menyelamatkan nyawa
mereka, nyawa yang telah mereka sia-siakan. Yosua menghan-
tam mereka dengan pedang, lalu menggantung jasad mereka
hingga petang. lalu mayat mereka diturunkan dan dilem-
parkan ke dalam gua, tempat mereka bersembunyi (ay. 26-27).
Apa yang mereka pikirkan menjadi tempat perlindungan mere-
ka, dibuat menjadi penjara bagi mereka, lalu menjadi kuburan
mereka. Demikianlah kita akan dikecewakan oleh apa yang
kita andalkan saat kita melarikan diri dari Allah: namun
bagi orang-orang yang baik kuburan tetap menjadi suatu tem-
pat persembunyian (Ayb. 14:13). Seandainya kelima raja ini
mau merendahkan diri sebelumnya dan memohon pengam-
punan ketimbang mengibarkan bendera perang, mungkin
nyawa mereka akan selamat. namun sekarang ketetapan telah
dikeluarkan, sehingga mereka tidak beroleh kesempatan untuk
memperbaiki kesalahannya, atau mengubah hukumannya.
Sudah sangat terlambat untuk mengharapkannya, sekalipun
mereka mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Tujuh Raja Dikalahkan dan Dibunuh
(10:28-43)
28 Pada hari itu Yosua merebut Makeda dan kota itu dipukulnya dengan mata
pedang, juga rajanya; kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya
ditumpasnya, tidak ada seorang pun yang dibiarkannya lolos, dan raja Ma-
keda, diperlakukannya seperti telah diperlakukannya raja Yerikho. 29 Kemu-
dian Yosua dengan seluruh Israel berjalan terus dari Makeda ke Libna, lalu
memerangi Libna. 30 Dan TUHAN menyerahkan kota itu juga kepada orang
Israel, beserta rajanya. Yosua memukul kota itu dan semua makhluk yang
ada di dalamnya dengan mata pedang, tidak ada seorang pun di dalamnya
yang dibiarkannya lolos, dan rajanya itu, diperlakukannya seperti telah
diperlakukannya raja Yerikho. 31 lalu Yosua dengan seluruh Israel
berjalan terus dari Libna ke Lakhis, lalu berkemah mengepung kota itu dan
Kitab Yosua 10:28-43
207
berperang melawannya. 32 Dan TUHAN menyerahkan Lakhis kepada orang
Israel. Yosua merebut kota itu pada hari yang kedua. Kota itu dan semua
makhluk yang ada di dalamnya dipukulnya dengan mata pedang, tepat
seperti yang dilakukannya terhadap Libna. 33 Lalu Horam, raja Gezer, maju
untuk membantu Lakhis, namun Yosua menewaskan dia dan rakyatnya,
sehingga tidak ada seorang pun padanya yang dibiarkannya lolos. 34 Kemu-
dian Yosua dengan seluruh Israel berjalan terus dari Lakhis ke Eglon, lalu
mereka berkemah mengepung kota itu dan berperang melawannya. 35 Kota
itu direbut mereka pada hari itu juga dan dipukul dengan mata pedang.
Semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpasnya pada hari itu, tepat
seperti yang dilakukan terhadap Lakhis. 36 lalu Yosua dengan seluruh
Israel bergerak maju dari Eglon ke Hebron, lalu berperang melawannya.
37 Negeri itu direbut mereka dan dipukul dengan mata pedang, juga rajanya
dan segala kotanya dan semua makhluk yang ada di dalamnya, tidak seorang
pun yang dibiarkannya lolos, tepat seperti yang dilakukannya terhadap
Eglon. Kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpasnya.
38 lalu Yosua dengan seluruh Israel kembali ke Debir, lalu berperang
melawannya. 39 Negeri itu beserta rajanya dan segala kotanya direbutnya,
dan dipukul dengan mata pedang. Semua makhluk yang ada di dalamnya
ditumpas mereka, tidak seorang pun yang dibiarkannya lolos; seperti yang
dilakukannya terhadap Hebron, demikianlah dilakukan terhadap Debir be-
serta rajanya, sama seperti yang dilakukannya terhadap Libna beserta
rajanya. 40 Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan,
Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka.
Tidak seorang pun yang dibiarkannya lolos, namun ditumpasnya semua yang
bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel. 41 Yosua menewas-
kan mereka dari Kadesh-Barnea sampai Gaza, juga seluruh tanah Gosyen
sampai Gibeon. 42 Semua raja ini dan negeri mereka telah dikalahkan Yosua
sekaligus, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN, Allah
Israel. 43 lalu Yosua dengan seluruh Israel pulang kembali ke tempat
perkemahan di Gilgal.
Kita di sini diberi tahu bagaimana Yosua memanfaatkan kemenangan
mulia yang telah diperolehnya belakang ini dengan semua keuntung-
annya. Ia patut dipuji dengan tindakannya ini.
I. Dalam perikop di atas kita jumpai uraian khusus tentang bebe-
rapa kota yang segera dikuasi oleh Yosua:
1. Kota-kota dari tiga raja yang telah ditaklukkannya dalam me-
dan pertempuran dan dikuasainya, yaitu Lakhis (ay. 31-32),
Eglon (ay. 34-35), dan Hebron (ay. 36-37). Dua kota yang lain,
Yerusalem dan Yarmut, tidak diambil pada waktu itu. Mung-
kin tentaranya waktu itu begitu kelelahan dengan apa yang
telah mereka lakukan atau begitu puas dengan apa yang telah
mereka peroleh sehingga mereka tidak berpikiran untuk me-
nyerang kota-kota tersebut. Maka, mereka pun melewatkan
kesempatan baik yang tidak akan dapat mereka harapkan akan
datang lagi, yaitu untuk merebut kedua kota itu dengan mudah,
208
sebab di lalu hari kedua kota tersebut tidak mampu
mereka taklukkan tanpa kesukaran (Hak. 1:8; 2Sam. 5:6).
2. Tiga kota lain, dan juga kota-kota kerajaan, diambilnya, yaitu
Makeda, bersama negeri-negeri tetangganya yang menjadi tem-
pat persembunyian kelima raja itu. Makeda segera ditumpas,
sebab Yosua dan tentaranya mengejar kelima raja itu ke sana
(ay. 28). Sesudah itu Libna (ay. 29-30), dan Debir (ay. 38-39).
3. Seorang raja yang membawa pasukannya untuk membebaskan
Lakhis, yang telah kehilangan rajanya, turut binasa akibat cam-
pur tangannya itu. Ia yaitu Horam raja Gezer, yang, entah
sebab persahabatannya dengan raja-raja tetangga atau untuk
keamanannya sendiri, telah mengajukan diri untuk meng-
hentikan langkah tentara Yosua, dan akibatnya dibabat habis
beserta dengan seluruh tentaranya (ay. 33). Demikianlah, orang-
orang jahat sering terjerat dengan niatnya sendiri dan, dengan
melawan jalan penghukuman Allah, mereka membawa penghu-
kuman-Nya itu ke atas kepala mereka sendiri dengan segera.
II. Sebuah ringkasan tentang negeri-negeri yang telah dikalahkan
dan dibawa ke dalam tangan Israel (ay. 40-42), bagian dari tanah
Kanaan yang pertama-tama mereka duduki, yang terbentang di
sebelah selatan Yerusalem, dan sesudahnya sebagian besar, jatuh
ke dalam undian suku Yehuda. Perhatikanlah di dalam kisah ini:
1. Kecepatan dahsyat yang dibuat Yosua untuk mengambil kota-
kota ini, yang oleh beberapa penafsir dapat dilihat dari cara
dia bertindak, yaitu cepat dan ringkas. Ia terbang seperti kilat
dari satu tempat ke tempat lain. Dan kendati semua musuh-
nya bertahan hingga akhir, dan tak satu pun dari kota-kota ini
yang membukakan pintu-pintu gerbang mereka bagi Yosua,
namun dalam waktu yang singkat dia mendapatkan semua ke
dalam tangannya, mengumpulkan mereka dan menangkap
mereka di hari yang sama (ay. 28), atau dalam waktu dua hari
(ay. 32). Kini mereka dihantam dengan ketakutan oleh sebab
kekalahan tentara dan kematian raja-raja mereka, sehingga
Yosua dengan bijaksana tinggal mengikuti arus pukulannya.
Lihatlah betapa banyak pekerjaan yang dapat dilakukan hanya
dalam waktu yang singkat, jika kita mau menyibukkan diri
dan memanfaatkan kesempatan kita.
