bersorak-sorak di atas orang yang sedang
menderita, dan yang sepenuhnya berada dalam kekuasaan
mereka seperti itu merupakan perbuatan yang biadab. namun
Adoni-Bezek yaitu seorang yang dikhususkan untuk ditum-
pas, dan seorang yang dengan cara serupa telah berbuat
semena-mena kepada orang lain, yang mungkin terdengar ke
telinga suku Yehuda. Yosefus berkata, “Mereka memotong
tangan dan kakinya,” sebab ia mungkin menduga bahwa tin-
Kitab Hakim-hakim 1:1-8
393
dakan itu lebih mengakibatkan luka yang mematikan daripada
sekadar memotong ibu jari tangan dan ibu jari kakinya. Akan
namun , penghinaan yang ditimpakan suku Yehuda kepada
Adoni-Bezek ini memaksanya mengakui kebenaran Allah (ay.
7). Di sini amatilah,
(1) Betapa hebatnya sosok Adoni-Bezek ini dulu, betapa per-
kasanya ia di medan perang, di mana balatentara musuh
lari dari hadapannya, dan betapa agungnya ia di tempat
kediamannya, di mana para raja ditempatkan bersama-
sama dengan anjing penjaga kambing dombanya. Sekalipun
demikian, sekarang ia sendiri menjadi seorang tahanan,
dan direndahkan sampai sedemikian hina dan tercela.
Lihatlah betapa dunia ini sarat perubahan, dan betapa
licinnya tempat-tempat yang tinggi di dalamnya. Janganlah
orang-orang yang berada di tempat tertinggi merasa
sombong, ataupun orang-orang yang terkuat merasa aman,
sebab mereka tidak tahu seberapa rendah mereka dapat
jatuh sebelum ajal mereka tiba.
(2) Betapa parahnya kehancuran-kehancuran yang telah di-
timbulkannya di antara negeri-negeri tetangganya. Adoni-
Bezek telah sepenuhnya menaklukkan tujuh puluh raja,
dengan sedemikian rupa sehingga ia menjadikan mereka
tahanannya. Pada waktu itu, orang yang menjadi pemimpin
utama di suatu kota disebut seorang raja, dan tingginya
gelar mereka hanya memperparah kehinaan mereka, dan
mengobarkan kesombongan orang yang menjatuhkan peng-
hinaan atas mereka. Kita tidak dapat menduga bahwa
Adoni-Bezek menjadikan ketujuh puluh dari para pemim-
pin kecil-kecilan ini sebagai budaknya dalam waktu ber-
samaan. namun pada intinya, di dalam masa pemerintahan-
nya, ia telah menggulingkan dan melecehkan begitu ba-
nyak raja seperti itu, dan banyak di antaranya mungkin
yaitu para raja dari kota-kota yang sama yang telah
menentang dia secara berturut-turut. Mereka telah diper-
lakukannya seperti itu untuk memuaskan khayalannya
sendiri yang biadab dan sok berkuasa, dan untuk men-
datangkan kengerian bagi raja-raja lain. Tampaknya orang
Kanaan telah dilemahkan oleh banyak perang saudara,
yang memakan begitu banyak korban jiwa di antara mere-
394
ka sendiri, sehingga ini sangat memudahkan mereka untuk
ditaklukkan bangsa Israel. “Yehuda,” menurut Dr. Light-
foot, “dengan menaklukkan Adoni-Bezek, sesungguhnya
telah menaklukkan tujuh puluh raja.”
(3) Betapa Adoni-Bezek dengan adil diperlakukan sama seperti
ia telah memperlakukan orang lain. Demikianlah Allah
yang maha benar ada kalanya, di dalam penyelenggaraan-
Nya, membuat hukuman yang sesuai dengan dosanya, dan
memperhatikan keseimbangan dalam penghakiman-peng-
hakiman-Nya. Sang perusak akan dirusak, dan sang peng-
garong akan digarong (Yes. 33:1). Dan jika orang tidak ber-
belas kasihan, maka tidak akan ada belas kasihan untuk
mereka (Yak. 2:13 dan Why. 13:10; 18:6).
(4) Betapa dengan jujur Adoni-Bezek mengakui kebenaran
Allah dalam hal ini. Sesuai dengan yang kulakukan itu,
demikianlah dibalaskan Allah kepadaku. Lihatlah kuasa
hati nurani, saat Allah menggugahnya melalui pengha-
kiman-penghakiman-Nya, bagaimana hati nurani meng-
ingatkan orang akan dosa, dan mengakui keadilan Allah.
Adoni-Bezek, yang dalam kesombongannya telah menen-
tang Allah, sekarang tunduk kepada-Nya, dan mengingat
raja-raja yang pernah berada di bawah mejanya dengan
rasa sesal yang besar, sebesar rasa puas hatinya saat ia
menonton mereka di sana. Ia tampak mengakui bahwa ia
diperlakukan dengan lebih baik daripada ia telah memper-
lakukan para tahanannya, sebab meskipun orang Israel
membuatnya cacat yaitu menurut hukum balas dendam,
mata ganti mata, dan dengan begitu ibu jari ganti ibu jari,
namun mereka tidak menempatkannya di bawah meja
untuk diberi makan dari remah-remah makanan di sana.
Sebab, walaupun membalas dendam bisa saja dipandang
sebagai tindakan yang adil, namun menempatkan orang di
bawah meja hanya menunjukkan kesombongan dan keang-
kuhan yang tidak patut dilakukan orang Israel.
VI. Perhatian khusus diberikan tentang penaklukan Yerusalem (ay.
8). Para penerjemah Alkitab kita (dalam bahasa Inggris – pen.)
menilai bahwa peristiwa yang dibicarakan dalam ayat ini mengacu
kepada apa telah diperbuat sebelumnya pada masa kepemim-
Kitab Hakim-hakim 1:9-20
395
pinan Yosua, dan hanya dituliskan kembali di sini sebab Adoni-
Bezek mati di sana. Oleh sebab itu, mereka membacanya sebagai
berikut, “mereka telah berperang melawan Yerusalem,” dan menu-
liskan ayat ini sebagai sisipan. Akan namun , dalam bahasa aslinya,
peristiwa tersebut dikatakan sebagai sesuatu yang terjadi pada
saat ini, dan tampaknya inilah yang paling tepat sebab dikatakan
bahwa penaklukan itu dilakukan oleh bani Yehuda secara
khusus, bukan oleh seluruh Israel secara umum, yang diperintah
oleh Yosua. Yosua memang menaklukkan dan membunuh Adoni-
Zedek, raja Yerusalem (Yos. 10), namun kita tidak membaca pada
pasal tersebut bahwa Yosua merebut kota Yerusalem. Ada ke-
mungkinan, pada waktu Yosua sedang melancarkan usaha -usaha
penaklukannya di tempat lain, Adoni-Bezek ini, seorang pemimpin
di negeri tetangga, datang dan menduduki Yerusalem. sesudah
Israel menaklukkan Adoni-Bezek di medan perang, kota itu pun
jatuh ke tangan mereka. Mereka menumpas penduduknya, ke-
cuali orang-orang yang mundur ke dalam benteng pertahanan
dan bertahan di sana sampai masa kepemimpinan Daud. Bani
Yehuda memusnahkan kota itu dengan api, sebagai tanda kejijikan
mereka terhadap penyembahan berhala yang sudah benar-benar
menjangkiti kota itu. Namun ada kemungkinan bahwa mereka
tidak memusnahkan Yerusalem sampai sehabis-habisnya, namun
meninggalkan tempat-tempat kediaman yang nyaman untuk seba-
nyak mungkin orang yang harus mereka tempatkan untuk men-
dudukinya.
Penaklukan-penaklukan Suku Yehuda
(1:9-20)
9 lalu bani Yehuda maju berperang melawan orang Kanaan, yang diam
di pegunungan, di Tanah Negeb dan di Daerah Bukit. 10 Lalu suku Yehuda
bergerak menyerang orang Kanaan yang diam di Hebron – nama Hebron
dahulu yaitu Kiryat-Arba – dan memukul kalah Sesai, Ahiman dan Talmai.
