Hari akhir/kiamat didahului oleh kejadian-kejadian yang
menunjukkan akan dekatnya waktu terjadi kiamat yang disebut
dengan “tanda-tanda kiamat”. Bersesuaian dengan hal ini, kami akan
sebutkan beberapa kejadian yang paling penting/menonjol, sebab
beriman dengan hal ini wajib dan merupakan inti dari aqidah.
Allah berfirman,
﴿ ُر رمرقْلا َّق رشْنا رو ةُرعا َّسلا تِر ب ر رتَقْا ﴾
“Telah dekat datangnya saat itu (kiamat) dan telah terbelah
bulan..”1
Allah juga berfirman,
﴿ رءا رج دْرقرف ۖ ةًرتغْر ب مُْ ريَتِْأرت نْأَ رةرعا َّسلا َّلَّ ِ
ا رنورُظُنْر ي لْرهرفارهطُا رشْْأَۚ ا رذ ِ
ا مُْهرل ٰ َّنََّأرف
ُْها رركْذِ مُْتْْ رءا رج ﴾
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat
(yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, sebab
sebetulnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi
mereka kesadaran mereka itu jika Kiamat sudah datang?”2
1 QS. Al-Qamar: 1
2 QS. Muhammad: 18
yaitu telah datang tanda dan cirinya. Bentuk tunggal dari
“Asyraatun” yaitu “Syaratun” artinya yaitu tanda
Al-Baghawi menjelaskan,
“Diutusnya Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yaitu salah
satu tanda-tanda kiamat”
Allah berfirman,
﴿ بٌيِررق رةرعا َّسلا َّلرعرل ركيِردُْي ا رم رو ﴾
“Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?”3
Allah juga berfirman,
﴿ رنورُعُشْر ي رلَّ ْهُ رو ةًرتغْر ب مُْ ريَتِْأرت نْأَ رةرعا َّسلا َّلَّ ِ
ا رنورُظُنْر ي لْ ره ﴾
"Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada
mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.”4
sebab dekatnya waktu hari kiamat, Allah menyebutnya dengan
“seperti besok”. Allah berfirman,
﴿ دٍرغلِ تْ رم َّدرق ا رم سٌفْر ن رْظُنْرتْل رو ﴾
"Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat)."5
hari esok yaitu hari sesudah hari ini.
Allah berfirman,
﴾ ادًيعِر ب هُر نوْ ررري مُْ َّنَّ ِ
ا ۞ ابًيِررق هُا رررن رو ﴿
3 QS. Asy-Syura: 17
4 QS. Az-Zukhruf: 66
5 QS. Al-Hasyr:18
"sebetulnya mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil).
Sedangkan Kami memandangnya dekat (mungkin terjadi).”6
At-Tizmidzi meriwayatkan dan menshahihkan hadits dari
Anas secara marfu’,
، ِيْْرتارهرك ةُرعا َّسلا رو رنَأَ تُْثعُِب
“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.”
Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah
Dalam shahihain, dari riwayat Ibnu Umar secara marfu’,
سِمْ َّشلا بِرِغْ رم رلَِ
ا ِصْْ رعْلا ةِ رلَ رص نْمِ مِ رملُأا رنمِ ْكُُرلبْرق رضَرم نْ رميْفِ ُكُُُل رجأَ ا رمَّ ن ِ
ا
“Sseungguhnya akhir masa kalian jika dihitung dari umat-umat
sebelum kalian yaitu dari shalat ashar sampai dengan tenggelamnya
matahari.”
Dalam riwayat yang lain,
بِورُُغ رلَ
ِ
ا ِصْْ رعْلا ةِ رلَ رص ريْْر ب ر ركَم مِ رملُأا رنمِ ْكُُرلبْرق رفرل رس اريمفِ ْكُُؤُارقر ب ا رمَّ ن ِ
ا
سِمْ َّشلا
“sebetulnya bagian kalian terhadap apa yang telah terdahulu
dari umat-umat sebelum kalian laksana antar shalat Ashar sampai
terbenamnya matahari.”7
Perkara dan urusan hari kiamat sangat dahsyat. Perhatian
untuk urusan hal ini lebih besar dibandingkan yang lainnya, oleh sebab
itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak penjelasan
tentang hari kiamat dan tanda-tandanya. Beliau menjelaskan tentang
fitnah-fitnah yang terjadi (menjelang hari kiamat) dan
6 QS. al-Ma’arij: 6-7
7 HR. Bukhari
memperingatkan umat serta mewanti-wanti agar bersiap-siap akan
datangnya hari kiamat.
Adapun waktu datangnya kiamat, hanya Allah saja yang tahu
dan menyembunyikannya dari hamba-hambaNya untuk
kemashlahatan mereka, agar mereka selalu bersiap-siap.
Sebagaimana Allah menyembunyikan waktu ajal kematian dari
setiap jiwa. Agar mereka senantiasa bersiap-siap dan menunggu serta
tidak bermalas-malasanya dalam beramal
As-Safaariniy berkata,
“Ketahuilah bahwa tanda-tanda kiamat terbagi menjadi tiga,
[pertama] tanda yang nampak lalu berakhir yaitu tanda-tanda yang
jauh (telah lewat). [kedua] tanda yang nampak lalu tidak berakhir
bahkan senantiasa bertambah. [ketiga] tanda yang besar yang
langsung diikuti oleh kiamat (kubra) yaitu kejadian-kejadian yang
berturut-turut seperti mahkota yang terputus susunannya.
PERTAMA: yaitu yang muncul lalu berakhir, di
antaranya:
• Diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kematian beliau
dan penaklukan baitul maqdis.
• Pembunuhan amirul mukminin Ustman bin Affan radhiallahu
‘anhu, Hudzaifah berkata: “Awal dari fitnah yaitu
terbunuhnya Utsman”, lalu ia menyebutkan
peperangan yang terjadi di antara sesama kaum muslimin
sesudah nya (pembunuhan Ustman), lalu munculnya firqah
sesat seperti khawarij dan Rafidah. Beliau melanjutkan
menyebutkan munculnya beberapa dajjal (kecil) pendusta,
semuanya mengaku sebagai nabi.
• Hilangnya kerajaan Arab (sebagaimana diriwayatkan
Tirmidzi)
• Banyak/melimpahnya harta (Diriwayatkan Bukhari &
Muslim)
• Banyaknya terjadi gempa, gerhana, korupsi dan tuduhan
dusta & pencemaran nama baik
Dan lain-lainnya sebagaimana yang diberitakan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dari tanda-tanda yang muncul, berlalu
lalu berakhir (hilang)
KEDUA: tanda-tanda pertengahan
Yaitu tanda yang muncul dan tidak berakhir bahkan
bertambah dan terus bertambah. Tanda kedua ini sangat banyak. di
antaranya:
• Sebagaimana Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
سِاَّنلا رد رعسْأَ رنوكُري َّتَّ رح ةُرعا َّسلا مُوقُرت رلَّ ٍعركُل نُْبا عُركُل اريْن ُّلدبِِ
“Kiamat tidak akan terjadi hingga orang yang paling bahagia
dengan kehidupan dunia yaitu Luka’ bin Luka’.”
