Selasa, 26 November 2024

sain Alquran 4


 Pada masa awal Al-Qur‟an diturunkan informasi-informasi dalam Al-Qur‟an 

sebagiannya belum dapat dipahami oleh umat Islam saat itu, yang kebenarannya baru terbukti 

pada zaman sekarang ini, sehingga mustahil Al-Qur‟an merupakan karya Nabi Muhammad 

saw sendiri sebagaimana tuduhan para orientalis dan kaum yang memusuhi Islam lainnya, 

dengan tujuan untuk menghindari dan menutupi kebenaran. Allah berfirman dalam Al-Qur‟an 

surat An-Nisaa‟: 82; artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an? Kalau 

kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang 

banyak di dalamnya”.1

Islam mengharuskan pemeluknya agar menuntut ilmu dan 

mengembangkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia terus 

berkembang seiring perkembangan zaman dan tersingkapnya rahasia alam. Al-Qur‟an berlaku 

untuk semua zaman, bahkan banyak hal yang belum dapat dimengerti oleh manusia zaman 

sekarang, seperti banyak hal pula yang sudah mulai dipahami seiring perjalanan waktu, 

sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Shaad: 87-88, artinya: ”Al-Qur’an ini tidak lain 

hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui 

(kebenaran) berita Al-Qur’an setelah beberapa waktu lagi”.2

Allah berfirman dalam Al-Qur‟an surat Ar-Rahman, ayat 33, yang artinya:”Hai 

jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, 

maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan (ilmu)”.

Qur‟an mengajak manusia untuk mempelajari penjuru langit dan bumi. Tanpa kekuatan dan 

kemampuan ilmu bagaimana mungkin seorang manusia dapat memahami alam semesta yang 

maha luas ini untuk melihat kebesaran Allah swt dan untuk memperoleh pengetahuan dan 

rezeki sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an surat Adz-Dzariyaat, ayat 22-23, artinya: 

“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan 

kepadamu.Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah 

benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan”.4Oleh sebab itu 

peningkatan sumber daya manusia bagi masyarakat dalam Islam hukumnya wajib. Dalam 

membahas Al-Qur‟an dan sains hendaklah lebih diarahkan kepada adanya ayat-ayat Al￾Qur‟an yang mendorong dan memotivasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 

serta senantiasa mengajak manusia untuk selalu berfikir berdasarkan tanda-tanda dan bukti￾bukti nyata di lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu diketahui bahwa tidak ada 

satu ayat dalam Al-Qur‟an yang bertentangan dengan hasil penemuan ilmiah yang sudah 

mapan. 

Membahas sains dalam perspektif Al-Qur‟an sama artinya membincangkan 

pemahaman dan penafsiran Al-Qur‟an dengan kajian teori ilmu alam, yang sesungguhnya 

sudah lama dikenal dalam sejarah Islam. Corak penafsiran seperti ini secara embrional mulai 

muncul pada masa Dinasti Abbasiyah, sebagai implikasi dari penerjemahan kitab-kitab 

ilmiah. Al-Ghazali mengatakan bahwa semua ilmu pengetahuan, baik yang terdahulu maupun 

yang terkemudian, baik yang sudah diketahui maupun yang belum, semua bersumber dari Al￾Qur‟an.

5

Sains merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam, lingkungan, zat dan 

energi serta perubahannya, yang dirumuskan berdasarkan fakta dan data dari pengamatan 

secara sistematis yang dianalisis dengan metode ilmiah. Semua orang berkepentingan untuk 

mengetahui dasar-dasar ilmu alam, karena mulai dari gas oksigen yang dihirup untuk 

bernafas, makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari, obat-obatan yang diperlukan, 

lingkungan hidup dan bencana alam, sampai energi listrik yang digunakan di rumah, 

semuanya berhubungan dengan ilmu alam (sains), dan banyak ayat dalam Al-Qur‟an yang 

berisi pembahasan,perumpamaanatau isyarat tentang ilmu alam. Bagaimana mungkin 

seseorang dapat memahami ayat-ayat Al-Qur‟an yang berkenaan dengan perumpamaan atau 

isyarat tersebut dengan tepat, jika tidak mengerti konsep dasar ilmu alam dimaksud, bahkan 