Kitab Yosua 10:28-43
209
2. Kekejaman dahsyat yang dilakukan Yosua terhadap tempat-
tempat yang ditaklukkannya. Ia tidak memberikan kesempat-
an kepada laki-laki, perempuan atau anak-anak. Ia menyerah-
kan semua jiwa kepada pedang (ay. 28, 30, 32, 35, dst.), me-
numpas semua yang bernafas (ay. 40), dan tidak seorang pun
yang dibiarkannya lolos. Memang tidak ada yang dapat mem-
benarkan hukuman militer ini. Namun di sini mereka melaku-
kan seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel (ay. 40),
yang tidak hanya cukup untuk mendukung mereka, dan mem-
benarkan kekejaman yang mereka lakukan, namun juga untuk
menguduskan apa yang telah mereka perbuat dan menjadi-
kannya suatu pelayanan yang berkenan bagi keadilan-Nya.
Dengan ini Allah di sini hendak,
(1) Menyatakan kebencian-Nya terhadap penyembahan ber-
hala dan kekejian lain yang telah dilakukan oleh orang-
orang Kanaan, dan membiarkan kita untuk menilai betapa
hebatnya mereka telah membangkitkan murka Allah, yang
dapat dilihat melalui dahsyatnya kehancuran yang ditimpa-
kan kepada mereka saat takaran pelanggaran mereka
sudah penuh.
(2) Menyatakan betapa besar kasih-Nya kepada umat-Nya Is-
rael, dengan memberi begitu banyak manusia kepada mere-
ka dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawa mereka (Yes.
43:4). saat bangsa-bangsa dihalau ... untuk menyediakan
tempat bagi pokok anggur (Mzm. 80:9-10), keadilan ilahi
tampak lebih berlimpah daripada darah manusia, sehingga
bangsa Israel mendapati diri mereka selamanya wajib
menghabiskan hidup mereka bagi kemuliaan Allah yang
telah mengorbankan begitu banyak nyawa makhluk cipta-
an-Nya demi kepentingan mereka.
(3) Di sini digambarkan sebuah gambaran tentang kehancuran
akhir dan kekal dari semua musuh bebal yang melawan
Tuhan Yesus. Mereka ini sudah meremehkan kekayaan anu-
gerah-Nya dan sebab itu harus merasakan beratnya murka-
Nya dan akan menjalani penghakiman yang tak berbelas ka-
sihan. Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati,
ya, segala bangsa yang melupakan Allah,supaya tidak ada
lagi celaan terhadap kebaikan Allah yang tak berbatas itu.
210
3. Kesuksesan besar dari serbuan Yosua ini. Jarahan dari kota-
kota ini sekarang dibagi di antara orang-orang yang ikut ber-
perang dan mengalahkan musuh. Dan kota-kota berikut tanah-
tanah di sekitarnya segera dibagikan di antara suku-suku,
sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN, Allah
Israel (ay. 42). Mereka mustahil akan memperoleh kemenangan
jika bukan Allah yang berperang. Kita menang sebab Allah yang
berperang bagi kita. Dan, jika Allah di pihak kita, siapakah yang
akan melawan kita?
PASAL 1 1
asal ini melanjutkan dan mengakhiri sejarah penaklukan Ka-
naan. Sejarah mengenai pemusnahan negeri-negeri di bagian-
bagian selatan Kanaan telah diceritakan dalam pasal sebelumnya.
Sesudah mengalahkan negeri-negeri itu, bisa kita duga, bahwa Yosua
mengizinkan pasukannya untuk menarik napas sejenak. Dan seka-
rang dalam pasal ini kita mendapati kisah tentang pertempuran di
bagian utara Kanaan, dan keberhasilan gemilang yang diraih.
I. Persekutuan raja-raja di utara melawan Israel (ay. 1-5).
II. Dorongan yang diberikan Allah kepada Yosua untuk mengha-
dapi mereka (ay. 6).
III. Kemenangan Yosua atas mereka (ay. 7-9).
IV. Perebutan kota-kota mereka (ay. 10-15).
V. Penumpasan orang Enak (ay. 21-22).
VI. Kesimpulan umum tentang kisah peperangan ini (ay. 16-20,
23).
Persekutuan Melawan Israel
(11:1-9)
1 sesudah hal itu terdengar kepada Yabin, raja Hazor, diutusnyalah orang
kepada Yobab, raja Madon, dan kepada raja negeri Simron, kepada raja
negeri Akhsaf, 2 serta kepada raja-raja yang di sebelah utara, di Pegunungan,
di Araba-Yordan di sebelah selatan Kinerot, di Daerah Bukit dan di tanah
bukit Dor di sebelah barat, 3 yakni raja-raja orang Kanaan di sebelah timur
dan di sebelah barat, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Yebus di
pegunungan dan orang Hewi di kaki gunung Hermon, di tanah Mizpa.
4 lalu keluarlah raja-raja ini bersama-sama semua tentaranya, amat
banyak rakyat, seperti pasir di tepi laut banyaknya, beserta sangat banyak
kuda dan kereta. 5 Raja-raja ini bersekutu dan datang berkemah bersama-
sama dekat mata air Merom untuk memerangi orang Israel. 6 Lalu TUHAN
berkata kepada Yosua: “Janganlah takut menghadapi mereka, sebab besok
P
212
kira-kira waktu ini Aku menyerahkan mereka mati terbunuh semuanya ke-
pada orang Israel. Kuda mereka haruslah kamu lumpuhkan dan kereta me-
reka haruslah kamu bakar dengan api.” 7 Lalu Yosua dengan seluruh ten-
taranya mendatangi mereka dengan tiba-tiba dekat mata air Merom, dan
menyerbu mereka. 8 Dan TUHAN menyerahkan mereka kepada orang Israel.
Mereka dikalahkan dan dikejar sampai Sidon-Besar dan sampai Misrefot-
Maim, dan sampai lembah Mizpa yang di sebelah timur. Demikianlah mereka
dihancurkan, sehingga tidak seorangpun dari mereka yang dibiarkan lolos.
9 Yosua melakukan terhadap mereka seperti yang difirmankan TUHAN ke-
padanya: kuda mereka dilumpuhkan dan kereta mereka dibakar dengan api.
Di sini kita memasuki kisah tentang gerakan penyerbuan lain yang
dilakukan Yosua, dan menghasilkan kemenangan yang tidak kalah
gemilangnya dibanding keberhasilan sebelumnya. Namun, dalam hal
mujizat, kemenangan ini masih kalah gemilang dibanding yang sebe-
lumnya. Semua keajaiban yang diadakan Allah bagi mereka itu
yaitu untuk membesarkan hati dan mendorong merekasupaya ber-
tindak dengan penuh semangat. Demikian jugalah pertempuran yang
diadakan melalui pekabaran Injil melawan kerajaan Iblis pertama-
tama memperoleh kemajuan melalui berbagai mujizat. Namun, meng-
ingat bahwa peperangan itu sudah terbukti merupakan peperangan
Allah, maka mereka yang melaksanakannya sekarang hanya meng-
andalkan pertolongan yang biasa saja dari kasih karunia ilahi, yaitu
dengan menggunakan pedang Roh. Mereka tidak boleh mengharap-
kan hujan batu atau berhentinya peredaran matahari. Di dalam
kisah ini kita mendapati,
I. Orang Kanaan mulai bertempur melawan orang Israel. Merekalah
para penyerangnya. sebab Allah sendiri mengeraskan hati mere-
ka sehingga memulai peperangan,supaya Israel dapat dibenarkan
untuk menumpas mereka tanpa kecuali. Yosua dan seluruh Israel
telah kembali ke perkemahan di Gilgal, dan mungkin raja-raja ini
menyangka bahwa mereka pasti duduk-duduk puas menikmati
hasil penaklukan yang telah mereka raih. Padahal, mereka se-
sungguhnya mempersiapkan serangan terhadap raja-raja itu.
