa wirausaha yaitu sebagai berikut.
1. Wirausaha yaitu manusia merdeka yang berani dan bertanggung
jawab atas diri sendiri, orang Iain, bahkan warga lingkungannya.
2. Wirausaha yaitu manusia yang kreatif, inovatif, dan produktif
dalam mencapai kesuksesana
3. Wirausaha dapat hidup cukup dan sejahtera.
4. Wirausaha yaitu tipe yang mampu bekerja keras, produktif, ulets
cerdas, dan cepat mengambil keputusan dalam hidupnya.
5. Bagi wirausaha, kesulitan dan masalah yaitu tantangan kehidupan
untuk ibadah dan perjuangan hidupnya di warga .wirausaha
juga dapat mengatur dana pensiun sebagai jaminan kehidupan di
hari tua, sebab banyak lembaga yang dapat mengatur uang pensiun,
walaupun wirausaha bukan pegawai negri.
Secara nyata, sangat sedikit orang yang memiliki niat membuka
usaha mandiri. Sebagai contoh, pemuda dari desa yang bersekolah di
kota sangat sulit kembali ke desa untuk berkarya memanfaatkan untuk
potensi sosial, sumber daya alam dan manusia melalui usaha mandiri.
Obsesi mereka berkarir menjadi pekerja kota. Mereka berpikiran harus
sukses dan kaya. sebab sudah lama menderita dengan kemiskinan dan
ketiadaan selama di desa. Maateri kekayaan dan simbol-simbol kepemilikan
kelompok warga kelas berada, seperti mobil dan rumah bagus
untuk bekerja di kota.
Lalu, mengapa banyak warga berminat menjadi wirausaha?
Banyak persoalan yang melingkupi kondisi ini . Secara makro,
kebijakan yang di ambil pemerintah belum kondusif untuk menciptakan
wirausaha baru. Di sisi lain berbagai sektor yang terkait langsung dengan
penciptaan wirausaha baru belum melakukan langkah koordinatif, singkron,
dan komitmen kuat untuk menumbuh kembangkan wirausaha baru
di negri ini.
Apa yang harus dilakukan dengan hambatan dan tantangan yang
saat ini ada di depan kita? Sebagai warga negara kita harus berjuang
mengubah nasib dan harga diri bangsa dengan karaya nyata. Untuk
itu, menjadi wirausahawan yaitu menjadi pilihan yang tepat. banyak
alasan yang mendukung jawaban ini .
1. Tuhan Yang Maha Kuasa telah menjadikan manusia menjadi pribadi
yang kaya potensi, sebab setiap orang dikaruniai kelengkapan jasmani
dan rohani yang sangat mahal harganya. Kita harus menjadi manusia
yang produktif dan memiliki kecukupan harta untuk menjalani kehidupan.
Salah satu pilihan karir untuk menjadi manusia yang produktif yaitu
menjadi wirausahaan.
2. Potensi sumber daya alam kita melimpah. Sejak dulu bangsa yaitu
bangsa yang kaya sumber daya alam, manusia, dan budaya ketimuran.
3. Menjadi wirausaha yaitu mudah. Kita bisa memulainya darihal kecil
dengan menggunakan ide yang sederhana, seperti membuat kreasi
berupa kerajinan tangan atau makanan olahan dij adikan barang
yang dapat dipasarkan.
4. Wirausaha yaitu manusia merdeka, sebab dapat mengatur dirinya
untuk hidup sejahtera di tengah kehidupan warga
Menjadi wirausaha merupakan jalan yang tepat untuk menuju
kesejahteraan diri, keluarga, dan warga pada masa depar; sekaligus
sesuai dengan tuntutan kebutuhan zaman.
Banyak pilihan karir dalam kehidupan, seperti menjadi pegawai
negeri, buruh, karyawan, aktivis sosial, aktivis keagamaan, politisi, atau
pengusaha. Ini menunjukan bahwa hidup yaitu pilihan. Sukses atau
gagalnya seseorang sebab pilihan hidupnya, sebenamya tergantung
dari “garis tangan” dan “campur tangan”. Kedua istilah itu sama-sama
menggunakan kata “tangan”, tetapi memiliki makna yuang sangat berbeda.
Garis tangan terkait dengan nasib seseorang yang telah diaañskan oleh
Sang Khaliq atau Sunatullah, sedangkan campur tangan merupakan
usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan dukungan
dan orang lain.
Dalam dunia bisnis, campur tangan dapat menentükan keberhasilan
atau kegagalan seseorang. Kemajuan ilmu pengetahüan dan teknologi
dapat dipakai oleh wirausaha untuk membangtlll relasi atau mitra
kerja dengan berbagai stakeholders. Relasi bisnis harus memiliki prinsip
berbanding lurus, artinya semakin banFk jumlah relasi bisnis, semakin
cepat seseorang mencapai sukses berusaha, begitu juga sebaliknya.
Relasi Banyak trik yang dapat dilakukan untuk membangun bísnis
dalam kewirausahaan. Beberapa diantaranya dapat dilakӟkan dengan
cara berikut.
1. mengernbangkan citra diri sebagai wirausaha melalui kemampuan
berkomunikasi, komitmen atas prinsip dan janji, profesionalisme,
kepedulian terhadap karyawan dan lingkungan, dan menjaga penampilan.
Secara teknis, wirausaha harus dikenal oleh lingkungannya. Oleh
sebab itu, buatlah kartu nama, sehingga mudah berkenalan dengan
banyak orang.
2. perbanyak teman, sehingga mudah untuk mengembangkan bisnis
yang dilakukan.
3. masuk ke lingkungan organisasi profesi bisnis atau perusahaan Startegi
ini akan menambah relasi, infomasi bisnis, peluang, dan jaringan
kerja.
4. peduli dengan lingkungan sekitar perusahaan. Artinya keberadaan
usaha yang dijalankan harus mampu memberikan dampak positif
terhadap warga , sehingga warga sekitar lingkungan usaha
pasti akan menjaga keamanan perusahaan.