karena kurang ilmu sebagian manusia saling berbantah-bantahan. Allah berfirman dalam Al￾Quran surat Al-Kahfi, ayat 54,yang artinya: ”Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-

ulangi bagi manusia dalam Al Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia 

adalah makhluk yang paling banyak membantah”.6

Allah berfirman dalam Al-Qur‟an surat Al-Jaatsiyah: 13; artinya: ”Dan Dia 

menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai 

rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda￾tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir”.7

dan Q.S. Ar-Rahman:33, artinya:”Hai 

jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, 

maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan”.Jadi tanpa 

kekuatan ilmu bagaimana mungkin manusia dapat memahami alam semesta untuk melihat 

kebesaran Allah swt. Oleh sebab itu peningkatan sumber daya manusia dalam masyarakat 

Islam menjadi suatu keharusan.

PEMBAHASAN

Proses dalam Tubuh Manusia

Tubuh makhluk hidup tersusun atas molekul-molekul yang tidak bernyawa. Bila 

komponen benda hidup diisolasi dan diteliti satu persatu, molekul-molekulnya sama seperti 

yang terdapat pada benda-benda mati. Namun demikian organisme hidup mempunyai sifat￾sifat khusus yang tidak diperlihatkan oleh kelompok benda mati. Teori mengemukakan bahwa 

terjadinya suatu proses hidup disebabkan adanya interaksi kimia dari unsur￾unsursebagaiberikut; karbon (C), oksigen (O), nitrogen (N), hidrogen (H), sulfur/belerang (S) 

serta sedikit dari unsur-unsur pendukung lainnya.Unsur-unsur tersebutdi atas berinteraksi 

sedemikian rupa membentuk senyawaan anorganik serta senyawaan biomolekul yang lebih 

kompleks seperti protein, asam nukleat, vitamin, karbohidrat dan lipid dengan proses 

metabolismenya sampai terjadi kombinasi-kombinasi yang unik dan rumit yang mempunyai 

kemampuan reproduksi sendiri sehingga menjadi suatu kehidupan. 

Walaupun material penyusun tubuh manusia cukup murah dari segi harganya, tetapi 

begitu seimbang dan sempurna, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an Surat Al￾Infithaar: 6-8; artinya: “Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat 

durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu 

menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,dalam bentuk 

apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu”.8

Tubuh manusia terdiri dari berbagai unsur dan terdapat unsur-unsur yang 

dominanyaitu hidrogen, oksigen, nitrogen dan karbon. Keempat unsur tersebut meliputi

99,35% dari jumlah atom dan meliputi 95,5% dari berat tubuh.9 Atom karbon memiliki 

sejumlah ciri yang menguntungkan, diantaranya kemampuan atom karbon untuk membentuk 

ikatan tunggal dan ganda dengan sesamanya yang memungkinkan pembentukan struktur 

kerangka yang sangat bervariasi seperti struktur linier, bercabang dan siklik, yang mengikat 

berbagai jenis gugus fungsionil. 

Jika ditinjau dari persentase berat unsur pembentuk tubuh, maka unsur oksigen sebesar 

64%, karbon 18%, hidrogen 10%, nitrogen 3,5%, kalsium 2%, fosfor 1%, belerang 0,8% dan 

sisanya unsur-unsur lain.10 Ternyata begitu murah harga material penyusun tubuh manusia, 

jadi atas dasar apa seorang manusia merasa dirinya lebih tinggi dari manusia yang lain dan 

tidak bersyukur? Allah berfirman dalam Al-Qur‟an Surat Al-Mukminun: 12-13; artinya: “Dan 

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh 

(rahim)”. Dan dalamQ.S. As-Sajdah: 9; artinya: “Kemudian Dia menyempurnakan dan 

meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, 

penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”.11

Terdapat banyakayat dalam Al-Qur‟an yang membahas proses kejadian manusia, 

seperti dalam surat Az-Zumar: 6; artinya: “Dia menciptakan kamu dari seorang diri .......Dia 

menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang 

(berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak

ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”.12 Merupakan suatu 

informasi penting dari ayat di atas bahwa ada tiga selaput yang melindungi janin dalam rahim, 

dan proses kejadiannya yang bertahap.

