Selasa, 01 April 2025

Kiamat sudah dekat 8


  nampak secaranyat^.Ia adalah

tulisan secara hakiki, Allah menjadikannya sebagai tanda dari berbagai

tanda yang pasti atas kekufuran, kebohongan dan kebathilannya. Aliah

Ta'ala menampakkannya kepada setiap muslim yang bisa menulis

atau tidak, dan menyembunyikannya darr setiap orang yang Allah

kehendaki kesengsaraan baginya dan terfitnah olehnya, hal itu sama

sekali tidak mustahii.'104

h. Dan di antara sifatnya adalah apay^ngdijelaskan dalam hadits

Fathimah binti Qais q$;., tentang kisah al-Jassasab. Di dalam

hadits tersebut, Tamim ad-Dari €F berkata, "Akhirnya kami

pergi dengan cepat hingga kami masuk ke sebuah kuil, ternyata

uatai).

tal Shahiih Mwslim (XYilI/61, Syarh an-I',{auaui).

'02 Berbeda dengan orang yang berkata, "Tulisan tersebut adalah kiasan dari tanda

sesuatu yang terjadi," sesungguhnya ini adalah pendapatyanglemah.Lthat Syarh

an-Nataaui li Shahiib Muslim (XYItrI/ 60-61), dan Fat-hul Baari (XIII/100).

ta3 Fat-hul Baari (XilI/100).

tao Syarb an-Nawaui li Shahiih Muslim (XYI[I/60).

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat 297

di dalamnya ada seorangyangsangat besar yang tidak pernah

kami lihat sama sekali sebelumnya, dan dia diikat dengan sangat

kuat.'105

i. Dan di dalam hadits'Imran bin Hushain 4F.' , diaberkata, "Aku

mendengar Rasulullah ffi bersabda:

){'"'st'cfi 3b yst rV JL,f ,y 5.u

"Sejak penciptaan Adam sampai hari Kirmat tidak ada satu makh-

luk yang lebih besar fitnahnya daripada Dajjal."106

j. Adapun (sifat) Dajjal bahwa dia tidak memiliki keturunan, di-

jelaskan dalam hadits Abu Sa'id al-Khudri $F-, tentang kisah-

nya bersama Ibnu Shayyad, dia berkata kepada Abu Sa'id, "Bu-

kankah engkau pernah mendengar Rasulullah H, bersabda'

'd'iy"l {t

'sesungguhnya dia (Oajjal) tidak bisa memiliki keturunan?'

Dia (Abu Sa'id) berkata, 'Benar,' jawabku."r07

Yang perlu diperhatikan dari berbagai riwayatterdahulu bahwa

pada sebagian riwayat dijelaskan matayangkanannya buta, sementara

pada riwayatlarnnyamata kirilah yang buta, padahal semua rlway^t

tersebut adalah shahih, maka ada sesuatu yang musykil di dalamnya.

Al-Hafizh Ibnu Hajar 4!'V"berpendapat bahwa hadits Ibnu'Umar

yang diriwayatkan dalam asb-shabiibain danhadits yang menjelaskan

bahwa mata kanannyayangbuta adalah lebih kuat daripada riwayat

Muslim yang menjelaskan bahwa mata kirinya yang buta, karena

hadits yang disepakati atas keshahihannya lebih kuat daripadayang

1ain.1o8

Al-Qadhi 'Iyadh '$',sA berpendapat bahwa kedua mata Dajial

'a3 ShabiihMuslim,l<ttabal-FitanroaAsyraatbusSaa'ah,babQisbsbatulJassasah (XVm/

82, Syarh an-Nawauti).

to6 Shahiib Muslim,kkab al-Fitan,bab Baqiyatu min Ahaadiitsid Dajjal (XVIII/86-

87, Syarb an-Nauaui).

ta7 Sbabiih Muslim,kitab al-Fitan,bab Dzikri lbni Sbayyad (XVm/50, Syarh an'

Nauawi).

to8 Fdlbt4l Baari (XilI/97).

298 Babll Tanda-Tanda Besar Kiamat

adalah cacat, karena semua riwayat adalah shahih. Mata yang dihapus

adalah maa y angpadam, maksudnya yang hilang cahay any a, y artu

mata yang sebelah kanan sebagaimana dijelaskan dalam riwayat

Ibnu' Umar. Adapun mata y angkiri adalah mata y ang di dep annya

ada daging tebal, maksudnya mata yang tertutupi tetapi masih ada

cahayanya, ini pun cacat. Jadi dia adalah orang yalg cacat kedua

matanya, karena kata al-a'uar untuk semua anggota badan artinya

buruk/cacat, terutama jika berhubungan dengan mata. Maka kedua

mataDajjal adalah cacat, salah satunya hilang penglihatannya dan

yang lain dengan kecacatannya.

An-Nawawi iE mengomentari penggabungan dalil ini dengan

perkataannya, "P enggabungan inilah yang paling tepat."10e

Pendapat ini dianggap yang paling kuat oleh Abu 'Abdillah aI-

Qurthubi 'ffi.tto

4. Apakah Dajial Masih Hidup (Sekarang Ini)? Dan Apakah

Dia Sudah Ada Pada Zaman Nabi H-,?

Sebelum menjawab dua pertanyaan im, hendaknya kita me-

ngetahui keadaan Ibnu Shayyad, apakah diaDa)jal atau bukan?

Jika Dajjal itu bukan Ibnu Shayyad, apakah dia sudah ada se-

belum ia menampakkan fitnahnya atau belum?

Dan sebelum menjawab pertanyan-pertanyaan ini, kami akan

mengenalkan Ibnu Shayyad terlebih dahulu.

a. Ibnu Shayyad.

Namanya adalah Shafi -ada |uga yangmengatakan'Abdullah-

bin Shayyad atau Shaa-id.111

Ia dari kalangan Yahudi Madinah, ada juga yang mengatakan

dari kalangan Anshar. Tatkala Nabi *f, datang ke Madinah, ia masih

kanak-kanak.

10e Lihat Syarh an-Nautawi li Sbabiih Muslim (II/235).

tla At-Tadzkirah (ha|. O0l).

\ttLrhat Fat"hul Baari QII/220,YI/ 164),'Umdatul Qaari Syarh al-Bwkbari (YILI/170,

){IY /278-303), karya Badruddin ai-'Aini, cet. Darul Fikr, an-Nihaayah/ al-Fitan

wal MaLaahim (I/1.28), Syarh an-Nauatoi li Shahiib Muslim (XVIII/46), 'Aunul

Ma'buud (XIl) (lembarannya tidak ada).

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat 299

ibnu KatsiraB mengatakan bahwa ia masuk Islam, dan anaknya

adalah 'Umarah yang termasuk di antara Tabi'in yang terkemuka.

Imam Malik 'o{a danyang lainnya meriwayatkan darinya.112

Imam adz-Dzahabi aiiiS memuat biografi tentangnya dalam ki-

tab 'Tajriidu Asmaa-ish Shabaabah', beliau berkata, "'Abdullah bin

Shayyad, Ibnu Syahin113 menyebutkan dalam periwayatannya, ia

berkata, 'Dia adalah Ibnu Sha-id ,ayahnyaseorang Yahudi, 'Abdullah

dilahirkan dalam keadaan buta dan dalam keadaan telah dikhitan,

dialah yang dikatakan orang sebagai Dajjal. Kemudian ia masuk

Islam, ia termasuk kalangan Tabi'in, dan pernah melihat Rasulullah

#- (ketika masih kafir)."110

Al-Hafizh Ibnu Hajar tg dalamkitabnya al-lsbaabah, menye-

butkan biografinyir sebagaimaflayang diutarakan oleh Imam adz-

Dzahabi, selanjutnya ia berkata, "Di antara anaknya adalah'Umarah

bin 'Abduilah bin Shayyad, ia termasuk orang terkemuka di antara

kaum muslimin, dan termasuk rekan Sa'id bin Musalyib. Imam Malik

dan yang lainnya telah meriwayatkan hadits dartnya."

Kemudian Ibnu Hajar menyebutkan sejumiah hadits tentang

Ibnu Shayyad, sebagaimana akan kita sebutkan pada kesempatan

berikutnya.

Selanjutnya beliau berkata, "secara garis besar, mengkategorikan

Ibnu Shayyad dalam golongan Sahabat tidak memiliki arti penting,

sebab apabila ia benar-b enarDajjal,maka secara pasti ia tidak mungkin

tergolong Sahabat karena kematiannya pasti dalam keadaan kafir.

Akan tetapi jika tidak seperti itu, maka keadaan bertemunya dia

dengan Rasulullah H, adalah saat dirinya belum masuk Islam."115

112 Lihat an-Nibaayb/al-Fitan wal Malaahim (I/128), tahqiq Dr. ThahaZant.

11r Beliau adaiah al-Hafizh Abu Hafs'Umar bin Ahmad bin'Utsman bin Syahin al-

Baghdadi, al-uaa'izh (ulama yang selalu mamberi nasehat), pakar tafsir, termasuk

jugi pakar hadits, banyak menguasai bidang i1mu. Ia memiliki banyak karya tulis,

yang paling banyak idam bidang tafsir dan tarikh. Vafat tahun 385 H #1y,.

Lihit biogrifinya dalam Syadzaraatudz Dzahab 011/ 117), al-A'laam (l / +o) karya

az-Zarkalt.

11'' Lihat Tajriid Asmaa-ish Sbabaabah, (I/319, no. 3366), karya al-Hafizh adz-Dza-

habi, cet. Darul Ma'arif Beirut.

tt5Lihar al-lshaabahfiiTamyiizis Shahaabab,bag. ke 4, di antara yang memiiiki awal

nama ('Abdullah), (III/133, no. 6609), karya al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Asqalani.

Cet. as-Sa'adah - Mesir cet. I, th. 1328H.

300 BablI Tanda-Tanda Besar Kiamat

Akan tetapi jika setelahnyaia masuk Islam, maka ia termasuk

Tabi'in yang melihat wajah Nabi H, (sebelumnya), sebagaimanayar,g

dikatakan oleh adz-D zahabi.

Ibnu Hajar dalam kitabnya Tahdzibut Tabdziib memuat biografi

'lJmarah bin Shayyad dan berkata, "'lJmarah bin 'Abdillah bin

Sharyad al-Anshari, Abu Alyub al-Madani, ia meriwayatkan dari

Jabir bin'Abdillah, Sa'id bin Musayyib, 'Atha' bin Yasar. Adapun para

perawi yang meriwayatkan darinyaadalah adh-Dhahhak bin 'Utsman

al-Khuzami, Imam Malik bin Anas dan selainnya. Ibnu Ma'in dan

an-Nasa-i berkata, "Ia tsiqab." Abu Hatim berkata, "Haditsnya baik."

Dan Ibnu Sa'ad berkata, "Ia tsiqah tetapi periwayatannya sedikit."

Imam Malik bin Anas tidak mengunggulkan keutamaan yang lain

darinya, dan mereka berkata: kami bani Usyaihib bin an-Najjar, dan

terkenai dengan sebutan bani Najjar, dan mereka sekarang sekutunya

bani Malik bin an-Najjar, namun tidak diketahui asal-usul mereka.116

b. Prihal Ibnu Shayyad.

Ibnu Shayyad adalah tukang dusta, terkadang ia menjadi dukun

yang ucapannya bisa jadi benar atau salah. Kemudian tersebar kabar

tentangnya di tengah-tengah manusia bahwasanya dia adalah Dajjal.

Sebagaimana akan dijelaskan berikutnya dalam pembahasan ujian Nabi

ffi kepadanya.

c. Ujian Nabi H, kepadanya.

Ketika tersebar berita tentang Ibnu Shayyad bahwa dia adalah

Da)jal, Nabi H, ingin mengetahui keadaannya. Ketika itu beliau

pergi dengan sembunyi-sembunyi sehingga Ibnu Shayyad tidak me-

rasakannya dengan harapanagar beliau mendengarkan sesuatu darinya.

Dan ketika itu beliau mengajukan beberapa pert^nyaanyang dapat

menjelaskan jati dirinya.

Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Ibnu 'lJmar c6!!;,, bahwasa-

nya 'lJmar pergi bersama Nabi M j"gnsekelompok Sahabat, sehing-

ga mereka mendapati sedang bermain bersama anak-anak di sebuah

bangunan tinggi seperti benteng Ibnu Maghalah.1l7 Ketika itu Ibnu

116 Lihat: kitab Tahdzibut tahdziib, YII/418, (no: 681).

"' 6ju) dengan huruf mimyangdtfathahkan, diberi titik dan tanpa syiddah, makna-

nya adalah salah satu nama kabilah di kalangan Anshar. Fathul Baari (1I/220).