11 Dari sana mereka bergerak menyerang penduduk Debir. Nama Debir
dahulu yaitu Kiryat-Sefer. 12 Berkatalah Kaleb: “Siapa yang mengalahkan
dan merebut Kiryat-Sefer, kepadanya akan kuberikan Akhsa, anakku, men-
jadi isterinya.” 13 Dan Otniel, anak Kenas adik Kaleb, merebut kota itu; lalu
Kaleb memberikan Akhsa, anaknya, kepadanya menjadi isterinya. 14 saat
perempuan itu tiba, dibujuknya suaminya untuk meminta sebidang ladang
kepada ayahnya. Maka turunlah perempuan itu dari keledainya, lalu ber-
katalah Kaleb kepadanya: “Ada apa?” 15 Jawabnya kepadanya: “Berikanlah
kepadaku suatu hadiah; telah kauberikan kepadaku tanah yang gersang,
berikanlah juga kepadaku mata air.” Lalu Kaleb memberikan kepadanya
396
mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir. 16 Keturunan Hobab, ipar
Musa, orang Keni itu, maju bersama-sama dengan bani Yehuda dari kota
pohon korma ke padang gurun Yehuda di Tanah Negeb dekat Arad; lalu
mereka menetap di antara penduduk di sana. 17 Yehuda maju bersama-sama
dengan Simeon, saudaranya itu, lalu mereka memukul kalah orang Kanaan,
penduduk Zefat; mereka menumpas kota itu. Sebab itu kota itu dinamai
Horma. 18 Selanjutnya suku Yehuda merebut Gaza dengan daerahnya,
Askelon dengan daerahnya dan Ekron dengan daerahnya. 19 Dan TUHAN
menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki pegunungan itu; namun
mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang
ini memiliki kereta-kereta besi. 20 Kepada Kaleb telah diberikan Hebron,
seperti yang dikatakan Musa dahulu, dan dari sana telah dihalaukannya
anak Enak yang tiga itu.
Dalam perikop ini dikisahkan lebih lanjut mengenai usaha penakluk-
an yang penuh kegemilangan dan keberhasilan itu, yang dibuat oleh
suku Yehuda dan suku Simeon.
1. Bagian undi milik Yehuda sudah cukup bersih dari orang Kanaan,
namun belum seluruhnya. Orang Kanaan yang diam di pegunung-
an di sekeliling Yerusalem) memang berhasil dihalau (ay. 9, 19),
namun mereka yang diam di lembah tetap bertahan melawan
Yehuda, sebab orang-orang ini memiliki kereta-kereta besi,
seperti yang telah kita baca (Yos. 17:16). Di sini bani Yehuda
gagal, dan sebagai akibatnya mereka merusak pengaruh yang bisa
saja mereka tularkan lewat teladan mereka sejauh ini kepada
suku-suku yang lain, yang mengikuti mereka dalam tindakan
pengecut ini, dan bukannya dalam semua tindakan mereka yang
lain yang gagah berani. Orang Kanaan di lembah ini memiliki
kereta-kereta besi, sehingga dianggap tidak aman untuk menye-
rang mereka. Akan namun , bukankah Israel memiliki Allah di
pihak mereka, yang kereta-kereta-Nya yaitu beribu-ribu malaikat
(Mzm. 68:18, KJV), yang di hadapan-Nya kereta-kereta besi ini
hanyalah seperti jerami di hadapan api? Bukankah Allah dengan
jelas telah berjanji melalui firman-Nya (ay. 2) untuk memberi
Yehuda kemenangan atas orang Kanaan dalam peperangan ini,
tanpa terkecuali atas orang-orang yang memiliki kereta-kereta
besi? Namun demikian, Yehuda membiarkan ketakutan mereka
menang atas iman mereka. Mereka tidak dapat mempercayai Allah
dalam keadaan yang sulit, dan sebab itu tidak berani mengha-
dapi kereta-kereta besi itu, namun dengan hinanya menarik mun-
dur pasukan mereka, padahal dengan satu serangan yang berani
saja mereka dapat menuntaskan kemenangan-kemenangan mere-
Kitab Hakim-hakim 1:9-20
397
ka. Tindakan ini terbukti membawa akibat yang merugikan. Da-
hulu mereka berlomba dengan baik, lalu apa yang menghalang-
halangi mereka? (Gal. 5:7).
2. Kaleb dibuat menduduki Hebron. Walaupun kota itu diberikan
kepadanya oleh Yosua sepuluh atau dua belas tahun sebelumnya
menurut perhitungan Dr. Lightfoot, namun sebab Kaleb berjuang
demi kepentingan rakyat,supaya suku-suku Israel mendapatkan
kediaman mereka, yang lebih diutamakannya daripada kepenting-
an-kepentingan pribadinya, tampaknya baru pada saat inilah ia
menjadikan dirinya sebagai penguasa kota itu. Betapa dengan
puas hati orang baik ini melayani orang lain, sementara ia mem-
biarkan dirinya sendiri dilayani terakhir kali. Hanya ada sedikit
orang yang sehati dan sepikir dengan Kaleb, sebab semuanya
mencari kepentingannya sendiri (Flp. 2:20-21). Namun sekarang,
segenap orang Yehuda datang untuk membantu Kaleb menakluk-
kan Hebron (ay. 10), membinasakan anak-anak Enak, dan mem-
buatnya menduduki kota itu (ay. 20). Suku Yehuda telah mem-
berikan Hebron kepada Kaleb. Dan sekarang Kaleb, untuk mem-
balas budi baik orang-orang sesukunya, tidak sabar untuk
menyaksikan Debir ditaklukkan dan diserahkan ke tangan orang
Yehuda. Untuk mempercepat usaha ini, ia mengajukan anak
perempuannya kepada siapa saja yang bersedia memimpin penge-
pungan ke tempat yang bernilai penting itu (ay. 11-12). Otniel
dengan berani melaksanakannya, dan lalu memenangkan
kota itu beserta anak perempuan Kaleb (ay. 13), dan melalui
pengaruh serta bujukan istrinya kepada Kaleb ayahnya, Otniel
memperoleh milik warisan yang sangat baik bagi dirinya sendiri
dan keluarganya (ay. 14-15). Kita sudah mendapati bacaan ini
sebelumnya (Yos. 15:16-19), di mana kisah ini dijelaskan dan
diuraikan dengan panjang lebar.
3. Simeon merebut tanah orang Kanaan di daerah perbatasannya
(ay. 17-18). Di daerah sebelah timur dari bagian undi milik
Simeon, mereka memukul kalah orang Kanaan di Zefat, lalu
menamai kota itu Horma – kebinasaan, dengan menambahkan
kota ini kepada beberapa kota lain di dekatnya yang sudah dikhu-
suskan untuk dibinasakan, yang beberapa waktu lalu, dengan
alasan yang masuk akal, diberi nama yang sama (Bil. 21:2-3). Hal
ini mungkin merupakan penggenapan penuh dari nazar yang
telah mereka buat, bahwa mereka akan membinasakan kota-kota
398
orang Kanaan di bagian selatan ini. Di bagian barat, mereka mere-
but Gaza, Askelon, dan Ekron, kota-kota orang Filistin. Mereka
pada saat ini menduduki kota-kota tersebut, namun sebab mereka
tidak membinasakan penduduknya, maka seiring berjalannya
waktu, orang Filistin kembali menguasai kota-kota tersebut, dan
terbukti menjadi musuh bebuyutan bangsa Israel milik Allah.
Tidak ada hal baik yang mereka capai dengan melakukan pekerja-
an setengah-setengah.
4. Orang Keni menetap di tengah-tengah suku Yehuda, dan mereka
lebih memilih untuk menetap di sana daripada di antara suku-
suku lainnya sebab Yehuda merupakan suku yang terkuat, dan
di sana mereka berharap dapat hidup aman dan tenang (ay. 16).