Proses dan reaksi kimia di dalam tubuh dapat terjadi pada suhu rendah secara baik dan 

sempurna. Reaksi kimia dalam tubuh tersebut meliputi beberapa proses yaitu; pembentukan, 

pemecahan serta pertukaran zat yang disertai perubahan energi dan menggunakannya untuk 

kegiatan jasad hidup, disebut metabolisme. Begitu seimbang dan sempurna tubuh manusia 

sebagaimana tersebut dalam Q.S. At-Tiin: 4; artinya: “sesungguhnya Kami telah menciptakan 

manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. 13

Dalam tubuh organisme hidup berlangsung proses kimia untuk melangsungkan 

kehidupan yang berbeda dengan proses kimia pada umumnya, reaksi-reaksi kimia dalam 

tubuh organisme bersifat khas dan dapat berlangsung pada kondisi yang tak mungkin untuk 

reaksi-reaksi kimia di luar tubuh. Kelainan ini disebabkan adanya metabolisme yang

ditunjang oleh senyawa-senyawa yang sangat kompleks seperti biomolekul dan enzim, yang 

bekerjasama dengan berbagai zat anorganik dalam tubuh, kejadian di dalam tubuh yang luar 

biasa prosesnya ini tentu ada yang mengaturnya. Hal ini menunjukkan kekuasaan Maha 

Pencipta yang perlu dipelajari. Allah berfirman dalam Q.S.Fushshilat: 53; artinya: ”Kami 

akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan 

pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. 

Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala 

sesuatu?”14

Identifikasi Individu 

Setiap individu manusia memiliki karakteristik tersendiri yang khas untuk pribadi 

yang bersangkutan sebagai identitas individu yaitu sidik jari. Jadi setiap orang yang hidup 

sepanjang sejarah dunia ini memiliki pola sidik jari yang berbeda dengan orang lain. Karena 

itu sidik jari diterima sebagai kartu identitas yang penting dan dipakai untuk tujuan tersebut di 

seluruh dunia, bahkan sidik jari akan dikembalikan dengan sempurna di kehidupan 

berikutnya, sebagaimana tersirat dalam Al-Qur‟an Surat Al-Qiyamah: 3-4; artinya: “Apakah 

manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?, 

Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan 

sempurna”.15 Ada jaminan dalam ayat di atas bahwa sidik jari akan disusun kembali dengan 

sempurna, artinya kahs untuk orang yang bersangkutan yang berbeda dengan orang lain 

sebagai identitas seseorang yang bersifat karakteristik untuk individu tersebut, bahkan 

menurut pemahaman ayat di atas, identitas dengan sidik jari tersebut dikembalikan dengan 

sempurna waktu dikehidupan nanti, dengan demikian semakin meyakinkan ada kehidupan di 

alam akhirat nanti. 

Untuk mengidentifikasi seseorang, selain dengan uji sidik jari dapat juga dilakukan 

dengan uji DNA.Molekul DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid) 

merupakan dua macam jenis asam nukleat, yang menyimpan cetak biru herediter untuk 

sintesis protein, yang merupakan polimer dari mononukleotida sehingga asam nukleat 

dinamakan juga polinukleotida. Asam nukleat adalah senyawa-senyawa yang berfungsi 

menyimpan semua informasi genetika, yaitu karakteristik (sifat keturunan) yang diterima oleh 

suatu organisme dari generasi sebelumnya untuk kemudian diwariskan kepada generasi 

selanjutnya. Satu unit molekul mononukleotida terdiri atas tiga bagian molekul penyusun 

yaitu; monosakarida (gula pentosa), basa nitrogen (senyawa heterosiklik yang mengandung

nitrogen) dan asam phosfat berupa gugus H2PO4

-

yang berikatan dengan molekul 

monosakarida.16

Tubuh manusia terdiri dari banyak sel. Dalam setiap inti sel terdapat DNA. Jika ingin 

dilacak asal mula, maka akan ditemukan bahwa pada dasarnya setiap orang berasal dari satu 

sel yang telah dibuahi. Satu sel yang telah dibuahi akan terbagi menjadi dua, empat, delapan, 

enam belas dan seterusnya. Suatu saat dalam proses ini sel-sel tersebut mulai berdiferensiasi 

dan terspesialisasi menjadi bagian-bagian tubuh, seperti otak, hati, rambut, kuku, gigi, dan 

lainnya. Dalam setiap kilogram berat badan terdapat sekitar satu triliun sel, seorang bayi yang 

baru lahir memiliki sekitar tiga triliun sel. Semakin mengagumkan dengan adanya kenyataan 

bahwa, secara umum setiap sel tersebut memiliki DNA yang sama.

