Selasa, 03 Desember 2024

hadist

  


HADITS ARBA'IN NAWAWIYAH 


HADITS PERTAMA 

 


 

Arti Hadits: 

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab 

radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar 

Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: 

Sesungguhnya setiap perbuatan1) tergantung niatnya2). 

Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) 

                                               

1. Yang dimaksud perbuatan di sini adalah amal ibadah yang membutuhkan niat.  

2.  Niat adalah keinginan dan kehendak hati. 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      6 

berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang 

hijrahnya3) karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah 

dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) 

Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena 

menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau 

karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya 

(akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.  

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah 

Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah 

bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain, Muslim 

bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaaburi di 

dalam dua kitab Shahih, yang merupakan kitab yang 

paling shahih yang pernah dikarang). 

 

Catatan: 

1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits 

yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan 

Imam Syafi’i berkata: Dalam hadits tentang niat ini 

mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa 

perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan 

dan anggota badan, sedangkan niat merupakan 

salah satu bagian dari ketiga unsur tersebut. 

Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata," 

Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. 

Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata," Hadits 

ini merupakan sepertiga Islam.  

2.  Sebab dituturkannya hadits ini, yaitu: ada 

seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah 

                                               

1. Makna kata "Hijrah" secara bahasa: meninggalkan, sedangkan menurut syariat artinya: 

meninggalkan negeri kafir menuju negeri Islam dengan maksud bisa melakukan ajaran 

agamanya dengan tenang. Yang dimaksud dalam hadits ini adalah perpindahan dari 

Mekkah ke Madinah sebelum Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekkah th. 8 H). 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      7 

dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang 

wanita yang konon bernama: “Ummu Qais” bukan 

untuk meraih pahala berhijrah. Maka orang itu 

kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi 

Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).  

 

Kandungan Hadist: 

1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau 

tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak 

akan menghasilkankan pahala kecuali berdasarkan 

niat (karena Allah ta’ala).  

2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal 

ibadah dan tempatnya di hati.  

3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena 

Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan 

ibadah.  

4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala 

berdasarkan kadar niatnya.  

5. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah 

(boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhaan 

Allah maka dia akan bernilai ibadah.  

6. Yang membedakan antara ibadah dan adat 

(kebiasaan/rutinitas) adalah niat. 

7. Hadits di atas menunjukkan bahwa niat 

merupakan bagian dari iman karena dia 

merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut 

pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah 

membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan 

dan diamalkan dengan perbuatan.  

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      8 

 

Tema-tema hadits: 

1. Niat dan keikhlasan : 7 : 29, 98 : 5  

2. Hijrah          : 4 : 97, 2 : 218, 3 : 195, 8 : 72 

3. Fitnah dunia         : 3 : 145, 4 : 134, 6 : 70, 8 : 67 

  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      9 


HADITS KEDUA 

 


 

Arti hadits : 

Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata : 

Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah 

shallahu`alaihi wa sallam  suatu hari tiba-tiba 

datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju 

yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak 

tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan 

tidak ada seorangpun di antara kami yang 

mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan 

Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada 

lututnya (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya 

berkata, “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang 

Islam ?”, Maka bersabdalah Rasulullah 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      11 

shallallahu`alaihi wa sallam: “ Islam adalah engkau 

bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) 

selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah 

utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan 

zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, 

kemudian dia berkata, “ anda benar “. Kami semua 

heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. 

Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang 

Iman “. Lalu beliau bersabda, “ Engkau beriman kepada 

Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-

rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada 

takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudia dia 

berkata, “ anda benar“.  Kemudian dia berkata lagi: “ 

Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda, 

“ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-

akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya 

maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ 

Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan 

kejadiannya)”. Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak 

lebih tahu dari yang bertanya ". Dia berkata,“ 

Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau 

bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya 

dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan 

dada, miskin lagi penggembala domba, (kemudian)  

berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, 

kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. 

Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wa 

sallam) bertanya,“ Tahukah engkau siapa yang 

bertanya ?”. Aku berkata,“ Allah dan Rasul-Nya lebih 

mengetahui “. Beliau bersabda,“ Dia adalah Jibril yang 

datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama 

kalian “. (Riwayat Muslim) 

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      12 

Catatan: 

• Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam 

maknanya, karena didalamnya terdapat pokok-

pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. 

• Hadits ini mengandung makna yang sangat 

agung karena berasal dari dua makhluk Allah yang 

terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan 

makhluk di langit/Jibril) dan Amiinul Ardh 

(kepercayaan makhluk di bumi/ Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam )   

 

Kandungan Hadist : 

1. Disunnahkan untuk memperhatikan kondisi 

pakaian, penampilan dan kebersihan, khususnya 

jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan 

penguasa.  

2. Siapa yang menghadiri majlis ilmu dan menangkap 

bahwa orang–orang yang hadir butuh untuk 

mengetahui suatu masalah dan tidak ada 

seorangpun yang bertanya, maka wajib baginya 

bertanya tentang hal tersebut meskipun dia 

mengetahuinya agar peserta yang hadir dapat 

mengambil manfaat darinya.  

3. Jika seseorang yang ditanya tentang sesuatu maka 

tidak ada cela baginya untuk berkata, “Saya tidak 

tahu“, dan hal tersebut tidak mengurangi 

kedudukannya.  

4. Kemungkinan malaikat tampil dalam wujud 

manusia.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      13 

5. Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya 

pembangkangan terhadap kedua orang tua. 

Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang 

tuanya sebagaimana seorang tuan memperlakukan 

hamba-sahayanya.  

6. Tidak disukainya mendirikan bangunan yang tinggi 

dan membaguskannya selama tidak dibutuhkan.  

7. Di dalamnya terdapat dalil bahwa perkara ghaib 

tidak ada yang mengetahuinya selain Allah ta’ala.  

8. Di dalamnya terdapat keterangan tentang adab dan 

cara duduk dalam majlis ilmu.  

 

Tema-tema hadits : 

1. Iman : 2 : 285, 5 : 5, 6 : 82 dll. 

2. Islam: 2 : 112, 4 : 125, 72 : 14, 40 : 66, 3 : 19, 5 : 3  

3. Ihsan  : 18 : 30, 28 : 77, 17 : 7, 5 : 93  

4. Hari akhir : 7 : 187, 22 : 7, 31 : 34 .  

5. Ilmu ghaib hanya Allah yang mengetahui: 2 : 3, 

27:65,  6 : 50, 7 : 188 

6. Belajar & mengajarkan Islam : 16:43, 21:7, 3:79, 9:122  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      14 


HADITS KETIGA 

 


Terjemah hadits : 

Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Alh 

Khottob radiallahuanhuma dia berkata: Saya 

mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam 

bersabda: Islam dibangun di atas lima perkara; 

Bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bahwa nabi 

Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, 

menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa 

Ramadhan.    (Riwayat Turmuzi dan Muslim). 

 

Kandungan Hadist : 

1. Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam 

menyamakan Islam dengan bangunan yang kokoh 

dan tegak di atas tiang-tiang yang kuat.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      15 

2. Pernyataan tentang keesaan Allah dan keberadaan-

Nya, membenarkan kenabian Muhammad 

shallallahu`alaihi wa sallam ,  merupakan hal yang 

paling mendasar dibanding rukun-rukun yang 

lainnya. 

3. Selalu menegakkan shalat dan menunaikannya 

secara sempurna dengan syarat rukunnya, adab-

adabnya dan sunnah-sunnahnya agar dapat 

memberikan buahnya dalam diri seorang muslim 

yaitu meninggalkan perbuatan keji dan munkar 

karena shalat mencegah seseorang dari perbuatan 

keji dan munkar.  

4. Wajib mengeluarkan zakat dari harta orang kaya 

yang sudah terpenuhi syarat-syarat zakat lalu 

memberikannya kepada orang-orang fakir dan yang 

membutuhkan.  

5. Wajibnya menunaikan ibadah haji dan puasa 

(Ramadhan) bagi setiap muslim.  

6. Adanya keterkaitan rukun Islam satu sama lain. 

Siapa yang mengingkarinya maka dia bukan 

seorang muslim berdasarkan ijma’.  

7. Nash di atas menunjukkan bahwa rukun Islam ada 

lima, dan masih banyak lagi perkara lain yang penting 

dalam Islam yang tidak ditunjukkan dalam hadits ini. 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: 

“ Iman itu memiliki tujuh puluh lebih cabang “ 

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      16 

8. Islam adalah aqidah dan amal perbuatan. Tidak 

bermanfaat amal tanpa iman demikian juga tidak 

bermanfaat iman tanpa amal. 

