Selasa, 01 April 2025

Kiamat sudah dekat 1

 




Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta p..,ololg-

an, ampunan, dan petunjuk kepada-Nya. Kami berlindung kepada

Allah dari kejahatrn diri kami dan kejclekan amal perbuatan kami.

Barangsiapa yang ,\llah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat

menyesatkanny\ dan barangsiapa yang AIlah sesatkan, maka tidak

ada y ang dapat memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwasanya tidak adayangberhak diibadahi de-

ngan benar kecuali Allah saja, tidah ada sekutu bagi-Nya, dan aku

bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba Allah dan

Rasul-Nya.


"Hai orang-orang yang beriman, bertakzaalah kepada Allah de-

ngan sebenar-benar takua kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali

bamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali

'Imran: 102)

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-ntw yang telab

menciptakanmu dari seorangdiri, dan darinya AlLah menciptakan

isterinya; dan dari kedwanya Allab memperkembangbiakkan laki-

lahi dan perempudn ydng banyak. Dan bertakwalab kepada Allah

yang dengan (mengunak an) Nama-I',lya kamu saling meminta satw

sama lain, dan (pelibaralab) bubungan silaturabmi, sesungguhnya

Allab selalw menjaga dan mengawasimr." (QS. An-Nisaa': 1)


" Hai orang-ordng y dng beriman, bertakzaalah kamu kepada Allah

dan ucapbanlab perkataan yang benar, niscaya Allab memperbaiki

bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosa-

mu. Dan barangsiapa mentaati Allab dan Rasul-Nya, maka sung-

gub ia telab mendapat kemenangan ydng besar." (QS. Al-Ahzaab:

7o-71)1

Amma ba'du:

1 Ini adalah Khutbbatul Haajah yang diajarkan oleh Rasuluilah H kepada para Sa-

habatnya. Llhatkitab Khurhbatul Haajah,kary aSyaikh Muhammad Nashiruddin

al-Albani, cet. al-Maktab al-Is1ami.

Khutbah ini ada  dalam Sunan lbni l,[ajab,ki.ab an-Nikaah,bab Kbuthbatun

I"likaab, dari riwayat'Abdullah bin Mas'ud q;' $/6A9-610) tabqiqFvad'Abdul

Baqi, cet. Daar Ihya-ut Turats al-'Arabi, th. 1395 H.

Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad (y/272, ro.3721), tahqiq Ahmad Syakir,

beliau berkata, "Sanad dari jalan Abu 'Ubardah adalah lemah karena munqathi' fter-

putus), sedangkan dari jalan Abul Ahwash 'Auf bin Malik bin Nadhlah shahih karena

muttashil (bersambung) ." (Al-Munad cet. Darul Ma'arif Mesir, th. 1367 H).

Syaikh al-Albani mengomentari jalan yang kedua (dalam riwayat Imam Ahmad)

dengan perkataannya, "Shahih dengan syarat Muslim." (Khutbbatul Haajab, hal. 14).

Dan sebagian dari khutbah ini ada  dalam Sbahiih Muslim,krtab al-Jumu'ab

bab Khuthbatubu i#filJumu'ah (YI/157, Syarb an-Nawau), penerbh Darul Fikr,

cet. III, th. 1389 H.

Muqaddimah

Sesungguhnya Allah telah mengutus Nabi Muhammad H, de-

ngan haq (benar) sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi per-

ingatan sebelum hari Kiamat tiba. Beliau tidak pernah meninggalkan

kebaikan, kecuali menunjuki umat kepadanya, tidak pula meninggal-

kan kej eiekan; kecuali memberikan peringatan agar menjauhinya.

Tathala umat ini adalah umat yang terakhir, dan Nabi Muhammad

adalah penutup para Nabi, maka Allah mengkhususkan umat beliau

dengan munculnya tanda-tanda Kiamat kepada mereka. Allah jelaskan

hal ini kepada mereka melalui lisan NabiNya dengan penjelasan yang

sejelas-sejelasnya. Beliau mengabarkan kepada manusia bahwasanya

tanda-tanda hari Kiamat pasti akan terjadi dan tidak ada Nabi lain

setelah Nabi Muhammad M, y^ngmenjelaskan tanda-tanda tersebut.

Dan segala macam kejadian besar (dahsyal yangakan terjadi di akhir

zaman sebagai isyarat akan hancurnya alam ini dan permulaan ke-

hidupan yang baru; saat itu setiap manusia akan dibalas sesuai dengan

amal yang ia lakukan.


"Barangsiapd ydng mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun,

niscaya dia akan melibat palasan)nya. Dan barangsiapa yang me-

ngerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat

(balas an)ny a p u la." (QS. Az-Zalzalah: 7 -8)

Tatkala di antara keyakinan ),ang wajib diimani oleh setiap mus-

lim adaiah beriman kepada hari Akhir, juga pahala dan siksa yang

ada di dalamnya, dan ketika pandangan manusia terkadang tidak

bisa melewati kehidupan ini dan segala macam kenikmatan yang

ada di dalamnya, sehingga dia melupakan akhirat dan tidak beramal

untuknya maka saat itulah Allah jadikan tanda-tanda sebelum hari

Kiamat yang menunjukkan keberadaannya, dan sesungguhnya ia

mesti terjadi, sehingga tidak ada keraguan sedikit pun yang menyertai

manusia tentangnya, dan tidak ada fitnah apa pun yang menggoyah-

kan keyakinan mereka.

Suatu hal yang wa)arjika Rasulullah ffi mengungkapkan salah

satu dari tanda-tandanya, danmanusia melihat kejadiannya; mereka

Muqaddimah

akan mengetahui dengan yakin bahwasanya hari Kiamat pasti datang,

tidak diragukan, sehingga mereka melakukan amal untuk mengha-

dapinya, mempersiapkan diri untuk hari itu, dan berbekal diri denga.r

amal-amal shalih sebelum hilangnya kesempatan dan berakhirnya

waktu yang telah ditentukan.


"supaya jangan ada orangydng mengdtakan, 'Amat besar penye'

salank u atas kelaLaianku dalam (menunaik an keuajiban) terbadap

Ailab, sedang aleu sesungguhnya termasuk ordng-ordngyctng melrt'

perolok-olokkan (agama Allah),' atau supaya jangan ada yang ber-

kata,' Kalau sekirany a Allab mem-beri petunj uk kepadak u tentulah

aleu termasule orang-orang yang bertakwa.' Atau supaya jangan ada

yangberkata ketika ia meLihat adzab,'Kalau sekiranya aku dapat

kembali (be dunia), niscaya aku akan termasuk ordnS'ordngydng

berbuat baik.'" (QS. Az-Zumar: 56-58)

Nabi #-, pernah bersabda di dalam khutbahnya:

#W'utltr(t&:

"(Jarak antara) diutusnya aku dan hrli fir-ut seperti dua (ari)

ini."

(Di dalam hadits tersebut diungkapkan):

'

"Dan jika beliau menyebutkan hari Kiamat, maka memerahlah

pipi bagian atasnya, suaranya menjadi tinggi, dan beliau sangat

mirah, seakan-akan beliau adalah seorang komandan pasukan


Muqaddimah

yang berkata,'Musuh akan datang kepada kalian di waktu pagi

dan sorel"'2

Beliau sangat mengasihi para Sahabat ,M karena merasa kha-

watir akan terjadinyahari Kiamat kepada mereka. Hal itu nampak

sekali ketika beliau menerangkan tentang sifat Dajjal kepada mereka;

sebagaimana dijelaskan di dalam hadits an-Nawwas bin Sam'an {ts ,

dia berkata:

cl9 r qe"

. i.-

^* ;h;fr Ctri i,\i i+'rt M, lt',s;:;i

-.>(-'

:ulw

q.il,t -,i ,*It;'r61 ,J; JJI y)L A:(i

,iti J\+fu\ ait rat J;;q 'rii r;#u u

"Pada suatu prgi Rasulullah M, *rn r^ngkan tentang Dajjal,

beliau merendahkan dan mengangkat (suara)nya sehingga kami

menyangka dia berada di kebun kurma, lalu ketika kami pergi

kepadanya, beliau mengetahui kedatangan kami, kemudian ber-

tanya,'Apa yang kalian perkarakan?' Kami menjawab, 'Wahai

Rasulullah! Engkau telah menceritakan tentang Dajjalpagi tadi,

lalu engkau merendahkan dan mengangkat suaramu sehingga

kami menyangka dia berada di kebun kurma.'Kemudian beliau

berkata, 'Ada sesuatu yang lebih aku takutkan menimpa kalian

daripada Daljal,jika ia keluar sementara aku ada di antara kalian,

'? Shahiih Muslim: Kitab al-Jumu'ah, bab Khuthbatuhu ffi fil Jumu'ah (YI/ 153,

Syarh an-Nazaaui), Sunan an"Nasa-i, dengan lafazh di dalam riwayat beliau kitab

Shalaatwl'Idain,bab Kaiful Khuthbab (III/188-189, Syarh as-suyuthi dan Hasyryah

as-Sindi), Tasb-hih Hasan al-Mas'udi, cet. Daar Ihya-ut Turats al-'Arabi, asy-Syir-

katul al-'Ammah, Beirut, dan Sunan lbni Majah, al-Mwqaddimah,bab ljtinaabwL

Bida'ual Jidal U/17), tahqiqMuhammad Fu-ad 'Abdul Baqi'.

Muqaddimah

maka akuiah yang akan menegakkan hujjah di depan kalian, dan

jika ia keluar sementara aku tidak bersama kalian, maka setiap

orang menegakkan hujjah atas dirinya sendiri, dan Al1ah adalah

penolong bagi setiap muslim."'3

Telah banyak tanda-tanda Kiamat yangteriadi, dan terbuktilah

ap^-apayang dikabarkan oleh Rasulullah ffi, sehingga keimanan dan

pembenaran orang-orang yang beriman terhadap hari Kiamat kian

hari terus bertambah karenanya, di mana muncuinya bukti-bukti ke-

nabian dan tanda-tanda keben arannyamewajibkan kaum muslimin

untuk berpegang teguh kepada agama yang lurus ini.

Bagaimana keimanan mereka tidak bertambah sementara mere-

ka menyaksikan terjadinya hal-hal yang dikabarkan oleh Rasulullah

ff, sesuai dengan apa yalg beiiau beritakan? Oleh karenanya setiaP

tanda dari tanda-tanda Kiamat ini merupakan mukjtzat yalg nyata

bagi Nabi Muhammad M, dankebinasaanlah bagi mereka yang mem-

bangkang risalahnya, menghalanginya dan meragukannya.

Maka, jelaslah pentingnya pembahasan sePerti ini di waktu se-

karang, di mana sebagian penulis kontemporer (dalam tulisan mereka)

meragukan munculnya perkara-perkara ghaib yang harus diimani

yang telah dikabarkan oleh Nabi Hi,, di arfiaratyaadalah tanda-tanda

Kiamat. Di antara mereka ada yang meragukan sebagiannya, dan

sebagian mereka ada yang menakwilnya dengan penakwilan yang

bathil.

Karena berbagai sebab inilah saya sangat menginginkan untuk

menFusun satu pembahasan yang mencakup tanda-tanda Kiamat kecil

dan besar, dengan dalil-dalil dari al-Qur-an al-Karim dan as-sunnah

yang suci. Pembahasan materi ini bukan hal yang mudah, karena me-

merlukan pembahasan keshahihan berbagai hadits dan menyatukan

berbagai rrw^yat yang beragam.

Sebagian ulama telah menyusun beberapa tulisan tentang tanda-

tanda hari Kiamat, akan tetapi mereka tidak mencukupkan diri de-

ngan hadits-hadits yang shahih, bahkan akan didapati mereka meng-

ungkapkan berbagai r:wayattanpa menyinggung deraiat hadits dari

segi shahih dan dha'ifnya kecuaii jarangsekali. Hal ini menjadikan

3 Shahiih Mustim,kitab al.Fitan taa Asyraathus Saa'ah bab Dzikrud Dajjal 6YIII/ 63-

65, Syarh an-Nawatoi).

Muqaddimah

orang yerng menelaahnya merasa rancu, dia tidak bisa membedakan

antara yang shahih dan tidak, demikian pula mereka tidak mengung-

kapkan penjelasan (syarh) hadits-hadits yang membutuhkan penjela-

san, akan tetapi mereka airl.-s.r., telah menghimpun banyak hadits,

dan telah melakukan berbagai pengorbanan untuk kita semua.

Di antara kitab-kitab yang dimaksud adalah:

1.. Al-Fitan, karya al-Hafizh Nu'aim bin Hammad al-Khuza't,yalg

wafat pada tahun (225 H) ,4\)5.