Dalam kehidupan, pilihan seseorang terhadap karir memiliki konsekuensi
masing-masing. Artinya, dalam karir apa pun di dunia, kelebihan di satu
sisi selalu diiringi dengan kekurangan di sisi lainnya. Pilihan karir merupakan
hak asasi setiap manusia, sebab setiap orang dijamin untuk mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Dalam bernegara, jaminan mendapatkan kehidupan yang layak
bagi setiap warga negara dilindungi oleh undang-undang dan dinamika
bernegara, yang merupakan wujud dari kontrak politik antara rakyat
dan pemerintah. Pasalnya, rakyat telah memilih pemimpinnya untuk
merencanakan dan melaksanakan pembangunan, dan mewujudkan
kesejahteraan tidak diragukan sedikit pun bahwa tujuan nasional setiap
negara di dunia yaitu untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,
Namun, pada kenyataannya, tetap saja banyak rakyat di negara-negara
dunia yang tidak dapat mencapai kesejahteraan.
Untuk memilih menjadi wirausaha, banyak persyaratan yang harus
dipenuhi, terutama yang terkait dengan kesiapan emosi dan mental seseorang,
Menurut Daniel Goleman (1995), dimensi ini disébut dengan kecerdasan
emosional (emotional intellegence) yang mencakup pengendalian diri
(self control), semangat dan ketekunan (spirit: and pmeverence), dan
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri (setfmotivation). Kecerdasan
emosional ini, menurut Goleman, dapat Ódiáiarkan sejak manusia lahir.
Jika berhasil, seseorang akan mampu mengaktualisasikan potensi dirinya
secara optimal untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan.
Berdasarkan teori psikologi dari David C. Mc Clelland, pada dasarnya
manusia memiliki sifat kebutuhan besar untuk berprestasi (need ofachievement),
kebutuhan untuk berkuasa (need ofpower), dan kebutuhan untuk bekerja
sama atau bermitra dengan orang lain (need ofoffiliation). Ketiga sifat
dasar manusia ini dapat dikembangkan secara positif oleh setiap
orang, tetapi pengembangannya sudah pasti dipengaruhi oleh kemampuan
internal setiap orang dan lingkungan sosial budaya yang ada di warga .
Sebagai contoh, anak yang lahir dari lingkungan keluarga pengusaha
akan memiliki kemampuan untuk berprestasi dan bekerja sama yang
lebih kuat dibandingkan dengan anak yang lahir dari keluarga petani
atau pegawai negeri. Namun, sebab lingkungan dapat dibentuk oleh
keluarga, kemampuan berprestasi dan bekerja sama anak yang lahir
dari keluarga petani atau pegawai juga dapat dikembangkan. Contoh
ini hanya sebagai gambaran awam, sebab untuk mengukur sifat kebutuhan
dasar setiap manusia terhadap ketiga hal ini dapat dilakukan melalui
alat ukur tertentu yang telah banyak dikembangkan oleh psikolog.
Kebutuhan dasar yang harus dikembangkan oleh seorang wirausaha
yaitu kebutuhan untuk berprestasi, bekerja sama, dan berkuasa. Mengapa
begitu? Sebagian besar penduduk kita tidak mampu, sehingga jika segala
keterbatasan ini ditunjang oleh kebutuhan berprestasi yang tinggi,
kemampuan berkerja sama, dan kemampuan untuk memanfaatkan
seluruh sumber daya yang ada, keberhasilan dapat diraih. Perlu diketahui,
menjadi wirausaha dapat dibentuk atau dikondisikan melalui pendidikan
atau pelatihan.
Jangan menunda untuk memulai menjadi wirausaha, juga jangan
menunggu dan terus menunggu waktu yang tepat untuk berusaha
mandiri. Mulailah menjadi wirausaha dari sekarang, walaupun usaha
hanya dimulai dengan ide sederhana. Jika sudah memulai usaha mandiri;yakinlah
akan sukses, sebab sudah berani memulai usahadan mandiri. ‘Bangun
kepercayaan diri, kembangkan kreatifitas, perkuat kerja sama dengan
banyak pihak yang dapat mendukung keberhasilan usaha yang dilakukan.
Selain itu, optimis untuk sukses dan sukses. Yakinlah bahwa kita dapat
mengubah nasib untuk sukses dan yakinlah bahwa setiap kesulitan pasti
ada jalan keluarnya.
Wirausaha juga dituntut untuk mampu memadukan kemampuan
intelektual, emosional, spiritual, dan kemampuan bisnis yang baik dalam
kehidupan dan dalam menjalankan usaha mandiri. Bahkan, wirausaha
juga harus memiliki beberapa filosofi kehidupan yang akan semakin matang
seiring dengan dinamika perjalanan kehidupan seseorang. Menurut Geoffrey
Meridith, ada beberapa falsafah kehidupan wirausaha.
1. Menjadi wirausaha merupakan sebuah pilihan karir dalam menjalani
kehidupan. Karir wirausaha sangat tergantung dari tanggung jawab
terhadap diri sendiri, keluarga, dan warga .
2. Wirausaha harus banyak belajar tentang dirinya sendiri, sejalan dengan
tujuan hidup yang akan dicapai, sebab kekuatan seseorang ada
dalam dirinya sendiri. Pengembangan potensi diri menjadi bagian
yang penting untuk mengoptimalkan kekuatan untuk mandiri, motivasi
yang dibangun dengan landasan karya nyata, dan selalu berusaha
untuk yang terbaik yaitu kunci keberhasilan menjadi wirausaha
yang sukses.
3. Wirausaha tidak lepas dari kegagalan, sebab keberhasilan dan kegagalan
harus diterima secara wajar dan harus dijadikan sebagai bekal pengalaman.
Dari kegagalan, wirausaha harus mengambil hikmah untuk melakukan
kerja keras dan terus melakukan kegiatan positif. Pantang bagi wirausaha
untuk menyerah terhadap tantangan dan ancaman yang ada. Sebaliknya,
tantangan dan ancaman dalam bisnis harus dijadikan peluang yang
menghasilkan keuntungan.
4. Keberhasilan menjadi wirausaha merupakan buah dari usahausaha
yangtidakmengenal lelah, waktu dan pengorbananjiwadan raga.
Selain itu, keuletan, kreatifitas, inovasi, ulet, dan memperkuat jaringan
dengan semua lapisan warga merupakan kekuatan yang sangat
besar. Wirausaha selalu memiliki rasa optimis tinggi, tidak kenal menyerah,
selalu mencoba dan menemukan hal baruy selalu mencari alternatif
solusi pemecahan masalah, dan memiliki kepribadian yang menarik
sebagai individu dan dalam kehidupan sosial.
