Selasa, 03 Desember 2024

wirausaha muslim 2


  apa yang saya miliki? Yang sering

terjadi di warga  kita yaitu  memilih usaha Yang sedang trend saat

itu. Hal ini sah-sah saja, tetapi jika dalam proses perkembangan tidak

membuat inovasi, maka akan sulit bersaing. Counter HP merupakan

bisnis yang menjamur. Jika mereka tidak  memiiki  keunggulan kompetitif

misalnya layanan purna jual, harga yang bersaing, ataukah layanan

secara umum baik, maka sulit akan berkembang. Seseorang datang ke

sebuah toko untuk membeli Hp, sebagian besar sebab  informasi yang

telah didapatkan sebelumnya apakah dari mulut ke mulut ataukah dari

koran.

Hal ini sangat berbeda dengan ahli terapis untuk anak autis. Kenyataan

menunjukkan penderita autis meningkat di warga t sementara

layanan atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian khusus yang

‘langka’ akan dicari orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha.

Usaha jasa berbasis pengetahuan merupakan satu alternatif usaha yang

memiliki keunggulan kompetitif. Biasanya mereka mendirikan usaha

misalnya konsultan keuangan, konsultan manajemen, konsultan enjinering

sebab  kemampuan pengetahuan yang dimilikinya. Oleh sebab nya,

model usaha ini yang seharusnya dikembangkan dalam kewirausahaan

di Perguruan Tinggi. Mahasiswa didorong untuk melakukan riset sesuai

dengan bidang ilmunya untuk memiliki pengetahuan baru dan dapat

dimanfaatkan oleh warga .

Suatu kenyataan yang tidak terelakkan saat  memulai sebuah

usaha yaitu  bagaimana melihat peluang dan memutuskan untuk mengambil

peluang ini . Pada dasarnya, peluang itu ada di sekitar kita, tetapi

seringkali tidak terlihat. Tertutup oleh mata hati kita. Kecemasan, keraguan,

ketidakpercayaan atau dikatakan sistem belief yang ada pada diri kita,

sehingga sumber daya tidak terlihat secara baik. Mengapa hal ini terjadi?

sebab  kita merasa tidak  memiiki  ‘apa-apa’ sehingga sumber daya

yang ada dalam diri kita atau di sekeliling ‘kita’ tidak terlihat.

Yang sering dikeluhkan oleh para mahasiswa saat  alcan memulai

berwirausaha yaitu  harus memulai dari mana? Selain itu’ sering kali

mahasiswa bahkan warga  umum, dijangkiti penyakit ‘jangan-

jangan’ seperti ‘jangan-jangan saya rugi’, ‘jangan-jangan tidak laku’ saat 

akan memulai sebuah usaha. Selain itu, muncul keraguan ‘waduh saingannya

banyak’, bagaimana mungkin saya dapat memenangkan persaingan?

Apapun yang kita lihat sebetulnya bisa menghasilkan uang bagi

kita maupun bagi orang lain. Contohnya: Apa yang kita lihat sekarang?

Kalau misalnya kita lihat ada wallpaper, sudah pasti ada orang yang

bisa mendapatkan uang sebab  wallpaper ini, kemudian kita melihat

lantai, lantai juga menghasilkan uang untuk orang yang membuat lantai

dan yang memasang lantainya. Kita lihat rambut, rambut juga sama

menghasilkan uang untuk orang yang jualan shampo dan yang membuka

salon.

Maka dari itu, kita harus selalu sadar bahwa apapun yang kita lihat

bisa menghasilkan uang; peluang ada di mana-mana. Begitu banyaknya

orang yang begitu bangun sampai tidur kembali selalu berkata: “Ah,

saya tidak menemukan peluang apa-apa” atau “Sepertinya dalam hidup

ini tidak ada peluang”, ini sebuah kesalahan sebab  yang benar yaitu 

peluang ada di mana-mana. Buka mata dan pikiran Anda, ingat peluang

tidak hanya dilihat dengan mata, tapi juga melibatkan pikiran kita.

sesudah  kita membuka mata dan pikiran, dan melihat bahwa peluang

ada di mana-mana, maka apakah yang harus kita lakukan?

B. PERINTISAN USAHA MANDIRI

Merintis usaha merupakan pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan

oleh siapapun, yang terpenting yaitu  keyakinan dan niat yang kuat

untuk usaha mandiri. Kemauan kuat untuk menjadi wirausaha saja

tidak cukup. Kemampuan, keberanian, dan kesempatan merupakan

elemen lain yang harus diperkuat untuk menjadi wirausaha. Memulai

merintis usaha mandiri merupakan tahapan kritis bagt wirausaha untuk

berhasil atau gagal. Mengapa tahap merintis usaha mandiri dikatakan

sebagai masa kritis? Kesalahan alcan memicu  kebangkrutan secara

ekonomi atau trauma secara Psikologis. Untuk itu, menjadi wirausaha

membutuhkan kesiapan mental menghadapi berbagai kemungkinan

terbaik atau terburuk, berupa kegagalan dalam bisnis, Menjadi wirausaha

membutuhkan kekuatan mental seseorang untuk mandiri, sehingga

kesuksesan merupakan jaminan akhir yang harus dicapai. Dunia bisnis

juga mengalami siklus kehidupan, mulai dari kecil, menengah, dan

tentu indikator masing-masing tahapan akan berbeda-beda dan waktu

pencapain masing-masing usaha juga akan berbeda-beda.

Untuk mengurangi tingkat kegagalan dalam merintis usaha yang

biasanya sebab  faktor internal berupa beban mental wirausaha menempati

porsi yang sangat dominan. Sebagai seorang wirausaha, kesiapan dan

kekuatan mental harus ada, sebab  permasalahan akan muncul setiap

saat. Membangun persepsi diri bahwa dengan usaha mandiri akan menuai

sukses dan akan hidup sejahtera pada masa depan, menjadi orang merdeka,

dan memiliki kedudukan sosial yang baik di kalangan warga , menjadi

upaya yang penting untuk keberhasilan memulai dan mengembangkan

usaha mandiri. Berikut ini beberapa strategi untuk sukses memulai usaha.

1. Memilih secara tepat usaha yang akan dilakukan dengan menggunakan

beberapa pertimbangan yang matang dan rasional. Hal ini dapat dilakukan

dengan beberapa hal berikut.

a. Menemukan peluang usaha yang sesuai dengan kemampuan,

berpeluang pasar bagus, dan sesuai dengan keterampilan yang

dikuasai.

b. Menghitung kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman

menggunakan analisis SWOT.

c. Menguasai sumber daya produktif yang sudah ada.

d. Memiliki mitra usaha yang dapat diandalkan dan saling meng-

untungkan.

2. Menghitung berbagai resiko bisnis yang mungkin muncul dari Sisi

manajemen, pemasaran, teknologi, mutu produk, dan persaingan

bisnis. Selain itu, berusaha mengatur strategi untuk meminimalisir

resiko usaha dengan menggunakan perhitungan yang rasional dan

objektif. Ini merupakan cara cerdas untuk menjalankan usaha, sebab 

memilih usaha yang tidak beresiko gagal.