Zat Gizi Untuk Kebutuhan Tubuh

1. Karbohidrat

Allah berfirman dalam Al-Qur‟an Surat Al-Maidah: 88; artinya:

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, 

dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”.

17 Makanan yang akan 

dikonsumsi hendaklah yang halal lagi baik. Maksud makanan yang baik, yaitu makanan yang 

tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh, tidak kadaluarsa, hygienis dan bergizi. 

Makanan bergizi mengandung keseimbangan zat-zat gizi yaitu; protein, lipid, vitamin, 

mineral dan karbohidrat. Karbohidrat atau disebut juga hidrat arang atau sakarida (dari bahasa 

Arab, sakkar yang berarti gula, Aceh: saka) terbentuk dari molekul-molekul sakarida 

sederhana yang disebut monosakarida.

2. Protein dan Enzim

Protein merupakan makromolekul terbanyak yang ditemui dalam sel hidup. Makna 

dari kata protein berarti pertama atau utama. Protein dijumpai dalam banyak macam jenis, 

ratusan macam protein dapat diisolasi dari satu macam sel. Protein mempunyai peranan 

biologis yang sangat beragam, sebagai zat pembentuk/pembangun, transaport, katalisator, 

hormon, zat pelindung dan lain-lain. Walaupun peranan dan jenisnya begitu beragam tetapi 

senyawa protein tersusun dari senyawa yang relatif sederhana yaitu asam amino. Seluruh 

protein dari bakteri maupun dari sel hewan tingkat tinggi dibangun oleh 20 macam asam 

amino yang sama. Merupakan hal yang luar biasa bahwa semua jenis protein, dengan sifat dan 

fungsi yang sangat berbeda terbuat dari 20 macam asam amino yang sama. Bagaimana 

mungkin hanya dari 20 macam asam amino dapat menyusun sampai ribuan deret jenis protein

yang berbeda?. Hal ini menunjukkan kekuasaan Maha Pencipta yang perlu dipelajari. Allah 

berfirman dalam Q.S. Fushshilat: 53; artinya: ”Kami akan memperlihatkan kepada mereka 

tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga 

jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup 

(bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?”18

3. Vitamin

Allah berfirman dalam Al-Quran Surat „Abasa: ayat 24; artinya: “Maka hendaklah 

manusia itu memperhatikan makanannya.19Dalam mengkonsumsi makanan, setiap orang 

memang harus selektif agar bahan makanan yang dikonsumsi tidak berbahaya bagi tubuh, 

hygeinis, dan dengan gizi seimbang serta sesuai dengan kebutuhan menurut tingkat umur, 

jenis kelamin dan aktivitas. Apalagi bagi anak-anak dan bayi tentu harus cukup selektif dalam 

pemberian makanannya agar cukup gizi. Allah berfirman dalam Al-Qur‟an Surat Al-Baqarah: 

233; artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu 

bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan ....”.

20Dalam air susu ibu mengandung gizi 

seimbang yang pas untuk bayi, sebagai contoh dalam ASI mengandung vitamin C dengan

kuantitas yang cukup dan sangat dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan meningkatkan 

daya tahan tubuhnya. Dalam ASI mengandung enam kali lebih banyak vitamin C 

dibandingkan dengan susu sapi. Tentu saja kandungan giziseimbang dalam ASI lebih sesuai 

untuk bayi, dibandingkan dengan kandungan susu sapi yang lebih sesuai untuk bayi sapi. Saat 

ini diketahui hanya beberapa spesies yang memerlukan vitamin C, diantaranya: manusia, kera, 

marmot, kelelawar dan burung red-vented bulbus. 