BabII: Tanda-Tanda Besar Kiamat 301

Shayyad teiah mendekati baligh, dia tidak merasakan sesuatu hrngga

Nabi S, menepuknya dengan tangan beliau, lalu berkata kepada Ibnu

Shayyad, "Apakah engkau bersaksi bahwasanya aku adalah utusan

A1lah?" Kemudian Ibnu Shallyad menatapnya, Ialu berkata, "Aku ber-

saksi bahwa engkau adalah utusannya orang-orang yang ummi (buta

huruf)," selanjutnya Ibnu Sharyad berkata kepada Nabi H,, "Apakah

engkau bersaksi bahwasanya aku adalah utusan Ailah?" Beliau menolak-

nya dan berkata, "Aku beriman kepada A1iah dan Rasul-Rasul-Nya."

"Apa yang engkau lihat?" Lanjut Nabi. Ibnu Shalyad berkata, "Datang

kepadaku seorang yang jujur dan seorang pendusta." Kemudian Nabi

berkata, "Pikiranrnu kacau balau, apakah aku menyembunyikan

sesuatu darimu?" Kemudian Ibnr-r Shayyad meniawab, " Ad-Dukh."tt'

"Duduklah, sesungguhnya engkau tidak akan pernah melampaui ke-

dudukanmu," ltata Nabi. Lalu'lJmar dl5 berkata, "Biarkanlah aku

memenggal lehernya!" Nabi ,U, berkata, "Jika dia memang (Dajjal),

maka engkau tidak akan bisa mengalahkannya, dan iika dia bukan

(Dajjal), maka tidak ada kebaikan bagimu membunuhnya."lle

Dalam riwayat Iain, bahwasanya Nabi H, bertanyr kepadanya,

"Apa yang engkau lihat?" Di:r menjawab, "Aku melhat singgasana

di atas air, 1a1u Rasuluilah ffi berkata, "Engkau melihat singgasana

iblis di atas lautan, ,rpa lagi yang engkau lihat?" Dia menjawab, "Aku

melihat dua orang yang jujur dan satu orang pendusta, atau dua orang

pendusta dan satu orang yang.iujr.rr." Kemudian Rasulullah H- ber-

kata, "Pikirannya telah kacau, tinggalkanlah dia!"r2c

Ibnu 'Uma r t;i{.' berkata, "Setelah itu Rasulullah H, bersama

Ubay bin Ka'ab bertolak ke sebuah perkebunan kurma yang di da-

lamnya ada Ibnu Shayyad. Dengan sembunyi-sembunyi beliau ber-

usaha untuk mendengarkan sesuatu dari Ibnu Shalyad sebeium Ibnu

Shayyad melihat beliau. Lalu Nabi ff, melihatnya sedang berbaring

-dengan mengenakan pakaian kasar yang ada tandanya-. Lalu ibu Ibnu

Shayyad melihat Rasulullah ,M, y^ng sedang bersembunyi di balik

"8 Maksudnya adalah ad-Dukhaan (asap), akan tetapi dia mengungkapkannya se-

cara terputus-putus seperti cara para duhun, sebagaimana yang akan dijelaskan

nant1,

tte Shabiih al-Bukbari,kitab aL-Janaa-izbab ldzaa Aslamasb Shabiyufa Maata Hal

Yushalla 'ALaihi taa Hal Yu'radhu 'alash Shabiyyil Islaam (IIII3 1 8, al'Fat'h) .

"a Shahiih Mwslim,kitab aL'Fitan rua Asyraathws Saa'ah,bab Dzikru lbni Shalyad

(XVIII/49-50, Syarb an-Nawawi).

302 BabII: Tanda-Tanda Besar Kiamat

batang pohon kurma, dia berkata kepada Ibnu Shalyad. "Wahai Shafi

-nama Ibnu Shayyad- ini adalah Muhammad," lalu dia meloncat,

kemudian Nabi H, berkata, "seandainya ibunya membiarkannya,

niscaya perkaranya akan jelas."121

Abu Dzarr -&F' berkata, "Rasululiah H, pernah mengutusku

untuk menemui ibunya, beliau berkata, 'Tanyalah berapa lama dia

mengandungnya?' Lalu aku mendatanginya dan bertanya kepadanya,

kemudian dia menjawab,'Aku mengandungnya selama L2 bulan."'

(Abu Dzarr) berkata, "Kemudian beliau mengutusku (agi) kepadanya,

'Tanyakanlah kepadanya tentang jeritannya ketika lahir?"' (Abu Dzarr)

berkata, "Lalu aku kembali kepadanya, dan bertanya, dia menjawab,

'Dia menjerit bagaikan anak yang berumur satu bulan."' Selanjutnya

Rasulullah #, berkata kepadanya (anak itu),'sesungguhnya aku te-

lah merahasiakan sesuatu kepadamu.' Dia menjawab, 'Engkau telah

merahasiakan bagian depan dari hidung dan mulut seekor domba yang

berwarna hitam (seperti tanah) dan asap (ad-dwkhan) dariku."' (Abu

Dzarr) berkata, "Dia hendak mengatak an ad-dukhan,lalu tidak dapat

melakukannya, sehingga dia hanya mengatakan ad-dukh, dd-dukh.Dt22

Maka pertanyaan Nabi H, kepadanya dengan ad-dukban (asap)

ditujukan untuk mengetahui hakikat dirinya.

Yang dimaksud dengan ad-dukhan di sini adalah apa yang ada

pada firman Al1ah 'd9 :

1.\ t.ti', i(it, -ir.". o -la 1\

K :rl /i )vn r\.lJr at(",e)Gy

"Maka tunggulab bari ketika Langit membazaa asdp ydng nyttrtd,"

(QS. Ad-Dukhaan: 1O)

Sementara dalam hadits Ibnu'Umarpada riwayat al-Imam Ahmad,

"Sesungguhnya aku telah menyembunyikan sesuatu kepadamu." Be-

liau menyembunyikan firman AlIah:

1'zt Shahiih al-Bukhari, kitab aL-Janaa-iz bab ldzaa Aslamash Shabiryu fa Maata hal

Yushalla'aLaibi (Lil/ 31.8, aL-Fat-h).

t22 Musnad Ahmad (Y / 148, dengan catatan pinggir Muntakbab Kanz).

Ibnu Hajar berkata tentang sanadnya, "Shahih," Fat-hul Baari (Xill/325).

Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Ahmad, a|-Bazzar dan ath-Thabrani da-

lam al-Ausath, dan perawi Ahmad adalah perawi asb-Shabiih, selain al-Harits bin

Hushairah, dra adalah tsiqah." Majmaa'uz Zauaa-id (VIII/2 3).

Babll: Tanda-Tanda Besar Kiamat )U,'

SA. l',r 12, ),'rt, -ii',' o '1 'r.+, y ,,-,roVl)t ;U (r-iijit, F

"Maka tungguLah hari ketika langit membataa kabut yangnyatd."

(QS. Ad-Dukhaan: 10)121

Ibnu Katsir alo.*; berkata, "sesungguhnya Ibnu Shalyad sebagai

penyingkap sesuatu dengan cara dukun, dengan lisan jin-jin yang

memutus-mutuskan perkataan, karena itulah dia berkata, 'Ia adalah

ad-dukh," maksudnya ad-Dukhaaiz. Ketika itulah Rasulullah H,

mengetahui sumber perkataannya bahwa itu adalah dari syaithan'

Lalu beliau berkata, 'Duduklahl Karena engkau tidak akan melebihi

kedudukanmu.''121

d. Kematiannya.

Diriwayatkan dariJabir QF' ,beliau berkata, "Kami kehilangan

Ibnu Shayyad pada peristiwa al'Harrah."t25

Ibnu Hajar telah menshahihkan rrwayat ini dan melemahkan

pendapat yang mengatakan bahwa dia meninggal di Madinah dan

mereka (para S ahabat) membuk a w a)ahny a lalu menshalatkannya' 126

e. Apakah Ibnu Shayyad adalah Daiial yang Sesungguh-

nya?

Telah dijelaskan sebelumnya keadaan Ibnu Shayyad dan per-

t any aan Nab i kep ad any a y angmenunj ukkan b ahwa Nabi H, tidak

mengatakan jati diri Ibnu Shayyad secara detail, karena beliau sama

sekali tidak mendapatkan wahyu bahwa dia adalah Daj)al atauyang

lainnya.

Sementara'lJmar pernah bersumpah di sisi Nabi #-, bahwasa-

nya Ibnu Shayyad adalah Daj)al,dan Rasulullah H-, tidak menging-

karinya.

Sebagian Sahabat berpendapat dengan 

^payang 

diungkapkan

oleh 'lJmar, dan bersumpah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Daiial,

t23 Musnad Abmad (IX/139, no. 6350), tahqiq Ahmad Syakir, beliau berkata,

"Sanadnya shahih."

t'za Tafsiir lbni Katsir (YIl/234).

125 Sunan Abi Dauud (XI/476,'Aunul Ma'buud).

1% Lihat Fat-bul Baari (XfiI/328).

344 BabII: Tanda-Tanda Besar Kiamat

sebagaimana diriwayatkan dari Jabir, Ibnu 'Umar, dan Abu Dzarr

.,t!.ttsge,

Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Muhammad bin al-Mun-

kadir,127dia berkata, "Aku melihatJabir bin'Abdillah ,*b bersumpah

atas Nama Al1ah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajjal." Aku

berkata, "Engkau bersumpah atas Nama Allah?!" Dia berkata, "Sesung-

guhnya aku mendengar'lJmar bersumpah terhadap hal itu di sisi

Nabi H,, 1alu Nabi ffi tidak mengingkar;nya."t2s

Diriwayatkan dari Nafi' a!r,12', dia berkata, "Ibnu 'lJmar

aPE: pernah berkata, 'Demi Al1ah aku tidak meragukan bahwa

al-Masihud Dajjai adalah Ibnu Shayyad."'130

Diriwayatkan dari Zaidbin 'Wahb,131 beliau berkata, "Abu

Dzarr 

-dJ5 

berkata, 'Bersumpah sepuluh kali dengan menyatakan

sesungguhnya Ibnu Shayyad adalah Dajjallebih aku sukai daripada

bersumpah hanya satu kali dengan menyatakan sesungguhnya dia

bukan Dajjal."'t:':

127 Beliau ad:rlah Abu'Abdi11ah Muhammad bin al-Munkadir bin'Abdillah bin

al-Hadir bin 'Abdil 'Uzza at-Taimi. Seorang Tabi'in, salah seorang imam, me-

ri',vayatlran dari sebrgiln para Sahabat dan wafat pada tahun 13LH l;'E.Lihat

Ta hdziibu t Tah dziib (IX/ 47 3 -47 5).

1'18 Sbahiih al-Bukhari,kh.tb al-l'tisbaam biL Kitaabi uas Sunnah,bab Man Ra'-a Tar-

kan l{akiir minan Nabiyyi Hujjatun Li ntan Ghairir Rasuul (XilI/223, aL-Fat-b),

dan Shahiih Muslirn,l<iu,b aL-Fitan wa Asyraathus Saa'ah,bab Dzikru lbni Shayad

(XVll I/51-51. Sytt b rt n-l\'lauau).

r2e Beli:ru adJeh Abu 'Abdi11.rh, ahli {iqih Madinah, budaklbni'Umar, yangdidapat-

kannya plda sebuah peperangan yang beliau lakukan. Dia meriwayatkan dari

banyak para Sahabirt, di.r adalah seorang yang tsiqah dan banyak meriwayat-

kan hadits. Wrfat p'rda tahun 119 IH',il6. Lihat biografinya dalam Tabdziibut

Tahdziib (x/1t2-41^1).

tlc Sunan Abi Dawud (XIl483). Ibnu Hajar berkata, "sanadnya shahih," Fat-hwL

Baari (XltrI/325).

1r1 Beliau adalah Abu Sulaiman Zaid bin Wahb al-Juhani al-Kufi, pergi menjumpai

Nabi H, lalu dia ditangkap ketika sedang di dalam perjalanan. Beliau meriwayat-

kan hadits dari b,any'rk Srhabat seperti 'Umar, 'lJtsman, 'A1i, Abu Dzarr dan

yang lainnya :+8cc . Di,i :rdalah seorang yang tsiqah lagi banyak meriwayat-

kan hadits. Vafat pada tahun 96 H i)5. Lihat brografinya dalam Tahdziibut

Tahdziib (IrI/427).

1' HR. Imam Ahmad. telah terdahulu takhrijnya.

BabIl: Tanda-Tanda Besar Kiamat 305

Diriwayatkan dari Nafi', Ibnu 'Umar berjumpa dengan Ibnu

Sha-id pada salah satu jalan di Madinah, lalu dia mengatakan suatu

perkataan yang menjadikannya marah dan naik pitam, sehingga

membuat keributan di jalan. Kemudian Ibnu'Umar datang kepada

Hafshah dan menceritakan kepada, lalu dia (Hafshah) berkata ke-

padanya, "semoga Allah merahmatimu! Apa yang engkau inginkan

dari Ibnu Sha-id?! Apakah engkau tidak mengetahui bahwasanya

Rasulullah H, telah bersabda, 'sesungguh nya ra hanya keluar karena

kemarahan yang dibencinya?1"'133

Dan pada satu riwayat dari Nafi, dia berkata, Ibnu'Umar berkata,

"Aku telah menemuinya sebanyak dua kali (pada pertemuan pertama)

aku menemuinya, lalu aku berkata kepada sebagian mereka (sahabat

Ibnu Shayyad), "Apakah kalian mengatakan bahwa dia Dajjal?"

