Jumat, 03 Januari 2025

akhir zaman menurut islam 1



Hari akhir/kiamat didahului oleh kejadian-kejadian yang 

menunjukkan akan dekatnya waktu terjadi kiamat yang disebut 

dengan “tanda-tanda kiamat”. Bersesuaian dengan hal ini, kami akan 

sebutkan beberapa kejadian yang paling penting/menonjol, sebab  

beriman dengan hal ini wajib dan merupakan inti dari aqidah. 

Allah berfirman, 

﴿  ُر رمرقْلا َّق رشْنا رو ةُرعا َّسلا تِر ب ر رتَقْا  ﴾  

“Telah dekat datangnya saat itu (kiamat) dan telah terbelah 

bulan..”1 

Allah juga berfirman, 

﴿  رءا رج دْرقرف ۖ ةًرتغْر ب مُْ ريَتِْأرت نْأَ رةرعا َّسلا َّلَّ ِ

ا رنورُظُنْر ي لْرهرفارهطُا رشْْأَۚ  ا رذ ِ

ا مُْهرل ٰ َّنََّأرف 

 ُْها رركْذِ مُْتْْ رءا رج  ﴾  

“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat 

(yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, sebab  

sebetulnya  telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi 

mereka kesadaran mereka itu jika  Kiamat sudah datang?”2 

 

1 QS. Al-Qamar: 1 

2 QS. Muhammad: 18

 

yaitu telah datang tanda dan cirinya. Bentuk tunggal dari 

“Asyraatun” yaitu  “Syaratun” artinya yaitu tanda 

Al-Baghawi menjelaskan, 

“Diutusnya Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yaitu  salah 

satu tanda-tanda kiamat” 

Allah berfirman, 

﴿  بٌيِررق رةرعا َّسلا َّلرعرل ركيِردُْي ا رم رو ﴾  

“Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?”3 

Allah juga berfirman, 

﴿  رنورُعُشْر ي رلَّ ْهُ رو ةًرتغْر ب مُْ ريَتِْأرت نْأَ رةرعا َّسلا َّلَّ ِ

ا رنورُظُنْر ي لْ ره ﴾  

"Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada 

mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.”4 

sebab  dekatnya waktu hari kiamat, Allah menyebutnya dengan 

“seperti besok”. Allah berfirman, 

﴿  دٍرغلِ تْ رم َّدرق ا رم سٌفْر ن رْظُنْرتْل رو ﴾  

"Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya 

untuk hari esok (akhirat)."5 

hari esok yaitu  hari sesudah  hari ini. 

Allah berfirman,  

﴾ ادًيعِر ب هُر نوْ ررري مُْ َّنَّ ِ

ا ۞ ابًيِررق هُا رررن رو  ﴿ 

 

3 QS. Asy-Syura: 17 

4 QS. Az-Zukhruf: 66 

5 QS. Al-Hasyr:18 


 

"sebetulnya  mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil). 

Sedangkan Kami memandangnya dekat (mungkin terjadi).”6 

At-Tizmidzi meriwayatkan dan menshahihkan hadits dari 

Anas secara marfu’, 

، ِيْْرتارهرك ةُرعا َّسلا رو رنَأَ تُْثعُِب 

“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” 

Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah 

Dalam shahihain, dari riwayat Ibnu Umar secara marfu’, 

 سِمْ َّشلا بِرِغْ رم رلَِ

ا ِصْْ رعْلا ةِ رلَ رص نْمِ مِ رملُأا رنمِ ْكُُرلبْرق رضَرم نْ رميْفِ ُكُُُل رجأَ ا رمَّ ن ِ

ا 

“Sseungguhnya akhir masa kalian jika  dihitung dari umat-umat 

sebelum kalian yaitu  dari shalat ashar sampai dengan tenggelamnya 

matahari.” 

 

Dalam riwayat yang lain, 

 بِورُُغ رلَ

ِ

ا ِصْْ رعْلا ةِ رلَ رص ريْْر ب ر ركَم مِ رملُأا رنمِ ْكُُرلبْرق رفرل رس اريمفِ ْكُُؤُارقر ب ا رمَّ ن ِ

ا

 سِمْ َّشلا 

“sebetulnya  bagian kalian terhadap apa yang telah terdahulu 

dari umat-umat sebelum kalian laksana antar shalat Ashar sampai 

terbenamnya matahari.”7 

Perkara dan urusan hari kiamat sangat dahsyat. Perhatian 

untuk urusan hal ini lebih besar dibandingkan  yang lainnya, oleh sebab  

itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak penjelasan 

tentang hari kiamat dan tanda-tandanya. Beliau menjelaskan tentang 

fitnah-fitnah yang terjadi (menjelang hari kiamat) dan 

 

6 QS. al-Ma’arij: 6-7 

7 HR. Bukhari 


 

memperingatkan umat serta mewanti-wanti agar bersiap-siap akan 

datangnya hari kiamat. 

Adapun waktu datangnya kiamat, hanya Allah saja yang tahu 

dan menyembunyikannya dari hamba-hambaNya untuk 

kemashlahatan mereka, agar mereka selalu bersiap-siap. 

Sebagaimana Allah menyembunyikan waktu ajal kematian dari 

setiap jiwa. Agar mereka senantiasa bersiap-siap dan menunggu serta 

tidak bermalas-malasanya dalam beramal 

As-Safaariniy berkata, 

“Ketahuilah bahwa tanda-tanda kiamat terbagi menjadi tiga, 

[pertama] tanda yang nampak lalu berakhir yaitu tanda-tanda yang 

jauh (telah lewat). [kedua] tanda yang nampak lalu tidak berakhir 

bahkan senantiasa bertambah. [ketiga] tanda yang besar yang 

langsung diikuti oleh kiamat (kubra) yaitu kejadian-kejadian yang 

berturut-turut seperti mahkota yang terputus susunannya.  

PERTAMA: yaitu yang muncul lalu  berakhir, di 

antaranya: 

• Diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kematian beliau 

dan penaklukan baitul maqdis. 

• Pembunuhan amirul mukminin Ustman bin Affan radhiallahu 

‘anhu, Hudzaifah berkata: “Awal dari fitnah yaitu  

terbunuhnya Utsman”, lalu  ia menyebutkan 

peperangan yang terjadi di antara sesama kaum muslimin 

sesudah nya (pembunuhan Ustman), lalu munculnya firqah 

sesat seperti khawarij dan Rafidah. Beliau melanjutkan 

menyebutkan munculnya beberapa dajjal (kecil) pendusta, 

semuanya mengaku sebagai nabi. 

• Hilangnya kerajaan Arab (sebagaimana diriwayatkan 

Tirmidzi) 

• Banyak/melimpahnya harta (Diriwayatkan Bukhari & 

Muslim) 


 

• Banyaknya terjadi gempa, gerhana, korupsi dan tuduhan 

dusta & pencemaran nama baik  

Dan lain-lainnya sebagaimana yang diberitakan oleh Nabi 

shallallahu ‘alaihi wa sallam dari tanda-tanda yang muncul, berlalu 

lalu  berakhir (hilang) 

KEDUA: tanda-tanda pertengahan 

Yaitu tanda yang muncul dan tidak berakhir bahkan 

bertambah dan terus bertambah. Tanda kedua ini sangat banyak. di 

antaranya: 

• Sebagaimana Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

 سِاَّنلا رد رعسْأَ رنوكُري َّتَّ رح ةُرعا َّسلا مُوقُرت رلَّ ٍعركُل نُْبا عُركُل اريْن ُّلدبِِ  

“Kiamat tidak akan terjadi hingga orang yang paling bahagia 

dengan kehidupan dunia yaitu  Luka’ bin Luka’.”  