Orang Keni ini merupakan keturunan Yitro, yang entah pergi
bersama-sama dengan Israel pada waktu Musa mengundang
mereka (Bil. 10:29), atau menemui Israel kira-kira di tempat yang
sama saat Israel keluar dari perjalanan di padang gurun tiga
puluh delapan tahun sesudah nya. Lalu mereka pergi bersama-
sama dengan bangsa Israel ke Kanaan, sebab Musa telah berjanji
kepada mereka bahwa mereka akan berbagi nasib dengan bangsa
Israel (Bil. 10:32). Orang Keni ini pertama-tama tinggal di Kota
Pohon Korma, yakni Yerikho, kota yang tidak akan pernah
dibangun kembali, dan sebab nya lebih cocok bagi orang-orang
yang diam di kemah-kemah dan tidak berpikiran untuk mendiri-
kan rumah. Akan namun , mereka lalu pindah ke padang
gurun Yehuda, entah sebab mereka menyukai tempat itu, yang
terpencil dan sunyi, atau sebab mereka menyukai suku itu, yang
mungkin secara khusus sudah berlaku baik kepada mereka.
Namun demikian, kita menjumpai adanya kemah Yael, yang
berasal dari kaum itu, jauh di utara di bagian undi suku Naftali,
pada waktu Sisera berlindung di sana (4:17). Inilah bentuk rasa
hormat yang ditunjukkan Israel kepada orang Keni, yakni dengan
mengizinkan mereka tinggal di mana pun mereka suka, sebab
mereka yaitu kaum yang cinta damai, yang di mana pun mereka
berada, berpuas hati dengan sedikit yang ada pada mereka. Orang
yang tidak mengganggu siapa pun, tidak akan diganggu oleh siapa
pun. Berbahagialah orang yang lemah lembut, sebab dengan
demikian mereka akan memiliki bumi.
Kitab Hakim-hakim 1:21-36
399
Orang Israel Berbaur dengan Orang Kanaan
(1:21-36)
21 namun orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dihalau oleh bani
Benyamin, jadi orang Yebus itu masih diam bersama-sama dengan bani
Benyamin di Yerusalem sampai sekarang. 22 Keturunan Yusuf juga maju me-
nyerang Betel, dan TUHAN menyertai mereka. 23 Keturunan Yusuf menyuruh
orang mengintai Betel itu – nama kota itu dahulu yaitu Lus.24 saat
pengintai-pengintai itu melihat seorang keluar dari kota itu, maka berkatalah
mereka kepadanya: “Tolong tunjukkan bagaimana kami dapat memasuki
kota ini, maka kami akan memperlakukan engkau sebagai sahabat.” 25 Lalu
ditunjukkannyalah kepada mereka bagaimana mereka dapat memasuki kota
itu, dan mereka memukul kota itu dengan mata pedang, namun orang itu
dengan seluruh kaumnya dibiarkan mereka pergi. 26 Orang itu pergi ke negeri
orang Het dan mendirikan di sana sebuah kota yang dinamainya Lus.
Demikianlah nama kota itu sampai sekarang. 27 Suku Manasye tidak meng-
halau penduduk Bet-Sean dan penduduk segala anak kotanya, penduduk
Taanakh dengan segala anak kotanya, penduduk Dor dengan segala anak
kotanya, penduduk Yibleam dengan segala anak kotanya, dan penduduk
Megido dengan segala anak kotanya, sebab orang Kanaan itu berkeras untuk
tetap diam di negeri itu. 28 sesudah orang Israel menjadi kuat, mereka mem-
buat orang Kanaan itu menjadi orang rodi dan tidak menghalau mereka sama
sekali. 29 Suku Efraim pun tidak menghalau orang Kanaan yang diam di
Gezer, sehingga orang Kanaan itu tetap diam di tengah-tengah mereka di
Gezer. 30 Suku Zebulon tidak menghalau penduduk Kitron dan penduduk
Nahalol, sehingga orang Kanaan itu tetap diam di tengah-tengah mereka,
walaupun sebagai orang rodi. 31 Suku Asyer tidak menghalau penduduk Ako,
penduduk Sidon serta Ahlab, Akhzib, Helba, Afek dan Rehob, 32 sehingga
orang Asyer itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri
itu, sebab orang-orang itu tidak dihalaunya. 33 Suku Naftali tidak menghalau
penduduk Bet-Semes dan penduduk Bet-Anat, sehingga mereka diam di
tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu; namun penduduk
Bet-Semes dan Bet-Anat itu menjadi orang rodi bagi mereka. 34 Orang Amori
mendesak bani Dan ke sebelah pegunungan dan tidak membiarkan mereka
turun ke lembah, 35 dan orang Amori itu berkeras untuk tetap diam di Har-
Heres, di Ayalon dan di Saalbim, walaupun mereka mendapat tekanan berat
dari keturunan Yusuf, sebab mereka menjadi orang rodi. 36 Daerah orang
Amori itu mulai dari pendakian Akrabim, dari Sela, terus ke atas.
Perikop ini mengisahkan kepada kita bagaimana suku-suku yang lain
menghadapi orang-orang Kanaan yang masih tersisa.
I. Suku Benyamin lalai menghalau orang Yebus keluar dari bagian
kota Yerusalem yang jatuh ke dalam bagian undi mereka (ay. 21).
Suku Yehuda, melalui perbuatan mereka, telah memberikan tela-
dan yang baik dan keuntungan-keuntungan yang luar biasa bagi
suku Benyamin (ay. 9), namun suku Benyamin tidak menindak-
lanjuti serangan suku Yehuda itu sebab tidak adanya ketetapan
hati.
400
II. Keturunan Yusuf,
1. Hanya perlu sedikit berjuang untuk menduduki Betel (ay. 22).
Kota itu disebutkan dalam milik pusaka suku Benyamin (Yos.
18:22). Namun demikian, kota itu dikatakan dalam kitab ter-
sebut (Yos. 18:13) sebagai sebuah kota yang berada di per-
batasan milik pusaka suku Benyamin, dan tampaknya garis
batasnya melintasi kota itu, sehingga hanya separuh kota itu
menjadi milik suku Benyamin, dan separuhnya lagi menjadi
milik suku Efraim. Dan mungkin perbuatan orang Efraim pada
masa ini, yakni merebut Betel dari orang Kanaan, menjamin
kota itu seluruhnya, atau setidaknya sebagian besar darinya,
menjadi milik Efraim mulai saat itu. Sebab di lalu hari
kita mendapati kota itu berada di bawah kekuasaan sepuluh
suku dan Benyamin tidak terhitung di antara mereka, dengan
sedemikian rupa sehingga Yerobeam menegakkan salah satu
anak lembu emas buatannya di sana. Dalam penjelasan ten-
tang serangan orang Efraim melawan Betel ini, cermatilah,
(1) Bagian mereka dalam perkenanan ilahi: TUHAN menyertai
mereka, dan akan menyertai suku-suku lainnya juga andai
saja mereka mau berjuang dengan segenap tenaga. Alkitab
terjemahan bahasa Aram membacanya di sini, seperti juga
di banyak tempat lain, sebagai berikut, Firman Tuhan ada-
lah penolong mereka, yaitu Kristus sendiri, Panglima Bala-
tentara Tuhan, pada saat ini ini saat mereka berjuang
sendiri-sendiri, seperti juga saat mereka semua berjuang
sebagai satu bangsa.