3. Memulai usaha secara cerdas, artinya melakukan usaha dengan

memperhatikan situasilingkungan yang ada, sehingga tepat wakttt’

tempat, pilihan jenis usaha, dan memulai dari yang kecil untuk mengetahui

permasalahan dan peluang bisnis yang dilakukam sehingga akan

menguasai usaha ini  secara langsung.

4. Mempertimbangkan keuntungan yang akan diraih secara proporsional

dan bervandangan ke masa depan, sehingga akan menjaga kesinambungan

pasar dan dapat mewujudkan loyalitas konsumen. Selain itu, mampu

memutar modal usaha untuk menutupi biaya operasional, sekaligus

memupuk keuntungan untuk mengembangkan usaha mandiri yang

digeluti.

C. MENJALIN KEMITRAAN BISNIS

Kunci sukses menumbuhkembangkan usaha yaitu  membangun

jaringan bisnis dengan pihak lain. Aliansi strategis dalam bisnis memiliki

banyak manfaat dibandingkan dengan usaha sendiri. Kelebihan kemitraan

atau aliansi yaitu  adanya penyatuan potensi yang dapat memperbesar

dan memperluas keberadaan sumber daya usaha yang dilakukan. Kemitraan

bisnis merupakan kerjasama terpadu antara dua belah pihak atau lebih,

secara serasi, sinergis, terpadu, sistematis, dan memiliki tujuan untuk

menyatukan potensi bisnis dalam menghasilkan keuntungan yang optimal.

Ada peribahasa yang dapat dijadikan pedoman dalam mengembangkan

usaha, yaitu, memiliki 1.000 kawan dalam berusaha sangat kurang,

tetapi memiliki seorang musuh dalam bisnis yaitu  malapetaka besar.

Artinya, begitu penting dan besarnya mitra bisnis dalam membangun

usaha mandiri. Kemitraan usaha merupakan bagian penting dari pem-

bangunan usaha mandiri.

Adabeberapa alasanpentingnya membangunjaringan kemitraan

bisnis dengan pihak lain, utamanya dalam mendapatkan benefit atas

usaha yang dilakukan. Alasan-alasan ini  sebagai berikut.

1. Sebagai wirausaha yang baru memulai berusaha, dapat dipastikan

masih memiliki setumpuk kelemahan, khususnya pada aspek pemasaran,

permodalan, informasi bisnis, peningkatan kualitas produk dan

berbagai pengalaman untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi,

dengan begitu wirausaha membutuhkan ilmu untuk mengatasi

semua masalah yang dihadapi melalui kemitraan.

2. Untuk menjadi wirausaha yang sukses perlu mendapatkan bimbingan,

pendampingan dan fasilitas dari orang lain. Bukankah kesuksesan

seseorang selain berdasarkan garis tangan perlu campur tangan.

Dan campur tangan itu dipengaruhi oleh sesama mitra bisnis, sebab 

ilmu, pengalaman, dan jaringan yang telah dimiliki dengan banyak

pihak.

3. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin tajan wirausaha

pemula belum memiliki pengalaman, sehingga kemungkinan ditipu,

dipecundangi, sangat terbuka, sehingga bermitra secara benar dalam

bisnis menjadi sangat penting.

4. Percepatan pengembangan usaha mandiri memerlukan kerja sama

dengan pihak lain. Dalam kehidupan apapun, kemitraan atau kerja

sama yaitu  kunci sukses menjadi wirausaha yang unggul pada

masa depan.

Berdasarkan berbagai alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

melakukan kemitraan bisnis merupakan keharusan untuk dapat mengem-

bangkan bisnis menuju kesuksesan. Bidang-bidang yang dapat dimitrakan

dalam bisnis antara lain sebagai berikut.

1. Kemitraan permodalan (joint capital). Kemitraan ini merupakan

kemitraan untuk menjalankan usaha yang dimiliki melalui modal

patungan. Pengelolaan usahanya dapat dilakukan oleh salah satu

wirausaha atau bersama-sama. Di dalam kemitraan ini ada kemitraan

pembiayaan (jointfinance) yang biasanya menyatukan dana untuk

melaksanakan pekerjaan atau proyek jangka pendek

2. Kemitraan pemasaran (joint marketing). Kemitraan ini merupakan

kemitraan yang dibangun untuk memperluas volume penjualan

dan jangkauan pemasaran ke berbagai daerah, baik dalam maupun

luar negeri.

3. Kemitraan pembelian (jointe buying). Kemitraan ini merupakan

kemitraan yang dilakukan wirausaha untuk memenuhi kebutuhan

usaha melalui pembelian bersama, biasanya untuk pembelian bahan

baku atau barang dagangan. Banyak manfaat dari kemitraan pembelian

ini, seperti memperoleh harga yang murah, barang yang berkualitas,

cepat waktu dan hemat biaya operasional sebab  biasanya barang

diantar oleh supplier, ada rabat pembelian, dan fasilitas lain yang

menguntungkan usaha mandiri.

4. kemitraan pengelolaan proyek (joint project management) Kemitraan

ini merupakan kerja sama dua pihak atau lebih untuk melakukan

kerja sama usaha pengelolaan proyek yang didasarkan pada hukum

bisnis yang diatur oleh perundang-undangan.

Banyak falgafah tentang kemitraan ugaha, Kehidupan manugia

sebagai homo social merniliki ketergantungan dengan manugia lain.

Artinya, eksistengi manuaia ditentukan oleh peran aktifnya dalarn

kehidupan gogial yang dijalankan. Bahkan, kehadiran manusia ke dunia

pun mernbutuhkan kerja sama antara laki-laki dan perempuan. saat 

masih dalarn kandungan, keberadaan ibu menjadi sangat penting untuk

tumbuh kembang janin yang dikandung. Pada masa bayi, anak, gampai

dewaga, keberadaan orangtua menjadi mitra sejati bagi anak untuk

mempergiapkan diri hidup mandiri di tengah warga .

Manusia hidup di tengah warga  dan membutuhkan orang

lain. Manusia tidak bisa hidup gendiri, gerta perlu makan, minum, bermain,

dan berupaya untuk memperbaiki kesejahteraan, yang semua itu mem-

butuhkan bantuan orang lain. Dengan demikian, dalam berusahapun

manusia membutuhkan kemitraan atau kerja sama dengan pihak lain

untuk keberhasilan usaha. Tidak ada satu pun orang di dunia ini yang

berusaha sendiri tanpa bantuan dan dukungan orang lain.

Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan semakin tajamnya

persaingan usaha, maka untuk menghadapi kondisi ini  diperlukan

kemitraan usaha agar tercapai keuntungan dan kesuksesan bisnis. Ada

beberapa falsafah yang mendasar mengenai kemitraan usaha,

1. Kekuatan silaturahim akan mewujudkan kemitraan usaha yang

tangguh, sehingga keberhasilan bersama menjadi kunci berkembangnya

bisnis.

2. Membantu orang lain dalam berbisnis harus dilandasi niat untuk

saling menguntungkan, sebab  berusaha merupakan ibadah bertujuan

untuk menolong diri dan orang lain dalam kebaikan dan keberhasilan.