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Ad-
Dhiya’ Al-Maqdisi dari hadits Hudzaifah radhiallahu ‘anhu bahwa
makna “Luka’” yaitu hamba yang bodoh/dungu dan hina.
Maksudnya yaitu kiamat tidak akan terjadi sampai orang yang hida
dan dungu menjadi pemimpin manusia.
• Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ِبا َّصلا نٌا رمرز سِاَّنلا رلَرع تِِْأر ي ِرمْ رجْلا رلَرع ضِبِارقْل ركَ هِِنيدِ رلَرع مْيَِفِ رُ
“Akan datang kepada manusia suatu masa, yang mana pada masa
itu seorang yang bersabar diantara mereka demi agamanya seperti orang yang
menggenggam bara api.”8
• Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ِدجِا رس رمْلا فِِ سُاَّنلا رهَاربرتر ي َّتَّ رح ةُرعا َّسلا مُوقُرت رلَّ
“Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia bangga dalam
(kemegahan) masjid.”9
• Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ٌلاَّجُُ دٌاربعِ نِا رم َّزلا رِخِ أ فِِ نُوْكُيِ ةٌرق رسرف ءٌا َّرُق رو - قٌا َّسُف ِظفْرل فِِ رو
“Akan ada pada akhir zaman nanti para budak yang dungu dan
para pembaca Al-Qur’an yang fasiq.”10
• Ditampakkan hilal pada waktu terbit (bulan), dikatakan:
dalam jangka waktu dua malam sebab mengelembung dan
besarnya. Diriwayatkan oleh At-Tabhrani dari Ibnu Mas’ud,
لةهألأا خافتنا ةعاسلا طاشْأ نم
“Di antara tanda kiamat yaitu menggelembungnya dan besarnya
hilal.”
Dengan dengan “Al-Khaa’ Al-Mu’ajjamah” yang artinya
begitu besarnya. Dalam riwayat lain dengan huruf “jiim”
• Dijadikan masjid-masjid sebagai jalan
• Dalam hadits Bukhari dari hadits Anas radhiallahu ‘anhu ia
berkata, “Maukah aku ceritakan sebuah hadits yang telah aku
dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tidak
akan ada seorangpun yang menceritakannya selainku? Aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
9 HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban, Ibnu Majah dari hadits
Anas
10 HR. Abu Nu’aim dan Hakim dari hadits Anas
ْنمِ َّن ِ
ا ُثُُكْري رو ، رنَّ ِّزِلا ُثُُكْري رو ،لُْه رجْلا ُثُُكْري رو ، ُلْْعِْلا رعرف ْ ُي نْأَ ةِرعا َّسلا طِا رشْْأَ
ُ ِِّيِّّقلرا ةٍأَ ررمْا ريْْسِمْ رخلِ نُوْكُري َّتَّ رح ؛ءُا رسِّ نِلا ُثُُكْري رو ،لُا رجِ ِّرلا ُّلقِر ي رو ،رِمْ رخْلا بُ ْشُْ
ُدحِا روْلا
“sebetulnya termasuk tanda-tanda terjadinya hari kiamat
yaitu diangkatnya ilmu, banyaknya kebodohan, tesebarnya zina,
banyaknya peminum khamr, sedikitnya laki-laki, banyaknya perempuan
hingga perbandingan antara laki-laki dan perempuan yaitu 50:1.”
• Dalam Shahih Bukhari dari hadits Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu,
ٌّبِِا ررعْأَ هُ رءا رج رموْرقْلا ثُ ِ ِّدريُُ سٍلِجْ رم فِِ لْسو هيلع الله لَص ُّبَِِّنلا ا رمرنْير ب رلارق
ْعر ب رلارقرف ،ثُ ِِّدريُُ لْسو هيلع الله لَص ِ َّللَّا لُوسُ رر رضَرمرف ةُرعا َّسلا رتَّ رم رلارقرف ضُ
رضَرق ا رذ
ِ
ا َّتَّ رح ،عْ رمسْر ي مْرل لْر ب مُْهضُعْر ب رلارق رو ، رلارق ا رم رهِ ركرف ، رلارق ا رم رع ِ رسَ مِوْرقْلا
رلارق هُرثيدِ رح" ةِرعا َّسلا نِرع لُِئا َّسلا ـ هُا ررأُ ـ رنْيأَ". ِ َّللَّا رلوسُ رر ريَ رنَأَ ا ره رلارق.
رلارق" ا رملَأا تِ رع ِِّيضُ ا رذ ِ
ارف رةرعا َّسلا رِظِرتْنارف ةُر ن
“saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di suatu majelis
sedang berbicara dengan suatu kaum, datanglah seorang kampung (arab
badui) dan berkata, ‘Kapankah kiamat itu?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam terus berbicara, lalu sebagian kaum berkata, ‘Beliau mendengar
apa yang dikatakan olehnya, namun beliau benci apa yang dikatakannya
itu.’ Dan sebagian dari mereka berkata, ‘Beliau tidak mendengarnya.’
Sehingga, saat beliau selesai berbicara, maka beliau bersabda, ‘Di manakah
gerangan orang yang bertanya tentang kiamat?’ Ia berkata, ‘Inilah saya,
wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘jika amanah itu telah disia-siakan,
maka nantikanlah kiamat.’ Ia berkata, ‘Bagaimana menyia-nyiakannya?’
Beliau bersabda, ‘jika perkara (urusan) diserahkan kepada selain
ahlinya, maka nantikanlah kiamat.”
KETIGA: Tanda kiamat yang merupakan tanda besar/tanda
kiamat kubra yang diikuti oleh terjadinya kiamat kubra.
Yaitu munculnya Mahdi, munculnya Al-Masih Ad-Dajjal,
turunnya nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam, keluarnya Ya’juj wa
Ma’juj, hancurnya ka’bah, munculnya asap (dukhan), diangkatkan
Al-Quran, terbitnya matahari dari arah barat, keluarnya dabbah
(binatang melata yang bisa berbicara), munculnya api dari Qa’r
‘Adan, ditiupnya sangkakala dengan tiupan yang mengejutkan dan
(diikuti) tiupan yang membuat manusia mati/pingsan, lalu
hancurnya semesta dan tiupan hari kebangkitan dan berkumpul.
Intinya, kejadian hari kiamat sangatlah dahsyat, sedangkan
kita dalam keadaan lalai. Sungguh sebagian tanda-tanda kiamat telah
banyak muncul. Kita memohon kepada Allah agar mengkokohkan
kita di atas agama-Nya, mematikan kita dalam keadaan islam dan
menjaga kita dari kejelekan fitnah yang nampak dan tersembunyi.
Hal ini merupakan tanda kenabian dan mukjizat Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam, beliau memberitahu tentang kejadian-
kejadian di masa akan datang yang Allah beritahukan kepada beliau.