2. An-Nihaayab atau al-Fitan wal Malaabim,karya al-Hafizh Ibnu

Katsir, yang wafat pada tahun (774H) '4i,8.

3. Al-lsyaa'ab li Asyraatbis Saa'ah,karyaasy-Syarif Muhammad bin

Rasul al-Husaini al-Barzanjr, yang wafat pada tahun (1103 H)

,[ \]<-alEa,

4. Al-ldzaa'ab limaa Kaand udTnad Yakuunu baina Yadayis Saa'ah,

karya Syaikh Muhammad Shidiq Hasan al-Qanuji yangwafatpada

tahun (1307 H) ,4i')A.

5. Ithaaful Jamaa'ab bimaa Jaa-afil Frtan rual Malaahim wa Asyraathis

Saa'ah,karya Syaikh Hamud bin'Abdillah at-Tuwaijiri an-Najdi,

dan beliau masih hidup i\,Aj-.

Dan karya-karya lainnya yang berbicara tentang tanda-tanda

hari Kiamat.

Saya telah mendapatkan banyak manfaat dari orang sebelum saya,

dan saya berpendapat (berinisiatif) untuk menyajikan pembahasan ini

dengan carayangsaya tetapkan untuk diri saya sendiri, yakni bahwa

saya tidak menyebutkan satu tanda pun kecuali yang telah diungkap-

kan secara nash oleh Nabi ffi bahwa hal itu merupakan tanda-tanda

hari Kiamat -baik yang s barib (tersurat) maupun dilalah (tersirat)- dan

saya menetapkan untuk diri saya untuk tidak mengungkapkan di

dalamnya kecuali hadits-hadits shahih atau hasan; dengan mengambil

petun.iuk dari pendap 

^t 

para ulama hadits di dalam menshahihkan

hadits atau mendha'ifkannya.

Agar lebih ringkas, saya tidak menyebutkan seluruh hadits shahih

untuk setiap tanda Kiamat, akan tetapi hanya mencukupkan dengan

beberapa hadits yang benar-benar menetapkan bahwa hal tersebut

termasuk tanda-tanda hari Kiamat.

Muqaddimah

Demikian pula saya menyebutkan apa yang dibutuhkan oleh

setiap tanda Kiamat; berupa penjelasan makna la{azh yang asing,

atau penjelasan tempat-tempat yang diungkapkan di dalam hadits,

demikian pula saya memberikan penjelasan singkat tanda tersebut

yang diambil dari perkataan para ulama, atau dari apayang dijelas-

kan dalam beberapa hadits yang ada hubungannya dengan tanda

yang dijelaskan tersebut. Saya pun mengungkapkan bantahan bagi

sebagian orang yang mengingkari sebagian dari tanda-tanda tersebut,

atau orang yang menakwilnya dengan makna yang tidak ditunjuki

oleh hadits. Dan saya jelaskan bahwa tanda-tanda hari Kiamat meru-

pakan masalah ghaib yang wajib diimani sebagaimanaadanya, tidak

boieh mengingkarinya atau menjadikan tanda-tanda tersebut sebagai

simbol kebaikan atau kejahatan, juga tidak boleh menjadikannya

sebagai simbol munculnya hal-hal yang khurafat.

Ketika tanda-tanda Kiamat yang dijelaskan banyak ada  da-

lam hadits ahad, maka pada awal pembahasan saya rangkaikan satu

pasal yang menjelaskan bahwa hadits ahad cukup sebagai hujjah.

Hal ini sebagai bantahan bagi orang yang mengingkari hujlahnya

hadits ahad dan menyangka bahwa hadits ahad tidak bisa dijadikan

landasan 'aqidah.

Demikian pula pembahasan ini merupakan dakwah menuju kei-

manan kepada Allah dan hari Akhir, juga pembenaran segala berita

yang diungkapkan oleh Rasulullah #, yang beliau tidak berbicara

berdasarkan hawa nafsu, melainkan hanyalah dengan wahyu yang

diturunkan kepadanya. Semoga shalawat dari Aliah dilimpahkan

kepadanya, keluarga dan para Sahabatnya, dan semoga Allah melim-

pahkan salam yang banyak kepadanya.

Pembahasan ini pun merupakan dakwah (ajakan) untuk mem-

persiapkan diri setelah kematian; karena Kiamat telah dekat, dan

telah banyak tanda-tanda yang nampak dannya. Jika (salah satu)

tanda-tandanya yang besar muncul, maka tanda-tanda besar lain-

nya akan berturut-turut muncul bagaikan marjan (biji tasbih) pada

sebuah rangkaian yang ikatannya putus. Jika matahari telah terbit

dari barat, maka pintu taubat ditutup dan amal-amal ditutup (tidak

berlaku), maka saat itu tidak bermanfaat lagi keimanan dan taubat,

kecuali orang sebelumnya telah beriman atau bertaubat.

Muaaddimab

Y: {QU\d U.\ 'Lqi 2ui 6^, ;t"(; F

S ffi\ ...r:7 0(:r , i .% ",\ 'rs : u ,L:i\\)\-7' Jr t \-eY . J l). \)/

*... 

Pad.a bori dJrgnya tancla-iario lt ori Kiamat)dari Rabb'mu,

tidaklah bermanfaat lagi iman seseordng kepada dirinya sendiri

yangbelum beriman sebelwm itu, ataw dia pelum) mengusabakan

kebaikan dalam masa imannla,.," (QS. Al-An'aam: 158)

Dan saat itu:

/ /o

6i i.ftlt 

"r';.r@ 

,P 6 Srii t';kf! F

"Pada hari (ketika) manusia teringdt akan apayangtelah dikerja-

kannya, dan diperlibatkan Neraka dengan jelas kepada setiap orang

yangmelihat. Adapun ordngydng?rtelampaui batas dan lebib meng-

wtamakan kebidwpan dunia, maka sesunguhnya I'{erakalah te?rtpdt

t in ggal (ny a). D an adap un o r dn g- or dn I y ang takut kep ada k e b e s ar an

Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka

s e s un ggult ny a S wrgal ah t e rnp at t inggal (ny a). " (QS. An-Naazi' aat :

35-41)

Hanya kepada Allah Yang Mahaagung kita memohon, Rabb

'Arsy yangagrfig, semoga Dia menjadikan kita semua orang-orang

yang selamat dari guncangan yang besar, dan termasuk orang yang

diberikan naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali

naungan-Nya.

KERANGKA PEMBAHASAN MATERI:

Pembahasan dalam buku ini mencakup muqaddimah, pem-

bukaan, dua bab dan penutup.

Muqaddimah

Mencakup penjelasan pentingnya pembahasan ini dan langkah-

Muqaddimah

langkahnya.

Pembukaan

Mencakup beberapa pembahasan:

Pembahasan Pertama: Di dalamnya kami berbicara renrang

pentingnya beriman kepada hari Kiamat, dan pengaruhnya terhadap

prilaku pribadi dan masyarakat.

Pembahasan Kedua: Di dalamnya kami ungkapkan bahwa di

antara bukti pentingnya beriman kepada hari Akhir -selain menye-

butkan tanda-tanda ny a- adalah bany akny a ungkapan (hari Kiamat)

di dalam al-Qur-an dengan nama-nama yangberagam, dan saya meng-

ungkapkan sebagian dari nama-namarrya beserta pengungkapan dalil

dari al-Qur-an al-Karim yang menunjukkan hal itu.

Pembahasan Ketiga: Di dalamnya kami ungkapkan bahwa hadits

ahad merupakan hujjah dalam masalah-masalah 'aqidah. Kami juga

menjelaskan bahwa jika sebuah hadits terbukti shahih, maka wajib

hukumnya meyakini apa-apa yang terkandung di dalamnya.

Kajian ini penting sebagai bantahan terhadap orang-orangyang

tidak mengambil khabar ahad dalam masalah 'aqidah. Kami pun

menjelaskan perkataan mereka menjadikan tertolaknya ratusan

hadits shahih dan bahwa perkataan mereka itu adalah hal yang diada-

adakan di dalam agama (bid'ah) tidak berlandaskan kepada dalil.

Pembahasan Keempat: Di dalamnya kami jelaskan bahwa Nabi

ffi mengabarkan kepada umatnya tentang apayangtelah berlalu dan

yang akan terjadi sampai hari Kiamat. Di antaranyaadalahtanda-tanda

Kiamat yang mendapatkan bagian paling besar, karena itulah banyak

diriwayatkan hadits-hadits yang menjelaskan tanda-tanda Kiamat, dan

diriwayatkan dengan lafazh yan g berbeda-beda.

Pembahasan Kelima: Di dalamnya kami berbicara tentang ilmu

(pengetahuan) terjadinya hari Kiamat, dan kami tegaskan bahwa ilmu

tersebut adalah sesuatu yang hanya diketahui oleh Allah Ta'ala, diser-

tai dalil-dalilnya. Kemudian kami cantumkan pula bantahan terhadap

orang yang mengatakan bahwa Nabi ffi mengetahui waktunya, dan

terhadap orang yang mengatakan bahwa umur dunia akan kembali

baru. Kami menjelaskan bahwa pendapat ini bertabrakan (berten-

tangan) dengan al-Qur-an dan as-Sunnah, dan kami mengungkapkan

10 Muqaddimah

di dalamnya berbagai pendapat ulama yang membantah pendapat

seperti ini.

Pembahasan Keenam: Di dalamnya kami membicarakan dekat-

nya hari Kiamat. Umur dunia yang tersisa hanya sedikit saja jika

dibandingkan dengan umur yang telah berlalu.

Bab I:

Mencakup 3 pasal:

Pasal pertama: Di dalamnya kami berbicara tentang definisi

makna Syarthu (tanda) menurut bahasa dan istilah, demikian pula

makna Saa'ah (Kiamat) menurut bahasa dan istilah syar'i, dan di

dalamnya kami menjelas-kan bahwa makna Saa'ah (;;tli) diungkap-

kan dengan tiga makna:

1., Kiamat kecil.

2. Kiamat menengah (sedang).

3. Kiamat besar.

Pasal kedua: Di dalamnya kami berbicara tentang pembagian

tanda-tanda Kiamat, dan ia terbagi kepada dua bagian:

1. Tanda-tanda kecil Kiamat.

2. Tanda-tanda besar Kiamat.

Kami memberikan definisi untuk setiap bagian. Dan kami jelas-

kan bahwa sebagian ulama membaginya berdasarkan kemunculan-

nya menjadi tiga bagian:

1. Bagian yang telah nampak dan selesai.

2. Bagian yang sedang nampak, bertambah banyak dan datang silih

berganti.

3. Bagian yang belum nampak sampai sekarang.

Pasal ketiga: Di dalamnya kami membicarakan tanda-tanda kecil

Kiamat, yaitu:

t. Diutusnya Nabi Muhammad ffi.

2. 'Wafatnya Nabi Muhammad H,.

3. Penaklukan Baitul Maqdis.

4. \Wabah Tha'un di'Amwas.

5. Melimpahnyaharta dan tidak dibutuhkannya shadaqah.

1,1Muqaddimah

6. Munculnya berbagai macam fitnah.

7. Munculnya orang yang mengaku sebagai Nabi.

8. Meratanya rasa aman.

9. Munculnya api}{tlaz,

10. Memerangi bangsa Turk

11. Memerangi bangsa'Ajam.

1.2. Hilangnya amanah.

13. Hilangnya ilmu dan menyebarnya kebodohan.

14. Banyaknya oknum pembela penguasa yangzhalim.

15. Merebaknya perzinaan.

16. Riba merajalela.

!7. Merajalelanya al-ma'aazif (alat-alat musik) dan menganggapnya

halal.

18. Banyaknya peminum khamr (minuman keras) dan mengang-

gapnya ha1al.

19. Berlomba-lomba menghias masjid dan berbanga-bangga dengan-

nya.

20. Berlomba-lomba meninggikan bangunan.

21. Budak wanita melahirkan tuannya.

22. Banyaknya pembunuhan.

23. Berdekatannya zaman (singkatnya waktu).

24. Berdekatannya pasar.

25. Munculnya kemusyrikan pada umat ini.

26. Mera)alelanya perbuatan keji, pemutusan silaturahmi dan

jeleknya hu-bungan bertetangga.

27. Orangtua berlagak seperti anak muda.

28. Tersebarnya kebakhilan dan kekikiran.

29 . Bany akny a perdagangan.

30. Banyak terjadi gempa bumi.

31. Banyaknya orang-orangyangditenggelamkan ke dalam bumi,

dirubah raut wajahnya, dan dilempari batu.