Perhatikanlah, orang berdosa mendatangkan kebinasaan atas diri
sendiri,supaya ternyata Allah adil dalam putusan-Nya dan mereka
sendirilah yang akan dipersalahkan selamanya. Sekarang Yehuda
seperti anak singa sesudah menerkam. jika raja-raja di utara
membangkitkan amarahnya, mereka sendirilah yang akan ditimpa
bahaya (Kej. 49:9). Sekarang,
Kitab Yosua 11:1-9
213
1. Beberapa bangsa bergabung dalam persekutuan ini, beberapa
dari antara mereka dari pegunungan dan beberapa dari Daerah
Bukit (ay. 2). Orang-orang Kanaan dari timur dan barat, yakni
orang Amori, orang Het, dan orang Feris (ay. 3) terdiri atas ber-
bagai latar belakang dan kepentingan masing-masing. Namun,
di sini mereka bersatu melawan Israel sebagai musuh ber-
sama. Demikian jugalah anak-anak dunia ini lebih bersepakat,
dan oleh sebab itu lebih cerdik daripada anak-anak terang.
Keutuhan musuh-musuh jemaat seharusnya membuat malu
sahabat-sahabat jemaat dan mendorong mereka untuk me-
nanggalkan perselisihan dan perpecahan, dan mulai bersatu.
2. Pemimpin persekutuan ini yaitu Yabin, raja Hazor (ay. 1),
sama seperti Adoni-Zedek, raja yang memimpin persekongkol-
an raja-raja di bagian selatan Kanaan sebelum ini. Dikatakan
(ay. 10) bahwa Hazor pernah menjadi yang terutama di antara
segala kerajaan itu, yang tidak akan dapat memberontak tan-
pa ada niat jahat. Namun, kali ini mereka semua melupakan
dan mengesampingkan niat jahat masing-masing atas persetu-
juan semua pihak (Luk. 23:12). sesudah mereka semua meng-
himpun kekuatan dan setiap kerajaan menyumbangkan bagi-
an masing-masing, terbentuklah bala tentara yang sangat luar
biasa besarnya. Jauh lebih besar daripada bala tentara dari
persekutuan sebelumnya di bagian selatan Kanaan. Jumlah-
nya seperti pasir di tepi laut banyaknya, dan jauh lebih kuat
dan menakutkan. Ada sangat banyak kuda dan kereta, yang
tidak pernah kita dengar dimiliki raja-raja di selatan. Dengan
demikian mereka memiliki peluang yang jauh lebih mengun-
tungkan dibanding orang Israel, yang pasukannya hanya ber-
jalan kaki, dan tidak pernah membawa kuda atau kereta ke
medan perang. Menurut Josephus, sejarawan Yahudi, pasuk-
an Kanaan itu terdiri atas 300.000 tentara yang berjalan kaki,
10.000 kuda, dan 20.000 kereta. Banyak orang yang bangkit
menyerang Israel milik Allah. Tidak diragukan lagi bahwa
jumlah mereka yang besar itu membuat mereka yakin akan
berhasil. Namun, yang terjadi yaitu justru sejumlah besar
dari mereka yang dibantai.
II. Dorongan yang diberikan Allah kepada Yosua untuk mendatangi
mereka, bahkan di tempat yang mereka pilih sendiri (ay. 6):
214
Janganlah takut menghadapi mereka. Yosua memang jelas sangat
gagah berani, yang merupakan anugerah utamanya. Meskipun
demikian, ia sepertinya masih perlu diperingatkan berkali-kali
agar tidak merasa takut. Bahaya-bahaya dan kesulitan-kesulitan
baru membutuhkan dukungan serta penghiburan segar dari
firman Allah, yang senantiasa dekat dengan kita, sehingga dapat
dimanfaatkan setiap saat diperlukan. Orang-orang yang memiliki
Allah di pihak mereka tidak perlu merisaukan jumlah dan kekuat-
an musuh mereka. Lebih banyak yang menyertai kita dari pada
yang melawan kita. Orang-orang yang disertai TUHAN segala pa-
sukan akan disertai oleh segala pasukan TUHAN. Untuk mem-
besarkan hati Yosua,
1. TUHAN menjamin keberhasilan yang akan diraihnya. Ia bah-
kan menentukan waktunya: besok kira-kira waktu ini, yang
mungkin diharapkan dan telah dirancang oleh kedua belah
pihak akan terjadi pertempuran, Aku menyerahkan mereka mati
terbunuh semuanya. Walaupun mereka akan terbunuh oleh
pedang Israel, namun dikatakan bahwa ini merupakan campur
tangan Allah, yaitu bahwa Ia akan menyerahkan mereka ke-
pada bangsa Israel.
2. TUHAN menyuruh Yosua melumpuhkan kuda-kuda mereka,
mematahkan kaki dan membuat mereka timpang, serta mem-
bakar kereta-kereta mereka. Tidak sajasupaya Israel tidak
dapat memanfaatkan semua itu sesudahnya, namun juga su-
paya sekarang mereka tidak perlu merasa takut terhadap mu-
suh lagi, sebab Allah sendirilah yang merancang penghinaan
ini atas mereka. Biarlah Israel memandang kereta-kereta mu-
suh itu sebagai kayu lapuk yang cocok dijadikan kayu bakar,
sedangkan kuda-kuda perkasa mereka sebagai hewan cacat,
yang bahkan nyaris tidak berguna untuk menghela gerobak.
Dorongan yang diberikan Allah ini kepada Yosua pasti telah
disampaikannya kepada rakyat, yang boleh jadi sedang keta-
kutan menghadapi bahaya yang datang dari musuh yang ber-
jumlah sangat banyak ini, meskipun mereka pernah meng-
alami kuasa Allah yang bekerja melindungi mereka. Mari kita
amati hikmat dan kebaikan Allah,
(1) Dalam mengarahkan pikiran musuh saat merancang ren-
cana mereka, sehingga semua raja di seluruh Kanaan yang
Kitab Yosua 11:1-9
215
tidak terpencar berjauhan satu sama lain dan sebenarnya
bisa bergabung dengan mudah, justru pada awalnya tidak
bersekutu menjadi satu untuk melawan Israel. Mereka ter-
bagi-bagi menjadi perserikatan selatan dan utara, sehingga
dengan demikian kekuatan mereka menjadi berkurang.
Selain itu,
(2) Allah mempersiapkan umat-Nya untuk menghadapi ke-
kuatan yang lebih besar dengan menghancurkan yang lebih
lemah. Awalnya, umat-Nya bertempur dengan lima raja
yang bersekutu, dan sekarang dengan jauh lebih banyak
raja-raja lagi yang bersekongkol. Allah menyesuaikan pen-
cobaan kita sesuai kekuatan kita, dan kekuatan kita sesuai
dengan pencobaan yang kita hadapi.
III. Pasukan Yosua mau menghadapi semua kekuatan yang bersatu
ini (ay. 7). Yosua mendatangi mereka dengan tiba-tiba, dan menge-
jutkan mereka di perkemahan mereka. Ia melakukan serangan
mendadak ini,
1.supaya mengacau-balaukan mereka, dengan suatu serangan
kejutan, pada saat mereka tidak menyangka bahwa ia berada
dekat mereka.
2.supaya ia tidak kehilangan kehormatan yang telah ditentukan
Allah, yaitu kesempatan menghantam musuh di perkemahan
mereka besok kira-kira waktu ini. Sudah sepatutnya kita
menyesuaikan waktu dengan Allah.
IV. Keberhasilan Yosua (ay. 8). Ia memperoleh kehormatan dan ke-
untungan berupa kemenangan telak. Yosua menghantam dan
mengejar musuh, ke mana pun mereka lari. Ada yang melarikan
diri menuju Sidon yang terletak di sebelah barat laut, ada yang
menuju Mizpa di sebelah timur. Namun, pasukan yang diutus
Yosua mengejar ke mana pun mereka pergi. Dan TUHAN menye-
rahkan mereka kepada orang Israel. Mereka tidak mau menyerah-
kan diri ke tangan orang Israelsupaya diterima sebagai bagian
dari jemaat dan bangsa Israel dan dipersembahkan untuk mene-
rima kasih karunia Allah (Rm. 15:16). Oleh sebab itu Allah menye-
rahkan mereka ke tangan orang Israel untuk dijadikan persem-
bahan korban demi keadilan-Nya. Allah akan dihormati oleh kita
atau atas kita.
216
V. Ketaatan Yosua terhadap perintah-perintah yang diberikan ke-
padanya dalam menghancurkan semua kuda dan kereta musuh
(ay. 9). Hal ini merupakan contoh,
1. Tentang kepatuhannya terhadap kehendak ilahi, sebagai orang
yang berada di bawah kekuasaan dan harus mengerjakan apa
yang disuruhkan kepadanya.
2. Tentang penyangkalan dirinya, dengan mengesampingkan ke-
pintaran dan kemauannya demi memenuhi perintah Allah.