Hal tersebut terjadi sebagaimana yang beliau beritakan. Hal ini dapat
menguatkan iman seorang hamba. Berita dari Rasulullah shalllallahu
‘alahi wa sallam ini merupakan rahmat kepada manusia agar mereka
waspada, bersiap-siap dan memahami perkaranya. Shalawat dan
salam kepada Nabi yang mulia ini yang telah menyampaikan
informasi yang sangat jelas dan kami sebagai saksi dalam hal ini.
Tanda yang pertama-tama kali muncul (urutannya):
Munculnya Mahdi, keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa dan
kejadian-kejadian yang mengikutinya.
Munculnya Al-Mahdi
Telah kami sebutkan sebelumnya tanda-tanda kiamat kubra
secara umum, sekarang kami akan jelaskan secara rinci, tanda yang
pertama yaitu munculnya al-Madi.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu ia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َّتَّ رح رُهْ َّلدا بُ رهذْر ي رلَّ رو مُ َّيََلْأا ضِِرقنْرت رلَّ ؛تِِْير ب لِهْأَ نْمِ لٌجُ رر رب رررعْلا ُلِِمْر ي
يِسَْاِ هُ ُسَْاِ ئُطِا روُي
“Tidak akan habis hari-hari dan tidak akan pergi waktu, sampai
nanti suatu saat Arab (maksudnya, Islam) akan dipegang oleh seorang dari
Ahli Baitku, di mana namanya sama dengan namaku.”11
As-Safariniy berkata, “Sungguh banyak riwayat dan atsar
terkait dengan Al-Mahdi”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Hadits-hadits yang
digunakan untuk berhujjah mengenai Al-Mahdi yaitu hadits-hadits
yang shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ahmad
dan lain-lain.”
Nama Al-Mahdi yaitu Muhammad bin Abdullah dari
keturunan Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Ia akan
muncul pada akhir zaman yang pada saat ini bumi telah terpenuhi
oleh kedzaliman dan kecurangan, lalu beliau menggantinya
dengan keadilan.
As-Safariniy berkata, “Banyak pendapat terkait dengan Al-
Mahdi, sampai-sampai dikatakan (pendapat lemah) bahwa tidak ada
Al-Mahdi melainkan nabi Isa itu sendiri. Yang benar yaitu Al-
Mahdi itu berbeda dengan Nabi Isa. AL-Mahdi akan muncul sebelum
11 HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi
turunnya nabi Isa ‘alahis salam. Banyak riwayat terkait dengan
munculnya al-Mahdi sampai-sampai mencapai derajat mutawatir
secara makna dan telah tersebar (masyhur) di kalangan ulama
sunnah, mereka menganggap ini masalah aqidah.”
Aku (Syaikh Shalih Al-Fauzan) katakan, “Manusia terbagi
menjadi dua golongan yang ekstrim dan satu golongan pertengahan”
Golongan ekstrim pertama: mereka mengingkari munculnya
al-Mahdi, misalnya pada beberapa buku di zaman ini yang penulisnya
tidak memiliki pengetahuan terhadap nash-nash dan perkatan ahli
ilmu. Mereka hanya bersandar kepada logika dan akal mereka saja
Golongan ektrim kedua: mereka yang ghuluw (berlebih-
lebihan) terhadap al-Mahdi seperti beberapa kelompok sesat, sampai-
sampai mereka menganggap pemimipin mereka yaitu al-Mahdi
yang ditunggu-tunggu. Kelompok Rafidhah mengklaim bahwa al-
Mahdi yaitu imam mereka yang ditunggu-tunggu munculnya dari
daerah As-Sirdaab. Mereka menamakannya dengan Muhammad bin
Al-Hasan Al-Askariy. Masuk di Sirdab anak kecil yang masih kecil
sejak lebih dari 500 tahun, mereka menunggu munculnya. Kelompok
Al-Fatimiyyah menyangka bahwa pemimpin mereka yaitu al-
Mahdi. Semua mereka yang berkeinginan untuk berkuasa dan
mendominasi, mereka akan berdusta dengan mengklaim Al-Mahdi
yang ditunggu-tunggu. Sebagaimana mereka yang ingin melakukan
tipu muslihat dan tipu daya dari kelompok sufiyyah yang mengklaim
bahwa mereka yaitu ahlul bait dan mereka yaitu sayyid.
Adapun kelompok pertengahan terkait dengan Al-Mahdi,
mereka yaitu ahlus sunnah wal jamaah. Mereka menetapkan akan
munculnya Al-Mahdi sesuai dengan nash-nash yang shahih, terkait
dengan namanya, nama bapaknya, nasabnya, sifat-sifatnya, waktu
keluarnya. Mereka tidak melampui batas dari penjelasan hadits-
hadits terkait hal ini. Munculnya al-Mahdi memiliki tanda-tanda yang
akan mendahuluinya sebagaimana yang telah disebutkan oleh ahli
ilmu.
Sampai pada perkataan (dari perkataan As-Safariny), telah
banyak riwayat dari sahabat dan selain mereka dengan riwayat yang
banyak, demikian juga dari Tabi’in sesudah mereka yang memberikan
informasi/ilmu yang telah pasti terkait hal ini. Beriman dengan
munculnya al-Mahdi yaitu wajib. Sebagaimana telah ditetapkan
oleh ahli ilmu dan tertulis dalam kitab-kitab ahlu sunnah wal jamaah.
lalu As-Safariny berkata dalam penjelasan sirahnya,
“Ahli Ilmu berkata bahwa Al-Mahdi akan beramal sesuai dengan
sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia tidak
membangunkan orang yang tidur. Berperang membela sunnah.
Tidaklah ia biarkan sunnah melainkan telah ia tegakkan kembali.
Tidaklah membiarkan bid’ah melainkan ia hapus. Ia menegakkan
agama di akhir zaman sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menegakkan agama. Ia menghancurkan salib dan membunuh babi.
Mengembalikan kepada kaum muslimin kenikmatan dan persatuan
mereka. Memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya
dipenuhi oleh kedzaliman dan ketidakadilan.”
Ia juga berkata mengenai sifat Al-Mahdi, “lalu muncul
laki-laki dari ahli bait Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Al-Mahdi
yang bagus sirahnya (jalan hidupnya). Ia akan memerangi kota Kaisar
Romawi. Ia yaitu pemimpin terakhir dari umat Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia muncul pada zamannya Dajjal dan
zaman turunnya nabi Isa bin Maryam.”
Ia berkata, Syaikh Mar’iy menukil dari kitab beliau
“Fawawidul fikri” dari Abu Al-Hasan Muhammad bin Al-Hasan ia
berkata, “Telah banyak (mutawatir) dan tersebar hadist yang
diriwayatkan dari Al-Mustafa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengenai munculnya Al-Mahdi. Ia berasal dari ahli bait Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia akan menjadi raja selama tujuh tahun.
Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan. Ia muncul bersamaan
waktunya dengan turunnya nabi Isa dan ia akan membantu Nabi Isa
untuk membunuh Dajjal di Bab Ludd di tanah Palestina. Ia akan
menjadi imam shalat umat ini dan Ia shalat bermakmum di
belakangnya, yaitu satu shalat dan shalat itu yaitu subuh.”