Menyebarkan keterampilan, ilmu dan informasi yang dapat dipakai 

oleh orang lain merupakan jalan untuk membangun kebersamaan dalam

bisnis.

Mengembangkan bisnis melalui kemitraan merupakan bagianter

penting untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin tajam. Memenangkan

persaingan bisnis merupakan keharusan, sebab  memenangkan persaingan

bisnis akan membawa kesuksesan usaha, Begitu juga sebaliknya, kekalahan

dalam persaingan bisnis akan membawa kehancuran usaha.

D. MEMANFAATKAN POTENSI ORANG LAIN

Manusia dikenal sebagai homo himini lopus yang dapat memangsa

satu dengan yang lain, sebagai homo economicus yang membutuhkan

keadaan ekonomi yang baik, dan sebagai homo religius atau makhluk

yang bertuhan. Oleh sebab  itu, selain harus mengembangkan kemampuan

penalaran, sikap, dan tindakan ekonomi yang menuju hasil yang baik,

manusia juga harus mengembangkan keyakinannya kepada Ttlhan-nya.

Mengapa? sebab  keberadaan manusia tidak dapat lepas dari kekuasaan


Sang Pencipta. Tuhan merupakan kekuatan yang mendasari keyakinan

manusia. Untuk itu, selain mengembangkan kemampuan intelektual

dan emosional, manusia juga harus mengembangkan kecerdasan spiritual

untuk mencapai kesuksesan.

Pada hakekatnya, semua teori di atas dimunculkan oleh para pakar

untuk memberikan tuntutan kepada setiap manusia agar dapat mengem-

bangkan kemampuan atau potensi diri untuk mencapai kesuksesan.

Kesuksesan yang dicapai tentu yang positif, seperti karir yangbaik, ibadah

yang khusuk, usaha yang maju, kekayaan, atau prestasi lainnya. Dalam

konteks wirausaha, prestasi yang dicapai seseorang dapat diukur melalui

indikator sebagai berikut.

1. Kuantitatif, seperti kinerja usaha yang dapat dilihat dari omset, laba,

biaya, jaringan pemasaran, dan  kualitas produkberdasarkan standar

nasional atau internasional.

2. Kualitatif, seperti visi, misi, dan tujuan perusahaan; kinerja manajemen;

profesionalisasi; sikap prilaku pengusaha; tanggung jawab, disiplin,

dan keberanian mengambil resiko; ketepatan naluri bisnis; dan  cara

membangun mitra bisnis.

Berdasarkan berbagai elemen di atas, pengembangan sumber daya

manusia melalui pendidikan, pelatihan, atau pengambilan kebijakan

untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan di kalangan warga 

harus diarahkan kepada penguatan kemampuan besar untuk kemandirian

warga .

Namun, sayang, masih banyak kebijakan pembangunan yang belum

memberikan ruang gerak bagi rakyat untuk mengekspresikan potensi

sosial ekonomi demi kesejahteraannya. Ini merupakan tantangan pem-

bangunan pada masa mendatang. Platform pembangunan harus dikembalikan

ke peningkatan kualitas sumber daya manusia, bertumpu pada pemberdayaan

warga , berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang berbasis pada optimalisasi kekayaan alam, dan  peningkatan daya

saing nasional ditengah dinamika internasional.



Kedaulatan rakyat harus ditegakkan dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara. Strategi pembangunan harus berpihak kepada kepentingan

rakyat. Kedaulatan penguasa menjadi jalan untuk membangun kedaulatan

rakyat, sebab  penguasa yaitu  pelayan rakyat, bukan sebaliknya, dilayani

oleh rakyat. Untuk itu, kebijakan pembangunan harus diimplementasikan

untuk pemberdayaan rakyat, bukan untuk meminggirkan rakyat demi

kepentingan kaum pemodal (kapitalis). Inilah tantangan terbesar bangsa

ini. Kemandirian rakyat menjadi jargon politik yang belum terbukti.

Kenyataan menunjukkan, masihbanyakpengangguran dankemiskinan.

Selain itu, pembangunan yang dilakukan masih berorientasi pada pertumbuhan

ekonomi semata, belum terfokus pada kemandirian warga .

Keberhasilan pembangunan secara umum dapat dilihat dari pertumbuhan

ekonomi, pendapatan perkapita, pendapatan domestik bruto, tingkat

harapan hidup, tingkat pendidikan penduduk, indikator kemiskinan,

pertumbuhan pendudukyang terkendali (tingkat natalitas dan mortalitas),

indikator pengangguran, sistem jaminan sosial Pada warga , dan

berbagai indikator Iain yang dapat mengukur keberhasilan pembangunan

suatu bangsa. Narnun, kunci keberhasilan pembangunan yang paling

penting yaitu  kemandirian warga . Artinya, warga  mendapatkan

jaminan atas kebebasanberekspresi dalam segala bidang pembangunan,

khususnya ekonomi. Untuk itu, menumbuhkembangkan kemampuan

kewirausahaan warga  menjadi bagian penting yang harus dilakukan

secara bersama-sama oleh pemerintah, warga , dan dunia usaha.

Berikut ini beberapa kunci keberhasilan pembangunan kemandirian

warga , melalui pendekatan pemberdayaan sosial warga .

1. danya sistem pendidikan dan pelatihan yang egaliter.

2. Jaminan kebebasan berekspresi bagi warga  dalam berbagai

sektor pembangunan.

3. Adanya fasilitas pembangunan usaha warga  yang mudah,

murah, dan sesuai dengan kebutuhan usaha warga .

4. Perlindungan usaha dan kemudahan aspek legalitas usaha bagi rakyat.

5. Penguatan institusi lokal warga .



6. Berkembangnya demokrasi kehidupan warga .

7. Penghargaan dan pengembangan nilai-nilai atau norma tentang

kearifan lokal (local genius) warga  setempat.

Bebagai indikator keberhasilan di atas merupakan pilar pembangunan

warga  yang berbasis pada pemberdayaan rakyat. Dengan kata lain,

kesejahteraan rakyat akan tercapai jika eksistensi keberadaan warga 

diletakkan pada kerangka penguatan diri dan lingkungan, yang berbasis

pada potensi lokal. Pada sisi inilah kemampuan kewirausahaan rakyat

menj adi bagian penting yang harus dilakukan oleh seluruh elemen warga ,

sehingga pembangunan yang dilakukan oleh bangsa ini tetap berakar

pada nilai dan budaya bangsa.


SUMBER PERMODALAN DALAM USAHA

A. PENGERTIAN MODAL USAHA

Salah satu urat nadi untuk membuka usaha atau mengemangkanusaha yaitu  permodalan. Walaupun dalam bisnis modalbukan satu-satunya faktor yang mentukan untuk memulai

usaha, modal diperlukan untuk membiayai kegiatan produksi, pemasaran,

atau pengelolaan usaha untuk menghasilkan keuntungan. Dalam bisnis,

modal dibagi menjadi dua, yaitu modal kerja dan investasi. Modal kerja

merupakanbagian dana yang disiapkan untuk membiayai operasional

usaha, seperti membeli bahan baku dan untuk biaya pemasaran. Investasi

merupakan bagian dana usaha untuk pembelian peralatan usaha, seperti

sewa kantor dan pembelian peralatan usaha.