32. Lenyapnya orang-orang shalih.

33. Orang-orang hina diangkat menjadi pemimpin.

t2 Muqaddimah

34. Pengucapan salam hanya ditujukan kepada oranB yang diknal.

35. Mengambil ilmu dari orang bodoh (bukan ahlinya).

36. Banyaknya para wanita yang berpakaian tetapi telanjang.

37. Benarnya mimpi seorang mukmin.

38. Banyaknyakarya tulis dan penyebarannya.

39. Lalat dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang sangat

dianjurkan oleh Islam.

40. Membesarnya bulan sabit.

41. Banyaknya kedustaan dan tidak adanya tdtsabbut (mencari ke-

pastian) di dalam menukil sebuah berita.

42. Banyaknya persaksian palsu dan menyembunyikan persaksian

yang benar.

43. Banyaknya kaum wanita dan sedikitnya kaum pria.

44. Banyaknya kematian mendadak.

45. Manusia tidak saling mengenal.

46. Tanah Arab kembali hijau dipenuhi tumbuhan dan sungai-su-

ngai.

47. Banyak hujan dan sedikit tumbuh-tumbuhan.

48. Sungai Furat menampakkan timbunan emas.

49. Binatang buas dan benda mati berbicara dengan manusia.

50. Mengharap kematian karena beratnya cobaan.

51. Banyaknya jumlah bangsa Romawi dan peperangan mereka de-

ngan kaum muslimin.

52. Penaklukan Konstantinopel.

53. Keluarnya al-Qahthani.

54. Peperangan melawan orang Yahudi.

55. Madinah mengusir orang-orang jelek yang ada di dalamnya ke-

mudian hancur di akhir zamarL.

56. Diutusnya angin yang lembut untuk mencabut ruh orang-orang

yang beriman.

57. Penghalalan Baitul Haram dan penghancuran Ka'bah.

Bab II:

Adapun pada bab kedua, pembicaraan di dalamnya adalah ten-

Muqaddimah t3

tang tanda-tanda besar Kiamat. Bab ini mencakup pembukaan dan

sembilan pasal.

Pembukaan:

Mencakup dua pembahasan:

Pembahasan Pertama: Susunan (urutan) tanda-tanda besar

Kiamat.

Pembahasan Kedua: Tanda-tanda besar Kiamat yang datang se-

cara berurutan.

Adapun pasal-pasal di dalamnya adalah:

Pasal pertama: Di dalamnya membicarakan tentang al-Mahdi'

Mencakup pembicaraan tentang namany\ sifatnya, dan tem-

pat keluarnya. Kemudian kami sebutkan dalil-dalil dari as-Sunnah

atas kemunculannya, baik berupa nash yang menjelaskannya atau

hanya sebatas penuturan sifatnya. Demikian pula kami sebutkan

sifat al-Mahdi yang ada  dalam hadits-hadits yang diriwayatkan

oleh al-Bukhari dan Muslim, walaupun tidak ada  penyebutan

namanya.

Kemudian kami cantumkan perkataan para ulama atas mutawa-

tirnya hadits-hadits yang berbicara tentang al-Mahdi, dan dilanjut-

kan dengan penyebutan beberapa kitab yang ditulis oleh para ulama

tentangnya disertai penyebutan nama-nama pengarangnya.

Selanjutnya kami menyebutkan orang-orang yang mengingkari

munculnya al-Mahdi, juga bantahan atas pendapat tersebut.

Kemudian kami berbicara tentang hadits:

-7t/'iYiel|,5*fY

"Tidak ada al-Mahdi kecuali 'Isa bin Maryam." 

/

Di dalamnya kami menjelaskan bahwa hadits tersebut tidak

bisa dijadikan hujjah bagi orang yang mengingkari keberadaan al-

Mahdi.

Pasal kedua: Di dalamnya kami berbicara tentang al-Masih ad-

Dajjal.

t4 Muqaddimab

Pembahasannya berkisar tentang makna kedua lafazhdari kata

al-Masih dan ad-Dajjal.

Kemudian kami menuturkan sifat Dajjal dan hadits-hadits yang

menj elaskar,nya.

Lalu pembahasan berlanjut pada kehidupan Dajjal, apakah dia

masih hidup atau tidak?

Pembahasan ini berkaitan dengan kisah Ibnu Shayyad (yang

hidup dizamarNabi). Kemudian kami sebutkan sekelumit tentang

kehidupannya, flama, keadaan, ujian Nabi ff" terhadapnya, keran-

cuan tentang kisahnya, dan wafatnya. Selanjutnya kami membahas

tentang perbedaan pendapat para ulama tentangnya, apakah dia

itu Dajjal yang besar (sesungguhnya) atau bukan? Pertama, kami

sebutkan pendapat para Sahabat dan hadits-hadits yang menyebut-

kan tentangnya. Selanjutnya kami sebutkan pendapat para uiama

tentang Ibnu Shayyad.

Kami membantah orangyang mengatakan, "Sesungguhnya Ibnu

Shayyad adalah cerita bohong yang tidak masuk akal!" Dan kami men-

jelaskan bahwa kisah itu adalah benar adanyaberdasarkan dalil-dalil

yang shahih dari Sunnah.

Selanjutnya kami berbicara tentang tempat keluarnya Dajjal.

SesungguhnyaDqjal akan memasuki seluruh negeri kecuali Makkah

dan Madinah.

Lalu kami menyebutka{L para pengikut Daj)al dan fitnahnya.

Kemudian kami membantah orang yang mengingkari munculnya

Da)jal, dan kami menjelaskan bahwa apayangdiberikan kepadanya

dari hai-hal yang luar biasa merupakan sebuah kenyataan.

Demikian pula kami berbicara tentang bagaimana caramenjaga

diri dari fitnah Dajlal, dan persenjataan yang wajib dimiliki oleh

seorang muslim sehingga ia selamat dari fitnah yang besar ini.

Kemudian pembahasan dilanjutkan dengan hikmah tidak ada-

nya pembahasan Dajlal di dalam al-Qur-an secara jelas.

Kemudian kami akhiri pembicaraan tentang Dajlal dengan me-

nyebutkan bagaimana cara membinasakan Dajlal dan mengakhiri

fitnahnya.

15Muqaddimab

Pasal ketiga: Pembahasan di dalamnya berbicara tentang turunnya

Nabi'Isa il$; ai akht zaman, sebagai imam dan hakim yangadrl.

Sebelum pembahasan tentang turunnya Nabi'Isa -|Si, kami

berbicara tentang sifatnya yang dijelaskan dalam berbagai riwayat

yang shahih, disertai penyebutan riwayat tersebut.

Selanjutnya kami berbicara tentang sifat turunnya Nabi 'Isa

-|,Hi dan tempat turunnya.

Kemudian kami menyebutkan beberapa pendapat para ulama

yang menetapkan mutawatirnya hadits-hadits yang menjelaskan

turunnya Nabi 'Isa ;$Q;. Dan turunnya Nabi 'Isa ip; di akhir za-

man disebutkan oleh sekelompok ulama di dalam penjelasan 'aqidah

Ahlus Sunnab wal Jama'ah.

Lalu kami menuturkan dalil-dalil dari al-Qur-an dan as-sunnah

tentang turunnya Nabi 'Isa -dQi sebagai tanda dekatnya hari Ki-

amat. Kemudian kami memulai dengan dalil-dalil tunrnnya Nabi 'Isa

dari a1-Qur-an al-Karim disertai penyebutan pendapat para ulama

ahli tafsir tentangnya. Selanjutnya kami ungkapkan hadits-hadits

yang menunjukkan turunnya Nabi 'Isa -r,U5D;. Hadits-hadits tersebut

mutawatir, tidak boleh ditolak, bahkan wajib diimani.

Selanjutnya kami menuturkan hikmah runtnnya Nabi 'Isa r,pi

bukan Nabi lainnya dari kalangatrparaNabi lffii. Dan kami jelas-

kan bahwa beliau turun dengan menjadikan syarr'at Islam sebagai

landasan hukum, tidak dengan menghapusnya, disenai penyebutan

dalil-dalil akan hal itu.

Demikian pula kami menjelaskan tentang zamalNabi'Isa ;}4;.

Sungguh zamannyaadalah zamanyang penuh dengan keamanan dan

kesejahteraan, langit menurunkan berkahnya dan bumi mengeluarkan

segala kekayaannya.

Selanjutnya kami menutup pembahasan ini dengan menjelas-

kan lamanya beliau tinggal di dunia setelah beliau turun, kemudian

menjelaskan wafat beliau ,,Ury.

Pasal keempat: Yaitu tentang keluarnya Ya'-juj dan Ma'-juj.

Kami awali pembahasan tentang pengambilan kata Ya'-juj dan Ma'-

juj, kemudian kami berbicara tentang asal-usul mereka. Kami jelaskan

bahwa ia adalah anak cucu Adam -US;, selanjutnya penjelasan ten-

t6 Muqaddimah

tang sifat mereka dan bagaimana mereka keluar disertai dalil-dalil dari

al-Qur-an dan as-Sunn ah yangmenjelaskan kebenaran bahwa mereka

akan keluar di akhir zaman. Lalu kami berbicara tentang bendungan

Ya'-juj dan Ma'-juj. Sesungguhnya tempat bendungan tersebut tidak

diketahui dan kami jelaskan bahwa bukti-bukti menunjukkan sampai

saat ini bendungan tersebut belum terbuka. Kami membantah orang

yang mengatakan bahwa bendungan tersebut telah terbuka, dan Ya'-

juj dan Ma'-juj telah keluar. Mereka adalah bangsa Tatar yang telah

muncul pada abad ke-7 Hrjriy,yah.

Pasal kelima: Pembahasan berkisar tentang tiga al-khasf, $te-

nenggelaman ke dalam bumi) yaitu penenggelaman ke dalam bumi

di timur, barat dan diJazirah Arab.

Pertama-tama kami berbicara tentang makna al-khad ftteneng-

gelaman ke dalam bumi), kemudian menjelaskan bahwasanyauga

penenggelaman ini merupakan tanda-tanda Kiamat yang besar dan

hal itu belum terjadi sampai sekarang. Adapun sebagian penenggela-

man yang telah terjadi, hal itu merupakan peristiwa penenggelaman

kecil. kami sebutkan hal ini di dalam pembahasan tanda-tanda kecil

Kiamat.

Pasal keenam: Pembahasan tentang asap.

Pertama-tama kami menuturkan beberapa dalil dari al-Qur-an

yang menetapkan akan munculnya asap, demikian pula kami meng-

ungkapkan pendapat para ulama tentang asap ini, apakah ia telah ter-

jadi atau belum? Disertai penjelasan pendapat yang kuat. Kemudian

kami menyebutkan dalil-dalil dari Sunnah yang shahih.

Pasal ketujuh: Di dalamnya kami berbicara tentangterbitnya

matahari dari barat.

Pertama-tama kami sebutkan dalil-dalil dari al-Qur-an al-Karim

dengan menyebutkan sebagian pendapat para ulama tafsir. Kemu-

dian dalil-dalil dari Sunnah. Lalu disebutkan pula perdebatan dengan

Syaikh Muhammad Rasyid Ridha ketika beliau menolak hadits Abu

Dzarr SF-, tentang sujudnya matahari.

Lalu kami jelaskan bahwa setelah matahari terbit dari barat, maka

keimanan tidak lagi diterima, begitu pula taubat, bahkan seluruh

amalan ditutup, dan kami membantah orang yang menyalahi hal itu

dengan dalil-dalil yang shahih.

Mwqaddimah L7

Pasal kedelapan: Di dalamnya kami berbicara tentang keluar-

nya binatang bumi.

Pertama-tama kami sebutkan dalil dari al-Qur-an al-Karim, ke-

mudian dalil dari Sunnah yang shahih. Kemudian kami berbicara

tentang tempat keluarnya binatang tersebut.

Selanjutnya kami sebutkan beberapa pendapat para ulama ten-

tang macam-macam binatang ini dengan mengungkapkan pendapat

yang paling kuat.

Kemudian kami ungkapan perbuatan binatang tersebut ketika

muncul.

Pasal kesembilan: Tentang keluarnya api yangmengumpulkan

manusia.

Di dalamnya kami berbicara tentang tempat keluarnya api terse-

but, dalil-dalil tentang ha1 itu, kemudian cara apritu mengumpulkan

manusia, disertai penyebutan dalil-dalil tentang hal tersebut.

Kemudian kami berbicara tentang bumi di mana manusia dikum-

pulkan di atasnya. Selanjutnya kami ungkapkan keutamaan negeri

Syam, hadits-hadits yang memberikan dorongan untuk tinggal di

sana, dan bantahan bagi orang yang mengingkari daerah Syam seba-

gai tempat dikumpulk anny a manusia.