4. Lipid

Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, yang dapat diekstrak dari sel 

dan jaringan dengan pelarut non polar. Jenis lipid yang paling banyak yaitu lemak atau 

triasilgliserol (trigliserida), yang merupakan cadangan bahan bakar utama (energi kimia 

simpanan) bagi hampir semua organisme.21 Pada suhu kamar, lemak ada yang berbentuk 

padat dan cair. Lemak padat berasal dari asam lemak jenuh sedangkan lemak cair (minyak) 

berasal dari asam lemak tidak jenuh. Lemak jenuh banyak dihasilkan oleh mamalia, 

sedangkan lemak tidak jenuh dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan, unggas dan hewan laut. 

Adanya ikatan rangkap antar atom karbon (C=C) menyebabkan lemak tidak jenuh (minyak) 

lebih cepat teroksidasi dibandingkan lemak jenuh, dan proses oksidasi ini menghasilkan bau

tengik, sehingga di bidang industri ikatan rangkap ini sering dijenuhkan melalui proses 

hidrogenasi (adisi dengan gas hidrogen). 22

Mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh secara berlebih-lebihan 

terbukti tidak baik bagi tubuh, karena akan mengakibatkan timbunan asam lemak pada 

dinding saluran darah. Keadaan ini dapat mengakibatkan aterosklerosis, yaitu penyakit yang 

ditandai oleh penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah sehingga aliran darah akan 

terhambat dan dapat menimbulkan tekanan darah tinggi, serangan jantung atau stroke. Allah 

berfirman dalam Al-Qur‟an Surat: Al-A‟raaf: 31, artinya: “….. makan dan minumlah, dan 

janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih￾lebihan”.

23Mengkonsumsi lemak yang banyak, khususnya lemak jenuh, menyebabkan 

penyakit jantung koroner, kolestreol darah, dan kanker payudara. Sumber utama lemak jenuh 

adalah daging hewan pemamah biak, produk olahan susu dan margarin keras. Fungsi utama 

lemak dalam tubuh yaitu sebagai cadangan energi dalam jangka panjang. Sebagai sumber 

energi dan gizi, merupakan penyusun bahan makanan yang istimewa, karena bukan saja nilai 

energinya paling tinggi dibandingkan dengan senyawaan lain, tetapi juga berperan ganda 

sebagai sumber dan pelarut beberapa vitamin tertentu dan asam-asam lemak, baik esensial 

maupun non-esensial. Dalam tubuh lipid disimpan sebagai cadangan energi dalam jaringan 

adiposa. 

5. Air dan Mineral

Setiap makhuk hidup sangat membutuhkan air untuk kehidupannya, sebagaimana 

tersebut dalam ayat di atas, air sebagai sumber kehidupan di bumi. Air merupakan bagian 

penting dari kehidupan. Tumbuh-tumbuhan menggunakannya sebagai bahan baku untuk 

membuat makanan saat fotosintesis. Kehidupan di dalam air juga mungkin karena gas oksigen 

yang perlu untuk bernafas semua mahkluk hidup dapat larut dalam air. Gas karbondioksida 

yang larut dalam air memungkinkan tanaman air membuat makanan. Allah berfirman dalam 

Al-Qur‟ân surat Al-Baqarah: 164; artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan 

bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa saja 

yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan 

air itu Dia menghidupkan bumi setelah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala 

jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, 

sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang 

memikirkan”.

Kependudukan dan Sumber Daya Manusia

Kependudukan dan sumber daya manusia menjadi permasalahan yang dihadapi dalam 

melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Masalah tersebut terutama bersumber pada 

pertumbuhan populasi manusia yang relatif cepat. Berkaitan dengan masalah lingkungan 

hidup khususnya pembangunan berwawasan lingkungan, kualitas sumber daya manusia lebih 

berperan dalam pengelolaan sumber daya secara efisien melalui teknologi, sehingga dalam 

pengelolaan lingkungan hidup menuntut pengelola yang berkualitas, dalam hal ini manusia 

berkualitas.

Jenis kelamin merupakan perbedaan alami, karena setiap makhluk hidup, termasuk 

manusia, telah diciptakan berbeda kelamin (berpasangan), sebagaimana firman Allah dalam 

Al-Qur‟an surat: Adz-Dzaariyaat: 49, yang artinya: “Dan segala sesuatu Kami ciptakan 

berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah”, dan surat: Yaasin: 36, 

yang artinya: “Mahasuci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik 

dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak 

mereka ketahui”25

.