Menurut (Diah lydianti 2016) Modal merupakan salah satu faktor

penting dari kegiatan produksi. Bagi usaha yang baru berdiri atau mulai

menjalankan usahanya, modal dipakai  untuk dapat menjalankan

kegiatan usaha, sedangkan bagi perusahaan atau bidang usaha maupun

bisnis yang sudah berdiri lama, modal biasanya dipakai  untuk dapat

mengembangkan usaha maupun memperluas pasar dari bisnis dan usaha

ini . Bagi para pengusaha, hendaknya harus bisa menggunakan atau

memanfaatkan modal dengan seoptimal mungkin, yang nantinya diharapkan

akan dapat memberikan keuntungan yang lebih maksimal bagi perusahaan

yang sedang dikelola. Ada beberapa penjelasan mengenai pengertian

modal dari para ahli yaitu:

Saat memulai usaha secara mandiri, permodalankadang-kadang

menjadi kendala utama. Banyak warga  yang ingin berusaha, tetapi

kesulitan pérmodalan. Bahkan, tidak sedikit warga  yang telahberusaha,

tetapi idak mampu mengembangkanusahanya sebab  kesulitan modal.

Ada paradigma di warga  yang menyatakan modal yaitu  uang,

sehingga jika tidak memiliki uang, tidak bisa membuka usaha atau

mengembangkan usaha. Paradigma inilah yang Sebenarnya harus diubah,

sebab  dalam ekonomi modern, modal memiliki dimensi yang sangat

luas. Modal dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tangible asset

dan intangible asset. Tangible asset menapakan asset yang berwujud,

seperti uang, surat berharga, gedung, dan Peralatan usaha. Sementara

itu, intangible asset merupakan harta berwujud, yaitu nama baik perusahaan,

kemitraaan usaha, dan modal sosial yang dimiliki.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diuraikan bahwa modal itu

merupakan aset baik berupa barangbarang atau dana yang dijadikan

sebagai pokok menjalankan sebuah usaha atau bisnis, itu artinya jika

kita bisa mengatur dana modal dengan baik, maka kita juga akan mampu

membangun usaha lebih baik, sebab  sejatinya modal yaitu  pondasi

dalam menjalankan usaha.

Secara pribadi, wirausaha yaitu  seseorang yang memiliki potensi

diri dan lingkungan sosial yang dapat dimanfaatkan oleh setiap orang

untuk kepentingan ekonomis. Kemampuan intelektual wirausaha dan

pertemanan yang dibangun seseorang merupakan modal terbesar. Sayangnya,

kebanyakan warga  kita belum menyadari akan potensi besar ini.

Untuk itu, sesuai dengan perubahan paradigma ekonomi global dan

adanya ancaman hancurnya ideologi kapitalis liberal, pilihan menggalakkan

kewirausahaan di kalangan warga  sangat penting.

Bagaimana menyiapkan modal untuk melakukan usaha? Dan

dari mana sumber modal wirausaha? Kalau kita lihat berdasarkan sumbernya,

permodalan wirausaha dapat berasal dari uang sendiri, dana pinjaman,

atau dana mitra.

B. SUMBER MODAL USAHA

Dalam usaha perlu suatu modal untuk menjalankan suatu usaha,

modal dapat diperoleh dari berbagai sumber pendanaan, baik sumber

dana internal maupun sumber dana ekstemal. Maka dari itu adapun

sumber-sumber modal usaha yaitu:

1. Modal Sendiri

Sumber modal sendiri merupakan cara yang paling mudah, sumber

pembiyaan sendiri dpat diperoleh dari tabungan, dana cadangan atau

mempergunakan asset yang tidak produktif.

Modal usaha dari uang sendiri biasanya memiliki kendala jumlah

yang terbatas, sebab  selain untuk keperluan usaha, simpanan sendiri

juga dipakai  untuk keperluan konsumsi sendiri atau keluarga. Namun

dengan jumlah yang terbatas akan menuntun wirausaha untuk lebih

berhati-hati memilih usaha, sehingga umumnya memilih usaha yang

beresiko kecil terhadap permodalan. Sumber permodalan dari uang sendiri

ini dapat diperoleh beberapa sumber berikut.

1. Simpanan

Dana simpanan yang dapat dijadikan modal bisa berasal dari tabungan,

perhiasan, deposito, atau surat berharga yang dapat digadaikan (sertifikat

tanah atau BPKB kendaraan). Namun perlu diingat, sebab  dipakai 

untuk modal usaha, pemakaian  atau penjualan harta untuk usaha

harus dikembalikan lagi pada suatu saat nanti.

2. Menjual Harta yang Kurang Produktif.

Sumber dana usaha juga dapat berasal dari penjualan harta yang

kurang produktif, misalnya tanah-tanah yang tidak pernah digarap

lagi atau rumah yang sudah tidak pernah dipakai. Agar tanah dan

rumah ini  tidak menjadi beban biaya, maka tidak salah jika

dijual dan hasilnya dipakai  untuk usaha, sehingga harta yang

dimiliki lebih produktif dan menghasilkan. Bahkan, jika usaha yang

dilakukan berkembang, hasilnya dapat dipakai  untuk membeli

tanah atau rumah yang lebih besar dan luas.

2. Modal Asing (Pinjaman)

Dana ini dapat berasal dari lembaga keuangan atau orang lain.

Sebagai dana pembiayaan/pinjaman, kemungkinan jumlahnya besar,

tetapi memiliki resiko tinggi sebab  wirausaha harus mengembalikan

bedan  bagi hasilnya. Ada beberapa cacatan tentang peminjaman modal

usaha.

Bagi wirausaha, meminjam merupakan “keharusan”. Dengan meminjam,

kebutuhan modal akan tercukupi. Namun, meminjam kepada lembaga

keuangan atau perorangan pasti mengandung resiko, terutama jika

usaha yang dilakukan ternyata tidak berjalan dengan baik atau merugi.

Keadaan ini dapat membuat kemampuan untuk mengembalikan pinjaman

terbengkalai, sehingga jika tidak disikapi dengan baik akan memicu 

lunturnya kepercayaan orang lain untuk membantu usaha kita. Untuk

itu, saat  memutuskan meminjam modal, manajemen usaha dan keuangan

harus benar-benar diperhatikan, sebab  keuntungan usaha menjadi

taruhan bagi pengembalian dana pinjaman ini .

Meminjam modal usaha melalui lembaga keuangan membutuhkan

proses dan prosedur yang lebih rumit dibandingkan dengan meminjam

kepada perorangan. Prosedur minimal yang harus ditempuh oleh seorang

wirausaha dalam meminjam modal sebagai berikut.

1. Menyiapkan proposal usaha.

2. Menyiapkan agunan pinjaman,

3. biasanya berupa sertifikat tanah atau BPKB kendaraan.