Mereka menjawab, "Tidak, demi Al1ah." Nafi berkata,Ibnu'Umar

mengatakan, "Engkau telah berbohong padaku, demi Allah sebagian

dari kalian telah mengabarkan kepadaku sesungguh-nya dia tidak

akan mati hingga dia menjadi orang yang paling banyak harta dan

anaknya di antara kalian, demikianlah anggapan tentangnya sampai

hari ini." Dia berkata, "La1u kami pun berbincang-bincang, kemudian

meninggalkannya." Dia berkata, "Aku berjumpa dengannya pada

kesempatan yang lain sementara matanyatelah membengkak." Aku

bertanya, "Sejak kapan matamu seperti yang aku lihat sekarang ini?"

Dia menjawab, "Tidak tahu." Aku menyanggah, "Engkau tidak tahu

sementara ia berada di kepalamu sendiri?" Dia berkata, "Jika Allah

menghendaki, niscaya Dia akan menjadikan hal ini pada tongkatmu

ini." Beliau berkata, "Lalu dia mendengus seperti dengusan keledai yang

paling keras yang pernah aku dengar." Beliau berkata, "Lalu sebagian

sahabatnya mengira bahwa aku telah memukulnya dengan tongkatku

hingga matanya cedera, demi Al1ah, padahal aku sama sekali tidak

merasakan (berbuat seperti itu)." Dia (Nafi) berkata, "Dan dia datang

kepada Ummul Mukminin (Hafshah), lalu menceritakannya, beliau

bertanya, 'Apa yang engkau inginkan darinya?! Tidakkah engkau tahu

bahwasanya beliau (I\rb) pernah bersabda, 'sesungguhnya penyebab

awal yang mendorongnya keluar kepada manusia adalah kemarahan

yang menyebabkan dia marah.'"1ra

1r3 Shahiih Muslim,kitab al-Fitan toa Asyraathus Saa'ab,bab Dzikrw lbni Shayad

(XYilI/57, Syarh an llauawi).

no Shahiih Muslim,kitab al-Fitan ua Asyraathus Saa'ah,bab Dzikru lbni Shayad

(XYfiI/ 57, Syarb an-Nauaui).

306 BabII Tanda-Tanda Besar Kiamat

Ib nu Shayyad menden g arkan apa-apa yang dibicarakan manusla

tentangnya, lalu dia merasa sangat terluka karenanya. Dia membela diri

bahwa dia bukanlah Dajjal, dan berhujjah bahwa yang dikabarkan oleh

Nabi H., tentang sifat-sifat Dajjal tidak sesuai dengan keadaannya.

Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Abu Sa'id al-Khudri €5 , dia

berkata, "Kami pernah keluar untuk melakukan haji atau umrah dan

Ibnu Sha-id ikut bersama kami, kemudian kami singgah. Selaniutnya

orang-orang berpisah sementara aku bersamanya. Aku merasa sangat

takut karena apayaflg dikatakan manusia tentangnya." (Abu Sa'id)

berkata, "Dia datang dengan perbekalannya, laIu dia meletakkannya

bersama perbekalanku." Aku berkata kepadanya, "lJdara sangat panas,

sebaiknya engkau meletakkannya di bawah pohon itu," (Abu Sa'id)

berkata, "Akhirnya dia melakukannya." Kemudian kami diberikan

satu ekor kambing, lalu dia pergi dan kembali dengan membawa

satu wadah besar, dia berkata, "Minumlah wahai Abu Sa'id!" Aku

berkata, "sesungguhnyaudara sekarang ini panas sekali, dan susu itu

juga panas," sebenarnya tidak ada masalah bagiku, hanyasaja aku tidak

ingin meminum sesuatu yang berasal dari tangannya, (atau dia berkata)

mengambil dari tangannya," 1a1u dia berkata, "Wahai Abu Sa'id, se-

belumnya aku hendak mengambil tali, la1u menggantungkannya di

pohon, kemudian aku ikat leherku karena (merasa sakit hati) terhadap

segala hal yang dikatakan oleh manusia. \Wahai Abu Sa'id, siapakah

yang tidak mengetahui hadits Rasulullah H,. Tidak ada sesuatu

yang tersembunyi dari kalian wahai orang-orang Anshar. Bukankah

engkau orang yang paling mengetahui hadits Rasulullah H,? Bukankah

Rasulullah ff,telahbersabda, 'Dia (Dajjal) adalah orang kafir,' sementara

aku adalah seorang muslim? Bukankah Rasulullah H- pernah bersabda

bahwa dia (Dajjal) adalah orang yang tidak memiliki anak, sementara

aku telah meninggalkan anak-anakku di Madinah? Bukankah Rasulullah

H, pernah bersabda bahwa dia (Dajjal)tidak akan pernah memasuki

Madinah dan Makkah, sementara aku datang dari Madinah menuju

Makkah?" Abu Sa'id al-Khudri berkata, "Hampir saja aku menerima

alasannya," kemudian dia berkata, "Demi Allah, sesungguhnya aku

mengenalnya dan mengetahui tempat kelahirannya, dan di mana dia

sekarang." Abu Sa'id berkata, "Aku berkata kepadanya, 'Celakalah

engkau pada hari-harimu.''1is

t35 Sbabiib Muslim,kitab al-Fitan toa Asyraathws Saa'ah bab Dzikru lbni Shayad

(XV ilI / 5 L -52, Sy ar h an - I"[ aut ata i).

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat 307

Dalam satu riwayap lain, Ibnu Shayyad berkata, "Demi Al1ah,

sesungguhnya aku mengetahui di mana dia (Dajjal) sekarang, dan me-

ngenal bapak juga ibunya." (Perawi berkata) dikatakan kepadanya,

"Apakah engkau senang jika engkau adalah dia?" Dia menjawab, "Jika

ditawarkan kepadaku, maka aku tidak akan membencinla."ttr'

Sebenarnya masih ada beberapa riwayat yang menjelaskan ke-

adaan Ibnu S.hayyad. Kami sengaja tidak mengungkapkan agar tidak

memperpan;ang pembahasan, karena sebagian peneliti seperti Ibnu

Katsir, Ibnu Hajar, dan yang lainnya menolak riwayat-riwayat ter-

sebut karena kelemahan sanadnya.lrz

Masalah Ibnu Shayyad terasa rancu bagi sebagian ulama dan ma-

salahnya menjadi sulit bagi mereka. Sebagian mereka mengatakan

bahwa dia adalah Dajjal dan berhujjah dengan dalil sebelumnya,yattu

sumpah sebagian Sahabat yang menyatakan bahwa dia adalah Da1)al,

dan dengan peristiwa yang terjadi antara dia dengan Ibnu 'Umar juga

Abu Sa'id dla . Sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa dia

bukanlah Dajjal, mereka berhujjah dengan hadits Tamim ad-Dari

€i6 . Sebelum mengungkapkan pendapat kedua kelompok itu, kami

akan menuturkan hadits Tamim ad-Dari yang panjang.

Al-Imam Muslim 'sVa ml-rrwayatkan dengan sanadnya kepada

Amir bin Syarahil asy-Sya'bi1r8 -kabilah Hamdan- bahwasanya ia

bertanyakepada Fathimah binti Qais, saudari adh-Dhahhak bin Qais,

-dia adalah salah seorang wanita yang ikut pada hijrah yang pertama-

dia berkata, "Ceritakanlah kepadaku satu hadits yang engkau dengar

dari Rasulullah H-, yang tidak engkau sandarkan kepada seorang

pun selain beliau!" "Jika engkau mau, maka aku akan melakukan-

nya," Jawabnya. Dia berkata, "Tentu saja, ceritakanlah kepadaku."

Akhirnya dia menceritakan bagaimana dia menjanda dari suaminya,

ti6 Shabiih Muslim (XVm/51, Syarh an-Nawaui).

1r7 Lihat an-Nihaayah/ al-Fitan wal Malaahim (I/ 127) tahqiq Dr. Thaha Zaini dan

Fat-hwl Baari $III/ 326).

'r8 Beliau adalah seorang imam lagi hafizh, Amir bin Syarahil. Ada juga yang men-

gatakan, Amir bin 'Abdillah bin Syarahil asy-Sya'bi al-Humairi, dilahirkan 6

tahun setelah kekhilafahan 'Umar dan meriwayatkan dari banyak Sahabat, dia

pernah berkata, "Aku tidak pernah menulis hitam di atas yang putih (menulis),

dan tidakiah seseorang meriwayatkan hadits kepadaku kecuali aku menghafal-

nya." Wafat setelah tahun 100 H dengan umur 90 tahun 'ut;5.

Lihar Tabdziibul Kamaal,karya al-Mazzt II/ 643), Tahdziibut Tahdziib A / 65-69).

308 BablI Tanda-Tanda Besar Kiamat

dan bagaimanaiamelakukan'iddah di rumah Ibnu Ummi Maktum,

kemudian dia berkata, "setelah masa'iddahku selesai, aku mendengar

panggilan penyeru Rasulullah ffi, 'shalat berjama'ah,' lalu aku pergi

menuju masjid dan melakukan shalat bersama Rasulullah ff.,. Ketika

itu aku berada di shaff para wanita yang dekat dengan barisan kaum

(pria). Setelah Rasulullah ffi menyelesaikan shalatnya, beliau duduk

di atas mimbar sambil tersenyum, lalu berkata, "Hendaklah setiap

orang tetap pada tempat shalatnya!" Selanjutnya beliau bersabda,

"Apakah kalian tahu mengapa aku mengumpulkan kalian?" Mere-

ka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya iebih tahu." Beliau bersabda,

"Demi Al1ah, sesungguhnya aku tidak mengumpulkan kalian untuk

menyampaikan kabar gembira atau kabar buruk, akan tetapi aku

mengumpulkan kaiian karena Tamim ad-Dari sebelumnya adalah

seorang Nasrani, lalu dia datang, melaku-kan bai'at dan masuk Islam.

Dia menceritakan kepadaku sebuah cerita yang sesuai dengan apayang

aku ceritakan kepada kalian tentang Masihud Dajjal. Dia menceritakan

kepadaku bahwa dia pernah menaiki sebuah kapal laut bersama 30

orang yang berpenyakit kulit dan kusta. Mereka terombang ambing

oleh ombak selama satu bulan di tengah lautan hingga akhirnya ter-

dampar pada sebuah pulau di arah terbenamnya matahari. Mereka

menaiki kapal kecil (sampan), Ialu mereka masuk ke dalam pulau.

Selanjutnya binatang dengan berbulu lebat menemui mereka, mereka

tidak mengetahui mana depan jugamanabelakangnya karena bulunya

lebat, mereka berkata,'Celakal Siapa engkau?' Dia menjawab,'Aku

adalah al-Jassasah.' Mereka bertanya, 'Apakah al-Jassasah itu?' Dia

berkata (tanpa menjawab), '\Wahai kaum! Pergilah kepada orangyang

berada di dalam kuil ini, karena dia sangat merindukan berita dari

kalian.' (Tamim ad-Dari) berkata, 'Ketika binatang itu menyebutkan

seseorang kepada kami, maka kami pun meninggalkannya karena

kami takut jika dia adalah syaitan.' Dia berkata, 'Akhirnya kami

cepat-cepat pergi hingga kami memasuki kuil, ternyata di dalamnya

ada orang yang sangat besar dan diikat dengan sangat kuat yang

pertama kali kami lihat. Kedua tangannya dibelenggu sampai ke le-

hernya, antara kedua lututnya hingga kedua mata kakinya dtrantai

dengan besi, kami berkata, 'Celaka, siapa engkau?'Dia berkata,'Kalian

telah ditakdirkan untuk membawa kabar untukku, kabarkanlah siapa

kalian?' Mereka menjawab, 'Kami adalah manusia dari bangsa Arab,

kami menaiki kapal iaut, lalu kami mendapati laut dengan ombak-

nya sedang mengamuk, kami terombang ambing oleh ombak selama

BabII Tanda-Tanda Besar Kiamat 309

satu bulan di tengah lautan hingga terdampar di pulau ini, kemudian

kami menaiki sampan, lalu kami masuk ke pulau ini, selaniutnya

binatang dengan berbulu iebat menemui kami, kami tidak mengetahui

mana depan juga mana belakangnya karena bulunya sangat lebat.