3. Tentang keyakinannya akan kuasa Allah yang menyertai Israel,
sehingga memampukannya memandang rendah kereta-kereta
dan kuda-kuda yang diandalkan orang lain (Mzm. 20:8; 33:17).
4. Tentang usaha nya untuk menanamkan keyakinan serupa
dalam diri umat, dengan cara mengambil dari mereka hal-hal
yang bisa membuat mereka tergoda dan mengandalkan diri
kepadanya. Ini sama dengan memenggal tangan kanan.
Kemenangan Yosua
(11:10-14)
10 Pada waktu itu Yosua kembali, direbutnya Hazor, dan rajanya dibunuhnya
dengan mata pedang. Sebab Hazor pada waktu dahulu yaitu yang terutama
di antara segala kerajaan itu. 11 Semua makhluk yang ada di dalamnya
dibunuhnya dengan mata pedang, sambil menumpas orang-orang itu. Tidak
ada yang tinggal hidup dari semua yang bernafas dan Hazor dibakarnya.
12 Selanjutnya segala kota kepunyaan raja-raja itu dan semua rajanya
dikalahkan Yosua dan dibunuhnya dengan mata pedang. Mereka ditumpas-
nya seperti yang diperintahkan Musa, hamba TUHAN itu. 13 namun kota-kota
yang letaknya di atas bukit-bukit puing tidaklah dibakar oleh orang Israel,
hanya Hazor saja yang dibakar oleh Yosua. 14 Segala barang dari kota-kota
itu serta ternaknya telah dijarah orang Israel. namun manusia semuanya
dibunuh mereka dengan mata pedang, sehingga orang-orang itu dipunahkan
mereka. Tidak ada yang ditinggalkan hidup dari semua yang bernafas.
Di sini diceritakan tentang kemajuan yang diraih dalam kemenangan
ini, seperti yang diperoleh dalam kemenangan yang diceritakan dalam
pasal sebelumnya.
1. Penghancuran terhadap Hazor khususnya dicatat, sebab di dalam-
nyalah rencana penyerbuan rajanya terhadap Israel yang berani ini
dibuat (ay. 10-11). Tampaknya raja Hazor berhasil lolos dari per-
tempuran. Ia menyangka dirinya sudah aman saat tiba kembali di
kotanya sendiri, dan Yosua telah pergi jauh mengejar pasukan
yang tercerai-berai ke arah lain. Namun, apa yang disangkanya
Kitab Yosua 11:15-23
217
merupakan keselamatannya itu ternyata justru menjadi perang-
kap baginya. Di dalamnya ia tertangkap dalam jala yang men-
celakakan. Di sanalah ia dibunuh, sedangkan kotanya dibakar
sebab dia. Namun, kita mendapati bahwa ada bagian-bagian
kota yang tersisa dan belum ditumpas oleh orang Israel, sehingga
di lalu hari dibangun kembali oleh orang Kanaan. Mereka
bermukim di sana di bawah pemerintahan raja lain dengan nama
sama (Hak. 4:2).
2. Kota-kota lain di bagian negeri itu hanya dibicarakan secara
umum, yakni bahwa Yosua merebut semuanya, namun tidak
membakar kota-kota itu seperti yang diperbuatnya terhadap
Hazor. Kota-kota ini tidak dibakar seperti Hazor sebab Israel
akan tinggal di kota-kota yang besar dan baik, yang tidak mereka
dirikan (Ul. 6:10), dan kota-kota ini antara lain termasuk di
dalamnya. Di sini kita mendapati Israel bergelimang darah dan
harta benda.
(1) Di dalam darah musuh mereka. Semua makhluk yang ada di
dalamnya dibunuhnya (ay. 11), tidak ada yang ditinggalkan
hidup dari semua yang bernafas (ay. 14),supaya tidak ada lagi
yang akan menulari mereka dengan kejijikan Kanaan, dan
tidak satu pun yang akan mengganggu dan merebut Kanaan
dari mereka. Anak-anak juga ditumpas,supaya di lalu
hari mereka tidak menuntut negeri ini sebagai hak orangtua
mereka.
(2) Di dalam kekayaan musuh mereka. Segala hasil dan ternak
kota-kota itu telah dijarah orang Israel (ay. 14). Sama seperti
mereka diperkaya dengan hasil jarahan para penindas mereka
saat keluar dari Mesir, untuk membiayai kehidupan mereka
selama bertumbuh di padang gurun, demikian pula mereka
sekarang diperkaya dengan hasil jarahan dari musuh untuk
dijadikan persediaan saat menetap di Kanaan. Demikianlah
kekayaan orang berdosa ditimbun bagi orang-orang benar.
Kemenangan Yosua
(11:15-23)
15 Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, hamba-Nya itu,
demikianlah diperintahkan Musa kepada Yosua dan seperti itulah dilakukan
Yosua: tidak ada sesuatu yang diabaikannya dari segala yang diperintahkan
218
TUHAN kepada Musa. 16 Demikianlah Yosua merebut seluruh negeri itu,
pegunungan, seluruh Tanah Negeb, seluruh tanah Gosyen, Daerah Bukit,
serta Araba-Yordan, dan Pegunungan Israel dengan tanah rendahnya;
17 mulai dari Pegunungan Gundul, yang mendaki ke arah Seir, sampai ke
Baal-Gad di lembah gunung Libanon, di kaki gunung Hermon. Semua raja-
nya ditangkapnya, dan dibunuhnya. 18 Lama Yosua melakukan perang mela-
wan semua raja itu. 19 Tidak ada satu kotapun yang mengadakan ikatan
persahabatan dengan orang Israel, selain dari pada orang Hewi yang diam di
Gibeon itu, semuanya telah direbut mereka dengan berperang. 20 sebab
TUHAN yang menyebabkan hati orang-orang itu menjadi keras, sehingga
mereka berperang melawan orang Israel,supaya mereka ditumpas, dan
jangan dikasihani, namun dipunahkan, seperti yang diperintahkan TUHAN
kepada Musa. 21 Pada waktu itu Yosua datang dan melenyapkan orang Enak
dari pegunungan, dari Hebron, Debir dan Anab, dari seluruh pegunungan
Yehuda dan dari seluruh pegunungan Israel. Mereka dan kota-kota mereka
ditumpas oleh Yosua. 22 Tidak ada lagi orang Enak ditinggalkan hidup di
negeri orang Israel; hanya di Gaza, di Gat dan di Asdod masih ada yang
tertinggal. 23 Demikianlah Yosua merebut seluruh negeri itu sesuai dengan
segala yang difirmankan TUHAN kepada Musa. Dan Yosuapun memberikan
negeri itu kepada orang Israel menjadi milik pusaka mereka, menurut
pembagian suku mereka. Lalu amanlah negeri itu, berhenti dari berperang.
Di sini diceritakan tentang akhir seluruh perkara ini.
I. Di sini terdapat uraian singkat perihal apa yang telah dikerjakan
dalam empat hal:
1. Kekerasan hati orang Kanaan dalam perlawanan mereka ter-
hadap orang Israel. Memang aneh juga, sebab meskipun ter-
lihat begitu jelas bahwa Allah berperang bagi Israel dan dalam
setiap pertempuran orang Kanaan kalah telak, namun mereka
masih juga melawan sampai akhir. Tidak satu pun kota
berdamai dengan Israel, kecuali orang Gibeon, yang mema-
hami hal-hal yang dapat membawa ketenteraman bagi mereka,
lebih dari para tetangga mereka (ay. 19). Sebenarnya kota-kota
lain juga dapat mengadakan kesepakatan yang menguntung-
kan mereka, tanpa harus pura-pura mengenakan pakaian
compang-camping dan sepatu usang, seandainya saja mereka
mau merendahkan hati. Namun, mereka sama sekali tidak ada
hasrat untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Kita
diberitahukan mengapa sampai ada keinginan hati yang tidak
berdasar ini, yaitu bahwa TUHAN yang menyebabkan hati
orang-orang itu menjadi keras (ay. 20). Sama seperti hati
Firaun mula-mula dikeraskan oleh kesombongan dan kedegil-
annya sendiri, dan lalu oleh penghakiman Allah yang
adil, sehingga mengalami kebinasaan, demikian jugalah hal-
Kitab Yosua 11:15-23
219
nya dengan hati orang-orang Kanaan ini. Untuk menghukum
mereka atas semua kebodohan lain yang mereka lakukan,
Allah membiarkan mereka bertindak seperti ini,supaya apa
yang mulanya mereka jadikan sahabat, berubah menjadi
musuh-musuh bagi mereka. Hal inilah yang membinasakan
mereka: mereka berperang melawan orang Israel, dan melan-
carkan serangan terlebih dahulu, sehingga dengan demikian
mereka tidak akan dikasihani. Orang-orang yang memanas-
manasi keadilan ilahi atau orang-orang yang menjadi alat
pelaksana keadilan-Nya, sebenarnya tidak tahu apa yang me-
reka lakukan. Apakah kita lebih kuat dari pada Allah? Amati-
lah di sini, bahwa kekerasan hati merupakan kehancuran
orang berdosa. Orang-orang bodoh yang merasa aman dan
tidak mengindahkan peringatan ilahi, sudah ditandai untuk
mengalami kehancuran. Harapan apakah yang masih ada bagi
orang-orang tentang mereka Allah berkata, Pergi, dan jadikan
hati mereka gemuk?