(2) Langkah-langkah bijaksana yang mereka ambil untuk me-
rebut kota itu. Mereka mengutus para pengintai untuk
mengamat-amati bagian mana dari kota itu yang paling
lemah, atau di mana tempat yang paling menguntungkan
untuk diserang (ay. 23). Para pengintai ini memperoleh
keterangan yang sangat berguna dari seseorang yang su-
dah ditakdirkan untuk mereka jumpai, yang menunjukkan
kepada mereka suatu jalan pintas untuk masuk ke kota
itu, yang sama sekali tidak dijaga sebab jalan itu tidak
banyak dikenal, sehingga tidak ada ancaman bahaya dari
sana. Dan dalam hal ini,
Kitab Hakim-hakim 1:21-36
401
[1] Orang itu tidak boleh dipersalahkan sebab memberi-
kan keterangan ini kepada para pengintai, jika orang
itu melakukannya dengan keyakinan bahwa Tuhan
menyertai mereka, dan bahwa melalui pertolongannya-
lah negeri itu menjadi hak milik mereka. Sama halnya
dengan Rahab yang menerima orang-orang yang diketa-
huinya merupakan musuh negerinya, namun merupakan
sahabat Allah. Serupa dengan ini,
[2] Para pengintai yang memperlakukan orang itu sebagai
sahabat, yang tidak hanya membiarkan dia dan keluar-
ganya tetap hidup, namun juga memberinya kebebasan
untuk pergi ke mana pun ia mau, juga tidak boleh
dipersalahkan. Sebab kebaikan harus dibalas dengan
kebaikan. Namun demikian, tampaknya orang itu tidak
mau bergabung dengan orang Israel. Ia lebih merasa
takut kepada mereka daripada mengasihi mereka, dan
sebab nya ia pergi ke negeri orang Het, sementara
orang Het sendiri tampaknya telah pergi ke Arab dan
menetap di sana saat Yosua menyerang negeri itu.
Bersama merekalah orang itu memilih untuk tinggal,
dan di tengah-tengah merekalah ia mendirikan sebuah
kota, yang dapat kita duga merupakan sebuah kota
kecil, seperti yang biasa didirikan oleh para pengusaha
kebun. Dan ia melestarikan nama kuno kota asalnya
dengan menamai kota ini Lus, yang berarti sebatang
pohon badam, sebab ia lebih menyukai nama ini diban-
dingkan dengan nama baru kota itu, yang mengandung
nilai agama, yakni Betel – bait Allah.
(3) Keberhasilan mereka. Para pengintai itu membawa atau
mengirimkan keterangan yang telah mereka peroleh kepada
pasukan keturunan Yusuf, yang lalu memanfaatkan
keuntungan-keuntungan ini, menyerang kota itu dengan
tiba-tiba, dan memukul semua penduduknya dengan mata
pedang (ay. 25). Akan namun ,
2. Di luar pencapaian ini, keturunan Yusuf tampaknya tidak
berbuat sesuatu yang luar biasa.
(1) Suku Manasye gagal menghalau orang Kanaan dari sejum-
lah kota yang sangat luas di dalam bagian undi mereka,
402
dan tidak melakukan usaha apa pun untuk menghalau
orang Kanaan itu (ay. 27). Sebaliknya, orang Kanaan, yang
menduduki kota-kota itu, berkeras untuk tidak meninggal-
kannya. Mereka ingin tetap diam di negeri itu, dan Mana-
sye tidak cukup tegas untuk menghalau mereka, seakan-
akan Manasye tidak mau berurusan dengan mereka ke-
cuali mereka sendiri bersedia untuk mundur, sesuatu yang
tidak dapat diharapkan akan mereka lakukan. Hanya sete-
lah orang Israel menjadi kuatlah suku Manasye mampu
memperoleh bagian mereka, dan mereka mencukupi kebu-
tuhan mereka, baik melalui upeti-upeti yang dibayarkan
orang Kanaan kepada mereka maupun melalui kerja rodi
yang dilakukan orang Kanaan untuk mereka (ay. 28, 35).
(2) Serupa dengan Manasye, Efraim, meskipun merupakan
suku yang kuat, mengabaikan Gezer, suatu kota yang luas,
dan membiarkan orang Kanaan tetap diam di tengah-tengah
mereka (ay. 29). Menurut sebagian penafsir, perkataan ini
menunjukkan bahwa Efraim membiarkan orang Kanaan
tinggal dengan tenang, dan memperbolehkan mereka hidup
layaknya orang-orang yang tidak ditaklukkan, bahkan
tidak mewajibkan mereka membayar upeti.
III. Suku Zebulon, mungkin sebab cenderung melakukan perdagang-
an melalui laut, sebab memang dinubuatkan bahwa ia akan
menjadi pangkalan kapal, lalai menaklukkan Kitron dan Nahalol
(ay. 30), dan hanya menjadikan penduduknya sebagai orang rodi.
IV. Suku Asyer berlaku lebih buruk daripada suku-suku lainnya (ay.
31-32), tidak hanya dengan membiarkan lebih banyak kota
daripada suku-suku lainnya untuk tetap dikuasai orang Kanaan,
namun juga dengan tunduk kepada orang Kanaan dan bukannya
menjadikan orang Kanaan sebagai orang rodi bagi mereka. Sebab
demikianlah yang tampak dari cara pengungkapannya, bahwa
orang Asyer diam di tengah-tengah orang Kanaan, seakan-akan
orang Kanaan lebih banyak jumlahnya dan lebih berkuasa, tetap
ingin menjadi tuan atas negeri mereka, dan hanya atas seizin
merekalah orang Israel dapat diam di tengah-tengah mereka.
Kitab Hakim-hakim 1:21-36
403
V. Suku Naftali juga membiarkan orang Kanaan diam di tengah-
tengah mereka (ay. 33), dan hanya secara perlahan-lahan mereka
bisa menguasai orang Kanaan dengan begitu rupa, hingga dapat
memungut upeti dari mereka.
VI. Suku Dan sama sekali gagal dalam memperluas penaklukan me-
reka atas wilayah-wilayah yang menjadi bagian undi milik mereka,
sehingga, sebab takut maju melawan orang Amori, ia didesak
oleh mereka ke pegunungan dan mendiami kota-kota di sana,
namun tidak berani turun ke lembah, di mana kereta-kereta besi
kemungkinan berada (ay. 34). Bahkan, beberapa kota di pegu-
nungan pun turut dijagasupaya tidak diduduki oleh suku Dan
(ay. 35). Demikianlah milik pusaka suku Dan dipersempit, sehing-
ga mereka terpaksa memperbesar daerah mereka ke Lais, yang
sangat jauh letaknya (18:1, dst.). Dalam berkat yang diucapkan
Yakub, Yehuda dibandingkan dengan seekor singa, sementara
Dan dibandingkan dengan seekor ular. Sekarang, perhatikan ba-
gaimana suku Yehuda dengan keberaniannya yang seperti singa
mencapai keberhasilan dan kemenangan, namun suku Dan dengan
segala kelicinannya yang seperti ular tidak berhasil memperoleh
daerah baginya. Tipu muslihat dan kelicikan tidak selalu men-
datangkan hasil-hasil luar biasa yang berlagak dijanjikannya. Apa
yang gagal dilakukan oleh suku tampaknya, sebagian dilakukan
untuknya oleh tetangganya, yakni orang Efraim. Mereka menjadi-
kan orang Amori sebagai orang rodi (ay. 35).
Secara keseluruhan, tampak bahwa orang Israel pada umum-
nya sangat ceroboh dalam melaksanakan kewajiban maupun
kepentingan mereka dalam perkara ini. Mereka tidak melakukan
apa yang dapat mereka lakukan untuk menghalau orang Kanaan
dan mendapatkan tempat bagi diri mereka sendiri. Lebih lanjut,
1. Itu semua terjadi sebab mereka malas dan pengecut. Mereka
enggan berjuang keras untuk menuntaskan penaklukan-pe-
naklukan mereka. Seperti si pemalas, yang memimpikan ada
singa di jalan, ada singa di lorong, mereka suka membayang-
kan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diatasi, dan mena-
kut-nakuti diri mereka sendiri dengan angin dan awan sehing-
ga mereka tidak mau menabur dan menuai.
2. Itu semua terjadi sebab mereka serakah. Tenaga serta uang
orang Kanaan akan lebih menguntungkan bagi mereka (pikir
404
mereka) daripada darah orang Kanaan, sehingga mereka rela
membiarkan orang Kanaan diam di tengah-tengah mereka, su-
paya mereka dapat memanfaatkan tenaga orang Kanaan terse-
but.
3. Mereka tidak memiliki rasa ngeri dan jijik terhadap penyem-
bahan berhala, yang seharusnya ada di dalam diri mereka. Me-
reka merasa iba untuk memukul orang Kanaan ini dengan mata
pedang, meskipun takaran kejahatan orang Kanaan sudah
penuh. Mereka menganggap bahwa tidak apa-apa membiarkan
orang Kanaan hidup di tengah-tengah mereka, dan bahwa me-
reka tidak akan terancam bahaya oleh orang Kanaan itu.