Kami berkata, 'Celaka! Siapa engkau?' Dia menjawab, 'Aku adalah

al-Jassasah.' Kami bertanya, 'Apakah al-Jassasah itu?' Dia berkata

(tanpa menjawab), 'Pergilah kepada orang yang berada di dalam kuil

ini karena dia sangat merindukan berita dari kalian,' akhirnya kami

pun segera mendatangimu. Kami merasa kaget dan takut kepadanya,

dan mengi.a bahwa dia adalah syaitan.' Dia berkata, 'Kabarkanlah

kepadaku tentang pohon kurma di Baisan?'1re Kami berkata, 'Apa

yang engkau tanyakan tentangnya?'Dia menjawab, 'Aku ber-tanya

kepada kaiian tentang buahnya, apakah dia masih berbuah?' Kami

menjawab, 'Ya (masih berbuah).' 'Hampir saja dia tidak berbuah

lagi,' katanya. Dia berkata, 'Kabarkanlah kepadaku tentang danau

Thabariyah?' Kami ber-kata, 'Apa yang engkau tanyakan tentangnya?'

Dia menjawab, 'Apakah masih ada airnya?'Mereka menjawab, 'Danau

itu masih banyak airnya.""Hampir saja airnya kering,' katanya. Dia

berkata, 'Kabarkanlah kepadaku tentang mata air Zughar\aa?'Mereka

berkata, 'Apa yang engkau tanyakan tentangnya?' Dia menjawab,

'Apakah mata air tersebut masih mengalir? Dan apakah penduduk-

nya masih bercocok tanam dengan airnya?'Kami menjawab, 'Betul,

airnyamasih banyak dan penduduknya masih bercocok tanam dengan

airnya.'Dia bertanya, 'Kabarkanlah kepadaku tentang Nabi orang-

orang yang wmmi, apa yar.g dia iakukan?' Mereka menjawab, 'Dia

"' (ou*) dengan huruf ;rang dp t'hahkankemudian sab un danh:urvf sln tanpa titik,

l,alu nun,sebuah kota di Yordania, tegasnya di dataran rendah Syam lebih dikenal

tempat tersebut dengan semenanjung. Semenanjung itu berada di antara Hauran

dan Palestina, di san;rlah tempat mata air al-Fulus, mata air yang sedikit mengand-

ung kandungan garam dan terkenal dengan banyaknya pohon kurma.

Yaqut berkata, "Aku telah melihatnya berkali-kali, 1a1u aku tidak melihat di sana

kecuali dua pohon kurma yang besar, ia adalah salah satu tanda akan keluarnya

Dajja1." Lihat Mu'jamul Buldaan (I/527).

"' G') dengan wajan $i) dan (i)), dan huruf akhirnya tanpa titik.

Yaqut berkata, "Orang terpercaya bercerita kepadaku bahwa Zughar berada di

ujung sebuah danau yang berbau busuk pada sebuah lembah di sana. Jarak antara

-rt, ,ir itu dengan Baitul Maqdis sepanjang perjalanan tiga malam, daerah tersebut

ada di sisi kota Hijaz, dan mereka memiliki perkebunan di sana.

Lrbat Mu'jamul Buldaan (Iil/1,42-143),dan kitab an-Ilihaayahfii Ghariibil Hadiits

(rr/304).

310 BabIL Tanda-Tanda Besar Kiamat

telah berhijrah dari kota Makkah dan singgah di Yastrib (Madinah).'

' Apakah orang-orang memerangin y a?' T any adia.' Betul,' j awab kami.

Dia bertanya, 'Apa yang dia lakukan terhadap mereka?' Lalu kami pun

mengabarkan kepadanya bahwasanya dia telah menolong orang-orang

yang mengikutinya dan mereka pun taat kepadanya.' Dia berkata

kepada mereka, 'Apakah benar seperti itu?'Kami menjawab, 'Betu1.'

Dia berkata, 'sesungguhnya lebih baik bagi mereka untuk men-

taatinya, dan aku kabarkan kepada kalian sesungguhnya aku adalah

al-Masih (Dajjal), dan hampir saja aku diizinkan untuk keluar hingga

aku bisa keluar, la1u aku akan berkelana di muka bumi, maka aku

tidak akan pernah meninggalkan satu kampung pun melainkan aku

menyinggahinya dalam waktu empat puluh malam, selain Makkah

dan Thaibah (Madinah), keduanya diharamkan atasku. Setiap kali

aku hendak masuk ke salah satu darinya, maka para Malaikat akan

menghadangku dengan pedang yang terhunus yang menghalangiku

dengannya, dan pada setiap lorong-lorong kedua kota tersebut ada

seorang Malaikat yang menja ganya."'

Dia (Fathimah) berkata, "Rasuluilah H, bersabda -sambil me-

nusukkan tongkat kecilnya di mimbar-, 'Inilah Thaibah, inilah

Thaibah, inilah Thaibah -yakni Madinah- ingatlah bukankah

aku pernah mengatakan hal itu kepada kalian?" Lalu orang-orang

berkata, "Benar." "sungguh cerita yang diungkapkan oieh Tamim

telah membuatku kagum karena ia sesuai dengan apayangpernah

aku ceritakan kepadanya, tentang Madinah dan Makkah. Ketahuilah

sesungguhnyadia (Dajjal) berada di lautan Syam, atau lautan Yaman.

Oh tidak, tetapi berada dari arah timur, dari arah timur, dari arah

timur,' (dan beliau memberikan isyarat dengan tangannya ke arah

timur)."

Dia (Fathimah) berkata, "Maka aku hafal hal ini dari Rasulullah

ffi:",,

Ibnu Hajar iE berkata, "sebagian ulama beranggapan bahwa

hadits Fathimah int gharib yanghanyadiriwayatkan oleh perorangan.

Padahal tidak demikian. Sebab, selain Fathimah juga diriwayatkan

dari Abu Hurairah, 'Aisyah, dan Jabir ,.4,"r, .""'

1at Shahiih Muslim,kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa'ah,bab Dzikru lbnu Sbayyad

(VIII/78-83, Syarh an"Natuau).

u2 Fat-huL Baari (XIII/328).

BabII: Tanda-Tanda Besar Kiamat 3tt

f. Beberapa Pendapat Ulama Tentang Ibnu Shayyad

Abu 'Abdillah al-Qurthubi <aM berkata, "Pendapat yang benar

bahwa Ibnu Shalyad adalah Dajjal, berdasarkan dalil-dalil yang telah

lalu, dan tidak mustahil bahwa dia telah ada sebelumnyadipulau ter-

sebut, dan ada di depan para Sahabat di waktu yang lain."1aj

Imam an-Nawawi '+lV, berkata, "Para ulama telah berkata, 'Kisah-

nya itu musykil (sulit difahami), dan perkaranya samar-samar, apakah

dia itu Masihud Dajjal yang terkenal atau yang lainnya? Akan tetapi

tidak diragukan bahwa dia termasuk Dajjal di antara paraDaiial.

Para ulama berkata, 'Nampak di dalam hadits-hadits tersebut

bahwa Nabi #- tidak diberikan wahyu apakah dia itu Daj.ial atau

yang lainnya. Beliau hanya diwahyukan tentang sifat-sifat Daj)al,

sementara Ibnu Shayyad memiliki ciri-ciri yang memungkinkan.

Karena itulah Nabi #. tidak menyatakan secara pasti bahwa dia

adalah Dajlal atavyanglainnya, dan karena itu pula beliau berkata

kepada'lJmar, 'Jika dia memang Dajjal, maka engkau tidak akan

pernah bisa membunuhnya."'

Adapun alasan yang dikemukakan Ibnu Shalyad bahwa dia adalah

seorang muslim sementara Dajjal adalah seorang kafir, Dajjai tidak me-

miliki keturunan sementara dia (Ibnu Sharyad) memiliki keturunan,

dan Dajjal tidak akan bisa memasuki Makkah dan Madinah padahal dia

bisa memasuki Madinah dan pergi menuju Makkah, semua ini bukan

merupakan dalil karena Nabi #- hanya memberikan sifat-sifatnya

ketika fttnahnyamuncul dan ketika dia keluar mengelilingi bumi.

Di antara kerancuan kisahnya bahwa dia saiah satu Dajjal pem-

bohong adalah perkataannya kepada Nabi ff, 'Apakah engkau ber-

saksi bahwa aku adalah utusan A1lah?!' Dan pengakuannya bahwa

Kami katakan: Di antara orang yang membantah hadits yang mulia ini adalah

Syaikh Abu Ubayyah, dia berkata, "Hadits ini memiliki tabiat khayalan dan tanda

kepalsuan."

Dan kita tanya Abu 'Ubaryah, "Dengan dalil apakah sebuah hadits shahih yang

telah diterima oleh umat bisa ditolak? Ya A1lah, kecuali karena kerancuannya dan

berjaian di belakang pikiran yang dangkal, semoga Allah mengampuni kita semua

dan dia."

Lihat an-Nibaayab / al- Fitan wal Malaahim dengan ta'liq Syaikh Muhammad Fahim

Abu'Ubayyah.

ta3 At-Tadzk irah (hal. 7 02).

312 BabII: Tanda-Tanda Besar Kiamat

dia didatangi orang yangjujur dan orang dusta, dia melihat singgasana

di atas air, tidak benci kalau iaDa11al, dia mengetahui tempatnya,

dan perkataannya,'sesungguhnya aku mengenalnya, mengetahui

tempat kelahirannya dan mengetahui di mana dia sekarang,' dan ke-

sombongan ny a yang memenuhi j a1an.

Adapun sikapnya yang menampakkan keislaman, hajinya, jihad-

nya, dan pengin gkar anny a akan tuduh an y angditujukan kepadanya

sama sekali bukan dalil yang menunjukkan secara tegas bahwa dia

bukan Dajjal."laa

Perkataan Imam Nawawi ini bisa difahami bahwa beliau aiE

memperkuat pendapat yang menyatakan bahwa Ibnu Shayyad ada-

lah Dajjal.

Imam asy-Syaukant ,iE berkata, "Orang-orang berbeda pen-

dapat tentang Ibnu Shayyad dengan perbedaan yang sangat tajam,

dan masalahnya sangat rumit hingga dikatakan banyak pendapat

tentangnya, dan zhahir hadits yang telah diungkapkan bahwasanya

Nabi H, ragu-ragu, apakah dia Dajjal atau bukan?..."

Keragu-raguan tersebut telah dijawab dengan dua jawaban:

Pertama: Beliau ffi ragu-ragu sebelum Allah memberitahukan

kepadanya bahwa dia adalah Da1jal. Ketika dia telah diberi tahu ten-

tangnya, maka beliau tidak mengingkari sumpah yang diucapkan

oleh 'Umar (bahwa Ibnu Shayyad adalah Dajjal).

Kedua: Orang Arab terkadang mengucapkan kata-kata yang me-

ngandung nada keraguan, walaupun di dalam kabar tersebut tidak

ada keraguan.

Di antara dalil yang menunjukkan bahwa dia adalah Dajjal,

yaitu hadits yang diriwayatkan oleh 'Abdurrazzaqlos dengan sanad

yang shahih dari Ibnu 'Umar E#U,, dia berkata,"Pada suatu hari

aku berjumpa dengan Ibnu Shayyad -dia bersama seseorang dari ka-

langan Yahudi- ternyata cahayasebelah matanyatelah padam dan

menonjol bagaikan mata keledai. Ketika aku melihatnya, aku berkata,

"Sungguh, wahai Ibnu Shayyadl Sejak kapan cahayasebelah matamu

padam?" Dia menjawab, "Demi Allah aku tidak tahu." Aku berkata,

laa Syarh Nautauti li Shahiih Muslim (XVilI/a6-a7).

ta5 A L-Musb annaf (XX / 306), tahqiq Habiburrahman al-A'zhami.

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat 3t3

"Engkau telah berbohong, padahal dia ada di kepalamu." Dia (Ibnu

'Umar) berkata, "Lalu dia mengusapnya dan mendengus sebanyak

tiga kali."1a6

Kisah seperti ini telah disebutkan sebelumnya dalam riwayat

Imam Muslim.laT

Nampak bagi kami dari perkataan asy-Syaukani bahwa beliau

ali5 bersama orang-orang yang berpendapat bahwa Ibnu Shayyad

adalah Dajjal besar.

Imam al-Baihaqi '&';F;118 berkata untuk mengomentari hadits

Tamim, "Di dalamnya dinyatakan bahwa Dajjal besar yang akan keluar

pada akhir zaman bukanlah Ibnu Sharyad, sementara Ibnu Sharyad

adalah salah satu dari para Dajjal (pendusta) yang dikabarkan oleh

Nabi H, bahwa mereka akan keluar, dan kebanyakan dari mereka

telah keluar."