4. Meminta surat keterangan dari kelurahan atau kecamatan.

5. Melakukan pendekatan dengan manajemen lembaga keuangan.

6. Dilakukan penilaian usaha dan kondisi barang jaminan oleh pihak

lembaga keuangan, sebab  dasar pemberian pinjaman usaha ditentukan

oleh analis kredit yang menggunakan 5C, yaitu character, capacity,

capital, collateral, dan condition ofeconomic.

7. Selain itu, besarnya jumlah pinjaman sering tidak sesuai dengan

yang diajukan. Namun, apapun hasilnya, mencari permodalan dari

lembaga keuangan merupakan salah satu sumber untuk mendapatkan

permodalan usaha. Pada tahap awal memang terasa sulit, tetapi saat 

sudah mendapatkan pinjaman dan kita memenuhi semua ketentuan

secara rutin dan baik, untuk seterusnya kita akan mendapatkan kepercayaan

dari lembaga keuangan ini , sehingga akan mendapatkan kemudahan

dalam melakukantransaksi keuangan.

Ada tiga jenis lredit perbankan, yaitu:

(1) Kredit usaha, yaitu kredit ynag dipakai  untuk membiayai usaha

yang produktif.

(2) Kredit konsumsi, yaitu kredit yang dipakai  untuk membeli sesuatu

yang sifatnya konsumtif, misalnya membeli rumah atau kendaraan

pribadi.

(3) Kredit serbaguna, yaitu kredit yang bisa dipakai  untuk tujuan

konsumsi maupun usaha.

Menurtu ( Sunarji 2016) Salah satu tantangan wirausaha yaitu 

memililh antara menggunakan modal sendiri atau menguunakan dana

pinjaman.

1. Hutang jangka menengah merupakan jenis hutang yang jangka waktunya

antara 1-5 tahun.

2. Hutang jangka panjang kredit dengan jangka waktu lima tahun atau

lebih.

3. Sumber pendanaan lain yang sah, seperti modal ventura, dan Iain-

Iain.

3. Dana Mitra

Dana ini berasal dari mitra kerja, sehingga memiliki perlakuan yang

kurang fleksibel sebab  harus diputuskan bersama oleh kedua belah

pihak Tidak jarang, dalam perjalanan usaha, terjadi perpecahan, sehingga

memicu  masalah. Oleh sebab  itu, untuk menghindari masalah

pada kemudian hari, kemitraan ini lebih baik dilegalkan melalui notaris.

Ada beberapa strategi mendapatkan dana mitra, yaitu melalui modal

patungan atau menjual saham.

a. Modal Patungan

Artinya kerja sama yang didasarkan kesepakatan antara dua pihak

atau lebih untuk mengumpulkan modal dan melakukan usaha secara

bersama. Sistem patungan memungkinkan kecukupan modal usaha,

tetapi juga memiliki kelemahan, sebab  ada motif yang berbe da di antara

mitra kerja. Ada yang hanya mau setor modal, ada yang hanya memiliki

tenaga, atau ada yang siap modal dan tenaganya. Motif ini lambat laun

akan memicu  permasalahan pada kemudian hari. Untuk itu, agar

jelas pembagian potensi yang dimiliki oleh masing-masing pihak, termasuk

pembagian kerja dan keuntungan, maka menuangkan kesepakatan

kerja secara notarial sangat penting untuk memperjelas klaim hukum,

jika pada kemudian hari muncul permasalahan.

b. Menjual Saham.

Sistem ini dapat dilakukan melalui langkah berikut.

a. Menjual saham dengan memecah kepemilikan saham yang dimiliki

dalam akta notaris perusahaan, dengan demikian terj adi penambahan

modal dari pemegang saham yang baru masuk Namun, dengan masuknya

pemegang saham baru, akta notaris perusahaan juga harus di

addendum untuk mengubah besaran kepemilikan saham yang ada.

b. Bagi perusahaaan yang sudah besar dan memenuhi kriteria tertentu

dapat melakukan go public untuk mendapatkan modal bagi pengembangan

usaha.

c. Melakukan aliansi strategis dengan perusahaan yang memiliki relevansi

atau peluang usaha. Model ini membawa konsekuensi pembagian

kepemilikan saham dalam perusahaan. Pemodal yang kuat biasanya

ingin menguasai saham hingga minimal 51%, sebab  dengan demikian

pemodal dapat mengendalikan jalannya perusahaan

Namun ingatlah, dalam bisnis modal bukan segalanya. Banyak

faktor penentu keberhasilan dalam bisnis. Walaupun modal uang penting

untuk menggerakkan seluruh kegiatan, tetapi ada juga orang yang

berhasil berusaha dengan modal kecil. Hal ini dapat dilakukan jika

wirausaha mampu menemukan peluang usaha yang baik dan memiliki

kemampuan mengelola seluruh sumber daya dengan optimal, sehingga

mampu membangun pasar dengan baik. Dengan demikian, wirausaha

ini  akan mudah mendapatkan dukungan Permodalan, baik.

C. DANA MITRA

1. Pengertian Modal Ventura

Ada beberapa pengertian modal ventura antara lain dibawah ini:

a. Menurut Keppres modal ventura yaitu  dana yang diinvestasikan

pada peusahaan atau individu yang memiliki risiko tinggi.

b. Menurut Keppes, perusahaan modal ventura yaitu  badan usaha

pengembangan dalam bentuk penyertaan modal ke suatu perusahaan

yang menerima bantuan pembuyaan untuk jangka waktu tertentu.

Pengembangan untuk perusahaan modal ventura berbeda dengan

bank yang memberikan pembiyaan dalam bentuk pinjaman atau kredit.

Usaha modal ventura memberikan pembiyaan dengan cara ikut melakukan

penyertaan modal langsung ke dalam perusahaan yang dibiayai. Perusahaan

yangdibiayai disebut perusahaan pasangan usaha atau investee company,

dan pemodal yang pembiayai disebut investment company atau venture

capitalist.



2. Pendanaan Modal Ventura

UKM pada umumnya kurang paham dan tidak menyukai prosedur

atau persyaratan yang mewajibkan lembaga intermediaries/bank-bak.

UKM berusaha untuk memperoleh modal//dana dari individu-individu

atau badan-badan yang bersedia memberikan modal dengan cara yang

sangat mudah dan cepat. UKM ini  harus dapat memberikan alasan-

alasan yang meyakinkan dan menarik sehingga dapat memperoleh dana,

meskipun dalam hubungan ini tidak diperlukan jasmani/angsuean

sebagai mana lazimnya yang dilakukan bank-bank. Pemberi dana benar-

benar harus menanggung risiko tinggi atas penyerahan dananya kepada

pihak yang memerlukannya.

Ciri –ciri khusus investasi modal ventura yaitu  sebagai berikut:

1. Tinggi risikonya yang ditanggung pemodal atau ventura capitalis,

tanpa melihat struktur investasinya, yaitu bagaimana capital game

dan return on investmentnya.

2. Perusahaan modal ventura akan lebih terlibat dalam pengelolaan

peruahaan pasangan usahanya yang dibiayainya yaitu mengenai

kegiatan operasinya disamping memberi saran-saran berguna, dengan

demikian dapat disebutkan penyandang dan menjadi “patner” dalam

berbisnis.

