atau Inggris. Kedengarannya menurut saya seperti bahasa
Ibrani. Dari apa yang saya tahu, Saudara Tsai bahkan tidak masuk
447
sekolah menengah atas. Jadi mana mungkin ia dapat menyanyikan
lagu bahasa Ibrani yang sangat indah? Saat saya memikirkan hal ini,
saya lalu menyadari bahwa tentu Allah itu ada. Apa yang saya
saksikan yaitu sesuatu yang sungguh-sungguh ajaib – bukti bahwa
Allah itu nyata. Mengapa selama ini saya meragukan dan menolak-
Nya?
Air mata penyesalan membanjiri mata saya saat saya berlutut
untuk berdoa. Saat saya berdoa, saya dapat merasakan ada rasa hangat
di dalam diri saya. Saya terus berdoa selama kira-kira dua puluh menit,
sampai saya tidak dapat lagi menangis. Saya merasakan sukacita yang
besar di dalam hati saya – seperti saya sedang masuk ke dalam pelukan
Allah Bapa. sesudah berdoa, Saudara Lee tidak berkata kata kata apa-apa selain
mendorong saya untuk kembali ke gereja sesudah bekerja, untuk berdoa
kembali.
sesudah selesai bekerja, saya dengan segera ke gereja untuk
mengikuti doa sore. Saat kebaktian berakhir, saya pergi ke ruang
doa untuk memohon Roh Kudus. sesudah berdoa, Saudara Lee
mengumumkan kepada para jemaat: “Ia telah menerima Roh Kudus!”
Barulah saya menyadari bahwa saya telah menerima Roh Kudus tadi
pagi, dan sekarang Saudara Lee memastikannya.
sesudah beberapa waktu, saya dapat melihat diri saya berubah:
Saya dapat bangun pagi untuk mengikuti doa pagi sebelum bekerja,
padahal sebelumnya saya terbiasa terlambat untuk hal apa saja; saya
mulai mengerti apa yang saya baca di Alkitab; telinga saya terbuka
mendengarkan khotbah; dan saya dapat mengendalikan temperamen
saya. Juga ada waktu-waktu saat menghadapi kesulitan keuangan,
saya dapat menemukan ketenteraman di dalam Roh Kudus. Namun ada
satu masalah yang belum selesai: saya masih belum menerima baptisan
air. Ini disebab kan saya belum tahu bagaimana menyelesaikan
pertentangan dengan praktik-praktik kepercayaan keluarga saya yang
menyembah roh nenek moyang dan berhala.
Di pertengahan Agustus, saat KKR siswa diadakan, Penatua Lin
bertanya kepada saya, “Apakah ada masalah pribadi yang belum dapat
kamu selesaikan? Sebab, jika kamu tidak segera dibaptis, Roh Kudus
akan meninggalkanmu, sebab Ia tidak dapat tinggal terus menerus di
dalam seseorang yang dosa-dosanya belum dihapuskan.”
Saya tidak tahu harus berkata kata kata apa. Yang dapat saya pikirkan
yaitu apa yang akan terjadi jika saya jatuh dalam sifat kemarahan
dan depresi kembali.
Bab 15: Kesaksian-Kesaksian Pribadi
448
Terima kasih pada Tuhan atas kasih karunia-Nya, saya akhirnya
menerima baptisan air di Gereja Yesus Sejati Taichung pada tanggal
16 November. Sekarang saya dapat memulai hidup yang baru di dalam
Kristus.
15.6 Berdoa dengan ketekunan (oleh Aher Zhu)
Haleluya! Puji Tuhan, saya menerima Roh Kudus di tahun 1954,
saat saya masih berumur 16 tahun.
Saya dibesarkan dalam lingkungan Gereja Yesus Sejati dan
tumbuh dalam kasih dan karunia Tuhan. Sebagai anak-anak, saya
mendengarkan cerita-cerita Alkitab dan menyanyikan kidung pujian.
Saya juga mengetahui pentingnya menerima Roh Kudus – tanpa Roh
Kudus, seseorang tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Saya
sering menyaksikan sukacita saudara saudari dalam Kristus di sekitar
saya saat mereka menerima Roh Kudus. sebab itu saya turut
memohon Roh Kudus dan terus memegang kesempatan, seperti pada
saat KKR. namun walaupun berdoa dengan keras, saya masih belum
menerima-Nya.
Di musim gugur tahun 1954, Gereja Yesus Sejati Meisan di Taiwan
mulai mengadakan kebaktian doa di hari Jumat malam, sehingga jemaat
dapat berdoa secara khusus untuk memohon Roh Kudus. sebab kasih
karunia Allah, selalu saja ada jemaat yang menerima Roh Kudus di tiap
kebaktian. Pada suatu malam, banyak anak-anak menerima Roh Kudus
– mereka berbahasa roh dan tubuh mereka bergetar sebab digerakkan
Roh. Mereka semua tampak gembira. Saya berpikir kapankah giliran
saya. Saat saya pulang malam itu, saya bertekad untuk berdoa dengan
tekun hari Jumat berikutnya, dan tidak mau pulang sampai saya
menerima Roh Kudus.
Pada hari Jumat, 27 November, saya pergi ke gereja dengan penuh
semangat, seperti seorang prajurit yang maju ke medan perang. Saat
saya berlutut untuk berdoa, saya berkata kata kata kepada diri sendiri, saya tidak
akan berhenti berdoa sampai saya menerima Roh Kudus! Dengan tekad
ini, saya berdoa terus tanpa henti hingga kurang lebih dua jam. Saat itu
semua kegiatan gereja telah selesai, dan semua orang sudah pulang
ke rumah. Tinggal saya sendirian di gereja. Dengan menangis saya
memohon belas kasihan Tuhan untuk memperoleh Roh Kudus-Nya.
Haleluya! Tuhan menjawab doa saya: saya mulai berkata kata kata -kata dalam
449
bahasa roh, dan tubuh saya mulai bergoncang. sebab sudah larut
malam, saya berhenti berdoa dengan rasa sukacita. Hari berikutnya,
saya kembali ke gereja untuk berdoa. sesudah berlutut selama kira-kira
lima menit, sekali lagi saya dipenuhi Roh Kudus dan berbahasa roh.
Sejak saat itu, saya menjadi semakin bersemangat di dalam Tuhan,
dan iman saya tumbuh bertambah kuat. Saya menjadi sangat suka
berdoa – bahkan berkali-kali berdoa setiap hari rasanya tidak pernah
cukup. Saya merasa menyukai air rohani yang mengalir dari Tuhan: air
itu menyegarkan saya dan membuat jiwa saya seperti tidak akan lapar
dan haus lagi. Roh Kudus juga menuntun saya dalam kehidupan sehari-
hari: Ia menolong saya melalui kesulitan, dan mengalahkan dosa dan
kelemahan.
Saya bersyukur kepada Tuhan atas kasih karunia-Nya dan
berharap agar saudara-saudari juga dapat membagikan pengalaman
ini.
15.7 Cahaya yang bersinar (oleh Zhen Donghao)
Saya tumbuh dalam keluarga yang menyembah berhala. Terutama
ayah saya, dia sangat bersemangat dan mengikuti berbagai upacara
keagamaan. Sebagai anak, saya mengikuti dia dan melakukan hal yang
sama. Pada saat itu kami hidup dekat dengan Gereja Yesus Sejati, yang
tidak terlalu saya ketahui selain dari suara doanya yang sangat keras
saat berkebaktian. Namun tante dan paman saya yaitu jemaat Gereja
Yesus Sejati dan seringkali mengabarkan tentang Yesus Kristus kepada
ayah saya. Akibatnya, ayah saya pergi ke gereja untuk mengetahui lebih
banyak, dan saya menemaninya dalam kunjungan-kunjungan ini.
Pada suatu hari, seorang penatua dari gereja datang mengunjungi
rumah kami. Saat ia melihat ayah saya sedang merokok, ia berkata-kata
kepadanya bahwa gaya hidup Kristen yaitu harus menahan diri dari
merokok dan minum-minum. Mendengar ini ayah saya tersinggung,
dan tidak mau lagi datang ke gereja. Saat itu saya tidak tahu mengapa
ia tidak lagi datang ke gereja; yang saya tahu, saya tidak lagi dapat
pergi ke sana.
Beberapa waktu lalu , saya terkena malaria dan sakit keras.
Ayah saya sangat kuatir dan mencari-cari dokter untuk mengobati saya.
Pada saat yang sama, tante saya mendoakan saya. Segera lalu ,
saya sembuh. Saya pribadi yakin bahwa kesembuhan saya yaitu
Bab 15: Kesaksian-Kesaksian Pribadi
450
sebab doa-doa tante saya; namun Ayah menganggapnya sebagai jasa
dokter dan tidak mengakui bahwa ini yaitu pekerjaan Allah.
Kita mempunyai tetangga seorang jemaat Gereja Presbiterian, yang
suatu hari datang ke rumah kami untuk menginjili Ibu saya. Ibu saya
tertarik dan mengikuti kebaktian gereja. Tidak lama, kedua orangtua
saya dibaptis di Gereja Presbiterian. Pendeta sering mengunjungi
kami di rumah, untuk mengajak saya ke gereja, namun sebab malu-
malu, saya tidak mau pergi. Ibu saya juga sering mendesak saya pergi
bersamanya ke gereja, namun saya selalu menolak, tidak mau berkelana
di tempat yang tidak saya kenali.
namun suatu hari saya berkata kata kata kepadanya, “sebab Ibu sangat
ingin saya pergi ke gereja, apakah Ibu mengijinkan saya pergi ke Gereja
Yesus Sejati? Gerejanya dekat dengan rumah, dan ada tante dan paman
di sana.”
Ibu menjawab, “Baiklah. Lagi pula, semua gereja sama saja.”
Maka sejak saat itu saya mulai mengikuti kebaktian di Gereja
Yesus Sejati.
Pada tanggal 22 November 1953, saya menerima baptisan air pada
saat diadakan KKR. Tante saya menghadiahkan Alkitab dan menasihati
saya untuk berdoa memohon Roh Kudus. Sejak hari itu dan seterusnya,
saya berdoa dengan giat, namun tidak menerima Roh Kudus.
Lalu beberapa hari sesudah KKR, saya tidak sengaja mendengar
tetangga saya yang sudah tua berkomentar, “Jemaat Gereja Yesus Sejati
berdoa begitu keras dan tubuh mereka bergoncang-goncang. Pastilah
mereka semua dihipnotis oleh si nenek tua itu.”
Saya sudah sering mendengar komentar-komentar seperti ini;
nenek tua yang mereka maksud yaitu Diakenis Cheng. namun saya
tidak dapat berhenti memikirkan kata-kata ini dan bahkan mulai
merasa sedikit takut setiap kali saya berlutut dan berdoa.