Selanjutnya kami jelaskan bahwa berkumpulnya manusia yang

diungkapkan di dalam hadits adalah peristiwa yangterjadi di dunia

sebelum hari Kiamat. Dan kami sebutkan perbedaan pendapat para

ulama tentangnya, juga kami jelaskan pendapat yang paling kuat.

Penutup:

Di dalamnya kami ungkapkan berbagai kesimpulan terpenting

yang telah kami ambil.

Wa ba'du:

Sesungguhnya kami memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya

di awal dan di akhir, secara zhahir maupun bathin atas segala kemu-

dahan yang diberikan-Nya. Dan hanya kepada-Nya kami memohon

tambahan pertolongan dan taufiq-Nya.

Kami tidak mengaku bahwa kami telah menyempurnakan

semua sisi pembahasan, karena sesungguhnya kesempurnaan hanya

18 Muqaddimah

milik Allah, dan kekurangan adalah sebagian tabi'at manusia. Akan

tetapi kami telah berusaha keras, kebenaran apa saja yang ada dr

dalamnya, maka hal itu merupakan taufiq dari Allah k, adapun selain

itu maka kami memohon ampun kepada Allah darinya, cukuplah

Allah sebagai penolong bagi kami.

Mahasuci dan Mahaagung Engkau wahai Rabb atas segala sifat

(elek) yang mereka sifatkan. Kesejahteraan semoga tetap terlimpah

kepada para Rasul, dan segala puji hanya milik Allah Rabb seluruh

alam.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada hamba-Nya,

Rasul-Nya, Muhammad ,M., dtalahimam orang-orang yang bertakwa,

juga kepada keluarga dan para Sahabatnya, dan setiap orang yang

mengikuti jalannya sampai hari Kiamat.

Muqaddimah 19

PEMBUKAAN

Pembabasan Pertama

PENTINGNYA IMAN KEPADA HARI AKHIR

DAN PENGARUHNYA TERHADAP

PRILAKU MANUSIA

Iman kepada hari Akhir merupakan salah satu rukun dari rukun

iman, dan salah satu 'aqidah dari 'aqidah Islam yang pokok, karena

masalah kebangkitan di negeri akhirat merupakan landasan berdirinya

'aqidah setelah masalah keesaan Allah Ta'ala.

Iman kepada segala hal yang terjadi pada hari Akhir dan tanda-

tandanya merupakan keimanan terhadap hal ghaib yang tidak bisa

dijangkau oleh akal, dan tidak adajalanuntuk mengetahuinya kecuali

dengan nash melalui wahyu.

Karena pentingnya hart yang agung ini, kita dapati (di dalam

al-Qur-an) bahwa Allah Ta'ala seringkali menghubungkan iman

kepada-Nya dengan iman kepada hari Akhir, sebagaimana Allah

berfirman:

,CSi/t'9 t&. fi6ii'i7t.AN

( @ ...iyi ? Ab yL.'Gi a',tt. \: J.. \.'

"Bukanlab menghadapkan uajahmu ke arab timur dan barat itu

swatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beri-

man kepada Allah, hari Kemudian..." (QS. Al-Baqarah: 177)

Juga seperti firman-Nya:

Dan masih banyak ayat yang lainnya.

Pembukaan 23

Jarang sekali Anda membuka lembaran-lembaran al-Qur-an

kecuali Anda akan dapati padatyapembicaraan tentang hari Akhir

dan apa yangada di dalamnya berupa pahala dan siksa.

Kehidupan menurut pandangan Islam bukanlah sekedar kehidup-

an di dunia yang sangat pendek dan terbatas, bukan pula sebatas umur

manusia yang sangat pendek.

Sesungguhnya kehidupan menurut pandangan Islam sangatlah

panjang, berlanjut sampai tidak ada batasnya. Tempatnya pun ber-

lanjut menuju tempat yang lain di dalam Surga yang luasnya seluas

langit dan bumi atau di daiam Neraka yang semakin meluas karena

banyaknya generasi yang menghuni bumi selama berabad-abad.'

Ailah T a' ala berfirman:

,@t f Fw"y3 6i byr,ly*7b

4 fft ...^fi3'r,.i,! I #l dy.3.1 ,r,:l'l\S'V JJ. 

)J

" Ber lo mbalo mbalah kamu kep ada (mendap atkan) amp unan dari

Rabb-mu dan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang di-

sediakan bagi orang-ordngyd.ng beriman kepada Allah dan Rasul'

Rasul-Nya.... " (QS. Al-Hadiid: 21)

Dan Allah berfirman:

( @ *,y c,Y'l t, t : :lu.,t,y'er3 * e ;Y

"(Dan ingatlab akan) hari (yangpada hari itu) Kami bertanya kepada

J ab annam,' Ap akah k amw s wdah p enwb ?' D ia m enj au ab,' M a s ih ada

tambahan?'" (QS. Qaaf: 30)

Sesungguhnya beriman kepada Allah dan hari Akhir, dan ber-

iman kepada apayang ada di dalamnya berupa pahala dan siksaan

adalah sesuatu yang benar-benar mengarahkan prilaku manusia ke-

pada jalan yang benar. Tidak ada satu undang-undang Pun yang dibuat

manusia, mampu menjadikan prilaku manusia lurus dan istiqamah

sebagaimanayangdihasilkan oleh iman kepada hari Akhir.

I Liharkitabal-YaumulAakhirfi Zbilaalil Qwr'aan $tal.3-4) yang disusun oleh Ahmad

Fa-iz, Mathba'ah Khalid Hasan ath-Tharabisyi, cet. I th. 1395 H.

24 Pembukaan

Oleh karenanya, ada perbedaan yang sangat nampak antara

prilaku orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, dia menge-

tahui bahwasanya dunia adalah ladang bagi kehidupan akhirat, juga

mengetahui bahwasanya amal shalih adalah bekal hari Akhir, sebagai-

mana difirmankan oleh Allah 1I\5:

,/(ffi ...G'ii)t 'ti)t'b igtr3'"ri, Fl=" vJ 

-J

".,. Berbehallah, dan sesunggubnya sebaik-baik bekal adalah takraa

...." (QS. Al-Baqarah: 197)

Juga sebagaimana dikatakan oleh seorang Sahabat yang mulia

'Umair bin Humam 4b',

? ;; 'AtYl ,,, ,l-r ;; at -ltt23',)61 ;;i-- ,. o- j* )z t> e J

)Jfjll=*i )|'Jt; *, .,talt Ji !,t e #4

)u9t'r"AS&r*

2'Umair bin Humam bin ai-Jamuh binZaid al-Anshari €5 . Beliau gugur pada

perang Badar, dan dialah yang melemparkan beberapa biji kurma ketika Nabi E

bersabda:

& &u :H ir 't;:irt .g g,J\"r.i'r't\', it'prri-" * j;,;i

,iu| .qi,i u cxti :iG Wi U3 rit ti r;r+:'tl i't i ;tq jirrj y :,sv r 4 . e::j

/, t$- /..t-. i' .a

E J;.},u., t'" i', # .oL rLiuLSl:$ Ot'f Jsl ;= iLtul j!

"Bersegeralah-li^il" il.rir;;3".j, y"rii lr.r.,y/r.irrJh.,iit dI., b,rri,i." Di.

pmair) berkata, "Bakhin, bakhin (ungkapan yang digunakan untuk mengagung-

kan sesuatu,-Pt"J')." Lalu Rasulullah ff,benanya, "Apa yang mendorongmu untuk

mengatakan bakhin, bakhin?" Dia menjawab, "Demi Ailah wahai Rasulullah, tidak

(ada yang mendorongku) kecuali harapan (semoga) aku menjadi penghuninya."

Rasul berkata, "Sesungguhnya engkau termasuk penghuninya." Dia berkata, "Jika

aku masih hidup sampai aku memakan kurma-kurma ini, maka sungguh ia adalah

kehidupan yang panjang." Kemudian dia melemparkan kurma-kurmanya dan ber-

perang hingga akhirnya dia gugur."

Lihat Shabiih Muslimkitab al-Amaaraatbab Tsubuutul Jannah lisy Syahiid (XII[/

45-46, Syarab an-Nauaui) dan Tajriidu Asmaa-isb Shahaabab (I/ 422), karya Imam

adz-Dzahabi, cet. Darul Ma'rifah, Beirut. Dan Fiq-bus Siirab (hal.243-244),karya

Syaikh Muhammad al-Ghazali, tahqiq Syaikh Muham-mad Nashiruddin al-Albani,

cet. Hassan, disebariuaskan oleh Darul Kutub al-Hadirsah, cet. VII th. 1976M.

Pembuhaan

Berlari (menghadap) Allah tanpa bekal

kecuali ketakwaan dan amaluntuk hari Akhir.

Juga kesabaran dalam berjuang di jalan Allah,

Dan setiap bekal pasti akan hancur.

Kecuali ketakwaan, kebaikan dan petunjuk.l

ada  perbedaan arfiara prilaku orang yang keadaannya se-

perti itu dengan prilaku orang yang tidak beriman kepada Allah,

hari Akhir dan apa yangadadi dalamnya berupa pahaladan siksaan.

"Maka orang yang membenarkan adanya hari Akhir akan beramal

dengan melihat timbangan langit bukan dengan timbangan bumi, dan

dengan perhitungan akhirat bukan dengan perhitungan dunia."a Dia

memiiiki prilaku yang istimewa di dalam kehidupannya, kita bisa

menyaksikan keistiqamahan di dalam dirinya, luasnya pandangan,

kuatnya keimanan, keteguhan di dalam segala cobaan, kesabaran di

dalam setiap musibah, dengan mengharap pahala dan gan)aran, serta

yakin bahwa apa\iangada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal.

Al-Imam Muslim dlr+; meriwayatkan dari Shuhaib $' , dra

berkata, "Rasulullah H, bersabda:

k!

'-" "'Jl -;\ lA;

v.J J

kvi oL:r ,{ r'b J\s" *;t'f kvi i!,6$4

'sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, semua

urusannya adalah baik (baginya), hal itu tidak akan didapatkan

kecuali oleh orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kenikmat-

an, dia bersyukur maka hal itu adalah kebaikan baginya, dan jika

dia tertimpa musibah, dia bersabar maka hal itu adalah kebaikan

baginya."'5

Manfaat seorang muslim tidak terbatas hanya untuk manusia

1 Fiq-hus Siirah (hal.244),karya al-Ghazali.

a Al-Yaumul Aakhirfi.i Zhilaalil Qur-aan (hal. 20).

5 HR. Muslim ,kiab az-Zuhd, bab fii Ahaadiits Mutafaniqah (I'YIJrI/ 125, Syarb an-

Nautaui).

It ,-'V 'lt; ;4', "E k t;i ity

'-zui'

.{tbSw'+;r;

26 Pembuhaan

saja, akan tetapi dirasakan pula oleh hewan, sebagaimana ungkapan

yang sangat terkenal dari 'Umar bin al-Khaththab €iI :

"Seandainya ada seekor keledai terjatuh di Irak, sungguh aku

yakin bahwa Allah akan bertanya kepadaku (di hari Kiamat)

tentangnya, 'Kenapa engkau tidak membuatkan jalan untuknya

wahai 'Umar?"'o

Perasaan seperti ini adalah buah dari keimanan kepada Allah

dan hari Akhir, perasaan beratnya beban dan besarnyaamanahyang

dipikul manusia. Di mana langit, bumi, dan gunung merasa iba untuk

menerimanya, karena dia tahu bahwa segala hal; baik yang kecil atau

yang besar akan dimintai pertanggungjawaban, akan diperhitungkan

dan akan dibalas. Jika baik maka baik pula balasannya, jika jelek maka

jelek pula balasannya:

,qr cl%'^i)t'ii i-::!;, gt-il

b-ry63t-';;;- b,t ;Y

4(..o?).'..\$lkik','\er,

))1l

.t1 "- o ., -i

, 1 dl; .>',k ')

Y,JJ

-ao

uapt$'fil'#

". 2 t e 7

, "i ,ls r+;

uov.\

W:ti"t:!;

*Pada bari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan diba-

dap kan (di m w k any a), b e git u ( u ga) kej ah a t an y an g t e I ab dik er1 a kan -

nya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada mdsdyang

jaub..." (QS. Ali 'Imran: 30)

"-\,y-y

t

I e4)

;i 3uot'n';3'rE.J e.t-

.,tKjt r-ru;g A:":r

5 HR. Abu Nu'aim dengan lafazh:

y.t ( tV;'J.'ar ii.j:;d .<,;|) .>t',t)t u: *aiu: Ju !