 

Tema-tema hadits : 

1. Wala’ dan Bara’ dalam syahadatain: 2 : 256, 16 : 36 

2. Shalat  : 2 : 3, 19 : 31, 20 : 132,  

3. Zakat : 9 : 71, 19 : 55, 73 : 20 

4. Haji : 3 : 97, 2 : 196, 22 : 27 

5. Puasa : 2 : 183, 2 : 185. 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                       


HADITS KEEMPAT  

 


 

Terjemah Hadits : 

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud 

radiallahuanhu beliau berkata: Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam  menyampaikan kepada 

kami dan beliau adalah orang yang benar dan 

dibenarkan: Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan 

penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani 

selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi 

setetes darah selama empat puluh hari, kemudian 

menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. 

Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu 

ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk 

menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, 

ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagianya. Demi 

Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya di 

antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli 

syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal 

sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya 

ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka 

masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di 

antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli 

neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal 

sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya 

ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka 

masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhari dan 

Muslim). 

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      19 

Kandungan Hadist : 

1. Allah ta’ala mengetahui tentang keadaan makhluk-

Nya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan 

mereka alami, termasuk masalah bahagia dan 

celaka. 

2. Tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk 

memutuskan bahwa dirinya masuk syurga atau 

neraka, akan tetapi amal perbuatan merupakan 

sebab untuk memasuki keduanya.  

3. Amal perbuatan dinilai di akhirnya. Maka 

hendaklah manusia tidak terpedaya dengan 

kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon 

kepada Allah agar diberi keteguhan dan akhir yang 

baik (husnul khotimah).  

4. Disunnahkan bersumpah untuk mendatangkan 

kemantapan sebuah perkara dalam jiwa.  

5. Tenang dalam masalah rizki dan qanaah 

(menerima) dengan mengambil sebab-sebab serta 

tidak terlalu mengejar-ngejarnya dan mencurahkan 

hati karenanya.  

6. Kehidupan ada di Tangan Allah. Seseorang tidak 

akan mati kecuali dia telah menyempurnakan 

umurnya.  

7. Sebagian ulama dan orang bijak berkata bahwa 

dijadikannya pertumbuhan janin manusia dalam 

kandungan secara berangsur-angsur adalah 

sebagai rasa belas kasih terhadap ibu. Karena 

sesungguhnya Allah mampu menciptakannya 

sekaligus. 

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

Tema-tema hadits : 

1. Pengorbanan seorang ibu yang mengandung : 31 

: 14 

2. Teori reproduksi manusia  : 22 : 5, 23 : 14  

3. Takdir   : 57 : 22, 64 : 11 

4. Husnul khotimah : 2 : 132, 4 : 18 


  

  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                     

  


HADITS KELIMA 

 


 

Terjemah hadits: 

Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah 

radhiallahuanha dia berkata: Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang 

mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang 

bukan (berasal) darinya4), maka dia tertolak. (Riwayat 

Bukhari dan Muslim), dalam riwayat Muslim 

disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan 

(ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia 

tertolak). 

 

 

                                               

1. Yang dimaksud adalah, perbuatan-perbuatan yang dinilai ibadah tetapi tidak bersumber 

dari ajaran Islam dan tidak memiliki landasan yang jelas, atau yang lebih dikenal 

dengan istilah bid’ah.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                     

 

Kandungan Hadist : 

1. Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada 

dalil syar’i ditolak dari pelakunya.  

2. Larangan dari perbuatan bid’ah yang buruk 

berdasarkan syari’at.  

3. Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba’ 

(mengikuti berdasarkan dalil) bukan ibtida’ 

(mengada-adakan sesuatu tanpa dalil) dan 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam telah 

berusaha menjaganya dari sikap yang berlebih-

lebihan dan mengada-ada.  

4. Agama Islam adalah agama yang sempurna tidak 

ada kurangnya. 

 

Tema-tema hadits : 

1. Kesempurnaan Islam : 5 : 3.  

2. Bid’ah dan taklid : 57 : 27, 17 : 36 


  

  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

HADITS KEENAM 

 


  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

Terjemah hadits  : 

Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir 

radhiallahuanhu dia berkata, Saya mendengar 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, 

"Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu 

jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara 

yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh 

orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat 

berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan 

kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam 

perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara 

yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang 

menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar 

(ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka 

lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa 

setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah 

adalah apa yang  Dia haramkan. Ketahuilah bahwa 

dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik 

maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, 

maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia 

adalah hati “. (Riwayat Bukhari dan Muslim) 

 

Catatan: 

• Hadits ini merupakan salah satu landasan 

pokok dalam syari’at. Abu Daud berkata: Islam 

itu berkisar pada empat hadits, kemudian dia 

menyebutkan hadits ini salah satunya.  

 

 

 

Kandungan Hadist : 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

1. Termasuk sikap wara’5) adalah meninggalkan 

syubhat.  

2. Banyak melakukan syubhat akan mengantarkan 

seseorang kepada perbuatan haram.  

3. Menjauhkan perbuatan dosa kecil karena hal 

tersebut dapat menyeret seseorang kepada 

perbuatan dosa besar. 

4. Memberikan perhatian terhadap masalah hati, 

karena padanya terdapat kebaikan fisik.  

5. Baiknya amal perbuatan anggota badan merupakan 

pertanda baiknya hati.  

6. Pertanda ketakwaan seseorang jika dia 

meninggalkan perkara-perkara yang diperbolehkan 

karena khawatir akan terjerumus kepada hal-hal 

yang diharamkan.  

7. Menutup pintu terhadap peluang-peluang 

perbuatan haram serta haramnya sarana dan cara 

kearah sana.  

8. Hati-hati dalam masalah agama dan kehormatan 

serta tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang 

dapat mendatangkan persangkaan buruk.  

                                               

1. Wara’ adalah sikap yang timbul dari rasa takutnya seseorang terhadap  

perbuatan haram.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      26 

 


HADITS KETUJUH 

 


Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari 

radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Agama adalah 

nasehat6)7), kami berkata: Kepada siapa?  Beliau 

bersabda: Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan 

kepada pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya 8). 

(Riwayat Bukhari dan Muslim) 

 

Kandungan Hadits: 

1. Agama Islam berdiri tegak di atas upaya saling 

menasihati, maka harus selalu saling menasihati di 

antara masing-masing individu muslim.  

2. Nasihat wajib dilakukan sesuai kemampuan.  

                                               

1. Nasehat adalah: ungkapan yang menyeluruh berupa keinginan yang mencakup semua 

kebaikan.  

2. Yang dimaksud adalah bahwa nasehat merupakan penopang agama.   

3.Yang dimaksud dengan nasehat kepada Allah adalah beriman kepada-Nya, tidak 

menyekutukan-Nya, mensucikannya dari segala kekurangan, ta’at kepada-Nya dan tidak 

bermaksiat kepada-Nya. Nasehat kepada Rasul-Nya adalah membenarkan risalahnya, 

beriman kepada semua yang dibawanya, menghormatinya, melaksanakannya ajarannya 

dll. 

  

HADITS KEDELAPAN 

 


 

Terjemah hadits  : 

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma sesungguhnya 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Aku 

diperintahkan untuk memerangi manusia hingga 

mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan 

bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan 

shalat, menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal 

itu maka darah dan harta mereka akan dilindungi 

kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada 

pada Allah ta’ala (Riwayat Bukhari dan Muslim) 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

 

Catatan: 

• Hadits ini secara praktis dialami pada zaman 

kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq, sejumlah 

rakyatnya ada yang kembali kafir. Maka Abu Bakar 

bertekad memerangi mereka termasuk di antaranya 

mereka yang menolak membayar zakat. Maka Umar 

bin Khottob menegurnya seraya berkata: “ 

Bagaimana kamu akan memerangi mereka yang 

mengucapkan Laa Ilaaha Illallah sedangkan 

Rasulullah telah bersabda: Aku 

diperintahkan…..(seperti hadits diatas)” . Maka 

berkatalah Abu Bakar: “Sesungguhnya zakat adalah 

haknya harta“,9) hingga akhirnya Umar menerima 

dan ikut bersamanya memerangi mereka.  

 

Kandungan Hadist : 

1. Maklumat peperangan kepada mereka yang berlaku 

musyrik hingga mereka masuk Islam.  

2. Diperbolehkannya membunuh orang yang 

mengingkari shalat dan memerangi mereka yang 

menolak membayar zakat.  

3. Tidak diperbolehkan berlaku sewenang-wenang 

terhadap harta dan darah kaum muslimin.  

4. Diperbolehkannya hukuman mati bagi setiap 

muslim jika dia melakukan perbuatan yang 

menuntut dijatuhkannya hukuman itu seperti: 

Berzina bagi orang yang sudah menikah (muhshan), 

                                               

1. Maksudnya adalah bahwa mereka yang tidak membayar zakat berhak diperangi 

berdasarkan hak (ajaran) Islam seperti yang disinggung dalam hadits.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

membunuh orang lain dengan sengaja dan 

meninggalkan agama dan jamaahnya.  