Tahun berikutnya, pada tanggal 5 Maret 1954, seorang saudari di
gereja jatuh sakit, dan semua jemaat mendoakannya. Pada suatu sesi
doa, saya melihat cahaya terang dan mulai berkata kata kata -kata dalam bahasa
roh, dan tubuh saya mulai bergetar. Saya merasa sangat gembira –
rasanya tidak dapat diuraikan. Pada saat itu Diakenis Cheng tidak ada
di gereja sebab sedang melayani di tempat lain. Ini membuat saya
menyadari bahwa apa yang dikatakan tetangga saya tidak benar. Saya
pulang dengan penuh sukacita, dan tak sabar untuk memberitahukan
451
Ibu tentang berita ini. Yang saya tidak ketahui, saya akan segera
menghadapi perlawanan dan masalah di rumah.
saat pendeta dari Gereja Presbiterian mendengar bahwa saya
mengikuti kebaktian di Gereja Yesus Sejati, ia berkata kata kata kepada Ibu saya,
“Mengapa kamu membiarkan anakmu kebaktian di sana?”
Maka sejak saat itu, Ibu saya marah jika saya pergi ke gereja
dan mencoba untuk mencegah saya pergi. Saya berusaha mengabaikan
kemarahannya, menganggap itu semua akan berlalu begitu saja, namun
masalah ini malah bertambah parah.
Pada suatu hari, saat tante saya berkunjung ke rumah, Ibu saya
berkata kata kata kepadanya dengan marah, “Kalau gerejamu benar, apakah itu
berarti gereja saya tidak benar?”
Namun pertentangan ini tidak mencegah saya mendoakan
keluarga saya kepada Tuhan, seringkali dengan kucuran air mata.
Membutuhkan doa yang tak jemu-jemu selama bertahun-tahun, namun
akhirnya Tuhan menjawab doa saya – seluruh keluarga saya akhirnya
menjadi jemaat Gereja Yesus Sejati.
Hari-hari ini, saya merasa penuh dengan sukacita dan ketenteraman
dari Roh Kudus (ref. Kis. 9:31; Ibr. 1:9), walaupun di tengah-tengah
masa sulit dan penyakit. Saya hanya ingin bersyukur kepada Tuhan
atas kasih karunia-Nya dan Roh Kudus-Nya. Kiranya semua kemuliaan
diberikan kepada-Nya.
15.8 Menerima Roh Kudus mendorong saya untuk dibaptis (oleh
Lin Xiansheng)
Saya dibesarkan dalam keluarga yang menyembah berhala, dan
Ibu saya sangat taat memegang kepercayaan ini. Namun saya juga
banyak berkenalan dengan orang-orang Kristen saat saya bertumbuh
besar: paman saya yaitu penatua di Gereja Yesus Sejati; tetangga
kami yaitu orang Kristen, yang sering mengajak saya dan Ibu untuk
mengikuti kebaktian keluarga di rumahnya; saya mengikuti Sekolah
Minggu dengan sepupu di Gereja Presbiterian di Jiayi; dan saya
juga mengunjungi gereja Jepang saat saya belajar di Tokyo. sesudah
menyelesaikan sekolah, saya kembali ke Taiwan untuk bekerja sebagai
guru.
Bab 15: Kesaksian-Kesaksian Pribadi
452
Selama liburan musim panas di tahun 1937, saya pulang ke rumah
di Jiayi. Pada satu sore, saya dengan sepupu berjalan melewati Gereja
Yesus Sejati dan kami sepakat untuk masuk ke dalam untuk mengikuti
kebaktian. sesudah menyanyikan kidung rohani, jemaat berlutut untuk
berdoa, sementara kami hanya duduk dan melihat-lihat. Pada saat
berumur lebih muda, kesan saya mengenai doa di Gereja Yesus Sejati,
yaitu mereka yang berdoa pastilah ada dalam suatu bentuk hipnotis;
jadi saya selalu menghindari kebaktian di sini. Namun sekarang saat
saya mengamati jemaat yang berdoa, saya melihat sebagian berdoa
dalam bahasa roh, namun ada sebagian lain yang berdoa dengan kata-
kata pengertian. Sebagian berdoa dengan tubuh bergoncang, namun
yang lain hanya berlutut dan tetap diam. Saya menyadari bahwa
selama ini saya keliru memandang tentang doa. Lalu tiba-tiba saja, saya
merasakan sebuah kekuatan dari atas yang mendorong saya untuk
berlutut dan berdoa, jadi saya melakukannya. sesudah mengalami hal
ini, saya mulai mengikuti kebaktian setiap hari. Dan saya juga mulai
berdoa memohon Roh Kudus.
sesudah musim panas lewat, saya kembali bekerja di sekolah. Pada
satu sore tanggal 5 Oktober, seorang saudara dari Gereja Yesus Sejati
datang mengunjungi saya. Ia telah mendengar dari salah satu teman
saya, bahwa saya mengikuti kebaktian di gereja. Ia menyarankan saya
berdoa bersama di asrama. sesudah berdoa selama lima menit, saya
merasakan sebuah kekuatan datang dari atas, dan saya mulai berdoa
dengan bahasa aneh, entah Inggris atau bahasa lain yang saya tidak
mengerti. Penatua Lin Wuzhen pernah membagikan beberapa kesaksian
mengenai menerima Roh Kudus kepada saya, dan sekarang saya
mengalaminya sendiri. sesudah berdoa, saya menulis surat dengan hati
bersyukur kepada Diaken Tsai Shenming, untuk memberitahukannya
bahwa saya telah menerima Roh Kudus. Tercantum dalam surat,
keinginan saya untuk menerima baptisan air di Jiayi. Puji Tuhan atas
kasih dan tuntunan-Nya, saya dibaptis oleh Diaken Tsai di hari Sabat
berikutnya, di sebuah sungai kecil di Bazhang.
Pengalaman saya mengingatkan saya tentang pengalaman jemaat
di masa para rasul. Sebagian menerima Roh Kudus dan berbahasa roh,
sebelum menerima baptisan air (Kis. 10:44-48); sebagian lagi menerima
baptisan air sebelum mendapatkan Roh Kudus, melalui penumpangan
tangan (Kis. 8:15-17; 19:1-7). Dua pengalaman ini terlihat di Gereja
Yesus Sejati pada hari ini. Saya bersyukur kepada Tuhan atas kasih-
Nya, sehingga Ia memberikan Roh-Nya terlebih dahulu kepada saya.
Ia apa yang ada di dalam hati saya: jika saya tidak menerima Roh
453
Kudus dahulu, saya mungkin tidak percaya dan masih berjalan di jalan
yang keliru.
Pada tanggal 1 Oktber 1941, saya mempersembahkan diri saya
menjadi pelayan penuh waktu (Pendeta), memenuhi nazar yang saya
buat sesudah menerima baptisan air. Puji Tuhan, ini senantiasa menjadi
panggilan yang paling indah. Haleluya!
15.9 Menjadi orang yang baru (oleh Wu Yangdao)
Alkitab mengajarkan kita bahwa menerima Roh Kudus
menandakan: a) Adam yang lama, yang merupakan milik daging,
menjadi Adam yang baru, yang merupakan milik Roh (1Kor. 15:22; Yoh.
3:3, 5; Kol. 3:9-10); b) kita dibebaskan dari belenggu Iblis, dan menjadi
milik Kristus (1Yoh. 5:19; Rm. 8:9-10); c) kita tidak lagi menjadi budak
dosa, namun menjadi anak-anak Allah (Gal. 4:4-7); d) kita mendapatkan
jaminan warisan surgawi (Ef. 1:13-14). Ajaran-ajaran Alkitab ini
menunjukkan betapa pentingnya peran Roh Kudus dalam kehidupan
orang Kristen. Pengajaran yang paling penting yaitu , Roh Kudus
diperlukan untuk mendapatkan keselamatan kita.
Ayah saya meninggal di usia muda, dan begitu juga lima saudara
laki-laki saya. Masa kecil saya penuh dengan kemiskinan dan
penderitaan. Keluarga kami menyembah berhala, sehingga sejak kecil
saya menemani Ibu dan saudara perempuan saya ke kuil di masa-
masa upacara keagamaan. sesudah semakin dewasa, saya mengejar
ketenaran dan harta, mengorbankan kesehatan saya. Kata-kata Paulus
menggambarkan kehidupan yang saya jalani sebelum saya mengenal
Kristus – saya “dahulu sudah mati sebab pelanggaran-pelanggaran
dan dosa-dosa [saya]. [Saya] hidup di dalamnya, sebab [saya]
mengikuti jalan dunia ini, sebab [saya] mentaati penguasa kerajaan
angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-
orang durhaka” (Ef. 2:1, 2). Saat berumur 29 tahun, saya bertemu
dengan salah satu teman saya, Dr. Jiang, sedang membaca Alkitab.
Saya mengejeknya, “Kamu orang yang sangat berpendidikan. Mengapa
kamu tertarik membaca Alkitab?”
Ia menjawab, “Kamu harus mencoba membacanya sendiri, lalu
kamu akan menyadari betapa indahnya itu.”
Mendengarnya, saya mulai membaca Alkitab, dimulai dari Kitab
Kejadian sampai Kitab Roma. Puji Tuhan, Ia membuka hati saya
Bab 15: Kesaksian-Kesaksian Pribadi
454
untuk memahami apa yang sedang saya baca. Saya tersentuh dengan
beberapa ayat khusus. Contohnya, saat saya membaca: “Sebab bukan
apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan
apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat”
(Rm. 7:19). Saya dapat mengenali pergumulan pribadi saya sendiri,
dan ini menolong saya untuk mengetahui bahwa ada orang lain yang
juga mengalaminya. Saya juga menemukan ayat: “Akan namun Allah
menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh sebab Kristus telah mati
untuk kita, saat kita masih berdosa” (Rm. 5:8). Ayat ini membuka
mata saya untuk melihat kebesaran kasih Allah, dan ini menggerakkan
saya untuk percaya kepada-Nya.
Pada saat itu, saya juga tertarik dengan ayat di dalam Alkitab
yang membicarakan tentang Roh Kudus: “Aku akan minta kepada
Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang
lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.
Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan
tidak mengenal Dia. namun kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai
kamu dan akan diam di dalam kamu” (Yoh. 14:16-17). Saya percaya
dengan Roh Kudus dan kata-kata Yesus; namun di dalam pikiran saya
terbit pertanyaan, bagaimana seseorang dapat mengetahui apakah
ia menerima Roh Kudus? Saya bertanya dengan Dr. Jiang, namun ia
mengakui tidak mengetahui jawabannya.
Belakangan saya melontarkan pertanyaan yang sama kepada
beberapa teman Kristen, dan jawaban mereka, “saat kamu mengerti
Alkitab dan melakukan perbuatan-perbuatan baik, ini menunjukkan
bahwa kami telah menerima Roh Kudus.” Saya mendengarkan jawaban
mereka, namun tidak sepenuhnya merasa puas. namun puji Tuhan atas
pengaturan-Nya. Ia segera menuntun saya untuk menemukan jawaban
yang tepat.
Suatu hari, saya sedang duduk di sebuah kereta, saat saya melihat
dua penumpang membicarakan tentang Alkitab. Saya melihat Alkitab
mereka penuh dengan coretan dan garis bawah, sehingga memberikan
kesan bahwa mereka sudah lama menjadi Kristen.
Saya bertanya kepada mereka, “Hari ini hari Sabtu, kalian mau
pergi ke mana?”
Mereka menjawab, “Kami memegang hari Sabat di hari Sabtu –
kami pergi ke gereja.”
455
Kami bertiga mulai berdiskusi tentang hari Sabat, dan saya
lalu menyadari bahwa mereka sudah sangat terbiasa dengan
ajaran Alkitab. Saya lalu bertanya, “Sudahkah kamu menerima Roh
Kudus?”