5. Bagi wirausaha, mengejar hasil yang sempurna bukan merupakan
sasaran yang realistik, tetapi hasil yang diterima secara rasional dan
menguntungkan lebih penting daripada hasil yang sempurna Penalaran
yang rasional dan perhitungan yang cermat dan cepat yang ditunjang
dengan naluri bisnis yang terus diasah yaitu modal dasar keunggulan
wirausaha. Pengalaman dan perjalanan wirausaha menjalankan bisnis
akan mematangkan kepribadian dan talentanya dalam menghadapi
dunia usaha dan realita kehidupan.
Menjadi seorang pengusaha yang paling penting yaitu Berani
untuk keluar dari Rasa takut akan gagal. makna berani disini yaitu tindakan
dimana kita harus bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul
dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan usaha. Seorang
wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada
tingkat seseorang berani mengambil Resiko. Walaupun pendidikan itu
penting tapi perannya disini justru yaitu pada tingkatan keberanian
akan usaha yang akan kita buat. Pendidikan disini berguna pada tingkat
keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal ini bukan
lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi keberanian kita
lah yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.
Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk
berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan, sebab
dengan begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan
kita akan menciptakan usaha kita yang maju dan terus berkembang.Juga
disamping itu kita harus berfikir alternatif dimana dengan berfikir alternatif
kita menciptakan suatu Ide dan strategy dari dan atas usaha yang akan
kita lakukan untuk usaha kita
ENTREPRENEURSHIP
Pemahaman terhadap entrepreneurship perlu memperhatikansejarah perkembangan konsepnya. Entrepreneurship barumulai terkenal dalam kosa kata dunia usaha atau bisnis pada
tahun 1980-an, walaupun istilah kewirausahaan telah muncul pada
abad ke-18 saat ekonomi Prancis Richard Cantillon mengaitkan entrepreneur
dengan aktivitas menanggung resiko dalam perekonomian.
Pada tahun 1800-an Jean Baptisa Say memperkenalkan istilah
entrepreneurship (kewirausahaan) dalam diskusi entrepreneur sebagai
orang yang memindahi sumber daya ekonomi dari area yang produktivitasnya
rendah ke arah yang produktivitasnya tinggi. Kewirausahaan yaitu
akronim dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan Luas, Inovatif, Rencana Bisnis,
Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Antusias, Negosiatif. Dari akronim
ini terlihat bahwa kewirausahaan mengajarkan cara-cara berfikir
kreatif, inovatif, positif, dan menggerakan hati kelas nurani untuk lebih
proaktif, perubahan, mendorong keinginantahuan, ulet, gigih, berani
mengambilkan resiko untuk melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan
akan tetap tetapi akan membawa nilai tambah dan keuntungan yang
lebih besar.
A. PENGERTIAN ENTREPRENEURSHIP
menjelaskan kewirausahaan sebagai suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/usaha. Selanjutnya
Baringer dan Ireland mendefinisikan sebagai proses seorang individu
mengerjakan peluang tanpa memperhatikan sumberdaya yang dimiliki
saat ini.
Kewirausahaan yaitu suatu
nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. Kewirausahaan
yaitu suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (Start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
Siagiaan dan Asfahani mendefenisikan kewirausahaan yaitu semangat,
perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif
terhadap peluan memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dana tau
pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/warga dengan selalu
berusaha mencari dan mmelayani langganan lebih banyak dan lebih
baik, dan menciptakan yang lebih efesien, melalui keberanian mengambil
resiko, kreativitas dan inovasi dan kemampuan menajemen menyediakan
produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja.
Wirausaha (entrepreneur) merupakan seseorang yang memiliki
ide mengenai produk atau jasa dan kemudian membisniskannya. Kamus
umum Bahasa Indonesia mengartikan wirausaha sebagai berikut: “Orang
yang pandai dan berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memarkannya
dan mengatur permodalan operasinya.”
B. ETIKA WIRAUSAHA
Etika merupakan pedoman moral dalam kehidupan manusia yang
akan membimbing manusia untuk menentukan mana yang baik dan
mana yang buruk, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Oleh
sebab itu dalam berbisnis, etika harus ditegakkan. Jika dalam bisnis
tidak lagi memperhatikan etika, maka perusahaan itu cepat atau lambat,
pasti akan menuju kepada kehancurannya. Banyak contoh praktik-
praktik kotor dalam dunia bisnis yang akhirnya membawa kehancuran.
Maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) antara politisi dan pengusaha,
praktik suap dan mark up, menyogok pejabat untuk mendapatkan proyek,
mendirikan bank untuk mengeruk uang rakyat dan kemudian dipakai
untuk membiayai bisnis group, dan tindakan-tindakan mengelabui bank
. Belum lagi persaingan usaha yang cenderung
saling menjatuhkan, yang pada akhirnya konsumenlah akhirnya yang
dirugikan. Bisnis yang tidak beretika pada level apapun akan berujung
pada kehancuran. Oleh sebab itu agar bisnis/ usaha bertahan dan berkembang
dengan baik, etika bisnis harus ditegakkan.
Etika bisnis yaitu suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku
dalam menjalankan kegiatan perusahan atau berusaha
Etika bisnis (Etika Wirausaha) sangat penting untuk mempertahankan
loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan
dalam memecahkan persoalan perusahaan. Dalam hal ini, etika usaha
yaitu prinsip-prinsip atau pandangan-pandangan dalam kegiatan bidang
usaha dengan segala persoalannya untuk mencapai suatu tujuan dan
melaksanakan nilai-nilai yang bermanfaat untuk meningkatkan kehidupan
usaha sehari-hari. Etika usaha/bisnis merupakan bagian dari proses menegakkan
dan membangun sebuah peradaban.
C. TUJUAN DAN MANFAAT ETIKA USAHA
Etika merupakan pedoman untuk mendapatkan hidup yang bernilai
atau bermartabat, di samping itu etika juga terkait dengan petunjuk-
petunjuk tindakan-tindakan apa yang benar dan apa yang salah. Hal ini
tentunya juga menjadi pedoman dan petunjuk bagi seorang entrepreneur.
Menurut (Rusdiana 2018) Etika yang mengikat pada diri entre-
preneur, bertujuan dan bermanfaat sebagai berikut:
1. Untuk persahabatan dan pergaulan. Etika dapat meningkatkan keakraban
dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan menambah
luasnya pergaulan. Jika entrepreneur, karyawan, pelanggan dan
warga menjadi akrab dan terbina hubungan yang harmonis
maka diiharapkan segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancar.