3. Ditentukan batas waktu berapa lama modal ini  dipakai 

dalam perusahaan yang dimaksud dan selanjutnya diinvestasikan.

D. MANFAAT DAN JENIS PEMBIAYAAN MODAL VENTURA

Menurut (O.P Simorangkir 2015) Bagi perusahaan pasangan usaha

masuknya modal ventura sebagai sumber pembiyaan akan memberi

manfaat sebagai berikut :

a. Merupakan alternatif pembiyaan yang murah, sebab  tidak dibeban

biaya, sebab  tidak merupakan kredit/pinaman bank.

b. Dengan tambahan modal baru ini, dapat meningkatkan kondisi

perusahaan untuk memperoleh kredit



c. Dengan mitra baru- modal ventura- yang telah  memiiki  reputasi

baik dikalangan bisnis atau pemerintah, akan menarik perusahaan

investor mendapat nama dan kepercayaan warga , sehingga

lebih mudah mengembangkan jaringan niaga yang mapan.

d. Manajemen akan menjadi lebih efisien dan profesional Dilihat dari

cara pendanaannya, perusahaan modal ventura dapat digolongkan

dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Leverage Venture Capital, yaitu perusahaan modal ventura yang

dananya diperoleh dengan cara meminjam sejumlah uang, baik

dari pemerintah maupun dari swasta.

2. Equlity Venture Capital, yaitu perusahaan modal ventura yang

dananya diperoleh dari pemegang saham yang akan dipakai 

untuk melakukan pernyataan pada suatu perusahaan.

E. SUMBER MODAL VENTURA

Menurut (Tiktik Sartika Partomo 2004) Pada prinsipnya modal ventura

dapat digunaka untuk membiayai segala jenis dan dalam tahapan per-

kembangan manapun. Dilihat sumber-sumber dana yang dimungkinkan

dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Invstor Perorangan: Pada umumnya investor perorangan lebih tertarik

pada penanaman modal ke dalam perusahaan yang sudah berjalan

baik dan berjangka pendek meskipun ada pulayang berani mengambil

risiko untuk menanam dalam jangka panjang.

b. Investor peusahaan : peusahaan besar lainnya mengadakan divisi

tersendiri untuk menangani perencanaan modal ventura. Hal ini 

dikaitkan dengan pengembangan teknologi sistem atau difersifikasi

produk-produk barunya.

c. Perusahaan asuransi dan dana pensiun : Perusahaan asuransi dan

dana pensiun, yang mengelola dana-dana jangka panjang  memiiki 

potensi untuk dapat menyediakan dana gna pengembangan satu

perumusan usaha dalam bentuk modal ventura.


F. SUMBER MODAL BAGI KOPERASI

Setiap jenis koperasi dalam bentuk-bentuk koperasi konsumsi,

koperasi produksi, koperasi simpan pinjam dan koperasi serba usaha

memiliki sumber-sumber modal tertentu untuk menggerakkan usahanya.

1. koperasi konsumsi menggunakan modal untuk membeli barang-

barang investaris dan barang-barang untuk melayani kebutuhan

kepentingannya para angotanya.

2. Koperasi produksi menggunakan modal untuk pengadaan alat-alat

produksi, alat-alat pengolah hasil produksi dan  pembelian hasil

dan para anggota.

3. Koperasi simpan pinjam menggunakan modal untuk pembelian barang-

barang inventaris, pengadaan sarana bagi pelaksanaan usahanya

itu dan pemberian kredit-kredit bagi para anggota.

Sumber modal utama bagi pelaksanaan usaha yaitu berasal dari

simpanan-simpanan pokok, wajib dan skarela dan jika usahanya berkembang

dapat bertambah dengan sisa hasil usaha yang disisihkan untuk pemodalan.

Perkembangan usaha memerlukan modal yang banyak dan tentunya

sulit atau akan tidak memadai kalau hanya mengandalkan dari simpanan-

simpanan dan sisa usaha tadi, oleh sebab  itu menurut pasal 32 UU No.

12/1967 koperasi dibenarkan untukmengusahakan pinjaman-pinjaman

dari pihak luar dengan bnga yang rendah bank-bank pemerintah. Dengan

demikian maka jelas pembentukan modal koperasi dilakukan dengan

secara tahap demi tahap dan dengan penuh ketekunandan loyaritas para

anggot, maka dari itu pemakaian nya harus benar-benar terncana dengan

didasari disiplin rencana dan anggaran, gar modal terkelola dengan

baik sehingga dapat berkembang.

G. PENDAYAGUNAAN MODAL

Modal yang diperoleh koperasi hendaknya didayaunakan untuk

memenuhi kebutuhan para anggota koperasi sesuai dengan bidang

usaha yang dijalankan koperasinya. Pada berbagai jenis koperasi, pendayaan

modal bideakan oleh kebutuhan, kemanfaatsn dan kegunaannya bagi

para anggotanya.

1. Para koperasi-koperasi yang bergerak dibidang jasa, seperti koperasi

simpan pinjam, koperasi angkutan dan lain-laintidak berat pemakaian 

modal yaitu mempertinggi tingkat pelayanan jasa-jasa kepada anggota.

2. Pada koperasi-koperasi produksi titik berat penggunannya yaitu

untuk mempertinggi produktivitas para anggotanya.

3. Pada koperasi-koperasi yang bergerak di bidang pemasaran tidak

berat pemakaian nya yaitu untuk mempertinggi kualitas hasil/produk

para anggota agar para nggota memperoleh harga layak dari jerih

payahnya.

4. Pada koperasi-koperasi konsumsi tiitk berat pemakaian  modal tertuju

pada pemenuhan kebutuhan para anggotanya, terutama kebutuhan

sehari-hari.

5. Pada koperasi-koperasi aneka usaha modal koperasi didayagunakan

untuk berbagai kegiatan dengan titik berat pada kebutuhan utama

para anggotanya, bukan pada yang paling menggunakan koperasi.

Dalam pendayagunaan modal kerja ada  3 konsep yang baiknya

diketahui oleh para pengurus yaitu :

a. Konsep kuantitatif, disini mendasarkan pada kuantitas dari pada

dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva

ini  mrupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk

semula atau akan terbatas lagi dalam waktu yang pendek.

b. Konsep kualitatif, modal kerja disini dikaitkan dengan besarnya jumlah

utang lancar/ yang harus segera dikembalikan, dengan demikian

maka sesudah  satu putaran usaha maka utang-utang itu harus disisihkan

untuk dipersiapkan pengembaliannnya bila ditagih oleh si pemberi

pinjaman dengan demikian maka usaha selanjutnya akan dibiayai

dengan aktiva lancar yang benar-benar dapat dipakai  tanpa meng-

ganggu likuiditasnya.


Konsep fungsional, konsep ini mendasarkan pada fungsi daripada

dana dalam menghasilkan sesuatu (pelayanan, produk, pemasaran,

dan lain-lain) yang memuaskan pemenuhan kepentingan para anggota

sambil mendatangkan pendapatan yang wajar.