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Ad-

Dhiya’ Al-Maqdisi dari hadits Hudzaifah radhiallahu ‘anhu bahwa 

makna “Luka’” yaitu  hamba yang bodoh/dungu dan hina. 

Maksudnya yaitu  kiamat tidak akan terjadi sampai orang yang hida 

dan dungu menjadi pemimpin manusia. 

• Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

 ِبا َّصلا نٌا رمرز سِاَّنلا رلَرع تِِْأر ي ِرمْ رجْلا رلَرع ضِبِارقْل ركَ هِِنيدِ رلَرع مْيَِفِ رُ  

“Akan datang kepada manusia suatu masa, yang mana pada masa 

itu seorang yang bersabar diantara mereka demi agamanya seperti orang yang 

menggenggam bara api.”8 

• Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 


 

 ِدجِا رس رمْلا فِِ سُاَّنلا رهَاربرتر ي َّتَّ رح ةُرعا َّسلا مُوقُرت رلَّ 

“Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia bangga dalam 

(kemegahan) masjid.”9 

• Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

 ٌلاَّجُُ دٌاربعِ نِا رم َّزلا رِخِ أ فِِ نُوْكُيِ ةٌرق رسرف ءٌا َّرُق رو  - قٌا َّسُف ِظفْرل فِِ رو  

“Akan ada pada akhir zaman nanti para budak yang dungu dan 

para pembaca Al-Qur’an yang fasiq.”10 

• Ditampakkan hilal pada waktu terbit (bulan), dikatakan: 

dalam jangka waktu dua malam sebab  mengelembung dan 

besarnya. Diriwayatkan oleh At-Tabhrani dari Ibnu Mas’ud, 

لةهألأا خافتنا ةعاسلا طاشْأ  نم 

“Di antara tanda kiamat yaitu  menggelembungnya dan besarnya 

hilal.” 

Dengan dengan “Al-Khaa’ Al-Mu’ajjamah” yang artinya 

begitu besarnya. Dalam riwayat lain dengan huruf “jiim” 

• Dijadikan masjid-masjid sebagai jalan 

• Dalam hadits Bukhari dari hadits Anas radhiallahu ‘anhu ia 

berkata, “Maukah aku ceritakan sebuah hadits yang telah aku 

dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tidak 

akan ada seorangpun yang menceritakannya selainku? Aku 

mendengar Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

 

9 HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban, Ibnu Majah dari hadits 

Anas 

10 HR. Abu Nu’aim dan Hakim dari hadits Anas 

 

 

 ْنمِ َّن ِ

ا  ُثُُكْري رو ، رنَّ ِّزِلا ُثُُكْري رو ،لُْه رجْلا ُثُُكْري رو ، ُلْْعِْلا رعرف ْ ُي نْأَ ةِرعا َّسلا طِا رشْْأَ

 ُ ِِّيِّّقلرا ةٍأَ ررمْا ريْْسِمْ رخلِ نُوْكُري َّتَّ رح ؛ءُا رسِّ نِلا ُثُُكْري رو ،لُا رجِ ِّرلا ُّلقِر ي رو ،رِمْ رخْلا بُ ْشُْ

 ُدحِا روْلا 

 “sebetulnya  termasuk tanda-tanda terjadinya hari kiamat 

yaitu  diangkatnya ilmu, banyaknya kebodohan, tesebarnya zina, 

banyaknya peminum khamr, sedikitnya laki-laki, banyaknya perempuan 

hingga perbandingan antara laki-laki dan perempuan yaitu  50:1.” 

• Dalam Shahih Bukhari dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 

‘anhu, 

 ٌّبِِا ررعْأَ هُ رءا رج رموْرقْلا ثُ ِ ِّدريُُ سٍلِجْ رم فِِ لْسو هيلع الله لَص ُّبَِِّنلا ا رمرنْير ب رلارق

 ْعر ب رلارقرف ،ثُ ِِّدريُُ لْسو هيلع الله لَص ِ َّللَّا لُوسُ رر رضَرمرف ةُرعا َّسلا رتَّ رم رلارقرف ضُ

 رضَرق ا رذ

ِ

ا َّتَّ رح ،عْ رمسْر ي مْرل لْر ب مُْهضُعْر ب رلارق رو ، رلارق ا رم رهِ ركرف ، رلارق ا رم رع ِ رسَ مِوْرقْلا

 رلارق هُرثيدِ رح"  ةِرعا َّسلا نِرع لُِئا َّسلا ـ هُا ررأُ ـ رنْيأَ".  ِ َّللَّا رلوسُ رر ريَ رنَأَ ا ره رلارق. 

 رلارق" ا رملَأا تِ رع ِِّيضُ ا رذ ِ

ارف رةرعا َّسلا رِظِرتْنارف ةُر ن   

“saat  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di suatu majelis 

sedang berbicara dengan suatu kaum, datanglah seorang kampung (arab 

badui) dan berkata, ‘Kapankah kiamat itu?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi 

wa sallam terus berbicara, lalu sebagian kaum berkata, ‘Beliau mendengar 

apa yang dikatakan olehnya, namun beliau benci apa yang dikatakannya 

itu.’ Dan sebagian dari mereka berkata, ‘Beliau tidak mendengarnya.’ 

Sehingga, saat  beliau selesai berbicara, maka beliau bersabda, ‘Di manakah 

gerangan orang yang bertanya tentang kiamat?’ Ia berkata, ‘Inilah saya, 

wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘jika  amanah itu telah disia-siakan, 

maka nantikanlah kiamat.’ Ia berkata, ‘Bagaimana menyia-nyiakannya?’ 

Beliau bersabda, ‘jika  perkara (urusan) diserahkan kepada selain 

ahlinya, maka nantikanlah kiamat.” 

 

KETIGA: Tanda kiamat yang merupakan tanda besar/tanda 

kiamat kubra yang diikuti oleh terjadinya kiamat kubra. 

Yaitu munculnya Mahdi, munculnya Al-Masih Ad-Dajjal, 

turunnya nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam, keluarnya Ya’juj wa 

Ma’juj, hancurnya ka’bah, munculnya asap (dukhan), diangkatkan 

Al-Quran, terbitnya matahari dari arah barat, keluarnya dabbah 

(binatang melata yang bisa berbicara), munculnya api dari Qa’r 

‘Adan, ditiupnya sangkakala dengan tiupan yang mengejutkan dan 

(diikuti) tiupan yang membuat manusia mati/pingsan, lalu  

hancurnya semesta dan tiupan hari kebangkitan dan berkumpul. 

Intinya,  kejadian hari kiamat sangatlah dahsyat, sedangkan 

kita dalam keadaan lalai. Sungguh sebagian tanda-tanda kiamat telah 

banyak muncul. Kita memohon kepada Allah agar mengkokohkan 

kita di atas agama-Nya, mematikan kita dalam keadaan islam dan 

menjaga kita dari kejelekan fitnah yang nampak dan tersembunyi. 

Hal ini merupakan tanda kenabian dan mukjizat Rasulullah 

shallallahu ‘alahi wa sallam, beliau memberitahu tentang kejadian-

kejadian di masa akan datang yang Allah beritahukan kepada beliau. 