2. Keteguhan hati orang Israel dalam melaksanakan perang ini
(ay. 18): Lama Yosua melakukan perang. Ada yang memper-
kirakan lima tahun, atau tujuh tahun, lamanya waktu dalam
menaklukkan tanah Kanaan ini. Sedemikian lamanya Allah
melatih orang Israel berperang dan berulang kali memberi
mereka contoh-contoh tindakan kuasa dan kebaikannya dalam
setiap kemenangan yang dikaruniakan-Nya kepada mereka.
3. Akhirnya, penaklukan orang Enak (ay. 21-22). Hal ini terjadi
saat orang Israel berjumpa dengan mereka saat sedang
tercerai-berai, sebagaimana yang diperkirakan beberapa penaf-
sir. Atau, orang Enak bisa juga telah mundur ke kubu mereka,
sehingga diburu dan akhirnya ditumpas, seperti halnya semua
musuh lain Israel. Daerah pegunungan Yehuda dan Israel me-
rupakan tempat tinggal orang-orang gunung itu. Namun, bu-
kan ketinggian letak, kekokohan gua-gua mereka, ataupun
sulitnya medan menuju tempat tinggal mereka, ataupun pah-
lawan-pahlawan perkasa mereka sekalipun, yang mampu
mengamankan mereka dari pedang Yosua. Penumpasan putra-
putra Enak disebutkan secara khusus sebab empat puluh
tahun sebelumnya, orang-orang ini telah teramat menakutkan
para pengintai. Sosok tinggi besar dan tenaga mereka telah
dianggap sebagai kesulitan yang tidak teratasi dalam menak-
220
lukkan Kanaan (Bil. 13:28-33). Bahkan perlawanan yang tam-
pak tidak mungkin terkalahkan itu pun bisa teratasi. Jangan
pernah membiarkan putra-putra Enak mendatangkan kengeri-
an atas Israel milik Allah, sebab hari kejatuhan mereka akan
tiba. Bagi Yang Mahakuasa, raksasa tidak lebih dari orang
kerdil. Akan namun , perjuangan melawan orang-orang Enak ini
disimpan sampai pada hari terakhir peperangan, saat orang
Israel sudah semakin terampil dalam seni perang, dan sudah
lebih banyak pengalaman dalam mengalami kuasa dan kebaik-
an Allah. Perhatikanlah, Allah adakalanya menyimpan berba-
gai pencobaan terberat bagi umat-Nya melalui penderitaan dan
godaan sampai pada hari-hari terakhir hidup mereka. Oleh
sebab itu, Orang yang baru menyandangkan pedang janganlah
memegahkan diri seperti orang yang sudah menanggalkannya.
Maut, yaitu putra Enak yang dahsyat itu, merupakan musuh
terakhir yang harus dihadapi, namun ia akan dibinasakan
(1Kor. 15:26). Puji syukur kepada Allah yang berkenan mem-
beri kita kemenangan itu.
4. Akhir dan hasil dari perang panjang ini. Orang-orang Kanaan
telah ditumpas, tidak sampai ke akar-akarnya (kita akan men-
dapati keterangannya dalam Kitab Hakim-Hakim), namun
dalam jumlah besar. Mereka tidak mampu bangkit lagi untuk,
(1) Menghalangi orang Israel merebut dan memiliki tanah me-
reka: Yosua merebut seluruh negeri itu (ay. 16-17). Kita
dapat menduga, rakyat Israel berpencar bersama keluarga
masing-masing memasuki negeri-negeri yang telah mereka
taklukkan itu. Paling tidak mereka masuk tinggal di
bagian-bagian yang terletak paling dekat dengan markas
besar di Gilgal, sampai pembagian yang tertib dilakukan
melalui undian,supaya setiap orang mengetahui bagiannya
sendiri. Atau,
(2) Menghalangi orang Israel terus bertindak atau mengganggu
mereka (ay. 23): Lalu amanlah negeri itu, berhenti dari berpe-
rang. Perang ini tidak berakhir dalam perdamaian dengan
orang Kanaan sebab hal ini dilarang, namun dalam keten-
teraman bagi orang Israel. Ada perhentian, perhentian dari
perang, yang tersedia bagi umat Allah. Ke sanalah mereka
akan masuk saat perjuangan telah usai.
Kitab Yosua 11:15-23
221
II. Apa yang sekarang dilakukan dibandingkan dengan apa yang
telah dikatakan kepada Musa. jika ditinjau dan direnungkan
bersama, firman Allah dan pekerjaan-Nya akan saling menjelas-
kan. Di sini hal tersebut ditinjau dari dekat,
1. Bahwa semua perintah yang Allah berikan kepada Musa ber-
kenaan dengan penaklukan Kanaan, ditaati oleh umat, seti-
daknya selama Yosua masih hidup. Perhatikanlah betapa
khidmat hal ini disampaikan (ay. 15): Seperti yang diperintah-
kan TUHAN kepada Musa, hamba-Nya itu, yang melalui ta-
ngannya hukum itu diberikan, demikianlah diperintahkan
Musa kepada Yosua, sebab Musa yaitu seorang pemberi
hukum yang setia kepada Dia yang telah menunjuknya. Ia
melakukan bagiannya, dan sesudah itu ia mati. Namun, apakah
perintah-perintah Musa diperhatikan selama dia di dalam
kubur? Benar, memang demikianlah halnya: seperti itulah
dilakukan Yosua, yang dalam jabatannya juga sama setianya
dengan Musa. Tidak ada sesuatu yang diabaikannya. Dalam
bahasa Ibrani: ia tidak menghilangkan apa pun dari semua
yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. Orang-orang yang
tidak menyelesaikan tugas mereka, berbuat sebisa mungkin
untuk menghilangkan atau membatalkan perintah Allah yang
mewajibkan mereka untuk melakukannya. namun , Yosua me-
laksanakan perintah itu, menepatinya, seperti yang disebut
dalam Ulangan 27:26. Yosua sendiri yaitu seorang panglima
yang hebat, namun tidak ada yang lebih dipuji pada dirinya
daripada ketaatannya. Mereka yang memerintah orang-orang
lain sesuai kehendak sendiri harus diperintah oleh kehendak
ilahi. Dengan begitulah kuasa mereka benar-benar bisa men-
jadi kehormatan mereka, bukan sebaliknya. Ketaatan dan
kesalehan Yosua yang membuatnya dipuji di sini, terutama
berkaitan dengan perintah untuk menumpas orang Kanaan,
dansupaya tiang-tiang berhala mereka dihancurkan dan pa-
tung-patung mereka dibakar habis (Ul. 7:2-5; Kel. 23:24;
34:13). Yosua yang sangat bersemangat melayani TUHAN se-
mesta alam, tidak menyisakan baik berhala maupun para
penyembahnya. Ketidaktaatan Saul, atau lebih tepat ketaat-
annya yang hanya sebagian terhadap perintah Allah, untuk
menumpas habis orang Amalek, mengakibatkan dia kehilang-
an kerajaannya. Sepertinya, di sini Yosua sendiri yang mem-
222
beri penjelasan mengenai ketaatannya untuk melaksanakan
tugasnya dengan secermat-cermat dan setepat-tepatnya, bah-
wa ia telah melakukan segala sesuatu sesuai dengan yang
diperintahkan Musa kepadanya. Tampak bahwa ia lebih me-
rasa senang dan puas dalam merenungkan ketaatannya terha-
dap perintah-perintah Allah menyangkut seluruh peperangan
ini. Ia lebih menghargai diri berdasar hal itu dibanding
semua pencapaian dan kemenangan yang membuatnya men-
jadi lebih kaya dan maju.
