Jumat, 03 Januari 2025

Ajaran gnostik

 


 


Ajaran gnostik yaitu  suatu ajaran yang mengajarkan tentang 

penyangkalan karya Allah di bumi ini, juga menyangkal karya 

keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Ajaran gnostik pada yang lahir 

abad ke 2 berusaha meracuni pemikiran manusia supaya tidak percaya 

kepada Tuhan dan menyelewengkan kebenaran. Padahal jika ditelusuri 

bahwa pengajaran gnostik bersumber dari Alkitab tetapi mereka skeptis 

terhadap kebenaran yang ada dalam Alkitab. Tetapi dalam 

perjalanannya bahwa ajaran gnostik ini tidaklah bertahan hingga saat 

ini sebab  gereja-gereja pada masa itu mengatakan bahwa gnostik itu 

menyimpang dari ajaran Tuhan. 

Tidaklah dapat disangkali bahwa jemaat Tuhan berkali-kali 

mendapatkan tantangan baik dalam fisik seperti penganiayaan maupun 

dalam pengajaran. Tidaklah menyurutkan kepercayaan mereka kepada 

Tuhan dapat dikatakan bahwa darah syahid yaitu  benih gereja itu 

terbukti bahwa kesetiaan orang-orang Kristen pada masa itu 

memberi  teladan dan banyak orang menjadi percaya kepada Yesus. 

Rasul Paulus di hadapan Agripa dalam menyampaikan kesaksiannya 

dan diakhir kesaksiannya Kisah Para Rasul 26:28 jawab 

Agripa:”hampir-hampir saja kau yakinkan aku menjadi Kristen! Dan 

Paulus menjawab: Aku berdoa kepada Allah supaya segera atau lama 

bukan engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan 

mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali 

belenggu-belenggu ini. Suatu perkataan yang indah disaat dalam 

keadaan yang sulit bahwa nama Yesus selalu dikumandangkan. 

 

 

Perkembangan jemaat Tuhan pada masa itu tidaklah mudah, jika 

diteliti dalam Alkitab sejarah pertumbuhan jemaat Tuhan mendapatkan 

tantangan yang luar biasa, baik itu dari agama Yahudi yang di 

dalamnya ada golongan Farisi dan Saduki yang mengatakan apa yang 

diajarkan oleh Yesus itu yaitu  sesat dan tidak sesuai dengan norma-

norma ajaran Yudaisme baik juga dari kerajaan Romawi. Dalam 

Alkitab dijelaskan setelah khutbah rasul Petrus (Kis. 2:14-40) dan ayat 

41mengatakan bahwa “orang-orang yang menerima perkataannya itu 

memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-

kira tiga ribu jiwa.” Inilah yang menjadi awal perkembangan 

kekristenan pada abad pertama. 

Dalam perjalanan perkembangan kekristenan di muka bumi ini, 

banyak mengalami hambatan-hambatan yang ingin melumpuhkan 

kekristenan terlebih pada pada masa kekaisaran Romawi yang mulai 

dilakukan pada: 

 

“Tahun 64 Masehi pemerintahan Kaisar Nero, kebakaran besar 

terjadi di Roma selama enam hari enam malam api berkobar-

kobar, sebagian besar kota menjadi abu, desas-desus 

berkembang bahwa Nero sendirilah yang memicu  kota 

Roma dilalap api ini membangkitkan kebencian besar terhadap 

kaisar itu. Untuk mengalihkan kebencian itu dari dirinya, maka 

Nero menuduh orang-orang Kristen yang telah membakar kota 

Roma. Tuduhan itu tentu saja tidak benar, tetapi beberapa  besar 

orang Kristen telah ditangkap dan diikuti oleh panganiayaan 

yang mengerikan banyak orang Kristen disalibkan. Beberapa 

orang dijahit dalam kulit binatang-binatang buas lalu  

anjing-anjing besar dibiarkan dilepaskan untuk menyerang 

mereka dan mereka dikoyak-koyak menjadi potongan-

potongan daging, para wanita diikat pada sapi-sapi gila dan 

diseret-seret sampai mati, setelah malam tiba orang Kristen 

dibakar di kayu sula di dalam taman milik Nero. Orang-orang 

Roma yang membenci orang Kristen bebas datang ke taman itu 

dan Nero duduk di kereta perangnya menikmati pemandangan 

yang mengerikan itu.”

