Ajaran gnostik yaitu suatu ajaran yang mengajarkan tentang
penyangkalan karya Allah di bumi ini, juga menyangkal karya
keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Ajaran gnostik pada yang lahir
abad ke 2 berusaha meracuni pemikiran manusia supaya tidak percaya
kepada Tuhan dan menyelewengkan kebenaran. Padahal jika ditelusuri
bahwa pengajaran gnostik bersumber dari Alkitab tetapi mereka skeptis
terhadap kebenaran yang ada dalam Alkitab. Tetapi dalam
perjalanannya bahwa ajaran gnostik ini tidaklah bertahan hingga saat
ini sebab gereja-gereja pada masa itu mengatakan bahwa gnostik itu
menyimpang dari ajaran Tuhan.
Tidaklah dapat disangkali bahwa jemaat Tuhan berkali-kali
mendapatkan tantangan baik dalam fisik seperti penganiayaan maupun
dalam pengajaran. Tidaklah menyurutkan kepercayaan mereka kepada
Tuhan dapat dikatakan bahwa darah syahid yaitu benih gereja itu
terbukti bahwa kesetiaan orang-orang Kristen pada masa itu
memberi teladan dan banyak orang menjadi percaya kepada Yesus.
Rasul Paulus di hadapan Agripa dalam menyampaikan kesaksiannya
dan diakhir kesaksiannya Kisah Para Rasul 26:28 jawab
Agripa:”hampir-hampir saja kau yakinkan aku menjadi Kristen! Dan
Paulus menjawab: Aku berdoa kepada Allah supaya segera atau lama
bukan engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan
mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali
belenggu-belenggu ini. Suatu perkataan yang indah disaat dalam
keadaan yang sulit bahwa nama Yesus selalu dikumandangkan.
Perkembangan jemaat Tuhan pada masa itu tidaklah mudah, jika
diteliti dalam Alkitab sejarah pertumbuhan jemaat Tuhan mendapatkan
tantangan yang luar biasa, baik itu dari agama Yahudi yang di
dalamnya ada golongan Farisi dan Saduki yang mengatakan apa yang
diajarkan oleh Yesus itu yaitu sesat dan tidak sesuai dengan norma-
norma ajaran Yudaisme baik juga dari kerajaan Romawi. Dalam
Alkitab dijelaskan setelah khutbah rasul Petrus (Kis. 2:14-40) dan ayat
41mengatakan bahwa “orang-orang yang menerima perkataannya itu
memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-
kira tiga ribu jiwa.” Inilah yang menjadi awal perkembangan
kekristenan pada abad pertama.
Dalam perjalanan perkembangan kekristenan di muka bumi ini,
banyak mengalami hambatan-hambatan yang ingin melumpuhkan
kekristenan terlebih pada pada masa kekaisaran Romawi yang mulai
dilakukan pada:
“Tahun 64 Masehi pemerintahan Kaisar Nero, kebakaran besar
terjadi di Roma selama enam hari enam malam api berkobar-
kobar, sebagian besar kota menjadi abu, desas-desus
berkembang bahwa Nero sendirilah yang memicu kota
Roma dilalap api ini membangkitkan kebencian besar terhadap
kaisar itu. Untuk mengalihkan kebencian itu dari dirinya, maka
Nero menuduh orang-orang Kristen yang telah membakar kota
Roma. Tuduhan itu tentu saja tidak benar, tetapi beberapa besar
orang Kristen telah ditangkap dan diikuti oleh panganiayaan
yang mengerikan banyak orang Kristen disalibkan. Beberapa
orang dijahit dalam kulit binatang-binatang buas lalu
anjing-anjing besar dibiarkan dilepaskan untuk menyerang
mereka dan mereka dikoyak-koyak menjadi potongan-
potongan daging, para wanita diikat pada sapi-sapi gila dan
diseret-seret sampai mati, setelah malam tiba orang Kristen
dibakar di kayu sula di dalam taman milik Nero. Orang-orang
Roma yang membenci orang Kristen bebas datang ke taman itu
dan Nero duduk di kereta perangnya menikmati pemandangan
yang mengerikan itu.”
Diringkaskan bahwa penganiayaan yang dilakukan oleh orang
yang membenci orang-orang Kristen berlangsung hingga 312 Masehi
dan pada tahun 313 Masehi Kontantinus Agung mengeluarkan dekrit
milan yang isinya menghentikan segala bentuk penganiayaan terhadap
orang-orang Kristen.