Perbedaan atas dasar jenis kelamin merupakan pengelompokkan dasar yang digunakan 

bagi semua unsur keberagaman kependudukan. Keberadaan kelompok kelamin laki-laki 

(jantan) dan perempuan (betina) pada prinsipnya berimbang, namun terdapat variasi 

sehubungan dengan situasi dan kondisi lingkungannya. Kondisi keberimbangan jenis kelamin 

pada manusia terlihat dari awal kelahiran anak manusia di dunia yang selalu berpasangan. 

Perbandingan antara jumlah laki-laki dengan jumlah perempuan dalam suatu kelompok atau 

daerah (ratio jenis kelamin) dikenal dengan istilah sex-ratio (SR).

Bahan Makanan dan Pengolahannya

Dalam Islam diharamkannya bahan makanan dan minuman tertentu karena ada sebab 

buruk yang akan diakibatkannya, sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur‟an Surat Al-A‟raf: 

157; artinya: “ …dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi 

mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu 

yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, 

menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan (Al-Qur’an), mereka itulah 

orang-orang yang beruntung”. 26

Merupakan suatu informasi penting dari ayat tersebut di atas bahwa manusia 

diperintahkan untuk memperhatikan (selektif) dalam mengkonsumsi bahan makanan, 

sebagaimana maksud dalam Q.S. Al-Maidah, ayat 88; artinya: “Dan makanlah makanan yang

halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah 

yang kamu beriman kepada-Nya”.

27 Sebagai contoh bahan makanan dan minuman yang 

diharamkan dalam Islam seperti; bangkai, alkohol dan bahan lainnya dikarenakan akan 

membahayakan kesehatan dan jiwa. Misalnya alkohol, lebih cepat meresap ke dalam 

lambung, dan hati mencerna hampir 90% alkohol, serta 90% oksigen yang dibutuhkan untuk 

proses kimia di dalam hati dipakai alkohol sehingga menyebabkan penyempitan sel-sel hati.

Setiap makhluk hidup memerlukan bahan makanan dan air bersih yang layak minum 

dan tidak tercemar. Dari sudut ilmu kesehatan perhatian terutama ditujukan pada hygiene dan 

sanitasi makanan, yakni bagaimana mengusahakan agar makanan tidak sampai tercemar atau 

mengandung zat yang dapat membahayakan kehidupan, serta upaya membebaskan makanan 

dari zat yang berbahaya bagi kesehatan dan mencegah agar bahan makanan yang mengandung 

zat-zat yang berbahaya tidak sampai dikonsumsi.

Dalam bahan makanan sering dijumpai zat-zat bukan makanan, penambahan zat-zat 

tersebut dalam bahan makanan dapat disengaja dalam pengolahannya ataupun tidak. Zat-zat 

penambah yang tidak disengaja dapat berupa sisa pestisida yang tertinggal pada hasil panen, 

ion-ion logam berat dan lain-lain. Sedangkan zat-zat penambah yang disengaja dimaksudkan 

dengan tujuan pengawetan, penyedap, pewarnaan dan aroma yang lebih baik. Ditinjau dari 

sanitasi makanan, dapat dibedakan beberapa penyebab bahan makanan manjadi berbahaya 

untuk dikonsumsi, baik yang berasal dari luar maupun yang berasal dari bahan makanan itu 

sendiri, diantaranyayaitu; berbagai mikroorganisme, golongan parasit, zat kimia, bahan radio 

aktif dan racun (toksin).

Jika didalam bahan makanan didapatkan sejumlah zat-zat penambah sehingga praktis, 

maka manusia juga berusaha membuat obat-obatan yang praktis untuk mengatasi berbagai 

masalah, seperti obat sakit kepala dan obat penenang atau obat untuk menghilangkan rasa lesu 

badan. Sedangkan madu dapat dimanfaatkan sebagai obatyang alami, sebagaimana firman 

Allah dalam Al-Qur‟an Surat An-Nahl, ayat 69; artinya: “kemudian makanlah dari tiap-tiap 

(macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari 

perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya 

terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu 

benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”.28

Lingkungan Hidup dan Pengelolaannya

Lingkungan merupakan bagian mutlak dari kehidupan manusia. Lingkungan sudah 

ada sebelum manusia berada di bumi. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan manusia di

bumi sangat dipengaruhi dan bergantung pada lingkungan hidup. Manusia tidak akan dapat 

hidup tanpa adanya tumbuh-tumbuhan, hewan dan komponen benda-benda lain di 

lingkungannya. Karena itu, untuk menjaga kelestarian lingkungan diperlukan pengetahuan 

tentang lingkungan hidup dan semua aspek permasalahannya, maka manusia dapat mengelola 

lingkungan hidup secara baik dan benar, sehingga pembangunan tetap terselenggara secara 

berkesinambungan tanpa merusak lingkungan. Allah berfirman dalam Al-Qur‟ân surat Ar￾Rûm, ayat 41: artinya: ”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan 

tangan manusia, supaya Allah merasakan kapada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan 

mereka, agar mareka kembali (ke jalan yang benar)”, dan dalam surat Al-Qashash ayat 77: 

artinya: “…dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan 

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai 

orang-orang yang berbuat kerusakan”.29 Dari kedua ayat tersebut di atas telah memberikan 

informasi tentang akan adanya kerusakan lingkungan yang terjadi di darat (pencemaran tanah) 

dan di laut (pencemaran air). Bahkan fenomena ini sekarang telah nampak diberbagai belahan 

bumi. 

Sebenarnya dari peringatan Allah tersebut, telah mengandung perintah pelestarian 

lingkungan hidup, agar tidak terjadi pencemaran yang dapat menimbulkan malapetaka bagi 

manusia sendiri. Disini juga dapat dipahami bahwa Allah sangat besar amarahnya bagi 

manusia-manusia yang tidak mengindahkan pelestarian lingkungan. Sehingga pada akhir ayat 

Allah melarang dengan tegas agar umat manusia tidak berbuat kerusakan lingkungan. Dalam 

perjalanan waktu, manusia dengan alam pikirannya mengalami evolusi yang lebih maju 

dibandingkan evolusi makhluk hidup lainnya. Secara berangsur-angsur, manusia mulai 

mendominasi ekosistem dan membentuk lingkungan hidup sosial dan sekaligus menciptakan 

lingkungan hidup buatan. Oleh karena itu, pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup, 

multak perlu dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan dan menjaga keseimbangan 

ekosistem. 

Lingkungan hidup didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, 

keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang 

mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup 

lainnya. Dalam keadaan dimana manusia tidak dominan terhadap komponen kehidupan yang 

lain, maka lingkungan hidup yang demikian disebut lingkungan hidup alami. Dalam ekologi 

dikenal suatu fungsional dari makhluk hidup dengan lingkungannya yang disebut ekosistem. 

Istilah ekosistem didefinisikan sebagai tatanan kesatuan antara segenap unsur lingkungan 

hidup yang saling mempengaruhi. Dalam ekosistem ini makhluk hidup saling berinteraksi

antar satu dengan yang lainnya, atau dengan lingkungannya. Pengaruh lingkungan terhadap 

makhluk hidup dalam suatu ekosistem disebut aksi. Sedangkan pengaruh makhluk hidup 

terhadap lingkungan disebut reaksi. Dan pengaruh makhluk hidup dengan makhluk hidup 

lainnya disebut koaksi. Agar interaksi berjalan dengan baik, Allah melarang kita berbuat 

kerusakan di bumi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟ân surat Al-Baqarah ayat 11, 

artinya: “Dan bila dikatakan kepada mereka janganlah kamu membuat kerusakan dimuka 

bumi, mereka menjawab, sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”30

Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya

Allah berfirman dalam Al-Qur‟ân surat Al-Baqarah, ayat 205: artinya: ”Dan apabila 

ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di muka bumi untuk mangadakan kerusakan padanya, 

dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan”. 

dan surat Al-Baqarah, ayat 11-12: artinya: ”Dan bila dikatakan kepada mereka: janganlah 

kamu berbuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: sesungguhnya kami orang-orang 

yang mengadakan perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang 

membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”.

31 Sebagaimana maksud ayat tersebut di atas, 

manusia selalu merasa tidak berbuat kerusakan terhadap lingkungan, meskipun telah diberi 

peringatan dengan musibah bencana alam, manusia tetap tidak mau mengakui dan tidak sadar 

telah merusak lingkungan.