BUSSINESS PLAN

A. PENGERTIAN BUSINESS PLAN

Bisnis yaitu  suatu organisasi yang menjual barang ataujasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkanlaba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business,

dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas,

ataupun warga . Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan

pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Perencanaan bisnis merupakan pedoman untuk mempertajam

rencana-rencana yang diharapkan, sebab  di dalam perencanaan bisnis

ini dapat diketahui posisi perusahaan saat ini, arah dan tujuan perusahaan,

dan cara mencapai sasaran yang ingin dicapai.

Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang

wirausaha harus menyususn Business Plan. Business Plan merupakan

suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah

bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan

yang memuaskan dan menarik bagi penyandang saran. Pengertian lain

dari business plan yaitu  sebuah selling document yang mengungkapkan

daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.

mendefinisikan Business Plan sebagai dokumen yang disediakan oleh



enterpreuner yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang

dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup

analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk,

sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama

ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi tentang

rincian profit, neraca pembayaran, proyeksi aliran kas untuk dua tahun

yang akan datang. Selain itu juga memuat pandangan dan ide dari untuk

dua tahun yang akan datang, pandangan dan ide dari anggota tim manajemen

dan  menyangkut strategi dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai.

Jadi business plan yaitu  dokumen tertulis yang disiapkan oleh

wirausaha yang menggambarkan semua unsurunsur yang relevan baik

internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memualai

suatu usaha. Isi dari business plan sering merupakan perencanaan terpadu

yang menyangkut pemasaran, permodalan, manufacturing dan sumber

daya manusia.

Di dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan analisis kelayakan

Usaha, hal ini disebab kan aspek utama dalam melakukan usaha pertama

kali faktor kelayakan perlu diperhatikan dan merupakan hal yang cukup

penting. Perencanaan usaha diperlukan dalam kegiatan bisnis yang akan

dilakukan maupun yang sedang berjalan agar tetap berada dijalur yang

benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan usaha merupakan

alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan

kebijakan perusahaan. Perencanaan usaha juga dapat dipakai sebagai

alat untuk mencari dana dari pihak ketiga. Ada lingkup yang perlu dijelaskan,

untuk menuju perencanaan usaha yang optimal.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh

pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan

kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis

mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang

mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti

ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan

semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem


sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah,

warga  umum, atau serikat pekerja (Safrida 2019)

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau

sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan

keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga pemakaian , tergantung

skupnya pemakaian  singular kata bisnis dapat merujuk pada badan

usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang

bertujuan mencari laba atau keuntungan. pemakaian  yang lebih

luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.”

pemakaian  yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang

dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian,

definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga

saat ini.

B. MANFAAT BUSINESS PLAN 

Manfaat – manfaat  yang dapat diambil dari penyusunan businees

plan yang baik.

1. Membantu dalam mencari modal dan pinjaman kepada lembaga

keuangan pemberi kredit.

Businees plan bisa menggambarkan kesiapan calon Entrepreneur

yang terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon

Entrepreneur mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu

terlihat dari seberapa kompleks dan rinci business plan yang disusun.

Calon investor atau lembaga keuangan pemberi kredit akan melihat

kesiapan calon Entrepreneur dari business plan yang mereka susun.

Businees plan akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang

direncanakan ini  realistis untuk dijalankan. Seberapa cepat

investasi yang ditanamkan akan mencapai break even point dan

berapa lama pay back period dari bisnis yang direncanakan. Pada

business plan, juga akan diketahui siapa saja yang terlibat langsung

dari keberjalanan bisnis. Siapa saja yang bermain dari segmen

bisnis yang sama. Hal ini akan mengukur seberapa besar resiko

dari bisnis yang diusulkan. Seberapa panjang rantai pasok dari

bisnis. Hal ini juga mempengaruhi tingkat risiko bisnis. Bila semua

aspek ini  memenuhi keinginan calon investor, bisa saja in-

vestor ini  tanpa ragu menanamkan modalnya ke dalam bisnis.

Aspek-aspek utama seperti pay-back period, break even point, dan

internal rate of return umumnya dipakai  investor untuk mengetahui

seberapa layak bisnis yang diajukan padanya benar-benar layak

dari segi finansial.

Namun demikian, bukan berarti calon investor ini  akan memberikan

investasinya bila parameter-parameter kelayakan finansial terpenuhi.

Investor akan mencocokkan rencana Entrepreneu dalam memenuhi

proyeksi finansial yang dirancang. Apakah rencana pemasaran

yang ada sudah menggambarkan proyeksi finansial. Bagaimana

rencana operasional dan sistem organisasi dari bisnis yang diusulkan.

2.  Membantu dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha

atau berhenti

Layaknya rambu-rambu lalu lintas, business plan juga bisa dipakai 

untuk memutuskan apakah bisnis yang sedang dijalani on the track

atau sesuai dengan yang direncanakan. Misalnya, apakah parameter-

parameter keuangan yang ada telah tercapai. Bila belum tercapai,

mengapa hal itu bisa terjadi. Bagian proses bisnis mana yang salah

dan perlu diperbaiki.

Melalui business plan, akan diketahui proses pemasukan-pengeluaran

bisnis yang sedang dijalani. Adakah dari pos-pos pemasukan dan

pengeluaran ini  yang aneh atau ada ketidakefisienan dari pos-

pos pemasukan dan pengeluaran ini . Bila ada  pos pengeluaran

yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan, Entrepreneur akan

dengan mudah melakukan penyesuaian.

Misalnya pada kurun waktu tertentu, pemasukan atau pengembalian

dari investasi yang ditanamkan investor tidak tercapai. Tentunya,

Entrepreneur akan melakukan evaluasi seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya. Di lain pihak, Entrepreneur harus mempertanggung

jawabkan keberlangsungan usahanya kepada investor yang terlibat.

Business plan dapat dijadikan alat investor dalam mengevaluasi

bisnis ini .

Keputusan-keputusan investor ini  didasari oleh parameter-

parameter yang dirancang dalam business plan. Investor akan memutuskan

apakah kerja sama dapat dilanjutkan atau tidak. Bila kerja sama

akan dilanjutkan, apa saja evaluasi yang harus segera diimplementasikan

oleh Entrepreneur. Bila bisnis tampak kurang menjanjikan, inves-

tor berhak untuk memutuskan kerja sama.

Selain itu, Entrepreneur juga bisa memutuskan apakah keberlangsungan

bisnis dapat memuaskan beberapa tahun mendatang. Entrepreneur

ini  bisa memutuskan apakah bisnis dapat dilanjutkan. Entre-

preneur juga bisa memutuskan apa saja yang perlu diperbaiki demi

mempertahankan bisnis.

3. Membantu dalam mengembangkan ide bisnis

Business plan merupakan salah satu sarana sistematis dalam mempertajam

ide bisnis. Dengan bantuan business plan, ide-ide bisnis akan lebih

terencana dan sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan standar

business plan, akan diketahui siapa saja pasar atau konsumen potensial,

bagaimana proses pemasarannya, dan  bagaimana proses operasional

dari bisnis yang sedang dijalani.