Hal tersebut terjadi sebagaimana yang beliau beritakan. Hal ini dapat 

menguatkan iman seorang hamba. Berita dari Rasulullah shalllallahu 

‘alahi wa sallam ini merupakan rahmat kepada manusia agar mereka 

waspada, bersiap-siap dan memahami perkaranya. Shalawat dan 

salam kepada Nabi yang mulia ini yang telah menyampaikan 

informasi yang sangat jelas dan kami sebagai saksi dalam hal ini. 

Tanda yang pertama-tama kali muncul (urutannya): 

Munculnya Mahdi, keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa dan 

kejadian-kejadian yang mengikutinya. 

 

 

Munculnya Al-Mahdi 

Telah kami sebutkan sebelumnya tanda-tanda kiamat kubra 

secara umum, sekarang kami akan jelaskan secara rinci, tanda yang 

pertama yaitu  munculnya al-Madi. 

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu ia berkata, 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

 َّتَّ رح رُهْ َّلدا بُ رهذْر ي رلَّ رو مُ َّيََلْأا ضِِرقنْرت رلَّ ؛تِِْير ب لِهْأَ نْمِ لٌجُ رر رب رررعْلا ُلِِمْر ي 

 يِسَْاِ هُ ُسَْاِ ئُطِا روُي 

“Tidak akan habis hari-hari dan tidak akan pergi waktu, sampai 

nanti suatu saat  Arab (maksudnya, Islam) akan dipegang oleh seorang dari 

Ahli Baitku, di mana namanya sama dengan namaku.”11 

As-Safariniy berkata, “Sungguh banyak riwayat dan atsar 

terkait dengan Al-Mahdi” 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Hadits-hadits yang 

digunakan untuk berhujjah mengenai Al-Mahdi yaitu  hadits-hadits 

yang shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ahmad 

dan lain-lain.” 

Nama Al-Mahdi yaitu  Muhammad bin Abdullah dari 

keturunan Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Ia akan 

muncul pada akhir zaman yang pada saat ini bumi telah terpenuhi 

oleh kedzaliman dan kecurangan, lalu  beliau menggantinya 

dengan keadilan. 

As-Safariniy berkata, “Banyak pendapat terkait dengan Al-

Mahdi, sampai-sampai dikatakan (pendapat lemah) bahwa tidak ada 

Al-Mahdi melainkan nabi Isa itu sendiri. Yang benar yaitu  Al-

Mahdi itu berbeda dengan Nabi Isa. AL-Mahdi akan muncul sebelum 

 

11 HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi 


 

turunnya nabi Isa ‘alahis salam. Banyak riwayat terkait dengan 

munculnya al-Mahdi sampai-sampai mencapai derajat mutawatir 

secara makna dan telah tersebar (masyhur) di kalangan ulama 

sunnah, mereka menganggap ini masalah aqidah.” 

Aku (Syaikh Shalih Al-Fauzan) katakan, “Manusia terbagi 

menjadi dua golongan yang ekstrim dan satu golongan pertengahan” 

Golongan ekstrim pertama: mereka mengingkari munculnya 

al-Mahdi, misalnya pada beberapa buku di zaman ini yang penulisnya 

tidak memiliki pengetahuan terhadap nash-nash dan perkatan ahli 

ilmu. Mereka hanya bersandar kepada logika dan akal mereka saja 

Golongan ektrim kedua: mereka yang ghuluw (berlebih-

lebihan) terhadap al-Mahdi seperti beberapa kelompok sesat, sampai-

sampai mereka menganggap pemimipin mereka yaitu  al-Mahdi 

yang ditunggu-tunggu. Kelompok Rafidhah mengklaim bahwa al-

Mahdi yaitu  imam mereka yang ditunggu-tunggu munculnya dari 

daerah As-Sirdaab. Mereka menamakannya dengan Muhammad bin 

Al-Hasan Al-Askariy. Masuk di Sirdab anak kecil yang masih kecil 

sejak lebih dari 500 tahun, mereka menunggu munculnya. Kelompok 

Al-Fatimiyyah menyangka bahwa pemimpin mereka yaitu  al-

Mahdi. Semua mereka yang berkeinginan untuk berkuasa dan 

mendominasi, mereka akan berdusta dengan mengklaim Al-Mahdi 

yang ditunggu-tunggu. Sebagaimana mereka yang ingin melakukan 

tipu muslihat dan tipu daya dari kelompok sufiyyah yang mengklaim 

bahwa mereka yaitu  ahlul bait dan mereka yaitu  sayyid. 

Adapun kelompok pertengahan terkait dengan Al-Mahdi, 

mereka yaitu  ahlus sunnah wal jamaah. Mereka menetapkan akan 

munculnya Al-Mahdi sesuai dengan nash-nash yang shahih, terkait 

dengan namanya, nama bapaknya, nasabnya, sifat-sifatnya, waktu 

keluarnya. Mereka tidak melampui batas dari penjelasan hadits-

hadits terkait hal ini. Munculnya al-Mahdi memiliki tanda-tanda yang 

akan mendahuluinya sebagaimana yang telah disebutkan oleh ahli 

ilmu.  


Sampai pada perkataan (dari perkataan As-Safariny), telah 

banyak riwayat dari sahabat dan selain mereka dengan riwayat yang 

banyak, demikian juga dari Tabi’in sesudah  mereka yang memberikan 

informasi/ilmu yang telah pasti terkait hal ini. Beriman dengan 

munculnya al-Mahdi yaitu  wajib. Sebagaimana telah ditetapkan 

oleh ahli ilmu dan tertulis dalam kitab-kitab ahlu sunnah wal jamaah. 

lalu  As-Safariny berkata dalam penjelasan sirahnya, 

“Ahli Ilmu berkata bahwa Al-Mahdi akan beramal sesuai dengan 

sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia tidak 

membangunkan orang yang tidur. Berperang membela sunnah. 

Tidaklah ia biarkan sunnah melainkan telah ia tegakkan kembali. 

Tidaklah membiarkan bid’ah melainkan ia hapus. Ia menegakkan 

agama di akhir zaman sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam 

menegakkan agama. Ia menghancurkan salib dan membunuh babi. 

Mengembalikan kepada kaum muslimin kenikmatan dan persatuan 

mereka. Memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya 

dipenuhi oleh kedzaliman dan ketidakadilan.” 

Ia juga berkata mengenai sifat Al-Mahdi, “lalu  muncul 

laki-laki dari ahli bait Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Al-Mahdi 

yang bagus sirahnya (jalan hidupnya). Ia akan memerangi kota Kaisar 

Romawi. Ia yaitu  pemimpin terakhir dari umat Muhammad 

shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia muncul pada zamannya Dajjal dan 

zaman turunnya nabi Isa bin Maryam.” 

Ia berkata, Syaikh Mar’iy menukil dari kitab beliau 

“Fawawidul fikri” dari Abu Al-Hasan Muhammad bin Al-Hasan ia 

berkata, “Telah banyak (mutawatir) dan tersebar hadist yang 

diriwayatkan dari Al-Mustafa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam 

mengenai munculnya Al-Mahdi. Ia berasal dari ahli bait Rasulullah 

shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia akan menjadi raja selama tujuh tahun. 

Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan. Ia muncul bersamaan 

waktunya dengan turunnya nabi Isa dan ia akan membantu Nabi Isa 

untuk membunuh Dajjal di Bab Ludd di tanah Palestina. Ia akan 

menjadi imam shalat umat ini dan Ia shalat bermakmum di 

belakangnya, yaitu satu shalat dan shalat itu yaitu  subuh.” 