2. Bahwa semua janji yang diberikan Allah kepada Musa berkait-
an dengan penaklukan ini terlaksana di pihaknya (ay. 23).
Yosua merebut seluruh negeri itu, menaklukkannya, dan mere-
butnya, sesuai dengan segala yang difirmankan TUHAN ke-
pada Musa. Allah sudah berjanji akan mengusir bangsa-bang-
sa di hadapan mereka (Kel. 33:2; 34:11), dan akan menunduk-
kan mereka (Ul. 9:3). Sekarang hal itu sudah terlaksana. Tidak
satu patah kata pun dari janji itu yang gagal terjadi. Keberha-
silan dan sukacita kita akan berlipat ganda manis dan nya-
mannya saat kita melihatnya mengalir kepada kita dari janji
itu sesuai dengan apa yang difirmankan TUHAN, bahwa
ketaatan kita akan diterima Allah bila ketaatan itu dilakukan
dengan mata yang tertuju pada perintah Allah. Bila kita
menunaikan kewajiban, maka kita tidak perlu bertanya-tanya
lagi apakah janji-Nya akan digenapi atau tidak.
PASAL 12
asal ini yaitu ringkasan dari penaklukan-penaklukan Israel ter-
hadap raja-raja dan negerinya.
I. Berbagai penaklukan yang mereka lakukan di bawah pimpin-
an Musa, di seberang Yordan sana (kalau posisi kita seka-
rang ada di Kanaan) di sebelah timur. Sejarah tentang ini kita
baca dalam Bilangan 21:24, dan seterusnya. Dan di sini ada
rangkuman dari sejarah itu (ay. 1-6).
II. Penaklukan-penaklukan mereka di bawah Yosua, di Yordan
seberang sini, di sebelah barat.
1. Negeri yang mereka taklukkan (ay. 7-8).
2. Raja-raja yang mereka tundukkan, semuanya berjumlah
tiga puluh satu (ay. 9-24). Hal ini diselipkan di sini, bu-
kan hanya sebagai penutup dari sejarah peperangan Ka-
naansupaya kita dapat melihat, dalam satu pandangan,
apa yang sudah mereka peroleh, melainkan juga sebagai
pendahuluan untuk sejarah pembagian tanah Kanaan,
susaha apa yang akan mereka bagi-bagi sekarang dapat
dikumpulkan bersama-sama.
Ringkasan dari Penaklukan-penaklukan Israel
(12:1-6)
1 Inilah raja-raja negeri yang dikalahkan oleh orang Israel dan yang negerinya
diduduki mereka di seberang Yordan ke arah matahari terbit, dari sungai
Arnon sampai gunung Hermon, serta seluruh Araba-Yordan ke arah timur:
2 yakni Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon, yang memerintah
atas suatu daerah dari Aroër, yang letaknya di tepi sungai Arnon, pada per-
tengahan sungai itu, ditambah setengah Gilead, sampai sungai Yabok, batas
daerah bani Amon, 3 dan atas Araba-Yordan sampai sebelah timur danau
Kinerot dan sampai sebelah timur Laut Araba, yakni Laut Asin, ke arah Bet-
P
224
Yesimot dan ke arah selatan sampai kaki lereng-lereng gunung Pisga.
4 Selanjutnya daerah Og, raja Basan, seorang dari sisa-sisa orang Refaim.
Raja ini diam di Asytarot dan di Edrei, 5 dan memerintah atas gunung
Hermon, atas Salkha dan atas seluruh Basan sampai daerah orang Gesur
dan orang Maakha dan atas setengah Gilead, sampai daerah Sihon, raja
Hesybon. 6 Musa, hamba TUHAN itu, beserta orang Israel, telah mengalahkan
mereka, dan Musa, hamba TUHAN itu, telah memberikan daerah itu kepada
orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu, menjadi milik
mereka.
Yosua, atau siapa pun sejarawan sebelum Yosua meringkas penak-
lukan-penaklukan baru yang dibuat Israel, dalam ayat-ayat ini men-
ceritakan penaklukan-penaklukan bangsa Israel yang terjadi pada
zaman Musa, yang di bawah pimpinannya mereka menjadi penguasa
atas kerajaan Sihon dan kerajaan Og yang besar dan kuat. Perhati-
kanlah, belas kasih yang baru tidak boleh mengubur ingatan akan
belas kasih yang dulu. Juga, janganlah kemuliaan dari orang-orang
yang dipakai sebagai alat kebaikan bagi jemaat pada saat ini, dibiar-
kan memudarkan dan mengurangi kehormatan dari orang-orang
yang sudah mendahului mereka, sebab mereka layak mendapat ke-
hormatan itu dan sudah menjadi berkat dan perhiasan bagi angkatan
mereka. Pelayanan-pelayanan dan pencapaian-pencapaian Yosua
memang sungguh besar, namun janganlah orang-orang yang hidup di
bawah Musa diabaikan dan dilupakan, sebab Allah yang samalah
yang bekerja dalam keduanya. Dan, bersama-sama, keduanya me-
nyatakan Allah sebagai Alfa dan Omega atas keselamatan Israel yang
besar. Inilah,
1. Gambaran tentang negeri yang ditaklukkan ini, ukuran dan
batasan-batasannya secara umum (ay. 1): Dari sungai Arnon di
sebelah selatan, sampai gunung Hermon di sebelah utara. Secara
khusus, di sini ada gambaran tentang kerajaan Sihon (ay. 2, 3),
dan kerajaan Og (ay. 4-5). Musa sudah menggambarkan negeri ini
secara sangat terinci (Ul. 2:36; 3:4, dst.), dan gambaran yang ada
di sini sesuai dengan gambaran Musa. Raja Og dikatakan diam di
Asytarot dan Edrei (ay. 4), mungkin sebab kedua kota itu yaitu
kota kerajaannya. Ia memiliki istana di kedua kota itu, dan
kadang-kadang tinggal di kota yang satu, dan kadang-kadang di
kota yang lain. Kota yang satu mungkin menjadi tempat pemerin-
tahannya pada musim panas, dan kota yang lain menjadi pusat
pemerintahannya pada musim dingin. namun Israel mengambil
Kitab Yosua 12:7-23
225
kedua-duanya dari dia, dan menyediakan satu kuburan untuk-
nya, orang yang tidak bisa puas dengan satu istana.
2. Pembagian negeri ini. Musa menetapkannya untuk dua setengah
suku, atas permintaan mereka, dan membagi-bagikannya di an-
tara mereka (ay. 6). Kita mendapati cerita tentang ini secara pan-
jang lebar dalam Bilangan 32. Pembagian negeri itu, sesudah ditak-
lukkan oleh Musa, di sini disebutkan sebagai contoh bagi Yosua
tentang apa yang harus dia lakukan sekarang, sesudah ia menak-
lukkan negeri di Yordan seberang sini. Musa, pada masa hidup-
nya, memberikan sebuah negeri yang sangat kaya dan subur
kepada satu bagian dari Israel, namun itu terletak di luar Yordan.
namun Yosua memberikan kepada seluruh Israel tanah suci, gu-
nung tempat kudus Allah, di dalam wilayah Yordan. Demikianlah
hukum Taurat memberikan berkat-berkat lahiriah dan duniawi
kepada sebagian dari Israel rohani milik Allah, yang merupakan
tanda dari hal-hal baik yang akan datang. namun Yesus Tuhan
kita, Yosua yang sejati, telah menyediakan berkat-berkat rohani
untuk semua anak perjanjian, yaitu hak-hak istimewa dari tempat
kudus, dan Kanaan sorgawi. Berbagai kemenangan dan karunia
dari hukum Taurat memang mulia, namun semua kemenangan dan
karunia dari Injil jauh lebih mulia lagi.