Pada perencanaan finansial, akan diketahui bagaimana pemasukan

dan pengeluaran yang paling optimal. Dengan bantuan komputer,

akan dapat disimulasikan posisi pos-pos keuangan yang dapat meng-

hasilkan profit yang tinggi bagi bisnis. Selain itu, tentu saja akan diketahui

juga pos-pos bisnis mana saja yang tidak memberikan keuntungan

dan bahkan bisa menjadi beban bisnis.

Misalnya, bisnis yang sedang disusun yaitu  terkait dengan ekspor-

impor. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tentunya menjadi

faktor yang sangat penting. Melalui simulasi pada business plan

akan diketahui apakah bisnis yang sedang direncanakan ini 

masih layak untuk dipertahankan dan dikembangkan. Apakah harga

yang dikeluarkan ke pasar masih kompetitif dan memberikan keuntungan

yang maksimal bagi perusahaan.

4. Membantu dalam mengindetifikasi faktor-faktor penghambat kesuksesan

bisnis

Investasi pada sebuah bisnis seperti melakukan taruhan. Taruhan

akan investasi yang ditanamkan. Apakah uang yang ditanamkan akan

memberikan keuntungan maksimal atau menguap begitu saja. Melalui

business plan, akan diketahui secara jelas bagaimana proses bisnis

yang dirancang. Bagaimana pola pemasaran yang akan dilakukan,

bagaimana proses operasionalnya, dan  bagaimana kelimpahan

tanggung jawab dalam organisasi bisnis.

Bagaimana sebuah bisnis berkembang dan sukses atau bagaimana

sebuah bisnis menemui kegagalan dapat dilihat dari business plan

yang disusun. Seberapa baik business plan ini  akan memberikan

gambaran faktor-faktor penentu keberhasilan bisnis.Apakah faktor-

faktor ini  telah didefiniskan. Lalau bagaimana menghadapi

faktor-faktor penghambat bisnis. Apakah sudah direncanakan bagaimana

proses penanggulangan faktor-faktor penghambat ini . Bila

faktor penghambat ini  muncul, bagaimana respon perusahaan

terhadap penghambat ini .

5. Menyediakan tujuan yang jelas untuk lingkungan internal perusahaan

maupun eksternal perusahaan

Gerak langkah perusahaan harus didefiniskan dengan jelas. Apa

saja tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Bagaimana

langkah-langkah yang dipakai  untuk mencapai tujuan-tujuan

ini . Hal ini tentu saja bermanfaat tidak saja untuk lingkungan

internal perusahaan/bisnis atau calon investor (lingkungan eksternal).

Business plan memberikan gambaran dan arah yang jelas terhadap

pengelolaan bisnis. Selain itu, bagi calon investor, business plan akan

memberikan tujuan yang jelas dan  tingkat kelayakan bisnis. Hal

ini tentu saja sangat penting untuk menarik minat investor dalam

menanamkan dananya seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.



C. LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT BUSINESS PLAN

1. Pembukaan

Pembukaan pada plan / rencana bisnis. Jelaskan siapa yang menulis,

kapan dan untuk tujuan apa.

2. Rangkuman

Berikan kisi-kisi dari rencana / plan bisnis Anda. Tuliskan bagian

ini terakhir sesudah  semua bagian dibuat.

3. Strategic Overvie

Tuliskan apa yang menjadi tujuan utama, dan kegiatan utama dari

rencana bisnisnya. Apa tujuan jangka panjang, strategi kunci dan

tujuan akhir.

4. Status Saat Ini

Rangkum apa yang sudah dicapai, performa keuangan, penjualan

dan teknis sampai saat ini. Perkenalkan siapa saja yang terlibat dalam

bisnis ini.

5. Penawaran Produk atau Jasa

Jelaskan secara singkat apa yang membuat produk Anda beda dengan

yang lain. Apa yang membuatnya spesial?

6. Target Pasar

Tunjukkan siapa saja target pasar yang akan disasar. Berikan profil

pelanggan, segmen, trend dan juga kompetisi dibisnis ini.

7. Strategi Marketing dan Penjualan

Bagaiaman Anda akan menjual produk ini? Bagaimana akan bersaing

dengan pesaing dibidang yang sama? Berapa biaya marketingnya?

dan sebagainya.

8. Teknologi

Berikan segala hal yang berkaitan degan teknologi dan penelitian

di usaha Anda.


9. Operasional

Bagaimana operasional akan di handel, bagaimana menjalankannya,

berapa biaya dan sumber daya yang dibutuhkan.

10. Proyeksi Keuangan

Berikan tabel sederhana tentang proyeksi keuangannya.

11. Kebutuhan Pendanaan

Berapa tambahan pendanaan yang Anda butuhkan.

12. Implemetasi

Berikan timeline pengerjaan, dan aksi yang dibutuhkan agar rencana

berjalan.

13. Kesimpulan

Berikan alasan mengapa bisnis ini akan sukses, dan mengapa perlu

didukung.

D. ELEMEN DARI BUSINESS PLAN

Rencana Bisnis (business plan) memiliki berbagai elemen penting.

Mengutip dari Business Incubator Centre-Universitas Gunadarma, elemen

yang dimaksud dan penjelasannya sebagai berikut:

1. Ringkasan Eksekutif

Merupakan pintu masuk ke rencana bisnis kita. Ringkasan sebaiknya

hanya outline dan lebih menekankan pada butir-butir utama saja.

2. Tujuan

Tetapkan tujuan kita, misal pangsa pasar, penjualan, dan keuntungan.

Yakinkan bahwa tujuan ini  kongkrit, dan terukur. Tujuan harus

menunjukkan tingkat penjualan atau keuntungan, persentase

gross margin, laju pertumbuhan, atau pangsa pasar yang ingin

diraih. Hindari pemakaian  tujuan yang tidak jelas, misal “menjadi

yang terbaik” atau pertumbuhan yang cepat, Kita sebaiknya menetapkan

paling sedikit tiga tujuan.

3. Pernyataan Misi

Pernyataan misi mengekspresikan tujuan tertinggi dari perusahaan

kita, misalnya menyediakan layanan ke industri tertentu, menyebarkan

teknologi baru, atau meningkatkan pendidikan. Jika perusahaan

kita  memiiki  misi, nyatakan secara sederhana dalam satu atau

dua kalimat.

4. Perusahaan

Buat ringkasan perusahaan dengan menjelaskan secara jelas apa

yang dijual, melalui saluran distribusi apa, dan dijual ke siapa/mana.

5. Kepemilikan Perusahaan

Jelaskan bentuk kepemilikan perusahaan kita. Apakah partnership,

sole proprietorship, atau corporation? Publik atau perorangan?

6. Sejarah Perusahaan

Sebutkan kapan perusahaan didirirkan, oleh siapa, dan dengan

tujuan apa. Bagaimana perusahaan berkembang sesudah  itu? Dimana

kita merelokasi kantor, mengembangkan lini produk atau perubahan

signifikan lainnya? Ingatlah untuk memasukkan informasi mengenai

penjualan, barang/jasa, dan pasar yang dilayani