5. Dalam hadits ini terdapat jawaban bagi kelompok 

murji’ah yang mengira bahwa iman tidak 

membutuhkan amal perbuatan. 

6. Tidak mengkafirkan pelaku bid’ah yang 

menyatakan keesaan Allah dan menjalankan 

syari’at-Nya.  

7. Di dalamnya terdapat dalil bahwa diterimanya amal 

yang zhahir dan menghukumi berdasarkan sesuatu 

yang zhahir sementara yang tersembunyi 

diserahkan kepada Allah. 


 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

  


HADITS KESEMBILAN 

 


 

Terjemah hadits : 

 Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr 

radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Apa 

yang aku larang hendaklah kalian menghindarinya dan 

apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian 

laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya 

kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah karena 

banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna) 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka. 

(Bukhari dan Muslim) 

 

Pelajaran : 

1. Wajibnya menghindari semua apa yang dilarang 

oleh Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam.  

2. Siapa yang tidak mampu melakukan perbuatan 

yang diperintahkan secara keseluruhan dan dia 

hanya mampu sebagiannya saja maka dia 

hendaknya melaksanakan apa yang dia mampu 

laksanakan.  

3. Allah tidak akan membebankan kepada seseorang 

kecuali sesuai dengan kadar kemampuannya.  

4. Perkara yang mudah tidak gugur karena perkara 

yang sulit.  

5. Menolak keburukan lebih diutamakan dari 

mendatangkan kemaslahatan.  

6. Larangan untuk saling bertikai dan anjuran untuk 

bersatu dan bersepakat.  

7. Wajib mengikuti Rasulullah shallallahu`alaihi wa 

sallam, ta’at dan menempuh jalan keselamtan dan 

kesuksesan.  

8. Al Hafiz berkata: Dalam hadits ini terdapat isyarat 

untuk menyibukkan diri dengan perkara yang lebih 

penting yang dibutuhkan saat itu ketimbang 

perkara yang saat tersebut belum dibutuhkan. 

 

 

  

HADITS KESEPULUH 

 


  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      36 

 

Terjemah hadits :  

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: 

Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima 

kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah 

memerintahkan orang beriman sebagaimana dia 

memerintahkan para rasul-Nya dengan firman-Nya: 

Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan 

beramal shalehlah. Dan Dia berfirman: Wahai orang-

orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa 

yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau 

menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh 

dalam keadaan kusut dan berdebu. Dia mengangkatkan 

kedua tangannya ke langit seraya berkata: Ya Tuhanku, 

Ya Tuhanku, padahal makanannya haram, 

minumannya haram, pakaiannya haram dan 

kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka 

(jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan 

dikabulkan. (Riwayat Muslim). 

 

Pelajaran : 

1. Dalam hadits di atas terdapat pelajaran akan 

sucinya Allah ta’ala dari segala kekurangan dan 

cela.  

2. Allah ta’ala tidak menerima kecuali sesuatu yang 

baik. Maka siapa yang bersedekah dengan barang 

haram tidak akan diterima.  

3. Sesuatu yang disebut baik adalah apa yang dinilai 

baik disisi Allah ta’ala.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

4. Berlarut-larut dalam perbuatan haram akan 

menghalangi seseorang dari terkabulnya doa.  

5. Orang yang maksiat tidak termasuk mereka yang 

dikabulkan doanya kecuali mereka yang Allah 

kehendaki.  

6. Makan barang haram dapat merusak amal dan 

menjadi penghalang diterimanya amal perbuatan.  

7. Anjuran untuk berinfaq dari barang yang halal dan 

larangan untuk berinfaq dari sesuatu yang haram.  

8. Seorang hamba akan diberi ganjaran jika memakan 

sesuatu yang baik dengan maksud agar dirinya 

diberi kekuatan untuk ta’at kepada Allah.  

9. Doa orang yang sedang safar dan yang hatinya 

sangat mengharap akan terkabul.  

10. Dalam hadits terdapat sebagian sebab-sebab 

dikabulkannya do’a: Perjalanan jauh, kondisi yang 

bersahaja dalam pakaian dan penampilan dalam 

keadaan kusut dan berdebu, mengangkat kedua 

tangan ke langit, meratap dalam berdoa, keinginan 

kuat dalam permintaan, mengkonsumsi makanan, 

minuman dan pakaian dengan sesuatu yang halal. 

 


 

  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

  

 

PELAJARAN KESEBELAS 

 


Terjemah hadits: 

Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi 

Thalib, cucu Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam 

dan kesayangannya radhiallahuanhuma dia berkata: 

Saya menghafal dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa 

sallam (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang 

meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu. 

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata, Haditsnya hasan 

shahih) 

 

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

 

Kandungan Hadits: 

1. Meninggalkan syubhat dan mengambil yang halal 

akan melahirkan sikap wara’.  

2. Keluar dari ikhtilaf ulama lebih utama karena hal 

tersebut lebih terhindar dari perbuatan syubhat, 

khususnya jika di antara pendapat mereka tidak 

ada yang dapat dikuatkan.  

3. Jika keraguan bertentangan dengan keyakinan 

maka keyakinan yang diambil.  

4. Sebuah perkara harus jelas berdasarkan keyakinan 

dan ketenangan. Tidak ada harganya keraguan dan 

kebimbangan. 

5. Berhati-hati dari sikap meremehkan terhadap 

urusan agama dan masalah bid’ah.  

6. Siapa yang membiasakan perkara syubhat maka 

dia akan berani melakukan perbuatan yang haram. 

 


  

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      


HADITS KEDUA BELAS 

 


Terjemah hadits:  

Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia berkata: 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: 

Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia 

meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya. 

(Hadits Hasan riwayat Turmuzi dan lainnya) 

 

Pelajaran: 

1. Termasuk sifat-sifat orang muslim adalah dia 

menyibukkan dirinya dengan perkara-perkara yang 

mulia serta menjauhkan perkara yang hina dan 

rendah.  

2. Pendidikan bagi diri dan perawatannya dengan 

meninggalkan apa yang tidak bermanfaat di 

dalamnya.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

3. Menyibukkkan diri dengan sesuatu yang tidak 

bermanfaat adalah kesia-siaan dan merupakan 

pertanda kelemahan iman.  

4. Anjuran untuk memanfaatkan waktu dengan 

sesuatu yang manfaatnya kembali kepada diri 

sendiri bagi dunia maupun akhirat.  

5. Ikut campur terhadap sesuatu yang bukan 

urusannya dapat mengakibatkan kepada 

perpecahan dan pertikaian di antara manusia.  

 


 

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      


HADITS KETIGA BELAS 

 


 

Terjemah hadits : 

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, 

pembantu Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, dari 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, beliau 

bersabda, "Tidak beriman salah seorang di antara kamu 

hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia 

cintai untuk dirinya sendiri. (Riwayat Bukhari dan 

Muslim)  

 

Kandungan Hadist : 

1. Seorang mu’min dengan mu’min yang lainnya 

bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai saudaranya 

maka seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      43 

2. Menjauhkan perbuatan hasad (dengki) dan bahwa 

hal tersebut bertentangan dengan kesempurnaan 

iman.  

3. Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambah 

dengan ketaatan dan berkurang dengan 

kemaksiatan.  

4. Anjuran untuk menyatukan hati.  

 


 

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                     


HADITS KEEMPAT BELAS 

 


Terjemah hadits :   

Dari Ibnu Mas’ud radiallahuanhu dia berkata: 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: 

Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa 

tidak ada ilah selain Allah dan bahwa saya (Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam) adalah utusan Allah 

kecuali dengan tiga sebab: Duda/janda (orang yang 

telah pernah menikah) yang berzina, membunuh orang 

lain (dengan sengaja), dan meninggalkan agamnya 

berpisah dari jamaahnya. (Riwayat Bukhari dan 

Muslim) 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      45 

Kandungan Hadist : 

1. Tidak boleh menumpahkan darah kaum muslimin 

kecuali dengan tiga sebab, yaitu: zina muhshon 

(orang yang sudah menikah), membunuh manusia 

dengan sengaja dan meninggalkan agamanya 

(murtad) berpisah dari jamaah kaum muslimin.  

2. Islam sangat menjaga kehormatan, nyawa dan 

agama dengan menjatuhkan hukuman mati kepada 

mereka yang mengganggunya seperti dengan 

melakukan zina, pembunuhan dan murtad.  

3. Sesungguhnya agama yang disepakati adalah yang 

dipegang oleh jamaah kaum muslimin, maka wajib 

dijaga dan tidak boleh keluar darinya.  

4. Hukum pidana dalam Islam sangat keras, hal itu 

bertujuan untuk mencegah (preventif) dan 

melindungi.  