Demikianlah berita mengenai al-Mahdi yang diberitakan oleh 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau menjelaskan sifat-

sifat yang bisa membedakan (menjadi ciri khas) dan beliau 

menjelaskan ciri-ciri waktu munculnya serta sirah al-Mahdi (kisah 

hidupnya di dunia). Sebagian kelompok yang sesah al-Mahdiyyah 

mengklaim munculnya waktunya lebih awal, namun  sifat al-Mahdi 

tidak bersesuaian dengan mereka. Mereka hanya ingin menipu dan 

memanfaatkan klaim mengenai Al-Mahdi untuk kepentingan khusus 

mereka saja, lalu Allah tampakkan kedustaaan mereka dan 

mempermalukan kebatilan mereka. Tidak perlu heran, sebab  

sebagian orang ada yang mengaku-ngaku menjadi Nabi dan berdusta 

atas nama Allah. Allah berfirman, 

 ٌء ْ رشَ هِيْرل ِ

ا رحوُي مْرل رو َّ رلَ ِ

ا رحِِوأُ رلارق وْأَ بًِذِرك ِ َّللَّا رلَرع ىر رتَْفا نِ َّممِ ُ رلْظْأَ نْ رم رو 

“Dan siapakah yang lebih lalim dibandingkan  orang yang 

membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah 

diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatu 

pun kepadanya,”12 

Kita meminta kepada Allah agar memperlihatkan kepada kita 

kebenaran dan memberikan taufik agar kita mengikutinya dan 

semoga Allah memperlihatkan bahwa yang batil itu batil dan 

menjauhkan kita. Semoga Allah menjaga kita dari keburukan imam-

imam (panutan) yang sesat, menipu dan para dajjal (kecil). Segala puji 

bagi Allah, Rabb semesta alam. 

 

 

12 QS. Al-An’am: 93 


 

Munculnya Dajjal 

Al-Masih Ad-Dajjal yaitu  pembuat fitnah dan pendusta 

serta menyebarkan kesesatan, kita berlindung kepada Allah dari 

fitnahnya. Para nabi telah mengingatkan kaumnya dan mengingatkan 

umat-umatnya akan Dajjal. Para Nabi telah menjelaskan sifat dan ciri 

Dajjal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak lagi memberi 

peringatan kepada umat dan menjelaskan sifat dan cirinya yang tidak 

akan samar bagi mereka yang memiliki ilmu. 

Dalam riwayat Tirmidzi, “Dajjal keluar dari Khurasan” 

Dalam Shahih Muslim dari Anas Radhiallahu ‘anhu secara 

marfu’, 

 ُة رسلِاري َّطلا مُ ِيَْرلرع اًفْلأَ رنوعُبْ ر س رنارهرفصْأَ دِوُ ريَ نْمِ رلا َّج َّلدا عُربْتر ي 

“Akan mengikuti Dajjal tujuh puluh ribu orang Yahudi Asfahan, 

mereka memakai jubah-jubah.” 

Dajjal dinamakan Al-Masih sebab  matanya terhapus/picek 

(buta). Pendapat lainnya (lemah) sebab  ia menyapu (mendatangi) 

seluruh bumi. Dinamakan Dajjal berasal dari kosakata “ad-Dajl” yaitu 

campuran atau “Dajala” yaitu jika mencampurkan dan 

menyamarkan/kamufalase. “Dajjala” dengan wazan “Fa’’allu” yang 

merupakan wazan mubalaghah13 sebab  seringnya ia berdusta dan 

menyamarkan. Dajjal keluar pada zaman munculnya al-Mahdi. 

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “lalu  Dajjal 

diizinkan untuk keluar pada akhir zaman. Awalnya ia muncuk dalam 

bentuk raja yang perkasa, lalu  ia mengklaim kenabian, 

lalu  ia mengklaim ketuhanan. Orang-orang bodoh, dungu, 

tidak berakal dan orang awam dari bani Adam mengikuti Dajjal. 

 

13 Wazan mubalaghah: menunjukkan berlebih-lebihan atau sangat 

sering 

 

Akan menyelisih dan membantah Dajjal dari kalangan orang shalih 

dan hizbullah yang bertakwa. Berangsur-angsur Dajjal mendatangi 

berbagai negara, dari negara ke negara, dari benteng ke benteng, dari 

daerah ke daerah, dari kota ke kota. Tidak tersisa negara satupun 

melainkan Dajjal menginjakkan kakinya dengan kuda dan 

pasukannya kecuali kota Mekkah dan Madinah. 

Lama Dajjal tinggal di bumi yaitu  40 hari di mana satu hari 

pertama lamanya seperti satu tahun. Satu hari berikutnya lamanya 

seperti satu bulan. Satu hari berikutnya lamanya seperti satu Jumat 

(pekan), lalu sisa hari-hari seperti hari-hari kita sekarang. Rata-

ratanya yaitu  satu tahun dua setengah bulan. 

Allah menciptakan Dajjal dengan kemampuan luar biasa 

yang banyak. Ia akan menyesatkan siapa yang ia kehendaki di antara 

makhluknya. Ia mengkokohkan orang-orang mukmin dan bertambah 

keimananya dan hidayah mereka.  

Nabi Isa bin Maryam ‘alahis salam turun dan menyebarkan 

hidayah pada hari-hari (sezaman) dengan Dajjal yang menyebarkan 

kesesatan. Berkumpul bersama nabi Isa orang-orang yang beriman. 

Bergabung bersama hamba Allah yang bertakwa. Mereka berjalan 

bersama Isa bin Maryam menuju/mencari Dajjal ke arah Baitul 

Maqdis. Dajjal diserang oleh mereka. Nabi Isa menyusul/mengejar 

Dajjal sampai pintu kota Ludd lalu  membunuh Dajall dengan 

tombak pendek/belati dan masuk/menusuknya. Nabi Isa berkata, 

“Sesunguhnya tusukanku ini tidak akan meleset darimu. saat  

Dajjal menghadapi Nabi Isa, ia meleleh/terurai sebagaimana garam 

meleleh/terurai di dalam air. lalu  ia berhasil mendapati Dajjal 

dan membunuhnya dengan tombak kecil/belati di pintu kota Ludd. 

Matinya Dajjal mendapat laknat dari Allah. Kejadian ini 

sebagaimana ada  dalam hadits-hadits shahih dari berbagai sisi 

(Selesai nukilan perkataan Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab 

‘Talkhis kisah Dajjal, ringkasan ini sangat bagus) 

Nash-nash yang juga menunjukkan kejadian tentang Dajjal 

dan fitnahnya yaitu  bahwa Dajjal memiiliki permintaan yang 

dikabulkan Allah, yaitu kemampuan yang jika  ia perintahkan 

langit agar turun hujan, maka hujan turun. jika  ia perintahkan 

bumi agar tumbuh, maka tumbuh yang bisa dimakan oleh ternak dan 

manusia. Hewan-hewan ternak menjadi gemuk dan memiliki susu. 

Di antara  permintaan yang tidak dikabulkan dan ditolak oleh Allah 

yaitu  menimpa mereka tahun kering, tandus, kekurangan, kematian 

ternak, kurangnya harta, buah dan banyak kematian. Dajjal akan 

diikuti oleh semacam cahaya dari bumi seperti bagian atas/inti pohon 

kurma. Dajjal juga akan membunuh seorang pemuda dan 

memghidupkannya. Semua ini yaitu  ujian/fitnah untuk menguji 

hamba Allah di akhir zaman, maka banyak yang tersesat pada saat 

itu. 