Seakan-akan orang yang memastikan bahwa Ibnu Shayyad adalah

Dajjal tidak pernah mendengar kisah Tamim, jika tidak demikian se-

babnya, penggabungan di antara keduanya (kedua dalil yang nampak

bersebrangan,-Penj.) adalah sesuatu yang sangat jauh (tidak mungkin),

karena bagaimana mungkin orang yang hidup pada masa Nabi H,

dalam keadaan menjelang aqil baligh, bertemu Nabi H, dan ditanya

oleh beliau, lalu di akhir umurnya menjadi tua dan dipenjara di suatu

pulau, terikat dengan besi dan bertanya kepada mereka tentang Nabi

ffi, apakah dia telah keluar atau belum?!

Maka pendapat yang lebih tepat adalah tidak adanya penjelasan

(keterangan) yrrg pasti (dari Rasulullah) dalam masalah ini.

Adapun sumpah 'lJmar QE , maka kemungkinan sumpah ini

beliau lakukan sebelum mendengar kisah Tamim Qb , lalu setelah

beliau mendengarnya, maka beliau tidak kembali kepada sumpah

yang disebutkan.

'06 I''lailul Authaar syarh Muntaqal Ahbaar (yII/230'231),karya asy-Syaukani, cet.

Mushthafa al-Haiabi, Mesir.

ta? HaI (271).

1a8 Beliau adalah al-Hafizh Abu Bakar Ahmad bin al-Husain bin 'A1i asy-Syafi'i,

penulis beberapa kitab seperti as-Sunanul Kwbraa', asb-Shugraa', Dalaa'iLun

Nubuuwab, al-Mabsutb dan yang lainnya, wafat di Naisabur pada tahun 458 H

tt:F" . Lihat Sy adz a arat udz D z ah ab gII/3 04-3 05), dan al - A' I a am (I / 1 1. 6) .

3t4 BabIl: Tanda-Tanda Besar Kiamat

SementaraJabir -&b, di mana dia mempersaksikan sumpahnya

di sisi Nabi #,, karena mencontoh sumpah yang dilakukan'LJmar

di hadapan Nabi g-.14e

Kami katakan: Akan tetapiJabir #., adalahsalah seorang perawi

hadits Tamim, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Abu Dawud,

di mana dia menceritakan kisah al-Jassasah juga Dajjal seperti kisah

Tamim. Kemudian Ibnu Abi Salamah 'oii17;tso berkata, "sesungguhnya di

dalam hadits ini ada sesuatu yang tidak aku hafal." Dia1s1 berkata, 'Jabir

bersaksi bahwasanya dia adalah Ibnu Sha-id." Aku (Ibnu Abi Salamah)

berkata, "sesungguh nya diatelah mati." Dia berkata, "tWalaupun dia

telah mati." "Dia telah masuk Islam," kataku. "\flalaupun dia telah

masuk Islam," katanya. Aku berkata, "Dia telah masuk ke Madinah."

"\flalaupun dia telah masuk ke Madinah," dia menyangkal.ls2

Jabir €F-, bersikeras menyatakan bahwa Ibnu Shayyad adalah

Daljal,walaupun dikatakan, "sesungguhnya dia telah masuk Islam,

telah masuk Madinah, dan telah mati."

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa diriwayatkan dengan sha-

hih dariJabi, #, bahwasanya dia berkata, "Kami kehilangan Ibnu

Shayyad pada peristiwa al-Harrah.D1s3

Ib nu Haj ar'{E b erkata, " Abu Nu' aim al-As hb ah a ni'+d)8 15a me-

toe Fat-hul Baari (Xill/326-327).

150 Beliau adalah 'Umar bin Abi Maslamah bin 'Abdirrahman bin 'Au[ az-Zuhri

seorang hakim di Madinah, perawi terpercaya, namun terkadang salah, terbunuh

di Syam 132}{ i)H.

151 Yang berkata adalah Abu Salamah bin'Abdirrahman bapaknya'Umar. Lihat

Taqriibut Tahdziib (II/ 56). Lthar 'Aunul Ma'buud (XI/ 477).

1s2 Sunan Abi Dawwd,kirab al-Malaahim,bab fi.i Khabaril Jassasab (XI/ 476, 'Awnwl

Ma'buud).

Ibnu Hajar mengomentari hadits ini dengan berkata, "Ibnu Abi Salamah'Umar

bermasalah, akan tetapi dia adalah perawi yang hasan haditsnya," setelah itu beliau

membantah orang yang berkata bahwa Jabir tidak mengetahui hadits Tamim."

F at - h u I B a ar i (XfiI / 3 27) .

1$ Telah terdahulu takhrijnya.

15a Beliau adalah al-Hafizh Ahmad bin 'Abdillah bin Ahmad bin Ishaq al-Ashba-

hani, penulis kitab-kitab besar, sepeni Hilyatul Auliaa' dan yang lainnya. Dia

termasuk orang-orang yangtsiqah,lahir dan meninggal di Ashbahan pada tahun

430}{ 4;ry".Lihat Syadzaraatudz Dzahab (III/245), dan al-A'laam (I/157).

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat 315

riwayatkan dalam kitab Taariikh Ashbabaanlss sesuatu yang mem-

perkuat bahwa Ibnu Shayyad adalah Dajjal. Dia menuturkannya

dari jalan Syabil bin 'Urzah, dari Hassan bin 'Abdirrahman, dari

bapaknya, dia berkata, 'Ketika kami menaklukkan Ashbahan, jarak

antara tentara kami dengan tentara Yahudi sejauh satu farsakh.

Biasanya kami mendatang:Lyadengan jalan yang kami pilih. Lalu aku

mendatanginya pada suatu hari, ternyata orang-orang Yahudi sedang

menari dan memukul gendang, kemudian aku bertanya kepada salah

seorang temanku dari kelompok mereka. Dia berkata, 'Raja kami

yang kami meminta tolong kepadanya untuk menaklukkan orang Arab

telah masuk," lalu aku bermalam di atas loteng rumahnya, selanjutnya

aku melakukan shalat Shubuh. Ketika matahari terbit, tiba-tiba saja

ada keributan di tengah-tengah pasukan, aku memperhatikannya

ternyata ada seseorang yang mengenakan mahkota dari tumbuh-

tumbuhan yang harum, dan orang-orang Yahudi memukul gendang

dan menari (berpesta), setelah aku memperhatikannya, ternyata dia

adalah Ibnu Shaprad, kemudian dia masuk ke Madinah dan tidak akan

kembali hingga tiba hari Kiamat."1s6

Ibnu Hajar ll,.,tr;berkata, "CeritaJabir ini (yaitu mereka kehilangan

Ibnu Shayyad pada peristiwa al-Harrah) tidak sesuai dengan cerita dari

Hassan bin 'Abdirrahman, karena penaklukan kota Ashbahan terjadi

pada masa kekhilafahan'IJmar, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu

Nu' aim dalam kttab Tar ii kb ny a sementar a ) ar ak antar a te rbunuhnya

'lJmar dengan masa perang Harrah adalah sekitar 40 tahun."

Bisa juga difahami bahwa kisah ini disaksikan oleh bapaknya

Hassan setelah penaklukan kotS Ashbahan dengan lamanya waktu

tersebgt, dan jawaban dari kata (tJ.) ketika di dalam ungkapan, "Lail I

;tr+;\ (I{etika kami menaklukkan Ashbahan)," adalah dibuang dan

ditakdirkan (diperkirakan) menjadi, "Aku mengadakan perjanjian

dengannya dan bolak balik ke sana (dengan pemahaman seperti ini)

mulailah kisah Ibnu Shayyad. Dengan ini maka zaman penaklukan

Ashbahan dan zaman masuknya Ibnu Shayyad ke Madinah bukan

dalam satu waktu.lsz

155 Dzikru Akbbari Ashbahan (hal. 282-288), karya Abu Nu'aim, dicetak di kota

Leden pada percetakan Briil 1934 M.

t56 Fat-hul Baari (III/327-328), Ibnu Hajar berkata, "'Abdurrahman bin Hassan aku

tidak mengenalnya dan perawi selainnya adalah tsiqab."

\5' Fat-huL Baari (XilI/328).

316 BablI Tanda-Tanda Besar Kiamat

Syaikhul lslam Ibnu Taimiyyah ,+liE menuturkan bahwa ma-

salah Ibnu Shayyad telah menjadi sesuatu yang rumit bagi sebagian

Sahabat. Mereka mengira bahwa dia adalah Dajjal, sementara Nabi

ffi taruaqquf(berdiam diri) sehingga jelas bagi beliau setelah itu bahwa

dia bukan Dajjal. Dia hanya salah seorang dukun yang memiliki ke-

mampuan-kemampuan syaitan, karena itulah beiiau W, prrgtuntuk

mengujinya."ls8

Ibnu Katsir ,#E berkata, "Maksudnya bahwa Ibnu Shayyad

bukanlah Daljal yang akan keluar di akhir zaman) berdasarkan

dalil hadits Fathimah binti Qais al-Fihriyyah, hadits ini merupakan

penentu dalam masalah ini.'rse

Inilah sejumlah pendapat ulama mengenai Ibnu Shayyad,yang

saling berseberangan dengan masing-masing dalilnya.

Karena itulah al-Hafizhlbnu Hajar ,+{E r.elah berijtihad untuk

menselarask an antarahadits-hadits yang bertentangan, dia berkata,

"Cara yang paling dimengerti dalam menggabungkan makn^yang

dikandung dalam hadits Tamim 99. dankeberadaan Ibnu Shayyad

sebagai Dajjal dan sesungguhnya Daijal pada hakikafftya adalah

yang disaksikan dalam keadaan terikat oleh Tamim. Sedangkan Ibnu

Shayyad adalah syaitan yang menampakkan diri dalam bentuk Dajjal

ketika itu, sehingga dia pergi ke Ashbahan, lalu bersembunyi bersama

kawannya hingga dia datang pada masa yang ditakdirkan oleh Allah

untuk keluar di sana. Mengingat rumitnya masalah ini, maka Imam

al-Bukhari berusaha menempuh )alan Tarjih (menentukan yang paling

kuat di antarayang lemah,-Peni.), maka beliau mencukupkannya de-

ngan hadits Jabir dari 'lJmar renrang Ibnu Shayyad, dan tidak me-

riwayatkan hadits Fathimah binti Qais tenrang kisah Tamim.D160

g. Ibnu Shayyad adalah Hakiki dan Bukan Khurafat

Abu'Ubayyah beranggapan bahwa kepribadian Ibnu Shayyad

hanyalah cerita bohong (khurafat) yang tidak masuk akal, kisahnya

terus berlanjut pada sebagian kitab dan dinisbatkan kepada Rasulullah,

ls Lihat al-Furqaan baina Auliaa.ir Rabmaan wa Auliyaa-isy Syaitbaan (hal.77),

cet. II, th. 1375 H di beberapa percetakan Riyadh.

t5e An-Nihaayah/ al-Fitan ual Malaabim (I/70) tahqiq Dr. Thaha Zaini.

t'a Fat-hul Baari (XilI/328).

Bab II Tanda-Tanda Besar Kiarnat 317

sementara Rasulullah ff tidak pernah mengeluarkan perkataan arau

perbuatan kecuali yang berisi kebenaran, dan telah tiba masany a agar

kita menghayati ruh dan makna hadits, petunjuk dan sasarannya,

sebagaimana kita mempelajari sanad dan jalan periwayatanflyaagar

pengetahuan Islam kita selamat dari kesalahan dan kebohongan."161

Inilahyang dikatakan oleh Syaikh Abu'Ubaryah dalam komentar-

nya terhadap hadits-hadits tentang Ibnu Shayyad!!

Pendapatnya itu dapat ditolak dengan pernyataanbahwa hadits-

hadits tentang Ibnu Shalyad adalah shahih, diriwayatkan dalam kitab-

kitab Sunnah, seperti Shahiib al-Bukbari dan Shabiih Muslim jugayang

lainnya. Di dalam hadits-hadits tentang Ibnu Shayyad sama sekali

tidak ada yang bertentangan dengan ruh hadits dan kebenaran, karena

sesungguhnya Ibnu Shayyad -seperti telah dijelaskan sebelumnya-

telah menjadi sesuatu yang rancu bagi kaum muslimin, dia adalah salah

satu Dajjal di antara paraDqjal,Allah menampakkan kebohongannya

dan kebathilannya kepada Rasulullah M dankaum muslimin.

Sebaliknya ungkapan Abu'Ubayyah sendirilah yangsaling ber-

tabrakan pada sebagian komentarlya terhadap hadits-hadits Ibnu

Shayyad, dia berkata, "sebenarnya Ibnu Shayyad *.ngrtrkrr, rut,

kalimat yang sama sekali tidak mengandung makna, sebagaimana

kebiasaan para dukun, dengan kata-katanyayangsama sekali tidak

memiliki maksud. Maka dia adalah seorang tukang sulap yang suka

bohong."r62

Perkataannya ini mengandung pengakuan bahwa Ibnu Shalyad

hanyalah seorang tukang sulap yang suka bohong! Maka bagaimana

mungkin pada satu kesempatan dia mengatakan bahwa Ibnu Shayyad

hanyalah cerita khurafat, sementara di kesempatan lainnya dia me-

ngatakan bahwa dia adalah sang tukang sulap?!