"seandirinya seekor kambirrg mati di tepi sungai Furat karena tersesat, aku yakin

bahwa Allah akan benanya kepadaku tentangnya pada hari Kiamat." Hi$tatul AuLiaa'

wa Thabaqaatul Ashfiyaa' (I/53), cer. Darul Kutub a1-'Arabi.

Pembukaan 27

( 6$ tki .!:i &o s t 4v U:; Y 4+ : :

"Dan diletakkanlab Kitab,lalu hamu akan melihat orang-orang

bersalah ketakutan terhadap dpd ydng ftertulis) di dalamnya, dan

mereka berkata, 'Aduhai celaka kami, Kitab apakah ini yang tidak

meninggalkdn yang kecil dan tidak (pula)yang besar, melainkan

ia mencatat se?nudnyd; dan mereka dapati d.pd. yd.ng telah mereka

kerjahan ada (tertulis). Dan Rabb-mu tidak menganiaya seordng

pun juga." (QS. Al-Kahfi: 49)

Adapun orangyangtidak beriman kepada Allah dan hari Akhir

serta apa yangadadi dalamnya, baik perhitungan maupun pembalasan,

maka dia akan selalu berusaha dengan keras untuk mewujudkan segala

keinginannya dalam kehidupan dunia, terengah-engah di belakang per-

hiasannya, rakus dalam mengumpulkannya, dan sangat pelit jika orang

lain ingin mendapatkan kebaikan melaluinya. Dia teiah menjadikan

dunia sebagai tujuannyayatgpaling besar, dan puncak dari ilmunya

(pengetahuannya). Dia mengukur setiap perkara dengan kemaslahatan-

nya semata, tidak mempedulikan orang lain dan tidak pernah melirik

sesamanya kecuali dalam batasan-batasan yang dapat mewujudkan

manfaat bagi dirinya pada kehidupan yang pendek dan terbatas ini.

Dia bergerak dengan menjadikan bumi dan umur sebagai batasannya

saja. Oleh karena itu, sistem perhitungan dan pertimbangannya pun

berubah-ubah dan akan berakhir dengan hasil yang salah;i karena dia

menganggap bahwa hari Kebangkitan itu tidak mungkin terjadi:

"Bahkan manusia itw hendak membuat maksiat terus-menerus. Ia

berkata,'Bilabah hari Kiamat itul"' (QS. Al-Qiyaamah: 5-6)

Inilah cara pandangJahiliryah, terbatas dan sangat sempit. Cara

pandang ini telah menjadikan mereka berani melakukan pembunuhan,

merampas harta, dan merampok. Hal ini disebabkan karena mereka

tidak beriman kepada hari Kebangkitan dan hari Pembalasan, sebagai-

mana yang digambarkan Allah Ta'ala tentang keadaan mereka dalam

7 Lihat kitab al-Yaumul Aakbir /i Zhilaalil Qur-aan (hal. 20).

28 Pembukaan

uq,alr i;;,Ui itU O *Yi ';;t,iti)l i"; J F\J- -\grl J. t -r-;;

\(},

firman-Nya:

(@ U#,'FYriir ujr= 1*t1r;ssY

"Dan tentu mereka akan mengatakan (pula), 'Hidup banyalah ke'

hidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekalt-sekali tidak akan di'

bangkitkan'" (QS. Al-An'aam: 29)

Persis seperti ungkapan mereka, "Ia (kehidupan) hanyalah rahim-

rahim yang melahirkan dan bumi yang meneian."

Masa terus berlalu, dan datanglah suatu keanehan, maka peng-

ingkaran terjadi semakin besar. Kita dapat menyaksikan pengingkaran

yang menyeluruh terhadap sesuatu yangadadi belakang materi yang

dirasakan panca indera, sebagaiman a dinyatakan oleh kaum komunis

marxis (athei$ yang mengingkari adanya pencipta, tidak beriman

kepada Allah dan tidak mengimani adanya hari Akhir. Faham ini

mengatakan bahwa kehidupan hanyalah materi belaka! Tidak ada

hal lain di belakang materi yang bisa dirasakan ini; karena pemimpin

mereka (Marxi$ berpendapat tidak adanya tuhan! Dan kehidupan

hanya sebatas materi! Oleh karena itu, keberadaan mereka bagaikan

hewan; tidak bisa memahami makna kehidupan dan tujuan mereka

diciptakan, bahkan mereka tersesat lagi binasa. Jika mereka bersatu

pun, maka sebenarnya mereka berada di bawah bayangan rasa takut

dari kekuasaan hukum.

Anda dapati golongan manusia seperti ini masuk ke dalam go-

longan manusia yang sangat rakus terhadap kehidupan dunia, karena

mereka tidak mengimani adanya kebangkitan setelah kematian.

Sebagaimana difirmankan oleh A11ah Ta'a1a ketika mensifati orang-

orang musyrik dari kalangan Yahudi dan yang lainnya:

r rl'li ,r*ir ,:* t;lG , & , *''" - "i 'd' 'ls\'r  J-:'t).- o- (r y U' e-flny

( 6_) i )-Gr" U 4'il t';;J" i\

"Dan sunggub kamu akan mendapati mereka, manusiayangpaling

tamak (rakus) terhadap kehidupan (di dunia), bahkan (lebih rakus

lagi) dari ordng-ordng musyrik. Masing-masing mereka ingin agar

Pembukaan 29

diberi umur seribu tabun, padahal umur panjang itu sekali.kali tidak

akan menjauhkannya dari siksa. Atlab MaLa ilengetabui apa ydng

mereka kerjakan." (QS. AI-Baqarah: 96)

. olang musyrik tidak mengharapkan adanyakebangkitan setelah

kematian. Dia menginginkan kehidupan drri, yrn g, Jrrrr_-enerus,

sementara orang Yah.udl mengetahui segala kehinaan yang akan

me.reka dapatkan di akhirat, disebabkan ip^ y^rg *.r.k, p".rbrrt

terhadap ilmu yang mereka ketahui.s Manlsia seierti ini dan yarrg

serupa. dengannya adalah manusia yang paling brrrk. Sehingga Andi

akan dapati sesuaru yang menyebar dl krlrrrgr. mereka bJi-,p, k.-

serakahan, ketamakan, memaksa rakyat dan menjadikannya brrdrk,

dan mengambil kekayaan mereka karena kerakusan ,rrrrk menik-

mati kehidupan dunia. Karena itulah nampak dari mereka hilangnya

akhlak, dan prilaku yang seperri hewan.

Jika mereka memandang kehidupan dunia, bertambahrah rasa

lelah dan rasa sakit atas apa yrrrg -...-ka harapkan dari kenikmatan-

nyayangsegera. Sementara tidak ada satu pun penghalang yang bisa

menahan mereka dari kematian, karena mereka ,-idrk y"utir, ,n-,

sekali akan adanyaperranggungjawaban di akhirat dan mereka tidak

memiliki beban apa pun untuk mengakhiri kehidupannya.

Karena itulah Islam sangat memperhatikannya. ada  pe_

nekanan dalam al-Qur-an tentang keimanan terhadap hari Akhir, ian

penetapan adanya kebangkitan, hisab serta balasa". Rll.h menging-

kari sikap mereka yang menganggap bahwa hari Akhir it., -.,rt]rhi],dan Dia memerintahkan Nabi-Nya agar bersumpah bahwa hal ini

adalah haq (benar):

!,1 & -l;, i;*; i'3A e 

'llrg ir, ,!.-p F

{,:?-),o,^**;

.'... 

Kat a k an I ah (Muh amm ad),' M e m an g dem i R a b b - ku, benar_ b enar

karnu akan 

.dibangkitk an, kernwdian)kan cliberitakan kepadamu

1pd ydng telah kam, keriakan.' Yang demikian itu adalai mwcrah

bagi Allab. " (QS. At-Taghaab un, 7j

8 LihatTafsiir lbni Katsir (r/ 194), tahqiq 'Abdur 'Aziz Ghanim dan dr-ra temannya,

cet. asy-Sya'bi - Kairo.

Pembukaan

Dan Allah menyebutkan keadaan hari Kiamat, pahala yang

dijanjikan bagi para hamba-Nya yang bertakwa, juga siksa yang di-

ancamkan kepada orang-orang yang melakukan kemaksiatan. Dia

mengarahkan pandangan orang-orang yang mengingkarinya kepada

bukti-bukti kebenarannya agar keraguan hati terhadapnya benar-

benar hilang dan menjadikan hati mereka yakin tentang hari Kiamat

dan kengeriannya yang menggetarkan badan. Hal itu agar prilaku

mereka dalam kehidupan ini menjadi lurus dengan mengikuti agama

yang haq yang dibawa oleh Rasul mereka M,. Berikut ini beberapa

bukti kebenaran tersebut.

1. Penciptaan yang Pertama

Allah Ta'ala berfirman:

2 ,o' - i / o

iS[jj, UG jijl 1u .-J',

\' : t), )'-

"1 . -71r'.! -7 o, , " "! -:i.*ryy,rf y ,oo 7i t-'- o

Cf?IJU

l/^

/ ^ zdz)

8f::1 ...4i1;'\az t

J$t qli q F

q^J oi " 

--I( ',1

UEAL.-\

9 -o co 71-.1 i

,'# d 4A.D)

\/ ./ ,*"

?-PJ YriJ

o)

,1,

(

er

-i:rf

"Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan

(dari kubur), maka (ketabuilah) sesunguhnya Kami telab menjadi-

kan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari

segumpal darah, kemudian dari segumpal dagingyd.ng sempurnd

hejadiannya dan yang tidak sempurnd...." (QS. Al-Hajj: 5)

Barangsiapa sanggup menciptakan manusia dalam beberapa

tahapan, niscaya tidak akan menyulitkan dia untuk menghidupkan-

nya kembali (setelah mati), bahkan menghidupkan kembali lebih

mudah daripada memulainya menurut hukum akal, sebagaimana

difirmankan oleh Allah $6:

(wt #,ri\5;# asJe

,P|fi :'Y iSi t;:6i ql\ V"

.z€s, y

([ v,^, ]) +^.o r\'--l \ -/"

lG, rr r-(t vt l) 6*t-9872 \ -/

"Dan ia membwat peruntpantd.d,n bagi Kami; dan dia lwpa pada ke-

3lPembukaan

jadiannya; ia berkata, 'Siapakah yang dapat menghidupkan twlang-

be I u I ang y ang te lah h anc wr I uluh ?' Kat aka n lah,' I a a kan dih idup k an

oleh Rabbyang menciptakannya kaliyangpertdmd. Dan Dia Maba

Mengetahui tentdng segala makbluk." (QS. Yaasiin: 78-79)

2. Bukti-Bukti Alam yang Bisa Dirasakan Menunjukkan Ada-

nya Hari Kebangkitan

Allah T a' ala berfirman:

o'-.t ;at ril; e;i ;$ ir6 u,)ir s;:...F

2'.o o ;,i

..Lt';-.!l i! ersi(A: * .:) ,'B t.iiS J..i)

ti - 

"t" 

>;t'Y: 

u,ru' 

- ,' oi ci

4eL:Jl olj i_3: k* :rf f *-V {,lr J;"r\t 4 utS

( qo r-At e d jjl.at,:i,W.:ti ltj. .!az

"... DAn kamu libat bumi ini kering kemudian apabila telah Kami

turunkan air di atasnya, hiduplah br.tmi itu dan suburlab dan me-

numbubkan berbagai mdcdm tumbuh -tumbuhan yang indah. Yang

demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang haq dan

s e s un ggub ny a D ia- I ah y an g rn en gh idu p k an s e ga I a y an g m at i dan s e-

sungguhnya Allah Mabakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya

hari Kiamat itu pastilah ddtdng, tidak ada keraguan padanya; dan

bah ua sany a A I lah m em ban gk it kan s emu d orang d i da lam k ub t t r. "

(QS. Al-Hajj: s-7)

Menghidupkan tanah yang telah mati dengan hujan dan muncul-

nya tumbuh-tumbuhan di atasnya merupakan bukti kekrasaan al"

Khaliq V;j. wtukmenghidupkan yang telah mati dan adanyahart

Kiamat.

3. Kebesaran dan Keagungan Kekuasaan Allah dalam Men-

ciptakan Makhluk-Ny a y ang Besar

Allah T a' ala berfirman:

;u" ti * r.:\u,):\t::r:$t'dt 5it;4'riY

32 Pembukaan

3i $ stii r:ytli 6L@ ;ylr,}yrr'r^, A e

(r=> 3kS{)'r'k"'gr/ J - \J

"Bukankab Rabbyangmenciptakan langit dan bumi itu berkuasa

men-ciptakan yang serupd dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan

Dialab Maba Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesunggubnya ke-

adaan-Nya apabila Dia menghendaki sesudtu hanyalab berkata

kepadanya, Jadilah!'maka terjadilab ia." (QS. Yaasiin: 81-82)

Maka, Pencipta langit dan bumi dengan segala kebesaran kedua-

nya sanggup untuk mengembalikan penciptaan manusia yang kecil,

sebagaimana diungkap dalam firman-Nya:

'P gt,/61 $t b;i ..)it::t:\l I .1jt F/ /( 

@ 5,tx-{,"6r'\gl, J ' u.

"sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada

penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak me'

ngetabui," (QS. Ghaafir: 57)

4. Hikmah Allah Ta'ala yang Nampak Jelas oleh Mata dalam

Seluruh Ciptaan-Nya bagi Orang yang Diberikan Kenikmat-

an Memandang dan Berfikir yang Lepas dari Sikap Fanatik

iuga (Mengikuti) Hawa Nafsu

Allah Yang Mahabijaksana tidak akan pernah membiarkan ma-

nusia dalam keadaan sia-sia. Tidak juga menciptakan mereka main-

main, tanpa perintah, larangan juga tanpa balasan atas amal yang

mereka lakukan.

Allah T a' ala berfirman:

za

,/.,ar\ '., t. o'- \l tiolti'rcJl L)er>) J t*Jl\=z J -t

tf: z 2,o.- 4 o .i

f,ij w fw ur il:;jr

A z1s 2-i", 9 a

K rr *:t . . ., ;+l ellll Al J;i'\€2 \'/

"Maka apakab kamu mengira, bahua seswngguhnya Kami men-

ciptakan kamu secdrd. main-main (saja), dan bahua kamw tidak

Pembukaan 33

akan dikembaLikan kepada Kami? Maka Mahatinggi Allah, raja

yang sebenarnya..." (QS. Al-Mu'-minuun: 1 15-116)

Allah T a' ala berfirman :

E ffi ,="'i t#.vS ,_,,)it: :6@\ 6); G'rY

\_-i, v-./ \9 -. / t\J J J

4 6) i Ax\ S"ii ist; ,'iLL'jr r;;r;i;.82-/ - \'i V.Jt/ ) i

"Dan Kami tidak menciptakan langi dan bumi dan apa yang ada

di antara keduanya dengan main-main. Kami tidak menciptakan

keduanya melainhan dengan haq (benar), tetapi kebanyakan me-

reka tidak mengetahui." (QS. Ad-Dukhaan: 38-39)

Maka .ielaslah bahwa orang yang mengarahkan pandangannya

pada keajaiban-keajaiban penciptaan tr.l., mettddabburi (mengamati)

keteraturan yang ada di dalamnya, dan (meyakini) segala sesuatu

diciptakan dengan ukurannya masing-masing dan dengan tujuan

tertentu serta waktu yang membatasi dalam mewujudkan tujuan ini.

Jika seperti itu keadaannyaberartt ia berjalan di atas jalan (manhaj)

yang dikehendaki oleh Allah kepadanya.

Sesungguhn)ra pengamatan pada alam yang menakjubkan ini bisa

memperlihatkan kepada kita -selain luasnya ilmu Allah dan kebesar-

an kekuasaan-Nya- hikmah-Ny a yangsangat tinggi, sehingga Allah

tidak akan membiarkan manusia yang kuat berlaku zhalim kepada

yang lemah di antara mereka anpa ada ancaman/balasan, dan tidak

membiarkan orang-orangyangberpaling dari jalan yang benar tanpa

ada balasan yang pantas mereka dapatkan di belakang kehidupan ini.

Demikian pula orang-orang yang telah mengkhususkan kesungguhan

mereka dengan tidak menahan usahanya dalam beramal mencari

keridhaan Rabb mereka. Allah tidak akan biarkan mereka tanpa

mendapat keutamaan dari-Nya dan nikmat yang dilimpahkan kepada

mereka di hari Akhir atas apa yang mereka ketahui bahwa segala

harta yangmereka korbankan, dan kesulitan yangmereka pikul di

kehidupan dunia merekahanyamerupakan sesuatu yang sangat tidak

berarti jika dibandingkan dengan pahala juga kenikmatan Surga yang

tidak pernah dipandang mata, tidak pernah didengar telinga dan tidak

pernah terlintas di dalam hati manusia.

Sesungguhnya)ikamanusia menghayati Sunnatullah di alam ini,

Pembuh.aan

juga keagungan hikmah-Nya, perhatian-Nya yang besar terhadap ma-

nusia dan kemuliaan yang diberikan kepadanya, niscaya hal itu akan

mendorong mereka untuk beriman kepada hari Akhir. Maka saat itu

rasa egois tidak akan betah di wajahnya yang penuh kebencian, tidak

akan rakus dalam mencari kehidupan dunia, bahkan ia akan selalu

saling membantu dalam ketakwaan dan kebaikan.

Pembahasan Kedwa

NAMA.NAMA HARI KIAMAT

Salah satu bukti besarnya perhatian terhadap hari Akhir -selain

penyebutan tanda-tandanya- adalah banyaknya penyebutan hari

Akhir di dalam al-Qur-an dengan nama yang bermacam-macam.e

Masing-masing nama memiliki makna tersendiri. Di antara nama-

nama tersebut adalah:

1. AySaa'ah (Hari Kiamat)

Allah T a' ala berfirman:

.4.,/.--\ t/ .

K(l"r)...\{*9'\g/

"Seswngguhnya hari Kiamdt pdsti akan datangtidak ada keragwan

tentdngnyd... " (QS. A1-Mu'-min: 59)

2. Yaumul Ba'ts (Hari Kebangkitan)

Allah T a' ala berfirman:

( @ ....-:ir (, ,)t!" 

=V 

e.g i.r... F

"... Seswngguhnya kamw telah berdiam (dalam kubur) lnenurut

ketetapan Allah, sampai bari Berbangkit..." (QS. Ar-Ruum: 56)

3. Yawmud Diin (Hari Pembalasan)

Allah T a' ala berfirman:

(@ utu,.1^91ti\

/z

"Yang mengwasai Hari Pembaldsdn." (QS. Al-Faatihah: 4)

e Ibnu Katsir mengungkapkan lebih dari 80 nama untuk hari Kiamat.

Pembwkaan

-j ! a\ ;;t-rt dlF

35

4. Yawmul Hasrab (Hari Penyesalan)

Al1ah Ta'ala berfirman:

( ffi ..;';L\;"; $"r-sisb\=l' 1- \ /

"Dan berilab mereka peringatan tenta.nghari Penyesalan,.." (QS.

Maryam:39)

Ad-Daarwl Aakbirah (Negeri Akhirat)

Allah Ta'ala berfirman:

( r::) i;rx"tiG "l 3t'rAt $irtr ;rir ;'S b

"Dan sesunggubnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenar-

nya, sekiranya merelea mengetabui." (QS. Al-'Ankabuut: 64)

Yaumut Tanaad (Hari Saling Memanggil)

Al1ah Ta'ala berfirman:

(::E.r ,rAr 6,";.s1; 3ei.if F\-.1!F, \- \ -.

"... Sesunggubnya aku lebautatir terhadapmu akan siksaan bari

saling rnemanggil." (QS. Ghaaftr: 32)

Daarul Qaraar (Negeri yang Kekal)

Allah T a' ala berfirman:

( r- ,t';it it5 --" ,-;-jr jr;... Ft\--,2J.J J q, J/

"... Ddn sesunggultnya akhirat itulah negeri yang kekaL " (QS.

Ghaafir: 39)

Yaumul Fasbl (Hari Keputusan)

Allah T a' ala berfirman:

(@ i;K rtr qrt,Pr i; risF

* Inilah hari Kepwtusan y ang kamu selalu mendustak anny a. " (QS.

Ash-Shaaff aat21)

5.

6.

7.

36 Pembukaan

9. Yaumwl Jam'(Hari Berkumpul)

Allah Ta'ala berfirman:

. s€/ ....v1--) n 

;- f_).- )7J... /

"... Sertd memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpwl (Kia-

mat) yang tidak ada keraguan padanya..." (QS. Asy-Syuuraa: 7)

1.0. Yawmwl Hisaab (Hari Perhitungan)

Allah T a' ala berfirman:

"lnilah dpd ydng dijanjikan kepadamu pada hari Perhitungan.

(QS. Shaad: 53)

Yaumwl Wa'iid (Hari yang Diancamkan)

Allah T a' ala berfirman:

(@ i+-lti;'*.;;AtA&Y

"Dan ditiuplah Sangkakala. Itulah bari yang diancamkan " (QS.

Qaaf:20)

Yawmul Kbuluud (Hari Kekekalan)

Allah T a' ala berfirman:

,// - 

)).o tt- \( a€) )_Pt iI +i t>t;1 6ri;3t f

"Masukilah Surga itu dengan dff?dn, itulab hoii Xrhrkolan." (QS.

Qaaf:34)

73. Yawmul Kburuwj(Hari Keluar dari Kubur)

Allah T a' ala berfirman:

1

11..

12.

4 r,€\\\l

Pembukaan

9o / d,

a)it ( ; -ry; gU a;-*)t j #. ff"b

37

"Yaitu) pada bari mereka mendengar teriakan dengan sebenar.

benarnya itulah hari kelwar (dari kubwr)." (QS. Qaaf: 42)

14. Al-Waaqi'ah (Hari yang Akan Terjadi)

Allah Ta'ala berfirman:

"Apabila terjadi hari Kiamar." (QS. Al-Waaqi'ah: 1)

15. Al-Haaqqah (Hari yang Pasti Terjadi)

Allah Ta'ala berfirman:

( rg 'urtty'tti:iuy 

@r 

'irtr6 

@ iiur F

"Hari Kiamat, apakah bari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apa-

kah bari Kiamat itu?" (QS. Al-Haaqqah: 1-3)

| 6. Atb -Tb a amm atwl Kwb r a a (Malapetak a y ang Besar)

Allah T a' ala berfirman:

( tB s';s-stilut.>;ql!P F\ \=zt v/' 

'

"Maka apabila malapetaka yang sdngdt besar ftari Kiamat) telab

datang. " (QS. An-Naazi'a at: 34)

17. Asb-Sbaakbkbah (Suara yang Memekakkan)

A11ah 1 a' ala berfirman :

(,e *vsr j;t+r!p F

" Dan apabila datang suara yang memeh.akk an (tiupan san.gkakala

yang kedua)." (QS. 'Abasa: 33)

18. Al-Aazifab (Hari yang Telah Dekat)

Aliah T a' ala berfirman:

(6rii;vrJ;iF

"Telab dekat terjadinya hari Kiamat." (QS. An-Najm: 5Z)

Pembukaan

19. Al-Qaari'ab (Hari yang Menggentarkan Hati)

Allah Ta'laberfirman:

( ffi i;rrttY -tti:ir;j (O '^;rr;stu O '^;;e$

'\gl t t -\el

"Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakab bari

Kiamat itu?" (QS, Ai-Qaari'ah: 1-3)

Pembabasan Ketiga. 

HUJJAHNYA KHABAR AHAD

DALAM MASALAH.MASALAH'AQIDAH

Pembahasan ini memiliki hubung^flyang sangat erat dengan

tema tanda-tanda hari Kiamat. Hal itu karena sesungguhnyatanda-

tanda hari Kiamat banyak diungkapkan dalam hadits ahad.10 Sebagian

ahli kalamll juga ahli ushu112 berpendapat bahwa khabar ahad tidak

lc Khabar berdasarkan sampainya kepada kita terbagi kepada mutawatir dan ahad.

a. Mutauatir,yaitu khabar yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari sekelom-

pok orang yang secara adat mustahil bersekongkol di atas kedustaan dari awal

sanad sampai akhirnya.

b. Ahad, yaitu khabar selain mutawatir.

Liharat-Taqriib,karyaan-Nawawi (II/lT6,TadriiburRaauti),Qawaa'idutTabdiits

(hal. 146), karya al-Qasimi, Tabiir MushthaLahil Hadiis (hal. 18-21), karya Dr. Mah-

mud ath-Thahhan.

11 Seperti Mu'tazilah dan para pengikutnya dari kalangan muta-akhkhirin. Sepeni

Syaikh Muhammad'Abduh, Mahmud Saltut, Ahmad Syibli, 'Abdul Karim'Uts-

man dan yang lainnya.