Hal ini mudah bagi Allah, Allah akan 

mengurangi/menghilangkan kedzaliman dan ketidakadilan tersebut 

meskipun Dajjal memiliki berbagaimacam kekuatan luar biasa. 

Tertulis di antara mata Dajjal “Kaafirun”. Apa yang dia lakukan 

merupakan ujian bagi hamba-hambaNYa yang merupakan ujian 

yang sangat bahaya/berat. Tidak ada yang bisa selamat melainkan 

orang yang memiliki keimanan dan keyakinan sebab  begitu besarnya 

ujian dan fitnah Dajjal dan telah diperingatkan oleh para nabi kepada 

umatnya. Yang paling kencang memberi peringatan kepada umatnya 

yaitu  nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. 

Dari abu Ubaidah bin Al-Jarrah radhiallahu ‘anhu ia berkata 

bahwa ia mendengar Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam 

bersabda, 

 ُهوُكُُرُذِْنأُ ِّنِِ

ِ

ا رو هُ رموْرق رلا َّج َّلدا رر رذْنأَ دْرق َّلَّ ِ

ا ٍحوُن ردعْر ب ٌّبِِر ن نْكُري مْرل هَُّ ن ِ

ا 

“Tidak ada seorang pun nabi sesudah  Nuḥ kecuali ia telah 

memperingatkan kaumnya tentang Dajjal”, sebetulnya  aku juga 

memperingatkan kalian.”14 

 

14 HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi 


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan 

umatnya untuk berlindung dari fitnah Dajjal di setiap akhir shalat. 

Dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah 

shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

 رنمِ ْكُُدُ رحأَ رغرررف ا رذ نْمِ رو ر َّنَّر رجُ بِا رذرع نْمِ ٍعر برْأَ نْمِ ِ َّللَّبِِ ذْ َّو رعرتريْلرف رِخِ لأا دُِّه رشَّتلا

 ِلا َّج َّلدا حِي ِ س رمْلا ِِّ رشْ نْمِ رو تِا رم رمْلا رو اريحْ رمْلا ةِرنتْفِ نْمِ رو ِبْْرقْلا بِا رذرع 

“Jika salah seorang dari kalian telah selesai mengucapkan tasyahud 

akhir maka hendaklah dia memohon perlindungan kepada Allah dari 4 hal 

yaitu dari adzab Jahannam, adzab Qubur, fitnah kehidupan dan kematian 

dan dari keburukan Al Masih Ad Dajjal”15  

Hadits-hadits  mencapai derajat  mutawatir16 dari berbagai sisi 

tentang tentang munculnya Dajjal, penjelasan fitnahnya dan perintah 

agar berlindung darinya. Ahlu sunnah telah ijma’ akan turunnya 

Dajjal di akhir zaman. Para ualam menyebut hal ini dalam 

pembahasan aqidah. Barang siapa yang mengingkarinya, maka ia 

telah  menyelisihi dalil-dalil hadits yang mutawatir dan menyelisihi 

ahlus sunnah wal jamaah. Tidaklah mengingkari hal ini melainkan 

sebagian ahli bid’ah seperti khawarij, jahmiyah, sebagian mu’tazilah, 

sebagian buku kontemporer yang dinisabatkan kepada orang yang 

ahli ilmu. Mereka tidak bersandar pada hujjah untuk menolak nash-

nash mutawatir, namun  mereka menolak dengan akal dan hawa nafsu 

mereka. Yang semisal mereka ini tidak teranggap ungkapan dan 

ucapan mereka. 

Wajib bagi mukmin beriman dengan berita yang shahih dari 

Allah dan rasul-Nya dan beraqidah dengan dalil-dalil. Hendaknya 

jangan menjadi orang yang gambarannya sebagaimana firman Allah, 

﴿  ُلُيوِْأرت مْ ِتِْْأر ي ا َّمرل رو هِمِْلعِبِ اوطُي ِيُُ مْرل ا رمبِ اوُب َّذرك لْر ب ﴾  

 

15 HR. Ahmad dan Muslim 

16 Mutawatir: Hadist yang diriwayatkan banyak sahabat. 

 

 

"Mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya 

dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya." 17 

Tuntutan iman kepada Allah dan Rasul-Nya yaitu  berserah 

diri (percaya saja) dan beriman dengan apa yang datang dari Allah 

dan Rasul-Nya. jika  ia tidak beriman, maka ia termasul orang 

yang mengikuti hawa nafsu dan tidak mendapat hidayah dari Allah. 

Kami memohon kepada Allah ‘Afyah dan keselamatan dari 

keraguan, kesyirikan, kekafiran, nifaq dan jeleknya akhlak. Semoga 

Allah tidak menyimpangkan hati-hati kita sesudah  memberikan 

hidayah. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. 

Turunnya Nabi Isa Bin Maryam 

‘Alaihis Salam 

Turunnya nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam telah ada 

dalilnya dalam Al-Quran dan telah diberitakan oleh As-saadiqul 

masduuq yang tidaklah berbicara dengan hawa nafsu, yaitu nabi kita 

Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. Nukilan beritanya telah 

mencapai derajat mutawatir dan ulama umat yang dahulu dan 

sekarang telah ijma’ serta menganggap hal ini sebagai aqidah bagian 

dari iman. 

Al-Safariniy berkata, “Turunnya nabi Isa ‘alahissalam telah 

tsabit dalam Al-Quran, sunnah dan ijma’ umat. Dalil dalam Al-Quran 

yaitu  firman Allah, 

﴿  ِهِتوْ رم رلبْرق هِبِ َّ رنَمِؤْيُرل َّلَّ ِ

ا بِارتكِْلا لِهْأَ نْمِ نْ

ِ

ا رو  ﴾  

 

17 QS. Yunus: 39 

 

 

Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman 

kepadanya (Isa) sebelum kematiannya." [An-Nisa: 159] 

yaitu beriman dengan nabi Isa sebelum kematian beliau, yaitu saat  

turun dari langit pada akhir zaman, hingga jadilah agama saat ini  

agama yang satu yaitu millah Ibrahim yang hanif dan berserah diri.” 

Sampai perkataan beliau, “Adapaun dalil dari sunnah yaitu 

pada shahihain dan yang lain-lain dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu 

berkata bahwa Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

 ِف رلِنْْر ي نْأَ َّنركشِويُرل ، هِدِريبِ سِِفْر ن ى ِ َّلَّا رو رسِِكْريرف ، لًَّدْرع اً ركَ رح ر ريَرْ رم نُْبا ُكُُي

 رةر يزْجِْلا رع رضري رو ، رريِنْْخِْلا رلُتقْر ي رو ، ربيلِ َّصلا 

“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin 

Maryam akan turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau 

akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti)." 