Maka tidak diragukan lagi bahwa perkataan Abu 'Ubayyah sa-

ling bertentangan.

Orang-oran gyangmencermati komentar Syaikh Abu'Ubayyah

terhadap kitab an-Nihaayah/ al-Fitan ual Malaahim,karya al-lHrafrzh

Ibnu Katsir, niscaya dia akan mendapati keanehan dari sikapnya. Abu

161 An-Nihaayah/al-Fitan ual Malaahim Wl}4),tahqiq Muhammad Abu 'Ubayyah.

t62 An-Nihaayah / al- Fitan ual Malaah im (I/ 88).

318 BablI: Tanda-Tanda Besar Kiamat

'Ubayyah telah melepaskan kendali akalnya terhadap hadits-hadits

yang diungkapkan oleh Ibnu Katsir; apabila dia mengambil sesuatu

yang sesuai dengan pendapatnya, maka itulah yanghaq; adapun yang

iainnya dia takwil dengan penakwilan yang bertentangan dengan

zhahtr hadits, atau menghukumi hadits-hadits shahih dengan maudhu'

(palsu) tanpa mengungkapkan dalil atau bukti yangbenar.

Abu'Ubayyah berkata tentang hadits-hadits Ibnu Shalyad, "Apr-

kah anak kecil itu sudah mukallafi Apakah perhatian Rasul sampai

kepada mendatangi dan menanyakannya den gar. p erleany aan-pertany aan

seperti itu? Apakah masuk akal bahwa beliau menunggu sehingga men-

dapatkan jawabannya? Apakah masuk akal jika beliau memberikan

kesempatan kepadanya dengan jawaban seorang kaftr yangmengaku

sebagai Nabi dan Rasul? Dan Apakah Allah mengutus anak-anak? Per-

tanyaan-pertanyaanini kami tujukan kepada orang-orang yang melum-

puhkan akal mereka dart berfikir yang benar dan lurus."163

Ungkapan Abu 'Ubaryah dapat dijawab bahwa tidak ada seorang

pun yang mengatakan, "sesungguhnya anak kecrlmukallaf,tidak pula

bahwa Allah mengutus anak-anak, Nabi H, meneliti masalah Ibnu

Shalyad, apakah dia Dajjal secara hakiki atau bukan?" Karena telah

tersebar di sekitar Madinah bahwa dia adalah D{jalyang diberikan

peringatan oleh Nabi ffi, sedangkan beliau sendiri tidak diberikan

wahyu tentang Ibnu Shayyad. Maka Rasulullah ffi melihat bahwa

yang dapat" membuka identitasnya sebagai Dajjal -sementara dia

adalah seorang mwmayyiz yang dapat memahami dengan bertanya

padanya- adalah ungkapan: "Apakah engkau bersaksi bahwasanya aku

adalah utusan Allah...? Sampai perkataan beliau, "sesungguhnya aku

menyembunyikan sesuatu kepadamu? " Dan pertanyaan-perta ny aan

lainnya yang diarahkan oleh Rasulullah ffikepadanya.

Ungkapan ini sama sekali tidak ditujukan untuk membebankan

Ibnu Shalyad dengan keislaman. Tujuannya hanyalah berusaha untuk

menampakkan hakikat dari perkaranya. Jika tujuannya adalah seperti

yang kami utarakan, maka tidak aneh jika Rasul #, menunggu ja-

waban darinya, dan telah nampak dari jawabannya bahwa dia adalah

salah satu dari para Daijal (pendusta).

| 63 A n - N ih aay ah / a l- Fit an u al M a I a ah i m (I/ l0 4).

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat 319

Demikian pula, tidak ada satu penghalang pun yang menghalangi

Nabi ffi untuk menawarkan keislaman kepada anak kecil. Bahkan

Imam al-Bukhari 'dl5 menuturkan kisah Ibnu Shayyad dengan mem-

berikan judul untuknya dengan ungkapan, "Bab bagaimana Islam

ditawarkan kepada anak kecil."16a

Adapun sikap Nabi M,y^ngtidak menghukum pengakuan Ibnu

Shayyad sebagai Nabi, maka itu adalah kerancuan yang dipengaruhi

oleh tidak adanya penelitian yang dilakukan oleh Abu 'Ubayyah

terhadap pendapat para ulama dalam masalah itu. Padahal mereka

telah menjawab pernyataan yaflgsemisal dengan beberapa jawaban

di antaranya:

Pertama, bahwa Ibnu Shayyad adalah orang Yahudi yang berada

di Madinah atau di altara sekutu mereka. Sedangkan di antara Nabi

dan mereka ada perjanjian damai saat itu, yaitu ketika Nabi ff, datang

ke Madinah. Maka beliau menulis sebuah perjanjian dengan mereka,

juga melakukan perdamaianyangisinya agar mereka tidak dicela juga

dibiarkan memeluk agama mereka.

Hal ini diperkuat oleh riwayat Imam Ahmad dariJabir bin'Ab-

dillah r4ts, tentang kisah Nabi H, yang pergi kepada Ibnu Shayyad

dan pertanya^n yang diajukan kepadanya, juga perkataan 'fJmar

$1.5, tentangnya, "Izinkanlah aku untuk membunuhnya wahai

Rasuluilah!" lalu Rasulullah H, berkata, "Jika dia memang (Dajjal),

maka bukan engkau bagiannya, karena yang akan membunuhnya

hanyalah'Isa bin Maryam iX"lr;ix.!r ^1;,danjika dia bukan (Dajjal),

maka engkau tidak berhak membunuh seseorang yangada di dalam

perjanjian."l6s

Jawaban inilah yang dipegang oleh al-Khaththabi166 dan al-Ba-

ghawi dil1osnr.167

Ibnu Hajar berkata, "Inilah pendapat yang jelas."168

t6a Sbabiib al-Bukbari,kitab al-Jihaad,bab Kaifu Yu'radbul Islaam 'alash Sbabiyyi

(YI/171., al-Fat-b).

t65 Al-Fathur Rabbaani (XXIV/64-65). Al-Haitsami berkata, "Perawinya adaiah

perawi ash-Shahih." Majmaa'uz Zauaa-id (VIII/3-4).

t66 Ma'aalimus Sunan (YI/182).

t67 Syarhus Sunnah (XV/80) tahqiq Syu'aib al-Arna-uth.

t68 Fdthul Baari (YI/174).

320 BabII Tanda-Tanda Besar Kiamat

Kedua, Ibnu Shayyad ketika itu masih kecil, belum baligh.

Jawaban ini diperkuat oleh riwayat al-Bukhari dari Ibnu'lJmar

k1$r tentang kisah kepergian Nabi H, kepada Ibnu Shalyad, di da-

lamnya ada ungkapan, "sehingga beliau mendapatinya sedang bermain

bersama anak-anak di sebuah bangunan tinggi bani Maghalah, saat itu

Ibnu Shayyad telah hampir baligh."ter

Dan al-Qadhi 'Iyadh memilih jawaban ini.170

Ketiga, masih ada jawaban ketiga yang diungkapkan oleh al-

Hafizhlbnu Hajar bahwa Ibnu Shalyad tidak mendakwahkan dirinya

sebagai Nabi dengan terang-teran gan) Lahanyamendakwahkan risalah,

dan pengakuan terhadap risalah tidak mesti memberi arti adanya pe-

ngakuan terhadap kenabian, sebab Allah Ta'ala berfirman:

(@ ,:.Ct&,ydtr1;,",\ (t;"tt\

"Tidakkah kamu libat, bahuasanya Kami telah mengutus (irsaal)

syaitan-syaitan itu kepada ordng-ordng kafi.r,., " (QS, Maryam: 83)

5. Tempat Keluarnya Daijal

Dajjal akan keluar dari arah timur, dari Khurasan,171 dari per-

kampungan Yahudi Ashbahan,172 kemudian ia mengembara di atas

bumi, tidak ada satu negeri pun yang ditinggalkannya kecuali Makkah

dan Madinah, dia tidak akan bisa memasukinya karena para Malaikat

menjaganya.

Dalam hadits Fathimah binti Qais terdahulu dijelaskan bahwa

\6e Shahiih al-Bukbari (YI/ 172, al-Fat-h).

na Syarh an-Nautawi Li Shahiih Muslim (XVIII/4S).

171 Khurasan.Sebuahnegeriluasdisebelahtimur.Didalamnyaadabeberapanegara

bagian, di antaranya Naisabur, Harah, Marwa, Balkha, juga kota-kota yar,g

berada di dalamnya selain sungai Jaihun. Lrhar. Mu'jamul Buldaan (IIl350).

172 Ashbahan. Yaqut berkata, "Kota Ashbahan ada di tempat yang terkenal, yaitu

Jayy, tempat tersebut sekarang ini terkenal dengan sebutan Syahrastan dan de-

ngan sebutan al-Madinah, ialu ketika Buktanshar (raja Romawi) menuju Baitul

Maqdis dan mengambilnya juga menawan penduduknya, maka dia membawa

orang-orang Yahudi bersamanya, lalu menetapkannya di Ashbahan, kemudian

mereka membangun sebuah tempat di ujung kota Jayy dan menetap di sana,

lalu dinamakan Yahudiyyah (perkampungan Yahudi)... maka kota Ashbahan

sekarang ini adalah Yahudiyyah. Lthat Mu'jamul Buldaan (I/2AB).

BabII Tanda-Tanda Besar Kiamat 321

Nabi #- bersabda mengenai Dajjal:

c q /1,y. bi{,Y,R-t f 3i,i*' f'q{';'ti

q /t itrFt;Ji?'rA v ) /t,y b,';

"Ketahuilah sesungguhnya dia (Dajjal) berada di laut Syam, atau

lautan Yaman. Oh tidak, bahkan (ia akan datang) dari arah timur.

Dari arah timur)" (Dan beliau memberikan isyarat dengan tangan-

nya ke arah timur).173

Diriwayatkan dari Abu Bakar ash-Shiddiq $ , diaberkata, "Ra-

sulullah M, merr*ayatkan hadits kepada kami, beliau bersabda:

. la1;,6'Jtr"' 

9 /r,q )i b L* 3r+1i

'Daljal akan keluar dari bumi di arah timur yang dinamakan Khu-

rasan."'174

Dan diriwayatkan dari Anas QF' , dia berkata, "Rasulullah H,

bersabda:

.,frl 'c6i q:{.k tWi iryo t1'l+fr yz

'Daljal akan keluar dari perkampungan Yahudi Ashbahan, ber-

samanya ada tujuh puluh ribu orang Yahudi.DlTs

Ibnu Hajar berkata, "Adapun mengenai tempat di mana Dajjal

akan keluar) Maka dia keluar dari arah timur secara pasti."tze

Ibnu Katsir berkata, "Maka pertama kali dia muncul dari Ash-

bahan, dari sebuah kampung yang bernama al-Yahuudiyyah."'t'

t73 Shabiih Muslim (XVIII/83, Syarh an-Nawawi).

t7a 

Jaami at-Tirmidzi,bab Ma Jaa-a min Aina Yahhrujud Dajjal? (YI/495, Tubfatul

Ahuadz). Al-Albani berkata, " Shahih," Sbahiib al-Jaami'bb Sbagbiir (III/150,

no. 3398).

t75 Al-Fathur Rabbaani Tartiib Musnad Abmad (XXIY/73). Ibnu Hajar berkata,

"Shahih," Fat - h u I Baari (XIII/ 328).

t76 Farbul Baari (XlIl/91).

t77 An-Nihaayah/aL-Fitan ual Malaahim (I/128), tahqiq Dr. ThahaZaini.

322 BabII: Tanda-Tanda Besar Kiamat

6. Daijal Tidak Akan Memasuki Makkah dan Madinah

Diharamkan kepada Dajjaluntuk memasuki Makkah dan Ma-

dinah ketika dia keluar di akhir zaman berdasarkan hadits-hadits

shahih yang menjelaskan hai itu. Adapun negeri-negeri lainnya, maka

sesungguhnya Da)1a| akan memasukinya satu persatu.