Selain itu hal yang menjadi pembahasan dalam tulisan ini yaitu
ajaran Gnostik yang juga menjadi hambatan yang sangat besar dalam
perkembangan agama Kristen dan gnostik ini sudah ada pada saat
sebagian kitab-kitan dalam perjanjian baru ditulis salah satu nasehat
Paulus terhadap Timotius supaya berhati-hati dalam gnostik hal ini
tertuang dalam kitab 1 Timotius 6:20 yang mengatakan:”Hai Timotius,
peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah
omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-
pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan.
Gnostikisme yaitu salah satu aliran yang sangat berpengaruh pada
abad pertama dan kedua, dan puncak pengaruhnya ada pada tahun 150
M. Tokoh penting dalam ajaran Gnostik ini yaitu “Valentius” Istilah
Gnostikisme berasal dari bahasa Gerika “Gnosis” yang memiki arti
“Pengetahuan.” Pengetahuan yang dimaksud yaitu “Hikmat tinggi
yang rahasia dan tersembunyi mengenai asal-usul dan tujuan hidup
manusia. Menurut pengikut aliran ini, bahwa: hanya orang rohani yang
dapat memasuki rahasia itu dan dapat dipuaskan dan mengerti.
Gnostikisme, berkembang pada masa zaman rasul-rasul juga pada
zaman Paulus. 1 Timotius 6:20; 1 Yohanes 4:1-3, juga pada jaman
kitab Yudas.
Dasar penekanan yang terkandung dalam ajaran gnostikisme
menyatakan bahwa gnostikisme merupakan sistem filsafat yang
dibangun di atas dasar filsafat Yunani yang menekankan bahwa materi
yaitu jahat sedangkan roh yaitu baik, oleh sebab itu Allah tidak
mungkin telah menciptakan dunia materi ini.”
Pengikut ajaran Gnostikisme, mereka mengaku bahwa mereka
memiki pengetahuan yang jauh lebih tinggi tentang asal dunia,
tabiat manusia, secara khusus mengenai asalnya kejahatan. Mereka
membentuk sistem filsafat yang dapat membebaskan Allah dari
ciptaan-Nya dari kejahatan. Apa yang dimaksud dengan filsafat?
Filsafat lahir dari kata Philos dan Shopia. Philos artinya berpikir
sedangkan Shopia yaitu kebijaksanaan. Berpikir artinya mengolah
data inderawi menjadi pengertian atau proses mencari makna. Maka
filsafat dapat diartikan berpikir tentang data inderawi dan pengambilan
keputusan yang memihak kepada pihak yang lemah.”3 Lahirnya filsafat
itu datang dari keragu-raguan (skeptis), maka lahirnya ajaran gnostik
ini yaitu dari keragu-keraguan mereka dalam menerima apa yang
dikatakan oleh Alkitab dari keragu-raguan mereka mencoba
merumuskan suatu rumusan berdasarkan pemikiran tentang data
inderawi tentang Allah, maka muncullah suatu rumusan tentang Allah,
Yesus, Roh Kudus, bumi menurut merka benar.
Pertama, Allah sebagai Roh tak ada hubungan apa-apa dengan
dunia ialah tertinggi dari segala sesuatu. (bandingkan dengan ajaran
Epikurus).
Kedua, dunia dijadikan oleh makhluk yang lebih rendah dari Allah
yang bernama Demiurgos (yang berarti pencipta dunia). Dunia penuh
dengan penderitaan pasti tidak mungkin diciptakan oleh Allah yang
baik. Allah yaitu terang yang dikelilingi oleh malaikat-malaikat yang
rohani dan murni. Demiurgos yaitu salah satu pancaran dari Allah.
Makin banyak pancaran makin banyak zat duniawi yang dikandung di
dalamnya. Demiurgos bercampur zat ilahi dan zat benda, sehingga ia
beroleh kuasa untuk menciptakan dunia. Demiurgos dipersamakan
oleh aliran gnostik dengan Allah dalam Perjanjian Lama, dan mereka
tidak suka pada Allah itu. Demikianlah terjadinya dua Allah. Pencipta
yaitu Allah Perjanjian Lama yang jahat, dan penyelamat Perjanjian
Baru yang baik. Siapakah yang mengenal Yesus terlepas dari
genggaman Allah Perjanjian Lama.