Dalam riwayat muslim, 

، رريِنْْلِخا َّنرلُتقْريرلو ، ربيلِ َّصلا َّن رسِِكْريرلرف ،لًَّدِاع اً ركَ رح ر ريَرْ رم نُبا َّنرلِنْْريرل ، ِ َّللَّاو 

”Sungguh (’Isa) Ibni Maryam akan turun sebagai hakim yang ’adil, 

lalu ia akan mematahkan salib, membunuh babi, dan membebaskan 

jizyah...”.18 

Muslim mengeluarkan hadits dari Jabir bin Abdullah 

radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam 

bersabda, 

 

 

18 HR. Muslim no. 155 

 

 

 :لاق .ةِ رماريقِْلا مِوْر ي رلَِ

ا رنْيِرهِا رظ ، ِّقِ رحْلا رلَرع رنوُْلِتارقُي ْتِِ َّمأُ نْمِ ةٌرفِئا رط لُا رزرت رلَّ

 رلَرع ْكُُ رضعْر ب َّن ِ

ا ؛رلَّ :لُوْقُريرف ارنرل ِّلِ رص رلا رعرت : ْهُ ُيْْمِأَ لُوْقُريرف ،ر ريَرْ رم نُْب رسِْيعِ لُِنْْريرف

 رمِ كْرت ؛ءُا ررمْأُ ضٍعْر ب رة َّملُأاْ هِذِ ره اِلله رة . 

‘Senantiasa sekelompok dari umatku berjuang di atas kebenaran, 

mereka akan tetap ada sampai hari Kiamat. ’Beliau bersabda, ‘Lalu  ‘Isa bin 

Maryam turun, pemimpin mereka berkata, ‘Kemarilah, shalatlah meng-

imami kami.’ Lalu dia berkata, ‘Tidak, sebetulnya  sebagian dari kalian 

yaitu  pemimpin bagi sebagian yang lainnya sebagai kemuliaan yang Allah 

berikan kepada umat ini.”’ 

Adapun dalil ijma’, umat telah ijma’ akan turunnya nabi Isa, 

tidak ada ulama syariah yang menyelisihi hal ini. Yang mengingkari 

yaitu  dari golongan filsafat dan orang kafir atau orang yang tidk 

teranggap perselisihannya. 

Telah tetap ijma; umat bahwa nabi Isa akan turun dan 

berhukum dengan syariat nabi Muhammad, bukanlah dengan syariat 

sendiri yang dibawa saat  turun dari langit walaupun nabi isa yaitu  

nabi yang memiliki syariat sendiri. Nabi Isa akan bersifat 

(menerapkan) syariat ini (syariat Islam). Nabi Isa menyerahkan 

(mengikuti) urusan syariat kepada al-Mahdi. Al-Madhi yaitu  di 

antara sahabat dan pengikutnya sebagiamana semua sahabat Al-

Mahdi. 

Syaikul Islam ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Nabi 

Isa masih hidup dan berada di atas langit serta belum mati. Tatkala ia 

turun, ia akan berhukum dengan Al-Quran dan sunnah, tidak 

menyelisihinya.” 

Beliau juga berkata, “Nabi Isa alaihis salam masih hidup. Hal 

ini ada  dalam As-Shahih bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam 

bersabda, 


 

 رريِنْْخِْلا لُُتقْر ي رو ربيْلِ َّصلا ُسِِكْريرف اطًسِقْمُ امًا رم

ِ

ا رو لًَّدْرع اً ركَ رح ر ريَرْ رم نُْبا ُكُُيْفِ لُِنْْر ي

 رةر يزْجِْلا عُ رضري رو 

‘Ibnu Maryam turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim 

dan imam yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh 

babi, dan meletakkan jizyah’.” 

Dalam As-Shahih juga, 

 رو رقشْ رمدِ رق ْ رشْ ءِا رضيْربْلا ةِ ررارن رمْلا رلَرع لُِنْْر ي هَُّ نأَ رلا َّج َّلدا لُُتقْر ي  

“Nabi Isa akan turun di menara putih di timur Dimasqus lalu  

membunuh Dajjal.” 

Manusia yang terpisah ruh dan jasadnya tidak turun jasadnya 

dari langit, jika  dihidupkan kembali maka ia akan bangkit dari 

kuburnya. 

Adapun firman Allah Ta’ala, 

﴿  اورُرفرك رني ِ َّلَّا رنمِ ركرُِِّه رطمُ رو َّ رلَ ِ

ا ركعُفِا رر رو ركي ِِّف رورتمُ ِِّنِ ِ

ا ﴾  

"sebetulnya  Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir 

ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari 

orang-orang yang kafir." 19 

Ayat ini bukan dalil bahwa beliau telah meninggal. jika  

maksudnya kematian maka keadaan nabi Isa sebagiamana keadaan 

semua mukmin. Allah akan mencabut ruhnya lalu  naik ke 

langit dan diketahai hal ini bukanlah kekhususan. Demikian juga 

firman Allah, 

﴿ ِِّه رطمُ رواورُرفرك رني ِ َّلَّا رنمِ ركرُ ﴾  

 

19 QS. Ali ‘Imran: 55 


 

“Serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir."20 

jika  ruh nabi Isa telah berpisah dari badannya maka 

badannya masih ada di bumi sebagaimana badan/jasad para nabi dan 

selain nabi. 

Allah juga berfirman pada ayat yang lain, 

﴿  .. ٍِّك رش يفِرل هِيفِ اوفُرلرتخْا رني ِ َّلَّا َّن

ِ

ا رو مُْهرل رهِّبِ ُ ش نْكِرل رو هُوبُرل رص ا رم رو هُوُلرترق ا رم رو

اًنيقِر ي هُوُلرترق ا رم رو ِّنِ َّظلا رعاربِّ ِتا لَّ ِ

ا ٍلْْعِ نْمِ هِبِ مُْهرل ا رم هُْنمِ  ۞  ِهيْرل ِ

ا ُ َّللَّا هُ رعرف رر لْر ب  ﴾  

"..Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) 

menyalibnya, namun  (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan 

dengan Isa bagi mereka. sebetulnya  orang-orang yang berselisih paham 

tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang 

dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang 

dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) 

yakin bahwa yang mereka bunuh itu yaitu  Isa. namun  (yang sebenarnya), 

Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.”21 

Firman Allah [ ِهيَْلِإ ُ هاللَّ ُهَعَفرَ] menjelaskan bahwa Allah telah 

mengangikat badan dan ruh nabi Isa sebagaimana dalam As-shahih 

bahwa nabi Isa akan turun dengan badan dan ruhnya. jika  

maksud aayat yaitu  kematian nabi Isa, maka bunyi konteksnya akan 

berbunyi “mereka telah membunuh dan menyalibnya bahkan telah 

mati.” 

Oleh sebab  itu berkata sebagian perkataan ulama [ َكيِ فوََتمُ] 

yaitu mengangkat engkau, maksudnya mengangkat ruh dan 

badanmu. Pendapat lain (lemah), mengambil semuanya (badan dan 

ruh). Lafadz mewafatkan bukan maksudnya mewafatkan ruh tanpa 

badan namun  mewafatkan seluruhnya kecuali ada qarinah (tanda) 

 

20 QS. Ali ‘Imran: 55 

21 QS. An-Nisa: 157-158 


 

yang mengecualikannya. Terkadang maksudnya yaitu  wafat saat  

tidur. Sebagaimana firman Allah, 

 رو لِيَّْللبِِ ْكُُاَّف رورتر ي ي ِ َّلَّا روهُ رو ِرار َّنَّلبِِ ْتُُحْ رر رج ا رم ُ رلْعْر ي  

"Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia 

mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari."  