Ringkasan dari Penaklukan-penaklukan Israel
(12:7-23)
7 Inilah raja negeri yang dikalahkan oleh Yosua dan oleh orang Israel di
sebelah barat sungai Yordan, dari Baal-Gad di lembah gunung Libanon
sampai Pegunungan Gundul, yang mendaki ke arah Seir – negeri ini diberi-
kan Yosua kepada suku-suku Israel menjadi miliknya, menurut pembagian-
nya, 8 di Pegunungan, di Daerah Bukit, di Araba-Yordan, di Lereng Gunung,
di Padang Gurun dan di Tanah Negeb, yakni di negeri orang Het, orang
Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus –: 9 Raja
negeri Yerikho, satu; raja negeri Ai, di sebelah Betel, satu; 10 raja negeri
Yerusalem, satu; raja negeri Hebron, satu; 11 raja negeri Yarmut, satu; raja
negeri Lakhis, satu; 12 raja negeri Eglon, satu; raja negeri Gezer, satu; 13 raja
negeri Debir, satu; raja negeri Geder, satu; 14 raja negeri Horma, satu; raja
negeri Arad, satu; 15 raja negeri Libna, satu; raja negeri Adulam, satu; 16 raja
negeri Makeda, satu; raja negeri Betel, satu; 17 raja negeri Tapuah, satu; raja
negeri Hefer, satu; 18 raja negeri Afek, satu; raja negeri Lasaron, satu; 19 raja
negeri Madon, satu; raja negeri Hazor, satu; 20 raja negeri Simron Meron, satu;
raja negeri Akhsaf, satu; 21 raja negeri Taanakh, satu; raja negeri Megido, satu;
22 raja negeri Kedesh, satu; raja negeri Yokneam di dekat gunung Karmel, satu;
23 raja negeri Dor di tanah bukit Dor, satu; raja negeri Goyim di Galilea, satu;
24 raja negeri Tirza, satu; jadi jumlah semua raja itu, tiga puluh satu orang.
226
Dalam perikop ini kita mendapati ringkasan dari penaklukan-penak-
lukan Yosua.
I. Batas-batas negeri yang ia taklukkan. Negeri itu terletak di antara
Yordan di sebelah timur dan Laut Tengah di sebelah barat, dan
terbentang dari Baal-Gad dekat Libanon di sebelah utara sampai
ke pegunungan Gundul, yang terletak di negeri Edom di sebelah
selatan (ay. 7). Batasan-batasannya digambarkan secara lebih
panjang lebar dalam Bilangan 34:2, dan seterusnya. namun apa
yang dikatakan di sini cukup untuk menunjukkan bahwa Allah
itu setia dengan apa yang dikatakan-Nya, dan membuat mereka
memiliki semua yang telah dijanjikan-Nya kepada mereka melalui
Musa, kalau mereka mau tetap memegang janji-Nya itu.
II. Berbagai jenis tanah yang ditemukan di negeri ini, yang memban-
tu membuatnya indah dan juga subur (ay. 8). Ada pegunungan,
yang tidak terjal, berbatu, dan tandus, yang menakutkan bagi
pelancong dan tidak berguna bagi penduduk, namun menjadi
bukit-bukit yang subur, yang memberikan hasil-hasil yang terbaik
(Ul. 33:15). Bukit-bukit yang subur ini mempesonakan mata
orang yang memandangnya dan memenuhi tangan pemiliknya.
Dan ada lembah-lembah, yang tidak berlumut dan berawa, namun
yang berselimutkan gandum (Mzm. 65:14). Ada padang-padang,
dan mata-mata air untuk mengairinya. Dan bahkan di negeri yang
kaya itu ada padang gurun juga, atau hutan-hutan, yang tidak
banyak dihuni seperti bagian-bagian negeri yang lain, namun
memiliki kota-kota dan rumah-rumah di dalamnya. Hutan-hutan
itu berguna sebagai pembanding dengan negeri-negeri yang lebih
indah dan subur.
III. Sejumlah bangsa yang sudah menduduki negeri ini, yaitu orang
Het, orang Amori, orang Kanaan, dan seterusnya, yang semuanya
keturunan Kanaan, anak Ham yang terkutuk (Kej. 10:15-18).
Mereka disebut sebagai tujuh bangsa (Ul. 7:1), dan sebanyak itu-
lah yang terhitung dalam Kitab Ulangan, namun di sini hanya
enam yang disebutkan. Yang satu lagi orang Girgasi, mungkin
sudah punah atau tidak dimasukkan, meskipun kita mendapati
mereka dalam Kitab Kejadian 10:16 dan 15:21. Entah mereka di-
gabungkan dengan suatu bangsa lain dari bangsa-bangsa ini,
Kitab Yosua 12:7-23
227
atau, menurut kepercayaan turun-temurun bangsa Yahudi, pada
waktu Israel di bawah pimpinan Yosua datang mendekat, mereka
semua melarikan diri dan pergi ke Afrika, dengan meninggalkan
negeri mereka untuk diduduki oleh Israel. Mereka melihat bahwa
tidak ada gunanya berseteru dengan Israel, dan sebab itu mere-
ka tidak disebutkan di antara bangsa-bangsa yang ditundukkan
Yosua.
IV. Daftar raja-raja yang ditaklukkan dan ditundukkan oleh pedang
Israel, sebagian di padang, sebagian yang lain di kota-kota mereka
sendiri, semuanya berjumlah tiga puluh satu. Dan mereka dise-
butkan dan dihitung dengan sangat khusus, tampaknya, sesuai
urutan yang di dalamnya mereka ditaklukkan. Sebab daftar itu
dimulai dengan raja Yerikho dan raja Ai, lalu disusul
dengan raja Yerusalem dan para penguasa dari selatan yang ber-
sekutu dengannya, dan dilanjutkan dengan raja-raja utara yang
bergabung. Nah,
1. Ini menunjukkan betapa Kanaan pada waktu itu yaitu negeri
yang sangat subur, yang dapat menyokong begitu banyak ke-
rajaan. Dan di dalamnya begitu banyak raja berbondong-bon-
dong memilih berkumpul daripada tersebar ke negeri-negeri
lain, yang dapat kita duga belum berpenghuni. Negeri-negeri di
luar Kanaan, walaupun mungkin masih kosong, tidak banyak
kelimpahan dan kesenangan yang dapat diperoleh di sana
seperti di Kanaan. Demikianlah Kanaan menjadi negeri yang
diintai Allah untuk Israel. Namun, sekalipun begitu, dewasa
ini negeri itu sudah menjadi salah satu negeri yang tergersang
terhina, dan paling tidak bermanfaat di dunia. Seperti itulah
dampak dari kutukan yang menimpa negeri itu, sebab para
pemiliknya telah menolak Kristus dan Injil-Nya, seperti yang
telah dinubuatkan oleh Musa (Ul. 29:23).
2. Keadaan waktu itu menunjukkan betapa pada waktu itu pe-
muasan hasrat manusia dibatasi oleh batas-batas yang sempit.
Raja-raja ini, tiap-tiap dari mereka, puas dengan pemerintahan
atas satu kota, beserta semua wilayah dan desa yang termasuk
di dalamnya. Dan tak seorang pun dari mereka, sejauh yang
tampak, berusaha untuk menjadikan dirinya penguasa atas
kota-kota lain. namun , saat ada keperluan, semuanya bersatu
demi keamanan bersama. Namun tampak bahwa apa yang
228
kurang dalam luasnya wilayah-wilayah mereka tertutupi oleh
kekuasaan mereka yang penuh atas apa saja. Sebab semua
rakyat mereka yaitu penyewa dan budak mereka, dan
sepenuhnya ada di bawah perintah mereka.
3. Keadaan yang berlaku dalam semua kerajaan itu menunjuk-
kan betapa baiknya Allah terhadap Israel, dalam memberi me-
reka kemenangan atas semua raja ini, dan membuat mereka
memiliki semua kerajaan ini. Dan dengan semuanya ini Ia
mewajibkan mereka untuk tetap mengikuti ketetapan-Nya dan
memegang segala pengajaran-Nya (Mzm. 105:44-45). Di sini
ada tiga puluh satu kerajaan, atau wilayah, untuk dibagi-
bagikan di antara sembilan setengah suku Israel. Dari keraja-
an-kerajaan ini, Yehuda mendapat undi kerajaan Hebron,
Yarmut, Lakhis, Eglon, Debir, Arad, Libna, dan Adulam, se-
muanya berjumlah delapan, di samping sebagian dari kerajaan
Yerusalem dan sebagian dari kerajaan Geder. Benyamin men-
dapatkan kerajaan Yerikho, Ai, Yerusalem, Makeda, Betel, dan
negeri-negeri Goyim di Galilea, semuanya berjumlah enam.