Demikianlah berita mengenai al-Mahdi yang diberitakan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau menjelaskan sifat-
sifat yang bisa membedakan (menjadi ciri khas) dan beliau
menjelaskan ciri-ciri waktu munculnya serta sirah al-Mahdi (kisah
hidupnya di dunia). Sebagian kelompok yang sesah al-Mahdiyyah
mengklaim munculnya waktunya lebih awal, namun sifat al-Mahdi
tidak bersesuaian dengan mereka. Mereka hanya ingin menipu dan
memanfaatkan klaim mengenai Al-Mahdi untuk kepentingan khusus
mereka saja, lalu Allah tampakkan kedustaaan mereka dan
mempermalukan kebatilan mereka. Tidak perlu heran, sebab
sebagian orang ada yang mengaku-ngaku menjadi Nabi dan berdusta
atas nama Allah. Allah berfirman,
ٌء ْ رشَ هِيْرل ِ
ا رحوُي مْرل رو َّ رلَ ِ
ا رحِِوأُ رلارق وْأَ بًِذِرك ِ َّللَّا رلَرع ىر رتَْفا نِ َّممِ ُ رلْظْأَ نْ رم رو
“Dan siapakah yang lebih lalim dibandingkan orang yang
membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah
diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatu
pun kepadanya,”12
Kita meminta kepada Allah agar memperlihatkan kepada kita
kebenaran dan memberikan taufik agar kita mengikutinya dan
semoga Allah memperlihatkan bahwa yang batil itu batil dan
menjauhkan kita. Semoga Allah menjaga kita dari keburukan imam-
imam (panutan) yang sesat, menipu dan para dajjal (kecil). Segala puji
bagi Allah, Rabb semesta alam.
12 QS. Al-An’am: 93
Munculnya Dajjal
Al-Masih Ad-Dajjal yaitu pembuat fitnah dan pendusta
serta menyebarkan kesesatan, kita berlindung kepada Allah dari
fitnahnya. Para nabi telah mengingatkan kaumnya dan mengingatkan
umat-umatnya akan Dajjal. Para Nabi telah menjelaskan sifat dan ciri
Dajjal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak lagi memberi
peringatan kepada umat dan menjelaskan sifat dan cirinya yang tidak
akan samar bagi mereka yang memiliki ilmu.
Dalam riwayat Tirmidzi, “Dajjal keluar dari Khurasan”
Dalam Shahih Muslim dari Anas Radhiallahu ‘anhu secara
marfu’,
ُة رسلِاري َّطلا مُ ِيَْرلرع اًفْلأَ رنوعُبْ ر س رنارهرفصْأَ دِوُ ريَ نْمِ رلا َّج َّلدا عُربْتر ي
“Akan mengikuti Dajjal tujuh puluh ribu orang Yahudi Asfahan,
mereka memakai jubah-jubah.”
Dajjal dinamakan Al-Masih sebab matanya terhapus/picek
(buta). Pendapat lainnya (lemah) sebab ia menyapu (mendatangi)
seluruh bumi. Dinamakan Dajjal berasal dari kosakata “ad-Dajl” yaitu
campuran atau “Dajala” yaitu jika mencampurkan dan
menyamarkan/kamufalase. “Dajjala” dengan wazan “Fa’’allu” yang
merupakan wazan mubalaghah13 sebab seringnya ia berdusta dan
menyamarkan. Dajjal keluar pada zaman munculnya al-Mahdi.
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “lalu Dajjal
diizinkan untuk keluar pada akhir zaman. Awalnya ia muncuk dalam
bentuk raja yang perkasa, lalu ia mengklaim kenabian,
lalu ia mengklaim ketuhanan. Orang-orang bodoh, dungu,
tidak berakal dan orang awam dari bani Adam mengikuti Dajjal.
13 Wazan mubalaghah: menunjukkan berlebih-lebihan atau sangat
sering
Akan menyelisih dan membantah Dajjal dari kalangan orang shalih
dan hizbullah yang bertakwa. Berangsur-angsur Dajjal mendatangi
berbagai negara, dari negara ke negara, dari benteng ke benteng, dari
daerah ke daerah, dari kota ke kota. Tidak tersisa negara satupun
melainkan Dajjal menginjakkan kakinya dengan kuda dan
pasukannya kecuali kota Mekkah dan Madinah.
Lama Dajjal tinggal di bumi yaitu 40 hari di mana satu hari
pertama lamanya seperti satu tahun. Satu hari berikutnya lamanya
seperti satu bulan. Satu hari berikutnya lamanya seperti satu Jumat
(pekan), lalu sisa hari-hari seperti hari-hari kita sekarang. Rata-
ratanya yaitu satu tahun dua setengah bulan.
Allah menciptakan Dajjal dengan kemampuan luar biasa
yang banyak. Ia akan menyesatkan siapa yang ia kehendaki di antara
makhluknya. Ia mengkokohkan orang-orang mukmin dan bertambah
keimananya dan hidayah mereka.
Nabi Isa bin Maryam ‘alahis salam turun dan menyebarkan
hidayah pada hari-hari (sezaman) dengan Dajjal yang menyebarkan
kesesatan. Berkumpul bersama nabi Isa orang-orang yang beriman.
Bergabung bersama hamba Allah yang bertakwa. Mereka berjalan
bersama Isa bin Maryam menuju/mencari Dajjal ke arah Baitul
Maqdis. Dajjal diserang oleh mereka. Nabi Isa menyusul/mengejar
Dajjal sampai pintu kota Ludd lalu membunuh Dajall dengan
tombak pendek/belati dan masuk/menusuknya. Nabi Isa berkata,
“Sesunguhnya tusukanku ini tidak akan meleset darimu. saat
Dajjal menghadapi Nabi Isa, ia meleleh/terurai sebagaimana garam
meleleh/terurai di dalam air. lalu ia berhasil mendapati Dajjal
dan membunuhnya dengan tombak kecil/belati di pintu kota Ludd.
Matinya Dajjal mendapat laknat dari Allah. Kejadian ini
sebagaimana ada dalam hadits-hadits shahih dari berbagai sisi
(Selesai nukilan perkataan Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab
‘Talkhis kisah Dajjal, ringkasan ini sangat bagus)
Nash-nash yang juga menunjukkan kejadian tentang Dajjal
dan fitnahnya yaitu bahwa Dajjal memiiliki permintaan yang
dikabulkan Allah, yaitu kemampuan yang jika ia perintahkan
langit agar turun hujan, maka hujan turun. jika ia perintahkan
bumi agar tumbuh, maka tumbuh yang bisa dimakan oleh ternak dan
manusia. Hewan-hewan ternak menjadi gemuk dan memiliki susu.
Di antara permintaan yang tidak dikabulkan dan ditolak oleh Allah
yaitu menimpa mereka tahun kering, tandus, kekurangan, kematian
ternak, kurangnya harta, buah dan banyak kematian. Dajjal akan
diikuti oleh semacam cahaya dari bumi seperti bagian atas/inti pohon
kurma. Dajjal juga akan membunuh seorang pemuda dan
memghidupkannya. Semua ini yaitu ujian/fitnah untuk menguji
hamba Allah di akhir zaman, maka banyak yang tersesat pada saat
itu.