2. Menyenangkan orang lain. Sikap menyenangkan orang lain merupakan
sikap yang mulia. Jika ingin dihormati, maka harus menghormati
orang lain. Menyenangkan orang lain berarti membuat orang menjadi
suka dan puas terhadap pelayanan yang diterimanya. Jika pelanggan
merasa senang dan puas atas pelayanan yang diberikan tentunya
diharapkan mereka akan mengulanginya kembali suatu waktu.
3. Membujuk pelangan. Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri.
Kadang-kadang seorang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau
menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk
membujuk calon pelanggan. Salah satu caranya yaitu melalui etika
yang ditunjukkan seluruh karyawan perusahaan/ organisasi melalui
prilaku, tutur kata yang sopan, mau mendengarkan keluhan pelanggan,
berempati dan sebagainya.
4. Mempertahankan pelanggan. Mempertahankan pelanggan jauh
lebih sulit daripada mencari pelanggan. Melalui pelayanan etika
maka diharapkan pelanggan dapat dipertahankan sebab mereka
sudah merasa puas atau layanan yang diberikan atau diterimanya.
5. Membina dan menjaga hubungan Hubungan yang sudah berjalan
baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan paham
atau konflik. Ciptakan hubungan dalam suasana akrab. Dengan etika
berhubungan yang lebih baik dan akrab pun dapat terwujud.
D. FUNGSI WIRAUSAHA
Menurut (R.Heru Kristanto 2009) Setiap entrepreneur memiliki
fungsi utama dan fungsi tambahan dalam berwirusaha. Fungsi pokok
entrepreneur sebagaimana dijelaskan Basrowi sebagai berikut:
1. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang
tujuan dan sasaran perusahaan.
2. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
3. Menetapkan bidang usaha yang diinginkannya.
4. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
5. Menentukan permodalan yang diinginkannya (modal sendiri dan
modal dari luar) dengan komposisi yang menguntungkan.
6. Memilih dan menetapkan kriteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
7. Mengendalikan secara efektif dan efisien.
8. Mencari dan menciptakan berbagai cara baru.
9. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau inout,
dan mengolahnya menjadi barang dan atau jasa yang menarik.
10. Memasarkan barang dan atau jasa ini untuk memuaskan pelanggan
dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan
maksimal.
E. PRINSIP BERWIRAUSAHA
memaparkan 13 (tiga belas) prinsip terkait dengan
aktivitas berwirausaha yaitu:
1. Jangan takut gagal. Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha
dianalogikan dengan impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun
teori mengenai berbagai gaya berenang sudah bertumpuk, sudah
dikuasai dengan baik dan literatur sudah lengkap, tidak ada gunanya
berteori kalau tidak terjun langsung sehingga mengalami (berpengalaman)
dan jangan takut gagal, sebab kegagalan yaitu kesuksesan yang
tertunda.
2. Penuh semangat. Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi
entrepreneur bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada proses
dan atau perjalanannya, maka bersemangatlah dalam usaha dengan
penuh semangat biasanya usaha akan sukses.
3. Kreatif dan inovatif. Kreativitas dan inovasi yaitu modal utama
bagi seorang entrepreneur. Seorang entrepreneur tidak boleh berhenti
berkreativitas dan berinovasi dalam segala hal.
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
Resiko selalu ada dimanapun berada. Sering kali kita menghindar
dari resiko yang satu tetapi menemui bentuk resiko lainnya. Namun
yang harus dipertimbangkan yaitu perhitungan dengan baik-baik
sebelum memutuskan sesuatu, terutama yang tingkat resikonya
tinggi. Seringkali yang menjadi pertimbangan utama dalam berusaha
khususnya dalam pengambilan keputusan yaitu seberapa besar
kemungkinan mampu menanggung suatu resiko atau seberapa banyak
mampu menanggung kerugian atas konsekuensi dari sebuah keputusan,
tidak saja selalu pada seberapa besar manfaat atau keuntungan yang
akan mungkin dapat diperoleh dari suatu pengambilan keputusan
usaha.
5. Sabar, ulet dan tekun. Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam
berusaha yaitu kesabaran dan ketekunan. Sabar, ulet dan tekun
meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan,
dan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain. Dengan kesabaran
biasanya akan memahami dengan baik bagaimana mengatasi permasalahan
yang timbul, sehingga mampu memecahkan dan menghadapinya
dengan baik dan optimal.
6. Optimis. Optimis yaitu modal usaha yang cukup penting bagi entrepreneur
sebab kata optimis merupakan prinsip yang dapat memotivasi kesadaran,
sehingga apapun usaha yang dilakukan harus penuh optimis bahwa
usaha yang dijalankan akan sukses. Dengan optimis yang dipakai
sebagai acuan kerja, maka alam bawah sadar akan mendorong diri
semakin yakin bahwa yang dikerjakan akan berhasil dengan baik.
7. Ambisius. Seorang entrepreneur harus berambisi, apapun jenis usaha
yang dijalaninya. Tentunya ambisi yang didasari atas perhitungan
yang matang dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
8. Pantang menyerah. Prinsip pantang menyerah yaitu bagian yang
harus dilakukan kapanpun waktunya. Entah kondisi mendukung
maupun kurang mendukung dan mungkin dalam usaha mengalami
kemunduran maka tidak boleh putus asa.
9. Peka terhadap pasar dan dapat membaca peluang pasar. Prinsip peka
terhadap pasar dan dapat membaca peluang pasar yaitu prinsip
mutlak yang harus dilakukan oleh seorang entrepreneur, baik pasar
di tingkat lokal, regional, maupun internasional. Peluang pasar
sekecil apapun harus diidentifkasi dengan baik, sehingga dapat
mengambil peluang pasar ini dengan baik.
10. Berbisnis dengan standar etika. Prinsip bahwa setiap entrepreneur
harus senantiasa memegang secara baik tentang standar etika yang
berlaku secara universal. Hal yang menjadi perhatian yaitu apakah
standar etika yang berlaku di setiap negera dikenali dengan baik
yang disesuaikan dengan budaya bangsa yang bersangkutan.
11. Mandiri. Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha.
Mandiri dalam banyak hal yaitu kunci penting agar dapat menghindarkan
ketergantungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan
atas usaha yang dijalani.