Ketiga, manusia mengandung sebagaian kecil dari Roh Allah di
dalam batinnya.
Keempat, Kristus diutus ke dalam dunia oleh Allah dengan tubuh
maya (khayal yang sebenarnya tidak ada, hanya gambar angan-angan
saja). Untuk membebaskan sebagian kecil Roh di dalam manusia. Oleh
sebab zat benda dianggap jahat, mereka tidak dapat menghubungkan
Kristus dengan daging manusia. Tubuhnya hanya kelihatan sebagian
khayal saja. Tetapi sebenarnya tidak ada. Kristus telah meninggalkan
orang bernama Yesus sewaktu Yesus disalibkan.
Kelima, dengan pelajaran dan teladan Kristus roh manusia diajak
berusaha melepaskan dirinya dari zat benda yang jahat agar kembali
kepada Allah yang tinggi.
Keenam, dengan jalan askese (siksa diri) segala pengetahuan atau
gnosis, yang tersembunyi telah terbuka tetapi hanya kepada orang
rohani bolehlah ia mengerti atau bergnosis. Jalan memperoleh gnosis
melalui pembacaan Alkitab secara alegoris. Hanya orang rohani
menurut ukuran gnosis yang dapat membebaskan zat ilahi kecil dalam
hidupnya serta melepaskan dirinya dari hal-hal fana, dan boleh
dipersatukan dengan zat Allah yang tertinggi.”4
Selain dari ajaran ini dari golongan gnostik selalu berusaha dengan
kemampuan mereka untuk meyakinkan para pengikutnya dalam
mengikuti ajaran mereka ini, dan berusaha menyelewengkan ajaran
yang sebenarnya. Selain dari hal di atas bagian bagian yang gnostik
lakukan yaitu menciptakan kitab-kitab lain. Seperti yang
dikemukakan oleh Th. Van Den End:
“Penganut-penganut gnostik menyusun beberapa kitab “Injil”
antara lain “Injil Thomas” di dalamnya terdapat kata-kata
Yesus yang asli, tetapi kata-kata itu digarap sedemikian rupa
hingga membenarkan pandangan-pandangan gnostik, namun
disamping bahan-bahan yang asli itu ditemukan pula
bermacam-macam dongeng mengenai Yesus. Penganut-
penganut gnostik mengatakan bahwa di dalam kitab-kitab Injil
itu termuat hikmat rahasia yang kata mereka dipercayakan oleh
Kristus hanya kepada murid-murid-Nya yang paling akrab dan
yang sebab itu tidak terdapat dalam kitab Injil-injil biasa,
membuktikan keaslian ajaran gnostik.”
Pertama, iman yang sederhana pada diri orang percaya perlu
disempurnakan melalui ajaran gnosis.
Kedua, mereka juga memakai Firman Allah sebagai asas
kepercayaan. contoh Roma 7:13-26, yang sesuai dengan paham mereka
yaitu zat benda jahat adanya. Yohanes 1:5 pelajaran tentang gelap dan
terang juga sependapat dengan ajaran gnosis.
Ketiga, sistem filsafat juga mempengaruhi pandangan gnostik
tentang Yesus. Ada dua pandangan yang berbeda yang satu
menyatakan bahwa materi yaitu jahat, maka Yesus tidak mungkin
benar-benar mengambil rupa manusia, Ia hanya kelihatannya saja
berupa manusia dan menderita.”
Irenaeus yang yaitu salah satu tokoh polemik, melawan ajaran
gnostik dengan menulis buku “melawan bidat-bidat” dalam
pemahaman bahwa, ia tidak sependapat dengan Valentinus bahwa ada
dua Allah yaitu Allah Perjanjian Lama dan Allah Perjanjian Baru.
Menurut Irenaeus pencipta bumi ini bukan Demiurgos melainkan
Yesus Kristus sendiri (Kol. 1:16-18; Ibr. 1:2).
Dari penjelasan apa yang diajarkan oleh ajaran gnostik ini,
sebenarnya berawal dari pemikiran manusia yang mencoba
merumuskan suatu teori tentang bumi, Allah dan Yesus juga pola hidup
manusia. Dengan pengajaran yang dilakukan oleh gnostik jelaslah
bertentangan dengan ajaran Kristen. Enam point pengajaran gnostik
tidak dapat diterima dalam ajaran Kekristenan.