4. Hal yang sama yang mencegah bapa leluhur mereka masuk ke
Kanaan empat puluh tahun lamanya, sekarang juga mencegah
mereka untuk menduduki tanah Kanaan secara penuh, dan
itu yaitu ketidakpercayaan. Ketidakpercayaaan mereka akan
kuasa dan janji Allah telah membuat mereka kehilangan ke-
untungan-keuntungan mereka, dan menyeret mereka kepada
seribu rupa malapetaka.
PASAL 2
Dalam pasal ini kita mendapati,
I. Sebuah pesan khusus yang dikirimkan Allah kepada Israel
melalui seorang malaikat, dan kesan yang ditimbulkan oleh
pesan itu atas diri mereka (ay. 1-5).
II. Sebuah gambaran umum tentang negara Israel selama peme-
rintahan hakim-hakim, yang di dalamnya amatilah,
1. Kesetiaan mereka kepada Allah selama Yosua dan para
tua-tua hidup (ay. 6-10).
2. Berpalingnya mereka sesudahnya kepada penyembahan
berhala (ay. 11-13).
3. Murka Allah terhadap mereka, dan penghakiman-pengha-
kiman Allah atas mereka sebab penyembahan berhala
itu (ay. 14-15).
4. Belas kasihan Allah kepada mereka, yang ditunjukkan
dengan membangkitkan para pembebas bagi mereka (ay.
16-18).
5. Kembalinya mereka kepada penyembahan berhala sesudah
penghakiman itu selesai (ay. 17-19).
6. Allah, di dalam murka, menghentikan sepenuhnya keber-
hasilan-keberhasilan mereka (ay. 20-23).
Inilah isi, bukan hanya dari pasal ini, melainkan juga dari seluruh
kitab ini.
Seorang Malaikat Menegur Bangsa Israel
(2:1-5)
1 Lalu Malaikat TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: “Telah
Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan
406
dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku
tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lama-
nya, 2 namun janganlah kamu mengikat perjanjian dengan penduduk negeri
ini; mezbah mereka haruslah kamu robohkan. namun kamu tidak mendengar-
kan firman-Ku. Mengapa kamu perbuat demikian? 3 Lagi Aku telah berfir-
man: Aku tidak akan menghalau orang-orang itu dari depanmu, namun mere-
ka akan menjadi musuhmu dan segala allah mereka akan menjadi jerat
bagimu.” 4 sesudah Malaikat TUHAN mengucapkan firman itu kepada seluruh
Israel, menangislah bangsa itu dengan keras. 5 Maka tempat itu dinamai
Bokhim. Lalu mereka mempersembahkan korban di sana kepada TUHAN.
yaitu hak istimewa Israel bahwa mereka memiliki hukum yang
bersifat umum yang dikirimkan kepada mereka dari sorga, sekali
untuk selamanya, untuk mengarahkan mereka ke jalan kebahagiaan
dan menjaga mereka tetap berada di dalamnya. Dan tidak hanya itu,
mereka juga memiliki pesan-pesan khusus yang dikirimkan kepada
mereka dari sorga, jika itu diperlukan, untuk menyatakan kesa-
lahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran, jika mereka menyimpang dari jalan tersebut. Di
samping firman tertulis yang ada di hadapan mereka untuk dibaca,
mereka sering mendengar perkataan dari belakang mereka: “Inilah
jalan, berjalanlah mengikutinya” (Yes. 30:21). Di sini dimulailah jalan
di mana Allah berurusan dengan mereka. jika mereka tidak mau
mendengarkan Musa, coba lihat apakah mereka mau mendengarkan
para nabi. Dalam ayat-ayat ini kita mendapati sebuah khotbah yang
sangat menggugah, yang disampaikan kepada mereka saat mereka
mulai dingin dalam kehidupan agama mereka.
I. Pengkhotbahnya yaitu seorang Malaikat TUHAN (ay. 1), bukan
seorang nabi, bukan Pinehas, seperti yang dipahami orang Yahudi
dalam kesombongan mereka. Para pelayan Injil memang dise-
but malaikat jemaat, namun nabi-nabi Perjanjian Lama tidak per-
nah disebut malaikat TUHAN. Maka tak diragukan lagi, ini yaitu
seorang utusan yang berasal dari sorga. Para utusan yang luar
biasa seperti itu kadang-kadang kita jumpai di dalam kitab ini
dipakai untuk membangkitkan hakim-hakim yang membebaskan
Israel, seperti Gideon dan Simson. Dan sekarang, untuk menun-
jukkan betapa beragamnya pekerjaan baik yang mereka lakukan
untuk Israel milik Allah, di sini ada salah satunya yang diutus
untuk berkhotbah kepada mereka, untuk mencegah mereka jatuh
ke dalam dosa dan masalah. Utusan yang luar biasa ini dikirim
untuk membuat pesan yang disampaikan, sekiranya mungkin,
Kitab Hakim-hakim 2:1-5
407
lebih diperhatikan, dan untuk memengaruhi pikiran suatu umat
yang tampak tidak dapat dipengaruhi oleh apa pun kecuali oleh
apa yang bisa disaksikan dan dirasakan indra jasmani. Cendekia-
wan Uskup Patrick secara tegas berpendapat bahwa ini bukanlah
seorang malaikat ciptaan, melainkan Malaikat Perjanjian, Malai-
kat yang sama yang menampakkan diri kepada Yosua seba-
gai Panglima Balatentara TUHAN, yaitu Allah sendiri. Kristus sen-
diri, menurut Dr. Lightfoot. Siapakah selain Allah dan Kristus
yang dapat berkata, telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir? Yosua
belum lama ini sudah memperingatkan mereka untuk berjaga-
jagasupaya mereka tidak melibatkan diri dengan orang Kanaan,
namun mereka tidak mengindahkan perkataan dari seorang yang
sebentar lagi akan meninggal. Oleh sebab itu, peringatan yang
sama di sini disampaikan kepada mereka oleh Allah yang hidup
itu sendiri, Anak Allah yang menampakkan diri sebagai seorang
malaikat. Jika mereka mengabaikan para hamba-Nya, tentu mere-
ka akan menghormati Anak-Nya. Malaikat TUHAN ini dikatakan
pergi dari Gilgal, mungkin tidak dengan berjalan kaki di atas
bumi, namun terbang dengan cepat, seperti malaikat Gabriel saat
mendatangi Daniel, dengan melintasi cakrawala. Akan namun ,
entah berjalan kaki atau terbang, malaikat ini tampak datang dari
Gilgal untuk suatu maksud tertentu. Gilgal telah lama menjadi
markas mereka sesudah mereka tiba di Kanaan. Banyak perkenan-
an luar biasa yang mereka terima dari Allah di sana, dan di sana
pula perjanjian sunat diperbaharui (Mi. 6:5). Kesemuanya itu
dimaksudkan untuk mengingatkan mereka akan kedatangan-Nya
dari Gilgal. Dengan mengingat apa yang telah kita terima dan kita
dengar, kita akan dipersiapkan untuk menerima peringatan untuk
bepegang teguh (Why. 3:2-3).
II. Orang-orang yang kepada mereka khotbah ini disampaikan ada-
lah seluruh Israel (ay. 4). Sebuah jemaat yang besar bagi seorang
pengkhotbah yang besar! Mereka dikumpulkan entah untuk
perang, di mana setiap suku mengutus tentaranya masing-masing
untuk suatu serangan besar, atau lebih tepatnya untuk beriba-
dah. Dan jika demikian, tempat pertemuan mereka haruslah di
Silo, di mana Kemah Suci berada, dan di sana mereka semua ha-
rus berkumpul tiga kali dalam setahun. jika kita datang
menghadap Allah dalam ibadah-ibadah yang sudah ditetapkan,
408
kita dapat berharap untuk mendengar dari Dia, dan menerima ka-
runia-karunia-Nya di pintu gerbang-Nya sendiri. Tempat itu dise-
but Bokhim (ay. 1), sebab tempat itu mendapatkan nama tersebut
pada kesempatan ini. Seluruh Israel memerlukan teguran dan
peringatan yang diberikan di sini, dan sebab nya khotbah itu
disampaikan kepada mereka semua.