Salah satu di antara mereka, bernama Saudara Xu, menjawab, “Ya,
saya menerima Roh Kudus sesudah berdoa selama tiga tahun, sejak
dibaptis dengan air. Bila kamu mau menerimanya, datanglah ke Gereja
Yesus Sejati dengan kami untuk mempelajari kebenaran.
Saat saya mendengar undangan ini, saya merasa sangat gembira.
Saya pergi dengan kedua saudara ini ke Gereja Yesus Sejati di
Lisan, dan saya bertemu dan berbincang dengan Diaken Chen. Ia
menolong saya untuk memahami bahwa menerima Roh Kudus yaitu
pengalaman yang dapat dilihat dan didengar (ref. Kis. 2:33; 8:17-18;
10:46). Saya meminta untuk dibaptis, namun ia mendorong saya untuk
mempelajari Alkitab lebih lanjut.
Akhirnya, tanggal 5 Agustus 1951 saya dibaptis. sesudah itu saya
mulai berdoa dengan tekun tiga kali sehari memohon Roh Kudus,
memakai kata-kata, “Haleluya! Puji Tuhan Yesus” (ref. Why. 19:5-6).
namun satu bulan berlalu, dan saya masih belum mengalami apa-apa.
Setaip kali pendeta membesuk, saya selalu bertanya, “Mengapa saya
masih belum menerima Roh Kudus?”
Beberapa waktu lalu , saya mengikuti KKR yang dipimpin
oleh Penatua Jian dan Diaken Yang. Mereka mendorong saya, “Kami
akan membantu Anda berdoa, namun Tuhan Yesus-lah yang memberikan
Roh Kudus. Jadi Anda harus berdoa dengan tulus.”
Mendengarnya, saya memutuskan untuk berdoa di ruang doa
saat istirahat makan siang. Di salah satu sesi doa, sekelebat saya dapat
merasakan sebuah tiupan angin yang hangat melalui saya.
Pada satu sore, kira-kira jam enam, dua hamba Tuhan berdoa
bersama-sama saya. Penatua Jian menumpangkan tangan ke atas
kepala saya, dan tiba-tiba saya merasakan kekuatan turun ke atas
kepala saya, dan turun ke seluruh tubuh saya. Saya merasa sangat
gembira, seakan saya berada di surga. Saya juga dapat merasakan
sesuatu yang seperti aliran air di dalam diri saya. Lalu lidah saya mulai
berputar, dan saya mengucapkan kata-kata yang tidak saya mengerti
(ref. Yoh. 7:37-38; 1Kor. 14:2). Saya merasa panas, berkeringat, dan
tubuh saya bergoncang sebab diilhamkan Roh Kudus. namun saya
Bab 15: Kesaksian-Kesaksian Pribadi
456
tetap sadar sepenuhnya, dan mengetahui apa yang sedang terjadi. Saya
mengetahui bahwa saya telah menerima Roh Kudus.
“Sebab kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman,
namun soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus”
(Rm. 14:17). sesudah menerima Roh Kudus, saya menjadi orang yang
baru. Hal pertama yang saya sadari, sekarang saya mengalami sukacita
di dalam Roh. Rasa sukacita ini tak terkira – lebih baik daripada
lulus ujian, menikah, atau menjadi ayah pertama kalinya. Sukacita ini
sungguh ajaib, dan tidak berubah sebab kejadian apa pun juga (Kis.
16:25). Anda hanya dapat memahaminya jika Anda mengalaminya
sendiri.
“namun jika Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu ke dalam seluruh kebenaran” (Yoh. 16:13). Perubahan kedua
yaitu semangat akan Firman Allah. Saya mempelajari Alkitab, dan
melalui pimpinan Roh Kudus, saya mulai mengerti perbedaan antara
Firman Allah dengan hikmat manusia (Mat. 15:8-9). Dengan semangat
ini, saya mulai bersaksi bagi Allah di setiap kesempatan.
“Yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi
bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil
Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah
sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan
oleh Roh Kudus” (Rm. 15:16). Perubahan ketiga yaitu sifat saya. Di
masa lalu, saya mempunyai banyak kelemahan: temperamen buruk,
tidak mau mengakui kesalahan, berbohong, sering kuatir, dan tidak
mempunyai kedamaian. Puji Tuhan, sesudah menerima Roh Kudus,
saya meninggalkan ini semua, dam mulai menghasilkan buah Roh
Kudus (Gal. 5:22-23).
Ada perkataan yang berbunyi: “Ilmu pengetahuan didasarkan pada
percobaan ilmiah, sementara iman didasarkan pada pengalaman.” Kita
perlu mengalami sendiri Roh Kudus, untuk merasakan karunia surgawi
ini (Ibr. 6:4), yang hanya dapat ditemukan di Gereja Yesus Sejati.
15.10 Menutup Pintu (oleh John Yang)
Pada saat saya berusia lima atau enam tahun, saya memutuskan
untuk mengikuti kakak ipar saya, jemaat Gereja Presbiterian, untuk
menjadi Kristen. Saya mengaguminya sebab ia sangat baik dan penuh
457
kasih. Salah satu anaknya yaitu seorang majelis gereja, dan empat
perempuan dalam keluarganya menikah dengan pendeta.
Saat saya berusia delapan belas tahun, saya pergi ke Shanghai dan
beribadah di sebuah gereja – namun lebih bermaksud untuk bertemu
dengan gadis-gadis daripada mempelajari Firman Tuhan. sesudah
beberapa tahun, saya kembali ke Taiwan.
Saya berencana untuk bepergian kembali: kali ini ke Guangdong.
namun menjelang keberangkatan, seorang teman dari Gereja Yesus
Sejati mengajak saya mengikuti kebaktian. Saat saya sampai di sana,
saya kagum dengan khotbah-khotbah yang jauh lebih kuat daripada
yang pernah saya dengar sebelumnya. Saya juga mengamati si
pengkhotbah senantiasa merujuk pada Alkitab.
sesudah itu, saya mengikuti lebih banyak kebaktian sebab saya
menikmatinya. Namun ada satu hal yang tidak saya mengerti – doanya.
Di gereja saya melihat beberapa orang yang cukup terkenal dan
berpendidikan tinggi, berlutut untuk berdoa, mengucapkan kata-kata
yang tidak saya mengerti, dan tubuhnya tampak bergoncang. Beberapa
bahkan menyanyi di dalam doa mereka (yang lalu saya ketahui
sebagai nyanyian roh), sementara yang lain menepuk tangan mereka,
dan mereka semua berdoa dengan keras. Saya melihatnya sebagai hal
yang aneh, namun di saat yang sama juga ajaib.
Pada suatu hari Sabat, seorang pengurus gereja, Diaken Zhu
Huiming dari Taichung sedang berkhotbah di gereja. Saya sangat
tergerak mendengarkan khotbahnya sehingga saya berlutut untuk
berdoa bersama jemaat untuk pertama kalinya. Tiba-tiba saya
merasakan sebuah kekuatan turun dari atas kepada saya, dan tubuh
saya mulai bergoncang-goncang, sementara tangan saya mulai bertepuk
tangan tanpa saya suruh. Pada saat yang sama, saya menyadari lidah
saya berputar-putar. Saya mengucurkan air mata sukacita, sebab
sekarang saya mengerti bagaimana rasanya menerima baptisan Roh
Kudus.
sesudah menerima Roh Kudus, saya menjadi sadar akan dosa-dosa
saya di masa lalu, dan menyadari bahwa saya yaitu orang yang berdosa.
Jadi saya meminta dibaptis. Saya berbicara dengan Diaken Zhu, yang
lalu menjelaskan doktrin-doktrin Alkitan dasar kepada saya,
termasuk cara baptisan yang benar, hari Sabat, dan sakramen basuh
kaki. sesudah mendengar ajaran-ajaran ini, saya meminta dibaptis
agar dosa-dosa saya dapat dibersihkan dan saya dapat menjadi milik
Bab 15: Kesaksian-Kesaksian Pribadi
458
Kristus dan menjadi anak-Nya (Kis. 2:28; Gal. 3:27). Diaken Zhu dengan
gembira setuju untuk membaptis saya.
Hari berikutnya, saya menerima baptisan air di sungai setempat.
sesudah itu saya merasakan beban dosa saya terangkat, dan saya
telah disucikan. Namun saya terkejut, sebab saat saya kembali ke
gereja untuk berdoa, saya tidak lagi mengalami Roh Kudus seperti
sebelumnya. Dengan gelisah saya meminta nasihat Diaken Zhu. Ia
berkata kata kata , “Beberapa orang percaya kepada Yesus sesudah mempelajari
dan memahami kebenaran, sementara yang lainnya percaya sebab
penyakit mereka disembuhkan. namun kalau kamu, kamu belum
mengerti kebenaran sepenuhnya, dan kamu juga tidak disembuhkan
dari sakit apa pun. namun Tuhan mengasihimu dan menginginkan kamu
datang kepada-Nya, dan itulah sebabnya Ia membuatmu mengalami
Roh Kudus terlebih dahulu (ref. Kis. 10:44-47). Saya sarankan kamu
terus berdoa dengan giat, dan kamu pasti menerima Roh Kudus lagi
(ref. Luk. 11:13).
Saya mengikuti nasihat Diaken Zhu dan mulai berdoa dengan
tekun. namun 25 hari sesudah baptisan air, saya masih belum menerima
Roh Kudus. Saya mulai meneliti diri sendiri, untuk mencoba memahami
alasannya. Saya berkesimpulan bahwa saya tidak berdoa dengan
sepenuh hati. Ini disebab kan saya menumpang di rumah orang lain,
dan saat saya berdoa di kamar saya, saya tidak berani berdoa dengan
suara keras, kalau-kalau ada orang yang mengetahui apa yang saya
lakukan. Saya seringkali berhenti berdoa jika saya mendengar ada
orang yang mendekati pintu kamar saya. Akhirnya saya memutuskan
untuk menutup pintu dan menguncinya agar bisa berdoa dengan
sungguh-sungguh (ref. Mat. 6:6).
Puji Tuhan, dalam doa berikutnya, saya kembali dipenuhi Roh
Kudus – kali ini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Saya terangkat dari
tempat tidur saya tempat saya berlutut dan saya bergerak ke sana
kemari. Saya juga mulai meloncat-loncat dengan lutut saya. Saya juga
dapat merasakan kekuatan mengalir dari dalam diri saya. Saya berkata kata kata -
kata dalam bahasa roh dan menyanyikan nyanyian-nyanyian roh.
Penatua Yang Lingquan yang tinggal di sebelah, mendengar suara-
suara ini dan datang untuk melihat apa yang sedang terjadi. Orang-
orang di rumah juga mulai mengetuk-ngetuk pintu kamar saya, ingin
masuk, namun Penatua Yang meminta mereka agar tidak mengganggu
saya, agar saya dapat dipenuhi Roh Kudus. Saya menyadari semua
kejadian ini dan apa yang dikatakan orang-orang di luar kamar. Saya
459
berdoa selama satu jam dan merasakan sukacita dan kedamaian yang
amat sangat.