Di.ielaskan daiam hadits Fathimah binti Qais €9-, , bah*aDqjal

mengatakan, "Lalu aku bisa keluar. Aku akan berjalan di muka bumi,

maka tidak akan aku tinggalkan satu kampung pun kecuali aku singgah

kepadanya dalam waktu empat puluh malam, selain Makkah dan

Thaibah (tr4adinah a1-Munawarah), keduanya diharamkan untukku,

setiap kali aku hendak masuk ke salah satu darinya, maka Malaikat akan

menghadangku dengan pedang yang terhunus yang menghalangiku

untuk memasukinya,dandi setiap lorong dartnya ada Malaikatyatg

menjaganya."178

Dan telah tetap (pada sebuah riwayat) bahwasanya Dajjal tidak

akan memasuki empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Mas-

jid ath-Thuur, dan Masjidil Aqsha.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Junadah bin Abi Umayyah

aI-Azdr, dia berkata, "Aku dan seseorang dari kalangan Anshar pergi

menemui seseorang dari kalangan Sahabat Nabi H,, lalu kami berkata,

"Ceritakanlah kepada kami apa-ap a y^ng engkau dengarkan dari Ra-

sulullah M, y angb ercerita tentan gD q)al. . . (alu dia menuturkan hadits,

dan berkata), "sesungguhnya dia akan berdiam di muka bumi selama

empat puluh hari dalam waktu tersebut dia akan mencapai setiap

sumber atr dantidak akan mencapai empat masjid: Masjidil Haraam,

Masjid Madinah, Masjid ath-Thuur, dan Masjid al-Aqsha."17e

Adapun yang ada  dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim180

bahwa Nabi H, melihat seorang laki-laki dengan rambut keriting,

i8 Sbahiih Muslim,kitab al-Fitan waAsyraathus Saa'ah,bab Qisbashatud DajjaL (XVm/

83, Syarh an-Nawazai).

t7e Al-Fathur Rabbani (I'Xly/76, Tartiibus Saa'aati).

Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Ahmad, dan perawinya adalah perawi

asb-Shabiib." Majmaa'uz Zautaa-id (yll/343).Ibnu Hajar berkata, "Para Perawinya

adalah tsiqah." Fat-bul Baari (XilI/1.a5).

'8a Shahiih al-Bukhari,kkab Ahaadiitsul Anbiaa'bab Qaulullabi Ta'aala Wadzkur fil

KttaabiMaryam (YI/477,a\-Fat-h),danshabiib MusLim,kitab al-limaan,bab Dzi'

krul Masiib ibni Marytam wal Masiihid Dajjal (II/233-235, Syarh an-l'{awaui).

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat .) /-)

buta sebelah mataflya,dia meietakkan kedua talgannyadi atas kedua

pundak seorang laki-laki untuk melakukan thawaf, lalu beliau bertanya

tentangnya? Mereka (para Malaikat) menjawab, "sesungguhnya dia

adalah Masihud Dayal." Hadits ini bisa dijawab dengan Pernyataan

bahwa larangan Da))almasuk ke dalam Makkah dan Madinah hanya

terjadi ketika dia keluar di akhir zaman, uallabu d'ldnt.'81

7. Pengikut Dajial

Pengikut Dajjai yang paling banyak adalah orang-orang Yahudi,

'Ajam, bangsa Turk, dan manusia dari berbagai bangsa dan golongan,

sebagian besar mereka adalah orang-orang Arab dusun juga para wa-

nita.

Imam Muslim li'E meriwayatkan dari Anas bin Malik dj6

bahwasanya Rasulullah H, bersabda,

d.q4\ W,rti S "r:+, tt6i ::* c J+ n\ C

"Orang-orang Yahudi Ashbahan yang akan mengikuti Dajjal

sebanyak tujuh puluh ribu, mereka mengenakan jubah tebal dan

bergaris." 182

Sedangkan dalam rtwayat Imam Ahmad:

ixlr id;aiSW' \':-

"Delapan puluh ribu orang, mereka mengenakan topi perang."183

Dan diriwayatkan dalam hadits Abu Bakar dts, terdahulu:

fr -pt.i';ir & ;3 i'G 7';i W

"Dajjal akan diikuti oleh beberapa kaum, wajah-wajah mereka

seperti tameng yang dilapisi kulit."l8a

r81 Lihat Syarh an-I''lauaui Li Shahiih Muslim (lI/224), dan Fat-hul Baari (Yl/488-

48e).

ti'? Shahiib Muslim,kiab al-Fitan wa Asyraathus Saa'ah,bab fi. Baqiyati min Ahaa-

diitsid Dajjal (XVIIV 85-86, Syarb an-Nauaui).

tsr Al-Fathur Rabbani TartiibuL Musnad (XXIY /73). Hadits ini shahih, lihat Fat-hul

Baari (X[I/238).

184 I{R. At-Tirmidzi dan telah terdahulu takhrijnya.

324 BabII: Tanda-Tanda Besar Kiarnat

Ibnu Katsir 'n:'E berkata, "Nampaknya -wallaahu a'lam- bahwa

yang dimaksud dengan bangsa Turk adalah para pembantu Dajjal."18s

Kami katakan: Demikian pula orang-orang'Ajam, sebagaimana

dijelaskan sifat mereka dalam hadits Abu Hurairah Qb :

,!.o a t I .t z 2,^--ti!i :u oltr"Si l',.; r".i;rii 's';;ttl ;".-i; Y

\-; rJ. - J J JJ J / (-, \J

r<*:43 3G ,#:\\ ,*,y1,Si .?. ,e";|\;

yht tq,fr-r;.:ti';rr

"Tidak akan tegak hari Kiamat hingga kalian memerangi bangsa

Khuz dan Karman dari kalangan'Ajam, wajah mereka merah,

hidungnya pesek, matanya sipit, wajah mereka seperti rameng

yang dilapisi kulit, dan terompah-terompah mereka terbuat dari

bulu.D186

Adapun pernyataan bahwa kebanyakan pengikut mereka dari

kalangan Arab karena sesungguhnya kebodohan telah menyelimuti

mereka, juga berdasarkan sabda Nabi H, dalam hadits Abu Umamah

yangpanjang:

tt-""i'ri :Jt-r\i"&" 3i -i+*r, ,&i- y c';,t,e cr yJ

,'" -. ,'s.2.^,-g t/t o.7 ..: ' 7.. '

W . r; : JJqIJ; ji W ta;lrJrii J &.

{6 ,'*;t t,"i U,)\ W ,iiS - tt*"4 guri';:, {s| :, *' - > -r * t .') ,' - "- t--' 

itl.

"Dan di antarafitnahnya -yakni fitnah Dajjal-bahwa rr;:

kata kepada orang Arab kampung, 'Bagaimana pendapatmu

jika aku membangkitkan bapak dan ibumu unrukmu, apakah

engkau mau bersaksi bahwasanya aku adalah Rabb-mu?' Dia

berkata, "Ya." Lalu dua syaitan menjelma menjadi bapak dan

t85 An-Nihaayah/al-Fitan ual Malaahim (I/lL7) tahqiq Dr. ThahaZaini,

t86 Shahiih al-Bukhari,kitab al-Manaaqibbab'Alaamatun Nubuwwah (I/604, al-

Fat-h).

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat 325

ibunya, keduanya berkata, '\Wahai anakkul Ikutiiah dia karena

dia adalah Rabb-mu.'"187

Adapun para wanita, maka keadaan mereka lebih parah daripada

keadaan orang-orang Arab kampung karena tabi'at mereka yang cePat

terpengaruh dan kebodohan yang menyelimuti mereka. Dijelaskan

dalam hadits yang diriwayatkan dari'Umar u"PE , diaberkata, "Nabi

ffi bersabda:

I c.^z ,,*

(:-J -

4-.J ! 0

U F\ 3Fl ,i6V,;;.at )#"q3q!^:t3*

2,/

*i ,lts * JLb";,ygr:lV,itAt ^ty

*ic? jliv'6t)ar."* *3 y\s

'Dajjalakan turun pada tanah lembab di Mirqanahlss ini, maka

orang yang paling banyak keluar bersamanya adalah para wani-

ta, sehingga seseorang kembali kepada mertuanya, kepada ibu-

nya, anak puterinya, saudara peremPuannya dan bibinya, lalu

dia menguatkan hati-hati mereka sebab khawatir mereka keluar

bersamanya. "'18e

8. Fitnah Daijal

Fitnah Dq)aladalah sebesar-besarnya fitnah semenjak Allah men-

ciptakan Adam sampai hari Kiamat, hal itu karena Allah ciptakan

untuk menyertainya di luar kebiasaan yang menjadikan akal manusia

menjadi sangat kagum kepadanya dan membingungkan akal fikiran.

Telah diriwayatkan bahwasanya diaprjjul) membawa kebun dan

api, kebunnyaadalahapi, dan apinyaadalah kebun, dan dia membawa

sungai-sung ai yangberair, gunung-gunung roti, memerintahkan langit

untuk menurunkan hujan sehingga hujan pun turun, dan memerintahkan

ts7 Sunan lbni Majah,khab al-Fitan,bab Fitnatud Dajjal wa Khurwuju'ka bin Mqry.ory

ua Khuruuju Ya'-juj dan Ma'-juuj (Il/ 1359-1363), hadits ini shahih. Lihat Sbabiib

a I - J aa m i' i s h S h aagh i ir (Y I / 27 3 -27 7, no. 7 7 53).

188 Mirqanah adalahsebuahlembahdiMadinahdariarahTha-if, seseorangmelewati-

rry, ii rln.rg kedatangannya, tegasnya di ujung kuburan para syuhada Uhud'

Lthat Mu'jamul Buldaan (IV/401).

tle Musnad Ahmad (YII/ 190, no. 5353) tahqiq Ahmad Syakir, dia berkata, "Sanad-

nya shahih."

326 Babll: Tanda-Tanda Besar Kiamat

bumi agar menumbuhkan tumbuhan sehingga tumbuhlah berbagai

tumbuhan, diikuti oleh berbagai simpanan bumi, dapat berjalan di

muka bumi dengan cepat bagaikan cepatnyaawan yang ditiup angin...

dan hal-hal luar biasa lainnya. Semuanya dijelaskan dalam hadits-hadits

yang shahih.

Di antaranya apa y angdiriwayatkan oleh al-Imam Muslim dari

Hudzaifah &b , dra berkata, "Rasulullah H, bersabda:

+,1 -!'". t-- ott,

'. 1V3 a)-> 4-r-! cr,n*:J1

'Daj)al itu buta mata kirinya, rambutnya keriting, dia mem-

bawa kebun dan api, aptnyaadalah kebun dan kebunnyaadalah

'rrrlo6apl'

Diriwayatkan oleh Muslim juga dari Hudzaifah iE , dia ber-

kata, "Ra-sulullah ffi bersabda:

'Sesungguhnya aku adalah orang yang paling tahu terhadap apa

yang dimiliki oleh Daljal,dia memiliki dua sungai yang mengalir,

salah satunya terlihat oleh mata sebagai air yangberwarna putih,

sementara yang lain terlihat oleh mata sebagai api yang membara.

Jika salah seorang mendapatkan, maka hendaklah ia mendatangi

sungai yang terlihat api di dalamnya, pejamkanlah matanya, ke-

mudian hendaklah dia menundukkan kepalanya, lalu minumiah,

karena ia adalah alr yangdingin."'tet

t'a Shahiih Muslim,kitab al-Fitan utaAryraathus Saa'ab,bab Dzikrud Dajjal (XYilI/

6A-61, Syarh an-l'{awawi).

Iet Sbabiih Muslim,kitab al-Fitanwa Asyraatbus Saa'ah,bab Dzikrud Dajjal 6YITI/ 61.,

Syarh an-l',[awaui).

3u- $',qlt "gt 3-*i'lr+-{i

a,isX.. !", St,.i.;V a::-7 j ce:> orLS

3

9/ ^

qdt-r

9z

v>g'

crJ

'7t

c

o"

, e -, t e

stjVtl.l

'J r)l Lr\9 r.

l)Je

o'

o I il rt ,r*r12. t

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat 327

Dijelaskan dalam hadits an-Nawwas bin Sam'an iE tentang

Dajjal, bahwasanya para Sahabat berkata, "ril/ahai Rasulullah, berapa

lamakah dia berada di bumi?" Beliau menjawab, "Selama empat puluh

hari: satu hari bagaikan satu tahun, satu hari bagaikan satu bulan,

satu hari bagaikan satu pekan dan sisa-sisa harinya seperti hari-hari

kalian." Mereka bertanya, "Bagaimanakah kecepatan berjalannya di

bumi?" Beliau menjawab, "Bagaikan hujan yang di-tiup angin. Dia

mendatangi suatu kaum, mengajak mereka, la1u mereka pun beriman

kepadanya dan mentaattlya. Kemudian dia memerintahkan langit

untuk menurunkan hujan, maka rurunlah hujan, dan memerintahkan

bumi untuk menumbuhkan tumbuhan, maka tumbuhlah tumbuhan

itu, sehingga binatang ternak mereka merllmput dan merasa leluasa,

badannya gemuk-gemuk dan tinggi serta banyak susunya. Kemudian

dia pergi kepada satu kaum yang lain, mengajak mereka, lalu mereka

menolak seruannya, sehingga tanah mereka menjadi tandus, akhirnya

mereka menjadi orang-orang miskin yang tidak memiliki harta se-

dikit pun. Dan dia melewati tempat reruntuhan, lalu dia berkata,

'Keluarkanlah barang-barang simpananmu,' lalu hana simpanan itu

mengikutinya bagaikan sekelompok lebah, kemudian dia akan berseru

kepada seorang pria yang gemuk lagi masih muda. Ditebasnya pemuda

itu dengan pedang, lalu dia membelahnya menladi dua bagian dan

memisahkan tubuhnya sejauh sasaran anak panah. Kemudian dia (Daj-

jal) memanggilnya, lalu dia menghadapnya dengan muka yang berseri

seri sambil tertawa."1e2

Dijelaskan dalam riwayat al-Bukhari, dari Abu Sa'id al-Khudri

d9-, , bahwa orang yang dibunuh oleh Daj)al ini adalah di antara

manusia terbaik yang datang kepada Dajjal dari Madinah, kota

Rasulullah ffi,laludia berkata kepada Dajjal, "Aku bersaksi bahwa

engkau adalah Dajjal yang telah diceritakan oleh Rasulullah H, di

dalam haditsnya." Lalu Dajjal berkata, "Bagaimana pendapat kalian

jika aku membunuh orang ini dan menghidupkannya, apakah kalian

meragukannya?" Kemudian mereka menjawab, "Tidak." Akhirnya

dia membunuhnya, lalu menghidupkannya. Akhirnya (orang itu)

berkata, "Demi Allah, hari ini aku bertambah yakin (bahwa engkau

adalah Dajlal)." Kemudian Dajjalhendak membunuhnya lagi akan

t'2 Shahiih Muslim,knab al-Fitan ua Asyraathus Saa'ah,bab Dzikrud Dajjal (XYYI/

65 -66, Sy ar h an- Naw au i).