Lihat al-Farqu bainal Firaq (hal. i80) tahqiq Muhyiddin 'Abdul Hamid, Fat-hul

Baari (X\l/233), Qaadhil Qudhaat 'Abdul Jabbar al-Hamdani (hal. 88-90), karya

Dr. 'Abdul Karim '{Jtsm an, RisaLatut Tauhiid (ha|. 2OZ), karya Syaikh Muhammad

'Abduh, tash-hih Muhammad Rasyid Ridha, dan lihat Mauqiful Mu'tazilah minas

Sunnatin l''labazr.ttlyah (hal.92-93), karya Abu Lubabah Husain, al-Masiihfiyah

Muqaaranatul Adyaan (hal. 44), karya Dr. Ahmad Syibli, dan lihar al-Fataauaa,

karya Mahmud Syaltut, di halaman (62), dia berkata, "Dan para ulama telah sepakat

bahwasanya hadits-hadits ahad tidak bermanfaat dalam masalah'aqidah, dan tidak

dibenarkan menjadikannya sebagai landasan dalam hal-hal ghaib..!" Lihatkirab al-

Islaam'Aqiid.atan ua Syarii'atan (hal.53), dan lihat kitabnyajtga al-Masiihfil Qur"aan,

at-Taurab, wal InjiiL (hal. 539), karya 'Abdu1 Karim al-Khatib.

t2 Lihat Syarhul Kaukabil Muniirfii Ushuulil Fiqh (II/350-352), karya a1-'Aliamah

Muhammad bin Ahmad 'Abdul 'Aziz al-Hanbali, tahqiq Dr, Muhammad az-

Zamrli dan Dr. Nazih Hammad.

Pembukaan

bisa dijadikan landasan di dalam masalah 'aqidah, masalah 'aqidah

hanyalah berlandaskan kepada riwayat yang qath'i; berupa ayat aratr

hadits dari Nabi #-,.

Pendapat ini tertolak, karena sesungguhnya jtka suatu hadits

telah tetap keshahihannya dengan riwayat orang-orang yaflg ter-

percay^ dan sampai kepada kita dengan ialan yang shahih, maka

iesrrrrgg,rhnyarawajrb diimani dan dibenarkan, baik berupa khabar

mutawatir atau ahad. Dan sesungguhnya hadits tersebut memberi-

kan iimu yang yakin, inilah madzhab ulama Salaf kita yang shalih,

dengan berpijak kepada perintah A1lah Ta'ala kepada orang-orang

yang beriman di dalam firman-Nya:

"Dan tidaklah patut bagi laki'lakiyangmukmin dan tidak (pula)

bagi perempuan yd.ng mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telab

menetapkan suatu ketetapan, ahan ada bagi merekapiliban (yang

lain) tentang urusan mereka...." (QS' Al-Ahzaab: 36)

Dan firman-Nya:

(@ j-;lt'rattriJi... F

"... Taatilab Allah dan Rasul'I'{ya..." (QS. Ali 'Imran: 32)

Ibnu Hajar t berkata, "Telah tersebar luas pengamalan para

Sahabat dan para Tabi'in dengan khabar ahad, tanpa adayangmeng-

ingkari. Maka hal ini menunjukkan adanya kesepakatan mereka

untuk menerimanya."13

Ibnu 'Abdil '1zz iE berkata, "Khabar wahid, jika umat meneri-

manya secara pengamalan dan membenarkannya, maka ia memberi

kan ilmu yang yakin menurut pendapat iumhur' Ia adalah salah satu

bagian dari khabar mutawatir. Dan tidak ada pertentalgan arltara

uiama Salaf (ulama terdahulu) umat ini daiam masalah ini."1a

t1 Fat-hul Baari (XilI/23a).

'n Syarh al-'Aqiidah ath'Tl'tabaawtlyah,karya'Ali bin'AIi bin Abil'lzz al-Hana{i

s v"'rF

2r, t

9 r , ./z

* o:t.l-

Pembukaan

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Imam asy-Syafi'i

tentang suatu masalah. Lalu beliau menjawab, "Rasulullah M,telah

memutuskan masalah tersebut dengan ini dan itu." Lalu orang terse-

but berkata, "Bagaimana pendapatmu?" Lalu beliau berkata, "Sub'

haanallaab! Apakah engkau mengira bahwa aku sedang jual beli?!

Bukankah engkau melihatku sedang mengenakan ikat pinggang?

Aku katakan kepadamu,'Rasulullah H, telah memberikan keputus-

an, sementara engkau mengatakan,'Bagaimana pendapatmu?""t

Imam asy-Syafi'i 'qaV juga berkata, "Bi1a aku meriwayatkan

dari Rasulullah H, sebuah hadits yang shahih lalu aku tidak meng-

ambilnya, maka saksikanlah oleh kalian bahwa akalku telah hilang

(gila)."16

Beliau tidak membedakan altara khabar ahad dan khabar mu-

tawatir. Tidak juga membedakan antara khabar tentang 'aqidah dan

khabar tentang masalah amalan. Namun, yang dijadikan landasan

untuk semua itu hanyalah keshahihan hadits.

Al-Imam Ahmad iE b erkata, " S eluruh (b erita) y ang datang dar t

Nabi #, dengan sanadyangjayyid (benar/bagus), maka kami mene-

tapkannya. Dan jika kami tidak menetapkan apa-apa yang dibawa

oleh Rasul dan menolaknya, maka kami mengembalikan urusannya

kepada A1lah. Allah Ta'ala berfirman:

(@ ...t-#rv * fV\;'r r:i; J,',s ;ltp,;it; F

"... Apo yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan

dpd. ydng dilarangnya bagimw, maka tinggaLkanlah..." (QS. A1-

Hasyr:7)17

(hal. 399-a00) yang ditahqiq oleh sekelompok ulama, dan haditsnya ditakhrij

oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, cet. al-Maktab al-Islami, cet.

iV th. 1391 H - Beirut.

'5 Mwkhtasbar ash-Shautaa'iqil Mursalab 'alal Jahamiyab wal Mu'athtbildh (In5q,

karya Ibnul Qaryim, diringkas oleh Syaikh Muhammad bin al-Mushili, dibagikan

oleh Lembaga Riset dan Fatwa Riyadh.

Lihat ar-RisaaLab,karya Imam asy-Sya{i'i (ha1. 401), tahqiq Ahmad Syakir,

cet. al-Mukhtar a1-Islamiyyah, cet. II th. 1399 H. Lihat Syarah ath-Thabaauiyyah

(hal. 399), karya Ibnu Abll'Izz.

t6 Muk h t as h ar ash - Sh awaa' iq (IIh 5q.

l'/ lxihaafuL Jamaa'ah (l/4).

Pembukaan 4L

Imam Ahmad '{nE trdak mensyaratkan kecuali keshahihan

khabar.

Ibnu Taimiyyah '{o,E berkata, "Jika suatu Sunnah telah tetap

(sesuai dengan syaratnya), maka sesungguhnya seluruh kaum mus-

limin bersepakat atas kewajiban mengikutinya."ls

Ibnul Qayyim '{",8 berkata dalam bantahan terhadap orang

yang mengingkari khabar ahad sebagai hujjah, "Termasuk hal ini,

p.t [ubrtr.t para Sahabat dari yang satu kepada yanglatnnya. Mereka

m.rrltrpkrt apa yangtelah diriwayatkan salah seorang dari mereka

dari Raiululafi M,, dan tidak seorang pun dari mereka yang berkata

kepada seseorangyang meriwayatkan hadits dari Rasulullah ffi, 'Kha-

ba, yangdibawa olehmu adalah khabar wahid (ahad) yang tidak bisa

memberikan ilmu sehingga sampai kepada batasan mutawatir...

Dan ketika salah seorang di antara mereka meriwayatkan sebuah

hadits kepada yang lainnya darr Rasulullah M' ai dalam masalah

sifat-sifat Allah,€, maka dia akan menerimanya dan meyakini sifat

tersebut dengan yakin, seperti keyakinan tentang bisa melihat A1lah

(di akhirat), iifat kalam-Nya, seruan-Nya pada hari Kiamat kepada

para hamba-Nya dengan suara yang bisa didengarkan orangyang

jauh sebagaimana didengar orang yang dekat, turun-Nya ke langit

dunia pada setiap malam, tertawa-Nya, gembira-Nya, Allah mena-

han langit-langit dengan salah satu jari dartiarr-jari tangan-Nya, dan

*.rr.t"pkrt liifat; t at<i bagi-Nya. Barangsiapa mendengarkan hadits

ini dariseseorang yang meriwayatkannya dari Rasulullah H,, atau

dari seorang Sahabat, maka ia akan meyakini tetapnya kandungan-

kandungannya dengan hanyamendengarkannya dari seseorang yang

adil lagi jujur, dia tidak akan meragukannya sedikit pun'

Meskipun -mungkin- mereka mengklaripikasi (meminta bukti)

sebagian t adits tentang hukum, namun tidak seorang Pun dari ka-

la.rgan mereka yang meminta bukti di dalam riwayat hadits-hadits

tentang sifat (Allah). Bahkan merekalah yang paling cepat menerima,

membinarkan, meyakini kandungan-kandungan nya, danmenetapkan

sifat-sifat Allah dengannya dari seseorang yang mengabarkan berita

kepada mereka dari Rasulullah ff,,dan orang yang paling rendah per-

t8 Majmuu'al-Fatd.d".aad (XIX/85), karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, yang

dikumpulkan oleh'Abdurrahman Qasim ai-'Ashimi an-Najdi, foto copi, cet'

I th. 1198 H cet. ad-Darul'Arabiyyah, Beirut.

42 Pembukaan

hatiannya terhadap Sunnah mengetahui hal itu. Seandainya masalah

ini belum jelas, niscayasaya (Ibnul Qalyim) akan menyebutkan lebih

dari seratus bukti.

Inilah yang dijadikan landasan oleh orang yang menafikan (me-

niadakan) ilmu pada hadits-hadits Rasulullah ffi. Dengannya me-

reka telah merusak kesepakatan para Sahabat yang wajib diketahui,

kesepakatan para Tabi'in dan kesepakatan para imam dalam Islam.

Landasan tersebut persis dengan apayangdiyakini kaum Mu'tazilah,

Jahmiyyah, Rafidhah (Syi'ah), dan Khawarrj,yang telah merusak

kesepakatan ini dan diikuti oleh sebagian ulama kalam dan fiqih.

Jika tidak (seperti prinsip yang benar di atas), maka tidak diketa-

hui seorang imam Salaf pun yang berkeyakinan seperti itu, bahkan

para imam terang-terangan menyelisihi prinsip mereka. Dtantarapara

imam yang mengungkapkan bahwa khabar ahad memberikan faedah

ilmu adalah: Malik, asy-Syafi'i, murid-murid Abu Hanifah, Dawud

bin'Ali dan pengikutnya seperti Muhammad bin Hazm."1e

Adapun berbagai macam syubhat yang diungkapkan oleh orang

yang mengingkari hujjahnya hadits ahad,2o yaitu khabar ahad hanya

mengandung makna zbann (prasangka) , dan yang mereka maksud

adalah zhann kuat yang membolehkan seseorang berbuat sa1ah, atau

lalai, atau lupa. sementarazhann kuat (kata mereka) wajib diamalkan

dalam berbagai hukum berdasarkan kesepakatan, dan tidak dibenar-

kan mengambilnya dalam masalah keyakinan ('aqidah).

Dan mereka berdalil dengan beberapa ayatyangmelarang untuk

meng-ikuti Zhann, seperti firman-Nya:

"... Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan, sedangkan

s e s un gu h ny a p er s an gk a an it u t iada berfae dah s e dik it p un t er b ad ap

kebenaran." (QS. An-Najm: 28)

'e Muk htasbar asb-Shauaa' iq (lI/ 361-362).

20 Lihat risalah lVujuubul Akhdzi bi Hadiisil Aabaad/il'Aqiidah war Raddu'alaa

Syubahil Mukhaalifiin (hal.6-7), karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani,

cet. Darul 'I1mi Mesir.

# et'c,#'l ,rur'rts ptiys*il F

2 .----.vf ('ra l\\=

Pembukaan 43

Maka jawaban untuk syubhat sepeni ini bahwa argumentasl me-

reka dengan ayat ini atau yang semisalnya tertolak karena prasangka

yang ada di dalam ayat ini bukanlah prasangka kuat sebagaimana

mereka fahami. Ia hanyalah keraguan, kebohongan, dan terkaan'

Dijelaskan dalam krtab an-Nihaayab, al'Lisaan dan kitab-kitab bahasa

lainnya, "Azh-Zhann adalah keraguan yang datang kepadamu dalam

suatu hal, lalu engkau menetapkan nya danberhukum dengannya."2l

Ibnu Katsir 'r{,8 berkatadalam tafsiran ayat, ( l: :r,l Ju; }

" Da n m ereka t idak m em pu nya i sesu dt u pen Setab u a n p u r? tenta n g i t u.... "

Maknanya adalah mereka tidak memiliki ilmu yang benar, sehingga

membenarkan apa-apa yang mereka ucapkan. Bahkan yang mereka

ucapkan hanya kebohongan, perkataan sia-sia, perkataan yang dibuat-

buat, dan kekufuran.