5. Pendidikan bagi masyarakat untuk takut kepada 

Allah ta’ala dan selalu merasa terawasi oleh-Nya 

dalam keadaan tersembunyi atau terbuka sebelum 

dilaksanakannya hukuman. 

6. Hadits di atas menunjukkan pentingnya menjaga 

kehormatan dan kesucian.  

7. Dalam hadits tersebut merupakan ancaman bagi 

siapa yang membunuh manusia yang diharamkan 

oleh Allah ta’ala. 


HADITS KELIMA BELAS 

 


 

Terjemah hadits : 

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, 

"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir 

hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang 

beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia 

menghormati tetangganya dan barangsiapa yang 

beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah 

dia memuliakan tamunya" (Riwayat Bukhari dan 

Muslim) 

 

 

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

Pelajaran: 

1. Iman terkait langsung dengan kehidupan sehari-

hari.  

2. Islam menyerukan kepada sesuatu yang dapat 

menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang 

dikalangan individu masyarakat muslim. 

3. Termasuk kesempurnaan iman adalah perkataan 

yang baik dan diam dari selainnya. 

4. Berlebih-lebihan dalam pembicaraan dapat 

menyebabkan kehancuran, sedangkan menjaga 

pembicaraan merupakan jalan keselamatan.  

5. Islam sangat menjaga agar seorang muslim 

berbicara apa yang bermanfaat dan mencegah 

perkataan yang diharamkan dalam setiap kondisi.  

6. Tidak memperbanyak pembicaraan yang 

diperbolehkan, karena hal tersebut dapat menyeret 

kepada perbuatan yang diharamkan atau yang 

makruh.  

7. Termasuk kesempurnaan iman adalah 

menghormati tetangga dan memperhatikan serta 

tidak menyakitinya.  

8. Wajib berbicara saat dibutuhkan, khususnya jika 

bertujuan menerangkan yang haq dan beramar 

ma’ruf nahi munkar.  

9. Memuliakan tamu termasuk di antara kemuliaan 

akhlak dan pertanda komitmennya terhadap syariat 

Islam.  

10. Anjuran untuk mempergauli orang lain dengan 

baik. 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      


HADITS KEENAM BELAS 

 


Terjemah hadits: 

 Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu 

sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam: (Ya Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam ) nasihatilah saya. Beliau 

bersabda : Jangan kamu marah. Dia menanyakan hal 

itu berkali-kali. Maka beliau bersabda: Jangan engkau 

marah. (Riwayat Bukhari) 

 

Kandungan Hadist: 

1. Anjuran bagi setiap muslim untuk memberikan 

nasihat dan mengenal perbuatan-perbuatan 

kebajikan, menambah wawasan ilmu yang 

bermanfaat serta memberikan nasihat yang baik.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

2. Larangan marah.  

3. Dianjurkan untuk mengulangi pembicaraan hingga 

pendengar menyadari pentingnya dan 

kedudukannya.  

 


  

  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

  


HADITS KETUJUH BELAS 

 


Terjemah hadits: 

Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiallahuanhu 

dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: 

Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik 

(ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh 

maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      52 

menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah 

kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan 

sembelihannya. (Riwayat Muslim) 

 

Kandungan Hadist:  

1. Syariat Islam menuntut perbuatan ihsan kepada 

setiap makhluk termasuk di antaranya adalah 

hewan.  

2. Tidak boleh menyiksa dan merusak tubuh sebagai 

sasaran dan tujuan, tidak juga boleh menyayat-

nyayat orang yang dihukum qishash.  

3. Termasuk ihsan juga adalah terhadap hewan 

ternak dan belas kasih terhadapnya. Tidak boleh 

membebaninya diluar kemampuannya serta tidak 

menyiksanya saat menyembelihnya.  

 


  

  

  Hadits Arba'in Nawawy                                        


HADITS KEDELAPAN BELAS 

 


 

Terjemah hadits: 

Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu 

Abdurrahman, dan Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma 

dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau 

bersabda: Bertakwalah kepada Allah di mana saja 

kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan 

yang dapat menghapusnya dan pergauilah manusia 

dengan akhlak yang baik .“ (Riwayat Turmuzi, dia 

berkata, "haditsnya hasan, pada sebagian cetakan 

dikatakan hasan shahih).  

 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      54 

 

Kandungan Hadist: 

1. Takwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap 

muslim dan dia merupakan asas diterimanya amal 

shaleh.  

2. Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan 

secara langsung, karena kebaikan akan menghapus 

keburukan.  

3. Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak 

mulia. 

4. Menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci 

kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan di dunia 

dan akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan 

dampak negatif pergaulan.  

 


  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      


HADITS KESEMBILAN BELAS 


Terjemah hadits :  

Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas 

radhiallahuanhuma, beliau berkata: Suatu saat saya 

berada dibelakang nabi shallallahu`alaihi wa sallam, 

maka beliau bersabda: Wahai ananda, saya akan 

mengajarkan kepadamu empat perkara: Jagalah 

Allah10), niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Allah 

niscaya Dia akan selalu berada di hadapanmu11). Jika 

kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu 

memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada 

Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika suatu umat 

berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu 

atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan 

manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah 

tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk 

mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak 

akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah 

Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan 

lembaran telah kering12) . (Riwayat Turmuzi dan dia 

berkata: Haditsnya hasan shahih).  

                                               

1. Maksudnya adalah bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan 

menjauhi larangan-Nya. 

2.  Dengan pertolongan dan perlindungan-Nya.  

3. Maksudnya adalah segala sesuatu telah ditakdirkan dan dibukukan pencatatannya oleh 

Allah ta’ala.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

Dalam sebuah riwayat selain Turmuzi dikatakan: 

Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya 

di depanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya 

Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah 

bahwa apa yang tidak ditakdirkan atasmu tidak akan 

menimpamu dan apa yang menimpamu itulah yang 

ditakdirkan atasmu, ketahuilah bahwa kemenangan 

bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan 

dan kesulitan bersama kemudahan). 

 

Kandungan Hadist : 

1. Perhatian Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam 

dalam mengarahkan umatnya serta menyiapkan 

generasi mu’min idaman.  

2. Termasuk adab pengajaran adalah menarik 

perhatian pelajar agar timbul keinginannya 

terhadap pengetahuan sehingga hal tersebut lebih 

terkesan dalam dirinya.  

3. Siapa yang konsekwen melaksanakan perintah-

perintah Allah, nicsaya Allah akan menjaganya di 

dunia dan akhirat. 

4. Beramal saleh serta melaksanakan perintah Allah 

dapat menolak bencana dan mengeluarkan 

seseorang dari kesulitan.  

5. Tidak mengarahkan permintaan apapun (yang tidak 

dapat dilakukan makhluk) selain kepada Allah 

semata. 

6. Manusia tidak akan mengalami musibah kecuali 

berdasarkan ketetapan Allah ta’ala.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

7. Menghormati waktu dan menggunakannya untuk 

sesuatu yang bermanfaat sebagaimana Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam memanfaatkan 

waktunya saat beliau berkendaraan.  

 


HADITS KEDUA PULUH 

 


Terjemah hadits:  

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshary Al 

Badry radhiallahuanhu dia berkata, Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya 

ungkapan yang telah dikenal orang-orang dari ucapan 

nabi-nabi terdahulu adalah:  Jika engkau tidak malu 

perbuatlah apa yang engkau suka. (Riwayat Bukhari). 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      60 

 

Kandungan Hadist :  

1. Malu merupakan tema yang telah disepakati oleh 

para nabi dan tidak terhapus ajarannya.  

2. Jika seseorang telah meninggalkan rasa malu, 

maka jangan harap lagi (kebaikan) darinya 

sedikitpun.  

3. Malu merupakan landasan akhlak mulia dan selalu 

bermuara kepada kebaikan. Siapa yang banyak 

malunya lebih banyak kebaikannya, dan siapa yang 

sedikit rasa malunya semakin sedikit kebaikannya.  

4. Rasa malu merupakan prilaku dan dapat dibentuk. 

Maka setiap orang yang memiliki tanggung jawab 

hendaknya memperhatikan bimbingan terhadap 

mereka yang menjadi tanggung jawabnya.  

5. Tidak ada rasa malu dalam mengajarkan hukum-

hukum agama serta menuntut ilmu dan kebenaran. 

Allah ta’ala berfirman: “ Dan Allah tidak malu dari 

kebenaran “ (33 : 53).  

6. Di antara manfaat rasa malu adalah ‘Iffah (menjaga 

diri dari perbuatan tercela) dan Wafa’ (menepati 

janji). 

7. Rasa malu merupakan cabang iman yang wajib 

diwujudkan.  