12. Jujur. Kejujuran yaitu mata uang yang akan laku di mana-mana.
Jadi jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluruh pemangku
kepentingan perusahaan yaitu prinsip dasar yang harus dinomorsatukan
dalam usaha.
13. Peduli lingkungan. Seorang entrepreneur harus memiliki kepedulian
terhadap lingkungan sehingga turut dan menjaga kelestarian lingkungan
tempat usahanya.
F. LANGKAH-LANGKAH MEMULAI WIRAUSAHA
Berikut ini ditampilkan beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan
jika seorang mahasiswa ingin memulai wirausaha.
1. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan
di dalamnya.
Tips pertama ini sangatlah membantu bagi mahasiswa yang cenderung
memiliki keinginan yang tinggi sekaligus mudah jenuh. Tidak mudah
memang, terutama jika kita sudah lama dan terbiasa berada dalam
zona aman. Seringkali kesibukan kerja membunuh instink kita untuk
berkreasi maupun mengasah minat dan kesukaan yang mampu
mendatangkan uang. Jika anda telah menentukan minat, maka
segeralah asah pengetahuan dan perbanyak bacaan dan ketrampilan
mengenai bidang usaha yang hendak Anda tekuni.
Kadang-kadang hal-hal yang kita rasakan kuasai, ternyata sesudah
berada di lapangan berbeda drastis dengan yang kita pikirkan. Seorang
yang sehari-hari mengerjakan pekerjaan keahlian tertentu, belum
tentu bisa sukses berbisnis dalam bidang ini , sebab nya perlu
sekali belajar dari orang-orang yang telah sukses merintis usaha
di bidang ini .
2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
Seringkali tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan
bisnis dating dari rekan-rekan di dalam jaringan ini . Namun
anda tetap harus hati-hati, sebab tidak pernah ada yang namanya
makan siang gratis, siapapun itu, anda harus tetap berhati-hati dan
mempersiapkan akan datangnya hal-hal yang tidak terduga. Hal ini
juga sejalan dengan prinsip seorang pebisnis “uang tidak mengenal
tuan”. Bisa saja hari ini anda yaitu big boss, namun esok lusa anda
menjadi pengangguran sebab didepak oleh karyawan sendiri yang
bekerja sama dengan partner bisnis anda atau bahkan investor anda.
3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.
Kebanyakan orang tidak sadar, saat memulai berbisnis, terjebak di
dalam fenomena banting harga. Padahal, ada kalanya, harga bukan
segalanya. Anda harus bisa mencari celah dan ceruk pasar yang
unik. Anda harus menentukan posisi anda di dalam peta persaingan
usaha. Jika anda menilai terlalu tinggi jasa/produk anda, sementara
hal yang anda tawarkan itu tidak punya keunggulan yang sangat
spesifik dan memiliki nilai tambah, maka orang akan berpaling
kepada usaha sejenis dengan harga dan kualitas yang jauh lebih
baik. Misalkan anda memulai usaha bisnis jasa pembuatan desain
web (web desainer). Tentukan, apakah anda ingin bersaing berdarah-
darah di usaha web murah meriah, atau anda akan spesifik kepada
desainnya, atau anda akan spesifik kepada faktor security (keamanannya)
atau kepada tingkat kesulitan dan kompleksitas pengelolaan databasenya.
4. Jaga kredibilitas dan brand image.
Seringkali kita saat memulai berusaha, melupakan faktor nama
baik, kredibilitas dan pandangan orang terhadap produk/jasa kita.
Padahal, ini yang paling penting dalam berbisnis. Mengulur-ulur
pembayaran kepada supplier atau peminjam modal, yaitu tindakan
yang sangat fatal dan berakibat kepada munculnya nama anda di
dalam daftar hitam jaringan bisnis usaha yang anda tekuni. Misalnya
salah satu usaha bisnis, seringkali bertindak arogan dan mengabaikan
keluhan para pelanggannya, padahal bukan hanya sekali dua kali
orang orang melakukan komplain, akibatnya, kehilangan pelanggan
yaitu hal nyata yang akan terjadi dan bahkan kehilangan pasar
potensial dan pangsa pasar yang dikuasainya.
5. Berhemat dalam operasional secara terencana dan sisihkan uang
untuk modal kerja danpenambahan investasi alat-alat produksi/
jasa.
Banyak orang yang jika sudah untung besar dan berada di atas, melupakan
factor persiapan akan hal tak terduga maupun merencanakan pengem-
bangan usaha. Padahal bisnis yaitu sama dengan hidup, harus
selalu bertahan dan berjuang. Banyak pengusaha dan pengrajin kita,
saat sudah kebanjiran order dan menerima banyak uang, malah
mendahulukan membeli mobil mewah ataupun mobil sport. Hal
ini tidak salah, namun akan lebih baik jika keuntungan itu disisihkan
untuk laba ditahan dan penambahan modal kerja.
Dengan demikian usaha bisa lebih berkembang, dan mendapatkan
kepercayaan dan pinjaman modal dari bank menjadi lebih mudah. sebab
anda dipercaya oleh pihak bank mampu mengelola perusahaan secara
profesional
G. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN WIRAUSAHA
ada keuntungan dan kerugian saat
seseorang mengambil pilihan menjadi seorang wirausahawa di antaranya:
Keuntungan:
1. Otonomi.
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha mem-
posisikan seseorang menjadi “bos” yang memiliki kehendak terhadap
kontrol bisnisnya. Hal ini juga didukung dengan pendapat Robert
T. Kiyosaki yang menyatakan bahwa pada dasarnya perspektif menjadi
seorang wirausaha yaitu pilihan sebab mencari sebuah kebebasan.
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan
keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3. Kontrol finansial (Pengawasan keuangan).
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai
milik sendiri.
4. Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan
dan menciptakan kesempatan kerja.
Menurut (Harmaizar 2007) Hal ini disebab kan target entrepreneur
yaitu warga kelas menengah dan bawah, maka entrepreneur
memiliki peran penting dalam proses trickling down effect.
Kerugian Kewirausahaan:
1. Pengorbanan personal.
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama
dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi.
Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab.