Jelaslah bahwa ajaran gnostik mempengaruhi ajaran kekristenan
pada masa Timotius yang melayani di Efesus. Kata pengetahuan dapat
diartikan sebagai gnostik. Di dalam pengajarannya nyata bahwa ajaran
gnostik tidak sesuai dengan ajaran Alkitab yang walaupun jika diamati
bahwa ajaran gnostik semua diambil dari Alkitab.
Untuk menyangkal ajaran dari gnostik yang pada masa itu
berkembang maka dalam tulisan ini akan diuraikan tentang dogma
ajaran Kristen yang berdasarkan Alkitab.
Orang Kristen percaya tentang Trinitas. Dan dalam kesempatan ini
akan diuraikan beberapa pemikiran dari bapa-bapa gereja menjelaskan
tentang Trinitas untuk melawan bidat-bidat yang berusaha untuk
menyalahkan tentang Allah Kristen diantaranya ialah:
a.1. Yustinus Martyr
Dalam sejarah gereja nama Yustinus Martyr pada abad ke 2
Masehi cukup kenal dengan beberapa karya-karyanya untuk membela
orang Kristen diantaranya yaitu tentang Trinitas. Apa pendapat atau
pernyataan Yustinus Martyr tenntang Trinitas?
“Yustinus Martyr berusaha melemahkan tuduhan orang kafir
yang mengatakan orang Kristen yaitu ateis. Yustinus Martyr
mengakui bahwa orang-orang Kristen menolak ilah-ilah kafir
palsu, tetapi ia selanjutnya berkata orang-orang Kristen tidak
menyangkal Allah yang benar yang yaitu Bapa keadilan dan
kesucian dari segala kebajikan, selanjutnya ia berkata baik
Bapa maupu Anak berasal dari padaNya.”
Yustinus Martyr memberi penjelasan tentang Trinitas dan
selanjutnya ia juga mengatakan tentang Roh Kudus yaitu bagiam yang
sama yang berasal dari Allah.
a.2. Tertullianus
Karya Tertullianus memperlihatkan makna dalam perkembangan
pengajaran tentang formula-formula yang tepat. Tertullianus
mengatakan: ia berpegang pada satu subtansi dan tiga pribadi yang
berhubungan satu sama lain. Ia berkata tiga pribadi ada dalam satu
subtansi namun tetaplah hanya satu Allah.”
Dari penjelasan ini dapat menjelaskan bahwa ajaran gnostik
tentang Allah (monoteis) sangatlah bertentangan dengan ajaran Kristen.
Selain itu juga bahwa Yesus datang ke dunia hanya dengan tubuh maya
sangatlah tidak benar sebab Yesus memang datang ke dunia di utus
oleh BapaNya (Yoh. 3:16). Dalam Trinitas ini dijelaskan bahwa Allah
Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus bukan tiga tetapi satu dalam
subtansinya.
Dan semua pengajaran dari gnostik yaitu sesat dan tidak dapat
diterima dalam ajaran yang benar. Dari pandangan sejarah gereja
bahwa gnostik memang yaitu suatu tantangan yang dihadapi oleh
jemaat pada masa itu apalagi pada masa itu selain penganiayaan yang
besar-besaran terhadap orang Kristen muncul juga bidat-bidat yang
berusaha menyelewengkan ajaran yang benar salah satunya yaitu
gnostik.
Dari penjelasan ini maka benarlah apa yang pernah Yesus katakan
dihadapan pada murid-murid-Nya dalam Matius 16:18 yang
mengatakan: ”Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau ada Petrus dan
di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut
tidak akan menguasainya. Yesus yaitu batu karang itu yang menjadi
dasar berdirinya jemaat-Nya. Maka walaupun sekian banyak ajaran-
ajaran atau bidat-bidat bermunculan dengan berbagai ajaran-ajaran
yang diajarkan yang kebanyakan yaitu mempersalahkan Alkitab dan
tidak mengakui kesetaraan antara Allah dan Anak. Tetapi hingga
sekarang jemaat Tuhan (Jemaat-Nya) masih ada dan eksis itu bukti
bahwa Yesus yaitu batu karang itu dan alam maut tidak akan
menguasainya.