III. Khotbahnya sendiri pendek, namun sangat padat. Di sini Allah
memberi tahu mereka dengan gamblang,
1. Apa yang telah Ia perbuat bagi mereka (ay. 1). Ia telah mem-
bawa mereka keluar dari Mesir, sebuah negeri perbudakan
dan kerja keras, ke dalam Kanaan, sebuah negeri perhentian,
kebebasan, dan kelimpahan. Kesengsaraan-kesengsaraan di
negeri Mesir berguna sebagai pembanding bagi kebahagiaan-
kebahagiaan di negeri Kanaan. Allah dalam hal ini telah
bersikap baik kepada mereka, dan setia kepada sumpah yang
telah diucapkan kepada para leluhur mereka. Ia telah mem-
berikan bukti-bukti kuasa-Nya yang begitu rupa hingga mere-
ka tidak dapat berdalih jika mereka tidak mempercayainya,
dan dorongan-dorongan yang begitu rupa untuk melayani-Nya
hingga mereka tidak dapat berdalih jika mereka meninggalkan
pelayanan itu.
2. Apa yang telah Ia janjikan kepada mereka: Aku telah berfir-
man, Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu
untuk selama-lamanya. Pada waktu Allah menerima mereka
untuk menjadi umat kesayangan-Nya, hal itu tidak dilakukan
dengan suatu rancangan untuk membuang mereka lagi, atau
untuk menggantikan mereka dengan umat lain sesuka hati-
Nya. Hendaklah mereka setia saja kepada-Nya, maka mereka
akan mendapati Dia tetap tidak berubah terhadap mereka. Ia
memberi tahu mereka dengan jelas bahwa perjanjian yang di-
adakan-Nya dengan mereka tidak akan pernah putus, kecuali
mereka sendiri yang memutuskannya.
3. Apa saja yang diharapkan Allah dengan wajar dan masuk akal
dari mereka (ay. 2). Bahwa sebab sudah diikat ke dalam per-
janjian dengan Allah, maka mereka tidak boleh mengikat per-
janjian dengan orang Kanaan, yang merupakan musuh-Nya
dan juga musuh mereka. Bahwa sebab sudah mendirikan
mezbah bagi Allah, maka mereka harus merobohkan mezbah-
Kitab Hakim-hakim 2:1-5
409
mezbah orang Kanaan, sebab jika tidak, mezbah-mezbah itu
akan menjadi godaan bagi mereka untuk mengikuti allah-allah
orang Kanaan. Adakah hal lain yang lebih mudah yang dapat
dituntut dari mereka?
4. Bagaimana mereka justru dalam hal ini, yang paling dituntut
Allah, tidak menaati Dia: “namun kamu tidak mendengarkan
firman-Ku dalam perkara yang begitu kecil seperti itu.” Dengan
memandang rendah perjanjian mereka dengan Allah, dan per-
sekutuan mereka dengan satu sama lain dalam perjanjian ter-
sebut, mereka membuat ikatan persahabatan dengan orang
Kanaan yang menyembah berhala dan yang diperintahkan
untuk ditumpas, dan membiarkan mezbah-mezbah orang
Kanaan tetap berdiri, sekalipun itu berdiri menandingi mezbah
Allah. “Mengapa kamu perbuat demikian? Alasan apakah yang
dapat engkau berikan untuk perbuatanmu yang serong ini di
hadapan akal sehat? Dalih apa yang dapat engkau buat bagi
dirimu sendiri, atau penjelasan apa yang dapat engkau tawar-
kan?” Orang-orang yang melepaskan persekutuan mereka de-
ngan Allah, dan mengambil bagian dalam perbuatan-perbuat-
an kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tidak tahu apa
yang mereka perbuat sekarang, dan tidak akan dapat membela
diri pada hari penghakiman yang sudah dekat.
5. Bagaimana mereka harus bersiap untuk menderita lama-kela-
maan sebab kebodohan mereka ini (ay. 3). Dengan membiar-
kan orang Kanaan hidup di antara mereka, hal itu akan,
(1) Menghentikan kemenangan-kemenangan mereka: “Engkau
tidak mau menghalau mereka,” firman Allah, “dan sebab -
nya Aku pun tidak mau.” Begitulah dosa mereka dijadikan
sebagai hukuman mereka. Demikianlah orang-orang yang
menuruti hawa nafsu dan kebobrokan mereka, yang seha-
rusnya mereka matikan, kehilangan anugerah Allah, dan
anugerah itu dengan adil diambil dari mereka. Jika kita
tidak mau melawan Iblis, kita tidak dapat berharap bahwa
Allah akan menginjaknya di bawah kaki kita.
(2) Dengan membiarkan orang Kanaan hidup di antara mere-
ka, hal itu akan melibatkan mereka ke dalam masalah
terus-menerus. “Orang Kanaan akan menjadi duri di ping-
gangmu yang akan melukaimu, ke mana saja engkau ber-
paling, selalu mencelakakanmu dengan satu atau lain cara.”
410
Sungguh menipu diri sendiri orang-orang yang mengharap-
kan keuntungan dari persahabatan dengan mereka yang
merupakan musuh-musuh bagi Allah.
(3) Dengan membiarkan orang Kanaan hidup di antara mere-
ka, hal tersebut, yang paling buruk dari semuanya, akan
memperhadapkan mereka kepada godaan terus-menerus
dan menyeret mereka ke dalam dosa. “Allah-allah mereka”
atau kekejian mereka, demikian dalam Alkitab terjemahan
bahasa Aram, “akan menjadi jerat bagimu. Engkau akan
mendapati dirimu sendiri terbelenggu dalam perasaan
sayang kepada mereka, dan itu akan menjadi kehancuran-
mu,” demikian sebagian penafsir membacanya. Orang-
orang yang mendekati dosa sudah sewajarnya akan dibiar-
kan jatuh ke dalam dosa dan binasa di dalamnya. Allah
sering kali menjadikan dosa manusia sebagai hukuman
mereka. Duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong
hatinya, yang mau berjalan dengan menentang Allah.
IV. Keberhasilan yang gemilang dari khotbah ini sangatlah luar
biasa: Menangislah bangsa itu dengan keras (ay. 4).
1. Sang Malaikat telah memberi tahu mereka tentang dosa-dosa
mereka, dan sebab nya mereka mengungkapkan kesedihan
mereka seperti itu. Mereka mengangkat suara dalam pengaku-
an dosa, sambil meratapi kebodohan mereka sendiri dan sikap
mereka yang tidak tahu berterima kasih. Dan mereka mena-
ngis, seperti orang-orang yang malu akan diri mereka sendiri
dan juga marah terhadap diri mereka sendiri, sebab mereka
telah melakukan tindakan yang jelas-jelas bertentangan de-
ngan akal budi dan kepentingan mereka.
2. Sang Malaikat telah mengancam mereka dengan penghakim-
an-penghakiman Allah, dan mereka mengungkapkan kengeri-
an mereka terhadapnya seperti itu. Mereka mengangkat suara
dalam doa kepada Allah untuk memalingkan murka-Nya dari
mereka, dan menangis sebab ketakutan terhadap murka itu.