Al-Qadhi ‘Iyadh berkata, “Turunnya nabi Isa dan ia 

membunuh Dajjal yaitu  haq (benar), shahih menurut ahlus sunnah 

dan hadits-hadits yang shahih. Akal tidak bisa (digunakan) untuk 

menyangkalnya dan tidak ada syariat yang membatalkannya. Wajib 

menetapkannya. Sebagian mu’tazilah, jahmiyyah dan yang sepakat 

dengan mereka mengingkari hal ini. Mereka menyangka bahwa 

hadits-hadits tersebut terbantahkan dengan firman Allah, 

 ريِّْْ يِبَِّنلا ر رتَا رخ رو 

 “(Rasulullah) yaitu  penutup para nabi” 22 

Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

يدِعْر ب َّبِِر ن رلَّ 

“Tidak ada nabi sesudah ku” 

Ijma’ kaum muslimin tidak ada nabi sesudah  nabi kita 

shallallahu ‘alaihi wa sallam dan syariat beliau akan kekal sampai hari 

kiamat dan tidak dihapus (mansukh). Ini yaitu  pendalilan yang 

batil, sebab  maksud nabi Isa turun bukanlah turun sebagai nabi 

dengan syariat yang menghapus syariat kita. Tidak ada hadits 

maupun yang lainnya terkait dengan pendalilan seperti ini. Bahkan 

ada  beberapa hadits-hadits shahih sebelumnya dalam kitab iman 

dan lain-lainnya bahwa nabi Isa turun sebagai hakim yang adil, 

 

22 QS. Al-Ahzab: 40 


 

berhukum dengan hukum syariat kita dan menghidupkan syariat kita 

yang telah ditinggalkan oleh manusia. 

Aku katakan (syaikh Shalih Fauzan), “Di zaman kita 

sekarang, sebagian buku, orang bodoh dan ulama pertengahan 

mengingkari turunnya nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka bersandar pada 

akal dan pemikiran mereka dan mencela hadits-hadits shahih atau 

mentakwil hadits tersebut dengan takwil yang batil. Wajib bagi 

seorang muslim membenarkan apa yang telah diberitakan oleh nabi 

shallallahu ‘alahi wa sallam dan apa yang shahih dari beliau dan 

menjadi aqidah. sebab  hal ini merupakan bagian dari iman terhadap 

hal ghaib yang Allah dan Rasul-Nya telah beritahukan kepada kita.” 

As-Safariny rahimahullah berkata, “Nabi ia akan 

mengakui/menterapkan syariat nabi kita Muhammad shallallahu 

‘alaihi wa sallam, sebab  beliau yaitu  Rasul umat ini. Nabi Isa bisa 

jadi tahu hukum-hukum syariat kita dengan perintah/ilmu dari Allah 

saat  beliau berada di langit sebelum turun.” 

Ia berkata, “Sebagian ulama menyangka bahwa turunnya 

nabi Isa bin Maryam ‘alahi wa sallam akan 

mengangkat/menghapuskan beban taklif ibadah. Hal ini 

terbantahkan dengan berita/hadits yang datang bahwa nabi Isa akan 

menerapkan hukum-hukum syariat dan menghidupkan kembali, 

sebab  syariat kita yaitu  syariat terakhir. Nabi kita Muhammad 

shallallahu ‘alahi wa sallam yaitu  rasul terakhir. Dunia tidak tersisa 

melainkan tanpa beban taklif ibadah, sebab  masih adanya dunia ini 

menuntut adanya beban taklif ibadah, sampai waktu di mana tidak 

dikatakan di atas bumi “Allah, Allah”. Hal ini disebutkan oleh Al-

Qurthubi dalam tadzkirahnya.” 

Ia berkata, “Adapun lama waktu tinggal di bumi dan 

wafatnya, ada  hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari At-

Thabrani dan Ibnu ‘Asakir bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam 

bersabda, 


 

 نُْبا رسِْيعِ لُِنْْر ي ًةرن ر س ريْْعِر برْأَ سِاَّنلا ْفِِ ثُكُمْريرف ،ر ريَرْ رم  

“Nabi Isa bin Maryam lalu  tinggal bersama manusia selama 

40 tahun.” 

Dari riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Abu Daud, Ibnu 

Jarir dan Ibnu Hibban bahwa nabi Isa tinggal selama 40 tahun 

lalu  wafat, dishalatkan oleh kaum muslimin dan 

menguburkannya di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Keluarnya Ya’juj & Ma’juj 

Kita akan membahas mengenai Ya’juj dan Ma’juj sesuai 

dengan petunjuk Al-Quran dan Sunnah Rasul-Nya dari hadits yang 

agung, sebab  beriman dan beraqidah dengan hal ini wajib bagi 

muslim. 

Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj telah tetap dalam Al-Quran, 

Sunnah dan Ijma’ umat. As-Safariniy menyebutkan hal ini, 

Adapun dalil dari Al-Quran, firman Allah Ta’ala, 

﴿  جُوجُْأر ي تْ رحتُِف ا رذ ِ

ا َّتَّ رح ربر رتَقْا رو . رنوُلسِْنر ي بٍ رد رح ِّ ِكُ نْمِ ْهُ رو جُوجُْأ رم رو

 ْنمِ ٍ رلةفْرغ فِِ اَّنكُ دْرق ارنر لْي رو ريَ اورُرفرك رني ِ َّلَّا رُا رصْبأَ ةٌ رصخِا رش رهِِ ا رذ ِ

ارف ُّق رحْلا دُْع روْلا 

 ريْمِلِا رظ اَّنكُ لْر ب ا رذ ره  ﴾  

"Hingga jika  dibukakan (dinding) Ya'juj dan Ma'juj, dan 

mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah 

dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba 

terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, 

celakalah kami, sebetulnya  kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan 

kami yaitu  orang-orang yang zalim.”23 

Demikian juga firman Allah mengenai kisah Dzulqarnain, 

﴿ ( اًبرب رس رعربْتأَ َّثُُ92 رلَّ امًوْرق ا رم ِنَِّودُ نْمِ رد رج رو نِْي َّد َّسلا ريْْر ب رغرلر ب ا رذ ِ

ا َّتَّ رح )

 رق رنوُهرقفْر ي رنودُ ركَري( لًَّوْ93 رنودُسِفْمُ رجوجُْأ رم رو رجوجُْأر ي َّن ِ

ا ِيْْر ن ْ رقْلا ا رذ ريَ اوُلارق )

( ا ًّد رس مُْ رنَّْير ب رو ارنر نيْر ب رلرع ْ رتَ نْأَ رلَرع اجًرْ رخ ر رلَ لُ رع ْ رنَ لْرهرف ضِرَْلْأا فِِ94 ا رم رلارق )

 ْير ب لْ رعجْأَ ةٍ َّوقُبِ نِِوُنيعَِأرف ٌيْْ رخ ِِّبِ رر هِيفِ ِِّنَّّك رم ( امًدْ رر مُْ رنَّْير ب رو ْكُُرن95 ررربزُ نِِوُتر أ )

 رلارق ارً رنَ ُ رلرع رج ا رذ ِ

ا َّتَّ رح اوخُفُْنا رلارق ِيْْرف رد َّصلا ريْْر ب ى روا رس ا رذ ِ

ا َّتَّ رح دِيدِ رحْلا

( ارًطْقِ هِيْرلرع غِْرْفأُ نِِوُتر أ96 ًبقْر ن ُ رلَ اوعُا رطرت ْ سا ا رم رو هُورُرهظْر ي نْأَ اوعُا رطسْا ا رمرف ) ا

(97 ِِّبِ رر دُْع رو رن ركَ رو رء َّكَ رد ُ رلرع رج ِِّبِ رر دُْع رو رءا رج ا رذ ِ