Sejak hari itu, saya terus menerus berdoa, tidak ingin Roh Kudus
meninggalkan saya lagi. Kehidupan saya juga berubah. Saya dahulu
yaitu remaja yang pemurung dan pesimis, sebab kematian Ibu saya
waktu saya masih berusia 9 tahun, dan bahkan berpikir untuk bunuh
diri. Sekarang saya merasa damai oleh sebab kasih Tuhan Yesus yang
sangat besar. Yang jauh lebih penting, saya menerima Roh Kudus, yang
menjadi jaminan kehidupan kekal. Saya merasa menjadi orang yang
paling senang di dunia.
Saya tidak jadi berangkat bepergian, dan sebaliknya hidup
damai di dalam negeri sebab saya berpikir akan lebih mudah untuk
memelihara iman saya. Beberapa waktu lalu ayah dan saudara
saya (saudara saya yaitu seorang pendeta Gereja Presbiterian selama
20 tahun), bersama dengan keluarganya, datang ke Gereja Yesus Sejati.
Mereka semua pun menerima Roh Kudus.
lalu saya merasakan Allah memanggil saya untuk mengambil
pekerjaan yang paling berarti: menjadi pelayan injil keselamatan. Ini
sebab saya mengerti bahwa injil yang dikabarkan Gereja Yesus Sejati
yaitu kebenaran yang “telah disampaikan kepada orang-orang kudus”
(Yud. 3; ref. Ef. 1:13-14; ref. Mrk. 16:17-20), dan yang disertai dengan
kesaksian tanda dan mujizat.
Saya berharap dan berdoa agar Tuhan memperlihatkan karunia
keselamatan-Nya kepada teman-teman saya, keluarga dan juga para
pembaca. Hari-hari terakhir sudah tiba. Saat Roh Kudus hujan akhir
masih dapat diperoleh, kita harus mencari-Nya di gereja sejati.
15.11 Disembuhkan melalui baptisan Roh Kudus (oleh Jian
Yizhen)
Di tahun 1928, saya bekerja di Jiayi, Taiwan. Mengikuti teladan
teman-teman, saya memuaskan diri dalam perjudian dan minum
minuman keras. Akibatnya, kesehatan saya menjadi tidak baik. Pertama,
saya menderita asma, namun setahun lalu menderita juga TBC.
Walaupun sudah menghabiskan banyak uang pada pengobatan barat
maupun tradisional, keadaan saya bertambah parah dalam jangka
waktu tiga tahun. Di dalam masa-masa itu, saya mengunjungi kuil-kuil
Budha dan juga mengunjungi ahli-ahli sihir, namun tidak ada orang yang
Bab 15: Kesaksian-Kesaksian Pribadi
460
dapat menolong saya. Saya menjadi sangat sakit sehingga saya tidak
dapat bangun dari tempat tidur, tidak dapat makan dan minum. Tubuh
saya menjadi sangat kurus. Saya kehilangan uang dan teman-teman –
yang dapat saya lakukan hanyalah menantikan kematian saya.
Pada saat-saat paling gelap itu, seorang jemaat Gereja Yesus Sejati
mendekati isteri saya dan berkata kata kata , “Ada Tuhan di Gereja Yesus Sejati.
Ia mempunyai kuasa untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir
setan. Tidak peduli berapa parah penyakit suamimu – yang perlu kamu
lakukan yaitu beriman dan berdoa.”
saat isteri saya menyampaikan hal ini kepada saya, saya sulit
menerimanya. Namun saya menyadari bahwa ia juga sangat menderita
sebab harus mengurusi saya siang dan malam. Jadi saya setuju
dengannya untuk meminta pertolongan demi saya. Dengan gembira,
ia menghubungi gereja untuk memohon agar jemaat datang ke rumah
kami untuk mendoakan.
Di sore hari tanggal 1 Desember 1931, sekitar 8 jemaat gereja
datang ke rumah kami. Saya terbaring di tempat tidur, namun mereka
meminta saya untuk menutup mata, melipat tangan dan berdoa,
dengan berkata kata kata , “Haleluya! Puji Tuhan Yesus!”
Saya berdoa dua kali dengan cara ini, dan pada doa yang kedua,
saya dapat tertidur pulas. namun tiba-tiba di tengah malam, ada dua
tangan yang penuh bulu muncul: satu menekan saya dari belakang,
satu menekan dada saya.
Sebuah suara berkata kata kata , “Sudah saya bilang, kamu jangan percaya.
namun kamu masih saja melakukannya.” Ini terjadi tiga kali, dan setiap
kali itu saya tidak dapat bergerak.
Lalu akhirnya saya berteriak, “Haleluya!”, dan tangan-tangan
itu lenyap. Saya terbangun dengan berkucuran keringat. Saya lalu
menyadari bahwa itu yaitu setan yang mencoba menghentikan saya
percaya kepada Yesus, dan ini membuat saya sadar bahwa pesan
injil yang dikabarkan Gereja Yesus Sejati yaitu kebenaran. sesudah
mengalami hal ini, jemaat-jemaat datang ke rumah saya tiap malam
untuk mengadakan kebaktian keluarga. Secara perlahan kesehatan
saya pulih, dan sesudah satu minggu, saya sudah dapat keluar dari
tempat tidur.
Di hari yang ke-10, saya meminta Saudara Kuo, salah satu jemaat
tua yang datang membesuk: “Saat saudara berdoa tiap malam, saya
461
melihat saudara berkata kata kata -kata dengan bahasa yang tidak saya mengerti,
dan saya juga melihat tubuh saudara bergoncang. Apa yang terjadi?”
Ia menjawab, “Ini terlihat pada orang yang telah menerima Roh
Kudus. Tuhan Yesus berjanji bahwa mereka yang percaya kepada-Nya
akan menerima Roh Kudus. Berbahasa roh yaitu bukti menerima Roh
Kudus” (ref. Yoh. 7:38-39; Kis. 10:44-46).
Saya bertanya, “Dapatkah saya menerima Roh Kudus?”
Ia menjawab, “jika saudara berdoa dengan tulus, saudara akan
menerima Roh Kudus. Dan juga, saat seseorang yang penuh dengan
Roh Kudus menumpangkan tangan ke atas kepala saudara, saudara
dapat menerima Roh Kudus dengan lebih mudah” (ref. Kis. 8:17-18).
Saya memikirkan jawaban ini, namun saya tidak mau ada orang
yang menumpangkan tangan ke atas kepala saya. Lagipula, saya telah
mendengar bahwa Saudara Kuo mempunyai kuasa tertentu yang
membuat orang bergoncang-goncang setiap kali ia menumpangkan
tangannya kepada mereka. Saya harus berdoa sendiri – dengan begitu,
saya tidak akan meragukan Allah.
Saudara Kuo menambahkan, “Saudara dapat berdoa memohon
Roh Kudus sendiri, namun saudara harus tekun.”
Begitu mereka pergi, saya berkata kata kata kepada isteri saya, “Malam
ini saya akan berdoa memohon Roh Kudus, jadi jangan ganggu saya,
bahkan jika kamu melihat hal-hal yang aneh terjadi. Dapatkah
kamu menolong saya berdoa juga?”
Ia setuju, dan lalu saya masuk ke kamar untuk berdoa di atas tempat
tidur. sebab saya masih belum cukup kuat untuk berlutut berdiri, saya
berlutut duduk. Saya mulai dengan berdoa dengan suara pelan sebab
saya masih merasa lemah, namun sesudah berdoa sepuluh menit, saya
berdoa dengan suara keras. sesudah 20 menit, saya mengalami sebuah
kekuatan turun dari atas, seperti aliran listrik, menyentuh kepala saya.
Lalu lidah saya mulai bergetar, dan saya dapat merasakan perasaan
hangat di dalam diri saya. Lalu lidah saya mulai berputar dan saya mulai
berkata kata kata -kata dalam bahasa roh. Seluruh tubuh saya juga bergetar, dan
saya mulai meloncat-loncat hingga empat atau lima inci dari tempat
tidur. Saya terus berdoa seperti ini selama dua puluh menit.
Isteri saya ketakutan melihat apa yang terjadi, dan membuatnya
mengulangi beberapa komentar yang diucapkan para tetangga
beberapa hari sebelumnya: “Mengapa kamu mau percaya dengan
Bab 15: Kesaksian-Kesaksian Pribadi
462
ajaran Gereja Yesus Sejati? Ada banyak orang yang sebelum percaya,
yaitu orang-orang yang normal, namun lalu menjadi gila.”
Isteri saya mengira saya benar-benar sudah gila. Namun ia tidak
berani menghentikan saya.
Pada saat itu pakaian yang saya pakai sudah basah sebab keringat,
dan saya merasa perlu berhenti berdoa untuk berganti pakaian. saat
pikiran ini muncul, tubuh saya berhenti bergerak – Tuhan jelas-jelas
tahu apa yang sedang saya pikirkan.
sesudah berdoa, bukannya ganti baju, saya malah segera pergi
mencari jemaat gereja, untuk memberitahukan bahwa saya telah
menerima Roh Kudus. saat mereka mendengarnya, mereka
mengucapkan syukur kepada Tuhan dan kembali bersama saya untuk
berdoa. Sekali lagi, saya dipenuhi Roh Kudus.
Mereka berkata kata kata , “Sungguh, kamu telah menerima Roh Kudus,
seperti kami.” Dan memuji Tuhan. Sejak hari itu, kami mengadakan
kebaktian keluarga di rumah saya setiap sore.
sesudah satu bulan berlalu, pada tanggal 9 Januari 1932, saya pergi
ke Gereja Yesus Sejati di Dalin untuk menerima baptisan air dalam
darah Tuhan Yesus. Dosa-dosa saya dibersihkan hari itu, dan saya dapat
meninggalkan kehidupan lama saya yang penuh dengan perjudian,
minum-minum, dan rokok. Dan juga saya sembuh sepenuhnya dari
TBC. Saya telah menemukan kebenaran janji Tuhan Yesus: “Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28).
Walaupun saat itu saya masih berumur tiga puluh tahun, saya tidak
berharap dapat berumur panjang, sebab tubuh saya sudah sangat
lemah sebab penyakit dan tidak makan dengan baik. Pada suatu
hari, saya berdoa kepada Tuhan untuk memohon agar Ia mengizinkan
saya hidup sampai umur 50 tahun, agar saya dapat bersaksi demi Dia.
Puji Tuhan, Ia mendengar doa saya dan memberikan kedamaian yang
melampaui segala pengertian (Flp. 4:6-7). Pada saat saya menulis
kesaksian ini, Ia telah memberikan saya tambahan tiga puluh lima
tahun, dan kesehatan saya selama ini lebih baik daripada masa muda
saya. Ini, sekali lagi, yaitu kuasa dan karunia yang ajaib dari Tuhan.
Bagaimana mungkin saya dapat membalas apa yang telah Allah
berikan kepada saya? Dan bagaimana saya dapat memuliakan nama-
Nya? Saya mengutip mazmur Daud, saat ia memuliakan Tuhan:
463
Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap
batinku!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-
Nya!
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan
segala penyakitmu,
Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau
dengan kasih setia dan rahmat,
Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa
mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.