Mereka melunak mendengar tanda bahaya ini, dan hati mere-
ka luluh serta gemetar sebab firman ini, dan bukan tanpa
sebab. Hal ini sungguh baik, dan merupakan tanda bahwa
firman yang telah mereka dengar sekarang bekerja dalam diri
mereka. Sungguh mengherankan bahwa orang-orang berdosa
Kitab Hakim-hakim 2:6-23
411
bisa membaca Alkitab dengan mata yang kering. Namun hal
ini belumlah cukup. Mereka menangis, namun kita tidak men-
dapati bahwa mereka diubahkan, bahwa mereka pulang dan
menghancurkan semua sisa penyembahan berhala dan para
penyembah berhala di antara mereka. Banyak orang luluh
saat mendengar firman, namun lalu mengeras kembali
sebelum mereka dibentuk menjadi baru. Meskipun demikian,
tangisan seluruh bangsa ini,
(1) Memberikan sebuah nama baru kepada tempat kejadian itu
(ay. 5): mereka menyebutnya Bokhim, orang-orang yang me-
nangis, sebuah nama yang baik yang harus dipenuhi oleh
kumpulan jemaat kita. Seandainya mereka tetap dekat
dengan Allah dan kewajiban mereka, maka tidak akan ada
suara lain selain nyanyian yang terdengar di dalam jemaat
mereka. Namun oleh dosa dan kebodohan mereka, mereka
telah menciptakan pekerjaan lain untuk diri mereka sen-
diri, dan sekarang tidak ada yang terdengar selain suara
tangisan.
(2) Tangisan seluruh bangsa itu membuat mereka mengada-
kan sebuah korban yang khidmat: Mereka mempersembah-
kan korban di sana kepada TUHAN, sesudah mereka, seperti
yang dapat diduga, bertemu di Silo, di mana mezbah Allah
berada. Mereka mempersembahkan korban untuk mema-
lingkan murka Allah, untuk mendapatkan perkenanan-
Nya, dan sebagai tanda pengabdian diri mereka kepada-
Nya, dan kepada-Nya saja, dengan membuat suatu perjan-
jian melalui korban ini. sebab penyakitnya ditangani de-
ngan tepat waktu seperti itu, dan obat yang diberikan be-
kerja dengan begitu baik, maka orang akan berharap bah-
wa kesembuhan akan terjadi. Akan namun , dari kisah selan-
jutnya tampak bahwa penyakit itu sudah berakar terlalu
dalam untuk ditangisi.
Penyembahan Berhala oleh Bangsa Israel
(2:6-23)
6 sesudah Yosua melepas bangsa itu pergi, maka pergilah orang Israel itu,
masing-masing ke milik pusakanya, untuk memiliki negeri itu. 7 Dan bangsa
itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman
412
para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat
segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.
8 Dan Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, mati pada umur seratus sepuluh
tahun; 9 ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres, di pegu-
nungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas. 10 sesudah seluruh angkatan
itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu
angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang
dilakukan-Nya bagi orang Israel. 11 Lalu orang Israel melakukan apa yang
jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal. 12 Mereka
meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa
mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah
bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, se-
hingga mereka menyakiti hati TUHAN. 13 Demikianlah mereka meninggalkan
TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret. 14 Maka bangkitlah
murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam
tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka,
sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. 15 Setiap
kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan
malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan
kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat ter-
desak. 16 Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan
mereka dari tangan perampok itu. 17 namun juga para hakim itu tidak mereka
hiraukan, sebab mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud
menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditem-
puh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka
melakukan yang tidak patut. 18 Setiap kali jika TUHAN membangkitkan
seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyela-
matkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab
TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka sebab orang-orang
yang mendesak dan menindas mereka. 19 namun jika hakim itu mati, kem-
balilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan
mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepada-
nya; dalam hal apa pun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelaku-
an mereka yang tegar itu. 20 jika murka TUHAN bangkit terhadap orang
Israel, berfirmanlah Ia: “sebab bangsa ini melanggar perjanjian yang telah
Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan
firman-Ku, 21 maka Aku pun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka
satu pun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya,
22supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel,
apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti
yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak.” 23 Demikianlah
TUHAN membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera meng-
halau mereka; mereka tidak diserahkan-Nya ke dalam tangan Yosua.
Bagian awal dari perikop ini hanyalah pengulangan dari kisah yang
telah kita dapati sebelumnya tentang sikap bangsa Israel yang baik
selama pemerintahan Yosua, dan tentang kematian serta pengubur-
annya (Yos. 24:29-30). Kisah itu diselipkan lagi di sini hanya sebagai
pendahuluan untuk kisah berikutnya, yang disajikan dalam pasal ini,
tentang kemerosotan dan kemurtadan mereka. Sang Malaikat telah
menubuatkan bahwa orang Kanaan dan berhala-berhala mereka
akan menjadi jerat bagi Israel. Sekarang penulis kitab ini hendak me-
Kitab Hakim-hakim 2:6-23
413
nunjukkan bahwa memang demikianlah adanya, dan,supaya hal ini
tampak lebih jelas, ia menengok ke belakang sebentar, dan memberi
perhatian,
1. Tentang berdiamnya bangsa Israel dengan bahagia di negeri Ka-
naan. Yosua, sesudah membagi-bagikan tanah ini di antara mere-
ka, melepas mereka pergi untuk menduduki negeri itu dengan
tenang dan nyaman (ay. 6): Ia melepas mereka pergi, bukan hanya
setiap suku, melainkan juga masing-masing orang Israel ke milik
pusakanya, tentu saja dengan memberi mereka berkatnya.
2. Tentang ketekunan mereka di dalam iman dan rasa takut akan
nama Allah yang kudus selama Yosua hidup (ay. 7). Sama seperti
mereka pergi ke milik pusaka masing-masing dengan tekad yang
baik untuk berpaut kepada Allah, demikian pula mereka tetap
bertekun selama beberapa waktu dalam tekad yang baik ini,
sepanjang mereka memiliki pemimpin-pemimpin yang baik yang
memberi mereka teladan yang baik, ajaran-ajaran yang baik, dan
menegur serta menahan kebobrokan-kebobrokan yang merangkak
masuk ke tengah-tengah mereka. Dan sepanjang masih segar
dalam ingatan mereka perkara-perkara besar yang telah diperbuat
Allah bagi mereka saat Ia membawa mereka masuk ke dalam
Kanaan. Orang-orang yang telah menyaksikan keajaiban-keajaib-
an ini berpikiran begitu waras hingga mereka mempercayai mata
mereka sendiri, dan begitu berakal budi hingga mereka melayani
Allah yang telah menampakkan diri dengan begitu mulia bagi
mereka. Namun angkatan berikutnya, oleh sebab tidak melihat,
maka tidak percaya.
3. Tentang kematian dan penguburan Yosua, yang memberikan
hantaman yang mematikan bagi pengaruh-pengaruh agama di
kalangan umat (ay. 8-9). Namun, betapa mereka sadar akan ke-
wajiban-kewajiban mereka terhadap Yosua, sehingga mereka
memberinya penghormatan pada waktu kematiannya, dan me-
nguburkannya di Timnat-Heres. Demikianlah tempat itu disebut di
sini, bukan Timnat-Serah seperti dalam Kitab Yosua. Heres berarti
matahari, yang lambangnya, menurut sebagian penafsir, didirikan
pada makamnya, dan tempat itu dinamai demikian untuk menge-
nang berhentinya matahari atas perintahnya. Demikianlah yang
dikatakan oleh sejumlah penulis Yahudi. namun saya sangat mem-
pertanyakan apakah gambar matahari diperbolehkan untuk
menghormati Yosua pada waktu itu, sebab mengingat kecende-
414
rungan orang secara umum untuk menyembah matahari, ada
bahaya hal tersebut akan diselewengkan untuk menjatuhkan ke-
hormatan Allah.
4. Tentang bangkitnya angkatan baru (ay. 10). Seluruh angkatan
yang lama dalam waktu beberapa tahun telah menjadi habis,
semua ajaran dan teladan baik mereka telah mati dan terkubur
bersama mereka. Lalu bangkitlah angkatan lain dari bangsa Israel
yang tidak begitu paham tentang agama, dan tidak begitu peduli
terhadapnya, sehingga kendati dengan semua keuntungan dari
pengajaran yang telah mereka peroleh, ada benarnya orang ber-
kata bahwa mereka tidaklah mengenal Allah. Mereka tidak menge-
nal-Nya dengan benar, tidak mengenal-Nya sebagaimana Ia telah
menyatakan diri-Nya, sebab jika tidak demikian, mereka tidak
akan meninggalkan Dia. Mereka begitu sepenuhnya mengabdi
kepada dunia, begitu sibuk dengan urusan dunia, atau begitu
memanjakan daging dengan kesenangan dan kemewahan, sehing-
ga mereka tidak pernah memikirkan Allah yang benar dan agama-
Nya yang kudus. Dan mereka begitu mudah menyimpang kepada
allah-allah palsu dan takhayul-takhayulnya yang menjijikkan.