 


  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      


HADITS KEDUAPULUH SATU 

 


Terjemah hadits   : 

 Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu 

‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi 

radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata: Wahai 

Rasulullah, katakan kepada saya tentang Islam sebuah 

perkataan yang tidak saya tanyakan kepada 

seorangpun selainmu. Beliau bersabda, Katakanlah: 

saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang 

teguhlah. (Riwayat Muslim).  

 

Kandungan Hadist : 

1. Iman kepada Allah ta’ala harus mendahului 

ketaatan.  

2. Amal saleh dapat menjaga keimanan. 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

3. Iman dan amal saleh keduanya harus 

dilaksanakan.  

4. Istiqomah merupakan derajat yang tinggi.  

5. Keinginan yang kuat dari para shahabat dalam 

menjaga agamanya dan merawat keimanannya.  

6. Perintah untuk istiqomah dalam tauhid dan ikhlas 

beribadah hanya kepada Allah semata hingga mati. 

 


 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

 


HADITS KEDUAPULUH DUA 

 


Terjemah hadits:  

Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary 

radhiallahuanhuma: Seseorang bertanya kepada 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, seraya 

berkata: Bagaimana pendapatmu jika saya 

melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, 

Menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang 

haram13) dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah 

                                               

1. Maksud mengharamkan yang haram adalah: menghindarinya dan maksud menghalalkan 

yang halal adalah: mengerjakannya dengan keyakinan akan kehalalannya .    

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

saya akan masuk surga? Beliau bersabda: Ya. (Riwayat 

Muslim) 

 

Catatan: 

* Seseorang yang bertanya dalam riwayat diatas 

adalah: An Nu’man bin Qauqal.  

 

Kandungan Hadist: 

1. Setiap muslim dituntut untuk bertanya kepada 

ulama tentang syariat Islam, tentang kewajibannya 

dan apa yang dihalalkan dan diharamkan baginya 

jika hal tersebut tidak diketahuinya.  

2. Penghalalan dan pengharaman merupan aturan 

syariat, tidak ada yang berhak menentukannya 

kecuali Allah ta’ala.  

3. Amal saleh merupakan sebab masuknya seseorang 

ke dalam syurga.  

4. Keinginan dan perhatian yang besar dari para 

shahabat serta kerinduan mereka terhadap syurga 

serta upaya mereka dalam mencari jalan untuk 

sampai ke sana. 

 


HADITS KEDUAPULUH TIGA 

 


 

Terjemah hadits : 

Dari Abu Malik Al Haritsy bin ‘Ashim Al ‘Asy’ary 

radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Bersuci 

sebagian dari iman, Al Hamdulillah dapat memenuhi 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

timbangan14), Subhanallah dan Al Hamdulillah dapat 

memenuhi antara langit dan bumi, Shalat adalah 

cahaya15), shadaqah adalah bukti16), Al Quran dapat 

menjadi saksi yang meringankanmu atau yang 

memberatkanmu. Semua manusia berangkat menjual 

dirinya17), ada yang membebaskan dirinya (dari 

kehinaan dan azab) ada juga yang menghancurkan 

dirinya.       (Riwayat Muslim).  

 

Kandungan Hadist: 

1. Iman merupakan ucapan dan perbuatan, 

bertambah dengan amal saleh dan keta’atan dan 

berkurang dengan maksiat dan dosa.  

2. Amal perbuatan akan ditimbang pada hari kiamat 

dan dia memiliki beratnya.  

3. Bersuci merupakan syarat sahnya ibadah, karena 

itu harus diperhatikan.  

4. Menjaga shalat akan mendatangkan petunjuk dan 

memperbaiki kondisi seorang muslim terhadap 

manusia, membedakannya dengan akhlaknya dan 

perilakunya, kewara’annya dan ketakwaannya.  

5. Seruan untuk berinfaq pada jalan-jalan kebaikan 

dan bersegera melakukannya di mana hal tersebut 

merupakan pertanda benarnya keimanan.  

                                               

1. Maksudnya adalah timbangan kebaikan seorang hamba pada hari kiamat. 

2. Dikatakan cahaya karena shalat dapat menunjukkan seseorang kepada perbuatan yang 

baik.  

3.  Bukti akan kebenaran keimanannya.  

4. Menjual dirinya baik kepada Allah ta’ala dengan menta’ati-Nya atau kepada syetan 

dengan bermaksiat kepada-Nya.                                                     

6. Anjuran untuk bersabar tatkala mengalami 

musibah, khususnya apa yang dialami seorang 

muslim karena perbuatan amar ma’ruf nahi 

munkar.  

7. Semangat membaca Al Quran dengan pemahaman 

dan men-tadabbur-kan (merenungkan) ma’nanya, 

mengamalkan kandungan-kandungannya karena 

hal tersebut dapat memberi syafaat bagi seorang 

hamba pada hari kiamat.  

8. Seorang muslim harus menggunakan waktu dan 

umurnya dalam keta’atan kepada Allah ta’ala serta 

tidak mengabaikan karena kesibukan lainnya.  

 


 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

Terjemah hadits : 

Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam sebagaimana 

beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa 

Dia berfirman 18): Wahai hambaku, sesungguhya aku 

telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku 

telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) di antara 

kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. 

Wahai hamba-Ku semua kalian adalah sesat kecuali 

siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah 

kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian 

hidayah. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya kelaparan 

kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, 

maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan 

kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya 

telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya 

pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya 

Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian 

semuanya melakukan kesalahan pada malam dan 

siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka 

mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. 

Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada 

kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku 

sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian 

berikan kepada-Ku. Wahai hamba-Ku seandainya sejak 

orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, 

dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam 

keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal 

tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun.  

Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di 

antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan 

                                               

1. Hadits seperti ini disebut hadits qudsi, yaitu hadits yang maknanya dari Allah dan 

redaksinya dari Rasulullah. 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti 

orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal 

itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. 

Wahai hamba-Ku, seandainya  sejak orang pertama 

diantara kalian sampai orang terakhir  semunya berdiri 

di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu 

setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu 

tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali 

bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah 

lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua 

perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian 

kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak 

mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia 

bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan 

selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicela kecuali 

dirinya.  (Riwayat Muslim) 

 

Kandungan Hadist: 

1. Menegakkan keadilan di antara manusia serta 

haramnya kezaliman di antara mereka merupakan 

tujuan dari ajaran Islam yang paling penting.  

2. Wajib bagi setiap orang untuk memudahkan jalan 

petunjuk dan memintanya kepada Allah ta’ala.  

3. Semua makhluk sangat tergantung kepada Allah 

dalam mendatangkan kebaikan dan menolak 

keburukan terhadap dirinya baik dalam perkara 

dunia maupun akhirat.  

4. Pentingnya istighfar dari perbuatan dosa dan 

sesungguhnya Allah ta’ala akan mengampuninya.  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      

5. Lemahnya makhluk dan ketidakmampuan mereka 

dalam mendatangkan kecelakaan dan 

kemanfaatan.  

6. Wajib bagi setiap mu’min untuk bersyukur kepada 

Allah ta’ala atas ni’mat dan taufiq-Nya.  

7. Sesungguhnya Allah ta’ala menghitung semua 

perbuatan seorang hamba dan membalasnya.  

8. Dalam hadits terdapat petunjuk untuk 

mengevaluasi diri (muhasabah) serta penyesalan 

atas dosa-dosa  

 


 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      


HADITS KEDUAPULUH LIMA 

 


Terjemah hadits: 

Dari Abu Dzar radhiallahuanhu: Sesungguhnya 

sejumlah orang dari shahabat Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam 19) berkata kepada 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam: “ Wahai 

Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan 

membawa pahala yang banyak, mereka shalat 

sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana 

kami puasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan 

harta mereka (sedang kami tidak dapat 

melakukannya). (Rasulullah shallallahu`alaihi wa 

sallam) bersabda: Bukankah Allah telah menjadikan 

bagi kalian jalan untuk bersedekah? Sesungguhnya 

setiap tashbih 20) merupakan sedekah, setiap takbir 

merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan 

sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, amar ma’ruf 

nahi munkar merupakan sedekah dan setiap kemaluan 

kalian21) merupakan sedekah. Mereka bertanya: Ya 

Rasulullah masakah dikatakan berpahala seseorang di 

antara kami yang menyalurkan syahwatnya? Beliau 

bersabda: Bagaimana pendapat kalian seandainya hal 

tersebut disalurkan di jalan yang haram, bukankah 

baginya dosa? Demikianlah halnya jika hal tersebut 

diletakkan pada jalan yang halal, maka baginya 

mendapatkan pahala. (Riwayat Muslim)  

 

 

 

                                               

1. Yang dimaksud dengang mereka adalah para shahabat Rasulullah  yang fakir dari 

kalangan Muhajirin. 