 

Diringkaskan bahwa penganiayaan yang dilakukan oleh orang 

yang membenci orang-orang Kristen berlangsung hingga 312 Masehi 

dan pada tahun 313 Masehi Kontantinus Agung mengeluarkan dekrit 

milan yang isinya menghentikan segala bentuk penganiayaan terhadap 

orang-orang Kristen. 

Selain itu hal yang menjadi pembahasan dalam tulisan ini yaitu  

ajaran Gnostik yang juga menjadi hambatan yang sangat besar dalam 

perkembangan agama Kristen dan gnostik ini sudah ada pada saat 

sebagian kitab-kitan dalam perjanjian baru ditulis salah satu nasehat 

Paulus terhadap Timotius supaya berhati-hati dalam gnostik hal ini 

tertuang dalam kitab 1 Timotius 6:20 yang mengatakan:”Hai Timotius, 

peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah 

omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-

pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan. 

Gnostikisme yaitu  salah satu aliran yang sangat berpengaruh pada 

abad pertama dan kedua, dan puncak pengaruhnya ada pada tahun 150 

M. Tokoh penting dalam ajaran Gnostik ini yaitu  “Valentius” Istilah 

Gnostikisme berasal dari bahasa Gerika “Gnosis” yang memiki  arti 

“Pengetahuan.” Pengetahuan yang dimaksud yaitu  “Hikmat tinggi 

yang rahasia dan tersembunyi mengenai asal-usul dan tujuan hidup 

manusia. Menurut pengikut aliran ini, bahwa: hanya orang rohani yang 

dapat memasuki rahasia itu dan dapat dipuaskan dan mengerti. 

Gnostikisme, berkembang pada masa zaman rasul-rasul juga pada 

zaman Paulus. 1 Timotius 6:20; 1 Yohanes 4:1-3, juga pada jaman 

kitab Yudas. 

Dasar penekanan yang terkandung dalam ajaran gnostikisme 

menyatakan bahwa gnostikisme merupakan sistem filsafat yang 

dibangun di atas dasar filsafat Yunani yang menekankan bahwa materi 

yaitu  jahat sedangkan roh yaitu  baik, oleh sebab  itu Allah tidak 

mungkin telah menciptakan dunia materi ini.”

Pengikut ajaran Gnostikisme, mereka mengaku bahwa mereka 

memiki  pengetahuan yang jauh lebih tinggi tentang asal dunia, 

tabiat manusia, secara khusus mengenai asalnya kejahatan. Mereka 

membentuk sistem filsafat yang dapat membebaskan Allah dari 

ciptaan-Nya dari kejahatan. Apa yang dimaksud dengan filsafat? 

Filsafat lahir dari kata  Philos dan Shopia. Philos artinya berpikir 

sedangkan Shopia yaitu  kebijaksanaan. Berpikir artinya mengolah 

data inderawi menjadi pengertian atau proses mencari makna. Maka 

filsafat dapat diartikan berpikir tentang data inderawi dan pengambilan 

keputusan yang memihak kepada pihak yang lemah.”3 Lahirnya filsafat 

itu datang dari keragu-raguan (skeptis), maka lahirnya ajaran gnostik 

ini yaitu  dari keragu-keraguan mereka dalam menerima apa yang 

dikatakan oleh Alkitab dari keragu-raguan mereka mencoba 

merumuskan suatu rumusan berdasarkan pemikiran tentang data 

inderawi tentang Allah, maka muncullah suatu rumusan tentang Allah, 

Yesus, Roh Kudus, bumi menurut merka benar. 

 

Pertama, Allah sebagai Roh tak ada hubungan apa-apa dengan 

dunia ialah tertinggi dari segala sesuatu. (bandingkan dengan ajaran 

Epikurus). 

Kedua, dunia dijadikan oleh makhluk yang lebih rendah dari Allah 

yang bernama Demiurgos (yang berarti pencipta dunia). Dunia penuh 

dengan penderitaan pasti tidak mungkin diciptakan oleh Allah yang 

baik. Allah yaitu  terang yang dikelilingi oleh malaikat-malaikat yang 

rohani dan murni. Demiurgos yaitu  salah satu pancaran dari Allah. 

Makin banyak pancaran makin banyak zat duniawi yang dikandung di 

dalamnya. Demiurgos bercampur zat ilahi dan zat benda, sehingga ia 

beroleh kuasa untuk menciptakan dunia. Demiurgos dipersamakan  

oleh aliran gnostik dengan Allah dalam Perjanjian Lama, dan mereka 

tidak suka pada Allah itu. Demikianlah terjadinya dua Allah. Pencipta 

yaitu  Allah Perjanjian Lama yang jahat, dan penyelamat Perjanjian 

Baru yang baik. Siapakah yang mengenal Yesus terlepas dari 

genggaman Allah Perjanjian Lama. 