Hal ini mudah bagi Allah, Allah akan
mengurangi/menghilangkan kedzaliman dan ketidakadilan tersebut
meskipun Dajjal memiliki berbagaimacam kekuatan luar biasa.
Tertulis di antara mata Dajjal “Kaafirun”. Apa yang dia lakukan
merupakan ujian bagi hamba-hambaNYa yang merupakan ujian
yang sangat bahaya/berat. Tidak ada yang bisa selamat melainkan
orang yang memiliki keimanan dan keyakinan sebab begitu besarnya
ujian dan fitnah Dajjal dan telah diperingatkan oleh para nabi kepada
umatnya. Yang paling kencang memberi peringatan kepada umatnya
yaitu nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam.
Dari abu Ubaidah bin Al-Jarrah radhiallahu ‘anhu ia berkata
bahwa ia mendengar Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ُهوُكُُرُذِْنأُ ِّنِِ
ِ
ا رو هُ رموْرق رلا َّج َّلدا رر رذْنأَ دْرق َّلَّ ِ
ا ٍحوُن ردعْر ب ٌّبِِر ن نْكُري مْرل هَُّ ن ِ
ا
“Tidak ada seorang pun nabi sesudah Nuḥ kecuali ia telah
memperingatkan kaumnya tentang Dajjal”, sebetulnya aku juga
memperingatkan kalian.”14
14 HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan
umatnya untuk berlindung dari fitnah Dajjal di setiap akhir shalat.
Dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رنمِ ْكُُدُ رحأَ رغرررف ا رذ نْمِ رو ر َّنَّر رجُ بِا رذرع نْمِ ٍعر برْأَ نْمِ ِ َّللَّبِِ ذْ َّو رعرتريْلرف رِخِ لأا دُِّه رشَّتلا
ِلا َّج َّلدا حِي ِ س رمْلا ِِّ رشْ نْمِ رو تِا رم رمْلا رو اريحْ رمْلا ةِرنتْفِ نْمِ رو ِبْْرقْلا بِا رذرع
“Jika salah seorang dari kalian telah selesai mengucapkan tasyahud
akhir maka hendaklah dia memohon perlindungan kepada Allah dari 4 hal
yaitu dari adzab Jahannam, adzab Qubur, fitnah kehidupan dan kematian
dan dari keburukan Al Masih Ad Dajjal”15
Hadits-hadits mencapai derajat mutawatir16 dari berbagai sisi
tentang tentang munculnya Dajjal, penjelasan fitnahnya dan perintah
agar berlindung darinya. Ahlu sunnah telah ijma’ akan turunnya
Dajjal di akhir zaman. Para ualam menyebut hal ini dalam
pembahasan aqidah. Barang siapa yang mengingkarinya, maka ia
telah menyelisihi dalil-dalil hadits yang mutawatir dan menyelisihi
ahlus sunnah wal jamaah. Tidaklah mengingkari hal ini melainkan
sebagian ahli bid’ah seperti khawarij, jahmiyah, sebagian mu’tazilah,
sebagian buku kontemporer yang dinisabatkan kepada orang yang
ahli ilmu. Mereka tidak bersandar pada hujjah untuk menolak nash-
nash mutawatir, namun mereka menolak dengan akal dan hawa nafsu
mereka. Yang semisal mereka ini tidak teranggap ungkapan dan
ucapan mereka.
Wajib bagi mukmin beriman dengan berita yang shahih dari
Allah dan rasul-Nya dan beraqidah dengan dalil-dalil. Hendaknya
jangan menjadi orang yang gambarannya sebagaimana firman Allah,
﴿ ُلُيوِْأرت مْ ِتِْْأر ي ا َّمرل رو هِمِْلعِبِ اوطُي ِيُُ مْرل ا رمبِ اوُب َّذرك لْر ب ﴾
15 HR. Ahmad dan Muslim
16 Mutawatir: Hadist yang diriwayatkan banyak sahabat.
"Mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya
dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya." 17
Tuntutan iman kepada Allah dan Rasul-Nya yaitu berserah
diri (percaya saja) dan beriman dengan apa yang datang dari Allah
dan Rasul-Nya. jika ia tidak beriman, maka ia termasul orang
yang mengikuti hawa nafsu dan tidak mendapat hidayah dari Allah.
Kami memohon kepada Allah ‘Afyah dan keselamatan dari
keraguan, kesyirikan, kekafiran, nifaq dan jeleknya akhlak. Semoga
Allah tidak menyimpangkan hati-hati kita sesudah memberikan
hidayah. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.
Turunnya Nabi Isa Bin Maryam
‘Alaihis Salam
Turunnya nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam telah ada
dalilnya dalam Al-Quran dan telah diberitakan oleh As-saadiqul
masduuq yang tidaklah berbicara dengan hawa nafsu, yaitu nabi kita
Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. Nukilan beritanya telah
mencapai derajat mutawatir dan ulama umat yang dahulu dan
sekarang telah ijma’ serta menganggap hal ini sebagai aqidah bagian
dari iman.
Al-Safariniy berkata, “Turunnya nabi Isa ‘alahissalam telah
tsabit dalam Al-Quran, sunnah dan ijma’ umat. Dalil dalam Al-Quran
yaitu firman Allah,
﴿ ِهِتوْ رم رلبْرق هِبِ َّ رنَمِؤْيُرل َّلَّ ِ
ا بِارتكِْلا لِهْأَ نْمِ نْ
ِ
ا رو ﴾
17 QS. Yunus: 39
Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman
kepadanya (Isa) sebelum kematiannya." [An-Nisa: 159]
yaitu beriman dengan nabi Isa sebelum kematian beliau, yaitu saat
turun dari langit pada akhir zaman, hingga jadilah agama saat ini
agama yang satu yaitu millah Ibrahim yang hanif dan berserah diri.”
Sampai perkataan beliau, “Adapaun dalil dari sunnah yaitu
pada shahihain dan yang lain-lain dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu
berkata bahwa Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِف رلِنْْر ي نْأَ َّنركشِويُرل ، هِدِريبِ سِِفْر ن ى ِ َّلَّا رو رسِِكْريرف ، لًَّدْرع اً ركَ رح ر ريَرْ رم نُْبا ُكُُي
رةر يزْجِْلا رع رضري رو ، رريِنْْخِْلا رلُتقْر ي رو ، ربيلِ َّصلا
“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin
Maryam akan turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau
akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti)."