2. Tashbih adalah ucapan Subhanallah. 

1. Maksudnya adalah melakukan jima’ dengan istri.  

Kandungan Hadist : 

1. Sikap bijak dalam menanggapi berbagai kondisi 

serta mendatangkan kabar gembira bagi jiwa serta 

menenangkan perasaan.  

2. Para shahabat berlomba-lomba untuk berbuat 

kebaikan.  

3. Luasnya keutamaan Allah ta’ala serta banyaknya 

pintu-pintu kebaikan yang dibuka bagi hamba-Nya.  

4. Semua bentuk zikir sesungguhnya merupakan 

shadaqah yang dikeluarkan seseorang untuk 

dirinya.  

5. Kebiasaan-kebiasaan mubah dan penyaluran 

syahwat yang disyariatkan dapat menjadi ketaatan 

dan ibadah jika diiringi dengan niat saleh.  

6. Anjuran untuk meminta sesuatu yang dapat 

bermanfaat bagi seorang muslim dan yang dapat 

meningkatkan dirinya ke derajat yang lebih 

sempurna.  

7. Di dalam hadits ini terdapat keutamaan orang kaya 

yang bersyukur dan orang fakir yang bersabar.  

8. Iri terhadap kebaikan orang lain (agar dirinya 

seperti orang tersebut) adalah hal yang 

diperbolehkan dalam agama. 

9. Sebagaimana menggunakan sesuatu yang tidak 

diperbolehkan syariat mendapatkan dosa maka 

menggunakannya sesuai dengan petunjuk syariat 

akan mendatangkan pahala. 

 

 

  

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      


HADITS KEDUAPULUH ENAM 

 


 

 

Terjemah hadits : 

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam  bersabda : 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      78 

Setiap anggota tubuh manusia dapat melakukan 

sedekah, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau 

berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah 

sedekah, engkau menolong seseorang yang 

berkendaraan  lalu engkau bantu dia untuk naik 

kendaraannya atau mengangkatkan barangnya adalah 

sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap 

langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah 

sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan 

adalah sedekah. (Riwayat Bukhari dan Muslim) 

 

Kandungan Hadist : 

1. Bersyukur kepada Allah ta’ala setiap hari atas 

kesehatan anggota badan.  

2. Allah telah menjadikan -sebagai rasa syukur 

terhadap ni’mat-Nya- setiap anggota badan untuk 

menolong hamba-hamba Allah ta’ala, bersedekah 

kepada mereka dengan menggunakannya sesuai 

kemaslahatannya.  

3. Temasuk sedekah adalah: Menahan tangan dan 

lisan untuk tidak menyakiti orang lain, justru 

seharusnya digunakan untuk menunaikan hak-hak 

setiap muslim.  

4. Jasad harus dikeluarkan zakatnya sebagaimana 

harta ada zakatnya. Zakat badan adalah 

melakukan perbuatan baik, bersedekah dan pintu-

pintunya banyak.  

5. Anjuran untuk mendamaikan kedua belah pihak, 

tolong-menolong, mengucapkan kalimat yang baik, 

berjalan menuju shalat dan menyingkirkan 

penghalang dari jalan.  

   

6. Anjuran untuk membersihkan sarana-sarana 

umum.  

7. Anjuran untuk melakukan keadilan, karena dengan 

keadilanlah ditegakkan langit dan bumi. 

 


Terjemah hadits :   

Dari Nawwas bin Sam’an radhiallahuanhu, dari 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam beliau 

bersabda: “Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan 

dosa adalah apa yang terasa mengaggu jiwamu dan 

   

engkau tidak suka jika diketahui manusia “ Riwayat 

Muslim.  

Dan dari Wabishah bin Ma’bad radhiallahuanhu dia 

berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi 

wa sallam, lalu beliau bersabda: Engkau datang untuk 

menanyakan kebaikan? saya menjwaba: Ya. Beliau 

bersabda: Mintalah pendapat dari hatimu, kebaikan 

adalah apa yang jiwa dan hati tenang karenanya, dan 

dosa adalah apa yang terasa mengganggu jiwa dan 

menimbulkan keragu-raguan dalam dada, meskipun 

orang-orang memberi fatwa kepadamu dan mereka 

membenarkannya. (Hadits hasan kami riwayatkan dari 

dua musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad Darimi 

dengan sanad yang hasan).  

 

Kandungan Hadist : 

1. Tanda perbuatan dosa adalah timbulnya keragu-

raguan dalam jiwa dan tidak suka kalau hal itu 

diketahui orang lain.  

2. Siapa yang ingin melakukan suatu perbuatan maka 

hendaklah dia menanyakan hal tersebut pada 

dirinya. 

3. Anjuran untuk berakhlak mulia karena akhlak 

yang mulia termasuk unsur kebaikan yang sangat 

besar.  

4. Hati seorang mu’min akan tenang dengan 

perbuatan yang halal dan gusar dengan perbuatan 

haram.  

5. Melihat terlebih dahulu ketetapan hukum sebelum 

mengambil tindakan. Ambillah yang paling dekat 

dengan ketakwaan dan kewara’an dalam agama. 

  

6. Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam ketika 

menyampaikan sesuatu kepada para shahabatnya 

selalu mempertimbangkan kondisi mereka.  

7. Perhatian Islam terhadap pendidikan sisi agama 

yang bersifat internal dalam hati orang beriman 

dan meminta keputusannya sebelum mengambil 

tindakan. 

 


HADITS KEDUAPULUH DELAPAN 

 

Terjemah hadits: 

Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariah radhiallahuanhu 

dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam 

memberikan kami nasehat yang membuat hati kami 

bergetar dan air mata kami berlinang. Maka kami 

berkata: Ya Rasulullah, seakan-akan ini merupakan 

nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat. 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: “ 

Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah 

ta’ala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian 

meskipun yang memimpin kalian adalah seorang 

budak. Karena di antara kalian yang hidup (setelah ini) 

akan menyaksikan banyaknya perbedaan pendapat. 

Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku 

dan ajaran Khulafaurrasyidin yang mendapatkan 

petunjuk, gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan 

geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang 

diada-adakan, karena semua perkara bid’ah adalah 

sesat “ (Riwayat Abu Daud dan Turmuzi, dia berkata : 

hasan shahih) 

 

Pelajaran: 

1. Bekas yang mendalam dari nasehat Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam  dalam jiwa para 

shahabat. Hal tersebut merupakan tauladan bagi 

para da’i di jalan Allah ta’ala.  

2. Taqwa merupakan yang paling penting untuk 

disampaikan seorang muslim kepada muslim 

lainnya, kemudian mendengar dan ta’at kepada 

pemerintah selama tidak terdapat di dalamnya 

maksiat.  

  

3. Keharusan untuk berpegang teguh terhadap 

sunnah Nabi dan sunnah Khulafaurrasyidin, 

karena di dalamnya terdapat kemenangan dan 

kesuksesan, khususnya tatkala banyak terjadi 

perbedaan dan perpecahan.  

4. Hadits ini menunjukkan tentang sunnahnya 

memberikan wasiat saat berpisah karena di 

dalamnya terdapat kebaikan dan kebahagiaan 

dunia dan akhirat.  

5. Larangan untuk melakukan hal yang baru dalam 

agama (bid’ah) yang tidak memiliki landasan dalam 

agama.  

 


HADITS KEDUAPULUH SEMBILAN 

 


 

Terjemah hadits: 

Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata: 

Saya berkata: Ya Rasulullah, beritahukan saya tentang 

perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam 

syurga dan menjauhkan saya dari neraka, beliau 

bersabda, Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang 

besar, dan perkara tersebut mudah bagi mereka yang 

dimudahkan Allah ta’ala: Beribadah kepada Allah dan 

tidak menyekutukan-Nya sedikitpun, menegakkan 

shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi 

haji. Kemudian beliau (Rasulullah shallallahu`alaihi wa 

sallam) bersabda, Maukah engkau aku beritahukan 

tentang pintu-pintu syurga? Puasa adalah benteng, 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      88 

Sadaqah akan mematikan (menghapus) kesalahan 

sebagaimana air mematikan api, dan shalatnya 

seseorang di tengah malam (qiyamullail), kemudian 

beliau membacakan ayat (yang artinya): “ Lambung 

mereka jauh dari tempat tidurnya….”. Kemudian beliau 

bersabda, Maukah kalian aku bertahukan pokok dari 

segala perkara, tiangnya dan puncaknya? aku 

menjawab: Mau ya Nabi Allah. Pokok perkara adalah 

Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah 

Jihad. Kemudian beliau bersabda: Maukah kalian aku 

beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan) 

kalian dapat memiliki semua itu? saya berkata: Mau ya 

Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya lalu 

bersabda, Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). 