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran,
keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal.
sebab wirausaha menggunakan keuntungan yang kecil dan keuangan
milik sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan
relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
H. CIRI-CIRI WIRAUSAHAWAN YANG BERHASIL
Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan
harapan dan keinginan pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami
kerugian dan akhirnya bangkrut. Namun, banyak juga wirausahawan
yang berhasil untuk beberapa generasi. Bahkan, banyak pengusaha yang
semula hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya. Keberhasilan
atas usaha yang dijalankan memang merupakan harapan pengusaha
Berikut ini beberapa ciri kewirausahawan yang dikatakan berhasil.
1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas.
2. Inisiatif dan selalu proaktif
3. Berorientasi pada prestasi
4. Berani mengambil resiko
5. Kerja keras
6. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya,
baik sekarang maupun yang akan dating.
7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang
teguh dan harus ditepai.
8. Mengembangkan dan memelihara hubungan bauk dengan berbagai
pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan
maupun tidak.
JENIS DAN BIDANG USAHA
A. JENIS DAN BIDANG USAHA
Dalam proses memasuki dunia usaha baru dan memulaiusaha, akan dihadapkan pada pemilihan bidang yang akanditekuni. Pemilihan bidang usaha penting dilakukan, sebab
dapat membantu dalam proses mengenal seluk-beluk usaha ini
dan mampu mengelolanya. Untuk menentukan bidang usaha yang akan
digeluti tergantung dari empat faktor :
1. Minat dan bakat
Minat atau bakat sudah ada dan dapat timbul dari dalam diri seseorang.
Artinya sebelum memasukidunia usaha seseorang sudah memiliki
ketertarikan pada suatu bidang sudah tertanam dalam dirinya. Minat
juga dapat tumbuh sesudah mempelajari berbagai cara.
2. Modal
Setiap bidang usaha yang akan digeluti memerlukan modal yang
besarnya tergantung usahanya. Faktor modal dapat dicari dari berbagai
sumber, baik dari kantong pribadi, sanak famili, rekan-rekan sejawat
maupun pinjaman.
3. Waktu
Faktor lainnya yaitu jangka waktu memperoleh penghasilan atau
keuntungan. Ada usaha yang jangka waktu perolehan keuntungannya
relatif pendek, sedang dan panjang. Usaha jangka pendek maksudnya
yaitu jangka waktu yang diperlukan dibawah satu tahun, misalnya
untuk produk pertanian sayur mayur, usaha ternak ayam atau ikan.
Usaha jangka menengah berkisar antara 1 hingga 3 tahun, seperti
bidang industri dan perdagangan. Sementara itu, usaha jangka
panjang diatas 3 tahun, seperti perkebunan kelapa sawit dan karet.
4. Laba
Faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu besarnya margin laba
yang dinginkan. Margin laba maksudnya jumlah laba yang akan
diperoleh (dalam persentase tertentu). Disamping itu hal yang perlu
diperhatikan yaitu jangka waktu memperoleh laba tesebut, sebab
ada usaha yang dalam waktu singkat sudah menghasilkan laba,
namun ada pula usaha yang memerlukan lama untuk mendapatkan
usaha. Artinya mengembalikan modal terlebih dahulu baru memetik
hasilnya.
5. Pengalaman
Pengalaman dapat berupa pengalaman pribadi dan pengalaman
orang lain yang telah berhasil dalam melakukan usaha. Pengalaman
pribadi dapat diperoleh dengan cara job training atau praktek kerja.
Sedangkan pengalaman dari orang lain dapat diperoleh dari mengamati
orang lain yang telah berhasil mengembankan usahanya dengan
baik.
B. BIDANG USAHA
sesudah mempelajari faktor-faktor yang dapat dijadikan acuan
dalam pemilihan bidang usaha yang akan digeluti. Selanjutnya para
calon wirausaha harus melakukan pengamatan, survei dan observasi
lapangan. sesudah itu, para calon wirausaha dapat memilih bidang
usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Adapun
alternatif bidang usaha yang dapat digeluti yaitu sebagai berikut :
1. Bidang Agribisnis
Agribisnis merupakan salah satu bidang usaha yang meliputi:
a. Pertanian
Pertanian merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek
menjanjikan, sebab ketersediaan beras, sayur-mayur dan lauknya
selalu dituntut setiap orang, dan dibutuhkan setiap hari. Usaha
sektor ini dapat dilakukan dengan membuka pertanian jangka
pendek, seperti usaha penanaman sayur. Pertanian jangka misalnya
penanaman jeruk, pisang, nanas. Sedangkan untuk pertanian
jangka panjang seperti : penanaman karet, lada dan kelapa sawit.
b. Perkebunan
Ada tiga kategori dalam sektor perkebunan ini, yaitu perkebunan
buah, bunga atau tanaman hias dan tanaman obat. Buah-buahan
merupakan salah satu unsur makanan yang selalu dibutuhkan
untuk meningkatkan standar gizi. Prospek perkebunan buah
sangat menjanjikan sebab hampir semua kalangan baik warga
kecil maupun kalangan elit memerlukan buah sebagai pelengkap
makan pokok.
c. Peternakan
Usaha bidang peternakan dapat berupa memelihara binatang
dalam jumlah banyak yang bisa diambil manfaatnya, seperti
daging, susu, telur, bulu dan lainnya. Bisa juga memelihara binatang
yang dimanfaatkan sebab keindahan bentuknya dan suaranya.
Usaha bidang ini penuh tantangan dan dinamika dan penanganan
khusus, sebab yang dihadapi yaitu makhluk hidup yang bergerak
dan tentu memiliki kekhasan masing-masing.
1. Peternak hewan besar : memelihara sapi, kerbau, kuda
2. Peternak hewan kecil : memelihara biri-biri, Kambing, kelinci.
3. Peternak ikan : memelihara ikan lele, ikan mas, mujair, dan
gurame.
4. Peternak unggas : memelihara puyuh, ayam, itik, dan burung.
5. Perikanan
Dilihat dari segi ekologi, sektor ini terbagi menjadi dua sektor, pertama;
sektor perikanan air tawar (perikanan darat) seperti mujahir, lele,
gurami, nila, ikan mas, bawal. Kedua; sektor perikanan air asin
(perikanan laut) seperti bandeng, udang windu, cumi-cumi, kepiting,
dan kerang hijau.