Secara alamiah, ekosistem dalam lingkungan hidup mampu mempertahankan 

kelestarian dan keseimbangannya. Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk 

maka semakin meningkat pula kebutuhan dan keinginan yang dituntut dari lingkungan. 

Peningkatan kebutuhan manusia ternyata mengakibatkan kecendrungan terganggu 

keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup, karena dalam memenuhi keinginan dan 

kebutuhannya, manusia kurang peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup. Keadaan ini 

telah disebutkan dalam Al-Qur‟ân surat Ar-Rûm ayat 41, artinya: ”Telah nampak kerusakan 

di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan 

kapada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mareka kembali (ke jalan 

yang benar)” dan dalam surat Al-Qashash ayat 77: artinya: “…dan berbuat baiklah 

sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di 

(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. 32

Pencemaran lingkungan memang membahayakan kehidupan di bumi. Karena itu, 

terlepas dari sebab apakah pencemaran lingkungan tersebut muncul, harus ditanggulangi

termasuk pula akibat yang ditimbulkannya, sebab jika hal ini dibiarkan saja, cepat atau lambat 

pada gilirannya kehidupan manusia akan terancam juga. Ada tiga penyebab utama terjadi 

peningkatan pencemaran lingkungan yaitu kenaikan jumlah penduduk, kenaikan keperluan 

konsumsi, dan jenis teknologi yang dipakai. Ketiga penyebab ini menimbulkan persoalan￾persoalan yang saling mengikat. Jenis bahan teknologi yang dipakai hendaknya yang ramah 

lingkungan. 

Allah berfirman dalam Al-Qur‟ân surat Al-Syûrâ, ayat 30-31: artinya:”Dan apa saja 

musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan 

Allah memafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Dan kamu tidak dapat 

melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang 

pelindungpun dan tidak pula seorang penolong selain Allah”.

33 Dari kedua ayat tersebut 

jelaslah bahwa jauh sebelum manusia berbuat, Allah telah memberikan peringatan atau isyarat 

bahwa manusia akan memperoleh malapetaka yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya 

bila tidak memperlakukan lingkungan dengan baik. Jika manusia dapat mengerti dan 

menyadari akan akibat yang dapat menimpa kehidupan dirinya dan generasi penerusnya 

kelak, maka manusia sebagai anggota dari suatu komunitas harus dapat berkomunikasi 

dengan lingkungan hidupnya. Dengan demikian lingkungan akan memberikan manfaaat 

sebesar-besarnya kepada manusia. Semua nikmat bagi manusia merupakan imbalan dari Allah 

sebagai hasil hubungan dan perbuatan baik oleh manusia terhadap lingkungan. Jadi setiap 

manusia sejak kecil dan sepanjang hayat harus belajar memiliki rasa peduli dan rasa memiliki 

terhadap lingkungan.

Islam mengharuskan pemeluknya agar menuntut ilmu dan mengembangkan ilmu 

pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia terus berkembang seiring 

perkembangan zaman dan tersingkapnya rahasia alam. Al-Qur‟an berlaku untuk semua 

zaman, bahkan banyak hal yang belum dapat dimengerti oleh manusia zaman sekarang, 

seperti banyak hal pula yang sudah mulai dipahami seiring perjalanan waktu, sebagaimana 

firman Allah dalam Q.S. Shaad: 87-88, artinya: ”Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan 

bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al-Qur’an 

setelah beberapa waktu lagi”. 

Semua orang berkepentingan untuk mengetahui dasar-dasar ilmu alam, karena mulai 

dari gas oksigen untuk bernafas, makanan serta obat-obatan yang diperlukan, lingkungan

hidup dan bencana alam, sampai energi listrik, semuanya berhubungan dengan ilmu alam. 

DalamQ.S. Al-Jaatsiyah: 13,artinya: ”Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit 

dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada 

yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang 

berfikir”, dan Q.S. Ar-Rahman:33, artinya:”Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup 

menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat 

menembusnya melainkan dengan kekuatan”.Tanpa kekuatan ilmu bagaimana mungkin

manusia dapat memahami alam semesta untuk melihat kebesaran Allah swt. Oleh sebab itu 

peningkatan sumber daya manusia dalam masyarakat Islam menjadi suatu keharusan.