Dalam riwayat muslim,
، رريِنْْلِخا َّنرلُتقْريرلو ، ربيلِ َّصلا َّن رسِِكْريرلرف ،لًَّدِاع اً ركَ رح ر ريَرْ رم نُبا َّنرلِنْْريرل ، ِ َّللَّاو
”Sungguh (’Isa) Ibni Maryam akan turun sebagai hakim yang ’adil,
lalu ia akan mematahkan salib, membunuh babi, dan membebaskan
jizyah...”.18
Muslim mengeluarkan hadits dari Jabir bin Abdullah
radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
18 HR. Muslim no. 155
:لاق .ةِ رماريقِْلا مِوْر ي رلَِ
ا رنْيِرهِا رظ ، ِّقِ رحْلا رلَرع رنوُْلِتارقُي ْتِِ َّمأُ نْمِ ةٌرفِئا رط لُا رزرت رلَّ
رلَرع ْكُُ رضعْر ب َّن ِ
ا ؛رلَّ :لُوْقُريرف ارنرل ِّلِ رص رلا رعرت : ْهُ ُيْْمِأَ لُوْقُريرف ،ر ريَرْ رم نُْب رسِْيعِ لُِنْْريرف
رمِ كْرت ؛ءُا ررمْأُ ضٍعْر ب رة َّملُأاْ هِذِ ره اِلله رة .
‘Senantiasa sekelompok dari umatku berjuang di atas kebenaran,
mereka akan tetap ada sampai hari Kiamat. ’Beliau bersabda, ‘Lalu ‘Isa bin
Maryam turun, pemimpin mereka berkata, ‘Kemarilah, shalatlah meng-
imami kami.’ Lalu dia berkata, ‘Tidak, sebetulnya sebagian dari kalian
yaitu pemimpin bagi sebagian yang lainnya sebagai kemuliaan yang Allah
berikan kepada umat ini.”’
Adapun dalil ijma’, umat telah ijma’ akan turunnya nabi Isa,
tidak ada ulama syariah yang menyelisihi hal ini. Yang mengingkari
yaitu dari golongan filsafat dan orang kafir atau orang yang tidk
teranggap perselisihannya.
Telah tetap ijma; umat bahwa nabi Isa akan turun dan
berhukum dengan syariat nabi Muhammad, bukanlah dengan syariat
sendiri yang dibawa saat turun dari langit walaupun nabi isa yaitu
nabi yang memiliki syariat sendiri. Nabi Isa akan bersifat
(menerapkan) syariat ini (syariat Islam). Nabi Isa menyerahkan
(mengikuti) urusan syariat kepada al-Mahdi. Al-Madhi yaitu di
antara sahabat dan pengikutnya sebagiamana semua sahabat Al-
Mahdi.
Syaikul Islam ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Nabi
Isa masih hidup dan berada di atas langit serta belum mati. Tatkala ia
turun, ia akan berhukum dengan Al-Quran dan sunnah, tidak
menyelisihinya.”
Beliau juga berkata, “Nabi Isa alaihis salam masih hidup. Hal
ini ada dalam As-Shahih bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda,
رريِنْْخِْلا لُُتقْر ي رو ربيْلِ َّصلا ُسِِكْريرف اطًسِقْمُ امًا رم
ِ
ا رو لًَّدْرع اً ركَ رح ر ريَرْ رم نُْبا ُكُُيْفِ لُِنْْر ي
رةر يزْجِْلا عُ رضري رو
‘Ibnu Maryam turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim
dan imam yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh
babi, dan meletakkan jizyah’.”
Dalam As-Shahih juga,
رو رقشْ رمدِ رق ْ رشْ ءِا رضيْربْلا ةِ ررارن رمْلا رلَرع لُِنْْر ي هَُّ نأَ رلا َّج َّلدا لُُتقْر ي
“Nabi Isa akan turun di menara putih di timur Dimasqus lalu
membunuh Dajjal.”
Manusia yang terpisah ruh dan jasadnya tidak turun jasadnya
dari langit, jika dihidupkan kembali maka ia akan bangkit dari
kuburnya.
Adapun firman Allah Ta’ala,
﴿ اورُرفرك رني ِ َّلَّا رنمِ ركرُِِّه رطمُ رو َّ رلَ ِ
ا ركعُفِا رر رو ركي ِِّف رورتمُ ِِّنِ ِ
ا ﴾
"sebetulnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir
ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari
orang-orang yang kafir." 19
Ayat ini bukan dalil bahwa beliau telah meninggal. jika
maksudnya kematian maka keadaan nabi Isa sebagiamana keadaan
semua mukmin. Allah akan mencabut ruhnya lalu naik ke
langit dan diketahai hal ini bukanlah kekhususan. Demikian juga
firman Allah,
﴿ ِِّه رطمُ رواورُرفرك رني ِ َّلَّا رنمِ ركرُ ﴾
19 QS. Ali ‘Imran: 55
“Serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir."20
jika ruh nabi Isa telah berpisah dari badannya maka
badannya masih ada di bumi sebagaimana badan/jasad para nabi dan
selain nabi.
Allah juga berfirman pada ayat yang lain,
﴿ .. ٍِّك رش يفِرل هِيفِ اوفُرلرتخْا رني ِ َّلَّا َّن
ِ
ا رو مُْهرل رهِّبِ ُ ش نْكِرل رو هُوبُرل رص ا رم رو هُوُلرترق ا رم رو
اًنيقِر ي هُوُلرترق ا رم رو ِّنِ َّظلا رعاربِّ ِتا لَّ ِ
ا ٍلْْعِ نْمِ هِبِ مُْهرل ا رم هُْنمِ ۞ ِهيْرل ِ
ا ُ َّللَّا هُ رعرف رر لْر ب ﴾
"..Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, namun (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. sebetulnya orang-orang yang berselisih paham
tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang
dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula)
yakin bahwa yang mereka bunuh itu yaitu Isa. namun (yang sebenarnya),
Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.”21
Firman Allah [ ِهيَْلِإ ُ هاللَّ ُهَعَفرَ] menjelaskan bahwa Allah telah
mengangikat badan dan ruh nabi Isa sebagaimana dalam As-shahih
bahwa nabi Isa akan turun dengan badan dan ruhnya. jika
maksud aayat yaitu kematian nabi Isa, maka bunyi konteksnya akan
berbunyi “mereka telah membunuh dan menyalibnya bahkan telah
mati.”
Oleh sebab itu berkata sebagian perkataan ulama [ َكيِ فوََتمُ]
yaitu mengangkat engkau, maksudnya mengangkat ruh dan
badanmu. Pendapat lain (lemah), mengambil semuanya (badan dan
ruh). Lafadz mewafatkan bukan maksudnya mewafatkan ruh tanpa
badan namun mewafatkan seluruhnya kecuali ada qarinah (tanda)
20 QS. Ali ‘Imran: 55
21 QS. An-Nisa: 157-158
yang mengecualikannya. Terkadang maksudnya yaitu wafat saat
tidur. Sebagaimana firman Allah,
رو لِيَّْللبِِ ْكُُاَّف رورتر ي ي ِ َّلَّا روهُ رو ِرار َّنَّلبِِ ْتُُحْ رر رج ا رم ُ رلْعْر ي
"Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia
mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari."