2. Bidang perdagangan
Secara garis besar perdagangan di bagi menjadi dua golongan yaitu:
Pertama, perdagangan besar yaitu segala aktifitas menggerakkan
barang-barang dari produsen kepada pedagang eceran atau lembaga
marketing lainnya. Kedua, pedagang eceran yaitu mata rantai terakhir
dalam penjualan barang ke konsumen. Hubungan mutualisme antara
produsen dan pengecer akan menentukan berlangsungnya suatu
komoditas produk. Usaha dalam sektor perdagangan dapat dilakukan
dengan membuka toko atau kios, menjual makanan sehari-hari dan
sektor perdagangan lainnya
Menurut tempat usahanya, pedagang dibedakan menjadi sebagai
berikut:
1) Pedagang tetap, yaitu pedagang yang memiliki tempat yang
tetap, misalnya berdagang di pasar, ruko (rumah toko), toko,
warung atau mal/supermaket.
2) Pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap dan
berdagang dengan cara berkeliling.
3) Pedagang kaki lima, yaitu pedagang yang tidak menetap dan
berpindah-pindah tempatnya. Contohnya, pedagang di pinggir
jalan raya atau trotoar.
3. Bidang produksi
Bidang usaha ini merupakan bidang yang banyak menyerap tenaga
kerja dan banyak diminati sebab selain memberi peluang penghasilan
yang besar juga lebih berorientasi pada hasil. Produksi yang dimaksud
disini yaitu proses pembuatan dari bahan dasar menjadi bahan jadi
atau bahan setengah jadi menjadi barang siap pakai. Adapun contoh
sektor produksi yang mungkin dikembangkan yaitu sebagai berikut:
1) Produksi pangan
Peluang produk pangan ini sangat menjanjikan, sebab modal
tidak terlalu banyak, dan laba yang didapat bisa mencapai lima
puluh persen dari omset. Sedangkan resiko kerugian sangat kecil.
Tergantung kreatifitas dalam memasarkan, apakah dijual langsung
ke konsumen, atau disetor ke toko dengan cara konsinyasi (titip
jual).
2) Kerajinan tangan
Kerajinan tangan merupakan salah satu alternatif usaha yang
bermodal pokok pada keterampilan. Disini jiwa kekreatifitasan
dan inovatif sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha
ini . Usaha sektor ini sangat menjanjikan sebab konsumen
dan pangsa pasarnya majemuk, tidak hanya dari satu segmen
saja, sehingga jika karya kita bagus sangat potensial untuk bersaing
dengan produk yang sudah ada.
Contoh industri, antara lain pembuatan sapu, jaket, pakaian, tas,
industry elektronik, dan otomotif (mesin mobil). Industri yang
berskala besar memiliki tenaga kerja yang banyak dan biasanya
disebut perusahaan.
Contoh kerajinan, antara lain kerajinan perak (perhiasan), peralatan
dapur/rumah tangga, kerajinan gerabah (tanah liat), dan kerajinan
aksesoris, tas, tikar, dan sebagainya.
3) Konveksi dan usaha menjahit
Konveksi atau usaha pakaian jadi merupakan salah satu jenis
usaha yang memiliki prospek pasar yang tiada henti, mengingat
pertumbuhan penduduk yang meningkat terus-menerus dari
tahun ke tahun.
4. Bidang jasa
Bidang usaha ini, melakukan usaha dengan menjual keahlian atau
sarana yang kita miliki guna membantu pihak lain yang dapat mendukung
terpenuhnya suatu kebutuhan. Bidang jasa dapat mencakup sektor
dibawah ini :
1. Transportasi
Usaha transportasi atau pengangkutan tergolong bidang jasa
yang paling banyak dibutuhkan orang. Mobilitas penduduk dan
barang setiap hari mendorong bidang ini berkembang sangat
pesat.dan jenis usaha ini tidak akan lapuk oleh waktu, sebab
semua lini kehidupan dan pemerataan hasil produksi sangat
bergantung perlu adanya transportasi/pengangkutan. Kelebihan
usaha ini yaitu penghasilan relatif stabil dibanding usaha lainnya,
dan kemungkinan untuk berkembang sangat besar. Sementara
yang menjadi kendala utama yaitu mahalnya sarana kendaran
dan spare part bila terjadi kerusakan.
2. Keguruan
Peluang dalam sektor ini begitu mudah dan fleksibel, sebab
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, cukup dengan
modal dasar kemampuan ilmu dan kemampuan mengajar. Tidak
ada kerugian dalam terjun di bidang ini, kita dapat mengembangkan
keilmuan kita sekaligus menamkan kebaikan kepada orang lain
berupa ilmu yang bermanfaat.
3. Pertukangan
Peluang usaha bidang pertukangan ini sangat terbentang luas
kerena perumahan merupakan kebutuhan primer manusia. Setiap
hari meski ada orang yang membangun rumah yang berimplikasi
pada kebutuhan pelengkap seperti pertukangan.
4. Perbengkelan / servise
Prospek dalam usaha ini memungkinkan untuk di geluti sebab
dilihat dari kehidupan sehari-hari barang elektronik merupakan
piranti pendukung dalam kehidupan manusia. Selama pemakaian
tentu akan mengalami kerusakan yang masih dapat toleransi
dapat diperbaiki. Disinilah kesempatan keahlian dibidang perbengkelan/
service.
C. JENIS BIDANG USAHA ONLINE
Jenis usaha online sangat di buru oleh pelaku para usaha, sebab
usaha online selain mudah tidak memerlukan uang yang banyak dan
tidak perlu keluar rumah. Usaha online di antaranya:
1. Jualan Online
Untuk berjualan di dunia maya sebenarnya Anda tidak di haruskan
memiiki produk sendiri, tetapi Anda bisa memanfaatkan produk
orang lain dan Anda pasarkan dengan keahlian Anda sendiri, Anda
bisa join dengan orang yang memiiki barang dan Anda pasarkan
melalui online, saling menguntungkan dan kerjasama yang kongkrit.
2. Penulis Artikel
Jika Anda ahli dalam bidang menulis, mungkin keahlian Anda
akan menjadi sumber usaha yang menjanjikan, sebab jaman sekarang
banyak orang yang membutuhkan jasa penulisan artikel buat situsnya,
harganya juga lumayan cukup mahal setiap satu artikelnya tergantung
seberapa berkualitas tulisan Anda.
3. Jasa pembuatan Web
Jika Anda ahli dalam bidang website maka keahlian Anda bisa di
jual melalui via online, sebab website banyak di butuhkan di dunia
online, dan tentang harga website ini tergantung dan beragam
harganya.