Mazmur 103:1-5
15.12 Belajar bagaimana berdoa dari pamflet injil (oleh Lee
Lingshi)
Pada suatu hari, tahun 1935, tetangga saya bernama Tuan Su
(Diaken Su Lingan) memberikan sebuah pamflet injil kepada saya
untuk dibaca. Pamflet itu berjudul Mengabarkan Kabar Baik, dan
diterbitkan oleh Gereja Yesus Sejati Taiwan. Pamflet itu membicarakan
tentang Roh Kudus. Saya membacanya seluruhnya dengan hati-hati
dan sangat tergerak. Menerima Roh Kudus tampaknya merupakan
sebuah pengalaman yang sangat indah, sehingga saya juga ingin
percaya kepada Yesus.
Saya belum pernah pergi berkebaktian di Gereja Yesus Sejati,
dan tentu saja, belum pernah melihat orang berdoa memohon Roh
Kudus. namun sekarang saya mempunyai dorongan yang kuat untuk
berdoa. Pamflet itu menunjukkan sebuah doa: “Haleluya, puji Tuhan
Yesus. Mohon penuhi hati saya dengan Roh Kudus.” Saya melakukan
doa pertama kalinya memakai kata-kata ini, dengan diam-diam
berdoa di dalam gudang di rumah saya. Hari berikutnya, pada kira-kira
jam 5 pagi, saya berdoa lagi dengan pelan-pelan selama satu jam, namun
tidak terjadi apa-apa. Namun saya tidak menyerah dan bertekad untuk
berdoa tiga kali sehari: pagi, siang, dan malam. Tiga hari lalu ,
dengan lutut bengkak-bengkak, saya masih belum menerima Roh
Bab 15: Kesaksian-Kesaksian Pribadi
464
Kudus. namun ajaib, pada siang hari ke-empat, saya akhirnya menerima
Roh Kudus.
Pada saat itu, saya terus berdoa berulang-ulang, “Haleluya, puji
Tuhan Yesus. Mohon penuhi saya dengan Roh Kudus.” Tiba-tiba, saya
merasakan sebuah aliran kehangatan turun ke atas kepala saya, dan
berlanjut ke seluruh tubuh saya, sehingga tubuh saya bergoncang.
Pada saat yang sama, lidah saya mulai berputar-putar, dan saya
mengucapkan kata-kata yang tidak saya mengerti (ref. 1Kor. 14:2).
Saya merasa sangat gembira dan bersemangat, rasanya begitu ringan
dan nyaman. Namun saya masih dapat mendengar apa yang terjadi
di sekeliling saya, sehingga saya tahu saya dalam keadaan sadar dan
awas. Saya terus berdoa selama kurang lebih satu jam.
sesudah menerima Roh Kudus, saya diam-diam mengikuti
kebaktian di Gereja Yesus Sejati Jiayi, dan lalu di Mingxiong.
Saya juga membeli Alkitab agar saya dapat mempelajari Firman
Tuhan. Sayangnya, saat Nenek, Ayah, Paman, dan seluruh keluarga
mengetahui saya telah menjadi Kristen, mereka menjadi sangat marah.
Nenek saya yaitu penganut Budha yang sangat taat, dan menentang
keras agama Kristen. Sebagai cucu laki-laki yang paling tua, apa yang
telah saya lakukan sangat tidak dapat diterima. Berikutnya saya
menghadapi kritikan dan tekanan hebat untuk meninggalkan iman
saya. Yang hanya dapat saya lakukan yaitu berdoa terus menerus dan
bersandar pada Roh Kudus untuk membukakan jalan.
Puji syukur kepada Tuhan atas belas kasihan-Nya, keluarga
saya akhirnya menerima iman saya. Lebih lagi, dua hingga tiga tahun
lalu , Nenek saya bahkan mau berdoa, dan akhirnya menerima
Roh Kudus. Ia melihat cahaya kemuliaan dan dipenuhi dengan
sukacita. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk percaya kepada Yesus,
dan meminta agar Ayah dan Paman saya membakar seluruh patung-
patung berhala yang ada di rumah kami. Beberapa waktu lalu ,
seluruh keluarga kami yang berjumlah dua puluh anggota keluarga,
percaya kepada Tuhan.
sebab kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, Ia telah memimpin
seseorang seperti saya, yang tidak pernah ke gereja sebelumnya, untuk
percaya kepada-Nya, dan menerima Roh Kudus – semata-mata sebab
pamflet penginjilan. Tidak hanya itu, namun Ia telah membawa seluruh
keluarga saya ke dalam iman. jika saya menengok ke belakang,
saya melihat betapa Allah itu ajaib dan penuh kasih. Saya berharap Ia
juga memimpin Anda, seperti Ia memimpin keluarga saya.
465
Pertanyaan Ulasan
1. Apakah kesan Anda dengan bab ini?
2. jika Anda telah menerima Roh Kudus, tuliskanlah
kesaksian Anda.
Bab 15: Kesaksian-Kesaksian Pribadi
466
Bab. 16
16.1 Pulang ke Rumah
“Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-
domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan
mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala” (Yoh. 10:16).
Saudari Margaret Han yaitu seorang sekretaris di sebuah perusahaan
manufaktur, dan guru Sekolah Minggu Gereja Anglikan di Katedral Santa
Andreas, dan mengajar di Pusat Perluasan Bedok. Beberapa tahun yang lalu
Roh Kudus menuntunnya masuk ke Gereja Yesus Sejati. Berikut ini yaitu
kesaksian indah Saudari Margaret tentang bagaimana ia mengenal Gereja
Sejati.
Haleluya! Di dalam nama Yesus saya bersaksi.
Saya mengenal agama Kristen sejak saya masih sekolah. Pada masa
itu, saya hanya mengikuti pertemuan persekutuan yang diadakan oleh
Pemuda untuk Kristus.
sesudah menyelesaikan sekolah, tante jauh saya mendorong saya
untuk bergabung dengan gerejanya (Katedral Santa Andreas) dari
denominasi Anglikan. Dua tahun lalu saya dibaptis dan menjadi
jemaat Gereja Anglikan.
Pada pertengahan bulan April 1983, Saya berkenalan dengan Alvin
Lee (ia yaitu jemaat Gereja Yesus Sejati). Alvin menjelaskan berbagai
doktrin Alkitab kepada saya, seperti Hari Sabat, basuh kaki, dan Allah
Esa yang sejati. sesudah beberapa kali berdiskusi dan berdebat, saya
memutuskan untuk pergi ke Gereja Yesus Sejati untuk melihatnya
sendiri.
Tanggal 13 Mei 1983, Jumat malam, saya pergi ke Gereja Yesus
Sejati untuk pertama kalinya. Saya terkejut dengan cara mereka berdoa.
Hari berikutnya (hari Sabat), saya pergi lagi untuk melihat bagaimana
jemaat memegang hari Sabat. Pada hari Minggu, seperti biasa saya
mengikuti kebaktian di Gereja Anglikan. Saat saya menceritakan tentang
Gereja Yesus Sejati kepada beberapa jemaat, mereka menasihati saya
agar berhati-hati sebab ada banyak ajaran sesat.
467
lalu pada hari Rabu sore, pada saat pulang ke rumah dari
bekerja, saya merasakan sesuatu yang menyuruh saya untuk mengikuti
kebaktian di Gereja Yesus Sejati. Saya menurutinya. Pada saat sesi doa
yang pertama, saya digerakkan oleh Roh Kudus. Ini yaitu pengalaman
pertama saya akan kasih karunia Allah yang telah menghujankan
berkat-berkat-Nya kepada saya dengan berkelimpahan.
Hari Jumat-nya, Gereja Yesus Sejati mengadakan Pertemuan
Tahunan Kerohanian Pemuda. Pada hari yang sama, Gereja Anglikan
juga mengadakan Pertemuan Tahunan Olahraga Pemuda. Pada saat
berjalan pulang, sekali lagi saya merasakan sesuatu yang mengingatkan
saya untuk pergi ke Gereja Yesus Sejati. Saya menurutinya lagi. Sore itu
saya diajak untuk ikut berdoa memohon Roh Kudus. Dengan ragu-ragu
saya masuk ke aula dan duduk di bangku paling belakang. Sebelum
doa dimulai, pemimpin kebaktian mengajak jemaat untuk maju ke
depan. Seorang saudari mendorong saya maju, namun saya tidak mau
dan bahkan saya berkata kata kata , tidak perlu maju ke depan sebab Allah
maha ada. Ia meninggalkan saya sehingga saya dapat berdoa sendiri.
Saat doa dimulai, saya hanya duduk dan mengamati. lalu saya
mencoba berlutut untuk memohon Roh Kudus. Saya memulainya
di dalam nama Yesus dan berdoa demikian: “Tuhan, bila Roh Kudus
yang mereka beritakan itu benar, dan sungguh-sungguh dari Engkau,
mohon beri saya Roh Kudus juga.” Saya mengucapkan “Haleluya”
berulang kali, dan lidah saya mulai mengucapkan kata-kata yang tidak
saya mengerti. Gerakan Roh Kudus mengharukan saya. Tiba-tiba ada
sebuah kilatan cahaya muncul, dan saya dapat melihat Seseorang yang
berjubah sangat putih berdiri di depan saya, dan Ia menyambut saya.
Saya tidak dapat melihat wajah-Nya sebab terlalu terang, namun saya
dapat merasakan sukacita yang tidak dapat saya jelaskan dan belum
pernah saya alami. sesudah doa selesai, saya tidak memberitahukan
pemimpin kebaktian tentang apa yang saya alami. Malam itu saya
menginap di gereja, dan esoknya mengikuti doa pagi. Pada saat inilah
Pendeta Chong menumpangkan tangan dan menyatakan bahwa saya
telah menerima Roh Kudus.
Sungguh Tuhan telah menampakkan diri-Nya kepada saya.
namun perjuangan untuk mengenal-Nya dengan sepenuhnya barulah
permulaan. Musuh Allah, Iblis, memulai misinya untuk menghancurkan
saya.
Pada suatu malam, saya diundang oleh Alvin Lee dan isterinya,
Lynn, untuk datang ke rumah mereka untuk mengikuti Pemahaman
Bab 16:
468
Alkitab dan berdoa. Malam itu saya menginap di rumah mereka. Pada
saat saya beristirahat di kamar, tiba-tiba muncul sebuah bola mata
yang sangat besar di langit-langit di atas, dan mata itu memelototi
saya dengan keras. Suasana menjadi sangat mencekam. lalu
dua sosok muncul dan masuk ke dalam kamar, yang ternyata yaitu
Alvin dan Lynn. Namun kelegaan saya segera berubah menjadi
kengerian sebab mereka mencoba mencekik saya! Pada saat itulah
saya mendengar ketukan pintu dan saya terbangun dengan ketakutan.
Saya membuka pintu dan menemukan Lynn yang asli mengetuk pintu
untuk membangunkan saya agar saya pergi bekerja. Pagi itu saya
merasa sangat mengantuk sampai saya tertidur di kantor selama
beberapa jam. Malamnya saya menginap lagi di rumah mereka. sebab
tidak ingin diganggu lagi, saya memohon Tuhan melindungi saya. Puji
Tuhan, saya tidur dengan damai.