Demikianlah penulis kitab ini hendak memberi kita suatu
gambaran umum tentang serangkaian peristiwa yang terjadi di
Israel selama masa pemerintahan para hakim, peristiwa yang
sama diulangi dalam urutan yang sama.
I. Bangsa Israel meninggalkan Allah Israel, dan memberikan kepada
allah-allah sampah dari bangsa Kanaan, penyembahan dan peng-
hormatan yang layak diberikan kepada Allah saja. Tertegunlah
atas hal itu, hai langit, dan tercenganglah hai bumi! Pernahkah
suatu bangsa, suatu bangsa yang seperti itu, yang telah dipelihara
dengan begitu baik, yang telah diajar dengan begitu baik, menu-
karkan allahnya, Allah yang seperti itu, Allah yang kuasa-Nya tak
terbatas, yang kemurnian-Nya tak ternodai, yang kebaikan-Nya
tak pernah habis, dan yang sangat cemburu terhadap saingan?
Mereka menukarkan Allah yang demikian dengan kayu dan batu
yang tidak dapat melakukan kebaikan ataupun kejahatan (Yer.
2:11-12). Tidak pernah ada contoh kebodohan, sikap tidak tahu
terima kasih, dan kedurhakaan yang demikian. Amatilah bagai-
mana hal itu digambarkan di sini (ay. 11-13). Secara umum, me-
reka melakukan apa yang jahat, tidak ada yang lebih jahat dari-
Kitab Hakim-hakim 2:6-23
415
pada hal itu, yaitu lebih menyulut murka Allah, atau lebih merugi-
kan diri mereka sendiri, dan itu dilakukan di mata TUHAN. Semua
kejahatan ada di hadapan-Nya, namun Ia memberi perhatian khusus
pada dosa menyembah allah lain. Secara khusus,
1. Mereka meninggalkan TUHAN (ay. 12, dan lagi ay. 13). Ini ada-
lah salah satu dari dua kejahatan besar yang menjadi kesalah-
an mereka (Yer. 2:13). Mereka telah bergabung dengan Tuhan
dalam perjanjian, namun sekarang mereka meninggalkan Dia,
seperti seorang istri tidak setia terhadap suaminya. ”Mereka
meninggalkan ibadah kepada TUHAN,” demikian dalam Alkitab
terjemahan bahasa Aram. Sebab orang-orang yang meninggal-
kan ibadah kepada Allah pada dasarnya meninggalkan Allah
sendiri. Hal ini lebih diperparah sebab Ia yaitu Allah nenek
moyang mereka, jadi mereka lahir di rumah-Nya, dan sebab
itu wajib melayani-Nya. Dan sebab Ia telah membawa mereka
keluar dari tanah Mesir, Ia telah membuka ikatan-ikatan mere-
ka, dan sebab itu mereka juga wajib melayani-Nya.
2. saat mereka meninggalkan satu-satunya Allah yang benar,
mereka bukannya menjadi orang-orang yang tidak percaya
akan adanya Tuhan, mereka juga bukan orang-orang bodoh
yang berkata, tidak ada Allah. Sebaliknya, mereka mengikuti
allah-allah lain. Masih tersisa begitu banyak kodrat yang mur-
ni dalam diri mereka hingga mereka mengakui adanya Allah,
namun tampak begitu banyak kodrat yang bobrok dalam diri
mereka hingga mereka memperbanyak allah, dan mau mene-
rima allah mana saja, dan mengikuti tata cara ibadah secara
lahiriah, bukan kuasanya secara batiniah. Israel mendapat
kehormatan untuk menjadi umat kesayangan, dan ditinggikan
di atas semua bangsa lain, namun mereka begitu mendusta-
kan hak-hak istimewa mereka sendiri sehingga mereka senang
dengan para allah dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Baal
and Asytoret, para dewa dan para dewi. Mereka beribadah
kepada matahari dan bulan, Yupiter dan Yuno. Baalim ber-
arti tuhan-tuhan, dan Asytoret berarti ilah-ilah yang terberkati,
keduanya dalam bentuk jamak, sebab saat mereka meninggal-
kan Yahweh, yang yaitu satu, maka sebagai gantinya mereka
memiliki banyak allah dan banyak tuhan, sebanyak yang ingin
dibayangkan oleh daya khayal yang macam-macam. Apa saja
yang mereka terima sebagai allah mereka, mereka melayaninya
416
dan sujud menyembah kepadanya, memberikan penghormatan
kepadanya dan memohon perkenanan darinya.
II. Allah Israel dengan ini tersulut murka, dan menyerahkan mereka
ke dalam tangan para musuh mereka (ay. 14-15). Ia murka ter-
hadap mereka, sebab Ia yaitu Allah yang cemburu dan menjaga
kehormatan nama-Nya sendiri. Cara yang dipakai-Nya untuk
menghukum mereka atas kemurtadan mereka yaitu dengan
menjadikan para penyiksa mereka, yang kepadanya mereka me-
nyerahkan diri, sebagai penggoda mereka. Mereka telah menjadi-
kan diri mereka hina dan sengsara dengan meninggalkan Allah,
seperti halnya mereka akan menjadi besar dan bahagia seandai-
nya mereka tetap setia kepada-Nya.
1. Timbangan kemenangan berbalik dan tidak lagi memberati
mereka. Sesudah meninggalkan Allah, setiap kali mereka
menghunus pedang di tangan, mereka pasti terpukul kalah
sama seperti sebelumnya mereka pasti menang. Sebelumnya,
para musuh mereka tidak dapat bertahan menghadapi mere-
ka, dan ke mana saja mereka pergi, tangan Tuhan berperang
bagi mereka. saat mereka menjadi dingin dalam kehidupan
agama mereka, Allah menangguhkan perkenanan-Nya, meng-
hentikan kelanjutan dari keberhasilan-keberhasilan mereka,
dan tidak mau menghalau musuh-musuh mereka lagi (ay. 3),
hanya membiarkan mereka tetap bertahan saja. namun seka-
rang, sesudah mereka benar-benar membelot kepada penyem-
bahan berhala, perang itu berbalik langsung melawan mereka,
dan mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mere-
ka. Allah lebih suka memberikan keberhasilan kepada orang-
orang yang tidak pernah mengenal atau mengakui-Nya dari-
pada kepada orang-orang yang telah mengalami keduanya,
namun sekarang meninggalkan Dia. Ke mana saja mereka pergi,
mereka dapat merasakan bahwa Allah sendiri telah berubah
menjadi musuh mereka, dan berperang melawan mereka (Yes.
63:10).
2. Keseimbangan kekuatan tentu saja lalu hilang dari me-
reka. Siapa saja yang mau, dapat menjarah mereka, siapa saja
yang mau, dapat menindas mereka. Allah telah menjual mere-
ka ke tangan para musuh mereka. Tidak saja Ia menyerahkan
mereka tanpa paksaan, seperti yang kita lakukan terhadap
Kitab Hakim-hakim 2:6-23
417
barang yang telah kita jual, namun juga Ia melakukannya de-
ngan suatu pertimbangan yang berharga, yaitusupaya Ia
dapat menerima kehormatan sebagai Allah yang cemburu,
yang tidak akan menyayangkan bahkan umat kesayangan-Nya
sendiri jika mereka sudah menyulut murka-Nya. Ia men-
jual mereka seperti orang-orang yang tidak sanggup membayar
hutang (Mat. 18:25). Penderitaan-penderitaan mereka dijadi-
kan semacam sesuatu yang memperbaiki kemuliaan-Nya, se-
bab kemuliaan-Nya itu telah dicederai oleh kemurtadan mere-
ka. Amati