ارف ِِّبِ رر نْمِ ةٌرحْْ رر ا رذ ره رلارق )

( اًّق رح98 ْهُارنعْ رم رجرف رِو ُّصلا فِِ رخفُِن رو ضٍعْر ب فِِ جُومُر ي ذٍِئ رموْر ي مُْه رضعْر ب ارنكْ رررت رو )

اعً ْ رجَ ﴾ (99) 

“lalu  dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga 

jika  dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di 

hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti 

pembicaraan. Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sebetulnya  Ya’juj dan 

Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka 

dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu 

membuat dinding antara kami dan mereka? ”Dzulkarnain berkata: “Apa 

yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya yaitu  lebih 

baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku 

membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-

potongan besi. ”Hingga jika  besi itu telah sama rata dengan kedua 

(puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu). ”Hingga 

jika  besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah 

 

23 QS. Al-Anbiya 96-97 


 

aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu. ”

Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) 

melobanginya. Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) yaitu  rahmat dari 

Tuhanku, maka jika  sudah datang janji Tuhanku, Dia akan 

menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu yaitu  benar. ”Kami 

biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, 

lalu  ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu 

semuanya.24 ” 

Dinding ini terbuat dari besi di antara dua gunung, dibangun 

oleh Dzulqarnain, lalu  jadilah satu dinding penyekat yang 

mengurung mereka (Ya’juj dan Ma’juj) yang berbuat kerusakan di 

muka bumi, mengganggu manusia dan merusak bumi. jika  telah 

datang waktunya maka dinding akan hancur, Allah jadikan rata 

dengan bumi. Ini yaitu  janji Allah yang pasti terjadi. jika  telah 

hancur, mereka akan keluar menuju manusia dengan bergelombang-

gelombang dan berjalan dengan cepat dengan setiap kelompok, 

lalu  ini tanda ditiupnya sangkakala sudah semakin dekat. 

Adapun dalil dari sunnah, dalam shahih Muslim dari hadits 

Nawwas bin Sam’an radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa 

sallam bersabda, 

 رلا َّج َّلدا ِلِتْرق ردعْر ب مِ رلَ َّسلا هِيْرلرع ر ريَرْ رم نِْبا رسِْيعِ رلَِ

ا حِِوُْي رلَا رعرت رالله َّن ِ

ا ْ ِّنِِأَ :

 ردري رلَّ ْلَِ ادًاربعِ تُجْ ررخْأَ دْرق ،رِوْ ُّطلا رلَِ

ا يْدِاربعِ زْ ِّرِ رحرف ،مْهلِارتقِبِ دٍ رحلَأ نِا

 ُالله ثُرعبْر ي رو رلَرع مُْهُلِئا روأَ ُّرمُريرف ، رنوُْلسِْنر ي بٍ رد رح ِّ ِكُ نْمِ ْهُ رو رجوْجُْأ رم رو رجوْجُْأر ي 

 ،ءٌا رم ةً َّر رم هِذِربِِ رن ركَ دْرقرل : رنوُْلوْقُريرف ْهُرُخِ أ ُّرمُر ي رو ،اريَْفِ اـ رم رنوُْب رشْْريرف ، رةَّ ي ربْْ رط ةِ ريْْ ربُُ 

 رسِْيعِ اِلله ُّبِِر ن ُ رصْْيُُ رو نْمِ ا ًيْْ رخ ْهِدِ رحلَأ رِوَّْثلا سُْأ رر رنوْكُري َّتَّ رح ،هُُبا رصْْأَ رو

 ٍرارنْيدِ ةِر ئامِ 

 

24 QS. Al Kahfi: 99-92 


 

“saat  Allah mewahyukan kepada ‘Isa sesudah  ia membunu Dajjal, 

‘sebetulnya  Aku telah me-ngeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada 

seorang pun dapat mengalahkan-nya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-

Ku ke gunung Thur, lalu  Allah mengutus Ya’-juj dan Ma’-juj, mereka 

datang dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka 

melewati danau Tha-bariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang 

belakangan dari mereka berkata, ‘Di danau ini dulu pernah ada airnya. ’

Nabiyullah  ‘Isa dan para Sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu 

kepala seekor sapi lebih berharga dibandingkan  seratus dinar milik salah seorang 

dari kalian. ” 

Dalam Hadits Hudzaifah riwayat At-Tabraniy, 

 سِدِقْ رمْلا تِْير ب رو ةِرنْيدِ رمْلا رو رةَّك رم نْمِ اُلله مُْهعُرنمْر ي رو 

“Allah mencegah mereka mendatangi Mekkah, Madinah dan Baitul 

Maqdis” 

An-Nawawi menjelaskan, “Mereka yaitu  dari keturunan 

Adam menurut pendapat mayoritas ulama” 

Ibnu Katsir berkata, “Ijma’ bahwa mereka anak keturunan 

Yafits bin Nuh ‘alahis salam” 

As-Safariny berkata, “Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Ya’juj 

dan Ma’juj yaitu  dua kelompok dari bangsa At-Turk dari anak-cucu 

Adam. lalu  beliau berkata bahwa mereka dari anak-cucu nabi 

Nuh dari keturunan Yafits, bapak bangsa At-Turk.  

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitahukan akan 

dekat waktu keluarnya mereka dan mengingatkan akan mereka. Nabi 

shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam As-Shahihain dari Abu 

Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa beliau bersabda, 

 ِهذِ ره لُْثمِ رجوجُْأ رم رو رجوجُْأر ي مِدْ رر نْمِ رموْريْلا رحتُِف 

“Hari ini dinding penghalang Ya’-juj dan Ma’-juj telah terbuka 

seperti ini.” (Beliau melingkarkan kedua jarinya; ibu jari dan telunjuknya)” 

34 

 

Dalam as-Shahihain dari hadits Zainab binti Jahsy bahwa 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di sisinya lalu  

terbangun dalam keadaan wajah memerah dan mengatakan, 

 رموْريْلا رحتُِف ، ربر رتَقْا دِرق ٍِّ رشْ نْمِ بِ رر رعْلِل لٌْي رو ،اُلله َّلَّ ِ

ا ر رلَ

ِ

ا رلَّ رجوْجُْأر ي مِدْ رر نْمِ

 تُْنبِ بُر نْي رز تْرلارقرف )اريَْلِرت تَِِّ لاو رماربِْ ِ

لَّاْ هِعِربصْ ِ

بِ رقَّل رح رو( هِذِ ره لُْثمِ رجوْجُْأ رم رو

 رثُُرك ا رذ

ِ

ا ،مْ رعر ن : رلارق ؟ رنوْحُلِا َّصلا ارنيْفِ رو ُلِِْنَُّأَ اِلله رلوْـسُ رر ريَ :تُْلقُرف :شٍحْ رج

 ُثرب رخْلا. 

“Laa ilaaha illallaah, celakalah orang Arab sebab  kejelekan telah 

dekat, hari ini dinding penghalang Ya’-juj dan Ma’-juj telah terbuka seperti 

ini. ”(Beliau melingkarkan kedua jarinya; ibu jari dan telunjuknya). Zainab 

binti Jahsy berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan 

binasa sementara di antara kami masih ada orang-orang yang shalih? ’

Beliau menjawab, ‘Ya, jika  kejelekan merajalela. ”’ 

Adapun sifat dan bentuk badan mereka, Ibnu Katsir 

menjelaskan,