Serangan secara langsung dengan rasa takut dan tipuan gagal
sebab ketenteraman yang diberikan Tuhan. Namun serangan yang
lebih terselubung dirancangkan oleh si jahat. Pada suatu sore, saya
sendirian di rumah dan merasa tertekan, dan saya memikirkan betapa
banyak hal yang telah terjadi. Walaupun saya menyadari Gereja Anglikan
tidak memegang kebenaran yang sempurna, saya masih merasa saya
milik gereja itu. Merasa bingung, saya memohon pertolongan kepada
Tuhan. Dalam doa, saya bersyukur Ia telah menuntun saya ke Gereja
Sejati dan memberikan Roh Kudus yang amat berharga bagi saya.
namun saya berkata kata kata kepada-Nya bahwa saya tidak tahan meninggalkan
gereja saya yang dahulu, dan saya merasa setidaknya saya harus pergi
ke sana lagi dan mengucapkan selamat tinggal kepada mereka. Masih
merasa tertekan sesudah berdoa, saya lalu membaca Alkitab. Saat saya
membuka Alkitab, mata saya jatuh pada ayat-ayat dalam Lukas 9:59-
62, “Lalu Ia berkata kata kata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" namun orang itu
berkata kata kata : "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." namun
Yesus berkata kata kata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang
mati; namun engkau, pergilah dan beritakanlah kerajaan Allah di mana-
mana." Dan seorang lain lagi berkata kata kata : "Aku akan mengikut Engkau,
Tuhan, namun izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
namun Yesus berkata kata kata : "Setiap orang yang siap untuk membajak namun
menoleh ke belakang, tidak layak untuk kerajaan Allah."”.
469
Sejak hari itu, saya tidak pernah kembali lagi ke Gereja Anglikan.
Pada tanggal 28 Agustus 1983 saya dibaptis dan menjadi bagian dari
Gereja Yesus Sejati.
Kiranya segala kemuliaan bagi Tuhan Yesus Kristus!
Margaret Han Woon Faun, Singapura.
16.2 Aku Menerima Roh Kudus
Saya sangat ingin membagikan kasih Allah kepada semua orang.
Ini sulit dijelaskan. Saya merasakan kasih karunia Allah yang luar biasa
berlimpah dan diberkati dengan pengertian sejati akan Firman-Nya,
kehendak-Nya, dan saya berharap dapat memberikan pengertian yang
sama kepada Anda. Saya merasa mempunyai banyak hal yang ingin
saya bagikan. Tahukah Anda, Allah itu sungguh, sungguh, luar biasa.
Dan Dia selalu ada di sana memperhatikan kita, dengan tangan-Nya
terbuka lebar, menunggu untuk memeluk kita dengan pelukan-Nya
yang penuh kasih dan menjaga kita dari segala macam kecelakaan,
selamanya. Yakobus 4:8 berkata kata kata , “Mendekatlah kepada Allah, dan
Ia akan mendekat kepadamu”. Ia sedang menantikan Anda, dan Ia
sungguh-sungguh mengasihi Anda. Bagaimana kita dapat mengerti
kasih yang Ia berikan kepada kita? Bagaimana kita dapat membalas
kesabaran-Nya, penantian-Nya, kerinduan-Nya kepada kita? Kasih-
Nya sempurna, tak tertandingi, dan melampaui pemahaman manusia.
Saya mengetahui kasih-Nya sebab saya menerima Roh Kudus. Saat
saya berdoa memohon Roh Kudus, saya meninggalkan segala-galanya.
Seorang saudara di gereja pernah mengajarkan saya untuk berdoa
dengan keras – ini yaitu hal yang tidak mau saya lakukan sebab
saya merasa orang lain akan mendengar, dan mereka akan mengetahui
apa yang saya katakan. namun sesudah itu saya melakukannya tanpa
memikirkan hal ini. Saya hanya bertekad untuk melakukannya, dan
saya mengaku dosa di hadapan-Nya dengan suara keras. Itu semua
terasa benar. Hanya ada Tuhan dan saya, tidak ada orang lain di
dalam percakapan itu – sebuah hubungan yang pribadi antara Dia dan
saya. Yang aneh, tidak ada orang yang mendengar apa pun yang saya
katakan, dan saya tidak merasa mereka menyadari bahwa saya sedang
Bab 16:
470
berdoa dengan suara keras. Sungguh merupakan doa yang didengar
hanya oleh Tuhan.
sesudah mengaku dosa, saya dapat merasakan tangan saya
bergerak naik turun. Saya berdoa, “Mohon beri saya Roh Kudus-Mu!”,
dan saya mulai berkata kata kata -kata dalam bahasa roh. Saya tidak dapat
mengungkapkan dengan sepenuhnya betapa sukacita hati saya. Ini
terjadi saat doa sebelum khotbah dimulai, dan berhenti berdoa terasa
cukup sulit. Lalu saat khotbah sebentar lagi usai, saya merasa cukup
kuatir jika saya berusaha berdoa kembali, dan Roh Kudus ternyata
sudah tidak ada. Saya merasa gugup. namun saat saya berlutut untuk
doa penutup kebaktian, belum saya selesai mengucapkan, “Haleluya,
di dalam nama…”, saya kembali berkata kata kata -kata dalam bahasa roh. Saya
merasa sangat gembira, penuh dengan sukacita, dan rasanya tidak
ada yang dapat mendukakan saya, dan rasanya sangat damai. Ini
merupakan perasaan yang sangat indah.
saat saya pulang, saya berdoa lagi sebelum makan malam.
Tampaknya saya berdoa selama sejam. Dengan terheran-heran, saya
selesai berdoa tepat sesudah semua orang selesai makan. Satu jam?
Saya berpikir, “Tidak mungkin! Rasanya saya berdoa hanya sebentar!”
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan dari lubuk hati yang
paling dalam, sebab Ia telah menjawab doa saya begitu cepat. Saya
sungguh mengetahui bahwa Ia ada di sana, senantiasa menunggu
kita memohon Roh Kudus. jika kita percaya kepada Firman-Nya,
Ia akan memberikan kepada mereka yang meminta kepada-Nya. Bila
kita meminta dengan hati yang sungguh-sungguh bertobat dan rendah
hati, Ia mendengar. Ia tidak menolak siapa pun. Ini yaitu janji-Nya.
Heather MacDonald – elgin, edinburgh, UK
471
16.3 sebab setiap orang yang meminta, menerima
Di tahun 1984, keluarga saya dibaptis di Gereja Yesus Sejati. Saat
itu saya masih remaja. Saya tidak mengerti pentingnya pendidikan
agama. Saya tidak rajin pergi ke gereja. Akibatnya, saya tidak mengerti
Firman Tuhan. Jemaat seringkali membesuk saya. sesudah dibesuk, saya
akan berkebaktian sekali dua kali, namun sesudah itu tidak berkebaktian
lagi.
Saat saya memasuki tahun pertama kuliah, saya mulai mencari
Tuhan. Saya belajar bahwa saya harus menerima Roh Kudus sebagai
jaminan keselamatan saya. namun saya tidak tahu bagaimana caranya
berdoa memohon Roh Kudus, dan menjadi kuatir. Teman ngobrol saya
mengajak saya pergi ke gereja kharismatik. Saya pergi mengikutinya.
Saya sangat senang saat pembicaraan di gereja itu yaitu bagaimana
cara berdoa memohon Roh Kudus. Pembicara berkata kata kata , bahwa Roh
Kudus akan memenuhi saya bila saya berdoa dengan tangan diangkat
ke atas dan wajah menghadap ke atas, sambil berkata kata kata , “Haleluya”.
saat Pendeta menumpangkan tangan ke atas kepala saya, saya jatuh
ke belakang, namun saya tidak merasakan Roh Kudus memenuhi diri
saya. Saya berdiri dan merasa sedikit malu. Saya memperhatikan
orang-orang lain yang berdoa. Ada seorang anak laki-laki yang jatuh
ke lantai. Ia berteriak-teriak dengan penuh kesakitan dan mulutnya
berbusa. Saya pulang ke rumah dengan rasa bingung.
Saya menceritakan kejadian ini kepada seorang guru agama di
Gereja Yesus Sejati. sesudah saya mendengar penjelasannya, saya merasa
malu di hadapan Tuhan dan segenap saudara-saudari seiman. Begitu
besar rasa bersalah yang saya rasakan, saat itu juga saya menangis.
Saya pulang ke rumah dan berdoa, memohon pengampunan Tuhan.
Pagi berikutnya, saya merasa rasa bersalah dan malu saya
terangkat. Saya bersyukur kepada Tuhan yang telah menjawab doa saya.
Saya berjanji pada diri sendiri saya tidak akan lagi pergi berkebaktian
di gereja lain.
Di tahun 1988, saya mengikuti KKR siswa di Gereja Jakarta. Di satu
malam, saya bermimpi. Di dalam mimpi, saya sedang berdoa di padang
rumput. Tiba-tiba ada tiupan angin yang disertai suara keras. Saya
sedikit bergoyang tertiup angin, namun tidak terjatuh. sebab kekuatan
angin itu, tubuh dan lidah saya bergetar. Saya mendapatkan mimpi
yang sama keduakalinya. Sungguh aneh. Pagi berikutnya, saya pergi ke
gereja dengan keyakinan saya akan menerima Roh Kudus. Saya berdoa
Bab 16:
472
dengan iman dan semangat yang besar. saat saya mengucapkan
“Haleluya”, tubuh dan lidah saya tiba-tiba bergetar-getar. Saya tidak
dapat mengendalikan lidah saya ataupun mengerti kata-kata yang
keluar dari mulut saya. Saya menangis dan hati saya penuh dengan
sukacita sebab Tuhan telah menjawab dosa saya. sesudah berdoa, saya
merasa sangat sukacita.
Saya yakin Tuhan Yesus sungguh mengasihi anak-anak-Nya. Kita
harus percaya bahwa doa-doa kita akan didengar oleh Tuhan dan
harus tetap tekun dalam doa. Tuhan kita sungguh Tuhan yang hidup!
Heny – Banjarmasin, Indonesia
16.4 Kasih Allah atas Anak Sulung Kami
Saya dibesarkan di keluarga Kristen. Orangtua saya yaitu
jemaat dari suatu gereja di Taiwan. Isteri saya, Helen, juga menerima
baptisan 10 tahun lalu di gereja lain. saat kami masih berkebaktian
di gereja kami masing-masing, kita tidak pernah mendengar kesaksian
tentang penglihatan, mimpi, dan mujizat. Dan terlebih lagi, kami tidak
mengetahui banyak tentang Roh Kudus, apalagi mengalaminya. Ini
semua berubah sesudah kami dituntun masuk ke dalam Gereja Yesus
Sejati. Oleh sebab kasih karunia Allah, kami mulai mengalami hal-hal
yang indah. Pertama, kami menganggap ini semua sebagai hal yang
pribadi, dan bukan sesuatu yang dapat dibicarakan. Namun lalu
seorang hamba Tuhan berkata-kata bahwa kami harus membagikan
pengalaman ini kepada orang-orang lain, untuk bersaksi bagi Tuhan,
untuk mendorong orang-orang yang belum percaya dalam pencarian
mereka akan Tuhan, dan menguatkan iman saudara saudari seiman.
Ini yaitu salah satu pengalaman kami.
Andrew yaitu anak sulung kami. saat ia berumur empat
tahun, ia mulai mengalami pendarahan hidung yang kronis sebab
alergi. Pendarahan ini dapat muncul kapan saja, bahkan saat ia tidur,
dan ini semakin bertambah parah setiap tahun. Di musim semi 1993,
penyakit ini bertambah parah sebab tingginya tingkat kandungan
serbuk sari di daerah Bay Area. Ini sangat menyakitkan anak kami.