328 Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat

tetapi dia tidak mampu melakukannya.D\e3

Telah dijelaskan sebelumnya riwayat Ibnu Majah dari Abi

Umamah a1-Bahili +g .... (di dalamnya ada sabda Nabi #, tenrang

Dajjal):

'tui ,tt Ua. it -.i'ri ,"at?\i* ti y. c';tt

"a. ..L: ;i -j4' 

i,=i ";t r *, ji Wi,-irri;

tv i;!;t l,i v:iy "-ri ,;i; ot;t; , J'J:.i i ), y.- - J - , r,(. ,rJ

"Sesungguhnya di artarafitnahnya -yakni fitnah Dajjal- bahwa

dia berkata kepada orang-orang Arab dusun, 'Bagaimana pen-

dapatmu jika aku membangkitkan bapak dan ibumu untukmu,

apakah engkau mau bersaksi bahwasanya aku adalah Rabb-mu?"

Dia berkata, 'Ya.'Lalu dua syaitan menjelma menjadi bapak dan

ibunya, keduanya berkata, 'Vahai anakku, ikutilah dia karena

dia adalah Rabb-mu.'"1ea

Hanya kepada A1lah kita memohon keselamatan dan kita ber-

lindung kepada Allah dari fitnahnya.

9. Bantahan Terhadap Orang-Orang yang Mengingkari Kemun-

culan Dajjal

Hadits-hadits terdahulu menunjukkan kemutawatiran (berita)

tentang kemunculan Dajjal pada akhir zaman. Sesungguhnya dra

adalah manusia secara hakiki yang diberikan keluarbiasaan oleh Allah

sesuai dengan kehendak-Nya.

Sementara itu, Syaikh Muhammad'Abduh berpendapat bahwa

Dajjal hanya merupakan lambang khurafat, kebohongan dan ke-

burukan-keburukan.les Pendapat tersebut diikuti oleh Syaikh Abu

'Ubayyah, beliau berpendapat bahwa Dajjal hanyamerupakan Iam-

bang untuk melariskan kebathilan dan bukan manusia. Takwil se-

1'1 Shahiib al-Bukhari,kitab al.Fitanbab Laa Yadkhwlud Dajjal al-Madiinah (XIil/

ra\ al-Fat-h).

'oo Telah diseburkan takhrijnya.

1es Lihat Tafsiir al-Manaar (III/317),

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat 329

perti ini adalah perbuatan memalingkan hadits dari maknanyayang

zhahn tanpa disertai qarinah (tanda, dalil atau petunjuk).

Inilah yang dikatakan oleh Syaikh Abu'Ubayyah dalam ko-

mentarnya terhadap hadits-hadits Dajjal, dia berkata, "Perbedaan

riwayat tentang tempat kemunculan Dajjai dalam berbagai hadits,

waktu kemunculan, dan apakah dia itu Ibnu Shalyad atauyanglainnya,

memberikan isyarat bahwa yang dimaksud dengan Dajialhanyalah

simb ol dari kej elekan, kekuas a anny a, kean gkuha nfly a, b ahay any a

y ang mer ajalela, kemudharatanny a y ang men gganas p ada seb agian

zamafl,dan tempat karena banyaknya sarana yang memungkinkan

penyebaran fitnah pada sebagian waktu, sampai semua kekuasaannya

dan kekuatannya menjadi padam dan sirna oleh kekuasaan kebenaran

dan Kalimatullah:

'... S e sunggub ny a y an g bath il itw adal ab s e sud.t u y d.ng p ast i leny ap.'

(QS. Al-Israa': 8 1)"tro

Beliau pun berkata, "Bukankah yang lebih utama difahami

bahwa Dajjal hanyalah lambang kejelekan, pengkhianatan dan ke-

bathilan....1e7

Kita dapat membantah perkataan-perkataan ini bahwa berbagai

hadits secara terang-terangan menjelaskan bahwa Dajjal adalah seorang

laki-laki secara hakiki, tidak ada sesuatu yang dapat menjadi dalil bahwa

dia hanyalah lambang dari kejelekan, kebohongan dan kebathilan.

Demikianlah dalam berbagai riwayat (tentangnya) sama sekali tidak

ada kontradiksi dan sesuatu yang bertabrakan. Telah dijelaskan se-

belumnya tentang penggabungan (berbagai riwayat tersebut), lalu

kami telah menjelaskan bahwa Dai)al untuk Pertama kalinya akan

keluar dari Ashbahan, yaitu dari arah Khurasan -semuanya dari arah

timur- sebagaimana telah kami jelaskan permasalahan tentang Ibnu

Shayyad, apakah dia Dajjal ata:uyangiainnya? Demikian pula kami

telah menuturkan berbagai pendapat ulama tentangnya'

Jika masalahnya telah jelas dan berbagai riwayat tersebut tidak

tahqiq Syaikh Muhammadte6 A n -N ib aay ah / al- Fitan zual Mal aab im (I/ 11'8-1'19)

Fahim Abu'Ubayyah.

"7Ibid (r/t52).

(@ u;:ts ,'Sarlrif F''i-r7' J

JJU Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat

mengandung kontradiksi, baik dari sisi tempat keluarnya danzaman

kemunculannya, maka (semuanya) sama sekali tidak mengandung

sesuatu yang diserukan keduanya, terutama tentang sifat-sifat yang

telah ditegaskan oleh berbagai hadits. Dan yang menjadi dalil -tanpa

harus memahami dengan cara berlebihan, semuanya menjelaskan-

bahwa dia adalah manusia secara hakiki.

Demikian pula perkataan Abu 'UbalnJahsendiri saling bertabrak-

an dalam komentarnya terhadap hadits-hadits Dajjal yang termaktub

dalam kitab al - Fit an w a I M a I aab i m, kary albnu Katsir. Misalnya, beliau

mengomentari sabda Nabi ffi:

t':'X3i,{# ."- 4 ^2),,'ru l; -ol5.r

ai

"Sesungguhnya di antara kedua matanya tertulis ''1G (kaafir)',

tulisan itu dapat dibaca oleh setiap orang yang membenci per-

buatannya, atau dapat dibaca oleh setiap orang mukmin."

Dan sabdanya:

6iJ'(tt*

"Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya tidak seorang pun dapat

melihat Rabb-nya hingga dia mati."

Abu'Ubayyah berkata, "Hal ini menetapkan kebohonga n D ajjal

dalam pengakuannya terhadap Rububiyyah, semoga Allah meng-

hancurkan, dan menimpakan murka serta laknat-Nya kepadanya."les

Di dalam (ungkapannya ini) dia berpendapat bahwa Dajjaladalah

manusia secara hakiki yang mengaku sebagai tuhan, dan dia (Abu

'Ubayyah) mendo'akannya dengan kemarahan juga laknat dari Allah.

Sementara pada kesempatan lain dia menafik an adanyaD $jalsebagai

manusia secara hakiki, dia hanyalah lambang dari kejelekan dan fit-

nah!!

Maka tidak diragukan bahwa hal ini jelas-jelas sesuatu yang kon-

tradiksi.

te9 A n - N ih aay ah / a I - F it an w al Mal aa h i m (I / 89) .

Bab II: Tanda-Tanda Besar Kiamat

oiil

t:

l/

L5

U

; s ,: j tt'k {+Jts) 4*

J V JJ. 'J/

331

Kami berharap semoga hadits Nabi ffi di bawah ini tidak tepat

mengenai mereka yang mengingkari kemunculan Daj1al:

9)o6. o.-- / '.1OJ>;-' tul

,yat;

,o 1 ""1.lJ*il\

"sesungguhnya akan ada setelah kalian satu kaum yang mendus-

takan huku man ra'1am, D ajjal,syafa'at, siksa kubur dan (mendu-

stakan) adanya satu kaum yang keluar dari api Neraka seteiah

sebelumnya mereka terbakar di dalamnya."1ee

Dan akan dijelaskan nanti tentang keluarbiasaan Dajjal, perintah

untuk memohon perlindungan dari nya,danberita tentang kehancuran-

nya. Semuanya merupakan bukti bahwa dia adalah manusia secara

hakiki.

10. Keluarbiasaan Daiial adalah Hal yang Sebenarnya

Telah diuraikan sebelumnya berbagai keluarbiasaan yang me-

nyertai Dajjaldalam pembahasan tentang fitnah yang dilakukannya.

Semua keluarbiasaan ini adalah sesuatu yang hakiki, bukan khayalan

atau tipuan, sebagaima na yangdianggap oleh sebagian ulama.

Ibnu Katsir '+E telahmenukil dari Ibnu Hazmjtgaath-Thahawi,

keduanya berkata bahwa yang menyertatDajial bukanlah hakiki.

Demikian pula yang dinukil dari Abu'Aii a1-Juba-i200 tokoh Mu'-

tazilahsebuah ungkapan, "Tidak selayaknya bahwa hal itu menrpakan

hakikat, agar keluarbiasaan dari tukang sihir tidak seruPa dengan

keluarbiasaan seorang Nabi.D201

Setelah mereka datanglah Syaikh Rasyid Ridha, beliau meng-

ingkari bahwa Dajjal memiliki keluarbiasaan. Beliau mengatakan

1ee MusnadAhmad [,/223,no.L57),tahqiq Ahmad Syakir, dan beliau berkata, "Sanad-

nya shahih."

2oo Dia adalahMuhammadbin'Abdi1\flahhab binSalam a1-Mishri, wafatpadatahun

303 H. Lihat biografinya dalam Syadzaraatwdz Dzahab (II/241), al'A'laam (YI/

256).

2at A n-l'{ ih aay ah / al- Fitan w al Malaah im (1/ 1 20) tahqiq D r. T haha Zatni'

,)1'tlu;,f}t, J";* U f y,-e

t5 r;3. r91 

'U l;'i ?"*.-e ,-;a\ ?\4r'''tot'- 1'

332 BabIl: Tanda-Tanda Besar Kiamat

bahwa hal ini bertentangan dengan Sunnatullah pada makhluk-Nya.

Beiiau berkata ketika mengomentari berbagai hadits renrang Dajjal,

"Sesuatu yang diungkapkan di dalamnya menandingi mukjizat paling

besar yang Allah berikan kepada Ulul 'Azmi dartparaRasul, atau bah-

kan melebihinya dan dianggap sebagai sebuah kerancuan karenanya,

sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama kalam. Semenrara seba-

gian ulama hadits menganggap bahwa hal itu termasuk hal bid'ah dari

kalangan mereka (ahlul kalam), maklum adanyabahwa Allah tidak

memberikan mukjizat tersebut kecuaii agar bisa dijadikan petunjuk bagi

makhluk-Nya yangsesuai dengan ketetapan-Nya bahwa kasih sayang-

Nya mendahului kemarahan-Nya. Maka bagaimana mungkin Allah

memberikan keluarbiasaan yang paling besar untuk memberikan

fitnah bagi kelompok paling besar (umat Islam) dari kalangan hamba-

Nya?! Karena dari riwayat-riw


Related Posts:

  • Kiamat sudah dekat 8  nampak secaranyat^.Ia adalahtulisan secara hakiki, Allah menjadikannya sebagai tanda dari berbagaitanda yang pasti atas kekufuran, kebohongan dan kebathilannya. AliahTa'ala menampakkannya kepada setiap muslim yang bisa… Read More