Ketiga, manusia mengandung sebagaian kecil dari Roh Allah di 

dalam batinnya. 

Keempat, Kristus diutus ke dalam dunia oleh Allah dengan tubuh 

maya (khayal yang sebenarnya tidak ada, hanya gambar angan-angan 

saja). Untuk membebaskan sebagian kecil Roh di dalam manusia. Oleh 

sebab  zat benda dianggap jahat, mereka tidak dapat menghubungkan 

Kristus dengan daging manusia. Tubuhnya hanya kelihatan sebagian 

khayal saja. Tetapi sebenarnya tidak ada. Kristus telah meninggalkan 

orang bernama Yesus sewaktu Yesus disalibkan. 

Kelima, dengan pelajaran dan teladan Kristus roh manusia diajak 

berusaha melepaskan dirinya dari zat benda yang jahat agar kembali 

kepada Allah yang tinggi. 

Keenam, dengan jalan askese (siksa diri) segala pengetahuan atau 

gnosis, yang tersembunyi telah terbuka tetapi hanya kepada orang 

rohani bolehlah ia mengerti atau bergnosis. Jalan memperoleh gnosis 

melalui pembacaan Alkitab secara alegoris. Hanya orang rohani 

menurut ukuran gnosis yang dapat membebaskan zat ilahi kecil dalam 

hidupnya serta melepaskan dirinya dari hal-hal fana, dan boleh 

dipersatukan dengan zat Allah yang tertinggi.”4 

Selain dari ajaran ini dari golongan gnostik selalu berusaha dengan 

kemampuan mereka untuk meyakinkan para pengikutnya dalam 

mengikuti ajaran mereka ini, dan berusaha menyelewengkan ajaran 

yang sebenarnya. Selain dari hal di atas bagian bagian yang gnostik 

lakukan yaitu  menciptakan kitab-kitab lain. Seperti yang 

dikemukakan oleh Th. Van Den End: 

 

“Penganut-penganut gnostik menyusun beberapa kitab “Injil” 

antara lain “Injil Thomas” di dalamnya terdapat kata-kata 

Yesus yang asli, tetapi kata-kata itu digarap sedemikian rupa 

hingga membenarkan pandangan-pandangan gnostik, namun 

disamping bahan-bahan yang asli itu ditemukan pula 

bermacam-macam dongeng mengenai Yesus. Penganut-

penganut gnostik mengatakan bahwa di dalam kitab-kitab Injil 

itu termuat hikmat rahasia yang kata mereka dipercayakan oleh 

Kristus hanya kepada murid-murid-Nya yang paling akrab dan 

yang sebab  itu tidak terdapat dalam kitab Injil-injil biasa, 

membuktikan keaslian ajaran gnostik.”

  

 

Pertama, iman yang sederhana pada diri orang percaya perlu 

disempurnakan melalui ajaran gnosis. 

Kedua, mereka juga memakai Firman Allah sebagai asas 

kepercayaan. contoh Roma 7:13-26, yang sesuai dengan paham mereka 

yaitu zat benda jahat adanya. Yohanes 1:5 pelajaran tentang gelap dan 

terang juga sependapat dengan ajaran gnosis. 

Ketiga, sistem filsafat juga mempengaruhi pandangan gnostik 

tentang Yesus. Ada dua pandangan yang berbeda yang satu 

menyatakan bahwa materi yaitu  jahat, maka Yesus tidak mungkin 

benar-benar mengambil rupa manusia, Ia hanya kelihatannya saja 

berupa manusia dan menderita.”

 

Irenaeus yang yaitu  salah satu tokoh polemik, melawan ajaran 

gnostik dengan menulis buku “melawan bidat-bidat” dalam 

pemahaman bahwa, ia tidak sependapat dengan Valentinus bahwa ada 

dua Allah yaitu Allah Perjanjian Lama dan Allah Perjanjian Baru. 

Menurut Irenaeus pencipta bumi ini bukan Demiurgos melainkan 

Yesus Kristus sendiri (Kol. 1:16-18; Ibr. 1:2). 

Dari penjelasan apa yang diajarkan oleh ajaran gnostik ini, 

sebenarnya berawal dari pemikiran manusia yang mencoba 

merumuskan suatu teori tentang bumi, Allah dan Yesus juga pola hidup 

manusia. Dengan pengajaran yang dilakukan oleh gnostik jelaslah 


bertentangan dengan ajaran Kristen. Enam point pengajaran gnostik 

tidak dapat diterima dalam ajaran Kekristenan. 