Di sekolah, hidungnya selalu dibebat, matanya merah-merah, dan
mukanya bengkak. Ia sulit tidur sebab ia merasa seperti sedang
473
dicekik. Ia akan gelisah sepanjang hari dan sering menangis. Kami
telah mencoba berbagai macam pengobatan, namun semuanya tidak
dapat menyembuhkan alerginya.
Pada suatu malam, sesudah Andrew akhirnya dapat tidur di pukul
dua dini hari, saya dan isteri tidak dapat tidur. Kami sangat menguatirkan
Andrew. Dalam kesedihan yang luar biasa, kami berlutut untuk berdoa
kepada Tuhan Yesus Kristus, memohon agar Ia menjaga anak kami, dan
menyembuhkannya. Saat kami pergi tidur, saya bermimpi. Di dalam
mimpi, Tuhan kita sedang menggendong Andrew dalam pelukan-
Nya dengan penuh kasih sayang. Saat saya menyampaikan mimpi ini
kepada Helen keesokan harinya, kami merasa sangat yakin Andrew
akan segera sembuh dari alergi parahnya. Dan memang benar, sesudah
beberapa hari, hidungnya mulai bersih dan ia mulai dapat bernafas
dengan normal. Allah sungguh telah mendengar doa kami, dan berbelas
kasihan kepada kami dan anak kami.
Pada tanggal 25 Desember 1993, kami sekeluarga mengikuti KKR
di Gereja San Jose. Pada salah satu doa siang, Andrew mendapatkan
penglihatan saat ia berdoa. Ia melihat Tuhan kita Yesus Kristus
dengan jubah putih yang bersinar-sinar, wajah-Nya terang dan penuh
kemuliaan. Yesus berjalan di antara jemaat dan menumpangkan
tangan-Nya ke atas beberapa orang, termasuk Andrew. saat Andrew
melihat-Nya berlalu meninggalkannya, dengan suara pelan ia berkata kata kata ,
“Jangan tinggalkan aku, Tuhan!” dan Tuhan Yesus menjawab, “Aku di
sini.” Lalu seekor merpati terbang memasuki aula dan mendarat di
bahu Andrew. Pada saat itu juga Andrew menerima Roh Kudus dan
mulai berkata kata kata -kata dalam bahasa roh. Wajahnya bercucuran air mata,
namun merasa sangat damai dan tenang.
Pagi hari berikutnya, saat Andrew berdoa bersama kami, ia
melihat Tuhan Yesus kembali. Tuhan kita datang kepadanya dan
memandanginya. Andrew menangis. saat Yesus pergi, seekor merpati
dengan bintang yang penuh kemuliaan di kepalanya terbang kepada
Andrew. Merpati itu membawa sebuah kotak hadiah di kakinya, dan
menjatuhkan kotak itu di bahu Andrew. lalu merpati itu pergi
saat doa usai. Sebelumnya, saat Andrew menceritakan penglihatannya
di malam sebelumnya, kami tidak mengerti apa maksud penglihatan
itu. namun saat ia menceritakan penglihatannya yang kedua, kami
menyadari Andrew telah menerima karunia Roh Kudus.
Tuhan kita berbelas kasihan dengan keluarga kami, dan memberkati
kami dengan berkelimpahan sebab kasih karunia-Nya yang besar.
Bab 16:
474
Kami selalu menguatirkan Andrew, dan senantiasa mendoakannya.
Kami memohon pimpinan Tuhan untuk membawa Andrew menjadi
anak-Nya. Tuhan kami mendengar doa-doa kami dengan karunia yang
paling besar – Ia memberikan Roh Kudus kepada Andrew.
Puji syukur bagi Tuhan kita Yesus Kristus, sebab kasih dan
anugerah-Nya telah memberikan kami banyak pengalaman yang
berpengajaran. Puji-pujian, kemuliaan dan hormat bagi Tuhan kita
selama-lamanya, amin!
Geoff Lee – San Jose, USA
16.5 Panggilan Tuhan
Haleluya, saya bersukur kepada Tuhan sebab kasih-Nya yang
luar biasa memampukan saya untuk menyampaikan kesaksian pribadi
bagaimana Yesus memanggil saya ke dalam kawanan domba-Nya.
Dengan kasih-Nya yang lemah lembut dan belas-kasihan yang amat
besar, Tuhan Yesus memintal benang merah keselamatan di sepanjang
hidup saya. Kiranya segala kemuliaan diberikan kepada nama Yesus
yang kudus, Tuhan kita semesta alam.
Di bulan Oktober 1987, saya diajak pergi ke Gereja Yesus Sejati di
Telok Kurau, Singapura. Segera sesudah menginjakkan kaki melewati
pagar gereja, saya merasakan kedamaian yang meluap-luap di udara.
Saya merasakan suatu perasaan aneh seperti pulang ke rumah. Ini
yaitu pertama kalinya saya melihat seluruh jemaat berdoa dalam
bahasa roh, dan suaranya seperti malaikat-malaikat bercakap-cakap
dengan penuh sukacita. saat saya menyanyikan kidung nomor 296
untuk pertama kalinya, air mata membanjiri wajah saya, sembari
melihat prosesi Perjamuan Kudus. Saya sangat tergerak oleh kasih dan
kebaikan yang terwujud di antara saudara-saudari di gereja.
Kunjungan ke-3 saya ke gereja yaitu pada saat Pertemuan
Penginjilan di tanggal 18-20 Desember 1987. Saya merenungkan
pesan-pesan injil yang terkandung dalam berbagai khotbah mengenai
keselamatan. Di sore terakhir Pertemuan Penginjilan itu, diadakan
doa khusus untuk memohon Roh Kudus. Mereka yang ingin menerima
karunia surgawi yang berharga ini dapat datang ke depan untuk
475
menerima penumpangan tangan dari para penatua dan diaken. Saya
maju ke depan dan berlutut. Saya tidak tahu bagaimana caranya berdoa,
dan terus mengucapkan berulang-ulang: “Haleluya, puji Tuhan!” Namun
di dalam hati, saya berseru-seru kepada Tuhan, “Tuhan! Apakah Roh
Kudus yang sedang aku mohonkan saat ini? Roh Kudus-kah Engkau?
Mohon Engkau anugerahkan karunia ini sehingga aku percaya kepada
Engkau sepenuhnya.”
Tiba-tiba, sebuah kekuatan yang besar turun ke dalam diri saya,
dan segera hati saya menyala oleh api sukacita yang tidak terucapkan!
Rasanya seakan-akan sebuah aliran turun dari surga ke bumi, dan saya
dapat merasakan Tuhan memeluk diri saya dengan penuh kelembutan
dalam kasih-Nya yang besar. Minyak Roh Kudus menyulut roh dalam
diri saya, dan api Allah mengobarkan jiwa saya dengan panas yang
kudus. Rasa sukacita yang luar biasa tercurah seperti ombak raksasa
keluar dari lubuk hati saya. Tubuh saya mulai bergoncang-goncang
dan lidah saya berputar dalam bahasa yang terdengar asing oleh saya.
Dan tiba-tiba saya menyadari bahwa Allah telah menjawab doa saya
yang sederhana ini. Puji Tuhan!
sesudah memahami dasar-dasar kepercayaan Gereja Yesus
Sejati, saudara-saudari di gereja mendorong saya untuk menerima
baptisan air pada tanggal 27 Desember, seminggu sesudah Pertemuan
Penginjilan. sebab keluarga saya akan pindah ke Kanada beberapa
bulan lalu , saya harus mengambil kesempatan berharga ini.
Namun orangtua saya yang beragama Budha melarang saya menjadi
Kristen. Ada banyak ketidaksepahaman di dalam keluarga kami. Saya
terbagi antara menuruti orangtua dengan menerima keselamatan.
Hanya melalui doa sajalah saya dapat menemukan kedamaian.
Di pagi hari 27 Desember 1987, pergumulan dalam diri saya
mencapai puncaknya. Akhirnya saya berkata kata kata kepada dua adik perempuan
saya mengenai keputusan saya untuk menunda baptisan air saya ke
lain waktu. Namun hati saya penuh dengan kesedihan. Sebelum kami
meninggalkan rumah untuk pergi ke gereja, saya memandangi pagar
apartemen kami, dan hati saya yang penuh dengan kepedihan berseru,
“Tuhan! Tolong beritahuku apa yang harus kulakukan!” Tiba-tiba saya
melihat salib yang bersinar-sinar penuh kemuliaan muncul dari pagar
putih dengan cahaya yang ajaib, cemerlang dan murni! Penglihatan
itu hilang dalam beberapa detik, dan saya terbengong-bengong.
Bagaimana mungkin, orang berdosa yang hina seperti saya, berdiri di
hadapan cahaya yang kudus? Saya belum pernah melihat cahaya yang
begitu cemerlang, yang berasal dari surga dan bukan dari dunia yang
Bab 16:
476
fana ini. Itu yaitu Cahaya Sejati. Segala cahaya dari dunia ini sangat
gelap dibandingkan dengan cahaya ini. Kedamaian menggantikan
kesedihan dalam hati saya, dan saya memahami maksud-Nya.
Diam-diam kami pergi meninggalkan apartemen dan orangtua
kami yang masih tidur di lantai 23. Kami memencet tombol lift dengan
tergesa-gesa, takut tiba-tiba orangtua kami muncul di belakang.
Namun tiga lift yang biasanya sangat cepat, entah bagaimana terus
diam di lantai dasar Minggu pagi itu. Kami mulai panik, namun akhirnya
salah satu lift akhirnya mulai naik. sesudah kami bergegas masuk ke
dalam lift, sebuah kejadian aneh muncul. Lift yang kami tumpangi
berhenti di tiap lantai; pintu lift terbuka dan tertutup perlahan-lahan,
namun tidak ada orang yang menunggu lift! Rasa takut meliputi kami,
dan kami merasa terperangkap di tengah-tengah ketinggian oleh suatu
kekuatan kegelapan. “Kak, Iblis sedang berusaha menghentikan kita…”
kata adik saya dengan suara bergetar. saat lift mencapai lantai 17
dan pintu perlahan-lahan terbuka, saya berteriak, “Ayo, cepat keluar!”.
Kami segera berlari ke arah tangga darurat menuju lantai dasar, seakan
sedang melarikan diri dari kejaran setan-setan.
saat kami akhirnya sampai di gereja, Saya penuh dengan rasa
aman dan damai yang meliputi kami bertiga. Merenungkan kembali
penglihatan salib dan kejadian aneh di lift, saya memutuskan untuk
menerima baptisan air untuk keselamatan jiwa saya.
Pagi itu, di antara kami yang akan menerima baptisan, terdapat
seorang anak balita yang sedang sekarat. Ia menderita masalah
jantung mematikan dan sudah tak tertolong lagi. Matanya terbelalak
dan ia harus diberi makan dengan infus. Orangtuanya bergelantungan
pada secercah pengharapan, agar Yesus menyelamatkan anak mereka.
Segenap jemaat secara khusus mendoakan anak ini.