Saya berkata, Ya Nabi Allah, apakah kita akan 

dihukum juga atas apa yang kita bicarakan? beliau 

bersabda, Ah kamu ini, adakah yang menyebabkan 

seseorang terjungkal wajahnya di neraka –atau sabda 

beliau: diatas hidungnya- selain buah dari yang 

diucapkan oleh lisan-lisan mereka. (Riwayat Turmuzi 

dan dia berkata, Haditsnya hasan shahih) 

 

Kandungan Hadist : 

1. Perhatian shahabat yang sangat besar untuk 

melakukan amal yang dapat memasukkan mereka 

ke syurga.  

2. Amal perbuatan merupakan sebab masuk syurga 

jika Allah menerimanya dan hal ini tidak 

bertentangan dengan sabda Rasulullah 

shallallahu`alaihi wa sallam “Tidak masuk syurga 

setiap kalian dengan amalnya”. Makna hadits 

tersebut adalah bahwa amal dengan sendirinya 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      89 

tidak berhak memasukkan seseorang ke syurga 

selama Allah belum menerimanya dengan karunia-

Nya dan Rahmat-Nya.  

3. Mentauhidkan Allah dan menunaikan kewajiban 

adalah sebab masuknya seseorang ke dalam 

syurga.  

4. Shalat sunnah setelah shalat fardhu merupakan 

sebab kecintaan Allah ta’ala kepada hambanya.  

5. Bahaya lisan dan perbuatannya akan dibalas dan 

bahwa dia mencampakkan seseorang ke neraka 

karena ucapannya.  

 

 

 


HADITS KETIGAPULUH 

 


 

Dari Abi Tsa’labah Al Khusyani Jurtsum bin Nasyir 

radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa 

sallam  dia berkata: Sesungguhnya Allah ta’ala telah 

menetapkan kewajiban-kewajiban, maka janganlah 

kalian mengabaikannya, dan telah menetapkan 

batasan-batasannya janganlah kalian melampauinya, 

Dia telah mengharamkan segala sesuatu, maka 

janganlah kalian melanggarnya, Dia mendiamkan 

sesuatu sebagai kasih sayang terhadap kalian dan 

bukan karena lupa jangan kalian mencari-cari 

tentangnya.  (Hadits hasan riwayat Daruquthni dan 

lainnya).   

(Hadits ini dikatagorikan sebagai hadits dha’if 22). 

Lihat Qowa’id wa Fawa’id Minal Arbain An Nawawiah, 

                                               

1. Hadits dho’if adalah hadits yang lemah kedudukannya dan tidak dapat dijadikan sebagai 

dalil.  

   

karangan Nazim Muhammad Sulthan, hal. 262. Lihat 

pula Misykatul Mashabih, takhrij Syekh Al Albani, 

hadits no. 197, juz 1. Lihat pula Jami’ Al Ulum wal 

Hikam, oleh Ibnu Rajab).  

 

 

  

HADITS KETIGAPULUH SATU 

 


 

Terjemah hadits : 

Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi 

radhiallahuanhu dia berkata: Seseorang mendatangi 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, maka beliau 

berakata: Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku 

sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan 

manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda, 

Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai 

Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada 

manusia maka engkau akan dicintai manusia. (Hadits 

hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad 

hasan). 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      93 

Kandungan Hadist: 

1. Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah 

perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya 

keter-gantungan dan terpusatnya perhatian 

terhadapnya.  

2. Bersikap qanaah terhadap rizki yang halal dan 

ridha terhadapnya serta bersikap ‘iffah dari 

perbuatan haram dan hati-hati terhadap syubhat.  

3. Jiwa yang merasa cukup dan iffah serta berkorban 

dengan harta dan jiwa di jalan Allah merupakan 

hakekat zuhud.  

 


HADITS KETIGAPULUH DUA 

 


 

Terjemah hadits : 

Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri 

radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 

'alaihi wa sallam bersabda: “Tidak boleh melakukan 

perbuatan yang mencelakakan (mudharat)“ (Hadits 

hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni 

serta lainnya dengan cara musnad, juga diriwayatkan 

oleh Imam Malik dalam Muwattha’ secara mursal dari 

Amr bin Yahya dari bapaknya dari Rasulullah, dia 

tidak menyebutkan Abu Sa’id. Akan tetapi hadits ini 

memiliki jalan-jalan yang saling menguatkan).  

  

Kandungan Hadist: 

1. Ajaran Islam sangat mementingkan keselamatan 

pribadi dan orang lain. 

2. Termasuk sesuatu yang diharamkan adalah sesuatu 

yang berbahaya, seperti: rokok, narlotik dll. 

 

Tema hadits dan ayat Al Quran yang terkait: 

1. Larangan mendatangkan kecelakaan: 2: 195 

  

  

HADITS KETIGAPULUH TIGA 

 


Terjemah hadits: 

Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, sesungguhnya 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Seandainya 

setiap pengaduan manusia diterima, niscaya setiap 

orang akan mengadukan harta suatu kaum dan darah 

mereka, karena itu (agar tidak terjadi hal tersebut) 

maka bagi pendakwa agar mendatangkan bukti dan 

sumpah bagi yang mengingkarinya“ . (Hadits hasan 

riwayat Baihaqi dan lainnya yang sebagiannya terdapat 

dalam As Shahihain) 

 


Kandungan Hadist: 

1. Seorang hakim harus meminta dari kedua orang 

yang bersengketa sesuatu yang dapat menguatkan 

pengakuan mereka.  

2. Seorang hakim tidak boleh memutuskan sebuah 

perkara dengan menghalalkan yang haram dan 

mengharamkan yang halal.  

3. Pada dasarnya seseorang bebas dari tuduhan 

hingga terbukti perbuatan jahatnya.  

4. Seorang hakim harus berusaha keras untuk 

mengetahui permasalahan sebenarnya dan 

menjelaskan hukumnya berdasarkan apa yang 

tampak baginya.  

5. Bersumpah hanya diperbolehkan atas nama Allah. 

 


HADITS KETIGAPULUH EMPAT 

 

 

Terjemah hadits :  

Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : 

Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa 

sallam  bersabda: Siapa yang melihat kemunkaran 

maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu 

maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu 

maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah 

selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)  

 

Kandungan Hadist: 

1. Menentang pelaku kebatilan dan menolak 

kemunkaran adalah kewajiban yang dituntut dalam 

  Hadits Arba'in Nawawy                                                                      99 

ajaran Islam atas setiap muslim sesuai 

kemampuan dan kekuatannya.  

2. Ridha terhadap kemaksiatan termasuk di antara 

dosa-dosa besar.  

3. Sabar menanggung kesulitan dan amar ma’ruf nahi 

munkar.  

4. Amal merupakan buah dari iman, maka 

menyingkirkan kemunkaran juga merupakan 

buahnya keimanan.  

5. Mengingkari dengan hati diwajibkan kepada setiap 

muslim, sedangkan pengingkaran dengan tangan 

dan lisan berdasarkan kemampuannya.  

 

 


HADITS KETIGAPULUH LIMA 

 


Terjemah hadits: 

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: 

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: 


Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling 

marah dan saling memutuskan hubungan. Dan 

janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual 

kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah 

yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi 

muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan 

mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak 

menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk 

dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim 

dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang 

muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram 

darahnya, hartanya dan kehormatannya “ (Riwayat 

Muslim). 

 

Kandungan Hadist: 

1. Larangan untuk saling dengki.  

2. Larangan untuk berbuat keji dan menipu dalam 

urusan jual beli.  

3. Diharamkan untuk memutuskan hubungan 

terhadap muslim. Sebaliknya harus dijaga 

persaudaraan dan hak-haknya karena Allah ta’ala.  

4. Islam bukan hanya aqidah dan ibadah saja, tetapi 

juga di dalamnya terdapat urusan akhlak dan 

muamalah.  

5. Hati merupakan sumber rasa takut kepada Allah 

ta’ala.  

6. Taqwa merupakan barometer keutamaan dan 

timbangan seseorang.  

  

7. Islam memerangi semua akhlak tercela karena hal 

tersebut berpengaruh negatif dalam masyarakat 

Islam.  

 

 


HADITS KETIGAPULUH ENAM 

 


Terjemah hadits : 

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah 

shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang 

menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai 

kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan 

memudahkan kesulitan-kesulitannya di Hari kiamat. 

Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang 

kesulitann niscaya akan Allah mudahkan baginya di 

dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) 

seorang muslim Allah akan tutupi aibnya di dunia dan 

akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama 

hamba-Nya menolong saudaranya. Siapa yang 

menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah 

mudahkan baginya jalan ke syurga. Suatu kaum yang 

berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-

kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, 

niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan 

dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka 

dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka 

kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat 

amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. 

(Muttafaq alaih). 