Al-Qadhi ‘Iyadh berkata, “Turunnya nabi Isa dan ia
membunuh Dajjal yaitu haq (benar), shahih menurut ahlus sunnah
dan hadits-hadits yang shahih. Akal tidak bisa (digunakan) untuk
menyangkalnya dan tidak ada syariat yang membatalkannya. Wajib
menetapkannya. Sebagian mu’tazilah, jahmiyyah dan yang sepakat
dengan mereka mengingkari hal ini. Mereka menyangka bahwa
hadits-hadits tersebut terbantahkan dengan firman Allah,
ريِّْْ يِبَِّنلا ر رتَا رخ رو
“(Rasulullah) yaitu penutup para nabi” 22
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يدِعْر ب َّبِِر ن رلَّ
“Tidak ada nabi sesudah ku”
Ijma’ kaum muslimin tidak ada nabi sesudah nabi kita
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan syariat beliau akan kekal sampai hari
kiamat dan tidak dihapus (mansukh). Ini yaitu pendalilan yang
batil, sebab maksud nabi Isa turun bukanlah turun sebagai nabi
dengan syariat yang menghapus syariat kita. Tidak ada hadits
maupun yang lainnya terkait dengan pendalilan seperti ini. Bahkan
ada beberapa hadits-hadits shahih sebelumnya dalam kitab iman
dan lain-lainnya bahwa nabi Isa turun sebagai hakim yang adil,
22 QS. Al-Ahzab: 40
berhukum dengan hukum syariat kita dan menghidupkan syariat kita
yang telah ditinggalkan oleh manusia.
Aku katakan (syaikh Shalih Fauzan), “Di zaman kita
sekarang, sebagian buku, orang bodoh dan ulama pertengahan
mengingkari turunnya nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka bersandar pada
akal dan pemikiran mereka dan mencela hadits-hadits shahih atau
mentakwil hadits tersebut dengan takwil yang batil. Wajib bagi
seorang muslim membenarkan apa yang telah diberitakan oleh nabi
shallallahu ‘alahi wa sallam dan apa yang shahih dari beliau dan
menjadi aqidah. sebab hal ini merupakan bagian dari iman terhadap
hal ghaib yang Allah dan Rasul-Nya telah beritahukan kepada kita.”
As-Safariny rahimahullah berkata, “Nabi ia akan
mengakui/menterapkan syariat nabi kita Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, sebab beliau yaitu Rasul umat ini. Nabi Isa bisa
jadi tahu hukum-hukum syariat kita dengan perintah/ilmu dari Allah
saat beliau berada di langit sebelum turun.”
Ia berkata, “Sebagian ulama menyangka bahwa turunnya
nabi Isa bin Maryam ‘alahi wa sallam akan
mengangkat/menghapuskan beban taklif ibadah. Hal ini
terbantahkan dengan berita/hadits yang datang bahwa nabi Isa akan
menerapkan hukum-hukum syariat dan menghidupkan kembali,
sebab syariat kita yaitu syariat terakhir. Nabi kita Muhammad
shallallahu ‘alahi wa sallam yaitu rasul terakhir. Dunia tidak tersisa
melainkan tanpa beban taklif ibadah, sebab masih adanya dunia ini
menuntut adanya beban taklif ibadah, sampai waktu di mana tidak
dikatakan di atas bumi “Allah, Allah”. Hal ini disebutkan oleh Al-
Qurthubi dalam tadzkirahnya.”
Ia berkata, “Adapun lama waktu tinggal di bumi dan
wafatnya, ada hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari At-
Thabrani dan Ibnu ‘Asakir bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda,
نُْبا رسِْيعِ لُِنْْر ي ًةرن ر س ريْْعِر برْأَ سِاَّنلا ْفِِ ثُكُمْريرف ،ر ريَرْ رم
“Nabi Isa bin Maryam lalu tinggal bersama manusia selama
40 tahun.”
Dari riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Abu Daud, Ibnu
Jarir dan Ibnu Hibban bahwa nabi Isa tinggal selama 40 tahun
lalu wafat, dishalatkan oleh kaum muslimin dan
menguburkannya di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Keluarnya Ya’juj & Ma’juj
Kita akan membahas mengenai Ya’juj dan Ma’juj sesuai
dengan petunjuk Al-Quran dan Sunnah Rasul-Nya dari hadits yang
agung, sebab beriman dan beraqidah dengan hal ini wajib bagi
muslim.
Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj telah tetap dalam Al-Quran,
Sunnah dan Ijma’ umat. As-Safariniy menyebutkan hal ini,
Adapun dalil dari Al-Quran, firman Allah Ta’ala,
﴿ جُوجُْأر ي تْ رحتُِف ا رذ ِ
ا َّتَّ رح ربر رتَقْا رو . رنوُلسِْنر ي بٍ رد رح ِّ ِكُ نْمِ ْهُ رو جُوجُْأ رم رو
ْنمِ ٍ رلةفْرغ فِِ اَّنكُ دْرق ارنر لْي رو ريَ اورُرفرك رني ِ َّلَّا رُا رصْبأَ ةٌ رصخِا رش رهِِ ا رذ ِ
ارف ُّق رحْلا دُْع روْلا
ريْمِلِا رظ اَّنكُ لْر ب ا رذ ره ﴾
"Hingga jika dibukakan (dinding) Ya'juj dan Ma'juj, dan
mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah
dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba
terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai,
celakalah kami, sebetulnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan
kami yaitu orang-orang yang zalim.”23
Demikian juga firman Allah mengenai kisah Dzulqarnain,
﴿ ( اًبرب رس رعربْتأَ َّثُُ92 رلَّ امًوْرق ا رم ِنَِّودُ نْمِ رد رج رو نِْي َّد َّسلا ريْْر ب رغرلر ب ا رذ ِ
ا َّتَّ رح )
رق رنوُهرقفْر ي رنودُ ركَري( لًَّوْ93 رنودُسِفْمُ رجوجُْأ رم رو رجوجُْأر ي َّن ِ
ا ِيْْر ن ْ رقْلا ا رذ ريَ اوُلارق )
( ا ًّد رس مُْ رنَّْير ب رو ارنر نيْر ب رلرع ْ رتَ نْأَ رلَرع اجًرْ رخ ر رلَ لُ رع ْ رنَ لْرهرف ضِرَْلْأا فِِ94 ا رم رلارق )
ْير ب لْ رعجْأَ ةٍ َّوقُبِ نِِوُنيعَِأرف ٌيْْ رخ ِِّبِ رر هِيفِ ِِّنَّّك رم ( امًدْ رر مُْ رنَّْير ب رو ْكُُرن95 ررربزُ نِِوُتر أ )
رلارق ارً رنَ ُ رلرع رج ا رذ ِ
ا َّتَّ رح اوخُفُْنا رلارق ِيْْرف رد َّصلا ريْْر ب ى روا رس ا رذ ِ
ا َّتَّ رح دِيدِ رحْلا
( ارًطْقِ هِيْرلرع غِْرْفأُ نِِوُتر أ96 ًبقْر ن ُ رلَ اوعُا رطرت ْ سا ا رم رو هُورُرهظْر ي نْأَ اوعُا رطسْا ا رمرف ) ا
(97 ِِّبِ رر دُْع رو رن ركَ رو رء َّكَ رد ُ رلرع رج ِِّبِ رر دُْع رو رءا رج ا رذ ِ
ارف ِِّبِ رر نْمِ ةٌرحْْ رر ا رذ ره رلارق )
( اًّق رح98 ْهُارنعْ رم رجرف رِو ُّصلا فِِ رخفُِن رو ضٍعْر ب فِِ جُومُر ي ذٍِئ رموْر ي مُْه رضعْر ب ارنكْ رررت رو )
اعً ْ رجَ ﴾ (99)
“lalu dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga
jika dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di
hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti
pembicaraan. Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sebetulnya Ya’juj dan
Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka
dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu
membuat dinding antara kami dan mereka? ”Dzulkarnain berkata: “Apa
yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya yaitu lebih
baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku
membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-
potongan besi. ”Hingga jika besi itu telah sama rata dengan kedua
(puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu). ”Hingga
jika besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah
23 QS. Al-Anbiya 96-97
aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu. ”
Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula)
melobanginya. Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) yaitu rahmat dari
Tuhanku, maka jika sudah datang janji Tuhanku, Dia akan
menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu yaitu benar. ”Kami
biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain,
lalu ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu
semuanya.24 ”
Dinding ini terbuat dari besi di antara dua gunung, dibangun
oleh Dzulqarnain, lalu jadilah satu dinding penyekat yang
mengurung mereka (Ya’juj dan Ma’juj) yang berbuat kerusakan di
muka bumi, mengganggu manusia dan merusak bumi. jika telah
datang waktunya maka dinding akan hancur, Allah jadikan rata
dengan bumi. Ini yaitu janji Allah yang pasti terjadi. jika telah
hancur, mereka akan keluar menuju manusia dengan bergelombang-
gelombang dan berjalan dengan cepat dengan setiap kelompok,
lalu ini tanda ditiupnya sangkakala sudah semakin dekat.