Dari berbagai bidang usaha produksi yang banyak diminati saat
ini yaitu usaha home industry. Home industry, yaitu unit usaha dalam
skala kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Berdasarkan
produk yang dihasilkan maka home industry dapat diklasifikasi pada
industri produk makanan, produk kerajinan dan pemberdayaan lingkungan.
Sedangkan jika dilihat dari proses produksinya maka home industry
dibedakan atas industri pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku,
industri pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan industri
pengolahan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
menjelaskan
home industry memiliki kelebihan, diantaranya:
1. Dapat melupakan jam kerja rutin dari pagi hingga petang.
2. Tidak bertemu dan berhadapan dengan pimpinan yang suka marah
dan memerintah.
3. Menghilangkan perasaan takut waktu bekerja.
4. Tidak menanti promosi jabatan yang membosankan.
5. Mengoptimalkan seluruh keterampilan yang dimiliki.
6. Mengabaikan usia yang merupakan penghalang jika sebagai pegawai
kantor.
7. Bekerja dengan suasana nyaman sebab di rumah sendiri.
8. Pada awal usaha memperoleh keuntungan bebas pajak.
9. Menghemat waktu, biaya transportasi perjalanan, sebab tidak perlu
ke kantor sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas.
10. Dapat lebih dekat dengan anggota keluarga.
11. Meningkatkan standar hidup dan kesejahteraan keluarga.
Walaupun home industry merupakan usaha produksi dalam kategori
skala kecil, namun dalam menjalankan usaha home industry memiliki
hambatan- hambatan diantaranya:
1. Pengetahuan dasar yang dimiliki.
Pengetahuan dasar tentang teknik dan cara mendirikan usaha home
industry diperlukan pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang
memadai tentang usaha home industry yang ditekuni. Dalam hal ini
merancang usaha home industry yaitu suatu keharusan sehingga
diharapkan usaha home industry dapat berjalan.
2. Keterbatasan waktu.
Sering usaha home industry dianggap sebagai pekerjaan sampingan
sebagai penambah keuangan keluarga. Hal seperti mengakibatkan
dalam menjalani usaha home industry jadi tidak serius. Padahal waktu
menjadi sangat berarti, dapat dijadikan ukuran untuk menentukan
rugi-laba. Semakin cepat pekerjaan selesai, semakin cepat dan besar
laba diperoleh. Oleh sebab itu membuka usaha home industry jangan
dianggap sebagai pekerjaan sampingan.
3. Modal usaha.
Modal usaha bukanlah masalah sederhana, sebab menyangkut:
a. Modal mental yang dimiliki entrepeneur, yaitu semangat juang,
keuletan, ketekunan dan kegigihan dan sikap mental yang kuat
dalam menjalani usaha home industry.
b. Modal material yaitu kebutuhan modal dalam bentuk uang, barang
atau surat berharga yang dimiliki sebagai modal awal melaksanakan
usaha home industry.
c. Modal pengetahuan yaitu modal pengetahuan yang harus dimiliki
oleh entrepeneur untuk melakukan usaha home industry agar berjalan
dengan lancar.
d. Modal pengalaman terkait dengan pengalaman yang dimiliki
entre- preneur dalam menjalankan usaha home industry.
e. Modal keterampilan dan bakat terkait dengan keterampilan dan
bakat yang dimiliki seorang entrepreneur dalam mengelola usaha
home industry.
4. Profesionalisme tenaga kerja.
Profesionalisme kerja yang baik diukur dari tingkat kualitas produksi
dengan rentang jarak yang stabil dalam waktu tertentu. Beberapa
cara khusus untuk mengukurnya antara lain dengan memperhatikan
ketepatan jam kerja efektif dengan cara membuat skala rutin dalam
dua bulan pertama, jika mengalami penurunan, maka berarti tanda-
tanda kurang profesional dalam menjalankan usaha home indus-
try. Cara lain dengan membandingkanjumlah produksi yang dihasilkan
karyawan ini dengan karyawan dari perusahaan lain yang setara.
5. Manajemen dan pengelolaan usaha.
Masalah manajemen dan pengelolaan usaha tidak hanya oleh usaha
baru, tetapi juga usaha yang telah mapan dan berjalan beberapa tahun.
Titik krusialnya selalu sama yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengontrolan sumber daya manusia untuk mencapai
sasaran yang efektif dan efisien. Selain itu juga masalah pemasaran
dan evaluasi. Antara komponen-komponen di atas tidak dapat berdiri
sendiri sebab adanya gangguan pada satu komponen akan mengganggu
pada komponen lain sebab merupakan mata rantai.
6. Pemasaran.
Pemasaran dalam usaha home industry merupakan ujung tombak
dan sekaligus nyawa sebab tidak dapat digantikan oleh apapun.
Oleh sebab itu sasaran, target dan pangsa pasar yang sesuai dengan
produk yang dihasilkan sangat memegang peranan penting.
PELUANG USAHA DAN PERINTISAN
A. PELUANG USAHA
Peluang usaha sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya sajaada beberapa individu yang mampu mehhat situasi sebagaipeluang ada yang tidak Hal ini disebabkan faktor informasi
yang dimilikinyæ Informasi memungkinkan seseorang mengetahui
bahwa peluang ada di saat orang Iain tidak menghiraukan situasi ini .
Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan hubungan
sosial ,
Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai informasi
dan pengetahuan mengenai penemuan peluang Dua aspek dari pengalaman
hidup yang meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan peluang
yaitu fungsi kerja dan variasi kerja.
Sebuah langkah penting di mana seseorang mendapatkan informasi
dari interaksi dengan orang Iain. Beberapa ahli menyarankan saat
seseorangtakut berwirausaha secara sendirian, maka mengawali usaha
secara kelompok yaitu alternatif. Oleh sebab nya. kualitas dan kuantitas
dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan individu untuk membuat
kelompok dalam berwirausaha. Informasi yang penting saat akan
memulai usaha yaitu informasi mengenai lokasi, sumber modal. pekerja,
dan cara pengorganisasiannya, kombinasi, antara antara jaringan yang
luas dan keanekaragaman latar belakang akan mempermudah mendapatkan
informasi ini .
sesudah mengenal peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan
potensi diri. Keunggulan kompetitif