  

Kandungan Hadist: 

1. Siapa yang membantu seorang muslim dalam 

menyelesaikan kesulitannya, maka akan dia 

dapatkan pada hari kiamat sebagai tabungannya 

yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang 

sangat sulit tersebut.  

2. Sesungguhnya pembalasan disisi Allah ta’ala sesuai 

dengan jenis perbuatannya.  

3. Berbuat baik kepada makhluk merupan cara untuk 

mendapatkan kecintaan Allah ta’ala.  

4. Meluruskan niat dalam rangka mencari ilmu dan 

ikhlas di dalamnya agar tidak menggugurkan 

pahala sehingga amal dan usahanya sia-sia.  

5. Memohon pertolongan kepada Alla ta’ala dan 

kemudahan dari-Nya, karena ketaatan tidak akan 

terlaksana kecuali karena kemudahan dan kasih 

sayang-Nya.  

6. Selalu membaca Al Quran, memahaminya dan 

mengamalkannya.  

7. Keutamaan duduk di rumah Allah untuk mengkaji 

ilmu.  

 


HADITS KETIGAPULUH TUJUH 

 


 

Terjemah hadits: 

Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah 

shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dia 

riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha 

Tinggi: Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan 

dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut: 

Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia 

tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya 

  

sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat 

melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka 

Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan 

hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan 

yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan 

keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka 

baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia 

berniat kemudian dia melaksanakannya Allah 

mencatatnya sebagai satu keburukan.  (Riwayat 

Bukhari dan Muslim dalam kedua shahihnya dengan 

redaksi ini).  

 

Pelajaran:  

1. Kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang 

beriman sangat luas dan ampunannya menyeluruh 

sedang pemberian-Nya tidak terbatas.  

2. Sesungguhnya apa yang tidak kuasa oleh manusia, 

dia tidak diperhitungkan dan dipaksa 

menunaikannya.  

3. Allah tidak menghitung keinginan hati dan 

kehendak perbuatan manusia kecuali jika 

kemudian dibuktikan dengan amal perbuatan dan 

praktek.  

4. Seorang muslim hendaklah meniatkan perbuatan 

baik selalu dan membuktikannya, diharapkan 

dengan begitu akan ditulis pahala dan ganjarannya 

dan dirinya telah siap untuk melaksanakannya jika 

sebabnya telah tersedia.  

5. Semakin besar tingkat keikhlasan semakin 

berlipat-lipat pahala dan ganjaran.  

 

  

HADITS KETIGAPULUH DELAPAN 

 


 

Terjemah hadits: 

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata: 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

Sesungguhya Allah ta’ala berfirman: Siapa yang 

memusushi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang 

terhadapnya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba 

kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali beribadah 

dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan 

hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku 

dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang 

fardhu) maka Aku akan mencintainya. Dan jika Aku 

telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya 

yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya 

yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang 

digunakannya untuk memukul dan kakinya yang 

digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku 

niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta 

perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.“ 

(Riwayat Bukhari).  

 

Pelajaran yang dapat diambil dari hadits: 

1. Besarnya kedudukan seorang wali, karena dirinya 

diarahkan dan dibela oleh Allah ta’ala.  

2. Perbuatan-Perbuatan fardhu merupakan 

perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah ta’ala.  

3. Siapa yang kontinyu melaksanakan amalan sunnah 

dan menghindar dari perbuatan maksiat maka dia 

akan meraih kecintaan Allah ta’ala .  

4. Jika Allah ta’ala telah mencintai seseorang maka 

Dia akan mengabulkan doanya.  

  

HADITS KETIGAPULUH SEMBILAN 

  


 

Terjemah hadits: 

Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma: Sesungguhnya 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

Sesungguhnya Allah ta’ala memafkan umatku karena 

aku (disebabkan beberapa hal) : Kesalahan, lupa dan 

segala sesuatu yang dipaksa “ (Hadits hasan 

diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi dan lainnya) 

 

Kandungan Hadist: 

1. Allah ta’ala mengutamakan umat ini dengan 

menghilangkan berbagai kesulitan dan memaafkan 

dosa kesalahan dan lupa.  

 

2. Sesungguhnya Allah ta’ala tidak menghukum 

seseorang kecuali jika dia sengaja berbuat maksiat 

dan hatinya telah berniat untuk melakukan 

penyimpangan dan meninggalkan kewajiban 

dengan sukarela.  

3. Manfaat adanya kewajiban adalah untuk 

mengetahui siapa yang ta’at dan siapa yang 

membangkang.  

4. Ada beberapa perkara yang tidak begitu saja 

dimaafkan. Misalnya seseorang melihat najis di 

bajunya akan tetapi dia mengabaikan untuk 

menghilangkannya segera, kemudian dia shalat 

dengannya karena lupa, maka wajib baginya 

mengqhada shalat tersebut. Contoh seperti itu 

banyak terdapat dalam kitab-kitab fiqh. 

 


HADITS KEEMPAT PULUH 

 


 

Terjemah hadits: 

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata: 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang 

kedua pundak saya seraya bersabda: "Hiduplah engkau 

di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara", 

Ibnu Umar berkata: "Jika kamu berada di sore hari 

jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi 

hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah 

  

kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan 

kehidupanmu untuk kematianmu." (Riwayat Bukhari).  

 

Kandungan hadits: 

1. Bersegera mengerjakan pekerjaan baik dan 

memperbanyak ketaatan, tidak lalai dan menunda-

nunda karena dia tidak tahu kapan datang ajalnya.  

2. Menggunakan berbagai kesempatan dan momentum 

sebelum hilangnya berlalu. 

3. Zuhud di dunia berarti tidak bergantung kepadanya 

hingga mengabaikan ibadah kepada Allah ta’ala 

untuk kehidupan akhirat.  

4. Hati-hati dan khawatir terhadap azab Allah adalah 

sikap seorang musafir yang bersungguh-sungguh 

dan hati –hati agar tidak tersesat.  

5. Waspada dari teman yang buruk hingga tidak 

terhalang dari tujuannya.  

6. Pekerjaan dunia dituntut untuk menjaga jiwa dan 

mendatangkan manfaat, seorang muslim 

hendaknya menggunakan semua itu untuk tujuan 

akhirat. 

7. Bersungguh-sungguh menjaga waktu dan 

mempersiapkan diri untuk kematian dan bersegera 

bertaubat dan beramal shaleh.  

8. Rasulullah memegang kedua pundak Abdullah bin 

Umar, adalah agar dia memperhatikan apa yang 

akan beliau sampaikan. Menunjukkan bahwa 

seorang pelajar harus diajarkan tentang perhatian 

gurunya kepadanya dan kesungguhannya untuk 

menyampaikan ilmu ke dalam jiwanya. Hal ini 

  

dapat menyebabkan masuknya ilmu, sebagaimana 

hal itu juga menunjukkan kecintaan Rasulullah 

kepada Abdullah bin Umar, karena hal tersebut 

pada umumnya dilakukan oleh seseorang kepada 

siapa yang dicintainya.  

 


HADITS KEEMPAT PULUH  SATU 

 

Dari Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin ‘Ash 

radhiallahuanhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu 

'alaihi wa sallam bersabda: Tidak beriman salah 

seorang di antara kalian hingga hawa nafsunya 

mengikuti apa yang aku bawa “ (Hadits hasan shahih 

dan kami riwayatkan dari kitab Al Hujjah dengan 

sanad yang shahih).  

(Hadits ini tergolong dha’if. Lihat Qawa’id Wa 

Fawa’id minal Arba’in An-Nawawiyah, karangan Nazim 

Muhammad Sulthan hal. 355, Misykatul Mashabih 

takhrij Syekh Al Albani, hadits no. 167, juz 1, Jami’ Al 

Ulum wal Hikam oleh Ibn Rajab). 

  

HADITS KEEMPATPULUH DUA 


 

Terjemah Hadits: 

Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata, Saya 

mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam  

  

bersabda, Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, 

sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon 

kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, aku tidak 

peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). 

Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) 

awan di langit kemudian engkau minta ampun 

kepadaku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai 

anak Adam sesungguhnya jika engkau datang 

kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian 

engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku 

sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan 

sepenuh itu pula ampunan “  

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: haditsnya hasan 

shahih).  

 

Kandungan Hadist: 

1. Berdoa diperintahkan dan dijanjikan untuk 

dikabul-kan.  

2. Maaf Allah dan ampunannya lebih luas dan lebih 

besar dari dosa seorang hamba jika dia minta 

ampun dan bertaubat.  

3. Berbaik sangka kepada Allah ta’ala, Dialah semata 

Yang Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat 

dan istighfar.  

4. Tauhid adalah pokok ampunan dan sebab satu-

satunya untuk meraihnya.  

5. Membuka pintu harapan bagi ahli maksiat untuk 

segera bertaubat dan menyesal betapapun banyak 

dosanya.