Adapun dalil dari sunnah, dalam shahih Muslim dari hadits
Nawwas bin Sam’an radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
رلا َّج َّلدا ِلِتْرق ردعْر ب مِ رلَ َّسلا هِيْرلرع ر ريَرْ رم نِْبا رسِْيعِ رلَِ
ا حِِوُْي رلَا رعرت رالله َّن ِ
ا ْ ِّنِِأَ :
ردري رلَّ ْلَِ ادًاربعِ تُجْ ررخْأَ دْرق ،رِوْ ُّطلا رلَِ
ا يْدِاربعِ زْ ِّرِ رحرف ،مْهلِارتقِبِ دٍ رحلَأ نِا
ُالله ثُرعبْر ي رو رلَرع مُْهُلِئا روأَ ُّرمُريرف ، رنوُْلسِْنر ي بٍ رد رح ِّ ِكُ نْمِ ْهُ رو رجوْجُْأ رم رو رجوْجُْأر ي
،ءٌا رم ةً َّر رم هِذِربِِ رن ركَ دْرقرل : رنوُْلوْقُريرف ْهُرُخِ أ ُّرمُر ي رو ،اريَْفِ اـ رم رنوُْب رشْْريرف ، رةَّ ي ربْْ رط ةِ ريْْ ربُُ
رسِْيعِ اِلله ُّبِِر ن ُ رصْْيُُ رو نْمِ ا ًيْْ رخ ْهِدِ رحلَأ رِوَّْثلا سُْأ رر رنوْكُري َّتَّ رح ،هُُبا رصْْأَ رو
ٍرارنْيدِ ةِر ئامِ
24 QS. Al Kahfi: 99-92
“saat Allah mewahyukan kepada ‘Isa sesudah ia membunu Dajjal,
‘sebetulnya Aku telah me-ngeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada
seorang pun dapat mengalahkan-nya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-
Ku ke gunung Thur, lalu Allah mengutus Ya’-juj dan Ma’-juj, mereka
datang dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka
melewati danau Tha-bariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang
belakangan dari mereka berkata, ‘Di danau ini dulu pernah ada airnya. ’
Nabiyullah ‘Isa dan para Sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu
kepala seekor sapi lebih berharga dibandingkan seratus dinar milik salah seorang
dari kalian. ”
Dalam Hadits Hudzaifah riwayat At-Tabraniy,
سِدِقْ رمْلا تِْير ب رو ةِرنْيدِ رمْلا رو رةَّك رم نْمِ اُلله مُْهعُرنمْر ي رو
“Allah mencegah mereka mendatangi Mekkah, Madinah dan Baitul
Maqdis”
An-Nawawi menjelaskan, “Mereka yaitu dari keturunan
Adam menurut pendapat mayoritas ulama”
Ibnu Katsir berkata, “Ijma’ bahwa mereka anak keturunan
Yafits bin Nuh ‘alahis salam”
As-Safariny berkata, “Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Ya’juj
dan Ma’juj yaitu dua kelompok dari bangsa At-Turk dari anak-cucu
Adam. lalu beliau berkata bahwa mereka dari anak-cucu nabi
Nuh dari keturunan Yafits, bapak bangsa At-Turk.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitahukan akan
dekat waktu keluarnya mereka dan mengingatkan akan mereka. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam As-Shahihain dari Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa beliau bersabda,
ِهذِ ره لُْثمِ رجوجُْأ رم رو رجوجُْأر ي مِدْ رر نْمِ رموْريْلا رحتُِف
“Hari ini dinding penghalang Ya’-juj dan Ma’-juj telah terbuka
seperti ini.” (Beliau melingkarkan kedua jarinya; ibu jari dan telunjuknya)”
34
Dalam as-Shahihain dari hadits Zainab binti Jahsy bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di sisinya lalu
terbangun dalam keadaan wajah memerah dan mengatakan,
رموْريْلا رحتُِف ، ربر رتَقْا دِرق ٍِّ رشْ نْمِ بِ رر رعْلِل لٌْي رو ،اُلله َّلَّ ِ
ا ر رلَ
ِ
ا رلَّ رجوْجُْأر ي مِدْ رر نْمِ
تُْنبِ بُر نْي رز تْرلارقرف )اريَْلِرت تَِِّ لاو رماربِْ ِ
لَّاْ هِعِربصْ ِ
بِ رقَّل رح رو( هِذِ ره لُْثمِ رجوْجُْأ رم رو
رثُُرك ا رذ
ِ
ا ،مْ رعر ن : رلارق ؟ رنوْحُلِا َّصلا ارنيْفِ رو ُلِِْنَُّأَ اِلله رلوْـسُ رر ريَ :تُْلقُرف :شٍحْ رج
ُثرب رخْلا.
“Laa ilaaha illallaah, celakalah orang Arab sebab kejelekan telah
dekat, hari ini dinding penghalang Ya’-juj dan Ma’-juj telah terbuka seperti
ini. ”(Beliau melingkarkan kedua jarinya; ibu jari dan telunjuknya). Zainab
binti Jahsy berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan
binasa sementara di antara kami masih ada orang-orang yang shalih? ’
Beliau menjawab, ‘Ya, jika kejelekan merajalela. ”’
Adapun sifat dan bentuk badan mereka, Ibnu Katsir
menjelaskan,