( up;rr.L .,*! ptLtS"r,ri S'iJ;It.. F':.. Merekatidaklain

h a n y a I a h m e n gi k u t i p er s angkaan, i e dan glian s e s ungguh ny a p ers an7-

kaan itu tiada berfaedab sedikit pun terhadap leebenaran. " Maknanya

adalah sesungguhnya prasangka tersebut sama sekali tidak berman-

faat, dan tidak pernah bisa menduduki posisi kebenaran. Telah tetap

dalam sebuah hadits shahih bahwa Rasulullah H, bersabda:

'Janganlah kalian berprasangka, sesungguhnya Prasangka adalah

pem-bicaraan paling dusta.'D22 2l

Keraguan dan kebohongan adalah zhann yang dicela oleh Allah

Ta'ala, dan Allah tuiukan celaan ini atas kaum musyrikin. Hd ini

'rp 

,p:ts es"L

i i / ^.iL:rJHI\I j-#it F

diperkuat dengan firman-Nya:

4r=l iJ# jr $

"... Mereka tidak lain hanyalab mengikuti persangkaan belaka,

dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)'" (QS'

Al-An'aam: 116)

21 Lihat an-t'lihaayab fii Ghariibil Hadiits ual Atsar (III/162-163).

" Sbahiih Muslim,kiab al'Birr uasb Shilah aal Aadaabbab Tahriimuzb Zhann wat

Tajassus (XVI/I 18, Syarh an-Nauawi).

'13 Tafsiir lbni Katsir (YII/434).

44 Pembukaan

Allah mensifati apa yang mereka lakukan itu dengan persang-

kaan dan kedustaan yanghanya sebatas terkaan. Jika terkaan dan

kedustaan itu merupakanzbann, maka mengambil berbagai hukum

tidak bisa dilakukan dengannya,2a karena sesungguhnya hukum

tidak berdiri di atas landasan keraguan dan terkaan.

Adapun ungkap an yang dikatakan tentang kemungkin an adany a

kelalaian dari seorang perawi dan kealfaannya, maka hal itu tidak

dibenarkan/diterima karena adanya syarat yang ditetapkan bagi

(pengambilan) khabar ahad, yaitu setiap perawi harus seorang yang

tsiqah (dipercaya) dan dhabith (kuat hafalannya). Maka dengan pre-

dikat shahih pada sebuah hadits tidak ada peluang untuk menyangka

adanyakesalahan seorang rawi, demikian pula ber-dasarkan kebiasaan

yang berlaku sesungguh nya orangyang tsiqah dan dhabit tidak akan

lalai dan berbohong. Kesimpulannya, tidak ada kesempatan untuk

menolak khabarnya (khab ar orang y ang ts iqab) hany a karena adany a

kemungkinan secara akal yang dinafikan oleh kebiasaan.

Dalil-Dalil yang Menetapkan Diterimanya Khabar Ahad

Jika terbukti kepalsuan landasan pendapat tidak diterimanya kha-

bar ahad dalam 'aqidah, maka sesungguhnya dalil-dalil yang menuntut

untuk men gamb il ny a adalah b anyak, y ang datangdari al-Kitab dan

as-Sunnah. Dt antaranya:

1. Firman Allah Ta'ala:

/ 9t

4r"J 15

, t/.t_*:

i\3i;iG 6yz ,-$t ;:s Y5$

fz /

a-aiV

tr.

o 9t-t

r+-

^ to:-tb\/

o ott

;Lll lo''i3-oJJ _ -_J

o g. o7

fs9

oc

1)l

I

(@;tt"q

"Tidak sepatwtnla bagi ordng-ordngyang beriman pergi semuanya (ke

medan perang). Mengapa tidak pergi dai tiap+iap golongan di antara

mereka beberapa ordng untuk. memperdalam pengetahuan mereka

tentdng dgdmd dan untuk, memberi peringatan kepada kaumnya

2' Lihat al-'Aqiidatu Fillaab (hal. 48-49), karya 'Umar Sulaiman ai-Asyqar, cet.

Darun Nafa-is, Beirut. Disebarluaskan oleh Maktabah al-Falah, Kuwait, cet. II

th. 1979 M.

Pembukaan 45

apabila mereka telab kembali kEadanya, supdyd mereka itu dapat

menjaga dirinya." (QS. At-Taubah: 122)

Ayat ini mendorong kaum mukminin agar belajar (memper-

daiam) ilmu agama, Sementara lafazh ath-tbaa-ifub digunakan untuk

satu orang atau lebih.

Imam al-Bukhari ';,8 berkaa, "Seorang laki-laki ditamakan ath-

th aa- ifah berdasarkan firman-Nya:

( O W t ;rlc r -ru*t qlr'eqv uyb

"Dan jika ada dua golon.gan dari mereka yang beriman itu ber-

perdng hendaklah kamu damaikan dntdrd keduanya..." (QS.

Al-Hujuraat:9)

Seandainya ada dua laki-laki yang sedang bertengkar, maka ke-

duanya masuk ke dalam makna ayat tersebut."2s

Lalu jika seseorang bisa diambil khabarnya (berita) di dalam ma-

salah agama, maka hal itu merupakan da1il bahwasanya khabarnya

adalah hujjah, dan memperdalam agama mencakup 'aqidah juga

hukum. Bahkan mempelajari (memperdalam) masalah'aqidah lebih

penting daripada memperdalam berbagai hukum.26

2. Allah Ta'ala berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadarnu orangfasik

membawa suatu berita, makaperiksalab dengan teliti...." (QS. Ai-

Hujuraat:6)

Di dalam satu qira-at (tr?A) yangdiambil dari kata (J-fr)i).'

Ini merupakan dalil wajibnya menerima khabar ahad dari seorang

yang tsiqah, dan hal itu tidak memerlukan penelitian karena ia tidak

termasuk orang fasiq. Jika khabarnya itu tidak memberikan ilmu

25 Shahiih al-Bukhari,kkab Akbbaarul Aahaad,bab Ma Jaa-a fii ljaazati Kbabaril

Vaa h i di s b S h a du u q (XIII / 23 l, a I - F at - b).

26 Lihat aL-'Aqiidah FiLLaah (hal. 51).

17 Lihat Tafsiir asy-Syaukani (Y/60).

Pembukaan

(keyakinan), niscaya Aliah akan memerintahkan untuk meneliti

secara mutlak (baik kepada yang tsiqah maupun yang fasiq) agar meng-

hasilkan ilmu (keyakinan).28

3. Allah Ta'ala berfirman:

sul(Nya), dan ulil amri di dntdrd kamu. Kemudian jika kamu

berlainan pendapat tentdngsesuatw, maka kembalikanlab ia kepada

Allab (al-Qur-an)dan Rasul (Sunnahnya)..." (QS. An-Nisaa': 59)

Ibnul Qayyi^ iw berkata, "Kaum muslimin telah bersepakat

bahwa mengembalikan (masalah agama) kepada Rasulullah M' adalah

kembali kepadanya semasa hidupnya, dan kembali kepada Sunnahnya

setelah beliau wafat. Mereka pun telah bersepakat bahwa kewajiban

pengembalian ini tidak gugur dengan wafatnya beliau, maka seandai-

nya khabar yang mutawatir saja yang dikategorikan sebagai sunnah-

nya, adapun yang ahad tidak mendatangkan ilmu juga keyakinan,

niscaya tidak ada gunanya pengembalian masalah kepada beliau.2e

Adapun dalil-dalil dari as-Sunnah sangatlah banyak, kami

cukupkan sebagian saia, di afltaranyai

1.. Rasulullah ffi mengirim utusan-utusannya kepada pararilasatu

persatu (perorangan). Demikian pula para Sahabat yang diutus

untuk menjadi gubernur di berbagai negeri. Lalu orang-orang

datang kepada mereka dan menjadikannya sebagai rujukan dalam

berbagai hukum amali dan perkara'aqidah. Beliau ffi mengutus

Abu 'Ubaidah bin al-Jarrah # k" penduduk Najran,io meng-

28 Wujuubul Akhdzi bi Hadiitsil Aahaadfil 'Aqii"dah (hal. 7), karya seorang ahli hadits

Syam Muhammad Nashiruddin al-Albani.

2e Mukhtashar ash-Shawaa'iqil Mursalah 'alal Jahmiyyah ual Mu'atbtbilah SI/352),

karya a1-Imam Ibnul Qayyim.

r0 Lihat Shahiih al-Bukhari, ktr"ab Akbbaarul Aahaad, bab Maa Jaa-a fii ljaazati

K h a b a r i L \Ya a h i di s b S h a d u u q, (I'fiI / 23 2, a l - F at - h).

Pembukaan 47

2.

utus Mu'adz bin Jabal # k, penduduk Yaman3l

Dihyah al-Kalbi gF dengan membawa surat ke

Bushra...r2 dan para Sahabat lainnya e&r.

Ai-Bukhari meriwayatkan dari'Abdullah bin'Umar

berkata:

, mengutus

pemimpin

qti-;,, beliau

tl,ira,:i i;q'1.,74t

o/ :.. t-t1-tjl Vl sy ..rt;; +l$Jt yi;liiM

,ra i$t;\^2 , p. Y.

t

ir t 9.

9t oY-t

/o /

-,o,/lt rr.a1\Jl ,Ilvc /

t*

"Ketika orang-orang sedang melakukan shalat Shubuh di Quba,

tiba-tiba datang seseorang, lalu berkata, 'sesungguhnya Rasulullah

ffi telah turun kepadanya malam imayat (al-Qur-an), dan beliau

diperintahkan untuk menghadap Ka'bah, maka menghadaplah

kalian kepadanya.' Dan saat itu waiah-wajah mereka menghadap

ke Syam, lalu mereka berputar menghadap ke Ka'bah."rl

Maka tidak benar jika ada yang mengatakan, "sesungguhnya

yang berlaku (di dalam hadits ini) adalah hukum amali," karena pe-

ngamalan (para Sahabat) terhadap hukum ini berdasarkan keyakinan

shahihnya khabar tersebut.

3. Diriwayatkan darr 'lJmar {5 , beliau berkata:

'i.s M,lt );t F Qct;;rt;:\\ c,Y:;ts't

4\ Jy,) y *+ti!:r,M,!,t )-t b3fiV'$i

r1 Lihat Shabiib aL-Bukbari, khab az-Zakaab, bab Vujuubuz Zakaab, (III/261, al'

Fat h).

12 Lihat Shahiih al-Bukhari,kitab Akbbaarul Aabaad, ma Kaana Yab'atsun Nabiyyi

# minal '[Jmaraa'war Rusul \Y/aahidan ba'da Vaahidin, ff'ILI/241, al'Fat-b), al'

Bukhari meriwayatkannya secara mu'aLlaq.

33 Shahiih al-Bukhari,kttab Akhbaarul Aahaad, bab Maa Jaa'a fii ljaazati Khabaril

Waah idish Sh aduwq, (){ilI / 232, al- Fat' h).

48 Pembukaan

d}l\;t

4zfr

"Ada seseorang dari kalangan Anshar, jika ia tidak menghadiri

(majeli$ Rasulullah ffi sementara aku menghadirinya, maka aku

datang kepadanya dengan membawa (kabar) yang aku dapatkan

dari Rasulullah ffi, dan jika aku tidak menghadiri (majelis) beliau

sementara dia hadir, maka dia datang kepadaku dengan membawa

(kabar) dari Rasulullah ffi.":+

Inilah keadaan para Sahabat ,.+?q yang memperlihatkan kepada

kita bahwa salah seorang dari mereka mencukupkan diri dengan

khabar satu orang dalam urusan agamanya, baik masalah keyakinan

atau pengamalan.

4. Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud gB , dia berkata,

"Aku mendengar Rasulullah #, bersabda:

o-1 . z c!,,,7,10 .,i , .7 -.o ,7,

+:J ''4;J4" 5;'aA;;; ql- U y \';\ a\ J)

.*oV ?u'-L"oi

L. l)/t-> J

. 1.,

vJw.

'semoga A1lah membaguskan seseoran g yang mendengarkan

hadits dariku, lalu dia menghafalnya seh


Related Posts:

  • Kiamat sudah dekat 1 Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta p..,ololg-an, ampunan, dan petunjuk kepada-Nya. Kami berlindung kepadaAllah dari kejahatrn diri kami dan kejclekan amal perbuatan kami.Barangsiapa yang ,\llah beri petunj… Read More