Jelaslah bahwa ajaran gnostik mempengaruhi ajaran kekristenan 

pada masa Timotius yang melayani di Efesus. Kata pengetahuan dapat 

diartikan sebagai gnostik. Di dalam pengajarannya nyata bahwa ajaran 

gnostik tidak sesuai dengan ajaran Alkitab yang walaupun jika diamati 

bahwa ajaran gnostik semua diambil dari Alkitab. 


Untuk menyangkal ajaran dari gnostik yang pada masa itu 

berkembang maka dalam tulisan ini akan diuraikan tentang dogma 

ajaran Kristen yang berdasarkan Alkitab.  

 

Orang Kristen percaya tentang Trinitas. Dan dalam kesempatan ini 

akan diuraikan beberapa pemikiran dari bapa-bapa gereja menjelaskan 

tentang Trinitas untuk melawan bidat-bidat yang berusaha untuk 

menyalahkan tentang Allah Kristen diantaranya ialah: 

 


a.1.  Yustinus Martyr 

Dalam sejarah gereja nama Yustinus Martyr pada abad ke 2 

Masehi cukup kenal dengan beberapa karya-karyanya untuk membela 

orang Kristen diantaranya yaitu  tentang Trinitas. Apa pendapat atau 

pernyataan Yustinus Martyr tenntang Trinitas?  

 

“Yustinus Martyr berusaha melemahkan tuduhan orang kafir 

yang mengatakan orang Kristen yaitu  ateis. Yustinus Martyr 

mengakui bahwa orang-orang Kristen menolak ilah-ilah kafir 

palsu, tetapi ia selanjutnya berkata orang-orang Kristen tidak 

menyangkal Allah yang benar yang yaitu  Bapa keadilan dan 

kesucian dari segala kebajikan, selanjutnya ia berkata baik 

Bapa maupu Anak berasal dari padaNya.”


Yustinus Martyr memberi  penjelasan tentang Trinitas dan 

selanjutnya ia juga mengatakan tentang Roh Kudus yaitu  bagiam yang 

sama yang berasal dari Allah. 

 

 

a.2.  Tertullianus 

Karya Tertullianus memperlihatkan makna dalam perkembangan 

pengajaran tentang formula-formula yang tepat. Tertullianus 

mengatakan: ia berpegang pada satu subtansi dan tiga pribadi yang 

berhubungan satu sama lain. Ia berkata tiga pribadi ada dalam satu 

subtansi namun tetaplah hanya satu Allah.”

Dari penjelasan ini dapat menjelaskan bahwa ajaran gnostik 

tentang Allah (monoteis) sangatlah bertentangan dengan ajaran Kristen. 

Selain itu juga bahwa Yesus datang ke dunia hanya dengan tubuh maya 

sangatlah tidak benar sebab  Yesus memang datang ke dunia di utus 

oleh BapaNya (Yoh. 3:16). Dalam Trinitas ini dijelaskan bahwa Allah 

Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus bukan tiga tetapi satu dalam 

subtansinya. 

Dan semua pengajaran dari gnostik yaitu  sesat dan tidak dapat 

diterima dalam ajaran yang benar. Dari pandangan sejarah gereja 

bahwa gnostik memang yaitu  suatu tantangan yang dihadapi oleh 

jemaat pada masa itu apalagi pada masa itu selain penganiayaan yang 

besar-besaran terhadap orang Kristen muncul juga bidat-bidat yang 

berusaha menyelewengkan ajaran yang benar salah satunya yaitu  

gnostik. 

Dari penjelasan ini maka benarlah apa yang pernah Yesus katakan 

dihadapan pada murid-murid-Nya dalam Matius 16:18 yang 

mengatakan: ”Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau ada Petrus dan 

di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut 

tidak akan menguasainya. Yesus yaitu  batu karang itu yang menjadi 

dasar berdirinya jemaat-Nya. Maka walaupun sekian banyak ajaran-

ajaran atau bidat-bidat bermunculan dengan berbagai ajaran-ajaran 

yang diajarkan yang kebanyakan yaitu  mempersalahkan Alkitab dan 

tidak mengakui kesetaraan antara Allah dan Anak. Tetapi hingga 

sekarang jemaat Tuhan (Jemaat-Nya) masih ada dan eksis itu bukti 

bahwa Yesus yaitu  batu karang itu dan alam maut tidak akan 

menguasainya.