Baptisan air yaitu titik balik yang penting dalam hidup saya. Saat
saya melangkah berat melalui air laut, hati saya terbeban oleh segenap
dosa di masa lalu saya. Di hadapan Tuhan saya mengaku diri sebagai
orang berdosa, sungguh tidak layak mendapatkan kasih karunia-Nya
yang besar, dan dengan penuh penyesalan saya bertobat dari seluruh
dosa saya. Saat saya muncul kembali dari dalam air, hati saya melonjak
dan langkah-langkah saya terasa ringan sambari saya memulai langkah-
langkah saya bersama Yesus. Tuhan kita telah membasuh dosa-dosa
saya seluruhnya dengan darah-Nya yang berharga, dan memberikan
saya kehidupan yang begitu baru dan murni, sehingga saya merasa
sepenuhnya dilahirkan kembali!
477
sesudah baptisan air, jemaat yang baru menerima baptisan
air menerima sakramen Basuh Kaki dan Perjamuan Kudus. saat
kebaktian usai, saya berkeliling gereja mencari anak balita yang
barusaja dibaptis itu, dan saya tercengang-cengang melihat mujizat di
depan saya! Anak yang sekarat itu menyapa saya dengan mata yang
bersinar-sinar dan wajah merona, sementara ibunya terisak-isak
penuh rasa syukur menyuapinya dengan bubur. Orangtuanya menamai
dia Musa. Kuasa penyembuhan Yesus yang penuh kekuatan digenapi
dengan anak itu di depan mata kepala saya sendiri, dan ini sungguh
membangkitkan iman seluruh jemaat yang hadir. Saya sungguh yakin
Allah telah menuntun saya ke Gereja Sejati. Haleluya!
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam
di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN
dan menikmati bait-Nya.
Mazmur 27:4
Constance Lin – Los Angeles, USA
16.6 Aku Menemukan Iman yang Sesungguhnya
Dalam nama Tuhan Yesus saya bersaksi tentang bagaimana
saya menemukan iman yang sesungguhnya. Pertama-tama, saya
perkenalkan diri saya, nama saya Stephane (red: baca Stefan), saya
berasal dari Gereja Yesus Sejati Paris.
Waktu itu saya baru selesai kuliah dan sedang menjalankan wajib
militer saya. Pada waktu kuliah, saya bertemu dengan Saudara Soung
Tran, yang lalu menjadi teman terdekat saya. Di tahun terakhir
masa kuliah di Perancis Selatan, kami tidak pernah membicarakan
agama secara serius. namun sesudah saya meninggalkan Perancis
dan bekerja di Inggris selama 6 bulan, Saudara Soung selalu datang
berkebaktian di Gereja Yesus Sejati Perancis sebab ibunya yaitu
jemaat di gereja tersebut. Saudara Soung bercerita kepada saya bahwa
gereja ini membawa damai sejahtera baginya dan saudara-saudarinya
saling mengasihi. Saat saya kembali lagi ke Perancis, Saudara Soung
memberitahukan bahwa dia telah memperoleh Roh Kudus, yang
digambarkannya seperti air terjun yang dicurahkan ke dalam tubuh
Bab 16:
478
dan juga ditambahkan, “Ini sesuai dengan Alkitab, kamu harus datang!”
Saya mempercayai dia, namun sesudah beberapa minggu, saya menjadi
curiga. Saya ingin mengetahui apakah dia sedang dalam bahaya atau
telah bergabung dengan sebuah sekte penganut ajaran sesat.
Pada bulan November 1995, saat pertama kali saya datang ke
Gereja Yesus Sejati, saya mulai mencari tanda-tanda dan ciri-ciri yang
mencolok dari sebuah pemujaan, tapi saya hanya menemukan dinding
putih. Saya coba perhatikan apakah gereja itu tamak akan uang, tapi
saya tidak menemukan acara kolekte persembahan. Lalu saya mencari
“Sang Guru” dan saya bertemu dengan Pendeta YM Yang, yang sedang
menyibukkan dirinya dengan Alkitab. Saya perhatikan khotbahnya
dengan baik, dan saya merasa bahwa khotbahnya sangat serius dan
menarik. namun pada saat berdoa, saya tidak dapat berkonsentrasi
berdoa sebab suaranya berisik. Jadi saya memutuskan untuk
menghadiri kebaktian tiga kali lagi untuk mendapat gambaran yang
lebih baik. Saya berpikir, mungkin Yesus yaitu Tuhan yang telah saya
percayai selama ini. Saya tahu, hidup tanpa Tuhan yaitu hampa dan
tidak berarti. Saya mempunyai perasaan bahwa saya sedang diuji oleh
Tuhan. Kadang saya berbicara sendiri, “Malaikat, saya tahu engkau
sedang mengawasiku.” Saya selalu merasa bahwa hidup yaitu suatu
proses belajar dan harus melewati banyak ujian. namun kepercayaan
yang fanatik, ibadah yang berlebihan dan kolekte yang memakai nama
Tuhan telah mendiskreditkan agama Kristen di mata saya.
saat saya menghadiri kebaktian yang kedua kali, saya merasa
sukacita saat berdoa dan saya merasakan adanya suatu energi pada
wajah saya. Saya melihat cahaya dan kepala saya seperti disoroti.
Tadinya saya mengira mereka memasang generator magnet di dinding.
Tapi lalu , saat saya berdoa di markas tentara, saya merasakan
adanya pengalaman yang sama.
Lalu saya berpikir, mungkin Alkitab benar-benar berisi Firman
Allah. Saya ingin memastikan hal ini, jadi saya mengimani Matius 7:7,
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Saya mulai
berdoa dan membaca Alkitab.
Beberapa minggu lalu , saya merasa masih lemah dalam
iman, dan saya berdoa kepada Tuhan untuk menolong saya. Suatu
hari saat saya sedang duduk di meja kerja dan menutupi mata dengan
tangan saya, saya mendapat penglihatan. Saya melihat sebuah gambar
geometris yang besar seperti jaring yang indah. Langit penuh ribuan
479
bintang berwarna biru, sebuah bintang hijau, sebuah bintang putih dan
sebuah salib bernyalakan api. Awalnya saya tidak tahu tapi lalu
saya mengerti bahwa api itu melambangkan Roh Kudus. Hari itu saya
merasakan sesuatu yang hangat di atas kepala saya. Sesungguhnya
perasaan itu selalu saya rasakan setiap kali saya memikirkan Yesus.
Saya masih sering melihat cahaya itu saat saya berdoa. Pada bulan
Maret 1996, saya dibaptis bersama dengan Saudara Soung dan seorang
saudari dari Jerman.
Saya mulai mengabarkan Injil kepada banyak orang di
sekitar lingkungan saya, tapi kelihatannya tidak efektif. sesudah
merenungkannya, akhirnya saya sadar bahwa saya masih belum
menerima Roh Kudus, saya merasa bahwa saya bukanlah saksi Yesus.
Saya menghentikan usaha saya untuk mengabarkan Injil, lalu
saya mendapat penglihatan lagi. Saya melihat sebuah kaki dari
emas tapi saya tidak mengerti maksudnya. Satu minggu sesudah saya
berhenti mengabarkan Injil, pada hari Sabat saya menerima baptisan
Roh Kudus di rumah. lalu saya mengerti bahwa penglihatan kaki
emas itu yaitu melambangkan pesan Allah: “Betapa indahnya kaki-
kaki yang mengabarkan kabar baik!” Oleh sebab itu seharusnya kita
tidak perlu bimbang untuk mengabarkan Injil selama kita mempunyai
kebenaran. Saya mulai melakukan penginjilan pribadi lagi dan teman-
teman di Angkatan Darat mulai tertarik. Saya merasa bahwa Tuhan
memakai saya, Dia selalu membantu saya membuka hati orang-orang.
Seorang teman meminta saya berdoa bersamanya. Pada saat berdoa,
dia dapat merasakan gerakan Roh Kudus. lalu ada 5 orang lagi
dari markas Angkatan Udara yang bergabung dengan kami dalam
kegiatan Pemahaman Alkitab dan doa. Dua di antara mereka sudah
menerima Tuhan Yesus.
Saya sungguh bersyukur kepada Tuhan atas semua yang telah
Dia berikan kepada saya sejak saya lahir dan atas pintu anugerah
keselamatan yang dibukakan-Nya bagi saya.
Di Perancis, kami hanya memiliki satu gereja, yaitu di Paris, dengan
jumlah anggota 55 orang. Gereja Yesus Sejati harus menyelamatkan
lebih banyak jiwa lagi. Janganlah Anda lupa untuk mendoakan semua
gereja yang ada supaya kita dapat menjadi penjala-penjala manusia.
Semoga Tuhan mengutus lebih banyak pekerja. Bagi satu-satunya
Tuhan yang bijak, segala kemuliaan melalui Yesus Kristus. Amin.
Stephane Pelard – Guillaume, Paris, Perancis
Bab 16:
480
16.7 Tuhan Menjamahku
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus saya bersaksi. Saya dilahirkan
di Kamboja, dan datang ke Amerika Serikat pada tahun 1981 saat
berumur 9 tahun. Dari tahun 1975 sampai 1979, terjadi pembantaian
di Kamboja: dari 6 juta penduduknya, 3,5 juta orang mati selama
tahun-tahun itu. Setiap hari, orang-orang mati sebab kelaparan atau
hukuman mati – bahkan juga sanak saudara dan orang-orang yang
saya sayangi. Saya selalu bertanya pada diri sendiri, Tuhan macam apa
yang menciptakan manusia, dan lalu membiarkan mereka mati
seperti itu? Bagaimana Tuhan ini bisa menjadi Tuhan yang baik? Tak
bisakah Dia melihat orang-orang ini sekarat?
sesudah datang ke Amerika, saya mulai mengalami mimpi buruk.
Mimpi buruk yang selalu sama setiap malam. Lima roh jahat merenggut
saya: dua roh jahat mengikat tangan saya, dua yang lain mengikat kaki
saya, dan yang satunya mencekik saya. Saya jadi takut tidur. sesudah
dewasa, saya menerima dua atau tiga pekerjaan sekaligus sebab tidak
ingin tidur. Sepanjang waktu itu, saya begitu ketakutan dan kesepian.
TAHUN-TAHUN PENUH GELOMBANG
Saya sudah mencari kebenaran dan mencari Tuhan sepanjang
hidup saya, namun hati saya masih merasa kesepian. Saya berkata kata kata
pada diri sendiri, hidup harus lebih baik dari ini. Sewaktu kuliah, saya
menghadiri pesta-pesta tempat saya melihat orang-orang berdansa,
minum, dan menikmati begitu banyak kesenangan. Saya bilang, wow,
ini yang namanya kebahagiaan, eh? Jadi selama tahun pertama dan
kedua kuliah, saya berkeliaran dan minum dan berdansa. Kalau pergi
ke pesta, saya pasti naik ke pentas dan menari seperti orang gila.
Orang-orang akan meneriakkan nama saya, “Vuthy! Vuthy!” namun saya
tidak bisa menemukan kebahagiaan. Akhirnya, saya berkata kata kata pada diri
sendiri, ini bukanlah jalannya.
Saya hampir dikeluarkan dari sekolah pada tahun kedua kuliah.
saat menyadari apa yang terjadi pada diri saya, saya sedikit
menenangkan diri, namun tetap merasa sangat kesepian. Saya berpikir
bahwa