Simeon mendapatkan kerajaan Horma dan sebagian dari
kerajaan Geder. Efraim mendapatkan kerajaan Gezer dan ke-
rajaan Tirza. Manasye, yang setengah suku itu, mendapatkan
kerajaan Tapuah dan Hefer, Taanakh dan Megido. Asyer men-
dapatkan kerajaan Afek dan Akshaf. Zebulon mendapatkan
kerajaan Lasaron, Simron Meron, dan Yokneam. Naftali men-
dapatkan kerajaan Madon, Hazor, dan Kedesh. Dan Isakhar
mendapatkan kerajaan Dor. Ini yaitu sebagian dari raja-raja
yang besar dan termasyhur yang dihajar Allah, sebab untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya. Dan Allah memberikan tanah
mereka menjadi milik pusaka, milik pusaka kepada Israel,
hamba-Nya! Sebab untuk selama-lamanya kasih setia-Nya
(Mzm. 136:17, dst.).
PASAL 1 3
alam pasal ini dimulailah gambaran tentang pembagian tanah
Kanaan di antara suku-suku Israel melalui undi. Kisah ini yang
tidak begitu menghibur dan memberi pelajaran seperti cerita tentang
penaklukan tanah Kanaan. Namun demikian, cerita ini dianggap pan-
tas dimasukkan dalam sejarah suci, untuk menggambarkan peng-
genapan dari janji yang dibuat kepada nenek moyang orang Israel,
bahwa negeri ini akan diberikan kepada keturunan Yakub, kepada
mereka dan bukan kepada yang lain. Dilestarikannya pembagian
tanah ini akan sangat bermanfaat bagi bangsa Yahudi, yang oleh
hukum Taurat diwajibkan untuk mempertahankan pembagian yang
pertama ini, dan tidak mengalihkan warisan dari satu suku ke suku
lain (Bil. 36:9). Pembagian tanah ini juga berguna bagi kita untuk
menjelaskan bacaan-bacaan lain dalam Kitab Suci. Para cendekiawan
tahu betapa gambaran geografis dari sebuah negeri banyak menjelas-
kan sejarah tentang negeri tersebut. Oleh sebab itu, kita tidak boleh
melewatkan pasal-pasal yang berisi nama-nama sulit ini, sebagai
pasal yang tidak berguna dan tidak usah diperhatikan. Di mana Allah
mengangkat mulut untuk berbicara dan tangan untuk menulis, di
situ kita harus memasang telinga untuk mendengar dan mata untuk
membaca. Dan semoga Allah memberi kita hati sehingga kita men-
dapat manfaat darinya! Dalam pasal ini,
I. Allah memberi tahu Yosua bagian-bagian mana dari negeri
yang diniatkan sebagai pemberian kepada Israel yang masih
belum ditaklukkan, dan belum diduduki (ay. 1-6).
II. Allah menetapkan Yosua, kendati demikian, untuk membagi-
kan apa yang sudah ditaklukkan (ay. 7).
III. Untuk melengkapi gambaran ini, di sini ada pengulangan
tentang pembagian yang dibuat Musa atas tanah di seberang
D
230
sungai Yordan. Secara umum (ay. 8-14), dan secara khusus,
undi yang didapat Ruben (ay. 15-23), undi yang didapat Gad
(ay. 24-28), dan undi yang didapat suku Manasye yang sete-
ngah (ay. 29-33).
Pembagian Tanah Kanaan
(13:1-6)
1 sesudah Yosua menjadi tua dan lanjut umurnya, berfirmanlah TUHAN kepa-
danya: “Engkau telah tua dan lanjut umur, dan dari negeri ini masih amat
banyak yang belum diduduki. 2 Inilah negeri yang tertinggal: segenap wilayah
orang Filistin dan seluruh negeri orang Gesur, 3 mulai dari sungai Sikhor di
sebelah timur Mesir sampai ke daerah Ekron ke arah utara – semuanya itu
terhitung tanah orang Kanaan –; ada lima raja kota orang Filistin, yakni di
Gaza, di Asdod, di Askelon, di Gat dan di Ekron –; dan orang Awi 4 di sebelah
selatan; seluruh negeri orang Kanaan dan Meara, kepunyaan orang Sidon,
sampai ke Afek, sampai ke daerah orang Amori; 5 selanjutnya negeri orang
Gebal dan seluruh gunung Libanon di sebelah matahari terbit, mulai dari
Baal-Gad di kaki gunung Hermon sampai ke jalan yang menuju ke Hamat;
6 semua orang yang diam di pegunungan, mulai dari gunung Libanon sampai
ke Misrefot-Maim; semua orang Sidon. Aku sendiri akan menghalau mereka
dari depan orang Israel; hanya undikanlah dahulu negeri itu di antara orang
Israel menjadi milik pusaka mereka, seperti yang Kuperintahkan kepadamu.
Dalam perikop ini,
I. Allah mengingatkan Yosua akan usianya yang sudah tua (ay. 1).
1. Dikatakan bahwa Yosua menjadi tua dan lanjut umurnya, dan
hanya dia dan Kaleb yang pada saat ini merupakan orang tua
di antara ribuan orang Israel. Selain mereka berdua, tak ada
yang lain yang masih hidup sekarang dari semua orang yang
didaftar di gunung Sinai. Yosua sudah menjadi prajurit perang
sejak masa mudanya (Kel. 17:10). namun sekarang ia tunduk
pada kelemahan-kelemahan usia tua, yang sia-sia hendak
dilawan oleh orang yang paling gagah berani sekalipun. Tam-
paknya Yosua tidak memiliki kekuatan dan tenaga yang sama
di usia tuanya seperti yang dimiliki Musa. Tidak semua orang
yang sudah tua mendapati usia tua sebagai sesuatu yang baik.
Pada umumnya, masa tua yaitu masa yang jahat, tidak ada
kesenangan di dalamnya, ataupun harapan untuk mendapat
kemudahan.
2. Allah memberitahukan hal itu kepada Yosua: Berfirmanlah
TUHAN kepadanya, engkau telah tua. Perhatikanlah, sungguh
Kitab Yosua 13:1-6
231
baik jika orang-orang yang menjadi tua dan lanjut umurnya
diingatkan bahwa mereka sudah tua. Sebagian orang sudah
banyak beruban, namun tidak mengetahuinya (Hos. 7:9). Mereka
tidak ambil peduli untuk memikirkannya, dan sebab itu perlu
diberi tahu tentangnya,supaya tergugah untuk melakukan ke-
wajiban selagi hidup, dan membuat persiapan untuk kemati-
an, yang mendatangi mereka dengan cepat. namun Allah me-
nyebutkan umur Yosua dan kelemahan-kelemahan yang se-
makin bertambah,
(1) Sebagai alasan mengapa Yosua sekarang harus menjauh-
kan pikiran untuk melanjutkan peperangan. Ia tidak bisa
berharap akan melihat akhir dari peperangan itu dengan
cepat, sebab masih banyak negeri, mungkin lebih banyak
daripada yang ia pikirkan, untuk diduduki, dalam sejum-
lah wilayah yang jauh satu dari yang lain. Dan tidak pantas
bahwa pada usianya ia harus merasa kelelahan sebab
memulai perang kembali, dan meneruskannya ke tempat-
tempat yang begitu jauh. Tidak, cukup baginya bahwa ia
telah menundukkan bagian utama negeri itu. “Biarlah ia
dihantar untuk beristirahat dengan kehormatan dan ucap-
an terima kasih dari rakyatnya atas pekerjaan-pekerjaan
baik yang sudah ia lakukan. Biarlah penaklukan terhadap
pinggiran-pinggiran negeri itu diserahkan kepada orang-
orang yang akan datang sesudahnya.” Sama seperti ia telah
mengerjakan pekerjaan Musa, demikian pula hendaklah
orang lain melaksanakan pekerjaannya, dan meletakkan
batu penjuru, yang pelaksanaannya disediakan untuk Daud
lama sesudahnya. Cermatilah, Allah mempertimbangkan ke-
adaan umat-Nya, dan tidak mau membuat mereka terbebani
oleh pekerjaan yang melampaui kekuatan mereka. Orang
tua tidak dapat diharapkan untuk berbuat seperti apa yang
sudah mereka perbuat untuk Allah dan negeri mereka.
(2) Sebagai alasan mengapa Yosua harus segera bekerja untuk
membagikan tanah yang sudah ia taklukkan. Pekerjaan itu
harus dilakukan, dan dilakukan dengan segera. Penting
bahwa ia memimpin pelaksanaannya, dan oleh sebab itu,
sebab ia sudah menjadi tua dan lanjut umurnya, dan
kemungkinan tidak akan terus h